View
231
Download
2
Category
Preview:
DESCRIPTION
Â
Citation preview
PERJANJIAN ALLAH DENGAN ABRAHAM “Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau”—Kej 17:2.
esudah air bah, kita pertama kali menjumpai tema alkitabiah “perjanjian”.
Perjanjian adalah persetujuan antara Allah dan manusia yang diawali anuge-
rah-Nya, berdasarkan janji-Nya, dan dimeteraikan dengan sebuah tanda.
Perjanjian pertama dengan Nuh; dan yang kedua, kini dengan Abraham.
Janji Allah kepada Nuh ialah Dia akan mempertahankan irama alam; sedangkan
kepada Abraham, Allah berjanji melipat gandakan keturunannya dan memberi
tempat tinggal. Tanda yang diberikan ialah pelangi untuk yang pertama dan sunat
untuk yang kedua. Perjanjian dengan Nuh bersifat universal, sedangkan dengan
Abraham bersifat khusus. Ini melibatkan rumusan perjanjian, yang diulang tanpa
habisnya dalam PL, “Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku
(7-8).
Berbicara tentang janji, dengan sendirinya timbul pertanyaan tentang peng-
genapannya. Sebagai contoh: janji tentang tanah air. Abraham tidak pernah
menempatinya. Dia hanya berjalan melewati tanah itu, tinggal di dalam tenda. Na-
mun, ketika Sara meninggal, Abraham membutuhkan tempat untuk mengubur-
kannya. Jadi dia berkata kepada orang Het, “Aku ini orang asing dan pendatang di
antara kamu; berikanlah kiranya kuburan milik kepadaku di tanah kamu ini, (23:4).
Disambung dengan prosedur tawar menawar khas Timur-Dekat, Abraham lalu
membayar 400 syikal perak untuk satu ladang termasuk gua dan pepohonan di
dekat Mamre (Hebron), yang kelak menjadi tempat penguburan semua bapak lelu-
hur.
Mereka semua menenima janji, tapi “tidak memperoleh apa yang dijanjikan
itu” (Ibr 11:13, 39). Dijanjikan tanah air, namun yang diterima hanya ladang; mereka
merindukan tanah air yang lebih baik, “tanah air surgawi” (Ibr 11:16). Karena janji
Allah tidak diwariskan melalui iman saja, melainkan “oleh iman dan kesabaran” (Ibr
6:12).
Bacaan Alkitab setahun: Imamat 4Bacaan Alkitab setahun: Imamat 4Bacaan Alkitab setahun: Imamat 4Bacaan Alkitab setahun: Imamat 4----6666
Note :
S
Senin, 01 Februari 2016
ISHAK dan KESETIAAN ALLAH “Berdoalah Ishak kepada Tuhan untuk isterinya, sebab isterinya itu mandul;Tuhan
mengabulkan doanya—Kej 25:21.
shak memulai hidupnya dengan balk. Orang tuanya tentu telah menceritakan
proses kelahirannya, mengapa dia diberi nama Ishak (“tertawa”), dan makna
sunat. Tergambar jelas dalam ingatan Ishak pengalaman traumatik masa pu-
bertasnya di atas gunung Moria—kengeriannya kala sadar bahwa dialah yang akan
dijadikan kurban bakaran dan kegirangannya saat dibebaskan. Dua kali dia beru-
tang nyawa pada kesetiaan Allah—keajaiban kelahirannya dan kelahirannya kem-
bali terjadi atas kehendak Allah.
Kemudian Abraham memutuskan bahwa Ishak tidak boleh kawin dengan per-
empuan Kanaan, melainkan harus dengan salah satu perempuan dan sanak
saudaranya. Ini bukan keputusan etika melainkan agamawi, untuk memastikan gar-
is perjanjian tetap dipertahankan. Kej 24 menceritakan bagaimana, sebagai jawa-
ban atas doa dan nalar, Ribka menjadi istri Ishak. Sebagaimana dikatakan Laban,
saudara laki-laki Ribka, “Semuanya ini datangnya dari TUHAN” (24:50), namun sela-
ma dua puluh tahun Ribka tidak hamil. Setelah Ishak berdoa untuknya, Ribka
mengandung anak kembar. Sekali lagi, inilah bukti nyata kesetiaan Tuhan terhadap
perjanjian-Nya.
Bersama kehamilan itu keadaan berubah. Menyadari bahwa ia mengandung
anak kembar, Ribka bertanya kepada Tuhan mengenai masa depan mereka. Allah
berkata, dua bangsa ada di dalam dirinya dan yang tua akan melayani yang muda.
Ini suatu pernyataan yang tidak bisa diragukan mengenai kehendak Allah. Janji-
Nya kepada Abraham dan Ishak akan dipenuhi, tidak melalui Esau yang lebih tua,
tapi melalui adiknya, Yakub. Namun, Ishak melawan kehendak Allah dan bertekad
memberikan berkat anak sulung kepada Esau.
Sungguh luar biasa, meski tindakan Ishak tak dapat dibenarkan, Allah masih
berkenan menyatakan Diri sebagai Allah Abraham, Ishak dan Yakub.
Bacaan Alkitab setahun: Imamat 7Bacaan Alkitab setahun: Imamat 7Bacaan Alkitab setahun: Imamat 7Bacaan Alkitab setahun: Imamat 7----9999
Note :
I
Selasa , 02 Februari 2016
akub merupakan bapak leluhur yang penting. Dialah bapak bangsa terpilih,
yang kelak dikenal sebagai “anak-anak Yakub” atau “anak-anak Israel”. Na-
mun, dalam PL dia diperkenalkan sebagai orang yang tahu janji Allah, tapi tidak
percaya Allah akan memenuhinya. Sehingga Yakub merasa perlu mengatur sendiri
agar janji-Nya terpenuhi. Mula-mula dia menipu Esau di Kanaan. Kemudian di Pa-
dan-Aram (Mesopotamia), dia dan Laban saling menipu. Yakub memiliki lebih ban-
yak akal ketimbang mempercayai Allah.
Sekembalinya dari Padan-Aram, kita membaca “tinggallah Yakub seorang
diri” (24). Namun, Allah tidak membiarkannya seorang diri. Malam itu Yakub ber-
temu Allah. Pertemuan yang mengubah diri itu terjadi dalam dua tahap.
Pertama, Allah bergulat dengan Yakub. Kita tahu bahwa itu Allah karena
kelak Yakub menamakan tempat itu Pniel, yang berarti “wajah Allah”. Dalam kasih,
Allah bergulat dengan Yakub hingga fajar, namun tidak berhasil menaklukkannya.
Ketika “tidak dapat mengalahkannya” (25), Allah memukul sendi pangkal paha Ya-
kub hingga terpelecok. Satu sentuhan jati Ilahi sudah cukup; Yakub menyerah.
Dengan kita juga, Allah mulai dengan lembut dan terus bertahan dalam kasih. Jika
kita tetap melawan, Dia akan bertindak lebih drastis hingga la mematahkan kita.
Kedua, para pegulat bertukar tempat—Yakub yang bergulat dengan Allah.
“Biarkanlah Aku pergi,” Allah berkata; tapi Yakub menjawab, “Aku tidak akan mem-
biarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku” (26). Seolah Yakub berka-
ta, “Engkau berjanji memberkati Abraham, bapakku Ishak, dan aku. Sekarang,
penuhilah janji-Mu dan berkati aku!” Lalu “diberkatinyalah Yakub di situ’ (29). Allah
bergulat dengan kita untuk mematahkan kekerasan hati kita; kita bergulat dengan
Allah agar bisa mewarisi janji-Nya.
Bacaan Alkitab setahun: Imamat 10Bacaan Alkitab setahun: Imamat 10Bacaan Alkitab setahun: Imamat 10Bacaan Alkitab setahun: Imamat 10----12121212
Note :
Y
Rabu , 03 Februari 2016
YAKUB dan KASIH ALLAH yang BERTAHANYAKUB dan KASIH ALLAH yang BERTAHANYAKUB dan KASIH ALLAH yang BERTAHANYAKUB dan KASIH ALLAH yang BERTAHAN Sahut Yakub: “Aku tidak akan membiarkan engkau pergi,jika engkau tidak
memberkati aku”—Kej 32:26.
erjanjian Lama kadang mengajarkan beberapa hal dan peristiwa yang sama.
Kisah Yusuf merupakan contoh. Pertama, pelajaran dan sejarah. Melalui se-
jarah sekular, Allah menjalankan kisah umat-Nya sendiri (“sejarah penyela-
matan”). Allah Abraham, Ishak, dan Yakub meneguhkan perjanjian-Nya dalam tiap
generasi. Maksud Allah terancam oleh paceklik. Jadi, Yakub, yang makin lanjut
umur, menyuruh anak-anaknya membeli gandum di Mesir. Seperti dikatakan Yusuf
kepada mereka kelak, “Maka Allah telah menyuruh aku mendahului kamu untuk
menjamin kelanjutan keturunanmu di bumi ini dan untuk memelihara hidupmu, se-
hingga sebagian besar dari padamu tertolong” (Kej 45:7).
Kedua, pelajaran dan pemeliharaan Allah. Yusuf merupakan korban se-
rangkaian ketidakadilan. Dia ditangkap, dijual, diperbudak, difitnah, dipenjara
tanpa diadili, dan dilupakan teman sepenjara yang telah berjanji membelanya. Na-
mun, melalui serangkaian kejahatan itu Allah bekerja untuk kebaikan. Sebagaimana
dikatakan Yusuf: “Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku,
tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan ... memelihara hidup suatu
bangsa yang besar” (Kej 50:20).
