View
251
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
EFEK EKSTRAK AIR DAUN KIRINYUH(Chromolaena odorata [L.] R.M. King & H.Rob.) TERHADAP
PERTUMBUHAN PADI SAWAH (Oryza sativa L.) VARIETAS MEKONGGAPADA KONDISI CEKAMAN KEKERINGAN
(Skripsi )
Oleh
SARTI WAHYUNI
JURUSAN BIOLOGIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNGTAHUN 2018
i
ABSTRAK
EFEK EKSTRAK AIR DAUN KIRINYUH(Chromolaena odorata [L.] R.M. King & H.Rob.) TERHADAP PERTUMBUHAN
PADI SAWAH (Oryza sativa L.) VARIETAS MEKONGGA PADA KONDISICEKAMAN KEKERINGAN
Oleh
SARTI WAHYUNI
Padi Mekongga merupakan varietas padi sawah yang tumbuh baik apabila ditanam padalahan yang memiliki kecukupan air. Pada musim kemarau lahan atau tanah menjadi keringakibat kekurangan air. Hal ini menyebabkan penyerapan unsur hara dan juga proses
fotosintesis terhambat sehinga pertumbuhan dan perkembangan padi terganggu. Kirinyuh
(Chromolaena odorata) mengandung unsur hara Nitrogen yang tinggi dan dapatmenghasilkan biomassa tinggi sehingga cukup potensial untuk dimanfaatkan sebagai sumberbahan organik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ekstrak air daunkirinyuh dapat memperbaiki pertumbuhan kecambah padi sawah Varietas Mekonggadibawah kondisi cekaman kekeringan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium BotaniJurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung daribulan September - Oktober 2017. Penelitian ini dilakukan dalam percobaan faktorial 3 x 2 .Faktor A adalah PEG 6000 dengan 3 taraf konsentrasi : 0 % b/v, 15% b/v, dan 30% b/v.Faktor B adalah ekstrak air daun kirinyuh dengan 2 taraf konsentrasi: 0% b/v dan 2% b/v.Sebagai parameter adalah panjang tunas, berat segar, berat kering, dan kadar air relatifkecambah padi. Uji Levene, analisis ragam pada taraf nyata 5%. Analisis ragam dilakukanpada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak air daun kirinyuh tidakberpengaruh nyata terhadap panjang tunas, berat segar kecambah dan berat kering kecambahpadi, namun berpengaruh terhadap kadar air relatif kecambah padi. Dari hasil penelitiandisimpulkan bahwa ekstrak air daun kirinyuh tidak dapat memperbaiki pertumbuhankecambah padi sawah Varietas Mekongga pada kondisi cekaman kekeringan.
Kata Kunci : Kirinyuh, Padi sawah Varietas Mekongga, Cekaman kekeringan
EFEK EKSTRAK AIR DAUN KIRINYUH
(Chromolaena odorata [L.] R.M. King & H.Rob) TERHADAP
PERTUMBUHAN PADI SAWAH (Oryza sativa L.) VARIETAS
MEKONGGA PADA KONDISI CEKAMAN KEKERINGAN
Oleh
Sarti Wahyuni
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
SARJANA SAINS
Pada
Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
iv
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Sendang Mulyo, Kecamatan Sendang Agung
Lampung Tengah pada tanggal 19 Desember 1995, sebagai putri
kedua dari dua bersaudara, dari Bapak Subani dan Ibu Sariyem.
Penulis menempuh pendidikan pertamanya di Taman Kanak-Kanak
1 Bratasena Mandiri kec. Dente Teladas pada tahun 2000. Pada
tahun 2001, penulis melanjutkan pendidikannya di Sekolah Dasar
Negeri 1 Bratasena Mandiri. Selanjutnya, penulis melanjutkan
pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sendang Agung pada tahun 2008, dan pada
tahun 2011 penulis melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengah Atas 1 Kalirejo.
Pada tahun 2014, penulis terdaftar sebagai salah satu mahasiswa Jurusan Biologi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Bersama
Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan tercatat sebagai penerima Beasiswa Bidik Misi.
Semasa kuliah, penulis pernah menjadi asisten praktikum Biologi Umum dan Struktur
Perkembangan Tumbuhan jurusan Biologi FMIPA , serta menjadi asisten Biologi Umum Jurusan
Agroteknologi Fakultas Pertanian. Penulis juga aktif di Organisasi Himpunan Mahasiswa
Biologi (HIMBIO) sebagai Bendahara Bidang Komunikasi dan Informasi periode 2015-2016,
dan sebagai Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi Periode 2016.
v
Penulis Melaksanakan Kuliah Kerja Nyata pada bulan Januari-Februari tahun 2017 di desa
Wirata Agung kec. Seputih Mataram, kab. Lampung Tengah. Pada bulan Juli-Agustus 2017,
penulis melaksanakan kerja Praktik di Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM)
Bandar Lampung dengan judul “ Uji Mikrobiologi (Identifikasi Salmonella, MPN E.coli dan
Angka S.Aureus) pada Sampel Pangan di Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan
Bandar Lampung)”. Penulis melaksanakan penelitian pada bulan November 2017 di
Laboratorium Botani, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung.
vi
Persembahan
Segala puji hanya milik ALLAH SWT, yang telah memberikan segala kenikmatan, dan
kemudahan sehingga karya ini dapat terselesaikan, ,maka dengan rasa bahagia dan rasa syukur
kupersembahkan karya ini untuk :
Ayah dan Ibuku tercinta yang senantiasa mengucap namaku dalam doa,mencurahkan kasih sayang
yang tiada hentinya,yang telah berjuang begitu kerasnya demi mencukupi segala kebutuhanku,
dan yang selalu memberikan dukungan,dan motivasi disetiap langkahku.
Kakakku tersayang yang selalu menyayangiku,memberikan nasehat, dukungan dan
banyak keceriaan selama ini
Bapak Ibu Guru dan Dosen yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat dan bimbingan
serlama ini
Sahabat-Sahabatku atas kebersamaan,bantuan,dan hiburan selama ini
Dan untuk seseorang yang selalu kudoakan untuk menjadi pendampingku kelak dan
yang selalu mendoakanku.
Almamater tercinta
vii
MOTTO
“Jika engkau tidak sanggup menahan perihnya belajar,
maka engkau akan menanggung perihnya kebodohan”
(Imam Syafi’i)
“Barang siapa ingin mutiara harus berani terjun dilautan yang dalam”
(Ir.Soekarno)
“Jangan bersedih, sesungguhnya allah bersama kita”
(Q.S At Taubah ; 40)
“Berkaryalah, karna karya itu akan menemukan nasibnya sendiri”
(Andrea Hirata)
viii
SANWACANA
Puji Syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Efek Ekstrak Air Daun Kirinyuh
(Chromolaena odorata [L.] R.M. King & H.Rob) terhadap Pertumbuhan Padi Sawah
(Oryza sativa L.) Varietas Mekongga pada Kondisi Cekaman Kekeringan”. Shalawat
serta salam selalu tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis teah banyak menerima bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak, untuk itu penulis menyampaikan ucapan terimakasih sebesar-besarnya
kepada :
1. Ayah dan Ibu Tercinta, Bapak Subani dan Ibu Sariyem, yang tak pernah berhenti berdoa
untuk penulis, yang selalu mencurahkan segala kasih sayangnya, pengorbanan, keringat
dan air mata, serta senantiasa memberikan semangat , dukungan , dan perhatian yang
sangat luar biasa kepada penulis.
2. Kakakku tersayang, Muji Prasetio Asih, terimakasih atas kasih sayangnya selama ini,
serta pengertian, semangat, kebersamaan, dukungan dan bantuan yang selalu diberikan.
ix
3. Ibu Dra. Martha L.Lande, M.P. selaku dosen pembimbing I yang telah membimbing,
memberikan waktu dan perhatian meskipun dalam keadaan sakit, yang selalu
memberikan arahan, saran dan motivasi kepada penulis.
4. Bapak Ir. Zukifli,M.Sc. selaku dosen pembimbing II yang juga telah banyak meluangkan
waktu untuk membimbing penulis dengan penuh kesabaran, memberikan waktu dan
pemikirannya, serta nasihat dan saran kepada penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi
ini.
