View
239
Download
5
Category
Preview:
Citation preview
7/25/2019 Fraktur Terbuka FIX
1/27
BAB I
PENDAHULUAN
Fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang, tulang rawan sendi, tulang rawan epifisis, baik
yang bersifat total maupun yang parsial.
Fraktur terbuka adalah fraktur yang mempunyai hubungan dengan lingkungan luar, patahan
tulang yang menembus kulit sehingga terjadi kontaminasi bakteri yang dapat menimbulkan
komplikasi berupa infeksi. Fraktur terbuka merupakan suatu keadaan darurat yang memerlukan
penanganan yang terstandar dan segera untuk mengurangi resiko infeksi. Utama
penatalaksanaannya adalah untuk mencegah infeksi, penyembuhan fraktur dan restorasi fungsi
anggota gerak. Beberapa hal yang penting untuk dilakukan dalam penanggulangan fraktur
terbuka yaitu operasi yang dilakukan dengan segera, secara hati-hati, debridemen yang dapat
dilakukan berulang-ulang selama 48-! jam, stabilisasi fraktur, penutupan kulit serta pemberian
antibiotik yang adekuat.
Berdasarkan hasil "iset #esehatan $asar %"&'#('$)'* oleh Badan +enelitian dan
+engembangan $epkes "& tahun ! di &ndonesia terjadi kasus fraktur yang disebabkan oleh
cedera antara lain karena jatuh, kecelakaan lalu lintas dan trauma benda tajam tumpul. $ari
4./8 peristiwa terjatuh yang mengalami fraktur sebanyak 0. orang%1,82*, dari !.8!/
kasus kecelakaan lalu lintas, yang mengalami fraktur sebanyak 0. orang %8,2*, dari 04.0!
trauma benda tajam tumpul, yang mengalami fraktur sebanyak !13 orang %0,2*.
Fraktur terbuka terjadi dalam banyak cara, dan lokasi serta tingkat keparahan cederanya
berhubungan langsung dengan lokasi dan besarnya gaya yang mengenai tubuh. Fraktur terbuka
dapat disebabkan oleh luka tembak, trauma kecelakaan lalu lintas, ataupun kecelakaan kerja yang
berhubungan dengan himpitan pada jaringan lunak dan deitalisasi.
7/25/2019 Fraktur Terbuka FIX
2/27
Fraktur terbuka sering membutuhkan pembedahan segera untuk membersihkan area
mengalami cidera. #arena diskontinuitas pada kulit, debris dan infeksi dapat masuk ke lokasi
fraktur dan mengakibatkan infeksi pada tulang. &nfeksi pada tulang dapat menjadi masalah yang
sulit ditangani. 5ustilo dan )nderson melaporkan bahwa , 2 dari pasien mereka memiliki
hasil kultur yang positif pada luka mereka pada ealuasi awal. 'ementara 102 pasien yang
memiliki hasil kultur negatif pada awalnya, menjadi positif pada saat penutupan definitf. 6leh
karena itu, setiap upaya dilakukan untuk mencegah masalah potensial tersebut dengan
penanganan dini.
+enanganan terhadap pasien fraktur, tentunya terlebih dahulu mengetahui gejalatanda
dari fraktur, pemeriksaan fisik dan penunjang yang perlu dilakukan untuk menegakkan diagnose,
mengetahui klasifikasi fraktur, bagaimana mekanisme terjadinya fraktur, selanjutnya terapi yang
akan diberikan sehingga pasien dapat terhindar dari komplikasi yang tidak diinginkan.
7/25/2019 Fraktur Terbuka FIX
3/27
BAB II
FRAKTUR TERBUKA
&. )7)69& $)7 F&'&6:65&
ulang adalah jaringan yang terstruktur dengan baik dan mempunyai lima fungsi
utama, yaitu ;
0. 9embentuk rangka badan!. 'ebagai pengumpil dan tempat melekat otot
1. 'ebagai bagian dari tubuh untuk melindungi dan mempertahankan alat- alat
dalam, seperti otak, sumsum tulang belakang, jantung dan paru- paru4. 'ebagai deposit kalsium, fosfor, magnesium dan garam
. 'ebagai organ yang berfungsi sebagai jaringan hemopoietik untuk memproduksi
sel-sel darah merah, sel- sel darah putih dan trombosit
ulang dalam garis besarnya dibagi atas ;
0* ulang +anjang
7/25/2019 Fraktur Terbuka FIX
4/27
ulang terdiri atas bagian kompak pada bagian luar yang disebut korteks dan
bagian dalam yang bersifat spongiosa berbentuk trabekular dan diluarnya dilapisi oleh
periosteum. Berdasarkan histologisnya maka dikenal;
ulang imatur %non-lamellar bone, woen bone, fiber bone*, tulang ini pertma-tama
terbentuk dari osifikasi endokondral pada perkembangan embrional dan kemudian
secara perlahan-lahan menjadi tulang yang matur dan pada umur 0 tahun tulang
imatur tidak terlihat lagi. ulang imatur ini mengandung jaringan kolagen dengan
substansi semen dan mineral yang lebih sedikit dibandingkan dengan tulang matur.
ulang matur %mature bone, lamellar bone*
o ulang kortikal %cortical bone, dense bone, compacta bone*
o ulang trabekular %cansellous bone, trabecular bone, spongiosa*
'ecara histolgik, perbedaan tulang matur dan imatur terutama dalam jumlah sel,
jaringan kolagen, dan mukopolisakarida. ulang mature ditandai dengan sistem
>arersian atau osteon yang memberikan kemudahan sirkulasi darah melalui korteks
yang tebal. ulang matur kurang mengandung sel dan lebih banyak substansi semen dan
mineral dibanding dengan tulang imatur.
7/25/2019 Fraktur Terbuka FIX
5/27
ulang tersusun atas sel, matriks protein dan deposit mineral. 'el-selnya terdiri
atas tiga jenis dasar-osteoblas, osteositdan osteoklas. Osteoblas merupakan salah satu
jenis sel hasil diferensiasi sel mesenkim yang sangat penting dalam proses ostogenesis
atau osifikasi. Osteoblasberfungsi dalam pembentukan tulang dengan mensekresikan
matriks tulang. 9atriks tersusun atas /82 kolagen dan !2 subtansi
dasar %glukosaminoglikan, asam polisakarida) dan proteoglikan). 9atriks merupakan
kerangka dimana garam-garam mineral anorganik ditimbun. #alsifikasi terjadi pada
matriks maka jaringan disebut tulang. 6steosit adalah sel dewasa yang terlibat
dalam pemeliharaan fungsi tulang dan terletak dalam osteon % unit matriks
tulang *. 6steosit merupakan jaringan yang tidak mengandung kalsium. 6steoklas adalah
sel multinuclear % berinti banyak* yang berperan dalam penghancuran, resorpsi dan
remodeling tulang.