Ketiga, pelajaran dan pengampunan. Yusuf bisa saja membalas dendam
atau memberikan pengampunan tanpa makna. Tapi, dia menguji penyesalan mere-
ka. Dia menyandera Benyamin. Saat-saat menegangkan. Saudara-saudaranya telah
mengorbankan Yusuf; apakah mereka akan mengorbankan Benyamin juga? Tidak!
Yehuda maju ke depan dan memohon agar adiknya dilepaskan, bahkan mena-
warkan diri menjadi budak menggantikan adiknya. Saudara-saudaranya telah beru-
bah! Mereka sungguh bertobat. Yusuf puas. Lalu, dia memperkenalkan diri dan
mengampuni saudara-saudaranya dengan tindakan memeluk mereka.
Bacaan Alkitab setahun: Imamat 13Bacaan Alkitab setahun: Imamat 13Bacaan Alkitab setahun: Imamat 13Bacaan Alkitab setahun: Imamat 13----15151515
Note :
P
Kamis , 04 Februari 2016
YUSUF dan PEMELIHARAAN ALLAH
Sahut Yakub: “Aku tidak akan membiarkan engkau pergi,jika engkau tidak memberkati aku”—Kej 32:26.
itab Keluaran dibuka dengan pemerian hidup tentang penindasan terhadap
orang Israel oleh Firaun yang baru (mungkin Rameses II), yang tidak
mengenal Yusuf. Bangsa Mesir “memahitkan hidup mereka dengan pekerjaan yang
berat, yaitu mengerjakan tanah liat dan batu bata, dan berbagai-bagai pekerjaan di
padang” (Kel 1:14). Penindasan berlangsung selama 430 tahun. Tapi mereka ber-
seru kepada Allah agar dibebaskan dan Dia ingat akan perjanjian-Nya dengan
Abraham, Ishak, dan Yakub. Allah sedang menyiapkan seorang pembebas.
Sebagai kanak-kanak, Musa hampir ditenggelamkan di Sungai Nil. Dia
dibesarkan oleh ibu kandungnya dan kemudian oleh Puteri Firaun. Kita hanya bisa
membayangkan pertentangan antara budaya Mesir dan budaya Ibrani dalam
dirinya. Namun, dia tidak pernah kehilangan kesadaran akan jati diri sebagai orang
Ibrani maupun kepedulian atas penderitaan bangsanya. Hingga suatu saat dia
mengambil keputusan yang merugikan dan berani: “Karena iman, setelah dewasa,
Musa menolak disebut anak putri Firaun, karena ia lebih suka menderita sengsara
dengan umat Allah daripada untuk sementara menikmati kesenangan dan
dosa” (Ibr 11:24-25).
Meskipun cinta kepada bangsanya dan tekadnya mengidentifikasi diri
dengan mereka patut dikagumi, dia kebablasan kala main hakim sendiri. Dia mem-
bunuh orang Mesir yang memukuli seorang Ibrani, dan keesokan harinya dia men-
coba menengahi dua orang Ibrani yang sedang berkelahi. Campur tangannya tidak
dihargai. Tindakannya ternyata diketahui orang, dan dia harus melarikan diri ke
tanah Midian (semenanjung Sinai) dan menunggu selama 40 tahun. Dia harus bela-
jar mengetahui bahwa kehendak Allah hanya boleh dijalankan sesuai cara Allah
sendiri.
Bacaan Alkitab setahun: Imamat 16Bacaan Alkitab setahun: Imamat 16Bacaan Alkitab setahun: Imamat 16Bacaan Alkitab setahun: Imamat 16----18181818
Note :
K
Jumat, 05 Februari 2016
PENINDASAN yang KEJAM
Tetapi orang Israel masih mengeluh karena perbudakan .... Allah mendengar mereka mengerang, lalu la mengingat kepada perjanjian-Nya—Kel 2:23-24.
alam pelariannya, Musa tentu saja khawatir jika tempat persembunyiannya
diketahui. Tapi, akhirnya Firaun meninggal (Kel 2:23). Dengan berharap per-
gantian rezim akan membawa pergantian kebijakan, budak-budak Ibrani
meningkatkan seruan mereka.
Nampaknya, latar sudah dipersiapkan untuk tugas baru Musa. Itu terjadi di
dekat Gunung Horeb (yaitu Gunung Sinai). Di sini Allah berbicara kepadanya dan
dalam semak yang menyala. Allah mengatakan bahwa Dia telah melihat pender-
itaan umat-Nya, mendengar erangan mereka, dan peduli. Sekarang Dia telah turun
untuk membebaskan umat-Nya dan Mesir dan membawa mereka ke Tanah Perjan-
jian melalui Musa.
Tanggapan Musa? Jelas, dia telah belajar banyak—selama 40 tahun diren-
dahkan di padang gurun. Kini dia justru telah berayun terlalu jauh kearah se-
baliknya. Dia mengajukan lima dalih yang langsung dijawab Allah.
Apakah dia mampu? Allah siap mendampingi. Bagaimana jika Israel mem-
pertanyakan identitas Sang Pengutus? Dia adalah Yahwe, Allah nenek moyangnya,
Allah yang hidup dan abadi. Bagaimana kalau mereka tidak mendengarkan atau
mempercayainya? Musa harus memakai tongkatnya untuk membuat mukjizat dan
dengan demikian mengesahkan pelayanannya. Ketika Musa bersikeras, dia tak pan-
dai bicara, Allah berkata bahwa Dialah pencipta mulut manusia dan Dia akan mem-
beri tahu Musa apa yang harus dikatakan. Ketika Musa berteriak, “Tolong kirim
orang lain! ”; Allah menjadi marah, tapi memberikan Harun sebagai juru bicara.
Kita seharusnya menanggapi panggilan Allah tidak dengan rasa percaya
diri yang ekstrem, juga tidak dengan keragu-raguan total, melainkan dengan ren-
dah hati dan percaya kepada Allah yang selalu melengkapi orang yang dipanggil-
Nya.
Bacaan Alkitab setahun: Imamat 19Bacaan Alkitab setahun: Imamat 19Bacaan Alkitab setahun: Imamat 19Bacaan Alkitab setahun: Imamat 19----21212121
Note :
D
Sabtu , 06 Februari 2016
PANGGILAN MUSA
Dan orang Mesir itu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, apabila Aku mengacungkan tan-gan-Ku terhadap Mesir dan membawa orang Israel keluar dari tengah-tengah mereka—Kel 7:5.
engan berani, atas nama Yahwe, Musa dan Harun pergi kepada Firaun dan
menuntut pembebasan budak-budak Israel. Mereka telah diberitahu bahwa
Firaun akan menolak merendahkan dirinya. Narasi ini menyatakan bahwa ku-
kuhnya pendirian Firaun disebabkan Allah yang membuatnya (misalnya “Aku akan
mengeraskan hati Firaun” [3]) dan Firaun sendiri (misalnya “Ia tetap berkeras hati,
dan tidak mau mendengarkan” [8:15]). Allah mengeraskan hati orang yang
mengeraskan hatinya.
Musa membawa tongkatnya, apabila ia mengulurkan tangannya, ada tulah
baru yang menimpa penduduk Mesir. Ada sepuluh macam tulah. Air Sungai Nil
menjadi darah dan kodok memenuhi tanah Mesir. Kemudian datang tulah serang-
ga dan lalat, diikuti serangan penyakit mematikan atas ternak, dan bisul pada
manusia dan hewan. Hujan es merusak panen dan menggunduli pepohonan, dan
sejumlah besar belalang memakan apa saja yang disisakan hujan es. Lalu tanah
Mesir diliputi kegelapan aneh, dan sebagai klimaks mengerikan, semua anak per-
tama dan manusia dan hewan mati.
Tidak semua tulah itu supernatural. Serangan belalang merupakan gejala
alami biasa. Keajaibannya: belalang-belalang masuk ke Mesir ditiup angina timur
tepat pada saat Musa mengangkat tongkat.
Apa maksud tulah-tulah itu? Untuk menghukum orang Mesir yang keras
kepala dan juga untuk meyakinkan Firaun agar membebaskan bangsa Israel, tapi
maksud utamanya ialah supaya “engkau mengetahui, bahwa tidak ada yang seperti
Aku di seluruh bumi” (9:14). Di semua pasal ungkapan sederhana ini terus disuara-
kan, yaitu “agar engkau mengetahui bahwa Akulah TUHAN”. Kita tidak bisa
mempunyai ambisi lebih besar daripada ini.
Bacaan Alkitab setahun: Imamat 16Bacaan Alkitab setahun: Imamat 16Bacaan Alkitab setahun: Imamat 16Bacaan Alkitab setahun: Imamat 16----18181818
Note :
D
Minggu, 07 Februari 2016
TANTANGAN kepada FIRAUN
Tetapi orang Israel masih mengeluh karena perbudakan .... Allah mendengar mereka mengerang, lalu la mengingat kepada perjanjian-Nya—Kel 2:23-24.
uhan memberi petunjuk jelas tentang tulah terakhir. Sekitar tengah malam
Dia akan lewat seluruh Mesir untuk mendatangkan hukuman, dan semua
anak sulung akan mati. Tapi, orang Israel akan luput jika menyembelih anak
domba tanpa cacat berumur setahun — setiap keluarga satu anak domba, dan
mengoleskan sedikit darahnya pada ambang atas dan kedua tiang pintu depan ru-
mah mereka. Mereka tidak boleh keluar rumah. Apabila melihat darah, Allah akan
melewati rumah itu. Perayaan Paskah ini diadakan setiap tahun pada permulaan ta-
hun kalender Israel.
