Indonesia Tanpa Mahasiswa

Preview:

DESCRIPTION

indonesia tanpa mahasiswa

Citation preview

  • MATINYA KAUM INTELEKTUAL INDONESIA

    Mahasiswa yang notabennya adalah tulang punggung kaum intelektual suatu bangsa

    adalah orang - orang yang mengambil peranan penting dalam peradaban suatu bangsa.

    bagaimana bangsa ini bersatu dalam menghancurkan rezim - rezim penguasa. kita liat

    perjalanan pada masa penjajahan belanda bagaimana pemuda - pemuda indonesia yang

    bersekolah di sekolah belanda dalam pergerakannya sebagai kaum intelektual

    membawa kesatuan bagi pemuda indonesia dengan lahirnya sumpah pemuda sebagai

    tonggak persatuan bangsa dan pembuka bagi kemerdekaan indonesia, pada masa orde

    lama ketika rezim soekarno sudah mengabaikan kepentingan rakyat, dengan TRITURA

    mahasiswa bersama dengan elemen masyarakat bergerak untuk melawan soekarno dan

    runtuhnya rezim soekarno. akhirnya rezim soekarno dengan surat perintah sebelas

    maret tahun 1966. peristiwa MALARI juga dipelopori oleh mahasiswa dalam melawan

    ketidakadilan pemerintah dalam perekonomian dengan membuka seluas - luasnya

    investasi asing tanpa dibarengi oleh kemakmuran rakyat, pemerintah menjadi boneka

    pengusaha - pengusaha asing. sampai pada masa reformasi 1998 mahasiswalah yang

    mempelopori kejatuhan rezim diktator soeharto. bagaimana selama 32 tahun

    pemerintahan soeharto meninggalkan warisan hutang yang besar bagi negeri ini. lebih

    dari 150 miliar dollar amerika dan membuat rakyat tidak sejahtera. mahasiswa melihat

    soeharto bersama kroni - kroninya menikmati uang hasil rampokan rakyat yang sampai

    sekarang belum tuntas kasusnya. mahasiswalah yang mempelopori itu semua. yang

    tidak hanya melihat kepentingan dirinya saja, tapi juga melihat lingkungan sekitar.

    menjadi pengawal terhadap kebijakan yang berdampak pada bangsa ini. karena

    mahasiswa adalah agen perubah bukan agen penerus. yang merubah bangsa ini dari

    ketidakadilan dan ketidakmakmuran bagi rakyatnya. Saat ini paradigma ini sudah mulai

    luntur dikalangan mahasiswa. Apatisme sudah menjangkit dimana - mana, Hedonisme

    telah menjadi obat mujarab bagi mereka san menjadi identitas mereka. Mereka

    melupakan identitas mereka sebagai mahasiswa. Mereka telah lupa dengan Tri Dharma

    Perguruan Tinggi yang menjadi pemahaman mereka sebagai kaum intelektual dan agen

    perubahan bagi bangsa ini menuju arah yang lebih baik. Yang menggantikan

    keserakahan dan ketidakadilan yang pemerintah lakukan saat ini. Tapi mereka lakukan

    saat ini tidak melihat lagi kondisi bangsa ini seperti apa. Kita lihat saja tawuran antar

    fakultas bahkan sampai antar universitas menjadi berita utama di media cetak maupun

    media elektronik. belum lagi kasus seks bebas dikalangan mahasiswa, pada tahun 2000

    saja sudah mencapai 29,9 persen. Kasus penyalahgunaan narkoba mencapai 22 persen.

    Belum lagi teknologi yang semakin menjadikan mereka menjadi pemalas dan hanya

    penggrutu saja. di status facebook dan twitter mereka hanya ditulis kegalauan saja.

    Bukan tulisan yang memberikan suplemen intelektual bagi dirinya dan masyarakat.

    Buku - buku tidak lagi menjadi kebutuhan akan mengembangkan pendidikan. Telah

    tergantikan dengan gadget yang memberikan banyak hiburan. sebagai contoh jika dulu

    SOE HOK GIE memberikan 2,5 rupiah uang jajannya yang menjadi uang terakhir

    dikantong bajunya kepada orang yang terpaksa makan dari tempat sampah sebagai

    wujud pedulinya beliau kepada ketidakadilan pemerintah dengan tidak memakmurkan

  • rakyatnya. Tapi sekarang kita lihat mahasiswa lebih senang menghamburkan

    hamburkan uangnya untuk pergi ke Mall, membeli gadget terbaru, nonton film dan

    pergi ke cafe. Sementara masyarakat di sekeliling mereka masih banyak yang belum

    makan. Jangankan untuk mengkritisi pemerintah karena tidak bisa memakmurkan

    raktyatnya, mereka acuh sekali terhadap lingkungan sekitar. Pengganguran

Recommended