View
6
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
PERTAMINA
L
ap
ora
n K
eb
erla
nju
ta
n 2
01
6 S
usta
ina
bilit
y R
ep
ort
PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERKELANJUTANPERTAMINA HULU ENERGI
Bunga Rampai Kumpulan Inovasi & Praktek Lingkungan Terbaik
EDITOR : Helmi Purnama
Link Materi buku Kehati Tomori
PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERKELANJUTANPERTAMINA HULU ENERGI
Bunga Rampai Kumpulan Inovasi & Praktek Lingkungan Terbaik
PERTAMINA
La
po
ra
n K
eb
erla
nju
ta
n 2
01
6 S
usta
ina
bilit
y R
ep
ort
TIM PENYUSUN
PenerbitCV Rumah Cetak Tombo
EDITORHelmi Purnama
KONTRIBUTOR:PHE HOLDING:Dodi SuryadiYunia Fitria SariMohammad Abdul Jabbar
PHE JAMBI MERANG:Ely SuherliRiska Septia Widiana
PHE WMO:Andy KurniawanSunu PriambodoWidia Sri Kadarsih
JOB TOMORI:KusmonoArthur Samuel
PHE KAMPAR:Syafruddin NurSri Hartati
PHE NSO :Alfitri YulharnidaAzrul fani
PHE NSB:Chevita SiregarWin Sastra
PHE OGAN KOMERING:Rahmadani ArnurOvane TY Alam
BOB – BSP:Erman Budiman Setia HarisHarry Winata
PHE OSES:Akhmad AdibMaretha Dwi VillanyMario Wibawa
PHE RAJA TEMPIRAI:Sunarto
PENGARAH:Rio DasmantoMachfudI Made Pasek Dwi Pertama
PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN PERTAMINA HULU ENERGIBunga Rampai Kumpulan Inovasi & Praktek Lingkungan Terbaik
Design Cover : Herry YantoTata Letak Isi : Dwi Syamsun NaharISBN No : 9786027325272
PenerbitCV Rumah Cetak TomboJl. Saminten 6 No 70, Baktijaya - Sukmajaya - DEPOK
PENGARAH: Rio DasmantoMachfudI Made Pasek Dwi Pertama
EDITOR
Helmi Purnama
KONTRIBUTOR:
PHE HOLDING: Dodi SuryadiYunia Fitria SariMohammad Abdul Jabbar
PHE JAMBI MERANG:Ely SuherliRiska Septia Widiana
PHE WMO:Andy KurniawanSunu PriambodoWidia Sri Kadarsih
JOB TOMORI:KusmonoArthur Samuel
PHE KAMPAR:Syafruddin NurSri Hartati
PHE NSO :Alfitri YulharnidaAzrul fani
PHE NSB:Chevita SiregarWin Sastra
PHE OGAN KOMERING:Rahmadani ArnurOvane TY Alam
BOB – BSP:Erman Budiman Setia HarisHarry Winata
PHE OSES: Akhmad AdibMaretha Dwi VillanyMario Wibawa
PHE RAJA TEMPIRAI:Sunarto
Sebagai sebuah perusahaan yang bergerak
dalam pemanfaatan sumber daya alam, kami
memiliki komitmen yang sangat kuat dalam
pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
Komitmen ini merupakan kesadaran utuh
perusahaan bahwa sumber daya alam dan
ekosistem yang berada di sekitarnya tidak hanya
milik kami namun juga milik seluruh pemangku
kepentingan. Kami terus berusaha untuk mampu
memberikan kontribusi yang signifikan bagi
keberlangsungan ekonomi, lingkungan dan
sosial secara berkelanjutan.
Komitmen ini juga telah kami buktikan, di mana
tidak ada satupun perusahaan kami saat ini yang
berperingkat PROPER Merah maupun Hitam.
Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan
kami dalam pengelolaan lingkungan telah sesuai
dengan peraturan yang dipersyaratkan. Bahkan
kami mengelola dengan cara yang - beyond
compliance dengan ditunjukkan beberapa
perusahaan kami mendapatkan predikat PROPER
hijau dan Emas yang merupakan predikat
tertinggi yang diberikan oleh Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan kepada
perusahaan yang telah mengelola lingkungannya
secara berkelanjutan.
Dengan berbagai keterbatasan dan tantangan
yang kami miliki, kami menyadari bahwa
dibutuhkan konsistensi dan ide kreatif untuk dapat
menjalankan visi misi dan tujuan perusahaan
yang berkelanjutan. Untuk itu kami membangun
berbagai program di dalam operasional
perusahaan untuk memastikan bahwa kami telah
melakukan praktek bisnis dan lingkungan terbaik
dengan terus meningkatkan efesiensi melalui
inovasi di berbagai aspek pengelolaan sumber
daya yang kami gunakan.
Di dalam buku ini, kami akan berbagi serangkaian
inovasi dan praktek lingkungan terbaik yang
telah diterapkan oleh berbagai anak perusahaan
di lingkungan kami. Penerbitan buku ini kami
lakukan sebagai upaya knowledge management
dan sharing knowledge dengan harapan
berbagai inovasi dan praktek lingkungan terbaik
ini bisa direplikasi oleh berbagai pihak serta
menjadi media umpan balik bagi kami untuk
terus mampu melakukan continual improvement.
Kami memberikan apresiasi yang tinggi
kepada anak perusahaan yang telah
konsisten menjalankan komitmen dan visi misi
perusahaan dalam pengelolaan lingkungan
yang berkelanjutan. Ucapan terima kasih
juga kami berikan kepada seluruh pemangku
kepentingan yang telah memberikan dukungan
dan masukan kepada kami, sehingga kami dapat
terus melakukan operasi bisnis dengan baik
sesuai dengan prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan. Atas nama Manajemen, kami
juga ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak
yang telah membantu keberhasilan program
inovasi dan terbitnya buku ini. Semoga buku
ini memberikan manfaat dan insipirasi bagi
semua pihak dalam pegelolaan lingkungan yang
berkelanjutan.
Jakarta, Agustus 2020
Hormat Kami,
VP QHSSE
PT Pertamina Hulu Energi
KATA PENGANTAR
02 i
DAFTAR ISI
Inovasi Dalam Konservasi EnergiPHE JAMBI MERANG – Perubahan Subsistem – Inovasi Bara Biri
PHE WMO – Turbo CTAR
PHE TOMORI –Teknologi LP AGRU untuk Pemanfaatan Overhead Gas Condensate System sebagai Fuel Gas
PHE OGAN KOMERING – Inovasi Energi dengan Metoda FANCY
PHE NSO – Inovasi Output Charger Module Navigasi BC05 pada Glycol Reboiler System
PHE NSB – Auto Off Mode, Reducing watts, Turn TL to LED lamps,T Turn Off the light
PHE KAMPAR – Mengoptimalkan genset G-398 Merbau berbahan bakar gas
PHE RAJA TEMPIRAI – Inovasi Energi Optimasi Usia Pompa Sumur ESP dengan Memasang Gas ANchor
BOB-BSP – Inovasi Program Hentak-hentak Bumi
Inovasi Dalam Penurunan Beban EmisiPHE JAMBI MERANG – Perubahan Subsistem – Jam Cerdas
PHE WMO – SAKERA
PHE TOMORI – Sepeda Matahari
PHE OGAN KOMERING – Inovasi Penurunan Emisi (Metoda J-CO untuk Meningkatkan Kehandalan Power
Generator unit 8)
PHE NSO – Inovasi Penurunan Energi melalui Program Intermitten Condensat Pump Operation for Emission
Reduction)
PHE NSB – Upaya Penurunan Beban Emisi dengan Auto Off Mode, Reducing watts, Turn TL to LED lamps,
Turn Off the light
PHE KAMPAR – Penggantian dengan Lampu Hemat Energi, Pemasangan Lampu Tenaga Surya, Hemat BBM
Genset CAT G3412, Mengoptimalkan genset G-398 Merbau berbahan bakar gas
PHE RAJA TEMPIRAI – Memanfaatkan Gas Ikutan sebagai PEngganti Bahan Bakar Solar atau Diesel
BOB-BSP – Inovasi Program IRIT
Sejarah Panjang Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan Berkelanjutan dan Proper KLHK
Kontribusi PHE dalam Pembangunan Berkelanjutan –SDGs
Tujuan Knowledge Management
Ruang Lingkup
Pendahuluanivvviiviiiix
010508101114151718
20222527
28
30
31
3333
Kata Pengantar
Daftar Isi
iii
Reduksi dan Pemanfaatan Limbah LB3PHE JAMBI MERANG – Perubahan Subsistem – Program Pengurangan Limbah Aki/Baterai Bekas (Kulilaki)
PHE WMO – DOTA
PHE TOMORI - Menaikkan Setting Differensial Pressure (DP) High Alarm pada Sistem Filtrasi AGRU dan TEG
untuk Pengurangan Limbah Filter Bekas
363739
ii
INOVASI 3R LIMBAH PADAT NON B3
INOVASI dalam Program Konservasi dan Penurunan Beban Cemaran Air
Konservasi dan Inovasi Perlindungan Keanekaragaman Hayati
PHE JAMBI MERANG – Perubahan Komponen –Inovasi Be Pure
PHE WMO – Pemanfaatan Plastic Casing Protector
PHE TOMORI – Pemanfaatan Kayu Bekas Menjadi Palet
PHE OGAN KOMERING – Inovasi Meningkatkan Akurasi Riwayat Medis dengan Menerapkan Sistem Medical
online Deliverable (MODEL)
PHE NSO – Upaya Pengurangan Limbah Padat Non B3
PHE NSB – Use Your Box
PHE KAMPAR – Pemanfaatan Sampah (Pemanfaatan limbah organik menjadi kompos dengan melibatkan
Keluarga Pekerja dan masyarakat)
PHE RAJA TEMPIRAI – Pengurangan Sampah Domestik
BOB-BSP – Inovasi Program Cincin Mak Itam
PHE OSES - Dalam Pemanfaatan Limbah Padat Non B3 Dalam Mereduksi Emisi
PHE JAMBI MERANG – Inovasi Iron Trap-Rapampa
PHE WMO – Sistem Siji Papat
PHE TOMORI – Re- Setting Pressure Regulator valve pada system distribusi air di area akomodasi
PHE OGAN KOMERING – Inovasi pemanfaatan air dari produksi sumur J10 melalui proses Reverse Osmosis
PHE NSO – Tidak Menggunakan Air Bersih
PHE NSB – Injeksi Air Limbah Terproduksi ke Sumur Aktif
PHE KAMPAR – Pemanfaatan 3R Limbah B3
PHE RAJA TEMPIRAI – Lubang Biopori
BOB-BSP – Inovasi Program Cangkang Kemiri Reborn
PHE JAMBI MERANG – Perubahan Sistem – Kaliber Senapan (Kamera Lingkungan Berbasis Sensor Panas)
PHE WMO – Pemetaan Karateristik Ekosistem Pesisir di Taman Pendidikan Mangrove Desa Labuhan
PHE TOMORI –Nursery Rack with Bottom Cage
PHE OGAN KOMERING –Pengembangan Wisata local Taman Makartitama
PHE NSO –Konservasi Burung dan Penyu Belimbing
PHE NSB –Konservasi Waduk Lhokseumawe
PHE KAMPAR –Penanaman Tanaman Langka Sumatera
PHE RAJA TEMPIRAI –OMOT (one man one tree)
BOB-BSP – Program Pelepasliaran Beruang Madu di Taman Nasional Zamrud
PenutupDaftar Istilah
Riwayat Editor
49505253
555758
606061
646769717273757879
818384858686878888
9091
PHE OGAN KOMERING – Program Reduksi Timbulan Limbah Katalis Absorben
PHE NSO – Reduksi Limbah B3 Kemasan Pelumas Air Compressor Ultra Coolant Dengan Optimalisasi
Maximum Top Up Ingersoll Rand
PHE NSB – Nol Cartridge
PHE KAMPAR – Inovasi rubber stuffing box
PHE RAJA TEMPIRAI – G-STICK
BOB-BSP – Inovasi Program Perbaikan Tubing Hanger dengan Material Zambrut
4142
44454647
DAFTAR ISI
Inovasi Dalam Konservasi EnergiPHE JAMBI MERANG – Perubahan Subsistem – Inovasi Bara Biri
PHE WMO – Turbo CTAR
PHE TOMORI –Teknologi LP AGRU untuk Pemanfaatan Overhead Gas Condensate System sebagai Fuel Gas
PHE OGAN KOMERING – Inovasi Energi dengan Metoda FANCY
PHE NSO – Inovasi Output Charger Module Navigasi BC05 pada Glycol Reboiler System
PHE NSB – Auto Off Mode, Reducing watts, Turn TL to LED lamps,T Turn Off the light
PHE KAMPAR – Mengoptimalkan genset G-398 Merbau berbahan bakar gas
PHE RAJA TEMPIRAI – Inovasi Energi Optimasi Usia Pompa Sumur ESP dengan Memasang Gas ANchor
BOB-BSP – Inovasi Program Hentak-hentak Bumi
Inovasi Dalam Penurunan Beban EmisiPHE JAMBI MERANG – Perubahan Subsistem – Jam Cerdas
PHE WMO – SAKERA
PHE TOMORI – Sepeda Matahari
PHE OGAN KOMERING – Inovasi Penurunan Emisi (Metoda J-CO untuk Meningkatkan Kehandalan Power
Generator unit 8)
PHE NSO – Inovasi Penurunan Energi melalui Program Intermitten Condensat Pump Operation for Emission
Reduction)
PHE NSB – Upaya Penurunan Beban Emisi dengan Auto Off Mode, Reducing watts, Turn TL to LED lamps,
Turn Off the light
PHE KAMPAR – Penggantian dengan Lampu Hemat Energi, Pemasangan Lampu Tenaga Surya, Hemat BBM
Genset CAT G3412, Mengoptimalkan genset G-398 Merbau berbahan bakar gas
PHE RAJA TEMPIRAI – Memanfaatkan Gas Ikutan sebagai PEngganti Bahan Bakar Solar atau Diesel
BOB-BSP – Inovasi Program IRIT
Sejarah Panjang Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan Berkelanjutan dan Proper KLHK
Kontribusi PHE dalam Pembangunan Berkelanjutan –SDGs
Tujuan Knowledge Management
Ruang Lingkup
Pendahuluanivvviiviiiix
010508101114151718
20222527
28
30
31
3333
Kata Pengantar
Daftar Isi
iii
Reduksi dan Pemanfaatan Limbah LB3PHE JAMBI MERANG – Perubahan Subsistem – Program Pengurangan Limbah Aki/Baterai Bekas (Kulilaki)
PHE WMO – DOTA
PHE TOMORI - Menaikkan Setting Differensial Pressure (DP) High Alarm pada Sistem Filtrasi AGRU dan TEG
untuk Pengurangan Limbah Filter Bekas
363739
iii
Perhatian besar dunia pada lingkungan dan hubungannya dengan berbagai model pengelolaan dan kaitannya dengan masyarakat sudah menjadi wacana dan arus utama model pembangunan sejak munculnya komisi Burndtland yang dimulai sejak tahun 1983. Pembentukan komisi ini merupakan tindaklanjut konferensiPBB tentang lingkungan manusia pada tahun 1972 yang mendiskusikan persoalan sosial dan ekonomi yang merupakan topik yang tidak terpisahkan dan disadari sebagai bagian dari persoalan-persoalan lingkungan yang dihadapi oleh warga dunia.
Sebelum konferensi lingkunggan PBB tahun 1972, pada tahun 1967 PBB telah membentuk tim untuk meneliti dan merumuskan masalah-masalah penting dunia dan hubungannya dengan pengelolaan lingkungan dan keadaan dunia secara umum. Tim ini bekerja secara simultan dalam beberapa tahun dan kemudian melaporkan temuannya dan dikemas dalam sebuah buku yang sangat terkenal dengan judul only one earth: The Care and and Maintenance of a small planet, dan menjadi dasar penyelenggaraan konferensi lingkungan PBB Pertama pada tahun 1972 tersebut. Melalui hasil penelitian dan berbagai hasil telaahan lainnya, secara perlahan konsep pembangunan berkelanjutan terbentuk dimana pembangunan harus menemukan titik keseimbangan secara berkelanjutan dalam aspek ekonomi, sosial dan lingkungan.
Secara sederahana pada tahun 1987 dalam sebuah laporannya Komisi Burndltland mengatakan bahwa pembangunan berkelanjutan sebagai berikut; “Sustainable development is development that meets the needs of the present without compromising the ability of future generations to meet their own needs” (pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri). Selanjutnya kita juga mulai diperkenalkan dengan model pengelolaan sumber daya alam yang lebih bertangung jawab dengan pendekatan bahwa sumber daya alam yang kita pergunakan hari ini bukanlah miliki kita, namun kita meminjam dari anak cucu generasi menadatang. Dari serangkaian dialektika dan temuan-temuan di atas inilah kemudian Konsep pembangunan berkelanjutan semakin solid dengan pendekatan Triple P Bottom line (3P) – People, Planet & Profit yang diperkenalkan oleh John Elkinton pada tahun 1988, dan menjadi mainstream dengan berbagai spektrum dan metode pengembangannya. Pembangunan berkelanjutan selanjutnya telah menjadi agenda internasional yang dituangkan dalam berbagai pandauan dan komitmen dunia seperti Milenium Development Goals yang selanjutnya diteruskan menjadi Sustainable Development Goals (SDG’s).
PENDAHULUAN
Sejarah Panjang Pembangunan Berkelanjutan
iv
Di Indonesia pembangunan berkelanjutan juga telah menjadi arah pembangunan nasional sejak lama dan telah menjadi komitmen negara melalui pemerintah dan berbagai stakeholders dalam mewujudkannya. Salah satu komitmen pemerintah misalnya diwujudkan dalam Peraturan Presiden Nomor 59 tahun 2017 yang mengatur bagaimana target, rumusan dan arah pembangunan berkelanjutan – Sustainable Development Goals (SDG’s) dilaksanakan. Ada 17 Agenda pembangunan berkelanjutan yang menjadi komitmen pemerintah Indonesia dan telah diturunkan dalam rencana aksi yang bisa digunakan sebagai panduan oleh berbagai stakeholders termasuk private sector di Indonesia dalam berkontribusi dalam mewujudkan agenda pembangunan berkelanjutan itu sendiri.
Salah satu contoh komitmen Pemerintah Indonesia dalam menerapkan prinsip-prinsip berkelanjutan yang telah cukup lama dilakukan setidaknya bisa kita lihat dari pelaksanaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan atau lebih dikenal PROPER telah dilaksanakan sejak tahun 1995. PROPER terus berkembang dari waktu ke waktu dan menjadikan PROPER tidak hanya sebagai instrumen pemerintah dalam melakukan pengawasan, penaatan dan pengelolaan lingkungan hidup namun telah tumbuh menjadi tools pendorong dan panduan bagi perusahaan dan berbagai stakeholders dalam mengembangkan dan mengimplementasikan praktek bisnis yang bertanggung jawab dengan menerapkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. PROPER yang dikembangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, terus mengalami evolusi yang
Pembangunan Berkelanjutan dan Proper KLHK
signifikan dan memberikan sumbangan sistem yang bermanfaat dalam melakukan efesiensi dan konservasi sumber daya alam, terus mendorong inovasi, membuka ruang replikasi, knowlegde management, dan perbaikan dalam tata kelola sosial dan lingkungan lainnya. Secara singkat, PROPER telah menjadi tools bagi pemerintah maupun perusahaan dalam menerapkan dan memantau Pembangunan Berkelanjutan.
Sebagai anak perusahaan energi nasional yang memiliki visi sebagai kelas dunia, PT Pertamina Hulu Energi (PHE), juga menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan di dalam setiap strategi bisnisnya. Hal ini dilakukan dengan kesadaran bahwa, keberlanjutan bisnis perusahaan hanya bisa dicapai melalui upaya yang seimbang dan komprehensif dalam pemanfaatan sumber daya alam yang memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan, dan secara bersamaan mampu memberikan maafaat ekonomi dan manfaat sosial bagi seluruh pihak. PROPER, bagi PHE juga telah menjadi tools dalam memastikan pemenuhan peraturan dan perundangan yang berlaku dan menjadi panduan bagi perusahaan dalam menjalankan prinsip-prinsip keberlanjutan tersebut. Kinerja lingkungan dan sosial PHE terus menunjukan perbaikan yang berkelanjutan dari tahun ke tahun, hal ini dapat dilihat dari tren PROPER PHE seperti berikut:
v
No AP PHEPENCAPAIAN PROPER
2014 2015 2016 2017 2018 2019
1 PHE WMO
2 PHE JM JOB PTJM JOB PTJM JOB PTJM JOB PTJM JOB PTJM
3 PHE ONWJ
4 JOB PMEPTS
5 PHE OSES CNOOC CNOOC CNOOC CNOOC CNOOC
6 BOB BSP
7 PHE NSO Exxon Exxon
8 PHE NSB Exxon Exxon
9 PHE OK JOB PTOK JOB PTOK JOB PTOK JOB PJOK
10 PHE KAMPAR Medco Medco
11 PHE RT PGSIL PGSIL PGSIL PGSIL PGSIL
12 PHE TEJ JOB PPEJ JOB PPEJ JOB PPEJ JOB PPEJ PEP PERCA
13 JOB PPS
14 PHE SIAK Chevron PERCA PERCA
15 JOB PMEPS Kontruksi PERCA PERCA
Note : Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) Pertamina Environment Regula�on Compliance Assessment (PERCA)
Pertamina Hulu Energi terus memperbaiki kinerja lingkungan secara berkelanjutan melalui instrument PROPER, beberapa anak perusahaan yang baru diperoleh melalui alih kelola terus ditingkatkan kinerjanya, sehingga berubah statusnya dari merah menjadi biru, dan pencapaian status hijau juga terus dipertahankan dan ditingkatkan jumlahnya. Hal ini menunjukan upaya yang serius dari perusahan untuk mengubah paradigma dan perilaku bisnis yang sesuai dengan prinsip-prinsip keberlanjutan. PHE juga telah membuktikan bahwa pencapaian tertinggi PROPER dengan peringkat emas terus dipertahankan menjadi culture perusahaan dimana setiap tahun sejak tahun 2016 terus mampu mempertahankan pencapaian tersebut.
vi
Kontribusi PHE dalam Pembangunan Berkelanjutan – SDGsBeragam program dijalankan oleh PHE beserta anak perusahaannya dalam pengelolaan lingkungan dan sosial secara berkelanjutan. Program-program ini telah kami petakan sesuai dengan tujuan Sustainable Development Goals. Dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, PHE telah memberikan kontribusi pada 14 point Tujuan Pembangunan Berkelanjutan tersebut, sebagai berikut:
SDG 1 SDG 2 SDG 3 SDG 4 SDG 5 SDG 6 SDG 7 SDG 8 SDG 9 SDG 11 SDG 12 SDG 14 SDG 15 SDG 17
Jambi Merang
WMO
Tomori
Ogan Komering
NSO
NSB
Kampar
Raja Tempirai
BOB BSP
Menjamin Kehidupan yang sehat dan meningkat kesejahteraan penduduk di segala usia
Tanpa Kelaparan
Menghapus Segala Bentuk Kemiskinan
Menjamin Ketersediaan dan Manajemen air dan Sanitasi secara berkelanjutan
Mencapai Kesetaraan Gender dan
Memberdaya-kan kaum
perempuan
Pendidikan yang
Berkualitas
Industri, Inovasi & Infrastruktur
Meningkatkan Pertumbuhan ekonomi yang
merata, Kesempatan kerja
penuh dan produktif serta pekerjaan yang
layak untuk semua
Energi Bersih dan Terjangkau
Ekosistem Lautan
Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab
Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan
Ekosistem Daratan
Kemitraaan Untuk Mencapai Tujuan
SDG 1 SDG 2 SDG 3 SDG 4 SDG 5 SDG 6 SDG 7 SDG 8 SDG 9 SDG 11 SDG 12 SDG 14 SDG 15 SDG 17
Jambi Merang
WMO
Tomori
Ogan Komering
NSO
NSB
Kampar
Raja Tempirai
BOB BSP
Menjamin Kehidupan yang sehat dan meningkat kesejahteraan penduduk di segala usia
Tanpa Kelaparan
Menghapus Segala Bentuk Kemiskinan
Menjamin Ketersediaan dan Manajemen air dan Sanitasi secara berkelanjutan
Mencapai Kesetaraan Gender dan
Memberdaya-kan kaum
perempuan
Pendidikan yang
Berkualitas
Industri, Inovasi & Infrastruktur
Meningkatkan Pertumbuhan ekonomi yang
merata, Kesempatan kerja
penuh dan produktif serta pekerjaan yang
layak untuk semua
Energi Bersih dan Terjangkau
Ekosistem Lautan
Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab
Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan
Ekosistem Daratan
Kemitraaan Untuk Mencapai Tujuan
vii
Dari pemetaan kontribusi terhadap pencapaian SDGs yang sudah dilakukan ini, dapat terlihat bahwa Pertamina Hulu Energi memiliki perhatian yang cukup tinggi pada SDGs 6 (menjamin ketersediaan dan manajemen air dan sanitasi secara berkelanjutan), SDGs 7 (Energi bersih dan terjangkau), SDGs 9 (Industri, Inovasi dan Infrastruktur) dan SDGs 12 (Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab). Fokus-fokus perhatian yang tinggi pada spesifik tujuan SDGs ini menunjukan bahwa PHE telah melakukan penyelarasan strategi bisnisnya secara seimbang dengan menempatkan konservasi sumber daya alam dan kegiatan produksinya secara bertanggung jawab. Perusahaan menempatkan pengelolaan lingkungan dan upaya efesiensi dan konservasi sumber daya alam serta mereduksi dan mengelola dampak-dampak yang mungkin
muncul akibat kegiatan produksi sebagai strategi utama dalam keberlanjutan bisnis dan keberlanjutan lingkungan dan sosial secara luas. Perusahaan menempatkan perhatiannya juga pada core business sebagai penyedia energi dengan upaya penyediaan energi yang bersih dan semaksimal mungkin berusaha melakukan efisiensi sehingga dapat menghasilkan produk yang terjangkau bagi seluruh masyarakat. Perusahaan juga memastikan upaya inovasi merupakan strategi bisnis lainnya yang harus diselaraskan dan direplikasi baik di internal perusahaan maupun di eksternal agar mampu memberikan manfaat seluas-luasnya bagi seluruh stakeholders. Berbagai program pemberdayaan masyarakat yang bertujuan mengentaskan kemiskinan telah dilakukan oleh Pertamina Hulu Energi.
Menyebarkan Praktik terbaik dan
pendokumentasian inovasi agar
pengetahuan yang dimil iki t idak hilang,
terus berkembang dan para pemangku
kepentingan dapat mengikuti
perkembangan inovasi yang dilakukan
Pertamina untuk meningkatkan efisiensi
produksi serta mendorong terciptanya
inovasi- inovasi baru
KnowledgeManagement-Sharing
Knowledge
Mendorong replikasi inovasi- inovasi dan praktek l ingkungan
terbaik di tempat lain yang menghadapi
permasalahan yang hampir serupa.
Replikasi disesuaikan dengan konteks
lokalitas dan sumber daya yang tersedia. Replikasi juga bisa
dilakukan oleh masyarakat luas sesuai
dengan kebutuhan
Replika Inovasi danPraktek lingkungan
Terbaik di Tempat lain
Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan
tujuan pembangunan nasional yang berupaya
memastikan bahwa kesenjangan yang saat ini
terjadi bisa kita atasi bersama. Oleh karena itu
kampanye hal ini harus dilakukan agar seluruh
stakeholders dan potensi yang dimil iki bisa
digunakan secara optimum untuk memastikan
generasi mendatang memiliki kemampuan yang
sama dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
seperti generasi hari ini
KampanyePembangunanBerkelanjutan
Tujuan Knowledge Management
viii
Ruang LingkupBuku ini merupakan upaya untuk berbagai informasi terkait pengelolaan sumber daya yang dilakukan oleh perusahaan dengan mengeksplorasi beragam inovasi yang dilakukan anak-anak Perusahaan PHE terbagi dalam 5 kategori ; inovasi program konservasi dan penurunan cemaran air, inovasi energy dan penurunan emisi, Inovasi pengolahan limbah B3, Inovasi pengolahan limbah non B3 serta konservasi dan inovasi biodiversity. Kelima kategori tersebut dilakukan oleh AP-AP PHE dengan mempertimbangkan lokalitas dan sumber daya yang tersedia.
Dalam Bunga Rampai Kumpulan Inovasi dan Praktek Lingkungan terbaik, perusahaan juga menjelaskan bagaimana sejarah pembangunan berkelanjutan dan bagaimana upaya perusahaan dan kontribusi yang telah dilakukan dalam mendukung pencapaian target pembangunan berkelanjutan. Selanjutnya, perusahaan juga memandang penting bahwa upaya penyebaran informasi ini akan menjadi bagian dari knowledge management yang bermanfaat baik bagi internal PHE maupun pihak eksternal lainnya. Sebagai bagian dari continual improvement buku ini juga menerima umpan balik untuk perbaikan pengelolaan lingkungan yang bekelanjutan di masa depan.
3
2
4
1
5 INOVASI BIODIVERSITY.
INOVASI PROGRAM KONSERVASIDAN PENURUNAN CEMARAN AIR,
INOVASI ENERGY DANPENURUNAN EMISI,
INOVASI PENGOLAHAN LIMBAH B3,
INOVASI PENGOLAHAN LIMBAHNON B3 SERTA KONSERVASI
KATEGORI5
inovasi
ix
INOVASI DALAM KONSERVASI ENERGI
Dalam konservasi energi, anak-anak perusahaan Pertamina Hulu Energi (PHE) telah melakukan berbagai upaya konservasi energi agar perusahaan dapat melakukan proses produksi yang
berkelanjutan yang tidak meninggalkan tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s) . Dalam inovasi untuk Program Konservasi Energi para anak perusahaan mengupayakan tercapainya SDG’s ke 7 (Energi yang bersih dan terjangkau). Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ke 7 diukur dengan indikator 7.1.1 Konsumsi Listrik perkapita/Rasio Elektrifikasi 7.3.1. Intensitas energi primer.
Inovasi-inovasi yang dikembangkan telah menghasilkan beragam nilai tambah secara internal seperti : perubahan layanan produk, perubahan sub-sistem operasi, mengurangi pemakaian energi, meningkatkan kehandalan proses alat, mengurangi gangguan produksi dan mempermudah kinerja operator
Dampak lain secar eksternal adalah alternatif pasokan listrik, energi alternatif yang murah dan multi fungsi, memungkinkan warga sekitar area produksi beraktifitas dan lebih produktif serta terjadi pembelajaran dengan system yang berbasis teknologi kepada warga setempat.
