View
225
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
8/18/2019 Kayu Dan Bambu
1/17
KAYU
Kayu merupakan salah satu bahan material struktur sudah lama dikenal oleh
masyarakat kita. Kayu sebagai hasil utama hutan akan tetap terjaga keberadaannya
selama hutan dikelola secara lestari dan berkesinambungan. Bila dibandingkan dengan
material struktur lain, material kayu memiliki berat jenis yang ringan dan proses
pengerjaannya dapat dilakukan dengan peralatan yang sederhana dan ringan. Sebagai
bahan dari alam, kayu dapat terurai secara sempurna sehingga tidak ada istilah limbah
pada konstruksi kayu (environmental friendly).
Pada masa lalu, perancangan konstruksi kayu dilakukan berdasarkan intuisi dan coba-
coba sehingga pemanfaatan kayu menjadi kurang optimal. Akan tetapi pada saat ini
dimana teknik-teknik analisis dan perencanaan sudah semakin berkembang, maka
perencanaan konstruksi kayu dapat dilakukan secara rasional dan mengikuti kaidah-
kaidah atau ketentuan-ketentuan yang berlaku.
Jenis dan Ciri Kayu untuk Bahan Konstruksi
Dalam memilih kayu yang akan dipergunakan ada baiknya kita mengenal Jenis
dan Ciri Kayu Yang Sering Digunakan Sebagai Bahan Konstruksi. Selain agar kita
dapat mengetahui kayu yang cocok dengan kriteria dan spesifikasi yang kita inginkan,
tentunya juga agar kita tidak tertipu dengan jenis-jenis kayu lainnya.
1. Kayu jati
Kayu Jati sering dianggap sebagai kayu dengan serat dan tekstur paling indah.Karakteristiknya yang stabil, kuat dan tahan lama membuat kayu ini menjadi pilihan
utama sebagai material bahan bangunan. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II
dan Kelas Kuat I, II. Kayu jati juga terbukti tahan terhadap jamur, rayap dan
serangga lainnya karena kandungan minyak di dalam kayu itu sendiri. Tidak ada
kayu lain yang memberikan kualitas dan penampilan sebanding dengan kayu jati.
Pohon Jati bukanlah jenis pohon yang berada di hutan hujan tropis yang ditandai
dengan curah hujan tinggi sepanjang tahun. Sebaliknya, hutan jati tumbuh dengan
baik di daerah kering dan berkapur di Indonesia, terutama di pulau Jawa. Jawa
adalah daerah penghasil pohon Jati berkualitas terbaik yang sudah mulai ditanam
http://kontruksibangunan-kb1.blogspot.com/2013/03/jenis-dan-ciri-kayu-untuk-bahan-konstruksi.htmlhttp://kontruksibangunan-kb1.blogspot.com/2013/03/jenis-dan-ciri-kayu-untuk-bahan-konstruksi.htmlhttp://kontruksibangunan-kb1.blogspot.com/2013/03/jenis-dan-ciri-kayu-untuk-bahan-konstruksi.htmlhttp://kontruksibangunan-kb1.blogspot.com/2013/03/jenis-dan-ciri-kayu-untuk-bahan-konstruksi.htmlhttp://kontruksibangunan-kb1.blogspot.com/2013/03/jenis-dan-ciri-kayu-untuk-bahan-konstruksi.html
8/18/2019 Kayu Dan Bambu
2/17
oleh Pemerintah Belanda sejak tahun 1800 an, dan sekarang berada di bawah
pengelolaan PT Perum Perhutani. Semua kayu jati kami disupply langsung dari
Perhutani dari TPK daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kami tidak memakai
kayu jati selain dari 2 daerah tersebut.
Harga kayu jati banyak dipengaruhi dari asal, ukuran dan kriteria batasan kualitas
kayu yang ditoleransi, seperti: ada mata sehat, ada mata mati, ada doreng, ada putih.
Penentuan kualitas kayu jati yang diinginkan seharusnya mempertimbangkan type
aplikasi finishing yang dipilih. Selain melindungi kayu dari kondisi luar, finishing
pada kayu tersebut diharapkan dapat memberikan nilai estetika pada kayu tersebut
dengan menonjolkan kelebihan dan kekurangan kualitas kayu tersebut.
