HOMESTAY SEBAGAI USAHA PENGEMBANGAN DESA WISATA …

Preview:

Citation preview

Jurnal Teknik PWK Volume 3 Nomor 4 2014

Online : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/pwk__________________________________________________________________________________________________________________

HOMESTAY SEBAGAI USAHA PENGEMBANGANDESA WISATA KANDRI

Fithria Khairina Damanik1 dan Mardwi Rahdriawan2

1Mahasiswa Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro2Dosen Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

email : ririn.fithriakhairina@gmail.com

Abstrak: Desa wisata Kandri merupakan desa wisata yang ada di Kota Semarang dengan keunggulan beradadekat dengan objek wisata Goa Kreo dan Waduk Jatibarang serta memiliki potensi lokal yang dapat menjadidaya tarik bagi wisatawan. Adanya desa wisata ini menjadi peluang bagi warga untuk menyediakan homestaybagi wisatawan. Selain mejadi akomodasi yang ditawarkan, homestay juga menjadi peluang usaha baru bagiwarga. Pengembangan homestay yang masih baru dan hanya digunakan oleh kelompok-kelompok tertentumemerlukan penelitian untuk mengetahui lebih dalam tentang kondisi homestay di Desa Wisata Kandri. Olehkarena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengembangan homestay di Desa Wisata Kandri dilihatdari 3 (tiga komponen utama pengembangan program ini, yaitu kelembagaan, pelaku dan produk. Metodepenelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan metode pengumpulan databerupa wawancara mendalam. Hasil penelitian ini akan menggambarkan pengembangan program homestaydilihat dari kelembagaan lokal yang ditunjukan oleh keberadaan organisasi lokal yang mengatur kegiatanpariwisata yaitu Pokdarwis Pandanaran dan Sukomakmur. Organisasi ini membawahi pelaku programhomestay yang merupakan kelompok-kelompok swadaya masyarakat yang ada di Desa Wisata Kandri.Kelembagaan dan pelaku program homestay ini menghasilkan produk yang ditawarkan sebagai atraksi yangmenjadi alasan wisatawan untuk datang berupa rumah homestay dan kegiatan yang menjadi atraksi wisata.Hasil analisis ini akan menjadi dasar penyusunan rekomendasi bagi pengembangan homestay dilihat dariketiga komponen tersebut.

Kata Kunci: Pariwisata, Desa Wisata Kandri, pengembangan homestay

Abstract: Kandri tourism village is one of tourism village in Semarang which located near to tourism attraction,Kreo Cave and Jatibarang Dam, and also have local potential that can be attraction for tourists to visit. Thistourism village become an opportunity for the people to create a homestay program for tourist. Not only as anaccommodation, this homestay program also can be a business opportunity for the people. This homestaydevelopment, is still new program and commonly used by group of people having some activities in Kandri,needs a research about the homestay condition. Hence, the aim of this research is to analyze homestay as apart of Kandri Tourism Village development based on 3 main component of homestay program development,which is principal, participant, and product. The research method used in this research is qualitative with thedata taken by some deep interviews. This research shows the principal of homestay program is localorganizations which organizing tourism activities, they are Pandanaran Group and Sukomakmur Group. Thisorganization supervises the participants which are the community group in Kandri Tourism Village. Both theprincipal and participant have the product which is the house and the tourism activity for attracting the tourist.The result of this analysis is being the foundation for giving recommendations for homestay development basedon the 3 components.

Keywords: Tourism, Kandri Tourism Village, Homestay Development

Teknik PWK; Vol. 3; No. 4; 2014; hal. 1060-1071 | 1060

Jurnal Teknik PWK Volume 3 Nomor 4 2014

Online : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/pwk__________________________________________________________________________________________________________________

HOMESTAY SEBAGAI USAHA PENGEMBANGANDESA WISATA KANDRI

Fithria Khairina Damanik1 dan Mardwi Rahdriawan2

1Mahasiswa Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro2Dosen Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

email : ririn.fithriakhairina@gmail.com

Abstrak: Desa wisata Kandri merupakan desa wisata yang ada di Kota Semarang dengan keunggulan beradadekat dengan objek wisata Goa Kreo dan Waduk Jatibarang serta memiliki potensi lokal yang dapat menjadidaya tarik bagi wisatawan. Adanya desa wisata ini menjadi peluang bagi warga untuk menyediakan homestaybagi wisatawan. Selain mejadi akomodasi yang ditawarkan, homestay juga menjadi peluang usaha baru bagiwarga. Pengembangan homestay yang masih baru dan hanya digunakan oleh kelompok-kelompok tertentumemerlukan penelitian untuk mengetahui lebih dalam tentang kondisi homestay di Desa Wisata Kandri. Olehkarena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengembangan homestay di Desa Wisata Kandri dilihatdari 3 (tiga komponen utama pengembangan program ini, yaitu kelembagaan, pelaku dan produk. Metodepenelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan metode pengumpulan databerupa wawancara mendalam. Hasil penelitian ini akan menggambarkan pengembangan program homestaydilihat dari kelembagaan lokal yang ditunjukan oleh keberadaan organisasi lokal yang mengatur kegiatanpariwisata yaitu Pokdarwis Pandanaran dan Sukomakmur. Organisasi ini membawahi pelaku programhomestay yang merupakan kelompok-kelompok swadaya masyarakat yang ada di Desa Wisata Kandri.Kelembagaan dan pelaku program homestay ini menghasilkan produk yang ditawarkan sebagai atraksi yangmenjadi alasan wisatawan untuk datang berupa rumah homestay dan kegiatan yang menjadi atraksi wisata.Hasil analisis ini akan menjadi dasar penyusunan rekomendasi bagi pengembangan homestay dilihat dariketiga komponen tersebut.

Kata Kunci: Pariwisata, Desa Wisata Kandri, pengembangan homestay

Abstract: Kandri tourism village is one of tourism village in Semarang which located near to tourism attraction,Kreo Cave and Jatibarang Dam, and also have local potential that can be attraction for tourists to visit. Thistourism village become an opportunity for the people to create a homestay program for tourist. Not only as anaccommodation, this homestay program also can be a business opportunity for the people. This homestaydevelopment, is still new program and commonly used by group of people having some activities in Kandri,needs a research about the homestay condition. Hence, the aim of this research is to analyze homestay as apart of Kandri Tourism Village development based on 3 main component of homestay program development,which is principal, participant, and product. The research method used in this research is qualitative with thedata taken by some deep interviews. This research shows the principal of homestay program is localorganizations which organizing tourism activities, they are Pandanaran Group and Sukomakmur Group. Thisorganization supervises the participants which are the community group in Kandri Tourism Village. Both theprincipal and participant have the product which is the house and the tourism activity for attracting the tourist.The result of this analysis is being the foundation for giving recommendations for homestay development basedon the 3 components.

