View
37
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
5/11/2018 Chapter Ie - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ie 1/21
12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Konsep Good Corporate Governance bukan sesuatu yang baru bagi
manajemen korporasi. Awalnya konsep GCG di Indonesia diperkenalkan oleh
pemerintah Indonesia dan International Monetary Fund (IMF) dalam rangka
economy recovery pasca krisis.1
Perhatian dunia terhadap Good Corporate
Governance mulai meningkat tajam sejak negara-negara Asia dilanda krisis
moneter pada tahun 1997 dan sejak kejatuhan perusahaan-perusahaan raksasa
terkemuka dunia, termasuk Enron Corporation dan WorldCom di Amerika
Serikat, HIH Insurance Company Ltd dan One-Tell Pty Ltd di Australia serta
Parmalat di Italia pada awal dekade 2000-an.2
Good Corporate Governance sendiri dapat didefinisikan sebagai suatu
pola hubungan, sistem, dan proses yang digunakan oleh organ perusahaan
(Direksi, Dewan Komisaris, RUPS) guna memberikan nilai tambah kepada
pemegang saham secara berkesinambungan dalam jangka panjang, dengan tetap
memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya, berlandaskan peraturan
perundangan dan norma yang berlaku.
3
1
Ridwan Khairandy & Camilia Malik, Good Corporate Governance : Perkembangan
Pemikiran, dan Implementasinya di Indonesia, (Yogyakarta:Kreasi Total , 2007),hlm 60.
Good Corporate Governance memiliki 4
(empat) kaidah atau prinsip pokok yaitu transparansi (keterbukaan), akuntabilitas,
2Siswanto Sutojo & E. John Alridge, Good Corporate Governance Tata Kelola
Perusahaan yang Sehat , (Jakarta:PT. Damar Mulia Pustaka, 2008),hlm 1.3
Mas Achmad Daniri , Good Corporate Governance Konsep dan Penerapannya DalamKonteks Indonesia, (Jakarta: PT Ray Indonesia, 2006),hlm 8.
Universitas Sumatera Utara
5/11/2018 Chapter Ie - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ie 2/21
13
responsibilitas, dan fairness. Di Amerika Serikat konsep tentang Good Corporate
Governance sendiri lebih bermakna pada tanggung jawab sosial perusahaan
(social responsibility) dan perilaku etis para stakeholders yang di dalamnya
termasuk para karyawan, pelanggan, supplier , kreditur, dan sebagainya. Di sini,
perusahaan berperan sebagai trustee dan hubungan antara perusahaan dan para
stakeholder -nya harus didasarkan pada kontrak sosial di mana perusahaan secara
moral terikat pada constituency statutes4
untuk memperhatikan seluruh
kepentingan dalam kelompoknya.5
Secara hukum di Indonesia penerapan Good Corporate Governance
terdapat dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal yaitu
Pasal 1 angka 25 mengenai prinsip keterbukaan. Dengan adanya prinsip
keterbukaan di pasar modal, maka perusahaan dalam hal ini adalah perusahaan
publik dapat mempertanggungjawabkan informasi, laporan keuangan, dan
keterbukaan informasi mengenai lingkungan kepada publik. Adanya prinsip
keterbukaan di pasar modal dapat dihindari kejahatan yang merugikan investor
dan publik seperti manipulasi pasar dan insider trading. Selain itu penerapan
Good Corporate Governance juga terdapat dalam Undang-Undang No. 40 Tahun
2007 yaitu Pasal 74 mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan
dan Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal yaitu Pasal
15 huruf b yang menyebutkan kewajiban setiap penamam modal untuk melakukan
CSR. Begitu juga dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang
4 Constituency Statue adalah perwakilan stakeholders dari kelompok – kelompok tertentu
misalnya perwakilan dari seerikat pekerja untuk ditempatkan pada dewan direktur dan eksekutif
dalam hal ini harus memperhatikan kepentingan stakeholders dalam keputusan – keputusan
bisnisnya.5Ridwan Khairandy et al, op.cit, hlm 64.
