View
15
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
S K R I P S I
BUDI TRI RAHARDJO
INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN SEBAGAI SARANA PENGENDALIAN INTERN PENJUALAN PADA PERUSAHAAN UMUM GAS NEGARA
D I J A K A R T A
A - ? * ? / ? /
fceA
i
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS AIRLANGGA
S U R A B A Y A
1990
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN
SEBAGAI SARANA PENGENDALIAN INTERN PENJUALAN
PADA PERUSAHAAN UMUM GAS NEGARA DI J^KASTA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperlengkapi Syarat-syarat Dalam
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonotni Jnrusan
Akuntansi
oleh :
BUD1 TR1 RAHARDJO
No. Pokok : 04863242b
FAKULTAS EK0N0MJ UN J VERS1TAS AlKLANGGA SURABAYA
iyyu
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
S u r ab ay a , 19 g 0
Disetujui dan siap untuk diuji
Dosen Pembimbing
(Dra. Ec. H. Hariati Gaffar, Ak)
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
Surabaya, - v - / - 1991
Disetujui dan diterima baik
oleh
Ketua Jurusan Akuntansi Dosen Pembimbing
(Drs. Parwoto wignjohartojo, Ak) (Dra.Ec.H. Hariati Gaffar, Ak)
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut asma Allah yang maha pengasih. lagi
maha penyayang, segala puji bagi Allah seru sekalian
alam, karena hanya limpahan rachmat dan karuniaNyalah,
penulis mendapat kekuatan, kesabaran, serta kemauan yang
keras, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
skripsi ini.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa
teritna kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dra. Ec. H.
Hariati Gaffar, Ak yang penuh perhatian dan kesabarannya
dalam membimbing penulis dan menyelesaikan skripsi ini.
Kemudian penulis juga menyampaikan rasa terima
kasih kepada :
1. Bpk Drs. E c . Soedjono Abipraja, selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Airlangga.
2. Bpk Drs. Ec. Arsono Laksmana, Ak, selaku Ketua Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Airlahgga.
3. Bpk dan Ibu staf pengajar di Fakultas Ekonomi
Universitas Airlangga, atas pendidikan selama penulis
mengikuti kuliah.
4. Segenap Pimpinan dan Karyawan Perum Gas Negara Cabang
Jakarta yang telah menyediakan waktu dan membantu
penulis dalam memberikan data dan informasi yang
bermanfaat bagi penyusunan skripsi ini.
5. Rekan-rekan terdekat yang baik secara langsung maupun
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
tidak langsung membantu dan tnemberikan dorongan kepada
penulis selama pembuatan skripsi ini.
6. Akhirnya terima kasih yang tak terhingga penulis
tujukan kepada yang tercinta Bapak, Ibu, Kakak serta
Adik yang telah memberikan do'a restu. bantuan serta-
dorongan moril dan materiil selama proses penyusunar.
skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini yen#
sangat sederhana ini dapat tnemberikan manfaat yang
positip bagi semua pembaca.
Surabaya, 14 November 1990
P e n u 1 is
ii
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
DAFTAK I'M
Ha] aman
KATA P E N G A N T A R .......................................... i
DAFTAR I S I ............................................ iii
DAFTAR G A M B A R ........................................... vi
DAFTAR L AMPIRAN ............................... ........ vii
BAB :
I. PE N D A H U L U A N ....................................... 1
1. Pandangan U m u m ............................... 1
2. Penjelasan J u d u l ............................. 3
3. Alasan Pemilihan J u d u J ..................... 5
4. Tujuan Penyusunan S kripsi................. 5
5. Sistematika Pembahasan S k r i p s i ........... 6
6. Met o d o l o g i .................................... 8
6.1. P e r m a salahan........................... t3
6.2. Pemecahan M a s a l a h ..................... 8
6.3. Scope A n a l i s a .......................... 9
6.4. Prosedur pcngumpulan dan
pengolahan d a t a ........................ 9
6.4.1. Prosedur pengutnpulan data.., 9
>6.4.2. Prosedur pengolahan data.... 10
II . LANDASAN TEORITJS MKNGKKAI SiSic.fi
INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN
i i 1
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
PENGENDALIAN INTERN P E N J U A L A N............ .........1 )
1. Pengertian Sistem, Prosedur dun nistnrn
A k u n t a n s i .................................... .........11
1.1. S i s t e m .................................. .........11
1.2. P r o s e d u r............................... .........15
1.3. Sistem Akuntansi................. ..............16
2. Pengertian Sistem Informasi Akuni.rir.si
dan Per a n a n n y a.............................. .........22
2.1. Pengertian Sistem Informasi
A k u n t a n s i .............................. .........22
2.2. Peranan Sistem Informasi Akuntansi 25
3. Pengendalian I n t e r n .................................28
3.1. Peng e r t i a n ............................ .........28
3.2. Hubungan P e n g e u d a l i n l e m
dengan Sistem Informasi Akuntansi. 32
4. Sistem dan Prosedur Penjualan...................33
III. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN UMUM ni^ « p:
J A K A R T A ......................................... .........33
1. Sejarah Singkat Per u s a h a a n .......................39
2. Struktur Organisasi dan Job Description 43
3. Sistem dan Prosedur Penjualan pada
Perusahaan.................................. .........50
3.1. Prosedur pembacaan meter g a s ..............50
3.2. Prosedur pembualan rekening gas.. 54
3.3. Prosedur penagihan rekening gas.. 56
i v
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
3.4. Prosedur penerimaan u a n g ........... bJ
IV. ANALISA PEMB A H A S A N........... 6C
1. Analisa Permasalahan Yang T i m b u l ....... b2
2. Analisa Pemecahan M a s a l a h ................ 65
2.1. Pembenahan pada prosecui ^embacaan
meter g a s .......................... 66
2.2. Pembenahan pada pros*-J;ir pembuatan
reken ing g a s .......................... 67
2.3. Pembenahan pada prosedur penagihan
rekening g a s .......................... 69
2.4. Pembenahan pada prosedur
penerimaan u a n g ...................... 70
V. KESIMPULAN DAN S A R A N ............................ 73
1. K esimpulan................................... 73
2 . S a r a n ......................................... 7e
DAFTAR. KEPUSTAKAAN
V
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halamari
1. General Aims of System and Methods W o r k ...... Hi
2. Hubungan antara Sistem Informasi Akuntansi
dengan Organisasi Perusahaan dan Lingkungannya 27
3. Bagan Organisasi Perum Gas Negara Cabang
J a k a r t a ............................................... 49
4. Flow Chart Pembacaan M e t e r ....................... 53
5. Flow Chart Pembuatan R e k e n i n g ................... 55
6. Flow Chart Penagihan R e k e n i n g ................... 57
7. Flow Chart Penerimaan U a n g ....................... 604
vi
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Lampiran
1 , Rekening Gas
2. Bon Kas Putih
3. Bon Kas Biru
4. Meter Gas
5. Daftar Penagihan Tanggal (DPT)
6. Boderel
7. Tar if Langganan Gas Perum Gas Negara Cabang
Jakarta
vii
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
B A h i
PKNDAHULUAN
Pada saat-saat dewasa ini Indonesia sedang
mengalami perkembangan perekonotnian van g mp.ju
sekali. Hal ini menuntut adanya suatu mann j prima yang baik
dan dapat bekerja secara efisien dan efektif. Dalam
raenunaikan tugasnya, manajemen membutuhkan alat atau
sarana pembantu yang dapat memperlancar dan memperlincah
tindakan- tindakan, sehingga manajemen dapat menetapkan
kebijaksanaan yang menguntungkan perusahaan.
Sehubungan dengan hal tersebut disamping
diperlukan kecakapan manajer juga t • ^ ’-•-ya suati
sistem informasi yang baik dan memadai, sehingga data
yang disampaikan bisa cepat sampai ditangan yang
memerlukan dan akurat.
Salah satu alat sistem i n f o r m a l yur.*j in'1 di
dalam perusahaan adalah bersuttiber cistern akuntansi,
yang atau sering disebut dengan istilah asingnya yaitu
Accounting Information System.
Dengan semakin berkembangnya suatu usaha atau
suatu perusahaan, maka semakin rumit problem-problem
yang akan dihadapi oleh perusahaan. Tnnpa adanya sistem
akuntansi yang baik .perusahaan yang bersangkutan tidak
akan berjalan derigan baik, Sf;dangkan kemampuan suatu
1
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
sistem dari perusahaan untuk dapat bekerja dengan h*tk
sebagian besar tergantung dari kemampuari akuntansinyi,
guna memberikan gambaran tentang t’akta-t’akta k e u a n O n
sebaik-baiknya yang berhubungan dengan kegiatan usaha
p erusahaan.
Di dalam memimpin perusahaan, seorang manajer
dengan mengingat rumitnya permasalahan, tidak *kar. dapat
secara keseluruhan menjalankan fungsi pimpinan, sthingga
harus ada fungsi-fungsi tertentu yang didelegasikan
kepada bawahan. Pendelegasian seluruh fungsi kepada
bawahan adalah tidak mungkin sebab dengan demikian
praktis pimpinan tidak punya kegiatan apa-apa. Salah ratu
fungsi pimpinan yang tidak dapat didelegasikan kepada
bawahan adalah fungsi pengji'.iasan . Dengan adanya
pengawasan diharapkan segala tindakan akan dapat
dilaksanakan sesuai dengan rencana, sehingga
kemungkianan penyelewengan yang dapat merugikan akan
dapat ditekan sekecil-kecilnya dan sercu?. tird-!::..*' H*\pat«
terorganisir dengan baik dan teratur. Judi pengertian
pengawasan disini merupakan usaha yang terus-menerus
secara sistematik, yang bertu.juan agar mana.jemen dapat
mengetahui sampai dimana pelaksanaan rencaria-rencana
dapat dilaksanakan. Dalam hubungan ini sistem akuntansi
akan dapat membantu pimpinan untuk mengadakan pengawasan
secara efektif.
Sistem akuntansi merupak^r. duau saran
2
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
untuk mengadakan suatu pengendalian yang dengan
sendirinya antara .satu bagian lainnya saling mengontrol.
Pengontrolan ini terutama akan terlihat di rinlntn h? j 1
pelaksanaan dari tiap-tiap bagian, yang akhirnya akan
melaporkan kepada pimpinan.
Tanpa adanya suatu sistem akuntansi atau tepatnya
sistem informasi akuntansi, maka bisa diibaratkaa
perusahaan tersebut berjalan meraba-raba dalam kegelapan
karena tidak tahu arah dan tujuan, sert&. ..-.ithui
keadaan sekelilingnya.
Jadi sebenarnya sangatlah terasa akan kebutuhan
suatu sistem akuntansi beserta sistem informasinya bagi
suatu perusahaan, apabila perusahaan yang bersangkutan
ingin tetap hidup.
Judul siripsi ini adalah :
"INFORHASI AKUNTANSI PENJUALAN .-SMiAGAl SARAH A
PENGENDALIAN INTERN PENJUALAN PADA PERUSAHAAN UMUM GAS
NEGARA DJ JAKARTA".
Berikut ini akan diuraikan penjelasan dari judul
tersebut di atas agar para pembaca ti'i&M salah dalam
mengintepretasikannya.
INFORMASI
adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yr.ntf
berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pelaksanaan
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
kegiotannyn Urnt.nmn | ■ 11 > j'nmb i ; :in kujm \U:;-ni rbirt
pt-ugeniJa 1 i. an i n t o un .
AKUNTANSI
Adalah suatu aktivitas jasa. Berfungsi memberikan
informasi kuantitatif, terutama bersifat finansiil,
tentang kesatuan ekonomi yan? Ui ... •■■’.lUn dap.i-
dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan ekonomi dan
dalam pengambilan pilihan yang beralasan di antara cara
bertindak alternatif.
PENJUALAN
Adalah aktivitas perusahaan yang yuridis merupakan
penyerahan hak tnilik atas suatu barang/jasa kepada
p e m b e 1i .
SARANA
Adalah suatu benda atau yang dibendakan baik yang
berwujud konkrit tnaupun abstrak yang dapat membantu atau
dipergunakan dalam pelaksanaan kegiatan atau tugas.
Sarana dalam kaitan skripsi ini adalah sistem informasi
akuntansi penjualan.
PENGENDALIAN INTERN
Adalah mel-iputi struktur organisasi dan ?emna c a r a - c a n serta alat-alat yang dikoordinasikan yang digunfck^n dalam perusahaan yang bertujuan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, memajukan efisiensi di dalam operasi dan membantu menjaga dipatuhinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan lebih dahulu.
‘1
Zaki Bari.lwf.n, Slalom Akuutmiui llLM iyiuaJiiS iL d a n M ^ t o d e . Cytakan kelima, bagian Penerbitan Akademi Akuntansi YKPN, Yogyaknrta. 1979, haJaman 7.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
PERUSAHAAN UMUM GAS NEGA R A 03 JAKARTA
Adalah nama dan tempat dim*-.- penn I.is tnnngadakan
penelitian untuk penulisan skripsi ini.
Secara keseluruhan arti dari INFORMASI AKUNTANSI
PENJUALAN SEBAGAI SARANA PENGENDALIAN INTERN PENJUALAN
PADA PERUSAHAAN UMUM GAS NEGARA DI JAKARTA adalah adanya
suatu peranan yang cukup penting dari informasi
akuntansi penjualan sebagai dasar untuk pengendalian
intern penjualan pada Perusahan Umum Gas Di Jakarta.
3. Alas.aa P ^ jiiililm n . JAitJul
Aktivitas penjualan gas bagi Peru'sah.vj* Gas
Negara Di Jakarta merupakan hal yang pent.-ng,
mengingat dari hasil penjualan akan mengakibatkan
terjadinya aliran dana masuk (cash inflow), yang akan
digunakan untuk membiayai Perusahaan Umum Gas Negara Di
Jakarta. Untuk itu perlu diadakan atau diciptakan suatu
informasi akuntansi penjualsn yang memadai yang akan
menunjang keberhasilan dalam pengendalian intern
p e n j u a l a n .
Dengan alasan tersebut di atar. mska penulis
merasa tertarik untuk memiJih ju-iul skripsi ini.