Keywords: Tourism, Kandri Tourism Village, Homestay Development

Teknik PWK; Vol. 3; No. 4; 2014; hal. 1060-1071 | 1060

Jurnal Teknik PWK Volume 3 Nomor 4 2014

Online : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/pwk__________________________________________________________________________________________________________________

HOMESTAY SEBAGAI USAHA PENGEMBANGANDESA WISATA KANDRI

Fithria Khairina Damanik1 dan Mardwi Rahdriawan2

1Mahasiswa Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro2Dosen Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

email : ririn.fithriakhairina@gmail.com

Abstrak: Desa wisata Kandri merupakan desa wisata yang ada di Kota Semarang dengan keunggulan beradadekat dengan objek wisata Goa Kreo dan Waduk Jatibarang serta memiliki potensi lokal yang dapat menjadidaya tarik bagi wisatawan. Adanya desa wisata ini menjadi peluang bagi warga untuk menyediakan homestaybagi wisatawan. Selain mejadi akomodasi yang ditawarkan, homestay juga menjadi peluang usaha baru bagiwarga. Pengembangan homestay yang masih baru dan hanya digunakan oleh kelompok-kelompok tertentumemerlukan penelitian untuk mengetahui lebih dalam tentang kondisi homestay di Desa Wisata Kandri. Olehkarena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengembangan homestay di Desa Wisata Kandri dilihatdari 3 (tiga komponen utama pengembangan program ini, yaitu kelembagaan, pelaku dan produk. Metodepenelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan metode pengumpulan databerupa wawancara mendalam. Hasil penelitian ini akan menggambarkan pengembangan program homestaydilihat dari kelembagaan lokal yang ditunjukan oleh keberadaan organisasi lokal yang mengatur kegiatanpariwisata yaitu Pokdarwis Pandanaran dan Sukomakmur. Organisasi ini membawahi pelaku programhomestay yang merupakan kelompok-kelompok swadaya masyarakat yang ada di Desa Wisata Kandri.Kelembagaan dan pelaku program homestay ini menghasilkan produk yang ditawarkan sebagai atraksi yangmenjadi alasan wisatawan untuk datang berupa rumah homestay dan kegiatan yang menjadi atraksi wisata.Hasil analisis ini akan menjadi dasar penyusunan rekomendasi bagi pengembangan homestay dilihat dariketiga komponen tersebut.

Kata Kunci: Pariwisata, Desa Wisata Kandri, pengembangan homestay

Abstract: Kandri tourism village is one of tourism village in Semarang which located near to tourism attraction,Kreo Cave and Jatibarang Dam, and also have local potential that can be attraction for tourists to visit. Thistourism village become an opportunity for the people to create a homestay program for tourist. Not only as anaccommodation, this homestay program also can be a business opportunity for the people. This homestaydevelopment, is still new program and commonly used by group of people having some activities in Kandri,needs a research about the homestay condition. Hence, the aim of this research is to analyze homestay as apart of Kandri Tourism Village development based on 3 main component of homestay program development,which is principal, participant, and product. The research method used in this research is qualitative with thedata taken by some deep interviews. This research shows the principal of homestay program is localorganizations which organizing tourism activities, they are Pandanaran Group and Sukomakmur Group. Thisorganization supervises the participants which are the community group in Kandri Tourism Village. Both theprincipal and participant have the product which is the house and the tourism activity for attracting the tourist.The result of this analysis is being the foundation for giving recommendations for homestay development basedon the 3 components.

Keywords: Tourism, Kandri Tourism Village, Homestay Development

Teknik PWK; Vol. 3; No. 4; 2014; hal. 1060-1071 | 1060

Homestay Sebagai Usaha Pengembangan Desa Wisata… Fithria Khairina Damanik dan Mardwi Rahdriawan

PENDAHULUANPariwisata telah menjadi salah satu

industri terbesar pendukung perekonomiandunia. Pariwisata merupakan salah satu sektoryang memiliki kontribusi besar terhadapperekonomian dunia. Pariwisata padadasarnya adalah suatu kegiatan perjalanandengan tujuan untuk mendapatkan pemuasankebutuhan yang bukan merupakan realisasidari kegiatan pekerjaan. Wahab berpendapatbahwa pariwisata adalah hubunganantarorang baik dari Negara yang sama atauantarnegara atau hanya daerah geografis yagterbatas, dimana kegiatan tersebut bertujuanuntuk memenuhi kebutuhan kecuali kegiatanuntuk memperoleh penghasilan, meskipunpada perkembangan selanjutnya batasan“memperoleh penghasilan” mejadi sedikitkabur [Wahab dalam Warpani, 2007; 6].

Seiring berkembangnya waktu denganmeluasnya definisi pariwisata, daerah tujuanwisata juga semakin berkembang. Salah satudaerah tujuan wisata yang menjadi alternatifbagi wisatawan yang penat dengan hirukpikuk kehidupan perkotaan serta penurunankualitas lingkungan kota, adalah pariwisatapedesaan atau yang biasa disebut desa wisata.Desa wisata dibentuk dengan mengedepankangaya hidup dan kualitas hidup masyarakatnyaserta pelibatan masyarakat setempat danpengembangan mutu produk desa wisatatersebut. Desa wisata dibangun dengankonsep kembali ke alam serta menawarkanperi kehidupan masyarakat yang lebih alamiserta menampilkan kekayaan kebudayaandaerah setempat.

Oleh karena itu, berbagai daerahmulai mengembangkan desa wisata sebagaialternatif tujuan wisata yang ditawarkan padawisatawan, termasuk Kota Semarang. KotaSemarang telah menetapkan tiga kelurahansebagai desa wisata guna mendukungprogram Visit Central Java, yaitu KelurahanKandri (Kecamatan Gunungpati), KelurahanWonolopo (Kecamatan Mijen) serta KelurahanNongkosawit (Kecamatan Gunungpati). Ketigadesa wisata ini direncanakan akan menjadidestinasi wisata yang ada di Kota Semarang.

Penelitian ini akan difokuskan padaDesa Wisata Kandri yang telah diresmikansebagai desa wisata bersamaan dengan duadesa wisata lainnya, pada 21 Desember 2012

berdasarkan Surat Keputusan WalikotaSemarang Nomor 556/ 407 sebagai DesaWisata berbasis daya tarik alam dan daya tarikbudaya. Desa wisata Kandri memiliki potensiyang dapat menarik pengunjung, berupa objekwisata Goa Kreo dan Waduk Jatibarang yangdibuka pada awal tahun 2014. Potensikesenian dan budaya juga menjadi daya tarikdesa ini.

Guna membuat wisatawan bisabelajar budaya, gaya hidup, dan industriekonomi lokal yang ada, maka desa wisataKandri membutuhkan akomodasi yang bisamenarik wisatawan untuk meluangkan waktulebih lama di desa tersebut. Oleh karena itu,masyarakat Kandri sedang mengembangkanHomestay dengan konsep pengalamankehidupan masyarakat lokal, dimana denganadanya homestay ini, pengunjung dapatmenginap dan dengan intens berinteraksidengan masyarakat lokal. Pada awalnyapengembangan homestay ini bermula secarasukarela bagi keluarga yang mau memberitumpangan pengunjung yang ingin menginapdi Desa Kandri. Hingga sejak tahun 2013,masyarakat mulai mencoba untuk menjadikanrumah homestay ini sebagai salah satu usaha.

Namun pada kenyataannya, DesaWisata Kandri yang memang belum memilikipengunjung dalam jumlah besar, terutamayang akan bermalam, menghambatpengembangan desa wisata tersebut. Hal inijuga berdampak pada sedikitnya pengunjungyang memanfaatkan jasa homestay, kecualikelompok-kelompok tertentu yang sedangmenggunakan Desa Wisata Kandri untuk acaratertentu. Hingga saat penelitian ini dilakukan,Desa Wisata Kandri memiliki sekitar 35 unithomestay. Kenyataan ini memunculkanbanyak pertanyaan bagi peneliti mengenaibagimana pengembangan homestay di DesaWisata Kandri dilihat dari 3 komponen utamapengembangan homestay, yaitu kelembagaan,pelaku, dan produk.