F&'&6:65&
'truktur tulang berubah sangat lambat terutama setelah periode pertumbuhan
tulang berakhir. 'etelah fase ini perubahan tulang lebih banyak terjadi dalam bentuk
perubahan mikroskopik akibat aktifitas fisiologis tulang sebagai suatu organ biokimia
utama tulang.
#omposisi tulang terdiri atas ;
'ubstansi organik ; 12
'ubstansi inorganik ;42
)ir ;!2
&&. $(F&7&'&
Fraktur terbuka adalah fraktur dimana terdapat hubungan fragmen fraktur dengan
dunia luar, baik ujung fragmen fraktur tersebut yang menembus dari dalam hingga ke
permukaan kulit atau kulit dipermukaan yang mengalami penetrasi suatu objek yang
tajam dari luar hingga kedalam. Fraktur terbuka sering timbul komplikasi berupa infeksi.
&nfeksi bisa berasal dari flora normal di kulit ataupun bakteripathogen khususnya bakteri
gram %-*. 5olongan flora normal kulit, seperti Staphylococus, Propionibacterium acne ,
Micrococus dan dapat juga Corynebacterium. 'elain dari flora normal kulit, hasil juga
7/25/2019 Fraktur Terbuka FIX
6/27
menunjukan gambaran bakteri yang bersifat pathogen, tergantung dari paparan
%kontaminasi* lingkungan pada saat terjadinya fraktur. 4
:uka pada kulit dapat berupa tusukan tulang yang tajam keluar menembus kulit
%from within * atau dari luar oleh kaera tertembus misalnya oleh peluru atau trauma
langsung %from without*.Fraktur terbuka merupakan suatu keadaan darurat yang memerlukan penanganan
yang terstandart untuk mengurangi resiko infeksi. 'elain mencegah infeksi juga
diharapkan terjadi penyembuhan fraktur dan restorasi fungsi anggota gerak. Beberapa hal
yang penting untuk dilakukan dalam penanggulangan fraktur terbuka yaitu operasi yang
dilakukan dengan segera, secara hati- hati, debridement yang berulang ulang, stabilisasi
fraktur, penutupan kulit dan bone grafting yang dini serta pemberian antibiotic yang
adekuat.
&&&. (+&$(9&6:65&
Frekuensi dari fraktur terbuka berariasi tergantung dari faktor geografis dan
sosioekonomis, populasi penduduk, dan trauma yang terjadi. $ari data yang diambil dari
Uniersitas 5adjah 9ada didapatkan insidensi fraktur terbuka sebesar 42 dari seluruh
fraktur dengan perbandingan laki-laki dan perempuan 1,34 ; 0 dan kelompok umur
mayoritas dekade dua atau dekade tiga, dimana mobilitas dan aktifitas fisik tergolong
tinggi. 'edangkan insiden fraktur terbuka di Edinburgh Orthopaedic Trauma nit di
'kotlandia mendata sebanyak !0.1 kasus per 0. dalam setahun. Fraktur diafisis
menduduki peringkat terbanyak pada tibia %!0,32*, disusul oleh femur %0!,02*, radius
dan ulna %/,12*, dan humerus %,2*. +ada tulang panjang, fraktur terbuka diafiseal
lebih sering terjadi dibanding metafiseal %0.1 2 ersus 0.!2*.
&?. #:)'&F)'&
#lasifikasi yang dianut adalah menurut 5ustilo, 9erkow dan empleman %0//* .
a* ipe &:uka kecil kurang dari 0 cm panjangnya, biasanya karena luka tusukan dai
fragmen tulang yang menembus keluar kulit. erdapat sedikit kerusakan jaringan
dan tidak terdapat tanda- tanda trauma yang hebat pada jaringan lunak . Fraktur
yang terjadi biasanya bersifat simple, transersal, oblik pendek atau sedikit
komunitif.
7/25/2019 Fraktur Terbuka FIX
7/27
b* ipe &&
:aserasi kulit melebihi 0 cm tetapi tidak ada kerusakan jaringan yang hebat atau
aulse kulit. erdapat kerusakan yang sedang dari jaringan dengan sedikit
kontaminas dari fraktur.
c* ipe &&&
erdapat kerusakan yang hebat dari jaringan lunak termasuk otot, kulit dan
struktur neuro ascular dengan kontaminasi yang hebat. ipe ini biasanya
disebabkan oleh karena trauma dengan kecepatan tinggi .
ipe &&& dibagi lagi dalam tiga subtype ;
ipe &&&a
@aringan lunak cukup menutup tulang yang patah walaupun terdapat
laserasi yang hebat ataupun adanya flap. Fraktur bersifat segmental atau
kominutif yang hebat.
ipe &&&b
Fraktur disertai dengantrauma hebat dengan kerusakan dan kehilangan
jaringan, terdapat oendorongan %stripping* periost, tulang terbuka,
kontaminasi yang hebat serta fraktur komunitif yang hebat
ipe &&&c
Fraktur terbuka yang disertai dengan kerusakan arteri yang memerlukan
perbaikan tanpa memperhatikan tingkat kerusakan jaringan lunak.
?. (&6:65&
Fraktur terbuka disebabkan oleh energi tinggi trauma, paling sering dari pukulan
langsung, seperti dari jatuh atau tabrakan kendaraan bermotor. $apat juga disebabkan
oleh luka tembak, maupun kecelakaan kerja. ingkat keparahan cidera fraktur terbuka
berhubungan langsung dengan lokasi dan besarnya gaya yang mengenai tubuh. Ukuran
luka bisa hanya beberapa milimeter hingga terhitung diameter. ulang mungkin terlihat
atau tidak terlihat pada luka. Fraktur terbuka lainnya dapat mengekspos banyak tulang
dan otot, dan dapat merusak saraf dan pembuluh darah sekitarnya. Fraktur terbuka ini
juga bisa terjadi secara tidak langsung, seperti cidera tipe energi tinggi yang memutar.
7/25/2019 Fraktur Terbuka FIX
8/27
Fraktur terjadi bila ada suatu trauma yang mengenai tulang, dimana trauma
tersebut kekuatannya melebihi kekuatan tulang, ! faktor yang mempengaruhi terjadinya
fraktur ;
0. (kstrinsik meliputi kecepatan dan durasi trauma yang mengenai tulang, arah dan
kekuatan trauma.
