View
216
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP
SIKAP KEBERAGAMAAN SISWA
DI SMAN 87 JAKARTA
III ..
IIIUniversitas Islam Negeri
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Oleh:
DEWI FARIDAH
NI~: 104011000089
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAXULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1429 H 12008 M
PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP SIKAP
KEBERAGAMAAN SISWA
DI SMAN 87 JAKARTA
Skripsi:
Diajukan kepada Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan untukmemenuhi syarat mencaJllli Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
OLEH:
DEWI FARIDAHNIM : 104011000089
DI BAWAH BIMBINGAN:9f2 -~.
Dr. Hi. SITTI SALMIAH, M.ANIP. 150020 004
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2008
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi beIjudul: " Pengaruh Kegiatan Rohis terhadap Sikap Keberagamaan
Siswa di SMAN 87 Jakarta" diajukan kepada Fakultas lImu Tarbiyah Dan
Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus
dalam Ujian Munaqasyah pada 26 November 2008 dihadapan dewan penguji.
Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar SaIjana S1 (S.Pd.I) dalam bidang
Pendidikan Agama.
Jakarta, 26 November 2008
Panitia Ujian Munaqasyah
Ketua Panitia (Ketua JurusanIProdi)
(Dr.H.AF.Wibisono, MA)NIP: 150 236 009
Sekretaris (Sekretaris JurusanlProdi)
(Drs. Safiudin Shiddig, M.Ag)NIP: 150299 477
Penguji I
(Dr.H.AF.Wibisono, M.A)NIP: 150 236 009
Penguji II
(Drs. Rusydi Djamil. M.Ag)NIP: 150274 762
Tanggal
0~:~~
(;ij -03..t.t?....
os ada MA
Tanda langan
..~
..~.
LEMBARPERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawab ini :
Nama : Dewi Faridab
NIM
Fakultas
Jurusan
Judul Skripsi
: 104011000089
: Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
: Pandidikan Agama Islam
: Pengaruh Kegiatan Rohis terhadap Sikap Keberagamaan
Siwa di SMAN 87 Jakarta
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
I. Skripsi ini merupakan hasil karya asH saya sendiri yang diajukan untuk
memenuhi salab satu persyaratan memperoleh gelar Strata Satu (S I) di
UIN SyarifHidayatullab Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telab saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullab Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti babwa karya ini bukan karya asH saya
atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullab Jakarta.
Jakarta, 19 November 2008
Dewi Faridab
ABSTRAK
Dewi Faridah, Pengaruh Kegiatan Rohis terhadap Sikap KeberagamaanSiswa di SMAN 87 Jakarta, Jurusan Pendidikan Agama Islam, FakultasIImu Tarbiyah dan Keguruan, DIN Syarif Hidayatullah Jakarta, November2008
Latar belakang pemilihan judul tersebut adaIah karena penulis melihat bahwakurikulum pembelajaran agama Islam pada tingkat SMA sebanyak 2 jam/minggu,hal iui menyebabkan siswa-siswi SMA kurang begitu memahami ajaran agamaIslam secara lebih mendaIam, padahaI pada usia mereka yaitu remaja sangatrentan sekaIi terhadap pengaruh-pengaruh yang negatif, maka dari itudikhawatirkan pengamalan agama yang mereka dapatkan dikelas sangatlahkurang. Maka dari itu disinilah fungsi kegiatan Rohis berada, karena Rohismembantu siswa yang ingin memperdaIam ajaran agama Islam dan membentukpribadi muslim yang unggul atau sikap keberagamaan yang baik yaitu dari segiakidah, ibadah, dan akhlak.
Penelitian iui bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh KegiatanRohis terhadap sikap keberagamaan siswa. Penelitian iui dilakukan di SMAN 87Jakarta dengan menggunakan metode penelitian lapangan atau disebut jugadengan metode kuantitatif, yaitu dengan menggunakan penelitian populasi, teknikpengurnpulan data dan teknik analisa data. Pengurnpulan data yang dilakukanmelaIui wawancara dan penyebaran angket. Sedangkan teknik analisa data yangdigunakan yaitu korelasi product moment.
Berdasarkan hasil penelitian, siswa SMAN 87 Jakarta menunjukkan bahwa antarakegiatan Rohis dengan sikap keberagamaan siswa terdapat pengaruh atau korelasiyang lemah atau rendah, yaitu sebesar 0,3. Sedangkan kontribusi yang diberikanoleh Kegiatan Rohis terhaG:ip sikap keberagamaan siswa yaitu sebesar 9%.
Dari hasil penelitian ini, disarankan kepada guru pembina agar lebihmeningkatkan kegiatan-kegiatan Rohis sehingga dapat terwujud sikapkeberagamaan yang baik, dan materi yang diberikan kepada siswa sebaiknya lebihbanyak mengenai akidah, ibadah dan akhlak. Dan kepada pihak sekolah untukselaIu mendukung kegiatan Rohis ini agar tercipta cita-cita bersama yaitumeuingkatkan sikap keberagamaan siswa yang lebih baik dan unggul.
KATA PENGANTAR
Tiada rangkaian kalimat yang paling indah selain memohon rahmat dan
ridho-Nya, serta memanjatkan untaian syukur kehadirat Allah SWT . Yang telah
memberikan nikmat dan karunianya kepada penulis, sehingga mempermudah
dalam menyelesaikan skripsi ini sebagai persyaratan mencapai Gelar SaJjana
Pendidikan Islam (S.Pd.I).
Teriring pula sholawat serta salam kepada junjungan Baginda Nabi
Muhammad SAW. Sebagai sud tauladan bagi seluruh manusia, beserta keluarga,
sahabat, dan ummatnya hingga akhir zaman.
Setelah melewati aral dan rintangan serta usaha yang tak kenal lelah,
akhimya penyusunan skripsi yang beIjudul "Pengaruh Kegiatan Rohis
Terhadap Sikap Keberagamaan Siswa di SMAN 87 Jakarta" telah selesai
dengan baik. Selain skripsi ini untuk memenuhi persyaratan akademik meraih
gelar saJjana, mudah-mudahan juga dapat memberikan sumbangsih ilmu
pengetahuan kepada semua pihak, khususnya mereka para akademisi untuk
menambah wawasan intelektualnya.
Penulis sadari, bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini sudah tentu
penulis banyak mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan dan
kemampuan yang belum sempurna. Namun, berkat adanya bantuan, motivasi dan
bimbingan dari berbagai pihak, syukur alhamdulillah skripsi ini dapat selesai.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besamya
kepada:
I. Bapak Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan DIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Bapak Ketua dan Sekertaris Jurusan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta staf-stafuya.
3. Ibu Dr.Hj.Sitti Salrniah,M.A selaku Dosen Pembimbing dalam penulisan
skripsi ini, yang meluangkan waktunya, kepada penulis untuk memberikan
petunjuk dan pengarahan dengan penuh kesabaran dan keikhlasan sehingga
penulis selesai menyusun skripsi ini.
4. Bapak Drs.H. Nurdin Idris, M.A selaku Dosen Penasehat Akademik.
5. Kepala Sekolah, guru-guru serta siswa-siswi SMAN 87 Jakarta terutama
pembina Rohis yaitu Bapak Salimin dan Ibu Meilani yang telah memberikan
informasi mengenai berbagai kelengkapan bahan yang dibutuhkan penulis
dalam skripsi ini.
6. Ayahanda Sudarma dan Ibunda Darsiti yang telah memberikan segenap kasih
sayang dan cinta kepada penulis sejak penulis lahir kedunia sampai sekarang
ini, sehingga penulis menjadi manusia yang insya Allah dapat berguna bagi
agama, nusa dan bangsa.
7. Adik-adikku yang tercinta yaitu Nurafui Rofiqoh Duri, Sri Mulyani, Rochmat
Hidayat, Ana Nursyifa dan Ayu Kamila yang selalu memberikan dukungan
moril kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
8. Kepada seluruh pihak yang telah memberikan kontribusinya dalam skripsi ini
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Akhimya hanya kepada Allah SWT jualah penulis menghambakan diri dan
memohon pertolongan semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi kita semua,
khususnya bagi penulis dan pembaca pada umurnnya. Jika ada yang benar dalam
penulisan ini adalah semata-mata datangnya dari Allah dan apabila didalamnya
terdapat suatu kesalahan, maka itu dari kekhilafan diri penulis sebagai harnba
Allah yang dhaif, mudah-mudahan maksud dan tujuan penulis dapat tercapai
sesuai dengan apa yang penulis harapkan dan cita-citakan. Amiin. _.
Jakarta, November 2008
Penulis
DAFTARISI
LEMBARPERNyATAAN................................................ 1
ABSTRAK..................................................................... 11
KATAPENGANTAR....................................................... iiiDAFTARISI.................................................................. vDAFTAR TABEL............................................................ vii
BABI : PENDAHULUAN
A.. Latar Belakang Masalah...................................... I
B. Identifikasi Masalah... ... .. ... .. 7
C. Pembatasan Masalah '" .. 7
D. Perumusan Masalah........................................... 8
E. Tujuan Penelitian.. ... .... ... .. .... ... ... ..... . ..... ... . 8
F. Kegunaan Hasil Penelitian................... 8
BAB II : ACUAN TEORITIK
A. Kegiatan Roms
1. Pengertian Rohis.................. ...... 9
2. Roms sebagai program ekstrakurikuIer... .. 11
3. Kegiatan-kegiatan Roms 12
4. Fungsi dan Tujuan Rohis................................... 14
B. Sikap Keberagamaan Siswa
1. Pengertian Sikap.......... 15
2. Pengertian Keberagamaan.. 17
3. Pengertian Siswa.... 19
4. Pengertian Sikap Keberagamaan Siswa................. 22
5. Ciri-ciri Sikap Keberagamaan................... 22
6. Faktor yang mempengaruIll sikap
keberagamaan siswa. .. ... . .. .. .. . 23
7. Faktor yang menghambat terbentuknya sikap
keberagaman siswa... .. .. . . 26
C. Kerangka Berfikir.............................................. 29
D. Pengajuan Hipotesis........................................... 30
BAD III : METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 31
B. Variabel Penelitian 31
C. Metode Penelitian 31
D. Populasi dan Sampel. 32
E. Teknik Pengumpulan Data 33
F. Instrumen Penelitian 33
G. Teknik Analisa Data 39
BAD IV : HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum tentang SMAN 87 43
B. Roms SMAN 87 Jakarta...................................... 47
C. Deskripsi Data.. .. .. .. .. .. .. .. 52
D. Skoring 68
E. Analisa dan Interpretasi Data............ .. 72
1. Analisa Data.. .... ...... ......... ... ... . .. . . 72
2. Interpretasi Data........................................... 74
F. Keterbatasan Penelitian....................................... 76
BAD V : KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan....................................................... 77
B. Saran 78
DAFTAR PUSTAKA 79
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Bagan 1
Tabel 1
Tabe12
Tabe1 3
Tabel 4
Tabel 5
Tabel 6
Tabel 7
Tabel 8
Tabel 9
Tabell0
Tabelll
Tabe112
Tabel13
Tabel14
Tabel15
Tabel16
Tabe117
Tabel18
Tabel19
Tabel20
Tabel21
Tabel22
Tabe123
Tabel24
Tabel25
Tabel26
DAFTAR BAGAN DAN TABEL
Kepengurusan Rohis SMAN 87............... 51
Kisi-kisi Angket 34
Kisi-kisi Wawancara 37
Skala Prosentase 40
Tabel Interpretasi Kasar 41
Daftar Anggota Rohis 49
Keberadaan Roms di SMAN 87 52
Roms aktifmengadakan kegiatan 53
Senang mengikuti kegiatan Roms 53
Hadir ketika kegiatan Rohis dilaksanakan 54
Setelah mengikuti kegiatan Roms,pengetahuan bertambah........ 54
Materi Rohis berkaitan dengan pelajaran PAl 55
Mengamalkan apa yang dipelajari dalam Roms.......................... 55
Kegiatan mentoring dapat menambah pengetahuan.................... 56
Roms mengadakan kegiatan Hari Besar Islam............................ 56
Roms mengumpulkan infak 57
Senang terhadap kesenian marawis............................................. 57
Kegiatan pesantren kilat dapat meningkatkan imtaq................... 58
Siswa mengikuti kegiatan Roms atas kemauan sendiri............... 58
Sistem pengkaderan anggota Rohis............................................. 59
Nilai PAl menjadi lebih balk................................................... 60
Siswa selalu mengingat Allah 60
Takut dicatat oleh malaikat 61
Menjalankan petunjuk AI-Qur'an 61
Mengikuti ajaran Nabi Muhammad 62
Percaya akan adanya hari akhir 62
Benman kepada Qadha dan Qadar.. 63n __ ~ __L 1_1 1 L_l_.L ~-'=L
Tabel28
Tabe129
Tabe130
Tabel31
Tabel32
Tabe133
Tabel34
Tabel35
Tabel36
Tabel37
Tabe138
Berpuasa dengan penub keikhlasan............................................. 64
Merasa tenang setelah sholat tahajjud 64
Menunaikan zakat fitrah sebagai kewajiban 65
Bersikap baik dengan siapapun 65
Bertoleransi dengan teman yang berbeda agama 66
Berusaha mematuhi perintah orang tua 66
Menghargai semua makhluk 67
Mengikuti semua kegiatan Rohis 67
Skoring Kegiatan Roms 68
Skoring Sikap Keberagamaan Siswa 70
Uji Korelasi antara variabel X dan Y 72
BAR I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Proses pembelajaran merupakan kegiatan belajar mengajar yang
dilaksanakan guru dan murid dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
Kegiatan bel~ar tersebut tidak hanya dapat dilakukan dalam ruang kelas
saja melainkan dapat pula dilakukan di alam terbuka. Disamping itu,
pembelajaran tidak hanya dapat dilaksanakan dalam sebuah sistem yang
dinaungi oleh kurikulum saja, melainkan dapat pula dilaksanakan dalam
sebuah kegiatan ekstrakurikuler, dimana didalamnya siswa dapat
mengembangkan potensi dan bakat mereka.
Kegiatan ekstrakurikuler adalah suatu wadah penyaluran minat dan
bakat siswa. Dengan demikian, siswa dapat dengan leluasa menggali
potensi yang ada dalam diri mereka sehingga ketika mereka keluar dari
institusi sekolah, mereka telah menjadi pribadi yang mengenal potensi dan
bakat mereka sendiri.
Kegiatan ekstrakurikuler dapat mengajarkan siswa tentang
pendidikan keorganisasian, keJja sama, sosialisasi, serta tanggung jawab
yang perlu ditanarnkan dalam diri siswa sehingga mereka tidak hanya
memperoleh ilmu secara teoritis saja melainkan lebih kepada hal-hal yang
2
bersifat praktis, yang hal ini tentu saja sangat dibutuhkan siswa ketika
mereka berada dalam lingkungan masyarakat.
Kegiatan ekstrakurikuler tidak hanya menuntut Slswa untuk
berkreasi sesuai dengan bakat mereka saja, tetapi lebih dati itu. Karena
walaupun kegiatan ekstrakurikuler hanya sekedar kegiatan ekstra siswa
saja, namun merniliki andil yang cukup besar bagi perkembangan siswa
khususnya dari segi psikomotorik mereka.
Setiap sekolali merniliki berbagai kegiatan ekstrakurikuler seperti
KlR, PMR, Paskibra, Tari, Jurnalistik, Basket, Futsal, Bela Diri, Rohis dan
lain sebagainya. Hal ini membuktikan baliwa sekolali-sekolali sekarang ini
telah memahami perlunya penyaluran bakat dan potensi siswa diluar
proses pembelajaran di kelas. Diantara sederet kegiatan ekstrakurikuler
tersebut balikan dapat mengukir prestasi luar biasa sehingga dapat menjadi
kebanggaan sekolali. Hal ini membuktikan baliwa kegiatan ekstrakurikuler
tidak hanya sekedar kegiatan ekstra siswa saja melainkan memiliki
dampak yang cukup besar bagi perkembangan siswa.
Tentu saja setiap guru dan kepala sekolali berharap baliwa siswa
siswanya mampu memanfaatkan kegiatan ekstrakurikuler yang mereka
ikuti dengan sebaik-baiknya sehingga hal ini dapat memperkecil
kemungkinan siswa-siswa tersebut melakukan tindakan yang kurang baik.
Salali satu ekstrakurikuler yang akan penulis teliti adalali ROmS.
Rohis berasal dari dna kata yaitu Rohani dan islam. Rohis adalali sebuali
ekstrakurikuler yang bergerak di bidang keagamaan. Dengan demikian
.segala kegiatan-kegiatarmya tidak dapat terlepas dan selalu bermuara pada
ajaran agama Islam.
Latar belakang kemunculan Rohis di sekolali-sekolali sangat sulit
untuk dilacak, balikan sejaralmya tiap sekolali bisa macam-macam begitu
juga sebab musababnya, akan tetapi kemunculan Rohis dimungkinkan
karena keberadaan kelompok muslim revivalis (kembali kepada kejayaan
(Islam) di masa lampau) di Indonesia, seperti Hizbut Talirir yang gencar
m"bkl1kAn demonRtrasi dan kamoanve oeneQakan svariat Islam (formal)
3
dengan memanfaatkan isu-isu aktual. Basis pendukungnya sebagian besar
terkonsentrasi di kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) dan kampus
kampus PTN di berbagai kota besar. Selain Hizbut Tahir, Kelompok
muslim revivalis lainnya adalah Ikhwanul Muslimin (Ikhwan). Ikhwan
lahir tahun 1928 di Mesir dengan Hasan AI Banna sebagai pendiri gerakan
iill, walaupun pada era rezim Gamal Abdul Nasser yang berhaluan kiri,
Ikhwanul Muslimin dibekukan dan sejumlah tokolmya seperti Sayyid
Quthb dihukum gantung. Namun hingga kini, Ikhwan tetap eksis di Mesir
dan bahkan memberikan inspirasi bagi gerakan Islam di berbagai belahan
duma, termasuk Indonesial.
