View
13
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
kajian ekonomi dan keuangan regional
februari 2019
KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI BALIJl. Letda Tantular No. 4, Denpasar - 80234Telp : 62-361-248982, Fax : 62-361-248993 - 222988,Website : hp://www.bi.go.id
BANK�SENTRAL�REPUBLIK�INDONESIA
kaj
ian
eko
no
mi d
an k
eu
ang
an r
eg
ion
al p
ro
vin
si b
ali
febru
ari 20
19 BANK�SENTRAL�REPUBLIK�INDONESIA
provinsi bali
pesona kabupaten tabananPura Ulun Danu Beratan
Halaman ini sengaja dikosongkan
BANK�SENTRAL�REPUBLIK�INDONESIAKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL
provinsi bali februari 2019
Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi :
Fungsi Asesmen Ekonomi dan Surveilance
Tim Advisory Ekonomi dan Keuangan
Divisi Advisory dan Pengembangan Ekonomi
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali
Jl. Letda Tantular No. 4
Denpasar – Bali, 80234
Tel. (0361) 248982
Fax. (0361) 222988
Pos-el :
dadi@bi.go.id
umran_u@bi.go.id
wilda_tf@bi.go.id
riyan_h@bi.go.id
K E K R P r o v i n s i B a l i F e b r u a r i 2 0 1 92
VISI BANK INDONESIA
"Menjadi bank sentral yang berkontribusi secara nyata terhadap perekonomian Indonesia dan terbaik
diantara negara emerging markets"
MISI BANK INDONESIA
1. Mencapai dan memelihara stabilitas nilai Rupiah melalui efektivitas kebijakan moneter dan bauran
kebijakan Bank Indonesia.
2. Turut menjaga stabilitas sistem keuangan melalui efektivitas kebijakan makroprudensial Bank
Indonesia dan sinergi dengan kebijakan mikroprudensial Otoritas Jasa Keuangan.
3. Turut mengembangkan ekonomi dan keuangan digital melalui penguatan kebijakan sistem
pembayaran Bank Indonesia dan sinergi dengan kebijakan Pemerintah serta mitra strategis lain.
4. Turut mendukung stabilitas makroekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui
sinergi bauran kebijakan Bank Indonesia dengan kebijakan fiskal dan reformasi struktural pemerintah
serta kebijakan mitra strategis lain.
5. Memperkuat efektivitas kebijakan Bank Indonesia dan pembiayaan ekonomi, termasuk infrastruktur,
melalui akselerasi pendalaman pasar keuangan.
6. Turut mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di tingkat nasional hingga di tingkat daerah.
7. Memperkuat peran internasional, organisasi, sumber daya manusia, tata kelola dan sistem informasi
Bank Indonesia.
NILAI STRATEGIS BANK INDONESIA
"Nilai-nilai strategis Bank Indonesia adalah: (i) kejujuran dan integritas (trust and integrity); (ii)
profesionalisme (professionalism); (iii) keunggulan (excellence); (iv) mengutamakan kepentingan umum
(public interest); dan (v) koordinasi dan kerja sama tim (coordination and teamwork) yang berlandaskan
keluhuran nilai-nilai agama (religi)"
VISI KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA
"Menjadi Kantor Perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif
bagi pembangunan ekonomi daerah maupun nasional"
MISI KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA
"Menjalankan kebijakan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai rupiah, stabilitas sistem
keuangan, efektivitas pengelolaan uang rupiah dan kehandalan sistem pembayaran untuk mendukung
pembangunan ekonomi daerah maupun nasional jangka panjang yang inklusif dan berkesinambungan"
3K E K R P R O V I N S I B A L I F e b r u a r i 2 0 1 9
...Memberikan saran kepada pemerintah daerah mengenai kebijakan ekonomi daerah, yang didukung dengan penyediaan informasi berdasarkan hasil kajian yang akurat...
(Salah satu dari lima tugas pokok Kantor Perwakilan Bank Indonesia)
K E K R P r o v i n s i B a l i m e i 2 0 1 86
5K E K R P R O V I N S I B A L I m e i 2 0 1 8
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyusun Laporan Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Bali Februari 2019. Laporan ini disusun untuk memenuhi kebutuhan stakeholders internal maupun eksternal Bank Indonesia mengenai informasi perkembangan ekonomi, moneter, perbankan, keuangan, dan sistem pembayaran di Provinsi Bali.
Bank Indonesia berpandangan bahwa perekonomian daerah khususnya Bali mempunyai posisi dan peran yang strategis terhadap pembangunan ekonomi nasional serta dalam upaya menjaga kestabilan nilai Rupiah. Hal ini didasari oleh fakta pembangunan nasional merupakan agregasi dari pembangunan daerah dan semakin meningkatnya proporsi inflasi daerah dalam menyumbang inflasi nasional. Oleh sebab itu Bank Indonesia, sebagai Bank Sentral Republik Indonesia, menaruh perhatian yang besar terhadap upaya-upaya mendorong pertumbuhan ekonomi daerah guna semakin mendorong pertumbuhan ekonomi nasional termasuk dalam upaya pengendalian inflasi daerah guna mencapai target inflasi nasional.
Salah satu wujud dari kepedulian Bank Indonesia terhadap dinamika perekonomian daerah adalah melakukan berbagai kajian dan
Denpasar, 27 Februari 2019
KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIAPROVINSI BALI
Causa Iman KaranaKepala Perwakilan
TTD
KATA PENGANTARdiseminasi hasil-hasil kajian kepada stakeholders
Salah satunya melalui KEKR yang berisikan kajian dan informasi mengenai perekonomian daerah dan dipahami secara luas oleh seluruh pihak terkait. Selanjutnya, stakeholders dapat memanfaatkan informasi dari KEKR ini sesuai dengan kepentingan masing-masing dalam upaya perbaikan kinerja ekonomi Bali di masa depan. Kami juga berharap akan muncul ide-ide konstruktif yang dapat memberikan nilai tambah serta menjadi stimulus upaya-upaya pengembangan ekonomi daerah melalui kebijakan maupun kajian – kajian lanjutan. Pada kesempatan ini, kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyediaan data dan informasi yang kami perlukan antara lain Pemerintah Daerah Provinsi Bali, Badan Pusat Statistik (BPS), perbankan, akademisi, dan instansi pemerintah lainnya. Kami menyadari bahwa cakupan dan analisis dalam KEKR masih belum sepenuhnya sempurna, sehingga saran, kritik dan dukungan informasi/data dari Bapak/Ibu sekalian sangat diharapkan guna peningkatan kualitas dari kajian tersebut.
Akhir kata, kami berharap semoga KEKR ini bermanfaat bagi para pembaca.
K E K R P r o v i n s i B a l i F e b r u a r i 2 0 1 96
KATA PENGANTAR 5
RINGKASAN UMUM 18
TABEL INDIKATOR EKONOMI PROVINSI BALI 24
BAB I PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL 28
1.1. KONDISI UMUM 31
1.1.1. Kinerja Perekonomian Bali Triwulan IV 2018 31
1.1.2. Kinerja Perekonomian Bali 2018 33
1.1.3. Tracking Kinerja Ekonomi Bali Triwulan I 2019 34
1.2. PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN IV 2018 SISI PERMINTAAN 35
1.2.1. Konsumsi 35
1.2.2. Investasi 38
1.2.3. Ekspor & Impor 40
1.3. SISI PENAWARAN 45
1.3.1. Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi Makan & Minum 46
1.3.2. Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 47
1.3.3. Lapangan Usaha Industri Pengolahan 50
1.3.4. Lapangan Usaha Konstruksi 52
1.3.5. Lapangan Usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil, dan Sepeda Motor 54
BAB II KEUANGAN PEMERINTAH 60
2.1. GAMBARAN UMUM 63
2.2. APBD PROVINSI BALI 67
2.2.1. Pagu Anggaran Pendapatan Provinsi Bali 67
2.2.2. Realisasi Pendapatan Provinsi Bali Tahun 2018 68
2.2.3. Pagu Anggaran Belanja Provinsi Bali 70
2.2.4. Realisasi Belanja Provinsi Bali 71
2.3. APBD KABUPATEN/KOTA 74
2.3.1. Pagu Pendapatan APBD Kabupaten/Kota 74
2.3.2. Realisasi Pendapatan APBD Kabupaten/Kota 75
2.3.3. Pagu Belanja APBD Kabupaten/Kota 77
2.3.4. Realisasi Belanja APBD Kabupaten/Kota 78
DAFTAR ISI
7K E K R P R O V I N S I B A L I F e b r u a r i 2 0 1 9
2.4. APBN PROVINSI BALI 79
2.4.1. Pagu Belanja APBN Provinsi Bali 79
2.4.2. Realisasi Belanja APBN Provinsi Bali 80
BAB III PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH 86
3.1. PERKEMBANGAN UMUM INFLASI 89
3.2. ANALISIS PERKEMBANGAN INFLASI 90
3.2.1. Inflasi Menurut Kelompok Barang dan Jasa 90
3.2.2. Inflasi Menurut Kota 93
3.3. DISAGREGASI INFLASI 96
a) Volatile Food 96
b) Administered Prices 96
c) Core Inflation 97
3.4. INFLASI PERDESAAN 97
3.5. INFLASI PANGAN 98
3.6 KOORDINASI PENGENDALIAN INFLASI 99
BAB IV STABILITAS KEUANGAN DAERAH, PENGEMBANGAN AKSES KEUANGAN DAN UMKM 102
4.1. ASESMEN SEKTOR RUMAH TANGGA 105
4.1.1. Sumber Kerentanan dan Kondisi Sektor Rumah Tangga 105
4.1.2. Kinerja Keuangan Rumah Tangga 105
4.1.3. Dana Pihak Ketiga Perseorangan (Di Perbankan) 107
4.1.4. Kredit Perbankan Pada Sektor Rumah Tangga 108
4.2. KINERJA KORPORASI 112
4.2.1. Sumber Kerentanan dan Kondisi Sektor Korporasi 112
4.2.2. Kinerja Korporasi 113
4.2.3. Eksposur Perbankan Pada Korporasi 114
4.3. ASESMEN INSTITUSI KEUANGAN (PERBANKAN) 115
4.3.1. Jaringan Kantor dan Aset 115
4.3.2. Kondisi Umum Perbankan Bali 116
4.3.3. Intermediasi Perbankan Bali 116
4.3.4. Bank Perkreditan Rakyat 117
4.3.5. Bank Syariah 118
4.4. AKSES KEUANGAN 118
4.4.1. Akses Keuangan Kepada UMKM 118
K E K R P r o v i n s i B a l i F e b r u a r i 2 0 1 98
4.4.2. Akses Keuangan Kepada Penduduk 120
BAB V SISTEM PEMBAYARAAN DAN PENGELOLAAN UANG RUPIAH 126
5.1. PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN DI BALI 129
5.1.1. Transaksi Sistem Pembayaran Tunai 129
5.1.1.1. Aliran Uang Masuk/Keluar (Inflow/Outflow) 129
5.1.1.2. Uang Tidak Layak Edar (UTLE) 130
5.1.2. Transaksi Sistem Pembayaran Non Tunai 130
5.1.2.1. Transaksi Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) 130
5.1.2.2. Perkembangan Tolakan Transaksi Cek/BG 131
5.2. UPAYA MENJAGA KELANCARAN SISTEM PEMBAYARAN 132
5.2.1. Penyediaan Uang Layak Edar dan Penanganan Uang Tidak Asli 132
5.2.2. Perkembangan Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank (KUPVA BB)
di Provinsi Bali 133
5.2.3. Perkembangan Inklusi Keuangan Provinsi Bali 134
5.2.4. Pengembangan Layanan Keuangan Non Tunai dan Elektronifikasi 137
BAB VI KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN 140
6.1. KETENAGAKERJAAN 143
6.1.1. Kondisi Ketenagakerjaan Bali 143
6.1.2.Prospek Ketenagakerjaan Triwulan I 2019 148
6.2. KESEJAHTERAAN 148
6.2.1. Perkembangan Kesejahteraan Bali 148
6.2.2. Kedalaman & Keparahan Kemiskinan 149
6.2.3. Ketimpangan Pengeluaran Penduduk 150
6.2.4. Kesejahteraan Masyarakat Perdesaan 150
6.3. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA 151
BAB VII PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH 154
7.1. PERTUMBUHAN EKONOMI 157
7.2. INFLASI 161
DAFTAR ISTILAH 164
9K E K R P R O V I N S I B A L I F e b r u a r i 2 0 1 9
