View
3.374
Download
5
Category
Preview:
DESCRIPTION
psikologi
Citation preview
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kita hidup di dunia ini tidak hanya sendiri, melainkan beserta dengan
makhluk-makhluk lain yang ada di bumi, benda hidup dan benda mati, dalam
ruang dan waktu yang sama. Dengan kata lain, yang hidup di bumi ini bukan
hanya manusia begitu juga dengan hubungan yang kita lakukan setiap harinya,
tidak hanya berhubungan dengan sesama manusia tetapi juga dengan dunia
sekitar kita.
1.2 Rumusan Masalah
Dengan adanya judul yang telah tertera di cover, penulis mengambil
rumusan permasalahan untuk makalah ini yaitu apa itu hubungan manusia
dengan dunia sekitar?
1.3 Batasan Masalah
Apa yang dimaksud dengan dunia sekitar?
Apa yang dimaksud dengan interaksi manusia?
Bagaimana interaksi manusia bisa terjadi?
Apa kepentingan hubungan manusia dan alam sekitar?
Apa saja kebutuhan manusia terhadap dunia sekitar?
Bagaimana hubungan timbal balik manusia dengan alam?
Bagaimana perkembangan manusia dengan dunia sekitar?
1Hubungan Manusia dengan Dunia Sekitar
1.4 Tujuan dan Manfaat Makalah
Pembuatan makalah ini memiliki tujuan utama yaitu untuk menambah
pengetahuan bagi penulis dan pembaca makalah. Tujuan lain untuk
mempermudah proses belajar dan mengajar di kelas dan mengetahui seputar
tentang hubungan manusia dengan dunia sekitar.
2Hubungan Manusia dengan Dunia Sekitar
BAB II HUBUNGAN MANUSIA DENGAN DUNIA SEKITAR
Interaksi manusia yang satu dengan yang lain adalah sebuah tuntutan
kegiatan sosial karena komponen lingkungan hidup saling membutuhkan dan
tidak bisa berdiri sendiri. Beberapa contoh komponen penting lingkungan hidup
adalah lingkungan hidup alam,bersosial dan lingkungan hidup buatan manusia.
Lingkungan hidup alam contohnya hutan dan gunung akan terbina
lingkungan hidup sosial terhadap para pendaki atau pecinta alam yang satu
dengan lainnya.Dan lingkungan hidup sosial akan membutuhkan SDA untuk
memajukan kehidupan SDM maka kehidupan masyarakat yang maju akan
semakin banyak membutuhkan SDA lebih banyak. Pembangunan infrasetruktur
perkotaan adalah salah satu contoh lingkungan hidup binaan atau buatan.
Disinilah lingkungan sosial yang sudah beragam ilmu pengetahuan akan
mempengaruhi lingkungan alam dan lingkungan buatan.
Alam dan lingkungan selalu akrab dengan manusia. Udara, air, tumbuhan,
binatang, hutan dan gunung kita dapat merasakan keberadaannya dalam
kehidupan kita sehari hari. Semakin banyaknya orang yang ingin tahu lebih
banyak tentang alam dan isinya mereka ungkapkan melalui kegiatan di alam
bebas salah satunya adalah mendaki gunung. Motivasi mendaki gunung
beraneka ragam karena manusia membutuhkan spikologis seperti kebutuhan
lainnya yaitu kebutuhan akan pengetahuan dan pengalaman baru, kebutuhan
untuk mengembangkan diri dan berprestasi dan untuk diakui lingkungan
masyarakat dan Negara. Berkegiatan di alam bebas bisa mengembangkan diri
dan mencoba menyelidiki, mempelajari kehidupan di alam bebas seperti flora
fauna gejala air (air terjun,danau,gua) yang tersedia di alam bebas. Dalam rangka
memelihara lingkungan hidup alam memberikan nilai dan arti bukan hanya bagi
3Hubungan Manusia dengan Dunia Sekitar
kelompok tertentu ataupun organisasi tertentu tapi yang lebih utama untuk
kebaikan dan manfaat bersama.
Pengelolaan sumberdaya alam yang benar dan mengongsumsi sesuai
kebutuhan akan memberikan kelanjutan dan kelangsungan hidup pada generasi
mendatang, juga di tunjang dengan sumberdaya manusia yang produktif.