4. T.uJuan. L'anyuiiiumii. S iu r it ii i
Dengan menggali pcrniasa lPhr"n yang limbul dalam
aktivitas penjualan gas pada Perusahaan Umum Gas Negara
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
Di Jakarta serta mempetajari 1itoratur-Litorntur yaiv
berhubungan dengan permasalahan tersebui c**^i
cara mengatasinya, diharapkan ponulis dap^; mcMant-Mh dan
memperdalam pengetahuannya untuk bekal dikemudian hari
serta membuka mata penulis akan kenyataan-kenyataan yang
terjadi dalam praktek.
Disamping itu penulis juga berharap agar skripsi
ini bermanfaat bagi Perusahaan Umum Gas Negara Cabang
Jakarta, terutama sebagai petunjuk dalam memecahksn
masalah dan sekaligus untuk menumbuhkan kesadaran dan
pengertian tentang arti penting informasi akuntansi
penjualan dalam rangka pengendalian intern penjualan gas.
Pembahasan pada skripsi penulis pilah-
pilahkan menjadi beberapa bab sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis akan menguraikan menger.ai
pandangari umum, penjelasan judul, ala^an
penulis mengapa mcmilih judul tersebut, tujuan
penyusunan skripsi, sistematika skripsi dur
yang terakhir adalah metodologi yan£
mencakup pormasa lahan, pemecahan masalah, scope
analisa serta prosedur penguiripu lan dan
pengolahon data.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
BAB U : LAND AS AN. TKUR I T l : i M ENGKNA 1 r.ir.TKM 1 NFO UHA.'j I
A K U N T A N S I P K N J U ALAN DAN AN 1NTEKN
PENJUALAN.
Pada bab ini penulis akan menguraikan mengenai
teori-teori yang mendasari pemikiran penu'is
dalam penyusunan skripsi ini yaitu pengertian
sistem dan prosedur, sistem informasi
penjualan, pengertian pengendalian intern, da:i
lain sebagainya.
BAB III : TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN UMUM GAS NEGARA
JAKARTA
Pada bab ini penulis akan men j e i&sKar. mengenai
sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi
dan Job description, sistem dan prosedur
penjualan pada Perusahaan Umum Gas Negara
Jakarta serta sistem informasi akuntansi
penj u a l a n n y a .
BAB IV : ANALISA PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan menguraikan secara
rinci mengenai analisa permasalahan yang timbul
dan mengenai analisa pemec^han masalah.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini penulis al*~r. -.omher i kan beberapa
kesimpulan dari pembahasan skripsi ini dan
akhirnya memberikan beberapa saran yang mungkin
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
bisa dipergunakan sebagai bahan i-t. lmbangjn
oleh Perusahaan Uiuum Gas Negara Cabang Jakarta
dalam mengadakan penyempurnaan.
6.1. Permasalahan
Dalam hubungannya dengan masalah-masalah
penjualan, dan juga betapa pentingnya dan rawannya suatu
penjualan itu bagi perusahaan, maka sudah sewajarnya -
apabila di dalam suatu perusahaan harus Jiadakan suatu
sistem akuntansi penjualan beserta sistem informasinya:
Untuk itu perlu diadakan suatu i-> "ormasi akuntansi
penjualan yang memadai, yang akan mennnisn^ :.*■ ~hasilan
dalam pengendalian intern penj,iftlan oleh pimpinan
perusahaan. Berdasarkan pengamatan penulis pada
Perusahaan Umum Gas Negara Cabang Jakarta, permasalahan
yang dihadapinya adalah masih sulitnya pimpinan
perusahaan dalam melakukan pengendalian terhador
penjualan gas. Dan hal ini banyak disebabkan ol*h
informasi akuntansi penjualan yang kurang memadai.
6.2. Pemecahan masalah
Berdasarkan permasalahan yang timbul seperti di
atas, maka untuk mengatasinya penulis mengemukakan
pemecahan masalah sebagai berikut :
"Dengan adanya informasi akuntansi penjualan yang
memadai, dapat membantu mengatasi permasalahan yang
timbul, sehingga badan usaha dapat berjalan secara
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
y
efisien dan efektif".
6.3. Scope analisa
Memperhatikan berbagai keterbaL^r-a.j maka
dalam pembahasan skripsi ini p e n u 1 :** mcmbatasi hanya pada
masalah-masalah yang berhubungan dan berkaitan erat
dengan sistem dan prosedur pencatatan dan penagihan
rekening gas serta penerimaan kas beserta hubungannya
dengan pengendalian intern penjualan gas.
6.4. Prosedur pengumpulan dan pengolahan data
6.4.1. Prosedur pengumpulan data
Untuk penulisan skripsi ini penulis melakukan
pengumpulan data dengan cara sebagai berikut :
Menyusun daftar pertanyaan secara terperinci untuk
memperoleh data tentang hal-hal yang sekiranya penulis
p e r l u k a n .
Melakukan wawancara langsung dengan pimpinan, staf,
karyawan yang relevan dengan penyediaan data-data yang
penulis perlukan.
Melakukan pencatatan secara sistematis data yang
penulis perlukan.
Mengumpulkan data-data siap pakai seperti : bagan
struktur organisasi, formu1ir-formulir.
Mengumpulkan dan menpelajari literatur yang
berhubungan dan bermanfaat untuk p'r^yusunan skripsi
i n i .
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
6.4.2. Prosedur pengolahan data
Disini penulis raengadakari ana]is
membandingkan data-data yang diperoleh
teori yang dikemukakan dalam bab landasan
pembahasan skripsi ini.
a d origan oar a
d e r'.gr\p t <? o l i -
!.eot itis g.ina
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
LANDASAN TEORITIS MENGENAI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PENJUALAN DAN PENGENDALIAN INTERN PENJUALAN
BAB.II
Seperti telah kita ketahui bahwa tiap-tiap
perusahaan pasti memiliki tujuan, maka dari itu pimpinan
perusahaan berkepentingan untuk mengetahui jalannya
perusahaan apakah telah sesuai dengan yang direncanakan
atau tidak. Pada perusahaan kecil, pimpinan dapat
iangsung turun tangan sendiri dalam mengurusi pekerjaan
setiap bagian berhubung masih sedikitnya bagian yang ada
dalam perusahaan, sehingga pimpinan dapat mengetahui
keadaan dalam perusahaan. Apabila perusahaan telah
berkembang menjadi besar, maka pekerjaan yang harus
ditangani oleh pimpinan bertambah banyak pula sehingga
pimpinan tidak mampu untuk menangani pekerjaannya
sendiri, oleh sebab itu sebagian tugas dan wewenang
pimpinan harus didelegasikan pada orang lain. Sehingga
pimpinan perusahaan membutuhkan alat untuk mengadakan
pengawasan dan mengetahui kemajuan yang dicapai.
Kebutuhan ini dapat dipenuhi dengan adanya sistem
akuntansi yang direncanakan dengan baik.
L.1. S istem
Menurut Richard F. Nurschel, sistem dapat
diartikan sebagai berikut :
A system is a network of related procedures
11
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
developed according to one itegrated scheme forperforming a major activity of the business.2
Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa sistem
adalah jaringan prosedur yang erat hubungannya satu sama
lain, yang disusun menjadi satu kesatuan untuk
melaksanakan aktivitas utama perusahaan.
Menurut William A. Shode dan Dan Voich J. R dalam
bukunya "Organization and M a n ajement", suatu sistem
mempunyai enam ciri yaitu :
1. Perilaku berdasarkan tujuan tertentu. Disini berarti suatu sistem terorientasikan pada sasaran t e r t e n t u .
2. Keseluruhan. Keseluruhan berarti melebihi jumlah semua bagian.
3. Keterbukaan. Hal. ini berarti sistem saling berhubungan dengan sebuah sistem yang lebih besar yaitu lingkungannya.
4. T r a n s f o r m a s i . Hal ini berarti bagian yang beroperasi akan menciptakan sesuatu yang mempunyai nilai.
5. Antar hubungan. Hal ini berarti berbagai macam bagian harus cocok satu sama lain.
6. Mekanisme kontrol. Hal ini dimaksudkan adanya kekuatan yang mempersatukan dan mempertahankan sistem tersebut.
Sedangkan tujuan dari dibentuknya suatu sistem
adalah sebagai berikut :
1. To improve the information provided by the system, in quality, timeliness, or structures of information. (Memperbaiki penyajian informasi, baik kualitas, waktu maupun struktur dari informasi)
12
2Cecil Gillespie, Accounting System Px q .c s dura s. and H q t h o d e s . Prentice Hall of India Private Limited, New Delhi, Third Edition, 1881, halaman 12.
30nong Uchjana Effendy, Sistem Informasi dalam Mnna.iemen. Penerbit Alumni, Bandung, 1984, halaman 50.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
2. To improve the accounting control and internal check, information ajid to proviide complete records of accountability for the protection of the assets of the business. (Memperbaiki pengawasan administratif dan kontrol intern, untuk menjamin kebenaran dari informasi pembukuari serta kelengkapan pencatatan aktiva perusahaan).
3. To decrease the clerical cost of keeping the records. (Menurunkan biaya-biaya administrasi).^
Setiap tugas penyusunan sistem dan prosedur memperhatikan
ketiga maksud tersebut secara bersamaan, yang digambarkan
dalam diagram segitiga berikut :
GAMBAR 1
General Aims of System and Methods Works
Improved Information
Reduced Clerical Improved Internal
Cost Check
Sutnber : Cecil Gillespie, Accounting System Procedures and m e t h o d s . Prentice Hall of India Privat.e Limited, Third Edition, New Delhi, 1981, halaman 1.
Maksud dari gambar di atas adalah terdapat
hubungan yang erat antara ketiga maksud tersebut.
Misalnya perbaikan internal control dengan jalan
pemisahan fungsi mungkin akan menyebabkan penambahan
biaya, sehingga akhirnya yang dipilih adalah tugas dimana
biaya tidak begitu besar, tetapi pengendalian intern
cukup bisa d i p e r h a t i k a n .
^Cecil Gillespie, Qe. c i t . halaman 7
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
Untuk memberikan informasi yang lebih baik, maka
informasi yang dihasilkan harus lebih baik dari
sebelumnya ditinjau dari segi kualitas. Misalnya tujuan
untuk mengetahui jumlah pesanan yang harus dilayani
setiap saat, maka laporan yang dibuat sesuai dan searah
dengan tujuan tersebut, yakni dibuat buku penerimaan
pesanan, sehingga bisa diketahui jumlah pesanan setiap
waktu baik yang sudah dipenuhi atau yang belum dipenuhi.
Ditinjau dari segi ketepatan waktu, apakah informasi
itu dilaporkan tidak terlambat dari kebutuhan. Misalnya
pimpinan ingin mengetahui berapa jumlah pesanan yang
belum dipenuhi sampai hari ini, sehingga ia dapat raembeli
bahan baku yang dibutuhkan untuk memenuhi pesanan
tersebut, maka hendaknya sudah tersedia lagi laporari
informasi jumlah pesanan yang belum terpenuhi. Ditinjau
dari segi struktur informasi, dalam bentuk apa informasi
itu disajikan apakah penyajiannya sudah cukup, memadai,
uraiannya harus jelas, lengkap dan singkat.
Dengan adanya kontrol intern yang baik dan
disertai dengan pemisahan fungsi yang jelas, maka akan
mengakibatkan adanya pengecekan antar bagian yang ada.
Adanya prosedur yang jelas dan teratur di dalam suatu
perusahaan serta yang diikuti oleh semua pegawai tentu
dapat meningkatkan kontrol intern, sehingga informasi
yang dihasilkan oleh berbagai bagian perusahaan akan
lebih dapat dipercaya.
14
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
lb
Yang dimaksud dengan mengurangi biaya tata usaha
(Reduced Clerical Cost), adalah dengan adanya sistem dan
prosedur yang baik dapat dicegah adanya pemborosan waktu
yang dihemat dengan pembuatan blanko yang dirancang
dengan baik sebelumnya, sehingga dapat ditulis dengan
angka-angka saja atau sedikit huruf/kata-kata. Dapat pula
diketik sekaligus beberapa rangkap, baik yang fungsinya
sama maupun berbeda, seperti pembuatan faktur yang sudah
dibuat blankonya sedemikian rupa sehingga dapat diketik
sekaligus beberapa rangkap dengan surat perintah
pengiriman, packing slip dan lain-lain. Penghematan waktu
di atas termasuk adanya penghematan tenaga karena
berkurangnya pekerjaan, jika penghematan tenaga karena
berkurangnya pekerjaan, jika penghematan waktu dan tenaga
dihargai dengan uang seperti penghematan biaya. Disamping
itu penghematan atas alat-alat habis pakai karena
dihematnya waktu, bentuk dan ukuran yang •tepat dari
alat-alat tersebut seperti kertas, alat tulis lainnya
serta listrik dan lain-lain.
Informasi yang lebih baik berarti memberikan alat
bantu yang lebih baik bagi manajemen dalam pengambilan
keputusan. Demikan pula adanya pengendalian intern yang
iebih baik berarti memberikan alat bantu pengawasan bagi
nanajer dalam pengambilan keputusan.
1.2. Prosedur
Menurut Richard. F. Neuschel, prosedur dapat
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
diartikan sebagai berikut :
A procedure ... is a sequence of clercal operations usually involving several people in one or more departments, established to ensure uniform handling of a recurring trancaction of the business.^
Maksud dari definisi tersebut adalah prosedur merupakan
suatu urut-urutan pekerjaan yang biasanya melibatkan
beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, disusun
untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap
transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi.
Raitan antara sistem dan prosedur adalah prosedur
merupakan bagian dari suatu sistem. Dalam suatu sistem
biasanya terdiri dari lebih satu prosedur, dimana
prosedur-prosedur dalam suatu sistem mempunyai hubungan
yang erat dan saling m e m p e ngaruhi. Hal ini akan berakibat
jika satu prosedur mengalami perubahan, maka prosedur
lainnya akan terpengaruh sehingga perlu juga untuk
dipertimbangkan suatu prosedur yang harus mengikuti* pokok
pikiran yang ada dalam sistem, tetapi kotnbinasi dari
berbagai prosedur yang berbeda tidak akan membentuk
suatu sistem.
