View
226
Download
5
Category
Preview:
Citation preview
DAFTAR CAGAR BUDAYA TIDAK
BERGERAK
KABUPATEN SIAK
PROVINSI RIAU
BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA
SUMATERA BARAT
WILAYAH KERJA PROVINSI SUMATERA BARAT, RIAU DAN KEPULAUAN RIAU
HASIL
DAFTAR PEMUTAKHIRAN DATA CB KABUPATEN SIAK TAHUN 2017
2
DAFTAR ISI
1. Makam Raja Kecil Buantan ............................................................................................ 3
2. Makam Koto Tinggi ........................................................................................................ 8
3. Makam Sultan Aksim Syarif II ..................................... Error! Bookmark not defined.
4. Masjid Raya Siak Sri Indrapura .................................... Error! Bookmark not defined.
5. Istana Siak Sri Indrapura ............................................................................................... 22
6. Jembatan Istana Kerajaan Siak ..................................................................................... 27
7. Gudang Mesiu Kerajaan Siak ....................................................................................... 30
8. Balai Kerapatan Tinggi Sak .......................................................................................... 35
9. Makam Marhum Menpura ............................................................................................ 39
10. Rumah Bekas Landraad ............................................................................................ 44
11. Rumah Bekas Kontroleur .......................................... Error! Bookmark not defined.
12. Bekas Tangsi Belanda ............................................................................................... 54
13. Klenteng Hock Sing Kiong ....................................................................................... 59
14. Rumah Datuk Pesisir ................................................................................................. 64
3
1. Kompleks Makam Raja Kecik Buantan
KOMPONEN DATA DATA TEKNIS
Nomor Inventaris Cagar Budaya 01/BCB-TB/B/07/2007
Nama Cagar Budaya Kompleks Makam Raja Kecik Buantan
Alamat
Jalan Jl. Sultan Abdul Jalil Rahmad Syah
Dusun/Kampung/Jorong RT 01 / RW 01
Desa/Kelurahan/Nagari Buantan Besar
Kecamatan Siak
Kabupaten/Kota Siak
Provinsi Riau
Orbitrasi Situs (km)
Ibukota Kab./Kota ±21 km
Ibukota Prov. ±110 km
Keletakan Geografis 11 m dpl (Berada di ± 150 m Dari Tepi Aliran Sungai)
Aksesibilitas Situs Akses masuk ke dalam makam dapat dicapai melalui
sebuah pintu gerbang yang berada di sisi timur pagar
keliling. Makam Raja Kecil terletak beberapa meter arah
lurus dari pintu masuk. Pada areal ini juga terdapat dua
makam lainnya, yaitu Makam Panglima Siak Rumping
Antah Berantah dan Makam Pakih Abdullah dari Teluk
Kuantan, yang terletak di sebelah selatan makam Raja Kecil.
Letak Astronomis N 0° 53' 38,901" E102° 2' 45,201"
(0.894139102.045889* )
Deskripsi Historis Raja Kecil adalah putra Sultan Mahmud Syah II
Kerajaan Johor. Raja Kecil merbut kembali tahta kerajaan
Johor tahun 1723, Bersama isitrinya Tengku Kamariyah dan
pengikutnya meninggalkan Johor karena terjadi sengketa
antara keluarga kerajaan Johor. Raja kecil mengundurkan
diri dan membangun kerajaan baru yang bernama Kerajaan
Siak yang terletak di tepi Sungai Siak dahulunya sungai
Jantan dengan ibukota kerajaan Kota Buantan. Terkenal
sebagai seorang raja yang gagah berani yang memimpin
armada lautnya menumpas bajak laut, belanda, siam, cina,
dan bugis yang merajalela di selat malaka. Tahun 1746 tahta
kerajaan siak diserahkan kepada putranya Tengu Buang
Asmara dengan gelar Sultan Abdul Jalil Muzatar Syah. Raja
Kecil mangkat di Buantan, diberi gelar Marhum Buantan.
Deskripsi Arkeologis Makam ini berada di dalam bangunan cungkup
berarsitektur Melayu. Jirat yang asli pada makam ini terbuat
dari tanah liat yang dibakar. Sedangkan jirat baru yang
merupakan tambahan kemudian dari bahan tegel putih.
Niannya berbentuk gada dari bahan kayu yang diberi hiasan
ukiran.
4
Ukuran (Luas) Situs Bangunan 32 x 17 m
Lahan 3630 M2
Batas-Batas Situs Utara Kebun Karet
Selatan Kebun Karet
Timur Sungai Siak
Barat Kebun Sawit
Fungsi awal dan fungsi sekarang Dahulu Makam Sekarang Makam
Pemilik PEMKAB. Siak (Status Tanah Adat - Dalam Pengurusan
Sertifikat)
Pengelola PEMKAB. Siak dan BPCB Sumatera Barat
Foto
Foto Objek
(Sisi Utara)
(Sisi Selatan)
(Sisi Timur)
5
(Kondisi Dalam Makam)
(Kondisi Nisan)
Foto Lingkungan
(Lingkungan Sisi Utara)
6
(Lingkungan Sisi Selatan)
(Lingkungan Sisi Barat)
(Lingkungan Sisi Timur )
7
Denah Keletakan
Tanggal Pendataan Juni 2017
Pengentri Data Surya; Marjohan
*) google earth / maps
8
2. Kompleks Makam Koto Tinggi
KOMPONEN DATA DATA TEKNIS
Nomor Inventaris Cagar Budaya 02/BCB-TB/B/07/2007
Nama Cagar Budaya Kompleks Makam Koto Tinggi
Alamat
Jalan Jl. Sultan Ismail
Dusun/Kampung/Jorong RT 009 /RW 003
Desa/Kelurahan/Nagari Kampung Dalam
Kecamatan Siak
Kabupaten/Kota Siak
Provinsi Riau
Orbitrasi Situs (km)
Ibukota Kab./Kota ±3,3 km
Ibukota Prov. ±101 km
Keletakan Geografis 11 m dpl (Berada di ± 50 m dari Tepi Aliran Sungai Siak)
Aksesibilitas Situs Situs Makam Koto Tinggi terletak di pusat kota Siak Sri
Indrapura, tepatnya di Jalan Koto Tinggi, berdekatan dengan
situs Jembatan Istana dan bangunan Gudang Mesiu Kerajaan
Siak. Oleh karena letaknya di perkotaan, akses ke situs
sangatlah mudah, baik melalui jalan darat maupun jalan air
(Sungai Siak). Untuk mengetahui keletakan situs juga cukup
mudah, sebab di depan situs, di pinggir Jalan Koto Tinggi,
sudah dipasang papan nama situs. Secara spasial, situs ini
terletak di perkotaan dan dekat dengan pusat pemerintahan
Kabupaten Siak.
Letak Astronomis N 0° 47' 34,963" E 102° 2' 58,180"
(0.793045102.049495*)
Deskripsi Historis Kompleks makam Koto Tinggi Merupakan makam Sultan
Assyadissrafif Ibrahim Abdul Jalil Khaliluddin dan Sultan
Assaidissarif Kasim Syaifuddin Marhum Atau Sultan Kasim
I merupakan makam tokoh utama, yaitu Sultan Kasim I.