Grafik 1. 1. Pertumbuhan Ekonomi Bali dan Nasional Triwulanan 31
Grafik 1. 2. Pangsa Ekonomi Bali Terhadap KTI dan Nasional Triwulan IV 2018 31
Grafik 1. 3. Pertumbuhan Ekonomi Bali dan Nasional Tahunan 33
Grafik 1. 4. Pangsa Ekonomi Bali Terhadap KTI dan Nasional Tahun 2018 33
Grafik 1. 5. Pertumbuhan Penjualan Eceran 36
Grafik 1. 6. Perkembangan Suku Bunga Kredit Konsumsi 36
Grafik 1. 7. Perkembangan Hasil Survei Konsumen 36
Grafik 1. 8. Perkembangan Inflasi Bali 37
Grafik 1. 9. Perkembangan Suku Bunga Kredit Konsumsi 37
Grafik 1. 10. Perkembangan Realisasi Belanja APBD Provinsi Bali 38
Grafik 1. 11. Perkembangan Realisasi Belanja APBN di Bali 38
Grafik 1. 12. Realisasi Belanja Modal APBD Prov. Bali 38
Grafik 1. 13. Realisasi Belanja Modal APBN 38
Grafik 1. 14. Perkembangan Nilai Impor Capital Goods 39
Grafik 1. 15. Likert Investasi, Liaison 39
Grafik 1. 16. Perkembangan SBT Investasi SKDU 39
Grafik 1. 17. Perkembangan Kredit Konstruksi 39
Grafik 1. 18. Perkembangan Suku Bunga Kredit Investasi 39
Grafik 1. 19. Perkembangan Kredit Konstruksi 40
Grafik 1. 20. Perkembangan Suku Bunga Kredit Investasi 40
Grafik 1. 21. Likert Investasi Tahunan 40
Grafik 1. 22. Perkembangan Nilai Impor Capital Goods 40
Grafik 1. 23. Likert Scale Penjualan Ekspor 41
Grafik 1. 24. Nilai Ekspor Barang Luar Negeri Bali 42
Grafik 1. 25. Volume Ekspor Barang Luar Negeri Bali 42
Grafik 1. 26. Pangsa Nilai Ekspor Barang Menurut Komoditas Utama 42
Grafik 1. 27. Pertumbuhan Nilai Ekspor Barang Menurut Komoditas Utama 42
Grafik 1. 28. Pangsa Nilai Ekspor Berdasarkan Negara Tujuan Utama 43
Grafik 1. 29. Pertumbuhan Nilai Ekspor Berdasarkan Negara Tujuan Utama 43
Grafik 1. 30. Kunjungan Wisman ke Bali Triwulanan 44
Grafik 1. 31. Jumlah Kedatangan Penumpang ke Bali Pada Gate Internasional Bandara
Ngurah Rai Triwulanan 44
Grafik 1. 32. Share Kunjungan Wisman ke Bali Berdasarkan Negara Asal 44
Grafik 1. 33. Pertumbuhan Kunjungan Wisman ke Bali Tahunan 44
Grafik 1. 34. Pertumbuhan Nilai Ekspor Barang Bali Tahunan 44
Grafik 1. 35. Rata-rata Lama Menginap Hotel Bintang dan Non Bintang 46
DAFTAR GRAFIK
K E K R P r o v i n s i B a l i F e b r u a r i 2 0 1 910
Grafik 1. 36. Perkembangan Kunjungan Wisman Berdasarkan Negara 46
Grafik 1. 37. Rata-Rata Lama Menginap Hotel Bintang dan Non Bintang 47
Grafik 1. 38. Perkembangan Kunjungan Wisman Berdasarkan Negara 47
Grafik 1. 39. Perkembangan Luas Lahan Panen Padi di Bali 48
Grafik 1. 40. Perkembangan Produksi Padi di Bali 48
Grafik 1. 41. Perkembangan Luas Lahan Panen Kedelai di Bali 48
Grafik 1. 42. Perkembangan Produksi Kedelai di Bali 48
Grafik 1. 43. Perkembangan Nilai Tukar Petani di Bali 48
Grafik 1. 44. Perkembangan Harga Gabah Kering Panen di Bali 49
Grafik 1. 45. Perkembangan Produksi Jagung di Bali 49
Grafik 1. 46. Perkembangan Luas Tanam dan Panen Jagung di Bali 49
Grafik 1. 47. Perkembangan Nilai SBT (Sektor Pertanian) 49
Grafik 1. 48. Perkembangan Luas Lahan Panen Padi Tahunan di Bali 50
Grafik 1. 49. Perkembangan Produksi Padi Tahunan di Bali 50
Grafik 1. 50. Perkembangan Nilai dan Volume Ekspor Barang Bali 51
Grafik 1. 51. Perkembangan Komoditas Utama Ekspor Bali 51
Grafik 1. 52. Perkembangan IBS dan IMK Bali 51
Grafik 1. 53. Perkembangan SKDU Bali 51
Grafik 1. 54. Kredit Lapangan Usaha Industri 51
Grafik 1. 55. Perkembangan Nilai Ekspor Barang Tahunan Bali 52
Grafik 1. 56. Perkembangan Komoditas Utama Ekspor Tahunan Bali 52
Grafik 1. 57. Perkembangan Belanja Modal APBN 53
Grafik 1. 58. Perkembangan Kredit Pemilikan Rumah 53
Grafik 1. 59. Perkembangan Kredit Pemilikan Rumah 53
Grafik 1. 60. Perkembangan Penjualan Bahan Konstruksi 53
Grafik 1. 61. Perkembangan Kredit Konstruksi Tahunan Bali 54
Grafik 1. 62. Perkembangan Penjualan Kelompok Komoditas 54
Grafik 1. 63. Perkembangan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) 55
Grafik 1. 64. Perkembangan SBT Lapangan Usaha Perdagangan 55
Grafik 1. 65. Likert Scale Penjualan Domestik 55
Grafik 1. 66. Perkembangan Suku Bunga Kredit Konsumsi 55
Grafik 1. 67. Perkembangan Pendaftaran Kendaraan Baru 56
Grafik 1. 68. Perkembangan Penjualan Kelompok Komoditas Tahunan 56
Grafik 1. 69. Perkembangan Pendaftaran Kendaraan Baru Tahunan 56
Grafik 2. 1. Struktur Pagu Anggaran Belanja Pemerintah di Bali 2018 64
Grafik 2. 2. Struktur Pagu Anggaran Belanja Pemerintah di Bali 2019 64
Grafik 2. 3. Persentase Realisasi Anggaran Belanja APBD Bali Per Triwulan (2015-2018) 72
Grafik 2. 4. Perkembangan Total Belanja, Belanja Operasi dan Modal APBD Bali (2016-2018) 72
Grafik 2. 5. Struktur Belanja Operasi APBD Bali 2017 73
Grafik 2. 6. Struktur Belanja Operasi APBD Bali 2018 73
11K E K R P R O V I N S I B A L I F e b r u a r i 2 0 1 9
Grafik 2. 7. Persentase Realisasi Pendapatan 9 Kabupaten/Kota (2017-2018) 76
Grafik 2. 8. Derajat Desentralisasi Fiskal (DDF) 9 Kabupaten/Kota (2017-2018) 77
Grafik 3. 1. Inflasi Kota di Bali (%yoy) 89
Grafik 3. 2. Perkembangan Inflasi Nasional dan Provinsi Bali (% yoy) 89
Grafik 3. 3. Inflasi Triwulanan Kelompok Bahan Makanan di Prov. Bali (%,qtq) 90
Grafik 3. 4. Inflasi Tahunan Kelompok Bahan Makanan di Prov. Bali (%,yoy) 90
Grafik 3. 5. Perkembangan Cabai Rawit (Rp/Kg) 91
Grafik 3. 6. Perkembangan Harga Beras di Provinsi Bali (Rp/Kg) 91
Grafik 3. 7. Inflasi Triwulanan Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan
Tembakau di Prov. Bali (%,qtq) 91
Grafik 3. 8. Inflasi Tahunan Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan
Tembakau di Prov. Bali (%,yoy) 91
Grafik 3. 9. Inflasi Triwulanan Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan
Bahan Bakar di Prov. Bali (%,qtq) 91
Grafik 3. 10. Inflasi Tahunan Kelompok Perumahan, Air, Listirk, Gas, dan
Bahan Bakar di Prov. Bali (%,yoy) 92
Grafik 3. 11. Inflasi Triwulanan Kelompok Sandang di Provinsi Bali (%,qtq) 92
Grafik 3. 12. Inflasi Tahunan Kelompok Sandang di Provinsi Bali (%,yoy) 92
Grafik 3. 13. Inflasi Triwulanan Kelompok Kesehatan di Provinsi Bali (%,qtq) 92
Grafik 3. 14. Inflasi Tahunan Kelompok Kesehatan di Provinsi Bali (%,yoy) 92
Grafik 3. 15. Inflasi Triwulanan Kelompok Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga
di Provinsi Bali (%,qtq) 93
Grafik 3. 16. Inflasi Tahunan Kelompok Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga
di Provinsi Bali (%,yoy) 93
Grafik 3. 17. Inflasi Triwulanan Kelompok Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
di Provinsi Bali (%,qtq) 93
Grafik 3. 18. Inflasi Tahunan Kelompok Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
di Provinsi Bali (%,yoy) 93
Grafik 3. 19. Bobot Tahun Dasar (2012=100) Kelompok Pengeluaran Kota Denpasar 94
Grafik 3. 20. Bobot Tahun Dasar (2012=100) Kelompok Pengeluaran Kota Singaraja 94
Grafik 3. 21. Perkembangan Inflasi Berdasarkan Penyebabnya (% yoy) 97
Grafik 3. 22. Perkembangan Inflasi Berdasarkan Penyebabnya (% mtm) 97
Grafik 3. 23. Perkembangan Harga Minyak Mentah 97
Grafik 3. 24. Interaksi Permintaan dan Penawaran 97
Grafik 3. 25. Ekspektasi Konsumen 97
Grafik 3. 26. Perkembangan Inflasi Pedesaan (mtm) dan Nilai Tukar Petani (NTP) 98
Grafik 3. 27. Perkembangan Inflasi Pedesaan (ytd) 98
Grafik 3. 28. Perkembangan Inflasi (yoy) Kelompok Pangan 98
Grafik 3. 29. Andil Inflasi (yoy) Kelompok Pangan Triwulan III 2018 98
K E K R P r o v i n s i B a l i F e b r u a r i 2 0 1 912
Grafik 3. 30. Andil Inflasi (yoy) Kelompok Pangan Triwulan IV 2018 99
Grafik 4. 1. Kontribusi Konsumsi Rumah Tangga Terhadap PDRB Bali 105
Grafik 4. 2. Persepsi Rumah Tangga Bali Terhadap Ekonomi Saat Ini 105
Grafik 4. 3. Komposisi Pengeluaran Rumah Tangga Bali 106
Grafik 4. 4. Komposisi DPK Perbankan Bali (% total DPK Bali) 106
Grafik 4. 5. Komposisi Perbankan DPK Bali berdasarkan Jenis Simpanan (% total DPK Bali) 106
Grafik 4. 6. Pertumbuhan DPK Perbankan Bali (%) 107
Grafik 4. 7. Pertumbuhan DPK Perseorangan (%) 107
Grafik 4. 8. Komposisi Penyaluran Kredit Perbankan 108
Grafik 4. 9. Komposisi Kredit Perseorangan 108
Grafik 4. 10. Komposisi Kredit Konsumsi Perseorangan 108
Grafik 4. 11. Pertumbuhan Kredit Konsumsi Perseorangan 108
Grafik 4. 12. NPL dan Suku Bunga Kredit Rumah Tangga & Kredit Konsumsi di Bali 109
Grafik 4. 13. Pertumbuhan Kredit Rumah Tangga (%) 109
Grafik 4. 14. Komposisi Impor Bali 112
Grafik 4. 15. Tenaga Kerja Berdasarkan Pendidikan 112
Grafik 4. 16. Perkembangan Nilai Ekspor Barang LN 113
Grafik 4. 17. Jumlah Kedatangan Penumpang Domestik 113
Grafik 4. 18. Perkembangan Kondisi Likuiditas Keuangan Korporasi di Bali 113
Grafik 4. 19. Perkembangan Likert Penjualan 113
Grafik 4. 20. Komposisi Penggunaan Kredit Korporasi 114
Grafik 4. 21. Pertumbuhan Kredit Korporasi 114
Grafik 4. 22. NPL Kredit Korporasi 114
Grafik 4. 23. Kredit Korporasi Lapangan Usaha Akmamin 114
Grafik 4. 24. Kredit Korporasi Lapangan Usaha Pertanian 115
Grafik 4. 25. Pertumbuhan Kredit UMKM 119
Grafik 4. 26. Pangsa Kredit UMKM terhadap Total Kredit 119
Grafik 4. 27. NPL Kredit UMKM Berdasar Kab/Kota 119
Grafik 4. 28. Pangsa Kredit UMKM Berdasarkan Sektor Ekonomi 119
Grafik 4. 29. Pangsa Nominal Kredit UMKM 119
Grafik 4. 30. Pangsa Kredit UMKM Berdasarkan Kabupaten/Kota 120
Grafik 4. 31. Rasio Rekening DPK per Penduduk Bekerja 120
Grafik 4. 32. Rasio Rekening Kredit per Penduduk Bekerja 120
Grafik 5. 1. Pergerakan Inflow, Outflow, Netflow, Inflasi dan PDRB 130
Grafik 5. 2. Rasio UTLE terhadap Inflow di Provinsi Bali 130
Grafik 5. 3. Perkembangan Nominal dan Volume Kliring di Bali 130
Grafik 5. 4. Perkembangan Nominal RTGS 131
Grafik 5. 5. Perkembangan Volume RTGS 131
Grafik 5. 6. Perkembangan Cek dan Bilyet Giro di Bali 131
Grafik 5. 7. Perkembangan Kegiatan Kas Keliling di Bali 133
13K E K R P R O V I N S I B A L I F e b r u a r i 2 0 1 9
Grafik 5. 8. Perkembangan Transaksi Jual – Beli Valas di Provinsi Bali 133
Grafik 5. 9. Perkembangan Jumlah Kunjungan Wisman di Provinsi Bali 134
Grafik 5. 10. Jumlah KUPVA BB Berizin di Provinsi Bali 134
Grafik 5. 11. Perkembangan Jumlah Uang Elektronik 138
Grafik 5. 12. Perkembangan Jenis Transaksi Uang Elektronik 139
Grafik 5. 13. Pangsa Jenis Transaksi Uang Elektronik 139
Grafik 5. 14. Perkembangan Jumlah Agen LKD di Provinsi Bali 139
Grafik 6. 1. Perkembangan Tingkat Pengangguran di Provinsi Bali 144
Grafik 6. 2. Jumlah tenaga kerja berdasarkan tingkat pendidikan 145
Grafik 6. 3. Komposisi tenaga kerja berdasarkan tingkat pendidikan 145