1.3. Sistem Akuntansi
Oleh Hadori Yunus, sistem akuntansi diartikan
sebagai berikut :
Suatu alat yang dipakai untuk mengorganisir atau menyusun, mengumpulkan dan mengiktisarkan keterangan-keterangan yang menyangkut seluruh
16
^Cecil Gillespie, i b i d . halaman 2
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
17
transaksi-transaksi perusahan, dimana parapegawai, kegiatan-kegiatan, bagan-bahan danmasing-masing dapat disatupadukan sedemikian rupa sehingga pengawasan (baik oleh pimpinan perusahaanlangsung maupun oleh pihak-pihak lain yangberkepentingan secara tidak langsung) dapat dijalankan sebaik-baiknya.
Selanjutnya definisi sistem akuntansi yang
diberikan oleh Howard F Stettler adalah sebagai berikut :
Sistem akuntansi adalah formulir-formulir, buku-buku catatan, prosedur-prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan diperlukan oleh , manajemen untuk mengawasi usahanya dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, k r e d i t u r’ dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi perusahaan.
Dari beberapa definisi mengenai sistem akuntansi
di atas dapat kita simpulkan bahwa sistem akuntansi
terdiri dari beberapa elemen-elemen sebagai berikut :
1. Formulir
Yakni segala surat-menyurat penting yang
dipergunakan dalam perusahaan.
Formulir merupakan pokok dalam sistem akuntansi
yang dapat digunakan untuk menoatat suatu
transaksi pada saat terjadinya sehingga menjadi
bukti tertulis dari transaksi yang terjadi seperti
faktur penjualan, bukti kas keluar dan, dapat
8Hadori Yunus, Sistem Akuntansi dan P e n g a w a s a n , Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 1973, halaman 12.
'Zaki Baridwan, Sistem A k u n t a n s i . Penyusunan r Prosedur djajl M e t o d e . Bagian Penerbitan Akademi Akuntansi YKPN, Yogyakarta, 1981, halaman 1-2.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
digunakan juga untuk melakukan pencatatan lebih
lanjut. Yang dimaksud dengan pencatatan lebih
lanjut disini adalah mencatat bukti-bukti
transaksi dalam buku jurnal maupun buku besar.
Formulir yang digunakan untuk:
a. Menetapkan hasil operasi (kegiatan), fungsi ini
meliputi :
- Distribusi, yaitu untuk penggolongan
kuantitas dan jumlah rupiah yang angkanya
diambil dari berbagai dokumen dan formulir
untuk dimasukkan ke dalam suatu daftar, tabel
dan sebagainya. Kata "Distribusi" dalam arti
ini dipakai dalam berbagai istilah seperti :
distribusi penjualan, distribusi pembelian,
distribusi biaya upah dan sebagainya. Dalam
hal ini misalnya angka penjualan
didistribusikan ke dalam tabel . berlajur
menurut berbagai jenis barang yang dijual.
- Pembuatan laporan tentang hasil operasi,
misalnya laporan operasi berbagai bagian
perusahaan untuk diserahkan pimpinan
perusahaan. Operasi (kegiatan) adalah segala
aktivitas dalam perusahaan yang menyebabkan
terjadinya suatu perubahan dalam suatu
k e a d a a n .
b. Mencatat perubahan (mutasi) yang terjadi dalam
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
masing-masing harta dan hutang perusahan.
Formulir yang digunakan untuk keperluan ini
disebut akun (account, perkiraan, rekening,
k o n t o ).
c, Sebagai alat perintah atau alat pernyataan
permintaan, misalnya untuk membeli bahan-bahan
baku atau barang dagangan untuk dijual kembali,
guna memberi intruksi kepada bagian gudang
untuk mengeluarkan barang yang dipesan, guna
memberikan instruksi kepada bagian pengiriman
untuk mengirimkan barang kepada langganan.
d. Untuk mempermudah perencanaan aktivitas
perusahaan, tindak lanjutnya (follow up) dan
penyesuaian rencana.
Misalnya :
- Mula-mula disusun rencana produksi serta
jadwal produksi untuk barang • y$ng akan
dihasilkan.
- Sesudah produksi telah dilaksanakan, maka
produksi sebenarnya (aktual) dibandingkan
dengan produksi yang d i r e n c a n a k a n .
- Jadwal produksi disesuaikan dengan mengingat
produksi yang dikehendaki, persediaan barang,
pesanan pelanggan yang belum dipenuhi.
. Buku Catatan
Di dalam sistem akuntansi akan terdapat beberapa
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
buku-buku yang digunakan untuk melakukan
t r a n s a k s i .
Buku-buku catatan itu adalah :
- Jurnal, merupakan buku catatan pertama.
- Buku Besar, merupakan buku catatan akhir. Buku%
besar ini dapat juga dipisahkan menjadi dua
yaitu buku besar umum dan buku pembantu . Buku
besar umum berisi rekening-rekening neraca,
rekening rugi laba yang disusun menurut
klasifikasi t e r t e n t u .
3. Adalah suatu urutan tindakan atau kegiatan tata
usaha yang biasanya menyangkut beberapa petugas
dalam satu atau beberapa bagian dan yang
ditetapkan untuk pelaksanaan suatu transaksi
perusahaan yang terjadi berulang-ulang secara
seragam. Dalam suatu perusahaan pengolahan
(Manufakturing) akan terdapat beberapa. sistem yang
merupakan kumpulan dari beberapa sistem yang
merupakan kumpulan dari beberapa prosedur.
Sistem-sistem dan prosedurnya adalah sebagai
berikut :
a. Sistem penjualan dan penerimaan uang terdiri
dari prosedur-prosedur :
- Prosedur pesanan penjualan
- Prosedur pembuatan faktur
- Prosedur perintah pengiriman barang
20
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
- Prosedur distribusi penjualan
- Prosedur piutang
- Prosedur penerimaan uang
b. Sistem pembelian dan pengeluaran yang terdiri
dari prosedur-prosedur :
- Prosedur order pembelian dan penerimaan
barang
- Prosedur hutang
- Prosedur pengeluaran uang
c. Sistem personalia dan penggajian terdiri dari
prosedur-prosedur :
- Prosedur personalia dan pencatatan waktu
- Prosedur penggajian
d. Sistem produksi dan biaya terdiri dari
prosedur-prosedur :
- Prosedur pengawasan produksi dan persediaan
- Prosedur akuntansi biaya
4. Alat-alat yang dimaksud disini adalah alat yang
digunakan untuk melakukan pencatatan sehingga
dapat dihasilkan laporan. Alat-alat disini dapat
berbentuk mesin-mesin pembukuan, mulai dari yang
sederhana sampai dengan yang cukup rumit termasuk
k o n p u t e r .
Dalam perusahaan dagang ataupun jasa yang tidak
melakukan kegiatan produksi, maka tidak terdapat sistem
produksi dan biaya karena sistem akuntansi yang akan
21
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
disusun untuk suatu perusahaan tidak sama, perlu
diperhatikan sifat-sifat khusus masing-masing
perusahaan.
Bantuan yang dapat diberikan oleh sistem akuntansi
terhadap manajemen seperti yang dijelaskan oleh Hadori
Yunus dalam bukunya Sistem Akuntansi dan Pengawasan
adalah sebagai berikut :
1. Sistem akuntansi menyajikan bentuk-bentuk formulir dan buku-buku yang diperlukan di dalam melaksanakan segala kegiatan dan transaksi.
2. Sistem akuntansi memberikan pedoman mengenai tata kerja dan prosedur sebagai pedoman pokok pe l a k s a n a a n .
3. Sistem akuntansi mengatur semua pencatatan segala kekayaan perusahaan serta penggun a a n n y a .
4. Sistem akuntansi mengatur pencatatan semua kegiatan-kegiatan perusahaan dan pendapa t a n n y a .
5. Sistem akuntansi memberikan bahan pengendalian laporan-laporan tentang harta, hutang dan modal beserta hasil-hasil usaha yang diperoleh.
6. Sistem akuntansi memberikan bahan-bahan informasi dan pengawasan yang luas dan berguna sebagai sumber bahan pertimbangan untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya bagi pimpinan perusahaan.
22
2. Eengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Peranannva
2.1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Sampai saat ini masih banyak orang raenganggap
bahwa Sistem Informasi Manajemen sama dengan Sistem
Informasi Akuntansi. Hal ini disebabkan oleh karena pada
hakekatnya baik Sistem Informasi Manajemen maupun Sistem
Informasi Akuntansi mempunyai karakteristik atau ciri
^Hadori Yunus, Qp. c i t . halaman 18-19
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
yang sama. Perbedaan keduanya terletak pada ruang
1ingkupnya.
Untuk memperjelas perbedaan keduanya, istilah di
atas maka perlu untuk memahami lebih dahulu pengertian
masing-masing istilah tersebut.
- Manurut Cecil Gillespie
A management information system is a system for collecting storing (in some situatons), manipulating and reporting as required the informatiion needed for making programmed management' d e c i s i o n s ." 9
- Menurut Gordon B Davis
Sistem informasi manajemen yaitu sistem manusia/mesin yang terpadu uuntuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan keputusan dalam sebuah o r ganisasi".10
Pada definisi ke 1 di atas mencakup operating decisions
(keputusan operasi). maupun short term planning decision
(keputusan perencanaan jangka pendek). Operating
decision lazimnya bersifat repetitive (berulang-ulang)
dan fleksibel sesuai dengan kenyataan yang dialami
perusahaan, serta pada umumnya dilaksanakan oleh petugas
yang sama, misalnya keputusan pemberian kredit kepada
pembeli atau calon pembeli, keputusan instruksi pembuatan
barang yang meliputi jenis yang akan diproduksi, mutu,
23
®Cecil Gillespie, Qp. c i t . halaman 61410Gordon B Davis, Kerangka Dagar
Hana.iemen Bagian L - P e n g a n t a r . Seri Manajemen No. 90 diterjemahkan oleh Lembaga Penelitian dan Pembinaan Manajemen dan PT Pustaka Binawan Pressindo, Edisi ke dua, Jakarta, 1985, halaman 3.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
jumlah dan kapan diproduksi, sedangkan short decision
merupakan keputusan yang diperlukan untuk menyusun suatu
rencana operasi dan keuangan untuk tahun depan atau suatu
masa yang biasanya lebih pendek seperti satu
kuartal/triwulan. Sedangkan definisi menurut Gordon B
Davis menyebutkan adanya sistem manusia/mesin, artinya.
bahwa di dalam sistein ini merupakan sistem kombinasi
antara mesin-mesin dan orang-orang yang bekerja bersama-
sama dalam suatu kesatuan guna memberi informasi untuk
menunjang operasi, manajemen dan fungsi pengambilan
kepu t u s a n .
Sedangkan untuk sistem informasi akuntansi
terdapat definsi yang berbeda pula. Ruchiyat Kosasih
menyebutkan bahwa :
Sistem informasi akuntansi ialah kumpulan manusia dan suraber-sumber modal di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab untuk penyiapan informasi keuangan dan juga informasi yang diperoleh dari pengumpulan dan pengolahan data t r a n s a k s i . ^
Dari kutipan di atas dapat ditarik kesimpulan/suatu
pengertian bahwa sistem informasi akuntansi melakukan
t'ungsi akuntansi, klasifikasi, prosesing, analisis dan
komunikasi informasi keuangan yang relevan.
Jadi informasi manajemen mengolah semua informasi
yang masuk ke dalam perusahaan, semua aktivitas dalam
11Barry E Cushing, Sistem Informasi Akuntansi dan Qrtfanisasi p e r u s a h a a n . Diterjemahkan oleh Drs. Ruchiyat Kosasih, Edisi ke tiga, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1983.
24
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
perusahaan dan menyajikan baik informasi yang bersifat
finansial maupun non finansial. Sistem informasi
akuntansi hanya berhubungan dengan data dari informasi
tertentu saja seperti :
- Informasi Keuangan
Contoh : Budget, Analisa Investasi Modal
- Informasi yang dihasilkan dari pemrosesan data
Contoh : Informasi persediaan, Informasi dalam
kwalitas dan sebagainya.
Jadi sistem informasi akuntansi merupakan bagian atau
subsistem dari sistem informasi manajemen di dalam
p e r u s a h a a n .
2.2. Peranan Sistem Informasi Akuntansi
Dalam menghadapi perkembangan dunia usaha yang
semakin luas dan persaingan yang ketat menimbulkan
persoalan-persoalan yang komplek, maka peranan dari
sistem informasi akuntansi menjadi semakin. penting.
Dengan demikian, maka tingkat manajemen dalam perusahaan
mulai dar^ top manajemen yang bertanggung jawab di dalam
mencapai * semua tujuan peruusahaa dan juga operating
manajemen yang bertanggung jawab untuk mencapai tujuan
khusus dari tiap departemen, semuanya membutuhkan
informasi untuk melaksanakan pekerjaannya.
Dalam hal ini sistem informasi akuntansi merupakan
sunber utama dari informasi yang dibutuhkan tersebut,
tetapi bukan merupakan satu-satunya sumber informasi bagi
25
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
manajemen, keadaan dunia usaha pada umumnya juga
merupakan sumber informasi yang penting yaitu seperti :
keadaan p e r e k onomian, penemuan teknologi baru, peraturan
pemerintah, situasi pasar dan lain-lain. Untuk lebih
jelasnya Ruchiyat Kosasih menggambarkan hubungan antara
sistem informasi akuntansi dengan organisasi perusahaan
dan lingkupnya seperti dalam gambar 2.
Ditinjau dari sudut pemakai informasi akuntansi
yaitu siapa saja yang dapat menggunakan informasi
akuntansi tersebut sebagai dasar pengambilan keputusan,
maka dapat digolongkan menjadi dua golongan pemakai
yaitu pihak extern perusahaan yang terdiri dari customer,
supplier, stock holders, employees dan goverment,
disamping itu informasi akuntansi juga diperlukan oleh
pihak intern organisasi perusahaan.
Dengan demikian, maka sistem informasi akuntansi
haruslah diciptakan sedemikian rupa, sehingga dapat
memenuhi kebutuhan secara efektif baik pihak ekstern
maupun intern. Jika manajemen kurang atau terlambat
mendapatkan informasi, maka tindakan-tindakan yang
dilakukan oleh manajemen menjadi tidak efektif dan ini
nembawa pengaruh yang kurang baik bagi organisasi
perusahaan, demikian juga kalau pihak ekstern kurang
mendapat informasi, hal ini akan menyebabkan kerugian
pihak ekstern tersebut. Oleh karena itu sistem informasi
akuntansi memainkan peranan yang amat penting di dalam
26
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
27
G A M 9 A R 2
HU2U*,G AN A N T A R A S I S T E M I N F O R M A S I A K U N T A N S I
D E N G A N O R G A N I S A S I P E R U S A H A A N
DAN L I N G K U f J G ANf . 'YA
Sunber ; Berry E Cushing, terjemahan Ruchyat Kosasih,Sistem Informasi Akuntansi dan rrcjanisasi Perusahaan, Edisi keliga," P e n e r B i t 'Erlangga”"Jakarta, 1983, hai 5
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
28
membantu mencapai organsasi yang efektif.
