View
55
Download
2
Category
Preview:
DESCRIPTION
PKM tentang Penggunaan Danau Mahoni untuk Suplai Air Fakultas Teknik UI oleh DTK UI angkatan 2013
Citation preview
5/27/2018 bagian pendahuluan PKM GT
1/14
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan : Pemanfaatan Air Danau Mahoniuntuk Mengatasi Kekurangan Air di Kantin dan Mushola Teknik
2. Bidang Kegiatan : PKM-GT3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a.Nama Lengkap : Juan Octavian Danielb.NPM : 1306449315c. Program Studi : Teknik Kimiad. Universitas : Universitas Indonesiae. Alamat Rumah dan No. Tel./HP : Perumahan Beji Permai B.20,
Tanah Baru,Beji
Depok. 021
7750756/082113634848
f. Alamat email : Juandaniel@hotmail.co.id4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 (empat) orang
5/27/2018 bagian pendahuluan PKM GT
2/14
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya
tulis ilmiah ini dengan baik. Penulisan karya ilmiah ini dilaksanakan sebagai
pemenuhan kewajiban mahasiswa baru untuk membuat suatu PKM dalam
rangkaian masa bimbingan Fakultas Teknik UI . Selain itu, melalui karya tulis
yang berjudul Pemanfaatan Air Danau Mahoni untuk Mengatasi Kekurangan Air
Bersih di Kantin dan Mushola Teknik ini, kamijuga ingin memaparkan gagasan
kami tentang manfaat pengolahan air dengan menggunakan karbon aktif,
fitoremediasi, dan sinar uv untuk menghasilkan air bersih. Hal ini sangat berguna
untuk memenuhi kebutuhan air bersih di lingkungan Fakultas Teknik, terutama di
kantin dan mushola. Dalam karya tulis ini, kami akan menganalisis permasalahan
kekurangan air bersih di lingkungan Fakultas Teknik dan mencari solusi aplikatif
yang dapat segera diimplementasikan, yaitu dengan pengolahan air danau mahoni.
Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak, terutama kepada
Fchryan Zuhri, selaku pembimbing dalam pembuatan karya ilmiah ini yang telah
banyak memberikan arahan dalam penulisan karya tulis ini. Tidak lupa juga kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
memberikan dukungan kepada kami untuk menyelesaikan karya tulis ini.
Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Kamimenyadari dalam pembuatan karya tulis ini masih terdapat kekurangan. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari para pembaca yang membangun sangat kami
harapkan.
Depok, 4 Oktober 2013
5/27/2018 bagian pendahuluan PKM GT
3/14
RINGKASAN
Fakultas Teknik Universitas Indonesia saat ini mengalami masalah
kekurangan air bersih. Hal ini bisa dilihat terutama dari kurangnya air di kantin
dan mushola fakultas teknik UI, terutama pada jam-jam dimana air sangatdibutuhkan. Di mushola teknik pada jam-jam sholat, seringkali air yang keluar
dari keran sangat kecil atau bahkan tidak keluar air sama sekali. Hal ini
menyebabkan terganggunya aktivitas beribadah sholat. Lalu di kantin teknik pada
jam-jam tertentu air-air di keran sering mati atau bahkan kotor. Saat air mati para
pedagang kantin terpaksa harus berjalan ke tempat lain hanya untuk mengambil
air bersih. Hal ini sangat ironis mengingat bahwa lokasi kantin dan mushola
teknik sangat berdekatan dengan sumber air yang melimpah yaitu Danau Mahoni.
Danau Mahoni memiliki potensi besar sebagai sumber air untuk dikembangkan.
Dan saat ini sudah ada teknologi-teknologi yang sederhana namun efektif dalam
mengubah air yang tadinya kotor menjadi air bersih, seperti fitoremediasi yang
menggunakan tanaman-tanaman air, lalu juga ada penyaringan yangmenggunakan batu-batu kerikil dan teknologi Rapid Sand Filter dan Slow Sand
Filter. Lalu kami berencana untuk mengembangkan teknologi penyaringan air ini
dengan bantuan mahasiswa-mahasiswa fakultas teknik. Selain agar para
mahasiswa teknik dapat menerapkan ilmu yang telah mereka dapatkan selama
kuliah, kami percaya bahwa dengan melibatkan warga teknik dalam pembuatan
sistem penyaringan air ini, mahasiswa akan lebih menghargai Danau Mahoni dan
akan lebih menjaga serta melestarikannya. Penerapan sistem penyaringan air ini
juga akan meningkatkan nilai estetika dari Danau Mahoni itu sendiri terutama
karena digunakannya teknologi fitoremediasi. Dengan penggunaan fitoremediasi,
akan ada bagian dari Danau Mahoni yang menjadi sebuah taman rawa. Taman
rawa bisa menjadi tempat baru untuk dinikmati oleh warga teknik untuk melepaspenat dan menikmati indahnya alam. Oleh karena itulah kami mengusulkan
gagasan untuk menerapkan sistem penyaringan air di Danau Mahoni.
