View
218
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
STATISTIKSTATISTIKSTATISTIKANTI PENCUCIAN UANG &
Jl. Ir H Juanda No. 35 Jakarta 10120 IndonesiaTelp.: +62213850455; +62213853922Fax.: +62213856809; +62213856826e-mail: contact-us@ppatk.go.idwebsite: http://www.ppatk.go.id
PENDANAAN TERORISME
BULLETIN
SEPTEMBER2016
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
1
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
bps
Halaman
Ringkasan Eksekutif 1
Ringkasan Statistik 2
Laporan Transaksi 3
A. Laporan Transaksi
Keuangan Mencuri-
gakan (LTKM) 3
B. Laporan Transaksi
Keuangan Tunai
(LTKT) 12
C. Laporan Pembawaan
Uang Tunai (LPUT) 14
D. Laporan dari Penyedia
Barang dan Jasa 17
E. Laporan Transfer Dana
dari/ke Luar Negeri 19
F. Laporan Penundaan
Transaksi (LPT) 22
Analisis dan Pemeriksaan 26
A. Hasil Analisis (HA) 26
B. Karakteristik
Terlapor HA 31
C. HA Terkait
Pendanaan Terorisme 34
D. Hasil Pemeriksaan (HP) 37
E. Tindak Lanjut terhadap
HA/HP 39
F. Permintaan Informasi
Kepada PJK/PBJ Terkait
Hasil Analisis 41
G. Pengaduan
Masyarakat 43
Lain-lain 45
A. Putusan Pengadilan
Terkait TPPU 45
B. Keterangan Ahli 48
C. Audit 50
D. Pertukaran
Informasi Antar FIU 52
E. Nota Kesepahaman
(MoU) 54
Volume 78/Thn VII/2015
September 2016
Volume 36/Thn IV/2013
Maret 2013
Volume 36/Thn IV/2013
Maret 2013
Volume 36/Thn IV/2013
Maret 2013
Volume 36/Thn IV/2013
Maret 2013
Volume 36/Thn IV/2013
Maret 2013
Volume 36/Thn IV/2013
Maret 2013
Volume 36/Thn IV/2013
Maret 2013
D AF T AR I S I :
D AF T AR I S I :
D AF T AR I S I :
D AF T AR I S I :
D AF T AR I S I :
D AF T AR I S I :
D AF T AR I S I :
D AF T AR I S I :
R i n g k a s a n E k s e k u t i f
Bulletin Statistik disusun sebagai salah satu upaya PPATK untuk menyampaikan hasil pelaksanaan tugas dan fungsinya dalam rangka mencegah dan memberantas Tindak Pidana Pencucian Uang di Indonesia sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Nomor 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (selanjutnya disebut UU TPPU) yang mulai berlaku pada tanggal 22 Oktober 2010. Dalam bulletin ini, statistik yang dihimpun mencakup: 1. Perkembangan aktivitas pelaporan oleh Pihak Pelapor (Penyedia
Jasa Keuangan/PJK, Penyedia Barang dan/atau Jasa Lain/PBJ), serta Ditjen Bea Cukai;
2. Penyampaian hasil analisis dan hasil pemeriksaan kepada Apgakum dan/atau penyidik, serta
3. Informasi lainnya yang terkait dengan pelaksanaan tugas PPATK.
Mengakhiri kuartal ke tiga tahun 2016, jumlah penyampaian laporan ke PPATK semakin terus bertambah. Penerimaan pelaporan terbanyak selama September 2016 terutama terkait LTKL (Swift Bank), LTKT, LTKM, dan LTPBJ, yang masing-masing bertambah sebanyak 333,0 ribu LTKL, 229,3 ribu LTKT, 3,6 ribu LTKM, dan 3,3 ribu LTPBJ. Dengan adanya penambahan laporan-laporan tersebut, jumlah keseluruhan laporan yang telah diterima PPATK sejak Januari 2003 telah mencapai 36.971.177 laporan atau meningkat sebanyak 21,3 persen dibandingkan jumlah kumulatif laporan per akhir Desember 2015. Bila diamati perkembangan bulanannya (month-to-month, disingkat m-to-m), penerimaan keseluruhan laporan di September 2016 bila dibandingkan penerimaan pada bulan sebelumnya mengalami penurunan sebesar 26,3 persen. Penurunan terbesar terjadi pada penerimaan LTKL dan LTKM, yakni masing-masing sebesar 36,4 persen dan 31,0 persen.
Terkait fungsi analisis, selama September 2016, PPATK telah menyampaikan Hasil Analisis (selanjutnya disebut HA) kepada penyidik sebanyak 52 HA, dengan 38 HA diantaranya merupakan HA inquiry (permintaan dari penyidik), dan selebihnya sebanyak 14 HA merupakan HA Proaktif (inisiatif dari PPATK). Berdasarkan jumlah HA selama periode tersebut, dugaan tindak pidana Korupsi menjadi tindak pidana yang paling dominan, yaitu sebanyak 22 HA (42,3 persen).
Sesuai amanat UU TPPU, selain melakukan fungsi analisis, PPATK juga memiliki fungsi pemeriksaan. Selama September 2016, terdapat 1 penambahan Hasil Pemeriksaan (selanjutnya disebut HP) yang disampaikan kepada Aparat Penegak Hukum. Dengan demikian, jumlah HP telah disampaikan kepada penyidik maupun Kementerian /Lembaga terkait sejak berlakunya UU TPPU, tercatat sebanyak 76 HP, dengan rincian 23 HP diantaranya disampaikan ke Penyidik Kepolisian, 29 HP ke Penyidik Kejaksaan, 33 HP ke Penyidik KPK, 12 HP ke Penyidik DJP, 4 HP ke Penyidik BNN, dan 3 HP ke Penyidik DJBC.
Sementara itu, terkait dengan putusan pengadilan, berdasarkan data terkini, hingga akhir September 2016 terdapat 106 putusan pengadilan terkait TPPU sejak berlakunya UU TPPU. Bila diakumulasikan sejak Januari 2005, jumlah putusan pengadilan terkait TPPU tercatat sudah sebanyak 144 kasus dengan hukuman maksimal penjara seumur hidup dan denda maksimal Rp32 Miliar.
Semoga buku ini dapat bermanfaat.
Jakarta, Oktober 2016
MUHAMMAD YUSUF Kepala PPATK
B u l l e t i n S t a t i s t i k
B u l e t i n S t a t i s t i k
B u l e t i n S t a t i s t i k
B u l e t i n S t a t i s t i k
B u l e t i n S t a t i s t i k
B u l e t i n S t a t i s t i k
B u l e t i n S t a t i s t i k
B u l e t i n S t a t i s t i k
ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENDANAAN TERORISME
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
2 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
RINGKASAN STAT I ST I K
L A P O R A N T R A N S A K S I
Periode Januari 2003 s.d. September 2016: Jumlah Laporan yang diterima PPATK s.d. September 2016
sebanyak 36.971.177 Laporan.
A. LTKM = 289.482 Laporan, bertambah 14,2 persen dibanding posisi Desember 2015. B. LTKT = 20.379.368 Laporan, bertambah 11,1 persen dibanding posisi Desember 2015. C. LTPBJ = 136.958 Laporan, bertambah 30,6 persen dibanding posisi Desember 2015. D. LPUT = 20.307 Laporan yang diperoleh melalui 21 lokasi pelaporan. E. LTKL = 16.145.062 Laporan (LTKL SWIFT Bank saja terhitung sejak Januari 2014).
Tahun 2016 (s.d. September 2016): Jumlah Laporan yang diterima sebanyak 6.484.090 Laporan
atau naik 4,6 persen dibandingkan jumlah kumulatif periode yang sama tahun 2015 (c-to-c).
A. LTKM = 35.974 Laporan, turun 12,0 persen (c-to-c). B. LTKT = 2.031.472 Laporan, naik 25,3 persen (c-to-c). C. LTPBJ = 32.102 Laporan, naik 8,1 persen (c-to-c). D. LPUT = 6.390 Laporan, naik 63.800,0 persen (c-to-c). E. LTKL = 4.378.152 Laporan, turun 2,8 persen (c-to-c).
September 2016: Jumlah Laporan yang diterima sebanyak 569.259 Laporan, atau turun 26,3 persen
dibandingkan Agustus 2016 (m-to-m), atau turun 21,1 persen dibandingkan September 2015 (y-on-y).
A. LTKM = 3.630 Laporan, turun 31,0 persen (m-to-m), atau turun 20,1 persen (y-on-y). B. LTKT = 229.267 Laporan, turun 4,0 persen (m-to-m), namun naik 14,6 persen (y-on-y). C. LTPBJ = 3.343 Laporan, turun 25,6 persen (m-to-m), atau turun 35,7 persen (y-on-y). D. LPUT = 0 Laporan. E. LTKL = 333.019 Laporan, turun 36,4 persen (m-to-m), atau turun 34,9 persen (y-on-y).
H A S I L A N A L I S I S D A N H A S I L P E M E R I K S A A N
Periode Januari 2003 s.d. September 2016: Hasil Analisis (tidak termasuk Hasil Pemeriksaan) yang disampaikan ke Penyidik
Januari 2003 s.d. September 2016 sebanyak 3.579 HA yang terkait dengan 9.653 LTKM.
A. HA - Proaktif = 1.892 HA yang terkait dengan 4.863 LTKM. - Inquiry = 1.687 HA yang terkait dengan 4.790 LTKM. B. Informasi Hasil Analisis (IHA) = 1.327 IHA. C. HA terkait Pendanaan Terorisme = 97 HA yang terkait dengan 259 LTKM. D. LHP yang disampaikan ke Penyidik/Kementerian/Lembaga Terkait = 76 Laporan.
Tahun 2016 (s.d. September 2016): HA yang disampaikan ke Penyidik selama September 2016 sebanyak 311 HA
yang terkait dengan 311 LTKM.
A. HA - Proaktif = 73 HA yang terkait dengan 73 LTKM. - Inquiry = 238 HA yang terkait dengan 238 LTKM. B. Informasi Hasil Analisis (IHA) = 261 IHA. C. HA terkait Pendanaan Terorisme = 17 HA. D. LHP yang disampaikan ke Penyidik/Kementerian/Lembaga Terkait = 9 Laporan.
3
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
A. Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan
(LTKM)
LTKM merupakan laporan yang disampaikan oleh Penyedia Jasa Keuangan (selanjutnya disebut PJK) berdasarkan UU TPPU Pasal 23 Ayat (1) huruf a, sesuai kriteria pada Pasal 1 Angka 5.
Selama September 2016, jumlah LTKM yang disampaikan PJK kepada PPATK sebanyak 3.630 LTKM, dengan rata-rata penerimaan sebanyak 182 laporan/hari (1 bulan = 20 hari). Pelaporan LTKM selama bulan ini lebih rendah 31,0 persen (m-to-m) dibandingkan jumlah pada bulan lalu, dan lebih rendah 20,1 persen dibandingkan dengan jumlah LTKM selama September 2015 (y-on-y).
Secara keseluruhan LTKM yang diterima oleh PPATK sejak Januari 2003 s.d. September 2016 mencapai sebanyak 289.482 LTKM atau bertambah 14,2 persen dibandingkan jumlah kumulatif LTKM pada akhir Desember 2015.
Peningkatan pelaporan LTKM, terutama terjadi sejak diberlakukannya UU TPPU tanggal 22 Oktober 2010. Jumlah LTKM yang telah diterima PPATK sejak Januari 2011 s.d. September 2016 tercatat sebanyak 225.558 LTKM, atau secara rata-rata tahunan meningkat 390,9 persen dibandingkan periode sebelum diberlakukannya UU TPPU.
Dilihat dari sisi jumlah Pihak Pelapor, selama Januari 2016 s.d. September 2016 tercatat sebanyak 328 PJK telah menyampaikan LTKM kepada PPATK. Sebagian besar LTKM atau sebanyak 51,8 persen LTKM disampaikan oleh PJK Bank, sedangkan 48,2 persen selebihnya disampaikan oleh PJK Non Bank. Mayoritas TKM selama periode ini terjadi di Jakarta (49,8 persen), Jawa Barat (10,8 persen), dan Jawa Timur (8,2 persen).
Berdasarkan profilnya, sebagian besar atau sebanyak 91,7 persen terlapor LTKM yang disampaikan pada Januari 2016 s.d. September 2016 adalah perorangan, sedangkan 8,3 persen selebihnya merupakan korporasi. Mayoritas terlapor perorangan adalah Laki-laki (64,3 persen), dengan pekerjaan utama sebagai Pengusaha/Wiraswasta (30,9 persen), serta sebagian besar berada pada usia produktif antara 30-60 tahun (69,7 persen).
Berdasarkan LTKM selama Januari 2016 s.d. September 2016, diketahui bahwa hanya sebanyak 28,0 persen LTKM saja yang mampu diidentifikasikan oleh Pihak Pelapor terindikasi tindak pidana, dan selebihnya sebanyak 72,0 persen LTKM tidak terisi/mengindikasikan tindak pidana. Indikasi Tindak Pidana Asal yang dominan adalah Penipuan (48,8 persen), Korupsi (21,6 persen), dan Perjudian (8,2 persen).
LAPORAN
TRANSAKSI
LAPORAN
TRANSAKSI
LAPORAN
TRANSAKSI
LAPORAN
TRANSAKSI
LAPORAN
TRANSAKSI
LAPORAN
TRANSAKSI
LAPORAN
UU TPPU Pasal 23 Ayat (1) : “Penyedia jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf a wajib menyampaikan laporan kepada PPATK yang meliputi: a. Transaksi Keuangan Mencurigakan; b. Transaksi Keuangan Tunai dalam jumlah paling sedikit Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) atau dengan mata uang asing yang nilainya setara, yang dilakukan baik dalam satu kali Transaksi maupun beberapa kali Transaksi dalam 1 (satu) hari kerja; dan/atau c. Transaksi Keuangan transfer dana dari dan ke luar negeri.” Pasal 1 Angka 5 : “ Transaksi Keuangan Mencurigakan adalah: a. Transaksi Keuangan yang menyimpang dari profil, karakteristik, atau kebiasaan pola Transaksi dari Pengguna Jasa yang bersangkutan; b. Transaksi Keuangan oleh Pengguna Jasa yang patut diduga dilakukan dengan tujuan untuk menghindari pelaporan Transaksi yang bersangkutan yang wajib dilakukan oleh Pihak Pelapor sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini; c. Transaksi Keuangan yang dilakukan atau batal dilakukan dengan menggunakan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari hasil tindak pidana; atau d. Transaksi Keuangan yang diminta oleh PPATK untuk dilaporkan oleh Pihak Pelapor karena melibatkan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari hasil tindak pidana.”
4 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
Tabel 1 Perbandingan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU
Berdasarkan Jenis PJK Pelapor s.d. September 2016
Sept-2015
Kumulatif
s.d. Sept-
2015
Jan-2015 s.d.
Des-2015
Agustus-
2016Sept-2016
Kumulatif
s.d. Sept-
2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Bank 36,309 70,975 2,166 17,646 26,567 2,554 1,866 18,639 116,181 152,490 138
Ø Bank Umum 36,022 70,408 2,122 17,275 25,944 2,503 1,803 18,071 114,423 150,445 106
¤ Bank Milik Negara 11,096 29,311 745 6,660 10,866 1,000 604 6,962 47,139 58,235 4
¤ Bank Swasta 12,540 33,601 1,066 8,998 12,702 1,272 928 9,000 55,303 67,843 57
¤ Bank Pembangunan Daerah 8,614 4,543 191 935 1,441 131 186 1,294 7,278 15,892 27
¤ Bank Asing 2,615 1,566 66 324 446 53 48 458 2,470 5,085 10
¤ Bank Campuran 1,157 1,387 54 358 489 47 37 357 2,233 3,390 8
Ø Bank Perkreditan Rakyat 287 567 44 371 623 51 63 568 1,758 2,045 32
Non Bank 27,615 61,876 2,380 23,244 30,166 2,706 1,764 17,335 109,377 136,992 190
Ø Pasar Modal 1,088 2,201 17 337 437 57 91 378 3,016 4,104 26
Ø Asuransi 2,939 12,920 374 3,439 4,672 306 261 2,397 19,989 22,928 35
Ø Dana Pensiun 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
Ø Lembaga Pembiayaan/Leasing 1,435 22,960 1,087 10,927 14,002 382 298 5,499 42,461 43,896 22
Ø Kegiatan Usaha Penukaran Valuta
Asing
22,122 21,179 732 6,805 8,738 461 559 4,770 34,687 56,809 57
Ø Money Remittance/KUPU 30 2,462 164 1,692 2,249 1,312 459 3,673 8,384 8,414 33
Ø Perusahaan Perdagangan Berjangka
Komoditi
0 85 6 28 52 187 96 612 749 749 14
Ø Koperasi 0 69 0 16 16 0 0 2 87 87 1
Ø Penyelenggara E-Money 0 0 0 0 0 1 0 4 4 4 2
Ø Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Total LTKM 63,924 132,851 4,546 40,890 56,733 5,260 3,630 35,974 225,558 289,482 328
Tahun 2016Jenis PJK Pelapor
Sebelum
Berlakunya UU
TPPU
No. 8 Thn 2010
(s.d. Oktober
2010)*)
Sesudah Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)Jumlah Jan
2003 s.d.
Sept-2016
Jumlah PJK
Pelapor
2016
(s.d. Sept-
2016)
Tahun
2011-2014
Tahun 2015
Jumlah
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010. **) Data Tahun 2012 s.d.September 2016 menggunakan Database SIAPUPPT per 30 September 2016.
Grafik 1 Perbandingan Rata-rata LTKM per Tahun
Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Tahun 2010 Berdasarkan Jenis PJK Pelapor
8,198
9,618
1,266
430
388
306
525
3,476
0
7,385
6,033
1,458
130
15
39,227
1,387
1,568
1,077
327
145
36
136
367
0
179
2,765
4
0
0
7,991
- 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 35,000 40,000 45,000
Bank Milik Negara
Bank Swasta
Bank Pembangunan Daerah
Bank Asing
Bank Campuran
Bank Perkreditan Rakyat
Pasar Modal
Asuransi
Dana Pensiun
Lembaga Pembiayaan/Leasing
Pedagang Valuta Asing
Money Remittance/KUPU
Perusahaan Perdagangan Berjangka Komoditi
Pos dan Giro
Total
Sebelum berlakunya UU TPPU
Sesudah berlakunya UU TPPU
5
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
Grafik 2
Perkembangan dan Peningkatan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK per-bulan Januari 2015 s.d. September 2016
4,652 4,546 5,182 5,631 5,030 4,424 4,792 4,040 3,892 3,607 3,731 2,598 5,260 3,630
-2.3
14.0
8.7 -10.7
-12.0 8.3-15.7
-3.7-7.3 3.4
-30.4
102.5-31.0
- 40. 0
- 20. 0
0. 0
20. 0
40. 0
60. 0
80. 0
100. 0
120. 0
0
1,000
2,000
3,000
4,000
5,000
6,000A
ug-
15
Sep
-15
Oct
-15
No
v-1
5
De
c-1
5
Jan
-16
Feb
-16
Mar
-16
Ap
r-1
6
May
-16
Jun
-16
Jul-
16
Au
g-1
6
Sep
-16
2016
LTKM per Bulan % Perkembangan Bulanan (month-to-month)
*) Peningkatan month-to-month (disingkat m-to-m) merupakan perbandingan jumlah pada bulan tertentu terhadap jumlah pada bulan sebelumnya.