3. P-angendalian Intern
3.1. Pengertian
Pengendalian intern dalam suatu perusahaan
merupakan hal yang penting. Jika suatu perusahaan
mengabaikan adanya pengendalian intern, maka akan
menyebabkan kegagalan untuk mencapai tujuan semula
dan akhirnya akan menyebabkan jatuhnya perusahaan
tersebut. Mengingat pentingnya pengendalian intern bagi
perusahaan, maka berikut ini akan dikemukakan pengertian
pengendalian intern.
Menurut Norma Pemeriksaan Akuntan adalah :
Sistem pengendalian intern meliputi rencana organisasi serta semua metode dan ketentuan yang terkoordinasi yang dianut dalam suatu perusahaan untuk melindungi harta miliknya, mencek kecermatan dan keandalan data akuntansi, meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong ditaatinya kebijakan manajemen yang telah digariskan. ^
Dari definisi tersebut terkandung dua macam kontrol yang
merupakan tujuan dari sistem pengendalian intern itu
eendiri yaitu :
- Pengendalian akuntansi yang bertujuan untuk
menjaga keamanan harta perusahaan dan memeriksa
kebenaran dan ketelitian data akuntansi.
- Pengendalian administratif yang bertujuan untuk
12Ikatan Akuntan Indonesia, Norma Pemeriksaan Akuntan r Penerbit Ikatan Akuntan Indonesia, 1986, hal 31.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
memajukan efisiensi dalam operasi dan membantu
dltaatinya kebijakan pimpinan yang sudah
d i g a r i s k a n .
Pengertian di atas adalah pengertian dalam arti luas,
sedangkan pengertian dalam arti sempit adalah saroa dengan
internal cek yaitu tnekanisme saling uji antara beberapa
petugas. Internal cek ini merupakan prosedur dalam bidang
pembukuan dimana dapat diperoleh kebenaran angka dengan
menggunakan dua atau beberapa orang secara terpisah untuk
memperoleh hasil yang sama.
Jadi pengendalian intern yang dimaksud disini
lebih luas dari internal eek. Maksud dari
sistem pengendalian intern adalah agar rencana yang telah
ditetapkan dapat berjalan secara menguntungkan, efektif
dan ekonomis.
Unsur-unsur pengendalian intern yang baik
seperti dikemukakan oleh Ikatan Akuntan • .Indonesia
meliputi hal-hal sebagai berikut
• 1. Satu bagan organisasi dimana terdapat pemisahan
fjngsi secara tepat.
2. Sistem pemberian wewenang serta prosedur
pencatatan yang layak agar tercapai pengendalian
akuntansi yang cukup atas aktiva, hutang-hutang,
pendapatan dan biaya.
3. Praktek-praktek yang sehat harus diikuti dalam
melaksanakan tugas dan fungsi setiap bagian
29
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
organisasi.
4, Pegawai-pegawai yang kualitasnya seimbang dengan
tanggung jawabnya.
ad 1. Rencana Organisasi
Rencana organisasi antara perusahaan yang satu
dengan perusahaan yang lain dapat saja berbeda, tetapi
pada umumnya rencana organisasi yang memuaskan haruslah
sederhana dan fleksibel dan dapat menerangkan secara
tegas mengenai garis wewenang dan tanggung jawab di
antara bagian-bagian di dalam organisasi perusahaan.
Sesuatu hal yang penting yang perlu diperhatikan
agar pengendalian intern yang baik dapat tercapai yaitu
perlu adanya pemisahan fungsi operasi, penyimpanan,
akuntansi dan pengawasan intern. Oleh karena itu tidak
dibenarkan apabila seseorang dalam perusahaan merangkap
dua/tiga dari keempat fungsi di atas, karena jika
perangkapan fungsi terjadi, maka hal tersebut akan
menimbulkan terjadinya kecurangan atau manipulasi dalam
p e r u s a h a a n .
ad 2. Sistem Pemberian Wewenang dan Prosedur Pencatatan
Sistem pemberian wewenang dan prosedur pencatatan
dalam suatu perusahaan merupakanalat bagi manajemen untuk
mengawasi operasi perusahaan dan transaksi yang terjadi
serta untuk mengklasifikasikan data akuntansi dengan
tepat. Agar transaksi yang terjadi serta operasi
perusahaan dapat diawasi dengan baik, maka perlu
30
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
ditetapkan prosedur terlebih dahulu, demikian juga
mengenai penggunaan formulir-formulir yang merupakan
bukti terjadinya transaksi tersebut, bagaimana arus
formulir tersebut dalam prosedur , rekening-rekening apa
yang akan digunakan untuk mencatat transaksi yang
terjadi, beberapa lembar formulir harus dibuat, siapa
yang harus melaksanakan dan memisahkan formulir, buku-
buku apa yang dipakai, semuanya itu perlu dicantumkan
dalam pedoman prosedur dengan uraian yang jelas dan
sederhana agar dapat dimengerti dan mudah dilaksanakan
oleh yang bertugas, juga agar keseragaman pencatatan
transaksi dapat tercapai.
ad 3. Praktek-praktek yang Sehat
Yang dimaksud dengan praktek-praktek yang sehat
dalam hal ini yaitu dimana setiap pegawai perusahaan dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan. Praktek-praktek yang sehat dalatn, perusahaan
dapat tercipta antara lain dengan melalui pembagian
tugas, baik antar bagian maupun antar orang yang harus
melakukan suatu pekerjaan, praktek yang sehat dapat
terjadi di setiap bagian perusahaan dan kegiatan yang
biasanya tidak disebutkan dengan tegas dalam pedoman
prosedur. Oleh karena itu apabila semua pegawai dapat
melakukan pekerjaanatau tugas sesuai dengan prosedur yang
ada, jadi tidak asal saja, maka diharapkan dapat terwujud
suatu pengendalian intern yang baik.
3 1
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
ad 4. Pegawai
Adanya struktur organisasi yang tepat dan
prosedur-prosedur yang baik belum menjamin terwujudnya
suatu pengendalian intern yang memadai, oleh karena itu
perlu dldukung oleh pengawai yang mempunyai tingkat
kecakapan yang sesuai dengan tugas yang dibebankan, agar
prosedur-prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan
dapat dilaksanakan scara efisien dan efektif.
3.2. Hubungan Pengendalian intern dengan Sistem Informasi
A k u n t a n s i .
Sistem informasi akuntansi dipergunakan oleh
pimpinan perusahaan di dalam pengambilan keputusan.
Pengambilan keputusan yang tepat berarti pekerjaan yang
dilakukan sesuai dengan yang d i r e n canakan, sedangkan
ditinjau dari segi efisiensi, maka pekerjaan yang
dilakukan sesuai dengan rencananya dikatakan efisien dan
salah satu tujuan dari pengendalian intern adalah
memajukan efisiensi operasi.
Adanya perangkapan fungsi yang membahayakan ini
berarti adanya suatu sistem pengendalian intern yang
jelek. Pengendalian intern yang jelek ini berarti tidak
dapat dipercayainya informasi-informasi yang dihasilkan
oleh bagian akuntansi.
Jadi dapat dikatakan bawa sistem pengendalian
intern yang baik sangat menunjang efektivitas sistem
informasi akuntansi dan sebaliknya pula sistem informasi
32
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
33
akuntansi menunjang pula bagi efektivitas sistem
pengendalin intern.
4. Sisten d a n P r o a e d u r Pen.iualan
Prosedur penjualan melibatkan beberapa bagian
dalam perusahaan dengan maksud agar penjualan yang
terjadi dapat diawasi dengan baik. Bagian-bagian yang
terlibat dalam prosedur adalah bagian pesanan, bagian
kredit, bagian pengiriman dan bagian billing serta dapat
pula ditambahkan bagian gudang. Fungsi dari tiap-tiap
bagian itu adalah sebagai berikut:
1. Bagian Pesanan Penjualan
Pada perusahaan yang masih berskala kecil umumnya
bagian pesanan penjualan dipegang oleh pemilik, tetapi
untuk perusahaan yang telah berkembang menjadi besar,
maka bagian pesanan penjualan merupakan suatu bagian
yang berdiri sendiri di bawah bagian penjualan.
Fungsi bagian pesanan penjualan meliputi :
a. Mengawasi semua pesanan yang diterima.
b. Melengkapi informasi surat pesanan yang diterima
dari langganan mengenai spesifikasi barang dan
tanggal pengiriman.
c. Meminta persetujuan penjualan kredit dari bagian
k r e d i t .
d. Menentukan tanggal pengiriman dan apabila gudangnya
lebih dari satu, maka menentukan dari gudang mana
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
barang akan dikirim.
e. Membuat surat perintah pengiritnan dan back order
serta tembusan-tembusannya.
f. Membuat catatan mengenai pesanan-pesanan yang
diterima dan mengikuti pengirimannya,sehingga dapat
diketahui pesanan-pesanan mana yang belum dipenuhi.
g. Mengadakan hubungan dengan pembeli mengenai barang-
barang yang dikembalikan oleh pembeli, membuat
catatan dan mengeluarkan bukti memorial (jurnal
voucher) untuk bagian piutang.
h. Mengawasi pengiriman barang barang untuk contoh
( s a m p l e ) .
Bagian Kredit
Dalan prosedur penjualan, setiap pengiriman barang
untuk memenuhi pesanan pembeli yang syaratnya kredit,
harus mendapatkan persetujuan, maka bagian kredit
menggunakan catatan yang dibuat oleh bagian piutang
untuk tiap-tiap langganan mengenai sejarah kreditnya,
jumlah maksimum dan ketetapan waktu pembaya r a n n y a .
Persetujuan bagian kredit biasanya ditunjukkan dalam
Surat Perintah Pengiriman yang diterima dari bagian
pesanan penjualan. Apabila pembeli merupakan langganan
baru, maka semua lembar surat perintah pengiriman dari
bagian pesanan penjualan diserahkan kepada bagian
kredit, baru setelah disetujui didistribusikan kepada
masing-masing bagian.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
3. Bagian Pengiriman.
Bagian pengiriman bertugas untuk mengirim barang-
barang kepada pembeli. Pengiriman ini hanya boleh
dilakukan apabila ada Surat Perintah Pengiriman juga
bertugas untuk mengirimkan kembali barang-barang
kepada penjualnya apabila keadaan barang tidak sesuai
dengan yang dipesan. Pengembalian barang ini dilakukan
apabila ada debit memo untuk retur pembelian.
4. Bagian Billing (Pembuatan Faktur)
Tugas bagian pembuatan faktur adalah sebagai berikut :
a. Membuat faktur penjualan dan tembusan-tembusan atau
melengkapi data harga dan perkalian dalam faktur.
b. Menghitung biaya kirim penjualan dan pajak yang
dipungut atas barang yang dijual yang dibebankan
kepada pembeli.
c. Memeriksa kebenaran penulisan dan perhitungan-
perhitungan dalam faktur yang diserahkan kepada
p e m b e l i .
h . Bagian Gudang
Tugas dari bagian gudang adalah sebagai berikut :
a. Menerima barang-barang dan melaporkan penerimaan
ini secepatnya kepada yang b e r s a ngkutan.
b. Menyimpan dan memelihara dengan seksama barang-
barang yang diterima.
c. Menyerahkan barang atas dasar perintah dari orang
yang berhak.
35
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
d. Meinberikan pertanggung jawaban pada setiap saat
mengenai pemeliharaan barang-barang, dengan membuat
administrasi persediaan gudang.
Pengelolaan order penjualan dimulai dengan
permintaan pembelian dari langganan. Setelah order
diterima, perusahaan akan nvenyerahkan lembar ke dua order
pembelian sebagai pengakuan kepada langganan. Bagian
penjualan akan meneliti keadaan pelanggan tersebut,
apakah kondisinya baik. Bila pelanggan tersebut baik,
order akan disetujui oleh bagian penjualan dan ditanda
tangani order pembelian tersebut, dimana lembar ke satu
ditahan oleh bagian penjualan sebagai arsip.
Berdasarkan order pembelian, bagian penjualan akan
membuat order penjualan rangkap empat dengan distribusi
sebagai berikut : lembar satu, dua dan tiga diserahkan ke
bagian gudang barang selesai dan lembar keempat
diarsipkan menurut nomor urut di bagian penjualan, Jika
suatu produk yang dipesan merupakan back order, maka
catatan tanda hal tersebut dibuat pada order penjualan
dan satu lembar disimpan oleh petugas gudang barang
selesai untuk referensi dikemudian hari.
Setelah gudang menerima order penjualan, akan
menyiapkan barangnya untuk kemudian diserahkan ke bagian
pengiriman, seorang petugas pengiriman akan
ir.enandatangan i satu lembar order ponjuaLan yang
menunjukkan kuantitas yang pasti yang harus dikirim,
36
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
lembar tersebut dikirimkan ke bagian pemfakturan, lembar
yang tinggal dari order penjualan akan dimasukkan sebagai
slip pengepakan yang diserahkan bersama-sama dengan
barang pada waktu dikirimkan kepada pelanggan. Order
penjualan ini setelah ditandatangani pelanggan
dikembalikan ke bagian pengiriman.
Bagian faktur menyiapkan faktur rangkap tiga
berdasarkan order penjualan yang diterima. Setelah faktur
disiapkan, lembar pertama dan ke dua dikirimkan kepada
pelanggan, lembar ketiga dikirimkan ke bagian piutang
untuk dibukukan, sedangkan lembar pertama dan ke dua
digunakan sebagai penagihan pada saat jatuh tempo. Faktur
lembar pertama dan ke dua beserta order penjualan lembar
ke dua yang ada tanda tangan langganan diserahkan ke
bagian penagihan untuk dilakukan penagihan. Bagian
penagihan menyusun daftar inkaso yang secara bersama-sama
dengan faktur diserahkan ke petugas penagiahan.. Setelah
tertagih, faktur lembar dua dan order penjualan lembar
dua kembali ke bagian pemfakturan untuk difile. Pada hari
yang sama petugas penagih menyetor uang hasil penagihan
ke kasir. Kemudian kasir membuat bukti penerimaan kas
rangkap tiga, dimana lembar pertama diberikan ke bagian
pembukuan, lembar ke dua ke bagian pemfakturan bersama
aama dengan faktur yang tidak tertagih, lembar ketiga
sebagai arsip kasir.
