View
10
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
IMPELEMENTASI PEMBELAJARAN DARING DALAM
MEMBENTUK KARAKTER TANGGUNG JAWAB
SKRIPSI
OLEH
SARI FATUL MUTMAINAH
NIM. A1D117104
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN DASAR
FAKULTAS KEGURUAAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
JANUARI 2021
i
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DARING DALAM
MEMBENTUK KARAKTER TANGGUNG JAWAB
SKIRPSI
Diajukan Kepada Universitas Jambi
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan
Program Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar
OLEH
SARI FATUL MUTMAINAH
NIM. A1D117104
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN DASAR
FAKULTAS KEGURUAAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
JANUARI 2021
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi yang berjudul : Implementasi Pembelajaran Daring dalam Membentuk
Karakter Tanggung Jawab. Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
yang disusun oleh Sari Fatul Mutmainah, Nomor Induk Mahasiswa A1D117104 telah
diperiksa dan disetujui untuk diuji.
Jambi, 15 Desember 2020
Pembimbing I
Drs. Syahrial, M.Ed., Ph.D.
NIP 196412311990031037
Jambi, 20 Desember 2020
Pembimbing II
Henda Budiono, S.Pd., M.Pd
NIK 201512051033
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul Implementasi Pembelajaran Daring dalam Membentuk Karakter
Tanggung Jawab : Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, yang
disusun oleh Sari Fatul Murmainah, Nomor Induk Mahasiswa A1D117104 Telah
dipertahankan di depan tim penguji.
Tim Penguji
1. Drs. H. Syahrial. M.Ed., Ph.D Ketua
NIP. 196412311990031037
2. Hendara Budiono. S.Pd., M.Pd Seketaris
NIK. 201512051033
3. Dr. Dra. Destrinelli, M.Pd Penguji Utama
NIP. 196509011997022001
4. Drs. Maryono, M.Pd Anggota
NIP.196107071986031003
5. Drs. Andi Suhandi, S.Pd., M.Pd.I Anggota
NIP. 195708121985031007
Mengetahui, Mengetahui,
Dekan FKIP Universitas Jambi Ketua Jurusan Pendidikan Anak
Usia Dini dan Dasar
Prof. Dr. Rer. Nat. Arsial, M.Si Drs. Yantoro, M.Pd
NIP. 196308071990031002 NIP. 1966121994121002
Didaftarkan tanggal :
Nomor :
iv
v
MOTTO
“Ambilah kebaikan dari apa yang didekatkan, jangan melihat siapa yang
mengatakannya”
(Muhammad SAW)
“Memulai dengan penuh keyakinan, menjalankan dengan penuh keikhlasan
menyelesaikan dengan penuh kebahagiaan”
“Nikmatin prosesnya, jalani dan ikuti arusnya seperti air mengalir. Terkait hasil,
kita serahkan kepada yang Maha Kuasa”
Skripsi ini saya persembahkan untuk Ayahhanda dan Ibuhanda tercita dan terkasih
sebagai tanda bakti, hormat dan rasa terima kasihku yang tidak terhingga.
Kupersembahkan karya sederhana ini kepada mereka yang telah memberikan
limpahan kasih sayang, segala dukungan dan do’a yang tidak mungkin dapat saya
balas hanya dengan coretan kecil bertuliskan kata cinta dan persamaan ini. Cinta dan
kasihmu akan selalu menjadi penerangku dalam menjalani kehidupan dan menggapai
segala cinta. Selain itu, skripsi ini saya persembahkan untuk keluarga, orang yang
selalu menemaniku dan sahabat-sahabatku yang tiada hentinya mendukung dan
menyemangatiku sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan penuh
motivasi-motivasi. Terima kasih telah turut medoakan dan menjadi bagian besar
dalam kisah hidupku. Semoga ini merupakan langkah awal bagi saya untuk menjadi
pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi banyak orang.
vi
ABSTRAK
Mutmainah, Sari fatul. 2020. NIM A1D117104. Implementasi Pembelajaran Daring
dalam Membentuk Karakter Tanggung Jawa. Skripsi, Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan Anak Usia
Dini dan Dsar, FKIP Universitas Jambi, Pembimbing (1) Drs, H.
Syahrial, M.Ed, Ph.D., (II) Hendra Budiono, S.Pd, M.Pd.
Kata Kunci : Pembelajaran Daring, Karakter Tanggung Jawab
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi pembelajaran daring
dalam membentuk karakter tanggung jawab. Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian kualitatif deskriptif, dengan pendekatan fenomenologi. Teknik analisis
dengan menggunakan triangulasi data.
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 34/1 Teratai Muara Bulian pada bulan
November-Desember 2020 pendekatan kualitatif dan jenis penelitian fenomenologi.
Data penelitian ini diperoleh dengan cara observasi dan wawancara dengan warga
sekolah SD Negeri 34/1 Teratai yaitu kepala sekolah, guru kelas VI A, guru agama,
guru penjas mengenai implementasi pembelajaran daring dalam membentuk karkater
tanggung jawab.
Hasil penelitian bahwa dalam implementasi pembelajaran daring dalam membentuk
karakter tanggung jawab, pihak sekolah telah melaksanakan pembelajaran daring
dengan membentuk karakter tanggung jawab siswa, dengan melalui pelaksanaan
pembelajaran yang dilaksanakan di whatsapp grub, memberikan materi sesuai
dengan jadwal pembelajaran yang telah ditentukan. Siswa melaksanakan kegiatan
pembelajaran daring dengan baik sesuai arahan dan aturan yang sekolah buat, setiap
1 minggu sekali siswa mengumpulkan tugasnya ke sekolah setiap hari sabtu dengan
sesuai protokol kesehatan yang telah ditentukan. Pelaksanaan pembelajaran daring
dalam membentuk karater tanggung jawab SD Negeri 34/1 Teratai dapat
memunculkan 9 (sembilan) tema.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT berkat izin Nya sehingga
penulis dapat meneylesaikan penyususnan skripsi dengan judul “Implementasi
Pembelajaran Daring dalam Membentuk Karakter Tanggung Jawab”.
Penyusunan skripsi ini dapat terlaksana dengan baik berkat dukungan dari
berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada Ayahanda Sugiyono dan Ibuhanda Yumaf Tokha sekalu orang tua penulis
yang tiada henti memebrikan dukungan dan doa kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan penyusunan proposal skripsi ini. Selanjutkan kepada Bapak Prof. Dr.
Rer. Nat Asrial, M.Si selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jambi, Bapak Drs. Faizal Chan, S.Pd., M.Si selaku Ketua Program Studi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas jambi, Bapak Ahmad Hariandi,
S.Pd.I, M.Ag selaku sekretaris Program Studi.
Kemudia kepada Bapak Drs. Syahrial, M.Ed., Ph.D selaku wakil dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi dan pembimbing I yang telah
melungankan waktu untuk membimbing, memberikan pengetahuan, arahan, dan
motivasi dan juga Bapak Hendra Budiono, S.Pd., M.Pd selaku dosen pembimbing II
yang telah mendidik dan memberikan bimbingan skripsi ini dan seluruh Bapak Ibu
Dosen PGSD FKIP Universitas Jambi yang telah membimbing dan memebrikan ilmu
pengetahuan dan keterampilan kepada penulis.
Kepada adik kandung Anggia Julia Khusairi dan Fiara Hanifah yang telah
mendoakan penulis dan selalu memberikan motivasi, kepada Nur Sodikin yang selalu
viii
mendoakan, memberikan semangat, motivasi dan selalu menemani kepada penulis.
Kepada sahabat seperjuangan yang saya banggakan dan saya sayangi, yang selalu
memberikan semangat dan tidak pernah meninggalkan saya dikala sulit yaitu Ima
Febrianti, Novi Audria, Dewi Fatimah yang saya banggakan dan saya sayangi, yang
selalu memberikan doa dan dukungan tiada henti untuk dapat menyelesaikan penulisan
skripsi yunia melawati, kakak siti Rohani dan kakak sulgi.
Peneliti mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu
terselesaikan tugas skripsi ini. Karenanya penulis mengaharapkan kritik dan saran
demi kesempurnaan penelitian ini. Semoga kebaikan yang telah diberikan kepada
penulis mendapatkan balasan Allah SWT dan semoga melimpahkan rahmat-Nya
kepada kita semua Aminn ya Rabbal’alamin.
Muara Bulian, Januari 2021
Sari Fatul Mutmainah
Nim. A1D117104
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................. iv
MOTTO ......................................................................................................... v
ABSTARK ..................................................................................................... vi
PRAKATA .................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 3
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. 4
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................ 4
BAB II KAJIAN TEORITIK
2.1 Pengertian Pembelajaran ..................................................................... 6
2.2 Pembelajaran Daring ........................................................................... 8
2.3 Pendidikan Karakter ............................................................................ 9
2.3.1 Pengertian karakter ...................................................................... 9
2.3.2 pengertian pendidikan karakter .................................................... 10
2.3.3 tujuan pendidikan karakter .......................................................... 11
2.3.4 peinsip-prinsip pendidikan karakter ............................................ 13
2.3.5 nilai-nilai pendidikan karakter ..................................................... 14
2.4 Nilai Karakter Tanggung Jawab .......................................................... 15
2.4.1 penegrtian tangung jawab ............................................................ 15
2.4.2 macam-macam tanggung jawab .................................................. 16
2.4.3 fungsi karakter tanggung jawab ................................................... 18
2.5 Penelitian Relevan ............................................................................... 19
2.6 Kerangka Berfikir ............................................................................... 19
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan waktu Penelitian .............................................................. 21
3.2 Pendekatan dan Jenis Penelitian .......................................................... 21
3.3 Data dan Sumber Data ........................................................................ 22
3.4 Subjek Penelitian ................................................................................. 22
x
3.5 Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 22
3.6 Uji Validitas Data ................................................................................ 24
3.7 Teknik Analisis Data ........................................................................... 25
3.8 Prosedur Penelitian .............................................................................. 26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi/Objek Penelitian ...................................................... 29
4.2 Deskripsi Temuan Penelitian ............................................................... 30
4.3 Pembahasan ......................................................................................... 43
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 53
5.2 Impilikasi ............................................................................................. 53
5.3 Saran .................................................................................................... 53
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 54
LAMPIRAN .................................................................................................. 56
RIWAYAT HIDUP ...................................................................................... 86
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Tabel Indikator Implementasi Pembelajaran Daring ...................... 18
2.2 Tabel Indikator Karakter Tanggung Jawab .................................... 18
3.1 Kisi-Kisi Observasi ........................................................................ 23
3.2 Kisi-Kisi Wawancara Kepala Sekolah ........................................... 24
3.3 Kisi-Kisi Wawancara Guru ............................................................ 24
4.1 subjek penelitian ............................................................................. 31
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Kerangka Berfikir ........................................................................... 20
4.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................... 33
4.2 Pembelajaran Whatsapp Grub ........................................................ 34
4.3 Silabus Pembelajaran ..................................................................... 34
4.4 Kriterian Ketutasan Minimal (KKM) ............................................. 34
4.5 Siswa mengupulkan tugas di sekolah ............................................. 37
4.6 Tugas siswa .................................................................................... 37
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1. Surat penunjukan pembimbing skripsi ...................................... 57
Lampiran 2. Surat keterangan melakukan penelitian ..................................... 58
Lampiran 3. Surat keterangan telah melakukan penelitian ............................ 59
Lampiran 4 Surat edaran kementerian pendidikan batang hari ...................... 60
Lampiran 5 dokumentasi penerapan pembelajaran daring ............................. 61
Lampiran 6 daftar pertanyaan wawancara ..................................................... 64
Lampiran 7 cek plagiat plagiarism checker x orginality report ..................... 85
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Corona virus disease (COVID-19) sangat banyak meresahkan masyarakat
dunia selama tiga bulan terakhir ini. Penyakit covid-19 ini sama sekali belum pernah
terdeteksi dalam dunia medis. Virus ini berkembang dengan cepat menginfeksi
manusia melalui pernapasan per April 2020, sekitar 1,8 juta jiwa terinfeksi oleh virus
ini dan sekitar ratusan jiwa tidak mampu bertahan terhadap virus tersebut atau
mengalami kematian. Bidang lainya juga diatur tentang pembatsan dan kebijakan
yang terbaik supaya terhindarnya dari pandemi ini. Terutama dibidang pendidikan,
siswa terpaksa harus belajara dari rumah dengan melakukan pola pembelajaran
secara jarak jauh atau online (remote teanching) kementerian pendidikan dan
kebudayaan (2020).
Kementerian Pendidikan telah mengeluarkan surat edaran Nomor 15 Tahun
2020 mengenai pedoman penyelengaraan pembelajaran dari rumah (learning from
home) dalam masa darurat penyebaran covid-19. Pembelajaran secara daring
sebenarnya tidak mudah dilakukan oleh siswa dan guru, hampir berbeda 80 derajat
dengan pembelajaran secara langsung. Cara yang tentunya siswa tidak bisa
melakukan interaksi secara langsung dengan guru.
Pembelajaran online memiliki beberapa manfaat, diantaranya dapat
menumbuhkan hubungan pembelajaran antara guru dan siswa, menjangkau siswa
dalam cakupan yang luas, dan memudahkan penyelesaian dan penyimpanan materi
pembelajaran. Menurut pendapat Dian, dkk (2020) berpendapat bahwa keterbatasan
2
komunikasi menyebabkan terjadinya pemerolehan informasi dan hubungan dari guru
sangat terbatas, memang pembelajaran jarak jauh menitik beratkan pada kemandirian
siswa.
Pembentukan karakter sangat berarti untuk dilakukan oleh sekolah, tumbuh dan
berkembangnya nilai karakter yang baik tentu akan mendorong siswa menjadi
tanggung jawab dalam segala perlakuan siswa. Tujuan karakter tanggung jawab
siswa pada dasarnya untuk membentuk penyempurnaan dan melatih anak-anak yang
baik dan memiliki budi pekerti. Menurut Kemendiknas (2010:10) menyatakan bahwa
“tanggung jawab adalah sebagai sikap melakukakan tugas dan kewajibannya, yang
seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat. Tanggung jawab siswa di
masa pembelajaran daring sangat penting, karena pembelajaran daring sangat
membentuk adanya karakter tanggung jawab siswa saat mengikuti dan mengerjakan
kewajibanya. Karakter tanggung jawab siswa adalah belajar, mengerjakan tugas,
mengikuti arahan guru saat menjelaskan materi pembelajaran, mengikuti jam
pembelajaran, menghargai dan menghormati anggota kelas. Pembelajaran daring
menjadi tantangan bagi seorang guru untuk membentuk karakter tanggung jawab.
Berdasarkan penjelasan diatas sangat diharapkan Pembelajaran daring dimasa
pandemi ini guru dapat membentuk karakter tanggung jawab siswa yang lebih baik
dan bermakna. Tanggung jawab guru dalam mengajar, mendidik dan membimbing
siswa, guru memberikan materi-materi, tugas yang diberikan kepada siswa, dengan
pembelajaran daring memberikan tanggung jawab yang begitu ektra kepada guru
untuk melakukan tanggung jawab dan tugas sebagai seorang guru yang harus
dilaksanakan. Dalam pembelajaran daring guru harus mampu meciptakan
3
pembelajaran yang membentuk siswa menjadi bertanggung jawab untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran yang bermakna. Melihat kegiatan pembelajaran guru dan
siswa yang dapat adanya membentuk karakter tanggung jawab.
Melalui studi pendahuluan yang dilakukan peneliti tertarik pada pelaksanaan
pembelajaran daring dalam membentuk karakter tanggung jawab siswa kelas VI A di
SD Negeri 34/1 Teratai. Kegiatan pembelajaran daring di salah satu kelas VI A di SD
Negeri 34/1 Teratai, merupakan kegiatan belajar yang menanamkan karakter
tanggung jawab. Dari hasil obervasi awal peneliti menemukan kegiatan pembelajaran
daring yang berjalan dengan baik dan dapat membentuk karakter tanggung jawab,
mengikuti kegitan pembelajaran, mengerjakan tugas sesuai dengan perintah guru.
Peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai sejauh mana pembelajaran
daring dimasa pandemi dalam membentuk karakter tanggung jawab di kelas VI A
SD Negeri 34/1 Teratai. Dengan demikian peneliti tertarik mengambil judul
“implementasi pembelajaran daring dalam membentuk karakter tanggung jawab”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, adapun rumusan
masalah yang pada penelitian ini yaitu adalah: Bagaimana implementasi
pembelajaran daring dalam membentuk karakter tanggung jawab di kelas VI A SD
Negeri 34/1 Teratai.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang dilakukan ini adalah untuk mendeskripsikan
impelementasi pembelajaran daring dalam membentuk karakter tanggung jawab di
kelas VI A SD Negeri 34/1 Teratai.
4
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini mengharapkan memberi manfaat untuk
mengembangkan dan menguatkan teori karakter tanggung jawab yang selanjutnya
dapat diterapkan untuk meningkatkan minat kualitas pendidik dan kependidikan.
1.4.1 Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini bermanfaat untuk menambah referensi
bagi para pembaca tentang implementasi pembelajaran daring dalam
membentuk kaarakter tangung jawab dan penelitian selanjutnya yang berkaitan
dengan pembelajaran daring.
1.4.2 Manfaat Praktis
Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat menambah pengalaman
keilmuan secara langsung lebih komplek dan mendalam mengenai masalah
yang di teliti.
a. Manfaat Bagi Sekolah
Peneliti ini diharapkan dapat menjadi bahan dalam mengimplementasikan
pembelajaran daring.
b. Manfaat Bagi Guru
Dari hasil penelitian ini mampu membantu guru untuk mengetahui
pembelajaran daring dalam mendukung karakter taggung jawab siswa.
Selain itu, guru dapat mengetahui karakter siswa disaat pembelajaran
daring.
5
c. Manfaat Bagi Siswa
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh siswa dapat mengetahui
karakter tanggung jawab siswa dalam pembelajaran daring.
