View
140
Download
4
Category
Preview:
Citation preview
ETHOLOGINYOMAN WIJANA
MANUSIA
KURIOSITAS
PENGETAHUAN YANG BENAR
TINGKAH LAKU HEWAN
ETHOLOGI
ETHOLOGI
YUNANI
ETHOS = CUSTOM = KEBIASAANLOGOS = ILMU STUDI ILMIAH TENTANG TL HEWAN
PERKEMBANGAN ETOLOGI ETHOLOGI BERKEMBANG TAHUN 1920-1930 JERMAN, BELANDA, INGGRIS
AHLI ZOOLOGI
AHLI FISIOLOGI, EKOLOGI, PSIKOLOGI
DEFINISItingkah laku adalah gerakan yang tampak, misalnya gerakan kaki pada waktu berjalan, gerakan sayap pada waktu terbang, dan gerakan kepala pada waktu makan.gerakan dalam definisi di atas mencakup pengertian yang lebih luas, dalam arti serangkaian kontraksi otot, termasuk otot wajah (misalnya meringis, tertawa, cemberut, dan sebagainya).
TINGKAH LAKU URUTAN GERAKAN YANG TERATUR DAN BERULANG UNIT TINGKAH LAKU CONTOH ANGSA ANSER-ANSER PADA WAKTU MENGERAM, ADA TELUR YANG MENGGELINDING KELUAR GERAKAN TERATUR UNTUK MENGAMBILNYA
Sistem Umum Tingkah Laku
Pola-pola tingkah laku diorganisasikan menjadi sistem tingkah laku Contoh ayam jantan yang sedang pacaran dengan ayam betina jantan lain datang mempertahankannya.
9 sistem tingkah laku1. 2.
3. 4. 5. 6.7. 8. 9.
Tingkah laku makan (ingestive behavior = eating behaviour) Tingkah laku mencari perlindungan (shelter-seeking behaviour) Tingkah laku berkelahi (agonistic behaviour) Tingkah laku seksual (sexual behaviour) Tingkah laku memelihara anak (epimeletic behaviour = care-
giving behaviour = maternal behaviour = parental behaviour = succurant behaviourr) Tingkah laku menarik perhatian (et epimeletio behaviour = care soliciting behaviour = infantile behaviour) Tingkah laku membuang kotoran (eliminative behaviour) Tingkah laku meniru sesama (allelomimetic behaviour) Tingkah laku menyelidiki (investigative behaviour)
TINGKAH LAKU SOSIAL
TEORI STIMULUS RESPONS R Stimulus mungkin berada di luar dan mungkin di dalam tubuh hewan yang bersangkutan Beberapa sifat dasar s dan r : 1. stimulus selalu berupa perubahan, 2. suatu kondisi yang konstan tidak selamanya bekerja sebagai stimulus yang berpengaruh, dan 3. respon adalah suatu usaha untuk beradaptasi terhadap perubahan.
Di samping stimulus (faktor luar) dan motivasi (salah satu faktor dalam), tingkah laku beberapa jenis hewan dipengaruhi oleh hormon. Hormon tersebut menimbulkan perubahan pada suatu organ (morfologi dan fisiologi), yang selanjutnya mengakibatkan perubahan tingkah laku
Memilih Tingkah Laku Ekspresi TL hewan sebagai hasil pilihan dari beberapa pola yang dimiliki oleh hewan yang bersangkutan. Kenyataan yang tampak antara lain: 1. hewan mengadakan respon jika stimulus lingkungannya berubah. 2. Informasi baru yang diperoleh dengan perantaraan inderanya menyebabkan seekor hewan memilih salah satu pola tingkah laku yang sesuai. 3. Pada situasi yang berbeda, seekor hewan dapat menunjukkan tingkah laku yang berbeda untuk kondisi lingkungan yang sama.
Berkaitan dengan no.3Dapat ditinjau dari dua faktor, yaitu: 1. Kecenderungan internal untuk bertingkah laku, secara umum disebut motivasi. Misalnya hewan yang diberi makanan, tidak segera bereaksi jika belum lapar. 2. Interaksi antara tingkah laku yang akan dipilih. Seekor hewan mungkin saja berhenti makan agar dapat terhindar dari predator.
Tingkat-tingkat Tingkah Laku Tingkah
laku tanpa mencakup susunan sarafTAKSIS
TROPISMA Tingkah
laku menck susunan saraf.Tingkah laku Belajar
Tingkah laku bawaan
Tingkah laku bawaan = naluri = pola kegiatan-pasti NGENGAT JANTAN KELUAR DARI KEPOMPONG LANGSUNG TERBANG BAU-BAUN BETINA LABAH-LABAH LANGSUNG NENUN
TINGKAH LAKU BELAJAR
REKAMAN/IMPRINTING : ANGSA YANG BARU NETAS INDUK REFLEKS BERSYARAT : PENELITIAN PAVLOV ANJING & BEL BELAJAR DENGAN MENCOBA-COBA : PENELITIAN SKINER TIKUS T PENGGUNAAN AKAL RACCOON DIIKAT MAKANAN
BELAJARsuatu proses yang menghasilkan perubahan tingkah laku pada suatu individu, sehingga tingkah lakukanya lebih bersifat adaptif. Perubahan tersebut terjadi karena adanya pengalaman. BELAJAR DIGOLONGKAN MENJADI 2 1. BELAJAR ASOSIATIF 2. BELAJAR NON-ASOSIATIF
BELAJAR ASOSIATIF ADA 2 YAITU 1. Pembentukan respon bersyarat (conditioning responce) dengan proses classical conditioning = refleks bersyarat tipe I. 2. Belajar atas dasar penguatan (reinforcement learning) = operant conditioning = instrumental conditioning = trial and error learning = refleks bersyarat tipe II.
PENELITIAN IVAN PAVLOVS1(UCS)
R(UCR)
S1(UCS)
R(UCR)
S2
S2(CS)
R(CR)
BELAJAR NON-ASOSIATIF
ADA 2 YAITU HABITUASI DAN SENSITISASI HABITUASI : Jika hewan secara terus menerus diberikan stimulus yang tidak merugikan (atau tidak menguntungkan) maka hewan yang bersangkutan tidak lagi mengadakan respon.
SensitisasiContoh : rekaman (imprinting) dan perkembangan suara pada burung bernyanyi
KLASIFIKASI LAIN Habituasi Refleks bersyarat tipe I (classical conditioning) Refleks bersyarat tipe II (operant conditioning) Belajar laten (latent learning) Belajar dengan menggunakan akal/pemahaman (insight learning) rekaman (imprinting)
BELAJAR PEMAHAMAN/INSIGHT LEARNINGPERCOBAAN KOHLER SIMPANSE DALAM KANDANG DISIAPKAN TONGKAT DI LUAR ADA MAKANAN SIMPANSE DALAM KANDANG DISIAPKAN 2 TONGKAT YANG BISA DISAMBUNG DI LUAR ADA MAKANAN
Recommended