View
216
Download
3
Category
Preview:
Citation preview
Analisis dan Pembahasan
V‐1
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
5.1 Analisis Kebijakan dan Organisasi K3
Manajemen puncak merupakan pembuat kebijakan utama dalam hal
menyangkut penerapan SMK3 di INALUM. Mereka juga mempunyai hak dan
wewenang untuk menetapkan dan mengubah kebijakan SMK3 yang telah
diterapkan di dalam perusahaannya. Berikut adalah kebijakan-kebijakan mengenai
sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja yang telah diterapkan di PT
INALUM Smelting Plant, antara lain :
• Komitmen dari manajemen puncak yang tertuang di dalam Kebijakan dan
Sasaran PT INALUM
• Adanya Seksi Pengontrol Keselamatan Kerja dan Lingkungan yang
dikenal dengan ISE (INALUM Safety & Environmental)
• Adanya Seksi Kesehatan Kerja, yang dikenal dengan SOH (Safety
Occupational Health)
• Dibentuknya Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)
• Adanya personil K3 di INALUM Smelting Plant
• Safety Promotor di masing-masing departemen/seksi
5.1.1 Kebijakan K3
Kebijakan PT. INALUM Smelting Plant mengenai K3 dimuat pada :
• Peraturan Perusahaan tentang K3 (IIC-IM-007/1) 3 Januari 2005
• Peraturan Perusahaan tentang Pemberian Penghargaan dan Sanksi K3 (No:
SGA-001/REG/2006/0)
• Peraturan Kantor Tentang Sanksi Pelanggaran Ketentuan K3 Bagi
Kontraktor dan Rekanan (No: ISE-001/OREG/2004/0)
Analisis dan Pembahasan
V‐2
5.2 Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja
5.2.1 Kecelakaan Kerja
Dari pencatatan data kecelakaan kerja di PT INALUM Smelting Plant
tahun 2005-2007, kecelakaan kerja di PT INALUM Smelting Plant dibagi 2 jenis
yaitu cidera (injury) dan hampir celaka (nearmiss). Kecelakaan kerja di PT
INALUM Smelting Plant dikelompokkan berdasarkan jenis kecelakaan dan
frekuensi terjadinya seperti dalam Tabel 5.1-5.2.
Berdasarkan data kecelakaan kerja di seksi Casting PT INALUM Smelting
Plant di atas, maka dapat dilihat frekuensi cidera yang timbul antara tahun 2005-
2007 berdasarkan jejasnya di Tabel 5.1.
Tabel 5.1 Frekuensi Cidera Seksi Casting berdasarkan Jejas Tahun 2005-
2007
Bagian Tubuh Jenis Jejas Frekuensi
Tangan dan ibu jari Luka bakar 2
Mata Perih/iritasi 2
Dagu Luka memar 1
Lutut dan tulang kering Luka memar & lecet 1
Kepala dan pelipis mata Luka memar 1
Sementara frekuensi jenis kecelakaan hampir celaka (nearmiss) yang
timbul antara tahun 2005-2007 di seksi Casting dapat dilihat berdasarkan potensi
akibat yang akan ditimbulkan.
Analisis dan Pembahasan
V‐3
0
1
2
3
4
5
6
2005 2006 2007
Tahun
Frek
uens
i
cidera
hampircelaka
Tabel 5.2 Frekuensi Hampir Celaka di Seksi Casting berdasarkan Potensi
Akibat yang Ditimbulkan
Potensi Akibat yang Ditimbulkan Frekuensi Kebakaran 3 Muka & tangan luka bakar 1 Kecelakaan mobil transportasi pengangkut molten cair
2
Gangguan produksi (minor) 2
Melalui Gambar 5.1 dapat dilihat bahwa frekuensi kecelakaan yang
terjadi di seksi kerja Casting selama tahun 2005-2007 sedikit. Di seksi kerja
Casting, selama tahun 2005 jumlah total cidera (injury) ada terdapat 4 kasus dan
hampir cidera (nearmiss) ada 3 kasus. Tahun 2006 ada 1 kasus cidera (injury)
tanpa ada kasus hampir celaka (nearmiss). Untuk tahun 2007 ada terdapat 2 kasus
cidera dan 5 kasus hampir celaka.
Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah total cidera (injury) selama tahun
2005 adalah 15 kasus, sementara jumlah total hampir celaka adalah 8 kasus. Di
tahun 2006, jumlah total cidera adalah 9 kasus dan jumlah total hampir celaka
(nearmiss) adalah 9 kasus. Untuk tahun 2007, ada terdapat 5 kasus cidera (injury)
dan 9 kasus hampir cidera (nearmiss).
Gambar 5.1 Grafik Frekuensi Kecelakaan dan Nearmiss di Casting
Tahun 2005-2007
Analisis dan Pembahasan
V‐4
7(24%)
22( 76%)
Casting
Seksi Kerjalainnya
8 (31%)
18 (69%)
CastingSeksi Kerja lainnya
Dari Gambar 5.2 dapat dilihat persentase cidera untuk tahun 2005-2007 seksi
Casting. Seksi Casting memberikan kontribusi 24% dari total keseluruhan untuk
kecelakaan jenis cidera.
Gambar 5.2 Grafik Persentase Cidera di Casting tahun 2005-2007
Gambar 5.3 memperlihatkan bahwa hampir celaka (nearmiss) di seksi
kerja Casting memberikan kontribusi persentase 31 % untuk jenis kecelakaan
hampir celaka (nearmiss) total di PT. INALUM Smelting Plant untuk tahun 2005-
2007. Persentase hampir celaka ini cukup besar yaitu hampir sepertiga dari jumlah
total frekuensi hampir celaka.
Namun, tidak adanya terdapat hampir celaka di tahun 2006 menunjukkan
bahwa penerapan SMK3 sudah berusaha diterapkan lebih baik walaupun
dibutuhkan komitmen yang lebih besar lagi dari pihak manajemen dan pekerja
dalam pelaksanaan SMK3 agar terjadi konsistensi penerapan SMK3 khususnya di
seksi Casting . Selain itu, kejujuran dan sikap terbuka pelaporan kecelakaan oleh
pekerja dibutuhkan agar dapat ditelaah lebih lanjut kebijakan SMK3 yang telah
diaplikasikan.
Gambar 5.3 Grafik Persentase Hampir Celaka di Casting tahun 2005-2007
Analisis dan Pembahasan
V‐5
Ditinjau dari penyebab kecelakaan, lokasi terjadinya kecelakaan, dan
penyebab kecelakaan di seksi Casting, maka berdasarkan wawancara dengan
officer ISE, hasil patrol K3, dan beberapa pekerja di seksi Casting, serta
pengamatan di lapangan, penyebab utama kecelakaan-kecelakaan di seksi Casting
hampir sebagian besar disebabkan oleh disobedience of procedure atau tidak
mematuhi prosedur yang telah ditetapkan. Faktor lain penyebab kecelakaan adalah
unskilled worker atau pekerja yang tidak ahli/mahir dan abnormal equipment atau
peralatan yang sudah dalam keadaan tidak normal. Secara detail, untuk jenis
kecelakaan cidera dan kerusakan alat paling banyak disebabkan oleh disobedience
of procedure. Hampir celaka lebih banyak disebabkan abnormal equipment dan
disobedience of properties.
Sementara lokasi terjadinya kecelakaan di seksi Casting paling banyak
berada di dapur pelebur (furnace). Untuk jenis kecelakaan kerja cidera, lokasi
utama terjadinya kecelakaan kerja adalah berada di furnace dan special car. Jenis
kecelakaan kerusakan alat sering terjadi pada special car dan mesin-mesin
produksi (machineries), serta jenis kecelakaan hampir celaka paling sering terjadi
di special car.
Bird (1985), mengatakan bahwa perbandingan antara kecelakaan fatal
(serious/major injury), luka/cidera ringan (minor injury), kerusakan alat (property
damage), dan hampir celaka (nearmiss) adalah 1: 10: 30: 600. Namun hasil
penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel data kecelakaan di industri
diikuti oleh 297 perusahaan dan 1.759.000 tenaga kerja di Amerika Serikat dan
dikenal dengan teori “Total Loss Control”.
1 Kecelakaan Fatal (Serious/Major Injury)
10 Luka/Cidera Ringan (Minor Injury)
30 Kerusakan Alat (Property Damage)
600 Hampir Celaka (Nearmiss)
Gambar 5.4 Total Loss Control, Bird (1985)
Analisis dan Pembahasan
V‐6
Bila dibandingkan dengan data kecelakaan seksi kerja Casting, maka teori
ini tidak relevan karena hanya melibatkan 1 perusahaan dengan 200 pekerja di
seksi Casting . Hasil perbandingan antara cidera dengan hampir celaka di seksi
Casting adalah 1: 0,75 (tahun 2005), 1: 0 (tahun 2006), dan 1: 2,5 (tahun 2007).
Sedangkan untuk Injury Frequency Rate (E) di seksi Casting mulai 2005-
2007 berturut-turut adalah 6,85; 1,71; 3,42 seperti dalam Gambar 5.5.
Gambar 5.5 Grafik Injury Frequency Rate (E) seksi Casting tahun
2005-2007
Nilai Injury Severity Rate seksi (C) Casting untuk tahun 2005-2007
berturut-turut adalah 0,0069; 0,0017; dan 0,0034 terlihat dalam Gambar 5.6.
Gambar 5.6 Grafik Injury Severity Rate (C) seksi Casting tahun 2005-
2007
Analisis dan Pembahasan
V‐7
Nilai probability (P) kecelakaan kerja di seksi Casting tahun 2005-2007
berturut-turut adalah 0,011; 0,0028; 0,0055 (Gambar 5.7).
Gambar 5.7 Grafik Probability (P) seksi Casting tahun 2005-2007
Penurunan nilai Injury Frequency Rate, Injury Severity Rate, dan
Probability pada tahun 2006 dan 2007 (Gambar 5.5-5.7) dibanding dengan tahun
2005 adalah disebabkan karena menurunnya angka kecelakaan kerja dan hari
hilang di seksi Casting. Pada tahun 2005 terdapat 4 kasus, 2006 ada 1 kasus, dan
tahun 2007 ada 2 kasus kecelakaan kerja.
5.2.2 Penyakit Kerja
Salah satu hambatan dalam proses kerja adalah adanya penyakit. Penyakit
dapat membuat pekerja tidak dapat bekerja dengan optimal sehingga akan timbul
kerugian bagi perusahaan dari segi waktu dan biaya.
Di PT INALUM Smelting Plant, berdasarkan wawancara dengan pihak
ISE, sejauh ini belum ditemukan adanya penyakit akibat kerja, termasuk di dalam
seksi Casting. Beberapa seksi kerja yang mempunyai potensi terkena penyakit
akibat kerja dalam proses produksi di PT INALUM Smelting Plant adalah seksi
Reduksi, seksi Carbon dan seksi Casting. Ketiga seksi kerja ini berhubungan
dengan penggunaan alat-alat berat, panas (heat) yang sangat tinggi, penggunaan
Analisis dan Pembahasan
V‐8
zat kimia, bising, dan pemakaian dinding asbes. Kemungkinan penyakit yang
timbul dengan konsisi kerja seperti ini adalah penyakit yang berhubungan dengan
pernafasan dan paru-paru seperti radang paru-paru, gangguan pernafasan, dan
pneumoconiosis.
Penyakit akibat kerja ini dapat dihindari karena adanya pemakaian APD
(Alat Pelindung Diri) yang sudah baik. APD yang digunakan dalam proses kerja
Casting adalah pelindung kepala, pelindung mata, pelindung pendengaran,
pelindung wajah, pelindung lengan, body protector, sarung tangan pengaman,
pakaian kerja, foot cover, sepatu pengaman. Hal ini sesuai dengan JSA
perusahaan, meskipun pada prakteknya setiap pekerja sudah melakukannya.
5.3 Pemeliharaan Keadaan Lingkungan Kerja yang Aman
5.3.1 Alat Pelindung Diri (APD)
Dalam rangka menjaga dan memelihara keadaan lingkungan kerja yang
aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi
kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila masuk ke lokasi kerja Casting
adalah sebagai berikut :
• Pelindung Kepala (Helmet Safety)
• Pelindung Mata
• Pelindung Pendengaran
• Pelindung Pernafasan
• Pelindung Wajah
• Pelindung Lengan
• Body Protector
• Sarung Tangan Pengaman
• Pakaian Kerja
• Foot Cover
• Sepatu Safety
Penyediaan APD di seksi Casting memperlihatkan kondisi yang sudah
lengkap. Namun, dibutuhkan pemantauan dan inspeksi terhadap pemakaian APD
Analisis dan Pembahasan
V‐9
untuk memantau apakah APD yang telah tersedia telah sesuai dan fungsinya
maksimal terhadap pengendalian potensi bahaya yang ada.
Selain itu dibutuhkan juga pengadaan poster-poster/slogan tanda bahaya
dan slogan-slogan motivasi K3 yang dapat memotivasi pekerja dalam menerapkan
tingkah laku yang aman dalam bekerja. Meskipun telah disediakan APD yang
baik dan slogan tanda bahaya serta slogan motivasi K3, namun pada prakteknya
masih ada pekerja yang tidak mengenakan salah satu alat standar APD yang
digunakan di seksi kerja Casting.
5.3.2 Lingkungan Kerja
Dalam seksi kerja Casting, penyakit yang diakibatkan oleh kecelakaan
kerja sangat jarang ditemukan, baik pada bagian furnace, casting machine,
stacking machine, bundling, dross room, flux treatment maupun transportasi. Di
seksi kerja Casting, kondisi yang dapat dikategorikan dalam kecelakaan kerja
adalah terbentur furnace, terbentur forklift, terlicin akibat tumpahan air aki atau air
pembersihan, terlicin akibat dross di lantai, pekerja menghirup dross, pekerja
terpapar radiasi panas dari molten panas, terkena percikan air aki, tertimpa dan
tersandung tools berat yang dipakai di Casting, memegang ingot panas, dan lain-
lain.
Biasanya kecelakaan kerja yang terjadi di seksi kerja Casting terjadi akibat
tidak mematuhi prosedur kerja yang ditetapkan (disobedence of procedure) dan
unskilled worker (pekerja tidak mahir). Kadangkala juga kecelakaan kerja
disebabkan oleh kelalaian pekerja. Kondisi bahaya tersebut datang pada saat
pekerja tidak sadar atau waspada. Selain itu faktor psikologis juga turut
mempengaruhi terjadinya kecelakaan, misalnya ada masalah di luar lingkungan
kerja seperti pekerja yang sakit atau baru pulih dari sakit, masalah keluarga,
kondisi kesehatan pekerja yang menurun dan berbagai masalah lainnya.
Manajemen puncak PT INALUM Smelting Plant sangat memberikan
perhatian yang begitu besar untuk pencegahan kecelakaan. Hal ini sesuai dengan
tujuan SMK3 yaitu memperhatikan semua hal yang berkaitan dengan kecelakaan.
Analisis dan Pembahasan
V‐10
5.4 Motivasi Penerapan SMK3
Motivasi penerapan SMK3 di perusahaan merupakan tonggak utama
dalam upaya meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja. Namun apabila
perusahaan memiliki anggapan bahwa SMK3 tidak memberikan dampak yang
besar dan pengelolaan K3 tidak terintegrasi dengan visi perusahaan, maka hal ini
akan menjadi suatu masalah.
Padahal, dengan adanya rasa aman, nyaman, sehat dalam bekerja, maka
pekerja akan dapat bekerja dengan optimal. Pekerja yang terjamin keselamatan
dan kesehatannya akan bekerja lebih optimal dan tentunya akan memberikan
dampak positif bagi perusahaan dengan produktivitas kerja yang tinggi. Hal ini
akan memberikan profit yang besar bagi perusahaan.
Namun tentunya penerapan SMK3 harus dibarengi dan diimbangi dengan
kemampuan finansial perusahaan. Perusahaan kecil akan mengalami kesulitan
dalam hal dana dan sumber daya apabila menerapkan SMK3 secara terintegrasi.
Akan lebih menguntungkan bagi perusahaan besar untuk menerapkan SMK3
karena dari segi finansial mampu dan sumber daya yang dimiliki juga baik
sehingga nantinya akan memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pekerja dan
output akhir memberikan profit yang lebih kepada perusahaan itu sendiri.
Dari hasil identifikasi bahaya, maka pihak manajemen PT INALUM
Smelting Plant dapat mengetahui sumber dan jenis bahaya apa saja yang terdapat
pada tiap plant, proses produksi dan peralatan produksi di seksi kerja Casting.
Manajemen juga dapat mengetahui potensi kecelakaan yang mungkin terjadi, serta
seberapa besar risiko yang dihadapi oleh para pekerjanya sehingga diharapkan hal
ini dapat memotivasi dan meningkatkan kesadaran dari seluruh pihak, terutama
pihak manajemen, bahwa dengan begitu besarnya potensi bahaya dan risiko di
tempat kerja, maka sangatlah dibutuhkan upaya secara menyeluruh untuk
mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Oleh karena itu, pihak
manajemen perlu lebih meningkatkan lagi penerapan SMK3 yang telah
dilaksanakan untuk menciptakan tempat kerja yang aman dan efisien khususnya di
seksi kerja Casting.
Analisis dan Pembahasan
V‐11
5.5 Identifikasi Bahaya dan Penentuan Faktor Bahaya
Identifikasi bahaya bertujuan untuk melihat keadaan bahaya suatu
ruangan, sehingga dapat diperhitungkan variabel yang berpotensi menimbulkan
bahaya kecelakaan. Faktor bahaya dapat ditimbulkan oleh hampir semua kegiatan.
Faktor bahaya ini dapat ditentukan dengan melihat beberapa parameter.
5.5.1 Lingkungan Kerja
Tempat atau kondisi di mana seseorang melakukan aktivitas kerja sangat
berpengaruh pada faktor bahaya yang ada dan bahaya yang dapat ditimbulkan.
Hal ini dapat dilihat dari beberapa parameter, yaitu:
1. Akses Keluar Masuk
Di PT INALUM Smelting Plant seksi Casting, akses keluar masuk ruangan sudah
baik sehingga tidak ada faktor bahaya yang ditimbulkan karena hal ini. Terdapat 2
pintu akses keluar masuk dalam ruangan ini, yaitu pintu utara dan pintu selatan.
Akses keluar masuk suatu ruangan ini harus diperhatikan dengan baik pada saat
awal perancangan bangunan atau pada saat penempatan interior dan perangkat
kerja, agar orang-orang yang berada pada ruangan tersebut dapat mudah dan cepat
keluar ruangan bila terjadi kondisi bahaya.
2. Luas Ruangan
Luas ruangan harus diperhitungkan secara seksama dengan memperhatikan
jumlah pekerja yang bekerja di ruangan tersebut, sehingga pekerja tidak berdesak-
desakan dan tidak membatasi ruang gerak pekerja. Terdapat beberapa ruangan
yang dirasa tidak sesuai dengan keadaan ini. Pada ruangan tersebut, luas ruangan
yang ada sudah cukup besar untuk pekerja bebas bergerak, namun tidak didukung
dengan peletakan alat-alat yang ada. Kondisi ini memungkinkan tersenggolnya
pekerja atau terjadinya tumpahan, konsleting, dan lain-lain.
3. Temperatur
Di seksi Casting, beberapa kegiatan proses kerja pekerja berhadapan dengan
temperatur sekitar 7600C terutama operator yang bekerja pada bagian furnace dan
kontak dengan metal panas di beberapa lokasi dan kegiatan seperti kegiatan
pengadukan metal panas. Adanya ventilasi udara terbuka dari alam mengurangi
suhu panas dalam ruangan ini. Namun akibatnya adalah abu dross beterbangan
Analisis dan Pembahasan
V‐12
setiap kali udara terbuka dari alam masuk ke dalam ruangan sehingga
mengganggu kenyamanan pekerja. Efisiensi kerja sangat dipengaruhi oleh kondisi
udara ruangan. Suhu nyaman adalah sekitar 24-260C pada kelembaban 55 %.
Suhu dingin mengurangi efisiensi dengan keluhan kaku dan kurangnya koordinasi
otot. Suhu panas mengakibatkan menurunnya prestasi kerja pikir. Suhu panas
mengurangi kelincahan, memperpanjang waktu reaksi dan pengambilan
keputusan, mengganggu kecermatan kerja otak, mengganggu koordianasi syaraf
perasa dan motoris, serta memudahkan untuk dirangsang.
4. Pencahayaan
Ruangan membutuhkan tingkat pencahayaan yang baik agar dapat memberi
penerangan bagi ruangan sehingga pekerja dapat bekerja secara maksimal.
Penerangan yang baik memungkinkan pekerja melihat objekobjek yang
dikerjakan secara jelas dan cepat. Lebih dari itu, penerangan yang memadai
memberi kesan pemandangan yang lebih baik dan keadaan lingkungan yang
menyegarkan. Upaya mata yang melelahkan menjadi sebab kelelahan mental.
Gejala-gejalanya meliputi sakit kepala, penurunan kemampuan intelektual, daya
konsentrasi dan kecepatan berpikir. Lebih dari itu, bila pekerja mencoba
mendekatkan matanya terhadap objek untuk memperbesar ukuran benda, maka
akomodasi lebih dipaksa dan mungkin terjadi penglihatan rangkap atau kabur.
Kejadian akhir ini disertai pula perasaan sakit kepala di daerah atas mata.
Pencahayaan di seksi Casting sudah cukup baik dengan banyaknya lampu-lampu
yang dipasang di masing-masing lokasi kerja dan ditambah pencahayaan dari luar
(sinar matahari).
5. Stress/Mental Pekerja
Kondisi sosial pekerja adalah suatu hal yang harus diperhatikan dalam
kelangsungan proses pekerjaan yang baik. Keadaan ini dapat dilihat dari:
- Interaksi sesama pekerja
- Keamanan di tempat kerja
- Adanya shift kerja.
Interaksi sesama pekerja di lingkungan seksi Casting terlihat cukup baik. Tidak
nampak persaingan yang bersifat tidak sehat, sehingga dapat dikatakan kondisi
sosial pekerja di PT INALUM Smelting Plant baik. Shift kerja hanya berlaku
Analisis dan Pembahasan
V‐13
untuk bagian petugas operator bagian transportasi, treatment, casting machine,
dan bundling saja ketika proses kerja sedang beroperasi. Pembagian shift kerja
sudah cukup baik, yaitu dengan porsi 8 jam kerja per shift sehingga stamina dan
kondisi kesehatan pekerja tetap terjaga dengan baik.
5.5.2 Energi
Segala macam hal yang berkaitan dengan energi patut diperhitungkan
sebagai salah satu gejala faktor bahaya. Hal-hal yang berkaitan dengan keadaan
tersebut adalah:
1. Listrik
Listrik merupakan sumber energi utama bagi alat-alat ataupun mesin-mesin di
tempat kerja. Bahaya yang ditimbulkan dapat berupa:
• Kontak dengan kabel-kabel yang tidak terisolasi dengan baik
• Kontak dengan tegangan tinggi.
Keadaan ini dapat dijumpai pada ruang Operasi Casting. Mesin-mesin servo arm,
konveyor, stacking machine, mould, mesin nomor lot di dalam ruangan yang
menggunakan alat-alat listrik dan arus listrik sehingga terdapat banyak kabel
dengan tata yang tidak rapi. Hal ini merupakan potensi bahaya dan menyebabkan
kondisi yang sangat rawan dari segi faktor keselamatan kerja.
2. Gravitasi
Pengaruh yang disebabkan oleh gaya tarik bumi, dapat berupa:
• Pekerja yang jatuh, terpeleset, atau tersandung
• Benda-benda yang jatuh.
Keadaan seperti ini dapat terjadi kapanpun dan dimanapun, hanya kemungkinan
terjadinya sangat jarang. Hal ini sangat dipengaruhi oleh faktor luar seperti
pekerja dalam keadaan terburu-buru atau tidak berkonsentrasinya pekerja dalam
bekerja. Di seksi Casting, pekerja dapat terjatuh biasanya disebabkan oleh
tumpahan air dari water jacket. Pekerja tersandung adalah disebabkan peletakan
tools yang tidak rapi. Sedangkan potensi bahaya terkena benda-benda jatuh dapat
disebabkan adanya tools-tools yang dipakai dalam proses casting terlepas atau
jatuh dari crane.
Analisis dan Pembahasan
V‐14
3. Energi Kinetik
Merupakan pengaruh akibat momentum yang dihasilkan oleh suatu pergerakan,
dapat berupa:
• Dengan sengaja memukulkan bagian tubuh kepada suatu benda
• Tertabrak oleh benda-benda yang bergerak.
Keadaan ini jarang dijumpai di seksi Casting, namun ada kemungkinan terjadinya
bahaya karena faktor ini dan biasanya disebabkan ketidaksengajaan ataupun
kelalaian dari pekerja.
4. Radiasi
Radiasi yang ada di tempat kerja dan mempunyai pengaruh terhadap pekerja dan
pekerjaannya, terdiri dari:
a. Radiasi Elektromagnetis, yaitu: gelombang-gelombang mikro, radiasi panas,
sinar infra merah, sinar ultraviolet, sinar X dan sinar γ.
Di seksi Casting, kegiatan yang berhubungan langsung dengan molten cair panas
biasanya akan terpapar radiasi panas. Radiasi dari sinar aluminium cair yang
panas terutama pekerja yang ada dalam kegiatan treatment akan mengalami
radiasi panas dari aluminium cair dan dapat mengakibatkan kelelahan, dehidrasi,
dan iritasi. Sedangkan paparan dan kontak yang lama dengan sinar pembakaran
aluminium cair panas akan dapat menyebabkan gangguan pada indera
penglihatan.
b. Radiasi radioaktif, yaitu: sinar-sinar dari bahan radioaktif.
Di PT INALUM Smelting Plant umumnya dan di seksi Casting khususnya tidak
ada satu proses pekerjaanpun yang menggunakan zat radioaktif sehingga dapat
dipastikan tidak ada radiasi radioaktif di proses kerja ini.
5. Getaran Mekanis
Getaran mekanis dihasilkan oleh mesin-mesin atau alat kerja mekanis lainnya
yang dijalankan dengan motor. Getaran mekanis tersebut disalurkan ke
lingkungan. Pada umumnya getaran mekanis tidak dikehendaki. Oleh karena itu,
perlu diketahui batasan-batasan yang aman bagi pekerja. Tiga tingkat efek getaran
mekanis, yaitu:
a. Gangguan kenyamanan, dimana pengaruh getaran hanya terbatas pada
terganggunya kenyamanan kerja.
Analisis dan Pembahasan
V‐15
b. Gangguan terhadap tugas karena getaran berpengaruh terhadap peningkatan
kelelahan.
c. Gangguan terhadap kesehatan.
Getaran mekanis dibedakan menjadi :
• Getaran pada seluruh badan (whole body vibration)
• Getaran alat-lengan (tool-hand vibration).
Faktor bahaya getaran mekanis yang berkaitan dengan bagian pekerjaan di seksi
Casting tidak ada. Tindakan pengendalian yang dapat dilakukan adalah
membatasi waktu kerja yang menggunakan alat tersebut dalam jangka waktu
tertentu.
6. Kebisingan
Kebisingan adalah suara yang tidak diinginkan. Pengaruh utama dari kebisingan
terhadap kesehatan adalah kerusakan pada indra pendengaran yang dapat
menyebabkan ketulian progresif. Dengan kemampuan hygiene perusahaan
kesehatan kerja akibat-akibat buruk ini dapat dicegah. Kebisingan mempunyai
efek merugikan kepada daya kerja. Pengaruh-pengaruh negatif demikian adalah
sebagai berikut:
a. Gangguan
Kebisingan bernada tinggi sangat mengganggu, terutama kebisingan datang secara
tiba-tiba dan tak terduga. Pengaruhnya akan sangat terasa apabila sumber
kebisingan tidak diketahui.
b. Komunikasi pembicaraan
Risiko potensial kepada pendengaran terjadi apabila komunikasi pembicaraan
harus dijalankan dengan berteriak. Gangguan komunikasi ini menyebabkan
gangguan, bahkan mungkin sampai terjadi kesalahan dalam pekerjaan. Gangguan
terbesar sering dirasakan oleh para pekerja baru .
c. Efek pada pekerjaan
Kebisingan dapat mengganggu konsentrasi. Di seksi Casting, faktor kebisingan
berasal dari suara alat hammering device pada pencetakan ingot dan suara mesin-
mesin lainnya. Namun, faktor kebisingan ini masih dalam ambang batas suara
yaitu 77 dB (data pengukuran ISE PT INALUM Smelting Plant tahun 2007).
Analisis dan Pembahasan
V‐16
7. Pekerjaan Manual
Pekerjaan manual adalah pekerjaan yang dilakukan tanpa bantuan mesin atau alat.
Jenis pekerja seperti ini berhubungan erat dengan:
a. Ketegangan pada otot, dapat berupa:
• Ketegangan pada otot yang terjadi saat mengangkat, memikul, atau meletakkan
suatu benda
• Ketegangan pada otot pada saat melakukan pekerjaan pada benda selain diatas
• Ketegangan pada otot yang terjadi pada saat tidak melakukan pekerjaan terhadap
benda
• Gerakan berulang-ulang yang mengakibatkan otot mengalami kontraksi terus-
menerus.
Di seksi Casting, kecelakaan akibat faktor di atas sering dijumpai, karena kesan
yang diambil dari faktor tersebut adalah adanya kesalahan atau keletihan pada
tubuh akibat kerja, sehingga semua jenis pekerjaan bisa menyebabkan kelelahan
(penyakit).
b. Ergonomi
Maksud dari ergonomi adalah perencanaan dari cara bekerja yang lebih baik
meliputi tata kerja dan peralatannya. Ergonomi dapat mengurangi beban kerja.
Ergonomi dapat menghasilkan:
• Berkurangnya tingkat kelelahan
• Berkurangnya ketegangan dan kesalahan akibat desain ruang kerja yang baik.
Keergonomian suatu alat sudah dirancang dengan baik di seksi Casting, walaupun
masih ada beberapa alat yang masih kurang baik keadaannya sehingga dapat
menimbulkan bahaya. Untuk mengatasi keadaan yang seperti ini sudah ada
pengajuan rancangan baru, namun masih terhambat oleh faktor biaya, sehingga
belum dapat direalisasikan.
5.5.3 Kontak dengan zat kimia
Kontak dengan zat kimia meliputi:
o Kontak tunggal dengan zat kimia
o Kontak jangka panjang dengan zat kimia
o Gigitan atau sengatan serangga dan laba-laba
Analisis dan Pembahasan
V‐17
o Kontak-kontak tidak spesifik lainnya dengan zat kimia
o Ledakan dan api.
Penggunaan bahan kimia di seksi Casting cukup tinggi terutama pada
kegiatan stirring, marking dan painting, penyimpanan dan penyediaan flux,
penyediaan gas LPG. Keadaan ini menyebabkan faktor bahaya dan kemungkinan
terjadinya kecelakaan menjadi besar. Penyebaran zat kimia ini dapat melalui:
a. Udara
• Debu, contoh: kayu, asbes, silika
• Gas, contoh: karbon monoksida
• Uap, contoh: uap dari pelarut.
Pemakaian dinding berbahan asbes di Dross Cooling Room dapat menyebabkan
operator yang ada di dalam ruangan ini terpapar zat asbes dan dalam jangka waktu
yang lama akan penyebabkan penyakit kerja.
b. Kontak kulit
• Penyerapan, contoh: pestisida
• Korosif, contoh: asam, alkali.
5.5.4 Mikrobiologi
Faktor bahaya mikrobiologi meliputi:
• Bakteri
• Jamur
• Virus
• Parasit.
Di PT INALUM Smelting Plant umumnya dan seksi Casting khususnya
faktor bahaya mikrobiologi dapat terjadi, namun hanya bernilai kecil. Ruangan
dan peralatan terawat dengan baik, sehingga kemungkinan adanya penyebaran
parasit, mikroorganisme, dan virus kecil.
5.5.5 Penempatan
Penempatan secara mekanik yang mengacu kepada keadaan pada saat
terjebak diantara, ditabrak oleh atau ditabrakkan kepada, antara lain adalah
sebagai berikut:
Analisis dan Pembahasan
V‐18
o Kendaraan dan mesin yang sedang bergerak maupun yang tidak bergerak.
o Alat-alat elektronik.
o Alat-alat non elektronik.
Penggunaan MTC dan forklift yang keluar masuk ruangan ini dapat
mengakibatkan terjadinya kecelakaan. Di ruangan-ruangan yang ada di dalam
seksi kerja ini juga sering dijumpai peletakan tools yang dipakai untuk proses
kerja yang tidak tersimpan dengan baik sehingga memungkinkan terjadi suatu
kecelakaan.
5.6 Operating Hazard Analysis (OHA)
Potensi-potensi bahaya di seksi Casting PT INALUM Smelting Plant
diidentifikasi dan dianalisis berdasarkan Operating Hazard Analysis (OHA).
Tujuan OHA adalah mengidentifikasi bahaya yang berkaitan dengan pekerja dan
prosedur pada berbagai kegiatan di industri (http://transitsafety.volpe.dot.gov).
OHA dilakukan pada tiap tindakan dan kegiatan yang dilakukan pekerja dalam
melakukan pekerjaannya, termasuk kelalaian dan kesalahan pekerja.