!. instrisik meliputi kapasitas tulang mengasorbsi energi trauma, kelenturan,
kekuatan dan densitas tulang.
'etelah fraktur lengkap, fragmen-fragmen biasanya bergeser. 'ebagian oleh gaya berat
dan sebagian oleh tarikan otot yang melekat padanya. +ergeseran biasanya disebut
dengan aposisi, penjajaran %alignment*, rotasi dan berubahnya panjang.
'emua fraktur terbuka harus dianggap terkontaminasi, sehingga mempunyai
potensi untuk terjadi infeksi. +ada fraktur tulang dapat terjadi pergeseran fragmen-
fragmen tulang. +ergeseran fragmen bisa diakibatkan adanya keparahan cedera yang
terjadi, gaya berat, maupun tarikan otot yang melekat padanya. +ergeseran fragmen
fraktur akibat suatu trauma dapat berupa ;
0. )posisi %pergeseran ke samping sideways, tumpang tindih dan berhimpitan
o!erlapping, bertrubukan sehingga saling tancap impacted* ; fragmen dapat bergeser
ke samping, ke belakang atau ke depan dalam hubungannya dengan satu sama lain,
sehingga permukaan fraktur kehilangan kontak. Fraktur biasanya akan menyatu
sekalipun aposisi tidak sempurna, atau sekalipun ujung-ujung tulang terletak tidak
berkontak sama sekali.
!. )ngulasi %kemiringan penyilangan antara kedua aksis fragmen fraktur* ; fragmen
dapat miring atau menyudut dalam hubungannya satu sama lain.
1. "otasi %pemuntiran fragmen fraktur terhadap sumbu panjang* ; salah satu fragmen
dapat berotasi pada poros longitudinal, tulang itu tampak lurus tetapi tungkai akhirnya
mengalami deformitas rotasional.
4. +anjang %pemanjangan atau pemendekan akibat distraction atau oerlapping antara
fragmen fraktur* ; fragmen dapat tertarik dan terpisah atau dapat tumpang tindih,
akibat spasme otot, menyebabkan pemendekan tulang.
7/25/2019 Fraktur Terbuka FIX
9/27
>ubungan garis fraktur dengan energi trauma ;
5)"&' F")#U" 9(#)7&'9( ")U9) (7("5&
ransersal, oblik, spiral
%sedikit bergeser masih
ada kontak*
)ngulasi memutar "ingan
Butterfly, transersal
%bergeser*, sedikit
kominutif
#ombinasi 'edang
'egmental kominutif
%sangat bergeser*
?ariasi Berat
?&. +)6F&'&6:65&
ulang bersifat rapuh namun cukup mempunyai kekuatan dan gaya pegas untuk
menahan. )pabila tekanan eksternal lebih besar dari yang diserap tulang, maka terjadilah
trauma pada tulang yang mengakibatkan rusaknya atau terputusnya kontinuitas tulang.
Fraktur dapat disebabkan oleh trauma langsung, trauma tidak langsung, atau kondisi
patologis. 'etelah terjadi fraktur, periosteum dan pembuluh darah serta saraf dalam
korteks, marrowdan jaringan tulang yang membungkus tulang rusak. +erdarahan terjadi
karena kerusakan tersebut dan terbentuklah hematoma di rongga medulla tulang. )kibathematoma yang terjadi dapat menghambat suplai darahnutrisi ke jaringan tulang yang
berdekatan, sehingga jaringan tulang mengalami nekrosis dan menstimulasi terjadinya
respon inflamasi yang ditandai dengan asodilatasi, eksudasi plasma dan infiltrasi sel
darah putih. ahap ini menunjukan tahap awal penyembuhan tulang. >ematoma yang
terjadi juga menyebabkan dilatasi kapiler di otot, sehingga meningkatkan tekanan kapiler,
kemudian menstimulasi histamin pada otot yang iskemik dan menyebabkan protein
plasma hilang dan masuk ke interstitial. >al ini menyebabkan terjadinya edema. (dema
yang terbentuk akan menekan ujung saraf yang dapat menyebabkan nyeri yang bila
berlangsung lama bisa menyebabkan sindroma kompartement.01
Fraktur yang hebat menyebabkan diskontinuitas tulang yang dapat merubah
jaringan sekitar seperti merusak integritas kulit atau terjadi laserasi kulit hal ini
menyebabkan fraktur terbuka. Fraktur juga menyebabkan terjadinya pergeseran fragmen
7/25/2019 Fraktur Terbuka FIX
10/27
tulang yang dapat mempengaruhi mobilitas fisik sehingga terjadi gangguan pergerakan
dan gangguan perfusi jaringan jika terjadi penyumbatan pembuluh darah oleh emboli
lemak dan trombosit yang terjadi akibat reaksi stress dan memicu pelepasan katekolamin
yang disebabkan oleh peningkatan tekanan sumsung tulang dibanding tekanan kapiler.
Faktor-faktor yang mempengaruhi fraktur yaitu faktor ekstrinsik %adanya tekanan dari
luar yang bereaksi pada tulang yang tergantung terhadap besar, waktu dan arah tekanan
yang dapat menyebabkan fraktur* dan faktor intrinsik %yang menentukan daya tahan
untuk timbulnya fraktur* seperti kapasitas absorbsi dari tekanan, elastisita, kelelahan dan
kepadatan atau kekerasan tulang.01
5ambar ; 'kema terjadinya komplikasi pada fraktur terbuka
?&&. F)#6" "('
0* Faktor Ekstrinsik
7/25/2019 Fraktur Terbuka FIX
11/27
)danya tekanan dari luar yang bereaksi pada tulang yang tergantung terhadap besar,
waktu, dan arah tekanan yang dapat menyebabkan fraktur.!* Faktor Intrinsik
Beberapa sifat yang terpenting dari tulang yang menentukan daya tahan untuk timbulnya
fraktur seperti kapasitas absorbsi dari tekanan, elastisitas, kelelahan, dan kepadatan atau
kekerasan tulang.
?&&&. 5(@):) #:&7&'
a. 7yeri terus menerus dan bertambah beratnya sampai fragmen tulang diimobilisasi.
