View
224
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
01
02
Upaya Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia / 2
PNPM Mandiri / 4
Prinsip-prinsip Dasar / 6
Komponen dan Ruang Lingkup / 8
Pengelolaan / 10
Kelembagaan / 12
Pendanaan / 14
Pemantauan dan Pengawasan / 16
Sistim Pengelolaan Pengaduan Masyarakat / 18
Program-program dan Cakupan Wilayah / 20
Hasil Hingga Saat Ini / 22
Peta Jalan PNPM Mandiri (Road Map) / 30
Lima Pilar Peta Jalan PNPM Mandiri / 32
Undang-Undang Desa (UU Desa) / 34
Daftar Kontak Kementerian/Lembaga / 36
Daftar Istilah dan Singkatan / 38
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
2
Peningkatan kesejahteraan melalui penanggulangan kemiskinan merupakan prioritas utama pembangunan. Permasalahan kemiskinan di indonesia antara lain adalah:
1. Jumlah penduduk yang berada di dalam garis kemiskinan pada Maret 2013 sebesar 28,07 juta atau 11,37% dari total penduduk indonesia. angka ini mengalami penurunan sebesar 0,52 juta orang dibandingkan jumlah penduduk miskin pada September 2012. (BPS diolah dari Susenas BPS).
2. Jumlah pengangguran terbuka di indonesia masih cukup tinggi, mencapai 7,4 juta jiwa atau 6,25% dari total angkatan kerja (BPS agustus 2013).
3. akses terhadap pelayanan kesehatan, pendidikan, perumahan dan pemukiman, infrastruktur, permodalan/kredit, dan informasi bagi masyarakat miskin antar daerah belum merata dan terbatas.
4. kawasan kumuh dan kantong-kantong kemiskinan di perkotaan masih banyak dan tersebar.
Dengan permasalahan yang luas dan kompleks, kemiskinan perlu ditangani secara terpadu, terencana dan berkesinambungan. Oleh karena itu, sesuai dengan Perpres 15/2010, pemerintah mengembangkan tiga kelompok program kemiskinan, yang kemudian pada tahun 2011 ditambahkan klaster 4 program pro-rakyat sesuai direktif Presiden, sebagai berikut:
Kluster Program-program Penanggulangan Kemiskinan
Direktif Presiden
kLaSteR i
Bantuan dan Perlindungan
Sosial Berbasis keluarga
Mengurangi Beban kehidupan dan Memperbaiki
kualitas kehidupan Masyarakat Miskin
kLaSteR ii
Pemberdayaan Masyarakat
Meningkatkan kapasitas kelompok Masyarakat Miskin
untuk terlibat dalam Proses
Pembangunan
kLaSteR iii
Pemberdayaan Usaha Mikro
dan kecil
Meningkatkan tabungan dan
Menjamin keberlanjutan Usaha
kLaSteR iV
Program Pro Rakyat
Menyediakan Fasilitas Dasar Bagi Masyarakat
Miskin dengan Harga Murah Melalui
koordinasi Pelaksanaan kegiatan Sektoral pada
Wilayah tertentu
UPAYA PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI INDONESIA
* Sesuai inpres 15/2010 ada 3 klaster program penanggulangan kemiskinan di indonesia
Perpres no. 13 tahun 2009 dilanjutkan dengan Perpres no. 15 tahun 2010
01
3
PnPM Perdesaan Rp 7,599 t 5.300 kecamatan
PnPM Perkotaan Rp 1,380 t 1.189 kecamatan
PnPM infrastruktur Perdesaan (PnPM RiS) Rp 150 M 188 kecamatan
PnPM infrastruktur Sosial ekonomi Wilayah (PiSeW) Rp 616 M 237 kecamatan
Anggaran dan Sasaran PNPM Mandiri tahun 2014*:
*Daftar Lokasi dan alokasi BLM PnPM Mandiri t.a. 2014
Paket informasi ini selanjutnya difokuskan pada penjelasan mengenai Program Penanggulangan kemiskinan pada kelompok ii, yaitu Pemberdayaan masyarakat (PnPM Mandiri).
01
4
PROgRaM Program nasional Pemberdayaan Masyarakat (PnPM) Mandiri merupakan program nasional dalam wujud kerangka kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat.
PnPM Mandiri telah dilaksanakan sejak tahun 2007, dimulai dengan Program Pengembangan kecamatan (PPk) dan kemudian Program Penanggulangan kemiskinan di Perkotaan (P2kP). keberhasilan PPk dan P2kP menjadi model pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat di perdesaan dan perkotaan. PnPM Mandiri dimaksudkan untuk menjadi payung untuk berbagai program penanggulangan kemiskinan dengan menggunakan pendekatan pembangunan berbasis masyarakat (CDD).
PnPM Mandiri resmi diluncurkan oleh Presiden Ri, Susilo Bambang Yudhoyono di Palu, Sulawesi tengah pada 30 april 2007 yang dilaksanakan hingga tahun 2015 dan sejalan dengan target pencapaian MDgs (Millennium Development Goals). Diharapkan, dalam rentang waktu 2007–2015, kemandirian dan keberdayaan masyarakat telah terbentuk sehingga keberlanjutan program dapat terwujud.
tujuan PnPM Mandiri adalah meningkatkan kesejahteraan dan mendorong terciptanya kesempatan kerja untuk masyarakat miskin secara mandiri dengan cara menciptakan atau meningkatkan kapasitas masyarakat –baik secara individu maupun berkelompok dalam memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian serta kesejahteraan hidup dengan memanfaatkan potensi ekonomi dan sosial yang mereka miliki melalui proses pembangunan secara mandiri.
KATEGORI PROGRAM DALAM PNPM MANDIRI:
PNPM MANDIRI
PnPM ManDiRi
PnPM Perkotaan
Program Pendukung PnPM Perdesaan:
• PNPMLingkunganMandiriPerdesaan• PNPMMandiriRESPEK(Papua)• PNPMMandiriBKPG(Aceh)• PNPMIntegrasi/P2SPP• PNPMMandiriRespekPertanian• PNPMMandiriPascaBencana• PNPMMandiriPascaKrisis
PnPM Perdesaan PnPM RiS PnPM PiSeW
Program pendukung lainnya:
• PNPMGenerasi• PNPMPeduli• KomunitasKreatifII• PNPMMandiriSanimas(Perkotaandan
Program Sanitasi)• PNPMMandiriPamsimas• PNPMMandiriPengembanganUsaha
Agribisnis Perdesaan (PNPM PUAP)• PNPMMandiriKelautandanPerikanan• PNPMMandiriPariwisata• PNPMMandiriPerumahandanPemukiman
02
5
PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PNPM MANDIRI
KEMENTERIAN PELAKSANA PROGRAM PNPM MANDIRI
1. Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), kementerian Dalam negeri bertanggung jawab atas pelaksanaan program PnPM Mandiri Perdesaan dan program-program pendukungnya (bekerjasama dengan kementerian terkait).
2. Direktorat Jenderal Cipta karya, kementerian Pekerjaan Umum (PU) bertanggung jawab atas pelaksanaan PnPM Mandiri Perkotaan, PnPM PiSeW dan PnPM RiS (bekerjasama dengan kementerian terkait).
Proses Pemberdayaan Masyarakat Dalam PNPM Mandiri
02
6
PRINSIP-PRINSIP DASAR
DaLaM pelaksanaannya, PnPM Mandiri menekankan prinsip-prinsip dasar berikut ini:
a. Bertumpu pada Pembangunan ManusiaPelaksanaan PnPM Mandiri senantiasa bertumpu pada peningkatan harkat dan martabat manusia seutuhnya.
b. OtonomiDalam pelaksanaan PnPM Mandiri, masyarakat memiliki kewenangan untuk berpartisipasi dalam menentukan dan mengelola kegiatan pembangunan secara swakelola.
c. Desentralisasikewenangan pengelolaan kegiatan pembangunan sektoral dan kewilayahan dilimpahkan kepada Pemerintah Daerah atau masyarakat sesuai dengan kapasitasnya.
d. Berorientasi pada Masyarakat MiskinSemua kegiatan yang dilaksanakan mengutamakan kepentingan dan kebutuhan masyarakat miskin dan kelompok masyarakat yang kurang beruntung.