2. Kayu Merbau
Kayu Merbau termasuk salah satu jenis kayu yang cukup keras dan
stabil sebagai alternatif pembanding dengan kayu jati. Merbau juga terbukti
tahan terhadap serangga. Warna kayu merbau coklat kemerahan dan kadang
disertai adanya highlight kuning. Merbau memiliki tekstur serat garis terputus
putus. Pohon merbau termasuk pohon hutan hujan tropis. Termasuk kayu
dengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I, II. Merbau juga terbukti tahan
terhadap serangga. Warna kayu merbau coklat kemerahan dan kadang disertai
adanya highlight kuning. Kayu merbau biasanya difinishing dengan melamin
warna gelap / tua. Merbau memiliki tekstur serat garis terputus putus. Pohon
merbau termasuk pohon hutan hujan tropis. Pohon Merbau tumbuh subur di
Indonesia, terutama di pulau Irian / Papua. Kayu merbau kami berasal dari Irian
/ Papua.
8/18/2019 Kayu Dan Bambu
3/17
3. Kayu Bangkirai
Kayu Bangkirai termasuk jenis kayu yang cukup awet dan kuat.
Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II, III dan Kelas Kuat I, II. Sifat kerasnya
juga disertai tingkat kegetasan yang tinggi sehingga mudah muncul retak rambut
dipermukaan. Selain itu, pada kayu bangkirai sering dijumpai adanya pinhole.
Umumnya retak rambut dan pin hole ini dapat ditutupi dengan wood filler.
Secara struktural, pin hole ini tidak mengurangi kekuatan kayu bangkirai itu
sendiri. Karena kuatnya, kayu ini sering digunakan untuk material konstruksi
berat seperti atap kayu. Kayu bangkirai termasuk jenis kayu yang tahan terhadap
cuaca sehingga sering menjadi pilihan bahan material untuk di luar bangunan /
eksterior seperti lis plank, outdoor flooring / decking, dll. Pohon Bangkirai
banyak ditemukan di hutan hujan tropis di pulau Kalimantan. Kayu berwarna
kuning dan kadang agak kecoklatan, oleh karena itulah disebut yellow balau.
Perbedaan antara kayu gubal dan kayu teras cukup jelas, dengan warna gubal
lebih terang. Pada saat baru saja dibelah/potong, bagian kayu teras kadang
terlihat coklat kemerahan.
4.
kayu kamper kayu kamper telah lama menjadi alternatif bahan bangunan yang
harganya lebih terjangkau. Meskipun tidak setahan lama kayu jati dan sekuat
bangkirai, kamper memiliki serat kayu yang halus dan indah sehingga sering
menjadi pilihan bahan membuat pintu panil dan jendela. Karena tidak segetas
bangkirai, retak rambut jarang ditemui. Karena tidak sekeras bangkirai,
kecenderungan berubah bentuk juga besar, sehingga, tidak disarankan untuk
pintu dan jendela dengan desain terlalu lebar dan tinggi. Termasuk kayu dengan
Kelas Awet II, III dan Kelas Kuat II, I. Pohon kamper banyak ditemui di hutan
hujan tropis di kalimantan. Samarinda adalah daerah yang terkenal
menghasilkan kamper dengan serat lebih halus dibandingkan daerah lain di
Kalimantan.
8/18/2019 Kayu Dan Bambu
4/17
5. Kayu kelapa
Kayu kelapa adalah salah satu sumber kayu alternatif baru yang berasal dari
perkebunan kelapa yang sudah tidak menghasilkan lagi (berumur 60 tahun keatas)
sehingga harus ditebang untuk diganti dengan bibit pohon yang baru. Sebenarnya
pohon kelapa termasuk jenis palem. Semua bagian dari pohon kelapa adalah serat /fiber
yaitu berbentuk garis pendek-pendek. Anda tidak akan menemukan alur serat lurus dan
serat mahkota pada kayu kelapa karena semua bagiannya adalah fiber. Tidak juga
ditemukan mata kayu karena pohon kelapa tidak ada ranting/ cabang. Pohon kelapa
tumbuh subur di sepanjang pantai Indonesia. Namun, yang paling terkenal dengan
warnanya yang coklat gelap adalah dari Sulawesi. Pohon kelapa di jawa umumnya
berwarna terang.
