View
223
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
SIFAT FISIS DAN MEKANIS ORIENTED STRAND BOARD
BAMBU ANDONG DARI BERBAGAI FACE-TO-CORE RATIO
DAN MODIFIKASI STEAM
BYANTARA DARSAN PURUSATAMA
DEPARTEMEN HASIL HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Sifat Fisis dan Mekanis
Oriented Strand Board Bambu Andong Dari Berbagai Face-To-Core Ratio Dan
Modifikasi Steam adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing
dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun.
Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun
tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan
dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Oktober 2016
Byantara Darsan Purusatama
E24120088
ABSTRAK
BYANTARA DARSAN PURUSATAMA. Sifat Fisis dan Sifat Mekanis Oriented
Strand Board Bambu Andong dari Berbagai Face-to-Core Rasio dan Modifikasi
Steam. Dibimbing oleh Fauzi Febrianto
Oriented Strand Board (OSB) merupakan papan komposit struktural yang
terbuat dari strand yang tipis dan direkatkan dengan perekat tahan air yang
thermosetting dan dikempa panas. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis
pengaruh F/C ratio strand terhadap sifat fisis dan mekanis OSB bambu andong
(Gigantochloa pseudoaruninacea (Steud.) Widjaja) yang telah diberi perlakuan
steam dengan menggunakan perekat fenol formaldehida (PF) pada kadar perekat
8%. Kombinasi rasio lapisan OSB yang diberikan 15/70/15; 20/60/20; 25/50/25;
30/40/30 dengan menggunakan strand yang telah diberikan modifikasi steam.
Hasil pengujian yang dilakukan kombinasi 15/70/15 dengan perlakuan steam
memiliki nilai MOE dan MOR sejajar yang paling tinggi, sedangkan MOE dan
MOR tegak lurus yang paling tinggi pada kombinasi 30/40/30. Kombinasi rasio
dengan lapisan permukaan lebih tebal akan meningkatkan MOE dan MOR sejajar
namun berbanding terbalik dengan MOE dan MOR tegak lurus.
Kata kunci: OSB, face-to-core ratio, steam, sejajar, tegak lurus
ABSTRACT
BYANTARA DARSAN PURUSATAMA. Properties of Oriented Strand Board
made from bamboo andong with various face-to-core ratio and strand treated with
steam pre-treatment. Supervised by Fauzi Ferbrianto
Oriendted strand board is a structural mat that formed with strands and
bonded with thermosetting adhesive, and clamped with hot press. The objective of
this research were analizing effects of face-to-core ratio on mechanical properties
and physical properties of Oriented Strand Board (OSB) made from andong
bamboo (Gigantochloa pseudoaruninacea (Steud.) Widjaja) strands that modified
with steam pre-treatment and bonded with Phenol Formaldehyde (PF). OSB were
made with different ratio (15 /70/15 ; 20/60/ 20 ; 25 / 50 /25 ; 30/40/30). Results
of the study are steam pre-treatment improved dimension stability and mechanical
properties of the OSB. Combination 15/70/15 has the highest MOE and MOR
parallel to the grain direction. OSB with layer combination 30/40/30 has the
highest MOE and MOR perpendicular to the grain direction. Higher face-to-core
ratio reduce MOE and MOR perpendicular to the grain direction, but increase
MOE and MOR parallel to the grain direction
Keywords: OSB, face-to-core ratio, steam
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kehutanan
pada
Departemen Hasil Hutan
SIFAT FISIS DAN MEKANIS ORIENTED STRAND BOARD
BAMBU ANDONG DARI BERBAGAI FACE-TO-CORE RATIO
DAN MODIFIKASI STEAM
BYANTARA DARSAN PURUSATAMA
DEPARTEMEN HASIL HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang
berjudul Sifat fisis dan mekanis oriented strand board bambu andong dari
berbagai face-to-core ratio dan modifikasi steam.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Prof Dr Ir Fauzi Febrianto MS
selaku dosen pembimbing. Terima Kasih disampaikan kepada Ir Prihanggodo MSi
dan Wiryawati Srihartati SH sebagai orang tua yang selalu memberikan
dukungan, doa, motivasi, serta kasih sayang yang tiada henti. Penghargaan penulis
sampaikan kepada Bapak Mahdi, Bapak Irfan, Bapak Kadiman, Bapak Gunawan,
Bang Sena yang telah membantu selama penelitian. Ungkapan terima kasih juga
disampaikan kepada teman-teman satu bimbingan Qola, Galih, Irosepa, Bang
Imam, Bang Ades, Kak Vera dan abang teteh lainnya, juga kepada Ratih Ayu
Cempaka Kansil yang selalu mendampingi dan memberikan semangat. Saya
ucapkan sampai jumpa kembali di puncak kesuksesan kepada Arief Indra, Rio C.I,
Girardi, Irsyad Azmi, Dwi Susanto, dan Fakrul yang telah memberi banyak
pengalaman semasa perkuliahan kepada penulis selama ini.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, November 2016
Byantara Darsan Purusatama
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAN vi
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 1
Tujuan Penelitian 2
Manfaat Penelitian 2
METODE 2
Tempat dan Waktu Penelitian 2
Bahan 2
Alat 2
Prosedur Penelitian 3
Pengujian Sifat Fisis dan Mekanis 4
Analisis Data 5
HASIL DAN PEMBAHASAN 6
Geometri Strand 6
Sifat Fisis OSB 6
Sifat Mekanis OSB 8
SIMPULAN DAN SARAN 13
Simpulan 13
Saran 13
DAFTAR PUSTAKA 13
LAMPIRAN 14
RIWAYAT HIDUP 20
DAFTAR TABEL
1 Dimensistrand, aspect ratio (AR), dan slenderness ratio (SR) 6
DAFTAR GAMBAR
1 Pola pengambilan contoh uji sifat fisis dan mekanis dari papan. 3
2 Nilai kerapatan OSB dengan modifikasi face-to-core ratio dan steam 7
3 Nilai kadar air OSB dengan modifikasi face-to-core ratio dan steam 7
4 Nilai pengembangan tebal OSB dengan modifikasi face-to-core ratio
dan steam 8
5 Nilai daya serap air OSB dengan modifikasi face-to-core ratio dan
steam 9
6 Nilai MOE OSB dengan modifikasi face-to-core ratio dan steam 10
7 Nilai MOE OSB dengan modifikasi face-to-core ratio dan steam 10 8 Nilai IB OSB dengan modifikasi face-to-core ratio dan steam 11
DAFTAR LAMPIRAN
1 Anova sifat fisis OSB bambu andong pada berbagai face-to-core ratio
dan modifikasi steam 14
2 Anova Anova sifat mekanis OSB bambu andong pada berbagai face-to-
core ratio dan modifikasi steam 17
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Oriented strand board (OSB) merupakan papan komposit struktural
yang terbuat dari strand yang tipis dan direkatkan dengan perekat tahan air
yang thermosetting dan dikempa dengan suhu yang tinggi (SBA 2005). OSB
digunakan sebagai pelapis atap, lantai, dan dinding rumah (FPL 2010).