Grafik 3 Jumlah dan Persentase Kumulatif LTKM
Menurut Jenis PJK Pelapor Januari 2016 s.d. September 2016
Bank18,639 52%
Non Bank17,335 48%
Grafik 4 Jumlah dan Persentase Kumulatif PJK Pelapor yang
Menyampaikan LTKM Januari 2016 s.d. September 2016
Bank138 42%
Non Bank190 58%
6 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
Grafik 5 Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LTKM
Januari 2012 s.d. September 2016
115,167 157,087196,775
253,508289,482
31,021 41,920 39,688 56,733 35,974
36.4%
25.3%
28.8%
14.2%
0
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
300,000
350,000
2012 2013 2014 2015 2016
Jumlah Kumulatif Jumlah Per-tahun Perkembangan Kumulatif (%)
Catatan : - Jumlah Kumulatif dihitung sejak Januari 2003 - Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2012
s.d. September 2016
Grafik 6 Perkembangan Jumlah LTKM per-tahun dan Rata-rata Penerimaan per-Bulan
Januari 2012 s.d. September 2016
31,021
41,92039,688
56,733
35,974
2,585 3,493 3,307 4,728 3,997
0
10,000
20,000
30,000
40,000
50,000
60,000
2012 2013 2014 2015 2016
Jumlah Per-tahun Rata-rata per-bulan
Catatan : - Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2012 s.d. September 2016
7
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
Grafik 7 Perkembangan Jumlah LTKM per-tahun Berdasarkan Jenis PJK
Januari 2012 s.d. September 2016
31,021
41,920 39,688
56,733
35,974
16,835
20,663
23,790 26,567
18,63914,186
21,257
15,898
30,166
17,335
0
10,000
20,000
30,000
40,000
50,000
60,000
2012 2013 2014 2015 2016
Bank + Non Bank Bank Non Bank
Catatan : - Jumlah LTKM per tahun dihitung berdasarkan penerimaan LTKM oleh PPATK pada tahun
berjalan. - Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2012
s.d.September 2016
Grafik 8 Perkembangan Rata-rata Penerimaan LTKM per-Bulan
Januari 2012 s.d. September 2016
2,585.1
3,493.3
3,307.3
4,727.8
3,997.1
0.0 1,000.0 2,000.0 3,000.0 4,000.0 5,000.0
2012
2013
2014
2015
2016
Catatan : - Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2012 s.d. September 2016
8 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
Tabel 2
Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Propinsi Domisili Kantor Penyedia Jasa Keuangan Pelapor Kejadian Transaksi
s.d. September 2016
Sept-2015
Tahun 2015
(s.d. Sept-
2015)
Jan-2015
s.d. Des-
2015
Agustus-
2016Sept-2016
Tahun 2016
(s.d. Sept-
2016)
m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Nanggroe Aceh Darussalam 37 259 789 21 10 255 0.7 -96.4 -73.0 -1.5
Sumatera Utara 189 1,639 2,222 121 109 1,356 3.8 -39.1 -42.3 -17.3
Sumatera Barat 15 219 262 14 14 145 0.4 -30.0 -6.7 -33.8
Sumatera Selatan 77 657 901 385 81 946 2.6 20.9 5.2 44.0
Bengkulu 20 106 163 5 11 83 0.2 -8.3 -45.0 -21.7
Jambi 34 266 344 25 26 238 0.7 -3.7 -23.5 -10.5
Riau 46 515 654 64 22 396 1.1 -56.9 -52.2 -23.1
Kepulauan Riau 84 610 927 99 55 699 1.9 -53.4 -34.5 14.6
Lampung 52 712 1,098 113 70 879 2.4 -42.6 34.6 23.5
Kep Bangka Belitung 3 61 79 55 4 106 0.3 -42.9 33.3 73.8
Banten 363 2,364 3,221 399 137 1,926 5.4 -17.0 -62.3 -18.5
DKI Jakarta 2,016 18,779 26,145 2,800 1,999 17,918 49.8 -11.7 -0.8 -4.6
Jawa Barat 519 4,832 6,333 514 476 3,868 10.8 0.8 -8.3 -20.0
Jawa Tengah 187 1,725 2,270 119 61 1,220 3.4 -60.1 -67.4 -29.3
Jawa Timur 437 4,405 5,747 257 217 2,939 8.2 -44.4 -50.3 -33.3
DI Yogyakarta 37 462 600 40 36 425 1.2 -32.1 -2.7 -8.0
Bali 71 697 893 40 55 470 1.3 5.8 -22.5 -32.6
Nusa Tenggara Barat 4 107 151 12 49 164 0.5 308.3 1,125.0 53.3
Nusa Tenggara Timur 5 53 63 5 21 66 0.2 2,000.0 320.0 24.5
Maluku 2 24 30 5 1 81 0.2 -50.0 -50.0 237.5
Maluku Utara 3 11 23 0 2 23 0.1 -33.3 -33.3 109.1
Kalimantan Barat 24 275 393 8 33 194 0.5 17.9 37.5 -29.5
Kalimantan Timur 46 425 592 21 37 326 0.9 -24.5 -19.6 -23.3
Kalimantan Tengah 11 99 128 4 8 62 0.2 0.0 -27.3 -37.4
Kalimantan Selatan 31 243 312 16 13 164 0.5 -27.8 -58.1 -32.5
Kalimantan Utara 0 0 1 1 4 11 0.0 300.0 n.a. n.a.
Sulawesi Utara 16 135 174 8 6 97 0.3 -45.5 -62.5 -28.1
Sulawesi Selatan 174 765 1,027 72 37 577 1.6 -66.4 -78.7 -24.6
Sulawesi Tengah 6 76 116 8 10 66 0.2 -16.7 66.7 -13.2
Sulawesi Tenggara 5 124 149 10 10 91 0.3 11.1 100.0 -26.6
Sulawesi Barat 0 0 0 0 0 1 0.0 n.a. n.a. n.a.
Gorontalo 1 27 40 3 3 26 0.1 -40.0 200.0 -3.7
Papua 31 218 886 16 12 153 0.4 -96.4 -61.3 -29.8
Papua Barat 0 0 0 0 1 3 0.0 n.a. n.a. n.a.
Total LTKM 4,546 40,890 56,733 5,260 3,630 35,974 100.0 -27.8 -20.1 -12.0
Propinsi Kantor PJK Pelapor
Kejadian Transaksi
Jumlah LTKM% Distribusi
Tahun 2016
(s.d. Sept-2016)
Perkembangan Sept-2016
(Dalam Persen)
Catatan: - Angka tidak mencerminkan kejadian tindak pidana pada wilayah pelaporan - Angka ”0.0” mencerminkan tidak adanya PJK yang melaporkan adanya transaksi keuangan mencurigakan
pada wilayah tersebut atau dalam pelaporan tidak disebutkan wilayah kejadian sehingga dihitung sebagai laporan dari kantor pusat (DKI Jakarta).
- Peningkatan month-to-month (disingkat m-to-m) merupakan perbandingan jumlah pada bulan tertentu terhadap jumlah pada bulan sebelumnya.
- Peningkatan year-on-year (disingkat y-on-y) merupakan perbandingan jumlah pada bulan tertentu terhadap jumlah pada bulan yang sama tahun sebelumnya.
- Peningkatan cummulative-to-cummulative (disingkat c-to-c) merupakan perbandingan jumlah kumulatif tahunan hingga bulan tertentu terhadap jumlah kumulatif pada periode yang sama tahun sebelumnya.
9
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
Gam
bar
1. P
em
eta
an P
rop
insi
Me
nu
rut
Kat
ego
ri P
erse
nta
se K
um
ula
tif
LTK
M
Jan
uar
i 20
16
s.d
. Se
pte
mb
er
20
16
LTK
M M
en
uru
t P
rovi
nsi
Ke
jad
ian
Te
rlap
or
Jan
uar
i 20
03
s.d
. M
are
t 2
01
3
LTK
M M
en
uru
t P
rovi
nsi
Ke
jad
ian
Te
rlap
or
Jan
uar
i 20
03
s.d
. M
are
t 2
01
3
LTK
M M
en
uru
t P
rovi
nsi
Ke
jad
ian
Te
rlap
or
Jan
uar
i 20
03
s.d
. M
are
t 2
01
3
LTK
M M
en
uru
t P
rovi
nsi
Ke
jad
ian
Te
rlap
or
Jan
uar
i 20
03
s.d
. M
are
t 2
01
3
LTK
M M
en
uru
t P
rovi
nsi
Ke
jad
ian
Te
rlap
or
Jan
uar
i 20
03
s.d
. M
are
t 2
01
3
LTK
M M
en
uru
t P
rovi
nsi
Ke
jad
ian
Te
rlap
or
Jan
uar
i 20
03
s.d
. M
are
t 2
01
3
LTK
M M
en
uru
t P
rovi
nsi
Ke
jad
ian
Te
rlap
or
Jan
uar
i 20
03
s.d
. M
are
t 2
01
3
Cat
atan
: J
um
lah
LTK
M d
ihit
un
g b
erd
asa
rka
n L
oka
si P
ela
po
ran
. Ju
mla
h L
TK
M t
ida
k M
ence
rmin
kan
Ter
jad
inya
Tin
da
k P
ida
na
.
10 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
Tabel 3 Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK
Berdasarkan Kategori Terlapor s.d. September 2016
Sept-2015
Tahun 2015
(s.d. Sept-
2015)
Jan-2015
s.d. Des-
2015
Agustus-
2016Sept-2016
Tahun 2016
(s.d. Sept-
2016)
m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Perorangan 4,071 37,532 52,381 4,840 3,264 32,979 91.7 -31.7 -19.8 -12.1
Ø Laki-Laki 2,628 24,607 34,297 3,039 2,018 21,196 64.3 -35.8 -23.2 -13.9
Ø Perempuan 1,443 12,925 18,084 1,801 1,246 11,783 35.7 -23.7 -13.7 -8.8
Perusahaan/Korporasi 475 3,358 4,352 420 366 2,995 8.3 44.1 -22.9 -10.8
Total LTKM 4,546 40,890 56,733 5,260 3,630 35,974 100.0 -27.8 -20.1 -12.0
Jenis Kategori Terlapor
Jumlah LTKM% Distribusi
Tahun 2016
(s.d. Sept-2016)
Perkembangan Sept-2016
(Dalam Persen)
Tabel 4 Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK
Berdasarkan Jenis Pekerjaan Terlapor Perseorangan s.d. September 2016
Sept-2015
Tahun 2015
(s.d. Sept-
2015)
Jan-2015
s.d. Des-
2015
Agustus-
2016Sept-2016
Tahun 2016
(s.d. Sept-
2016)
m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Ø Pengusaha/Wiraswasta 1,452 13,300 18,451 1,545 871 10,180 30.9 -39.6 -40.0 -23.5
Ø Pegawai Swasta 1,111 9,733 13,588 1,047 809 8,463 25.7 -26.3 -27.2 -13.0
Ø PNS (termasuk pensiunan) 328 2,938 4,443 425 358 3,136 9.5 -55.2 9.1 6.7
Ø Ibu Rumah Tangga 261 2,367 3,270 338 254 2,099 6.4 0.0 -2.7 -11.3
Ø Pedagang 153 1,825 2,473 176 114 1,430 4.3 -36.7 -25.5 -21.6
Ø Pelajar/Mahasiswa 111 1,007 1,406 218 133 1,357 4.1 18.8 19.8 34.8
Ø Profesional dan Konsultan 82 799 1,110 128 74 972 2.9 -26.0 -9.8 21.7
Ø TNI/Polri (termasuk pensiunan) 65 648 954 104 72 697 2.1 -57.1 10.8 7.6
Ø Pegawai BI/BUMN/BUMD
(termasuk pensiunan)46 540 799 114 89 601 1.8 -19.1 93.5 11.3
Ø Pejabat Lembaga Legislatif dan
Pemerintah73 659 898 60 65 595 1.8 -33.7 -11.0 -9.7
Ø Pengajar dan Dosen 42 471 656 44 30 382 1.2 -53.1 -28.6 -18.9
Ø Pegawai Bank 46 303 414 7 11 177 0.5 -80.7 -76.1 -41.6
Ø Pengurus dan pegawai
yayasan/lembaga berbadan hukum
lainnya
5 204 231 11 44 131 0.4 340.0 780.0 -35.8
Ø Petani dan Nelayan 10 88 120 35 29 121 0.4 163.6 190.0 37.5
Ø Buruh, Pembantu Rumah Tangga
dan Tenaga Keamanan8 67 100 28 30 109 0.3 100.0 275.0 62.7
Ø Pengurus/Pegawai LSM/organisasi
tidak berbadan hukum lainnya2 77 110 2 0 66 0.2 -100.0 -100.0 -14.3
Ø Ulama/Pendeta/Pimpinan
organisasi dan kelompok keagamaan3 40 54 3 1 37 0.1 -80.0 -66.7 -7.5
Ø Pengurus Parpol 1 13 20 4 3 19 0.1 0.0 200.0 46.2
Ø Pegawai Money Changer 3 9 11 0 0 3 0.0 n.a. -100.0 -66.7
Ø Pengrajin 1 5 6 0 0 0 0.0 n.a. -100.0 -100.0
Ø Tidak Teridentifikasi dll 268 2,439 3,267 551 277 2,404 7.3 13.5 3.4 -1.4
Total Terlapor Perseorangan 4,071 37,532 52,381 4,840 3,264 32,979 100.0 -31.7 -19.8 -12.1
Jenis Pekerjaan Utama
Terlapor Perseorangan
Jumlah LTKM% Distribusi
Tahun 2016
(s.d. Sept-2016)
Perkembangan Sept-2016
(Dalam Persen)
11
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
Tabel 5
Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Kelompok Umur Terlapor Perseorangan
s.d. September 2016
Sept-2015
Tahun 2015
(s.d. Sept-
2015)
Jan-2015
s.d. Des-
2015
Agustus-
2016Sept-2016
Tahun 2016
(s.d. Sept-
2016)
m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Ø Usia Dibawah 30 tahun 755 7,587 10,532 1,292 774 7,834 23.8 -16.9 2.5 3.3
Ø Usia 30 - 40 tahun 1,242 11,310 15,609 1,449 900 9,599 29.1 -32.7 -27.5 -15.1
Ø Usia 40 - 50 tahun 1,101 10,074 14,252 1,133 807 8,336 25.3 -42.8 -26.7 -17.3
Ø Usia 50 - 60 tahun 713 6,350 8,845 658 525 5,066 15.4 -35.6 -26.4 -20.2
Ø Usia Diatas 60 tahun 213 1,837 2,591 213 220 1,754 5.3 -1.8 3.3 -4.5
Ø Tidak Teridentifikasi 47 374 552 95 38 390 1.2 -33.3 -19.1 4.3
Total Terlapor Perseorangan 4,071 37,532 52,381 4,840 3,264 32,979 100.0 -31.7 -19.8 -12.1
Kategori Umur
Terlapor Perseorangan
Jumlah LTKM% Distribusi
Tahun 2016
(s.d. Sept-2016)
Perkembangan Sept-2016
(Dalam Persen)
Tabel 6 Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK
Berdasarkan Dugaan Tindak Pidana Asal s.d. September 2016
Sept-2015
Tahun 2015
(s.d. Sept-
2015)
Jan-2015
s.d. Des-
2015
Agustus-
2016Sept-2016
Tahun 2016
(s.d. Sept-
2016)
m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Terkait Tindak Pidana 1,037 9,043 13,534 1,540 981 10,072 28.0 -5.5 -5.4 11.4
Ø Penipuan 520 4,604 6,379 504 509 4,913 48.8 -10.1 -2.1 6.7
Ø Korupsi 231 1,601 2,079 252 204 2,176 21.6 25.2 -11.7 35.9
Ø Perjudian 1 735 1,087 118 8 822 8.2 -91.0 700.0 11.8
Ø Di Bidang Perbankan 46 574 1,865 436 24 518 5.1 -36.8 -47.8 -9.8
Ø Narkotika 75 323 504 29 47 343 3.4 -42.7 -37.3 6.2
Ø Di Bidang Perpajakan 75 395 622 25 35 263 2.6 -27.1 -53.3 -33.4
Ø Penyuapan 22 105 160 9 26 235 2.3 44.4 18.2 123.8
Ø Terorisme 14 135 185 67 35 217 2.2 94.4 150.0 60.7
Ø Penggelapan 23 192 211 8 14 94 0.9 366.7 -39.1 -51.0
Ø Di Bidang Kelautan 0 16 16 71 0 72 0.7 n.a. n.a. 350.0
Ø Perdagangan Manusia 0 12 12 1 51 58 0.6 n.a. n.a. 383.3
Ø Di Bidang Kehutanan 0 7 12 1 0 7 0.1 -100.0 n.a. 0.0
Ø Pencurian 3 40 43 0 0 7 0.1 -100.0 -100.0 -82.5
Ø Prostitusi 2 6 10 0 0 7 0.1 -100.0 -100.0 16.7
Ø Psikotropika 0 0 1 0 4 6 0.1 n.a. n.a. n.a.
Ø Pemalsuan Uang 0 1 2 0 3 5 0.0 n.a. n.a. 400.0
Ø Di Bidang Pasar Modal 0 4 5 1 1 4 0.0 n.a. n.a. 0.0
Ø Penyelundupan Barang 0 2 3 0 0 4 0.0 -100.0 n.a. 100.0
Ø Di Bidang Lingkungan Hidup 8 18 19 0 2 3 0.0 n.a. -75.0 -83.3
Ø Penyelundupan Imigran 0 6 8 0 0 1 0.0 n.a. n.a. -83.3
Ø Di Bidang Asuransi 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Ø Penculikan 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Ø Penyelundupan Tenaga Kerja 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Ø Perdagangan Senjata Gelap 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Ø Tindak pidana lain yang diancam
dengan pidana penjara 4 tahun atau
lebih
17 267 311 18 18 317 3.1 200.0 5.9 18.7
Tidak Teridentifikasi Tindak
Pidana/dll3,509 31,847 43,199 3,720 2,649 25,902 72.0 -33.6 -24.5 -18.7
Total LTKM 4,546 40,890 56,733 5,260 3,630 35,974 100.0 -27.8 -20.1 -12.0
Dugaan Tindak Pidana Asal
Jumlah LTKM% Distribusi
Tahun 2016
(s.d. Sept-2016)
Perkembangan Sept-2016
(Dalam Persen)
12 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
B. Laporan Transaksi
Keuangan Tunai (LTKT)
LTKT adalah laporan atas transaksi yang dilakukan dengan menggunakan uang kertas dan/atau uang logam yang dilaporkan oleh PJK. Kewajiban ini sesuai dengan UU TPPU, Pasal 23.