Ketiga komponen utamapengembangan program homestay inidiharapkan dapat memberikan gambaranmengenai kondisi homestay di Desa WisataKandri. Dilihat dari kelembgaan yaitu adanyaPokdarwis yang mengatur jalannya kegiatanpariwisata yang ada di Desa Wisata Kandriserta mengadakan kerjasama yang akanmembantu dalam pengembangan program ini.Kelembagaan ini juga tidak dapat berjalan

Teknik PWK; Vol. 3; No. 4; 2014; hal. 1060-1071 | 1061

Homestay Sebagai Usaha Pengembangan Desa Wisata… Fithria Khairina Damanik dan Mardwi Rahdriawan

tanpa adanya pelaku yang langsungmenjalankan program tersebut yaituKelompok-Kelompok Swadaya Masyarakatyang ada di Desa Wisata Kandri. Keduakomponen ini memiliki produk yangditawarkan sebagai atraksi wisata desa ini.Produk akan memberikan gambaran rumahyang digunakan untuk menginap maupunkegiatan yang bisa dilakukan selamahomestay. Dari analisis tersebut, penelitidiharapkan dapat menyusun rekomendasiuntuk program homestay dilihat ketigakomponen tersebut, untuk pengembanganprogram homestay yang lebih baik sebagaiusaha pengembangan Desa Wisata Kandri.

METODE PENELITIANMetode penelitian yang akan

digunakan dalam penelitian ini adalahpenelitian kualitatif. Menurut Herdiansyah(2010), penelitian kualitatif memiliki esensiuntuk memahami. Memahami yang dimaksudadalah memahami ‘sesuatu’ yang dapatberarti banyak hal, misalnya memahami apayang dirasakan orang lain, memahami polapikir dan sudut pandang orang lain,memahami suatu fenomena berdasarkansudut pandang sekelompok orang ataukomunitas tertentu dengan setting alamiah.Yang berarti penelitian harus dilakukanlangsung di lokasi fenomena tersebut terjadi.

Penelitian kualitatif bertujuan untukmendapatkan pemahaman yang sifatnyaumum terhadap kenyataan sosial dariperspektif partisipan. Pemahaman tersebuttidak ditentukan terlebih dahulu, melainkanakan muncul setelah melakukan analisisterhadap kenyataan sosial yang menjadi fokuspenelitian. Penggunaan metode kualitatif inidijustifikasi bermula dari tujuan penelitianyang ingin menganalisis kondisi homestaysebagai usaha pengembangan Desa WisataKandri, serta tanggapan wisatawan yangsudah pernah menginap agar dapatmenghasilkan rekomendasi homestay ideal.

Dari tujuan penelitian tersebut, perluadanya eksplorasi mendalam terhadaphomestay, sehingga bisa mendapatkangambaran mengenai homestay sebagaiakomodasi utama yang menjadi daya tarikdesa wisata. Teknik pengumpulan data yangdigunakan adalah observasi dan wawancaramendalam. Data yang dikumpulkan kemudiandiolah dengan melakukan reduksi data,

pengkodean data, dan pengelompokan datake dalam tema-tema sesuai sasaran yang ingindicapai.

HASIL PEMBAHASANPenelitian yang berjudul Homestay

sebagai Usaha Pengembangan Desa WisataKandri ini memperoleh beberapa hasil yangakan dijelaskan pada bagian ini, yaituKelembagaan, Pelaku, dan produkpengembangan program homestay di DesaWisata Kandri.A. Kelembagaan Pengembangan Program

Homestay Desa Wisata KandriKelembagaan masyarakat desa juga

menjadi penting sebagai komponenpengembangan homestay di Desa WisataKandri. Dalam hal ini, kelembagaan diartikansebagai sebuah organisasi lokal yangmembawahi kegiatan wisata di daerah tujuanwisata ini, berupa Kelompok Sadar Wisataatau yang selanjutnya akan disebut sebagaiPokdarwis. Adanya Pokdarwis yang bernamaPokdarwis Pandanaran dan PokdarwisSukomakmur ini menunjukan adanyapartisipasi masyarakat yang terjadi di DesaWisata Kandri.a. Pokdarwis Desa Wisata Kandri

Pokdarwis adalah kelompokmasyarakat yang mengatur jalannya kegiatanpariwisata di lokasi wisata. Terdapat duaPokdarwis yang ada di Desa Wisata Kandri,yaitu Pokdarwis Pandanaran denganPokdarwis Sukomakmur yang masing-masingmemiliki bidang yang berbeda.

Pokdarwis merupakan sebuahorganisasi yang harus dimiliki oleh suatu desawisata. Pokdarwis memiliki tugas untukmengawasi dan membina jalannya kegiatanpariwisata yang ada di lokasi wisata ini. Selainitu, Pokdarwis juga menjalin kerjasamadengan pihak-pihak eksternal dalam rangkapengembangan Desa Wisata Kandri. Sudahmenjadi isu kunci bagi organisasi lokal dalampengelolaan desa wisata bahwa pentingadanya dukungan yang professional gunamenguatkan organisasi tersebut, mendorong

Teknik PWK; Vol. 3; No. 4; 2014; hal. 1060-1071 | 1062

Homestay Sebagai Usaha Pengembangan Desa Wisata… Fithria Khairina Damanik dan Mardwi Rahdriawan

usaha yang mandiri, serta menciptakankemitraan yang adil dalam pengembanganpariwisata. Dalam kasus Desa Wisata Kandri,dukungan dan hubungan yang telah dijalinoleh pihak desa wisata dengan pihak eksternalyaitu pemerintah, swasta, dan institusipendidikan.

b. Kerjasama Desa Wisata dengan PihakEksternal

Desa wisata Kandri memang dibangundenga prinsip partisipasi masyarakat, namuntetap memerlukan bantuan melaluipengedaan kerjasama dengan berbagai pihak,seperti pemerintah, swasata, dan institusipendidikan. Pemerintah Kota Semarangmemiliki wewenang untuk mengeluarkan legalformal pengengkatan Kelurahan Kandrisebagai Desa Wisata sesuai dengan SuratNomor 556/407 sebagai desa wisata berbasisdaya tarik alam dan budaya.

Desa Wisata Kandri banyakmengadakan kerjasama langsung denganDinas Pariwisata dan Kebudayaan KotaSemarang, seperti dalam hal pengelolaan GoaKreo yang berada langsung dibawah tanggungjawab dinas tersebut. Disbudpar secaraberkala juga mengadakan pagelaran budaya diDesa Kandri, selain untuk melestarikan budayalokal juga untuk meningkatkan jumlahkunjungan wisatawan di Desa Wisata Kandrikhususnya dan Kota Semarang padaumumnya. Pokdarwis Desa Wisata Kandri jugaaktif mengirimkan proposal bantuan padapemerintah guna memenuhi kebutuhanpengembangan desa wisata ini. Pada tahun2013, Desa Wisata Kandri mendapatkanbantuan sebesar Rp 75.000.000,00 dari PNPMPariwisata yang dibagi untuk 3 KSM yaitu KSMPandu Wisata Jaya, KSM Catur LanggengBudaya, dan KSM Griya Asri Jaya.

Selain dengan pemerintah, DesaWisata Kandri juga melakukan kerjasamadengan pihak swasta. Saat ini, Desa Kandrimemiliki kerjasama dengan Hotel DaluSemarang dalam pembinaan dan pelatihantentang hospitality program homestay yang

sedang dikembangkan. Namun, kerjasamadengan pihak swasta ini memang dibatasi,karena masyarakat Kandri yang inginmembatasi masuknya produk luar Kandri kearea Desa Wisata Kandri.

