View
21
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
i
HUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIKDENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN DI
PUSKESMAS LABIBIA KOTA KENDARI
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikanPendidikan Program Studi Diploma III Kebidanan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari
OLEH:
ERSA DWI ROSMALINAP00324013008
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
JURUSAN KEBIDANANPROGRAM STUDI D-III
2016
iiiiii
iiiiiiiii
iv
RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS DIRI
1. Nama : Ersa Dwi Rosmalina
2. Tempat/Tanggal Lahir : Kendari, 10 maret 1996
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Suku/Kebangsaan : Tolaki Indonesia
6. Alamat : Jl.Jambu Putih Kelurahan Anggoeya
Kecamatan Poasia
B. PENDIDIKAN
1. SD Negeri 5 Poasia Tamat Tahun 2007
2. SMP Negeri 5 Kendari Tamat Tahun 2010
3. SMA Negeri 2 Kendari Tamat Tahun 2013
4. Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan Kebidanan
Tahun 2013 sampai sekarang
v
ABSTRAK
HUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DENGANPERUBAHAN BERAT BADAN DI PUSKESMAS LABIBIA KOTA KENDARI
Ersa Dwi Rosmalina1, Halijah2, Feryani2
Latar Belakang : Kontrasepsi merupakan cara untuk mencegah danmenjarangkan kehamilan serta merencanakan jumlah anak untuk meningkatkankesejahteraan keluarga sehingga dapat memberikan perhatian dan pendidikanyang maksimal pada anak. Setiap jenis kontrasepsi yang digunakan mempunyaikelebihan dan kekurangan. Kontrasepsi suntik merupakan kontrasepsi yangpaling sering dipilih wanita dalam mengatur dan menjarangkan kehamilan. Efeksamping penggunaan kontrasepsi suntik dapat menyebabkan peningkatan beratbadan.Tujuan Penelitian : untuk menganalisis hubungan penggunaan kontrasepsi suntikdengan perubahan berat badan ibu di Puskesmas Labibia Kota Kendari.Metode Penelitian : Penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional pada78 ibu akseptor suntik di Puskesmas Labibia Kota Kendari.Hasil Penelitian : Penggunaan kontrasepsi suntik yang ≤12 bulan 74,4% dan >12bulan 25,6%. Berat badan ibu akseptor KB Suntik yang mengalami kenaikanberjumlah 51,3% dan yang tidak mengalami kenaikan berjumlah 48,7%. Hasil Ujichi square diperoleh χ2hitung>χ2tabel (6.056>3,841) dan nilai ρvalue=0,014.Kesimpulan : Ada hubungan antara penggunaan kontrasepsi suntik denganperubahan berat badan pada ibu akseptor suntik di Puskesmas Labibia KotaKendari.
Kata Kunci : Kontrasepsi Suntik, Berat BadanDaftar Pustaka :
1. Mahasiswi Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Kebidanan2. Dosen Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Kebidanan.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas karunia dan hidayahNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah dengan judul
Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Suntik dengan Perubahan Berat
Badan di Puskesmas Labibia Kota Kendari sebagai salah satu syarat
menyelesaikan pendidikan Diploma III Kebidanan di Politeknik Kesehatan
Kemenkes Kendari.
Karya tulis ilmiah yang dibuat, banyak mendapat bantuan dari
pembimbing saya Ibu Halijah, SKM, M.Kes sebagai pembimbing I dan Ibu
Feryani, S.Si.T, MPH sebagai pembimbing II atas waktu dan kesempatan
dalam memberikan bimbingan dan arahan selama proses penyusunan
karya tulis ilmiah. Terima kasih yang mendalam tidak lupa penulis
sampaikan kepada :
1. Petrus, SKM, M.Kes., selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes
Kendari.
2. Halijah, SKM, M. Kes selaku Ketua Jurusan kebidanan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Kendari.
3. Ida Miswati SKM,MM.Kes selaku Kepala Puskesmas Labibia atas ijin
yang diberikan kepada penulis untuk melakukan penelitian.
4. Kepala ruangan dan staf bidan Poli KIA/KB Puskesmas Labibia atas
kerjasama yang diberikan selama penulis melakukan penelitian.
vii
5. Sitti Aisa Am,Keb,S.Pd,M.Pd, Hj, Nurnasari P, SKM, M.Kes dan Hj.
Sitti Zaenab, SKM ,SST, M.Keb sebagai penguji karya tulis ilmiah atas
saran dan kritik untuk kelengkapan penulisan karya tulis ilmiah.
6. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar Politeknik Kesehatan Kemenkes
Kendari yang telah memotivasi dan memberikan ilmu pengetahuan
selama penulis mengikuti pendidikan.
7. Ayahanda Udin, S.E dan Ibunda tercinta Nuriyati, serta saudara-
saudara saya atas doa, cinta kasih dan dukungan kepada penulis
selama menempuh pendidikan hingga saat ini.
8. Teman-teman Mahasiswa D-III Kebidanan Poltekkes Kemenkes
Kendari angkatan 2013 terkhusus untuk sahabatku Ulmi, Elsa, Erna,
Desi, Devi, Yuli, Lian dan teman-temanku tingkat III.A tercinta dan
lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu atas dukungan dan
kerja sama kepada penulis selama penulis menempuh pendidikan
dibangku kuliah dan sampai pada penyelesaian Karya Tulis Ilmiah.
Penulis menyadari dalam penyusunan karya tulis ilmiah masih banyak
kekurangan, untuk itu diharapkan saran dan kritik dari pembaca. Untuk
kesempurnaan penulisan. Akhir kata penulis berharap semoga membawa
manfaat bagi pembaca.