Jumlah LTKT yang disampaikan PJK kepada PPATK selama September 2016 sebanyak 229.267 LTKT, dengan rata-rata penerimaan sebanyak 11.463 laporan/hari (1 bulan = 20 hari). Dibandingkan jumlah LTKT pada bulan sebelumnya, jumlah tersebut turun 4,0 persen (m-to-m), namun masih tercatat naik 14,0 persen jika dibandingkan jumlah pada September 2015 (y-on-y).
Bila diakumulasikan sejak Januari 2003 s.d. September 2016, PPATK mencatat telah menerima sebanyak 20,4 juta LTKT dari PJK.
Dilihat berdasarkan jenis industri PJK pelapor, mayoritas LTKT disampaikan oleh PJK Bank (99,5 persen), utamanya PJK Bank Umum (99,4 persen).
Sejak diberlakukannya UU TPPU, jumlah LTKT telah mengalami penambahan sebesar 87,9 persen atau sebanyak 11,7 juta laporan dibandingkan dengan sebelum berlakunya UU TPPU.
Grafik 9 Perkembangan dan Peningkatan Jumlah LTKT yang Diterima PPATK per-bulan
s.d. September 2016
18
3,8
66
20
0,0
05
20
4,9
92
19
3,9
90
20
5,9
59
22
5,6
88
21
6,1
04
23
6,7
80
22
8,3
00
22
0,2
68
22
6,3
80
20
9,8
40
23
8,8
45
22
9,2
67
8.82.5
-5.46.2
9.6-4.2 9.6 -3.6 -3.5 2.8
-7.313.8 -4.0
- 15. 0
- 10. 0
- 5. 0
0. 0
5. 0
10. 0
15. 0
0
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
300,000
Au
g-1
5
Sep
-15
Oct
-15
No
v-1
5
De
c-1
5
Jan
-16
Feb
-16
Mar
-16
Ap
r-1
6
May
-16
Jun
-16
Jul-
16
Au
g-1
6
Sep
-16
2016
LTKT per Bulan % Perkembangan Bulanan (month-to-month)
UU TPPU Pasal 1 Angka 6 : “Transaksi Keuangan Tunai adalah Transaksi Keuangan yang dilakukan dengan menggunakan uang kertas dan/atau uang logam.”
13
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
Tabel 7
Perbandingan Jumlah LTKT yang Diterima PPATK Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Jenis PJK Pelapor
s.d. September 2016
Sept-2015
Kumulatif
s.d. Sept-
2015
Jan-2015
s.d. Des-
2015
Agustus-
2016Sept-2016
Kumulatif
s.d. Sept-
2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Bank 8,620,893 7,460,973 198,892 1,613,408 2,215,412 237,525 228,085 2,021,573 11,697,958 20,318,851 141
Ø Bank Umum 8,619,074 7,451,344 198,740 1,611,718 2,213,160 237,089 227,724 2,019,015 11,683,519 20,302,593 109
Ø Bank Perkreditan Rakyat 1,819 9,629 152 1,690 2,252 436 361 2,558 14,439 16,258 32
Non Bank 10,530 28,751 1,113 8,400 11,337 1,320 1,182 9,899 49,987 60,517 41
Ø Pasar Modal 44 24 0 10 10 0 1 2 36 80 0
Ø Asuransi 165 517 125 255 346 0 0 4 867 1,032 0
Ø Dana Pensiun 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Ø Lembaga Pembiayaan/Leasing 3 123 35 181 353 20 30 233 709 712 3
Ø Kegiatan Usaha Penukaran Valuta
Asing
9,972 25,188 888 7,164 9,564 1,239 1,108 9,062 43,814 53,786 33
Ø Money Remittance/KUPU 346 2,898 49 769 929 61 43 437 4,264 4,610 4
Ø Pos dan Giro 0 1 0 2 2 0 0 0 3 3 0
Ø Koperasi 0 0 0 3 3 0 0 84 87 87 0
Ø Pegadaian 0 0 16 16 130 0 0 77 207 207 1
Ø Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Total LTKT 8,631,423 7,489,724 200,005 1,621,808 2,226,749 238,845 229,267 2,031,472 11,747,945 20,379,368 182
Tahun 2011-
2014
Jumlah PJK
Pelapor
Jan 2014
s.d. Sept-
2016Jumlah
Jenis Pihak Pelapor
Jumlah Jan
2003 s.d.
Sept-2016
Sebelum
Berlakunya UU
TPPU
No. 8 Thn 2010
(s.d. Oktober
2010)*)
Sesudah Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)
Tahun 2015 Tahun 2016
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010
Grafik 10 Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LTKT
Januari 2012 s.d. September 2016
12,247,14114,270,061
16,121,14718,347,896
20,379,368
2,033,228 2,022,920 1,851,086 2,226,749 2,031,472
16.5%
13.0%
13.8%
11.1%
0
3,000,000
6,000,000
9,000,000
12,000,000
15,000,000
18,000,000
21,000,000
24,000,000
2012 2013 2014 2015 2016
Kumulatif LTKT LTKT Per-Tahun Perkembangan Kumulatif (%)
Catatan : - Jumlah Kumulatif dihitung sejak Januari 2003
- Perkembangan LTKT yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2011 s.d.September 2016.
14 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
C. Laporan Pembawaan
Uang Tunai (LPUT)
LPUT merupakan laporan atas pembawaan uang tunai ke dalam atau ke luar daerah kepabeanan Indonesia. Penyampaian LPUT dilakukan oleh Direktorat Jendral Bea dan Cukai RI kepada PPATK, dan mulai efektif per Januari 2006.
Selama September 2016, tidak terdapat penambahan LPUT yang disampaikan Direktorat Jendral Bea dan Cukai RI kepada PPATK.
Dengan tidak adanya penambahan LPUT selama September 2016 tersebut, maka jumlah total LPUT yang diterima PPATK sejak Januari 2006 s.d. September 2016 tercatat tetap sebanyak 20.307 laporan dengan penerimaan laporan terbanyak berasal dari Soekarno Hatta dan Batam.
Selain menerima LPUT, PPATK juga telah menerima pelaporan pembawaan uang tunai dari Dirjen Bea dan Cukai RI. Hingga September 2016, tercatat terjadi 257 pelanggaran pembawaan uang tunai yang terjadi di 16 lokasi pelaporan. Berdasarkan lokasinya, sebagaian besar pelanggaran pembawaaan uang tunai terjadi di Ngurah Rai Denpasar, yakni sebanyak 53,3 persen atau 137 Laporan.
Tabel 8 Perbandingan Jumlah LPUT Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU
Berdasarkan Lokasi Pelaporan s.d. September 2016
Sept-2015
Kumulatif
s.d. Sept-
2015
Jan-2015 s.d.
Des-2015
Agustus-
2016Sept-2016
Kumulatif
s.d. Sept-
2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Ø Batam 2,683 1,612 0 1 1 0 0 3,591 5,204 7,887
Ø Soekarno Hatta 2,866 6,430 0 0 0 0 0 2,708 9,138 12,004
Ø Bandung 3 4 0 0 0 0 0 0 4 7
Ø Tanjung Balai Karimun 0 27 0 4 7 0 0 2 36 36
Ø Tj. Pinang 97 15 0 0 0 0 0 2 17 114
Ø Ngurah Rai Denpasar 50 73 1 1 2 0 0 70 145 195
Ø Dumai 1 4 0 0 0 0 0 0 4 5
Ø Teluk Bayur 7 2 0 0 0 0 0 0 2 9
Ø Teluk Nibung 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Ø Medan 3 1 0 0 0 0 0 1 2 5
Ø Balikpapan 0 2 0 0 0 0 0 0 2 2
Ø Pontianak 0 1 1 1 1 0 0 0 2 2
Ø Pekanbaru 0 1 1 1 1 0 0 0 2 2
Ø Semarang (Tj. Emas) 0 1 0 0 2 0 0 2 5 5
Ø Lombok 0 12 0 0 0 0 0 0 12 12
Ø Palembang 0 1 0 0 0 0 0 1 2 2
Ø Yogyakarta 0 2 0 2 2 0 0 0 4 4
Ø Mataram 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1
Ø Entikong 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1
Ø Kuala Namu 0 0 0 0 0 0 0 13 13 13
Ø Juanda 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Total LPUT 5,711 8,188 3 10 18 0 0 6,390 14,596 20,307
Lokasi Pelaporan
Sesudah Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)Jumlah Jan
2006 s.d.
Sept-2016Tahun 2011-
2014
Sebelum
Berlakunya UU
TPPU
No. 8 Thn 2010
(s.d. Oktober
2010)*)
Tahun 2015
Jumlah
Tahun 2016
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010.
UU TPPU Pasal 34 Ayat (1) : “Setiap orang yang membawa uang tunai dalam mata uang rupiah dan/atau mata uang asing, dan/atau instrumen pembayaran lain dalam bentuk cek, cek perjalanan, surat sanggup bayar, atau bilyet giro paling sedikit Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) atau yang nilainya setara dengan itu ke dalam atau ke luar daerah pabean Indonesia wajib memberitahukannya kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.“ Pasal 35 Ayat (1) : “Setiap orang yang tidak memberitahukan pembawaan uang tunai dan/atau instrumen pembayaran lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (1) dikenai sanksi administratif berupa denda sebesar 10% (sepuluh perseratus) dari seluruh jumlah uang tunai dan/atau instrumen pembayaran lain yang dibawa dengan jumlah paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).”
15
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
Grafik 11 Perbandingan Jumlah LPUT Berdasarkan Lokasi Pelaporan
Januari 2006 s.d. September 2016
7,887
12,004
7
36
114
195
5
9
1
5
2
2
2
5
12
2
4
1
1
13
0
0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000
Batam
Soekarno Hatta
Bandung
Tj. Pinang
Ngurah Rai Denpasar
Dumai
Teluk Bayur
Teluk Nibung
Medan
Balikpapan
Pontianak
Pekanbaru
Semarang (Tj. Emas)
Lombok
Palembang
Yogyakarta
Mataram
Entikong
Kuala Namu
Juanda
Grafik 12 Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LPUT
Januari 2012 s.d. September 2016
8,971
12,43213,899 13,917
20,307
2,027 3,461 1,467 18 6,390
38.6%
11.8%0.1%
45.9%
0
4,000
8,000
12,000
16,000
20,000
24,000
2012 2013 2014 2015 2016
Kumulatif LPUT LPUT Per-Tahun Perkembangan Kumulatif (%)
Catatan : - Jumlah Kumulatif dihitung sejak Januari 2006
- Perkembangan LPUT yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2011 s.d. September 2016.
16 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
Tabel 9
Jumlah Kumulatif Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai Menurut Lokasi Pelaporan
Januari 2005 s.d. September 2016
(1) (2) (3)
Ngurah Rai Denpasar 137 53.3%
Batam 49 19.1%
Soekarno Hatta 37 14.4%
Pekan Baru 8 3.1%
Medan 6 2.3%
Pontianak 5 1.9%
Dumai 3 1.2%
Tj. Pinang 2 0.8%
Teluk Bayur 2 0.8%
Tarakan 2 0.8%
Bandung 1 0.4%
Tj. Balai Karimun 1 0.4%
Halim Perdana Kusumah 1 0.4%
Teluk Nibung 1 0.4%
Juanda 1 0.4%
Mataram 1 0.4%
Total Pelanggaran
Pembawaan Uang Tunai257 100.0%
%Lokasi Pelaporan
Jumlah
Jan-2006
s.d. Sept-2016
Grafik 13
Perbandingan Jumlah Kumulatif Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai Menurut Lokasi Pelaporan
Januari 2005 s.d. September 2016
137
49
37
8
6
5
3
2
2
2
1
1
1
1
1
1
Ngurah Rai Denpasar
Batam
Soekarno Hatta
Pekan Baru
Medan
Pontianak
Dumai
Tj. Pinang
Teluk Bayur
Tarakan
Bandung
Tj. Balai Karimun
Halim Perdana Kusumah
Teluk Nibung
Juanda
Mataram
17
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
D. Laporan dari Penyedia
Barang dan Jasa (PBJ)
Laporan dari PBJ telah diatur dalam UU TPPU, Pasal 17 ayat (1). Laporan dari PBJ mulai efektif diterima PPATK sejak Mei 2012.
Jumlah Laporan Transaksi dari PBJ (LTPBJ) yang disampaikan kepada PPATK selama September 2016 tercatat bertambah sebanyak 3.343 Laporan, atau turun sebesar 25,6 persen (m-to-m) dibandingkan jumlah pada bulan sebelumnya, atau turun 35,7 persen dibandingkan jumlah pada September 2015.
Dengan adanya penambahan tersebut, jumlah LTPBJ yang diterima PPATK selama Januari 2016 s.d. September 2016 tercatat sebanyak 32.102 laporan.
Dengan demikian, bila diakumulasikan sejak Mei 2012, jumlah LTPBJ yang diterima PPATK hingga September 2016 telah mencapai 136.958 laporan yang berasal dari 323 PBJ.
Dari sejumlah 32.102 LTPBJ yang dilaporkan selama Januari 2016 s.d. September 2016, sebagian besar laporan transaksi yang dilaporkan berasal dari PBJ di bidang Properti, yaitu sebanyak 21.794 laporan atau 67,9 persen, diikuti oleh Pedagang Kendaraan Bermotor sebanyak 9.633 laporan atau 30,0 persen, Pedagang Perhiasan/Logam Mulia sebanyak 569 laporan atau 1,8 persen, Balai Lelang sebanyak 102 laporan atau 0,3 persen, dan Pedagang Barang Seni/Antik sebanyak 4 laporan atau 0,0 persen.
Tabel 10
Jumlah Kumulatif Laporan Transaksi dari Penyedia Barang dan Jasa (PBJ) Mei 2012 s.d. September 2016
Sept-2015Kumulatif s.d.
Sept-2015
Jan-2015
s.d. Des-
2015
Agustus-
2016Sept-2016
Kumulatif s.d.
Sept-2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Ø Perusahaan Properti 34,414 2,479 19,915 28,785 2,808 1,976 21,794 84,993 201
Ø Pedagang Kendaraan Bermotor 26,062 2,655 9,157 12,513 1,602 1,323 9,633 48,208 108
Ø Pedagang Perhiasan/logam mulia 1,853 54 552 825 49 20 569 3,247 4
Ø Balai Lelang 276 13 44 66 32 24 102 444 10
Ø Barang Seni / Antik 0 0 0 0 0 0 4 4 0
Ø Tidak terklasifikasi 21 0 41 41 0 0 0 62 0
Total LTPBJ 62,626 5,201 29,709 42,230 4,491 3,343 32,102 136,958 323
Jumlah PBJ
Pelapor
Mei 2012
s.d. Sept-
2016
Jenis Perusahaan
Penyedia Barang dan Jasa Lainnya (PBJ)
Tahun
2012-2014
Tahun 2015 Jumlah
LTPBJ Mei
2012 s.d.
Sept-2016
Tahun 2016
Catatan : Laporan dari PBJ diterima sejak Mei 2012, setelah diundangkannya UU TPPU (Oktober 2010).
UU TPPU Pasal 17 Ayat (1) : ”Pihak Pelapor meliputi: a. penyedia jasa keuangan:
1. bank; 2. perusahaan pembiayaan; 3. perusahaan asuransi dan
perusahaan pialang asuransi; 4. dana pensiun lembaga keuangan; 5. perusahaan efek; 6. manajer investasi; 7. kustodian; 8. wali amanat; 9. perposan sebagai penyedia jasa giro; 10. pedagang valuta asing; 11. penyelenggara alat pembayaran
menggunakan kartu; 12. penyelenggara e-money dan/atau e-
wallet; 13. koperasi yang melakukan kegiatan
simpan pinjam; 14. pegadaian; 15. perusahaan yang bergerak di bidang
perdagangan berjangka komoditi; atau
16. penyelenggara kegiatan usaha pengiriman uang.
b. penyedia barang dan/atau jasa lain: 1. perusahaan properti/agen properti; 2. pedagang kendaraan bermotor; 3. pedagang permata dan
perhiasan/logam mulia; 4. pedagang barang seni dan antik;
atau 5. balai lelang.”
18 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
Grafik 14
Perbandingan Jumlah Kumulatif Laporan Transaksi dari PBJ dan Jumlah PBJ Pelapor Mei 2012 s.d. September 2016
201
108
4
10
0
84,993
48,208
3,247
444
4
0 20,000 40,000 60,000 80,000 100,000
Perusahaan Properti
Pedagang Kendaraan Bermotor
Perhiasan / logam mulia
Balai Lelang
Barang Seni / Antik
Jumlah Laporan Transaksi Jumlah PBJ
Grafik 15 Jumlah dan Persentase Kumulatif Transaksi dari PBJ
Tahun 2016 (s.d. September 2016)
Perusahaan Properti21,794
68%
Pedagang Kendaraan Bermotor
9,63330%
Perhiasan /
logam mulia1295%
Balai Lelang1020%
Barang Seni / Antik
40%
19
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
E. Laporan Transaksi
Keuangan Transfer Dana
dari/ke Luar Negeri (LTKL) Pelaksanaan kewajiban pelaporan LTKL mulai berlaku pada tanggal 14 Januari 2014 untuk Bank Umum dan 1 September 2015 untuk PJK selain Bank Umum. Kewajiban ini sesuai dengan UU TPPU, Pasal 23 Angka 1 huruf c.
Hingga akhir September 2016 sebanyak 104 PJK telah menyampaikan LTKL kepada PPATK, yang terdiri dari 80 PJK Bank Umum dan 24 PJK selain Bank Umum. Dominansi pelaporan LTKL berasal dari Bank Umum, yakni sebesar 90 persen dari keseluruhan LTKL.
Dilihat berdasarkan jenis laporan, mayoritas LTKL disampaikan oleh Bank Umum melalui LTKL SWIFT (29 persen), diikuti NON SWIFT oleh selain Bank Umum (37 persen), dan KUPU (34 persen).
Jumlah LTKL SWIFT yang disampaikan PJK Bank kepada PPATK selama Januari 2014 s.d. September 2016 sebanyak 16,1 juta LTKL, dengan rata-rata penerimaan per bulan sebanyak 489,2 ribu laporan atau sebanyak 24,5 ribu laporan/hari (1 bulan = 20 hari).
