View
228
Download
4
Category
Preview:
Citation preview
50
LAMPIRAN
51
Lampiran 1. Prosedur Analisis Mineral Kalsium dan Phospor
1. Analisis Kalsium (Ca) secara Titrimetri (Association of Official
Analytical Chemist, 1995).
Cara Kerja :
1. Menimbang contoh 2 gram dan mengabukan contoh dalam tanur dengan suhu
550°C selama 4 jam.
2. Membuat indukan dengan menambahkan larutan HCl (1+3) sebanyak 40 ml.
3. Mendidihkan indukan selama 30 menit hingga volume berkurang.
4. Menyaring indukan dengan kertas Whattman 41 di dalam labu ukur 250 ml
dan menambahkan aquades hingga batas 250 ml.
5. Mengambil indukan sebanyak 25ml dalam Beaker Glass 250 ml,
menambahkan aquades hingga batas 100 ml.
6. Menambahkan beberapa tetes Methyl Red 0,1 % dan NH4OH (1+1) sampai
warna bening. Menambahkan HCl (1+3), kemudian periksa pH sampai
kisaran 2,5-3. Tambahkan aquades hingga batas 150 ml.
7. Memanaskan sampel dan menambahkan Ammonium Oksalat 4,2 % panas
jenuh sebanyak 10 ml. kemudian diamkan selama 1 malam.
8. Menyaring sampel tersebut dengan kertas Whattman 42. Kemudian dicuci
dengan NH4OH (1+50) sebanyak 80-100 ml.
9. Masukkan endapan dan kertas saring ke dalam Beaker Glass semula.
10. Tambahkan H2SO4 (1+25) sebanyak 130 ml, kemudian dipanaskan pada suhu
70°C.
11. Melakukan titrasi dengan KMNO4 0,1 N sampai berubah warna merah muda
dan tidak berubah dalam 30 detik.
52
Lampiran 1. Lanjutan
Perhitungan hasil uji laboratorium
% Ca =(VS − VB) × N × 0,002 × O
W × A× 100%
Keterangan :
𝑉𝑆= Volume titrasi contoh
𝑉𝐵= Volume titrasi blanko
N = Normalitas KMNO4
O = Volume larutan induk
A = Volume yang diambil dari larutan indukan
W = Berat contoh
Perhitungan Bahan Kering (BK)
BK Ca =100
𝐷𝑀 𝐿𝑎𝑏× Hasil Uji Ca
Dimana :
DM Lab = Dry Matter Lab = 100 – Kadar Air Lab
2. Analisis Phospor (P) (Sudarmadji, dkk., 1997).
Cara Kerja :
1. Menimbang contoh 1-2 gram dan pindahkan ke dalam gelas piala,
menambahkan larutan Mg-nitrat 7,5 ml.
2. Memanaskan diatas pemanas listrik pada suhu 180°C sampai pekat dan tidak
terjadi perubahan lagi.
3. Memindahkan sampel ke dalam muffle pada suhu 300-400°C sampai residu
tidak berwarna hitam lagi. Dinginkan, lalu tambahkan HCl pekat 15-30 ml
dan encerkan menggunakan aquades, kemudian pindahkan ke dalam labu
takar 250 ml dan encerkan lagi sampai tanda.
4. Mengambil laturan contoh yang diperoleh sebanyak100 ml dan pindahkan ke
dalam gelas piala 250 ml.
5. Menambahkan NH4OH pekat sedikit berlebihan, endapatan yang terjadi
dilarutkan kembali dengan menambahkan HN03 pekat sedikit demi sedikit
sambal diaduk, sampai larutan menjadi jernih.
53
Lampiran 1. Lanjutan
6. Menambahkan ammonium-nitrat 10 gram, kemudian panaskan diatas
penangas air sampai suhu 65°C dan menambahkan 70 ml larutan molibdat.
Diamkan pada suhu tersebut selama 1 jam.
7. Menyaring dan mencuci larutan contoh yang sudah mengendap dengan
aquades.
8. Melarutkan kembali endapan dalam kertas saring tersebut dengan menambah
sedikit demi sedikit NH4OH (1:1) dan air panas sampai kertas saring menjadi
bersih. Volume filtrat dan hasil pencucian yang terakhir tidak boleh lebih dari
100 ml.
9. Menetralkan filtrat dan hasil cucian dengan HCl pekat, diamkan lalu
tambahkan magnesia mixture dari dalam buret dengan kecepatan 1 tetes tiap
detik sambal digoyangkan. Diamkan selama 15 menit.
10. Menambahkan NH4OH pekat 12 ml dan biarkan selama 2 jam.
11. Menuangkan mula-mula supernatan melalui kertas saring bebas abu, cuci
endapan dalam gelas piala dengan amonia encer sampai bebas khlorida.