6. Kayu meranti merah
Kayu meranti merah termasuk jenis kayu keras, warnanya merah muda tua
hingga merah muda pucat, namun tidak sepucat meranti putih. selain bertekstur tidak
terlalu halus, kayu meranti juga tidak begitu tahan terhadap cuaca, sehingga tidak
dianjurkan untuk dipakai di luar ruangan. Termasuk kayu dengan Kelas Awet III, IV
dan Kelas Kuat II, IV. Pohon meranti banyak ditemui di hutan di pulau kalimantan.
8/18/2019 Kayu Dan Bambu
5/17
7. Kayu Karet
Kayu Karet dan oleh dunia internasional disebut Rubber wood pada
awalnya hanya tumbuh di daerah Amzon, Brazil. Kemudian pada akhir abad 18
mulai dilakukan penanaman di daerah India namun tidak berhasil. Lalu dibawa
hingga ke Singapura dan negara-negara Asia Tenggara lainnya termasuk tanah
Jawa.
Warna Kayu Kayu karet berwarna putih kekuningan, sedikit krem ketika
baru saja dibelah atau dipotong. Ketika sudah mulai mengering akan berubah
sedikit kecoklatan. Tidak terdapat perbedaan warna yang menyolok pada kayu
gubal dengan kayu teras. Bisa dikatakan hampir tidak terdapat kayu teras pada
rubberwood.
Densitas Kayu karet tergolong kayu lunak - keras, tapi lumayan berat
dengan densitas antara 435-625 kg/m3 dalam level kekeringan kayu 12%.
Kayu Karet termasuk kelas kuat II, dan kelas awet III, sehingga kayu karet dapat
digunakan sebagai substitusi alternatif kayu alam untuk bahan konstruksi
8/18/2019 Kayu Dan Bambu
6/17
8. Kayu gelam
Kayu gelam sering digunakan pada bagian perumahan, perahu,
Kayu bakar, pagar, atau tiang tiang sementara. Kayu gelam dengan diameter
kecil umumnya dikenal dan dipakai sebagai steger pada konstruksi beton,
sedangkan yang berdiameter besar biasa dipakai untuk cerucuk pada pekerjaan
sungai dan jembatan. Kayu ini juga dapat dibuat arang atau arang aktif untuk
bahan penyerap.
9. Kayu Ulin
Kayu ini banyak digunakan untuk bahan bangunan rumah, kantor,
gedung, serta bangunan lainnya. Berdasarkan catatan, kayu ulin merupakan
salah satu jenis kayu hutan tropika basah yang tumbuh secara alami di wilayah
Sumatera Bagian Selatan dan Kalimantan. Jenis ini dikenal dengan nama daerah
ulin, bulian, bulian rambai, onglen, belian, tabulin dan telian.Pohon ulin
termasuk jenis pohon besar yang tingginya dapat mencapai 50 m dengan
diameter samapi 120 cm, tumbuh pada dataran rendah sampai ketinggian 400 m.
Kayu Ulin berwarna gelap dan tahan terhadap air laut.Kayu ulin banyak digunakan sebagai konstruksi bangunan berupa tiang
bangunan, sirap (atap kayu), papan lantai,kosen, bahan untuk banguan jembatan,
bantalan kereta api dan kegunaan lain yang memerlukan sifat-sifat khusus awet
dan kuat. Kayu ulin termasuk kayu kelas kuat I dan Kelas Awet I.
8/18/2019 Kayu Dan Bambu
7/17
10. Kayu Akasia
Kayu Akasia (acacia mangium), mempunyai berat jenis rata-rata 0,75
berarti pori-pori dan seratnya cukup rapat sehingga daya serap airnya kecil.
Kelas awetnya II, yang berarti mampu bertahan sampai 20 tahun keatas, bila
diolah dengan baik. Kelas kuatnya II-I, yang berarti mampu menahan lentur
diatas 1100 kg/cm2 dan mengantisipasi kuat desak diatas 650 kg/cm2.
Berdasarkan sifat kembang susut kayu yang kecil, daya retaknya rendah,
kekerasannya sedang dan bertekstur agak kasar serta berserat lurus berpadu,
maka kayu ini mempunyai sifat pengerjaan mudah, sehingga banyak diminati
untuk digunakan sebagai bahan konstruksi maupun bahan meibel-furnitur .