'pasme otot yang menyertai fraktur merupakan bentuk bidai alamiah yang dirancang
untuk meminimalkan gerakan antar fragmen tulang.
b. $eformitas dapat disebabkan pergeseran fragmen pada eksremitas. $eformitas dapat
di ketahui dengan membandingkan dengan ekstremitas normal. (kstremitas tidak
dapat berfungsi dengan baik karena fungsi normal otot bergantung pada integritas
tulang tempat melengketnya obat.
c. +emendekan tulang, karena kontraksi otot yang melekat diatas dan dibawah tempat
fraktur. Fragmen sering saling melingkupi satu sama lain sampai !, sampai , cm.
d. #repitasi yaitu pada saat ekstremitas diperiksa dengan tangan, teraba adanya derik
tulang. #repitasi yang teraba akibat gesekan antar fragmen satu dengan lainnya.
e. +embengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit terjadi akibat trauma dan
perdarahan yang mengikuti fraktur. anda ini baru terjadi setelah beberapa jam atau
beberapa hari setelah cedera.
&A. $&)576'&'
0. )namnesis
7/25/2019 Fraktur Terbuka FIX
12/27
Biasanya penderita datang dengan suatu trauma %traumatik, fraktur*, baik yang
hebat maupun trauma ringan dan diikuti dengan ketidakmampuan untuk
menggunakan anggota gerak. )namnesis harus dilakukan dengan cermat karena
fraktur tidak selamanya terjadi di daerah trauma dan mungkin fraktur terjadi pada
daerah lain.
!. +emeriksaan fisik
+ada pemeriksaan awal penderita, perlu diperhatikan adanya;
a. 'yok, anemia atau perdarahan.
b. #erusakan pada organ-organ lain, misalnya otak, sumsum tulang belakang atau
organ-organ dalam rongga toraks, panggul dan abdomen.
c. Fraktur predisposisi, misalnya pada fraktur patologis.
1. +emeriksaan lokal
a. &nspeksi %"ook*
Bandingkan dengan bagian yang sehat.
+erhatikan posisi anggota gerak.
#eadaan umum penderita secara keseluruhan.
(kspresi wajah karena nyeri.
:idah kering atau basah.
)danya tanda-tanda anemia karena perdarahan.
)pakah terdapat luka pada kulit dan jaringan lunak untuk membedakan
fraktur tertutup atau fraktur terbuka. (kstraasasi darah subkutan dalam beberapa jam sampai beberapa hari.
+erhatikan adanya deformitas berupa angulasi, rotasi dan kependekan.
:akukan surei pada seluruh tubuh apakah ada trauma pada organ-organ
lain.
+erhatikan kondisi mental penderita.
#eadaan askularisasi.
b. +alpasi %#eel*
+alpasi dilakukan secara hati-hati oleh karena penderita biasanya mengeluh
sangat nyeri.
emperatur setempat yang meningkat.
7yeri tekan nyeri tekan yang bersifat superfisial biasanya disebabkan oleh
kerusakan jaringan lunak yang dalam akibat fraktur pada tulang.
7/25/2019 Fraktur Terbuka FIX
13/27
#repitasi dapat diketahui dengan perabaan dan harus dilakukan secara
hati-hati.
+emeriksaan askuler pada daerah distal trauma berupa palpasi arteri
radialis, arteri dorsalis pedis, arteri tibialis posterior sesuai dengan anggota
gerak yang terkena.
$efilling %pengisian* arteri pada kuku, warna kulit pada bagian distal
daerah trauma , temperatur kulit.
+engukuran tungkai terutama pada tungkai bawah untuk mengetahui
adanya perbedaan panjang tungkai.c. +ergerakan %Mo!e*
+ergerakan dengan mengajak penderita untuk menggerakkan secara aktif dan
pasif sendi proksimal dan distal dari daerah yang mengalami trauma. +ada
pederita dengan fraktur, setiap gerakan akan menyebabkan nyeri hebat
sehingga uji pergerakan tidak boleh dilakukan secara kasar, disamping itu juga
dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan lunak seperti pembuluh darah dan
saraf.
4. +emeriksaan 7eurologis
+emeriksaan neurologis berupa pemeriksaan saraf secara sensoris dan motoris serta
gradasi kelelahan neurologis, yaitu neuropraksia, aksonotmesis atau neurotmesis.
#elaianan saraf yang didapatkan harus dicatat dengan baik karena dapat
menimbulkan masalah asuransi dan tuntutan %klaim* penderita serta merupakan
patokan untuk pengobatan selanjutnya.
. +emeriksaan "adiologis
+emeriksaan radiologis diperlukan untuk menentukan keadaan, lokasi serta ekstensi
fraktur. Untuk menghindarkan nyeri serta kerusakan jaringan lunak selanjutnya,
maka sebaliknya kita mempergunakan bidai yang bersifat radiolusen untuk
imobilisasi sementara sebelum dilakukan pemeriksaan radiologis.Foto +olos
$engan pemeriksaan klinik kita sudah dapat mencurigai adanya fraktur.
Calaupun demikian pemeriksaan radiologis diperlukan untuk membantu
menegakkan diagnosis. Untuk foto polos, terdapat prinsip rule of two yaitu03;
- dua posisi proyeksi %minimal )+ dan lateral*
7/25/2019 Fraktur Terbuka FIX
14/27
- ! sendi pada anggota gerak dan tungkai harus difoto, dibawah dan diatas sendi yang
mengalami fraktur- ! anggota gerak
- ! trauma, pada trauma hebat sering menyebabkan fraktur pada ! daerah tulang.
9isal; fraktur kalkaneus dan femur, maka perlu dilakukan foto pada panggul dantulang belakang
- ! kali dilakukan foto. +ada fraktur tertentu misalnya tulang skafoid foto pertama
biasanya tidak jelas sehingga biasanya diperlukan foto berikutnya 0-04 hari
kemudian.
7amun untuk mendiagnosis fractur tidaklah cukup hanya dengan menggunakan foto
polos saja sehingga dibutuhkan modalitas lain seperti ;
a. =-'can, untuk melihat lebih detail mengenai bagian tulang atau sendi, dengan
membuat foto irisan lapis demi lapis.b. 9"&, dapat digunakan untuk memeriksa hampir seluruh tulang, sendi, dan
jaringan lunak. 9"& dapat digunakan untuk mengidentifikasi cedera
tendon,ligamen, otot, tulang rawan dan tulang.
c. "adioisotop scanning, untuk melihat adanya lesi spinal atau fraktur kondilus tibiad. omografi, untuk melihat adanya stressed fracture.
3. $arah :engkap
Untuk melihat keadaan sistemik pasien setelah cidera.
A. )):)#')7)
+enanganan awal pada trauma,
0. surey awal ;!.