5. Ibu Dra. Tundjung Tripeni Handayani, M.S selaku pembahas yang telah banyak
memberikan arahan, nasihat, dan saran yang sangat berharga bagi penulis untuk dapat
menyelesaikan skripsi ini
6. Ibu Dra.Yulianty,M.Si selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan
dan nasihat dalam menempuh pendidikan di Jurusan Biologi.
7. Bapak Prof. Warsito, S.Si., D.E.A., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam.
8. Ibu Dr. Nuning Nurcahyani, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Biologi FMIPA Universitas
Lampung.
9. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan di jurusan Biologi FMIPA UNILA atas ilmu,
bimbingan dan bantuannya kepada penulis.
10. Sahabat hebatku, Indah Yusni, Mitha Triyana, Tara Sesafia Paletri , Fesya Salma Putri,
Davina Nathania Prasetya dan Mia Aulina Agustin, yang selalu bisa diandalkan dan
x
selalu paling mengerti, terimakasih atas bantuan , perjuangan, kebersamaan dan
semangat yang selalu diberikan kepada penulis.
11. Wanda Sukmaja, terimakasih sudah bersedia selalu ada, memberikan banyak yang aku
butuhkan dan sekali lagi, selalu ada.
12. Teman-teman biologi angakatan 2014 atas dukngan, kritikan, serta kebersamaanya
selama ini.
13. Seluruh kakak dan adik tingkat jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung
14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan
saran, motivasi, dan dukungan serta bantuannya.
15. Almamater tercinta, Universitas Lampung
Semoga segala kebaikan yang telah diberikan oleh semua pihak dibalas oleh Allah SWT.
Akhir kata, semoga skripsi yang jauh dari kata sempurna ini dapat memberikan keluasan
ilmu bagi semua pihak dan dapat bermanfaat bagi kita semua.
Bandar Lampung , Februari 2018
Penulis,
Sarti Wahyuni
xi
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .......................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN .........................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................iii
RIWAYAT HIDUP.......................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ............................................................................................vi
MOTTO ...........................................................................................................vii
SANWACANA ...............................................................................................viii
DAFTAR ISI.....................................................................................................xi
DAFTAR TABEL ..........................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................xvi
I. PENDAHULUANA. Latar Belakang...................................................................................... 1B. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5C. Manfaat Penelitian ............................................................................... 5D. Kerangka Pikir ..................................................................................... 5E. Hipotesis ............................................................................................... 7
II. TINJAUAN PUSTAKAA. Deskripsi Tanaman Kirinyuh (Chromolaena Odorata L.) ................... 9
1. Klasifikasi Tanaman Kirinyuh ...................................................... 92. Penyebaran Tanaman Kirinyuh .................................................... 103. Morfologi Tanaman Kirinyuh....................................................... 114. Kandungan Daun Kirinyuh ........................................................... 13
B. Deskripsi Tanaman Padi (Oryza sativa L.)........................................... 141. Klasifikasi Tanaman Padi ............................................................. 14
xii
2. Deskripsi Padi Sawah Varietas Mekongga ................................... 15C. Pengaruh Defisit Air Terhadap Perkecambahan Tanaman .................... 17D. Efek Pemberian Polietilen Glikol (PEG) 6000 ...................................... 19
III. METODE PENELITIANA. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 21B. Alat dan Bahan ..................................................................................... 21C. Variabel dan Parameter ........................................................................ 22D. Rancangan Percobaan........................................................................... 22E. Cara Kerja............................................................................................. 23
1. Pembuatan Ekstrak Air Air Daun Kirinyuh .................................. 232. Pembuatan Larutan PEG 6000 ...................................................... 243. Pengecambahan Benih .................................................................. 244. Study Pertumbuhan Kecambah ..................................................... 25
F. Pengamatan .......................................................................................... 191. Panjang Tunas ............................................................................... 262. Berat Segar (Akar, Tunas, Total) .................................................. 263. Berat Kering (Akar, Tunas, Total) ................................................ 264. Kadar Air Relatif ........................................................................... 26
G. Analisis Data ........................................................................................ 27
IV. HASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil...................................................................................................... 28
1. Panjang Tunas ............................................................................... 282. Berat Segar Akar ........................................................................... 293. Berat Segar Tunas ......................................................................... 314. Berat Segar Total........................................................................... 345. Berat Kering Akar ......................................................................... 356. Berat Kering Tunas ....................................................................... 367. Berat Kering Total......................................................................... 388. Kadar Air Relatif ........................................................................... 40
B. Pembahasan .......................................................................................... 43
V. KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan ............................................................................................ 49B. Saran ...................................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 50
LAMPIRAN......................................................................................................... 56
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Notasi factor, taraf dan kombinasi perlakuan ................................................ 23
2. Rata-rata panjang tunas kecambah padi sawah varietas Mekongga .............. 28
3. Rata-rata berat segar akar kecambah padi sawah varietas Mekongga........... 30
4. Rata-rata berat segar tunas kecambah padi sawah varietas Mekongga ......... 32
5. Rata-rata berat segar total kecambah padi sawah varietas Mekongga........... 34
6. Rata-rata berat kering akar kecambah padi sawah varietas Mekongga ......... 35
7. Rata-rata berat kering tunas kecambah padi sawah varietas Mekongga ....... 37
8. Rata-rata berat kering total kecambah padi sawah varietas Mekongga ........ 39
9. Rata-rata kadar air relatif kecambah padi sawah varietas Mekongga........... 41
10. Rata-rata, standar deviasi, ragam, standar eror, dan koefisien keragaman .... 56
11. Uji homogenitas ragam panjang tunas (Uji Levene pada taraf nyata 5%) .... 56
12. Rata-rata, standar deviasi, ragam, standar eror, dan koefisien keragaman .... 58
13. Uji homogenitas ragam berat segar akar (Uji Levene pada taraf nyata 5%) . 58
14. Rata-rata, standar deviasi, ragam, standar eror, dan koefisien keragaman .... 60
15. Uji homogenitas ragam berat segar tunas (Uji Levene pada taraf nyata 5%) 60
16. Rata-rata, standar deviasi, ragam, standar eror, dan koefisien keragaman .... 62
17. Uji homogenitas ragam berat segar total (Uji Levene pada taraf nyata 5%) 62
18. Rata-rata, standar deviasi, ragam, standar eror, dan koefisien keragaman .... 64
xiv
19. Uji homogenitas ragam berat kering akar (Uji Levene pada taraf nyata 5%) 64
20. Rata-rata, standar deviasi, ragam, standar eror, dan koefisien keragaman .... 66
21. Uji homogenitas ragam berat kering tunas (Uji Levene pada taraf nyata 5%)....................................................................................................................... 66
22. Rata-rata, standar deviasi, ragam, standar eror, dan koefisien keragaman .... 68
23. Uji homogenitas ragam berat kering total (Uji Levene pada taraf nyata 5%)68
24. Rata-rata, standar deviasi, ragam, standar eror, dan koefisien keragaman .... 70
25. Uji homogenitas ragam kadar air relative (Uji Levene pada taraf nyata 5%)....................................................................................................................... 70
