View
2
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
37
BAB IV
STRATEGI KREATIF
Pengenalan budaya wayang golek tegalan yang kurang diminati di
masyarakat adalah satu dari masalah yang perlu dipertanyakan, setidaknya perlu
kita tahu bahwa nilai-nilai dalam wayang sebenarnya sangat bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari. Wayang memiliki cita luhur yang perlu dikembangkan
sebagaimana mestinya, dan ketertarikan anak remaja dengan wayang juga
minim karena sejak dini mereka lebih dikenalkan dengan dunia modern,
sekalipun kita tahu bahwa masyarakat dituntut untuk mengikuti perkembangan
jaman namun tak ada salahnya untuk mengenal budaya warisan leluhur yang
sudah semestinya dikembangkan dunia.
Penyampaian pengenalan budaya wayang golek tegalan untuk anak
remaja awal dilakukan melalui media eksibisi agar penyampaian informasi lebih
informatif dengan ilustrasi sederhana yang mudah dimengerti dan agar tidak
terlihat membosankan, perancangan eksibisi wayang golek tegalan ini dilakukan
semata-mata ingin mengingatkan masyarakat pentingnya budaya warisan leluhur
yang dimana banyak mengandung nilai-nilai edukasi untuk generasi dini.
IV.1. Konsep Visual
IV.1.1. Ilustrasi
Melalui perancangan ini, gaya ilustrasi yang digunakan adalah ilustrasi
sederhana, dengan tujuan menarik minat baca anak remaja awal dan
menyesuaikan kesukaan anak.
38
Gambar 4.1 Ilustrasi sedderhana
(sumber : dok. Pribadi 2017)
IV.1.2. Warna
Warna yang digunakan dalam perancangan eksibisi kali ini dikategorikan
menjadi 2 bagian, warna utama yang digunakan menyesuaikan dari karakter
wayang golek tegalan yaitu Lupit dan Slentheng. Perpaduan warna dari 2
karakter tersebut digunakan sebagai warna yang paling mendominasi dalam
tahap eksibisi . Dan warna pendukung digunakan dalam bagian ilustrasi dalam
eksibisi,sebagai bagian dari ilustrasi informatif dan untuk bagian promosi
pagelaran wayang golek tegalan.
Gambar 4.2 Warna Utama
(sumber : dok. Pribadi 2017)
Gambar 4.3 Warna Pendukung
(sumber : dok. Pribadi 2017)
39
IV.1.3. Tipografi
Tipografi yang digunakan untuk perancangan ini terbagi menjadi 2 bagian
yaitu untuk promosi utama dalam eksibisi dan tulisan untuk bagian promosi event
pagelaran wayang golek tegalan di puncak acaranya.
The Quick Brown Fox Jumps Over The Lazy Dog
THE QUICK BROWN FOX JUMPS OVER THE LAZY DOG
1234567890
Gambar 4.4 Contoh Typeface Greetings dan Gotham Book
(sumber : dok. Pribadi 2017)
IV.1.4. Logo
Logo dalam perancangan eksibisi ini bertujuan untuk menyampaikan citra
dari wayang golek tegalan itu sendiri dan sebagai perwakilan untuk menunjukkan
keeksistensian wayang golek tegalan di wilayahnya untuk publik.
IV.1.4.1. Logogram
Penerapan logogram ini merupakan gabungan dari elemen desain
gunungan wayang kulit, karakter Lupit yang disederhanakan. Melalui
penyederhanaan ini ditujukan untuk mempermudah target sasaran untuk
memahami tema dan konsep eksibisi didalamnya. Dengan menggabungkan
tokoh Lupit dari arah samping dengan ekspresi dibuat gembira menyimbolkan
sifat anak remaja yang ceria dan riang gembira.
