View
302
Download
2
Category
Preview:
Citation preview
PELATIHAN DASAR PENANGGULANGAN
BENCANA
BAHAN BACAANPESERTA
Penulis : Kharisma Nugroho, Endro Kristanto, BektiDwiAndari, SetyawanJ.KridantaEditor : Ismed NatsirTataLetakdanIlustrasi:Matasari-AndySenoAjiPercetakan : KKMoz
Bahan Bacaan PesertaModul Pelatihan Dasar Penanggulangan Bencana
DiterbitkanolehBadanNasionalPenanggulanganBencanaNasionalCetakanPertama,Februari2012
PenerbitBadan Nasional Penanggulangan BencanaGraha 55, Jl. Tanah Abang III No. 57Jakarta PusatWebsite : www.bnpb.go.id
Keterangansampulmuka:Sampuldibagiandepanmenggambarkansituasisiklusbencanadarisebelum,saatdansesudahbencanaterjadi.Selainitujugamenggambarkanjenis-jenisbencanayangumumterjadidiIndonesia.
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
2012
PELATIHAN DASAR PENANGGULANGAN
BENCANA
BAHAN BACAANPESERTA
PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
PenyusunBahan Bacaan Peserta
Pelatihan Dasar Penanggulangan Bencana
Ir.SugengTriutomo,DESS-DeputiBidangPencegahandanKesiapsiagaanBNPB
Ir.DodyRuswandi,M.S.C.E-DeputiBidangPenangananDaruratanBNPB
Ir.BambangSulistyanto,MM-DeputiBidangRehabilitasidanRekonstruksiBNPB
DewinaNasutionSH,M.Si-DeputiBidangLogistikdanPeralatanBNPB
Ir.BernardusWisnuWidjaja,M.Sc-DirekturKesiapsiagaanBNPB
Drs.Muhtaruddin,M.Si-KepalaPusdiklatBNPB
Drs.Hermana-KabidKurikulumdanPenyelenggaraanBNPB
Ir.IbnuAsur-KabidProgramPusdiklatBNPB
R.TheodoraEva,A.Ks-KasubidKurikulumPusdiklatBNPB
Kheriawan,S.PD,I,MM-KasubidPenyelenggaraanPusdiklatBNPB
SugimanS.Ag-KasubidEvaluasiPusdiklatBNPB
Dra.PrasintaDewi-SubditInventarisasiKebutuhandanPengadaanBNPB
Drs.PangarsoSuryotomo-SubditInventarisasiKebutuhandanPengadaanBNPB
Ir.DwiPurwanto,StafAhliBNPB
BanuSubagyo–PraktisiKebencanaan
BenyUsdianto–PraktisiKebencanaan
DelAfriadiBustami,Biomed–PraktisiKebencanaan
Dra.MillyMildawati,MP-SekolahTinggiKesejahteraanSosial,Bandung
Noerjanah-SekolahTinggiKesejahteraanSosial,Bandung
LiesMarcoesNatsir,MA–PraktisiGenderdanInklusiSosial
JasonBrown-AusAid
WidyaSetiabudi-AusAid
VaniaBudianto-AusAid
PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
Kata SambutanKepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Dalamupayameningkatkankemampuannasionaldibidangpenanggulanganben-cana,pemerintahmemberikanperhatianbesarterhadappengembangansumberdayamanusia. Salah satu upaya yang dilakukan adalahmelalui pelatihan dasarpenanggulanganbencanabagiaparatpemerintah,masyarakat,duniausaha,or-ganisasinonpemerintah, internasionalmaupunpemangkukepentingan lainnya.Untukmenghasilkan kualitas pelatihan yang efektif diperlukanmodul pelatihanyangdapatdijadikanbahanbacaanbagipesertalatih.
Melalui ModulDasarPenanggulanganBencana inidiharapkandapatmemberi-kan pemahaman mengenai tahapan-tahapan dalam penyelenggaraan penang-gulanganbencanadanaktivitasyangdilakukandalamsetiaptahapan.Modul inimenekankanpenggunaanmetode-metodeinteraktif,melalui;dinamikakelompok,curahpendapatsertapenggunaanberbagaisaranapembelajarandenganmetodepembelajaranorangdewasaterhadapsemuamateriyangada.Modulpelatihanyangtelahdistandarkaninidiharapkandapatmenghasilkansumberdayamanu-siayangdapatdijadikanagenperubahanbagidirinyasendirimaupunmasyarakatdalamupayapenguranganrisikobencana.
ModulinimerupakanhasilkerjasamayangdilakukanantaraBadanNasionalPen-anggulangan Bencana dengan Australia Indonesia Facility for Disaster Reduction (AIFDR) dalam rangkamembangun kapasitas pemerintah danmasyarakat yanglebihbaikdanefektif.Kamimengucapkanterimakasihkepadasemuapihakyangterlibatdalampenyusunanmodulini,diharapkanmodulinidapatmenjadiacuandalamupayameningkatkankapasitassumberdayamanusiadibidangpenanggu-langanbencana.
Jakarta,Januari2012 Kepala,
Dr.SyamsulMaarif,M.Si.
BNPB : Badan Nasional Penanggulangan Bencana BPBD :BadanPenanggulanganBencanaDaerahCRC : Convention on the Rights of the Child (KonvensiHakAnak)CEDAW : Convention on the Elimination of All Forms Discrimination Against Women (KonvensiPenghapusanSegalaBentukKekerasanterhadap Perempuan)HFA : Hyogo Framework for Action Inpres : Instruksi Presiden JPL :JamPelajaranPB : Penanggulangan BencanaPRB :PenguranganRisikoBencanaPerka : Peraturan KepalaPusdalops : Pusat Pengendalian dan OperasiPusdiklat :PusatPendidikandanLatihanPP : Peraturan PemerintahSRC :SatuanReaksiCepatSisnas : Sistem Nasional Penanggulangan Bencana / PBUNOCHA :United Nation Office for the Coordination of Humanitarian AffairsUNISDR :United Nation International Strategy for Disaster ReductionUNDP : United Nation Development ProgramUPT :UnitPelaksanaTeknisUU :Undang-undang
Singkatan dan Akronim
Puku
l
08.00–09
.45
09.45–10
.15
10.15–12
.00
12.00–13
.00
13.00–14
.45
14.45–15
.15
15.15–17
.00
17.00–19
.00
19.00–20
.45
HariPe
rtam
a
Pem
buka
anPr
e-te
st(1JP
L)
Sesi
0:
Peng
kond
isia
n Pe
lati h
an(2JP
L)
Mod
ul D
asar
Ses
i 1:
Kons
ep B
enca
na(2JP
L)
Mod
ul D
asar
Ses
i 2:
KarakteristikBen
cana
(2JP
L)
Mod
ul D
asar
Ses
i 3:
Prinsip
DasarPB
(2JP
L)
Tabe
l1:Jad
walPelatihan
yan
gDisarankan
HariKe
tiga
Mod
ul P
okok
Ses
i 3:
Tang
gapDa
ruratB
ag.1
(2JP
L)
Reha
tKop
i
Mod
ul P
okok
Ses
i 3:
Tang
gapDa
ruratB
ag.2
(2JP
L)
Istira
hat,Salat,Makan
Mod
ul P
okok
Ses
i 4:
Reha
bilitasid
an
RekonstruksiBa
g.1
(2JP
L)
Reha
tKop
i
Mod
ul P
okok
Ses
i 4
Reha
bilitasid
anRekon
-struksiB
ag.2
(2JP
L)
Istira
hat,So
lat,Makan
Mod
ul P
okok
Ses
i 5Logistikdan
Peralatan
(2JP
L)
HariKe
empa
t
Mod
ul P
okok
Ses
i 5:
Man
ajem
enLog
istikdan
Peralatan(2JP
L)
Mod
ul P
okok
Ses
i 6:
Penu
gasa
n La
pang
an
(Pen
jelasanTugas,
Perja
lana
nkeLokasi)
(2JP
L)
Mod
ul P
okok
Ses
i 6:
Penu
gasa
n La
pang
an
(Pel
aksa
naan
)(4JP
L)
Mod
ul P
okok
Ses
i 6:
Penu
gasa
n La
pang
an
(Pel
aksa
naan
dan
Pe
rjalana
nPu
lang
)(4JP
L)
Mod
ul P
okok
Ses
i 6:
Penu
gasa
n La
pang
an
(Per
siapa
n Pr
esen
tasi
dan
Pres
enta
si)(2JP
Ltugasm
andiri)
HariKe
lima
Mod
ul P
enun
jang
Ses
i 1:
Gend
erdan
Kelom
pok
Rentan
dalam
PB(3JP
L)
Mod
ul P
enun
jang
Ses
i 1:
Dukung
anPsik
ososiald
alam
Pe
nang
gula
ngan
Ben
cana
Bag.1
(2JP
L)
Mod
ul P
enun
jang
Ses
i 2:
Dukung
anPsik
ososiald
alam
Pe
nang
gula
ngan
Ben
cana
Bag.2(1
JPL)
Post
-test
dan
Pe
nutu
pan
(1JP
L)
HariKe
dua
Mod
ul D
asar
Ses
i 4:
Sist
em N
asio
nal P
B (2JP
L)
Mod
ul P
okok
Ses
i 1:
Pencegah
andan
Mitigasi
Bag.1(2
JPL)
Mod
ul P
okok
Ses
i 1:
Pencegah
andan
Mitigasi
Bag.2(JPL)
Mod
ul P
okok
Ses
i 2:
Kesia
psiagaan
Bag.1
(2JP
L)
Mod
ul P
okok
Ses
i 2:
Kesia
psiagaan
Bag.2
(2JP
L)
13PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
Sesi 1: Konsep Bencana
BAHAN BACAAN PESERTA KONSEP BENCANASESI 1
Dalamsesi ini, fasilitatormenuntunpesertauntukmemahamipengertianmen-genaibencanasebagaikejadianmerugikanyangdisebabkanolehfaktoralamdanataumanusia. Selanjutnya fasilitatormemfasilitasi pesertauntuk mengidentifi-kasikanberbagaipandangantentangbencanadanbagaimanapandangan-pandan-gantersebutmempengaruhiresponterhadapbencana.Terakhirfasilitatormem-bantupesertamelihatperbedaanantarabencanadanancamandilengkapidenganpemahamanrumusanrisikobencana.
14 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
PenjelasanApaitubencana?Inimerupakanpertanyaandasaryangperludijawabsebelummembahas tentangmanajemen bencana. Jawaban seseorang terhadap pertan-yaan ini menggambarkan cara pandangnya terhadap bencana dan tentu akanmempengaruhisikaporangtersebutterhadapbencanasertatindakannyaterha-dapbencana.Dengan kata lain, bagaimanabencanadikelola sangat tergantungdaribagaimanaorangmemahamibencana.Bagianberikutmemaparkanmenge-naiberbagaipandangantentangbencanaitu.
I. Konsep Bencana PengertianbencanayangterdapatdiUUNomor.24tahun2007: “Bencanaadalahperistiwaataurangkaianperistiwayangmengancamdan mengganggukehidupandanpenghidupanmasyarakatyangdisebabkan,baikolehfaktoralamdan/ataunon-alammaupunfaktormanusiasehinggamengakibatkantimbulnyakorbanjiwamanusia,kerusakanlingkungan,kerugianhartabenda,dandampak psikologis” Secarasingkatbencanadapatdiartikansebagai:
“Peristiwa yangmengancamdanmenyebabkan kerugian bagimanusia, yangdisebabkanolehinteraksiantarafaktoralamdanmanusia.”Jikakitamencermati,
Bahan Bacaan
KONSEP BENCANAMODUL DASARSESI 1
15PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
makakitamendapatitigakomponendalampengertian-pengertiandiatas,yaitu‘bencana’,‘kejadianmengancam’(bisaalammaupunnon-alam),dan‘faktorma-nusia’.Implikasinyaadalah:
1. Bencana dan kejadian ancaman (selanjutnya disebut ancaman) merupakanduahalyangberbeda.
2. Ancamandapatmenjadibencanaapabilamanusiadalamkondisirentandantidakmemilikikemampuanmenghadapiancamanataukerentananterhadapbencana.
II. Beberapa Pandangan tentang BencanaSecaraumum,pandangan-pandangantentangbencanadapatdibedakanmenjadilimakelompok(penjelasanlengkapditabel1):
1. Pandangan KonvensionalPandangan inimenganggapbahwabencanamerupakan ‘perbuatanTuhan’ataukekuatanalamyangsamasekalidiluarkendalimanusia.Manusiabersikappasrahdanmenerimabencanasebagaibagiandarikehidupan.Akibatnya,bencanadata-ngberulang-ulangtanpatindakanyangberartiuntukmencegahataumengurangikerusakannya.
2. Pandangan Ilmu Pengetahuan AlamPandangan inimenilai bahwabencana dapatmerupakan gejala alam yangme-nyebabkan kerusakan. Faktor manusia tidak diperhitungkan sebagai penyebabbencana.Karenabisadiamati,makabencanadapatdiprediksi.Manusiamelaku-kanupaya-upayakesiagaan,dantingkatkerusakanbencanadapatdikurangi.
3. Pandangan Ilmu TerapanBerlandaskanpadailmu-ilmuteknik,pandanganinimenekankankurangnyainfra-strukturdanprasaranayangmemadaisebagaipenyebabbencana.Berarti,faktormanusiasudahdiperhitungkannamunlebihpadaaspekperangkatkeras.Manusiamembanguninfrastrukturdanbangunanyangmengurangidampakkerusakandaribencana.
4. Pandangan Ilmu SosialPandangan ini menganggap bahwa bencana disebabkan oleh ketidakmampuanmanusiadalammelakukankesiapsiagaandanmeresponterhadapancamanalam.Kerentananmasyarakat,baiksosial,ekonomi,danpolitik,menjadikuncibagibe-sarkecilnyabencana.Penguatanmasyarakatdilakukan,sehinggadampakbencanabisadikurangi.
5. Pandangan HolistikPandangan ini melihat bencana sebagai fenomena kompleks antara fenomenaalamdanperilakumanusia.Ancamanalamdipandangmemilikikarakteristikyangberbeda-beda,begitujugaperilakumanusiayangmeningkatkankerentananber-beda-beda, tergantungdari ancamannya.Manusiamelakukan analisis terhadapancamanalamdanupaya-upayauntukmencegahdanmemitigasiancaman,men-gurangikerentanan,danmeningkatkankapasitasmasyarakat.Jikakitameninjaupandangan-pandangandiatas,makapandanganholistikmeru-
KONSEP BENCANA MODUL DASARSESI 1
16 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
pakanpandanganyangpalingmampumenjawabtantanganpengelolaanbencanayangefektif.Gagasanpandanganholistikbertumpupadatigakomponenpokok:1. Bencanasebagaifenomenayangkompleks.2. Manusia–siapapunmereka–dapatberperanaktifbaikdalam‘menciptakan
bencana’maupunmencegahbencana/mengurangidampakbencana.3. Kegiatanpenanggulanganbencanadilakukansebelum,saat,dansetelah bencana.4. Ketiga komponen di atas mensyaratkan keterlibatan berbagai pemangku
kepentingandalampenanggulanganbencana(baikahliilmualam,terapan,so-sial,politik,ekonomi).
III. Rumusan Bencana Berangkat dari berbagai pengertian dan pandanganmengenai bencana di atas,makapengertianbencana, secarasederhanadapatdigambarkansebagaifungsidariancaman,kerentanandankemampuan/kapasitas.Untukselanjutnyadalambacaaninidigunakanistilahkapasitas.
Ancamanmerupakankejadianataukondisiyangberpotensimenimbulkankerusa-kanataukerugiandankehilanganjiwamanusia.Ancamandapatdisebabkanolehalam,teknologi,ataumanusia.Ancamanberpotensimenimbulkanbencana,tetapitidaksemuaancamanselalumenjadibencana.Ancamanmenimbulkanbencanaapabila manusia berada dalam kondisi rentan dan tidak memiliki kemampuanuntukmengatasi akibat-akibat yang ditimbulkan ancaman tersebut. Sebaliknya,ancamantidakmenjadibencanaapabilamanusiatidakdalamkondisirentandanmampumengatasiakibatyangditimbulkannya.
Sementara,manusiaberadadalamkondisirentanapabilaberadadi lokasiyangberpotensiterpaparolehancaman.Artinya,kerentananberkaitanlangsungden-ganancaman.Misalnyaancamangunungberapimenghasilkanunsurawanpanas,lahar,danbatu-batuandimanaorang-orangyangberadadalamjangkauanatauwilayahnyadilaluiolehunsur-unsurtersebutdisebutdalamkondisirentan.
Selainancamandankerentanan,jugaterdapatunsurkapasitas.Kapasitasmanusiadalammenghadapiakibatyangditimbulkanancamanantaralain:
1. Kapasitasuntukmencegahterjadinyaancamanataumengurangikekuatan/ volumeancaman.Contoh:
• Kapasitasmembuat sistem pengelolaan air dan daerah resapanmampumencegahbanjir(pencegahan).
• Kapasitasmembuatkanalairmembuatvolumeairyangmembanjirisebuahdaerahberkurang(mitigasi).
2. Kapasitasuntukmengurangikerentananterhadapancaman.Contohnya:
• Kapasitasberenangdapatmengurangikerentananterhadapancaman banjir.• Kebiasaanmasyarakatyangtakmenghambatperempuannaikpohonatau
berenang akan mengurangi kerentanan perempuan terhadap ancamantsunami.
KONSEP BENCANAMODUL DASARSESI 1
17PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
Olehkarenaitu,pembahasantentangbencanaselaludikaitkandenganrisikoter-hadapbencana.Risikobencanabisatinggi,sedang,ataurendah.Besarnyarisikodipengaruhi oleh ancaman, kerentanan, dan kemampuan. Risiko bencana diru-muskansebagaiberikut:
KERENTANANANCAMAN BENCANA
KAPASITAS
• Kebudayaan yang egaliter dan membiasakan lelaki ikut mengurus anak-anakakanmengurangikerentanananak-anakdariancamanbencana.
• Kebudayaanmasyarakatyangmembiasakananggotakeluarganyamandiritermasukanggotakeluargayangmemilikikebutuhankhusus,akanmengu-rangikerentananterhadapbencana.
• Penataan perumahan berada di lokasi yang aman dari ancaman banjir(lokasiperumahantidakrentan).
Dariuraianbahwabencanamerupakaninteraksidinamisantaraancaman,keren-tanan,dankapasitas,makakitabisamenyimpulkanbahwamanusiaberperanter-hadapterjadinyabencana.Secaraumum,peranmanusiadalambencanameliputi:1. Ketidakmampuandan/ataukurangnyakemauanuntukmencegahataumengu-
rangiancaman.2. Ketidakmampuan dan/atau kurangnya kemauan untuk menghilangkan atau
mengurangikerentanan.Bahkan,manusiaseringkalimeningkatkankerentanandenganberbagaiperilakuyangtidaksensitifterhadappotensibencana.
Ketidakmampuan dan/atau kurangnya kemauan untuk meningkatkan kapasitasdalammenghadapipotensibencana.Sebagaimanapenjelasandiatas,makamodelyangmenjelaskandinamikabencanasebagaiberikut:
Risiko Bencana =AncamanXKerentanan
Kapasitas
Bagan 1 Model Benturan Bencana
Rumusinimenunjukkanbahwatingkatrisikobencanatinggiapabilaancamandankerentanannyajugatinggipadahalkapasitasyangdimilikirendah/kecil.Misalnya,besarnyaancamanadalah10,besarnyakerentananadalah10,danbesarnyaka-pasitasadalah2,makatingkatrisikobencanasebesar(10x10)/2=50.Apabilakapasitasnyameningkatmenjadi10,makarisikobencanamenjadi(10x10)/10=50.Sebaliknyajikabesarnyaancamansamadengan0makabesarnyarisikoben-canajuga0.
KONSEP BENCANA MODUL DASARSESI 1
18 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
Kategori
Orang yang cenderung menggunakan pandangankonvensional
Orang yang cenderung menggunakan pandangan ilmu alam
Orangyanglebihmenggunakanpandangan ilmu terapan
Orang yang cenderung menggunakan pandangan ilmu sosial
Orang yang menggunakan pandanganholistik
Cara Pandang
Sifat: bencana sebagai takdir, musibah, atau ke-celakaan yang tidak terhindarkan dan tidak dapatdikendalikan.Penyebab:BencanadisebabkanolehTuhanatauper-buatanalam.Waktu terjadinya: datangnya bencana tidak dapatdiprediksi,tidakmenentuterjadinya.Peranmanusia:Manusiamerupakankorbandariben-cana.
Sifat: bencana sebagai fenomena alam, gejala alam,atauprosesgeofisik,geologi,hidrometeorologi.Penyebab: bencana disebabkan oleh hukum-hukumalam.Waktu terjadinya: datangnya bencana dapat dijelas-kan berdasarkan teori-teori ilmu pengetahuan alam.Beberapabencanadapatdiprediksi tetapikapanter-jadinya(secaratepat)tidakdapatdiperkirakan.Peranmanusia:manusiaadalahkorbanbencana
Sifat:bencanasebagaifenomenaalamyangtidakdi-hadapidenganinfrastrukturataumateriyangkuatdanmemadai Penyebab:bencanadisebabkanolehkurangnyainfras-truktur,sarana,danmaterifisikyangkurangmemadai.Waktuterjadinya:beberapafenonemaalamatauan-camandapatdiperkirakan(walaupunperkiraantepattidakbisa)danbencanaterjadiketikainfrastruktur,sa-rana,danmaterifisikkurangmemadai.Peranmanusia:sebagaiagenpencegahandanmitigasi
Sifat:bencanasebagaifenomenasosial.Penyebab: bencana disebabkan oleh kerentananmasyarakat khususnya aktivitas sosial, ekonomi, danpolitik.Waktuterjadinya:ancamandapatdiprediksidanben-cana terjadi ketika masyarakat rentan secara sosial,ekonomi,danpolitik.Peranmanusia:sebagaiagenkesiapsiagaan
Sifat:bencanasebagaiperistiwakompleksdarifenom-enaalamdanperilakumanusia.Penyebab: gejala alam/ancaman memiliki andil ter-hadapbencananamunperilakumanusiaberpengaruhbesar terhadap terjadinya bencana (termasuk besarkecilnyadampakbencana).Waktu terjadinya: gejala alam/ancaman dapatdiprediksinamunbencanaterjadiditempatdansaatmanusiatidakberusahamencegah,memitigasi, ataubersiapsiaga.Peranmanusia: sebagai agen yang aktif dalam ben-cana.
Tabel 1 Berbagai Pandangan Tentang Bencana
KONSEP BENCANAMODUL DASARSESI 1
19PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
Tindakan
Manusiapasrahdanberperilakupasifsehinggame-nerimabencanaapaadanya.Kurang upaya untuk mengurangi dampak negatifbencanasebelumkejadianbencanamenimpa.
Manusia tidak sepenuhnya pasrah, melainkanmemprediksi atau memperkirakan di mana dan kapanbencanaterjadilalumempersiapkandirijikabencanaterjadi.Bantuan tanggap darurat dan pemulihan paska bencanamulaidiorganisasi.
Manusiamencegahataumemitigasibencanaden-ganmembangun infrastruktur,sarana,danmaterifisikyangmemadaididaerah-daerahyangpotensi-albencana.Pembangunanfisikdisesuaikandengankejadianalamyangpotensialmengancam.Tanggap darurat dan pemulihan diorganisasi, teru-tamadalaminfrastrukturdanprasaranafisik.
Manusia melakukan kegiatan kesiapsiagaan un-tuk mengurangi kerentanan masyarakat terhadap bencana. Kehidupan ekonomi, sosial, dan poli-tik dibenahi atau diperbaiki untukmemampukanmasyarakat mengurangi dampak bencana dansegerapulihdaribencana.
Manusiamemprediksibencanatermasukkekuatanyang mungkin ditimbulkan dari sebuah ancamandanpotensikerugiandenganmenggunakanberba-gaiskenario(memperhitungkansarana/infrastruk-turpencegahan,mitigasi,masyarakatsiap/tidak).Kegiatan bencana bersifatmenyeluruhmulai daripencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggapdarurat,danpemulihan.Dengankatalain,penang-gulangan bencana dilakukan sebelum, saat, dansesudahbencana.Proses pembangunan melibatkan kesadaran danaksipenguranganrisikobencana.
Hasil
Bencanaterjadiberulang-ulangdankerugianyangdi-timbulkansangatdipengaruhiolehkekuatankejadianyangmengancam.
Bencanaterjadiberulang-ulangnamunkerugiandankerusakandapatdikurangi.Pemulihanpaskabencanajugamulaiterfasilitasi.Kerugiantidakhanyadipengaruhiolehancaman,na-munjugakesiagaanmanusiadalammenghadapiben-cana.
Sarana-sarana pencegahan dan mitigasi terbangun/terciptakan.Beberapabencanadapatdicegahdandi-kurangikekuatanancamannya.Kerugianakibatbencanadapatdikurangiapabilasa-ranafisikmemadai.Kegiatan pemulihan yang berfokus pada bangunanatausaranafisikterfasilitasi.
Masyarakat siap siaga terhadap bencana. Ada pen-guatan organisasi masyarakat dalam menghadapi bencana,begitujugapenguatanekonomi,sosial,dankebijakanyangmempersiapkanmasyarakat.Berbagaisistem,mekanisme,danprosedurkesiapsia-gaandiciptakan.Kegiatantanggapdaruratdanpemulihanmelibatkanpemulihanekonomi,psikososial,danpembuatanke-bijakanyangmendukungpersiapanmasyarakat.
Beberapa bencana bisa dicegah/dimitigasi, kerugianbisadikurangidengandrastis.Bencana tidak lagi terjadi berulang-ulang, sehinggapembangunandapatoptimal.
KONSEP BENCANA MODUL DASARSESI 1
20 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
21PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
FasilitatormemaparkantentangtigajenisbencanasepertiyangtercantumdalamUUno24/2007,diawalidengancurahpendapatuntukmengetahuipemahamanpesertatentangjenis-jenisbencana.Selanjutnya,fasilitatormemaparkantentangindikator-indikatordalammengidentifikasikankarakteristikbencanadisertaiden-gansebuahcontohkonkret.Pemaparantersebutmenjadipengantarbagipesertauntukberlatihmengidentifikasikanancamandisebuahwilayah.Tergantungketer-sediaanwaktu,beberapakelompokmempresentasikanhasilidentifikasikarakter-istikancamanyangsudahdibuat.
Sesi 2: Karakteristik Bencana di Indonesia
KARAKTERISTIK BENCANA DI INDONESIA MODUL DASARSESI 2
22 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
PengantarDalam sebuahpelatihan,pembahasan tentang karakteristikbencanadi Indone-siaseringkalimenyajikankondisigeografidantopografiIndonesiaberkaitanden-ganbencana-bencanatertentu.Secaraumuminibertujuanuntukmenunjukkanbahwa Indonesia rawan bencana ditinjau dari letak geografisnya. Namun, pen-dekataniniseringkalimembuatwaktulebihbanyakdigunakanuntukpenjelasanbencanageologisterutamagempabumi,tsunami,dangunungmeletus.Akibatnyabencana-bencanalainkurangmendapatkanperhatian.
SesiKarakteristikBencanadi Indonesiadalampelatihan ini lebihberfokuspadaidentifikasikarakteristikberbagaiancamanyang terjadidi Indonesia,danbobotperhatiannyatidakmenitikberatkanpada jenisancamantertentu.Halyangper-ludicermatiadalahsesi inimenggunakan istilah ‘karakteristikancaman’sebagaipenggantidari istilah ‘karakteristikbencana’. Karenanyapembahasanakan ter-fokuspadaperistiwayangberpotensimenimbulkanbencanatanpamengabaikanpenjelasan tentanggeografisdantopografis Indonesia yangdiuraikansebagaisebagailatarbelakang.
Bahan Bacaan
KARAKTERISTIK BENCANA DI INDONESIAMODUL DASARSESI 2
23PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
I. Indonesia Rawan Bencana : Perspektif Geografis SecarageografisIndonesiamerupakankepulauanyangterletakpadapertemuanempat lempeng tektonik, yaitu lempeng Benua Asia, Benua Australia, lempengSamudra Hindia dan lempeng Samudra Pasifik. Pada bagian selatan dan timurIndonesiaterdapatsabukvulkanik (volcanic arc)yangmemanjangdaripulauSu-matra-Jawa-Nusa Tenggara-Sulawesi yang sisinya berupa pegunungan vulkaniktuadandataranrendahyangdidominasirawarawa.Kondisitersebutberpotensisekaligusrawanbencanaletusangunungberapi,gempabumi,tsunami,banjirdantanahlongsor.DatamenunjukkanbahwaIndonesiamerupakansalahsatunegarayangmemilikitingkatkegempaanyangtinggididunia, lebihdari10kalitingkatkegempaandiAmerikaSerikat.
Selain ituwilayah Indonesia terletak di daerah iklim tropis dengan duamusim,yaitupanasdanhujandenganciriadanyaperubahancuaca,suhudanarahanginyangcukupekstrim.Kondisi iklimdigabungkandengankondisitopografipermu-kaandanbatuanyangrelatifberagammampumenghasilkankondisitanahyangsubur.Namundisis lain,berpotensimenimbulkanakibatburuk,sepertibencanahidrometeorologi(banjir,tanahlongsor,kebakaranhutan,dankekeringan).Seiringdenganperkembanganjaman,kerusakanlingkunganhidupcenderungparahdanmemicumeningkatnyaintensitasancaman.
Bagan1Peta Tektonik di Indonesia
KARAKTERISTIK BENCANA DI INDONESIA MODUL DASARSESI 2
24 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
II. Jenis-jenis Bencana di IndonesiaBeragambencanapernahterjadidi Indonesia. Jenis-jenisbencanadi IndonesiadapatdisimpulkansecaraimplisitmelaluiUUNo.24/2007,yaitu:
1. Bencanaalamadalahbencanayangdiakibatkanolehperistiwaatauserang-kaianperistiwayangdisebabkanolehalamantara lainberupagempabumi,tsunami,gunungmeletus,banjir,kekeringan,angintopan,dantanahlong-sor.
2. Bencananon-alamadalahbencanayangdiakibatkanolehperistiwaataurang-kaianperistiwanon-alamyangantaralainberupakegagalanteknologi,kega-galanmodernisasi,epidemi,danwabahpenyakit.
3. Bencanasosialadalahbencanayangdiakibatkanolehperistiwaatauserangka-ianperistiwayangdiakibatkanolehmanusiayangmeliputikonfliksosialantar-kelompokatauantarkomunitasmasyarakat,danteror.
Jenisbencanayangberbedamemilikikarakteristikyangberbeda-beda.Uraiandibawahakanmendeskripsikanindikator-indikatordalammenilaikarakteristikanca-mandanbeberapacontohancamandengankarakteristiknyamasing-masing.
Namun,adasebuahbenangmerahyangsamadariberbagaiancaman(baikanca-manyangmemicubencanaalam,bencananon-alam,danbencanasosial),yaitubahwamanusiaberperandalammunculnyaakarpenyebabancamanmenjadiben-cana.Padaakhirnya,benangmerahiniakanmemberikanwawasanbahwaapapunbencananya,manusiaberandildalamterjadinyabencanatersebut.
III. Indikator-indikator untuk Mengidentifikasi Karakteristik AncamanUntukmengetahui karakteristikdariberbagai ancaman,adabeberapa indikatoryangdigunakan(misalnyamenggunakanbanjirsebagaicontoh):
1. PemicuApayangmenjadipenyebabancaman?Dalamkonteksbanjir,penyebabnyaadalah
KARAKTERISTIK BENCANA DI INDONESIAMODUL DASARSESI 2
25PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
curahhujanyangtinggidanvolumeairyangmelebihikemampuanperesapanairoleh tanah dan melampaui daya tampung kanal, sungai, dan sarana penampungan lain.
2. Unsur-unsur yang MengancamBagianapadariancamanyangmembahayakanbagimanusia,hewanternak,danhartabenda?Untukbanjir,unsuryangmengancamantaralainderasnyaaliranair,tingginyaairyangmeluap,kayudanbendalainyanghanyut.