Dalam mendukung pengembanganny,Desa Wisata Kandri juga mengadakankerjasama dengan Institusi Pendidikan. AdalahAIESEC Undip, organisasi kepemudaan yangberada di bawah Universitas Diponegorosebagai duta wisata Desa Wisata Kandri.Sebagai duta wisata, AIESEC Undip seringkalimengadakan acara dan kegiatan di lokasiwisata ini, yang dilakukan juga sebagai ajangpromosi Desa Wisata Kandri tidak hanyadalam lingkup lokal, nasional, tetapi jugainternasional. AIESEC Undip merupakankelompok yang pertama kali mengikutiprogram homestay di lokasi wisata ini padaAgustus 2013, melalui program live in. Darikegiatan ini kemudian kelompok-kelompokwisatawan lain yang berasar dari institusipendidikan mulai mengikuti program ini.

B. Pelaku Pengembangan ProgramHomestay Desa Wisata Kandri

Selain kelembagaan yang mengaturjalannya kegiatan yang ada di Desa WisataKandri, pelaku program homestay jugamerupakan komponen penting dalampengembangan program homestay. Pelakuhomestay adalah pihak-pihak yang langsungmenjalankan program ini. Pada bagian ini,akan dibahas tentang KSM-KSM yangmenjalankan program homestay, khususnyaKSM Griya Asri Jaya yang bertanggung jawabdalam mengatur program homestay di DesaWisata Kandri. KSM ini membawahi pemilik-pemilik homestay yang memiliki perananpenting dalam usaha pengembangan programhomestay.a. Kelompok Swadaya Masyarakat Desa

Wisata KandriKelompok Swadaya Masyarakat atau

yang akan disingkat dengan istilah KSM adalahkelompok yang dibuat atas dasar inisiatif dankemauan warga yang memiliki potensiataupun kegemaran yang sama. Kelompok

Teknik PWK; Vol. 3; No. 4; 2014; hal. 1060-1071 | 1063

Homestay Sebagai Usaha Pengembangan Desa Wisata… Fithria Khairina Damanik dan Mardwi Rahdriawan

masyarakat ini kemudian dibentuk sesuaidengan bidangnya masing-masing. Di DesaWisata Kandri kelompok-kelompok ini beradadi bawah kedua Pokdarwis yang ada. Saat inisudah ada beberapa KSM yang dikembangkan,namun belum semua berjalan sesuai denganfungsingnya masing-masing. Adapun beberapaKSM yang ada di Desa Wisata Kandri adalahsebagai berikut. KSM Griya Asri Jaya (KSM yang mengurus

program homestay di Desa Wisata Kandri) KSM Pandu Wisata Jaya (Kelompok yang

mengurus tour guide atau pemandu sertamengurus paket wisata yang ada di DesaWisata Kandri)

KSM Catur Langgeng Budaya (Kelompokyang mengurus kesenian, seperti kesenianmusik dan kesenian tari)

KSM Manunggal Jaya (Kelompok yangmengurus bidang kuliner berupa makanantradisional dan buah-buahan)

KSM Kereta Dewi Kandri (Kelompok yangmengurus pengadaan kereta wisata)

KSM Mekar Sari (Kelompok yangmengurus pengadaan fasilitas untuk acaradan kegiatan desa wisata, seperti tendadan gerai)

Kelompok Perahu (Kelompok yangmengurus pengadaan perahu sebagaiwisata air yang ditawarkan di Desa WisataKandri.

Setiap KSM memiliki koordinatormasing-masing yang merupakan seseorangatau sekelompok orang dengan aspirasi daninisiatif untuk memajukan perekonomiandesa. KSM Griya Asri Jaya memiliki seorangkoordiantor yang bukan merupakan bagiandari pemilik homestay sehingga dapat berlakuadil dalam mengatur pembagian wisatawanmaupun pembagian bantuan yang didapatkan.Koordinator homestay ini membawahipemilik-pemilik homestay yang ada di DesaWisat Kandri.b. Pemilik Homestay Desa Wisata Kandri

Berdasarkan analisis yang telahdilakukan, peneliti mengklasifikasikanprogram homestay di Desa Wisata Kandri kedalam Wait and see participant. Pelakuhomestay seperti ini perlu melihat terlebihdahulu apa manfaat program homestay bagidirinya. Pengkategorian ini dikarenakanselama penelitian, peneliti menemukan

sample pemilik homestay yang memutuskanmengikuti program ini karena manfaat dankeuntungan yang didapatkan oleh warga yangsudah mengikuti program homestay terlebihdahulu. Oleh karena itu, jumlah pemilikhomestay juga mengalami pertambahan dariawal pertama kali terbentuk.

Pelaku homestay di Desa WisataKandri belum bisa disebut sebagai willingparticipants dilihat dari kondisi homestaymelalui analisis peneliti, misalnya mayoritasrumah homestay yang bahkan tidakmemasang papan pengenal yang sudahdiberikan. Namun, tidak bisa juga digolongkansebagai non-committing participant, karenapemilik homestay masih memilki komitmendalam mengikuti program ini. Dapat dilihatdari belum adanya pemilki homestay yangmengundurkan diri dari program ini, meskipunhingga saat penelitian ini dilakukan, belumbanyak wisawatan yang mengikuti programhomestay tersebut.

Sebagai wait and see participant,masyarakat Kandri perlu melihat terlebihdahulu manfaat yang didapatkan dari programini sebelum akhirnya memutuskan untukmengambil bagian dalam program ini. Adapunmanfaat yang dapat dirasakan oleh pemilikhomestay dan warga Desa Kandri dari adanyaprogram ini dapat dilihat melalui aspeklingkungan, ekonomi, dan sosial.

C. Produk Pengembangan ProgramHomestay Desa Wisata Kandri

Kelembagaan dan pelaku programhomestay di Desa Wisata Kandri kemudianharus memiliki sebuah produk yang dihasilkan.Produk menjadi daya tarik wisatawan untukdatang dan mau mengikuti program homestaytersebut. Dalam pembahasan produk ini,produk dari program homestay di Desa WisataKandri akan dibedakan menjadi 2 macam,yaitu rumah homestay secara fisik yangdisewakan oleh untuk wisatawan dan kegiatanyang menjadi atraksi wisata dan alasanwisatawan mengunjungi dan mengikutiprogram homestay ini.a. Kondisi Rumah Homestay

Rumah yang disewakan sebagai homestaymerupakan rumah warga yang memang

Teknik PWK; Vol. 3; No. 4; 2014; hal. 1060-1071 | 1064

Homestay Sebagai Usaha Pengembangan Desa Wisata… Fithria Khairina Damanik dan Mardwi Rahdriawan

sudah ada sebelumnya dan memilikikamar yang tidak digunakan, biasanyakarena anggota keluarganya sedangbersekolah maupun bekerja di luar kota.Hingga penelitian ini dilakuka, terdapat 35unit homestay dengan jumlah kamar 1 – 3kamar. Lokasi homestay ini hanya beradadi RW I sebanyak 12 unit, RW II sebanyak2 unit, dan RW III sebanyak 21 unit. RW III(Dusun Talun Kacang) memiliki jumlah unithomestay paling banyak dibandingkandengan RW yang lain. Homestay di RW ini

tersebar di seluruh RT yang ada, namunmayoritas terdapat di sepanjang jalanutama menuju Goa Kreo. Lokasi yangberdekatan langsung dengan objek wisata,memberi peluang besar bagi homestayBambu Krincing, karena banyakwisatawan yang akan melalui RW ini jikahendak mengunjungi Goa Kreo danWaduk Jatibarang. Persebaran homestaydi ketiga RW dapat dilihat pada gambardibawah ini.