2.1 Pengertian
Sebelumnya untuk mengetahui mengenai hubungan manusia dengan dunia
sekitar, kita perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan dunia sekitar tersebut.
Dunia sekitar adalah segala sesuatu diluar diri manusia yang mempunyai arti bagi
manusia. Dengan kata lain, segala sesuatu diluar diri manusia sangat banyak
mencangkup di dalamnya baik itu hewan, tumbuhan, maupun benda-benda
mati yang ada di sekitar manusia seperti air, angin, batu dan lain sebagainya, juga
termasuk kedalamnya kulkas, kompor, pena, handphone dan sejenisnya.
Dunia sekitar itu sendiri dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu alam kodrat,
benda-benda buatan manusia dan manusia itu sendiri. Alam kodrat dapat
didefinisikan sebagai segala sesuatu di luar diri manusia yang bukan buatan
manusia, misalnya seperti gunung, hutan, sungai dan lain sebagainya. Sedangkan
benda-benda buatan manusia memiliki arti sebagai benda-benda yang dibuat
manusia yang bertujuan menimbulkan situasi yang dan dapat mempengaruhi
manusia, misalnya pabrik, pasar dan lain sebagainya. Dan manusia itu sendiri
adalah dunia sekitar yang paling komplek, selalu berubah, dinamis, berbeda-
beda. Individu satu dengan yang lainya terjadi saling aktif.
4Hubungan Manusia dengan Dunia Sekitar
2.2 Interaksi Manusia
Setiap hari kita pasti bergaul atau berhubungan dengan teman, orang tua,
saudara, maupun orang-orang yang ada di sekitar kita. Aktivitas bergaul dengan
orang lain itu kita sebut dengan interaksi sosial.
1. Pengertian Interaksi Sosial
Kodrat manusia sebagai makhluk sosial adalah keinginannya untuk selalu
hidup bersama dengan orang lain dalam suatu kelompok atau masyarakat. Tidak
seorang pun di dunia ini yang mampu hidup sendiri tanpa melakukan hubungan
atau kerja sama dengan orang lain. Karena pada kodratnya manusia memiliki
keterbatasan dan sejak lahir sudah dibekali dengan naluri untuk berhubungan
dengan orang lain. Misalnya, seorang balita memerlukan perawatan dan bantuan
ibunya karena ia belum mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. Selanjutnya, ia
memerlukan pemeliharaan kesehatan, pendidikan, dan pergaulan.
Dari contoh tersebut jelas bahwa pada dasarnya kita selalu membutuhkan
orang lain. Kita membutuhkan banyak hal dalam hidup kita. Semua kebutuhan
hidup itu hanya dapat kita penuhi dengan jalan mengadakan hubungan sosial
dengan orang-orang yang ada di sekitar kita. Melalui hubungan itu kita
menyampaikan maksud, tujuan, dan keinginan untuk mendapatkan tanggapan
(reaksi) dari pihak lain. Hubungan timbal balik (aksi dan reaksi) inilah yang kita
sebut interaksi sosial. Jadi apakah yang dimaksud dengan interaksi sosial?
Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan dinamis yang menyangkut hubungan
antara individu dengan individu, antara individu dengan kelompok, atau antara
kelompok dengan kelompok, baik berbentuk kerja sama, persaingan, ataupun
pertikaian.
5Hubungan Manusia dengan Dunia Sekitar
2. Jenis-Jenis Interaksi Sosial
Seperti terlihat dalam definisi di atas, interaksi sosial selalu melibatkan dua
orang atau lebih. Oleh karena itu, terdapat tiga jenis interaksi sosial, yaitu
interaksi antara individu dengan individu, antara kelompok dengan kelompok,
dan antara individu dengan kelompok.
a. Interaksi antara Individu dengan Individu
Pada saat dua individu bertemu, walaupun tidak melakukan kegiatan apa-
apa, namun sebenarnya interaksi sosial telah terjadi apabila masing-masing pihak
sadar akan adanya pihak lain yang menyebabkan perubahan dalam diri
masingmasing. Seperti minyak wangi, bau keringat, bunyi sepatu ketika berjalan,
dan hal-hal lain yang bisa mengundang reaksi orang lain. Interaksi jenis ini selain
tidak harus konkret seperti telah dijelaskan di atas, juga bisa sangat konkret.