Deskripsi Arkeologis Kompleks makam ini diberi pagar tembok keliling
setinggi 1,8 meter. Pintu masuk ke kompleks makam berada
di sudut baratlaut. Dalam pagar tembok keliling terdapat
cungkup yang berada di sudut timur laut yang merupakan
makam Sultan Kasim I. Cungkup makam berukuran 2,9 x
2,9 meter terbuat dari kayu berhias dengan kaligrafi petikan
dari ayat-ayat Al Quran. Atap cungkup berbentuk kubah. Pada setiap sudutnya terdapat kubah berukuran kecil yang
pada ujung atasnya terdapat hiasan bulan bintang. Cungkup
ini dibuat pada tahun 1323 H.
Jirat Makam Sultan Kasim I berukuran tinggi 65 cm,
lebar 80 cm, dan panjang 200 cm, terbuat dari marmer putih.
Pada ke empat sudutnya terdapat hiasan sulur-suluran,
tulisan petikan ayat suci Al Quran pada permukaan atas,
hiasan medalion stiliran huruf Arab pada sisi utara, dan
medalion lambang kerajaan pada sisi selatan. Nisan juga
dari marmer putih berbentuk gada dengan hiasan kuncup
9
teratai pada puncaknya. Tinggi nisan 75 cm. Nisan yang ada sekarang tinggal bagian kaki , sedangkan bagian kepala
sudah patah.
Di luar cungkup terdapat makam sebanyak 62 buah.
merupakan makam keluarga dekat Sultan. i mempunyai jirat
dari semen . Nisannya dari bahan kayu, batu andesit, dan
semen. Bentuk nisan berupa gada dan pipih tipe nisan aceh.
Nisan dari kayu umumnya berbentuk pipih dengan hiasan
sulur-suluran.
Ukuran (Luas) Situs Bangunan 15 m x 15 m (Cungkup 2,9 m x 2,4 m)
Lahan 418,88 m2
Batas-Batas Situs Utara Jl. Sultan Ismail
Selatan Jl. Istana/ Jl.Raya Siak
Timur Puskesmas
Barat Ruko/Rumah Toko
Fungsi awal dan fungsi sekarang Dahulu Pemakaman Raja Sekarang Pemakaman
Pemilik PEMKAB. Siak
Pengelola PEMKAB. Siak dan BPCB Sumatera Barat
Foto
Foto Objek
(Sisi Utara)
(Sisi Selatan)
10
(Sisi Barat)
(Sisi Timur)
(Posisi Dalam Kompleks)
(Posisi Dalam Kompleks)
11
Foto Lingkungan
(Lingkungan Sisi Utara)
(Lingkungan Sisi Selatan)
(Lingkungan Sisi Barat)
12
(Lingkungan Sisi Timur)
Denah Keletakan
Tanggal Pendataan Juni 2017
Pengentri Data Surya; Marjohan
*) google earth / maps
13
3. Kompleks Makam Sultan Syarif Qasim II
KOMPONEN DATA DATA TEKNIS
Nomor Inventaris Cagar Budaya 03/BCB-TB/B/07/2007
Nama Cagar Budaya Kompleks Makam Sultan Syarif Qasim II
Alamat
Jalan Jl. Sultan Ismail
Dusun/Kampung/Jorong RT 011 / RW 004
Desa/Kelurahan/Nagari Kampung Dalam
Kecamatan Siak
Kabupaten/Kota Siak
Provinsi Riau
Orbitrasi Situs (km)
Ibukota Kab./Kota ±3 km
Ibukota Prov. ±101 km
Keletakan Geografis 9 m dpl (± 30 m dari Tepi Sungai Siak)
Aksesibilitas Situs Cagar Budaya Makam Sultan Syarif Kasim II terletak di
samping Masjid Raya Siak yang terdapat di sebelah
timurnya. Pada sisi selatan, areal situs ini berbatasan
langsung dengan Sungai Siak. Pada sisi utara, situs
berbatasan langsung dengan jalan raya dan taman parkir,
sedang pada sisi barat berbatasan dengan selokan air.
Letak Astronomis N 0° 47' 40,186" E 102° 2' 47,672"
(0.794496102.046576 *)
Deskripsi Historis Sultan Syarif Kasim II yang bernama lengkap Sultan
Assyaidis yarif Kasim Abdul Jalil Syaifuddin (1915–1945)
merupakan Sultan Siak ke-12 atau Sultan Siak yang terakhir.
Setelah iproklamasikannya kemerdekaan Indonesia, Sultan
Syarif Kasim II berangkat ke tanah Jawa untuk menemui
Presiden Sukarno dan menyatakan bergabung dengan
Republik Indonesia sambil menyerahkan Mahkota Kerajaan
dan uang sebesar 10.000 Gulden. Sejak itu beliau bermukim
di Jakarta dan baru pada tahun 1960 beliau kembali ke Siak.
Beliau meninggal pada tahun 1968 di Rumbai (Pekanbaru).
Jenazah beliau kemudian dimakamkan di belakang Masjid
Sultan (Masjid Syahabuddin) di Kota Siak. Secara
administratif, situs Makam Sultan Syarif Kasim II terletak di
Desa Kampung Dalam, Kecamatan Siak, Kabupaten Siak.
Secara astronomis, situs ini terletak di 00 47’ 40.2” LU dan
1020 02’ 47.7” BT. Jarak dari pusat pemerintahan
Kabupaten Siak ke situs sekitar 3 km ke arah tenggara. Sama
halnya dengan situs Istana Siak, situs Makam Sultan Syarif
Kasim II terletak di pusat kota Siak Sri Indrapura, tepatnya
di Jalan Sultan Ismail, berdekatan dengan situs Masjid
SuItan Siak dan Balai Kerapatan Tinggi. Oleh karena
letaknya di perkotaan, akses ke situs sangatlah mudah, baik
melalui jalan darat maupun jalan air (Sungai Siak).
Keletakan situs ini sangat mudah dicari. Hal ini karena
bangunan ini terletak di samping Masjid Sultan Siak, sebuah
14
peninggalan purbakala yang terkenal di Kota Siak. Secara spasial, situs ini terletak di perkotaan dan dekat dengan pusat
pemerintahan Kabupaten Siak.
Deskripsi Arkeologis Makam Sultan Kasim II terletak di belakang Masjid.
Makam ini terletak di dalam cungkup yang berukuran 10,2 x
6,25 meter. Pintu masuk berada di sebelah utara. Dinding-
dinding luarnya membentuk jendela-jendela dengan bagian
atas membentuk lengkung bulat. Bagian atap terdapat satu
kubah seperti bentuk kubah masjid. Jirat makam Sultan ini
berbentuk empat undak dari tegel dan marmer. Nisannya dari
bahan kayu berukir motif suluran. Bentuknya bulat silinder
bersudut 8 dengan dimaeter 26 cm dan tinggi 95 cm. Bagian
puncak atas nisan berbentuk kelopak bunga teratai.