Bahan baku yang biasa digunakan untuk membuat OSB adalah kayu.
Pasokan kayu di Indonesia terus mengalami penurunan baik dari segi
kualitas maupun kuantitas (Kemenhut 2014). Hal ini mendorong
pengembangan bahan selain kayu untuk menjadi bahan baku OSB. Bambu
dapat dikembangkan sebagai bahan baku OSB. Sifat bambu yang mudah
untuk dibelah memudahkan bambu digunakan sebagai bahan baku strand.
OSB dari bambu memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan karena
selain efisiensi penggunaan bahan baku yang tinggi, sifat fisis dan mekanis
OSB dari bambu yang dihasilkan jauh lebih unggul dibandingkan dengan
OSB yang terbuat dari kayu serta memenuhi kriteria OSB komersial (Adrin
2013 dan Febrianto et al. 2014, 2013, 2012).
Modifikasi steam merupakan perlakuan pendahuluan yang dapat
dilakukan pada bahan baku strand untuk meningkatkan sifat-sifat OSB.
Perlakuan steam pada bambu mengurangi zat ekstraktif sehingga
memudahkan penetrasi perekat dan proses perekatanpun semakin baik.
Penelitian Adrin (2013), Febrianto et al (2015) Iswanto et al. (2010), dan
Rowell et al. (2002) membuktikan bahwa perlakuan steam pada serat dan
strand meningkatkan sifat mekanis dan sifat fisis papan OSB. Pada serat
kayu, perlakuan steam dapat merubah gula bebas pada kayu menjadi furan
intermediate dan selanjutnya menjadi furan resin yang menyebabkan
peningkatan kekuatan dan kestabilan dimensi produk (Rowell et al. 2002).
Modifikasi steam yang telah dilakukan dilanjutkan dengan modifikasi
secara kimia dengan pembilasan NaOH 1% yang terbukti dapat
meningkatkan sifat mekanis dan sifat fisis dari OSB (Maulana 2015 dan
Abdilah 2015). Nilai MOE dan MOR tegak lurus pada papan dengan
modifikasi kimia dari hasil penelitian terdahulu masih jauh dibawah MOE
dan MOR sejajar, hal ini diduga karena pengaruh proporsi lapisan muka dan
inti, sehingga diperlukan modifikasi lain yaitu modifikasi fisik OSB.
OSB umumnya tersusun atas tiga lapisan yaitu 2 lapisan permukaan
dan lapisan inti yang disusun secara tegak lurus. Penyusunan lapisan
permukaan OSB yang tegak lurus dengan lapisan inti memberikan hasil sifat
fisis dan mekanis yang lebih baik dari yang disusun secara paralel dan acak
(Hidayat 2010). Penambahan tebal lapisan permukaan atau pun lapisan inti
dari OSB dapat meningkatkan sifat mekanis dari OSB bambu. Avramidis
dan Smith (1989) menyatakan bahwa pada OSB dengan perbandingan
lapisan permukaan yang lebih rendah menghasilkan MOE dan MOR tegak
lurus serat yang lebih rendah. Bambu memiliki keteguhan lentur sejajar yang baik, pada sampel pengujian kekuatan kelenturan lapisan yang
terususun atas bambu yang disusun sejajar lebih tebal akan meningkatkan
2
kekuatan lenturnya. Penilitian ini memakai 4 kombinasi penyusunan lapisan
yaitu 15/70/15 ; 20/60/20; 25/50/25; 30/40/30 dengan bahan baku strand
yang telah di steam.
Perumusan Masalah
1. Apakah pengaruh dari face-to-core ratio yang diterapkan
mempengaruhi OSB terhadap sifat fisis dan sifat mekanis OSB
bambu andong?
2. Apakah pengaruh perlakuan steam yang diterapkan mempengaruhi
sifat fisis dan mekanis OSB bamboo andong?
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh F/C ratio strand
terhadap sifat fisis dan mekanis OSB bambu andong (Gigantochloa
pseudoaruninacea (Steud.) Widjaja) yang telah diberi perlakuan steam
dengan menggunakan perekat fenol formaldehida (PF) pada kadar perekat
8%.
Manfaat Penelitian
Informasi yang didapatkan dari penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat dalam pengembangan teknologi OSB yang berbahan baku
bambu.
METODE
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan mulai bulan Juli-Oktober 2016. Penelitian
dilakukan di laboratorium biokomposit, bengkel (workshop) penggergajian
dan pengerjaan kayu, kaboratorium kimia hasil hutan, laboratorium rekayasa
desain bangunan kayu Departemen Hasil Hutan, Institut Pertanian Bogor.
Bahan
Penelitian ini menggunakan bahan-bahan yang terdiri atas bambu
andong berumur 3-4 tahun, perekat PF dan parafin 1%.