Ikhwanul Muslimin dan Hizbuttahrir, 2 kelompok iill di indonesia
masuk ke kelompok pengajian-pengajian di kampus-kampus umum,
perkantoran dan sekolah-sekolah (rohis/dkm) nyaris dikuasai dan menjadi
media pembibitan yang paling efektif untuk mengembangkan pemikiran
dan gerakan mereki. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) adalah sebuah
partai Islam yang sedikit banyak "mengimpor" ideologi Ikhwan. Bermodal
1,8% suara pada Pemilu 1999, PKS berhasil meraih 7% suara pada Pemilu
2004 mengalahkan "seillomya" seperti PAN dan PBB. Di Jakarta, bahkan
PKS menempati peringkat pertama perolehan suara. Hal iill tidaklah
mengherankan mengingat kader-kader muda PKS adalah para mahasiswa
dan alumni Uillwrsitas Indonesia (UI) yang memang banyak berdomisili
di Jakarta.
Pertama, sebagian besar di antara mereka kuliah di perguruan
tinggi negeri favorit seperti UI, IPB, ITB, UGM dan lain-lain yang
notabene berasal dari lulusan SMA-SMA negeri unggulan di kotanya
masing-masing. Ingat, mereka berasal dari SMA negeri bukan lulusan
Madrasah AIiyah atau pesantren tradisional yang umumnya berkultur
I Alfanny. Kemiskinan Penyebab Radikalisme Agama?14 Maret 2007 02:12:59.htlp://groups.google.co.id/group/SEJARAH+ROHIS.htm
2 Asnawi lhsan. http://groups.google.co.id/group/SEJARAH+ROH1S.htm
4
tradisional (Baca: NU). Pada umumnya, di tingkat SMA inilah, mereka
bergabung dengan jamaah HT dan PKS (Sebelum reformasi, jamaah HT
dan PKS menamakan dirinya gerakan tarbiyab). Di SMA-SMA negeri,
para siswa muslim direkrut menjadi jamaah tarbiyah/ HT/ PKS melalui
Rohanis Islam (Rohis) sebagai satu-satunya organisasi pelajar muslim
yang boleh beraktivitas di sekolah negeri.
Kedua, sudah jelas babwa para siswa SMA negeri pada umumnya
kurang merniliki pemahaman agama yang mendalam seperti rekan
rekannya di Pesantren (yang belajar fiqh, bahasa Arab, nahwu sharaf dan
bahkan kitab kuning) sehingga mereka mudah tertarik dengan idelogi
revivalisme Islam yang "instant dan siap saji,,3.
Hal ini sudab jelas bahwa kemunculan Rohis di sekolab adalab
sebagai suatu wadab pembibitan kader-kader Islam muda yang diharapkan
dapat menjadi penerus gerakan tersebut dan supaya mereka benar-benar
memabami agama Islam dengan baik. Jadi, meski disinyalir sedikit
peminatnya, rohis tetap menunjukkan eksitensinya. Jumlah tidak masalah,
yang terpenting adalah kualitasnya.
Berbicara mengenai Rohis, tentu hal ini akan berkaitan dengan
pendidikan Agama Islam, hal ini dikarenakan kedua hal tersebut sangat
berkaitan erat dan saling menunjang satu sama lain. Pendidikan Agama
Islam sekarang ini telab diakui oleh pemerintab sebagai salab satu mata
pelajaran yang diharuskan dalam institusi sekolab. Hal ini tertuang dalam
UU No.2 tabun 1989 tentang sistem pendidikan nasional, ditegaskan
bahwa isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib
memuat pendidikan pancasila, pendidikan agama dan pendidikan
kewarganegaraan. Hal ini dengan jelas memposisikan pendidikan agama
sebagai salab satu muatan wajib dalam kurikulum pendidikan apapun.
Disamping itu, menurut Undang-Undang ini keberadaan pendidikan Islam
diakui secara jelas, hanya saja yang menjadi persoalan bagaimana
3 Alfannv. Kemiskinan Penvebab Radikalisme Agama?14 Maret 2007 02: 12:59.
5
pendidikan Islam itu sendiri menempatkan dirinya pada posisi yang tepat
dan strategis, sehingga dapat menunjukkan eksistensinya4.
Namun demikian keberadaan Pendidikan Agama Islam di sekolah
sekolah umum masih terasa sangat kurang. Hal ini terlihat pada alokasi
waktu yang diberikan untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
adalah 2 jam! minggu, hal ini tentu akan menghasHkan kompetensi siswa
yang tidak memuaskan karena keterbatasan penyampaian materi - materi
tersebut.
Oleh karena itu keberadaan Roms sebagai sebuah ekstrakurikuler
agamis, diharapkan dapat melengkapi dan menyempurnakan pembelajaran
yang diperoleh siswa didalam kelas dan tentu saja aplikasi Roms meIalui
kegiatan-kegiatannya dapat membantu siswa untuk lebih memahami ajaran
Agama Islam dengan lebih baik.
Hal ini karena Roms mempunyai kegiatan-kegiatan yang cukup
banyak, diantaranya adalah mentoring, keputrian, bakti sosial, marawis,
serta kreatifitas siswa seperti mading dan membuat kerajinan tangan.
Selain itu, siswa juga dididik dan dibina dengan Hmu-Hmu agama yang
berlandaskan kepada Al-Qur'a.'1 dan Sunnah dengan melakukan kegiatan
seperti peningkatan baca Al-Qur'an, peringatan hari besar Islam, pesantren
kilat dan kegiatan - kegiatan lainnya yang dapat memotivasi siswa agar
dapat mengamaIkan ajaran Agama Islam dengan sebaik-baiknya, seIain itu
juga, supaya para siswa dapat menjaga daIam hati agar iman mereka tidak
mudah goyah dan hancur. Hal ini sesuai dengan firman Allah :
Artinya : "Sesungguhnya orang-orang yang beriman kepada Allah dan
RasuI-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka beIjihad dengan
6
harta dan jiwa mereka dalam jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang
benar "(Q.S. Al-Hujarat: 15).
Keberadaan Rohis tentu memberikan imbas yang positif bagi
siswa, karena mereka dapat memperoleh pelajaran yang tidak hanya
bersifat teoritis saja melainkan lebih kepada hal-hal yang bersifat praktis
dan diharapkan dengan kegiatan-kegiatan ini siswa dibekali kreatifitas dan
potensi yang baik sehingga dapat membantu mereka ketika berada dalam
lingkungan masyarakat.
Namun, apakah eksistensi Rohis mampu menjarnin para
anggotanya memiliki sikap keberagamaan yang cukup baik. Karena
walaupul1 proses dari suatu kegiatan itu amat istimewa namun apabila
hasilnya tidak memuaskan ,maka dapat dipastikan bahwa kegiatan tersebut
tidak memiliki efek apapun. Hal ini berarti harns ada yang diperbaiki dari
kegiatan-kegiatan tersebut sehingga dapat menghasilkan potensi unggul
yang sesuai dengan harapan dan tujuan.
Diantara sikap-sikap yang perlu ditanarnkan dalam diri siswa
seperti dijelaskan dalam buku Josephson Michael s, Val J Peter dan Tom
Dowd yang beIjudul "Menumbuhkan 6 sikap remaja idaman", adalah
sikap amanah, hormat, tanggung jawab, adil, peduli, kasih sayang dan
sebagainya5• Hal ini barn dari segi akhlak saja, karena dalam sikap
keberagamaan hams merniliki aspek akidah, ibadah dan akhlak kntunya.
Akan tetapi, sikap keberagamaan tersebut tidak muncul dengan
sendirinya, melainkan perlu adanya pembiasaan dan pelatihan dalam diri
siswa itu sendiri. Dan hal tersebut, tentu saja diperoleh dari keikutsertaan
mereka dalam kegiatan - kegiatan yang diadakan oleh Rohis. Dengan
kegiatan- kegiatan Rohis tersebut, maka diharapkan siswa- siswa dapat
bertindak, berlaku dan bersikap baik sesuai dengan ajaran agama Islam.
Maka dari itu, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian guna
mengetahui seberapa besar eksistensi Rohis di SMAN 87 Jakarta dan
5 Josephson. Michael s,Val j,Peter,dan Tom Dowd,Menumbuhkan 6 Sikap Remaja
7
bagaimana pengaruh kegiatan Rohis itu sendiri terhadap sikap
keberagaman siswa.
Oleh karena itu, penelitian tentang masalah tersebut dituangkan
dalam skripsi beJjudul : "Pengaruh Kegiatan Rohis terhadap Sikap
Keberagamaan Siswa di SMAN 87 Jakarta.
B. IdentifJkasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, permasalahan
permasalahan yang akan penulis amati di SMAN 87 Jakarta adalah sebagai
berikut:
a. Bagaimana kegiatan Rohis di SMAN 87 Jakarta ?
b. Bagaimana sikap keberagamaan siswa di SMAN 87 Jakarta ?
c. Apa saja faktor- faktor yang mempengaruhi sikap keberagamaan
siswa di SMAN 87 Jakarta ?
d. Berapa besar pengaruh kegiatan Rohis terhadap sikap
keberagamaan siswa di SMAN 87 Jakarta.
c. Pembatasan Masalab
Dari beberapa masalah yang penulis ungkapkan, maka penulis akan
membatasi permasalahan agar tidak teJjadi kesalahpahaman, yaitu :
a. Rohis yang dimaksud disini adalah suatu kegiatan ekstrakurikuler
yang bergerak di bidang keagamaan Islam.
b. Sikap keberagamaan yang dimaksud disini adalah berkaitan dengan
ibadah, tingkah laku (akhlak) dan akidah siswa.
c. Siswa disini maksudnya adalah siswa yang mengikuti kegiatan
Rohis yang terdiri dari siswa kelas X,XI, dan XII.
8
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka timbul pertanyaan
penelitian yaitu : "Berapa besar pengarub Kegiatan Roms terhadap Sikap
Keberagamaan Siswa di SMAN 87 Jakarta 7. "
E. Tnjnan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui bagaimana kegiatan Roms di SMAN 87 Jakarta.
b. Untuk mengetahui bagaimana sikap keberagamaan siswa yang
mengikuti kegiatan Roms.
c. Untuk mengetahui seberapa besar pengarub kegiatan Rohis
terhadap sikap keberagamaan siswa di SMAN 87 Jakarta.
F. Kegunaan Hasil Penelitian
Adapun kegunaan penelitian berdasarkan tujuan yang dikemukakan di
atas adalah sebagai berikut :
a. Sebagai bahan masukan bagi guru pembina Roms untuk lebih,./"
memberi perhatian pada kegiatan- kegiatan yang diselenggafakan
oleh Rohis, agar dapat menghasilkan sikap keberagamaan yang
baik.
b. Sebagai bahan pertimbangan bagi kepala sekolah untuk
meningkatkan kualitas ekskul Rohis, agar dapat memberi efek
yang cukup baik bagi siswa- siswa yang mengikutinya.
c. Penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah ilmu
pengetahuan dan dapat memberikan informasi pada pihak - pihak
yang membutuhkan.
BABII
PENYUSUNAN KERANGKA TEORITIK DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kegiatan Rohis
I. Pengertian Rohis
Rohis mempakan singkatan dari Rohani Islam. Rohani
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti roh atau berkaitan
dengan roh. Pengertian roh itu sendiri dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia berarti sesuatu (unsur) yang ada dalam jasad yang
diciptakan Tuhan sebagai penyebab adanya hidup (kehidupan)l.
Sedangkan dalam buku Ensiklopedi Islam, roh berarti zat murni
yang tinggi, hidup, dan hakikatnya berbeda dengan tubuh2•
Rohani adalah aspek manusia selain jasmani dan aka!
(Iogika). Pengertian atau hakikat rohani masih sangat sukar untuk
ditemukan, namun banyak yang mengaitkan dengan kalbu saja.
Kalbu disini, sekalipun tidak jelas hakikatnya namun gejalanya
sangat jelas. Gejalanya itu dapat diwakilkan dalam istilah rasa.
Rincian rasa tersebut misalnya sedill, gelisah, rindu, sabar, serakah,
putus asa, cinta, iman dan lain sebagainya. Kalbu yang berkualitas
tinggi itu adalah kalbu yang penuh berisi iman kepada Allah SWT
I Tim Penyusun Kamus Posat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta: BalaiPustaka,2002),cet ke-2, ha1.960
2 Dewan Redaksi Eusiklopedi Islam, EnsikJopedi Islam,(Jakarta: PT.Ichtiar Barn Van
10
atau dengan ungkapan lain kalbu yang penuh dengan ketakwaan
kepada Allah SWT. Kalbu yang penuh dengan iman mempunyai
gejala-gejala yang amat banyak, misalnya ketika sholat dengan
khusu' (AI-Mu'min :1-2), bila mengingat Allah SWT kulit dan
hatinya tenang (Az-Zumar : 23), bila disebut nama Allah SWT
bergetar hatinya (AI-Hajj: 34-35) dan sebagainya.
Sedangkan kata Islam berasal dari bahasa Arab yaitu
aslama, yuslimu, islaman yang berarti menyerahkan diri,
menyelamatkan diri, taat, patuh dan tunduk3• Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia Islam berarti agama yang diajarkan nabi
Muhammad SAW berpedoman pada kitab suci Al-Qur'an yang
diturunkan kedunia melalui wahyu Allah swr. Sedangkan dalam
buku Ensiklopedi Islam, kata Islam memiliki beberapa arti yaitu
(I) melepaskan diri dari segala penyakit lahir dan bathin, (2)
kedamaian dan keamanan, (3) ketaatan dan kepatuhan5• Agama
Islam adalah agama yang mentauhidkan Allah SWT dan mengakui
kerasulan Nabi Muhammad SAW sejak zaman Nabi Adam AS
sampai pada hari akhir nanti. Islam juga merupakan agama yang
integral, yang mengatur hidup dan kehidupan manusia serta
menjadi dasar akhlak mulia yang disampaikan oleh Nabi
Muhammad SAW untuk seluruh urnat manusia di setiap zaman.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan pengertian Rohani
Islam menurut penulis adalah keadaan jiwa manusia yang dinaungi
rasa ketauhidan kepada Allah SWT dan rasul-Nya sehingga semua
tingkah laku dan perbuatannya teJjaga atau tidak keluar dari ajaran
agama Islam.
3 Zuhairini,dkk.Filsafat PendidikanIslam,(Jakarta: Bumi Aksara, 1995), eel ke-2, hal.35'Tim Penyusun Kamus Pusal Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ... haI.444, Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi lslam Fas·Kal 2,(Jakarta: PT.Iehliar
11
2. Rohis sebagai program ekstrakurikuler
Program adalah sederetan kegiatan yang akan dilaksanakan
untuk mencapai suatau tujuan tertentu6• Ekstrakurikuler adalah
suatu kegiatan yang dilaksanakan diluar pelajaran (kegiatan
kurikulum) sifat kegiatannya pendidikan non formal digunakan
untuk membantu siswa mengisi waktu senggang secara terarah di
samping memberikan berbagai pengetahuan dan keterampilan
melalui pengalaman langsung yang bersifat praktis7•
Menurut B. Suryo Subroto, kegiatan ekstrakurikuler adalah
kegiatan yang dilaksanakan untuk mengembangkan salah satu
bidang pelajaran yang diminati oleh sekelompok siswa, misalnya
olah raga, kesenian, berbagai macam keterampilan dan
kepramukaan diselenggarakan di luar jam pelajaran biasa8•
Rohis merupakan sebuah lembaga organisasi siswa di
bidang keagamaan, yang menyelenggarakan sejumlah program
kegiatan yang bertujuan untuk menggali potensi-potensi
keagamaan yang dimiliki siswa. Rohis juga menjadi wadah atau
sarana bagi siswa yang beragama Islam untuk memperoleh
pembinaan keagamaan secara lebih mendalam, dalam rangka
menumbOO kembangkan bakat, kemampuan serta memperluas
pengetahuan tentang ajaran-ajaran agama Islam dan senantiasa
menanamkan, membudayakan mengakrabkan serta
mengaktualisasikan nilai-nilai Islam untuk meningkatkan
keimanan dan ketakwaan bagi para pelajar.
Para ahli didik sepakat, bahwa salah satu tugas yang
diemban oleh pendidikan adalah mewariskan nilai-nilai lOOur
budaya kepada peserta didik dalam upaya membentuk kepribadian
6 Suharsimi Arikunto, Penge/o/aan Kelas dan Siswa,(Jakarta:CV.Rajawali, I998),hal.l7 H.Hadari Nawawi, Organisasi Seko/ah dan Pengelo/aan Ke/as,(Jakarta:PT.Gunung
Agung, I982),hal.l 508 B.Suryo Subroto, Proses Be/ajar Mengajar di Seko/ah,(Jakarta:Rineka Cipta,1997),cet
12
yang intelek bertanggtmgjawab melalui jalur pendidikan. Melalui
pendidikan yang diproses secara formal, nilai-nilai luhur tersebut
termasuk nilai-nilai luhur agama akan menjadi bagian dari
kepribadiarmya. Upaya mewariskan nilai-nilai ini sehingga menjadi
miliknya disebut mentransformasikan nilai, sedangkan upaya yang
dilakukan untuk memasukkan nilai-nilai itu ke dalam jiwanya
semngga menjadi miliknya disebut mengintemalisasikan nilai.