Ukuran (Luas) Situs Bangunan 10,2 x 6,25 m
Lahan 194,7 m2
Batas-Batas Situs Utara Jalan Sultan Ismail
Selatan Sungai Siak
Timur Masjid Raya Siak
Barat Selokan Air
Fungsi awal dan fungsi sekarang Dahulu Makam Sekarang Makam
Pemilik PEMKAB. Siak
Pengelola PEMKAB. Siak dan BPCB Sumatera Barat
Foto
Foto Objek
(Sisi Utara)
(Sisi Selatan)
15
(Sisi Barat)
(Kondisi Dalam)
(Kondisi Dalam)
Foto Lingkungan
16
(Lingkungan Sisi Utara)
(Lingkungan Sisi Selatan)
(Lingkungan Sisi Barat
17
Denah Keletakan
Tanggal Pendataan Juni 2017
Pengentri Data Surya; Marjohan
*) google earth / maps
18
4. Masjid Raya Siak Sri Indrapura (Masjid Shahabuddin)
KOMPONEN DATA DATA TEKNIS
Nomor Inventaris Cagar Budaya 04/BCB-TB/B/07/2007
Nama Cagar Budaya Masjid Raya Siak Sri Indrapura (Masjid Shahabuddin)
Alamat
Jalan Jln. Istana
Dusun/Kampung/Jorong RT 011 / RW 004
Desa/Kelurahan/Nagari Kampung Dalam
Kecamatan Siak
Kabupaten/Kota Siak
Provinsi Riau
Orbitrasi Situs (km)
Ibukota Kab./Kota ±3 km
Ibukota Prov. ±101 km
Keletakan Geografis 10 m dpl
Aksesibilitas Situs Oleh karena letaknya di perkotaan, akses ke situs
sangatlah mudah, baik melalui jalan darat maupun jalan air
(Sungai Siak). Keletakan situs ini sangat mudah dicari. Hal
ini karena bangunan ini termasuk bangunan purbakala yang
terkenal di Kota Siak. Secara spasial, situs ini terletak di
perkotaan dan dekat dengan pusat pemerintahan Kabupaten
Siak.
Letak Astronomis N 0° 47' 39,888" E 102° 2' 48,252"
(0.794413102.046737 *)
Deskripsi Historis Masjid ini dibangun pada masa pemerintahan Sultan
Kasim I, merupakan mesjid yang dipergunakan oleh raja dan
masyarakat untuk aktifitas sholat dan aktifitas keagamaan,
islam
Deskripsi Arkeologis Masjid ini berdenah empat persegi silang. Pintu masik
berada di sisi Timur, utara, dan selatan. Bangunan utama
ditopang tiang bulat silinder dari beton dengan formasi
membentuk lingkaran. Pintu dan jendela bagian atas
membentuk lengkung kubah. Lengkung kubah di atas pintu
dan jendela pada bagian dalam berhias tulisan dari petikan
ayat-ayat Al Quran. Mihrab terbuat dari kayu dengan ukiran
krawangan motif suluran. Bagian atap dari atap sirap dan
pada bagian puncaknya berbentuk kuncup teratai. Ukuran
mihrab ini tinggi 2,4 m, lebar 104 cm, dan panjang 210 cm.
Ukuran (Luas) Situs Bangunan 501,60 m2
Lahan 74,5 x 63m
Batas-Batas Situs Utara Jalan Sultan Ismail
Selatan Sungai Siak
Timur Lahan Kosong dan Bangunan
Barat Tanah Makam Sultan Kasim II
Fungsi awal dan fungsi sekarang Dahulu Tempat Ibadah Sekarang Tempat Ibadah
Pemilik PEMKAB. Siak
Pengelola PEMKAB. Siak dan BPCB Sumatera Barat
Foto
19
Foto Objek
(Sisi Utara)
(Sisi Selatan)
(Posisi Barat)
(Sisi Timur)
20
(Kondisi Dalam)
Foto Lingkungan
(Lingkungan Sisi Utara)
(Lingkungan Sisi Selatan)
21
(Lingkungan Sisi Timur)
(Lingkungan Sisi barat)
Denah Keletakan
Tanggal Pendataan Juni 2017
Pengentri Data Surya; Marjohan
*) google earth / maps
22
5. Istana Siak Sri Indrapura
KOMPONEN DATA DATA TEKNIS
Nomor Inventaris Cagar Budaya 05/BCB-TB/B/07/2007
Nama Cagar Budaya Istana Siak Sri Indrapura
Alamat
Jalan Jln. Istana
Dusun/Kampung/Jorong RT 12 / RW 04
Desa/Kelurahan/Nagari Kampung Dalam
Kecamatan Siak
Kabupaten/Kota Siak
Provinsi Riau
Orbitrasi Situs (km)
Ibukota Kab./Kota ±3,3 km
Ibukota Prov. ±101 km
Keletakan Geografis 11 m dpl
Aksesibilitas Situs Aksesibilitas Cagar Budaya Oleh karena letaknya di
perkotaan, akses ke situs sangatlah mudah, baik melalui jalan
darat maupun jalan air (Sungai Siak). Keletakan situs ini
sangat mudah dicari. Hal ini karena efenomelan bangunan
ini di tengah-tengah Kota Siak Sri ndrapura. Istana Siak
merupakan landmark Kota Siak. Secara spasial, situs ini
terletak di perkotaan dan dekat dengan pusatpemerintahan
Kabupaten Siak.
Letak Astronomis N 0° 47' 41,00" E 102° 02' 55,9"
(0.794718102.048867*)
Deskripsi Historis Istana Siak Sri Indrapura merupakan tempat kediaman/
istana raja-raja Siak Sri Indrapura. Istana Siak Sri Indrapura
atau Istana Asserayyah Al-Hasyimiah dibangun pada tahun
1889 semasa pemerintahan Sultan Siak ke-11, Sultan
Assyaidis Syarif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin (1889–
1908). Pembangunan istana dilakukan setelah Sultan Syarif
Hasyim pulang dari lawatan ke Eropa (Jerman dan Belanda).
Istana yang dibangun dengan arsitektur campuran antara
Eropa, Arab, dan Melayu ini diarsiteki oleh seorang arsitek
Jerman bernama Vande Morte. Istana Siak difungsikan
sebagai tempat kediaman raja-raja Siak Sri Indrapura dan
tempat menerima tamu-tamu kenegaraan
Deskripsi Arkeologis Istana Siak yang juga dinamakan Asserayah Hasyimiah
dibangun oleh Sultan Hasyim jalil Syaiuddin pada tahun
1889. Bangunan ini berdenah segi empat silang dan terdiri
dari dua lantai. Arsitektur bangunan berupa gabungan antara
arsitektur Melayu, Arab, dan Eropa. Pada setiap sudut
bangunan terdapat pilar berbentuk bulat dan pada ujung
puncaknya terdapat hiasan burung garuda. Pintu dan jendela
berbentuk kubah dengan hiasan mozaik kaca. Lantai bawah
terdiri dari enam ruangan yang berfungsi untuk menerima
23
tamu dan ruang sidang. Sedangkan lantai atas sembilan ruangan yang berfungsi untuk istirahat Sultan dan para tamu
kerajaan. Istana ini sekarang berfungsi sebagai museum
tempat untuk menyimpan benda-benda peninggalan Sultan
Siak yang pernah berkuasa.
