DD & Prognosis Skizofrenia

Preview:

DESCRIPTION

skizofrenia

Citation preview

Diagnosis Banding Skizofrenia

Dian Tanjung0961050134

1. Gangguan Psikotik Sekunder dan Akibat Obat

Pemeriksaan pasien psikotik harus mempertimbangkan

kemungkinan bahwa gejala psikotik adalah disebabkan oleh

kondisi medis umum.

(ex: suatu tumor otak) atau ingesti zat (ex: phencyclidine).

Epidemiologi

• Gangguan ini paling sering ditemukan pd pasien yg

menyalahgunakan alkohol/ zat lain atas dasar jangka

panjang.

• Sindrom waham yg dapat menyertai kejang parsial

kompleks adalah lebih sering pada wanita.

Etiologi• Kondisi fisik – neoplasma serebral (oksipital & temporal)

halusinasi.

• Pemutusan sensorik (orang buta & tuli) pengalaman

halusinasi & waham. Lesi yg mengenai lobus temporalis

(hemisfer dex & lobus parietalis) adalah disertai dgn waham.

• Zat psikoaktif penyebab yg umum dari sindrom psikotik.

Kriteria Diagnostik untuk Gangguan Psikotik Karena Kondisi Umum

A. Halusinasi/ waham yg menonjol.

B. Terdapat bukti dr riwayat penyakit, pemeriksaan fisik/

fisiologis lgsg dr suatu kondisi medis umum.

C. Gangguan tdk lebih baik diterangkan oleh gangguan mental

lain.

D. Gangguan tidak terjadi semata-mata selama perjalanan suatu

delirium.

Kriteria Diagnostik untuk Gangguan Akibat Zat

A. Halusinasi/ waham yg menonjol.

B. Terdapat bukti dr riwayat penyakit, px. Fisik, temuan lab adanya

salah (1) / (2) :

1. gejala pd kriteria A berkembang selama/ dlm 1 bln, intoksikasi/

putus zat.

2. pemakaian medikasi adalah berhub scr etiologis dgn gangguan.

C. Gangguan tdk lebih diterangkan oleh suatu gangguan psikotik yg

bukan diakibatkan zat.

D. Gangguan tdk terjadi semata-mata selama perjalanan suatu delirium.

2. Berpura- pura dan Gangguan Buatan

• Diagnosis berpura-pura/ gangguan buatan diberikan

kepada orang yang meniru gejala skizofrenia tetapi

sebenarnya tidak menderita skizofrenia.

• Berpura-pura skizofrenia biasanya dilakukan

seseorang yang memiliki masalah hukum atau

finansial.

3. Gangguan Psikotik lain

• Gangguan psikotik yang mirip dengan skizofrenia adalah skizofreniform,

gangguan psikotik singkat & gangguan skizoafektif.

• Perbedaan skizofrenia dengan skizofreniform dilihat dari durasi gejalanya.

Pada skizofreniform gejalanya lebih dari satu bulan tapi kurang dari enam

bulan.

• Gangguan psikotik singkat bila gejala hanya berlangsung sekurangnya satu

hari tetapi tidak lebih dari satu bulan.

• Gangguan skizoafektif adalah diagnosis yang tepat jika sindrom manik

atau depresif berkembang bersama- sama dengan gejala utama skizofrenia.

Gangguan psikotik singkat :

Simptom psikotik singkat :

• 1 hari – 1 bulan.

• Gejala mungkin memenuhi/ tdk memenuhi kriteria diagnosis untuk

skizofrenia.

• Gangguan berkembang sbg respons terhadap stresor psikososial yg parah/

kelompok stresor.

• Kriteria diagnostik untuk gangguan psikotik singkat

  Adanya satu/ lebih gejala berikut :

1. Waham.

2. Halusinasi.

3. Bicara terdisorganisasi.

4. Perilaku terdisorganisasi jelas/ katatonik.

5. Lamanya suatu episode gangguan adalah sekurangnya satu hari tetapi

kurang dari satu bulan, akhirnya kembali penuh pada tingkat fungsi

pramorbid.

6. Gangguan tidak lebih baik diterangkan oleh suatu gangguan mood dengan

ciri psikotik, gangguan skizoafektif atau skizofrenia dan bukan karena efek

fisiologis langsung dari suatu zat atau kondisi umum medis.