12. Mengeringkan endapan dan kertas saring dalam krus yang telah dipijarkan
dan diketahui bertanya, kemudian pijarkan mula-mula pada suhu rendah,
akhirnya dipijarkan pada suhu yang lebih tinggi, sampai diperoleh residu
yang berwana putih atau abu-abu keputihan. Dinginkan dalam eksikator dan
timbang berat residu sebagai Mg2P207. Berat P205 dipertihungkan dari berat
Mg2P207 yang diperoleh :
Berat P205(g,dalam 100ml larutan= 0,6377 × berat Mg2P207(g)
54
𝐑𝟒𝟏
Lampiran 2. Tata Letak Percobaan
Keterangan :
Posisi kandang berderet dan penomoran kandang berurut dari nomor 1 sampai dengan 20
Nomor di tengah adalah nomor perlakuan dan ulangannya.
𝐑𝟒𝟒
𝐑𝟑𝟐
𝐑𝟐𝟑
𝐑𝟏𝟒
𝐑𝟎𝟒
𝐑𝟐𝟐
𝐑𝟑𝟏
𝐑𝟎𝟐
𝐑𝟑𝟒
𝐑𝟏𝟑
𝐑𝟒𝟑
𝐑𝟎𝟏
𝐑𝟎𝟑
𝐑𝟒𝟐
𝐑𝟐𝟏
𝐑𝟏𝟏
𝐑𝟑𝟑
𝐑𝟏𝟐
𝐑𝟐𝟏
55
Lampiran 3. Koefisien Variasi Bobot Badan Awal Setiap Ekor Domba yang
digunakan dalam Penelitian
Ulangan Perlakuan
R0 R1 R2 R3 R4
................................................. kg ..................................................
1 22,00 19,00 19,50 21,50 16,50
2 19,00 18,50 23,00 24,50 20,00
3 21,20 22,50 24,00 21,00 22,20
4 23,00 23,50 18,00 23,00 25,00
Total 85,20 83,50 84,50 90,00 83,70 426,90
Rataan 21,30 20,87 21,12 22,50 20,92 21,34
S2
= ∑(xi - ẍ)2
= 104,85= 5,52
n – 1 19
S = √ S2
= √5,52 = 2,35
ẍ = ∑X = 426,90 = 21,34
N 20
KV = S × (100%)
ẍ
= 2,35 × 100% = 11.01%
21,34
56
Lampiran 4. Konsumsi Bahan Kering Ransum
No
Domba
Konsumsi
Asfed
Hijauan
Konsumsi
Asfed
Konsentrat
Bahan
Kering
Hijauan
Bahan
Kering
Konsentrat
Konsumsi
Bahan
Kering
…….. (g) …….. …….. (%) …….. (g)
R0-1 79,98 6192 91,93 88,36 5551,28
R0-2 344,74 5666 91,93 88,36 5351,26
R0-3 129,62 7594 91,93 88,36 6839,74
R0-4 430,23 7398 91,93 88,36 6967,17
R1-1 71,71 6861 91,93 88,36 6134,14
R1-2 85,49 6279 91,93 88,36 5633,67
R1-3 215,12 7479 91,93 88,36 6283,62
R1-4 288,66 7651 91,93 88,36 7049,15
R2-1 104,80 6977 91,93 88,53 6281,62
R2-2 226,15 7600 91,93 88,53 6954,52
R2-3 157,20 7302 91,93 88,53 6621,75
R2-4 152,60 6866 91,93 88,53 6231,16
R3-1 479,83 7331 43,86 88,36 6957,56
R3-2 567,99 7692 43,86 88,36 7364,70
R3-3 556,14 7678 43,86 88,36 7340,49
R3-4 513,60 7030 43,86 88,36 6725,37
R4-1 485,09 7208 43,86 88,53 6866,42
R4-2 468,42 7218 43,86 88,53 6858,61
R4-3 566,23 6478 43,86 88,53 6301,29
R4-4 578,95 7590 43,86 88,53 7298,47
57
Lampiran 4. Lanjutan
Keterangan:
Konsumsi BK = (Konsumsi Asfed Hijauan x BK Hijauan) + (Konsumsi Asfed
Konsentrat x BK Konsentrat)
Konsumsi BK = (79,98 x 91,93%) + (6192,00 x 88,36%) = 5551,28 gram
58
Lampiran 5. Produksi Bahan Kering Feses
No
Domba Feses Segar
Sampel
Feses Segar
Feses Kering
Jemur
Kadar BK
Feses
Produksi
BK Feses
.......................... (g) .......................... (%) (g)
R0-1 4352 435,20 215 46,78 2036,05
R0-2 3209 320,90 182 54,22 1739,92
R0-3 3648 364,80 180 46,83 1708,20
R0-4 3870 387,00 206 49,56 1917,86
R1-1 3674 367,40 208 53,73 1973,92
R1-2 3526 352,60 183 49,72 1753,14
R1-3 4916 491,60 251 48,56 2387,01
R1-4 4446 444,60 220 47,16 2096,60
R2-1 3802 380,20 198 49,42 1879,02
R2-2 6184 618,40 326 48,18 2979,64
R2-3 4232 423,20 230 51,79 2191,90
R2-4 4023 402,30 221 52,63 2117,18