Identifikasi bahaya ini juga dilakukan dengan mempertimbangkan hasil
pengamatan, intuisi, studi literatur, analisis kebijakan, organisasi, dan program
manajemen, terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan di perusahaan. Hasil dari
OHA ini harus ditelaah oleh manajemen puncak atau seksi kerja yang
bertanggung jawab terhadap kesehatan dan keselamatan kerja dalam perusahaan
untuk selanjutnya ditentukan tindakan pengendalian yang paling efektif dan
efisien untuk mengurangi atau menghilangkan bahaya.
Pada tiap bidang yang berhubungan dengan produksi di seksi Casting
seperti treatment, operasi Casting, bundling, terdapat bermacam-macam kegiatan
yang dapat berpotensi menimbulkan bahaya terhadap keselamatan tenaga kerja,
begitu pula dengan bidang kerja lainnya seperti maintenance maupun transportasi
dan yang tidak berhubungan langsung dengan bahan-bahan produksi. Bahaya
yang ditimbulkan pada tiap pekerjaan tergantung dari jenis kegiatan yang
dilakukan, cara bekerja, dan peralatan serta bahan yang digunakan dalam bidang
kerja tersebut.
Analisis dan Pembahasan
V‐19
Berdasarkan identifikasi bahaya yang dilakukan dan nilai rata-rata yang
diperoleh untuk skor risiko metode Modifikasi Standar Australia, maka lokasi dan
kegiatan yang memiliki potensi bahaya paling tinggi di tiap plant adalah:
Transportasi
Kegiatan memberi aba-aba dari atas dapur dengan lokasi di atas furnace (skor
risiko rata-rata metode Modifikasi Standar Australia 3,1)
Treatment
Kegiatan stirring, charging aluminium cair dan flux treatment, dan
pembersihan dapur (spearing). Skor risiko rata-rata dengan menggunakan
metode Modifikasi Standar Australia adalah 2,4.
Operasi Casting
Kegiatan penyediaan flux di lokasi penyimpanan flux (skor risiko rata-rata
metode Modifikasi Standar Australia adalah 2,3).
Bundling (Pengikatan)
Kegiatan mengikat di lokasi bundling house merupakan kegiatan yang
memiliki skor risiko paling tinggi dengan nilai skor risiko rata-rata metode
Modifikasi Standar Australia 2,3.
Maintenance
Kegiatan breaking castable, setting castable, mengganti pouring di lokasi
pouring device; breaking castable, setting castable, mengganti castable di
lokasi lounder furnace; monthly inspection dan mengganti impeller di lokasi
DPE; cleaning di lokasi pencucian MTC dan forklift; dan mengisi air aki.
Nilai skor risiko masing-masing kegiatan tersebut adalah 2,4.
Fasilitas Khusus/Tambahan
Kegiatan pendinginan dross, lokasi peralatan persediaan LPG merupakan
kegiatan yang memiliki skor tertinggi dengan masing-masing skor risiko
metode Modifikasi Standar Australia 4,0.
Identifikasi bahaya selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 5.3.
Analisis dan Pembahasan
V‐20
Tabel 5.3 OPERATING HAZARD ANALYSIS (IDENTIFIKASI BAHAYA, PERKIRAAN & PERHITUNGAN SKOR RISIKO, DAN REKOMENDASI PENGENDALIAN)
PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Pengendalian Metode Modifikasi Standar
Australia
Metode Fine Metode RSC
Peluang Akibat RS Rata-rata C P E RS C P E RS
TR
AN
SPO
RT
ASI
Are
al P
arki
r M
T C
ar
Pemeriksaan Metal Transportation Car sebelum dan sesudah dioperasikan
Pekerja terbentur MTC
Pekerja terkena jatuhan
benda
Pekerja terjepit/tertimpa ladle
Pekerja terkena semburan air
radiator
Tangan pekerja tergores saat
check-up MTC
Pekerja terjatuh
Pekerja tersandung saat
check-up MTC
Pekerja tidak konsentrasi**
Alat pencucian yg digunakan
peletakannya sembarangan
Posisi parkir MTC terlalu rapat
Mesin MTC terlalu panas
Saat pencucian, tangan pekerja
menjangkau/menyentuh bagian
tajam dari MTC&FL
Pekerja menginjak tumpahan
air pencucian
Peletakan ember, selang dan
alat pencucian lain tidak rapi
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Tangan terluka
Muka luka bakar
Tangan terluka
Cidera tubuh
Kaki terluka
Motivasi dan
komunikasi perilaku
kerja aman,
pemakaian APD
(terutama kacamata,
safety shoes, helm,
pelindung
wajah&lengan, body
protector),
Goodhousekeeping
Prosedur kerja yang
aman
D
D
D
B
D
B
B
X2
X2
X2
X2
X2
X3
X2
1,0
1,0
1,0
3,0
1,0
3,0
3,0
1,9
2
2
2
5
2
5
1
3
3
3
6
3
6
6
3
3
3
6
3
3
6
18
18
18
180
18
90
36
Min
Min
Min
S
Min
S
Min
UP
UP
UP
QP
UP
QP
QP
Occ
Occ
Occ
Co
Occ
Occ
F
8
8
8
375
8
100
30
Dep
an F
urna
ce
Naik turun
tangga MT Car
memeriksa
lubang nozzle
discharge,
Memeriksa lubang nozzle discharge dan pouring device
Pekerja terbentur MTC
Pekerja terkena jatuhan
benda
Pekerja terpapar temperatur
metal panas
Pekerja terkena percikan
metal panas
Mata-hidung pekerja
kemasukan abu dross
Pekerja terkena radiasi sinar
metal panas
Pekerja menghisap gas
beracun kandungan metal
Pekerja tersandung
Pekerja tidak konsentrasi**
Tools terjatuh dan mengenai
pekerja
Terpapar temperatur tinggi
Semburan metal panas saat
dituangkan
Dross tertiup angin
Kontak antara mata dengan
metal panas terlalu lama
Tidak menggunakan masker
Peletakan tools tidak rapi
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Dehidrasi, iritasi
Luka bakar/melepuh
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Gangguan penglihatan
Gangguan kesehatan
Kaki terluka
Komunikasi perilaku
kerja aman,
Penggunaan APD
body protector dan
goggles,
Penggunaan lantai
basah yang diberi uap
air dan minimasi
ventilasi umum
dengan pemasangan
Local Exhaust
Ventilation &
pendingin udara
Peletakan tools yang
rapi
D
E
A
B
A
B
A
B
B
X2
X3
X1
X2
X2
X1
X1
X2
X3
1,0
2,0
3,0
3,0
3,0
2,0
3,0
3,0
3,0
2,6
2
5
2
2
2
2
2
2
5
3
3
10
8
10
8
10
8
8
3
2
6
6
6
6
6
6
6
18
30
120
96
120
96
120
96
240
Min
S
Sub
Sub
Sub
Sub
Sub
Sub
S
RP
UP
AC
AC
AC
QP
AC
AC
AC
Occ
IF
F
F
Co
F
F
F
F
5
30
125
125
300
80
125
125
350
Analisis dan Pembahasan
V‐21
Lanjutan (1) Tabel 5.3 OPERATING HAZARD ANALYSIS (IDENTIFIKASI BAHAYA, PERKIRAAN & PERHITUNGAN SKOR RISIKO, DAN REKOMENDASI PENGENDALIAN)
PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Pengendalian Metode Modifikasi Standar
Australia
Metode Fine Metode RSC
Peluang Akibat RS Rata-rata C P E RS C P E RS
TR
AN
SPO
RT
ASI
Di a
tas f
urna
ce
Memberi aba-
aba dari atas
dapur
Pekerja terbentur furnace
Pekerja terkena jatuhan
benda/tools
Pekerja terpapar temperatur
metal panas
Pekerja terkena percikan
metal panas
Mata-hidung pekerja
kemasukan abu dross
Pekerja terkena radiasi sinar
metal panas
Pekerja menghisap gas
beracun kandungan metal
Pekerja tersandung
Pekerja tidak konsentrasi**
Peletakan tools tidak rapi
Panas yang berasal dari metal
Semburan metal panas saat
dituangkan
Dross tertiup angin
Jarak pandang pekerja dengan
metal terlalu dekat
Tidak menggunakan masker
Kelelahan pada pekerja akibat
panas dari metal
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Iritasi wajah, kulit
Luka bakar/melepuh
Cidera tubuh
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Gangguan penglihatan
Gangguan kesehatan
Kaki terluka
Prosedur kerja aman
Peletakan tools yang
rapi
Penggunaan APD
(goggles, body
protector, leather
gloves)
Penggunaan lantai
basah yang diberi uap
air, minimasi
ventilasi umum dgn.
Local Exhaust
Ventilation
E
E
A
B
A
A
A
A
A
E
X4
X3
X3
X3
X3
X2
X1
X1
X2
X3
3,0
3,0
4,0
3,0
4,0
3,0
3,0
3,0
3,0
2,0
3,1
15
8
6
5
10
3
1
1
2
5
3
3
10
6
10
10
10
10
10
3
2
2
6
6
6
6
6
6
6
3
90
48
360
180
600
180
60
60
120
45
VS
S
Sub
Sub
S
Sub
Min
Min
Sub
Sub
UP
RP
AC
QP
AC
AC
AC
AC
AC
UP
IF
IF
Co
Co
F
Co
F
F
F
Occ
70
12
300
200
350
300
55
55
160
20
TR
EA
TM
EN
T
Furn
ace
Charging Cold
Metal
Pekerja terkena jatuhan
benda/tools
Pekerja terbentur alat
Pekerja terkena radiasi panas
Mata-hidung pekerja
kemasukan abu dross
Salah satu tools
terjatuh/terlepas&mengenai
pekerja
Pekerja terkena garpu ingot
charger
Percikan aluminium cair panas
yang diisikan ke dapur
mengenai pekerja
Dross tertiup angin
Kepala, tubuh terluka
Kepala terluka
Iritasi wajah, kulit
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Tools disusun dengan
baik
Penggunaan APD
(helm safety, body
protector, goggles)
Penggunaan lantai
basah dengan uap air,
Local Exhaust
Ventilation
E
E
B
B
B
X1
X1
X2
X2
X1
1,0
1,0
3,0
3,0
2,0
2,0
1
1
3
2
2
3
3
8
8
8
3
3
6
6
6
9
9
96
96
96
Min
Min
Sub
S
S
UP
UP
AC
QP
QP
Occ
Occ
F
F
F
8
8
160
200
200
Charging
Aluminium
cair
Flux treatment
Pekerja terkena radiasi panas
Pekerja terbentur
Pekerja terkena jatuhan
benda/tools
Temperatur panas dari metal
saat charging
Pekerja tidak konsentrasi**
Pekerja terkena tools flux
treatment
Iritasi wajah, kulit
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Penggunaan APD
(body protector,
leather gloves)
Tools disusun dengan
baik
A
E
D
X2
X1
X3
3,0
1,0
3,0
3
1
5
10
3
3
6
3
3
180
9
45
Sub
Min
Sub
AC
UP
UP
Co
Occ
Occ
300
8
20
Analisis dan Pembahasan
V‐22
Lanjutan (2) Tabel 5.3 OPERATING HAZARD ANALYSIS (IDENTIFIKASI BAHAYA, PERKIRAAN & PERHITUNGAN SKOR RISIKO, DAN REKOMENDASI PENGENDALIAN)
PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Pengendalian Metode Modifikasi Standar
Australia
Metode Fine Metode RSC
Peluang Akibat RS Rata-rata C P E RS C P E RS
TR
EA
TM
EN
T
Furn
ace
Charging
Aluminium
cair
Flux treatment
Pekerja memegang benda
panas
Pekerja terkena percikan
metal
Mata-hidung pekerja
kemasukan abu dross
Pekerja terkena radiasi sinar
metal
Pekerja tersandung
Pekerja menghirup gas
beracun dari metal dan LPG
Pekerja tidak memakai sarung
tangan
Semburan metal panas saat
dituangkan
Dross tertiup angin
Jarak pandang pekerja dengan
metal terlalu dekat
Perletakan tools flux dan
charging tidak rapi
Tidak menggunakan masker
Luka bakar/melepuh
Cidera tubuh
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Gangguan penglihatan
Kaki terluka
Gangguan kesehatan
Penggunaan APD
(sarung tangan kulit)
Penggunaan body
protector & goggles
Penggunaan lantai
basah yg. diberi uap
air, minimasi
ventilasi umum dgn.
pemasangan Local
Exhaust Ventilation
Penggunaan masker
anti gas
B
D
B
B
A
E
A
X2
X3
X2
X1
X1
X1
X2
3,0
3,0
3,0
2,0
3,0
1,0
3,0
2,5
2
10
2
1
1
1
3
8
3
8
8
10
3
10
6
3
6
6
6
3
3
96
90
96
48
60
9
90
Sub
S
S
Min
Min
Min
Sub
AC
UP
QP
AC
AC
UP
AC
F
Occ
F
F
F
Occ
Occ
160
50
200
60
60
8
75
Stirring
(Pengadukan)
Mata-hidung pekerja
kemasukan dross
Pekerja terkena benturan
tools berat
Pekerja terkena jatuhan
benda/tools
Pekerja terpapar temperatur
metal panas
Pekerja terkena radiasi sinar
metal panas
Pekerja memegang tools
strring yang masih panas dan
berat
Pekerja terkena percikan
metal panas
Pekerja tersandung oleh tools
stirring
Ketidaknyamanan pekerja
Dross tertiup angin
Peletakan tools stirring tidak
rapi
Tools terlepas dari crane
Panas yang berasal dari metal
Jarak pandang pekerja dengan
metal terlalu dekat
Kelelahan pada pekerja
Semburan metal panas saat
dituangkan
Peletakan tools stirring tidak
rapi
Desain tools stirring yang tidak
ergonomis
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Dehidrasi, iritasi
Gangguan penglihatan
Tangan melepuh
Cidera tubuh
Kaki terluka
Kelelahan otot
punggung
Penggunaan lantai
basah yg. diberi uap
air, minimasi
ventilasi umum dgn.
pemasangan Local
Exhaust Ventilation
Tools disusun dengan
baik
Penggunaan APD
(body
protector&goggles)
Penggunaan sarung
tangan kulit
Penggunaan body
protector
Tools disusun dengan
baik
Pengadaan tools yang
ergonomis dan
nyaman
A
A
E
E
A
A
A
A
E
B
X2
X1
X1
X1
X1
X1
X1
X3
X2
X1
3,0
3,0
1,0
1,0
3,0
3,0
3,0
4,0
1,0
2,0
2,4
2
1
1
1
1
1
1
10
2
3
8
10
3
3
10
10
10
6
3
6
6
6
3
3
6
6
6
6
3
5
96
60
9
9
60
60
60
360
18
90
S
Min
Min
Min
Min
Min
Min
S
Sub
Min
QP
AC
UP
UP
AC
AC
AC
QP
UP
QP
F
F
Occ
Occ
F
F
F
F
Occ
Occ
200
60
8
8
60
60
60
200
20
15
Analisis dan Pembahasan
V‐23
Lanjutan (3) Tabel 5.3 OPERATING HAZARD ANALYSIS (IDENTIFIKASI BAHAYA, PERKIRAAN & PERHITUNGAN SKOR RISIKO, DAN REKOMENDASI PENGENDALIAN)
PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Pengendalian Metode Modifikasi Standar
Australia
Metode Fine Metode RSC
Peluang Akibat RS Rata-rata C P E RS C P E RS
TR
EA
TM
EN
T
Furn
ace
Skimming off
(pengeluaran
dross)
Pekerja terbentur forklift
Pekerja terkena jatuhan tools
yang dipakai untuk proses
skimming off
Mata-hidung pekerja
kemasukan dross
Pekerja terpapar temperatur
metal panas
Pekerja terjepit/tertimpa
dross scratcher dan forklift
Pekerja tersandung tools
skimming off
Kontak langsung dengan zat
yang bercampur bahan kimia
(dross)
Pekerja tidak konsentrasi**
Tools terlepas dari crane
Dross tertiup angin
Panas yang berasal dari metal
(7600C)
Kelelahan pada pekerja
Peletakan tools tidak rapi
Tidak menggunakan sarung
tangan pada saat bekerja
Kepala terluka
Kepala/tubuh terluka
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Dehidrasi, iritasi
Tangan-kaki terluka
Kaki terluka
Iritasi
Pemisahan jalur
forklift dgn. pekerja
Crane dilengkapi
load indicator &
jaringan pengaman
Penggunaan lantai
basah yg. diberi uap
air, minimasi
ventilasi umum dgn.
pemasangan Local
Exhaust Ventilation
Prosedur kerja aman
Penggunaan sarung
tangan kulit, masker,
& goggles
B
E
A
A
A
E
B
A
X1
X1
X2
X2
X1
X2
X3
X2
2,0
1,0
3,0
3,0
3,0
1,0
3,0
3,0
2,4
2
2
2
2
1
2
5
1
6
3
10
10
10
3
6
6
3
3
6
6
6
3
3
10
36
18
120
120
60
18
90
60
Sub
Sub
S
S
Min
Sub
Sub
Sub
QP
UP
QP
QP
AC
UP
QP
QP
Occ
Occ
F
F
F
Occ
Occ
F
35
20
200
200
60
20
35
70
Mengambil
sampel TPM
Mata-hidung pekerja
kemasukan dross
Pekerja terkena benturan
tools berat
Pekerja terpapar temperatur
metal panas
Pekerja terkena percikan
metal panas
Pekerja tersandung oleh tools
Pekerja menghirup
kandungan gas beracun
dalam metal
Pengambilan sampel yang
tidak efektif dan efisien
Terjadi tumpahan sampel
Dross tertiup angin
Peletakan tools tidak rapi
Panas yang berasal dari metal
(7600C)
Semburan metal panas saat
dituangkan
Peletakan tools tidak rapi
Tidak menggunakan masker
Alat yang digunakan tidak
ergonomis/tidak memudahkan
pengambilan sampel
Kecerobohan pekerja, tidak
konsentrasi
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Kepala terluka
Dehidrasi, iritasi
Tangan-kaki terluka
Kaki terluka
Gangguan kesehatan
Sampel mengenai
pekerja/luka bakar
Sampel mengenai
pekerja/luka bakar
Penggunaan lantai
basah yg. diberi uap
air, minimasi
ventilasi umum dgn.
pemasangan Local
Exhaust Ventilation
Penggunaan APD
body
protector&goggles
Penggunaan masker
anti gas
Isolasi proses
pengambilan sampel
B
A
E
A
E
E
A
B
B
X2
X2
X1
X1
X3
X1
X1
X1
Xi
3,0
3,0
1,0
3,0
2,0
1,0
3,0
2,0
2,0
2,2
2
2
2
1
5
1
1
1
1
6
10
3
10
3
3
10
10
10
6
6
3
6
3
3
6
6
6
72
120
18
60
45
9
60
60
60
Sub
S
Sub
Min
Sub
Min
Min
Min
Min
QP
QP
UP
AC
UP
UP
AC
AC
AC
F
F
Occ
F
Occ
Occ
F
F
F
70
200
20
60
20
8
60
60
60
Analisis dan Pembahasan
V‐24
Lanjutan (4) Tabel 5.3 OPERATING HAZARD ANALYSIS (IDENTIFIKASI BAHAYA, PERKIRAAN & PERHITUNGAN SKOR RISIKO, DAN REKOMENDASI PENGENDALIAN)
PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Pengendalian Metode Modifikasi Standar
Australia
Metode Fine Metode RSC
Peluang Akibat RS Rata-rata C P E RS C P E RS
TR
EA
TM
EN
T Fu
rnac
e
Pembersihan
Dapur
(Spearing)
Pekerja terkena benturan
tools berat
Pekerja terkena jatuhan
benda dari bagian atas /crane
Mata-hidung pekerja
kemasukan dross
Pekerja terpapar temperatur
metal panas
Pekerja terkena radiasi sinar
metal panas
Pekerja pembersihan dapur
memegang tools yang masih
panas
Pekerja terkena percikan
metal panas
Pekerja tertimpa oleh tools
berat
Tangan pekerja tergores saat
pembersihan dapur
Pekerja tersandung tools
spearing
Peletakan tools yang tidak rapi
Tools dari crane ada yang
terjatuh
Dross tertiup angin
Panas yang berasal dari metal
Kontak mata pekerja dengan
metal panas terlalu lama
Peletakan tools yang tidak rapi
Semburan metal panas
Putusnya tali crane
Kontak dengan bagian furnace
Tidak konsentrasi, kondisi
tubuh kurang sehat
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Dehidrasi, iritasi
Gangguan penglihatan
Tangan melepuh
Cidera tubuh
Tangan-kaki terluka
Tangan terluka
Kaki terluka
Tools disusun dengan
baik
Crane dilengkapi
load indicator &
jaring pengaman
Penggunaan lantai
basah yg. diberi uap
air, minimasi
ventilasi umum dgn.
pemasangan Local
Exhaust Ventilation
Penggunaan APD
body
protector&goggles
Menggunakan crane
tipe automatic safe
load
Penggunaan sarung
tangan kulit
E
E
A
C
A
A
A
C
B
C
B
X1
X1
X2
X2
X1
X1
X1
X2
X3
X2
X3
1,0
1,0
3,0
2,0
3,0
3,0
3,0
2,0
3,0
2,0
3,0
2,4
2
2
2
2
1
1
1
2
5
2
3
3
3
10
3
10
10
10
3
6
3
6
3
3
6
6
6
6
6
6
6
6
3
18
18
120
36
60
60
60
36
180
36
54
Sub
Sub
S
Sub
Min
Min
Min
Sub
S
Sub
Sub
UP
UP
QP
UP
AC
AC
AC
UP
QP
UP
QP
Occ
Occ
F
F
F
F
F
F
F
F
Occ
20
20
200
45
60
60
60
45
200
45
35
Dro
ss P
roce
ss
Equ
ipm
ent
Mengolah
Dross
Pekerja terbentur crucible,
tertabrak forklift, tools berat
Pekerja terkena jatuhan
benda dari bagian atas
(crane)
Mata-hidung pekerja
kemasukan dross
Pekerja terpapar temperatur
metal panas
Peletakan tools tidak rapi
Tools dari crane ada yang
terjatuh
Dross tertiup angin
Panas yang berasal dari metal
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Dehidrasi, iritasi
Tools dan crucible
disusun dengan baik
Crane dilengkapi
load indicator&jaring
pengaman
Penggunaan APD
body protector,
goggles
E
E
A
A
A
X1
X1
X2
X1
X1
1,0
1,0
3,0
3,0
3,0
2,0
2
2
2
1
1
3
3
10
10
10
3
3
6
6
6
18
18
120
60
60
Sub
Sub
S
Min
Min
UP
UP
QP
AC
AC
IF
IF
F
F
F
12
12
200
60
60
Analisis dan Pembahasan
V‐25
Lanjutan (5) Tabel 5.3 OPERATING HAZARD ANALYSIS (IDENTIFIKASI BAHAYA, PERKIRAAN & PERHITUNGAN SKOR RISIKO, DAN REKOMENDASI PENGENDALIAN)
PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Pengendalian Metode Modifikasi Standar
Australia
Metode Fine Metode RSC
Peluang Akibat RS Rata-rata C P E RS C P E RS
TR
EA
TM
EN
T
Dro
ss R
oom
Mengolah
Dross
Pekerja terkena percikan
metal panas
Pekerja tertimpa oleh tools
berat
Tangan pekerja tergores
Pekerja tersandung tools
Semburan metal panas saat
dituangkan
Tali crane pengangkat tools
putus
Sisi tajam tools pengolahan
dross (martil, pahat, sekop)
Peletakan tools tidak rapi
Cidera tubuh
Tangan-kaki terluka
Tangan terluka
Kaki terluka
Penggunaan APD
body protector&
goggles, sarung
tangan kulit
Penggunaan crane
tipe automatic safe
load
B
E
E
B
X3
X1
X1
X1
3,0
1,0
1,0
2,0
2,0
3
2
2
2
5
3
3
6
6
3
2
3
90
18
12
36
Sub
Sub
Sub
Sub
UP
UP
UP
QP
F
Occ
IF
Occ
45
20
12
35
Menyebarkan
Dross
Mengutip
Scrap Metal
Pekerja terkena benturan
crucible, forklift, tools berat
Pekerja terkena jatuhan
benda dari bagian atas
(crane)
Mata-hidung pekerja
kemasukan dross
Pekerja tertimpa oleh tools
berat
Tangan pekerja tergores
Pekerja tersandung tools
Peletakan tools yang tidak rapi
Tools dari crane ada yang
terjatuh
Dross tertiup angin
Tali crane pengangkut tools
putus
Pengutipan scrap metal tidak
hati-hati
Peletakan tools tidak rapi
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Tangan-kaki terluka
Tangan terluka
Kaki terluka
Tools disusun dengan
baik
Crane dilengkapi
jaring pengaman dan
load indicator
Penggunaan lantai
basah yg. diberi uap
air, minimasi
ventilasi umum dgn.
pemasangan Local
Exhaust Ventilation
Penggunaan APD
sarung tangan kulit
E
E
A
A
E
E
E
X1
X1
X2
X1
X1
X1
X1
1,0
1,0
3,0
3,0
1,0
1,0
1,0
1,6
2
2
2
1
2
2
2
3
3
10
10
3
3
3
3
3
6
6
3
3
3
18
18
120
60
18
18
18
Sub
Sub
S
Min
Sub
Sub
Sub
UP
UP
QP
AC
UP
UP
UP
Occ
Occ
F
F
Occ
Occ
Occ
20
20
200
60
20
20
20
Scra
p, S
pec
Out
Persiapan Cold
Metal
Pekerja terkena benturan
tools berat
Pekerja terkena jatuhan
benda dari bagian atas
(crane)
Mata & hidung pekerja
kemasukan dross
Tangan pekerja tergores
Pekerja tersandung tools
Peletakan tools yang tidak rapi
Tools dari crane ada yang
terjatuh
Dross tertiup angin
Terkena tools scrap yg. tajam
Peletakan tools tidak rapi
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Tangan terluka
Kaki terluka
Tools disusun dengan
baik
Pemasangan jaring
pengaman&load
indicator pada crane
Pengunaan APD
goggles, sarung
tangan kulit, masker
E
E
B
B
E
B
X1
X1
X2
X1
X2
X2
1,0
1,0
3,0
2,0
1,0
3,0
1,8
2
2
2
1
3
3
3
3
6
6
3
6
3
3
6
6
3
6
18
18
72
36
27
108
Sub
Sub
Sub
Min
Sub
Sub
UP
UP
QP
QP
UP
QP
Occ
Occ
F
F
Occ
F
20
20
70
30
20
70
Analisis dan Pembahasan
V‐26
Lanjutan (6) Tabel 5.3 OPERATING HAZARD ANALYSIS (IDENTIFIKASI BAHAYA, PERKIRAAN & PERHITUNGAN SKOR RISIKO, DAN REKOMENDASI PENGENDALIAN)
PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Pengendalian Metode Modifikasi Standar
Australia
Metode Fine Metode RSC
Peluang Akibat RS Rata-rata C P E RS C P E RS
OPE
RA
SI C
AST
ING
Cas
ting
Mac
hine
Menuang
Metal dari
Pouring
Device
Mengambil
Scum
Pekerja terkena jatuhan
benda dari bagian atas
(crane)
Mata-hidung pekerja
kemasukan dross
Panas yang dihasilkan oleh
pouring device
Tangan pekerja tergores scum
Pekerja tersandung tools
pengambil scum
Tali crane terputus
Dross tertiup angin
Mengalirkan molten panas di
pouring device
Terkena tools scrap yg. tajam
Peletakan tools tidak rapi
Kepala, tubuh terluka
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Dehidrasi, iritasi
Tangan terluka
Kaki terluka
Penggunaan crane
tipe automatic safe
load
Penggunaan APD
goggles, body
protector, sarung
tangan kulit
Peletakan tools
dengan baik
D
A
A
A
C
D
X2
X2
X1
X1
X2
X2
1,0
3,0
3,0
3,0
2,0
1,0
2,2
2
2
1
1
2
2
3
10
10
10
4
4
2
6
6
6
4
3
12
120
60
60
36
24
Sub
Sub
Min
Min
Sub
Sub
UP
AC
AC
AC
UP
UP
IF
F
F
F
Occ
Occ
12
160
60
60
20
20
Mencongkel
Scrap di
Pouring
Device
Pekerja terkena jatuhan
benda dari bagian atas
(crane)
Mata-hidung pekerja
kemasukan dross
Panas yang dihasilkan oleh
pouring device
Tangan pekerja terjepit di
pouring device
Tangan pekerja tergores scum
Pekerja tersandung tools
pengcongkel scrap
Tali crane terputus
Dross tertiup angin
Mengalirkan molten panas di
pouring device
Pekerja tidak konsentrasi**
Terkena tools scrap yg. tajam
Peletakan tools tidak rapi
Kepala, tubuh terluka
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Dehidrasi, iritasi
Tangan-kaki terluka
Tangan terluka
Kaki terluka
Penggunaan crane
tipe automatic safe
load
Penggunaan lantai
basah yg. diberi uap
air, minimasi
ventilasi umum dgn.
pemasangan Local
Exhaust Ventilation
Penggunaan APD
body protector,
goggles, sarung
tangan kulit
D
B
B
A
C
C
C
X2
X2
X1
X1
X2
X2
X2
1,0
3,0
2,0
3,0
2,0
2,0
2,0
2,1
2
2
1
1
2
2
2
4
8
8
10
4
4
4
3
6
6
6
4
4
4
24
96
48
60
36
36
36
Sub
Sub
Min
Min
Sub
Sub
Sub
UP
AC
AC
AC
UP
UP
UP
Occ
F
F
F
Occ
Occ
Occ
20
160
60
60
20
20
20
Mould
Cleaning
Menarik scum
Pekerja terkena jatuhan
benda dari bagian atas
(crane)
Mata-hidung pekerja
kemasukan dross
Tools dari crane ada yang
terjatuh
Dross tertiup angin
Kepala, tubuh terluka
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Crane dilengkapi
jaring
pengaman&load
indicator
Penggunaan APD
goggles&masker
D
B
C
X2
X2
X1
1,0
3,0
1,0
2
2
2
3
8
3
3
6
3
18
96
18
Sub
Sub
Sub
UP
AC
UP
Occ
F
Occ
20
160
20
Analisis dan Pembahasan
V‐27
Lanjutan (7) Tabel 5.3 OPERATING HAZARD ANALYSIS (IDENTIFIKASI BAHAYA, PERKIRAAN & PERHITUNGAN SKOR RISIKO, DAN REKOMENDASI PENGENDALIAN)
PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Pengendalian Metode Modifikasi Standar
Australia
Metode Fine Metode RSC
Peluang Akibat RS Rata-rata C P E RS C P E RS
OPE
RA
SI C
AST
ING
Cas
ting
Mac
hine
Mould
Cleaning
Menarik scum
Paparan bising dari
pencetakan ingot
Tangan pekerja terjepit di
mould
Tangan pekerja tergores
mould
Pekerja tersandung tools
Suara yang berasal dari
hammering device saat
melepaskan ingot dari cetakan
Mengeluarkan ingot yg.
