View
218
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
DEWAN KETAHANAN
NASIONAL
LAPORAN KEUANGAN (Audited)
Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2016
2016
Jl. Budi Utomo. No. 6
Jakarta - 10710
Jl. Medan Merdeka Barat No.. 15
Jakarta Pusat 10110
Dewan Ketahanan Nasional
Jl. Medan Merdeka Barat No.15 Jakarta Pusat 10110 Laporan Keuangan TA 2016 (Audited)
i
KATA PENGANTAR
Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai
tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian
Negara/Lembaga yang dipimpinnya.
Dewan Ketahanan Nasional adalah salah satu entitas pelaporan sehingga berkewajiban
menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara. Salah satu pelaksanaannya adalah dengan menyusun
laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan
Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Penyusunan Laporan Keuangan Dewan Ketahanan Nasional mengacu pada Peraturan
Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan kaidah-kaidah
pengelolaan keuangan yang sehat dalam Pemerintahan. Laporan Keuangan ini telah disusun
dan disajikan dengan basis akrual sehingga akan mampu menyajikan informasi keuangan yang
transparan, akurat dan akuntabel.
Diharapkan Laporan Keuangan ini dapat memberikan informasi yang berguna kepada
para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan akuntabilitas
/pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada Dewan Ketahanan
Nasional. Disamping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi
kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance).
Jakarta, April 2017 Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional
Nugroho Widyotomo Letnan Jenderal TNI
Dewan Ketahanan Nasional
Jl. Medan Merdeka Barat No.15 Jakarta Pusat 10110 Laporan Keuangan TA 2016 (Audited)
ii
DAFTAR ISI
Hal
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Pernyataan Telah Direviu iii
Pernyataan Tanggung Jawab iv
Ringkasan Laporan Keuangan 1
I. Laporan Realisasi Anggaran 3
II. Neraca 4
III. Laporan Operasional 5
IV. Laporan Perubahan Ekuitas 6
V. Catatan atas Laporan Keuangan 7
A. Penjelasan Umum 7
B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran 17
C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca 23
D. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional 28
E. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas 32
F. Pengungkapan Penting Lainnya 34
VI. Lampiran 37
Dewan Ketahanan Nasional
Jl. Medan Merdeka Barat No.15 Jakarta Pusat 10110 Laporan Keuangan TA 2016(Audited)
iii
PERNYATAAN TELAH DIREVIU
PERNYATAAN TELAH DIREVIU
LAPORAN KEUANGAN DEWAN KETAHANAN NASIONAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
Kami telah mereviu Laporan Keuangan Dewan Ketahanan Nasional untuk periode yang
berakhir 31 Desember 2016 berupa Neraca pertanggal 31 Desember 2016, Laporan Realisasi
Anggaran, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan Atas Laporan
Keuangan untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut. Semua informasi yang dimuat
dalam laporan keuangan adalah merupakan penyajian manajemen Dewan Ketahanan
Nasional.
Reviu bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas mengenai akurasi, keandalan, dan
keabsahan informasi, serta kesesuaian pengakuan, pengukuran, dan pelaporan transaksi
dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Reviu mempunyai ruang lingkup yang jauh
lebih sempit dibandingkan dengan lingkup audit yang bertujuan untuk menyatakan pendapat
atas laporan keuangan secara keseluruhan. Oleh karena itu, kami tidak memberi pendapat
semacam itu.
Berdasarkan reviu kami, tidak terdapat perbedaan yang menjadikan kami yakin bahwa laporan
keuangan yang kami sebutkan diatas telah disajikan sesuai dengan Undang-Undang Nomor
17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, dan peraturan perundang-undangan lain yang
terkait.
Jakarta, April 2016
Ketua Tim Pemeriksa Internal
Titin Mardyaningsih, SE, MM NIP. 19750207200604 2 001
Dewan Ketahanan Nasional
Jl. Medan Merdeka Barat No.15 Jakarta Pusat 10110 Laporan Keuangan TA 2016 (Audited)
iv
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
Laporan Keuangan Dewan Ketahanan Nasional terdiri dari: (a)Laporan Realisasi Anggaran,
(b)Neraca, (c)Laporan Operasional, (d)Laporan Perubahan Ekuitas, dan (e)Catatan atas
Laporan Keuangan periode 31 Desember 2016 sebagaimana terlampir adalah merupakan
tanggungjawab kami.
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang
memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan
secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
Jakarta, April 2017
Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional
Nugroho Widyotomo Letnan Jenderal TNI
Dewan Ketahanan Nasional
Jl. Medan Merdeka Barat No.15 Jakarta Pusat 10110 Laporan Keuangan TA 2016 (Audited)
-1-
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan Dewan Ketahanan Nasional Tahun untuk periode yang berakhir
31 Desember 2016 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan
pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi :
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan
realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama
periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2016.
Realisasi Pendapatan Negara sampai dengan 31 Desember 2016 adalah berupa
Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp31.548.253,00. Dari estimasi
Pendapatan-LRA sebesar Rp0,00
Realisasi Belanja Negara pada 31 Desember 2016 adalah sebesar
Rp141.833.168.069,00 atau mencapai 90 persen dari alokasi anggaran sebesar
Rp158.365.742.000,00.
2. NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan
ekuitas pada 31 Desember 2016.
Nilai Aset per 31 Desember 2016 dicatat dan disajikan sebesar
Rp143.019.648.419,00 yang terdiri dari : Aset Lancar sebesar Rp727.023.659,00;
Aset Tetap (neto) sebesar Rp80.243.881.252,00; dan Aset Lainnya (neto) sebesar
Rp62.048.743.508,00.
Nilai Kewajiban dan Ekuitas sebesar Rp143.019.648.419,00 yang merupakan
Kewajiban Jangka Pendek Uang Muka dari KPPN sebesar Rp.161.903.617,00; Utang
Jangka Pendek lainnya sebesar Rp.332.014.871,00 dan Ekuitas adalah sebesar
Rp142.525.729.931,00.
3. LAPORAN OPERASIONAL
Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban,
surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan non operasional,
surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang
Dewan Ketahanan Nasional
Jl. Medan Merdeka Barat No.15 Jakarta Pusat 10110 Laporan Keuangan TA 2016 (Audited)
-2-
diperlukan untuk penyajian yang wajar. Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan
31 Desember 2016 adalah sebesar Rp0,00 sedangkan jumlah Beban Operasional
adalah sebesar Rp77.372.492.459,00 sehingga terdapat Defisit dari Kegiatan
Operasional senilai Rp(77.372.492.459,00). Surplus kegiatan Non Operasional dan
Pos-Pos Luar Biasa masing-masing sebesar Rp8.125.189,00 dan Rp0,00 sehingga
entitas mengalami Defisit-LO sebesar Rp(77.364.367.270,00).
4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas
tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Laporan Perubahan
Ekuitas pada tanggal 01 Januari 2016 adalah sebesar Rp94.885.157.413,00,
ditambah Defisit-LO sebesar Rp(77.364.367.270,00), kemudian ditambah dengan
Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi sebesar Rp(5.482.067.469,00), dan transaksi
antar entitas sebesar Rp130.487.007.257,00, kenaikan Ekuitas Rp47.640.572.518,00
sehingga Ekuitas Akhir entitas pada tanggal 31 Desember 2016 adalah senilai
Rp142.525.729.931,00.
5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan
atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan
Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas.
Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan
dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-
pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan
keuangan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai
dengan tanggal 31 Desember 2016 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas.
Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk
Tahun 2016 disusun dan disajikan dengan menggunakan basis akrual.