Sifat Fisik Kayu
1. Berat dan Berat Jenis
Berat suatu kayu tergantung dari jumlah zat kayu, rongga sel, kadar air dan zat
ekstraktif didalamnya. Berat suatu jenis kayu berbanding lurus dengan BJ-nya.
Kayu mempunyai berat jenis yang berbeda-beda, berkisar antara BJ minimum
0,2 (kayu balsa) sampai BJ 1,28 (kayu nani). Umumnya makin tinggi BJ kayu,
kayu semakin berat dan semakin kuat pula.
2. Keawetan
Keawetan adalah ketahanan kayu terhadap serangan dari unsur-unsur perusak
kayu dari luar seperti jamur, rayap, bubuk dll. Keawetan kayu tersebut
disebabkan adanya zat ekstraktif didalam kayu yang merupakan unsur racun
bagi perusak kayu. Zat ekstraktif tersebut terbentuk pada saat kayu gubal
berubah menjadi kayu teras sehingga pada umumnya kayu teras lebih awet dari
kayu gubal.
http://kontruksibangunan-kb1.blogspot.com/2013/03/jenis-dan-ciri-kayu-untuk-bahan-konstruksi.htmlhttp://kontruksibangunan-kb1.blogspot.com/2013/03/jenis-dan-ciri-kayu-untuk-bahan-konstruksi.htmlhttp://kontruksibangunan-kb1.blogspot.com/2013/03/jenis-dan-ciri-kayu-untuk-bahan-konstruksi.htmlhttp://kontruksibangunan-kb1.blogspot.com/2013/03/jenis-dan-ciri-kayu-untuk-bahan-konstruksi.html
8/18/2019 Kayu Dan Bambu
8/17
3. Warna
Kayu yang beraneka warna macamnya disebabkan oleh zat pengisi warna dalam
kayu yang berbeda-beda.
4. Tekstur
Tekstur adalah ukuran relatif sel-sel kayu. Berdasarkan teksturnya, kayu
digolongkan kedalam kayu bertekstur halus (contoh: giam, kulim dll), kayu
bertekstur sedang (contoh: jati, sonokeling dll) dan kayu bertekstur kasar
(contoh: kempas, meranti dll).
5. Arah Serat
Arah serat adalah arah umum sel-sel kayu terhadap sumbu batang pohon. Arah
serat dapat dibedakan menjadi serat lurus, serat berpadu, serat berombak, serta
terpilin dan serat diagonal (serat miring).
6. Kesan Raba
Kesan raba adalah kesan yang diperoleh pada saat meraba permukaan
kayu (kasar, halus, l icin, dingin, berminyak dll). Kesan raba tiap jenis kayu
berbeda-beda tergantung dari tekstur kayu, kadar air, kadar zat ekstraktif dalam
kayu.
7. Bau dan Rasa
Bau dan rasa kayu mudah hilang bila kayu lama tersimpan di udaraterbuka. Beberapa jenis kayu mempunyai bau yang merangsang dan untuk
menyatakan bau kayu tersebut, sering digunakan bau sesuatu benda yang umum
dikenal misalnya bau bawang (kulim), bau zat penyamak (jati), bau kamper
(kapur) dsb.
8. Nilai Dekoratif
Gambar kayu tergantung dari pola penyebaran warna, arah serat, tekstur,
dan pemuncula n riap-riap tumbuh dalam pola-pola tertentu. Pola gambar ini
yang membuat sesuatu jenis kayu mempunyai nilai dekoratif.
8/18/2019 Kayu Dan Bambu
9/17
9. Higroskopis
Kayu mempunyai sifat dapat menyerap atau melepaskan air. Makin
lembab udara disekitarnya makin tinggi pula kelembaban kayu sampai tercapai
keseimbangan dengan lingkungannya. Dalam kondisi kelembaban kayu sama
dengan kelembaban udara disekelilingnya disebut kandungan air keseimbangan
(EMC = Equilibrium Moisture Content ).
10. Sifat Kayu terhadap Suara, yang terdiri dari :
1. Sifat akustik, yaitu kemampuan untuk meneruskan suara berkaitan erat
dengan elastisitas kayu.
