View
222
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
111
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Permasalahan yang terjadi di CARLogistik termasuk kategori kompleks.
Berdasarkan hasil analisis dan observasi data yang peneliti lakukan, diperoleh
kesimpulan bahwa industri logistik di Indonesia masih sangat menarik dan
berpotensi mengingat pertumbuhan perekonomian Indonesia yang cukup baik
selama lima tahun terakhir, pangsa pasar yang masih cukup luas di Indonesia,
kegiatan ekspor impor yang cukup menjanjikan, perkembangan teknologi yang
inovatif dan terutama karena adanya trend di kalangan perusahaan-perusahaan
besar untuk menyerahkan atau mengalihdayakan urusan pengiriman barang
hingga penanganan gudang kepada perusahaan logistik sebagai rekanan yang juga
menjadi bagian dari rantai pasokan perusahaan mereka agar perusahaan-
perusahaan tersebut dapat fokus pada pengembangan, perluasan, perbaikan usaha
inti mereka.
Sementara itu kinerja CARLogistik dalam dua tahun terakhir termasuk
rendah, hal ini menunjukan bahwa sebagai perusahaan CARLogistik masih belum
mampu memaksimalkan kekuatan yang dimiliki dan meminimalkan kelemahan
internal perusahaan. Berikut ini adalah penyebab rendahnya kinerja CARLogistik:
a. Pengelompokan produk dan layanan CARLogistik yang belum terarah dengan
baik. Berdasarkan hasil penelitian, ada dua faktor penting yang menyebabkan
masalah ini terjadi. Faktor pertama yaitu penetapan posisi atau positioning
CARLogistik yang tidak tepat, di mana penetapan posisi oleh pimpinan
puncak CARLogistik kurang dikomunikasikan dengan baik ke semua jajaran
di bawahnya, sehingga terjadi kekacauan pada saat pembuatan standar
rancangan kerja operasional dan penyusunan struktur harga, yang akhirnya
menghasilkan harga yang murah namun ternyata membutuhkan beban biaya
yang tinggi sekaitan dengan keharusan memenuhi standar kualitas yang telah
ditentukan. Faktor kedua adalah pengelompokan jenis layanan CARLogistik
saat ini yang dibuat berdasarkan moda transportasi, padahal pelanggan
112
sebenarnya tidak mempermasalahkan jenis moda transportasi yang digunakan,
yang mereka perhatikan adalah durasi waktu pengantaran (delivery lead time)
dan harga yang ditawarkan. Perlu diperhatikan dengan serius beberapa
ancaman dari luar perusahaan yang berdampak langsung pada beban biaya
langsung produk dan layanan, dan hal tersebut sulit untuk dihindari, yaitu
kebijakan pemerintah terkait dengan kenaikan upah minimum regional dan
kenaikan tarif bahan bakar. Manajemen CARLogistik harus segera meninjau
ulang dan mengubah standar rancangan kerja operasional dan kemudian
menyusun ulang struktur biaya untuk mendapatkan harga baru yang
kompetitif namun tetap mampu memberikan keuntungan untuk CARLogistik.
b. Jaringan cabang dan agen yang dimiliki oleh CARLogistik saat ini hanya
tersebar di 55 lokasi, hal ini masih kalah apabila dibandingkan dengan
beberapa pesaing utamanya seperti JNE, Pandu dan TIKI. Salah satu kunci
keberhasilan di dalam industri logistik adalah memiliki jaringan cabang dan
agen yang cukup luas agar mudah mencapai dan dicapai oleh pelanggan.
Mempertimbangkan kondisi keuangan CARLogistik yang saat ini kurang
bagus, maka sebaiknya untuk perluasan jaringan di wilayah Indonesia,
CARLogistik menguatkan kerjasama dengan para agennya, baik agen khusus
maupun agen utamanya. Agar kerjasama yang terjalin berjalan dengan baik,
maka diperlukan adanya sistem manajemen vendor atau agen yang
memudahkan pengawasan terhadap kinerja para vendor dan agen tersebut dan
juga mengontrol beban biaya yang ditimbulkan dari kerjasama dengan para
vendor dan agen tersebut. Hal ini penting, agar tidak terjadi timbulnya biaya
vendor atau agen yang lebih besar dari harga jual CARLogistik kepada
pelanggan.
c. Penanganan sumber daya manusia di CARLogistik yang masih belum
maksimal. Dari struktur komposisi karyawan yang dimiliki sudah ideal untuk
mendukung kinerja perusahaan, di mana sebagian besar alokasi karyawan atau
sekitar 82.10% ditempatkan di divisi Operasional sebagai mesin utama
CARLogistik, dan mereka adalah para kurir mobil, kurir motor, staf
processing, staf gudang, dan staf administrasi. Sekitar 90.07% karyawan
113
berada di kisaran usia produktif yaitu antara 20 tahun sampai dengan 40 tahun.