Ukuran (Luas) Situs Bangunan 1.750 M2
Lahan 28.030 M2
Batas-Batas Situs Utara Jalan Datuk Limapuluh
Selatan Jalan Sultan Syarif Kasim
Timur Rumah Penduduk
Barat Jalan Kartini
Fungsi awal dan fungsi sekarang Dahulu Istana Kerajaan Siak Sekarang Museum Daerah
Pemilik PEMKAB. Siak
Pengelola PEMKAB. Siak
Foto
Foto Objek
(SisiBarat Laut)
(Sisi Utara)
24
(Sisi Selatan)
(Sisi Barat)
Foto Lingkungan
(Lingkungan Sisi Utara)
25
(Lingkungan Sisi Selatan)
(Lingkungan Sisi Barat)
(Lingkungan Sisi Timur )
26
Denah Keletakan
Tanggal Pendataan Juni 2017
Pengentri Data Surya; Marjohan
*) google earth / maps
27
6. Jembatan Istana Kerajaan Siak
KOMPONEN DATA DATA TEKNIS
Nomor Inventaris Cagar Budaya 06/BCB-TB/B/07/2007
Nama Cagar Budaya Jembatan Istana Kerajaan Siak
Alamat
Jalan Jln. Istana Siak
Dusun/Kampung/Jorong RT 008 / RW 002
Desa/Kelurahan/Nagari Kampung Dalam
Kecamatan Siak
Kabupaten/Kota Siak
Provinsi Riau
Orbitrasi Situs (km)
Ibukota Kab./Kota ±3,3 km
Ibukota Prov. ±101 km
Keletakan Geografis 10 m dpl
Aksesibilitas Situs Aksesibilitas Cagar Budaya Keletakan situs ini sangat
mudah dicari. Hal ini karenabangunan ini terletak di dekat
Istana Siak yang sangat fenomenal. Secara spasial, situs ini
terletak diperkotaan dan dekat dengan pusat pemerintahan
Kabupaten Siak.
Letak Astronomis N 0° 47' 37,107" E102° 2' 56,983"
(0.793641 102.049162*)
Deskripsi Historis Jembatan Istana merupakan sarana penghubung ke luar
Istana dengan masyarakat lingkungan istana.Jembatan Istana
dibangun pada tahun 1889 dengan nama Jembatan Suka
Ramai. Jembatan iniberfungsi sebagai sarana penghubung ke
luar dari wilayah kompleks istana. Hal ini karena
istanadibatasi oleh sebuah saluran air (kanal) yang terletak di
sebelah kiri atau di sebelah timur kompleksistana. Sampai
sekarang jembatan ini masih berfungsi sebagai sebuah sarana
perhubungan daratyang merupakan bagian tak terpisahkan
dari infrastruktur Kota Siak.
Deskripsi Arkeologis Jembatan istana berada ± 100 m di sebelah tenggara
kompleks istana. Jembatan ini berangka tahun 1899. Di
bawah jembatan istana masih terdapat bekas sungai yang
kemungkinan dulu sekaligus berfungsi sebagai parit
pertahanan kompleks istana. Sekarang jembatan ini masih
tetap difungsikan untuk menghubungkan jalan depan istana dengan pemukiman di luar kompleks istana.
Ukuran (Luas) Situs Bangunan 23,25 m2
Lahan 117,8 m2
Batas-Batas Situs Utara Selokan
Selatan Jembatan Baru
Timur Jalan Sultan Syarif Kasim
Barat Jalan Sultan Syarif Kasim
Fungsi awal dan fungsi sekarang Dahulu Jembatan Kerajaan Sekarang Jembatan Umum
Pemilik PEMKAB. Siak
Pengelola PEMKAB. Siak dan BPCB Sumatera Barat
28
Foto
Foto Objek
(Sisi Barat)
(Sisi Timur)
Foto Lingkungan
(Lingkungan Sisi Barat)
29
(Lingkungan Sisi Selatan)
Denah Keletakan
Tanggal Pendataan Juni 2017
Pengentri Data Surya;Marjohan
30
7. Gudang Mesiu Kerajaan Siak
KOMPONEN DATA DATA TEKNIS
Nomor Inventaris Cagar Budaya 07/BCB-TB/B/07/2007
Nama Cagar Budaya Gudang Mesiu Kerajaan Siak
Alamat
Jalan Jln. Sultan
Dusun/Kampung/Jorong RT 009 / RW 003
Desa/Kelurahan/Nagari Kampung Dalam
Kecamatan Siak
Kabupaten/Kota Siak
Provinsi Riau
Orbitrasi Situs (km)
Ibukota Kab./Kota ±3,3 km
Ibukota Prov. ±101 km
Keletakan Geografis 9 m dpl
Aksesibilitas Situs Aksesibilitas Cagar Budaya Keletakan situs ini
sangat mudah dicari. Hal ini karena bangunan ini terletak di
pinggir jalan sehingga mudah dilihat. Secara spasial, situs ini
terletak di perkotaan dan dekat dengan pusat pemerintahan
Kabupaten Siak.
Letak Astronomis N 0° 47' 35,730" E102° 2' 59,350"
(0.793258102.049819*)
Deskripsi Historis Bangunan mesiu dahulunya untuk menyimpan berbagai
persenjataan perang
Deskripsi Arkeologis Gudang bekas mesiu berada ± 25 meter di sebelah timur
jembatan istana. Keberadaanya di samping sebelah barat
Puskesmas Siak. Bangunanya bangunan Eropa dengan denah
dasar persegi empat. Pintu satu buah berukuran lebar 60 cm.
Langit-langit dan atap bangunan berupa semen beton. Tinggi
dinding bangunan 3 meter dengan ketebalan 25 cm.
Sekeliling bangunan ini diberi tembok keliling setinggi 1,65
meter, tebal 20 meter dengan pintu lurus di depan pintu
bangunan.
Ukuran (Luas) Situs Bangunan 27,44 m2
Lahan 156 m2
Batas-Batas Situs Utara Jalan Sultan Kasyim
Selatan Makam Koto Tinggi
Timur Puskesmas / PMI
Barat Rumah Dokter Puskesmas
Fungsi awal dan fungsi sekarang Dahulu Gudang Penyimpanan Mesiu Kerajaan Sekarang
Dead Monumen
Pemilik PEMKAB. Siak
Pengelola PEMKAB. Siak dan BPCB Sumatera Barat
Foto
31
Foto Objek
(Sisi Utara)
(Sisi Selatan)
(Sisi Barat)
(Sisi Timur)
32
(Kondisi Dalam)
Foto Lingkungan
(Lingkungan Sisi Utara)
(Lingkungan Sisi Selatan)
33
(Lingkungan Sisi Barat)
(Lingkungan Sisi Selatan)
(Lingkungan Dalam Pagar)
34
Denah Keletakan
Tanggal Pendataan Juni 2017
Pengentri Data Surya;Marjohan
*) google earth / maps
35
8. Balai Kerapatan Tinggi Sak
KOMPONEN DATA DATA TEKNIS
Nomor Inventaris Cagar Budaya 08/BCB-TB/B/07/2007
Nama Cagar Budaya Balai Kerapatan Tinggi Siak
Alamat
Jalan Jln. Sultan Ismail
Dusun/Kampung/Jorong RT 011 / RW 004
Desa/Kelurahan/Nagari Kampung Dalam
Kecamatan Siak
Kabupaten/Kota Siak
Provinsi Riau
Orbitrasi Situs (km)
Ibukota Kab./Kota ±3,3 km
Ibukota Prov. ±101 km
Keletakan Geografis 9 m dpl
Aksesibilitas Situs Aksesibilitas Cagar BudayaKeletakan situs ini sangat
mudah dicari. Hal ini karena bangunan initermasuk
bangunan purbakala yang terkenal di Kota Siak. Secara
spasial, situs ini terletak diperkotaan dan dekat dengan pusat
pemerintahan Kabupaten Siak.