3. Tipe, Kecepatan dan Jarak AncamanApakahseranganbersifattiba-tiba/perlahan-lahan,seberapacepatancamanda-patmengenaidanberapajarakancamandarielemen-elemenberisiko?Umumnyabanjirmerupakanseranganyangbersifatperlahan-lahan(darimunculnyatanda-tanda hingga terjadinya banjir dapat berlangsung antara beberapa hari hinggasekitar seminggu). Aliran air yangmeluap dan seberapa cepat banjirmencapaitinggitertentutergantungpadatingginyacurahhujan,kemiringantanah,danjarakwilayahdengansungai.Jarakancamantergantungdarilokasidariwilayah-wilayahyangterkenabanjirdarisungai.
4. Tanda-tandaPeringatanalamataunon-alamapasajayangmenandakanbahwakejadiananca-manakandatang?Untukbanjir,tanda-tandatergantungpadakondisidiwilayahyangterkena.Misalnya:hujanderasselamatigahariberturut-turutdapatmen-jaditandabanjirdiwilayahtertentusedangkanhujanseharisudahmenjaditandabanjirdiwilayahlain.Namundemikianadatanda-tandaumumsepertivolumeairdipintuairyangsangattinggidansuaraaliranairyangterdengarderasdisungai.
5. Frekuensi Berapakalisebuahancamandatangdalamkurunwaktutertentudiwilayahyangterancam?MisalnyabeberapadesadidaerahMeulaboh,PropinsiDaerahIstime-waAcehbiasanyamengalamibanjirselamaduakalidalamsetahun.
KARAKTERISTIK BENCANA DI INDONESIA MODUL DASARSESI 2
26 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
6. PeriodeKapanbiasanyabanjirmelandasebuahwilayah?MisalnyabanjirbiasanyaterjadidibulanNovemberdanJanuaridibeberapadesadiMeulaboh.AtaubanjirdiJa-kartaumumnyadatangantarabulanJanuarihinggaMaret.
7. DurasiBerapa lama biasanya ancaman tersebutmelanda? Untuk banjir, jangkawaktuseranganbisaberkisarantarasatuharihingga1-2minggu,tergantungdarikondisiwilayah.
8. Akibat KerusakanApakerugianataukerusakanyangmuncul?Banjirdapatmenyebabkankematian,luka-luka,rusakdanhilangnyahartabenda,rusaknyalahanpertaniandlltergan-tungdaribesarnyabanjir.
9. Akar Penyebab Apayangmenjadiakarpenyebabbencana(mengapaancamanbanjirmenjadiben-canabagimasyarakatyangterkena)?Akarpenyebabbanjirtergantungpadadina-mikadiwilayahyangterkena.Beberapapenyebabantaralainpenebanganhutandidaerahyanglebihtinggi,penyempitandaerahaliransungai,dantidakadanyasistemperingatandini.Diwilayahlain,penyebabnyaadalahkurangnyaresapanair,mampatnyagorong-gorong,dankurangnyasaranapenampunganairsepertisitudanwaduk.
Karakteristik suatuancaman tertentudi sebuahdaerah tentu sajaberbedadaridaerah lain. Banjir di suatu daerahmemiliki karakteristik yang berbedadengandaerahlain.Begitujugadenganancaman-ancamanlainnya.Disini,pentingsekalibagi pemerintah danmasyarakat untukmengidentifikasikan karakteristik spesi-fikdariancamandiwilayahnya,dantidakberhentipadamemahamikarakteristikdariancamansecaraumum.Karakteristikbencanadapatdiidentifikasikandenganmengetahuisejarahbencanadiwilayahyangbersangkutan.Pemahamanancamansecara spesifikakanmembantumasyarakatdalammenentukan strategi-strategipenguranganrisikobencanadiwilayahnya.Olehkarenaitu,latihanmengidentifi-kasikankarakteristikancamandiwilayahnyasangatpentingbagipesertapelatihan.Dibawahinibeberapakarakteristikumumdaribeberapaancamanyangdiambil-kandariancaman letusangunungberapi,epidemidemamberdarahdankonflikkekerasansosialsebagaicontoh.
Letusan Gunung BerapiPemicudariancamangunungberapiadalahletusangunungberapi,yangterjadikarenatekanandaridapurmagmayangsangatbesar.Unsur-unsur yang mengan-cam antaralainawanpanas,lontaranmaterialsepertibatu,debu,danabu(untukkasustertentubisaditambahdengantsunami),laharpanas,danlahardingin.Tipe seranganbersifatperlahan-lahan(adajarakantaratanda-tandaamatandanter-jadinya letusan), kecepatanunsur-unsur sepertiawanpanasmengenaimanusiabiasanya sangat cepat,dan jarakancamanmenujuwilayahyang terpaparanta-
KARAKTERISTIK BENCANA DI INDONESIAMODUL DASARSESI 2
27PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
ra nol hingga beberapa kilome-ter. Tanda-tanda bahwa gunungakan meletus antara lain frekue-nsi gempa vulkanik yang menin-ggi,peningkatanaktivitasmagma,hewan-hewan turun ke pemuki-man,asaptebaldisekitarpuncakgunung.Frekuensi letusan gunung biasanya sekali dalam beberapatahun, namun ada juga gunungyangsekalidalambeberapapuluhtahun atau ratusan tahun (untuk gunung Merapi di Jawa Tengahantara 4-5 tahun sekali). Periode terjadinya ancaman tidak dapatditentukan. Durasi terjadinya an-camantergantungdaritingkatak-tivitasgunungnamunbiasanyaberlangsungantarabeberapaharihinggabeberapaminggu(ancamangunungMerapitahun2010berlangsunghinggabeberapabu-lan).Kerusakanmeliputihilangnyanyawa, luka-luka, rusaknyarumahdan lahanpertanian,dankematianternak.Akar penyebabbencanaantaralaintidakadanyasaranamitigasiancaman(misalnyatidakadanyaDAMSabo),banyaknyapemuki-mandidaerahrawansepertidilerenggunungdandaerahaliransungai,dll.
Epidemi Demam BerdarahEpidemidemamberdarahdipicu olehbanyaknyavektordemamberdarahyaitunyamuk aedes aegypti disuatuwilayah.Unsuryangmengancamadalahvirusde-mamberdarahyangsudahmelewatimasainkubasimasukketubuhmanusiamel-aluigigitan.Tipe serangan bersifatrelatifmendadak(epidemidapatterjadidalamwaktusingkat,meskipunmasainkubasivirussetelahgigitanpadaorangpertamaberlangsung 7-10 hari), serangan berlangsung cepat, dan jarak ancaman tidakdapatditentukan.Tanda-tanda serangandemamberdarahadalahbekasgigitannyamukberwarnabintikmerah/ruamdandemamtinggisedangkantanda-tandaepidemiadalahadanyabeberapaorangyangdinyatakanpositifmenderitademamberdarahdalamwakturelatifsingkat. Frekuensiterjadinyaepidemidemamberda-rahdapatterjadisekalidalamsetahunatausekalidalambeberapatahuntergan-tung dari ada/tidaknya upaya pencegahanmunculnya vektor demamberdarah.Secara nasional, periodeterjadinyapersebaranpenyakitinidiIndonesiaberlang-sungantarabulanSeptemberhinggaFebruaridenganpuncakantaraDesemberdanJanuari(musimpenghujan)sedangkandikota-kotabesarantaraMarethinggaAgustusdenganpuncakantara Junidan Juli.Durasi epidemidapatberlangsungselamabeberapaminggutergantungdariupayapemberantasansetelahepidemiditemukan.Kerusakan yang diakibatkan antara lain sakit parah (demamtinggi,pendarahan, shock,mual)dankematian.Akar penyebabdemamberdarahada-lahlingkunganfisikyangmenyuburkanpertumbuhanvektordemamberdarah(airbersihyangtergenang,gantunganpakaiandikamaryangmenumpuk,tumpukanbenda-bendakotor,dansampah).
KARAKTERISTIK BENCANA DI INDONESIA MODUL DASARSESI 2
28 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
Konflik Kekerasan SosialDalam suatumasyarakat yangmajemuk,potensi konflik selalu ada. Persoalann-yabagaimanapotensikonfliktidakberubahmenjadiperistiwakekerasan.Sebab masalah utamadarikonflikkonfliksosialadalahpenggunaankekerasanverbaldanfisikdalammenghadapiperbedaan.Unsuryangmengancamdarikonflikkekerasansosial antara lain senjata,api,bom,dan serangan seksual.Tipe serangan relatifperlahan-lahan (biasanya tanda-tandanyabisadiamatidalam jangkawaktu tert-entu), kecepatan serangan tergantung dari pilihan pihak penyerang (menyerang secaracepatatauperlahan-lahandanpilihansenjatayangdigunakan),danjarakancamantergantungjarakfisikantarapihakpenyerangdanyangdiserang. Tanda-tanda konflikkekerasanantara lain tensihubunganantarpihakyangmeningkatdanterjadinyakekerasanfisikolehsalahsatuataukeduapihak.Frekuensi tergan-tungdariefektivitasrekonsiliasidanpembangunanperdamaiandiwilayahkonflik.Periodeterjadinyakonflikkekerasantergantungkondisidiwilayahkonflikmisalnyadidaerahtertentukonflikmunculmasapemilihankepaladaerah,musimkekerin-gan,danmusimolahraga(disinikalendermusimdisebuahdaerahmenjadisangatpenting).Durasikonflikkekerasantergantungupaya-upayagencatansenjatadanmediasi. Kerusakan yangterjadiantaralainkematian,luka-luka,hancurnyabangu-nanakibatperusakandanpembakaran,pengungsian,dll.Akar penyebabkonflikkekerasanantara lain kekerasan struktural (misalnyakesenjanganekonomiyangtinggi)danbudayayangtidakdiatasi,kurangnyaupayarekonsiliasidanpemban-gunanperdamaiansetelahterjadinyakonflikdimasalalu,tidakadanyasistemper-ingatandinidankegagalansosialisasikebijakanpemerintahdaerahtekaitdenganruangpublik(ruangpublikmakinmenyempituntukarealkomersial)ataukonflikhorisontal.
KARAKTERISTIK BENCANA DI INDONESIAMODUL DASARSESI 2
29PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
Fasilitatormenuntunpesertadalammemahamiperubahanparadigmapenanggu-langanbencanadaripendekatantanggapdaruratkepenguranganrisikobencana.Banyakcarayangdilakukan,namaundalammodulinidigunakanaudiovisualkisahtentangsatuanpemadamkebakarandiChicago.Bersamapesertafasilitatormem-proseskisahitusebagaititikberangkatdalammenjelaskantentangprinsip-prinsippenanggulanganbencana.Dibagianakhirfasilitatormemintapesertamelakukanrefleksitentangpenggunaanwaktu/sumberdayaorganisasinyadalamupayapen-anggulanganbencana.
Sesi 3 : Prinsip-prinsip Dasar Penanggulangan Bencana
MODUL DASARSESI 3
PRINSIP-PRINSIP DASAR PENANGGULANGAN BENCANA
30 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
PengantarBerbagaibencanasepertibanjirdantanah longsormenjadiperistiwalangganansetiaptahundiIndonesia.Hinggatsunamitahun2004,penanggulanganbencanadi Indonesia terfokuspada tanggapdarurat, yaitumemberikanbantuankepadaparakorbansetelahbencanaterjadi.Upaya-upayapertolongandaruratdirasabaik,namunkorbandankerugianterlanjurterjadi.Penderitaanyangdialamimasyarakatsetelahbencanaseringkaliberlanjut.Dahsyatnyakerusakanyangdiakibatkanolehtsunami tahun 2004 menjadi titik balik bagi cara-cara dan pendekatan dalampenanggulanganbencanadiIndonesia.Munculkesadaranbahwatanggapdaruratsajatidaklahcukup:pendekatanitumengurassumberdayayangdsangatbesar,pekerjaan yang dilakukan penuh kesulitan, sementara itu kehilangan elemen-elemen kehidupan tidak bisa dikembalikan dan hasil dari tanggap darurat itusebagianbesarnyadigunakanuntukmengembalikanapayanghilang.Dari sanamuncul gagasan bahwa upaya-upaya pra-bencana perlu digalakkan sehinggabencanadapatdihindariataudiminimalisasi.
I. Dari Tanggap Darurat Ke Pengurangan Risiko BencanaJikakitamembacaataumendengarberbagaiceritapaskabencana,makaadatigatema pokok:
1. Bencana mengakibatkan hasil-hasil pembangunan di masyarakat sepertibangunan rumah, infrastruktur, dan mata pencaharian rusak atau lenyap.Bencana dengan seketika menyebabkan orang yang terkena bencana me-
Bahan Bacaan
MODUL DASARSESI 3
PRINSIP-PRINSIP DASAR PENANGGULANGAN BENCANA
31PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
MODUL DASARSESI 3
PRINSIP-PRINSIP DASAR PENANGGULANGAN BENCANA
ngalami kemiskinan atau semakin bertambaha miskin. Akibat lebih jauh,masyarakatkehilangankesempatanhidupsecara layakdanbahkansebagianmenderitaputusharapan.
2. Pengerahansumberdayadalamsituasidaruratyangumumnyasulitdanpenuhtekananhanyaterfokuspadapenyelamatandanpertolongan.Pekerjaanyangdilakukan dalam situasi darurat menimbulkan stres dan berisiko baik bagikorbanmaupunorangyangmemberikanpertolongan.
3. Upaya-upayapembangunanbaikdalamskalakecilataubesardimulaidarititiknolataubahkannegatifsehinggasikluspembangunanharusdimulaidariawallagi. Padahal jika bencanabisa dicegah ataudimitigasi,makapembangunansaatinibisadigunakanuntukmemperkuatapayangsudahadadimasyarakat.
Dari tiga tema pokok di atas, kita belajar bahwa penanggulangan bencanayang terfokus pada kegiatan paska bencana atau tanggap darurat seringkalitidak mencukupi. Penanggulangan bencana semacam itu bersifat reaktif, danmengakibatkankegiatanmasyarakatdidikteolehbencana.Selainitu,adapotensibahwa masyarakat akan kembali ke titik nol terus-menerus yang disebabkanolehbencanayangberulang-ulang.Sebagaitambahan,pengerahansumberdayapembangunanjugaakanterfokuspada‘menambalkerusakan’,bukanmeningkatkankesejahteraan masyarakat. Ini akan menyebabkan kemajuan terhambat, ataudengankatalain,pembangunanmengalamistagnasi.
Dari pelajaran tersebut, diperlukan paradigma penanggulangan bencana yangberbeda,sebuahpenanggulanganbencanayangbersifatproaktif.Penanggulanganbencanatersebutterfokuspadapenguranganrisikobencana.Dalampenguranganrisikobencana,manusiamengerahkansumberdayapadakegiatan-kegiatanpra-bencana. Bahkan, istilah ‘pra-bencana’ dapat diganti menjadi ‘saat tidak adabencana’karenamungkinpenguranganrisikobencanadapatmencegahterjadinyabencana.
Ilustrasipenguranganrisikobencanadapatdijelaskandalamrumusrisikobencana:
Tingkatkankapasitasyangberhubungandengan ancaman dan/kerentanan
Hilangkanataukurangi kekuatan/frekuensiancaman
Hilangkankerentanan
Risiko Bencana = AncamanXKerentananKapasitas
Bagan 1Rumusan Risiko Bencana
32 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
Risikobencanadapatdikurangidengan:
1. Menghilangkan ataumengurangi ancaman. Pertanyaan yang perlu diajukanadalah:
a.Apakahancamandapatdihilangkan/dicegahataudikurangi kekuatanataufrekuensinya?
b.Jikabisadicegahataudikurangi,apayangbisadilakukanuntukmencegah/mengurangiancaman?
2. Menghilangkan dan/atau mengurangi kerentan-an. Pertanyaan yang perludiajukanadalah:
a. Apasajakerentananyangberhubunganlang-sungdenganancaman(perluditekankanbahwakerentanandalamkontekspenguranganrisikobencanamerupakan kerentanan yang berhubungan langsung dengan ancaman,bukan hal-hal umum yang sering disebut sebagai kerentanan sepertikemiskinan,matapencahariandll)?
b. Apakahkerentanan-kerentanantersebutbisadihilangkanataudikurangi?
c. Jika bisa menghilangkan atau mengurangi ke-rentanan, apa yang bisadihilangkan?
3. Meningkatkankapasitasbaikyangberhubungandengankapasitasmasyarakatmenghilangkan/mengurangi/menghadapi ancaman maupun kapasitas yang berhubungan dengan menghilang-kan/mengurangi kerentanan. Pertanyaanyangperludiajukanadalah:
a. Apa saja kapasitas yang dibutuhkan dalam menghadapi ancaman dankerentanan?
b. Bagaimanameningkatkanmasing-masingkapasitas?
Kredopenanggulanganbencanayangterfokus
padapenguranganrisikobencana:
Mampumencegahmunculnyaancaman,jikamungkin.
Jikatidak,mampumengurangibesarnyaataukekuatanancaman.
Jikaancamandatang,mampumengurangidampakbencanayang
terjadidenganmempersiapkanmasyarakat.
Jikabencanaterjadi,mampumenanggulangisecaraefektif.
Setelahbencanaditanggulangi,mampupulihsecaracepatdansiap
terhadapkemungkinanbencanadimasadepan
MODUL DASARSESI 3
PRINSIP-PRINSIP DASAR PENANGGULANGAN BENCANA
33PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
MODUL DASARSESI 3
DIAGRAM MANAJEMEN
WAKTU
Penti ng - Mendesak15-35%
Tanggap Darurat ‘pemadaman api’
Penti ng - Tidak Mendesak65-85%
Kesiapsiagaan,Miti gasi
Tidak Penti ng - Mendesak5-10%
Akti vitas seolah-olah penti ng
Tidak Penti ng - Tidak Mendesak
0%Hal remeh temeh
II. Prinsip-prinsip Pengurangan Risiko Bencana Untukmewujudkanpenanggulanganbencana yangberfokus padapenguranganrisikobencana,makabeberapaprinsipyangperludiikutiantaralain:1. Pengerahan Sumber Daya Difokuskan Pada Kegiatan Pencegahan, Kesiapsia-gaan, Dan Perencanaan. Manajemenyangefektifmengutamakanketigaaspekinisehinggahal-halpentingatauvitaldapatditanganitanpaketergesa-gesaandanhasilnyaoptimal.Selainitu,tekananyangwajarakanmemfasilitasikecermatan,kehati-hatian,danakalsehatuntukmenghasilkansaranapencegahandankesiapsiagaanyangbaik.Sebaliknya,apabilahal-halvitalditanganidalamkondisitergesa-gesaatausaatsituasidaruratdantekananterlalubesar,makahasilnyakurangoptimal.Hal ini sesuai dengan teorimanajemen organisasi yangmenyatakan bahwa or-ganisasiyangefektifmenggunakansebagianbesarwaktunyauntukhal-halyangpentinguntukditanganinamuntidakmunculdalamkondisimendesakataupenuhtekanansehinggamengurangiwaktuuntukmelakukan ‘pemadamankebakaran’.Olehkarenaitu,kegiatanpembuatansaranapencegahanataumitigasi(misalnyaDAMSabo,pembersihansungai,penanamanhutanbakaudll)dankesiapsiagaan(misalnyapelatihan,simulasidll)harusdilakukan jauhsebelumpotensibencananampak.
Bagan 3 Kuadran penggunaan Waktu dalam Manajemen Bencana
Pra Bencana Saat Bencana Pasca Bencana
•Pencegahandanmitigasi
•Kesiapsiagaan
•TanggapDarurat
•Rehabilitasidan
Rekonstruksi
Bagan 2 Tahapan Penanggulangan Bencana
PRINSIP-PRINSIP DASAR PENANGGULANGAN BENCANA
34 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
2. Sinergi Dengan Berbagai Komponen Pemerintahan. Aktivitaspenanggulanganbencanayangterfokuspadapenguranganrisikobencanamembutuhkankoordinasidankerjasamadenganberbagaikomponenpemerinta-han.Upayapencegahandanmitigasi,sepertiBadanPerencanaanPembangunan,DepartemenPekerjaanUmum,DepartemenKesehatan,dll.Harapannya,kegiatanpembangunandapatdiselaraskandenganprinsip-prinsippenguranganrisikoben-cana.3. Pelibatan Semua Pemangku Kepentingan. Lembaga Swadaya Masyarakat, organisasi masyarakat, sektor swasta, danmasyarakatperludilibatkandalampenguranganrisikobencana.Undang-undangNomor. 24 tahun2007 sendirimenyatakanbahwaparapemangku kepentinganiniberperandalamupayapenanggulanganbencana.Peranmasyarakatperludi-garisbawahikarenamasyarakatmemilikipengetahuantentangpotensiancaman,kerentanan, dan kapasitas di wilayahnya sendiri. Selain itu, inisiatifmasyarakatmenjadijaminankeberlanjutandaripenguranganrisikobencana.4. Prioritas Penanggulangan Bencana Yang Tepat. Tiapwilayahmemiliki potensi bencana yang beragamdantidak semuabisa di-tanganidalamwaktuyangbersamaanakibatketerbatasansumberdaya.Olehka-renanyapembuatanskalaprioritasterhadappotensibencanaperludibuat(sete-lah pengkajian risiko bencana). Bencana-bencana yang diprioritaskan biasanyamerupakanbencana-bencanayangpalingseringmelandawilayahyangberkaitanataubencanayangpotensikerugiannyapalingbesar.Kegiatanpenguranganrisikobencana,sepertitertulisdalamUUNomor.24/2007,meliputi:
MODUL DASARSESI 3
PRINSIP-PRINSIP DASAR PENANGGULANGAN BENCANA
35PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
MODUL DASARSESI 3
1. Pengenalandanpemantauanrisikobencana2. Perencanaanpartisipatifpenanggulanganbencana3. Pengembanganbudayasadarbencana4. Penerapankomitmenterhadappelakupenanggulanganbencana5. Penerapanupayafisik,non-fisik,danpengaturanpenanggulanganbencana
Bagaimanadenganupayapenanggulanganbencanaolehpemerintah?UUNomor24/2007merupakan respon positif dari pemerintah dalammemulai penanggu-langan bencana yang berfokus padamasa pra-bencana. Undang-undang ini di-harapkanmemberikanlegitimasibagilembagapemerintahyangterkait,terutamaBadan Nasional Penanggulangan Bencana dan Badan Penanggulangan Bencana Daerahdalammelakukanpencegahan,mitigasi,kesiapsiagaan,danperencanaan.Namun, bagaimana dengan penerapannya? Apakah BNPB/BPBD bersama kom-ponen pemerintahan lainnya sudah memfokuskan sumber daya untuk hal-haltersebut,terutamapencegahandanmitigasi,sebagaikomponenutamapenang-gulanganbencana?
PRINSIP-PRINSIP DASAR PENANGGULANGAN BENCANA
36 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
MODUL DASARSESI 3
PRINSIP-PRINSIP DASAR PENANGGULANGAN BENCANA
37PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
Dalamformatkelompokkecil,pesertadimintamengungkapkansebuahceritaten-tangpenanggulanganbencanabaikyangpernahmerekaalamiatauyangmerekadengar.Kegiataninidilanjutkandenganpemaparantentangsistemnasionalpen-anggulanganbencanadanmembahastentangpenanggulanganbencanadidasar-kanceritayangdipilihpesertayangmerekanilaisesuaiundang-undang.Fasilitatormengajakpesertamendalamisistemnasionalpenanggulanganbencanamelalui
Sesi 4: Sistem Nasional Penanggulangan Bencana
MODUL DASARSESI 4
SISTEM NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
38 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
Pengantar Sistempenanggulanganbencanaadalahsistempengaturanyangmenyeluruhten-tangkelembagaan,penyelenggaraan,tatakerjadanmekanismesertapendanaandalamPB.Sisteminiditetapkandalampedomanatauperaturandanperundan-gan.DiIndonesiasistemPBdidasarkanpadakelembagaanyangditetapkanolehpemerintah.SistemNasionalPBberupayauntukmenujupenanggulanganbenca-nayangtepatdiIndonesiaberdasarkanUUNo.24/2007.Dengandikeluarkannyaundang-undangtersebuttelahterjadiperubahanyangsignifikandalampengelo-laanbencanadaritingkatnasionalhinggadaerah,diantaranyadalamhalhukum,peraturan dan perundangan, kelembagaan, perencanaan, penyelenggaraan PB,pengelolaansumberdayadanpendanaan.
Bahan Bacaan
SISTEM NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANAMODUL DASARSESI 4
39PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
I. Sistem Nasional PB : Perubahan Sistem Lama Ke Sistem Baru Sebelum ada UU No. 24/2007, penanggulangan bencana dilaksanakan olehsatuankerjayang terkait.Dalambencanaskalabesarpadaumumnyapimpinanpemerintah pusat/daerah mengambil inisiatif dan kepemimpinan untuk meng-koordinasikanberbagaisatuankerjayangterkait.UUNo.24tahun2007tentangPenanggulanganBencanamengubahsecarasignifikandalamupayapenganggu-langanbencanadiIndonesia,daritingkatnasionalhinggadaerah.PenerbitanUUNo.24/2007 telahmemberikandampakbesar terutamadalamperubahanpara-digmadaritanggapdaruratmenjadisiagabencana.
Bencanatidaklagidianggapsebagaisesuatuyangharusditerimabegitusaja,tetapibisadicegahdandiantisipasi.Perubahanparadigmainidiikutidenganperubahansistempenanggulanganbencanayangdianutolehpemerintahselamaini.Penang-gulanganbencanajugadibagikedalamtindakan,tanggungjawabdanwewenangbagi pemerintah pusat dan daerah melalui kegiatan pembangunan, keamananmasyarakat,dankeamananbantuanbagipenanggulanganbencana.DengankatalainjikasebelumnyaupayaPBdiIndonesiabersifattanggapdarurat,makamela-lui perundangan ini,mencakup semua fasedari kesiapsiagaan, tenggapdarurathinggapemulihanpascabencana.
UUinijugamemberikankepastianhukumakansistemPBdiIndonesiasehinggase-muapihakmemahamiperandanfungsisertamemilikikepastianuntukmengambiltindakan terkaitdenganPBuntuk semua tahapanbencana. Perubahan lainnyaadalahmakinterintegrasinyapenanggulanganbencanadalamrencanapemban-gunan.Pendekatanlamatidakmenjadikanbencanasebagaibagiandariperenca-naanpembangunan.SementarapendekatanbarutelahmengintegrasikanbencanasebagaibagiandaripembangunanmelaluipembentukanRencanaAksiNasionalPenguranganResikoBencana (RANPRB)danRencanaPenanggulanganBencana(RPB)yangkemudiandijabarkanlagiditingkatdaerahdalambentukRencanaAksiDaerahPenguranganResikoBencana(RADPRB).
Sistembarujugamengaturmekanismekelembagaandanpendanaanyanglebihterintegrasi.Sejaktahun2001,PemerintahIndonesiatelahmemilikikelembagaanpenanggulanganbencanasepertitertuangdalamKeputusanPresidenNo.3Tahun2001tentangBadanKoordinasiNasionalPenanggulanganBencanadanPenanga-nanPengungsi(yangkemudiandiubahmenjadiKeputusanPresidenNo.111Ta-hun2001).Rangkaianbencanayangdialami IndonesiakhususnyasejaktsunamiAcehtahun2004telahmendorongpemerintahmemperbaikiperaturanyangadamelalui PP No. 83 tahun 2005 tentang Badan Koordinasi Nasional PenangananBencana(Bakornas-PB).BbelakanganmelaluiUUNo.24tahun2007tentangPen-anggulanganBencanadiamanatkanuntukpembentukanBadanNasionalPenang-gulanganBencana(BNPB)menggantikanBadanKoordinasiNasionalPenangananBencana(Bakornas-PB)danBadanPenanggulanganBencanaDaerah(BPBD).Ked-uabadaninimenggantikanSatkorlakdanSatlakdidaerah.
Pedubahan juga terjadidalammekanismeanggaran.Sebelumnya ketikameng-gunakan mekanisme Bakornas PB dilaksanakan melalui anggaran masing-mas-ing departemen/satuan kerja pemerintah. Apabila dalam pelaksanaan terdapat
SISTEM NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA MODUL DASARSESI 4
40 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
kekurangan dana, pemerintah melalui ketua Bakornas PB dapat melakukan alih anggarandanmobilisasidana.Mekanismetersebutternyatatidakdapatmengin-tegrasikan perananmasyarakatdan lembagadonor.Denganadanyaperubahansistem,khususnyamelaluiBNPBdanBPBDmakaalokasidanauntukpenanggu-langan bencana, sejak itu di tahapmitigasi hingga rehabilitasi dan rekonstruksitetapmemilikialokasiyangcukupmelaluiBNPBmaupunBPBD.SementaraaturantentangdanacadanganjugasudahdiaturolehUU,meskibelummemilikiaturanmainyangjelas.
Perubahan lainnya adalah padaperanmasyarakat. Jika sebelumnyamasyarakatselalu diletakkan sebagai korbandenganpartisipasi yang yang terbatas, dalampenanggulanganbencana, terutamapadatahapmitigasi,makamelaluiundang-undang ini peran serta partisipasi masyarakat lebih diberi ruang. Keterlibatanmasyarakat dalam penanggulangan bencana merupakan hak dan sekaligus ke-wajibansepertidiaturdalamPasal26dan27ayat(1)UUNo.24/2007yangmeru-muskanhakdankewajibanmasyarakatdalamPB.
Untuklebihjelasnyaperbandingansistemlamadansistembarudapatdilihatse-caralebihdetailpadatabel1berikut:
SISTEM NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANAMODUL DASARSESI 4
41PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
Tabel 1 Perbandingan Sistem Lama Dan Sistem Baru Dalam
Penanggulangan Bencana
ASPEK
1.DasarHukum
2.Paradigma
3.Lembaga
4.Peran Masyarakat
5.Pembagian Tanggung Jawab
6.Perencanaan Pembangunan
7.PendekatanMitigasi
8.Forum kerjasama antarlembaga
9.Alokasi Anggaran
10.PedomanPB
11.Keterkaitan dengan Tata Ruang
SISTEMLAMA
Bersifatsektoral
Tanggap darurat
Bakornas PB, Satkorlakdan Satlak
Terbatas
Sebagianbesarpemerintah pusat
Belummenjadibagianaspek perencanaanpembangunan
Kerentanan
Belum ada
TanggungjawabPemerintah Pusat
Terpecah dan bersifatsektoral
Belummenjadiaspek yang diperhitungkan
SISTEMBARU
Berlaku umum dan mengikat selu-ruh departemen, masyarakat dan lembaganonpemerintahUUNomor.24tahun2007
Mitigasi,tanggapdarurat,rehabilitasidanrekonstruksi
BNPB, BPBD PROPINSI, BPBD Kab/Kota
Melibatkanmasyarakatsecaraaktif
Tanggungjawabpemerintahpusat,propinsidankabupaten
RencanaAksiNasionalPenguranganResikoBencana(RANPRB)•RencanaPenanggulanganBencana(RPB)•RencanaAksiDaerahPenguranganResikoBencana(RADPRB)
Analisa resiko (menggabungkanantarakerentanan dan kapasitas)
Nati onal Platf orm (akan) dan Provincial platf orm (akan)
Tergantungpadatingkatanbencana
Mengacu pada pedoman yang dibuatBNPBdanBPBD
Aspekbencanasudahdiperhitungkan dalam penyusunan tata ruang
SISTEM NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA MODUL DASARSESI 4
42 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
II. Komponen-Komponen PB Menurut UU No. 24/2007.
1. Sistem Peraturan Dan Perundangan (Legislasi)UUNo.24/2007merupakanperaturantertinggiyangmemberikankepastianhu-kumsistempenanggulanganbencanadiIndonesia.Undang-undangNo.24tahun2007terdiridari8babdan12pasal,yaitu:pembahasani),pembagianumumii),tujuan iii), tanggungjawabdankekuasanpemerintahiv),stuktur lembagav),ke-wajibandanhakmasyarakatvi),peranbadaninternasionaldanduniausahavii),organisasipenanggulanganbencanaviii),bantuandanadanpenanggulanganben-canadanpengaturansangsidandenda.Aturanmaintentangpelaksanaansistempenanggulanganbencanasemakinjelasdengandikeluarkannyaempataturantu-runanUUNo.24/2007dalambentukPeraturanPresiden(Perpres)danPeraturanPemerintah (PP), yaitu :
• PeraturanPresidenNo.08/2008tentangBNPB.
• PeraturanPemerintahNo.21/2008tentangPenyelenggaraanPB.
• Peraturan PemerintahNo. 22/2008 tentang Pendanaan dan PengelolaanBantuanBencana.