Wujudnya antara lain berjabat tangan, saling bercakap-cakap, saling menyapa,
dan lain-lain.
b. Interaksi antara Kelompok dengan Kelompok
Interaksi jenis ini terjadi pada kelompok sebagai satu-kesatuan, bukan
sebagai pribadi-pribadi anggota kelompok yang bersangkutan. Maksudnya
kepentingan individu dalam kelompok merupakan satu-kesatuan yang
berhubungan dengan kepentingan individu dalam kelompok lain. Contohnya
pertandingan antartim kesebelasan sepak bola. Mereka bermain untuk
kepentingan kesebelasannya (kelompok).
6Hubungan Manusia dengan Dunia Sekitar
c. Interaksi antara Individu dengan Kelompok
Interaksi antara individu dengan kelompok menunjukkan bahwa
kepentingan individu berhadapan dengan kepentingan kelompok. Bentuk
interaksi ini berbeda-beda sesuai dengan keadaan. Contohnya seorang guru yang
mengawasi murid-muridnya yang sedang mengerjakan ujian. Dalam hal ini
seorang guru sebagai individu berhubungan dengan murid-muridnya yang
berperan sebagai kelompok.
Interaksi manusia supaya tertib diadakan norma-norma baik tertulis
maupun tidak tertulis (adat istiadat). Hal ini bertujuan agar tidak adanya atau
paling tidak memperkecil akibat negative yang ditimbulkan dari interaksi yang
dilakukan oleh manusia tersebut. Dalam pergaulan, masing-masing individu
saling mendewasakan diri, dimana ada saling take and give. Yaitu saling
menerima dan memberi satu sama lain agar adanya keseimbangan dan perasaan
saling menghargai yang timbul dari setiap individu tersebut.
Interaksi manusia dapat digambarkan sebagai berikut:
Keterangan:
S = Stimulus yang berasal dari dunia sekitar
O = Orgamisme
R = Respon
Bila ada S tapi R tidak muncul, maka terjadi inhibition
Setiap S yang sama belum tentu menimbulkan R yang sama,
tergantung dari orang yang menerima rangsang
7Hubungan Manusia dengan Dunia Sekitar
S O R
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi mengapa jika memberikan
stimulus atau rangsangan yang sama akan tetapi belum tentu menimbulkan
respon yang sama, itu semua tergantung pada beberapa faktor seperti:
1. Struktur jasmani / rohani, meliputi:
Jenis kelamin: seorang laki-laki yang mendapatkan
rangsangan seperti kena marah maka ia akan mereaksi
untuk melawan, sedangkan perempuan reaksinya akan
menangis jika kena rangsang marah.
Umur: jika anak kecil yang sedang lapar kena rangsang
dengan menggunakan makanan ia akan merebut makanan
tersebut, tetapi orang dewasa reaksinya akan menelan
ludah.
Perangai: seseorang yang mempunyai sifat pemarah ia akan
mereaksi hinaan dengan kekuatan fisik.
Pengalaman: orang yang berpengalaman akan melakukan
tindakan dengan teliti, cepat dan teliti.
Sikap batin yang menjiwai tugasnya: guru, pelukis,
mahasiswa akan mereaksi berbeda terhadap tempat yang
mempunyai pemandangan indah.
2. Keadaan sementara yang dialami oleh yang bersangkutan. Misalnya
sedang sakit, lelah, gembira, sedih semua hal tersebut akan
bereaksi berbeda terhadap stimulus yang sama.
3. Keasyikan, memerlukan perhatian yang tertuju sehingga rangsang
lain tidak mendapat perhatian. Misalnya ketika seseorang sedang
membaca dan ada teman yang memanggil, jadi seseorang tersebut
tidak merespon karena telah terhanyut kedalam buku yang
dibacanya.
4. Sengaja harus mereaksi dengan tertentu terhadap rangsang yang
diberikan. Misalnya seorang mata-mata harus mereaksi dengan
8Hubungan Manusia dengan Dunia Sekitar
memperlihatkan cermin kea rah matahari kalau ada pesawat kawan
datang.
5. Rangsang yang terlalu lemah atau terlalu kuat. Kedua rangsang yang
ekstrem ini sama sekali malah tidak mendapat tanggapan bagi yang
bersangkutan.