03
7
e. Partisipasi atau Pelibatan Masyarakat Masyarakat terlibat secara aktif dalam setiap proses pengambilan keputusan pembangunan dan
secara gotong-royong menjalankan pembangunan.
f. Kesetaraan dan Keadilan GenderLaki-laki dan perempuan mempunyai kesetaraan dalam perannya di setiap tahap pembangunan dan dalam menikmati manfaat kegiatan pembangunan tersebut.
g. DemokratisSetiap pengambilan keputusan pembangunan dilakukan secara musyawarah dan mufakat dengan tetap berorientasi pada kepentingan masyarakat miskin.
h. Transparansi dan AkuntabelMasyarakat harus memiliki akses yang memadai terhadap segala informasi dan proses pengambilan keputusan, sehingga pengelolaan kegiatan dapat dilaksanakan secara terbuka dan dipertanggungjawabkan–baik secara moral, teknis, legal maupun administratif.
i. PrioritasPemerintah dan masyarakat harus memprioritaskan pemenuhan kebutuhan untuk pengentasan kemiskinan, kegiatan mendesak dan bermanfaat bagi masyarakat dengan mendayagunakan secara optimal berbagai sumber daya yang terbatas.
j. KolaborasiSemua pihak yang berkepentingan didorong untuk mewujudkan kerjasama dan sinergi antar pemangku kepentingan dalam menanggulangi kemiskinan.
k. KeberlanjutanSetiap pengambilan keputusan harus mempertimbangkan kepentingan peningkatan kesejahteraan masyarakat, tidak hanya untuk saat ini tetapi juga untuk masa yang akan datang dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.
l. SederhanaSemua aturan, mekanisme dan prosedur dalam pelaksanaan PnPM Mandiri harus sederhana, fleksibel, mudah dipahami, mudah dikelola serta dapat dipertanggungjawabkan oleh masyarakat.
03
8
Komponen Kegiatan dalam PNPM Mandiri
kOMPOnen-kOMPOnen kegiatan ini merupakan unsur utama yang harus ada di dalam setiap program PnPM Mandiri. komponen-komponen tersebut adalah:
• Pengembangan MasyarakatSerangkaian kegiatan untuk membangun kesadaran kritis masyarakat yang terdiri dari pemetaan potensi, masalah dan kebutuhan masyarakat, perencanaan partisipatif, pengorganisasian, pemanfaatan sumber daya, pemantauan dan pemeliharaan hasil-hasil.
• Bantuan Langsung Masyarakat (BLM)Berbentuk dana stimulan keswadayaan yang diberikan kepada kelompok masyarakat untuk membiayai sebagian kegiatan yang telah direncanakan oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan, terutama masyarakat miskin.
KOMPONEN DAN RUANG LINGKUP
04
9
• Peningkatan Kapasitas Pemerintah dan Pelaku LokalSerangkaian kegiatan untuk meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dan pelaku lokal atau pemangku kepentingan lainnya agar mampu menciptakan kondisi yang kondusif dan sinergi positif bagi masyarakat terutama kelompok miskin dalam menjalani kehidupannya secara layak. kegiatan terkait dalam komponen ini antara lain seminar, pelatihan, lokakarya, kunjungan lapangan yang dilakukan secara selektif, dan sebagainya.
• Bantuan Pengelolaan dan Pengembangan Programkomponen bantuan pengelolaan dan pengembangan program meliputi kegiatan-kegiatan untuk mendukung pemerintah dan berbagai kelompok peduli lainnya dalam pengelolaan kegiatan seperti penyediaan konsultan manajemen, pengendalian mutu, evaluasi, dan pengembangan program.
Ruang Lingkup Kegiatan
RUang lingkup kegiatan PnPM Mandiri terbuka bagi semua kegiatan penanggulangan kemiskinan yang diusulkan dan disepakati masyarakat. kegiatan-kegiatan tersebut dapat berupa:
• Penyediaan dan perbaikan sarana/prasarana lingkungan pemukiman, sosial dan ekonomi melalui kegiatan padat karya;
• Penyediaan sumber daya keuangan melalui dana bergulir dan kredit mikro untuk mengembangkan kegiatan ekonomi masyarakat miskin. Perhatian yang lebih besar perlu diberikan bagi kaum perempuan dalam memanfaatkan dana bergulir ini;
• kegiatan terkait peningkatan kualitas sumber daya manusia, terutama yang bertujuan mempercepat pencapaian target Millennium Development Goals (MgDs) atau tujuan Pembangunan Milenium;
• Peningkatan kapasitas masyarakat dan pemerintahan lokal melalui penyadaran kritis, pelatihan keterampilan usaha, manajemen organisasi dan keuangan serta penerapan tata kepemerintahan yang baik.
04
10
PengeLOLaan PnPM Mandiri terdiri dari persiapan, perencanaan partisipatif, pelaksanaan kegiatan, pengendalian, pengelolaan, pengaduan masalah, evaluasi, pelaporan, dan sosialisasi.
a. PersiapanMeliputi penyusunan kebijakan umum, penetapan lokasi, penyediaan dana serta penyediaan dan penempatan tenaga-tenaga konsultan dan fasilitator.
b. Perencanaan Partisipatifterdiri atas perencanaan di desa atau kelurahan, antar desa atau kelurahan (kecamatan) serta perencanaan koordinatif di kabupaten atau kota.
c. Pelaksanaan KegiatanMeliputi kegiatan pemilihan dan penetapan lembaga pengelola kegiatan, pencairan dana, pengerahan tenaga kerja, pengadaan bahan dan alat serta pelaksanaan kegiatan yang diusulkan.
d. PengendalianPengendalian dilakukan untuk menjamin pelaksanaan sesuai dengan tujuan dan sasaran program.
PENGELOLAAN
05
11
e. Pengelolaan Pengaduan MasalahPengelolaan Pengaduan dan Masalah (PPM) PnPM Mandiri dimulai di tingkat yang terdekat dengan lokasi pengaduan agar penanganan dilakukan secepat mungkin dan sedekat mungkin dari lokasi pengaduan. Masyarakat, pemerintah dan seluruh pelaku terkait bertanggung jawab dalam pengelolaan pengaduan dan masalah.
f. Evaluasikegiatan evaluasi dilakukan secara rutin dan berkala – baik oleh pengelola program maupun pihak independen seperti LSM, perguruan tinggi, lembaga penelitian dan sebagainya.
g. PelaporanPelaporan PnPM Mandiri dilaksanakan secara berkala dan berjenjang melalui jalur-jalur struktural (perangkat pemerintah) dan jalur fungsional (konsultan dan fasilitator).
h. Sosialisasikegiatan sosialisasi PnPM Mandiri dilaksanakan sepanjang pelaksanaan program ke berbagai pihak agar terbangun pemahaman, kepedulian serta dukungan terhadap PnPM Mandiri.
05
12
StRUktUR kelembagaan PnPM Mandiri terdiri dari pemerintah, masyarakat, dunia usaha, fasilitator, konsultan pendamping dan pemangku kepentingan lainnya yang terlibat dalam penanggulangan kemiskinan serta upaya pencapaian tujuan PnPM Mandiri.
Sesuai dengan Perpres 15/2010 mengenai percepatan penanggulangan kemiskinan, pengendalian seluruh program kemiskinan, termasuk PnPM Mandiri dilaksanakan oleh tim nasional Percepatan Penanggulangan kemiskinan (tnP2k) yang diketuai oleh Wakil Presiden indonesia , Wakil ketua i Menteri koordinator Bidang kesejahteraan Rakyat, Wakil ketua ii Menteri koordinator Bidang Perekonomian, serta dibantu oleh beberapa kelompok kerja, diantaranya adalah kelompok kerja Pengendali (Pokja Pengendali) yang terdiri dari para pejabat kemenko kesra, Bappenas, kemendagri, kementerian Pekerjaan Umum dan kementerian terkait lainnya yang terlibat dalam PnPM Mandiri.