Dilihat berdasarkan jumlah laporan, sebagian besar LTKL SWIFT merupakan LTKL Incoming, yakni sebanyak 9,6 juta Laporan atau 59,5 persen sedangkan LTKL Outgoing sebanyak 6,5 juta Laporan atau 40,5 persen. Namun bila dilihat berdasarkan nilai dana yang ditransaksikan pada LTKL SWIFT, nilai transfer dana ke luar negeri (Outgoing) lebih besar daripada nilai transfer dana yang masuk dari luar negeri (Incoming). Hal ini dikarenakan besarnya rata-rata transfer dana Outgoing lebih besar daripada Incoming, yakni masing-masing sebesar Rp1.337 juta untuk setiap LTKL Outgoing dan Rp946 juta untuk setiap LTKL Incoming.
UU TPPU Pasal 23 Angka 1 : “Penyedia jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf a wajib menyampaikan laporan kepada PPATK yang meliputi: c. Transaksi Keuangan transfer dana dari dan ke luar negeri..” Peraturan Kepala PPATK No: PER-12/1.02/PPATK/06/13 tentang Tata Cara Penyampaian LTKL bagi Penyedia Jasa Keuangan Pasal 1 Angka 4: Transfer Dana Dari dan Ke Luar Negeri adalah rangkaian kegiatan yang dimulai dengan perintah dari Pengirim Asal yang bertujuan memindahkan sejumlah Dana dari dan ke luar wilayah Indonesia kepada Penerima yang disebutkan dalam Perintah Transfer Dana sampai dengan diterimanya Dana oleh Penerima.
Grafik 17 Jumlah LTKL
Menurut Jenis Pihak Pelapor
BANK UMUM
90.9%
NON BANK
UMUM9.1%
Grafik 16 Jumlah Pihak Pelapor LTKL
Menurut Jenis Pihak Pelapor
BANK UMUM
8077%
NON BANK
UMUM24
23%
20 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
Grafik 18 Persentase Komposisi LTKL Menurut Jenis Laporan
Periode Januari 2014 s.d. September 2016
SWIFT
29%
NON SWIFT
37%
KUPU
34%
Grafik 19
Jumlah LTKL SWIFT Menurut Jenis Laporan Periode Januari 2014 s.d. September 2016
Outgoing6,546,155
41%Incoming
9,598,907
59%
Grafik 20 Total Nilai LTKL SWIFT Menurut Jenis Laporan
Periode Januari 2014 s.d. September 2016
OutgoingRp4,547,319,
848,467,690
52%IncomingRp4,124,185,
116,965,79048%
21
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
Grafik 21 Perkembangan Jumlah LTKL SWIFT Bank
Periode September 2015 s.d. September 2016
203
255215
208195
175
212 203 198227
174207
133
309354
291
330
266 266
315 313 313
402
263
317
200
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
Sep-15 Oct-15 Nov-15 Dec-15 Jan-16 Feb-16 Mar-16 Apr-16 May-16 Jun-16 Jul-16 Aug-16 Sep-16
Ribu Laporan
Outgoing Incoming
Grafik 22 Perkembangan Total Nilai (Rp) LTKL SWIFT Bank Periode September 2015 s.d. September 2016
345 366
479
370
268 239
314 323324
608
320311
205
470
341
312 330
224 224
293308
294
457
271
466
224
50
250
450
650
Sep-15 Oct-15 Nov-15 Dec-15 Jan-16 Feb-16 Mar-16 Apr-16 May-16 Jun-16 Jul-16 Aug-16 Sep-16
Triliun Rp
Outgoing Incoming
Grafik 23 Perkembangan Rata-rata Nilai (Rp) LTKL SWIFT Bank
Periode September 2015 s.d. September 2016
1,704
1,437
2,228
1,784
1,373 1,3681,480
1,592 1,641
2,682
1,836
1,504 1,5351,521
963 1,073 998844 841
929984
940
1,136 1,031
1,469
1,124
0.0
1,000.0
2,000.0
3,000.0
Sep-15 Oct-15 Nov-15 Dec-15 Jan-16 Feb-16 Mar-16 Apr-16 May-16 Jun-16 Jul-16 Aug-16 Sep-16
Juta Rp/Laporan
Outgoing Incoming
22 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
F. Laporan
Penundaan Transaksi
(LPT)
Sesuai UU TPPU Pasal 26, Penyedia jasa keuangan dapat melakukan penundaan Transaksi paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak penundaan Transaksi dilakukan. Berikut ini perkembangan pelaporan LPT sampai dengan September 2016.
Jumlah LPT yang dilaporkan oleh PJK kepada PPATK selama September 2016 tercatat sebanyak 23 Laporan, atau turun sebesar 41,0 persen dibandingkan jumlah pada Agustus 2016.
Dengan adanya penambahan tersebut, jumlah LPT yang diterima PPATK selama Januari 2016 s.d. September 2016 tercatat sebanyak 280 laporan.
Mayoritas penundaan transaksi selama Januari 2016 s.d. September 2016 dilakukan oleh PJK Bank (93,9 persen), terutama Bank Negara (61,1 persen) dan BPD (27,9 persen). Sebagian besar transaksi yang ditunda berupa transfer (50,0 persen). Dilihat dari profil terlapor, mayoritas terlapor adalah perorangan (99,3 persen) dengan profesi utama sebagai Pengusaha/Wiraswasta (33,2 persen), Pegawai Swasta (21,4 persen), Pelajar/Mahasiswa (13,2 persen), dan Ibu Rumahtangga (12,1 persen).
Bila dilihat dari besaran nominalnya, sebagian besar transaksi yang ditunda selama Januari 2016 s.d. September 2016 bernilai dibawah Rp100 juta (92,4 persen). Sejalan dengan hal tersebut, berdasarkan pemenuhan aspeknya, sebagian besar LPT selama periode tersebut atau sebanyak 96,4 persen telah memenuhi aspek formil, namun disisi lain belum memenuhi aspek materil.
Bila dilihat menurut domisili PJK Penunda Transaksi, mayoritas dari transaksi yang ditunda selama Januari 2016 s.d. September 2016 terjadi di Propinsi DKI Jakarta (45,0 persen), Sumatera Selatan (28,2 persen), Jawa Barat (10,7 persen), dan Banten (3,6 persen).
Alasan Penundaan Transaksi: Sebagian besar transaksi yang ditunda oleh PJK atau sebanyak 52,9 persen, belum teridentifikasi dengan jelas alasan yang menjadi pertimbangan penundaan transaksi sesuai ketentuan UU TPPU. Dari sejumlah transaksi yang telah teridentifikasi alasan penundaannya, sebagian besar LPT didasari atas pertimbangan bahwa Pengguna Jasa melakukan transaksi yang patut diduga menggunakan Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana.
UU TPPU Pasal 26 Ayat (1) : (1) Penyedia jasa keuangan dapat
melakukan penundaan Transaksi paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak penundaan Transaksi dilakukan.
(2) Penundaan Transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam hal Pengguna Jasa: a. melakukan Transaksi yang patut
diduga menggunakan Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1);
b. memiliki rekening untuk menampung Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1); atau
c. diketahui dan/atau patut diduga menggunakan Dokumen palsu.
(3) Pelaksanaan penundaan Transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicatat dalam berita acara penundaan Transaksi.
(4) Penyedia jasa keuangan memberikan salinan berita acara penundaan Transaksi kepada Pengguna Jasa.
(5) Penyedia jasa keuangan wajib melaporkan penundaan Transaksi kepada PPATK dengan melampirkan berita acara penundaan Transaksi dalam waktu paling lama 24 (dua puluh empat) jam terhitung sejak waktu penundaan Transaksi dilakukan.
(6) Setelah menerima laporan penundaan Transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (5) PPATK wajib memastikan pelaksanaan penundaan Transaksi dilakukan sesuai dengan Undang-Undang ini.
(7) Dalam hal penundaan Transaksi telah dilakukan sampai dengan hari kerja kelima, penyedia jasa keuangan harus memutuskan akan melaksanakan Transaksi atau menolak Transaksi tersebut.
23
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
Grafik 24 Perkembangan Bulanan Jumlah LPT yang Diterima PPATK
September 2015 s.d. September 2016
43
28
36 36
23
33 34 34
41
2924
39
23
0
20
40
60
Sep-15 Oct-15 Nov-15 Dec-15 Jan-16 Feb-16 Mar-16 Apr-16 May-16 Jun-16 Jul-16 Aug-16 Sep-16
Tabel 11 Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK
Berdasarkan Jenis PJK Pelapor s.d. September 2016
September-
2015
Tahun 2015
(s.d. September-
2015)
Jan-2015
s.d. Des-
2015
Agustus-
2016
September-
2016
Tahun 2016
(s.d. September-
2016)
m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Bank 42 378 472 35 22 263 93.9 -33.3 -47.6 -30.4
Ø Bank Negara 28 285 353 13 12 171 61.1 -55.6 -57.1 -40.0
Ø Bank Swasta 4 25 30 1 0 11 3.9 -100.0 -100.0 -56.0
Ø BPD 10 64 84 19 9 78 27.9 125.0 -10.0 21.9
Ø Bank Asing 0 1 2 1 1 2 0.7 0.0 n.a. 100.0
Ø Bank Campuran 0 3 3 1 0 1 0.4 n.a. n.a. -66.7
Non Bank 1 24 30 4 1 17 6.1 -66.7 0.0 -29.2
Ø Asuransi 1 23 29 4 1 17 6.1 -66.7 0.0 -26.1
Ø Pasar Modal 0 1 1 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0
Total LPT 43 402 502 39 23 280 100.0 -36.1 -46.5 -30.3
Perkembangan September-2016
(Dalam Persen)
Jenis Pihak Pelapor
Jumlah LPT % Distribusi
Tahun 2016
(s.d. September-
2016)
Tabel 12
Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Pemenuhan Aspek Formil dan Aspek Materil
s.d. September 2016
September-
2015
Tahun 2015
(s.d. September-
2015)
Jan-2015
s.d. Des-
2015
Agustus-
2016
September-
2016
Tahun 2016
(s.d. September-
2016)
m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Aspek Formil dan Aspek Materil
terpenuhi1 4 6 1 0 8 2.9 -100.0 -100.0 100.0
Aspek Formil terpenuhi, namun Aspek
Materil tidak terpenuhi42 397 495 38 23 270 96.4 -34.3 -45.2 -32.0
Aspek Formil tidak terpenuhi, namun
Aspek Materil terpenuhi0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Aspek Formil dan Aspek Materil tidak
terpenuhi0 1 1 0 0 2 0.7 n.a. n.a. 100.0
Total LPT 43 402 502 39 23 280 100.0 -36.1 -46.5 -30.3
Pemenuhan Aspek Formil
dan Aspek Materil
Laporan Penundaan Transaksi
Jumlah LPT % Distribusi
Tahun 2016
(s.d. September-
2016)
Perkembangan September-2016
(Dalam Persen)
Keterangan: (1) Aspek formil terpenuhi bila Berita Acara/Pernyataan telah dilakukan penundaan transaksi dibuat tidak lebih dari 24 jam
setelah transaksi ditunda. (2) Aspek materil terpenuhi bila transaksi yang ditunda bernilai Rp100 juta atau lebih.
24 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
Tabel 13 Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK
Berdasarkan Jenis Transaksi Yang Ditunda
s.d. September 2016
September-
2015
Tahun 2015
(s.d. September-
2015)
Jan-2015
s.d. Des-
2015
Agustus-
2016
September-
2016
Tahun 2016
(s.d. September-
2016)
m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Transfer 23 163 212 23 12 140 50.0 -20.0 -47.8 -14.1
Tarik/Setor Tunai 3 32 46 4 3 33 11.8 -50.0 0.0 3.1
SMS/Mobile Banking 3 21 24 3 1 14 5.0 0.0 -66.7 -33.3
Polis Asuransi 0 11 15 2 1 11 3.9 -50.0 n.a. 0.0
Incoming Valas 0 0 5 0 1 3 1.1 -75.0 n.a. n.a.
Remittance 0 7 7 0 0 3 1.1 n.a. n.a. -57.1
Internet Banking 1 2 3 0 0 0 0.0 n.a. -100.0 -100.0
Penukaran Valas 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Saham 0 1 1 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0
Redemption penyertaan 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Pembayaran 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Kirim Valas 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Lainnya 3 48 62 2 3 35 12.5 0.0 0.0 -27.1
Tidak Terisi 10 117 127 5 2 41 14.6 -60.0 -80.0 -65.0
Total LPT 43 402 502 39 23 280 100.0 -36.1 -46.5 -30.3
Jenis Transaksi Yang Ditunda
Jumlah LPT % Distribusi
Tahun 2016
(s.d. September-
2016)
Perkembangan September-2016
(Dalam Persen)
Tabel 14 Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK
Berdasarkan Jenis Terlapor dan Jenis Pekerjaan Utama Terlapor Perorangan
s.d. September 2016
September-
2015
Tahun 2015
(s.d. September-
2015)
Jan-2015
s.d. Des-
2015
Agustus-
2016
September-
2016
Tahun 2016
(s.d. September-
2016)
m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Perorangan 43 398 497 39 23 278 99.3 -34.3 -46.5 -30.2
Ø Pengusaha/Wiraswasta 16 140 178 17 14 93 33.2 27.3 -12.5 -33.6
Ø Pegawai Swasta 8 49 73 7 5 60 21.4 0.0 -37.5 22.4
Ø Pelajar/Mahasiswa 4 42 48 3 1 37 13.2 0.0 -75.0 -11.9
Ø Ibu Rumahtangga 5 23 34 6 2 34 12.1 -60.0 -60.0 47.8
Ø Pedagang 4 24 33 3 0 10 3.6 -100.0 -100.0 -58.3
Ø Buruh 1 14 15 0 0 7 2.5 n.a. -100.0 -50.0
Ø PNS 0 5 5 0 1 6 2.1 n.a. n.a. 20.0
Ø PEPS 2 9 10 1 0 4 1.4 -100.0 -100.0 -55.6
Ø Pengajar/Dosen 1 3 3 1 0 2 0.7 n.a. -100.0 -33.3
Ø TNI/POLRI (Termasuk Pensiunan) 0 3 3 0 0 1 0.4 n.a. n.a. -66.7
Ø Profesional 0 2 3 0 0 0 0.0 -100.0 n.a. -100.0
Ø TKW 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Ø Belum/Tidak Bekerja 0 2 2 0 0 3 1.1 n.a. n.a. 50.0
Ø Tidak Teridentifikasi 2 82 90 1 0 21 7.5 -100.0 -100.0 -74.4
Korporasi 0 4 5 0 0 2 0.7 -100.0 n.a. -50.0
Total LPT 43 402 502 39 23 280 100.0 -36.1 -46.5 -30.3
Jenis Terlapor dan
Pekerjaan Utama
Terlapor Perorangan
Perkembangan September-2016
(Dalam Persen)Jumlah LPT % Distribusi
Tahun 2016
(s.d. September-
2016)
Tabel 15 Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK
Berdasarkan Kategori Nominal Transaksi Yang Ditunda
s.d. September 2016
September-
2015
Tahun 2015
(s.d. September-
2015)
Jan-2015
s.d. Des-
2015
Agustus-
2016
September-
2016
Tahun 2016
(s.d. September-
2016)
m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Ø Dibawah Rp100 juta 42 387 479 34 20 259 92.5 -37.5 -52.4 -33.1
Ø Rp100 juta s.d. Rp1 miliar 0 11 17 4 3 13 4.6 0.0 n.a. 18.2
Ø Diatas Rp1 miliar 1 4 6 1 0 8 2.9 -100.0 -100.0 100.0
Total LPT 43 402 502 39 23 280 100.0 -36.1 -46.5 -30.3
Jumlah LPT % Distribusi
Tahun 2016
(s.d. September-
2016)
Kategori Nominal Transaksi
Perkembangan September-2016
(Dalam Persen)
25
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
Tabel 16
Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Propinsi Kantor PJK Pelapor Penundaan Transaksi
s.d. September 2016
September-
2015
Tahun 2015
(s.d. September-
2015)
Jan-2015
s.d. Des-
2015
Agustus-
2016
September-
2016
Tahun 2016
(s.d. September-
2016)
m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
DKI JAKARTA 16 179 232 16 5 126 45.0 -75.0 -68.8 -29.6
SUMSEL 8 56 73 18 9 79 28.2 200.0 12.5 41.1
JAWA BARAT 9 60 76 3 2 30 10.7 -66.7 -77.8 -50.0
BANTEN 0 13 15 0 1 10 3.6 -50.0 n.a. -23.1
RIAU 2 9 10 1 2 8 2.9 n.a. 0.0 -11.1
JAWA TIMUR 3 27 33 0 0 8 2.9 -100.0 -100.0 -70.4
SUMUT 0 10 10 0 1 4 1.4 n.a. n.a. -60.0
KALTIM 0 0 0 1 0 2 0.7 n.a. n.a. n.a.
LAMPUNG 0 9 10 0 0 2 0.7 n.a. n.a. -77.8
SULTENG 1 1 1 0 0 1 0.4 n.a. -100.0 0.0
NAD 0 1 1 0 0 1 0.4 n.a. n.a. 0.0
SUMBAR 0 5 5 0 0 1 0.4 n.a. n.a. -80.0
KALTENG 0 5 5 0 0 1 0.4 n.a. n.a. -80.0
SULSEL 0 4 4 0 1 1 0.4 n.a. n.a. -75.0
JAMBI 1 1 2 0 0 1 0.4 n.a. -100.0 0.0
SULTRA 0 1 1 0 0 1 0.4 n.a. n.a. 0.0
KEP BABEL 0 3 3 0 1 1 0.4 n.a. n.a. -66.7
JAWA TENGAH 1 9 12 0 0 1 0.4 -100.0 -100.0 -88.9
KEPRI 0 2 2 0 1 1 0.4 n.a. n.a. -50.0
DIY 1 1 1 0 0 1 0.4 n.a. -100.0 0.0
BENGKULU 1 1 1 0 0 0 0.0 n.a. -100.0 -100.0
SULBAR 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
GORONTALO 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
BALI 0 3 3 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0
KALBAR 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
KALSEL 0 1 1 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0
NTT 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
NTB 0 1 1 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0
MALUKU 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
SULUT 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
PAPUA 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Total LPT 43 402 502 39 23 280 100.0 -36.1 -46.5 -30.3
Jumlah LPT % Distribusi
Tahun 2016
(s.d. September-
2016)
Perkembangan September-2016
(Dalam Persen)Propinsi Kantor PJK
Penunda Transaksi
Tabel 17 Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Jenis Alasan Penundaan Transaksi
s.d. September 2016
September-
2015
Tahun 2015
(s.d. September-
2015)
Jan-2015
s.d. Des-
2015
Agustus-
2016
September-
2016
Tahun 2016
(s.d. September-
2016)
m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Pertimbangan (1) dan (2) 2 18 33 0 0 37 13.2 -100.0 -100.0 105.6
Pertimbangan (1) dan (3) 0 1 1 0 0 1 0.4 n.a. n.a. 0.0
Pertimbangan (2) dan (3) 0 8 9 1 0 2 0.7 -100.0 n.a. -75.0
Pertimbangan (1) saja 2 95 100 5 0 32 11.4 -100.0 -100.0 -66.3
Pertimbangan (2) saja 7 61 82 11 10 46 16.4 100.0 42.9 -24.6
Pertimbangan (3) saja 4 26 33 0 0 14 5.0 -100.0 -100.0 -46.2
Tidak Teridentifikasi 28 193 244 22 13 148 52.9 -38.1 -53.6 -23.3
Total LPT 43 402 502 39 23 280 100.0 -36.1 -46.5 -30.3
Alasan Penundaan Transaksi
Jumlah LPT % Distribusi
Tahun 2016
(s.d. September-
2016)
Perkembangan September-2016
(Dalam Persen)
Keterangan: (1) Pengguna Jasa melakukan transaksi yang patut diduga menggunakan Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak
pidana; (2) Pengguna Jasa memiliki rekening untuk menampung Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana; (3) Penguna Jasa diketahui dan/atau patut diduga menggunakan Dokumen palsu.