(Legislasi)Hukum,
Peraturan,Perundangan
Pendanaan
PengelolaanSumber
Daya
PenyelenggaraanPB
Perencanaan
Kelembagaan
Bagan 1Komponen Sistem Nasional PB
SISTEM NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANAMODUL DASARSESI 4
43PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
• PeraturanPemerintahNo.23/2008tentangPeranserta lembagainterna-sionaldanlembagaasingnonpemerintahdalamPB.
Untukmendukungperaturantingkatnasionaltersebut,ditingkatdaerahditerbit-kanperaturandaerahmengenaiPenanggulanganBencanadiDaerahdanPemben-tukanBPBD.Selain ituditingkatdaerahpengaturamengenaiPBmunculdalambentukPeraturanGubernur,BupatiatauWalikota
2. Kelembagaan Jikasebelumnyabadanyangmenanggulangibencanaadalahlembaganonstruk-turalyangberkedudukandibawahdanbertanggungjawablangsungkepadaPres-iden(BakornasdPB),makamenurutUUPenanggulanganBencana,penyelenggaraPBadalahBNPB,yangmerupakanlembagapemerintahnon-departemensetingkatmenteri.DidalamBNPBterdapatduaunusrutamayaituUnsurPengarahdanUn-surPelaksana.KeduanyaberadadibawahKepalaBNPB.Unsurpengarah terdiridariunsurpejabatpemerintahdanunsurmasyarakatprofesional.Sementaraun-surpelaksanamerupakankewenanganpemerintahyangkomposisinyaterdiridaritenagaprofesionaldanahliyangsecarastrukturalterbagikedalamempatdeputi:
- DeputiPencegahandanKesiapsiagaan
- DeputiTanggapDarurat
- DeputiRehabilitasidanRekonstruksi
- DeputiLogistikdanPeralatan
3. PerencanaanPerencanaanPBmengacupadaserangkaiankegiatanpengintegrasianPBbencanadalamrencanapembangunannasionaldandaerahdanPembuatanPerencanaanPBsepertidiuraikanberikut:
a. PemaduanPBdalamPerencanaanPembangunan(Nasional&Daerah)
- PBdalamRencanaPembangunan JangkaPanjang (NasionaldanDaerah),RencanaPembangunanJangkaMenengah(NasionaldanDaerah)danRen-canaKerjaPemerintah(NasionaldanDaerah)
- PenyusunanRAN-PRBdanRAD-PRB(berdasarkanKerangkaAksiHyogo)
b. PerencanaanPB
- PembuatanRencanaPB(Disaster Management Plan)
- RencanaKesiapan(Preparedness Plan)
- RencanaKontinjensi(Contingency Plan)
- RencanaOperasi(Operation Plan)
- RencanaPemulihan(Recovery Plan)
SISTEM NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA MODUL DASARSESI 4
44 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
4. Penyelenggaraaan PB Sementara untuk Penyelenggara adalah Pemerintah, LembagaUsaha, LembagaInternasional,LembagaMasyarakatSipil,AkademisidanMediaMasa(tabel2).
Tabel 2Penyelenggaraan PB
Kegiatan
Perencanaan PBPencegahan PeringatanDiniPelatihanPenyelamatanPerlindungandsb
BNPB
X
X
BMKG
XX
X
Dept.Sosial
X
X
PU SAR
X
X
PMI
X
XXX
TNI
XXX
LSM
X
XXX
dsb
Penyelenggaraan
Pra Bencana
Saat Tanggap Darurat
Pasca Bencana
SituasiTidak adaBencana
SituasiTerdapat Potensi
Bencana
Rehabilitasi
Rekonstruksi
Perencanaan,Pencegahan,Pengurangan,
Resiko,Diklat,
Peneliti an,Tata ruang
Miti gasi,Peringatan Dini,Kesiapsiagaan
Kaji cepat,Status Keadaan Darurat,
Penyelamatan dan Evakuasi,
Pemenuhan Kebutuhan Dasar,
Perlindungan,Pemulihan
Prasarana dan Sarana,
Sosial dan Ekonomi,Kesehatan,
Keamanan dan Keterti ban,Lingkungan
Bagan 3Penyelenggaraan PB
SISTEM NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANAMODUL DASARSESI 4
45PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
5. Pengelolaan Sumber Daya (Pendidikan Dan Pelati han) PengelolaansumberdayadalammenjadibagianpentingdalamSisnasPB,dianta-ranyamelalui pendidikan dan pelatihan. Termasuk didalamnya adalah pengem-bangankapasitas.Berbagaiupayayangdilakukandiantaranyaadalah:
- Memasukkanpendidikankebencanaandalamkurikulumsekolah(contohPlanIndonesiamembuatprogramPelatihandanSimulaiPenguranganResikoBen-canabagianakusiadinidansekolahdasar).
- MembukaprogramDisasterManagementdiPerguruanTinggi(contohUniver-sitasGadjahMada, InstitutTeknologiBandung,SekolahTinggiKesejahteraanSosial,Bandung;UniversitasPertahananIndonesiadansebagainya).
- Menyusunstandarmodulpelatihanmanajemenbencana- MelakukanpelatihanmanajerdanteknisPB- MencetaktenagaahliprofesionaldanahliPB
6. Pendanaan Pendanaanbisadidapatdariberbagaisumberdiantaranyaadalah:- Dana DIPA (APBN/APBD). Untuk mendukung kegiatan rutin dan operasional
lembaga/departementerutamauntukkegiatanPRB.- DanaKontinjensi.Untukpenanganankesiapsiagaan.- Danasiappakai(oncall).Untukbantuankemanusiaan(relief)padasaatterjadi
bencanaataupadasaatdinyatakankondisidarurat.- Danabantuansosialberpolahibah.Danayangdialokasikanuntukbantuanpas-
ca-bencanadidaerah.- Danayangbersumberdarimasyarakat
Tabel 3Sistem Nasional Penanggulangan Bencana UU No. 24/2007
Tingkat
Nasional
Propinsi
Kabupaten/Kota
Legislasi
UUNO24/2007Peraturan
PemerintahPenyelenggaraan
PBPeraturan Presiden
Peraturan Menteri
Perda PB Propinsi
Peraturan Gubernur
Peraturan DaerahPB
Kabupaten/KotaPeraturanBupati
/Walikota
Kelembagaan
BNPB
BPBDPropinsi
BPBDKab/Kota
Mekanisme (Pedoman/
Protap)
RencanaPBNasional Rencana
TanggapDaruratNasional
Protap NasionalProtapDeparte-
menRencanaPBProvinsi
RencanaTanggapDarurat
ProvinsiProtapProvinsi
Program (RencanaAksi)
RencanaAksiNasional PB
RencanaPBSektoral
RencanaPBProvinsial
RencanaPBKabupaten/
Kota
Pendanaan
APBNDanaSiapPakai
DanaLain
APBDProvinsiDanaDekonDanaLain
APBD
Kabupaten/Kota
DanaAlokasiKhusus
DanaLain
SISTEM NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA MODUL DASARSESI 4
49PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
Fasilitatormengajakpesertamenyaksikansebuahtayangantentangpencegahandan mitigasi, lalu memandu diskusi dengan pertanyaan-pertanyaan yang ber-hubungandengantayangantersebut.Selanjutnyafasilitatormemaparkantentangpencegahan danmitigasi. Sesi ini ditutup denganmeminta pesertamelakukanlatihanmengidentifikasilangkah-langkahpencegahandanmitigasidarikasusyangdipilih
Sesi 1: Pencegahan dan Mitigasi
PENCEGAHAN DAN MITIGASI MODUL POKOKSESI 1
50 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
Pengantar Kegiatanpencegahandanmitigasimerupakanjantungdariupayapenanggulanganbencana.Paradigmainiberdasarkankeyakinanbahwamenghilangkanataumen-gurangi kekuatan dandaya rusak ancamanmerupakan faktor terpentingdalammengurangikerugianyangdiakibatkanolehsebuahbencana,baikhilangnyanyawamaupunkerusakaninfrastrukturdanhartabenda.Pencegahandanmitigasijugamemampukanpemerintahdanmasyarakatsipilmengontrolataumengurangibe-lanja/pengeluaranuntukpemulihansaranadanprasaranadimasyarakat.Dengankatalain,pencegahandanmitigasimenghindarkansebuahdaerahdarimelakukanpembangunanyangdimulaidarititiknollagi.Selainitu,pencegahandanmitigasimengurangistresataubebanpemerintahdanmasyarakatyangbiasanyamunculakibatsituasitanggapdaruratdanpemulihanpaskabencana.
Bahan Bacaan
PENCEGAHAN DAN MITIGASIMODUL POKOKSESI 1
51PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
I. Pengertian Pencegahan Dan MitigasiUntukmemahamipencegahandanmitigasi,terlampirdefinisikeduanyaberdasar-kanUUNo.24/2007.
Pencegahan :
Serangkaiankegiatanyangdilakukansebagaiupayauntukmenghilangkandan/ataumengurangiancamanbencana.
Mitigasi:
Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baikmelaluipembangunanfisikmaupunpenyadarandanpeningkatankemampuanmenghadapiancamanbencana
DefinisiinimiripdengandefinisidariUNISDRyangmenyebutkanbahwamitigasiadalahupayauntukmengurangiataumeminimalkandampakburukdariancaman.Mitigasidapatdilakukandalambentukstruktural(fisik),nonstruktural(perenca-naan penggunaan lahan) dan pendidikan (kampanye kesadaran masyarakat) yang dilaksanakanuntukmeminimalkandampakmerugikandarikejadian-kejadianba-hayaalamyangpotensialtimbul.
Definisipencegahan,misalnya,menunjukkanbahwa:
1. Ada ancaman-ancaman yang bisa dihilangkan sehingga bencana bisadicegah.Upayamenghilangkanancamandisebutupayapencegahan.
2. Adaancaman-ancamanyangtidakbisadihilangkandanhanyabisadikuran-gikekuatandandayarusaknyasehinggadampakbencanadapatdikurangi.Upayamengurangiancamandisebutsebagaiupayamitigasi.
Baik pencegahan maupun mitigasi dapat mengurangi risiko bencana. Bahkanpencegahan dapat mengurangi risiko hingga nol atau tidak ada bencana samasekali.Sementaraitu,mitigasidapat
mengurangi risiko secara signifikan karena kekuatan dan daya rusak ancamanberkurang.Singkatnya,pencegahandanmitigasiberfokuspadahal-halyangbisadilakukanolehmanusiaterhadappotensiancaman.
II. Perbedaan Pencegahan Dan Mitigasi Seringkali upaya-upaya untuk menghindarkan atau menghilangkan dampak an-camantidakdapatdilakukan (pencegahan).Padakasus tersebut,makaaktivitasyangdilakukanbergerakkearahmitigasi(mengurangiataumeminimalkandamp-ak).WHO(World Health Organization)misalnyalebihbanyakmenggunakanistilahpencegahanuntukmenjelaskanmitigasi.Badankesehatanduniainimenggunakanistilahpencegahanprimerdanpencegahansekunder.Karenaalasan inilahmakadefinisipencegahandanmitigasikerapkalidigunakansecaratumpangtindihataubergantian.Dengandemikiandapatdikatakanbahwapadamitigasi, fokus lebihpadapenguranganskala,besaran,intensitassebuahancamanbukanmenghilang-kannya.
Untuklebihjelasnya,bisadicontohkandarikasusancamanbanjir.Dalamkonteks
PENCEGAHAN DAN MITIGASI MODUL POKOKSESI 1
52 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
Bertujuanmengurangiresikobencana
≠Pencegahan:Menitikberatkanpadaupaya menghilangkan
Berfokuspadaancaman
≠Mitigasi:Lebihberfokuspada
pengurangan skala dan besaranintensitassebuah
ancaman
PERSAMAAN PERBEDAAN
pencegahan, hal yangbisa dilakukanuntukmencegah ancamanbanjirmisalnyaadalahmembanguntanggulyangkuatdanbesar.Namunjikatanggulyangtelahdibuattidakmampumenahanbanjir,makatindakanmitigasiyangbisadilakukanadalahmembangunkanal-kanalsaluranairyangmemadaidisekitarpemukiman.Dalamsituasiinibanjirkemungkinanakantetapterjadi,namunkeparahandampa-knyaminimalakanterkurangi.Misalnyasetelahmembangunkanal,jikadahulupe-mukimanterendamselamalimahari,makasekarangmenjadiduaharisaja.
Namundemikianperludicatatbahwatidaksemuaancamandapatdicegah.Terda-patkarakteristikancamantertentuyanghanyabisadimitigasinamuntidakdapatdicegah,misalnyaancamangempabumi.Gempabumitidakdapatdiprediksidandapat terjadi kapan saja.Namundenganmitigasi yangbaikmakadampakdarigempabumidapatdiminimalisir.
III. Pencegahan Dan Miti gasi : Manfaat Dan Nilai StrategisnyaSebagai sebuah kegiatan yang integral dengan semua kegiatan pembangunan,maka upaya upaya Pencegahan danMitigasimemiliki beberapa nilai strategis,seperti:
1. Mencegah/Mengurangi hilangnya nyawa, harta benda, dan kerusakanhasilpembangunan.
2. Mengurangipengeluaranuntuktanggapdaruratdanpemulihan
3. Melanggengkanpembangunansecaraberkelanjutan
4. Mengurangistresdanbebanpsikologiskegiatantanggapdaruratdanpe-mulihan
PencegahandanMitigasidapatmendatangkanmanfaatyangbesardalamkon-tekspenguranganrisikobencanasepertiyangditunjukkanolehkasus-kasusberi-kut :
Bagan 1 Persamaan dan Perbedaan Pencegahan dan Miti gasi
PENCEGAHAN DAN MITIGASIMODUL POKOKSESI 1
53PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
Boks 1 : Contoh-contoh Kasus Pengurangan Risiko Bencana Yang Mendatangkan Manfaat Besar (Benson, C., Twigg, B., dan Ros-setto, T., 2007)• Sebuah program penanaman bakau yang dilaksanakan Palang MerahVietnamdidelapanprovinsidiVietnamuntukmelindungipendudukyangtinggaldidaerahpantaidari topandanbadai.Programini menghabiskanbiayarata-rata0,13milyardolarASpertahunselamakurunwaktuantaratahun1994sampai2001.Namunprograminimampumengurangibiayata-hunanuntukpemeliharaan tanggul sebesar7,1 jutadolarAS.Program inijugamembantumenyelamatkan jiwawarga,melindungipenghidupandanmenciptakanpeluang-peluangkerjadanpenghidupanbaru.
• DiKaribia,menurutparaahlitekniksipildiwilayahtersebut,tambahanbiaya sebesar satu persen dari seluruh nilai bangunan untuk melaksana-kantindakan-tindakanyangdapatmengurangikerentananbangunandapatmengurangi kerugianmaksimum yangmungkin timbul bila terkena badaisampaisekitarsepertiganya.
• Menurut sebuah studi tentang dana-dana hibah yang disalurkan olehFEMA,setiapsatudolarASyangdikeluarkanFEMAuntukkegiatan-kegiatanperedaman bahaya (termasuk untuk peremajaan, proyek-proyek mitigasistruktural,peningkatankesadarandanpendidikanpubliksertapenyusunanaturan-aturanbakuuntukmendirikanbangunan), dapatmemberi keman-faatandimasayangakandatangrata-ratasebesar4dolarAS.
• SetelahdilandaBadai IvanpadabulanSeptember2004,hanyaadaduasekolahyangmasihberdiridiGrenada.KeduabangunaninitelahdiperkuatkonstruksinyamelaluisebuahprogramBankDunia.Setelahbadai,salahsatusekolah ini dimanfaatkan untukmenampung parawarga yang kehilangantempattinggal.
• Antaratanggal27Agustusdan18September1995,BadaiLuisdanBadaiMarilynmenghancurkan 876 unit perumahan di Dominika, menimbulkankerugiantotalsejumlah4,2jutadolarAS.Rumah-rumahkayukecilyanghan-cur dulunya dibangun tanpaberpedomanpada aturan-aturan pembangu-nansetempatyangbaku.Namun,semuabangunanyangkonstruksinyatelahdiperkuatdenganmodifikasi-modifikasisederhanapadateknik-teknikkon-struksisetempatmelaluiProgramKonstruksiyangLebihAmandariProyekMitigasiBencanaKaribia.Proyek inididukungolehBadanAmerikaSerikatuntukPembangunan Internasional (United States Agency for International Development/USAID)tetapberdiriwalauditerjangbadai.
IV. Pencegahan Dan Mitigasi Dalam Pengurangan Risiko BencanaDalamkontekspenguranganresikobencana,pencegahandanmitigasimemegangperananyangpenting.Risikobencanaadalah fungsidariancamandengan ker-entanandibandingkandengan kemampuannya (lihat rumusPenguranganRisikoBencana) :
PENCEGAHAN DAN MITIGASI MODUL POKOKSESI 1
54 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
Risiko Bencana =AncamanXKerentanan
UpayaupayauntukmenurunkanRisikoBencanadisebuahwilayahyangdilakukandenganmenghilangkanataupunmengurangiANCAMANdanKERENTANANitudi-sebutsebagailangkahPENCEGAHANdanMITIGASIdalamPRB.
V. Langkah-Langkah Melakukan Pencegahan Dan Miti gasi Langkah-langkahuntukmelakukanpencegahandanmitigasi secarakhususdiar-ahkan pada ancaman yang ada dan kerentanan yang relevan dengan ancamantersebut.Langkahlangkahinidimaksudkanuntukmenghilangkanancaman,men-gurangi dampak ancaman ataupun menghindari kerentanan (kondisi rentan) yang
PencegahandanMitigasi,dalamRumusPRBini,lebihbanyakberfokuspadabagianatas(berwarnamerah)daripersamaantersebut,yaituAncamandanKerentanan.Relasiantaraancamandankerentananyangsemakinbesar(karenadikenaioperasimatematikaperkalian)tentuakanmemperbesar RisikoBencana,demikian jugasebaliknya.
HubunganantaraAncaman(H-Hazard) dengan Kerentanan (V-Vulnerability) dapat dilihatdenganjelasmelaluiilustrasiberikutini:
Kapasitas
Batuadalahancaman(H=Hazard), Orang dan rumah ada di lokasi yang mem-buatnyarentan(V)bilasuatusaatbatubesartersebutmeluncurkebawah.AdarelasiantaraHdanV.Manusiadanrumahmakinbesarrisikobencananyakarenamemilikikerentanan(beradadijalurbahayaluncuranbatu/Hazard)
v
H
Bagan2RumusanRisikoBencana
Bagan3HubunganantaraAncaman(H)danKerentanan(V)
PENCEGAHAN DAN MITIGASIMODUL POKOKSESI 1
55PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
Hilangkan(H)=semuaupayayangmungkindilakukanuntukmenghilangkananca-man.Hindari(H)=semuaupayamenghindarkanmasyarakatdariancamandengancaramenghilangkankerentananyangdiakibatkanolehadanyaancamantersebut.Mitigasi(M)=semuaupayauntukmengurangidampakyangburukdanmerugikandarisebuahancaman,dilakukandenganmengurangikekuatandandayarusakan-caman.
Tiaplangkahtersebutdapatdilihatdenganlebihjelasmelalui7ilustrasiberikutini:
berhubunganancamantersebut.Untuk mudahnya, langkah langkah pencegahan dan mitigasi dapat dirangkumdalamakronimH2Myangmerupakansingkatandarilangkahlangkah:
ilustrasi I : Hilangkanancamandengancaramembuat lubang untuk men-guburbatunya.
ilustrasi 2 : Hilangkanancamandengancaramembuat lubang di batu danmenanam dinamit untuk mele-dakkannya
H2M
PENCEGAHAN DAN MITIGASI MODUL POKOKSESI 1
56 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
ilustrasi 3 : Hilangkanancamandengancaramembuat lubang di batu danmenanam dinamit untuk meled-akkannya
ilustrasi 4 :HINDARIancamandengancaramenghilangkan kerawanan aki-batancamantersebut.Memind-ahkan rumah dan orang yang se-belumnyaberadadijalurbahayaluncuran batu (jalur ancaman),ke lokasi lain yang aman, seh-inggakerawananuntukancamanspesifikituhilang(jadi0).
ilustrasi 5 : MITIGASI ancaman denganmembangun penahan dan ataupengubaharahluncuranbatu.
ilustrasi 6 : MITIGASI ancaman denganmembangun penahan lun-curan batu, sehingga kecepa-tandankekuatan luncuran jauhberkurang saat batu mendekatirumahdanorang,bahkanmung-kintertahanatauberhenti.
PENCEGAHAN DAN MITIGASIMODUL POKOKSESI 1
57PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
ilustrasi 7 :MITIGASIancamandenganme-nanam pohon di jalur luncuranbatu, bila digabungkan denganpenahan luncuran batu makakekuatan untuk menahan lun-curan batu akan menjadi se-makin besar, bahkan mungkinmenghentikan sama sekali lun-curannya,berarti sama jugade-nganmenghilangkanbahayanya.
Langkah-langkahpencegahandanmitigasiancamanantaralain:
1.MelakukanAnalisis/KajianAncaman
2.MelakukanPerencanaanPencegahandanMitigasi.
3.MenentukanLangkahPencegahanatauMitigasiyangbisadilakukan.
Halmendasaryangperludilakukanuntukmencegahataumemitigasiadalahmen-genaliancamanberdasarkansejarahkebencanaandanprediksipotensibencanasuatuwilayah.Istilahyangseringdigunakanadalah Analisis/Kajian Ancaman.
• Kajianancamanmeliputiidentifikasi:
1. Ancamanapasajayangberpotensimengenaiwilayahtertentu?
2. Apa saja karakteristik dari ancaman-ancaman (variabel dalam ancamanyangdapatmeningkatkanrisikobencana)?
3. Apayangmenyebabkanancaman-ancamantersebutbisaberubahmenjadi
bencana?
4. Manasajaancamanyangperlusegeraditangani(bagaimanaurutan
ancaman)?
• PerencanaanPencegahandanMitigasi,meliputiaktivitas:
1. Mengidentifikasiancamanmanayangbisadicegahdandihindaridan manayangtidak.
2. Menentukanancamanpalingbesaryangharusdihadapidanlangkahlang kah untuk menghadapinya
3. Mengelaborasilangkahlangkahuntukmenghindariancamantersebutde-ngancaramenghilangkankerentananyangrelevandenganancaman
4. MengidentifikasilangkahlangkahMitigasiyangdapatdilakukansesuaidengankondisidaerahdankemampuanmasyarakat.
• MenentukanLangkahPencegahandanMitigasi,sertamelakukanrencanaaksi.
PENCEGAHAN DAN MITIGASI MODUL POKOKSESI 1
58 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
PENCEGAHAN DAN MITIGASIMODUL POKOKSESI 1
59PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
KESIAPSIAGAAN
Fasilitatormengajakpesertamenyaksikansebuahtayangantentangkesiapsiagaandanmemandupesertamenjawabpertanyaan-pertanyaanyangterkaitdengantay-angantersebut.Selanjutnyafasilitatormemaparkantentangpengertiandanaktiv-itas-aktivitaskesiapsiagaan.Untukmemperkuatpemahamanpesertatentangkes-iapsiagaan,fasilitatormemintapesertamembuatilustrasitentanglangkah-langkahkesiapsiagaan. Akhirnya, fasilitator menuntun peserta mendalami perencanaankesiapsiagaandenganbermainperan tentang rencana keluargadanmasyarakatdalammenghadapisebuahbencana.
Sesi 2 : Kesiapsiagaan
MODUL POKOKSESI 2
60 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
KESIAPSIAGAAN
Pengantar KegiatankesiapsiagaanmerupakanlangkahpentingdalamupayaPB,karenapadakenyataanyatidaksemuabahayadapatdicegahataupunditanganidenganaktivi-tasmitigasiyangkomprehensif.Untukmenghindarkankerugianlebihbesaryangdiakibatkansebuahbencana,khususnyahilangnyanyawa,makadiperlukanupayayangjelasdanterencana.Kegiatankesiapsiagaanitujugaberfungsisebagairen-canacadangan(kontinjensi/contingency plan)bilaakhirnyasebuahancamanba-hayabenar-benarmenjadinyata.RencanaKesiapsiagaandibuatbukanpadasaatbahayamuncultetapisaatsebelumancamanbencanaterjadi.Rencanatersebutlebihmerupakantindakanantisipatifjikasuatusaatancamanbahayabenar-benarmuncul.Rencanatersebutmerefleksikansikapkitayangsiap(prepared) terhadap ancaman bahaya yang akan datang,maupun juga sikap yang siaga (ready) bilasaatnyanantiancamanbahayamenjadi kenyataan.. Dalambahasayangseder-hanakesiapsiagaansepertipepatah“sediapayungsebelumhujan”.
I. Pengertian Kesiapsiagaan Untukmemahamipengertiankesiapsiagaan,terlampirbeberapadefinisiberdasar-kanUUNo.24/2007,International Federation Red Cross (IFRC)danUN-ISDR:
“Segalaupayauntukmenghadapisituasidaruratsertamengenaliberbagaisumber
Bahan Bacaan
MODUL POKOKSESI 2
61PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
KESIAPSIAGAAN
II. Latar Belakang Perlunya Langkah-Langkah Kesiapsiagaan SebagaibagiandariPRB,kegiatankesiapsiagaantetapperludilakukanwalaupun-sudahadatindakantindakanPencegahandanMitigasi.Inidisebabkankarena:1. EfektivitastindakanPencegahandanMitigasibaruakanterlihatsaatancaman
bahayabenarbenarterjadi.Bilaupayatersebuttidakefektif,misalnyaadavari-abeldampakyangbelumdiperhitungkanmakaakansangatterlambatbilakitatidakpunyarencanauntukkesiapsiagaan.Karena itudalamhal inikesiapsia-gaanbisadikatakansebagairencanakontinjensi,sebuahsikapantisipatifkitaterhadapterjadinyaancamanbahaya.
2. WalaupunkitasiapdengantindakanPencegahandanMitigasi,kitatidakper-nahbenarbenar tahubesaran (magnitude) dariancamanbahayayangakanterjadi.Kitatidakbisamemperkirakanseberapakuat,seberapalamadanse-berapaluasancamanbahayayangakandatangberikutnya.Misalnyajikakitatahubahwagempabumipastiakanterjadi,dansudahbanyakupayamitigasiyangkita lakukan,namunkitatidakakanpernahbenar-benar tahu :berapabesar,berapalamadanberapadekatkekuatangempabumiberikutnya.
Pra Bencana Saat Bencana Pasca Bencana
•Pencegahandanmitigasi
•Kesiapsiagaan
•TanggapDarurat •Rehabilitasidan Rekonstruksi
Bagan 1 Tahapan Penanggulangan Bencana
dayauntukmemenuhikebutuhansaatitu.Halinibertujuanagarmasyarakatme-milikipersiapanyangbaiksaatmenghadapibencana”.(IFRC,2000)“Segalaupayauntukmenghadapisituasidaruratsertamengenaliberbagaisumberdayauntukmemenuhikebutuhansaatitu”.(UUNo.24/2007)“Pengetahuan dan kapasitas yang dikembangkan oleh pemerintah, profesionalkebencanaan, komunitas dan individu untuk secara efektifmengantisipasi,me-respondanmengatasikejadianbencana”.(UNISDR,2007)
Dengandemikiankesiapsiagaanbisadiartikansebagai:Kesiapan masyarakat di semua lapisan untuk mengenali ancaman yang ada di seki-tarnyasertamempunyaimekanismedancarauntukmenghadapibencana.KesiapsiagaandilakukantahapanPBdanbertujuanuntukmembangunkapasitasyang diperlukan untuk secara efektif mampu mengelola segala macam keada-ankedaruratandanmenjembatanimasatransisidariresponkepemulihanyangberkelanjutan.
Dalam tahapan PB kesiapsiagaan akan ada dalam posisi sebagaimana terlihatdalambaganberikut:
MODUL POKOKSESI 2
62 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
3. Upayakesiapsiagaan itumemperkuattindakanpencegahandanmitigasi.Ka-rena tindakan kesiapsiagaan berfokus pada KAPASITAS (lihat kembali rumusPenguranganRisikoBencana). Kapasitas ini termasukdalamkapasitasuntukmenjaga dan melakukan aktivitas pencegahan dan mitigasi. Misalnya dampenahanlongsorataubanjir,jugasaluranairuntukmemitigasibanjir,bilakitatidakmemilikikapasitasuntukmerawatdanmenjaganyatentusajatindakanpencegahandanmitigasitidakakanefektif.
III. Mendalami Pengertian Kesiapsiagaan : Siap-Siaga Dan WaspadaBiladilihatdariistilahnyadanberdasarkanpadajenis,waktudantujuanaktivitasn-ya,kesiapsiagaanmerupakangabungandariduaistilahyangberbeda.KarenaituuntukbisamemahamiKesiapsiagaandenganlebihbaiklagi,kitadapatmendalamiduaistilahtersebut,yaitu:
1. Ke-Siap-An (Preparedness)Masakesiapanterjadisaatkitamenyadariadanyapotensiancamanbahayasam-paimasatanda-tandamunculnyaancamanbahayasudahnampak.Lamanyamasainiberbedapadatiapancamanjugatergantungpadajelastidaknyatandatandamunculnyabahaya.Fokusutamapadamasainiadalahpembuatan“Rencanaun-tukmenghadapiAncamanBahaya(Bencana)”.Adaduarencana(Plan)yangdibuatpada masa ini, yaitu :
• Rencanapersiapanuntukmenghadapiancamanbahaya/bencana(PLANA)• RencanaSAATancamanbahaya/bencanaterjadi(PLANB)
2. Ke-Siaga-An (Readiness)Kesiagaanadalahmasa yang relatifpendek,dimulai ketikamuncul tanda tandaawalakanadanyaancamanbahaya.Padamasaini,rencanaB(PLANB)mulaidi-jalankandansemuaorangdiajakuntuksiapsediamelakukanperanyangsudahditentukansebelumnya.
3. Ke-Waspada-An (Alertness)Katainilebihmenunjukkesebuahmomen/saattertentu,yaituketikasebuahan-camanbahayapastidansegeraterjadi.Padamasainilahsemuahalyangberhu-bungandengankesiapsiagaanakandiuji, apakah semuaberjalan sesuaidenganrencanaataukahadahal-halbaruyangmunculdanperluditanganidengansegera.Masa ini tidak bisa direncanakan, karena itu semua yang terjadi padamasa inisifatnyasangatdarurat.Antisipasikitaakandatangnyamasainilahyangmenentu-kanrencanakesiapsiagaankita.
KESIAPSIAGAANMODUL POKOKSESI 2
63PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
Sediapayungsebelumhujan.Kalimatinibenaradanyadansaatmusimkemarauadalahsaatyangtepatuntukmembelipayung.Inilahmasakesiapan,dimanakitamembeli payung denganmempertimbangkan aktivitas kita, ukuran payungnya,kualitaspayungnyadanharganya.Kitajugaberlatihuntukmenggunakannya,na-munpayungtetapkitasimpandirumah.Saatmusimhujantiba,inilahsaatkesia-gaan, payung kita siapkan dari tempat penyimpanannya, kita akan selalu mem-bawanyasetiapkitakeluarrumah,apalagikalaumendungmulaiterlihat.Saatkitaberadadiluarrumahdanharisedangmendungberatkemudiananginmulaiber-tiupagakkencangsertaudaramulaiterasabasah,itulahsaatkewaspadaan,saatkitasudahmenyiapkanpayungditangankitadansegeramemakainyabegiturintikhujanmulaiturun.
Gambardisampinginiada-lah contoh untuk menje-laskanposisiketigakatadiatas.Sebagaimanasebuahdinamit,bilasumbusudahdinyalakan (dan tanda per-ingatan diberikan), makakita tahu dengan pastibahwa suatu saat dinamitakan meledak. Saat inilahkita ada pada masa kesia-panuntukmenujutempatperlindungan dan men-jauhdaridinamitnya.