Dalam upaya meningkatkan koordinasi penanggulangan kemiskinan di tingkat Provinsi dan kabupaten/kota dibentuk tim koordinasi Penanggulangan kemiskinan (tkPk) Daerah. Pada tingkat provinsi, tkPk Provinsi berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Wakil gubernur. Di tingkat kabupaten/kota, tkPk berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Wakil Bupati/Walikota.
KELEMBAGAAN
06
13
Secara umum, struktur organisasi PnPM Mandiri adalah sebagai berikut:
PuSAT
PROvINSI
KAB./KOTA
Catatan: SkPD = Satuan kerja Perangkat DesatkPk = tim koordinasi Penanggulangan kemiskinanBkaD = Badan kerjasama antar DesaMaD/k = Musyawarah antar Desa/kelurahan/kampungtnP2k = tim nasional Percepatan Penanggulangan kemiskinanUPk = Unit Pengelola kegiatan
Fasilitator/koordinator kabupaten/kota
Fasilitator kecamatan/Desa
konsultan Provinsi
kementerian/Lembaga terkait
Satuan kerja
Satuan kerja
SkPD Pelaksana
Satuan Kerja
BkaDMaD/k, UPk
Penanggung Jawab Operasional kegiatan (PJOk)
Lembaga keswadayaan Masyarakat/ tim Pelaksana kegiatan
Masyarakat Penerima Manfaat
SkPD Pelaksana
KEcAMATANDESA/KELuRAhAN
tnP2k Pokja Pengendali PnPM Mandiri
tkPk Provinsi
tkPk kabupaten/kota
konsultan nasional dan Regional
06
14
PENDANAAN
SuMBER PENDANAAN PNPM MANDIRI
PnPM Mandiri sebagai program bersama antara pusat dan daerah didanai oleh anggaran Pendapatan dan Belanja negara (aPBn) dan anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (aPBD) Provinsi atau kabupten/kota. PnPM Mandiri juga membuka peluang dukungan atau pendanaan dari sektor swasta, swadaya masyarakat dan berbagai lembaga.
Dalam mengkoordinasikan dukungan hibah dari berbagai donor, pada tahun 2007 dibentuk Fasilitas Pendukung PnPM Mandiri (PNPM Support Facilicty atau PSF) yang diketuai oleh Deputi Bidang kemiskinan, ketenagakerjaan dan UkM Bappenas. Dukungan yang diberikan PSF kepada pemerintah berupa dukungan teknis yang terkait dengan perencanaan, kebijakan, manaagemen pengelolaan dan perencanaan keuangan dalam pelaksanaan PnPM Mandiri.
07
15
PENcAIRAN DANA PNPM MANDIRI
tata cara pencairan dana–baik aPBn maupun aPBD mengikuti ketentuan dan mekanisme pengelolaan keuangan negara yang berlaku. khusus untuk Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) disalurkan secara langsung ke rekening kolektif masyarakat yang dibuka dengan sekurang-kurangnya 2 (dua) spesimen anggota masyarakat penerima bantuan.
Penyaluran dana BLM ke rekening masyarakat dan pemanfaatannya dilakukan secara bertahap atau sesuai kebutuhan dan jenis bantuannya. Jika dalam pelaksanaannya terjadi penyimpangan atau penyelewengan terhadap pelaksanaan PnPM Mandiri di lapangan atau terhadap pelaksanaan PnPM Mandiri di lapangan atau terhadap pemanfaatan dana BLM, maka Satuan kerja (Satker) PnPM Mandiri berdasarkan masukan dan rekomendasi dari konsultan pendamping maupun pemerintah daerah setempat, dimungkinkan untuk membatalkan penyaluran dana BLM sebagian atau seluruhnya.
DANA BLM YANG DIALOKASIKAN uNTuK PNPM MANDIRI
tahun
Pagu indikatif (dalam Rp Miliar)
PnPM Mandri Perdesaan
PnPM Mandiri Perkotaan
PnPM Mandiri (RiS PnPM)
PnPM Mandiri PiSeW
2011 8.234,30 1.218,6 480,60 355,5
2012 8.020,10 1.414,73 150 355,5
2013 7.806,2 1.391,3 150 355,5
2014 7.599 1.380 150 616
Sistem Aliran Dana BLM PNPM Mandiri
Rekening khususBank indonesia
Rekening SumberDana Lain
kPPn(kantor Pelayanan
Perbendaharaan negara)
Bank Operasional
Bank-bank Pemerintah(BRi, Bni, dll)
Rekening kolektif Masyarakat
Masyarakat/kelompok
Nasional
Kabupaten
Kecamatan/Desa
07
16
PEMANTAUAN DAN PENGAWASAN
PeMantaUan dan pengawasan PnPM Mandiri dilakukan untuk menjadi pelaksanaan kegiatan yang direncanakan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ditetapkan, serta memastikan dana digunakan sesuai dengan tujuan program. PnPM Mandiri menerapkan sistim pemantauan dan pengawasan sebagai berikut:
• Pemantauan dan Pengawasan Partisipatif oleh MasyarakatMasyarakat terkait dalam pemantauan dan pengawasan mulai dari perencanaan partisipatif hingga pelaksanaan PnPM Mandiri di tingkat desa sampai kabupaten atau kota.
• Pemantauan dan Pengawasan oleh Pemerintahkegiatan ini dilakukan secara berjenjang dan bertujuan untuk memastikan bahwa kegiatan PnPM Mandiri dilaksanakan sesuai dengan prinsip dan prosedur yang berlaku serta dana dimanfaatkan sesuai dengan tujuan program.
08
17
• Pemantauan dan Pengawasan oleh Konsultan dan FasilitatorPemantauan dan pengawasan ini dilakukan secara berjenjang dari tingkat nasional, regional, provinsi, kabupaten atau kota, kecamatan dan desa atau kelurahan. kegiatan ini dilakukan secara rutin dengan memanfaatkan sistim informasi pengendalian program dan kunjungan rutin ke lokasi program. Pengawasan melekat juga dilakukan oleh fasilitator dalam setiap tahapan pengelolaan program dengan maksud agar perbaikan dan penyesuaian pelaksanaan program dapat segera dilaksanakan.
• Pemantauan Independen oleh Berbagai Pihak LainnyaPnPM Mandiri membuka kesempatan bagi berbagai pihak lain, seperti LSM, universitas, wartawan yang ingin melakukan pemantauan secara independen terhadap PnPM Mandiri dan melaporkan temuannya kepada instansi terkait yang berwenang.
• Kajian Keuangan dan AuditUntuk mengantisipasi dan memastikan ada atau tidaknya penyimpangan penggunaan dana, maka Badan Pengawas keuangan dan Pembangunan (BPkP) dan inspektorat kabupaten/kota sebagai lembaga audit milik pemerintah akan melakukan pemeriksaan secara rutin di beberapa lokasi yang dipilih secara acak. 08
18
SISTEM PENGELOLAAN PENGADUAN MASYARAKAT
SiSteM pengelolaan pengaduan masyarakat dilaksanakan secara berjenjang dan menjadi tanggung jawab dari masyarakat, pemerintah, dan seluruh pelaku terkait di berbagai tingkatan. Pengaduan dan masalah dapat disampaikan kepada konsultan, fasilitator, staff pemerintah, LSM atau langsung ke alamat khusus (lihat di halaman 19). Masing-masing program PnPM dan sekretariat Pokja Pengendali PnPM Mandiri akan mencatat dan menindaklanjuti pengaduan masyarakat tersebut.