26 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
A. Hasil Analisis (HA)
Selama September 2016, PPATK telah menyampaikan kepada Penyidik sebanyak 52 HA dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 52 laporan, yang terdiri dari:
o HA Proaktif sebanyak 14 HA (26,9 persen) dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 14 laporan, dan
o HA Inquiry sebanyak 38 HA (73,1 persen) dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 38 laporan.
Selama tahun 2016 (s.d. September 2016), PPATK telah menyampaikan kepada Penyidik sebanyak 311 HA dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 311 laporan, yang terdiri dari:
o HA Proaktif sebanyak 73 HA (23,5 persen) dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 73 laporan, dan
o HA Inquiry sebanyak 238 HA (76,5 persen) dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 238 laporan.
Setelah berlakunya UU TPPU s.d. September 2016, PPATK telah menyampaikan kepada Penyidik sebanyak 2.148 HA dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 6.543 laporan, yang terdiri dari:
o HA Proaktif sebanyak 720 HA (33,5 persen) dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 2.012 laporan, dan
o HA Inquiry sebanyak 1.428 HA (66,5 persen) dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 4.531 laporan.
Dengan demikian, sejak Januari 2003 s.d. September 2016, jumlah HA (tidak termasuk Hasil Pemeriksaan) yang disampaikan kepada Penyidik sudah mencapai 3.579 HA dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 9.653 laporan, yang terdiri dari:
o HA Proaktif sebanyak 1.892 HA (52,9 persen) dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 4.863 laporan, dan
o HA Inquiry sebanyak 1.687 HA (47,1 persen) denga jumlah LTKM terkait sebanyak 4.790 laporan.
Berdasarkan HA selama tahun 2016 (s.d. September 2016), dugaan tindak pidana Korupsi masih menjadi tindak pidana yang paling dominan dalam HA, yaitu sebanyak 153 HA (49,2 persen). Jumlah HA dengan dugaan tindak pidana Korupsi tersebut meningkat sebesar 25,4 persen dibandingkan jumlah HA selama tahun 2015 (s.d. September 2015) yang jumlahnya tercatat sebanyak 122 HA. Sementara itu, jumlah HA dengan dugaan tindak pidana di bidang perpajakan yang merupakan tindak pidana dominan berikutnya mengalami penurunan sebesar 29,8 persen.
PPATK juga menyampaikan Informasi Hasil Analisis kepada pihak-pihak yang telah menjalin kerjasama pertukaran informasi dengan PPATK. Selama tahun 2016 (s.d. September 2016), jumlah IHA yang telah disampaikan sebanyak 261 IHA.
ANALISIS & PEMERIKSAAN
ANALISIS & PEMERIKSAAN
ANALISIS & PEMERIKSAAN
ANALISIS & PEMERIKSAAN
ANALISIS & PEMERIKSAAN
ANALISIS & PEMERIKSAAN
ANALISIS & PEMERIKSAAN
ANALISIS & PEMERIKSAAN
UU TPPU Pasal 44 Ayat (1) : “Dalam rangka melaksanakan fungsi analisis atau pemeriksaan laporan dan informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 huruf d, PPATK dapat: a. meminta dan menerima laporan dan informasi dari Pihak Pelapor; b. meminta informasi kepada instansi atau pihak terkait; c. meminta informasi kepada Pihak Pelapor berdasarkan pengembangan hasil analisis PPATK; d. meminta informasi kepada Pihak Pelapor berdasarkan permintaan dari instansi penegak hukum atau mitra kerja di luar negeri; e. meneruskan informasi dan/atau hasil analisis kepada instansi peminta, baik di dalam maupun di luar negeri; f. menerima laporan dan/atau informasi dari masyarakat mengenai adanya dugaan tindak pidana Pencucian Uang; g. meminta keterangan kepada Pihak Pelapor dan pihak lain yang terkait dengan dugaan tindak pidana Pencucian Uang; h. merekomendasikan kepada instansi penegak hukum mengenai pentingnya melakukan intersepsi atau penyadapan atas informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; i. meminta penyedia jasa keuangan untuk menghentikan sementara seluruh atau sebagian Transaksi yang diketahui atau dicurigai merupakan hasil tindak pidana; j. meminta informasi perkembangan penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan oleh penyidik tindak pidana asal dan tindak pidana Pencucian Uang; k. mengadakan kegiatan administratif lain dalam lingkup tugas dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini; dan l. meneruskan hasil analisis atau pemeriksaan kepada penyidik.”
27
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
Tabel 18 Jumlah HA yang Disampaikan ke Penyidik dan Jumlah LTKM yang menjadi Dasar Analisis (Terkait)
Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Jenis HA Januari 2003 s.d. September 2016
Sept-2015
Kumulatif
s.d. Sept-
2015
Jan-2015
s.d. Des-
2015
Agustus-
2016Sept-2016
Kumulatif
s.d. Sept-
2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
PROAKTIF
Ø Hasil Analisis 1,172 537 10 76 110 9 14 73 720 1,892
Ø LTKM Terkait 2,851 1,801 10 104 138 9 14 73 2,012 4,863
INQUIRY**)
Ø Hasil Analisis 259 939 13 188 251 26 38 238 1,428 1,687
Ø LTKM Terkait 259 3,643 13 587 650 26 38 238 4,531 4,790
TOTAL
Ø Hasil Analisis 1,431 1,476 23 264 361 35 52 311 2,148 3,579
Ø LTKM Terkait 3,110 5,444 23 691 788 35 52 311 6,543 9,653
Tahun 2011-
2014
Tahun 2015
Jumlah
Jenis Hasil Analisis (HA)
Sesudah Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)Jumlah Jan
2003 s.d.
Sept-2016
Sebelum
Berlakunya UU
TPPU
No. 8 Thn 2010
(s.d. Oktober
2010)*)
Tahun 2016
Keterangan : - Cut off data per 30 September 2016. - Proaktif adalah HA yang disampaikan atas insiatif PPATK. - Inquiry adalah HA yang disampaikan sebagai jawaban atas permintaan dari Apgakum. - Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010. - HA Inquiry Januari 2004 sampai dengan Desember 2008, hanya diperhitungkan sebagai catatan biasa dan tidak diperhitungkan
sebagai HA.
Grafik 25 Perkembangan Jumlah HA per-Tahun yang Disampaikan ke Penyidik
Berdasarkan Jenis HA Januari 2012 s.d. September 2016
277301
456
361311
97
70 73
110
73
180
231
383
251
238
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
2012 2013 2014 2015 2016
HA per-Tahun Proaktif Inquiry
28 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
Tabel 19 Jumlah Kumulatif HA yang Disampaikan ke Penyidik Berdasarkan Jenis Penyidik
Januari 2003 s.d. September 2016
Sept-2015
Kumulatif
s.d. Sept-
2015
Jan-2015
s.d. Des-
2015
Agustus-
2016Sept-2016
Kumulatif
s.d. Sept-
2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Ø KEPOLISIAN SAJA 0 510 8 95 135 22 28 128 773 773Ø KEJAKSAAN SAJA 104 256 5 57 72 4 7 59 387 491Ø KPK SAJA 0 428 3 49 59 8 12 70 557 557Ø KEPOLISIAN, KEJAKSAAN DAN KPK 0 99 0 0 0 0 0 0 99 99Ø KEPOLISIAN DAN KEJAKSAAN 1,327 52 0 0 0 0 0 0 52 1,379Ø KEPOLISIAN DAN KPK 0 2 0 0 0 0 0 0 2 2Ø KEPOLISIAN, KEJAKSAAN DAN BNN 0 2 0 0 0 0 0 0 2 2
Ø KEPOLISIAN, KEJAKSAAN DAN
DITJEN PAJAK0 5 0 0 0 0 0 0 5 5
Ø KEJAKSAAN DAN KPK 0 7 0 0 0 0 0 0 7 7Ø DITJEN PAJAK 0 71 7 62 91 1 5 45 207 207Ø DITJEN BEA DAN CUKAI 0 9 0 1 3 0 0 1 13 13Ø BADAN NARKOTIKA NASIONAL
(BNN)0 35 0 0 1 0 0 8 44 44
JUMLAH HA 1,431 1,476 23 264 361 35 52 311 2,148 3,579
Penyidik
Sebelum
Berlakunya UU
TPPU
No. 8 Thn 2010
(s.d. Oktober
2010)*)
Sesudah Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)Jumlah Jan
2003 s.d.
Sept-2016Tahun 2011-
2014
Tahun 2015
Jumlah
Tahun 2016
Catatan : Jumlah Inquiry belum memperhitungkan inquiry Januari 2004 s.d. Desember 2008, sebanyak 295 laporan.
Tabel 20 Jumlah HA yang Disampaikan ke Penyidik
Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Dugaan Tindak Pidana Asal Januari 2003 s.d. September 2016
Sept-2015
Kumulatif
s.d. Sept-
2015
Jan-2015
s.d. Des-
2015
Agustus-
2016Sept-2016
Kumulatif
s.d. Sept-
2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Ø Korupsi; 580 789 11 122 155 12 22 153 1,097 1,677
Ø Penyuapan; 40 48 0 0 0 3 5 8 56 96
Ø Narkotika; 47 58 0 2 4 4 5 25 87 134
Ø Di bidang perbankan; 46 23 0 6 7 2 0 8 38 84
Ø Di bidang Pasar Modal 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1
Ø Di bidang perasuransian; 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Ø Kepabeanan; 9 14 0 1 4 0 0 1 19 28
Ø Terorisme; 19 30 0 7 15 1 5 17 62 81
Ø Pencurian; 4 5 0 0 0 0 0 0 5 9
Ø Penggelapan; 42 51 1 3 8 0 3 4 63 105
Ø Penipuan; 419 189 3 26 35 7 7 42 266 685
Ø Pemalsuan uang; 5 5 0 0 0 0 0 0 5 10
Ø Perjudian; 17 20 0 13 15 3 0 5 40 57
Ø Prostitusi; 4 0 0 0 1 0 0 1 2 6
Ø Di bidang perpajakan; 7 68 7 57 83 1 5 40 191 198
Ø Di bidang kehutanan; 6 4 0 0 3 0 0 0 7 13
Ø Di bidang kelautan dan
perikanan;
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Ø Perdagangan orang; 0 3 0 1 1 1 0 1 5 5Ø Pidana lain yang diancam dengan
penjara 4 tahun atau lebih0 22 0 3 3 1 0 1 26 26
Ø Tidak Teridentifikasi / dll 185 146 1 23 27 0 0 5 178 363
JUMLAH HA 1,431 1,476 23 264 361 35 52 311 2,148 3,579
Sebelum
Berlakunya UU
TPPU
No. 8 Thn 2010
(s.d. Oktober
2010)*)
Sesudah Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)Jumlah Jan
2003 s.d.
Sept-2016
Tahun 2015Dugaan Tindak Pidana Asal
JumlahTahun 2011-
2014
Tahun 2016
29
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
Tabel 21
Jumlah HA yang Tidak Ditemukan Indikasi berkaitan dengan Tindak Pidana dan Tidak disampaikan ke Penyidik Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU
Januari 2003 s.d. September 2016 (HA database)
Hasil
Analisis
LTKM
Terkait
Sebelum
Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010
(s/d Oktober 2010)*
Januari 2003 -
Desember 2010 553 938
2011 149 323
2012 71 137
2013 35 44
2014 36 63
2015 1 1
2016
(s.d. Sept 2016) - -
Jumlah 292 568
845 1,506 Jumlah Tahun 2003 s.d. Sept 2015
Tahun
Sesudah
Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010
(sejak Januari 2011)
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010 Catatan : HA dimasukan dalam database karena tidak terindikasi terkait dugaan tindak
pidana, dianggap sesuai dengan profil dan memiliki underlying yang wajar serta keterbatasan data.
Grafik 26
Perkembangan Jumlah HA per-Tahun yang Tidak Terindikasi Tindak Pidana (HA database) dan Jumlah HA yang disampaikan ke Penyidik
Januari 2003 s.d. September 2016
71
35 36
1 0
277301
456
361
311
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
2012 2013 2014 2015 2016
HA Database HA ke Penyidik
30 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
Tabel 22
Jumlah Informasi Hasil Analisis (IHA) Terkait dengan Pemberian Informasi sesuai dengan MoU dengan Lembaga/Instansi
#) Terkait Berdasarkan Lembaga/Instansi Penyampaian IHA
Januari 2003 s.d. September 2016
Sept-2015
Kumulatif
s.d. Sept-
2015
Jan-2015
s.d. Des-
2015
Agustus-
2016Sept-2016
Kumulatif
s.d. Sept-
2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Ø Komisi Pemberantasan
Korupsi
378 27 2 10 18 1 3 24 69 447
Ø Badan Pengawas Pemilu 9 3 0 1 1 0 0 0 4 13
Ø Komisi Yudisial 5 13 0 7 7 0 1 2 22 27
Ø Tim Tas TIPIKOR
(Bubar Tgl 11/06/2007)
1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Ø BAPEPAM-LK (Menjadi OJK Th.
2012)
34 14 0 0 0 0 0 0 14 48
Ø Bank Indonesia 8 11 1 1 2 0 0 4 17 25
Ø Dirjen Pajak 47 8 4 15 35 2 2 48 91 138
Ø Kementrian Luar Negeri 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Ø Kementrian Kehutanan 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Ø Badan Pemeriksa Keuangan 13 8 2 3 5 1 1 2 15 28
Ø Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan
6 0 0 0 0 0 0 0 0 6
Ø Kementrian Keuangan 39 79 5 23 31 4 1 19 129 168
Ø Lembaga Penjamin Simpanan 1 0 0 0 1 0 0 4 5 6
Ø Ditjen Bea dan Cukai 1 0 0 0 0 0 0 1 1 2
Ø Badan Narkotika Nasional 12 2 0 2 2 0 0 3 7 19
Ø Kementrian Hukum dan HAM 1 18 0 2 2 0 0 0 20 21
Ø Kementrian Dalam Negeri 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1
Ø Ombudsman 0 2 0 0 0 0 0 0 2 2
Ø Kementrian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi
0 1 0 1 1 0 0 1 3 3
Ø Kementerian Koordinator
Bidang Politik, Hukum, dan
Keamanan
0 2 0 0 0 0 0 2 4 4
Ø KPPU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Ø Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 0 11 0 1 2 1 0 4 17 17
Ø Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan RI
0 0 0 3 3 0 1 1 4 4
Ø Kementerian Kelautan dan
Perikanan RI
0 0 0 4 5 2 0 5 10 10
Ø Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian RI
0 0 0 1 1 0 0 0 1 1
Ø Kementerian Komunikasi dan
Informatika RI
0 0 0 4 4 0 0 4 8 8
Ø Kementerian Agama RI 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1
Ø Tentara Nasional Indonesia 0 0 0 0 2 4 1 13 15 15
Ø BNPB 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1
Ø Kementerian Pertahanan 0 0 0 0 0 1 0 5 5 5
Ø Bappenas 0 0 0 0 0 1 0 2 2 2
Ø Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat
0 0 0 0 0 1 0 2 2 2
Ø Badan Kepegawaian Negara 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1
Ø Kementerian Kesehatan 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1
Ø Kementerian Agraria dan Tata
Ruang / Badan Pertanahan
0 0 0 0 0 1 0 1 1 1
Ø Lainnya 6 102 4 55 78 20 16 111 291 297
JUMLAH IHA 563 302 18 133 201 40 26 261 764 1,327
Tahun 2016
Tahun 2011-
2014
Sebelum
Berlakunya UU
TPPU
No. 8 Thn 2010
(s.d. Oktober
2010)*)
Sesudah Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)Jumlah Jan
2003 s.d.
Sept-2016
Tahun 2015Instansi
Jumlah
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010. #) Pada periode sebelum berlakunya UU TPPU No.8 Tahun 2010, Instansi KPK, Ditjen Pajak, BNN, Ditjen Bea dan Cukai belum
dinyatakan sebagai instansi yang berwenang untuk menerima HA dari PPATK.
31
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
B. Karakteristik Terlapor
Berdasarkan HA
Berdasarkan register data HA Proaktif selama tahun 2016
(s.d. September 2016) yang berjumlah sebanyak 73 HA,
mayoritas terlapor HA proaktif adalah non
perorangan/korporasi (53,4 persen atau sebanyak 39 HA).
Dilihat berdasarkan nominal transaksinya, mayoritas HA
proaktif selama tahun 2016 (s.d. September 2016)
bernominal di atas Rp5 Miliar, yakni sebesar 75,0 persen atau
sebanyak 51 HA.
Berdasarkan lokus kejadiannya, diketahui bahwa sebagian
besar kasus dugaan TPPU dalam HA proaktif terjadi di
Propinsi DKI Jakarta atau sebesar 63,0 persen.
Tabel 23 Perkembangan HA Proaktif Berdasarkan Kategori Terlapor
s.d. September 2016
Sept-2015
Tahun 2015
(s.d. Sept-
2015)
Jan-2015 s.d.
