View
70
Download
6
Category
Preview:
Citation preview
IDENTIFIKASI KEDARURATAN OBSTERIK
Definisi
Adalah kasus obstetri yang apabila tidak segera ditangani akan berakibat kematian ibu dan janinnya
Empat penyebab utama kematian ibu :
- Perdarahan
- Infeksi dan sepsis
- Hipertensi dan PE/E
- Persalinan macet
KEDARURATAN OBSETRI YANG SERING DITEMUI
1.Perdarahan pada kehamilan trisemester III
Ada tiga- Plasenta previa- Solusio Plasenta- Ruptura uteri
Placenta Previa
Definisi :keadaan dimana insersi placenta tidak di corpus uteri tetapi di s.b.r. sehingga menutupi sebagian / seluruh o.u.i. ( pada kehamilan > 28 minggu ).
Angka kejadian : + 1 diantara 200 persalinan
dipengaruhi : umurparitas
Etiologi :
Penyebab pasti belum jelas.
Kemungkinan :Atrofi endometrium.Vaskularisasi .
Patofisiologi :
berdasarkan luas o.u.i. tertutup placenta, dibedakan :
Placenta previa totalis
lateralis
marginalis.
Placenta letak rendah.
Gambaran klinis :
Kehamilan 28 minggu / lebih Perdarahan pervaginam :
tidak nyeridarah segarberulang
K.U. penderita ∞ jumlah perdarahan Bagian terendah masih tinggi. Kelainan letak janin.
Pemeriksaan / diagnosis :
Gambaran klinis. Menentukan letak placenta :
Ultrasonografi InspekuloDSU (double set up):
Periksa dalam (VT) di kamar operasi dengan persiapan operasi caesar.
Penatalaksanaan.
Pasif :Kehamilan dipertahankan.
Aktif :Terminasi kehamilan
Ingat: APB – jangan VT di VK/KB, kecuali kemungkinan placenta previa disingkirkan.
Pasif :
Tujuan : Mempertahankan kehamilan menekan
angka kematian perinatal akibat prematuritas. Pada kasus :
Janin prematur ( tbj. < 2000 g), djj (+) normal, tidak ada kelainan kongenital yg berat, perdarahan sedikit / berhenti.
Pasif :
meliputi :Tirah baring, observasi 24 jam di KB.Perbaiki KU ibu.Pemberian kortikosteroid utk maturitas paru
janin.Bl perdrhn berhenti pindah RB, tirah baring
2 hari mobilisasi pulang.Bl terjadi perdrhn lagi (= perawatan
konservatif gagal) perawatan aktif.
Aktif : 1. Double Set Up (DSU).
Pada kasus : Kehamilan aterm. Kehamilan prematur dng TBJ 2000 g. Konservatif gagal.
hasil DSU : Plac.prev. totalis SC. Plac.prev. marginalis amniotomi persalinan
pervaginam. SC bila :
Perdarahan lagi Gawat janin 12 jam belum lahir dan masih lama.
Aktif :
2. langsung SC tanpa DSU.Perbaiki KU secepatnya, segera SC.Pada kasus :
Gawat janin dng TBJ 1500 g. Perdarahan aktif dan banyak. Hb 6 g %, janin hidup, TBJ 1500, perdrhn (+).
SEKSIO CAESAREA
P.P. totalis
P.P. lateral dsb.
AMNIOTOMI
Perdarahan >> djj jelek
Perdarahan / stop djj baik
Tunggu 12 jam
V.T
PERVAGINAM
tetap
maju
D.S.U
Perdarahan >>
PLAC. PREVIA
Perdarahan <<
aterm
Premature
Anak †
Anak hidup, normal
PENANGANANPASIF
tunggu sampai aterm
observasi perdarahan ( Hb )
tirah baring
evaluasi lokalisasi plac. ( USG )
Penyulit :
Ibu : Perdarahan shock, anemia. Retensio placenta Infeksi Ruptura uteri
Janin : Asfiksia IUFD Prematuritas.