Grafik 6. 4. Jumlah tenaga kerja sektor utama 146
Grafik 6. 5. Komposisi tenaga kerja sektor utama 146
Grafik 6. 6. Penyerapan tenaga kerja formal & informal 147
Grafik 6. 7. Komposisi tenaga kerja formal & informal 147
Grafik 6. 8. Hasil SKDU Triwulan IV 2018 148
Grafik 6. 9. Indikator Ekspektasi Survei Konsumen 148
Grafik 6. 10. Indikator Ekspektasi SKDU 148
Grafik 6. 11. Perkembangan Kemiskinan di Provinsi Bali 149
Grafik 6. 12. Indikator dan Keterkaitan Kemiskinan di Provinsi Bali 149
Grafik 6. 13. Perkembangan Gini Ratio di Provinsi Bali 150
Grafik 6. 14. Distribusi Pengeluaran Penduduk Per Kapita 150
Grafik 6. 15. NTP Bali, Indeks yang Diterima (IT), Indeks yang Dibayar (IB) 151
Grafik 6. 16. Perbandingan NTP Bali dan Nasional 151
Grafik 6. 17. Perbandingan IPM Provinsi Bali 152
Grafik 6. 18. Perbandingan IPM Bali dan Nasional 152
Grafik 7. 1. Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Bali Triwulanan I&II Tahun 2019 157
Grafik 7. 2. Indeks Ekspektasi Konsumen 158
Grafik 7. 3. Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Bali Tahun 2019 161
Grafik 7. 4. Proyeksi Inflasi Bali 2018-2019 162
K E K R P r o v i n s i B a l i F e b r u a r i 2 0 1 914
Tabel 1. 1. Perkembangan Kinerja Pertumbuhan Ekonomi Bali Sisi Permintaan (%, yoy) 35
Tabel 1. 2. Perkembangan Kinerja Pertumbuhan Ekonomi Bali Sisi Penawaran (%, yoy) 45
Tabel 2. 1. Pagu Anggaran Belanja Pemerintah di Bali (2017-2019) 63
Tabel 2. 2. Realisasi Belanja Pemerintah di Bali (2017-2018) 63
Tabel 2. 3. Persentase Realisasi Belanja Pemerintah di Bali (2017-2018) 64
Tabel 2. 4. Pagu Anggaran Pendapatan Pemerintah di Bali (2017-2019) 65
Tabel 2. 5. Realisasi Pendapatan Pemerintah di Bali (2017-2018) 66
Tabel 2. 6. Persentase Realisasi Pendapatan Pemerintah di Bali (2017-2018) 66
Tabel 2. 7. Pagu Anggaran Pendapatan Daerah Provinsi Bali (2017-2019) 67
Tabel 2. 8. Realisasi Pendapatan Daerah Provinsi Bali (2017-2018) 68
Tabel 2. 9. Pagu Anggaran Belanja Daerah Provinsi Bali (2017-2019) 71
Tabel 2. 10. Realisasi Belanja Daerah Provinsi Bali Tahun 2017-2018 72
Tabel 2. 11. Pagu Anggaran Pendapatan Daerah 9 Kabupaten/Kota Tahun 2017-2019 75
Tabel 2. 12. Realisasi Pendapatan Daerah 9 Kabupaten/Kota (2017-2018) 75
Tabel 2. 13. Pagu Anggaran Belanja Daerah 9 Kabupaten/Kota (2017-2019) 77
Tabel 2. 14. Realisasi Belanja Daerah 9 Kabupaten/Kota (2017-2018) 78
Tabel 2. 15. Persentase Realisasi Belanja Daerah 9 Kabupaten/Kota (2017-2018) 79
Tabel 2. 16. Pagu Anggaran Belanja APBN di Provinsi Bali (2017-2019) 80
Tabel 2. 17. Realisasi Belanja APBN di Provinsi Bali (2017-2018) 80
Tabel 3. 1. Perkembangan Inflasi Kota Denpasar Per Kelompok Pengeluaran 94
Tabel 3. 2. Ranking Komoditas Berdasarkan Andil Inflasi/Deflasi di Kota Denpasar Tw IV 2018 95
Tabel 3. 3. Perkembangan Inflasi Kota Singaraja Per Kelompok Pengeluaran 95
Tabel 3. 4. Ranking Komoditas Berdasarkan Andil Inflasi/Deflasi di Kota Singaraja Tw IV 2018 96
Tabel 3. 5. Kegiatan TPID Triwulan IV 2018 100
Tabel 4. 1. Komposisi Pengeluaran Rumah Tangga Berdasarkan Kategori Pengeluarannya Per Bulan 106
Tabel 4. 2. Dana Rumah Tangga Untuk Membayar Cicilan dan Perubahannya Berdasarkan Pendapatan 107
Tabel 4. 3. Dana Rumah Tangga Untuk Menabung dan Perubahannya Berdasarkan Pendapatan 107
Tabel 4. 4. Komposisi Jumlah Rekening Perseorangan Per Nilai Penempatan di Bali 108
Tabel 4. 5. Penyaluran Kredit Perseorangan Secara Spasial Posisi Triwulan IV 2018 110
Tabel 4. 6. Pertumbuhan dan NPL KPR di Bali 110
Tabel 4. 7. Pertumbuhan dan NPL KKB dan Multiguna di Bali 111
Tabel 4. 8. Komposisi Kredit Multiguna Posisi Triwulan IV 2018 112
Tabel 4. 9. NPL Kredit Multiguna 112
Tabel 4. 10. Perkembangan Jumlah Bank dan Jaringan Kantor Bank di Bali 116
Tabel 4. 11. Perkembangan Indikator BPR di Bali 117
Tabel 4. 12. Perkembangan Indikator Bank Syariah di Bali 118
Tabel 4. 13. NPL Kredit UMKM berdasarkan Sektor Ekonomi 120
Tabel 5. 1. Perkembangan Inflow – Outflow Provinsi Bali 129
DAFTAR TABEL
Tabel 5. 2. Perkembangan Indikator SKNBI di Bali 131
Tabel 5. 3. Rasio Jumlah Kantor dan ATM per 100.000 Penduduk 135
Tabel 5. 4. Rasio Jumlah Kantor dan ATM per 1000 km2 136
Tabel 5. 5. Indikator Banking Penetration 137Tabel 5. 6. Jumlah Gardu Tol Bali Mandara 138
Tabel 6. 1. TPT menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 143
Tabel 6. 2. Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama 144
Tabel 6. 3. Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi
yang Ditamatkan 144
Tabel 6. 4. Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja 145
Tabel 6. 5. Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha (Ribu Orang) 146
Tabel 6. 6. Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama (Orang) 147
Tabel 6. 7. Jumlah Penduduk Miskin 150
Tabel 7. 1. Outlook Ekonomi Dunia dan Negara Mitra Dagang Utama 2019-2023 160
Triangle Concept of Indonesian Gastronomy 57Identifikasi Potensi Pariwisata Gastronomi Bali 58
Kebijakan dan Program Pengembangan Jeonju Sebagai Unesco Creative City of Gastronomy 59Hasil Pemetaan Intensive dan Extensive Margin Komoditas Ekspor Bali (2017) 82Hasil Pemetaan RCA dan Import Growth Komoditas Ekspor Bali (2017) 83
BOKS A POTENSI BALI SEBAGAI GASTRONOMY TOURISM DESTINATION 57BOKS B KOMODITAS BERDAYA SAING EKSPOR DI PROVINSI BALI 81
BOKS C PEMBERDAYAAN EKONOMI DESA UNTUK MENDORONG AKSELERASI EKONOMI BALI 121
15K E K R P R O V I N S I B A L I m e i 2 0 1 8
DAFTAR BOKS
DAFTAR GAMBAR
K E K R P r o v i n s i B a l i F E B R U A R I 2 0 1 816
Pertumbuhan ekonomi Bali ekonomi Bali pada triwulan IV 2018 mengalami akselerasi kinerja dibanding triwulan III-2018. Ekonomi Bali tercatat tumbuh sebesar 7,59% (yoy), lebih tinggi dibanding triwulan III 2018 yang sebesar 6,15% (yoy) dan jauh lebih tinggi dibanding pertumbuhan triwulan IV 2017 sebesar 4,01% (yoy). Pertumbuhan ekonomi Bali di triwulan IV 2018, juga lebih tinggi dibanding
pertumbuhan ekonomi Nasional di periode yang sama sebesar 5,18% (yoy).
Realisasi inflasi Bali pada triwulan IV 2018 tercatat sebesar 3,13% (yoy), melandai dibanding triwulan III 2018 yang sebesar 3,60% (yoy). Capaian inflasi Bali tersebut sama dengan realisasi inflasi Nasional
diperiode yang sama sebesar 3,13% (yoy).
Kinerja ekonomi Bali di tahun 2018 mengalami akselerasi kinerja dengan tumbuh sebesar 6,35% (yoy), lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi tahun 2017 sebesar 5,57% (yoy). Capaian kinerja ekonomi Bali tersebut, juga lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi Nasional tahun 2018
sebesar 5,17% (yoy).
Inflasi Bali pada tahun 2018 tercatat sebesar 3,13% (yoy), melandai dibanding tahun 2017 yang sebesar 3,32% (yoy).
17K E K R P R O V I N S I B A L I F E B R U A R I 2 0 1 8
K E K R P r o v i n s i B a l i F e b r u a r i 2 0 1 918
Kinerja ekonomi Bali pada triwulan IV 2018 mengalami akselerasi kinerja dibanding
triwulan III-2018. Ekonomi Bali tercatat tumbuh sebesar 7,59% (yoy) di periode
triwulan laporan, lebih tinggi dibanding triwulan III 2018 yang sebesar 6,15%
(yoy) dan jauh lebih tinggi dibanding pertumbuhan triwulan IV 2017 sebesar
4,01% (yoy). Pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan IV 2018, juga lebih tinggi
dibanding pertumbuhan ekonomi Nasional di periode yang sama sebesar 5,18%
(yoy). Dari sisi permintaan, peningkatan kinerja ekonomi Bali tersebut didorong oleh
meningkatnya kinerja komponen konsumsi rumah tangga, investasi dan ekspor luar
negeri. Sementara dari sisi penawaran, didorong oleh meningkatnya kinerja empat
lapangan usaha utama Bali, yaitu lapangan usaha akomodasi makan dan minum;
pertanian; perdagangan besar dan eceran; serta industri pengolahan. Akselerasi
kinerja ekonomi Bali tersebut, didorong oleh beberapa faktor yaitu, i) base effect
melambatnya perekonomian Bali pada triwulan IV 2017 akibat peningkatan aktivitas
vulkanis Gunung Agung; ii) peningkatan ekspor, baik ekspor jasa yang tercermin
pada peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara maupun ekspor
barang ke luar negeri maupun ekspor barang luar negeri; iii) peningkatan luas panen
dan produksi padi pada triwulan laporan; iv) penyelenggaraan IMF WB Annual
Meeting 2018; dan v) perayaan hari besar keagamaan (Galungan dan Natal) serta
Tahun Baru 2019.
Ekonomi Bali di tahun 2018 mengalami akselerasi kinerja dengan tumbuh sebesar
6,35% (yoy), lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi tahun 2017 sebesar
5,57% (yoy). Capaian kinerja ekonomi Bali tersebut, juga lebih tinggi dibanding
pertumbuhan ekonomi Nasional tahun 2018 sebesar 5,17% (yoy). Dari sisi
permintaan, akselerasi kinerja ekonomi Bali tersebut didorong oleh meningkatnya
kinerja komponen konsumsi rumah tangga, investasi dan ekspor luar negeri.
Sementara itu untuk sisi penawaran, peningkatan kinerja ekonomi Bali didorong
oleh meningkatnya kinerja empat lapangan usaha utama Bali, yaitu lapangan usaha
pertanian, konstruksi, industri pengolahan, transportasi dan pergudangan.
Dari berbagai prompt indikator yang ada, kinerja ekonomi Bali pada triwulan I 2019
diprakirakan tetap tumbuh kuat, meskpun cenderung melambat, dengan kisaran
6,10%-6,50% (yoy). Beberapa faktor penyebab perlambatan tersebut adalah: i) telah
berakhirnya periode pariwisata Bali; ii) prakiraan melambatnya kinerja ekonomi mitra
dagang utama dunia, terutama Amerika Serikat dan Australia; iii) telah selesainya
pengerjaan sebagian besar proyek konstruksi yang terkait dengan IMF-WB AM 2018.
Dari sisi permintaan, prakiraan melambatnya kinerja ekonomi Bali terutama
disebabkan oleh melambatnya kinerja komponen konsumsi rumah tangga, ekspor
luar negeri dan investasi. Sementara itu, dari sisi penawaran perlambatan diprakirakan
disebabkan oleh melambatnya seluruh lapangan usaha utama ekonomi Bali yaitu
RINGKASAN UMUM
Kinerja ekonomi Bali pada
triwulan IV 2018 tumbuh
sebesar 7,59% (yoy), lebih
tinggi dibanding triwulan
III 2018 sebesar 6,15% (yoy)
Ekonomi Bali pada tahun
2018 tumbuh sebesar 6,35%
(yoy), mengalami akselerasi
dibanding pertumbuhan
tahun 2017 sebesar 5,57%
(yoy)
Kinerja Ekonomi Bali pada
triwulan I 2019 diprakirakan
tetap akan tumbuh kuat,
meskipun cenderung
melambat dalam kisaran
6,10%-6,50% (yoy)
19K E K R P R O V I N S I B A L I F e b r u a r i 2 0 1 9
lapangan usaha akomodasi makan dan minum, pertanian, transportasi, konstruksi,
industri pengolahan serta perdagangan besar dan eceran.