6
BAB II
KAJIAN TEORETIK
2.1 Pengetian Pembelajaran
Teori Pembelajaran merupakan proses kegiatan belajar untuk meningkatkan
kemampuan siswa dan kreatifitas siswa. Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang
dilakukan secara tersusun dan urut yang dilakukan interaksi antara pendidik dengan
siswa, lingkungan di sekolah dan guru merupakan sumber belajar siswa dimana
siswa mendapatkan ilmu baru dari sekolah. Menurut Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 menyatakan pembelajaran adalah “proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar”. Pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan belajar yang dilaksanakan
oleh guru untuk menumbuhkan kreatifitas berfikir yang dapat meningkatkan
kemampuan berfikir siswa.
Belajar merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan seseorang agar
dapat mencapai kompetensi yang diinginkan. Dengan adanya proses
belajar seseorang dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang lebih baik. Proses belajar pada dasarnya dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan atau kompetensi personal Pribadi (2009:21).
Pembelajaran menurut Dimyanti dan Mudjino Syariful (Sagala, 2011:62)
menyatakan bahwa “kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional,
untuk membuat belajar secara bersungguh-sungguh, yang menfokuskan pada sumber
belajar”. Sedangakan menurut Syaiful (Sagala, 2011:61) menyatakan bahwa
pembelajaran adalah proses kegiatan dilingkungan seseorang yang dilakukan disengaja
dikelola untuk mengikuti atau ikut serta dalam kondisi-kondisi tertentu atau
menghasilkan respon
7
terhadap situasi tertentu, pembelajaran merupakan kesepakatan tertentu dari
pendidikan. Dapat disimpulkan dari beberapa teori diatas bahwa pembelajaran adalah
suatu kegiatan yang dilaksanakan guru dan siswa secara langsung dan kegiatan
pembelajaran sudah tersusun kegiatan dari awal sampai akhir kegiatan.
Tujuan pembelajaran pada dasarnya adalah harapan siswa sebagai hasil
belajarnya. Menurut Sumiati dan Asra (2009:10) menyatakan “memberi makna yang
lebih jelas tentang adannya tujuan pembelajaran, yang dihubungkan melalui
pernyataan yang menjelaskan tentang perubahan yang diharapkan dari siswa”.
Sedangkan menurut Soegeng (2007:14) tujuan pembelajaran merupakan
implementasi (penerapan) dari tujuan pendidikan, yaitu tujuan yang dirumuskan
(diteteapkan) dalam proses pembelajaran, oleh gru di sekolah (pendidikan formal)”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran ini dilakukan oleh dua
orang pelaku, yaitu guru dan siswa. Pembelajaran pada dasarnya adalah kegiatan
yang terencana yang mengkondisikan atau merancang seseorang agar dapat
melakukan kegiatan pembelajaran dengan baik, sehingga kegiatan pembelajaran
dapat mengubah tingkah laku melalaui kegiatan pembelajaran. Pembelajaran adalah
suatu proses kegiatan interaksi yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam kegiatan
proses belajar untuk mencapai tujuan belajar yang diinginkan. Pembelajaran harus
didukung dengan baik oleh semua unsur dalam kegiatan pembelajaran yang meliputi
pendidik, peserta didik, dan juga lingkungan sekolah.
2.2 Pembelajaran Daring
Menurut Hadisi & Muna (2015:131) menyatakan bahwa “pembelajaran daring
mengakibatkan kurang hubungan interaksi antara pendidik dan siswa baik antara
8
siswa-siswa itu sendiri”. Pembelajaran daring yang dilaksanakan saaat ini menjadi
hal baru yang dirasakan oleh guru maupun siswa. Pembelajaran daring atau dalam
jaringan merukan sebuah pemebelajaran yang dilakukan dalam jarak jauh melalui
media berupa internet dan alat penunjang lainya seperti telpon seluler dan komputer.
Menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia mengeluarkan Surat
Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam
Masa Darurat Penyebearan Coronavirus Disease (Covid-19) poin ke 2 yaitu proses
belajar dar rumah dilaksanakan dengan ketentuan sebegai berikut :
a. Pembelajaran dari rumah melalui pembelajarang daring/jarak jauh dilaksanakan untuk
memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan
menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan.
b. Belajar dari rumah dapat dfokuskan pada pendidika kecakapan hidup anatar lain mengenai
pandemi Covid-19.
c. Aktivitas dan tugas pembelajaran dari rumah dapat bervariasi anatar siswa, sesuai dengan
minat dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan
akses/fasilitas belajar dirumah.
Pembelajaran daring sangat berbeda dengan pembelajaran seperti biasanya,
menurut Mustofa (2019) berpendapat bahwa “pembelajaran daring merupakan suatu
sistem pendidikan jarak jauh dengan beberapa metode mengajar dimana terdapat
aktivitas pengajaran yang dilaksanakan secara terpisah dari aktivitas belajar”.
Konsep pembelajaran daring sama dengan e-learning, begitu sering orang tua yang
mengeluh karena pembelajaran daring. Banyak siswa yang karakter tanggung
jawabnya tidak tertanam dikarena pembelajaran daring yang membuat siswa menjadi
malas-malasan untuk mengerjakan tugas sekolah. Pembelajaran merupakan kegiatan
interaksi antara guru dan peserta didik di kelas. Dalam proses pembelajaran
melibatkan kegiatan belajar mengajar yang dapat menentuan keberhasilan siswa
dalam kegiatan pembelajaran.
9
Pembelajaran e-learning menurut Darmawan (2014:10) menyatakan bahwa
“pembelajaran e-learning merupakan sebuah pembelajaran yang memanfaatkan
teknologi serta jaringan yang dapat menghubungkan antara pen didik dan peserta
didik dalam sebuah ruang belajar online”. Sedangkan menurut Ardiansyah (2013:25)
menyatakan bahwa “pembelajaran e-learning atau pembelajaran daring adalah suatu
sistem pembelajaran yang digunakan ialah sebagai proses belajar mengajar yang
dilaksanakan tanpa harus bertatap muka secara langsung antara pendidik dengan
siswa”.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran daring adalah suatu proses kegiatan belajar mengajar dengan bantuan
adanya teknologi dan jaringan internet sehingga pemeblajaran dapat dilakukan
secara jarak jauh atau tanpa harus ada melakukan kegiaatan pembelajaran secara
tatap muka atau secara langsung.
Tabel 2.1 definisi dan indikator pembelajaran daring
Variabel Deskripsi Indikator
Pembelajaran daring
Perencanaan
RPP
Silabus
KKM
Kegiatan pembelajaran
secara daring
Tanggung jawab
1. Bertanggung
jawab dari semua
tindakan
2. Mengerjakan
tugas sekolah
dirumah tepat
waktu
3. Memenuhi
kewajiban diri
4. Dapat dipercaya
Sumber modifikasi dari Alfian Budi Prasetya (2014)
10
2.3 Pendidikan Karakter
2.3.1 Pengertian Karakter
Memiliki karakter individu yang berkarakter positif berarti menjadi orang yang
berkepribadian yang baik. Tumbuh memiliki karakter positif berarti mengembangkan
potensi etis maupun potensi intelektual. Memiliki karakter yang baik sangat
diperlukan untuk menjadi adanya hubungan–hubungan antar pribadi yang baik dan
memiliki karakter tanggung jawab yang baik. Karakter memiliki sifat yang tetap,
sehingga dapat menjadi ciri khas atau memiliki tanda khusus pada setiap individu
yang dapat membedakan individu dengan individu lainya.
Karakter merupakan hasil dari kebiasaan-kebiasaan perilaku yang sudah berada
dalam diri manusia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Pupuh, 2013:122)
yang menyatakan “ karakter adalah tingkah laku, akhlak, dan watak, karakter inilah
yang membedakan manusia yang satu dengan manusia yang lain”. Pendidikan
karakter dapat diartikan sebagi suatu sistem penanaman dalam nilai-nilai karakter
kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau
kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan,
diri sendiri, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia yang
berkualitas akhlaknya.
2.3.2 Pengertian Pendidikan Karakter
Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 pendidikan adalah tindakan sadar dan
terencana dalam mewujudkan proses pembimbingan dan pembelajaran bagi peserta
didik secara aktif untuk mengembangkan suatu potensinya agar tumbuh berkembang
menjadi manusia yang bertanggung jawab, kreatif, mandiri, berakhlak (berkarakter)
mulia, berilmu dan sehat. Sedangan menurut kemendiknas (2010:3) “karakter adalah
11
watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil
internalisasi berbagai kebijakan (virtues), yang dipercaya dan digunakan sebagai
landasan untuk cara melihat, berfikir, bersikap dan bertindak”.
Ahmad Amin (1980:62) dalam Suyadi (2015:6) “mengemukakan bahwa
keinginan (niat) merupakan awal terjadinya akhlak (karater) pada diri seseorang jika
kehendak itu diwujudkan dalam bentuk pembiasaan sikap dan perilaku”. Sementara
menurut kemendiknas (2010:8) mengemukakan “pendidikan karakter adalah
pendidikan yang menanamkan dan mengembangkan karakter-karakter luhur,
menerapkan dan mempraktikkan dalam kehidupannya, dalam keluarga, sebagai
anggota masyarakat dan warga negara”. Menurut Zuhriah (2007:16) mengemukana
bahwa “pendidikan karakter pada dasarnya bukan penguasaan pengetahuan atau
kognitif semata”.
Berdasarkan beberapa pendapat mengenai pengertian pendidikan karakter
menurut semua para ahli dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter
mengindikasikan bahwa karakter identik dengan ahlak dan keperibadian. Pendidikan
karakter dapat membantu terjadinya pembentukan karakter manusia, pendidikan
karakter dapat dilakukan melalui penanaman karakter yang tercemin dari perilaku
yang konsisten. Pendidikan karakter merupakan bentuk usaha untuk menumbuhkan
kepribadian khusus yang dilihat dari perilaku positif, dapat dilakukan agar terjadinya
kebiasaan yang melekat pada diri manusia. Pendidikan karakter bertujuan untuk
membentuk akhlak yang mulia, bertanggung jawab, kreatif, mandiri, berilmu dan
sehat yang dapat menunjang pendidikan.
12
2.3.3 Tujuan Pendidikan Karakter
Tujuan pendidikan karakter adalah menanamkan dalam diri siswa dan perbaikan
cara kehidupan bersama yang lebih baik untuk menghargai kebebasan individu.
Menurut Zubaedi (2011:8) pendidikan karakter memiliki lima tujuan yaitu :
1.Mengembangkan potensi hati nurani, efektif siswa sebagai manusia warga negara yang
mempunyai nilai-nilai karakter bangsa. 2. Mengembangkan rutinitas dan perilaku siswa
yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisional budaya bangsa yang
religius. 3. Menanamkan sikap jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik
sebagai generasi penerus bangsa. 4. Mengembangkan kebiasaan siswa menjadi manusia
yang mandiri, kreatif, dan berwawasan kebangsaan. 5. Mengembangkan lingkungan hidup
sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabat,
dan dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan (dignitity).
Tujuan yang ingin dicapai dalam membangun karakter yaitu untuk
membentuk, memperbaiki serta untuk meningkatkan karakter siswa. Menurut
Mulyasa (2014:9) menyataan bahwa “Pendidikan karakter bertujuan untuk
meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada
pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara terpadu, untuh dan
seimbang, sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap satuan
pendidikan”. Sedangkan pendapat Gunawan (2014:30) berpendapat bahwa
“pendidikan karakter memiliki tujuan yang dapat membentuk bangsa yang
tangguh, kompetensi, berkahlak mulia, bermoral, toleransi, bergotong royong,
berjiwa patriotik, berkembang dinamis, memiliki jiwa oleh iman dan takwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan pancasila”.
Penjelasan yang telah dipaparkan diatas, dapat dirangkum dari pendapat ara
ahli, dengan adanya tujuan pendidikan karakter diharapkan sisswa benar-benar
bisa menggunakan atau mempakai pengetahuanya dalam menerapkan nilai-nilai
karakter, sehingga akan terwujud dalam rutinitas kehidupan sehari-hari siswa.
13
Tujuan pendidikan karakter menurut Elsa, dkk (2014:29) mengemukakan
tujuan pendidikan karakter adalah penanaman nilai diri peserta didik serta
meningkatkan mutu penyelenggaran dan hasil pendidikan di sekolah yang
mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik.
Sejalan dengan pendapat tersebut Yantoro dan Liansari (2016:190) mengatakan
bahwa tujuan pendidikan karakter yaitu untuk membentuk penyempurnaan diri
secara terus menerus dan terlatih kemampuan diri demi menuju masa depan yang
baik.
2.3.4 Prinsip-Prinsip Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter harus memperkenalkan nilai-nilai inti sebagai landasan
bagi pembembentukan karakter yang baik, sekolah harus dapat menjadi komunikasi
yang peduli, seluruh staf sekolah harus menjadi komunikasi belajar dan komunitas
moral yang saling berbagi tanggung jawab bagi berlangsungnya pendidikan
karakter menurut (Rahmdhani, 2017:31). Prinsip-prinsip pendidikan karakter
menurut Wiyani (2013:50) merangkum dalam tujuan karakter dasar yang bisa
diteladani dari Asmahul Husna, yaitu, jujur, tanggung jawab, disiplin, visioner, adil,
peduli, dan kerja keras.
Penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwasanya prinsip pendidikan karakter
sebagai landasan dari pembentuk karakter yang baik saling bertanggung jawab bagi
berlangsungnya pendidikan karakter sesuai dengan tujuan karakter dasar yaitu,
jujur, tanggung jawab, disiplin, adil, peduli dan kerja keras.
2.4.5 Nilai-Nilai Pendidikan Karakter
Nilai-nilai dalam pendidikan karakter menurut Kementerian pendidikan
nasional (Kemendiknas) telah merumuskan 18 nilai karakter yang akan
14
ditanamkan dalam diri peserta didik sebagai cara membangaun karakter bangsa.
Berikut ini adalah 18 nilai karakter Kemendiknas sebagai tertuang dalam buku
pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa yang disusun
Kemendiknas melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum
Kementerian Pendidikan Nasional (2010:9) :
1. Religius, yakni kepatuhan dalam memahami suatu ajaran sesuai dengan kepercayaan masing-
masing individu, seperti memiliki sikap toleransi dan hidup rukun umat beragama.
2. Jujur, yakni sikap perilaku yang mengambarkan adanya kesesuain hati, perkataan dan
perbuatan (mengetahui yang kesesuaian hati, perkataan yang benar dan melakukan yang
benar), sehingga menjadi orang yang bersangkutan sebagia pribadi yang dapat dipercaya.
3. Toleransi, yakni sikap menghargai adanya perbedaan agama, aliran kepercayaan, suku, adat,
ras, etis, pendapat, dan hal lain-lain yang berbeda dengan dirinya.
4. Disiplin, yakni kebiasaan dan tindakan yang harus mematuhi nilai-nilai yang dipercayai atau
terhadap suatu aturan yang berlaku.
5. Kerja keras, yaitu perilaku yang menunjukan upaya atau mengerjakan sesuatu hal dengan
bersungguh-sungguh, tanpa mengenal lelah dengan usaha yang optimal demi tercapainya
tujuan yang diinginka.
6. Kreatif, yaitu perilaku yang menciptkan sesuatu yang baru dapat berupa ide maupun kenyataan.
7. Mandiri, yaitu memiliki sikap perilaku yang tidak tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan dan memberikan suatu keputusan terhadap suatu permasalahan.
8. Demokrasi, yakni sikap dan tata cara berfikir yang mengutamakan persamaan hak dan
kewajiban secara adil dan erat antar dirinya dan orang lain.
9. Rasa ingin tahu, yaitu sikap dan perilaku yang menunjukan rasa penasarn dan kenginan
terhadap segala hal yang dilihat, didengar, dipelajari secara mendalam.
10. Semangat kebangsaan atau nasionalisme, yakni sikap dan perilaku tindakan yang menunjukan
kesetian terhadap kepentingan angsa dan negara.
11. Cinta tanah air, yaitu sikap dan perilaku yang menunjukan rasa cinta, bangga, setia, peduli
terhadap tanah air dengan sedia mengabdi, berkorban, melindungi tanah airnya dari ancaman,
memelihara persatuan dan kesatuan.
12. Menghargai prestasi, yaitu sikap dan tindakan terhadap prestasi orang lain dan mengakui
kekurangan diri sendiri tanpa mengurangi semnagat berpestasi yang lebih tinggi.
13. Komunikasi, yaitu sikap yang mendorong dirinya untk terbuka terhadap orang lain melalui
komunikasi yang santun dapat menghasilkan sesuatu yang bergna bagi masyarakat dan
mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
14. Cinta damai, yakni sikap yang mencerminkan sesuatu yang damai, aman, tentram, dan nyaman
atas kehadiran dalam komunitas atau masyarakat tertentu.
15. Gemar membaca, yaitu kebiasaan tanpa pemaksaan untuk melakukan aktivitas membaca dari
berbagai sumber bacaan. Seerti buku, jurnal, majalah, ebook, koran dan sebagainya, sehingga
menimbulkan kebijakan di dalam dirinya.
16. Peduli lingkungan, yaitu sikap dan tindakan seseorang yang sadar unutk selalu berupaya
menjaga dan melestarikan lingkugan di sekitar agar lingkungan tidak rusak.
17. Peduli sosial, yakni sikap dan tindakan yang mencerminkan kepedulian terhadap orang lain
untk saling membantu yang membutuhkannya.
18. Tanggung jawab, yakni kesadaran manusia akan sikap dan tingkah laku seseorang dalam
melaksanakan tugas dan kewajibannya baik sengaja maupun tidak sengaja.