Kedua upaya ini dalam pendidikan dilakukan secara bersama-sama
dan serempak, antara lain dengan jalan : pergaulan, memberikan
suri tauladan, mengajak dan mengamalkan. Hal inilah yang
berusaha digunakan oleh Roms agar pendidikan di sekolah tidak
hanya sebatas penyampaian materi semata, melainkan dapat
menanantkan nilai-nilai luhur kedalam diri peserta didik itu
sendiri9•
3. Kegiatan-kegiatan Roms
Ada beberapa kegiatan Roms yang meliputi kegiatan rningguan,
bulanan, tahunan, dan kegiatan hari-hari besar. Kegiatan-kegiatan
tersebut adalah sebagai berikut :
a. Kegiatan rningguan
1) Mentoring
Adalah kegiatan pemberian materi tentang keislaman yang
diberikan oleh para alunrni. Biasanya materi-materi yang
diberikan adalah tentang hal-hal yang berkaitan dengan
ibadah, akidah, akhlak dan sebagainya.
2) KJK (Kegiatan Jum'at Keputrian)
Adalah kegiatan berupa pemberian materi dan bimbingan
yang berkaitan dengan masalah-masalah keputrian yang
diberikan oleh pengurus Roms.
3) Marawis
Roms yang
kader-kader
13
Kegiatan kesenian islami yang diadakan tiap minggu lUI
dinilai sangat aktif, hal ini karena siswa-siswa banyak yang
tertarik dengan seni marawis, selain dapat meningkatkan hobi
juga dapat menghasilkan prestasi.
4) Mengumpulkan infak
Kegiatan ini rutin dilakukan untuk menggalang dana setiap
hari Jum'at, infak inipun tidak hanya diperuntukkan bagi
anggota Rohis saja tetapi juga bagi seluruh siswa.
b. Kegitan bulanan
1) BBM (Bersih Bersih Mushola)
AdalaiJ kegiatan membersihkan mushola sebagai sarana
ibadaiJ dan sebagai tempat dilaksanakarmya kegiatan Rohis
2) Bakti Sosial
AdalaiJ kegiatan yang dilaksanakan oleh Ekskul Roms dalam
upaya menyantuni anak-anak yatim yang ada di yayasan.
3) Lomba antar SekolaiJ
Kegiatan ini merupakan ajang adu bakat yang dilaksanakan
antar sekolaiJ.
c. Kegiatan tahunan
1) Mengadakan tafakur alam
2) LDKR
AdalaiJ kegiatan latihan dasar kepemimpinan
diadakan dalam rangka membentuk
kepemimpinan dan kepengurusan Rohis.
3) LPJ (Laporan Pertanggung Jawaban)
AdalaiJ kegiatan akhir kepengurusan Roms dalam satu kali
masa jabatan.
4) SDIR
AdalaiJ kegiatan pesantren kHat yang diadakan setiap bulan
Ramadhan.
'i) MenQ1lmnulkan Zakat FitraiJ
14
d. PHBI (Perayaan Hari Besar Islam)
Yaitu Kegiatan hari-hari besar Islam seperti Isra' Mi'raj,
Idul Adha, dan lain sebagainya10.
Karena pertemmln pada mata pelajaran pendidikan agama
Islam yang dilaksanakan didalam kelas belum cukup maksimal,
maka kegiatan Roms sangat dibutuhkan dalam rangka membina
ketakwaan dan kepribadian siswa dalam mengetahui dan
mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam.
4. Fungsi dan tujuan Rohis
Pada dasarnya penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler
dalam dunia persekolahan ditujukan untuk menggali dan
memotivasi siswa dalam bidang tertentu. Karena itu, aktivitas
ekstrakurikuler itu harns disesuaikan dengan hobi serta kondisi
siswa semngga melalui kegiatan tersebut, siswa dapat mempeJjelas
identitas diri. Kegiatan itupun harns ditujukan untuk
membangkitkan semangat, dinamika dan optimisme Slswa
sehingga mereka mencintai sekolaImya dan menyadari posisinya di
tengah-tengah masyarakat. Hal lain yang dapat tergali dari kegiatan
tersebut adalah pemenuhan kebutuhan psikologis siswa, baik itu
kebutuhan akan penghargaan, permainan, dan kegembiraanII.
Berbicara mengenai fungsi dan tujuan, tentu setiap kegiatan
ekstrakurikuler mempunyai tujuan dan fungsi tertentu, begitu pcla
dengan kegiatan Roms. Fungsi dan tujuan ini ditujukan untuk
membentengi kegiatan tersebut agar dapat bermanfaat dan
mempunyai efek bagi siapapun yang mengikutinya dan agar
kegiatan itu jelas tujuannya akan dibawa atau diarahkan kemana.
JO Wawancara Pribadi dengan Pembina Robis, Ibn Meilani,S.Kom pada tanggal 27Oktober 2008
II Abdurrahman An-Nahlawi, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan
15
Kegiatan Rohis berfungsi untuk mempererat tali
silaturrahim sesama siswa dan sebagai wadah untuk memperdalam
ajaran-ajaran Islam, agar dapat menjadi siswa yang berakhlak
mulia dan berguna bagi agama, nusa dan bangsa. Mengingat masa
remaja adalah masa transisi yang penuh dengan gejolak, maka dari
itu diperlukan satu wadah yang dapat membina mental spiritual
siswa agar tidak mudah goyah dan teJjerumus pada hal-hal yang
negatif. Disinilah fungsi Rohis sebagai implikasi dari pendidikan
agama Islam yang diajarkan didalam kelas secara terbatas.
Sedangkan tujuan Rohis adalah meningkatkan kesadaran
dan ketakwaan kepada Allah SWT, memperbaiki akhlak dan budi
pekerti yang luhur, memahami hakikat hukum Islam dan memupuk
rasa persatuan dan kesatuan sesama muslim serta menurnbuhkan
kader-kader (pemirnpin Islam) agar mampu teIjun dalam
pembangunan bangsa dan negara dan mengamalkarmya dalam
kehidupan sehari-hari.
B. Silmp Keberagamaan Siswa
1. Pengertian sikap
Sikap dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti
perbuatan dan sebagainya yang berdasarkan pada pendirian atau
keyakinan, sikap juga dapat diartikan perilaku atau gerak gerik12.
Menurut Alisuf Sabri, Sikap (attitude) adalah sebagai suatu
kecenderungan untuk mereaksi terhadap satu hal, orang atau benda
dengan suka tidak suka, dan acuh tak acuh13•
Perwujudan atau teIjadinya sikap seseorang itu dapat
dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, kebiasaan dan keyakinan,
karena hal itu dapat membentuk dan membangkitkan suatu sikap
yang positif dan menghilangkan sikap yang negatif dan hal tersebut
12 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ... haI.106313 M.Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan,(Jakarta:Pedoman llmu Jaya, I996), cet ke-
16
dapat dilakukan dengan memberitahukan faedah atau kegunaan
dengan membiasakan atau dengan keyakinan.
Menurut Ngalim Purwanto, sikap adalah suatu cara
bereaksi terhadap suatu perangsang. Suatu kecenderungan untuk
bereaksi dengan cara tertentu terhadap sesuatu perangsang atau
situasi yang hams dihadapi14.
Dalam pengertian ini, sikap dipandang sebagai seperangkat
reaksi-reaksi afektif terhadap objek tertentu berdasarkan hasil
penalaran, pemahaman dan penghayatan individu. Dengan
demikian, sikap terbentuk dari hasil belajar dan pengalaman
seseorang dan bukan sebagai pengaruh bawaan (faktor intern)
seseorang serta tergantung pada objek tertentu.
Sikap keagamaan merupakan suatu keadaan yang ada
dalam diri seseorang yang menaorong sisi orang untuk bertingkah
laku yang berkaitan dengan agama. Sikap keagamaan terbentuk
karena adanya konsistensi antara kepercayaan terhadap agama
sebagai komponen kognitif perasaan terhadap agama sebagai
komponen efektif dan perilaku terhadap agama sebagai komponen
kognatif. Didalam sikap keagamaan antara komponen kognitif,
efektif, dan kognatif saling berintegrasi sesamanya seeara komplek.
Pendidikar, agama yang bersifat dressur dan menggugah
akal serta perasaan memegang peranan penting dalam
pembentukan sikap keagamaan.
Me. Nair dan Brown (1983) dalam penelitiannya
menemukan bahwa dukungan orang tua berhubungan seeara
signifikan dengan sikap siswa. Begitu juga Zakiah Daradjat (1988),
mengatakan bahwa sikap keagamaan merupakan perolehan dan
bukan bawaan. 1a terbentuk melalui penglaman langsung yang
teJjadi dalam hubungannya dengan unsur-unsur lingkungan materi
14 M.Ngalim Purwanto,MP, Psikologi Pendidikan, (Bandung:PT.Remaja Rosda
17
dan sosial, rnisalnya rumah tentram, orang tertentu, ternan orang
. aah db' \5tua, Jam ,an se agamya .
Walaupun sikap terbentuk karena pengaruh lingkungan,
namun faktor individu itu sendiri ikut pula rnenentukan.
Dari beberapa kutipan diatas, penulis rnenyirnpulkan bahwa
sikap adalah reaksi yang ditirnbulkan oleh seseorang terhadap
suatu rangsangan baik berupa perilaku atau gerak-gerik yang
berdasarkan pada pendirian.
2. Pengertian keberagamaan
Kata keberagamaan berasal dari kata agama, yang dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti ajaran, sistern yang
rnengatur tata keirnanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada
Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan
dengan pergaulan rnanusia dan rnanusia dengan lingkungannyal6.
Agama dalam kamus besar bahasa Arab berarti "diin" yang
berarti tunduk, patuh, balasan dan beragama\7.
Menurut Quraisy Shihab, agama adalah sebagai hubungan
antara rnakhluk dengan khaliknya, hubungan ini terwujud dalam
sikap bathinnya serta tampak pada ibadah yang dilakukannya dan
tercermin pula sikap kesehariannyal8.
Menurut Dr. Yusuf Qardhawy, Ad-Dien (agama) adalah
keyakinan (keirnanan) tentang suatu
yang pantas untuk rnenenrna
(penyernbahan)19.
dzat ketuhanan (Ilahiyah)
ketaatan dan ibadah
15 Ramayulis,Psikologi Pendidikan,(Jakarta:Kalam Mulia,2004),cet ke-7,ha1.9616 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia...,ha1.l217 Mahmud Vunus, Kamus Besar Bahasa Arab-Indonesia,(Jakarta:PT.Hidakarya
Agung, 1989),ha1.l3218 Quraisy Shihab,Membumikan Al-Qur 'an,(Bandung:Mizan,1999),cet ke-XVIl,ha1.21 0
19 Dr. Yusuf Oardhawv. Pemzantar Kaiian IslamJJakarta: Pustaka AI-Kautsar,1997),cet
18
Agama yang berkaitan dengan sikap keberagamaan siswa
disini adalah keagamaan orang muslim (Islam), yang dapat
tercermin dalam tiga inti ajaran pokoknya yaitu:
a. Aqidah
Setiap manUSIa yang hidup didunia pasti memiliki
kepercayaan terhadap Tuhan yang menciptakannya, walaupun
bentuk dan pengungkapannya berbeda-beda namun semuanya
bertujuan yang sama yaitu menyembah Tuhan yang maha pencipta.
Naluri ini telah tumbuh dalam diri manusia sejak manusia masih
berada dalam kandungan. Kebutuhan akan adanya Tuhan tidak
serta merta karena kebutuhan sesaat saja namun terus menerus
secara kontinuitas. Hal ini karena manusia memang membutuhkan
kepercayaan. Kepercayaan itu akan membentuk sikap dan
pandangan hidup seseorang.
Dalam proses manusia mencari kepercayaan akan dijumpai
adanya bermacam-macam konsep diri yang masih sederhana
sampaI kepada yang sudah sempurna. Dan setiap agama pasti
memiliki konsep kepercayaan yang oleh para pakar teologi disebut
sebagai pengertian-pengertian dasar keagamaan.
b.Syariah
Syariah adalah peraturan-peraturan yang diciptakan Allah
atau yang diciptakan pokok-pokoknya supaya manusia berpegang
kepadanya didalam hubungannya dengan Tuhannya, hubungannya
dengan saudaranya sesama muslim, hubungannya dengan alam
seluruhnya dan hubungannya dengna kehidupan.
c.Akhlak
Secara etimologi, akhlak adalah jama' dari kata khuluq
yang artinya perangai atau budi pekerti, gambaran batin atau tabiat
karakter. Akhlak bertalian dengan faktor rohani, sifat, atau sikap
56
19
batin. Faktor lahir dan batin tidak dapat dipisahkan antara rohani
d · ·20anJasmaru .
Setelah kita mengetahui pengertian Agarua, akhimya kini
kita beranjak pada pengertian beragama. M.Quraish Shihab
mendefinisikan beragama sebagai"upaya manusia untuk
mencontohkan sifat-sifat yang suci". Sedangkan pengertian
keberagamaan adalah "Terpatrinya rasa kesucian dalam jiwa
seseorang,,21. Mahmud Syaltut menyatakan bahwa beragama atau
keberagamaan adalah usaha manusia mencotohkan Tuhan dan
sifat- sifatnya. Dan dari hasil usaha itulah dicapai kualitas manusia
yang didambakan agama22•
Agama dan keberagamaan adalah dua istilah yang dapat
dipahami secara terpisah, meskipun keduanya mempunyai makua
yang sangat erato Agama adalah sebuah konsep yang terpisah dari
penganutnya, dan setelah mendapat awalan "ber" dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia diartikan menganut (memeluk) agama dan
beribadah, taat kepada agama, baik hidupnya(menurut agama).
3. Pengertian Siswa
Siswa atau mood merupakan potensi kelas yang hams
dimanfaatkan guru dalam mewujudkan proses belajar mengajar
yang efektif. Siswa adalah anak-anak yang sedang tumbuh dan
berkembang, baik secara fisik maupun secara mental atau
psikologis dalam rangka mencapai tujuan pendidikannya melalui
lembaga pendidikan formal, khususnya sekolah23.
20 Zuhairini,dkk,FilsaJat Pendidikan [slam,(Jakarta:Bumi Aksara,1995),cet ke-2,haI.42
21 M.Quraisy Shihab,Wawasan AI-Qur 'an,(Bandung:Mizan, 1997),cet ke-5,ha1.37722 Quraisy Shihab,Membumikan AI-Qur'an, ... haI.28023 H~tl~ri N~w::twi_ nr(7ani!~a!'d Seknlah dan Penrrelolaan kelas sebaf!oi Lembaf!a
20
a. Aktivitas siswa
Mengajar merupakan upaya yang dilakukan oleh guru agar
siswa dapat belajar. Dalam proses pembelajaran, siswalah yang
menjadi subjek utama karena merekalah pelaku sesungguhnya
dari kegiatan belajar tersebut. Agar siswa dapat berperan sebagai
pelaku dalam kegiatan belajar maka guru hendaknya
merencanakan pengajaran yang dapat menuntut siswa banyak
melakukan aktivitas belajar. Hal ini tidak berarti siswa dibebani
banyak tugas. Aktivitas atau tugas-tugas yang dikeJjakan siswa
hendaknya menarik minat SISWa, dibutuhkan dalam
perkembangaunya, serta bermanfaat bagi masa depaunya.
b. Siswa yang unggul
Siswa yang unggul tidak akan banyak alasan ulltuk tidak belajar
karena tidak memiliki buku, pulang kehujanan, bangun terlambat
atau disuruh membantu orang tua dan sebagainya.
Siswa yang unggul memiliki tiga ciri, yaitu :
I) Hasrat
Hasrat yaitu keinginan siswa yang membaja, semangat yang
membara, gairah yang menggebu-gebu untuk melakukan
konsentrasi sepenuhnya dalam belajar.
2) Sikap
Sikap yaitu tindakan yang peduli, usaha yang nyata, upaya
yang teratur dellgan terencana yang baik sehingga ilmunya
bertambah, pengetahuaunya luas.
3) Sigap
Sigap yaitu tangkas dan terampil untuk belajar dan mellgikuti
pelajaran dengan menggunakan alat atau sarana yang ada
dengan hasil yang maksimal.
c. Siswa yang keropos
Siswa yang keropos hanya suka bermain-main dalam
h"I~;~r ~l1k~ memmhrol ke~ana-kemari. bermalas-malas dalam
21
mengikuti pelajaran, semau-maunya masuk sekolah, membuang
buang waktu tanpa manfaat, menghabis-habiskan biaya sekolah
tanpaguna.
Secara sederhana, siswa yang keropos hasrat atau niat
belajarnya rendah, sikap belajarnya acak-acakan dan tidak
terencana, kesigapan belajarnya asal-asalan dan tidak berupaya
belajar yang efektif.
d. Hak dan kewajiban siswa
Secara umum siswa mempunyai beberapa hak yaitu :
1) Mendapat perlakuan sesuai dengan bakat, minat, dan
kemampuannya.
2) Memperoleh pendidikan agama sesuai dengan agama yang
dianutnya.
3) Mengikuti program pendidikan yang bersangkutan atas dasar
pendidikan berkelanjutan.
4) Mendapat bantuan fasilitas belajar, beasiswa atau bantuan
lain sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
5) Mutasi atau pindah seko!ah yang sejajar atau yang lebih
tinggi tingkatannya sesuai dengan persyaratan penerimaan
siswa pada sekolah yang dimasuki.
6) Memperoleh penilaian hasil belajar.
7) Menyelesaikan program pendidikan lebih awal dari waktu
yang telah ditentukan.
8) Mendapat pelayanan khusus bilamana menyandang cacat.
Sedangkan kewajiban yang harns dipenuhi siswa adalah :
1) Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecuali
siswa yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2) Mematuhi ketentuan peraturan yang berlaku.