Sumber: Dokumentasi Peneliti

GAMBAR 1Persebaran Homestay Kiyai Manis (RW I)

Sumber: Dokumentasi Peneliti

GAMBAR 2Persebaran Homestay Siwarak (RW II)

Teknik PWK; Vol. 3; No. 4; 2014; hal. 1060-1071 | 1065

Homestay Sebagai Usaha Pengembangan Desa Wisata… Fithria Khairina Damanik dan Mardwi Rahdriawan

Untuk menginap dalam waktu sehari,wisatawan perlu membayar sebesar Rp70.000,00 dan mendapatkan sarapan, makansiang, dan makan malam. Selain itu masing-masing kamar tidur biasanya dilengkapidengan fasilitas sederhana sesuai kemampuandari pemilik homestay,

umumnya berupa meja kecil, kursikecil, dan lemari kecil. Namun, mayoritasrumah yang dijadikan homestay masihmenggabungkan kamar mandi pemilikhomestay dengan wisatawan, yang bisamenyebabkan ketidaknyamanan bagiwisatawan.b. Kegiatan Program Homestay Desa Wisata

Kandri1. Interaksi Pemilik homestay dan

pengunjungInteraksi dengan pemilik homestaymenjadi jembatan utama pengunjungmerasa nyaman dengan Desa Wisatatersebut. Tidak jarang di desa wisata,pemiliki homestay tempat wisatawanmenginap menjadi tour guide bagiwisatawan tersebut. Dari hasil survey yangsudah dilakukan pada beberapa pemilikhomestay, hubungan antara pemilik

homestay yang datang sangat dekatdengan pengunjung.Interaksi yang terjalin antara pemilikhomestay dan pengunjung terjalin sangatbaik, terutama dengan pengunjungdomestik. Jika dengan turis mancanagera,terdapat batasan bahasa yang belum bisadijangkau oleh pemilik homestay,sebaliknya turis mancanegara tersebutpun belum bisa menggunakan BahasaIndonesia. Makan bersama jugamerupakan salah satu penghubung antarapemilik rumah dan pengunjung. Karenadisaat makan bersama biasanya keduabelah pihak bisa saling bercerita,mengobrol, dan bertukar pikiran.

2. Atraksi Lokal Desa Wisata Kandri

Keindahan AlamGoa Kreo dan Waduk Jatibarang adalahobjek wisata utama yang bisa dinikmati diDesa Wisata Kandri. Namun selain itu, diDesa Wisata Kandri juga terdapatbeberapa curug, seperti Curug Siwarakdan Curug Kedung Putro yang terdapat diRW II. Di curug ini, wisatawan tidak hanyabisa menikmati keindahan alamnya, tetapijuga melakukan kegiatan susur sungai danoutbound. Selain itu, Desa Wisata Kandri

Sumber: Dokumentasi Peneliti

GAMBAR 3Persebaran Homestay Bambu Krincing (RW III)

Teknik PWK; Vol. 3; No. 4; 2014; hal. 1060-1071 | 1066

Homestay Sebagai Usaha Pengembangan Desa Wisata… Fithria Khairina Damanik dan Mardwi Rahdriawan

juga masih memiliki lahan sawah, kebunbuah dan sayur khas desa. Serta terdapatbeberapa sendang yang tersebar di RW I,seperti Kali lor, Ndawuan, Waru, SendangGede, Sendang Jambu, SendangSengonan, Sendang Kidul, dan SendangBanjarsari. Di sini, wisatawan bisa belajar

menanam, menangkap belut, danmemetik buah-buahan langsung darikebunnya. Keindahan alam ini menjadidaya tarik wisata bagi wisatawan yangdatang, tidak hanya karena pemandanganyang indah tetapi juga berbagai kegiatanyang bisa dilakukan di alam.

Kuliner TradisionalDesa Wisata Kandri kaya akan

kuliner tradisional khas Jawa yang biasadisajikan pada event-event tertentu. Salahsatu makanan yang menjadi kekhasan danharus ada di setiap acara yang diadakan diDesa Wisata Kandri adalah nasi/ segokethek. Selain itu Desa Wisata Kandri jugakaya akan jenis kuliner yang merupakanproduk asli masyarakatnya, seperti gethukmoderrn, gethuk deplok, jadah, jenangtape, brownis singkong, wajik, tape keta,kuaci, selai pisang, sikela, tiongke, kripikkulit pisang, belut siap goreng, bola-bolatape, cake tape, dodol tape, rempeyek,wolter mokaf, enthing-enthing, minumandawet, dan wedang tape. Kulinertradisional ini tidak hanya bisa dinikmatioleh wisatawan, tetapi juga dapat menjadisalah satu kegiatan yang dilakukan selamaprogram homestay, yaitu belajar langsungmembuat kuliner-kuliner tersebutlangsung dari ahlinya. Kerajinan (Handicraft) Tradisional

Beberapa warga Desa WisataKandri sudah memulai usaha kerajinan

tradisional sejak sebelum KelurahanKandri diresmikan sebagai Desa Wisata.Adapun kerajinan yang sudahdikembangkan di Desa Wisata Kandriadalah sebagai berikut.a. Kerajinan bambu, seperti produk

tudung saji, topi, gerabah, asbak,lampu, dan lampion

b. Kerajian kayu, seperti bubut dangantungan kunci, bonsai kering

c. Kain, seperti Batik tulis dan kerajinanlain berbentuk batik, serta bross dansandal dari kain flanel

d. Daur ulang, seperti tas tangan darisampah plastic

Sama seperti kuliner, di DesaWisata Kandri, wisatawan tidak hanya bisamembeli kerajinan yang sudah jadi,namun juga bisa belajar langsungmembuat karyanya sendiri. Belajarmembuat kerajinan tradisional ini bisamenjadi salah satu kegiatan yangditawarkan untuk wisatawan yangmengikuti program homestay di DesaWisata Kandri.

Sumber: Dokumentasi Peneliti, 2014

GAMBAR 4Potensi Alam Desa Wisata Kandri

Teknik PWK; Vol. 3; No. 4; 2014; hal. 1060-1071 | 1067

Homestay Sebagai Usaha Pengembangan Desa Wisata… Fithria Khairina Damanik dan Mardwi Rahdriawan

juga masih memiliki lahan sawah, kebunbuah dan sayur khas desa. Serta terdapatbeberapa sendang yang tersebar di RW I,seperti Kali lor, Ndawuan, Waru, SendangGede, Sendang Jambu, SendangSengonan, Sendang Kidul, dan SendangBanjarsari. Di sini, wisatawan bisa belajar

menanam, menangkap belut, danmemetik buah-buahan langsung darikebunnya. Keindahan alam ini menjadidaya tarik wisata bagi wisatawan yangdatang, tidak hanya karena pemandanganyang indah tetapi juga berbagai kegiatanyang bisa dilakukan di alam.