15
2.4 Nilai Karakter Tanggung Jawab
2.4.1 Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya sebagaimana yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,
masyarakat, lingkungan (alam,sosial, dan budaya), Negara dan tuhan. Apabila dalam
penggunaan hak dan kewajiban ini bisa tertib, maka akan timbul rasa tanggung
jawab. Tanggung jawab yang baik adalah apabila antara perolehan hak dan penuaian
kewajiban bisa saling seimbang. Kemendiknas (2010:10) menyatakan bahwa
“tanggung jawab sebagai sikap melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang
seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat”.
Menurut Yaumi (2014:114) menyatakan bahwa “yang dimaksud tanggung jawab
adalah suatu kewajiban untuk melaksanakan atau menyelesaikan tugas (ditugaskan
oleh seseorang, atau diciptakan oleh janji sendiri atau keadaan) yang seseorang harus
penuhi, dan yang memiliki konsekuensi hukuman terhadap kegagalan”. Oleh karena
itu tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas-tugas adalah kewajiban yang harus
diselesaikan. Sedangkan menurut Wiyani (2013:49) menyatakan bahwa “tanggung
jawab merupakan bentuk karakter yang membuat seseorang bertanggung jawab,
disiplin, dan selalau melakukan sesuatu dengan sebaik mungkin”.
Ciri-ciri karakter tanggung jawab menurut Yaumi (2014:114-115) seseorang
yang memiliki tanggung jawab dapat menunjukan karakter sebagai berikut :
1. Selalu mencari tugas dan pekerjaan apa yang harus segera diselesaikan.
2. Menyelesaikan tugas tanpa diminta atau disuruh untuk mengerjakannya.
3. Memahami dan menerima konsekuansi dari setiap tindakan yang dilakukakan.
4. Berfikir sebelum berbuat.
5. Melakukan pekerjaan sebaik mungkin dengan hasil yang maksimal.
6. Membersihkan atau membereskan segala sesuatu yang digunakan setelah
menggunakan sekalipun tanpa ada orang lain yang melihatnya.
7. Selalu berusaha berbuat sebaik mungkin.
16
8. Terus berbuat dan tidak berhenti sebelum menyelesaikan.
9. Ikhlas berbuat karena alasan pengambian kepada Tuhan Yang Mahasa Esa.
Pelakasaan pendidikan karakter sebagai suatu program yang memerlukan
indikator sebagai tolak ukur keberhasilan. Untuk menegtahui bahwa telah
melaksanakan proses pendidikan karakter yang mengembangkan budaya dan
karakter maka ditetapkan indikator tanggung jawab.
Menurut Fitri (2012:11) menyebutka bahwa tanggung jawab adalah pertanggungan
perbuatan sendiri, seorang siswa harus bertanggung jawab kepada guru, orang tua, dan
diri sendiri. Sikap tanggung jawab diperlukan siswa pada proses pembelajaran, sehingga
setiap siswa dapat menyadari dan melaksanakan apa yang sudah ditugaskan kepadanya
dengan sebaik-baiknya agar mencapai hasil yang maksimal.
2.4.2 Macam-Macam Tanggung Jawab
Setiap manusia memiliki sikap tanggung jawab terhadap setiap tindakan yang
dilakukannya, sehingga dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara seseorang
harus memiliki sikap tanggung jawab yang baik kepada dirinya sendiri maupun
bagi orang lain. Adapun macam-macam tanggung jawab itu antara lain :
1. Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Kesadaran setiap orang memenuhi kewajiban sendiri dalam
mengembangkan kepribadian. Karena setiap orang mempunyai pendapat,
perasaan, keinginan terhadap diri sendiri sebagai perwujudan dari
perasaan berbuat dan bertindak.
2. Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan kelompok masyarakat kecil yang terdiri atas ayah,
ibu dan anak. Setiap anggota keluarga wajib memiliki rasa tanggung
jawab terhadap anggoa keluarga lain nya. Tanggung jawab ini
menyangkut nama baik keluarga, pendidikan, kesejahteraan, keselamatan
dan kehidupan keluarga tersebut.
17
3. Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada dasarnya manusia bisa hidup tanpa adanya bantuan dari manusia
lain. Karena manusia di ciptakan sebagi makhluk sosial. Manusia sebagai
anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tangung jawab begitupun
masyarakat dimana ia berda.
4. Tanggung jawab terhadap bangsa dan negara
Setiap warga negara dalam berfikir, berbuat, bertindak mauun bertingkah
laku terkait leh norma aturan yang telah dibuat oleh negara. Manusia
harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh negara, setiap tindakan
harus mengikuti norma dan aturan yang ada.
5. Tanggung jawab terhadap tuhan
Tanggung jawab terdapat tuhan berarti kita melakukan apa yang
seharusnya kita lakukan sebagai manusia beradasarkan perintah-
perintahnya dan menajuhi larangan-laranganya.
2.4.3 Fungsi Karakter Tanggung Jawab
Individu yang memiliki karakter tanggung jawab, memiliki fungsi yang dapat
bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain, menurut Suyadi (2013:65-195)
menyatakan bahwa ada beberapa fungsi dari karakter tanggung jawab yaitu :
1. Individu yang memiliki tanggung jawab yang tinggi, dapat berbagi kepada mereka yang
kurang pandai dalam bertanggung jawab. 2. Individu yang memiliki tanggung jawab yang tinggi berani mengambil resiko kegagalan,
dapat memiliki individu yang bertanggung jawab dan mandiri. 3. Individu yang memiliki tanggung jawab yang tinggi dapat memiliki kepekaan masalah yang
tinggi sehingga dapat memiliki panggilan dalam diri untuk menyesuaikan.
Dari hasil penjelasan diatas bahwa dapat disimpulkan dari beberapa fungsi
yang sudah dijelaskan menurut pendapat para ahli bahwa setiap individu perlu dan
harus memiliki karakter tanggung jawab dalam dirinya msing-masing manusia.
18
Tabel 2.1 Definisi Dan Indikator Sikap Tanggung Jawab
Sikap Indikator
Merupakan sikap dan perilaku peserta didik
untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya, yang seharusnya dilakukan
terhadap diri sendiri, masyarakat,
lingkungan, negara, dan Tuhan Yang Maha
Esa.
Menyelesaikan tugas yang diberikan.
Mengakui kesalahan.
Melaksanakan yang menjadi
kewajibannya di rumah dipembelajaran
daring.
Melaksanakan peraturan sekolah dengan
baik.
Mengumpulkan tugas/pekerjaan rumah
tepat wkatu.
Mengakui kesalahan, tidak melemparkan
kesalahan kepada teman.
Berpatisiasi dalam kegiatan sekolah.
Menunjukan prakarsa untuk mengatasi
masalah dalam kelompok di
kelas/sekolah.
Membuat laporan setelah selesai
melakukan kegiatan.
2.5 Penelitian Relevan
Saya melakukan peneliti tentang pembelajaran daring dalam membentuk
katakter tanggung jawab. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan
kualitatif dan jenis penelitian deskriptif sebagai landasan teori saya setelah informasi
tentang beberapa penelitian yang relevan. Penelitian yang relevan yang di teliti oleh:
Pertama, penelitian Wayan Eka Santika “pendidikan karakter pada
pembelajaran daring”. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pendidikan karakter di
masa pembelajaran daring, pendidikan karakter yang mewujudkan generasi bangsa
yang cerdas dan baik, tertanamnya karakter siswa di saat pembelajaran daring,
adanya tanggung jawab siswa disaat pembelajaran dari yaitu mengerjakan tugas tepat
waktu, mengikuti perintah guru.
Kedua, penelitian Ali Sadikin “pembelajaran di tengah wabah covid-19”. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa pembelajaran di tengah wabah covid-19
pembelajaran daring memiliki fleksibilitas dalam pelaksanaannya dan mampu
19
mendorong munculnya kemandirian belajar dan motivasi untuk lebih aktif belajar
agar karakter dapat terbentuk disaat pemeblajaran daring.
Ketiga, penelitian Imam Suwardi Wibowo “peran guru dalam membentuk
tanggung jawab siswa kelas v sekolah dasar”. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa Nilai karakter tanggung jawab ini mewakili dasar moralitas utama yang
berlaku secara universal. Nilai tanggung jawab tersebut sangatlah di diperlukan
untuk pengembangan jiwa yang sehat, kepedulian akan hubungan interpersola.
2.6 Kerangka Berfikir
Pada masa pandemi covid-19 kegiatan belajar Pembelajaran dilaksanakan
dirumah atau secara online, adanya edaran surat kementrian pendidikan nomer 15
tahun 2020 (pelaksanaan pembelajaran dari rumah atau pembelajaran secara daring ).
Adanya kegiatan atau pelaksanaan pembelajaran daring membuat pendidikan
karakter siswa menjadi tertanam, karakter siswa disaat pembelajaran daring harus di
tanamkan agar sesuai dengan keadaan, karakter tanggung jawab dalam pembelajaran
daring harus ditanamkan siswa, karena dalam pembelajaran daring siswa harus
mengikuti semua pembelajaran sesuai dengan perintah guru dan tugas-tugas yang
diberikan oleh guru.
20
Pembelajaran Daring
Masa pandemi virus corona
Pembelajaran daring
Kementerian pendidikan nomer 15 tahun 2020
(pelaksanaan pembelajaran dari rumah atau
pembelajar
an secara daring)
Implementasi
Gambar 2.1
Kerangka berfikir
K Karakter Tanggung Jawab
21
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Kegiatan penelitian ini akan saya laksanakan di SD Negeri 34/1 Teratai.
Sekolah yang terletak di pinggir jalan lintas ini berlokasikan di Jalan Gajah Mada,
RT 06 Kelurahan Teratai, Kecamatan Muara Bulian, Kabupaten Batanghari.
Kegiatan penelitian ini dilakukan pada tahun ajaran 2020/2021. Alasan mengambil
tempat penelitian ini karena penulis ingin mengetahui sebesar mana tanggung
jawab dalam pembelajaran daring, SD Negeri 34/1 Teratai telah menerapkan
pembelajaran daring selama di masa pandemi covid-19. Hasil penelitian ini
diharapakan mampu memberikan manfaat bagi guru maupun siswa dengan baik.
3.2 Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif, karena peneliti bermaksud mendeksripsikan keadaan yang
alami atau natural di SD Negeri 34/1 Teratai, dimana keadaan tersebut berhubungan
dengan implementasi pembelajaran daring. Data yang ditemukan dipaparkan
dengan berupa deskripsi. Peneliti diawali dengan mengumpulkan kegiatan atau
tugas-tugas siswa SD Negeri 34/1 Teratai.
Jenis penelitian digunakan dalam penelitian ini yaitu jenis penelitian
Fenomenologi. Fenomenologi merupakan penelitian yang mengkhususkan pada
fenomena dan realitas yang tanpak untuk mengkaji penjelasan didalamnya.
Fenomenologi sendiri memeiliki dua makna yaitu sebagai firasat sains dan juga
metode penelitian yang bertujuan mencari arti atau makna dari pengalaman yang
22
ada dalam kehidupan. Setalah itu peneliti mewawancarai indikator-indikator
karakter tanggung jawab. Dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi yang
telah dilakukan, data dianalisis untuk dapat dideskripsikan pembelajaran daring
dalam membentuk karakter tanggung.
3.3 Data dan Sumber Data
Data merupakan fakta-fakta yang diperoleh dalam penelitian. Data dalam
penelitian ini berupa deskripsi kegiatan pembelajaran siswa secara daring yang
diperoleh dari teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik observasi
berasal dari hasil kerja siswa dan kegiatan pembelajaran merupakan hasil
wawancara dan dokumentasi yang akan dijadikan data. Sumber data dalam
penelitian ini adalah kepala sekolah guru kelas VI A, guru penjas, guru agama SD
Negeri 34/1 Teratai.
3.4 Informan Penelitian
Subjek yang di teliti dalam penelitian kualitatif di sebut informan yang
dijadikan sebagai tempat berkonsultasi agar dapat menggali data-data yang
diperlukan peneliti, dalam penelitian ini informasi yang di pilih ialah kepala
sekolah, guru kelas VI A, guru agama, guru penjas di Sekolah Dasar Negeri 34/1
Teratai. Sebab guru tersebut telah membentuk karakter tanggung jawab yang baik
disaat pelaksanaan pembelajaran daring.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data harus mempertibangkan hubungan data dan berfokus
pada tujuan. Menurut sugiyono (2015:62) “teknik pengumpulan data merupakan
langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan dalam peneliti ini,
23
peneliti berperan sebagai instrumen (Human Instrumen) dalam pengumpulan data,
peneliti mendampingi guru selama proses pembelajaran, dan mencatat temuan
dilapangan menggunakan perekaman, video, dan catatan lapangan. Dalam
penelitian ini peneltiti menggunakan 2 teknik yaitu: (1) pengumpulan data dengan
wawancara dan (2) pengumpulan data dengan dokumentasi.
3.5.1 Observasi
Observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti
dengan cara mencatat serta mengamati lingkungan yang sedang diselediki.
Peneliti menggunakan observasi tak berstuktur karena fokus peneliti pada saat
observasi bisa berkembang selam kegiatan observasi. Observasi tidak
terstruktur merupakan observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis
tentang apa yang akan dialami Sugiyono ( 2015).
3.1 Tabel Kisi-Kisi Observasi Pembelajaran Daring
No Aspek Indikator yang diamati
1 Perencanaan RPP
Silabus
KKM
2 Kegiatan
pemebalajaran
secara daring
Tanggung jawab
1. Bertanggung jawab dari semua tindakan
2. Mengerjakan tugas sekolah dirumah tepat
waktu
3. Memenuhi kewajiban diri
4. Dapat dipercaya
Sumber modifikasi dari Alfian Budi Prasetya (2014)
3.5.2 Wawancara
Pelaksanaan data dengan wawancara dilakukan dengaan menggunkan
wawancara mendalam. Daftar kisi-kisi pertanyaan kepada informan adalah
pertanyaan yang belum tampak pada indikator-indikator dalam lembar
wawancara selama melakukan pengamatan di SD Negeri 34/1 Teratai.
24
3.2 Tabel Kisi-Kisi Instumen Wawancara Kepala Sekolah
No Pertanyaan Deskripsi
1 Penerapan pendidikan karakter secara umum
di SD Negeri 34/1 Teratai
2 Penerapan nilai pendidikan karakter
tanggung jawab
3 Pelaksanaan pembelajaran daring
4 Kesiapan guru dalam melaksanakan
pemeblajaran daring dalam membentuk
karakter tanggung jawab
Sumber modifikasi dari Alfian Budi Prasetya (2014)
3.3 Tabel Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Guru Dalam Tanggung Jawab
No Pertanyaan Deskripsi
1 Bagaimana cara ibu mempelajari siswa dalam
meyelesakan tugas yang diberikan disaat
pembelajaran daring
2 Bagaimana cara ibu mempelajari siswa dalam
mengakui kesalahan siswa di saat
pembelajaran daring
3 Bagaimana cara ibu mempelajari siswa
melaksanakan tugas yang menjadi
kewajibannya di rumah di saat pembelajaran
daring
4 Bagaimana cara ibu mengajari siswa untuk
melaksanakan peraturan sekolah dengan baik
di saat pembelajaran daring
5 Bagaimana cara ibu mengajari siswa
mengerjakan tugas/pekerjaan rumah tepat
waktu di saat pembelajaran langsung
6 Bagaimana cara ibu mengajari siswa
mengumpulkan tugas/pekerjaan rumah tepat
waktu di saat pembelajaran secara daring
7 Bagaimana cara ibu mengajari siswa untuk
mengakui kesalahan, tidak melemparkan
kepada teman di saat pembelajaran daring
8 Bagaimana cara ibu mengajari siswa dalam
melaksanakan berpatisipasi dalam kegiatan
sosail di saat pemeblajaran daring
9 Bagaimana cara ibu mengajari siswa dalam
menunjukan prakarsa untuk mengatasi
masalah di saat pembelajaran daring
10 Bagaimana cara ibu mengajari siswa dalam
membuat laporan setelah seleai dilakukan di
saat pembelajaran daring
Panduan Penilaian Sekolah Dasar (2016”40)
25
3.5.2 Dokumentasi
Menurut sugiyono (2015:82) “dokumentasi merupakan catatan peristiwa
yang sudah berlalu”. Dokumentasi dalam bentuk tulisan yaitu arsip-arsip
surat, berita/koran.
3.6 Uji Validitas Data
Penelitian ini menggunakan keabsahan data dengan cara triangulasi, dimana
teknik pengumpulan data bersifat penggabungan dari beberapa teknik
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Secara spesifik triangulasi
yang digunakan penulis adalah triangulasi teknik.
Triangulasi teknik memungkinkan penulis untuk melakukan pengumpulan
data menggunakan sumber data yang sama dengan menggunakan berbagai macam
cara yang berbeda. Penulis menggunkan teknik wawancara dan dokumentasi.
3.7 Teknik Analisi Data
Teknik analisis data dalam penelitian kualitatif memiliki beberapa tahapan-
tahapan yang perlu dilakukan Syahrial (2016), diantaranya:
1. Data Meringkas (Reduksi Data)
Mengurai atau memotong data yang tidak relevan dengan masalah dan
tujuan penelitian. Dalam penelitian ini, data diperoleh melalui catatan
observasi, wawancara maupun dokumentasi yang kemudian data tersebut
dirangkum dan diseleksi sehingga memberika gambaran yang jelas kepada
peneliti.
2. Display Data (Penyajian Data)
26
Data yang telah diperoleh akan dinarasikan menurut tema-tema yang
secara fakta terjadi dilapangan.
3. Verifikasi Data
Langkah terakhir dalam menganalisi data yaitu proses verifikasi data
yaitu pemeriksaan kembali. Sugiyono (2010:345) menjelaskan bahwa
kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan
masalah yang telah dirumuskan tidak awal, tetapi mungkin juga tidak karena
masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif bersifat sementara
dan berkembangan setelah berada di lapangan.