Namun sayang dari sisi tingkat pendidikan, lebih dari 80% karyawan hanya
berpendidikan sampai dengan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas saja. Mengingat
visi CARLogistik adalah menjadi penyedia solusi logistik total berkelas dunia,
maka harus dipastikan kualitas layanan yang akan diberikan juga berkelas
dunia. Oleh karena itu harus ada pengawasan yang ketat terhadap pekerjaan
yang dilakukan oleh CARLogistik, terutama pekerjaan operasional,
peninjauan dan evaluasi secara periodik terhadap hasil kerja yang dilakukan
oleh masing-masing individu, pelatihan yang sesuai untuk meningkatkan
kualitas kerja dan ketrampilan karyawan terutama di bagian divisi operasional.
Saat ini CARLogistik sudah mempunyai unit pelatihan khusus untuk team
operasional yaitu CARLogistik Operations Academy (COA), sebaiknya
aktivitas unit tersebut dijalankan dengan regular dan konsisten untuk
menangani perbaikan kualitas sumber daya manusia di divisi operasional, agar
hasil kerja dari tim operasional juga maksimal dan berkualitas.
d. Kondisi keuangan CARLogistik yang lemah terutama dalam dua tahun
terakhir ini ditunjukan dengan kecilnya rata-rata rasio antara gross margin dan
penjualan yaitu 0,088 dan rata-rata rasio antara operating margin dan
penjualan yaitu –0,270. Hal ini menandakan beban biaya yang harus
dikeluarkan oleh CARLogistik cukup besar dan tidak mampu ditutupi oleh
pendapatan yang diperoleh oleh CARLogistik.
e. Penggunaan armada truk linehaul CARLogistik yang kurang maksimal, hanya
mencapai 33.42% saja. Salah satu tujuan penggunaan armada sendiri ini
adalah agar dapat memastikan kiriman ditangani dengan baik dan benar,
namun untuk beberapa kondisi sebenarnya tujuan ini dapat disiasati dengan
menggunakan vendor yang dapat diandalkan. Hal ini juga terkait dengan
standar rancangan kerja operasional yang digunakan yang masih belum tepat
dan sesuai dengan anggaran biaya operasional yang dibuat oleh tim Pricing.
Formulasi strategi yang sesuai untuk mengatasi masalah-masalah yang
dihadapi CARLogistik saat ini adalah strategi penciutan melalui strategi turn-
around, sesuai dengan hasil analisis yang telah peneliti lakukan sebelumnya.
114
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, manajemen CARLogistik harus segera
melaksanakan strategi turn around ini untuk mengubah kondisi CARLogistik saat
ini yang masih merugi dan mengalami penurunan pemasukan dan laba. Langkah
awal yang harus dilakukan adalah langkah penghematan, melalui pengurangan
biaya dan aset perusahaan yang kurang produktif untuk segera memperbaiki dan
menstabilkan kondisi keuangan yang sedang memburuk. Salah satu aset terbesar
yang dapat segera dijual adalah gudang mewah milik CARLogistik di wilayah
Tangerang Selatan seluas hampir 13.000 meter persegi yang saat ini belum
terpakai dengan maksimal, karena lokasi gudang yang kurang strategis dan kalah
bersaing dengan gudang-gudang di sekitarnya yang mampu memberikan harga
sangat murah. Seperti yang dikatakan oleh pimpinan puncak CARLogistik bahwa
kegiatan utama dari CARLogistik adalah kegiatan logistik distribusi, sedangkan
kegiatan lainnya, seperti layanan pergudangan, merupakan kegiatan pelengkap
yang dapat diintegrasikan dengan kegiatan utama agar CARLogistik mempunyai
nilai lebih di mata pelanggan. Untuk pengadaan layanan ini, CARLogistik
sebenarnya tidak diharuskan memiliki gudang sendiri, karena CARLogistik masih
bisa memanfaatkan ruang kosong di beberapa lokasi kantor CARLogistik atau
menyewa gudang kepada pihak ketiga apabila perlu. Saat ini CARLogistik juga
sedang menjalin kerjasama dengan pihak pengembang properti terkemuka di
Indonesia untuk membangun salah satu aset gedung dan tanah CARLogistik di
wilayah Jakarta Selatan menjadi suatu gedung perkantoran besar. Kerjasama ini
akan mampu memberikan suntikan dana segar untuk CARLogistik. Masih banyak
aset CARLogistik lainnya di beberapa wilayah di Indonesia yang bisa dijual,
diagunkan atau dimanfaatkan dalam bentuk kerjasama pembangunan dengan
pihak ketiga.
