View
0
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
Indonesia Corruption Watch,
7 Oktober 2015
• Memilih secara acak dari 293 anggota DPR yang memiliki latarbelakang pengusaha.
• Pemilihan sampel dilakukan dengan metode stratified random sampling, sehingga dari 293 anggota DPR dipilih terlebih dahuluyang berdomisili di JABODETABEK. Kemudian dipilih secara acaksebanyak 108 orang.
• Entitas bisnis yang dicek dimana anggota DPR menjabat sebagaidireksi, komisaris dan pemilik.
• Waktu tracking: Juli – Agustus 2015• Data yang digunakan bersumber dari dct.kpu.go.id, dpr.go.id,
wikidpr.org, LPSE, opentender.net, LHKPN, akta perusahaan daripercetakan negara, dll.
• Pengkalsifikasian jenis usaha berdasarkan KEP-321/PJ/2012 tentang Klasifikasi Lapangan Usaha Wajib Pajak
• Potensi konflik kepentingan langsung dalam kajian iniadalah ketika seorang anggota DPR memiliki usaha/jabatandisebuah perusahaan di bidang yang terkait langsungdengan jabatan, tugas dan fungsi (legislasi, anggaran danpengawasan) anggota DPR yang bersangkutan.
• Dalam kajian ini, jumlah entitas bisnis adalah usaha yang masih maupun pernah dijabat oleh seorang aggota DPR semasa hidupnya.
• Meskipun sudah tidak menjabat dalam sebuah perusahaan, dimungkinkan masih adanya potensi konflik kepentingan(perdagangan pengaruh).
• Tidak seluruh usaha/jabatan dalam sebuah perusahaanyang di jabat anggota DPR dilaporkan
• Meskipun nama seorang anggota DPR tidak ada dalam aktakepemilikan, dimungkinkan tetap bisa mempengaruhikebijakan perusahaan (no name directing mind)
• Tidak ada data mengenai usaha yang dimiliki keluarga atausaudara anggota DPR
• Tidak seluruh anggota DPR menjelaskan rentan waktu/ massa jabatan dalam suatu entitas bisnis.
• Tidak seluruh anggota DPR menyampaikan usahanya dalamLHKPN
52,3%
47,68%
DPR 2014 - 2019: Pengusaha vs Non Pengusaha
Pengusaha Non Pengusaha
0
10
20
30
40
50
60
37
5153
9
19
25
55
16
7
2124
22
38
7
17
23
54
3133
18
Komposisi Pengusaha vs Non Pengusaha Berdasar Partai
Pengusaha Non Pengusaha
0,0%
10,0%
20,0%
30,0%
40,0%
50,0%
60,0%
70,0%
60,7%
69,9%
58,2%56,3%
52,8% 52,1% 50,5%
34,0%
17,5%
53,8%
Persentase Pengusaha Berdasar Partai
0,0%
10,0%
20,0%
30,0%
40,0%
50,0%
60,0%
70,0%
80,0%
I II III IV V VI VII VIII IX X XI TidakJelas
58,0%
34,7%
48,3%
56,0%
67,3%
72,9%
59,2%
40,0%
45,8%41,5%
57,8%
12,5%
Sebaran Pengusaha Berdasar Komisi DPR 2014 - 2019
Anggota DPR 560 orang
Latar belakangpengusaha
293 orang
Tracking terhadap108 orang
terdapat 373 entitasbisnis/ rata – rata setiap
anggota DPR menjabat di 3 perusahaan
Non pengusaha267 orang
*data yang digunakan sebelum terjadi reshuffle kabinet
Terdapat 288 entitas bisnis yang
dapat ditelusurilebih dalam
106 orang masihmenjabat
sebangai angotaDPR
2 orang sudahtidak menjabatsebagai anggota
DPR
• Berdasarkan jenis kelaminnya, dari 108 anggota DPR yang di tracking, maka sebanyak 87 orang adalah laki - laki, sedangkan 21 orang adalahperempuan.