4. Pemaknaan Data
Data yang telah diverifikasi akan dianalisis sesuai dengan teori-teori
impelementasi pembelajaran daring, karakter tanggung jawab, pedidikan
karakter yang telah dideskripsikan di BAB 2 Skirpsi ini. Tema-tema yang
diberikan kepada data akan dimaknai sedemikian rupa sehingga keluar
temuan-temuan ini akan dianalisis lebih mendalam sesuai dengan hasil-hasil
penelitian yang relevan, membandingkan kelebihan dan kekurangan temuan
ini dengan temuan-temuan penelitian sebelumnya, sehingga kebaharuan dari
masing-masing penelitian dapat terlihat dengan jelas.
3.8 Prosedur Penelitian
Penelitian kualitatif ini dilakukan dan diawali dengan teknik wawancara dan
dokumentasi di SD Negeri 34/1 Teratai. kemudian mencari masalah dan
menetapkan fokus penelitian yang akan dilanjutkan dengan melakukan penelitian,
mengumpulkan data, menganalisis data dan yang kemudian akan diperoleh hasil
penelitian. Adapun prosedur dalam penelitian ini adalah:
27
1. Pembuatan Rancangan Penelitian
Pada tahap ini yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :
a. Memilih dan menentukan masalah apa yang akan diteliti.
b. Melakukan observasi awal berkaiatan dengan masalah yang akan
diteliti.
c. Menyusun proposal penelitian dan mengajukan
d. Membaut surat penelitian
e. Mempersiapkan instrumen penelitian dan memvalidasinya kepada
dosen yang memahami tentang “ pembelajaran daring dalam
mendukung karakter tanggung jawab.
f. Meminta izin dan menyerahkan surat penelitian di SD Negeri 34/1
Teratai.
2. Pelaksanaan penelitian
a. Pengumpulan data
Penelitian mengumpulkan data menggunakan teknik wawancara
berkaiatan dengan pemebelajaran daring dalam membentuk karakter
tanggung jawab. Kemudian melengkapi teknik dengan menggunakan
teknik dokumntasi.
b. Analisis data
Untuk memperoleh data pembelajaran daring dalam mendukung
karakter tanggung jawab, dilakukan wawancara untuk memperoleh
data dalam kegiatan pembelajaran secara daring yang dilakukan siswa.
Setiap kegiatan pembelajaran daring dianalisis dari setiap indikator-
28
indikator karakter tanggung jawab siswa. Lalu hasilnya disesuikan
dengan kriteria yang ada. Lalau di jabarkan dari akhir semua
indikator.
c. Validasi data
Peneliti melakukan validasi data dengan menggunakan validasi isi.
d. Kesimpulan
Peneliti menyimpulkan hasil penelitian dengan menggunakan hasil
wawancara yang dilengkapi dengan teknik dokumentasi dari hasil
tugas dan kegiatan pembelajaran siswa.
3. Pembuatan laporan
Pada tahap ini peneliti membuat laporan berdasarkan penelitian
telah dilakukan sebelumnya.
29
30
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Lokasi/Objek Penelitian
4.1.1 Profil Sekolah
SD Negeri 34/1 Teratai dibangun pada tahun 1977 dan mulai beroperasi
sekolah ini pada tahun 1878. Dahulunya sekolah ini bernomor 53/1 ketika itu
masih bergabung dengan Kabupaten Muara Jambi. Pada tahun 2001 berdasarkan
SK Bupati Batang Hari Nomor 333 Tahun 2001 tetang Penetapan Pergantian
nomor-nomor SD dalam Kabupaten Batang hari, SD Negeri No.53/1 Teratai
menjadi SD Negeri 34/1 Teratai.
Lokasi SD Negeri 34/1 Teratai pada peta berada tidak jauh dari ibu kota
Kecamatan dan dekat dengan pusat pemerintahan kabupaten batang hari
kecamatan muara bulian. Sekolah ini berada di jalan utama dan bersebelahan
dengan asrama polisi batang hari. Visi dan misi sekolah di SD Negeri 34/1 Teratai
adalah sebagai berikut:
4.1.2 Visi, Misi dan Tujuan Sekolah
Visi SD Negeri 34/1 Teratai adalah Menciptakan insan bertaqwa, berprestasi,
dan berbudaya dalam lingkungan sekolah sehat dan rindang.
Misi sekolah SD Negeri 34/1 Teratai
1. Menjalankan nilai-nilai agama dan berperrilaku akhlakul karimah dalam
kehidupan seharri-hari.
2. Melaksanakan pembelajaran aktif, kreatif dan efektif untuk
mengembangkan potensi keilmuan peserta didik.
31
3. Menumbuhkan semangat berprestasi kepada seluruh warga sekolah.
4. Menerpakan manajemen berbasis sekolah yang berpatisipatif denga
melibatkan seluruh warda sekolah.
5. Meningkatkan kesadaran untuk memelihara lingkungan sekolah yang
bersih, nyaman dan rindang.
Tujuan SD Negeri 34/1 Teratai
1. Meningkatkan perilaku peserta didik yang berakhlak mulia, beriman
menuju ketaqwaan terhadap Allah SWT.
2. Meningkatkan prestasi lulusan peserta didik yang siap mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
3. Meraih prestasi dalam berbagai ajang lomba seleksi pada tingkat
kecamatan, kabupaten, dan provinsi.
4. Meningkatkan disiplin dan seluruh warga sekolah
5. Meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekolah yang bersih,
nyaman dan rindang.
4.2 Deskripsi Temuan Penelitian
Peneliti ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan mencari informasi
mengenai implementasi pembelajaran daring dalam membentuk karakter tanggung
jawab di sekolah SD Negeri 34/1 Teratai tersebut. Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan, peneliti mendapatkan beberapa temuan yang dapat menggambarkan
implementasi pembelajaran daring dalam membentuk karakter tanggung jawa terlihat
dari. Deskripsi temuan hasil penelitian yang diperoleh peneliti melalui metode
observasi, wawancara dan dokumentasi.
32
Data wawancara didapatkan dari subjek penelitian yang ada di SD Negeri 34/1
Teratai, yang dapat ditunjukan pada Tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1 subjek penelitian
No Nama Informasi Pendidikan
1 Herawiyana Kepala Sekolah S1
2 Ani prastiwi Guru kelas 6A S1
3 Dwi Susanto Guru penjas S1
4 Patmawati Guru agama S1
Berdasarkan tabel 4.3 subjek dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1) subjek pertama adalah ibu Herawiyana, selaku Kepala sekolah SD Negeri
34/1 Teratai Muara Bulia, 2) subjek kedua adalah ibu Ani Prastiwi, selaku guru kelas
6A yang melaksanakn kegiatan pemeblajaran secara daring, 3) subjek ketiga adalah
Bapak Dwi Susanto, selaku guru penjas di sekolah, 4) Subjek keempat adalah ibu
Patmawati, selaku guru agama kelas rendah di SD Negeri 34/1 Teratai.
Hasil observasi pada saat penelitian bahwa SD Negeri 34/1 Teratai adalah
sekolah yang melaksanakan kegiatan pembelajaran secara daring, yaitu sekolah
yang menerapakan pendidikan karakter tanggung jawab disaat pembelajaran secara
daring. Sekolah telah menerapakan pembelajaran secara daring secara keseluruhan
yang dapat membentuk adanya karakter tanggung jawab, seperti siswa mengikuti
kegiatan pembelajaran melalui WA grub, mengumpulkan tugas tepat waktu setiap
hari sabtu, visi dan misi, dan tujuan sekolah serta semua kegiatan yang ada
dipembelajaran secara daring dilaksanakan semua wali kelas dan guru-guru yang
berada di SD Negeri 34/1 Teratai.
Semua staf guru dan kepala sekolah saling bekerja sama untuk melaksanakan
kegiatan pembelajaran secara daring agar berjalan dengan baik dapat membentuk
karakter tanggung jawab siswa di sekolah disaat pembealajaran secara daring.
33
Semua guru memberikan tugas kepada siswa setiap hari dan di kumpulkan setiap
seminggu sekali di hari sabtu di karenakan menyesuaikan dengan keadaan
sekarang dimasa pandemi, orang tua atau siswa harus mengantarkan tugas disetiap
hari sabtu disekolah.
Sekolah yang menerapakan pembelajaran daring adanya pendidikan karakter
tanggung jawab siswa dengan mengumpulkan tugas-tugas, menyesuaikan dengan
kurikulum yang ada di sekolah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
memberikan salam kepada guru dan teman-teman, mengikuti kegiatan
pembelajaran yang dijelaskan dengan guru, mengikuti pastisipasi dari semua
kegiatan pembelajaran dengan menyesuaikan RPP, silabus dan kkm yang ada
disekolah.
1. Adanya rencana pelaksanaan pembelajaran yang dipersiapkan oleh guru
disaat pembelajaran secara daring, rencana pembelajaran yang dibuat oleh
guru agar mudah untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan di whatsapp grub oleh guru dan siswa. Rpp yang sudah
dirancang oleh guru dalam kegiatan pemeblajaran adanya KI, KD,
indikator pemeblajaran, tujuan pembelajaran, materi pemeblajaran,
metode pembelajaran, sumber belajar dan penilaian.
34
Gambar 4.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas VI
2. Siswa yang selalu melaksanakan absen di whatsapp grub sebelum
melaksanakan kegiatan pembelajaran tidak lupa mengucapkan salam kepada
guru dan teman-temannya, saling menyapa dan melaksanakan hak dan
kewajibannya untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran secara daring
dengan mengikuti semua perintah guru, mengerjakan tugas-tugas sekolah
yang diberikan guru dan mengumpulkannya tepat waktu disetiap hari sabtu.
3. Adanya silabus yang digunakan guru untuk melaksanakan kegiatan
pembelajaran secara daring sesuai dengan materi yang akan diberikan guru
kepada siswa. Format silabus disusun berdasarkan data peneliti yang peroleh
dari hasil observasi meliputi : satuan pendidikan, mata pelejaran, kelas, KI,
KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi, waktu
dan sumber belajar disaat pembelajaran daring.
35
Gambar 4.3 Silabus Pembelajaran Kelas
4. Guru menggunakan kriterian ketuntasan minimal untuk memberikan nilai
kepada siswa disaat pembelajaran secara daring dengan KKM yang telah
ditentukan oleh guru tersebut. Adanya KKM disekolah atau kriteria ketuntasan
minimal akan mengetahui sejauh mana dan tercapaina kegiatan pembelajaran
secara daring dalam membentuk adanya karakter siswa disaat pembelajaran
daring. Sesuai dengan materi yang diberikan kepada siswa.
Gamabar 4.4 Kriterian Ketutasan Minimal (KKM)
36
Hasil Implementasi Kegiatan Pembelajaran Daring
1. Bertanggung jawab dari semua tindakan
Kegiatan pembelajaran secara daring terlihat adanya sikap tanggung jawab
yang tertanam pada diri siswa, siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan whatsapp grub yang didalamnya ada guru dan siswa. Pelaksanaan
kegiatan pembelajaran secara daring dapat berjalan dengan lancar dan adanya
kerjasama yang baik antara sekolah dan orang tua murid. Tanggung jawab
merupakan sikap yang timbul setelah apa yang telah dilaksanakan atau
dikerjakan, sadar terhadap apa yang harus dikerjakan dari semua kewajibannya.
Guru tugasnya mengajar, mendidik, mendesain pembelajaran yang menarik dan
meneyenangkan disaat kegiatan pembelajaran secara daring dan dapat
memotivasi kepada siswa. Sedangkan siswanya harus mengikuti semua instruksi
dari yang diberikan oleh guru kepada siswa dengan baik, penuh rasa antusias dan
rasa ingin tahu yang tinggi di saat pembelajaran daring. Guru memberikan tugas
secara terstruktur kepada siswa sesuai dengan RPP, dengan adanya pengawasan
sesuai dengan rencana yang telah guru lakukan sebelumnya maka guru dapat
bertanggung jawab dari semua tindakan yang dilakukan.
2. Mengerjakan tugas sekolah tepat waktu
Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru melalui whatsapp grub, guru
selalu memberikan arahan dan masukan di saat kegiatan pembelajaran secara
daring agar siswa selalu mengerjakan tugas yang diberikan guru, pengumpulan
tugas setiap seminggu sekali di hari sabtu, siswa mengumpulkan tugas kesekolah
dengan membawa semua tugas yang diberikan guru. siswa mengerjakan tugas
37
sekolah dengan penuh tanggung jawab, melaksanakannya dengan baik dan tidak
teledor, sehingga setiap tindakan yang dilakukan dapat dipertanggung jawabkan.
Guru memberikan tugas, apabila siswa mengerjakannya dengan tepat waktu guru
memberikan nilai tambahan dan hadiah kepada siswa yang dapat melaksanakan
tugasnya dengan tepat sesuai jadwal yang harus dikumpulkan, dengan semangat
maka siswa akan mengerjakan tugas sekolah tepat waktu.
3. Memenuhi Kewajiban Diri
Kewajiban siswa adalah belajar dan mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan oleh guru, semua tugas tersebut harus terpenuhi dan dilaksanakan oleh
siswa, agar siswa memiliki kewajiban yang harus dilakukan di saat pemeblajaran
secara daring. Sebagai guru kewajiban yang harus dipenuhi yaitu mengajar dan
membimbing siswa pada pembelajaran daring berlangsung. Guru memberikan
materi-materi setiap hari kepada siswa melalui whatsapp grub, memberikan
arahan kepada siswa bagaimana cara mengerjakan tugas-tugas yang diberikan
oleh guru. guru juga memberikan motivasi-motivasi kepada siswa agar siswa
selalau bersemangat untuk belajar walaupun keadaan yang sekarang harus
melaksanakan kegiatan pemebelajaran daring. Guru memberikan materi dan
membuat media-media pembelajaran agar siswa tertarik untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran daring yang dilaksanakan di whatsapp grub dapat
memenuhi kewajiban sebagai seorang peserta didik.
4. Dapat Dipercaya
Pembelajaran daring membuat pelaksanaan kegiatan pembelajaran harus
dirumah, siswa tidak dapat berangkat ke sekolah, siswa dan guru harus
38
melaksanakan kegiatan pembelajaran secara daring melalui whatsapp grub
dengan menggunkan internet. Guru harus mengajari siswa dengan penuh ekstra
dan guru juga harus membuat siswa menjadi semangat untuk belajar agar guru
dapat dipercaya disaat mengajar secara daring. Guru membuat pembelajaran
dengan kreatif dan inovatif dengan memberikan video-video pembelajaran,
mengecek kesiapn belajar siswa, pengecekan kegiatan siswa dirumah, guru
mampu memberikan pembelajaran yang efektif terhadapa siswa sehingga guru
dapat membentuk karakter tanggung jawab siswa, memberikan Kepercayaan
terhadap siswa menjadi semangat untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran,
semangat dan antusias siswa yang selalu menunggu guru untuk melaksanakan
kegiatan pembelajaran.
Gambar 4.5 Siswa mengupulkan tugas di sekolah
39
Gambar 4.6 Tugas siswa
Kegiatan pembelajaran secara daring dapat membentuk karakter tanggung
jawab, guru sangat berperan serta dalam kegiatan pembelajaran secara daring, siswa
mengumpulkan tugas-tugas tepat waktu selalu mengikuti kegiatan pembelajaran di
whatsapp grub yang tempat berkomunikasi antar guru dan siswa, memberikan
motivasi-motivasi kepada siswa dan memberikan. Menerapkan pendidikan karakter
di sekolah untuk membiasakan siswa selalu melaksnaakn kewajibanya mau disekolah
ataupun dirumah.
Berdasarkan hasil wawancara yang sudah dilaksanakan di SD Negeri 34/1
Teratai yang berkaitan dengan judul penelitian yaitu “Implementasi Pembelajaran
Daring dalam Membentuk Karakter Tanggung Jawab”. Berdasarkan hasil tersebut
ditemukan tema-tema yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran daring
membentuk karakter tanggung jawab. Tema-tema tersebut dikeluarkan dari hasil
membaca dan wawancara secara berulang-ulang. Tema-tema tersebut didukung oleh
data konkrit. Petikan atau ucapan sumber data atau responden yang terdiri dari kepala
sekolah dan guru.
40
4.2.2.1 Bentuk-bentuk karakter tanggung jawab
Berdasarkan hasil wawancara sebagaimana Dapat diketahui bahwa
pelaksanaan pembelajaran daring di sekolah ini sangat baik dan berjalan dengan
lancar. Bentuk-bentuk karakter tanggung jawab disaat pelaksanaa pembelajaran
daring di SD Negeri 34/1 Teratai memiliki tema-tema sebagai berikut:
Tema 1 inisisatif
Tema ini menjelaskan tentang inisiatif yang dapat membentuk karakter
siswa dari pelaksanaan pembelajaran daring. Hal ini dikemukanakn oleh guru
“Untuk pembelajaran agama sampai saat sudah ada siswa yang insitiatif
meminta tugas kepada ibu gurunya, ibu kita kapal hafalan surat ini”(GA). “Yaitu
ada siswa yang menanyakan tugas di grub whatsapp mana tugasnya pak kok
belum dikirim, tapi sebagian besar diam, bapak memberikan tugas yang telat
siswa ynag mengingatkan, jadi disitu ada tugas yang tanpa harus disuruh siswa
ini siatif untuk menanyakan kepada guru”.(GP). “Siswanya bisa memberikan
salam ketika absen tanpa harus disuruh oleh guru ketika mulai pembelajaran itu
kan tidak beri tau oleh guru, tapi siswanya langsung memberi salam ketika absen,
setelah itu ketika bertemu guru di whatsapp, siswanya selalu menegur guru,
selalu hormat dan selalu mengucapkan salam Bertanya kepada guru, ibu adalagi
gak soal buat siswa” (GK). Siswa berinisiatif untuk menanyakan tugasnya kepada
guru mengenai tugas yang harus dilakukan.