abnormal dari mould saat mesin
sedang berjalan
Peletakan tools tidak rapi
Gangguan pendengaran
Tangan-kaki terluka
Tangan terluka
Kaki terluka
Penggunaan APD
pelindung telinga/ear
plug
Prosedur kerja aman
Penggunaan sarung
tangan kulit
Tools disusun dengan
baik
B
C
C
C
X1
X2
X1
X2
2,0
2,0
1,0
2,0
1,7
1
2
2
2
8
4
3
3
6
3
3
2
48
24
18
12
Min
Sub
Sub
Sub
AC
UP
UP
UP
F
Occ
Occ
IF
60
20
20
12
Water Jacket
Cleaning
Memasang
No. Lot
Pekerja terkena jatuhan
benda dari bagian atas
(crane)
Tangan pekerja tergores
Pekerja tersandung
Paparan bising dari alat
pencetak ingot
Pekerja tergelincir
Korsleting
Tools dari crane ada yang
terjatuh
Membersihkan water jacket
Kabel-kabel listrik yang tidak
rapi dari alat-alat listrik
Suara yang berasal dari
hammering device saat
melepaskan ingot dari cetakan
Tumpahan air yang berasal dari
water jacket
Kabel-kabel listrik yang tidak
rapi dari alat-alat listrik
Kepala, tubuh terluka
Tangan terluka
Kaki terluka
Gangguan pendengaran
Cidera tubuh
Tersetrum
Crane dilengkapi
jaring
pengaman&load
indicator
Pemakaian sarung
tangan kulit
Kabel listrik disusun
dengan baik
Pemakaian APD ear
plug
Goodhousekeeping
Insulasi kabel dan
grounding aliran
listrik
D
B
C
B
B
B
X2
X1
X2
X1
X1
X1
1,0
2,0
2,0
2,0
2,0
2,0
1,8
2
1
2
1
1
1
3
8
4
8
8
1
2
6
3
6
6
10
12
48
24
48
48
10
Sub
Min
Sub
Min
Min
Min
UP
AC
UP
AC
AC
UP
IF
F
Occ
F
F
F
12
60
20
60
60
15
Mencongkel
ingot panas
dari mould
Pekerja terkena jatuhan
benda dari bagian atas
(crane)
Tangan pekerja terjepit, kaki
pekerja tertimpa
Pekerja tersandung tools
pencongkel ingot panas
Tools dari crane ada yang
terjatuh
Terjepit mould, ingot panas
menimpa kaki pekerja saat
ingot panas dicongkel
Peletakan tools tidak rapi
Kepala, tubuh terluka
Tangan-kaki terluka
Kaki terluka
Tools disusun dengan
baik&rapi
Penggunaan APD
safety shoes&sarung
tangan kulit
Pengadaan box
khusus menyimpan
tools
D
C
D
X2
X2
X2
1,0
2,0
1,0
1,3
2
2
2
3
4
3
3
3
3
18
24
18
Sub
Sub
Sub
UP
UP
UP
Occ
Occ
Occ
20
20
20
Analisis dan Pembahasan
V‐28
Lanjutan (8) Tabel 5.3 OPERATING HAZARD ANALYSIS (IDENTIFIKASI BAHAYA, PERKIRAAN & PERHITUNGAN SKOR RISIKO, DAN REKOMENDASI PENGENDALIAN)
PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Pengendalian Metode Modifikasi Standar
Australia
Metode Fine Metode RSC
Peluang Akibat RS Rata-rata C P E RS C P E RS
OPE
RA
SI C
AST
ING
Cas
ting
Mac
hine
Menimba
Molten dari
Pouring
Device
Pekerja terkena jatuhan
benda dari bagian atas
(crane)
Mata-hidung pekerja
kemasukan dross
Pekerja terkena percikan
metal panas
Tangan pekerja terjepit
Tangan pekerja tergores
Pekerja tersandung tools
penimba molten
Tools dari crane ada yang
terjatuh
Dross tertiup angin
Semburan metal panas dari
pouring device
Terjepit pouring device
Tergores pouring device
Peletakan tools tidak rapi
Kepala, tubuh terluka
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Cidera tubuh
Tangan-kaki terluka
Tangan terluka
Kaki terluka
Crane dilengkapi
load indicator&jaring
pengaman
Penggunaan lantai
basah yg. diberi uap
air, pemasangan
Local Exhaust
Ventilation
Pemakaian APD
sarung tangan kulit,
body protector
D
A
A
C
D
D
D
X2
X2
X1
X2
X2
X2
X2
1,0
3,0
3,0
2,0
1,0
1,0
1,0
1,7
2
2
1
2
2
2
2
3
10
10
4
3
3
3
3
6
6
3
3
3
3
18
120
60
24
18
18
18
Sub
Sub
Min
Sub
Sub
Sub
Sub
UP
AC
AC
UP
UP
UP
UP
Occ
F
F
Occ
Occ
Occ
Occ
20
160
60
20
20
20
20
Stac
king
Mac
hine
Menarik ingot
yang jatuh
tidak normal di
Receiving Arm
Mengangkat
ingot dengan
Servo Arm
Pengoperasian
Stacking
Machine
Pekerja terbentur
Pekerja terkena jatuhan
benda dari bagian atas
(crane)
Tangan pekerja tergores
Tangan/kaki pekerja tertimpa
ingot abnormal
Temperatur panas
Pekerja tersandung
Ketidaknyamanan operator
Pekerja tidak konsentrasi&
terbentur receiving arm &
servo arm**
Tools dari crane ada yang
terjatuh
Tergores ingot abnormal
Ingot abnormal lepas dari servo
arm
Tumpukan ingot yg. baru
tercetak dan masih panas
Ada ingot yg. tidak
tersusun/terjatuh
Ketidakergonomisan alat
pengoperasian stacking
machine
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Tangan terluka
Tangan-Kaki terluka
Dehidrasi, iritasi
Kaki terluka
Kelelahan otot
punggung
Prosedur kerja aman
Crane dilengkapi
load indicator&
jaring pengaman
Penggunaan APD
sarung tangan kulit
Pemasangan
barrier/pembatas
antara servo arm dgn.
pekerja
Desain alat stacking
yg. ergonomis
C
D
C
D
A
C
B
X2
X2
X2
X3
X1
X2
X1
2,0
1,0
2,0
2,0
3,0
2,0
2,0
2,0
2
2
2
5
1
2
1
4
3
4
3
10
4
6
3
3
3
3
6
3
5
24
18
24
45
60
24
30
Sub
Sub
Sub
S
Min
Sub
Min
UP
UP
UP
UP
AC
UP
QP
Occ
Occ
Occ
Occ
F
Occ
F
20
20
20
50
60
20
30
Cooling
Chamber
Cleaning
Pekerja terbentur
Pekerja terkena jatuhan
benda dari bagian atas /crane
Tangan pekerja tergores
Pekerja tersandung
Pekerja tidak konsentrasi**
Tools dari crane ada yang
terjatuh
Tergores ingot abnormal
Ada ingot yg. terjatuh dari
tumpukannya
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Tangan terluka
Kaki terluka
Prosedur, motivasi
dan komunikasi
perilaku kerja aman
Pemakaian APD
sarung tangan kulit
D
D
C
D
X2
X2
X2
X2
1,0
1,0
2,0
1,0
1,3
2
2
2
2
3
3
4
3
3
3
3
3
18
18
24
18
Sub
Sub
Sub
Sub
UP
UP
UP
UP
Occ
Occ
Occ
Occ
20
20
20
20
Analisis dan Pembahasan
V‐29
Lanjutan (9) Tabel 5.3 OPERATING HAZARD ANALYSIS (IDENTIFIKASI BAHAYA, PERKIRAAN & PERHITUNGAN SKOR RISIKO, DAN REKOMENDASI PENGENDALIAN)
PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Pengendalian Metode Modifikasi Standar
Australia
Metode Fine Metode RSC
Peluang Akibat RS Rata-rata C P E RS C P E RS
OPE
RA
SI C
AST
ING
Peny
impa
nan
Flux
Penyediaan
flux
Pekerja terbentur
Pekerja terkena jatuhan
benda dari bagian atas
(crane)
Mata-hidung-bagian tubuh
pekerja terkena flux, kontak
langsung dgn. bahan kimia
Pekerja tersandung tools
Kontak langsung dengan
bahan kimia (flux)
Ketidaknyamanan operator
Pekerja tidak konsentrasi **
Tools dari crane ada yang
terjatuh
Flux tertiup angin, penutup
kontainer flux tidak tertutup
rapat
Peletakan tools tidak rapi
Tidak menggunakan sarung
tangan pada saat bekerja
Ketidakergonomisan alat
penyediaan flux (sekop)
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Iritasi kulit
Kaki terluka
Iritasi
Kelelahan otot
punggung
Prosedur kerja aman
Crane dilengkapi
jaring
pengaman&load
indicator
Penggunaan APD
body protector,
goggles, masker,
sarung tangan kulit
Desain sekop yang
aman dan nyaman
C
D
A
A
A
C
C
B
X2
X2
X2
X1
X2
X2
X2
X1
2,0
1,0
3,0
3,0
3,0
2,0
2,0
2,0
2,3
2
2
2
1
2
2
2
1
4
3
10
10
10
4
4
6
3
3
6
6
6
4
4
5
24
18
120
60
120
32
32
30
Sub
Sub
Sub
Min
Sub
Sub
S
Min
UP
UP
AC
AC
AC
UP
RP
QP
Occ
Occ
F
F
F
Occ
Occ
F
20
20
200
60
200
20
45
30
BU
ND
LIN
G
Park
ir F
orkl
ift
Pemeriksaan
forklift
sebelum dan
sesudah
dioperasikan
Pekerja terbentur forklift
Pekerja terkena jatuhan
benda sisa metal
Pekerja terjepit/tertimpa
Pekerja terkena semburan air
radiator
Tangan pekerja tergores saat
check-up forklift
Pekerja tersandung saat
check-up forklift
Pekerja terjatuh/tergelincir
Pekerja tidak konsentrasi**
Ada sisa-sisa metal yg.
tertinggal di forklift
Terjepit bagian forklift saat
check-up
Radiator terlalu panas
Membuka tutup radiator yg
panas tanpa memakai kain lap
sebagai alat bantu
Peletakan tools check-up
forklift tidak rapi
Pekerja menginjak tumpahan
air radiator
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Tangan-kaki terluka
Wajah luka bakar
Tangan terluka
Kaki terluka
Cidera tubuh
Pemisahan jalur
forklift dgn. pekerja
Good housekeeping
Prosedur kerja aman
Penggunaan APD
body
protector&sarung
tangan kulit
Tools disusun dengan
baik
Good housekeeping
D
E
D
B
E
B
E
X1
X1
X2
X3
X2
X1
X1
1,0
1,0
1,0
3,0
1,0
2,0
1,0
1,4
2
1
2
5
2
2
1
3
3
3
8
3
8
3
2
2
3
6
2
3
2
12
6
18
240
12
48
6
Sub
Min
Sub
S
Sub
Sub
Min
UP
UP
UP
AC
UP
AC
UP
IF
IF
Occ
F
IF
Occ
IF
12
5
20
350
12
75
5
Tim
bang
an 2
ton Cross-check &
Menimbang
ingot
Pekerja terbentur timbangan
Pekerja terkena jatuhan
benda dari bagian atas
(crane)
Pekerja terjepit/tertimpa
Tidak konsentrasi**
Tools dari crane ada yang
terjatuh
Terjepit saat menukar beberapa
ingot yg. beratnya di luar batas
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Tangan-kaki terluka
Motivasi dan perilaku
kerja yang aman
Crane dilengkapi
jaring
pengaman&load
indicator
E
E
E
X1
X1
X1
1,0
1,0
1,0
1,3
1
1
1
3
3
3
2
2
2
6
6
6
Min
Min
Min
UP
UP
UP
IF
IF
IF
5
5
5
Analisis dan Pembahasan
V‐30
Lanjutan (10) Tabel 5.3 OPERATING HAZARD ANALYSIS (IDENTIFIKASI BAHAYA, PERKIRAAN & PERHITUNGAN SKOR RISIKO, DAN REKOMENDASI PENGENDALIAN)
PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Pengendalian Metode Modifikasi Standar
Australia
Metode Fine Metode RSC
Peluang Akibat RS Rata-rata C P E RS C P E RS
BU
ND
LIN
G
Tim
bang
an
2 to
n
Cross-check &
Menimbang
ingot
Ingot panas terjatuh
Pekerja tersandung
Pekerja terjatuh
Menyentuh ingot panas
Peletakan figure punch dan
martil tidak rapi
Pekerja tidak hati-hati saat
berada di atas platform
timbangan
Luka bakar, melepuh
Kaki terluka
Cidera tubuh
Penggunaan APD
sarung tangan kulit
Tools disusun baik
Prosedur kerja aman
D
B
E
X2
X2
X1
1,0
3,0
1,0
1,3
2
2
1
3
8
3
3
6
2
18
96
6
Sub
Sub
Min
UP
AC
RP
Occ
F
IF
20
160
5
Coo
ling
Yar
d
Marking,
Painting
Pekerja terbentur
Pekerja terkena jatuhan
benda
Kemasukan zat aerosol
Tangan pekerja tergores
Pekerja terjatuh
Pekerja tersandung
Pekerja tidak konsentrasi**
Tumpukan ingot yg. tidak
sempurna tersentuh dan
mengenai pekerja
Pekerja terpapar kandungan
aerosol dari cat semprot (spray
paint)
Terkena bagian ingot yg. agak
tajam
Kondisi tangga yg. tidak aman
Peletakan tools
marking&painting tidak rapi
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Mata iritasi
Gangguan pernafasan
Tangan terluka
Cidera tubuh
Kaki terluka
Motivasi perilaku
kerja aman
Pemasangan
pembatas antara
tumpukan ingot dgn.
pekerja
Penggunaan cat
semprot yang
berbahan aman
Desain tangga aman
Tools disusun dengan
baik
B
E
A
A
E
E
E
X1
X1
X2
X2
X1
X1
X1
2,0
1,0
3,0
3,0
1,0
1,0
1,0
1,7
1
1
2
2
1
1
1
8
3
10
10
3
3
3
4
2
6
6
2
2
2
32
6
120
120
6
6
6
Min
Min
S
S
Min
Min
Min
AC
UP
QP
QP
UP
UP
UP
Occ
IF
F
F
IF
IF
IF
30
5
200
200
5
5
5
Bun
dlin
g H
ouse
Mengikat
Pekerja terbentur
Pekerja terkena jatuhan
benda
Tangan pekerja tergores
Pekerja tertimpa/terjepit
Pekerja terpukul
Pekerja tersandung
Strapping band tersangkut pada
roda FL dan tertarik sehingga
membentur kaki petugas
Tools dari crane ada yang
terjatuh
Penyusunan kembali ingot yang
melebihi batas berat
Tumpukan ingot tidak
sempurna
Terkena strapping band dan
seal
Peletakan strapping band&seal
tidak rapi
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Tangan terluka
Tangan-kaki terluka
Kaki terluka
Kaki terluka
Penyusunan
strapping&seal band
dengan baik
Penggunaan crane
tipe automatic safe
load
Penggunaan APD
sarung tangan
kulit&helm safety
Penyusunan
strapping&seal band
dengan baik dan rapi
E
E
A
B
E
A
X1
X1
X3
X3
X3
X2
1,0
1,0
4,0
3,0
2,0
3,0
2,3
1
1
5
3
5
2
3
3
10
8
2
10
2
2
6
6
3
3
6
6
300
144
30
60
Min
Min
S
Sub
S
Sub
UP
UP
AC
AC
RP
AC
IF
IF
F
F
Occ
Occ
5
5
350
160
20
80
Analisis dan Pembahasan
V‐31
Lanjutan (11) Tabel 5.3 OPERATING HAZARD ANALYSIS (IDENTIFIKASI BAHAYA, PERKIRAAN & PERHITUNGAN SKOR RISIKO, DAN REKOMENDASI PENGENDALIAN)
PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Pengendalian Metode Modifikasi Standar
Australia
Metode Fine Metode RSC
Peluang Akibat RS Rata-rata C P E RS C P E RS
MA
INT
EN
AN
CE
Furn
ace
(MF&
HF)
Monthly
Inspection &
Repairing
Inspector terbentur MTC
Inspector terkena jatuhan
benda/tools
Mata-hidung inspector
kemasukan abu dross
Inspector terpapar temperatur
metal panas
Inspector jatuh/terpeleset
Inspector tersandung
Tidak konsentrasi**
Peletakan tools tidak rapi
Dross tertiup angin
Panas yang berasal dari metal
Menginjak abu dross hingga
terpeleset
Peletakan alat repairing
furnace tidak rapi
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Dehidrasi, iritasi
Tubuh terpapar
Cidera tubuh
Kaki terluka
Perilaku kerja aman
Crane dilengkapi
load
indicator&jaring
pengaman
Penggunaan lantai
basah yg. diberi uap
air, minimasi
ventilasi umum dgn.
pemasangan Local
Exhaust Ventilation
Tools disusun rapi
C
D
A
C
A
C
B
C
X2
X2
X2
X2
X1
X2
X2
X2
2,0
1,0
3,0
2,0
3,0
2,0
3,0
2,0
2,3
2
1
2
1
1
2
2
2
3
3
10
6
10
3
8
3
3
3
6
6
6
3
6
3
18
9
120
36
60
18
96
18
Sub
Min
S
Min
Min
Sub
Sub
Sub
UP
UP
QP
QP
AC
UP
AC
UP
Occ
Occ
F
F
F
Occ
F
Occ
20
20
200
30
60
20
160
20
Cas
ting
Mac
hine
Monthly
Inspection &
Repairing
Inspector terbentur/tertabrak
Pekerja terkena jatuhan
benda dari bagian atas
(crane)
Paparan bising dari
pencetakan ingot
Tangan inspector terjepit di
mould
Tangan inspector tergores
mould
Inspector terjatuh
Inspector tersandung tools
Pengoperasian forklift yg tidak
aman
Tools dari crane ada yang
terjatuh
Suara dari hammering device
saat pencetakan ingot
Mengecek kondisi mould
Sisa metal yg lengket di dalam
mould
Sisa oli dari repairing casting
machine
Peletakan tools tidak rapi
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Gangguan
pendengaran
Tangan terluka
Tangan-kaki terluka
Cidera tubuh
Kaki terluka
Prosedur kerja aman
(safety drive)
Crane dilengkapi
jaring
pengaman&load
indicator
Penggunaaan APD
ear plug, sarung
tangan kulit
Good housekeeping
Tools disusun dengan
baik dan rapi
C
D
B
B
C
B
C
X2
X2
X2
X2
X2
X2
X2
2,0
1,0
3,0
3,0
2,0
3,0
2,0
2,3
2
1
2
2
2
3
2
3
3
8
8
3
8
3
3
3
6
6
3
3
3
18
9
96
96
18
72
18
Sub
Min
Sub
Sub
Sub
Sub
Sub
UP
UP
AC
AC
UP
AC
UP
Occ
Occ
F
F
Occ
Occ
Occ
20
8
160
160
20
80
20
Cra
ne20
/3,
10, 1
ton
Monthly
Inspection
Inspector terbentur
Inspector terkena jatuhan
benda dari crane
Tidak konsentrasi**
Tools dari crane ada yang
terjatuh
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Prosedur kerja aman
Penggunaan crane
tipe automatic safe
load
C
D
X2
X2
2,0
1,0
2
1
3
3
3
3
18
9
Sub
Min
UP
UP
Occ
Occ
20
8
Analisis dan Pembahasan
V‐32
Lanjutan (12) Tabel 5.3 OPERATING HAZARD ANALYSIS (IDENTIFIKASI BAHAYA, PERKIRAAN & PERHITUNGAN SKOR RISIKO, DAN REKOMENDASI PENGENDALIAN)
PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Pengendalian Metode Modifikasi Standar
Australia
Metode Fine Metode RSC
Peluang Akibat RS Rata-rata C P E RS C P E RS
MA
INT
EN
AN
CE
Cra
ne 2
0/3
ton,
10
ton,
1 to
n
Monthly
Inspection
Mata-hidung inspector
kemasukan abu dross
Tangan inspector terjepit
Inspector terjatuh
Inspector tersandung tools
Dross tertiup angin
Pengecekan kondisi crane
Tidak hati-hati saat berada di
crane
Peletakan alat repairing crane
tidak rapi
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Tangan-Kaki terluka
Cidera tubuh
Kaki terluka
Penggunaan APD
masker, goggles,
sarung tangan kulit
Goodhousekeeping&
perilaku kerja aman
Penggunaan box
khusus menyimpan
tools
A
A
C
B
C
X2
X1
X2
X2
X2
3,0
3,0
2,0
3,0
2,0
2,3
2
1
2
2
2
10
10
3
8
3
6
6
3
6
3
120
60
18
96
18
Sub
Min
Sub
Sub
Sub
AC
AC
UP
AC
UP
F
F
Occ
F
Occ
160
60
20
160
20
Coo
ling
Tow
er
Monthly
Inspection &
Cleaning
Inspector terbentur
Tangan inspector terjepit
Inspector terjatuh
Inspector tersandung tools
Tidak konsentrasi**
Pengecekan kondisi cooling
tower
Menginjak sisa air tumpahan
hingga terpeleset
Peletakan alat cleaning tidak
rapi
Kepala terluka
Tangan-Kaki terluka
Cidera tubuh
Kaki terluka
Prosedur kerja aman
Penggunaan APD
sarung tangan kulit
Good housekeeping
Penggunaan box
penyimpan tools
C
C
B
C
X2
X2
X2
X2
2,0
2,0
3,0
2,0
2,3
2
2
2
2
3
3
8
3
3
3
6
3
18
18
96
18
Sub
Sub
Sub
Sub
UP
UP
AC
UP
Occ
Occ
F
Occ
20
20
160
20
Pour
ing
Dev
ice
Breaking
Castable,
Setting
Castable,
Mengganti
Pouring
Pekerja terbentur
Pekerja terkena jatuhan
benda/tools
Mata-hidung pekerja
kemasukan abu dross
Paparan bising dari
pencetakan ingot
Tangan pekerja terjepit di
pouring device
Kaki pekerja terpukul
Pekerja tersandung tools
Posisi kepala pekerja terlalu
dekat dgn pouring saat
penggantian pouring
Perletakan tools yg dipakai utk.
setting castable sembarang
Dross tertiup angin
Suara dari hammering device
saat pencetakan ingot
Penggantian pouring yg rusak
Penggantian pouring device
dan setting castable
Perletakan tools penggantian
pouring tidak rapi
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Gangguan pendengaran
Tangan-Kaki terluka
Kaki terluka
Kaki terluka
Penggunaan APD
safety helm, ear plug,
sarung tangan kulit
Peletakan tools yang
benar dan aman
Penggunaan lantai
basah yg. diberi uap
air, minimasi
ventilasi umum dgn.
pemasangan Local
Exhaust Ventilation
Prosedur kerja aman
Penggunaan box
penyimpan tools
C
D
A
C
A
B
B
C
X2
X2
X2
X1
X1
X2
X2
X2
2,0
1,0
3,0
2,0
3,0
3,0
3,0
2,0
2,4
2
1
2
1
2
2
2
2
3
3
10
4
10
8
8
4
3
3
6
3
6
6
6
3
18
9
120
12
120
96
96
24
Sub
Min
Sub
Min
Sub
Sub
Sub
Sub
UP
UP
AC
UP
AC
AC
AC
UP
Occ
Occ
F
Occ
F
F
F
Occ
20
8
160
20
160
160
160
20
Analisis dan Pembahasan
V‐33
Lanjutan (13) Tabel 5.3 OPERATING HAZARD ANALYSIS (IDENTIFIKASI BAHAYA, PERKIRAAN & PERHITUNGAN SKOR RISIKO, DAN REKOMENDASI PENGENDALIAN)
PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Pengendalian Metode Modifikasi Standar
Australia
Metode Fine Metode RSC
Peluang Akibat RS Rata-rata C P E RS C P E RS
MA
INT
EN
AN
CE
Lou
nder
Fur
nace
Breaking
Castable,
Setting
Castable,
Mengganti
Castable
Pekerja terbentur
Pekerja terkena jatuhan
benda/tools
Mata-hidung pekerja
kemasukan abu dross
Paparan bising
Tangan pekerja terjepit di
lounder furnace
Kaki pekerja terpukul
Pekerja tersandung tools
Posisi kepala pekerja terlalu
dekat lounder furnace
Perletakan tools yg dipakai utk.
setting castable sembarang
Dross tertiup angin
Suara dari mesin furnace
Penggantian bagian lounder
furnace yg. rusak
Penggantian castable dan
setting castable
Perletakan tools penggantian
castable tidak rapi
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Gangguan pendengaran
Tangan-Kaki terluka
Kaki terluka
Kaki terluka
Penggunaan APD
safety helm, ear plug
Peletakan tools yg.
benar&aman
Penggunaan lantai
basah yg. diberi uap
air, minimasi
ventilasi umum dgn.
pemasangan Local
Exhaust Ventilation
Penggunaan box
penyimpan tools
C
D
A
C
A
A
A
C
X2
X2
X2
X1
X1
X1
X1
X2
2,0
1,0
3,0
2,0
3,0
3,0
3,0
2,0
2,4
2
1
2
1
1
1
1
2
3
3
10
3
10
10
10
3
3
3
6
3
10
6
6
3
18
9
120
9
100
60
60
18
Sub
Min
S
Min
Min
Min
Min
Sub
UP
UP
QP
UP
AC
AC
AC
UP
Occ
Occ
F
Occ
Co
F
F
Occ
20
8
200
8
120
60
60
20
MT
Car
& F
orkl
ift
Ganti Ban,
Repairing
Pekerja terbentur MTC&FL
Pekerja terkena jatuhan
benda alat repairing
Pekerja terjepit/tertimpa
Tangan pekerja tergores
Pekerja terkena semburan air
radiator
Pekerja tersandung saat ganti
ban & repairing MTC&FL
Pekerja tidak konsentrasi**
Perletakan alat repairing
MTC&FL sembarangan
Pekerja tidak hati-hati saat
repairing/penggantian ban
MTC&FL
Membuka tutup radiator tanpa
memakai kain lap sebagai alat
bantu
Radiator terlalu panas
Peletakan ban yg tidak rapi
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Tangan-Kaki terluka
Tangan terluka
Wajah luka bakar
Kaki terluka
Penggunaan APD
safety helm
Peletakan alat
repairing yg.
aman&rapi
Penggunaan APD
sarung tangan kulit
Penggunaan APD
body
protector&goggles
Penyusunan ban dan
tools dengan baik
C
D
B
B
A
C
X2
X2
X2
X2
X2
X2
2,0
1,0
3,0
3,0
3,0
2,0
2,3
2
1
2
2
2
2
3
3
8
8
10
3
3
3
6
6
5
3
18
9
96
96
100
18
Sub
Min
Sub
Sub
S
Sub
UP
UP
AC
AC
QP
UP
Occ
Occ
F
F
F
Occ
20
8
160
160
200
20
Analisis dan Pembahasan
V‐34
Lanjutan (14) Tabel 5.3 OPERATING HAZARD ANALYSIS (IDENTIFIKASI BAHAYA, PERKIRAAN & PERHITUNGAN SKOR RISIKO, DAN REKOMENDASI PENGENDALIAN)
PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Pengendalian Metode Modifikasi Standar
Australia
Metode Fine Metode RSC
Peluang Akibat RS Rata-rata C P E RS C P E RS
MA
INT
EN
AN
CE
DPE
Monthly
Inspection
Mengganti
Impeller
Inspector/pekerja terkena
benturan crucible, forklift,
tools berat
Inspector/pekerja terkena
jatuhan benda dari bagian
atas (crane)
Mata-hidung
inspector/pekerja kemasukan
dross
Pekerja tertimpa oleh tools
berat
Tangan pekerja tergores
Pekerja tergelincir
Pekerja tersandung tools
pengganti impeller
Peletakan tools tidak rapi
Tools dari crane ada yang
terjatuh
Dross tertiup angin
Tali crane pengangkut tools
putus
Penggantian impeller tidak hati-
hati
Pekerja menginjak oli sisa
penggantian impeller
Peletakan tools tidak rapi
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Tangan-Kaki terluka
Tangan terluka
Tubuh terluka
Kaki terluka
Penyusunan tools
dengan baik dan rapi
Crane dilengkapi
jaring
pengaman&load
indicator
Penggunaan lantai
basah yg. diberi uap
air, minimasi
ventilasi umum dgn.
pemasangan Local
Exhaust Ventilation
Penggunaan APD
sarung tangan kulit,
safety shoes
Penggunaan box
penyimpan tools
C
D
A
C
B
B
B
C
X2
X2
X2
X2
X2
X2
X2
X2
2,0
1,0
3,0
2,0
3,0
3,0
3,0
2,0
2,4
2
1
2
2
2
2
2
2
3
3
10
4
8
8
8
3
3
3
6
3
6
6
6
3
18
9
120
24
96
96
96
18
Sub
Min
S
Sub
Sub
Sub
Sub
Sub
UP
UP
QP
UP
AC
AC
AC
UP
Occ
Occ
F
Occ
F
F
F
Occ
20
8
200
20
160
160
160
20
Penc
ucia
n M
T C
ar &
For
klift
Cleaning
Pekerja terbentur MTC&FL
Pekerja terkena jatuhan
benda alat pencucian
Mata&hidung pekerja
kemasukan debu
Pekerja terjepit/tertimpa
Tangan pekerja tergores
Pekerja tidak konsentrasi**
Alat pencucian yg digunakan
peletakannya sembarangan
Debu-debu yg menempel di
MTC&FL beterbangan saat
digosok
Saat pencucian, tangan pekerja
menjangkau bagian MTC&FL
tanpa melihat objek yg
dicuci/dijangkau
Saat pencucian, tangan pekerja
menjangkau/menyentuh bagian
tajam dari MTC&FL
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Tangan-Kaki terluka
Tangan terluka
Motivasi perilaku
kerja aman
Peletakan tools dgn.
rapi dan benar
Penggunaan APD
goggles, pelindung
wajah, sarung tangan
kulit
C
D
B
C
B
B
X2
X2
X2
X2
X2
X2
2,0
1,0
3,0
2,0
3,0
3,0
2,4
2
1
2
2
2
2
3
3
8
3
8
8
3
3
6
3
6
6
18
9
96
18
96
96
Sub
Min
Sub
Sub
Sub
Sub
UP
UP
AC
UP
AC
AC
Occ
Occ
F
Occ
F
F
20
8
160
20
160
160
Analisis dan Pembahasan
V‐35
Lanjutan (15) Tabel 5.3 OPERATING HAZARD ANALYSIS (IDENTIFIKASI BAHAYA, PERKIRAAN & PERHITUNGAN SKOR RISIKO, DAN REKOMENDASI PENGENDALIAN)
PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Pengendalian Metode Modifikasi Standar
Australia
Metode Fine Metode RSC
Peluang Akibat RS Rata-rata C P E RS C P E RS
MA
INT
EN
AN
CE
Penc
ucia
n
MT
Car
&
Fork
lift
Cleaning
Pekerja tergelincir
Pekerja tersandung saat
pencucian MTC&FL
Pekerja menginjak tumpahan
air pencucian
Peletakan ember, selang dan
alat pencucian lain tidak rapi
Tubuh terluka
Kaki terluka
Good Housekeeping
Penggunaan box
penyimpan tools
B
C
X2
X2
3,0
2,0
2,4 2
2
8
3
6
3
96
18
Sub
Sub
AC
UP
F
Occ
160
20
FL &
MT
Car
Mengisi Air
Aki
Pekerja terbentur MTC&FL
Pekerja terkena jatuhan
benda dari MTC&FL
Mata&hidung pekerja
kemasukan debu
Terkena percikan air aki
Pekerja tersandung saat
pengisian air aki MTC&FL
Pekerja tidak konsentrasi**
MTC&FL blm dibersihkan dari
sisa-sisa metal
Debu yg lengket di mesin dan
aki tertiup angin
Mengisi air aki tidak hati-hati
Peletakan tools yg dipakai saat
pengisian air aki tidak rapi
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Gatal-gatal
Iritasi kulit
Kaki terluka
Penggunaan APD
safety helm, goggles,
body protector
Penggunaan box
penyimpan tools
C
D
B
C
A
A
B
X2
X2
X2
X2
X2
X2
X2
2,0
1,0
3,0
2,0
3,0
3,0
3,0
2,4
2
1
2
2
2
2
2
3
3
8
3
10
10
8
3
3
6
3
6
6
6
18
9
96
18
120
120
96
Sub
Min
S
Sub
S
S
Sub
UP
UP
QP
UP
QP
QP
AC
Occ
Occ
F
Occ
F
F
F
20
8
160
20
200
200
160
FASI
LIT
AS
TA
MB
AH
AN
Dro
ss
Coo
ling
Roo
m
Proses
pendinginan
dross
Pekerja terpapar zat asbes Pemakaian dinding asbes Asbestosis Subtitusi bahan asbes
dgn bahan lain yg
lebih baik
B X4 4,0 4,0 15 5 6 450 VS QP F 500
Pera
lata
n (T
angk
i
Peny
edia
Pom
pa)
Min
yak
Ber
at
Penggantian
peralatan, pipa
jaringan
minyak berat
Terjadi kebakaran Kebocoran pompa pengisian
minyak berat
Kebocoran jaringan pipa
pengalir minyak berat
Cacat tubuh permanen
Kematian
Produksi tidak
berjalan
Inspeksi rutin,
Pelatihan persiapan
keadaan tanggap
darurat, maintenance
Penggunaan smoke
control&detector,
portable fire fighting
C
D
C
X3
X4
X4
3,0
4,0
4,0
3,6
40
50
50
3
5
5
3
3
3
360
750
750
D
C
D
QP
QP
QP
F
F
F
500
500
500
Pera
lata
n
Pers
edia
an L
PG
Penggantian
peralatan, pipa
jaringan
persediaan
LPG
Terjadi kebakaran
Kontaminasi gas beracun
Kebocoran tabung LPG
Jaringan pipa LPG bocor
Cacat tubuh permanen
Produksi tidak
berjalan
Kematian
Inspeksi rutin,
Pelatihan persiapan
keadaan tanggap
darurat, maintenance
Penggunaan smoke
control&detector,
portable fire fighting
C
C
D
X4
X4
X4
4,0
4,0
4,0
4,0
50
50
50
5
5
5
3
3
3
750
750
750
D
D
C
QP
QP
QP
F
F
F
500
500
500
Analisis dan Pembahasan
V‐36
Lanjutan (16) Tabel 5.3 OPERATING HAZARD ANALYSIS (IDENTIFIKASI BAHAYA, PERKIRAAN & PERHITUNGAN SKOR RISIKO, DAN REKOMENDASI PENGENDALIAN)
PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Pengendalian Metode Modifikasi Standar
Australia
Metode Fine Metode RSC
Peluang Akibat RS Rata-rata C P E RS C P E RS
Cas
ting&
Stac
king
Mac
hine
, Lou
nder
Fu
rnac
e, P
ouri
ng D
evic
e Penggunaan
Peralatan
Bertenaga
Listrik,
Penyalaan
panel listrik
Kebocoran aliran listrik dgn
tegangan 220-380V dan
merambat ke panel, resistensi
pekerja besar
Kebocoran aliran listrik dgn
tegangan 220-380V,
resistensi pekerja kecil
Insulasi dan penggunaan kabel
tidak tepat
Insulasi dan penggunaan kabel
tidak tepat, kulit pekerja basah
Electrical shock
ringan yang dialami
pekerja
Electrical shock berat
yang dialami pekerja
Program
pengontrolan alat
listrik, grounding,
fasilitas osilator pada
alat listrik,
penjadwalan
maintenance
D
D
X3
X3
2,0
2,0
2,0
1
1
3
3
10
10
30
30
Min
Min
QP
QP
Co
Co
100
100
RS: Risk Score P: Probability S: Serious C: Catastrophe RP : Remote Possible Co: Continouos IF: InFrequent X1:Tidak Signifikan X4:Major C:Moderate C: Consequence Min : Minor (Noticiable) VS: Very Serious PI: Practical Imposibble UP: Unusual but Possible F: Frequent R: Rare X2:Minor X5:Katastropi D:Kecil E: Exposure Sub: Substansial D: Disaster Cc : Concernable QP: Quite Possible Occ: Occasional VR: Very Rare X3:Moderate A:Hampir Pasti Kemungkinannya
(Important) but very unlikely AC: Almost Certain B:Mungkin Terjadi E:Jarang >Risk Score dihitung berdasarkan perkiraan terhadap derajat keparahan, frekuensi kondisi bahaya, dan probabilitas kecelakaan yang telah terjadi **Tidak berkonsentrasinya pekerja dalam melakukan pekerjaannya dapat diakibatkan oleh kelelahan. Kelelahan ini dapat dipicu oleh adanya bahaya ergonomi sehingga diperlukan juga pengendalian terhadap bahaya ergonomi (misal: desain interaksi pekerja dengan alat kerja yang nyaman, penjadwalan kerja yang aman, pemeliharaan suasana kerja yang menyenangkan dll) selain itu, perlu ditelaah terdapatnya faktor-faktor lain yang dapat mengganggu konsentrasi pekerja, seperti faktor penggajian, hubungan dengan tenaga kerja lainnya, dll, dan dilakukan pemantauan dan pengendalian faktor-faktor tersebut. >Identifikasi bahaya ini dilakukan oleh penulis. Kegiatan identifikasi bahaya berikutnya hendaknya dilakukan oleh pihak perusahaan dengan melibatkan ahli K3, ahli mekanik, ahli elektrik, dan ahli medis
Analisis dan Pembahasan
V‐37
5.7 Perbandingan Skor Risiko
Hasil penentuan nilai skor risiko dengan menggunakan metode Modifikasi
Risk Management Standar Australia (AS/NZS 4360:1999) hampir selalu diperoleh
skor risiko kategori D dan B. Hal ini disebabkan oleh penentuan nilai skor risiko
di tiap lokasi dan kegiatan seksi Casting dengan menggunakan metode Modifikasi
Risk Management Standar Australia hanya menggunakan 2 parameter yaitu
peluang (probability) dan akibat (consequence) tanpa memperhitungkan
parameter penting lainnya dalam penentuan skor risiko yaitu paparan (exposure).