Kendari, Agustus 2016
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... iii
RIWAYAT HIDUP .................................................................................. iv
ABSTRAK .............................................................................................. v
KATA PENGANTAR .............................................................................. vi
DAFTAR ISI .......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ................................................................. 3
D. Manfaat Penelitian ............................................................... 4
E. Keaslian Penelitian .............................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Kontrasepsi ........................................................... 5
B. Tinjauan Kontrasepsi Suntik ............................................... 7
C. Berat Badan ........................................................................ 13
D. Perubahan Berat Badan dan Kontrasepsi Suntik ............... 14
E. Landasan Teori…………………………………………………. 17
F. Kerangka Teori .................................................................... 19
G. Kerangka Konsep ............................................................... 20
H. Hipotesis ............................................................................ 20
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ................................................................... 21
B. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................. 21
C. Populasi dan Sampel ........................................................... 21
ix
D. Variabel Penelitian................................................................ 22
E. Data Penelitian ................................................................... 23
F. Definisi Operasional ............................................................. 24
G. Instrumen Penelitian ............................................................ 23
H. Jenis dan Pengumpulan Data .............................................. 24
I. Pengolahan Data.................................................................. 24
J. Analisis Data ........................................................................ 24
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ................................. 27
B. Hasil Penelitian..................................................................... 29
C. Pembahasan ...................................................................... 31
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................ 33
B. Saran ................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Teori .................................................... 17
Gambar 2. Kerangka Konsep Penelitian ............................... 18
Gambar 3. Rancangan Penelitian Cross Sectional ................ 19
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Penggunaan Kontrasepsi Suntik di
Puskesmas Labibia Kota Kendari28
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Perubahan Berata Badan Akseptor
Suntik di Puskesmas Labibia Kota Kendari28
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Perubahan Berat Badan Akseptor
Suntik dengan Berat Badan Tidak Naik di Puskesmas
Labibia Kota Kendari
29
Tabel 4. Hubungan penggunaan kontrasepsi suntik dengan
perubahan berat badan di Puskesmas Labibia Kota
Kendari
29
xii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Kuesioner Penelitian
2. Surat Ijin Penelitian
3. Data Hasil Penelitian
4. Hasil Analisis Paket Program SPSS
5. Surat Keterangan Telah Meneliti
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kontrasepsi merupakan cara untuk mencegah dan menjarangkan
kehamilan serta merencanakan jumlah anak untuk meningkatkan
kesejahteraan keluarga sehingga dapat memberikan perhatian dan
pendidikan yang maksimal pada anak. Setiap jenis kontrasepsi yang
digunakan mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pemilihan kontrasepsi
harus disesuaikan dengan status kesehatan wanita, efek samping,
konsekuensi terhadap kehamilan yang tidak diinginkan, kerja sama pasangan
dan norma budaya mengenai kemampuan mempunyai anak (Maryani, 2008).
Efek samping suatu metode kontrasepsi perlu dipertimbangkan dalam
menentukan keputusan terhadap keberlangsungan pemakaian kontrasepsi
sehingga perlu diupayakan perlindungan efek samping (Hartanto, 2010).
Kontrasepsi suntik Depo Medroksi Progesteron Acetat (DMPA) dan
Cyclofem merupakan salah satu kontrasepsi yang paling sering dipilih wanita
dalam mengatur dan menjarangkan kehamilan (Hartanto, 2005). Efek
samping yang ditimbulkan dari penggunaan kontrasepsi suntik diantaranya
terganggunya pola haid (amenorea, menoragia dan muncul bercak/spotting),
peningkatan berat badan dan kembalinya kesuburan lambat setelah
penghentian pemakaian (Saifuddin, 2006). Kenaikan berat badan akibat
penggunaan kontrasepsi suntik disebabkan retensi cairan oleh kurangnya
pengeluaran air dan natrium dan efek metabolik hormonal meningkatkan
nafsu makan (Wiknjosastro, 2012).
xiv
Efek samping penggunaan kontrasepsi suntik yang utama adalah
perubahan berat badan. Perubahan berat badan akseptor KB suntik
disebabkan hormon progesteron yang merangsang hormon nafsu makan
yang ada di hipotalamus. Nafsu makan yang berlebihan menyebabkan tubuh
kelebihan zat gizi. Kelebihan zat gizi oleh hormon progesteron dirubah
menjadi lemak dan tersimpan di bawah kulit. Perubahan berat badan akibat
adanya penumpukan lemak yang berlebih hasil sintesa dari karbohidrat
menjadi lemak (Mansjoer, 2003).
Wanita yang menggunakan kontrasepsi medroxyprogesterone
acetate (DMPA) atau KB suntik 3 bulan rata-rata mengalami peningkatan
berat badan sebanyak 11 pon atau 5,5 kg dan mengalami peningkatan lemak
tubuh sebanyak 3,4% dalam waktu 3 tahun pemakaian. Ibu yang beralih dari
kontrasepsi oral atau pil menggunakan kontrasepsi suntik akan mengalami
kenaikan berat sekitar 4 pon atau 2 kg badan dalam jangka waktu yang
sama (Redaksi Medis Klinik Dokter, 2016).
Data akseptor KB suntik di Indonesia sekitar 237.978. Data BKKBN
Provinsi Sulawesi Tenggara akseptor KB suntik sebanyak 14.673 dan tahun
2014 meningkat menjadi 15.254. Akseptor KB di Kota Kendari tahun 2013
sekitar 29.378 akseptor dan pengguna kontrasepsi suntik 19.321 (65,8%).
Pada tahun 2014 akseptor KB sebanyak 31.531 yang menggunakan suntik
sebanyak 21.422 (67,9%). Data Puskesmas Labibia Kota Kendari jumlah
PUS tahun 2016 berjumlah 2.246 dengan akseptor KB Suntik sebanyak 353
orang.
B. Rumusan Masalah
xv
Berdasarkan latar belakang di atas dirumuskan masalah penelitian
adalah “Apakah ada hubungan penggunaan kontrasepsi suntik dengan
perubahan berat badan ibu di Puskesmas Labibia Kota Kendari ?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk menganalisis hubungan penggunaan kontrasepsi suntik
dengan perubahan berat badan ibu di Puskesmas Labibia Kota
Kendari.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui penggunaan kontrasepsi pada ibu akseptor
suntik di Puskesmas Labibia Kota Kendari.
b. Untuk mengetahui perubahan berat badan ibu akseptor KB
Suntik di Puskesmas Labibia Kota Kendari.
c. Untuk mengetahui hubungan penggunaan kontrasepsi suntik
dengan perubahan berat badan Ibu di Puskesmas Labibia Kota
Kendari tahun 2016.
D. Manfaat Penelitian
1. Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III
Kebidanan sekaligus mengaplikasikan ilmu metode penelitian analitik.
2. Sebagai informasi bagi pihak Puskesmas Labibia dalam menyusun dan
mengembangkan kebijakan pelayanan Kontrasepsi Berencana (KB).
3. Sebagai informasi bagi wanita tentang kontrasepsi suntik.
E. Keaslian Penelitian
xvi
Desi Ekawati. 2010. Pengaruh KB suntik DMPA terhadap peningkatan
berat badan di BPS Siti Syamsiyah Wonokarto Wonogiri. Penelitian
analitik dengan rancangan case control. Sampel penelitian adalah ibu
akseptor KB suntik 3 bulan. Perbedaan dengan penelitian yang akan
dilakukan adalah pada rancangan penelitian menggunakan cross
sectional dengan sampel penelitian adalah semua ibu akseptor KB
suntik.
xvii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan tentang Kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata “kontra” yang berarti mencegah atau
melawan . Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan.
Usaha yang dilakukan dapat bersifat sementara maupun permanen. Metode
kontrasepsi (Hartanto, 2010) terbagi atas :
1. Metode sederhana
a. Tanpa alat/obat : metode kalender, Pantang berkala, Metode
Lendir Serviks.
b. Dengan alat/obat : kondom pria, diafragma atau cap, cream,
jelly dan cairan berbusa, spons (Hartanto,2010).
