View
117
Download
0
Category
Preview:
DESCRIPTION
Gangguan Proses Pikir:. Halusinasi. Team Keperawatan Jiwa. Fakultas Ilmu Kesehatan Unmuh Jember. Supported by Mad Zaini. HALUSINASI. Halusinasi Adalah Persepsi terhadap suatu stimulus eksternal dimana stimulus tersebut pada kenyataannya tidak ada ( Rawlin , 1993 ). - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
Fakultas Ilmu KesehatanUnmuh Jember
HalusinasiGangguan Proses Pikir:
Team Keperawatan
Jiwa
Supported by Mad Zaini
HALUSINASI
Halusinasi Adalah Persepsi terhadap suatu stimulus eksternal dimana stimulus tersebut pada kenyataannya tidak ada
( Rawlin, 1993 ).
Rentang Respon Adaptif dan Maladaptif
Adaptif Persepsi adalah:
respons dari reseptor sensoris terhadap stimulus eksternal juga pengenalan dan pemahaman terhadap sensasi sehingga individu dapat mengidentifikasi dan menginterpretasikan stimulus yang diterima.
Maladaptif1. Ilusi : Ada stimulus, persepsi yang
salah.2. Halusinasi : Tidak ada stimulus, ada
persepsi
FAKTOR PREDISPOSISI
BIOLOGI Genetik
terkait dgn kromoson 6, 4,8,15,dan 22 Neurobiologi
perilaku psikotik terkait dgn lesi pada daerah frontal, temporal, dan area limbik, serta gangguan regulasi neurotransmitter yg bekerja di area-area tsb
Pemeriksaan diagnostikmelalui CT dan MRI menunjukkan adanya penurunan volume otak, melebarnya ventrikel lateral dan ventrikel ketiga, atropi lobus frontal, serebelum, struktur limbik, serta peningkatan ukuran sulkus pada permukaan otak. Menggunakan PET terlihat terjadinya penurunan aliran darah ke lobus frontal
FAKTOR PREDISPOSISI
NeurotransmitterKetidakseimbangan antara dopamin dan serotonin
NeurodevelopmentPenyimpangan pada struktur, fungsi dan kimiawi otak yg mungkin disebabkan karena adanya masalah pada masa prenatal dan perinatal
VirusTerpajan virus influenza pada trimester kedua
Mad Zaini, S.Kep.,Ns 7
FAKTOR PREDISPOSISI
PSIKOLOGIS Karakteristik keluarga atau
karakteristik individu Ibu dgn kecemasan,
overprotektif, dingin Ayah yg “jauh” Konflik keluarga dan
perkawinan Kegagalan dalam memenuhi
tugas perkembangan sebelumnya
FAKTOR PREDISPOSISI
SOSIOKULTURAL DAN LINGKUNGAN
Kemiskinan Kondisi masyarakat Ketidakseimbangan
dengan budaya Tinggal menyendiri
(isolasi)
FAKTOR PRESIPITASI
BIOLOGIS Prosesing informasi yang overload Mekanisme abnormal dari “gate control”
Tanda-tanda stres yang berkaitan dgn : Kesehatan Lingkungan Sikap atau perilaku
FAKTOR PRESIPITASI
Kesehatan
gangguan nutrisi, kurang tidur, gangguan irama sirkadian, fatique, infeksi, kurang olahraga, menggunakan obat-obatan
Lingkungan
isolasi sosial, kurangnya support, tekanan pekerjaan, kemiskinan, kesulitan dlm hubungan interpersonal, stigma, perubahan dalam kehidupan
Sikap/perilaku
HDR, keputusasaan, agresif, PK, kurang motivasi, ketidakmampuan memenuhi kebutuhan spiritual
KARAKTERISTIK
1. Disorientasi (waktu/ tempat/ orang)2. Konsentrasi kurang3. Penyimpangan pendengaran/ penglihatan4. Gelisah5. Mudah tersinggung6. Perubahan kemampuan memecahkan
masalah7. Perubahan pola perilaku8. Perubahan pola komunikasi9. Halusinasi
Jenis – Jenis Halusinasi Halusinasi Pendengaran
Klien mendengar suara atau bunyi yg tidak berhubungan dg stimulus nyata dan orang lain tidak mendengarnya.
Halusinasi PenglihatanKlien melihat gambaran yg jelas atau samar-samar tanpa stimulus yg nyata dan orang lain tidak melihatnya.
Halusinasi Penghidu atau penciumanKlien mencium bau yg muncul dari sumber tertentu tanpa stimulus yg nyata dan orang lain tidak menciumnya
Halusinasi PengecapanKlien merasakan makan sesuatu yang tid tanpa stimulus yg nyata dan orang lain tidak nyata. Biasanya merasakan makanan yg tidak enak
Halusinasi PerabaanKlien merasakan sesuatu pada kulitnya tanpa stimulus yg nyata
Intensitas dan proses terjadinya Halusinasi
Level Karakteristik Perilaku klien
Tahap IMemberi rasa nyamanTingkat ansietas sedangSecara umum halusinasi atau pengalaman sensori merupakan suatu kesenangan.