Namun, pada perbandingan hasil skor risiko metode Modifikasi Risk Management
Standar Australia, analisis terhadap tindakan yang diambil dari potensi bahaya
yang ada dapat dilihat lebih detail dan jelas tindakan apa yang harus diambil dari
tiap-tiap potensi bahaya tersebut. Metode Fine diperoleh nilai bervariasi dengan
nilai skor terendah adalah 9 dan nilai skor risiko tertinggi adalah 750. Sedangkan
jika menggunakan metode RSC hampir selalu diperoleh nilai skor risiko pada
selang 20-160. Ketiga hal ini menunjukkan perbedaan dalam bentuk tindakan
yang harus diambil.
Hasil yang diperoleh dari ketiga metode perhitungan skor risiko tersebut
kemudian dibandingkan. Hasil perbandingan tersebut dapat dilihat pada Tabel
5.4.
Analisis dan Pembahasan
V‐38
Tabel 5.4 Perbandingan Hasil Skor Risiko
PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA Metode Modifikasi Standar Australia Metode Fine Metode RSC
Skor Tindakan Skor Tindakan Skor Tindakan
TRA
NSP
OR
TASI
Areal Parkir
MT Car
Pemeriksaan Metal Transportation Car sebelum dan sesudah dioperasikan
Pekerja terbentur MTC
Pekerja terkena jatuhan
benda
Pekerja terjepit/tertimpa
ladle
Pekerja terkena semburan
air radiator
Tangan pekerja tergores
saat check-up MTC
Pekerja terjatuh
Pekerja tersandung saat
check-up MTC
1.0
1.0
1.0
3.0
1.0
3.0
3.0
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
18
18
18
180
9
90
36
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan saat itu juga
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
8
8
8
375
8
100
30
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan saat itu juga
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Depan Furnace
Naik turun tangga
MT Car memeriksa
lubang nozzle
discharge
Memeriksa lubang nozzle discharge dan pouring device
Pekerja terbentur MTC
Pekerja terkena jatuhan
benda
Pekerja terpapar
temperatur metal panas
Pekerja terkena percikan
metal panas
Mata-hidung pekerja
kemasukan abu dross
Pekerja terkena radiasi
sinar metal panas
Pekerja menghisap gas
beracun kandungan metal
Pekerja tersandung
1.0
2.0
3.0
3.0
3.0
2.0
3.0
3.0
3.0
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
18
30
120
96
120
96
120
96
240
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan saat itu juga
5
30
125
125
300
80
125
125
350
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan saat itu juga
Analisis dan Pembahasan
V‐39
Lanjutan (1) Tabel 5.4 Perbandingan Hasil Skor Risiko
PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA Metode Modifikasi Standar Australia Metode Fine Metode RSC
Skor Tindakan Skor Tindakan Skor Tindakan
TRA
NSP
OR
TASI
Di atas
furnace
Memberi aba-aba
dari atas dapur
Pekerja terbentur furnace
Pekerja terkena jatuhan
benda/tools
Pekerja terpapar
temperatur metal panas
Pekerja terkena percikan
metal panas
Mata-hidung pekerja
kemasukan abu dross
Pekerja terkena radiasi
sinar metal panas
Pekerja menghisap gas
beracun kandungan metal
Pekerja tersandung
3.0
3.0
4.0
3.0
4.0
3.0
3.0
3.0
3.0
2.0
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Lakukan tindakan dengan segera/kondisi darurat
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Lakukan tindakan dengan segera/kondisi darurat
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
90
48
360
180
600
180
60
60
120
45
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan saat itu juga
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
70
12
300
300
350
300
55
55
160
20
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
TREA
TMEN
T
Furnace
Charging Cold
Metal
Pekerja terkena jatuhan
benda/tools
Pekerja terbentur alat
Pekerja terkena radiasi
panas
Mata-hidung pekerja
kemasukan abu dross
1.0
1.0
3.0
3.0
2.0
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
9
9
96
96
96
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
8
8
160
200
60
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Charging
Aluminium cair
Flux treatment
Pekerja terkena radiasi
panas
Pekerja terbentur
Pekerja terkena jatuhan
benda/tools
3.0
1.0
3.0
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
180
9
45
Lakukan tindakan saat itu juga
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
300
8
20
Lakukan tindakan saat itu juga
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Analisis dan Pembahasan
V‐40
Lanjutan (2) Tabel 5.4 Perbandingan Hasil Skor Risiko
PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA Metode Modifikasi Standar Australia Metode Fine Metode RSC
Skor Tindakan Skor Tindakan Skor Tindakan
TREA
TMEN
T
Furnace
Charging Aluminium
cair,
Flux treatment
Pekerja memegang benda
panas
Pekerja terkena percikan
metal
Mata pekerja kemasukan
abu dross
Pekerja terkena radiasi
sinar metal
Pekerja tersandung
Pekerja menghirup gas
beracun dari metal dan
LPG
3.0
3.0
3.0
2.0
3.0
1.0
3.0
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
96
90
96
48
60
9
90
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
160
50
200
60
60
8
75
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Stirring /
Pengadukan
Mata-hidung pekerja
kemasukan dross
Pekerja terkena benturan
tools berat
Pekerja terpapar
temperatur metal panas
Pekerja terkena radiasi
sinar metal panas
Pekerja memegang tools
strring yang masih panas
dan berat
Pekerja terkena percikan
metal panas
Pekerja tersandung oleh
tools stirring
Ketidaknyamanan pekerja
3.0
3.0
1.0
1.0
3.0
3.0
3.0
4.0
1.0
2,0
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Lakukan tindakan dengan segera/kondisi darurat
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
120
60
9
9
60
60
60
360
18
90
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan saat itu juga
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
200
60
8
8
60
60
60
200
20
15
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Analisis dan Pembahasan
V‐41
Lanjutan (3) Tabel 5.4 Perbandingan Hasil Skor Risiko
PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA Metode Modifikasi Standar Australia Metode Fine Metode RSC
Skor Tindakan Skor Tindakan Skor Tindakan
TREA
TMEN
T
Furnace
Skimming off
(pengeluaran
dross)
Pekerja terbentur forklift
Pekerja terkena jatuhan
tools yang dipakai untuk
proses skimming off
Mata-hidung pekerja
kemasukan dross
Pekerja terpapar
temperatur metal panas
Pekerja terjepit/tertimpa
dross scratcher dan
forklift
Pekerja tersandung tools
skimming off
Kontak langsung dengan
zat yang bercampur bahan
kimia (dross)
2.0
1.0
3.0
3.0
3.0
1.0
3.0
3,0
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
36
18
120
120
60
18
90
60
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
35
20
200
200
60
20
35
70
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Mengambil
sampel TPM
Mata pekerja kemasukan
dross
Pekerja terkena benturan
tools berat
Pekerja terpapar
temperatur metal panas
Pekerja terkena percikan
metal panas
Pekerja tersandung oleh
tools
Pekerja menghirup
kandungan gas beracun
dalam metal
Pengambilan sampel yang
tidak efektif dan efisien
Terjadi tumpahan sampel
3.0
3.0
1.0
3.0
2.0
1.0
3.0
2,0
2,0
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
72
120
18
60
45
9
60
60
60
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
70
200
20
60
20
8
60
60
60
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Analisis dan Pembahasan
V‐42
Lanjutan (4) Tabel 5.4 Perbandingan Hasil Skor Risiko
PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA Metode Modifikasi Standar Australia Metode Fine Metode RSC
Skor Tindakan Skor Tindakan Skor Tindakan
TREA
TMEN
T
Furnace
Pembersihan
Dapur
(Spearing)
Pekerja terkena benturan
tools berat
Pekerja terkena jatuhan
benda dari bagian atas
(crane)
Mata-hidung pekerja
kemasukan dross
Pekerja terpapar
temperatur metal panas
Pekerja terkena radiasi
sinar metal panas
Pekerja pembersihan
dapur memegang tools
yang masih panas
Pekerja terkena percikan
metal panas
Pekerja tertimpa oleh
tools berat
Tangan pekerja tergores
saat pembersihan dapur
Pekerja tersandung tools
spearing
1.0
1.0
3.0
2.0
3.0
3.0
3.0
2.0
3.0
2.0
3.0
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
18
18
120
36
60
60
60
36
180
36
54
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan saat itu juga
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
20
20
200
45
60
60
60
45
200
45
35
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Dross Process
Equipment
Mengolah Dross
Pekerja terbentur
crucible, tertabrak forklift,
tools berat
Pekerja terkena jatuhan
benda dari crane
Mata-hidung pekerja
kemasukan dross
Pekerja terpapar
temperatur metal panas
1.0
1.0
3.0
3.0
3.0
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
18
18
120
60
60
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
12
12
200
60
60
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Analisis dan Pembahasan
V‐43
Lanjutan (5) Tabel 5.4 Perbandingan Hasil Skor Risiko
PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA Metode Modifikasi Standar Australia Metode Fine Metode RSC
Skor Tindakan Skor Tindakan Skor Tindakan
TREA
TMEN
T
Dross Process
Equipment
Mengolah Dross
Pekerja terkena percikan
metal panas
Pekerja tertimpa oleh
tools berat
Tangan pekerja tergores
Pekerja tersandung tools
3.0
1.0
1.0
2.0
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
108
18
12
36
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
45
20
12
35
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Dross Room
Menyebarkan
Dross
Mengutip Scrap
Metal
Pekerja terkena benturan
crucible, forklift, tools
berat
Pekerja terkena jatuhan
benda dari bagian atas
(crane)
Mata-hidung pekerja
kemasukan dross
Pekerja tertimpa oleh
tools berat
Tangan pekerja tergores
Pekerja tersandung tools
1.0
1.0
3.0
3.0
1.0
1.0
1.0
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
18
18
120
60
18
18
18
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
20
20
200
60
20
20
20
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Scrap, Spec Out
Persiapan Cold
Metal
Pekerja terkena benturan
tools berat
Pekerja terkena jatuhan
benda dari bagian atas
(crane)
Mata-hidung pekerja
kemasukan dross
Tangan pekerja tergores
Pekerja tersandung tools
1.0
1.0
3.0
2.0
1.0
3.0
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
18
18
72
36
27
108
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
20
20
70
30
20
70
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Analisis dan Pembahasan
V‐44
Lanjutan (6) Tabel 5.4 Perbandingan Hasil Skor Risiko
PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA Metode Modifikasi Standar Australia Metode Fine Metode RSC
Skor Tindakan Skor Tindakan Skor Tindakan
OPE
RA
SI C
AST
ING
Casting
Machine
Menuang Metal dari
Pouring Device
Mengambil Scum
Pekerja terkena jatuhan
benda dari bagian atas
(crane)
Mata-hidung pekerja
kemasukan dross
Panas yang dihasilkan
oleh pouring device
Tangan pekerja tergores
scum
Pekerja tersandung tools
pengambil scum
1.0
3.0
3.0
3.0
2.0
1.0
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
12
120
60
60
36
24
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
12
200
60
60
20
20
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Casting
Machine
Mencongkel Scrap
di Pouring Device
Pekerja terkena jatuhan
benda dari bagian atas
(crane)
Mata-hidung pekerja
kemasukan dross
Panas yang dihasilkan
oleh pouring device
Tangan pekerja terjepit di
pouring device
Tangan pekerja tergores
scum
Pekerja tersandung tools
pengcongkel scrap
1.0
3.0
2.0
3.0
2.0
2.0
2.0
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
24
96
48
60
36
36
36
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
20
160
60
60
20
20
20
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Mould Cleaning,
Menarik scum
Pekerja terkena jatuhan
benda dari bagian atas
(crane)
Mata-hidung pekerja
kemasukan dross
1.0
3.0
1.0
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
18
96
18
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
20
160
20
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Analisis dan Pembahasan
V‐45
Lanjutan (7) Tabel 5.4 Perbandingan Hasil Skor Risiko
PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA Metode Modifikasi Standar Australia Metode Fine Metode RSC
Skor Tindakan Skor Tindakan Skor Tindakan
OPE
RA
SI C
AST
ING
Casting
Machine
Mould Cleaning,
Menarik scum
Paparan bising dari
pencetakan ingot
Tangan pekerja terjepit di
mould
Tangan pekerja tergores
mould
Pekerja tersandung tools
2,0
2,0
1,0
2,0
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
48
24
18
12
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
60
20
20
12
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Water Jacket
Cleaning
Memasang No. Lot
Pekerja terkena jatuhan
benda dari bagian atas
(crane)
Tangan pekerja tergores
Pekerja tersandung
Paparan bising dari alat
pencetak ingot
Pekerja tergelincir
Korsleting
1,0
2,0
2,0
2,0
2,0
2,0
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
12
48
24
48
48
10
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
12
60
20
60
60
15
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Casting
Machine
Mencongkel ingot
panas dari mould
Pekerja terkena jatuhan
benda dari bagian atas
(crane)
Tangan pekerja terjepit,
kaki pekerja tertimpa
Pekerja tersandung tools
pencongkel ingot panas
1.0
2.0
1.0
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
18
24
18
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
20
20
20
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Analisis dan Pembahasan
V‐46
Lanjutan (8) Tabel 5.4 Perbandingan Hasil Skor Risiko
PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA Metode Modifikasi Standar Australia Metode Fine Metode RSC
Skor Tindakan Skor Tindakan Skor Tindakan
OPE
RA
SI C
AST
ING
Casting
Machine
Menimba Moulten
dari Pouring Device
Pekerja terkena jatuhan
benda dari bagian atas
(crane)
Mata-hidung pekerja
kemasukan dross
Pekerja terkena percikan
metal panas
Tangan pekerja terjepit
Tangan pekerja tergores
Pekerja tersandung tools
penimba molten
1.0
3.0
3.0
2.0
1.0
1.0
1.0
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
18
120
60
24
18
18
18
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
20
160
60
20
20
20
20
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Stacking
Machine
Menarik ingot yang
jatuh tidak normal di
Receiving Arm
Mengangkat ingot
dengan Servo Arm
Pengoperasian
stacking machine
Pekerja terbentur
Pekerja terkena jatuhan
benda dari bagian atas
(crane)
Tangan pekerja tergores
Tangan/kaki pekerja
tertimpa ingot abnormal
Temperatur panas
Pekerja tersandung
Ketidaknyamanan
operator
2.0
1.0
2.0
2.0
3.0
2.0
2,0
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
24
18
24
45
60
24
30
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
20
20
20
50
60
20
30
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Cooling Chamber
cleaning
Pekerja terbentur
Pekerja terkena jatuhan
benda dari bagian atas
(crane)
Tangan pekerja tergores
Pekerja tersandung
1.0
1.0
2.0
1.0
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
18
18
24
18
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
20
20
20
20
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Analisis dan Pembahasan
V‐47
Lanjutan (9) Tabel 5.4 Perbandingan Hasil Skor Risiko
PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA Metode Modifikasi Standar Australia Metode Fine Metode RSC
Skor Tindakan Skor Tindakan Skor Tindakan
OPE
RA
SI C
AST
ING
Penyimpanan Flux
Penyediaan flux
Pekerja terbentur
Pekerja terkena jatuhan
benda dari bagian atas
(crane)
Mata-hidung-bagian
tubuh pekerja terkena
flux, kontak langsung
dengan bahan kimia
Pekerja tersandung tools
Kontak langsung dengan
flux
2.0
1.0
3.0
3.0
3.0
2.0
2,0
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
24
18
120
60
120
32
32
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
20
20
200
60
200
20
45
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
BU
ND
LIN
G
Parkir
Forklift
Pemeriksaan Forklift
sebelum dan sesudah
dioperasikan
Pekerja terbentur forklift
Pekerja terkena jatuhan
benda sisa metal
Pekerja terjepit/tertimpa
Pekerja terkena semburan
air radiator
Tangan pekerja tergores
saat check-up forklift
Pekerja tersandung saat
check-up forklift
Pekerja
terjatuh/tergelincir
1.0
1.0
1.0
3.0
1.0
2.0
1.0
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
12
6
18
240
12
48
6
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan saat itu juga
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
12
5
20
350
12
75
5
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Timbangan
2 ton
Cross-check &
Menimbang ingot
Pekerja terbentur
timbangan
Pekerja terkena jatuhan
benda dari bagian atas
(crane)
Pekerja terjepit/tertimpa
1.0
1.0
1.0
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
6
6
6
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
5
5
5
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Analisis dan Pembahasan
V‐48
Lanjutan (10) Tabel 5.4 Perbandingan Hasil Skor Risiko
PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA Metode Modifikasi Standar Australia Metode Fine Metode RSC
Skor Tindakan Skor Tindakan Skor Tindakan
BU
ND
LIN
G
Timbangan
2 ton
Cross-check &
Menimbang ingot
Pekerja terkena ingot
panas
Pekerja tersandung
Pekerja terjatuh
1.0
3.0
1.0
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
18
96
6
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
20
160
5
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Cooling
Yard
Marking, Painting
Pekerja terbentur
Pekerja terkena jatuhan
benda
Kemasukan zat aerosol
Tangan pekerja tergores
Pekerja terjatuh
Pekerja tersandung
2.0
1.0
3.0
3.0
1.0
1.0
1.0
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
32
6
120
120
6
6
6
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
30
5
200
200
5
5
5
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan saat itu juga
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Bundling
House
Mengikat
Pekerja terbentur
Pekerja terkena jatuhan
benda
Tangan pekerja tergores
Pekerja tertimpa/terjepit
Pekerja terpukul
Pekerja tersandung
1.0
1.0
4.0
3.0
2.0
3.0
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
6
6
300
144
30
60
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
5
5
350
200
20
80
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Analisis dan Pembahasan
V‐49
Lanjutan (11) Tabel 5.4 Perbandingan Hasil Skor Risiko
PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA Metode Modifikasi Standar Australia Metode Fine Metode RSC
Skor Tindakan Skor Tindakan Skor Tindakan
MA
INTE
NA
NC
E
Furnace
(MF&HF)
Monthly Inspection
& Repairing
Inspector terbentur MTC
Inspector terkena jatuhan
benda/tools
Mata-hidung inspector
kemasukan abu dross
Inspector terpapar
temperatur metal panas
Inspector jatuh/terpeleset
Inspector tersandung
2.0
1.0
3.0
2.0
3.0
2.0
3.0
2.0
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
18
9
120
36
60
18
96
18
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
20
20
200
30
60
20
160
20
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Casting
Machine
Monthly Inspection
& Repairing
Inspector
terbentur/tertabrak
Pekerja terkena jatuhan
benda dari bagian atas
(crane)
Paparan bising dari
pencetakan ingot
Tangan inspector terjepit
di mould
Tangan inspector tergores
mould
Inspector terjatuh
Inspector tersandung tools
2.0
1.0
3.0
3.0
2.0
3.0
2.0
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
18
9
96
96
18
72
18
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
20
8
160
160
20
80
20
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Crane 20/3 ton,
10ton,
1 ton
Monthly Inspection
Inspector terbentur
Inspector terkena jatuhan
benda dari bagian atas
(crane)
2.0
1.0
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
18
9
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
20
8
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Analisis dan Pembahasan
V‐50
Lanjutan (12) Tabel 5.4 Perbandingan Hasil Skor Risiko
PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA Metode Modifikasi Standar Australia Metode Fine Metode RSC
Skor Tindakan Skor Tindakan Skor Tindakan
MA
INTE
NA
NC
E
Crane 20/3 ton, 10
ton,
1 ton
Monthly Inspection
Mata-hidung inspector
kemasukan abu dross
Tangan inspector terjepit
Inspector terjatuh
Inspector tersandung tools
3.0
3.0
2.0
3.0
2.0
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
120
60
18
96
18
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
160
60
20
160
20
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Cooling
Tower
Monthly Inspection
& Cleaning
Inspector terbentur
Tangan inspector terjepit
Inspector terjatuh
Inspector tersandung tools
2.0
2.0
3.0
2.0
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
18
18
96
18
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
20
20
160
20
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Pouring
Device
Breaking Castable
Setting Castable
Mengganti Pouring
Pekerja terbentur
Pekerja terkena jatuhan
benda/tools
Mata-hidung pekerja
kemasukan abu dross
Paparan bising dari
pencetakan ingot
Tangan pekerja terjepit di
pouring device
Kaki pekerja terpukul
Pekerja tersandung tools
2.0
1.0
3.0
2.0
3.0
3.0
3.0
2.0
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
18
9
120
12
120
96
96
24
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
20
8
160
20
160
160
160
20
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Analisis dan Pembahasan
V‐51
Lanjutan (13) Tabel 5.4 Perbandingan Hasil Skor Risiko
PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA Metode Modifikasi Standar Australia Metode Fine Metode RSC
Skor Tindakan Skor Tindakan Skor Tindakan
MA
INTE
NA
NC
E
Lounder
Furnace
Breaking Castable
Setting Castable
Mengganti Castable
Pekerja terbentur
Pekerja terkena jatuhan
benda/tools
Mata-hidung pekerja
kemasukan abu dross
Paparan bising
Tangan pekerja terjepit di
lounder furnace
Kaki pekerja terpukul
Pekerja tersandung tools
2.0
1.0
3.0
2.0
3.0
3.0
3.0
2.0
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
18
9
120
9
100
60
60
18
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
20
8
200
20
120
60
60
20
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
MT Car &
Forklift
Ganti Ban
Repairing
Pekerja terbentur
MTC&FL
Pekerja terkena jatuhan
benda alat repairing
Pekerja terjepit/tertimpa
Tangan pekerja tergores
Pekerja terkena semburan
air radiator
Pekerja tersandung saat
ganti ban & repairing
MTC&FL
2.0
1.0
3.0
3.0
3.0
2.0
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
18
9
96
96
100
18
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
20
8
160
160
200
20
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Analisis dan Pembahasan
V‐52
Lanjutan (14) Tabel 5.4 Perbandingan Hasil Skor Risiko
PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA Metode Modifikasi Standar Australia Metode Fine Metode RSC
Skor Tindakan Skor Tindakan Skor Tindakan
MA
INTE
NA
NC
E
DPE
Monthly Inspection
Mengganti Impeller
Inspector/pekerja terkena
benturan crucible, forklift,
tools berat
Inspector/pekerja terkena
jatuhan benda dari bagian
atas (crane)
Mata inspector/pekerja
kemasukan dross
Pekerja tertimpa oleh
tools berat
Tangan pekerja tergores
Pekerja tergelincir
Pekerja tersandung tools
pengganti impeller
2.0
1.0
3.0
2.0
3.0
3.0
3.0
2.0
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
18
9
120
24
96
96
96
18
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
20
8
200
20
160
160
160
20
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan saat itu juga
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Pencucian
MT Car &
forklift
Cleaning
Pekerja terbentur
MTC&FL
Pekerja terkena jatuhan
benda alat pencucian
Mata-hidung pekerja
kemasukan debu
Pekerja terjepit/tertimpa
Tangan pekerja tergores
2.0
1.0
3.0
2.0
3.0
3.0
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
18
9
96
18
96
96
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
20
8
160
20
160
160
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Analisis dan Pembahasan
V‐53
Lanjutan (15) Tabel 5.4 Perbandingan Hasil Skor Risiko
PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA Metode Modifikasi Standar Australia Metode Fine Metode RSC
Skor Tindakan Skor Tindakan Skor Tindakan
MA
INTE
NA
NC
E
Pencucian
MT Car &
Forklift
Cleaning
Pekerja tergelincir
Pekerja tersandung saat
pencucian MTC&FL
3,0
2,0
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
96
18
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
160
20
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
FL & MT Car
Mengisi Air Aki
Pekerja terbentur
MTC&FL
Pekerja terkena jatuhan
benda dari MTC&FL
Mata-hidung pekerja
kemasukan debu
Terkena percikan air aki
Pekerja tersandung saat
pengisian air aki
MTC&FL
2,0
1,0
3,0
2,0
3,0
3,0
3,0
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
18
9
96
18
120
120
96
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
20
8
160
20
200
200
160
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
FASI
LITA
S TA
MB
AH
AN
Dross Cooling
Room
Proses pendinginan
dross
Pekerja terpapar zat asbes 4,0 Lakukan tindakan dengan segera/kondisi darurat
450 Lakukan tindakan saat itu juga 500 Lakukan tindakan saat itu juga
Peralatan (Tangki
Penyedia Pompa)
Minyak Berat
Penggantian
peralatan, pipa
jaringan minyak
berat
Terjadi kebakaran 3,0
4,0
4,0
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Lakukan tindakan dengan segera/kondisi darurat
Lakukan tindakan dengan segera/kondisi darurat
360
750
750
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan saat itu juga
120
500
500
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan saat itu juga
Peralatan Persediaan
LPG
Penggantian
peralatan, pipa
jaringan persediaan
LPG
Terjadi kebakaran
Kontaminasi gas beracun
4,0
4,0
4,0
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
750
750
750
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan saat itu juga
500
500
500
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan saat itu juga
Penggunaan
Peralatan Bertenaga
Listrik,
Penyalaan Panel
Listrik
Penggunaan
Peralatan Bertenaga
Listrik,
Penyalaan panel
listrik
Kebocoran aliran listrik
merambat ke panel
Kebocoran aliran listrik
2,0
2,0
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan
30
30
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
100
100
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Analisis dan Pembahasan
V‐54
Setelah mengetahui perbandingan hasil skor risiko beserta tindakan
(action) pengendalian bahaya yang diambil, maka dapat dibandingkan tindakan
yang diambil oleh masing-masing metode skor risiko. Dari tindakan yang diambil
tersebut, maka dapat disimpulkan metode skor risiko mana yang lebih baik, safety,
dan lebih ketat dalam pengambilan tindakan pengendalian bahaya. Agar lebih
jelas, maka setiap plant yang memiliki skor risiko rata-rata tertinggi dilihat
tindakan yang diambil oleh masing-masing metode skor risiko dan kemudian
dibandingkan.
1. Plant Transportasi
Kegiatan memberi aba-aba dari atas furnace; lokasi di atas furnace
merupakan kegiatan yang memiliki skor risiko rata-rata tertinggi sebesar 3,1
dengan menggunakan metode Modifikasi Standar Australia. Hasil yang didapat
dari ketiga metode tersebut dibandingkan. Sebagai contoh untuk kondisi bahaya
menghisap gas kandungan metal, hasil dari perhitungan skor risiko dengan
menggunakan metode Modifikasi Australia sebesar 3,0, yang berarti sebaiknya
lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin. Sementara dengan menggunakan
metode Fine, hasil skor risiko diperoleh sebesar 120, yang berarti harus dilakukan
tindakan perbaikan secepat mungkin. Sedangkan dengan menggunakan metode
RSC, hasil skor risiko diperoleh 200, yang berarti harus dilakukan tindakan
perbaikan saat itu juga. Dari hasil perbandingan Tabel 5.5 dapat disimpulkan
bahwa metode RSC bersifat lebih optimal karena lebih kritis dan cenderung lebih
ketat dalam tindakan pengendalian bahaya, sehingga tindakan pencegahan bahaya
cenderung harus dilakukan sesegera mungkin.
Tabel 5.5 Perbandingan hasil skor risiko dalam kegiatan memberi aba-aba
dari dapur (furnace)
Kondisi Bahaya Metode Modifikasi Standar Australia Metode Fine Metode RSC
RS Action RS Action RS Action
Pekerja terbentur
Pekerja terkena jatuhan
benda/tools
3.0
3.0
Lakukan tindakan perbaikan
secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan
secepat mungkin
90
48
Tidak perlu tindakan dengan
cepat
Tidak perlu tindakan dengan
cepat
70
12
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Analisis dan Pembahasan
V‐55
Lanjutan Tabel 5.5
Kondisi Bahaya
Metode Modifikasi Standar Australia Metode Fine Metode RSC
RS Action RS Action RS Action
Pekerja terpapar
temperatur metal panas
Pekerja terkena percikan
metal panas
Mata pekerja kemasukan
abu dross
Pekerja terkena radiasi
sinar metal panas
Pekerja menghisap gas
kandungan metal
Pekerja tersandung
4.0
3.0
4,0
3.0
3.0
3.0
3.0
2.0
Lakukan tindakan dengan
segera/kondisi darurat
Lakukan tindakan perbaikan
secepatnya
Lakukan tindakan dengan
segera/kondisi darurat
Lakukan tindakan perbaikan
secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan
secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan
secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan
secepat mungkin
Sebaiknya segera ambil
tindakan & penanganan
360
180
600
180
60
60
120
45
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan
cepat
Tidak perlu tindakan dengan
cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan
cepat
300
300
350
300
55
55
200
20
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
2. Treatment
Untuk plant treatment, kegiatan stirring (pengadukan) merupakan salah
satu kegiatan yang memiliki skor rata-rata yang paling tinggi sebesar 2,4
berdasarkan metode Modifikasi Standar Australia sehingga dirasa dapat
merepresentasikan plant ini dalam perbandingan pengambilan tindakan risiko.
Sebagai contoh adalah potensi bahaya ketidaknyamanan pekerja. Hasil dari
perhitungan skor risiko dengan menggunakan metode Modifikasi Australia
sebesar 2,0, yang berarti sebaiknya segera ambil tindakan dan penanganan
terhadap bahaya. Sementara dengan menggunakan metode Fine, hasil skor risiko
diperoleh sebesar 90, yang berarti tidak perlu dilakukan tindakan perbaikan
dengan cepat. Sedangkan dengan menggunakan metode RSC, hasil skor risiko
diperoleh 15, yang berarti harus dilakukan tindakan perbaikan dengan cepat. Dari
hasil perbandingan Tabel 5.6 dapat disimpulkan bahwa metode RSC bersifat
lebih optimal karena lebih kritis dan cenderung lebih ketat dalam tindakan
pengendalian bahaya, sehingga tindakan pencegahan bahaya cenderung harus
dilakukan sesegera mungkin.