Berbagai inovasi dan upaya konservasi diatas menempatkan anak-anak perusahaan PHE pada posisi 50 % hingga 25 % teratas perusahaan-perusahaan sejenis. Selain itu inovasi-inovasi yang dilakukan beberapa juga memenuhi unsur kebaruan, lokalitas dan dapat diterapkan di tempat lainnya. Keseluruhan inovasi yang dilakukan oleh anak-anak perusahaan menghasilkan efisiensi dari sudut biaya. Berikut inovasi dan upaya konservasi energi yang dilakukan oleh para anak perusahaan :
1. PHE JAMBI MERANG
Bara-biri (Bakar Kalori Beri Energi), sebuah inovasi perangkat pengisi daya statis dari sepeda. Alat ini bekerja menggunakan sumber tenaga manusia dengan cara mengayuh sepeda statis sehingga dapat memutar alternator untuk menghasilkan tegangan yang kemudian disimpan dalam elemen penyimpanan energi listrik (baterai). Dengan mengayuh selama 3 jam secara bergantian, dapat menghasilkan listrik 420 watt hour yang dapat digunakan untuk lampu penerangan di pos sekuriti PHE JM. Inovasi ini juga telah direplikasi di Desa Mendis yang merupakan desa binaan PHE JM.
Terletak di wilayah kawasan hutan dan jauh dari pusat kota sehingga desa Mendis sedikit tersentuh oleh fasilitas listrik pemerintah.
Dari permasalahan tersebut, PHE JM mengupayakan sumber energi alternatif dengan memanfaatkan kegemaran berolahraga warga desa Mendis. Adanya pasokan energi listrik lain yang dapat digunakan masyarakat merupakan solusi dari ketergantungan terhadap kebutuhan energi listrik dari MEP (Muba Electric Power). Energi alternatif yang dapat digunakan sebagai pembangkit listrik
Perubahan Subsistem – Inovasi Bara Biri
01
sederhana adalah pembangkit listrik dari kayuhan pedal sepeda statis yang dilakukan dengan tenaga manusia. Energi listrik yang tersimpan dalam baterai dapat digunakan untuk melayani peralatan elektronik rumah tangga sederhana yang tidak memiliki daya listrik terlalu besar.
Energi Alternatif yang dihasilkan dari Bara-biri telah berhasil membantu memenuhi kebutuhan listrik penerangan lampu akomodasi PHE JM dan listrik masyarakat Desa Mendis. Dengan sarana yang ada saat ini mendorong Desa untuk berkembang, dimulai dengan penambahan fasilitas-fasilitas yang menunjang kegiatan. Inovasi ini juga telah melakukan penghematan sebesar 23% pada setiap rumah.
Inovasi ini telah memiliki paten dengan nomor paten IDS000002427 dan ringkasan kajian terlampir. Pembuatan Bara Biri membutuhkan
01
02
03
04
05
06
07
08
09
01
02
03
04
05
06
07
08
09
01
02
03
04
05
06
07
08
09
01
02
03
04
05
06
07
08
09
investasi Rp 235,58 juta dan penghematan yang diperoleh sebesar Rp 7,525 juta per bulan dari penghematan listrik yang diperoleh. Dampak lingkungan yang dihasilkan berupa konservasi energi dengan nilai absolut sebesar 223,11 GJ pada tahun 2018 dan 191,28 GJ pada tahun 2019. Nilai Tambah dari inovasi ini adalah:
Adanya penambahan pasokan listrik lain di Desa Mendis.
Adanya energi alternatif yang murah dan multi fungsi.
Warga dapat menyalurkan energinya dengan hal yang positif.
Terlaksananya pembelajaran dengan sistem yang berbasis teknologi kepada warga setempat.
29.949.464
48.528.872
58.772.241 55.846.866
30.518.769
DALAM SATUAN GJ
Hasil Absolut Efisiensi Energi 2015-Juni 2019
2015 2016 2017 2018 2019
02
Hasil Absolut Efisiensi Energi 2015
Hasil Absolut Efisiensi Energi 2017 Hasil Absolut Efisiensi Energi 2018
Hasil Absolut Efisiensi Energi 2016
Sistem RekayasaPower Incoming
Sistem RekayasaPower Incoming
Rekayasa Actuator ValveFlare PCA Jamer SK-30
Rekayasa Actuator ValveFlare PCA Jamer SK-30
GPP (Gundala Putra Petir GPP (Gundala Putra Petir
DCS Digimon SKN CGP DCS Digimon SKN CGP
Geragai Geragai
Sistem Pipa Pendam Sistem Pipa Pendam
Sistem Surya Well Pad Sistem Surya Well Pad
Program LED-sasi FasilitasPenunjang Produksi
Program LED-sasi FasilitasPenunjang Produksi
Sistem min-max Sistem min-max
Socel Gedam Socel Gedam
8.573.657
5.758.459,09
21.337.177,08 42.741.496,65
Rekayasa Power Incoming
Sistem Rekayasa Power Incoming
Rekayasa Actuator Valve Flaring PCA Jamer SK-30
Rekayasa Actuator Valve Flaring PCA Jamer SK-30
GPP (Gundala Putra Petir)
GPP (Gundala Putra Petir)
DCS Digimon SKN CGP DCS Digimon SKN CGP
Geragai Geragai
Rekal Regasor Rekal Regasor
Rekso Kodrum Flame Wash
Flame Wash Weather Roof
Weather Roof Jam Cerdas
Jam Cerdas Pengiriman Air Terproduksi dengan Sistem Pipa PendamSistem Pipa PendamSistem Suryawell Pad
Sistem Suryawell PadProgram LED-sasi Fasilitas Penunjang Produksi
Program LED-sasi Fasilitas Penunjang Produksi
Socel Gedam
Sistem Min-Max Ventiboat
Socel Gedam Sesat
Sesat Pasur SAD
Biodiesel untuk SD Cinta Bumi
Biodiesel untuk SD Cinta Bumi
7.375.526,09
6.816.107,05
44.215.668,57
253,152
7.276.369,66
7.636.466,03
40.413.194,55
253,152
Bara - Biri
Rekso KodrumSistem Min-Max
03
Program-program konservasi dan inovasi energi yang dilakukan oleh PHE Jambi Merang telah menempatkan perusahaan ini berada pada posisi top 50 % rata-rata diantara perusahaan sejenis ditingkat nasional. Benchmarking dilakukan untuk intensitasitas konsumsi energi berdasarkan peraturan Direktorat Jendral Pengendalian, Pencemaran, dan Kerusakan Lingkungan Nomor P.15/PPKL/SET/KUM.1/9/2018. Keberhasilan ini didukung oleh 20 program yang dibuat sejak tahun 2015 hingga bulan Juni 2019. PHE Jambi Merang mempunyai kesempatan besar untuk membuat program-program baru yang dapat mengantarkan pada posisi yang lebih tinggi.
PHE Jambi Merang telah melakukan Benchmarking untuk intensitas konsumsi
GI/TOE
7,0000 6,0000 5,0000 4,0000 3,0000 2,0000 1,0000 0,0000
Bottom 51.1 GJ/TOE
Top 25
.33Mean
23
Intensitas PemakaianEnergi Total
1.10917199 GJ/TOE
Hasil Absolut Efisiensi Energi 2019
Sistem Rekayasa Power Incoming
Rekayasa Actuator Valve Flaring PCA Jamer SK-30
GPP (Gundala Putra Petir)
DCS Digimon SKN CGP
Geragai
Rekal Regasor
Flame Wash
Weather Roof
Jam Cerdas
Pengiriman Air Terproduksi dengan Sistem Pipa Pendam
Sistem Suryawell Pad
Program LED-sasi Fasilitas Penunjang Produksi
Socel Gedam
Ventiboat
Sesat
Pasur SAD
Biodiesel untuk SD Cinta Bumi
Bara - Biri
Rekso KodrumSistem Min-Max
3.658.396,97
7.636.466,03
18.979.802,82
127,729,2
energi sesuai peraturan direktorat jenderal pengendalian Pencemaran dan Kerusakan lingkungan Nomor P.15/PPKL/SET/KUM.1/9/2018 dengan posisi top 50 % rata-rata
Benchmarking
04
2. PHE WMOTURBO CTAR
PHE WMO memiliki inovasi untuk program efisiensi energi dengan Sistem Turbo Ctar. Anjungan Poleng Processing Platform (PPP) memiliki gas turbin kompresor yaitu GTC-624 dengan konsumsi energi berupa bahan bakar gas rata-rata sebesar 1,2 MMSCFD. GTC-624 ini sering bermasalah karena adanya fouling (kotoran) pada rotor kompresor yang menyebabkan kondisi unbalance, sehingga vibrasi pada kompresor mengalami kenaikan ke 2,05 Mils. Hal ini mengakibatkan efisiensi kompresor turun hingga 50% sehingga berpotensi kehilangan produksi gas sebesar 5 MMSCFD, berpotensi kehilangan produksi minyak sebesar 200 BOPD, dan berpotensi kehilangan pendapatan perusahaan sebesar Rp268 miliar.
Solusi untuk mengatasi masalah penurunan efisiensi dan kenaikan vibrasi pada unit GTC 624 adalah melalui penerapan Sistem Turbo Ctar, yaitu proses injeksi kimia antifoulant yang dilakukan pada suction line gas kompresor agar mencegah terbentuknya polymer, sehingga pengotor yang menempel pada sisi rotor kompresor dapat terlepas. Skema teknis Turbo Ctar adalah sebagai berikut:
Inovasi Sistem Turbo Ctar sudah mendapatkan pengakuan kekayaan intelektual dari Kementerian Hukum dan HAM dengan Sertifikat Hak Cipta No. 000134013 dengan Buku Panduan berjudul: “METODA CTAR – Sistem Injeksi Kimia Untuk Pembersihan Kotoran Pada Sudu Sudu Impeler Gas Kompresor Tanpa Harus Mematikan Gas Kompresor”, serta meraih Penghargaan Platinum pada ajang forum UIIA 2018 (Upstream Improvement and Innovation Award) di Yogyakarta dan APQA
2018 (Annual Pertamina Quality Award) di Jakarta.
Nilai Tambah dari penerapan inovasi ini berupa perubahan layanan produk, karena kinerja gas turbin kompresor menjadi efisien dan lebih baik, tidak terjadi lagi Unplanned Shutdown atau trip, dan meningkatkan kapasitas produksi gas sebesar 409 BOPD, minyak sebesar 9 MMSCFD dengan keuntungan hingga sebesar Rp307 miliar.
05
DampakLingkungan
Menurunkan energi bahan bakar sebesar
6.710,5 GJMenurunkan emisi
gas buang dari 1,289 CO2 e ton menjadi 969
CO2e ton
PenghematanBiaya
Rp. 706.367.000
Diperoleh dari penurunan
pemakaian bahan bakar gas
Rp
InovasiPerubahan Sistem
Untuk mengatasi masalah penurunan
efisiensi dan kenaikan vibrasi pada
GTC 624 di PPP
250.865,23
173.463,33 173.447,13188.473,67
90.078,84
Hasil Absolut Efisiensi Energi 2015-Juni 2019
2015 2016 2017 2018 2019
06
Benchmarking
Program-program konservasi dan inovasi energy yang dilakukan oleh PHE WMO telah menempatkan perusahaan ini berada pada posisi top 50 % rata-rata diantara perusahaan sejenis ditingkat nasional. Benchmarking dilakukan untuk intensitasitas konsumsi energi berdasarkan peraturan Direktorat Jendral Pengendalian, Pencemaran, dan Kerusakan Lingkongan Nomor P.15/PPKL/SET/KUM.1/9/2018. Verifikasi benchmarking intensitas pemakaian energi dilakukan oleh lembaga yang kompeten dan independen yaitu lembaga penelitian ITS Tekno Sains dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Keberhasilan ini didukung oleh 10 program yang dibuat sejak tahun 2015 hingga bulan Juni 2019. PHE WMO mempunyai kesempatan besar untuk membuat program-program baru yang dapat mengantarkan pada posisi yang lebih tinggi.
PT Pertamina Hulu EnergiWest Madura Offshore
1,31 GJ/TOE
Bottom 25
07
3. PHE TOMORI
Pada pemrosesan kondensat di CPP Senoro, dihasilkan overhead gas yang tidak dapat dimanfaatkan dan harus dibakar di-flare dikarenakan mengandung zat beracun atau pengotor yaitu H2S. Jumlah overhead gas yang harus dibakar ini cukup tinggi, sehingga berdampak pada energi yang terbuang sia-sia, sedangkan dalam pengolahan gas di CPP Senoro ini juga memerlukan bahan bakar gas untuk sejumlah furnace. Untuk memanfaatkan overhead gas yang seharusnya dibakar di flare ini, maka perlu dilakukan sebuah program yaitu dengan melakukan proses absorbsi H2S dari overhead gas condensate system dengan larutan amine pada tekanan rendah (low pressure) dalam sebuah kolom Amine Absorber (teknologi Low Pressure Acid Gas Removal Unit - LP AGRU), langkah selanjutnya adalah melakukan sirkulasi amine kembali ke
Amine Regenerator untuk melepaskan zat pengotor H2S ke sistem proses konversi H2S selanjutnya. Sistem proses amine absorbsi ini prinsipnya sama dengan sistem AGRU pada umumnya, tetapi proses untuk overhead gas ini dilakukan pada tekanan rendah dan tidak memerlukan penambahan kompresor untuk menaikkan tekanan gas terlebih dahulu, hal tersebut menunjukkan adanya Nilai Tambah berupa perubahan perilaku. Inovasi ini tergolong dalam inovasi Dimensi Desain yaitu perubahan sub-sistem dikarenakan inovasi ini menambahkan sebuah desain sistem LP AGRU yang terdiri dari rangkaian peralatan Amine Absorber, Amine Regenarator, Amine Reboiler dan Cooler untuk pengolahan absorbsi gas dengan larutan amine pada tekanan rendah 120 Psig.
Dampak lingkungan dari kegiatan ini adalah efisiensi energi sebesar 700,918 GJ dengan nilai penghematan Rp. 49.7 M tahun 2018
Dari kegiatan ini tercapai penurunan jumlah gas yang dibakar di flare dari overhead gas condensate system sehingga berdampak positif pada efisiensi energi
“Teknologi LP AGRU untuk Pemanfaatan Overhead Gas Condensate System Sebagai Fuel Gas”
08
9.545 129.436
461.179
1.381.318
1.001.726
1
Hasil Absolut Efisiensi Energi 2015-Juni 2019
2015 2016 2017 2018 2019
0100000200000300000400000500000600000700000800000
Efisiensi Energi PHE Tomori 2015- Juni 2019
2015 2016 2017 2018 2019
Program-program konservasi dan inovasi energi yang dilakukan oleh PHE Tomori telah menempatkan perusahaan ini berada pada posisi peringkat atas 25 % rata-rata diantara perusahaan sejenis ditingkat nasional. Benchmarking dilakukan untuk intensitas konsumsi energi berdasarkan peraturan Direktorat Jendral Pengendalian, Pencemaran, dan Kerusakan Lingkongan Nomor P.15/PPKL/SET/KUM.1/9/2018. Berdasarkan hasil benchmarking, PHE Tomori berada di peringkat ke-6 dari 26 perusahaan internasional yang sejenis.
Keberhasilan ini didukung oleh 14 program yang dibuat sejak tahun 2015 hingga bulan Juni 2019. Inovasi yang dilakukan telah meningkatkan rasio elektrifikasi karena memproduksi energy sebanyak 2.945.766 GJ yang setara dengan 818.268 Kwh. Di masa yang akan datang diharapkan PHE Tomori mampu untuk mempertahankan prestasi yang dicapainya ini.
Benchmarking
09
4. PHE OGAN KOMERINGInovasi Energi dengan Metoda FANCY (F-iltering data, AN-nular depression test and increase frequen-CY) untuk optimasi sumur ESP
Lapangan Pertamina Hulu Energi Ogan Komering menggunakan Electric Submersible Pump (ESP) sebagai alat bantu untuk mengangkat minyak ke permukaan. ESP membutuhkan pengaturan frekuensi yang tepat sehingga optimasi sumur dapat tercapai sesuai potensi masing-masing sumur. Prosedur optimasi sumur yang tidak tepat dapat mengakibatkan kerusakan ESP sehingga menyebabkan potensi kehilangan produksi sebesar 200 barell minyak per hari.
PHE OK telah menemukan inovasi dalam mengatasi besarnya tingkat kegagalan optimasi sumur melalui penerapan metode FANCY dengan mengintegrasikan pengelompokan kandidat sumur di suatu database, melakukan pengukuran level cairan di sumur dengan prinsip ADT, dan proses menaikkan frekuensi ESP. Proses bisnis ini telah terbukti berhasil dan telah divalidasi hasilnya oleh SKK Migas.
Dengan program ini PHE OK berhasil meningkatan kehandalan pompa ESP sebesar 8%, terjadinya penurunan penggunaan energy sebesar 133 GJ dan menciptakan Nilai Tambah sebesar Rp 0,6 milyar dari pengurangan penggunaan listrik dan kehilangan produksi sebesar 200 BOPD.
Program inovasi ini merubah Sub Sistem frekuensi di pompa ESP berupa perubahan rantai nilai.
Dampak lingkungan yang dihasilkan dari inovasi ini adalah mengurangi energi pemakaian listrik dari pompa ESP sebesar 133 GJ atau menghemat listrik sebesar 37.000 Kwh
Nilai Tambah yang diperoleh dari inovasi ini adalah mengurangi energi, emisi, meningkatkan kehandalan proses alat dan mempermudah kinerja operator.
Penghematan biaya yang didapat adalah sebesar 0,6 milyar yang dihasilkan dari pengurangan pemakaian listrik serta menyelamatkan produksi migas sebesar 200 BOPD.
182 176
924
1.815
922
Hasil Absolut Efisiensi Energi 2015-Juni 2019
2015 2016 2017 2018 2019
10
5. PHE NSO
Modifikasi Output Charger Module Navigasi BC-5 pada Glycol Reboiler System dilakukan bukan kewajiban peraturan sebagaimana yang diatur dalam Permen ESDM No. 14 Tahun 2012 tentang Manajemen Energi. Pasal 13 ayat (4) mewajibkan perusahaan melakukan penghematan energi pada pada proses produksi dengan modifikasi teknologi proses produksi. Inovasi Modifikasi Output Charger Module Navigasi BC-5 pada Glycol Reboiler System berhasil melakukan penghematan energi dan merupakan program upaya lebih dari kewajiban (beyond compliance) yang telah dilakukan PHE NSO.
Penurunan integritas dan reliabilitas unit kritikal dapat berdampak pada potensi hilang produksi yang dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Salah satu unit kritikal di Lapangan NSO-A adalah Glycol Contactor System yang berfungsi untuk mengurangi kadar air yang terkandung dalam gas yang dapat berdampak pada penurunan integritas perpipaan. Salah satu unit penting dalam Glycol Contactor System adalah Glycol
Reboiler yang berfungsi untuk meregenerasi rich glycol (Glycol yang jenuh akan air) agar dapat digunakan kembali. Namun kondisi Glycol Reboiler System sering terkendala karena adanya tripped sebanyak 4 kali dalam satu tahun yang disebabkan power DC tidak stabil akibat hilang daya. Setelah dilakukan troubleshooting ditemukan 2 charger module (Charger-1 dan Charger-2) yang memberikan suplai listrik tidak bekerja secara optimal akibat temperatur yang tinggi. Charger module (Charger-1 dan Charger-2) memiliki output 24 Volt DC yang kemudian menjadi power input bagi unit PLC pada Glycol Reboiler System.
Oleh karena itu, agar tripped yang terjadi sebanyak 4 kali dalam satu tahun sudah tidak pernah terjadi lagi, maka perusahaan melakukan modifikasi Charger Module power supply dari unit lain untuk Glycol Reboiler System yang bekerja secara intermittent, yaitu Charger Module Navigasi (BC-5) dengan output yang sama 24 Volt DC. Selain itu, PHE NSO juga mampu menurunkan konsumsi energi sebesar 26,49 GJ.
Program-program konservasi dan inovasi energy yang dilakukan oleh PHE Ogan Komering telah menempatkan perusahaan ini berada pada posisi top 50 % rata-rata diantara perusahaan sejenis ditingkat nasional. Benchmarking dilakukan untuk intensitasitas konsumsi energi berdasarkan peraturan Direktorat Jendral Pengendalian, Pencemaran, dan Kerusakan Lingkungan Nomor P.15/PPKL/SET/KUM.1/9/2018.
Keberhasilan ini didukung oleh 6 program yang dibuat sejak tahun 2015 hingga bulan Juni 2019. PHE Ogan Komering mempunyai
kesempatan besar untuk membuat program-program baru yang dapat mengantarkan pada posisi yang lebih tinggisecara nasional.
“Modifikasi Output Charger Module Navigasi BC-5 pada Glycol Reboiler System”
Benchmarking
11
Dampak besar dan penting yang ditimbulkan dari program ini adalah: 1. terpenuhinya dan kebutuhan pasokan gas dalam negeri sebesar ± 20 MMSCFD. 2. Terpenuhi dan kesinambungan supply gas untuk kebutuhan Pupuk Iskandar Muda Aceh, Kertas Kraft Aceh dan produksi dalam negeri. 3. Dengan adanya program ini maka perusahaan dapat mempertahankan pasokan gas ke masyarakat sekitar dan juga untuk ketahanan energi nasional. Program ini mendukung tujuan ke-7 dari SDG’s yaitu energi bersih dan terjangkau.
Inovasi Penurunan Energi melalui program Modifikasi Output Charger Module Navigasi BC-5 pada Glycol Reboiler System Inovasi Modifikasi Output Charger Module Navigasi BC-5 pada Glycol Reboiler System merupakan modifikasi perubahan sub sistem dengan cara memodifikasi output charger sebelumnya (2 unit charger) menjadi Charger Module Navigasi BC-5 yang bekerja secara intermittent. Pada kondisi awal, Glycol Reboiler System sering terkendala pada power supply ke PLC yang mengakibatkan terjadinya tripped sebanyak 4 kali dalam setahun. Power input pada Glycol
Reboiler System adalah Charger Module yang terdiri atas 2 unit charger yang masing-masing memiliki kapasitas 0,5 kW. Oleh karena itu perusahaan melakukan inovasi terhadap Output Charger Module sesuai dengan kebutuhan pada PLC Glycol Reboiler yaitu dengan cara memodifikasi output charger menjadi output charger Navigasi BC-5 24 Volt DC yang memiliki kapasitas sebesar 0,16 kW dan bekerja secara intermittent. Sehingga Glycol Reboiler tidak pernah mengalami tripped lagi.
Inovasi Modifikasi Output Charger Module Navigasi BC-5 pada Glycol Reboiler System merupakan hal baru dalam dunia proper dan belum terdaftar di buku Best Practice dalam Industri Proper 2018. Inovasi ini membutuhkan investasi sebesar Rp 2.056.511,62 namun penghematan biaya yang diperoleh dari inovasi ini adalah sebesar Rp 10.796.685,98 di tahun 2019.
Dampak Lingkungan yang dihasilkan berupa penurunan konsumsi energi sebesar 26,49 GJ. Nilai Tambah dari inovasi ini adalah:
01 02 03
04 05 06
Menyebabkan perubahan praktek pada pengguna serta dapat memberikan
dampak terhadap penurunan kebutuhan
energi sehingga kebutuhan energi
tersebut dapat dialirkan ke sistem lain yang lebih
membutuhkan.
Perubahan dalam pelayanan produk dan
memberikan nilai tambah bagi pengguna
hal ini dapat memberikan keuntungan
terhadap kegiatan Perusahaan
Penghematan pemakaian energi yang didapat sebesar 26,49 GJ dan dapat terjadi peningkatan ekonomi
bagi perusahaan
Tidak terjadi lagi tripped yang akan
mengganggu produksi perusahaan sehingga kebutuhan gas bagi
industri dalam negeri tidak terganggu
Terpeliharanya reputasi dan nilai tambah
proses produksi PHE NSO dengan
kontinyunya aliran gas dan kondensat
Peningkatan kinerja dan motivasi pekerja
dalam berinovasi
12
Benchmarking
Program-program konservasi dan inovasi energi yang dilakukan oleh PHE NSO telah menempatkan perusahaan ini berada pada posisi peringkat atas 25 % rata-rata diantara perusahaan sejenis ditingkat nasional. Benchmarking dilakukan untuk intensitasitas konsumsi energi berdasarkan peraturan Direktorat Jendral Pengendalian, Pencemaran, dan Kerusakan Lingkungan Nomor P.15/PPKL/SET/KUM.1/9/2018 tentang Benchmarking Sektor Industri Minyak dan Gas Eksplorasi dan Produksi dalam satuan GJ/TOE.
Untuk perbandingan perusahaan sejenis di tingkatasia dan dunia, PT PHE NSO berada pada peringkat 25% rata-rata skala asia dengan membandingkan pada 12 perusahaan sejenis lainnya, dan peringkat ke-6 (posisi 50% rata-rata) skala dunia dengan membadingkan 18 perusahaan sejenis lainnya. Keberhasilan ini didukung oleh 6 program yang dibuat sejak tahun 2015 hingga bulan Juni 2019. Di masa yang akan datang diharapkan PHE NSO mampu untuk mempertahankan prestasi yang dicapainya ini.
12.354,2411.721,84
2.302,873.158,40
12.969,55
Hasil Absolut Efisiensi Energi 2015-Juni 2019
2015 2016 2017 2018 2019
13
PT PHE NSB telah mengikuti program benchmarking skala nasional, asia, dan internasional yang dilakukan oleh pihak eksternal yang berkompeten melalui Kemitraan ITS untuk kinerja tahun 2018- 2019. Benchmarking intensitas energi dilakukan berdasarkan peraturan Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Nomor: P.15/PPKL/SET/KUM.1/9/2018 tentang Benchmarking Sektor Industri Minyak dan Gas Ekplorasi dan Produksi dalam satuan GJ/TOE.
Dalam skala nasional, PT PHE NSB berada pada posisi 25% teratas dibandingkan perusahaan sejenis lainnya. Kemudian dibandingkan dengan 11 asean benchmarking, PT PHE NSB menduduki peringkat ke-7, sedangkan dibandingkan dengan 17 international benchmarking, PT PHE NSB menduduki Peringkat ke-9.
6. PHE NSBAuto off mode, Reducing Watt in Your PC, Turn TL to LED Lamps dan Turn Off the Light
Upaya yang dilakukan oleh PT NSB dalam mengurang emisi adalah dengan kegiatan auto off mode, Reducing Watt in Your PC, Turn TL to LED Lamps dan Turn Off the Light. Upaya tersebut telah menghasilkan efisiensi energi secara total sebesar 1833,159 J atau setara dengan 312,744 SBM dengan kontribusi penurunan intensitas pemakaian energi primer sebesar 72,39%
Grafik Benchmarking Intensitas Pemakaian Energi Skala Nasional, Asia, dan Internasional
38,59 9,5 4,97 96,52
1.736,64
Hasil Absolut Efisiensi Energi 2015-Juni 2019
2015 2016 2017 2018 2019
Benchmarking
14
7. PHE KAMPAR“Mengoptimalkan genset G-398 Merbau berbahan bakar gas”
Genset G-398 Merbau sebelumnya hanya sebagai back up 4 (empat) engine solar lainnya, sehingga dapat beroperasi selama 24 jam menggantikan engine Cummins QST30 Merbau berbahan bakar ADO / solar. Implementasi pengoperasian geneset G-398 Merbau berbahan gas ini telah berhasil menurunkan konsumsi energi sebesar 296,80 GJ (Tahun 2017) dan 5924,3 GJ (Tahun 2018).
No Nama Kegiatan Additionalitas
1 Optimalisasi fuel gas pada pengoperasian genset Cummins QST30 Merbau, dengan memaksimalkan jam operasi 24 jam, dari penggantian genset diesel G398
Penilaian Kewajiban yang Diatur dalam Peraturan
ProgramMemaksimalkan Operasi Genset CAT G-398#5 diMerbau.STA dilaksanakan BUKAN untuk memenuhi kewajiban atau peraturan pemerintah atau standar.
Penilaian Praktek
Program Memaksimalkan Operasi Genset CAT G-398 diMerbau.STA menghemat dan menurunkan penggunaan BBM (ADO) untuk kebutuhan bahan bakar genset menjadi tujuan program ini, dengan sasaran memaksimalkan penggunaan gas di Merbau dengan memanfaatkan sumur gas di Merbau field menghemat pemakaian BBM Solar sebesar 25 % dari pemakaian normal (tanpa gas). Program yang dilaksanakan di Merbau Stasiun ini dijalankan dengan mengoptimalkan operasi genset 24 jam. Aspek yang dipantau adalah Dengan mengoperasikan 1 engine gas dan 2 engine solar, pemakaian solar rata-rata perbulan (periode Januari 2016 - Juni 2018) sebesar 120.306 liter, dan jika mengoperasikan 3 engine solar (engine gas di off kan) konsumsi solar rata-rata perbulan 218.971 liter (data 2016 - Juni 2018), sehingga terjadi penghematan pemakaian solar rata-rata perbulan sebesar 54.743 liter (25%).
Penilaian Hambatan Pelaksanaan Investasi
Hambatan Program ini adalah Cadangan Gas terbatas, sehingga operasional direct heater untuk memanaskan crude oil di tangki di offkan 1 unit.
Penilaian Investasi
Program ini secara operasional dapat menambah biaya untuk reaktifasi Engine G398 membutuhkan investasi.
Dari segi dimensi desain untuk penambahan komponen, program penghematan energi dari Genset Merbau dan Parum, menggunakan komponen tambahan Gas Scrubber sehingga menyebabkan perbaikan kinerja genset menjadi lebih optimal. Hal ini terlihat dari pengurangan konsumsi ADO per tahun yang secara langsung juga mengurangi emisi CO2 ke atmosfer. Penambahan gas scrubber pada sistem pemisahan fluida merupakan rekayasa engineering dan bentuk re-desain sistem untuk meminimalisasi beban kerja genset, karena awalnya fluida yang akan dipisahkan tidak melalui gas scrubber untuk pemisahan fase. Untuk perubahan subsistem, penggantian bola lampu menjadi lampu hemat energi memberikan dampak penghematan biaya pembelian bola lampu sekaligus
penghematan energi, sehingga aspek eco-efisiensi terpenuhi. Dari aspek perubahan sistem, penambahan gas scrubber untuk meningkatkan kinerja genset meningkatkan kinerja sistem pemisahan fluida sehingga meminimalisasi beban kerja genset.