Dewan Ketahanan Nasional
Jl. Medan Merdeka Barat No.15 Jakarta Pusat 10110 Laporan Keuangan TA 2016 (Audited)
- 3 -
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
DEWAN KETAHANAN NASIONAL
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Dalam Rupiah)
TA 2015
ANGGARAN REALISASI REALISASI
PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 - 31,548,253 0.00 6,656,563
JUMLAH PENDAPATAN - 31,548,253 0.00 6,656,563
BELANJA
Belanja Pegawai B.2 21,924,903,000 20,748,965,362 94.64 18,321,154,277
Belanja Barang B.3 34,547,062,000 28,202,292,707 81.63 26,723,518,238
Belanja Modal B.4 101,893,777,000 92,881,910,000 91.16 95,734,119,121
JUMLAH BELANJA 158,365,742,000 141,833,168,069 89.56 140,778,791,636
% thd AnggCATATANURAIANTA 2016
Dewan Ketahanan Nasional
Jl. Medan Merdeka Barat No.15 Jakarta Pusat 10110 Laporan Keuangan TA 2016 (Audited)
- 4 -
II. NERACA
DEWAN KETAHANAN NASIONAL
NERACA
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam Rupiah)
CATATAN 2016 2015
Kas di Bendahara Pengeluaran C.1 161,903,617 -
Kas Lainnya dan Setara Kas C.2 332,014,871 -
Piutang Bukan Pajak C.3 230,061,328 -
Penyisihan Piutang tak Tertagih-Piutang Bukan Pajak C.4 (1,150,307) -
Persediaan C.5 4,194,150 6,449,900
Jumlah Aset Lancar 727,023,659 6,449,900
Peralatan dan Mesin C.6 121,441,606,420 90,604,502,064
Aset Tetap Lainnya C.7 568,097,704 8,944,105,905
Akumulasi Penyusutan C.8 (41,765,822,872) (22,894,966,526)
Peralatan dan Mesin yang Belum Diregister
Jumlah Aset Tetap 80,243,881,252 76,653,641,443
ASET LAINNYA
Aset Tidak Berwujud C.9 76,184,895,702 17,994,062,999
Aset Lain-Lain C.10 1,763,675,738 3,634,205,566
Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainya C.11 (15,899,827,932) (3,403,202,495)
Jumlah Aset Lainnya 62,048,743,508 18,225,066,070
JUMLAH ASET 143,019,648,419 94,885,157,413
Uang Muka dari KPPN C.12 161,903,617
Utang Jangka Pendek Lainnya C.13 332,014,871 -
493,918,488 -
Ekuitas E.6 142,525,729,931 94,885,157,413
JUMLAH EKUITAS 142,525,729,931 94,885,157,413
143,019,648,419 94,885,157,413
URAIAN
KEWAJIBAN
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
ASET
ASET TETAP
ASET LANCAR
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
JUMLAH KEWAJIBAN
EKUITAS
Dewan Ketahanan Nasional
Jl. Medan Merdeka Barat No.15 Jakarta Pusat 10110 Laporan Keuangan TA 2016 (Audited)
- 5 -
III. LAPORAN OPERASIONAL
DEWAN KETAHANAN NASIONAL
LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Dalam Rupiah)
CATATAN 2016 2015
Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya D.1 - 1,796,979
- 1,796,979
Beban Pegawai D.2 20,748,965,362 18,321,154,277
Beban Persediaan D.3 534,720,950 549,923,090
Beban Barang dan Jasa D.4 18,216,732,110 21,212,204,789
Beban Pemeliharaan D.5 2,664,562,300 2,016,632,199
Beban Perjalanan Dinas D.6 6,591,097,526 2,976,124,490
Beban Penyusutan dan Amortisasi D.7 28,615,263,904 9,281,827,843
Beban Penyisihan Piutang tak Tertagih D.8 1,150,307 -
77,372,492,459 54,357,866,688
SURPLUS/(DEFISIT) DARI KEGIATAN OPERASIONAL D.9 (77,372,492,459) (54,356,069,709)
D.10
Pelepasan Aset Non Lancar
Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar 24,500,000
Beban Pelepasan Aset Non Lancar 17,700,664
Surplus/(Defisit) Pelepasan Aset Non Lancar 6,799,336 -
Kegiatan Non Operasional Lainnya
Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainya 7,284,003 4,859,585
Beban Dari Kegiatan Non Operasional ainnya 5,958,150 -
Surplus/(Defisit) Dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 1,325,853
SURPLUS/(DEFISIT) DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL 8,125,189 4,859,585
Surplus/(Defisit) Dari Pos Luar Biasa - -
SURPLUS/DEFISIT LO (77,364,367,270) (54,351,210,124)
URAIAN
BEBAN
JUMLAH BEBAN
KEGIATAN NON OPERASIONAL
KEGIATAN OPERASIONAL
JUMLAH PENDAPATAN
PENDAPATAN
Dewan Ketahanan Nasional
Jl. Medan Merdeka Barat No.15 Jakarta Pusat 10110 Laporan Keuangan TA 2016 (Audited)
- 6 -
IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
DEWAN KETAHANAN NASIONAL
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Dalam Rupiah)
URAIAN CATATAN 2016 2015
EKUITAS AWAL E.1 94,885,157,413 8,462,398,344
SURPLUS/DEFISIT LO E.2 (77,354,367,270) (54,351,210,124)
PENYESUAIAN NILAI TAHUN BERJALAN
Penyesuaian Nilai Aset E.3 - 1,834,130
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN
KEBIJAKAN/KESALAHAN MENDASARE.4 (5,482,067,469)
Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi E.5 (5,482,067,469)
Lain-Lain E.6 - (9)
TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.7 130,487,007,257 140,772,135,072
KENAIKAN /PENURUNAN EKUITAS E.8 47,640,572,518 86,422,759,069
EKUITAS AKHIR 142,525,729,931 94,885,157,413
Dewan Ketahanan Nasional
Jl. Medan Merdeka Barat No.15 Jakarta Pusat 10110 Laporan Keuangan TA 2016 (Audited)
- 7 -
A. PENJELASAN UMUM
A.1. Profil dan Kebijakan Teknis Dewan Ketahanan Nasional
Dasar
Hukum
Entitas dan
Rencana
Strategis
Peran, tugas dan fungsi Dewan Ketahanan Nasional adalah
berdasarkan pada Keputusan Presiden Nomor 101 Tahun 1999 tanggal 31
Agustus 1999 tentang Dewan Ketahanan Nasional dan Sekretariat
Jenderal Dewan Ketahanan Nasional. Sekretariat Jenderal Dewan
Ketahanan Nasional adalah Lembaga Pemerintahan Non Kementerian
(LPNK) yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Presiden
selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional, dan berperan dalam pembinaan
ketahanan nasional untuk menjamin pencapaian tujuan dan kepentingan
nasional Indonesia. Dalam menjalankan peran tersebut, Sekretariat
Jenderal Dewan Ketahanan Nasional mempunyai tugas merumuskan
rancangan kebijakan dan strategi nasional.
Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi di atas, telah disusun
struktur organisasi Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan Nasional
berdasarkan Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional
Nomor: 1.1101.30013101 tanggal 31 Januari 2000 tentang Organisasi,
Tugas dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan Nasional
yang berkedudukan di Jalan Medan Merdeka Barat No. 15, Jakarta Pusat.
Untuk mewujudkan tujuan diatas Sekretariat Jenderal Dewan
Ketahanan Nasional berkomitmen dengan visi “Menjadi lembaga
perumus kebijakan dan strategi yang kredibel, aksep tabel dan
komprehensif dalam rangka ketahanan nasional”.
Guna mewujudkan visi tersebut di atas Sekretariat Jenderal Dewan
Ketahanan Nasional menetapkan 2 (dua) sasaran strategis yang akan
dicapai dalam 5 (lima) tahun kedepan, sebagai berikut:
a. Terbinanya kondisi ketahanan nasional dalam rangka menjamin
keselamatan, kelangsungan hidup bangsa dan Negara dari
ancaman kedaulatan, persatuan dan kesatuan.
b. Terwujudnya organisasi kelembagaan Wantannas yang efektif dan
efisien.
Organisasi Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan Nasional terdiri
dari 9 unit kerja eselon I, yaitu: Kedeputian Bidang Sistem Nasional;
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Dewan Ketahanan Nasional
Jl. Medan Merdeka Barat No.15 Jakarta Pusat 10110 Laporan Keuangan TA 2016 (Audited)
- 8 -
Kedeputian Bidang Pengkajian dan Penginderaan; Kedeputian Bidang
Politik dan Strategi; Kedeputian Bidang Pengembangan; Staf Ahli Bidang
Sosial Budaya; Staf Ahli Bidang Ekonomi; Staf Ahli Bidang Pertahanan
Keamanan; Staf Ahli Bidang Hukum; dan Staf Ahli Bidang Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi. Dalam pelaksanaan tugas kesekretariatan,
Organisasi Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan Nasional terdiri dari 3
unit kerja eselon II, yaitu Biro Umum; Biro Keuangan; dan Biro Persidangan
dan Humas.
Bagan Struktur Organisasi
Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan Nasional
Pendekatan
Penyusunan
Laporan
Keuangan
A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor: PMK-222/PMK.05/2016 tentang Perubahan Atas PMK Nomor
177/PMK.05/2015 tentang Pedoman Penyusunan dan Penyampaian
Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (Penyusunan LKKL).
Laporan Keuangan untuk periode yang berakhir 31 Desember 2016
ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang
dikelola oleh Dewan Ketahanan Nasional. Laporan Keuangan ini dihasilkan
Dewan Ketahanan Nasional
Jl. Medan Merdeka Barat No.15 Jakarta Pusat 10110 Laporan Keuangan TA 2016 (Audited)
- 9 -
melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual
maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan
dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi
keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA)
dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara
(SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan
Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca,
Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Sedangkan
SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap,
persediaan, dan aset lainnya untuk diperbandingkan dengan neraca dan
laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.