Kuliner TradisionalDesa Wisata Kandri kaya akan

kuliner tradisional khas Jawa yang biasadisajikan pada event-event tertentu. Salahsatu makanan yang menjadi kekhasan danharus ada di setiap acara yang diadakan diDesa Wisata Kandri adalah nasi/ segokethek. Selain itu Desa Wisata Kandri jugakaya akan jenis kuliner yang merupakanproduk asli masyarakatnya, seperti gethukmoderrn, gethuk deplok, jadah, jenangtape, brownis singkong, wajik, tape keta,kuaci, selai pisang, sikela, tiongke, kripikkulit pisang, belut siap goreng, bola-bolatape, cake tape, dodol tape, rempeyek,wolter mokaf, enthing-enthing, minumandawet, dan wedang tape. Kulinertradisional ini tidak hanya bisa dinikmatioleh wisatawan, tetapi juga dapat menjadisalah satu kegiatan yang dilakukan selamaprogram homestay, yaitu belajar langsungmembuat kuliner-kuliner tersebutlangsung dari ahlinya. Kerajinan (Handicraft) Tradisional

Beberapa warga Desa WisataKandri sudah memulai usaha kerajinan

tradisional sejak sebelum KelurahanKandri diresmikan sebagai Desa Wisata.Adapun kerajinan yang sudahdikembangkan di Desa Wisata Kandriadalah sebagai berikut.a. Kerajinan bambu, seperti produk

tudung saji, topi, gerabah, asbak,lampu, dan lampion

b. Kerajian kayu, seperti bubut dangantungan kunci, bonsai kering

c. Kain, seperti Batik tulis dan kerajinanlain berbentuk batik, serta bross dansandal dari kain flanel

d. Daur ulang, seperti tas tangan darisampah plastic

Sama seperti kuliner, di DesaWisata Kandri, wisatawan tidak hanya bisamembeli kerajinan yang sudah jadi,namun juga bisa belajar langsungmembuat karyanya sendiri. Belajarmembuat kerajinan tradisional ini bisamenjadi salah satu kegiatan yangditawarkan untuk wisatawan yangmengikuti program homestay di DesaWisata Kandri.

Sumber: Dokumentasi Peneliti, 2014

GAMBAR 4Potensi Alam Desa Wisata Kandri

Teknik PWK; Vol. 3; No. 4; 2014; hal. 1060-1071 | 1067

Homestay Sebagai Usaha Pengembangan Desa Wisata… Fithria Khairina Damanik dan Mardwi Rahdriawan

juga masih memiliki lahan sawah, kebunbuah dan sayur khas desa. Serta terdapatbeberapa sendang yang tersebar di RW I,seperti Kali lor, Ndawuan, Waru, SendangGede, Sendang Jambu, SendangSengonan, Sendang Kidul, dan SendangBanjarsari. Di sini, wisatawan bisa belajar

menanam, menangkap belut, danmemetik buah-buahan langsung darikebunnya. Keindahan alam ini menjadidaya tarik wisata bagi wisatawan yangdatang, tidak hanya karena pemandanganyang indah tetapi juga berbagai kegiatanyang bisa dilakukan di alam.

Kuliner TradisionalDesa Wisata Kandri kaya akan

kuliner tradisional khas Jawa yang biasadisajikan pada event-event tertentu. Salahsatu makanan yang menjadi kekhasan danharus ada di setiap acara yang diadakan diDesa Wisata Kandri adalah nasi/ segokethek. Selain itu Desa Wisata Kandri jugakaya akan jenis kuliner yang merupakanproduk asli masyarakatnya, seperti gethukmoderrn, gethuk deplok, jadah, jenangtape, brownis singkong, wajik, tape keta,kuaci, selai pisang, sikela, tiongke, kripikkulit pisang, belut siap goreng, bola-bolatape, cake tape, dodol tape, rempeyek,wolter mokaf, enthing-enthing, minumandawet, dan wedang tape. Kulinertradisional ini tidak hanya bisa dinikmatioleh wisatawan, tetapi juga dapat menjadisalah satu kegiatan yang dilakukan selamaprogram homestay, yaitu belajar langsungmembuat kuliner-kuliner tersebutlangsung dari ahlinya. Kerajinan (Handicraft) Tradisional

Beberapa warga Desa WisataKandri sudah memulai usaha kerajinan

tradisional sejak sebelum KelurahanKandri diresmikan sebagai Desa Wisata.Adapun kerajinan yang sudahdikembangkan di Desa Wisata Kandriadalah sebagai berikut.a. Kerajinan bambu, seperti produk

tudung saji, topi, gerabah, asbak,lampu, dan lampion

b. Kerajian kayu, seperti bubut dangantungan kunci, bonsai kering

c. Kain, seperti Batik tulis dan kerajinanlain berbentuk batik, serta bross dansandal dari kain flanel

d. Daur ulang, seperti tas tangan darisampah plastic

Sama seperti kuliner, di DesaWisata Kandri, wisatawan tidak hanya bisamembeli kerajinan yang sudah jadi,namun juga bisa belajar langsungmembuat karyanya sendiri. Belajarmembuat kerajinan tradisional ini bisamenjadi salah satu kegiatan yangditawarkan untuk wisatawan yangmengikuti program homestay di DesaWisata Kandri.

Sumber: Dokumentasi Peneliti, 2014

GAMBAR 4Potensi Alam Desa Wisata Kandri

Teknik PWK; Vol. 3; No. 4; 2014; hal. 1060-1071 | 1067

Homestay Sebagai Usaha Pengembangan Desa Wisata… Fithria Khairina Damanik dan Mardwi Rahdriawan

Kesenian TradisionalPotensi lain yang dimiliki Desa Wisata Kandriadalah seni dan budaya yang masih kental.Desa Wisata Kandri memiliki keseninantradisional yang beraneka macam seperti tari,upacara adat, gamelan, ketoprak, dan wayang.Untuk acara kesenian, Desa Wisata Kandrimemiliki banyak kegiatan yang dilakukan padawaktu-waktu tertentu maupun secara rutin.Kegiatan ini dilakukan secara swadaya olehmasyarakat ataupun dengan bantuan daripemerintah, institusi pendidikan, maupun

pihak swasta. Misalnya acara Sesaji Rewandhayang dulunya merupakan hasil dari swadayamasyarakat, namun setelah diresmikansebagai Desa Wisata Kandri, kegiatan inimendapatkan dana bantuan dari pemerintah.

Kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukanselama wisatawan ataupun kelompokwisatawan mengikuti program homestay diDesa Wisata Kandri dapat dilihat pada gambardibawah ini yang menunjukan lokasi-lokasikegiatan tersebut.

Sumber: Dokumentasi Kelurahan Kandri Kecamatan Gunungpati Semarang

GAMBAR 5Kerajinan Tradisional Desa Wisata Kandri (Dusun Talun Kacang)

Sumber: Analisis PenelitiGAMBAR 6

Kegiatan Wisata Desa Wisata Kandri

Teknik PWK; Vol. 3; No. 4; 2014; hal. 1060-1071 | 1068

Homestay Sebagai Usaha Pengembangan Desa Wisata… Fithria Khairina Damanik dan Mardwi Rahdriawan

Kesenian TradisionalPotensi lain yang dimiliki Desa Wisata Kandriadalah seni dan budaya yang masih kental.Desa Wisata Kandri memiliki keseninantradisional yang beraneka macam seperti tari,upacara adat, gamelan, ketoprak, dan wayang.Untuk acara kesenian, Desa Wisata Kandrimemiliki banyak kegiatan yang dilakukan padawaktu-waktu tertentu maupun secara rutin.Kegiatan ini dilakukan secara swadaya olehmasyarakat ataupun dengan bantuan daripemerintah, institusi pendidikan, maupun

pihak swasta. Misalnya acara Sesaji Rewandhayang dulunya merupakan hasil dari swadayamasyarakat, namun setelah diresmikansebagai Desa Wisata Kandri, kegiatan inimendapatkan dana bantuan dari pemerintah.

Kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukanselama wisatawan ataupun kelompokwisatawan mengikuti program homestay diDesa Wisata Kandri dapat dilihat pada gambardibawah ini yang menunjukan lokasi-lokasikegiatan tersebut.

Sumber: Dokumentasi Kelurahan Kandri Kecamatan Gunungpati Semarang

GAMBAR 5Kerajinan Tradisional Desa Wisata Kandri (Dusun Talun Kacang)

Sumber: Analisis PenelitiGAMBAR 6

Kegiatan Wisata Desa Wisata Kandri

Teknik PWK; Vol. 3; No. 4; 2014; hal. 1060-1071 | 1068

Homestay Sebagai Usaha Pengembangan Desa Wisata… Fithria Khairina Damanik dan Mardwi Rahdriawan

Kesenian TradisionalPotensi lain yang dimiliki Desa Wisata Kandriadalah seni dan budaya yang masih kental.Desa Wisata Kandri memiliki keseninantradisional yang beraneka macam seperti tari,upacara adat, gamelan, ketoprak, dan wayang.Untuk acara kesenian, Desa Wisata Kandrimemiliki banyak kegiatan yang dilakukan padawaktu-waktu tertentu maupun secara rutin.Kegiatan ini dilakukan secara swadaya olehmasyarakat ataupun dengan bantuan daripemerintah, institusi pendidikan, maupun

pihak swasta. Misalnya acara Sesaji Rewandhayang dulunya merupakan hasil dari swadayamasyarakat, namun setelah diresmikansebagai Desa Wisata Kandri, kegiatan inimendapatkan dana bantuan dari pemerintah.

Kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukanselama wisatawan ataupun kelompokwisatawan mengikuti program homestay diDesa Wisata Kandri dapat dilihat pada gambardibawah ini yang menunjukan lokasi-lokasikegiatan tersebut.

Sumber: Dokumentasi Kelurahan Kandri Kecamatan Gunungpati Semarang

GAMBAR 5Kerajinan Tradisional Desa Wisata Kandri (Dusun Talun Kacang)

Sumber: Analisis PenelitiGAMBAR 6

Kegiatan Wisata Desa Wisata Kandri

Teknik PWK; Vol. 3; No. 4; 2014; hal. 1060-1071 | 1068

Homestay Sebagai Usaha Pengembangan Desa Wisata… Fithria Khairina Damanik dan Mardwi Rahdriawan

KESIMPULANBerdasarkan hasil analisis yang sudahdilakukan, diperoleh beberapa temuansebagai berikut: Dalam pengembangan homestay,

terdapat 3 (tiga) komponen utama yangharus dimiliki, yaitu kelembagaan, pelaku,dan produk. Ketiga komponen ini harusberjalan bersama agar program homestaydapat berkembang dan menjadi salah satualasan wisatawan datang berkunjung keDesa Wisata Kandri.

Kelembagaan merupakan salah satukomponen utama yang harus dimiliki olehdesa wisata dalam pengembanganprogram homestay di lokasinya.Kelembagaan disini diartikan sebagaiorganisasi lokal yang membawahi kegiatanwisata di Desa Wisata Kandri, dalam halini adalah Kelompok Sadar Wisata(Pokdarwis). Terdapat 2 Pokdarwis yang dilokasi wisata ini, yaitu PokdarwisPandanaran dan Pokdarwis Sukomakmur.Pokdarwis ini bertanggung jawab dalammenjalankan kegiatan wisata di DesaKandri, baik itu kuliner, kesenian,kebudayaan, dan homestay. Selain itu,Pokdarwis juga berperan aktif dalammenjalin kerjasama dengan pihakeksternal guna mendukungpengembangan Desa Kandri.

Pemilik homestay yang ada di Desa WisataKandri dapat diklasifikasikan sebagai waitand see participant. Hal ini dikarenakanmasyarakat Kandri perlu melihat terlebihdahulu manfaat yang didapatkan olehwarga yang sudah mengikuti program inisebelumnya, sebelum memutuskan untukbergabung. Adapun manfaat yang bisadirasakan dapat dilihat secara lingkungan,ekonomi, dan sosial.

Produk menjadi daya tarik wisatawanuntuk datang dan mau mengikuti programhomestay tersebut. Produk dalampengembangan homestay ini dibagimenjadi 2 (dua) jenis, yaitu rumahhomestay yang disewakan untukwisatawan maupun kelompok wisatawandan kegiatan yang menjadi atraksi wisatasebagai alasan wisatawan mengikutiprogram homestay tersebut.

REKOMENDASIRekomendasi disusun berdasarkan analisisyang telah dilakukan bagi ketiga komponenpengembangan homestay tersebut.Rekomendasi dari penelitian ini adalahsebagai berikut. Rekomendasi bagi Kelembagaan Program

Homestay Desa Wisata KandriKelembagaan desa merupakan ujungtombak yang menggerakanpengembangan Desa Wisata Kandri. Olehkarena itu, penting bagi kelembagaandesa baik itu pihak kelurahan maupunorganisasi masyarakat dalam memegangprinsip pengembangan parwisata yangberbasis masyarakat di Desa WisataKandri.

a. Keberlanjutan pariwisata dari aspekekonomi, sosial, dan lingkunganPariwisa yang dikembangkan di DesaWisata Kandri dibangun dengan prinsipberkelanjutan dilihat dari ketiga aspekekonomi, social, dan lingkungan. Hal inimaksudnya adalah usaha untukmenyediakan alternatif ekonomi yangberkelanjutan bagi masyarakat dilihat dariusaha-usaha di bidang industri pariwisatayang bisa dikembangkan, berbagi manfaatdari upaya maupun usaha pengembanganyang dilakukan, serta berkontribusi dalamusaha melindungi lingkungan yangsebelumnya sudah terkena dampatkonservasi lahan pembangunan WadukJatibarang.

b. Pengembangan Institusi masyarakat lokaldan kemitraanDesa Wisata Kandri telah memilikiorganisasi lokal yang aktif dalammenggerakan kegiatan pariwisata, yaituPokdarwis Pandanaran dan Sukomakmur.Namun, organisasi lokal ini memerlukandukungan pihak professional untukmenguatkan eksistensinya, melaluipengadaan kemitraan ataupun kerjasamadengan pihak-pihak tertentu.

c. Ekonomi berbasis MasyarakatPengembangan Desa Wisata Kandridilakukan dengan basis partisipasimasyarakat lokal, termasuk kegiatanekonomi. Desa Wisata Kandri melarangmasuknya produk dari luar Desa Kandriuntuk dipasarkan di lokasi ini. Sehinggaseluruh produk yang ditawarkan murniberasal dari masyarakat lokal. Untuk

Teknik PWK; Vol. 3; No. 4; 2014; hal. 1060-1071 | 1069

Homestay Sebagai Usaha Pengembangan Desa Wisata… Fithria Khairina Damanik dan Mardwi Rahdriawan

akomodasi, homestay adalah jenisakomodasi yang paling tepat untukdikelola di Desa Wisata Kandri, karenabukan hanya tidak mmebutuhkan modalyang tinggi, tetapi juga masyarakat dapatmerasakan secara langsung manfaat darikunjungan wisatawan.

d. Prinsip EdukasiAdanya desa wisata menjadi peluangdalam memperkenalkan dan mengajarkanwisatawan pentingnya menjaga alam danmenghargai budaya lokal, sesuai denganbasis Desa Wisata Kandri. Pusat informasimenjadi hal yang penting sekaligus bisajuga dijadikan pusat kegiatan yangberfungsi untuk meningkatkan pengalamseorang wisatawan agar bisamendapatkan informasi yang lengkaptentang lokasi atau kawasan dari segibudaya, sejarah, alam, dan lainnya.

