View
224
Download
2
Category
Preview:
DESCRIPTION
praktek farmasetika terapan
Citation preview
PRAKTIKUM FARMASETIKA TERAPAN
INFEKSI
Kelompok I / 4 :
1. Friska Noviani (1041011192)
2. Hesti Pregiwati (1041111066)
3. Ie Febby Angela (1041111068)
4. Lilik Wicaksono (1041111079)
5. Made Ayu Laksmi Saesaria (1041111085)
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI “YAYASAN PHARMASI”
SEMARANG
2014
RESEP 4
Dokter Lydia Rahmawati,Sp.D
SIP: 1539/D’DKK/03.14/XI/201
Alamat : Praktek :
Jl. Untung Suropati 471 Jam 17.00 – 20.00
Semarang Tlp 7612377
Semarang,
R/ Erytrhomycin 500 mg XX
S 4 dd I
R/ Teofilin mg 150
Lameson tb 1
Bisolvon tb 1
CTM mg 2
m.f pulv da in caps dtd No XV
S 3 dd I
Pro : Tn Rusdi
Umur : 47 th
Alamat : Jalan Ungaran III/21Semarang
Obat tsb tidak boleh diganti tanpa sepengetahuan dokter
Obat tersebut tidak boleh diganti tanpa sepengetahuan Dokter
TUGAS
Bapak Rusdi menderita sesak nafas dan batuk. Selama ini bapak Rusdi juga
mengkonsumsi Digoxin 0,25mg sehari 1 tablet. Serahkan obat dan berikan KIE
1. Tulis permasalahan yang ada beserta solusinya
2. Hitung harga resep yang harus dibayar, bila psien minta diberi obat generik.
3. Diketahui :
Keuntungan apotek 20%
Resep racikan ditambah Rp. 100,-/bungkus
Resep non racikan ditambah Rp. 1000,-/resep
PENYELESAIAAN
Kelengkapan resep
Tidak ada tanggal resep
Tidak ada paraf dokter
Analisa obat
Erytrhomycin 500 mg
Kandungan : Erytrhomycin
Indikasi :
Sebagai alternatif untuk pasien yang alergi penisilin untuk pengobatan
enteritiskampilobakter, pneumonia, profilaksis difteri dan pertusis.
Peringatan :
Gangguan fungsi hati dan porfiria ginjal, kehamilan, menyususi.
Interaksi :
Pada aritmia hindari penggunaan bersama astemizol atau terfenadin, hindari juga
kombinasi dengan cisaprid.
Kontra Indikasi : Penyakit hati
Efek samping :
Mual, muntah, nyeri perut, diare urtikaria, ruam dan reaksi alergi lainnya.
Dosis :
Oral dewasa dan anak di atas 8 tahun: 250-500 mg tiap 6 jam atau 0,5-1 g tiap 12 jam.
Teofilin 150mg
Teofilin merupakan bronkodilator yang digunakan untuk asma dan untuk mengatasi
penyakit paru obstruksi kronik yang stabil, secara umum tidak efektif untuk eksaserbasi
penyakit paru obstruksi kronik.
Kandungan : Teofilin
I ndikasi :
Digunakan untuk asma dan untuk mengatasi penyakit paru obstruksi kronik yang stabil.
E fek samping :
Takikardia, palpitasi, mual dan ganguan saluran cerna yang lain, sakit kepala, stimulasi
sistem saraf pusat, insomnia, aritmia, dan konvulsi terutama bila diberikan melalui injeksi
intravena cepat.
I nteraksi obat :
Dengan alupirinol, anestesi umum, ansiolitik dan hipnotik, antagonis kalsium, antagonis
leukotrien, antiaritmia, antibakteri(azitromisin, isoniazid, klaritimisin, eritromisin,
siprofloxacin, norfloxacin, antidepresan, dll)
Dosis :
Dewasa 130-150 mg, jika diperlukan dapat diaikan 2 kalinya. Anak 6-12 tahun: 65-150
mg, kurang dari satu tahun: 65-75 mg, 3-4 kali sehari sesudah makan.