A : AIRWAY % saluran napas *
+ada ealuasi awal penderita trauma, yang pertama kali harus dinilai adalah
saluran napas. +enilaian ini untuk mengetahui adanya obstruksi saluran napas seperti
adanya benda asing, adanya fraktur mandibula atau kerusakan trakea larings yang dapat
mengakibatkan obstruksi jalan napas. >arus diperhatikan pula secara cermat mengenai
kelainan yang mungkin terdapat pada ertebra cerikalis dan apabila ditemuka kelainan,
harus dicegah gerakan yang berlebihan pada tempat ini dan dapat diberikan alat bantu
seperti kolar leher atau penyangga.
7/25/2019 Fraktur Terbuka FIX
15/27
+ada beberapa keadaan mungkin terdapat kesulitan untuk membedakan adanya benda
asing dalam jalan napas, fraktur mandibula dan maksila robekan trakea atau laryngeal,
trauma ertebra serikalis.
+emeriksaan yang perlu dilakukan ;
+emeriksaan neurologis
+emeriksaan foto rongten ertebra serikalis
B : BREATHING % pernapasan *
+erlu diperhatikan dan dilihat secara keseluruhan daerah toraks untukmenilai entilasi.
@alan napas uyang bebas bukan berarti entilasi cukup. Bila ada gangguan atu instabilita
kardioaskular, respirasi atau gangguan neurologis, kita harus melakukan entilasi
dengan bantuan alat pernapasa berupa katup kantong yang dapat memberikan gangguan
jalan napas, yaitu ;
+neumotoraks tekanan
#ontusi pulmonary denganfail chest
+neumotoraks terbuka
>emotoraks massif
C: CIRCULATION % sirkulasi *
'irkulasi dan control perdarahan meliputi dua hal ;
a. ?olume darah dan output jantung+erdarahan merupakan penyebab utama kematian pada trauma. +erdarahan
dianggap penyebab hipotensi pada trauma sebelum dapat dibuktikan penyebab
yang lain. +ada keadaan ini diperlukan penilaian secara cepat dan akurat terhadap
status hemodinamik penderita yang mengalami trauma.
ada tiga tanda klinis yang dengan cepat dapat menunjukkan adanya tanda- tanda
hipoolemik, yaitu ;
#esadaran
)pabila terjadi kehilangan olume darah setengah atau lebih dari olume
darah total, maka terjadi gangguan perfusi pada otak dan akhirnya terjadi
kehilangan kesadaran.
Carna kulit
7/25/2019 Fraktur Terbuka FIX
16/27
Carna kulit yang pucat dan kelabu bisa menandakan adanya kehilang
darah. +ada penderita ini kehilangan darah bisa sampai 1 2 dari olume
darah total.
7adi
+erabaan nadi tidak dilakukan pada pergelangan tangan tapi pada arterifemoralis arteri karotis dengan membandingkan kiri dan kanan, kualitas,
jumlah denyut dan regulasinya.b. +erdarahan
c. +erdarahan luar harus diatasi dengan balut tekan. @angan melakukan pengikatan
dengan bahan seperti karet, erban dan sebagainya, karena dapat menyebabkan
kematian anggota gerak setelah waktu tertentu.
#eadaan hipoolemik yang sering memberikan kesalahan diagnosis, yaitu ;
+erdarahan intra abdominal intratorakal
Fraktur femur panggul
rauma tembus pada arteri ena
+erdarahan keluar dari salah satu sumber.
D: DISABILITY % ealuasi neurologis *
$isability merupakan ealuasi neurologis secara cepat setelah satu surey awal. $engan
ealuasi ini kita dapat menilai tingkat kesadaran, besar, dan reaksi pupil. (aluasi ini
menggunakan metode AVPU yaitu ;) D )lert, sadar
? D ?ocal, adanya respon terhadap stimuli ocal
+ D +ainful, adanya respon hanya pada rangsang nyeri
U D Unresponsie, tidak ada respon sama sekali
E: E!POSURE % #ontrol lingkungan *
Untuk melakukan pemeriksaan secara teliti, pakaian penderita harus dilpeas,
selain itu perlu dihindari terjadinya hipotemi.
1. resusitasi dan pertolongan pertama ;
resusitasi dan pertolongan pertama terdiri atas ;
airway
7/25/2019 Fraktur Terbuka FIX
17/27
airway bertujuan untuk mempertahankan jalan napas agar tetap bebas dengan
mengontrol atau memfiksasi ertebra serikalis, terutama penderita dengan
gangguan entilasi. Untuk mengatasi hal tersebut, dapat dengan mengangkat
mandibula ke depan, pemasangan tabung endotrakeal atau operasi
krikotriodektomi.
pernapasan entilasi oksigenasi
pneumotoraks tekanan dapat menyebabkan gangguan entilasi dan harus segera
dilakukan dekompresi serta pemberian oksigen tambahan.
sirkulasi dankontrol perdarahan
apabila terjadi syok karena trauma, maka perlu ditangani secepatnya dengan
mempergunakan slang infuse serta jarum yang besar. 'egera diambil contoh darah
untuk transfusi darah apabila memungkinkan. +emeriksaan (#5 perlu dilakukan
bila terdapat ritme jantung yang tidak teratur atau takikardi. #ateterisasi urin dan lambung
+erlu dipasang kateter urin yang merupakan indicator penting tentang olume
cairan tubuh. +rodukasi urin yang adekuat !ccjam pada orang dewasa.
+emasangan kateter lambung diperlukan untuk menghindarkan terjadinya distensi
lambung dan aspirasi paru.
9onitoring
+enilaian resusitasi yang adekuat dapat dilakukan dengan penilaian kuantitatif
berupa perbaikan parameter fisiologis seperti frekuensi pernapasan, nadi, tekanan,
darah, gas darah arterial, temperature tubuh, produksi urin. 7ilai ini perlu
diperoleh secepatnya stelah dilakukan surey awal, yaitu; Frekuensi pernapasan dan nilai gas darah arterial
+ulsa oksimetri
ekanan darah
(#5
#ebutuhan untuk transfer penderita
'urey awal gangguan jalan napas, pernapasan dan sirkulasi harus ditanggulangi
tanpa menunggu selesai surey awal. $engan surey awal kita mendapat cukup
informasi untuk menentukan apakah penderita perlu dirujuk atau tidak. +roses
rujukan dilakukan oleh bagian personalia administrasi dan dokter yang akan
7/25/2019 Fraktur Terbuka FIX
18/27
menerima penderita harus diberitahu tentang keadaan, waktu kedatangan dan cara
eakuasi apakah melalui darat, udara atau laut.