PREPAREDNESS READINESS ALERTNESS
Saatsumbutinggalpendek,dansaathitunganmundurdimulai, inilahSAATNYAmasukmasakesiagaan, kitamengantisipasi ledakan, kita siap-siapdalamposisiberlindung danmenjauhkan diri dari benda benda yangmungkinmelukai kitabilaadaledakan.Kewaspadaanmunculbeberapasaatsebelumdinamitmeledak,pada hitungan mundur terakhir, saat itulah kita akan menutup mata dan telinga kitasehinggaledakkantidakterlaluberdampakpadakita.
ilustrasi: Dinamit Siap-Siaga dan Waspada
ilustrasi : Payung Siap-Siaga dan Waspada
KESIAPSIAGAAN MODUL POKOKSESI 2
64 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
IV. Macam-Macam Aktivitas Kesiapsiagaan (9 Aspek Aktivitas)
Secarakeseluruhan,Kesiapsiagaandalammenghadapibencanadapatdikatego-rikandalambeberapaaspekberupa sembilanaktivitas sebagaiberikut (disertaicontoh dengan ilustrasi anak sekolah) :
1. Pengukuran Awal (Contohnya:anakmengenalikemampuandankesulitanbelajarnya,waktuyangtepatuntukbelajar,carabelajaryangefektif)Prosesyangdinamisantaramasyarakatdanlembagayangadauntuk:
• MelakukanpengukuranawalterhadapRisikoBencana(bahayadankeren-tanan)
• Membuat sumber data yang fokus pada bahaya potensial yangmungknmemberikanpengaruh
• Mengantisipasikebutuhanyangmunculdansumberdayayangtersedia
2. Perencanaan(Contohnya:anakmemilikirencanadanstrategiuntukbelajar)Merupakan proses untuk :
• Memperjelastujuandanarahaktivitaskesiapsiagaan• Mengidentifikasitugas-tugasmaupuntanggungjawabsecaralebihspesifik
baikolehmasyarakatataupunlembagadalamsituasidarurat• Melibatkan organisasi yang ada dimasyarakat (grassroots), LSM, pemer-
intahan lokalmaupunnasional, lembagadonor yangmemiliki komitmenjangkapanjangdiareayangrentantersebut
3. Rencana Institusional (Contohnya : anakmelakukan belajar kelompok, cari sumber belajar lain, buatwaktubelajardanberjanjisamaorangtuauntukmenepatinya)Koordinasi baik secara vertikalmaupun horizontal antaramasyarakat dan lem-baga yang akanmenghindarkanpembentukan struktur kelembagaan yangbarudalamkesiapsiagaanmenghadapibencana,melainkansalingbekerjasamadalammengembangkanjaringandansistem.
• Mengukurkekuatandarikomunitasdanstrukturyangtersedia• Mencerminkantangungjawabterhadapkeahlianyangada• Memperjelastugasdantanggungjawabsecaralugasdansesuai
4. Sistem Informasi(Contohnya:selaluberhubungandantukarinformasidengantemansertamen-guasai semua media untuk komunikasi)Mengkoordinasikanperalatanyangdapatmengumpulkansekaligusmenyebarkanperingatan awalmengenai bencanadanhasil pengukuran terhadap kerentananyang adabaik di dalam lembagamaupun antar organisasi yang terlibat kepadamasyarakatluas.
5. Pusat Sumber Daya(Contohnya:mempersiapkanbahan-bahanbelajar,buku-bukudancatatan-cata-tansekolahjugakemampuanmengaksessumberbelajarsepertiinternetatauber-
KESIAPSIAGAANMODUL POKOKSESI 2
65PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
tanya pada orang yang tahu misalnya saudara, orang tua atau guru)Melakukanantisipasi terhadapbantuandanpemulihanyangdibutuhkansecaraterbukadanmenggunakanpengaturanyangspesifik.Perjanjianataupencatatantertulissebaiknyadilakukanuntukmemastikanbarangdanjasayangdibutuhkanmemang tersedia, termasuk :
• Danabantuanbencana• Perencanaandanabencana• Mekanismekordinasiperalatanyangada• Penyimpanan
6. Sistem Peringatan(Contohnya:membuatjadwalyangjelasuntukbelajarsesuaijadwalujiandanpu-nyamekanismeyangjelasdengantemantemanuntuksalingmengingatkan)
Harusdikembangkansebuahcarayangefektifdalammenyampaikanperingatankepadamasyarakatluasmeskipuntidaktersediasistemkomunikasiyangmema-dai.Sebagaipelengkap,masyarakatinternasionaljugaharusdiberikanperingatanmengenaibahayayangakanterjadiyangmemungkinkanmasuknyabantuanse-carainternasional.
7. Mekanisme Respon(Contohnya:mengenaliresponterhadaptekananakanujiandanbagaimanamen-gatasinya,misalnyamembuatmanajemenstressyangbaik)Responyangakanmunculterhadapterjadinyabencanaakansangatbanyakdandatangdaridaerahyangluascakupannyasehinggaharusdipertimbangkansertadisesuaikan dengan rencana kesiapsiagaan. Perlu juga dikomunikasikan kepadamasyarakatyangakanterlibatdalamkoordinasidanberpartisipasipadasaatmun-culbahaya.8. Pelatihan Dan Pendidikan Terhadap Masyarakat(Contohnya:mengikutilestambahanataubelajartambahandanbergabungden-ganlembagabimbinganbelajar)Dariberbagaijenisprogrampengetahuanmengenaibencana,merekayangterkenaancamanbencanaseharusnyamempelajaridanmengetahuihal-halapasajayangdiharapkandanapayangharusdilakukanpadasaatbencanatiba.Sebaiknyafasili-tatorprogrampelatihandanpendidikansistemperingatan ini jugamempelajarikebiasaansertapermasalahanyangadadimasyarakatsetempatsertakemungki-nanmunculnyaperbedaan/pertentanganyangterjadidalampenerapanrencana.
9. Praktek(Contohnya:selaluberlatihdenganmengerjakanpekerjaanrumahdantugastugasyangdiberikanolehguru/dosen)Kegiatanmempraktikkan hal-hal yang sudah dipersiapkan dalam rencana kes-iapsiagaandalammenghadapibencanadibutuhkanuntukmenekankankembaliinstruksi-instruksi yang tercakup dalam program, mengidentifikasi kesenjanganyangmungkinmunculdalamrencanakesiapsiagaantersebut.Selainitu,agardida-patkaninformasitambahanyangberhubungandenganperbaikanrencanaterse-but.
KESIAPSIAGAAN MODUL POKOKSESI 2
66 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
V. Aktivitas Pokok Terkait KesiapsiagaanAktivitas aktivitas pokok dalam kesiapsiagaan -- yang dapatmenjadi syarat danharusadadalamkegiatanKesiapsiagaan--dapatdikelompokandalam3kelompokbesaraktivitassebagaiberikut:
1. Adanya Rencana Untuk Menghadapi Bencana/Bahaya BaikrencanaSEBELUMterjadibahaya/bencanamaupunrencanaSAATterjadinyabahaya).TermasukaktivitasKajianRisikoBencana(KajianAncaman,KerentanandanKapa-sitas)yangakanmenjadidasarpembuatanrencanakesiapsiagaan.Rencanasaatterjadinyabahayajugameliputirencanaevakuasi,sistemperingatandini,manaje-meninformasidankomunikasi.
2. Adanya Pembagian Peran Yang Jelas (Koordinasi, Teknis, Support) Untuk Melaksanakan Rencana Tersebut Baik Untuk Sebelum Maupun Saat Bahaya/ Bencana.
Termasukmemastikanbahwasemuaorangtahu/mampumengerjakantugasyanglain,sehinggadalamkeadaantertentubisasalingmenggantikan(sebagaisebuahrencanakontinjensi),misalnyaorangyangbertanggungjawabtidakberadaditem-patsaatancamanbahayamuncul,ataujustrumenjadikorbansaatbahayamuncul.Dalamhalinijugaharusdipikirkansupportuntukorang-orangyangbertanggungjawabini,termasukdidalamnyasupportsecarapsikologissaatancamanbahayaterjadi.
3. Adanya Upaya Peningkatan Kapasitas Berupa Pelatihan Dan Simulasi. Melakukan Kajian Kapasitas yang diperlukan untuk rencana kesiapsiagaan, baikyangsudahdapatdilakukanmaupunbelum,jugalatihanlatihanuntukmencapaikapasitasdanketrampilanyangbelumdimiliki sertamelakukanbanyaksimulasibahaya.Tanpalatihandansimulasi,semuarencanayangtelahdibuattidakakanberguna,melaluipelatihandansimulasi yang terusmenerusdanajegkapasitasakanmeningkatdanmengetahuiapasajayangmasihperludandapatditingkat-kan.Kitajugamungkinakanmendapatkanmasukanbaruuntukhalhalyangbelumterpikirkandandirencanakan.
KESIAPSIAGAANMODUL POKOKSESI 2
67PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
Sebelummenjelaskantentangtanggapdarurat,fasilitatormengajakpesertauntukmasukke isu inimelaluigames“prosestanggapdarurat”.Selanjutnya fasilitatormemintapesertamengisi checklistapayangmereka fahami tentangkebutuhandasardarurat.Fasilitatormelanjutkandenganpemaparantentangkoordinasise-lamatanggapdaruratdanpengkajiancepatsaattanggapdarurat.
Sesi 3: Tanggap Darurat
TANGGAP DARURAT MODUL POKOKSESI 3
68 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
Pengantar : TanggapdaruratadalahserangkaiankegiatansutaulembagayangdilakukanolehtimKajiCepatatauPemerintahsegerasesudahkejadianbencana.Tanggapdaru-ratumumnyaberkisardarimenyediakanbantuanspesifiknamunterbatassepertimembantuevakuasidantransportasiparapengungsi,huniandarurat,makanan,danperbaikanawalterhadapinfrastrukturyangrusak.Fokustanggapdaruratada-lahmenanganidampaknegatifdarikejadianbencanakhususnyamemenuhikebu-tuhandasarorang-orangyangmenjadikorbanhinggasolusiyanglebihpermanendan menyeluruh dapat diberikan pada tahap bantuan berikutnya. Keragamankorbandalamtanggapdarudatbiasanyabelumterlaludiperhatikandanasumsikebutuhannyadianggapseragam(makan,pengobatan,air,pengungsian).Namun
Bahan Bacaan
TANGGAP DARURATMODUL POKOKSESI 3
69PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
denganmenggunakanpersepektifgendersejakawal,kebutuhananakdankebu-tuhanorangdengankebutuhankhusus,dapatdiperhatikandalamtahaptanggapdaruratini.
I. Dasar-Dasar Tanggap Darurat TanggapDaruratadalahrangkaiankegiatanyangdilakukansegerasesudahkejadi-anbencanaoleh lembagapemerintahataunonpemerintah.Tujuanumumdaritanggap darurat adalah:
• Memastikankeselamatansebanyakmungkinkorbandanmenjagamerekadalamkondisikesehatansebaikmungkin.
• Menyediakankembalikecukupandiridanpelayanan-pelayanandasarsece-patmungkinbagisemuakelompokpopulasi,denganperhatiankhususbagimerekayangpalingmembutuhkanyaitukelompokpalingrentanbaikdarisisiumur,jeniskelamindankeadaanfisiknya.
• Memperbaikiinfrastrukturyangrusakatauhilangdanmenggerakkankem-baliaktivitasekonomiyangpalingmudah.
• Dalam situasi konflik kekerasan, tujuannya adalahmelindungi danmem-bantumasyarakatsipildenganmemahamibentukkekerasanyangmung-kinmanifestasinyaberbedabagikorbanlelaki,perempuandananak-anak.Kekerasandalamsituasikonflikyangdialamiperempuansepertikekerasanseksualtakselalumudahterungkapterutamajikakaumlelakidarikelom-pokkorbanmenyembunyikanfaktaituuntukmenjagahargadirikelompok.
• Dalamkasuspengungsian,tujuannyaadalahmencarisolusi-solusiyangber-tahanlamasecepatmungkin.
Secara umum proses tanggap darurat meliputi:
1. Siaga Darurat. Setelahadaperingatanmakaaktivitasyangpertamakalidilakukanadalahsiagadarurat.Peringatanmengacupadainformasiyangberkaitandenganjenisancamandankarakteristikyangdiasosiasikandenganancamantersebut.Peringatanharusdisebarkandengancepatkepadainstitusi-institusipemerintah,lembaga-lembaga,danmasyarakatyangberadadiwilayahyangberisikosehinggatindakan-tindakanyangtepatdapatdiambil,baikmengevakuasiataumenyelamatkanproperti/asetdanmencegahkerusakanlebihlanjut.Peringatandapatdisebarkanmelaluiradio,televisi,mediamassatulis(internet),telepon,dantelepongenggam.
2. Pengkajian Cepat. Tujuanutamapengkajian adalahmenyediakan gambaran situasi paskabencanayang jelasdanakurat.Denganpengkajian itu dapatdiidentifikasikankebuthan-kebutuhanseketikasertadapatmengembangkanstrategipenyelamatanjiwadanpemulihandini.Olehkarenaitutoolspengkajiancepatiniharusresponsifpadakebutuhankorbanyangberagamdarisisiumur,genderdankeadaanfisikdanbu-tuhankhususnya.Sebabpengkajianmenentukanpilihan-pilihanbantuankema-nusiaan, bagaimanamenggunakan sumber daya sebaik-baiknya, ataumengem-
TANGGAP DARURAT MODUL POKOKSESI 3
70 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
bangkan permintaan/proposal bantuan berikutnya. Kaji cepat dialkukan padaumumnyadenganmenggunakanbeberapaindikatordiantaranyaadalah:
• Jumlahkorbanmeninggalduniadanluka-luka
• Tingkatkerusakaninfrastruktur
• Tingkatketidakberfungsianpelayanan-pelayanandasar
• Cakupanwilayahbencana
• Kapasitaspemerintahsetempatdalammeresponbencanatersebut
3. Penentuan Status Kedaruratan. Penentuanstatuskedaruratandilakukansetelahpengkajiancepatdilakukan.Pe-nentuanstatusdilakukanolehpemerintahsetelahberkoordinasidengantimpeng-kaji.Penentuanstatusdilakukansesuaidenganskalabencana,danstatuskedaru-ratandibagimenjaditiga:
1. Daruratnasional
2. Daruratpropinsi
3. Daruratkabupaten/kota
Saatstatuskedaruratanditetapkan,tindakanyangdilakukanBadanNasionalPen-anggulanganBencanaadalahmembentuksatuankomandotanggapdaruratyangdipimpinkepalaBNPBatauBPBD.Memberikankemudahanaksesdalampengera-hansumberdayamanusia,pengerahanperalatan,pengerahan logistik, imigrasi-cukai-karantina, izinoperasi,pengadaanbarangdan jasa,pengelolaanbantuan,
TANGGAP DARURATMODUL POKOKSESI 3
71PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
pengelolaaninformasi,pengelolaankeuangan,penyelamatan,komandoterhadapsektor-sektorterkait.
4. Search and Rescue (SAR).Searchandrescue(SAR)adalahprosesmengidentifikasikanlokasikorbanbencanayangterjebakatauterisolasidanmembawamerekakembalipadakondisiamansertapemberianperawatanmedis.Dalamsituasibanjir,SARbiasanyamencarikor-banyangterkepungolehbanjirdanterancamolehnaiknyadebitair.SARdilakukanbaikdenganmembawamerekaketempatamanataumemberikanmakanandanpertolonganpertamalebihdahuluhinggamerekadapatdievakuasi.Dalamkasussetelahgempabumi,SARbiasanyaterfokuspadaorang-orangyangterjebakatauterlukadidalambangunanyangroboh.
5. Pencarian, Penyelamatan dan Evakuasi (PPE). Evakuasi melibatkan pemindahan warga/masyarakat dari zona berisiko benca-na ke lokasi yang lebih aman. Perhatianutamaadalahperlindungan kehidupanmasyarakatdanperawatansegerabagimerekayangcedera.Evakuasiseringber-langsungdalamkejadiansepertibanjir, tsunami,konflikkekerasan,atau longsor(yangbisajugadiawaliolehgempabumi).Evakuasiyangefektifdapatdilakukanjikaada:
• Sistemperingatanyangtepatwaktudanakurat
• Identifikasijalurevakuasiyangjelasdanaman
• Identifikasidatadasartentangpenduduk
• Kebijakan/peraturanyangmemerintahkansemuaorangmelakukanevakua-siketikaperintahdiberikan.
• Programpendidikanpublikyangmembuatmasyarakatsadartentangren-canaevakuasi.
Dalamkasusbencanayangterjadiperlahan-lahansepertikekeringanparah,per-pindahanorangdariwilayahberisikoketempatyanglebihaman,prosesevakuasiinidisebutsebagaimigrasiakibatkrisis.Perpindahaninibiasanyatidakterorgan-isasi dan dikoordinasi oleh otoritas tetapi respon spontan dari para migran untuk mencarijalankeluarditempatlain.
6. Respon and bantuan (Response and Relief). Responseandreliefharusberlangsungsesegeramungkin;penundaantidakbisadilakukandalamsituasi ini.Olehkarena itu, sangatpentinguntukmemiliki ren-cana kontinjensi sebelumnya. Relief adalah pengadaan bantuan kemanusiaanberupamaterial dan perawatanmedis yang dibutuhkan untukmenyelamatkandanmenjagakeberlangsunganhidup.Relief jugamemampukankeluarga-keluar-gauntukmemenuhi kebutuhan-kebutuhandasar seperti tempattinggal, paka-ian,air,makanan,danmedis.Perhatikankebutuhankhususbagibayi,perempuanyangbarumelahirkan/sedangmentsruasiatauperempuanmanula.Kebutuhandasarjugaharusmempertimbangkanhal-halyangterkaitdengankeamanandankenyamanan.Penyediaanbantuanataulayananbiasanyabersifatgratispadahari-hariatauminggu-minggusesudahterjadinyabencana.Dalamsituasidaruratyang
TANGGAP DARURAT MODUL POKOKSESI 3
72 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
perlahan-lahan namun sangat merusak dan meningkatkan pengungsian populasi, masapemberianbantuandaruratdapatdiperpanjang.
7. Pengkajian untuk rehabilitasi dan rekonstruksi. Beberapaminggusesudahberlangsungnyatanggapdarurat,pengkajianyanglebihmendalamtentangkondisimasyarakatkorbanbencanaharusdilakukan.Langkahiniberkaitandengan identifikasikebutuhanpemulihanmasyarakat.Fokuspeng-kajianbergeserkehal-halvitalyangdibutuhkanmasyarakatsupayamerekamam-pumelakukankegiatansehari-harisecaranormal.Instrumenpengkajianituharuscukuplengkapdalammengidentifikasikebutuhanyangsangatberagam.
Hal-hal yang perlu diperhati kan selama tanggap darurat1. Logisti k dan suplai. Pemberianbantuandaruratmembutuhkanfasilitasdankapasitas logistik.Pelay-anansuplaiyangterorganisasidenganbaiksangatpentingdalammenanganipen-gadaan barang atau tanda terima, penyimpanan/gudang, pengaturan. Layananpasokan yang terorganisasi dengan baik sangat penting untukmenangani pen-gadaan,penerimaandanpenyimpanan.Demikianhalnyakomunikasiuntukpeng-aturansuplaibantuanyangdidistribusikankepadakorban.
2. Manajemen informasi dan komunikasi. Semuaaktivitasdiatastergantungpadakomunikasi.Adaduaaspekkomunikasidalambencana.Pertamaadalahalatkomunikasiuntukpenyaluraninformasisep-ertiradio,telepon,dansistempendukungsepertisatelit,listrik,chargerdanjalurtransmisi.Keduaadalahmanajemen informasiyaituprotokoluntukmengetahuisiapamemberikaninformasiapakepadasiapa,prioritasapayangdiberikandalamkomunikasi,bagaimanainformasidisebarkandanditafsirkan.
3. Respon dan kemampuan korban. Dalamsituasitergesa-gesauntukmerencanakandanmelakukanoperasibantuan,sangatmungkinterjadikurangnyaperhatianpadakebutuhandansumberdayariil
TANGGAP DARURATMODUL POKOKSESI 3
73PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
parakorban.Untukitulahpengkajianharusmempertimbangkanmekanismekea-rifanlokalyangsudahadayangmungkindapatmemberdayakanmasyarakatdantakterlalubergantungkepadabantuanluar.Disisilain,parakorbanmungkinme-milikikebutuhan-kebutuhankhususdanbarudalampelayanansosialuntukme-nyesuaikandiridengantraumadangangguanakibatbencana.Partisipasianggotadanorganisasimasyarakatdalamtanggapdaruratpentingbagiprosespemulihandini.
4. Keamanan. Keamanankadang-kadangtidakmenjadiisuutamasesudahbencana.Namun,po-tensibahayasetelahbencanabisamunculkapansaja.Keamanandapatditinjaudariduahal.Pertama,keamananyangberkaitandengankejadianbencanalanju-tansepertigempasusulanataurobohnyabangunanyangrapuh.Kedua,keamananyang berkaitan dengan kejahatan yang dilakukan semasa tanggap darurat mis-alnyapencurian,penjarahan,pencegatanbantuansecara liar,dll.KhususdalamisukekerasanetnisataukonflikSARA,bentukkeamananyangharusdiwaspadaiadalahpenyerangankepadakelompoklawandenganmemanfaatkankerentanankaumperempuanhinggaterjadiperkosaanolehkelompokyanglebihkuat.Kegia-tankeamanandapatmenciptakansituasiyanglebihkondusifbagiprosestanggapdarurat.Beberapakegiatankeamananantaralain:
• Perintahlarangankembalikedaerahasalataumasukbangunanyangbelumamandaribencana.
• Patroliataupenjagaanpencegahanmenujudaerahyangbelumaman.
• Patrolikeamananolehpolisidanpetugaskeamanandesayangterorganisir.
• Hindaripenggunaanorganisasipara-militeryangtidaknetralataumemi-hakkesalahsatukelompokyangbertikai(dalamkasuskonflikSARA).Jikamerekamendesak,berilahtugas-tugasyangtidakterkaitlangsungdenganmasyarakatkorbantetapidenganinfrastruktursepertimembersihkanpu-ingataumembanguntendadll.
TANGGAP DARURAT MODUL POKOKSESI 3
74 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
II. Pemenuhan Kebutuhan DaruratPemenuhankebutuhandaruratmerupakanhalyangsangatvitaldalamtanggapdarurat. Keberhasilan dalam melakukan pemenuhan kebutuhan darurat akanmengurangidayarusakdaribencanadandampaksusulandarisebuahbencana.Selainitu,efektivitaspemenuhankebutuhandaruratmerupakantolokukurbagikesiapankegiatanrehabilitasidanrekonstruksiselanjutnya.
Kebutuhandaruratsangattergantungkepadajenisancamandanskalaancamann-ya.Selamaini,kegiatan-kegiatanpemenuhankebutuhanseringkalidiseragamkantidakberubahdarisatubencanakebencana lain.Dalamberbagaibencanamis-alnya,pengadaankebutuhanyangpalingmenonjoladalahpemberianmieinstantdannasibungkusdalamjumlahyangsangatbesar.Seringkalibantuanpanganyanghanyabisabertahansatuhariiniterbuang.Sementarakebutuhan-kebutuhanlainkurangterpenuhi (misalnyasanitasiyangkurangmemadai). Inidisebabkanolehmanajemenlogistikpra-bencanayangkurangmenyesuaikanpadajenisancamanyang berpotensi menyerang sebuah daerah. Selain itu, masyarakat juga belummendapatkaninformasidaripihak-pihakterkait(misalnyaBPBDdanLSM)tentangkebutuhanyangrelevansehinggamasyarakatseringkalispontanmemberikanban-tuanmakananyangitu-itusaja.
Pemenuhankebutuhandaruratperlumemperhatikankebutuhankelompokrentan.Halinipentingsupayamengurangidampakyanglebihbesarterhadapkelompokrentan.Dalamhalini,pemerintahdanmasyarakatpalingseringmeresponkebutu-hanperempuandananak-anak.Inisesuatuyangbaik,namunkurangnyapemaha-mandanperhatianterhadapkelompok-kelompoklainyangrentandimasyarakatmembuatpemenuhankebutuhankelompok-kelompoktersebutterabaikan.Mis-alnya,bagaimanakebutuhansanitasiorang-orangyangmengalamicacatfisik.
III. Hambatan-hambatan dalam Tanggap DaruratPelaksanaanoperasitanggapdaruratseringkalimengalamihambatan.Akibatnya,tanggapdarurattidakdapatberjalandengancepatdanlancar.Inimenyebabkanbantuankemanusiaanmengalamipenundaan/keterlambatan,pemberianbantu-an yangtidak sesuai dengan kebutuhan, ataubahkanpemberianbantuan yangtidaktepatsasaran/bukankepadayangberhak.Lebihjauh,parakorbanakanmen-galamipeningkatankerentanan.
Hambatan-hambatanyangmungkinmunculantaralain:
• Kekurangsiapanataukegagapandalammemberikanbantuan.
• Informasitidakakuratatautidaklengkapdancenderungmembingungkan.
• Terputusnya komunikasi dan transportasi sedangkan pemulihan/fasilitasikomunikasidantransportasidarurattidakbisasegeradilakukan.
• Sasaran/targetpemberianbantuanyangtidakjelas.
• Ketidakamanandantidakadanya jaminanperlindungansedangkan fasili-tasikeamananbelumbisadiciptakansecaracepat.
• Hambatanpolitisdanadministratif/birokrasiyanglambat.
TANGGAP DARURATMODUL POKOKSESI 3
75PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
• Tidakseimbangnyakebutuhan/permintaandarilapangandanpersediaanbantuan.
• Cakupanwilayahterlaluluasdansulitterjangkausehinggabantuantidakmemadai.
• Petugas lapangan, relawan,mengalami kelelahan akibat tugas/hal yangharusdikerjakanterlalubanyakdanterusmenerussedangkanwaktusan-gatterbatas.
• Ketidakpuasanatauketidaksabarankorbankarenabantuanterlambatda-tang.
IV. Koordinasi Saat Tanggap DaruratSituasidaruratyangmendadakditandaiolehkebutuhan-kebutuhanyangsangatbanyak.Hal-halyangharusdiprioritaskansalingberebutuntukmendapatkanper-hatiansegera. Infrastruktur transportasidankomunikasihilangataurusak,ban-tuankemanusiaanlambat,ataudatangsangatcepatdanbantuanwargayangme-limpahnamuntakterorganisir, institusipemerintahansetempatlumpuhkarenatidaksiapdenganbanyaknyatuntutankerja.Dalamsituasiini,bayangantentangkekacauansegeramuncul.
Koordinasi diartikan sebagai tindakan-tindakan sengaja untuk menyelaraskanantararespondengantujuan.Koordinasidapatmemaksimalkandampakrespondanmencapaisinergi-sebuahsituasidimanaefekresponyangterkoordinasilebihbesardaripadaakumulasitiapresponyangberjalansendiri-sendiri.Namundariberbagaipengelamanketikaberhadapandenganbencana,secaraumumkoordi-nasiselalu bermasalah bahkanmenjadi sumbermasalah. Padahal prinsip utama
TANGGAP DARURAT MODUL POKOKSESI 3
76 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
dalampenanggulanganbencanaadalahsemakinterkoordinasisemakinbaik.
Kurangnyakoordinasiditandaiolehantara lainadanyakesenjangandalampela-yanankepadamasyarakatyangterkenadampakbencana,terjadiduplikasiusaha/program,bantuantidaksesuaiatautidakterbagisecarameratadancepat,peng-gunaansumberdayatidakefisien,kesimpangsiuraninformasi,lambandalamme-responkondisiyangberubah-ubah,danmunculnyarasafrustrasibaikditingkatorganisasipemberibantuan,petugas,maupunkorbanselamatterhadapberbagaihalterkaitdenganbantuan.
Jikakoordinasiberhasildilakukandenganbaik,koordinasiiniberkontribusibesarterhadapkeselamatandanpemulihankorban.Dengankoordinasi,bantuanter-sampaikansecaramanusiawi,netral,dantidakmemihak,efektivitasmanajemenbencanameningkat, visi bersama tentanghasil-hasil terbaik dari sebuah situasidapatterbangun,danpendekatandalampemberianpelayanandapatberlangsungsecarabenardanintegratif.
Fungsikoordinasidimulaidengan terbentuknyahubungankerjadanpembagianinformasi secara reguler. Saat fungsi koordinasimeningkat,maka tentuadape-rubahanpadaorganisasipemberibantuandalammelaksanakanprogramnya.Ka-renapemberibantuanbekerjasama,individudanorganisasiharusmenyesuaikanupaya-upayamerekaberdasarkankebutuhanyangterusberubahdanmenyesuai-kandengankekuatandankelemahanorganisasi lain.Koordinasibukanhasildarisatuorganisasimemberitahuorganisasilaintentangapayangharusmerekaker-jakandanbagaimanamerekabekerja.Koordinasiberawaldarikesediaanbekerjasama,danmeskipunadayangberfungsimemimpin,adapartisipasidankeseta-raanyangdidalamprosesnya.
Tentusajakoordinasimembutuhkanbiaya.Koordinasimembutuhkanwaktudansumber daya lain. Koordinasi mungkin menyebabkan sebuah organisasi jutsruharusberdiri di barisanbelakang,menutupoperasi di sebuaharea,mengambiltantanganyangsulit,ataumengurangiprofilorganisasi.Namundemikian,koor-dinasimemberikannilaitambahsepertiyangdisebutkandiatas.Olehkarenaitu,sangatpentingbagiparapemberibantuanuntukmelihatdanmenghasilkannilaitambahdariartikoordinasiyangjauhmelebihibiayayangdibutuhkan.
Untukmencapaikoordinasiterbaik,prosesnyaharus:
• Partisipatif.Koordinasi terjadi melalui legitimasi yang didapatkan dari ketelibatan. Tugaskoordinasiharusmunculdalamsebuahstrukturdanprosesyangdisepakatidandidukungolehsemuaaktoryangterlibatdalamsituasidarurat.Koordinatorharusmendapatkandanmemeliharakepercayaandariaktorlain,menciptakanatmosfersalingmenghormatidanbersahabat.Aktor-aktorperluterlibatdalammemutus-kankebijakan,prosedur,strategi,danrencanayangakanmempengaruhimereka.
• Tidak memihakProseskoordinasitidakdapatdibuatuntukmenguntungkansatuorganisasidiatasorganisasiyanglainmelainkanmengidentifikasikankompetensiyangberbeda-be-dadariberbagaiaktor.Koordinasiharusmemperjuangkanprinsipketidakberpiha-
TANGGAP DARURATMODUL POKOKSESI 3
77PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
kanyaitupemberianbantuanhanyaberdasarkankebutuhantanpamemandangras,agama,afiliasipolitik,gender,atauusia;pemberianbantuanharusdiberikanolehaktoryangpalingmungkinmencapaihasilyangdiharapkan.
• Transparan Koordinasimembutuhkankepercayaandankepercayaanmembutuhkantranspar-ansi, aliran informasi yang lancar,pengambilankeputusanyang terbukadandi-nyatakansecarapublik,alasanatauargumenyangjujurterhadapkeputusanyangdiambilsertatanggungjawabatassetiapkeputusanyangtelahdiambildandisepa-kati.
• Berguna Proses koordinasi harusmenghasilkan produk, proses, dan hasil yang berguna.Ini dapatmeliputi sebuah landasan bersamabagi pengambilan keputusan, kes-empaatanmenggunakansumberdayabersama,sebuahtempatuntukpengakuandan dukungan pemberi dana, atau sebuah tempat yang nyamanuntuk berbagirasafrustrasidanmencobaide-idebaru.
Ada dua aspek koordinasi, yaitu koordinasi strategis dan koordinasi operasional di mana keduanya saling berkaitan: 1. Koordinasi strategis. Koordinasistrategisberkaitandengankeseluruhanarahdarisebuahprogramban-tuan kemanusiaan. Koordinasi inimeliputipenyusunan tujuan-tujuandanpem-buatananalisis strategis terhadapmasalah. Inimembutuhkanalokasi tugasdantanggungjawabberdasarkanmandatdankapasitas,danmemastikanbahwatugasdan tanggung jawab tersebutdicerminkandalam rencana strategis. Inimeliputiadvokasiprinsip-prinsipkemanusiaan. Inimemastikanbahwamobilisasi sumberdayadariprogramdihasilkanolehsebuahprosesyangdiselenggarakanuntukmer-esponprioritas-prioritasyangdisepakati.Inimemonitordanmengevaluasikeselu-ruhanpelaksanaanprogramuntukmemastikanbahwaperubahankeadaandanhambatandiidentifikasidandirespondengancarayangdisepakati.Untukmelaku-kannya,koordinasistrategismenanganioperasionalsecaraumumketikaisuterse-butdipandangmemilikidampakterhadapprogramsecarakeseluruhan.