R3-1 4980 498,00 258 49,58 2469,06
R3-2 4535 453,50 228 46,76 2120,40
R3-3 6367 636,70 342 43,13 2746,26
R3-4 4219 421,90 224 49,59 2092,16
R4-1 5339 533,90 274 48,45 2586,56
R4-2 5186 518,60 238 42,77 2218,16
R4-3 5815 581,50 317 50,92 2960,78
R4-4 3815 381,50 210 52,40 1999,20
Keterangan:
Produksi BK Feses = Feses Segar x Kadar BK Feses
Produksi BK Feses = 4352 x 46,78% = 2036,05 gram
59
Lampiran 6. Konsumsi Kalsium
No
Domba
Konsumsi Bahan
Kering
Kalsium
Ransum Konsumsi
Kalsium
(g) (%) (g)
R0-1 5551,28 0,94 52,18
R0-2 5351,26 0,94 50,30
R0-3 6839,74 0,94 64,29
R0-4 6967,17 0,94 65,49
R1-1 6134,14 0,94 57,66
R1-2 5633,67 0,94 52,96
R1-3 6283,62 0,94 59,07
R1-4 7049,15 0,94 66,26
R2-1 6281,62 0,98 61,31
R2-2 6954,52 0,98 67,88
R2-3 6621,75 0,98 64,63
R2-4 6231,16 0,98 60,82
R3-1 6957,56 0,94 65,40
R3-2 7364,70 0,94 69,23
R3-3 7340,49 0,94 69,00
R3-4 6725,37 0,94 63,22
R4-1 6866,42 0,98 67,29
R4-2 6858,61 0,98 67,21
R4-3 6301,29 0,98 61,75
R4-4 7298,47 0,98 71,53
Keterangan:
Konsumsi Kalsium = Konsumsi BK x Kalsium Ransum
Konsumsi Kalsium = 5551,28 x 0,94% = 52,18 gram
60
Lampiran 7. Produksi Kalsium Feses
No
Domba
Kadar Ca
Feses
Produksi BK
Feses Produksi Ca
Feses
(%) ………….. (g) …………..
R0-1 1,42 2036,05 28,91
R0-2 1,32 1739,92 22,97
R0-3 1,34 1708,20 22,89
R0-4 1,32 1917,86 25,32
R1-1 1,59 1973,92 31,39
R1-2 1,40 1753,14 24,54
R1-3 1,55 2387,01 37,00
R1-4 1,48 2096,60 31,03
R2-1 1,38 1879,02 25,93
R2-2 1,41 2291,94 32,32
R2-3 1,42 2191,90 31,12
R2-4 1,55 2117,18 32,82
R3-1 1,72 2469,06 42,47
R3-2 1,75 2120,40 37,11
R3-3 1,42 2746,26 39,00
R3-4 1,64 2092,16 34,31
R4-1 1,42 2586,56 36,73
R4-2 1,42 2218,16 31,50
R4-3 0,92 2441,18 22,46
R4-4 1,46 1999,20 29,19
Keterangan:
Produksi Kalsium Feses = Produksi BK Feses x Kadar Ca Feses Produksi Ca Feses = 2036,05 x 1,42% = 28,91 gram
61
Lampiran 8. Absorpsi Kalsium
No
Domba
Konsumsi
Kalsium
Produksi Ca
Feses
Absoprsi
Kalsium
…………. (g) …………. (%)
R0-1 52,18 28,91 44,60
R0-2 50,30 22,97 54,33
R0-3 64,29 22,89 64,40
R0-4 65,49 25,32 61,34
R1-1 57,66 31,39 45,56
R1-2 52,96 24,54 53,66
R1-3 59,07 37,00 37,36
R1-4 66,26 31,03 53,17
R2-1 61,31 25,93 57,71
R2-2 67,88 32,32 52,38
R2-3 64,63 31,12 51,85
R2-4 60,82 32,82 46,03
R3-1 65,40 42,47 35,06
R3-2 69,23 37,11 46,40
R3-3 69,00 39,00 43,48
R3-4 63,22 34,31 45,73
R4-1 67,29 36,73 29,61
R4-2 67,21 31,50 37,38
R4-3 61,75 22,46 65,06
R4-4 71,53 29,19 55,43
Keterangan:
Absorpsi Kalsium = Konsumsi Kalsium - Produksi Ca Feses x 100% Konsumsi Kalsium
Absorpsi Kalsium = 52,18 – 28,91 x 100% = 44,60% 52,18
62
Lampiran 9. Hasil Uji t Berpasangan Pengaruh Perlakuan terhadap
Absorpsi Kalsium Menggunakan SPSS 16.0
Ulangan Perlakuan
R0 R1 R2 R3 R4
1 44,60 45,56 57,71 35,06 45,42
2 54,33 53,66 52,38 46,40 53,14
3 64,40 37,36 51,85 43,48 63,63
4 61,34 53,17 46,03 45,73 59,19
Rata-rata 54,44 45,53 53,98 41,65 54,06
Paired Samples Statistics and Correlations
SD = √∑(𝑥𝑖 − �̅�)2
𝑛 − 1
Paired Samples t Test
tℎ𝑖𝑡 =�̅�
𝑆𝐷
√ 𝑛
1. Uji t Berpasangan R0 terhadap R1
Paired Samples Statistics and Correlations
Perlakuan Mean N Std.