Universitas Sumatera Utara
5/11/2018 Chapter Ie - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ie 3/21
14
BUMN yaitu di Penjelasan Umum Bagian IV Undang-Undang Nomor 19 Tahun
2003 tentang BUMN menyebutkan Pengurusan dan pengawasan BUMN harus
dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good
Corporate Governance). Prinsip GCG yang dianut OECD dan beberapa lembaga
lain menempatkan prinsip responsibility atau tanggung jawab sebagai pilar
tegaknya GCG.6
Prinsip Responsibilitas (Pertanggungjawaban) adalah kesesuaian
(kepatuhan) di dalam pengelolaan perusahaan terhadap prinsip korporasi yang
sehat serta peraturan perundangan yang berlaku. Peraturan yang berlaku di sini
termasuk yang berkaitan dengan masalah pajak, hubungan industrial,
perlindungan lingkungan hidup, kesehatan/keselamatan kerja, standar penggajian,
dan persaingan yang sehat.7
Prinsip Responsibilitas juga mencakup hal-hal yang
terkait dengan pemenuhan kewajiban sosial perusahaan sebagai bagian dari
masyarakat.8
Prinsip responsibilitas ini diwujudkan dengan kesadaran bahwa tanggung
jawab merupakan konsekuensi logis dari adanya wewenang, menyadari akan
adanya tanggung jawab sosial, menghindari penyalahgunaan kekuasaan, menjadi
profesional dengan tetap menjunjung etika dalam menjalankan bisnis,
menciptakan dan memelihara lingkungan bisnis yang sehat.
9
6
http://teguharifiyadi.blogspot.com/2009/08/memahami-makna-corporate-social., diaksestanggal 20 Juli 2010.
Artinya perusahaan
sebagai organisasi sosial yang didirikan dan dijalankan oleh manusia tidak hanya
bertujuan untuk mencari keuntungan bagi shareholders yang termasuk di
dalamnya pemegang saham dan karyawan tetapi juga untuk kepentingan
7Mas Achmad Daniri, op.cit, hlm 11.
8
Ridwan Khairandy et al, op.cit,hlm 84.9 Ibid , hlm 85.
Universitas Sumatera Utara
5/11/2018 Chapter Ie - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ie 4/21
15
stakeholders yaitu masyarakat. Prinsip responsibilitas ini juga menentang ajaran
Milton Friedman bahwa hanya manusia yang mempunyai tanggung jawab moral.
Jika orang bisnis mempunyai tanggung jawab, menurut dia, itu adalah tanggung
jawab pribadi, bukan tanggung jawab atas nama seluruh perusahaan. Alasannya,
tanggung jawab sosial-moral tidak bisa dilemparkan kepada orang lain, dan
karena itu tidak relevan mengatakan perusahaan mempunyai tanggung jawab
sosial. Friedman tetap menekankan bahwa tanggung jawab itu hanya terbatas pada
lingkup yang mendatangkan keuntungan. Dengan demikian, tanggung jawab
sosial perusahaan hanya dinilai dan diukur berdasarkan sejauh mana perusahaan
itu berhasil mendatangkan keuntungan sebesar-besarnya.10
Namun a-moral theory
tersebut memberi peluang “ free ride” bagi pengusaha dalam menjalankan bisnis,
dengan berbagai pelanggaran etis bahkan hukum.11
Prinsip responsibilitas ini juga menuntut perusahaan di dalam menjalankan
usahanya untuk semakin bertanggung jawab terhadap masalah sosial dan
lingkungan. Karena menurut E. Merrick Dodd perusahaan adalah kuasi entitas
publik yang tidak hanya punya kewajiban dan tanggung jawab pada satu
kelompok tapi juga kepada banyak pihak.
12
10
Sonny Keraf, Etika Bisnis Tuntutan Dan Relevansinya, (Yogyakarta:PenerbitKanisius,1998), hlm 118.
Teori yang mendasari hubungan
antara perusahaan dengan pihak yang berkepentingan adalah teori stakeholders.
Fokus daripada teori ini terletak pada 2 (dua) wacana utama. Pertama, apa yang
menjadi tujuan dari perusahaan, dan kedua, apa tugas yang diemban oleh manajer
11Albert Widjaja, “ Mencari Arah Bisnis yang Bermoral”, 50th Years Festschrift in
honor Stephen Tong, (Jakarta : Reformed Center for Religion and Society STEMI , 2007), hlm 650.12
Bismar Nasution, “Pengelolaan Stakeholders Perusahaan” , Disampaikan pada
Pelatihan Mengelola Stakeholders yang dilaksanakan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)tanggal 17 s.d. Oktober 2008 di Sei Karang Sumatera Utara, hlm 4.