Realisasi belanja pemerintah (APBN, APBD Provinsi Bali dan APBD gabungan 9
kabupaten/kota) pada tahun 2018 tercatat sebesar Rp35,99 triliun atau meningkat
5,24% (yoy), lebih rendah dibanding pertumbuhan realisasi belanja pemerintah
tahun 2017 yang sebesar 12,43% (yoy) atau tercatat Rp34,20 triliun. Melambatnya
pertumbuhan realisasi belanja pemerintah tersebut, disebabkan oleh melambatnya
semua pertumbuhan komponen realisasi belanja yaitu APBN dan APBD 9 kabupaten/
kota, bahkan APBD Provinsi mengalami penurunan realisasi belanja. Adanya
kebijakan rasionalisasi (penghematan) anggaran belanja pada tingkat provinsi di
tahun 2018 untuk membiayai peningkatan defisit 2019 dan tidak terealisasinya
target PAD pada beberapa daerah, akibat melambatnya pertumbuhan jumlah
kunjungan wisman, menjadi beberapa faktor yang menahan laju pertumbuhan
realisasi belanja pemerintah tersebut. Kondisi tersebut menyebabkan persentase
realisasi belanja pemerintah di 2018 hanya mencapai 87,15%, jauh lebih rendah
dibandingkan realisasi belanja 2017 yang sebesar 90,94%.
Pada sisi yang lain, realisasi pendapatan pemerintah (APBD Provinsi Bali dan APBD
gabungan 9 kabupaten/kota) pada tahun 2018 tercatat sebesar Rp24,29 triliun
atau tumbuh 2,53% (yoy), lebih rendah dibanding tahun 2017 sebesar 10,95%
(yoy) atau Rp23,69 triliun. Kondisi ini disebabkan oleh melambatnya pertumbuhan
realisasi pendapatan terutama pada level kabupaten/kota, akibat rendahnya
pencapaian realisasi PAD. Dengan kondisi tersebut, persentase realisasi pendapatan
pemerintah pada tahun 2018 hanya mencapai 90,03%, lebih rendah dibanding
tahun 2017 yang sebesar 97,31%.
Realisasi inflasi Provinsi Bali pada triwulan IV 2018 tercatat sebesar 3,13% (yoy),
melandai dibanding triwulan III 2018 yang sebesar 3,60% (yoy). Capaian inflasi
Bali pada periode laporan sama dengan realisasi inflasi Nasional yang juga
mencapai 3,13% (yoy). Melandainya realisasi inflasi tersebut terjadi disebabkan
oleh melandainya tekanan inflasi pada kelompok volatile food dan kelompok core
inflation, sementara kelompok administered price menunjukkan peningkatan.
Inflasi Bali pada tahun 2018 yang sebesar 3,13% (yoy), masih lebih rendah
dibanding inflasi tahun 2017 sebesar 3,32% (yoy). Capaian inflasi tahun 2018
tersebut masih berada dalam sasaran inflasi Nasional 2018, yaitu 3,5%±1% (yoy).
Terjaganya inflasi di Provinsi Bali didukung oleh solidnya upaya pengendalian inflasi
yang dilakukan Bank Indonesia dan Pemerintah Daerah serta stakeholder terkait
lainnya dalam wadah Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di tingkat provinsi
maupun kabupaten/kota. Namun demikian, masih terdapat beberapa potensi
risiko yang dapat mendorong terjadinya peningkatan harga, yaitu tetap tingginya
tarif angkutan udara yang akan memberikan tekanan pada inflasi kelompok
administered price dan frekuensi curah hujan yang tinggi serta gelombang laut
yang tinggi serta ketergantungan pasokan bahan pangan pada daerah lain
Inflasi Bali triwulan IV 2018
tercatat sebesar 3,13%
(yoy), melandai dibanding
inflasi triwulan III 2018
yang sebesar 3,60% (yoy).
Capain inflasi Bali di tahun
sama dengan inflasi Nasional
triwulan IV 2018, yang
sebesar 3,13% (yoy)
Realisasi belanja pemerintah
pada tahun 2018 tercatat
sebesar Rp35,99 triliun, atau
tumbuh sebesar 5,24% (yoy),
melambat dibanding tahun
2017 yang sebesar 12,43%
(yoy) atau sebesar Rp34,20
triliun.
Realisasi pendapatan
pemerintah pada tahun 2018
tercatat sebesar Rp24,29
triliun atau tumbuh 2,53%
(yoy), melambat dibanding
tahun 2017 yang sebesar
10,95% (yoy) atau sebesar
Rp23,69 triliun
Inflasi Bali pada triwulan
I 2019 diprakirakan akan
melandai dibanding
triwulan IV 2018, dalam
kisaran 2,30%-2,70% (yoy).
K E K R P r o v i n s i B a l i F e b r u a r i 2 0 1 920
Kredit kelompok rumah tangga pada triwulan IV
2018 mengalami akselerasi, sejalan dengan itu kualitas
kredit juga mengalami peningkatan.
Kinerja kredit Korporasi dan UMKM mengalami
perlambatan di triwulan IV 2018. Kualitas kredit UMKM
mengalami perbaikan, sementara kualitas kredit
korporasi mengalami penurunan.
Nilai nominal transaksi tunai pada triwulan IV 2018
menunjukkan terjadinya net outflow sebesar Rp1,54
triliun.
Transaksi melalui SKNBI menunjukkan penurunan, baik secara nominal dan
volume di triwulan IV 2018
Transaksi penukaran valuta asing melalui
KUPVA BB menunjukkan peningkatan pada triwulan IV 2018 dibanding triwulan
sebelumnya.
berpotensi mendorong peningkatan inflasi pada kelompok volatile food. Inflasi
Bali pada triwulan I 2019 diprakirakan akan melandai dibanding inflasi triwulan IV
2018, yaitu dalam kisaran 2,30%-2,70% (yoy). Kondisi tersebut diharapkan dapat
menjaga inflasi Bali tahun 2019 untuk berada pada dalam sasaran inflasi Nasional
sesuai PMK No.93/PMK.011/2014, yaitu sebesar 3,5%±1% (yoy).
Sejalan dengan akselerasi kinerja konsumsi rumah tangga (PDRB) pada triwulan IV
2018, kredit kelompok rumah tangga (perseorangan) diperiode yang sama juga
terakselerasi dengan tumbuh sebesar 6,26% (yoy), lebih tinggi dibanding triwulan
III 2018 sebesar 6,01% (yoy). Seiring dengan akselerasi tersebut, kualitas kredit juga
menunjukkan perbaikan tercermin oleh nilai NPL pada triwulan IV 2018 sebesar
2,26%, lebih rendah dibanding triwulan III 2018 sebesar 2,70%.
Akselerasi kinerja ekonomi Bali pada triwulan IV 2018, belum dapat menjadi
pendorong kinerja kredit korporasi. Pada triwulan IV 2018 kredit korporasi
mengalami kontraksi sebesar 0,38% (yoy), lebih rendah dibanding pertumbuhan
triwulan III 2018 yang tumbuh sebesar 3,10% (yoy). Kondisi ini menyebabkan
terjadinya penurunan kualitas kredit korporasi menjadi 7,59% dari triwulan III 2018
yang sebesar 5,60%.
Perkembangan kredit UMKM menunjukkan perlambatan pada triwulan IV 2018.
Kredit UMKM tumbuh sebesar 6,81% (yoy), lebih rendah dibanding triwulan III
2018 yang sebesar 7,95% (yoy). Meskipun tumbuh melambat, namun kualitas
kredit UMKM mengalami perbaikan, tercermin dari nilai NPL pada triwulan IV 2018
yang sebesar 3,28% dibanding 3,89% di triwulan III 2018.
Perkembangan kinerja transaksi tunai pada triwulan IV 2018 di Provinsi Bali
menunjukkan terjadinya net outflow (uang yang keluar dari Bank Indonesia melalui
perbankan lebih besar dibanding uang yang masuk) sebesar Rp1,54 triliun. Terjadinya
net outflow dalam jumlah yang signifikan, didorong oleh adanya perayaan HBKN
(Natal, Galungan dan Tahun Baru), pelaksanaan IMF-WB AM 2018 dan akselerasi
jumlah kunjungan wisman.
Transaksi melalui SKNBI menurun dibanding triwulan sebelumnya, baik secara
nominal maupun volume. Pada triwulan IV 2018, volume transaksi melalui SKNBI
tercatat sebanyak 510 ribu lembar atau terkontraksi 10,29% (yoy), lebih dalam
dibandingkan triwulan III 2018 yang terkontraksi 4,30% (yoy). Sementara itu,
nominal transaksi melalui SKNBI tercatat sebesar Rp14,60 triliun atau turun sebesar
3,15% (yoy) pada triwulan IV 2018, lebih rendah dibanding triwulan III 2018 yang
tumbuh sebesar 0,26% (yoy).
Perkembangan nominal transaksi penyelenggara KUPVA BB di Provinsi Bali pada
triwulan IV 2018 menunjukkan terjadinya peningkatan dengan tumbuh sebesar
0,16% (yoy) atau dengan nilai nominal sebesar Rp8,92 triliun (beli Rp4,42 triliun,
21K E K R P R O V I N S I B A L I F e b r u a r i 2 0 1 9
Pada Agustus 2018,
angkatan kerja dan TPAK di
Bali meningkat dibanding
Agustus 2017. Kondisi
tersebut mendorong
terjadinya penurunan Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT).
Tingkat kemiskinan di Bali
pada periode September
2018 menunjukkan
penurunan, diikuti oleh
penurunan rasio gini dan
peningkatan NTP
Kinerja ekonomi Bali pada
triwulan II 2019 diprakirakan
mengalami akselerasi,
dengan tumbuh dalam
kisaran 6,20%-6,60% (yoy).
jual Rp4,50 triliun), lebih tinggi dibanding triwulan III 2018 yang turun sebesar
9,87% (yoy). Peningkatan nilai transaksi KUPVA pada triwulan IV 2018 tersebut,
sejalan dengan akselerasi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman)
yang berkunjung ke Bali dan juga didorong oleh pelaksanaan IMF-WB AM 2018.
Secara umum kondisi ketenagakerjaan Provinsi Bali di Agustus 2018 menunjukkan
kinerja yang semakin baik. Jumlah angkatan kerja di Bali pada Agustus 2018
mengalami peningkatan menjadi 2,52 juta orang atau meningkat 3,73% (yoy)
dibanding Agustus 2017. Kondisi ini juga diikuti oleh peningkatan Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 76,78%, lebih tinggi dibanding Agustus 2017 sebesar
75,24%. Peningkatan angkatan kerja dan TPAK pada periode Agustus 2018 tersebut,
berdampak pada penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), yaitu dari 1,48%
(Agustus 2017) menjadi 1,37% (Agustus 2018). Prospek ketenagakerjaan Bali pada
triwulan IV 2018 masih dalam kondisi yang kuat, terkonfirmasi dari hasil Survei
Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) dan hasil Survei Konsumen (SK) periode triwulan IV
2018.
Tingkat kemiskinan Bali pada September 2018 mengalami penurunan menjadi
sebesar 3,91%, menurun dibanding September 2017 yang sebesar 4,14%. Sejalan
dengan kondisi tersebut, gini ratio Bali juga mengalami penurunan dari 0,379 pada
September 2017 menjadi 0,364 pada September 2018. Sejalan dengan kondisi
tersebut, indeks Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Bali yang menjadi salah satu
indikator tingkat kesejahteraan petani, menunjukkan peningkatan pada triwulan
IV 2018 yaitu sebesar 103,87, lebih tinggi dibanding triwulan III 2018 yang sebesar
103,28. Kondisi ini mengindikasikan peningkatan kesejahteraaan masyarakat,
khususnya di wilayah pedesaan.
Berdasarkan dari prompt indikator yang ada, pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali
pada triwulan II 2019 diprakirakan pada kisaran 6,20%-6,60% (yoy), mengalami
akselerasi dibanding triwulan I 2019. Dari sisi permintaan, akselerasi kinerja
ekonomi Bali diprakirakan akan didorong oleh meningkatnya kinerja komponen
utama yang terkait dengan bidang usaha pariwisata yaitu ekspor luar negeri,
sejalan dengan mulai masuknya periode season pariwisata Bali, setelah triwulan
sebelumnya tumbuh melambat. Sementara itu sesuai pola historisnya, memasuki
triwulan II 2019, realisasi belanja pemerintah mulai menunjukkan peningkatan
sejalan dengan telah selesainya beberapa tahapan pengadaan, sehingga realisasi
belanja barang dan jasa, belanja modal serta belanja pegawai diprakirakan akan
meningkat, khususnya yang menggunakan APBD (provinsi dan kabupaten/kota).
Dari sisi penawaran, peningkatan kinerja ekonomi Bali diprakirakan didorong oleh
akselerasi kinerja 4 lapangan usaha utama, yaitu lapangan usaha penyediaan
akomodasi makan dan minum, perdagangan besar dan eceran, transportasi dan
pergudangan serta industri pengolahan.