21
87
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Perempuan Laki-Laki
Jum
lah
Jenis Kelamin
• Jika diihat berdasarkanasal partai anggota DPR, dari 108 orang anggotaDPR yang di telusuribisnisnya, paling banyakberasal dari partaiGolkar, yaitu 22 orang. Kemudian disusul olehPDIP sebanyak 19orang dan posisi ketigaadalah Demokratsebanyak 14 orang.
2219
14 13 1210
85 4
10
5
10
15
20
25
Jum
lah
Asal Partai
• Jika dilihat berdasarkan kedudukananggota DPR dari komisinya, makakomisi yang paling banyak anggotadengan latar belakang pengusahadalam peneilitian ini adalah Kom 3, kom 5, kom 6 dan Kom 7 yang masing – masing sebanyak 13 orang.
• Komisi 3 memiliki wewenangdibidang hukum, HAM dan kemanan
• Komisi 5 memiliki wewenang di bidang infrastruktur danperhubungan.
• Sedangkan Komisi 6 memilikiwewenang di bidang Perdagangan, Perindustrian, Investasi, Koperasi, UKM & BUMN, Standarisasi Nasional
• Komisi 7 memiliki wewenang di bidang Energi Sumber Daya Mineral, Riset & Teknologi, LingkunganHidup.
12
4
13
10
13
13
13
6
9
7
8
0 5 10 15
Kom 1
Kom 2
Kom 3
Kom 4
Kom 5
Kom 6
Kom 7
Kom 8
Kom 9
Kom 10
Kom 11
Jumlah
K
o
m
i
s
i
• Dari 108 anggota DPR, sebanyak 64 orang memilikijabatan dalam alatkelengkapan dewan. Sedangkan sisanya 44 orang merupakan anggota komisi.
• Dari 64 orang anggota DPR yang memiliki latar belakangpengusaha dan menjabat di alat kelengkapan dewan, paling banyak berasal dariBangar yaitu 22 orang, kemudian BKSAP sebanyak18 orang dan ketiga adalahBaleg sebanyak 12 orang.
5
22
1218
5 1 1
44
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
Jum
lah
(o
ran
g)
Alat Kelengkapan Dewan
• Dari 108 anggota DPR yang di tracking, sebanyak 53% atau 57 orang merupakanpetahan dan 47% atau51 orang merupakananggota DPR baru.
• Jadi dapat dikatakanbahwa jumlah anggotaDPR baru denganpetahana hampir sama.
53%47%
Petahana Baru
• Dari 373 entitas bisnis yang pernah dijabat oleh AnggotaDPR, paling banyak anggotaDPR menjabat sebagaiDireksi yaitu 61% atau 230 orang, kemudian posisiKomisaris sebanyak 33% atau 123 orang, dan ada 4% atau sekitar 16 orang selainmenjadi direksi ataukomisaris juga memilikisaham atau merupakanpendiri pusahaan.
• Namun ada sebanyak 2% atau sekitar 7 orang anggotaDPR yang sulit diidentifikasikedudukannya dalamperusahaan.
61%
33%
4%
2%
Direksi Komisaris
Pemilik saham/pemilik Tidak terindentifikasi
*Seorang anggota DPR dapat menduduki 2 jabatan sekaligus
• Dari 373 perusahaan yang masih atau pernah dijabatanggota DPR, hanya 77% atau 288 perusahaan yang dapat diketahui jenisusahanya, sedangkansebanyak 23% atau 85 perusahaan tidak dapatdiketahui jenis usahanya.
• Sehingga hal ini akanmempengaruhi analisispotensi konflikkepentingannya.