Universitas Sumatera Utara
5/11/2018 Chapter Ie - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ie 5/21
16
atau pengelola perusahaan terhadap para stakeholders. Terkait dengan perusahaan,
teori stakeholders secara garis besar menyatakan bahwa tujuan daripada suatu
perusahaan adalah mendatangkan manfaat bagi semua stakeholders. Teori ini
pada dasarnya berangkat dari asumsi bahwa nilai-nilai (values) merupakan faktor
yang sangat penting dan secara eksplisit merupakan bagian dari kegiatan bisnis.13
Penerapan prinsip responsibilitas oleh salah satunya adalah penerapan
tanggung jawab sosial dan lingkungan atau yang lebih sering dikenal Corporate
Social Responsibility (CSR). Konsep Corporate Social Responsibility (CSR) ini
merupakan konsekuensi logis dari teori stakeholder yang memandang perusahaan
sebagai institusi sosial dimana tujuan perusahaan hanya untuk mencapai
keuntungan maksimum. Selain itu konsekuensi logis dari teori ini juga adalah
perusahaan mempunyai tanggung jawab sosial atau Corporate Social
Responsibility (CSR) untuk mengambil bagian dalam mencapai kesejahteraan
masyarakat dimana perusahaan bertindak dari masyarakat itu.
14
Konsep Corporate Social Responsibility (CSR) bukanlah hal yang baru.
Konsep ini dapat dijumpai pada masa pemerintahan Hammurabi di Babilonia
(1700-an SM). Dalam kode Hammurabi, terdapat sanksi bagi para pengusaha
yang lalai dalam menjaga kenyamanan warga atau menyebabkan kematian bagi
pelanggannya.
15
Di Indonesia, konsep Corporate Social Responsibility (CSR) juga bukan
merupakan hal yang baru dimana pada masyarakat Sibolga di Sumatera Utara,
terdapat kebiasaan bahwa bagi pemilik tambak udang yang panen, sekitar 20
13 Ibid , hlm 5.
14
Ibid , hlm 15.15 Ibid .
Universitas Sumatera Utara
5/11/2018 Chapter Ie - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ie 6/21
17
persen harus disisihkan untuk masyarakat. Kemudian Islam mewajibkan seluruh
pengikutnya untuk melaksanakan zakat.16
Kristen juga mengajarkan untuk
memberikan perpuluhan, yaitu 10% dari penghasilannya, kepada gereja dan untuk
mencintai sesama manusia seperti diri sendiri.17
Begitu juga Buddha yang
mengajarkan berderma tanpa pamrih melalui Dana Paramita.18
Secara hukum, pengaturan tentang Corporate Social Responsibility (CSR)
baru diatur sejak adanya Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas yaitu dalam Pasal 74. Undang-Undang Perseroan Terbatas
sebelumnya yaitu Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tidak mengaturnya.
Apalagi KUHD sama sekali tidak menyinggungnya.
19Pengaturan tentang
Corporate Social Responsibility (CSR) juga dipertegas oleh Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2007 yang pada Pasal 15 huruf b menyebutkan kewajiban setiap
penamam modal untuk melakukan Corporate Social Responsibility (CSR). Akan
tetapi, itu hanya untuk investor asing. Selain itu untuk Undang-Undang Nomor 19
Tahun 2003 tentang BUMN memang ada mengatur tentang besaran dan tata cara
pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) dan dijabarkan lagi dalam
Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor 5 Tahun 2007 telah mengatur tentang
program kemitraan BUMN dengan usaha kecil dan program bina lingkungan.20
Hal ini yang mendasari pelaksanaan prinsip responsibilitas yang salah
satunya implementasinya adalah pelaksanaan Corporate Social Responsibility
.
16Bill Clinton, Giving Ubah Diri Ubah Dunia, (Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer,
2010), hlm 272.17
Ibid , hlm 27318
Ibid , hlm 274.19
M. Yahya Harahap, Hukum Perseroan Terbatas, (Jakarta : Sinar Grafika, 2009),
hlm 297. 20Warta Ekonomi, No. 15/XXII/26 Juli – 8 Agustus 2010, hlm 50.