2. Koordinasi operasional. Koordinasioperasionalberkaitandenganduasyarat.Pertamaadalahkebutuhanuntuk melakukan koordinasi yang bersifat substantif tentang sektor kegiatan,wilayahgeografis,ataukelompokpenerimamanfaattertentudalamkerangkaker-jastrategisbantuankemanusiaan.Iniuntukmemastikanbahwaaktivitasdariber-bagaiaktordalamsetiapsektordiselenggarakandengancarayangsalingmeleng-kapidanberdasarkanrencanayangdisepakati.Keduaadalahkoordinasiberkaitandenganpelayananumumbagiaktor-aktorkemanusiaan.Koordinasiinimemasti-kanbahwahal-halsepertikeamanan,komunikasi,dansistemlogistikumumdapatdikelola dengan perhitungan yang sebaik-baiknya untukmerespon persyaratan-persyaratanoperasionalyangterusberubah.
TANGGAP DARURAT MODUL POKOKSESI 3
78 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
V. Pengkajian CepatKajiancepatmerupakanpengkajiansituasidankebutuhandalam tahapkritis segera sesudahbencana. Kajian cepat diperlukan untukme-nentukanjenisbantuanyangdibutuhkanmela-luisuaturespon.Padatahapawalsituasidaru-rat, khususnya bencana yang terjadi secaratiba-tiba, ada banyak ketidakpastian tentangmasalah-masalahapayangsebenarnyaterjadi.Ketidakpastianinimeliputi:wilayahyangterk-enadampak,jumlahorangyangmembutuhkanpertolongansegera,tingkatkerusakanpadasa-ranaumummasyarakat,tingkatancamanlan-jutan,dankemungkinan-kemungkinantentangpertolonganyangbisadilakukan.Dalamsituasiini,parapengambil keputusanperlumemulaidengan membangun sebuah gambaran ten-tangdimanaorang-orangberada,bagaimanakondisi mereka, apa yang mereka butuhkan,pelayanan-pelayanan apa yang masih tersedia dan sumber daya apa saja yang selamat daribencana.Sistemyangbaikharusmemberikanperhatiankhususpadaprioritas-prioritasyangdinyatakan langsung oleh orang-orang yang terkena dampak,mengidentifikasikan sumberdayayangmerekamiliki,dantingkatkemam-puan mereka dalam menghadapi situasi terse-but.
Tujuan Pengkajian CepatPengkajiancepatbertujuan:
• Mengidentifikasikan dampak bencana ter-hadapmasyarakat,infrastruktur,dankapa-sitasmasyarakatuntukpulih.
• Mengidentifikasikan kelompok-kelompokpaling rentan dalam masyarakat
• Mengidentifikasikan kemampuan responpemerintah daerah setempat dan kapasi-tas internalnya dalam memimpin tanggap daruratdanpemulihan.
• Mengidentifikasikan tingkat respon yangdibutuhkan secara lokal, nasional, dan in-ternasional(jikadibutuhkan).
• Mengidentifikasikankebutuhan-kebutuhan
Boks 1 : Mengapa Pengkajian Cepat?Dalamperiodesegerasesudahbencana,sangatpentinguntukmemahamikebu-tuhan-kebutuhanutamadariperspektifyang terintegrasi, yang memampukan tim pengkaji untuk menganalisis danmembuat keputusan tentang strategi-strategi, tindakan-tindakanpendukung,danbantuanbagidaerahyang terkenadampak bencana. Sebuah kajian cepatharus mampu menjawab pertanyaan-pertanyaanberikut:Apayangterjadi?Identifikasijenissitu-asidaruratataubencananya.Dimana itu terjadi? Identifiksiwilayahgeografisyangterkenadampakbencanadankondisilingkungannya.Siapasajayangterkenadampak?Subjekatau objek yang terkena dampak ben-cana(subjekmisalnyaanak-anak,orangdengankebutuhankhusus,manula,per-empuanhamil;objekmi-salnyabangu-nansekolah).Apa dampaknya? Jenis kerugian apayang menimpa orang-orang yang terk-ena dampaknya. Dampak bisa berag-amakibat keragamanmanusiadari sisiumur,genderdankemampuanfisiknyaMengapa intervensi harus dilakukan?Kebutuhan-kebutuhan yang belum ter-penuhiatauhal-halesensialyangtidakbisa diusahakan sendiri oleh orang-orangyangterkenadampak.Bagaimana cara memberikan inter-vensi? Cara-cara melakukan tindakanyang membantu pemenuhan kebutu-han orang-orang yang terkena dampak dan konteksnya (keamanan, akses ke wilayahyangterkenadampak,dankoor-dinasiresponyangsudahada.Apa tujuan intervensi? Definisikan tu-juandariintervensi.
TANGGAP DARURATMODUL POKOKSESI 3
79PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
palingmendesakdalambantuandancara-caramemenuhinyasecaraefektif.• Membuatrekomendasiyangakanmenentukanprioritastindakandansumber
dayayangdibutuhkanuntukresponsegera.• Memberikan gambaran tentang masalah-masalah khusus tentang perkem-
bangansituasi.• Memintaperhatianterhadapwilayahgeografisatausektoryangmembutuh-
kanpengkajianmendalam.
Tim PengkajiTimpengkajianterdiridariparaahlidalamberbagaibidangdankemampuanteknisyangberagam.Merekaakanmemberikanperspektifyanglebihluasdalammen-gumpulkandanmenganalisis informasi.Timiniterdiridarianggota-anggotadariberbagailembaga,organisasi,ataudepartemendansejakawalharusmenetapkantujuandanpembagiantugaspengkajiancepatbersama.Kualifikasidaritim:
• Pengetahuantentangwilayahyangterkenabencana
• Terlatih
• Pengetahuantentangmetodedanalat-alatpengkajian
• Pengalamandalamobservasidananalisismasalah
• Kemampuanmengambilkeputusan
• Pengetahuantentangmekanismekoordinasiantar lembagadalamsituasidarurat
Proses Pengkajian Cepata. Administrasiinformasiyangsudahtersediasebelumnya
TANGGAP DARURAT MODUL POKOKSESI 3
80 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
Pengkajiancepatharusmenggunakan informasiyangberkaitandenganzonadarurat sebelumnya. Informasi bisa bersumber dari Pusdalops nasional dandaerah.Informasimeliputi:lokasibencanadancakupanwilayahyangterkenadampak.
b. Pengorganisasianpengkajiancepat
Pengkajiancepatmembutuhkansistemkerjayangsudah jelassebelumben-cana.Sistemkerjameliputi:
• Alat-alat(tools)yangakandigunakan• Metodepengumpulaninformasi• Subyekinformasikunci(institusi,kelompok,danindividu)• Tempat-tempatyangakandikunjungi• Pembagiantanggungjawabanggotatim• Sumberdayayangtersediauntukpengkajiantermasuklogistik• Ketepatanwaktudankesempataninformasi• Bentukdanprosesanalisisinformasi• Mekanismekomunikasidanpenyebaranhasil
c. Pemilihansumber-sumberinformasi
Sumber informasi terdiri dari sumber primer dan sumber sekunder. Sumberprimer terdiri dari otoritas setempat, perwakilan masyarakat dan anggotamasyarakat,institusidanorganisasisetempat.Sumbersekunderterdiridarida-tabase,dokumendanformulirdariinstitusidanorganisasi,danpers(termasukdivisilitbangdariorganisasipers).
d. Pengumpulaninformasi/data
Pengumpulan informasi dapat dilakukan dengan berbagai teknik misalnyawawancara dengan otoritas setempat, observasi lapangan,wawancara den-gankelompok fokal (focal groupmisalnyaForumDRR setempat), kunjungandarirumahkerumah,wawancaradengansubyekinformasikunci,pertemuan-pertemuan,dantinjauanterhadapdokumen.Agarpengumpulandatacukupmewakilisuarayangberagammakahindari generalisasipendapatatau“sis-temperwakilan”suara.Jikabisabertanyakepadalaki-lakimakapengumpulaninformasi juga harus bisamenangkap pendapat perempuan, anak-anak danorangtua/manulasertaorangdengankebutuhankhusus.
e. Pemrosesandanvalidasiinformasi
Validasiinformasidiawalidaripemilihansumberinformasidanmenggabung-kannilaitambahdaripengetahuanterhadapsituasipadatingkatlokal.Validasijugadilakukandenganmembandingkaninformasiyangdimilikidenganinfor-masidariinstitusiatauorganisasilainyangjugamemilikiinformasitentangke-jadianbencana.Tujuannyauntukmengurangikesenjanganatauketidakakura-taninformasi.
f. Analisisinformasidanpembuatanlaporan
Analisis harus terintegrasi dengan mempertimbangkan tipe dan besarnya
TANGGAP DARURATMODUL POKOKSESI 3
81PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
bencana,zonayangterkenadampak,populasiyangterkenadampak,tingkatkerusakan/kematian/kerugian, respon sosial dan institusional, tingkat reaksi,kebutuhan,bantuan,kuantitasdankualitaspelayanan/penyediaankebutuhan(kesehatan,air,energi,tempattinggal,pembuangansampah),keseimbanganpenggunaanlayanan,tawarandankebutuhanbantuankemanusiaan.
g. Pelaporanataualiraninformasi
Aliraninformasiyangkuatdansebuahsisteminformasidariberbagaitingkat,misalnyalokal,propinsi,dannasionalsangatlahpenting.Informasiyangpent-inguntukmenindaklanjutikejadianbencanaharusberkelanjutandandinamispadahari-harisesudahbencana.
h. Prosespengambilankeputusan
Pengambilan keputusanmerupakanproses kolektif dan individual dari insti-tusi,departemen,danlembagayangterlibatdalampengkajian.Tiaplembagamemilikimekanismepengambilankeputusantersendiridankebijakanrespontersendiri, namun jika memungkinkan, keputusan antar lembaga sebaiknyaterkoordinasidanterintegrasi.
TANGGAP DARURAT MODUL POKOKSESI 3
82 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
Sektor-sektor dan indikator-indikator dalam pengkajian cepat
Situasi umum
daripopulasi
•Populasi
•Strukturpopu-lasi
•Karakteristikpopulasiber-dasarkan um
ur, jender,keadaanfisik
Air•
Tanggungjawabpengam
bi-lanairsebelum
bencana•
Suplaisebelumbencana
•Dam
pakbencanaterhadapsuplai air
•Proporsitem
pattinggaldanshelter tanpa air
•Keadaansum
berair•
Alternatifsumberair
Kesehatan •
Personilkesehatan•
Kondisikesehatankomunitas
korban•
Penyebabmasalahkesehatan
•Pengelolaanjenazah
•Ketersediaanobat-obatan,suplai, dll
•Pusatlayanankesehatan
Sanitasi dasar •
Fungsisistemsanitasi
•Sistem
pembuangansam
pah•
Tingkatkontaminasi
•Risikopenyakitvektor
Makanan dan gizi
•Kalkulasikerugian
•Dam
pakterhadapsumber
makanan dan penghasilan
•Konsum
simakanan
•Caradanalatm
enyiapkan
makanan
•Cadanganm
akanan•
Intervensi
Kondisi geografi s •
Kondisiumum
•Topografi
•Sungai-sungaiutam
a•
Cuaca•
Sumberenergi
•Akses
•Ketersediaanlayanan
•Kondisikhusus
Perlindungan anak•
Dataterpilahanak•
Kondisianak-anakyatim
dan terpisah•
Tempatberm
aindanjenism
ainan•
Perlakuanyangsalah,kekerasan seksual
•Dukungansosial
•Hakperlindungan
•Ham
batanpemenuhanhak
•Diskrim
inasi
Shelter •
Dampakterhadapperum
ahan•
Tipeshelterdankebutuhan-nya
•Perm
intaanshelter•
Layanandasaryangresponsifgender di shelter
•Kapasitasshelter
•Aksesterhadapshelter
•Kondisi-kondisirisikoterha-dap shelter
Mata Pencaharian
•Dataterpilahgenderatasmatapencahariansebelum
bencana
•Aktivitasekonom
iyang
terkena dampak
•Kenaikanharga
•Strategipem
ulihanekonomi
dan keadaan•
Areadengankerentananyanglebihtinggi
•Jenispengaruhterhadaptem
pattinggal•
Kemungkinanpem
ulihantanahuntuktinggal
•Kepem
ilikantanah
Organisasi dan koordinasi
•Tanggungjaw
aborganisasiper tem
a•
Mekanism
ekoordinasi•
Aliraninformasi
Pendidikan •
Dataterpilahmuridsebelum
dansesudahbencana
•Sekolahyangterkenadam
pak•
Jumlahsisw
ayangterkenadam
pak•
Kerugianmateripendidikan
TANGGAP DARURATMODUL POKOKSESI 3
83PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
Fasilitator meminta peserta berdiskusi dalam kelompok kecil untukmembahastentang rehabilitasidan rekonstruksi.Hasil kerjakelompokditanggapi fasilitatordenganpemaparantentangdasar-dasarrehabilitasidanrekonstruksi.Selanjutnyafasilitatormengajakpesertauntukmampumembedakanantarapemulihandini,rehabilitasi,danrekonstruksi.Untukmemastikanbahwapesertamemahamiten-tang dasar-dasar pemulihan dini, rehabilitasi dan rekonstruksi, Fasilitatormen-gajakpesertamendiskusikansebuahkasuskegiatanrehabilitasidanrekonstruksipaskagempabumidiJawaBarattahun2009.
Sesi 4: Rehabilitasi Dan Rekonstruksi
REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI MODUL POKOKSESI 4
84 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
Bahan Bacaan
Pengantar Saatsituasidaruratsudahterkendali,masyarakatyangterkenadampakbencanabiasanyalangsungmelakukanberbagaiaktivitasyangbertujuanuntukmengemba-likankehidupandaninfrastrukturyangmendukungnya.Sesungguhnya,tidakadaperbedaanyangmencolokantaratanggapdarurat,rehabilitasidanrekonstruksi,danpembangunanyangberkelanjutan.Adabanyakkesempatanbagimasyarakatyang terkenabencanauntukmeningkatkanpencegahandankesiapsiagaan seh-inggamengurangi kerentanan. Idealnya, ada transisimulusdari rehabilitasi danrekonstruksimenujupembangunan.
REHABILITASI DAN REKONSTRUKSIMODUL POKOKSESI 4
85PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
I. Pengertian Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Kegiatan rehabilitasidan rekonstruksiberlanjuthingga semua sistemdiwilayahbencanakembalinormalataulebihbaik.Langkah-langkahrehabilitasidanrekon-struksi baik jangka pendek maupun jangka panjang termasuk mengembalikansistempendukung kehidupan yang vital, standar operasiminimum, penyediaanhuniansementara,informasipublik,kesehatandanpendidikankeamanan,rekon-struksi, programkonseling,dan studidampakekonomi. Sumberdayadanpela-yanan informasi meliputi pengumpulan data berkaitan dengan pembangunankembalidandokumentasipelajaran-pelajaranyangbisadipetik.Sebagai tamba-han,adakebutuhanmenyediakanmakanandantempattinggalbagimerekayangdiungsikan.Kegiatanpemulihandapatdigolongkanmenjadikegiatanjangkapen-dekdanjangkapanjang.
UUNo.24/2007mendefinisikanrehabilitasi:“Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publikataumasyarakatsampaitingkatyangmemadaipadawilayahpascabencanaden-gansasaranutamauntuknormalisasiatauberjalannyasecarawajarsemuaaspekpemerintahandankehidupanmasyarakatpadawilayahpascabencana”.
Sementaramenurutundang-undangyangsama,rekonstruksididefinisikansebagaiberikut:“Rekonstruksiadalahpembangunankembalisemuaprasaranadansarana,kelem-bagaan pada wilayah pascabencana, baik pada tingkat pemerintahan maupunmasyarakatdengansasaranutamatumbuhdanberkembangnyakegiatanpereko-nomian,sosialdanbudaya,tegaknyahukumdanketertiban,danbangkitnyaperansertamasyarakatdalamsegalaaspekkehidupanbermasyarakatpadawilayahpas-cabencana”.
Rehabilitasi Bersifatsegeradanmerupakankegiatanyangmenjembataniantaratanggapdaru-ratdenganpascabencana.Beberapakegiatandiantaranyapengembalianpelay-anan yang terganggu, membersihkan jalan, memperbaiki bangunan-bangunanyangrusak,danmenyediakanmakanandantempattinggalbagipengungsi.Kegia-tanpemulihanjangkapendekdapatberlangsungselamabeberapaminggu.
REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI MODUL POKOKSESI 4
86 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
Rekonstruksi Melibatkanbeberapakegiatanyangsamatetapiberlanjuthinggabeberapabulanatau tahun.Namunpemulihan jangkapanjang lebih berfokus padapembangu-nankembalibangunan-bangunanfisik secarapermanendanpeningkatan sosialekonomi. Kadang-kadang pembangunan kembali dilakukan secara menyeluruhjika kerusakan sangatparah. Tujuanpemulihan jangkapanjangadalahmengem-balikankeadaansebelumbencanaataubahkanmenjadilebihbaik.Pemulihaninijugamenjadi waktu yang tepat untukmengambil langkah-langkahmitigatif se-hinggamasyarakatlebihsiapdanbencanayangserupatidakterulang.
Boks 1 : Alasan Kegagalan Pendekatan Konvensional dalam Reha-bilitasi dan Rekonstruksi1. Responbencanamasihdidominasi olehbantuan kemanusiaandanmana-jemenkedaruratan.Sementaramemitigasikehilangannyawadanpenderitaanbersifat vital, bantuandarurat tidakmenangani akar penyebab yangmenim-bulkanbencana,atau secaraotomatismenstimulasipemulihancepat.Dalambeberapasituasi,responbahkanmemperburukakarpenyebabkerentanan.
2. Penilaiankerusakandankerugianseringterjebakpadakerusakanfisikdankurangmemperhatikankerusakansosialdanekonomi
3. Waktu yang panjang untukmelakukan studi dampak, disain program danproyek, negosiasi pinjaman atau donasi multilateral untuk rekonstruksi, dankerangka waktu untuk persetujuan pendanaan pembangunan menghasilkansebuah kesenjangan antara akhir bantuan kemanusiaan dan dimulainya pro-gram rekonstruksi, dan pada akhirnya mempengaruhi orang-orang yang terkena dampakbencanadanbiasanyaditinggalkantanpadukunganuntukpemulihan
4. Rekonstruksi seringkalidikonsepkandandirancanguntukmengembalikansebuahdaerahkembalikekondisinormalsebelumbencana.Inimenyebabkanpembangunankembalikondisi-kondisiberisikoyangadasebelumbencana,se-hinggamemungkinkanpengulanganbencanayangsamadimasadepan.
5. Akibat kesenjangan dalam bantuan pemulihan, warga mulai pulih secaraspontan,namunmerekamembangundanmenciptakankondisiyanglebihber-isikodaripadasebelumnya.
6. Dalambeberapakasus,rekonstruksijangkapanjangtidakpernahdilaksana-kan, atau ditunda cukup lama karena kurangnya kapasitas dalam melaksana-kanpemulihanpaskabencana,hambatanpolitis,kurangnyaminatdonordalammendanaipemulihandanrekonstruksijangkapanjang,ataumenyebarnyakrisisbaru.Inimemperpanjangkesenjanganhinggabencanaberikutnyaterjadi.
7. Dukunganbagipemulihanolehorganisasi-organisasipemerintah,lembaga-lembagainternasional,LSM,danlain-lainseringkalidilaksanakanmelaluiinter-vensiyangterpisahdantidakterkoordinasi,yangmenyebabkanduplikasiupaya.
REHABILITASI DAN REKONSTRUKSIMODUL POKOKSESI 4
87PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
8. Seringkali masyarakat yang terkena dampak bencana besar cenderungmencari solusi-solusi cepat untukmengembalikan situasi normal. Namunupaya itukerap jugamengorbankansolusi-solusi yang lebihberkelanjutandanbertahanlama.Adarisikotinggibahwaketergesa-gesaanuntukkembalipadakondisinormalmenghalangipencapaianmenujuperubahan,pengu-ranganrisiko,danpembangunanyangberkelanjutan
II. Prinsip-Prinsip Rehabilitasi Dan Rekonstruksi1. Mengarusutamakan pengurangan risiko bencana. Integrasipenguranganrisikodalamsetiapaspekdanproposalprosespembangu-nankembalisangatpentingdalammencapaikeseluruhantujuandarisebuahpe-mulihanyangberkelanjutan.
2. Didukung Pemerintah.Syarat mendasar dari integrasi yang berhasil adalah bahwa proses pemulihanharusdidukungolehkebijakanpemerintahyangdisetujui, sistemnasional yangmemampukan,alat-alatyangtepat,danadvokasidiantarasemuaaktor.
3. Memperbaiki/memelihara koordinasi. Koordinasi yang baik akanmemaksimalkan proses rehabilitasi dan rekonstruksisertamenghindarikesenjangandenganmelibatkanmasyarakatdankearifanlokal.Olehkarenaitu,tujuan,prioritas,tugasdantanggungjawabyangdisusunsecarapartisipatifharusdilakukanmelaluidialogdanpertemuan-pertemuankoordinatif.Selainitu,pembagiandanpertukaraninformasiperludilakukandenganpanduanyangjelas.
4. Pendekatan Partisipatif.Mempromosikan pendekatan-pendekatan partisipatoris dan perencaaan danpemrogramanyangtidakterpusat.
Pemrogramanrehabilitasidanrekonstruksiharusdibuatberdasarkanpengkajiankebutuhandankapasitasyangjelassehinggainisiatif,sumberdaya,dankapasitaslokaldipahamidandigunakansepenuhnya.Pemrogramanharusdikendalikanolehpermintaandandirancanguntukmenjangkaupopulasiyangpalingrentan.
5. Meningkatkan standar keamanan dan mengintegrasikan pengurangan risiko. Semuaaktivitaspemulihanharusmenyasarpadaperbaikanstandarkeamanandanpenguranganrisiko.Termasukmenghindariresikopembangunanyangmencipta-kankerentananataurisikobaru.Beberapapersyaratanberikutharusdipastikan:
• Semuaproposalrehabilitasidanrekonstruksididukungolehinformasipengkaji-anrisikoberbagaibencanadandikembangkandenganinstitusiyangterlibatdanpartisipasimasyarakatsasaransupayamenjaminrasamemilikidalampelaksana-annya.
• Pengkajiankerusakanmeliputipemeriksaanakarpenyebabkerusakandankegagalan.
REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI MODUL POKOKSESI 4
88 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
• Tersedianyakriteriatentangtingkatrisikoyangbisaditerimadarihasilkon-sensus
6. Memperbaiki kehidupan masyarakat yang terkena dampak bencana. Kegiatanrehabilitasidanrekonstruksiharusberkontribusikepadaperbaikankondi-sikehidupanmasyarakatdanberbagaisektormelaluipertanian,industri,industrikecilrumahan,perdagangan,pelayanan,danpenciptaankesempatanpekerjaan/penghasilan.
7. Membangun kemampuan sumber daya lokal dan nasional untuk peningkatan ketangguhan, manajemen risiko, dan pembangunan yang berkelanjutan.Pasca bencana besar, hal-hal berikut ini perlu dipertimbangkan dalam kegiatanpeningkatan kapasitas:
• Memperkuatkapasitaslokaldalammanajemenrisikobencana
• Pengaturan,pemetaanancamandanrisiko,pelatihandansimulasi
• Pengembangankapasitasperingatandinikhususnyapadatingkatlokalyangdiintegrasikan dengan monitoring nasional dan propinsi dan sistem rama-lancuaca.
• Alat-alatpengkajianrisiko,kerentanan,dankapasitasyangdimasukkankedalamprosespengambilankeputusan.
• Pelatihanumumdankegiatanpengembangansumberdayamanusiauntukpenguranganrisiko.
8. Mengambil manfaat dari inisiatif-inisiatif yang sudah berjalan Prosesrehabilitasidanrekonstruksimerupakankesempatanuntukmeninjaukem-baliinisiatif-inisiatifpembangunanyangsedangberjalan.Selainitudapatdiguna-kanuntukmelakukanorientasiulangjikadiperlukandanmungkindilaksanakanse-hinggaberkontribusikepadamembangunketangguhandankapasitasmasyarakat.Minimal,inisiatif-inisiatifyangsudahadaharusditinjauulanguntukmemastikanbahwainisiatif-inisiatiftersebuttidakberkontribusiterhadapakulumasirisikoyanglebihbesar.
9. Sensitivitas gender. Peran dan posisi sosial perempuan secara langsung mempengaruhi seluruh pros-es penanggulangan bencana. Pada dasarnya lelaki dan perempuan telah me-milikiperandanposisisoasialnya.Masyarakat jugatelahmemilikicarapandangbagaimanaperempuandipersepsikandandiharapkanbertingkahlakubaikdalamsituasiamanmaupunbencana.Persoalangenderpentingdibahaskarenatanggapdaruratataupenanggulanganbencanaseringbiasgender.Konseppenanggulanganbencanaseringmenggunakantolokukurkebutuhanlelakiatautolokukurstandaryangtidaksensitifkepadakebutuhanperempuanakibatkonstruksisosialnyabaiksebagaiistri,ibu,pelayanmasyarakatdanseterusnya.Perempuanseringtidakdi-beriwaktuuntukmenyadariapayangtengahterjadidihadapannya.Tenagamere-kadiperasuntukmengatasibencana,membereskanpuing-puing,mengelola ru-mah tangga di ruang penampungan, mengasuh anak-anak yang trauma, mengurus orangsakitdanseterusnya.Merekajugadiberitanggungjawabmenjadipengelola
REHABILITASI DAN REKONSTRUKSIMODUL POKOKSESI 4
89PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
dapurumumtanpaupah.Akibatnyataksedikitperempuanmengalamistresakutakibatkelelahanyangberlebihan.
Persoalan lain adalah ketika proses rekontruksi. Kekeliruan paling besar dalamproses rekontruksi dari sisi keadilan gender adalah dalam perencanaan yang meng-abaikankebutuhandansuaramereka.Hal ini terjadi karena suaraperempuanseringaklidiwakiliolehkaumlelakidisekitarnya.Padahalparalelakijugamemilikiagenda-agendapentingbagidirinya.Akibatnyasuaraperempuantenggelam.Danketikabangunanataurekonstruksidilakukan,ternyatataksesuaidengankebutu-hanpengguna(dalamhalkamarmandi,desainruangan,jarakbangunandengantempatanak-anakbermaindll).
Prosesrehabilitasidanrekonstruksimerupakansebuahkesempatanuntukmengu-rangikerentanankelompok-kelompoksosialdanmeningkatkankesetaraangender.Analisisgenderdiperlukanuntukmengetahuisiapa(darisisisgender),membutuh-kanapadanbagiamana.Siapabisamelakukanapadanbagimana.SiapamemilikiaksesdankontrolapaterhadapSDMapadanbagaimana.Perhatiankhusus(dalamartikarenamenimbangperandanposisinya,bukankarenamerekaharusdiper-lakukankhusus)harusdiberikanpadaperanvitalperempuansebagaianggotadanpemimpinmasyarakat,kontribusimerekadalamssektormatapencahariandalamtahappengkajian,perencanaan,pemrogramanrehabilitasidanrekonstruksi.
10. Efek demonstratif Inisiatif-inisiatifrehabilitasidanrekonstruksisetempatdapatmemilikiefekdemon-stratifyangpenting,membangunkapasitaslokaldannasionaldanmenjadisebuahujicoba pendekatan-pendekatan yang dapat dipertimbangkan dalam programpembangunannasional.
11.Monitoring,evaluatingandLearning(MEL)Program dan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi harus memasukkanmekan-ismepengawasandanevaluasipartisipatifyangmemungkinkanpelaksanaantin-dakan-tindakankorektif secara tepatwaktu,menangkappengalamandan suaramasyarakat,mulaimembangundariefekdemonstratif,meningkatkanefektivitas,danpembelajaran.Ketikabicarasuaramasyarakatmakahalitudimaksudkansu-araanggotamasyarakatyangberagamdarisisiumurjenderdankemampuanfisikataubahkankebutuhannya.
Padaintinyakomponenkegiatanrehabilitasidanrekonstruksiadalahsama,namunpadamasarekonstruksikualitas lebihbaikdanbertujuanuntukprogramjangkamenengah.
REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI MODUL POKOKSESI 4
90 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
PemulihanDini Rehabilitasi Rekonstruksi
III. Pemulihan Dini (Early Recovery)
Defi nisi Pemulihan DiniFokus dari pemulihan dini adalah mengembalikan kapasitas masyarakat untukpulihdarisebuahbencana,memasukitransisiataumembangunkembalidenganlebihbaikdanmenghindariterulangnyabencana.Pemulihandinimerupakanpros-esyangdipanduolehprinsip-prinsippembangunannamundimulaidalamlingkupprogramkemanusiaan.Pemulihandinimeletakkanfondasibagimasyarakatuntukmelakukanpemulihan.
Tujuan Pemulihan Dini Pemulihandinimemilikitigatujuanbesar:
1. Memperkuat operasi bantuan darurat yang sedang berlangsung untuk me-masti kan bahwa input/investasi dari sebuah program menjadi aset bagi pem-bangunan jangka panjang dan memupuk kemandirian populasi yang terkena dampak bencana dan membantu membangun mata pencaharian misalnya:
• Menyediakankembalidanmemfasilitasiakseskepelayanan-pelayananes-ensialsepertikesehatan,pendidikan,airdansanitasi,keuangan,daninfras-trukturutama(perbaikanjalan,transport,saranabermainbagianak-anakdankomunikasi),danmengembalikanaset-asetlingkungan,
• Memastikantransitionalshelteryanglayak,
• Mendistribusikanbenih,alat-alat,danbarangdanjasalainyangmembantumenghidupkan kembali kegiatan sosial ekonomi warga baik perempuanmaupun laki-laki,
Melengkapi atau mem-perkuat tanggap darurat
Mempromosikan pemulihan spontan oleh masyarakat
Memberikanfondasibagipemulihanjangkapanjang
Sheltersebagaisektorutamabersifattransitional
shelter
Menghidupkankembalipelayanan-pelayanan dasar
Membantumasyarakatkembalimenjalanikehidupan normal
Membantuperbaikantempattinggaldanfasilitaspublik
Pemulihanaktivitasekonomi masyarakat
Pembangunanataupenggantianbangunanfisik
secara permanen
Restorasipenuhterhadapinfrastruktur
Revitalisasiaktivitasekonomi
Integrasi upaya-upaya mitigasidalamprosespembangunankembali
Pembangunanshelterbersifatrumahpermanen
Bagan1:PerbedaanPemulihanDini,Rehabilitasi,danRekonstruksi
REHABILITASI DAN REKONSTRUKSIMODUL POKOKSESI 4
91PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
• Menyediakan pekerjaan sementara bagi perempuan dan laki-laki yangmenghasilkanupah(seperticash-for-work),
• Mengembalikanlingkunganyangdiperlukanuntukkembalikematapenca-harian/pekerjaandengansegera,
• Mengembalikankeamananpalingdasarbaikkolektifmaupunindividudanmemperkuataturanhukum.
2. Mempromosikan inisiatif-inisiatif pemulihan spontan oleh masyarakat yang terkena dampak bencana dan mengubah risiko seperti:
• Mendukung pemerintah setempat untuk memimpin perencanaan danpemrograman pemulihan dini,
• Menyediakandukunganberdasarkanpengetahuandanpraktik-praktikse-tempat,
• Memperkuatupaya-upayadankapasitasmandiridarimasyarakatkhususn-yaorang-orangyangdiungsikanuntukberkontribusisecaraaktifdalamre-habilitasidanrekonstruksi,
• Mempromosikan pendekatan-pendekatan komunitas dalam mengemba-likankeamanantingkatdasar,
• Memastikan bahwa kegiatan pemulihan dan rehabilitasi komunitas tidakmenciptakanpraktik-praktikdiskriminasiataurisikosekunderdenganmen-gidentifikasikanmekanismepenanggulangan(coping)negatif.
• Mengidentifikasikan ekosistem vital (lingkungan, barang dan jasa) yangmembutuhkanrestorasiuntukmendukungpengembanganmatapencaha-rianyangberkelanjutan.