Gangguan schizofreniform :

• Ada simptom psikotik, tetapi lama dan keparahannya kurang

daripada pada psikosis reaktif yang singkat (1-6 bulan, kalau

lebih dari 6 bulan, harus di diagnosis schizophrenia)

• Diagnosis :

DMS IV – memasukkan 3 kriteria yg mirip dgn kriteria

skizofrenia.

Kriteria 1 : adanya gejala fase aktif (waham, halusinasi & afek

yg datar) selama 1 bulan.

• 2 kriteria selanjutnya kriteria penyingkiran (exclusion

criteria) untuk gangguan skizoafektif, gangguan mood dgn ciri

psikotik, gangguan berhubungan dgn zat, & gangguan mental

krn kondisi medis umum.

• Kriteria lain :

keseluruhan episode (fase prodormal & residual) berlangsung

sekurangnya 1 bulan tp kurang dari 6 bulan.

Gangguan Skizoafektif :

• Kriteria diagnostik :

A. Suatu periode penyakit yg tidak terputus selama mana, pd suatu waktu,

terdapat baik episode manik, atau suatu episode campuran dgn gejala yg

memenuhi kriteria A untuk skizofrenia.

B. Selama periode penyakit yg sama, terdapat waham/ halusinasi selama

sekurangnya 2 mg tnp adanya gejala mood yg menonjol.

C. Gejala yg memenuhi kriteria utk episode mood ditemukan utk sebagian

bermakna dr lama total periode aktif & residual dr penyakit.

D. Gangguan bukan krn efek fisiologis lgsg dr suatu zat/ suatu kondsisi

medis umum.

4. Gangguan Mood

• Membedakan skizofrenia dengan gangguan mood

cukup sulit dilakukan.

• Pemeriksaan mental dan anamnesis lengkap

sangat diperlukan untuk menegakkan diagnosis.

• Gejala afektif atau mood pada skizofrenia harus

relatif singkat dibandingkan gejala utama.

5. Gangguan Kepribadian

• Berbagai gangguan kepribadian dapat ditemukan dengan

suatu ciri skizofrenia.

• Gangguan kepribadian skizotipal, skizoid dan ambang

adalah gangguan kepribadian dengan gejala yang paling

mirip.

• Gangguan kepribadian tdk seperti skizofrenia, mempunyai

gejala yg ringan, suatu riwayat ditemukannya gangguan

selama hidup pasien & tdk adanya onset tunggal yg dpt

diidentifikasi.

Komplikasi

• Percobaan bunuh diri yang bisa menyebabkan

kematian maupun kecacatan.

Prognosa Skizofrenia

Secara umum prognosis skizofrenia tergantung pada:

1. Usia pertama kali timbul (onset).

2. Mula timbulnya akut/ kronik.

3. Tipe skizofrenia.

4. Cepat, tepat serta teraturnya pengobatan yang didapat.

5. Ada/ tidaknya faktor pencetusnya.

6. Ada/ tidaknya faktor keturunan.

7. Kepribadian prepsikotik.

8. Keadaan sosial ekonomi.

A. PROGNOSIS KEARAH BAIK

(1)Onset akut dengan faktor pencetus yang jelas

(2)Riwayat hubungan sosial & pekerjaan yangbaik (premorbid)

(3)Adanya gejala afektif (depresi)

(4)Subtipe paranoid

(5)Subtipe katatonik

(6)Sudah menikah

(7)Banyak symptoms positif 

(8)Kebingungan

(9)Tension, cemas hostilitas

B. PROGNOSIS KEARAH BURUK

(1) Onset perlahan-lahan dengan faktor pencetus tidak jelas

(2) Riwayat hubungan sosial & pekerjaan buruk (premorbid)

(3) Menarik diri , tingkah laku yang artistik

(4) Tipe Hebepink dan tipe tak tergolongkan

(5) Belum menikah

(6) Riwayat skizofrenia dalam keluarga

(7) Adanya gejala neurologik

(8) Banyak symptom negatif 

(9) Tidak ada gejala afektif/ hostilitas yang jelas

Reference• Kaplan & Sadock: ”Skizofrenia” dalam Sinopsis Psikiatri Jilid

1, edisi 7, Penerbit Bina Rupa Aksara, Jakarta, 1997.

• Maslim. R: Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas

PPDGJ-III, Penerbit Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa, FK Unika

Atma Jaya, Jakarta, 2001.

• http://www.schizophrenia.com

• http://www.e-psikologi.com

• http://www.idionline.org/infoidi-

• http://www.medicastore.com/cybermed

Vielen dank