Universitas Sumatera Utara
5/11/2018 Chapter Ie - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ie 7/21
18
(CSR) perusahaan di Indonesia termasuk juga perusahaan publik, emiten maupun
perusahaan terbuka. Selain Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan terbatas yang menjadi payung hukum perseroan terbuka juga Undang –
Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Hal ini dapat dilihat dari
Pasal 1 angka 7 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 yang menyebutkan
Perseroan Terbuka adalah Perseroan publik atau perseroan yang melakukan
penawaran umum saham, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
di bidang pasar modal. Jadi perseoran terbuka yang merupakan perseroan terbatas
dan emiten dalam pasar modal selain harus mematuhi aturan dalam Undang-
Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan terbatas juga harus mematuhi
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
Tanggung jawab sosial dan lingkungan emiten dalam pasar modal dapat
diwujudkan dengan pelaksanaan prinsip keterbukaan mengenai perlindungan
lingkungan hidup. Ketentuan BAPEPAM menentukan, bahwa pendapat dan
laporan pemeriksaan dari segi hukum dalam pernyataan pendaftaran dari
perusahaan publik harus memuat pendapat dari konsultan hukum mengenai semua
izin dan persetujuan yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan usaha atau
kegiatan yang direncanakan perusahaan publik.21
21
Keputusan Ketua Bapepam Nomor KEP-49/PM/1996 Tanggal 17 Januari 1996.
Peraturan Nomor IX. B. 1 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan PendaftaranPerusahaan.
Seperti izin lingkungan, izin –
izin usaha, lokasi, mendirikan bangunan, penggunaan bangunan untuk pabrik,
analisis mengenai dampak lingkungan dan pengolahan limbah. Investor dan
publik berhak untuk memperoleh keterbukaan informasi mengenai perlindungan
lingkungan hidup karena hak ini dijamin oleh Undang-Undang Dasar 1945 yaitu
Universitas Sumatera Utara
5/11/2018 Chapter Ie - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ie 8/21
19
dalam rumusan Pasal 28H ayat 1 yang menentukan setiap orang berhak hidup
sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup
yang baik dan sehat serta memperoleh pelayanan kesehatan.22
Menurut Koesnadi Hardjasoemantri masalah berkenaan dengan pemberian
informasi kepada masyarakat terdiri dari pemastian penerimaan informasi,
informasi tepat waktu (timely information), informasi lengkap (comprehensive
information), informasi yang dipahami (comprehensible information) dan
informasi lintas batas (transfrontier infromation).
Karena itu setiap
orang mempunyai hak atas informasi lingkungan hidup dan mempunyai
lingkungan hidup yang baik.
23Maka perusahaan publik atau
emiten harus melaksanakan keterbukaan masalah perlindungan lingkungan hidup.
Sekaligus perusahaan publik atau emiten tidak boleh melakukan
missrepresentation atau omission dan menyesatkan investor berkaitan dengan
keterbukaan masalah lingkungan hidup.24
Pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan emiten dalam pasar
modal dapat mempengaruhi harga saham emiten di pasar modal. Karena apabila
terdapat informasi yang jelek berkaitan dengan kewajiban dan tanggung jawab
perlindungan lingkungan hidup mengakibatkan harga saham dari emiten bergerak
ke bawah.
25
22
Jimly Asshiddiqie, Green Constitution Nuansa Hijau Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia Tahun 1945, (Jakarta : PT Rajagrafindo Persada, 2010), hlm 174.
Hal ini dapat dilihat dari kasus bocornya sumur minyak bawah laut
yang mengakibatkan pencemaran lingkungan hidup di Teluk Meksiko oleh British
23Koesnadi Hardjasoemantri, Hukum Tata Lingkungan, (Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press, 1999), hlm 109 – 111.24
Bismar Nasution, Keterbukaan Dalam Pasar Modal, (Jakarta : Univesitas Indonesia
Press, 2001), hlm 204.25 Ibid , hlm 212.
Universitas Sumatera Utara
5/11/2018 Chapter Ie - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ie 9/21
20
Petroleum di Amerika Serikat di mana nilai sahamnya mengalami pemurunan
hingga 40 % pada beberapa akhir pekan kedua Juni 2010 di bursa saham Amerika
Serikat.26
Indikator lain yang dapat digunakan untuk mengukur komitmen emiten
dalam pasar modal terhadap lingkungan dan sosial adalah Sri Kehati Indeks.