5/27/2018 bagian pendahuluan PKM GT
4/14
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Air adalah salah satu kebutuhan primer dalam kehidupan kita sehari-hari.
Banyak sekali kegiatan yang mengharuskan kita menggunakan air. Tentunya yang
kita butuhkan adalah air bersih. Seperti untuk wudhu, mandi, cuci tangan, cuci
baju, dan lain sebagainya. Begitu juga di lingkungan Fakultas Teknik UI. Di
gedung-gedung yang digunakan untuk kuliah seperti di gedung K, sudah lama air
di toilet gedung K tidak bisa digunakan karena tidak ada air. Sehingga mahasiswa
yang membutuhkan toilet saat jam kuliah pun harus berjalan cukup jauh dari kelas
hanya untuk menggunakan toilet. Hal yang sama juga sering terjadi di tempat-
tempat seperti mushola teknik (mustek) dan kantin teknik (kantek). Seringkali air
tidak ada saat dibutuhkan orang banyak. Contohnya setiap waktu shalat,
kekurangan air untuk wudhu bukanlah hal yang tidak jarang terjadi. Hal yang
serupa juga sering terjadi di kantek. Walaupun terdapat wastafel untuk cucitangan, air sering sekali habis bahkan hampir selalu tidak ada. Hal tersebut sangat
merugikan karena banyak warga teknik yang kebingungan mencari air.
Keluhan warga teknik tidak hanya mengenai ketidaktersediaan air di
kantek dan mustek, namun juga mengenai kualitas airnya. Menurut hasil
wawancara dengan petugas kantek, seringkali pada jam-jam tertentu air yang
keluar dari keran kotor. Hal tersebut sangat merugikan karena air yang kotor
tersebut digunakan untuk membuat makan dan minum bagi warga teknik yang
membeli makanan di kantek. Bila air yang kotor ini digunakan oleh para pedagang
kantek, dapat menimbulkan gangguan kesehatan bagi mahasiswa dan warga
teknik lainnya yang membeli makanan atau dan minuman di kantek sehinggamengganggu kegiatan perkuliahan.
Kekurangan air di kantek dan mustek merupakan suatu hal yang sangat
ironis mengingat lokasi kantekdan mustekyang begitu dekat dengan sumber air.
Danau Mahoni merupakan danau yang lokasinya sangat dekat dengan mustek
yaitu tepat di belakang bagian tempat shalat wanita. Mengingat hal tersebut,
sangat disayangkan jika sumber air yang melimpah tersebut didiamkan saja dan
tidak dimanfaatkan untuk kebutuhan warga teknik.
Untuk menjamin kebersihan air yang diambil dari Danau Mahoni, saat ini
sudah ada teknologi-teknologi ramah lingkungan yang efektif dalam menyaring
air yang kotor menjadi bersih hingga bisa digunakan untuk wudhu, cuci piring,
cuci tangan, dan kegiatan lainnya. Sistem penyaringan air yang akan digunakan
untuk menyaring air di Danau Mahoni menggunakan beberapa teknologi yang
bersifat ramah lingkungan. Pertama air akan disaring dengan batu-batu kerikil
untuk mengendapkan lumpur, kemudian air juga akan disaring dengan
menggunakan teknologi Rapid Sand Filter dan Slow Sand Filter untuk
memusnahkan patogen-patogen dalam air. Kemudian juga menggunakan
teknologi penyaringan arang (karbon aktif). Teknologi ini menggunakan arang
dan pasir yang akan merubah warna air dari keruh menjadi jernih. Dalam sistem
ini juga menggunakan teknologi fitoremediasi yang menggunakan tanaman-
tanaman air seperti eceng gondok, teratai dan paku air untuk menyaring logam-logam berat dan zat-zat beracun dalam air. Semua teknologi yang digunakan
5/27/2018 bagian pendahuluan PKM GT
5/14
dalam sistem penyaringan ini merupakan teknologi sederhana yang menggunakan
bahan-bahan yang mudah didapatkan dan tidak mahal, seperti batu kerikil, pasir
dan tumbuhan air, sehingga dalam pembuatannya juga tidak mahal, namun tetap
efektif untuk membersihkan air danau agar sesuai standar air bersih. Oleh karena
itu, sistem ini akan sangat efektif dan efisien dalam menyaring air Danau Mahoni.
Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penulisan gagasan tentang pengadaan air di kantek dan mustek ini
antara lain
- Menghasilkan sumber air yang bersih di sekitar lingkungan FakultasTeknik
- Menambah pasokan air bersih untuk mengatasi krisis air bersih yangsering terjadi di beberapa tempat di lingkungan Fakultas Teknik
- Membuat sistem pengolahan air bersih yang inovatif untuk penggunaansehari-hari
- Menjadi pelopor pengolahan air tercemar di lingkungan Fakultas Teknik- Mencari solusi alternatif yang komprehensif dalam mengatasi kekurangan
air dan persediaan air yang tidak higienis
- Memaparkan mekanisme kerja dan teknik implementasi pengolahan air diTeknik
Adapun manfaat dari penulisan gagasan mengenai pengadaan air di kantek dan
mustek ini adalah
- Untuk dapat dipakai dalam kebutuhan sehari-hari- Masyarakat terbiasa untuk hidup bersih dan sehat- Menekan penggunaan air tidak higienis di lingkungan kantin teknik- Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan
perairan secara mandiri
- Memberikan sumbangan ide bagi masyarakat dan pihak lain dalam dapatsecara mandiri mengolah air
- Memberikan sumbangan ide bagi pengurus Universitas Indonesia danFakultas Teknik untuk mengatasi kekurangan air bersih
GAGASAN
Kondisi Kekinian
Ketersediaan sumber air bersih di kantekdan mustekuntuk saat ini, berasal
dari sumur bor dan juga PAM. Kedua sumber air tersebut penyalurannya berbeda.
Sumber air di mustekmenggunakan sumber air PAM, sedangkan di kanteksumber
air berasal dari sumur-sumur bor. Air-air bersih ini dialirkan melalui pipa-pipa ke
berbagai keran yang tersebar di area kantek dan mustek, seperti di kantek yang
tidak hanya digunakan untuk mencuci tangan, tapi juga untuk para pedagang
mencuci piring dan lain sebagainya. Dan di mustek, keran-keran digunakan
sebagai penyalur air untuk berwudhu, dan juga sumber air di toilet.
5/27/2018 bagian pendahuluan PKM GT
6/14
Untuk menampung air bersih sementara, terdapat tower air yang kemudian
akan menyalurkan air melalui pipa-pipa sebelum disalurkan ke daerah kantek dan
mustek. Sumber air bersih ini ditampung di torrent, sebelum di salurkan di daerah
kantekdan mustek.
Sumber air bersih disalurkan melalui keran di berbagai spot di daerah
kantekdan mustek. Total keran tempat air disalurkan berjumlah sebanyak kurang
lebih 45 keran, dimana terdapat 32 keran di mustekdan 13 keran di daerah kantek.Keran-keran tersebut digunakan sebagai wastafel, tempat cuci piring, dan sumber
air bersih bagi pedagang, juga digunakan di toilet,dan tempat wudhu.
Sumber-sumber air tersebut pada kenyataannya tidak dapat memenuhi
kebutuhan dari warga teknik, dimana sering kali terjadinya kehabisan air terutama
di waktu-waktu makan siang dan waktu shalat, dimana pada saat itu air sangat
dibutuhkan. Menurut sumber yang didapat, biasanya kehabisan air seringkali
Gambar 1.Torrent ini memiliki kapasitas tampung
sebesar 2250 liter.
Gambar 3.Dekatnya jarak Danau Mahoni dengankantek
Gambar 2.Keran penyedia air dikantek
5/27/2018 bagian pendahuluan PKM GT
7/14
terjadi pada beberapa waktu di pada pagi,siang dan juga malam hari.
