View
433
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
Karangan Argumentatif
DAMPAK PERUBAHAN SISTEM PENERIMAAN MAHASISWA DI
PERGURUAN TINGGI NEGERI TERHADAP POLA DAN MOTIVASI
BELAJAR SISWA
Disusun sebagai Tugas Ujian Praktek Bahasa Indonesia Tahun Ajaran 2010/2011
Disusun oleh :
Annisa Fitriani 12812
SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
FEBRUARI, 2011
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tak perlu dipertanyakan kembali, masa-masa kelas 3 SMA dan
sederajatnya adalah masa yang penuh dengan perjuangan. Inilah masa-masa
dimana semangat belajar siswa sedang mencapai puncaknya. Demi meraih
universitas dan jurusan yang diimpikan, pagi sampai malam pun diniatkan
siswa sebagai waktu untuk menuntut ilmu.
Namun sayangnya, semangat belajar siswa yang memuncak ini sedikit
terganggu dengan sistem penerimaan mahasiswa baru yang terus berubah
sepanjang akhir tahun kemarin. Oleh karena itu penulis tertarik untuk
mengangkat tema mengenai perubahan sistem penerimaan mahasiswa baru
dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar dampaknya terhadap para
siswa, dan untuk memberikan kritik dan saran yang membangun terhadap
kebijakan pemerintah apabila diperlukan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana dampak perubahan sistem penerimaan mahasiswa di
perguruan tinggi negeri terhadap pola dan motivasi belajar siswa?
2. Bagaimana solusi terbaik bagi pemerintah untuk menentukan kebijakan
selanjutnya?
C. Tujuan Karangan
1. Untuk mengetahui bagaimana dampak perubahan sistem penerimaan
mahasiswa di perguruan tinggi negeri terhadap pola dan motivasi
belajar siswa.
2. Untuk mengetahui bagaimana solusi terbaik bagi pemerintah untuk
menentukan kebijakan selanjutnya.
D. Manfaat Karangan
1. Manfaat Teoritis
Penulis berharap karya ini mampu menambah wawasan kepada para
pembaca mengenai perubahan sistem penerimaan mahasiswa baru dan
juga dampaknya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi pelajar, penelitian ini dapat menambah referensi yang ada dan
dapat digunakan oleh semua pihak yang membutuhkan. Penelitian
ini.juga diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
terutama dalam hal menuntut ilmu.
b. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan memberikan
sumbangankepustakaan yang merupakan informasi tambahan yang
berguna bagipembaca dan dapat memberikan sumbangan pemikiran
bagi pihak-pihak yang mempunyai permasalahan yang sama atau
inginmengadakan penelitian lebih lanjut.
BAB II
ISI
A. Kajian terhadap Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2011
SNMPTN adalah salah satu jalur masuk ke perguruan tinggi negeri di
seluruh Indonesia. Pada tahun 2011 sistem SNMPTN mengalami sedikit
perubahan dengan menggunakan 2 sistem seleksi, yang pertama Jalur
Undangan, dan yang kedua melalui ujian tulis dan atau keterampilan yang
meliputi Tes Potensi Akademik, Tes Bidang Studi Prediktif (Matematika
Dasar, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris), dan Kemampuan IPA (Matematika,
Biologi, Kimia, Fisika) atau IPS (Sejarah, Sosiologi, Geografi, Ekonomi).
(http://bhimofaperta.blog.uns.ac.id/)
Berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66
Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun
2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan dan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 34 Tahun 2010 tentang Pola Penerimaan
Mahasiswa Baru Program Sarjana pada Perguruan Tinggi yang diselenggarakan
oleh Pemerintah, pola penerimaan mahasiswa baru program sarjana pada
perguruan tinggi melalui pola seleksi secara nasional dilakukan oleh seluruh
perguruan tinggi secara bersama untuk diikuti oleh calon mahasiswa dari
seluruh Indonesia. Berdasarkan hasil rapat Majelis Rektor Perguruan Tinggi
Negeri Indonesia di Jakarta pada tanggal 4 November 2010, para Rektor
Perguruan Tinggi Negeri di bawah koordinasi Direktur Jenderal Pendidikan
Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional menyelenggarakan seleksi calon
mahasiswa baru secara nasional dalam bentuk Seleksi Nasional Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). SNMPTN 2011 merupakan satu-satunya
pola seleksi yang dilaksanakan secara bersama oleh seluruh Perguruan Tinggi
Negeri dalam satu sistem yang terpadu dan diselenggarakan secara serentak.