Yayasan Keanekaragaman Hayati (Kehati) bekerja sama dengan PT Bursa Efek
Indonesia (BEI) untuk mendorong investasi di pasar modal agar mengacu pada
tata cara Sustainable and Responsible Investment Index dengan nama Sri Kehati
Indeks. Kedua lembaga ini bekerja sama atas dasar ingin mengoreksi kegagalan
pasar dalam menampung isyarat lingkungan hidup dan lingkungan sosial. Pasar
Modal adalah alat yang mempertemukan penawar dan peminta modal. Dalam
mekanisme pasar modal ini, kini dikembangkan tolok ukur yang memuat segi
lingkungan hidup dan lingkungan sosial melalui Sri Kehati Indeks. 27
Indeks harga saham SRI-KEHATI dimaksudkan untuk memberikan
tambahan pedoman investasi bagi pemodal. Dengan membangun suatu
benchmark indeks harga saham baru yang secara khusus memuat kinerja harga
saham emiten yang memiliki kinerja yang sangat baik dalam mendorong usaha-
usaha berkelanjutan melalui kinerja metodologi yang berdasarkan kepada
kepedulian mengenai lingkungan hidup, sosial, dan tata kelola perusahaan yang
baik. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah komitmen yang
berkesinambungan dari kalangan bisnis. Untuk berperilaku secara etis dan
memberi kontribusi bagi perkembangan ekonomi, seraya meningkatkan kualitas
26Warta Ekonomi, No.16/XXII/9 – 22 Agustus 2010, hlm 54.
27
Emil Salim, Ratusan Bangsa Merusak Satu Bumi, (Jakarta: Penerbit Buku Kompas,2010), hlm 168.
Universitas Sumatera Utara
5/11/2018 Chapter Ie - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ie 10/21
21
kehidupan dari karyawan dan keluarganya, serta komunitas lokal dan masyarakat
luas pada umumnya.28
Adanya prinsip responsibilitas dalam pasar modal membuat perusahaan
atau emiten mempunyai kewajiban untuk benar-benar berkomitmen terhadap
tanggung jawab sosial dan lingkungan. Pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) oleh emiten sebenarnya menguntungkan emiten sendiri
karena dengan pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) yang baik
yang merupakan salah satu implemenatsi prinsip responsibilitas oleh emiten,
maka sebenarnya menaikkan nilai dan kualitas emiten sendiri di mata investor dan
publik. Dengan adanya komitmen dan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan
lingkungan atau Corporate Social Responsibility (CSR) serta keterbukaan
informasi mengenai masalah lingkungan hidup oleh emiten terhadap terhadap
investor maka emiten di sini dapat mempertanggungjawabkan infromasi dan
kebijakan bisnisnya baik secara moral dan hukum mengenai masalah lingkungan
hidup dan pelaksanaan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan atau
Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap investor dan publik.
Dengan demikian Sri Kehati Indeks merupakan indikator
untuk melihat komitmen perusahaan terbuka terhadap lingkungan hidup dan sosial
termasuk di dalamnya komitmen perusahaan atau emiten terhadap Corporate
Social Responsibility (CSR).
28http://us.suarapembaca.detik.com, diakses tanggal 31 Desember 2009.
Universitas Sumatera Utara
5/11/2018 Chapter Ie - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ie 11/21
22
B. Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi permasalahan yang akan dibahas dalam
penelitian Tinjauan Hukum Prinsip responsibilitas dalam Pasar Modal adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana prinsip responsibilitas dalam kerangka Good Corporate
Governance?
2. Bagaimana penerapan prinsip responsibilitas dalam pengelolaan perusahaan
publik ?
3. Bagaimana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (Corporate Social
Responsibility) Perusahaan Publik/Emiten dalam Pasar Modal.
C. Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan utama penulisan ini adalah untuk memenuhi syarat
mendapatkan gelar sarjana hukum. Namun berdasarkan permasalahan yang telah
dikemukakan di atas, maka tujuan lain yang hendak dicapai dalam penulisan ini
adalah :
1. Untuk mengetahui prinsip responsibilitas dalam kerangka Good Corporate
Governance.
2. Untuk mengetahui pengaturan hukum penerapan responsibilitas dalam
pengelolaan perusahaan publik dan kaitannya dengan prinsip responsibilitas.
Universitas Sumatera Utara
5/11/2018 Chapter Ie - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ie 12/21
23
3. Untuk mengetahui konsep dan pengaturan Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan/(Corporate Social Responsibility) Perusahaan Publik dalam pasar
modal.
Adapun yang menjadi manfaat dari penulisan skripsi ini adalah:
1. Secara teoritis, melalui penulisan skripsi ini dapat menjadi sumbangsih bagi
ilmu pengetahuan khususnya mengenai Prinsip Responsibilitas dan sekaligus
memperkaya serta menambah wawasan ilmiah baik dalam tulisan ini maupun
dalam bidang lainnya.
2. Secara praktis, sebagai sumbangan pemikiran bagi pembaca kalangan
akademisi, ataupun sebagai bahan referensi bagi mahasiswa lain yang ingin
membahas mengenai Prinsip Responsibilitas.
