View
16
Download
0
Category
Preview:
DESCRIPTION
puber
Citation preview
D . Faktor – faktor yang mempengaruhi pubertas
Terbagi atas dua hal :
1. Faktor internal : a) Hormon
Hormon yang di sekresikan hipofisis anterior
Hormon pertumbuhan (growth hormone, GH), hormon utama yang bertanggung jawab mengatur pertumbuhan tubuh secara keseluruhan dan juga penting dalam metabolisme perantara.
Thyroid-stimulating hormone (TSH), merangsang sekresi hormon. Follicle-stimulating hormone (FSH), fungsi berbeda pada pria dan wanita. Pada wanita,
merangsang pertumbuhan dan perkembangan folikel ovarium, berkembangnya ovum, membantu menstimulasi produksi estrogen ovarium..pada pria, diperlukan untuk produksi sperma dalam tubulus seminiferus testis.
Luteunizing hormone (LH), pada wanita bertanggung jawab untuk ovulasi luteinisasi (pembentukan korpus luteum pasca ovulasi yang menghasilkan hormon di ovarium), mengatur hormon seks wanita (estrogen dan progesteron). Pada pria, merangsang sel interstisium leydig di testis untuk mengeluarkan hormon seks pria (testosteron)
Prolaktin (PRL), meningkatkan perkembangan payudara dan pembentukan air susu pada wanita saat menyusui
Hipofisis posterior
Hipofisis posterior terdiri dari ujung” saraf ditambah sel-sel penunjang mirip glia yang disebut pituisit.
Hormon yang di sekresikan oleh hipofisis posterior :
vasopresin, (hormon antideuretik,ADH), memiliki 2 efek utama : Meningkatkan retensi H2O oleh ginjal dan Menyebabkan kontraksi otot polosarteriol
Oksitosin , oksitosin merangsang kontraksi otot polos uterus untuk membantu pengeluaran bayi selama proses kelahiran dan juga medorong pengeluaran susu dari kelenjar mamae selama menyusui
b) Genetika
Faktor genetik berpengaruh sebesar 46 % dalam onset pubertas. Sebagian besar di dapat dari ibu – anak. Tidak semua orang punya panjang / tingi badan yang sama. Kemampuan untuk menjadi pnjang/pendek di turunkan menurut ketentuan tertentu.
2. Faktor eksternal :a) Gizi
Gizi merupaka salah satu faktor eksternal yang paling berpengaruh terhadap waktu onset dari pubertas. Biasanya individu yang memiliki IMT yang lebih tingi cenderung mengalami onset pubertas yang lebih cepat, dan sebaliknya.
b) Usia
Dalam masa peralihan, usia yang normal untuk menerima perubahan dari tubuh berbeda baik pada perempuan dan laki – laki.
c) Psikis
Keadaan psikologi dan sosial seseorang juga dapat menentukan onset pubertasdari seseorang. Stress dan lingkungan terdekat merupakan penyebab terbesar.
E . Kelainan pada pubertas
Terbagi atas
Pubertas dini (pubertas prekoks)
Pubertas tarda .
a) Pubertas dini
Pubertas dini adalah timbulnya ciri2 seksual sekunder sebelum usia 8 tahun pada perempuan dan sebelum usia 9 tahun pada anak laki-laki. Dapat disebabkan oleh kelainan2 organik seperti :
Kelainan – kelainan di sekitar hipotalamus dan hipofisis berupa tumor, radang, dan sebagainya yang menyebabkan produksi hormon gonadotropin sebelum waktunya.
Tumbuhnya koriokarsinoma ovarii yang mengeluarkan hormon koriongonadotropin (HCG).
b) Punertas tarda
Pubertas dianggap terlambat jika gejala – gejala pubertas baru datang antara umur 14-16 th.
Biasanya tidak ada gejala yang mencolok.
Pubertas tarda dapat disebabkan oleh
faktor herediter
gangguan kesehatan
kekurangan gizi
Recommended