Tema 2 Kewajiban
Tema ini menjelaskan tentang kewajiban yang harus terpenuhi dan dijalakan
oleh siswanya. Hal ini dikemukan oleh guru sebagi berikut“semua siswa
41
mengumpulkan tugas setiap satu minggu sekali dihari sabtu, karena sekarang
pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara daring,”. (KP). “Siswa
mengumpulkan tugas setiap satu minggu sekali, harinya yaitu hari sabtu waktu dia
datang kesekolah diberikan jarak antara pagi sampai jam 11 siang. Melaui
pembelajaran dari buku apakah dia melaksanakan tugas dengan baik atau tidak
bertanggung jawab dengan tugas-tugasnya”.(GK). “insya allah siswa mengerjakan
tugas sesuai dan mengerjakan dengan teratur dan penuh tanggung jawab sesuai
dengan kewajibannya”.(GA). Kewajiban melaksanakan tugas, mengikuti kegiatan
pembelajaran harus mengikuti semua perintah sesuai dengan perintah yang disuruh
guru.
Tema 3 Peran Serta
Tema ini menjelaskan tentang peran serta. Hal ini dikemukan oleh guru
sebagi berikut “Peran serta aktif siswa disaat pembelajaran daring, dilihat
melalui percakapan-percakapan melalui whatsapp, dari wa bisa dilihat mana
siswa-siswa yang aktif dan mana siswa yang kurang aktif” (GK). “Peran serta
aktif siswa saat ini Cuma kita lihat dari tuagas-tugas yang kita berikan dan anak
dapat mengumpulkan tuags sesuai dengan jadwal tepat waktu peran serta
aktivnya siswa disitu” (GA).“Peran aktifnya kesedian siswa mengikuti proses
pembelajaran daring dengan baik dan benar serta memberikan respon yang
positif terhadap materi yang diberikan oleh guru dan menjadi materi yang belum
paham”(GP). Peran serta aktif siswa disaat pembelajaran daring dapat
membentuk adanya karakter tanggung jawab siswa disaat implementasi
pembelajaran daring.
42
Tema 4 Tidak Terdapat Kecurangan
Tema ini menjelaskan tentang tidak terdapat kecurangan. Hal ini dikemukan
oleh guru sebagi berikut “kegiatana pembelajaran daring berlajan dengan baik
dan lancar, tidak adanya siswa yang melakukan kecurangan dalam pelaksanaan
pembelajaran, dikarena siswa tidak mengerjakan bersama-sama tapi
menegrjakan tugas sendiri-sendiri dirumahnya” (KP). “Didalam pembelajaran
daring kecurangan pembuatan tugas anatar siswa dengan siswa mungkin tidak
terjadi karena jarak tempuh antara anak yang satu dengan anak yang lain sangat
berbeda jauh jaraknya”(GK). “Iya mengikuti, karena sistem pembelajaran
sekarang daring semua, karena dari awal daring ini sedikit agak meremehkan
kirain sebentar, ternyata cukup lama, sampai saat ini kurang lebih 8 bulan telah
melaksanakan kegiatan pembelajaran secara daring. Alhamdulillah semua anak
mengikuti kegiatan pembelajaran dan mengerjakan tugasnya”.(GA). Guru
memberikan kepercayaan kepada siswa dalam melaksanakan pembelajaran secara
daring dengan cara memberikan contoh tidak melakukan kecurangan.
Tema 5 Pengumpulan Tugas
Tema ini menjelaskan tentang Pengumpulan tugas, Hal ini dikemukan oleh
guru sebagi berikut “siswa mengumupulkan tugas dan melaksanakan kegiatan
pembelajaran secara daring dengan baik dan sesuai dengan jadwal
pembelajaran”(GK). “Caranya yaitu bisa melihat dari pengumpulan tugas, kalau
anak mengumpulkan tugas tepat waktu sesuai dengan jadwal yang ditentukan
sekolah maka karakter anak tersebut baik, karena bertanggung jawab bisa
dipercaya”(GA). “Caranya setiap hari mengirimkan tugas sesuai dengan jadwal
43
perkelas masing-masing sudah tugas kita kirim kita terus memantau informasi
yang ada di dalam Whatsapp grub”.(GP). Siswa melaksanakan tugas dan
mengumpulkan tugas secara daring.
Tema 6 Pemecahan Masalah
Tema ini menjelaskan tentang pemecahan masalah. Hal ini dikemukan oleh
guru sebagi berikut “Dari pengalaman-pengalaman yang dia dapat maka siswa
berkewajiban untuk membantu semua masalah yang dia hadapi”.(GK) “Cara ibu
mengajar siswa dalam mengatasi masalah disaat pembelajaran daring, yaitu
memberikan contoh dalam pemeblajaran agama siswa dapat membantu temannya
yang kesulitan disaat belajar melalui whasapp grub atau dilingkungan sekitar,
membantu adek menyelesaikan tugasnya”.(GA). “Upayanya mengalami masalah
tugas yang diberikan sehari-hari mereka tetep berkomunikasi melalui wa pribadi
atau whatsapp grub.(GP). Pengalaman-pengalaman yang guru dan siswa lakukan
disaat pemecahan masalah.
Tema 7 Partisipasi
Tema ini menjelaskan tentang patisipasi. Hal ini dikemukana oleh guru
sebagai berikut “Siswanya bisa memberikan salam ketika absen tanpa harus
disuruh oleh guru ketika mulai pembelajaran itu kan tidak beri tau oleh guru, tapi
siswanya langsung memberi salam ketika absen, setelah itu ketika bertemu guru
di WA, siawanya selalu menegur guru, selalu hormat dan selalu mengucapkan
salam Bertanya kepada guru, ibu adalagi gak soal buat siswa”.(GK).
Pengalaman-pengalaman yang guru dan siswa lakukan disaat partisipasi.
44
Tema 8 Peraturan Sekolah
Tema ini menjelaskan tentang peraturan sekolah. Hal ini dikemukana
oleh guru sebagai berikut “Disaat pembelajaran daring peraturan sekolah
melaksanakan tugas dilaksanakan diruma, pengumpulan tugasnya setiap satu
minggu sekali dengan sesuai protokol kesehatan”.(GK) “mengikuti
pembelajaran daring dilaksanakan dirumah, mengikuti pertauran sekolah
setiap 1 minggu sekali dihari sabtu mengumpulkan tugas, dan yang
mengumpulkan orang tua kesekolah”. (KP). Pengalaman-pengalaman yang gur
dan siswa d saat peraturan sekolah.
4.3 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh mengenai “Implementasi
Pembelajaran Daring dalam Membentuk Karakter Tanggung Jawab”. Pembahasan
dalam penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian atau rumusan
masalah dalam penelitian yaitu “bagaimana implementasi pembelajaran daring dalam
membentuk karakter tanggung jawab di kelas VI A SD Negeri 34/1 Teratai?”
Berdasarkan implementasi dan pengalaman kepala sekolah dan guru dalam
“implementasi pembelajaran daring dalam mementuk karakter tanggung jawab di
kelaa VI A SD Negeri 34/1 Teratai” peneliti menemukan 9 tema yaitu :
Tema 1. Inisiatif
Seperti yang dijelaskan diatas, tema ini menjelaskan mengenai inisiatif.
Fakta ini menunjukan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran secara daring
berkenaan dengan siswa yang berani mencoba dalam menjawab soal yang
45
diberikan teman-temanya. Hal ini dapat menyelesaikan sesuatu yang belum dapat
diselesaikan dalam pelaksanaan pembelajaran daring dalam membentuk karakter
tanggung jawab siswa, sehingga hal ini dapat mencoba menyelesaikan sesuatu
yang belum dapat diselesaikannya, menyelesaikan sebuah soal yang belum
didapatkan penyelesaian secara berulang-ulang lebih cermat agar terselesaikan.
Seperti diterangkan pada BAB 2 menurut Suryana (2006:2) mengungkapkan
bahwa inisiatif adalah kemampuan mengembangkan ide dan cara-cara baru dalam
memecahkan masalah dan menemukan peluang sehingga dapat membentuk
tanggung jawab. Inisiatif dalam melaksanakan tugas pembelajaran daring dapat
membentuk karakter tanggung jawab, membuat tugas secara lisan maupun tulisan
merupakan salah satu bentuk insiatif yang dapat membentuk tanggung jawab
siswa. pelaksanaan pembelajaran daring dalam hal berani dalam mecoba dalam
setiap kegiatan pembelajaran siswa meminta tugas kepada guru, sehingga semua
tugas dikerjakan dengan penuh tanggung jawab oleh siswa. Mencoba berani untuk
mengungkapkan semua pendapat disaat pembelajaran didalam whatsapp grub,
berani bencoba menjawab pertanyaan teman ketika bertanya. Artinya inisiatif dari
semua kegiatan pembelajaran daring dapat membentuk tanggung jawab siswa, hal
ini dapat menyebabkan siswa berani untuk mencoba sehingga siswa bertanggung
jawab disaat pembelajaran daring.
Tema 2. Kewajiban
Seperti yang dijelaskan diatas, tema ini berkenaan dengan memenuhi
kewajiban. Fakta ini menyatakan siswa dapat memenuhi kewajiban sebagai siswa
yang harus dilakukan dan bertanggung jawab dari semua tugas-tugas dan perintah
46
yang dilakukan disaat pelaksanaan pembelajaran daring, sehingga adanya
kewajiban yang harus dipenuhi dapat membentuknya karakter tangung jawab
siswa di saat pembelajaran daring. Hal ini dapat menyebabkan kewajiban siswa
yang harus terpenuhi yaitu patuh dengan atauran sekolah, patuh dengan nasihat
guru, mengerjakan tugas sesuai yang diperintahkan oleh guru, mengikuti seluruh
kegiatan yang berada di whatsapp grub disaat pembelajaran daring, selalu
mengikuti absen dan kegiatan pembelajaran.
Seperti diterangkan di BAB 2 menurut pendapat Mustari (2014:21)
berpendapat bahwa tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk
melaksanakan tugas dan kewajiban yaang seharusnya dia lakukan terhadap diri
sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), Negara dan tuhan.
Artinya siswa melaksanakan kewajibanya terhadap tugas-tugas yang
berkaitan dengan materi pembelajaran daring yang diberikan oleh guru dikerjakan
sesuai dengan perintah. Kewajiban siswa dalam pelaksanaan pembelajaran adalah
suatu bentuk kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan tugas dan kewajiban yang
diberikan oleh guru maupun orang lain, tentang tanggung jawabnya sebagai
seorang peserta didik dan melaksanakan tugasnya. Hal ini dapat menyebabkan
adanya pendidikan karakter yang terbentuk pada diri siswa disaat pembelajaran
daring dengan memenuhi semua kewajibannya, sebagai seorang siswa dapat
memenuhi kewajibanya dengan mengikuti kegiatan pembelajaran di whatsapp
grub, mengerjakan tugas sesuai dengan perintah yang diberikan guru.
Tema 3. Peran Serta
47
Seperti yang dijelaskan diatas, tema ini berkenaan dengan peran serta siswa.
Fakta ini menunjukan adanya peran serta siswa disaat pembelajaran daring,
sehingga dapat terbentuknya peran serta siswa di saat pembelajaran daring, agar
adanya peran aktif siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di whatsapp
grub. Sehingga hal ini dapat tercapainya pelaksanaan pembelajaran daring dalam
membentuk karakter tanggung jawab Siswa. Hal ini dapat menyebabkan Peran
serta siswa dapat dilihat dari pertanyaan dan jawaban yang diberikan oleh guru
terhadap siswa, sehingga siswa mencari jalan untuk memecahkan maslaah sendiri,
menjawab pertanyaan dari guru, dan belajar bertanya.
Seperti diterangkan di BAB 2 menurut Djamarah (2010) peran aktif siswa
dalam pembelajaran akan menjadi dasar dari pembentukan generai kreatif, yang
berkemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang tidak hanya bermanfaat bagi
dirinya sendiri tetapi bagi orang lain. Artinya peran serta siswa yang dilakukan
dalam pelaksanaan pembelajaran daring dapat membentuk tanggung jawab siswa
dari peran serta aktif siswa yang dilaksanakan disaat pembelajaran daring,
sehingga siswa kreatif dalam melaksanakan tugas yang dikerjakan berani
memecahkan suatu masalah dan sehingga terbentuknya karakter tanggung jawab.
Tema 4. Tidak Dapat Kecurangan
Seperti yang dijelaskan diatas, tema ini berkenan dengan pengalaman tidak
dapat kecurangan. Fakta ini menunjukan tidak dapat kecurangan tugas yang
dikerjakan dari seorang siswa, fakta ini yaitu siswa melaksanakan tugasnya
dirumah masing-masing, tidak ada saling menukarkan hasil jawaban terhadap
temannya. Hal ini dapat menyebabkan siswa mampu untuk mempersiapkan
48
dirinya untuk belajar tidak melakukan kecurangan dalam kegiatan pembelajaran
secara daring mulai dari menegrjakan tugas, mengikuti kegiatan pembelajaran,
memecahkan masalah didalam whatsapp grub. Sehingga Pelaksanaan pendidikan
karakter disekolah terbentuk tanggung jawab siswa disaat pembelajaran daring.
Seperti diterangkan di BAB 2 menurut Zubaedi (2013:78) mengemukakan
bahwa tanggung jawab adalah mampu mempertanggung jawabkan serta memiliki
perasaan untuk memenuhi tugas dengan dapat dipercaya, mandiri dan komitmen.
Artinya siswa dapat memenuhi semua tugas yang diberikan dengan dapat
dipercaya atas hasil kerjanya dan bertanggung jawab dalam melaksanakanya
disaat pembelajaran secara daring dapat menghindari kecurangan dalam
pelaksanaan tugas. Hal ini dapat menyebabkan siswa mengerjakan tugas sekolah
tepat waktu yang dilakukan sesuai dengan perintah yang diminta oleh guru,
adanya sikap tanggung jawab yang dapat dipercaya oleh guru, siswa
melaksanakan tugas dengan sendiri secara pembelajaran daring dan
mengumpulkan tugas sesuai dengan jadwal hari sabtu setiap seminggu sekali.
Sehingga tidak ada kecurangan yang dilakukan siswa merupakan salah satu
pendidikan karakter yang terbentuk dari adanya karakter tanggungg jawab yang
dilaksanakan di sekolah di saat pelaksanaan pembelajaran daring.
Tema 5. Pengumpulan Tugas
Seperti yang dijelaskan diatas, tema menjelaskan pengumpulan tugas. Fakta
ini menunjukan bahwa siswa melaksanakan tugasnya dari membuat tugas dan
mengirimkan tugas, hal ini dapat dilihat dari pembuatan tugas dilaksanakan secara
49
lisan maupun tulisan, tugas yang dibuat secara lisan dikirimkan video melalui
whatsapp grub kelas sedangkan secara tulisan siswa membuat tugas dibuku sesuai
dengan mata pelajaran yang diperintahkan oleh guru. Sehingga dapat membuat
pembelajaran yang dilaksanakan disaat pembelajaran daring, dapat membentuk
adanya karakter tanggung jawab, sehingga terlihat dari pelaksanaan mengerjakan
tugas, pengumpulan tugas siswanya bisa memberikan salam ketika absen tanpa
harus disuruh oleh guru ketika mulai pembelajaran kegiatan tersebut merupakan
tugas yang tidak beri tahu oleh guru. Hal ini dapat menyebabkan terbentuknya
karakter tanggung jawab siswa.
Seperti yang diterangkan pada BAB 2 Menurut Yaumi (2014:114)
menyatakan bahwa yang dimaksud tanggung jawab adalah suatu kewajiban untuk
melaksanakan atau menyelesaikan tugas (ditugaskan oleh seseorang, atau
diciptakan oleh janji sendiri atau keadaan) yang seseorang harus penuhi, dan yang
memiliki konsekuensi hukuman terhadap kegagalan. Oleh karena itu, siswa
melaksanakan tugas yang diberikan guru dapat membentuk karakter tanggung
jawab siswa, serta siswa dapat bertanggung jawab dalam semua tugasnya di saat
pembelajaran daring. Artinya pelaksanaan tugas dapat membentuk Sikap
tanggung jawab diperlukan siswa pada proses pembelajaran, sehingga setiap siswa
dapat menyadari dan melaksanakan apa yang sudah ditugaskan kepadanya dengan
sebaik-baiknya agar mencapai hasil yang maksimal.
Tema 6. Pemecahan Masalah
Seperti yang dijelaskan diatas, tema ini berkenaan dengan pemecahan
masalah. Fakta ini menyatakan dalam pelaksanaan pembelajaran daring yang dapat
50
mengkontrol diri siswa. Hal ini dapat memiliki kesiapan diri untuk berperilaku
sesuai dengan tuntunan norma, nilai-nilai yang bersumber dari ajaran agama serta
tuntutan lingkungan masyarakat dimana kita tinggal, dapat mengikuti semua aturan
sekolah dan tata tertib yang telah dibuat oleh sekolah. Tidak ada kecurangan diri
pada pelaksanaan pembelajaran secara daring.
Seperti diterangkan di BAB 2 menurut Fitri (2012:112) menyatakan tanggung
jawab adalah pertanggungan perbuatan sendiri. Sedangkan menurut Lickona
(2014:63) menyatakan makna tanggung jawab adalah dapat diandalkan atau dapat
berguna bagi orang lain dan tidak mengecewakan orang lain, karena berusaha
bertanggung jawab maka muncul komitmen untuk membantu orang lain dan
melalukan sebaik mungkin. Artinya pengendalian diri atau dapat mengontrol
dirinya disaat belajar merupakan salah satu bentuk tanggung jawab siswa,
mengikuti dengan penuh rasa semangat, tidak mengecewakan orang lain, tidak
adanya kecurangan pada diri siswa dalam melaksanakan pembelajaran secara
daring. Hal ini dapat dilihat sikap tanggung jawab diperlukan siswa pada proses
pembelajaran, sehingga dapat menyebabkan setiap siswa dapat menyadari dan
melaksanakan apa yang sudah ditugaskan kepadanya dengan sebaik-baiknya agar
mencapai hasil yang maksimal dan dapat terbentuknya karakter tanggung jawab
dalam pelaksanaan pembelacaran secara daring.