26. Analisis ragam panjang tunas kecambah padi sawah varietas Mekongga..... 72
27. Analisis ragam berat segar akar kecambah padi sawah varietas Mekongga 72
28. Analisis ragam berat segar tunas kecambah padi sawah varietas Mekongga 73
29. Analisis ragam berat segar total kecambah padi sawah varietas Mekongga . 73
30. Analisis ragam berat kering akar kecambah padi sawah varietas Mekongga....................................................................................................................... 74
31. Analisis ragam berat kering tunas kecambah padi sawah varietas Mekongga....................................................................................................................... 74
32. Analisis ragam berat kering total kecambah padi sawah varietas Mekongga 75
33. Analisis ragam kadar air relatif kecambah padi sawah varietas Mekongga .. 75
34. Main effect panjang tunas kecambah padi sawah varietas Mekongga........... 78
35. Main effect berat segar akar kecambah padi sawah varietas Mekongga ....... 79
36. Main effect berat segar tunas kecambah padi sawah varietas Mekongga...... 80
37. Main effect berat kering akar kecambah padi sawah varietas Mekongga...... 81
38. Main effect berat kering tunas kecambah padi sawah varietas Mekongga .... 82
xv
39. Main effect berat kering total kecambah padi sawah varietas Mekongga .... 83
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Tumbuhan dan bunga kirinyuh ......................................................................12
2. Padi Sawah varietas Mekongga .....................................................................15
3. Struktur kimia Polietilen Glikol 6000............................................................19
4. Main effect PEG 6000 terhadap panjang tunas kecambah padi sawah varietasMekongga ......................................................................................................29
5. Main effect PEG 6000 terhadap berat segar akar kecambah padi sawahvarietas Mekongga .........................................................................................31
6. Main effect PEG 6000 terhadap berat segar tunas kecambah padi sawahvarietas Mekongga .........................................................................................33
7. Main effect ekstrak air daun kirinyuh terhadap berat segar tunas padi sawahvarietas Mekongga .........................................................................................33
8. Main effect PEG 6000 terhadap berat kering akar kecambah padi sawahvaerietas mekongga.......................................................................................36
9. Main effect PEG 6000 terhadap berat kering tunas kecambah padi sawahvarietas Mekongga .........................................................................................38
10. Main effect PEG 6000 terhadap berat kering total kecambah padi sawahvarietas Mekongga ........................................................................................40
11. Interksi antara PEG 6000 dengan Ekstrak Air Daun Kirinyuhterhadap Kadar Air Relative Padi Sawah Varietas Mekongga .....................42
12. Interksi antara PEG 6000 dengan Ekstrak Air Daun Kirinyuhterhadap Kadar Air Relative Padi Sawah Varietas Mekongga .....................42
13. Benih padi sawah varietas Mekongga...........................................................84
xvii
14. Perendaman Benih Padi ................................................................................84
15. Perkecambahan benih dalam nampan plastik ...............................................85
16. Benih setelah 7 hari perkecambahan..............................................................85
17. Pemindahan benih dalam gelas plastik ..........................................................85
18. Letak satuan percobaan kecambah padi sawah varietas Mekongga ..............86
19. Penimbangan bubuk daun kirinyuh untuk dijadikan ekstrak ........................86
20. Proses pembuatan ekstrak air daun kirinyuh .................................................86
21. Proses penyaringan ekstrak air daun krinyuh ................................................87
22. Proses pembuatan larutan PEG 6000.............................................................87
23. Proses pengukuran kecambah padi ................................................................88
24. Proses penimbangan kecambah padi .............................................................88
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pangan penting yang menjadi
komoditas utama dalam menyokong pangan masyarakatdi Indonesia.Indonesia
sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar menghadapi tantangan dalam
memenuhi kebutuhan pangan penduduk. Oleh karena itu, kebijakan ketahanan
pangan menjadi fokus utama dalam pembangunan pertanian. Menurut data Badan
Pusat Statistik (2011), konsumsi beras pada tahun 2011 mencapai 139 kg
perkapita dalam setahun dengan jumlah penduduk 237 juta jiwa, sehingga
konsumsi beras nasional pada tahun 2011 mencapai 34 juta ton. Kebutuhan akan
beras terus meningkat seiring dengan laju pertumbuhan penduduk yang lebih cepat
dari pertumbuhan produksi pangan yang tersedia.
Varietas Padi Mekongga merupakan persilangan antara padi jenis Galur A2970
yang berasal dari Arkansas Amerika Serikat dengan varietas yang sangat populer
di Indonesia yaitu IR64. Secara fisik, bentuk tanamannya tegak dengan tinggi
tanaman berkisar antara 91 sampai 106 cm. Varietas padi Mekongga ini baik
ditanam di sawah dataran rendah sampai ketinggian 500 m dpl, memiliki umur
2
tanaman 116-125 hari. Padi Mekongga peka terhadap hama wereng coklat biotipe
2 dan 3, serta peka terhadap hawar daun bakteri strain IV (BB Padi, 2016)
Permasalahan yang dihadapi dalam penanaman padi terutama padi sawah salah
satunya adalah lahan kering. Lahan kering disebabkan oleh adanya perubahan pola
iklim yang menjadi tantangan serius pada saat ini dan masa-masa yang akan
datang.Rusaknya infrastuktur pengairan menyebabkan resiko kekeringan bukan
hanya terjadi di lahan gogo dan sawah tadah hujan, tetapi mengancam juga
pertanaman padi sawah irigasi terkendali. Meluasnya areal dengan resiko gagal
panen karena cekaman kekeringan dapat mengancam produksi beras dan
ketahanan pangan nasional.
Cekaman kekeringan dapat menjadi faktor pembatas pertumbuhan tanaman yang
menghambat aktivitas fotosintesis dan translokasi fotosintat selanjutnya
mempengaruhi produktifitas tanaman (Savin dan Nicolas, 1996). Istilah
kekeringan ini menunjukkan bahwa tanaman mengalami kekurangan air akibat
keterbatasan air dari lingkungan tumbuhnya yaitu media tanam. Menurut Bray
(1997) cekaman kekeringan yang biasa disebut drought stress pada tanaman dapat
disebabkan oleh dua hal yaitu (1) kekurangan suplai air di daerah perakaran dan
(2) permintaan air yang berlebihan oleh daun akibat laju evapotranspirasi melebihi
laju absorpsi air walaupun keadaan air tanah tersedia cukup. Pada lahan kering,
cekaman kekeringan pada tanaman terjadi karena suplai air yang tidak mencukupi.
3
Untuk menghadapi permasalahan terhadap cekaman kekeringan pada tanaman,
petani harus menemukan usaha untuk memperbaiki pertumbuhan tanaman yang
terhambat akibat cekaman kekeringan. Usaha yang biasa dilakukan petani
diantaranya adalah dengan penggunaan pupuk untuk menyediakan unsur hara guna
mendorong peertumbuhan tanaman. Pupuk kimia memiliki harga relatif mahal dan
tidak ramah lingkungan mendorong petani menemukan alternatif lain dalam
penyediaan unsur hara bagi tanaman yaitu dengan menggunakan bahan organik
yang mengandung unsur hara. Bahan organik tersebut dapat ditemukan pada
tanaman salah satunya adalah Kirinyuh.
Kirinyuh (Chromolaena odorata L.) merupakan tanaman liar yang berpotensi
sebagai sumber bahan organik (pupuk hijau) yang ketersediaannya cukup
melimpah di beberapa sentra produksi tanaman sayuran (Sudiarto dan Gusmaini,
2004). Kirinyuh mengandung unsur hara Nitrogen yang tinggi (2,65%) sehingga
cukup potensial untuk dimanfaatkan sebagai sumber bahan organik karena
produksi biomassanya tinggi. Menurut Jamilah (2008) , biomassa kirinyuh
mengandung usnur hara Nitrogen 2,65% N, mengandung unsur hara fosfor 0,53%
P dan mengandung hara kalium 1,9% sehingga biomassa kirinyuh dapat dijadikan
sumber bahan organik yang potensial untuk perbaikan kesuburan tanah dan
meningkatkan hasil serta produksi tanaman.
Hasil penelitian yang dilakukan Setyowati et al (2008) menunjukkan bahwa pupuk
organik kirinyuh (Chromolaena odorata L.) apat memperbaiki pertumbuhan dan
4
hasil tanaman sawi (Brassica chinensis L.) dan hasilnya lebih baik dibandingkan
dengan penggunaan Urea. Sementara itu Murdaningsih dan Yosefa Sapo Mbu’u
(2014) melaporkan bahwa pupuk organik kirinyuh dapat meningkatkan tinggi
tanaman dan jumlah daun, panjang umbi dan berat umbi segar tanaman wortel
(Daucus carota).
Salah satu cara untuk menguji ketahanan tanaman terhadap cekaman kekeringan
adalah dengan cara mengecambahkan benih dalam larutan yang memiliki
potensial osmotilk yang tinggi. Senyawa kimia yang biasa digunakan untuk
menghasilkan larutan dengan potensial osmotic tinggi adalah PEG (polyethylene
Glycol) 6000. PEG 6000 merupakan bahan kimia yang bersifat inert, stabil, dan
diserap dalam jumlah yang sedikit oleh tanaman.