Bedanya dengan pembayaran atas inisiatif langganan
37
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
yaitu setelah kasir menerima uang dari bagian surat masuk
atau nota kredit dari bank, maka kasir membuat bukti
penerimaan kas rangkap tiga dengan distribusi sebagai
berikut: lembar satu ke bagian pembukuan, lembar ke dua
ke bagian pemfakturan, lembar ketiga sebagai arsip.
Bagian pemfakturan setelah menerima lembar ke dua, maka
disiapkan faktur-faktur yang telah dibayar. Faktur lembar
satu saja yang dikirimkan ke langganan lewat pos.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
BAB III * S U R A B*.
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN UMUH GAS NEGARA JAKARTA
1. Se.iaraii Singkat Perusahaan
Perusahaan gas di Indonesia pertama kali dilakukan
oleh Firma LJN Eindhoven-Grvenhage yang telah mendapat
konsensi untuk mendirikan pabrik gas di Batavia (Jakarta)
pada tanggal 19 November 1958.
Pada tahun 1963 Firma LJN beralih status menjadi
N.V. yang dikenal dengan nama Nederlands Indeshe Gas
Maattschappy (N.V.N..G.M), dengan modal Nf. 3,5 juta yang
terdiri dari 7.000 lembar saham.
Dalam rangka metnperluas usahanya N.V.N.I.G.M.
berturut-turut mendirikan cabang di tujuh kota di
Indonesia yaitu :
1 . Surabaya tahun 1879
2 . Semarang tahun 1898
3. Bogor tahun 1901
4. Medan tahun 1919
5. Bandung tahun 1921
6 . Cirebon tahun 1925
7. Ujung Pandang tahun 1937
Bidang usaha N.V.N.I.G.M memproduksi gas untuk
keperluan penerangan, sebagai bahan untuk memasak dalam
rumah tangga serta peraanasan pada industri, N.V.V.I.G.M
disamping memproduksi gas juga tnelebarkan usahanya di
39
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
bidang kelistrikan yang diperkenalkan pertama kali di
Indonesia pada tahun 1905.
Setelah 2aman pendudukan Jepang di Indonesia
berakhir, pengusahaan pabrik-pabrk N.V.N.II.G*H dikuasai
lagi oleh Belanda dan kemudian berganti nama menjadi
Overzeese Gas dan Electricitiet Maatschappy
(N.V.O.E.G.M). Pada tahun 1958 N.V.O.E.G.M diambil alih
oleh pemerintah Republik Indonesia dan berada di bawah
Badan Pengambilalihan Perusahaan Listrik dan Gas (BP3LG).
Dengan PP No. 69 tahun 1961 N.V.O.E.G.M diganti
namanya dengan Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik
Negara (BPUPLN), dimana perusahaan-perusahaan gas di
seluruh Indonesia dimasukkan dalam salah satu explotasi
dari BPUPLN, yang disebut eplotasi XIV.
Dengan PP No. 19 tahun 1965 ixplotasi XIV diubah
menjadi Perusahaan Gas Negara yang berdiri sendiri di
bawah pengelolaan Departemen Pekerjaan Umum d^n Tenaga
Listrik (PUTL). Dengan Surat Keputusan Presiden Republik
Indonesia No. 15 tahun 1978 Perusahaan Gas Negara berada
di bawah pengelolaan Departemen Pertambangan dan Energi.
Pelaksanaan Kepres ini ditetapkan dengan surat keputusan
Menteri Pertambangan dan Energi No. 629/Kpts/Pertamb/1978
bahwa pembinaan Perusahaan Gas Negara dilakukan oleh
Direktorat Jendral Minyak dan Gas Bumi. Terakhir dengan
Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1984 tanggal 15
September 1984, Perusahaan Gas Negara diubah Perusahaan
40
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
Umum (Perum Gas Negara). Dalam sejarah tersebut di atas,
PGN mengalami 4 (empat) perubahan masa periode, yaitu :
1. Periode Swasta Asing (1864-1958)
Tahun 1864-1945 : NV. NIGH (Nedrlands Indische Gas
Maatschappy). Dasar pendirannya
adalah "Hak Konsensi" yang
diberikan Pemerintah Hindia Belanda
pada waktu itu
2. Periode Transisi (1958-1961)
Tahun 1958-1961 Badan Pengambil Alih Perusahaan
Perusahaan Listrik dan Gas(BP3LG).
Sebaga akibat dari pengambil alihan
perusahaan swasta Belanda oleh
Pemerintah Republik Indonesia, maka
NV. OGEM berada di bawah "Badan
Pengambil Alih Perusahaan Listrik
dan Gas (BP3LG) antara tahun 1958-
1961.
3. Periode BPU-PLN (1961-1965)
Tahun 1961-1965 : Badan Pimpinan Umum PLN (PLN
Explotasi XIV). Berdasarkan PP No.
69/1961 yang merupakan pelaksanaan
dari Undang-undang No. 19/1960
bahwa PGN dimaksud dalam Explotasi
XIV, didirikan Badan Pimpinan Umum
Perusahaan Listrik Negara (BPUPLN),
41
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
dimana perusahaan gas yang ada
diseluruh Indonesia dimaksudkan
dalam satu explotasi dari BPUPLN
tersebut, yaitu PLN Explotasi XIV,
di bawah Departemen Pekerjaan Umum
dan tenaga. Periode ini berakhir
pada tahun 1965.
4. Periode PGN (1965-sampai sekarang)
1. Berdasarkan pada PP No. 19/1965 Juncto PP No. 11/
1969, jis No. 30/1970, BPUPLN dibubarkan dan
dibentuk Perusahan Gas Negara (PGN) dan Perusahaan
Listrik Negara.
2. Dengan demikian mulai saat itu PGN dipisahkan dari
PLN. Tahun 1965-1984 PGN terpisah dari PLN,
berdasarkan PP No. 11-1969, jiis No. 30-11970,
BPUPLN dibubarkan dan dibentuk PGN dan PLN di bawah
Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik.
3. Tahun 1984 Perum Gas Negara (PGN) berdasarkan PP.
No. 27-1984, tanggal 15 September 1984, di bawah
Departemen Pertambangan dan Energi.
Berdasarkan sejarah perusahaan yang telah
diuraikan, dapat diketahui bahwa Perusahaan Gas Negara
merupakan perusahaan yang telah lama berdiri, yaitu
kurang lebih satu seperembat abad walaupun dengan
berbagai kondisi yang telah dialami perusahaan tetap
dapat melaksanakan tugas dan fungsinya.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
43
2. S t r u k t u r Q r a a n i s a s i dan. J.ob.
Untuk memperjelas tugas dan wewenang yang ada pada
Perum Gas Negara Cabang Jakarta, maka dibentuklah suatu
struktur organsasi dan job description seperti tampak
pada penjelasan berikut ini.
Perum Gas Negara Cabang Jakarta ini dalam membentu
struktur organisasinya menganut sistem garis dan staff.
Adapun struktur organisasi Perum Gas Negara Cabang
Jakarta beserta keterangan dari bagan tersebut dapat
dilihat pada halaman 49.
Perum Gas Negara di dalam menjalankan
usahanya terdapat berbagai unsur, antara lain :
a. Unsur Pimpinan : Kepala Cabang
b. Unsur Pelaksana Utama : 1. Bagian Perencanaan
2. Bagian Pemasaran
3. Bagian Teknik
4. Bagian administrasi
: 1. Sub Bagian Perencanaan
2. Sub Bagian Kalkulasi
3. Sub Bagian Service
4. Sub Bagian Operasi
5. Sub Bagian Pemeliharaan
dan Bengkel.
6 . Sub Bagian Keuangan
7. Sub Bagian Pembukuan
8 . Sub Bagian Tata Usaha
b. Unsur Pelaksana
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
L a n g g a n a n .
9. Sub Bagian Kepegawaian
10. Sub Bagian Secretariat
Adapun tugas dan tanggung jawab dari unsur-unsur
tersebut di atas sebagai berikut :
KEPALA CABANG
Bertanggung jawab kepada Pimpinan/Direktur Utama Perum
Gas Negara.
Tugas :
- Mengepalai Kepala Bagian Perencanaan, Pemasaran, Tehnik
dan A d m i n istrasi.
- Memimpin para bawahannya agar bekerja secara efektif
dan efisien.
BAGIAN PERENCANAAN
Bertanggung jawab kepada Kepala Cabang
Tugas :
- Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas, kegiatan
perencanaan meliputi perencanaan sesuai Rencana Kerja
dan Anggaran Bagian Perencanaan yang telah digariskan
oleh perusahaan.
- Dan lain sebagianya yang berhubungan.
SUB BAGIAN PERENCANAAN
Bertanggung jawab kepada Kepala bagian perencanaan
Tugas :
- Melakukan inspeksi secara berkala terhadap segala
sambungan pipa dan segala peralatannya.
44
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
- Melakukan perencanaan-perencanaan penggambaran terhadap
instalasi sambungan pipa yang baru.
BAGIAN PEMASARAN
Bertanggung jawab kepada Kepala Cabang
Tugas :
- Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas kegiatan
pemasaran meliputi bidang kalkulasi, service sesuai
Rencana Kerja dan Anggaran Bagian Pemasaran yang telah
digariskan oleh perusahaan.
- Dan lain sebagainya yang berhubungan.
SUB BAGIAN KALKULASI
Bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Pemasaran
Tugas :
- Melaksanakan dan bertanggung jawab atas kegiatan
kalkulasi instalasi pipa dan biaya instalasi calon
pelanggan yang sesuai kebijaksanaan yang digariskan
oleh perusahaan.
- Dan sebagainya yang berhubungan dengan tugasnya.
SUB BAGIAN SERVICE
Bertanggung jawab kepada Kepala bagian Pemasaran.
Tugas :
- Melaksanakan dan bertanggung jawab atas kegiatan
service kepada pelanggan sesuai kebijaksanaan yang
telah digariskan oleh perusahaan.
Dan lain sebagainya yang berhubungan dengan tugas dan
kewaj i b a n n y a .
45
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
BAGIAN TEKNIK
Bertanggung jawab kepada Kepala Cabang.
Tugas :
- Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas keglatan
teknik meliputi operasi dan p e m e 1iharaan dan bengke)
sesuaai dengan Rencana Kerja dan Anggaran Bagian Tehnik
yang telah digariskan oleh perusahaan.
- Dan lain sebagainya yang berhubungan.
SUB BAGIAN OPERASI
Bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Tehnik.
Tugas :
- Melaksanakan dan tertanggung jawab atas kegiatan
operasi mengatur dan melayani masalah meter gas,
penyambungan dan lain sebagainya sesuai dengan
kebijaksanaan yang digariskan oleh perusahaan.
- Dan lain sebagainya yang berhubungan dengan tugas dan
kewajibannya.
SUB BAGIAN PEMELIHARAAN DAN BENGKEL
Bertanggung jawab kepada Kepala bagian Tehnik.
Tugas :
- Melaksanakan dan bertanggung jawab atas kegiatan
reparasi dan pemeliharaan peralatan yang tidak bisa
dipakai, sehingga bisa dipakai kembali dan pemeliharaan
bangunan-bangunan yang dipergunakan untuk operasi
perusahaan sesuai dengan kebijaksanaan yang digariskan
oleh p e r u s a h a a n .
4B
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
- Dan lain sebagainya yang berhubungan dengan tugas dan
kewaj i b a n n y a .
BAGIAN ADMINISTRASI
Bertanggung jawab kepada Kepala Cabang.
Tugas :
- Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas kegiatan
administrasi meliputi keuangan, pembukuan, tata usaha
langganan, kepegawaian dan kesekretariatan sesuai
Rencana Kerja dan Anggaran Bagian Administrasi yang
telah digariskan oleh perusahaan.
- Dan lain sebainya yang berhubungan.
SUB BAGIAN KEUANGAN
Bertanggung jawab kepada Kepala bagian Administrasi.
Tugas :
~ Melaksanakan dan bertanggung jawab atas kegiatan
administrasi, penyimpanan uang tunai, surat-surat
berharga dan barang inventaris Perum Gas Negara Cabang
Jakarta sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan.
- Dan lain sebagainya yang berhubungan dengan tugas dan
kewaj i bannya.
SUB BAGIAN PEMBUKUAN
Bertanggung jawab kepada Kepala bagian Administrasi.
Tugas :
- Melaksanakan dan bertanggung jawab atas kegiatan*
kegiatan pembuatan dan pencatatan buku-buku harian,
jurnal-jurnal , buku besar, buku tambahan/perincian,
47
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
tata usaha barang persediaan gudang, tata usaha aktiva
tetap, laporan rugi-laba bulanan, rugi-laba tahunan dan
neraca sesuai dengan kebijaksanaan yang digariskan oleh
p e r u s a h a a n .
- Dan lain sebagainya yang berhubungan dengan tugas dan
ke w a j ibannya.
SUB BAGIAN TATA USAHA LANGGANAN
Bertanggung jawab kepada Kepala bagaian A d m i n istrasi.
Tugas :
- Melaksanakan dan bertanggung jawab atas kegiatan
administrasi data langganan dan memproses pembuatan
rekening serta penagihan dan mencatat stand meter
kubik (M3 ) pemakaian konsumen sesuai kebijaksanaan yang
telah digariskan oleh perusahaan.
- Dan lain sebagainya yang berhubungan dengan tugas dan
kewaj ibannya.
SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN
Bertanggung jawab kepada Kepala bagaian Administrasi.
Tugas :
* Melaksanakan dan bertanggung jawab atas kegiatan
administrasi kepegawaian dan p^nsiun, pelayanan
pegawai/pensiun dalam upah/gaji maupun kesejahteraannya
serta mengurus kerumah tanggaan dan keamanan kantor.
Dan lain sebagainya yang berhubungan dengan tugas dan
kewajibannya.
4 8
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
iuT.ber : Intern perusahaan
1? Cl
*u
m■0
.id cn
mm
c
33
71 LD
mn
2la CD
ncZ Jj
us> tn
233
I?