2. Sifat resonansi, yaitu turut bergetarnya kayu akibat adanya gelombang
suara. Kualitas nada yang dikeluarkan kayu sangat baik, sehingga kayu
banyak dipakai untuk bahan pembuatan alat musik (kulintang, gitar,
biola dll).
11. Daya Hantar Panas
Sifat daya hantar kayu sangat jelek sehingga kayu banyak digunakan
untuk membuat barang-barang yang berhubungan langsung dengan sumber
panas.
12. Daya Hantar Listrik
Pada umumnya kayu merupakan bahan hantar yang jelek untuk aliran
listrik. Daya hantar listrik ini dipengaruhi oleh kadar air kayu. Pada kadar air 0
%, kayu akan menjadi bahan sekat listrik yang baik sekali, sebaliknya apabila
kayu mengandung air maksimum (kayu basah), maka daya hantarnya boleh
dikatakan sama dengan daya hantar air.
Sifat Mekanik Kayu
1. Keteguhan Tarik
Keteguhan tarik adalah kekuatan kayu untuk menahan gaya-gaya yang berusaha
menarik kayu. Terdapat 2 (dua) macam keteguhan tarik yaitu :
1. Keteguhan tarik sejajar arah serat dan
2. Keteguhan tarik tegak lurus arah serat.
8/18/2019 Kayu Dan Bambu
10/17
Kekuatan tarik terbesar pada kayu ialah keteguhan tarik sejajar arah
serat. Kekuatan tarik tegak lurus arah serat lebih kecil daripada kekuatan
tarik sejajar arah serat.
2. Keteguhan tekan / Kompresi
Keteguhan tekan/kompresi adalah kekuatan kayu untuk menahan muatan/beban.
T erdapat 2 (dua) macam keteguhan tekan yaitu :
1. Keteguhan tekan sejajar arah serat dan
2.
Keteguhan tekan tegak lurus arah serat.
Pada semua kayu, keteguhan tegak lurus serat lebih kecil daripada
keteguhan kompresi sejajar arah serat.
3. Keteguhan Geser
Keteguhan geser adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang
membuat suatu bagian kayu tersebut turut bergeser dari bagian lain di dekatnya.
Terdapa t 3 (tiga) macam keteguhan yaitu :
1.
Keteguhan geser sejajar arah serat
2. Keteguhan geser tegak lurus arah serat dan
3. Keteguhan geser miring
Keteguhan geser tegak lurus serat jauh lebih besar dari pada keteguhan
geser sejajar arah serat.
4. Keteguhan lengkung (lentur)
Keteguhan lengkung/lentur adalah kekuatan untuk menaha n gaya-gaya yang
berusaha melengkungkan kayu atau untuk menahan beban mati maupun hidup
selain beban pukulan. Terdapat 2 (dua) macam keteguhan yaitu :
1. Keteguhan lengkung statik, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang
mengenainya secara perlahan-lahan.
2. Keteguhan lengkung pukul, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang
mengenainya secara mendadak.
8/18/2019 Kayu Dan Bambu
11/17
5. Kekakuan
Kekakuan adalah kemampuan kayu untuk menahan perubahan bentuk atau
lengkungan. Kekakuan tersebut dinyatakan dalam modulus elastisitas.
6. Keuletan
Keuletan adalah kemampuan kayu untuk menyerap sejumlah tenaga yang relatif
besar atau tahan terhadap kejutan-kejutan atau tegangan-tegangan yang
berulang-ulang yang melampaui batas proporsional serta mengakibatkan
perubahan bentuk yang permanen dan kerusakan sebagian.
7. Kekerasan
Kekerasan adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya yang membuat takik
atau lekukan atau kikisan (abrasi). Bersama-sama dengan keuletan, kekerasan
merupakan suatu ukuran tentang ketahanan terhadap pengausan kayu.
8. Keteguhan Belah
Keteguhan belah adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang
berusaha membelah kayu. Sifat keteguhan belah yang rendah sangat baik dalam
pembuatan sirap dan kayu bakar. Sebaliknya keteguhan belah yang tinggi sangat
baik untuk pembuatan ukir-ukiran (patung). Pada umumnya kayu mudah dibelah
sepanjang jari-jari (arah radial) dari pada arah tangensial.