Tema 7. Partisipasi Siswa
Seperti yang dijelaskan diatas, tema ini berkenaan dengan partisipasi siswa.
Fakta ini menyatakan dalam pelaksanaan pembelajaran daring yang dapat
berpartisipasi siswa. Hal ini dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang
51
dilaksanakan secara online, siswa dapat berpastisipasi di whatsapp grub dengan
cara mengeluarkan pendapatnya dan dapat memecahaka semua masalah yang ada
di dalam whatsapp grub tersebut. Hal ini dapat dilihat dari kehadiran siswa di saat
melaksanakan pemeblajaran daring di whatsapp gurub, kedisiplinan dalam
melaksanakan tugas, kerjasama dalam melaksanakan tugas kelompok melalui
whatsapp grub, santun dalam berbicara.
Seperti yang di terangkan BAB 2 menurut Keit David (2002;279)
menyatakan bahwa partisispasi adalah keterlibatan mental dan emosi seseorang
untuk pencapaian tujuan dan ikut bertanggung jawab didalamnya. Artinya
partisispasi tersebut kunci pemikirannya adalah keterlibatan mental dan emosi
sesorang dalam mencapai tujuan untuk melaksanakan tanggun jawab yang harus
dilakukan oleh seseorang. Hal ini dapat dilihat dari pelaksanaan pembelajaran
daring dalam membentuk karakter tanggung jawab siswa yang dilaksanakan
secara online atau melalui whatsapp grub. Sehingga hal ini dapat dilihat dari
siswa saat melaksaakan tugas, kedisiplinana siswa dalam melaksanakan tugasnya,
adanya kerjasama dalam melaksanakan tugas kelompok di whatsaap grub, dan
sikapa santun dalam berbicara dengan guru dan teman-temannya.
Tema 8. Peraturan Sekolah
Seperti yang dijelaskan diatas, tema ini berkenaan denganperaturan sekolah.
Fakta ini menyatakan dalam pelaksanaan pembelajaran daring siswa tetap
mengikuti peraturan sekolah untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran di
rumah, karena untuk melaksankan kegiatan pembelajaran di sekolah tidak
memungkinkan di saat pandemi sekarang ini, sehingga hal ini dapat dilihat dari
52
menumbuhkan rasa hormat serta pembentukan pribadi yang baik, adanya
penyusunan tata tertib melibatkan aspirasi peserta didik, pemberian tugas
tambahan atas ketidak hadiran di dalam Whatsapp Grub.
Seperti yang diterangkan di BAB 2 menurut Carolyn (2009:166-167)
menyatakan bahwa peraturan sekolah merupakan salah satu alat yang dapat
digunakan oleh kepala sekolah merupakan salah satu alat yang dapat digunakan
kepada sekolah untuk melatih siswa agar dapat mempraktkan disiplin sekolah.
Artinya bahwa sekolah telah melaksanakan peraturan sekolah sesuai dengan
tanggung jawabnya, siswa mengikuti kegiatan pelaksanakaan pembelajaran dairng
dengan menggunkan whatsapp grub yang dilaksanakan guru kelas, siswa
mengikuti tata tertib yang dibuat oleh sekolah, memberikan tugas setiap 1 minggu
sekali dihari sabtu. Sehingga hal tersebut dapat dilihat dari pemberian tugas dan
mengikuti kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di whatsapp grub
terbnetuknya karakter tanggung jawab siswa dilihat dari setiap kegiatan yang
dilaksanakan sesuai dengan aturan dan perintah guru.
53
54
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SD Negeri 34/1 Teratai dapat
disimpulkan bahwa terdapat 9 implementasi pembelajaran daring dalam membentuk
karakter tanggung jawab. SD Negeri 34/1 Teratai telah menerapkan pendidikan
karakter tanggung jawab pada saat pembelajaran daring. terbentuknya karakter siswa
terlihat dari setiap kegiatan pengumpulan tugas, dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran di whatsapp grub, adanya inisiatif siswa dalam melaksanakan kegiatan
ataupun memecahkan msalah dalam pemeblajaran. Adanya kerja sama dengan orang
tua siswa dan sekolah disaat pelaksanaan pembelajaran daring ini Dari pembahasan
yang telah dipaparkan impelementasi pembelajaran daring yaitu, memecahkan
masalah, sebagai motivator, pendidikan karakter.
Impelementasi pembelajaran daring di kelas VI A SD Negeri 34/1 Teratai dalam
membentuk karakter tanggung jawab dilihat dari kegiatan bertanggung jawab dari
semua tindakan yang dilakukan disaat pembelajaran daring, mengerjakan tugas
sekolah tepat waktu guru dapat memberikan hadiah dan nilai tambahan kepada siswa,
memenuhi kewajiban diri sebagai siswa kewajibannya belajar sedangkan guru
mengajar, membimbing. Dapat dipercaya membuat kegiatan pembelajaran yang
menyenangkan, kreatif dan inovatif.
Semua implementasi pembelajaran daring yang telah dipaparkan pada berkaitan
dengan membentuk karakter tanggung jawab, hal ini diungkapkan berdasarkan
implementasi pembelajaran daring dalam membentuk karakter tanggung jawab.
55
5.2 Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian, implikasi skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. bagi guru dapat menambahkan pengetahuan dan pengalaman mengenai
implementasi pembelajaran daring yang dapat membentuk karakter tanggung
jawab .
2. bagi siswa dapat terbentuknya karakter tanggung jawab disaat pemeblajaran
daring.
5.3 Saran
Berdasarkan simpulan yang telah dijelaskan yaitu temuan yang dapat dijadikan
bahan masukkan bagi guru agar memperhatikan 9 implementasi yang telah dipaparkan
dalam membentuk karakter tanggung jawab selama melaksanakan pembelajaran
daring.
56
DAFTAR PUSTAKA
Afriyeni, Y. (2018). Pembentukan Karakter Anak Untuk Peduli Lingkungan
Yang Ada Di Sekolah Adiwiyata Mandiri SDN 6 Pekanbaru. PAUD Lectura:
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(2), 123-133.
Ahmaini, D. (2010). Perbedaan prokrastinasi akademik antara mahasiswa yang
aktif dengan yang tidak aktif dalam organisasi kemahasiswaan pema USU.
Ahmadi, Rulam. 2017. Pengantar Pendidikan: Asas & Filsafat Pendidikan.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Ananda, T., & Putri, H. E. (2016). Penerapan pendekatan inkuiri dalam
pembelajaran matematika di sekolah dasar. Metodik Didaktik: Jurnal
Pendidikan Ke-SD-an, 10(2).
Ajizah, N. (2018). Pembentukan karakter tanggung jawab melalui organisasi
pasukan khusus Khadijah di Madrasah Ibtidaiyan Khadijah
Malang (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim).
Asrial, Syahrial, Kurniawan Agus, D., Rahmat, P., & Putut, N. (2019).
Supporting Technology 4.0: Ethoconstructivist Multimedia for Elementary
Schools. 15(14), 54-66
Dalmeri, D. (2014). Pendidikan Untuk Pengembangan Karakter (Telaah terhadap
Gagasan Thomas Lickona dalam Educating For Character). Al-Ulum, 14(1),
269-288.
Davi, F. S., Susilo, H., & Ramli, M. (2017). Penerapan Model Brain Based
Learning Dengan Mind Map Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Kritis Dan Hasil Belajar Siswa Kelas Iv Di Sdn Penanggungan Malang.
In Seminar Nasional Teknologi Pembelajaran dan Pendidikan Dasar
2017 (pp. 249-252).
Enggarwati, N. S. (2015). Kesulitan guru SD Negeri Glagah dalam
mengimplementasikan penilaian autentik pada Kurikulum 2013. Basic
Education, 5(12).
Hastuti, T., & Jumidah, J. (2016). Pengaruh Boarding School Terhadap Disiplin,
Motivasi, Dan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Kewirausahaan
Kelas X Smkn Pertanian Terpadu Provinsi Riau. Perspektif Pendidikan dan
Keguruan, 7(14), 60-67.
Mustofa, M. I., Chodzirin, M., Sayekti, L., & Fauzan, R. (2019). Formulasi Model
Perkuliahan Daring Sebagai Upaya Menekan Disparitas Kualitas Perguruan
Tinggi. Walisongo Journal of Information Technology, 1(2), 151-160.
No, U. U. (20). tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional.
57
Nugraheni, S. (2017). Penguatan Pendidikan Karakter Mandiri, Disiplin Dan
Tanggung Jawab Melalui Tugas Piket Menggunakan Media Tugasku
Tanggung Jawabku Di Sd Negeri 2 Kecila (Doctoral dissertation,
Universitas Muhammadiyah Purwokerto).
Pamungkas, D. E., & Sukarman, S. (2020). Transformasi Dunia Pendidikan Di
Sekolah Dasar Dalam Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Review Pendidikan
Dasar: Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian, 6(3), 211-219.
Purandina, I. P. Y., & Winaya, I. M. A. (2020). Pendidikan Karakter di
Lingkungan Keluarga Selama Pembelajaran Jarak Jauh pada Masa Pandemi
COVID-19. Cetta: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(2), 270-290.
Purandina, I. P. Y., & Winaya, I. M. A. (2020). Pendidikan Karakter di
Lingkungan Keluarga Selama Pembelajaran Jarak Jauh pada Masa Pandemi
COVID-19. Cetta: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(2), 270-290.
Ramadhani, D. Y., & Bianti, R. R. (2017). Aktivitas Fisik Dengan Perilaku
Sedentari Pada Anak Usia 9-11 Tahun Di Sdn Kedurus Iii/430 Kelurahan
Kedurus Kecamatan Karang Pilang Surabaya. Adi Husada Nursing
Journal, 3(2), 27-33.
Santika, I. W. E. (2020). Pendidikan Karakter Pada Pembelajaran
Daring. Indonesian Values and Character Education Journal, 3(1).
Salawati, B. (2018). Implementasi Manajemen Kesiswaan Di Madrasah
Tsanawiyah Negeri Kutacane Kab. Aceh Tenggara (Doctoral dissertation,
Universitas Islam Negeri Sumatea Utara Medan).
Selviana, E. Peran Orang Tua Dalam Pembelajaran Daring Siswa Kelas Iv Pada
Pembelajaran Tematik Terhadap Pencapaian Kkm Di Mi Ma’arif 2 Wadas
Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung Tahun Ajaran 2019/2020.
Subadi, I. (2017). Pesan pendidikan karakter pada anak usia sekolah dalam serial
film animasi Upin & Ipin episode “Iqra”. The message of character education
to school age children in the animated film series Upin & Ipin Episode
“Iqra”]. eJournal Ilmu Komunikasi, 5(2), 81-95.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Wiyani, N. A. (2013). Membangun Pendidikan Karakter di SD Konsep, Praktik
& Strategi. Jogyakarta: Ar-Ruzz Media
Woro, S., & Marzuki, M. (2016). Peran Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka
dalam Pembentukan Karakter Tanggung Jawab Peserta Didik di SMP
Negeri 2 Windusari Magelang. Jurnal Pendidikan Karakter, (1).
Yantoro, Y., & Liansari, D. (2016). Meningkatkan Karakter Tanggung Jawab
Belajar Siswa dengan Menggunakan Media Permainan Ular Tangga Pada
58
Mata Pelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Jurnal Gentala Pendidikan
Dasar, 1(2), 190-200.
Zubaedi, D. P. K. (2011). Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga
Pendidikan. Jakarta: Kencana.
59
LAMPIRAN
60
Lampiran 1
61
Lampiran 2
62
Lampiran 3
63
Lampiran 4
64
Lampiran 5
Kegiatan pembelajaran di whatsapp grub
Pengumpulan tugas di setiap hari sabtu
65
Orang tua dan guru berdiskusi dalam kegiatan pembelajaran daring
Wawancara dengan ibu kepala sekolah SD Negeri 34/1 Teratai
66
Wawancara dengan wali kelas VA
Wawancara dengan Guru penjas
67
Wawancara dengan guru Agama
Impelentasi pembelajaran daring di whatsapp grub
68
Absen Sebelum Melaksanakan Pembelajara VI A
Rencana Pembelajaran Kelas VI A
69
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Kelas VIA
Silabus Pembelajaran Kelas VI A
70
Lampiran 6
Catatan Lapangan
Wawancara 1
Nama Peneliti : Sari Fatul Mutmainah
Responden : Herawiyani, S.Pd
Waktu : 7 November 2020
No Pertanyaan Deskripsi
1 Sejak kapan SD Negeri 34/1 Teratai
menerapkan pendidikan karakter ibu?
Ibu menjabat sekitar 5 tahun tapi
masuk sd sekitas tahun 2008.
Pendidikan karakter di sekolah ini
sudah lama diterapkan dan dibentuk
untuk siswa agar siswa memiliki
karakter yang baik dan berbudi
luhur.
2 Persiapan apa saja yang dilakukan
pihak sekolah dalam menerapkan
pendidikan karakter
Melakukan arahan dan tanggung
jawab sebagai guru untuk
memberikan pendidikan karakter di
setiap kelas harus diterapkan
karakter masing-masing siswa
memiliki karakter, pasti setiap guru
mengetahui karakter siswanya.
3 Bagaimana pendapat ibu yang terkait
pendidikan karakter yang terdapat di
sekolah
Sangan bagus sekali, sekolah telah
menerapkan pendidikan karakter
dengan sesuai aturan yang telah
ditentukan sekolah, kepala sekolah
dan guru-guru bekerja sama untuk
menerpakan pendidikan karakter
yang baik, bagus dan bermanfaat.
4 Apa yang ibu ketahui tentang
pendidikan karakter
Mengajarakan pendidikan karakter
meningkatkan mutu anak tersebut
lebih bagus dari yang sebelum kita
ajarkan dari moral, dari tingkah
laku dari kedisiplinan dari dia
belajar bertanggung jawab dan
mandiri
5 Apa yang ibu ketahui kentang
pendidikan karakter tanggung jawab
Karakter tanggung jawab yaitu
karakter yang dapat memenuhi
sikap-sikap yang hak, kewajiban
yang ahrus dilaksanakan conthnya
guru memberikan tugas kepada
siswa, siswa tadi meneri tugas yang
diberikan oleh guru dan menerima
materi atau pemeblajaran yang
dilaksanakanm dibuatnya tugas.
71
Setelah siswa melaksanakan tugas
yang diberikan dilaksanakan
beraarti siswa tersebut bertanggung
jawab di saat belajar sekarang ini.
6 Bagaimana cara sekolah menerapkan
atau melaksanakan karakter tanggung
jawab
kami kepala sekolah dan semua
guru saling bekerja sama, mengenai
karakter siswa, jadi kami tidak bisa
bekerja sendiri-sendiri kalau hanya
diterapkan dibeberapa lokal saja
pendidikan karakter kan tidak akan
berjalan dan terbentuknya karakter
tadi dari siswa tidak berhasil dan
kami kerja sama semuanya
mananamkan dan menerapkan,
membentuk karater siswa tadi
disaat sekolah
7 Apakah karakter tanggung jawab
tersebut telah berhasil dilaksanakan di
skeolah ibu?
Berhasil, tapi masih ada juga, kami
menilai anak mulai dia masuk
kelokal pulangnya menilai karakter
siswa dengan lingkungan cara
bergaul dia dengan tema-temanya
8 Bagaimana kesiapan guru dalam
menerapkan pendidikan karakter?
Guru harus banyak menggunakan
alat peraga, harus membawaa anak
kelingkungan mengajarkan dan
menegnalkan anak kekantin,
kemushola, diiringi dan diajari
siswa menghormati megerjakan
tugas dan melaksanakan semua hak
dan kewajibab siswa, itu kami
terapkan setipa hari jum’at.
9 Apa yang ibu ketahui pembelajaran
daring
Pembelajran daring dilaksanakan
disaat covid-19 saat ini,
pembelajran dring dilaksankan
dirumah melalui jaringan internet,
tidak ada pembelajaran secara tatap
muka anatar guru dan siswa di
skeolah melaikan belajar harus
menggunkan hanphone melalui
whasap dengan menggunakan
internet mengajari materi
memberikan tugas-tugas sekolah.
10 Bagaimana cara sekolah menerapkan
pembelajaran daring?
Usaha kami bekerja sama dengan
orang tua, sesekali kami
mengadakan wawancara dengan
orang tua murid, mengirimkan
tugas dalam bentuk video-video
melalui whasapp. Dengan
menggunakan video cool antara
siswa dengan guru. dengan cara
bergiliran.
11 Apakah kegiatan pembelajaran daring
berhasil dilaksaankan di sekolah ibu?
Berhasil dilaksanakan, melihat dari
kegiatan pengumpulan tugas dan
mengikuti kegiatan pemeblajaran
dari setiap whasapp guru kelas
maupun guru bidang studi lainya,
72
siswa mengumpulkan tugas disetiap
1 minggu sekali, setiap hari sabtu,
kalau tugas siswa bagus dan sesuai
dengan perintah berarti kegiatan
pembelajaran daring berhasil
dilakukan disekolah, tetepi merta
semua siswa mengikuti dan
mengumpulkan tugas sesuai dengan
arahan guru-guru. disetiap hari
sabtu dari semua tugas siswa
mengumpulkan tidak ada siswa
yang tidak mengumpulkan tugas.
Makanya dapat dikatakan berhasil.
12 Bagaimana kesiapan guru-guru di
sekolah dalam kegiatan pembelajaran
daring
Mempersiapkan materi-materi yang
akan diajarkan dan memebrikan
motivasi-motivasi disaat
pembelajaran daring. Setiap guru
dibagi-bagi untuk pergi kesekolah,
setiap jadwal piketnya masing-
masing sesuai dengan yang sudah
ditentukkan jadi pembelajran daring
sering kami kasiih dari rumah gak
di sekolah, setiap orang tua atau
wali merid sudah memililki
handpone yang mengharuskan
menggunkan hp untuk kegiatan
pembelajaran secara daring,
memperispkan media-media
pemebelajaran.