Des-2015
Agustus-
2016Sept-2016
Tahun 2016
(s.d. Sept-
2016)
m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Perorangan 8 65 90 1 1 34 46.6 -92.3 -87.5 -47.7
Ø Laki-Laki 7 53 74 1 1 32 43.8 -90.0 -85.7 -39.6
Ø Perempuan 1 12 16 0 0 2 2.7 -100.0 -100.0 -83.3
Non Perorangan/Korporasi 2 11 20 8 13 39 53.4 62.5 550.0 254.5
Total HA Proaktif 10 76 110 9 14 73 100.0 -33.3 40.0 -3.9
Kategori Terlapor
Jumlah HA% Distribusi
Tahun 2016
(s.d. Sept-2016)
Perkembangan Sept-2016
(Dalam Persen)
Grafik 27 Persentase HA Proaktif Berdasarkan Kategori Nominal Transaksi HA
Januari 2016 s.d. September 2016
Dibawah Rp1
Miliar7.47%
Rp1 Miliar - Rp2
Miliar7.47% Rp2 Miliar - Rp3
Miliar1.5
Rp3 Miliar - Rp4
Miliar2.93%
Rp4 Miliar - Rp5
Miliar5.9
Di atas Rp 5
Miliar75.0
UU TPPU Pasal 1 Angka 9 : “Setiap Orang adalah orang perseorangan atau Korporasi.”
32 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
Tabel 24 Perkembangan HA Proaktif
Menurut Locus (Tempat Kejadian) Indikasi Terjadinya Tindak Pidana s.d. September 2016
Sept-2015
Tahun 2015
(s.d. Sept-
2015)
Jan-2015 s.d.
Des-2015
Agustus-
2016Sept-2016
Tahun 2016
(s.d. Sept-
2016)
m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Nanggroe Aceh Darussalam 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Sumatera Utara 0 0 1 0 1 4 5.5 n.a. n.a. n.a.
Sumatera Barat 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Sumatera Selatan 0 1 1 0 0 1 1.4 n.a. n.a. 0.0
Bengkulu 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Jambi 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Riau 0 2 2 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0
Kepulauan Riau 0 1 1 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0
Lampung 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Kep Bangka Belitung 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Banten 2 3 3 0 0 1 1.4 n.a. -100.0 -66.7
DKI Jakarta 7 56 82 6 9 46 63.0 -50.0 28.6 -17.9
Jawa Barat 0 2 2 2 0 4 5.5 n.a. n.a. 100.0
Jawa Tengah 0 4 5 0 0 1 1.4 -100.0 n.a. -75.0
Jawa Timur 1 1 2 0 0 3 4.1 n.a. -100.0 200.0
DI Yogyakarta 0 0 0 0 1 2 2.7 n.a. n.a. n.a.
Bali 0 0 1 0 0 1 1.4 n.a. n.a. n.a.
Nusa Tenggara Barat 0 0 0 0 1 1 1.4 n.a. n.a. n.a.
Nusa Tenggara Timur 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Maluku 0 0 0 0 1 2 2.7 n.a. n.a. n.a.
Maluku Utara 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Kalimantan Barat 0 0 0 0 0 1 1.4 n.a. n.a. n.a.
Kalimantan Timur 0 2 2 0 0 3 4.1 n.a. n.a. 50.0
Kalimantan Tengah 0 0 0 0 1 1 1.4 n.a. n.a. n.a.
Kalimantan Selatan 0 3 3 0 0 1 1.4 n.a. n.a. -66.7
Sulawesi Utara 0 0 1 0 0 0 0.0 -100.0 n.a. n.a.
Sulawesi Selatan 0 0 2 0 0 0 0.0 -100.0 n.a. n.a.
Sulawesi Tengah 0 1 1 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0
Sulawesi Tenggara 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Sulawesi Barat 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Gorontalo 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Papua 0 0 1 1 0 1 1.4 n.a. n.a. n.a.
Papua Barat 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Total HA Proaktif 10 76 110 9 14 73 100.0 -33.3 40.0 -3.9
Propinsi
Jumlah HA% Distribusi
Tahun 2016
(s.d. Sept-2016)
Perkembangan Sept-2016
(Dalam Persen)
Catatan : Provinsi kejadian terlapor merupakan locus (tempat kejadian) dugaan tindak pidana yang berindikasi dalam HA terdiri dari seluruh dugaan tindak pidana, dan juga dari seluruh profil pekerjaan.
33
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
Cat
atan
: T
erka
it d
eng
an
sel
uru
h t
ind
ak
pid
an
a s
eba
ga
ima
na
dim
aks
ud
da
lam
pa
sal 2
UU
No
.8 t
ah
un
20
10
, ta
np
a m
emb
eda
kan
pro
file
ter
lap
or.
Gam
bar
2.
Pe
me
taan
Pro
pin
si M
enu
rut
Kat
ego
ri P
ers
en
tase
Lo
cus
(Te
mp
at K
ejad
ian
)
Du
gaan
Tin
dak
Pid
ana
yan
g T
erin
dik
asik
an d
alam
HA
Pro
akti
f
Jan
uar
i 20
16
s.d
. Se
pte
mb
er
20
16
Pe
me
taan
Me
nu
rut
Locu
s (t
em
pat
kej
adia
n)
du
gaan
tin
dak
pid
ana
yan
g te
rin
dik
asik
an d
alam
HA
Jan
uar
i 20
03
s.d
. M
are
t 2
01
3
Pe
me
taan
Men
uru
t Lo
cus
(te
mp
at k
ejad
ian
)
du
gaan
tin
dak
pid
ana
yan
g te
rin
dik
asik
an d
alam
HA
Jan
uar
i 20
03
s.d
. M
are
t 2
01
3
Pe
me
taan
Men
uru
t Lo
cus
(te
mp
at k
ejad
ian
)
du
gaan
tin
dak
pid
ana
yan
g te
rin
dik
asik
an d
alam
HA
Jan
uar
i 20
03
s.d
. M
are
t 2
01
3
Pe
me
taan
Men
uru
t Lo
cus
(te
mp
at k
ejad
ian
)
du
gaan
tin
dak
pid
ana
yan
g te
rin
dik
asik
an d
alam
HA
Jan
uar
i 20
03
s.d
. M
are
t 2
01
3
Pe
me
taan
Men
uru
t Lo
cus
(te
mp
at k
ejad
ian
)
du
gaan
tin
dak
pid
ana
yan
g te
rin
dik
asik
an d
alam
HA
Jan
uar
i 20
03
s.d
. M
are
t 2
01
3
Pe
me
taan
Men
uru
t Lo
cus
(te
mp
at k
ejad
ian
)
du
gaan
tin
dak
pid
ana
yan
g te
rin
dik
asik
an d
alam
HA
Jan
uar
i 20
03
s.d
. M
are
t 2
01
3
Pe
me
taan
Men
uru
t Lo
cus
(te
mp
at k
ejad
ian
)
du
gaan
tin
dak
pid
ana
yan
g te
rin
dik
asik
an d
alam
HA
Jan
uar
i 20
03
s.d
. M
are
t 2
01
3
34 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
C. HA Pendanaan Terorisme
Sepanjang tahun 2016 (hingga September 2016), terdapat
17 HA yang terkait dengan dugaan tindak pidana terorisme.
Dengan demikian, sejak Januari 2003 s.d. September 2016,
jumlah seluruh HA yang telah disampaikan kepada penyidik
terkait dengan dugaan tindak pidana terorisme sebanyak
97 HA, yang terdiri dari:
o HA Proaktif : sebanyak 43 HA
o HA Inquiry : sebanyak 54 HA (sudah termasuk Inquiry
pada periode Januari tahun 2007 s.d. Desember 2008
dimana pada periode tersebut belum dicatat sebagai HA)
Jumlah LTKM yang disampaikan PJK kepada PPATK terkait
dengan HA dengan dugaan tindak pidana terorisme sejak
Januari 2003 s.d. September 2016 sebanyak 259 LTKM.
Tabel 25 Jumlah HA dengan Dugaan Tindak Pidana Terorisme
Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Jenis HA Januari 2003 s.d. September 2016
Proaktif Inquiry
Sebelum
Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010
(s/d Oktober 2010)*
Januari 2003 -
Desember 20108 27 35 35
2011 3 6 9 44
2012 6 1 7 51
2013 3 2 5 56
2014 3 6 9 65
2015 11 4 15 80
2016
(s.d. September 2016)9 8 17 97
Jumlah 35 27 62 97
43 54 97
TahunHasil Analisis
Jumlah
HA
Jumlah
Kumulatif
HA
Sesudah
Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010
(Sejak Januari 2011)
Jumlah Jan-2003 s.d. September-2016
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010. - HA Inquiry Januari 2004 sampai dengan Desember 2008, hanya diperhitungkan sebagai catatan
biasa dan tidak diperhitungkan sebagai HA.
UU TPPU Pasal 2 Ayat (2) : “Harta Kekayaan yang diketahui atau patut diduga akan digunakan dan/atau digunakan secara langsung atau tidak langsung untuk kegiatan terorisme, organisasi teroris, atau teroris perseorangan disamakan sebagai hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf n.” Pasal 93: “Dalam hal ada perkembangan konvensi internasional atau rekomendasi internasional di bidang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang dan pendanaan terorisme, PPATK dan instansi terkait dapat melaksanakan ketentuan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.”
35
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
Grafik 28
Perkembangan Jumlah per-Tahun dan Kumulatif HA Terkait dengan Dugaan Tindak Pidana Terorisme
Januari 2003 s.d. September 2016
5156
65
80
97
7 5 9 15 170
20
40
60
80
100
120
2012 2013 2014 2015 2016
Jumlah Kumulatif Jumlah Per-Tahun
Catatan : Jumlah Kumulatif pada tahun 2010 dihitung sejak Januari 2003.
Grafik 29 Perkembangan Jumlah per-Tahun dan Kumulatif LTKM
Terkait dengan HA dengan Dugaan Tindak Pidana Terorisme Januari 2003 s.d. September 2016
191204
230242
259
33 13 26 12 170
50
100
150
200
250
300
2012 2013 2014 2015 2016
Jumlah Kumulatif Jumlah per Tahun
Catatan : Jumlah Kumulatif pada tahun 2010 dihitung sejak Januari 2003.
36 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
Grafik 30
Jumlah dan Persentase Kumulatif HA yang Disampaikan ke Penyidik, Terkait dengan
Dugaan Tindak Pidana Terorisme Januari 2003 s.d. September 2016
Proaktif
25 HA36%
Inquiry
44 HA64%
Tabel 26 Jumlah LTKM Yang Disampaikan PJK Kepada PPATK
Terkait Dengan HA dengan Dugaan Tindak Pidana Terorisme Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Januari 2003 s.d. September 2016
Jumlah LTKMJumlah
Kumulatif LTKM
Sebelum
Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010
(s/d Oktober 2010)*
Januari 2003 -
Desember 2010128 128
2011 30 158
2012 33 191
2013 13 204
2014 26 230
2015 12 242
2016
(s.d. September 2016)17 259
Jumlah 131 259
259
Tahun
Sesudah
Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010
(Sejak Januari 2011)
Jumlah Jan-2003 s.d. September-2016
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010.
37
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
D. Hasil Pemeriksaan (HP)
Selama September 2016, terdapat penambahan 1 Hasil
Pemeriksaan (HP) yang disampaikan PPATK kepada kepada
Aparat Penegak Hukum, yaitu kepada Penyidik Kepolisian yang
berindikasi TPPU dengan tindak pidana asal Perjudian.
Dengan demikian, jumlah keseluruhan HP yang telah
disampaikan oleh PPATK ke Penyidik sejak berlakunya UU TPPU
hingga akhir September 2016 tercatat sebanyak 76 HP, dengan
perincian: 23 HP diantaranya disampaikan ke Penyidik
Kepolisian, 29 HP ke Penyidik Kejaksaan, 33 HP ke Penyidik
KPK, 12 HP ke Ditjen Pajak, 4 HP ke Penyidik BNN, 3 HP masing-
masing ke Gubernur BI dan Ditjen Bea Cukai, serta 1 HP ke
Panglima TNI, Ketua Dewan OJK, Kemendagri, dan
Kementerian Koperasi dan UKM.
Berkaitan dengan perkara TPPU yang telah diperiksa oleh
PPATK sejak berlakunya UU TPPU, pemeriksaan telah dilakukan
setidaknya terhadap 5.874 rekening Pihak Terkait yang
tersebar pada 663 PJK.
Tabel 27 Jumlah Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) yang disampaikan oleh PPATK per Bulan
Januari 2011 s.d. September 2016
Kepolisian Kejaksaan KPK BNN DJP DJBCGubernur
BI
Panglima
TNI
Ketua Dewan
OJKKemendagri
Kemenkop &
UKM
Tahun 2011 5 5 5 5 0 0 0 0 0 0 0 0
Tahun 2012 13 7 10 5 1 0 0 2 0 0 0 0
Tahun 2013 10 4 4 6 0 1 0 0 0 0 0 0
Tahun 2014 19 2 7 7 1 4 1 1 1 1 1 1
Tahun 2015 20 1 3 9 1 6 0 0 0 0 0 0
Maret 2015 3 - 1 - 1 1 - - - - - -
Mei 2015 1 - - 1 - - - - - - - -
Juni 2015 5 1 - 2 - 2 - - - - - -
Agustus 2015 2 - - 1 - 1 - - - - - -
Desember 2015 9 - 2 5 - 2 - - - - - -
Tahun 2016 9 4 0 1 1 1 2 0 0 0 0 0
Maret 2016 3 - - 1 1 - 1 - - - - -
Mei 2016 1 - - - - - 1 - - - - -
Agustus 2016 4 3 - - - 1 - - - - - -
September 2016 1 1 - - - - - - - - - -
Jumlah 76 23 29 33 4 12 3 3 1 1 1 1
Periode Jumlah LHP
Jumlah HP ke Penyidik Jumlah IHP ke Penyidik Lainnya Jumlah IHP ke Instansi Lainnya
UU TPPU Pasal 1 Angka 8 : “Hasil Pemeriksaan adalah penilaian akhir dari seluruh proses identifikasi masalah, analisis dan evaluasi Transaksi Keuangan Mencurigakan yang dilakukan secara independen, objektif, dan profesional yang disampaikan kepada penyidik.” Pasal 90 Ayat (1) : “Dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang, PPATK dapat melakukan kerja sama pertukaran informasi berupa permintaan, pemberian, dan penerimaan informasi dengan pihak, baik dalam lingkup nasional maupun internasional, yang meliputi: a. instansi penegak hukum; b. lembaga yang berwenang melakukan pengawasan terhadap penyedia jasa keuangan; c. lembaga yang bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara; d. lembaga lain yang terkait dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang atau tindak pidana lain terkait dengan tindak pidana Pencucian Uang; dan e. financial intelligence unit negara lain.” Pasal 47 Ayat (1) dan Ayat (2) : ”PPATK membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas, fungsi, dan wewenangnya secara berkala setiap 6 (enam) bulan.” “Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat.“
38 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
Tabel 28 Jumlah HP Berdasarkan Tahun Penyampaian
Januari 2011 s.d. September 2016
Tahun Jumlah LHP Jumlah PJKJumlah
Rekening
2011 5 16 137
2012 13 117 780
2013 10 58 471
2014 19 95 1,410
2015 20 200 1,831
2016 (s.d. September 2016) 9 177 1,245
Jumlah Kumulatif 76 663 5,874
Grafik 31 Perkembangan Jumlah HP, Jumlah PJK, dan Jumlah Rekening yang Diperiksa
Januari 2011 s.d. September 2016
5
13 10 19 20 9 7616 117 58 95 200 177
663
137
780
471
1,410
1,831
1,245
5,874
2011 2012 2013 2014 2015 2016 (s.d. September
2016)
Jumlah Kumulatif
Jumlah LHP Jumlah PJK Jumlah Rekening
39
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
E. Tindak Lanjut Terhadap
HA/HP/Informasi
Terhadap HA dan/atau HP dan/atau Informasi Hasil Analisis (IHA) yang telah disampaikan kepada penyidik, PPATK telah melakukan pemantauan tindak lanjut (feedback). Tindak lanjut oleh penyidik tersebut diantaranya dapat berupa pengumpulan bahan dan keterangan/penelahaan, penyelidikan, penyidikan, dalam proses penuntutan, pemeriksaan di persidangan, ataupun sudah berkekuatan hukum tetap. HA/HP/IHA PPATK juga digunakan untuk mendukung proses pelacakan aset, mendorong peningkatan pendapatan negara melalui optimalisasi penerimaan pajak, serta mendukung validitas LHKPN.
Tindak lanjut terhadap HA/HP/IHA yang disampaikan kepada penyidik dalam publikasi ini merupakan informasi tindak lanjut atas HA/HP/IHA yang telah disampaikan oleh PPATK kepada Penyidik, selama periode Januari 2015 s.d. Agustus 2016.
Berdasarkan register feedback HA/HP, diketahui bahwa penerimaan feedback HA/HP/IHA dari Instansi Penyidik TPPU masih belum optimal. Tingkat rasio penyampaian feedback atas HA, HP, dan Informasi Proaktif secara rata-rata sebesar 47,3 persen, dengan rasio feedback tertinggi adalah terkait HA Proaktif, yaitu sebesar 62,0 persen, diikuti oleh HA Inquiry sebesar 52,5 persen, IHA sebesar 32,0 persen, dan HP sebesar 28,6 persen.
Dilihat berdasarkan bentuk tindak lanjut atas feedback selama Januari 2015-Agustus 2016, mayoritas status tindak lanjutnya masih dalam tahap penyidikan, yaitu sebesar 47,1 persen.
Grafik 32 Komposisi Jumlah Feedback HA/HP/IHA yang Diterima PPATK menurut Jenis HA/HP/IHA
Januari 2015 s.d. Agustus 2016
HA-Proaktif10624%
HA-Inquiry23454%
IHA89
20%
HP8
2%
UU TPPU Pasal 44 Ayat (1) : “Dalam rangka melaksanakan fungsi analisis atau pemeriksaan laporan dan informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 huruf d, PPATK dapat :
j. meminta informasi perkembangan penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan oleh penyidik tindak pidana asal dan tindak pidana Pencucian Uang.”
40 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
Grafik 33
Perbandingan Jumlah HA/HP/IHA dengan Feedback yang Diterima Januari 2015 s.d. Agustus 2016
171
446
278
28
923
106
234
89
8
437
62.0%
52.5%
32.0%28.6%
47.3%
0.0%
10.0%
20.0%
30.0%
40.0%
50.0%
60.0%
70.0%
0
200
400
600
800
1000
HA-Proaktif HA-Inquiry IHA HP Total
Jumlah HA/HP/INF Jumlah Feedback Rasio Feedback
Grafik 34 Persentase Bentuk Tindak Lanjut atas Feedback HA/HP?IHA yang diterima
Januari 2015 – Agustus 2016
Pemeriksaan
9.2%9%
Penyelidikan
28.1%28%
Penyidikan
47.1%47%
Henti
Penyidikan0.9%1% SP-3
3.2%3%
Persidangan
3.2%3%
Putusan
Hakim8.2%9%
41
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
F. Permintaan Informasi
Kepada PJK/PBJ
Terkait HA
Terkait kegiatan analisis transaksi keuangan, selama September 2016, PPATK telah menyampaikan sebanyak 317 permintaan informasi, dengan rincian 248 permintaan informasi kepada PJK Bank, dan 69 permintaan informasi kepada PJK Non Bank.