Solusio placenta. Definisi :
Terlepasnya placenta pada insersi yang normal, sebagian atau seluruhnya, sebelum anak lahir, pada kehamilan 20 minggu.
Angka kejadian : 1 diantara 50 persalinan.
Etiologi : ?
Faktor predisposisi : Usia lanjut Hipertensi kronis / pre eklamsia Trauma Multiparitas Tali pusat pendek
Cairan ketuban kemerahanUterus tegang & nyeriUterus couvelaireHypofibrinogenemiaGagal ginjalKematian janin
Patofisiologi.
Gejala klinik :
Anamnesa : Perdarahan pervaginam nyeri, warna
kehitaman
Palpasi : Uterus tegang bagian2 janin sulit diraba.
Pemeriksaan dalam (VT) : Selaput ketuban
Masih utuh menonjolSudah pecah air ketuban kemerahan.
Penatalaksanaan :
Waktu → sangat mempengaruhi prognosa.
Transfusi darah segar.
Amniotomi → segera dilakukan.Mengurangi tekanan intra uterin. Induksi / akselerasi persalinan.
Lahirkan segera ( ≤ 6 jam ).
Janin “viable” & hidup → segera SC.
Janin belum viable / mati → pervaginam. His < adekwat → drip oksitosin. Sec. arrest / >6 jam belum lahir → SC.
Solusio plac.
Anak hidup & viable.
amniotomi
Anak † / kecil
Fs aktif
Obs 30 ‘
Fs laten
His < His >
6 jam Obs FH
Partus per vaginam
Drip oxit.
Sectio caesarea
Penyulit .
Ibu :Syok hipovolemik → gagal ginjal.Perdarahan pasca persalinan ( HPP ).
Atonia uteri. Gangguan faal hemostasis ( ↓ fibrinogen ).
Anak:Asfiksia sampai kematian
Prognose :
Prognose ibu dipengaruhi :Jumlah perdarahanPerdarahan yang tersembunyiDerajat gangguan FHAdanya kelainan menyertai – HT / pre eklampsi Interval waktu.Tersedianya darah transfusi.
PATOLPATOL-KOMPLITKOMPLIT-INKOMPLITINKOMPLIT
WAKTU ( DX)WAKTU ( DX)
-HAMILHAMIL
-INTRAPARTUMINTRAPARTUM
-PASCA PERSAL.PASCA PERSAL.
SEBABSEBAB-RU. SPONTANRU. SPONTAN-RU UT. CACATRU UT. CACAT-RU. TRAUMATIKRU. TRAUMATIK
MASALAHMASALAH
-IBUIBU-MORBID & MORTAL TINGGIMORBID & MORTAL TINGGI-KONSERVASI FUNGSI REPRODKONSERVASI FUNGSI REPROD-RESIKO RU ULANGANRESIKO RU ULANGAN
-ANAKANAK-FATALFATAL
R.U WAKTU DXR.U WAKTU DX
•KEHAMILAN ( JARANG )KEHAMILAN ( JARANG )