Alat
Peralatan yang digunakan antara lain autoclave, oven, desikator,
peralatan gelas, termometer, neraca digital, rotary drum blender, spray gun,
cetakan berukuran 30cm x 30cm x 0,9 cm, kain teflon ukuran 35 cm x 35
cm, mesin kempa panas, plat besi, kaliper digital, dan Universal Testing
Machine (UTM) merk Instron.
3
Prosedur Penelitian
Persiapan bahan baku dan perlakuan strand
Strand bambu yang digunakan dalam penelitian ini berukuran
panjang 5-7 cm, lebar 2-3 cm, serta tebal 0.07-0.1 cm tanpa kulit. Nilai
aspect ratio strand ( perbandingan antara panjang dan lebar strand) dan
nilai slenderness ratio strand (perbandingan panjang dan tebal strand)
dihitung dari 100 sampel yang diambil secara acak.
Perlakuan pendahuluan terhadap strand yang digunakan adalah
steam dengan menggunakan autoclave. Kondisi perlakuan steam pada suhu
126 0C, tekanan 1.4 kg/cm
2 selama 1 jam (Iswanto 2008). Jemur Strand
yang telah diberi perlakuan steam sampai kering udara lalu dimasukan ke
dalam oven selama 36 jam pada suhu 60 0C untuk mendapatkan kadar air
kurang dari 5%.
Pembuatan papan OSB
Papan OSB dibuat berukuran (30x30x0.9)cm dengan kerepatan
target 0.7 kg/cm3 menggunakan perekat PF dengan kadar perekat 8% dari
berat kering oven strand. Pencampuran bahan perekat menggunakan rotary
drum blender dengan bantuan spray gun. Strand yang telah diberi perekat
dibagi menjadi 3 lapis (muka, inti, dan belakang). Lapisan tersebut memiliki
perbandingan 15 /70/15 ; 20/ 60/ 20 ; 25 / 50 /25 ; 30/40/30 yang masing –
masing lapisan diberi bahan aditif berupa parafin 1%. Penyusunan strand
dilakukan dalam cetakan berukuran (30x30x0.9) cm3 dengan lapisan inti
dari OSB tersebut disusun tegak lurus terhadap lapisan muka dan belakang
dengan tujuan stabilitas dimensi dari papan.
Papan dikempa menggunakan kempa panas dengan tekanan 25
kg/cm2 selama 10 menit dengan suhu 135
0C. Penggunaan kempa panas
bertujuan membentuk papan strand dalam ikatan yang padat dan keras.
Pengkondisian dan pembuatan contoh uji
Papan OSB yang telah melalui proses pengempaan dikondisikan
selama ±14 hari dengan penumpukan rapat bertujuan kadar air pada papan dalam kondisi kesetimbangan. Sampel uji yang digunakan untuk pengujian
sifat mekanis dan sifat fisis diambil dengan pola pada Gambar 1.
Gambar 1 Pola pengambilan contoh uji sifat fisis dan mekanis dari papan.
4
Keterangan:
A,B : Sampel uji untuk MOE dan MOR sejajar serat (20x5x0.9)cm3
D,C : Sampel uji untuk MOE dan MOR tegak lurus serat (20x5x0.9)cm3
E : Sampel uji kadar air dan kerapatan (10x10x0.9)cm 3
F : Cadangan
G :Sampel uji pengembangan tebal dan daya serap air (5x5x0.9)cm3
H : Sampel uji Internal bond (5x5x0.9)cm3
I : Cadangan
Pengujian Sifat Fisis
Kerapatan dan kadar air
Pengujian kerapatan papan dilakukan dengan kondisi papan yang
kering udara (JSA 2003) . Berat awal (m1) dari sampel uji E ditimbang, lalu
diukur rata–rata dari panjang, lebar dan tebal diukur untuk menentukan
volume dari sampel uji (v). Persamaan nilai kerapatan sebagai berikut:
Kerapatan (g/cm3)=
m1
𝑉
Kadar air didapatkan dari berat awal (m1) dan berat kering oven
selama 24 jam pada suhu 103±2 0C. Nilai kadar air dihitung dengan
persamaan:
KA(%) = 𝑚1−𝑚2
𝑚2𝑥100%
Daya serap air dan pengembangan tebal
Sampel uji G ditimbangn beral awalnya (m1), kemudian direndam
selama 2 jam dan 24 jam, lalu timbang beratnya (m2). Nilai daya serap air
dihitung dengan persamaan:
DSA(%)= 𝑚2−𝑚1
𝑚2𝑥100%
Pengembangan tebal didapatkan dari tebal awal (t1) yang diukur dari
keempat sisi papan dan dirata-ratakan dalam kondisi kering udara dan tebal
setelah perendaman (t2) dengan air selama 2 jam dan 24 jam. Nilai
pengembangan tebal dihitung dengan persamaan:
Pengembangan tebal (%) = 𝑡1−𝑡2
𝑡2𝑥100%
Pengujian Sifat Mekanis OSB
Modulus lentur (Modulus of Elasticity / MOE)
Pengujian MOE menggunakan metode pengujian non destrukstif
dengan alat UTM merk Instron. Pengujian menggunakan lebar bentang
jarak sangga 15 cm. Contoh uji berukuran (5x20x0.9) cm3
mengacu JIS A
5908-2003 (JSA 2003), pada arah longitudinal (searah dengan orientasi
strand pada lapisan permukaan OSB) transversal (tegak lurus dengan
orientasi strand pada lapisan permukaan OSB). Pembebanan diberikan
dengan kecepatan 10 mm/menit. Nilai MOE dihitung dengan persamaan:
MOE (kg/cm2 ) = ∆PL3
4∆Ybh3
5
Keterangan:
MOE : Modulus of elasticity (kgf/cm2),
∆P : Beban dibawah batas proporsi (kgf),
L : Jarak sangga (cm),
∆Y : Defleksi pada beban P (cm), b : Lebar contoh uji (cm),
h : Tebal contoh uji (cm)
Modulus patah (Modulus of Rupture / MOR)
Pengujian MOR dilakukan bersamaan dengan pengujian MOE
dengan memakai contoh uji yang sama. Pada pengujian ini, pembebanan
pada pengujian MOE dilanjutkan sampai contoh uji mengalami kerusakan
(patah). Nilai MOR dihitung dengan persamaan:
MOR (kg/cm2 ) = 3PL
2bh2
Keterangan
MOR : Modulus of Rupture (kgf/cm2),
P : Beban maksimum (kgf),
L : Jarak sangga (cm),
b : Lebar contoh uji (cm),
h : Tebal contoh uji (cm).
