View
213
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai
Surakarta
1. Sejarah dan Perkembangan KPPBC Tipe Madya Pabean B
Surakarta
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya
Pabean B Surakarta berada dibawah naungan Kementrian Keuangan Republik
Indonesia. KPPBC Tipe Madya Pabean B Surakarta berdiri sejak zaman
taback accyns
Cukai Tembakau. Cukai Tembakau dimulai pada tahun 1932. Setelah
kemerdekaan Taback Accyns Kantor Cabang Surakarta kemudian diganti
dengan nama Kantor Cukai Cabang Surakarta yang berkedudukan di Jl.
Slamet Riyadi No. 3 Surakarta. Pada tahun 1957 kantor Cukai Cabang
Surakarta dinaikkan statusnya menjadi Kantor Inspeksi Bea dan Cukai Tipe B
Surakarta yang bertempat di Jl. Bawean No. 23 Pasar Legi, Banjarsari,
Surakarta.
Sesuai dengan Peraturan Daerah No. IV tempatnya dipindahkan lagi ke Jl.
Dr. Lambuan Tobing No. 35 Surakarta. Bedasarkan Keputusan Menteri
Keuangan Republik Indonesia No. 32/KMK.01/1998 tanggal 4 Februari 1998
Kantor Inspeksi Bea dan Cukai Tipe B meningkat statusnya menjadi Kantor
Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Surakarta. Kemudian tanggal 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
November 1998, Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Surakarta
dipindahkan ke Jl. LU Adi Sucipto No. 36 Blulukan, Colomadu,
Karanganyar, Surakarta. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan
No.68/PMK.01/2007 tanggal 26 Juni 2007 Kantor Pelayanan Bea dan Cukai
Tipe A Surakarta dinaikkan statusnya dan berubah nama menjadi Kantor
Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Surakarta. Bedasarkan
status baru tersebut, tugas instansi ini adalah melakukan pengawasan dan
pelayanan kepabeanan dan cukai bedasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Perubahan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai dari A3
menjadi Tipe Madya Pabean adalah bedasarkan Peraturan Menteri Keuangan
No.74/PMK.01/2009 tanggal 8 April 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Bedasarkan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2011 tanggal 18 Agustus 2011
menjadi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe
Madya Pabean B, adalah Kantor Pelayanan Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai yang memberikan pelayanan prima serta pengawasan yang efektif
kepada pengguna jasa kepabeanan dan cukai dengan mengimplementasikan
cara kerja yang cepat, efisien, transparan, dan responsif terhadap kebutuhan
pengguna jasa dengan dukungan instansi terkait.
2. Wilayah Kerja KPPBC Surakarta
Wilayah kerja KPPBC Tipe Madya Pabean B Surakarta meliputi wilayah
eks-Karisidenan Surakarta dengan luas sekitar 5.724 km2 yang terdiri dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
kotamadya Surakarta dan 6 Kabupaten meliputi Kabupaten Sragen,
Kabupaten Karangayar, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Wonogiri,
Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Klaten.
Gambar 1.1
Wilayah Pabean KPPBC Surakarta
Sumber data : (http://bcsurakarta.beacukai.go.id)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
3. Logo Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Dasar Hukum Menteri Keuangan RI No: 52/KM.05/1996 tanggal 29
Januari 1996.
Gambar 1.2
Logo Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Lukisan :
a. Segi lima dengan gambar laut, gunung, dan angkasa di dalamnya
b. Tongkat dengan ulir berjumlah 8 di bagian bawahnya
c. Sayap yang terdiri dari 30 sayap kecil dan 10 sayap besar
d. Malai padi berjumlah 24 membentuk lingkaran
Makna:
a. Segi lima melambangkan negara R.I. yang berdasarkan Pancasila
b. Laut, gunung dan angkasa melambangkan Daerah Pabean Indonesia,
yang merupakan wilayah berlakunya Undang-undang Kepabeanan
dan Undang-undang Cukai.
c. Tongkat melambangkan hubungan perdagangan internasional R.I.
dengan mancanegara dari/ke 8 penjuru angin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
d. Sayap melambangkan Hari Keuangan R.I. 30 Oktober dan
melambangkan Bea dan Cukai sebagai unsur pelaksana tugas pokok
Departemen Keuangan di bidang Kepabeanan dan Cukai.
e. Lingkaran Malai Padi melambangkan tujuan pelaksanaan tugas Bea
dan Cukai adalah kemakmuran dan kesejahteraan bangsa Indonesia.