•INTRA PARTUMINTRA PARTUM-AWASI FAKTOR RESIKOAWASI FAKTOR RESIKO ( CPD, ANAK BESAR, KEL LETAK, PASCA SC ( CPD, ANAK BESAR, KEL LETAK, PASCA SC PERSAL TINDAKAN )PERSAL TINDAKAN )- OBSERVASI ADANYA RUI, TANDA KLINIS RU- OBSERVASI ADANYA RUI, TANDA KLINIS RU
•PASCA PERSALINANPASCA PERSALINAN-EKSPLORASI SETIAP PERSALINAN EKSPLORASI SETIAP PERSALINAN DG TINDAKANDG TINDAKAN- OBSERVASI KU IBU & JML PERDRHN- OBSERVASI KU IBU & JML PERDRHN
RUPTURA UTERIRUPTURA UTERI
SEBABSEBAB
SPONTANSPONTAN PD UT. CACATPD UT. CACAT TRAUMATIKATRAUMATIKA
PERSALINANPERSALINAN
OBSTRUKSIOBSTRUKSI
R.U.IR.U.I
R.UR.U
DEHISENSI LUKADEHISENSI LUKA
GEJALA “ SILENT “GEJALA “ SILENT “
WASPADA KEMUNGKINANWASPADA KEMUNGKINANR.U PADA UT. CACAT/R.U PADA UT. CACAT/
PASCAS.C, PASCAS.C, KEHAMILAN KORNUKEHAMILAN KORNU
INGAT:INGAT:-PASCAPASCA PERSAL. PERSAL. SULITSULIT ( FORSEP,( FORSEP, VAKUM,VAKUM, VE )VE )-PASCA PASCA DUKUN DUKUN
EKSPLORASIEKSPLORASI
FISIOLOGIFISIOLOGIFISIOLOGIFISIOLOGIPATOLOGIPATOLOGIPATOLOGIPATOLOGI
PERJALANAN RU SPONTANPERJALANAN RU SPONTAN
TANDA TANDA KLINISKLINISTANDA TANDA KLINISKLINIS R.U.IR.U.IR.U.IR.U.I R.UR.UR.UR.U
NYERI SPTNYERI SPT
RABARABA
++++
--++
CVCV TT
NN
HbHb
TT
NN
HbHb
BAIKBAIK SYOKSYOK
CEPAT, BESARCEPAT, BESAR SNGT CPT, KECILSNGT CPT, KECIL
BAIKBAIK TURUNTURUN
HISHIS ++++ --
LINGKARANLINGKARANBANDLBANDL
++ MENDEKATI PUSATMENDEKATI PUSAT
--
JANIN ( DJJ)JANIN ( DJJ) INTRA UTINTRA UTN/ GAWATN/ GAWAT
MUDAH DIRABAMUDAH DIRABAGAWAT/ MATIGAWAT/ MATI
ABD KEMBUNGABD KEMBUNG TEGANGTEGANG -- ++
PENATALAKSANAANPENATALAKSANAANRUIRUI
PENATALAKSANAANPENATALAKSANAANRUIRUI
ANAK HARUSANAK HARUSDILAHIRKAN DILAHIRKAN SAATSAAT ITUITU
TGT PERSYARATANTGT PERSYARATAN
ANAK HARUSANAK HARUSDILAHIRKAN DILAHIRKAN SAATSAAT ITUITU
TGT PERSYARATANTGT PERSYARATAN
2 EKLAMPSIADefinisi: Kelainan akaut pada ibu hamil> 20 mgg, saat hamil tua,
persalinan, persalinan atau masa nifas, ditandai dengan timbulnya kejang, atau koma, dimana sebelumnya sudah menunjukkan gajala-gejala preeklamsia.