Internal bond (IB)
Contoh uji berukuran 5 cm x 5 cm x 0.9 cm (JSA 2003) direkatkan
pada dua buah blok kayu dengan perekat dan dibiarkan selama 24 jam.
Kedua blok ditarik tegak lurus permukaan contoh uji dengan kecepatan 2
mm/menit sampai beban maksimum. Nilai IB dihitung dengan persamaan
berikut:
IB(kg/cm2 ) = P
bL
Keterangan :
IB : Internal bond strength (kgf/cm2),
P : Beban maksimum (kgf),
L : Panjang contoh uji (cm),
b : Lebar contoh uji (cm).
Analisis Data
Penelitian ini menggunkan rancangan acak lengkap faktorial.
Pengaruh kombinasi rasio penyusunan dan perlakuan steam menggunakan 2
faktor dengan 3 ulangan. Faktor A terdiri dari 2 taraf ( perlakuan steam dan
tanpa steam). Faktor B terdiri dari 4 taraf ( kombinasi rasio penyusunan).
Rancangan percobaan tersebut adalah:
6
Yijk
= μ + αi + β
j + (αβ)
ij + ε
ijk
Keterangan :
Yijk
: Nilai respon pada taraf ke-I faktor perlakuan steam dan taraf ke-j
faktor rasio penyususan strand
μ : nilai rata-rata pengamatan
αi : pengaruh sebernarnya faktor perlakuan steam pada taraf ke-i
βi : pengaruh sebenarnya faktor F/C rasio taraf ke-j
(αβ)ij: interaksi antara αi dan βi
εijk : pengaruh acak pada perlakuan α , β, dengan masing – masing taraf
ulangan ke-k
Data yang telah didapat dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA) dan
dilanjutkan dengan uji Duncan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Geometri Strand
Target strand yang dibuat berukuran 7cm x 3 cm x 0.07 cm dengan
AR minimal 3 dan nilai slenderness yang tinggi. Strand dengan SR tinggi
menyebabkan kontak strand baik dan menghasilkan papan yang kuat
(Maloney 1993).
Tabel 1 Dimensi strand, aspect ratio (AR), dan slenderness ratio (SR)
Parameter Minimum Maksimum Rata-rata* SD
Panjang (cm) 6.74 7.28 7.00 6.94
Lebar (cm) 2.01 2.887 2.35 0.21
Tebal (cm) 0.07 0.13 0.09 0.02
SR 52.17 119.41 82.99 14.57
AR 2.84 3.38 3.00 0.26
Keterangan: *) Rata-rata dari 100 ulangan; SD=Standar Deviasi
Hasil strand yang dibuat cukup baik dengan rata-rata AR 3.00 dan SR
82.99. Febrianto et al. (2014) menyatakan bahwa nilai SR 60-100
mengindikasikan bahwa strand yang dihasilakan tergolong sedang sampai
tinggi.
Sifat Fisis
Kerapatan
Kerapatan merupakan nisbah antara volume dengan berat kering
udara papan (Adrin et al 2013). Nilai rata-rata kerapatan OSB yang dicapai
berkisar 0.65-0.70 g cm-3
. Secara umum OSB yang diuji medekati kerapatan
target (0.7 g cm-3
). Hasil analisis statistika menunjukkan bahwa faktor steam
dan faktor rasio masing-masing tidak mempengaruhi secara nyata kerapatan
7
-
0.20
0.40
0.60
0.80
15/70/15 20/60/20 25/50/25 30/40/30Ker
apat
an (
g/c
m3)
Rasio
Non Steam Steam
papan, maupun interaksi dari faktor-faktor tersebut tidak berpengaruh secara
nyata. Kerapatan yang diperoleh dipengaruhi oleh bahan baku strand yang
digunakan memiliki kerapatan yang berbeda-beda dan kekompakan
lembaran yang dibentuk saat pengempaan panas ( Kelly 1997).
Gambar 1 Nilai kerapatan OSB dengan modifikasi face-to-core ratio dan
steam
Kadar air
Nilai kadar air yang diperoleh dari OSB yang diuji berkisar 7.56-
10.10% setelah dikondisikan selama 2 minggu di suhu ruang. Kadar air pada
papan yang diberi perlakuan steam lebih rendah dibandingkan non steam.
Hasil analisis statistika menujukan faktor steam berpengaruh sangat nyata
terhadap kadar air papan diduga hal ini disebabkan terangkatnya zat
ekstraktif yang terdapat pada rongga strand sehingga penetrasi perekat lebih
baik. Faktor rasio dan interaksi dari kedua faktor tidak berpengaruh terhadap
nilai kadar air. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Adrin et al. (2013)
dimana metode steam dapat meningkatkan penetrasi perekat yang mengisi
rongga pada strand bambu sehingga terhambatnya air dan uap air masuk ke
papan.
Gambar 2 Nilai KA OSB dengan modifikasi face-to-core ratio dan steam.
Ket: huruf yang sama menunjukan tidak berbeda nyata (α<0.5)
Pengembangan tebal
Nilai pengembangan tebal yang diperoleh dari contoh uji OSB
berkisar 2.26-4.52% untuk perendaman 2 jam, sedangkan 6.66-11.74%
untuk perendaman 24 jam. . Berdasarkan analisis statistik menujukan bahwa
faktor perlakuan steam berpengaruh nyata terhadap pengembangan tebal 2
jam dan 24 jam. Faktor rasio dan interaksi kedua faktor tidak berpengaruh
pada nilai pengembangan tebal. Perlakuan steam pada strand bambu dapat
meningkatkan stabilitas dimensi pada OSB, karena zat ekstraktif pada
a0 a0 a0 a0 b0 b0
b0 b0
0
2
4
6
8
10
12
15/70/15 20/60/20 25/50/25 30/40/30
Kad
ar A
ir (
%)
Rasio
Non Steam Steam
8
strand bambu terangkat dan meningkatkan penetrasi perekat yang dapat
menghambat air yang masuk ke dalam rongga strand. Zat ekstraktif
merupakan zat yang terdapat di rongga sel yang dapat mengurangi
keteguhan rekat karena menghalangi reaksi perekat dengan rongga sel
(Sutigno 2000).