K E K R P r o v i n s i B a l i F e b r u a r i 2 0 1 922
Dengan mencermati perkembangan ekonomi, prompt indikator dan hasil suvei
serta liaison terakhir, perekonomian Provinsi Bali untuk keseluruhan tahun 2019
diprakirakan tetap akan tumbuh kuat, meskipun cenderung melambat yaitu
dalam kisaran 6,10%-6,50% (yoy). Dari sisi permintaan, melambatnya kinerja
ekonomi Bali terutama disebabkan oleh melambatnya kinerja komponen investasi.
Sementara dari sisi penawaran, melambatnya kinerja ekonomi Bali disebabkan oleh
akselerasi 3 lapangan usaha utama ekonomi Bali, yaitu lapangan usaha pertanian,
industri pengolahan dan konstruksi. Sementara itu, lapangan usaha transportasi
dan pergudangan, perdagangan besar dan eceran serta lapangan usaha akomodasi
makan dan minum diprakirakan akan mengalami akselerasi dibanding tahun 2018.
Inflasi Bali pada triwulan II 2019 diprakirakan akan meningkat dibanding triwulan
sebelumnya pada kisaran 3,00%-3,40% (yoy). Hal ini didorong oleh masuknya
periode peak season pariwisata di Bali dan pelaksanaan pemilihan umum legislatif
serta pemilihan presiden. Selain itu adanya beberapa perayaan HBKN juga berpotensi
menjadi pendorong peningkatan inflasi di periode tersebut. Meskipun terdapat
resiko kenaikan inflasi, namun melalui koordinasi dan kerjasama dengan Tim
Pengendalian Inflasi Daerah, tingkat inflasi Bali pada triwulan II 2019 diprakirakan
dapat tetap terkendali, sejalan dengan upaya TPID se-Provinsi Bali melaksanakan
beberapa program dan kebijakan dalam pengendalian inflasi daerah.
Secara keseluruhan, inflasi Bali tahun 2019 diprakirakan akan mengalami
peningkatan dan berada dalam kisaran 3,40%-3,80% (yoy), lebih tinggi dibanding
realisasi inflasi tahun 2018 yang sebesar 3,13% (yoy). Meskipun demikian, prakiraan
inflasi tersebut masih masuk dalam rentang sasaran inflasi nasional sebesar
3,5%±1% (yoy), sebagaimana tercantum dalam PMK No.93/PMK.011/2014
tentang Sasaran Inflasi. Berdasarkan disagregasinya, peningkatan tekanan inflasi
pada tahun 2019 terutama bersumber dari hampir semua kelompok pengeluaran,
terutama kelompok bahan makanan dan kelompok makanan jadi, minuman,
rokok dan tembakau serta kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan.
Meskipun demikian, tendensi kenaikan tekanan inflasi tahun 2019 tersebut telah
diantisipasi oleh TPID se-Provinsi Bali, mengacu pada roadmap pengendalian inflasi
serta didukung komitmen & koordinasi TPID dalam menjaga ketersediaan pangan.
Kinerja ekonomi Bali tahun 2019 diprakirakan tetap
akan tumbuh kuat meskipun cenderung melambat, dengan
kisaran 6,10%-6,50% (yoy)
Inflasi Bali triwulan II 2019 diprakirakan akan melandai dalam kisaran 3,00%-3,40%
(yoy).
Inflasi Bali pada tahun 2019 diprakirakan akan meningkat
dan berada dalam kisaran 3,40%-3,80% (yoy).
23K E K R P R O V I N S I B A L I F e b r u a r i 2 0 1 9
Halaman ini sengaja dikosongkan
K E K R P r o v i n s i B a l i F e b r u a r i 2 0 1 924
PDRB DAN INFLASI
TABEL INDIKATOR
INDIKATOR 2015
2015 2016
2016 2017
2017 2018
2018 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
EKONOMI MAKRO REGIONAL
Produk Domestik Regional Bruto (%,yoy)
1. Berdasarkan Kategori Lapangan Usaha: 5,94 5,86 6,24 6,05 6,03 6,22 6,53 6,55 6,02 6,33 6,25 5,92 6,18 4,01 5,57 5,58 6,05 6,15 7,59 6,35
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 2,82 4,51 0,90 2,50 2,68 2,68 0,02 6,27 5,15 3,53 4,24 4,65 3,80 -1,42 2,73 5,15 4,17 4,48 6,92 5,19
Pertambangan dan Penggalian -4,19 -6,53 -9,81 -6,57 -6,83 5,01 6,31 5,71 0,35 4,28 2,54 0,39 1,91 -10,49 -1,44 -6,26 -3,12 -4,00 3,44 -2,65
Industri Pengolahan 6,44 8,18 6,67 6,46 6,93 4,97 2,49 3,43 2,64 3,36 3,58 -0,06 0,46 -0,69 0,80 1,36 5,46 6,73 9,16 5,67
Pengadaan Listrik dan Gas 8,58 -2,50 -0,57 1,48 1,59 10,58 15,68 9,90 -1,63 8,31 0,40 -0,16 8,40 13,50 5,48 4,90 6,52 0,50 -3,51 1,94
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0,93 1,10 0,76 5,12 1,99 9,64 6,82 6,14 3,05 6,34 1,82 4,86 3,05 1,16 2,72 -1,88 2,92 2,14 4,87 2,03
Konstruksi 2,67 3,61 6,06 7,59 5,01 7,62 8,07 6,98 6,43 7,26 6,27 7,15 8,54 9,72 7,95 9,96 10,40 12,01 9,40 10,44
Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 7,92 6,85 9,12 7,86 7,94 8,57 6,49 5,22 6,41 6,64 8,48 8,23 9,60 5,11 7,84 4,84 5,44 7,21 12,34 7,48
Transportasi dan Pergudangan 4,02 3,88 5,11 5,44 4,63 7,01 8,44 9,65 6,96 8,03 4,89 5,44 6,37 3,28 5,00 6,78 6,07 3,15 8,79 6,15
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 7,42 6,18 6,88 4,82 6,31 5,15 6,82 6,94 7,50 6,62 9,47 9,73 10,59 6,35 9,03 6,35 6,16 4,24 8,26 6,22
Informasi dan Komunikasi 9,79 9,05 9,91 9,92 9,67 7,65 8,80 8,47 9,19 8,54 8,14 8,31 7,85 8,09 8,10 8,87 8,47 7,63 6,12 7,74
Jasa Keuangan dan Asuransi 6,49 4,03 10,36 5,78 6,66 8,45 7,67 7,05 9,08 8,06 5,06 6,34 0,70 -2,01 2,43 1,00 -0,23 3,15 3,84 1,93
Real Estate 5,86 4,95 4,03 5,66 5,12 5,92 5,53 5,42 2,63 4,85 3,67 4,28 4,50 4,92 4,34 1,43 3,20 5,38 6,44 4,14
Jasa Perusahaan 5,23 6,91 7,15 8,54 6,99 8,94 6,39 6,27 5,96 6,85 8,56 7,66 5,90 5,65 6,91 6,94 8,40 9,00 6,83 7,79
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 7,28 7,92 9,40 8,31 8,27 5,48 15,19 2,31 0,04 5,44 -0,11 -5,07 -1,34 0,30 -1,60 0,81 5,56 7,78 3,23 4,45
Jasa Pendidikan 8,75 8,85 8,24 9,93 8,95 9,50 9,37 8,72 8,13 8,91 7,30 8,11 5,24 7,44 7,00 9,02 8,44 7,98 4,31 7,38
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 8,06 7,90 9,77 9,26 8,76 8,53 9,50 8,57 8,06 8,65 9,00 7,92 7,76 9,06 8,44 9,29 9,44 9,16 6,61 8,59
Jasa lainnya 8,02 7,87 7,60 6,37 7,45 7,61 7,88 9,09 10,60 8,82 9,57 8,26 7,52 6,18 7,85 7,03 8,77 9,08 8,97 8,47
2. Berdasarkan Pengeluaran: 5,94 5,86 6,24 6,05 6,03 6,22 6,53 6,55 6,02 6,33 6,25 5,92 6,18 4,01 5,57 5,58 6,05 6,15 7,59 6,35
1. Pengeluaran Konsumsi 7,81 6,44 6,13 8,56 7,24 7,48 8,70 5,21 5,44 6,64 7,02 1,94 4,22 3,97 4,22 4,50 4,53 6,17 3,77 4,74
1.a. Konsumsi Rumah Tangga 8,42 7,33 6,60 7,55 7,46 7,87 8,23 6,06 4,60 6,66 4,77 3,71 4,44 3,19 4,02 3,19 4,52 5,36 6,90 5,00
1.b. Konsumsi LNPRT -1,90 -1,31 1,30 14,80 3,17 6,72 12,17 11,76 4,07 8,58 5,85 0,12 0,14 9,64 3,94 8,27 9,62 9,47 0,54 6,76
1.c. Konsumsi Pemerintah 4,43 2,86 4,42 12,20 6,56 3,93 10,77 0,30 8,97 6,36 29,07 -7,01 3,59 6,47 5,28 14,23 3,94 10,03 -7,57 3,08
2. Investasi 5,32 4,91 4,17 5,62 5,00 9,66 9,51 9,14 7,22 8,86 3,08 3,89 3,81 3,42 3,55 7,43 6,23 10,22 11,97 9,01
2.a. PMTB 7,43 7,61 6,09 5,76 6,69 9,52 9,49 9,00 7,21 8,78 3,04 3,82 3,84 3,43 3,54 7,46 6,23 10,25 12,03 9,04
2.b. Perubahan Inventori -83,08 -85,16 -80,77 -17,02 -77,76 45,99 16,15 44,21 10,03 27,45 9,50 19,74 -1,84 1,71 6,56 2,59 6,34 3,69 -0,43 3,02
3. Neraca Perdagangan Bersih -5,17 3,97 33,61 -126,21 -5,43 -19,44 -60,19 7,69 8,21 -23,50 16,99 255,01 64,58 -69,37 68,28 6,66 26,36 -18,36 -1320,68 10,73
3. a. Ekspor Luar Negeri 12,97 17,54 -3,58 0,50 6,02 16,17 12,58 13,68 15,19 14,38 11,25 11,29 11,45 -5,03 7,09 -3,83 3,35 11,67 15,15 6,45
3.b. Impor Luar Negeri -19,84 13,26 -14,29 -15,94 -10,89 24,48 13,74 23,30 34,29 24,15 14,36 32,96 21,98 2,91 17,14 12,98 7,58 27,32 49,09 24,41
3.c. Net Ekspor Antar Daerah 42,82 20,95 -3,93 11,56 14,08 25,93 22,24 11,84 10,18 16,79 8,89 -5,13 1,20 -8,17 -1,44 -12,40 -2,02 12,37 -1,25 -0,67
3. Ekspor
Nilai Ekspor Nonmigas (USD Juta) 137,56 122,35 107,74 128,22 495,87 121,61 128,39 106,53 125,96 482,49 128,49 121,79 124,75 133,74 508,76 144,11 128,20 135,76 163,38 571,46
Volume Ekspor Nonmigas (ribu ton) 27,80 29,05 25,81 93,17 175,84 87,68 30,00 21,23 25,95 164,87 21,46 20,76 21,11 22,04 85,37 21,90 20,79 22,06 27,01 91,77
4. Impor
Nilai Impor Nonmigas (USD Juta) 32,14 30,69 21,55 25,49 109,87 46,13 25,53 22,54 39,16 133,35 18,31 33,80 41,90 43,21 137,22 34,17 47,32 64,35 120,31 266,15
Volume Impor Nonmigas (ribu ton) 30,87 2,00 3,10 7,99 43,97 17,94 1,65 1,70 2,16 23,44 1,58 2,15 1,42 2,15 7,30 6,17 1,45 2,03 2,05 11,70
5. Laju Inflasi Provinsi Bali (% yoy) 6,42 6,97 6,56 2,75 2,75 3,59 2,96 3,18 3,23 3,23 4,40 4,02 2,69 3,32 3,32 3,10 3,47 3,60 3,13 3,13
25K E K R P R O V I N S I B A L I F e b r u a r i 2 0 1 9
PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN/KOTA
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Jembrana (%; yoy) 6,11 5,69 6,05 6,19 5,96 5,31
Tabanan (%; yoy) 6,12 6,45 6,53 6,19 6,14 5,38
Badung (%; yoy) 7,64 6,82 6,98 6,24 6,81 6,11
Gianyar (%; yoy) 7,08 6,82 6,80 6,30 6,31 5,50
Klungkung (%; yoy) 6,25 6,05 5,98 6,11 6,28 5,34
Bangli (%; yoy) 6,20 5,94 5,83 6,16 6,24 5,35
Karangasem (%; yoy) 5,93 6,16 6,01 6,00 5,92 5,08
Buleleng (%; yoy) 6,78 7,15 6,96 6,07 6,02 5,40
Denpasar (%; yoy) 7,51 6,96 7,00 6,14 6,51 6,08
Kabupaten/KotaTahun
KREDIT RUMAH TANGGA (BANK UMUM - LOKASI PROYEK)
INDIKATOR 2015 2016 2017 2018
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
Kredit RT. Total (Rp triliun) 46,89 48,36 49,68 51,28 52,13 54,30 55,43 56,80 57,52 59,07 59,83 60,58 61,31 62,27 63,43 64,37