Situasi diri dapat diekspresikan keluar dengan wajar dan dengan topeng
(persona). Hal tersebut dapat dijelaskan seperti berikut:
O W O
Keterangan:
O = Organisme
W = World
W O W
Jadi: W…….O akan menimbulkan S
O……W akan menimbulkan R
Woodworth membuat rumus sikap manusia terhadap dunia sekitar
W S O R W
Rumus di atas diubah lagi karena agar reaksi seseorang dapat lebih efektif
terhadap rangsangannya, maka perlu persiapan batin (set/W) sehingga
rumusnya:
W S Ow R W
9Hubungan Manusia dengan Dunia Sekitar
Keadaan pribadi mempengaruhi dunia sekitar dan memantul kembali pada diri sendiri
Situasi diri yang diekspresikan keluar sesuai dengan kewajarannya
Keadaan dunia sekitar dapat mempengaruhi pribadi dan memantul kembali ke dunia sekitar
Reaksi seseorang terhadap dunia sekitar yang cocok dengan kenyataan yang ada di luar
Contoh: Kita menghadapi orang-orang yang mendapat musibah banjir (W),
situasi susah mengenai sekitar (S), yang merangsang seseorang (O), karena orang
tersebut telah mengetahui bahwa daerah itu rawan banjir, maka ia telah
mempunyai persiapan batin bahwa sewaktu-waktu daerah tersebut akan banjir
(Ow), maka orang tersebut segera bereaksi (R) untuk memberikan sumbangan,
ikut sedih, prihatin sesuai keadaan sekitar yang sudah sedih (W).
2.3 Kepentingan Hubungan Manusia dan Alam Sekitar
Manusia tidak pernah mampu melapaskan ketergantungan akan alam
dalam hidupnya semenjak dahulu. Disisi lain, alam juga memiliki ketergantungan
dengan manusia walaupun tak terlalu besar. kepribadian lingkungan yang dimiliki
manusia sedikit banyak menentukan interaksi dengan lingkungan alam
sekitarnya. kemudian, pada aplikasinya manusia berusaha mengembangkan
kehidupan yang bisa jadi memiliki akses negatif terhadap kelangsungan hidup
dan keberadaan lingkungan. pada titik ini, kendali atas pengusahaan sumber
daya alam dan sebagainya harusnya mulai dilakukan agar tidak merusak
keseimbangan alam.
Manusia dan alam sekitar adalah ciptaan Allah kerana al-Qur’an telah
menyatakan bahawa segala kejadian di muka bumi dan alam semesta adalah
dengan iradatNya (kehendak Allah). Al-Qur’an turut menyatakan bahawa setiap
apa yang diciptakan oleh Allah di muka bumi ini mempunyai peranan tersendiri.
Sebagaimana yang diketahui, bahwa hutan merupakan paru-paru bumi
yaitu tempat di mana berbagai kehidupan tinggal, pohon-pohon kayu, binatang-
binatang dan sebagainya yang tidak ternilai harganya bagi manusia. Demikian
juga tanah sebagai tempat tinggal manusia, bercocok tanam, membangun
10Hubungan Manusia dengan Dunia Sekitar
berbagai prasarana kehidupan dan lain-lain. Begitu juga penciptaan Allah yang
lain yang merupakan komponen penting kepada kehidupan manusia untuk
melancarkan lagi tugas manusia sebagai khalifah di muka bumi ini.
Di sini dibawakan beberapa komponen penting dalam alam sekitar
seterusnya memperjelaskan dengan lebih terperinci kepentingan hubungan
manusia dan alam sekitar:
I. Manusia
Sebagaimana firman Allah yang bermaksud : “Ingatlah, ketika Tuhanmu
berfirman kepada para malaikat, “sesungguhnya Aku hendak menjadikan
seseorang khalifah di muka bumi.” Ayat ini menjelaskan paranan manusia di
bumi ini sebagai khalifah yang akan memakmurkan dan mentadbir alam.
Bersesuaian dengan kejadian manusia yang dicipta sebagai khalifah, Allah
memperindahkan lagi kejadian manusia dengan menganugerahkan nikmat akal
bagi membezakannya dengan makhluk lain.
Berpandukan akal dan ajaran Islam yang syumul, manusia menjalankan
amanahnya sebagai khalifah di bumi yang tentunya besar dan berat. Dalam masa
yang sama ia bukan saja menyempurnakan tanggungjawabnya terhadap
Penciptanya saja, malah terhadap hubungannya dengan alam sekitar. Keperluan
manusia untuk hidup di bumi ini memerlukan kepada kehadiran dan kewujudan
komponen lain seperti tumbuhan, hewan, air dan lain-lain.