09
19
ALAMAT PENGADuAN PNPM MANDIRI:
PNPM Mandiri Perdesaan:alamat Surat : Jl. Raya Pasar Minggu km 19, Jakartatelp : 7919 1684/ 7919 9648Fax : (021) 7919 6118SMS : 0857 1030 1234email : pengaduan@pnpm-perdesaan.or.id atau pengaduan@nmc.ppk.or.id Website : www.pnpm-perdesaan.org
PNPM Mandiri Perkotaan:alamat Surat : Jl. Danau toba F3 no. 8 Bendungan Hilir, Jakarta Pusatkotak Pos : 2222 JkPMttelp : (021) 3790 02725SMS : 0817 148 048email : ppm@pnpm-perkotaan.orgWebsite : www.p2kp.org
PNPM Mandiri Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW):alamat Surat : Jl. tulodong Bawah ii no. 24 Jakarta Selatan 12190telp : (021) 573 3323Fax : (021) 522 2909SMS : 0816 77 4500email : upm@pnpm-pisew.orgWebsite : www.pnpm-pisew.org
PNPM Mandiri Infrastruktur Perdesaan (PNPM RIS):alamat Surat : Jl. Cipaku V no. 1 kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12170telp/Fax : (021) 7395 673SMS Center : 0813 2862 9901email : sekretariat.rispnpm@gmail.com atau npmc@rispnpm.org
Sekretariat Pokja Pengendali PNPM Mandiri:Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyatalamat Surat : Jl. Medan Merdeka Barat no. 3, Lantai 6, Jakarta Pusat 10110telp/Fax : (021) 345 9077email : pengaduan-pnpm@gmail.comFacebook : www.facebook.com/pengaduan.pnpmtwitter : @PnPM_Mandiri
09
20
PROGRAM-PROGRAM DAN CAKUPAN WILAYAH
PROgRaM-PROgRaM yang tercakup dalam PnPM Mandiri adalah program-program yang bertujuan untuk menanggulangi kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat yang berciri-ciri:
a. Menggunakan pendekatan partisipasi masyarakat
b. Melakukan penguatan kapasitas kelembagaan masyarakat
c. kegiatan program dilaksanakan secara swakelola oleh masyarakat
d. Melakukan aksi positif bagi kaum perempuan
Program-program yang termasuk dalam PNPM Mandiri antara lain:
PNPM Mandiri Perdesaan
PnPM Mandiri Perdesaan ditujukan untuk pemberdayaan masyarakat di perdesaan, Program ini dikembangkan dari Program Pengembangan kecamatan (PPk) yang telah dilaksanakan sejak 1998.
Besar dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) yang dialokasikan ke kecamatan adalah sebesar Rp 900 juta–3 Miliar, yang ditentukan berdasarkan rasio jumlah penduduk miskin dibandingkan jumlah penduduk di kecamatan tersebut. Setiap kecamatan akan mendapat BLM minimal selama tiga tahuan.
Program pendukung PnPM Mandiri Perdesaan terdiri dari:
• PNPMLingkunganMandiriPerdesaan• PNPMMandiriRESPEK(Papua)• PNPMMandiriBKPG(Aceh)• PNPMIntegrasi/P2SPP
10
21
• PNPMMandiriRespekPertanian• PNPMMandiriPascaBencana• PNPMMandiriPascaKrisis
informasi lebih lanjut mengenai PnPM Mandiri Perdesaan dapat diperoleh melalui situs: www.pnpm-perdesaan.org.id
PNPM Mandiri Perkotaan
PnPM Mandiri Perkotaan ditujukan untuk pengembangan pemberdayaan masyarakat di perkotaan. Program ini dikembangkan dari Program Penanggulangan kemiskinan Perkotaan (P2kP) yang telah dilaksanakan sejak 1999. Besar dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) yang dialokasikan ke kelurahan sebesar Rp 150 – 350 juta yang ditentukan berdasarkan jumlah persentasi kepala keluarga miskin dan jumlah penduduk di masing-masing kelurahan tersebut. Setiap kelurahan atau desa akan mendapat BLM minimal selama tiga tahun. informasi lebih lanjut mengenai PnPM Mandiri Perkotaan dapat diperoleh melalui situs: www.p2kp.org.
PNPM Mandiri Infrastruktur Perdesaan (PNPM RIS)
RiS PnPM ditujukan untuk peningkatan akses masyarakat miskin di perdesaan terhadap pelayanan infrastruktur dasar perdesaan. RiS PnPM dititikberatkan pada desa tertinggal yang masih memiliki pelayanan infrastruktur yang rendah. Besar dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) yang dialokasikan ke desa adalah sebesar Rp 250 juta. informasi lebih lanjut mengenai RiS PnPM dapat diperoleh melalui situs: www.rispnpm.org
PNPM Mandiri Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PNPM Mandiri PISEW)
PnPM PiSeW merupakan bagian dari PnPM inti yang ditujukan untuk mengatasi ketimpangan antar wilayah melalui Pengembangan Sosial ekonomi Masyarakat. Besar dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) yang dialokasikan sebesar Rp 1,5 Miliar per kecamatan dan Rp 2 Miliar per kabupaten. informasi lebih lanjut mengenai PnPM Mandiri PiSeW dapat diperoleh melalui situs: www.pnpm-pisew.org
LOKASI PNPM MANDIRI TAhuN 2014
Data berdasarkan “Daftar Lokasi dan alokasi BLM PnPM Mandiri ta 2014” ditetapkan oleh Pokja Pengendali Pada 25 Oktober 2013. *Mulai tahun 2009, PnPM Mandiri telah dialokasikan untuk seluruh kecamatan di indonesia
items/Program PnPM Mandiri Perdesaan
PnPM Mandiri Perkotaan PnPM RiS PnPM Mandiri
PiSeW
Jumlah Provinsi 33 34 4 9
Jumlah kab/kota 401 279 37 36
Jumlah kecamatan 6.914 1.189 188 237
10
22
PNPM Mandiri Perdesaan
PROgRaM Pengembangan kecamatan (PPk) yang dimulai tahun 1998 dan Program Penanggulangan kemiskinan Perkotaan (P2kP) yang dimulai tahun 1999, ditetapkan sebagai program perintis PnPM Mandiri Perdesaan dan PnPM Mandiri Perkotaan sejak tahun 2007. Sampai tahun 2014, PPk dan PnPM Mandiri Perdesaan telah mengalokasikan dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) sebesar Rp 74,46 triliun. Sedangkan dana BLM P2kP dan PnPM Mandiri Perkotaan tahun 2008 - 2013 sebesar Rp 9,124 triliun dan pada 2014 dana yang dialokasikan sebesar 1,380 triliun. Sampai saat ini, kedua program tersebut telah menghasilkan berbagai dampak poisitif terhadap peningkatan kapasitas, kesejahteraan dan kemandirian masyarakat.
HASIL HINGGA SAAT INI
11
23
Berikut adalah hasil pelaksanaannya:
1. Sasaran Program PNPM berpihak pada orang miskin. hasil studi Evaluasi Dampak PNPM Perdesaan, tahun 2012 menunjukkan bahwa PNPM Mandiri Perdesaan memberikan dampak positif terhadap
penurunan angka kemiskinan, peningkatan kesejahteraan keluarga dan peningkatan ketersediaan pelayanan umum untuk masyarakat dibandingkan dengan keluarga di daerah pembanding (non PNPM).
• Dalamrentangwaktu2007hingga2010,pendapatankeluargadiwilayahPNPM5%lebihbesar.• PNPMPerdesaanmampumeningkatkankonsumsiperkapitahingga9,1%danmengurangikemiskinandi
seluruh kecamatan yang berpartisipasi dalam PnPM Perdesaan. Di rumah tangga paling miskin di wilayah PnPM, konsumsi meningkat sebesar 11,8%. Sementara di kabupaten termiskin, konsumsi meningkat 12,7%. Jumlah keluarga yang keluar dari kemiskinan di kecamatan yang tergolong miskin tercatat 2,1 persen lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah kontrol.
• PNPMmembukalebihbanyakkesempatankerja.Melauiberbagaikegiatanyangdilakukan,PNPMtelahmenciptakan 6 juta hari kerja di tahun 2010.
2. Meningkatkan akses terhadap prasarana dasar, pasar, pusat-pusat pelayanan, fasilitas pendidikan dan kesehatan dan sumber air bersih.
• Berdasarkan evaluasi Dampak PnPM Perdesaan 2012, proporsi anggota masyarakat yang mendapatkan akses pelayanan kesehatan rawat jalan di daerah yang mengikuti PnPM sebesar 5,1% lebih tinggi daripada daerah pembanding.