Basis
Akuntansi
A.3. Basis Akuntansi
Dewan Ketahanan Nasional menerapkan basis akrual dalam
penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian
Laporan Realisasi Anggaran. Basis akrual adalah basis akuntansi yang
mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi
dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas
diterima atau dibayarkan. Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi
yang mengakui pengaruh transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas
atau setara kas diterima atau dibayar. Hal ini sesuai dengan Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan.
Dasar
Pengukuran
A.4. Dasar Pengukuran
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan
memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang
diterapkan Dewan Ketahanan Nasional dalam penyusunan dan penyajian
Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan historis.
Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya
ekonomi atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk
memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber
daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban
Dewan Ketahanan Nasional
Jl. Medan Merdeka Barat No.15 Jakarta Pusat 10110 Laporan Keuangan TA 2016 (Audited)
- 10 -
yang bersangkutan.
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang
rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih
dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.
Kebijakan
Akuntansi
A.5. Kebijakan Akuntansi
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2016 telah
mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan
akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi,
aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas
pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Kebijakan
akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah merupakan
kebijakan yang ditetapkan oleh Dewan Ketahanan Nasional. Disamping itu,
dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan
keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam
penyusunan Laporan Keuangan Dewan Ketahanan Nasional berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor:
224/PMK.05/2016 tentang Perubahan Atas PMK Nomor :
219/PMK.05/2013 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Pusat adalah
sebagai berikut:
Pendapatan-
LRA
1) Pendapatan- LRA
a) Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas
Umum Negara (KUN).
b) Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas
bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak
mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan
pengeluaran).
c) Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber
pendapatan.
Pendapatan-
LO
2) Pendapatan- LO
Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas
Dewan Ketahanan Nasional
Jl. Medan Merdeka Barat No.15 Jakarta Pusat 10110 Laporan Keuangan TA 2016 (Audited)
- 11 -
pendapatan dan/ atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya
aliran masuk sumber daya ekonomi. Secara khusus pengakuan
pendapatan-LO pada Dewan Ketahanan Nasional adalah
sebagai berikut:
a) PNBP yang diperoleh dari Jasa Giro.
b) Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas
bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak
mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan
pengeluaran).
c) Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Belanja 3) Belanja
a) Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
b) Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran,
pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban
atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN).
c) Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja
dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi
akan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Beban
4) Beban
a) Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya
konsumsi aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau
potensi jasa.
b) Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Aset
5) Aset
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, dan Aset
Lainnya.
Aset Lancar
a) Aset Lancar
(1) Aset Lancar mencakup Kas di Bendahara Pengeluaran
yang diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai,
dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal
pelaporan.
(2) Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai
Dewan Ketahanan Nasional
Jl. Medan Merdeka Barat No.15 Jakarta Pusat 10110 Laporan Keuangan TA 2016 (Audited)
- 12 -
nominal. Kas disajikan di neraca dengan menggunakan
nilai rupiah pada tanggal neraca.
(3) Persediaan dicatat berdasarkan hasil perhitungan fisik
pada tanggal neraca dikalikan dengan:
(a) harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan
pembelian;
(b) harga standar apabila diperoleh dengan
memproduksi sendiri;
(c) harga wajar atau estimasi nilai penjualannya
apabila diperoleh dengan cara lainnya.
Dewan Ketahanan Nasional
Jl. Medan Merdeka Barat No.15 Jakarta Pusat 10110 Laporan Keuangan TA 2016 (Audited)
- 13 -
Aset Tetap
b) Aset Tetap
(1) Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang
dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk
kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat
lebih dari 1 tahun.
(2) Nilai aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan
atau harga wajar.
(3) Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan
minimum kapitalisasi sebagai berikut:
(a) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin
dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan
atau lebih dari Rp300.000 (tiga ratus ribu rupiah);
(b) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang
nilainya sama dengan atau lebih dari Rp10.000.000
(sepuluh juta rupiah);
(c) Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan
nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas,
diperlakukan sebagai beban kecuali pengeluaran
untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap
lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang
bercorak kesenian.
(d) Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan
operasional pemerintah yang disebabkan antara
lain karena aus, ketinggalan jaman, tidak sesuai
dengan kebutuhan organisasi yang makin
berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan
rencana umum tata ruang (RUTR), atau masa
kegunaannya telah berakhir direklasifikasi ke Aset
Lain-Lain pada pos Aset Lainnya.
(e) Aset tetap yang secara permanen dihentikan
penggunaannya, dikeluarkan dari neraca pada saat
ada penetapan dari entitas sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan di bidang
pengelolaan BMN/BMD.
Dewan Ketahanan Nasional
Jl. Medan Merdeka Barat No.15 Jakarta Pusat 10110 Laporan Keuangan TA 2016 (Audited)
- 14 -
Penyusutan
Aset Tetap c) Penyusutan Aset Tetap
Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai
sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari
suatu aset tetap.
(1) Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:
(a) Tanah;
(b) Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP); dan
(c) Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan
dokumen sumber sah atau dalam kondisi rusak
berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada
Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan.
(2) Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset
Tetap dilakukan setiap akhir semester tanpa
memperhitungkan adanya nilai residu.
(3) Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan
menggunakan metode garis lurus yaitu dengan
mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset
Tetap secara merata setiap semester selama Masa
Manfaat.
(a) Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan
berpedoman Keputusan Menteri Keuangan Nomor:
59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat
Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara
berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah
Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah
sebagai berikut:
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap
Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun
Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun
Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun
Aset Tetap Lainnya (Alat Musik
Modern) 4 tahun
Dewan Ketahanan Nasional
Jl. Medan Merdeka Barat No.15 Jakarta Pusat 10110 Laporan Keuangan TA 2016 (Audited)
- 15 -
Aset Lainnya
d) Aset Lainnya
(1) Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar,
aset tetap, dan piutang jangka panjang. Termasuk
dalam Aset Lainnya adalah Aset Tak Berwujud, dan
Aset Lain-lain.
(2) Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat
diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta
dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang
atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk
hak atas kekayaan intelektual. Di tahun 2016 Setjen
Wantannas telah melakukan amortisasi terhadap aset
tak berwujud. Sesuai PMK nomor 251/PMK.06/2015
tentang tata cara amortisasi barang milik negara berupa
aset tak berwujud pada entitas pemerintah pusat.
(3) Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah yang
dihentikan dari penggunaan operasional entitas.
Kewajiban 6) Kewajiban
a) Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu
yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber
daya ekonomi pemerintah.
b) Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban
jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.
(1) Kewajiban Jangka Pendek
• Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban
jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau
jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah
tanggal pelaporan.
• Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada
Pihak Ketiga, Belanja yang Masih Harus Dibayar,
Pendapatan Diterima di Muka, Bagian Lancar Utang
Jangka Panjang,dan Utang Jangka Pendek Lainnya.
(2) Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka
panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo
dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal
Dewan Ketahanan Nasional
Jl. Medan Merdeka Barat No.15 Jakarta Pusat 10110 Laporan Keuangan TA 2016 (Audited)
- 16 -
pelaporan.
c) Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai
kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi
berlangsung.
Ekuitas 7) Ekuitas
Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban
dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan
dalam Laporan Perubahan Ekuitas
Penyisihan
Piutang Tak
Tertagih
8) Penyisihan Piutang Tidak Tertagih
a) Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus
dibentuk sebesar persentase tertentu dari piutang berdasarkan
penggolongan kualitas piutang. Penilaian kualitas piutang dilakukan
dengan mempertimbangkan jatuh tempo dan upaya penagihan yang
dilakukan pemerintah.
b) Kualitas piutang didasarkan pada kondisi masing-masing piutang
pada tanggal pelaporan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor: 69/PMK.06/2014 tentang Penentuan Kualitas Piutang dan
Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih pada Kementerian
Negara/Lembaga dan Bendahara Umum Negara. Kriteria kualitas
piutang diatur sebagai berikut:
Kualitas Piutang
Uraian
Penyisihan
Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh tempo 0.5%
Kurang Lancar Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak
dilakukan pelunasan 10%
Diragukan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak
dilakukan pelunasan 50%
Macet 1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga
tidak dilakukan pelunasan 100%
2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang
Negara/DJKN
Dewan Ketahanan Nasional
Jl. Medan Merdeka Barat No.15 Jakarta Pusat 10110 Laporan Keuangan TA 2016 (Unaudited)
- 17 -
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Selama periode berjalan, Dewan Ketahanan Nasional telah mengadakan revisi
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari DIPA awal, dengan Surat
Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Petikan Tahun
Anggaran 2016 Nomor SP DIPA-052.01.1.427975/2016 Tanggal 7 Desember
2015. Terdapat 8 (delapan) kali revisi. Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan
kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi pada saat
pelaksanaan. Perubahan tersebut berdasarkan jenis belanja adalah sebagai
berikut:
ANGGARAN ANGGARAN
AWAL SETELAH REVISI 8
BelanjaBelanja Pegawai 19,265,898,000 21,924,903,000 Belanja Barang 26,556,170,000 34,547,062,000 Belanja Modal 136,836,000 101,893,777,000
Jumlah Belanja 45,958,904,000 158,365,742,000
2016
Uraian
Realisasi
Pendapatan
Rp31.548.253
B.1. Pendapatan
Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir 31 Desember 2016 adalah
sebesar Rp31.548.253,00 atau mencapai 0,00 persen dari estimasi pendapatan
yang ditetapkan sebesar Rp0,00. Rincian Estimasi Pendapatan dan Realisasi
Pendapatan Dewan Ketahanan Nasional adalah sebagai berikut:
Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan
Pendapatan Negara Bukan Pajak - 24,500,000 - Pendapatan Lain-lain - 7,048,253 - Jumlah - 31,548,253 -
Uraian
2016
Anggaran Realisasi % Real Angg.
Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir 30 Desember 2016
merupakan Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN sebesar
Rp.24.500.000,00 dan Penerimaan Kembali Belanja Pegawai TAYL sebesar
Rp.7.048.253,00 sehingga tidak ada target dalam menentukan estimasi
pendapatan. Selanjutnya, Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir 30
Desember 2016 dibandingkan dengan periode yang berakhir 30 Desember 2015
terdapat kenaikan sebesar 373,94 persen. Hal ini dikarenakan adanya
pemindahtanganan aset BMN (pelepasan aset non lancar) ditahun 2016 dan
kenaikan pada penerimaan kembali belanja pegawai TAYL.
Dewan Ketahanan Nasional
Jl. Medan Merdeka Barat No.15 Jakarta Pusat 10110 Laporan Keuangan TA 2016 (Unaudited)
Perbandingan Realisasi Pendapatan Periode 31 Desember 2016 dan 2015
URAIAN REALISASI TA 2016 REALISASI TA 2015NAIK
(TURUN) %
Pendapatan Jasa 0.00
PNBP 31,548,253 6,656,564 373.94
Jumlah 31,548,253 6,656,564 373.94
Realisasi Belanja
Rp141.8333.168.069
B.2. BELANJA
Realisasi Belanja Dewan Ketahanan Nasional untuk periode yang berakhir 31
Desember 2016 adalah sebesar Rp141.833.168.069,00 atau 89,56 persen dari
anggaran belanja sebesar Rp158.365.742.000,00. Rincian anggaran dan
realisasi untuk periode yang berakhir 31 Desember 2016 tersaji sebagai berikut:
Rincian Estimasi dan Realisasi Belanja
Periode 31 Desember 2016
Anggaran Realisasi % Real Angg.
Belanja Pegawai 21,924,903,000 20,748,965,362 94.64Belanja Barang 34,547,062,000 28,202,292,707 81.63Belanja Modal 101,893,777,000 92,881,910,000 91.16Total Belanja Kotor 158,365,742,000 141,833,168,069 89.56Pengembalian Belanja - -
Total Belanja 158,365,742,000 141,833,168,069 89.56
Uraian2016
Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik berikut ini:
-
20.000.000.000
40.000.000.000
60.000.000.000
80.000.000.000
100.000.000.000
120.000.000.000
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
Anggaran
Realisasi
Dewan Ketahanan Nasional
Jl. Medan Merdeka Barat No.15 Jakarta Pusat 10110 Laporan Keuangan TA 2016 (Unaudited)
- 19 -
Sedangkan realisasi belanja berdasarkan program untuk periode yang berakhir
31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
ANGGARAN REALISASI
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Wantannas
57,268,897,000 48,828,325,704 85.26
Program Pengembangan Kebijakan Ketahanan Nasional 101,096,845,000 93,004,842,365 92.00
Total Belanja 158,365,742,000 141,833,168,069 89.56
PROGRAM2016
%
Realisasi Belanja untuk periode yang berakhir 31 Desember 2016 mengalami
kenaikan sebesar 0,75 persen dibandingkan dengan periode yang berakhir 31
Desember 2015. Hal ini disebabkan adanya penambahan pagu anggaran belanja
pegawai dan belanja barang.
Perbandingan Realisasi Belanja Periode 31 Desember 2016 dan 2015
URAIAN REALISASI TA 2016 REALISASI TA 2015 NAIK (TURUN) %
Belanja Pegawai 20,748,965,362 18,321,154,277 13.25 Belanja Barang 28,202,292,707 26,723,518,238 5.53 Belanja Modal 92,881,910,000 95,734,119,121 (2.98)
Jumlah 141,833,168,069 140,778,791,636 0.75
Belanja Pegawai
Rp20.748.965.362
B.3. Belanja Pegawai
Realisasi Belanja Pegawai untuk periode yang berakhir 31 Desember 2016 dan
2015 adalah masing-masing sebesar Rp20.748.965.362,00 dan
Rp18.321.154.277,00 atau terjadi kenaikan sebesar 13,25 persen. Kenaikan ini
disebabkan oleh bertambahnya pembayaran tunjangan kinerja pegawai.
URAIAN REALISASI TA 2016 REALISASI TA 2015NAIK
(TURUN) %
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 7,675,404,785 7,813,943,964 (1.77) Belanja Gaji dan Tunjangan Non PNS 0 0 - Belanja Honorarium 0 0 - Belanja Lembur 81,660,000 221,077,000 (63.06) Belanja Pegawai Tunjangan Khusus 12,992,825,932 10,317,887,095 25.93 Jumlah Belanja Kotor 20,749,890,717 18,352,908,059 13.06 Pengembalian Belanja Pegawai (925,355) (31,753,782) (97.09)
Jumlah Belanja 20,748,965,362 18,321,154,277 13.25
Belanja Barang
Rp28.202.292.707,-
B.4. Belanja Barang
Realisasi Belanja Barang untuk periode yang berakhir 31 Desember 2016 dan
2015 adalah masing-masing sebesar Rp28.202.292.707.00, dan
Rp26.723.518.238,00. Realisasi Belanja Barang untuk periode yang berakhir 31
Dewan Ketahanan Nasional
Jl. Medan Merdeka Barat No.15 Jakarta Pusat 10110 Laporan Keuangan TA 2016 (Unaudited)
- 20 -
Desember 2016 mengalami kenaikan 5,49 persen dari Realisasi Belanja Barang
periode 31 Desember 2015. Hal ini disebabkan antara lain adanya kenaikan
belanja dalam rangka implementasi rapat didalam kantor dan kenaikan tarif dari
pembayaran jasa.
URAIAN REALISASI TA 2016 REALISASI TA 2015NAIK
(TURUN) %
Belanja Barang Operasional 2,629,605,500 2,598,648,700 1.19 Belanja Barang Non Operasional 5,446,418,050 6,000,705,808 (9.24) Belanja Barang Persediaan 554,328,400 217,078,750 - Belanja Jasa 10,254,423,760 12,914,183,281 (20.60) Belanja Pemeliharaan 2,648,421,500 2,016,777,209 31.32 Belanja Perjalanan Dalam Negeri 5,587,141,326 2,858,793,690 95.44 Belanja Perjalanan Luar Negeri 1,081,954,171 117,330,800 - Jumlah Belanja Kotor 28,202,292,707 26,723,518,238 5.53 Pengembalian Belanja - -
Jumlah Belanja 28,202,292,707 26,723,518,238 5.53 Belanja Barang Persediaan dalam LRA TA 2016 tercatat Rp554.328.400,00.
Berdasarkan Surat Kementerian Keuangan No. S-6478/PB/2016 tanggal 3
Agustus 2016 tentang Penggunaan Akun Belanja yang menghasilkan
Persediaan, mengamanatkan bahwa “Pada prinsipnya, Persediaan tidak dapat
dilihat dari bentuk barangnya, melainkan niat awal (intension) pada saat
penyusunan perencanaan kegiatan dan penyusunan RKA-KL-nya, sehingga
untuk barang-barang yang memang direncanakan habis pada satu kegiatan tidak
dialokasikan dari Belanja Barang Persediaan dan tidak menjadi barang
persediaan. Suatu barang dapat digolongkan sebagai barang persediaan apabila
perencanaan pengadaan barang tersebut bersifat kontinu atau berkelanjutan,
tidak hanya untuk satu kali kegiatan saja”. Oleh karenanya, yang seharusnya
nilai Belanja Barang Persediaan yang tercatat di LRA Setjen Wantannas pada TA
2016 adalah sebesar nilai penambahan akun persediaan pada Neraca, yaitu
Rp4.194.150,00,. Selisih nilai di atas sebesar Rp550.134.250,00 tercatat dalam
realisasi Belanja Pemeliharaan.
Belanja Modal
Rp92.881.910.000.