11Hubungan Manusia dengan Dunia Sekitar
II. Tumbuhan
Tumbuhan meliputi 27.6% keluasan permukaan bumi, merupakan
komponen penting dalam menyeimbangi ekosistem di bumi. Fungsi tumbuhan
amat penting untuk menyerap karbon dioksida yang dilepaskan oleh manusia
dan hewan. Di samping itu, menganugerahkan satu elemen yang penting untuk
kehidupan komponen lain yaitu melepaskan oksigen ke udara yang hasilnya akan
digunakan oleh manusia dan hewan untuk proses bernafas (proses fotosintesis).
Tumbuhan juga berperanan sebagai pengukuh kepada struktur tanah dari
kejadian tanah runtuh, kikisan dan menyerap air hujan yang seterusnya dapat
mengurangkan kejadian banjir. Penanaman dan penjagaan tumbuhan digalakkan
oleh Islam dan pengusaha akan mendapat pahala sedekah berdasarkan
keterangan satu hadith.
III. Binatang/hewan
Selain berfungsi sebagai makanan, hewan juga digunakan untuk
kepentingan manusia seperti membajak, menunggang, membawa muatan dan
lain-lain. Penganiayaan terhadap binatang adalah dilarang sama sekali
berdasarkan sebuah hadith yang bermaksud : “Seseorang wanita telah disiksa
dan dimasukkan ke dalam neraka disebabkan oleh dia yang telah mengurung
seekor kucing sehingga mati kelaparan.” Kita juga hendaklah berlaku adil
terhadap binatang peliharaan atau binatang-binatang lain. Islam melarang
sebarang aktiviti yang menggunakan binatang sebagai objek bersukaria dan
pemuasan nafsu seperti berlawan sesama sendiri atau sasaran memanah. Dalam
menjalankan tanggungjawab sebagai pentadbir alam, manusia perlu menjaga
12Hubungan Manusia dengan Dunia Sekitar
hubungannya dengan hewan supaya tidak berlaku kerusakan atau penganiayaan
yang berleluasa terhadap kehidupan fana ini.
IV. Bumi (tanah)/ matahari/ langit dan lain-lain
Komponen-komponen ini dijadikan oleh Allah untuk kemudahan manusia
dan kegunaan komponen-komponen lain. Di antara bukti-bukti kekuasaan Allah
yang terdapat pada alam disebut di dalam al-Qur’an mafhumnya : “Dan di antara
tanda-tanda kekuasaaannya diciptakan kamu dari tanah kemudian kamu menjadi
manusia yang berkembang biak.” Kemudian Allah menyatakan tentang kejadian
langit dan bumi yang padanya terdapat tanda-tanda serta berbagai rahasia
supaya manusia dapat berfikir dan mengungkap segala rahasia kejadian alam. Ini
merupakan sebahagian daripada ayat-ayat al-Qur’an yang menerangkan tentang
kejadian komponen ini dan fungsi-fungsinya.
V. Air
Air berkepentingan untuk alam khususnya kepada manusia itu sendiri
untuk bersuci dan beribadat, sebagai sumber minuman yang utama serta
siraman kepada tumbuh-tumbuhan. Air tidak boleh disekat penggunaanya, ini
adalah merujuk keada sebuah hadith yang bermaksud : “3 perkara yang tidak
boleh disekat penggunaannya yaitu air, padang dan api.” Sekatan ini adalah
dengan cara pengaliran dan pencemaran.
VI. Angin
Seterusnya Allah menerangkan fungsi kejadian angin sebagaimana
firmanNya yang bermaksud : “Dan di antara tanda-tanda kekuasaanNya ialah
13Hubungan Manusia dengan Dunia Sekitar
bahawa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira dan untuk
merasakan kepadamu sebahagian dari rahmatNya dan supaya kapal dapat
berlayar dengan perintahNya, mudah-mudahan kamu bersyukur.” Islam
menegaskan larangan segala bentuk pencemaran berbentuk udara atau angin
sama ada pencemaran bau atau asap/ gas. Ini adalah kerana ia akan memberi
kesan yang buruk kepada system pernafasan manusia itu sendiri.