Selain itu biasanya pada pagi hari, air yang pertama kali keluar dari keran
seringkali kotor dan berwarna keruh. Hal ini wajar saja terjadi, mengingat sumber
air di kantekberasal dari sumur bor.
Kehabisan air di daerah kantek dan mustek sangat disayangkan terjadi,
mengingat terdapat sumber air bersih yang sangat potensial yang terletak tidak
jauh dari mustekdan kantek. Sumber air bersih tersebut ialah Danau Mahoni. yang
letaknya kurang lebih 20-30 m di belakang tower sumber air dan mustek.
Kondisi danau saat ini cukup potensial, karena lokasinya yang sangat
dekat dengan tower air, kantek, dan juga mustek. Kemudian air danau tersebut
tidak terlalu tercemar terbukti dari warna danau yang tidak begitu hitam, selain itu
volume air danau yang besar sehingga memungkinkan untuk memenuhi
kebutuhan air warga teknik.
Satu-satunya hal yang disayangkan dari kondisi Danau Mahoni adalah saat
ini masih terdapat banyak sampah-sampah yang dibuang sembarangan oleh
warga.
Solusi Terdahulu
Selama ini, menurut hasil wawancara dengan pedagang-pedagang di
kantek, apabila mereka membutuhkan air bersih dan ketersediaannya sedang
habis, biasanya mereka mengambil dari air di mustek. Tapi pada kenyataannya air
di mustekintensitas airnya sangat kecil sehingga membutuhkan waktu yang lamauntuk menampungnya, bahkan kadang sumber air di mustekpun habis. Jika hal ini
terjadi, para pedagang mengambil sumber air bersih di Engineering Center. Hal
ini terpaksa mereka lakukan mengingat kebutuhan air bersihnya. Hal ini cukup
merepotkan tutur mereka, karena jarak kantekdengan Engineering Center yang
cukup jauh, dan mereka harus membawa ember-ember berisi air bersih yang
notabennya cukup berat.
Gambar 5.Sedikitnya air yang keluar dari keran
Gambar 4. Kondisi Danau Mahoni
5/27/2018 bagian pendahuluan PKM GT
8/14
Kehabisan air juga sering terjadi ketika banyak warga teknik UI yang ingin
sholat dan mengambil wudhu. Ketika itu air seringkali habis, kalaupun ada air
yang tersedia sangat sedikit. Sehingga menurut pengakuan dari beberapa sumber,biasanya mereka menunda sholat mereka sampai air tersebut menyala kembali.
Hal ini sangat merugikan karena air seringkali belum menyala sampai waktu
sholat habis. Bahkan fakta di lapangan membuktikan bahwa banyak warga teknik
yang tidak jadi sholat, akibat kehabisan air. Mengingat seberapa pentingya ibadah
sholat bagi para muslim, hal ini tentu sangat merugikan.
Akhir-akhir ini pihak fakultas mengatasi masalah kekurangan air ini
dengan menambah sumur bor sebagai sumber air. Menurut para pedagang,
kapasitas air memang jadi membaik namun solusi ini masih kurang efektif karena
air-air di kantekdan mustekmasih sering mati.
Potensi Penggunaan Air Danau Mahoni Sebagai Sumber Air Kantek dan Mustek
Penggunaan air dari Danau Mahoni merupakan cara yang paling efektif
untuk mengatasi masalah kurangnya air di kantek dan mustek agar aktivitas-
aktivitas yang dilaksanakan di tempat-tempat tersebut dapat berjalan dengan
lancer tanpa kendali. Kebersihan air dari Danau Mahoni pun sdapat terjamin
dengan penggunaan beberapa teknologi yang sederhana, ramah lingkungan dan
efektif digunakan dalam penyaringan air.
Tahap pertama dalam penyaringan menggunakan batu kali untuk
mengendapkan lumpur. Kemudian Rapid Sand Filterdan Slow Sand Filter yang
menggunakan batu-batu kerikil dengan ukuran yang berbeda-beda dalam
penyaringannya. Sistem ini juga menggunakan teknologi karbon aktif dengan
menggunakan arang. Teknologi karbon aktif efektif dalam menghilangkan warna
dan bau pada air. Sementara fitoremediasi efektif untuk menyerap zat-zat beracun
yang terlarut dalam air. Dengan menggabungkan ketiga metode ini, kebersihan air
dari Danau Mahoni terjamin sehingga warga teknik tidak perlu mengkhawatirkan
kualitas air yang digunakan dan dampaknya terhadap kesehatan mereka. Hal
tersebut, ditambah dengan begitu dekatnya lokasi danau dari kantin dan mushola
teknik, dengan kondisi danau yang airnya melimpah, menjamin tidak adanya lagikasus air habis. Penggunaan sistem gabungan dari beberapa teknologi sederhana
ini merupakan suatu cara yang inovatif dan efisien dalam penyaringan dan
pengadaan air bersih.