40
Gambar 4.5 Contoh referensi gunungan wayang kulit
(sumber : google.com 2017)
Gambar 4.6 Contoh referensi tokoh Lupit Slentheng khas Kab. Tegal
(sumber : google.com 2017)
Gambar 4.7 Logogram Eksibisi Wayang Golek Tegalan
(sumber : dok. Pribadi 2017)
41
IV.1.4.2. Logotype
Penerapan logotype dilakukan dari penyederhanaan dari referensi bentuk
visual huruf jawa untuk memperkuat makna dari kebudayaan dari Jawa itu
sendiri. Untuk mengingatkan masyarakat dengan kebudayaan wayang golek
tegalan yang berada di Jawa Tengah khususnya Kota Tegal. Untuk menunjukan
kesan kebudayaan dalam logotype wayang golek lebih ditonjolkan agar target
langsung mengetahui apa yang ditujukan dalam logo eksibisi ini. Dan bagian
logotype tegalan, dibuat lebih menarik dengan tujuan untuk mengingatkan
masyarakat bahwa Kota Tegal terkenal dengan logat ngapak, banyolan yang
menghibur yang membuat banyak tawa orang. Dan untuk bagian lingkaran
memberikan sifat kesatuan yang menyeluruh pada logo, sehingga memberikan
kesan bahwa logo wayang golek juga penting untuk kebudayaan kita.
Gambar 4.8 Referensi Tulisan Aksara Jawa
(sumber : http://google.com 2017)
Gambar 4.9 Logotype Eksibisi Wayang Golek Tegalan
(sumber : dok. Pribadi 2017)
42
IV.1.4.3. Graphic Standard Manual
IV.1.4.3.1. Black and White
Gambar 4.10 Logo Black and White
(sumber : dok. Pribadi 2017)
IV.1.4.3.2. Grayscale
Gambar 4.11 Logo dalam Grayscale
(sumber : dok. Pribadi 2017)
IV.1.4.3.3. Grid
43
Gambar 4.12 Grid Logo
(sumber : dok. Pribadi 2017)
IV.1.4.3.4. Clear Area
Untuk menjaga keutuhan dan integritas visual pada logo, agar dampak
keterbacaan maksimal maka logo diberi batas jarak minimal antara logo dan logo
lain atau dengan sesuatu yang sifatnya memenuhi elemen-elemen grafis.
Gambar 4.13 Clear Area Logo
(sumber : dok. Pribadi 2017)
44
IV.1.4.3.5. Aturan Logo
Aturan logo ditetapkan untuk menghindari beberapa kesalahan yang
kerap terjadi pada logo lain . Dan aturan logo memiliki beberapa aturan
pengaplikasiannya sebagai berikut :
Logo tidak boleh diputar atau diubah arahnya.
Logo tidak boleh dibalik.
Logo tidak boleh ditarik.
45
Tidak boleh mengganti warna logo.
Gambar 4.14 Aturan Logo
(sumber : dok. Pribadi 2017)
IV.1.5. Maskot Event Eksibisi
Maskot dalam perancangan eksibisi kali ini dibuat melalui pendekatan
maskot Lupit Slentheng yang sebelumnya sudah ada. Menyesuaikan minat anak
remaja kini yang suka dengan konsep anime atau tokoh dari kartun-kartun yang
terkenal. Maskot eksibisi dirancang melalui penyederhanaan dari referensi
bentuk karakter Lupit Slentheng untuk menarik minat target sasaran. Untuk
menunjukan kesan kebudayaan dalam maskot, kostum maskot dibuat
menyerupai tokoh Lupit yang disederhanakan menyesuaikan pula sifat Lupit
yang baik hati, apa adanya dan jujur. Dan pada maskot juga menyesuaikan
perilaku anak remaja awal yang ceria, suka bergaul dan gokil. Maskot yang
dinamakan “Walek” (dari Wayang Golek) ini diharapkan memberikan nilai-nilai
penting pada anak remaja yang sebelumnya wayang golek dianggap
membosankan dengan karakter yang menyeramkan , namun pada maskot
“Walek” mampu untuk mengubah persepsi anak remaja untuk menyukainya.
46
Gambar 4.15 Maskot Eksibisi “Walek” Wayang Golek Tegalan
(sumber : dok. Pribadi 2017)
IV.1.6. Konsep Eksibisi
Lokasi
Eksibisi wayang golek tegalan berlokasikan di alun-alun pusat Kota Tegal,
tepatnya di jalan KH. Mansyur, Tegal, Jawa Tengah. Sebagai pusat utama
interaksi sosial masyarakat, event eksibisi dilakukan outdoor dan bekerja sama
dengan Pemerintah untuk mengajak memperingati Hari Anak Nasional bersama
anak remaja di wilayah Tegal.
Fungsi dan Kebutuhan Ruang
Dalam eksibisi wayang golek tegalan, beberapa hal penting dalam
kebutuhan ruang dibagi menjadi 2 kategori yaitu :
Kebutuhan Ruang Utama Pagelaran
- Entrance gate
Pintu masuk eksibisi berukuran 4 x 7 m ditujukan sebagai pintu utama
untuk menuju bagian event puncak dalam eksibisi wayang golek
tegalan.
