Hepatitis & Pengobatan Herbal

Preview:

Citation preview

KELOMPOK I

ASKEP HEPATITIS &

PENGOBATAN HERBAL

Alkohol obat-obatan

ASUHAN KEPERAWATAN

I. PENGKAJIAN A. IDENTITAS PASIEN

Meliputi :Nama, Usia : bisa terjadi pada semua usia, Alamat, Agama, Pekerjaan, Pendidikan.

  B. KELUHAN UTAMA

Penderita datang untuk berobat dengan keluhan tiba-tiba tidak nafsu makan, malaise, demam (lebih sering pada HVA). Rasa pegal linu dan sakit kepala pada HVB, dan hilang daya rasa lokal untuk perokok.

 

C. PENGKAJIAN KESEHATAN

1. Aktifitas KELEMAHAN KELELAHAN MALAISE

2. Sirkulasi BRADIKARDI (HIPERBILIRUBIN BERAT) IKTERIK PADA SKLERA KULIT, MEMBRAN

MUKOSA 

3. EliminasiUrine gelapDiare feses warna tanah liat

4. Makanan dan CairanAnoreksiaBerat badan menurunMual dan muntahPeningkatan oedemaAsites

5. Neurosensori Peka terhadap rangsang Cenderung tidur Letargi Asteriksis

6. Nyeri / Kenyamanan Kram abdomen Nyeri tekan pada kuadran kanan Mialgia Atralgia Sakit kepala Gatal (pruritus)

7. Keamanan Demam Urtikaria Lesi makulopopuler Eritema Splenomegali Pembesaran nodus servikal posterior 

8. Seksualitas Pola hidup / perilaku meningkat resiko terpajan

2.  Diagnosa Keperawatan

1.Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh b/d ketidakmampuan untuk

memasukan atau menCerna nutrisi oleh

karena faktor biologis,psikologis atau

ekonomi

2. Devisit volume cairan b/d kehilangan volume cairan secara  aktif

3. Kerusakan integritas kulit

b/d akumulasi

garam empedu dalam jaringan  

4. INTOLERANSI AKTIVITAS B/D TIRAH

BARING ATAU IMOBILISASI KELEMAHAN MENYELURUH KETIDAK SEIMBANGAN ANTARA

OKSIGEN DENGAN KEBUTUHAN GAYA HIDUP YANG DIPERTAHANKAN

5. Kurang pegetahuan b/d

keterbatasan kognitif,interpretasi terhadap informasi

yang salah kurangnya

keinginan untuk mencari informasi

HERBAL FOR

HEPATITIS

TEMULAWAK

GAMBIR

TEMULAWAK

Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) adalah tumbuhan obat yang tergolong dalam suku

temu-temuan (Zingiberaceae). Temulawak berasal dari Indonesia,

khususnya Pulau Jawa, kemudian menyebar ke beberapa tempat di kawasan wilayah

biogeografi Malesia. Saat ini, sebagian besar budidaya temulawak berada di 

Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Selain tanaman ini terdapat di

Asia Tenggara dapat ditemui pula di China, Indochina, Barbados, India, Jepang, Korea,

Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa. Nama daerah di Jawa yaitu di Sunda

disebut koneng gede, sedangkan di Madura disebut temu labak.

MANFAAT TEMULAWAK

1. Menjaga kesehatan hati2. Mengurangi radang sendi3. Menurunkan lemak darah4. Mengatasi penyakit maag5. Melancarkan pencernaan

6. Menyehatkan jantung7. Mengatasi kanker

8. Mengatasi gangguan ginjal

KANDUNGAN KIMIA

Kandungan utama kurkuminoid (1-2%), yaitu:

kurkumin dan

monodesmetoksikurkumin (tidak kurang dari 1,0% dihitung sebagai kurkumin), bisdesmetoksikukumin ditemukan dalam jumlah sangat kecil, bahkan tidak terdeteksi. Kandungan lain adalah golongan seskuiterpen 3-12% (tidak kurang dari 5,0%), terutama: ar-kukumen, xan thorhizol, β-kurkumen, zingiberen, dan germakron.

EFEK FARMAKOLOGI Temulawak telah digunakan secara turun-temurun di

Indonesia untuk pengobatan kelainan hati. Selain dapat merangsang sekresi empedu dan meningkatkan kemampuan detoksifikasi hati, kandungan kurkumin dalam temulawak berkhasiat sebagai  antioksidan. Dalam penelitian pada hewan percobaan, kunyit terlihat menghambat kerusakan hati dari aflatoksin dan racun hati lainnya.