D. Keaslian Penulisan
Penulisan skripsi ini berjudul “Tinjauan Hukum Prinsip Responsibilitas
dalam Pasar Modal”. Setelah melakukan penelusuran ke perpustakaan fakultas
dan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara, hal ini belum pernah diangkat
ataupun ditulis, kalaupun ada substansi pembahasannya berbeda dengan
pembahasan yang dipaparkan dalam skripsi ini. Dengan demikian keaslian
penulisan skripsi ini dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Penulis
menyusun skripsi ini melalui referensi buku-buku, media cetak dan elektronik dan
bantuan dari berbagai pihak.
Universitas Sumatera Utara
5/11/2018 Chapter Ie - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ie 13/21
24
E. Tinjauan Kepustakaan
Good Corporate Governance (GCG) menjadi pedoman perusahaan-
perusahaan pada dewasa ini dalam pengelolaan dan manajemen perusahaan.
Istilah corporate governance juga sering digunakan untuk menyebut Good
Corporate Governance (GCG). Pengertian Good Corporate Governance (GCG)
menurut World Bank , merupakan kumpulan hukum, peraturan, dan kaidah-kaidah
yang wajib dipenuhi yang dapat mendorong kinerja sumber-sumber perusahaan
bekerja secara efisien, menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang yang
berkesinambungan bagi para pemegang saham maupun masyarakat sekitar secara
keseluruhan.29
Penerapan Good Corporate Governance (GCG) tidak hanya dalam
Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Undang-Undang
No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, dan Undang-Undang No. 19
Tahun 2003 tentang BUMN tetapi ada dalam pasar modal di mana Undang-
Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal juga mengakomodasi prinsip-
Salah satu prinsip Good Corporate Governance (GCG) adalah
prinsip responsibility atau prinsip responsibilitas (tanggung jawab) yaitu
tanggungjawab perusahaan terhadap stakeholders baik stakeholders internal
maupun terhadap stakeholders eksternal. Selain itu prinsip responsibilitas ini juga
berkaitan dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan serta
kepatuhan perusahaaan terhadap hukum.
29
http://www.hupelita.com/baca.php?id=40253, Edisi Jum'at , diakses tanggal 24September 2010.
Universitas Sumatera Utara
5/11/2018 Chapter Ie - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ie 14/21
25
prinsip Good Corporate Governance (GCG) untuk melindungi investor dan
pemegang saham publik.
Penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dalam
pasar modal juga termasuk penerapan prinsip responsibilitas oleh perusahaan
publik/emiten baik yang berbentuk BUMN maupun yang non-BUMN. Perusahaan
publik dalam Pasal 1 angka 8 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas disebut perseroan publik. Perseroan Publik menurut Pasal 1
angka 8 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas adalah
perseroan yang telah memenuhi kriteria jumlah pemegang saham dan modal yang
disetor sesuai dengan ketentuan peraturan. Perseroan Terbuka menurut Pasal 1
angka 7 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas adalah
perseroan publik atau perseroan yang melakukan penawaran umum saham, sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. Yang
melakukan penawaran umum di pasar modal hanya emiten. Emiten menurut Pasal
1 angka 6 Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal adalah pihak
yang melakukan penawaran umum.
Salah satu penerapan prinsip responsibilitas oleh perusahaan publik/
emiten dalam pasar modal adalah pelaksanaan tanggung jawab sosial dan
lingkungan/ Corporate Social Responsibility (CSR) selain kepatuhan perusahaan
publik/emiten terhadap hukum dalam pengelolaan perusahaan publik/emiten. Jadi
penerapan prinsip responsibiltas yang merupakan salah satu prinsip Good
Corporate Governance (GCG) tidak hanya melindungi investor dan pemegang
saham publik tetapi juga melindungi masyarakat dan kelestarian lingkungan.
Universitas Sumatera Utara
5/11/2018 Chapter Ie - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ie 15/21
26
Corporate Social Responsibility /CSR adalah suatu konsep di mana
organisasi–organisasi, terutama perusahaan-perusahaaan memiliki satu tanggung
jawab untuk memperhatikan kepentingan-kepentingan dari para konsumen, para
karyawan, pemegang saham, masyarakat sekitar, dan kepedulian lingkungan
hidup pada semua aspek kegiatan perusahaan mereka. Tanggung jawab ini
memperluas melebihi ketentuan tanggung jawab mereka untuk menuruti peraturan
perundang-undangan.30
Maka corporate Social Responsibility /CSR sangat berhubungan dengan
prinsip sustainnable development (pembangunan berkelanjutan), di mana
berpendapat bahwa perusahaan harus membuat keputusan berdasarkan tidak saja
pada faktor finansial seperti keuntungan atau keuntungan saham, tetapi juga
berdasarakn pada konsekuensi sosial dan lingkungan baik jangka pendek maupun
jangka panjang dari aktivitas-aktivitas mereka.