Ukuran yang dipakai untuk menjabarkan sifat-sifat keku-atan kayu atau sifat
mekaniknya dinyatakan dalam kg/cm2. Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat
mekanik kayu secara garis besar digolongkan menjadi dua kelompok :
1. Faktor luar (eksternal): pengawetan kayu, kelembaban lingkungan,
pembebanan dan cacat yang disebabkan oleh jamur atau serangga
perusak kayu.
2. Faktor dalam kayu (internal): BJ, cacat mata kayu, serat miring dsb
8/18/2019 Kayu Dan Bambu
12/17
8/18/2019 Kayu Dan Bambu
13/17
BAMBU
Bambu merupakan salah satu bahan bangunan tertua dan sangat serbaguna
dengan banyak aplikasi di bidang konstruksi bangunan, khususnya di negara-negara
berkembang. Bambu tumbuh melimpah di seluruh kepulauan Indonesia, dan telah
menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia selama berabad-abad.
Pertumbuhan bambu yang cepat membuat bambu sebagai sumber daya yang dapat
berkelanjutan.
Bambu merupakan material kuat dan ringan dan sering dapat digunakan tanpa
pengolahan atau finishing. Konstruksi bambu mudah untuk membangun, tahan
terhadap gaya gempa, dan mudah diperbaiki jika terjadi kerusakan. Sumber daya
kayu berkurang dengan adanya pembatasan yang dikenakan pada penebangan di
hutan alam, terutama di daerah tropis, telah memfokuskan perhatian dunia pada
kebutuhan untuk mengidentifikasi pengganti material yang dapat diperbaruhi,
ramah lingkungan dan secara luas dapat dimanfaatkan.
Keberadaan kayu yang semakin langka karena pemanfaatkan kayu masa lalu secara
besar-besaran, sementara pertumbuhan kayu hingga dapat digunakan sebagai
material konstruksi bangunan sangat lama bisa mencapai 40 tahun dibandingkan
dengan bambu yang hanya sekitar 3 sampai 5 tahun.
Dengan pertumbuhan yang cepat, kemampuan adaptasi yang baik untuk
sebagian besar kondisi iklim dan kondisi tanah, bambu muncul sebagai alternatif
yang sangat cocok. Namun, dalam rangka memanfaatkan sepenuhnya potensi
bambu sebagai material konstruksi bangunan, upaya pembangunan harus diarahkan
untuk pelestariannya. Pemanfaatan lahan-lahan yang kurang produktif untuk
penanaman bambu merupakan upaya melestarikan bambu. Dengan pemanfaatan
bambu yang luas dibidang struktur bangunan, maka sirkulasi keberadaan bambu
dapat mendukung perekonomian rakyat serta memberikan dampak positip yang
besar terhadap lingkungan.
Jenis-jenis bambu untuk konstruksi bangunan
Banyak jenis bambu yang terdapat di Indonesia, kurang lebih ada 75 jenis
bambu namun yang mempunyai nilai ekonomis hanya sekitar 10 jenis saja
(Sutiyono, 2006). Jenis-jenis bambu yang sering digunakan untuk konstruksi
bangunan di Indonesia, antara lain bambu wulung, bambu legi, bambu petung,
8/18/2019 Kayu Dan Bambu
14/17
bambu ampel, Gambar 1 di bawah ini menampilkan beberapa jenis bambu yang
mempunyai nilai ekonomi yang sering digunakan tersebut.
Bambu wulung Bambu ampel
Bambu petung Bambu legi
Keunggulan Bambu
Bambu mudah ditanam dan tidak memerlukan pemeliharaan secara khusus.
Untuk melakukan budi daya bambu, tidak diperlukan investasi yang besar, setelah
tanaman sudah mantap, hasilnya dapat diperoleh secara menerus tanpa menanam
lagi. Budi daya bambu dapat dilakukan sembarang orang, de-ngan peralatan
sederhana dan tidak memerlukan bekal pengetahuan yang tinggi.
Pada masa pertumbuhan, bambu tertentu dapat tumbuh vertikal 5 cm per jam, atau
120 cm per hari. Bambu dapat dimanfaatkan dalam banyak hal. Berbeda dengan
8/18/2019 Kayu Dan Bambu
15/17
pohon kayu hutan yang baru siap ditebang dengan kualitas baik setelah berumur 40-
50 tahun, maka bambu dengan kualitas baik dapat diperoleh pada umur 3 - 5 tahun.