Selain untuk mengatasi kesulitan air di fakultas teknik, dengan
menggunakan metode ini, dapat mengangkat nilai estetika dari Danau Mahoni itu
sendiri. Fitoremediasi yang merupakan salah satu teknologi yang digunakan
dalam membersihkan air danau, sering juga dikenal sebagai sistem taman rawa.
Taman rawa ini memiliki nilai estetika yang baik, terutama karena digunakannya
banyak tanaman air dalam metode ini. Danau Mahoni juga dinilai cocok sebagai
5/27/2018 bagian pendahuluan PKM GT
9/14
tempat penerapan sistem taman rawa ini karena memang metode ini
membutuhkan lahan yang cukup besar.
Gambar 6. Contoh desain taman rawa
Adanya taman rawa diharapkan dapat meningkatkan nilai estetika dari
Danau Mahoni itu sendiri. Sehingga Danau Mahoni dapat menjadi tempat baru
bagi mahasiswa untuk beraktivitas, seperti belajar dan berdiskusi, sekaligus
menikmati keindahan alam sehingga kemudian akan meningkatkan rasa cinta
mahasiswa dan masyarakat sekitar terhadap lingkungan, terutama dalam hal ini
lingkungan UI.
Metode Pengolahan Air Danau Mahoni
Pengolahan air Danau Mahoni dimulai dengan menyalurkan air danaumelalui beberapa selang yang terhubung dengan pompa. Air yang telah dipompa
selanjutnya ditampung ke sebuah bak penampungan yang berlokasi di belakang
mustek. Untuk mendapatkan air yang bersih sesuai standar, diperlukan lebih dari
satu metode dalam pemurnian air. Pertama, air dimurnikan secara fisika. Air
dimasukkan ke dalam tangki pengendapan yang berisi batu kali. Di tangki ini,
lumpur dan zat-zat yang mampu mengendap dapat terendapkan. Selanjutnya air
dimasukkan ke dalam sistem penyaringan yang menyaring partikel-partikel
berukuran besar dan tak larut dalam air. Penyaringan ini menggunakan metode
tradisional, yaitu pasir, kerikil, dan batu. Metode ini dipilih karena mudah
diaplikasikan, dapat berlangsung secara kontinu, dan sedikit berhubungan dengan
bahan kimia sehingga lebih praktis.
Selanjutnya, pemurnian air dilakukan dengan menggunakan karbon aktif.
Karbon aktif adalah padatan berpori yang mengandung 85-95% karbon. Karbon
ini dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung karbon dengan pemanasan
suhu tinggi. Daya serap karbon aktif ditentukan oleh luas permukaan partikelnya.
Kemampuan serapnya dapat ditambah dengan menggunakan bahan-bahan kimia
ataupun dengan pemanasan pada temperatur tinggi. Setiap satu gram karbon aktif
memiliki luas permukaan sekitar 500-1500 m2 dan efektif dalam menangkap
partikel-partikel yang sangat halus berukuran 0.01-0.0000001 mm. Karbon aktif
bersifat sangat aktif dan akan menyerap apa saja yang kontak dengan karbon
5/27/2018 bagian pendahuluan PKM GT
10/14
tersebut. Karbon aktif efektif dalam menghilangkan warna dan bau pada air.
Namun, karbon aktif biasanya jenuh setelah penggunaan sekitar 60 jam dan harus
diganti.