Definisi Corporate Social Responsibility /CSR menurut Magnan & Ferrel
(2004) adalah “ A business acts ini socially responsible manner when its decision
and account for and balance diverse stakeholder interest ”. Defenisi ini
menekankan kepada perlunya memberikan perhatian secara seimbang terhadap
kepentingan berbagai stakeholders yang beragam dalam setiap keputusan dan
tindakan yang diambil oleh para pelaku bisnis melalui perilaku yang secara sosial
bertanggung jawab.31
30
http://id.wikipedia.org/wiki/ Corporate Social Responsibility, diakses tanggal 3 Mei
2007.31
A. B. Susanto, Corporate Social Responsibility, (Jakarta : The Jakarta ConsultingGroup, 2007), hlm 21.
Universitas Sumatera Utara
5/11/2018 Chapter Ie - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ie 16/21
27
Sedangkan, Schermerhorn memberikan defenisi Corporate Social
Responsibility /(CSR) sebagai suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertidak
dengan cara-cara mereka sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dan
kepentingan publik eksternal.32
Jadi, Corporate Social Responsibility /CSR adalah suatu atau sebuah
pendekatan di mana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam
operasi bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan para pemangku
kepentingan (stakeholders) berdasarkan kesukarelaan dan kemitraan.
33
F. Metode Penulisan
Dalam setiap usaha penulisan haruslah menggunakan metode penulisan yang
sesuai dengan bidang yang diteliti. Adapun penelitian yang digunakan oleh
penulis dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penulisan skripsi ini disesuaikan dengan
permasalahan yang diangkat di dalamnya. Dengan demikian, penelitian yang
dilaksanakan adalah penelitian hukum normatif, yaitu penelitian yang
menganalisa hukum yang positif yang tertulis. Penelitian hukum normatif
merupakan penilaian kepustakaan, yaitu disini peneliti melakukan penelitian
32John R. Schermerhorn, Management for Productivity (New York: John Wiley &
Son, 1993), hal 42.33
Mu’ man Nuryana, “Corporate Social Responsibility dan Kontribusi bagi
Pembangunan Berkelanjutan”, Makalah yang disampaikan pada Diklat Pekerja Sosial Industri,Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Sosial (BBPPKS) Bandung, Lembang 5 Desember 2005.
Universitas Sumatera Utara
5/11/2018 Chapter Ie - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ie 17/21
28
terhadap data sekunder. Pada penelitian hukum normatif, sering kali hukum
dikonsepsikan sebagai apa yang tertulis dalam peraturan perundang-undangn
atau hukum dikonsepkan sebagai kaidah atau norma yang merupakan patokan
berperilaku manusia yang dianggap pantas.
b. Sifat Penelitian
Sifat dari penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian deskriptif bertujuan
menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala, atau
kelompok tertentu, atau untuk menentukan penyebaran suatu gejala, atau untuk
menentukan ada tidaknya hubungan antara suatu gejala dengan gejala lain
dalam masyarakat. Penelitian ini kadang-kadang berawal dari hipotesis, tetapi
dapat juga tidak bertolak dari hipotesis, dapat membentuk teori-teori baru atau
memperkuat teori yang sudah ada. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang
terdiri atas satu variabel atau lebih dari satu variabel, namun variabel tersebut
tidak saling bersinggungan.
c. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan yuridis-normatif. Pendekatan
penelitian yuridis-normatif adalah penelitian yang dilakukan terhadap data
sekunder. yang berkaitan dengan permasalahan yang diuraikan dalam skripsi
ini.
d. Sumber data
Data sekunder yang digunakan meliputi:
Universitas Sumatera Utara
5/11/2018 Chapter Ie - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ie 18/21
29
1. Bahan hukum primer, yaitu bahan hukum yang terdiri dari peraturan
perundang-undangan yang berkaitan dengan penerapan prinsip
responsibilitas dalam pasar modal dan Corporate Social Responsibility /CSR
antara lain Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas,
Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, dan
Undang – Undang No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN, Undang-Undang No.