KPR (Rp triliun) 11,22 11,32 11,55 11,74 11,75 11,69 11,00 10,97 10,92 9,07 9,30 9,59 9,68 9,76 10,10 10,58
RT. KPR sd 21 3,20 3,18 3,18 3,13 3,09 3,01 2,62 2,45 2,26 0,59 0,61 0,65 0,71 0,70 0,72 0,69
RT. KPR sd 70 3,64 3,71 3,80 3,95 3,99 3,96 3,80 3,90 3,99 4,04 4,24 4,41 4,43 4,45 4,69 5,10
RT. KPR 70+ 4,38 4,43 4,57 4,67 4,67 4,72 4,58 4,63 4,67 4,45 4,46 4,54 4,55 4,60 4,70 4,79
KPA (Rp triliun) 0,24 0,23 0,22 0,22 0,22 0,21 0,20 0,19 0,18 0,18 0,18 0,17 0,16 0,14 0,15 0,14
RT. KPA sd 21 0,05 0,05 0,04 0,04 0,05 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0,03 0,03 0,03 0,02 0,02 0,02
RT. KPA sd 70 0,12 0,12 0,11 0,12 0,12 0,12 0,11 0,11 0,11 0,10 0,10 0,10 0,09 0,09 0,09 0,08
RT. KPA 70+ 0,07 0,07 0,07 0,06 0,05 0,05 0,05 0,05 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0,03 0,04 0,04
RT. Ruko 0,47 0,50 0,50 0,51 0,51 0,55 0,59 0,58 0,58 0,61 0,61 0,58 0,57 0,58 0,56 0,56
KKB (Rp triliun) 2,40 2,48 2,59 2,31 2,29 2,28 2,32 2,30 2,28 2,28 2,32 2,31 2,38 2,48 2,57 2,63
RT. KKB Roda 4 2,18 2,26 2,39 2,12 2,11 2,10 2,14 2,13 2,12 2,14 2,19 2,15 2,21 2,30 2,39 2,39
RT. KKB Roda 2 0,14 0,14 0,14 0,11 0,11 0,12 0,11 0,10 0,12 0,10 0,09 0,13 0,13 0,14 0,14 0,18
RT. KKB Roda 6 0,05 0,05 0,04 0,06 0,05 0,03 0,05 0,04 0,02 0,03 0,02 0,02 0,01 0,01 0,01 0,01
RT. KKB Lainnya 0,03 0,03 0,02 0,02 0,03 0,03 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,01 0,02 0,03 0,03 0,05
RT. Multiguna (triliun) 9,22 9,64 10,06 10,66 11,03 11,53 12,41 12,90 13,37 15,78 15,93 16,15 16,49 16,52 16,74 16,94
NPL Kredit RT (Gross %) 0,86 0,91 1,04 1,70 2,10 2,15 2,28 2,01 2,56 2,96 3,12 2,27 3,08 2,78 2,70 2,90
K E K R P r o v i n s i B a l i F e b r u a r i 2 0 1 926
INDIKATOR PERBANKAN KABUPATEN/KOTA - BANK UMUM (LOKASI BANK)
I II III IV I II III IV I II III IV
Kredit (Rp Triliun) 1,90 2,04 2,09 2,18 2,26 2,35 2,10 2,16 2,27 2,31 2,37 2,40
DPK (Rp Triliun) 1,17 1,19 1,26 1,20 1,24 1,31 1,37 1,37 1,46 1,47 1,54 1,42
Kredit (Rp Triliun) 3,46 3,63 3,71 3,81 3,38 3,95 3,68 3,73 3,81 3,84 3,93 4,02
DPK (Rp Triliun) 2,22 2,22 2,29 2,24 2,24 2,37 2,52 2,41 2,53 2,60 2,79 2,68
Kredit (Rp Triliun) 7,68 8,04 8,44 8,76 8,79 9,03 9,20 9,36 9,30 9,42 9,62 9,68
DPK (Rp Triliun) 12,10 12,73 13,22 13,10 13,12 14,05 15,07 13,93 14,69 15,60 16,54 15,97
Kredit (Rp Triliun) 3,15 3,34 3,44 3,51 3,56 3,64 3,13 3,22 3,35 3,41 3,45 3,49
DPK (Rp Triliun) 2,68 2,77 2,97 2,79 2,83 3,04 3,18 3,13 3,24 3,38 3,73 3,74
Kredit (Rp Triliun) 1,45 1,52 1,57 1,59 1,63 1,68 1,71 1,73 1,80 1,85 1,89 1,92
DPK (Rp Triliun) 1,11 1,22 1,23 1,12 1,18 1,26 1,35 1,29 1,37 1,42 1,50 1,40
Kredit (Rp Triliun) 1,49 1,55 1,57 1,61 1,65 1,68 1,70 1,73 1,79 1,82 1,85 1,87
DPK (Rp Triliun) 859,00 926,00 1,02 854,00 859,00 978,86 1,10 1,02 1,12 1,22 1,35 1,12
Kredit (Rp Triliun) 2,43 2,58 2,68 2,75 2,80 2,85 3,10 3,03 3,03 3,05 3,09 3,09
DPK (Rp Triliun) 1,66 1,66 1,65 1,60 1,62 1,68 1,80 1,95 2,00 2,07 2,17 2,13
Kredit (Rp Triliun) 4,24 4,59 4,79 4,96 5,05 5,23 5,90 5,99 5,98 6,04 6,14 6,10
DPK (Rp Triliun) 3,42 3,65 3,54 3,49 3,33 3,54 3,90 3,90 3,94 4,02 4,32 4,21
Kredit (Rp Triliun) 37,28 38,31 38,74 39,73 39,99 40,84 41,35 42,09 41,93 42,19 43,17 44,11
DPK (Rp Triliun) 50,35 51,41 52,21 53,14 55,16 54,98 57,32 57,74 56,98 57,91 60,81 60,94
201820172016
Buleleng
Denpasar
Tabanan
Badung
Gianyar
Klungkung
Bangli
Karangasem
Jembrana
Kabupaten/Kota Indikator
INDIKATOR PERBANKAN – BANK UMUM (LOKASI BANK)
2015 2016 2017 2018
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
Total Asset (Rp Triliun) 85,39 88,52 92,29 92,84 91,47 94,38 98,11 100,13 95,92 98,06 103,43 103,50 105,32 106,45 109,99 112,41
DPK (Rp Triliun) - Bank Pelapor 72,02 73,58 76,54 75,51 75,57 77,61 79,39 79,53 81,57 83,21 87,61 86,73 87,32 89,69 94,76 93,61
Giro (Rp Triliun) 12,86 13,71 15,00 13,06 13,90 14,00 14,92 13,16 14,41 15,18 16,38 13,80 14,28 15,12 16,53 14,23
Tabungan (Rp Triliun) 32,46 32,36 34,10 35,90 33,85 35,57 36,30 38,29 36,83 38,11 40,58 42,09 41,84 43,89 46,48 47,14
Deposito (Rp Triliun) 26,69 27,51 27,44 26,54 27,82 28,04 28,17 28,07 30,33 29,92 30,65 30,84 31,20 30,68 31,75 32,24
Kredit (Rp Triliun) - Lokasi Bank 57,97 59,78 60,97 62,85 63,07 65,60 67,04 68,92 69,60 71,27 71,88 73,04 73,25 73,93 75,50 76,67
Modal Kerja 22,94 23,76 24,01 24,50 24,42 25,85 26,29 26,86 26,85 27,73 27,52 28,07 28,23 28,39 28,71 29,89
Investasi 13,63 13,88 14,14 14,59 14,44 15,04 15,54 16,18 16,32 16,25 16,52 16,60 16,55 16,67 17,34 16,84
Konsumsi 21,40 22,14 22,82 23,76 24,21 24,71 25,21 25,88 26,43 27,29 27,83 28,37 28,47 28,88 29,44 29,93
Loan to Deposit Ratio (%) 80,50 81,25 79,65 83,24 83,46 84,53 84,44 86,66 85,32 85,65 82,05 84,21 83,89 82,43 79,67 81,90
NPL Gross (%) 1,34 1,91 1,89 2,06 2,38 2,35 2,67 2,09 2,73 2,96 3,16 2,98 3,40 3,08 2,98 2,56
KREDIT KORPORASI (BANK UMUM - LOKASI PROYEK)
INDIKATOR 2015 2016 2017 2018
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
Kredit Korporasi (Rp triliun) 24,08 24,84 25,75 26,64 27,46 27,53 28,05 28,13 28,21 28,16 28,06 28,09 27,88 27,34 28,93 27,98
Modal Kerja (Rp triliun) 9,97 10,14 10,42 10,58 11,09 11,58 11,44 10,55 10,65 10,53 10,33 10,52 10,17 9,64 10,91 9,92
Investasi (Rp triliun) 14,02 14,61 15,24 15,98 16,29 15,87 16,53 17,50 17,47 17,55 17,67 17,55 17,66 17,68 17,99 18,04
NPL (Gross,%) 1,64 3,37 3,46 3,97 4,85 5,29 5,85 4,93 6,26 5,27 4,88 5,45 6,33 5,22 5,60 7,59
27K E K R P R O V I N S I B A L I F e b r u a r i 2 0 1 9
SISTEM PEMBAYARAN (TUNAI - NON TUNAI)
INDIKATOR
2015 2016 2017 2018
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
SISTEM PEMBAYARAN
Transaksi Tunai
Inflow 4,08 2,81 3,66 2,50 5,07 3,39 5,28 4,15 4,50 3,90 4,90 3,58 4,50 5,21 4,65 4,16
Outflow 2,08 3,46 4,89 4,01 2,93 5,10 5,12 4,96 3,90 5,80 3,60 4,42 3,45 6,56 4,74 5,70
Kliring-Non Tunai
Nom. Kliring (Rp triliun) 13,54 10,09 14,00 18,37 19,86 21,42 18,00 18,22 16,27 13,37 15,80 15,08 13,64 13,84 15,85 14,60
Vol. Kliring (ribu lembar) 551 408 562 614 633 678 637 671 622 540 609 569 538 534 582 510
Nominal Tolakan Cek/BG (Rp miliar) 356 354 343 1323 430 422 268 269 423 202 187 197 169 175 163 167,45
Volume Tolakan Cek/BG (ribu lembar) 8,05 7,95 8,40 7,80 8,30 7,90 7,30 7,40 7,90 7,50 6,06 5,63 5,91 5,35 4,72 4,62
KREDIT UMKM (LOKASI PROYEK - BANK UMUM)
Kredit UMKM 2015 2016 2017 2018
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
Kredit UMKM (Rp Triliun) 24,83 25,80 26,44 27,36 27,88 29,80 30,69 31,83 31,84 33,13 33,27 34,15 34,60 35,44 35,92 36,47
g Kredit UMKM (%,yoy) 19,07 15,89 15,35 14,97 12,27 15,49 16,06 16,31 14,20 11,18 8,43 7,30 8,66 6,96 7,95 6,81
Mikro (Triliun) 3,58 3,72 3,90 4,40 4,94 5,35 5,48 5,67 5,56 5,83 6,12 6,47 6,88 7,20 7,39 7,49
Kecil (Triliun) 8,84 9,30 9,57 10,02 10,18 11,03 11,55 11,96 12,17 12,64 12,78 13,02 13,19 13,41 13,42 1,33
Menengah (Triliun) 12,42 12,77 12,97 12,94 12,76 13,42 13,65 14,20 14,11 14,67 14,37 14,66 14,53 14,82 15,11 15,65
NPL (%) 1,28 1,27 1,42 1,31 2,01 1,92 2,11 2,11 2,38 4,01 3,03 2,82 3,56 3,56 3,89 3,28
DPK PERBANKAN BERDASARKAN KCKCP (BANK UMUM)
INDIKATOR 2015 2016 2017 2018
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
Total (Rp triliun) 72,01 73,57 76,44 75,50 75,58 77,63 79,41 79,56 81,53 89,97 93,24 86,68 87,27 89,63 94,70 93,49
Giro (Rp triliun) 12,86 13,71 14,91 13,06 13,90 14,01 14,93 13,18 14,41 15,18 16,38 13,80 14,28 15,12 16,53 14,23
Tabungan (Rp triliun) 32,45 32,35 34,09 35,89 33,86 35,57 36,30 38,30 36,80 42,89 44,02 42,06 41,81 43,85 46,44 47,07
Deposito (Rp triliun) 26,69 27,51 27,44 26,54 27,83 28,05 28,17 28,08 30,32 31,90 32,84 30,82 31,18 30,65 31,73 32,19
K E K R P r o v i n s i B a l i F E B R U A R I 2 0 1 828
BANK�SENTRAL�REPUBLIK�INDONESIA
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
BAB iPura Ulun Danu Beratan - Tabanan (foto by : Primeme)
29K E K R P R O V I N S I B A L I F E B R U A R I 2 0 1 8
BANK�SENTRAL�REPUBLIK�INDONESIA
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
BAB iPura Ulun Danu Beratan - Tabanan (foto by : Primeme)
• Ekonomi Bali tercatat tumbuh sebesar 7,59% (yoy) pada triwulan IV 2018, lebih tinggi dibanding triwulan III 2018 yang sebesar 6,15% (yoy) dan jauh lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi Nasional di periode yang sama sebesar 5,18% (yoy).
• Kinerja ekonomi Bali pada tahun 2018 mengalami akselerasi dengan tumbuh sebesar 6,35% (yoy), lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi tahun 2017 yang sebesar 5,57% (yoy). Capaian kinerja ekonomi Bali tersebut, juga lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi Nasional tahun 2018 sebesar 5,17% (yoy).
• Dari berbagai prompt indikator yang ada, kinerja ekonomi Bali pada triwulan I 2019 diprakirakan akan tetap tumbuh kuat, meskipun cenderung melambat, yang akan tumbuh dalam kisaran 6,10%-6,50% (yoy).