Analisis dan Pembahasan
V‐56
Tabel 5.6 Perbandingan hasil skor risiko kegiatan stirring
Kondisi Bahaya Metode Modifikasi Standar Australia Metode Fine Metode RSC
RS Action RS Action RS Action
Mata pekerja kemasukan
dross
Pekerja terkena benturan
tools berat
Pekerja terpapar
temperatur metal panas
Pekerja terkena radiasi
sinar metal panas
Pekerja memegang tools
strring yang masih panas
dan berat
Pekerja terkena percikan
metal panas
Pekerja tersandung oleh
tools stirring
Ketidaknyamanan pekerja
3,0
3,0
1,0
3,0
3,0
3,0
4,0
1,0
2,0
Lakukan tindakan perbaikan
secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan
secepat mungkin
Cukup ditangani dgn prosedur
yg sudah berlaku
Lakukan tindakan perbaikan
secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan
secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan
secepat mungkin
Lakukan tindakan dengan
segera/kondisi darurat
Cukup ditangani dgn prosedur
yg sudah berlaku
Sebaiknya segera ambil
tindakan & penanganan
120
60
9
60
60
60
360
18
90
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan
cepat
Tidak perlu tindakan dengan
cepat
Tidak perlu tindakan dengan
cepat
Tidak perlu tindakan dengan
cepat
Tidak perlu tindakan dengan
cepat
Lakukan tindakan saat itu juga
Tidak perlu tindakan dengan
cepat
Tidak perlu tindakan dengan
cepat
200
60
8
60
60
60
200
20
15
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan
cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
3. Operasi Casting
Kegiatan di operasi casting yang memiliki skor risiko rata-rata tertinggi di
plant operasi casting adalah kegiatan penyediaan flux; lokasi penyimpanan flux
dengan skor risiko rata-rata metode Modifikasi Australia sebesar 2,3. Dari Tabel
5.7, sebagai contoh adalah memegang flux / kontak langsung dengan zat kimia.
Hasil dari perhitungan skor risiko dengan menggunakan metode Modifikasi
Australia sebesar 2,0, yang berarti sebaiknya segera ambil tindakan dan
penanganan terhadap bahaya. Sementara dengan menggunakan metode Fine, hasil
skor risiko diperoleh sebesar 32, yang berarti tidak perlu dilakukan tindakan
perbaikan dengan cepat. Sedangkan dengan menggunakan metode RSC, hasil skor
risiko diperoleh 45, yang berarti harus dilakukan tindakan perbaikan dengan
cepat. Metode RSC bersifat lebih optimal karena lebih kritis dan cenderung lebih
ketat dalam tindakan pengendalian bahaya, sehingga tindakan pencegahan bahaya
cenderung harus dilakukan sesegera mungkin.
Analisis dan Pembahasan
V‐57
Tabel 5.7 Perbandingan hasil skor risiko kegiatan penyediaan flux
Kondisi Bahaya
Metode Modifikasi Standar Australia Metode Fine Metode RSC
RS Action RS Action RS Action Pekerja terbentur
Pekerja terkena jatuhan
benda dari bagian atas
(crane)
Mata-hidung-bagian tubuh
pekerja terkena flux,
kontak langsung dengan
bahan kimia
Pekerja tersandung tools
Memegang flux/kontak
langsung dengan bahan
kimia
2,0
1,0
3,0
3,0
3,0
2,0
2,0
Sebaiknya segera ambil
tindakan & penanganan
Cukup ditangani dgn prosedur
yg sudah berlaku
Lakukan tindakan perbaikan
secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan
secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan
secepat mungkin
Sebaiknya segera ambil
tindakan & penanganan
Sebaiknya segera ambil
tindakan & penanganan
24
18
120
60
120
32
32
Tidak perlu tindakan dengan
cepat
Tidak perlu tindakan dengan
cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan
cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan
cepat
Tidak perlu tindakan dengan
cepat
20
20
200
60
200
20
45
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
4. Bundling (Pengikatan)
Kegiatan mengikat lokasi bundling house memiliki skor rata-rata dengan
menggunakan metode Modifikasi Standar Australia sebesar 2,3. Dari Tabel 5.8,
sebagai contoh adalah kondisi bahaya pekerja tertimpa/terjepit akibat tumpukan
ingot. Hasil dari perhitungan skor risiko dengan menggunakan metode Modifikasi
Australia sebesar 3,0, yang berarti lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
terhadap bahaya. Sementara dengan menggunakan metode Fine, hasil skor risiko
diperoleh sebesar 144, yang berarti lakukan tindakan perbaikan secepatnya.
Sedangkan dengan menggunakan metode RSC, hasil skor risiko diperoleh
200, yang berarti harus dilakukan tindakan perbaikan saat itu juga. Dari
perbandingan tersebut, maka dapat diketahui Metode RSC bersifat lebih optimal
karena lebih kritis dan cenderung lebih ketat dalam tindakan pengendalian
bahaya, sehingga tindakan pencegahan bahaya cenderung harus dilakukan
sesegera mungkin.
Analisis dan Pembahasan
V‐58
Tabel 5.8 Perbandingan hasil skor risiko kegiatan mengikat (bundling)
Kondisi Bahaya Metode Modifikasi Standar Australia Metode Fine Metode RSC
RS Action RS Action RS Action
Pekerja terbentur
Pekerja terkena jatuhan
benda
Tangan pekerja tergores
Pekerja tertimpa/terjepit
Pekerja terpukul
Pekerja tersandung
1,0
1,0
4,0
3,0
2,0
3,0
Cukup ditangani dgn prosedur
yg sudah berlaku
Cukup ditangani dgn prosedur
yg sudah berlaku
Lakukan tindakan perbaikan
secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan
secepat mungkin
Sebaiknya segera ambil
tindakan & penanganan
Lakukan tindakan perbaikan
secepat mungkin
6
6
300
144
30
60
Tidak perlu tindakan dengan
cepat
Tidak perlu tindakan dengan
cepat
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan
cepat
Tidak perlu tindakan dengan
cepat
5
5
350
200
20
80
Tidak perlu tindakan dengan
cepat
Tidak perlu tindakan dengan
cepat
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
5. Maintenance
Kegiatan monthly inspection dan mengganti impeller di lokasi DPE adalah
salah satu kegiatan plant maintenance yang memiliki skor risiko rata-rata tinggi
yaitu sebesar 2,4 berdasarkan metode Modifikasi Standar Australia. Dari Tabel
5.9, sebagai contoh adalah potensi bahaya dimana pekerja tergelincir karena
tumpahan sisa oli repairing impeller di DPE. Hasil dari perhitungan skor risiko
dengan menggunakan metode Modifikasi Australia sebesar 3,0, yang berarti
lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin terhadap bahaya. Sementara dengan
menggunakan metode Fine, hasil skor risiko diperoleh sebesar 96, yang berarti
lakukan tindakan perbaikan secepatnya.
Sedangkan dengan menggunakan metode RSC, hasil skor risiko diperoleh
200, yang berarti harus dilakukan tindakan perbaikan saat itu juga. Dari
perbandingan tersebut, maka dapat diketahui Metode RSC bersifat lebih optimal
karena lebih kritis dan cenderung lebih ketat dalam tindakan pengendalian
bahaya, sehingga tindakan pencegahan bahaya cenderung harus dilakukan
sesegera mungkin.
Analisis dan Pembahasan
V‐59
Tabel 5.9 Perbandingan hasil skor risiko kegiatan monthly inspection dan
penggantian impeller di DPE
Kondisi Bahaya Metode Modifikasi Standar Australia Metode Fine Metode RSC
RS Action RS Action RS Action
Inspector/pekerja terkena
benturan crucible, forklift,
tools berat
Inspector/pekerja terkena
jatuhan benda dari bagian
atas (crane)
Mata-hidung
inspector/pekerja
kemasukan dross
Pekerja tertimpa oleh tools
berat
Tangan pekerja tergores
Pekerja tergelincir
Pekerja tersandung tools
pengganti impeller
2.0
1.0
3.0
2.0
3.0
3.0
3.0
2.0
Sebaiknya segera ambil
tindakan & penanganan
Cukup ditangani dgn prosedur
yg sudah berlaku
Lakukan tindakan perbaikan
secepat mungkin
Sebaiknya segera ambil
tindakan & penanganan
Lakukan tindakan perbaikan
secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan
secepat mungkin
Lakukan tindakan perbaikan
secepat mungkin
Sebaiknya segera ambil
tindakan & penanganan
18
9
120
24
96
96
96
18
Tidak perlu tindakan dengan
cepat
Tidak perlu tindakan dengan
cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan
cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan
cepat
20
8
200
20
200
160
200
20
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan
cepat
Lakukan tindakan saat itu juga
Tidak perlu tindakan dengan
cepat
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
6. Fasilitas Khusus / Tambahan
Kegiatan pendinginan dross, penggantian peralatan pipa jaringan minyak
berat dan LPG merupakan kegiatan yang memiliki skor risiko rata-rata tertinggi
yaitu sebesar 4,0 berdasarkan metode Modifikasi Standar Australia. Hal ini
disebabkan karena kegiatan-kegiatan ini memiliki risiko tinggi. Dari Tabel 5.10,
sebagai contoh adalah potensi bahaya dimana terjadi kebakaran akibat kebocoran
jaringan pipa LPG. Hasil dari perhitungan skor risiko dengan menggunakan
metode Modifikasi Australia sebesar 4,0, yang berarti lakukan tindakan dengan
segera/kondisi darurat. Sementara dengan menggunakan metode Fine, hasil skor
risiko diperoleh sebesar 750, yang berarti lakukan tindakan perbaikan saat itu
juga. Sedangkan dengan menggunakan metode RSC, hasil skor risiko diperoleh
500, yang berarti harus dilakukan tindakan perbaikan saat itu juga. Dari ketiga
perbandingan skor risiko tersebut, ketiga metode perhitungan skor risiko sama-
sama memberikan tindakan perbaikan paling optimal.
Analisis dan Pembahasan
V‐60
Tabel 5.10 Perbandingan hasil skor risiko kegiatan pendinginan dross,
penggantian pipa jaringan minyak berat dan LPG
Kondisi Bahaya Metode Modifikasi Standar Australia Metode Fine Metode RSC
RS Action RS Action RS Action
Pekerja terpapar zat asbes
Terjadi kebakaran
Kontaminasi gas beracun
4,0
4,0
4,0
4,0
Lakukan tindakan dengan
segera/kondisi darurat
Lakukan tindakan dengan
segera/kondisi darurat
Lakukan tindakan dengan
segera/kondisi darurat
Lakukan tindakan dengan
segera/kondisi darurat
450
750
750
750
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan saat itu juga
500
500
500
500
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan saat itu juga
Dari Tabel 5.3-5.10 maka dapat disimpulkan perhitungan skor risiko
menggunakan metode RSC paling optimal dalam pengambilan tindakan perbaikan
dan pengendalian bahaya. Sesuai dengan ruang lingkup Tugas Akhir ini, maka
rekomendasi pengendalian bahaya selanjutnya akan menggunakan metode skor
risiko yang paling baik yaitu metode Risk Score Calculator (RSC).
Oleh karena itu, metode RSC memiliki tingkat keamanan yang tinggi
walaupun membutuhkan biaya yang lebih besar. Biaya besar yang perlu
dikeluarkan ini dapat dijadikan suatu biaya investasi. Hal ini lebih
menguntungkan dibandingkan biaya yang harus dikeluarkan setelah terjadinya
kecelakaan. Untuk itu, PT INALUM Smelting Plant perlu menilai dan
mempertimbangkan penggunaan metode RSC dalam melakukan perhitungan skor
risiko dengan tujuan untuk menentukan tindakan perbaikan dalam pengendalian
bahaya yang ada. Data pencatatan kecelakaan juga dapat digunakan untuk
membantu menentukan nilai skor risiko.
5.8 Job Safety Analysis (JSA)
Job Safety Analysis (atau dikenal juga dengan Job Hazard Analysis)
adalah sebuah teknik pencegahan kecelakaan yang digunakan sebagai
penghubung antara pengembangan dari instruksi keselamatan kerja; sistem
keselamatan kerja; dan pelatihan keselamatan kerja.
Analisis dan Pembahasan
V‐61
Pada dasarnya, penentuan JSA memiliki langkah-langkah yaitu memilih
jenis pekerjaan yang akan dianalisis, mendeskripsikan jenis pekerjaan tersebut ke
dalam bagian yang lebih spesifik, mengamati dan menguji komponen-komponen
dari pekerjaan yang dipilih sehingga dapat ditentukan risiko kecelakaan kerja
yang mungkin timbul, mengembangkan kontrol pengukuran untuk mengeliminasi
datau mengurangi risiko kecelakaan yang timbul, serta memformulasikan sistem
kerja yang aman untuk jenis pekerjaan tersebut.
JSA memandang langkah-langkah yang dilakukan diatas sebagai langkah
positif agar unsur keselamatan kerja dimasukkan ke dalam setiap jenis pekerjaan
yang dilakukan sehingga dapat dianalisis bahaya apa saja yang mungkin timbul
saat melaksanakan pekerjaan tersebut.
Sebaiknya JSA dilakukan terhadap setiap jenis pekerjaan yang terdapat dalam
industri yang dianalisis, namun jika hal ini tidak memungkinkan untuk dilakukan,
maka pelaksanaan JSA dapat dilakukan secara prioritas dengan
mempertimbangkan faktor frekuensi kecelakaan, keparahan, potensi cidera, jenis
pekerjaan yang jarang atau belum pernah dilakukan sebelumnya serta modifikasi
pekerjaan.
Berdasarkan pertimbangan faktor-faktor prioritas dalam melakukan JSA,
maka dalam penelitian tugas akhir ini dilakukan JSA terhadap kegiatan :
Kegiatan memberi aba-aba dari atas dapur pelebur (furnace)
Kegiatan memberi aba-aba dari atas dapur pelebur dilakukan di lokasi di atas
dapur pelebur. Pertimbangan dalam pemilihan pekerjaan memberi aba-aba
dari atas dapur pelebur adalah kegiatan ini memiliki potensi bahaya yang
sangat besar bila terjadi kecelakaan. Potensi bahaya terbesar yang ada pada
aktivitas ini adalah terkena percikan metal panas. Potensi bahaya lainnya
adalah bahaya fisik dan kimia seperti mata-hidung pekerja kemasukan dross,
terbentur furnace, menghisap kandungan gas dari metal, dan tersandung.
Kegiatan pendinginan dross di ruang Dross Cooling Room
Kegiatan pendinginan dross di dalam ruangan Dross Cooling Room
sebenarnya mempunyai potensi bahaya yang kecil untuk bahaya fisik dan
kimia. Namun, pemakaian dinding yang berbahan asbes membuat pekerja
Analisis dan Pembahasan
V‐62
yang melakukan kegiatan di dalam ruangan ini berpotensi terkena bahaya
penyakit kerja pneumoconiosis.
Kegiatan naik-turun tangga MT Car memeriksa lubang nozzle discharge dan
pouring device
Kegiatan ini dilakukan untuk memeriksa lubang nozzle discharge dan pouring
device sebelum molten cair yang dibawa oleh MT Car dari pabrik Reduksi
dimasukkan ke dapur pelebur (furnace). Operator perlu memastikan dahulu
apakah lubang pengisian molten cair ke dapur pelebur telah terbuka dan
saluran penuangan juga dalam kondisi baik. Namun, karena lokasi kegiatan ini
dilakukan tepat di depan dapur pelebur, maka potensi bahaya yang mungkin
timbul sangat besar. Potensi bahaya yang ada adalah pekerja/operator
menghisap gas dari molten cair, mata-hidung pekerja kemasukan dross,
semburan metal panas. Potensi bahaya terbesar adalah apabila pekerja
tersandung di tangga MT Car saat tepat di depan dapur pelebur sehingga
jatuh.
Kegiatan penggantian peralatan tangki dan pompa penyedia minyak berat
serta peralatan persediaan LPG
Peralatan tangki dan pompa penyedia minyak berat berfungsi untuk
mengirimkan/mengalirkan minyak berat ke alat pembakaran minyak berat
yang ada di pabrik Casting. Peralatan-peralatan ini termasuk tangki
penyimpanan minyak berat, pompa pengisian, jaringan pipa-pipa, dan lain-
lain. Sedangkan peralatan persediaan LPG digunakan untuk mengirim LPG
yang akan digunakan untuk memanaskan saluran tuang (pouring device).
Peralatan ini terdiri dari tabung-tabung LPG, alat pengatur rekanan, jaringan
pipa, dan sebagainya.
Potensi bahaya terbesar pada kedua kegiatan penggantian peralatan minyak
berat dan LPG ini berpotensi menyebabkan cacat tubuh permanen atau
kematian.
Analisis dan Pembahasan
V‐63
5.9 Rekapitulasi Potensi Bahaya dan Skor Risiko
Rekapitulasi potensi bahaya dan skor risiko dimaksudkan untuk menilai
apakah skor risiko yang diperoleh relevan atau saling berhubungan dengan potensi
bahaya yang ada. Rekapitulasi didasarkan pada metode skor risiko yang terpilih
yaitu metode Risk Score Calculator (RSC).
Dalam rekapitulasi ini, ada 6 plant/kegiatan utama dalam seksi Casting
yang ditinjau, yaitu :
Transportasi
Treatment
Operasi Casting
Bundling (pengikatan)
Maintenance (perawatan)
Fasilitas khusus/tambahan
5.9.1 Rekapitulasi Plant Transportasi
Dari Tabel 5.11 dapat dilihat bahwa plant transportasi dengan lokasi di
atas dapur (furnace) dan jenis kegiatan memberi aba-aba dari atas dapur (furnace)
memiliki potensi bahaya yang besar. Skor risiko terbesar adalah semburan metal
panas 350 untuk metode RSC dan skor risiko 4,0 untuk metode Modifikasi
Standar Australia. Bahaya potensial yang sangat mungkin terjadi adalah pekerja
terkena percikan metal panas sehingga mengakibatkan cidera pada bagian tubuh
pekerja. Cidera ini adalah luka bakar di sekujur tubuh/badan maupun
menyebabkan cacat bagi pekerja yang terpapar. Namun pada perhitungan metode
Fine, skor risiko yang diperoleh sangat besar yaitu 600. Dalam perhitungan
metode Risk Score Calculator (RSC), ada tiga variabel yang berpengaruh yaitu
kemungkinan, paparan dan akibat. Hal ini cukup relevan karena akibat bahaya
yang ditimbulkan cukup besar bagi pekerja dan kemungkinan terkena juga besar
bagi pekerja.
Analisis dan Pembahasan
V‐64
Tabel 5.11 Rekapitulasi potensi bahaya dan skor risiko plant transportasi
Lokasi Kegiatan Kondisi Bahaya Akibat Skor Risiko
Are
al P
arki
r M
T C
ar
Pemeriksaan
Metal
Transportation
Car sebelum
dan sesudah
dioperasikan
Pekerja terbentur MTC
Pekerja terkena jatuhan benda
Pekerja terjepit/tertimpa ladle
Pekerja terkena semburan air
radiator
Tangan pekerja tergores saat
check-up MTC
Pekerja terjatuh
Pekerja tersandung saat check-
up MTC
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Tangan terluka
Muka luka bakar
Tangan terluka
Cidera tubuh
Kaki terluka
8
8
8
375
8
100
30
Dep
an F
urna
ce
Naik turun
tangga MT Car
memeriksa
lubang nozzle
discharge,
Memeriksa lubang nozzle discharge dan pouring device
Pekerja terbentur MTC
Pekerja terkena jatuhan benda
Pekerja terpapar temperatur
metal panas
Pekerja terkena percikan metal
panas
Mata-hidung pekerja
kemasukan abu dross
Pekerja terkena radiasi sinar
metal panas
Pekerja menghisap gas beracun
kandungan metal
Pekerja tersandung
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Dehidrasi, iritasi
Luka bakar/melepuh
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Gangguan penglihatan
Gangguan kesehatan
Kaki terluka
5
30
125
125
300
80
125
125
350
Di a
tas f
urna
ce
Memberi aba-
aba dari atas
dapur
Pekerja terbentur furnace
Pekerja terkena jatuhan
benda/tools
Pekerja terpapar temperatur
metal panas
Pekerja terkena percikan metal
panas
Mata pekerja kemasukan abu
dross
Pekerja terkena radiasi sinar
metal panas
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Iritasi wajah, kulit
Luka bakar/melepuh
Cidera tubuh
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Gangguan penglihatan
70
12
300
300
350
300
55
55
Analisis dan Pembahasan
V‐65
Lanjutan Tabel 5.11
Lokasi Kegiatan Kondisi Bahaya Akibat Skor RisikoD
i ata
s
Furn
ace
Memberi aba-
aba dari atas
dapur
Pekerja menghisap gas
kandungan metal
Pekerja tersandung
Gangguan kesehatan
Kaki terluka
160
20
5.9.2 Rekapitulasi Potensi Bahaya dan Skor Risiko Treatment Plant
Potensi bahaya yang paling besar di Treatment plant adalah terkena
percikan metal panas (kegiatan pengadukan/stirring), pekerja tertimpa tools berat
(kegiatan pembersihan dapur/spearing), dan mata-hidung pekerja kemasukan
dross (kegiatan skimming-off/pengeluaran dross). Berdasarkan perhitungan
metode Fine, skor risiko yang diperoleh untuk potensi bahaya terkena percikan
metal panas adalah 360, dan untuk pekerja tertimpa tools berat adalah 180.
Namun, berdasarkan metode RSC, kedua potensi bahaya tersebut mendapat skor
risiko yang sama, yaitu 200. Potensi bahaya terkena percikan metal panas
memberikan efek yang cukup parah bagi pekerja, sedangkan tertimpa tools berat
dapat mengakibatkan tangan-kaki terluka. Tertimpa tools berat ini berasal dari tali
crane yang kemungkinan dapat putus sehingga tools yang diangkat oleh crane
jatuh ke lantai dan tools mengenai tangan atau kaki pekerja. Untuk penilaian skor
risiko metode RSC, skor risiko cukup relevan karena akibat yang dihasilkan
cukup besar bagi pekerja sehingga layak untuk mendapatkan skor risiko 200.
Potensi bahaya mata-hidung pekerja kemasukan dross memberikan efek
yang lumayan terutama dalam kegiatan skimming-off. Pengeluaran dross dari
aluminium cair pada proses ini akan terasa lebih susah dan sangat mengganggu
apabila saat proses ini dilakukan bersamaan dengan adanya angin kencang tertiup
dari luar. Pekerja akan kesulitan melaksanakan proses skimming-off dan secara
tidak sengaja mata pekerja akan kemasukan abu dross dan pekerja juga akan
menghirup abu dross. Berdasarkan penilaian skor risiko metode RSC, potensi
bahaya ini memperoleh skor risiko 160. Untuk metode Fine diperoleh skor risiko
120 dan dengan metode Modifikasi Standar Australia diperoleh skor risiko 3,0.
Analisis dan Pembahasan
V‐66
Untuk potensi bahaya pekerja terkena radiasi panas (kegiatan charging
aluminium cair dan flux treatment) memberikan efek iritasi bagi wajah dan kulit.
Selain itu, terkena panas juga dapat mengakibatkan kelelahan bagi pekerja karena
terus-menerus terkena paparan radiasi panas saat memanaskan aluminium cair dan
flux treatment. Berdasarkan metode RSC, potensi bahaya pekerja terkena radiasi
mendapatkan skor risiko 300, sedangkan skor risiko metode Fine mendapat nilai
180. Skor risiko yang diperoleh cukup relevan karena potensi bahaya ini memiliki
paparan, akibat dan probabilitas yang tinggi.
Treatment plant pada prakteknya lebih didominasi oleh potensi bahaya
dimana mata-hidung pekerja kemasukan dross. Kegiatan utama pada Treatment
plant adalah pengolahan aluminium cair panas, menambahkan flux untuk
memisahkan aluminium cair dari kotoran-kotoran (dross), menyisihkan
aluminium cair panas dari dross yang mengapung di permukaan, pengadukan flux
agar merata di seluruh aluminium cair panas. Dari semua kegiatan treatment ini,
setiap kegiatan memiliki potensi mata pekerja kemasukan dross dan pekerja
secara tak sengaja menghisap dross. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 5.12.
Tabel 5.12 Rekapitulasi bahaya dan skor risiko treatment plant
Lokasi Kegiatan Kondisi Bahaya Akibat Skor Risiko
Furn
ace
Charging Cold
Metal
Pekerja terkena jatuhan
benda/tools
Pekerja terbentur alat
Pekerja terkena radiasi panas
Mata-hidung pekerja
kemasukan abu dross
Kepala, tubuh terluka
Kepala terluka
Iritasi wajah, kulit
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
8
8
160
200
60
Charging aluminium cair Flux treatment
Pekerja terkena radiasi panas
Pekerja terbentur
Pekerja terkena jatuhan
benda/tools
Pekerja memegang benda panas
Pekerja terkena percikan metal
Mata-hidung pekerja
kemasukan abu dross
Iritasi wajah, kulit
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Luka bakar/melepuh
Cidera tubuh
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
300
8
20
160
50
160
60
Analisis dan Pembahasan
V‐67
Lanjutan Tabel 5.12
Lokasi Kegiatan Kondisi Bahaya Akibat Skor Risiko
Charging aluminium cair Flux treatment
Pekerja terkena radiasi sinar
metal
Pekerja tersandung
Pekerja menghirup gas
Gangguan penglihatan
Kaki terluka
Gangguan kesehatan
60
8
75
Furn
ace
Stirring/
(Pengadukan) Mata pekerja kemasukan dross
Pekerja terkena benturan tools
berat
Pekerja terkena jatuhan
benda/tools
Pekerja terpapar temperatur
metal panas
Pekerja terkena radiasi sinar
metal panas
Pekerja memegang tools strring
yang masih panas dan berat
Pekerja terkena percikan metal
panas
Pekerja tersandung oleh tools
stirring
Ketidaknyamanan pekerja
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Dehidrasi, iritasi
Gangguan penglihatan
Tangan melepuh
Cidera tubuh
Kaki terluka
Kelelahan otot
punggung
160
60
8
8
60
60
60
200
20
15
Skimming off
Pekerja terbentur forklift
Pekerja terkena jatuhan tools
yang dipakai untuk proses
skimming off
Mata pekerja kemasukan dross
Pekerja terpapar temperatur
metal panas
Pekerja terjepit/tertimpa dross
scratcher dan forklift
Pekerja tersandung tools
skimming off
Kepala terluka
Kepala/tubuh terluka
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Dehidrasi, iritasi
Tangan-Kaki terluka
Kaki terluka
35
20
160
160
60
20
35
Analisis dan Pembahasan
V‐68
Lanjutan Tabel 5.12
Lokasi Kegiatan Kondisi Bahaya Akibat Skor RisikoD
ross
Pro
cess
Equ
ipm
ent
Mengolah
Dross
Pekerja terbentur crucible,
forklift, tools berat
Pekerja terkena jatuhan benda
dari bagian atas (crane)
Mata-hidung pekerja
kemasukan dross
Pekerja terpapar temperatur
metal panas
Pekerja terkena percikan metal
panas
Pekerja tertimpa oleh tools
berat
Tangan pekerja tergores
Pekerja tersandung tools
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Dehidrasi, iritasi
Cidera tubuh
Tangan-Kaki terluka
Tangan terluka
Kaki terluka
12
12
200
60
60
45
20
12
35
Menyebarkan
Dross
Mengutip
Scrap Metal
Pekerja terkena benturan
crucible, forklift, tools berat
Pekerja terkena jatuhan benda
dari bagian atas (crane)
Mata pekerja kemasukan dross
Pekerja tertimpa oleh tools
berat
Tangan pekerja tergores
Pekerja tersandung tools
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Tangan-Kaki terluka
Tangan terluka
Kaki terluka
20
20
200
60
20
20
20
Scra
p, S
pec
Out
Persiapan Cold
Metal
Pekerja terkena benturan tools
berat
Pekerja terkena jatuhan benda
dari bagian atas (crane)
Mata & hidung pekerja
kemasukan dross
Tangan pekerja tergores
Pekerja tersandung tools
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Tangan terluka
Kaki terluka
20
20
70
30
20
70
Analisis dan Pembahasan
V‐69
5.9.3 Rekapitulasi Bahaya dan Skor Risiko Plant Operasi Casting
Pada Tabel 5.13 dapat dilihat bahwa potensi bahaya terbesar adalah :
Mata-hidung pekerja kemasukan dross
Mata-hidung-bagian tubuh pekerja terkena flux
Kedua potensi bahaya ini memiliki bahaya yang besar walaupun efek yang
ditimbulkan tidak terlalu besar. Mata-hidung pekerja kemasukan dross akan
mengakibatkan kerja terganggu karena terjadi iritasi mata dan gangguan
pernafasan pada pekerja. Hampir sama dengan potensi bahaya mata-hidung-
bagian tubuh pekerja terkena flux, flux juga berbentuk partikel-partikel halus
seperti debu yang digunakan untuk menyempurnakan kualitas campuran
aluminium cair. Flux ini ditaburkan ke dalam aluminium cair.
Berdasarkan perhitungan metode Fine, kedua potensi bahaya ini memiliki
skor risiko yang sama yaitu 120. Dengan metode Modifikasi Standar Australia
diperoleh skor risiko 3,0, dan metode RSC didapat skor risiko 200. Nilai skor
risiko yang diperoleh cukup relevan dengan potensi bahaya yang ada karena
peluang terjadinya potensi bahaya ini sangat besar dalam plant operasi Casting
dan paparan terkena potensi bahaya ini sangat sering terjadi meskipun dampak
atau efek yang ditimbulkan tidak terlalu besar.
Tabel 5.13 Rekapitulasi potensi bahaya dan skor risiko plant operasi casting
Lokasi Kegiatan Kondisi Bahaya Akibat Skor Risiko
Cas
ting
Mac
hine
Menuang
Metal dari
Pouring
Device
Mengambil
Scum
Pekerja terkena jatuhan benda
dari bagian atas (crane)
Mata pekerja kemasukan dross
Panas yang dihasilkan oleh
pouring device
Tangan pekerja tergores scum
Pekerja tersandung tools
pengambil scum
Kepala, tubuh terluka
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Dehidrasi, iritasi
Tangan terluka
Kaki terluka
12
160
60
60
20
20
Mencongkel
Scrap di
Pouring
Device
Pekerja terkena jatuhan benda
dari bagian atas (crane)
Mata pekerja kemasukan dross
Kepala, tubuh terluka
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
20
160
60
Analisis dan Pembahasan
V‐70
Lanjutan Tabel 5.13
Lokasi Kegiatan Kondisi Bahaya Akibat Skor RisikoC
astin
g M
achi
ne
Mencongkel
Scrap di
Pouring
Device
Panas yang dihasilkan oleh
pouring device
Tangan pekerja terjepit di
pouring device
Tangan pekerja tergores scum
Pekerja tersandung tools
pengcongkel scrap
Dehidrasi, iritasi
Tangan-Kaki terluka
Tangan terluka
Kaki terluka
60
20
20
20
Mould
Cleaning
Pekerja terkena jatuhan benda
dari bagian atas (crane)
Mata pekerja kemasukan dross
Paparan bising dari pencetakan
ingot
Tangan pekerja terjepit di
mould
Tangan pekerja tergores mould
Pekerja tersandung tools
Kepala, tubuh terluka
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Gangguan pendengaran
Tangan-Kaki terluka
Tangan terluka
Kaki terluka
20
160
20
60
20
20
12
Cas
ting
Mac
hine
Water Jacket
Cleaning
Memasang
No. Lot
Pekerja terkena jatuhan benda
dari bagian atas (crane)
Tangan pekerja tergores
Pekerja tersandung kabel listrik
Paparan bising dari alat
pencetak ingot
Pekerja tergelincir
Korsleting
Kepala, tubuh terluka
Tangan terluka
Kaki terluka
Gangguan pendengaran
Cidera tubuh
Tersetrum
12
60
20
60
60
15
Cas
ting
Mac
hine
Mencongkel
ingot panas
dari Mould
Pekerja terkena jatuhan benda
dari bagian atas (crane)
Tangan pekerja terjepit, kaki
pekerja tertimpa
Pekerja tersandung tools
pencongkel ingot panas
Kepala, tubuh terluka
Tangan-Kaki terluka
Kaki terluka
20
20
20
Menimba
Moulten dari
Pouring
Device
Pekerja terkena jatuhan benda
dari bagian atas (crane)
Mata pekerja kemasukan dross
Kepala, tubuh terluka
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
20
160
60
Analisis dan Pembahasan
V‐71
Lanjutan Tabel 5.13
Lokasi Kegiatan Kondisi Bahaya Akibat Skor Risiko
Menimba
Moulten dari
Pouring
Device
Pekerja terkena percikan metal
panas
Tangan pekerja terjepit
Tangan pekerja tergores
Pekerja tersandung tools
penimba moulten
Cidera tubuh
Tangan-Kaki terluka
Tangan terluka
Kaki terluka
20
20
20
20
Stac
king
Mac
hine
Menarik ingot
yang jatuh
tidak normal di
Receiving Arm
Mengangkat
ingot dengan
Servo Arm
Pengoperasian
stacking
machine
Pekerja terbentur
Pekerja terkena jatuhan benda
dari bagian atas (crane)
Tangan pekerja tergores
Tangan/kaki pekerja tertimpa
ingot abnormal
Temperatur panas
Pekerja tersandung
Ketidaknyamanan operator
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Tangan terluka
Tangan-Kaki terluka
Dehidrasi, iritasi
Kaki terluka
Kelelahan otot
punggung
20
20
20
50
60
20
30
Cooling
Chamber
Cleaning
Pekerja terbentur
Pekerja terkena jatuhan benda
dari bagian atas (crane)
Tangan pekerja tergores
Pekerja tersandung
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Tangan terluka
Kaki terluka
20
20
20
20
Peny
impa
nan
flux
Penyediaan
flux
Pekerja terbentur
Pekerja terkena jatuhan benda
dari bagian atas (crane)
Mata-hidung-bagian tubuh
pekerja terkena flux
Pekerja tersandung tools
Kontak langsung dengan flux
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Iritasi kulit
Kaki terluka
Iritasi kulit
20
20
200
60
200
20
45
Analisis dan Pembahasan
V‐72
5.9.4 Rekapitulasi Potensi Bahaya dan Skor Risiko Plant Bundling
(Pengikatan)
Setelah ingot selesai dicetak dan sudah dalam bentuk batangan, maka
proses selanjutnya adalah pengikatan/bundling. Di lokasi check-up forklift
sebelum dioperasikan, potensi bahaya pekerja terkena semburan air radiator
merupakan potensi bahaya yang menimbulkan efek paling besar. Berdasarkan
perhitungan metode Fine, potensi bahaya ini memiliki skor risiko 240. Untuk
perhitungan dengan metode Modifikasi Standar Australia, potensi bahaya ini
mendapat skor risiko 3,0 dan dengan metode RSC, potensi bahaya ini mendapat
skor risiko 350. Skor risiko yang diperoleh untuk potensi bahaya ini relevan
karena memiliki peluang, paparan, dan akibat yang cukup besar. Check-up forklift
adalah kegiatan wajib sebelum bundling dilakukan agar saat proses pengangkatan
dan pemindahan ingot yang telah disusun dan diikat tidak terganggu sehingga
dibutuhkan check-up forklift sebelum bundling dilakukan.