2. Metode Modern
a. Kontrasepsi Hormonal : Pil KB, suntikan KB dan Implant/
Susuk
b. Kontrasepsi non Hormonal : AKDR/IUD, kontrasepsi Mantap
Pola perencanaan keluarga dalam penggunaan kontrasepsi :
1. Fase menunda atau mencegah kehamilan
Alasan menunda atau mencegah kehamilan sebaiknya pada
wanita umur <20 tahun dengan prioritas penggunaan
kontrasepsanjurkan bila calon peserta bila kontraindikasi dengan
pil oral. Ciri kontrasepsi yang diharapkan yang reversibilitas tinggi
xviii
artinya kembalinya kesuburan dapat lebih cepat dan terjamin
karena peserta belum mempunyai anal. Efektifitas yang tinggi
karena kegagalan dapat menyebabkan kehamilan risiko tinggi.
2. Fase menjarangkan kehamilan
Periode usia wanita antara 20-30 tahun dengan jumlah anak 2
orang dan jarak antara kehamilan adalah 2-4 tahun. Alasan
menjarangkan kehamilan karena umur 20-30 tahun merupakan
usia yang terbaik untuk hamil dan melahirkan. Ciri kontrasepsi
yang diperlukan adalah yang mempunyai efektivitas cukup tinggi,
reversibilitas cukup tinggi karena peserta mengharapkan
mempunyai anak lagi, dapat dipakai 2-4 tahun sesuai jarak
kelahiran yang dianjurkan. Tidak menghambat ASI sampai anak
usia 2 tahun.
3. Fase menghentikan atau mengakhiri kehamilan/kesuburan
Periode umur wanita usia di atas 30 tahun terutama di atas 35
tahun sebaiknya mengakhiri kesuburan setelah mempunyai 2
anak. Alasan mengakhiri kesuburan karena alasan medis, pilihan
utama adalah kontrasepsi mantap, pil oral kurang dianjurkan
karena usia ibu yang sudah tua kemungkinan timbul efek
samping dan komplikasi. Ciri kontrasepsi yang dibutuhkan
adalah efektifitas tinggi, dapat dipakai dalam jangka panjang dan
tidak menambah kemungkinan kelainan yang sudah ada (Hartanto,
2010).
xix
B. Tinjauan tentang Kontrasepsi Suntik
1. Kontrasepsi Suntik DMPA (Depo Medroxy Progesterone Asetat)
a. Pengertian
Kontrasepsi suntik adalah merupakan metode kontrasepsi yang
diberikan melalui suntikan. Suntikan yang mengandung hormon
Depo Medroxyprogesterone Acetate (hormon progestin) 150 mg
yang diberikan setiap 3 bulan (12 Minggu). Suntikan pertama
biasanya diberikan 7 hari pertama periode menstruasi atau 6
minggu setelah melahirkan.
b. Cara kerja
1) Menekan ovulasi
2) Mengentalkan lendir servik sehingga menjadi barier terhadap
spermatozoa
3) Menjadikan selaput lender rahim tipis dan atrofi sehingga dapat
mengganggu implantasi ovum
4) Mempengaruhi pergerakan ovum di dalam tuba fallopi
c. Efektifitas
Kontrasepsi suntik memiliki efektifitas tinggi, kurang dari 1 % dari
100 wanita akan mengalami kehamilan dalam 1 tahun pemakaian
DMPA. Kontrasepsi suntik sama efektifnya dengan (Pil Oral
Kombinasi) POK dan lebih efektif dari IUD.
d. Mekanisme kerja progesterone
xx
1) Ovulasi
Ovulasi sendiri mungkin dapat dihambat karena terganggunya poros
hypothalamus-hypophisis-ovarium karena modivikasi dari FSH dan
LH pada pertengahan siklus.
2) Implantasi
a) Implantasi mungkin dapat dicegah bila diberikan progesteron pra
ovulasi.
b) Pemberian progesteron dapat mengganggu kadar puncak FSH
dan LH, sehingga meski terjadi ovulasi, produksi progesteron
yang berkurang dari corpus luteum menyebabkan penghambatan
dari implantasi.
c) Pemberian progesterone secara sistemik untuk jangka waktu
yang lama menyebabkan endrometrium mengalami keadaan
istirahat dan keadaan atrofi.
3) Transfor gamet/ovum
a) Pengangkutan ovum dapat diperlambat bila diberikan
progesteron sebelum terjadi fertilitas.
b) Pengangkutan ovum yang lambat dapat menyebabkan
peninggian insidens implantasi ektopik (tuba) pada wanita yang
memakai kontrasepsi yang hanya mmengandung progesteron.
xxi
4) Fungsi corpus luteum/luteolysis
Pemberian jangka lama progesteron mungkin dapat menyebabkan fungsi
korpus luteum yang non adekuat pada siklus haid yang mempunyai ovulasi.
5) Lendir serviks
a) 48 jam setelah pemberian progesteron sudah tampak lendir
serviks yang kental, sehingga motilitas dan daya penetrasi dari
spermatozoa sangat terhambat.
b) Lendir serviks yang jumlahnya sedikit dan kental ferning dan
spinbarkeit
e. Keuntungan Kontrasepsi DMPA
Saifuddin (2006) keuntungan kontrasepsi suntik DMPA antara lain
sebagai berikut :
1) Sangat efektif
2) Pencegahan kehamilan jangka panjang
3) Tidak terpengaruh pada hubungan suami istri
4) Tidak mengandung esterogen sehingga tidak berdampak serius
terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah
5) Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI
6) Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik
7) Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara
8) Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul
9) Mencegah anemia
f. Kerugian kontrasepsi DMPA
xxii
1) Pola haid yang normal dapat berubah menjadi amenorea,
pendarahan, pendarahan bercak, perubahan dalam frekuensi lama
dan jumlah darah yang hilang
2) Efek pada pola haid yang tergantung pada lama pemakaian.
Pendarahan bercak berkurang dengan berjalannya waktu
sedangkan kejadian amenorea sangat besar
3) Klien sangat tergantung pada sarana kesehatan
4) Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya
5) Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan penyakit menular
seksual
6) Terlambatnya pemulihan kesuburan setelah pemakaian dihentikan
7) Penggunaan jangka panjang akan menimbulkan perubahan pada
lipid serum dan dapat menurunkan kepadatan tulang
g. Waktu Pemberian Kontrasepsi Suntik DMPA
1) Setiap saat selama haid, asal ibu tidak hamil
2) Mulai haid pertama sampai hari ke-7 siklus haid
3) Pada ibu yang tidak haid, suntikan pertama dapat diberikan setiap
saat asalkan dapat dipastikan ibu tersebut tidak hamil dan ibu tidak
boleh melakukan hubungan seksual selama 7 hari setelah suntikan.
4) Ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin ganti
dengan kontrasepsi suntik, suntikan pertama dapat segera
diberikan jika dapat dipastikan ibu tersebut tidak hamil.
xxiii
5) Ibu yang sedang menggunakan AKDR dan ingin berganti cara
dengan kontrasepsi suntik, suntikan pertama dapat diberikan pada
hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid atau dapat diberikan
setiap saat setelah setelah hari ke-7 siklus haid asal yakin ibu
tersebut tidak hamil.
h. Efek Samping Kontrasepsi Suntik DMPA
1) Gangguan siklus haid
Tidak mengalami haid, pendarahan berupa tetesan/bercak-bercak,
pendarahan di luar siklus haid dan pendarahan haid yang lebih
lama dan lebih banyak dari biasanya. Hal ini disebabkan karena
ketidakseimbangan hormon sehingga endometrium mengalami
perubahan histologi. Keadaan amenorea disebabkan atrofi
endometrium.
2) Jerawat pada wajah. Hal ini disebabkan progestin menyebabkan
peningkatan kadar lemak
3) Perubahan berat badan
a. Kenaikan berat badan rata-rata untuk setiap tahun bervariasi
antara 2,3-2,9 kg, pada umumnya 2kg. Bila klien mengeluhkan
terdapat kecenderungan untuk meningkat lagi, boleh dicoba
untuk menurunkan berat badan dengan mengatur pola makan.
Kenaikan berat badan kemungkinan disebabkan hormon
progesteron mempermudah perubahan karbohidrat dan gula
menjadi lemak, sehingga lemak di bawah kulit bertambah. Selain
xxiv
itu hormon progesterone menyebabkan nafsu makan bertambah
dan menurunkan aktifitas fisik, akibatnya pemakaian suntikan
dapat menyebabkan berat badan bertambah
b. Berat badan berkurang/turun setiap tahun rata-rata penurunan
berat badan antara 1,6-1,9 kg.
4) Sakit kepala (dapat disertai gangguan penglihatan). Bila sakit
kepala ringan sedang dapat diberikan antalgin. Bila sakit kepala
sangat berat dan berulang atau tekanan darah meningkat sejak
penggunaan suntik KB, maka rujuk ke klinik/Puskesmas.
2. Kontrasepsi Suntik Depo Noretisteron (Norethindrone Enanthate) =
Noristerat.
a. Pengertian Suntik Depo Noretisteron
Suntikan KB mengandung kombinasi hormon
Medroxyprogesterone Acetate (hormon progestin) dan Estradiol
Cypionate (hormon estrogen). Mengandung 200 mg noretindron
enantat yang diberikan setiap 30 hari. Suntikan pertama diberikan
7 hari pertama periode menstruasi.
b. Kelebihan Suntik Depo Noretisteron
1) Risiko gangguan menstruasi lebih kecil dibanding suntikan 3 bulan.
2) Aman digunakan wanita dengan HIV/AIDS yang mengonsumsi obat
antiretroviral (ARV).
3) Tidak perlu repot meningat untuk memngkonsumsi pil.
c. Kerugian Suntik Depo Noretisteron
1) Butuh waktu beberapa bulan untuk mengembalikan kesuburan.
xxv
2) Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual
termasuk HIV sehingga penggunanya masih perlu menggunakan
kondom saat berhubungan seksual.
3) Berpotensi mengakibatkan efek samping pendarahan serta menstruasi
tidak lancar atau bahkan berhenti. Setelah suntikan dihentikan,
menstruasi baru akan kembali normal sekitar 2-3 bulan kemudian.
Beberapa wanita bisa mengalami sakit kepala, nyeri pada payudara
dan pertambahan berat badan.
C. Berat Badan
Berat badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting yang
digunakan sebagai ukuran laju pertumbuhan fisik, disamping itu berat badan
digunakan sebagai ukuran perhitungan dosis obat dan makanan. Berat
badan menggambarkan jumlah dari protein, lemak, air, dan mineral pada
tulang. Berat badan merupakan parameter yang baik dan pilihan untuk
melihat dalam waktu singkat perubahan konsumsi makanan dan kesehatan.
Perubahan berat badan adalah berubahnya ukuran berat, baik
bertambah atau berkurang akibat dari konsumsi makanan yang diubah
menjadi lemak dan disimpan di bawah kulit. Perubahan berat badan dibagi
menjadi
1. Berat badan meningkat atau naik jika hasil penimbangan berat badan
lebih besar dibandingkan dengan berat badan sebelumnya.
2. Berat badan menurun jika hasil penimbangan berat badan lebih rendah
dibandingkan berat badan sebelumnya.
D. Perubahan Berat badan dengan penggunaan KB Suntik
xxvi
Salah satu efek samping kontrasepsi suntik adalah penambahan berat
badan. Umumnya pertambahan berat badan tidak terlalu besar, bervariasi
antara <1-5 kg dalam tahun pertama (Hartanto, 2010). Wanita yang
menggunakan kontrasepsi Depomedroxy progesterone acetate (DMPA) atau
dikenal KB suntik tiga bulan, rata-rata mengalami peningkatan berat badan
sebanyak 11 pon atau 5,5 kilogram dan mengalami peningkatan lemak tubuh
sebanyak 3,4% dalam waktu tiga tahun pemakaian, berdasarkan penelitian
yang dilakukan oleh University of Texas Medical Branch (UTMB) (Mansjoer,
2003). Efek samping utama pemakaian DMPA adalah kenaikan berat badan.
Sebuah penelitian melaporkan peningkatan berat badan lebih dari 2,3
kilogram pada tahun pertama dan selanjutnya meningkat secara bertahap
hingga mencapai 7,5 kilogram selama enam tahun. Sedangkan pemakaian
cyclofem berat badan meningkat rata-rata dua hingga tiga kilogram tahu
pertama pemakaian, dan terus bertambah selama tahun kedua (Varney,
2007).
Penyebab pertambahan berat badan karena bertambahnya lemak tubuh
dan bukan karena retensi cairan tubuh. Kontrasepsi DMPA (depomedroxy
progesteron acetat) merangsang pusat pengendali nafsu makan di
hipotalamus menyebabkan akseptor makan lebih banyak (Hartanto, 2010).
Pemakaian kontrasepsi suntik 1 atau 3 bulan mempunyai efek samping
utama yaitu perubahan berat badan. Faktor yang mempengaruhi perubahan
berat badan akseptor KB suntik akibat pengaruh hormonal dalam KB suntik
sehingga merangsang hormon nafsu makan yang ada di hipotalamus. Nafsu
makan yang lebih banyak dari biasanya tubuh akan kelebihan zat-zat gizi.