Larutan PEG mampu menahan air sehingga tidak tersedia bagi tanaman. Oleh
karna itu, PEG dapat dijadikan alternative untuk seleksi tanaman terhadap
cekaman kekeringan. Dalam penelitiannya Sani and Bouremia (2014) menyatakan
bahwa tunas lebih sensitif terhadap defisit air yang disebabkan oleh pemberian
PEG 6000 sehingga mengakibatkan penurunan terhadap panjang tunas tersebut.
Agustina (2015) dalam penelitiannya juga menyatakan bahwa konsentrasi PEG 6000 10 %
dan 20 % menurunkan kadar air relatif tanaman padi sebesar 5 %.
5
B. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ekstrak air daun
kirinyuh dapat memperbaiki pertumbuhan padi sawah Varietas Mekongga pada
kondisi cekaman kekeringan.
C. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah tentang efek
ekstrak air daun kirinyuh terhadap pertumbuhan kecambah padi sawah Varietas
Mekongga pada cekaman kekeringan. Selain itu diharapkan dapat
membantu perencanaan penanaman padi sawah dilahan kering dalam segi
pengembangan pertanian.
D. Kerangka Pikir
Padi sawah merupakan tanaman yang tumbuh baik apabila ditanam pada lahan
yang memiliki kecukupan air. Salah satu tanaman padi sawah yang banyak
ditanam pada kondisi cukup air atau saat musim hujan adalah padi sawah Varietas
Mekongga. Pada saat musim kemarau, lahan atau tanah menjadi kering akibat
kekurangan air yang dapat mengakibatkan tanaman mengalami cekaman
kekeringan, cekaman kekeringan menyebabkan penyerapan unsur hara terhambat
6
serta dapat menghambat proses fotosintesis yang dapat menjadikan terhambatnya
pertumbuhan tanaman . Untuk itu perlu dilakukan alternatif untuk
memperbaiki pertumbuhan padi sawah pada kondisi cekaman kekeringan salah
satunya adalah dengan penambahan unsur hara dari sumber bahan organik.
Kandungan unsur hara yang terdapat dalam kirinyuh diprediksi mampu
memperbaiki pertumbuhan tanaman padi sawah Varietas Mekongga pada kondisi
cekaman kekeringan.
PEG ( Polyethylene Glycol ) merupakan senyawa kimia yang dapat meningkatkan
potensial osmotik air dan menurunkan potensial air. Sifat PEG yang demikian
dapat dimanfaatkan untuk melakukan simulasi penurunan potensial air. Dengan
penggunaan senyawa PEG inilah akan diperoleh tanaman dengan kondisi cekaman
kekeringan dan dapat dilakukan pengujian kemampuan daun kirinyuh dalam
memperbaiki pertumbuhan tanaman sehinga tanaman yang mengalam kondisi
cekaman kekeringan dapat diatasi dan dapat tumbuh dengan baik meskipun pada
lahan mengalami defisit air.
Untuk menguji kemampuan daun kirinyuh dalam memperbaiki pertumbuhan
tanaman, peneliti mengevaluasi efek ektrak air daun kirinyuh terhadap
pertumbuhan kecambah padi sawah Varietas Mekongga dalam kondisi cekaman
kekeringan . Sebagai parameter adalah panjang kecambah, berat segar, berat
kering, kadar air relatif , rasio tunas akar, dan kandungan klorofl a, b dan total
yang dievaluasi setelah 7 hari periode pertumbuhan.
7
E. Hipotesis
Pada kondisi stres air pertumbuhan kecambah padi sawah Varietas Mekongga
dapat diperbaiki dengan pemberian ekstrak air daun kirinyuh.
Hipotesis statistik yang diajukan pada penelitian ini adalah :
1. Nilai tengah semua variabel petumbuhan kecambah padi sawah Varietas
Mekongga yang diberi perlakuan PEG 6000 lebih kecil dari nilai tengah
semua variabel pertumbuhan padi sawah Varietas Mekongga yang tidak diberi
perlakuan PEG 6000.
Ho :µo = µ1
H1 :µo > µ1
Keterangan :
µo = variabel pertumbuhan kontrol
µ1 = variabel pertumbuhan perlakuan
Hipotesis diterima jika H0 ditolak atau H1 diterima.
2. Nilai tengah semua variabel pertumbuhan kecambah padi sawah Varietas
Mekongga yang diberi perlakuan ekstrak air daun kirinyuh lebih tinggi dari
nilai tengah semua veriabel pertumbuhan padi sawah Varietas Mekongga
yang tidak diberi perlakuan ekstrak air daun kirinyuh.
Ho :µo = µ1
H1 :µo < µ1
Keterangan :
µo = variabel pertumbuhan kontrol
8
µ1 = variabel pertumbuhan perlakuan
Hipotesis diterima jika H0 ditolak atau H1 diterima.
3. Terjadi interaksi antara ekstrak air daun kirinyuh dan PEG 6000 terhadap
pertumbuhan kecambah padi sawah Varietas Mekongga.
9
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Tanaman Kirinyuh
1. Klasifikasi
Menurut Natural Resources Conservation service, USDA (2017), tanaman
kirinyuh diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivision : Spermatophyta
Division : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Subclass : Asteridae
Order : Asterales
Family : Asteraceae
Genus : Chromolaena
Species : Chromolaena odorata (L.) R.M. King & H. Rob. – Jack inthe bush P
10
2. Penyebaran
Kirinyu adalah gulma yang awalnya berasal dari Amerika Selatan dan Tengah,
menyebar ke daerah tropis Asia, Afrika dan Pasifik, digolongkan sebagai gulma
invasif, semak berkayu yang berkembang cepat, juga dikenal sebagai gulma siam,
berdiri membentuk padat yang dapat mencegah pertumbuhan jenis tumbuhan
lainnya serta memiliki efek allelopati (Prawiradiputra, 2007).
Kirinyuh menyebar di kepulauan Indonesia sejak Perang Dunia II.Dengan
penyebaran itu kini Ki rinyuh dapat dijumpai di semua pulau-pulau besar di
Indonesia. Kirinyuh tidak hanya ditemukan di Pulau Jawa, tetapi juga ditemukan
di seluruh Indonesia seperti di Sumatera, Kalimantan, Lombok, Sumbawa,
Flores, Timor, Sulawesi dan Irian Jaya. Di Afrika, gulma padang rumput ini
digolongkan pada gulma yang paling berbahaya selain dari alangalang (Imperata
cylindrica), puteri malu (Mimosa sp.), sadagori (Sida acuta), Commelina sp.,
Hyptis sp. Dansaliara (Lantana camara) karena mengganggu padang rumput
dengan mengurangi produktivitas dan mengurangi diversitas jenis-jenis rumput
(Francais, 2002).
Perkembangbiakan dan daya tumbuh kirinyuh sangat cepat sehingga dengan
kecepatan tumbuhnya itu kirinyuh dapat membentuk komunitas yang rapat yang
dapat menghalangi tumbuhnya tumbuhan lain melalui persaingan. Kirinyuh
dapat tumbuh di ketinggian 1000-2800 mdpl, namun di Indonesia kirinyuh
ditemukan di dataran rendah (0-500 mdpl) seperti di perkebunan karet dan kelapa
11
serta di padang penggembalaan (FAO,2006).
Kirinyuh berbunga serentak selama 3-4 minggu pada musim kemarau. Pada saat
biji masak, tumbuhan akan mengering. Pada saat itu biji pecah dan terbang
terbawa angin. Potongan batang, cabang, dan pangkal batang akan bertunas
kembali kira-kira sebulan setelah awal musim hujan. Dalam waktu dua bulan
berikutnya, biji yang jatuh ketanah mulai berkecambah dan tunas-tunas terlihat
mendominasi area (Prawiradiputra, 2007).
3. Morfologi
Kirinyuh memiliki daun berbentuk oval dengan bagian bawah lebih lebar dan
makin keujung semakin runcing.Panjang daun 6-10 cm dan lebarnya 3-6 cm. Tepi
daun bergerigi menghadap kepangkal dan letaknya berhadapan. Karangan bunga
terletak di ujung cabang (terminal) dan setiap karangan terdiri atas 20-35
bunga.Warna bunga pada saat muda kebiruan dan semakin tua menjadi
cokelat.Kirinyuh berbunga serentak pada musim kemarau selama 3-4 minggu
(Prawiradiputra, 2007).