3. Menjembatani masa tanggap darurat dan rehabilitasi dan rekonstruksi melalui:
• Pengkajiankebutuhanawal,perencanaandanmobilisasisumberdayaun-tukpemulihandenganmempertimbangkankebutuhan,sumberdaya,dankerentananlaki-lakidanperempuanyangberbeda,
• Perencanaanyangmelibatkanseluruhpemangkukepentinganyangrelevandanmemampukanorganisasiperempuanberpartisipasidalamtahap-tahappemulihan
• Menciptakanaliansistrategisantarakomunitasdanpemerintahlokal• Membangunkembaliataumemperkuatsistemnasionaldanlokaltermasuk
mengidentifikasikanpersonildanpelatihanbagimerekauntukmengemba-likan kapasitas pemerintahan dalam memimpin dan mengelola tahap pem-bangunan,
• Meninjau kembali dan/atau mengembangkan kebijakan esensial untukmemandu upaya-upaya pemulihan yang bertujuan untuk memperbaiki,danbukanmenggantikankondisidankerentanansebelumbencana(mis-alnyamelaluimembangunkembalidenganlebihbaik,inisiatifpenguranganrisiko,mempromosikankesetaraanjender),
• Mengidentifikasikandanmenumbuhkansebuahsisteminstitusiyangme-mampukandenganperan-perandantanggungjawab-tanggungjawabyangjelasyangmemfasilitasiintegrasipemulihandalamprosespembangunan,
REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI MODUL POKOKSESI 4
92 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
• Memberdayakan pemangku kepentingan baik pemerintah maupun non-pemerintahberkontribusidalamprosespemulihandimasadepan.
Karakteristik Program Pemulihan Dini Antara Lain:• Melanjutkan/membangun dari program bantuan darurat untukmemastikan
bahwaberbagaiinputmenjadiasetbagipemulihanjangkapanjangdanpem-bangunan
• Menanganiakarpenyebabdaribencana• Membangunfondasiyangdiperlukanbagiupayapemulihanmisalnyamelalui
restorasicepatterhadapkapasitaspemerintahsetempatyanghilang.• Mempromosikanrasamemilikimasyarakatdalamprogrampemulihandini.• Memperkuat kapasitas otoritas lokal yang sudah ada untukmengkoordinasi
krisismisalnyamelaluipelatihantanggungjawabpemerintahselamamasape-mulihan
• Memperkuat kapasitas dasarmasyarakat dalammenghadapi krisismisalnyadenganpelatihanteknikkonstruksiyangdapatmengurangirisikobencana
• Berfokuspadaaktivitasyangmenyiapkanpengembaliankomunitasyangmen-gungsimisalnya denganmemperbaiki infrastrukturminor seperti jalan desadanjembatankecilyangmemungkinkankembalinyaakseskepasardanakseskeperumahanataulahanpertanian.
• Berfokuspadapemberianpelayananbagikomunitasyangkembaliketempattinggalnyasepertiairdansanitasi,pendidikan,kesehatandll.
• Mendukung inisiatif setempatdalammenghidupkankembalimatapencaha-rianmisalnyamelaluirestorasipertanian.
• Memberikan keamanan danmembangun kepercayaanmasyarakatmisalnyadialogdenganpolisi,otoritassipilsetempatdll.
• Memberikan perhatian pada keberlanjutan dan kesetaraan dan melibatkanmasyarakatdalammelaksanakankegiatanyangberkaitandengankeduaaspektersebutsehinggaberfungsijugasebagaipembangunankapasitaslokal
• Menghubungkandenganmekanismekoordinasipemulihandiniditingkatlokal.
Beberapa Sektor Yang Ditangani Dalam Proses Pemulihan Dini:
1. PerumahanSelama masa pemulihan dini, isu perumahan ditangani dengan penyediaan hunian sementara(transitionalshelter,bukanemergencyshelter).Beberapaaspekyangmembutuhkanperhatiankhususantaralain:
• Konstruksirumah/shelteryangramahbencanadansesuaistandarSPHERE.• Konstruksirumah/shelteryangamandanramahterhadapperan-peranso-
sialperempuandalampengasuhananak,merawatkeluargadanmengurusrumahtangga.
• Menimbangperlutidaknyarelokasiyangterkaitdengankerentananlokasirumah yang mengalami kerusakan
• Mengintergasikan pengurangan risiko bencana dengan meningkatkanpengetahuan tentang respon darurat saat di dalam rumah, pengaturan per-angkatdanperalatanrumah,kesadarantentangbangunanramahbencana.
REHABILITASI DAN REKONSTRUKSIMODUL POKOKSESI 4
93PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
2. Mata pencaharianInisiatif-inisiatifyangdilakukanantaralain:
• Cash for work danalternatifmatapencahariansegerasesudahbencana.• Danaberguliryangdapatdigunakanuntukkegiatanmatapencaharianal-
ternatif.• Perbaikan saranamata pencaharian seperti irigasi bagi pertanian dalam
skalayangrelatifkecilataujalanpertanian.
3. Infrastruktur utama dan penunjang hidup• Perbaikanjalan,jembatan,dansaranapenunjangakseskeperumahandan
matapencaharian.• Penyediaaninfrastrukturdasaruntukpendidikan,layanankesehatan,dan
layananvitallainsepertitempatamanbelajarbagianak-anak.• Perbaikanminorinfrastruktursepertisumberair,dsb.
4. SanitasiPemulihansanitasimeliputi:
• PenyediaanWCyangsensitifpadakeamanananak-anakperempuanhamil,perempuan/lelakimanulabaikbagitiapkeluargaatauberbagiantarkelu-arga.
• Penyediaansaranapenunjangdalammendapatkanairbersihuntuksani-tasisepertipenampungair,pemasanganpipasaluranairdarisumberair.Penyedianasaranainiharuspekakepadakebutuhanmerekayangmempu-nyaitugasmengatasikerumahtanggaansepertikaumibu,remajaperem-puanataumanulaperempuan.
• Kampanyetentangpraktik-praktiksanitasiyangsehat.5. Pengelolaan lingkungan dan sumber airPengelolaanlingkunganmerupakanbagiandaripenguranganrisikobencana,danmeliputi:
• Penghijauandaerahaliransungaiataudaerahtinggi.• Pembuatanataurevitalisasihutanbakau.• Kampanyedanpraktikpemanfaatanhasilalamsecaraberkelanjutan
6. Pengurangan risiko bencana• Integrasipenguranganrisikobencanadalampenyediaantransitionalshel-
ter• Fasilitasi upaya pengurangan risiko bencana oleh masyarakat misalnya
melalui pembentukan organisasi/forum pengurangan risiko bencana danrencana-rencanaaksijangkapendek
• Fasilitasihubungantahapawalantaramasyarakatdanpemerintahdalamupayapenguranganrisikobencana
• Fasilitasidalampembuatanrencanakontinjensidansimulasievakuasi.7. Gender dan Kelompok Rentan
• Upayaawalmelihatdataterpilahwargaberdasarkanjeniskelamindanusia.• Mengidentifikasikebutuhanyangberbedauntuklelakidanperempuandari
setiaptahappenangulangandanpemilihan.• Memperhitungkanpembagiankerjagenderyangbisamembebaniterlalu
REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI MODUL POKOKSESI 4
94 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
ba-nyak kepada perempuan dengan mengupayakan untuk mendorongkaumpriamengambilalihbeberapapengasuhananak,kebersihan,peng-angkutan air, dan pekerjaan-pekerjaan lain yangmasih dianggap pantassecara kultural dilakukan oleh lelaki agar beban kerja perempuan bisaberkurang.
• Melibatkankaumperempuansebagaiindividuldalammusyawarah-musya-warandanpengambilankeputusan
• Memperhitungkanaksesperempuankepadaberbagai sumberdayayangdisediakanterkaitdenganbantuan
• Melibatkanperempuandalampenanggulanganbencanadenganmenghar-gai dan mengakui peran-peran sosial mereka
• Peningkatankesadarantentangkesetaraangendermelaluipelatihan-pelati-han
8. Perlindungan dan hak anak• Upayaawalmelakukanpendataansecaraterpilahanak-anakyangmenjadi
bagiandarisituasibencana• Memperhitungkankebutuhanyangberbedauntukmengekpresikankebu-
tuhannyabaiklelaki,perempuan,anak–anakdengankebutuhankhusus.• Pengenalan hak-hak dasar anak kepada orang tua seperti bermain dan
tetapmelanjutkanpendidikan,tidakmemberikanbebanterlalubesarbaikkepadaanakperempuanuntukmengerjakanpekerjaanrumahtanggaatauanaklelakidalammenyelesaikanpekerjaankaumlelakidewasa.
• Mewaspadaikekerasanberbasisseksualkepadaanakperempuan• Mewaspadaikekerasanseksualkepadaanaklaki-lakiolehkaumlelakide-
wasa• Mempertimbangkansuaradankepentinganmerekadisetiapperencanaan
pemulihandanpenanggulanagnbencana.• Memastikananakperempuantidakputussekolahkarenaharusmengganti-
kanperanibunyasementaraibunyamencaritambahanpenghasilan.• Penyediaantempatbelajardansaranabermainbagianak-anak• Upayapenguranganrisikobencanadisekolah
REHABILITASI DAN REKONSTRUKSIMODUL POKOKSESI 4
95PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
Fasilitatormengajak pesertamendiskusikan kasus-kasus yang berkaitan denganmanajemenlogistikdanperalatandalambeberapapenanggulanganbencanayangpernahterjadidiIndonesia.Selanjutnyafasilitatormemaparkankonsepdanprose-durmanajemenlogistikdanperalatan.Bersamapesertafasilitatormenyimpulkanmaknamanajemenlogistikdanperalatan.
Sesi 5: Manajemen Logistik dan Peralatan
MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN MODUL POKOKSESI 5
96 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
Pengantar Pengelolaan sistem logistikdanperalatandalampenanggulanganbencanaada-lahsuatupendekatanterpadudalammengelolabarangbantuanpenanggulanganbencana. Aktivitas yang dilakukan dalam PB melibatkan banyak pelaku, baikpemerintah, swasta, masyarakat dan kalangan dunia internasional oleh karenaitusemuakegiatanyangdilakukanharusterkoordinasidenganbaik.Pengetahuanterhadapmanajemenlogistikdanperalatanmenjadisangatpentingagaraktivitastanggap darurat dan PB dapat dilakukan dengan secepat dan setepat mungkin, sehinggaperludirancang sebuah sistemmanajemen logistikdanperalatan PB.Meskipunsecaraumumlogistikberkaitandenganbarangkebutuhandasarmanu-siadanperalatanuntukmembantupenyelamatandanevakuasi,namunbantuanlogistikjugakerapkalimencakuppemindahankorbanbencanadantenaga-tenagakemanusiaanyangditempatkandilokasibencana.
Bahan Bacaan
MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATANMODUL POKOKSESI 5
97PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
I. Latar BelakangSecaraumumpengertiandanpraktekyangdilakukan,aktivitas logistikdanper-alatan lebihbanyakdi fokuskanpada tanggapdaruratdibandingkansituasinor-mal.Olehkarenanyaaktivitasnyalebihbanyakterkaitdenganpendistribusianba-rangkebutuhandasarmanusiadanperalatanuntukevakuasidanpenyelamatan.Pengertian tersebut juga telahberkembangdanmencakuppemindahankorbanbencanadanpergerakan tenagakemanusiaanyangdi tempatkandi lokasiben-cana.
Namunsejalandenganpergeseranparadigmapenanggulanganbencanayangleb-ihbergerakkearahpenguranganrisikobencana,makaaktivitaslogistikdanper-alatanharusjugamemberiporsiyanglebihbesardanlebihluasdalammendukungupayaupayapenguranganrisikobencana.Karenaituperhatianyangsamabesarbahkanlebihbesarharusditujukanpadaaktivitassebelumancamanmuncul,dankalaumungkinadalahmencegahdanmemitigasiancaman,lebihdaripadadukun-ganlogistikdanperalatansaattanggapdarurat.
Untukitu,selainmembahassistemmanajemenlogistikdanperalatan(yangseringkalimenjadimasalahsaattanggapdarurat)perlumulaidipikirkanaktivitasaktivi-tasdukunganlogistikdanperalatanpadatahaptahaplaindiluartanggapdarurat,yangmungkinbisamengikutitahapantahapansepertisaatsebelumbencana:Ta-hap Kesiapan (Preparedness),saatbencana:TahapKesiagaan(Readiness), setelah bencana:TahapTanggapDarurat (Emergency Response).
II. Pengertian Dan Kebijakan Manajemen Logistik Dan Peralatan PengertianlogistikdanperalatanmenurutUndang-undangNo. 24/2007adalahsebagaiberikut:“Logistikadalahsegalasesuatuyangberujuddandapatdigunakanuntukmemen-uhikebutuhandasarhidupmanusiayangterdiriatassandang,pangandanpapanatauturunannya.Termasukdalamkategorilogistikadalahbarangyanghabispakaiataudikonsumsi,misalnya:sembako(sembilanbahanpokok),obat-obatan,pa-kaiandankelengkapannya,air,tenda,jastidurdansebagainya”.
Sementara peralatan adalah : Segalabentukalatdanperalatanyangdapatdipergunakanuntukmembantupe-nyelamatandanevakuasi masyarakat terkenabencana,pemenuhankebutuhandasardanuntukpemulihansegeraprasaranadansaranavital. Termasukdalamkategoriperalataninimisalnyaperalatanperahukaret,mobilrescuetacticalunit,mobildapurumum,mobiltangkiair,tenda,pompa,peralatankesehatan,perala-tankomunikasidanalat-alatberat.
Kedua istilah tersebutuntukselanjutnyaditulis sebagaimanajemen logistikdanperalatan.SistemmanajemenlogistikdanperalatanPBmerupakansuatusistemyangmenjelaskantentanglogistikdanperalatanyangdibutuhkanuntukmenang-gulangibencanapadasaatprabencana,saatbencanadanpascabencana.Sistemtersebutharusmemenuhipersyaratansebagaiberikut:
MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN MODUL POKOKSESI 5
98 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
1. Dukungan logistik dan peralatan yang dibutuhkan harus tepat waktu, tepattempat,tepatjumlah,tepatkualitas,tepatkebutuhandantepatsasaran,ber-dasarkanskalaprioritasdanstandarpelayanan.
2. Sistemtransportasimemerlukanimprovisasidankreativitasdilapangan,baikdarat,udaralautatausungai.
3. Distribusi logistikdanperalatanmemerlukancara-carapenyampaiankhusus,misalnyakarenaketerbatasantransportasi,penyebarankejadiandanketeriso-lasianlokasibencana).
4. Inventarisasikebutuhan,pengadaan,penyimpanandanpenyampaiansampaidenganpertanggungjawabanlogistikdanperalatanyangterkenabencaname-merlukansistemmanajemenkhusus.
5. Memperhatikanpergerakanmasyarakatkorbanbencana.
6. Koordinasidanprioritaspenggunaanalattransportasiyangterbatas.
7. Kemungkinan bantuan pihakmiliter, kepolisian, badan usaha, lembaga swa-dayamasyarakatmaupuninstansiterkaitlainnyabaikdalammaupunluarne-geriataskomandoyangberwenang.
8. Memperhatikanrantaipasokanyangefektif.
Dengandemikian,bantuan logistikdanperalatan dilakukansecaracepatdalamkondisi apapun. Namun demikian, terdapat beberapa faktor yang berpengaruhterhadap kesuksesandistribusi logistik diantaranya adalah ketersediaaan infras-truktursebelumnyapadawilayahyangterdampak(kapasitas),faktorpolitik,be-sarnyakerusakanyangdiakibatkanolehbencanadansituasikeamanandiwilayahtersebut.
Berikut penjelasan dari beberapa hal yang diidentifikasi sebagai penghambatdalamdistribusibantuanlogistikketikamasatanggapdaruratdanpemulihan:
1.Kapasitas.
Infrastruktur ekonomi dan fisik kerapkali menjadi penghambat yang serius. Di-antaranyaadalahketerbatasanbandarudaraataupelabuhanlaut,minimnyaket-ersediaan gudang yang aman dan memadai dan minimnya ketrampilan melakukan pengemasandanpenanganankomoditas.
2.Politik
Tidak jarang kontrol terhadap logistik yang diberikan dipengaruhi oleh suasanapolitik.Misalnyamenentukan bantuan dari kelompokmana yang bolehmasukataumendapatkanprioritasterlebihdahulu.Termasukdalamkategoriiniadalahhambatanyangditimbulkanolehramainyakunjunganparapejabatyangsilihber-gantiataupetinggipartaipolitik.
3. KondisiBencana
Kondisi bencana menjadi faktor penghambat utama dalam distribusi logistik.Didalamnyatermasukkerusakaninfrastruktur,ruteyangterblokir,jalanterputus,banjir atau tanah longsor, rusaknya sistemkomunikasi dan terganggunya suplai
MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATANMODUL POKOKSESI 5
99PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
barang-barangyangpentingsepertisukucadangdanbahanbakar.
4. Konflik
Konfliksosialkerapkalijugamenjadipenghambatbagidistribusibantuan.Misalnyapenyeranganterhadappekerjakemanusiaanyangmembawabantuan,perusakan-perusakansistempelayananumumsepertijembatan,pombensindansebagainyayangbisamenyebabkantertundanyabantuan.
Prosespenyelenggaraan logistikdanperalatandi Indonesia telahdiaturmelaluibeberapaaturandiantaranyayaitu:
• Undang-UndangNomor24tahun2007tentangPenanggulanganBencana.
• PeraturanPemerintahNomor21 tahun2008 tentangPenyelenggaraanPen-anggulanganBencana.
• PeraturanPemerintahNomor22 tahun2008 tentangPendanaanPenanggu-langanBencana.
• PeraturanPemerintahNomor23tahun2008tentangPeranSertaLembagaIn-ternasionaldanLembagaAsingNon-PemerintahdalamPenanggulanganBen-cana.
• PeraturanPresidenNomor8tahun2008tentangBadanNasionalPenanggu-langanBencana.
• PeraturanKepalaBNPBNomor13Tahun2008tentangPedomanManajemenManajemenlogistikdanPeralatanPenanggulanganBencana.
III. Proses Manajemen Logisti k Dan Peralatan Dalam Penanggulangan BencanaProsesmanajemenlogistikdanperalatandalamPBmeliputidelapantahapanyaitu :
InventarisasiKebutuhan
Pengadaan Pergudangan Pendistribusian
Pengangkutan PenerimaandiTujuan
Penghapusan Pertanggung-jawaban
Bagan1:ProsesPenyelenggaraanLogistikdanPeralatan
1 2 3 4
5 6 7 8
MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN MODUL POKOKSESI 5
100 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
1. Perencanaan/Inventarisasi KebutuhanProses Inventarisasi Kebutuhan adalah langkah-langkah awal untukmengetahuiapayangdibutuhkan,siapayangmembutuhkan,dimana,kapandanbagaimanacaramenyampaikankebutuhannya.Inventarisasiinimembutuhkanketelitiandanketerampilan serta kemampuan untuk mengetahui secara pasti kondisi korbanbencanayangakanditanggulangi.2. Pengadaan Dan/Atau PenerimaanProsespenerimaandan/ataupengadaan logistikdanperalatanpenanggulanganbencanadimulaidaripencatatanatauinventarisasitermasukkategorilogistikatauperalatan,darimanabantuanditerima,kapanditerima,apajenisbantuannya,se-berapabanyak jumlahnya, bagaimana caramenggunakan ataumengoperasikanlogistikatauperalatanyangdisampaikan,apakahadapermintaanuntuksiapaban-tuaniniditujukan.Prosespenerimaanataupengadaanlogistikdanperalatanun-tukpenanggulanganbencanadilaksanakanolehpenyelenggarapenanggulanganbencanadanharusdiinventarisasiataudicatat.
3. Pergudangan Dan PenyimpananProsespenyimpanandanpergudangandimulaidaridatapenerimaanlogistikdanperalatan yang diserahkan kepada unit pergudangan dan penyimpanan disertai denganberitaacarapenerimaandanbuktipenerimaanlogistikdanperalatanpadawaktuitu.4. PendistribusianBerdasarkan data inventarisasi kebutuhan maka disusunlah perencanaan pen-distribusian logistik dan peralatan dengan disertai data pendukung: yaitu yangdidasarkankepadapermintaandanmendapatkanpersetujuandaripejabatber-wenangdalampenanggulanganbencana.
5. PengangkutanBerdasarkandataperencanaanpendistribusian,makadilaksanakanpengangku-tan.Datayangdibutuhkanuntukpengangkutanadalah:jenislogistikdanperalatanyangdiangkut, jumlah, tujuan, siapayangbertanggung jawabdalamperjalanantermasuktanggungjawabkeamanannya,siapayangbertanggungjawabmenyam-paikankepadapenerima.
6. Penerimaan Di Tempat TujuanLangkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam penerimaan di tempat tujuanadalah:
a. Mencocokkanantaradatadimanifestpengangkutandenganjenisbantuanyangditerima.
b. Mengecekkembali,jenis,jumlah,beratdankondisibarang.c. Mencatat tempat pemberangkatan, tanggal waktu kedatangan, sarana
transportasi,pengirimdanpenerimabarang.d. Membuatberitaacaraserahterimadanbuktipenerimaan.
7. PenghapusanBaranglogistikdanperalatanyangdialihkankepemilikannyaatautidakdapatdi-gunakanatautidakdapatdimanfaatkanatauhilangataumusnahdapatdilakukan
MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATANMODUL POKOKSESI 5
101PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
penghapusan.Penghapusanharusdilakukandenganpermohonanpenghapusanolehpejabatyangberwenangmelaluiprosespenghapusandandiakhiridenganberitaacarapenghapusan.
8. PertanggungjawabanSeluruhprosesmanajemenlogistikdanperalatanyangtelahdilaksanakanharusdibuatpertanggungjawabannya.Pertanggungjawabanpenanggulanganbencanabaikkeuanganmaupunkinerja,dilakukanpadasetiaptahapanprosesdansecaraparipurna untuk seluruh proses, dalam bentuk laporan oleh setiap pemangkuproses secara berjenjang dan berkala sesuai dengan prinsip akuntabilitas dantransparansi.
IV. Pola Penyelenggaraan Manajemen Logisti k Dan Peralatan PolapenyelenggaraanmanajemenlogistikdanperalatandiIndonesiaterdiridaritigatingkatanyaituTingkatNasional,TingkatPropinsidanTingkatKabupatenKota.Pelibatanlembagadimasingmasingteritorialiniberdampakpadasistemmanaje-menyangmengikutifungsinya:sistemkomando,sistemoperasi,sistemperenca-naan, sistemadministrasikeuangan,sistemkomunikasidansistemtransportasi.Masing-masingtingkatkelembagaanmelaksanakanmanajemenlogistikdanper-alatandenganmenggunakandelapan tahapanmanajemen,namundenganwe-wenangyangberbeda-beda.
Instansi/LembagaDunia Usaha
dan MasyarakatBNPB
BPBDPROVINSI
BPBDKAB/KOTA
DEPO LOGISTIK
BPBD PROP.TERDEKAT
BPBD KAB/KOTATERDEKAT
KORBAN BENCANA
Instansi/LembagaDunia Usaha
dan Masyarakat
Instansi/LembagaDunia Usaha
dan Masyarakat
Pengerahan
Permintaan
Keterangan:
Bagan 2:Proses Penyelenggaraan Logisti k dan Peralatan
MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN MODUL POKOKSESI 5
102 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
Bagan di atasmenjelaskanmengenaimekanisme permintaan bantuaan logistikdanperalatan.PemerintahdibawahBNPBmembentukUPTatauUnitPelaksanaTeknisyangmelaksanakantugasteknisoperasionaldiwilayahregionalyangmen-unjangPByangbertugasdanberfugsiuntuk:
• MempercepatbantuanPB.• Penyelenggaraanpelatihanber-basismasyarakat.• Pusatinformasi.• Memperpendek&mempererathubunganBNPB&BPBD.• Perencanaan,PengawasandanPelaporandibidanganggarandanprogram.• Titikkontak.• Koordinatorpelaksanaan.• Sistembantuanmemdukungperlindungan,penyelamatan&HAM.• Pusatinformasi,verifikasi&evaluasi.• MenjaminsistemmanajemenPBmendapatdukungandariBNPB.• Meningkatkan koordinasi bantuan logistik & peralatan, penyelenggaraan
pelatihanPB,Penghimpunaninformasibencanadenganpusat-pusatPB,BPBD,Instansi/LembagadanPemda
• Komunikasidankoordinasiinformasi.• Meningkatkankapasitasorganisasistruktural.
MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATANMODUL POKOKSESI 5
107PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
Fasilitator menjelaskan tentang keragaman di masyarakat dan bagaimana per-bedaan mempengaruhi kondisi tiap kelompok di masyarakat dalam penanggu-langan bencanamelalui permainan powerwalk. Kemudian fasilitatormengajakpesertamembahassebuahstudikasustentangpemilihanketuapengungsianun-tukmembahas pentingnya pelibatan semua kelompokmasyarakat. Selanjutnyafasilitatormemimpindiskusikelompokbesar tentang fakta-faktayangberkaitande-nganisugender.
Sesi 1:Gender Dan Kelompok Rentan Dalam Penanggulangan Bencana
GENDER DAN KELOMPOK RENTANDALAM PENANGGULANGAN BENCANA
MODUL PENUNJANGSESI 1
108 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
Pengantar Penanggulanganbencanayangkomprehensifmembutuhkanperspektifyangsen-sitifpadaperbedaankebutuhan,carapandangdanpengalamansetiapelemensosialmasyarakatyangberagam.Kecermatandalammembacakeragamanituakansangatmemudahkan penangulangan bencana sekaligusmemastikan tepat pen-dekatandansasaran.Perspektifgenderdalammodulinitakhanyabergunauntukmengenalikebutuhandancarapandangyangberbedaantara lelakidanperem-puanatasbencanatetapijugadapatdigunakanuntukmengenalikebutuhan,carapandang,danpengalamananak-anakatauorangdengankebutuhankhususdalammenghadapibencanadanmenanggulanginya.Hubungan sosial yang timpang antara lelaki dan perempuan akan memuncul-kanketidakadilangender.Persektifgenderdapatdigunakanuntukmeneropongbentuk-bentukketidakadilanitu.Danperspektifyangsamapadadasarnyadapatdigunakanuntukmelihatketimpanganlainsepertiketimpanganantaraorangde-wasadananak-anak,atauantarakelompokmayoritasdanminoritas,atauantara
Bahan Bacaan
GENDER DAN KELOMPOK RENTANDALAM PENANGGULANGAN BENCANA
MODUL PENUNJANGSESI 1
109PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
orangtanpakebutuhankhususdenganorangberkebutuhankhusus.Lelakidanperempuan,sebagaimanajugaorangdewasadananak-anak,atauorangtanpake-butuhankhususdanorangdengankebutuhankhususakansama-samamenderitaketikamenghadapibencana.Namunkarenaadanyaketimpangansosial,kelompokrentanituakanmenghadapipersoalanlebihsulit.PenanggulanganBencanaakandijaminberhasil ketika keragamanmasyarakatdirespon secara adil danpropor-sionaltanpabias,prasangkadandiskriminasi.
I. Mengapa Gender Dipersoalkan ?Istilahgenderdigunakanuntukmenjelaskanperbedaanlaki-lakidanperempuanyangbersifatbiologis/kodraticiptaanTuhandanyangbersifatbentukanmanusiadansosial(budaya).Pembedaaninisangatpentingkarenaselamainiterdapatpen-campuradukanciri-cirimanusiayangbersifatkodratidantidakmungkinberubahdenganciri-cirimanusiayangbersifatnonkodrati(gender)dansebenarnya,bisaberubah ataudiubah. Pembedaan gender ini sangatmembantu kita untukme-mikirkanulangtentangpembagianperanyangselamainidianggaptelahmelekatabadipadalelakidanperempuan.Upayauntukmemikirkanulangitudiperlukanagarperanyangbersifatrelatifitutidakdianggapabsolut.Dalamsituasibencanarelativitasperansangatdibutuhkanagarlelakidanperempuanbisasalingmem-bantudanbergotongroyongtanpadigangguolehhambatantentangperanyangdianggapbolehdantidakbolehdilakukanolehlelakidanperempuan.
Dengan kata lain kita perlumemisahkan perbedaan jenis kelamin biologis dangender karena konsep jenis kelaminbiologis yangbersifat permanendan statisitutidakdapatdigunakansebagaialatanalisisyangbergunauntukmemahamire-alitaskehidupandandinamikaperubahanrelasilelakidanperempuan,termasukdalammenghadapisituasidaruratakibatdatangnyabencana.
Analisissosialinilahirkarenaalatanalisissosialyangtelahadasepertianalisiske-las,analisisdiskursus/pemikiran(discourseanalysis)dananalisiskebudayaanyangselamainidigunakanuntukmemahamirealitassosialtidakdapatmenangkapre-alitasadanyarelasikekuasaandidasarkanpadarealisasigender.Padahalrealitasrelasikekuasaanitusangatberpontensimenumbuhkanpersoalansepertikeren-tanandalammenghadapibencana.Dengandemikiananalisisgendermelengkapisekaligus mengoreksi alat analisis sosial yang ada yang dapat digunakan untuk meneropongrealitasrelasisosial lelakidanperempuansertaakibat-akibatyangditimbulkannyabaikdisaattidakadabencanamaupundalammasakrisisketikamenghadapibencana.
Secaraumumadanyagendertelahmelahirkanperbedaanperan,tanggungjawab,fungsidanbahkanruangtempatdimanamanusiaberaktifitas.Secarasederhanaperbedaangendertelahmelahirkanpembedaanperan,sifat,danfungsiyangter-polasebagaiberikut:
GENDER DAN KELOMPOK RENTANDALAM PENANGGULANGAN BENCANA
MODUL PENUNJANGSESI 1
110 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
Tabel1PeranGenderLelakiDanPerempuan
SifatFungsiRuanglingkupTanggungjawab
PerempuanFeminin
ReproduksiDomestik
PencariNafk ahTambahan
Laki-lakiMaskulinProduksiPublik
PencariNafk ahUtama
Anggapanbahwasifatperempuanfemininataulaki-lakimaskulintidaklahmutlaksemutlakperbedaan jenis kelaminbiologis.Memangada yangmeyakini bahwasifatfemininberhubungandengankemampuanbiologisperempuanuntukhamildanmelahirkan.Namuntidaklahterlalupentingdarimanasifatfeminin-maskulinituberasal.Banyakstudiantropologimembuktikanbahwasifat-sifatitusebenar-nyaditumbuhkan,diasuhkan,diajarkan(disosialisasikan)melaluibudaya.
Cobakitarenungkan,bukankahlaki-lakijugamemilikisifatfemininsepertisabar,lembut,pengasih.Atausebaliknyaperempuanjugapunyasifatmaskulinsepertiberwatakkeras,kasar,tegassepertisifat-sifatyangselama inidianggapmilik le-laki?Dibeberapakebudayaan terutamapadamasyarakatperamu (bertani)dannomaden (berpindah-pindah), alam telahmengajarkan perempuan untuk jugabersifatmaskulinagarmerekabisaberburudanmenjagaanak-anakdarikerasnyaalamataugangguanbinatangbuasataulelakiuntukbersifatfemininagarmerekadapatmempertahankanketurunannyamelaluiasuhanbersama.Demikianhalnyadenganruanglingkuptempatmanusiaberaktivitas.Ruangdomestikdisekitarru-mahtanggaseringkalidianggapsebagaisesuatuyangmelekatpadaperempuan.Padahalkitatahudalamkenyataanya,perempuanjugaberaktivitasdiruangpu-blik,mencarinafk ah,mengajar,menjadidokter,menjadipejabatdanseterusnya.Perempuan juga mengembangkan karir serta memerankan fungsi-fungsi sosialdanpolitiknyadiluarrumah.Sebaliknyataksedikitlaki-lakiyangtinggaldidalamrumahdanmengembangkankemampuannyamelakukanperanpengasuhandanpemeliharaananak.Pemilahanfungusproduksidanreproduksi,sertapemisahanruangpublikdandomestikkinisemakinkabursetelahberkembangnyatekhnologikomunikasi dengandikemukakannyaperangkatkomputer.Diperkotaan,banyakorangsaat inimenjalankanpekerjaanyadidandari rumahtanpaharuspergiketempatkerja(kantor).Halyangsamaterjadipadamasyarakatpetani,yanghampirtidakmemisahkankegiatanproduksidanreproduksidarirumahnyadimanalelakidanperempuanberperanaktifdidalamnya.