3) Menghormati tenaga kependidikan.
22
4) Ikut memelihara sarana dan keamanan sekolah yang
bersangkutan.
4. Pengertian sikap keberagamaan siswa.
Pengertian sikap keberagamaan menurut Dr. Jalaluddin
adalah suatu keadaan yang ada dalam diri seseorang yang
mendorongnya untuk bertingkah laku sesuai dengan kadar
ketaatarmya terhadap agami4• Sikap keagamaan tersebut oleh
adanya konsistensi antara kepercayaan terhadap agama sebagai
unsur kognitif, perasaan terhadap agama sebagai unsur afektif, dan
perilaku sebagai unsur konotatif.
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa pengertian sikap keberagamaan menurut penulis
adalah kondisi keimanan siswa terhadap ajaran agama yang
dianutnya dan kemudian diaktualisasikan dalam bentuk sikap dan
tingkah laku.
5. Ciri-ciri sikap keberagamaan
Tujuan utama dan pertama dalam pendidikan agarna adalah
perturnbuhan dan pengembangan sikap positif dan cinta kepada
agama, itulah yang nantinya akan membuat anak menjadi orang
yang dewasa yang hidup mengindahkan ajaran agama, dimana
akhlak dan moralnya, tingkah laku, tutur kata, dan sopan santun
!llenggambarkan ajaran agama dalam pribadinya, sikap itulah yang
nantinya akan menjauhkan dirinya dari berbagai godaan duniawi
yang bertentangan dengan ajaran agama25•
Untuk mengetahui apakah seseorang mempunyai sikap
keberagamaan atau tidak, maka dapat dilihat dari ciri-ciri sikap
keberagamaan sebagai berikut ;
24 Jalaluddin,Psikologi Agama,(Jakarta;PT.Grafindo Persada,2002),cet ke-VI hal.19725 Ramavulis.MelodolOJd Penftaiaran Aftama IslamDakarta.Kalam Mulia.200 n.cet ke-
23
a. Selalu menempuh jalan hidup yang didasari didikan ketuhanan
dengan melaksanakan ibadah dalam arti luas.
b. Senantiasa berpedoman kepada petunjuk Allah SWT, untuk
memperoleh kemampuan membedakan yang baik dan yang
buruk.
c. Merasa memperoleh kekuatan untuk menyerukan dan berbuat
benar setelah menyampaikan kebenaran kepada orang lain.
d. Memiliki keteguhan hati untuk berpegang kepada agamanya.
e. Memiliki kemampuan yang kuat dan tegas dalam menghadapi
kebatilan.
f. Tetap tabah dalam kebenaran dalam segala kondisi.
g. Memiliki kelapangan dan ketentraman hati serta kekuasaan
batin, hingga sabar menerima cobaan.
h. Mengetahui tujuan hidup dan menjadikan akhirat sebagai
tujuan akhir yang lebih baik.
i. Kembali kepada kebenaran dengan melakukan taubat dari
segala kesalahan yang pernah dibuat sebelumnya26•
Dengan memiliki ciri-ciri sikap keberagamaan tersebut, maka ia
akan dapat secara tangguh menghadapi segala persoalan dan
kesukaran hidup dan dapat bertahan dalam kondisi moral yang
stabil, yang diridhai oleh Allah SWT.
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap keberagamaan siswa
Pembentukan atau perubahan sikap keberagamaan pada
dasamya ditentukan oleh dua faktor, yaitu faktor intern dan faktor
ekstern. Pemaparan tentang hal tersebut dapat dilihat sebagai
berikut:
26 Jalaluddin dan Usmau Said, Fi/sajat Pendidikan Islam,(Jakarta:Raja Grafindo
24
a. Faktor intern
Yaitu faktor yang terdapat dalam pribadi manusia itu sendiri,
faktor ini terdiri dari :
1) Faktor hereditas
Jiwa keberagamaan memang bukan secara langsung faktor
bawaan yang diwariskan secara turun-temurun, melainkan
terbentuk dari berbagai unsur kejiwaan lainnya yang mencakup
kognitif, afektif dan psikomotor. Tetapi dalam penelitian
terhadap janin terungkap bahwa bahwa makanan dan perasaan
ibu berpengaruh pada kondisi janin yang dikandung. Walaupun
belum dilakukan penelitian mengenai hubungan antara sikafat
sifat kejiwaan anak dengan orang tuanya, namun tampaknya
pengaruh tersebut dapat dilihat dari hubungan emosional.
Rasulullah SAW menyatakan bahwa daging dari makanan yang
haram, maka nerakalah yang lebih berhak atasnya. Pernyataan
ini setidaknya menunjukkan bahwa ada hubungan antara status
hukum makanan halal dan haram dengan sikap.
2) Tingkat usia
Usia dapat mempengaruhi perkembangan agama mereka,
hal ini dapat teJjadi karena setiap perkembangan usia anak
anak maka diikuti pula dengan perkembangan pola pikir dan
kejiwaannya. Maka dari itu orang tua hendaknya selalu dapat
mengikuti perkembangan anan-anak mereka agar pengetahuan
yang mereka terima tidak akan merusak mereka nantinya. Hal
ini karena anak-anak selalu suka mengadopsi apa yang mereka
lihat dan dengar tanpa mengetahui apakah itu salah atau benar,
disinilah fungsi orang tua untuk mengawasi anak-anak mereka.
Ketika anak-anak menginjak usia berfikir kritis maka mereka
akan lebih kritis pilla dalam memahami ajaran agama apalagi
hal-hal yang berkaitan dengan Dzat ketnbanan dan keghaiban.
25
Jika pemahaman mereka salah tentang agama maka hal ini akan
mempengaruhi sikap beberagamaan mereka.
3) Kepribadian
Kepribadian menurut pandangan Amo F. Witting terbagi
menjadi dua yaitu unsur hereditas dan unsur lingkungan.
Hubungan antara kedua unsur inilah yang membentuk
kepribadian. Adanya kedua unsur yang membentuk
kepribadian itu menyebabkan munculnya konsep tipologi dan
karakter. Dilihat dari pandangan tipologi maka kepribadian
manusia tidak dapat diubah. Dan sebaliknya dari pendekatan
karaktelogis, kepribadian manusia dapat diubah dan tergantung
dari pengaruh lingkungan masing-masing. Memang secara
individu manusia memiliki perbedaan dalam kepribadian. Dan
perbedaan inilah yang diperkirakan berpengaruh terhadap
perkembangan aspek-aspek kejiwaan termasuk Jlwa
keagamaan.
4) Kebutuhan manusia akan agama
yaitu kebutuhan manusia akan pedoman hidup yang
menunjukkan jalan kearah kebahagiaan dunia dan akhirat.
5) Adanya dorongan untuk bersyukur, taat, patuh, atau mengabdi
pada Allah SWT.
6) Kondisi kejiwaan
Kondisi kejiwaan ini terkait dengan kepribadian sebagai faktor
intern.
b. Faktor ekstern
Yaitu faktor yang terdapat diluar pribadi seseorang dan
merupakan stimulus yang dapat membentuk dan mengubah sikap
keberagamaan. Diantara faktor-faktor ekstern, adalah :
I) Lingkungan keluarga
26
Pengaruh kedua orang tua terhadap perkembangan jiwa
keagamaan anak dalam pandangan Islam sudah lama disadari.
Oleh karena itu sebagai intervensi terhadap perkembanganjiwa
keagamaan tersebut, kedua orang tua diberi tanggung jawab.
Keluarga dinilai sebagai faktor dominan dalam meletakkan
dasar bagi perkembangan jiwa keagamaan.
2) Lingkungan institusional
Lingkungan institusional yang ikut mempengaruhi
perkembangan jiwa keagamaan berupa institusi formal seperti
sekolah ataupun yang nonformal seperti berbagai perkumpulan
dan organisasi.
3) Lingkungan masyarakat
Norma dan tata nilai yang ada dalam masyarakat terkadang
lebih mengikat mereka, bahkan terkadang pengaruhnya lebih
besar dalam perkembanganjiwa keagamaan baik dalam bentuk
positif ataupun negatif7.
7. Faktor-faktor yang menghambat terbentuknya sikap keberagamaan
Adapun faktor yang menghambat terbentuknya sikap
keberagamaan terdiri dari dua faktor yaitu :
a. Faktor intern, terdiri atas :
I) Temperamen
Temperamen merupakan salah satu unsur dalam
membentuk kepribadian manusia sehingga dapat tercermin dari
kehidupan kejiwaan seseorang. Tingkah laku didasarkan
kepada kondisi temperamen memegang peranan penting dalam
sikap keberagamaan seseorang. Seseorang yang melancholis
berbeda dengan seseorang yang dyplastis dalam sikap dan
pandangannya terhadap ajaran agama demikian pula halnya
dengan mereka yang mempunyai tipe yang lain.
27
2) Gangguanjiwa
Orang yang mengidap gangguan jiwa menunjukkan
kelainan dalam sikap dan tingkah lakunya. Tindak tanduk
keberagamaan dan pengalaman keberagamaan yang
ditampilkannya tergantung dari gejala gangguan jiwa yang
mereka idap umpamanya para schizoprenia, paranOIa,
psychostenia dan penyakit gangguan jiwa lainnya.
3) Konflik dan keraguan
Konflik kejiwaan yang teIjadi pada diri seseorang mengenai
keberagamaan mempengaruhi sikap keberagamaannya.
Mungkin berdasarkan kesimpulannya ia akan memilih salah
satu agama yang diyakininya atau meninggalka.lmya sama
sekali. Keyakinan agama yang dianutnya berdasarkan
pemilihan yang matang sesudah teIjadinya konflik kejiwaan
akan lebih dihargai dan dimuliakan. Konflik dan keraguan ini
dapat mempengaruhi seseorang terhadap agama seperti taat,
fanatik, agnosti serta ke ateis.
4) Jauh dari Tuhan
Orang yang dalam kehidupannya jauh dari ajaran agama,
lazinmya akan merasa dirinya lemah dan kehilangan pegangan
saat menghadapi cobaan, ia seakan merasa tersisih dari curahan
rahmat Tuhan. Perasaan ini mendorongnya untuk mendekatkan
diri kepada Tuhan serta berupaya mengabdikan diri secara
sungguh-sungguh, hal ini menyebabkan teIjadi semacam
perubahan sikap keberagamaan kepada dirinya.
b. Faktor ekstem, terdiri atas :
Menurut Zakiah Daradjat, faktor-faktor yang menghambat
terbentuknya sikap keberagamaan seseorang antara lain :
28
1) Lingkungan keluarga
Lingkungan keluarga yang didalamnya tidak ada
pendidikan agarna dari kedua orang tua secara langsung, akan
dapat mengharnbat perkembangan sikap keberagarnaan
misalnya kedua orang tua yang tidak memiliki pengetahuan
agarna, tidak terbiasa menjalankan ajaran agarna akan ditiru
oleh anak.
2) Lingkungan sekolah
Meskipun sekolah adalah lingkungan pendidikan bukan
berarti di sekolah tidak ada persoalan yang dapat mengarahkan
anak cara hidup atau sikap keberagarnaan. Banyaknya siswa
yang mengenal minuman keras, obat-obatan terlarang,
pergaulan bebas dan lain-lain dari teman-temarmya disekolah.
Hal tersebut tentu saja dapat mengharnbat terbentuknya sikap
keberagarnaan bagi anak.
3) Lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat mempunyai potensi pengaruh yang
cukup besar dalarn mengharnbat terbentuknya sikap
keberagarnaan pada diri seseorang. Segala sesuatu yang
terdapat dalarn masyarakat dapat mempengaruhi anak dan
remaja, baik perilaku yang terlihat oleh anak dan remaja
maupun yang clapat disaksikan dalarn tayangan dl bioskop,
televisi, tulisan-tulisan, garnbar-garnbar dan sebagainya28•
C. Kerangka berfikir
Pendidikan merupakan aspek terpenting dalarn meningkatkan
sumber daya manusia di Indonesia, hal ini dapat diwujudkan dalarn sebuah
institusi sekolah yang memiliki kegiatan inti yaitu kegiatan belajar
28 Zakiah Daradjat,Remaja Harapan dan Tantangan,(Jakarta:CV.Ruhama,1994),cet ke-
29
mengajar dan kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung proses
pembelajaran diluar kegiatan belajar mengajar (KBM) inti.
Berbicara mengenai kegiatan belajar mengajar antara guru dan
murid, tentu hal ini bnkanlah sesuatn yang asing bagi kita. Namun yang
ditekankan oleh penulis dalam penelitian ini adalah kegiatan
ekstrakurikuler yang melibatkan antara guru dan siswa diluar
pembelajaran inti yang dinaungi oleh kurikulum.
PerIu kita ketahui bahwa walaupun kegiatan ekstrakurikuler adalah
kegiatan ekstra siswa saja namun memiliki andil dan efek yang cukup
besar bagi perkembangan siswa baik secara teori maupun praktek, apalagi
hal ini terkait dengan bakat dan minat mereka, tentu hal ini membantu
siswa untnk menggali potensi sedalam-dalamnya.
Diantara berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang ada, penulis akan
lebih menekankan dalam penelitian ini pada ekstrakurikuler ROHIS
(Rohani Islam). Rohis merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang bergerak
dalam bidang keagamaan, selain tnjuannya adalah untuk mencetak siswa
siswa yang memiliki imtaq yang baik juga lebih kepada praktek
keagamaan, pengetahuan keislaman yang lebih mendalam, dan
pembelajaran berorganisasi yaung baik. Hal ini agar dapat membantn
siswa terhindar dari perilaku buruk dan kenakalan remaja yang akhir-akhir
ini sangat marak di negara kita.
Hal ini membuktikan bahwa ekstrakurikuler, terutama Rohis
adalah aktivitas non-akademik yang sangat baik dan dapat menanamkan
nilai-nilai moral dan sosial dalam diri mereka sehingga hal ini dapat
membantn memberikan pengaruh yang baik dan positif bagi
perkembangan diri siswa terutama sikap keberagamaan mereka.
Dari uraian diatas, dapat diduga bahwa terdapat pengaruh antara
kegiatan Rohis terhadap sikap keberagamaan siswa. Semakin baik mereka
mengikuti kegiatan Rohis maka semakin baik pulalah sikap
keberagamaannya, dan sebaliknya semakin tidak aktif mereka mengikuti
l(f~(Jl~hm RnhiQ. m~k-~ Q.p:m:1kin tlt1~k- h~lklf1h <::.11C:ln l(f~hp.rfl(J~mflfln mP:TPk:::t
30
atau dengan kata lain sikap keberagamaan mereka tidak sebaik siswa yang
aktif mengikuti kegiatan Rohis.
D. Pengajuan Hipotesis
Berdasarkan kerangka berfikir diatas maka hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini adalah :
HO : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara kegiatan Rohis terhadap
sikap keberagamaan siswa.
HA Terdapat pengaruh yang signifikan antara kegiatan Rohis terhadap
sikap keberagamaan siswa.
BABIII
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan waktu penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2008. Adapun lokasi
yang dijadikan tempat penelitian yakni di salah satu sekolah negeri yaitu
SMA Negeri 87 Jakarta yang berada di Jln. Mawar 2 Rt 001/03 Rempoa
Raya, Bintaro-Pesanggrahan Jakarta Selatan.
B. Variabel Penelitian
Yang dimaksud dengan variabel penelitian adalah objek penelitian
yang bervariasi. Variabel dalam penelitian ini meliputi :
1. Variabel Independent(variabel bebasl yang mempengaruhi)
Adalah kegiatan Rohis.
2. Varibel Dependent(variabel terikat/ yang dipengaruhi)
Adalah sikap keberagamaan siswa.
C. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kuantitatif. Sesuai dengan namanya, metode ini banyak dituntut
menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap
data tersebut secta penampilan dari hasilnya.Demikian juga pemahaman
32
akan kesimpulan penelitian akan lebih baik apabila juga illsertai dengan
tabel, grafik, bagan, gambar, atau tampilan lainI.
Teknik penulisan penelitian ini berpedoman pada buku pedoman
penulisan skripsi yang diterbitkan oleh Fakultas TImu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Jakarta tahun 2007. untuk memudahkan data. Fakta dan
informasi yang mengungkapkan dan menjelaskan permasalahan dalam
penelitian ini, penulis menggunakan penelitian lapangan dan penelitian
kepustakaan.
I) Penelitian Kepustakaan (Library Research) ,
Yaitu penelitian yang dilakukan denagn earn menelaah,
menyimpulkan, mengbimpun, mengolah dan menganalisa data
melalui literatur, buku-buku ilmiah dan rujukan lain yang berkaitan
dengan tema yang akan dibahas.
2) Penelitian Lapangan (Field Research) .
Penelitian lapangan ini dilakukan dengan cara mengumpulkan
data-data dari lapangan melalui pengamatan langsung.
D. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian, sedangkan sampel
adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti2•
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi di SMAN
87 Jakarta yaitu sebanyak 698 siswa.
Sedangkan sampelnya adalah siswa yang mengikuti kegiatan Rohis
yaitu sebanyak 50 siswa.
Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis mengambil responden
sebanyak 50 siswa yang merupakan anggota Rohis ill SMAN 87 Jakarta.
1 Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,(Jakarta:PT.RinekaCipta,2006),cet ke-13,hal.12
33
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan oleh penulis untuk mengumpulkan data
adalah sebagai berikut :
1. Angket atau Quesioner
Adalah teknik yang digunakan untuk mengetahui dan memperoleh
gambaran tentang kegiatan Rohis di SMA Negeri 87 Jakarta dan
mengetahui bagaimana sikap keberagamaan siswa yang mengikuti
kegiatan Rohis tersebut. Angket ini diberikan kepada selurub
anggota Rohis agar data yang diperoleh lebih akurat.