Tahap selanjutnya adalah menggunakan fitoremediasi. Fitoremediasiadalah remediasi dengan menggunakan tumbuhan air. Fitoremediasi dilakukan
dengan menanam tumbuhan air yang mampu menyerap zat-zat beracun yang
terlarut di alam air. Beberapa tumbuhan yang mampu menyerap zat beracun
dalam air adalah Tumbuhan seperti Eceng Gondok (Eichhornia crassipes), Teratai
(Nymphaea sp), dan Paku Air (Lemna minor) memiliki kemampuan untuk
memfilter dan sebagai akumulator zat pencemar di lingkungan perairan
(Rahmansyah, 2009). Setiap tumbuhan ini memiliki kekhususan tertentu dalam
menyerap zat dalam air. Penanaman beberapa jenis tumbuhan air diharapkan
mampu menyerap semua zat beracun yang terlarut dalam air secara menyeluruh.
Tahap terakhir, air ditampung dalam kolam dan diberi paparan sinar ultraviolet.Hal ini dilakukan agar patogen yang masih ada dalam air dapat benar-benar mati.
Setelah melewati proses pengolahan, air akan disalurkan melalui selang yang
terhubung dengan keran-keran air baik di mushola teknik maupun di kantin
teknik. Dengan begitu, persediaan air bersih di lingkungan Fakultas Teknik dapat
tercukupi.
Konsep Penyaringan Air Danau Mahoni
Mulanya, air danau disalurkan ke dalam sebuah tangki pengendapan. Padadasar tangki pengendapan, disusun batu kali. Di tangki ini, benda-benda seperti
lumpur akan terendapkan. Untuk memperoleh proses pengendapan yang baik,
debit air yang keluar dari tangki pengendapan harus diatur untuk tidak terlalu
besar. Hal ini dimaksudkan supaya lumpur dan zat-zat lain mampu terendapakan
secara maksimal.
Setelah melalui tangki pengedapan, air dimasukkan ke dalam sistem
Saringan Pasir Cepat (Rapid Sand Filter). Saringan ini berisi batu, kerikil dengan
tiga klasifikasi ukuran (diameter 16-32 mm, 8-16 mm, dan 2-8 mm), serta pasir
halus dengan ukuran diameter 0,15-0,35 mm. Arah aliran air pada saringan ini
yaitu dari bawah ke atas.
5/27/2018 bagian pendahuluan PKM GT
11/14
Selanjutnya, setelah memalui Saringan Pasir Cepat, air dialirkan ke dalam
sistem Saringan Pasir Lambat (Slow Sand Filter). Saringan ini memiliki
komponen filter yang sama dengan Saringan Pasir Cepat, namun arah aliran air
berkebalikan, yakni dari atas ke bawah. Laju aliran air akan lambat sekitar 100-
200 liter/jam/m2 luas permukaan. Pada laju aliran ini, bakteri dari genus
Pseudomonas dan Trichoderma dapat tumbuh dan berkembang baik. Bakteri ini
ikut berperansecara biologis dengan memusnahkan patogen-patogen yang berada
di air.
Air hasil saringan dimasukkan kembali ke dalam sistem Penyaringan
Arang. Sistem ini terdiri dari pasir halus, padatan arang yang hancur, dan pasir
halus yang telah diayak. Di antara setiap filter, ada pembatas kain tipis. Arang
aktif digunakan untuk menjernihkan warna dan menghilangkan bau pada air. Arah
aliran pada sistem ini yaitu dari bawah ke atas.
Selanjutnya, air dialirkan ke dalam kolam fitoremediasi. Pada sistem ini,
terdapat kolam-kolam berisi tumbuhan air, yaitu eceng gondok, teratai, paku air.
Setiap kolam memiliki satu jenis tumbuhan. Air dialirkan ke tiga kolam tersebut
satu per satu.
Gambar 7.Konsep penyaringan air Danau Mahoni
5/27/2018 bagian pendahuluan PKM GT
12/14
Selanjutnya, air dimasukkan ke dalam kolam dan diberi pancaran sinar
ultraviolet. Hal ini dimaksudnya untuk membunuh patogen yang masih tersisa di
air. Sistem ini merupakan sistem terakhir. Setelah ini, air siap disalurkan kepada
konsumen melalui kran-kran
Pihak-Pihak Terkait
Dalam menerapkan gagasan ini, penulis merasa perlu adanya keterlibatan
beberapa pihak dengan peran masing-masing. Pihak-pihak tersebut antara lain:
1. DekanatPihak dekan fakultas teknik Universitas Indonesia sebagaistake holderdan tentunya pembuatan sistem penyaringan air dari Danau Mahoni ke
kantek dan mustektidak dapat dibuat tanpa adanya izin dan persetujuan
dari dekanat fakultas teknik.