Kelebihan zat-zat gizi dirubah menjadi lemak dan disimpan di bawah kulit.
xxvii
Perubahan berat badan akibat adanya penumpukan lemak yang berlebih
hasil sintesa dari karbohidrat menjadi lemak (Mansjoer, 2003).
Efek samping utama pemakai kontrasepsi suntik adalah kenaikan berat
badan. Hasil penelitian menunjukkan kenaikan berat badan selama
penggunaan DMPA, hal ini disebabkan kontrasepsi suntik mengandung
hormon progesteron dan estrogen yang merangsang pusat nafsu makan
yang ada di hipotalamus. Bertambahnya nafsu makan maka karbohidrat yang
dikonsumsi dan tidak diubah dalam bentuk energi maka dirubah menjadi
lemak yang menyebabkan penumpukan lemak dan menyebabkan berat
badan bertambah.
Perubahan berat badan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Secara
umum faktor tersebut dapat dibagi atas dua golongan besar yaitu faktor
intern dan faktor ekstern :
1. Faktor internal adalah faktor yang dapat mempengaruhi berat
badan seseorang dan bersumber dari atau pada tubuh, terbagi 4
bagian yaitu usia, kejiwaan dan hereditas. Usia tertentu akan
sejalan dengan bertambahnya grafik umur. Aspek kejiwaan
(psikologis) juga dominan dalam mempengaruhi kerja metabolism
di dalam tubuh. Hereditas dapat terjadi jika dalam suatu keluarga
timbul sifat dominasi dalam hal menurunkan bentuk fisik
keturunannya.
xxviii
2. Faktor eksternal adalah semua faktor yang dapat berpengaruh
terhadap perubahan berat badan secara langsung dan bersumber
dari luar tubuh.
a. Makanan, aneka jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari
sangat berguna dalam proses pertumbuhan berat badan.
b. Aktifitas fisik berperan penting dalam mencegah penambahan
berat badan. Aktifitas fisik dalam waktu beberapa minggu
ataupun beberapa bulan dapat menurunkan berat badan lebih
banyak dibanding yang hanya membatasi asupan kalori.
Seseorang dengan berat badan berlebih atau kegemukan agar
mengurangi asupan kalori sebesar 500 kalori daripada
melakukan aktifitas fisik untuk membakar 500 kalori setiap hari.
Banyaknya aktifitas fisik dapat membakar kalori sehingga berat
badan lebih terjaga. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang
telah kehilangan lebih dari 50 pon (23 kilogram)-atau lebih dari
lima persen berat badan dan berhasil mempertahankan selama
lebih dari dua tahun, melakukan aktifitas fisik dengan kadar
yang cukup tinggi. Banyak orang perlu melakukan lebih dari
300 menit kegiatan berintensitas sedang per minggu untuk
mencegah naiknya kembali berat badan
c. Gangguan lain yang dapat mempengaruhi berat badan misal
adanya luka yang menyebabkan perdarahan berat, kecelakaan
xxix
yang menyebabkan rusak atau terpotongnya salah satu
anggota tubuh.
E.Landasan Teori
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Usaha
yang dilakukan dapat bersifat sementara maupun permanen. Metode kontrasepsi
(Hartanto, 2010)
Kontrasepsi suntik adalah merupakan metode kontrasepsi yang diberikan
melalui suntikan. Suntikan yang mengandung hormone Efek samping yang
ditimbulkan dari penggunaan kontrasepsi suntik diantaranya terganggunya pola
haid (amenorea, menoragia dan muncul bercak/spotting), peningkatan berat
badan dan kembalinya kesuburan lambat setelah penghentian pemakaian
(Saifuddin, 2006). Kenaikan berat badan akibat penggunaan kontrasepsi suntik
disebabkan retensi cairan oleh kurangnya pengeluaran air dan natrium dan efek
metabolik hormonal meningkatkan nafsu makan (Wiknjosastro, 2012).
Efek samping penggunaan kontrasepsi suntik yang utama adalah
perubahan berat badan. Perubahan berat badan akseptor KB suntik disebabkan
hormon progesteron yang merangsang hormon nafsu makan yang ada di
hipotalamus. Nafsu makan yang berlebihan menyebabkan tubuh kelebihan zat
gizi. Kelebihan zat gizi oleh hormon progesteron dirubah menjadi lemak dan
tersimpan di bawah kulit. Perubahan berat badan akibat adanya penumpukan
lemak yang berlebih hasil sintesa dari karbohidrat menjadi lemak (Mansjoer,
2003).
xxx
Wanita yang menggunakan kontrasepsi medroxyprogesterone acetate
(DMPA) atau KB suntik 3 bulan rata-rata mengalami peningkatan berat badan
sebanyak 11 pon atau 5,5 kg dan mengalami peningkatan lemak tubuh sebanyak
3,4% dalam waktu 3 tahun pemakaian. Ibu yang beralih dari kontrasepsi oral
atau pil menggunakan kontrasepsi suntik akan mengalami kenaikan berat
sekitar 4 pon atau 2 kg badan dalam jangka waktu yang sama (Redaksi Medis
Klinik Dokter, 2016).
xxxi
F. Kerangka Teori
Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian
Penggunaan
KB Suntik
Ketidakseimbangan
hormon
1.Mempermudah perubahankarbohidrat dan gula menjadilemak, sehingga lemak banyaktertumpuk di bawah kulit.
2.Merangsang pusat pengendalinafsu makan di hipotalamusmenyebabkan nafsu makanmeningkat.
Berpengaruh
terhadap berat badan
Faktor Internal :1. Hereditas/Genetik2. Metabolisme
Faktor Eksternal :1. Asupan Makanan2. Aktifitas Fisik
xxxii
G. Kerangka Konsep
Gambar 2. Kerangka Konsep Penelitian
Keterangan :
Variabel terikat : perubahan berat badan
Variabel bebas : penggunaan kontrasepsi suntik
H. Hipotesis
Ha : ada hubungan penggunaan kontrasepsi suntik dengan
perubahan berat badan.
Penggunaan
KB Suntik
Perubahan
Berat Badan
p
xxxiii
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian analitik dengan pendekatan “cross sectional” yaitu dengan
mengamati variabel independent (penggunaan kontrasepsi suntik) dan
variabel dependent (perubahan berat badan) dalam waktu bersamaan
Gambar 3. Rancangan Penelitian Cross Sectional
B. Waktu dan Tempat penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni di Puskesmas Labibia Kota
Kendari tahun 2016.
C. Populasi dan sampel
1. Populasi
xxxiv
Populasi penelitian adalah semua akseptor suntik di Puskesmas
Labibia Kota Kendari Mei 2016 akseptor KB suntik berjumlah 353
orang.