47
- Kursi Penonton
Kursi penonton sekitar 200 penonton yang ditujukan sebagai lokasi
untuk menonton acara wayang golek yang sedang berlangsung untuk
target sasaran. Ruang bagian kursi penonton dibuat berukuran
10x12m dengan cakupan penonton kurang lebih 200 orang.
- Panggung Pagelaran
Ruang panggung pagelaran dibuat sebagai tempat dimana dalang
mulai mengisi acara disana bersama dengan grupnya untuk
menghibur target sasaran. Dalam panggung dibuat berukuran
15x15m.
- Private Room + Staff
Ruang staff ini digunakan sebagai tempat untuk persiapan baik
sebelum maupun ketika acara sedang berlangsung. Baik untuk
persiapan dalang maupun staff yang berkepentingan dalam acara.
Ruang staff diatur berukuran 5x5m
- Pintu Keluar
Untuk area pintu keluar ukuran dibuat sama dengan entrance gate
4x7m.
Kebutuhan Ruang Pendukung
- Entrance Gate
Pintu masuk utama dalam bagian eksibisi wayang golek tegalan diatur
sama ukuran dengan entrance gate bagian pagelaran 4x7m, ini
sebagai pintu masuk utama untuk menuju eksibisi wayang golek
tegalan hingga arah menuju event puncak.
- Maskot
Sebagai tujuan untuk mengenalkan wayang golek tegalan pada target
sasaran, maskot eksibisi dibuat menyesuaikan ketertarikan anak
remaja jaman sekarang,ruang yang digunakan 1,5x2m.
- Stan Makanan
Pendukung dalam eksibisi tanpa adanya makanan akan menjadi
monoton,sebagai salah satu pendukung dalam dana dan pendukung
menarik minat kahalayak sasaran untuk meramaikan acara, stan
makanan meliputi makanan khas Kota Tegal seperti soto tauco, tahu
aci, teh poci dan sate kambing. Kemudian stan makanan khusus
48
menjual makanan tahun 90-an yang masih diminati anak-anak jaman
sekarang. Masing-masing ruang yang digunakan dalam stan
makanan berukuran 3x3m.
- Stan Wayang Golek Tegalan
Sebagai bagian dari eksibisi utama yaitu bagian stan wayang golek
tegalan, yang diantaranya meliputi ruang sejarah wayang golek,
bagaimana perkembangan wayang golek, ruang pengenalan maskot
wayang golek tegalan, tokoh dalang tegal, dan bagian ruang pameran
karya wayang golek tegalan. Untuk masing-masing ruang dibuat
3x3m dan 3x5m untuk bagian pameran wayang golek tegalan..
Denah Eksibisi
Untuk bagian eksibisi utama yang berlokasikan di kota Tegal, Jawa
Tengah tepatnya di pusat alun-alun kota Tegal di jalan KH.Mansyur, dengan luas
kurang lebih 16200m2. . Sebagai pusat interaksi sosial yang banyak dilakukan
masyarakat Tegal seperti dalam hal perdagangan atau pekerjaan, lokasi eksibisi
dirancang secara terbuka / outdoor ditengah lapangan alun-alun itu sendiri.
Dengan mengambil luas lokasi 714m2 yang berukuran sebesar 21x34m.
Gambar 4.16 Lokasi Eksibisi Wayang Golek Tegalan
(sumber : dok. Pribadi 2017)
49
Gambar 4.17 Denah Eksibisi Wayang Golek Tegalan
(sumber : dok. Pribadi 2017)
Sirkulasi eksibisi
Gambar 4.18 Denah Eksibisi Wayang Golek Tegalan
(sumber : dok. Pribadi 2017)
Sirkulasi ruang pada eksibisi ini dibuat satu arah. Mengawali pintu masuk
utama yang mengarahkan pada stan makanan terlebih dahulu kemudian
selanjutnya mengarahkan pada maskot utama untuk eksibisi hingga khalayak
diarahkan pada stan eksibisi utama yang terbagi menjadi 5 bagian baik dari stan
berupa sejarah wayang golek tegalan, perkembangan budayanya, nilai penting
wayang, tokoh-tokoh dalang, dan ruang pameran wayang golek. Dan kemudian
target diarahkan menuju 2 pintu untuk kearah event pagelaran wayang golek
50
atau pintu keluar jika pengunjung hendak langsung pulang tanpa mengikuti event
acara puncaknya.