13 Apakah pendidikan karakter tanggung
jawan di sekolah SD Negeri 34/1
Teratai telah berjalan dengan baik dan
terlaksana disaat pemeblajaran daring?
Sudah dilaksanakan dengan baik
dan terbentuk kararakter tanggung
jawab, semua siswa mengikutri
kegiatan pemeblajaran daring
dengan baik, tidak ada komplen
orang tua, setiap apa yang dikasih
oleh sekolah wali murid paham dan
mengikuti semua arahan dari
sekolah, mungkin dengan kita
memebrikan arahan kepada wlai
murid, denga menggunakan alat
peraga dengan menggunkan
kegiatan pembelajaran daring ,
siswa dan guru-guru sama-sama
bertanggung jawab disaat
pembelajaran secara daring.
Catatan Lapangan
73
Wawancara 1
Nama Peneliti : Sari Fatul Mutmainah
Responden : Ani Prastiwi, S.Pd
Waktu : 11 November 2020
No Pertanyaan Jawaban
1 Di sd 34/1 teratai telah
menerapkan pendidikan karakter,
Apa yang ibu ketahui tentang
pendidikan karakter?
Pendidikan karakter adalah bentuk
kegiatan yang dilakukan oleh
manusia dalam tindakan mendidik
siswa.
2 Apa yang ibu ketahui tentang
pendidikan karakter tanggung
jawab?
Pendidikan karakter adalah suatu
bentuk kegiatan yang dilaksanakan
sesuai dengan tugas dan kewajiban
yang diberikan oleh guru maupun
orang lain,tentang tanggung
jawabnya sebagai seoarang peserta
didik dan melaksanakan tugasnya.
3 Bagaiman cara ibu menerapkan
pendidikan karakter tanggung
jawab di sekolah?
Dengan pemeblajaran daring kami
sebagai guru membiasakan siswanya
yang pertama mengucapkan salam
ketika absen, menggunkan pakain
yang sopan, absenya juga harus tepat
waktu sebelum jam 8, siswa juga
memiliki sikap yan baik ketika dia
melakukan kegiatan di WA, Dengan
cara memberikan tugas-tugas yang
ibu berikan, melaksanakan kegiatan
pembelajaran dengan baik
4 Apakah disaat pembelajaran
daring pendidikan karakter
tanggung jawab terbentuk
ibu?
Iya terbentuk, siswa mengumupulkan
tugas dan melaksanakan kegiatan
pembelajaran secara daring dengan
baik dan sesuai dengan jadwal
pembelajaran. Pendidikan karakter
terbnetuk dari salam, dari disiplinya
dalam membuat tugasnya, karena
setiap kegiatan pembelajaran tugas
selalu dikumpulkan ke sekolah setiap
hari sabtu mana yang mengerjakan
tugas dan mana yang tidak
mengerjakan tugas.
5 Bagaimana ibu mempelajari
siswa dalam membuat laporan
dari setiap kegiatan yang
dilakukan dalam bentuk lisan
maupun tulisan disaat
pembelajaran daring
Mengerjakan tugas tepat waktu,
selalu mengucapkan salam,
seorang guru saya mempelajari
siswanya melalui WA laporaan
berupa buku tugasnya yang
dikumpulkans setiap hari sabtu,
74
dari buku tugasnya bisa dipelajari
6 Apakah cara yang ibu gunakan
ini berhasil membantu siswa
membuat laporan?
Yaitu dengan cara memberikan
masukan kalau siswa tidak
mengerjakan tugas-tugasnya secara
lisan maupun tulisan siswa juga
diberikan WA chat pribadi
memberikan masukan dan saran
kepada siswa agar tergerak harinya
untuk mengerjakan tugasnya agak
sesuai dengan tugas yang diberikan
guru.
Yaitu dengan cara berdiskusi
melalui WA grub kelas dan juga
bisa melalui WA pribadi siswa.
Apabilan ada kendala-kendal
disat pembelajaran bisa di
diskusikan di WA grub atau WA
pribadi dan guru juga bisa
memberikan masukan-masukan
7 Apakah siswa ada kesulitan
dalam membuat laporan
secara lisan maupun tulisan?
Ada, namanya saja pembelajaran
secara daring pasti ada saja
kesulitan yang dihadapi oleh siswa
terutama dalam pembelajaran
matematika, tetapi ibu selalu
berusaha bagaimana agar siswa
paham dengan pembelajarannya,
memberikan contoh soal melalui
video
8 Bagaimana ibu mempelajari
siswa dalam melaksanakan
tugas secara teratur disaat
pembelajaran daring?
Disaat pembelajaran daring
melaksanakan tugas melaui
pengumpulan tugasnya setiap
minggu , dari pengumpulan tugas
setiap minggu dapat dilihat siswa
mana yang tanggung jawab dan
siswa mana yang tidak tanggung
jawab.
9 Apakah siswa melaksanakan
tugas secara teratur dan sesuai
dengan materi yang diberikan
Ia siswa melaksanakan tugas secara
teratur, semuanya melaksanakan
tugasnya sesuai yang guru berikan,
alhamdulillah melaksanakan tugasnya
dengan baik dan teratur sesuai
dengan jadwal yang diberikan oleh
guru, mungkin persennya beda
antara siswa yang pintar dengan
siswa yang kurang teliti
10 Bagaimana ibu mempelajari
siswa disekolah untuk
melalukan tugas tanpa harus
disuruh di saat pembelajaran
daring?
Siswanya bisa memberikan salam
ketika absen tanpa harus disuruh oleh
guru ketika mulai pembelajaran
itukan tidak beri tau oleh guru, tapi
siswanya langsung memberisalam
75
ketika absen, setelah itu keitka
bertemu guru di WA, siawanya
sellau menegur guru, sellau hormat
dan selalu mengucapkan salam
11 Dalam bentuk apa tugas siswa
yang harus tanpa disuruh
Tugas siswa yang tanpa harus
disuruh berupa bertanya kepada
guru adalagi tidak bu soalnya yang
bisa dikerjakan biasa saya kerjakan
Bertanya kepada guru, ibu adalagi
gak soal buat siswa
12 Bagaimana ibu mengajari,
peran serta aktif siswa dalam
kegiatan sekolah secara
pembelajaran daring?
Peran serta aktif siswa disaat
pembelajaran daring, dilihat melalui
percakpan-percakapan melalui WA,
dari wa bisa dilihat mana siswa-
siswa yang aktif dan mana siswa
yang kurang aktif, Iya cara tersebut
dapat tercapai, dari kegiatan tersebut
dapat dilihat darikegiatan
pemeblajaran siswa yang nampak
paham dan siswa yang tidak nampak
paham yang diberikan dan yang tidak
mengikuti pembelajaran dengan baik,
apabila dia paham maka pertanyaan
yang diajukan temannya dia akan
langsung menjawabnya, ketika dia
tidak paham maka dia akan diam
saja.
13 Apakah peran aktif tersebut
dapat membuat siswa
mencapai kegiatan
pembelajaran secara daring?
Melalui pengalam-pengalaman yang
siswa lakukan dirumah disaat
pembelajaran daring contohnya ketika
ibunya sakit siswa membantu ibunya
membersihkan rumah, ketika teman sakit
dia bisa melihat temannya dan
memberikan hiburan dan membrikan
semangat supaya temannya lekas sembuh
14 Bagaimana ibu mengajari
siswa menunjukkan prakarsa
(upaya) untuk mengatasi
masalah dalam lingkungan
terdekat disaat pembelajaran
langsung?
Dengan cara memberikan pertanyaan
kepada siswa bagaimana dengan cara
pengalama-pengalaman yang dia
temui ketika berada dilingkungan
rumahnya, mungkin ketika ibunya
sakit apa yang dia lakukan ketika
temannya sakit apa yang dia lakukan.
15 Adakah upaya siswa yang
dapat mengatasi masalah yang
dihadapi disaat pembelajaran
daring ibu?
Dari pengalam-pengalam yang dia
dapat maka siswa berkewajiban
untuk membantu semua masalah
yang dia hadapi ketika siswa tidak
dapat melaksanakan tugasnya maka
dia harus menghadapi kemungkinan
apa yang terjadi dan apa yang akan
dihadapkan Cara tersebuta dapat
mengatasi pembelajaran daring
masalaah didalam pembelajaran
76
daring. Melalui pengalam-
pengalaman yang siswa lakukan
dirumah disaat pembelajaran daring
contohnya ketika ibunya sakit siswa
membantu ibunya membersihkan
rumah, ketika teman sakit dia bisa
melihat temannya dan memberikan
hiburan dan membrikan semangat
supaya temannya lekas sembuh
16 Bagaimana ibu mengajari
siswa untuk mengusulkan
pemecahan masalah disaat
pembelajaran secara daring?
Yaitu dengan cara memberika
penegrtian kepada anak hal apa yang
terbaik yang harus dilakukan anak
ketika masalahnya terjadi di dalam
rumah mislanya ketika ibunya sakit
apa yang harus dia lakukan ketika
teman sakit apa yang harus dilakukan
siswa apa dia tertawa atau atau harus
membantu. Dalam pembelajaran
daring kalau ada masalah di
lingkungan mungkin bisa dri
pengalaman dia apa yang harus
dilakukan ketika temen sakit apa yg
harus dilakukan siswa, ketika orang
tuanya skait harus kaya mana itu
dalam masalah sosial,. Kalau dalam
masslah pelajaran bisa saja buka
google kalau siswa masih kesushan
juga suruh bertanya kepada kedua
orng tuanya.
17 Apa saja yang telah
dilakukan siswa dalam
memecahkan masalah disaat
pembelajaran daring?
Dari pembelajaran tentang
globalisasi mungkin dibuku tidak
ada, contohnya teman-teman saya
tidak tau globalisasi itu apa, nah dari
situ ada siswa yang memecahkan
masalah dari pembahasan
pembelajaran atau pengertian dari
globalisasi bisa dari google, ornag
tua dan guru. Pemeblajaran
matematika kelas 6 siswa masih
kesulitan disaat pembelajaran ada
pembelajaran matematika ada video
yang dikirimkan guru ke grub WA
agar siswa paham dengan
pembelajaran matematika. Dengan
memberikan solusi di atas
pertanyaan-pertanyaan didalam
pembelajaran PKN apa yang harus
dilakukan hak dan tanggung jawab
apa yang harus dilakukan didalam
rumah dan hak tanggung jawab apa
yang harus dilakukan disekolah dan
dimasyarakat dengan itu anak
menjawab dengan jawabannya
sendiri dan menguraikan hal apa
77
yang harus dilakukan yang terbaik
dia lakukan untuk mengatasi
masalahnya dirumah, di sekolah dan
dimasyarakat.
18 Bagaimana cara ibu
mengajari siswa
menghindari kecurangan
dalam pelaksanaan tugas
sekolah?
Didalam pembelajaran daring
kecurangan pembuatan tugas anatar
siswa dengan siswa mungkin tidak
terjadi karena jarak tempuh anatar
anak yang saatu dengan anak yang
lain sangat berbeda jauh jaraknya,
tapi kecurangan anatar anak dan
orang tuanya mungkin memebrikan
penegrtian kepada orang tuanya
selain memberika jawaban, orang
tuanya juga memberikan ilmu kepada
anaknya jadi ilmu yang dia punya
ahrus sampai kepada anaknya
19 Apakah cara yang ibu gunakan
berhasil dalam kegiatan
pembelajaran daring ini untuk
menghindari kecurangan yang
dilakukan siswa
Cara ini berhasil dilihat dari
pengecekan tugas disetiap seminggu
sekali dihari sabtu, siswa juga kan
berbeda tempat tidak satu rumah
pasti mengerjakanya berbeda-beda.
Catatan Lapangan
78
Wawancara 1
Nama Peneliti : Sari Fatul Mutmainah
Responden : Dwi Susanto, S.Pd
Waktu : 13 November 2020
No Pertanyaan Jawaban
1 Di sd 34/1 teratai telah
menerapkan pendidikan karakter,
Apa yang bapak ketahui tentang
pendidikan karakter?
Pendidikan karakter adalah segala
upaya untuk mengarahkan, melatih
dan memupuk nilai-nilai yang baik
agar menumbuhkan kepribadian
yang baik, bijak sehingga dapat
menumbuhkan kontribusi yang
positif kepada lingkungan dan
masyarakat yang luas, usaha sadar
untuk mendidik anak-anak agar dapat
mengambil keputusan yang bijak dan
memperatikkannya dalam kehidupan
sehari-hari.sehingga dapat
mengkontribusi yang positif, jadi
dari penegrtian tersebut dapat
diambil kesimpulan yaitu 2 kata
dalam pembentuknya yaitu
pendidikan dan karakter
2 Apa yang bapak ketahui tentang
pendidikan karakter tanggung
jawab?
Karakter tanggung jawab yaitu ciri khas
seseorang atau sekelompok orang yang
mengandung nilai kemampuan, baik
kemampuan moral dana ketegaran dalam
mengahdapi kesulitan dan tantangan,
mislanya seseorang dapat berfikir secara
berperilaku untuk hidup dan bekerja
sama dalam hubungannya dan dapat
membuat keputusan dan
mempertanggung jawabkan
3 Bagaiman cara bapak menerapkan
pendidikan karakter tanggung
jawab di sekolah?
Caranya yaitu bisa melihat dari
pengumpulan tugas, kalau anak
mengumpulkan tugas tepat waktu
sesuai dengan jadwal yang
ditentukan sekolah maka karakter
anak tersebut baik, karena
bertanggung jawab bisa dipercaya ,
tapi ada sebagian yang
mengumpulkan tugas diluar dari
jadwal bisa lebih dari 1 minggu.
4 Apakah disaat pembelajaran
daring pendidikan karakter
tanggung jawab terbentuk
bapak?
Iya terbentu, Cuma ada sedikit
kelemahan karena pemeblajaran
daring hanya melalui WA dan tidak
sepenuhnya melihat kegiatan
pemeblajaran anak. Karakter
79
terbentuk dari pemeblajaran daring,
sikap, presepsi, baik buruk
seseorang, dalam menjalan kan etika
nilai moral emosi dan berbagai
kejiwaan yang lain yang tercemin
melalui perilakunya yang baik, jadi
dipembelajaran daring ini karakter
yang terbentuk disaat guru
memberikan tugas ataupun materi
dan anak mengumpulkan dna
mengerjakan tepat waktu.
5 Bagaimana bapak mempelajari
siswa dalam membuat laporan
dari setiap kegiatan yang
dilakukan dalam bentuk lisan
maupun tulisan disaat
pembelajaran daring
Laporan yang dibuat dengan anak
pada mata pelajaran penjas hanya
secara tulisan tidak ada secara lisan.
Karena kalau lisan pembelajaran
olahraga ini lebih banyak keperaktek,
kalau prakter harus divideokan
sedangkan divideokan mmebutugkan
kuota yang banyak. Meringkas materi
untuk minggu selanjutnya unutk
mengerjakan soal di kertas.
6 Apakah cara yang bapak
gunakan ini berhasil
membantu siswa membuat
laporan?
Caranya kita kirim foto materinya
kita kiri ke grub kelas yang ada
anakny-anaknya, kalau sudah
materinya dibaca anak-anak, anak
untuk membuat ringkasan dan
minggu seanjutnya mengerjakan
tugas dari guru yang sesuai dengan
materi sebelumnya.
7 Apakah siswa ada kesulitan
dalam membuat laporan
secara lisan maupun tulisan?
Iya ada, bapak mengajar kelas 4, 5,6
kelas tinggi ada anak-anak yang
kesulitan disaat tugas disuruh
meringkas materi, siswa mencatat
semua amteri padahal yang namanya
meringkas itu poin-poin
terpentingnya saja waktu
mengumpulkan tugas itu kita
berkomunikasi
8 Bagaimana bapak mempelajari
siswa dalam melaksanakan
tugas secara teratur disaat
pembelajaran daring?
Caranya setiap hari mengirimkan
tugas sesuai dengan jadwal perkelas
masing-masing sudah tugas kita
kirim kita terus memantau informasi
yang ada di dalam WA grub, disaat
penegmbalian buku atau tuags
kepada siswa kita juga
berkomunikasi dengan wali murit
atau orang tuas siswa untuk tetap
selalu mematau tugas-tugas yang
guru berikan setiap hari.
9 Apakah siswa melaksanakan Iya teratur, ada sebagian yang
80
tugas secara teratur dan sesuai
dengan materi yang diberikan
terkendala karena hpnya oraang
tuanya , terkadang hp orang tuanya
dibawa kerja dulu baru pulang,
sehingga tugas yang diberikan guru
lain juga tugas yang dikerjakan,
kemudian silnya atau keterbatan
silyal dan kuota internet.. insya allah
siswa mengerjakan tuags sesuai dan
menegrjakan dnegan teratur.
10 Bagaimana bapak
mempelajari siswa disekolah
untuk melalukan tugas tanpa
harus disuruh di saat
pembelajaran daring?
Yaitu dengan cara ada siswa yang
menanyakan tugas di grub WA mana
tugasnya pak kok blm dikirim, tapi
sebagian besar diam, bapak
memberikan tugas yang telat siswa
ynag mengingatkan, jadi disitu ada
tugas yang tanpa harus disuruh siswa
ini siatif untuk menanyakan kepaada
gurunya.
11 Dalam bentuk apa tugas siswa
yang harus tanpa disuruh
Dalam bentuk tulisan mapun
meringkas dalam mengerjakan soal-
soal yang ada dalam buku ceak atau
buku pegangan siswa. Rata-rata anak
mengerjakan tugas harus dikirim
dahulu oleh guru, kalau tanpa
disuurh paling siswa
mengingakatkan guru mana tugasnya
bapak Cuma tugas itulah yang tidak
disuruh.