Tinggi tumbuhan kirinyuh dewasa dapat mencapai 5 meter atau bahkan
lebih.Batang muda berwarna hijau agak lunak yang nantinya berubah menjadi
coklat dan keras ketika sudah tua.Jumlah cabang sangat banyak dan letaknya
biasanya berhadap-hadapan (oposit). Percabangannya yang rapat menyebabkan
tumbuhan lain yang ada dibawahnya seperti rumput terhambat pertumbuhannya
12
akibat kurangnya cahaya matahari yang masuk. Dengan demikian gulma kirinyuh
dapat tumbuh dengan cepat dan mendominasi area. Kemampuannya mendominasi
area juga disebabkan oleh produksi bijinya yang sangat banyak (Departement of
Natural Resources Mines and Water,2006)
Bentuk tanaman dan bunga kirinyuh dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Tumbuhan dan Bunga Kirinyuh(Anonymous, 2009)
BatangDaun
Bunga
13
4. Kandungan Daun Kirinyuh
Tekelan merupakan salah satu jenis tumbuhan dari famili Asteraceae.
Daunnya mengandung beberapa senyawa utama seperti tanin, fenol, flavonoid,
saponin dan steroid. Minyak essensial dari daun tekelan memiliki kandungan α-
pinen, cadinen, kampora, limonen, β-karyopilen dan candinol isomer (Yenti,
2011).
Pengujian kualitatif fitokimia ekstrak etanol daun kirinyuh terhadap beberapa
senyawa kimia oleh mendapatkan hasil bahwa daun kirinyuh mengandung
senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, dan seskuiterpenoid (Hadi dkk., (2001) dalam
Hadi dan Rully (2004); Hadi dkk. (2000) dalam Hadi (2008)). Senyawa-senyawa
tersebut merupakan bahan aktif sebagai pengendali hama dan menyebabkan
adanya aktivitas biologi yang khas seperti penghambat makan dan insektisidal.
Menurut Suntoro (2001),bahan organik kirinyuh mengandung unsur C (50,4%) , N
(2,42%), P (0,26%), N (2,42%), P (0,26%), K (1,6%), dan Mg (0,78%).
Kandungan unsur hara Nitrogen yang tinggi pada kirinyuh cukup potensial untuk
dimanfaatkan sebagai sumber bahan organik karna biomassanya tinggi. Pada umur
6 bulan, kirinyuh dapat menghasilkan biomassa sebanyak 11,2 ton/ha dan setelah
berumur 3 tahun mampu menghasilkan biomassa sebanyak 27,7 ton/ha sehingga
biomassa kirinyuh merupakan sumber bahan organik yang sangat potensial.
Wardhani (2006) dalam penelitiananya juga menjelaskan bahwa produksi
biomassa Chromolaena odorata L. adalah 18,7 ton/ha dalam bentuk segar dan 3,7
14
kg/ha dalam bentuk kering. Kadungan N 103,4 kh/ha ; P 15,4 kg/ha ; K 80,9 kg/ha
dan Ca 63,9 kg/ha. Chromolaena odorata L. memiliki P total yang lebih tinggi
(0,53%) dibandingkan gulma Ficus subulata, Albizia lebeck, Macarangasp. Dan
Trycospermum sp.
B. Deskripsi Tanaman Padi
1. Klasifikasi
Menurut Natural Resources Conservation Service, USDA (2017) tanaman padi
diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivision : Spermatophyta
Division : Magnoliophyta
Class : Liliopsida
Subclass : Commelinidae
Order : Cyperales
Family : Poaceae
Genus : Oryza L.
Species : Oryza sativa L. var. Mekongga
15
2. Deskripsi Padi Sawah Varietas Mekongga
Padi Mekongga merupakan persilangan antara padi jenis Galur A2970 yang
berasal dari Arkansas Amerika Serikat, dengan varietas yang sangat populer di
Indonesia yaitu IR 64. Umur tanam Mekongga cukup singkat yaitu hanya 116
hingga 125 hari. Secara fisik, bentuk tanamannya tegak dengan tinggi tanaman
berkisar antara 91 sampai 106 cm. Anakan produktif 13-16 batang. Bentuk
gabahnya sendiri ramping panjang dengan tekstur rasa beras yang pulen karena
kadar amilosanya mencapai 23 persen. Bobot 1000 butir gabah Mekongga yaitu
28 gram sehingga kurang lebih potensi hasil varietas ini mencapai 8,4 ton per
hektar dengan budidaya yang tepat tentunya (Purnomo, 2013).
Padi Varietas Mekongga dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Padi Sawah Varietas Mekongga ( Purnomo,2013)
16
Menurut Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) (2017),
deskripsi padi sawah varietas mekonggga adalah sebagai berikut :
Nomor seleksi : S4663-5D-KN-5-3-3
Asal persilangan : A2790/2*IR64
Golongan : Cere
Umur tanaman : 116-125 hari
Bentuk tanaman : Tegak
Tinggi tanaman : 91-106 cm
Anakan produktif : 13-16 batang
Warna kaki : Hijau
Warna batang : Hijau
Warna telinga daun : Tidak berwarna
Warna lidah daun : Tidak berwarna
Warna daun : Hijau
Muka daun : Agak kasar
Posisi daun : Tegak
Daun bendera : Tegak
Bentuk gabah : Ramping panjang
Warna gabah : Kuning bersih
Kerontokan : Sedang
Tekstur nasi : Pulen
Kadar amilosa : 23 %
Indeks glikemik : 88
17
Bobot 1000 butir : 28 g
Rata-rata hasil : 6,0 t/ha
Potensi hasil : 8,4 t/ha
Ketahanan terhadap
Hama : Agak tahan terhadap wereng coklat biotipe 2 dan 3
Penyakit : Agak tahan terhadap hawar daun bakteri strain IV
Anjuran tanam : Baik ditanam di lahan sawah dataran rendah sampai
ketinggian 500 m dpl
Instansi pengusul : Balitpa dan BPTP Sultra
Pemulia : Z. A. Simanullang, Idris Hadade, Aan A.Daradjat, dan
Sahardi
Tim peneliti : B. Suprihatno, Y. Samaullah, Atito DS., Ismail B. P.,
Triny S. Kadir, dan A. Rifki
Teknisi : M. Suherman , Abd. Rauf Sery, Uan D., S. Toyib S.
M., Edi S. MK, M. Sailan, Sail Hanafi, Z. Arifin,
Suryono, Didi dan Neneng S.
Dilepas Tahun : 2004
C. Pengaruh Defisit Air Terhadap Perkecambahan Tanaman
Respon tanaman terhadap stres air sangat ditentukan oleh tingkat stres yang
dialami dan fase pertumbuhan tanaman saat mengalami cekaman. Respon
tanaman yang mengalami cekaman kekeringan mencakup perubahan di tingkat
18
seluler dan molekuler seperti perubahan pada pertumbuhan tanaman, volume sel
menjadi lebih kecil, penurunan luas daun, daun menjadi tebal, adanya rambut
pada daun, peningkatan rasio akar tajuk, sensitivitas stomata, penurunan laju
fotosintesis, perubahan metabolisme karbon dan nitrogen, perubahan produksi
aktivitas enzim dan hormon, serta perubahan ekspresi (Sinaga, 2008).
Keadaan defisit air dapat menimbulkan pengaruh secara morfologi dan fisiologi
terhadap tanaman antara lain seperti penampilan luas daun, kecepatan muncul
daun, aktvitas asimiliasi CO2, membuka dan menutupnya stomata, kecepatan
pengisisan biji dan pertumbuhan biji (Sinclair et al, 2001).
Faktor air dalam fisiologi tanaman merupakan faktor utama yang sangat
penting. Tanaman tidak akan dapat hidup tanpa air karena air adalah matrik dari
kehidupan. Kekurangan air akan mengganggu aktifitas fisiologis maupun
morfologis sehingga mengakibatkan terhentinya pertumbuhan. Defisiensi air yang
terus menerus akan menyebabkan perubahan yang irreversibel (tidak dapat balik)
dan pada gilirannya tanaman akan mati (Haryati, 2003).