00,-
B.5. Belanja Modal
Realisasi Belanja Modal untuk periode yang berakhir 31 Desember 2016 dan
2015 adalah masing-masing sebesar Rp92.881.910.000.00, dan
Rp95.734.119.121,00. Realisasi Belanja Barang untuk periode yang berakhir 31
Desember 2016 mengalami penurunan 2,98 persen dari Realisasi Belanja
Barang periode 31 Desember 2015.
Dewan Ketahanan Nasional
Jl. Medan Merdeka Barat No.15 Jakarta Pusat 10110 Laporan Keuangan TA 2016 (Unaudited)
- 21 -
Belanja Modal
Peralatan dan
Mesin
Rp87.037.806.000,-
URAIAN REALISASI T.A. 2016 REALISASI T.A 2015NAIK
(TURUN) %
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 87,037,806,000 77,747,503,331 11.95Belanja Modal Gedung dan Bangunan 5,813,810,000 4,952,465,790 17.39Belanja Modal Lainnya 30,294,000 13,034,150,000 -99.77
Jumlah Belanja 92,881,910,000 95,734,119,121 -2.98
Rincian Realisasi Belanja Modal terdiri sebagai berikut:
B.5.1 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin untuk periode yang berakhir 31
Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp87.037.806,000,00.
dan Rp77.747.503.331,00. Realisasi Belanja Modal untuk periode yang berakhir
31 Desember 2016 mengalami kenaikan sebesar 11,96 persen dibandingkan
realisasi tahun sebelumnya.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin Periode 31 Desember 2016 dan 2015
URAIAN REALISASI T.A. 2016 REALISASI T.A 2015NAIK
(TURUN) %
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 87,037,806,000 77,747,503,331 11.95Jumlah Belanja Kotor 87,037,806,000 77,747,503,331 11.95Pengembalian 0 0
Jumlah Belanja 87,037,806,000 77,747,503,33111.95
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin untuk periode yang berakhir 31
Desember 2016 sebesar Rp87.037.806.000,00 digunakan untuk
penambahan/kapitalisasi aset peralatan dan mesin berupa mesin fotocopy dan
printer senilai Rp60.346.000,00, Kendaraan Dinas Roda 4 dan 2 senilai
Rp1.958.500.000,00 Pengadaan perangkat pengolah data senilai
Rp9.155.980.000,00 dan Pengadaan perangkat Sistem Informasi senilai
Rp75.862.980.000,00.
Belanja Modal
Gedung dan
Bangunan
Rp5.813.810.000
B.5.2 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan untuk periode yang berakhir 31
Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp5.813.810.000,00
dan Rp4.952.465.790,00. Realisasi Belanja Modal untuk periode yang berakhir
31 Desember Tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 17.39 persen
dibandingkan Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan untuk periode
yang berakhir 31 Desember 2015. Hal ini disebabkan adanya renovasi
Dewan Ketahanan Nasional
Jl. Medan Merdeka Barat No.15 Jakarta Pusat 10110 Laporan Keuangan TA 2016 (Unaudited)
- 22 -
gedung/bangunan/ruang kerja pada gedung di jalan Juanda 36, dalam rangka
pemenuhan ruang kerja dan rapat guna mendukung program Pemerintah untuk
melaksanakan rapat di dalam kantor.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan 31 Desember 2016 dan 2015
URAIAN JENIS BELANJA T.A. 2016 T.A 2015 Naik (Turun) %
Belanja Modal Gedung dan Bangunan 5,813,810,000 4,952,465,790 17.39
Jumlah Belanja Kotor 5,813,810,000 4,952,465,79017.39
Pengembalian Belanja Modal 0 0 0.00
Jumlah Belanja 5,813,810,000 4,952,465,790 17.39
Belanja Modal
Lainnya
Rp30.294.000
B.5.3 Belanja Modal Lainnya
Realisasi Belanja Modal Lainnya untuk periode yang berakhir 31 Desember 2016
adalah sebesar Rp30.294.000,00 dan Realisasi Belanja untuk periode yang
berakhir 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp13.034.150.000,00, mengalami
penurunan sebesar 99,77 persen dibandingkan Realisasi Belanja Modal untuk
periode yang berakhir 31 Desember 2015. Hal ini disebabkan adanya pengadaan
aplikasi berupa software dan lisensi pendukung sistem informasi Dewan
Ketahanan Nasional yang semula menggunakan belanja modal lainnya, ditahun
2016 sudah menggunakan belanja modal peralatan dan mesin.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal Lainnya periode 31 Desember 2016 dan 2015
URAIAN JENIS BELANJA T.A. 2016 T.A 2015 Naik (Turun) %
Belanja Modal Lainnya 30,294,000 13,034,150,000 (99.77)
Jumlah Belanja Kotor 30,294,000 13,034,150,000 (99.77)
Pengembalian Belanja Modal 0 0 0.00
Jumlah Belanja 30,294,000 13,034,150,000 (99.77)
Realisasi Belanja Modal Lainnya untuk periode yang berakhir 31 Desember 2016
adalah sebesar Rp30.294.000,00 yang semua realisasinya digunakan untuk
penambahan/kapitalisasi aset tak berwujud.
Dewan Ketahanan Nasional
Jl. Medan Merdeka Barat No.15 Jakarta Pusat 10110 Laporan Keuangan TA 2016 (Audited)
- 23 -
C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA Kas di Bendahara
Pengeluaran
Rp161.903.617,-
C.1. Kas di Bendahara Pengeluaran
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran untuk periode yang berakhir 31
Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp161.903.617,00
dan Rp0,00 yang merupakan kas yang dikuasai, dikelola dan di bawah
tanggungjawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa UP/TUP yang
belum dipertanggungjawabkan atau belum disetorkan ke Kas Negara per
tanggal neraca. Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran adalah sebagai berikut:
Keterangan TA 2016 TA 2015
Uang Tunai 161,903,617 -
Jumlah 161,903,617 -
Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan disajikan
dalam lampiran.
Kas lainnya dan
Seetara Kas
Rp332.014.871,-
Piutang Bukan Pajak
Rp320.061.328,-
Penyisihan Piutang
tak Tertagih
Piutang Bukan Pajak
Rp1.150.307.,-
Persediaan
Rp4.194.150.,-
C.2. Kas Lainnya dan Setara Kas
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran untuk periode yang berakhir 31
Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 332.014.871,00
dan Rp0,00 yang merupakan kas yang dikuasai, dikelola dan di bawah
tanggungjawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari Pajak yang belum
disetor.
C.3. Piutang Bukan Pajak
Piutang bukan pajak untuk periode yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015
adalah masing-masing sebesar Rp 230.061.328,00 dan Rp0,00 yang
merupakan pengembalian bukan pajak tahun 2016 diakibatkan dari koreksi
atas perjalanan dinas sebesar Rp.65.911.328,00 Dan koreksi atas biaya rapat
sebesar Rp.164.150.000,00.
C.4. Penyisihan Piutang tak Tertagih-Piutang Bukan Pajak
Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih Bukan Pajak untuk periode yang
berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing adalah sebesar
Rp1.150.307,00 dan Rp0.
C.5. Persediaan
Nilai Persediaan untuk periode yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015
masing-masing adalah sebesar Rp4.194.150,00 dan Rp6.449.900,00 .
Persediaan merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan
(supplies) pada tanggal neraca yang diperoleh dengan maksud untuk
Dewan Ketahanan Nasional
Jl. Medan Merdeka Barat No.15 Jakarta Pusat 10110 Laporan Keuangan TA 2016 (Audited)
- 24 -
mendukung kegiatan operasional dan/atau untuk dijual, dan/atau diserahkan
dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Rincian Persediaan per 31
Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Persediaan TA 2016 TA 2015
Barang Konsumsi 4,194,150 6,304,100
Bahan untuk Pemeliharaan - 145,800
Persediaan Lainnya - -
Jumlah 4,194,150 6,449,900
Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik dan
tidak terdapat barang konsumsi dalam kondisi rusak.
Peralatan dan Mesin
Rp121.441.606.420,- C.6. Peralatan dan Mesin
Nilai perolehan aset tetap berupa peralatan dan mesin untuk periode yang
berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp121.441.606.420,00 dan Rp90.604.502.064,00 . Rincian Aset Tetap
Peralatan dan Mesin dan Akumulasi Penyusutannya disajikan pada Lampiran
Laporan Keuangan ini.
Aset Tetap TA 2016 TA 2015 Selisih %
Peralatan dan Mesin 121,441,606,420 90,604,502,064 30,837,104,356 34
Jumlah 121,441,606,420 90,604,502,064 30,837,104,356 34
Aset Tetap Lainnya
Rp568.097.704,-
C.7. Aset Tetap Lainnya
Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan
dalam tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan
jaringan. Saldo Aset Tetap Lainnya untuk periode yang berakhir 31 Desember
2016 dan 2015 adalah sebesar Rp568.097.704,00 dan Rp8.944.105.905,00 .