12 Bagaimana bapak mengajari,
peran serta aktif siswa dalam
kegiatan sekolah secara
pembelajaran daring?
Peran serta aktif siswa saat ini Cuma
kita lihat dari tuagas-tugas yang kita
berikan dan anak dapat
mengumpulkan tuags sesuai dengan
jadwal tepat waktu peran serta
aktivnya siswa disitu. Ada siswa
yang bertanya tetapi ada siswa nya
menjawabnya melalui grub WA
pribadi langsung tidak melalui WA
grub dikelas
13 Apakah peran aktif tersebut
dapat membuat siswa
mencapai kegiatan
pembelajaran secara daring?
Insya allah tercapai semua tercapai.
Alhamdulillah karena adanya kerja
sama yang baik antara pihak sekolah
ibu kepala sekolah, wlai kelas, guru
bidang studi dan ornag tua dari
siswa. Peran aktifnya terkadang ada
guru atau bapak sendiri kadang lupa
mengirimkan tugas atau materi ke wa
grub, mereka bertanya pak tugas hari
ini apa kok belum dikirim, pak tugas
ini oleh gak hanya ditulis jawabnya
saja, pak saoal nomer ini maksudnya
apa.
14 Bagaimana bapak mengajari
siswa menunjukkan prakarsa
Setiap bapak memebrikan soal, kalau
anak kurang jelas bertanya kepada
81
(upaya) untuk mengatasi
masalah dalam lingkungan
terdekat disaat pembelajaran
langsung?
bapak langsung, bisa juga anak
bekerja kelompok tapi tidak boleh
lebih dari 5 orang apalagi sekarang
lagi dimasa pandemi sekarang ini
dan yg boleh hanya 2orng anak dan
jarak juga harus diatur.
15 Adakah upaya siswa yang
dapat mengatasi masalah yang
dihadapi disaat pembelajaran
daring bapak?
Upayanya mengalami masalah tuags
yang diberikan sehari-hari mereka
tetep berkomunikasi melalui wa
pribadi atau WA grub kemudian
terkadang bapak sendiri lupa megang
hp terlambat baca informasi di grub
tadi, terkadang ada siswa yang
menjawab saya membantu menjawab
pertanyaa mu ini-ini misalnya. Jadi
dari situlah kita dapat melihat peran
serta aktif siswa ternyata mereka
sama-sama belajar jadi begitu ada
kawannya kesulitan mereka
memantau grub ada temen yang
kesulitan emreka langsung
membantu sisa di grub tersebut.
16 Bagaimana bapak mengajari
siswa untuk mengusulkan
pemecahan masalah disaat
pembelajaran secara daring?
Tetep bapak sampaikan di wa karena
sistem pembelajaran nya seperti itu
pagi memberikan tugas selang 1 jam
kita kasih info lagi kepada anak kita
tanya ada kesuliatn yang dihadapi.
Jika adaa kita membahasnya bareng-
bareng di grub wa atau ada siswa
yang secara chat personal lamgsung
ke bapak. Nanati kita pecahkan
masalahnya satu persatu.
17 Apa saja yang telah dilakukan
siswa dalam memecahkan
masalah disaat pembelajaran
daring?
Ada soal yang kurang paham, ada
tugas yang gak jelas dan kurang
paham dan nanti siswa menanyakan
di grub, nanti anak berkomentas di
grub WA, dan untuk memecahkan
masalah di grub wa bersama-sama,
pembelajaran aga terbatas.
18 Bagaimana cara bapak
mengajari siswa menghindari
kecurangan dalam
pelaksanaan tugas sekolah?
Setiap ada tugas tolong dikerjakan
sendiri dan jujur tidak ada melihat
temannya, ornag tua hanya
mengawasi, memaantau anak kalau
ada anak yang kurang jelas bertanya
kepada orang tua atau guru di
sekolah melalui WA grub dibantu
bukan orang tua yang menjawab dan
mengerjakan tugas dari di saat
pembelajaran daring.
19 Apakah cara yang bapak gunakan
berhasil dalam kegiatan
pemeblajaran daring ini untuk
menghindari kecurangan yang
dilakukan siswa
Insya allah berhasil, karena kita tidak
mengumpulkan anak satu kelas dan
menajdikan anak satu dan
mengawasinya. Jadi anak
menegrjakan tugas dirumah masing-
82
masing, kalau melihat tugas anak
berhasil dari semua tugas yang
dikumpulkan nilai sesuai dengan
kemampuan anak
83
Catatan Lapangan
Wawancara 1
Nama Peneliti : Sari Fatul Mutmainah
Responden : Patmawati, S.Pd
Waktu : 17 November 2020
No Pertanyaan Jawaban
1 Di sd 34/1 teratai telah
menerapkan pendidikan karakter,
Apa yang ibu ketahui tentang
pendidikan karakter?
Pendidikan karakter adalah segala
upaya untuk mengarahkan, melatih
dan memupuk nilai-nilai yang baik
agar menumbuhkan kepribadian
yang baik, bijak sehingga dapat
menumbuhkan sikap kejujuran,
kepedulian, tangung jawab tentang
nilai-nilai kehidupan yang positif
kepada lingkungan dan masyarakat
yang luas, usaha sadar untuk
mendidik anak-anak agar dapat
mengambil keputusan yang bijak dan
memperatikkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
2 Apa yang ibu ketahui tentang
pendidikan karakter tanggung
jawab?
Karakter tanggung jawab yaitu ciri
khas seseorang atau sekelompok
orang yang memiliki nilai
kemampuan, baik kemampuan moral
dana ketegaran dalam mengahdapi
kesulitan dan tantangan, karakter
tanggung jawab yaitu perilaku atau
perbuatan yang dilaksanakan oleh
seseorang untuk bertanggung jawab
atas perbuatannya secara individu,
keluarga dan masyarakat.
3 Bagaiman cara ibu menerapkan
pendidikan karakter tanggung
jawab di sekolah?
Caranya yaitu bisa melihat dari
pengumpulan tugas, kalau anak
mengumpulkan tugas tepat waktu sesuai
dengan jadwal yang ditentukan sekolah
maka karakter anak tersebut baik, karena
bertanggung jawab bisa dipercaya , tapi
ada sebagian yang mengumpulkan tugas
diluar dari jadwal bisa lebih dari 1
minggu.
4 Apakah disaat pembelajaran
daring pendidikan karakter
tanggung jawab terbentuk
ibu?
Terbentuk Cuma sedikit ada
kelemahan karena pemeblajaran
daring hanya melalui WA dan tidak
sepenuhnya melihat kegiatan
pemeblajaran anak
5 Bagaimana ibu mempelajari
siswa dalam membuat laporan
dari setiap kegiatan yang
Laporan yang dibuat dengan anak
pada mata pelajaran agama ada
secara lisan maupun tulisan , tugas
84
dilakukan dalam bentuk lisan
maupun tulisan disaat
pembelajaran daring
secara lisan ada membacakan doa-
doa atau ayat-ayat pendek dan secara
tulisan anak membuat tulisan bahasa
arab dan tugas-tugas yang lainya,
jadi dari situ anak mengerjakan tugas
secara lisan maupun tulisan yang
diperintahakan oleh gurunya.
6 Apakah cara yang ibu gunakan
ini berhasil membantu siswa
membuat laporan?
Caranya kita kirim foto materinya
kita kiri ke grub kelas yang ada anak-
anaknya, kalau sudah materinya
dibaca anak-anak, anak untuk
membuat tugas menulis bahasa arab
dan mengirim tugas secra lisan
melalui WA grub dan minggu
selanjutnya mengerjakan tugas dari
guru yang sesuai dengan materi
sebelumnya.
7 Apakah siswa ada kesulitan
dalam membuat laporan
secara lisan maupun tulisan?
Iya ada, bapak mengajar ada anak-
anak yang kesulitan disaat tugas
disuruh menulis dibuku atau siswa
yang belum paham dengan tugasnya.
8 Bagaimana ibu mempelajari
siswa dalam melaksanakan
tugas secara teratur disaat
pembelajaran daring?
Caranya setiap hari mengirimkan
tugas sesuai dengan jadwal perkelas
masing-masing sudah tugas kita kirim
kita terus memantau informasi yang
ada di dalam WA grub, disaat
penegmbalian buku atau tuags kepada
siswa kita juga berkomunikasi
dengan wali murit atau orang tuas
siswa untuk tetap selalu mematau
tugas-tugas yang guru berikan setiap
hari.
9 Apakah siswa melaksanakan
tugas secara teratur dan sesuai
dengan materi yang diberikan
Iya teratur, ada sebagian yang
terkendala karena hpnya oraang
tuanya , terkadang hp orang tuanya
dibawa kerja dulu baru pulang,
sehingga tugas yang diberikan guru
lain juga tugas yang dikerjakan,
kemudian silnya atau keterbatan
silyal dan kuota internet.. insya allah
siswa mengerjakan tuags sesuai dan
mengerjakan dnegan teratur.
10 Bagaimana ibu mempelajari
siswa disekolah untuk
melalukan tugas tanpa harus
disuruh di saat pembelajaran
daring?
Yaitu ada siswa yang menanyakan
tugas di grub WA mana tugasnya pak
kok blm dikirim, tapi sebagian besar
diam, bapak memberikan tugas yang
telat siswa ynag mengingatkan, jadi
disitu ada tugas yang tanpa harus
disuruh siswa ini siatif untuk
menanyakan kepaada gurunya.
11 Dalam bentuk apa tugas siswa
yang harus tanpa disuruh
Rata-rata anak mengerjakan tugas
harus dikirim dahulu oleh guru, kalau
85
tanpa disurh paling siswa
mengingakatkan guru mana tugasnya
bapak Cuma tugas itulah yang tidak
disuruh.
12 Bagaimana ibu mengajari,
peran serta aktif siswa dalam
kegiatan sekolah secara
pembelajaran daring?
Peran serta aktif siswa saat ini Cuma
kita lihat dari tuagas-tugas yang kita
berikan dan anak dapat
mengumpulkan tuags sesuai dengan
jadwal tepat waktu peran serta
aktivnya siswa disitu. Ada siswa
yang bertanya tetapi ada siswa nya
menjawabnya melalui grub WA
pribadi langsung tidak melalui WA
grub dikelas
13 Apakah peran aktif tersebut
dapat membuat siswa
mencapai kegiatan
pembelajaran secara daring?
Sampai sejauh ini tingkat keatifannya
ya alhamdulillah membantu siswa
dari mana kita dapat melihatnya
disaat mengirimkan tuags dan
mengkoreksi tugasnya ternyata anak
itu meegrjakan dari hasil kerja siswa
itu alhamdulillah bagus dibilang
diatas kkm ya diatas kkm semuanya
gitu.
14 Bagaimana ibu mengajari
siswa menunjukkan prakarsa
(upaya) untuk mengatasi
masalah dalam lingkungan
terdekat disaat pembelajaran
langsung?
Setiap bapak memebrikan soal, kalau
anak kurang jelas bertanya kepada
bapak langsung, bisa juga anak
bekerja kelompok tapi tidak boleh
lebih dari 5 orang apalagi sekarang
lagi dimasa pandemi sekarang ini
dan yg boleh hanya 2orng anak dan
jarak juga harus diatur
15 Adakah upaya siswa yang
dapat mengatasi masalah yang
dihadapi disaat pembelajaran
daring ibu?
Upayanya mengalami masalah tuags
yang diberikan sehari-hari mereka
tetep berkomunikasi melalui wa
pribadi atau WA grub kemudian
terkadang bapak sendiri lupa megang
hp terlambat baca informasi di grub
tadi, terkadang ada siswa yang
menjawab saya membantu menjawab
pertanyaa mu ini-ini misalnya. Jadi
dari situlah kita dapat melihat peran
serta aktif siswa ternyata mereka
sama-sama belajar jadi begitu ada
kawannya kesulitan mereka
memantau grub ada temen yang
kesulitan emreka langsung membantu
sisa di grub tersebut
16 Bagaimana ibu mengajari
siswa untuk mengusulkan
pemecahan masalah disaat
pembelajaran secara daring?
Tetep ibu sampaikan di wa karena
sistem pembelajaran nya seperti itu
pagi memberikan tugas selang 1 jam
kita kasih info lagi kepada anak kita
tanya ada kesuliatn yang dihadapi.
Jika adaa kita membahasnya bareng-
bareng di grub wa atau ada siswa
86
yang secara chat personal lamgsung
ke bapak. Nanati kita pecahkan
masalahnya satu persatu.
17 Apa saja yang telah dilakukan
siswa dalam memecahkan
masalah disaat pembelajaran
daring?
Ada soal yang kurang paham, ada
tugas yang gak jelas dan kurang
paham dan nanti siswa menanyakan
di grub, nanti anak berkomentas di
grub WA, dan untuk memecahkan
masalah di grub wa bersama-sama,
pembelajaran aga terbatas.
18 Bagaimana cara ibu
mengajari siswa
menghindari kecurangan
dalam pelaksanaan tugas
sekolah?
Setiap ada tugas tolong dikerjakan
sendiri dan jujur tidak ada melihat
temannya, ornag tua hanya
mengawasi, memaantau anak kalau
ada anak yang kurang jelas bertanya
kepada orang tua atau guru di
sekolah melalui WA grub dibantu
bukan orang tua yang menjawab dan
mengerjakan tugas dari di saat
pembelajaran daring.
19 Apakah cara yang ibu gunakan
berhasil dalam kegiatan
pemeblajaran daring ini untuk
menghindari kecurangan yang
dilakukan siswa
Sejauh ini berhasil, karena kita selalu
memberikan tugas misalnya dapat
nilai 80 kita tulis dibuku, minggu ini
nilai berapa minggu depan berapa
lagi, jadi kalau ketahuan mana yang
bener-bener belajar dan mana yang
Cuma sekedar ikut belajar saja dari
tugas-tugas yang diberikan oleh guru
dari situ kami dapat melihatnya.
karakter anak kita sudah tau
sebelum-sebelumnya dari semester
sebelumnya dan sebelum ada
kegiatan pemeblajaran secara daring.
87
Lampiran 7
Plagiarism Checker X Originality
Report
Similarity Found: 12%
Date: Sunday, December 27, 2020
Statistics: 1127 words Plagiarized / 9562 Total words
Remarks: Low Plagiarism Detected - Your Document needs Optional
Improvement.
----------------------------------------------------------------------------------------
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Corona virus disease (COVID-19) sangat
banyak meresahkan masyarakat dunia selama tiga bulan terakhir ini. Penyakit
covid-19 ini sama sekali belum pernah terdeteksi dalam dunia medis. Virus ini
berkembang dengan cepat menginfeksi manusia melalui pernapasan per April
2020, sekitar 1,8 juta jiwa terinfeksi oleh virus ini dan sekitar ratusan jiwa tidak
mampu bertahan terhadap virus tersebut atau mengalami kematian. Bidang
lainya juga diatur tentang pembatsan dan kebijakan yang terbaik supaya
terhindarnya dari pandemi ini.
Terutama dibidang pendidikan, siswa terpaksa harus belajara dari rumah
dengan melakukan pola pembelajaran secara jarak jauh atau online (remote
teanching) kementerian pendidikan dan kebudayaan (2020). Kemeneterian
Pendidikan kementerian telah mengeluarkan surat edaran Nomor 15 Tahun
2020 mengenai pedoman penyelengaraan pembelajaran dari rumah (learning
from home) dalam masa darurat penyebaran covid-19. Pembelajaran secara
daring sebenarnya tidak mudah dilakukan oleh siswa dan guru, hampir berbeda
80 derajat dengan pembelajaran secara langsung. Cara yang tentunya siswa
tidak bisa melakukan interaksi secara langsung dengan guru.
Pembelajaran online memiliki beberapa manfaat, diantaranya dapat
menumbuhkan hubungan pembelajaran antara guru dan siswa, menjangkau
siswa dalam cakupan yang luas, dan memudahkan penyelesaian dan
penyimpanan materi pembelajaran. Menurut pendapat Dian, dkk (2020)
88
RIWAYAT HIDUP
Sari Fatul Mutmainah dilahirkan di Suangi Kapas pada 20 Juli 1999. Ia adalah
anak pertama dari 3 bersaudara, pasangan Bapak Sugiyono dan Ibu Yumaf Tokha.
Sarifatul menempuh pendidikan dasarnya di SD Negeri 255/1 Sungai Kapas lalu
melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 13 merangin. Setelah lulus ia melanjutkan
pendidikannya di SMA Negeri 12 Merangin dengan mengambil jurusan IIS (Ilmu-
ilmu sosial).
Selama masa di sekolah, sarifatul mengikuti semua alur dan jalan kehidupan
masing-masing, dimasa SD sarifatul harus belajar dengan tekun, setalah masuk SMP
ada beberapa prestasi diraih yaitu prestasi di Kelas menjadapatkan peringkat 3 besar di
sekolah. Selama masa SMA prestasi selalu mendapatkan 3 besar dikelas. Banyak
sekali pengalam yang sarifatul coba tetap belum lolos ketahap yang selanjutnya untuk
mengikuti perlomba-perlombaan disetiap cabang ataupun tingkatannya.
Pada tahun 2017, ia melanjutkan pendidikan ke Fakutas keguruan dan ilmu
pendidikan Universitas Jambi, dengan mengambil jurusan pendidikan guru sekolah
dasar . selama megikuti perkuliahan di kampus pgsd yang terletak di kecamatn muara
bulian, ia mendapatkan limpahan ilmu dan pengalam yang sangat berharga dan
bermakna. Tidak hanya dibidang akademik saja tetapi ia mendapatkan banyak sekali
bekal dalam hal pengembangan diri anatar lain seni musik, seni tari, seni rupa,
kepramukaan, aksi cinta lingkungan, dan masih bayak lagi dan tentunya sangat
berguna untuk diterapkan di dunia kerjanya yaitu menjadi seorang pendidik yang baik
dan berkarakter di sekolah yang akan ia tempati di masa yang akan datang.
Recommended