IV.2. Konsep Verbal
IV.2.1. Konsep Desain Eksibisi
Tema
Melalui perancangan eksibisi kali ini, tema yang dibuat dalam event
puncak eksibisi berupa pagelaran wayang golek tegalan adalah nostalgia yang
artinya mengingatkan kembali masa-masa lalu yang menyenangkan bagi anak
remaja awal yang dimana di jaman modern sulit untuk bisa menemukannya
kembali karena salah satunya pengaruh teknologi modern.
Konsep Promosi
Melalui konsep promosi eksibisi kali ini menggunakan tahapan AISAS,
yaitu Attention, Interest, Search, Action dan Share. Melalui tahapan tersebut
dibagi menjadi 3 tahap topik utama yang salah satunya adalah tahap kognisi
yang menyasar pada target sasaran di bagian Attention. Dan tahap Interest dan
Search yang memberikan kognisi afeksi pada target sasaran hingga tahap akhir
yaitu Action dan Share yang memberikan psikomotorik pada target. Melalui
ketiga tahap tersebut, bertujuan untuk mengajak target sasaran untuk mengenal
kembali budaya wayang golek tegalan di wilayah mereka itu sendiri.
Konsep Eksibisi dan Acara Pagelaran
Dan eksibisi dilakukan pada masa peringatan Hari Anak Nasional yang
diselenggarakan di tanggal 23 Juli dengan pembukaan eksibisi utama yang
dimulai pada jam 14.00 – selesai (untuk menghindari jam kegiatan sekolah anak
jadi mengambil jam pulang sekolah). Pengunjung atau target sasaran akan
disuguhi pertama kali dengan stan makanan yang terdapat 4 makanan khas
Tegal dan 1 stan makanan jadul yang digemari anak-anak. Kemudian memasuki
tahap bagian stan eksibisi, pengunjung akan mendapati maskot “WALEK” yang
akan ditemui tokohnya secara langsung pada acara puncak pagelaran bersama
dalang Ki Dairin, sembari melihat-lihat maskot, pengunjung akan diajak untuk
melihat stan eksibisi mengenai wayang golek tegalan dan pengunjung akan
dituntut untuk mengetahui lebih dalam lagi mengenai budaya wayang golek.
51
Hingga mereka akan dipertemukan dengan stan pameran karya-karya wayang
golek dari dalang kondang Tegal baik dari karya Bupati Enthus Susmono
maupun Dalang ki Dairin selaku pelakon acara utama di eksibisi wayang golek
tegalan ini. Memasuki acara puncak dalam eksibisi ini, pagelaran wayang golek
akan diselenggarakan pada pukul 17.00-19.00 dan dalam acara ini target
sasaran akan diajak untuk mengikuti cerita “Ngangeni Jaman Mbiyen” bersama
dalang Ki Dairin dan teman baru si Walek. Sebelum memasuki wilayah event
pagelaran wayang golek, target sasaran akan diminta untuk melewati pintu
masuk unik ala Walek dan beberapa pengunjung yang lain diminta untuk
meninggalkan pesan-pesan baik kritik saran pada tempat yang ditentukan dan
diarahkan menuju pintu luar.
Puncak acara pagelaran yang berlangsung selama 2 jam, usai pagelaran
target sasaran akan diarahkan ke pintu luar yang juga sebelum mereka
meninggalkan tempat pagelaran, mereka diminta untuk memberik kritik saran di
bagian dinding yang sudah disiapkan. Dan acara 19.30-selesai pagelaran
wayang golek resmi dibuka untuk umum. Dan pengunjung akan diperbolehkan
mengikuti pagelaran wayang golek yang dimulai pada pukul 21.00-selesai.
Apabila event eksibisi memberikan respon baik dan dianggap berhasil
dalam acaranya maka selama setahun sekali event ini akan diadakan dengan
tujuan mengajak anak-anak sebagai penerus bangsa untuk mengenal kembali
budaya leluhur bangsa yang perlu dikembangkan.