Rekomendasi bagi Pelaku Homestay DesaWisata Kandri

1. Pemilik homestay menjadi jembatanutama wisatawan dapat merasa nyamandan menikmati waktunya di Desa WisataKandri. Oleh karena itu, pemilik homestayharus bersikap ramah khas masyarakatdesa wisata dalam menyambutwisatawan. Namun juga harus dengantegas dalam menegakan peraturan bagiwisatawan yang menginap, karena pemilikhomestay bertanggung jawab padawisatawan yang menginap di rumahnya.

2. Aktif mengikuti pelatihan-pelatihan yangdiberikan oleh koordinator homestay danPokdarwis. Karena berdasarkan penelitian,seringkali pelatihan yang diadakan tidakdimanfaatkan dengan baik oleh warga,seperti pelatihan dari Hotel Dalu dimanapesertanya hanya 2 orang dari wargaKandri. Pelaku homestay seharusnya turutaktif mengikuti pelatihan yang diberikan,seperti pelatihan Bahasa Inggris. Sehingga,jika suatu saat ada rombongan wisatawanasing yang datang, pemilik homestay bisaberkomunikasi walaupun hanya basisBahasa Inggris saja.

Rekomendasi bagi Program HomestayDesa Wisata Kandri

Rekomendasi bagi rumah homestay untukwisatawan menginap adalah sebagai berikut.

1. Fasilitas Dasar

Homestay sebaiknya tidak hanyamenyediakan kamar tidur yang terpisahdari pemiliknya, tetapi juga kamar mandi,sehingga wisatawan tidak perlu sungkandalam menggunakannya. Kamar homestaytidak perlu mewah, yang pentingkebersihan dan kerapihannya terjaga.Kamar homestay sebaiknya sudah dicatseluruhnya, sehingga menimbulkan kesanyang lebih rapih. Tempat tidur harusselalu dalam keadaan rapih jika sewaktu-waktu ada wisatawan yang inginmenginap. Kamar mandi juga harus selalubersih, sebaiknya tempat penampunganair tidak diisi dengan ikan agar tidakberbau amis.2. Kebersihan

Sebagai Desa Wisata, Kandri harusterus terjaga kebersihannya. Secarakeseluruhan sistem drainase harus tetapbersih agar tidak menimbulkan bau.Kebersihan di dalam rumah harusdiperhatikan, tidak hanya kamar yangdisewakan sebagai homestay tetapi jugaruangan lain yang mungkin digunakanoleh wisatawan yang menginap, misalnyadapur dan ruang tamu. Kamar harusdilengkapi dengan tempat sampah, agarwisatawan juga bertanggung jawabmenjaga kebersihan kamar.3. Lokasi

Lokasi Desa Wisata Kandri sangattepat untuk menjadi lokasi programhomestay, karena berbagai kegiatankebudayaan yang bisa dipelajari di lokasitersebut dan adanya objek wisata yangakan menambah wisatawan. Namun,karena lokasi antar RW yang cukupberjauhan, sehingga sulit untuk wisatawanmenjelajahi Desa Wisata Kandri tanpaadanya transportasi yang membawawisatawan berkeliling lokasi tersebut, jikawisatawan tidak menggunakan kendaraanpribadi. Oleh karena itu, penting adanyatransportasi yang menghubungkan antarRW dan juga dapat mengantarkanwisatawan keluar dan masuk Desa Wisatahingga mendapat akses kendaraan umumke pusat Kota Semarang.4. Penunjuk Homestay

Masing-masing homestay sudahmemiliki papan penunjuk homestaysebagai bantuan yang diberikan olehPNPM Pariwisata, namun kenyataannya

Teknik PWK; Vol. 3; No. 4; 2014; hal. 1060-1071 | 1070

Homestay Sebagai Usaha Pengembangan Desa Wisata… Fithria Khairina Damanik dan Mardwi Rahdriawan

banyak homestay yang tidak memasangpapan tersebut. Sebaiknya seluruh pemilikhomestay wajib memasang papanpenunjuk homestay ini agar memudahkanwisatawan membedakan mana rumahyang merupakan homestay dan manayang bukan.

Sedangkan, rekomendasi yangbisa diberikan bagi kegiatan wisata yangdilakukan selama program homestayberlangsung adalah sebagai berikut.1. Upacara Penyambutan

Umumnya kelompok-kelompokyang datang dan menginap di homestayDesa Wisata Kandri memiliki kegiatanmasing-masing yang sudah di atur olehperancang kegiatannya. Karena memilikikegiatan masing-masing, waktu interaksiantara pengunjung dan Desa WisataKandri akan menjadi terbatas. OlehKarena itu, sebaiknya, untuk kelompokwisatawan yang datang dan inginmengikuti program homestay di DesaWisata Kandri, dapat diadakan kegiatanpenyambutan dari pihak Desa Wisata,sehingga akan menjadi kesempatanwisatawan untuk mengenal warga secaralebih dekat dan memberikan firstimpression yang baik dari Desa Wisatakepada wisatawan.2. Paket Wisata

Program homestay tidak hanyaberkaitan dengan fisik bangunan rumahyang dapat digunakan oleh wisatawanuntuk menginap. Tetapi juga kegiatanpendukung yang bisa dilakukan ketikawisatawan menginap di homestay.Kegiatan ini bisa menjadi kegiatan yangditawarkan bagi wisatawan umummaupun kelompok-kelompok yangmemiliki kegiatan tersendiri. Kegiatan-kegiatan wisata ini sebaiknya dibentukmenjadi paket-paket wisata yangditawarkan bagi wisatawan yang datangagar lebih mudah untuk mengetahui jenis-jenis kegiatan yang ditawarkan.

DAFTAR PUSTAKA

Bhuniya, Md. Anowat Hossain et, al. 2012.“Homestay Accomodation for TourismDevelopment in East Coast EconomicRegion” 2012. American Journal ofApplied Science 9” 1085 – 1090

Djaelani, Aunu Rofiq. 2013. “Teknik PengumpulanData dalam Penelitian Kualitatif”. Vol XX,no: 1 Maret 2013

Direktorat Produk Pariwisata, Direktorat JenderalPengembangan Destinasi PariwisataDepartemen Kebudayaan dan Pariwisatadan WWF Indonesia. Januari 2009. Prinsipdan Kriteria Ekowisata BerbasisMasyarakat

Herdiansyah, Haris. 2010. “ Metodologi PenelitinKualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial” Jakarta:Salemba Humanika

Ibrahim, Yahaya dan Abdul Rasid Abdul Razzaq.2010. “Homestay Program and RuralCommunity” Jurnal Homestay Vol02

Razzaq, Abdul Rasid Abdul et, al. 2013.“Developing Human Capital for RuralCommunity Tourism: Using ExperientialLearning Approach.”. Procedia – Socialand Behavioral Sciences 1835 – 1839

Raharjana, Destha Titi. 2010. “MembangunPariwisa Bersama Rakyat: KajianPartisipasi Lokal dalam Membangun DesaWisata Dieng Plateu”. Junrnal Kawistara.Retrieved from www.researchgate.net

Surat Keputusan Walikota Semarang Nomor556/ 407

Warpani, Suwardjoko P. dan Indira P. Warpani.2007. Pariwisata dalam Tata RuangWilayah. Bandung: ITB

Teknik PWK; Vol. 3; No. 4; 2014; hal. 1060-1071 | 1071

Recommended