JjLJA
z j
i n
cd i/i
tunc
35 m
o cu
-
H-4> H
Lfl
f-H H3
S U B B A G
K A L K U L A S I
—1
cn
c
o
m
c
U3
CD
<
CU
n
3a
m
ci
o
cn
T)
a
m
cd
33
>3
C
Dc
n
>
HH
C
D
CD
33
Cl ■a
m 3 J3 cn
33 33
33 Z
*n
cn
m
33fn
C>
CD
(n
C _
rn
>«;
r-
CD
mM
33
r*
XCl
.
H m X 23
hH
X
m <z
33
CD
CO
<4_
33
c
Cl
Cl
CD
33
_S
Um 3
cr>
cn
CD
33
C
C
Cl
CD
c 33
7*
* m "0 33 (— 33 n 33 CD 33 2 CD
C) rs . 4
CD J3 3D U
^ I”
C -H
33 »
cn 33 CD
cn
2Z
DH
33
cCl X
33 tl CO
Cl 33
CD
3A'*Af‘‘ p -VJISA5IDf:oij<Y| -AS NEGARA CnnANG JAKARTA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
SUB BAGIAN SEKRETARIAT
Bertanggung jawab kepada Kepala bagian Administrasi.
Tugas :
- Melaksanakan dan bertanggung jawab atas kegiatan
kesekretariatan yang meliputi pengarsipan surat
masuk/keluar, pengetikan, expedisi, menerima tamu
kepala cabang dan tamu peruahaan sesuai dengan
kebijaksanaan yang digariskan oleh perusahaan.
- Dan lain sebagainya yang berhubungan dengan tugas dan
kewaj i b a n n y a .
3. Sistem dan. Prosedur Ee rum a l an pada Perusahaan
3.1. Prosedur pembacaan meter gas
Untuk menentukan berapa meter kubik gas yang
dipergunakan langganan, maka di setiap langganan dipasang
meteran gas, dimana cara pengukuran dan perhitungan
pemakaian meter kubik gas oleh langganan dihitung
berdasarkan ketentuan sebagai berikut :
a. Apabila Stasiun Pengukur (meteran gas) yang
dilengkapi dengan Korektor Tokanan dan Suhu, maka
juailah gas yang diserahkan adalah selisih dari
pcnunjukkan Heter Gas yang tercatat pada akhir bulan
kontrak dikurangi penunjukkan Meter Gas yang tercatat
pada akhir bulan kontrak sebelumnya.
b. Apabila Stasiun Pengukur (meteran gas) tidak
dilengkapi dengan Korektor Tekanan dan Suhu, maka
juialah gas yang diserahkan dihitung dengan
5U
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
mengkonvensikan Angka Dasar pada suhu 27° C dan
tekanan 1 atmosfir = 1,01325 Bar dengan rumus
perhitungan :
1,01325 + P 300V = Vt x ----------------- x -------------- x K
1,01325 273 + t
tekanan barometer dianggap : 1,01325 Bar = 1
atmosfir.
V = Volume Gas pada 27° C dan 1 atm yang dipakai
pelanggan dan ditagihkan dalam kwitansi
penagihan, dalam
Vt = Volume Gas sesuai penunjukkan meter gas yang
diukur pada tekanan P dan temperatur t,
dalam M 3 (Angka Dasar).
P = Tekanan Gas yang mengalir melalui meter gas
dalam Bar.
t = Temperatur Gas yang mengalir melalui meter
gas dalam 0 C.
K = Korektor kompresibilitas diianggap sama
dengan ( 1 + 0 ,0 0 2 ? ).
Meteran gas ini setiap bulannya dicatat (dibaca) yaitu
tanggal 15 s/d 31, pembacaan/pencatatan meteran gas
dilaksanakan oleh petugas opname stand meter. Sesuai
dengan struktur organisasi petugas opname stand meter ini
bertanggung jawab kepada dan diawasi oleh kepala seksi
pemeriksa opname stand meter. Agar pencatatan meter gas
51
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
ini dapat dilaksanakan dengan lancar dan cepat, maka
seluruh langganan gas Perum Gas Negara Cabang Jakarta
dibagi menjadi beberapa wilayah langganan yaitu :
1. Wilayah Perumnas Kebon Kacang dan sekitarnya.
2. Wilayah Perumnas Tanah Abang dan sekitarnya.
3. Wilayah Perumnas Klender dan sekitarnya.
4. Wilayah Pulo Kas dan sekitarnya.
Pada tiap wilayah langganan diusahakan agar pencatatan
gas (meter gas) dapat berurutan antara langganan satu
dengan langganan lainnya yaitu dengan cara penyusunan
meter list yang disusun sedemikian rupa sesuai dengan
nomer referensi langganan, sehingga dengan demikian
petugas opname stand meter dalam melaksanakan pencatatan
stand meter tidak mengalami kesulitan dan dapat
melakukannya dengan lancar dan cepat, disamping itu
kepala seksi opname stand meter dalam mengadakan
pemeriksaan atas kebenaran hasil opname stand meter yang
dilakukan oleh petugas opname stand meter yang ada di
wilayahnya juga tidak mengalami kesulitan di dalam
.Tielakukan pemeriksaan .
Gambaran dari prosedur pembacaan/pencatatan meter
gas adalah sebagai berikut :
Kepala Seksi Pemeriksa Opname Stand Meter :
- Mengambil meter list dari arsip langganan yang akan
dibaca meter gasnya pada hari itu.
- Memberikan meter list kepada petugas opname stand meter
52
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
53
G A ^ A R 4
F L O U C H A ^ T PEJsrAC AAPJ
sadah diisi
dicatat dalam buku pelanggan
diisi & ditinggal
i e t e r l i s t
ke petugas /seksi pern— buatan rekening gas
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
yang sudah ditunjuk.
- Menerima kembali meter list yang sudah diisi dari
petugas opname stand meter pada saat tutup hari kerja.
- Menghitung pemakaian M 3 bulan sekarang dengan cara
stand meter bulanan sekarang dikurangi dengan stand
meter bulan lalu.
- Mencatat setiap stand meter akhir pelanggan ke dalam
buku p e l a n g g a n .
Petugas Opname Stand Meter :
- Menerima meter list dari seksi pemeriksa opname stand
m e t e r .
- Membaca meter gas dan menuliskan hasil pembacaan meter
ke dalam meter list yang dibawa.
- Mencatat juga hasil pembacaan meter dan jumlah
pemakaian gas di dalam meter list yang terdapat pada
rumah pelanggan.
- Mengerabalikan semua meter list kepada kepala seksi
opname stand meter.
3.2. Prosedur pembuatan re.kening gas.
Pembuatan rekening gas :
Seksi pembuat rekening gas membuat rekening gas
untuk setiap pelanggan berdasarkan buku pelanggan
(dipinjam dari seksi pemeriksa opname stand meter) dan
rekening gas dibuat setiap hari, serta dibuatkan juga
Boderelnya sebanyak 3 lembar dengan distribusi sebagai
berikut :
54
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
55
S A m B A t t 5
F L O W C H A R T P E r . 3U A T A : , PE K C M I ? :
E K S I P E ^ C R I K S A O P N A M E S T A f . D N E T E R
B K P E L A N G G A f :
P E M G U A T R E K E N I f . ' C G A S
- > | B K P E L A N i G f l N j
1
R E K E N I N G G A S
- h
T r— . R E K E N I N G G A S
0O O E R E Li.
S E K S I P E M E R I K S A R E K E N I N G G A S
R E K E N I N G G A S
30Q E R E L1
— r
L _______ 1
3G T - E R E L
di ban ding* ken untuk check 'ulai
^ k e seksi inkasc
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
Lembar 1 & 2 : diserahkan kepada seksi pemeriksa
rekening gas sebagai bahan checking.
Lembar 3 : arsip (file).
Setelah diterima kembali rekening gas beserta
Boderelnya sebanyak 2 lembar, maka segera dilakukan check
oleh seksi pemeriksa rekening gas, maka rekening gas
diserahkan ke petugas cashier register untuk dilakukan
cap. Kemudian pada hari itu juga rekening gas dan
boderelnya dikirim ke seksi inkaso untuk dilaksanakan
penagihannya.
Seksi pemeriksa rekening gas :
Setelah rekening gas dan Boderelnya sebanyak 2
lembar, maka segera dilakukan check ulang mengenai jumlah
pemakaian bea materai dan jumlah uangnya setiap
rekening gas dengan memperbandingkan boderelnya.
3.3. Prosedur penagihan rekening gas.
Seksi Inkaso :
Oleh bagian inkaso, rekening gas dan boderel
sebanyak 2 lembar kemudian dicatat dalam buku pembantu.
cikspedisi mengenai tanggal diterimanya ekspedisi, nomer
buku pelanggan, jumlah rekening gas dan jumlah rupiahnya.
'Setiap hari kerja rekening gas dan boderel lembar
ke eatu diserahkan ke petugas penagihan untuk dilaksanakan
penagihan ke tempat pelanggan. Setelah penagihan selesai
dilakukan, pada hari itu juga sisa rekening, struck dan
56
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
57
FLO'J CHART PENAGIHAN R E K ENING GAS
GflmBAR 6
P EMBUAT REKENING GAS SEKSI INKASO PETUGAS PEMAGIH LANGGANAN
REKEN I N G GAS
BODERELi
R E K ENING GAS
BODEREL
REKENING GAS
QODERELj:
REKENING GAS
4 BODEREL1
dibukukan dalam buku pemb antu ekspedisi
SISA R E K ENING GAS
BODEREL1
SISA R E K E NING G*\S
BODEREL
untuk 1 ak u- kan pena-gl har kuterr pat 1 angc nan
DPT
a ike kasir
-|~UANG~~|
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
boderel dicheck dan dihitung oleh seksi inkaso untuk
mengetahui besarnya jumlah rupiah yang dapat ditagih pada
hari tersebut. Dimana sisa rekening ditambah struck harus
saina dengan jumlah rupiah boderel lembar 2 (arsip
inkaso), kemudian seksi inkaso mencatat dalam buku
pembantu hasil tagihan setiap hari dan per penagih,
setelah itu dibuatkan Daftar Penagihan Tanggal (DPT)
sebanyak 3 lembar dengan distribusi sebagai berikut :
Lembar 1 & 3 : arsip (file)
Lembar 2 : Untuk kasir sebagai lampiran kas bon
( b i r u ) .
Boderel lembar 1 dan Daftar Penagihan Tanggal (DPT)
lembar ke dua serta struck diserahkan kepada kasir
sebagai dasar penyetoran uang petugas penagih kepada
k a s i r .
Petugas penagih :
Dengan diterimanya boderel lembar 1 dan- rekening
gas, maka petugas penagih melakukan penagihan ke tempat
langganan (door to door), setelah selesai penagihan pada
hari itu juga sisa rekening, struck dan boderelnya
dikembalikan kepada seksi inkaso untuk dilakukan
pengecekan. Setelah pengecekan oleh seksi inkaso benar,
maka petugas penagih menyetorkan hasil penagihan kepada
kasir sebesar jumlah yang dapat ditagih pada hari itu.
58
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
3.4. Prosedur penerimaan uang
Prosedur penerimaan uang dimulai dari seksi inka
so, yang mana seksi inkaso menerima dari seksi pembuat
rekening berupa rekening gas yang sudah di cap oleh
cashier register, boderel sebanyak 2 lembar, setelah itu
seksi inkaso mencatat dalam buku pembantu ekspedisi.
Disamping itu seksi inkaso juga membuat struck untuk
masirig-masing rekening gas. Oleh seksi inkaso rekening
gas, struck boderel lembar 1 diarsip seksi inkaso. Oleh
petugas penagihan rekening gas dan boderel lembar 1
digunakan untuk melakukan penagihan ke tempat langganan
(door to door). Setelah selesai melakukan penagihan ke
tempat langganan, oleh petugas penagihan sisa rekening
gas dan boderel lembar 1 dikirimkan ke bagian inkaso
untuk dilakukan pengecekan dan dihitung berapa besar
jumlah rupiah yang dapat ditagih pada hari itu.
Pengecekan yang dilakukan oleh bagian inkaso , dilakukan
dengan cara membandingkan antara sisa rekening ditambah
struck dengan boderel lembar 2 dan jumlahnya harus sama.
Setelah dibandingkan kemudian seksi inkaso membuat Daftar
Penagihan Tanggal (DPT) sebanyak 3 lembar, dimana lembar
1 dan 3 sebagai arsip inkaso dan Jembar ke 2 dikirimkan
ke kasir.
Oleh bagian inkaso Daftar Penagihan Tanggal lembar
2 dan boderel lembar 1 serta struck dikirimkan ke kasir.
Uang yang diterima dari langganan yang telah ditagih oleh
59
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
G A W B A R 7
FLOW CHART PEWERIfuAAW UA.^C
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
petugas penagihan, oleh petugas penagih uang hasil
penagihan disetor ke kasir. Kemudian kasir atas dasar
boderel lembar 1 dan Daftar Penagihan Tanggal serta
struck menagih atau memungut uang hasil penagihan dari
petugas penagih dan kasir kemudian melakukan pencocokan
antara boderel lembar 1, Daftar Penagihan Tanggal lembar
struck dengan uang yang diterima dari petugas penagih.
Setelah cocok j u m l a h n y a , kemudian kasir membuat
kas bon (biru) dan kas bon (biru) digunakan oleh kasir
sebagai dasar mencatat dalam Buku Harian Kas (kasir).
Kemudian kas bon (biru) diserahkan ke Sub bagian Keuangan
untuk diparaf.
61
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
HAP. IV
A N A L I S A L'KMhAHA. .W\N
l . AnaLL&a L l^x m s a la ii iLang Liiufrul
Dari penjelasan yang penulis ttumuuakan climuka
mengenai sistem dan prosedur penjualan beserts
informasinya, nampaknya masih ada beberapa kelemahan atau
kekurangan atas sistem dan prosedur beserta informssi
yang disajikannya yang sangat diperlukan oleh pihik
pimpinan perusahaan sebagai alat bantu atau sarana
pengendalian intern penjualan gas.