2.4 Kebutuhan Manusia Terhadap Dunia Sekitar
Kebutuhan manusia terhadap dunia sekitar terbagi menjadi terbagi tiga
kategori. Yang pertama adalah kebutuhan jasmani manusia yaitu kebutuhan
manusia untuk keperluan jasmaninya seperti manusia butuh makan dan minum
untuk tetap hidup, butuh udara untuk bernafas dan pakaian untuk menutupi dan
melindungi tubuh mereka.
Yang kedua yaitu kebutuhan rohani manusia, yakni manusia juga butuh
ketenangan hidup, keselarasan, kepuasan, dan kesenangan dalam hidupnya.
Dan yang terakhir kebutuhan sosial. Tidak hanya kebutuhan jasmani dan
rohani manusia yang harus dipenuhi tetapi manusia juga mempunyai kebutuhan
sosial. Kebutuhan sosial manusia antara lain pergaulan, manusia butuh bergaul
dengan manusia lain dan butuh persahabatan sebagai teman yang dapat
dipercaya, butuh kasih sayang dan juga simpati dari orang lain dan keluarga.
14Hubungan Manusia dengan Dunia Sekitar
2.5 Hubungan Timbal Balik Manusia dengan Alam
Interaksi manusia dengan lingkungannya yang sudah terjalin sejak ribuan
tahun menghasilkan sejumlah bentuk strategi adaptasi. Pada awalnya manusia
bertahan dengan strategi adaptasi pengumpul-berburu, kemudian dilanjutkan
dengan perladangan-perkebunan, seterusnya dengan peternakan. Setelah itu
berkembang pertanian intensif, dan strategi yang terakhir adalah dengan cara
kehidupan industri. Strategi perladangan-pekebunan sering dianggap sebagai
awal dari peradaban, karena manusia mulai menandai wilayah yang dipakai dan
dimiliki bagi kelangsungan hidupnya. Manusia tidak merubah bentang alam
(lingkungan) di tahap berburu-meramu, namun mulai merubah dalam skala kecil
di tahap perladangan, serta peternakan. Pada bentuk strategi adaptasi kedua
perubahan bentang alam sedikit terjadi dan ada keterbatasan oleh musim.
Pada tahap pertanian intensif manusia mulai merubah lingkungan dan
memanfaatkan prinsip grafitasi untuk mendistribusikan air melalui sistem irigasi.
Keterbatasan oleh musim membuat manusia mampu menandai saat menanam
yang tepat dengan melihat pada posisi bintang seperti Orion. Saat produksi
pangan bisa disimpan dan saat proses produksi-distribusinya terkendali maka
kotapun lahir. Pembangunan kota sering merubah bentang alam dan bertujuan
melawan pembatasan dari musim. Pada strategi adaptasi manusia yang terakhir
yaitu industri manusia sudah bisa mengurangi keterbatasan dari musim dan
iklim. Namun kota dan industri sudah meninggalkan proses alamiah dan
mematikan indera manusia dalam interaksinya dengan lingkungan. Manusia
mampu menerapkan informasi melalui rencana dan blue print-nya untuk
produksi-distribusi, namun mengabaikan faktor penentu dari lingkungan. Faktor
penentu ini adalah iklim dan keadaan topografis dari lokasi kegiatan industrinya.
15Hubungan Manusia dengan Dunia Sekitar
Manusia sebagaimana makhluk lainnya memiliki keterkaitan dan
ketergantungan terhadap alam dan lingkungannya. Namun demikian, pada akhir-
akhir ini, manusia justru semakin aktif mengambil langkah-langkah yang
merusak, atau bahkan menghancurkan lingkungan hidup. Hampir setiap hari kita
mendengar berita menyedihkan tentang kerusakan alam yang timbul pada
sumber air, gunung, laut, atau udara. Bencana lumpur lapindo yang kunjung usai,
banjir Jakarta, Adam Air, demam berdarah, flu burung, kekeringan, dan
sebagainya selalu menghiasi berita di televisi maupun di koran-koran.
Pemanfaatan alam lingkungan secara serampangan dan tanpa aturan telah
dimulai sejak manusia memiliki kemampuan lebih besar dalam menguasai alam
lingkungannya. Dengan mengeksploitasi alam, manusia menikmati kemakmuran
hidup yang lebih banyak. Namun sayangnya, seiring dengan kemajuan ilmu dan
teknologi, alam lingkungan malah dieksploitasi sedemikian rupa sehingga
menimbulkan kerusakan yang dahsyat.