Gambar 3 Pengembangan tebal (PT) OSB modifikasi face-to-core ratio dan
steam, dimana; A= Pengembangan tebal 2jam; B= Pengembangan
tebal 24 jam ; 0= Uji Duncan modifikasi steam
Daya serap Air
Nilai daya serap air yang diperoleh dari contoh uji OSB sebesar
13.35%-18.42% untuk perendaman selama 2 jam sedangkan 22.23%-
45.11% untuk perendaman 24 jam. Nilai DSA 2 jam terbesar terdapat pada
OSB rasio 20/60/20 non steam dengan 18.42% dan Nilai terendah terdapat
pada OSB rasio 25/50/25 steam dengan 13.35%. Nilai DSA pada OSB yang
diberi perlakuan steam lebih rendah dibandingkan OSB tanpa perlakuan
steam, karena terangkatnya zat ekstraktif yang terdapat pada rongga strand
sehingga dapat terisi oleh perekat dan membuat proses perekatan lebih baik.
Berdasarkan hasil analisis statistik menunjukan faktor steam
berpengaruh nyata terhadap DSA 2 jam dan DSA 24 jam. Faktor rasio dan
interaksi kedua faktor tidak berpengaruh pada nilai DSA. Perlakuan steam
pada strand bambu dapat meningkatkan stabilitas dimensi pada OSB,
karena zat ekstraktif pada strand bambu terangkat dan meningkatkan
penetrasi perekat yang dapat menghambat air yang masuk ke dalam rongga
sel. Zat ekstraktif merupakan zat yang terdapat di rongga sel yang dapat
mengurangi keteguhan rekat karena menghalangi reaksi perekat dengan
rongga sel (Sutigno 2000). Perlakuan steam juga mengubah gula bebas
menjadi furan intermediate dan dikonversi menjadi furan resin yang dapat
meningkakan keteguhan rekat (Rowell 2002)
a0
a0
a0
a0
b0 b0 b0
b0
1.00
1.50
2.00
2.50
3.00
3.50
4.00
4.50
5.00
5.50
6.00
15/70/15 20/60/20 25/50/25 30/40/30
PT
(%
)
Rasio A
Non Steam Steam
a0 a0
a0 a0
b0 b0 b0 b0
1
3
5
7
9
11
13
15
15/70/15 20/60/20 25/50/25 30/40/30P
T (
%)
Rasio B
Non Steam Steam
CSA 0437.0 (Grade O-1)
9
Gambar 4. Daya serap air (DSA) OSB modifikasi face-to-core ratio dan
steam dimana; A. Daya serap air 2 jam; B. Daya serap air 24 jam; ; 0=
Uji Duncan modifikasi steam.
Sifat Mekanis
Modulus lentur ( MOE)
Nilai rata-rata MOE sejajar serat yang diperoleh dari hasil pengujian
berkisar 6.4x104–9.67x10
4 kg cm
-2. Nilai MOE sejajar serat terbesar dengan
rasio 30/40/30 steam bernilai 9.67x104 kg cm
-2 . Nilai rata-rata MOE tegak
lurus serat yang diperoleh dari hasil pengujian berkisar 13x104–49.96 x10
4
kg cm-2
. Nilai MOE tegak lurus serat terbesar dengan rasio 15/70/15 steam
bernilai 49.96x104 kg cm
-2 .OSB yang dibuat memenuhi standar CSA 0437.0
(Grade O-1).
Berdasarkan hasil analisis statistik faktor perlakuan steam dan faktor
F/C rasio berpengaruh sangat nyata terhadap MOE sejajar dan MOE tegak
lurus dari OSB yang diuji. Uji lanjut duncan menunjukan MOE sejajar serat
OSB perlakuan steam dengan F/C rasio 30/40/30 berbeda nyata dengan
OSB lain. Keunggulan tersebut menunjang nilai MOE sejajar serat dari
OSB. Berdasarkan gambar 5A dapat dilihat semakin tebal lapisan
permukaan OSB maka MOE sejajar seratnya akan semakin tinggi. Gambar
5B menunjukan semakin tebal lapisan inti OSB maka semakin besar MOE
tegak lurus dari OSB. Berdasarkan uji Duncan MOE tegak lurus serat OSB
perlakuan steam dengan rasio 15/70/15 berbeda nyata dengan OSB
perlakuan lain. Bambu memiliki kekuatan lentur sejajar yang tinggi. Contoh
uji MOE sejajar pada lapisan permukaan OSB disusun sejajar, sehingga
lapisan permukaan yang semakin tebal akan meningkatkan MOE sejajar.