Dari sisi dimensi pengguna bagian pengembangan, inovasi ini didasarkan pada analisis internal perusahaan terkait besarnya penggunaan ADO, sehingga memunculkan inovasi optimasi operasi genset. Inovasi ini menyebabkan adanya perubahan proses di Stasiun Merbau dan Parum dan perubahan frekuensi pengisian ADO sebagai bahan bakar genset. Ditinjau dari sisi penerimaan, konversi bola lampu TL dengan bola lampu hemat energi light quick merupakan upaya
15
nyata yang bersifat ‘getok tular’sehingga pekerja di lingkungan Wilayah Kampar mulai merasakan efisiensi pemakaian listrik dengan penggunaan lampu hemat energi.
Dari sisi dimensi produk / servis, ditinjau dari perubahan dalam pelayanan produk program ini memberikan keuntungan terhadap operasional perusahaan dari sisi pengeluaran biaya dan konsumsi ADO serta menyebabkan perubahan konfigurasi proses produksi di Stasiun Parum dan Merbau. Dilihat dari perubahan rantai nilai (value chain), maksimalisasi operasi genset ini membuat konsumsi BBM berkurang sehingga proses pengadaan pun akan makin berkurang.
Grafik Hasil Benchmarking Konsumsi Energi PT PHE Kampar secara Global
130 465 2.043 2.273
8.437
Hasil Absolut Efisiensi Energi 2014-2018
2014 2015 2016 2017 2018
Intensitas Pemakaian Energi
Pada tahun 2018 total pemakaian energi sebesar 1,193.720 GJ dan produksi sebesar 25,154.13 TOE, maka intensitas energi pada tahun 2018 yaitu 446,903.93 BTU/BOE.
Benchmarking
Dibandingkan dengan perusahan sejenis dalam skala global, potensi intensitas energi PT Pertamina Hulu Energi Kampar berada di peringkat 10 dari 15 perusahaan yang dapat dilihat dalam grafik dibawah. Dengan peringkat tersebut terdapat kesempatan bagai PHE Kampar untuk mengembangkan program-program yang dapat menempatkan perusahaan pada persentil yang lebih tinggi.
800,000.00
700,000.00
600,000.00
500,000.00
400,000.00
300,000.00
200,000.00
100,000.00
Inte
nsit
as P
en
gg
un
aan
En
erg
i (B
TU
/BO
E)
Gazprom Neft
Repsol
Maersk
Petrochina
ADCO
Thai Oil
Marathon Oil Company
Statoil
Santos
Conocophilips
Premier Oil
Total
Tullow Oil
Medco EP Kampar
Chevron
Intensitas Penggunaan Energi
Industri
16
INTENSITAS PEMAKAIAN ENERGI
2016 2017 2018 Juni 2019 Sat
Proses produksi 0,000175 0,000151 0,000103 GJ
Proses prod dan Fas Pendukung
0,000284
0,000245
0,000268
GJ
Total produksi (GJ) 1056902,394 1227836,040
840254,75
3
0 10
Intensitas Energi
8. PHE RAJA TEMPIRAIInovasi Energi Optimasi Usia pompa sumur ESP dengan Memasang Gas Anchor
Uraian Singkat Inovasi
Program Efisiensi energi yang dilakukan di Pertamina Hulu Energi Raja Tempirai adalah dengan memanfaatkan gas Aso yang selama ini dibuang dan dibakar menjadi bahan bakar pengganti solar atau diesel. Modifikasi ini dapat mengurangi pemakaian energi solar sebesar 2580 GJ.
Sumur Produksi yang ada di PHE Raja Tempirai pada umumnya kandungan gas ikutan (Gas Aso) cukup tinggi sehingga terkadang bisa terakumulasi kedalam proses pengangkatan minyak ke permukaan yang dapat mengakibatkan terjadinya Gas Log, dimana kinerja pompa tidak bisa optimal. Sehingga dengan dipasangnya alat Gas Anchor yang memisahkan antara cairan dan gas sehingga tidak terjadi Gas log. Sehingga kinerja pompa ESP serta usia operasional dapat lebih Optimal. Dengan program ini PHE Raja Tempirai dapat meningkatkan produksi 30% sampai dengan 40%.
0 0
075057
225483
0
1
Hasil Absolut Efisiensi Energi 2016-Juni 2019
2016 2017 2018 2019
Intensitas Pemakaian Energi
Sejak dimanfaatkannya gas Aso, pemakaian energidalam proses produksi menunjukan adanya pengurangan. Gas Aso yang selama ini dibuang ternyata dapat dimanfaatkan sebagi pengganti solar atau diesel. Hal ini membawa dampak yang positif karena pemakaian solar berhukurang hingga 2.580 GJ per tahun.
17
9. BOB-BSPInovasi Program Hentak-Hentak Bumi
Sumur Produksi Minyak pada wilayah kerja Produksi BOB-BSP-Pertamina Hulu sebagian besar menggunakan 22 buah tiang pancang untuk mendukung Concrete sebagai alas Rig, baik untuk melakukan pengeboran baru maupun servis rutin. 22 buah tiang pancang ini merupakan penyebab tingginya biaya konstruksi untuk pondasi rig yang harus menanggung beban sebesar 125 Ton (550 HP).
Untuk mengatasi masalah tingginya biaya konstruksi pondasi rig, BOB-BSP melakukan Inovasi Program Hentak-Hentak Bumi dengan cara merekayasa struktur pondasi pancang pada landasan rig pengeboran sumur yang awalnya berjumlah 22 tiang pancang dikurangi menjadi 18 pancang namun masih memenuhi persyaratan daya dukung untuk menahan beban seberat 125 ton. Setelah dilakukan Inovasi Program Hentak-Hentak Bumi, BOB-BSP berhasil menurunkan konsumsi energi sebesar 600 GJ dan menciptakan Nilai Tambah sebesar 2,8 milyar dari efisiensi penggunaan material dan jasa pemancangan untuk total 19 lokasi sumur minyak.
01
02
03
04
05
06
07
08
09
01
02
03
04
05
06
07
08
09
01
02
03
04
05
06
07
08
09
01
02
03
04
05
06
07
08
09
Program inovasi ini merubah subsistem dalam perubahan rantai nilai (value chain) diantaranya mengurangi jumlah pemakaian 22 tiang pancang menjadi 18 tiang pancang yang berimbas pada menurunnya energi untuk penggunaan solar alat berat.
Dampak lingkungan yang dihasilkan dari inovasi ini adalah mengurangi pemakaian energi sebesar 600 GJ dalam kurun waktu tahun 2018.
Nilai Tambah yang diperoleh dari inovasi ini adalah merubah layanan produk, mengurangi energi, emisi, meningkatkan kehandalan proses alat, mempermudah kinerja operator serta mengurangi potensi insiden pada saat pekerjaan pengeboran sumur saat pemasanagn tiang pancang.
Penghematan biaya yang didapat adalah sebesar Rp 2,8 milyar pada tahun 2018 yang dihasilkan dari pengurangan pemakaian energi 600 GJ dan dari efisiensi penggunaan material dan jasa pemancangan untuk total 19 lokasi sumur minyak.
Perbandingan sebelum dan sesudah optimasi jumlah titik pancang
Titik Pancang Durasi PekerjaanJum
lah T
itik P
anca
ng /H
ari
20
15
12
8
4
0
Setelah Optimasi Sebelum Optimasi
18
BenchmarkingProgram-program konservasi dan inovasi energi yang dilakukan oleh BOB-BSP telah menempatkan perusahaan ini berada pada posisi 25 % teratas kurva persentil diantara perusahaan sejenis ditingkat nasional. Benchmarking dilakukan untuk intensitasitas konsumsi energi berdasarkan peraturan Direktorat Jendral Pengendalian, Pencemaran, dan Kerusakan Lingkungan Nomor P.15/PPKL/SET/KUM.1/9/2018 tentang Benchmarking Sektor Industri Minyak dan Gas Eksplorasi dan Produksi dalam satuan GJ/TOE.
Diharapkan prestasi tersebut dapat dipertahankan dimasa selanjutnya dengan mengembangkan inovasi-inovasi lain yang dapat memantik konservasi energi
2.108 2.844
6.065 6.041
3.058
2015 2016 2017 2018 2019
Hasil Absolut Efisiensi Energi 2015-Juni 2019
19
INOVASI DALAM PENURUNAN BEBAN EMISI
1. PHE JAMBI MERANG
Jam Cerdas atau Jambi Merang Condensate Early Response by Detection Alert System (Jam Cerdas) adalah suatu sistem yang digunakan untuk mengidentifikasi kebocoran pada clamp ex-illegal tapping (ITAP), dari subsistem manual ke subsistem digital. Dengan perubahan sistem ini, hasilnya kegiatan Unplanned Shut Down bisa dihindarkan sehingga pengurangan emisi dari blow down bisa terhindarkan.
Kegiatan ITAP memaksa PHE Jambi Merang memasang clamp pada pipa yang bocor. Karena lokasinya clamp remote tersebar sepanjang 108 km dan di wilayah hutan serta posisi tertanam sedalam 2 meter, maka ketika terjadi kegagalan clamp tidak bisa dideteksi dengan cepat. Konsep design Jam Cerdas mengidentifikasi terjadinya kebocoran pada
clamp illegal tapping yang terpasang dengan mendeteksi kenaikan level fluida sehingga float level switch bekerja untuk mengaktifkan local controller. Selanjutnya local controller akan memerintahkan modem SMS untuk mengirimkan notifikasi SMS ke pada server SMS gateway serta PIC yang telah ditentukan. Data kebocoran yang terkirim ke server akan disimpan dan bisa di akses kapanpun. Inovasi pembuatan dan pemasangan Jam Cerdas merupakan ide orisinil dari PHE Jambi Merang untuk menunjang Operation Excellent dan menjaga kestabilan produksi. Dengan metode ini waktu deteksi kebocoran kurang dari + 30 detik. Dengan operasi Jam Cerdas ini berhasil mengurangi unplanned shut down akibat pemasangan clamp ITAP dari 3-4 kali menjadi tidak ada sama sekali (0).
Salah satu upaya dalam praktek produksi yang bertanggung jawab adalah penurunan beban emisi, anak-anak perusahaan Pertamina Hulu Energi (PHE) telah melakukan berbagai upaya
penurunan beban emisi agar perusahaan dapat melakukan proses produksi yang berkelanjutan yang tidak meninggalkan tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s). Dalam inovasi untuk program penurunan beban emisi para anak perusahaan mengupayakan tercapainya SDG’s ke 9. Industri, inovasi dan infrastruktur. Untuk SDG’s ke 9 dalam konservasi energy diukur dari indicator 9.4.1. Ratio Emisi CO2/Emisi Gas Rumah Kaca dengan nilai tambah sektor industri. Hampir seluruh Anak perusahaan PHE yang ditampilkan dalam buku ini berinovasi untuk menurunkan beban emisinya.
Berbagai inovasi dan upaya konservasi diatas menempatkan anak-anak perusahaan PHE pada posisi 50 % hingga 25 % teratas perusahaan-perusahaan sejenis. Selain itu inovasi-inovasi yang dilakukan beberapa juga memenuhi unsur kebaruan, lokalitas dan dapat diterapkan di tempat lainnya. Keseluruhan inovasi yang dilakukan oleh anak-anak perusahaan menghasilkan efisiensi dari sudut biaya. Berikut upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Anak-Anak Perusahaan Pertamina :
Perubahan Subsistem – Jam Cerdas
20
Inovasi ini merupakan pioner deteksi kebocoran pipa kondensat dengan sistem modul SMS pertama secara nasional, dibuktikan dengan testimoni dari pejabat berwenang SKK Migas dan belum terdaftar dalam Buku Kumpulan Best Practice & Inovasi Industri Proper 2018. Saat ini Jam Cerdas sudah memiliki paten dengan nomor paten IDS000002087 dan ringkasan kajian terlampir. Pembuatan Jam Cerdas membutuhkan investasi Rp 32 juta per unit, namun penghematan yang diperoleh sebesar Rp 3,2 M per tahun dari potensi kehilangan kondensat dan penanggulangan tumpahan.
Dampak lingkungan yang dihasilkan dari inovasi ini adalah adanya pengurangan emisi dengan nilai absolut sebesar 8.366,10 Ton CO2 pada tahun 2018 dan 8.210,30 Ton CO2 pada tahun 2019.
Nilai Tambah dari inovasi ini adalah:
Perubahan rantai nilai penjualan kondensat karena dukungan kehandalan sistem deteksi Jam Cerdas ini. Suplai kondensat terus mengalir kepada konsumen tanpa gangguan unplanned shut down karena kebocoran clamp.
Perubahan rantai nilai penjualan gas untuk kebutuhan PLN dan industri di dalam negeri sebesar ± 100 BBTUD.
Terpeliharanya reputasi dan nilai tambah proses produksi PHE Jambi Merang dengan tidak adanya unplanned shut down dan kontinyunya aliran gas dan kondensat.
Tidak terjadinya pembuangan emisi ke lingkungan karena unplanned shut down.
Peningkatan kinerja para pekerja dan semakin termotivasi dalam berinovasi.
01
02
03
04
05
06
01
02
03
04
05
06
01
02
03
04
05
06
01
02
03
04
05
06
01
02
03
04
05
06
21
2. PHE WMO
SAKERA
PHE WMO memiliki inovasi untuk program penurunan emisi dengan Sistem Sakera Petrol-V. Pada desain awal sistem bahan bakar gas engine generator (GEG PK-840) di anjungan lepas pantai processing platform CPP2 tidak terdapat sistem kendali bahan bakar, sehingga hanya mengandalkan regulator pada gas engine, dimana alat tersebut tidak cukup untuk menjaga dan mengatur kestabilan tekanan dan volume bahan bakar. Selain itu, desain awal juga menyebabkan kualitas bahan bakar basah, sehingga mengakibatkan terjadinya pembakaran yang tidak sempurna dan berdampak terhadap jumlah konsumsi bahan bakar serta emisi gas buang yang besar
Keberhasilan program-program penurunan emisi yang dilakukan oleh PHE Jambi Merang telah menempatkan perusahaan ini berada pada posisi peringkat atas 25 % rata-rata diantara perusahaan sejenis di tingkat nasional untuk pengurangan dan penurunan emisi (GRK) sesuai Peraturan Direktorat Jendral Pengendalian, Pencemaran, dan Kerusakan Lingkungan Nomor P.15/PPKL/SET/KUM.1/9/2018. Demikian juga untuk tingkat Asia dan dunia posisi, Jambi Merang menempati top 25 % teratas. Di masa yang akan datang diharapkan PHE Jambi Merang mampu untuk mempertahankan prestasi yang dicapainya ini dengan tetap mengembangkan inovasi-inovasi baru dalam penurunan emisi.
7.495.509
12.076.098
14.694.472 14.025.769
7.715.283
CO2
Hasil Absolut Penurunan Emisi 2015-Juni 2019
2015 2016 2017 2018 2019
Benchmarking
22
Solusi yang dipilih untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan penerapan sistem Sakera Petrol-V, yang merupakan sistem baru untuk memastikan bahwa gas yang akan digunakan sebagai bahan bakar, volume dan tekanannya stabil secara otomatis, serta kering dengan memisahkan cairan yang terkondensasi dan partikulat yang terbawa. Sistem ini terdiri dari pemanfaatan material yang sudah tersedia dilapangan yaitu big joe regulator, control valve, tanki akumulator, dan filter gas.
Inovasi SAKERA Petrol-V sudah mendapatkan pengakuan kekayaan intelektual dari Kementerian Hukum dan HAM dengan Sertifikat Hak Cipta No. 000155162 dengan Buku Panduan, berjudul “Petrol V – Sistem Kontrol Fuel Gas Untuk Optimalisasi Kerja Gas Engine Generator”, serta meraih penghargaan Gold pada ajang forum konvensi CIP (Continuous Improvement Program) PHE tahun 2019.
GENSET Input Signal GENSET
Fed Gas Input From Process
Regulator PCV Tanki Gas Filter Akumulator
Fed Gas Output To Gas Engine
Fed Gas Output To Gas Engine
Fed Gas Input
DampakLingkungan
Penurunan beban emisi gas rumah
kaca sebesar 572,1 ton CO2e/tahun dari
penurunan pemakaian bahan bakar gas sebesar
10,62 MMSCF
PenghematanBiaya
Rp. 1.228 miliar
Diperoleh dari penurunan
pemakaian bahan bakar gas selama setahun (13,18% dalam setahun)
Rp
InovasiPerubahan Sistem
Untuk mengatasi masalah pada sistem kendali bahan bakar
pada Gas Engine Generator (GEG) di
CPP2
23
Benchmarking
Keberhasilan program-program penurunan emisi yang dilakukan oleh PHE WMO telah menempatkan perusahaan ini berada pada posisi peringkat atas 25 % rata-rata diantara perusahaan sejenis di tingkat nasional untuk pengurangan dan penurunan emisi (GRK) sesuai Peraturan Direktorat Jendral Pengendalian, Pencemaran, dan Kerusakan Lingkungan Nomor P.15/PPKL/SET/KUM.1/9/2018. Demikian juga untuk tingkat Asia dan dunia posisi, PHE WMO menempati top 25 % teratas. Verifikasi benchmarking intensitas emisi dilakukan oleh lembaga yang kompeten dan independen yaitu lembaga penelitian ITS Tekno Sains dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Di masa yang akan datang diharapkan PHE WMO mampu untuk mempertahankan prestasi yang dicapainya ini dengan tetap mengembangkan inovasi-inovasi baru dalam penurunan emisi yang tidak hanya akan berdampak pada lingkungan hidup juga terhadap penurunan biaya.
5.168 16.399
101.244 87.191
43.691
TOTAL PPU GRK
Hasil Absolut Penurunan Emisi 2015-Juni 2019
2015 2016 2017 2018 2019
Nilai tambah dari inovasi ini adalah perubahan layanan produk yaitu perubahan sistem baru yang memperbaiki kualitas dan kestabilan umpan bahan bakar genset. Selain itu, mengurangi unplanned shutdown dan meningkatkan efisiensi genset, sehingga pekerja lebih mudah dan aman dalam mengoperasikan genset karena reliability genset menjadi lebih tinggi.
24
3. PHE TOMORI
Sepeda Matahari
Program ini dilakukan untuk meminimalisir jumlah bahan bakar tidak terbarukan (solar) yang digunakan untuk mendukung operasional laundry dalam pengumpulan pakaian kotor dan pembagian pakaian hasil laundry. Sesuai dengan komitmen JOB Tomori untuk mengurangi pemakaian bahan bakar tidak terbarukan dan menurunkan emisi gas buang, maka dilakukan inovasi pemanfaatan Sepeda Matahari untuk menggantikan fungsi kendaraan double cabin untuk operasional laundry. Nilai Tambah dari program ini dari aspek quality adalah penggunaan teknologi ramah lingkungan dan secara moral meningkatkan kesadaran lingkungan mengenai pencemaran udara.
Sepeda Matahari yang digunakan merupakan sepeda Roda Tiga yang dimodifikasi oleh tim Efisiensi Energi dan Pengurangan Emisi JOB Tomori dengan memasang baterai 36 volt 12Ah dan controller MPPT Active Tracking. Sebagai sumber tenaga dipasangkan solar cell dengan tipe Polycrystalline, 2x100 Watt, 24 VDC untuk menyerap energi matahari. Aspek Inovasi dari program ini adalah pada dimensi sistem karena dilakukan penggantian kendaraan operational laundry dari kendaraan berbahan bakar solar menjadi Sepeda Matahari dan value change karena dengan penggunaan sepeda matahari yang menggunakan solar cell ini tidak dihasilkan emisi.
Dari kegiatan ini tercapai penurunan konsumsi bahan bakar solar sehingga berdampak positif pada pengurangan emisi ke udara.
Dampak lingkungan dari kegiatan ini adalah efisiensi energi sebesar 0,0105 Ton CO2-e dengan nilai penghematan Rp. 656,86 tahun 2018
Dari kegiatan ini tercapai penurunan konsumsi bahan bakar solar sehingga berdampak positif pada pengurangan emisi ke udara.
Dampak lingkungan dari kegiatan ini adalah efisiensi energi sebesar 0,0105 Ton
25
Benchmarking
Keberhasilan program-program penurunan emisi yang dilakukan oleh Tomori telah menempatkan perusahaan ini berada pada posisi peringkat atas 25 % rata-rata diantara perusahaan sejenis di tingkat nasional untuk pengurangan dan penurunan emisi (GRK) sesuai Peraturan Direktorat Jendral Pengendalian, Pencemaran, dan Kerusakan Lingkungan Nomor P.15/PPKL/SET/KUM.1/9/2018. Demikian juga untuk tingkat Asia dan dunia posisi, Jambi Merang menempati top 25 % teratas. Pada tahun 2018, intensitas emisi yang dihasilkan sebesar 0,014594464 CO2e/TOE.
Berdasarkan hasil benchmarking, JOB Tomori berada di peringkat ke-6 dari 26 perusahaan
82
13.950.408 15.767.302
26.694.000 25.133.016
Hasil Absolut Penurunan Emisi 2015-Juni 2019
2015 2016 2017 2018 2019
internasional yang sejenis. Diharapkan pada tahun berikutnya PHE Tomori mampu untuk mempertahankan prestasi yang dicapainya ini dengan tetap mengembangkan inovasi-inovasi baru dalam penurunan emisi.
26
4. PHE OGAN KOMERING
PHE Ogan Komering memiliki 11 unit Gas generator sebagai pembangkit listrik untuk operasional produksi. Jika terjadi shutdown salah satu gas generator dengan kapasitas 1050 kW, maka akan terjadi proses load shedding untuk melepaskan beban di jalur overhead line CB 3 dan menghentikan operasinya sumur-sumur minyak di area tersebut. Ada empat masalah besar gangguan pada gas generator yaitu ; masalah pada sistem bahan bakar, sistem kontrol elektrik dan sistem pengapian, sistem pendingin mesin dan sistem pelumasan.
Dari keempat permasalahan diatas, yang paling sering terjadi dan paling besar memberikan kontribusi kerugian yaitu masalah pada sistem pendinginan. PHE OK telah berhasil menyelesaikan masalah ini dengan menciptakan alat “J-CO “ yaitu merubah jalur air pendingin engine dengan menambahkan cooler box. Sehingga proses aliran air pendingin setelah mendinginkan engine akan masuk ke cooler box lebih dulu dan kemudian menuju ke radiator untuk didinginkan.
Dengan inovasi ini PHE OK berhasil meningkatan reliability Gas Generator sebesar 99% dan availability sebesar 98%, terjadinya penurunan penggunaan bahan bakar dari 5,57% menjadi 2,53% dan menciptakan Nilai Tambah sebesar Rp 0,2 Milyar dari pengurangan penggunaan gas dan kehilangan produksi sebesar 209 BOPD.
Program inovasi ini menambah komponen berupa penambahan cooler box
Dampak lingkungan yang dihasilkan dari inovasi ini adalah mengurangi energi sebesar 45 GJ atau menghemat gas natural sebesar 75 MM atau setara 7 Ton CO2e
Nilai Tambah yang diperoleh dari inovasi ini adalah mengurangi energi, emisi, meningkatkan kehandalan proses alat dan mempermudah kinerja operator
Penghematan biaya yang didapat adalah sebesar 0,2 milyar yang dihasilkan dari pengurangan pemakaian genset berbahan bakar solar dan gas serta menyelamatkan produksi migas sebesar 209 BOPD.
44,9 43,4
81,5
129,8
65,6
TOTAL PPU KONVENSIONAL
Hasil Absolut Penurunan Emisi 2015-Juni 2019
2015 2016 2017 2018 2019
Inovasi Penurunan Emisi (Metoda J-CO untuk Meningkatkan Kehandalan Power Generator Unit 8 )
27
5. PHE NSO
Inovasi Penurunan Energi melalui program Intermittent Condensat Pump Operation for Emission Reduction
Inovasi Penurunan Emisi Intermittent Condensat Pump Operation for Emission Reduction merupakan modifikasi perubahan sub sistem dengan cara pengoptimalisasian pompa kondensat di area operasi NSO.
Upaya pengoptimalan pompa kondensat ini adalah dengan dikuranginya jumlah pemakaian pompa dari yang sebelumnya 2 unit condensate pump (G-1513 A&B) continuously running dengan 1 pompa lagi (G- 1513 C) beroperasi secara intermittently. Modifikasi dilakukan dengan perubahan menjadi 1 unit pompa dikondisikan intermittently running dan hanya 1 unit pompa yang continuously running. Pengoptimalisasian Intermittent Condensat Pump Operation for Emission Reduction memberikan dampak perubahan sub sistem secara tidak langsung yang sebelumnya continuously running menjadi intermittently sehingga menyebabkan perubahan terhadap frekuensi dan proses produksi dalam upaya pengurangan emisi yang digunakan. Dengan perubahan frekuensi penggunaan yang lebih sedikit akan memberikan dampak terhadap penurunan kebutuhan pemakaian listrik sehingga emisi yang dihasilkan pun akan berkurang. Program Efisiensi Intermittent Condensat Pump Operation for Emission Reduction menyebabkan perubahan praktek pada pengguna dengan adanya perubahan pada frekuensi penggunaan condensate pump.
Benchmarking
Keberhasilan program-program penurunan emisi yang dilakukan oleh Tomori telah menempatkan perusahaan ini berada pada posisi peringkat atas 25 % rata-rata diantara perusahaan sejenis di tingkat nasional untuk pengurangan dan penurunan emisi (GRK) sesuai Peraturan Direktorat Jendral Pengendalian, Pencemaran, dan Kerusakan Lingkungan Nomor P.15/PPKL/SET/KUM.1/9/2018. Benchmarking intensitas emisi GRK dilakukan oleh konsultan independen PT Indocarbon Nusantara dengan cara membandingkan posisi intensitas PHE OK dengan perusahaan sejenis pada level nasional.
Hasilnya intensitas PHE OK untuk emisi GRK, konvensional SOX dan NOX, berada di 25% teratas skala kurva nasional. Diharapkan pada tahun berikutnya PHE Tomori mampu untuk mempertahankan prestasi yang dicapainya ini dengan tetap mengembangkan inovasi-inovasi baru dalam penurunan emisi.
4,0000 350,00 300,00 250,00 150,00 100,00 50,00 0,00
INTENSITAS EMISI - MIGAS EP
Intensitas Emisi GRK
P2535
Ton CO2e/1000 TOE
200,00
semakin efisien
130 Ton CO2/e/1000TOE
Med115
0,129
P75215
28
Inovasi Penurunan Emisi Intermittent Condensat Pump Operation for Emission Reduction merupakan hal baru dalam dunia proper dan belum terdaftar di buku Best Practice dalam Industri Proper 2018. Inovasi ini membutuhkan investasi sebesar Rp 204.751.438 pada tahun 2019 dan sebesar Rp. 323.129.388 pada tahun 2018. Namun penghematan biaya yang diperoleh dari inovasi ini adalah sebesar Rp 7.543.848 di tahun 2019, dan Rp. 4.341.921 di tahun 2018.
Dampak lingkungan yang dihasilkan dari inovasi ini adalah adanya pengurangan emisi dengan nilai absolut sebesar 16,24 Ton CO2eq di tahun 2019, dan sebesar 11,08 Ton CO2eq di tahun 2018.
Nilai Tambah dari inovasi ini adalah: 1. Perubahan dalam pelayanan produk dan memberikan nilai tambah bagi pengguna. Hal tersebut menyebabkan perubahan praktek pada pengguna dengan adanya perubahan pada frekuensi penggunaan condensate pump. 2. Terjadi penurunan yang signifikan terhadap emisi yang dihasilkan dari proses kerja di condensate pump. 3. Peningkatan kinerja dan motivasi pekerja dalam berinovasi.
44,9 43,4
81,5
129,8
65,6
TOTAL PPU KONVENSIONAL
Hasil Absolut Penurunan Emisi 2015-Juni 2019
2015 2016 2017 2018 2019
Benchmarking
Keberhasilan program-program penurunan emisi yang dilakukan oleh Tomori telah menempatkan perusahaan ini berada pada posisi peringkat atas 25 % rata-rata diantara perusahaan sejenis di tingkat nasional untuk pengurangan dan penurunan emisi (GRK) sesuai Peraturan Direktorat Jendral Pengendalian, Pencemaran, dan Kerusakan Lingkungan Nomor P.15/PPKL/SET/KUM.1/9/2018 tentang Benchmarking Sektor Industri Minyak dan Gas Eksplorasi dan Produksi dalam satuan Ton CO2eq/TOE. Dalam skala nasional, benchmarking intensitas emisi GRK dilakukan dengan membandingkan data intensitas emisi GRK yang dihasilkan perusahaan-perusahaan energi. PT PHE NSO berada pada posisi 25% teratas skala nasional dibandingkan dengan perusahaan sejenis lainnya.
Untuk perbandingan yang dilakukan dengan perusahaan sejenis di tingkat asia dan dunia, PT PHE NSO berada pada peringkat ke-4 (posisi 25% teratas) skala asia dengan membandingkan 18 perusahaan sejenis lainnya, dan peringkat ke-8 (posisi 50% rata-rata) skala dunia dengan membandingkan 25 perusahaan sejenis lainnya. Diharapkan pada tahun berikutnya PHE Tomori mampu untuk mempertahankan prestasi yang dicapainya ini dengan tetap mengembangkan inovasi-inovasi baru dalam penurunan emisi.
29
6. PHE NSB
Upaya yang dilakukan oleh PT NSB dalam mengurang emisi adalah dengan kegiatan auto off mode, Reducing Watt in Your PC, Turn TL to LED Lamps dan Turn Off the Light. Upaya tersebut telah menghasilkan Kontribusi berkurangnya emisi CO2 yang dilakukan PT PHE NSB sebesar 0,041 % dengan Total emisi yang dihasilkan tahun 2018-2019 adalah 250.090.861 Ton CO2.
Benchmarking
Keberhasilan program-program penurunan emisi yang dilakukan oleh PHE NSB telah menempatkan perusahaan ini berada pada posisi peringkat atas 50 % rata-rata diantara perusahaan sejenis di tingkat nasional untuk pengurangan dan penurunan emisi (GRK) sesuai Peraturan Direktorat Jendral Pengendalian, Pencemaran, dan Kerusakan Lingkungan Nomor P.15/PPKL/SET/KUM.1/9/2018 tentang Benchmarking Sektor Industri Minyak dan Gas Ekplorasi dan Produksi dalam satuan Ton CO2eq/TOE. Kemudian dibandingkan dengan 17 asean benchmarking, PT PHE NSB menduduki peringkat ke-8, sedangkan dibandingkan dengan 25 international benchmarking¸ PT PHE NSB menduduki peringkat ke-13.