Selain itu, potensi bahaya tangan pekerja tergores cukup besar peluang
terjadinya. Berdasarkan perhitungan metode Fine, skor risiko yang diperoleh
adalah 300, metode Modifikasi Standar Australia memperoleh skor risiko 4.0, dan
untuk metode RSC mendapatkan skor risiko 350. Skor risiko yang diperoleh dari
ketiga jenis metode perhitungan skor risiko ini cukup relevan karena peluang
potensi bahaya tangan pekerja tergores sangat besar.
Hampir semua proses bundling ini dilakukan menggunakan mesin
penyusun ingot dan kendaraan forklift sehingga pelibatan pekerja hanya sebagian
kecil saja. Namun, potensi bahaya tangan pekerja tergores timbul pada keadaaan
dimana jika ada tumpukan ingot yang beratnya melebihi, tumpukan aluminium
dikembalikan kepada grup operasi untuk dilakukan perbaikan dengan cara
menukar bebarapa ingot dari tumpukan yang satu dengan ingot dari tumpukan
yang lain sehingga hasil tumpukan ini masing-masing sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan. Saat melakukan penukaran beberapa ingot yang melebihi berat
ini, sering terjadi tangan pekerja tergores karena sisi-sisi ingot yang tajam
sehingga kegiatan ini diberikan skor risiko yang tinggi. Hal tersebut dapat dilihat
pada Tabel 5.14.
Analisis dan Pembahasan
V‐73
Tabel 5.14 Rekapitulasi potensi bahaya dan skor risiko plant bundling
Lokasi Kegiatan Kondisi Bahaya Akibat Skor RisikoPa
rkir
For
klift
Pemeriksaan
Forklift
sebelum dan
sesudah
dioperasikan
Pekerja terbentur fork lift
Pekerja terkena jatuhan benda
sisa metal
Pekerja terjepit/tertimpa
Pekerja terkena semburan air
radiator
Tangan pekerja tergores saat
check-up fork lift
Pekerja tersandung saat check-
up fork lift
Pekerja terjatuh/tergelincir
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Tangan-Kaki terluka
Wajah luka bakar
Tangan terluka
Kaki terluka
Cidera tubuh
12
5
20
350
12
75
5
Tim
bang
an 2
ton
Cross-check &
Menimbang
ingot
Pekerja terbentur timbangan
Pekerja terkena jatuhan benda
dari bagian atas (crane)
Pekerja terjepit/tertimpa
Pekerja terkena ingot panas
Pekerja tersandung
Pekerja terjatuh
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Tangan-Kaki terluka
Luka bakar, melepuh
Kaki terluka
Cidera tubuh
5
5
5
20
160
5
Coo
ling
Yar
d
Marking,
Painting
Pekerja terbentur
Pekerja terkena jatuhan benda
Kemasukan zat aerosol
Tangan pekerja tergores
Pekerja terjatuh
Pekerja tersandung
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Mata iritasi
Gangguan pernafasan
Tangan terluka
Cidera tubuh
Kaki terluka
30
5
200
200
5
5
5
Bun
dlin
g H
ouse
Mengikat
Pekerja terbentur
Pekerja terkena jatuhan benda
Tangan pekerja tergores
Pekerja tertimpa/terjepit
Pekerja terpukul
Pekerja tersandung
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Tangan terluka
Tangan-Kaki terluka
Kaki terluka
Kaki terluka
5
5
350
160
20
80
Analisis dan Pembahasan
V‐74
5.9.5 Rekapitulasi Potensi Bahaya dan Skor Risiko Plant Maintenance
Dari Tabel 5.15, didapat potensi bahaya terbesar pada plant maintenance
adalah :
Mata-hidung pekerja kemasukan dross (maintenance furnace)
Terkena percikan air aki (maintenance MT Car & forklift)
Kedua potensi bahaya diatas memiliki skor risiko yang sama. Dengan
metode Fine, diperoleh skor risiko 120, metode Modifikasi Standar Australia skor
risikonya adalah 3,0, dan metode RSC diperoleh skor risiko 200.
Saat dilakukan perawatan furnace baik perbaikan maupun penggantian
komponen memiliki potensi bahaya terbesar dimana mata-hidung pekerja
kemasukan dross karena di sekitar furnace banyak sekali terdapat dross yang akan
mengganggu pekerja maupun inspector dalam melakukan penggantian dan
perbaikan komponen furnace.
Di maintenance MT Car dan forklift, potensi bahaya terbesar adalah
terkena percikan air aki. Kadangkala operator tidak memakai atau lupa
menggunakan alat pelindung wajah dan alat pelindung tangan sehingga saat
dilakukan check-up atau penggantian komponen MT Car dan forklift terutama
pengisian air aki, air aki akan mengenai pekerja yang dapat menyebabkan iritasi
kulit dan gatal-gatal.
Ketiga potensi bahaya dan skor risiko terbesar yang diperoleh di plant
cukup relevan meskipun dampak yang ditimbulkan tidak besar, namun peluang
terjadinya bahaya cukup besar dan paparan potensi bahaya sering terjadi.
Tabel 5.15 Rekapitulasi potensi bahaya dan skor risiko plant maintenance
Lokasi Kegiatan Kondisi Bahaya Akibat Skor Risiko
Furn
ace
(MF&
HF)
Monthly
Inspection &
Repairing
Inspector terbentur MTC
Inspector terkena jatuhan
benda/tools
Mata-hidung inspector
kemasukan abu dross
Inspector terpapar temperatur
metal panas
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Dehidrasi, iritasi
Tubuh terpapar
20
20
200
30
60
20
Analisis dan Pembahasan
V‐75
Lanjutan Tabel 5.15
Lokasi Kegiatan Kondisi Bahaya Akibat Skor RisikoFu
rnac
e
(MF&
HF)
Monthly
Inspection &
Repairing
Inspector jatuh/terpeleset
Inspector tersandung
Cidera tubuh
Kaki terluka
160
20
Cas
ting
Mac
hine
Monthly
Inspection &
Repairing
Inspector terbentur
Pekerja terkena jatuhan benda
dari bagian atas (crane)
Paparan bising dari pencetakan
ingot
Tangan inspector terjepit di
mould
Tangan inspector tergores
mould
Inspector terjatuh
Inspector tersandung tools
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Gangguan pendengaran
Tangan terluka
Tangan-Kaki terluka
Cidera tubuh
Kaki terluka
20
8
160
160
20
80
20
Cra
ne 2
0/3,
10T
,1T
Monthly
Inspection
Inspector terbentur
Inspector terkena jatuhan benda
dari crane
Mata inspector kemasukan abu
dross
Tangan inspector terjepit
Inspector terjatuh
Inspector tersandung tools
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Tangan-Kaki terluka
Cidera tubuh
Kaki terluka
20
8
160
60
20
160
20
Coo
ling
Tow
er
Monthly
Inspection &
Cleaning
Inspector terbentur
Tangan inspector terjepit
Inspector terjatuh
Inspector tersandung tools
Kepala terluka
Tangan-Kaki terluka
Cidera tubuh
Kaki terluka
20
20
160
20
Pour
ing
Dev
ice
Breaking
Castable,
Setting
Castable,
Mengganti
Pouring
Pekerja terbentur
Pekerja terkena jatuhan
benda/tools
Mata pekerja kemasukan abu
dross
Paparan bising dari pencetakan
ingot
Tangan pekerja terjepit di
pouring device
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Gangguan pendengaran
Tangan-Kaki terluka
20
8
160
20
160
160
Analisis dan Pembahasan
V‐76
Lanjutan Tabel 5.15
Lokasi Kegiatan Kondisi Bahaya Akibat Skor RisikoPo
urin
g
Dev
ice
Breaking
Castable,
Setting
Castable,
Mengganti
Pouring
Kaki pekerja terpukul
Pekerja tersandung tools
Kaki terluka
Kaki terluka
160
20
Lou
nder
Fur
nace
Breaking
Castable,
Setting
Castable,
Mengganti
Castable
Pekerja terbentur
Pekerja terkena jatuhan
benda/tools
Mata pekerja kemasukan abu
dross
Paparan bising
Tangan pekerja terjepit di
lounder furnace
Kaki pekerja terpukul
Pekerja tersandung tools
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Gangguan pendengaran
Tangan-Kaki terluka
Kaki terluka
Kaki terluka
20
8
160
8
120
60
60
20
MT
Car
& F
orkl
ift
Ganti Ban
Repairing
Pekerja terbentur MTC&FL
Pekerja terkena jatuhan benda
alat repairing
Pekerja terjepit/tertimpa
Tangan pekerja tergores
Pekerja terkena semburan air
radiator
Pekerja tersandung saat ganti
ban & repairing MTC&FL
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Tangan-Kaki terluka
Tangan terluka
Wajah luka bakar
Kaki terluka
20
8
160
160
160
20
DPE
Monthly
Inspection
Mengganti
Impeller
Inspector/Pekerja terkena
benturan crucible, forklift, tools
berat
Inspector/Pekerja terkena
jatuhan benda dari bagian atas
(crane)
Mata-hidung inspector/pekerja
kemasukan dross
Pekerja tertimpa oleh tools
berat
Tangan pekerja tergores
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Tangan-Kaki terluka
Tangan terluka
20
8
200
20
160
16
Analisis dan Pembahasan
V‐77
Lanjutan Tabel 5.15
Lokasi Kegiatan Kondisi Bahaya Akibat Skor RisikoD
PE
Monthly
Inspection
Mengganti
Impeller
Pekerja tergelincir
Pekerja tersandung tools
pengganti impeller
Tubuh terluka
Kaki terluka 160
20
Penc
ucia
n M
T C
ar &
For
klift
Cleaning
Pekerja terbentur MTC&FL
Pekerja terkena jatuhan benda
alat pencucian
Mata&hidung pekerja
kemasukan debu
Pekerja terjepit/tertimpa
Tangan pekerja tergores
Pekerja tergelincir
Pekerja tersandung saat
pencucian MTC&FL
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Tangan-Kaki terluka
Tangan terluka
Tubuh terluka
Kaki terluka
20
8
160
20
160
160
160
20
FL &
MT
Car
Mengisi Air
Aki
Pekerja terbentur MTC&FL
Pekerja terkena jatuhan benda
dari MTC&FL
Mata&hidung pekerja
kemasukan debu
Terkena percikan air aki
Pekerja tersandung saat
pengisian air aki MTC&FL
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Gatal-gatal
Iritasi kulit
Kaki terluka
20
8
160
20
200
200
160
5.9.6 Rekapitulasi Potensi Bahaya dan Skor Risiko Fasilitas
Khusus/Tambahan
Dari Tabel 5.16, dapat dilihat bahwa fasilitas khusus/tambahan ini
memiliki potensi bahaya dan skor risiko yang cukup tinggi. Dross Cooling Room
memiliki potensi bahaya terpapar zat asbes karena pemakaian dinding ruangan ini
terbuat dari asbes. Pekerja yang berada di ruangan ini akan terpapar zat asbes
setiap harinya jika tidak memakai peralatan APD terutama masker. Dengan
metode Fine, skor risiko untuk potensi bahaya ini adalah 450, metode Modifikasi
Standar Australia diperoleh skor risiko 4,0, dan metode RSC memiliki skor risiko
Analisis dan Pembahasan
V‐78
500. Nilai skor risiko yang didapat dan efek yang ditimbulkan bagi pekerja cukup
relevan karena akan dapat mengakibatkan penyakit bagi pekerja.
Potensi bahaya lainnya dalam plant ini adalah terjadinya kebakaran karena
kebocoran pompa pengisian minyak berat, kebocoran jaringan pipa pengalir
minyak berat, kebocoran tabung LPG, dan jaringan pipa LPG yang bocor. Jika
keempat potensi bahaya ini terjadi, maka dampak terburuk akan terjadi seperti
kematian atau cacat tubuh permanen akibat terjadinya kebakaran sehingga akan
menimbulkan kerugian besar bagi perusahaan karena kerusakan besar pada
produksi dan alat-alat produksi.
Berdasarkan perhitungan metode Fine, keempat potensi bahaya tersebut
secara berturut-turut memperoleh skor risiko sebesar 360, 750, 750, 750. Metode
Modifikasi Standar Australia diperoleh skor risiko 3,0, 4,0, 4,0, 4,0. Dan untuk
metode RSC, didapat skor risiko 500, 500, 500, 500. Potensi bahaya dan skor
risiko yang didapat dalam plant Fasilitas Khusus/Tambahan ini memang cukup
besar karena dampak/efek yang ditimbulkan apabila bahaya tersebut terjadi akan
sangat fatal dan menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi perusahaan.
Namun, peluang terjadinya bahaya tersebut sangat kecil dan paparan yang terjadi
juga sangat jarang.
Tabel 5.16 Rekapitulasi potensi bahaya dan skor risiko plant fasilitas
khusus/tambahan
Lokasi Kegiatan Kondisi Bahaya Akibat Skor Risiko
Dro
ss
Coo
ling
Roo
m
Proses
pendinginan
dross
Pekerja terpapar zat asbes Asbestosis 500
Pera
lata
n (T
angk
i Pe
nyed
ia P
ompa
) M
inya
k B
erat
Penggantian
peralatan,
pipa jaringan
minyak berat
Terjadi kebakaran Cacat tubuh permanen
Kematian
Produksi tidak berjalan
500
500
500
Analisis dan Pembahasan
V‐79
Lanjutan Tabel 5.16
Lokasi Kegiatan Kondisi Bahaya Akibat Skor RisikoPe
rala
tan
Pers
edia
an
LPG
Penggantian
peralatan,
pipa jaringan
persediaan
LPG
Terjadi kebakaran
Kontaminasi gas beracun
Cacat tubuh permanen
Produksi tidak berjalan
Kematian
500
500
500
Cas
ting&
Stac
king
M
achi
ne, L
ound
er
Furn
ace,
Pour
ing
Dev
ice Penggunaan
Peralatan
Bertenaga
Listrik,
Penyalaan
panel listrik
Kebocoran aliran listrik dgn
tegangan 220-380V dan
merambat ke panel,
resistensi pekerja besar
Kebocoran aliran listrik dgn
tegangan 220-380V,
resistensi pekerja kecil
Electrical shock ringan
yang dialami pekerja
Electrical shock berat
yang dialami pekerja
100
100
5.10 Frekuensi Tingkat Risiko
Setelah dilakukan identifikasi bahaya dan penilaian dan perhitungan skor
risiko dengan 3 (tiga) metode yang berbeda, maka dapat dibuat suatu ringkasan
zona risiko dan potensinya (Tabel 5.17). Nilai frekuensi tingkat risiko diperoleh
dari jumlah akumulasi potensi bahaya yang ada pada keenam plant atau aktivitas
pekerjaan di seksi Casting. Hal ini dilakukan agar dapat diketahui distribusi
bahaya yang berpotensi mengenai pekerja.
Tabel 5.17 Potensi Tingkat Risiko
Tingkat Risiko Potensi Bahaya Jumlah Potensi Very High
Terkena semburan air radiator 1 Terkena percikan metal panas 1 Terpapar zat asbes 1 Kebocoran pompa pengisian minyak berat 1 Kebocoran jaringan pipa pengalir minyak berat
1
Kebocoran tabung LPG 1 Jaringan pipa LPG bocor 1
High Tersandung 3 Terpapar temperatur panas 2
Analisis dan Pembahasan
V‐80
Lanjutan Tabel 5.17
Tingkat Risiko Potensi Bahaya Jumlah Potensi High Terkena flux 1
Terkena percikan metal panas 2 Mata-hidung pekerja kemasukan dross 18 Tertimpa tools berat 6 Kemasukan zat aerosol 1 Terjatuh/terpeleset/tergelincir 3 Paparan bising dari pencetakan ingot 1 Tangan terjepit di pouring device 1 Terpukul 1 Tergores 2 Terkena percikan air aki 1 Menghirup kandungan gas dalam metal 4 Kebocoran aliran tegangan listrik 2
Substansial Kaki terpukul 1 Tangan terjepit 2 Paparan bising 4 Menghirup dross 14 Terjatuh/terpeleset/tergelincir 4 Terpapar temperatur panas 10 Tersandung 3 Terbentur 2 Menghirup flux 1 Tergores 1 Terkena percikan metal panas 3 Memegang tools yang masih panas 2 Radiasi sinar metal panas 5 Menghirup kandungan gas metal 4 Kebocoran aliran tegangan listrik 2
Moderate
Tersandung 2 Terkena jatuhan benda/tools 4 Terkena percikan metal panas 1 Tersandung 2 Menghirup abu dross 2 Tangan/kaki tertimpa 1 Terpukul 1
Low Terkena jatuhan benda/tools 26 Terbentur 26 Tersandung/terjatuh/tergelincir 25
Analisis dan Pembahasan
V‐81
Lanjutan Tabel 5.17
Tingkat Risiko Potensi Bahaya Jumlah Potensi Low Menghirup abu/dross 6
Terjepit/tertimpa 10 Terpapar temperatur metal panas 1 Terkena ingot panas 1 Terkena percikan metal panas 1
Dari hasil analisis rekapitulasi potensi bahaya dan skor risiko (Tabel 5.11-
5.16), maka diperoleh gambaran mengenai level risiko keselamatan kerja dari
masing-masing plant atau jenis pekerjaan yang ada di seksi Casting.
Dari Tabel 5.17, dapat diketahui bahwa jumlah potensi terbanyak bahaya
yang ada berdasarkan tingkat risikonya adalah :
Very High
Nilai jumlah potensi yang diperoleh besarnya sama yaitu 1 pada tiap potensi
bahaya yang ada. Namun potensi kebakaran akibat kebocoran pipa LPG dan
pengalir minyak berat dapat mengakibatkan dampak yang sangat parah mulai
dari kebakaran pada instalasi furnace hingga menyebar ke seluruh lokasi
Casting sampai dapat mengakibatkan kematian. LPG dan minyak berat
diperlukan sebagai bahan bakar dalam pemanasan molten cair hingga
treatment di dapur pelebur (furnace). Selain itu, pemakaian dinding berbahan
asbes pada Dross Cooling Room dapat mengakibatkan pekerja terpapar zat
asbestosis dan mengakibatkan penyakit pada pekerja.
High
Nilai jumlah potensi paling besar adalah pada potensi bahaya dimana mata
pekerja kemasukan abu dross yaitu 17. Kondisi bahaya dimana mata pekerja
berpeluang kemasukan abu dross memang sangat memungkinkan terjadi
karena dross merupakan kotoran-kotoran yang berasal dari molten cair dan
biasanya mengapung di permukaan molten cair yang telah panas dan siap
dicetak menjadi ingot.
Substantial
Nilai jumlah potensi terbesar pada kategori Substantial adalah potensi bahaya
dimana pekerja menghirup dross yaitu 15. Sebenarnya peluang terjadinya
pekerja terkena/kemasukan abu dross dan menghirup dross adalah bersamaan
Analisis dan Pembahasan
V‐82
karena dross merupakan kotoran-kotoran berupa oksida dan gas yang terdapat
dalam aluminium cair dan berukuran seperti debu sehingga dapat mengenai
pekerja pada dua kondisi yaitu masuk ke mata dan terhirup melalui hidung.
Dross ini sering tertiup oleh angin sehingga sangat memungkinkan untuk
mengenai pekerja.
Moderate
Terkena jatuhan benda atau tools yang berasal dari crane adalah jumlah
potensi paling banyak yaitu 4. Efek atau akibat yang ditimbulkan tidak terlalu
besar dan jarang kemungkinannya terjadi.
Low
Untuk kategori Low, frekuensi terbanyak berturut-turut adalah terkena jatuhan
benda atau tools, terbentur, tersandung/terjatuh/tergelincir dengan nilai
frekuensi 26, 26, 25. Ketiga jenis potensi bahaya ini merupakan potensi
bahaya yang paling memungkinkan peluangnya mengenai para pekerja
walaupun akibat yang ditimbulkan tidak besar.
Jenis-jenis potensi bahaya pada tiap kategori biasanya ada yang sama,
namun dapat berbeda dari segi kategori maupun skor risiko yang diperoleh. Hal
ini disebabkan oleh :
• Perbedaan dalam hal plant/kegiatan, lokasi kerja dan kegitan meskipun di
dalam satu seksi kerja yang sama yaitu Casting
Misalnya : Jenis bahaya terkena percikan metal panas merupakan potensi
bahaya yang dapat menyebabkan luka bakar dan cacat pada tubuh pekerja atau
orang yang terkena. Namun, tidak semua bahaya Terkena percikan metal
panas dikategorikan dalam kategori risiko yang sama sebab potensi untuk
terkena percikan metal panas tidak sama kemungkinannya (probability) di
lokasi dapur pelebur (furnace) dengan treatment plant dan kegiatan charging
aluminium dibandingkan dengan terkena percikan metal panas di lokasi
casting machine dengan plant operasi casting dan kegiatan menimba molten
dari pouring device.
• Faktor kemungkinan (probability), paparan (exposure), dan akibat yang
ditimbulkan (consequence) sangat berpengaruh dalam penilaian skor risiko
Analisis dan Pembahasan
V‐83
sehingga dapat mempengaruhi kategori risiko yang diperoleh walaupun
potensi bahaya sama.
Meskipun paparan asbes hanya memungkinkan terjadi untuk pekerja di
lokasi Dross Cooling Room, namun akibat yang ditimbulkan cukup besar.
Menurut Suma’mur, asbestosis adalah salah satu jenis pneumoconiosis yang
penyebabnya adalah debu asbes.
Asbes adalah campuran dari berbagai silikat, tapi terpenting magnesium
silikat. Pekerjaan-pekerjaan dengan bahaya penyakit tersebut adalah pengolahan
asbes, penenunan dan pemintalan asbes, reparasi tekstil yang terbuat dari asbes,
dan lain-lain penggunaan asbes untuk keperluan lainnya.
Kelainan dalam paru-paru tidak berbentuk noduli yang terpisah satu dengan
lainnya, melainkan kelainan fibreus yang diffus dan disertai penebalan pleura dan
juga emphysema. Debu asbes yang dihirup masuk ke dalam paru-paru mengalami
perubahan menjadi ‘badan-badan asbestos’ oleh pengendapan-pengendapan fibrin
di sekitar serat-serat asbes tersebut, badan-badan ini pada pemeriksaan
mikroskopis berupa batang-batang dengan panjang sampai 200 mikron.
Gejala-gejala asbestosis adalah sesak nafas, batuk dan banyak
mengeluarkan riak. Tanda-tanda fisis adalah Cyanosis, pelebaran ujung jari-jari,
dan krepitasi halus di dasar paru-paru pada auskultasi. Ludah mengandung badan-
badan asbestos yang baru mengandung arti untuk diagnosis apabila terdapat dalam
kelompok-kelompok.
Cara pencegahan antara lain dengan usaha-usaha menurunkan kadar debu
di udara. Harus ada ventilasi setempat atau pompa luar setempat. Dalam hal
seorang pekerja harus memasuki ruang yang mengandung debu asbes, ia harus
memakai alat pernafasan yang memungkinkannya bernafas udara segar.
Pendidikan tentang kesehatan dan penerangan tentang bahaya penyakit kepada
pekerja adalah hal-hal yang sangat membantu usaha pencegahan.
5.11 Relevansi Skor Risiko dengan Data Kecelakaan
Dari data kecelakaan kerja seksi Casting yang diperoleh tahun 2005-2007,
ada terdapat 7 kasus kecelakaan kerja (dapat dilihat pada Lampiran B). Ada 2 kasus
kecelakaan yang berhubungan dengan mata-hidung pekerja kemasukan dross, 2 kasus
Analisis dan Pembahasan
V‐84
kecelakaan kerja yang berhubungan dengan pemeriksaan MTC dan forklift sebelum
dan sesudah dioperasikan (terkena semburan air radiator), keadaan tubuh yang kurang
sehat, serta peletakan tools yang tidak rapi (strapping band dan dross scracher).
Dalam identifikasi bahaya menggunakan teknik OHA (Tabel 5.3), potensi bahaya
yang berhubungan dengan mata-hidung pekerja kemasukan dross diperoleh skor
risiko metode RSC sebesar 200 (High). Nilai skor risiko ini cukup relevan jika
dihubungkan dengan kecelakaan kerja yang terjadi di seksi Casting karena memiliki
peluang yang cukup besar untuk terkena potensi bahaya ini dan paparan pekerja
terhadap potensi bahaya ini terjadi setiap hari. Sementara untuk potensi bahaya
terkena semburan air radiator, dalam identifikasi bahaya diperoleh skor risiko metode
RSC sebesar 350 (Very High). Nilai skor risiko untuk potensi bahaya ini cukup
relevan jika dihubungkan dengan kecelakaan kerja yang terjadi di seksi Casting
karena memiliki peluang yang besar untuk terkena potensi bahaya ini, paparan
pekerja terhadap potensi bahaya ini juga terjadi setiap hari dan akibat yang
ditimbulkan jika terjadi kecelakaan ini cukup parah.
Untuk skor risiko potensi bahaya tersandung strapping band dan dross
scracher masing-masing diperoleh skor risiko sebesar 35 dan 80 (Substantial) dengan
menggunakan metode RSC. Nilai skor risiko untuk potensi bahaya ini cukup relevan
jika dihubungkan dengan kecelakaan kerja yang terjadi di seksi Casting karena akibat
yang ditimbulkan jika mengalami kecelakaan jenis ini tidak parah dan hanya
membuthkan pengobatan P3K, namun memiliki peluang yang besar untuk terkena
potensi bahaya ini karena biasanya pekerja tidak merapikan tools yang telah dipakai,
namun menunggu petugas pembersihan untuk membereskan dan merapikan tools
yang telah digunakan, sedangkan paparan pekerja terhadap potensi bahaya ini terjadi
sekali setiap hari.
5.12 Hubungan Antar Metode Skor Risiko yang Digunakan
5.12.1 Literatur
Hubungan antara ketiga metode penilaian dan perhitungan skor risiko
yang digunakan dalam tugas akhir ini memakai kombinasi dari 3
parameter/variabel utama dalam perhitungan skor risiko, yaitu peluang terjadinya
suatu kecelakaan akibat bahaya (probability), frekuensi terjadinya peristiwa bahaya
(exposure), dan derajat keparahan (consequence).
Analisis dan Pembahasan
V‐85
Metode Fine dan metode Risk Score Calculator (RSC) menggunakan
parameter peluang, paparan, dan derajat keparahan, sedangkan metode Modifikasi
Standar Australia hanya menggunakan variabel peluang dan akibat/derajat
keparahan. Penentuan skor risiko dengan Metode Fine dilakukan dengan
menggunakan rumus Fine, metode RSC dilakukan dengan penggunaan Gambar
Tie Line Risk Score Calculator dan metode Modifikasi Standar Australia
dilakukan dengan menggunakan Matriks Penilaian Risiko.
Ketiga metode penilaian dan perhitungan skor risiko ini juga sama-sama
menghasilkan penilaian kuantitatif sehingga dapat diukur dan ditentukan tindakan
(action) apa yang perlu diambil dalam meminimasi atau mencegah akibat dari
potensi bahaya yang ada.
5.12.2 Metode Penentuan Skor Risiko yang Paling Baik
Berdasarkan penilaian dan perhitungan skor risiko dengan 3 (tiga) metode
skor risiko yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa metode penilaian dan
perhitungan skor risiko metode Risk Score Calculator (RSC) lebih baik dari kedua
metode penilaian dan perhitungan skor risiko lainnya yang digunakan dalam tugas
akhir ini.
Dari Tabel 5.4 dapat disimpulkan bahwa metode Risk Score Calculator
(RSC) dan metode Modifikasi Standar Australia sebenarnya sama-sama bersifat
lebih ketat dan kritis dalam mengambil tindakan pengendalian bahaya sehingga
tindakan pencegahan bahaya cenderung harus dilakukan sesegera mungkin dan
mengambil tindakan secepat mungkin. Namun metode RSC lebih baik
dibandingkan dengan metode Modifikasi Standar Australia karena metode RSC
melihat akibat (consequence) dari 4 faktor, yaitu tingkat keparahan, biaya,
produktivitas, dan pengaruh kecelakaan terhadap lingkungan. Selain itu metode
RSC menggunakan 3 variabel yaitu derajat keparahan (C), peluang (P), dan
paparan (E). Kelemahan dari metode Modifikasi Standar Australia adalah metode
skor risiko ini hanya menggunakan 2 variabel, yaitu peluang (P) dan akibat (C)
sehingga meskipun metode Modifikasi Standar Australia dan metode RSC sama-
sama lebih ketat dan kritis dalam mengambil tindakan pengendalian bahaya,
Analisis dan Pembahasan
V‐86
namun metode ini hanya melihat peluang (P) dan akibat (C) saja tanpa
memperhatikan paparan (E) yang mungkin timbul.
Sementara metode Fine bersifat lebih toleran dalam pengambilan tindakan
pencegahan bahaya. Hal ini menunjukkan bahwa dalam metode Fine hanya
kegiatan dan faktor bahaya tertentu saja yang dirasa sangat berbahaya dan
memiliki potensi kerugian produksi yang besar diberi tindakan sesegera mungkin.
Perbedaan antara metode Fine dan RSC adalah jumlah faktor penentu nilai C
(consequence) dan cara penentuan skor risiko. Pada penilaian skor risiko metode
RSC, nilai C dilandaskan atas 4 (empat) faktor, yaitu tingkat keparahan, biaya,
produktivitas, dan pengaruh kecelakaan terhadap lingkungan. Pada metode Fine,
penilaian C hanya dilihat dari 2 (dua) faktor, yaitu tingkat keparahan dan besar
biaya yang dikeluarkan, sedangkan pada metode Modifikasi Standar Australia
hanya memandang C dari faktor tingkat keparahan saja.
5.12.3 Perlukah Dibuat Suatu Metode Baru
Berdasarkan Operating Hazard Analysis (OHA) yang dilakukan,
penentuan dan perhitungan skor risiko dengan 3 (tiga) metode yang berbeda yaitu
metode Modifikasi Standar Australia, metode Fine, serta metode Risk Score
Calculator, dan tindakan pencegahan bahaya yang diambil dari masing-masing
metode skor risiko, maka dapat disimpulkan tidak perlu dilakukan atau dibuat
suatu metode baru untuk menentukan dan menghitung skor risiko lagi karena
dengan penentuan dan perhitungan skor risiko dengan 3 (tiga) metode diatas serta
tindakan pencegahan bahaya yang diambil dirasa sudah cukup ketat dan kritis
dalam hal pengambilan tindakan pencegahan bahaya. Selain itu, skor risiko yang
dihasilkan dari tiap kegiatan dan potensi bahaya yang ada cukup relevan karena
mempertimbangkan 3 parameter utama dalam penentuan skor risiko dan tindakan
pencegahan bahaya yang diambil yaitu peluang (probability), paparan (exposure),
dan akibat yang ditimbulkan (consequence) sehingga tidak diperlukan membuat
suatu metode penentuan skor risiko yang baru lagi.
Analisis dan Pembahasan
V‐87
5.13 Prioritas Tindakan Perbaikan
Penentuan nilai skor risiko bertujuan untuk dapat mengetahui kegiatan,
peralatan produksi, dan lokasi proses produksi mana yang memiliki skor risiko
terbesar, sehingga pihak manajemen dapat segera melakukan tindakan perbaikan
berdasarkan urutan prioritasnya. Bahaya dengan skor risiko tertinggi sebesar 500
(metode RSC) adalah bahaya dari pemakaian dinding berbahan asbes di lokasi
kerja Dross Cooling Room. Selain itu, potensi bahaya yang dapat mengakibatkan
kerugian nyawa dan material yang besar ada terdapat pada seksi Casting ini,
seperti kebakaran dan kontaminasi gas beracun dari peralatan (tangki penyedia
minyak berat) dan tangki persediaan LPG juga memiliki skor risiko 500 (metode
RSC). Prioritas tindakan perbaikan untuk seluruh unit produksi dapat dilihat pada
Tabel 5.18.