Deviation
Std. Error
Mean Correlation Sig.
R0 56,17 4 8,79 4,39 -0,21 0,79
R1 47,44 4 7,67 3,84
Paired Samples t Test
Perlakuan
Paired Differences
t df
Sig.
(2-
tailed) Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
R0 - R1 8,73 12,84 6,42 -11,70 29,16 1,36 3 0,27
H1 ditolak dan menerima H0 karena P = 0,27 > 0,05 artinya tidak berbeda secara
signifikan absorpsi kalsium antara ransum R0 (Hay Rumput Gajah Taiwan +
Konsentrat Standar) dengan R1 (Hay Rumput Gajah Taiwan + Konsentrat Standar
mengandung bungkil kedelai terproteksi)
63
Lampiran 9. Lanjutan
2. Uji t Berpasangan R0 terhadap R2
Paired Samples Statistics and Correlations
Perlakuan Mean N Std.
Deviation
Std. Error
Mean Correlation Sig.
R0 56,17 4 8,79 4,39 -0,79 0,22
R2 51,99 4 4,78 2,39
Paired Samples t Test
Perlakuan
Paired Differences
t df
Sig.
(2-
tailed) Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
R0 - R2 4,18 12,88 6,44 -16,32 24,67 0,65 3 0,56
H1 ditolak dan menerima H0 karena P = 0,56 > 0,05 artinya tidak berbeda secara
signifikan absorpsi kalsium antara ransum R0 (Hay Rumput Gajah Taiwan +
Konsentrat Standar) dengan R2 (Hay Rumput Gajah Taiwan + Konsentrat Standar
mengandung bungkil kedelai terproteksi tanin + premiks)
3. Uji t Berpasangan R0 terhadap R3
Paired Samples Statistics and Correlations
Perlakuan Mean N Std.
Deviation
Std. Error
Mean Correlation Sig.
R0 56,17 4 8,79 4,39 0,75 0,25
R3 42,67 4 5,22 2,61
Paired Samples t Test
Perlakuan
Paired Differences
t df
Sig.
(2-
tailed) Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
R0 - R3 13,50 5,95 2,98 4,03 22,97 4,54 3 0,02
Lampiran 9. Lanjutan
64
H0 ditolak dan menerima H1 karena P = 0,02 ≤ 0,05 artinya berbeda secara
signifikan absorpsi kalsium antara ransum R0 (Hay Rumput Gajah Taiwan +
Konsentrat Standar) dengan R3 (Silase Rumput Gajah Taiwan + Konsentrat
Standar mengandung bungkil kedelai terproteksi tanin)
4. Uji t Berpasangan R0 terhadap R4
Paired Samples Statistics and Correlations
Perlakuan Mean N Std.
Deviation
Std. Error
Mean Correlation Sig.
R0 56,17 4 8,79 4,39 1,00 0,01
R4 55,35 4 7,89 3,95
Paired Samples t Test
Perlakuan
Paired Differences
t df
Sig.
(2-
tailed) Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
Mean
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
R0 - R4 0,82 1,24 0,62 -1,15 2,79 1,33 3 0,28
H1 ditolak dan menerima H0 karena P = 0,28 > 0,05 tidak berbeda secara
signifikan absorpsi kalsium antara ransum R0 (Hay Rumput Gajah Taiwan +
Konsentrat Standar) dengan R4 (Silase Rumput Gajah Taiwan + Konsentrat
Standar mengandung bungkil kedelai terproteksi tanin + premiks)
5. Uji t Berpasangan R1 terhadap R2
Paired Samples Statistics and Correlations
Perlakuan Mean N Std.
Deviation
Std. Error
Mean Correlation Sig.
R1 47,44 4 7,67 3,84 -0,37 0,63
R2 51,99 4 4,78 2,39
Lampiran 9. Lanjutan
65
Paired Samples t Test
Perlakuan
Paired Differences
t df
Sig.