Lapisan inti dari contoh uji MOE tegak lurus tersusun atas strand yang
sejajar, maka semakin tebal lapisan inti OSB maka kekuatan lentur tegak
lurus akan semakin besar
a1 b1 c1
d1
a0 a0 a0 a0 b0 b0 b0 b0
0
10
20
30
40
50
15/70/1520/60/2025/50/2530/40/30
DS
A(%
)
Rasio A
Non Steam Steama0 a0
a0
a0
b0 b0
b0 b0
0
10
20
30
40
50
15/70/15 20/60/20 25/50/25 30/40/30
DS
A(%
)
Rasio B
Non Steam Steam
10
a0
a0 a0
a0
b0 b0
b0
b0
0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
70000
80000
15/70/15 20/60/20 25/50/25 30/40/30
MO
E(k
g/c
m2)
Rasio B
Non Steam Steam
d1 c1 b1 a1
a0 a0 a0
a0 b0 b0
b0 b0
10000
30000
50000
70000
90000
110000
130000
150000
15/70/15 20/60/20 25/50/25 30/40/30
MO
E (
kg/c
m2)
Rasio A
Non Steam Steam
a1 a1 b1 b1
Gambar 5 MOE OSB modifikasi face-to-core ratio dan steam dimana; A=
Sejajar serat ; B=Tegal lurus serat ; 0= Uji Duncan faktor perlakuan
steam; 1=Uji Duncan faktor rasio
Modulus Patah ( MOR) Nilai rata-rata MOR yang diperoleh dari hasil pengujian berkisar
286-490kg cm-2
untuk tegak lurus serat, sedangkan untuk sejajar serat
berkisar 156-471kg cm-2
. OSB yang telah diuji memenuhi standar CSA
0437.0 (Grade O-1) sebesar 96 kg/cm-2
dan 234 kg/cm-2
. Gambar 5B dan
gambar 5A menunjukan OSB dengan perlakuan steam memiliki MOR
sejajar dan MOE tegak lurus yang lebih tinggi dibandingkan OSB tanpa
perlakuan steam.
Gambar 6 MOR OSB modifikasi face-to-core ratio dan steam dimana;
A=sejajar serat; B=tegal lurus serat; 0= Uji Duncan faktor perlakuan
steam; 1= Uji Duncan faktor rasio
Berdasarkan analisis statistik menunjukkan faktor steam
berpengaruh sangat nyata terhadap MOR tegak lurus dan MOR sejajar,
berikut juga faktor F/C rasio yang berpengaruh sangat nyata terhadap MOR
sejajar serat dan MOR tegak lurus serat. Berdasarkan Gambar 6A
a0 a0 a0
a0
b0 b0
b0 b0
0
200
400
600
800
1000
15/70/15 20/60/20 25/50/25 30/40/30
MO
R(K
g/c
m2)
Rasio B
Non Steam Steam
a1 ab1 b1
a0 a0 a0
a0 b0
b0 b0 b0
0
200
400
600
800
1000
15/70/15 20/60/20 25/50/25 30/40/30
MO
R(K
g/c
m2)
Rasio A
Non Steam Steam
a1 a1 ab1 b1
a1
CSA 0437.0 (Grade O-1)
CSA 0437.0 (Grade O-1)
CSA 0437.0 (Grade O-1)
CSA 0437.0 (Grade O-1)
11
menunjukkan bahwa semakin tebal lapisan permukaan yang disusun sejajar
meningkatkan MOR sejajar serat dari OSB. Dalam pernyataan Febrianto
(2012) bambu mempunyai kekuatan tarik yang baik. Keunggulan tersebut
menunjang nilai MOR sejajar serat dari OSB. Uji duncan menunjukan
bahwa OSB dengan perlakuan steam dengan F/C rasio 30/40/30 berbeda
nyata terhadap OSB dengan perlakuan steam atau nonsteam dan F/C rasio
lain. Gambar 6B menunjukkan semakin tebal lapisan inti dari OSB
meningkatkan MOR tegak lurus dari OSB. Pengujian MOR sejajar, lapisan
contoh uji permukaan OSB disusun sejajar, sehingga lapisan permukaan
yang semakin tebal akan meningkatkan MOR sejajar. Pengujian MOR
tegak lurus, lapisan inti contoh uji tersusun atas strand yang sejajar, maka
semakin tebal lapisan inti OSB maka MOR tegak lurus akan semakin besar
Internal bond (IB)
Internal bond merupakan uji pengendalian kualitas yang penting
karena menunjukkan kekuatan ikatan dari pencampuran, pembentukan dan
proses pengempaan (Bowyer et al 2003). Nilai rata-rata IB yang dicapai
berkisar 3.54 – 5.93 kg cm-2
. Seluruh OSB yang dibuat memenuhi standar
CSA 0437.0 (Grade O-1).
Hasil analisis statistik menunjukkan faktor steam berpengaruh sangat
nyata terhadap nilai IB OSB yang diuji. Pada Gambar 6 menunjukkan OSB
yang diberi perlakuan steam memiliki keteguhan rekat yang jauh lebih baik
dibandingkan papan tanpa perlakuan steam, karena dengan perlakuan steam
penetrasi perekat akan lebih baik. Zat ekstraktif merupakan zat yang
terdapat di rongga sel yang dapat mengurangi keteguhan rekat karena
menghalangi reaksi perekat dengan rongga sel (Sutigno 2000). Perlakuan
steam juga mengubah gula bebas menjadi furan intermediate dan dikonversi
menjadi furan resin yang dapat meningkakan keteguhan rekat (Rowell
2002).
Gambar 6. IB OSB modifikasi face-to-core ratio dan steam, dimana 0= Uji
Duncan faktor perlakuan steam.
a0 a0 a0 a0 b0
b0 b0
b0
0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
15/70/15 20/60/20 25/50/25 30/40/30
Inte
rnal
Bond (
Kg/c
m2)
Rasio
Non Steam Steam
CSA 0437.0 (Grade O-1)
12
SIMPULAN
Perlakuan steam pada strand bambu andong dapat meningkatkan
stabilitas dimensi dan sifat mekanis dari OSB.Semakin besar F/C rasio pada
OSB dapat menunrunkan MOE dan MOR tegak lurus serat, sedangkan
dapat meningkatkan MOE dan MOR sejajar serat.
SARAN
Penelitian lebih lanjut mengenai sifat keawetan dan ketahanan
terhadap cuaca dari OSB dengan berbagai face-to-core ratio.
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah IB. 2016. Pengaruh modifikasi strand dan kadar perekat terhadap
sifat fisis dan mekanis OSB dari bambu andong [skripsi]. Bogor (ID):
Institut Pertanian Bogor.
Avramidis, S. Smith, L.A. 1989. Effect of resin content and face to-core
ratio on some properties of oriented strand board. Holzforschung (1989)
43:131-132. Adrin, Febrianto F, Sadiyo S. 2013. Properties of oriented strand board
prepared from steam treated bamboo strands under various adhesive
combinations. J Trop Wood Sci Tech. 11(2):109-119.