Cekaman kekeringan akan mengurangi pertumbuhan akar dan bagian tanaman
diatas permukaan tanah,menurunkan luas daun dan berat kering, mengurangi laju
fotosintesis dan transpirasi serta merusak asam amino, enzim dan protein lainnya
(Pugnaire et al, 1999)
Cekaman kekeringan terjadi jika tanaman sudah tidak mampu lagi menghisap
dan memompa air ke bagian atas tanaman yang ditandai oleh kelayuan tetap.
19
Ketahanan tanaman terhadap kekeringan ditunjukkan oleh kemampuannya
berproduksi pada kondisi kekeringan, yang dapat diukur sebagai penurunan hasil
pada kondisi kekeringan dibanding pada kondisi normal (Nugraheni, 2002).
D.Efek Pemberian Polietilen Glikol (PEG) 6000
Polietilen Glikol atau dengan nama IUPEC Alpha-Hydro-Omega- Hydroxypoly
(oxy-1,2-ethanadiol) merupakan senyawa dengan rumus kimia (C2H4O)N+1H2O
dan rumus struktur HOCH2-(CH2-O-CH2)N-CH2OH. Polietilen Glikol merupakan
senyawa polimer berantai panjang, tidak berubah (inert) dengan berat molekul
antara 200-9500 Da (Jecfa,1987). Struktur bangun PEG 6000 disajikan pada
Gambar 3.
Gambar 3. Struktur kimia Polietilen Glikol 6000 (Anonymous, 2015)
PEG merupakan senyawa polimer yang penggunaannya paling banyak untuk
menurunkan potensial air pada tanaman, yaitu dengan mengekspose system
akar tanaman sehingga tanaman menjadi stress air (Zgallai et all, 2005).
Tanaman yang mengalami defisit air akan memebrikan respon terhadap
20
perubahan kandungan klorofil dan akumulasi oksigen reaktif yang tidak dapat
dihindari oleh sel-sel normal (Moussa,2008).
Perendaman benih dalam larutan Polietilen Glikol 6000 dengan konsentrasi
10% w/v dan 20% w/v terlalu tinggi dapat menyebabkan tekanan osmotik di
dalam sel menjadi negatif sehingga air sulit diserap oleh benih karena air yang
terserap oleh benih dalam jumlah sedikit. Konsentrasi Polietilen Glikol 6000
yang tinggi menyebabkan proses metabolisme pada tanaman tidak berjalan
dengan baik, terutama proses transfer nutrisi ke embrio yang terhambat karena
keterbatasan air (Candra, 2011).
Vercules et all (2006) melaporkan bahwa banyak penelitian mengenai
perkecambahan tanaman salah satunya adalah padi yang dipengaruhi oleh
cekaman air menggunakan PEG 6000, tetapi hasil yang ditunjukkan belum
konsisten. Selain itu, dari penelitian afa dkk (2012) disimpulkan bahwa
penggunaan PEG 6000 dengan konsentrasi 25% (w/v) pada saat kecambah muncul
radikula dapat mendeteksi secara dini genotip padi hibrida toleran terhadap
kekeringan.
21
III.METODE PENELITIAN
A.Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2017 di Laboratorium Botani,
Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lampung.
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah Beaker glass, Erlenmeyer,
gelas ukur, corong, blender, pipet tetes, botol semprot, spatula, batang pengaduk,
nampan plastik, gelas plastik, gunting, penggaris, kain kasa, kertas saring
Whatman no.1, tisu, kertas label, timbangan digital, oven, dan spektrofotometer
UV.
22
2. Bahan
Bahan-bahan yan digunakan pada penelitian ini adalah daun Chromolaena
odorata L. dari sekitar Bandar Lampung, benih padi sawah Varietas Mekongga
yang diperoleh dari UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman
Pangan dan Holtikultura (BPSB-TPH) provinsi Lampung, Polietilen Glikol (PEG)
6000, ethanol 96 %, dan aquades.
C. Variebel dan Parameter
Variabel dalam peneitian ini adalah panjang tunas , berat segar, berat kering , dan
kadar air relatif kecambah padi sawah Varietas Mekongga. Parameter dalam
penelitian ini adalah semua nilai tengah (µ) semua variabel pertumbuhan
kecambah padi mekongga.
D. Rancangan Percobaan
Penelitian ini dilakukan dalam percobaan faktorial 2 x 3. Faktor A adalah PEG
6000 dengan 3 taraf konsentrasi : 0% b/v, 15% b/v, dan 30 % b/v. Faktor B adalah
ekstrak air daun kirinyuh dengan 2 taraf konsentrasi : 0% b/v dan 10% b/v. Setiap
kombinasi perlakuan diulang 4 kali sehingga jumlah satuan percobaan adalah 24.
Notasi faktor, taraf , dan kombinasi perlakuan ditunjukkan pada tabel 1.
23
Tabel 1. Notasi factor, taraf, dan kombinasi perlakuanFaktor B
A
Taraf b1 b2
a1 a1b1 a1b2
a2 a2b1 a2b2
a3 a3b1 a3b2
Keterangan :A = Konsentrasi PEG 6000
B = Konsentrasi Ekstrak Air Daun Kirinyuh
a1b1 = PEG 0%, Kirinyuh 0%
a1b2 = PEG 0%, Kirinyuh 10%
a2b1 = PEG 15% , Kirinyuh 0%
a2b2 = PEG 15%, Kirinyuh 10%
a3b1 = PEG 30%, Kirinyuh 0%
a3b2 = PEG 30% ,Kirinyuh 10%
E. Cara Kerja
1. Pembuatan Ekstrak Air Daun Kirinyuh
Pembutan ekstrak dilakukan berdasarkan metode yang dilakukan oleh Teteki
(2010) dengan sedikit modifikasi. Daun kirinyuh dikering anginkan dibawah
panas matahari kemudian dihaluskan dengan menggunakan blender. Setelah
itu ditapiskan dengan pengayak sampai mendapatkan bubuk yang halus.
24
Bubuk yang telah halus ditimbang 20 gr dengan neraca digital kemudian
dilarutkan dalam 200 ml aquades. Dibiarkan selama 24 jam pada suhu ruang
dan diaduk sesekali. Larutan disaring dengan kain kasa dan disaring kembali
dengan kertas saring Whatmanno.1. sehingga diperoleh larutan stok untuk
diencerkan menjadi 10 % b/v .
2. Pembuatan Larutan PEG 6000
15 gram serbuk PEG 6000 dilarutkan dalam 100 ml aquades, sehingga
diperoleh konsentrasi 15 % b/v. Untuk memperoleh konsentrasi PEG 6000
30% b/v maka 30 gram serbuk PEG 6000 dilarutkan dalam 100 ml aquades.
3. Pengecambahan Benih
Benih diseleksi dengan merendam benih dalam aquades selama 10 menit.
Benih yang mengapung dan sampah dibuang, sedangkan benih yang
tenggelam diambil untuk dikecambahkan. Wadah yang digunakan untuk
perkecambahan benih adalah nampan plastik. Nampan plastik dilapisi dengan
tisu dan kertas saring dan dibasahi dengan aquades. Setiap nampan diisi benih
sebanyak 100 biji. Nampan dibasahi dengan aquades setiap hari untuk menjaga
kelembaban. Pengamatan benih yang berkecambah dilakukan setelah 7 hari
periode perkecambahan.
25
4. Studi Pertumbuhan Kecambah
Benih yang berkecambah diseleksi sebanyak 48 kecambah dengan pertumbuhan
normal. Wadah yang digunakan untuk petumbuhan kecambah selanjutnya adalah
gelas plastik. Sebanyak 24 gelas plastik dicuci bersih dan dilap kering. Selanjutnya
gelas plastik dilapisi tisu dan kertas saring dan dibasahi dengan 5 ml PEG dan 5
ml ekstrak air daun kirinyuh. Kecambah dimasukkan kedalam plastik masing-
masing gelas diisi 2 kecambah. Gelas plastik dilabel dengan notasi perlakuan dan
ulangan. Pengamatan variable perkecambahan dilakukan setelah 7 hari periode
pertumbuhan. Tata letak satuan percobaan setelah pengacakan dapat dilihat pada
gambar berikut :
a2b1u3 a1b3u1 a2b2u1 a1b1u3 a3b1u4 a1b2u3
a3b1u2 a1b1u4 a2b1u1 a1b2u4 a2b2u2 a3b2u3
a1b2u2 a2b2u4 a3b2u2 a2b1u4 a1b1u2 a3b1u1
a1b1u1 a2b2u3 a1b2u1 a3b1u3 a2b1u2 a3b2u4
26
F. Pengamatan
1. Panjang Tunas
Panjang tunas diukur dari pangkal kecambah sampai ujung kecambah dengan
menggunakan penggaris dan dinyatakan dalam sentimeter (cm).