2. Wawancara
Adalah teknik yang digunakan untuk mengetahui usaha-usaha yang
dilakukan oleh guru pembina Rohis dan ketua Rohis dalam
membina anggota Rohis dalam melaksanakan kegiatan
kegiatannya serta usaha untuk meningkatkan sikap keberagamaan
anggota Rohis itu sendiri. Teknik wawancara ini ditujukan kepada
guru pembina Rohis dan ketua Rohis sebagai alat untuk
memperkuat data yang diperoleh penulis.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis
sehingga lebih mudah diolah.J
Instrumen penelitian yang digunakan untuk memperoleh data
mengenai Pengaruh Kegiatan Rohis terhadap sikap keberagamaan siswa
adalah dalam bentuk Quesioner yang diperuntukkan kepada siswa, untuk
mendapatkan informasi mengenai hal tersebut.
Tabell
Kisi-kisi angket
"Pengaruh kegiatan Rohis terhadap sikap keberagamaan siswa di SMA Negeri 87 Jakarta"
No Pertanyaan Sub I Aspek yang diungkap Bentuk pertanvaan No item JumlahitemPokok Pertanyaan Tertutup Semi
Terbuka1. Bagaimana 1.1 Eksistensi • Keberadaan Rohis 1 I 1,2 2
kegiatan Rohis Rohis di • Keaktifan siswa 2 4,30 2-diSMA SMAN87 mengikuti kegiatan
Negeri 87 Rohis
Jakarta • Mengamalkan dalam 1 - 7 1
(variabel x) kehidupan sehari-hari
• Pemahaman siswa1 1 6,15 2
tentang materi
• Sikap Siswa 3 - 3,5,13 3
1.2 Kegiatan • Mentoring 1 - 8 1
mingguan• Marawis 1 - 11 1 w
.j>.
• Mengumpulkan infak I - 10 1
1.3 Kegiatan • Melaksanakan Hari- 1 - 9 1
tahunan hari Besar Islam
• Pesantren kHat (SDIR) I - 12 1
• Pengkaderan - 1 14 1
2. Bagaimana 2.1 Aqidah • Iman kepada Allah 1 - 16 1
sikap • Iman kepada malaikat 1 - 17 1
keberagamaan • Iman kepada kitab
siswadi SMA • Iman kepada rasul 1 - 18 1
Negeri 87 • Iman kepada hari 1 - 19 1
Jakarta kiamat I - 20 1
(variabel y) • Iman kepada qadha
danqadar 1 - 21 1
2.2 Ibadah • Mengerjakan sholat 1 - 22 1
wajib
• MengeIjakan puasa I - 23 1
wV>
• MengeIjakan sholat 1 - 24 I
sunnah
• Menunaikan zakat I - 25 I
2.3 Akhlak
• Akhlak kepada orang 1 - 28 1
tua
• Akhlak kepada sesama I 1 26,27 2
manusia
• Akhlak kepada sesama 1 - 29 1
makhluk
w0\
TABEL2
Kisi-kisi Wawancara
"Pengaruh Kegiatan Rohis terhadap Sump Keberagamaan Siswa
di SMAN 87 Jakarta"
No Pertanyaan Pokok SubPokok Aspek yang diungkap No. Item Jumlah
Penelitian Pertanyaan
1. Pengaruh Kegiatan 1.1 Rohis ~ Keberadaan Rohis 1 1
Roms terhadap sikap
keberagarnaan siswa ~ Kegiatan Rohis 2 1
~ Minat siswa terhadap Rohis 3 1
~ Prestasi 4 1
~ Tujuan Rohis 5 1
~ Sejarah Rohis 6 1W--.l
1.2 Sikap );> Akidah 9 1
keberagamaan
);> Ibadah 8 1
);> Akhlak 10 1
1.3 Korelasi Rohis );> Pengaruh Kegiatan Rohis 11,12 2
terhadap sikap terhadap sikap
kt:beragamaan keberagamaan siswa
'"00
39
G. Teknik Analisa Data
Setelah data yang diperlukan terkumpul, langkah selanjutnya
adalah menganalisa data. Menganalisa data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh. Agar dapat dipahami
bukan hanya oleh peneliti tetapi juga oleh orang lain yang ingin
mengetahui hasil penelitian.
Untuk menganalisa data dalam penelitian ini, penulis melakukan
langkah-Iangkah sebagai berikut :
I. Skoring, merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir
pertanyaan yang terdapat dalam angket. Dalam setiap pertanyaan
terdapat 4 butir jawaban yaitu a, b, c dan d yang hams dipilih oleh
responden. Penulis menetapkan bobot nilai terhadap responden yang
menjawab dengan positif sebagai berikut :
a) Jawaban option a skor nilai 4
b) Jawaban option b skor nilai 3
c) Jawaban option c skor nilai 2
d) Jawaban option d skor nilai 1
2. Tabulating, adalah perhitungan terhadap data yang telah diberikan
skor.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan 2 cara yaitu :
a) Prosentase
Setiap data perin diprosentasikan, setelah di tabulasi dalam
bentuk jumlah frekuensi jawaban responden, untuk setiap alternatif
jawaban.
Adapun rumus yang digunakan dalam mencari prosentase adalah :
P= F X 100%N
P = Angka Prosentase
F= Frekuensi Jawaban Responden
40
N= Jumlah Responden4
Adapun skala prosentase yang digunakan dalam penelitian ini adalah
TABEL3
Skala Prosentase
No Prosentase % Penafsiran
l. 100% Seluruhnya
2. 90%-99% Hampir seluruhnya
3. 60%-89% Sebagian besar
4. 51%-59% Lebih dari setengahnya
5. 50% Setengahnya
6. 40%-49% Hampir setengahnya
7. 10%-39% Sebagian kecil
8. 1%-9% Sedikit sekali
9. 0% Tidak ada sarna sekali
b) Korelasi
Untuk mencari titik korelasi antara variabel x dan variabel y
dan juga untllk mengetahui apakah hubungan kedua variabel
penelitian termasuk hubungan erat, cukup erat, atau lemah. Penulis
menggunakan rumus " r" produk moment. Adapun rumusnya
adalah :
rxy = angka indeks korelasi " r" product moment
N = number of cases
4 Anas Sudjiono,PenR"antar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT.Raja Grafindo
41
Xy = jumlah hasil prosentase antara skor x dan y
Y = jumlah seluruh skor y
Dengan rumus ini, data yang terkumpul kemudian dianalisa secara
statistik, dengan dikonsultasikan pada taraf signifikansi 5% dan 1%
maka bila:
r hit> r tab Pada taraf signifikansi 5% dan 1% maka Ha diterima
dan Ho ditolak, artinya ada hubungan yang signifikan
antara kegiatan Rohis dengan sikap keberagamaan
siswa.
r hat> r tab Pada signifikan 5% dan 1% maka Ha ditolak dan ho
diterima, artinya tidak ada hubungan yang signifikan
antara kegiatan Rohis dengan sikap keberagamaan
siswa.
Setelah diketahui keterpengaruhan dari dua variabel, langkah selanjutnya
adalah diadakan interpretasi data dengan dua cara, yaitu :
I. interpretasi kasar atau sederhana, yaitu dengan mencocokan hasil
perhitungan dengan angka indeks korelasi "r" produk moment seperti
dibawah ini:
TABEL4
Besarnya "r" interpretasi
produk moment (r)
0,00-0,20 Antara variabel x dan variabel y memang
terdapat korelasi akan tetapi korelasi itu
sangat rendah /sangat rendah.
0,20-0,40 Antara variabel x dan variabel y terdapat
korelasi yang lemahlrendah.
0,40-0,70 Antara variabel x dan variabel y terdapat
korelasi yang sedang /cukup.
42
0,70-0,90 Antara variabel x dan variabel y terdapat
korelasi yang kuat atau tinggi.
0,90-1,00 Antara variabel x dan variabel y terdapat
korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi.
2. Interpretasi Nilai "r" dengan rumus,
df =N-nr
keterangan :
df = derajat bebas
N = banyaknya responden yang diteliti
Nr = banyaknya variabel yang dikorelasikan
Setelah itu hasilnya dicocokkan dengan tabel koefisien korelasi "r"
product moment dari persen untuk berbagai df, baik pada taraf
signifikasi 1% ataupun pada taraf signifikasi 5% (dalam lampiran).
Selanjutnya untuk mencari dan mengetahui seberapa besar kontribusi
variabel x terhadap variabel y dipergunakan rumus sebagai berikut :
KD= r'x 100%
Keterangan :
KD : koefisien Determination (kontribusi variabel x terhadap variabel y)
r : koefisien korelasi antara variabel x dengan variabel y5.
HABIV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum tentang SMA Negeri 87 Jakarta
1. Sejarah singkat berdirinya SMAN 87 Jakarta
SMA Negeri 87 adalah lembaga sekolah fonnil dibidang
pendidikan menengah atas yang didirikan oleh Departemen Pendidikan
Dan Kebudayaan saat itu. Status lembaga ini adalah Negeri. SMAN 87
Jakarta mulai berdiri pada tahun pelajaran 1986/1987 dengan
menempati gedung yang sebenamya diperuntukkan sebagai gedung
SLTP Negeri, yang awalnya terletak di daerah Ulujami tepatnya di
jalan Kesadaran Ulujami Raya Pesanggrahan Jakarta Selatan. Namun
pada tahun 1994/1995 sekolah ini dan beberapa sekolah lain terancam
terkella penggusuran jalan tol, sehingga akhimya pada bulan Februari
tahun 1999 gedung SMAN 87 akan direlokasi ke jalan Mawar 11
Rempoa Bintaro, namun hal inipun belum dapat diaktualisasikan
hingga tahun 2002, padahal sebenamya SMA 87 sudah sangat
memerlukan gedung barn. Karena keadaan gedung sudah rusak total.
Hingga pada akhirnya pada tahun 2002/2003 tanggal 24 Mei, kegiatan
belajar mengajar kelas 1 SMA 87 sudah menempati gedung sekolah
barn yang terletak di jalan Mawar 11, Rempoa Raya, Bintaro, Jakarta
Selatan atas perintah Dikmenti Prop. DKi Jakarta.
Beberapa bulan kemudian kelas 11 dan III menyusul pindah
Dada bulan Juli 2003 dengan SK izin penempatan sementara dari Dinas
44
Dikmenti tertanggal 28 Februari 2003, No : 345 / 1.851.3 7, sementara
gedoog SMAN 87 Jakarta yang berlokasi di jalan Ulujami akan
direnovasi total.
Gedoog barn SMA 87 adalah hasil tukar guling antara PT. Tata
Disantara (PT. Pasaraya) dengan SLTP 56 yang mengembangkan
bisnisnya, dan sebagai gantinya membuatkan gedoog barn gedoog
SLTP 56 di kawasan Jeruk Purut (Jakarta Selatan) dan gedoog SMU di
kawasan JI. Mawar II, Rempoa Raya,Bintaro, Jakarta Selatan 2002.
Gedoog tersebut diserahkan kepada pihak SMA 87.
Pada taboo 2004, rehabilitasi total gedoog SMAN 87 Jakarta di
jalan Kesadaran Ulujami Jakarta Selatan telah sukses. Maka perlu
segera dimanfaatkan untuk kegiatan belajar mengajar, sedangkan
SMAN 87 Jakarta sudah melaksanakan kegiatan belajar mengajarnya
di Gedoog barn jalan Mawar II Rempoa Jakarta Selatan sebagai hasil
Ruislag SMP Negeri 56 Jakarta. Sehingga gedung SMA Negeri 87
yang berada di jalan Kesadaran Ulujami Raya dirninta oleh SMA
Negeri 108 secara resmi sudah ada SK dari Dinas Dikmenti Propinsi
DKI Jakarta tertanggal29 Oktober 2004 No. 201/2004.
Dari taboo 2002 sampai dengan 2008 ada beberapa perbaikan
maupun perubahan gedoog yang sudah dilaksanakan dengan biaya dari
Kornite, antara lain:
• Pembuatan Taman (Tahoo 2002)
• Pengerasan Lapangan Basket (Tahoo 2003)
• Perbaikan Kantin (Tahoo 2003)
• Penambahan Ruang Mushola (Tahoo 2004)
• Pembuatan Pagar Besi ootuk sekitar lapangan basket (Tahoo 2005)
• Pembuatan Tempat Parkir (Tahoo 2006)
• Pembuatan Taman di depan Loby (Tahoo 2006)
• Perbaikan Saluran Kamar Mandi (Tahoo 2007)
• Pembuatan Pagar dan Pemindahan Pintu Gerbang (Tahoo 2007)
46
diantaranya dalam bidang pendidikan, sekolah ini telah meraih
berbagai kejuaraan yang telah tercatat di Jakarta. Diantaranya adalah
Juara Harapan multimedia Nasional (2004), Juara III kompetisi Fisika
dan kimia, LOKETA Jakarta selatan ( 2005), Nominasi Olimpiade
Kimia, Fisika dan Astronomi Jakarta Selatan (2005), Juara III Cerdas
Cermat SMA 70 DKI Jakarta (2006), Juara 1 Net Kuis Teknologi
Informasi Jabodetabek (2006), Juara III Individual Net Kuis Teknologi
Informasi Jabodetabek (2006).
Selain dalam bidang akademik, kegiatan ekstrakuriku1erpun
telah banyak mengukir prestasi di Jakarta. Diantaranya adalah Juara
III penetrate 3 on 3 basket DKI Jakarta (2005), Juara I Sepak Bola 34
Cup DKI Jakarta (2005), Juara Cheersleader· Jabodetabek
(2005), Juara 1 Medali Emas Ju Jit Su Komite Perorangan DKI
(2006), Juara I tari Glipang Jakarta selatan (2006), Juara III PBB DKI
Jakarta (2006), Juara II Futsal Putra SMA HI (2007), Juara I acara
Planet Remaja ANTV (2007), Sutradara terbaik (Teater), Jakarta
selatan (2007), Juara III Basket Putra Jakarta Selatan (2007).
Disisi lain sekolah yang dipimpin oleh Bapak Drs. Mh.
Hadinoto ini, telah berhasil membuat SMA Negeri 87 Jakarta
menduduki peringkat 54 pada program IPA dan peringkat 56 pada
program IPS, dari 116 sekolah ditingkat SMA se-DKI Jakarta Selain
itu, sekolah ini juga berhasil membina 26 orang siswa dibidang
montir/supir, 40 orang kewirausahaan, 40 orang English Conversation
berorientasi TOEIC, 49 orang Design Grafts melalui program block
grant life skill.
47
B. Rohis SMAN 87
1. Sejarah Rohis SMAN 87
Awal berdirinya Rohis di SMAN 87 Jakarta adalah pada tahun
1986 yaitu pada masa jabatan kepala sekolah dipegang oleh Bapak
Drs.H.Sutedjo, dan pada masa itu SMAN 87 masih berada di daerah
Ulujami. Berdirinya Roms dipicu dari kebijakan Dinas Pendidikan
yang memang dalam programnya diharuskan mengadakan kegiatan
Ekstrakurikuler sebagai sarana penyaluran bakat sesuai dengan minat
dan keinginan siswa
2. Kegiatan Rohis SMAN 87
Ada beberapa kegiatan Roms yang meliputi kegiatan mingguan,
bulanan, tahunan, dan kegiatan hari-hari besar. Kegiatan-kegiatan
tersebut adalah sebagai berikut :
a. Kegiatan mingguan
1) Mentoring
Adalah kegiatan pemberian materi tentang keislaman yang
diberikan oleh para alumni. Biasanya materi-materi yang
diberikan adalah tentang hal-hal yang berkaitan dengan
ibadah, akidah, akhlak dan sebagainya.
2) KJK (Kegiatan Jum'at Keputrian)
Adalah kegiatan berupa pemberian materi dan bimbingan
yang berkaitan dengan masalah-masalah keputrian yang
diberikan oleh pengurus Rohis.
3) Marawis
Kegiatan kesenian islami yang diadakan tiap minggu ini
dinilai sangat aktif, hal ini karena siswa-siswa banyak yang
tertarik dengan seni marawis, selain dapat meningkatkan hobi
juga dapat menghasilkan prestasi.
4) Mengumpulkan infak
Rohis yang
kader-kader
48
Kegiatan ini rutin dilakukan untuk menggalang dana setiap
hari Jum'at, infak inipun tidak hanya diperuntukkan bagi
anggota Roms saja tetapi juga bagi seluruh siswa.
b. Kegitan bulanan
1) BBM (Bersih Bersih Mushola)
Adalah kegiatan membersihkan mushola sebagai sarana
ibadah dan sebagai tempat dilaksanakannya kegiatan Roms
2) Bakti Sosial
Adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh Ekskul Roms dalam
upaya menyantuni anak-anak yatim yang ada di yayasan.
3) Lomba antar Sekolah
Kegiatan ini merupakan ajang adu bakat yang dilaksanakan
antar sekolah.
c. Kegiatan tahunan
1) Mengadakan tafakur alam
2) LDKR
Adalah kegiatan latihan dasar kepemimpinan
diadakan dalam rangka membentuk
kepemimpinan dan kepengurusan Rohis.
3) LPJ (Laporan Pertanggung Jawaban)
Adalah kegiatan akhir kepengurusan Roms dalam satu ka1i
masa jabatan.
4) SDIR
Adalah kegiatan pesantren kilat yang diadakan setiap bulan
Ramadhan.