Warna Disesuaikan dengan warna dasar dan penggunaanya.
4. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Tipologi KPPBC Tipe Madya
Pabean B Surakarta
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya
Pabean B Surakarta adalah intansi vertikal Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai yang berada di bawah langsung bertanggung jawab kepada Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jawa Tengah dan Daerah
Istimewa Yogyakarta. Kantor Pengawasan dan Pelayanan dipimpin oleh
seorang Kepala dan mempunyai tugas melaksanakan pengawasan dan
pelayanan di bidang Kepabeanan dan Cukai dalam daerah wewenangnya
bedasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam melaksanakan tugas sesuai dengan Peraturan Menteri
Keuangan RI No.168/PMK.01/2012, Kantor Pengawasan dan Pelayanan
Bea dan Cukai menyelenggarakan fungsi :
a. Pelaksanaan intelijen, patroli, penindakan, dan penyidikan di bidang
kepabeanan dan cukai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
b. Pengelolaan dan pemeliharaan sarana operasi, sarana komunikasi, dan
senjata api.
c. Pelaksanaan pelayanan teknis dibidang kepabeanan dan cukai.
d. Pelaksanaan, pemberian perijinan, dan pemberian fasilitas di bidang
kepabeanan dan cukai.
e. Pelaksanaan pemungutan dan pengadministrasian bea masuk, cukai,
dan pungutan negara lainnya yang dipungut oleh Direktorat Jenderal.
f. Penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan dan pendistribusian
dokumen kepabeanan dan cukai.
g. Pelaksanaan pengolahan data, penyajian informasi, dan laporan
kepabeanan dan cukai.
h. Pengawasan pelaksanaan tugas dan evaluasi kinerja.
i. Pelaksanaan administrasi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan
Cukai.
5. Kantor Pengawasan dan Pelayanan terdiri dari 5 tipe, yaitu :
a. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya
Pabean.
b. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Cukai.
c. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya
Pabean A.
d. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya
Pabean B.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
e. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya
Pabean C.
f. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Pratama.
6. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai yang berada
dibawah Kantor Wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa
Yogyakarta adalah sebagai berikut:
a. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya
Pabean Tanjung Mas.
b. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Cukai
Kudus.
c. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya
Pabean B Surakarta.
d. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya
Pabean B Yogyakarta.
e. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya
Pabean C Cilacap.
f. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Pratama
Pekalongan.
g. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Pratama
Purwokerto.
h. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Pratama
Tegal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
7. Visi, Misi, dan Motto
a. Visi
Visi dari Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe
Madya Pabean B Surakarta adalah menjadi Kantor Pengawasan dan
Pelayanan Bea dan Cukai bertaraf Internasional dalam pengawasan dan
pelayanannya.
b. Misi
Misi dari Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe
Madya Pabean B Surakarta adalah pelayanan yang terbaik dengan hati
serta profesional kepada masyarakat, lingkungan serta pengguna jasa
kepabeanan dan cukai.
c. Motto
Motto dari Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe
Madya Pabean B Surakarta adalah leladi kanthi ati lan setiti (Pelayanan
dengan hati dan teliti secara profesional).
8. Struktur Organisasi
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Tipe Madya Pabean B Surakarta
mempunyai susunan organisasi yang diatur dalam Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 168/PMK.01/2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Instansi vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B
Surakarta terdiri dari :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
a. Subbagian Umum
Subbagian umum, terdiri dari:
1) Urusan Tata Usaha dan Kepegawaian
2) Urusan Keuangan
3) Urusan Rumah Tangga
b. Seksi Penindakan dan Penyidikan
Seksi penindakan dan penyidikan, terdiri dari:
1) Subseksi Intelijen
2) Subseksi Penindakan dan Sarana Operasi
3) Subseksi Penyidikan dan Barang Hasil Penindakan
c. Seksi Perbendaharaan
Seksi perbedaharaan, terdiri dari:
1) Subseksi Administrasi Penerimaan dan Jaminan
2) Subseksi Administrasi Penagihan dan Pengembalian
3) Subseksi Administrasi Manifes
d. Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai
Seksi pelayanan kepabeanan dan cukai masing-masing membawahi
subkseksi hanggar pabean dan cukai.
e. Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi
1) Subseksi Penyuluhan
2) Subseksi Layanan Informasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
f. Seksi Kepatuhan Internal
Seksi kepatuhan internal. Terdiri dari:
1) Subseksi Kepatuhan Pelaksanaan Tugas Pelayanan dan
Administrasi.
2) Subseksi Kepatuhan Pelaksanaan Tugas Pengawasan.
g. Seksi Pengolahan Data dan Administrasi Dokumen
Seksi pengolahan data dan administrasi dokumen tidak memiliki
subseksi.
9. Deskripsi Jabatan
Tugas masing-masing tiap bagian kerja sesuai dengan Peraturan
Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 168/PMK.01/2012 adalah
sebagai berikut:
a. Subbagian Umum mempunyai tugas sebagai berikut:
1) Pelaksanaan urusan tata usaha, kepegawaian, dan penyusunan
rencana kerja dan laporan akuntabilitas.
2) Pelaksanaan urusan keuangan, anggaran, kesejahteraan pegawai,
serta rumah tangga dan perlengkapan.
b. Seksi Penindakan dan Penyidikan mempunyai tugas sebagai
berikut:
1) Pengumpulan, pengolahan, penyajian, serta penyampaian
informasi dan hasil intelijen dibidang kepabeanan dan cukai.
2) Pengelolaan pangkalan data intelijen di bidang kepabeanan dan
cukai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
3) Pelaksanaan patroli dan operasi pencegahan dan penindakan
pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang kepabeanan
dan cukai.
4) Penyidikan tindak pidana di bidang kepabeanan dan cukai
5) Pemeriksaan sarana pengangkut.
6) Pengawasan pembongkaran barang.
7) Perhitungan bea masuk, cukai, pajak dalam rangka impor, dan
denda administrasi terhadap kekurangan/kelebihan bongkar, serta
denda administrasi atas pelanggaran lainnya.
8) Penatausahaan dan pengurusan barang hasil penindakan dan
barang bukti.
9) Pengumpulan data pelanggaran peraturan perundang-undangan
kepabeanan dan cukai
10) Pemantauan tindak lanjut hasil penindakan dan penyidikan di
bidang kepabeanan dan cukai
11) Pengelolaan dan pengadministrasian sarana operasi, sarana
komunikasi dan senjata api Kantor Pengawasan dan Pelayanan.
c. Seksi Perbendaharaan mempunyai tugas sebagai berikut:
1) Pengadministrasian penerimaan bea masuk, cukai, denda
administrasi, bunga, sewa tempat penimbunan pabean, dan
pungutan negara lainnya yang dipungut oleh Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
2) Pengadministrasian jaminan serta pemrosesan penyelesaian
jaminan penagguhan bea masuk, jaminan Pengusaha Pengurusan
Jasa Kepabeanan (PPJK), jaminan dalam rangka keberatan dan
banding serta jaminan lainnya.
3) Penerimaan, penatausahaan, penyimpanan, pengurusan
permintaan dan pengembalian pita cukai.
4) Penagihan dan pengembalian bea masuk, cukai, denda
administrasi, bunga, sewa tempat penimbunan pabean, pungutan
negara lainnya yang dipungut oleh Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai, serta pengadministrasian dan penyelesaian premi.
5) Penerbitan dan pengadministrasian surat teguran atas kekurangan
pembayaran bea masuk, cukai, denda administrasi, bunga, sewa
tempat penimbunan pabean dan pungutan negara lainnya yang
telah jatuh tempo.
6) Penerbitan dan pengadministrasian surat paksa dan penyitaan,
serta administrasi pelelangan.
7) Pengadministrasian dan penyelesaian surat keterangan impor
kendaraan bermotor.
8) Penyajian laporan realisasi penerimaan bea masuk, cukai dan
pungutan negara lainnya.