77%
23%
Teridentifikasi Tidak
Dari 288 entitas bisnis, kemudian digolongkanberdasrkan jenis usahanya mengacu pada KEP-321/PJ/2012 tentang Klasifikasi Lapangan Usaha Wajib Pajak
• A: pertanian, kehutanan dan perikanan
• B: pertambangan & penggalian
• C: industri pengolahan
• D: pengadaan listrik, gas, uasp/air panas dan udaradingin
• F: konstruksi
• G: perdagangan besar dan eceran;reparasi danperawatan mobil & sepeda motor
• H: transpotasi dan pergudangan
• I: akomodasi dan penyediaan makan minum
• J: informasi & komunikasi
• K: jasa keuangan dan asuransi
• L: real estate
• M: jasa profesional, ilmiah & teknis
• N: jasa persewaan, ketenagakerjaan, agenperjalanan & penunjang usaha lainnya
• P: Jasa Pendidikan
• R: kebudayaan, hiburan dan rekreasi
• S: kegiatan jasa lainnya
*sebuah entitas bisnis dapat memiliki beberapa jenis usaha
43
40
106
1
26
30
23
19
25
11
5
16
23
1
2
2
0 50 100 150
A
B
C
D
F
G
H
I
J
K
L
M
N
P
R
S
Jumlah
Jen
is U
sah
a
• Dari 288 entitas bisnis yang teridentifikasi, sebanyak11% atau 32 perusahaanmemiliki potensi konflikkepentingan langsungdengan jabatan, wewenangdan tugas Angoota DPR yang bersangkutan.
• Jumlah 32 perusahaan itudimiliki oleh 25 anggotaDPR yang berasal darikomisi 1, 3, 4, 5, 6, 7 dan 9
11%
89%
ada tidak
KomisiPontensi
COITemuan tracking
Komisi 1Pertahanan bisang Luar Negeri, Komunikasi dan
Informatika dan Intelijen1 stasiun radio
Komisi 3Hukum, HAM, Keamanan
1 Usaha jasa hukum
Komisi 4Pertanian, Pangan, Maritim, Kehutanan
6 Usaha di bidang pertanian, perkebunan
Komisi 5Infrastruktur, Perhubungan
7 kontraktor, jasa konstruksi
Komisi 6Perdagangan, Perindustrian, Investasi, Koperasi, UKM &
BUMN, Standarisasi Nasional9
perindustrian, terkait dengan pengolahanhasil tambang maupun kayu
Komisi 7Energi Sumber Daya Mineral, Riset & Teknologi,
Lingkungan Hidup7 Pertambangan batubara, minyak
Komisi 9
Kesehatan dan Ketenagakerjaan1 Jasa tenaga kerja
• Pasal 2, Anggota dalam setiap tindakannya harusmengutamakan kepentingan bangsa dan negara daripadakepentingan pribadi, seseorang, dan golongan.
• Pasal 6, Sebelum mengemukakan pendapatnya dalampembahasan suatu permasalahan tertentu, Anggota harusmenyatakan di hadapan seluruh peserta Rapat jika adasuatu keterkaitan antara permasalahan yang sedangdibahas dengan kepentingan pribadinya di luarkedudukannya sebagai Anggota.
• Lebih dari setengah anggota DPR yang memiliki latar belakangpengusaha.
• Jenis usaha yang paling banyak adalah industri pengolahan. Kelompok ini termasuk didalamnya pengolahan hasil tambang, sawit, pertanian, perkebunan hingga kayu, makanan, minuman, tekstil, farmasi, karet, komputer, alat angkutan dan industripengolahan lainnya.
• Meskipun hanya terdapat 11% potensi konflik kepentinganantara jabatan anggota DPR dengan usahanya, namun jumlahtersebut belum mengikutsertakan analisis konflik kepentingandengan keluarga atau saudara angota DPR yang bersangkutan.
• Komisi yang anggotanya paling banyak bisnis anggotanyamemiliki konflik kepentingan adalah komisi 6.
• Anggota DPR harus terbuka terhadap informasi mengenairiwayat pekerjaanya
• Harus ada aturan yang melarang seorang anggota DPR tidak boleh memiliki jabatan atau memiliki aktivitas bisnisterkait dengan jabatan dan wewenangnya di DPR
Recommended