Bowyer JL, Haygreen JG. 2003. Forest Product and Wood Science. IOWA
(US): The Iowa State University Press.
Febrianto F, Sahroni, Hidayat W, Bakar ES, Kwon GJ, Kwon JH, Kim NH.
2012. Properties of oriented strand board made from betung bamboo
(Dendrocalamus asper (Schultes.f) Backer ex Heyne). Wood Sci Technol.
46:53-62. doi: 10.1007/s00226-010-0385-8.
Febrianto F, Jang JH, Lee SH, Santosa IA, Hidayat W, Kwon JH, Kim NH.
2014. Effect of bamboo species and resin content on properties of OSBs
prepared from steam-treated bamboo strands. J Wood Sci. (reviewed). [JSA] Japanese Standard Association. 2003. Japanenese Industrial Standard :
Particleboards – JIS A 5908-2003 Kelly MW. 1977. Critical Literature Review of Relationship Between
Processing Parameters And Physical Properties of Particleboard.
General Technical Report Fpl-10. Madison (US): USDA Forest Product
Laboratory.
Kementerian Kehutanan. 2014. Statistik Kementerian Kehutanan Tahun
2013. Jakarta (ID): Kementerian Kehutanan
Maulana S. 2015. Pengaruh modifikasi strand dan kadar perekat terhadap
sifat fisis dan mekanis OSB dari bambu betung. [skripsi]. Bogor (ID):
Institut Pertanian Bogor.
13
Iswanto AH. 2008. Sifat Dasar Kayu Sentang (Melia excels Jack) dan
Pemanfaatannya sebagai Bahan Baku Oriented Strand Board. [Tesis].
Bogor (ID) : Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan IPB
Maloney TM. 1993. Modern Particleboard & Dry-Process Fiberboard
Manufacturing. San Fransisco (US): Miller Freeman Inc.
Pizzi A. 1994. Wood Adhesive, Chemistry and Technology. New York (US):
Marcel Dekker Inc.
Rowell R, Lange S, McSweeny J, Davis M. 2002. Modification of wood
fiber using steam. Proceeding of 6th
Rim Bio-Based Composites
Symposium: Oregon (US): Forest Product Laboratory. hlm 606-615.
Rowell M, Pettersen R, Han J, Rowell J, Tshabalala M. 2005. Handbook of
Wood Chemistry and Wood Composites. Rowell M, editor. Boca Raton
(FL): CRC Press.
[SBA] Stuctural Board Association. 2004. OSB Performance by Design:
Oriented Strand Board in Wood Frame Constuction. Ontario (CA):
Structural Board Association
Sumardi, I., Suzuki, S. 2014. Dimentional stability and mechanical
properties of strand board made from bamboo Impact Factor: 1.43 DOI:
10.15376/biores.9.1.1159-1167
Sutigno P. 2000. Perekat dan Perekatan. Badan Penelitian dan
Pengembangan Kehutanan. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan
Hasil Hutan
14
LAMPIRAN
Lampiran 1 Anova sifat fisis OSB bambu andong pada berbagai face-to-
core ratio dan modifikasi steam
Kerapatan
Kadar Air
Source
Type III Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Corrected
Model .002
a 7 .000 5.051 .004
Intercept .186 1 .186 3180.071 .000
FaktorA .001 1 .001 20.643 .000
FaktorB .000 3 .000 2.167 .132
FaktorA *
FaktorB .000 3 .000 2.738 .078
Error .001 16 5.833E-05
Total .189 24
Corrected Total .003 23
a. R Squared = .688 (Adjusted R Squared = .552)
Source
Type III Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Corrected Model
.003a 7 .000 1.448 .254
Intercept 10.560 1 10.560 42241.067 .000
FaktorA .001 1 .001 3.267 .090
FaktorB .001 3 .000 1.467 .261
FaktorA *
FaktorB .001 3 .000 .822 .501
Error .004 16 .000
Total 10.567 24
Corrected Total .007 23
a. R Squared = .388 (Adjusted R Squared = .120)
15
Pengembangan Tebal 2jam
Source
Type III Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Corrected
Model .000
a 7 6.177E-05 1.655 .191
Intercept .033 1 .033 876.262 .000
FaktorA .000 1 .000 5.964 .027
FaktorB .000 3 5.326E-05 1.427 .272
FaktorB *
FaktorA 5.007E-05 3 1.669E-05 .447 .723
Error .001 16 3.731E-05
Total .034 24
Corrected Total .001 23 R Squared = .420 (Adjusted R Squared = .166)
Pengembangan Tebal 24jam
Source
Type III Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Corrected
Model .002
a 7 .000 10.902 .000
Intercept .139 1 .139 4987.913 .000
FaktorA .002 1 .002 64.319 .000
FaktorB 9.474E-05 3 3.158E-05 1.134 .365
FaktorA *
FaktorB .000 3 7.977E-05 2.864 .069
Error .000 16 2.785E-05
Total .141 24
Corrected Total .003 23
a. R Squared = .827 (Adjusted R Squared = .751)
16
Daya Serap Air 2jam
Source
Type III Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Corrected
Model .007
a 7 .001 1.489 .240
Intercept .619 1 .619 923.057 .000
FaktorA .004 1 .004 5.318 .035
FaktorB .003 3 .001 1.384 .284
FaktorA *
FaktorB .001 3 .000 .318 .812
Error .011 16 .001
Total .636 24
Corrected Total .018 23
a. R Squared = .394 (Adjusted R Squared = .130)
Daya Serap Air 24jam
Source
Type III Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Corrected
Model .092
a 7 .013 8.515 .000
Intercept 3.119 1 3.119 2030.104 .000
FaktorA .075 1 .075 48.812 .000
FaktorB .010 3 .003 2.231 .124
FaktorA *
FaktorB .006 3 .002 1.367 .288
Error .025 16 .002
Total 3.235 24