SNMPTN 2011 akan dilaksanakan melalui (1) jalur undangan berdasarkan
penjaringan prestasi akademik, dan (2) jalur ujian tertulis dan/atau
keterampilan. (http://www.snmptn.ac.id/)
B. Kajian terhadap Perguruan Tinggi Negeri yang Merubah Sistemnya
1. Universitas Gajah Mada (UGM)
Menanggapi Permendiknas 34/2010, UGM tahun 2011 ini tidak
akan menyelenggarakan ujian mandiri. Seratus persen kursi yang ada di
UGM akan diperebutkan oleh pendaftar melalui jalur SNMPTN.
(http://www.ganesha-operation.com/)
2. Institut Teknologi Bandung (ITB)
Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI no.
34/2010, ITB melaksanakan seleksi penerimaan mahasiswa baru
Program Sarjana secara nasional bersama dengan seluruh perguruan
tinggi negeri di Indonesia, melalui sistem Seleksi Nasional Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Bagi peminat program Beasiswa
(Beasiswa OSN, BIUS, BIDIK MISI, Beasiswa Biaya Pendidikan,
Beasiswa Ekonomi Lemah, dll.), dipersilakan untuk
mengikuti SNMPTN 2011 Jalur Undangan, dan melakukan pendaftaran
ke Panitia Pusat SNMTPN 2011 melalui masing-masing SLTA asal
calon mahasiswa. Calon mahasiswa tidak diperkenankan mendaftarkan
diri secara langsung ke Perguruan Tinggi tujuan.
Mulai tahun 2011, program Kemitraan Nusantara ITB (KN-ITB)
diintegrasikan ke dalam program SNMPTN 2011. Lembaga-lembaga
Mitra ITB yang telah mengirimkan Letter of Intent program KN-ITB
2011, dapat mengikuti program SNMPTN 2011 - Jalur Undangan
Kemitraan Nusantara, sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada
pelaksanaan SNMPTN 2011 - Jalur Undangan.
Berkenaan dengan hal tersebut, seluruh informasi mengenai sistem
Penerimaan Mahasiswa Baru ITB tahun 2011 yang pernah terbit
sebelum hari Senin, tanggal 10 Januari 2011, termasuk informasi
tentang pelaksanaan PMBP-ITB 2011, KN-ITB 2011, dan program
Beasiswa (Beasiswa OSN, BIUS, BIDIK MISI, Beasiswa Biaya
Pendidikan, Beasiswa Ekonomi Lemah, dll.), dinyatakan tidak berlaku
dan dapat diabaikan. (http://www.itb.ac.id/usm-itb/)
C. Pembahasan
Kebijakan pemerintah yang mendadak mengenai perubahan sistem
penerimaan mahasiswa menjadi perdebatan berbagai pihak akhir-akhir ini.
Pasalnya, sebelum dikeluarkannya kebijakan tersebut, pemerintah sama
sekali tidak menunjukkan tanda-tanda akan perubahan sistem kepada
sekolah menengah atas (SMA) dan yang sederajat, sehingga tidak ada
satupun para siswa yang mempersiapkan segala hal berkenaan dengan
sistem yang baru. Terlebih, sistem baru ini menjadikan hanya ada satu jalan
untuk mengadu nasib bersaing memperebutkan kursi universitas, yaitu
melalui jalur SNMPTN, sehingga apabila tidak belajar dengan maksimal
dan gagal dalam jalur ini, siswa harus menguras keringat untuk mencari
perguruan tinggi lain yang masih berbaik hati mengadakan jalur ujian
mandiri setelah SNMPTN.
Perubahan sistem penerimaan mahasiswa baru ini masih menjadi topik
hangat di kalangan pelajar dan guru sekalipun keputusannya telah
ditetapkan dan diundangkan, serta telah diaplikasikan terhadap seluruh
perguruan tinggi negeri di Indonesia. Untuk menambah sedikit kesempatan,
pemerintah juga mengadakan SNMPTN jalur undangan, dimana nilai
rapotlah yang menjadi bahan pertimbangan untuk diterima atau tidaknya
menjadi mahasiswa di universitas yang dituju.