+rinsip Umum +engobatan Fraktur
)da enam prnsip umum pengobatan fraktur;
0. @angan membuat keadaan lebih jelek
Beberapa komplikasi fraktur terjadi akibat trauma yang antara lain disebabkan
karena pengobatan yang diberikan yang disebut sebagai iatrogenic. >al ini perlu
diperhatikan oleh karena banyak kasus terjadi akibat pengananan dokter yang
menimbulkan komplikasi atau memperburuk keadaan fraktur yang ada sehingga
merupakan kasus malpraktek yang dapat menjadi kasus dipengadilan. Beberapa
komplikasi yang bersifat iatrogenic, dapat dihindarkan apabila kita dapat
mencegahnya dengan melakukan tindakan yang memadai seperti mencegah
kerusakan jaringan lunak pada saat transportasi penderita, serta luka terbuka
dengan perawatan yang tepat.
!. +engobatan berdasarkan atas diagnosis dan prognosis yang akurat$engan melakukan diagnosis yang tepat pada fraktur, kita dapat menentukan
prognosis trauma yang dialami sehingga dapat dipilih metode pengobatan yang
tepat. Factor- factor yang penting dalam penyembuhan fraktur yaitu umur
penderita, lokalisasi dan konfigurasi, pergeseran awal serta askularisasi dari
fragmen fraktur. +erlu ditetapkan apakah fraktur ini memerlukan reduksi dan
apabila perlu apakah bersifat tertutup atau terbuka.
1. 'eleksi pengobatan dengan tujuan khusus 9enghilangkan nyeri
7yeri timbul karena trauma pada jaringan lunak termasuk periosteum dan
endosteum. 7yeri bertambah bila ada gerakan pada daerah fraktur disertasi
spasme otot serta pembengkakan yang progresif dalam ruang tertutup. 7yeri
dapat diatasi dengan imobilisasi fraktur dan pemberian analgesic.
9emperoleh posisi yang baik dari fragmenBeberapa fraktur tanpa pergesera fragmen tulang atau dengan pergeseran yang
sedikit saja sehingga tidak diperlukan reduksi. "eduksi tidak perlu akurat
secara radiologic oleh karena kita mengobati penderita dan tidak mengobati
gambaran radiologic 9engusahakan terjadinya penyambungan tulang
7/25/2019 Fraktur Terbuka FIX
19/27
Umumnya fraktur yang telah ditangani, dalam waktu singkat dapat terjadi
proses penyembuhan. +ada fraktur tertentu, bila terjadu kerusakan yang hebat
pada periost jaringan lunak sekitarnya, kemungkinan diperlukan usaha agar
terjadi union misalnya dengan bone graft% 9engembalikan fungsi secara optimal
+enyembuhan fraktu dengan imobilasasi harus dipikirkan pencegahan atrofi
pada anggota gerak, sehingga perlu diberikan latihan yang bersifat aktif
dinamik %isotonic*. $engan latihan dapat pula dipertahankan kekuatan otot
serta sirkulasi darah.4. 9engingatkan hukum- hukum penyembuhan secara alami
@aringan musculoskeletal bereaksi terhadap suatu fraktur.
. Bersifat realistic dan praktis dalam memilih jenis pengobatan$alam memilih pengobatan harus dipertimbangkan pengobata yang realistic dan
praktis.3. 'eleksi pengobatan sesuai dengan penderita secara indiidual
'etiap fraktur memerlukan penilaian pengobatan yang sesuai, yaiutu dengan
mempertimbangkan factor umur, jenis fraktur, komplikasi yang terjadi dan perlu
pula dipertimbangkan keadaan social ekonomi penderita secara indiidual.
'ebelum mengambil keputusan untuk melakukan penobatan definitie,
prinsip pengobatan ada empat %"R*, yaitu;
0. R#$o%nition diagnosis dan penilaian fraktur.
prinsip pertama adalah mengetahui dan menilai keadaan fraktur dengananamnesis, pemeriksaan klinik dan radiologis. +ada awal pengobatan perlu
diperhatikan ;
:okalisasi nyeri
Bentuk fraktur
9enentukan teknik yang sesuai untuk pengobatan
#omplikasi yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengobatan
!. R#&'$tion reduksi fraktur apabila perlu.
"estorasi fragmen fraktur sehingga didapati posisi yang dapat diterima. +ada
fraktur intra-atrikuler diperlukan reduksi anatomis dan sedapat mungkinmengembalikan fungsi normal dan mencegah komplikasi seperti kekakuan,
deformitas serta perubahan osteoarthritis dikemudian hari.
+osisi yang baik adalah ;
&ligment yang sempurna
)posisi yang sempurna
7/25/2019 Fraktur Terbuka FIX
20/27
Fraktur yang tidak memerlukan reduksi seperti fraktur klaikula, iga,
impaksi dari humerus, angulasi E pada tulang panjang anggota gerak bawah
dan lengan atas dan angulasi sampai 0 pada humerus dapat diterima. erdapat
kontak sekurang-kurangnya 2 o!er'riding yang tidak melebihi , pada
fraktur femur. )danya rotasi tidak dapat diterima dimanapun lokalisasi fraktur.
1. R#t#ntion imobilisasi fraktur
4. R#(a)i*itation mengembalikan aktifitas fungsional semaksimal mungkin.
P#nan%%'*an%an +rakt'r t#r)'ka
Beberapa prinsip dasar pengelolaan fraktur terbuka ;
0. 6bati fraktur terbuka sebgai satu kegawatan
!. )dakan ealuasi awal dan diagnosis akan adanya kelaian yang data menyebabkan
kematian
1. Berikan antibiotic dalam ruang gawat darurat, dikamar operasi4. 'egera dilakukan debridement dan irirgasi yang baik
. Ulangi debridement !4-! jam berikutnya3. 'tabilisasi fraktur
. Biarkan luka terbuka antara - hari
8. :akukan bone graftautogenous secepatnya/. "ehabilition anggota gerak yang terkena
(ebridement adalah pengangkatan jaringan yang rusak dan mati sehingga
luka menjadi bersih. Untuk melakukan debridement yang adekuat, luka lama dapat
diperluas, jika diperlukan dapat membentuk irisan yang berbentuk elips untuk
mengangkat kulit, fasia serta tendon ataupun jaringan yang sudah mati. (ebridement
yang adekuat merupakan tahapan yang penting untuk pengelolaan. (ebridement harus
dilakukan sistematis, komplit serta berulang. $iperlukan cairan yang cukup untuk fraktur
terbuka. rade & diperlukan cairan yang bejumlah 0-! liter, sedangkan grade && dan
grade &&& diperlukan cairan sebanyak -0 liter, menggunakan cairan normal saline.