Mutasi nilai Aset Tetap Lainnya tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Aset Tetap Lainnya 2016
Saldo per 30 Desember 2015 8,944,105,905
Mutasi tambah: -
Bahan Perpustakaan Tercetak 565,258,004
Bahan Perpustakaan Terekam dan Bentuk Mikro 1,320,000
Kotografi, Naskah dan Lukisan 1,519,700
Mutasi kurang: -
Saldo per 31 Desember 2016 9,512,205,625
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2016 (8,944,105,905)
Rincian Aset Tetap Lainnya dan Akumulasi Penyusutannya per 31 Desember
2016 disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
Dewan Ketahanan Nasional
Jl. Medan Merdeka Barat No.15 Jakarta Pusat 10110 Laporan Keuangan TA 2016 (Audited)
- 25 -
Akumulasi Penyusutan
Aset Tetap
Rp(41.765.822.872),-
C.8. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap untuk periode yang berakhir 31
Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp(41.765.822.872,00) dan Rp(22.894.966.526,00).
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan alokasi sistematis atas nilai
suatu aset tetap yang disusutkan selama masa manfaat aset yang
bersangkutan selain untuk Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP).
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 2016
No Aset Tetap Nilai Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
1 Peralatan dan Mesin 121,441,606,420 (41,765,822,872) 79,675,783,5482 Aset Tetap Lainnya 568,097,704 0 568,097,704
Rincian akumulasi penyusutan aset tetap disajikan pada Lampiran Laporan
Keuangan ini.
Aset Tak Berwujud
Rp76.184.894.614,-
C.9. Aset Tak Berwujud
Nilai perolehan Aset Tak Berwujud (ATB) untuk periode yang berakhir 31
Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp76.184.894.614,00 dan
Rp17.994.062.999,00. ATB terdiri dari Software sebesar Rp.48.290.317.782
dan Lisensi sebesar Rp.27.894.577.920,00.
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi
secara umum tidak mempunyai wujud fisik. Mutasi nilai Aset Tak Berwujud
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
17,994,062,999
58,190,832,703
76,184,895,702
14,192,315,494
61,992,580,208Nilai Buku per 31 Desember 2016
Akumulasi Amortisasi s.d 31 Desember 2016
Pembelian
Saldo per 31 Desember 2015
Saldo per 31 Desember 2016
Rincian Aset Tak Berwujud untuk periode yang berakhir 31 Desember 2016
disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
Dewan Ketahanan Nasional
Jl. Medan Merdeka Barat No.15 Jakarta Pusat 10110 Laporan Keuangan TA 2016 (Audited)
- 26 -
Aset Lain-Lain
Rp1.763.675.738,-
C.10. Aset Lain-Lain
Saldo Aset Lain-lain untuk periode yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015
adalah Rp1.763.675.738,00 dan Rp3.634.205.566,00. Aset Lain-lain
merupakan Barang Milik Negara (BMN) yang berada dalam kondisi rusak berat
dan tidak lagi digunakan dalam operasional Dewan Ketahanan Nasional.
Adapun mutasi aset lain-lain adalah sebagai berikut:
3,634,205,566
Mutasi (1,870,529,828)
1,763,675,738
1,707,512,438
56,163,300
Nilai Perolehan per 31 Desember 2016
Saldo per 31 Desember 2015
Akumulasi Penyusutan s.d 31 Desember 2016
Nilai Buku per 31 Desember 2016 Atas saldo perolehan per 31 Desember 2016 dilakukan penyusutan/Amortisasi
terhadap Aset lain-lain sebesar Rp.1.707.512.438,00 sehingga nilai Buku Aset
lain-lain per 31 Desember 2016 Rp.56.163.300,00.
Rincian Aset Lain-Lain untuk periode yang berakhir 31 Desember 2016
disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
Akumulasi Penyusutan
dan Amortisasi Aset
Lainnya
Rp(15.899.827.932),-
C.11. Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya
Saldo Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya untuk periode yang
berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp(15.899.827.932,00) dan Rp(3.403.202.495,00). Adapun mutasi akumulasi
penyusutan/amortisasi asset lainnya adalah sebagai berikut:
Nilai AsetPenyusutan Amortisasi Nilai Aset
Penyusutan Amortisasi
Software 48,290,317,782 (12,435,371,464) 16,658,343,414Lisensi 27,894,577,920 (1,756,908,030) 1,335,719,585Aset Tetap yang tidak digunakan dalam operasi
1,763,676,738 (1,707,512,438) 3,634,205,566 (3,403,202,495)
Jumlah (15.899.827.932) (3,403,202,495)
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya merupakan kontra akun
Aset Lain-lain yang disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian
nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat Aset Lain-lain.
Uang Muka dari KPPN
Rp161.903.617,-
C.12. Uang Muka dari KPPN
Saldo Uang Muka dari KPPN per per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-
masing sebesar Rp161.903.617,00 dan Rp0,00. Uang Muka dari KPPN
merupakan Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP)
yang diberikan KPPN sebagai uang muka kerja yang masih berada pada atau
dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan
Dewan Ketahanan Nasional
Jl. Medan Merdeka Barat No.15 Jakarta Pusat 10110 Laporan Keuangan TA 2016 (Audited)
- 27 -
Utang Jangka Pendek Rp.332.014.871,-
C.13. Utang Jangka Pendek Lainnya
Utang jangka pendek Lainnya berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp 332.014.871,00 dan Rp0,00. Utang Jangka
Pendek Lainnya merupakan pajak pasal 21, 22, 23 dan PPN yang belum
disetor.
.
Dewan Ketahanan Nasional
Jl. Medan Merdeka Barat No.15 Jakarta Pusat 10110 Laporan Keuangan TA 2016 (Audited)
- 28 -
D. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL Pendapatan PNBP
Rp0,-
D.1. Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak
Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan
2015 adalah sebesar Rp0,00 dan Rp1.796.979,00. Pendapatan tersebut terdiri
dari:
Pendapatan Negara Bukan Pajak Lainnya - 1,796,979 Pendapatan Lain-lain - -
Jumlah 1,796,979
TH 2016 TH 2015URAIAN
Beban Pegawai
Rp20.748.965.362,-
D.2. Beban Pegawai
Jumlah Beban Pegawai untuk Tahun 2016 dan Tahun 2015 adalah masing-
masing sebesar Rp20.748.965.362,00 dan Rp18.321.154.277,00. Beban
Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun
barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang
dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas
pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan
pembentukan modal.