Lameson
Kandungan : Metilprednisolon 4 mg; 8 mg; 16 mg
Indikasi :
Kelainan endokrin, penyakit kolagen, asma bronkial , rinitis alergi, dermatitis, reaksi
anafilaksis, alergi obat.
Kontra Indikasi :
TBC, infeksi jamur sistemik, pemberian vaksinasi, menyususi, osteoporosis berat.
Bisolvon
Kandungan : Bromheksin HCL 4 mg/5 ml eliksir ; 2 mg/ml inj
Indikasi :
Trakeobronkitis, emfisema disertai bronkitis, pnemokoniosis, paru meradang kronik,
bronkitis disertai bronkospasmus, merangsang pembentukan dahak dan ekspetorasi lebih
cepat dari cairan abnormal cabang tenggorokan.
Dosis :
Dewasa dan anak di atas 10 th : sehari 3X1 tab ; 5-10 th sehari 41/2 tab; dibawah 5 th
sehari 2X1/2 tab.
CTM ( Klorfeniramin Maleat)
Interaksi Obat :
Dengan alkohol menyebabkan depresan saraf pusat dan antikolinergik.
Mekanisme :
Antihistamin dengan mekanisme sebagai antagonis reseptor H1, CTM akan menghambat
efek histamin pada pembuluh darah, bronkus, dan bermacam-macam otot polos selain itu
dapat merangsang maupun susunan saraf pusat .
Efek samping :
Sedatif, gangguan saluran cerna, mulut kering.
Dosis :
Untuk dewasa, penggunaan CTM 3-4 kali sehari 2mg-4mg
Perhitungan harga
a. Keuntungan yang diambil apotek 20%
b. Resep racikan ditambah Rp.100,-/bungkus dan non racikan ditambah Rp.1000,-/resep
- Erytrhomycin 500mg
Rp. 42.000 ( harga satuan + PPN)
Rp. 42.000 + (42.000 x 20%) =Rp.50.400/100 tab ( harga setelah ditambah keuntungan
apotek sebesar 20%)
Harga obat yang di ambil pasien :
20/100 tab x 50.400 = Rp. 10.080 + Rp 1000 = Rp 11.080 ~ Rp 11.100
- Teofilin 150mg
Rp .16.000 ( harga satuan + PPN)
Rp .16.000 + (16.000 x 20%) = Rp.19.200/ 100 tab ( harga setelah ditambah keuntungan
apotek sebesar 20%)
Harga obat yang di ambil pasien :
150/100.000 mg x Rp.19.200 = Rp.28,8
- Lameson
Rp .168.500 ( harga satuan + PPN)
Rp .168.500 + (168.500 x 20%) = Rp.202.200/ 100 tab ( harga setelah ditambah
keuntungan apotek sebesar 20%)
Harga obat yang di ambil pasien :
1/100 tab x Rp.202.200 = Rp.2.022
- Bisolvon
Rp .122.500 ( harga satuan PPN )
Rp .122.500 + (122.500 x 20%) = Rp.147.00/ 100 tab ( harga setelah ditambah
keuntungan apotek sebesar 20%)
Harga obat yang di ambil pasien :
1/100 tab x Rp.147.000 = Rp.1.470
- CTM
Rp .23.000 ( harga sauan + PPN)
Rp .23.000 + (23.000 x 20%) = Rp.27.600/ 1000 tab ( harga setelah ditambah keuntungan
apotek sebesar 20%)
Harga obat yang di ambil pasien :
2/4 mg x Rp.2.300 = Rp.1.150
Total harga obat yang di ambil pasien = Rp. 17.270
Harga obat generik
- Lameson diganti Methtyl Prednisolon 4 mg
Lameson diganti Methtyl Prednisolon 4 mg
HNA + PPN = Rp.44.000/100 tab
Rp. 44.00 + (20% x 44.000) = Rp. 52.800/100 tab ( harga setelah ditambah keuntungan
apotek)
Harga yang diambil pasien :
1/100tab x Rp. 52.800 = Rp.528,-
- Bisolvon diganti dengan Bromheksin HCL
Bromheksin 8mg
HNA + PPN = Rp.5.200/100 tab
Rp. 5.200+ (20% x 5.200) = Rp. 6.240 ( harga setelah ditambah keuntungan apotek)
Harga yang diambil pasien :
4/8mg x Rp. 52,- = Rp. 26,-
Harga total apabila diganti dengan generik : Rp. 14.332
Permasalahan dan solusi
ERITROMYCIN + THEOFILIN
Eritromisin akan meningkatkan efek dari teofilin akibatnya terjadi efek samping akibat
terlalu banyak teofilin. Gejala yang terjadi biasanya mual, pusing, sakit kepala, mudah
terangsang, tremor, insomnia, takhikardia, aritymia jantung, dapat terjadi kejang.