Roadshow
Dalam tahap promosi bagian Interest, event Roadshow diadakan untuk
mengajak target sasaran dengan memberikan edukasi mengenai sejarah
wayang dan nilai pentingnya wayang. Event Roadshow diadakan di tiga sekolah
SMP unggul wilayah Tegal selama kurang lebih 3 bulan lamanya. Dan dalam
Roadshow tersebut target sasaran juga akan diajak untuk mengikuti event
eksibisi pada peringatan Hari Anak Nasional yang diselenggarakan di alun-alun
Kota Tegal yang dimana merupakan puncak acara eksibisi wayang golek tegalan
dilengkapi dengan acara pagelaran wayang golek tegalan dengan tema nostalgia
bersama dalang Tegal Bapak Dairin.
52
IV.3. Visualisasi Desain
IV.3.1 Exhibition
Melalui perancangan eksibisi kali ini, media utama eksibisi ini digunakan
untuk menyampaikan pengenalan edukasi mengenai budaya wayang golek
tegalan. Event eksibisi dengan target untuk anak remaja awal usia 12-15 tahun
berlokasikan di alun-alun pusat Kota Tegal secara outdoor dan juga diadakan
sebagai peringatan Hari Anak Nasional yang jatuh pada tanggal 23 Juli.
Denah Visual Eksibisi
Untuk event eksibisi dalam tiap ruang eksibisi utama didesain dengan
masing-masing fungsi yang berbeda.
Entrance Gate
Pintu masuk utama dalam eksibisi wayang golek tegalan, diberi
judul “Ngangeni Tegalan Yuh!” yang bertujuan mengajak pengunjung dan
target sasaran untuk tertarik dengan apa isi dari eksibisi disana.
Gambar 4.19 Tampilan entrance gate utama Eksibisi Wayang Golek Tegalan
(sumber : dok. Pribadi 2017)
53
Maskot Eksibisi
Ekspresi maskot dibuat mengikuti sifat anak remaja Tegal yang ceria,
nge-sok jawara/pemimpin, songong, tapi juga apa adanya.
Gambar 4.20 Maskot Walek Wayang Golek Tegalan
(sumber : dok. Pribadi 2017)
Desain visual sejarah wayang golek tegalan
Gambar 4.21 Tampilan booth Sejarah WGT
(sumber : dok. Pribadi 2017)
Desain visual perkembangan wayang golek dulu-kini
54
Gambar 4.22 Tampilan booth Perkembangan WGT
(sumber : dok. Pribadi 2017)
Desain visual nilai menarik wayang golek
Gambar 4.23 Tampilan booth Nilai WGT
(sumber : dok. Pribadi 2017)
55
Berikut pengaplikasiannya dalam eksibisi wayang golek tegalan.
Gambar 4.24 Tampilan booth pada eksibisi WGT
(sumber : dok. Pribadi 2017)
Denah Visual Pendukung
Dalam ruang pendukung dirancang stan makanan yang menyajikan makanan
khas Tegal untuk menarik minat khalayak disana agar tidak sekedar melihat
lokasi eksibisi yang monoton.
Stan sate kambing tirus
‘
Gambar 4.25 Tampilan ikon sate kambing tiyus
(sumber : dok. Pribadi 2017)
56
Stan soto tauco
Gambar 4.26 Tampilan ikon sotoco
(sumber : dok. Pribadi 2017)
Stan sate kambing tirus khas Tegal, dalam eksibisi ini dirancang dengan
dibuat nama yang unik yaitu “Sate TIYUS” dengan tujuan untuk
menghibur karna diambil dari kombinasi nama warung “tirus”dan kata
“terus” yang diucap dengan alay menjadi “tiyus” dan bagian “Sotoco”
diambil dari kombinasi nama Soto Tauco itu sendiri.
Dalam eksibisi bagian stan makanan, pengaplikasian visualnya dalam
eksibisi wayang golek tegalan adalah sebagai berikut.
Gambar 4.27 Tampilan booth stan makanan
(sumber : dok. Pribadi 2017)
57
Stan teh poci
Gambar 4.28 Tampilan ikon teh boci
(sumber : dok. Pribadi 2017)
Stan tahu aci
Gambar 4.29 Tampilan ikon tahu kiyel
(sumber : dok. Pribadi 2017)
Stan makanan jadul 90-an
Gambar 4.30 Tampilan ikon 9puluhan
(sumber : dok. Pribadi 2017)
58
Gambar 4.31 Tampilan 3d booth 2
(sumber : dok. Pribadi 2017)
Denah Ruang Event
Untuk ruang event utama wayang golek tegalan yaitu berupa event pagelaran
wayang dengan tema “Ngangeni Jaman Mbiyen” yang bertujuan untuk
menghibur target sasaran untuk kembali mengingat menariknya jaman
dahulu sekaligus menyampaikan pesan-pesan moral yang ada dalam cerita
wayang golek untuk kehidupan sehari-hari.