9) Penerimaan dan penatausahaan rencana kedatangan sarana
pengangkut dan jadwal kedatangan sarana pengangkut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
d. Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai mempunyai tugas
sebagai berikut:
1) Pelayanan fasilitas dan perijinan di bidang kepabeanan dan cukai
2) Penelitian pemberian impor, ekspor, dan dokumen cukai.
3) Pemeriksaan dan pencacahan barang, pemeriksaan badan, dan
pengoperasian sarana deteksi.
4) Penelitian pemberitahuan klasifikasi barang, tarif bea masuk, nilai
pabean dan fasilitas impor serta penelitian kebenaran perhitungan
bea masuk, cukai, pajak dalam rangka impor, pungutan dalam
rangka ekspor dan pungutan negara lainnya.
5) Penetapan klasifikasi barang, tarif bea masuk, dan nilai pabean.
6) Pelayanandan pengawasan pemasukan, penimbulan, pemuatan
barang ekspor ke sarana pengangkut.
7) Pelayanan dan pengawasan pengeluaran barang impor dari
kawasan pabean.
8) Pengawasan pemasukan dan pengeluaran barang di Tempat
Penimbunan Berikat dan Tempat Penimbunan Pabean.
9) Pelaksanaan urusan pembukuan dokumen cukai.
10) Pelaksanaan urusan pemusnahan dan penukaran pita cukai.
11) Pemeriksaan Pengusaha Barang Kena Cukai, buku daftar dan
dokumen yang berhubungan dengan Barang Kena Cukai.
12) Pelaksanaan pengawasan dan pemantauan produksi, harga dan
kadar barang kena cukai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
13) Pengelolaan tempat penimbunan pabean.
14) Penatausahaan penimbunan, pemasukan dan pengeluaran barang
di Tempat Penimbunan Berikat atau Tempat Penimbunan Pabean.
15) Pelaksanaan urusan penyelesaian barang yang dinyatakan tidak
dikuasai, barang yang dikuasai negara dan barang yang menjadi
milik negara.
16) Penyiapan pelelangan atas barang yang dinyatakan tidak dikuasai,
barang yang dikuasai negara dan barang yang menjadi milik
negara.
17) Pelaksanaan urusan pemusnahan barang yang dinyatakan tidak
dikuasai, barang yang dikuasai negara, barang yang menjadi milik
negara dan atau busuk.
e. Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi mempunyai tugas
sebagai berikut:
1) Penyuluhan dan publikasi peraturan perundang-undangan
dibidang kepabeanan dan cukai.
2) Pelayanan Informasi dibidang kepabeanan dan cukai.
3) Bimbingan kepatuhan pengguna jasa di bidang kepabeanan dan
cukai.
4) Konsultasi di bidang kepabeanan dan cukai.
f. Seksi Kepatuhan Internal mempunyai tugas sebagai berikut:
1) Pengawasan pelaksanaan tugas di bidang pelayanan kepabeanan
dan cukai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
2) Pengawasan pelaksanaan tugas di bidang administrasi
3) Pengawasan pelaksanaan tugas intelijen, penindakan dan
penyidikan dibidang kepabeanan dan cukai.
4) Pemantauan pengendalian intern, pengelolaan risiko, pengelolaan
kinerja, dan kepatuhan terhadap kode etik dan disiplin di
lingkungan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai.
5) Pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan, perumussan
rekomendasi perbaikan proses bisnis di lingkungan Kantor
Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai.
g. Seksi Pengolahan Data dan Administrasi Dokumen mempunyai
tugas sebagai berikut :
Melakukan pengoperasian komputer dan sarana penunjangnya,
pengelolaan dan penyimpananbdata dan file, pelayanan dukungan
teknis komunikasi data, pertukaran data elektronik, pengolahan data
kepabeanan dan cukai, penerimaan, penelitian kelengkapan dan
pendistribusian dokumen kepabeanan dan cukai, serta penyajian data
kepabeanan dan cukai.