Kerusakan alam yang ditimbulkan oleh manusia bersumber dari cara
pandang manusia terhadap alam lingkungannya. Dalam pandangan manusia
yang oportunis, alam adalah barang dagang yang menguntungkan dan manusia
bebas untuk melakukan apa saja terhadap alam. Menurtnya, alam dapat
dimanfaatkan semaksimal mungkin bagi kesenangan manusia. Sebaliknya,
manusia yang religius akan menyadari adanya keterkaitan antara dirinya dan
alam lingkungan. Manusia seperti ini akan memandang alam sebagai sahabatnya
yang tidak bisa dieksploitasi secara sewenang-wenang.
16Hubungan Manusia dengan Dunia Sekitar
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan masyarakat dalam peran serta
dalam audit lingkungan, yaitu prinsip-prinsip pengelolaan lingkungan. Prinsip-
prinsip dasar pengelolaan lingkungan sering dikenal dengan 5 R Plus. R yang
pertama adalah replace – ganti bahan baku/ teknologi proses.
Hal yang berkaitan dengan upaya untuk mencegah pencemaran atau
kerusakan lingkungan akibat dari sumber kegiatan. Kedua, reduce – dengan cara
mengendalikan pencemaran atau sumber perusakan lingkungan melalui cara
menguurangi beban pencemaran dan/atau dengan melakukan penghematan
sumber daya. R ketiga adalah recycle – daur ulang limbah. Prinsip ini untuk
mengurangi pencemaran saat proses melalui pemanfaatan limbah. Keempat,
adalah reuse – gunakan kembali limbah hasil produksi. R kelima adalah recovery
– melakukan pemulihan akibat pencemaran dan kerusakan lingkungan. Untuk
itu, ada hal lain, yaitu membuang limbah secara aman dan memenuhi peraturan
Prinsip-prinsip pengelolaan lingkungan tersebut hakekatnya mensyaratkan
perubahan perilaku manusia dalam kaitan dengan pemanfaatan sumberdaya
alam. Secara teoritis empirik kemudian dikenal langkah-langkah untuk membuat
prinsip-prinsip tersebut menjadi instrumen normatif dan prosedural, seperti
pembentukan gerakan moral, pemberian insentif ekonomi, merumuskan
kebijakan dan penegakan hukum, pengembangan teknologi sampai pengupayaan
Good Governance. Dalam konteks mengusahakan perubahan perilaku ini
peranserta masyarakat menjadi penting.
Dalam kerangka Audit Lingkungan hal-hal tentang pengelolaan lingkungan
yang diuraikan di atas tetap diacu. Namun, dalam hal ini arah pengelolaan
17Hubungan Manusia dengan Dunia Sekitar
lingkungan sebatas arah proyek, bukan ekosistem atau dalam satuan
administrasi pemerintahan ( kabupaten, propinsi, nasional ) maupun global.
Artinya, peranserta masyarakat di sini lebih berkenaan dengan kaitan tindakan
perorangan atau sejumlah orang yang diorganisir atau tidak terorganisir
berinteraksi dengan penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan dalam
usahanya setelah kegiatan usaha atau suatu kegiatan berjalan pada tahap
operasi dan penanggung jawabnya berusaha menilai tingkat ketaatan opearsinya
itu terhadap persyaratan hukum yang berlaku dan/atau kebijaksanaan dan
standar yang ditetapkan sebelumnya.
Para ilmuwan lingkungan hidup menyatakan bahwa aturan utama dalam
memanfaatkan alam adalah memperhankan standar dan kapasitas yang ada.
Eksploitasi alam secara berlebihan dan tanpa aturan dan pertimbangan yang
matang akan menyebabkan krisis lingkungan.
Pemanfaatan sumber daya alam harus selalu memperhatikan dampak
negatif yang terjadi terhadap lingkungan Misalnya kasus, dalam sebuah tambang
emas, biasa digunakan bahan-bahan kimia untuk memisahkan kandungan emas
dari zat-zat lainnya. Sisa-sisa bahan kimia ini bila dibuang begitu saja ke laut,
akan menyebabkan tercemarnya air laut dan teracuninya makhluk hidup di laut.
Akibatnya, manusia tidak dapat memanfaatkan makhluk-makhluk laut untuk
kehidupannya.