(2-
tailed) Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
Mean
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
R1 - R2 -4,56 10,44 5,22 -21,17 12,06 -0,87 3 0,45
H1 ditolak dan menerima H0 karena P = 0,45 > 0,05 artinya tidak berbeda secara
signifikan absorpsi kalsium antara ransum R1 (Hay Rumput Gajah Taiwan +
Konsentrat Standar mengandung bungkil kedelai terproteksi tanin) dengan R2
(Hay Rumput Gajah Taiwan + Konsentrat Standar mengandung bungkil kedelai
terproteksi tanin + premiks)
6. Uji t Berpasangan R1 terhadap R3
Paired Samples Statistics and Correlations
Perlakuan Mean N Std.
Deviation
Std. Error
Mean Correlation Sig.
R1 47,44 4 7,67 3,84 0,39 0,61
R3 42,67 4 5,22 2,61
Paired Samples t Test
Perlakuan
Paired Differences
t df
Sig.
(2-
tailed) Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
R1 - R3 4,77 7,41 3,71 -7,02 16,56 1,29 3 0,29
H1 ditolak dan menerima H0 karena P = 0,29 > 0,05 artinya tidak berbedaan
secara signifikan absorpsi kalsium antara ransum R1 (Hay Rumput Gajah Taiwan
+ Konsentrat Standar mengandung bungkil kedelai terproteksi tanin) dengan R3
(Silase Rumput Gajah Taiwan + Konsentrat Standar mengandung bungkil kedelai
terproteksi tanin)
Lampiran 9. Lanjutan
66
7. Uji t Berpasangan R1 terhadap R4
Paired Samples Statistics and Correlations
Perlakuan Mean N Std.
Deviation
Std. Error
Mean Correlation Sig.
R1 47,44 4 7,67 3,84 -0,31 0,69
R4 55,35 4 7,89 3,95
Paired Samples t Test
Perlakuan
Paired Differences
t df
Sig.
(2-
tailed) Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
Mean
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
R1 - R4 -7,91 12,60 6,30 -27,96 12,15 -1,26 3 0,30
H1 ditolak dan menerima H0 karena P = 0,30 > 0,05 artinya tidak berbeda secara
signifikan absorpsi kalsium antara ransum R1 (Hay Rumput Gajah Taiwan +
Konsentrat Standar mengandung bungkil kedelai terproteksi tanin) dengan R4
(silase Rumput Gajah Taiwan + Konsentrat Standar mengandung bungkil kedelai
terproteksi tanin + premiks)
8. Uji t Berpasangan R2 terhadap R3
Paired Samples Statistics and Correlations
Perlakuan Mean N Std.
Deviation
Std. Error
Mean Correlation Sig.
R2 51,99 4 4,78 2,39 -0,81 0,19
R3 42,67 4 5,22 2,61
Paired Samples t Test
Perlakuan
Paired Differences
t df
Sig.
(2-
tailed) Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
Mean
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
R2 - R3 9,33 9,51 4,75 -5,80 24,45 1,96 3 0,15
Lampiran 9. Lanjutan
67
H1 ditolak dan menerima H0 karena P = 0,15 > 0,05 artinya tidak berbeda secara
signifikan absorpsi kalsium antara ransum R2 (Hay Rumput Gajah Taiwan +
Konsentrat Standar mengandung bungkil kedelai terproteksi tanin + premiks)
dengan R3 (Silase Rumput Gajah Taiwan + Konsentrat Standar mengandung
bungkil kedelai terproteksi tanin)
9. Uji t Berpasangan R2 terhadap R4
Paired Samples Statistics and Correlations
Perlakuan Mean N Std.
Deviation
Std. Error
Mean Correlation Sig.
R2 51,99 4 4,78 2,39 -0,72 0,28
R4 55,35 4 7,89 3,95
Paired Samples t Test
Perlakuan
Paired Differences
t df
Sig.
(2-
tailed) Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
Mean
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
R2 - R4 -3,35 11,81 5,91 -22,15 15,44 -0,57 3 0,61
H1 ditolak dan menerima H0 karena P = 0,61 > 0,05 artinya tidak berbeda secara
signifikan absorpsi kalsium antara ransum R2 (Hay Rumput Gajah Taiwan +
Konsentrat Standar mengandung bungkil kedelai terproteksi tanin + premiks)
dengan R4 (Silase Rumput Gajah Taiwan + Konsentrat Standar mengandung
bungkil kedelai terproteksi tanin + premiks)
10. Uji t Berpasangan R3 terhadap R4
Paired Samples Statistics and Correlations
Perlakuan Mean N Std.
Deviation
Std. Error
Mean Correlation Sig.
R3 42,67 4 5,22 2,61 0,69 0,31
R4 55,35 4 7,89 3,95
Lampiran 9. Lanjutan
68
Paired Samples t Test
Perlakuan
Paired Differences
t df
Sig.