• Secaraumum,sebagiandesasampelsudahmemilikiakseslayananumumuntukbidangpendidikan,kesehatan, air bersih maupun pasar. Hal ini berkontribusi terhadap peningkatan akses masyarakat kepada layanan umum dalam kurun waktu delapan tahun terakhir. Dalam hal ini PnPM dinilai cukup membantu karena ikut menyediakan tambahan dan/atau perbaikan terhadap berbagai sarana tersebut, termasuk perbaikan prasarana infrasturktur jalan yang juga dinilai membantu meningkatkan ekonomi masyarakat.
Aktivitas yang didanai PNPM Perdesaan 1998 - 2013
*sumber: PSF Progress Report 2011
11
Jenis kegiatan PPk PnPM Perdesaan (1998 – 2007) (2008 - 2013)
Luas lahan pertanian/panjang jalan yang dibangun (km) # sistem air bersih yang dibangun # sekolah yang dibangun atau diperbaiki # sarana kesehatan yang dibangun atau diperbaiki # MCK yang dibangun # jembatan yang dibangun # sistem irigasi yang dibangun # unit listrik desa yang dibangun # kegiatan pendidikan yang didanai # kegiatan kesehatan yang didanai # kegiatan simpan pinjam kelompok perempuan yang didanai
40.37110.451
6.7323.8654.822 9.049
11.062842
5.0411.037
68.737
98.18618.63533.446
8.7648.377
10.68819.687
2.97113.721
7.949178.405
24
3. Menurut hasil Studi Skala kecil analisis Manfaat ekonomi Proyek infrastruktur PnPM Mandiri Perdesaan tim independen Bank Dunia 2011 di 3 provinsi menunjukkan rata-rata EIRR (Economic Internal Rate Return) mencapai 26%. tingginya tingkat pengembalian ini merupakan hasil dari penciptaan berbagai kesempatan ekonomi dan aktivitas yang terjadi berkat pembangunan infrastruktur yang dibangun oleh komunitas PnPM Mandiri Perdesaan.
4. Menurut Dampak evaluasi PnPM Perdesaan2012, PNPM Perdesaan berpengaruh signifikan terhadap perbaikan akses pelayanan kesehatan. Dengan alokasi dana untuk infrastruktur kesehatan mencapai 2,4% dari keseluruhan dana yang disalurkan. Perbaikan tersebut tersebar secara merata baik di kabupaten miskin maupun kabupaten yang tidak terlalu miskin (less poor).
5. Penghematan biaya yang signifikan dalam pembangunanBiaya pembangunan infrastruktur program PnPM Mandiri Perdesaan terbukti hemat biaya. Dengan adanya partisipasi masyarakat dan sistem ‘bottom up’ dalam PnPM Mandiri, biaya pembangunan infrastruktur perdesaan pada umumnya rata-rata 15%-20% lebih murah dibandingkan dengan menggunakan jasa kontraktor. Menurut hasil evaluasi teknis infrastruktur PnPM Mandiri Perdesaan tahun 2013–berdasarkan keseluruhan aspek teknis yang dievaluasi–sebanyak 82% diklasifikasikan memiliki “kualitas tinggi”, 14% memiliki “kualitas memadai” (acceptable quality), dan 4% dinilai “gagal”. Dari keseluruhan prasarana yang dievaluasi, sebanyak 90% masih berfungsi dan dimanfaatkan oleh masyarakat sesuai fungsinya.
25
6. Meningkatkan kapasitas, kinerja lokal dan kelembagaan, serta pembelajaran demokrasi–pembentukan model perencanaan dan pembiayaan partisipatif.
• Dana pinjaman bergulir membuka akses kredit kepada kaum perempuan di wilayah perdesaan dan telah memberikan dampak positif terhadap peningkatan pendapatan dan usaha kecil, penyediaan lapangan kerja dan peningkatan pendidikan bagi anak-anak. Hingga Desember 2013, total modal kegiatan pinjaman bergulir PnPM Mandiri Perdesaan secara nasional sebesar Rp 6,6 triliun. Dana pinjaman bergulir ini diberikan kepada 465.000 kelompok dengan jumlah peminjam lebih dari 4,6 juta orang.
• HasilEvaluasiDampakPNPMPerdesaan2012menunjukkanbahwadalamkegiatanPNPMPerdesaan terdapat tingkat partisipasi yang tinggi, akses informasi dan kepuasan penerima program yang tinggi, terutama di kalangan wanita dan masyarakat miskin. Berdasarkan data yang dikumpulkan pada tahun 2007-2009, sebanyak 48% peserta rapat kegiatan PnPM Perdesaan adalah wanita, dan sebanyak 60% adalah masyarakat miskin. evaluasi juga menunjukkan bahwa 60% responden melihat PnPM memiliki akses informasi yang bagus. Proporsi penerima program yang menyatakan kepuasannya terhadap pelaksanaan program adalah sebesar 68%.
• PNPMMandiriPerdesaanmengalokasikanmaksimal25%danakegiatanuntukdanaperguliran yang dikenal dengan Simpan Pinjam kelompok Perempuan (SPP), dimana dana ini dimanfaatkan oleh kaum perempuan untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan pendapatan untuk memajukan usaha kecil mereka. Pada beberapa lokasi PnPM Mandiri Perdesaan swadaya masyarakat bisa mencapai 17% dana BLM (Bantuan Langsung untuk Masyarakat). namun, angka ini mengalami penurunan hampir 6% setelah tahun 2007 akibat adanya perubahan kebijakan program yang tidak lagi mensyaratkan kontribusi swadaya sebagai prasyarat untuk proyek-proyek utama.
• Tingginyakomitmenpemerintahdaerahterhadap pelaksanaan PnPM Mandiri Perdesaan. Semua kabupaten yang berpartisipasi dalam pelaksanaan PnPM Mandiri Perdesaan menyediakan dana bersama pelaksanaan program dari anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (aPBD) dengan besar kontribusi lebih dari 30-40% dari total dana Bantuan Langsung untuk Masyarakat (BLM) yang dialokasikan oleh Pemerintah Pusat.
26
B. PNPM Mandiri Perkotaan
• PnPM Mandiri Perkotaan, hingga saat ini telah mendanai kegiatan infrastruktur :
• Sebanyak 632.135 kSM (kelompok Swadaya Masyarakat) di lokasi PnPM Mandiri Perkotaan telah berpartisipasi dalam proses demokrasi, berpartispasi dalam perecanaan dan pengambilan keputusan menyangkut alokasi dana bagi pembangunan publik di desa masing-masing.
• HinggaDesember2013,totaldanakegiatanpinjamanbergulirdiPNPMMandiriPerkotaansebesar Rp 2,880 triliun. Dana pinjaman bergulir ini diberikan kepada 612.148 kelompok Swadaya Masyarakat (kSM) dengan jumlah peminjam sebanyak 3.167.599 orang.
• Sejak2007sampaidengan2013,totaldanasosialyangterserapmelaluiPNPMMandiriPerkotaan sebesar Rp 627 miliar. Seluruh dana tersebut diperuntukkan bagi peningkatan SDM, kesehatan, beasiswa dan santunan sosial/hibah.
• AlokasipemanfaatandanaBLMuntuksantunansosial/hibahadalahyangterendahdannilainyaakan terus berkurang. kecenderungan ini dinilai positif karena sesuai dengan kebijakan baru di tahun 2008, PnPM Mandiri Perkotaan mendorong agar pemanfaatan dana sosial tidak lagi bersifat hibah melainkan memiliki dampak yang berkelanjutan di masyarakat.
• PartisipasiperempuandalamberbagaipertemuandankegiatanPNPMMandiriPerkotaanterusmeningkat. Lebih dari 44% perempuan turut berpartisipasi dalam perencanaan dan kegiatan, sementara 43% masyarakat yang hadir dalam berbagai pertemuan adalah kaum perempuan.