Yesus Kristus adalah “Anak Domba Allah” dan tentang Dia kita menya-
takan: “Sebab anak domba Paskah kita, yaitu Kristus, juga telah disembelih. Karena
itu marilah kita berpesta ....“ (1 Kor 5:7-8). Ada beberapa kebenaran di sini. Pertama,
Hakim dan Juruselamat adalah sama. Allah yang lewat diseluruh Mesir untuk
menghukum semua anak sulung juga melewati rumah orang Israel untuk
melindungi mereka. Kita tidak boleh menggambarkan Bapa sebagai hakim dan Pu-
tra sebagai Juruselamat. Mereka adalah Allah yang satu dan sama—melalui Yesus
Kristus menyelamatkan kita dari vonis-Nya.
Kedua, penebusan, dahulu dan kini, dilakukan dengan penggantian. Yang
selamat hanyalah anak laki-laki sulung yang di rumahnya ada seekor domba yang
disembelih sebagai gantinya. Ketiga, darah domba harus dipercikkan. Setiap orang
harus menerima pemberian Ilahi itu. Allah harus melihat darah itu dahulu sebelum
menyelamatkan keluarga itu.
Keempat, setiap keluarga yang selamat berarti sudah dibeli Allah. Mereka
menjadi milik Allah. Begitu juga kita. Sesudah penyucian ada perayaan. Kehidupan
umat yang ditebus Allah merupakan pesta, yang secara ritual dinyatakan dalam
Perjamuan Kudus—perayaan syukur kita.
Bacaan Alkitab setahun: Imamat 25Bacaan Alkitab setahun: Imamat 25Bacaan Alkitab setahun: Imamat 25Bacaan Alkitab setahun: Imamat 25----27272727
Note :
T
Senin , 08 Februari 2016
PASKAH
Dan TUHAN akan menjalani Mesir untuk menulahinya; apabila Ia melihat darah ... maka TU-HAN akan melewati pintu itu—Kel 12:23.
esudah umat Israel keluar dari Mesir, Firaun dan pejabatnya berubah pikiran.
“Apa yang telah kita perbuat ini?” Mereka sadar telah kehilangan tenaga ker-
ja yang sangat berharga. Lalu Firaun mengumpulkan tentara untuk me-
nangkapnya. Terjepit oleh gurun, air, dan gunung, umat Israel melihat tentara Mesir
yang makin mendekat dan mereka sangat ketakutan. “Apakah karena tidak ada ku-
buran di Mesir, maka engkau membawa kami untuk mati di padang gurun ini?”
Mereka berseru kepada Musa (11). Musa dengan kepercayaan luar biasa kepada
Allah, menjawab, “TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam sa-
ja” (14).
Penyelamatan Israel dari kejaran tentara Mesir digambarkan sangat jelas.
Dua kali, atas perintah Allah, Musa mengangkat tongkatnya dan mengulurkan tan-
gannya di atas laut. Pertama saat malam, laut didorong mundur oleh angin timur,
orang Israel berhasil menyeberang, tapi orang Mesir kebingungan. Kedua saat fa-
jar, air kembali mengalir seperti biasa, dan orang Mesir tenggelam.
Umat Israel tidak pernah lupa peristiwa ini, yang merupakan tanda nyata
kekuasaan dan kemurahan Yahwe. Yahwe menyelamatkan dan menetapkan mereka
sebagai umat istimewa—Nya. Musa bernyanyi. Begitu pula kakaknya, Miryam, yang
menyanyi dan menari diiringi rebana. Inilah tema utama ibadah Israel: “Baiklah aku
menyanyi bagi TUHAN, sebab Ia tinggi luhur, kudadan penunggangnya dilempar-
kan-Nya ke dalam laut. TUHAN itu kekuatanku dan mazmurku” (Kel 15:1-2).
Mudah bagi kita karena kita merayakan kemenangan yang lebih besar
(kemenangan Yesus Kristus) dan penebusan yang lebih besar lagi (dari dosa dan
kematian).
Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 1Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 1Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 1Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 1----3333
Note :
S
Selasa, 09 Februari 2016
KELUAR dari MESIR
Ketika dilihat oleh orang Israel, betapa besarnya perbuatan yang dilakukan TUHAN terhadap orang Mesir, maka takutlah bangsa itu kepada TUHAN dan mereka percaya kepada TUHAN— Kel 14:31.
iga bulan diperlukan untuk tiba di Gunung Sinai dan berjumpa dengan Yah-
we. Setelah memasang kemah di kaki gunung, orang Israel tinggal di situ
sekitar setahun. Di sini Allah membeni umat tebusan-Nya liga pemberian
yang berharga—perjanjian yang diperbarui, hukum moral, dan persembahan pen-
damaian.
Berulang-ulang, selama kisah bapak leluhur, Allah menyebut Diri sebagai Allah
yang telah membuat perjanjian dengan Abraham dan memperbaruinya dengan
Ishak dan Yakub. Peristiwa keluaran terjadi karena Dia ingat akan perjanjian-Nya.
Kini masa pengungsian sudah lewat dan bayangan Tanah Perjanjian ada di depan
mata, dan tiba waktunya untuk meneguhkan atau memperbarui perjanjian itu lagi.
Allah berkata: “ ... jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan ber-
pegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri
dan antara segala bangsa” (4-5).
Allah memberikan hukum moral kepada umat Israel. Inti hukum moral
adalah Kesepuluh Perintah Allah, diperluas dan ditambah dengan ketetapan lain.
Dengan murah hati Allah menyediakan cara untuk menangani pelanggaran hukum
-Nya kalau ada. Termasuk pembangunan Kemah Suci, pelembagaan sistem kurban,
dan pengangkatan imam sebagai pelaksana upacara.
Signifikansi hakiki pengaturan ini merupakan paradoks besar. Di satu sisi
Allah berkata, “Aku akan diam di tengah-tengah mereka” (Kel 25:8). Di sisi lain tidak
seorang pun diperkenankan menembus tirai masuk ke bagian dalam Tabernakel
kecuali Imam Besan pada Mari Pendamaian dengan membawa darah kurban.
Kombinasi paradoks ini dihapus oleh Kristus, ketika tirai Bait Suci tercabik
dari atas sampai ke bawah. Sekarang kita semua diundang untuk mendekati Allah
melalui Kristus.
Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 4Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 4Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 4Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 4----6666
Note :
T
Rabu , 10 Februari 2016
BERKAT di GUNUNG SINAI
Akulah yang empunya seluruh bumi. Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus—Kel 19:5-6.
khirnya, kira-kira tujuh abad sesudah Allah pertama kalinya berjanji kepada
Abraham, janji itu akan dipenuhi. Tapi harapan cepat sirna. Rencana Musa
mengirim dua belas pengintai (satu orang dari tiap suku) berakhir dalam
malapetaka. Meski kembali dengan membawa buah masak sebagai bukti bahwa
Kanaan memang tanah yang berlimpah susu dan madu, sepuluh orang pengintai
menyatakan bahwa penduduk tanah itu tidak mungkin mereka kalahkan. Ini pen-
dapat mayoritas dan itulah yang diterima. Jadi tidak ada orang dari generasi itu
akan masuk ke Tanah Perjanjian, kecuali Kaleb dan Yosua.
Empat puluh tahun akan berlalu sejak mereka keluar dari Mesir sebelum
memasuki Kanaan—selama tahun-tahun ini mereka mengembara dari satu oasis ke
oasis lain, dan mengalami beraneka ragam peristiwa yang dicatat dalam kitab
Bilangan. Namun, akhirnya empat puluh tahun itu berakhir dan generasi dewasa itu
telah mati semua. Israel kini berkemah di dataran Moab, sedikit di utara dan timur
dari tempat Sungai Yordan mengalir ke Laut Mati.
Di sini Musa terakhir kalinya berbicara kepada orang Israel, yang dicatat
dalam Kitab Ulangan. Di situ dia menceritakan kembali sejarah mereka yang baru
dan berusaha menyiapkan mereka untuk mengambil alih Tanah Perjanjian. Tapi,
yang menjadi tekanan utama adalah perjanjian kasih yang mengikat Yahwe dan
umat. Yahwe memberikan kasih-Nya, kata Musa, tidak karena mereka baik melain-
kan hanya karena Dia mengasihi mereka (Ul 7:7-8). Maka sekarang mereka harus
mengasihi Dia dengan segenap kepribadiannya dan menyatakannya melalui ketaa-
tan mereka (Ul 6:4-9; 10:12-13).
Yesus Kristus mengambil kata-kata itu bagi diri-Nya dan berkata, “Siapa
saja yang memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi
Aku” (Yoh 14:21). Kasih diuji dalam ketaatan.
Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 7Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 7Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 7Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 7----9999
Note :
A
Kamis, 11 Februari 2016
MENGEMBARA di PADANG GURUN
Kami berangkat ke tempat yang dimaksud TUHAN ketika la berfîrrnan:Aku akan memberikannya kepadamu—Bil 10:29.
arangan beribadah kepada allah lain “di hadapan” atau “di samping” Yahwe
menyiratkan tidak adanya allah lain. “Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain
(Yes 45:6).