(2-
tailed) Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
R3 - R4 -12,68 5,69 2,84 -21,73 -3,63 -4,46 3 0,02
H0 ditolak dan menerima H1 karena P = 0,02 ≤ 0,05 artinya berbeda secara
signifikan absorpsi kalsium antara ransum R3 (Silase Rumput Gajah Taiwan +
Konsentrat Standar mengandung bungkil kedelai terproteksi tanin) dengan R4
(Silase Rumput Gajah Taiwan + Konsentrat Standar mengandung bungkil kedelai
terproteksi tanin + premiks)
Lampiran 10. Konsumsi Phospor
69
No
Domba
Konsumsi Bahan
Kering
Phospor
Ransum
Konsumsi
Phospor
(g) (%) (g)
R0-1 5551,28 0,59 32,75
R0-2 5351,26 0,59 31,57
R0-3 6839,74 0,59 40,35
R0-4 6967,17 0,59 41,11
R1-1 6134,14 0,59 36,19
R1-2 5633,67 0,59 33,24
R1-3 6283,62 0,59 37,07
R1-4 7049,15 0,59 41,59
R2-1 6281,62 0,61 38,32
R2-2 6954,52 0,61 42,42
R2-3 6621,75 0,61 40,39
R2-4 6231,16 0,61 38,01
R3-1 6957,56 0,59 41,05
R3-2 7364,70 0,59 43,45
R3-3 7340,49 0,59 43,31
R3-4 6725,37 0,59 39,68
R4-1 6866,42 0,61 41,89
R4-2 6858,61 0,61 41,84
R4-3 6301,29 0,61 38,44
R4-4 7298,47 0,61 44,52
Keterangan:
Konsumsi Phospor = Konsumsi BK x Phospor Ransum
Konsumsi Phospor = 5551,28 x 0,59% = 32,75 gram
Lampiran 11. Produksi Phospor Feses
70
No
Domba
Kadar P
Feses
Produksi BK
Feses
Produksi P
Feses
(%) ………… (g) ………...
R0-1 0,78 2036,05 15,88
R0-2 0,74 1739,92 12,88
R0-3 0,75 1708,20 12,81
R0-4 0,74 1917,86 14,19
R1-1 0,85 1973,92 16,78
R1-2 0,77 1753,14 13,50
R1-3 0,83 2387,01 19,81
R1-4 0,80 2096,60 16,77
R2-1 0,76 1879,02 14,28
R2-2 0,77 2979,64 17,65
R2-3 0,78 2191,90 17,10
R2-4 0,84 2117,18 17,78
R3-1 0,91 2469,06 22,47
R3-2 0,92 2120,40 19,51
R3-3 0,78 2746,26 21,42
R3-4 0,88 2092,16 18,41
R4-1 0,78 2586,56 20,18
R4-2 0,78 2218,16 17,30
R4-3 0,57 2960,78 13,91
R4-4 0,80 1999,20 15,99
Keterangan:
Produksi Phospor Feses = Produksi BK Feses x Kadar P Feses
Produksi Phospor Feses = 2036,05 x 0,78% = 15,88 gram
Lampiran 12. Absorpsi Phospor
71
No
Domba
Konsumsi
Phospor
Produksi P
Feses
Absorpsi
Phospor
…………. (g) …………. (%)
R0-1 32,75 15,88 51,51
R0-2 31,57 12,88 59,22
R0-3 40,35 12,81 68,25
R0-4 41,11 14,19 65,47
R1-1 36,19 16,78 53,64
R1-2 33,24 13,50 59,39
R1-3 37,07 19,81 46,56
R1-4 41,59 16,77 59,67
R2-1 38,32 14,28 62,73
R2-2 42,42 17,65 58,40
R2-3 40,39 17,10 57,67
R2-4 38,01 17,78 53,21
R3-1 41,05 22,47 45,27
R3-2 43,45 19,51 55,10
R3-3 43,31 21,42 50,54
R3-4 39,68 18,41 53,60
R4-1 41,89 20,18 51,83
R4-2 41,84 17,30 58,65
R4-3 38,44 13,91 63,80
R4-4 44,52 15,99 64,08
Keterangan:
Absorpsi Phospor = Konsumsi Phospor - Produksi P Feses x 100%
Konsumsi Phospor Absorpsi Phospor = 32,75- 15,88x 100% = 51,51%
15,88
72
Lampiran 13. Hasil Uji t Berpasangan Pengaruh Perlakuan terhadap
Absorpsi Phospor Mengunakan SPSS 16.0
Perlakuan
Ulangan R0 R1 R2 R3 R4
1 51,51 53,64 62,11 45,27 51,03
2 59,22 59,39 57,71 55,10 57,96
3 68,25 46,56 56,97 50,54 63,20
4 65,47 59,67 52,43 53,60 63,48
Rata-rata 61,11 54,81 57,30 51,13 58,91
Paired Samples Statistics and Correlations
SD = √∑(𝑥𝑖 − �̅�)2
𝑛 − 1
Paired Samples t Test
tℎ𝑖𝑡 =�̅�
𝑆𝐷
√ 𝑛
1. Uji t Berpasangan R0 terhadap R1
Paired Samples Statistics and Correlations
Perlakuan Mean N Std.
