Islamic Bank

Preview:

DESCRIPTION

Talkin about Islamic Bank

Citation preview

1

Disampaikan Oleh:1. IMRON BADARI

NPM: 1208201400442. NUR IMAM TAUFIK

NPM: 120820120118

PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER MANAJEMENFAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS PADJADJARANBANDUNG2015

*dari berbagai sumber

PENGERTIANMenurut Undang-undang nomor 21 tahun 2008 BAB I Tentang KetentuanUmum:

Pasal 1 Ayat (1)Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang BankSyariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha,serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya

Pasal 1 Ayat (2)Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalambentuk Simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentukkredit dan/atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hiduprakyat

Pasal 1 Ayat (7)Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanyaberdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank UmumSyariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

2

PENGERTIAN (LANJUTAN)Menurut undang-undang nomor 21 tahun 2008 BAB I Tentang KetentuanUmum:

Pasal 1 Ayat (8)Bank Umum Syariah adalah Bank Syariah yang dalam kegiatannyamemberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran

Pasal 1 Ayat (9)Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah Bank Syariah yang dalamkegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran

Pasal 1 Ayat (10)Unit Usaha Syariah, yang selanjutnya disebut UUS adalah unit kerja darikantor pusat Bank Umum Konvensional yang berfungsi sebagai kantor indukdari kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkanprinsip syariah, atau unit kerja di kantor cabang dari suatu Bank yangberkedudukan di luar negeri yang melaksanakan kegiatan usaha secarakonvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabangpembantu syariah dan/atau unit syariah

3

PENGERTIAN (LANJUTAN)

4

Menurut undang-undang nomor 21 tahun 2008 BAB I Tentang KetentuanUmum:

Pasal 1 Ayat (12)Prinsip Syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankanberdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memilikikewenangan dalam penetapan fatwa di bidang syariah

Pasal 1 Ayat (13)Akad adalah kesepakatan tertulis antara Bank Syariah atau UUS danpihak lain yang memuat adanya hak dan kewajiban bagi masing-masingpihak sesuai dengan Prinsip Syariah

Pasal 1 Ayat (28)Wali Amanat adalah Bank Umum Syariah yang mewakili kepentinganpemegang surat berharga berdasarkan Akadwakalah antara Bank UmumSyariah yang bersangkutan dan pemegang surat berharga tersebut

SEJARAH PERKEMBANGAN BANK SYARIAH

5

Konsep teoritis mengenai bank Islam muncul pertama kali pada tahun 1940-an, dengan gagasan mengenai perbankan yang berdasarkan bagi hasil

Gagasan pendahuluan mengenai perbankan Islam ditulis oleh ulama besarPakistan, yakni Abul A’la Al-Mawdudi (1961) serta Muhammad Hamidullah(1944-1962).

Tahun 1960-an, bank syariah hanya menjadi diskursus teortis. Padahal, telahmuncul kesadaran bahwa bank syariah merupakan solusi masalah ekonomiuntuk menghasilkan kesejahteraan sosial di negara-negara Islam

Sejarah awal mula perbankan syariah pertama sekali dilakukan adalah dinegara Pakistan dan Malaysia sekitar tahun 19-an, dan kemudian di negaraMesir. Perbankan syariah di negara Mesir tanpa menggunakan embel-embelIslam karena adanya kekhawatiran rezim yang berkuasa saat itu akanmelihatnya sebagai gerakan fundamentalis

SEJARAH (LANJUTAN)

6

Pemimpin perintis usaha ini adalah Ahmad El Najjar, mengambil sebuahbentuk bank simpanan yang berbasis profit sharing (pembagian laba) dikota Myt, Myt Ghamr Bank pada tahun 1963 didirikan di Mesir

Perkembangan selanjutnya adalah berdirinya Islamic Development Bank(IDB), yang bediri atas prakasa dari sidang menteri luar negeri negara-negara OKI (organisasi Konfrensi Islam) di Pakistan (1970), Libiya (1973), danJeddah (1975)

Bank Islam pertama yang bersifat swasta adalah Dubai Islamic Bank, yangdidirikan tahun 1975 oleh sekelompok usahawan muslim dari berbagaiNegara

Salah satu negara pelopor sistem perbankan syariah secara nasional adalahPakistan. Pemerinah Pakistan mengkonversi seluruh sistem perbankan dinegaranya pada tahun 1985 menjadi sistem perbankan syariah

SEJARAH (LANJUTAN)

7

Secara internasional, perkembangan perbankan Islam pertama sekalidiprakarsai oleh Mesir, pada sidang Menteri luar negeri negara-negaraOrganisasi Konfrensi Islam di Karachi, Pakistan, pada desember 1970

Kehadiran bank syariah ternyata tidak hanya dilakukan oleh masyarakatmuslim, tetapi juga bank milik non muslim. Bahkan banyak perusahaankeuangan dunia, seperti ANZ , Chase, Chemical Bank, dan City Bank telahmembuka cabang yang berdasarkan syariah

Pendirian bank syariah di Indonesia sudah ada sejak tahun 1970-an, Dimanapembicaraan bank syariah muncul pada seminar hubungan Indonesia-TimurTengah pada tahun 1974 dan 1976