5) Mengumpulkan zakat fitrah
d. PHDI (Perayaan Hari Besar Islam)
Yaitu Kegiatan hari-hari besar Islam seperti Isra' Mi'raj,
Idul Adha, dan lain sebagainya
3. Daftar Anggota Rohis
TABEL5
49
NamaSiswa Kelas Latar BelakangNo. Pendidikan
1 Cahyadi Zakaria X-I SLTPN2 Cica Dewi Setya X-I SLTPN3 Mohammad Ikhsan X-I SLTPN4 Raiky Adhies N.A X-I SLTPN5 Arifa Prihartati X-2 SLTPN6 Ami Desty X-3 SLTPN7 GesangP. X-3 SLTPN8 Dwi Putra X-3 SLTPN9 RuryGamal X-3 SLTPN10 Tiara X-6 MTsN11 Aldi Nugroho XllPSl SLTPN12 Avif P. XI IPS2 SLTPN13 M. RezzaM XI IPS2 MTs14 Siti Munawarah XI lPS2 SLTPN15 DanangA. Xl IPS3 SLTP16 Monica X-6 SLTPN17 FauziahFR XIJPAI SLTPN18 Rivano Jabar XllPA 1 SLTPN19 Yukiaki XIIPA 1 SLTP20 Agus Prayogi XIlPA2 SLTPN21 Arie Tri Wicaksono XIIPA2 SLTPN22 Astri Pennata XllPA2 SLTPN23 Dennis Dirv;a M. XllPA2 SLTPN24 Devy Amelia XIlPA2 SLTPN25 Irsanty XI lPA 2 SLTPN26 Isfi Salsabila XllPA2 MTs27 Kavani Kurniasih XllPA2 SLTPN28 Nurullah Amin XllPA 1 SLTPN29 Dwiki X-5 SLTPN30 AmirahN. XlI IPSI SLTPN31 Tiflah Savanah XlIlPA 1 SLTPN32 Lucky Yulianti XlIIPA2 MTsN33 Reksa X-6 SLTPN34 Fauziah XlIIPA 1 MTsN35 Rianita XlIIPA 1 SLTPN36 Ira Isnawati XII IPA 2 MTsN37 Yeni Faridawati XII IPA2 MTsN38 Khoirunisa XlIIPA 1 MTsN
39 Rama Darrnawan XI IPA 1 SLTPN40 Tarra Anggun C. XII IPS1 SLTPN41 NisaAriani XII IPA 2 SLTP42 Vera XnIPA 1 SLTPN43 Sony XIllPA2 SLTP44 M. Farug X-4 SLTPN45 llisanul K.R. X-4 SLTPN46 Adinda Putri XIIIPA2 SLTPN47 Rifki Abdul Fatah XIlIPA2 MTsN48 Tomi Sepadinata XnIPA 1 SLTPN49 Aniar Avu Dvah N X-4 SLTPN50 Dani Suyana Putra XII IPA 2 SLTPN
50
4. Struktur Kepengurusan Rohis
BAGAN!
51
KEPALA SEKOLAHDrs.Mh.Hadinoto
~WAKASEK KESISWAAN
Dra.Hj.Umi Harini,MM
1Pembimbing I Pembimbing IIDrs.H.Sa1imin Mei1ani,S.Kom
KetuaUmumDani Suyana Putra
~Wakil
Tomi Sepadinata
~ ~Sekretaris Bendahara
Adinda Putri KhairunnisaKoordinator
Syahri1 Ramdhani
Marawis Dakwah Humas Perlengkapan KebersihanAldiN AnjarG SonnyY RamaD RivanoJ
ANGGOTA I
52
c. Deskripsi Data
Dalam deskripsi data ini penulis mengambil data dari semua
populasi siswa yang mengikuti kegiatan Rohis untuk diteliti yaitu
sebanyak 50 siswa, dan penulis mengadakan penelitian ini dengan
menggunakan rumus prosentase, yaitu:
P=!.... X 100%N
P = Angka Prosentase
F= Frekuensi Jawaban Responden
N= Jumlah Responden
Deskripsi selanjutnya dapat dilihat pada tabel-tabel berikut :
Tabel6
Keberadaan Rohis di SMAN 87 Jakarta Sangat Penting
Kategori F Prosentase (%)
Sangat setuju 38 76%
Setuju 12 24%
Kurang setuju - 0%
Tidak setuju - 0%
Jumlah 50 100% v
Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa prosentase terbesar
adalah 76% siswa menjawab "sangat setuju" dengan alasan bahwa Rohis
merupakan satu-satunya organisasi yang membina iman dan akhlak para
siswa. Sedangkan 24% siswa menjawab "setuju", dengan alasan bahwa
Rohis dapat meningkatkan irnan dan takwa siswa-siswa di SMAN 87.
53
sangat setuju bahwa keberadaan Rohis sangat penting di SMAN 87
Jakarta.
Tabel7
Rohis aktif mengadakan kegiatan keagamaan
Kategori F Prosentase (%)
Sangat setuju 27 54%
Setuju 23 46%
Kurang setuju - 0%
Tidak setuju - 0%
Jumlah 50 100%
Dari tabel tersebut dapat dipaharni bahwa prosentase terbesar
adalah 54% siswa menjawab "sangat setuju". Dan 46% siswa menjawab
"setuju". Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar siswa menyatakan
sangat setuju bahwa Rohis aktif mengadakan kegiatan keagarnaan.
Tabel8
Senang mengikuti kegiatan Rohis
Kategori F Prosentase (%)
Sangat senang 10 20%
Senang 38 76%
Kurang senang 2 4%
Tidak senang - 0%
Jumlah 50 100%
Dari tabel tersebut dapat dipaharni bahawa prosentase terbesar
adalah 76% siswa menjawab "senang", 20% siswa menjawab "sangat
senang". Dan prosentase terkecil adalah 4% siswa menjawab "kurang
senang". Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar siswa menyatakan
54
Tabel9
Hadir ketika kegiatan Rohis dilaksanakan
Kategori F Prosentase (%)
Selalu 4 8%
Sering 42 84%
Kadang-kadang 4 8%
Tidakpemah - 0%
Jumlah 50 100%
Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa prosentase terbesar
adalah 84% siswa menjawab "sering", 8% siswa menjawab "kadang
kadang" dan 8% siswa menjawab "selalu". Hal iui membuktikan bahwa
sebagian besar siswa menyatakan sering hadir ketika kegiatan Roms
dilaksanakan.
TabellO
Setelah mengikuti kegiatan Rohis, pengetahuan agama lebih bertambah
Kategori F Prosentase (%)
Sangat bertambah 1l 22%
Bertambah 38 76%
Kurang bertambah I 2%
Tidak bertambah - 0%
Jumlah 50 100%
Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa prosentase terbesar
adalah 76% siswa menjawab "bertambah", 22% siswa menjawab "sangat
bertambah". Dan prosentase terkecil adalah 2% siswa menjawab"kurang
bertambah". Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar siswa
menyatakan setelah mengikuti kegiatan Roms, pengetahuan agama
mereka lebih bertambah.
55
Tabelll
Materi kegiatan Rohis berkaitan dengan pelajaran agama yang dipelajari di
kelas
Kategori F Prosentase (%)
Sangat berkaitan 5 10%
Berkaitan 39 78%
Kurang berkaitan 6 12%
Tidak berkaitan - 0%
Jumlah 50 100%
Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa prosentase terbesar
adalah 78% siswa menjawab "berkaitan", dengan alasan bahwa materi
yang diajarkan Rohis sesuai dengan pelajaran di kelas seperti pada saat
SDIR. Sedangkan 12% siswa menjawab "kurang bertambah", dengan
alasan bahwa materi Rohis tidak sesuai dengan apa yang dipelajari di
ke1as. Dan prosentase terkecil adalah 10% siswa menjawab "sangat
berkaitan", dengan alasan bahwa materi Rohis dapat menambah
pengetahuan tentang ajaran agama Islam, dan sangat berkaitan dengan
pelajaran PAl di kelas. Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar siswa
menyatakan materi kegiatan Rohis berkaitan dengan pe1ajaran agama
yang dipeiajari di kelas.
Tabel12
Mengamalkan apa yang dipelajari dalam kegiatan Rohis
Kategori F Prosentase (%)
Selalu 2 4%
Sering 43 86%
Kadang-kadang 5 10%
Tidakpemah - 0%
JumIah 50 100%
56
Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa prosentase terbesar
adalah 86% siswa menjawab "sering", 10% siswa menjawab "kadang
kadang". Dan prosentase terkecil ada1ah 4% siswa menjawab "sela1u".
Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar siswa menyatakan mereka
sering mengamalkan apa yang dipelajari dalam kegiatan Rohis.
Tabel13
Kegiatan mentoring dapat membantu meningkatkan pengetahuan Islam..
Kategoii.._~.-
F...
Prosentase (%)
Sangat setuju 20 40%
Setuju 30 60%
Kurang setuju - 0%
Tidak setuju - 0%
Jumlah 50 100%
Dari tabel tersebut dapat dipaharni bahwa prosentase terbesar
adalah60% siswa menjawab "setuju", 40% siswa menjawab "sangat
setuju". Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar siswa menyatakan
setuju bahwa kegiatan mentoring dapat membantu meningkatkan
pengetahuan Islam.
Tabel14
Rohis mengadakan kegiatan keagamaan pada hari-hari besar Islam
Kategori F Prosentase (%)
Sela1u 33 66%
Sering 16 32%
Kadang-kadang 1 2%
Tidakpemah - 0%
Jmnl!lh 50 100%
57
Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa prosentase terbesar
adalah 66% siswa menjawab "seialu", 32% siswa menjawab "sering".
Dan prosentase terkecil adalah 2% siswa menjawab "kadang-kadang".
Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar siswa menyatakan Rohis
selalu mengadakan kegiatan keagamaan pada hari-hari besar.
Tabel15
Rohis mengumpulkaJrinfak dari siswa setiap minggunya,,-~,.. _.. ~-
F prosentase(%f··Kategori
Selalu 23 46%
Sering 22 44%
Kadang-kadang 4 8%
Tidakpemah - 0%
.Jumlah 50 100%
Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa prosentase terbesar
adalah 46% siswa menjawab "selalu", 44% siswa menjawab "sering".
. Dan prosentase terkecil adalah 8% siswa menjawab "kadang-kadang".
Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar siswa menyatakan Rohis
selalu mengumpulkan infak dari siswa setiap minggunya.
Tabel16
Senang dengan kegiatan marawis yang diadakan oleh Rohis
Kategori F Prosentase (%)
Sangatsenang 21 42%
Senang 28 56%
Kurang senang I 2%
Tidak senang - 0%
Jmn!lIb 50 100%
58
Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa prosentase terbesar
adalah 56% siswa menjawab "senang", 42% siswa menjawab "sangat
senang". Dan prosentase terkecil adalah 2% siswa menjawab "kurang
senang". Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar siswa menyatakan
senang dengan kegiatan marawis yang diadakan oleh Rohis
. Tabel17
Kegiatan pesantren kilat dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan... -Klltegorl . F . ...Prosentllse (%)
Sangat setuju 32 64%
Setuju 18 36%
Kurang setuju - 0%
Tidak setuju - 0%
Jumlah 50 100%
Dari tabel tersebut dapat dipaharni bahwa prosentase terbesar
adalah 64% siswa menjawab "sangat setuju", dan 36% siswa menjawab
"setuju". Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar siswa menyatakan
setuju bahwa kegiatan pesantren kilat dapat meningkatkan keimanan dan
ketakwaan.
Tabel18
Siswa mengikuti kegiatan Rohis dengan kemauan sendiri
Kategori F Prosentase (%)
Sangat setuju 23 46%
Setuju 27 54%
Kurang setuju - 0%
Tidak setuju - 0%
Jl!mlllb 50 100%
59
Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa prosentase terbesar
adalah 54% siswa rnenjawab "setuju", dan 46% siswa rnenjawab "sangat
setuju". Hal ini rnernbuktikan bahwa sebagian besar siswa rnenyatakan
setuju bahwa rnereka rnengikuti kegiatan Rohis dengan kernauan sendiri.
Tabel19
Sistern pengkaderan anggota Rohis sudah cukup baik
Kategori F Prosentase (%)
Sangat setuju 5 10%
Setuju 39 78%
Kurang setuju 6 12%
Tidak setuju - 0%
Jurnlah 50 100%
Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa prosentase terbesar
adalah 78% siswa rnenjawab "setuju",dengan alasan bahwa LDK Rohis
telah beIjaian dengan baik sesuai dengan tujuan. 12% siswa rnenjawab
"kurang setuju", dengan alasan bahwa banyak anggota yang lalai pada
tugasnya. Dan prosentase terkecil adalah 10% siswa rnenjawab "sangat
setuju", dengan alasan bahwa pengkaderan Rohis rnampu rnernbentuk
kader yang baik. Hal ini rnernbuktikan bahwa sebagian besar siswa
rnenyatakan setuju bahwa sistern pengkaderan anggota Rohis sudah
cukup baik
60
Tabel20
Dengan mengikuti kegiatan Rohis, nilai pendidikan agama bertambah bam
Kategori F Prosentase (%)
Sangat setuju 9 18%
Setuju 38 76%
Kurang setuju 3 6%
Tidak setuju - 0%
Jumlah 50 100%
Dari tabel tersebut dapat dipabami babwa prosentase terbesar
adalab 76% siswa menjawab "setuju", 18% siswa menjawab "sangat
setuju". Dan prosentase terkecil adalab 6% siswa menjawab "kurang
setuju". Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar siswa menyatakan
setuju babwa dengan mengikuti kegiatan Roms nilai Pendidikan Agama
Islam bertambab baik.
Tabel21
Siswa selalu mengiilgat Allah lrnpanpun dan dimanapun
Kategori F Prosentase (%)
Sangat setuju 33 66%
Setuju 17 34%
Kurang setuju - 0%
Tidak senuu - 0%
Jumlah 50 100%
Dari tabel tersebut dapat dipabami babwa prosentase terbesar
adalab 66% siswa menjawab "sangat setuju", 34% siswa menjawab
"setuju". Hal ini membuktikan babwa sebagian besar siswa menyatakan
sangat setuju babwa mereka selalu mengingat Allab kapanpun dan
dimanapun.
61
Tabel22
Siswa takut berbuat salah karena semua yang dilakukan akan dicatat oleh
malaikat
Kategori F Prosentase (%)
Sangat setuju 32 64%
Setuju 18 36%
Kurang setuju - 0%
Tidak setuju - 0%
Jumlah 50 100%
Dari tabel tersebut dapat dipabami babwa prosentase terbesar
adalab 64% siswa menjawab "sangat setuju", 36% siswa menjawab
"setuju". Hal ini membuk.tikan babwa sebagian besar siswa menyatakan
sangat setuju babwa mereka takut berbuat salab karena semua yang
dilakukan akan dicatat oleh malaikat.
Tabel23
Siswa berusaha untuk menjalankan pemnjuk yang terkandung dalam AI
Qur'an
Kategori F Prosentase (%)
Selalu 19 38%
Sering 27 54%
Kadang-kadang 4 8%
Tidakpemab - 0%
Jumlah 50 100%
Dari tabel tersebut dapat dipaharni babwa prosentase terbesar
adalab 54% siswa menjawab "sering", 38% siswa menjawab "selalu".
Dan prosentase terkecil adalab 8% siswa menjawab "kadang-kadang".
Hal ini membuktikan babwa sebagian besar siswa menyatakan sering
62
berusaha untuk menjalankan petunjuk yang terkandung dalam Al
Qur'an.
Tabel24
Siswa berusaha mengikuti ajaran yang dibawa oleh nabi dan rasul
Kategori F Prosentase (%)
Sangat setuju 17 34%
Setuju 32 64%
Kurang setuju 1 2%
Tidak setuju - 0%
Jumlah 50 100%
Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa prosentase terbesar
adalah 64% siswa menjawab "setuju", dan 34% siswa menjawab "sangat
setuju". Dan prosentase terkecil adalah 2% siswa menjawab "kurang
setuju". Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar siswa menyatakan
setuju bahwa mereka berusaha mengikuti ajaran yang dibawa oleh nabi
dan rasul.
Tabel25
Siswa percaya akan adanya hari akhir
Kategori F Prosentase (%)
Sangat percaya 48 96%
Percaya 2 4%
Kurang percaya - 0%
Tidak percaya - 0%
Jumlah 50 100%
Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa prosentase terbc;:sar
adalah 96% siswa menjawab "sangat percaya", dan 4% siswa menjawab
63
"percaya". Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar Slswa
menyatakan sangat percaya akan adanya hari akhir.
Tabel26
Beriman kepada Qadha dan Qadar membuat siswa semakin meyakini
kekuasaan Anah
Kategori F Prosentase (%)
Sangat setuju 46 92%
Setuju 4 8%
Kurang setuju - 0%
Tidak setuju - 0%
Jumlah 50 100%
Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa prosentase terbesar
adalah 92% siswa menjawab "sangat setuju", dan 8% siswa menjawab
"setuju". Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar siswa menyatakan
sangat setuju bahwa beriman kepada Qadha dan Qadar membuat mereka
semakin meyakini kekuasaan Allall.
Tabel27
Siswa berusaha untuk melaksanakan sholat wajib walaupun dalam keadaan
sibuk
Kategori F Prosentase (%)
Sangat setu,ju 32 64%
Setuju 18 36%
Kurang setuju - 0%
Tidak setuju - 0%
Jumlah 50 100%
64
Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa prosentase
terbesar adalah 64% siswa menjawab "sangat setuju", 36% siswa
menjawab "setuju". Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar siswa
menyatakan sangat setuju bahwa mereka berusaha untuk melaksanakan
sholat wajib walaupun dalam keadaan sibuk.
Tabel28
Siswa berpuasa dengan penuh keikblasan- ----_._- Kategorl ._._.._.. _. _.... .. , .. _._._.__•... -" " ' .. .. Prosentase ('YofF
Selalu 38 76%
Sering 12 24%
Kadang-kadang - 0%
Tidakpemah - 0%
Jumhdl 50 100%
Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa prosentase terbesar
adalah 76% siswa menjawab "selalu", 24% siswa menjawab "sering".
Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar siswa menyatakan selalu
berpuasa dengan penuh keikhlasan.
Tabel29
Siswa merasa tenang setelah melaksanakan sholat tahajud
Kategorl ....._. _.._. F·· -_ ..,_._- _.....- -,-- Prosentase{%)·····Sangat tenang 21 42%
Tenang 29 58%
Kurang tenallg - 0%
Tidak tenang - 0%
Jum!!lb SO 100%
Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa prosentase terbesar
65
tenang". Hal iui membuktikan bahwa sebagian besar siswa menyatakan
mereka merasa tenang setelah melaksanakan sholat tahajjud.
Tabel30
Siswa menunaikan zakat fitrah sebagai kewajiban
Kategori F Prosentase (%)
Sangat setuju 39 78%
Setuju 11 22%
Kurang setuju - 0%
Tidak setuju - 0%
Jumlah 50 100%
Dar! tabel tersebut dapat dipahami bahwa prosentase terbesar
adalah 78% siswa menjawab "sangat setuju", dan 22% siswa menjawab
"setuju". Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar siswa menyatakan
sangat setuju menunaikan zakat fitrah sebagai kewajiban.
Tabel31
Siswa bersikap baik dengan siapapun
Kategori F Prosentase (%)
Selalu 24 48%
Sering 24 48%
Kadang-kadang 2 4%
Tidakpemah - 0%
Jumlah 50 100%
Dar! tabel tersebut dapat dipaharni bahwa prosentase terbesar
adalah 48% siswa menjawab "sering" dan 48% siswa menjawab
"selalu". Dan prosentase terkecil adalah 4% siswa menjawab "kadang
kadang". Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar siswa menyatakan
66
Tabel32
Siswa bertoleransi dengan teman yang berbeda agama
Kategori F Prosentase (%)
Sangat setuju 38 76%
Setuju 12 24%
Kurang setuju - 0%
Tidak setuju - 0%
Jumlab 50 100%
Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa prosentase terbesar
adalah 76% siswa menjawab "sangat setuju", dengan alasan bahwa
setiap umat beragama diwajibkan untuk menghormati umat beragama
lain dan tidak membeda-bedakan dalam pergaulan. Sedangkan 24%
siswa menjawab "setuju", dengan alasan bahwa toleransi tidak akan
membuat kita rugi bahkan dengan bertoleransi kita menjadi muslim yang
dihargai orang lain. Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar siswa
menyatakan sangat setuju bertoleransi dengan teman yang berbeda
agama.
Tabel33
Siswa berusaha mematuhi semua perintah kedua orang tua
Kategori F Prosentase (%)
Sangat setuju 30 60%
Setuju 20 40%
Kurang setuju - 0%
Tidak setuju - 0%
Jumlah 50 100%
Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa prosentase terbesar
adalah 60% siswa menjawab "sangat setuju", dan 40% siswa menjawab
67
"setuju". Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar siswa menyatakan
sangat setuju untuk berusaha mematuhi semua perintah kedua orang tua.
Tabel34
Siswa berusaha menghargai semua makhluk ciptaan Allah
Kategori F Prosentase (%)
Selalu 35 70%
Sering IS 30%
Kadang-kadang - 0%
Tidak pernah - 0%
Jumlah 50 100%
Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa prosentase terbesar
adalah 70% siswa menjawab "selalu" dan 30% siswa menjawab
"sering". Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar siswa menyatakan
selalu berusaha menghargai semua makhluk ciptaan Allah.
Tabel35
Siswa mengikuti semua kegiatan yang diadakan oleh Rohis
Kategori F Prosentase (%)
Selalu 13 26%
Sering 34 68%
Kadang-kadang 3 6%
Tidakpemah - 0%
Jumlah 50 100%
Dari tabel tersebut dapat dipahami bahwa prosentase terbesar
adalah 68% siswa menjawab "sering", 26% siswa menjawab "selalu".
Dan prosentase terkecil adalah 6% siswa menjawab "kadang-kadang".
Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar siswa menyatakan sering
D. Skoring
TABEL36Kegiatan Robls (Variabel X)
68
No No ButirResponden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 30
1 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 32 4 4 4 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 2 3 33 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 34 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 35 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 4 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 47 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 38 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 4 3 2 3 310 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 0 4 3;J
11 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 312 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 313 4 4 3 3 3 2 3 4 4 4 3 4 4 3 2 314 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 315 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 316 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 317 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 0 2 3 3;J
18 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 419 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 320 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 421 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 422 4 3 3 3 4 3 2 3 4 4 4 3 4 4 4 323 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 424 4 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 325 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
---~_ ....--
26..- _ .. -. ..
4 -4 ·4 3 -3 4· 3 ·4 4 ···4 . ·4 --3- ··4· .-
4...
3 -4- .
27 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 328 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 329 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 330 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 331 4 4 4 3 3 3 3 4 3 2 4 4 4 3 3 332 3 3 4 3 4 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 333 4 4 3 3 3 3 "" 3 4 3 3 4 4 3 2 4.<..
34 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 4 4 4 3 2 435 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 I 3 3 3 3 3
69
36 4 4 3 3 3 2 3 4 4 4 3 4 4 3 3 337 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 438 4 4 3 3 3 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3 439 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 340 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 341 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 342 3 3 2 2 3 3 2 3 4 2 3 4 3 3 3 443 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 344 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 345 4 4 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 446 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 247 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 4 3 2 3 248 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 249 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 450 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 4 4 3 4 3
TABEL37Sikap Keberagamaan Siswa(Variabel Y)
70
No No ButirResponden 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
I 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 42 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 43 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 2 3 4 44 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 45 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
. 6 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 47
_..~ .. -3 :2". ------- _._.
4 4- 3--- ,,~-
4 23 3 4 4 4 4 3i 8 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4
9 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 310 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3II 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 412 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4I3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 414 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 415 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 416 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 417 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 318 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 319 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 420 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 421 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 422 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 423 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 424 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 425 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 426 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 427 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 428 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 329 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 330 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 331 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 432 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 333 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 334 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 435 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 436 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 437 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 438 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 439 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3
71
40 4 3 2 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 441 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 442 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 443 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 444 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 345 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 446 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 447 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 348 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 449 4 3 4 2 4 3 4 4 4 3 4 3 3 350 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4
72
E. Analisa dan Interpretasi Data
I. Analisa Data
Setelah data angket selesai ditabulasikan dan dicari prosentasinya,
kemudian penulis menganalisa data melalui perhitungan rumus
product moment untuk mencari korelasi antara variabel X dan variabel
Y.
TABEL38
Uji Korelasi antara Kegiatan Rohis dengan Sikap Keberagamaan Siswa
No X Y Xy X' y'
Responden
I 56 53 2968 3136 2809
2 52 52 2704 2704 2704
3 59 47 2773 3481 2209
4 52 51 2652 2.104 2601
5 48 45 2160 2304 2025
6 52 50 2600 2704 2500
7 50 48 2400 2500 2304
8 47 48 2256 2209 2304·-
9 49 53 2597 2401 2809
10 57 43 24.51 3249 1849
11 49 52 2541 2401 2704
12 53 50 2650 2809 2500
13 53 53 2809 2809 2809
14 47 55 2585 2209 3025
15 55 54 2970 3025 2916
16 51 54 2754 2601 2916
17 51 46 2346 2601 2116
73
18 55 51 2805 3025 2601
19 51 52 2652 2601 2704
20 56 53 2968 3136 2809
21 59 54 3186 3481 2916
22 55 51 2805 3025 2601
23 56 55 3080 3136 3025
24 51 48 2448 2601 2304
25 61 52 3172 3721 2704
26 55 42 2310 3025 1764
27 49 45 2205 2401 2025
28 49 41 2009 2401 1681
29 47 40 1880 2209 1600
30 52 48 2496 2704 2304
31 53 53 2809 2809 2809
32 51 45 2295 2601 2025
33 52 51 2652 2704 2601
34 57 54 3078 3249 2916
35 52 51 2652 2704 2601
36 54 50 2700 2916 2500
37 57 52 2964 3249 2704
38 53 52 2756 2809 2704
39 54 48 2592 2916 2304
40 52 47 2444 2704 2209
41 57 53 3021 3249 2809
42 47 52 2444 2209 2704
43 58 56 3248 3364 3136
44 52 49 2448 2704 2401
45 57 56 3192 3249 3136
46 52 49 2448 2704 2401
47 46 I 48 2208 2116 2304
74
48 47 55 2585 2209 3025
49 52 48 2496 2704 2304
50 52 49 2548 2704 2401
JUMLAH 2629 2501 131707 138879 125829
LX z:V IXV IX' IY'
Selanjutnya penulis menggunakan teknik analisis product moment
untuk melihat pengaruh antara variabel X yaitu Kegiatan Robis dan
variabel Y yaitu Sikap Keberagamaan Siswa.
Product Moment:
NI:Y -(I:xXI:Y)rxy -~;=[N=L=X=2=_=(=I:=X~)2=][==N~I:=y='=2 -=(:=I:=Y~Y]
= 50.131707-2629.2501~ [50.138879-(2629)2][50.125829-(2501)2]
= 6585350-6575129~ [6943950-6911641][6291450-6255001]
10221...j 32309.36449
= 10221...j 1177630741
= 1022134316,62485
= 0,297843976 (dibulatkan menjadi 0,3)
2. Interpretasi Data
Dari basil perhitungan dengan product moment, diperoleb indeks
koefesien korelasi 0,3 dan jika dikonsultasikan dengan tabel korelasi
"r" product moment, angka r (0,3) berada antara 0,20-0.40 termasuk
kategori korelasi yang lemahlrendah. lui berarti antara variabel X
75
(kegiatan Rohis) dengan variabel Y (sikap keberagamaan siswa)
terdapat korelasi yang lemah atau rendah.
Setelah mendapatkan "r" sebesar 0,3 maka nilai "r" hitung
tersebut dikonsultasikan dengan tabel "r" product moment. Dengan
mencari derajat bebasnya (db) atau degrees of fredomnya (df) dengan
rumus:
df = N-nr
= 50-2
= 48
Dengan df sebesar 48, dikonsultasikan dengan nilai tabel "r",
baik pada taraf signifikansi 5% atau pada taraf signifikansi 1%.
1. Pada taraf signifikansi 5% = 0,273
2. Pada taraf signifikansi 1% = 0,354
Temyata "rxy" pada taraf signifikansi 5% lebih besar dari "r"
tabel atau (0,3>0,273), maka pada taraf signifikansi 5% hipotesa not
(Ho) ditolak sedangkan hipotesa altematif (Ha) diterima. lni berarti ada
pengaruh atau korelasi yang signifikan antara kegiatan Rohis terhadap
sikap keberagamaan siswa di SMAN 87 Jakarta.
Selanjutnya pada taraf signifikansi 1% atau "rxy" lebih kecil dari
"r" tabel atau (0,3< 0,354), maka pada taraf signifikansi 1% hipotesa
not (Ho) diterima sedangkan hipotesa altematif (Ha) ditolak. Hal ini
berarti bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara kegiatan
Rohis terhadap sikap keberagamaan siswa di SMAN 87 Jakarta.
Disini dapat diinterpretasikan bahwa antara kegiatan Rohis
terhadap sikap keberagamaan siswa terdapat pengaruh yang lemah atau
rendah.
Langkah berikutnya yaitu mengetahui besar kecilnya kontribusi
kegiatan Rohis (variabel X) terhadap sikap keberagamaan siswa
(variabel Y) sebagai berikut :
KD = r" x 100%
= (0.3)2 x 100%
76
= (0,09) x 100%
=9%
Dari hasil perhitungan diatas, dapat diketahui besarnya kontribusi
kegiatan Roms (variabel X) terhadap sikap keberagarnaan siswa
(variabel Y), yaitu sebesar 9 %.
3. Keterbatasan Penelitian
Dari hasil perhitungan penelitian yang telah dipaparkan, masih
banyak terdapat kekurangan-kekurangan yang memerlukan
penyempumaan. Dari pembuatan instrurnen, penyesuaian indikator,
pendeskripsian data yang belurn maksimal, analisa data yang
kemungkinan terdapat kejanggalan. Dan hasil yang diperolehpun
mungkin kurang maksimal.
Maka dari itu penulis berharap akan adanya perbaikan yang dapat
membantu penulis dapat menyempumakan skripsi ini.
BABV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data-data yang diperoleh dari hasil penelitian, maka penulis
dapat menarik kesimpulan diantaranya adalah :
I. Kegiatan Rohis cukup berperan dalam upaya memperkaya
pengetahuan tentang keagamaan, hal ini karena ditunjang dengan
adanya kegiatan yang bervariatif dan bertujuan untuk sarana syiar
agama di sekolah, seperti kegiatan mentoring, marawis, kegiatan
Jum'at keputrian, perayaan hari-hari besar Islam, pesantren kilat,
latihan dasar kepemimpinan, bakti sosial, dan lain sebagainya.
2. Sikap keberagamaan siswa yang mengikuti kegiatan Rohis terlihat
cukup baik, namun perlu ada perubahan sehingga kagiatan Rohis
benar-benar dapat merubah sikap keberagamaan siswa di SMAN
87 Jakarta.
3. Dari hasil penelitian yang diperoleh, penulis memberikan
kesimpulan bahwa antara kegiatan Rohis dengan sikap
keberagamaan siswa terdapat pengaruh atau korelasi yang lemah
atau rendah, hal ini teJjadi karena kegiatan Rohis di SMAN 87
belum dapat menjadi penopang atau sarana yang dapat membantu
perubahan sikap keberagamaan mereka, baik dari segi akidah,
ibadah maupun akhlak, hal ini mungkin dikarenakan adanya
78
berbagai pengaruh dari luar seperti lingkungan keluarga dan
teman-teman.
B. Saran
Beberapa saran yang dapat dikemukakan oleh penulis berkaitan dengan
penelitian yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
I. Sebaiknya kegiatan-kegiatan Rohis di SMAN 87 lebih ditingkatkan
lagi, sebab dari kegiatan-kegiatan yang sudah ada temyata belum
dapat mempengaruhi sikap keberagamaan siswa menjadi lebih
baik.
2. Bagi siswa, sebaiknya dalam mengikuti kegiatan Rohis tidak hanya
sebagai formalitas untuk mendapatkan nilai saja, tetapi sebaiknya
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga sikap
keberagamaan menjadi lebih baik.
3. Penulis mengharapkan kepada pembaca yang mungkin berminat
untuk mengadakan penelitian kembali untuk membuktikan bahwa
kegiatan Rohis sangat berpengaruh pada pembentukan sikap•keberagamaan siswa.
DAFTAR PUSTAKA o
Alfanny, Kemiskinan Penyebab Radikalisme Agama?,14 Maret 2007 02: 12:59,http://groups.google.co.id/group/SEJARAH+ROHTS.htm
Arikunto,Suharsimi,Prof,Dr, Prosedur PenelitianPraktik;Jakarta:PT. Rineka Cipta, Cet ke-l3, 2006.
Suatu Pendekatan
Daradjat,Zakiah, Remaja Harapan dan Tantangan, Jakarta: CV. Ruhama, Cet ke1,1994.
Departemen Agama RJ, Kegiatan Ekstrakurikuler Pendidikan Agama padaSekolah Umum dan Madrasah, Jakarta:Ditjen Bagais, 2004.
Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam, Jakarta: Ichtiar Baru VanHocve, Cet ke-4, 1997.
Hasan,Fuad,Drs, Dasar-dasar Pendidikan, Jakarta: PT.Rineka Cipta, Cet ke-14,2005.
HasbulJah,Drs, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Jakarta: PT.Raja GrafindoPersada,Cet ke-2, 1999.
Ibrahim,R dan Nana Syaodih S, Perencanaan Pengajaran, Jakarta: PT RinekaCipta, Cet ke-I, 1996.z
Ihsan, Asnawi, http://grollps.google.co.id/group/SEJARAH+ROHIS.htm
Jalalliddin dan Usman Said, FilsaJat Pendidikan Islam, Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada, 1996.
Jalaluddin,Prof,Dr,H, PSikologi Agama, Jakmla: PT.Raja Grafindo Persada, 2005.
Josephson,Michael S, Val J Peter, dan Tom Dowd, Menumbuhkan 6 SikapRemaja Idaman, Bandung: Kaifa, Cet ke-I, 2003.
Munawwaroh,Djunaidatlil dan Tanenji, FilsaJat Pendidikan Islam (PerspektifIslam dan Umum), Ciputat :UIN Jakarta Press, 2003.
Nahlawi,Abdurrahman, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah, dan Masyarakat,Jakarta: Gema Insani Press, Cet ke-l, 1995.
Nawawi,Hadari, Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas Sebagai LembagaPendidikan, Jakarta: CV. Haji Masagung, eet ke-3, 1989.
79
80
Purwanto MP,Ngalim,M,Drs, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja RosdaKarya, Cet ke-19, 2003.
Qardhawy, Dr. Yusuf, Pengantar Kajian Islam, Jakarta: Pustaka AI-Kautsar,cetke-l,1997.
Rachman Shaleh,Abdul, Pendidikan Agama dan Keagamaan, Visi, Misi, dan Aksi,Jakarta: PT. Gemawindu Pancapersada, Cet ke-l, 2000.
Ramayulis, Psikologi Agama, Jakarta: Kalam Mulia, Cet ke-5, 2002.
Sabri,Alisuf, Psikologi Pendidikan, Jakarta:Pedoman Hmu Jaya, Cet ke-2, 1996.
Shihab,Quraish, Membumikan Al-Qur 'an,Bandung: Mizan, Cet ke-6, 1994.