Deviation
Std. Error
Mean Correlation Sig.
R0 61,11 4 7,43 3,72 -0,26 0,74
R1 54,82 4 6,17 3,08
Paired Samples t Test
Perlakuan
Paired Differences
t df
Sig.
(2-
tailed) Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
Mean
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
R0 - R1 6,30 10,80 5,40 -10,89 23,49 1,17 3 0,33
H1 ditolak dan menerima H0 karena P = 0,33 > 0,05 artinya tidak berbeda secara
signifikan absorpsi phospor antara ransum R0 (Hay Rumput Gajah Taiwan +
Konsentrat Standar) dengan R1 (Hay Rumput Gajah Taiwan + Konsentrat Standar
mengandung bungkil kedelai terproteksi)
73
Lampiran 13. Lanjutan
2. Uji t Berpasangan R0 terhadap R2
Paired Samples Statistics and Correlations
Perlakuan Mean N Std.
Deviation
Std. Error
Mean Correlation Sig.
R0 61,11 4 7,43 3,72 -0,80 0,20
R2 58,00 4 3,90 1,95
Paired Samples t Test
Perlakuan
Paired Differences
t df
Sig.
(2-
tailed) Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
Mean
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
R0 - R2 3,11 10,80 5,40 -14,08 20,30 0,58 3 0,61
H1 ditolak dan menerima H0 karena P = 0,61 > 0,05 artinya tidak berbeda secara
signifikan absorpsi phospor antara ransum R0 (Hay Rumput Gajah Taiwan +
Konsentrat Standar) dengan R2 (Hay Rumput Gajah Taiwan + Konsentrat Standar
mengandung bungkil kedelai terproteksi tanin + premiks)
3. Uji t Berpasangan R0 terhadap R3
Paired Samples Statistics and Correlations
Perlakuan Mean N Std.
Deviation
Std. Error
Mean Correlation Sig.
R0 61,11 4 7,43 3,72 0,57 0,43
R3 51,13 4 4,34 2,17
Paired Samples t Test
Perlakuan
Paired Differences
t df
Sig.
(2-
tailed) Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
Mean
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
R0 - R3 9,99 6,10 3,05 0,28 19,69 3,27 3 0,05
74
Lampiran 13. Lanjutan
H0 ditolak dan menerima H1 karena P = 0,05 ≤ 0,05 artinya berbeda secara
signifikan absorpsi phospor antara ransum R0 (Hay Rumput Gajah Taiwan +
Konsentrat Standar) dengan R3 (Silase Rumput Gajah Taiwan + Konsentrat
Standar mengandung bungkil kedelai terproteksi tanin)
4. Uji t Berpasangan R0 terhadap R4
Paired Samples Statistics and Correlations
Perlakuan Mean N Std.
Deviation
Std. Error
Mean Correlation Sig.
R0 61,11 4 7,43 3,72 0,98 0,02
R4 59,59 4 5,74 2,87
Paired Samples t Test
Perlakuan
Paired Differences
t df
Sig.
(2-
tailed) Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
Mean
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
R0 - R4 1,52 2,07 1,04 -1,78 4,82 1,47 3 0,24
H1 ditolak dan menerima H0 karena P = 0,24 > 0,05 artinya tidak berbeda secara
signifikan absorpsi phospor antara ransum R0 (Hay Rumput Gajah Taiwan +
Konsentrat Standar) dengan R4 (Silase Rumput Gajah Taiwan + Konsentrat
Standar mengandung bungkil kedelai terproteksi tanin + premiks)
5. Uji t Berpasangan R1 terhadap R2
Paired Samples Statistics and Correlations
Perlakuan Mean N Std.
Deviation
Std. Error
Mean Correlation Sig.
R1 54,82 4 6,17 3,08 -0,34 0,66
R2 58,00 4 3,90 1,95
75
Lampiran 13. Lanjutan
Paired Samples t Test
Perlakuan
Paired Differences
t df
Sig.
(2-
tailed) Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
Mean
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
R1 - R2 -3,19 8,33 4,16 -16,44 10,07 -0,77 3 0,50
H0 ditolak dan menerima H1 karena P = 0,50 > 0,05 artinya tidak berbeda secara
signifikan absorpsi phospor antara ransum R1 (Hay Rumput Gajah Taiwan +
Konsentrat Standar mengandung bungkil kedelai terproteksi tanin) dengan R2
(Hay Rumput Gajah Taiwan + Konsentrat Standar mengandung bungkil kedelai
terproteksi tanin + premiks)
6. Uji t Berpasangan R1 terhadap R3
Paired Samples Statistics and Correlations
Perlakuan Mean N Std.
Deviation
Std. Error
Mean Correlation Sig.
R1 54,82 4 6,17 3,08 0,52 0,48
R3 51,13 4 4,34 2,17
Paired Samples t Test
Perlakuan
Paired Differences
t df
Sig.