Sehingga harus dimonitoring penggunaan erytromycin bersama teofilin atua pemberian
teofilin pada saat serangan asma saja.
ERITROMYCIN+LAMESON(METHYLPREDNISOLON)
Eritromisin akan meningkatkan efek methylprednisolone dengan mempengaruhi
metabolisme enzim CYP3A4 sehingga terjadi transporter penghabisan P-glikoprotein
(MDR1). Mungkin interaksi yang serius atau mengancam kehidupan. Sehingga harus
dimonitoring penggunaan eritromycin bersama lameson.
ERITROMYCIN+DIGOXIN
Eritromisin akan meningkatkan efek digoksin dengan mengubah flora usus. Digoksin
digunakan untuk layu jantung dan untuk menormalkan kembali denyut jantung yang tidak
teratur. Akibatnya; terjadi efek samping seperti mual, gangguan pengihatan , bingung,
sakit kepala, kehilangan tenaga, kehilangan nafsu makan, aritmia, takhikardia. Sehingga
harus dimonotoring penggunaanya.
BISOLVON+CTM
Brompheniramine dan chlorpheniramine meningkatkan sedasi. Potensi untuk tejadi
interaksi,sehingga harus dilakukan monitoring.
Meminta kelengkapan resep berupa tanggal penulisan resep dan paraf dokter.
Harga yang harus dibayarkan jika diberikan obat generik Rp. 14.332,-
Erythromycin : empat kali sehari satu tablet diminum sampai habis.
Karena dalam resep terkandung CTM dianjurkan setelah minum obat tidak melakukan
aktivitas yang berbahaya karena efek samping menimbulkan sedasi.
Dosis
Teofilin
D1 x = 150mg
D1 hari = 3 x 150mg = 450mg
Dp 1x = 150mg
Dp 1hari = 450mg
D1x/DP1x : 150 mg/150 mg → D=DP (100%)
D1h/DP1h : 450 mg/450 mg → D =DP (100%)
Bisolvon
D1 x = 4mg
D1 hari = 3 x 4mg = 12mg
Dp 1x = 4mg
Dp 1hari = 12mg
D1x/DP1x: 4 mg/4 mg → D = DP (100%)
D1h/DP1h: 12mg/12 mg→ D =DP (100%)
Lameson
D1 x = 4mg
D1 hari = 3 x 4mg = 12mg
Dp 1x = 4mg
Dp 1hari = 12mg
D1x/DP1x : 4 mg/4 mg → D=DP (100%)
D1h/DP1h : 12 mg/12 mg → D =DP (100%)
Erythromycin
D1 x = 250-500mg
D1 hari = 4 x 500mg = 2000mg
Dp 1x = 500mg
Dp 1hari= 2000mg
D1x/DP1x: 250-500 mg/500 mg → D masuk rentang DP
D1h/DP1h: 2000mg/2000mg→ D =DP (100%)
CTM
D1 x = ½ X 4mg =2mg
D1 hari = 3 x 2mg = 6mg
Dp 1x = 2mg
Dp 1hari= 6mg
D1x/DP1x : 2 mg/2 mg → D=DP (100%)
D1h/DP1h : 6 mg/6 mg →
D =DP (100%)
KIE
1. Meminimalkan alergen
2. Kontrol terhadap faktor pemicu serangan (debu, polusi, merokok, olahhraga, perubahan
suhu)
3. Harus berolah raga seperti renang untuk mengurangi asmanya kambuh
4. Menghindari stress fisik dan emosional
5. Tidak boleh minum alkohol
6. Biasakan menjaga kebersihan, hindari alergen yang dapt menyebabkan asma kambuh
7. Tidak boleh memelihara hewan peliharaan
CARA PEMAKAIAN DAN CARA PEMBUATAN
Cara Pemakaian
Erythromycin : empat kali sehari 1 tablet sebelum makan atau 2 jam setelah makan
Sediaan capsul : tiga kali sehari 1 tablet setelah makan
Cara Pembuatan
Dicampur semua bahan, dihaluskan, kemudian dihomogenkan. Dibagi menjadi 15 bagian dan
dimasukkan dalam kapsul.