2. Berat Segar
Berat segar ditentukan dengan cara menimbang kecambah dengan neraca digital
dan dinyatakan dengan milligram (mg).
3. Berat kering
Kecambah yang sudah diukur berat segarnya kemudian dikeringkan dengan
menggunakan oven selama 2 jam dengan suhu 130oC untuk menghilangkan
kadar air dalam kecambah. Setelah itu ditimbang kembali dan dinyatakan dalam
milligram (mg).
4.Kadar Air Relatif
Kadar air relatif rumput teki ditentukan menurut Yamasaki dan Dillenburg
(1999) dengan rumus :
Kadar Air Relatif = 1− 21 x 100%
27
Keterangan :
M1 = Berat segar
M2 = Berat kering
G.Analisis Data
Homogenitas ragam ditentukan dengan uji Levene pada taraf nyata 5%. Analisis
ragam dilakukan pada taraf nyata 5%. Jika interaksi faktor A dan B tidak nyata,
maka ditentukan main effect dari faktor A dan B dengan uji BNJ pada taraf nyata
5%. Jika interaksi nyata maka ditentukan simple effect ektsrak air kirinyu pada
setiap konsentrasi PEG 600 pada taraf nyata 5 %.
49
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa :
1. Pemberian Ekstrak air daun kirinyuh tidak berpengaruh nyata terhadap
semua variabel pertumbuhan padi sawah Varietas Mekongga pada kondisi
cekaman kekeringan.
2. Pemberian PEG 6000 belum memberikan pengaruh nyata terhadap
cekaman kekeringan tanaman dikarenakan konsentrasi PEG 6000 yang
digunakan masih terlalu rendah pada penelitian ini.
3. Interaksi antara PEG 6000 dan ekstrak air daun kirinyuh hanya terdapat
pada variabel kadar air relatif.
B. Saran
Perlu dilakukan penelitian lanjutan terhadap efek ekstrak air daun kirinyuh
pada kondisi cekaman kekeringan pada tanaman padi sawah dengan
meningkatkan konsentrasi PEG 6000 sehingga tanaman dapat mengalami
cekaman dengan baik dan pengaruh ektsrak kirinyuh pada tanaman dapat
terlihat lebih maksimal.
50
DAFTAR PUSTAKA
Afa, LO., Bambang S. Purwoko, Ahmad Junaedi, Oteng Haridjaja dan Iswari S.Dewi. 2013. Pendugaan Toleransi Padi Hibrida Terhadap Kekeringandengan Polyetilen Glikol (PEG) 6000. Jurnal Agrivigor . 11(2) : 292-299
Agustina, R. 2015. Adaptasi Kecambah padi Sawah (Oryza sativa L.) varietasCiherang dan Ciliwung terhadap Defisit Air yang Diinduksi denganPolietilenGlikol6000. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.UniversitasLampung. Lampung.
Anonymous. 2015. Chromolaena odorata. http://www.wikimedia.org. Diakses 07Februari 2018 pukul 21.45 WIB.
Anonymous. 2015. Poly Ethylene Glykol. http://www.wikipedi.org. Diakses 17September 2017 pukul 13.45 WIB.
BadanPusatStatistik,2011,KajianKonsumsidanCadanganBerasNasional2011, Badan Pusat Statistik.Jakarta.
Banyo, Yunia E., Nio Song Ai., Parluhutan Siahaan., Agustina M. Tangapo. 2013.Konsentrasi Klorofil Daun Padi pada Saat Kekurangan Air yang Diinduksidengan Polietilen Glikol. Jurnal Ilmiah Sains Vol. 13 No. 1.
Bramasto, Y. Putri,P.K. dan Rustam, E. 2014. Simulasi Kekeringan denganPolietilen Glikol (PEG) pada Benih Bambang Lanang ( (Michelia champaca )terhadap Pertumbuhan dan Kandungan Hara Makro Bibit. Balai PenelitianTeknologi Perbenihan Tanaman Hutan. Bogor.
Brevedan, R.E., M.G. Klich, E.E. Sanchez, and M.N. Fioretti. 2012. Effects of waterstress on germination and seedling growth of lovegrass species. PlantPhysiology and Growth. Session 7. ID No. 774 (7):35-36.
51
Brown and Lugo. 1990.Long-term tillage and nitrogen effects on wheat production ina wheat fallow rotation. In Agronomy Abstracts. Annual Meetings ASA,CSSA, and SSSA, Denver Colorado, 27 October–1 November 1991. 326 pp.
Candra, Agus. 2011. Tanggapan Benih Kedelai (Glycine max. [L] Merr.) TerhadapInvigorasi Dengan PEG 6000 dan Pupuk NPK Susulan Dalam Pertumbuhandan Hasil [Skripsi]. Agronomi – FP Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Damanik Junaidi.2009. Pengaruh Pupuk Hijau Kirinyuh (Chromolaena odorata L.)Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jagung (Zea mays). Skripsi,Medan.Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Damayanti, N. 2012. Perkecambahan dan Pertumuhan Sawi Hijau (Brassica rapa
L.var. parachinensis L.H. Bailey) setelah pemberian ekstrak Kirinyuh
(Cromolaenaodora[L.] R.M King & H. Rob). Fakultas Matematika dan IlmuPengetahuanAlam.Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
DEPARTMENT OFNATURAL RESOURCES,MINES andWATER,2006. Siam Weed Declared no 1.Natural Resources, Mines and Water, PesrSeries, Queensland, Australia. pp.1–4.
Balitbangtan, 2017. Mekongga. http://bbpadi.litbang.pertanian.go.id/. Diakses pada 5Oktober 2017 pukul 22 : 41 WIB
FAO. 2006. Alien Invasive Species: Impacts on Forests and Forestry- A Review.http://www.fao.org//docrep/008/ j6854e/j6854e00.htm.(25Oktober2007)
Francaiz, 2002. Anti-cholesterolemic Efect of Aqueous Extractof the Leaves ofChromolaena odorata (l) King and Robinson (Asteraceae):Potential for theReduction of Cardiovascular Risk. The Pacifc Journal ofScience andTechnology 12 (2): 385-391.
Hadi, M., J.W. Hidayat, K. Baskoro. 2000. Uji Potensi Ekstrak Daun Eupatoriumodoratum sebagai Bahan Insektisida Alternatif: Toksisitas dan EfekAntimakan Terhadap Larva Heliothis armigera Hubner. Jurnal Sains danMatematika.Fakultas MIPA Undip. Semarang.
Hanolo, W. 1997. Tanggapan Tanaman Selada dan Sawi terhadap Dosis dan CaraPemberian Pupuk Cair Stimulan. Jurnal Agrotopika 1 (1) : 25-29
Haryati. 2008. Pengaruh Cekaman Air Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanamanhttp://library.usu.ac.id/download/fp/hslpertanian-haryati2.pdf. Diakses padatanggal 4 Januari 2018.
52
Ikhimiyoya,2003. Acceptability of selected common shrubs/tree leaves in Nigeria byWest African Dwarf Goats. Departement of Animal Science, Faculty ofAgriculture, Ambrose Alli University, Ekpoma, Nigeria.
Jamilah. 2003. Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang dan Kelengasan TerhadapPerubahan Bahan Organik dan Nitrogen Total Entisol. Universitas SumateraUtara. Medan.
Jecfa. 1987. Metals and arsenic specifications revised at the 61st. published inFNP 38 (1988) dan FNP 52 (1992).
Kastono, Dody. 2005. Tanggapan Pertumbuhan dan Hasil Kedelai HitamTerhadap Penggunaan Pupuk Organik dan Biopestisida Gulma Siam(Chromolaena odorata L.). Ilmu Pertanian Vol.12 No.2. Hal 103-116.
Lawlor, 1993. Photosynthesis Molecular, Physiological and EnvironmentalProcesses. 2nd Ed. Longman Scientific andTechnical: England.
