Kapur - Bonita

Preview:

DESCRIPTION

BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITAEmail : Bonita_intan@ymail.com

Citation preview

BATU

KAPURBAHAN GALIAN INDUSTRI

BONITA INTAN SUSIMAH

07300130019

TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS KEBUMIAN DAN ENERGI

UNIVERSITAS TRISAKTI

Genesa Batu Kapur

Komposisi : Sebagian besar kalsit (CaCO3)

ditambah pengotor

Warna : Putih, abu-abu, ataupun coklat

Asal : Batuan sedimen secara mekanik,

organik dan kimia

Batu Kapur dapat terjadi dengan beberapa cara yaitu secara klastis atau non klastis.

Sebagian batu kapur dialam terjadi secara organik. Jenis ini berasal dari pengembangan

cangkang atau rumah kerang dan siput. Untuk batu kapur yang terjadi secara mekanik

sebetulnya bahannya tidak jauh beda dengan batu kapur secara organik yang

membedakannya adalah terjadinya perombakan dari bahan batu kapur tersebut

kemudian terbawa oleh arus dan biasanya diendapkan tidak jauh dari tempat semula.

Sedangkan yang terjadi secara kimia jenis batu kapur yang terjadi dalam kondisi iklim dan

suasana lingkungan tertentu dalam air laut ataupun air tawar.

Genesa Batu Kapur

Batu kapur dengan fosil

cangkang "Nitzana Chalk curves" at

Western Negev, Israel.

Batu kapur yang

terendapkan selama

masa Mesozoic Laut Tethys

Batu gamping di kaliwadas

yang berlapis secara

mekanik

Eksplorasi Batu Kapur

Eksplorasi batu kapur dilakukan bertahap. Kegiatan ini dikerjakan dengan

meggunakan cara pemboran dan seismik. Besar cadangan dihitung

berdasarkan korelasi dengan data pengeboran dan data seismik.

Pemboran Seismik

Potensi Cadangan Batu Kapur (Indonesia)

Propinsi Jumlah Keterangan1. D.I Aceh 2. Sumatera Utara 3. Sumatera Barat 4. Riau 5. Sumatera Selatan 6. Bengkulu 7. Lampung 8. Jawa Barat 9. Jawa Tengah & DIY 10. Jawa Timur11. Kalimantan Selatan12. Kalimantan Tengah13. Nusa Tenggara Barat14. Nusa Tenggara Timur15. Sulawesi Utara 16. Sulawesi Selatan 17. Irian Jaya

100,8575,70923.273,3006,87548,6312,7302,961672,820125,000416,4001.006,800543,0001.917,386229,78466,30019,946240,000

Seluruh cadangan batu kapur ini terklasifikasi sebagaicadangan tereka (termasuk hipotesis dan spekulatif), kecuali cadangan di Nusa TenggaraTimur, sejumlah61,376 juta ton sebagai cadangan terukur.

Total 28.678,500

Sumber: http://kampungminers.blogspot.com/2012/09/batu-gamping.html

Eksploitasi Batu Kapur

Secara umum, penambangan batu gamping Indonesia dilakukan dengan

cara tambang terbuka (kuari). Tanah penutup (overburden) yang terdiri

dari tanah liat, pasir dan koral dikupas terlebih dahulu. Pengupasan dapat

dengan menggunakan bulldozer atau power scraper. Kemudian dilakukan

pemboran dan peledakan sampai di dapat ukuran bongkah yang sesuai.

Untuk bongkah yang terlalu besar perlu di bor dan diledak-ulang

(secondary blasting).

Pengambilan bongkah batu gamping biasanya dilakukan dengan wheel

loader, lalu dimuat ke alat transportasi (dump truck, belt conveyor, lori dan

lain-lain).

Eksploitasi Batu Kapur

Pengolahan Batu Kapur

Batu gamping dapat langsung dipakai sebagai bahan baku, misal pada

industri semen, fondasi jalan, rumah dan sebagainya. Untuk hal lain perlu

pengolahan terlebih dahulu, misal dengan pembakaran. Cara ini

dimaksudkan untuk memperoleh kapur tohor (CaO), kalsium hidroksida

(Ca(OH)2) dan gas CO2.

Pengolahan

Sumber: http://www.semenpadang.co.id/foto/2012/09/24/2409121217_1506110837-proses-

pembuatan2.jpg

Pemanfaatan Batu Kapur

Bahan Bangunan

Pertanian (Pengapuran)

Pemanfaatan Batu Kapur

Bahan Pemutih dalam Industri Kertas, Pulp dan Karet

Penjernih Air

Pemanfaatan Batu Kapur

Industri Kaca

Peleburan dan Pemurnian Baja

TERIMA KASIH