2. Sampel
Sampel penelitian adalah akseptor KB suntik di Puskesmas Labibia
Kota Kendari. Besar sampel dihitung dengan menggunakan rumus :
Keterangan:
n=jumlah sampel, N=jumlah populasi
e=tingkat kepercayaan 10% (0,1) (Notoatmodjo S, 2005)
Perhitungan besar sampel :
n=353
1+ 353 (0,1)
n=353
1+ 353 (0,01)
n=3534,53
= 78
Bes
arnya sampel yang akan dijadikan responden dalam penelitian
berjumlah 78 orang dengan tehnik pengambilan sampel secara
accidental sampling.
D. Variabel Penelitian
1. Variabel Independen (Bebas)
n =)(1 2eN
N
xxxv
Variabel independen (bebas) adalah penggunaan kontrasepsi suntik.
2. Variabel Dependen (terikat)
Variabel terikat adalah perubahan berat badan
E. Data Penelitian
1. Data primer merupakan data yang diperoleh melalui kuesioner
untuk mengetahui riwayat penggunaan kontrasepsi suntikan dan
pengukuran berat badan secara langsung.
2. Pengumpulan data sekunder merupakan data yang diperoleh dari
pencatatan di Puskesmas Labibia Kota Kendari.
F. Definisi Operasional
1. Penggunaan kontrasepsi suntik adalah lamanya ibu menggunakan
kontrasepsi suntik sesuai data yang tercatat di register KB
Puskesmas Labibia Kota Kendari dengan kriteria :
a. >12 bulan
b. ≤12 bulan (Adriana, 2013)
2. Perubahan berat badan adalah hasil pengukuran antropometri
sebagai ukuran laju pertumbuhan fisik pada ibu yang menggunakan
kontrasepsi suntik dengan kriteria :
a. Naik : ada kenaikan berat badan
b. Tidak Naik : tidak ada kenaikan berat badan (turun/tetap)
G. Instrument Penelitian
Instrument penelitian menggunakan kuesioner yang terdiri dari
beberapa item pertanyaan yang berisi tentang identitas responden,
xxxvi
lama penggunaan kontrasepsi dan perubahan berat badan. Data
identitas responden terdiri dari 6 pertanyaan, lama penggunaan terdiri
dari 2 pertanyaan dan perubahan berat badan terdiri dari 4
pertanyaan.
H. Jenis dan Pengumpulan Data
a. Data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner berupa
identitas responden, lama penggunaan dan perubahan berat
badan.
b. Data sekunder diperoleh dari dokumen Puskesmas Labibia Kota
Kendari berupa gambaran tempat penelitian.
I. Pengolahan Data
1. Editing
Editing dilakukan untuk mengetahui apakah data yang dibutuhkan
sudah diisi benar, sehingga jika terjadi kekurangan atau kesalahan
data dapat mudah dikoreksi.
2. Coding
Dilakukan dengan memberi tanda atau klasifikasi pada masing-
masing jawaban dengan kode berupa angka. Selanjutnya
dimasukan ke lembaran tabel kerja untuk memudahkan pengolahan
data.
3. Entri data
Data hasil penelitian dimasukan ke dalam komputer.
4. Tabulating
xxxvii
Mengelompokkan data beserta jumlahnya berdasarkan variabel
penelitian
J. Analisis Data
1. Analisis Univariabel
Dilakukan dengan mendiskripsikan masing-masing varibel
penelitian dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase.
Perhitungan setiap variabel penelitian menggunakan rumus
(Notoatmodjo, 2007)
KxNf=X
Keterangan :
X = Jumlah persentase variabel yang diteliti
N = Jumlah sampel penelitian
F = Jumlah responden berdasarkan variabel
K = Konstanta (100%)
2. Analisis Bivariabel
Analisis bivariabel dilakukan dengan menguji ada atau tidaknya
hubungan antara penggunaan kontrasepsi suntik dengan
menggunakan uji Chi Squere untuk melihat hubungan
penggunaan kontrasepsi suntik dengan perubahan berat badan.
Rumus Chi Squere (x2):
xxxviii
∑ (f0-fe)2
X2 =fe
Keterangan :
X2 = Chi kuadrat
fo = frekuensi observasi
fe = frekuensi harapan (Notoatmojo, 2007)
Interpretasi hasil uji dikatakan bermakna bila memenuhi kriteria :
a. Jika X2hitung > X2
tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima yang
berarti ada hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat
dengan taraf kepercayaan 95%
b. Jika X2hitung < X2
tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak yang
berarti tidak ada hubungan antara variabel bebas dan variabel
terikat dengan taraf kepercayaan 95%
xxxix
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Wilayah Kerja Puskesmas Labibia
1. Letak Geografis
Puskesmas Labibia merupakan puskesmas dari 15 puskesmas
yang ada di wiliyah Kota Kendari, yang berada di wilayah
Kecematan Mandonga Kota Kendari. Puskesmas Labibia terletak
di Kelurahan Labibia Kecematan Mandonga Kota Kendari pada
3.922688 Lintang Selatan dan 122.49731 Bujur Timur. Luas
wilayah kerja Puskesmas Labibia ± 60 KM2 yang berjarak ± 6 KM
dari ibu kota provinsi. Wilayah kerja Puskesmas Labibia meliputi 4
kelurahan dari 6 Kelurahan yang berada di Kecematan Mandonga
yaitu , kelurahan anggilowu, kelurahan Alolama, Kelurahan
Wawombalata, Kelurahan Labibia , di mana keuda kelurahan
tersebut yang tidak masuk dalam wilayah kerja Puskesmas Labibia
adalah Kelurahan Mandonga dan Kelurahan Korumba.
Batas wilayah Puskesmas Labibia :
a. Seblah Utara : Berbatasan dengan Kec.soropia, Kab Konawe
b. Seblah Barat : Berbatasan dengan Kec. Bondoala Kab Konawe
c. Seblah selatan : Berbatasan dengan Kelurahan Mandonga
d. Seblah Timur : Berbatasan dengan gunung Nipa-Nipa
( kec, Soropia)
2. Keadaan Demografi
xl
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Labibia sebanyak 12479
jiwa, yang terdiri dari 6262 jiwa laki-laki dan 6217 perempuan.