(2-
tailed) Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
Mean
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
R1 - R3 3,69 5,38 2,69 -4,87 12,24 1,37 3 0,26
H1 ditolak dan menerima H0 karena P = 0,26 > 0,05 artinya tidak berbeda secara
signifikan absorpsi phospor antara ransum R1 (Hay Rumput Gajah Taiwan +
Konsentrat Standar mengandung bungkil kedelai terproteksi tanin) dengan R3
76
(Silase Rumput Gajah Taiwan + Konsentrat Standar mengandung bungkil kedelai
terproteksi tanin)
Lampiran 13. Lanjutan
7. Uji t Berpasangan R1 terhadap R4
Paired Samples Statistics and Correlations
Perlakuan Mean N Std.
Deviation
Std. Error
Mean Correlation Sig.
R1 54,82 4 6,17 3,08 -0,08 0,92
R4 59,59 4 5,74 2,87
Paired Samples t Test
Perlakuan
Paired Differences
t df
Sig.
(2-
tailed) Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
R1 - R4 -4,78 8,74 4,37 -18,69 9,14 -1,09 3 0,36
H1 ditolak dan menerima H0 karena P = 0,36 > 0,05 artinya tidak berbeda secara
signifikan absorpsi phospor antara ransum R1 (Hay Rumput Gajah Taiwan +
Konsentrat Standar mengandung bungkil kedelai terproteksi tanin) dengan R4
(silase Rumput Gajah Taiwan + Konsentrat Standar mengandung bungkil kedelai
terproteksi tanin + premiks)
8. Uji t Berpasangan R2 terhadap R3
Paired Samples Statistics and Correlations
Perlakuan Mean N Std.
Deviation
Std. Error
Mean Correlation Sig.
R2 58,00 4 3,90 1,95 -0,74 0,26
R3 51,13 4 4,34 2,17
Paired Samples t Test
Perlakuan
Paired Differences
t df
Sig.
(2-
tailed) Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
Mean
95%
Confidence
Interval of the
Difference
77
Lower Upper
R2 - R3 6,88 7,70 3,85 -5,37 19,12 1,79 3 0,17
Lampiran 13. Lanjutan
H1 ditolak dan menerima H0 karena P = 0,17 > 0,05 artinya tidak berbeda secara
signifikan absorpsi phospor antara ransum R2 (Hay Rumput Gajah Taiwan +
Konsentrat Standar mengandung bungkil kedelai terproteksi tanin + premiks)
dengan R3 (Silase Rumput Gajah Taiwan + Konsentrat Standar mengandung
bungkil kedelai terproteksi tanin)
9. Uji t Berpasangan R2 terhadap R4
Paired Samples Statistics and Correlations
Perlakuan Mean N Std.
Deviation
Std. Error
Mean Correlation Sig.
R2 58,00 4 3,90 1,95 -0,89 0,11
R4 59,59 4 5,74 2,87
Paired Samples t Test
Perlakuan
Paired Differences
t df
Sig.
(2-
tailed) Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
R2 - R4 -1,59 9,39 4,70 -16,53 13,35 -0,34 3 0,76
H1 ditolak dan menerima H0 karena P = 0,76 > 0,05 artinya tidak berbeda secara
signifikan absoprsi phospor antara ransum R2 (Hay Rumput Gajah Taiwan +
Konsentrat Standar mengandung bungkil kedelai terproteksi tanin + premiks)
dengan R4 (Silase Rumput Gajah Taiwan + Konsentrat Standar mengandung
bungkil kedelai terproteksi tanin + premiks)
78
Lampiran 13. Lanjutan
10. Uji t Berpasangan R3 terhadap R4
Paired Samples Statistics and Correlations
Perlakuan Mean N Std.
Deviation
Std. Error
Mean Correlation Sig.
R3 51,13 4 4,34 2,17 0,67 0,33
R4 59,59 4 5,74 2,87
Paired Samples t Test
Perlakuan
Paired Differences
t
df
Sig.
(2-
tailed) Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
Mean
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
R3 - R4 -8,46 4,28 2,14 -15,27 -1,66 -3,96 3 0,03
H1 diterima dan menolak H0 karena P = 0,03 ≤ 0,05 artinya berbeda secara
signifikan absoprsi phospor antara ransum R3 (Silase Rumput Gajah Taiwan +
Konsentrat Standar mengandung bungkil kedelai terproteksi tanin) dengan R4
(Silase Rumput Gajah Taiwan + Konsentrat Standar mengandung bungkil kedelai
terproteksi tanin + premiks)
79
Lampiran 14. Dokumentasi Penelitian
Persiapan Kandang Persiapan Alat-alat
Penjemuran Hijauan Pencampuran Probiotik
Pembuatan Konsentrat Pembuatan Silase
80
Proses Ekstraksi Tanin Tanin Siap Pakai
Pemberian Ransum pada Domba Koleksi Feses
Recommended