• TingginyakomitmenpemerintahdaerahterhadappelaksanaanPNPMMandiriPerkotaan.kontribusi Pemerintah Daerah untuk pelaksanaan PnPM Mandiri Perkotaan mencapai 70% dari total dana pelaksanaan kegiatan di kelurahan.
c. PNPM Generasi Sehat dan cerdas
PNPM Generasi merupakan program pendukung PNPM Mandiri yang didukung oleh Pemerintah Indonesia sejak 2007 untuk mempercepat pencapaian MDG terkait dengan kesehatan ibu dan anak serta pelayanan pendidikan dasar.
• PnPM generasi yang bekerja di 11 propinsi, 64 kabupaten, dan 499 kecamatan, memperkenalkan sebuah inovasi dalam pemanfaatan dana Bantuan Sosial tunai Bersyarat dengan pendekatan pembangunan berbasis masyarakat (CDD) untuk memberikan motivasi kepada masyarakat dalam mencapai 12 indikator yang menjadi prioritas kebutuhan terkait dengan pendidikan dan kesehatan ibu dan anak.
• PNPMGenerasimampumeningkatkanjumlahibuhamilyangmengkonsumsisuplemenzatbesi.BerdasarkanhasilEvaluasiDampakPNPMGenerasi2011,jumlahpaketsuplemenzatbesi yang diberikan kepada ibu hamil meningkat sebesar 0,08%. angka ini 4,7% lebih tinggi dibandingkan dengan lokasi yang termasuk ke dalam kelompok kontrol.
• PNPMGenerasijugamengurangijumlahpenderitagiziburuksecarasignifikan.Secarakeseluruhan,terdapatpenurunansebesar2,2%.Angkainilebihrendah10%daritingkatgiziburuk di kecamatan yang termasuk kelompok kontrol.
• DampakpalingsignifikanterjadidiNusaTenggaraTimur(NTT).Jumlahanak-anakdenganberatbadan di bawah standar menurun sebesar 8,8%. angka ini 20% lebih rendah dari lokasi yang termasuk dalam kelompok kontrol. Jumlah anak-anak dengan berat badan sangat di bawah standar (severe underweight) juga menurun sebesar 5,5%, yaitu 33% lebih rendah dari kelompok kontrol. kemudian jumlah anak yang menderita stunting atau tumbuh kembang anak yang terhambat menurun sebesar 6,6 persen, yaitu 21 persen lebih rendah dari wilayah kelompok kontrol.
• Dalamhalpendidikan,PNPMGenerasitelahmemperbesartingkatpartisipasisekolahpadaanakusia 7–12 tahun sebesar 0,8%. Dari hasil survey yang dilakukan 2008–2010, kenaikan partisipasi paling signifikan terjadi di ntt, yaitu tingkat pendaftaran sekolah untuk anak usia 7–12 tahun meningkat sebesar 3,8%. angka ini 4% lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat partisipasi di wilayah kelompok kontrol (control areas).
• Dalamprosespelaksanaannya,PNPMGenerasimengajakkaumperempuanuntukberpartisipasiaktif dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan terkait dengan layanan kesehatan dasar dan pendidikan–rata-rata 67% peserta yang hadir dalam pertemuan sosialisasi program, perencanaan, pemantauan adalah perempuan.
2.043.270 meter10.548.050 meter
1.264.410 meter237.519 meter
2.936.242 meter33.604.642 meter
244.918 meter168.257 meter
76.581 unit140.048 unit
1.548 unit 82.051 unit
135.702 unit13.952 unit
6.479 unit3.369 unit
12.917 unit
Perpipaan Drainase Saluran Pembuangan Limbah Saluran Irigasi Tembok Penahan/Siring/Plengsengan Jalan Gorong-GorongJembatan SaranaAirBersih Sarana MCK Sarana Irigasi Penerangan Umum Perumahan Sarana Kesehatan Sarana Pendidikan Sarana perdagangan Tambatan perahu
*sumber: PnPM Mandiri Perkotaan
27
c. PNPM Generasi Sehat dan cerdas
PNPM Generasi merupakan program pendukung PNPM Mandiri yang didukung oleh Pemerintah Indonesia sejak 2007 untuk mempercepat pencapaian MDG terkait dengan kesehatan ibu dan anak serta pelayanan pendidikan dasar.
• PnPM generasi yang bekerja di 11 propinsi, 64 kabupaten, dan 499 kecamatan, memperkenalkan sebuah inovasi dalam pemanfaatan dana Bantuan Sosial tunai Bersyarat dengan pendekatan pembangunan berbasis masyarakat (CDD) untuk memberikan motivasi kepada masyarakat dalam mencapai 12 indikator yang menjadi prioritas kebutuhan terkait dengan pendidikan dan kesehatan ibu dan anak.
• PNPMGenerasimampumeningkatkanjumlahibuhamilyangmengkonsumsisuplemenzatbesi.BerdasarkanhasilEvaluasiDampakPNPMGenerasi2011,jumlahpaketsuplemenzatbesi yang diberikan kepada ibu hamil meningkat sebesar 0,08%. angka ini 4,7% lebih tinggi dibandingkan dengan lokasi yang termasuk ke dalam kelompok kontrol.
• PNPMGenerasijugamengurangijumlahpenderitagiziburuksecarasignifikan.Secarakeseluruhan,terdapatpenurunansebesar2,2%.Angkainilebihrendah10%daritingkatgiziburuk di kecamatan yang termasuk kelompok kontrol.
• DampakpalingsignifikanterjadidiNusaTenggaraTimur(NTT).Jumlahanak-anakdenganberatbadan di bawah standar menurun sebesar 8,8%. angka ini 20% lebih rendah dari lokasi yang termasuk dalam kelompok kontrol. Jumlah anak-anak dengan berat badan sangat di bawah standar (severe underweight) juga menurun sebesar 5,5%, yaitu 33% lebih rendah dari kelompok kontrol. kemudian jumlah anak yang menderita stunting atau tumbuh kembang anak yang terhambat menurun sebesar 6,6 persen, yaitu 21 persen lebih rendah dari wilayah kelompok kontrol.
• Dalamhalpendidikan,PNPMGenerasitelahmemperbesartingkatpartisipasisekolahpadaanakusia 7–12 tahun sebesar 0,8%. Dari hasil survey yang dilakukan 2008–2010, kenaikan partisipasi paling signifikan terjadi di ntt, yaitu tingkat pendaftaran sekolah untuk anak usia 7–12 tahun meningkat sebesar 3,8%. angka ini 4% lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat partisipasi di wilayah kelompok kontrol (control areas).
• Dalamprosespelaksanaannya,PNPMGenerasimengajakkaumperempuanuntukberpartisipasiaktif dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan terkait dengan layanan kesehatan dasar dan pendidikan–rata-rata 67% peserta yang hadir dalam pertemuan sosialisasi program, perencanaan, pemantauan adalah perempuan.
28
D. Program PNPM Infrastruktur Perdesaan (PNPM RIS)
• PnPM RiS dilaksanakan di empat provinsi (Jambi, Lampung, Riau dan Sumatera Utara), 34 kabupaten dan 600 desa yang dilakukan di bawah tanggung jawab Direktorat Pengembangan Pemukiman, Direktorat Jenderal Cipta karya, kementerian Pekerjaan Umum.
• infrastruktur yang dibangun PPiP tahun 2008 - 2012:
Jenis infrastrukturPPiP 1
(selesai)PPiP 2 (aktif )
PPiP 2 (aktif – 2012)
Jalan lingkungan 1.630 km 2.840 km 517 km
# jembatan 5.483 4.200 1.000
# tambatan kapal nelayan 52
Saluran drainase 142 km 260 km 100 km
Saluran Irigasi 26 km 12 km 4 km
SistemAirBersih 355 440 26
Sumur air 75 1.400 110
Pipanisasi air bersih 50 km 30 km 5 km
MCK 1.820 510 80
*sumber: PSF Progress Report 2012
29
E. PNPM Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW)
• PnPM PiSeW dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Cipta karya, kementerian Pekerjaan Umum di 237 kecamatan, 34 kabupaten dan 9 provinsi.