Seperti dijelaskan pada BAB III dimuka, yaitu
mengenai keadaan perusahaan yang berhubungan dengan
sistem informasi yang ada di bidang
berikut ini akan dibahas sccara mendetaii. ji»cugi-,i i cara-
cara peniecahan masalah yang dihadapi perusahaan. Yang
dengan demikian diharapkan Poruin Gas Negara Cabang
Jakarta ini bisa terhindar dari kesulitan yang
dihadapinya. Setiap hari pimpinan perusahaan tidak pernah
terlepas dari tanggung jawab untuk memecahkan masalah
yang kian kompleks, dan mengambil keputusan dari berbagai
alternatif yang dihadapinya, olen karena itu informasi
yang cepat, tepat dan akurat sangat diperlukan dalam
rangka pengendalian intern perusahaan. Sedangkan
. in t'ormasi itu sendiri dapat dihasilkan dari suatu sistem
informasi yang baik dan i pada perusshaan.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
Seperti halnya yang torjadi pada I -.r \:,i n-:^
Cabang Jakarta in*i, yaitu masih ada kc Lein^'an pada
informasi akuntansi di bidang penjualan gas, dimana hal
ini haruslah mendapat perhatian yang khusus atau
katakanlah mendapatkan porsi yang utama untuk segera
dibenahi. Karena apabila hal tersebut dibiarkan
berlarut-larut tanpa adanya suatu pembenahan yar.g
berarti, maka tidak mustahil bila suatu saat Perurn Gas
Negara Cabang Jakarta ini akan meugaiatni suatu problem
yang sangat serius, yang disebabkan karena lemahnya
pengendalian in tern.
Seperti pada prosedur pembacaan mett;r. dimana
petugas opname stand meter yang membaca meteran ga.: di
tempat para pelanggan gas, semestinya petugas opname
stand meter ini setelah tugasnya membaca meteran gas
di l a k s a n a k a n , maka dia harus membuat atau mengisi suatu
formulir rekapitulasi pemakaian gas tiap wilayali dimana
dia ditugaskan untuk opname stand meter. Memang selama
ini belum pernah terjadi suatu permaealahan yang serius
mengenai tidak adanya formulir rekapitulasi pomakaian
gas tiap wilayah t.erschut, namun begitu tidak boleh
‘.ii! I'h-n, begitu saju tani’u adanya perhatian atau
peiubenuhan sama s«kaLi.
i'ada prosedur pembuatan rekening g*:. r-’o vnasalahan
yang sc ring timbul adalah seksi pombuat rekening gas
membuat rekening gas untuk setiap pelanggan hanya
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
berdasarkan buku pelanggan yang dipinjam dari seksi
pemeriksa opname stand meter, sedangkan pencatatan daLani
buku itu semata-mata h y m n a l dari meter list y. sudah
diisi oleh petugas opname stand meter, sehingga
kemungkinan terjadi penyimpangan antara total pemakaian
gas dan total jumlah uang yang diterima sering kali
terjadi. Artinya peningkatan pemakaian gas drastis
sekali, sedangkan peningkatan penerimaan uang dari
tagihan rekening gas sedikit sekali. Dengan selalu
meminjam buku pelanggan dari seksi pemeriksa opname stand
meter, maka proses pembuatan rekening gas sering kali
terhambat dan proses pembuatan rekening gas itu sendiri
harus dilaksanakan setiap hari.
Pada prosedur penagihan rekenins s, ,-r*U‘l?.h
menerima rekening gas dan boderel lembar perLsmn dari
seksi inkaso, petugas penagih melakukan penagihan
ketrjmpat para pe Lariggari ( door to door ). Uang hasil
tagihan oleh petugas penagih diserahkan ke kasir dan sisa
rekening tfas, struck, boderel lembar pertama dikembalikan
ke yeksi inkaso. Dengan kondisi seperi ini, seksi inkaso
akan atngalami kesulitan dalam melakukan pengendalian
ataij uang hasil tagihan oleh petugas penagih. Hal ini
distbabkan informasi yang diperoleh seksi inkaso atas
uang naall tagihan berdasarkan sisa rekening gas, struck,
boderel lembar pertama yang diterima kembali dzrr petugas
penagih, sehingga informasi yang diterima seksi ir.fcaso
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
kurang lengk&p dan njetnada i. .
Pada prosedur penerimaan uang, setelah kasir
menerima uang dari petugas penagih setiap hnrinva, maka
kasir membuat Kas Bon Biru. Pembuatan Kas Bon Biru oleh
kasir dibuat berdasarkan jumlah uang yang diterima dari
petugas penagih, DPT lembar ke dua, boderel lembar
pertama. Apabila cocok, maka Kas Bon Biru oleh kasir,
digunakan sebagai dasar mencatat dalam buku harian kas
(kasir) dan Kas Bon Biru kemudian diserahkan ke sub baag
keuangan untuk diparaf. Disinilah letak permasalahannya,
yaitu kasir tidak memberikan laporar •*— .-ara t : ‘ ;. ;rinci
mengenai jumlah uang yang diterima kasir pada hari itu
kepada sub bag keuangan dan juga setnua uang yang diterima
oleh kasir pada hari itu tidak langsung disetorkan ke
Bank, tetapi dibiarkan atau ditunggu •/.! " >pnk,
serta sub bag keuangan pada waktu c it11 - Kas Bon Biru
dari kasir tidak menerima lampiran DPT lembar ke dua.
2. Analiga Pemecahan M asalah
Dari penjelasan tentang analisa permasalahan yang
ada, maka pada Perum Gas Negara Cabang Jakarta
terdapat kurang tertatanya sistem dan prosedur akuntansi
penjualan gas, hal ini disebabkan selain informasinya
yang di^ii..iikan kurang memadai juga masih lemahnya
pengendalian intern penjualan gas yang ada pada
perusahaan in i .
Pada analisa peuiecahan masalah ini, penulis
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
membaginya dalam beberapa bagian lag: ycuig akan dibahas
sendiri-sendiri . Adapun pembagian peniec<i),.M, w varig
penulis tnaksudkan disini adalah :
1. Pembenahan pada prosedur pembacaan meter gas.
2. Pembenahan pada prosedur petnbuatan rekening gas.
3. Pembenahan pada prosedur penagihan rekening gas.
4. Pembenahan pada prosedur penerimaan uang.
2.1. Pembenahan pada prosedur pembacaan meter gas
Pada prosedur pembacaan meter gas, petugas opname
stand meter kelihatannya kurang memiliki tanggung jawab
terhadap meter gas yang telah dibacanya di ternpat para
pelanggan, hal ini dapat terlihat dari ke.sv'.t-'.
petugas opname stand meter, yaitu setelah meitiUaoir meteran
gas di tempat para pelanggan, petugas opname stand meter
segera menulis atau mencatat jumlah pemakaian gas yang
ditunjukkan oleh meter gas pada meter list yang dibawanya
dan meter list yang ada di tempat para pelanggan, setelah
itu menyerahkan saja meter list yang sudah diisi kepada
seksi pemeriksa opname stand meter tanpa harus menyalin
atau mtirekap dalam suatu formulir r itu ut> i ^ m u k a i a n
gas ditiap wilayah dimana petugas opname stand meter
d i t u g a s k a n .
Sebaiknya dalam pembenahan prosedur pembacaan
meter gas dibuatkan suatu formulir atau bianko tersend^'i
yang berisikan laporan tontang l untuk
masing-masing pelanggan pada tiap-tiap wilayah sesuai
66
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
nomer ref erens .inya. Adapun formulir yang bisa
dipurgunakan dalam .pembenahftn prosedur peml>aca«ii metei
gas ini bisa dilihat, pada formulir yang ada pada
halaman 6 8 . Sesudah dibuatkan formulir tersebut maka
pencatatan dalam buku langganan oleh seksi pemeriksa
opname stand meter lebih akurat dan cepat dilaksanakan
dan pengendalian intern lebih mungkin dilakukan. Formulir
laporan pemakaian gas dibuat rangkap 2 dengan perincian
sebagai berikut :
- Lembar pertama : ke seksi pemeriksa opname stand
m e t e r .
- Lembar ke dua : ke petugas pb.;.buat rekening
g a s .
2.2. Pembenahan pada prosedur pembuatan rekening gas
Pada prosedur pembuatan rekening gas, permasalahan
yang timbul adalah petugas pembuat rekenirtg gas membuat
rekening gas berdasarkan buku pelanggan yang dipinjpm
dari seksi pemeriksa opname stand meter, dimana pecatatan
dalam buku pelanggan oleh seksi pumuriksa opname stand
meter hanya berdasarkan pada meter list yang sudah diisi
oleh petugas opname . Disamping itu kebenaran dari
angka-angka yang terdapat dalam buku pelanggan belum
tentu dapat diandalkan sertn kalau dalam pesnbuat^n
rekening gas, petugas pembuatan rekening m \~u s sel^.lu
meminjam buku dari seksi pemeriksa opname stand meter,
maka proses pembuatan rekening gas kemungkinan besar akan
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
P S R U M C A S r iZ CAR A C J f\K P H T o.58
L A P O R A f J P E ' T A K ^ I AN Gf lS
edcr Point stailanggan(laninakrian ,‘Uni.num .lay ah
•:onr.F
)1 P b n u n jukan r land Mo ter
Selisih Meter ( r-i3 )
Tekanan Keluar ( Bar )
Suhu
( c )
Fak tor Volume Petaakaian ( m3 )
K*t
•
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
terhambat atau tertunda, sedangkan pe-t-uat.Hn rekening
gas harus dilaksanakan setiap hari.
Oleh karena itu dalam nembenahan prosedur
pembuatan rekening gas, petugas pembuat rekening gas
disamping tneminjam buku pelanggan dari seksi pemeriksa
opname stand meter juga harus menerima formulir laporan
pemakaian gas yang sudah diisi oleh petugas opname stand
meter yaitu lembar ke dua. Sehingga dengan demikian
proses pembuatan rekening gas dapat dilakukan dengan
cepat dan akurat, serta dapat segera diambil suatu
langkah-langkah pembenahan yang perlu apabila diketemukan
suatu indikasi adanya kebocoran dibagian pemakaian gas,
karena selama ini jumlah pemakaian gas teiu* eci '.p.yMt,
sedangkari peningkatan jumlah tagihan rekening gas tidak
sebanding dengan pemakaian gas.
2.3. Pembenahan pada prosedur penagihan rekening gas.
Pada prosedur penagihan gas, permasalahan yang
timbul adalah setelah petugas penagih menerima uang
pembayaran gas dari pelanggan seharusnya membuat Laporan
Penerimaan Harian atas uang hasil t y ^ r . r ^ cMterima
dari pelanggan, tetapi dalam perusahaan ini hal ini belum
dilaksanakan. Oleh karena itu sebaiknya pembuatan Laporan
Penerimaan llarian atas uang hasil tagihan oleh petugas
penagih diadakan. Disamping itu, Lau-nan t imaan
Harian tersebut harus ditandatangan- j*eh Dctugas penagih
dan kasir yang akan menerima uang dari petugas penagih,
69
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
•;n
sehingga dari segi i n formarj i dari pr-ngenda I. i an a i,yn uang
hasil tagihan cukup Lcrkon t ro 1 . Laporan P*-r, f;r ) "-•.ian
dibuat rangkap 4 dengan perincian sebagai Ljiik^t :
Lembar pertama : ke petugas penagih
Lembar ke dua : ke kasir
Lembar ke tiga : ke seksi inkaso
Lembar ke empat : ke sub bag keuangan
2.4. Pembenahan pada prosedur penerimaan uang
Prosedur penerimaan uang merupakan suatu prosedur
yang harus dikendalikan dengan u q j.K , k arena uang
merupakan suatu hal yang sangat sensitif, sehingga
pengawasannyapun harus sangat keta^.
Pada prosedur penerimaan uang ini, kasir membuat
Kas Bon Biru berdasarkan jumlah uang yang diterima 'lari
petugas penagih, DPT lembar ke dua, h«.ui-rel lembar
pertama. Kas Bon Biru itu sendiri hanya memuat total dari
jumlah uang yang diterimanya, tanpa adanya perincian yang
jelas tentang total dari jumlah uang yang diterimanya.
Disamping itu sub bag keuangan pada waktu menerima Kas
Bon Biru dari kasir untuk diparaf tid&k menerima lampiran
DPT lembar ke dua, sehingga sub bag keuangan sangat sulit
untuk melakukan pengecekan atau pemeriksaan atas Kas Bon
Biru dari kasir. Uang yang diterima kasir pada hari itu
juga harus disetorkan ke Bank dengan + Bnkti
Setorah Bank dan jangari dibiarkan menumpuk
Sebagai langkah pembenahannya sebaiknya. dibuatkan
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
juga semacam Laporan Penerimaan Marian yang dibuat
seperti pada prosedur penagihan reke-ii."^ gas, hanya saja
pada Laporan Penerimaan Harian juga hs.rv's ^ i ' L.angan i
oleh sub bag keuangan dan seksi -r^’aso, sehingga dari
segi informasinya maupun pengendaliannya cukup terkontrol
dan Laporan Penerimaan harian memuat perincian atas uang
yang diterima oleh kasir pada hari itu. Laporan
Penerimaan Harian ini dimaksudkan sebagai sarana dalasi
pengendalian intern pada prosedur penerimaan uan*.
Laporan Penerimaan Harian ini dibuat rangkap 4 seperti
halnya pada prosedur penagihan rekening gas dan
jaerinciannya sama dengan yang terdapat pada prosedur
penagihan rekening gas.
Disamping itu uang yang diterima ka -j.r paua hari
itu harus disetorkan ke Bank pada hari itu juga dan kasir
harus membuat Bukti Setoran Bank atas uang yang
dikirimkan ke Bank pada hari itu juga. Bukti Setoran Bank
dibuat rangkap 4 dengan perincian sebagai berikut :
Lembar pertama : ke kasir sebagai arsip
Lembar ke dua : ke sub bag keuangan
Lembar ke tiga : ke ka bag administrasi
Lembar ke empat : ke kepala cabang
Bentuk Laporan Penerimaan Harian baik untuk
prosedur penagihan rekening gas dan pi.^sedur penerimaan
uang adalah sama dan dapat diiihat pada formuli • /*i»ig ada
pada halaman 72.
71
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
M G " R A CS3;.\3 J AKARTA 'Er:ZRi:iAA>i h a r i a m
j i 1 a y a h :T a n g g e i : . . . . . . . .