Pada awal periode 1980-an, gagasan perbankan Islam dipraktikkan dalamskala yang relatif terbatas; diantaranya di Bandung (Bait At-Tamwil SalmanITB) dan di Jakarta (Koperasi Rhido Gusti)

SEJARAH (LANJUTAN)

8

Para ulama pada saat itu berusaha mendirikan bank bebas bunga, tetapitidak ada satupun perangkat hukum yang bisa dijadikan dasar, kecualibahwa perbankan dapat saja menetapkan bunga sebesar 0 %

Bank syariat Islam sebagai konsep alternatif untuk menghindari laranganriba, sekaligus menjawab tantangan bagi kebutuhan pembiayaan gunapengembangan usaha dan ekonomi masyarakat. Jalan keluarnya secarasepintas disebut dengan transaksi pembiayaan berdasarkan tiga modus,yakni mudlarabah, musyarakah, dan murabahah (M Dawam Rahardo)

Gagasan mengenai bank syariah muncul lagi di tahun 1988, disaatpemeintah mengeluarkan Paket Kebijakan Oktober (Pakto) yang berisiliberalisasi industri perbankan

SEJARAH (LANJUTAN)

9

Dari lokakarya ulama tentang bunga bank dan perbankan di Cisarua Bogortanggal 18-20 Agustus 1990, yang dibahas lebih mendalam padaMusyawarah Nasional IV MUI tersebut, maka dibentuk kelompok kerjauntuk mendirikan bank syariah di Indonesia. Kelompok kerja dimaksuddisebut Tim Perbankan MUI dengan diberi tugas untuk melakukanpedekatan dan konsultasi dengan semua pihak terkait

Sebagai hasil kerja Tim Perbankan MUI tersebut adalah berdirinya PT. BankMuammalat Indonesia, yang sesuai akte pendiriannya, berdiri pada tanggal1 November 1991

Secara yuridis, walaupun pembicaraan-pemicaraan tentang bankberdasarkan prinsip syariah sudah lama ada di Indonesia, akan tetapimomentum akan lahirnya bank-bank yang brgerak dibidang berdasarkanprinsip syariah tersebut baru ada setelah lahirnya Undang-undangPerbankan No. 10 Tahun 1998

KONSEP PERBANKAN

10

KONSEP BANK KONVENSIONAL

11

KONSEP BUNGA

12

KONSEP BANK SYARIAH

13

SISTEM BAGI HASIL

14

15

QS LUQMAN 34

BANK KONVENSIONAL VS BANK SYARIAH

16

Keterangan Bank Konvensional Bank Syariah

Sistem yang digunakan dalam produk Berbasis bunga Non-bunga (bagi hasil, marjin,sewa, fee)

Susunan Pengurus Hanya Dewan Komisaris danDireksi

Dewan Komisaris, Direksi &Dewan Pengawas Syariah

Jenis pengikatan / akad Terbatas Beragam

Hasil investasi setiap bulannya Tetap Berfluktuasi, sesuai kinerjabank

Penyaluran dana Semua bisnis yangmenguntungkan

Hanya bisnis menguntungkanyang sesuai prinsip syariah

Laporan kinerja Kurang transparan Transparan

Fungsi sosial Tidak ada Dapat berperan sebagaiLembaga Amil Zakat (LAZ)

MENGAPA MESTI BANK ISLAM?

17

KARAKTERISTIK BANK SYARIAH

18

SYARAT TRANSAKSI SYARIAH

19

FUNGSI BANK SYARIAH

20

FLOW BAGI HASIL

21

PRODUK BANK SYARIAH

22

PRINSIP TITIPAN / SIMPANAN

23

JENIS-JENIS AL WADIAH

24

SKEMA AL WADIAH

25

MUDHARABAH

26

MUDHARABAH MUTLAQAH

27

MUDHARABAH MUQAYYADAH

28

MUDHARABAH MUTLAQAH

MUDHARABAH MUQAYYADAH

29

BAI (JUAL BELI)

30

MURABAHAH

31

SKEMA MURABAHAH

32

KETENTUAN MURABAHAH

33

CONTOH MURABAHAH

34

JAWABAN

SALAM

35

SKEMA SALAM (FIQH)

36

KARAKTERISTIK SALAM

37

SALAM PARARELDALAM TEKNIS PERBANKAN

38

SKEMA SALAM PARAREL

39

ISTISHNA’

40

SKEMA ISTISHNA’

41

ISTISHNA’ DALAM TEKNIS PERBANKAN

42

KARAKTERISTIK ISTISHNA’

43

PERBEDAAN SALAM DAN ISTISHNA’

44

SKEMA ISTISHNA’ PARAREL TEKNIS PERBANKAN

45

IJARAH

46

SKEMA IJARAH WA IQTINA

47

KARAKTERISTIK IJARAH

48

KARAKTERISTIK IJARAH

49

KARAKTERISTIK IJARAH

50

PEMBIAYAAN MUDHARABAH

51

KARAKTERISTIK PEMBIAYAAN MUDHARABAH

52

KARAKTERISTIK PEMBIAYAAN MUDHARABAH

53

CONTOH MUDHARABAH

54

JAWABAN

55

SKEMA MUSYARAKAH

56

KARAKTERISTIK MUSYARAKAH

57

58

JAWABAN

59

JASA PERBANKAN

60

AL QARDH

61

HAWALAH

62

WAKALAH

63

KAFALAH

64

65

66

Recommended