Budidaya ikan nila di tambak

Preview:

DESCRIPTION

Budidaya nila di tambak dengan sistem tradisional dan semi intensif

Citation preview

BUDIDAYA NILA PADA KOLAM AIR PAYAU DI SULAWESI SELATAN*

Nana S.S.U. Putraa, Guno Gumelar

a, Michael A. Rimmer

b,c,, Sugeng Raharjo

a

a. Balai Budidaya Air Payau Takalar, Sulawesi Selatan, Indonesia

b. Australian Centre for International Agricultural Research Field Support Office, Jl. Urip Sumohardjo

No.20, Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia

c. Faculty of Veterinary Science, University of Sydney, 425 Werombi Road, Camden, NSW 2570,

Australia

*Kegiatan Project ACIAR FIS/2007/124 Diversification of Smallholder Coastal Aquaculture In Indonesia

Balai Budidaya Air payau Takalar Sulawesi Selatan 92254

Jl. Perikanan, Desa Mappakalompo, Kecamatan galesong, Kabupaten Takalar

E-Mail : nana_ssup@yahoo.com

Abstraks

Lahan tambak yang luas di Sulawesi Selatan merupakan modal dasar untuk meningkatkan

produksi hasil perikanan budidaya. Nila dengan karakteristiknya merupakan komoditas yang

berpeluang untuk bisa dikembangkan di lahan tambak, sehingga dapat memberikan alternative

komoditas budidaya, mendorong peningkaan produktivitas lahan tambak dan sekaligus

perekonomian masyarakatnya. Nila yang digunakan adalah nila hasil persilangan Gesit

(Genetically Enhanced Supermale Indonesian Tilapia) dan GIFT (Genetic Improvement of

Farmed Tilapia) dengan sistem budidaya semi intensif . Sedangkan sistem tradisional

menggunakan anakan nila Nirwana. Sistem semi intensif dilakukan dengan padat penebaran 3

ekor/m2 dan pemberian pakan komersial sedangkan system tradisional 1 ekor/m2 tanpa

memberikan pakan tambahan. Hasil menunjukkan bahwa pada sistem semi intensif

menghasilkan 2,780 kg dengan size 3-10 ekor/kg dan kelangsungan hidup 73.03%. Pada pola

tradisional menghasilkan 298 kg dengan size 10-15 ekor/kg dengan kelangsungan hidup

70.30%. Dari hasil ini memperlihatkan bahwa nila berpotensi cukup besar untuk dikembangkan

di tambak dan sekalgus menjadi alternative komoditas selain udang dan bandeng.

Kata Kunci : Nila, gesit, nirwana, tambak payau

NILE TILAPIA CULTURE ON BRACKHISWATER PONDS IN SOUTH SULAWESI

Abstracts

The large pond area in South Sulawesi is a main factor to increase the production of

aquaculture. Nile tilapia is a commodity with their characteristics of potential to be developed in

brackhiswater pond, so as to provide alternative option in pond culture, and boost pond

productivity as well economics and it’s community. Strain used is juvenile of Genetically

Enhanced Supermale Indonesian Tilapia (GESIT) × Genetic Improvement of Farmed Tilapia

(GIFT) cross with semi-intensive aquaculture system while the traditional aquaculture system

used Nirwana. Stocking density for Semi-intensive aquaculture system are 3 fish/m2 with

additional feed. Result showed that the semi-intensive aquaculture system was produced 2,780

kg with a size between 3-10 fish/kg and survival rate 73,03%. Traditional aquaculture system

was produced 298 kg a size 10-15 fish/kg. From these results demonstrated that considerable

potential for nile tilapia in brackhiswater pond and as well developed as an alternative

commodities in addition to shrimp and milkfish.

Key Words : Nile, GESIT, GIFT, Nirwana, Brackhiswater ponds

Recommended