10. Pengawasan dan pelayanan KPPBC Tipe Madya Pabean B Surakarta
meliputi :
a. Bandara Internasional Adi Sumarmo
b. Kantor Pos Lalu Bea Surakarta
c. Tempat Penimbunan Sementara
d. Kawasan berikat, Gudang Berikat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
e. Perusahaan yang mendapatkan Kemudahan Impor Tujuan Ekspor
f. Pabrik Hasil Tembakau (Pabrik Rokok dan Pabrik Tembakau Iris)
g. Pabrik Etil Alkohol (EA)
h. Pabrik Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA)
i. Tempat Penjualan Eceran EA dan MMEA
11. Sistem Kerja
Sistem kerja yang berlaku di KPPBC Tipe Madya Pabean B Surakarta
yaitu Sistem 5 hari kerja. Adapun jadwal kerja dari hari Senin sampai
dengan hari Jumat sebagai berikut:
a. Jadwal hari Senin-Kamis
1) Pukul 07.30 12.15 WIB : Masuk
2) Pukul 12.15 13.30 WIB : Istirahat
3) Pukul 13.30 17.00 WIB : Masuk
4) Pukul 17.00 WIB : Pulang
b. Jadwal hari jumat
1) Pukul 07.30 11.30 WIB : Masuk
2) Pukul 11.30 13.15 WIB : Istirahat
3) Pukul 13.15 17.00 WIB : Masuk
4) Pukul 17.00 WIB : Pulang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
B. Latar Belakang Masalah
Cukai sebagai salah satu unsur penerimaan negara yang tercermin pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang selalu meningkat
setiap tahunnya. Cukai adalah pungutan negara yang dikenakan terhadap
barang barang tertentu yang mempunyai sifat atau karakteristik yang
ditetapkan dalam Undang- Undang Nomor 39 Tahun 2007. Barang kena
cukai (BKC) terdiri dari tiga jenis yaitu : Etil Alkohol atau etanol, Minuman
yang mengandung etil alkohol (MMEA), dan Hasil tembakau. Menurut
pengertian bea dan cukai hasil tembakau merupakan rokok yang meliputi
sigaret tangan (SKT),sigaret mesin(SKM),cerutu, dan rokok daun (kelobot).
Cukai sangat berpengaruh terhadap beredarnya hasil tembakau dipasaran,
sehingga dapat dikatakan rokok tanpa cukai merupakan rokok ilegal. Rokok
ilegal adalah rokok yang masuk atau dijual di pasaran dengan melanggar
peraturan keuangan, bea cukai, dan peraturan lainnya, misalnya tanpa
membayar bea masuk, cukai atau PPN, dan tanpa mematuhi kententuan -
kententuan yang berlaku (www.wartapajak.com).
Berdasarkan hasil monitoring dari Badan Konsumsi Tembakau di dunia
Indonesia merupakan negara konsumsi rokok terbesar nomor tiga dengan
jumlah 65 juta perokok atau 28% penduduk setelah China 390 juta perokok
atau 29% penduduk dan India 144 juta perokok atau 12,5% penduduk.
Predikat Indonesia sebagai negara konsumsi rokok terbesar ketiga tersebut
ditunjukkan dengan adanya peningkatan dari tahun 2012 sampai 2014. Data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
konsumsi rokok di Indonesia pada tahun 2012 sebanyak 225 miliar batang
rokok per tahun, tahun 2013 sebanyak 302 miliar batang rokok per tahun,
dan tahun 2014 sebanyak 340 miliar batang rokok per tahun
(www.kompasiana.com). Meningkatnya konsumsi rokok di Indonesia.
Khususnya Jawa Tengah, dapat dilihat dari perkembangan. industri rokok
kecil maupun menengah dengan presentase 20 % ( wawancara bea cukai).
Berdasarkan dari tabel 1.1 penerimaan cukai hasil tembakau pada KPPBC
Tipe Madya Pabean B Surakarta tahun 2014 menurun dibandingkan tahun
2013 sebesar 2,1%. Sedangkan hasil monitoring Badan Konsumsi Tembakau
di dunia menunjukkan konsumsi rokok di Indonesia meningkat setiap
tahunnya, dengan demikian konsumsi rokok di setiap daerah di Indonesia
meningkat begitu pula Surakarta. Perbedaan tersebut disebabkan oleh adanya
pelanggaran hasil tembakau seperti rokok ilegal.