Analisisgender,antaralainmembantukitauntukmemahamiberbagaiperubahantersebut.Analisisgendermengajakkitamengubahcarakitamemandangsoalre-lasi lelakidanperempuanyang selama ini dianggap sebagai sesuatu yangtidakdapatberubah,padahalkenyataanyabisadanmungkinberubah.
GENDER DAN KELOMPOK RENTANDALAM PENANGGULANGAN BENCANA
MODUL PENUNJANGSESI 1
111PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
Dalamkonteksbencana,analisisgendersangatdibutuhkanagarkitatakterjebakdalamprasangkapembagianperangenderyangbiasdanmenggunakanperspektifrelawanyangdatangdaribudayakotamisalnya.Analisisgenderdapatmendekat-kan realitas di lapangan pada kenyataan yang sesungguhnya tanpa prasangka atau bias. Dengan begitu akses lelaki dan perempuan atas bantuan atau partisipasidalammenanggulangibencanaakanmaksimal.
II. Haruskah Peran Gender Yang Sudah Ada Diubah?Secarateoriadaduapendapatyangberbedasoalperludantidaknyaperubahanperanitu.Kelompokpertamamengatakanbahwaperbedaanperanyangselamainimelekat pada laki-laki dan perempuan harus diubah karena pada dasarnyaperanperempuandanlaki-lakidianggaptidakperluadaperbedaan.Perbedaanyangadahanyalahciptaanmanusiadanbukansesuatuyangpermanen.Karenadidalammasyarakatperan-peransosiallelakidianggaplebihtinggi,makakelompokpertamainiberpendapatbahwauntukmencaripersamaan,perempuandidoronguntukmengejarketertinggalannyadarilelaki.Artinyakelompokinimelihatbahwaacuanyangharusdikejaradalahsikap,keberhasilan,karakteryangdimiliki lelakiyangselamainidianggaplebihunggul.Jikaperempuaninginmajudiaharusjugamemilikikemampuan,karakter,sifatdanlain-lainsebagaimanayangdimilikikaumlelaki.Secarasederhanakelompokiniserinhdisebutsebagaikelompopokfeminisliberal.
Kelompokkeduamengatakan,bahwakarenaperempuandanlaki-lakididefinisikandandiharapkanuntukbertingkah laku secaraberbedadidalammasyarakatnya,makamerekajugamemilikiperantanggungjawabsertafungsi-fungsisosialyangberbeda.Hubungan-hubungandiantarakeduanyadidasarkanpadakepentinganyang berbeda-beda dan potensimenimbulkan ketertindasan. Sebab hubungan-hubunganitudidasarkanpadarelasikuasadimanayangsatumendominasiyanglain.Kelompokinisecarasederhanadisebutsebagaikelompokfeminiskritis.
Bagimerekabukanpersamaanituyangdiperlukanmelainkanbagiamanakepel-bagaian dan keberadaan itu dikenali, diterima dan diakui sebagai sebuah reali-tas.Denganbegituperubahanperan,ruanglingkupkegiatan,fungsidanlain-laintidakselaludiperlukan–meskipunbisadilakukan-sepanjangtidakmemunculkanketidakadilan.
Contohpaling jelaskebijakanyangtidakadil gender inidapatdilihatdalamsis-tempembagianransumdipengungsian.Kelompoksatumenyatakan,pemberianransumbagipengungsiperempuandiwakilkankepadasuaminya,atauanak-anakdiwakilkankepadaorangtuanya,orangberkebutuhankhususdiwakilkankepadaorangtanpakebutuhankhusus.Kelompokpertamainiberpendapatcaraitusudahadil.Kelompokkeduaberpendapatcara ini tidakadilkarenaperempuan,anak-anakdanorangdengankebutuhankhususpadadasarnyapunyakebutuhanyangtidakselalusamadenganyangmewakilinyadantidakselalubisadibayangkanataudisuarakanolehparawakilnya.
Kedua pendapat di atas sama sama memiliki pengaruh yang kuat dalam masyarakat dan para perancang pembangunan. Tentu saja kedua-duanya sama-sama pun-
GENDER DAN KELOMPOK RENTANDALAM PENANGGULANGAN BENCANA
MODUL PENUNJANGSESI 1
112 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
ya alasanmengapamerekaberpendapat seperti itu. Kepentingan kita sekarangadalahmengetahui bahwaadadua carapandangdalammenjawabpertanyaanharuskahperangenderdiubah.Diatastelahdisinggungbahwaperangendersebe-narnyatidakperludirubah-meskipunbisaberubah-sepanjangtidakmemuncul-kanketidakadilan.Pertanyaanberikutnyaadalahbagaimanacarauntukmengeta-huiapakahperbedaangenderitumemunculkanketidakadilanatautidak.
III. Mengukur Ketidakadilan Gender Berikut ini diketengahkan suatu patokan sederhana yang dapat digunakan untuk mengukurapakahperbedaangender,perbedaankemampuandanumur,menim-bulkanketidakadilanatautidak.
1. SubordinasiSubordinasiadalahsuatupenilaianatassuatuperandimanaperanyangsatudi-anggaplebihrendahdariperanyanglain.Penilaianitumunculakibatadanyapra-sangkaataskeadaan,statusseseorang.Karenaadanyaperangenderyangberbedaantaralelakidanperempuan,demikianhalnyaadanyaperansosialyangberbedaantaraorangtanpakebutuhankhususdanorangdengankebutuhankhusus,makalingkup,tanggungyangdidasarkanpadafungsisosialmasing-masingjugaberbeda.
Dalamperbedaangender,perempuandianggapbertanggungjawabuntukurusandomestik.Fungsi sosial yang selama inidiserahkankepadanyaadalahmerawatkeluargauntukmenjagakelangsunganhidupmanusia,ataudalambahasalaindis-ebutreproduksi.
Pertanyaannyasekarang,apakahperandanfungsiitumendapatpenghargaanyangsamadenganperanseseorangyangbekerjadiruangpublik(diluarrumah)yangdianggapsebagaipencarinafkahatauperanreproduksi.Jikaternyatajawabanatasperbedaanpenghargaanatasperanitu”tidaksama”makaituberartiperandanfungsiperempuandidalamrumahtanggaitudianggapsubordinatdariperandanfungsilaki-lakidariluarrumahtangga.Perbedaanpenghargaanataskeduaperanyangsesungguhnyasama-samapentingini,jelastidakadil.
Denganmenggunakanlogikayangsamakitabisamemikirkanapakahkarenaper-bedaankeadaanfisikdanorangdengankeadaankhususdianggaptidakmemilikihakyangsamadalammasyarakat,bahkansebaliknyadianggapbebansosial?Jikajawabannyamerekadianggaptidaksetaradenganyanglainnyamakaperbedaanpenghargaanitumerupakanketidakadilan.
Jadi, jika di dalam masyarakat masih ada perbedaan penghargaan, perbedaankompensasibaikyangbersifatpsikologismaupunekonomi(denganmisalnyatidakmengakuipekerjaanrumahtanggasebagaisumbanganperempuandalampruduk-tivitas)makaituberartifungsidanperanperempuandianggapsebagaisubordinasi(lebihrendah)dariperandanfungsiproduksiyangselamainididefenisikanseba-gaitugasyangharusdiembankaumlaki-laki.Sepanjangpenghargaansosialkepa-daperanreproduksidanruangdomestikitumasihrendah,sebenarnyasepanjangitupula ketidakadilanmasihberlangsungdan inlah salah satualatukur ketidakadilanitu.
GENDER DAN KELOMPOK RENTANDALAM PENANGGULANGAN BENCANA
MODUL PENUNJANGSESI 1
113PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
Singkatnyasubordinasigenderperempuan,orangdengankebutuhankhususanta-ra lain,dapat dilihat dari:
a. Masihsedikitnyaperempuandanorangdengankebutuhankhususyangbeker-jadidalamperanpengambilkeputusandandalammendudukiperanpenentukebijakan.
b. Adanyastatusperempuansebagaijeniskelaminyanglebihrendahdibanding-kanlaki-laki,misalnyaperempuanyangtidakmenikahdinilaisecarasosiallebihrendahdari laki-laki yangtidakmenikah,perempuanyangtidakpunyaanakdihargailebihrendahdarilelakiyangtidakpunyaanak,lelakilajangakibatper-ceraiandianggaplebihberhargadibandingkanperempuandenganstatusyangsama.Demikianhalnyaorangdengankebutuhankhususdibandingkandenganorang tanpa kebutuhan khusus atauperempuandengan kebutuhan khususdibandingkandenganlaki-lakidengankebutuhankhusus.
c. Dalampengupahan,perempuanyangmenikahdibayarsebagaipekerjalajangdengan anggapan setiap perempuan mendapatkan nafkah yang cukup darisuaminya.
d. Dibeberapaperusahaanterdapataturangajidimanaperempuanmendapat-kanpotonganpajaklebihtinggikarenadianggapsebagaipekerjalajangmeski-punsecaradefactoharusmenafkahikeluarga.
e. Murid lelakidanperempuandiperlakukansecaraberbedadengananggapanperempuantidakakan/tidakperlumelanjukansekolahtinggi.
f. Murid-muriddengankebutuhankhususdiperlakukansecaraberbedadengananggapantidakakan/tidakpelumelanjutkansekolahtinggi.
g. Guru memanggil/menyebut nama murid lelaki lebih sering daripada muridperempuandengananggapanlelaki lebihpintardan lebihaktifdanmembu-tuhkanperhatianlebih.
h. Ketikadipengungsian,lelakidianggaplebihtegardibandingkandenganperem-puan.
2. MarjinalisasiMarjinalisasi adalah suatu proses peminggiran peran ekonomi seseorang atausuatukelompokyangmengakibatkanprosespemiskinan.Banyakcarayangdapatdigunakanuntukmemarjinalkan seseorangatau suatukelompok. Salah satunyaadalah denganmenggunakan asumsi gender. Dengan anggapan bahwa perem-puanhanyalahiburumahtangga,makaketikamerekabekerjadi luarrumahdisektor produksi mereka sering dinilai dengan anggapan hanya sebagai pencarinafkahtambahan.Jikahaliniterjadimakasebenarnyatelahberlangsungprosespemiskinandenganalasangender.
Dalamsituasibencana,prosespemiskinanakibatprasangkagenderkerapterjadi.Akibatadanyaanggapanlelakiadalahkepalakeluarga,upayapemulihanekonomiseringberorientasikepadakaumlelakiyangdianggappalingutamamembutuhkanlapanganpekerjaan.Pembagianbantuanseringkalihanyadiberikankepadakelapa
GENDER DAN KELOMPOK RENTANDALAM PENANGGULANGAN BENCANA
MODUL PENUNJANGSESI 1
114 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
keluarga.Padahalsebagaimanusialelakipunyake-butuhanuntukmengatasipersoalannyadipengung-siang.Belanjarokoksemakinbesarakibatstressyangdihadapi,misalnya.Denganadanyaanggapan lelakisebagai kelapa keluarga telah menutup akses bagiperempuanuntukmendapatkanjatahnyasesauike-butuhannya.
Beberapa hal yang dapat dijadikan ukuran adanyaprosesmarjinalisasibaikyangdidasarkanpadaper-bedaan gender ataudidasarkanpada keadaanfisikadalah: Apakah kinerja perempuan dalam rumahtangga (domestik) dinilai sama dengan pekerjaanpublikbaikdimasadamaiataukonflik,ataudimasaamantanpabencanaatauketikaadabencana.Per-tanyaanyangsamabisakitaajukanuntukorangden-gankemampuankhusus.Apakahperempuanmemi-likiaksesyangsamaterhadapsumberdayaekonomi,pemanfaatan waktu dan pengambilan keputusandalamsituasiapapun,damaiataukonflik,adaatautidakadabencana?Demikianhalnya,apakahorangdengan kebutuhan khusus mempunya akses ter-hadap sumber ekonomi, pemanfaatan waktu danpengambilankeputusandalamsegalasituasi?
JikajawabannyaTidakatauBelum,makasebenarnyadi sanaprosesmarjinalisasi sedangdanmasihber-langsung.
3. Beban GandaTelahdiuraikanbahwaperangendertidakmenjadimasalahjikatidakmemunculkanketidakadilangen-der.Salahsatuukuranyangdapatdigunakanadalahmengenaliterjadinyaketidakadilangenderyangdili-hatdaribebankerja.Peran reproduksi perempuan seringkali dianggap peranyangstatisdanpermanen.Sementarakarenacapaianpendidikanperempuansemakintinggi,per-mintaan pasar akan tenaga kerja perempuan jugameningkat.Dalamsituasisepertiitutaksedikitper-empuanyangmasukkedalamsektor-sektorformalsebagaitenagakerja.Akantetapi,masuknyaperem-puankesektorpubliktidakdengansendirinyadiiringidenganberkurangnyabebanmerekadidalamrumahtangga.
Hal tersebut disebabkan oleh anggapan tentang
Boks 1 : Contoh Marjinalisasi• Apakahperempuanmemiliki
kesempatan yang luas untuk tetapberaktivitassebagaima-nakaumlelakiketikamerekatinggaldipengungsian?Apa-kah perempuan bisa tetapmengembangkan karirnya?Apakah orang dengan kebu-tuhan khusus punya kesem-patan tanpa prasangka untuk mengembangkankariernya?
• Apakah perempuan men-dapatkan dorongan atau setidaknyakebebasankultur-al dan politik untukmemilihkariernya dibandingkan den-gan rumah tangga tanpa ada sanksisosial?
• Apakah perempuan secarade facto menerima upahyang sama dengan upah re-kan sekerjanya yang laki-lakiuntuk jenis pekerjaan yangdinilai setara? Apakah orangdengan kampuan khusus di-beriupahyangsamadenganrekan sekerjanyauntuk jenispekerjaanyangdinilisetara?
• Apakah perempuan men-dapatkan kesempatan yang sama untuk masuk ke lapa-ngan pekerjaan apapun dandimanapun tanpa ada pem-bedaanyangdisebabkanolehkemampuanreproduksinya?
• Apakahperempuan ikutdip-ilihsebagaipimpinankelom-pok ketika mereka ada dipenampungan pengungsian atau di lingkungan mereka tinggal? Apakah perempuandiakui di depan hukum setara dengan pria dalam hal mem-perolehwaris,
GENDER DAN KELOMPOK RENTANDALAM PENANGGULANGAN BENCANA
MODUL PENUNJANGSESI 1
115PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
tanggung jawab yang dilimpahkan kepada perem-puan dalammengurus rumah tangga . Paling jauhpekerjaanitudialihtugaskankepadaperempuanlain,baik itupembanturumahtangga,atauanggotake-luargaperempuan lainnya.Danmeskipun tugas itudialihtugaskan kepada pihak lain, namun tanggung jawabnyamasihtetapadapadapundakperempuan.Akibatnya,perempuan mengalami beban yang ber-lipat ganda. Di dalam rumah mereka bertanggungjawabmengurusrumahtanggamereka,memasak,mencuci,mengurusanak-anakdanmemenuhikebu-tuhan emosional suaminya,sementara di luar rumah mereka juga dituntut sebagai pekerja yang harusbekerjasecaraprofesional.Belumlagidenganperansosialnya di dalam masyarakat sebagai pengelolakegiatanmasysrakat.
Di pengungsain peran ganda perempuan semakinberlipat.Iamenjadiibubagianak-anaknyadanjuru-rabat bagi anggota keluarganya yang sakit. Ia jugaharus mengatasi kebutuhan-kebutuhan yang pa-ling dasar sepertimencarimakan,mencari air ber-sihdanmembersihaknpuing-puingpaskabencana.Di komunitas pengungsian perempuan juga seringmendapatkanperansosialsepertimemasakdidapurumum, mengasuh anak-anak yang kehilangan orang tuanyadanmerawatorangsakitatauorangtua.Be-lumlagijikaadaanggotakeluargayangmembutuh-kankebutuhankhusus.
4. KekerasanPerbedaan gender sangat rentan memunculkankekerasan.Dimasakonflik,dipengungsiankekeeasanberbasis gender sangat kerap terjadi sebagaimanadilaporkan Komnas Perempuan. Perempuan men-galami kekerasan fisik dan seksual dari suaminya.Mereka jugamengalami kekerasan atau pelecehanseksual akibattidakmemadainya tempatpengung-siandankamarmandi.
Di atas telah diuraikan bahwa peran gender telahmembedakankarakterperempuandanlaki-laki.Per-empuandianggpfeminin laki-lakidianggapmasku-lin.Karakter ini jugakemudianmewujuddalamciriciripsikologissepertilelakiitudianggapgagah,kuat,berani,macho,agresifdanlainlain.Sebaliknyaper-
Boks 2 : Contoh Beban Ganda• Di rumah menjalankan
peran reproduksi berupapemeliharaan keluarga danpengasuhan.
• Ditempatkerjamenjalan-kanperanproduksi.
• Di komunitas menjalan-kan peran pengelolaan ko-munitas.
GENDER DAN KELOMPOK RENTANDALAM PENANGGULANGAN BENCANA
MODUL PENUNJANGSESI 1
116 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
empuandianggaplembut,penurut,senangdiperha-tikandanseterusnya.
Sebenarnyatidakadayangsalahdenganpembedaanitu.Akantetapiternyatapembedaankarekterinise-ringmemunculkantindakankekerasan.Denganang-gapan gender perempuan itu feminin, lemah danlain-lain,secarakelirudiartikansebagaialasanuntukdiperlakukan secara tak semena-mena berupa tin-dakankekerasanseksual.Bentukdarikekerasansek-sualitubermacam-macam,daritindakanmenggoda,pelecehansampaikekerasanberupaperkosaan.
5. StereotypeSemua bentuk ketidak adilan gender yang telahdiuraikan di atas seperi subordinasi , marjinalisasi,beban ganda dan kekerasan, sebenarnya berpang-kal pada suatu sumber kekeliruan yang sama yaitusteretypegenderlelakidanperempuan.Stereotypeadalahpemberianlabelataucapyangdikenakanke-pada seseorang atau suatu kelompok yang didasar-kanpadasuatuanggapanyangsalahatausesat.Pe-labelan umumnya dilakukan dalam dua hubungansosial atau lebih dan sering kali digunakan sebagaialasan untuk membenarkan sebuah tindakan darisatukelompokkekelompoklainnya.
Pelabelanjugamenunjukanadanyarelasikekuasaanyangtidakseimbang.Masing-masingpihakumumn-yamenciptakanlabel-labelstereotypetertentuden-gantujuanuntkmenaklukkanataumenguasaipihaklain.namun umumnya pihak yang lebih kuat ataudominandapatlebihpunyadayadalammembangunstereotypepihaklainnya.Pelabelanbisaterjadipadasuku,etnis,rasdanagama.Sukutertentuyangdibericap tertentu jelas dapat berakibat pada hilangnyaaksesmerekaterhadapkesempatankerjaatausum-berekonomi.
Salah satu pelabelan negatif bisa diterapkan padagender baik lelaki maupun perempuan.namunpelabelan negatif sering kali lebih ditimpakan ke-pada perempuan. Misalnya perempuan diang-gap cengeng,suka digoda,tidak rasional, tidak bisamengambilkeputusandanlain-lain.
Limabentukketidakadilangenderinipadadasarnyajugabentuk-bentukketidakadilanyangdapatmen-
Boks 3 : Contoh Kekerasan • Pemaksaan penggunaan
alat kontrasepsi kepada perempuan atau perem-puan dengan kebutuhankhusus termasuk peng-abaian kebutuhan akanalat kontrasepsi
• Penyebutan dan penggu-naan bahasa yang menu-juk pada ciri-ciri fisik danstatus perkawinan per-empuan (misalnya bahe-nol, janda kembang dansejenisnya) atau penggu-naanbahasayangmelece-hkan(sipincang,sibuta,sigagu dan seterusnya)
• Sikap dan tindakan yangdiasosiasikan pada per-nyataan hasrat seksual berupa suitan, tepukan,rangkulan, kedipan dan lain-lain.
• Pencabulan dan Porno-grafi
• Pembatasan pemberiannafkah, bantuan ransumyang tidakmencukupi ke-butuhankorban.
• Laranganbagiperempuandan orang dengan kebu-tuhan khusus untuk ter-libat dalam pengambilankeputusan dengan alasan kecurigaan melakukan pel-anggaranmoral.
GENDER DAN KELOMPOK RENTANDALAM PENANGGULANGAN BENCANA
MODUL PENUNJANGSESI 1
117PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
impaorangdengankebutuhankhusus.DandalamPBsikaptidakwaspadaataskeragaman,tidakwaspadaatasadanyaprasangkayangnegatifakanmenghambatPB.
III.Kelompok Rentan Dalam Penanggulangan Bencana MerujukpadadefinisiBlaikie,P.et,al(2009)kerentananmerujukpadakarakteris-tikorangataukelompokdansituasiyangmempengaruhkapasitasmerekauntukmengantisipasi, berhadapan dan kemampuan pulih dari dampak ancaman. De-ngandemikiandarisisikerentanan,setidaknyaterdapattigahal:
• Kekurangmampuanuntukmenghindariancaman
• Lebihmudahterdampakancaman
• Kekurangmampuanuntukberdaptasidengandampak
Secaraumumterdapatkelompokyangdianggaplebihrentandibandingkankelom-pok lainnya yaitu :
1. Anak-anak KonvensiPBBtentanghakanak(United Nation Convention on the Right of the Chil-dren/UNCRC)memberikanbatasan;Anakadalahsetiaporangyangdibawahusia18tahun,kecualiberdasarkanundang-undangyangberlakubagianakditentukanbahwausiadewasadicapailebihawal.SementaraitumenurutUUNomor23ta-hun2002tentangPerlindunganAnak(UUPA)menyebutkananaksebagai:Sese-orangyangbelumberusia18tahuntermasukanakyangmasihdalamkandungan.
Anak-anakmenjadikelompokrentankarenabeberapahalyaitukondisifisik(tena-ga,dayatahanterhadapperubahansecaratiba-tiba),kondisimental(ketidaksia-panmentaldenganperubahandrastis/traumatis)dankurangpengalaman(mudahdiperdaya, jam terbangberhadapandengan situasi suli rendahdan coping skillsertakemampuanbertahanhiduprendah).
Beberapacontohkerentanananakdalamsiklusbencana.Ketikaprabencanaanak-anakadalahkelompokyangkerapkaliterabaikanuntukmendapatkanpendidikanpengurangan resiko bencana. Ketika bencana tiba, anak-anak seringkali secarafisiklebihlemahdibandingkanorangdewasa.Sementaradisaatpemulihananak-anakkerapkalitidakbisamengaksesbantuan,karenakemasanbantuanseringkalimenggunakanstandarukuranorangdewasa.Misalnyapembuatanjambanyangtidakramahukurananak-anak, jarakke fasilitasMCK yangterlalu jauh,ukuranbajuyangdidistribusikebanyakanuntukdewasadanpegemasansertajenisma-kanan.
Secarapsikologis,anak-anakmengalamidampak lebihberatdariorangdewasa.Merekasangatterpengaruholehperistiwatraumatisyangdialami(menyaksikankematian,terpisahdariorangtua,sebatangkara),jugamerasakandampakperi-stiwa yang dialami orang tuanya. Anak-anak juga tidakmendapatkan penanga-nanpemulihanpsikososialyangmemadai,karenatidaksemualingkunganmemi-liki kepedulian terhadapperlindungananak. Selain itumereka juga kurangbisa
GENDER DAN KELOMPOK RENTANDALAM PENANGGULANGAN BENCANA
MODUL PENUNJANGSESI 1
118 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
mengambil keputusan untuk dirinya sendiri, kebanyakan keputusan anak-anakdiputuskanolehorangdewasa.
Boks 4 : Anak-Anak dan Bencana Badai Mitch di Nicaragua (Baez dan Santos, 2007)November1998BadaiMitchmenghantamAmerikaTengahdanberdampakpada beberapa negara di wilayah tersebut yangmenyebabkan kerusakanparah,baikdarisisimanusiamaupunkerusakanfisik.Jumlahkorbantewasdiperkirakanmencapai10,000orangdengan2.000diantaranyaditemukandiNicaragua.PemerintahNicaraguajugamemperkirakanbahwasedikitnya20%atau45.000jugaterdampakbencanatersebut.Terkaitdengandampakbencanaterhadapanak-anaksebuahstudikuasieksperimenyangdilakukanmenunjukkandampakbencana terhadaptigahal yaitunutrisi, kesehatandanpartisipasikerja.Studimenunjukkanbahwakurangdari30%anak-anakyangterdampakbadaiyangmendapatkanaksesterhadapkonsultasimedis,meskipun ditemukan tidak adanya perbedaan prevalensi penyakit antaraanak-anakyangterdampakdananak-anakyangtidakterdampak.Selainitu,terjadikenaikan8,7%padaanak-anakyangmengalamimalnutrisidanstatusmalnutrisiterusmemburukpascakejadian.Darisisipartisipasitenagakerja,jumlahanak-anakyangdapatmengaksessekolahsekaligusmendapatbebankerjayanglebihbanyakmeningkatmenjadi58%.
2. Perempuan Perempuanmenjadilebihrentankarenaadanyaketidakadilanjender.Ketidakadi-lanjenderbisamunculdalambentukkekerasan,peminggiran,bebangandadansebagainya.Ketidakadilanjendermemunculkanhambatandalamaksesdankon-trol sumber daya, misalnya kesempatan mendapatkan pelatihan kebencanaan(karena bencana identik dengan kerusakan infrastruktur dan dengan demikiandianggapidentikdenganwilayahlaki-laki),proporsiketersediaanfasilitassanitasi(jamban,MCK)yangtidakmemadaidimasatanggapdarurathinggatidakterdaf-tarsebagaipenerimabantuansosialpadafasepemulihan.Perempuanjugasan-gatrentanmengalamikekerasan.Misdalnyaperkosaan,kekerasandalamrumahtangga,traumayangberulangkarenaterdampakpenyakitmenularseksual,hamildi luarnikahdanlain sebagainya.Padaumumnyaperempuanjugatidakberanimelaporjikamengalamikasus-kasusterutamayangterkaitdenganpelecehansek-sualkarenamalu.Khususuntukanakperempuan,dalamsituasidaruratmerekacenderungberadadibawahrsikokekerasanseksualkarenaminimnyakemampuanmelindungidirisertaketidakmampuanuntukmengambilkeputusanbagidirinyasendiri. Berikut beberapa contoh kasus yangmenunjukkan bahwa perempuanrelatiflebihrentanterhadapbencanakarenaperan-perantradisionalgenderyangdiembannya.
GENDER DAN KELOMPOK RENTANDALAM PENANGGULANGAN BENCANA
MODUL PENUNJANGSESI 1
119PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
Boks 5 : Perempuan dan Bencana di India, Bangladesh dan In-donesia (WHO, 2002)1. PadawaktugempabumidiMaharasta, India, lebihbanyakperempuantewasdibanding laki-laki.Hal ini disebabkanperempuantinggal di rumahuntukmemasakdanmengasuhanak,sementara laki-lakiberadadi ladanguntukmemanenpadiyangakandigunakanuntukfestival,dansebagianlain-nyabermigrasikekota.Sementaraanaklaki-lakisedangberadadisekolah.2. Badai topan yang terjadi di Bangladesh pada tahun 1991, menyebab-kanperempuandananak-anaktewaslebihbanyak,disebabkanperempuanharusmenungguparalaki-lakikembaliuntukmemutuskanapakahmerekaakanmelakukanevakuasiatautidak.3. Pada tanggal15April, 2004dilaporkanbahwakorbanTsunamidiAcehmencakup126,602dan93,638hilang. Tidakadadatapilah jenis kelamin.OxfamkemudianmembuatsebuahstudidiempatDesadiAcehBesardanhasilnyamenunjukkanbahwadari676korbanyangselamat,hanyaterdapat189perempuan.Dengandemikianrasiolaki-lakidanperempuanuntukter-paparbencanaadalah1:4.SementaradiAcehUtara,dari366wargayangtewas,77%diantaranyaadalahperempuan.Perempuanlebihrentandianta-ranyadisebabkanolehketidakmampuanmerekauntukmenyelamatkandiri,karenatidakdilatihkanketrampilanberenangataumemanjatpohon,yangdianggapketrampilanlaki-laki.
3. Difabel Fisik atau Mental Kelompokdifabelbaikfisikmaupunmentaljelasmemilikikebutuhanberbedadariorangnormal.Dalamsituasinormal,kelompokinitelahbanyakmendapatkanbe-ragambentukdiskriminasi.Misalnyakesulitanuntukmengakseslayanan-layananpublic.Ketikabencanaterjadimerekakehilanganperawatandanpelayananyangbiasadiperolehdankurangdipedulikanolehoranglain.Dengandemikianmerekamengalamipeminggiransebanyakduakali,danmenjadikorbanuntukkeduakalin-ya.Kelompokiniberesikobesarmengalamikekurangannutrisi,tertularpenyakit,dankekuranganperawatankesehatan
4. Manusia Lanjut UsiaSama seperti anak-anak, kelompok ini kerapkali tidak diperhatikan. Orang tuamemiliki pola dan ritme kehidupan yangberebdadenganorangmuda/dewasa.Kelemahanfisik berdampakpada kemampuanuntukmengakses informasi ataubantuanmengenaikebencanaan.Sumbertekananpadaorangtuaketikabencanaterjadiadalahrasakehilangan.
GENDER DAN KELOMPOK RENTANDALAM PENANGGULANGAN BENCANA
MODUL PENUNJANGSESI 1
120 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
Boks 6 : Studi Kasus : Orang tua dan Bencana (Hutton, 2008)1. Pada tahun 2003 badai panasmenghantam Eropa danmengakibatkanlebihdari14.800orangmeninggalDiPerancis,ketikasuhumencapai40de-rajatcelciusataulebih.Darijumlahtersebut70%diantaranyaadalahorangtuayangberusialebihdari75tahun.Merekameninggalbaikdirumahsendi-riataupunrumahpenampungan.Meskipunnegaratersebutterkenaldengansistemkesehatanyangcanggih,namunsistemkesehatantersebutternyatatidakdirancanguntukmenghadapisituasipanasyangekstrem.2. SementarapadakasusbadaiKatrinasekitar1.330orangmeninggaldansebagian besar diantaranya adalah orang tua. Di negara bagian Louisianamisalnya71%darimereka yangmeninggalberusiadi atas60 tahun.; dan47%darikelompoktersebutberusiadiatas77tahun.3. SementaraThe United Nations High Commissioner for Refugees(UNHCR)memperkirakanbahwaorangtuamencakupsekitar8,5%dariseluruhpen-gungsi4. Pada tahun 2005, sekitar 2,7 juta orang yang berusia diatas 60 tahunhidupdipengungsianataumenjadipengungsidinegarasendiri.
5. Laki-laki Meskipunseringkalidiidentifikasikansebagaikelompokyang“memilikikekuasaan/pengaruh” lebih besar disbanding perempuan, namun laki-laki jugamengalamikerentanankarenastereotipemasyarakatterhadapmaskulinitasnya.Laki-lakise-laludiposisikanselalukuat,tidakbolehbersedih(menangis,mengeluhdanseba-gainya)danmenjadikelompokyang“pertama”memimpinpenangananbencana.Sebagaicontoh,penangananpsikososialpascabencanakerapkalikurangmenyasarkelompokini,karenaadaanggapanumumbahwalaki-lakiakanlebihmudahpulihdaritekanan(padahaltidak).
GENDER DAN KELOMPOK RENTANDALAM PENANGGULANGAN BENCANA
MODUL PENUNJANGSESI 1
121PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
RingkasanDalamsesiini,fasilitatormembantupesertamenggalidampakpsikologisdanfak-tor-faktoryangmempengaruhibesarnyadampakdarisebuahbencana.Penggalianitubisamelaluipengalamanpribadiataupengalamanoranglainyangdiketahuipeserta. Selanjutnya, fasilitator menjelaskan pentingnya dukungan psikososialdalammencegahdampakpsikologisberlangsungsecaraberkelanjutandanmen-ingkatkankesejahteraanpsikologismasyarakat.Sesiinidiakhiridenganstudikasusdanpemaparanmateritentangstresdantraumapadapekerjakemanusiaandanbagaimanamencegahnya.