Tanda klinis1.Kehamilan> 20 mgg, saat persalinan atau nifas2.Tanda-tanda PE(HT, Proteinuri, edem anasarka)3.Kejang general/dan atau koma4.Kadang kadang disertai gannguan fungsi organ
Diagnosa banding-Febrile convulsion ( panas)-epilepsi (riwayat epilepsi)-Tetanus(kejang tonik/kaku kuduk)-Meningitis/ensefalitis-tumor otak
Partus lama/MacetDefinisi : Suatu keadaan dari suatu persalinan
yang mengalami kemacetan dan berlangsung lama tidak sesuai dengan kurva persalinan normal seharusnya sehingga dikahwatirkan timbul komplikasi
Penyebab :
Faktor panggul : kesempitan panggul
Faktor anak : Kelainan letak
Faktor tenaga : hipotonia
Faktor penolong ; pimpinan yang salah
Parameter menilai persalinan macet adalah kurva partograf
-Persalinan rata rata berlangsung tidak lebih dari 24 jam dihitung awal pembukaan sampai lahirnya anak
-Fase laten (primi 20 jam, multi 14 jam)-Fase aktif ( primi ; 1,2 cm/jam multi 1,5 cm /jam)-Kala II (primi : 2 Jam, Multi 1 jam)Istilah 2: fase laten memanjang protacted aktif fase secondary arrest arrest of descentPartus lama apabila tidak segera diakhiri akan menimbulkan partus
kasep : gejala1. Kelelahan ibu2. Dehidrasi3. Infeksi rahim4. Perlukaan jalan lahir5. Gawat janin sampai kematian karena asfiksia
Tanda tanda klinis partus kasep1. Tanda tanda kelelahan dan dehidrasi-dehidrasi, mata coeong, nadi cepat dan lemah-meteorismus-febris-His hilang atau lemah2.Tanda infeksi intra uterin-Keluar air ketuban yang keruh sampai mekoneal, berbau-Suhu rektal > 37,63.Tanda rahim robek-perdarahan melalui OUI-his hilang-bagian anak mudah diraba dari luar-VT; bagian rendah mudah diraba dari luar-robekan dapat meluas dari servik dan vagina4.Tanda gawat janin-ketuban keruh mekoneual-DJJ takikardi/distres-gerak anak kurang/hilang
4.Retensio plasentaDefinisi : Kala 3 yang memanjang/tidak terlepasnya plasenta setelah dilakukan usaha pengeluaran dalam waktu lebih dari 30 menit Ada dua macam1.Gangguan separasi perdarahan sedikit
-plasenta akreta, Inkreta atau perkreta2.Gangguan ekspulsiperdarahan banyak-teknik pengeluaran yang salah-terlalu lama shg menutup-hipertonus
Pengobatan ad 1 histerektomiPengobatan ad 2 manual plasenta, manuver sekrup. kuretase
Perdarahan post partumPerdarahan post partum Primer Perdarahan pasca salin dalam 24 jam pertama
setelah plasenta lahir, batasan jumlah perdarahan > 500 cc
Penyebab ; Atonia uteri, robekan jalan lahir,retensio plasenta, gangguan pembekuan darah
Perdarahan post partum sekunderPerdarahan pasca salin setelah 24 jam partusPenyebab robekan jalan lahir, sisa plasenta,
gangguan pembekuan darah, subinvolusi, infeksi
Sepsis puerpuralisFebris puerpuralis adalah kenaikan suhu ≥ 38 derajat celsius selama
2 hari dalam yg terjadi hr ke 2 -10 post partumSepsis puerpuralis adalah fase lanjut infeksi yg disebabkan bakteri
disertai gangguan hemodinamik, kardiovaskular dan neorologi.yang ditandai dengan penyabaran kuman keseluruh tubuh.
Kuman penyebab ; Streptococus hemoliticus aerobicus, staphilococus aureus,E.Coli, clostridium welchii
Cara terjadinya infeksi :1. KPD2. Peralatan menolong yang tdk steril3. Infeksi nosokomial4. Droplet infeksion pada peralatan atau area lukaFaktor predisposisi :1. Semua keadaan yg menurunkan daya tahan penderita, PE/E DM2. Partus lama, KPD3. Tindakan bedah vaginal4. Tertinggalnya sisa plasenta, amnion, bekuan darah
Pencegahan :1. Perbaikan gizi, hindari anemia, obati keputihan
patologis2. Tindakan asepsis dan antisepsis, kurangi
trauma seminimal mungkin, cegah persalinan lama, cegah perdarahan banayak/HPP, VT atas indikasi, anjuran pantang koitus mendekati persalinan
3. Antibiotika spektrum luas, dan utk anaerob pada kasus tertentu
Asphiksia neonatorum Suatu kondisi darurat pada janin atau bayi baru lahir,
yang mengalami hipoksia( kekurangan oksigen) yang progesif, penibunan CO2 dan asidosis, bila proses berlanjut dapt mengakibatkan kerusakan otak, atau kematian, ditandai gangguan pernafasan/sulit bernafas, denyut jantug menurun, tonus neoromuskular menurun. apneu primer apneu sekunder
Penyebab adanya `cairan paru paru janin` yang tidak efektif dikeluarkan dengan tarikan pertama nafas bayi baru lahir.