URAIAN REALISASI TA 2016 REALISASI TA 2015
NAIK (TURUN) %
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 7,675,404,785 7,813,943,964 (1.77)
Belanja Gaji dan Tunjangan Non PNS 0 0 - Belanja Honorarium 0 0 -
Belanja Lembur 81,660,000 221,077,000 (63.06) Belanja Pegawai Tunjangan Khusus 12,992,825,932 10,317,887,095 25.93
Jumlah Belanja Kotor 20,749,890,717 18,352,908,059 13.06 Pengembalian Belanja Pegawai (925,355) (31,753,782) (97.09)
Jumlah Belanja 20,748,965,362 18,321,154,277 13.25
Beban Persediaan
Rp534.720.950,-
D.3. Beban Persediaan
Jumlah Beban Persediaan pada Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing
sebesar Rp534.720.950,00 dan Rp.549.923.090,00. Beban Persediaan
merupakan beban untuk mencatat konsumsi atas barang-barang yang habis
pakai, termasuk barang-barang hasil produksi baik yang dipasarkan maupun
tidak dipasarkan. Rincian Beban Persediaan untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah
sebagai berikut:
Dewan Ketahanan Nasional
Jl. Medan Merdeka Barat No.15 Jakarta Pusat 10110 Laporan Keuangan TA 2016 (Audited)
- 29 -
URAIAN JENIS BEBAN TH 2016 TH 2015NAIK
(TURUN) %
Beban Persediaan Konsumsi 481,810,950 467,319,580 3.10
Beban Persediaan Bahan Baku 4,935,000 0 -
Beban Persediaan Lainnya 47,975,000 82,603,510 (41.92)
Jumlah Beban Persediaan 534,720,950 549,923,090 (2.76)
Beban Barang dan
Jasa
Rp18.216.732.110,-
D.4. Beban Barang dan Jasa
Beban jasa Tahun 2016 dan Tahun 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp18.216.732.110,00 dan Rp21.212.204.789,00. Beban Jasa adalah konsumsi
atas jasa-jasa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan entitas. Rincian Beban
Jasa untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
URAIAN JENIS BEBAN TH 2016 TH 2015NAIK
(TURUN) %
Beban Keperluan Perkantoran 1,056,000,000 850,877,700 24.11
Beban Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat 10,395,500 7,152,000 45.35
Beban Honor Operasional Satuan Kerja 210,190,000 192,220,000 9.35
Beban Barang Operasional Lainnya 1,353,020,000 1,247,066,000 8.50
Beban Bahan 2,563,623,050 2,989,315,808 (14.24)
Beban Honor Output Kegiatan 849,150,000 627,850,000 35.25
Beban Barang Non Operasional Lainnya 1,869,495,000 2,383,540,000 (21.57)
Beban Langganan Listrik 1,215,386,087 1,251,292,168 (2.87)
Beban Langganan Telepon 130,241,783 183,772,609 (29.13)
Beban Langganan Daya dan Jasa Lainnya 234,805,890 338,292,504 (30.59)
Beban Jasa Konsultan 0 49,500,000 (100.00)
Beban Sewa 246,490,000 132,026,000 86.70
Beban Jasa Profesi 8,427,500,000 10,959,300,000 (23.10)
Beban Aset Ekstrakomtabel peralatan dan Mesin 50,434,800 - -
Jumlah 18,216,732,110 21,212,204,789 (14.12)
Beban
Pemeliharaan
Rp2.664.562.300,-
D.5. Beban Pemeliharaan
Beban pemeliharaan Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp2.664.562.300,00 dan Rp2.016.632.199,00. Beban pemeliharaan merupakan
beban yang dimaksudkan untuk mempertahankan aset tetap atau aset lainnya
yang sudah ada ke dalam kondisi normal. Rincian beban pemeliharaan untuk
Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
URAIAN JENIS BEBAN TH 2016 TH 2015
NAIK
(TURUN)
%
Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 196,622,250 81,445,990 141.41
Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 2,451,799,250 1,912,821,709 28.18
Beban Persediaan Bahan untuk Pemeliharaan 16,140,800 22,364,500 -27.83
Jumlah 2,664,562,300 2,016,632,199 32.13
Beban Perjalanan
Dinas
Rp6.591.097.526,-
D.6. Beban Perjalanan Dinas
Beban Perjalanan Dinas Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp6.591.097.526,00 dan Rp2.976.124.490,00. Beban tersebut adalah
Dewan Ketahanan Nasional
Jl. Medan Merdeka Barat No.15 Jakarta Pusat 10110 Laporan Keuangan TA 2016 (Audited)
- 30 -
merupakan beban yang terjadi untuk perjalanan dinas dalam rangka
pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan. Rincian Beban perjalanan Dinas untuk
Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
URAIAN JENIS BEBAN TH 2016 TH 2015
NAIK
(TURUN)
%
Beban Perjalanan Biasa 3,530,363,355 2,370,379,690 48.94
Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota 192,150,000 126,750,000 51.60
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 1,368,950,000 1,950,000 70102.56
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 417,680,000 359,714,000 16.11
Beban Perjalan Lainnya Luar Negeri 1,081,954,171 117,330,800 822.14
Jumlah 6,591,097,526 2,976,124,490 121.47
Beban Penyusutan
dan Amortisasi
Rp28.615.263.904,-
D.7. BEBAN PENYUSUTAN DAN AMORTISASI
Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk TA 2016 dan 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp28.615.263.904,00 dan Rp9.281.827.834,00. Beban
penyusutan adalah merupakan beban untuk mencatat alokasi sistematis atas
nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa
manfaat aset yang bersangkutan. Sedangkan Beban Amortisasi digunakan untuk
mencatat alokasi penurunan manfaat ekonomi untuk Aset Tak berwujud. Rincian
Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai
berikut:
URAIAN BEBAN PENYUSUTAN DAN AMORTISASI
TH 2016 TH 2015NAIK
(TURUN) %
Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin 19,747,877,797 9,180,673,777 115 Beban Amortisasi Software 7,253,784,299
Beban Amortisasi Lisensi 1,456,462,701
Beban Penyusutan Aset Tetap yang tidak digunakan 157,139,107 101,154,057 55
Jumlah Penyusutan28,615,263,904 9,281,827,834 208
Beban Penyisihan
Piutang Tak
Tertagih
Rp1.150.307,-
Surplus/ Defisit
Dari Kegiatan
Operasional
Rp(77.372.492.459)
,-
D.8. BEBAN PENYISIHAN PIUTANG TAK TERTAGIH
Beban penyisihan piutang tak tertagih tahun 2016 dan 2015 adalah masing-
masing sebesar Rp. 1.150.307,00 dan Rp. 0,00. Beban peyisihan piutang tak
tertagih adalah beban atas penyisihan terhadap piutang di tahun 2016.
D.9. SURPLUS/ DEFISIT DARI KEGIATAN OPERASIONAL
Pos Surplus/ Defisit Dari Kegiatan Operasional terdiri dari Pendapatan
Operasional dan Beban Operasional yang sifatnya rutin dan merupakan tugas
pokok dan fungsi entitas. Jumlah Surplus/ Defisit Dari Kegiatan Operasional
untuk TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp(77.372.492.459,00) dan Rp54.356.069.709,00. Surplus/ Defisit Dari
Kegiatan Operasional Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Dewan Ketahanan Nasional
Jl. Medan Merdeka Barat No.15 Jakarta Pusat 10110 Laporan Keuangan TA 2016 (Audited)
- 31 -
URAIAN TH 2016 TH 2015
NAIK (TURUN)
%Pendapatan Operasional 0 0
Beban Operasional 77,372,492,459 54,356,069,709 42.34
Surplus (Defisit) dari Kegiatan Operasional (77,372,492,459) (54,356,069,709)42.34
Pendapatan dari
Kegiatan Non
Operasional
Rp8.125.189,-
D.10. Pendapatan Dari Kegiatan Non Operasional
Jumlah Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional untuk TA 2016 dan 2015
adalah masing-masing sebesar Rp8.125.189,00 dan Rp4.859.585,00.
Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional diperoleh dari pelepasan aset non
lancar ditambah beban pelepasan aset non lancar serta pengembalian Belanja
Pegawai Tahun anggaran yang Lalu dan beban penyesuaian nilai persediaan.
URAIAN TH 2016 TH 2015NAIK
(TURUN) %
Pendapatan pelepasan aset non lancar 24,500,000 - 0.00
Beban pelepasan aset non lancar (17,700,664) - 0.00
Surplus/(Defisit) pelepasan Aset Non Lancar 6,799,336 - 0.00
Penerimaan kembali Belanja Pegawai TAYL 7,284,003 4,859,585 49.89Beban Kegiatan non Operasional Lainnya 5,958,150 - 0.00
Surplus/(Defisit) Kegatan Non Operasional Lainnya 1,325,853 4,859,585 -72.72
Jumlah Pendapatan Kegiatan Non Operasional 8,125,189 4,859,585 67.20
Dewan Ketahanan Nasional
Jl. Medan Merdeka Barat No.15 Jakarta Pusat 10110 Laporan Keuangan TA 2016 (Audited)
- 32 -
E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Ekuitas Awal
Rp94.885.157.413,-
E.1. Ekuitas Awal
Nilai ekuitas pada tanggal 01 Januari 2016 dan 2015 adalah masing-masing
sebesar Rp94.885.157.413,00 dan Rp8.462.398.344,00
Surplus(Defisit) LO
Rp(77.364.367.270)
E.2. Surplus (Defisit) LO
Jumlah Surplus (Defisit) LO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember
2016 dan 2015 adalah defisit sebesar Rp(77.354.367.270,00) dan
Rp(54.351.210.124,00). Surplus (Defisit) LO merupakan penjumlahan selisih
lebih antara surplus/defisit kegiatan operasional, kegiatan non operasional, dan
kejadian luar biasa.
Koreksi Nilai Aset
Tetap Non
Revaluasi
Rp(5.482.067.469),-
E.3. Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi
Jumlah Penyesuaian Nilai Aset untuk periode yang berakhir pada 31 Desember
2016 dan 2015 adalah sebesar Rp(5.482.067.469,00) dan Rp0,00 sebagai akibat
dari kebijakan pemerintah pusat terkait penilaian persediaan menggunakan
harga pembelian terakhir. Rincian Transaksi Koreksi Nilai Aset Tetap Non
Revaluasi terdiri dari Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi sebesar
Rp(32.399.867,00) dan Koreksi Nilai Aset Lainnya Non Revaluasi sebesar
Rp(5.482.068.494,00).
Transaksi Antar
Entitas
Rp130.487.007.257,-
E.4. Transaksi Antar Entitas
Nilai Transaksi Antar Entitas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember
2016 dan 2015 sebesar Rp130.487.007.257,00 dan Rp140.772.135.072,00.
Rincian Transaksi Antar Entitas pada 31 Desember 2016 terdiri dari saldo
Ditagihkan Ke Entitas Lainnya sebesar Rp141.833.168.069,00, saldo Diterima
Dari Entitas Lainnya sebesar (Rp31.548.253,00) dan Transfer Keluar sebesar
Rp(11.314.612.559,00).