Letak Astronomis N 0° 47' 47,9" E102° 02' 41,5"
(0.796651 102.044849*)
Deskripsi Historis Bangunan ini didirikan semasa pemerintahan Sultan
Assyaidiyarif hasyim Abdul jalil Syaifuddin pada tahun1889.
Balai Kerapatan ini dahulu berfungsi untuk tempat
pertemuan (sidang) Sultan dengan panglima-panglimanya
Deskripsi Arkeologis Bangunan menghadap ke arah Selatan, dengan tangga
masuk berupa tangga beton. Tiang-tiang utama berupa tiang
pilar berbentuk silinder. Denah bangunan berbentuk persegi
empat silang. Lantai bawah terdiri dari 7 ruang. Sedangkan
lantai atas terdiri dari 3 ruang, yaitu ruang tengah (ruang
utama) untuk ruang pertemuan, serta ruang kiri dan ruang
kanan yang berfungsi untuk ruang kerja Sultan dan ruang
sidang pengadilan. Untuk menghubungkan lantai bawah dan
lantai atas terdapat dua tangga yang terbuat dari besi (sebelah
kiri belakang)dan kayu (sebelah kanan belakang).
Ukuran (Luas) Situs Bangunan 482 m2
Lahan 1.105,94 m2
Batas-Batas Situs Utara Jalan Sultan Ismail
Selatan Sungai Siak
Timur Tanah Pemkab
Barat Rumah Penduduk
Fungsi awal dan fungsi sekarang Dahulu tempat sidang Sekarang Pusat informasi
Pemilik PEMKAB. Siak
Pengelola PEMKAB. Siak dan BPCB Sumatera Barat
Foto
36
Foto Objek
(Sisi Utara)
(Sisi Selatan)
(Sisi Barat)
(Sisi Timur)
37
Foto Lingkungan
(Lingkungan Sisi Utara)
(Lingkungan Sisi Selatan)
(Lingkungan Sisi Barat)
38
(Lingkungan Sisi Timur)
Denah Keletakan
Tanggal Pendataan Juni 2017
Pengentri Data Surya;Marjohan
*) google earth / maps
39
9. Kompleks Makam Marhum Menpura
KOMPONEN DATA DATA TEKNIS
Nomor Inventaris Cagar Budaya 09/BCB-TB/B/07/2007
Nama Cagar Budaya Kompleks Makam Marhum Menpura
Alamat
Jalan Jalan Tengku Buwang Asmara
Dusun/Kampung/Jorong Menpura
Desa/Kelurahan/Nagari Menpura
Kecamatan Menpura
Kabupaten/Kota Siak
Provinsi Riau
Orbitrasi Situs (km)
Ibukota Kab./Kota ±2,6 km
Ibukota Prov. ±93 km
Keletakan Geografis 15 m dpl
Aksesibilitas Situs Situs ini dapat dicapai melalui jalan darat maupun jalan
air (Sungai Siak kemudian Sungai Mempura), tetapi seiring
dengan dibangunnya berbagai infrastruktur perhubungan
darat, untuk mencapai situs sekarang lebih banyak dilakukan
melalui jalan darat. Jarak situs dari jalan besar terdekat
sekitar 1 km. Akses masuk ke situs dari jalan besar
difasilitasi dengan sebuah jalan bersemen selebar 2,5 m,
tetapi dengan kondisi yang tidak begitu baik. Untuk
mengetahui keletakan situs dari jalan besar ini cukup mudah,
sebab pada simpang masuk jalan ke situs sudah dipasang
papan nama situs dan s ini terletak di pedesaan, tetapi relatif
lebih dekat dari pusat kota Kabupaten Siak dibanding situs
Makam Raja Kecil yang terletak jauh di luar kota.
Letak Astronomis N 0° 47' 16,961"E 102° 2' 16,792"
(0.788045 102.037998*)
Deskripsi Historis Marhum Mempura merupakan gelar posthumous
(anumerta) bagi Tengku Buang Asmara atau Tengku Mah-
kota. Dia merupakan Sultan Siak ke-2 yang bergelar Sultan
Abdul Jalil Muzaffar Syah dan memerintah tahun 1746–
1765. Sekitar tahun 1750, Sultan Abdul Jalil Muzaffar Syah
memindahkan ibukota kerajaannya ke hulu negeri Buantan,
tepatnya pada sebuah tempat bernama Mempura yang
terletak pada sebuah anak sungai bernama Sungai Mempura
Besar. Tengku Buang wafat pada tahun 1765 dan
dimakamkan di Mempura, sehingga kemudian dikenal
dengan gelar “Marhum Mempura”.
Makam Marhum Mempura terletak pada sebuah
kompleks pemakaman yang tidak berpagar. Kompleks
pemakaman ini berada pada tanah yang sedikit membukit
(menggunduk). Makam
Marhum Mempura terletak pada sebuah cungkup,
bersama 2 buah makam lainnya yang tidak diketahui
identitasnya, dan terletak pada tempat yang tertinggi (puncak
40
gundukan). Adapun makam-makam lainnya, yang terletak di sebelah barat cungkup, terletak pada tempat yang lebih
rendah dan tidak bercungkup.2
Cungkup makam Marhum Mempura berdenah
bujursangkar berukuran 4 m x 4 m. Arsitektur cungkup
makam berciri khas Melayu yang ditandai dengan pasangan
selembayung pada kedua sisi atap bagian atas. Cungkup
makam tidak berdinding dan hanya ditutup dengan pagar
langkang setinggi 75 cm. Penopang bangunan cungkup
berupa tiang-tiang pilar sebanyak 12 buah. Pintu masuk ke
dalam cungkup berjumlah dua buah, 1 buah berada di sisi se-
latan (sudut barat daya), sedangkan 1 buah lainnya berada di
sisi utara (sudut timur laut). Lantai cungkup ditutup dengan
ubin keramik warna biru muda. Cungkup ini merupakan
bangunan baru yang dibuat kemudian. Adanya cungkup
perlindungan yang terdapat pada situs Makam Marhum
Mempura cukup memberi-kan perlindungan bagi situs dari
gangguan fisik, terutama ganguan alam. Namun demikian,
kondisi lingkungan alam dan faktor bahan tetap memberikan
pengaruh yang cukup banyak pada keterawatan situs. Pada
nisan dan jirat makam Marhum Mempura, yang masing-
masing terbuat dari batu andesit, terdapat banyak sekali
jamur batu dan lumut yang menempel pada hampir semua
permukaan batu nisan dan jirat. Gambar di samping
menunjukkan dengan jelas kondisi batu nisan dan jirat
Makam Marhum Mempura dengan benalu berupa lumut dan
jamur.
Deskripsi Arkeologis Makam Marhum Mempura berada di lokasi pemakaman
umum. bagian barat makam ini berbatasan dengan sungai, di
sebelah timur, selatan, dan barat berbatasan dengan
perumahan penduduk Makam ini berada di dalam cungkup
berukuran 12,50 cm, panjang 8 cm. Jirat makam Mampura
berukuran panjang 260 dan lebarnya 140 cm, tinggi jirat 90
cm. Nisannya berbentuk gadah sebanyak dua buah yaitu
pada bagian kepala dan kaki dengan tinggi nisan 50 cm.