Entrance Gate
Gambar 4.32 Tampilan entrance gateevent pagelaran WGT
(sumber : dok. Pribadi 2017)
59
Panggung Pagelaran Wayang Golek Tegalan dan Kursi Penonton
Gambar 4.33 Tampilan 3d panggung event pagelaran WGT
(sumber : dok. Pribadi 2017)
IV.3.2.Media Pendukung
IV.3.2.1. Poster
Dalam poster attention untuk perancangan eksibisi ini dibuat menyerupai
peta map Tegal yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat
maupun target sasaran bahwa di kota Tegal bukanlah kota kecil yang tidak
memiliki bangunan besar ataupun tempat perbelanjaan dan sekolah tinggi.
Dalam poster attention ini diberi judul “ TEGAL APIKAN” memiliki makna bahwa
kota Tegal juga perlu kita kenali ragamnya baik dalam kuliner, budaya maupun
wisatanya. Tegal apikan artinya “Tegal bagus” seiring dengan waktu perubahan
kota Tegal semakin signifikan dan membuat warganya betah dengan kotanya
sehingga dibuat tagline “Tegal Apikan Nggawe Mbetahi Kotane” kalau dalam
bahasa Indonesianya mengartikan “Kota Tegal Semakin Bagus Membuat Betah
di Kotanya”. Salah satu dalam poster attention juga memunculkan ragam kuliner
yang khas di Tegal seperti tahu aci, teh poci, sate kambing dan soto tauco. Juga
yang utama menunjukan letak lokasi sanggar kesenian wayang golek tegalan di
60
kabupaten Tegal, sekaligus pemilik panti Darul Farroh yang bernama Bapak Ki
Dairin.
.
Gambar 4.34 Poster Attention
(sumber : dok. Pribadi 2017)
Poster attention akan dicetak A3 dan disebar ke beberapa wilayah Tegal,
seperti sekolah unggul menengah pertama, kemudian alun-alun kota, pusat
perbelanjaan dan lokasi area makan di Tegal seperti warung makan lesehan
Tegal.
61
Gambar 4.35 Poster Interest and Search
(sumber : dok. Pribadi 2017)
Dalam tahap poster selanjutnya adalah poster Interest and search, konsep
poster disini adalah “Bakal Ana Sing Anyar Keh !” kalau diartikan artinya adalah “
akan ada sesuatu yang baru nih!” . Dan disini memberikan informasi kepada
khalayak tentang adanya ‘sesuatu’ yang baru yang akan dikenalkan kepada
target sasaran dan mengajak target untuk mencari tahunya sendiri dengan
melihat detail kontak pada poster diatas.
62
Gambar 4.36 Poster Interest and Search 2
(sumber : dok. Pribadi 2017)
Untuk kategori poster Interest kognisi selanjutanya adalah mulai
memberikan informasi mengenai adanya Roadshow di sekolah unggul terpilih
seperti yang ada dalam keterangan gambar diatas. Dan target sasaran akan
diminta untuk mengikuti kerja sama dengan pihak panitia bagian roadshow
karena tujuan dari adanya roadshow ini adalah untuk mulai mengenalkan budaya
wayang golek tegalan kepada mereka.
Dan poster akan dicetak A3 yang disebar sama seperti poster pertama
berlangsung pada saat bulan September menuju Oktober.
IV.3.2.2. Roadshow
63
Dalam perancangan eksibisi wayang golek tegalan ini bagian promosi
salah satunya adalah Roadshow yang akan diselenggarakan pada bulan Oktober
hingga Desember 2017 mendatang. Dan melalui kerja sama dengan pihak
sekolah, maka target sasaran akan diminta untuk mengikuti acara ini sehingga
mencapai tujuan dari roadshow ini sendiri.
Dengan bekerja sama bersama pihak sekolah , panitia Roadshow akan
meminjam fasilitas aula sekolahan yang ada untuk mengajak target sasaran
untuk mengikuti kegiatan ini, dan mengambil jam pertama anak sekolah acara
roadshow ini dimulai, dengan tujuan kondisi fisik anak remaja awal pada pagi
yang biasanya mereka akan malas dengan istilah ‘masuk pagi langsung belajar’
jadi mereka akan diajak untuk mengikuti roadshow ini yang menghibur bersama
panitia roadshow sehingga mereka akan lebih ceria dan bersemangat
menyambut pagi hari.