Secara bersamaan juga harus dilakukan langkah perbaikan kinerja
perusahaan seperti perbaikan jenis produk dan layanan, yang diikuti dengan
perbaikan standar proses kerja dan restruktur organisasi untuk mendapatkan
jumlah dan kriteria karyawan yang sesuai dengan kebutuhan CARLogistik,
peninjauan manajemen vendor yang digunakan dan perubahan struktur harga.
115
Standar proses kerja, terutama di operasional, dan struktur harga yang harus
diutamakan untuk diubah dan disesuaikan, karena salah satu kondisi penyebab
kerugian keuangan CARLogistik adalah ketidaksesuaian antara proses kerja
aktual di lapangan dengan biaya yang dianggarkan.
Setelah itu, harus dilakukan beberapa hal berikut ini yaitu peninjauan
kembali dan modifikasi aplikasi sistem teknologi yang digunakan di
CARLogistik, aktivasi kembali kegiatan CARLogistik untuk peningkatan dan
perbaikan kualitas karyawan terutama di divisi operasional, dan penambahan
jaringan cabang dan agen di Indonesai dan juga di beberapa negara lainnya untuk
menguatkan posisi CARLogistik di industri logistik. Penambahan jaringan cabang
dan agen ini bisa dilakukan juga dengan menjalin kerjasama jangka panjang
dengan perusahaan logistik lain yang memiliki jaringan luas di banyak lokasi di
seluruh dunia. Langkah-langkah tersebut akan mempermudah CARLogistik untuk
memulai kembali memperluas pangsa pasar dalam rangka meningkatkan
pendapatan perusahaan dan menyehatkan kondisi keuangan perusahaan.
Selain itu, CARLogistik juga dapat melakukan penjualan sebagian saham
kepada investor agar dapat dilakukan penyuntikan dana segar untuk mendukung
aktivitas operasional perusahaan. Penyuntikan dana segar melalui investasi dari
pihak luar saat ini sangat diperlukan oleh CARLogistik, dan sedapat mungkin
bukan melalui pinjaman bank, mengingat besarnya bunga pinjaman akan menjadi
salah satu komponen biaya yang besarnya diluar kontrol manajemen
CARLogistik. Peneliti melihat adanya potensi penjualan saham ini kepada
beberapa perusahaan maskapai penerbangan, perusahaan pelayaran multinasional,
bahkan mungkin dengan sesama perusahaan logistik namun berkelas
internasional.
5.2.1. Jadwal Pelaksanaan Formulasi Strategi
Apabila manajemen CARLogistik serius ingin memperbaiki kinerja
keuangan perusahaan, maka sebaiknya tindakan mengubah strategi manajemen
yang saat ini digunakan harus segera dilakukan. Telah dijelaskan didalam
penelitian ini bahwa kondisi internal perusahaan saat ini memang sangat lemah
dan mengalami penurunan tingkat keuntungan, sementara banyak peluang di
116
industri logistik saat ini yang dapat dimanfaatkan oleh CARLogistik untuk
meningkatkan kinerja dan profitabilitas perusahaan.
Berikut ini adalah usulan peneliti untuk jadwal pelaksanaan formulasi
strategi yang telah peneliti paparkan sebelumnya :
Tabel 5.1: Usulan Jadwal Pelaksanaan Formulasi Strategi
Recommended