Ukuran (Luas) Situs Bangunan 12,50 x 8 m
Lahan 60 x 27 m
Batas-Batas Situs Utara Kebun
Selatan Rumah Mahadi
Timur Sungai jantan / Semak
Barat Jalan tengku buwang asmara
Fungsi awal dan fungsi sekarang Dahulu PemakamanSekarang Pemakaman
Pemilik PEMKAB. Siak
Pengelola PEMKAB. Siak dan BPCB Sumatera Barat
Foto
41
Foto Objek
(Sisi Utara)
(Sisi Selatan)
(Sisi Barat)
(Sisi Timur)
42
Foto Lingkungan
(Lingkungan Sisi Utara)
(Lingkungan Sisi Selatan)
(Lingkungan Sisi Barat)
43
(Lingkungan Sisi Timur)
Denah Keletakan
Tanggal Pendataan Juni 2017
Pengentri Data Surya;Marjohan
*) google earth / maps
44
10. Rumah Landraad Siak
KOMPONEN DATA DATA TEKNIS
Nomor Inventaris Cagar Budaya 10/BCB-TB/B/07/2007
Nama Cagar Budaya Rumah Landraad Siak
Alamat
Jalan Jalan Pelabuhan Batang Hilir
Dusun/Kampung/Jorong Benteng Hilir
Desa/Kelurahan/Nagari Kampung Jawa
Kecamatan Menpura
Kabupaten/Kota Siak
Provinsi Riau
Orbitrasi Situs (km)
Ibukota Kab./Kota ±4,45 km
Ibukota Prov. ±93 km
Keletakan Geografis 5 m dpl
Aksesibilitas Situs Secara spasial, situs Rumah Landraad termasuk dalam
kawasan perkotaan, cuma posisinya berada di seberang
kompleks Kota Siak dengan Sungai Siak sebagai pembatas
(pemisah). Oleh arena letaknya masih dalam kawasan
perkotaan, akses ke situs cukup udah, baik melalui jalan
darat maupun jalan air (Sungai Siak). Keletakan situs ini
cukup mudah dicari, karena bangunan ini tepat berada
dipinggir Sungai Siak dan berdekatan dengan bangunan
Gedung Controleur dan Tangsi Belanda
Letak Astronomis N 0° 47' 29,3" E 102° 03' 32,3"
(0.791466 102.058961*)
Deskripsi Historis Bangunan Landraad ini dahulunya berfungsi sebagai
kantor bagi pemerintahan kolonial Belanda. Di kantor inilah
para pejabat-pejabat Belanda menjalankan roda pemerin-
tahan, khususnya untuk daerah Siak dan sekitarnya. Riwayat
pembangunan gedung ini tidak diketahui dengan pasti, tetapi
pembangunannnya jelas sezaman dengan masa masuknya
pengaruh (hegemoni) Belanda di Kesultanan Siak, yaitu pada
abad ke-19.
Deskripsi Arkeologis Gaya bangunan ini menunjukkan arsitektur Belanda.
Dindingnya berupa bata lepa dengan ketebalan 20 cm.
Bagian muka berupa dinding papan dan kaca. Atapnya
berupa genteng. Lantainya berupa lantai tegel Belanda, berukuran 20 x 20 cm. Berdasarkan warna dan motifnya
terdapat 4 macam tegel, yaitu tegel dasar putih dengan motif
warna abu-abu hitam, motif kuncup bunga dan rangkaian
bulatan, abu-abu muda polos, dan kuning gading polos.
Bangunan depan terdiri dari lima ruangan yaitu ruang
tengah, ruang depan samping kiri-kanan, dan ruang belakang
samping kiri-kanan. Antara ruang belakang samping kiri-
kanan terdapat lorong untuk menuju ke bangunan belakang
yang merupakan bangunan dapur berukuran 6,7 x 6,2 .
Ukuran (Luas) Situs Bangunan 102 m2
45
Lahan 45 x 35 m
Batas-Batas Situs Utara Jalan Kompleks AD
Selatan Sungai Siak
Timur Jalan Kompleks AD
Barat Jalan Kompleks AD
Fungsi awal dan fungsi sekarang Fungsi awal kantor pemerintahan kolonial Belanda
semasa zaman kerajaan Siak, fungsi sekarang Kantor Cabang
Dinas Pendidikan di Kecamatan Mempura. Selain itu, rumah
ini juga difungsikan sebagai Sekretariat Dharma Wanita
Persatuan Kecamatan Mempura dan Sekretariat Tim
Penggerak PKK Kecamatan Mempura
Pemilik PEMKAB. Siak
Pengelola PEMKAB. Siak dan BPCB Sumatera Barat
Foto
Foto Objek
(Sisi Utara)
(Sisi Selatan)
46
(Sisi Barat)
(Sisi Timur)
Foto Lingkungan
(Lingkungan Sisi Utara)
47
(Lingkungan Sisi Selatan)
(Lingkungan Sisi Barat)
(Lingkungan Sisi Timur)
48
Denah Keletakan
Tanggal Pendataan Juni 2017
Pengentri Data Surya;Marjohan
*) google earth / maps
49
11. Rumah Controleur Siak KOMPONEN DATA DATA TEKNIS
Nomor Inventaris Cagar Budaya 11/BCB-TB/B/07/2007
Nama Cagar Budaya Rumah Controleur Siak
Alamat
Jalan Jalan Pelabuhan Batang Hilir
Dusun/Kampung/Jorong Kampung Benteng Hilir
Desa/Kelurahan/Nagari Kampung Benteng Hilir
Kecamatan Menpura
Kabupaten/Kota Siak
Provinsi Riau
Orbitrasi Situs (km)
Ibukota Kab./Kota ±4,4 km
Ibukota Prov. ±103 km
Keletakan Geografis 5 m dpl
Aksesibilitas Situs Secara spasial, situs Gedung Controleur termasuk dalam
kawasan perkotaan, cuma posisinya berada di seberang
kompleks Kota Siak dengan Sungai Siak sebagai pembatas
(pemisah). Oleh karena letaknya masih dalam kawasan
perkotaan, akses ke situs cukup mudah, baik melalui jalan
darat maupun jalan air (Sungai Siak). Keletakan situs ini
cukup mudah dicari, karena bangunan ini tepat berada
dipinggir gan bangunan Rumah Landraad dan Tangsi
Belanda yang sama-sama merupakan bangunan peninggalan
Kolonial Belanda. Situs ini relatif dekat dengan pusat
pemerintahan Kabupaten Siak.
Letak Astronomis N 0° 47' 28,1" E 102° 03' 30,3"
(0.791150 102.058414*)
Deskripsi Historis Bangunan ini berada ± 150 meter di sebelah timur
kompleks benteng Belanda. Arah bangunan ini ke timur menghadap ke Sungai Siak. Arsitektur bangunannya
menunjukkan arsitektur bangunan Belanda. Dinding-
dindingnya berupa dinding bata berlepa dengan ketebalan 20
cm. Atap terbuat dari genteng tanah. Pintu utama di bagian
muka (teras) berbentuk pintu lengkung kubah yang diapit
dengan dua buah jendela lengkung kubah. Pintu-pintu
lainnya berdaun pintu ganda, setengah bagian atas kaca dan
bagian bawah papan kayu. Daun jendela bentuk jurasi.