Kita tak perlu menyembah matahari, bulan, dan bintang untuk melanggar
perintah pertama. Kita sudah melanggarnya jika memberikan tempat utama kepa-
da siapa atau apa saja selain Allah. Kita harus mengasihi Dia dengan seluruh
kekuatan kita, menjadikan kehendak-Nya kesenangan kita, dan kemuliaan-Nya
tujuan kita.
Kalau perintah pertama menuntut agar semua ibadah lain dikesampingkan,
perintah kedua menuntut ketulusan ibadah. Yesus berkata, “Allah itu Roh dan siapa
saja yang menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran”(Yoh
4:24). Larangan menyembah berhala jangan ditafsirkan sebagai larangan meng-
gambarkan sesuatu, melainkan larangan menyembah gambaran apa saja. Yang
pasti juga dilarang ialah kegiatan lahiriah tanpa kebenaran batiniah, yaitu men-
dekati Allah dengan mulut sementara hati jauh dari-Nya (Yes 29:13; Mrk 7:6).
Ada dua masalah. Pertama, Allah rnenggambarkan diri-Nya sebagai “Allah
yang cemburu” (Kel 20:5). Namun, kita tidak perlu terganggu karena cemburu ber-
makna rasa tidak suka pada saingan. Dia tidak mau berbagi kemuliaan. Tiada yang
setara dengan-Nya.
Kedua, Allah akan menghukum anak untuk dosa orang tuanya. Nampaknya
tidak adil, tapi anak memang menderita akibat dosa orang tua. Dosa ini bisa berarti
fisik (penyakit keturunan), sosial (kemiskinan sebagai akibat orang tua yang ber-
judi), psikologis (ketegangan rumah tangga), dan moral (dalam perilaku karena
belajar dari orang tuanya).
Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 10Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 10Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 10Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 10----12121212
Note :
L
Jumat, 12 Februari 2016
PERINTAH 1 dan 2
Jangan ada padamu allah lain di hada pan-Ku. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun... Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya—Kel 20:3-5.
engan menyatukan dua perintah ini, kita melihat bahwa baik nama Tuhan
maupun Hari Tuhan harus diperlakukan dengan hormat. Perintah ini jelas
melarang penghujatan dan kata-kata najis. Juga mencakup sumpah palsu,
yaitu bersumpah kemudian melanggarnya. Lebih baik, tegas Yesus, jangan ber-
sumpah sama sekali. Orang yang jujur tidak perlu berjanji dengan sumpah; katakan
saja ya atau tidak (Mat 5:33-37). Masih ada penyalahgunaan nama Allah yang lebih
serius. Ini disebabkan kenyataan bahwa nama lebih dari sekadar kata; nama adalah
orang dan sifat orang itu. Jadi, kita menyalahgunakan nama Allah kalau perilaku
kita tidak cocok dengan sifat-Nya. Dengan menyebut Allah “Bapa”, tapi tidak mem-
percayai-Nya atau menyebut Yesus “Tuhan”, tapi tidak menaati-Nya; ini pun
menyalahgunakan nama-Nya.
“Ingatlah ....“ menyiratkan bahwa perintah itu sudah dijalankan. Memang,
seperti sudah kita lihat, perintah ini sudah ada sejak awal Kejadian. Perintah ini tid-
ak hanya berlaku untuk umat perjanjian. Ini berlaku pula bagi para hamba, laki-laki
maupun perempuan karena orang Israel sendiri pernah menjadi budak di Mesir
sampai Tuhan membebaskan mereka (Ul 5:15).
Lukas menyatakan bahwa Yesus biasa menghadiri rumah ibadah pada hari
Sabat (Luk 4:16). Namun, Dia sama sekali tidak terikat dengan semua aturan dan
ketetapan tradisional yang dikenakan pada perintah tentang pemeliharaan hari Sa-
bat (seluruhnya berjumlah 1.521 menurut Rabbi Johanan dan Rabbi Simeon bin
Lakish). Sebaliknya, Yesus bersikukuh dengan prinsipnya: “Hari Sabat diadakan un-
tuk manusia, dan bukan manusia untuk hari Sabat” (Mrk 2:27).
Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 13Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 13Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 13Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 13----15151515
Note :
D
Sabtu, 13 Februari 2016
PERINTAH 3 dan 4
Jangan menyebut nama Tuhan, Allahmu, dengan sembarangan … Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat—Kel 20:7-8.
arena keempat perintah pertama jelas berkaitan dengan kewajiban kita ter-
hadap Allah (pribadi, ibadah, nama, dan hari), ada yang mengira bahwa
perintah kelima memperkenalkan kita pada kewajiban terhadap sesama. Na-
mun, ada yang merasa lebih cocok untuk menganggap perintah kelima sebagai
kewajiban kita terhadap Allah karena orang tua kita (setidaknya ketika kita belum
dewasa) menggantikan kedudukan Allah dan menjadi perantara kewenangan Allah
bagi kita.
Paulus memahami, menghormati orang tua menuntut ketaatan dan me-
nyebutnya sebagai sesuatu yang diperkenankan Kristus (Ef 6:1; Kol 3:20). Ketid-
aktaatan dalam PB dilihat sebagai gejala kehancuran sosial (Rm 1:30; 2 Tim 3:2).
Namun, kewenangan itu tidak mutlak. Kewenangan orang tua terbatas
bagi anak yang menurut budaya dianggap masih di bawah umur. Apalagi, orang
tua pun mempunyai kewajiban terhadap anak mereka. Mereka tidak boleh mem-
bangkitkan kemarahan atau menyakiti hati anak-anak, melainkan “didiklah mereka
di dalam ajaran dan nasihat Tuhan” (Ef 6:4; Kol 3:21). Sifat kewajiban timbal-balik
merupakan kendali bagi keduanya.
Dengan bertambahnya usia harapan hidup, dan rata-rata umur penduduk
juga naik secara proporsional, makin banyak jumlah lansia yang diabaikan oleh
anak mereka sendiri. Ini gejala yang mengejutkan dan sebagian besar terjadi di
Barat. Di Afrika dan Asia, keluarga besar selalu bisa menyediakan tempat bagi lan-
sia. Begitu pula dalam budaya Cina. Saya kira kita harus memberikan Paulus kata
akhir dalam masalah ini: “Tetapi jika ada seorang yang tidak memelihara sanak
saudaranya, apalagi seisi rumahnya (keluarga dekatnya), orang itu murtad dan
lebih buruk daripada orang yang tidak beriman” (1 Tim 5:8).
Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 16Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 16Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 16Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 16----18181818
Note :
K
Minggu, 14 Februari 2016
PERINTAH 5
Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu—Kel 20:12.
erintah keenam tidak bisa ditafsirkan sebagai larangan mutlak untuk memat-
ikan, termasuk mematikan hewan, karena hukum Musa juga memuat sistem
kurban, hukuman mati, dan bahkan “perang suci” melawan orang Kanaan.
Tentu kita bisa membela pendirian kaum vegetarian, penentang perbudakan, atau
penganut paham perdamaian, tapi tidak atas dasar perintah ini. Yang dilarang ialah
penumpahan darah orang tak berdosa secara tidak sah. Kitab Suci tidak
menekankan kesucian hidup secara umum melainkan khusus hidup manusia kare-
na diciptakan menurut gambar Allah. lnilah yang membuat pembunuhan layak di-
ganjar hukuman mati (Kej 9:6; Rm 13:4). Meski hukuman mati itu bisa diubah jika
ada situasi meringankan karena Allah sendiri melindungi pembunuh pertama.
Asas yang sama tentang kesucian hidup manusia juga mencakup janin. Pen-
dapat sebagian besar orang Kristen adalah pro-hidup bukan pro-pilihan. Pan-
dangan Kristen menolak aborsi, kecuali untuk beberapa kasus yang dirumuskan
secara cermat dan hati-hati, dan menolak eksperimen terhadap janin.
Berkait perang, selama berabad-abad pandangan Kristen tidak seragam. Para
pendukung perdamaian menyatakan bahwa ajaran dan teladan Yesus melarang
balas dendam. Tapi mereka yang mendukung teori “perang yang adil” merasa ya-
kin bahwa perang bisa dibenarkan jika merupakan pilihan dengan keburukan yang
lebih kecil. Mereka membenarkan perang hanya sebagai piihan terakhir, kalau
semua usaha sudah dilakukan, dan menolak penggunaan senjata pemusnah mas-
sal. Baiklah kita juga memperhatikan bahwa Khotbah di Bukit tidak hanya
menyangkut perbuatan membunuh, tapi juga keinginan membunuh dan kata-kata
yang menghina (Mat 5:21-22). Yohanes gamblang menulis: “Setiap orang yang
membenci saudara seimannya adalah pembunuh manusia” (1 Yoh 3:15).
Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 19Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 19Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 19Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 19----21212121
Note :
P
Senin, 15 Februari 2016
PERINTAH 6
Jangan membunuh— Kel 20:13.
ita percaya bahwa sejak awal Allah menciptakan manusia sebagai laki-laki
dan perempuan. Dia jugalah yang menetapkan lembaga perkawinan agar
suami-istri saling mendukung dan melahirkan anak-anak. Paulus menam-
bahkan kebenaran indah: suami dan istri dalam kasihnya mencerminkan hubungan
antara Kristus dan gereja-Nya.