COPY RESEP
APOTEK SEHAT FARMA
Apoteker : Langitasani Sora S.Farm.,Apt
SIPA : 449.1/143/BPPT/SIPA.153/5/2014
SIA : 30/445/SIA/14.04/BPPT/VI/2014
Jl. Tawang Wiru (024) 6585655
COPY RESEPNama Dokter : Dr. Lydia Rahmawati, Sp.PDTanggal resep : -Nama Pasien : Tn RusdiUmur : 47 tahunAlamat : Jalan Ungaran III/21 Semarang
R/ Erythromycin 500mg No. XX S 4dd I______________det XX _____________ ₰R/ Teofilin mg150 Lameson tb 1 Bisolvon tb 1 CTM mg2 m.f pulv da in caps dtd No XV
S 3 dd I ______________did____________₰
pcc
13/10/14
Cap apotek
APOTEK SEHAT FARMAApoteker : Langitasani Sora S.Farm.,AptSIPA : 449.1/143/BPPT/SIPA.153/5/2014
SIA : 30/445/SIA/14.04/BPPT/VI/2014Jl. Tawang Wiru (024) 6585655
No.1 Smg,13 Oktober 2014Tn. Rusdi (47 th)
ErythromycinEmpat kali sehari satu tablet sebelum makan
Untuk mengulangi harus minta izin dokter
₰
APOTEK SEHAT FARMAApoteker : Langitasani Sora S.Farm.,AptSIPA : 449.1/143/BPPT/SIPA.153/5/2014
SIA : 30/445/SIA/14.04/BPPT/VI/2014Jl. Tawang Wiru (024) 6585655
No.2 Smg,13 Oktober 2014
Tn. Rusdi (47 th)Tiga kali sehari satu capsul setelah makan
Untuk mengulangi harus minta izin dokter
₰
1. Etiket
Resume
1. Kenapa erythromycin digunakan setelah makan?
Jawab :
Karena erythromycin diindikasikan untuk pasien yang alergi penicillin. Kedua obat
tersebut dapat mengiritasi lambung sehingga diberi jeda 2 jam setelah makan. Sedangkan
menurut literature “Obat-Obat Penting” erytrohmycin diberikan pada saat lambung
kosong karena obat dapat dirusak oleh asam lambung.
2. Copy resep selalu dibuat agar pasien mengetahui obat yang diberikan.
DAFTAR PUSTAKA
Harkness, Richard. 1984. Interaksi Obat. Bandung : Penerbit ITB.
Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia. 2010. Informasi Spesialite Obat Indonesia Volume 44.
Jakarta : PT. ISFI Penerbitan.
Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia. 2009. Informasi Spesialite Obat Indonesia Volume 44.
Jakarta : PT. ISFI Penerbitan.
Tjay, Tan Hoan. 2002. Obat – Obat Penting. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.
http://www.medscape.com
Recommended