Dengan demikian, jumlah permintaan informasi yang disampaikan kepada PJK/PBJ/instansi lainnya dalam rangka mendukung penyusunan HA sejak Januari 2010 s.d. September 2016 telah mencapai sebanyak 16.952 permintaan.
Sebagian besar permintaan informasi selama Januari 2010 s.d. September 2016 disampaikan kepada PJK Bank (84,3 persen atau 14.287 permintaan), kepada PJK Non Bank (15,2 persen atau 2.585 permintaan), serta kepada regulator/instansi lainnya (0,5 persen atau 80 permintaan).
Tabel 29 Jumlah Permintaan Informasi Kepada PJK /PBJ Berdasarkan Jenis PJK/PBJ/Instansi
Januari 2011 s.d. September 2016
Tahun Bank Non BankRegulator/
Instansi Lainnya Jumlah
2012 1,317 146 0 1,463
2013 1,154 121 21 1,296
2014 2,756 284 8 3,048
2015 3,205 616 4 3,825
2016
(s.d. Sep 2016)3,064 608 47 3,719
Jumlah Jan 2010 -
s.d. Sep 201614,287 2,585 80 16,952
% Distribusi 84.3 15.2 0.5 100.0
42 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
Grafik 35 Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif Permintaan Informasi Kepada PJK /PBJ
Januari 2012 s.d. September 2016
6,3609,408
13,233
16,952
1,463 1,296 3,048 3,825 3,719
25.6%
47.9%
40.7%
28.1%
0
2,000
4,000
6,000
8,000
10,000
12,000
14,000
16,000
18,000
2012 2013 2014 2015 2016
(s.d. Sep 2016)
Jumlah Kumulatif Jumlah per Tahun
Grafik 36 Perkembangan Jumlah Permintaan Informasi Kepada PJK /PBJ per tahun
Berdasarkan Jenis PJK/PBJ Januari 2012 s.d. September 2016
1,3171,154
2,756
3,205 3,064
146 121284
616 608
0 21 8 4 470
500
1,000
1,500
2,000
2,500
3,000
3,500
2012 2013 2014 2015 2016 (s.d. Sep 2016)
Bank Non Bank Regulator/Instansi Lainnya
43
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
G. Pengaduan Masyarakat
(Dumas)
Sejak Januari 2013 s.d. September 2016, PPATK telah menerima 532 Dumas, dengan 47 Dumas diantaranya disampaikan selama tahun 2016 (s.d. September 2016).
Sebagian besar Dumas selama tahun 2016 (s.d. September 2016) disampaikan oleh Pihak Pelapor berupa Individu, yakni sebanyak 37 Dumas atau sebesar 78,7 persen. Sedangkan Dumas yang disampaikan oleh Lembaga sebanyak 10 Dumas saja atau sebesar 21,3 persen.
Terhadap 47 laporan Dumas yang telah disampaikan oleh Pihak Pelapor kepada PPATK selama September 2015 s.d. September 2016, tercatat keseluruhan Laporan atau sebesar 100,0 persen Dumas telah ditindaklanjuti.
Tabel 30 Jumlah Pengaduan Masyarakat yang Disampaikan Kepada PPATK
Januari 2013 s.d. September 2016
Individu Lembaga Total
2013 33 54 87
2014 219 63 282
2015 99 17 116
2016 (s.d. Sept-2016) 37 10 47
Jumlah
Jan-2013 s.d. Sept-2016388 144 532
PeriodeJenis Pelapor
Grafik 37 Distribusi Pengaduan Masyarakat yang DIsampaikan Kepada PPATK
Berdasarkan Jenis Pihak Pelapor Selama Tahun 2016 (s.d. September 2016)
Individu37
79%
Lembaga10
21%
44 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
Tabel 31 Rasio Tindak Lanjut Laporan Pengaduan Masyarakat oleh PPATK
Berdasarkan Jenis Pihak Pelapor Dumas Selama September 2015 s.d. September 2016
Individu Lembaga Total
Jumlah Laporan Dumas 37 10 47
Jumlah Dumas yang
DitindaklanjutI37 10 47
Rasio Tindak Lanjut Dumas 100.0% 100.0% 100.0%
Pengaduan Masyarakat
Tahun 2016
(s.d. Sept-2016)
Jenis Pelapor
Grafik 38 Perbandingan Jumlah Dumas yang diterima terhadap Jumlah Dumas yang telah ditindaklanjuti oleh PPATK
Berdasarkan Jenis Pihak Pelapor Dumas Selama Tahun 2016 (s.d. September 2016)
37
10
47
37
10
47
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
Individu Lembaga Total
Jumlah Laporan Dumas Jumlah Dumas yang DitindaklanjutI
45
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
A. Putusan Pengadilan
Terkait TPPU
Berdasarkan data terkini, telah terdapat 144 perkara TPPU yang telah diputus oleh Pengadilan sejak Januari 2005 s.d. September 2016.
Selama periode tersebut, sebagian besar Putusan Pengadilan terkait TPPU diputus oleh Pengadilan (mencakup Pengadilan Negeri/Tipikor, Pengadilan Tinggi, dan atau Mahkamah Agung) di wilayah DKI Jakarta, yaitu sebanyak 67 putusan atau 46,5 persen.
Putusan yang telah diputus oleh Pengadilan terkait TPPU adalah hukuman maksimal selama seumur hidup dan denda maksimal sebesar Rp32 Miliar.
Sebagian besar putusan Pengadilan perkara TPPU terkait dengan tindak pidana asal Korupsi, yakni sebanyak 40 putusan atau 28,4 persen dari total keseluruhan putusan TPPU.
Tabel 32 Jumlah Kumulatif Putusan Pengadilan Terkait Tindak Pidana Pencucian Uang
Menurut Propinsi Januari 2005 s.d. September 2016
PropinsiKumulatif
2005 s.d. 2016
(s.d. September
%
Distribusi
Banda Aceh 4 2.8
Sumatera Utara 9 6.3
Lampung 1 0.7
Riau 3 2.1
Kepri 2 1.4
Sumatera Selatan 2 1.4
DKI Jakarta 67 46.5
Banten 3 2.1
Jawa Barat 10 6.9
Jawa Tengah 18 12.5
Jawa Timur 5 3.5
Bali 5 3.5
Sulawesi Utara 1 0.7
Kalimantan Timur 2 1.4
Kalimantan Barat 3 2.1
Kalimantan Selatan 5 3.5
Papua Barat 1 0.7
Sulawesi Tengah 1 0.7
Sulawesi Barat 1 0.7
Sulawesi Barat 1 0.7
Jumlah 144 100.0
LAIN-LAIN
LAIN-LAIN
LAIN-LAIN
LAIN-LAIN
LAIN-LAIN
LAIN-LAIN
LAIN-LAIN
LAIN-LAIN
UU TPPU Pasal 69: “Untuk dapat dilakukan penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap tindak pidana Pencucian Uang tidak wajib dibuktikan terlebih dahulu tindak pidana asalnya.” Pasal 77: “Untuk kepentingan pemeriksaan di sidang pengadilan, terdakwa wajib membuktikan bahwa Harta Kekayaannya bukan merupakan hasil tindak pidana.”
46 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
Grafik 39 Perbandingan Jumlah Kumulatif Putusan Pengadilan Terkait TPPU Menurut Dugaan Tindak Pidana Asal
Januari 2005 s.d. September 2016
1
1
1
1
2
2
5
6
13
16
18
37
41
Pencurian
Penyuapan
Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai
Kehutanan
Psikotropika
Perjudian
Tindak Pidana Lain yang berkaitan dengan TPPU
Pemalsuan Surat
Perbankan
Penggelapan
Penipuan
Narkotika
Korupsi
Tabel 33 Jumlah Kumulatif Putusan Pengadilan Terkait TPPU Menurut Dugaan Tindak Pidana Asal
Januari 2005 s.d. September 2016
Tindak Pidana Asal
Kumulatif
2005 s.d. 2016
(s.d. September
2016)
%
Distribusi
Penggelapan 16 11.1
Penipuan 18 12.5
Narkotika 37 25.7
Psikotropika 2 1.4
Pencurian 1 0.7
Korupsi 41 28.5
Pemalsuan Surat 6 4.2
Perbankan 13 9.0
Perjudian 2 1.4
Penyuapan 1 0.7
Tindak Pidana Lain yang
berkaitan dengan TPPU5 3.5
Pelanggaran
Pembawaan Uang Tunai1 0.7
Kehutanan 1 0.7
Jumlah 144 100.0
47
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
Tabel 34 Putusan Pengadilan Terkait TPPU Menurut Tahun Putusan dan Hukuman
Januari 2005 s.d. September 2016
Minimal Maksimal Minimal Maksimal
Sebelum
Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010
(s/d Oktober 2010) *
Januari 2003 - Desember
201038 5 (bulan) 17 5,000,000 15,000,000,000 72,555,000,000
2011 4 7 10 300,000,000 500,000,000 8,300,000,000
2012 51 1 13 50,000,000 10,000,000,000 12,600,000,000
2013 12 - - - - -
2014 22 - 18 - 32,000,000,000 -
2015 10 - Seumur
Hidup- - -
2016
(s.d. September 2016)7 - - - - -
Jumlah 106 1Seumur
Hidup50,000,000 32,000,000,000 20,900,000,000
144 5 (bulan)Seumur
Hidup5,000,000 32,000,000,000 93,455,000,000
Total Denda
(dalam rupiah)
Sesudah
Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010
(Sejak Januari 2011)
Jumlah
TahunJumlah
Putusan
Hukuman Penjara
(dalam Tahun)
Hukuman Denda
(dalam Rupiah)
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010
Grafik 40 Perkembangan Jumlah Putusan Pengadilan Terkait TPPU Berdasarkan Dugaan Tindak Pidana Asal
Januari 2008 s.d. September 2016
93
105
127137 144
51 12 22 10 70
20
40
60
80
100
120
140
160
2012 2013 2014 2015 2016
Kumulatif Putusan Jumlah Putusan
48 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
B. Keterangan Ahli
Berdasarkan data terkini, dalam mendukung proses penegakan hukum TPPU, PPATK telah memenuhi sebanyak 161 permintaan keterangan ahli selama tahun 2016 (s.d. September 2016).
Bila diakumulasikan sejak Januari 2008 s.d. September 2016, telah terdapat 807 permintaan Keterangan Ahli dari beberapa instansi yang telah dipenuhi PPATK.
Mayoritas permintaan Keterangan Ahli selama Januari 2008 s.d. September 2016 tersebut berasal dari Kepolisian, yakni sebanyak 807 permintaan atau 57,2 persen dari seluruh permintaan yang telah dipenuhi oleh PPATK.
Bila dilihat berdasarkan periode berlakunya UU TPPU, PPATK telah memenuhi permintaan keterangan ahli sebanyak 748 permintaan sejak tahun 2011. Selama periode ini, sebagian besar permintaan keterangan ahli yang dapat dipenuhi oleh PPATK juga berasal dari Kepolisian, yakni sebanyak 429 permintaan atau sebanyak 57,4 persen dari keseluruhan permintaan yang telah dipenuhi oleh PPATK.
Tabel 35 Jumlah Permintaan Keterangan Ahli Dari PPATK Berdasarkan Instansi Pemohon
Januari 2008 s.d. September 2016
2011 2012 2013 2014 20152016
(s.d. Sep-2016)Jumlah
BADAN RESERSE DAN KRIMINAL
(BARESKRIM)14 11 19 15 19 19 7 90 104
KEPOLISIAN DAERAH (POLDA) &
RESOR (POLRES)19 35 21 30 86 71 96 339 358
KEJAKSAAN AGUNG RI 26 24 37 45 49 33 29 217 243
KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI
(KPK)0 0 1 4 1 1 0 7 7
BADAN NARKOTIKA NASIONAL (BNN) 0 8 21 16 10 7 29 91 91
KOMISI INFORMASI PUSAT (KIP) 0 1 0 0 0 0 0 1 1
PENGADILAN MILITER 0 1 0 0 0 0 0 1 1
DITJEN PAJAK 0 0 0 0 0 2 0 2 2
Jumlah 59 80 99 110 165 133 161 748 807
Jumlah Tahun
2008 s.d. Sep-
2016
Instansi
Sesudah
Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010
(Sejak Januari 2011)
Sebelum
Berlakunya UU TPPU No. 8
Thn 2010
(s/d Oktober 2010)*
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010
49
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
Grafik 41
Perbandingan Jumlah Permintaan Keterangan Ahli Kepada PPATK Berdasarkan Instansi Pemohon Januari 2008 s.d. September 2016
104
358
243
7
91
1 1 2
BARESKRIM POLDA & POLRES KEJAKSAAN KPK BADAN NARKOTIKA
NASIONAL (BNN)
KOMISI INFORMASI PUSAT (KIP)
PENGADILAN MILITER
DITJEN PAJAK
Grafik 42 Perkembangan Jumlah Permintaan Keterangan Ahli Kepada PPATK dan
Jumlah Kumulatif Putusan Pengadilan Terkait TPPU Januari 2008 s.d. September 2016
348
513
646
99 110 165 133 161
93 105127 137 144
-
200
400
600
800
2012 2013 2014 2015 2016
Jumlah Kumulatif Keterangan Ahli
Jumlah Keterangan Ahli per Tahun
Jumlah Kumulatif Putusan Pengadilan
50 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
C. Audit
Berdasarkan data terkini, dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan terhadap kepatuhan Pihak Pelapor, selama tahun 2016 (s.d. September 2016), PPATK telah melakukan kegiatan 108 audit terhadap Pihak Pelapor, baik kepada Pihak Pelapor Penyedia Jasa Keuangan maupun Penyedia Barang/Jasa Lainnya.
Bila dilihat menurut jenis pihak Pelapor, sebagian besar audit yang dilakukan selama tahun 2016 (s.d. September 2016) dilakukan terhadap Perusahaan Properti/Agen Properti (41,7 persen), Bank (18,5 persen), Pedagang Kendaraan Bermotor (17,6 persen), dan Perusahaan Efek dan Manajer Investasi (12,0 persen).
Bila diakumulasi sejak Januari 2005, jumlah keseluruhan pelaksanaan audit yang telah dilakukan oleh PPATK terhadap PJK/PBJ s.d. September 2016 telah mencapai 988 audit, atau meningkat 12,3 persen dibandingkan jumlah akumulasi audit Januari 2005 s.d. Desember 2015 (880 audit).
UU TPPU Pasal 43: “Dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan terhadap kepatuhan Pihak Pelapor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 huruf c, PPATK berwenang: c. melakukan audit kepatuhan atau audit
khusus; d. menyampaikan informasi dari hasil
audit kepada lembaga yang berwenang melakukan pengawasan terhadap Pihak Pelapor;”
Tabel 36 Jumlah Pihak Pelapor yang telah di Audit
*) Berdasarkan Jenis Pihak Pelapor
s.d. September 2016
Sept-2015Tahun 2015
(s.d. Sept-2015)Des-2015
Jan-2015 s.d.
Des-2015
Agustus-
2016Sept-2016
Tahun 2016
(s.d. Sept-2016)m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
PENYEDIA JASA KEUANGAN:
Bank 1 17 0 19 2 1 20 18.5 n.a. 0.0 17.6
Perusahaan Pembiayaan 0 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Perusahaan Asuransi dan Pialang
Asuransi0 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Dana Pensiun Lembaga Keuangan 0 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Perusahaan Efek dan Manajer
Investasi0 4 0 4 0 0 13 12.0 n.a. n.a. 225.0
Perposan 0 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Kegiatan Usaha Penukaran Valuta
Asing0 15 0 16 2 0 10 9.3 n.a. n.a. -33.3
Koperasi Simpan Pinjam 0 1 0 2 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0
Pegadaian 0 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Penyelenggara Kegiatan Usaha
Pengiriman Uang0 2 0 2 0 0 1 0.9 n.a. n.a. -50.0
PENYEDIA BARANG DAN JASA:
Perusahaan Properti/Agen Properti 4 51 5 76 6 3 45 41.7 -40.0 -25.0 -11.8
Pedagang Kendaraan Bermotor 1 7 0 7 4 2 19 17.6 n.a. 100.0 171.4
Pedagang Permata dan
Perhiasan/Logam Mulia0 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Pedagang Barang Seni dan Antik 0 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Balai Lelang 0 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Total Audit 6 97 5 126 14 6 108 100.0 20.0 0.0 11.3
Perkembangan Sept-2016
(Dalam Persen)
Jenis Pihak Pelapor
Jumlah Audit% Distribusi Tahun
2016
(s.d. Sept-2016)
*) Mencakup audit kepatuhan dan audit khusus.
51
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
Grafik 43
Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif Audit Kepada Pihak Pelapor Januari 2012 s.d. September 2016
573658
754880
988
14.8%
14.6%
16.7%
12.3%
86 85 96 126 1080
200
400
600
800
1,000
2012 2013 2014 2015 2016
Jumlah Kumulatif Perkembangan (%) Jumlah per-Tahun
Grafik 44 Perbandingan Jumlah Pihak Pelapor yang telah di Audit Berdasarkan Jenis Pihak Pelapor
Januari 2005 s.d. September 2016
280
63
96
0
115
1
98
7
1
31
124
51
13
0
0
0 50 100 150 200 250 300
Bank
Perusahaan Pembiayaan
Perusahaan Asuransi dan …
Dana Pensiun Lembaga …
Perusahaan Efek dan …
Perposan
Kegiatan Usaha Penukaran …
Koperasi Simpan Pinjam
Pegadaian
Penyelenggara Kegiatan …
Perusahaan Properti/Agen …
Pedagang Kendaraan …
Pedagang Permata dan …
Pedagang Barang Seni dan …
Balai Lelang
52 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
D. Pertukaran Informasi
Selama Januari 2016 s.d. September 2016, terdapat 93 pertukaran informasi yang dilakukan antara PPATK dengan FIU lain.
Dengan demikian, jumlah pertukaran informasi sejak berlakunya UU TPPU pada tanggal 22 Oktober 2010 s.d. September 2016 tercatat sebanyak 748 pertukaran informasi, dengan 321 kali atau 42,9 persen merupakan penyampaian informasi Financial Intellegence Unit (FIU) lain kepada PPATK berdasarkan permintaan FIU lain (Outgoing Information).
Dengan demikian, sejak Januari 2003 s.d September 2016, pertukaran informasi yang melibatkan FIU lain sebanyak 1.154 pertukaran informasi.
Sebagian besar pertukaran informasi, didominasi oleh informasi yang berasal Incoming Mutual Request (Outgoing Information), yaitu sebanyak 519 informasi atau sebesar 45,0 persen.