Verifikasi benchmarking intensitas emisi skala nasional, asia, dan internasional dilakukan oleh lembaga yang kompeten dan independen yaitu lembaga penelitian ITS Tekno Sains dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya untuk kinerja tahun 2018- 2019. Di masa yang akan datang diharapkan PHE NSB mampu untuk mempertahankan prestasi yang dicapainya ini dengan tetap mengembangkan inovasi-inovasi baru dalam penurunan emisi yang tidak hanya akan berdampak pada lingkungan hidup juga terhadap penurunan biaya.
220.422,24
167.473,29143.626,95
163.380,90
86.709,96
TON CO2
Hasil Absolut Penurunan Emisi 2015-Juni 2019
2015 2016 2017 2018 2019
30
No Kegiatan Inovasi 1 Konservasi bola
lampu dengan bola lampu Hemat Energi
Dim
ensi
Des
ign
Penambahan Alat
Perubahan Subsistem
Penggan�an bola lampu menjadi lampu hemat energi memberikan dampak penghematan biaya pembelian bola lampu sekaligus penghematan energi, sehingga aspek eco-efisiensi terpenuhi.
Perubahan Sistem/Redesign
Memanfaatkan dengan penggan�an Bola lampu TL kelampu hemat Energi Light Quick dapat menghemat pemakaian WATT dan �dak panas bagi se�ap orang yang menggunakannya.
Dim
ensi
Pen
ggun
a
Pengembang
Program ini adalah menghemat penggunaan bola lampu dan menurunkan jumlah daya listrik terpakai. Sedangkan sasaran dari program ini adalah menurunkan penggunaan daya listrik sebesar 3% dari tahun 2012.
Penerima Program ini dijalankan di semua stasiun, kantor dan camp melalui kegiatan menggan� bola lampu mercury dan TL dengan bola lampu hemat energi.
Dim
ensi
Pr
oduk
/Ser
vis Perubahan
Pelayanan Produk
Value Chain Indikator keberhasilan program ini adalah pemakaian daya listrik menurun
2 Pemasangan Bola Lampu Tenaga Surya D
imen
si
Des
ign
Penambahan Alat Perubahan Subsistem
Program ini dijalankan di semua Stasiun produksi, Perkantor dan camp
Perubahan Sistem/Redesign
Kegiatan menggan� bola lampu dengan bola lampu LED solar cell 32 wa�.
Dim
ensi
Pe
nggu
na
Pengembang Program ini adalah menghemat penggunaan bola lampu dan menurunkan jumlah daya listrik terpakai.
Penerima Sasaran dari program ini adalah menurunkan penggunaan daya listrik.
Dim
ensi
Pr
oduk
/Ser
vis Perubahan
Pelayanan Produk
Value Chain Indikator keberhasilan program ini adalah pemakaian daya listrik menurun
3 Penghematan BBM (ADO) Genset CAT G-3412
Dim
ensi
Des
ign
Penambahan Alat
Perubahan Subsistem
Program yang diterapkan di Parum Stasiun ini dijalankan melalui kegiatan pemakaian genset bergan�an antara genset solar dan genset gas selama 12 jam sekali
Perubahan Sistem/Redesign
Program ini adalah memaksimalkan penggunaan gas ikutan fluida dari sumur-sumur di Parum untuk bahan bakar genset di Parum stasiun dan menghemat pemakaian BBM Solar sebesar 20% dari pemakaian normal (dioperasikan selama 24 jam tanpa gas).
Dim
ensi
Pe
nggu
na
Pengembang . Program ini sudah berlangsung mulai 2012 sampai bulan juni 2017 dan masih berlangsung sampai sekarang.
Penerima Program ini bertujuan untuk menghemat penggunaan BBM (ADO) untuk kebutuhan bahan bakar genset.
Dim
ensi
Pro
duk/
Serv
is Perubahan
Pelayanan Produk
Aspek yang dipantau adalah pemakaian solar rata-rata perbulan dengan indicator keberhasilan pemakaian ADO dapat dihemat dengan mengoperasikan genset gas selama 12 jam perhari. Selama program ini dijalankan,
Value Chain
Dengan mengop�malkan Program ini,Pemakaian solar rata-rata perbulan (periode Juli 2014 - Juni 2017) sebesar 17,928.7 Ltr , dan Terjadi penghematan pemakaian solar rata-rata perbulan sebesar 17,928.7 liter (76,25%) dibandingkan jika menggunakan engine solar selama 24 jam se�ap bulan, dengan pemakaian solar rata-rata perbulan sebesar 31.600 liter
4 Genset CAT G-398 Merbau Genset CAT G-398 Merbau
Dim
ensi
Des
ign
Penambahan Alat
Perubahan Subsistem
Program yang dilaksanakan di Merbau Stasiun ini dijalankan melalui kegiatan reak�vasi engine G-398 berbahan bakar gas dan telah berlangsung mulai 2012 sampai bulan juni 2017 dan masih berlangsung sampai sekarang. Aspek yang dipantau adalah pemakaian solar rata-rata perbulan dengan indicator keberhasilan Pemakaian ADO dapat dihemat dengan mengoperasikan 1 unit engine gas selama 24 jam perhari.
Perubahan Sistem/Redesign
Nilai Tambah keseluruhan program efisiensi energi ini adalah : Penghematan BBM (ADO) genset di Parum Sta.
Dim
ensi
Pen
ggun
a Pengembang
Penerima
Menghemat dan menurunkan penggunaan BBM (ADO) untuk kebutuhan bahan bakar genset menjadi tujuan program ini, dengan sasaran memaksimalkan penggunaan gas di Merbau dengan memanfaatkan sumur gas di Merbau field menghemat pemakaian BBM Solar sebesar 25 % dari pemakaian normal (tanpa gas).
Dim
ensi
Pro
duk/
Serv
is
Perubahan Pelayanan Produk
Mengop�malkan operasi genset CAT G-3412 merupakan Praktek yang tidak umum diimplementasikan di industri Migas.Sampai saat ini tidak terdapat peraturan yang mengatur untuk melakukan pengurangan pemakaian ADO khusunya solar pada opersai genset.
Value Chain
Investasi untuk melakukan program ini terdiri dari pembelian material dan pemasangan gas scrubber sebesar Rp 60.000.000,-yangmengharuskan perusahaan untuk mengeluarkan biaya yang
7. PHE KAMPAR
31
No Kegiatan Inovasi 1 Konservasi bola
lampu dengan bola lampu Hemat Energi
Dim
ensi
Des
ign
Penambahan Alat
Perubahan Subsistem
Penggan�an bola lampu menjadi lampu hemat energi memberikan dampak penghematan biaya pembelian bola lampu sekaligus penghematan energi, sehingga aspek eco-efisiensi terpenuhi.
Perubahan Sistem/Redesign
Memanfaatkan dengan penggan�an Bola lampu TL kelampu hemat Energi Light Quick dapat menghemat pemakaian WATT dan �dak panas bagi se�ap orang yang menggunakannya.
Dim
ensi
Pen
ggun
a
Pengembang
Program ini adalah menghemat penggunaan bola lampu dan menurunkan jumlah daya listrik terpakai. Sedangkan sasaran dari program ini adalah menurunkan penggunaan daya listrik sebesar 3% dari tahun 2012.
Penerima Program ini dijalankan di semua stasiun, kantor dan camp melalui kegiatan menggan� bola lampu mercury dan TL dengan bola lampu hemat energi.
Dim
ensi
Pr
oduk
/Ser
vis Perubahan
Pelayanan Produk
Value Chain Indikator keberhasilan program ini adalah pemakaian daya listrik menurun
2 Pemasangan Bola Lampu Tenaga Surya D
imen
si
Des
ign
Penambahan Alat Perubahan Subsistem
Program ini dijalankan di semua Stasiun produksi, Perkantor dan camp
Perubahan Sistem/Redesign
Kegiatan menggan� bola lampu dengan bola lampu LED solar cell 32 wa�.
Dim
ensi
Pe
nggu
na
Pengembang Program ini adalah menghemat penggunaan bola lampu dan menurunkan jumlah daya listrik terpakai.
Penerima Sasaran dari program ini adalah menurunkan penggunaan daya listrik.
Dim
ensi
Pr
oduk
/Ser
vis Perubahan
Pelayanan Produk
Value Chain Indikator keberhasilan program ini adalah pemakaian daya listrik menurun
3 Penghematan BBM (ADO) Genset CAT G-3412
Dim
ensi
Des
ign
Penambahan Alat
Perubahan Subsistem
Program yang diterapkan di Parum Stasiun ini dijalankan melalui kegiatan pemakaian genset bergan�an antara genset solar dan genset gas selama 12 jam sekali
Perubahan Sistem/Redesign
Program ini adalah memaksimalkan penggunaan gas ikutan fluida dari sumur-sumur di Parum untuk bahan bakar genset di Parum stasiun dan menghemat pemakaian BBM Solar sebesar 20% dari pemakaian normal (dioperasikan selama 24 jam tanpa gas).
Dim
ensi
Pe
nggu
na
Pengembang . Program ini sudah berlangsung mulai 2012 sampai bulan juni 2017 dan masih berlangsung sampai sekarang.
Penerima Program ini bertujuan untuk menghemat penggunaan BBM (ADO) untuk kebutuhan bahan bakar genset.
Dim
ensi
Pro
duk/
Serv
is Perubahan
Pelayanan Produk
Aspek yang dipantau adalah pemakaian solar rata-rata perbulan dengan indicator keberhasilan pemakaian ADO dapat dihemat dengan mengoperasikan genset gas selama 12 jam perhari. Selama program ini dijalankan,
Value Chain
Dengan mengop�malkan Program ini,Pemakaian solar rata-rata perbulan (periode Juli 2014 - Juni 2017) sebesar 17,928.7 Ltr , dan Terjadi penghematan pemakaian solar rata-rata perbulan sebesar 17,928.7 liter (76,25%) dibandingkan jika menggunakan engine solar selama 24 jam se�ap bulan, dengan pemakaian solar rata-rata perbulan sebesar 31.600 liter
4 Genset CAT G-398 Merbau Genset CAT G-398 Merbau
Dim
ensi
Des
ign
Penambahan Alat
Perubahan Subsistem
Program yang dilaksanakan di Merbau Stasiun ini dijalankan melalui kegiatan reak�vasi engine G-398 berbahan bakar gas dan telah berlangsung mulai 2012 sampai bulan juni 2017 dan masih berlangsung sampai sekarang. Aspek yang dipantau adalah pemakaian solar rata-rata perbulan dengan indicator keberhasilan Pemakaian ADO dapat dihemat dengan mengoperasikan 1 unit engine gas selama 24 jam perhari.
Perubahan Sistem/Redesign
Nilai Tambah keseluruhan program efisiensi energi ini adalah : Penghematan BBM (ADO) genset di Parum Sta.
Dim
ensi
Pen
ggun
a Pengembang
Penerima
Menghemat dan menurunkan penggunaan BBM (ADO) untuk kebutuhan bahan bakar genset menjadi tujuan program ini, dengan sasaran memaksimalkan penggunaan gas di Merbau dengan memanfaatkan sumur gas di Merbau field menghemat pemakaian BBM Solar sebesar 25 % dari pemakaian normal (tanpa gas).
Dim
ensi
Pro
duk/
Serv
is
Perubahan Pelayanan Produk
Mengop�malkan operasi genset CAT G-3412 merupakan Praktek yang tidak umum diimplementasikan di industri Migas.Sampai saat ini tidak terdapat peraturan yang mengatur untuk melakukan pengurangan pemakaian ADO khusunya solar pada opersai genset.
Value Chain
Investasi untuk melakukan program ini terdiri dari pembelian material dan pemasangan gas scrubber sebesar Rp 60.000.000,-yangmengharuskan perusahaan untuk mengeluarkan biaya yang
No Kegiatan Inovasi 1 Konservasi bola
lampu dengan bola lampu Hemat Energi
Dim
ensi
Des
ign
Penambahan Alat
Perubahan Subsistem
Penggan�an bola lampu menjadi lampu hemat energi memberikan dampak penghematan biaya pembelian bola lampu sekaligus penghematan energi, sehingga aspek eco-efisiensi terpenuhi.
Perubahan Sistem/Redesign
Memanfaatkan dengan penggan�an Bola lampu TL kelampu hemat Energi Light Quick dapat menghemat pemakaian WATT dan �dak panas bagi se�ap orang yang menggunakannya.
Dim
ensi
Pen
ggun
a
Pengembang
Program ini adalah menghemat penggunaan bola lampu dan menurunkan jumlah daya listrik terpakai. Sedangkan sasaran dari program ini adalah menurunkan penggunaan daya listrik sebesar 3% dari tahun 2012.
Penerima Program ini dijalankan di semua stasiun, kantor dan camp melalui kegiatan menggan� bola lampu mercury dan TL dengan bola lampu hemat energi.
Dim
ensi
Pr
oduk
/Ser
vis Perubahan
Pelayanan Produk
Value Chain Indikator keberhasilan program ini adalah pemakaian daya listrik menurun
2 Pemasangan Bola Lampu Tenaga Surya D
imen
si
Des
ign
Penambahan Alat Perubahan Subsistem
Program ini dijalankan di semua Stasiun produksi, Perkantor dan camp
Perubahan Sistem/Redesign
Kegiatan menggan� bola lampu dengan bola lampu LED solar cell 32 wa�.
Dim
ensi
Pe
nggu
na
Pengembang Program ini adalah menghemat penggunaan bola lampu dan menurunkan jumlah daya listrik terpakai.
Penerima Sasaran dari program ini adalah menurunkan penggunaan daya listrik.
Dim
ensi
Pr
oduk
/Ser
vis Perubahan
Pelayanan Produk
Value Chain Indikator keberhasilan program ini adalah pemakaian daya listrik menurun
3 Penghematan BBM (ADO) Genset CAT G-3412
Dim
ensi
Des
ign
Penambahan Alat
Perubahan Subsistem
Program yang diterapkan di Parum Stasiun ini dijalankan melalui kegiatan pemakaian genset bergan�an antara genset solar dan genset gas selama 12 jam sekali
Perubahan Sistem/Redesign
Program ini adalah memaksimalkan penggunaan gas ikutan fluida dari sumur-sumur di Parum untuk bahan bakar genset di Parum stasiun dan menghemat pemakaian BBM Solar sebesar 20% dari pemakaian normal (dioperasikan selama 24 jam tanpa gas).
Dim
ensi
Pe
nggu
na
Pengembang . Program ini sudah berlangsung mulai 2012 sampai bulan juni 2017 dan masih berlangsung sampai sekarang.
Penerima Program ini bertujuan untuk menghemat penggunaan BBM (ADO) untuk kebutuhan bahan bakar genset.
Dim
ensi
Pro
duk/
Serv
is Perubahan
Pelayanan Produk
Aspek yang dipantau adalah pemakaian solar rata-rata perbulan dengan indicator keberhasilan pemakaian ADO dapat dihemat dengan mengoperasikan genset gas selama 12 jam perhari. Selama program ini dijalankan,
Value Chain
Dengan mengop�malkan Program ini,Pemakaian solar rata-rata perbulan (periode Juli 2014 - Juni 2017) sebesar 17,928.7 Ltr , dan Terjadi penghematan pemakaian solar rata-rata perbulan sebesar 17,928.7 liter (76,25%) dibandingkan jika menggunakan engine solar selama 24 jam se�ap bulan, dengan pemakaian solar rata-rata perbulan sebesar 31.600 liter
4 Genset CAT G-398 Merbau Genset CAT G-398 Merbau
Dim
ensi
Des
ign
Penambahan Alat
Perubahan Subsistem
Program yang dilaksanakan di Merbau Stasiun ini dijalankan melalui kegiatan reak�vasi engine G-398 berbahan bakar gas dan telah berlangsung mulai 2012 sampai bulan juni 2017 dan masih berlangsung sampai sekarang. Aspek yang dipantau adalah pemakaian solar rata-rata perbulan dengan indicator keberhasilan Pemakaian ADO dapat dihemat dengan mengoperasikan 1 unit engine gas selama 24 jam perhari.
Perubahan Sistem/Redesign
Nilai Tambah keseluruhan program efisiensi energi ini adalah : Penghematan BBM (ADO) genset di Parum Sta.
Dim
ensi
Pen
ggun
a Pengembang
Penerima
Menghemat dan menurunkan penggunaan BBM (ADO) untuk kebutuhan bahan bakar genset menjadi tujuan program ini, dengan sasaran memaksimalkan penggunaan gas di Merbau dengan memanfaatkan sumur gas di Merbau field menghemat pemakaian BBM Solar sebesar 25 % dari pemakaian normal (tanpa gas).
Dim
ensi
Pro
duk/
Serv
is
Perubahan Pelayanan Produk
Mengop�malkan operasi genset CAT G-3412 merupakan Praktek yang tidak umum diimplementasikan di industri Migas.Sampai saat ini tidak terdapat peraturan yang mengatur untuk melakukan pengurangan pemakaian ADO khusunya solar pada opersai genset.
Value Chain
Investasi untuk melakukan program ini terdiri dari pembelian material dan pemasangan gas scrubber sebesar Rp 60.000.000,-yangmengharuskan perusahaan untuk mengeluarkan biaya yang
Benchmarking Efisiensi Energi
Empat program diatas telah menyumbang penurunan emisi tahun 2018, yaitu 0,02 ton CO2eq/BOE (beban emisi 10,158 ton CO2eq dan produksi 487,973 BOE). Sehingga jika dibandingkan dengan perusahan sejenis dalam skala global, potensi intensitas energi PT Pertamina Hulu Energi Kampar berada di peringkat 10 dari 15 perusahaan
50
77 88
9
45
TOTAL PPU GRK
Hasil Absolut Penurunan Emisi 2014-Juni 2018
2015 2016 2017 2018 2019
32
8. PHE RAJA TEMPIRAIInovasi Penurunan Emisi
Memanfaatkan Gas ikutan atau Gas aso sebagai Pengganti Bahan Bakar Solar atau Diesel
Uraian Singkat Inovasi
PHE Raja Tempirai memiliki 12 genset yang pada mulanya berbahan bakar solar. Sumur–sumur produksi yang ada pada umumnya menghasilkan gas ikutan atau Gas Aso. Gas ikutan atau Gas Aso sebelumnya hanya dibuang dan dibakar melalui Flare. Sampai akhirnya ditemukan metode pemanfaatan Gas ikutan atau Gas Aso sebagai Pengganti bahan bakar solar.
Dengan inovasi ini PHE Raja Tempirai dapat menghemat penggunaan solar sebagai bahan bakar sekaligus dapat mengurangi emisi akibat proses pembakaran Flare sebesar 174,37 Ton CO2 e. Sejak tahun 2015 terjadi penurunan emisi yang terlihat pada table-tabel berikut :
Hasil Absolut Penurunan Emisi
623.029 572.171
234.864
489,021
TOTAL PPU GRK
Hasil Absolut Penurunan Emisi 2015- 2018
2015 2016 2017 2018
9. BOB-BSPInovasi Program IRIT
Wisma dan Perkantoran BOB-BSP adalah bagian dari fasilitas umum yang membutuhkan energi listrik sebesar 5% dari total pemakaian energi listrik. Berdasarkan data pemakaian operasional
energi listrik fasilitas umum lapangan operasi BOB (Zamrud, Pedada dan Kasikan), menunjukkan bahwa 198 unit Air Conditioner (AC) dan 42 unit Water Heater (WH) di Wisma, serta 276 unit AC dan lampu di Perkantoran telah menyerap energi listrik rata-rata 35,21% dari total energi fasilitas.
33
Gambar Single Line Diagram Kelistrikan BOB
Lembaga Uji Teknis Kelistrikan yang diakui secara Nasional, serta diverifikasi oleh AKLI DPD Riau
Program inovasi ini merubah subsistem dalam perubahan rantai nilai (value chain) diantaranya mengurangi jumlah pemakaian energi listrik di fasilitas perumahan dan perkantoran yang berimbas pada menurunnya emisi GRK dari penggunaan listrik.
Dampak lingkungan yang dihasilkan dari inovasi ini adalah mengurangi emisi GRK sebesar 572Ton CO2 eq dalam kurun waktu tahun 2018.
01 02
03 04
Untuk itu BOB-BSP membuat inovasi sendiri untuk menurunkan penggunaan listrik dengan cara memodifikasi jaringan listrik konvensional dengan menambah Module IRIT diantara Panel Load Center dan perangkat listrik. Kontroler berupa Mikrokontroler yang terhubung ke Relay dan WiFi Module berfungsi mengirim data binary 1/0 kontroler ke aplikasi melalui Web Service yang dibangun menggunakan Bahasa Pemrograman C dan ditampilkan pada Dashboard Aplikasi berbasis PHP dan dinamai BOSS (BOB Online Smart System). Aplikasi tersebut diinstal pada virtual Server menggunakan Database MySQL (untuk penyimpanan dan pengolahan data).
Setelah dilakukan Inovasi Program IRIT, BOB-BSP-Pertamina Hulu berhasil menurunkan pemakaian energi listrik di fasilitas kantor dan fasilitas produksi sebesar 46,78% atau sebesar 641.838 kWh atau setara dengan 572 Ton CO2 dan menciptakan Nilai Tambah sebesar Rp. 4.527.509.682 di tahun 2018.
01 02
03 04
01 02
03 04
01 02
03 04
Nilai Tambah yang diperoleh dari inovasi ini adalah mengurangi energi, emisi, meningkatkan kehandalan proses alat di fasilitas perumahan dan perkantoran.
Penghematan biaya yang didapat adalah sebesar 4,52 milyar pada tahun 2018 yang dihasilkan dari pengurangan penggunaan listrik untuk fasilitas perkantoran dan perumahan di BOB-BSP-Pertamina Hulu.
34
BenchmarkingKeberhasilan program-program penurunan emisi GRK, konvensional SOX dan NOX, yang dilakukan oleh BOB-BSP Pertamina Hulu telah menempatkan perusahaan ini berada pada posisi peringkat atas 25 % rata-rata diantara perusahaan sejenis di tingkat nasional untuk pengurangan dan penurunan emisi (GRK) sesuai Peraturan Direktorat Jendral Pengendalian, Pencemaran, dan Kerusakan Lingkungan Nomor P.15/PPKL/SET/KUM.1/9/2018.
Benchmarking intensitas emisi GRK dilakukan oleh konsultan independen Andalan Mitra Sejati dengan cara membandingkan posisi intensitas BOB-BSP Pertamina dengan perusahaan sejenis pada level nasional, berdasarkan data dari Asosiasi Migas. Prestasi yang telah dicapai ini diharapkan dapat dipertahankan pada tahun-tahun berikutnya.
2035,2
2612,1
3497,63
1604,711205,51
TOTAL PPU GRK
Hasil Absolut Penurunan Emisi 2015-Juni 2019
2015 2016 2017 2018 2019
INTENSITAS EMISI - MIGAS EP
P75215
Med115
P2535
130 Ton CO2e/1000TOE
Semakin efisien
Intensitas Emisi GRK
400,00 350,00 300,00 250,00 200,00 150,00 100,00 50,00 0,00
Ton CO2e/1000 TOE
35
REDUKSI DAN PEMANFAATAN LIMBAH LB3
Pengolahan limbah B3 dapat dilakukan dengan cara thermal, stabilisasi, solidifikasi secara fisika, kimia, maupun biologi dengan cara teknologi bersih atau ramah lingkungan. Dalam pengelolaan
limbah B3, anak-anak perusahaan Pertamina Hulu Energi (PHE) telah melakukan berbagai upaya agar perusahaan dapat melakukan proses produksi yang berkelanjutan yang tidak meninggalkan tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s) . Dalam inovasi untuk Program pengelolaan limbah B3 para anak perusahaan mengupayakan tercapainya SDG’s ke 12 Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab. Tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan pada ke 12 diukur dengan indikator 12.2.1 - Jejak material limbah 12.4.2. Jumlah limbah B3 yang terkelola dan proporsi limbah B3 yang diolah sesuai peraturan perundangan (sektor industri).
Hal tersebut menempatkan anak-anak perusahaan PHE pada posisi 50 % hingga 25 % teratas dalam mereduksi Limbah B3 perusahaan-perusahaan sejenis. Limbah B3 direduksi agar tidak membahayakan lingkungan. Adapun cara-cara yang dipergunakan dijelaskan dalam rangkaian inovasi berikut :
1. PHE JAMBI MERANG
Inovasi ini dilakukan dengan melakukan metode penyesuaian spec dan metode reuse untuk on gride solar cell system, sehingga PHE Jambi Merang berhasil melakukan pengurangan limbah aki battery Kulilaki bukan merupakan kewajiban untuk memenuhi peraturan perundangan, sebagaimana disebutkan dalam PP No.101 Tahun 2014 pasal 10 tentang kewajiban melakukan pengurangan limbah B3 dengan substitusi bahan, modifikasi proses dan/teknologi yang ramah lingkungan. Program Kulilaki tidak termasuk dalam kategori yang disebutkan dalam aturan tersebut, namun berhasil mengurangi limbah B3.
Anggaran inovasi ini adalah sebesar Rp 1.404.000,-, namun berhasil menghasilkan penghematan biaya sebesar Rp 1.200.000,- pada tahun 2018 dari efisiensi pengelolaan limbah B3 aki/baterai bekas. Dampak lingkungan dari rekayasa Reduksi Limbah B3 Laboratorium telah berhasil mengurangi limbah B3 laboratorium, dengan nilai absolut sebesar 0,4 Ton (Tahun 2018) dan 1,07 Ton pada tahun 2019. Dampak besar dan penting dari program Kulilaki adalah jaminan terhadap pasokan gas dan kondensat ke konsumen di Sumatera dan Jawa (sebanyak 20 juta jiwa) dengan spesifikasi yang telah ditentukan sebesar 4.100 BPD kondensat dan 100 BBTUD gas.
Nilai Tambah dari inovasi ini adalah:
Perubahan rantai nilai dengan berkurangnya volume limbah B3 yang harus dikelola, yang kemudian mengakibatkan berkurangnya biaya pengelolaannya.
01 02 03 04
Perubahan Sub-Sistem - Program Pengurangan Limbah Aki/Baterai Bekas (Kulilaki)
36
2. PHE WMO
PHE WMO memiliki inovasi untuk program pengurangan timbulan Limbah B3 dengan Sistem DOTA. Pada tahun 2018, pemerintah menetapkan ketentuan untuk mengganti penggunaan HSD dengan bahan diesel jenis B-20 untuk kebutuhan operasional di area kerja industri migas. Penggunaan bahan bakar diesel B-20 pada unit Crane di anjungan PPP sering menyebabkan performance mesin turun, bahkan sampai terjadi downtime hingga 16 jam kerja. Berdasarkan pengamatan, diketahui bahan bakar diesel B-20 mengandung kotoran dan partikulat mengotori fuel filter system, sehingga menghambat laju aliran bahan bakar ke ruang bakar. Selain itu, kotoran berlebih tersebut mengakibatkan filter fuel system lebih sering diganti.
Penerapan inovasi metode “DOTA (DOuble fuel filTrAtion)”, mengintegrasikan panas radiator dan modifikasi filtrasi sistem (penambahan filter karbon aktif dan filter penetrasi ukuran 5 micron) pada jalur sistem bahan bakar ke mesin crane, sehingga mampu mengoptimalkan proses penyaringan secara
Benchmarking
PHE Jambi Merang telah melakukan benchmarking untuk intensitas limbah B3 sesuai Peraturan Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Nomor P.15/PPKL/SET/KUM.1/9/2018 dengan posisi top 50 % rata-rata.
01 02 03 04
Jaminan terhadap kelangsungan penjualan produk gas dan kondensat sesuai dengan spesifikasi mutu yang ditentukan.
Semakin kecilnya kemungkinan pencemaran lingkungan yang diakibatkan tumpahan limbah B3 ke lingkungan dalam proses pengambilan sampel maupun pengelolaan.
01 02 03 04
DOTA (Double fil TrAtion)
37
efektif terhadap kandungan air, partikel dan sludge yang terdapat di dalam diesel B-20 sebelum masuk ke daily tank fuel engine. Dengan demikian, proses pembakaran pada ruang bakar di crane menjadi lebih efektif dan penggunaan filter menjadi lebih lama
Inovasi DOTA sudah mendapatkan pengakuan kekayaan intelektual dari Kementerian Hukum dan HAM dengan Sertifikat Hak Cipta No. 000158323 dengan Buku Panduan berjudul: “Meningkatkan Performance Engine Crane (CR-803) Melalui Metode DOTA Di Anjungan PPP-AW PHE WMO”, serta meraih penghargaan GOLD pada ajang forum Continuous Improvement Program (CIP) PHE WMO 2019 di Jakarta
Dampak Lingkungan0,19 ton
Pengurangan limbah filter di tahun 2018.
Kualitas emisi gas buang yang lebih bersih karena kualitas bahan bakar yang lebih kering
Penghematan BiayaRp. 15 miliar
Diperoleh dari hilangnya biaya penggantian filter, perbaikan mesin crane,
kehilangan jam kerja, dan pengelolahan limbah filter
di pihak ketiga berijin
Rp
InovasiPerubahan Sub-Sistem
Untuk mengatasi masalah pada sistem penyaringan bahan
bakar di PPP
-
-
Nilai tambah dari Inovasi ini adalah layanan produk karena adanya peningkatan kualitas bahan bakar sehingga kinerja engine menjadi lebih handal.
6,19
42,14
5,45 5,5118,14
TON
Hasil Absolut Penurunan dan Pemanfaatan Limbah B3
2015- Juni 2019
2015 2016 2017 2018 2019
38
Benchmarking
Posisi intensitas limbah B3 PT PHE WMO dibandingkan dengan industri sejenis (benchmarking) di tingkat nasional berdasarkan Peraturan Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan No. P.15/PPKL/SET/KUM.1/9/2018 berada pada posisi 25% teratas. Verifikasi benchmarking intensitas limbah B3 dilakukan oleh lembaga yang kompeten dan independen yaitu lembaga penelitian ITS Tekno Sains dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
3. PHE TOMORI
“Menaikkan Setting Differensial Pressure (DP) High Alarm pada Sistem Filtrasi AGRU dan TEG untuk Pengurangan Limbah Filter Bekas”
Di dalam sistem Acid Gas Removal Unit (AGRU) dan Triethylene Glycol (TEG) terdapat fasilitas carbon filtration yang berfungsi untuk meminimalisir potensi terikutnya contaminant seperti sisa hydrocarbon yang terikut ataupun partikel pengotor yang dapat meningkatkan potensi terjadinya foaming. Filtrasi yang dibutuhkan tergantung pada ukuran micron dan jumlah partikulat yang akan difiltrasi, yang umumnya digunakan adalah filter dengan ukuran 5-10 micron. Filter tersebut harus dilengkapi oleh Differensial Pressure (DP) gauge untuk memonitor keefektifan proses pemisahan partikel pengotor.