Tabel 5.18 Prioritas tindakan perbaikan
No. Kegiatan Sumber & Penyebab Bahaya Skor Risiko
1. Pemeriksaan MTC sebelum dan sesudah dioperasikan
Semburan air radiator 350
2. Naik-turun tangga MTC memeriksa lubang nozzle discharge
Peletakan tools tidak rapi 350
3. Memberi aba-aba dari atas dapur pelebur
Percikan metal panas 350
4. Charging aluminium cair
Radiasi panas 300
5. Stirring Percikan metal panas 200
6. Pembersihan dapur pelebur (spearing)
Putusnya tali crane karena melebihi beban
200
7. Skimming off, spearing, dll.
Dross tertiup angin 200
8. Pemeriksaan forklift sebelum dan sesudah dioperasikan
Semburan air radiator 350
9. Mengikat (bundling) ingot
Penyusunan kembali ingot yang melebihi batas
350
Analisis dan Pembahasan
V‐88
Lanjutan Tabel 5.18
No. Kegiatan Sumber & Penyebab Bahaya Skor Risiko
10. Pendinginan dross Penggunaan dinding berbahan asbes 500
11. Penggantian peralatan minyak berat
Kebocoran pompa dan jaringan pipa minyak berat sehingga terjadi kebakaran
500
12. Penggantian peralatan, pipa penyedia LPG
Kebocoran tabung dan jaringan pipa LPG
500
Jika diperhatikan lebih lanjut, bahaya akibat kesalahan manusia/unsafe act
dan unsafe conditions merupakan sumber bahaya yang selalu terdapat pada kedua
belas kegiatan dengan bahaya yang memiliki skor risiko terbesar. Oleh karena itu,
sebagai prioritas utama dalam tindakan perbaikan disarankan PT INALUM
Smelting Plant lebih sering lagi mengadakan pelatihan K3 sehingga dapat
memotivasi pekerja untuk bekerja secara aman dan efisien. Selain itu, perlu segera
dibuat SOP (Standard Operational Procedure) yang lebih baik lagi dan terus-
menerus diperbaharui dan diperbaiki untuk setiap pekerjaan di seksi Casting ini
sehingga pekerja dapat bekerja sesuai dengan langkah-langkah kerja yang aman
dan efisien.
Apabila kita melihat dari nilai skor risiko pada tiap sumber bahaya, maka
dapat diketahui bahwa skor risiko tertinggi terdapat pada sumber bahaya berupa
pemakaian bahan kimia LPG dan minyak berat pada furnace dan pouring device,
yaitu masing-masing sebesar 500. Nilai sebesar ini merupakan hasil perpaduan
antara kemungkinan terjadinya kecelakaan akibat kebocoran LPG dan minyak
berat, akibat yang akan ditimbulkan jika kecelakaaan tersebut terjadi, dan paparan
yang terjadi. Untuk mengendalikan potensi bahaya ini, maka diperlukan tindakan
perbaikan antara lain inspeksi rutin serta prosedur dan penjadwalan pemeliharaan.
Hal ini diharapkan dapat meminimalisasi terjadinya kecelakaan kerja akibat
kebocoran gas LPG dan minyak berat.
Setelah penggunaan bahan kimia, sumber bahaya dengan skor risiko kedua
terbesar adalah percikan metal panas, semburan air radiator, dan peletakan tools
yang tidak rapi yaitu sebesar 350. Kecelakaan dengan sumber bahaya seperti ini
Analisis dan Pembahasan
V‐89
disebabkan oleh sikap dan cara kerja yang tidak aman, yaitu pekerja yang tidak
menggunakan APD ketika proses sedang berlangsung. Proses pemberian aba-aba
di atas furnace, check-up MTC dan forklift, serta naik-turun tangga MTC
memeriksa nozzle discharge dilakukan secara manual. Oleh karena itu, kegiatan
ini dapat diminimalisasi terjadinya apabila SOP sudah baik. Lebih lanjut, para
pekerja haruslah menggunakan APD terutama sarung tangan, masker, body
protector, dan safety shoes.
Selanjutnya, yang menjadi prioritas dalam tindakan perbaikan adalah
pengendalian bahaya berupa energi panas. Untuk itu, diperlukan persiapan
keadaan tanggap darurat, perbaikan tingkat kedisiplinan para pekerja dalam
penggunaan APD, penambahan sejumlah ventilasi umum, inspeksi rutin, dan lain-
lain.
5.14 Rekomendasi Pengendalian Bahaya
Dari perbandingan ketiga metode diatas, dapat disimpulkan bahwa
penggunaan metode Risk Score Calculator (RSC) lebih optimal. Perhitungan dan
penentuan skor risiko dimaksudkan untuk dapat melakukan tindakan pengendalian
bahaya sehingga kecelakaan kerja dapat dihindari sebelum kecelakaan terjadi.
Oleh karena itu, metode RSC memiliki tingkat keamanan yang tinggi walaupun
membutuhkan biaya yang lebih besar. Biaya besar yang perlu dikeluarkan ini
dapat dijadikan suatu biaya investasi. Hal ini lebih menguntungkan dibandingkan
biaya yang harus dikeluarkan setelah terjadinya kecelakaan. Untuk itu, PT
INALUM Smelting Plant perlu menilai dan mempertimbangkan penggunaan
metode RSC dalam melakukan perhitungan skor risiko dengan tujuan untuk
menentukan tindakan perbaikan dalam pengendalian bahaya yang ada. Data
pencatatan kecelakaan juga dapat digunakan untuk membantu menentukan nilai
skor risiko.
Tindakan pengendalian bahaya bergantung pada faktor bahaya yang ada
pada setiap jenis kegiatan yang dilakukan. Tindakan pengendalian bahaya
diharapkan dapat memberikan hasil maksimal dalam mengurangi dan meminimasi
terjadinya kecelakaan kerja. Rekomendasi pengendalian bahaya dapat dilihat pada
Tabel 5.19.
Analisis dan Pembahasan
V‐90
Tabel 5.19 Rekomendasi Pengendalian Bahaya
PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Metode RSC Action Pengendalian Evaluasi Risiko RSC
C P E RS C P E RS
TR
AN
SPO
RT
ASI
Are
al P
arki
r M
T C
ar
Pemeriksaan Metal Transportation Car sebelum dan sesudah dioperasikan
Pekerja terbentur MTC
Pekerja terkena jatuhan
benda
Pekerja terjepit/tertimpa ladle
Pekerja terkena semburan air
radiator
Tangan pekerja tergores saat
check-up MTC
Pekerja terjatuh
Pekerja tersandung saat
check-up MTC
Pekerja tidak konsentrasi**
Alat pencucian yg digunakan
peletakannya sembarangan
Posisi parkir MTC terlalu rapat
Mesin MTC terlalu panas
Saat pencucian, tangan pekerja
menjangkau/menyentuh bagian
tajam dari MTC&FL
Pekerja menginjak tumpahan
air pencucian
Peletakan ember, selang dan
alat pencucian lain tidak rapi
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Tangan terluka
Muka luka bakar
Tangan terluka
Cidera tubuh
Kaki terluka
Min
Min
Min
S
Min
S
Min
UP
UP
UP
QP
UP
QP
QP
Occ
Occ
Occ
F
Occ
Occ
F
8
8
8
375
8
100
30
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan saat itu juga
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Motivasi dan
komunikasi perilaku
kerja aman,
pemakaian APD
(terutama kacamata,
safety shoes, helm,
pelindung
wajah&lengan, body
protector),
Goodhousekeeping
Prosedur kerja yang
aman
Min
Min
Min
Sub
Min
Sub
Min
RP
RP
RP
UP
RP
UP
UP
Occ
Occ
Occ
F
Occ
Occ
F
5
5
5
45
5
20
15
Dep
an F
urna
ce
Naik turun
tangga MT Car
memeriksa
lubang nozzle
discharge,
Memeriksa lubang nozzle discharge dan pouring device
Pekerja terbentur MTC
Pekerja terkena jatuhan
benda
Pekerja terpapar temperatur
metal panas
Pekerja terkena percikan
metal panas
Mata-hidung pekerja
kemasukan abu dross
Pekerja terkena radiasi sinar
metal panas
Pekerja menghisap gas
kandungan metal
Pekerja tersandung
Pekerja tidak konsentrasi**
Tools terjatuh dan mengenai
pekerja
Terpapar temperatur tinggi
Semburan metal panas saat
dituangkan
Dross tertiup angin
Kontak antara mata dengan
metal panas terlalu lama
Tidak menggunakan masker
Peletakan tools tidak rapi
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Dehidrasi, iritasi
Luka bakar/melepuh
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Gangguan penglihatan
Gangguan kesehatan
Kaki terluka
Min
S
Sub
Sub
Sub
Sub
Sub
Sub
S
RP
UP
AC
AC
AC
QP
AC
AC
AC
Occ
IF
F
F
Co
F
F
F
F
5
30
125
125
300
80
125
125
350
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan saat itu juga
Motivasi dan
komunikasi perilaku
kerja aman,
Penggunaan APD body
protector dan goggles,
Penggunaan lantai
basah yang diberi uap
air dan minimasi
ventilasi umum dengan
pemasangan Local
Exhaust Ventilation &
pendingin udara
Min
Sub
Min
Min
Min
Min
Min
Min
Sub
Cc
RP
UP
UP
UP
UP
UP
UP
UP
Occ
IF
F
F
Co
F
F
F
F
5
5
15
15
30
15
15
15
45
Analisis dan Pembahasan
V‐91
Lanjutan (1) Tabel 5.19 Rekomendasi Pengendalian Bahaya
PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Metode RSC Action Pengendalian Evaluasi Metode RSC
C P E RS C P E RS
TR
AN
SPO
RT
ASI
Di a
tas f
urna
ce
Memberi aba-
aba dari atas
dapur
Pekerja terbentur furnace
Pekerja terkena jatuhan
benda/tools
Pekerja terpapar temperatur
metal panas
Pekerja terkena percikan
metal panas
Mata-hidung pekerja
kemasukan abu dross
Pekerja terkena radiasi sinar
metal panas
Pekerja menghisap gas
kandungan metal
Pekerja tersandung
Pekerja tidak konsentrasi**
Peletakan tools tidak rapi
Panas yang berasal dari metal
Semburan metal panas saat
dituangkan
Dross tertiup angin
Jarak pandang pekerja dengan
metal terlalu dekat
Tidak menggunakan masker
Kelelahan pada pekerja akibat
panas dari metal
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Iritasi wajah, kulit
Luka bakar/melepuh
Cidera tubuh
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Gangguan penglihatan
Gangguan kesehatan
Kaki terluka
VS
S
Sub
Sub
S
Sub
Min
Min
Sub
Sub
UP
RP
AC
AC
AC
AC
AC
AC
AC
UP
IF
IF
Co
Co
F
Co
F
F
F
Occ
70
12
300
300
350
300
55
55
160
20
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Prosedur kerja aman
Peletakan tools yang
rapi
Penggunaan APD
(goggles, body
protector, leather
gloves), Hot Work
Permit
Penggunaan lantai
basah yang diberi uap
air, minimasi ventilasi
umum dgn. Local
Exhaust Ventilation
S
Sub
Min
Min
Sub
Min
Min
Min
Min
Min
RP
Cc
UP
UP
UP
UP
UP
UP
UP
RP
IF
IF
Co
Co
F
Co
F
F
F
Occ
12
5
30
30
45
30
15
15
15
5
TR
EA
TM
EN
T
Furn
ace
Charging Cold
Metal
Pekerja terkena jatuhan
benda/tools
Pekerja terbentur alat
Pekerja terkena radiasi panas
Mata-hidung pekerja
kemasukan abu dross
Salah satu tools
terjatuh/terlepas&mengenai
pekerja
Pekerja terkena garpu ingot
charger
Percikan aluminium cair panas
yang diisikan ke dapur
mengenai pekerja
Dross tertiup angin
Kepala, tubuh terluka
Kepala terluka
Iritasi wajah, kulit
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Min
Min
Sub
S
S
UP
UP
AC
QP
QP
Occ
Occ
F
F
F
8
8
160
200
200
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan saat itu juga
Tools disusun dengan
baik
Penggunaan APD
(helm safety, body
protector, goggles)
Penggunaan lantai
basah dengan uap air,
Local Exhaust
Ventilation
Min
Min
Min
Min
Min
RP
RP
UP
UP
UP
Occ
Occ
F
F
F
5
5
15
15
15
Charging
Aluminium
cair
Flux treatment
Pekerja terkena radiasi panas
Pekerja terbentur
Pekerja terkena jatuhan
benda/tools
Temperatur panas dari metal
saat charging
Pekerja tidak konsentrasi**
Pekerja terkena tools flux
treatment
Iritasi wajah, kulit
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Sub
Min
Sub
AC
UP
UP
Co
Occ
Occ
300
8
20
Lakukan tindakan saat itu juga
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Penggunaan APD
(body protector, leather
gloves)
Tools disusun dengan
baik
Min
Min
Min
UP
RP
RP
Co
Occ
Occ
30
5
5
Analisis dan Pembahasan
V‐92
Lanjutan (2) Tabel 5.19 Rekomendasi Pengendalian Bahaya
PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Metode RSC Action Pengendalian Evaluasi Metode RSC
C P E RS C P E RS
TR
EA
TM
EN
T
Furn
ace
Charging
Aluminium
cair
Flux treatment
Pekerja memegang benda
panas
Pekerja terkena percikan
metal
Mata-hidung pekerja
kemasukan abu dross
Pekerja terkena radiasi sinar
metal
Pekerja tersandung
Pekerja menghirup gas
beracun dari metal dan LPG
Pekerja tidak memakai sarung
tangan
Semburan metal panas saat
dituangkan
Dross tertiup angin
Jarak pandang pekerja dengan
metal terlalu dekat
Perletakan tools flux dan
charging tidak rapi
Tidak menggunakan masker
Luka bakar/melepuh
Cidera tubuh
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Gangguan penglihatan
Kaki terluka
Gangguan kesehatan
Sub
S
S
Min
Min
Min
Sub
AC
UP
QP
AC
AC
UP
AC
F
Occ
F
F
F
Occ
Occ
160
50
200
60
60
8
75
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Penggunaan APD
(sarung tangan kulit)
Penggunaan body
protector & goggles
Penggunaan lantai
basah yg. diberi uap air,
minimasi ventilasi
umum dgn.
pemasangan Local
Exhaust Ventilation
Penggunaan masker
anti gas
Min
Sub
Min
Min
Min
Min
Min
UP
RP
UP
UP
UP
RP
UP
F
Occ
F
F
F
Occ
Occ
15
10
15
15
15
5
8
Stirring
(Pengadukan)
Mata-hidung pekerja
kemasukan dross
Pekerja terkena benturan
tools berat
Pekerja terkena jatuhan
benda/tools
Pekerja terpapar temperatur
metal panas
Pekerja terkena radiasi sinar
metal panas
Pekerja memegang tools
strring yang masih panas dan
berat
Pekerja terkena percikan
metal panas
Pekerja tersandung oleh tools
stirring
Ketidaknyamanan pekerja
Dross tertiup angin
Peletakan tools stirring tidak
rapi
Tools terlepas dari crane
Panas yang berasal dari metal
Jarak pandang pekerja dengan
metal terlalu dekat
Kelelahan pada pekerja
Semburan metal panas saat
dituangkan
Peletakan tools stirring tidak
rapi
Desain tools stirring yang tidak
ergonomis
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Dehidrasi, iritasi
Gangguan penglihatan
Tangan melepuh
Cidera tubuh
Kaki terluka
Kelelahan otot
punggung
S
Min
Min
Min
Min
Min
Min
S
Sub
Min
QP
AC
UP
UP
AC
AC
AC
QP
UP
QP
F
F
Occ
Occ
F
F
F
F
Occ
Occ
200
60
8
8
60
60
60
200
20
15
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Penggunaan lantai
basah yg. diberi uap air,
minimasi ventilasi
umum dgn.
pemasangan Local
Exhaust Ventilation
Tools disusun dengan
baik
Penggunaan APD
(body
protector&goggles)
Penggunaan sarung
tangan kulit
Penggunaan body
protector
Tools disusun dengan
baik
Pengadaan tools yang
ergonomis dan nyaman
Min
Min
Min
Min
Min
Min
Min
Sub
Min
Min
UP
UP
RP
RP
UP
UP
UP
UP
RP
RP
F
F
Occ
Occ
F
F
F
F
Occ
Occ
15
15
5
5
15
15
15
45
5
5
Analisis dan Pembahasan
V‐93
Lanjutan (3) Tabel 5.19 Rekomendasi Pengendalian Bahaya
PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Metode RSC Action Pengendalian Evaluasi Metode RSC
C P E RS C P E RS
TR
EA
TM
EN
T
Furn
ace
Skimming off
(pengeluaran
dross)
Pekerja terbentur forklift
Pekerja terkena jatuhan tools
yang dipakai untuk proses
skimming off
Mata-hidung pekerja
kemasukan dross
Pekerja terpapar temperatur
metal panas
Pekerja terjepit/tertimpa
dross scratcher dan forklift
Pekerja tersandung tools
skimming off
Kontak langsung dengan zat
yang bercampur bahan kimia
(dross)
Pekerja tidak konsentrasi**
Tools terlepas dari crane
Dross tertiup angin
Panas yang berasal dari metal
Kelelahan pada pekerja
Peletakan tools tidak rapi
Tidak menggunakan sarung
tangan saat bekerja
Kepala terluka
Kepala/tubuh terluka
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Dehidrasi, iritasi
Tangan-kaki terluka
Kaki terluka
Iritasi
Sub
Sub
S
S
Min
Sub
Sub
Sub
QP
UP
QP
QP
AC
UP
QP
QP
Occ
Occ
F
F
F
Occ
Occ
F
35
20
200
200
60
20
35
70
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Pemisahan jalur forklift
dgn. pekerja
Crane dilengkapi load
indicator & jaring
pengaman
Penggunaan lantai
basah yg. diberi uap air,
minimasi ventilasi
umum dgn.
pemasangan Local
Exhaust Ventilation
Prosedur kerja aman
Penggunaan sarung
tangan kulit, masker, &
goggles
Min
Min
Min
Min
Min
Min
Min
Min
UP
RP
UP
UP
UP
RP
UP
UP
Occ
Occ
F
F
F
Occ
Occ
Occ
8
5
15
15
15
5
8
8
Mengambil
sampel TPM
Mata-hidung pekerja
kemasukan dross
Pekerja terkena benturan
tools berat
Pekerja terpapar temperatur
metal panas
Pekerja terkena percikan
metal panas
Pekerja tersandung oleh tools
Pekerja menghirup
kandungan gas beracun
dalam metal
Pengambilan sampel yang
tidak efektif dan efisien
Terjadi tumpahan sampel
Dross tertiup angin
Peletakan tools tidak rapi
Panas yang berasal dari metal
Semburan metal panas saat
dituangkan
Peletakan tools tidak rapi
Tidak menggunakan masker
Alat yang digunakan tidak
ergonomis/tidak memudahkan
pengambilan sampel
Kecerobohan pekerja, tidak
konsentrasi
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Kepala terluka
Dehidrasi, iritasi
Tangan-kaki terluka
Kaki terluka
Gangguan kesehatan
Luka bakar
Luka bakar
Sub
S
Sub
Min
Sub
Min
Min
Min
Min
QP
QP
UP
AC
UP
UP
AC
AC
AC
F
F
Occ
F
Occ
Occ
F
F
F
70
200
20
60
20
8
60
60
60
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Penggunaan lantai
basah yg. diberi uap air,
minimasi ventilasi
umum dgn.
pemasangan Local
Exhaust Ventilation
Penggunaan APD body
protector&goggles
Penggunaan masker
anti gas
Isolasi proses
pengambilan sampel
Min
Min
Min
Min
Min
Min
Min
Min
Min
UP
UP
RP
UP
RP
RP
UP
UP
UP
F
F
Occ
F
Occ
Occ
Occ
Occ
Occ
15
15
5
15
5
5
8
8
8
Analisis dan Pembahasan
V‐94
Lanjutan (4) Tabel 5.19 Rekomendasi Pengendalian Bahaya
PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Metode RSC Action Pengendalian Evaluasi Metode RSC
C P E RS C P E RS
TR
EA
TM
EN
T Fu
rnac
e
Pembersihan
Dapur
(Spearing)
Pekerja terkena benturan
tools berat
Pekerja terkena jatuhan
benda dari bagian atas /crane
Mata-hidung pekerja
kemasukan dross
Pekerja terpapar temperatur
metal panas
Pekerja terkena radiasi sinar
metal panas
Pekerja pembersihan dapur
memegang tools yang masih
panas
Pekerja terkena percikan
metal panas
Pekerja tertimpa oleh tools
berat
Tangan pekerja tergores saat
pembersihan dapur
Pekerja tersandung tools
spearing
Peletakan tools yang tidak rapi
Tools dari crane ada yang
terjatuh
Dross tertiup angin
Panas yang berasal dari metal
Kontak mata pekerja dengan
metal panas terlalu lama
Peletakan tools yang tidak rapi
Semburan metal panas
Putusnya tali crane
Kontak dengan bagian furnace
Tidak konsentrasi, kondisi
tubuh kurang sehat
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Dehidrasi, iritasi
Gangguan penglihatan
Tangan melepuh
Cidera tubuh
Tangan-kaki terluka
Tangan terluka
Kaki terluka
Sub
Sub
S
Sub
Min
Min
Min
Sub
S
Sub
Sub
UP
UP
QP
UP
AC
AC
AC
UP
QP
UP
QP
Occ
Occ
F
F
F
F
F
F
F
F
Occ
20
20
200
45
60
60
60
45
200
45
35
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Tools disusun dengan
baik
Crane dilengkapi load
indicator & jaring
pengaman
Penggunaan lantai
basah yg. diberi uap air,
minimasi ventilasi
umum dgn.
pemasangan Local
Exhaust Ventilation
Penggunaan APD body
protector&goggles
Menggunakan crane
tipe automatic safe load
Penggunaan sarung
tangan kulit
Min
Min
Min
Min
Min
Min
Min
Min
Sub
Min
Min
RP
RP
UP
RP
UP
UP
UP
RP
UP
RP
UP
Occ
Occ
F
F
F
F
F
F
F
F
Occ
5
5
15
6
15
15
15
6
45
6
8
Dro
ss P
roce
ss
Equ
ipm
ent
Mengolah
Dross
Pekerja terbentur crucible,
tertabrak forklift, tools berat
Pekerja terkena jatuhan
benda dari bagian atas
(crane)
Mata-hidung pekerja
kemasukan dross
Pekerja terpapar temperatur
metal panas
Peletakan tools tidak rapi
Tools dari crane ada yang
terjatuh
Dross tertiup angin
Panas yang berasal dari metal
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Dehidrasi, iritasi
Sub
Sub
S
Min
Min
UP
UP
QP
AC
AC
IF
IF
F
F
F
12
12
200
60
60
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Tools dan crucible
disusun dengan baik
Crane dilengkapi load
indicator&jaring
pengaman
Penggunaan APD body
protector, goggles
Min
Min
Min
Min
Min
RP
RP
UP
UP
UP
IF
IF
F
F
F
5
5
15
15
15
Analisis dan Pembahasan
V‐95
Lanjutan (5) Tabel 5.19 Rekomendasi Pengendalian Bahay
PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Metode RSC Action Pengendalian Evaluasi Metode RSC
C P E RS C P E RS
TR
EA
TM
EN
T D
ross
Roo
m
Mengolah
Dross
Pekerja terkena percikan
metal panas
Pekerja tertimpa oleh tools
berat
Tangan pekerja tergores
Pekerja tersandung tools
Semburan metal panas saat
dituangkan
Tali crane pengangkat tools
putus
Sisi tajam tools pengolahan
dross (martil, pahat, sekop)
Peletakan tools tidak rapi
Cidera tubuh
Tangan-kaki terluka
Tangan terluka
Kaki terluka
Sub
Sub
Sub
Sub
UP
UP
UP
QP
F
Occ
IF
Occ
45
20
12
35
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Penggunaan APD body
protector& goggles,
sarung tangan kulit
Penggunaan crane tipe
automatic safe load
Min
Min
Min
Min
RP
RP
RP
UP
F
Occ
IF
Occ
6
5
5
8
Menyebarkan
Dross
Mengutip
Scrap Metal
Pekerja terkena benturan
crucible, forklift, tools berat
Pekerja terkena jatuhan
benda dari bagian atas
(crane)
Mata-hidung pekerja
kemasukan dross
Pekerja tertimpa oleh tools
berat
Tangan pekerja tergores
Pekerja tersandung tools
Peletakan tools yang tidak rapi
Tools dari crane ada yang
terjatuh
Dross tertiup angin
Tali crane pengangkut tools
putus
Pengutipan scrap metal tidak
hati-hati
Peletakan tools tidak rapi
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Tangan-kaki terluka
Tangan terluka
Kaki terluka
Sub
Sub
S
Min
Sub
Sub
Sub
UP
UP
QP
AC
UP
UP
UP
Occ
Occ
F
F
Occ
Occ
Occ
20
20
200
60
20
20
20
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Tools disusun dengan
baik
Crane dilengkapi jaring
pengaman dan load
indicator
Penggunaan lantai
basah yg. diberi uap air,
minimasi ventilasi
umum dgn.
pemasangan Local
Exhaust Ventilation
Penggunaan APD
sarung tangan kulit
Min
Min
Min
Min
Min
Min
Min
RP
RP
UP
UP
RP
RP
RP
Occ
Occ
F
F
Occ
Occ
Occ
5
5
15
15
5
5
5
Scra
p, S
pec
Out
Persiapan Cold
Metal
Pekerja terkena benturan
tools berat
Pekerja terkena jatuhan
benda dari bagian atas
(crane)
Mata & hidung pekerja
kemasukan dross
Tangan pekerja tergores
Pekerja tersandung tools
Peletakan tools yang tidak rapi
Tools dari crane ada yang
terjatuh
Dross tertiup angin
Terkena tools scrap yg. tajam
Peletakan tools tidak rapi
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Tangan terluka
Kaki terluka
Sub
Sub
Sub
Min
Sub
Sub
UP
UP
QP
QP
UP
QP
Occ
Occ
F
F
Occ
F
20
20
70
30
20
70
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Tools disusun dengan
baik
Pemasangan jaring
pengaman&load
indicator pada crane
Pengunaan APD
goggles, sarung tangan
kulit, masker
Min
Min
Min
Min
Min
Min
RP
RP
UP
UP
RP
UP
Occ
Occ
F
F
Occ
F
5
5
15
15
5
15
Analisis dan Pembahasan
V‐96
Lanjutan (6) Tabel 5.19 Rekomendasi Pengendalian Bahaya
PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Metode RSC Action Pengendalian Evaluasi Metode RSC
C P E RS C P E RS
OPE
RA
SI C
AST
ING
Cas
ting
Mac
hine
Menuang
Metal dari
Pouring
Device
Mengambil
Scum
Pekerja terkena jatuhan
benda dari bagian atas
(crane)
Mata-hidung pekerja
kemasukan dross
Panas yang dihasilkan oleh
pouring device
Tangan pekerja tergores scum
Pekerja tersandung tools
pengambil scum
Tali crane terputus
Dross tertiup angin
Mengalirkan molten panas di
pouring device
Terkena tools scrap yg. tajam
Peletakan tools tidak rapi
Kepala, tubuh terluka
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Dehidrasi, iritasi
Tangan terluka
Kaki terluka
Sub
Sub
Min
Min
Sub
Sub
UP
AC
AC
AC
UP
UP
IF
F
F
F
Occ
Occ
12
160
60
60
20
20
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Penggunaan crane tipe
automatic safe load
Penggunaan APD
goggles, body
protector, sarung
tangan kulit
Peletakan tools dengan
baik
Min
Min
Min
Min
Min
Min
RP
UP
UP
UP
RP
RP
IF
F
F
F
Occ
Occ
5
15
15
15
5
5
Mencongkel
Scrap di
Pouring
Device
Pekerja terkena jatuhan
benda dari bagian atas
(crane)
Mata-hidung pekerja
kemasukan dross
Panas yang dihasilkan oleh
pouring device
Tangan pekerja terjepit di
pouring device
Tangan pekerja tergores scum
Pekerja tersandung tools
pengcongkel scrap
Tali crane terputus
Dross tertiup angin
Mengalirkan molten panas di
pouring device
Pekerja tidak konsentrasi**
Terkena tools scrap yg. tajam
Peletakan tools tidak rapi
Kepala, tubuh terluka
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Dehidrasi, iritasi
Tangan-kaki terluka
Tangan terluka
Kaki terluka
Sub
Sub
Min
Min
Sub
Sub
Sub
UP
AC
AC
AC
UP
UP
UP
Occ
F
F
F
Occ
Occ
Occ
20
160
60
60
20
20
20
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Penggunaan crane tipe
automatic safe load
Penggunaan lantai
basah yg. diberi uap air,
minimasi ventilasi
umum dgn.
pemasangan Local
Exhaust Ventilation
Penggunaan APD body
protector, goggles,
sarung tangan kulit
Min
Min
Min
Min
Min
Min
Min
RP
UP
UP
UP
RP
RP
RP
Occ
F
F
F
Occ
Occ
Occ
5
15
15
15
5
5
5
Mould
Cleaning
Menarik scum
Pekerja terkena jatuhan
benda dari bagian atas
(crane)
Mata-hidung pekerja
kemasukan dross
Tools dari crane ada yang
terjatuh
Dross tertiup angin
Kepala, tubuh terluka
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Sub
Sub
Sub
UP
AC
UP
Occ
F
Occ
20
160
20
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Crane dilengkapi jaring
pengaman&load
indicator
Penggunaan APD
goggles&masker
Min
Min
Min
RP
UP
RP
Occ
F
Occ
5
15 5
Analisis dan Pembahasan
V‐97
Lanjutan (7) Tabel 5.19 Rekomendasi Pengendalian Bahaya
PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Metode RSC Action Pengendalian Evaluasi Metode RSC
C P E RS C P E RS
OPE
RA
SI C
AST
ING
Cas
ting
Mac
hine
Mould
Cleaning
Menarik scum
Paparan bising dari
pencetakan ingot
Tangan pekerja terjepit di
mould
Tangan pekerja tergores
mould
Pekerja tersandung tools
Suara yang berasal dari
hammering device saat
melepaskan ingot dari cetakan
Mengeluarkan ingot abnormal
dari mould saat mesin sedang
berjalan
Membersihkan bagian mould &
menyentuh sisi tajam mould
Peletakan tools tidak rapi
Gangguan pendengaran
Tangan-kaki terluka
Tangan terluka
Kaki terluka
Min
Sub
Sub
Sub
AC
UP
UP
UP
F
Occ
Occ
IF
60
20
20
12
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Penggunaan APD
pelindung telinga/ear
plug
Prosedur kerja aman
Penggunaan sarung
tangan kulit
Tools disusun dengan
baik
Min
Min
Min
Min
UP
RP
RP
RP
F
Occ
Occ
IF
15
5
5
8
Water Jacket
Cleaning
Memasang
No. Lot
Pekerja terkena jatuhan
benda dari bagian atas
(crane)
Tangan pekerja tergores
Pekerja tersandung
Paparan bising dari alat
pencetak ingot
Pekerja tergelincir
Korsleting
Tools dari crane ada yang
terjatuh
Membersihkan water jacket
Kabel-kabel listrik dari alat-alat
listrik tidak rapi
Suara yang berasal dari
hammering device saat
melepaskan ingot dari cetakan
Tumpahan air yang berasal dari
water jacket
Kabel-kabel listrik dari alat-alat
listrik tidak rapi
Kepala, tubuh terluka
Tangan terluka
Kaki terluka
Gangguan pendengaran
Cidera tubuh
Tersetrum
Sub
Min
Sub
Min
Min
Min
UP
AC
UP
AC
AC
UP
IF
F
Occ
F
F
F
12
60
20
60
60
15
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Crane dilengkapi
jaring
pengaman&load
indicator
Pemakaian sarung
tangan kulit
Kabel listrik disusun
dengan baik
Pemakaian APD ear
plug
Goodhousekeeping
Insulasi kabel dan
grounding aliran
listrik
Min
Min
Min
Min
Min
Min
RP
UP
RP
UP
UP
RP
IF
F
Occ
F
F
Occ
8
15
5
15
15
5
Mencongkel
ingot panas
dari mould
Pekerja terkena jatuhan
benda dari bagian atas
(crane)
Tangan pekerja terjepit, kaki
pekerja tertimpa
Pekerja tersandung tools
pencongkel ingot panas
Tools dari crane ada yang
terjatuh
Terjepit mould, ingot panas
menimpa kaki pekerja saat
ingot panas dicongkel
Peletakan tools tidak rapi
Kepala, tubuh terluka
Tangan-kaki terluka
Kaki terluka
Sub
Sub
Sub
UP
UP
UP
Occ
Occ
Occ
20
20
20
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Tools disusun dengan
baik&rapi
Penggunaan APD
safety shoes&sarung
tangan kulit
Pengadaan box khusus
menyimpan tools
Min
Min
Min
RP
RP
RP
Occ
Occ
Occ
5
5
5
Analisis dan Pembahasan
V‐98
Lanjutan (8) Tabel 5.19 Rekomendasi Pengendalian Bahaya
PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Metode RSC Action Pengendalian Evaluasi Metode RSC
C P E RS C P E RS
OPE
RA
SI C
AST
ING
Cas
ting
Mac
hine
Menimba
Molten dari
Pouring
Device
Pekerja terkena jatuhan
benda dari bagian atas
(crane)
Mata-hidung pekerja
kemasukan dross
Pekerja terkena percikan
metal panas
Tangan pekerja terjepit
Tangan pekerja tergores
Pekerja tersandung tools
penimba molten
Tools dari crane ada yang
terjatuh
Dross tertiup angin
Semburan metal panas dari
pouring device
Terjepit pouring device
Tergores pouring device
Peletakan tools tidak rapi
Kepala, tubuh terluka
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Cidera tubuh
Tangan-kaki terluka
Tangan terluka
Kaki terluka
Sub
Sub
Min
Sub
Sub
Sub
Sub
UP
AC
AC
UP
UP
UP
UP
Occ
F
F
Occ
Occ
Occ
Occ
20
160
60
20
20
20
20
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Crane dilengkapi load
indicator&jaring
pengaman
Penggunaan lantai
basah yg. diberi uap air,
pemasangan Local
Exhaust Ventilation
Pemakaian APD sarung
tangan kulit, body
protector
Min
Min
Min
Min
Min
Min
Min
RP
UP
UP
RP
RP
RP
RP
Occ
F
F
Occ
Occ
Occ
Occ
5
15
15
5
5
5
5
Stac
king
Mac
hine
Menarik ingot
yang jatuh
tidak normal di
Receiving Arm
Mengangkat
ingot dengan
Servo Arm
Pengoperasian
stacking
machine
Pekerja terbentur
Pekerja terkena jatuhan
benda dari bagian atas
(crane)
Tangan pekerja tergores
Tangan/kaki pekerja tertimpa
ingot abnormal
Temperatur panas
Pekerja tersandung
Ketidaknyamanan operator
Pekerja tidak konsentrasi&
terbentur receiving arm &
servo arm**
Tools dari crane ada yang
terjatuh
Tergores ingot abnormal
Ingot abnormal lepas dari servo
arm
Tumpukan ingot yg. baru
tercetak dan masih panas
Ada ingot yg. tidak
tersusun/terjatuh
Ketidakergonomisan alat
pengoperasian stacking
machine
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Tangan terluka
Tangan-Kaki terluka
Dehidrasi, iritasi
Kaki terluka
Kelelahan otot
punggung
Sub
Sub
Sub
S
Min
Sub
Min
UP
UP
UP
UP
AC
UP
QP
Occ
Occ
Occ
Occ
F
Occ
F
20
20
20
50
60
20
30
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Prosedur kerja aman
Crane dilengkapi load
indicator& jaring
pengaman
Penggunaan APD
sarung tangan kulit
Pemasangan
barrier/pembatas antara
servo arm dgn. pekerja
Desain alat stacking yg.