3. Tenaga Kesehatan
S2 Master Manajemen Kesehatan : 1 Orang
Dokter umum : 1 orang
Dokter gigi : 1 orang
Perawat : 12 orang
Bidan : 8 orang
Perawat gigi : 1 orang
Petugas gizi : 3 orang
Asisten apoteker : 1 orang
Pengelola gudang obat : 1 orang
Petugas administrasi : 4 orang
Petugas sanitasi : 2 orang
Petugas laboratorium : 1 orang
4. Fasilitas Sarana Pelayanan Kesehatan Puskesmas Labibia
Ruang Kepala Puskesmas : 1
Ruang Tata Usaha : 1
Ruang P2p : 1
Ruang Rapat : 1
Ruang Bendahara : 1
Ruangan Bersalin : 1
xli
Poli Umum : 1
Poli KIA : 1
Poli Gigi : 1
Klinik Gizi : 1
Ruang Register : 1
Apotik : 1
Kamar Kartu : 1
Laboratorium : 1
Polindes : 1
Posyandu ibu dan anak : 11
Posyandu Lansia : 5
B. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada bulan Juni 2016 di
Puskesmas Labibia pada 78 ibu akseptor suntik diperoleh data sebagai
berikut :
Tabel 1 : Distribusi Frekuensi Penggunaan Kontrasepsi Suntik diPuskesmas Labibia Kota Kendari
PenggunaanKontrasepsi
Frekuensi Persentase
≤12 bulan 58 74,4
>12 bulan 20 25,6
Total 78 100
Sumber : Data Primer terolah
xlii
Tabel 1 menunjukkan akseptor suntik yang telah menggunakan
kontrasepsi suntik selama >12 bulan sebanyak 25,6% dan ≤12 bulan
sebanyak 74,4%.
Tabel 2 : Distribusi Frekuensi Perubahan Berat Badan AkseptorSuntik di Puskesmas Labibia Kota Kendari
Perubahan
Berat Badan
Frekuensi Persentase
Naik 40 51,3
Tidak Naik 38 48,7
Total 78 100
Sumber : Data Primer terolah
Tabel 2 menunjukkan akseptor suntik yang mengalami kenaikan berat
badan selama menggunakan suntik 51,3% dan yang tidak naik (turun dan
tetap) sebanyak 48,7%.
Tabel 3: Distribusi Frekuensi Perubahan Berat Badan AkseptorSuntik dengan Berat Badan Tidak Naik di PuskesmasLabibia Kota Kendari
Berat Badan
Tidak Naik
Frekuensi Persentase
Tetap 19 50
Turun 19 50
Total 38 100
Sumber : Data Primer terolah
xliii
Tabel 3 menunjukkan perubahan berat badan akseptor suntik yang
berat badannya tidak naik menunjukkan 50% berat badan tetap selama
menggunakan kontrasepsi suntik dan 50% mengalami penurunan berat
badan.
Tabel 4 : Hubungan penggunaan kontrasepsi suntik dengan
perubahan berat badan di Puskesmas Labibia Kota Kendari
PenggunaanKontrasepsi
Suntik
Berat Badan Total
ΡNaik Tidak Naik
N % N % N %
≤12 bulan 25 32,1 33 42,3 58 74,4
0,014>12 bulan 15 19,2 5 6,4 20 25,6
Total 40 51,3 38 48,7 78 100
Sumber : Data Primer Terolah
Hasil uji statistik chi square menggunakan paket program SPSS
diperoleh nilai χ2hitung lebih besar dari χ2tabel (6.056>3,841) nilai
ρvalue<0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, bahwa ada hubungan
penggunaan kontrasepsi suntik dengan perubahan berat badan ibu di
Puskesmas Labibia Kota Kendari.
C. Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara
penggunaan kontrasepsi suntik dengan peningkatan berat badan ibu.
Varney (2007) menyebutkan bahwa akseptor KB suntik akan
xliv
mengalami kenaikan berat badan sebesar 0,1 sampai 2,9 kg pada
tahun pertama pemakaian kontrasepsi suntik.
Penggunaan kontrasepsi suntik mempunyai efek samping
perubahan berat badan pada pemakaian jangka panjang. Perubahan
berat badan disebabkan karena hormon progesteron mempermudah
perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak, sehingga lemak
banyak tertumpuk di bawah kulit selain itu hormon esterogen juga
merangsang pusat pengendali nafsu makan di hipotalamus
menyebabkan nafsu makan meningkat, akseptor makan lebih banyak.
Ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 1 tahun atau lebih
mengalami pertambahan berat badan 5-10 kg (Hartanto, 2010).
Hasil penelitian menunjukkan kenaikan berat badan selama
penggunaan DMPA, hal ini disebabkan kontrasepsi suntik mengandung
hormon progesteron dan estrogen yang merangsang pusat nafsu makan
yang ada di hipotalamus. Bertambahnya nafsu makan maka karbohidrat yang
dikonsumsi dan tidak diubah dalam bentuk energi maka dirubah menjadi
lemak yang menyebabkan penumpukan lemak dan menyebabkan berat
badan bertambah.
Pengunaan DMPA yang kurang dari 1 tahun menunjukan hasil banyak
berat badan yang turun hal ini dapat di sebabkan oleh berbagai faktor antara
lain adalah faktor usia dimana berat badan akan berkurang sejalan dengan
bertambahnya usia grafik umur kita. Secara tidak langsung aspek kejiwaan
(psikologis) juga dominan mempengaruhi metabolism didalam tubuh kita,
xlv
serta hereditas yang dapat terjadi di dalam suatu keluarga timbulnya sifat
dominasi dalam hal menurunkan bentuk fisik keturunan.
Hasil penelitian Adriana (2013) menunjukkan hubungan yang signifikan
antara penggunaan kontrasepsi suntik 3 bulan dengan kenaikan berat badan
di wilayah kerja Puskesmas Lok Baintan Kecamatan Sungai Tabuk
Kabupaten Banjar. Ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan
mengalami kenaikan berat badan antara 1-5 kg tahun pertama penyuntikan
dengan rata-rata penambahan berat badan pada ibu yang menggunakan KB
suntik 3 bulan kurang dari 1 tahun adalah 2 kg dan yang lebih dari 1 tahun
adalah 3 kg.
xlvi
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Penggunaan kontrasepsi suntik di Puskesmas Labibia Kota Kendari
yang ≤12 bulan sebanyak 74,4% dan >12 bulan sebanyak 25,64%.
2. Berat badan ibu akseptor KB Suntik di Puskesmas Labibia Kota
Kendari yang mengalami kenaikan 51,3% dan yang tidak
mengalami kenaikan 48,7%.
3. Ada hubungan penggunaan kontrasepsi suntik dengan perubahan
berat badan di Puskesmas Labibia Kota Kendari. Hasil uji diperoleh
nilai χ2hitung>χ2tabel dan nilai ρvalue<0,05.