Beberapa referensi menyebutkan bahwa filter element di dalam AGRU dan TEG tersebut mampu beroperasi hingga DP 29-36 psig, di atas tekanan tersebut filter element akan rusak. Kondisi saat ini high alarm AGRU dan TEG filter berada pada DP 5 psig.
Modifikasi pengaturan DP high alarm pada sistem filtrasi AGRU dan TEG dapat menambah umur pakai (mengurangi kuantitas penggantian filter) pada sistem AGRU dan TEG, sehingga dapat mengurangi jumlah limbah filter hingga 0,6 Ton di tahun 2018. Inovasi ini merupakan inovasi perubahan sub-sistem yaitu modifikasi pengaturan DP high alarm pada sistem filtrasi AGRU dan TEG dari 5 psig menjadi 8 psig. Nilai Tambah berupa perubahan perilaku, yaitu mengurangi kuantitas kegiatan penggantian filter sebanyak 70% dan mengurangi frekuensi paparan bahaya terhadap pekerja.
Dari kegiatan ini tercapai penurunan jumlah limbah B3 sehingga berdampak positif
Dampak lingkungan dari kegiatan ini pengurangan limbah B3 filter bekas sebesar 0,6 Ton di tahun 2018.Penghematan biaya dari inovasi ini adalah Rp. 283.753.400 yaitu biaya pengadaan filter dan pengelolaan limbah filter
Ton/TOE
Bottom 25.00083
Mean .00081
0.008 Ton/TOE
Top25.0006
F.
0,005 0,0045 0,004 0,0035 0,003 0,0025 0,002 0,0015 0,001 0,0005 0
PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore 0,0000192 Ton/TOE
39
Gambar Skema Drawing Modifikasi Menaikan Diferensial High Alarm Pada Sistem AGRU
Gambar Skema Drawing Modifikasi Menaikan Diferensial High Alarm Pada Sistem TEG
1,93 2,49
5,13
16,07
4,57
TON
Hasil Absolut Penurunan dan Pemanfaatan Limbah B3
2015- Juni 2019
2015 2016 2017 2018 2019
40
4. PHE OGAN KOMERING
Inovasi Program Reduksi Timbulan Limbah Katalis Absorben
PHE OK mempunyai inovasi untuk mengurangi limbah katalis di dalam bejana H2S Removal. Pengurangan timbulan limbah B3 katalis ini melalui proses regenerasi sebagian absorben yang telah jenuh dengan perlakuan destilasi, flashing, stripping dan injeksi bahan kimia sehingga katalis jenuh akan tetap dapat mengikat dan menurunkan kandungan gas H2S yang terbawa dari sumur. Inovasi ini telah berhasil mengurangi timbulan limbah B3 katalis sebesar 5 Ton pada tahun 2018 sehingga berguna untuk mengurangi jumlah dan frekuensi penggantian katalis serta mengurangi frekuensi transportasi pengangkutan limbah B3 oleh pihak ketiga
Program inovasi ini merubah Sub Sistem dalam hal penggantian katalis di dalam bejana H2S sehingga berguna untuk mengurangi jumlah dan frekuensi penggantian katalis serta mengurangi transportasi pengangkutan limbah B3 oleh pihak ke 3.
Dampak lingkungan yang dihasilkan dari inovasi ini adalah mengurangi frekuensi transportasi pengangkutan limbah B3 oleh pihak ke 3 yang akan mengurangi resiko terjadinya kecelakaan, mengurangi emisi, dan tentu saja mengurangi jumlah limbah katalis bekas secara signifikan. Pengurangan limbah katalis yang diperoleh dari Program ini adalah sebesar 5 Nilai Tambah yang diperoleh dari inovasi ini adalah meringankan kerja operator di block station Ton.
Nilai Tambah yang diperoleh dari inovasi ini adalah meringankan kerja operator di block station karena katalis tidak perlu diganti setiap tahun serta meningkatkan kehandalan proses alat karena tidak perlu bongkar pasang instrument.
Penghematan biaya yang didapat adalah sebesar 216 juta rupiah pada tahun 2018 yang dihasilkan dari pengurangan trip kendaraan pengangkut limbah katalis yang merupakan limbah B3
Benchmarking
01 02 03 04
01 02 03 04
01 02 03 04
5,102 4,22
21,12
6,722 5,22
TON
Hasil Absolut Penurunan dan Pemanfaatan Limbah B3
2015- Juni 2019
2015 2016 2017 2018 2019
41
5. PHE NSO
Pertamina Hulu Energi NSO memiliki program adisionalitas di aspek pengurangan timbulan Limbah B3 yaitu Reduksi Limbah B3 Kemasan Pelumas Air Compressor Ultra Coolant Dengan Optimalisasi Maximum Top Up Ingersoll Rand. Tingkat kebutuhan terhadap pelumas Air Compressor Ultra Coolant yang tinggi berbanding lurus dengan Limbah B3 kemasan bekas pakai. Dikarenakan tingginya produksi Limbah B3 kemasan bekas tersebut, maka dilakukan reduksi dari limbah tersebut. Program Reduksi Limbah B3 kemasan bekas merupakan modifikasi perubahan sub sistem dengan cara pengoptimalisasian pemakaian Ultra Coolant melalui program maximum top up Ingersoll rand sehingga Limbah B3 kemasan bekas dapat di lakukan pengurangan dari kegiatan operasi produksi.
Program Reduksi Limbah B3 Kemasan Pelumas Air Compressor Ultra Coolant Dengan Optimalisasi Maximum Top Up Ingersoll Rand memenuhi syarat adisionalitas :
Sudah memiliki nilai absolut sebesar 0,238 Ton per tahun (data monitoring tahun 2018) setara penghematan 5% timbulan limbah B3 kemasan bekas.
Dilakukan untuk pemenuhan kewajiban sesuai dengan PP 101 tahun 2014 pengurangan timbulan limbah B3 kemasan bekas.
Program ini mendukung tujuan ke dua belas SDG’s (Sustainable Development Goals) Indonesia yakni timbulan limbah berbahaya per kapita, proporsi limbah berbahaya yang terkelola menurut jenis penanganannya.
Program pengoptimalisasian Maximum Top Up Ingersoll Rand mampu membuat masa pakai minyak pelumas menjadi lebih lama dari yang setiap minggu penambahan sebesar 1 liter menjadi pembambahan sebesar 1 liter setiap 2 bulan.
01 02 03 04
01 02 03 04
01 02 03 04
Benchmarking
Dengan inovasi dalam pengurangan limbah B3 PHE OK berada di posisi skala 25% teratas kurva benchmark nasional berdasarkan benchmarking dilakukan oleh konsultan independen PT Indocarbon Nusantara dengan cara membandingkan posisi intensitas PHE OK dengan perusahaan sejenis pada level nasional berdasarkan data benchmark dari asosiasi migas sesuai Perdirjen PPKL no : P.15/PPKL/Set/Kum.1/9/2018.
01 02 03 04
“Reduksi Limbah B3 Kemasan Pelumas Air Compressor Ultra Coolant Dengan Optimalisasi Maximum Top Up Ingersoll Rand”.
Ton/TOE
INTENSITAS TIMBUNAN LB3 - MIGAS EP
Intensitas Tibunan Limbah B3
0,005 0,004 0,003 0,002 0,001 0
0,000042
P25.005
Med032
P750.6kg TOE
42
Program ini telah diverifikasi keabsahannya oleh pihak ketiga independen yaitu Badan Pengembangan dan Pengelolan Usaha (BPPU) ITS. Upaya pengoptimalisasian pemakaian pelumas Air Compressor Ultra Coolant ini adalah dengan cara melakukan pengaturan suhu (depressurize) di 80°C – 95°C. Dengan melalukan pengaturan ini maka limbah B3 kemasan minyak pelumas dapat diefisienkan dari yang sebelumnya 34,5 drum di tahun 2014 menjadi 32 drum dengan kapasitas yang sama pada tahun 2015. Sebagai bentuk efisiensi berkelanjutan, limbah B3 kemasan minyak pelumas dioptimalkan menjadi 31,5 drum pada tahun 2016. Pada tahun 2017 dilakukan efisiensi yang cukup signifikan yaitu berhasil mereduksi limbah kemasan menjadi 21 drum. Seterusnya pada tahun 2018 menjadi 20,5 drum. Pada tahun 2019 efisiensi pemakaian minyak pelumas sehingga mampu mereduksi limbah B3 kemasan bekas menjadi 8 drum selama 6 bulan. Pemakaian minyak pelumas secara besar akan menyebabkan penumpukkan limbah B3 kemasan bekas, oleh karena itu perusahaan berupaya melakukan inovasi yaitu dengan cara optimalisasi pengaturan suhu alat kompresor gas dengan maximum top up Ingersoll Rand.
Pengoptimalisasian pemakaian minyak pelumas memberikan dampak perubahan sistem secara tidak langsung terhadap frekuensi pemakaian dalam upaya pengurangan limbah B3 kemasan bekas yang dihasilkan. Dengan perubahan frekuensi penggunaan yang lebih sedikit akan memberikan dampak juga terhadap penurunan kebutuhan minyak pelumas sehingga limbah yang dihasilkan pun akan berkurang. Efisiensi pemakaian minyak pelumas akan mereduksi limbah B3 kemasan bekas. Hal tersebut menyebabkan perubahan perilaku pada pengguna dengan adanya perubahan pada mekanisme kinerja alat kompresor sehingga penggunaan minyak pelumas menjadi lebih lama masa kerjanya sehingga terjadi penurunan yang signifikan
terhadap limbah B3 kemasan bekas yang dihasilkan.
Penghematan Biaya dari inovasi ini adalah sebesar Rp.3.186.360 dengan penghematan tiap tahunnya adalah Rp.300.600 di tahun 2015. Rp.60.120 pada tahun 2016. Rp.1.262.500 di tahun 2017 Rp.60.120 di tahun 2018 dan Rp.1.503.000 di tahun 2019.
Nilai Tambah yang diperoleh dari inovasi Reduksi Limbah B3 Kemasan Pelumas Air Compressor Ultra Coolant dengan Optimalisasi Maximum Top Up Ingersoll Rand adalah penurunan limbah B3 kemasan yang dihasilkan menjadi 0,008 Ton sehingga proses produksi menjadi lebih ramah lingkungan dan tidak mencemari lingkungan.
Benchmarking
Dalam skala nasional, benchmarking intensitas limbah B3 dilakukan dengan membandingkan data intensitas limbah B3 perusahaan sesuai dengan peraturan Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Nomor: P.15/PPKL/SET/KUM.1/9/2018 tentang Benchmarking Sektor Industri Minyak dan Gas Eksplorasi dan Produksi dalam satuan Ton/TOE. PT PHE NSO berada pada posisi 50% rata-rata skala Nasional dibandingkan dengan perusahaan sejenis lainnya. Untuk perbandinga yang dilakukan dengan perusahaan sejenis di tingkat asia dan dunia, PT PHE NSO berada pada peringkat ke-4 (posisi 50% rata-rata) skala asia dengan membandingkan pada 10 perusahaan sejenis lainnya, dan peringkat ke-2 (posisi 25% teratas) skala dunia dengan membandingkan pada 18 perusahaan sejenis.
43
6. PHE NSB
Nol Cartridge
PHE NSB melakukan pengurangan Limbah B3 dengan kegiatan Nol Cartridge. Kegiatan ini dilakukan dengan hanya melakukan isi ulang catridge yang ada tanpa melakukan pembelian cartridge baru. Catridge yang dipergunakan dalam proses produksi sebesar 2,71 Ton per tahun sedangankan pada fasilitas pendukung sebesar 2,56 per tahun.
Proses Produksi
2,71 TonFasilitas Pendukung
2.56 Ton
Ton/TOE
0,000003Intensitas Limbah
B3 yang Dihasilkan
0,52%Rasio 3R Limbah
B3
Benchmarking Pengurangan Limbah B3
PT PHE NSB telah mengikuti program benchmarking skala nasional, asia, dan internasional yang dilakukan oleh pihak eksternal yang berkompeten melalui Kemitraan ITS untuk kinerja tahun 2018- 2019. Benchmarking intensitas LB3 yang dihasilkan, dilakukan berdasarkan peraturan Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Nomor: P.15/PPKL/SET/KUM.1/9/2018 tentang Benchmarking Sektor Industri Minyak dan Gas Ekplorasi dan Produksi dalam satuan Ton/TOE.
Dalam skala nasional, PT PHE NSB berada pada posisi 25% teratas dibandingkan perusahaan sejenis lainnya. Kemudian dibandingkan dengan 10 asean benchmarking, PT PHE NSB menduduki peringkat ke-2 sedangkan dibandingkan dengan 16 international benchmarking¸ PT PHE NSB menduduki peringkat ke-1.
5,102 4,22
21,12
6,722 5,22
TON
Hasil Absolut Penurunan dan Pemanfaatan Limbah B3
2015- Juni 2019
2015 2016 2017 2018 2019
44
Gambar Benchmarking Intensitas Limbah B3 yang Dihasilkan Skala Nasional, Asia, dan Internasional
7. PHE KAMPAR
Rubber stuffing box
Inovasi ini mencakup Dimensi Desain, penambahan komponen : membangun alat/sistem tambahan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, dimana komponen ini mampu meningkatkan kinerja pada rubber stuffing box existing dan mencegah dan mengurangi terjadinya leak pada rubber stuffing box yang berdampak negative terhadap pencemaran air tanah disekitar sumur produksi. Inovasi ini memiliki unsur kebaruan dimana penggunaan Mr. Seal belum ada dipakai di industry migas / tempat lain.
Dari hasil FEA maka dapat diperkirakan bahwa umur pakai sistem Mr Seal dapat mencapai 0,5 tahun atau sekitar 6 bulan. Teflon pada sistem Mr Seal berfungsi untuk center guide polish rod agar polish rod tetap berada pada posisi alignment yang sesuai dan tidak merusak rubber dan gland packing sehingga umur pakai (kehandalan) rubber stuffing box bertambah dari 2 minggu hingga mencapai 4-6 bulan.
Dampak dari inovasi ini yaitu mencegah kerugian revenue akibat pengadaan material rubber stuffing box (Rp. 105.600.000,-), biaya recovery dan pengelolaan lahan terkontaminasi B3 (Rp. 50.080.000) dan oil lost akibat unplaned shutdown (Rp. 188.647.200), dengan hasil Peningkatan revenue sebesar Rp 1,01 M,- (untuk Merbau #2, Merbau #16, EKA #62).
Nilai tambah dari inovasi ini adalah adanya perubahan rantai nilai dengan mmberikan keunggulan kompetitif mulai dari pengurangan pengadaan material (rubber stuffing box).
86.017
68.248 66.511 64.237
25.154
Total Pengurangan Limbah B3 (Ton)
Hasil Absolut Penurunan dan Pemanfaatan Limbah B3
2014- Juni 20182014 2015 2016 2017 2018
45
Inte
nsi
tas
Lim
bah B
3 (
Ton/B
OE
)
0.002000
0.004000
0.006000
0.008000
0.010000
0.012000
Bashneft Medco E&P Kampar Gazprom Neft Premier Oil Woodside Edison Repsol Exxonmobil Total Shell Chevron Santos Tullow Oil OMV ADCO
Intensitas Limbah B3Industri
8. PHE RAJA TEMPIRAI
“G-Stick “
“G-Stick “ diaplikasikan pertama kali pada Skimming pit dilapangan Air Hitam dengan sistem kerja alat yang aman pada lingkungan. Sebelum dipasang alat G-Stick limbah skimming pit sebesar + 5,24 BOPD. Adapun hasil dari penerapan yang dilakukan di skimming pit lapangan Air Hitam dengan peralatan “G Stick” ini antara lain adalah:
Produksi dari Recover Skimming pit rata–rata 450 Ton per Tahun.
Penambahan gross revenue Rp 289.594.067 /bulan atau Rp 4.500.616.700 /tahun
Tidak adanya limbah produksi minyak yang terbuang ke lingkungan.
Pada umumnya minyak yang terikut pada proses pemisahan air akan dimasukkan ke sludge pond sebagai LB3. Namun dengan pemasangan alat G-Stick minyak yang terikut pada proses pemisahan masih dapat di recovery kembali. Program G-Stick tidak untuk memenuhi kewajiban PP 101 tahun 2014. Dari program ini dapat mengurangi timbulan sludge sebesar 22 ton pada tahun 2016.
01 02 03 04
Benchmarking
Dibandingkan dengan perusahan sejenis dalam skala global, potensi intensitas Limbah B3 PT Pertamina Hulu Energi Kampar berada di peringkat 2 dari 15 perusahaan yang dapat dilihat di dalam grafik berikut :
01 02 03 04
01 02 03 04
46
9. BOB-BSP
Inovasi Program Perbaikan Tubing Hanger Dengan Material Zamrud
Lapangan Minyak CPP Block yang dikelola BOB-BSP – Pertamina Hulu telah berproduksi lebih dari 30 tahun, sumur produksi yang aktif adalah 411 sumur dimana 80 sumur diantaranya adalah flowing. Sumur BUTUN 09 ditemukan keluarnya crude oil atau gas melalui sela-sela insert cable ESP pada doughnut tubing hanger di kepala sumur (wellhead) pada saat terjadinya gangguan kelistrikan yang mengakibatkan pompa ESP run off (pump shutdown). Hal tersebut menjadi masalah yang sangat serius karena dapat mengancam kepada terjadinya pencemaran lingkungan (oil spill).
Dampak dari kebocoran tubing hanger sumur BUTUN 09 adalah pencemaran lingkungan (oil spill), mengganggu operasi kerja ulang sumur (wellservice) yakni postpone job di sumur lain yang menghilangkan potensi oil gain after wellservice dan loss oil.
Untuk memperbaiki kebocoran pada tubing hanger dilakukan inovasi dengan cara menyisipkan rubber doughnut untuk menutupi celah kebocoran tersebut tanpa harus mematikan sumur dalam waktu yang lama.
Program inovasi ini merubah Sub Sistem dalam hal penggantian rubber doughnut sebanyak 40 buah, sehingga berhasil mengurangi jumlah tumpahan minyak ke tanah secara signifikan sebanyak 200 ton serta mengurangi frekuensi transportasi pengangkutan limbah B3.
INTENSITAS LIMBAH B3 2015 2016 2017 *2018 Juni 2019 Satuan
Total Limbah B3 49,0 27,0 5,0 75 Ton
Total Produksi 109861,83 1056902,39 1227836,04 840254,75 GJ
Intensitas 0,00044 0,0000255 0,0000041 0,000089 Ton/ GJ 0 5 10
intensitas limbah B3
Intensitas Limbah B3
49
27
5
75
Total Pengurangan Limbah B3 (Ton)
Hasil Absolut Penurunan dan Pemanfaatan Limbah B3
2014- Juni 20182015 2016 2017 2018
01 02 03 04
47
01 02 03 04
01 02 03 04
01 02 03 04
Benchmarking
Benchmarking intensitas limbah B3 dilakukan oleh konsultan independen Andalan Mitra Sejati dengan cara membandingkan posisi intensitas BOB-BSP-Pertamina Hulu dengan perusahaan sejenis pada level nasional berdasarkan data dari Asosiasi Migas sesuai Perdirjen PPKL no : P.15/PPKL/Set/Kum.1/9/2018. Untuk posisi intensitas limbah B3, BOB-BSP-Pertamina Hulu berada di 25% kurva persentil tingkat nasional
Dampak lingkungan yang dihasilkan dari inovasi ini adalah mengurangi frekuensi transportasi pengangkutan limbah B3 oleh pihak ke 3 ke lapangan yang tentu saja mengurangi resiko terjadinya kecelakaan, mengurangi emisi, mengurangi jumlah tumpahan minyak secara signifikan. Pengurangan limbah tanah terkontaminasi yang diperoleh dari Program ini adalah sebesar 200 Ton.
Nilai Tambah yang diperoleh dari inovasi ini adalah merubah layanan produk, meringankan kerja operator karena tidak perlu mendatangkan rig untuk perbaikan serta meningkatkan kehandalan proses karena tidak perlu mematikan sumur.
Penghematan biaya yang didapat adalah sebesar 3,3 Milyar rupiah pada tahun 2018 yang dihasilkan dari pengurangan frekuensi kendaraan pengangkut limbah B3 serta menyelamatkan produksi minyak sebesar 1.251 BOPD.
9,15 6,7342,95
215,58
108,24
Total Pengurangan Limbah B3 (Ton)
Hasil Absolut Penurunan dan Pemanfaatan Limbah B3
2015- Juni 20192015 2016 2017 2018 2019
Ton/TOE
INTENSITAS Timbunan LB3 - MIGAS EP
Intensitas Tibunan Limbah B3
0,005 0,004 0,003 0,002 0,001 0
0,000072Ton/TOE
P25.006
Med032
P75.8 0.6kg TOE
48
INOVASI 3R LIMBAH NON B3
1. PHE JAMBI MERANG
Inovasi ini merupakan pioner di Indonesia dan belum terdaftar dalam Buku Kumpulan Best Practice & Inovasi Industri Proper 2018. Inovasi ini merupakan program perubahan komponen. BE PURE memanfaatkan Limbah Minyak Jelantah sebagai pengganti Oli 2T yang digunakan sebagai bahan campuran bensin di mesin potong rumput. Setelah dilakukan penentuan viskositas acuan dari campuran Oli
Sisa proses produksi limbah berbentuk non B3 diproses dengan berbagai inovasi oleh para anak perusahaan PHE untuk menguranginya agar perusahaan dapat melakukan proses produksi yang
berkelanjutan dengan tidak meninggalkan tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s) . Dalam inovasi untuk Program Pengelolaan Limbah padat non B3 yang dihasilkan perusahaan sekaligus mengupayakan tercapainya SDG’s ke 12, yaitu Konsumsi dan Produksi yang bertanggung jawab. Indikator yang dipergunakan adalah indikator 12.2.2. Jumlah timbulan sampah yang didaur ulang dan 12.5.1. Jumlah timbulan sampah yang didaur ulang.
Hasil-hasil inovasi tersebut ada yang bisa dimanfaatkan kembali untuk kegiatan produksi atau penunjang produksi perusahaan dalam keseluruhan inovasi yang dilakukan oleh anak-anak perusahaan menghasilkan efisiensi dari sudut biaya. Adapun program-program yang telah dilakukan oleh AP-AP PHE dapat dibaca dalam paparan berikut :
2T dan bensin dicari perbandingan dari Minyak Jelantah dan Bensin dengan menentukan fraksi massa terlebih dahulu. Perhitungan fraksi massa didapat dari penurunan rumus metode Gambill Data hasil fraksi massa yang telah didapat lalu dibagi dengan data densitas masing masing Minyak Jelantah dan bensin untuk mendapatkan perbandingan volume Minyak Jelantah dan Bensin yaitu 1:20.
Inovasi ini terbukti berhasil menurunkan biaya pembelian oli 2T sebesar Rp 50.000.000,- per tahun dengan investasi awal sebesar Rp 20 juta. Program ini telah berhasil mengurangi dampak lingkungan dari limbah non B3 minyak jelantah. Nilai absolut pengurangan limbah jelantah sebesar 0,17 Ton pada tahun 2019. Nilai Tambah dari inovasi ini berupa perubahan rantai nilai yaitu mengubah limbah jelantah menjadi bahan bakar campuran yang dapat digunakan kembali, sehingga memberi kemudahan dalam penanganan limbah jelantah dan perubahan perilaku dalam mengolah limbah, yang dulunya diserahkan kepada pihak ketiga, sekarang dapat di olah kembali
Perubahan Komponen - Inovasi Be Pure (Bensin Campur Jelantah)
49
Benchmarking
PHE Jambi Merang telah melakukan benchmarking untuk intensitas limbah padat non B3 sesuai Peraturan Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Nomor P.15/PPKL/SET/KUM.1/9/2018 dengan posisi top 25 % atas.
2. PHE WMO
PHE WMO memiliki inovasi program pemanfaatan dan pengurangan timbulan Limbah Padat Non-B3 dengan Pemanfaatan Plastic Casing Protector yang sudah tidak terpakai yang berfungsi sebagai penutup dan pengaman ujung- pangkal pipa besi. Inovasi ini sudah mendapatkan pengakuan kekayaan intelektual dari Kementerian Hukum dan HAM dengan Sertifikat Hak Cipta No. 000158324 tanggal 10 Oktober 2019.
Kegiatan konstruksi dan pemboran di lepas pantai akan menggunakan pipa besi. Pipa besi dilengkapi dengan tutup (plastic casing protector) pada kedua ujungnya yang berfungsi untuk menjaga kebersihan bagian dalam pipa sebelum dipasang. Namun pada saat pipa besi akan digunakan pada sarana konstruksi dan pemboran, plastic casing protector tersebut dilepas dan tidak digunakan kembali
45,6237,4
47,81 49,33
21,5
Total Pengurangan Limbah Non B3
Hasil Absolut Penurunan dan Pemanfaatan Limbah B3
2015- Juni 20192015 2016 2017 2018 2019
Pemanfaatan Plastic Casing Protector
50
Inovasi pemanfaatan kembali plastic Casing Protector pipa besi dilakukan dengan cara penggunaan kembali sebagai pengganti bangunan pagar dan sarana pejalan kaki (walkway) di area Taman Pendidikan Mangrove (TPM) Desa Labuhan yang merupakan program pengembangan masyarakat. Dalam hal ini, plastic casing protector pipa besi merupakan material substitusi dimana pada umumnya menggunakan tembok dinding dan paving block.
Dampak Lingkungan
yang diperoleh adalah berkurangnya volume
timbulan sampah sebesar 54 kg untuk
setiap penggunaan 1 m2 konstruksi bangunan
Penghematan Biaya
yang di peroleh dengan pemanfaatan kembali
plastic casing Protector pipa besi mencapai
sebesar Rp. 150.000/m2
bangunan
Rp
Inovasi
untuk mengatasi masalah pengelolaan timbulan sampah dengan cara
penerapan pemanfaatan kembali plastic casing protector pipa di TPM
Labuhan adalah merupakan penambahan
komponen
Nilai tambah dari inovasi ini adalah perubahan rantai nilai karena mampu mengurangi jumlah timbulan sampah yang berpotensi dibuang ke lingkungan, dengan cara pemanfaatan kembali menjadi material yang berguna.
18,6214,61
23,79
32,54
17,3
Ton
Hasil Absolut Penurunan dan Pemanfaatan Limbah Non B3
2015- Juni 20192015 2016 2017 2018 2019
51
Benchmarking
Posisi intensitas limbah padat non B3 PT PHE WMO dibandingkan dengan industri sejenis (benchmarking) di tingkat nasional berdasarkan Peraturan Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan No. P.15/PPKL/SET/KUM.1/9/2018 berada pada posisi 25% teratas. Verifikasi benchmarking intensitas limbah padat non B3 dilakukan oleh lembaga yang kompeten dan independen yaitu lembaga penelitian ITS Tekno Sains dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
3. PHE TOMORI“Pemanfaatan Kayu Bekas Menjadi Pallet”
Program ini memanfaatkan sampah kayu bekas kemasan menjadi palet untuk digunakan kembali di Perusahaan. Inovasi ini merupakan inovasi yang merubah subsistem, yang mulanya diserahkan ke TPA menjadi dimanfaatkan untuk pembuatan palet. Nilai Tambah berupa perubahan perilaku, yaitu merubah perilaku membuang kayu bekas kemasan menjadi pemanfaatan dengan pembuatan palet untuk dimanfaatkan kembali, sehingga mengurangi potensi timbulan sampah kayu.
Gambar Pemanfaatan Kayu Bekas Menjadi Pallet
52
Benchmarking
Berdasarkan hasil benchmarking, JOB Tomori berada pada posisi 25% teratas dibandingkan dengan perusahaan sejenis lainnya pada skala nasional, dengan intensitas air limbah sebesar 0,0120556111 m3/TOE.
4. PHE OGAN KOMERING
Inovasi Meningkatkan Akurasi Riwayat Medis Dengan Menerapkan Sistem Medical Online Deliverable (MODEL)
Lapangan Air Serdang berada di wilayah remote station darat (Onshore) yang dikelola oleh Pertamina Hulu Energi Ogan Komering (PHE OK) yang berada di daerah Ogan Komering Ulu. Pengoperasian Lapangan Air Serdang dioperasikan oleh 34 Pekerja Permanen dan 200 Pekerja Mitra, dan untuk pelaksanaan program kesehatan di Lapangan Air Serdang dikerjakan oleh 2 (dua) Tenaga Medis (Dokter dan Perawat) setiap harinya.
Dampak dari pencatatan rekam medis secara manual adalah; Kesalahan dalam pembacaan data, Rendahnya akurasi pencatatan data, Semakin menumpuknya kertas.
PHE OK menemukan solusi terbaik dalam mengatasi masalah yang sejalan dengan era digital industry revolusi 4.0 dengan menggunakan “SISTEM MODEL (Medical Online Deliverable). Sistem
1,29
13,17
14,5715,68
9,14
TON
Hasil Absolut Penurunan dan Pemanfaatan Limbah Non B3 2015- Juni 2019
2015 2016 2017 2018 2019
53
ini berfungsi sebagai pengganti catatan manual dan dapat diakses oleh pasien dimanapun berada. Sistem ini dapat dikembangkan dan direplikasi oleh semua perusahaan baik bidang Migas dan Non Migas yang memiliki klinik kesehatan. Sistem MODEL ini merupakan jawaban akan tantangan industry digital, memanfaatkan peralatan yang tersedia, dan murni karya Insan Mutu Pertamina. Inovasi SISTEM MODEL ini merupakan Inovasi Pertama di PERTAMINA dan telah diakui oleh Dokter/Staf Pengajar di RSCM dan Universitas Indonesia.
Program inovasi ini merubah Sub Sistem dalam hal cara pencatatan rekam medis dari manual ke digital.
Dampak lingkungan yang dihasilkan dari inovasi ini adalah mengurangi penggunaan kertas sebesar 0,004 ton per tahun sehingga mampu mengurangi timbulan sampah anorganik.
Nilai Tambah yang diperoleh dari inovasi ini adalah meringankan kerja dokter dan perawat karena akurasi riwayat rekam medis pekerja meningkat menjadi 100%.