Hubungan antara manusia dengan lingakungan alam ini sangat berkaitan
dan berkesinambungan terus menerus, kaya ikan hidup diair, jika keluar dari air,
hanya beberapa menit saja ikan akan mati. Begitu juga jika airnya tercemari oleh
18Hubungan Manusia dengan Dunia Sekitar
racun yang terus menerus, juga dari limbah industri hasil kreasi manusia ada
sebagian ikan mati, maka eko sistem air di kolam/sungai/danau/ laut, akan
terganggu, lama kelamaan produksi ikan berkurang. Jika begitu kita, manusia ini,
tidak bisa makan ikan sehat lagi. Apalagi jika saudara kita yang propesinya
nelayan, cara tangkap ikannya menggunakan bom ( diledakan dalam air laut ),
akan sangat cepat sekali merusak lingkungan habitat ikan di laut yang akibatnya
kehidupan regenerasi ikan akan berkurang, malahan untuk jenis ikan tertentu
akan punah. Jadi ada budaya nelayan kita dalam menangkap ikan itu sangat
merusak lingkungan hidup para ikan. Jadi kita sebagai makhluk sosial, harus
hidup bermasyarakat saling mengingatkan untuk kebaikan lingkunan hidup kita
ini dari kehancuran yang kebanyakan akibat ulah kita sendiri.
Perilaku manusia khususnya terhadap lingkungan sangatlah besar, baik dari
segi positif dan negatifnya. Manusia dituntut untuk mengikuti perkembangan
zaman supaya tidak ketinggalan dengan yang lain, tetapi kadang-kadang manusia
itu sendiri lupa dengan lingkungan sekitar, sehingga menyebabkan permasalahan
bagi lingkungan tersebut maupun manusia lain. Permasalahan-permasalahan
tersebut antara lain, kerusakan lingkungan yang meliputi krisis energi,
pemanasan global dan efek rumah kaca, penipisan ozon, pengaruh pada kualitas
air, tanah, udara, dan kerusakan ekologi dan ekosistem.
2.6 Perkembangan Manusia Dipengaruhi Dunia Sekitar
Ada beberapa pendapat dari para ahli mengenai perkembangan manusia
yang dipengaruhi oleh dunia sekitar diantaranya yaitu:
1. Aliran navitisme, menurut aliran ini perkembangan manusia
tergantung pembawaan manusia tersebut. Jadi dalam hal ini
19Hubungan Manusia dengan Dunia Sekitar
pengaruh lingkungan kurang berperan. Pendapat ini dkemukakan
oleh Schoppenhauer.
2. Aliran Empirisme, kalau menurut aliran ini pengaruh lingkungan
sangat menentukan perkembangan pribadi seseorang. Pendapat ini
dkemukakan oleh John Locke dalam teorinya Tabularasa (meja lilin)
3. Aliran Konvergensi, aliran ini berpendapat bahwa perkembangan
dipengaruhi pembawaan dan lingkungan. Bisa dibilang aliran
konvergensi merupakan gabungan antara aliran navitisme dan
aliran empirisme. Tokoh dari aliran ini adalah William Stern.
4. Interaksi, namun ada seorang tokoh yaitu Piaget yang berpendapat
bahwa perkembangan manusia merupakan hasil dari interaksi
antara pembawaan dan lingkungan.
Dari beberapa pendapat dari berbagai aliran dan tokoh-tokoh yang cukup
tersohor, dapat disimpulkan bahwa perkembangan manusia dipengaruhi dunia
sekitar dengan dua faktor penting yaitu pembawaan dari manusia dan
lingkungan sekitar manusia itu sendiri.
20Hubungan Manusia dengan Dunia Sekitar
BAB III PENUTUP
3.1 Kritik dan Saran
Penulis sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kata sempurna, untuk itu penulis sangat berterimakasih jika ada yang ingin
memberi kritikan dan saran yang membangun. Bagi teman-teman dan pembaca
yang ingin memberikan kritik dan sarannya dipersilahkan menghubungi penulis
atau bisa mengirim email ke deathangel99@ymail.com atau ke
dwi.ayuningtiyas@gmail.com, terimakasih.
3.2 Daftar Pustaka
21Hubungan Manusia dengan Dunia Sekitar
Catatan:
22Hubungan Manusia dengan Dunia Sekitar
Catatan:
23Hubungan Manusia dengan Dunia Sekitar
Recommended