Lantai berupa lantai semen beton. bangunan ini terdiri dari
lima ruangan, yaitu ruangan tengah, ruang depan samping
kiri-kanan,dan ruang belakang samping kiri-kanan
Deskripsi Arkeologis Jembatan istana berada ± 100 m di sebelah tenggara
kompleks istana. Jembatan ini berangka tahun 1899. Di
bawah jembatan istana masih terdapat bekas sungai yang
kemungkinan dulu sekaligus berfungsi sebagai parit
pertahanan kompleks istana. Sekarang jembatan ini masih
tetap difungsikan untuk menghubungkan jalan depan istana
dengan pemukiman di luar kompleks istana.
50
Ukuran (Luas) Situs Bangunan 17,5 x 9,6 m
Lahan 30 x 25 m
Batas-Batas Situs Utara Sungai Siak
Selatan Radio Pemkab Siak / Siak TV
Timur Rumah Bekas Landraad
Barat Semak Belukar
Fungsi awal dan fungsi sekarang Fungsi awal kantor pemerintahan kolonial Belanda semasa
zaman kerajaan Siak, fungsi sekarang Kantor Camat
Mempura
Pemilik PEMKAB. Siak
Pengelola PEMKAB. Siak dan BPCB Sumatera Barat
Foto
Foto Objek
(Sisi Utara)
(Sisi Selatan)
(Sisi Barat)
51
(Sisi Timur)
(Kondisi Dalam)
Foto Lingkungan
(Lingkungan Sisi Utara)
52
(Lingkungan Sisi Selatan)
(Lingkungan Sisi Barat)
(Lingkungan Sisi Barat)
53
Denah Keletakan
Tanggal Pendataan Juni 2017
Pengentri Data Surya;Marjohan
*) google earth / maps
54
12. Tangsi Belanda Siak
KOMPONEN DATA DATA TEKNIS
Nomor Inventaris Cagar Budaya 12/BCB-TB/B/07/2007
Nama Cagar Budaya Tangsi Belanda Siak
Alamat
Jalan Jalan Kelakap dan jalan Perwira Benteng Hulu Siak
Dusun/Kampung/Jorong Dusun Benteng Hulu
Desa/Kelurahan/Nagari Kampung Tengah
Kecamatan Menpura
Kabupaten/Kota Siak
Provinsi Riau
Orbitrasi Situs (km)
Ibukota Kab./Kota ±4 km
Ibukota Prov. ±93 km
Keletakan Geografis 9 m dpl
Aksesibilitas Situs Secara spasial, situs Tangsi Belanda termasuk dalam
kawasan perkotaan, cuma posisinya berada di seberang
kompleks Kota Siak dengan Sungai Siak sebagai pembatas
(pemisah). Oleh karena letaknya masih dalam kawasan
perkotaan, akses ke situs cukup mudah, baik melalui jalan
darat maupun jalan air (Sungai
Siak). Keletakan situs ini cukup mudah dicari, karena
bangunan ini tepat berada dipinggir Sungai Siak yang
berseberangan dengan Pasar Siak dan berdekatan dengan
situs Gedung Controleur dan Rumah Landraad yang sam-
sama merupakan bangunan peninggalan Kolonial Belanda.
Situs ini relatif dekat dengan pusat pemerintahan Kabupaten
Siak.
Letak Astronomis N 0° 47' 22,625"E102° 3' 13,867"
(0.789618 102.053852*)
Deskripsi Historis Tangsi Belanda merupakan kompleks bangunan yang
dahulunya berfungsi sebagai tempat perlindungan dan
pertahanan bagi para tentara Belanda. Dalam tangsi ini
terdapat berbagai macam bangunan yang antara lain
berfungsi sebagai penjara, asrama, kantor, gudang senjata,
dan logistik. Riwayat pembangunan tangsi ini tidak diketahui
dengan pasti, tetapi pembangunannnya jelas sezaman dengan
masa masuknya pengaruh (hegmoni) Belanda di Kesultanan
Siak, yaitu pada abad ke-19.
Deskripsi Arkeologis Benteng Belanda ini tinggal berupa bagian dinding-
dindingnya. Bagian atap, papan lantai kedua, pintu, dan
jendela sudah hilang. Secara umum bangunan benteng
Belanda ini sudah rusak parah,tetapi bentuk aslinya masih
dapat dilihat. Bekas benteng ini terdiri dari 6 unit bangunan
yang membentuk formasi melingkar sehingga terdapat
halaman di dalam. Bangunan I berada di sebelah timur
merupakan bangunan dua lantai, berukuran panjang 18 meter
dan lebar 9,6 meter. Lantai bawah terdiri dari sayap utara
55
yang berfungsi sebagai ruang jaga, kantor, dan ruang tahanan. Sayap selatan terdapat 4 ruangan yang dahulu
sebagai kamar mayat dan rumah sakit.
Dua unit bangunan di belakang (bangunan II dan III)
merupakan bangunan yang sama bentuknya, berukuran 15,5
x 11 meter, juga berupa bangunan dua lantai . Lantai bawah
dahulu difungsikan sebagai kantor dan lantai atas untuk
asrama dan tempat tinggal. Di sebelah ujung selatan halaman
dalam terdapat sisa-sisa bangunan (Bangunan IV) yang
tinggal bagian dinding, lubang jendela, dan lubang pintu. Di
sebelah utara bangunan utama terdapat bangunan bekas
gudang senjata (Bangunan V) berukuran 6,7 x 6 meter. Pada
ujung barat halaman dalam terdapat sisa bangunan WC dan
kamar mandi (Bangunan VI) berukuran 6 meter. Bangunan
terdiri dari tiga ruangan.
Ukuran (Luas) Situs Bangunan 73 x 38 m
Lahan 50 x 85 m
Batas-Batas Situs Utara Sungai Siak
Selatan Kelakap
Timur Jalan Perwira Benteng Hulu Siak
Barat Rumah Penduduk
Fungsi awal dan fungsi sekarang Fungsi awal Tangsi militer Belanda, Fungsi sekarang tidak
difungsikan lagi untuk suatu fungsi tertentu, sehingga tidak
ada aktivitas keseharian yang terjadi di dalamnya
Pemilik PEMKAB. Siak
Pengelola PEMKAB. Siak dan BPCB Sumatera Barat
Foto
Foto Objek
(Sisi Utara)
56
(Sisi Selatan)
(Sisi Barat)
(Sisi Timur)
(Sisi Bagian Dalam)
57
(Kondisi Dalam)
Foto Lingkungan
(Lingkungan Sisi Utara)
(Lingkungan Sisi Selatan)
58
(Lingkungan Sisi Barat)
(Lingkungan Sisi Timur)
Denah Keletakan
Tanggal Pendataan Juni 2017
Pengentri Data Surya;Marjohan
*) google earth / maps
59
13. Klenteng Hock Sing Kiong
KOMPONEN DATA DATA TEKNIS
Nomor Inventaris Cagar Budaya 13/BCB-TB/B/07/2007
Nama Cagar Budaya Kelenteng Hock Sing Kiong
Alamat
Jalan Jalan Sultan Ismail
Dusun/Kampung/Jorong RT 02 / RW 01
Desa/Kelurahan/Nagari Kampung Dalam
Kecamatan Siak
Kabupaten/Kota Siak
Provinsi Riau
Orbitrasi Situs (km)
Ibukota Kab./Kota ±3,6 km
Ibukota Prov. ±93 km
Keletakan Geografis 9 m dpl
Aksesibilitas Situs Akses ke situs sangatlah mudah, baik melalui jalan darat
maupun jalan air (Sungai Siak). Keletakan situs ini sangat
mudah dicari. Hal ini karena bangunan ini termasuk
bangunan purbakala yang terkenal di Kota Siak. Secara
spasial, situs ini terletak di perkotaan dan dekat dengan pusat
pemerintahan Kabupaten Siak
Letak Astronomis N 0° 47' 31,905"E102° 3' 5,157"
(0.792196 102.051432*)
Deskripsi Historis Kelenteng ini dibangun tahun 1871, sebagaimana
pertanggalan yang tertera diatas pintu masukKelenteng.