Tanaman bambu mempunyai ketahanan yang luar biasa. Rumpun bambu yang telah
dibakar, masih dapat tumbuh lagi.
Bambu mempunyai kekuatan cukup tinggi, kuat tariknya dapat disejajarkan
dengan baja. sekalipun demikian kekuatan bambu yang tinggi ini belum
dimanfaatkan dengan baik karena biasanya batang-batang struktur bambu
dirangkaikan dengan pasak atau tali yang kekuatannya rendah
Kelemahan Bambu
Bambu mempunyai daya tahan yang sangat rendah, bambu sangat potensial
untuk diserang kumbang bubuk, sehingga bangunan atau perabot yang terbuat dari
bambu tidak awet. Oleh karena itu rangka bangunan dari bambu, yang tidak
diawetkan, hanya dipandang sebagai komponen bangun-an sementara yang hanya
tahan tidak lebih dari 5 tahun.
Kekuatan sambungan bambu yang pada umumnya sangat rendah karena
perangkaian batang-batang struktur bambu sering kali dilakukan secara konvensional
memakai paku, pasak, atau tali ijuk. Pada perang-kaian batang-batang struktur dari
bambu yang dilakukan dengan paku atau pasak, maka serat yang sejajar dengan
kekuatan geser yang rendah menjadikan bambu mudah pecah karena
paku atau pasak. Penyambungan memakai tali sangat tergantung pada
keterampilan pelaksana. Kekuatan sambungan hanya didasarkan pada kekuatan
gesek antara tali dan bambu atau antara bambu yang satu dengan bambu lainnya
Dengan demikian penyambungan bambu secara konvensional kekuatannya rendah,
sehingga kekuatan bambu tidak dapat dimanfaatkan secara optimal. Pada saat tali
ken-dor sebagai akibat kembang susut karena perubahan temperatur, kekuatan gesek
itu akan turun, dan bangunan dapat runtuh. Oleh karena itu sambungan bambu yang
memakai tali perlu dicek secara berkala, dan tali harus selalu disetel agar tidak
kendor.Kelangkaan buku petunjuk perancangan atau standar berkaitan dengan
bangunan yang terbuat dari bambu. Sifat bambu yang mudah terbakar. Sekalipun adacara-cara untuk menjadikan bambu tahan terhadap api, namun biaya yang
dikeluarkan relatif cukup mahal.
8/18/2019 Kayu Dan Bambu
16/17
Aplikasi bambu untuk berbagai jenis konstruksi lain
a) Jembatan bambu
Sebuah jembatan dapat didefinisikan sebagai struktur tinggi yang
menghubungkan dua tempat agar lalu lintas dapat melewati hambatan yang ada
diantara keduanya (misalnya lembah dan sungai). Berbagai jenis bentangan dan
kapasitas yang hampir tak terbatas. Jembatan bambu umumnya digunakan untuk
konstruksi jembatan dengan bentang terbatas untuk pejalan kaki dan lalu lintas
ringan. Namun konstruksi bambu dengan sambungan yang baik, telah dibangun dan
telah terbukti mampu mendukung beban yang cukup besar.
b) Perancah bambu
Perancah bambu secara luas digunakan di seluruh Asia Selatan dan Asia
Tenggara dan juga Selatan Amerika sebagai struktur sementara untuk mendukung
platform yang bekerja di konstruksi bangunan dan pemeliharaan (Jayanetti dkk, 2002).
Keuntungan utama dari perancah bambu bila dibandingkan dengan baja yang ringan
dan rendah biaya. Hal ini juga mudah disesuaikan dengan bentuk bangunan. Namun,
masalah seperti kurangnya daya tahan, dan non-standar sambungan saat ini membatasi
penggunaan bambu secara luas.
8/18/2019 Kayu Dan Bambu
17/17
c) Bambu sebagai tulangan beton
Penggunaan bambu sebagai tulangan beton adalah salah satu topik yang lebih
luas dibahas berkaitan dengan bambu dalam konstruksi. Ada beberapa alasan bagus
mengapa bambu mungkin dianggap sebagai penguat untuk beton yaitu : biaya rendah
dibandingkan dengan baja, mudah di dapat, dan Kekuatannya untuk rasio berat badan
lebih baik dibandingkan dengan baja.
Recommended