Kandungan kurkumin ini juga memilki aktivitas secara nyata dapat menurunkan peningkatan kadar transaminase dalam serum karena pengaruh zat-zat racun hati (zat hepatotoksik), sehingga kerusakan sel-sel hati oleh zat-zat racun tersebut dapat dihindarkan. Kurkumin juga diketahui memiliki efek yang kuat sebagai pencegah kanker dan mempunyai daya antioksidan yang kuat. Serta temulawak dikenal mempunyai khasiat sebagai obat penguat (tonik), dan sebagai obat penambah darah untuk orang yang menderita kekurangan darah atau anemia

UJI PREKLINIS

Ekstrak etanolik terstandar dari rimpang temulawak (500mg/kg) selama 7 hari memperlihatkan efek hepatoprotektif pada tikus

yang diinduksi dengan etanol. Hal ini dapat dilihat dari pengamatan fungsi hati seperti kadar ALT, AST,

dan kandungan protein. Efek tersebut juga didukung dari pengamatan histopatologi.

PENGGUNAAN SECARA TRADISIONAL Bahan:

10 gram rimpang temulawak 10 gram kunyit 10 gram daun sambiloto kering 10 gram rimpang temu mangga 10 gram ciplukan kering (seluruh bagian tanaman) 10 gram meniran (seluruh bagian tanaman) Cara Membuat: Setelah dicuci bersih, rimpang

temulawak, kunyit, temu putih, dan temu mangga diparut halus. Parutan tersebut dicampur dengan ciplukan, meniran, dan daun sambiloto, lalu direbus dengan 2 gelas air putih sampai tersisa sekitar 1,5 gelas. Setelah disaring, ramuan diminum 3 kali sehari masing-masing 1/2 gelas. Untuk mengurangi rasa pahit, tambahkan 1 sendok makan madu.

KEAMANAN Ekstrak etanolik

terstandar temulawak mengandung xanthorrhizol 0,1238mg/kg pada dosis 5g/kg bb per oral tidak

memberikan tanda-tanda toksisitas pada mencit.

INTERAKSI OBAT Belum diketahui adanya interaksi temulawak dengan obat-obatan atau bahan lain

DOSIS Untuk memperoleh manfaat penurunan kadar SGOT & SGPT adalah 15-30 mg kurkumin

GAMBIR (UNCARIAE GAMBIRIS FOLII

EXTRACTUM SICCUM) Tumbuhan berhabitus perdu, memanjat, batang bulat,

tidak berambut, punya kait diantara dua tangkai daun yang berhadapan, kecil, pipih, daun penumpu agak besar, bulat. Daun berhadapan, tipis, bulat, tangkai

daun tidak berambut, panjang 0,5-0,8 cm, pertulangan primer pada permukaan daun sebelah bawah menonjol. Bunga majemuk, bentuk bongkol,

berhadapan di ketiak daun, tangkai pipih, panjang 0,5-4,2 cm, diameter bongkol 4,7-5 cm, tabung mahkota pipih, merah, berambut halus, lobus mahkota krem keputihan, daun pelindung tidak berambut, langset.

Buah kapsul, sempit dan panjang, terbagi menjadi dua belahan. Biji banyak, kecil, halus dan berbentuk jarum

dan bersayap, panjang 0,4 cm, kuning.

KANDUNGAN KIMIA Tanin: Katekin; Protoantosianidin:

Gambiriin A1, gambiriin A2, gambiriin A3, gambiriin B1, gambiriin B2, gambiriin B3, gambiriin C; Alkaloid: Dihidrogambiriin, gambirdin, gambirtanin, gambirin, isogambirin, auroparin, dan oksogambirtaninm; Kandungan lainnya: Kuersetin, epikatekin, epigalokatekin dan asam tanat

EFEK FARMAKOLOGI Gambir mengandung katekin

dan kuersetin (suatu flavonoid) yang berdasarkan penelitian dapat meringankan penyakit hepatitis. Katekin secara khusus, dapat menurunkan kadar bilirubin serum pada semua bentuk hepatitis. Katekin juga meningkatkan clearens antibodi hepatitis dari darah dan menurunkan kadar enzim hati

UJI PREKLINIS Percobaan toksisitas ekstrak gambir pada mencit menunjukkan bahwa pemanfaatannya dalam jangka panjang tidak dianjurkan karena pada dosis besar (200 mg/kgBB) dapat mempengaruhi fungsi ginjal dan hati.

KEAMANAN Efek samping belum ditemukan data yang

signifikan, kontra indikasi juga belum diketahui, tapi Penggunaan gambir dalam

pengobatan hepatitis sebaiknya di bawah pengawasan ahli.

Penggunaan ekstrak gambir jangka panjang tidak baik

untuk ginjal.

INTERAKSI OBATGambir tak

tercampurkan dengan gelatin, besi, dan alkali.

DOSIS Penyiapan: Tingtur: Maserasi 200 g serbuk gambir dan 50 g kayu manis dengan 1 L etanol 45 %.

Dosis harian: 0,5 -2 gram serbuk atau 2,5-5 mL tingtur gambir.

WHATEVER YOU ARE BE A GOOD ONE

SHUKRAAN……… THANK YOU…….

GAMSAHABNIDA…….. MATUR NUWUN

ARIGATO……………………….. MERCI…..

XIEXIE……. GRACIAS………………

DANKE…

TERIMA KASIH

Recommended