ergonomis
Min
Min
Min
Sub
Min
Min
MIN
RP
RP
RP
RP
UP
RP
RP
Occ
Occ
Occ
Occ
F
Occ
Occ
5
5
5
5
15
5
5
Cooling
Chamber
Cleaning
Pekerja terbentur
Pekerja terkena jatuhan
benda dari bagian atas /crane
Tangan pekerja tergores
Pekerja tersandung
Pekerja tidak konsentrasi**
Tools dari crane ada yang
terjatuh
Tergores ingot abnormal
Ada ingot yg. terjatuh dari
tumpukannya
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Tangan terluka
Kaki terluka
Sub
Sub
Sub
Sub
UP
UP
UP
UP
Occ
Occ
Occ
Occ
20
20
20
20
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Prosedur, motivasi dan
komunikasi perilaku
kerja aman
Pemakaian APD sarung
tangan kulit
Min
Min
Min
Min
RP
RP
RP
RP
Occ
Occ
Occ
Occ
5
5
5
5
Analisis dan Pembahasan
V‐99
Lanjutan (9) Tabel 5.19 Rekomendasi Pengendalian Bahaya
PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Metode RSC Action Pengendalian Evaluasi Metode RSC
C P E RS C P E RS
OPE
RA
SI C
AST
ING
Peny
impa
nan
Flux
Penyediaan
flux
Pekerja terbentur
Pekerja terkena jatuhan
benda dari bagian atas
(crane)
Mata-hidung-bagian tubuh
pekerja terkena flux
Pekerja tersandung tools
Kontak langsung/memegang
flux
Ketidaknyamanan operator
Pekerja tidak konsentrasi **
Tools dari crane ada yang
terjatuh
Flux tertiup angin, penutup
kontainer flux tidak tertutup
rapat
Peletakan tools tidak rapi
Tidak menggunakan sarung
tangan pada saat bekerja
Ketidakergonomisan alat
penyediaan flux (sekop)
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Iritasi kulit
Kaki terluka
Iritasi
Kelelahan otot
punggung
Sub
Sub
S
Min
S
Sub
S
Min
UP
UP
QP
AC
QP
UP
RP
QP
Occ
Occ
F
F
F
Occ
Occ
F
20
20
200
60
200
20
45
30
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Prosedur kerja aman
Crane dilengkapi jaring
pengaman&load
indicator
Penggunaan APD body
protector, goggles,
masker, sarung tangan
kulit
Desain sekop yang
aman dan nyaman
Min
Min
Min
Min
Min
Min
Min
Min
RP
RP
UP
UP
UP
RP
RP
RP
Occ
Occ
F
F
F
Occ
Occ
Occ
5
5
15
15
15
5
5
5
BU
ND
LIN
G
Park
ir F
orkl
ift
Pemeriksaan
forklift
sebelum dan
sesudah
dioperasikan
Pekerja terbentur forklift
Pekerja terkena jatuhan
benda sisa metal
Pekerja terjepit/tertimpa
Pekerja terkena semburan air
radiator
Tangan pekerja tergores saat
check-up forklift
Pekerja tersandung saat
check-up forklift
Pekerja terjatuh/tergelincir
Pekerja tidak konsentrasi**
Ada sisa-sisa metal yg.
tertinggal di forklift
Terjepit bagian forklift saat
check-up
Radiator terlalu panas
Membuka tutup radiator yg
panas tanpa memakai kain lap
sebagai alat bantu
Peletakan tools check-up
forklift tidak rapi
Pekerja menginjak tumpahan
air radiator
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Tangan-kaki terluka
Wajah luka bakar
Tangan terluka
Kaki terluka
Cidera tubuh
Sub
Min
Sub
S
Sub
Sub
Min
UP
UP
UP
AC
UP
AC
UP
IF
IF
Occ
F
IF
Occ
IF
12
5
20
350
12
75
5
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Pemisahan jalur forklift
dgn. pekerja
Good housekeeping
Prosedur kerja aman
Penggunaan APD body
protector&sarung
tangan kulit
Tools disusun dengan
baik
Good housekeeping
Min
Min
Min
Sub
Min
Min
Min
RP
RP
RP
UP
RP
UP
RP
IF
IF
Occ
F
IF
Occ
IF
5
5
5
15
5
15
5
Tim
bang
an 2
ton Cross-check &
Menimbang
ingot
Pekerja terbentur timbangan
Pekerja terkena jatuhan
benda dari bagian atas
(crane)
Pekerja terjepit/tertimpa
Tidak konsentrasi**
Tools dari crane ada yang
terjatuh
Terjepit saat menukar beberapa
ingot yg. beratnya di luar batas
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Tangan-kaki terluka
Min
Min
Min
UP
UP
UP
IF
IF
IF
5
5
5
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Motivasi dan perilaku
kerja yang aman
Crane dilengkapi jaring
pengaman&load
indicator
Min
Min
Min
RP
RP
RP
IF
IF
IF
5
5
5
Analisis dan Pembahasan
V‐100
Lanjutan (10) Tabel 5.19 Rekomendasi Pengendalian Bahaya
PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Metode RSC Action Pengendalian Evaluasi Metode RSC
C P E RS C P E RS
BU
ND
LIN
G
Tim
bang
an
2 to
n
Cross-check &
Menimbang
ingot
Pekerja terkena ingot panas
Pekerja tersandung
Pekerja terjatuh
Menyentuh ingot panas
Peletakan figure punch dan
martil tidak rapi
Pekerja tidak hati-hati saat
berada di atas platform
timbangan
Luka bakar, melepuh
Kaki terluka
Cidera tubuh
Sub
Sub
Min
UP
AC
RP
Occ
F
IF
20
160
5
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Penggunaan APD sarung
tangan kulit
Tools disusun baik
Prosedur kerja aman
Min
Min
Min
RP
UP
Cc
Occ
F
IF
5
15
5
Coo
ling
Yar
d
Marking,
Painting
Pekerja terbentur
Pekerja terkena jatuhan
benda
Kemasukan zat aerosol
Tangan pekerja tergores
Pekerja terjatuh
Pekerja tersandung
Pekerja tidak konsentrasi**
Tumpukan ingot yg. tidak
sempurna tersentuh dan
mengenai pekerja
Pekerja terpapar kandungan
aerosol dari cat semprot (spray
paint)
Terkena bagian ingot yg. agak
tajam
Kondisi tangga yg. tidak aman
Peletakan tools
marking&painting tidak rapi
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Mata iritasi
Gangguan pernafasan
Tangan terluka
Cidera tubuh
Kaki terluka
Min
Min
S
S
Min
Min
Min
AC
UP
QP
QP
UP
UP
UP
Occ
IF
F
F
IF
IF
IF
30
5
200
200
5
5
5
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan saat itu juga
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Motivasi perilaku kerja
aman
Pemasangan pembatas
antara tumpukan ingot
dgn. pekerja
Penggunaan cat semprot
yang berbahan aman
Desain tangga aman
Tools disusun dengan
baik
Min
Min
Min
Min
Min
Min
Min
UP
RP
UP
UP
RP
RP
RP
Occ
IF
F
F
IF
IF
IF
5
5
15
15
5
5
5
Bun
dlin
g H
ouse
Mengikat
Pekerja terbentur
Pekerja terkena jatuhan
benda
Tangan pekerja tergores
Pekerja tertimpa/terjepit
Pekerja terpukul
Pekerja tersandung
Strapping band tersangkut pada
roda FL dan tertarik sehingga
membentur kaki petugas
Tools dari crane ada yang
terjatuh
Penyusunan kembali ingot yang
melebihi batas berat
Tumpukan ingot tidak
sempurna
Terkena strapping band dan
seal
Peletakan strapping band&seal
tidak rapi
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Tangan terluka
Tangan-kaki terluka
Kaki terluka
Kaki terluka
Min
Min
S
Sub
S
Sub
UP
UP
AC
AC
RP
AC
IF
IF
F
F
Occ
Occ
5
5
350
160
20
80
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Penyusunan
strapping&seal band
dengan baik
Penggunaan crane tipe
automatic safe load
Penggunaan APD sarung
tangan kulit&helm safety
Penyusunan
strapping&seal band
dengan baik dan rapi
Min
Min
Sub
Min
Sub
Min
RP
RP
UP
UP
Cc
UP
IF
IF
F
F
Occ
Occ
5
5
30
15
5
5
Analisis dan Pembahasan
V‐101
Lanjutan (11) Tabel 5.19 Rekomendasi Pengendalian Bahaya
PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Metode RSC Action Pengendalian Evaluasi Metode RSC
C P E RS C P E RS
MA
INT
EN
AN
CE
Furn
ace
(MF&
HF)
Monthly
Inspection &
Repairing
Inspector terbentur MTC
Inspector terkena jatuhan
benda/tools
Mata-hidung inspector
kemasukan abu dross
Inspector terpapar temperatur
metal panas
Inspector jatuh/terpeleset
Inspector tersandung
Tidak konsentrasi**
Peletakan tools tidak rapi
Dross tertiup angin
Panas yang berasal dari metal
Menginjak abu dross hingga
terpeleset
Peletakan alat repairing
furnace tidak rapi
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Dehidrasi, iritasi
Tubuh terpapar
Cidera tubuh
Kaki terluka
Sub
Min
S
Min
Min
Sub
Sub
Sub
UP
UP
QP
QP
AC
UP
AC
UP
Occ
Occ
F
F
F
Occ
F
Occ
20
20
200
30
60
20
160
20
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Perilaku kerja aman
Crane dilengkapi load
indicator&jaring
pengaman
Penggunaan lantai basah
yg. diberi uap air,
minimasi ventilasi umum
dgn. pemasangan Local
Exhaust Ventilation
Tools disusun rapi
Min
Min
Min
Min
Min
Min
Min
Min
RP
RP
UP
RP
UP
RP
UP
RP
Occ
Occ
F
F
F
Occ
F
Occ
5
5
15
8
15
5
15
5
Cas
ting
Mac
hine
Monthly
Inspection &
Repairing
Inspector terbentur
Pekerja terkena jatuhan
benda dari bagian atas
(crane)
Paparan bising dari
pencetakan ingot
Tangan inspector terjepit di
mould
Tangan inspector tergores
mould
Inspector terjatuh
Inspector tersandung tools
Pengoperasian forklift yg tidak
aman
Tools dari crane ada yang
terjatuh
Suara dari hammering device
saat pencetakan ingot
Mengecek kondisi mould
Sisa metal yg lengket di dalam
mould
Sisa oli dari repairing casting
machine
Peletakan tools tidak rapi
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Gangguan
pendengaran
Tangan terluka
Tangan-kaki terluka
Cidera tubuh
Kaki terluka
Sub
Min
Sub
Sub
Sub
Sub
Sub
UP
UP
AC
AC
UP
AC
UP
Occ
Occ
F
F
Occ
Occ
Occ
20
8
160
160
20
80
20
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Prosedur kerja aman
(safety drive)
Crane dilengkapi jaring
pengaman&load
indicator
Penggunaaan APD ear
plug, sarung tangan kulit
Good housekeeping
Tools disusun dengan
baik dan rapi
Min
Min
Min
Min
Min
Min
Min
RP
RP
UP
UP
RP
UP
RP
Occ
Occ
F
F
Occ
Occ
Occ
5
5
15
15
5
8
5
Cra
ne20
/3,
10, 1
ton
Monthly
Inspection
Inspector terbentur
Inspector terkena jatuhan
benda dari crane
Tidak konsentrasi**
Tools dari crane ada yang
terjatuh
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Sub
Min
UP
UP
Occ
Occ
20
8
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Prosedur kerja aman
Penggunaan crane tipe
automatic safe load
Min
Min
RP
RP
Occ
Occ
5
5
Analisis dan Pembahasan
V‐102
Lanjutan (12) Tabel 5.19 Rekomendasi Pengendalian Bahaya
PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Metode RSC Action Pengendalian Evaluasi Metode RSC
C P E RS C P E RS
MA
INT
EN
AN
CE
Cra
ne 2
0/3
ton,
10
ton,
1 to
n
Monthly
Inspection
Mata-hidung inspector
kemasukan abu dross
Tangan inspector terjepit
Inspector terjatuh
Inspector tersandung tools
Dross tertiup angin
Pengecekan kondisi crane
Tidak hati-hati saat berada di
crane
Peletakan alat repairing crane
tidak rapi
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Tangan-Kaki terluka
Cidera tubuh
Kaki terluka
Sub
Min
Sub
Sub
Sub
AC
AC
UP
AC
UP
F
F
Occ
F
Occ
160
60
20
160
20
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Penggunaan APD
masker, goggles, sarung
tangan kulit
Goodhousekeeping&per
ilaku kerja aman
Penggunaan box khusus
menyimpan tools
Min
Min
Min
Min
Min
UP
UP
RP
UP
RP
F
F
Occ
F
Occ
15
15
5
15
5
Coo
ling
Tow
er
Monthly
Inspection &
Cleaning
Inspector terbentur
Tangan inspector terjepit
Inspector terjatuh
Inspector tersandung tools
Tidak konsentrasi**
Pengecekan kondisi cooling
tower
Menginjak sisa air tumpahan
hingga terpeleset
Peletakan alat cleaning tidak
rapi
Kepala terluka
Tangan-Kaki terluka
Cidera tubuh
Kaki terluka
Sub
Sub
Sub
Sub
UP
UP
AC
UP
Occ
Occ
F
Occ
20
20
160
20
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Prosedur kerja aman
Penggunaan APD
sarung tangan kulit
Good housekeeping
Penggunaan box
penyimpan tools
Min
Min
Min
Min
RP
RP
UP
RP
Occ
Occ
F
Occ
5
5
15
5
Pour
ing
Dev
ice
Breaking
Castable,
Setting
Castable,
Mengganti
Pouring
Pekerja terbentur
Pekerja terkena jatuhan
benda/tools
Mata-hidung pekerja
kemasukan abu dross
Paparan bising dari
pencetakan ingot
Tangan pekerja terjepit di
pouring device
Kaki pekerja terpukul
Pekerja tersandung tools
Posisi kepala pekerja terlalu
dekat dgn pouring saat
penggantian pouring
Perletakan tools yg dipakai utk.
setting castable sembarang
Dross tertiup angin
Suara dari hammering device
saat pencetakan ingot
Penggantian pouring yg rusak
Penggantian pouring device
dan setting castable
Perletakan tools penggantian
pouring tidak rapi
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Gangguan pendengaran
Tangan-Kaki terluka
Kaki terluka
Kaki terluka
Sub
Min
Sub
Min
Sub
Sub
Sub
Sub
UP
UP
AC
UP
AC
AC
AC
UP
Occ
Occ
F
Occ
F
F
F
Occ
20
8
160
20
160
160
160
20
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Penggunaan APD
safety helm, ear plug,
sarung tangan kulit
Peletakan tools yang
benar dan aman
Penggunaan lantai
basah yg. diberi uap air,
minimasi ventilasi
umum dgn.
pemasangan Local
Exhaust Ventilation
Prosedur kerja aman
Penggunaan box
penyimpan tools
Min
Min
Min
Min
Min
Min
Min
Min
RP
RP
UP
RP
UP
UP
UP
RP
Occ
Occ
F
Occ
F
F
F
Occ
5
5
15
5
15
15
15
5
Analisis dan Pembahasan
V‐103
Lanjutan (13) Tabel 5.19 Rekomendasi Pengendalian Bahaya
PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Metode RSC Action Pengendalian Evaluasi Metode RSC
C P E RS C P E RS
MA
INT
EN
AN
CE
Lou
nder
Fur
nace
Breaking
Castable,
Setting
Castable,
Mengganti
Castable
Pekerja terbentur
Pekerja terkena jatuhan
benda/tools
Mata-hidung pekerja
kemasukan abu dross
Paparan bising
Tangan pekerja terjepit di
lounder furnace
Kaki pekerja terpukul
Pekerja tersandung tools
Posisi kepala pekerja terlalu
dekat lounder furnace
Perletakan tools yg dipakai utk.
setting castable sembarang
Dross tertiup angin
Suara dari pemanasan molten
Penggantian bagian lounder
furnace yg rusak
Penggantian castable dan
setting castable
Perletakan tools penggantian
castable tidak rapi
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Gangguan pendengaran
Tangan-Kaki terluka
Kaki terluka
Kaki terluka
Sub
Min
S
Min
Min
Min
Min
Sub
UP
UP
QP
UP
AC
AC
AC
UP
Occ
Occ
F
Occ
Co
F
F
Occ
20
8
200
8
120
60
60
20
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan saat itu juga
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Penggunaan APD
safety helm, ear plug
Peletakan tools yg.
benar&aman
Penggunaan lantai
basah yg. diberi uap
air, minimasi ventilasi
umum dgn.
pemasangan Local
Exhaust Ventilation
Penggunaan box
penyimpan tools
Min
Min
Min
Min
Min
Min
Min
Min
RP
RP
UP
RP
UP
UP
UP
RP
Occ
Occ
F
Occ
Co
F
F
Occ
5
5
15
5
20
15
15
5
MT
Car
& F
orkl
ift
Ganti Ban,
Repairing
Pekerja terbentur MTC&FL
Pekerja terkena jatuhan
benda alat repairing
Pekerja terjepit/tertimpa
Tangan pekerja tergores
Pekerja terkena semburan air
radiator
Pekerja tersandung saat ganti
ban & repairing MTC&FL
Pekerja tidak konsentrasi**
Perletakan alat repairing
MTC&FL sembarangan
Pekerja tidak hati-hati saat
repairing/penggantian ban
MTC&FL
Membuka tutup radiator tanpa
memakai kain lap sebagai alat
bantu
Radiator terlalu panas
Peletakan ban yg tidak rapi
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Tangan-Kaki terluka
Tangan terluka
Wajah luka bakar
Kaki terluka
Sub
Min
Sub
Sub
S
Sub
UP
UP
AC
AC
QP
UP
Occ
Occ
F
F
F
Occ
20
8
160
160
200
20
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Penggunaan APD
safety helm
Peletakan alat
repairing yg.
aman&rapi
Penggunaan APD
sarung tangan kulit
Penggunaan APD
body
protector&goggles
Penyusunan ban dan
tools dengan baik
Min
Min
Min
Min
Min
Min
RP
RP
UP
UP
UP
RP
Occ
Occ
F
F
F
Occ
5
5
15
15
15
5
Analisis dan Pembahasan
V‐104
Lanjutan (14) Tabel 5.19 Rekomendasi Pengendalian Bahaya
PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Metode RSC Action Pengendalian Evaluasi Metode RSC
C P E RS C P E RS
MA
INT
EN
AN
CE
DPE
Monthly
Inspection
Mengganti
Impeller
Inspector/pekerja terkena
benturan crucible, forklift,
tools berat
Inspector/pekerja terkena
jatuhan benda dari bagian
atas (crane)
Mata-hidung
inspector/pekerja kemasukan
dross
Pekerja tertimpa oleh tools
berat
Tangan pekerja tergores
Pekerja tergelincir
Pekerja tersandung tools
pengganti impeller
Peletakan tools tidak rapi
Tools dari crane ada yang
terjatuh
Dross tertiup angin
Tali crane pengangkut tools
putus
Penggantian impeller tidak hati-
hati
Pekerja menginjak oli sisa
penggantian impeller
Peletakan tools tidak rapi
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Tangan-Kaki terluka
Tangan terluka
Tubuh terluka
Kaki terluka
Sub
Min
S
Sub
Sub
Sub
Sub
Sub
UP
UP
QP
UP
AC
AC
AC
UP
Occ
Occ
F
Occ
F
F
F
Occ
20
8
200
20
160
160
160
20
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Penyusunan tools
dengan baik dan rapi
Crane dilengkapi jaring
pengaman&load
indicator
Penggunaan lantai
basah yg. diberi uap air,
minimasi ventilasi
umum dgn. pemasangan
Local Exhaust
Ventilation
Penggunaan APD
sarung tangan kulit,
safety shoes
Penggunaan box
penyimpan tools
Min
Min
Min
Min
Min
Min
Min
Min
RP
RP
UP
RP
UP
UP
UP
RP
Occ
Occ
F
Occ
F
F
F
Occ
5
5
15
5
15
15
15
5
Penc
ucia
n M
T C
ar &
For
klift
Cleaning
Pekerja terbentur MTC&FL
Pekerja terkena jatuhan
benda alat pencucian
Mata&hidung pekerja
kemasukan debu
Pekerja terjepit/tertimpa
Tangan pekerja tergores
Pekerja tidak konsentrasi**
Alat pencucian yg digunakan
peletakannya sembarangan
Debu-debu yg menempel di
MTC&FL beterbangan saat
digosok
Saat pencucian, tangan pekerja
menjangkau bagian MTC&FL
tanpa melihat objek yg
dicuci/dijangkau
Saat pencucian, tangan pekerja
menjangkau/menyentuh bagian
tajam dari MTC&FL
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Tangan-Kaki terluka
Tangan terluka
Sub
Min
Sub
Sub
Sub
Sub
UP
UP
AC
UP
AC
AC
Occ
Occ
F
Occ
F
F
20
8
160
20
160
160
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Motivasi perilaku kerja
aman
Peletakan tools dgn.
rapi dan benar
Penggunaan APD
goggles, pelindung
wajah, sarung tangan
kulit
Min
Min
Min
Min
Min
Min
RP
RP
UP
RP
UP
UP
Occ
Occ
F
Occ
F
F
5
5
15
5
15
15
Analisis dan Pembahasan
V‐105
Lanjutan (15) Tabel 5.19 Rekomendasi Pengendalian Bahaya
PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Metode RSC Action Pengendalian Evaluasi Metode RSC
C P E RS C P E RS
MA
INT
EN
AN
CE
Penc
ucia
n
MT
Car
&
Fork
lift
Cleaning
Pekerja tergelincir
Pekerja tersandung saat
pencucian MTC&FL
Pekerja menginjak tumpahan
air pencucian
Peletakan ember, selang dan
alat pencucian lain tidak rapi
Tubuh terluka
Kaki terluka
Sub
Sub
AC
UP
F
Occ
160
20
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Good Housekeeping
Penggunaan box
penyimpan tools
Min
Min
UP
RP
F
Occ
15
5
FL &
MT
Car
Mengisi Air
Aki
Pekerja terbentur MTC&FL
Pekerja terkena jatuhan
benda dari MTC&FL
Mata&hidung pekerja
kemasukan debu
Terkena percikan air aki
Pekerja tersandung saat
pengisian air aki MTC&FL
Pekerja tidak konsentrasi**
MTC&FL blm dibersihkan dari
sisa-sisa metal
Debu yg lengket di mesin dan
aki tertiup angin
Mengisi air aki tidak hati-hati
Peletakan tools yg dipakai saat
pengisian air aki tidak rapi
Kepala terluka
Kepala, tubuh terluka
Iritasi mata
Gangguan pernafasan
Gatal-gatal
Iritasi kulit
Kaki terluka
Sub
Min
Sub
Sub
S
S
Sub
UP
UP
AC
UP
QP
QP
AC
Occ
Occ
F
Occ
F
F
F
20
8
160
20
200
200
160
Lakukan tindakan secepatnya
Tidak perlu tindakan dengan cepat
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan secepatnya
Penggunaan APD
safety helm, goggles,
body protector
Penggunaan box
penyimpan tools
Min
Min
Min
Min
Min
Min
Min
RP
RP
UP
RP
UP
UP
UP
Occ
Occ
F
Occ
F
F
F
5
5
15
5
15
15
15
FASI
LIT
AS
TA
MB
AH
AN
Dro
ss
Coo
ling
Roo
m Proses
pendinginan
dross
Pekerja terpapar zat asbes Pemakaian dinding asbes Asbestosis VS QP F 500 Lakukan tindakan saat itu juga
Subtitusi bahan asbes
dgn bahan lain yg lebih
baik
Sub RP IF 8
Pera
lata
n (T
angk
i
Peny
edia
Pom
pa)
Min
yak
Ber
at
Penggantian
peralatan, pipa
jaringan
minyak berat
Terjadi kebakaran Kebocoran pompa pengisian
minyak berat
Kebocoran jaringan pipa
pengalir minyak berat
Cacat tubuh permanen
Kematian
Produksi tidak
berjalan
D
C
D
QP
QP
QP
F
F
F
500
500
500
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan saat itu juga
Inspeksi rutin, Pelatihan
persiapan keadaan
tanggap darurat,
maintenance
Penggunaan smoke
control&detector,
portable fire fighting
S
S
S
RP
RP
RP
R
R
R
8
8
8
Pera
lata
n
Pers
edia
an L
PG
Penggantian
peralatan, pipa
jaringan
persediaan
LPG
Terjadi kebakaran
Kontaminasi gas beracun
Kebocoran tabung LPG
Jaringan pipa LPG bocor
Cacat tubuh permanen
Produksi tidak
berjalan
Kematian
D
D
C
QP
QP
QP
F
F
F
500
500
500
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan saat itu juga
Lakukan tindakan saat itu juga
Inspeksi rutin, Pelatihan
persiapan keadaan
tanggap darurat,
maintenance
Penggunaan smoke
control&detector,
portable fire fighting
S
S
S
RP
RP
RP
R
R
R
8
8
8
Analisis dan Pembahasan
V‐106
Lanjutan (16) Tabel 5.19 Rekomendasi Pengendalian Bahaya
PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Metode RSC Action Pengendalian Evaluasi Metode RSC
C P E RS C P E RS
Cas
ting&
Stac
king
Mac
hine
, Lou
nder
Fu
rnac
e, P
ouri
ng D
evic
e Penggunaan
Peralatan
Bertenaga
Listrik,
Penyalaan
panel listrik
Kebocoran aliran listrik dgn
tegangan 220-380V dan
merambat ke panel, resistensi
pekerja besar
Kebocoran aliran listrik dgn
tegangan 220-380V,
resistensi pekerja kecil
Insulasi dan penggunaan kabel
tidak tepat
Insulasi dan penggunaan kabel
tidak tepat, kulit pekerja basah
Electrical shock
ringan yang dialami
pekerja
Electrical shock berat
yang dialami pekerja
Min
Min
QP
QP
Co
Co
100
100
Lakukan tindakan secepatnya
Lakukan tindakan secepatnya
Program pengontrolan
alat listrik, grounding,
fasilitas osilator pada
alat listrik, penjadwalan
maintenance
Min
Min
UP
UP
IF
IF
5
5
Analisis dan Pembahasan
V‐107
Tindakan pengendalian bahaya diharapkan dapat meminimalisasi
terjadinya kecelakaan kerja. Setelah diberikan tindakan pengendalian bahaya
seperti dalam Tabel 5.19 terhadap masing-masing potensi bahaya yang ada di
seksi Casting, maka prioritas tindakan perbaikan risiko yang memiliki skor risiko
tinggi diharapkan akan meminimalkan atau bahkan mengeliminasi potensi bahaya
tersebut. Berikut pada Tabel 5.20 adalah potensi bahaya dengan skor risiko tinggi
yang telah diberikan tindakan pengendalian dan dievaluasi.
Analisis dan Pembahasan
V‐108
Tabel 5.20 Evaluasi prioritas tindakan perbaikan pada bahaya dengan skor risiko tertinggi
No. Kegiatan Sumber & Penyebab Bahaya Skor Risiko Tindakan Pengendalian
Evaluasi Skor Risiko
Setelah Tindakan
Pengendalian
1. Pemeriksaan MTC
sebelum dan sesudah dioperasikan
Semburan air radiator 350 • Penggunaan APD body protector & sarung tangan kulit • Prosedur kerja yang aman 45
2.
Naik-turun tangga MTC memeriksa
lubang nozzle discharge
Peletakan tools tidak rapi 350
• Peletakan dan penyusunan tools dengan baik dan rapi • Penggunaaan box khusus menyimpan tools 45
3. Memberi aba-aba
dari atas dapur pelebur
Percikan metal panas 350 • Penggunaan APD (body protector, leather gloves, goggles) • Penerapan Hot Work Permit 45
4. Charging aluminium cair Radiasi panas 300
• Penggunaan APD (body protector, leather gloves, goggles) • Pembatasan waktu kontak pekerja dengan metal panas (shift kerja),
penggantian dan pengaturan waktu kontak pekerja 30
5. Stirring Percikan metal panas 200 • Penggunaan APD (body protector, leather gloves, goggles, suitable
breathing mask) • Penerapan Hot Work Permit
45
6. Pembersihan dapur pelebur (spearing)
Putusnya tali crane karena melebihi beban 200 • Check list, penggunaan overtravel switches, automatic safe load indicator,
safety catches, atau signaller khusus untuk pengoperasian crane 45
7. Skimming off, spearing, dll. Dross tertiup angin 200
• Penggunaan lantai basah yang diberi uap, minimasi ventilasi umum dengan pemasangan Local Exhaust Ventilation
• Rekayasa bangunan dengan mengurangi ventilasi umum, memasang pendingin udara dan alat penahan angin, pemasangan barrier penahan angin
15
8. Pemeriksaan forklift sebelum dan sesudah
dioperasikan Semburan air radiator 350
• Penggunaan APD body protector & sarung tangan kulit • Prosedur kerja aman 15
9. Mengikat (bundling) ingot
Penyusunan kembali ingot yang melebihi batas 350
• Penggunaan APD body protector & sarung tangan kulit • Desain alat pengambil ingot yang aman dan nyaman
30
10. Pendinginan dross Penggunaan dinding berbahan asbes 500 • Subtitusi dinding berbahan asbes dengan bahan lain yang baik dan lebih
aman 8
11. Penggantian
peralatan minyak berat
Kebocoran pompa dan jaringan pipa minyak berat sehingga
terjadi kebakaran 500
• Inspeksi rutin, pelatihan persiapan keadaan tanggap darurat, maintenance, penggunaan smoke control&detector, portable fire fighting, penggunaan pintu tahan api, melindungi zat yang mudah terbakar dengan dinding metal atau pipa
8
12. Penggantian
peralatan, pipa penyedia LPG
Kebocoran tabung dan jaringan pipa LPG 500
• Inspeksi rutin, pelatihan persiapan keadaan tanggap darurat, maintenance, penggunaan smoke control&detector, portable fire fighting, penggunaan pintu tahan api, melindungi zat yang mudah terbakar dengan dinding metal atau pipa
8
Recommended