No BA URAIAN KL Transfer KeluarTransfer Masuk
SelisihKL Tujuan
(Jika TK >TM)
penjelasan
1 52Setjen Wantannas
11,314,612,559 0 11,314,612,559Kementerian Sekretariat Negara
Penyerahan Aset Tetap Renovasi
Dewan Ketahanan Nasional
Jl. Medan Merdeka Barat No.15 Jakarta Pusat 10110 Laporan Keuangan TA 2016 (Audited)
- 33 -
• Pada tanggal 2 Februari 2016 Dewan Ketahanan Nasional telah
menyerahkan Aset Tetap Renovasi ke Kementerian Sekretariat
Negara sebesar Rp.8.376.008.201,00, dengan Berita Acara Serah
Terima Aset Renovasi. (terlampir).
• Pada tanggal 20 Desember 2016 terdapat serah terima asset
tetap renovasi gedung ke Kementerian Sekretariat Negara
sebesar Rp. 2.938.604.358,00 total tersebut sudah termasuk Ppn,
Honor panitia pengadaan dan biaya lainnya yang dipergunakan
sampai dengan asset tetap renovasi tersebut siap digunakan
Kenaikan/Penurunan
Ekuitas
Rp.47.640.572.518,-
E.5. Kenaikan/Penurunan Ekuitas
Nilai kenaikan/penurunan ekuitas untuk periode yang berakhir pada 31
Desember 2016 dan 2015 sebesar Rp47.640.572.518,00 dan
Rp86.422.759.069,00.
Ekuitas Akhir
Rp142.525.729.931
,-
E.6. Ekuitas Akhir
Nilai ekuitas akhir untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan
2015 adalah masing-masing sebesar Rp142.525.729.931,00 dan
Rp94.885.157.413,00.
Dewan Ketahanan Nasional
Jl. Medan Merdeka Barat No.15 Jakarta Pusat 10110 Laporan Keuangan TA 2016 (Audited)
- 34 -
F. PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA
F.1. Kejadian-Kejadian Penting Setelah Tanggal Neraca
• Pada tanggal 2 Februari 2016 Dewan Ketahanan Nasional telah menyerahkan
Aset Tetap Renovasi ke Kementerian Sekretariat Negara sebesar
Rp.8.376.008.201,00, dengan Berita Acara Serah Terima Aset Renovasi.
(terlampir).
• Pada tanggal 07 September 2016, terdapat pelaksanaan Lelang dengan
Risalah Lelang no. 177/2016, pejabat lelang Palomes, SE, MH dan Laporan
Realisasi Pelaksanaan Lelang (terlampir) dengan penerimaan sebesar
Rp.24.500.000,00 dan bea lelang Rp. 490.000,00
• Pada tanggal 20 Desember 2016 terdapat serah terima asset tetap renovasi
gedung ke Kementerian Sekretariat Negara sebesar Rp. 2.938.604.358,00
total tersebut sudah termasuk Ppn, Honor panitia pengadaan dan biaya
lainnya yang dipergunakan sampai dengan asset tetap renovasi tersebut siap
digunakan.
• Terhadap uang tunai di kas di bendahara pengeluaran telah dilakukan
penyetoran.
• Terhadap uang tunai di kas lainnya di bendahara pengeluaran telah dilakukan
penyetoran.
F.2. Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK
Daftar temuan dan rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagaimana
terlampir, dan tertuang dalam nota kesepakatan Angka Asersi Final Nomor NK-
53/PB.6/ 2017 tanggal 13 April 2017.
F.3. Rekening Pemerintah
Rekening pemerintah yang digunakan dalam kegiatan operasional kantor Dewan
Ketahanan Nasional adalah Bank Mandiri kantor cabang pembantu Deparpostel
dengan nomor rekening 103-00-0107186-5 a.n Bendahara Pengeluaran Sekretariat
Jenderal Dewan Ketahanan Nasional.
F.4. Pengungkapan Lain-Lain
1. Berdasarkan Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional Nomor :
Kep-44/KPA/04/2016 tanggal 11 April 2016 tentang Pergantian Antar Waktu atas
Dewan Ketahanan Nasional
Jl. Medan Merdeka Barat No.15 Jakarta Pusat 10110 Laporan Keuangan TA 2016 (Audited)
- 35 -
Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional Nomor : Kep-
121/KPA/XII/2015 tentang Penetapan Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran,
merupakan pejabat yang diberi kewenangan untuk melakukan tindakan yang
mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja/penanggung jawab kegiatan.
2. Berdasarkan Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Sekretariat Jenderal Dewan
Ketahanan Nasional Nomor : Kep-44/KPA/04/2016 tanggal 11 April 2016 tentang
Tim Penanggung Jawab Pengelola Keuangan yang terdiri dari Pejabat Pembuat
Komitmen, Pejabat Penandatangan/Penguji SPM, Petugas Pengelola Administrasi
Belanja Pegawai dan Staf Pengelola Keuangan sebagai berikut :
No Jabatan Nama
1 Kuasa Pengguna Anggaran Irjen Pol. Drs. Tjetjep Agus Supriyatna, MM, MH
2 Pejabat Pembuat Komitmen Marsma TNI . Lukas Pamardi, SH, MM
3 Pejabat Pembuat Komitmen Brigjen TNI Sugeng, SH
4 Pejabat Penandatangan/Penguji SPM Brigjen TNI Dr. Yudi Sutrasna, MM
5 Petugas Pengelola Adm. Belanja Pegawai Kriswanto
6 Staf Pengelola Keuangan 1. Titin Mardyaningsih, SE 2. Yesilia Prahasasti, SE 3. Riza Savitri, A.Md 4. Supardi
3. Bahwa berakhirnya masa perjanjian penggunaan sementara gedung milik
Kementerian Sekretariat Negara RI oleh Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan
Nasional sampai dengan saat dibuatnya Laporan Keuangan Audited ini belum
terealisasi perjanjian perpanjangan baru, hal ini terjadi karena masih menunggu
persetujuan dari Kementerian Keuangan.
Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan Nasional menempati gedung milik
Kementerian Sekretariat Negara yang berlokasi di Jl. Merdeka Barat No. 15
Jakarta Pusat. Dasar Setjen Wantannas menempati gedung milik Kementerian
Sekretariat Negara adalah Surat Perjanjian Penggunaan Sementara Tanah dan
Bangunan Milik Kementerian Sekretariat Negara RI Nomor: PERJ-
18/Kemensetneg/Sesmen/10/2016 (terlampir).
Perjanjian Penggunaan Sementara Gedung Milik Kementerian Sekretariat
Negara RI, di Jl. Medan Merdeka Barat No. 15 Jakarta Pusat oleh Sekretariat
Dewan Ketahanan Nasional
Jl. Medan Merdeka Barat No.15 Jakarta Pusat 10110 Laporan Keuangan TA 2016 (Audited)
- 36 -
Jenderal Dewan Ketahanan Nasional telah berakhir, terhitung mulai tanggal 5
September 2015, sesuai Surat Perjanjian Penggunaan Sementara Tanah dan
Bangunan Milik Kementerian Sekretariat Negara RI Nomor: PERJ-
19/Kemensetneg/Sesmen/11/2013. Atas hal tersebut, Sesjen Wantannas telah
berupaya untuk melakukan perpanjangan izin penggunaan gedung ke
Kementerian Sekretariat Negara RI dengan mengirimkan surat Nomor: B-
436/Sesjen/VIII/2015 tanggal 6 Agustus 2015 perihal Permohonan
Perpanjangan dan Penerbitan Perjanjian Penggunaan Sementara Gedung Milik
Kementerian Sekretariat Negara RI, yang ditujukan kepada Sekretaris
Kementerian Sekretariat Negara RI. Surat dengan Nomor: B-
436/Sesjen/VIII/2015 tanggal 6 Agustus 2015 perihal Permohonan
Perpanjangan dan Penerbitan Perjanjian Penggunaan Sementara Gedung Milik
Kementerian Sekretariat Negara RI juga menyebutkan bahwa Sesjen
Wantannas meminta penerbitan Perjanjian Penggunaan Sementara Gedung
Milik Kementerian Sekretariat Negara RI, ex BNPB yang berlokasi di Jl. Ir. H.
Juanda Nomor 36 Jakarta Pusat.
Atas dasar surat dari Setjen Wantannas tersebut, Sekretaris Kementerian
Sekretariat Negara telah menjawab melalui Surat Nomor B-
850/Kemensetneg/Ses/PB.03/03/2016 Tanggal 29 Maret 2016 tentang
Penggunaan Gedung Milik Kementerian Sekretariat Negara Jalan Ir.H. Juanda
no.36, Jakarta Pusat (surat terlampir).
Dewan Ketahanan Nasional
Jl. Medan Merdeka Barat No.15 Jakarta Pusat 10110 Laporan Keuangan TA 2015 (Audited)
- 37 -
L A M P I R A N
Recommended