• - r t • yl a ; ; a /
" L ft.r i A T
K E A O A A : ' : : ' . - T ~ _ R
3 L N I N I B L N L A L U
D I S - ~ n
" . I N I N
P E M A K A I A N
S E 3 E N A R N Y AD I P E R
HITUMGK A N
K C 3 3 E
T A R I F
cr f.
P I o A K A I f i r ;
f t E T E
R P I
J U t t L - H U AM G
- •J ft _ H n
KASIR SUB BAG P ETUGAS INKASOKEUAi-iGAfi PENAGIH
( ) ( ) ( ) ( )
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
H A B V
K 1 MPULAN DAN 3 A KAN
f>Bbagai penutup skripsi ini, diajukan beberapa
kesimpulan dari pembahasan pada bab sebelumnya dan
diajukan beberapa saran yang mungkin dapat dipergunakan
sebagai bahan pertimbangan oleh Perum Gas Negara Cabang
J a k a r t a .
a. Pada Perum Gas Negara Cabang Jakarta, ternyata
pengendalian intern penjualan gas masih kurang
baik dan memadai. Hal ini disebabkan oleh informasi
Penjualan gas yang kurang memadai, sehingga masih
hanyak m enimbu 1kan beberapa kekurarigan y^ng masih
harus d i b e n a h i .
b. Pada Perum Gas Negara Cabang Jakarta, sistem dan
prosedur akuntansi penjualan gas tampak belum
m e m a d a i .Prosedur ini meliputi :
1. Prosedur pembacaan meter gas.
Petugas opname stand meter setelah membaca meter
gas yang ada ditempat para pelanggan, segera
menulis jumlah pemakaian gas pada meter list
yang dibawanya dan meter list yang ada ditempat
para pelanggan. selanjutnya menyerahkan meter
list yang judyh d i is i kepada s-iks' ,o*r\ Lsa
opname stand meter tanpa Ler::'0 ;.'. dahv.lu
1 .
73
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
mengelompokkan sesuai dengan wilayah. Akibatnya
seksi pemeriksa opname stand meter akan
mongalami kesulitan dalam menghitung jumlah
pemakaian gas untuk masing-masing pelanggan pada
tiaprtiap wilayah sesuai nomor referensinya dan
proses perhitungan jumlah pemakaian gas menjadi
lambat.
2. Prosedur pembuatan rekening gas.
Petugas pembuat rekening gas dalam rangka
membuat rekening gas hanya didasarkan pada buku
pelanggan yang dipinjam dari seksi pemeriksa
opname stand meter, dimana penoatatan dalam buku
pelanggan oleh seksi pemeriksa stand meter
berdasarkan meter list yang sudah diisi oleh
petugas opname stand meter. Hal Ini aksn
berakibat .proses pembuatan rekening gas akan
terhambat atau tertunda, sedangkan pembuatan
rekening gas harus dilaksanakan setiap hari.
3. Prosedur penagihan rekening gas.
Setelah menerima rekening gas dan boderel lembar
pertama dari seksi inkaso, petugas penagih
melakukan penagihan ke tempat para pelanggan (
door to door ). Uang hasil tagihan oleh petugas
penagih diserahkan ke kasir dan sisa rekening
gas, struck, boderel leuibar pertama dikembalikan
ke seksi inkaso. Dengan kondisi seperti ini,
74
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
seksi inkasu akan uiouga Lami kesulitiin daioni
melakukan pengendalian atas uang hasil tagihan
ulolt petuga;; ponar.ih. Hal ini discbabkan
informasi yang diperoleh seksi inkaso atas uang
hasil tagihan didasarkan pada sisa rekening gas,
struck, boderel lembar pertama yang diterima
kembali dari petugas penagih, sehingga informasi
yang diterima seksi inkaso kurang lengkap dan
m e m a d a i .
, Prosedur penerimaan uang.
Uang yang diterima oleh kacir ■!«. ■ -'otugas
penagih, kemudian dico*;*>kkan dengan Daftar
Penagihan Tanggal lembat kedua, boderel lembar
pertama. Kasir kemudian kas bon biru. Kas bon
biru itu hanya memuat jumlah uang yang diterima
tanpa ada peincian yang jelas. Kas bon biru
kemudian diserahkan ke sub bag keuangan untuk
diparaf, Dengan kondisi seperti ini, ka sub bag
keuangan akan mengalami kesulitan didalam
melakukan pemeriksaan dan pengendalian atas
penerimaan uang. Hal ini disebabkan informasi
yang diperoleh ka sub bag keuangan nanya
berdasarkan kas bon biru yang diteriins dari
kasir. Disatnping itu, uang yang diterima oleh
kasir tidak langsung disetorkan ke bank, tapi
dibiarkan m e n u m p u k .
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
Berdasar pada kesimpu 1 an , maka dia.iukgn beberapa
saran sebagai berikut :
1. Pada prosedur pembacaan meter gas, sebaik^va
disediakan blanko atau formulir yang digunakan
untuk mencatat volume pemakaian gas setiap
wilayah untuk setiap pelanggan sesuai dengan
nomer referensinya, sehingga dapat membantu
mempercepat perhitungan pemakaian gas sesuai
dengan wilayahnya.
2. Pada prosedur pembuatan rekening gas, sebaiknya
petugas pembuat rekening gas juga menerima
blanko atau formulir laporan pemakaian gas,
yaitu lembar ke dua, sehingga proses pembuatan
rekening gas dapat dilakukan dengan cepat tanpa
harus menunggu atau meminjatn dari buku pelanggan
yang ada di seksi pemeriksa opname stand meter.
3. t'ada prosedur penagihan rekening gas, sebaiknya
iJibuatkan Laporan Penerimaan Harian atas uang
hasil tagihan. Disamping itu, harus
U itaridatangan i oleh petugas penagih d a r kz^ir.
4. Pada prujcdur penerimaan uang, sebaiknya
dibuatkan juga bJanko atau f<>i,;.ulir Laporan
Penerimaan Harian seporti yan£ ada pada prosedur
penagihan rekening gas. Hanya saja Laporan
Penerimaan Harian pada prosedur penerimaan uang
76
2 . Saran
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
juga harus <i itnndn tnng i ol^h r, u U b?>** keuangan
dan seksi inkaso. i)i sampirif? itu uang yang
diterima kasir dari petugas penagih pada hari
itu juga harus scgora disetorkan ke Bank dan
dibuatkan bukti setoran bank. Bukti Setoran Bank
lampirannya harus diberikan ke sub bag keuangan,
ka bag administrasi dan Kepala Cabang. Prosedur
ini diharapkan akan memudahkan pengendalian
penerimaan uang.
77
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Cushing, Barry E, Sistem Informasi Akuntansi ian
O r g an Isas i . Piter .i emahkan oleh Drs. Ruchiyat Kosasih,
Edisi Ke Tiga, Penerbit Erlangga, J a k a r t a ,1983.
Davis, Gordon B, Kerangka Dasar Sistem Informasi
Mana.iemen bagian I Peng a n t a r . Seri Manajemen No. 90,
Diterjemahkan oleh Lembaga Penelitian dan Pembinaan
Manajemen dan P T . Pustaka Binawan Pressindo, Edisi
Ke dua, Jakarta, 1985.
Gillespie, Cecil, Accounting Syslems Procedures and.
Methods.Prentice Hall of India Private Limited, New
Delhi, Third E d i t i o n ,1981.
Hadori Yunus, Sistem Akuntansi dan Peng a w a s a n .Baffi an
Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada,
Y o gyakarta,1973.
Ikatan Akuntan Indonesia, Norma Pemeriksaan
Penerbit Ikatan Akuntan Indonesia,1986.
Onong Uchjana Effendy, Sistem Informasi Dalam
Penerbit Alumni, Bandung, 1984.
Zaki Baridwan, Sistem Akuntansi Penvusunan dan
• Cetakan Ke Lima, Bagian Penerbitan Akademi Akuntansi
YKPN, Yogyakarta 1979.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
P E R U S A H A A N U M U M G A S N E G A R A C A B A N G J A K A R T AJ l M I R id w a n R aiS N o . 2 , J a k a r ta P u s a t
T i lp o n : 3 7 4 8 0 9
n o . 20.131980B LN JT H T NO. INKASO 1
Lampiran 1
S T A N D - M E T E R Jumlah Bm PamakatanS E W A \
J u m l a h |Bulan Ini Bulan IbJu
Pamakalan M3 Saluran Malar
'
i1ii'
............JPERHATIAN : - Jum lah da lam lajur total haruslah sama dengan jum lah dan KAS REGISTER.
- Pem bayaran mi syah jika d ibubuh i cap KAS REGISTER
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
I n t e r nPERUSAHAAN U M U M GAS NEGARA CABANG JAKARTA
Lampiran 2
Bon Kas tg.
Besamya : Rp.......................................................
TE RBI L A N G Rp.
U n tu k : ..........................................................................
Perkiraan :
M enyetu ju i : Setuju d ibayar D ibayar Yang m enerim aPem im pin
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
I n t e r n Lampiran 3
PERUSAHAAN U M U M GAS NEGARA CABANG JAKARTA
K re d it R p ’.> V «
Besarnyt setoran R p ..
Oleh :
Penjelajan
P e r k i r a a n
Bon Kas tgl.
TE RBI LANG Rp.
V a n g m e n y e to r : Setuju : OftefffDB •oleh'kesfr-r —
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
TAHUN MERKNOMOR TYPE
TAHUN LALU TQL.CATAT
PERHITUNGANMETER
PEMAKAIAN(M 3 )
S T A T U S
MC PB PK CBKETERANGAN
DES
NOP
OKT
SEP
AGU
JUL
JUN
ME!
APR
MAR
PEB
JAN
DES
NO PELANGGAN
N O BUKU
N O REFERENSI
ALAMAT
ALAM AT TAGIHAN
STATUS PELANGGAN
J. KONS
*
J. GAS
PERUM. GAS NEGARA CABANG JAKAlfi'A
J. REK
O T A
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
No.Urut Tanggal
Meter yang dikembalikan
KekuatanMeter No. Meter Pencatatan
terakhir
CA TATA N HA L - HAL IST IM E W A
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
. a m p i r a n 5
N K A S O t DAFTAR PENAGIHAN TANGGAL3ft o « 9 o 6 o
No.
urut
P e n j e l a s a n s i n g k a tJum lah yang
diterima
K e t e r a n g a n
1 a i n - a i nDiterima dariInkaso no. J l . Rekg.
Untuk
piutang
No. Terima dari nkaso no. Piutang Jumiah Rp.
No. Terima dari inkaso no. Piutang Jumlah Rp.
No. Terima dari Inkaso no. Piutang Jumlah Rp.
No. Terima dari inkaso no. Piutang Jumlah Rp.
No. Terima dari Inkaso no. Piutang Jumlah Rp.
No. Terima dari Inkaso no. Piutang Jumlah Rp.
No. Terima dari inkaso no. Piutang Jum lah Rp.
No. Terima dari Inkaso no. Piutang Jum lah Rp,
No. | Terima dari Inkaso no. Piutang Jumlah Rp.
•
No. Terima dari Inkaso no. Piutang Jum iah Rp.
No. Terima dari Inkaso no. Piutang Jum lah Rp.
No. Terima dari Inkaso no. Piutang Jumlah Rp.
No. Terima dari Inkaso no. Piutang Jum lah Rp.
No. Terima dari Inkaso no Piutang Jumlah Rp.
-
No. Terima dari Inkaso no. Piutang Jumian Rp.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
„ r v L r 3 -'
30DEREL
L A Y A H M I S G A S
W IK UKOi>
i p . - * : . :
r«.... .V "" . .r t if'r n i|S
t a r i f 'fi:i r:
i l-v~, r " .1 : : • : C ~ :. ' i F * " *
!i: ::ii :i • " :'v .1 si-'i *!:<1- k!:-blv v ‘S : HfrU .(UNTUNE .ri £
* '-T !■ ! .■ > ! / * " “ ■*» I s - a 4....5
j : s i . . . a i ! . . . . . . . n ' - ' - i i * • • • '. !
J A L A N
*» 6 a
eEF •NO.-----INK.
N ft H-ft ft s. ft f< ft T KEADAAN f.CTE?: DIBAHAr DEHAKAIAN - DiPER RODE
. K «1NI u JUNIf! SEBc NAa MYA TAs*f
'69 0_ n
Dr. PEGY SENS HIN •DR. ? U J I A D !
JL . VUSLF ADMKATA S/H. No: 62 J l . YUSUF ASIWINATA 8.r, «o: s4
5307B3 0 -
LI
O-J
I'-'J
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
Jakarta,
Lam piran 7
Kepada Yth*
PERUM GAS NEGARA CABANG JAKARTA
J in . K.H. Zainul A rifin No* 20
J A K A R T A .
S U R A T P E R N Y A T A A N
Xang-hertanda tangan jiibaw A h in i .komi !
Nama Perusahaan :
A 1 a m a t :
menyatakan bahwa untuk pemakaian b u la n ......................................... kami memilih tariX gas
sosuai dengan pcnakaian minimum sebagai berikut *) ;
1. Pemakaian Minimum 10 M3/Bulan $ Rp. 190,- / M3
2. Pemakaian Minimum 10,000 M3/Bulan © Rp. 189 ,- / M3
3. Pemakaian Minimum 100.000 M3/Bulan @ Rp. l8Sf- / ‘ M3
4. Pemakaian Minimum 200,000 M3/Bulan @ Rp. 106 ,- / M3
5 * Pemakaian Minimum 600.000 M3/3ulan @ Rp. 181 r / M3
6. Pemakaian Minimum S50.000 M3/Bulan @ Rp. 179 ,- / M3
Kami menysdari/memahami apabila re a lis a s i pemakaian dibawah jumlah minimum
yang d isepakati, pembayarannya akan tetap dilakukan untuk jumlah minimum tereebut.
Demikian pernyattm kami dan terima kasih atas perhatien yang diberikan.
CATATAN :
!• P ilih salah satu dari pemakaian minimum.
2 . Pernyataan in i dibuat rangkap dua (a s l i untuk PGN Oabang Jakarta dandupliki.t urvtnk Konsumen). Hormat kami,
Menyvtujai :
PItfiUM GAS fli&AftA CAjVJIG JAURTA K ep a lc .,
( *. .<.........................)
( I r . XOH. SAuEi .:ASTRA )CJIPC : 2 6 W J 3 0 4 .
*) Coret yang tidnk perlu.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN ... BUDI TRI
Recommended