Gambar 4.37 Backdrop Roadshow WGT
(sumber : dok. Pribadi 2017)
IV.3.2.3. Brosur
Untuk brosur promosi ini dirancang ukuran 10 x 30 cm yang kemudia
dilipat menjadi 10x10 cm. Dalam brosur akan mencakup mengenai isi dari
eksibisi, seperti pengenalan maskot wayang golek yang baru kemudian ajakan
untuk mengikuti event eksibisi yang akan diselenggarakan pada tanggal 23 Juli
2018 dalam peringatan Hari Anak Nasional, dan menyuguhkan adanya acara
pagelaran wayang golek tegalan bersama dalang Dairin sebagai puncak acara
eksibisinya. Juga dalam brosur juga diberikan informasi tentang adanya bagian
kuliner Tegal yang turut mendukung acara eksibisi untuk meramaikan pula.
64
Gambar 4.38 Brosur WGT
(sumber : dok. Pribadi 2017)
65
IV.3.2.4. X-banner
Gambar 4.39X-banner WGT
(sumber : dok. Pribadi 2017)
IV.3.2.5. Stiker
Gambar 4.40 Stiker WALEK
(sumber : dok. Pribadi 2017)
66
IV.3.2.6. Gantungan Kunci
Gambar 4.41 Gantungan Kunci WALEK
(sumber : dok. Pribadi 2017)
IV.3.2.7. Spanduk
Spanduk dalam eksibisi akan diletakkan pada event eksibisi yang akan
berlangsung. Dengan ukuran 1,5 x 6 m yang dipajang diluar area eksibisi untuk
memberikan informasi khalayak bahwa akan ada event yang berlangsung di area
alun-alun kota Tegal.
67
Gambar 4.42 Spanduk event eksibisi WGT
(sumber : dok. Pribadi 2017)
IV.3.2.8. Backdrop Panggung Event
Penampilan event puncak eksibisi yang berjudul “ Ngangeni Jaman Mbiyen” ini
dalam panggungnya akan dipasang backdrop seperti pada gambar, untuk
memperjelas akan ada acara apa di eksibisi yang akan berlangsung. Dengan
ukuran panggung sekitar 6x15m dan area untuk dalang pentas sekiranya 5x5m
khusus untuk wilayah dalang bercerita dengan wayang goleknya untuk target
sasaran.
Gambar 4.43 Backdrop Event Pagelaran WGT
(sumber : dok. Pribadi 2017)
IV.3.2.9. Instagram
68
Sebagai pengenalan pertama untuk maskot wayang golek tegalan, tahap
instagram attention bertujuan untuk memberikan rasa penasaran kepada target
sasaran.
Gambar 4.44 Instagram attention
(sumber : dok. Pribadi 2017)
Kategori selanjutnya adalah instagram tahap interest yang dimana berisikan info
mengenai apa saja yang ada di Tegal secara umum dan belum signifikan apa
yang dijuruskan dari promosi interest pertama.
69
Gambar 4.45 Instagram interest
(sumber : dok. Pribadi 2017)
Kemudian memberi informasi mengenai tokoh dalang wayang golek secara jelas
yang masih memprakarsai karya wayang goleknya selain Bupati Tegal Enthus
Susmono. Tak lain adalah Bapak Dairin Anwar, pemilik panti Darul Farroh yang
juga membuka sanggar kesenian wayang golek tegalan yang kini telah memiliki
banyak kenalan hingga luar kota.
Gambar 4.45 Instagram interest 2
(sumber : dok. Pribadi 2017)
Hingga selanjutnya mulai mengenalkan maskot wayang golek secara
langsung untuk target sasaran.
70
Gambar 4.47 Instagram interest 3
(sumber : dok. Pribadi 2017)
Memasuki kategori poster action, maka selama proses roadshow
berlangsung , promosi melalui instagram akan diberhentikan terlebih dahulu dan
admin hanya akan upload kegiatan-kegiatan roadshow bersama target sasaran
di sekolah unggul yang telah ditentukan.
Gambar 4.48 Instagram interest
(sumber : dok. Pribadi 2017)
Recommended