• infrastruktur yang dibangun PnPM PiSeW 2009 – 2012:
transportasi
Jalan 7.966 kmJembatan 26.040 meterSandaran Perahu 216 unitLainnya 5.705 paket
air Bersih dan SanitasiSarana Air bersih 2.036 unitPemipaanSaranaAirBersih 486 kmMCK 1.286 unitDrainase 310.816 meter
kesehatanPuskesmas/PuskesmasPembantu/RuangBersalin 869 unit
Peningkatan Produksi PertanianSaluran Irigasi 529.342 meter
Pembangunan Sarana Air untuk pertanian 750 unit
Jalan untuk akses pertanian 43.960 meterDinding Penahan Tanah 33.645 meter
Peningkatan Pemasaran Hasil PertanianPasar Desa 398 unit
LantaiPengeringan,Gudang 235 unit
Pendidikan
SD dan SMP 503 unitMebel Perlengkapan Sekolah
4.254 set121 paket
*sumber: PSF Progress Report 2011
30
Peta PnPM Mandiri (PnPM Road Map) merumuskan dengan jelas masa depan dan berbagai strategi yang akan digunakan dilaksanakan oleh Pemerintah danmasyarakat bagi keberlanjutan program-program pemberdayaan masyarakat di indonesia. naskah usulan Peta Jalan PnPM Mandiri disusun sejak pada bulanagustus 2011 oleh kelompok kerja yang terdiri dari Pokja unit kebijakan klaster ii (tnP2k) bersama anggota Sekretariat Pokja Pengendali (kemenkokesra) yang telah melakukan berbagai review dan konsultasi dengan unsur pemerintah, pelaku dan masyarakat secara umum.
PETA JALAN PNPM MANDIRI (Road Map)
12
31
terdapat 3 sasaran penting dalam penyusunan naskah Peta Jalan ini yaitu: (i) tersusunnyaarah, prinsip, kriteria, indikator dan panduan untuk keberlanjutan; (ii) tersusunnya standarproses dan contoh praktek yang baik guna meningkatkan efektifitas dan efesiensi pelaksanaanprogram pemberdayaan dan; (iii) tersusunnya strategi koordinasi antar klaster dan program gunamemperkuat keberlanjutan lembaga masyarakat yang mandiri, akuntabel serta peran PemerintahDaerah dan masyarakat secara umum.
Dengan memakai pendekatan pokok yakni melakukan transformasi pemberdayaan dari sebuah program menjadi sebuah gerakan sosial, naskah usulan Peta Jalan PnPM Mandiri menetapkan tiga capaian berkesinambungan yakni capaian berupa masyarakat BeRDaYa (community participation) menuju masyarakat ManDiRi (community Institution) dan tujuan akhir berupa masyarakat yang MaDani (community engagement).
acuan utama dalam menyusun langkah kebijakan (action plan) ini adalah arahan Wakil PresidenRepublik indonesia mengenai keberlanjutan PnPM Mandiri (Maret, 2012) yang menjadi pedoman pokok dalam menjabarkan 5 pilar kebijakan dalam naskah usulan Peta Jalan PnPM Mandiri.
Peta Jalan membutuhkan seperangkat sarana untuk dapat diimplementasikan. Oleh karenaitu, disusunlah Langkah kebijakan Pelaksanaan Peta Jalan PnPM Mandiri (PNPM Road MapAction Plan) berupa serangkaian usulan kebijakan yang dinilai paling strategis untuk memastikan terjadinya capaian program pemberdayaan masyarakat yang berdaya, mandiri dan madani sebagaimana yang dituangkan dalam naskah berikut ini.
12
32
5 PILAR PETA JALAN PNPM MANDIRI
1. Pilar Integrasi Pemberdayaan Masyarakatintegrasi Perencanaan Pembangunan Partisipatif
PnPM Mandiri telah memperkuat partisipasi, transparansi dan akuntabilitas dalam proses perencanaan pembangunan. keberlanjutan dari penguatan tersebut akhirnya ditentukan oleh terintegrasinya prinsip, mekanisme dan tata kelola yang dipromosikan PnPM Mandiri ke dalam prinsip, mekanisme dan tata kelola perencanaan pembangunan di daerah. Rencana pembangunan masyarakat yang difasilitasi PnPM Mandiri diinetgrasikan dengan Perencanaan Reguler (satu desa/kelurahan, satu rencana) agar diakomodasi oleh kabupaten/kota.
13
33
2. Pilar Keberlanjutan Pendampingan (Fasilitator)keberlanjutan Pendamping dan Fasilitasi yang efektif
Salah satu unsur keberhasilan PnPM Mandiri terkait erat dengan fasilitasi dan pendampingan masyarakat yang efektif. Dalam temu nasional PnPM Mandiri dideklarasikan upaya memperkuat kapasitas dan kompetensi pendamping masyarakat sebagai ujung tombak pemberdayaan masyarakat, serta pengakuan profesi dan kinerja mewujudkan kewirausahaan sosial. Pengakuan profesi fasilitator pemberdayaan masyarakat melalui sertifikasi, uji kompetensi, perbaikan standar imbalan kerja/renumerasi, merupakan upaya untuk memelihara investasi dan mengembangkan aset sumberdaya manusia.
3. Pilar Penguatan Kelembagaan MasyarakatPenguatan kapasitas & Status Hukum Lembaga Masyarakat
Lembaga Masyarakat yang dibentuk oleh program-program pemberdayaan masyarakat yang telah menyerap banyak sumberdaya dan sumberdana memerlukan penguatan dalam kapasitas dan status hukumnya. tanpa kebijakan tersebut, capaian yang telah diperoleh selama bertahun-tahun lambat laun dapat saja berkurang atau bahkan hilang sama sekali. Penguatan diperlukan guna menghindari risiko gagalnya investasi modal sosial yang telah dicurahkan oleh Pemerintah selama ini.
4. Pilar Peran Pemerintah DaerahPeningkatan integrasi dan koordinasi Pusat & kemitraan Pusat–Daerah
Mendorong peningkatan peran Pemerintah Daerah tidak saja akan mengurangi beban Pemerintah Pusat, melainkan sekaligus memperkuat kapasitas dan kualitas Pemerintah Daerah. Dalam penyelenggaraan pembangunan umumnya dan program pemberdayaan masyarakat khususnya, Pemerintah Pusat perlu secara bertahap mengalihkan berbagai dukungan serta pengelolaan kepada Pemerintah Daerah. Sebaliknya, Pemerintah Daerah diharapkan mampu untuk mengembangkan inisiatif dalam mengembangkan program-program pemberdayaan masyarakat di wilayahnya.
5. Pilar Peningkatan Tata Kelola, Transparansi dan Akuntabilitastata kelola yang efektif & Responsif
tata kelola yang baik (good governance) telah ditetapkan sebagai salah satu penanda (legasi) yang penting dari penyelenggaraan program pemberdayaan masyarakat di indonesia. Dengan demikian, diperlukan kebijakan ‘percepatan’ dalam menginternalisasi prinsip dan mekanisme tata kelola, transparansi dan akuntabilitas, sehingga menjadi komponen yang secara inheren melekat dalam setiap tahap dan model penyelenggaraan pembangunan.
13
34
Undang-Undang Desa (UU Desa)
Setelah melalui proses pembahasan yang panjang, DPR Ri mensahkan Undang-Undang Desa pada tanggal 18 Desember 2013 dan secara resmi telah diratifikasi oleh Pemerintah indonesia sebagai UU 6/2014 Desa. Prinsip-prinsip utama dari Program nasional Pemberdayaan Masyarakat (PnPM) Mandiri diadopsi dalam UU Desa ini. Usulan Rancangan Undang-Undang (RUU) Desa diprakarsai oleh pemerintah untuk memberikan status hukum yang lebih kuat dan memastikan penyaluran anggaran dari pusat ke desa untuk dimanfaatkan dalam pemenuhan kebutuhan dasar.