Ketika kebenaran positif itu telah ditetapkan, larangan yang diberikan Alkitab
menjadi masuk akal. Justru karena Allah telah melembagakan perkawinan, Dia
melarang hubungan seksual dalam bentuk lain. Memang, hanya perzinaan yang
dilarang secara eksplisit. Tapi semua bentuk lain dari seksualitas yang amoral juga
dilarang secara implisit, sebab semua itu juga merusak perkawinan. Seks sebelum
perkawinan, bahkan seks tanpa perkawinan, adalah upaya menikmati kasih tanpa
komitmen. Kejamlah orang yang membangkitkan hasrat pihak lain dalam suatu
hubungan jangka panjang padahal dirinya tidak siap. Harus jelas juga bahwa
kemitraan homo seksual bukan alternatif sahih atas perkawinan heteroseksual,
melainkan penyimpangan tatanan alami yang diciptakan Allah. Satu-satunya pen-
galaman “menjadi satu daging” yang sah menurut Allah terjadi dalam monogami
heteroseksual. Seperti dinyatakan George Carey, mantan Uskup Agung Canterbury,
“Setiap hubungan seks di luar lingkup perkawinan heteroseksual adalah penyim-
pangan Kitab Suci.”
Akhirnya, seperti pembunuhan, Yesus memperluas larangan perzinaan sehing-
ga mencakup juga perzinaan dalam pikiran: “Setiap orang yang memandang per-
empuan serta menginginkannya, sudah berzina dengan dia di dalam hatinya” (Mat
5:28). Akibatnya, lanjut Yesus, jika mata kita menyebabkan kita berdosa, kita harus
“mencungkilnya” (Mat 5:29).
Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 22Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 22Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 22Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 22----24242424
Note :
K
Selasa, 16 Februari 2016
PERINTAH 7
Jangan berzina—Kel 20:14.
arena perintah 8 (“Jangan mencuri”) dan perintah 10 (“Jangan mengingini”)
jelas termasuk satu kelompok, kita akan membahas keduanya besok dan
membahas perintah 9 (“Jangan mengucapkan saksi dusta”) hari ini.
Paruh kedua Kesepuluh Firman menyatakan bahwa menghormati hak
orang lain merupakan kasih sejati. Sebab, “kasih tidak berbuat jahat terhadap sesa-
ma manusia” (Rm 13:10). Yang dilarang di sini adalah merampas milik orang lain
yang paling berharga. Jadi, semua perintah ini dirancang untuk melindungi
orang—nyawa mereka dari pembunuh; perkawinan, rumah tangga, dan keluarga
mereka dan pezina; harta benda dan pencuri; dan sekarang reputasi mereka dari
saksi dusta. Tentu saja, nama baik termasuk milik yang paling berharga;
sesungguhnya “lebih baik dari pada perak dan emas” (Ams 22:1).
Konteks utama perintah ini tentu saja sidang pengadilan. Ketika hakim dan juri
mendengarkan uraian dari penuntut maupun pembela, nasib terdakwa berada di
tangan para saksi yang dipanggil untuk bersaksi. Memberi kesaksian palsu secara
sadar merupakan pelanggaran serius. Dan Yesus bukan satu-satunya terdakwa
yang menderita karena saksi dusta.
Saksi dusta juga bisa terjadi dalam konteks lain, misalnya di rumah dan tempat
kerja. Fitnah merupakan bentuk kesaksian palsu. Termasuk kebenaran yang dengan
sengaja dibesar-besarkan atau diputarbalikkan. Larangan atas saksi dusta
menyangkut juga tanggung jawab untuk menjadi saksi yang benar. Bahkan kalau,
dalam keadaan ekstrem, dusta untuk maksud baik bisa dibenarkan karena merupa-
kan pilihan terbaik di antara yang buruk, itu tetap merupakan kejahatan. Kata-kata
kita harus bisa dipercaya, dan terutama kita harus menjadi saksi yang berani bagi
Tuhan kita Yesus Kristus.
Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 25Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 25Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 25Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 25----27272727
Note :
K
Rabu, 17 Februari 2016
PERINTAH 9
Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu—Kel 20:16.
erintah kedelapan mengisyaratkan bahwa warga negara mempunyai hak ter-
hadap milik pribadi. Kalau tidak, tidak mungkin ada masyarakat yang tertib,
adil, dan stabil. Lebih lagi, apa yang dilarang lebih dari sekadar mencuri uang
atau harta; larangan ini mencakup segala bentuk ketidakjujuran dan penipuan,
mengelakkan pajak, mengurangi jam kerja, minta bayaran lebih, dan membayar ku-
rang dari yang seharusnya.
Perintah kesepuluh penting karena mengubah Kesepuluh Firman dari aturan
sipil menjadi hukum moral. Kita tidak bisa dituntut di pengadilan karena mengingi-
ni karena mengingini bukanlah tindakan melainkan sikap hati. Sesungguhnya,
mengingini terkait dengan mencuri, sama halnya amarah dengan membunuh, dan
nafsu dengan zina.
Larangan mengingini berbicara lantang terhadap konsumenisme. Namun, Ye-
sus menasihati kita agar waspada terhadap keinginan memiliki dan Paulus menun-
jukkan jalan lain kepada kita: hidup penuh kepuasan, kesederhanaan, dan kemu-
rahan. Karena seperti orang Israel di padang gurun, kita juga musafir dalam perjal-
anan menuju Tanah Perjanjian, dan sangat bijak kalau kita berjalan dengan tidak
membawa terlalu banyak barang.
Kesepuluh Firman merupakan paparan dari mengasihi Allah dan sesama, dan
menelanjangi serta menyalahkan dosa-dosa kita. Seperti diakui Paulus, dia tidak
akan tahu apa itu dosa seandainya hukum tidak mengatakan “Jangan mengingi-
ni” (Rm 7:7). Seperti Paulus, Luther menyebut hukum sebagai “palu” yang dahsyat
untuk menghancurkan sifat suka membenarkan diri. Dalam arti inilah hukum Taurat
merupakan “penuntun” yang membawa kita kepada Kristus (Gal 3:24). C.H.
Spurgeon pernah menyatakan bahwa dia bertemu Musa yang membawa hukum
Taurat, yang menghukum dia dan menunjukkan kepadanya bahwa dia membutuh-
kan Juruselamat.
Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 28Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 28Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 28Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 28----30303030
Note :
P
Kamis, 18 Februari 2016
PERINTAH 8 dan 10
Jangan mencuri—Kel 20:15.
Jangan mengingini ... —Kel 20:17.
etelah menyeberangi Sungai Yordan, Yosua lebih dahulu pergi ke selatan
dan mengalahkan gabungan tentara yang dipimpin lima Raja Amori.
Kemudian dia ke utara dan mengalahkan tentara yang berkoalisi. Demikian-
lah dia menguasai seluruh tanah itu dan membagi-bagikannya. Kita tak mungkin
membaca cerita kemenangan Israel tanpa mempertanyakan etika pemusnahan to-
tal. Apakah itu sungguh-sungguh atas perintah Allah? Tiga hal perlu diperhatikan.
Pertama, janji yang dibuat kepada para bapak leluhur. Berulang kali Allah
menjanjikan tanah itu. Tapi kepemilikan itu tidak mungkin terjadi tanpa pengusiran
penduduknya. Kedua, kejahatan orang Kanaan. Abraham diberitahu bahwa ke-
turunannya baru akan mewarisi tanah itu saat “... kedurjanaan orang Amori itu ...
genap” (Kej 15:16). Yahwe memberikan tanah itu bukan karena kebaikan Israel, tapi
karena kejahatan Kanaan (Ul 9:4-5). Agama orang Kanaan begitu memuakkan,
penuh penyembahan berhala, dan tak bermoral, termasuk kebiasaan men-
gurbankan anak. Sehingga terhempasnya orang Kanaan digambarkan dengan
dimuntahkan oleh tanah itu. Allah bahkan memberi peringatan akan memuntahkan
umat-Nya jika menajiskan tanah (Im 18:24-30; 20:22-23; Ul 12:31).
Ketiga, adanya bahaya korupsi. Musa berkata, “Janganlah engkau menga-
dakan perjanjian dengan mereka” (Ul 7:2). Mereka harus membasmi bersih semua
alat penyembahan berhala karena Israel adalah umat kudus bagi Tuhan (Ul 7:6).
Mereka tidak boleh berlaku seperti Kanaan dengan segala kenajisannya (UI 18:9)
atau melanggar perjanjian Yahwe (Hak 2:1, 20; Ezr 9:1, 10-12). Inilah satu-satunya
“perang suci” yang disahkan Yahwe. Seandainya Israel menaati Allah dan mengha-
bisi bangsa Kanaan dengan praktik jahatnya, tak perlu ada pertempuran dengan
bangsa-bangsa di sekitarnya. Kita juga dipanggil untuk melakukan bedah radikal
terhadap dosa.
Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 31Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 31Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 31Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 31----33333333
Note :
S
Jumat, 19 Februari 2016
MENGUASAI TANAH PERJANJIAN
Jadi seluruh negeri itu diberikan Tuhan kepada orang Israel, yakni negeri yang dijanjikan-Nya dengan bersumpah untuk diberikan kepada nenek moyang mereka—Yos 21:43.
ahwe adalah Allah yang telah mengikat perjanjian serius dengan kita dengan
berkata, “Aku akan menjadi Allahmu dan engkau akan menjadi umat-Ku.” Ini
berawal dari Abraham, berlanjut dengan Ishak, Yakub, dan Yusuf. Musa
mengetahui dengan sangat jelas bahwa pelayanannya merupakan pemenuhan
perjanjian itu. Kini mutlak perlu bagi Yosua untuk mengetahui bahwa ia melanjut-
kan hal yang sama. Jadi awal dan akhir Kitab Yosua berisi acuan penting pada per-
janjian itu. Sesudah bangsa Israel menyeberangi Sungai Yordan, Allah memberi ta-
hu Yosua agar membuat pisau dari batu api dan menyunat bangsa Israel karena
sunat adalah tanda perjanjian itu dan belum pernah diadakan penyunatan selama
empat puluh tahun berkelana di padang gurun. Sekarang, setelah mereka disunat,
mereka boleh merayakan Paskah.