------------------, Wawasan Al-Qur 'an, Bandung: Mizan, Cet ke-3, 1996
Subroto, B.Suryo, Proses Be/ajar Mengajar di Sekolah, Jakarta:Rineka Cipta, Cetke-l,1997.
Sudjiono,Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada, Cet ke-12, 2003.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:Balai Pustaka, Cet ke-2, 2002.
Yunus,Mahrnud, Kamus Arab-Indonesia, Jakarta: PT. Hidakarya Agung, 1989.
Zuhairini,dkk, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, Cet ke-2,1995.
PI
ANGKET
Untuk siswa-siswi SMA Negeri 87 JakartaMengenai
"PENGARUH KEGIATAN ROHIS TERHADAP SIKAP KEBERAGAMAANSISWA di SMA NEGERI 87 JAKARTA"
NamaJenis KelaminUmurKelasAlamat
A. Berilab tanda (X) pada salab satn buruf a, b, c, dau d pada lembar jawabauyang sesuai dengan pilibanmn dan apabila ada perintab untuk memberikanalasan, maka berikan alasan terbadap jawaban yang kamu pilib !
I. Keberadaan Rohis di sekolah sangat penting.
a. sangat setuju b. setuju c. kurang setuju
Berikan a]asannya :
2. Rohis aktifmengadakan kegiatan keagamaan.
d. tidak setuju
a.sangat setuju b. setuju c. kurang setuju d. tidak setuju
3. Saya senang mengikuti kegiatan Rohis.
a. sangat senang b. senang c. kurang senang d. tidak senang
4. Saya hadir ketika kegiatan Rohis dilaksanakan.
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
5. Setelah mengikuti kegiatan Rohis, pengetahuan agama saya bertambah.
a. sangat bertambah b. bertambah c. kurang bertambah d. tidak
bertambah
6. Materi kegiatan Rohis berkaitan dengan pelajaran agama yang saya pelajari di
kelas.
a. sangat berkaitan b. berkaitan c. kurang berkaitan d. tidak
berkaitan
Berikan alasannya :
7. Saya mengamalkan apa yang dipelajari dalam kegiatan Rohis.
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pemah
8. Kegiatan mentoring dapat membantu meningkatkan pengetahuan islam.
a. sangat setuju b. setuju c. kurang setuju d. tidak setuju
9. Rohis mengadakan kegiatan keislaman pada hari-hari besar islam.
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pemah
10. Rohis mengumpulkan infak dari siswa setiap minggunya.
a. selalu b. sering c.kadang-kadang d. tidak pernah
II. Saya senang dengan kegiatan marawis yang diadakan oleh Rohis.
a. sangat senang b. senang c. kurang senang d. tidak senang
12. Kegiatan pesantren kHat dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
a. sangat setuju b. setuju c. kurang setuju d. tidak setuju
13. Saya mengikuti kegiatan Rohis karena kemauan sendiri.
a. sangat setuju b. setuju c. kurang setuju d. tidak setuju
14. Sistem pengkaderan anggota Rohis sudah cukup baik.
a. sangat setuju b. setuju C. kurang setuju d. tidak setuju
Berikan alasannya :
...................................................................................................
.......................................................................................
15. Dengan mengikuti kegiatan Rohis, nilai pendidikan agama saya bertambah baik.
a. sangat setuju b. setuju C. kurang setuju d. tidak setuju
16. Saya selalu mengingat Allah kapanpun dan dimanapun saya berada.
a. sangat setuju b. setuju C. kurang setuju d. tidak setuju
17. Saya takut berbuat salah karena semua yang saya lakukan akan dicatat oleh
malaikat.
a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju
18. Saya berusaha untuk menjalankan petunjuk yang terkandung dalam AI-Qur'an.
a. selalu b. sering c.kadang-kadang d. tidak pemah
19. Saya berusaha mengikuti ajaran yang dibawa oleh nabi dan rasu!.
a. sangat setuju b. setuju C. kurang setuju d. tidak setuju
20. Saya percaya akan adanya hari akhir.
a. sangat percaya b. percaya c. kurang percaya d. tidak percaya
21. Beriman kepada qadha dan qadar membuat saya semakin meyakini kekuasaan
Allah.
a. sangat setuju b. setuju c. kurang setuju d. tidak setuju
22. Saya berusaha untuk melaksanakan sholat wajib walaupun saya sibuk.
a. sangat setuju b. setuju c. kurang setuju d. tidak setuju
23. Saya berpuasa dengan penuh keikhlasan.
a. selalu b. sering c.kadang-kadang d. tidak pemah
24. Saya merasa tenang setelah melaksanaka sholat tahajud.
a. sangat tenang b. tenang c. kurang tenang
25. Saya menunaikan zakat fitrah sebagai kewajiban.
a. sangat setuju b. setuju c. kurang setuju
d. tidak tenang
d. tidak setuju
26. Saya bersikap baik dengan siapapun.
a. selalu b. sering c.kadang-kadang d. tidak pemah
27. Saya bertoleransi dengan teman yang berbeda agama.
a. sangat setuju b. setuju c. kurang setuju d. tidak setuju
Berikan alasannya :
28. Saya berusaha mematuhi semua perintah kedua orang tua saya.
a. sangat setuju b. setuju c. kurang setuju d. tidak setuju
29. Saya berusaha menghargai semua makhluk ciptaan Allah.
a. selalu b. sering c.kadang-kadang d. tidak pemah
30. Saya mengikuti semua kegiatan yang diadakan oleh Rohis.
a. selalu b. sering c.kadang-kadang d. tidak pemah
tir-
BERITA WAWANCARA
Nama Responden
Jabatan
Hariffanggal
Tempat Wawancara :
Waktu
Drs. H. Salimin
Guru Pembina Rohis I
Rabu, 29 Oktober 2008
SMA Negeri 87 Jakarta
PukuI. 10.00 WID
Pokok Wawancara :
I. Bagaimana eksistensi atau keberadaan Roms di SMA Negeri 87 Jakarta,
apakah pihak sekolah memberikan keleluasan bagi Roms untuk
mengembangkan minat?
2. Apa saja kegiatan-kegiatan yang Rohis miliki?
3. Berapa banyak siswa yang berminat mengikuti kegiatan Roms?
4. Adakah prestasi yang telah diukir oleh siswa-siswa yang mengikuti
kegiatan Roms?
5. Apa tujuan Roms diadakan di sekolah ini?
6. Adakah sejarah atau mstoris dari awal berdirinya Roms di SMAN 87
Jakarta?
7. Apakah sikap keberagamaan anggota Roms cukup baik?
8. Bagaimana menurut Bapak tentang ibadah anggota Roms?
9. Bagaimana menurut Bapak tentang akidah mereka?
10. Bagaimana akhIak siswa yang mengikuti Roms?
II. Bagaimana pengaruh kegiatan Roms itu sendiri dalam membentuk sikap
keberagamaan siswa ?
12. Adakah anggota Roms yang Bapak lihat mempunyai sikap keberagamaan
yang buruk?
HasH Wawancara :
1. Eksistensi Rohis di sekolah ini sangat baik, karena memang event-event
yang diikuti oleh Rohis selalu dapat mengukir prestasi yang
membanggakan nama sekolah. Sedangkan keberadaan Rohis di sekolah
ju~a san~at diperlukan, hal ini karena den~an adanya Rohis maka siswa di
SMAN 87 Jakarta dapat menyalurkan minat dan bakat mereka dalam hal
keagamaan. Selain itu juga aktifitas Rohis sangat membantu dalam
aplikasi pelajaran pendidikan agama islam yang dipelajari didalam kelas.
Dan tentu saja pihak sekolah memberikan keleluasan bagi anggota Rohis
untuk mengembangkan bakat mereka.
2. Kegiatan-kegiatan yang ada di Rohis tentu sangat banyak, diantaranya
adalah Kegiatan Siraman Rohani, SDIR, Perayaan Hari Besar Islam,
Mentoring, LDKS, Marawis dan lain-lain.
3. Cukup banyak tapi ada yang masih aktif dan ada yang tidak.
4. Mengenai prestasi, seperti sudah dijelaskan bahwa ekskul Rohis selalu
dapat mengukir prestasi baik di tingkat kecamatan, kabupaten maupun
propinsi. Dan yang barn saja diraih oleh Rohis kemarin adalah Juara
harapan II MTQ di tingkat DKI. Hal ini membuktikan bahwa eksistensi
Rohis sangat baik.
5. Tujuan Rohis adalah untuk membentuk akhlak dan keimanan siswa dan
juga membentuk kader-kader pemimpin yang berbudi pekerti yang luhur
dan berkepribadian unggul.
6. Awal berdirinya Rohis di SMAN 87 Jakarta adalah pada tahun 1986 yaitu
pada masa jabatan kepala sekolah dipegang oleh Bapak Drs.H.Sutedjo,
dan pada masa itu SMAN 87 masih berada di daerah Ulujami. Berdirinya
Rohis dipicu dari kebijakan Dinas Pendidikan yang memang dalam
prograrnnya diharuskan mengadakan kegiatan Ekstrakurikuler sebagai
sarana penyaluran bakat sesuai dengan rninat dan keinginan siswa.
7. Tentu saja sikap keberagamaan mereka jauh lebih baik daripada siswa
siswa selain dari Rohis.
8. Mengenai ibadah dan ketakwaannya juga semakin meningkat dan tentu
saja masih cukup baik daripada yang lain.
9. Akidah mereka juga lebih bagus, hal ini karena dalam mentoring sering
diberikan materi yang berkaitan dengan akidah dan keimanan.
10. Akhlak siswa yang mengikuti kegiatan Rohis tentu sangat baik dan mulia,
baik akhlak kepada guru maupun ternan.
11. Tentu saja berpengaruh, hal ini karena apabila mereka aktif mengikuti
kegiatan Roms maka sikap keberagamaan mereka pun akan baik pula.
Begitu juga sebaliknya. Apabila mereka tidak aktif maka sikap
keberagamaannya pun akan kurang baik. Namun saya memang belum
pemah meneliti sejauh apa pengaruhnya akan tetapi jika dilihat dengan
baik maka akan berbeda antara siswa yang aktif dan tidak.
12. Ada, akan tetapi dia sudah mengundurkan diri dari Roms sebelum
merniliki kasus tersebut. Namun memang dulunya dia adalah aktifis Roms
hanya saja karena ada satu dan lain hal maka dia tidak lagi berada dalam
bendera Rohis di SMAN 87 Jakarta.
(Drs.H. Salirnin)
Nama Responden
Jabatan
Hariffanggal
Tempat Wawancara :
Waktn
BERITA WAWANCARA
Meilani,S.Kom
Guru Pembina Rohis II
Kamis, 30 Oktober 2008
SMA Negeri 87 Jakarta
Pukul. 10.00 WIB
Pokok Wawancara :
1. Bagaimana eksistensi atau keberadaan Rohis di SMA Negeri 87 Jakarta,
apakOO pihak sekolOO memberikan keleluasan bagi Rohis untuk
mengembangkan minat?
2. Apa saja kegiatan-kegiatan yang Rohis miliki?
3. Berapa banyak siswa yang berrninat mengikuti kegiatan Rohis?
4. AdakOO prestasi yang telOO diukir oleh siswa-siswa yang mengikuti
kegiatan Rohis?
5. Apa tujuan Rohis diadakan di sekolOO ini?
6. AdakOO sejarOO atau historis dari awal berdirinya Rohis di SMAN 87
Jakarta?
7. ApakOO sikap keberagamaan anggota Rohis cukup baik?
8. Bagaimana menurut Ibu tentang ibadah anggota Rohis?
9. Bagaimana menurut Ibu tentang akidOO mereka?
10. Bagaimana akhlak siswa yang mengikuti Rohis?
11. Bagaimana pengaruh kegiatan Rohis itu sendiri dalam membentuk sikap
keberagamaan siswa ?
12. Adakah anggota Rohis yang Ibu lihat mempunyai sikap keberagamaan
yangburuk?
7. Kurang, karena banyak dipengaruhi dengan pergaulan di luar, media,
lingkungan keluarga.
8. Kalau di sekolah baik ibadalmya, akan tetapi kalau di ruruah kita tidak
tahu. Itupun masih ibadah wajib saja belum termasuk yang sunnah.
9. Sepertinya kurang juga, padahal dalam mentoring sering saya jelaskan
mengenai akidah akan tetapi tetap saja kalau bukan dari dirinya sendiri,
tidak akan tercipta sikap beragama yang baik.
10. Ada beberapa yang tutur katanya sudah baik namun ada juga yang masih
berantakan, mungkin pengaruh dari teman-temannya. Akan tetapi jika
dibandingkan dengan siswa yang lain memang minimal Iebih baik.
11. Pengaruhnya ada tapi sangat sedikit karena mereka lebih dominan pada
teman-temannya. Jadi hanya sekedar tahu tapi tidak diaplikasikan secara
nya.
12. Pasti ada, ada yang masih suka bohong, ada yang masih berdua-duaan
dengan lawanjenis.
Pewawancara
wtl::ntYang Diwawancara
'\+(MeiIani,S.Kom)
Ciputat, 28 Januari 2008
Assalamu 'ala/kum wr. wb.
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Kepada Yang TerholTl)atKetua Juntsan Pendidikan Agama Islam
Di Tem'pat -
: Istimewa: 1 (satu) Berkas: Pengajuan Judul Skripsi
Nama : Dewi FaridahNI~ : 104011000089Semester: VIlICJUfUsan : Pendidikan Agama Islam
No.Lamp.Hal.
Bennaksud mengajukan judul skripsi :" Pengaruil ~l}JJ{JfkutiKeg/atan ROHIS terlUldap Silmp KebemgamaanSiswa di SMA Negeri 87 Jakarta ", sebagai persyaratan untuk menyelesaikanProgram Strata Satu (S I).
Berikut ini saya lampirkanJ. Out line2. Bab J, Bab II, Bab JJJ3. Daftar Pustaka Semcntara
Demikian surat pengajuan ini saya buat, dengan harapan semoga tlapat diterima.Atas perhatiannya saya llcapkan terima kasih. '
Wassalamu 'ala/kwn wr. wb.
~engetahui,
Dosen Seminar Proposal Skripsi Pemohon
Dewi FaridahNI~.l040J 1000089
Drs. H. Nurd ·s,~.A.
NIP. 150 195 129
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
"or 95, Ciputat 15412,lndonesiaTelp. : (62-21) 7443328, 7401925, Fax. (62-21) 7443328
Email: uinjkt@cabi.net.id
NomorLamp.H a I
: Un.OlfFIrrL0221 91 12008: AbstraksilOutline: BIMBINGAN SKRIPSI
Kepada Yth.Dra. Hj. Silti Salmiah, M.AgPembimbing SkripsiFakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUIN SyarifHidayatullahJakarta.
Jakarta, 18 Februari 2008
Assalamu 'alaikum wr. wb.
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi Pembimbing IIII(materi/teknis) penUlisan skripsi mahasiswa:
Nama Dewi Faridah
NIM
Jurusan
Semester
1040I 1000089
Pendidikan Agama Islam
VIII
Judul Skripsi Pengaruh Mengikuti Kegiatan Rohis terhadap SikapKeberagaman Siswa .
Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 14Februari 2008 dengan abstrakloutline sebagaimana terlampir. Meskipun demikianPembimbing berhak untuk mengubah judul tersebut bila dipandang tidak Ikurangsesuai.
Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waklu 6 (enam) bulan, dan dapatdiperpanjang selama 6 bulan berikntnya tanpa surat perpanjangan .
Atas perhatian dan kerja sarna Saudara, kami lIcapkan terima kasih.
Wassalamu 'alaikum wr. wb.
rembusan:.. DekanFITKI. MahasiswaYbs
"""""""""
DEPARTEMEN AGAMA No. Dokumen FITK-FR-AKD-082
VUIN JAKARTA FORM (FR) Tgl. Terbit 1 September 2008FITK No. Revisi: 00JI. If. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal 1/1
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN;:h!;~
mor: Un.01lF.1/KM.01.3/ .I2008IIp. : Outline/ProposalI : Permohonan Izin Penelitian
Kepada Yth.
Kepsek SMAN 87Jakarta SelatanDiTempat
Assa/amu'a/aikum wr.wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Nama : Dewi Faridah
NIM : 104011000089
Jakarta, 21 Oktober 2008
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Semester : IX ( Sembilan )
Judul Skripsi : Pengaruh kegiatan ROHIS terhadap sikap keberagamaan siswa di
SMAN 87 Jakarta.
adalah benar mahasiswali Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yangsedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) diinstansi/sekolah/madrasah yang saudara pimpin.
Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebutmelaksanakan penelitian di tempat yang dimaksud.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassa/amu'alaikum wr. wb.
embusan:1. Dekan FITK2. Pembantu Dekan Bidang Akademik3. Mahasiswa yang bersangkutan
JAYA RAYA
ijJPEMERINTAH DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN TINGGI
SMA NEGERI 87 JAKARTAJI. Mawar II, Rempoa, Bintaro. Kec. Pesanggrahan Jakarta SeIatan
Tel . 73881969.Fax. 73887855
SURAT KETERANGAN
No : 842/1.851.68/2008
.ang bertanda tangan dibawah ini Kepala SMA Negeri 87 Jakarta menerangkan bahwa :
Nama
NIM
Jurusan
Judul
: Dewi Faridah
104011000089
Pendidikan Agama Islam
: Pengaruh kegiatan ROHrS terhadap sikap keberagamaan siswa di
SMAN 87 Jakarta
~eterangan lain
Ybs. adalah mahasiswa dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta yang melaksanakan
Riset di SMA Negeri 87 Jakarta.
Ybs. telah melaksanakan Riset (pengambilan data) yang dilaksanakan pada 29 s.d. 31
Oktober 2008.
lemikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
I
Recommended