Sesi 2:Dukungan Psikososial dalamPenanggulangan Bencana
DUKUNGAN PSIKOSOSIAL DALAM PENANGGULANGAN BENCANA
MODUL PENUNJANGSESI 2
122 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
PengantarBencanaselalumembawadampakpsikologisbagimasyarakatyangterkenabenca-na.Halinikarenareaksipsikologis,yangbiasanyanegatif,merupakanresponyangwajar terhadapbencana.Bencanamerupakanperistiwayangberadadi luarke-mampuanmasyarakatsehinggawajarjikamanusiamenunjukkanreaksiyangber-bedadaribiasanya.Respontersebutmenjaditidakwajarapabilamunculsecaraberkelanjutandansemakinmemburuk.Dengandemikian,tugaspenanggulanganbencana dalam hal psikologis bukanlah mencegah munculnya reaksi psikologisyangnegatif,melainkanmemampukanmasyarakatuntukpulihdarireaksipsikolo-gistersebutdanmencegahterjadinyadampakpsikologisyanglebihbesar.
I. Dampak Psikologis Bencana Dan Faktor-Faktor Yang MempengaruhinyaSecara sederhana, reaksi psikologis dari bencanadapat dibedakanmenjadi tigalapisan:1. Reaksiluar,yaitureaksi-reaksiyangbisadiamatisecaralangsung.Adalimaas-
pek:• Gejalafisik:tekanandarahnaik,detakjantunglebihcepat,sakitkepala,sak-
it punggung, gangguan menstruasi, gemetar, muntah, energi turun, mimpi buruk,terganggunyaaktivitasseksualdll.
• Gejalaemosi:tegang,seringmarah,takutberlebihan,agresif,panik,depre-si,suasanahatiyangtidakstabil,kehilangansemangat,mudahkehilanganminatdll.
• Pikiran:mudahcuriga,kebingungan,sulitberkonsentrasi,gangguanmeng-ingat,seringberpikirannegatif,pesimis,halusinasidll.
Bahan Bacaan
DUKUNGAN PSIKOSOSIAL DALAM PENANGGULANGAN BENCANA
MODUL PENUNJANGSESI 2
123PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
• Tindakan:tidakpedulikebersihandiridanlingkungan,tidakberselerama-kanataumakanberlebihan, sulittiduratautidurberlebihan,disiplindirimenurun,tidakdapatmengendalikandorongan,kinerjamenurun,meng-konsumsiobat-obatandll.
• Gejalasosial:menarikdiridarihubungansosial,tidakmampumenjalankanperan/fungsisosialdenganbaik,sulitberhubunganintim/akrab.
Jikadampakpsikologisyangdialamihanyasampai reaksi luar,makaorangyangmengalaminyabiasanyamengalamistresringan.Namun,jikagejalayangdimilikin-yabanyakdantingkatgangguannyacukupparah,biasanya reaksi luarhanyalahmanifestasidaridampakyanglebihberat.
2. Reaksidalam,yaitureaksiyangberhubungandengankonsepdancitradiriyangterganggu.Beberapagangguancitradiridiantaranya:
• Tidakpercayadiri
• Merasadirisebagaiorangyanglemah,tidakberdaya,dantidakberguna.
• Merasadirinyaburuk,jelek,ataujahat.
• Merasadirinyaselalusial,malang,atauhidupnyadisakiti.
Apabilaorangmengalamidampakpsikologishinggagangguancitradiri,biasanyaorangtersebutmenderitastresberat.
3. Reaksiintidiri,yaitureaksiyangmempertanyakanataumenghakimieksistensidiriataukehidupan.Diantaranya:
• Kehilanganmaknahidupatauharapan.
• Inginmenyakitidirisendiriataubahkanbunuhdiri.
• Mempertanyakan/menyalahkan Tuhan atau Sesuatu yang dianggap Ter-tinggi.
Reaksiinidisebutreaksitraumatikataustresyangkritis.Orangyangmengalaminyabiasanyajugamenunjukkangejala-gejalareaksiluardandalam.
HUBUNGAN
F
ISIK
EM
OSI PIKIRAN TINDAKAN
CITRA DIRI
TUJUAN/MAKNAHIDUPIMAN
STRESBIASA
STRESBERAT TRAUMA
Bagan 1 Reaksi Manusia Terhadap Tekanan Negati f
DUKUNGAN PSIKOSOSIAL DALAM PENANGGULANGAN BENCANA
MODUL PENUNJANGSESI 2
124 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
Reaksi-reaksitersebutmerupakanreaksiyangwajar,khususnyajikaperistiwakri-sis/bencanayangdialamimerupakansesuatuyangbesar.Kehilangantempatting-galdan/ataukeluargadalamsebuahbencana,misalnya,adalahhalyangsangatmengganggu. Jikaorangmerasakehilanganmaknahidupkarenamerasahal-halyangpalingberhargadalamhidupnyasudahtidakada.Keadaanmenjaditidakwa-jarsaatorangtersebutmenunjukkanreaksitersebutsecaraberkepanjanganataureaksitersebuttidakpernahhilang.
Dampakpsikologisdarisebuahbencanapadatiaporangataumasyarakatberbe-da-beda.Adayanghanyamenunjukkanreaksiluar,namunadayangmenunjukkanreaksidalam,ataubahkaninti.Initerjadikarenafaktor-faktorrisikoataupelindungyangdimilikiseseorang/masyarakatberbeda-beda.
Faktor-faktortersebutantaralain:
1. Karakteristik dari bencana• Intensi/penyebab bencana: bencana yang disengaja oleh manusia lebih
besardampaknyadaribencanayangdisebabkanolehalam/tidakdisenga-ja.Contohnya:perang/konflik lebihberdampaknegatifdaripadabencanaalam.
• Durasi dan frekuensi bencana: bencana yang berkepanjangan lebih ber-dampakdaripadabencanadalamkuruntertentu.
2. Lingkungan di daerah bencana.• Bantuan: Kurangnya bantuan dan bantuan yang tidak tepat waktu lebih
berdampakkarenamenimbulkanketidakpastian• Kondisipaskabencana:Situasipengungsianyangtidakkondusiflebihber-
dampakkarenamemicuperasaantidaknyaman,tidakaman,danpenyakit.• Tingkatkerusakanfisik:Lingkunganfisikyangrusakberatlebihberdampak
negatifkarenaaksesterhadaplayanandanperlindunganlebihsedikit.3. Karakteristik individu.
• Gender, usia, dan fisik : Perempuan, anak-anak, lansia, dan orang-orangyangmenderitapenyakit/cacatfisikumumnyalebihrentanterhadapdamp-akpsikologis.
• Riwayat psikologis: Orang-orang yang tidak mampu mengatasi berbagaistres/krisisdimasalalulebihrentanterhadapdampakpsikologisbencanakarenakapasitaspsikologisnyalebihkecil.
4. Sumber daya sosial.• Keluarga:orang-orangdarikeluargayangtidakkuatdankurangsalingmen-
dukunglebihrentan.
• Jaringansosial:orang-orangdi lingkungandimana jaringansosialkurangaktiflebihrentan.
• Keeratankomunitas:masyarakatyangtidakeratlebihrentan.
• Sistemdanritualkeagamaan:sistemdanritualkeagamaanyangtidakaktifataulemahlebihrentan.
DUKUNGAN PSIKOSOSIAL DALAM PENANGGULANGAN BENCANA
MODUL PENUNJANGSESI 2
125PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
II. Dukungan PsikososialDukunganpsikososialmerupakantindakan-tindakanyangditujukanmemenuhike-butuhanpsikologisdansosialdarimasyarakatyangterkenadampakpsikologisdarisebuahbencana.Dukunganpsikososialmemilikiduaaspek:
• PsikologisAktivitas-aktivitas yang mengarah pada proses internal atau pikiran dan emosiyangmuaranyamempengaruhiperilakuseseorang.Dukunganyangdiberikanbi-asanyabersifatindividual.
• SosialAktivitas-aktivitasyangmengarahpadapenguatankeluarga,masyarakat,nilai-nilaibudaya,dansistemkeagamaan/kepercayaandarikomunitasdimanaorang-orangterkenadampakbencanatinggal.
Pemilihan dukungan psikososial sebagai intervensi dilatarbelakangi oleh faktabahwamasyarakatyangterkenadampakbencanabiasanyamerupakanmasyarakatkomunal.Sifatkomunalinimenyebabkankondisipsikologisorang-orangtidakhan-yadipengaruhiolehapayangterjadi/dimilikiolehindividutersebut,namunjugaapayangterjadi/dimilikiolehmasyarakatdimanamerekatinggal.Masyarakatko-munalhidupdalamsebuahkonteksdankonteksitulahyangmempengaruhikes-ejahteraanpsikologisnya.
Dukunganpsikososialmemilikitigamanfaat:
1. Mencegah dampak psikologis yang lebih parah dari bencana. Stresdantraumabisaditanggulangisehinggastresdantraumaberkepanjangan
bisadicegah.Dengankata lain,kesejahteraanpsikologismasyarakatmenjadilebihbaik.
DUKUNGAN PSIKOSOSIAL DALAM PENANGGULANGAN BENCANA
MODUL PENUNJANGSESI 2
126 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
2. Memfasilitasi masyarakat untuk pulih dari situasi paska bencana. Kesejahteraan masyarakat yang lebih baik memampukan masyarakat untuk
bekerjamemulihkandiridaribencana.
3. Meningkatkan ketangguhan masyarakat. Berkembangnyakemampuanindividu,keluarga,danmasyarakatdalammeng-
hadapisituasikrisissehinggamampumengurangidampakpsikologisbencanadenganlebihbaikdanlebihcepatpulihdaridampakpsikologistersebutapa-bilaterjadibencanadimasadepan.
Dukungansosialdiberikanselarasdengantahap-tahappenanggulanganbencana:
1. Pertolongan pertama psikologis, yang dilakukan saat tanggap darurat.a. Meredakanemosisesaatsetelahbencana.
b. Memberikankesempatandanmemampukankorbanbercerita.
Pertolonganpertamapsikologisdapatberjalanefektifapabilakebutuhanfisikdanrasaamankorbansudahterpenuhi.Tanpaterpenuhinyasyarattersebut,korbantidakakanmeresponpertolonganyangdiberikandenganbaikkarenamasihlemahsecara fisik atau dilanda perasaan tidak aman/cemas/panik. Misalnya: korbanharusdijauhkandarilokasiyangterkenabencana,korbanharusmendapatkanke-butuhansandang,pangan,danpapandarurat.
2. Pertolongan lanjut, yang dilakukan saat pemulihan, umumnya dilakukan ber-basis komunitas.a. Membantukorbanbencanamenjadisurvivordanakhirnyamembantusur-
vivor menjadi penolong/caregiver bagi orang lain di masyarakatnya. Pe-mulihanyangdilakukanbisabersifatkelompok,namunindividuyangmen-galamidampakpsikologisyangparahperludirujukkeahliterapipsikologis.
b. Memperkuatkeluargadenganpencariankeluarga,memfasilitasipenyatuankembalikeluarga,menghidupkanrutinitaskeluarga,meningkatkanhubun-gananggotakeluarga,danmemberiperhatianterhadapkekerasanberbasisgender.
c. Meningkatkan keeratan/kohesivitas masyarakat dengan menghidupkankembalikegiatan-kegiatansosialkemasyarakatan.
d. Memperkuatnilai-nilaibudayadenganmenjalankankegiatan/ritualbudayasebagaisalahsatukegiatanpemulihan.
e. Memperkuat sistemagama/kepercayaandenganberbagaikegiatan/ritualkeagamaan.
Pertolonganlanjutbekerjaefektifapabilaaspek-aspeklaindalamupayapemuli-han dipenuhi. Kebutuhan hunian sementara (shelter individual maupun barak)atauhuniantetap,kebutuhansanitasi,danmatapencaharianperludipenuhiseh-inggamasyarakattidaktersedotenerginyauntukkebutuhan-kebutuhantersebutdanakhirnyamampumenjalankanaktivitas‘hidupyangnormal’termasukkehidu-panrumahtanggadanbermasyarakat.
DUKUNGAN PSIKOSOSIAL DALAM PENANGGULANGAN BENCANA
MODUL PENUNJANGSESI 2
127PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
3. Pembentukan sistem kesejahteraan psikologis, yang dilakukan saat tidak ada bencana/masa normal. Kegiatan ini diintegrasikan dalam program pengu-rangan risiko bencana sehingga memperkuat sistem pencegahan dan mitigasi bencana di masyarakat.a. Meningkatkankemampuananggotamasyarakatsebagaicaregivermelalui
pelatihan-pelatihandukungansosialbagikaumawam.
b. Meningkatkankesadaranterhadapgender,perlindungananak,dankelom-pokrentanlaindimasyarakatuntukmemperkuathubunganperankeluargadanmasyarakat.
c. Memperkuat organisasi dan kegiatan sosial kemasyarakat sehingga me-ningkatkankeeratandansolidaritasmasyarakat.
d. Menggalidanmenghidupkanritualbudayadankeagamaanyangmening-katkankapasitasmasyarakatdalammenghadapisituasikrisis.
III. Kesejahteraan Psikologis Pada Pekerja KemanusiaanPekerjakemanusiaanmemberikanwaktu,pikiran,dantenagadalammenanggu-langidampakdaribencana.Merekabekerjatidakmengenallelahdengansumberdayayangminimal,khususnyadalamsituasitanggapdarurat.Merekaberhadapandengansituasiyangtidakmenentudanberbagaihalyangmenyedihkan,bahkanmenghadapihal-haldi luarpengalamanmanusiadalamsituasinormal.Disadariatautidak,pekerjakemanusiaandapatmengalami stresdan traumasaatmem-berikanpertolonganbagikorbanbencana.
DUKUNGAN PSIKOSOSIAL DALAM PENANGGULANGAN BENCANA
MODUL PENUNJANGSESI 2
128 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
Terdapattigapenyebabstresdantraumapadapekerjakemanusiaan:
1. Pekerjaan yang diembana. Tidak ada/kurang ada deskripsi pekerjaan yangmemperjelas peran dan
tanggungjawab.b. Persiapanyangburuksebelumterjunkelapangan.c. Kurangnyasupervisidalammenjalankantugas.d. Dilemamoraldan/atauetikasaatmenjalankantugastertentu.e. Kurangnyadukunganpsikologissaatmenjalankantugas.
2. Situasi paska bencanaa. Kesulitanfisikyangdiakibatkanolehrusaknyainfrastrukturdanterbatasn-
yaakses.b. Terus-menerus tereksposhal-halnegatifyangdapatmengurasemosi se-
pertimelihatjenazah,mendengarorangmenangisdsb.
3. Tercerabut dari hal-hal familiara. Jauhdarikeluarga.b. Hilangnyarutinitassehari-haritermasukhobi.
Stres yang berkepanjangan bagi pekerja kemanusiaan dapat mengakibatkanburn-out. Dalam kondisi tersebut, pekerja akan mengalami penurunan energi,kehilangan motivasi, emosi yang terkuras, kurang menghargai apa yang sudahdicapainya, dan bahkan bersikap sinis terhadap apa yang sedang dilakukannya(termasukyangdilakukanorang lain). Sementara itu, traumayangdialamiolehpekerja kemanusiaandisebut trauma sekunder. Trauma ini disebabkanolehek-sposyangberkelanjutanterhadaphal-halnegatifdaribencana.Ekspostersebutdapatberupapengalamanlangsungmisalnyamelihatjenazahatauorangbersedihmaupun pengalaman tidak langsung misalnya me-nyaksikanvideo terjadinyabencanaberulang-ulang.Saatmengalami trauma sekunder, pekerja kemanu-siaan merasakan gejala-gejala yang dialami korbanbencanakhususnyagejalaemosi.Pekerja kemanusiaan perlu menghindari stres dantraumasekundersupayatetapmampumenjalankantugasnyadenganefektif.Berbagaiupayaperludilaku-kan untuk memastikan bahwa penyebab-penyebabstresdantraumabisadikurangiataudihilangkan.Dalamhalini,organisasiyangmempekerjakanperlumemfasilitasihal-halberikut:
1. Menyediakanperangkatkerjayangcukupa. Deskripsipekerjaanyangjelas.b. Pelatihandanpersiapanmatangsebelumtu-
runkelapangan.c. Memberikaninformasisistemkerjadanmem-
perjelassupervisi.
DUKUNGAN PSIKOSOSIAL DALAM PENANGGULANGAN BENCANA
MODUL PENUNJANGSESI 2
129PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
d. Memberikanorientasitentangetikapekerjaan.e. Menyediakansaranakerjasebaikmungkinmisalnyakomunikasidantrans-
portasi.f. Menciptakan sistem dukungan psikologis bagi pekerja kemanusiaanmis-
alnyapelatihanmeredakanemosisecaramandiridanlayanankonseling.2. Memberikankesempatanbagipekerjauntukberkomunikasidanbertemuden-
gankeluargadengancutiyangteratur.3. Memberikanwaktuberlibur.4. Jikasituasisudahmemungkinkan,menyediakansaranayangmemfasilitasiak-
tivitasrutindanhobi.Selainitu,pekerjakemanusiaanitusendirijugaperlumelakukanbeberapadisiplinpribadiseperti:1. Mengurangieksposterhadapperistiwatraumatismisalnyamengurangimeli-
hat/membacaberitabencanayangterkait.2. Secararegulermembagikanpengalaman/emosipadaoranglainuntukmengu-
rangitumpukansampahemosi.3. Melakukanbeberaparutinitasyangdapatdilakukandalamsituasiyangserba
terbatas.4. Memastikanbahwadalamtiapharibekerjasemuaperlengkapanpendukung
kerjaselalutersediadansiap.5. Mengambilcutibertemukeluargaatauliburanjikaadakesempatan.
DUKUNGAN PSIKOSOSIAL DALAM PENANGGULANGAN BENCANA
MODUL PENUNJANGSESI 2
130 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
Daftar Pustaka
Buku Anonim, (2009)Tertib di Masyarakat dalam Buku PPKN SD Kelas III. Surabaya :
Erlangga.
Baez,J.andSantos.I.(2007)Children’s Vulnerability to Weather Shocks: A Natural Disaster as a Natural Experiment.Mimeo.
Batsch,K.,danBatsch,E. (2005). Sang Terluka Yang Menyembuhkan. Surakarta: ForumKemanusiaandanPersaudaraanIndonesia.
Benson,C.,Twigg,B.,danRossetto,T.(2007)Perangkat untuk Mengarusutamakan Pengurangan Risiko Bencana: Catatan Panduan bagi Lembaga-Lembaga yang Bergerak dalam Bidang Pembangunan, ProVentionConsortiumSecretariat,diterjemahkanolehHivosKantorRegionalAsiaTenggaradanCircleIndonesia,September2007.Diaksesdarihttp://www.karstaceh.com/wp-content/.../12/tools_for_mainstreaming_DRR.pdf[15Mei2011]
BPBDJawaTengah.(2009)Telaah Sistem Nasional Penanggulangan Bencana, BPBD Jawa Tengah.Diaksesdarihttp://www.bpbdjateng.info/telaah/telaah-4.pdf[9Juli2011].
BureauforCrisisPreventionandRecovery–DisasterReductionUnitofUnitedNa-tionsDevelopmentProgramme.(1992). Post-Disaster Recovery Guidelines.
Covey,S.(1989). The Seven Habits of Highly Effective People. SaltLakeCity:CoveyLeadershipCenter.
Hutton,D.(2008)Older People in Emergencies: Considerations for Action and Po-licy Development,WorldHealthOrganisation.
InternationalInstituteofRuralReconstruction(IIRR)andCatholicOrganizationforReliefandDevelopmentAid(Cordaid).(2007),Community Managed Disaster Risk Reduction: Training Resource Materials.Philiphine:TheIIRRandCordaid.
Kolb,D. (1984)Experiential Learning: Experience as the Source of Learning and Development,EnglewoodCliffs,NJ:Prentice-Hall.
Kroehnert,G.(2005)Training for Trainers: A Handbook for New Trainers,McGrawHill.
Mulatsih,S.(2007)KajianKebijakanPemerintahPascaBencanaGempaBumidiDaerahIstimewaYogyakartadalamMasyarakatIndonesia,Majalah Ilmu-Ilmu
REDLAC.(2006). Methodology Rapid Assessment for Humanitarian Assistance. Stephenson,R.S.(1994).Disaster Assessment (second edition). UnitedNations
DevelopmentProgramme.Sosial Indonesia,JilidXXXIII,No.2,Jakarta:LembagaIlmuPengetahuanIndonesia.
Diakses dari http: //www.elib.pdii.lipi.go.id/katalog/index.php/searchkata-log/.../8968.pdf[12Agustus2011].
DAFTAR PUSTAKA
131PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
TheSphereProject.(2011)The Sphere Handbook: Humanitarian Charter and Mini-mum Standards in Disaster Response.Southhampton:HobssThePrinter.
Twigg,J.(2007)Characteristics of a Disaster-resilient Community A Guidance Note Version 1 .
UnitedNations International Strategy forDisasterReductionTerminology:Basic Terms of Disaster Risk Reduction. International Strategy for Disaster Reduc-tion.Diaksesdarihttp://www.unisdr.org/eng/library/lib-terminology-eng.htm[7April,2011].
UnitedNationsInternationalStrategyforDisasterReduction.(2005)Hyogo Frame-work for Action 2005-2015,UnitedNationsInternationalStrategyforDisasterReduction.
United Nations Development Programme. (1992). Tinjauan Umum Manajemen Bencana (edisi kedua).
UnitedNationsDevelopmentProgramme.(1992).Mitigasi Bencana (edisikedua). WorldHealthOrganization.(2002)Gender in Disaster
DAFTAR PUSTAKA
Surat KabarSanbawa, J. (2010) Sabo Dam Sungai Yogya Penuh Material Merapi : Bahaya
BanjirLaharDinginSelaluMengintaiKotaYogyakarta. Viva News,Selasa,14Desember 2010. Diakses dari http://www. nasional.vivanews.com/news/read/193766-sabo-dam-penuh-matrial-merapi[9Agustus2011].
DinasKesehatanKabupatenTangerang. (2008)Pencegahan Demam Berdarah, 3September 2008. Diakses dari http://www.dinkeskabtangerang.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=88:pencegahan-demam-berda-rah-dbd&catid=12:kesehatan-umum&Itemid=35[10September2011]
Supriadin,J.(2010)PascaGempaTasikmalaya,MasihAdaPuluhanSekolahRusakBelumDiperbaiki.Tempo Interaktif,30November2010.Diaksesdarihttp://www.tempo.co/read/news/2010/11/30/178295667/Pasca-Gempa-Tasikma-laya-Masih-Ada-Puluhan-Sekolah-Rusak-Belum-Diperbaiki[5Agustus,2011]
Arianto,M.(2011)BPBDNTTDistribusiLogistikkeDaerah,Kupang Pos Online,6Januari 2011.Diaksesdari http://www.pos-kupang.com/read/artikel/56973/bpbd-ntt-distribusi-logistik-ke-daerah[19April2011]
Bhawono,(2011)BantuanMerapiBanyakKadaluarsaDibakar,Joglo Semar Online Sumber : http://harianjoglosemar.com/berita/bantuan-merapi-kedaluwarsa-dibakar-48160.html[Kamis,7Juli2011]
Undang-Undang UndangUndangNegaraRepublik IndonesiaNo24 tahun2007 tentangPenang-
gulangan Bencana
132 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN 1:ISTILAH-ISTILAH YANG SERING DIGUNAKAN DALAM PB (DISUSUN BERDASARKAN ABJAD)
Ancaman adalahkejadianyangberpotensimenyebabkankehilangannyawaataukerusakanhartabendaataulingkungan
Bantuan darurat bencanaadalahupayamemberikanbantuanuntukmemenuhikebutuhandasarpadasaatkeadaandarurat.
Bencanaadalahperistiwaataurangkaianperistiwayangmengancamdanmeng-ganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan,baikolehfaktoralamdan/ataufaktornon-alammaupunfaktormanu-siasehinggamengakibatkantimbulnyakorban jiwamanusia,kerusa-kanlingkungan,kerugianhartabenda,dandampakpsikologis.
Bencana alamadalahbencanayangdiakibatkanolehperistiwaatauserangkaianperistiwayangdisebabkanolehalamantaralainberupagempabumi,tsunami,gunungmeletus,banjir,kekeringan,angintopan,dantanahlongsor.
Bencana non-alamadalahbencanayangdiakibatkanolehperistiwaataurangka-ianperistiwanon-alamyangantaralainberupagagalteknologi,gagalmodernisasi,epidemi,danwabahpenyakit.
Bencana sosialadalahbencanayangdiakibatkanolehperistiwaatauserangkaianperistiwayangdiakibatkanolehmanusiayangmeliputikonfliksosialantarkelompokatauantarkomunitasmasyarakat,danteror.
Diskriminasi genderadalahperbedaanperlakuanberdasarjeniskelamin.Artinyaada pengutamaan perlakuan pada jenis kelamin tertentu, sehinggaberdampak pada pengabaian atau hilangnya kesempatan dan per-lakuanyangadilpadajeniskelaminlain.
Frekuensiadalahjangkawaktunya.Apakahancamantersebutterjadimusiman?Sekalidalamsetahunatausetiaplimatahunsekali
Genderadalahsifat,perilaku,peran-perandantanggungjawabperempuan(anak-anakperempuan)danlaki-laki(anaklaki-laki)yangdipelajarididalamkeluarga,masyarakatdanbudaya.Gagasan/harapantentang laki-lakidanperempuaninibersifattidakuniversal,artinyabisaberbeda-be-daberdasarruang(tempat)danwaktu.Selainjugabisaberubahdariwaktukewaktu,darisatukomunitaskekomunitaslain,darisatukelassosialkekelassosialyang lain.Karenagendermerupakankonstruksisosialbudaya.
Jangka Waktuadalahberapalamaancamanbisadirasakan–sepertigempabumidanyangterjadisetelahgempa,hari/minggu/bulansuatuwilayahter-endambanjir,lamanyaoperasimiliter.
Kajian Ancaman Masyarakatadalahaktivitasmenentukanancamandanmema-
133PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
LAMPIRAN
hamisifatdanbentukdarisebuahancaman.Kajianinimemberikaninformasimengenaikarakterancaman,peringatankhususdantanda-tanda,waktuancaman,kecepatan,frekuensidanperiodeterjadian-caman.
Kajian Kapasitas Masyarakat adalahmenemukankekuatandansumber-sumberyang ada di tiap individu danmasyarakat dalammenghadapi, ber-tahan, pencegahan, persiapan untuk mengurangi atau secara cepat pulihdaribencana.Kemampuandalammenghadapisituasijugater-masukmemanfaatkansumberyangadadalamsituasiyangberbeda
Kajian Kerentanan Masyarakatadalahaktivitasyangbertujuanuntukmemahamikombinasiyangberagamdariketerhubungan,penguatanketahananbersamadanfaktor-faktordinamis.Analisakerentananadalahprosesmemperkirakankemungkinandari ”elemenberisiko”dimasyarakatakanberbagaiancaman
Kajian Risiko Masyarakat adalah proses mengumpulkan data yang sesuai menge-naimasyarakat,sepertibentuk-bentukfisik(lokasi,wilayah,sumberdaya alam, iklimdsb), penduduk, aspek ekonomi dan sosial politikmasyarakat,masalahlingkungan,dsb.Danmampumenentukansifatdantingkatanrisikomelaluianalisabentukancaman,tingkatkeren-tanan masyarakat dan kapasitas masyarakat
Kapasitas adalah kekuatan yang dimiliki tiap individu ataupun kelompok yangdapatditingkatkan,dimobilisasidandigunakan,untukmemberikankemudahankepadatiapindividudanmasyarakatuntukmembentukmasadepanmerekadenganmengurangirisikobencana.Haliniter-masukpencegahan,pengurangan,kemampuanbertahanhidupindi-vidudankesiapanmasyarakat.
Kegiatan pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan se-bagai upaya untuk menghilangkan dan/atau mengurangi ancamanbencana.
Kesiapsiagaanadalahserangkaiankegiatanyangdilakukanuntukmengantisipasibencanamelaluipengorganisasiansertamelalui langkahyangtepatgunadanberdayaguna.
Korban bencana adalah orang atau sekelompok orang yang menderita atau men-inggalduniaakibatbencana
Masyarakat adalahorangyangmenetapdalamsatuwilayah,yangterbiasaden-ganancamanyangsamadikarenakanwilayahyangmerekatempatitersebut.Merekabisamemilikipengalamanyangsamadalammeng-hadapibahayadanbencana.Tetapi,persepsiyangmerekamilikibisaberbedadalamhalbencana.Kelompokdalamwilayahsetempatyangmempunyaiandildalamhalpenguranganrisiko.
Mitigasiadalahserangkaianupayauntukmengurangirisikobencana,baikmela-luipembangunanfisikmaupunpenyadarandanpeningkatankemam-puanmenghadapiancamanbencana.
134 PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
Nilai dan Norma Gender adalah-idealisasi laki-laki dan perempuan pada tataran selayaknya atau seharusnya atau gagasan normatif tentang laki-lakidanperempuan.Misalnya:Perempuanpilarbangsa, Laki-lakiadalahpemimpin.
Pemulihanadalahserangkaiankegiatanuntukmengembalikankondisimasyarakatdan lingkungan hidup yang terkena bencana dengan memfungsi-kankembalikelembagaan,prasarana,dansaranadenganmelakukanupayarehabilitasi.
Pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengu-rangi ataumenghilangkan risikobencana,baikmelalui penguranganancamanbencanamaupunkerentananpihakyangterancambencana.
Pengungsi adalah orang atau kelompok orang yang terpaksa atau dipaksa keluar daritempattinggalnyauntukjangkawaktuyangbelumpastisebagaiakibatdampakburukbencana.
Pengurangan Risiko Bencanaadalahsebuahkerangkakerjadanalatyangmenen-tukantingkatrisikodanmenjelaskanstandartuntukmeningkatkanke-mampuandanmengurangiakibatancamanataselemenberisikoseh-inggaancamanbisadihindari
Penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya yang meli-putipenetapankebijakanpembangunanyangberisikotimbulnyaben-cana,kegiatanpencegahanbencana,tanggapdarurat,danrehabilitasi.
Peringatan Diniadalahinformasiefektifyangtepat,melaluilembagayangditun-juk,yangmemudahkantiap individuyangrentanterhadapancamanuntukbertindakuntukmenghindarataumengurangirisikodanmeny-iapkantindakanyangefektif
Rawan bencana adalah kondisi atau karakteristik geologis, biologis, hidrologis,klimatologis,geografis,sosial,budaya,politik,ekonomi,danteknologipadasuatuwilayahuntukjangkawaktutertentuyangmengurangike-mampuan mencegah, meredam, mencapai kesiapan, dan mengurangi kemampuanuntukmenanggapidampakburukbahayatertentu.
Rehabilitasiadalahperbaikandanpemulihansemuaaspekpelayananpublikataumasyarakatsampaitingkatyangmemadaipadawilayahpascabencana.
Rekonstruksiadalahpembangunankembalisemuaprasaranadansarana,kelem-bagaanpadawilayahpaskabencana,baikpadatingkatpemerintahanmaupun masyarakat dengan sasaran utama tumbuh dan berkem-bangnyakegiatanperekonomian,sosialdanbudaya,tegaknyahukumdanketertiban,danbangkitnyaperansertamasyarakatdalamsegalaaspekkehidupanbermasyarakatpadawilayahpaskabencana.
Risiko bencana adalahpotensi kerugian yangditimbulkan akibat bencanapadasuatuwilayahdankurunwaktutertentuyangdapatberupakematian,luka,sakit,jiwaterancam,hilangnyahartabenda.
Status keadaan darurat bencana adalah suatu keadaan yang ditetapkan oleh
LAMPIRAN
135PELATIHANDASARPENANGGULANGANBENCANABAHAN BACAAN PESERTA
Pemerintah untuk jangka waktu tertentu atas dasar rekomendasiBadanyangdiberitugasuntukmenanggulangibencana.
Stereotipe gender adalah gagasan atau anggapan-anggapan positif maupunnegatiftentanglaki-lakimaupunperempuan,yangbelumtentubenarkeberlakuannya.Apayang di‘anggap’ layakdantidak layak,mampuatautidakmampudilakukanbagi laki-lakidanperempuan.Misalnyaperempuan rapi dan teliti, laki-laki kasar, perempuan pasif, laki-lakiagresif,danlainsebagaianya
Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segerapadasaatkejadianbencanauntukmenanganidampakburukyangditimbulkan,yangmeliputikegiatanpenyelamatandanevakua-si korban,hartabenda,pemenuhankebutuhandasar,perlindungan,pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana.
Waktu datangnya ancamanadalahwaktuantaraperingatandankejadian
LAMPIRAN
Recommended