Penghematan biaya yang didapat adalah sebesar 5 juta rupiah pada tahun 2018 yang dihasilkan dari pengurangan kertas dan sewa tempat penyimpanan data box file di crown
4
19,514,73
8,84
1,7
Ton
Hasil Absolut Penurunan dan Pemanfaatan Limbah Non B3 2015-
Juni 20192015 2016 2017 2018 2019
54
Benchmarking
Benchmarking intensitas limbah padat Non B3 dilakukan oleh konsultan independen PT Indocarbon Nusantara dengan cara membandingkan posisi intensitas PHE OK dengan perusahaan sejenis pada level nasional berdasarkan data benchmark dari asosiasi migas sesuai Perdirjen PPKL no : P.15/PPKL/Set/Kum.1/9/2018. Hasilnya PHE OK berada di skala 25% kurva benchmark nasional.
5. PHE NSO
Upaya Pengurangan Limbah Padat Non B3
Limbah padat non B3 yang dihasilkan PT PHE NSO terdiri dari sampah kertas, sisa makanan, sampah kebun, dan berbagai jenis sampah lainnya. Inovasi yang dilakukan adalah pembuatan pupuk organik, E-Tapping Print service dan PIRCAN. Pada tahun 2019 total timbulan limbah padat non B3 yang dihasilkan berasal dari fasilitas pendukung turun dengan signifikan. Dari keseluruhan limbah padat yang dihasilkan pada tahun 2018 berkurang jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, hal ini terlihat dari Tabel Produksi Limbah Padat berikut :
740.711,46
538.141,22443.514,49 420.740,50
254.614,22
Limbah Non B3
Limbah Padat Non B3 PT PHE NSO
2015 2016 2017 2018 2019
55
Total HasilLimbah Padat
Non B315,225
Ton
IntensitasLimbah Padat Non
B3
0,000036Ton/TOE
Rasio 3RLimbah Padat Non
B3
2,52%
Intensitas limbah padat non B3 yang dihasilkan secara total oleh PT PHE NSO pada tahun sebesar 0,0000363
Ton/TOE. Berikut adalah gambar grafik untuk intensitas limbah padat non B3 yang dihasilkan PT PHE NSO mulai
dari tahun 2015 hingga Juni 2019
Benchmarking
Dalam skala nasional, benchmarking intensitas limbah non B3 dilakukan dengan membandingkan data intensitas limbah non B3 yang dihasilkan perusahaan sesuai dengan peraturan Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Nomor: P.15/PPKL/SET/KUM.1/9/2018 tentang Benchmarking Sektor Industri Minyak dan Gas Eksplorasi dan Produksi dalam satuan Ton/TOE posisi 25% teratas skala nasional dibandingkan dengan perusahaan sejenis lainnya yang dilakukan dengan perusahaan sejenis di tingkat asia dan dunia, PT PHE NSO berada pada peringkat ke-2 (posisi 25% teratas lainnya, dan peringkat ke-2 (posisi perusahaan sejenis lainnya. Posisi intensitas limbah padat non B3 yang dihasilkan PT PHE NSO dibandingkan dengan perusahaan sejenis lainnya dapat dilihat pada gambar berikut :
1400 1200 1000 800 600 400 200 0
Posisi PT PertaminaHulu Energi NSO
Bottom 25
105 Ton/TOE
Top2513.5
Mean105
56
6. PHE NSB
Use Your Box
Kegiatan ini bertujuan menurunkan hingga meniadakan pemakaian plastik, penggunaan piring atau kotak makanan juga penggunaan gelas plastik dalam kegiatan rapat atau keseharian para karyawan di PHE NSB. Sasaran dari kegiatan ini adalah Dikembangkannya produk ramah lingkungan dalam tahun 2019 diketahui berhasil menurunkan 5,24 Ton sampah limbah Non B3.
Benchmarking
PT PHE NSB telah mengikuti program benchmarking skala nasional, asia, dan internasional yang dilakukan oleh pihak eksternal yang berkompeten melalui Kemitraan ITS untuk kinerja tahun 2018- 2019. Benchmarking intensitas Limbah Non B3 yang dihasilkan, dilakukan berdasarkan peraturan Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Nomor: P.15/PPKL/SET/KUM.1/9/2018 tentang Benchmarking Sektor Industri Minyak dan Gas Ekplorasi dan Produksi dalam satuan Ton/TOE.
Dalam skala nasional, PT PHE NSB berada pada posisi 25% teratas dibandingkan perusahaan sejenis lainnya. Kemudian dibandingkan dengan 9 asean benchmarking, PT PHE NSB menduduki peringkat ke-3 sedangkan dibandingkan dengan 14 international benchmarking¸ PT PHE NSB
4
19,514,73
8,84
1,7
Ton
Hasil Absolut Penurunan dan Pemanfaatan Limbah Non B3 2015-
Juni 20192015 2016 2017 2018 2019
Gambar Benchmarking Intensitas Limbah Non B3 yang Dihasilkan Skala Nasional, Asia, dan Internsional
57
7. PHE KAMPAR
Pemanfaatan Sampah (Pemanfaatan limbah organik menjadi kompos dengan melibatkan Keluarga Pekerja dan masyarakat)
Adapun tujuan dari program ini adalah pemanfaatan limbah organik dengan sasaranya adalah mengubah sampah organik menjadi kompos (100%). Program ini dijalankan melalui kegiatan pengolahan sampah organik menjadi kompos, dengan catatan semua sampah organic yang dihasilkan dijadikan kompos. indicator keberhasilan program ini adalah seluruh sampah organic diolah menjadi kompos. Program ini dijalankan mulai juli 2014 hingga juni 2018. Dari program yang dijalankan diperoleh hasil pengelolaan sampah organik tahun 2018 periode Juli 2014 s.d Juni 2018 adalah 6.36 ton menjadi kompos sebesar ton dan kompos tersebut digunakan untuk pemupukan tanaman percontohan, pelatihan bercocok tanam (program comdev) dan pemupukan tanaman hias di perkantoran, rumah dinas, guest house, dan di rumah pekerja.
Pengelolaan Limbah Anorganik
Mencegah pencemaran limbah anorganik ke lingkungan menjadi tujuan dari program ini. Serta sasaran dari program ini adalah 100% limbah anorganik (logam, plastik, botol plastik dan kertas) yang dihasilkan diserahkan kepada pihak ketiga. Program ini dilaksanakan melalui kegiatan mengumpulkan dan mengirimkan limbah non b3 anorganik ke pengepul sampah agar tidak mencemari lingkungan. Program ini dijalankan mulai juli 2014 hingga juni 2015. Sebagai acuan dari keberhasilan program, dibuatlah indicator keberhasilan, pada program ini indicator keberhasilannya adalah semua limbah Non B3 anorganik dikumpulkan dan dapat dikirimkan ke pengepul sampah. Sampah anorganik berupa (logam, plastik, botol plastik dan kertas) dikirimkan ke pengepul dan TPA Kabupaten.
Nilai tambah untuk program pemanfaatan 3R Non B3 adalah tidak adanya regulasi yang mengatur untuk melakukan pemanfaatan limbah organik (non B3) serta merupakan inovasi yang tidak umum dilakukan di sektor Migas dalam kegiatan pemanfaatan Limbah non B3. Program pemanfaatan seluruh limbah padat non B3 membutuhkan biaya tambahan yang tidak sedikit. Konsekuensi biaya ini adalah untuk pembangunan rumah kompos, pembelian alat pencacah sampah dan pelatihan pembuatan kompos. Biaya ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan membayar jasa pengelolaan sampah ke dinas terkait. Program kompos ini juga mengharuskan perusahaan menyediakan jauh lebih banyak tempat sampah sesuai kategorinya (organik, anorganik, metal dan limbah B3). Melalui kegiatan ini perusahaan berhasil memanfaatkan limbah non B3 (organik) sebesar 100 % karena seluruh sampah organik non B3 diolah menjadi kompos.
Berdasarkan dimensi desain, untuk melakukan program ini dilakukan penambahan komponen yaitu rumah kompos dan alat pencacah. Dengan mengaplikasikan program ini pengurangan timbulan limbah organik yang dibuang ke landfill berkurang sebesar 13,08 ton. Ditinjau dari aspek perubahan subsistem, perusahaan memastikan tersedianya tempat sampah sesuai kategori sampah organik, anorganik, metal, dan limbah B3 sehingga upaya pemanfaatan sampah dapat berjalan optimal. Perubahan sistem pengelolaan sampah dari konvensional tanpa pemilahan, menjadi sistem pemilahan dilakukan untuk memastikan bahwa program composting dapat berjalan dengan baik, melalui proses sosialisasi rutin.
Pada aspek dimensi pengguna, ditinjau dari pengembangan, upaya pemilahan sampah dan penyediaan tempat sampah menjadi inisiatif perusahaan yang meskipun berada di kota kecil untuk
58
memastikan composting dapat berjalan dengan baik. Dilihat dari aspek penerimaan, inovasi pemanfaatan sampah organik (kompos) merupakan inovasi yang menyebabkan perubahan praktek dan prilaku pekerja terhadap pengelolaan sampah organik.
Dari sudut pandang dimensi produk/servis pada aspek perubahan dalam pelayanan produk, selain program ini memberikan kontribusi positif terhadap pengurangan timbulan sampah organik yang dibuang ke lingkungan. Ditinjau dari perubahan rantai nilai (value chain), program pembuatan kompos ini juga berkontribusi untuk masyarakat sekitar sebagai media pembelajaran untuk menerapkan hal yang sama di kehidupan sehari-hari. Hal tersebut secara tidak langsung merupakan bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan.
Inte
nsi
tas
Lim
bah B
3 (
Ton/B
OE
)
0.002000
0.004000
0.006000
0.008000
0.010000
0.012000
Bashneft Medco E&P Kampar Gazprom Neft Premier Oil Woodside Edison Repsol Exxonmobil Total Shell Chevron Santos Tullow Oil OMV ADCO
Intensitas Limbah B3Industri
Benchmarking
Dibandingkan dengan perusahan sejenis dalam skala global, potensi intensitas Limbah B3 PT Pertamina Hulu Energi Kampar berada di peringkat 2 dari 15 perusahaan yang dapat terlihat di dalam grafik berikut:
3,06
4
33
2
Total Pengurangan Limbah Non B3 (Ton)
Hasil Absolut Penurunan dan Pemanfaatan Limbah Non B3
2015- Juni 20192014 2015 2016 2017 2018
59
8. PHE RAJA TEMPIRAI
Pengurangan Sampah Domestik
Upaya yang dilakukan mengurangi sampah kegiatan-kegiatan penunjan operasional. Program pengurangan sampah domestik dilakukan melalui program–program sebagai berikut:
Mengganti AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) plastik dengan botol minum guna ulang.
Mengganti kotak dan plastik bungkus makanan dengan kotak makan guna ulang.
Mengurangi penggunaan kertas melalui seleksi sebelum mencetak, konversi menggunakan sistem informasi (SOT, SAP, Pi System), menggunakan 2 sisi kertas, menyimpan file dalam bentuk elektronik sebagai basis data, sehingga penggunaan kertas dapat dilakukan seminimum mungkin
01
02
03
9. BOB-BSP
Inovasi Program Cincin Mak Itam
Lapangan Minyak Blok CPP yang dikelola BOB-BSP-Pertamina Hulu telah berproduksi lebih dari 30 tahun dengan menggunakan pengangkat buatan (artificial lift). Populasi pemakaian Pompa ESP adalah 79 % dari total sumur produksi. Untuk menunjang kelancaran kegiatan produksi sumur ESP, diperlukan kegiatan pemeliharaan yakni salah satunya menjaga ketersediaan kabel ESP yang siap pakai untuk instalasi ESP di sumur produksi.
Berdasarkan analisa akar penyebab dominan dan Pareto disimpulkan bahwa “kebocoran pothead kabel ESP akibat sealing block tidak menempel dengan baik merupakan faktor penyebab dominan karena memiliki RPN terbesar dengan persentase 71,43%. dimana dalam kurun waktu yang lama dan temperatur yang tinggi akan mengalami degradasi sehingga Rubber menjadi bocor.
Untuk mengatasi permasalahan di atas, BOB-BSP-Pertamina Hulu melakukan inovasi dengan melakukan perbaikan pothead bocor dengan menggunakan material yang terbuat dari bahan kabel Listrik type “NYA” berukuran diameter 1 mm dan di lapisi Heat shrink 1,5 mm (Cincin Mak Itam). Inovasi ini sudah di lakukan Uji Keandalannya di PT. Epsindo Jaya Pratama No.013 /BA-FT/VIII/18 dan telah terdaftar di HAKI dengan No. Register S00201809136.
Setelah inovasi Cincin Mak Itam dilakukan maka BOB-BSP-Pertamina Hulu berhasil mengurangi limbah non B3 anorganik berupa kabel ESP bekas dari seluruh sumur produksi dan menciptakan Nilai Tambah sebesar 3,68 milyar yang didapatkan dari penyelamatan produksi minyak sebesar 5.003 BOPD, mencegah rig standby, biaya pembelian kabel ESP baru.
Program inovasi ini merubah Sub Sistem dalam hal penggantian karet pothead kabel ESP sehingga berhasil mengurangi jumlah kabel ESP yang merupakan limbah non B3 anorganik
Dampak lingkungan yang dihasilkan dari inovasi ini adalah mengurangi jumlah sampah non B3 anorganik kabel ESP sebesar 0,75 ton sehingga mampu menurunkan timbulan sampah non B3 anorganik
Nilai Tambah yang diperoleh dari inovasi ini adalah merubah prilaku, meringankan kerja operator karena perbaikan bisa dilakukan tanpa harus memberhentikan operasi.
01
02
03
01
02
03
60
Benchmarking
Benchmarking intensitas limbah padat non B3 dilakukan oleh konsultan independen Andalan Mitra Sejati dengan cara membandingkan posisi intensitas BOB-BSP - Pertamina Hulu dengan perusahaan sejenis pada level nasional berdasarkan data dari Asosiasi Migas sesuai Perdirjen PPKL no : P.15/PPKL/Set/Kum.1/9/2018. Untuk posisi intensitas limbah padat non B3, BOB-BSP-Pertamina Hulu berada di 25% kurva persentil tingkat nasional.
Penghematan biaya yang didapat adalah sebesar 3,68 milyar pada tahun 2018 yang dihasilkan dari yang didapatkan dari penyelamatan produksi minyak sebesar 5.003 BOPD, mencegah rig standby dan biaya pembelian kabel ESP baru.
10. PHE OSES
PT. PHE OSES adalah anak perusahaan PHE yang bergerak di bidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi dengan wilayah kerja di Selat Sunda meliputi Propinsi DKI Jakarta, Propinsi Banten dan Propinsi Lampung. Produksinya sekitar 30,000 BOPD minyak dan 29 MMSCFD gas. Salah satu jenis limbah yang dihasilkan dari kegiatan eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi di area operasi lepas pantai PHE OSES adalah limbah padat organik. Setiap harinya +/- 2 ton limbah padat organik dihasilkan.
Timbulan limbah padat yang cukup besar ini harus bisa segera dikelola dengan cepat karena dapat mengakibatkan masalah lingkungan dan sosial yang serius di bagi OSES. Dengan kondisi akses yang terbatas karena beroperasi di sebuah pulau yang cukup remote dan tidak ada tempat pengelolaan sampah yang memadai, di masa awal konstruksi dampai dengan saat ini operasi akhirnya pilihan pengelolaan timbulan limbah padat Non B3 ini menggunakan insenarator yang disesuaikan dengan kebutuhan dan dipantau kinerjanya secara maksimal agar tidak memberikan tekanan pada lingkungan lainnya.
9,15 6,7342,95
215,58
108,24
Total Pengurangan Limbah Non B3 (Ton)
Hasil Absolut Penurunan dan Pemanfaatan Limbah Non B3 2015-
Juni 20192015 2016 2017 2018 2019
PEMANFAATAN LIMBAH PADAT NON B3 DALAM MEREDUKSI EMISI
1400 1200 1000 800 600 400 200 0
Bottom 25
105 Ton/TOE
Top2513.5
Mean105
ACUAN DATA BENCHMARKING INTENSITAS LIMBAH NON B3
1600
0,00000085Ton/TOE
61
Namun demikian, tentu saja, metode insenerasi dalam pengelolaan limbah padat organic memiliki beberapa masalah, yaitu, salah satunya potensi pencemaran udara dan pemborosan fuel gas dari pengoperasian insinerator, seperti yang tersaji pada tabel berikut :
Sisa Sayuran dari Dapur, Rumput dan Daun Kering
EM4 Dicacah Air Kelapa(Unsur N)
Metode THANOS:1. Limbah Organik Padat dimasukkan ke dalam reaktorgalian tanah yang mengandung pasir pulau pabelokan2. Penguraian Limbah Padat Organik oleh mikroba3. Penambahan unsur Nitrogen (N) yang berasal dari AirKelapa Pulau Pabelokan4. Penguraian Limbah Padat Organik Oleh Jamur & Cacing
Pengendalian suhu &kelembaban, denganpembalikan &penyiraman
Inkubasi (1 bulan)
Penyaringan
Produk Pupuk Organik
No. Iden�fikasi Isu / Masalah
Analisa Risiko Potensi Kerugian
1. Potensi pencemaran udara & pemborosan fuel gas dari pengoperasian insinerator
• Emisi par�kulat dan gas seper� : Nitrogen Dioksida (NO2), Sulfur Dioksida (SO2), Hidrogen Klorida (HCl), Merkuri (Hg), Karbon Monoksida (CO),serta Hidrogen Florida (HF) yang berpotensi menyebabkan pencemaran udara dan �dak terpenuhinya Permen LKH no 70 tahun 2016 tentang Baku Mutu Emisi
• Pemborosan fuel gas dari proses burner insinerator
Potensi pemborosan fuel gas sebesar 36,5 MMSCF/tahun (atau senilai dengan Rp 2,9 Milyar/ tahun) dari proses burner insinerator
Dengan latar belakang masalah diatas, maka sebuah terobosan dan inovasi atas permasalahan di atas perlu dilakukan. Tujuan dari upaya ini adalah mereduksi jumlah pemakaian gasa dan mengurangi timbulan emisi yang keluar dari kegiatan tersebut. Salah satu upaya best practice yang dilakukan adalah melakukan secara perlahan jumlah yang dibakar dan digantikan dengan metode pengkomposan. PHE OSES selanjutnya melakukan modifikasi proses composting ini dan menamakan proses kompsting ini dengan nama METODE THANOS (pemanfaTAN kompOS); yaitu sebuah metode PemanfaaTan Cacahan Limbah Padat Organik Menjadi Kompos. Metode ini menggunakan konsep fermentasi limbah padat organik dengan bantuan mikroorganisme sebagai aktivator, dengan memanfaatkan galian tanah berpasir pulau Pabelokan sebagai reaktor dan air kelapa pulau Pabelokan sebagai sumber Nitrogen.
62
INOVASI THANOS, dalam satu bulan berhasil mengurangi timbulan limbah yang dibakar secara signifikan dan menghasilkan kompos sebesar 1 ton perbulan. Diubahnya sebagian sampah non B3 ini menjadi kompos, juga terbukti mampu mengurangi pelepasan emisi (Co2) ke udara sebesar 31%, adapun secara ringkas perhitungan reduksi pelepasan emisi adalah sebagai berikut:
Emisi GRK dari Insinerator PHE OSES
Limbah padat organik yang dibakar dalam setahun = 365 Ton
Fraksi Kandungan ‘Dry Matter’ = 40 %
Fraksi Karbon pada ‘Dry Matter’ = 15 %
Fraksi Total Karbon = 38 %
Faktor Oksidasi = 100%
Faktor Konversi dari C ke CO2 = 44 / 12
Maka, emisi GRK dari Insinerator PHE OSES = 365 * 40% * 15% * 38% * 100% * 44/12 = 30,51 Ton CO2-e/tahun. Melalui METODE THANOS, emisi yang muncul dari kegiatan di atas mampu dikurangi secara signifikan sebesar 31% dengan total pengurangan pengurangan emisi sebesar 9,590 ton CO2/tahun.
01
02
03
04
05
06
01
02
03
04
05
06
01
02
03
04
05
06
01
02
03
04
05
06
01
02
03
04
05
06
01
02
03
04
05
06
63
INOVASI DALAM PROGRAM KONSERVASI DAN PENURUNAN BEBAN CEMARAN AIR
Dalam konservasi pemakaian dan penurunan beban cemaran air, anak-anak perusahaan Pertamina Hulu Energi (PHE) telah melakukan berbagai upaya Energi agar perusahaan dapat
melakukan proses produksi yang berkelanjutan yang tidak meninggalkan tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s). Dalam inovasi konservasi pemakaian dan penurunan beban cemaran air para anak perusahaan mengupayakan tercapainya SDG’s ke 6. Air Bersih yang layak dan sanitasi . Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ke 6 diukur dengan indikator 6.1.1 Kapasitas prasaranaair baku untuk melayani rumah tangga, perkotaan dan industri, serta penyediaan air baku untuk pulau-pulau, 6.3.1. Proporsi limbah cair yang diolah secara aman. dan 6.4.1. Perubahan efisiensi penggunaan air dari waktu ke waktu.
Berbagai inovasi dan upaya konservasi diatas menempatkan anak-anak perusahaan PHE pada posisi 50 % hingga 25 % teratas perusahaan-perusahaan sejenis. Selain itu inovasi-inovasi yang dilakukan beberapa perusahaanjuga memenuhi unsur kebaruan, lokalitas (seperti cangkang kemiri, pemanfaatan air produksi sumur dan lain-lain) dan dapat diterapkan di tempat lainnya. Keseluruhan inovasi yang dilakukan oleh anak-anak perusahaan menghasilkan efisiensi dari sudut biaya. Deskripsi inovasi yang telah dilakukan dijelaskan dalam deskripsi dibawah.
1. PHE JAMBI MERANGInovasi Iron Trap
Inovasi yang dilakukan pada subsistem filterisasi air tanah untuk kebutuhan operasi dan fasilitas pendukung. Filter ini melengkapi filter yang sudah ada karena air tanah yang mengandung banyak besi. Tingginya kadar besi menyebabkan potable water treatment system yang ada tidak dapat menangkap semua ion terlarut dan menyebabkan endapan-endapan besi di potable water system, demineralized water system beserta perpipaannya. Salah satu usaha yang dilakukan untuk menangani masalah ini adalah dengan memasang filter penangkap ion besi terlarut yang dipasang sebelum air sumur masuk ke dalam potable water treatment system/upstream. Inovasi ini merupakan pioner di Indonesia dan belum terdaftar dalam Buku Kumpulan Best Practice & Inovasi Industri Proper 2018.
Berkat inovasi ini, terjadi penghematan biaya pada tahun 2018 sebesar Rp 46,9 juta dengan investasi sebesar Rp 100 juta. Selain itu terlihat perbaikan lingkungan yang melalui penerapan Iron Trap ini, karena terjadi konservasi air serta pengurangan beban pencemaran lingkungan. Nilai absolut yang dihasilkan dari inovasi ini adalah konservasi air sebesar 720 m3 tahun 2018 dan 362 m3 tahun 2019. Nilai Tambah dari perubahan sistem ini yaitu berkurangnya frekuensi back wash filter di potable water treatment system, mengurangi pemakaian sodium hypochlorite/chlorine, mengurangi beban kerja demineralized water system sehingga frekuensi penggantian membran reverse osmosis berkurang.
64
Selain program inovasi Iron Trap PHE Jambi Merang juga telah melakukan program 8 program lainnya, yakni : Re-Injeksi Air Terproduksi ke Dispossal Well, Insulasi Pipa pada Thermal Oxidizer, Reuse Demin Water Package, Pemanfaatan air limbah domestik, Pemanfaatan air buangan dari back wash potable water, ATM Air bersih.
Data 2019 hingga bulan Juni 2019
Benchmarking
PHE Jambi Merang telah melakukan benchmarking untuk intensitas penggunaan air sesuai Peraturan DirJen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Nomor P.15/PPKL/SET/KUM.1/9/2018 dengan posisi top 50 % rata-rata.
*Data 2019 hingga bulan Juni
Intensitas
Hasil positif setelah penerapan Iron trap juga terlihat pada intensitas penggunaan air bersih per satuan produk tahun 2018 adalah 0,033 m3/TOE, sebagaimana tersaji dalam table dibawah. Adapun tren selengkapnya tersaji dalam grafik berikut ini.
0.0600
0.0500
0.0400
0.0300
0.0200
0.0100
0.00002015 2016 2017 2018 2019*
Intensitas Pemakaian Air (m3/TOE)
0,0512
0,03820,0350
0,0330
0,0356
65
Perubahan subsistem – Rapampa (Ayunan Pompa Filter)
Inovasi filterisasi air untuk air limbah domestik. Inovasi ini merupakan perubahan subsistem, yaitu dengan mengoptimasi filter air limbah domestik. Dengan pergerakan ayunan yang dihubungkan dengan lengan pompa hisap manual, air limbah akan di pompa naik menuju toren penampungan. Dengan sistem gravitasi, air akan turun menuju filter & jalur pipa back wash untuk proses penjernihan dan perawatan rutin. Selanjutnya air yang berasal dari toren akan melalui proses filterisasi dengan media pasir silica-batu zolit & karbon aktif. Selanjutnya akan didapat air bersih yang siap digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Inovasi ini merupakan pioner dan telah mendapatkan paten dengan nomor IDS000002433.
Inovasi ini juga sudah direplikasi untuk filterisasi air kanal untuk kebutuhan sehari-hari Suku Anak Dalam. Kebutuhan air sehari-hari langsung mereka ambil dari kanal di dalam hutan baik untuk keperluan mencuci, mandi bahkan air minum.
Penghematan biaya yang diperoleh pada tahun 2018 sebesar Rp 5,169 juta dengan investasi sebesar Rp 25 juta. Perbaikan lingkungan yang diperoleh dengan adanya Rapampa ini adalah mengurangi beban pencemaran lingkungan. Nilai absolut yang dihasilkan dari inovasi ini adalah penurunan beban pencemaran sebesar 0,020 ton tahun 2018 dan 0,010 ton tahun 2019. Nilai Tambah dari perubahan sistem ini adalah masyarakat SAD sudah memiliki sumber air minum yang bersih, taraf hidup masyarakat meningkat, serta pompa ayunan dapat menjadi sarana bermain anak- anak.
0,0E-00
2,0E-06
4,0E-06
6,0E-06
8,0E-06
1,0E-05
1,2E-05
1,4E-05
1,6E-05
1,8E-05
2,0E-05
2015 2016 2017 2018 2019*
1,7E-05
8,3E-06
4,2E-06
6,1E-06
9,1E-06
Intensitas Air Limbah (Ton/TOE)
51.054
78.395 70.192 74.026
45.428
M3
Hasil Absolut Efisiensi Air 2015-Juni 2019
2015 2016 2017 2018 2019
IntensitasSetelah penera Rapampa maka Intensitas total air limbah dengan produk yang dihasilkan pada tahun 2018 adalah 6 E-06 m3/TOE, dengan tren selengkapnya tersaji pada grafik berikut ini :
66
Dengan berbagai inovasi dalam konservasi air dan pengelohan air limbah maka PHE Jambi Merang telah menempati posisi top 25 % atas setelah dilakukan benchmarking untuk intensitas air limbah sesuai Peraturan DirJen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Nomor P.15/PPKL/ SET/KUM.1/9/2018. Demikian juga untuk posisinya di tingkat Asia dan dunia, termasuk dalam top 25 % atas.
2. PHE WMO
Sistem Siji Papat
Fasilitas produksi sumur minyak dan gas yang ada di anjungan PHE-30 terdiri 10 sumur produksi dan 1 sumur injeksi. Keseluruhan produksi minyak dan gas dari anjungan PHE-30 dikirim ke Poleng Processing Platform (PPP) untuk proses pemisahan minyak, gas dan air selanjutnya. Seiring dengan berjalan waktu, jumlah air yang ikut terproduksi semakin bertambah dengan digunakannya Electrical Submersible Pump (ESP) untuk mengoperasikan sumur-sumur produksi yang sudah mulai lemah tekanannya.
Kendala yang dihadapi adalah kemampuan sumur injeksi PHE-30 A2 yang ada saat itu tidak mampu menampung sebagian besar jumlah air terproduksi, sehingga sebagian besar air terproduksi dari sumur- sumur PHE-30 turut terbawa bersama aliran produksi minyak dan gas menuju ke PPP. Sementara itu, kapasitas proses pengolahan air di PPP memiliki keterbatasan kapasitas pada proses pengolahannya.
Solusi yang dipilih untuk masalah tersebut adalah dengan inovasi sistem Siji Papat, yang merupakan sistem dengan menggunakan fasilitas kick off separator yang selama ini dimanfaatkan untuk loading/ unloading sumur-sumur produksi.
Deskripsi Teknik Inovasi Siji Papat
67
» Siji loading/unloading sumur-sumur produksi menjadi unit Separator untuk memisah sebagian besar air dari minyak dan gas dan selanjutnya air yang terpisahkan tersebut diinjeksikan ke sumur injeksi. » Papat 1 Meningkatkan kapasitas penampungan air di reservoir PHE-30 A2 dari sebelumnya sebesar 7.000 menjadi 18.000 barel air per hari.
» Papat 2 Meningkatkan kemampuan proses pemisahan air dengan menginjeksikan “water clarifier” ke dalam separator Injeksi, sehingga jumlah air yang diinjeksikan ke sumur injeksi bertambah banyak.
» Papat 3 Meningkatkan luas media aliran pipa injeksi dari separator injeksi ke sumur PHE-30 A2 dengan cara menggan�kan pipa tubing dengan pipa yang lebih besar ukurannya, sehingga air yang diinjeksikan dari separator ke sumur PHE-30 A2 bertambah banyak dari 6.000 ke 18.000 barel per hari.
» Papat 4 Meningkatkan luas media aliran pipa tubing di dalam sumur PHE-30 A2 untuk memudahkan injeksi air sampai reservoirnya.
Mengalihkan kegunaan Kick off separator yang selama ini dimanfaatkan untuk
Adapun tahapan Siji Papat itu terdiri dari:
Siji Papat merupakan inovasi baru di internasional, dan sudah mendapatkan pengakuan kekayaan intelektual dari Kementerian Hukum dan HAM dengan Sertifikat Hak Cipta No. 000154681 atas Buku Panduan berjudul: “Metode Siji Papat - Meningkatkan Kapasitas Pemprosesan Air Dengan Memanfaatkan Idle Separator Dan Optimasi Terpadu Berkelanjutan Di Lapangan PHE-30A PHE WMO”, serta meraih Penghargaan Platinum forum APQA 2017 (Annual Pertamina Quality Award) di Jakarta dan penghargaan tertinggi 3 stars award pada forum APQO 2017 (Asia Pacific Quality Organization) di Manila, Filipina.
Dampak Lingkungan
Penurunan beban pencemaran
(minyak/lemak) sampai mencapai:
88 ton/tahun
Penghematan BiayaRp. 10.680.000.000
Diperoleh dari penghema-tan instalasi separator baru
di PPP.