Kemudian Kitab Yosua berakhir dengan pembaruan perjanjian di Sikhem. Yang
menarik dalam menyampaikan perjanjian itu, Yosua sengaja mengikuti pola perjan-
jian pemberian upeti (yang baru-baru ini ditemukan lagi di Timur Tengah kuno)
bangsa yang ditaklukkan kepada penakluknya. Sesudah pihak dalam perjanjian itu
diperkenalkan, sejarahnya disampaikan sekilas. Kemudian diikuti dengan syarat
perjanjian dan daftar para saksi. Akhirnya dokumen ditutup dengan ucapan berkat
kalau perjanjian dipertahankan dan ancaman kalau perjanjian dilanggar. Semua
aspek perjanjian bisa ditemukan di Yos 24.
Pengikut Kristus adalah pewaris perjanjian Allah dengan Abraham. Baptis dan
Perjamuan Kudus merupakan tanda “perjanjian baru”, seperti sunat dan Paskah
daiam PL. Perjanjian upeti diperbarui setiap tahun, tapi perjanjian kita dengan Allah
seharusnya diperbarui setiap han, atau sedikitnya setiap kali kaia kita mengikuti
Perjamuan Kudus.
Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 34Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 34Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 34Bacaan Alkitab setahun: Bilangan 34----36363636
Note :
Y
Sabtu, 20 Februari 2016
MEMPERTAHANKAN PERJANJIAN
Pada hari itu juga Yosua mengikat perjanjian dengan bangsa itu dan membuat ketetapan dan per-aturan bagi mereka di Sikhem—Yos 24:25.
esudah Yosua meninggal, selama hampir dua ratus tahun Israel menye-
leweng dan mengalami siklus menyedihkan: tidak patuh, ditindas, dibebas-
kan. Pertama, mereka meninggalkan Yahwe, Allah nenek-moyang mereka,
yang telah membawa mereka keluar dari Mesir, dan menyembah ilah-ilah bangsa-
bangsa di sekitar mereka, dan membangkitkan amarah Yahwe.
Kedua, Yahwe menyerahkan mereka kepada para penjarah, yang men-
galahkan dan menindas mereka.
Ketiga, sebagai jawaban atas seruan umat-Nya, Tuhan mengangkat
“hakim-hakim” yang membebaskan mereka dari para penindas. Tapi mereka tidak
mau mendengarkan para penolong mereka, dan demikian berulang-ulanglah siklus
menyedihkan: ingkar janji, kalah, dan dibebaskan, yang berulang-ulang (11-17).
Hakim-hakim mempunyai beberapa fungsi. Pertama, dan terutama, mem-
impin militer, mereka dipanggil Yahwe untuk membebaskan Israel dari para penin-
dasnya. Ehud membebaskan Israel dari kaum Moab, Debora dari orang Kanaan,
Gideon dari orang Midian, Yefta dari orang Amon, dan Simson dari orang Filistin.
Kedua, mereka juga pemimpin spiritual yang beriman dan penuh Roh, walau iba-
dah mereka kepada Yahwe dinyatakan dengan berbagai cara dan tingkatan. Ketiga,
mereka adalah hakim. Seperti terlihat dari namanya, mereka mengadili perkara-
perkara umat Israel.
Namun, saat itu kurang terlihat adanya hukum dan ketertiban. Dua kali
kita membaca pernyataan yang tegas bahwa “pada zaman itu tidak ada raja di an-
tara orang Israel” (18:1; 19:1), sementara itu dua kali ditambah akibat yang tak
terhindarkan dari anarki satu kali sebagai kesimpulan yang cocok untuk kitab ini:
“Pada zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel; setiap orang berbuat apa
yang benar menurut pandangannya sendiri” (17:6; 21:25). Meski Israel berulang kali
ingkar janji, Yahwe setia.
Bacaan Alkitab setahun: Ulangan 1Bacaan Alkitab setahun: Ulangan 1Bacaan Alkitab setahun: Ulangan 1Bacaan Alkitab setahun: Ulangan 1----3333
Note :
S
Minggu, 21 Februari 2016
ISRAEL INGKAR JANJI
Lalu orang Israel melakukan apa yang jahat di mata Tuhan dan mereka beribadah kepada para Baal—Hak 2:11.
engenai tokoh-tokoh PL, Paulus menyimpulkan: “Semuanya ini telah men-
impa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi
kita” (1 Kor 10:11). “Semuanya ini” berarti penghukuman Allah atas per-
buatan Israel: penyembahan berhala, percabulan, dan ketidakpercayaan. Jadi, seba-
gian besar adalah contoh buruk yang harus dihindari.
Karena itu, kita tidak boleh ragu mengecam perilaku beberapa hakim.
Benar, Simson dan Yefta dipuji bersama para pahlawan iman di Ibr 11:32 karena
mereka setia kepada Yahwe. Tapi, beberapa perbuatan mereka sangat menjijikkan.
Simson berperilaku seperti remaja yang gemar berlagak dan Yefta tak patut men-
gurbankan anak perempuannya untuk memenuhi sumpahnya. Sebab, pen-
gurbanan anak merupakan salah satu kejahatan utama Kanaan yang dibenci Yah-
we.
Namun, tak semua orang dan pemimpin Israel tersedot ke pusaran keja-
hatan umum. Satu perkecualian yang elok adalah Rut, yang kisahnya diceritakan
langsung sesudah Hakim-hakim. Elimelekh dan Naomi bersama kedua anak laki-
lakinya meninggalkan Betlehem pergi ke tanah Moab karena paceklik. Keduanya
kawin dengan perempuan Moab—salah satunya Rut. Dengan berlalunya waktu, ke-
tiga suami itu meninggal, dan Naomi tinggal bersama dua menantunya. Salah satu
menantunya pulang ke keluarganya di Moab, tapi Rut menolak pergi.
“Bangsamulah bangsaku,” katanya kepada Naomi, “dan Allahmulah Allahku” (Rut
1:16). Jelas, Rut mempercayai Yahwe, “yang di bawah sayap-Nya” dia telah “datang
berlindung” (Rut 2:12). Kemudian, oleh serangkaian pemeliharaan ilahi yang ajaib,
muncul Boas, sanak keluarga Naomi, yang kemudian menjadi suami Rut. Mereka-
lah nenek-buyut Daud.
Kitab Rut kisah mengharukan tentang kesetiaan di tengah ketidaksetiaan
umum. Seberkas cahaya di tengah abad kegelapan zaman hakim-hakim.
Bacaan Alkitab setahun: Ulangan 4Bacaan Alkitab setahun: Ulangan 4Bacaan Alkitab setahun: Ulangan 4Bacaan Alkitab setahun: Ulangan 4----6666
Note :
M
Senin, 22 Februari 2016
MENGHAKIMI PARA HAKIM
Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita
—Rm 15:4.
amuel adalah hakim terakhir dan jelas terbesar di antara hakim-hakim.
Sebelum lahir dia sudah dipersembahkan oleh orang tuanya kepada Tuhan,
kemudian dibesarkan di Silo di bawah didikan Imam Besar Eli. Ketika dewasa
“tahulah seluruh Israel dari Dan sampai Bersyeba, bahwa kepada Samuel telah di-
percayakan jabatan nabi Tuhan” (20). Sebagai hakim setiap tahun dia berkeliling
dari kota ke kota (7:15-17), dan dia kadang bertindak sebagai imam juga. Jadi, dia
melakukan gabungan pelayanan sebagai nabi, imam, dan hakim.
Ketika sudah tua, Samuel mengangkat anak-anaknya menjadi hakim, tapi
mereka tidak mengikuti jejak ayahnya, melainkan “menerima suap dan memutar-
balikkan keadilan” (8:3). Karena itu, para tetua Israel menuntut agar Samuel
mengangkat seorang raja untuk memerintah mereka. Itu berarti mereka menolak
Allah sebagai raja. Karena sejak awal Israel menganut teokrasi (pemerintahan Al-
lah), Samuel tidak setuju dan memperingatkan bahwa raja-raja akan menindas
mereka. Tapi, orang Israel tidak mau mendengarkan Samuel dan berkata, “Tidak,
harus ada raja atas kami; maka kami pun akan sama seperti segala bangsa-bangsa
lain” (19-20). Hingga dua kali Israel meminta raja, dua kali pula mereka memberi
alasan yang sama: mereka ingin menjadi “sama seperti segala bangsa-bangsa lain”.
Tuhan pun menyuruh Samuel memenuhi tuntutan itu.
Ini sebuah tragedi. Israel dipilih dari antara bangsa-bangsa lain justru un-
tuk menjadi bangsa kudus, umat milk Allah sendiri, berbeda dari yang lain. Dilema
yang sama dihadapi umat Allah masa kini. Kita dipanggil bukan agar menjadi se-
rupa dengan dunia, melainkan agar berbeda secara radikal.