Angka tahun ini menunjukan bahwa Kelenteng ini dibangun
pada masa pemerintahan Sultan Assyaidis Syarif Kasim
Abduljalil Syaifuddin (Sultan Syarif Kasim I) yang
memerintah pada tahun 1864-1889. hal ini menunjukkan
bahwa pada masa pemerintahan Sultan Syarif Kasim I (Abad
19) sudah terdapat komunitas orang china di Siak.
Deskripsi Arkeologis Secara arkeologis, kelenteng Hock Sing Kiong
merupakan bangunan keagamaan yang mempunyai keunikan
dan kelangkaan dalam hal bentuk (arsitektur), bahan,
teknologi, pengerjaan, dan ragam hias yang dipakai. Oleh
karena itu, keberadaan Hock Sing Kiong mempunyai nilai
yang sangat penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, dan
kebudayaan. Kelenteng Hock Sin Kiong terletak di sudut timur Kota
Siak. Kelenteng yang dibangun pada tahun 1871 ini menjadi
saksi biksu keberadaan komunitas Tionghoa (Cina) di Kota
Siak sejak masa kejayaan Kerajaan Siak. Sampai sekarang
bangunan ini masing berfungsi sebagai sarana peribadahan
warga Tionghoa di kota Siak sehari-hari. Oleh karena itu,
wajar jika kondisi bangunan ini cukup terawat. Apalagi
terdapat seorang petugas khusus (Aliong, 22 tahun, penjaga
kelenteng) yang siap melayani pengunjung dan menjaga
kebersihan keleteng.
60
Ukuran (Luas) Situs Bangunan 123,2 m2
Lahan 45 x 48 m
Batas-Batas Situs Utara Jalan Sultan Syarif Kasim
Selatan Jalan Sultan Ismail
Timur Wisma Harmonis
Barat Jalan Gantung
Fungsi awal dan fungsi sekarang Dahulu Tempat Ibadah Sekarang Tempat Ibadah
Pemilik PEMKAB. Siak
Pengelola PEMKAB. Siak dan BPCB Sumatera Barat
Foto
Foto Objek
(Sisi Utara)
(Sisi Selatan)
(Sisi Barat)
61
(Sisi Timur)
(Isi dalam)
Foto Lingkungan
(Lingkungan Sisi Utara)
62
(Lingkungan Sisi Selatan)
(Lingkungan Sisi Barat)
(Lingkungan Sisi Timur)
63
Denah Keletakan
Tanggal Pendataan Juni 2017
Pengentri Data Surya;Marjohan
*) google earth / maps
64
14. Rumah Datuk Pesisir
KOMPONEN DATA DATA TEKNIS
Nomor Inventaris Cagar Budaya 14/BCB-TB/B/07/2007
Nama Cagar Budaya Rumah Datuk Pesisir
Alamat
Jalan Jalan. Dt. Tanah Datar
Dusun/Kampung/Jorong Dusun Manggis
Desa/Kelurahan/Nagari Kampung Tengah
Kecamatan Menpura
Kabupaten/Kota Siak
Provinsi Riau
Orbitrasi Situs (km)
Ibukota Kab./Kota ± 12 km
Ibukota Prov. ± 90 km
Keletakan Geografis 15 m dpl (Tepi Sungai Siak)
Aksesibilitas Situs Akses jalan relatf mudah, dari jalan raya masuk jalan
desa. Bisa dilalui kendaraan roda 2 dan roda 4.
Letak Astronomis N 0° 47' 32,500"E102° 2' 40,500"
(0.792361 102.044583*)
Deskripsi Historis Rumah ini merupakan rumah tinggal dari Datuk Pesisir,
yakni salah satu penasihat Raja di Kerajaan Siak. Rumah ini
sekarang tidak dihuni lagi dan hanya dipakai sebagai tempat
meletakkan peralatan tenun tradisional. Oleh anak dari Datuk
Pesisir pengelolaan perawatannya diserahkan kepada
Pemkab Siak
Deskripsi Arkeologis Rumah Datuk Pesisir merupakan rumah kayu yang
berbentuk panggung dengan ditopang oleh 42 buah pondasi
penopang dari bata plesteran. Atap rumah terbuat dari seng
sedangkan komponen lainnya seperti dinding, lantai, dan
plafon dari kayu.
Rumah ini terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian depan
yang berfungsi sebagai ruang tamu dan ruang keluarga serta
bagian belakang yang berfungsi sebagai dapur dan ruang
makan.
Interior bangunannya tidak memiliki ruang-ruang kamar
yang dilengkapi oleh 10 buah pintu dan 26 buah jendela.
Bangunan rumah ini terletak di sebelah barat Sungai Siak
menghadap ke arah utara. Di bagian luar sisi kiri bangunannya terdapat bak penampungan air.
Bangunannya dibatasi dengan pagar besi pada bagian
depannya dan pagar tembok pada sisi lainnya. Kondisi
rumah kurang terawat dan sebagian atapnya sudah bocor,
terutama pada bagian tengah yang membagi antara bangunan
depan dan bangunan belakang yang mengakibatkan proses
pelapukan komponen kayunya menjadi lebih cepat. Selain
itu lima buah penopang bangunan sudah dalam kondisi
miring.
Ukuran (Luas) Situs Bangunan 26 x 12 m
65
Lahan 27,6 x 29,5 m
Batas-Batas Situs Utara Sungai Siak
Selatan Jalan Raya
Timur Tanah Kosong / Semak
Barat Jalan ke Tepi Sungai
Fungsi awal dan fungsi sekarang Dahulu Rumah Datuk Sekarang Tempat Penyimpanan Tenun
Tradisional
Pemilik PEMKAB. Siak
Pengelola PEMKAB. Siak dan BPCB Sumatera Barat
Foto
Foto Objek
(Sisi Utara)
(Sisi Selatan)
(Sisi Barat)
66
(Sisi Timur)
Foto Lingkungan
(Lingkungan Sisi Utara)
(Lingkungan Sisi Selatan)
67
(Lingkungan Sisi Barat)
(Lingkungan Sisi Timur)
Denah Keletakan
Tanggal Pendataan Juni 2017
Pengentri Data Surya;Marjohan
*) google earth / maps
Recommended