Rp. 871.351.730,89Diperoleh dari operasi water treatment di PPP.
Rp
InovasiPerubahan SistemUntuk mengatasi masalah
keterbatasan kapasitas penampung dan penurunan beban
pencemaran air di PHE-30
Nilai Tambah berupa perubahan rantai nilai yang pada awalnya sebagian minyak ikut terbawa air injeksi ke reservoir menjadi minyak produksi (dapat di-recovery), sehingga dapat mengurangi jumlah minyak yang terbuang, hal ini berdampak penambahan produksi crude oil akibat inovasi ini sebesar 466.508 barel/tahun atau sebesar Rp310.228.138.235.
68
22.829,44 23.776,89 24.743,29 25.438,24
10.027,18
Ton
Hasil Absolut Efisiensi Air 2015-Juni 2019
2015 2016 2017 2018 2019
Posisi Intensitas Air Limbah
PHE OK tidak menggunakan air bersih dalam proses produksi, posisi intensitas beban air limbah PT PHE WMO dibandingkan dengan industri sejenis (benchmarking) di tingkat nasional berdasarkan Peraturan Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan No. P.15/PPKL/SET/KUM.1/9/2018 berada pada posisi 25% teratas. Verifikasi benchmarking intensitas beban air limbah dilakukan oleh lembaga yang kompeten dan independen yaitu lembaga penelitian ITS Tekno Sains dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
3. PHE TOMORI
Re-Setting pressure regulator valve pada system distribusi air di area akomodasi
Penghematan kebutuhan air bersih dengan melakukan perbaikan kinerja peralatan distribusi atau melakukan setting ulang debit air ke area akomodasi di CPP Senoro. Distribusi air dari line supplai potable water ke setiap area akomodasi telah terpasang pressure regulator valve (PRV) yang berfungsi untuk menurunkan tekanan air dan pembatasan penggunaan potable water tiap area akomodasi. Dengan melakukan setting ulang semua PRV pada angka yang optimum batas bawah diharapkan penggunaan air berlebihan oleh tiap pengguna dapat dikurangi. Optimalisasi penggunaan air tahap awal difokuskan pada 3 area akomodasi, yaitu Akomodasi Ebony, Akasia dan Merbau. Program re-setting PRV merupakan program perubahan sub-system distribusi air.
69
Nilai Tambah – Perubahan perilaku pada penerapan PRV untuk setiap penghuni akomodasi lebih peduli dan bijak dalam pemakaian air sehingga bisa memperpanjang ketersediaan air bersih.
Nilai tahun 2019 hanya menggambarkan pemakaian hingga bulan Juni
Intensitas
Hasil positif setelah penerapan Iron trap juga terlihat pada intensitas pemakaian air per satuan produk tahun 2018 adalah 0,033 m3/TOE, sebagaimana tersaji dalam table dibawah. Intensitas penggunaan air terlihat berkurang dibandingkan tahun sebelumnya.
196 300
4231
9086
4553
Ton
Hasil Absolut Efisiensi Air 2015-Juni 20192015 2016 2017 2018 2019
BenchmarkingPHE Tomori telah melakukan benchmarking untuk intensitas penggunaan air sesuai Peraturan DirJen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Nomor P.15/PPKL/ SET/KUM.1/9/2018 dengan posisi top 25 % teratas pada skala nasional. Inovasi yang dilakukan telah membawa dampak yang baik dalam penggunaan air.
70
4. PHE OGAN KOMERING
Inovasi pemanfaatan air dari produksi sumur J10 melalui proses Reverse Osmosis
PHE OK memiliki program unggulan efisiensi air berupa pemanfaatan air dari produksi sumur J10 untuk dimurnikan kembali melalui mekanisme proses Reverse Osmosis untuk keperluan operasional lundry dan cuci piring di kantin. Kapasitas alat RO sebesar 6 GPM akan menghasilkan air produk sebesar 25% (reversed water).
Program inovasi ini menambah komponen berupa pemasangan jaringan pipa dari sumur J10 ke kantin sepanjang 500 meter.
Dampak lingkungan yang dihasilkan dari inovasi ini adalah mengurangi beban pencemaran yang akan diterima oleh tanah sebesar 1,6 ton minyak dan lemak, penurunan air terproduksi sebagai air limbah.
Nilai Tambah yang diperoleh dari inovasi ini adalah meringankan dan mengefisiensikan waktu bagi operator pengeboran, mengkonservasi air tanah sehingga tidak ada air yang terbuang dan bisa mengurangi beban pencemaran yang diterima tanah.
Penghematan biaya yang didapat adalah sebesar 1,6 milyar pada tahun 2018 yang dihasilkan dari penghematan biaya pembelian dan instalasi alat di Block Station untuk mengurangi kadar minyak dan TSS sebelum air diinjeksikan kembali ke reservoar.
Posisi Intensitas Air Limbah
PHE OK tidak menggunakan air bersih, benchmarking intensitas pemakaian air limbah dilakukan oleh konsultan independen PT Indocarbon Nusantara dengan cara membandingkan posisi intensitas PHE OK dengan perusahaan sejenis pada level nasional berdasarkan data benchmark dari asosiasi migas sesuai Perdirjen PPKL no : P.15/PPKL/Set/Kum.1/9/2018. Hasilnya PHE OK berada di skala 50% kurva benchmark nasional.
268.950 234.288
417.064 374.179
201.747
Ton
Hasil Absolut Efisiensi Air 2015-Juni 2019
2015 2016 2017 2018 2019
INTENSITAS KONSOMSI AIR - MIGAS EP
Intensitas Pemakaian Air
1,4 1,2 1 0,8 0,6 0,4 0,2 0
P25.011
Med.036
P75.17
0.17 M3/TOE
m3/TOE
0,161
71
Intensitas Pemakaian Air
Dalam graphic berikut tergambar Intensitas air yang digunakan secara total oleh PT PHE NSO pada tahun 2018 adalah sebesar 0,0272 m3/TOE. Jumlah tersebut relatif rendah walaupun jika dibandingkan dengan pemakaian tahun-tahun sebelumnya meningkat.
0
0,005
0,01
0,015
0.02
0.025
0,03
2015 2016 2017 2018 2019
0,015480,01849
0,021
0,00272
0,0206
Intensitas
Benchmarking
Inovasi yang terlah dilakukan dalam konservasi air oleh PHE NSO membuat penggunaan air relative menjadi rendah. Maka setelah dilakukan benchmarking di tingkat nasional intensitas konsumsi air dilakukan dengan membandingkan data intensitas konsumsi air yang dihasilkan perusahaan sesuai dengan peraturan Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Nomor: P.15/PPKL/SET/KUM.1/9/2018 tentang Benchmarking Sektor Industri Minyak dan Gas Eksplorasi dan Produksi dalam satuan m3/TOE. PT PHE NSO berada pada posisi 50% rata-rata skala nasional dibandingkan dengan perusahaan sejenis lainnya. Untuk perbandingan yang dilakukan dengan
5. PHE NSO
Dalam proses produksinya PHE NSO tidak mempergunakan air bersih, total penggunaan air yang tercatat hanyalah penggunaan pada proses pendukung. Jika dilihat dari sisi produksi maka dapat diketahui bahwa konservasi air telah dilakukan. Adapun status total air dapat terlihat dalam grafis berikut :
Proses Produksi- m³
FasilitasPendukung11.483,6m³
IntensitasPenggunaan Air
0,0272m³/TOE
Rasio3R Air
0,11%
Gambar Hasil Absolut Efisiensi Air PT PHE NSO
72
6. PHE NSB
Injeksi Air Limbah Terproduksi ke Sumur AktifProgram injeksi air produksi ke sumur aktif merupakan bentuk inovasi yang tidak biasa, atau dalam kata lain bukan merupakan suatu praktek yang umum dilakukan dalam industri minyak dan gas. Program ini merupakan upaya dalam mengelola konservasi air limbah terproduksi dengan cara injeksi, sehingga tidak ada lagi air limbah terproduksi yang dihasilkan dan dibuang ke lingkungan. Pada tahun 2018, dengan adanya program penginjeksian air limbah terproduksi ke sumur aktif dapat memberikan penurunan beban pencemaran air, yaitu untuk polutan TDS sebesar 0 Ton/Tahun, CaCO3 sebesar 0,00238 Ton/Tahun, Chloride sebesar 0 Ton/Tahun, SO4 sebesar 0 Ton/Tahun, NO3 sebesar 0 Ton/Tahun, Ca sebesar 0,00187 Ton/Tahun, Fe sebesar 0,00064 Ton/Tahun, Mg sebesar 0 Ton/Tahun, Mn sebesar 0,00006 Ton/Tahun, K sebesar 0,00078 Ton/Tahun, Na sebesar 0,00356 Ton/Tahun, dan H2S sebesar 0,000002 Ton/Tahun. Program tersebut merupakan upaya lebih dari kewajiban (beyond compliance) yang telah dilakukan oleh PT PHE NSB.
PT PHE NSB telah mengikuti program benchmarking skala nasional, asia, dan internasional yang dilakukan oleh pihak eksternal yang berkompeten melalui Kemitraan ITS untuk kinerja tahun 2018- 2019. Benchmarking intensitas pemakaian air, dilakukan berdasarkan peraturan Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Nomor: P.15/PPKL/ SET/KUM.1/9/2018 tentang Benchmarking Sektor Industri Minyak dan Gas Ekplorasi dan Produksi dalam satuan Ton.
Dalam skala nasional, PT PHE NSB berada pada posisi 25% teratas dibandingkan perusahaan sejenis lainnya. Kemudian dibandingkan dengan 14 asean benchmarking, PT PHE NSB menduduki peringkat ke-1, sedangkan dibandingkan dengan 21 international benchmarking¸ PT PHE NSB menduduki peringkat ke-1.
perusahaan sejenis di tingkat asia dan dunia, PT PHE NS0 berada pada peringkat ke-14 (posisi 50% rata-rata) skala asia dengan membandingkan pada 25 perusahaan sejenis lainnya dan peringkat ke-15 (posisi 50% rata-rata) skala dunia dengan membandingkan pada 28 perusahaan sejenis lainnya.
1,4 1,2 1 0,8 0,6 0,4 0,2 0
Mean0,17
Top25.011
0,17 m3/TOE
m3/TOE
Posisi PT PertaminaHulu Energi NSO
73
0.070000
0.140000
0.210000
0.000000
0.280000
0.350000
2015
0,243593Intensitas Air Limbah
2016
0,205040
2017
0,230871
2018
0,166008
2019*
0,160372
Ton
/TO
E
Tahun
Intensitas
Hasil positif setelah penerapan Injeksi Air Limbah Terproduksi ke Sumur Aktif juga terlihat pada intensitas air limbah per satuan produk tahun 2018 adalah 0,16608 m3/TOE, sebagaimana tersaji dalam table dibawah. Intensitas air limbah terlihat berkurang dibandingkan tahun sebelumnya.
Benchmarking
PT PHE NSB telah mengikuti program benchmarking skala nasional, asia, dan internasional yang dilakukan oleh pihak eksternal yang berkompeten melalui Kemitraan ITS untuk kinerja tahun 2018- 2019. Benchmarking intensitas pemakaian air, dilakukan berdasarkan peraturan Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Nomor: P.15/PPKL/SET/KUM.1/9/2018 tentang Benchmarking Sektor Industri Minyak dan Gas Ekplorasi dan Produksi dalam satuan Ton.
Dalam skala nasional, PT PHE NSB berada pada posisi 25% teratas dibandingkan perusahaan sejenis lainnya. Kemudian dibandingkan dengan 14 asean benchmarking, PT PHE NSB menduduki peringkat ke-1, sedangkan dibandingkan dengan 21 international benchmarking¸ PT PHE NSB menduduki peringkat ke-1.
268.950 234.288
417.064 374.179
201.747
Ton
Hasil Absolut Efisiensi Air 2015-Juni 2019
2015 2016 2017 2018 2019
74
Gambar Benchmarking Intensitas Beban Air Limbah yang Dihasilkan Skala Nasional
7. PHE KAMPAR
Lubang Biopori
Program pembuatan lubang biopori bertujuan untuk mencegah banjir / genangan air, mengurangi aliran permukaan, menambah daya serap/resap air ke dalam tanah, serta menjaga kelestarian air bawah tanah. Sasaran program melanjutkan Program Pembuatan Lubang Resapan Biopori (LRB) dari Tahun 2014 – 2018 sebanyak 5050 LRB. Indikator keberhasilan program ini mampu meresapkan air sebanyak 213896 M3/tahun.
Kolam resapan dan Sumur Resapan
Tujuan dari sumur resapan ini untuk konservasi air dengan meresapkan air hujan serta menjaga kelestarian air bawah tanah. Sasaran program melakukan konservasi air dengan pembuatan 3 sumur resapan dan 4 kolam resapan yaitu Merbau, Sei Karas, Binio, dan Camp I. Kegiatan ini dilaksanakan sejak tahun 2011 hingga saat ini. Indikator keberhasilan program ini yaitu mampu meresapkan air hujan sebanyak 42740 M3/tahun.
Revegetasi
Program ini bertujuan untuk memulihkan kawasan hutan terganggu aktifitas kegiatan eksplorasi Migas dan area perumahan karyawan di Wilayah Kerja PT PHE Kampar untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Dengan jalan melakukan penanaman tanaman langka Sumatera (Trembesi, Trembesu, Balam Suntai, Bintangur, Gaharu, Kempas, Meranti, Tampui, Kuras/Kapur, Medang, Mahoni, Pulasan, Idan). Sasaran program ini adalah melakukan penanaman di lahan terbuka di sekitar daerah operasi sebanyak 1000 batang (periode 2018). Program yang sudah berjalan sejak 2010 hingga sekarang ini telah berhasil melakukan penanaman sejumlah 1500 batang tanaman dan buah langka di areal perumahan dan perkantoran setara dengan 189521 M3 air.
Inovasi yang dilakukan perusahaan bukanlah merupakan hal yang umum dilakukan apalagi dalam industri migas, dengan membuat lubang biopori, sumur resapan, dan kolam resapan. Selain itu, nilai tambah lain terletak pada aspek Investasi, dimana untuk keseluruhan program menbutuhkan dana yang besar, karena komitmen menanam dibanding luas lahan yang dibuka 2:1. Artinya, setiap membuka lahan 1 ha, ada kewajiban menanam 2 Ha. Biaya : komitmen 2:1 tersebut berarti membutuhkan biaya 2 kali lebih besar dari komitmen penanaman biasa senilai Rp. 169.000.000 pada tahun 2018.
75
Tahun Total Konservasi Air (m3) Total Konsumsi Air (m3) Rasio Konservasi dg Total Konsumsi
2014 48.455,90 5.861,784 8,266
2015 111.767,10 7.554,432 14,795
2016 124.610,90 7.760,594 16,057
2017 107.549,70 7.542,536 14,259
2018* 53.774,90 4.264,561 12,610
* Data Sampai Juni 2018
Program Zero Discharge (Menginjeksikan seluruh air terproduksi kedalam formasi, sebagai upaya pressure maintenance)
Rasio Konservasi Air dengan Konsumsi:
Berikut adalah rasio jumlah air yang berhasil dikonservasi melalui program 3R dibandingkan dengan jumlah total konsumsi air:
Rasio Konservasi Air dengan Konsumsi
Berdasarkan dimensi desain, untuk melakukan program zero discharge dilakukan perubahan sistem dengan mendedikasikan sumur untuk injeksi air terproduksi dan mengubah sistem pengelolaan fluida. Dari sisi Dimensi Produk, pada perubahan dalam layanan produk, program ini membuat tekanan di dalam reservoir menjadi lebih terpelihara. Hal ini membuat jumlah minyak yang diproduksi akan lebih stabil dan tidak mengalami penurunan akibat kekurangan tekanan dari dalam reservoir, sehingga akan menguntungkan perusahaan dari sisi produksi. Ditinjau dari aspek perubahan rantai nilai, hal ini membuktikan komitmen perusahaan untuk melakukan inovasi di bidang lingkungan.
Ditinjau dari aspek penambahan komponen, perusahaan melakukan pembuatan lubang biopori, sumur resapan serta kolam resapan untuk mengkonservasi lebih banyak air hujan daripada terbuang sebagai run off. Perubahan subsistem untuk proses konservasi air hujan dilakukan melalui upaya sosialisasi kepada pekerja. Dilihat dari aspek penerimaan, sumur resapan telah mampu menjaga kestabilan level air tanah sekitar lokasi sumur resapan.
48.455
111.767 124.611
107.550
53.775
TON
Hasil Absolut Efisiensi Air 2015-Juni 2019
2015 2016 2017 2018 2019
76
Program injeksi air terproduksi merupakan bagian dari kegiatan memepertahankan tekanan reservoir minyak, PT PHE kampar Kampar melakukan injeksi air terproduksi ke reservoir guna menjaga tekanan di formasi. Bentuk kegiatan penerapan program ini adalah melakukan injeksi air terproduksi dan pengukuran debit air yang diinjeksikan kembali ke reservoir dan mengukur tekanan pompa water injection. Pelaksanaan program ini dilakukan oleh produksi Dept dan Engineering. Indikator keberhasilan dari program ini adalah tidak ada air terproduksi yang dibuang ke lingkungan. Dengan menerapkan program ini Wilayah Kampar sudah berhasil menginjeksikan air terproduksi periode Juli 2017- Juli 2018 sebesar 1,276,770 m3 kembali ke formasi.
Adisionalitas Program Pengurangan Beban Pencemaran Air
Nilai tambah yang perogram pengurangan beban pencemaran air adalah tidak ada kewajiban dari Pemerintah baik Nasional maupun internasional untuk melakukan zero discharge air terproduksi sehingga hal ini tergolong tidak umum untuk diimplementasikan. Selain untuk pressure maintenance, water injection dilakukan juga agar beban pencemaran ke lingkungan dapat dikurangi secara signifikan sebagai bentuk aplikasi cleaner production dalam kegiatan operasi Wilayah Kampar. Untuk hal tersebut, perusahaan mengeluarkan biaya investasi yang sangat besar, dimana harus membangun fasilitas Water Injection, pompa, perpipaan, pembangkit, dan mengeluarkan biaya untuk perawatan sumur air injeksi secara kontinyu. Selain itu, untuk melaksanakan program ini, dibalik keterbatasan SDM di Wilayah Kampar, perusahaan tetap berkomitmen untuk menjalankan program ini meskipun idealnya diperlukan SDM yang cukup untuk dapat melakukan maintenance secara kontinyu untuk 110 sumur.
Inovasi
Dari aspek Dimensi Desain, terdapat penambahan komponen berupa pembangunan fasilitas water injection, pompa, pembuatan instalasi perpipaan, pembangkit, dan sumur untuk mengaplikasikan program ini. Akibat beralihnya sistem produksi minyak konvensional ke sistem baru dengan penambahan sistem water injection, terdapat perbaikan kinerja subsistem pemompaan karena tekanan fluida yang lebih stabil.
Berdasarkan aspek Dimensi Pengguna dari aspek Pengembangan, program water injection dicetuskan perusahan sebagai bentuk terobosan di bidang efisiensi air dan konservasi air. Dari aspek penerimaan, khusus untuk program water injection menyebabkan perubahan penerapan sistem kerja baik pemompaan di fasilitas Produksi maupun pengaturan SDM untuk pemeliharaan sumur.
Dari sisi Dimensi Produk, pada perubahan dalam layanan produk, program ini membuat tekanan di dalam reservoir menjadi lebih terpelihara. Hal ini membuat jumlah minyak yang diproduksi akan lebih stabil dan tidak mengalami penurunan akibat kekurangan tekanan dari dalam reservoir, sehingga akan menguntungkan perusahaan dari sisi produksi. Ditinjau dari aspek perubahan rantai nilai, hal ini membuktikan komitmen perusahaan untuk melakukan inovasi di bidang lingkungan.Hasil Absolut Penurunan Beban Pencemar Air:
Tabel Hasil Absolut Beban pencemaran Air
No Jenis Limbah Hasil Absolute Satuan
2014 2015 2016 2017 2018*
1 Air Terproduksi yang dihasilkan dari proses produksi/jasa 963369 1211093 1220081 1218872 649901 (M3)
* Data Sampai Juni 2018
77
Inte
nsi
tas P
enggunaan A
ir (
m3/B
OE
)
0.1000
0.2000
0.3000
0.4000
0.5000
0.6000
Intensitas Penggunaan AirIndustri
0.7000
0.8000
WoodsidePemexOMV
ExxomobilTotalTullow Oil
Medco E&P KamparBG GroupSantos
PetrochinaShellADCO
StatoilThai OilPremier Oil
Intensitas Air Limbah :
Intensitas air limbah, yaitu jumlah air limbah dibandingkan dengan total Produksi migas adalah Intensitas Air Buangan untuk tahun 2018 adalah 2.5353340 m3/BOE enchmarking:
Benchmarking:
Dibandingkan dengan perusahan sejenis dalam skala global, potensi intensitas air PT Pertamina Hulu Energi Kampar berada di peringkat 3 dari 15 perusahaan yang dapat dilihat dalam grafik berikut :
8. PHE RAJA TEMPIRAI
Inovasi Program Pressure Maintenance
Pemanfaatan air terproduksi sebagai pressure maintenance yaitu membantu mendorong lapisan minyak ke arah tertentu sehingga mempermudah pengangkatan minyak ke permukaan. Sehingga perusahaan tidak melakukan atau membuang air terproduksi ke lingkungan (Zero discharge). Teknik ini dipergunakan karena pressure maintenance membutuhkan air dalam jumlah besar. Penggunaan air ter produksi pada sumur horizontal dapat mengoptimalkan kinerja pressure maintenance. Inovasi ini ditemukan untuk menjawab tantangan dalam kegiatan produksi dalam mendorong lapisan minyak ke permukaan namun tetap dilakukan dengan lebih ekonomis, karena sifat viskositas yang tinggi.
1.181.078 1.236.8961.444.298
1.103.940
TON
Hasil Absolut Efisiensi Air 2015 - 2018
2015 2016 2017 2018
78
No Uraian Tahun Satuan 2015 2016 2017 *2018 *2019
1 Pemakaian air 11421 10830 10740 5505 m³
2 Total Produksi 109861,83 1056902,39 1227836,04 840254,75 GJ
3 Intensitas 0,10 0,010 0,0087 0,0066 %
9. BOB-BSP
Pengolahan Air terproduksi dari GS (Gathering Station) dilakukan di WCP (Water Cleaning Plant) atau Enhanced Oil Recovery (EOR), dimana di WCP ada 2 Unit Nutshell Filter dengan kapasitas 100.000 bbls, yang saat ini mengolah air sebesar 51.500 barel Adapun Air tersebut akan diinjeksikan untuk waterflood Pedada dan Sabak dimana kualitas air injeksi harus memenuhi standar baku mutu air injeksi.
Dari tahun 1998, waterflood Pedada menggunakan pecan dan walnut sebagai filter media. Dengan panjangnya waktu pengiriman media pecan dan walnut mengakibatkan penggantian media filter terhambat dan hal ini berpengaruh terhadap air injeksi yang berdampak negatif terhadap efek penyapuan (sweeping) pendesakan (displacement) minyak ke sumur produksi dan menyebabkan penurunan produksi minyak area Pedada.
Untuk mengatasi permasalahan di atas, dilakukan Inovasi penggunaan Cangkang Kemiri untuk menggantikan media filter Walnut dan Pecan agar kualitas air injeksi masih memenuhi bakumutu dan dengan harga yang lebih murah. Dari keberhasilan ini, akan dilakukan replikasi serupa untuk pemanfaatan cangkang Kemiri sebagai filter nutshell untuk area lainnya.
Setelah dilakukan Inovasi Program Cangkang Kemiri Reborn maka BOB-BSP-Pertamina Hulu berhasil menciptakan Nilai Tambah sebesar 1,3 Milyar pada tahun 2018 yang dihasilkan dari penghematan pembelian filter Pecan dan Walnut dari luar negri, memangkas lamanya waktu untuk pembelian filter baru serta pengurangan bahan kimia untuk pengolahan air injeksi di gathering station.
Program inovasi ini merubah Sub Sistem dalam hal penggantian filter yang semula menggunakan Pecan dan Walnut menjadi menggunakan cangkang kemiri sehingga berhasil menurunkan beban pencemar untuk total penurunan parameter minyak dan TSS sebesar 1,03 Ton.
Dampak lingkungan yang dihasilkan dari inovasi ini adalah mengurangi pemakaian air permukaan dan meringankan beban pencemaran air tanah karena tidak ada air injeksi yanng dibuang ke lingkungan.
Intensitas Pemakaian Air
Inovasi Program Cangkang Kemiri Reborn
79
Nilai Tambah yang diperoleh dari inovasi ini adalah meringankan kerja operator di gathering station karena karena air yang diinjeksikan sudah memenuhi baku mutu sehingga tidak perlu dilakukan pengolahan terlebih dahulu.
Posisi intensitas Air Limbah
Benchmarking intensitas beban pencemar air limbah dilakukan oleh konsultan independen Andalan Mitra Sejati dengan cara membandingkan posisi intensitas BOB-BSP-Pertamina Hulu dengan perusahaan sejenis pada level nasional berdasarkan data dari Asosiasi Migas sesuai Perdirjen PPKL no : P.15/PPKL/Set/Kum.1/9/2018. Untuk posisi intensitas beban pencemar air limbah, BOB-BSP-Pertamina Hulu berada di 25% kurva persentil tingkat nasional.
Adanya inovasi untuk mensubstitusi filter Pecan dan Walnut dengan cangkang kemiri sangat memenuhi unsur lokalitas karena tersedia di dalam negeri sehingga keberlanjutan untuk program ini dapat terjamin. Selain itu, penggunaan cangkang kemiri dalam filter tidak pula menurunkan kualitas filter, terbukti dari intensitas beban pencemar air limbah tetap berada pada level rendah. Terlihat pada posisi intensitas beban pencemar air limbah.
279 282 285
8.503
4.278
M3
Hasil Absolut Efisiensi Air 2015-Juni 2019
2015 2016 2017 2018 2019
80
KONSERVASI DAN INOVASI PERLINDUNGAN KEANEKARAGAMAN HAYATI
Konservasi keanekaragaman hayati yang dilakukan oleh anak-anak perusahaan Pertamina Hulu Energi (PHE) dalam upaya mendukung tercapainya tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s)
. Inovasi keanekaragaman hayati yang terdokumentasikan dalam buku ini adalah Perubahan Sistem Kamera Lingkungan Berbasis Sensor Panas, pemetaan ekosistem pesisir, Nursery Rock with Bottom Cage, Pengembangan Wisata Lokal, Konservasi Burung dan Penyu Belimbing, Konservasi Waduk, Penanaman tanaman langka dan Pelepas liaran beruang madu. Konservasi yang dilakukan meliputi area laut dan daratan.
Inovasi yang terangkum dilakukan oleh para anak perusahaan bertujuan untuk mencapai SDG’s ke 14 (Melestarikan dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya kelautan dan samudera untuk pembangunan berkelanjutan) dan 15 (Melindungi, merestorasi dan meningkatkan pemanfaatan berkelanjutan ekosistem daratan, mengelola hutan secara lestari, menghentikan penggurunan, memulihkan degradasi lahan, serta menghentikan kehilangan keanekaragaman hayati). Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ke 14 diukur dengan indikator 14.2.1 Tersedianya kerangka kebijakan, dan instrumen terkait penataan ruang laut nasional serta 14.5.1. Jumlah luas kawasan konservasi perairan.
Untuk SDG’s tujuan ke 15 dalam konservasi hayati diukur dari indikator : 15.a.1. Bantuan pembangunan dan pengeluaran pemerintah untuk konserasi dan pemanfaatan keanekaragaman hayati dan ekosistemnya secara berkelanjutan. 15.1.1. Proporsi tutupan hutan dan lahan terhadap luas lahan keseluruhan. 15.1.2. Proporsi situs penting keanekaragaman hayati daratan dan perairan darat dalam kawasan lindung, berdasarkan jenis ekosistemnya. Keseluruhan inovasi yang dilakukan oleh anak-anak perusahaan menghasilkan efisiensi dari sudut biaya.
1. PHE JAMBI MERANGPerubahan Sistem – Kaliber Senapan (Kamera Lingkungan Berbasis Sensor Panas)
Kaliber Senapan, yaitu pemanfaatan kamera perangkap dalam mengawasi kawasan konservasi. Inovasi ini merupakan perubahan sistem, yaitu mengubah identifikasi secara manual menjadi digital. Pemantauan kamera tersebut berguna untuk menganalisa jumlah kelimpahan fauna yang berada di kawasan konservasi Pulai Gading. Fungsinya lainnya adalah berguna dalam pemantauan aktifitas perburuan liar, pembalakan liar, dan segala jenis aktifitas dari kegiatan ilegal.
Sistem kerja alat Kaliber Senapan menggunakan kamera perangkap sebagai alat utama, kamera perangkap tersebut di modifikasi sehingga sensor pada kamera dapat membedakan objek yang ditangkap kamera, baik itu fauna dan manusia. Kemudian jika ada objek yang tertangkap kamera maka nantinya sensor panas pada kamera tersebut mengirimkan notifikasi kepada telepon genggam yang sudah terintegrasi dengan perangkat kamera tersebut, notifikasi tersebut berbentuk pesan teks dan pengiriman gambar langsung (secara actual) ke aplikasi telegram pada gawai. Pesan
81
teks tersebut akan menerangkan bahwa kamera perangkap telah menangkap objek manusia atau fauna. Untuk gambar kamera tersebut dapat langsung mengirimkan ke gawai (smartphone) via aplikasi telegram secara aktual dan real time, sehingga dapat langsung dipantau via aplikasi telegram. Kamera perangkap akan di pasang pada lokasi-lokasi yang memiliki potensi untuk jalur masuk kegiatan ilegal, ataupun di lokasi jalur fauna. Kemudian kelebihan inovasi kaliber Senapan adalah dapat memisahkan data antara data satwa dan data manusia secara mandiri kedalam database. Dengan demikian pengumpulan pemantauan satwa serta penjagaan kawasan konservasi dapat mudah dilakukan dengan bantuan inovasi Kaliber Senapan.
Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup mewajibkan setiap badan usaha memelihara kelestarian lingkungan hidup melalui pengendalian pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup. Kewajiban tersebut tertera di dalam Izin Lingkungan yang dimiliki oleh setiap badan usaha dalam melakukan kegiatan usahanya. Selain yang tertera di dalam izin tersebut, tidak ada kewajiban mengenai metode yang digunakan. Program ini dilakukan tidak dalam rangka untuk memenuhi kewajiban di dalam peraturan.