+emberian antibiotika adalah efektif mencegah terjadinya infeksi pada pada
fraktur terbuka. )ntibiotika yang diberikan sebaiknya dengan dosis yang besar. Untuk
fraktur terbuka antibiotika yang dianjurkan adalah golongan cephalosporin dan
dikombinasi dengan golongan aminoglikosida.
Ta(a,- ta(a, ,#n%o)atan +rakt'r t#r)'ka
0. +embersihan luka
7/25/2019 Fraktur Terbuka FIX
21/27
+embersihan luka dilakukan dengan cara cairan 7a=l fisiologis secara mekanis
untuk mengeluarkan benda asing yang melekat.!. (ksisi jaringan yang mati dan tersangka mati %debridement*
'emua jaringan yang kehilangan askularisasinya merupakan daerah tempat
pembenihan bakteri sehingga diperlukan eksisis secara operasi pada kulit,jaringan subkutaneus, lemak, fasia, otot dan fragmen- fragmen yang lepas.
1. +engobatan fraktur itu sendiriFraktur dengan luka yang hebat memerlukan suatu traksi skeletal atau reduksi
terbuka dengan fiksasi eksterna tulang. Fraktur grade && dan &&& sebaiknya di
fiksasi dengan fiksasi eksterna.
4. +enutupan kulit)pabila fraktur tebruka dalam waktu periode emas %3- jam mulai dari terjadinya
kecelakaan*, maka sebaiknya kulit ditutup. >al ini tidak dilakukan apabila
penutupan membuat kulit sangat tegang. $apat dilakukan split thickness skin'
graft serta pemasangan drainase isap untuk mencegah akumulasi darah dan serum
pada luka yang dalam. :uka dapat dibiarkan terbuka setelah beberapa tapi tidak
lebih dari 0 hari. #ulit dapat ditutup kembali disebut delayed primary closure%
+enutupan kulit tidak dapat dipaksakan sehingga kulit tegang.. +emberian antibiotic
+emberian antibiotic bertujuan untuk mencegah infeksi. )ntibiotic diberikan
dalam dosis yang adekuat sebelum, pada saat dan sesudah tindakan operasi.3. +encegahan tetanus
'emua penderita dengan fraktur terbuka perlu diberikan pencegahan tetanus. +ada
penderita yang telah mendapat imunisasi aktif yang cukup dengan pemberian
toksoid tapi bagi yang belum, dapat diberikan ! unit tetanus immunoglobulin
%manusia*.
P#ra.atan *an/'t &an r#(a)i*itasi +rakt'r
ada lima tujuan pengobatan fraktur;
a. 9enghilangkan nyeri
b. 9endapatkan dan mempertahankan posisi yang memadai dari fragmen fraktur
c. 9engharapkan dan mengusahakan uniond. 9engembalikan fungsi secara optimal dengan cara mempertahankan fungsi
ototdan sendi, mencegah atrofi otot, adhesi dan kekakuan sendi, mencegah
7/25/2019 Fraktur Terbuka FIX
22/27
komplikasi seperti dekubitus, thrombosis ena, infeksi saluran kecing serta
pembentukan batu ginjal.e. 9engembalikan fungsi secara maksimal merupakan tujuan akhir pengobatan
fraktur. 'ejak awal penderita harus dituntun secara psikologis untuk membantu
penyembuhan dan pemberian fisioterapi untuk memperkuat otot- otot serta
gerakan sendi baik secara isometric %latihan aktif static* pada setiap otot yang
berada lingkup fraktur serta isotonic yaitu latihan aktif dinamik pada otot- otot
tungkai dan punggung. $iperlukan pula terapi okupasi.
Tin&akan P#0)#&a(an
>al ini penting untuk menstabilkan patah tulang sesegera mungkin untuk mencegah
kerusakan jaringan yang lebih lunak. ulang patah dalam fraktur terbuka biasanya
digunakan metode fiksasi eksternal atau internal. 9etode ini memerlukan operasi.a. Fiksasi &nternal
'elama operasi, fragmen tulang yang pertama direposisi %dikurangi* ke posisi normal
kemudian diikat dengan sekrup khusus atau dengan melampirkan pelat logam ke
permukaan luar tulang. Fragmen juga dapat diselenggarakan bersama-sama dengan
memasukkan batang bawah melalui ruang sumsum di tengah tulang. #arena fraktur
terbuka mungkin termasuk kerusakan jaringan dan disertai dengan cedera tambahan,
mungkin diperlukan waktu sebelum operasi fiksasi internal dapat dilakukan dengan
aman.
b. Fiksasi (ksternal
Fiksasi eksternal tergantung pada cedera yang terjadi. Fiksasi ini digunakan untuk
menahan tulang tetap dalam garis lurus. $alam fiksasi eksternal, pin atau sekrup
ditempatkan ke dalam tulang yang patah di atas dan di bawah tempat fraktur. #emudian
fragmen tulang direposisi. +in atau sekrup dihubungkan ke sebuah lempengan logam di
luar kulit. +erangkat ini merupakan suatu kerangka stabilisasi yang menyangga tulang
dalam posisi yang tepat.
+ada beberapa kasus, amputasi menjadi pilihan terapi. *mmediate amputation
biasanya diindikasikan pada keadaan berikut;
Fraktur terbuka derajat &&&= dimana lesi tidak dapat diperbaiki daniskemia sudah
terjadi G8 jam
7/25/2019 Fraktur Terbuka FIX
23/27
)nggota gerak yang mengalami crushberat dan jaringan !iable yang tersisa untuk
reaskularisasi sangat minimal
#erusakan neurologis dansoft tissueyang berat, dimana hasil akhir repair tidak lebih
baik dari penggunaan prosthesis.
=edera multipel dimana amputasi dapat mengontrol perdarahan dan mengurangi efek
sistemiklife sa!ing
#asus dimana limb sal!age bersifat life'threateningdengan adanya penyakit kronik
yang berat, seperti diabetes mellitus dengan gangguan askular perifer berat dan
neuropati.