2. Mahasiswa Fakultas TeknikDalam hal ini mahasiswa teknik dapat menyalurkan ilmu yang telah
mereka dapatkan dalam ruang kelas selama masa perkuliahan. Mahasiswa
teknik kimia dapat menyalurkan ilmunya dalam proses penyaringan air.
Selain itu, desain taman rawa di area Danau Mahoni juga dapat melibatkan
mahasiswa dari jurusan arsitektur dan sementara dalam pembangunannya,
bisa dilakukan dengan bantuan tenanga mahasiswa teknik sipil.
3. Perusahaan Instalasi Pengolahan air Limbah (IPAL)Perealisasian aggasa ini dapat bekerja sama dengan perusahaan IPAL.
Dlam perealisasiannya, perusahaan lebih ditekankan pada fungsi sebagai
penyedia peralatan, bukan subjek utama yang merealisasikan gagasan ini.
Peluang dan Tantangan dalam Mengaplikasikan Gagasan
Adapun peluang dalam merealisasikan gagasan ini adalah:
1. Peluang bagi mahasiswa teknik UI menngaplikasikan ilmu yangmereka dapatkan di kelas selama kuliah.
2. Sistem ini dapat menginspirasi pihak-pihak lain untuk menggunakansistem serupa di tempat-tempat yang letaknya dekat dengan sumber
air.
3. Adanya dukungan dari aktivis, organisasi atau dan lembaga-lembagapecinta lingkungan, terutama yang di lingkungan UI.
5/27/2018 bagian pendahuluan PKM GT
13/14
Disamping peluang, ada juga tantangan yang dihadapi, yaitu:
1. Mencari mahasiswa fakultas teknik dengan ilmu yang cukup untukmerealisasikan gagasan ini sebaik mungkin agar tidak adanya
kemungkinan gagal.2. Mendapatkan izin dan persetujuan dari dekanat fakultas teknik UI3. Dibutuhkan perhatian dan tindakan khusus dalam menyadarkan warga
fakultas teknik akan pentingnya menjaga lingkungan perairan dan dalam
pengelolaan sampah di sekitar Danau Mahoni.
Langkah Strategis
Dalam melaksanakan gagasan ini dibutuhkan beberapa tahapan atau
serangkaian proses agar gagasan ini dapat berjalan secara optimal.
1. Mengajukan proposal ini kepada pihak dekanat fakultas teknik UIuntuk mendapatkan izin persetujuan dan juga dana hibah dari pihak UI.
2. Mengumpulkan beberapa mahasiswa fakultas teknik untuk memintabantuan mereka dalam perealisasian sistem penyaringan air Danau
Mahoni.
3. Melakukan koordinasi dengan perusahaan penyedia alat yangdiperlukan untuk teknologi-teknologi yang digunakan dalam sistem
penyaringan air Danau Mahoni.
4. Melakukan koordinasi dengan komunitas pencinta tanaman air untukmengetahui pemetaan atau persebaran lokasi tanaman yang dibutuhkan
untuk agen fitoremediasi dalam sistem penyaringan air Danau Mahoni
5/27/2018 bagian pendahuluan PKM GT
14/14
Daftar Riwayat Hidup
Nama Lengkap : Juan Octavian Daniel
Tempat Tanggal, Lahir : Denpasar, 20 Oktober 1995
Karya Ilmiah yang pernah dibuat : -
Penghargaan Ilmiah yang Pernah Diraih : -
Nama Lengkap : Jeremia Jan Chandra
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 10 September 1994
Karya Ilmiah yang pernah dibuat :
Penghargaan Ilmiah yang Pernah Diraih : -
Nama lengkap : Sergie
Tempat Tanggal, Lahir : Jakarta, 12 Maret 1995
Karya Ilmiah yang pernah dibuat : -
Penghargaan Ilmiah yang Pernah Diraih : -
Nama Lengkap : Shadrina Izzati
Tempat Tanggal, Lahir : Bogor, 3 April 1995
Karya Ilmiah yang pernah dibuat : -
Penghargaan Ilmiah yang Pernah Diraih : -
Nama Lengkap : Sheila Nabila
Tempat Tanggal, Lahir : Jakarta, 22 Desember 1995
Karya Ilmiah yang pernah dibuat : -
Penghargaan Ilmiah yang Pernah Diraih : -
Recommended