Brugia malayi

Preview:

DESCRIPTION

brugiaaa

Citation preview

Brugia malayiBrugia malayi(B. malayi) adalah sebuahnematoda(cacing) parasit yang merupakan salah satu penyebabfilariasislimfatik.[1]Distribusi geografikB. malayimerupakan nematoda yang prevalen di daerahIndia,Indonesia,Malaysia, danFilipina.[1]Morfologi[Cacing dewasa umumnya mirip denganWuchereria bancrofti, hanya saja cacingB. malayilebih kecil.[2]Panjang cacing betina beriksar 43 hingga 55 mm, sedangkan panjang cacing jantan berkisar 13 hingga 23 mm.[2]Cacing dewasa dapat memproduksimikrofilariadi dalam tubuh manusia.[2]Mikrofilaria tersebut memiliki lebar berkisar 5 hingga 7 um dan panjang berkisar 130 hingga 170 um.[2]Cacing memiliki semacam selubung dan biasanya memiliki periodisitasnokturnal.[2Siklus hidup[sunting|sunting sumber]

Siklus hidupB. malayiBiasanya,vektoryang umum berperan dalam penyebaranB. malayiadalah nyamuk yang berasal dari generaMansoniadanAedes.[2]Ketika nyamuk menghisap darah manusia, nyamuk yang terinfeksiB. malayimenyelipkanlarvaB. malayike dalam inang manusia.[2]Di dalam tubuh manusia, larvaB. malayiberkembang menjadi cacing dewasa yang biasanya menetap di dalampembuluh limfa.[2]Cacing dewasa dapat memproduksimikrofilariayang dapat menyebar hingga mencapaidarah tepi.[2]Ketika nyamuk menggigit manusia yang telah terinfeksi, mikrofilaria dapat terhisap bersamaan dengan darah kedalam perut nyamuk.[2]Setelah masuk kedalam tubuh nyamuk, mikrofilaria menanggalkan selubungnya.[2]Mikrofilaria kemudian berenang melaluidinding proventikulusdanporsi kardiak(bagian dalam perut nyamuk), hingga mencapaiotot toraksis(otot dada).[2]Di dalam otot toraksis, larva filaria berkembang menjadi larva tahap akhir.[2]Lava tahap akhir berenang melaluihomocoel(rongga tubuh) hingga sampai padaprosbosis(sungut) nyamuk.[2]Ketika tiba di dalam probosis nyamuk, cacing tersebut siap menginfeksi inang manusia yang selanjutnya.[2]Epidemiologi[sunting|sunting sumber]InfeksiB. malayiterbatas pada wilayahAsia.[3]Beberapa negara yang mempunyai prevalensiB. malayiantara lain adalahIndonesia,Malaysia,Filipina, danIndia.[3]Pada tahun2008,Korea SelatandanCinatelah dinyatakan bebas dari infeksi cacingfilariasis.[3]Tidak sepertiWuchereria brancofti,B. malayidapat hidup pada inangprimataataukucing.[3]Terdapat dua bentukB. malayiyang dapat dibedakan bedasarkan periodisitasmikrofilarianyapadadarah tepi.[4]Bentuk yang pertama, bentuk periodisnokturnal, hanya dapat ditemukan pada darah tepi pada malam hari.[4]Bentuk yang kedua, bentuk subperiodis, dapat ditemukan pada darah tepi setiap saat, hanya saja jumlah mikrofilaria terbanyak ditemukan di malam hari.[4]Diagnosa[sunting|sunting sumber]Deteksi mikrofilaria di dalam darah atau di dalamcairan limfatikakan memastikan keberadaan infeksiB. malayidi dalam tubuh.[5]Pemeriksaan mikroskopis untuk mendeteksi morfologiB. malayidapat membantu diagnosis.[5]Pewarnaan Giemsa, secara khusus, dapat mewarnai selubungB. malayidengan warna merah muda.[5]Akan tetapi, karena sifat nokturnal yang dimiliki oleh beberapa galurB. malayi, pewarnaan darah utuk diagnosis tergolong menyulitkan.[5]Esai berbasisreaksi polimerase berantai(polymerase chain reactionatau PCR) dapat mendeteksi infeksiB. malayidengan sensitivitas tinggi.[5]Lebih jauh lagi, uji tersebut dapat digunakan untuk mengamati infeksi pada inang manusia maupun vektor nyamuk.[5]Beberapa uji serologis dapat digunakan untuk mendeteksi kadarIgEyang naik pada tubuh pasien.[5]Diagnosis serologis tersebut dapat didukung oleh perhitungan kadareosinofildalam darah pasien.[5]Pengobatan dan Pencegahan[sunting|sunting sumber]Pengobatan infeksiB. malayi, serupa dengan pengobatan infeksiW. brancrofti.[5]Obatantihistamindan anti-peradangan digunakan untuk mengobatiperadangan, rasa tidak nyaman, dan responalergi.[5]Lebih jauh lagi, respon alergi dapat diringankan dengan konsumsi obat kortikosteroid.[5]Beberapa obat dapat diberikan untuk memusnahkan parasit, termasuk Invermectin, yang masing-masing dosisnya dikonsumsi 6 bulan sekali.[5]Tersumbatnya pembuluh darah limfa oleh parasit dapat menyebabkan pembengkakan.[5]Untuk gangguan peredaran limfa, pembedahan mungkin dibutuhkan untuk memperbaiki pembuluh yang tersumbat.[5]Pada daerah endemikB. malayi, untuk mencegah infeksi,dietil karbamat(DEC) dapat diberikan kepada masyarakat untuk dikonsumsi.[5]Mencegah gigitan nyamuk menggunakan obat nyamuk, kelambu disaat tidur, atau pakaian berlengan panjang dapat menurunkan resiko infeksiB. malayi.[5]Brugia malayiKlasifikasi ilmiahKerajaan: AnimaliaFilum: NematodaKelas: SecernenteaOrder: SpiruridaKeluarga: OnchocercidaeGenus: Brugia

Spesies: B. malayi

Recommended