Tabel 1.1
Data penerimaan Cukai di KPPBC Tipe Madya Pabean B Surakarta
No Jenis Penerimaan Tahun 20012 2013 2014
1 Cukai Hasil Tembakau 903.142.970.820 924.653.822.740 870.388.801.500
2 Cukai Etil Alkohol 14.726.560.000 21.242.150.000 30.427.490.000
3 Cukai MME 2.997.000.000 4.276.800.000 4.597.560.000
4 Denda Adminitrasi Cukai 40.601.640 2.194.250.470 133.064.080
5 Pendapatan Admnistrasi cukai 166.070.750 189.556.445 179.878.225
Jumlah 921.073.203.210 952.556.579.655 905.729.793.803 Sumber: Data KPPBC Tipe Madya Pabean B Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Fakta rokok ilegal bebas di perjual belikan sebagai contoh di Karanganyar
ditemukan pedagang eceran rokok ilegal yang menggunakan pita cukai palsu,
menggunakan pita cukai bekas, tanpa pita cukai atau polos dan cukai yang
sudah kadaluarsa (www.sindonews.com). Dengan timbulnya kasus rokok
ilegal tentu akan mempengaruhi penerimaan negara terhadap (APBN),
menurunnya dana alokasi cukai atau mengurangi penerimaan APBD ke
provinsi Jawa Tengah khususya kawasan bea cukai Surakarta, serta
berdampak pula pada kualitas dan mutu yang lebih rendah. Pemicu lain yang
menyebabkan rokok ilegal berkembang adalah kenaikan tarif pajak cukai
10% yang telah ditetapkan pasal 29 No. 28 tahun 2009, sehingga target
penerimaan cukai meningkat setiap tahunnya. Keadaan tersebut
mengakibatkan industri rokok berskala kecil tidak mampu membayar pajak.
Berdasarkan pemaparan diatas penulis akan mengangkat penelitian yang
berkenaan dengan pengaruh peredaran hasil tembakau ilegal di KKPBC Tipe
Madya B Surakarta. Dari penelitian ini dapat ditemukan seberapa besar
kerugian dan pengaruh yang dialami KKPBC Tipe Madya Pabean B
Surakarta atas peredaran rokok ilegal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
C. Rumusan Masalah
Dari beberapa uraian latar belakang di atas, maka pokok pokok masalah
yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah :
1. Apa yang mempengaruhi timbulnya peredaran rokok ilegal?
2. Bagaimana pengaruh peredaran rokok ilegal serta berapa jumlah
kerugian yang terjadi di KPPBC Tipe Madya pabean B surakarta?
3. Bagaimana upaya KPPBC Tipe Madya Pabean B Surakarta dengan
adanya Peredaran rokok ilegal?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang penulis kemukakan
di atas, maka tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui Apa yang mempengaruhi timbulnya peredaran rokok
ilegal?
2. Mengetahui Bagaimana pengaruh peredaran rokok ilegal serta berapa
jumlah kerugian yang terjadi di KPPBC Tipe Madya pabean B
surakarta?
3. Mengetahui upaya KPPBC Tipe Madya pabean B Surakarta dengan
adanya Peredaran rokok ilegal?
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan akan mempunyai manfaat sebagai
berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
1. Bagi Fakultas
Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan sumbangan
pemikiran bagi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang Ilmu
Ekonomi dan Bisnis.
2. Bagi Instansi Terkait
Dengan peneliti ini diharapkan dapat memberikan masukan yang
bermanfaat dalam prosedur pengaruh peredaran rokok ilegal pada
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Surakarta.
3. Bagi Mahasiswa dan Pembaca Lain
Merupakan tambahan refensi bacaan dan informasi khususnya bagi
mahasiswa jurusan Akuntansi Perpajakan yang sedang menyusun Tugas
Akhir pokok permasalan yang sama.
4. Bagi peneliti
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai tambahan ilmu
pengetahuan,dan dapat digunakan untuk bahan perbandingan dalam
mengadakan penelitian selanjutnya,serta untuk memperoleh gelar Ahli
Madya pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sebelas Maret.
Recommended