B. Saran
a. Pentingnya edukasi kepada ibu tentang efek samping kontrasepsi
suntik sehingga tidak terjadi drop out.
b. Ibu dengan berat badan yang berangsur-angsur turun selama 1
tahun penggunaan kontrasepsi suntik disarankan untuk berganti
cara.
c. Ibu dengan berat badan berlebih (obesitas) sebaiknya beralih ke
metode kontrasepsi lain dan lebih disarankan kontrasepsi non
hormonal.
xlvii
DAFTAR PUSTAKA
Adriana, P. 2013. Hubungan penggunaan KB Suntik 3 bulan denganKenaikan Berat Badan pada Wanita Akseptor KB di Wilayah KerjaPuskesmas Lok Baitan. Dinamika Kesehatan Vol.12. No.12Desember 2013.
Hartanto, H. 2010. Keluarga Berencana Dan Kontrasepsi. Jakarta :Pustaka Sinar Harapan.
Maryani. 2008. Pelayanan Keluarga Berencana & Pelayanan Kontrasepsi.Jakarta: TIM.
Mansjoer. 2003. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2 Edisi 3. Jakarta:Fakultas Kedokteran Universitas Indoensia.
Mochtar, R. 2010. Sinopsis Obstetri.Edisi 2, Jilid 1. Jakarta : PenerbitBuku Kedokteran EGC
Notoatmodjo, S. 2007. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Redaksi Medis Klinik Dokter. Kontrasepsi Suntikan Menyebabkan PeningkatanBerat Badan. https://www.klikdokter.com/healthnewstopics/health-topics
diakses 1 april 2016.
Saifuddin, A.B. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta:Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Varney. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan edisi 4. Jakarta: EGC.
Wiknjosastro, H. 2012. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina PustakaSarwono Prawirohardjo.
xlviii
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DENGANPERUBAHAN BERAT BADAN DI PUSKESMAS LABIBIA
KOTA KENDARI TAHUN 2016
I. IDENTITAS RESPONDENNama :
Umur :
Pendidikan :
Pekerjaan
Agama :
Alamat :
II. LAMA PENGGUNAAN1 Sejak kapan Ibu menggunakan kontrasepsi
suntik ?
Tgl Bln Thn
2 Berapa lama ibu menggunakankontrasepsi suntik
≤12 bulan
>12 bulan
III. PERUBAHAN BERAT BADAN1 Apakah ada perubahan berat badan sejak
menggunakan kontrasepsi suntik ?Tidak
Ya
2 Berapa berat badan ibu sebelummenggunakan kontrasepsi suntik
………….. kg
3 Berapa berat badan ibu saat ini ………..... kg
4 Bagaimana perubahan berat badan sejakmenggunakan konrasepsi suntik
Naik
Tetap
xlix
Turun
l
HASIL ANALISIS SPSS
Penggunaan * Berat_Badan Crosstabulation
Berat_Badan
Total1 (Naik) 2 (#Naik)
Penggunaan 1(>12 bln)
Count 15 5 20
% within Penggunaan 75.0% 25.0% 100.0%
% within Berat_Badan 37.5% 13.2% 25.6%
% of Total 19.2% 6.4% 25.6%
2(<=12 bln)
Count 25 33 58
% within Penggunaan 43.1% 56.9% 100.0%
% within Berat_Badan 62.5% 86.8% 74.4%
% of Total 32.1% 42.3% 74.4%
Total Count 40 38 78
% within Penggunaan 51.3% 48.7% 100.0%
% within Berat_Badan 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 51.3% 48.7% 100.0%
Chi-Square Tests
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Exact Sig.(2-sided)
Exact Sig.(1-sided)
Pearson Chi-Square 6.056a 1 .014
Continuity Correctionb 4.847 1 .028
Likelihood Ratio 6.288 1 .012
Fisher's Exact Test .019 .013
Linear-by-LinearAssociation
5.979 1 .014
N of Valid Casesb 78
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9.74.
b. Computed only for a 2x2 table
li
DATA HASIL PENELITIANHUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DENGAN
PERUBAHAN BERAT BADAN DI PUSKESMAS LABIBIA KOTA KENDARI
Resp UmurBerat Badan (Kg) Kategori Penggunaan Kategori
Sebelum Sesudah Perubahan 1=naik,2=#naik Suntik(bulan)
1>12bln,2<=12bln
1 23 45 49 4 1 17 12 39 52 53 1 1 2 23 27 45 49 4 1 11 24 29 50 56 6 1 13 15 29 48 50 2 1 16 16 36 59 62 3 1 5 27 28 58 59 1 1 4 28 21 48 50 2 1 13 19 32 58 60 2 1 4 2
10 29 51 52 1 1 5 211 30 62 65 3 1 7 212 31 53 54 1 1 13 113 31 54 56 2 1 8 214 24 50 52 2 1 4 215 26 53 61 8 1 64 116 27 51 55 4 1 51 117 30 62 65 3 1 69 118 35 52 53 1 1 1 219 25 50 50 0 2 7 220 27 50 50 0 2 10 221 21 52 52 0 2 2 222 32 60 60 0 2 4 223 28 52 52 0 2 6 224 26 50 50 0 2 12 225 32 50 50 0 2 4 226 26 58 55 -3 2 12 227 28 53 52 -1 2 5 228 28 54 51 -3 2 13 129 29 52 50 -2 2 7 230 34 61 60 -1 2 7 231 28 51 50 -1 2 11 232 32 50 49 -1 2 7 233 28 54 53 -1 2 8 234 35 58 60 2 1 7 235 35 51 54 3 1 3 2
lii
36 30 56 54 -2 2 7 237 32 53 56 3 1 13 138 20 47 47 0 2 3 239 30 50 49 -1 2 26 140 29 49 49 0 2 16 141 25 50 50 0 2 2 242 19 45 50 5 1 2 243 27 52 50 -2 2 4 244 28 50 49 -1 2 7 245 34 50 50 0 2 5 246 29 58 58 0 2 3 247 25 50 50 0 2 5 248 30 59 58 -1 2 7 249 22 50 50 0 2 2 250 37 53 54 1 1 6 251 32 50 53 3 1 3 252 30 50 54 4 1 9 253 21 52 51 -1 2 4 254 34 50 50 0 2 6 255 22 51 50 -1 2 4 256 37 53 56 3 1 5 257 38 52 58 6 1 6 258 28 53 54 1 1 5 259 20 50 50 0 2 2 260 29 52 51 -1 2 7 261 34 70 75 5 1 6 262 28 40 52 12 1 6 263 28 54 65 11 1 34 164 35 38 59 21 1 40 165 29 49 67 18 1 4 266 28 72 54 -18 2 4 267 23 48 52 4 1 19 168 38 68 42 -26 2 50 169 29 55 60 5 1 9 270 37 40 44 4 1 7 271 38 56 56 0 2 9 272 26 56 57 1 1 9 273 28 50 50 0 2 3 274 37 60 70 10 1 15 175 28 50 50 0 2 10 276 39 65 67 2 1 69 177 26 50 53 3 1 23 178 23 49 48 -1 2 37 1
liii
Recommended