Faktor predisposisi ; - bayi sdh menderita asfiksi saat didalam rahim
( insufisiensi intra uterin krna HT, DM, peny jantung, oligohidrmanion, asma, infeksi dll)
- bayi yang dilahirkan dengan depresi karena asfiksia, pengaruh obat obatan pada ibu , anestesi dan lain sebab.
Parameter menilai asfiksiaDilakukan dengan melakukan penilaian terhadap
kondisi obyektif bayi baru lahir yang di nilai dg sistim skoring, hasil penilaian ini juga digunakan untuk malakukan tindakan selanjutnya.
Sistim skoring yang sering dipakai, APGAR score, Ballard score,BSID score dll
Yang umum dipakai adalan APGAR skor, yang dilakukan dengan menilai parameter obyektif yaitu
- pernafasan - denyut jantung - warna kulitr bayi
Skor 1-3 asfiksis beratSkor 4-6 asfiksia sedangSkor 7-10 normal Tugas cari penatalaksanaan asfiksia
PENGERTIAN
SPONG DKK (1995)
DISTOSIA BAHU APABILA WAKTU
LAHIR KEPALA KE BADAN LEBIH
DARI 60 DETIK
ANGKA KEJADIAN
- 0,6 – 1,4 % Persalinan (ACOG 2000)
- Cenderung meningkat karena berat lahir bayi Bertambah meningkat
M A S A L A H
IBU – HRP – ATONIA
- ROBEKAN VAGINA
- “ CERVIX
- INFEKSI
- MORBIDITAS MENINGKAT
- Kerusakan Plexus Brachlalis
- Fraktura Clavicula
- Fraktura Humeri
- Merupakan Salah Satu Kedaruratan Persalinan
- Bila Tidak Ditangani Dengan Benar Akan Meningkatkan
Morbiditas dan Mortalitas
4. PREDIKSI DAN PREVENSI
FAKTOR RISIKO- Diabetes- Obesitas- Multiparity- Postdate
Rekomendasi untuk Prophylactic cesarean
- Non Diabetic : 5000 Gram
- Diabetic : 4500 Gram
DiagnosisKepala bayi melekat pada perineum, (‘turtle’ sign)Kala II persalinan yang memanjangGagal untuk lahir walau dengan usaha
maksimal dan gerakan yang benar
PENGELOLAAN
1. Penekanan Supra Pubis
2. Mc. Roberts Maneuver
3. Woods Corkscrew Maneuver
4. Mematahkan Clavicula
PROLAPS TALI PUSATSuatu keadaan darurat berupa keluarnya tali
pusat dari jalan lahir mendahului bagian terendah janin.
Ada beberapa istilah yang harus diketahui;1. Tali pusat menumbung/prolapsketuban
sdh pecah2. Tali pusat terkemuka ketuban belum
pecah3. Presentasi rangkap
E T I O L O G I : Gangguan Fixasi - Akomodasi
Panggul Sempit, Kel. Letak
Plac. Letak Rendah, Gemelli
Hidramnion
Tali Pusat Panjang
Ketuban Pecah - Dipecah dengan bagian
Terendah tinggi
Keluarnya Cairan Ketuban yang cepat - mendadak
Penanganan 1. mengupayakan agar talipusat tdk terjepit- Berbagai manuver : sim`s pos, genu pectoral pos.- Versi luar- Menahan bagian terendah janin dg jari/tgn saat VT,
mengisi kandung kencing penuh, posisi terndenburg/kepala lebih rendah
2. melahirkan bayi segera- Percepat kala II, forcep, ektraksi kaki - Versi ekstraksi- SC
Sim’s position
Genu - pectoral position
Recommended