8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan
lainnya yang terkait.
2. Bahan hukum sekunder yaitu, bahan hukum yang memberikan penjelasan
terhadap bahan hukum primer, yakni hasil karya para ahli hukum berupa
buku-buku, pendapat-pendapat sarjana, yang berhubungan dengan
pembahasan skripsi ini.
3. Bahan hukum tersier atau bahan penunjang, yaitu bahan hukum yang
memberikan petunjuk atau penjelasan bermakna terhadap bahan hukum
primer dan/ atau bahan hukum sekunder yakni, kamus hukum dan Kamus
Besar Bahasa Indonesia.
e. Teknik Pengumpulan Data
Dalam melakukan penulisan ini, penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah
penelitian kepustakaan (library research) yang merupakan pengumpulan data-
data yang dilakukan melalui literatur atau dari sumber bacaan berupa buku-
buku, peraturan perundang-undangan dan bahan bacaan lain yang terkait
Universitas Sumatera Utara
5/11/2018 Chapter Ie - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ie 19/21
30
dengan penulisan skripsi ini untuk digunakan sebagai dasar ilmiah dalam
pembahasan materi.
f. Analisis data
Penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam skripsi ini termasuk ke dalam
penelitian hukum normatif. Pengolahan data pada hakekatnya merupakan
kegiatan untuk melakukan analisa terhadap permasalahan yang akan dibahas.
Analisis data dilakukan dengan:
1. Mengumpulkan bahan-bahan hukum yang relevan dengan
permasalahan yang diteliti.
2. Memilah kaidah-kaidah hukum yang sesuai dengan penelitian
3. Menjelaskan hubungan-hubungan antara berbagai konsep dan
pasal-pasal yang ada.
4. Menarik kesimpulan dengan pendekatan deduktif kwalitatif.
G. Sistematika Penulisan
Untuk menghasilkan karya ilmiah yang baik, maka penulisan dan pembahasannya
harus dilakukan secara sistematis. Untuk memudahkan penulisan skripsi ini maka
diperlukan adanya sitematika penulisan yang teratur yang terbagi dalam bab per
bab yang saling berkaitan satu sama lain. Adapun sistematika penulisan skripsi ini
adalah :
Universitas Sumatera Utara
5/11/2018 Chapter Ie - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ie 20/21
31
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini merupakan bab pendahuluan yang isinya antara lain memuat
latar belakang, pokok permasalahan, tujuan dan manfaat penulisan,
keaslian penulisan, tinjauan kepustakaan, metode penulisan dan
sistematika penulisan.
BAB II : PRINSIP RESPONSIBILITAS DALAM KERANGKA GOOD
CORPORATE GOVERNANCE (GCG)
Bab ini menjabarkan pengertian, latar belakang, konsep dan
pengaturan Good Corporate Governance (GCG). Selain itu bab ini
juga menjabarkan penerapan Good Corporate Governance (GCG)
dalam pasar modal. Bab ini juga membahas pertanggungjawaban
(responsibilitas) perusahaan publik dalam menjalankan keterbukaan
informasi kepada investor dan publik serta dijabarkan juga
pelanggaran prinsip pertanggungjawaban (responsibilitas) perusahaan
publik yang mengakibatkan terjadinya bentuk-bentuk pelanggaran
dalam pasar modal.
BAB III : PENERAPAN PRINSIP RESPONSIBILITAS DALAM
PENGELOLAAN PERUSAHAAN PUBLIK
Bab ini membahas pengaturan hukum dalam pengelolaan perusahaan
Publik dan kaitannya dengan prinsip responsibilitas. Bab ini juga
membahas kepatuhan perusahaan publik dalam menjalankan prinsip
Universitas Sumatera Utara
5/11/2018 Chapter Ie - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ie 21/21
32
responsibilitas menurut peraturan perundang–undangan yang
berlaku.
BAB IV : TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
(CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) PERUSAHAAN
PUBLIK DALAM PASAR MODAL
Bab ini membahas tentang latar belakang, konsep, dan pengaturan
Tanggung jawab sosial dan lingkungan (CSR) dalam perundang-
undangan di Indonesia. Selain itu Bab ini juga membahas standarisasi
dan implementasi tanggung jawab sosial dan lingkungan (CSR)
Perusahaan Publik.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bab terakhir dari penulisan skripsi ini sebagai bab
penutup yang berisi kesimpulan dan saran mengenai pembahasan
penulisan skripsi ini.
Universitas Sumatera Utara
Recommended