Non Psikotik
Mengalami ansietas,kesepian,rasa berrsalah dan ketakutanMencoba berfokus pada pikiran yg dapat menghilangkan ansietasPikiran dan pengalaman sensori masih ada dalam kontrol kesadaran
Tersenyum atau tertawa sendiriMenggerakkan bibir tanpa suaraPergerakan mata yg cepatRespon verbal yg lambatDiam dan berkonsentrasi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kerusakan komunikasi verbal Gangguan sensori persepsi Kerusakan interaksi sosial Gangguan proses pikir dll
UNTUK MENEGAKKAN DIAGNOSA INI PERLU DIDAPATKAN DATA UTAMA
Halusinasi sesuai karakteristik jenis halusinasi Konsentrasi kurang Penyimpangan pendengaran/ penglihatan Perubahan pola perilaku (misal: bicara atau
tertawa sendiri) Perubahan pola komunikasi
PRINSIP TINDAKAN KEPERAWATAN PADA KLIEN HALUSINASI
Tetapkan hubungan saling percaya Kaji gejala halusinasi. Fokus pada gejala dan minta klien menjelaskan apa yang terjadi. Identifikasi apakah klien sebelumnya telah minum obat dan atau
alkohol. Jika klien bertanya, nyatakan sederhana bahwa anda tidak
mengalami stimulus yang sama. Bantu klien mengobservasi dan menjelaskan pikiran, perasaan
dan tindakan yang berhubungan dengan halusinasi (saat ini maupun yang lalu).
Bantu klien identifikasi hubungan antara halusinasi dan kebutuhan yang direfleksikannya.
Sarankan dan kuatkan penggunaan hubungan interpersonal dalam memenuhi kebutuhan.
Identifikasi cara gejala-gejala psikosis lainnya.
INTERVENSI
Tujuan tindakan untuk pasien meliputi :• Pasien mengenali halusinasi yang dialaminya.• Pasien dapat mengontrol halusinasinya• Pasien mengikuti program pengobatan secara
optimal.
18
Tindakan Keperawatan1. Membantu pasien mengenali halusinasi.
Dapat melakukan dengan berdiskusi dengan pasien tentang isi halusinasi (apa yang didengar/ dilihat), waktu terjadi halusinasi, frekwensi terjadi halusinasi, situasi yang menyebabkan halusinasi muncul dan perasaan pasien saat halusinasi muncul
2. Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara :
Menghardik halusinasiMenjelaskan cara menghardik halusinasi, memperagakan cara menghardik, meminta pasien memperagakan ulang, memantau penerapan cara ini dan menguatkan perilaku pasien.
Bercakap-cakap dengan orang lainUntuk mengontrol halusinasi dapat juga dengan bercakap-cakap dengan orang lain. Ketika pasien bercakap-cakap dengan orang lain maka terjadi distraksi; fokus perhatian pasien akan beralih dari halusinasi ke percakapan yang dilakukan dengan orang lain tersebut.
Melakukan aktivitas yang terjadwal
Untuk mengurangi resiko halusinasi muncul lagi adalah dengan menyibukkan diri dengan aktivitas yang teratur. Dapat dilakukan dengan cara : menjelaskan pentingnya aktivitas yang teratur untuk mengatasi halusinasi, mendiskusikan aktivitas yang biasa dilakukan oleh pasien, melatih pasien melakukan aktivitas, menyusun jadwal aktivitas sehari-hari sesuai dengan aktivitas yang telah dilatih, memantau pelaksanaan jadwal kegiatan dan memberikan penguatan terhadap perilaku pasien yang positif.
Menggunakan obat secara teratur
Untuk mampu mengontrol halusinasi pasien juga harus dilatih untuk menggunakan obat secara teratur sesuai dengan program. Tindakan keperawatan agar pasien patuh menggunakan obat : jelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwa, jelaskan akibat bila putus obat, jelaskan cara mendapat obat/ berobat, jelaskan cara menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar obat, benar pasien, benar cara, benar waktu, benar dosis)
Tindakan Keperawatan Kepada Keluarga
Tujuan untuk keluarga :• Keluarga dapat merawat pasien di rumah dan menjadi
sistem pendukung yang efektif untuk pasien.
b. Tindakan keperawatan :1.Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat
pasien.2.Berikan pendidikan kesehatan pada keluarga meliputi :
pengertian halusinasi, jenis halusinasi yang dialami oleh pasien, tanda dan gejala halusinasi, proses terjadinya halusinasi.
3.Berikan kesempatan pada keluarga untuk memperagakan cara merawat pasien dengan halusinasi,
4.Buat perencanaan pulang dengan keluarga.
PSIKOFARMAKA
Atipikal antipsikotik1. Clozapine (Clozaril)2. Risperidone (Risperidal)3. Olanzapine (Zyprexa)4. Quetiapine (Seroquel)5. Ziprasidone (Geodon)6. Aripiprazole (abilify)
Tipikal antipsikotik1. Thiothixene (Navane)2. Haloperidol (Haldol)3. Loxapine (Loxatine)4. Molindone (Moban)5. Pimozide (Orap)
EVALUASI
Untuk mengevaluasi intervensi keperawatan, ada bbrp pertanyaan yg harus dijawab :
Apakah klien mampu menjelaskan karakteristik perilaku jika masalah muncul kembali?
Apakah klien mampu menjelaskan obat yang diterima, frekuensi, dan efeknya?
Apakah klien sudah menjalin hubungan interpersonal Apakah keluarga waspada terhadap gejala yang
dimunculkan klien? Apakah klien dan keluarga mengetahui adanya
support yang bisa diperoleh di lingkungannya
Recommended