Litbang Pertanian. 2017. http://www.litbang.pertanian.go.id/varietas/one/198/.Diakses pada 5 Desember 2017 pukul 20.04 WIB
Miazek, Mgr inz Krystian. 2002. Chlorophill extraction from harvested plantmaterial. Supervisor: Prof. Dr hab. Inz Stanislaw Ledakowics.
Murdaningsih dan Yosefa, Sapo Mbu'u. 2014. Pemanfaatan Kirinyu (Chromolaenaodorata) Sebagai Bahan Orgnaik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Tanaman Wortel (Daucus carota). Buana Sains Vol.14 No 2 : 141-147.Universitas Flores.
Meneses, C.H.S.G., R.L.A. Bruno, P.D. Fernandes, W.E. Pereira, L.H.G.M. Lima,M.M.A. Lima, And M.S. Vidal. 2011. Germination Of Cotton Cultivar SeedsUnder Water Stress Induced By Polyethyleneglycol-6000. Crop Science.68(2):131-138.
Moussa, H.R. and S.M.A. Aziz.2008. Comparative Responses of Drought Tolerantand Drought sensitive Maize Genotypes to Water Stress. Australian J.Crop.Sci. 1(1):31-36
Nio dan Kandou. 2000. Respons Pertumbuhan Padi (Oryza sativa L.)Sawah dan Gogo pada Fase Vegetatif Awal terhadap CekamanKekeringan. Eugenia 6:270-273.
(NRCS) Natural Resources Conservation Service USDA. 2017
53
Nugraheni, Ismemi Tri. 2002. Pertumbuhan dan Akumulasi Prolin Tanaman Orok-orok (Crotalaria funcea L.) pada Salinitas CaCl2 Berbeda. F MIPA UNS.
Okcu, G., M.D. Kaya, and M. Atak. 2005. Effects of salt and drought stresses ongermination and seedling growth of pea (Pisum sativum L.). Turk J. Agric.29: 237-242
Pugnaire, F.I., L. Serrano dan J. Pardos.1999. Constraints by water stress on plantgrowth. Dalam: Passarakli, M.(Ed.). Handbook of Plant and CropStress.2nd edn, Revised and expanded.Marcel Dekker Inc, New York, Basel.
PRAWIRADIPUTRA, B.R.2007. Perubahan Komposisi Vegetasi Padang RumputAlam akibat Pengendalian Ki Rinyuh (Chromolaenaodorata(L)R.M.King andH.Robinson) di Jonggol, JawaBarat.Thesis, Fakultas Pascasarjana InstitutPertanian Bogor.79hlm.
Purnomo, A. B. 2013. Macam Varietas Padi di Indonesia.http://arifinbudi.blogspot.com/2013/03/macam-varietas-padi-diindonesia.html. Diakses pada tanggal 07 Februari 2018 pukul 22:01 WIB
Rahayu, E.S., E. Guhardja, S. Ilyas, dan Sudarsono. 2005. Polietilena Glikol (Peg)Dalam Media In Vitro Menyebabkan Kondisi Cekaman Yang MenghambatTunas Kacang Tanah (Arachis Hypogeal L). Berk. Penel. Hayati:11 (39-48).
Rumbaugh, M.D., 1981. Screening Alfalfa Germplasm for Seedling DroughtResistance. Crop Sci
Sani, Daoda Ousmane and Mouhamadou Mounkaila Bouremia (2014). Effect ofPolyethylene Glycole PEG 6000 on Germination and seedlin growth of pearMillet[Pennicetum galucum(L.)R.Br.] and LD50 for In Vitro Screening fordroutghttolerance.AfricanJournal Biotechnology. Vol.13 (37),pp 3742-3747
Sarasmi, D. 2015. Uji Ketahanan pada Kecambah Padi Gogo (Oryza sativa L.)terhadap Cekaman Kekeringan yang Diinduksi oleh Polietilen Glikol 6000.Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Lampung.Lampung
Sastroutomo, S.S. 1990. EkologiGulma. Jakarta: GramediaPustakaUtama
Savin R, Nicolas ME. 1996. Effect of short periods of drought and high temperatureon grain growth and starch accumulation of two malting barley cultivas. AustJ. Plant Physiol.
54
Sihombing A, Fatonah S and Silviana F. 2012. Pengaruh Alelopati Calopogoniummucunoides Desv.Terhadap Perkecambahan dan Pertumbuhan AnakanGulma Asystasia gangetica (L.) T. Anderson. Jurnal Biospecies, Volume 5(2): 5 – 11
Sinclair, R.R and Russel C.Muscow, 2001. System Analysis of Plant Traits toincrease Grain Yield on Limited Water Supplies. Agronomy Journal 93:263-270. American Society of Aronomy
Sinaga, 2008. Hubungan Tanah, Air dan Tanaman. IKIP Semarang Press. Semarang.Hal. 215-239.
Setyowati. N, Nurjanah. U dan Haryanti. D. 2008. Gulma Tusuk Konde (Wedeliatrilobata) dan Kirinyu (Chlomolaena odorata) sebagai Pupuk OrganikPada Sawi. (Brassica chinensis L ) . Akta Agrosia Vol. 11. No. 1 Hal 47-56.Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Bengkulu .
Sudiarto dan Gusmaini.2004. Jurnal Penelitian dan Pengembangan PertanianIndonesia.Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian DepartemenPertanian.
Suntoro. 2001. Penggunaan Bahan Pangkasan Kirinyu (Chromolaena odorata L.)untuk meningkatkan ketersediaan P, K, Ca, dan Mg pada Oxic Dystrudephdi Jumupalo,Karanganyar, Jawa Tengah, Agrivita. XXIII(I): 20-26
Sutjahjo SH., Abdul K dan Ika M. 2007. Efektifitas Polietelena Glikol SebagaiBahan Penyeleksi Kalus Nilam yang diradiasi Sinar Gamma untuk ToleransiTerhadap Cekaman Kekeringan. Ilmu-ilmu Pertanian Indonesia. Vol 9, No.1. Pp : 48-57.
Suwal,M.M,A. Devkota and H.D.Lekhak.2010. Allelopathic effect of Cromolaenaodorata (L.) King & Robinson on Seed Germination Seedling Growth ofPaddy and Barnyard Grass. Scientific World 8 (8) :73-75.
Teteki, G.S. 2010. Pengaruh Ekstrak Pegagan (Centalla asiatica L.) Urban.) sebagaiAlelokemi terhadap Perkecambahan dan Pertumbuhan Bayam duri(Amaranthus spinosus) serta Tomat ( Lycopersicum esculentum). FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sebelas Maret.Surakarta.
Verslues, P.E., M. Agrawal, K.S. Agrawal, and J. Zhu. 2006. Methods and conceptsin quantifying resistance to drought, salt and freezing, and abiotic streses thataffect plant water status. The Plant Journal. 45: 523-539.
55
Wardani.2006. Aplikasi Mulsa Chromolaena odorata dan Cendawan Mikorizaarbuskula pada Tanah Latosol untuk Pertumbuhan dan Produksi Pueraria
javanica.Skripsi fakultas Peternakan Intitut Pertanian BogorYamasaki , S and Dillenburg, 1999. Measurements of Leaf Relatif Water Content in
Araucaria Angustifolia. Revista Brasileira de Fisiologia Vegetal, 11 (2) : 69-57
Yuliana, N., Ermavitalini, D., Agisimanto D. 2013. Effektivitas meta-Topolin (mT)dan NAA Terhadap Pertumbuhan In Vitro Stoberi (Fragaria ananassa Var.Dorit) pada Media MS Cair dan Ketahanan di Media Aklimatisasi. JurnalSains dan Seni POMITS Vol 2:2337-3520.
Yenti, N. 2012. Efek Ekstrak Etanol Daun (Chromolaena Odorata)TerhadapKesembuhan Luka Insisi pada Tikus Sprague Dawley. Tesis. |Yogyakarta:Program Studi Sain Veteriner, Universitas Gadjah Mada.Halaman 1-3.
Zglalai,H.,K.Steppe and R. Lemeur,2005. Photosynthetic, Physiologycal andBiochemical Responses of Tomato Plants to Polyethylene Glycol-Inducedwater deficit. J Integr Plant Biol.47(12):1470-1478
Recommended