Pada awalnya pemantauan kawasan konservasi yang terletak di Pulai Gading dengan luasan 9 hektar, dilakukan secara manual dengan pengamanan manual oleh anggota security dari pulai gading. Untuk identifikasi satwa pun masih dilakukan manual yaitu mengunjungi langsung ke kawasan hutan konservasi tersebut. Dengan adanya kamera
Kaliber Senapan ini maka memudahkan dalam menjaga kawasan konservasi dari adanya pembalakan liar maupun pengerusakan hutan. Dan dalam studi keanekaragaman hayati pun akan sangat membantu jika dilihat dari fungsi dan kemampuan kamera Kaliber Senapan tersebut. Penghematan Biaya dari program ini adalah sebesar Rp. 286.211.608. (Penghitungan tersebut diambil dari perhitungan gaji petugas keamanan yang menjaga kawasan konservasi tersebut). Nilai Tambah dari kamera EEBG ini yaitu PHE Jambi Merang menjadi perusahaan MIGAS pertama yang menerapkan kamera perangkap pintar pada kawasan konservasinya.
Jumlah investasi awal yang digunakan dalam program ini sebesar Rp 5.000.000,- per unit. Rinciannya adalah pembelian camera, chip IP-Rapsberry, Solar panel, baterai aki, modem, kartu gsm, dan aksesoris kabel untuk keperluan Kaliber Senapan.
82
2. PHE WMO
Kegiatan Pemetaan Karateristik Ekosistem Pesisir di Taman Pendidikan Mangrove Desa Labuhan mempunyai lingkup :
Pemetaan dan penyusunan basis data habitat dasar perairan dangkal melalui ekstraksi dari citra satelit resolusi tinggi dan pengambilan foto udara di lapangan.
Pemetaan dan penyusunan basis data ekosistem mangrove melalui ekstraksi dari citra satelit resolusi tinggi dan pengambilan data primer di lapangan.
Pemetaan ini menggunakan data Citra Satelit Resolusi Tinggi/CSRT (Worldview-2) dengan resolusi multispectral 2,5 m dan pankromatik 0,5m. Kualitas resolusi citra inilah yang menjadi salah satu faktor penentu seberapa detail peta karakteristik ekosistem pesisir. Pemetaan ini telah menerima Hak Cipta dari Kementerian Hukum dan HAM DirJen Hak Kekayaan Intelektual dengan Nomor Sertifikat EC00201972556 tertanggal 23 September 2019 tentang Pemetaan Karakteristik Ekosistem Pesisir dan Habitat Perairan Laut Dangkal (HPLD) di Taman Pendidikan Mangrove Desa Labuhan.
Dampak biaya terhadap nilai ekonomi biodiversitas tahun 2017 adalah sebesar Rp3.417.295 dan tahun 2018 adalah sebesar Rp4.155.170 sehingga perubahan sistem dengan kajian baru ini mampu menghasilkan data dengan interpretabilitas lebih baik karena resolusi spasialnya. Pada kajian mangrove foto udara juga mampu menghasilkan sumber data karena beberapa obyek mangrove lebih mudah dikenali pada skala yang lebih detil sesuai dengan hasil yang didapatkan, seperti tinggi,
jenis vegetasi, verifikasi batas mangrove, kerapatan tajuk, dan perubahan luas kawasan konservasi setiap periode.
Peta HDPD Desa Labuhan diperoleh dengan nilai overall accuracy sebesar 71,91% yang terdiri dari 8 kelas (intermediate coral, dead coral, dead coral mix algae, dead coral mix sand, mud, rubble, sand, sand mix mud) dan didominasi oleh dead coral. Hasil pemetaan mangrove Desa Labuhan menunjukan perubahan luas dari 63,63 ha pada tahun 2011 menjadi 130,99 ha pada tahun 2018.
Dengan menggunakan citra satelit dan diolah dengan metode perhitungan NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) kerapatan vegetasi terbagi menjadi 5 (lima) kelas, yaitu :
1. sangat lebat2. lebat3. sedang, 4. jarang 5. sangat jarang.
Berdasarkan pemantauan dari tim ITS Tekno Sains Surabaya, presentase kerapatan vegetasi di lokasi program menunjukkan hasil kerapatan sangat jarang sebesar 44% dan kelas lebat-sangat lebat sebesar 34%,. Nilai tambah perubahan rantai nilai dari program ini berupa indeks keanekaragaman hayati yang stabil dan cenderung meningkat. Sementara itu nilai ekonomi ekosistem mangrove tahun 2017 sebesar Rp370.692.476 dan tahun 2018 sebesar Rp139.997.000 sedangkan nilai ekonomi ekosistem coral tahun 2017 sebesar Rp82.152.225 dan tahun 2018 sebesar Rp86.872.500
01 02
0403
05
01 02
0403
05
Pemetaan Karateristik Ekosistem Pesisir di Taman Pendidikan Mangrove Desa Labuhan
83
3. PHE TOMORI“Nursery Rack with Bottom Cage”
JOB Tomori memiliki inovasi dalam perlindungan keanekaragaman hayati yaitu Nursery Rack with Bottom Cage sebagai upaya lanjutan dalam mempertahankan keberhasilan dua program terdahulu, yaitu Transplantasi Terumbu Karang yang dimulai pada tahun 2010 dan Introdusir BCF yang tergolong sebagai endangered species menurut IUCN Redlist Appendices II.
Deskripsi Teknis Inovasi; merupakan alat atau komponen yang digunakan sebagai media tumbuh kembang terumbu karang dan tempat berlindung ikan BCF dari predator, terbuat dari kerangka besi, jaring nilon, dengan dimensi lebar 1mX1m dan tinggi 50cm. Berbentuk kubus dengan mentransplantasi karang di bagian atas dan membuat jaring pada keliling nursery rack.
Unsur Kebaruan; desain Nursery Rack with Bottom Cage ini dirancang khusus sebagai pemecahan masalah yang terjadi karena faktor hambatan yaitu serangan ikan predator BCF, yaitu dengan pemasangan jaring nilon pada sekeliling nursery rack tersebut sehingga mampu melindungi ikan dari predator dan mempertahankan tingkat survival rate BCF menjadi 95,5%.
Manfaat Ekonomi Kehati, berdasarkan kajian absolut keanekaragaman hayati tahun 2019 telah terjadi nilai penghematan sekaligus peningkatan nilai ekonomi ekosistem wilayah sekitar senilai Rp 50.400.494,- .
Perbaikan Lingkungan dari inovasi Nursery Rack with Bottom Cage, menjadi sarana atau media tumbuh yang sangat efektif bagi percepatan pertumbuhan transplantasi baru terumbu karang dan perkembang biakan BCF dan perlindungan dari predator. Nilai Tambah tahun 2019 telah dilakukan transplantasi karang pada nursery rack with bottom cage sebanyak 100 buah yang membuahkan hasil terjaganya kestabilan populasi ikan BCF
01 02
0403
05
01 02
0403
05
01 02
0403
0501 02
0403
05
Peta Habitat Dasar Perairan Dangkal Desa Labuhan Peta Kerapatan Mangrove Desa Labuhan
Gambar Transplantasi karang Nursery rack with bottom cage
84
01 02
0403
05
sebanyak 191 ekor. Program ini merupakan perubahan sub-sistem di kawasan transplantasi terumbu karang yang semula menggunakan metode artificial bio-reef dan spider dengan bentuk yang cenderung menjulang keatas dinyatakan tidak efisien untuk mengakomodir kestabilan survival rate BCF. Sehingga penggantian secara bertahap nursery rack turut berimbas pada perubahan perilaku hidup BCF dan ikan karang lainnya yaitu yang semula hidup liar menjadi domestikasi pada bottom cage dan bersama dengan biota laut seperti bulu babi. Sebagai upaya untuk menjaga keberlangsungan program transplantasi terumbu karang dan introdusir BCF di Lokasi Transplantasi Karang DTT Lapangan Tiaka Blok Migas Toili, Teluk Tolo, Provinsi Sulawesi Tengah telah dipublikasikan
melalui penerbitan buku ISBN No. 978-602-73193-8-3 dengan judul “Banggai Cardinal Fish Si Cantik Dari Perairan Banggai” pada bulan Juli tahun 2018.
Nilai Tambah: inovasi nursery rack with bottom cage memberikan nilai tambah pada rantai nilai peningkatan survival rate dari tahun 2018 sebesar 60% dengan peningkatan sebesar 35,5% menjadi 95,5% di tahun 2019. Semula program transplantasi karang menggunakan metode artificial bio-reef dan spider yang mana dinilai tidak efektif untuk menjaga angka hidup tersebut. Sehingga baik indeks keanekaragaman ikan BCF maupun ikan karang lainnya dapat terus meningkat karena terlindungi dari faktor hambatan yaitu ancaman ikan predator.
4. PHE OGAN KOMERING
Pengembangan Wisata lokal Taman Makartitama
Kegiatan perlindungan keanekaragaman hayati dari PHE OK berupa pengembangan wisata lokal Taman Makartitama di Kecamatan Peninjauan (10 hektar) Sumatera Selatan. Di area konservasi ini akan dilakukan konservasi Ikan Belida (Chitala lopis) yang merupakan ikan asli Sumatera Selatan yang saat ini termasuk ikan yang dilindungi. Ekosistem area ini terdiri dari kolam dan daratan. Untuk daratan didominasi oleh tanaman dari jenis akasia, Sungkai dan Pulam. Sedangkan untuk kolam didominasi oleh komponen biotik dan abiotik yang diperkirakan mampu untuk mendukung konservasi Ikan Belida (Chitala lopis).
Pengkayaan jumlah pohon
1.155
5.188
6.106
5.149
600
Jenis burung yang 1 1 1 1 1 dilindungi Indeks 1,85 1,79 1,81 1,82 1,82 keanekaragaman burung Indeks 2,19 2,19 2,19 2,19 2,19 keanekaragaman pohon Indeks 2,29 2,21 2,21 2,21 2,21 keanekaragaman pancang Indeks 2,46 2,46 2,46 2,46 2,46 keanekaragaman semai Konservasi Ikan Belida (Chitala lopis)
- - - - - - - - - 0,2
No
Kegiatan
Kegiatan Perlindungan Kehati
Sa
tuan
2015
Ang
gara
n (M
ilyar
)
2016
A
ngga
ran
(Mily
ar)
2017
A
ngga
ran
(Mily
ar)
2018
A
ngga
ran
(Mily
ar)
2019
A
ngga
ran
(Mily
ar)
1 Konservasi Makartitama
0,5 0,5 0,5 0,5 1
85
5. PHE NSO
Burung merupakan salah satu fauna yang mempuyai keragaman jenis dan spesies. Habitat burung pun tersebar cukup luas. Hampir disetiap tempat dapat ditemukan burung dengan jenis dan keistimewaan masing-masing. Di kawasan sekitar Anjungan NSO pun ditemukan banyak jenis burung yang hidup dan berkembang. PHE NSO melakukan survey dan pengamatan mengenai jenis-jenis burung tersebut. Jumlah spesies yang tercatat di 6 lokasi 20urvey burung adalah 59 spesies dengan 702 individu. Dari 59 spesies tersebut terdapat 3 spesies dilindungi berdasarkan
IUCN, 2 spesies dilindungi berdasarkan CITES dan 15 spesies dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri LHK Nomor P.20 Tahun 2018.
Data spesies burung yang dilindungi dapat dilihat lebih lengkap pada lampiran pendukung program keanekaragaman hayati. Program Konservasi Penyu Belimbing PT PHE NSO bekerja sama dengan BMT Asia Pasific. Inovasi program ini telah dikembangkan oleh PT PHE NSO.
6. PHE NSB
“Konservasi Waduk Lhokseumawe”
Salah satu tanggung jawab perusahaan dalam memelihara lingkungan adalah membuat flora dan fauna sekitar wilayah operasi terjaga. PT PHE NSB memiliki program keanerkaragaman hayati yaitu “Konservasi Waduk Lhokseumawe”. Sebelumnya waduk ini dipenuhi sampah sehingga mengeluarkan bau yang tidak sedap. Satwa yang tinggal disekitarnya pun berkurang. Konservasi
Konservasi Burung dan Penyu Belimbing
86
7. PHE KAMPAR
Penanaman Tanaman Langka Sumatera
PT Pertamina Hulu Energi Kampar berkomitmen kuat untuk selalu mematuhi seluruh peraturan perundangan, termasuk peraturan perundangan bidang lingkungan hidup serta melakukan upaya terus menerus dalam meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungan perusahaan dengan menjalankan program-program yang bersifat beyond compliance.
Keterbatasan lapangan serta fasilitas produksi yang sudah tua tidak menghalangi PT PHE Kampar untuk terus berupaya menjalankan kegiatannya berdasarkan konsep sustainable development yang terus bersinergi dengan masyarakat dan lingkungan.
Gambar Waduk Lhokseumawe
No Kegiatan Inovasi 1 Penanaman
tanaman langka Sumatera
Dim
ensi
Des
ign Penambahan Alat
Perubahan Subsistem
Perubahan metode pelestarian flora langka via konservasi exsitu
Perubahan Sistem/Redesign
Perubahan fungsi lahan dari tidak produktif menjadi area konservasi flora (konservasi tanaman langka dengan menunjuk satu kawasan sebagai kawasan konservasi tanaman langka).
Dim
ensi
Peng
guna
Pengembang Program diinisasi oleh perusahaan rangka menuju Greener Company
Penerima
Kawasan sekitar area perkantoran, perumahan, dan stasiun produksi menjadi lebih hijau dan mengakibatkan perubahan perilaku pekerja sehingga ikut terlibat di dalam proses penanaman, tidak hanya di lingkungan kerja tapi dibawa ke rumah
Dim
ens
i Pr
odu
k/Se
rvi
s Perubahan Pelayanan Produk
Program konservasi tanaman langka Sumatera merupakan komitmen perusahaan sebagai bentuk aksi peduli lingkungan (wahana belajar bagi pekerja dan masyarakat).
Value Chain komitmen perusahaan untuk melakukan inovasi di bidang lingkungan sejalan dengan komitmen pemerintah dalam Gerakan Sejuta Pohon.
dilakukan agar dapat mengembalikan vegetasi dan habitat fauna di waduk tersebut tetap terjaga. Setelah Konservasi Burung-burung, si Amang dan ikan kembali dapat hidup disekitar waduk tersebut.
87
No Kegiatan Inovasi 1 Penanaman
tanaman langka Sumatera
Dim
ensi
Des
ign Penambahan Alat
Perubahan Subsistem
Perubahan metode pelestarian flora langka via konservasi exsitu
Perubahan Sistem/Redesign
Perubahan fungsi lahan dari tidak produktif menjadi area konservasi flora (konservasi tanaman langka dengan menunjuk satu kawasan sebagai kawasan konservasi tanaman langka).
Dim
ensi
Peng
guna
Pengembang Program diinisasi oleh perusahaan rangka menuju Greener Company
Penerima
Kawasan sekitar area perkantoran, perumahan, dan stasiun produksi menjadi lebih hijau dan mengakibatkan perubahan perilaku pekerja sehingga ikut terlibat di dalam proses penanaman, tidak hanya di lingkungan kerja tapi dibawa ke rumah
Dim
ens
i Pr
odu
k/Se
rvi
s Perubahan Pelayanan Produk
Program konservasi tanaman langka Sumatera merupakan komitmen perusahaan sebagai bentuk aksi peduli lingkungan (wahana belajar bagi pekerja dan masyarakat).
Value Chain komitmen perusahaan untuk melakukan inovasi di bidang lingkungan sejalan dengan komitmen pemerintah dalam Gerakan Sejuta Pohon.
8. PHE RAJA TEMPIRAI
OMOT (one man one tree)
Program kegiatan “One Man One Tree” atau OMOT adalah suatu program kegiatan yang bertujuan melestarikan dan menambah kekayaan keaneka-ragaman flora yang berada di wilayah kerja JOB Pertamina Golden Spike Indonesia. Selain itu juga dapat membentuk budaya mencintai lingkungan dengan kebiasaan menanam tumbuhan.
Kegiatan Perlindungan Keanekaragaman Hayati
No Kegiatan
Hasil Absolut (Tahun) Satuan 2015 2016 2017 *2018 Juni 2019
Absolut
Ang
gara
n (M
ilyar
)
Absolut
Ang
gara
n (M
ilyar
)
Absolut
Ang
gara
n (M
ilyar
)
Absolut
Ang
gara
n (M
ilyar
)
Absolut
Ang
gara
n (M
ilyar
)
1 KEHATI a Penghijauan 250 - 100 - 0 - 250 - bh
b One man one tree (MOT) - - 12 - 10 - - - bh
9. BOB-BSP
Program Pelepasliaran Beruang Madu (Helarctos malayanus) di Kawasan Konservasi Taman Nasional Zamrud.
Program pelepasliaran Beruang Madu (Helarctos malayanus) di Kawasan Konservasi ini memenuhi syarat sebagai addisionalitas karena:
Sudah memiliki nilai absolut sejak 2017.Program ini telah membantu mengkonservasi sebanyak 8 ekor Beruang Madu (Helarctos malayanus) yang termasuk satwa yang dilindungi menurut lampiran PERMENLHK RI No 106 Tahun 2018 dan termasuk kategori vulnerable menurut IUCN tahun 2017.
Dilakukan bukan untuk memenuhi peraturan.Merujuk lampiran PERMENLHK RI No 106 Tahun 2018 tentang Jenis-jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi maka Beruang Madu (Helarctos malayanus) termasuk kategori satwa yang dilindungi sehingga kegiatan addisionalitas ini bukan untuk memenuhi kewajiban.
Program ini melibatkan banyak stakeholder, yaitu dari Univeritas Riau, LSM, BKSDA Riau dan masyarakat sekitar lokasi.
01 02
0403
05
No Kegiatan Inovasi 1 Penanaman
tanaman langka Sumatera
Dim
ensi
Des
ign Penambahan Alat
Perubahan Subsistem
Perubahan metode pelestarian flora langka via konservasi exsitu
Perubahan Sistem/Redesign
Perubahan fungsi lahan dari tidak produktif menjadi area konservasi flora (konservasi tanaman langka dengan menunjuk satu kawasan sebagai kawasan konservasi tanaman langka).
Dim
ensi
Peng
guna
Pengembang Program diinisasi oleh perusahaan rangka menuju Greener Company
Penerima
Kawasan sekitar area perkantoran, perumahan, dan stasiun produksi menjadi lebih hijau dan mengakibatkan perubahan perilaku pekerja sehingga ikut terlibat di dalam proses penanaman, tidak hanya di lingkungan kerja tapi dibawa ke rumah
Dim
ens
i Pr
odu
k/Se
rvi
s Perubahan Pelayanan Produk
Program konservasi tanaman langka Sumatera merupakan komitmen perusahaan sebagai bentuk aksi peduli lingkungan (wahana belajar bagi pekerja dan masyarakat).
Value Chain komitmen perusahaan untuk melakukan inovasi di bidang lingkungan sejalan dengan komitmen pemerintah dalam Gerakan Sejuta Pohon.
01 02
0403
05
01 02
0403
0588
No Kegiatan Inovasi 1 Penanaman
tanaman langka Sumatera
Dim
ensi
Des
ign Penambahan Alat
Perubahan Subsistem
Perubahan metode pelestarian flora langka via konservasi exsitu
Perubahan Sistem/Redesign
Perubahan fungsi lahan dari tidak produktif menjadi area konservasi flora (konservasi tanaman langka dengan menunjuk satu kawasan sebagai kawasan konservasi tanaman langka).
Dim
ensi
Peng
guna
Pengembang Program diinisasi oleh perusahaan rangka menuju Greener Company
Penerima
Kawasan sekitar area perkantoran, perumahan, dan stasiun produksi menjadi lebih hijau dan mengakibatkan perubahan perilaku pekerja sehingga ikut terlibat di dalam proses penanaman, tidak hanya di lingkungan kerja tapi dibawa ke rumah
Dim
ens
i Pr
odu
k/Se
rvi
s Perubahan Pelayanan Produk
Program konservasi tanaman langka Sumatera merupakan komitmen perusahaan sebagai bentuk aksi peduli lingkungan (wahana belajar bagi pekerja dan masyarakat).
Value Chain komitmen perusahaan untuk melakukan inovasi di bidang lingkungan sejalan dengan komitmen pemerintah dalam Gerakan Sejuta Pohon.
Inovasi Kehati pelepasliaran Beruang Madu (Helarctos malayanus)
Program inovasi ini merubah sub sistem sehingga mampu untuk meningkatkan indeks keanekaragaman hayati flora dan fauna di kawasan konservasi.
Dampak lingkungan yang dihasilkan dari inovasi ini adalah akan membawa nama baik perusahaan dimata stakeholders karena program ini telah berhasil membantu program perlindungan Beruang Madu (Helarctos malayanus) yang keberadaannya semakin terancam punah (vulnerable -IUCN 2017).
Nilai Tambah yang diperoleh dari inovasi ini adalah peningkatan populasi Beruang Madu (Helarctos malayanus) sehingga dapat menjadi sarana penelitian dan pendidikan bagi masyarakat sekitar
01 02
0403
05
01 02
0403
05
01 02
0403
05
Hasil Absolut (Tahun) Satuan N
o Kegiatan 2015
Anggara n
(Milyar)
2016
Anggara n
(Milyar)
2017
Anggara n
(Milyar)
2018
Anggara n
(Milyar)
Jun-19
Angga ran
(Milya r)
Absolut Absolut Absolut Absolut Absolut 1 Konservasi Taman
Nasional Zamrud
0,5
0,5
0,5
1
1
Jumlah Pohon yang ditanam 6000 5000 5000 10000 14500 batang Produksi Oksigen pohon yang ditanam 222 222 277 277 166 Ton
Serapan Karbon pohon yang ditanam 925 925 980 900 970 Ton
Nilai Ekonomi Biodiversitas per tahun
234.000 234.000 299.250 315.000 189.000 Rupiah
Nilai Ekonomi Ekosistem per tahun 304.200 304.200 389.025 409.500 245.700 Juta Rupiah
2 Pemantauan sumber daya biologi potensial 1 1 1 1
Indeks Bakau pu�h (Rhizophora apiculata) 0,3465 0,3612 0,347 0,5 0,3612 0,355
Indeks Shannon- Wiener
Indeks Bakau hitam (Rhizophora mucronata) 0,3524 0,311 0,347 0,3553 0,365
Indeks Nipah (Nipha fruticans 0,3524 0,2986 0,322 0,3219 0,343
Indeks Bruguiera gymnorrhyza 0,3313 0,3395 0,3395 0,3431 0,326
Jenis burung yang dilindungi 3 3 3 3 3 Jenis
Indeks keanekaragaman burung
1,99 2,25 2,26 2,29 2,29
Indeks Shannon- Wiener
Indeks Nilai Pen�ng (INP) Mangrove Kategori pohon (rerata)
2,37
2,4
2,57
2,5
2,5
Indeks Nilai Pen�ng (INP) Mangrove Kategori pancang (rerata)
2,15
2,2
2,35
2,4
2,4
Indeks Nilai Pen�ng (INP) Mangrove Kategori semai (rerata)
2,26
2,3
2,46
2,5
2,5
3 Program konservasi penangkaran arwana (Scleropages formosus)
20
0,5
20
0,5
20
0,5
Spesies
4 Program konservasi pelepasliaran Beruang Madu (Helarctos malayanus)
4
0,5
2
0,5
2
0,5
Spesies
89
PENUTUP
Melalui pendekatan konsep triple P bottom line (People , Planet and Profit) Pertamina Hulu Energi terus secara aktif berupaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Melalui serangkaian
paparan yang telah dijelaskan dalam buku ini, PHE telah membuktikan bahwa upaya untuk melestarikan lingkungan dan memberikan manfaat sosial dan dan ekonomi bagi masyarakat luas juga mampu memberikan manfaat dan keberlangsungan bisnis perusahaan. Secara sistematis PHE menerapkan konsep-konsep pembangunan berkelanjutan melalui implementasi sistem manajemen lingkungan, konservasi sumber daya dan pelaksanaan bisnis yang beretika serta bertanggung jawab melalui program dan praktek-praktek lingkungan terbaik. PHE selalu mengedepankan prinsip-prinsip pengelolaan bisnis yang ramah lingkungan dan selalu memperhatikan pengembangan masyarakat di sekitar wilayah operasi secara berkelanjutan.
Inovasi-inovasi dan praktek pengelolaan lingkungan terbaik dalam aspek energi, emisi, limbah, air dan keanekaragaman hayati tidak hanya menjadikan kegiatan operasional perusahaan menjadi ramah lingkungan namun juga membawa efisiensi dari sisi anggaran. Inisiatif, inovasi dan praktek lingkungan terbaik ini juga memperhatikan unsur lokalitas dimana inisiatif tersebut tidak hanya bermanfaat bagi perusahaan namun untuk masyarakat sekitar juga. Hal ini bisa dilihat dari dari inovasi seperti bara-biri di bagian energi, sepeda matahari pada bagian penurunan beban emisi dan lain-lain
Melalui berbagai program dan inovasi yang dimilikinya, PHE Juga telah secara aktif memberikan kontribusi yang signifikan dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/SDGs, dimana dari 17 tujuan SDGs, PHE telah mampu memberikan kontribusi pada 14 tujuan SDGs, seperti yang telah dipaparkan dalam rangkaian inovasi dalam bunga rampai ini. Adapun focus utama dalam praktik lingkungan yang berkelanjutan pada: SDGs 6 (menjamin ketersediaan dan manajemen air dan sanitasi secara berkelanjutan), SDGs 7 (Energi bersih dan terjangka), SDGs 9 (Industri, Inovasi dan Infrastruktur) dan SDGs 12 (Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab). Fokus-fokus perhatian yang tinggi pada spesifik tujuan SDGs ini menunjukan bahwa PHE telah melakukan penyelarasan strategi bisnisnya secara seimbang dengan menempatkan konservasi sumber daya alam dan kegiatan produksinya secara bertanggung jawab. Berbagai program pemberdayaan masyarakat yang bertujuan mengentaskan kemiskinan dan pelestarian keanekaragaman hayati juga telah dilakukan oleh Pertamina Hulu Energi.
Upaya yang dirangkum dalam bunga rampai ini menunjukan bahwa pengelolaan lingkungan menjadi salah satu perhatian utama dalam industri hulu migas. Berkembangnya proses-proses inovasi dalam praktek pengelolaan lingkungan hidup yang terjadi pada saat ini diharapkan akan mendukung keberlanjutan operasional perusahaan dan pembangunan nasional. Melalui buku ini diharapkan inovasi-inovasi dan praktek lingkungan terbaik ini bisa direplikasi dan bisa mendorong tercapainya agenda Sustainable Development Goals yang telah ditetapkan sebagai salah satu Tujuan pembangunan Nasional.
90
DAFTAR ISTILAHAMDAL
Amine Absorber
Amine Regenerator Reboiler
Antifoulant
B3
Barel
BOPD (Barrel Oil per Day)
BPD
BBTUD
Crude Oil
Flare
GJ/Gigajoule
GRK (Gas Rumah Kaca)
kW (kilo watt)
PROPER
SDGs
Sumur injeksi
TOE (Ton of Oil Equivalent)
Ton CO2e
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, studi tentang dampak suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup, dan hasilnya digunakan untuk proses pengambilan keputusan.
Penyerap senyawa organik basa yang diturunkan dari amonia akibat penggantian hidrogen dengan satu atau lebih atom nitrogen.
Merupakan heat exchanger jenis shell and tube yang berfungsi untuk mengubah fase dari bottom kolom de-propanizer yang berupa fase cair menjadi fase uap sebagai refluk dengan memanfaatkan steam sebagai fluida panas.
Zat yang dirancang untuk mencegah, mengurangi, atau menghilangkan kotoran pada saat mengalirkan gas.
Barang Berbahaya dan Beracun
Satuan yang digunakan untuk menyatakan jumlah (volume) minyak bumi atau minyak sintetis (1 barel = 158, 9873 liter)
Jumlah barel minyak per hari yang diproduksi
Jumlah barel kondensat per hari yang diproduksi
Billion British Thermal Unit Per Day atau 1 Milliar BTU per hari.
Minyak mentah, campuran berbagai hidrokarbon dalam fase cair, baik saat berada di bawah permukaan tanah maupun di atas permukaan
Suar bakar, alat pembuangan migas secara aman dengan jalan pembakaran karena tidak bisa disimpan
Satuan milyar unit joule, yang didefinisikan sebagai besarnya energi yang dibutuhkan untuk memberi gaya sebesar satu Newton sejauh satu meter.
Gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan efek rumah kaca
Satuan energi listrik
Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan.
Sustainable Develpoment Goals
Sumur pengatur atau sumur buatan untuk pengisian kembali
Jumlah energi yang dilepaskan oleh pembakaran minyak mentah
Jumlah karbon dioksida yang dilepaskan dari proses pembakaran
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
91
Helmi Purnama, adalah lulusan Universitas Indonesia yang memulai karirnya di berbagai lembaga penelitian dan konsultan di Indonesia, serta mulai bekerja untuk Pertamina sejak 2010.
Saat ini Helmi Purnama bertugas di Pertamina Hulu Energi sebagai Sustainable Development Sr. Analyst yang menangani berbagai program dan pengelolaan lingkungan dan sosial perusahaan.
Selama bekerja di Pertamina, Helmi telah aktif menulis di berbagai jurnal ilmiah dan beberapa buku terkait pengelolaan lingkungan dan sosial, diantara beberapa buku yang telah diterbitkan antara lain: Inovasi Pengelolaan Terumbu Karang Menggunakan Modul Honai, Hutan Kapal Greenthink Inovasi Konsep Rehabilitasi Lahan Tidur Menjadi Hutan, Katalog Keanekaragaman Hayati, dan Mendayung Semangat Menggapai Keberdayaan.
RIWAYAT EDITOR
92
KONTRIBUTOR:
PHE HOLDING: Dodi SuryadiYunia Fitria SariMohammad Abdul Jabbar
PHE JAMBI MERANG:Ely SuherliRiska Septia Widiana
PHE WMO:Andy KurniawanSunu PriambodoWidia Sri Kadarsih
JOB TOMORI:KusmonoArthur Samuel
PHE KAMPAR:Syafruddin NurSri Hartati
PHE NSO :Alfitri YulharnidaAzrul fani
PHE NSB:Chevita SiregarWin Sastra
PHE OGAN KOMERING:Rahmadani ArnurOvane TY Alam
BOB – BSP:Erman Budiman Setia HarisHarry Winata
PHE OSES: Akhmad AdibMaretha Dwi VillanyMario Wibawa
PHE RAJA TEMPIRAI:Sunarto
PENGARAH: Rio DasmantoMachfudI Made Pasek Dwi Pertama
EDITOR
Helmi Purnama
Recommended