#ondisi bencana mass disaster
Tin&akan P#0)#&a(an
>al ini penting untuk menstabilkan patah tulang sesegera mungkin untuk
mencegah kerusakan jaringan yang lebih lunak. ulang patah dalam fraktur terbuka
biasanya digunakan metode fiksasi eksternal atau internal. 9etode ini memerlukan
operasi.
c. Fiksasi &nternal
'elama operasi, fragmen tulang yang pertama direposisi %dikurangi* ke
posisi normal kemudian diikat dengan sekrup khusus atau dengan melampirkan
pelat logam ke permukaan luar tulang. Fragmen juga dapat diselenggarakan
bersama-sama dengan memasukkan batang bawah melalui ruang sumsum di tengahtulang. #arena fraktur terbuka mungkin termasuk kerusakan jaringan dan disertai
dengan cedera tambahan, mungkin diperlukan waktu sebelum operasi fiksasi
internal dapat dilakukan dengan aman.
d. Fiksasi (ksternal
Fiksasi eksternal tergantung pada cedera yang terjadi. Fiksasi ini
digunakan untuk menahan tulang tetap dalam garis lurus. $alam fiksasi eksternal,
pin atau sekrup ditempatkan ke dalam tulang yang patah di atas dan di bawah
tempat fraktur. #emudian fragmen tulang direposisi. +in atau sekrup dihubungkan
ke sebuah lempengan logam di luar kulit. +erangkat ini merupakan suatu kerangka
stabilisasi yang menyangga tulang dalam posisi yang tepat.
7/25/2019 Fraktur Terbuka FIX
24/27
L'ka Ko0,*#ks 1Complex Wounds)
Berdasarkan jumlah jaringan lunak yang hilang, luka-luka kompleks dapat
ditutupi dengan menggunakan metode yang berbeda, yakni ;
a% "okal #lap
@aringan otot dari ekstremitas yang terlibat diputar untuk menutupi fraktur.
#emudian diambil sebagian kulit dari daerah lain dari tubuh %graft* dan
ditempatkan di atas luka.
b% #ree #lap
Beberapa luka mungkin memerlukan transfer lengkap jaringan. @aringan ini sering
diambil dari bagian punggung atau perut. +rosedurfree flapmembutuhkan bantuan
dari seorang ahli bedah mikroaskuler untuk memastikan pembuluh darah
terhubung dan sirkulasi tetap berjalan.
A&. #69+:)'&
#omplikasi dari fraktur terbuka dapat dibagi dalam dua fase yaitu;
0. Fase dini komplikasi ini timbul dalam waktu beberapa hari atau beberapa
minggu setelah terjadinya fraktur. #omplikasi yang muncul pada fase dini ini
antara lain kerusakan lapisan isceral, kerusakan pembuluh darah, kerusakan
pembuluh saraf, sindroma kompartemen, haemarthrosis, infeksi, gas gangrene.
!. Fase lambat komplikasi ini timbul dalam waktu beberapa minggu hingga
beberapa bulaan setelah terjadinya fraktur. #omplikasi yang muncul pada fase
lambat ini antara lain delayed union, non-union, malunion, aascular necrosis,
gangguan pertumbuhan, lesi tendon, kompresi saraf, osteoarthritis.
#omplikasi lainnya ;
1. perdarahan, syok septiksampai kematian
2. septikemi, toksemia oleh karena infeksi piogenik
3. tetanus
4. gangrene
5. perdarahan sekunder
http://www.dokterbook.com/2012/08/03/syok-septik/http://www.dokterbook.com/2012/08/03/syok-septik/7/25/2019 Fraktur Terbuka FIX
25/27
6. osteomielitiskronik
7. delayed union
8. non union dan malunion
9. kekakuan sendi
10. omplikasi lain oleh karena pera!atan yang lama.
A&&. +"6576'&'
+rognosis pada fraktur terbuka tergantung dari derajat fraktur, dan penanganan pada
fraktur tersebut. 'emakin berat derajat fraktur, semakin lama dan buruknya penanganan
maka prognosis akan buruk.
BAB III
KESI2PULAN
Fraktur terbuka adalah diskontinuitas atau terputusnya jaringan tulang maupun jaringan
skeletal akibat tekanan eksternal yang datang lebih besar dari yang dapat diserap tulang
yang terpapar oleh lingkungan luar. Fraktur terbuka merupakan suatu keadaan darurat.
http://www.dokterbook.com/2011/11/03/osteomielitis/http://www.dokterbook.com/2011/11/03/osteomielitis/7/25/2019 Fraktur Terbuka FIX
26/27
&nsiden fraktur terbuka sebesar 42 dan banyak pada laki-laki. #lasifikasi fraktur terbuka
yang dianut dewasa ini adalah menurut 5ustillo dan )nderson. +enyebabnya bisa berupa
trauma langsung dan tidak langsung. $iagnosis fraktur terbuka didapatkan dari hasil
anamnesis, pemeriksaan fisik yang paling bermakna adalah look, feel dan mo!e serta
penunjang berupa pemeriksaan radiologis, =-'can maupun 9"&. ujuan dari tata
laksana fraktur terbuka adalah untuk mengurangi resiko infeksi, terjadi penyembuhan
fraktur dan restorasi fungsi anggota gerak. Beberapa hal yang penting untuk dilakukan
dalam penanggulangan fraktur terbuka yaitu operasi yang dilakukan dengan segera,
secara hati-hati, debridemen yang berulang-ulang, stabilisasi fraktur, penutupan kulit dan
bone grafting yang dini serta pemberian antibiotik yang adekuat. #omplikasi fraktur
sendiri terdiri dari komplikasi fase dini maupun fase lambat. +rognosis tergantung pada
penolongan fraktur itu sendiri yang harus dilakukan sebelum 3 jam %golden period*.
DAFTAR PUSTAKA
0. "asjad, =hairuddin. +engantar &lmu Bedah 6rtopedi,=etakan #e-?. @akarta; andbook of Fractures, 1rd(dition. +ennsylania. !3.
7/25/2019 Fraktur Terbuka FIX
27/27
1. homas 9. '., @ason >.=. 6pen Fractures. 9escape "eference %update !0!, 9ay !0*.
)ailable from http;emedicine.medscape.comarticle0!3/!4!-oeriewIaw!aab3b1.
)ccessed @anuary 1, !01.
4. 'olomon :ouis, Carwick $aid, 7alyagam '. !0. )pleyJs 'ystem 6f 6rthopaedics
)nd Fractures. 7inth (dition. Uk.!0.p.
. 'ugiarso. +ola #uman +enderita Fraktur erbuka. Uniersitas 'umatera Utara. !0.
)ailable from http;repository.usu.ac.idbitstream0!1438/!313=oer.pdf.
)ccessed @anuary 1, !01.
3. >elmi H. Buku )jar 5angguan 9uskuloskeletal. @akarta; 'alemba 9edika. !00. +400-
Recommended