Tabel 37 Jumlah Pertukaran Informasi per Tahun Berdasarkan Jenis Pertukaran Informasi
Januari 2003 s.d. September 2016 Sebelum
Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010
(s/d Oktober 2010)*
Januari 2003 -
Desember 20102011 2012 2013 2014 2015
2016
(s.d. Sep-2016)Jumlah
1 Outgoing Mutual Request
(Incoming Information) 163 32 9 36 15 15 6 113 276 23.9
2 Incoming Mutual Request
(Outgoing Information) 198 59 46 52 46 71 47 321 519 45.0
3 Spontaneous Incoming
Information 37 5 - 18 43 194 32 292 329 28.5
4 Spontaneous Outgoing
Information 8 - - 1 4 9 8 22 30 2.6
406 96 55 107 108 289 93 748 1,154 100.0
% Distribusi
Jumlah
No. Jenis Pertukaran Informasi
Sesudah
Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010
(Sejak Januari 2011)
Jumlah
Tahun 2003
s.d. Sep 2016
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010
Keterangan: 1. Outgoing Mutual Request (Incoming Information) : PPATK mengirimkan permintaan informasi kepada FIU lain, dan PPATK menerima informasi
yang diminta. 2. Incoming Mutual Request (Outgoing Information) : PPATK menerima permintaan informasi dari FIU lain, dan PPATK memberikan informasi yang
diminta. 3. Spontaneous Incoming Information : PPATK menerima informasi dari FIUs secara spontan (tanpa diminta). 4. Spontaneous Outgoing Information : PPATK memberikan informasi kepada FIU lain secara spontan (tanpa diminta).
Hal ini sejalan dengan prinsip-prinsip berdasarkan EGMONT Group yang merupakan wadah perhimpunan FIU seluruh dunia.
UU TPPU Pasal 88 Ayat (1) dan Ayat (2) : “Kerja sama nasional yang dilakukan PPATK dengan pihak yang terkait dituangkan dengan atau tanpa bentuk kerja sama formal.” “Pihak yang terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pihak yang mempunyai keterkaitan langsung atau tidak langsung dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang di Indonesia.” Pasal 89 Ayat (1) dan Ayat (2) : “Kerja sama internasional dilakukan oleh PPATK dengan lembaga sejenis yang ada di negara lain dan lembaga internasional yang terkait dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang.” “Kerja sama internasional yang dilakukan PPATK dapat dilaksanakan dalam bentuk kerja sama formal atau berdasarkan bantuan timbal balik atau prinsip resiprositas. Pasal 90 Ayat (1): “Dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang, PPATK dapat melakukan kerja sama pertukaran informasi berupa permintaan, pemberian, dan penerimaan informasi dengan pihak, baik dalam lingkup nasional maupun internasional, ….”
53
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
Grafik 45 Perkembangan Jumlah Pertukaran Informasi per-Tahun Berdasarkan Jenis Pertukaran Informasi
Januari 2012 s.d. September 2016
9
36
15 15 6
46 52 46
71
47
0
18
43
194
32
0 1 4 9 8 0
50
100
150
200
250
2012 2013 2014 2015 2016
Outgoing Mutual Request (Incoming Information) Incoming Mutual Request (Outgoing Information)
Spontaneous Incoming Information Spontaneous Outgoing Information
Grafik 46 Jumlah dan Persentase Kumulatif Pertukaran Informasi Antara PPATK Dengan FIU Lain
Berdasarkan Jenis Informasi Januari 2003 s.d. September 2016
Outgoing Mutual
Request (Incoming
Information), 276, 24%
Incoming Mutual
Request (Outgoing
Information), 519, 45%
Spontaneous
Incoming Information, 329,
28%
Spontaneous
Outgoing Information, 30, 3%
54 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
E. Nota Kesepahaman
(MoU)
Selama September 2016, tidak terdapat penandatangan MoU
baru antara PPATK baik dengan FIU luar negeri maupun
dengan Lembaga/Instansi dalam negeri.
Dengan tidak adanya penambahan MoU selama September
2016, maka sejak Januari 2003 s.d. September 2016, telah
terdapat sebanyak 141 Nota Kesepahaman yang telah
ditandatangani oleh PPATK, dengan 52 MoU diantaranya
merupakan MoU dengan FIU luar negeri serta 89 MoU
merupakan MoU dengan Lembaga/Instansi di dalam negeri.
Bila dilihat berdasarkan periode penandatanganannya,
terdapat 63 MoU ditandatangani setelah berlakunya UU
TPPU pada 22 Oktober 2010, yang terdiri dari 15 MoU
dengan FIU dan 48 MoU dengan Lembaga/Instansi dalam
negeri. Sementara itu, 78 MoU ditandatangani sebelum
berlakunya UU TPPU, dengan 37 MoU dengan FIU dan 41
MoU dengan Lembaga/Instansi dalam negeri.
Tabel 38
Jumlah MoU Berdasarkan Tahun Penandatangan Antara PPATK dengan FIU Atau Instansi/Lembaga,
Januari 2003 s.d. September 2016
Internasional
(FIU)
Nasional
(Instansi/
Lembaga)
Jumlah % Distribusi
Sebelum
Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010
(s/d Oktober 2010)*
Januari 2003 -
Desember 201037 41 78 55.3
2011 5 9 14 9.9
2012 2 11 13 9.2
2013 2 8 10 7.1
2014 3 7 10 7.1
2015 1 9 10 7.1
2016
(s.d. September 2016)2 4 6 4.3
Jumlah 15 48 63 44.7
52 89 141 100.0
Tahun
Sesudah
Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010
(sejak Januari 2011)
Jumlah
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010
UU TPPU Pasal 88: (1) Kerja sama nasional yang dilakukan
PPATK dengan pihak yang terkait dituangkan dengan atau tanpa bentuk kerja sama formal.
(2) Pihak yang terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pihak yang mempunyai keterkaitan langsung atau tidak langsung dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang d Indonesia.
Pasal 90 ayat (1): “Dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang, PPATK dapat melakukan kerja sama pertukaran informasi berupa permintaan, pemberian, dan penerimaan informasi dengan pihak, baik dalam lingkup nasional maupun internasional, yang meliputi: a. instansi penegak hukum; b. lembaga yang berwenang melakukan
pengawasan terhadap penyedia jasa keuangan;
c. lembaga yang bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara;
d. lembaga lain yang terkait dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang atau tindak pidana lain terkait dengan tindak pidana Pencucian Uang; dan
e. financial intelligence unit negara lain.”
55
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
Grafik 47
Perkembangan Jumlah MoU yang Telah Ditandatangani antara
PPATK dengan FIU atau Instansi/Lembaga,
Januari 2003 s.d. September 2016
3
3
5
7
5 5 5
4
5
2 2
3
1
25 4
1 1
7
5
12
6
9
118
7
9
4
0
2
4
6
8
10
12
14
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
FIU Dalam Negeri
Grafik 48
Jumlah dan Persentase Kumulatif MoU yang Telah Ditandatangani antara
PPATK dengan FIU atau Instansi/Lembaga,
Januari 2003 s.d. September 2016
Internasional
(FIU)52
37%Nasional
(Instansi/Lembaga)
8963%
Tabel 39
FIU dari Negara ASEAN Yang Telah Memiliki MoU dengan PPATK
Tempat Tanggal/Bulan/Tahun
1 Thailand Bangkok 24 Maret 2003
2 Malaysia Malaysia 31 Juli 2003
3 Philippines Brunei Darussalam 5 Oktober 2004
4 Vietnam Jakarta 18 Agustus 2010
5 Myanmar Jakarta 14 November 2006
6 Brunei Darussalam Jakarta 17 Desember 2008
Singapore 17 September 2013
Jakarta 25 September 2013
8 Kamboja Jakarta 22 September 2015
9 Laos Bali 11 Agustus 2016
Penandatangan Nota Kesepahaman
Ket
7 Singapura
No. Negara (FIU)
56 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
Tabel 40
Lembaga/Organisasi Domestik Yang Telah Memiliki MoU dengan PPATK
Tempat Tanggal Keterangan
1 Bank Indonesia Jakarta 5 Februari 2003 Diperbaharui pada 18 Maret 2010 dan 5 Maret 2015 (disertai
Perjanjian Kerjasama pada 5 Maret 2015)
2 Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) Jakarta 20 Oktober 2003
3 Ditjen Pajak Jakarta 28 Oktober 2003 Diperbaharui pada 19 Oktober 2011
4 Ditjen Lembaga Keuangan (LK) Jakarta 28 Oktober 2003
5 Ditjen Bea & Cukai Jakarta 31 Oktober 2003
6 Center For International Forestry Research Jakarta 16 Januari 2004
7 Komisi Pemberantasan Korupsi Jakarta 29 April 2004 Diperbaharui pada 12 Februari 2015
8 Kepolisian Negara RI Jakarta 16 Juni 2004 Diperbaharui pada 18 April 2011
9 Kejaksaan Agung RI Jakarta 27 September 2004 Diperbaharui pada 18 April 2011
10 Departemen Kehutanan Jakarta 28 Maret 2005
11 Badan Pemeriksa Keuangan Jakarta 25 September 2006 Diperbaharui pada 24 Februari 2015
12 Itjen Departemen Keuangan Jakarta 12 Januari 2007
13 Komisi Yudisial Jakarta 1 Februari 2007
14 Ditjen Administrasi Hukum Umum Jakarta 6 Maret 2007
15 Ditjen Imigrasi Jakarta 6 Maret 2007
16 Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Jakarta 19 April 2007
17 Badan Narkotika Nasional Jakarta 13 Juni 2007 Diperbaharui pada 14 Oktober 2011
18 Pemerintah Daerah Nanggroe Aceh Darussalam Banda Aceh 15 Agustus 2007
19 Universitas Surabaya Jakarta 17 April 2008
20 STIE Perbanas Surabaya Surabaya 31 Juli 2008
21 Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 17 September 2008 Diperbaharui pada 16 November 2015
22 Badan Pengawas Pemilu Jakarta 6 November 2008 Diperbaharui pada 7 Juli 2010
23 Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Jakarta 7 November 2008
24 Universitas Soedirman Purwokerto 23 Januari 2009
25 Badan Pertanahan Nasional Jakarta 17 April 2009
26 Universitas Andalas Padang 18 Mei 2009
27 Ditjen Pos dan Telekomunikasi Jakarta 12 Juni 2009
28 Universitas Hasanuddin Makassar 23 Juni 2009
29 Institut Teknologi Bandung Bandung 25 Juni 2009
30 Universitas Diponogoro Semarang 12 Agustus 2009
31 Lembaga Penjamin Simpanan Jakarta 17 November 2009 Diperbaharui pada 16 Juni 2015
32 Universitas Muhammadiyah Surakarta Solo 20 November 2009
33 Sekretariat Jenderal Departemen Keuangan Jakarta 3 Desember 2009
34 Universitas Indonesia Jakarta 7 Desember 2009
35 Universitas Jember Jakarta 7 Desember 2009 Diperbaharui pada 20 November 2015
36 Komisi Pengawas Persaingan Usaha Jakarta 14 April 2010
37 Universitas Padjajaran Bandung 22 Juni 2010
38 Ditjen Kesatuan Bangsa dan Politik Jakarta 7 Juli 2010
39 Universitas Mataram Mataram 27 Juli 2010
40 Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 8 Oktober 2010
41 Setjen Badan Pemeriksa Keuangan RI (BPK) Jakarta 29 Desember 2010
42 Kementerian Perhubungan RI Jakarta 27 Januari 2011
43 Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban Jakarta 18 April 2011
44 Universitas Pattimura Ambon 5 Mei 2011
45 Universitas Indonesia & Bank Indonesia (terkait
pendirian Pusat Kajian TPPU di UI)
Jakarta 29 Juli 2011
46 Ombudsman RI Jakarta 11 Agustus 2011
47 Universitas Sriwijaya Palembang 12 September 2011
48 Universitas Udayana Denpasar 4 Oktober 2011
49 PT. Pertamina (Persero) Jakarta 19 Oktober 2011
50 Universitas Bina Nusantara Jakarta 19 Oktober 2011
51 Universitas Esa Unggul Jakarta 10 januari 2012
52 Universitas Sumatera Utara Jakarta 30 Januari 2012
53 Universitas Airlangga Surabaya 28 Februari 2012
54 Itjen Kementerian Pekerjaan Umum Jakarta 11 April 2012
55 Itjen Kementerian Hukum dan HAM Jakarta 23 Oktober 2012
56 Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 5 November 2012
57 Universitas Cendrawasih Jayapura 29 November 2012
58 Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Surabaya 3 Desember 2012
59 Satgas REDD Jakarta 20 Desember 2012
60 NCB Interpol Indonesia Jakarta 21 Desember 2012
61 Itjen Kementerian Agama Jakarta 26 Desember 2012
62 Setjen Mahkamah Konstitusi Jakarta 7 Januari 2013
63 LPSE Kementerian Keuangan Jakarta 5 Februari 2013
64 Sisminbakum DJAHU Kementerian Hukum & HAM Jakarta 15 Februari 2013
65 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jakarta 18 Juni 2013
66 Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) Jakarta 21 Juni 2013
67 Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil
Kementerian Dalam Negeri RI
Jakarta 30 Juli 2013
68 Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta 27 Agustus 2013
69 Itjen Kemendikbud Jakarta 30 September 2013
70 Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil
(Perjanjian Kerja Sama)
Jakarta 30 Januari 2014
71 Keputusan Bersama antara PPATK dengan Bawaslu,
KPU, KPK, dan KIP
Jakarta 4 April 2014
72 Komisi Pemilihan Umum Jakarta 4 Februari 2014
73 Badan Pengawasan Obat Makanan Jakarta 26 Mei 2014
74 PT. Indonesia Power Jakarta 17 Oktober 2014
75 PT. PLN (persero) Jakarta 19 November 2014
76 Itjen Kementerian Komunikasi dan Informatika Jakarta 18 Desember 2014
77 Kementerian Kelautan dan Perikanan Jakarta 5 Januari 2015
78 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Jakarta 22 Januari 2015
79 Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Samarinda 12 Maret 2015
80 Kementerian Pemuda dan Olahraga Jakarta 25 Maret 2015
81PT Elang Mahkota Teknologi TbK (SCTV, Indosiar dan
Liputan6.com)Jakarta 17 April 2015
82 Kementerian Kesehatan Jakarta 30 April 2015
83 Badan SAR Nasional (BASARNAS) Jakarta 12 Mei 2015
84 Kementerian PPN/BAPPENAS Jakarta 3 Juli 2015
85 Lembaga Sandi Negara Jakarta 9 November 2015
86 Kementerian Pertahanan Jakarta 14 Maret 2016
87Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah (LKPP)Jakarta 2 Mei 2016
88 UIN Alauddin Makassar Gowa 15 Juli 2016
89 Badan Intelijen Negara Jakarta 4 Agustus 2016
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2010
No. Nama Lembaga / OrganisasiPenandatanganan Nota Kesepahaman
Tahun 2003
Tahun 2004
Tahun 2005
Tahun 2006
Tahun 2007
Tahun 2008
Tahun 2009
57
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
Gam
bar
3.
FIU
yan
g Te
lah
Me
mili
ki M
oU
de
nga
n P
PA
TK
58 BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME (SEPTEMBER 2016)
Tabel 41
FIU Yang Telah Memiliki MoU dengan PPATK
Tempat Tanggal/Bulan/Tahun
1 Thailand Bangkok 24 Maret 2003
2 Malaysia Malaysia 31 Juli 2003
3 Korea Jakarta 20 Oktober 2003
4 Australia Bali 4 Februari 2004
5 Philippines Brunei Darussalam 5 Oktober 2004
6 Romania Bucharest 12 Oktober 2004
Jakarta 1 Februari 2005
Brussels 26 Januari 2005
8 Italy Rome 17 Februari 2005
9 Poland Washington 29 Juni 2005
10 Spain Washington 29 Juni 2005
Sofia 6 Oktober 2005
Jakarta 18 Oktober 2005
12 China Jakarta 29 Mei 2006
13 Mexico Limassol - Cyprus 14 Juni 2006
Ottawa 12 Oktober 2006
Jakarta 16 Oktober 2006
15 Myanmar Jakarta 14 November 2006
Jakarta 24 November 2006
Pretoria 29 November 2006
17 Cayman Island Grand Cayman 27 November 2006
Jakarta 18 Desember 2006
Tokyo 19 Desember 2006
19 Bermuda Bermuda 31 Mei 2007
20 Mauritius Bermuda 31 Mei 2007
21 New Zealand Jakarta 18 Juli 2007
Ankara 8 Agustus 2007
Jakarta 13 Agustus 2007
23 Finland Helsinki 27 September 2007
24 Georgia Georgia 10 Maret 2008
25 Croatia Jakarta 21 April 2008
26 Moldova Seoul 28 Mei 2008
Jakarta 19 September 2008
Washington 6 Oktober 2008
28 Brunei Darussalam Jakarta 17 Desember 2008
29 Bangladesh Jakarta 16 Maret 2009
31 Sri Lanka Doha 27 Mei 2009
32 Macau Brisbane 10 Juli 2009
33 Fiji Island Brisbane 10 Juli 2009
34 Solomon Island Wollonggong 22 Februari 2010
35 Qatar Cartagena 30 Juni 2010
36 United Arab Emirate Cartagena 30 Juni 2010
37 Vietnam Jakarta 18 Agustus 2010
38 India New Delhi 25 Januari 2011
39 Netherlands Aruba 15 Maret 2011
40 Luxembourg Yerevan-Armenia 12 Juli 2011
41 Saudi Arabia Yerevan-Armenia 12 Juli 2011
42 Samoa Yerevan-Armenia 12 Juli 2011
43 Ukraine Saint Petersburg 10 Juli 2012
44 Russia Saint Petersburg 11 Juli 2012
45 Kazakhstan Astana 2 September 2013
Singapore 17 September 2013
Jakarta 25 September 2013
47 Timor Leste Dilli 21 February 2014
48 United Kingdom of Great Britain London 25 February 2014
Jakarta 14 July 2014
Amman 10 August 2014
50 Cambodia Jakarta 22 September 2015
51 Tajikistan Jakarta 1 Agustus 2016
52 Lao PDR Bali 11 Agustus 2016
49 Jordan
Tahun 2015
46 Singapore
Tahun 2016
Tahun 2014
Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2007
22 Turkey
Tahun 2008
27 United States of America
14 Canada
16 South Africa
18 Japan
Tahun 2006
No. Negara (FIU)Penandatangan Nota Kesepahaman
Tahun 2003
Tahun 2004
Tahun 2005
7 Belgium
11 Peru
STATISTIKSTATISTIKSTATISTIKANTI PENCUCIAN UANG &
Jl. Ir H Juanda No. 35 Jakarta 10120 IndonesiaTelp.: +62213850455; +62213853922Fax.: +62213856809; +62213856826e-mail: contact-us@ppatk.go.idwebsite: http://www.ppatk.go.id
PENDANAAN TERORISME
BULLETIN
SEPTEMBER2016
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
Recommended