Corrected Total .116 23
a. R Squared = .788 (Adjusted R Squared = .696)
17
Lampiran 2 Anova sifat mekanis OSB bambu andong pada berbagai face-to-
core ratio dan modifikasi steam
MOE Sejajar
Source
Type III Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Corrected
Model 3239206395.115
a 7 462743770.731 12.480 .000
Intercept 146668914316.354 1 146668914316.354 3955.706 .000
FaktorA 1282547329.848 1 1282547329.84813 34.591 .000
FaktorB 1753558186.117 3 584519395.372 15.765 .000
FaktorA *
FaktorB 203100879.151 3 67700293.050 1.826 .183
Error 593244922.552 16 37077807.660
Total 150501365634.022 24
Corrected
Total 3832451317.668 23
a. R Squared = .845 (Adjusted R Squared = .777)
Duncana,b
Rasio N
Subset
1 2
15/70/15 6 66671.2833
20/60/20 6 74092.1558
25/50/25 6 82662.5571
30/40/30 6 89270.7837
Sig. .051 .078
MOE Tegak Lurus
Source
Type III Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Corrected
Model 3940215978.067
a 7 562887996.867 29.969 .000
Intercept 19789812275.145 1 19789812275.1451 1053.622 .000
FaktorA 325885599.501 1 325885599.501 17.350 .001
FaktorB 3467110247.266 3 1155703415.7553 61.530 .000
FaktorA *
FaktorB 147220131.300 3 49073377.100 2.613 .087
Error 300522417.849 16 18782651.116
Total 24030550671.061 24
Corrected
Total 4240738395.916 23
18
a. R Squared = .929 (Adjusted R Squared = .898)
Duncana,b
Rasio N
Subset
1 2 3 4
30/40/30 6 14325.2469
25/50/25 6 22590.8051
20/60/20 6 31135.8810
15/70/15 6 46809.7586
Sig. 1.000 1.000 1.000 1.000
MOR Sejajar
Source
Type III Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Corrected
Model 125541.506
a 7 17934.501 4.404 .007
Intercept 3712092.034 1 3712092.034 911.634 .000
FaktorA 45461.205 1 45461.205 11.165 .004
FaktorB 71235.852 3 23745.284 5.831 .007
FaktorA *
FaktorB 8844.448 3 2948.149 .724 .552
Error 65150.553 16 4071.910
Total 3902784.092 24
Corrected Total 190692.058 23
a. R Squared = .658 (Adjusted R Squared = .509)
Duncana,b
Rasio N
Subset
1 2
15/70/15 6 329.4484
20/60/20 6 360.2564
25/50/25 6 409.9581 409.9581
30/40/30 6 473.4639
Sig. .054 .104
19
MOR Tegak Lurus
Source
Type III Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Corrected
Model 202168.127
a 7 28881.161 28.696 .000
Intercept 1956694.421 1 1956694.421 1944.125 .000
FaktorA 43931.118 1 43931.118 43.649 .000
FaktorB 151389.324 3 50463.108 50.139 .000
FaktorA *
FaktorB 6847.686 3 2282.562 2.268 .120
Error 16103.442 16 1006.465
Total 2174965.991 24
Corrected
Total 218271.570 23
a. R Squared = .926 (Adjusted R Squared = .894)
Internal Bond
Source
Type III Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Corrected
Model 12.554
a 7 1.793 5.991 .001
Intercept 476.187 1 476.187 1590.790 .000
FaktorA 9.003 1 9.003 30.076 .000
FaktorB 2.505 3 .835 2.789 .074
FaktorA *
FaktorB 1.046 3 .349 1.165 .354
Error 4.789 16 .299
Total 493.530 24
Corrected Total 17.343 23
Duncana,b
Rasio N
Subset
1 2 3
30/40/30 6 203.1514
25/50/25 6 223.0298
20/60/20 6 313.0165
15/70/15 6 402.9333
Sig. .294 1.000 1.000
20
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 2 November 1993 sebagai
anak pertama Bapak Prihanggodo dan Wiryawati Srihartati. Tahun 2012
penulis lulus dari SMAN 48 Jakarta dan pada tahun yang sama lulus seleksi
masuk IPB melalui jalur Ujian Talenta Mandiri IPB (UTMI). Penulis
memilih program studi Teknologi Hasil Hutan pada bagian Biokomposit,
Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.
Selama mengikuti perkuliahan di IPB, penulis menjadi anggota Himpunan
profesi Mahasiswa Hasil Hutan (HIMASILTAN) sebagai anggota divisi
Eksternal periode 2013-2014 dan anggota divisi Internal periode 2014-2015.
Penulis aktif di berbagai kepanitiaan seperti panitia KOMPAK 2014 sebagai
kepala divisi logistik dan transpotasi, FORTEX sebagai Publikasi,
Dokumentasi dan Dekorasi (PDD), Logcoustic sebagai divisi PDD, Bina
Corps Rimbawa 2014 dan 2015 senagai divisi PDD, Himasiltan care
sebagai kadiv humas, Ketua pelaksana Family Gathering DHH 2014 serta
dua kali menjuarai Olimpiade Mahasiswa IPB sebagai atlet cabang basket
untuk Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor .
Penulis telah mengikuti beberapa kegiatan praktek lapang, antara lain
Praktek Pengenalan Ekosistem Hutan (PPEH) pada tahun 2014 di Telaga
Bodas-Sancang Timur dan Praktek Pengelolaan Hutan (PPH) pada tahun
2015 di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi Jawa Barat. Penulis
telah melaksanakan Praktek Kerja Lapang (PKL) di Industri Kayu Rakyat
Kecamatan Jasinga Bogor pada tahun 2016. Untuk memperoleh gelar
Sarjana Kehutanan IPB, penulis menyelesaikan skripsi dengan judul Sifat
fisis dan Mekanis Oriented Strand Board Bambu Andong Dari Berbagai
Face-To-Core Ratio Dan Modifikasi Steam yang dibimbing oleh Prof Dr Ir
Fauzi Febrianto, MS.
Recommended