Bacaan Alkitab setahun: Ulangan 7Bacaan Alkitab setahun: Ulangan 7Bacaan Alkitab setahun: Ulangan 7Bacaan Alkitab setahun: Ulangan 7----9999
Note :
S
Selasa, 23 Februari 2016
HIDUP dan PELAYANAN SAMUEL
Dan Samuel makin besar dan Tuhan menyertai dia dan tidak ada satu pun dari firman-Nya itu yang dibiarkan-Nya gugur—1 Sam 3:19.
aul raja pertama Israel. Awalnya sangat bagus. Dia mempunyai fisik yang
mengagumkan. Dikatakan bahwa “dari bahu ke atas ia lebih tinggi” dari te-
man seusianya (9:2; 10:23). Dia muda, ganteng, berani, dan populer.
Selain itu, Saul seorang patriot. Dia marah terhadap pelanggaran atas wilayah
Israel. Menjelang awal pemerintahannya dia mendengar bahwa Yabesy-Gilead, di
sebelah timur Sungai Yordan, dikepung Nahas, pemimpin orang Amon. Saul me-
nanggapi dengan cepat. Dia mengerahkan sejumlah besar tentara Israel, dengan
cepat dan berani menyeberangi Yordan, dan membebaskan penduduk kota. Satu
kemenangan yang mencolok sehingga orang Israel mengukuhkannya kembali se-
bagai raja mereka dengan perayaan besar.
Namun Saul tidak begitu berhasil menumbangkan bangsa Filistin, yang
tetap memiliki garnisun di bumi Israel, dan terus mengganggu kedaulatan Israel.
Ada dua tindakan Israel yang dipilih untuk diceritakan. Pertama, Yonatan anak Saul,
melakukan tindakan luar biasa. Dia naik batu cadas yang sangat curam
menggunakan tangan dan kakinya; kemudian menyerang dan menguasai pos Filis-
tin, serta mengamankan wilayahnya. Tindakan gagah berani yang kedua, tentu saja
kemenangan dramatis Daud atas Goliat.
Bukannya mengakui kedua tindakan berani itu dan memberikan pujian
yang sepatutnya, Saul malah dipenubi rasa iri. Pada awal pemerintahannya, tam-
paknya dia mendapat pengalaman rohani yang tulus. Roh Allah memasukinya
dengan kuasa dan mengubah dia menjadi orang yang berbeda (10:6). Tapi awal
yang baik ini tidak berlangsung lama. Saul tidak bisa mengendalikan emosinya.
“Roh jahat yang dari pada Allah itu berkuasa atas Saul” (18:10), dan amarah,
kepahitan, dan iri menguasai dirinya.
Bacaan Alkitab setahun: Ulangan 10Bacaan Alkitab setahun: Ulangan 10Bacaan Alkitab setahun: Ulangan 10Bacaan Alkitab setahun: Ulangan 10----12121212
Note :
S
Rabu, 24 Februari 2016
AWAL SAUL yang BAIK
Dan Samuel berkata kepada seluruh bangsa itu: “Kamu lihatkah orang yang dipilih Tuhan itu? Sebab tid-ak ada seorang pun yang sama seperti dia di antara seluruh bangsa itu”—l Sam 10:24.
entuk ketidaksetiaan Saul adalah ketidaktaatan. Kita diberi tiga contoh yang
jelas. Pertama, Saul merampas salah satu hak prerogatif imam. Dia diberitahu
untuk menunggu tujuh hari di Gilgal hingga Samuel tiba untuk mem-
persembahkan kurban. Tapi, setelah lewat seminggu dan Samuel belum muncul,
Saul bertindak sendiri. Dia mengajukan banyak alasan tapi Samuel berkata kepa-
danya, “Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah Tuhan Allahmu,
yang diperintahkan-Nya kepadamu (1 Sam 13:12-
Kedua, Saul gagal membasmi bangsa Amalek. Dia diperintahkan Allah un-
tuk memusnahkan bangsa Amalek yang menyerang Israel ketika baru saja keluar
dan Mesir. Tapi Saul melindungi Agag, Raja Amalek, bersama ternak terbaiknya.
Ketika Samuel menegurnya, Saul menyalahkan tentaranya dan menambahkan bah-
wa mereka melakukan itu karena hendak mengurbankannya bagi Tuhan. Samuel
menjawab dengan kata-kata yang patut diingat, “Sesungguhnya, mendengarkan
lebih baik daripada kurban sembelihan, memperhatikan lebih baik daripada lemak
domba-domba jantan” (1 Sam 15:22).
Ketiga, Saul meminta nasehat pemanggil arwah. Hukum Musa melarang
segala bentuk ilmu gaib yang mencoba berhubungan dengan arwah (Im 19:31; Ul
18:9-14). Di awal pemerintahannya Saul telah menyingkirkan dari dalam negeri pa-
ra pemanggil arwah dan roh peramal” (1 Sam 28:3). Jadi, Saul telah melanggar
hukum Allah dan ketetapannya sendiri.
Saul adalah contoh dari bahaya ketidaktaatan. Karena dia menolak
perintah Tuhan, Tuhan menolak dia sebagai raja atas Israel (1 Sam 15:26). Tidak
mengherankan, jika Tuhan mencari “seorang yang berkenan di hatiNya” (1 Sam
13:14; bnd Kis 13:22).
Bacaan Alkitab setahun: Ulangan 13Bacaan Alkitab setahun: Ulangan 13Bacaan Alkitab setahun: Ulangan 13Bacaan Alkitab setahun: Ulangan 13----15151515
Note :
B
Kamis, 25 Februari 2016
KETIDAKSETIAAN SAUL
Demikianlah Saul mati karena perbuatannya yang tidak setia terhadap Tuhan— Taw 10:13.
ebelum naik takhta, Daud sudah nampak sebagai pribadi tampan yang
menjanjikan. Sebagai pemuda beriman kepada Allah yang hidup, dia mem-
bersihkan Goliat, pahlawan bangsa Filistin. Dia membuat perjanjian per-
sahabatan dengan Yonatan. Lalu, setelah diurapi menjadi raja secara rahasia oleh
Samuel, Roh Tuhan berkuasa atasnya. Kelak, dengan kebesaran jiwanya, dua kali
dia melindungi nyawa Saul. Dia juga menunjukkan sifat kenegarawanannya, apalagi
menetapkan Yerusalem sebagai ibu kota.
Karena itu, sangat tragis bahwa Daud tidak hidup seperti yang diharapkan.
Oleh karena nafsunya yang tak terkendali terhadap Batsyeba yang cantik, dia me-
langgar paling sedikit lima dari Kesepuluh Firman: dia membunuh, berzina,
mengingini , mencuri, dan berdusta. Dengan bersikukuh mensensus orang Israel
yang Iayak perang, dan dia menunjukkan kelemahannya yang lain, yaitu mem-
percayai kekuatan daging ketimbang kekuatan Allah.
Mengingat dosa-dosanya yang berat ini, bagaimana dia bisa digambarkan
sebagai “seorang yang berkenan di hati-Nya” (1 Sam 13:14; bandingkan Kis 13:22)?
Memang betul dia bertobat dengan tulus. Tapi, di atas semuanya, berbeda dari Sa-
lomo, penerusnya, hati Daud tidak condong ke ilah-ilah lain, melainkan “dengan
sepenuh hati berpaut kepada TUHAN, Allahnya” (1 Raj 11:4). Karena itu, tidak aneh
bila Mesias yang dijanjikan adalah “anak Daud”. Nyanyian berikut ia nyanyikan dari
lubuk hatinya,
Aku mengasihi Engkau, ya TUHAN, kekuatanku! Ya TUHAN, bukit batuku, kubu
pertahananku dan penyelamatku Allahku, gunung batuku,
tempat aku berlindung—Mzm 18:2-3.
Bacaan Alkitab setahun: Ulangan 16Bacaan Alkitab setahun: Ulangan 16Bacaan Alkitab setahun: Ulangan 16Bacaan Alkitab setahun: Ulangan 16----18181818
Note :
S
Jumat, 26 Februari 2016
RAJA DAUD
Ia menggembalakan mereka (umat Allah), dengan ketulusan hatinya—
Mzm 78:72.
egera sesudah Salomo naik takhta menggantikan Daud, TUHAN muncul da-
lam mimpinya, mengatakan agar Salomo minta apa saja dari Dia. Mengaku
diri masih hijau, Salomo tidak minta kekayaan atau kemashyuran, umur pan-
jang, atau berjaya atas musuh-musuhnya, melainkan minta hikmat agar bisa me-
merintah umatnya dengan keadilan. Akibatnya, Salomo menjadi administrator jeni-
us. Dia membagi negaranya menjadi dua belas wilayah yang dipimpin dua belas
pejabat raja. Dia membangun tentara handal dan membentuk armada kapal da-
gang Israel, yang berlabuh di Teluk Akabah, yang mengadakan pelayaran yang
berani.
Setelah membangun istana dan gedung perkantoran lainnya, Salomo
melanjutkan pembangunan rumah bagi Tuhan yang dulu hendak dibangun Daud.
Salomo juga mendukung kesenian dan menggubah banyak lagu dan peribahasa.
Reputasi hikmat, keagungan, dan keadilannya mashyur. Di bawah pemerintahannya
rakyat menikmati perdamaian dan kemakmuran. Tidak heran Yesus menyebut ten-
tang “Salomo dalam segala kemegahannya” (Mat 6:29). Israel telah mencapai titik
puncak kehebatannya.
Namun dibalik kehebatan ini tidak semua berjalan baik. Salomo tidak tu-
lus mencintai Tuhan Allah. Dia juga tidak mengasihi sesamanya. Dia juga memiliki
harem yang membuat dia “mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain” (1 Raj
11:4). Di sisi lain, gaya hidupnya serba mewah dengan melakukan penindasan me-
lalui pajak yang tinggi dan kerja paksa.