Undang-Undang Desa (UU Desa)
14
35
Salah satu dasar disahkannya UU ini adalah untuk melembagakan prinsip-prinsip PnPM. UU Desa ini akan dilaksanakan secara menyeluruh tahun 2015 atau 2016, di mana desa akan menerima dana secara reguler untuk mendukung perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jangka menengah yang dilaksanakan secara partisipatif oleh masyarakat. UU Desa juga memberikan tanggung jawab yang lebih besar kepada pemerintah dan masyarakat desa dengan mengadopsi prinsip-prinsip PnPM, seperti Musyawarah Desa (MD) tahunan dan sistem informasi desa.
implikasi UU Desa terhadap Peta Jalan PnPM Mandiri
UU Desa disusun berdasarkan pembelajaran dan capaian pelaksanaan PnPM Mandiri. Selain itu, UU Desa juga mengadopsi arah kebijakan pemberdayaan masyarakat yang tertuang dalam lima pilar Peta Jalan PnPM Mandiri. UU Desa dapat dilihat sebagai salah satu capaian utama pemerintah dalam upaya memastikan pengembangan dan keberlanjutan PnPM Mandiri. Dengan demikian, dalam masa persiapan pelaksanaan UU Desa diperlukan keterlibatan dan dukungan dari seluruh kementerian dan Lembaga pelaksana PnPM Mandiri.
Dalam perumusan berbagai peraturan pelaksanaan serta implementasi UU Desa, PnPM Mandiri diharapkan dapat menjadi instrumen pendukung utama sekaligus sebagai periode transisi dari program pemberdayaan masyarakat menjadi agenda pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa berdasarkan UU Desa.
14
36
DAFTAR KONTAK KEMENTERIAN/LEMBAGA
Kementerian Dalam NegeriDirektur Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD)alamat : Jl. Pasar Minggu km. 19, Jakarta 12072telp : (021) 384 6391, (021) 384 6113Fax : (021) 384 9422Website : http://www.depdagri.go.id atau http://www.pmd.depdagri.go.idemail : info@pmd.depdagri.go.id
Kementerian Pekerjaan umumDirektur Jenderal cipta Karyaalamat : Jl. Pattimura no. 20, Jakarta Selatan, 12110telp/Fax : (021) 727 965 78Website : http://ciptakarya.pu.go.id/v3/
15
37
Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan RakyatDeputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinanalamat : Jl. Medan Merdeka Barat no. 3, Jakarta Pusattelp : (021) 345 9077Website : http://www.menkokesra.go.id/email : sekretariat@pnpm-mandiri.org
Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)Kepala BAPPENAS Bidang Kemiskinan, Ketenaga Kerjaan dan usaha Kecil Menengahalamat : Jl. taman Suropati no. 2telp : (021) 319 36207Fax : (021) 2533 707Website : http://www.bappenas.go.id/email : ditpk@bappenas.go.id
TNP2K (Tim Nasional Percepatan Pengentasan Kemiskinan)Sekretariat Wakil PresidenDeputi Bidang Kesejahteraan Rakyatalamat : Jl. kebon Sirih no. 35, Jakarta Pusat 10110telp : (021) 391 2812Fax : (021) 391 2513Website : http://tnp2k.go.id/email : tnp2k@wapresri.go.id
Kementerian Komunikasi dan InformatikaDirjen Informasi dan Komunikasi Publikalamat : Jl. Medan Merdeka Barat no. 9, Jakarta Pusat 10110telp/Fax : (021) 385 7974Website : http://www.kominfo.go.id
Sekretariat Pokja Pengendali PNPM Mandirialamat : Jl. Merdeka Barat no. 3 gedung Utama Lt. 12 Jakarta Pusat 10110telp/Fax : (021) 386 0565/ (021) 345 9077Website : http://www.pnpm-mandiri.org email : info@pnpm-mandiri.org
PNPM Support Facility (PSF)alamat : Jl. Diponegoro no. 72, Menteng. Jakarta 10310telp : (021) 2985 6300/ (021) 3148 175Fax : (021) 3190 3090Website : http://www.pnpm-support.org email : info@pnpm-support.org
15
38
DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH
APBD anggaran Pendapatan & Belanja Daerah
APBN anggaran Pendapatan & Belanja nasional
BAPPENAS Badan Perencanaan dan Pembangunan nasional
BKAD Badan kerjasama antar Desa
BLM Bantuan Langsung Masyarakat
BPKP Badan Pengawasan keuangan dan Pembangunan
BPS Badan Pusat Statistik
BRI Bank Rakyat indonesia
BNI Bank negara indonesia
Bupati kepala kabupaten
Camat kepala kecamatan
CDD Community Driven Development
(Pembangunan Berbasis Masyarakat)
DIPA Daftar isian Pelaksanaan anggaran
EIRR economic internal Rate of Return
HOK Hari Orang kerja
Inpres instruksi Presiden
JMC Joint Management Committee (komite Manajemen Bersama)
Kabupaten Pembagian wilayah di bawah provinsi
Kecamatan Pembagian wilayah di bawah kabupaten atau kota
Kemenko Kesra kementrian koordinator Bidang kesejahteraan Rakyat
KMW konsultan Manajemen Wilayah
KPK komisi Pemberantasan korupsi
KPPN kantor Pelayanan Perbendaharaan negara
16
39
KSM kelompok Swadaya Masyarakat
LSM Lembaga Swadaya Masyarakat
M&E Monitoring & evaluasi
MAD/K Musyawarah antar Desa/kelurahan/kampung
MCK Mandi Cuci kakus
MD Musyawarah Desa
MDG Millennium Development goals
(tujuan Pembangunan Milenium)
Menko Menteri koordinator
Perpres Peraturan Presiden
PJOK Penanggung Jawab Operasional kegiatan
PMD Pemberdayaan Masyarakat Desa
PMU Project Management Unit (Unit Manajemen Proyek)
PNPM Mandiri Program nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
PNPM Mandiri BKPG PnPM Mandiri Bantuan keuangan Pemakmue gampong
PNPM Mandiri DTK PnPM Mandiri Daerah tertinggal dan khusus
PNPM Mandiri Generasi PnPM Mandiri generasi Sehat dan Cerdas
PNPM Mandiri IP/RIS PnPM Mandiri infrastruktur Perdesaan/RiS PnPM
PNPM Mandiri LMP PnPM Mandiri Lingkungan Mandiri Perdesaan
PNPM-MKP PnPM Mandiri kelautan Perikanan
PNPM Mandiri Pamsimas PnPM Mandiri Pembangunan air Minum dan Banitisi Berbasis Masyarakat
PNPM Mandiri Pariwisata PnPM Mandiri Pariwisata
PNPM Mandiri Perdesaan PnPM Mandiri Perdesaan
PNPM Mandiri Perkotaan PnPM Mandiri Perkotaan
PNPM Mandiri PISEW PnPM Mandiri Pembangunan infrastruktur Sosial dan ekonomi Wilayah
PNPM Mandiri PUAP PnPM Mandiri Pengembangan Usaha agribisnis Perdesaan
PNPM Mandiri P2SPP PnPM Mandiri Program Pengembangan Sistem Pembangunan Partisipatif
PNPM Mandiri RESPEK Rencana Strategis Pembangunan kampung
PNPM Mandiri Sanimas PnPM Mandiri Perkotaan dan Program Sanitasi
16
40
Podes Potensi Desa
Pokja Pengendali kelompok kerja koordinator PnPM Mandiri tingkat nasional
PPK Program Pengembangan kecamatan
PPM Pengelolaan Pengaduan Masalah
PSF PnPM Support Facility
PU kementerian Pekerjaan Umum
P2KP Program Penanggulangan kemiskinan di Perkotaan
RKPDes Rencana kerja Pembangunan Desa
RLF Revolving Loan Funds (Pinjaman Dana Bergulir)
Road Map Peta Jalan
RPJMDes Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
RTM Rumah tangga Miskin
Satker Satuan kerja
SDM Sumber Daya Manusia
SKPD Satuan kerja Perangkat Desa
SPP Simpan Pinjam kelompok Perempuan
SUSENAS Survei Sosial ekonomi nasional
TKPK tim koordinasi Penanggulangan kemiskinan
TNP2K tim nasional Percepatan Penanggulangan kemiskinan
TPK tim Pengelola kegiatan
UEP Usaha ekonomi Produktif
UKM Usaha kecil Menengah
UPK Unit Pengelola kegiatan
Recommended