Pengamat pendidikan di Education Forum, Elin Driana, menilai bahwa
Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) jalur
undangan masih terlalu diskriminatif. Besarnya porsi untuk jalur undangan
hanya untuk sekolah-sekolah tertentu, terutama hanya sekolah terakreditasi
A, B, dan C, telah memberikan rasa ketidakadilan. Penuturan guru
bimbingan konseling (BK) SMAN RSBI 12 Jakarta Utara, Dwi Daryani,
setidaknya juga membuktikan hal tersebut. Ia mengatakan, untuk bisa ikut
SNMPTN jalur undangan, siswa harus masuk dalam peringkat kelas yang
dihitung sejak semester lima. Untuk itu, saat ini pihaknya sedang
melakukan tahap memasukkan data siswa. Sementara itu, menurut
pengamatan Retno Listyarti, guru SMAN RSBI 13 Jakarta Utara, saat ini
telah terjadi perubahan signifikan pada sistem seleksi mahasiswa baru PTN.
Kuota mahasiswa baru PTN yang diberikan secara nasional dirasakan
semakin hari semakin sempit, bahkan sifat penyeleksiannya semakin
eksklusif dan diskriminatif. (http://edukasi.kompas.com/)
Di lain pihak, perubahan sistem ini sebenarnya membawa dampak
positif terhadap persaingan perebutan kursi universitas. Perebutan kursi
universitas yang dulu dinilai tertutup melalui jalur masuk mandiri sesuai
kebijakan masing-masing universitas, kini mau tak mau dipaksa untuk
‘sedikit’ transparan dengan adanya SNMPTN jalur undangan dan jalur tes
tertulis.
Seperti yang disebutkan oleh Herry Suhardiyanto, Rektor Institut
Pertanian Bogor (IPB), pada saat diwawancarai oleh Republika, "Seleksi
penerimaan mahasiswa sebaiknya terintegrasi secara nasional, tidak sendiri-
sendiri. Tentu saja tetap harus mengedepankan unsur akademik dengan
melihat prestasi siswanya. Kami berharap proses seleksi SNMPTN akan
menciptakan iklim kebersamaan dalam menggulirkan roda pendidikan yang
dalam hal ini terkait sistem penerimaan mahasiswa baru oleh PTN-PTN di
Indonesia. SNMPTN 2011 dilaksanakan dalam semangat untuk
memperluas akses masyarakat di seluruh Indonesia untuk dapat masuk ke
PTN. Sistem penerimaan mahasiswa ini diharapkan bisa mengakomodasi
potensi seluruh anak bangsa dari semua lapisan dan latar belakang.”
(http://gresnews.com/)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perubahan sistem penerimaan mahasiswa di perguruan tinggi membawa
dampak baik terhadap pengurangan kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN),
tetapi menjadi kurang baik karena pemerintah tidak memberikan waktu
sosialisasi yang cukup terhadap siswa.
B. Saran
Untuk pemerintah, meskipun kebijakan yang terbaru ini membawa
dampak positif terhadap berkurangnya KKN yang biasanya terjadi dalam
proses penerimaan jalur mandiri, namun ada baiknya bila perubahan dan
penetapan kebijakan yang baru disosialisasikan dalam waktu yang cukup lama,
minimal dua tahun menjelang penjaringan masuk perguruan tinggi negeri
(PTN). Hal ini dimaksudkan agar para siswa dapat lebih mempersiapkan
senjata berperangnya untuk meraih universitas dan jurusan yang dicita-citakan.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
http://bhimofaperta.blog.uns.ac.id/2011/02/09/snmptn-2011/ diakses pada hari Selasa, 15
Februari 2011 pukul 10.01
http://www.snmptn.ac.id/ diakses pada hari Selasa, 15 Februari 2011 pukul 10.09
http://www.ganesha-operation.com/berita-146-ugm-hapus-jalur-mandiri.html diakses pada
hari Selasa, 15 Februari 2011 pukul 10.15
http://www.itb.ac.id/usm-itb/ diakses pada hari Selasa, 15 Februari 2011 pukul 10.33
http://edukasi.kompas.com/read/2011/02/14/17204173/
Jalur.Undangan.dan.Rasa.Ketidakadilan diakses pada hari Selasa, 15 Februari 2011 pukul
10.45
http://gresnews.com/ch/Education/cl/SNMPTN/id/1882366 diakses pada hari Selasa, 15
Februari 2011 pukul 12.20
BAB V
LAMPIRAN
Contoh kebingungan siswa-siswa SMAN 1 Yogyakarta menanggapi perubahan
sistem penerimaan mahasiswa baru.
BIODATA PENULIS
Nama Lengkap : Annisa Fitriani
Tempat, tanggal lahir : Yogyakarta, 3 Maret 1993
Sekolah : SMA Negeri 1 Yogyakarta
Kelas / NIS : XII IPA 4 / 12812
Recommended