Kita telah melihat tiga raja dari kerajaan kesatuan—Saul, Daud, dan Salo-
mo. Masing-masing memenintah kurang lebih empat puluh tahun, dengan tingkat
yang berbeda merupakan pemerintahan percampuran yang baik dan jahat. Dan
masing-masing juga merupakan monumen akan anugerah Allah.
Bacaan Alkitab setahun: Ulangan 19Bacaan Alkitab setahun: Ulangan 19Bacaan Alkitab setahun: Ulangan 19Bacaan Alkitab setahun: Ulangan 19----20202020
Note :
S
Sabtu, 27 Februari 2016
RAJA SALOMO
Dan Allah memberikan kepada Salomo hikmat dan pengertian yang amat besar... la lebih bijaksana dari pada sernua orang—1 Raj 4:29, 31.
etika Salomo mati, rakyat mengangkat Rehabeam, anaknya, menjadi raja.
Mereka minta Rehabeam mengurangi beban yang Salomo bebankan atas
mereka. Tapi Rehabeam, tanpa berpikir panjang mengikuti saran
penasihatnya yang kurang berpengalaman, yang menganjurkan dia menambah
beban yang diberikan ayahnya. Tindakan bodoh ini membuat sepuluh suku bangsa
dari utara memproklamasikan kebebasannya dari Dinasti Daud, maka mulailah per-
pecahan kerajaan ini. Kerajaan Utara adalah Israel dengan Yerobeam raja per-
tamanya, dan ibu kotanya Sikhem (Samaria). Sedangkan Kerajaan Selatan adalah
Yehuda dengan Rehobeam raja pertamanya dan beribu kota di Yerusalem.
Agar hati rakyat menjauh dari Dinasti Daud, Yerobeam bertekad menghentikan
mereka pergi ke Yerusalem untuk mempersembahkan korban. Dia menetapkan dua
tempat suci alternatif (di Dan di utara dan di Betel di selatan), dan menaruh ilah
anak lembu emas di kedua tempat itu. Lima raja yang melempem berturut-turut
menjadi Raja Israel sampai dimulailah Dinasti Omri. Anak laki-laki Omri, Ahab,
menikahi putri Fenisia, yaitu Izebel, yang aktif mempromosikan penyembahan Baal
baik di dalam maupun di luar istana.
Penyelewengan blak-blakan ini membuat Nabi Elia marah. Meskipun dia bukan
nabi yang menulis seperti penerusnya, Elia patut kita kagumi karena ia berhati
singa. Pertama, dia menantang para nabi Baal secara terbuka di Gunung Karmel,
dan membuktikan Tuhan adalah Allah yang benar dan hidup. Kedua, Elia berani
menghadapi raja yang membunuh Nabot serta merampas kebun anggurnya.
Tiga puluh tahun sesudah Dinasti Yehu berakhir, takhta dikuasai militer secara
bergantian. Samaria jatuh ke tangan Asyur (722SM), menjadi negara jajahan
dengan penduduk campuran yang dikenal sebagai orang Samaria. Hukuman Allah
dijatuhkan karena dua ratus tahun ketidaksetiaan secara agamawi.
Bacaan Alkitab setahun: Ulangan 21Bacaan Alkitab setahun: Ulangan 21Bacaan Alkitab setahun: Ulangan 21Bacaan Alkitab setahun: Ulangan 21----22222222
Note :
K
Minggu, 28 Februari 2016
KERAJAAN UTARA
Jika hari ini engkau mau menjadi hamba rakyat, mau mengabdi kepada mereka... maka mereka menjadi hamba-hambamu sepanjang waktu—1 Raj 12:7.
mos nabi penulis pertama pada abad ke-8. Perkataannya yang keras diucap-
kan ketika Yerobeam II menjadi Raja Israel. Yerobeam II berhasil memulihkan
garis batasan Israel sehingga hampir sama seperti zaman pemerintahan
Daud dan Salomo. Keadaan damai mendatangkan kemakmuran, dan kemakmuran
mendatangkan kemewahan. Agama juga berkembang, dan tempat ibadah lokal di-
penuhi penduduk yang hendak beribadah.
Tapi, bangsa ini juga mengalami kemerosotan sosial dan moral yang da-
lam. Di setiap lingkup sosial, Amos melihat kejahatan yang perlu dibongkar. Di
sidang pengadilan para hakim menginjak-injak hak orang miskin, karena keadilan
harus dibeli (12). Di pasar, para pedagang “menipu dengan takaran” dan “berbuat
curang dengan timbangan” (8:5 BIS). Di puri-puri mewah, orang kaya berpesta po-
ra, tidak peduli penderitaan orang miskin (4:1; 6:4-6). Orang yang beribadah di
tempat ibadah, ingin cepat-cepat pulang agar mereka bisa kembali berjual-beli
(8:5).
Satu ajaran Amos yang paling khas adalah bahwa memiliki hak istimewa
berarti harus bertanggung jawab, bukan kebal terhadap hukuman Allah. Ini jelas
digambarkan dalam dua bab pembuka nubuat Amos. Dia memperingatkan akan
adanya hukuman Allah atas enam bangsa di sekeliling Israel—Siria, Filistia, Tirus,
Edom, Amon, dan Moab. Namun Amos juga menambahkan bahwa penghukuman
Allah akan datang pula untuk Yehuda dan Israel. Benar, mereka umat perjanjian
dan pilihan Allah, tapi situasi ini membawa hukuman juga bagi mereka, bukan
kekebalan. Ini peringatan serius bagi kita:
Hanya kamu yang Kukenal dari segala kaum di muka bumi, sebab itu Aku akan
menghukum kamu karena segala kesalahanmu—Am 3:2.
Bacaan Alkitab setahun: Ulangan 23Bacaan Alkitab setahun: Ulangan 23Bacaan Alkitab setahun: Ulangan 23Bacaan Alkitab setahun: Ulangan 23----24242424
Note :
A
Senin, 29 Februari 2016
PESAN AMOS
Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu men-galir—Am 5:24.
SELAMAT DATANG
Di Keluarga Allah GBI Poris Indah Blok E/217
TUHAN YESUS MENGASIHI SAUDARA
“Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari
orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah.” (Efesus 2:19)
“SELAMAT BERGABUNG”
GBI PORIS INDAH 2016
VISI : HIDUP BERGAUL DENGAN ALLAH MISI : Setiap jemaat memiliki hubugan yang benar, intim dan hidup dengan Allah Target : 1. Jemaat membaca Alkitab (4M) setiap hari
dan membaca keseluruhan Alkitab (K-W) 1x1 tahu
2. Jemaat berdoa kepada Allah setiap hari secara pribadi,bersama komunitas dan bersyaat
3. Jemaat menyembah Allah dalam Roh dan Kebenaran, setiap hari saat melakukan ibadah
4. Jemaat siap dimuridkan dan memu-ridkan.
5. Jemaat hidup bertanggung jawab ter-hadap anggota keluarga, sesama jemaat dan masyarakat agar dapat menjadi saksi-Nya.
6. Jemaat melakukan PI di : keluarganya, profesi dan dimana saja untuk men-jangkau jiwa bagi sorga.
7. Jemaat tumbuh dewasa, elit, militant dan radikal bagi gereja dan jemaat-Ny
8. Jemaat meningkatkan SDM, profesional-isme kreaaktivitas, dinamisme sesuai nilai kerajaan sorga
NOMOR REKENING GBI PORIS INDAH E. 217
Rek. Umum / Operasional Gereja
A/n Terry Halim No. Rek. 5940085545 KCP Poris Indah
Rek. Pembangunan / Sarana-Prasarana A/n Liberus Koridama No. Rek. 5940077241
STRUKTUR ORGANISASI GBI PORIS INDAH
GEMBALA / BAPAK IBU ROHANI
Pdt. Liberus Koridama, S. PAK Pdm. Susy
TIEM PENGGEMBALAAN Pdm. Sulistiono Pdp. Timotius Darwin
KOORDINATOR BIDANG: Didaskalia / Pengajaran: Melky Zedek / Rika Rahayu Pastoral / Penggembalaan : Sulistiono Diakonia / Pelayanan : Catherina L Marturia / Penginjilan: Timotius Darwin Koinonia / Persekutuan : Sulistiono Liturgia / Ibadah Raya : Alandri / Meta J Penatalayanan: Melly Kwee Sarana Prasarana : Terry Halim & Obeth Multi Media : Fransisca
Selamat Ulang TahunSelamat Ulang TahunSelamat Ulang TahunSelamat Ulang Tahun
Ibu Monica 5/2 Ibu Wawa 6/2 Bpk Handoko 6/2 Ibu Melati 10/2 Bpk Yanto 17/2 Bpk Sunandar 17/2 Ibu Nining L 20/2 Ibu Erinawati 26/2 Sdri Febriana 28/2 Sdr Jihan 28/2
Menjadi Pelayan yang diberkati Tuhan
Yusuf pelayan Potifar (Kejadian 39:1-23) dan
Firaun (Kejadian 40-50) yang diberkati Tuhan.
Sifat sifat Yusuf yang mendatangkan berkat:
Visi, Tekun, Patuh, Baik Hati, Sabar, Rajin , Jujur,
Bertanggung Jawab, Lemah Lembut,
Menyenangkan, Tegas, Setia, Berani , Bijaksana,
dan Tabah
Recommended