7,59% (yoy)
Triwulan IV
2018
6,90% (yoy)
Triwulan IV
2018
-7,57% (yoy)
Triwulan IV
2018
11,97% (yoy)
Triwulan IV
2018
15,15% (yoy)
Triwulan IV
2018
6,35% (yoy)
2018
6,15% (yoy)
Triwulan III
2018
5,57% (yoy)
2017
5,36% (yoy)
Triwulan III
2018
10,03% (yoy)
Triwulan III
2018
10,22% (yoy)
Triwulan III
2018
11,67% (yoy)
Triwulan III
2018
Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan Ekonomi Konsumsi Rumah Tangga Konsumsi Pemerintah Investasi Ekspor LN
P e r k e m b a n g a n e k o n o m i m a k r o d a e r a h30
31P e r k e m b a n g a n e k o n o m i m a k r o d a e r a h
1.1. KONDISI UMUM
Kinerja ekonomi Bali pada triwulan IV 2018
menunjukkan akselerasi dibanding triwulan
sebelumnya. Dari sisi permintaan, peningkatan
kinerja ekonomi didorong oleh meningkatnya kinerja
konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor luar
negeri. Sementara dari sisi penawaran, akselerasi
kinerja ekonomi Bali didorong oleh meningkatnya
kinerja 4 lapangan usaha utama Bali, yaitu lapangan
usaha akomodasi makan dan minum; lapangan
usaha pertanian; lapangan usaha perdagangan
besar dan eceran; serta lapangan usaha industri
pengolahan. Akselerasi ini didorong oleh: i) base
effect melambatnya perekonomian Bali pada triwulan
IV 2017 akibat peningkatan aktivitas vulkanis Gunung
Agung; ii) peningkatan ekspor, baik ekspor jasa yang
tercermin pada peningkatan jumlah kunjungan
wisatawan mancanegara maupun ekspor barang ke
luar negeri; iii) peningkatan luas panen dan produksi
padi pada triwulan laporan; iv) penyelenggaraan IMF
WB Annual Meeting 2018; dan v) perayaan hari besar
keagamaan (Galungan dan Natal) serta Tahun Baru
2019.
Secara keseluruhan tahun, kinerja ekonomi Bali
pada 2018 juga menunjukkan akselerasi dibanding
tahun 2017. Dari sisi permintaan, peningkatan
kinerja ekonomi didorong oleh meningkatnya kinerja
konsumsi RT dan investasi. Sementara dari sisi
penawaran, akselerasi kinerja ekonomi Bali didorong
oleh meningkatnya kinerja lapangan usaha pertanian;
lapangan usaha industri pengolahan, lapangan usaha
konstruksi, serta lapangan usaha transportasi dan
pergudangan. Akselerasi ini didorong oleh beberapa
faktor diantaranya penyelenggaraan IMF WB Annual
Meeting 2018, termasuk pembangunan beberapa
proyek konstruksi dalam mendukung kegiatan
tersebut, penambahan rute penerbangan langsung
baru ke Denpasar, penyelenggaraan pemilukada
2018, serta kenaikan UMP yang lebih tinggi dibanding
tahun sebelumnya.
Sementara itu, ekonomi Bali pada triwulan I 2019
diprakirakan tumbuh dalam kisaran 6,1 – 6,5 %
(yoy), masih tumbuh kuat walaupun menunjukkan
perlambatan dibanding triwulan IV 2018. Perlambatan
ini disebabkan oleh telah berakhirnya periode season
pariwisata di Bali, perayaan keagamaan yang tidak
sebanyak periode sebelumya, dan telah selesainya
pengerjaan beberapa proyek konstruksi, termasuk
yang terkait dengan IMF-WB AM 2018.
1.1.1. KINERJA PEREKONOMIAN BALI
TRIWULAN IV 2018
Perekonomian Bali pada triwulan IV 2018
menunjukkan akselerasi dibanding triwulan III
2018. Ekonomi Bali dengan output rill sebesar Rp39,68
triliun tercatat tumbuh 7,59% (yoy) pada triwulan IV
2018, lebih tinggi dibanding triwulan III 2018 yang
tumbuh 6,15% (yoy) dan dibanding pertumbuhan
ekonomi nasional periode yang sama yang sebesar
5,18% (yoy).
Grafik 1.1. Pertumbuhan Ekonomi Bali danNasional Triwulanan
Sumber : Badan Pusat Statistik, diolah
Grafik 1.2. Pangsa Ekonomi Bali Terhadap KTI dan Nasional Triwulan IV 2018
Sumber : Badan Pusat Statistik, diolah
P e r k e m b a n g a n e k o n o m i m a k r o d a e r a h32
Dari sisi permintaan, akselerasi kinerja ekonomi
Bali pada triwulan laporan didorong oleh akselerasi
hampir seluruh komponen utama permintaan yaitu
konsumsi rumah tangga, investasi dan ekspor.
Akselerasi kinerja konsumsi rumah tangga didorong
oleh (i) base effect melambatnya kinerja konsumsi rumah
tangga pada triwulan IV 2017 akibat peningkatan
aktivitas vulkanis Gunung Agung; (ii) adanya perayaan
hari besar keagamaan (Natal dan Galungan) serta Tahun
Baru 2019; (iii) meningkatnya nilai tukar petani; (iv)
tingkat inflasi yang melandai; serta (v) menurunnya suku
bunga kredit, khususnya suku bunga kredit konsumsi.
Sementara itu, kinerja investasi yang juga mengalami
akselerasi didorong oleh (i) meningkatnya persentase
realisasi komponen belanja modal yang menggunakan
dana APBN; (ii) berlanjutnya pengerjaan proyek
kontruksi seperti gedung parkir kendaraan di Bandara
Ngurah Rai dan pengembangan Pelabuhan Benoa; serta
(iii) pembangunan hotel dan perkantoran di kawasan
Nusa Dua. Akselerasi kinerja ekspor pada triwulan
laporan terutama didorong oleh peningkatan kinerja
ekspor jasa, sejalan dengan pelaksanaan kegiatan IMF-
WB AM 2018, dan base effect peningkatan aktivitas
vulkanis Gunung Agung 2017. Sejalan dengan itu,
peningkatan kinerja ekspor barang luar negeri, yang
didorong oleh peningkatan permintaan menjelang natal
dan tahun baru serta menguatnya kinerja ekonomi
negara mitra dagang utama Bali (AS), juga memberikan
kontribusi pada peningkatan ekspor luar negeri pada
triwulan laporan. Namun demikian, kinerja konsumsi
pemerintah mengalami penurunan yang disebabkan
oleh (i) melambatnya realisasi belanja pemerintah
(APBN & APBD) dan (ii) penurunan realisasi belanja
modal pemerintah (APBN & APBD).
Dari sisi penawaran, akselerasi kinerja ekonomi
Bali didorong oleh meningkatnya kinerja
beberapa lapangan usaha utama yaitu penyediaan
akomodasi makan dan minum; pertanian;
transportasi dan pergudangan; perdagangan
besar dan eceran; serta industri pengolahan.
Peningkatan kinerja lapangan usaha penyediaan
akomodasi makan dan minum (akmamin) terutama
didorong oleh (i) penyelenggaraan IMF – World Bank
Annual Meeting tahun 2018 yang dihadiri lebih dari
36.000 orang peserta; (ii) akselerasi jumlah kunjungan
wisatawan mancanegara; dan (iii) base effect dalamnya
perlambatan kinerja lapangan usaha akmamin pada
triwulan IV 2017 akibat peningkatan aktivitas vulkanis
Gunung Agung. Akselerasi lapangan usaha pertanian
didorong oleh (i) peningkatan luas panen komoditas
padi, seiring periode panen serentak di hampir
seluruh wilayah Bali; (ii) peningkatan produksi padi,
seiring berkurangnya serangan hama, penggunaan
benih unggul dan optimalisasi penggunaan lahan;
serta (iii) masih tumbuh kuatnya produksi ternak
didorong oleh meningkatnya permintaan menjelang
hari raya keagamaan di triwulan laporan. Sementara
itu, peningkatan kinerja lapangan usaha transportasi
didorong oleh (i) penyelenggaraan IMF – World Bank
Annual Meeting 2018; (ii) adanya pembukaan direct
flight baru sepanjang triwulan laporan; (iii) dampak
lanjutan peningkatan kapasitas bandara Ngurah Rai; dan
(iv) base effect peningkatan aktivitas vulkanis Gunung
Agung yang menutup operasional bandara Ngurah Rai
pada beberapa periode di tahun 2017. Meningkatnya
kinerja ekonomi negara mitra dagang utama Bali pada
2018, khususnya Amerika Serikat, meningkatnya jumlah
kunjungan wisatawan mancanegara, dan perayaan
Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) sepanjang
triwulan laporan serta pelaksanaan kegiatan IMF-WB
AM 2018 telah mendorong peningkatan permintaan
produk industri pengolahan. Sementara itu, akselerasi
kinerja lapangan usaha perdagangan didorong
oleh (i) peningkatan permintaan seiring dengan
meningkatnya jumlah wisatawan dan perayaan HBKN;
(ii) penyelenggaraan IMF –WB AM 2018; serta (iii) base
effect peningkatan aktivitas vulkanis Gunung Agung
2017. Di sisi lain, kinerja lapangan usaha konstruksi
mengalami perlambatan akibat telah selesainya
pengerjaan beberapa proyek konstruksi, termasuk yang
terkait dengan IMF-WB AM 2018.
33P e r k e m b a n g a n e k o n o m i m a k r o d a e r a h
rumah tangga didorong oleh akselerasi pertumbuhan
upah minimum provinsi (UMP), melandainya tekanan
inflasi dan penurunan suku bunga kredit konsumsi.
Kinerja konsumsi LNPRT yang meningkat didorong oleh
penyelenggaraan Pemilukada pada bulan Juni 2018.
Sementara itu, peningkatan kinerja investasi didorong
oleh pengerjaan proyek konstruksi, termasuk yang
terkait dengan IMF-WB AM 2018. Namun demikian,
akselerasi lebih tinggi tertahan oleh kinerja konsumsi
pemerintah dan ekspor yang melambat di tengah impor
yang meningkat.
Dari sisi penawaran, akselerasi perekonomian Bali
tahun 2018 didorong oleh meningkatnya kinerja
beberapa lapangan usaha utama yaitu pertanian,
kehutanan, perikanan (pangsa 13,8%); transportasi
dan pergudangan (pangsa 9,5%); konstruksi
(pangsa 9,4%); serta industri pengolahan (pangsa
6,1%). Peningkatan kinerja lapangan usaha pertanian
didorong oleh peningkatan luas lahan panen dan
peningkatan produksi untuk komoditas padi, seiring
dengan berkurangnya serangan hama, penggunaan
benih unggul dan upaya optimalisasi penggunaan
lahan. Peningkatan kinerja lapangan usaha transportasi
dan pergudangan didorong oleh penambahan rute
penerbangan baru, baik dalam negeri maupun luar
negeri dari dan ke Bali. Sementara itu, peningkatan
kinerja konstruksi didorong oleh pengerjaan proyek
konstruksi, baik yang menggunakan anggaran
pemerintah maupun swasta, termasuk dalam rangka
penyelenggaraan IMF-WB AM 2018. Meningkatnya
kinerja ekonomi negara mitra dagang utama
Bali, khususnya Amerika Serikat (AS) dan upaya
pengembangan pasar ekspor alternatif mendorong
peningkatan kinerja lapangan usaha industri
pengolahan. Namun demikian, akselerasi lebih
tinggi tertahan oleh melambatnya kinerja lapangan
usaha penyediaan akomodasi makan dan minum
(pangsa 23,34%) dan perdagangan besar dan eceran
(pangsa 8,5%), seiring dengan melambatnya jumlah
kunjungan wisatawan pada tahun 2018 dibanding
tahun 2017, sebagai dampak terjadinya beberapa
bencana alam yang terjadi di sekitar Wilayah Bali.
Grafik 1.3. Pertumbuhan Ekonomi Bali danNasional Tahunan
Sumber : Badan Pusat Statistik, diolah
Grafik 1.4. Pangsa Ekonomi Bali Terhadap KTI dan Nasional Tahun 2018
Sumber : Badan Pusat Statistik, diolah
Dari sisi permintaan, akselerasi perekonomian
Bali pada tahun 2018 didorong oleh peningkatan
kinerja konsumsi rumah tangga, konsumsi
Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga
(LNPRT) dan investasi. Peningkatan kinerja konsumsi
1.1.2. KINERJA PEREKONOMIAN BALI
TAHUN 2018
Secara keseluruhan, kinerja ekonomi Bali tahun
2018 terakselerasi dibandingkan tahun 2017.
Pada tahun 2018, perekonomian Bali tumbuh 6,35%
(yoy), lebih tinggi dibandingkan tahun 2017 yang
tumbuh 5,57% (yoy) dan lebih tinggi dibandingkan
pertumbuhan ekonomi nasional pada periode yang
sama yang sebesar 5,17% (yoy). Akselerasi kinerja
ekonomi Bali terutama didorong oleh penyelenggaraan
IMF-WB AM 2018 dan dipengaruhi oleh base effect
perlambatan ekonomi tahun 2017 akibat peningkatan
aktivitas vulkanis Gunung Agung serta pelaksanaan
Pemilukada tahun 2018
P e r k e m b a n g a n e k o n o m i m a k r o d a e r a h34
1 InflasiBalipadatriwulanI(Januari)2019tercatatsebesar2,81%(yoy),melandaidibandingkandenganinflasitriwulanIV2019yangsebesar3,13%(yoy)2 Padatanggal5Januari2019,PemerintahmenurunkanhargaBBMjenisPertamaxSeriesdanDexSeriesmasing-masingsebesarRp150,00–Rp250,00perliter.Sejalandenganitu,penurunanharga
BBMbersubsidiuntukjenispremium(pertanggal10Februari2019)sebesarRp100perliterdiWilayahJawa,BalidanMadura.3 BerdasarkanWEO-IMFupdateJanuari2019&Oktober2018,pertumbuhanekonomiASdanAustraliapada2019diprakirakanmasing-masingakantumbuh2,5%(yoy)dan2,8%(yoy),lebihrendah
dibandingkandenganpertumbuhantahun2018yangmasing-masingsebesar2,9%(yoy)dan3,2%(yoy)4 BeberapaproyekkonstruksidalamrangkaIMf-WBAM2018yaituunderpassNgurahRai,ApronBandaraIGustiNgurahRai,GWKCultural ParkdanBenoaTourism Port
1.1.3. TRACKING KINERJA EKONOMI BALI
TRIWULAN I 2019
Kinerja ekonomi Bali pada triwulan I 2019
diprakirakan masih tumbuh kuat walaupun
melambat dibanding triwulan IV 2018. Dari
sisi permintaan, hal ini terutama disebabkan oleh
melambatnya komponen konsumsi rumah tangga,
ekspor dan investasi. Namun demikian, kinerja
komponen konsumsi pemerintah serta konsumsi
Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga
(LNPRT) diprakirakan terakselerasi dibanding triwulan
sebelumnya, didorong oleh persiapan pelaksanaan
pemilihan umum legislatif dan pemilihan umum
presiden pada periode April 2019. Sejalan dengan itu,
perlambatan ekonomi Bali pada triwulan I 2019 dari sisi
penawaran diprakirakan terjadi akibat melambatnya
seluruh lapangan usaha utama ekonomi Bali yaitu
lapangan usaha akmamin, pertanian, transportasi,
konstruksi, industri pengolahan serta perdagangan
besar dan eceran, sejalan dengan telah berakhirnya
periode pariwisata di Bali.
Meskipun masih tumbuh kuat, kinerja komponen
konsumsi RT pada triwulan I 2019 diprakirakan
akan tumbuh melambat dibanding triwulan IV
2018. Perlambatan ini terutama disebabkan oleh telah
berakhirnya periode season pariwisata dan anggaran
konsumen rumah tangga yang telah terserap untuk
semester ajaran genap dan liburan sekolah serta
akhir tahun. Namun, melambatnya kinerja konsumsi
RT lebih dalam tertahan oleh masih kuatnya daya
beli masyarakat, seiring dengan melandainya tingkat
inflasi1. Prakiraan melandainya inflasi pada triwulan I
2019, disebabkan oleh beberapa kebijakan pemerintah
yang melakukan penurunan BBM subsidi dan non
subsidi sepanjang triwulan I 20192.
Kinerja ekspor luar negeri dan lapangan usaha
penyediaan akomodasi makan-minum serta
transportasi diprakirakan mengalami perlambatan
pada triwulan I 2019. Hal ini terutama disebabkan
oleh perlambatan kinerja ekspor jasa, sejalan dengan
berakhirnya periode season pariwisata. Sementara itu,
kinerja ekspor barang luar negeri diprakirakan turut
melambat seiring dengan prakiraan melambatnya
kinerja ekonomi negara mitra dagang Bali pada
tahun 2019, khususnya AS dan Australia3. Meskipun
demikian masih terdapat potensi akselerasi komponen
ini, terutama didorong oleh adanya perayaan Imlek
pada triwulan laporan yang berpotensi meningkatkan
kunjungan wisman Tiongkok. Pemda Provinsi Bali
menyelenggarakan Festival Imlek pada 6 Februari di
wilayah Batur, Kintamani, Kab. Bangli. Diprakirakan
jumlah wisman Tiongkok yang akan ikut dalam festival
ini sebanyak 1.500 – 2.000 orang. Pemerintah Daerah
Bali menargetkan jumlah kunjungan wisman asal
Tiongkok sebesar 1,5 – 1,6 juta orang pada tahun
2019.
Kinerja komponen investasi dan lapangan usaha
konstruksi diprakirakan tumbuh melambat
pada triwulan I 2019. Hal ini disebabkan oleh telah
selesainya pengerjaan beberapa proyek konstruksi
dalam rangka penyelenggaraan IMF-WB AM 20184.
Selain itu, perilaku wait and see pelaku usaha untuk
melakukan ekspansi usaha seiring adanya Pemilihan
Presiden dan Pemilihan Legislatif pada tahun 2019
juga berpotensi menahan kinerja investasi. Proyek
konstruksi yang terkait dengan belanja modal
pemerintah yang masih dalam tahap pengadaan dan
persiapan, termasuk yang menggunakan anggaran
APBN dan APBD juga berpotensi menjadi faktor
penahan kinerja komponen ini. Meskipun demikian,
masih berlanjutnya pengerjaan beberapa proyek
konstruksi (Bandara Ngurah Rai, Benoa Tourism Port
dan pengembangan kawasan Nusa Dua) akan menjadi
penopang pertumbuhan investasi untuk tetap tumbuh
kuat pada triwulan I 2019.
Perlambatan prakiraan kinerja lapangan
usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan
terutama disebabkan oleh adanya gangguan
cuaca. Gelombang laut yang tinggi pada triwulan
35P e r k e m b a n g a n e k o n o m i m a k r o d a e r a h
5 MenurutBMKG,gelombangtinggidiperairanBalimasihberpotensiterjadi,terutamapadasaatperiodeterjadinyafenomenabulanpenuhatauSupermoondisertaidenganbulanpurnamapadabulanJanuaridanFebruari2019.
I 2019 menyebabkan nelayan belum berani melaut
di beberapa wilayah sentra nelayan di Bali. Kondisi
ini berpotensi menurunkan jumlah produksi ikan
laut5. Perbaikan jaringan irigasi di wilayah Ubud dan
bencana longsor di saluran irigasi Subak Penasan,
Kab. Klungkung yang menyebabkan kekeringan di
16 wilayah subak serta adanya serangan hama tikus
di beberapa wilayah sentra pertanian (Tabanan dan
Karangasem) turut berpotensi menahan jumlah
produksi padi di triwulan I 2019. Cuaca ekstrim juga
berpotensi pada peningkatan angka kematian ayam
daging ras serta perlambatan tingkat pertumbuhan
ayam. Namun, perlambatan lebih dalam tertahan oleh
masuknya periode panen komoditas tabama pada
bulan Maret 2019.
Di sisi lain, kinerja konsumsi pemerintah
dan konsumsi LNPRT pada triwulan I 2019
diprakirakan terakselerasi, didorong oleh persiapan
pelaksanaan Pemilu serentak (Pileg dan Pilpres) yang
akan dilaksanakan pada bulan April 2019, peningkatan
dan percepatan pembayaran nominal bansos PKH
yang mulai dibayarkan pada Januari 2019 dan rencana
percepatan proses pengadaan untuk belanja barang
dan jasa serta modal, baik yang menggunakan
anggaran APBN maupun APBD, berpotensi mendorong
akselerasi konsumsi pemerintah. Namun demikian,
akselerasi konsumsi lebih tinggi tertahan oleh siklus
belanja pemerintah yang persentase realisasinya relatif
kecil pada awal tahun sesuai pola historisnya.
Dari berbagai prompt indicator ekonomi Regional
di wilayah Bali dan hasil survei serta liaison,
terindikasi tendensi perlambatan kinerja ekonomi
Bali pada triwulan I 2019 dibandingkan triwulan
IV 2018. Kondisi ini juga didukung oleh beberapa
faktor internal dan eksternal seperti telah dijelaskan
sebelumnya. Kinerja ekonomi Bali diprakirakan masih
akan tumbuh kuat, walaupun menunjukkan tendensi
perlambatan dibanding triwulan sebelumnya dan
berada dalam kisaran 6,10% - 6,50% (yoy).
1.2. PERTUMBUHAN EKONOMI BALI
TRIWULAN IV 2018 SISI PERMINTAAN
Peningkatan kinerja ekonomi Bali pada triwulan
IV 2018 dari sisi permintaan didorong oleh
meningkatnya kinerja komponen konsumsi
rumah tangga, investasi dan ekspor luar negeri di
tengah penurunan kinerja konsumsi pemerintah.
1.2.1. Konsumsi
Komponen konsumsi pada periode laporan
tumbuh 3,77% (yoy), lebih rendah dibanding
triwulan sebelumnya yang sebesar 6,17%
(yoy), disebabkan oleh penurunan kinerja konsumsi
pemerintah dan perlambatan konsumsi Lembaga
Non Profit Rumah Tangga (LNPRT). Di sisi lain, kinerja
konsumsi rumah tangga terakselerasi dibanding
triwulan sebelumnya.
I II III IV I II III IV
Konsumsi 6,64 7,02 1,94 4,22 3,97 4,22 4,50 4,53 6,17 3,77 4,74
Konsumsi RT 6,66 4,77 3,71 4,44 3,19 4,02 3,19 4,52 5,36 6,90 5,00
Konsumsi LNPRT 8,58 5,85 0,12 0,14 9,64 3,94 8,27 9,62 9,47 0,54 6,76
Konsumsi Pemerintah 6,36 29,07 -7,01 3,59 6,47 5,28 14,23 3,94 10,03 -7,57 3,08
Investasi 8,86 3,08 3,89 3,81 3,42 3,55 7,43 6,23 10,22 11,97 9,01
PMTB 8,78 3,04 3,82 3,84 3,43 3,54 7,46 6,23 10,25 12,03 9,04
Perubahan Inventori 27,45 9,50 19,74 -1,84 1,71 6,56 2,59 6,34 3,69 -0,43 3,02
Ekspor LN 14,38 11,25 11,29 11,45 -5,03 7,09 -3,83 3,35 11,67 15,15 6,45
Impor LN 24,15 14,36 32,96 21,98 2,91 17,14 12,98 7,58 27,32 49,09 24,41
Net Ekspor Antar Daerah 16,79 8,89 -5,13 1,20 -8,17 -1,44 -12,40 -2,02 12,37 -1,25 -0,67
PDRB 6,33 6,25 5,92 6,18 4,01 5,57 5,58 6,05 6,15 7,59 6,35
20172018
2018Komponen 20162017
Sumber: BPS, diolah
Tabel 1.1. Perkembangan Kinerja Pertumbuhan Ekonomi Bali Sisi Permintaan (%, yoy)
P e r k e m b a n g a n e k o n o m i m a k r o d a e r a h36
6 SukubungakreditkonsumsipadatriwulanIV2018tercatatsebesar11,69%pa,lebihrendahdibandingtriwulanIII2018yangsebedar11,80%pa.7 PertumbuhanpenjualanbeberapakelompokkomoditaspadatriwulanIV2018dibandingkantriwulanIII2018meliputi:untukkelompokbarangmakanan,minumandantembakaumeningkatdari
-49,04%(yoy)menjadi-8,25%(yoy),kelompokbarangperalatantulismeningkatdari-2,64%(yoy)menjadi2,27%(yoy),kelompokbarangsukucadangmeningkatdari23,37%(yoy)menjadi29,24%(yoy),dankelompokbahankonstruksimeningkatdari-30,48%(yoy)menjadi-20,30%(yoy)
8 IKKdanIKEpadatriwulanlaporanberturut-turutsebesar110,03dan101,57,lebihrendahdibandingtriwulanIII2018yangsebesar110,27dan105,77
Akselerasi kinerja konsumsi RT pada triwulan
laporan juga terkonfirmasi oleh meningkatnya
indeks ekspektasi konsumen hasil Survei
Konsumen (SK) Bank Indonesia. Indeks ekspektasi
konsumen (IEK) menunjukkan peningkatan dari 118,07
pada triwulan III 2018 menjadi 118,53 pada triwulan
laporan. Sementara itu, indeks keyakinan konsumen
(IKK) dan indeks kondisi ekonomi (IKE) menunjukkan
penurunan8, meskipun demikian nilai semua indeks
survei konsumen sepanjang triwulan IV 2018 masih
berada diatas 100. Kondisi ini menunjukkan bahwa
konsumen masih optimis dengan tingkat konsumsinya
saat ini dan ke depan.
Grafik 1.5. Pertumbuhan Penjualan Eceran
Sumber : Survei Penjualan Eceran, Bank Indonesia
(100)
(50)
0
50
100
150
(100)
(50)
0
50
100
150
200
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2015 2016 2017 2018
g Total Penjualang Makanan, Minuman dan TembakauPeralatan Tulis
%,
1011111212131314
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2015 2016 2017 2018
Suku
Bun
ga (%
)
SK Bunga Kredit KonsumsiSK Bunga Kredit Rata-rata Tertimbang
Grafik 1.6. Perkembangan Suku Bunga Kredit Konsumsi
Sumber : LBU, Bank Indonesia
Grafik 1.7. Perkembangan Hasil Survei Konsumen
Sumber : Survei Konsumen, Bank Indonesia
Konsumsi Swasta: Rumah Tangga & Lembaga
Non Profit Rumah Tangga (LNPRT)
Kinerja konsumsi swasta yaitu konsumsi rumah
tangga meningkat pada periode laporan,
sedangkan kinerja konsumsi LNPRT mengalami
perlambatan. Konsumsi rumah tangga tumbuh 6,90%
(yoy) pada triwulan IV 2018, lebih tinggi
Recommended