Kb 2 komunikasi kebidanan modul 5

Preview:

Citation preview

Konseling dalam Asuhan Kebidanan

Kegiatan Belajar 1Modul 5 Macam-Macam Konseling dalam Asuhan Kebidanan

Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya ManusiaPusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan

Jakarta 2013

Berupa tangisan sampai dia secara sempurna bisa berkomunikasi dengan berjalannya waktu dan stimulus yang dia peroleh

Komunikasi Bayi

Perkembangan KomunikasiBanyak orang awan yang tidak tahu bahwa

pada fase pertumbuhan dan perkembangan komunikasi, bayi akan mengalami fase-fase dibawah ini, yaitu :

Komunikasi yang keluar pertama dari seorang bayi adalah berupa tangisan karena pada saat dilahirkan ada proses adaptasi dari udara didalam rahim yang hangat menjadi dingin dan bentuk komunikasi ini akan berlanjut sampai usia 1 tahun sebagai bentuk pengungkapan akan kebutuhannya

Fase prelinguistic (fase sebelum bicara)

1) Tangis lapar biasanya berkarateristik datar dan meningkat sesuai kebutuhan.2) Tangis kesakitan, bayi akan berteriak secara mendadak karena kaget.3) Tangis meminta perhatian atau tidak nyaman, yaitu bayi akan menangis secara terus menerus.

Ada beberapa jenis tangisan pada bayi yang harus dpahami seorang ibu yaitu :

fase prelinguistic Bunyi refleksi (reflek vokal) meliputi babling (mengoceh) dan echolalia yaitu mengulang gema suara dari suara yang diucapkan orang lain.

Pada usia 10-12 bulan akan tumbuh pengertian pasif dari bahasa. Bayi bisa menangkap yang diungkapkan orang terhadap dia akan tetapi bayi tidak bisa menjawab dengan jelas.

Kata pertama

Bayi akan memberi respon terhadap kata yang sering dia dengar seperti ibu atau mama, maka dia akan mencoba mencari ibu atau mamanya.

Sering orang tua tidak mengetahui kata pertama dari anaknya, orang tua tua seharusnya melihat juga kontek kata yang diucapkan anaknya contohnya mamm, ini belum tentu berarti makan bisa juga mama.

Anak memberikan reaksi yang berbeda pada satu kata yang diucapkan dengan intonasi pada usia 4-5 bulan. Ketika ada orang bilang diam sambil membentak akan berbeda ketika orang bilang diam dengan nada lembut untuk menenangkan ketika dia menangis.

Anak sudah bisa mengerti maksud suatu kata ketika usia 12-18 bulan, saat ini sesungguhnya seorang anak bicara sesungguhnya

Seorang anak usia lima belas bulan biasanya bisa

menggunakan empat kata, delapan belas bulan

menggunakan sepuluh kata, dua tahun lima puluh kata dan dapat bereaksi dengan perintah orang

terdekat.  

Pada usia dua tahun anak akan mulai menyusun kata, periode ini dikenal dengan periode permulaan pembicaraan komplit.Kalimat pertama anak mempunyai arti pribadi dan tidak mengikuti tata aturan bahasa.Kadang-kadang anak akan mengkombinasikan kata-kata dalam kalimat dengan kata aneh dan pelafalannya.

Kalimat pertama

Anda diharapkan mengetahui tentang kemampuan bicara egosentris (berpusat pada diri sendiri) yang dibedakan menjadi tiga, yaitu :

Repetitif (pengulangan), bayi akan senang mengulang kata yang didengar.

Monolog ( berbicara satu arah), ini bayi akan berbicara sendiri dan tidak meminta feed back dari kita.

Monolog kolektif yaitu dalam kumpulan anak, mereka berbicara sendiri-sendiri sesuai dengan mainannya ( Peeget).

Kemampuan bicara egosentris dan memasyarakat

Semantik adalah pengetahuan yang mempelajari arti dari kata pada bahasa yang diajarkan. Pada awal perkembangan seorang akan mengetahui arti kata kongkrit seperti pohon, langit, dan dengan perkembangan waktu anak akan memahami kata abstrak seperti panas, pahit.

Perkembangan semantik

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa yaitu,

Intelegensia bayi dengan intelegensia tinggi akan lebih cepat berkembang kemampuan komunikasi dibandingkan yang mempunyai intelegensia yang rendah atau sedang.

Jenis kelamin dimana pada tahun pertama tidak banyak perbedaan tapi setelah itu wanita lebih menonjol, pada usia sekolah akhir setara kembali dalam perbendaharaan kata, laki-laki unggul dikata-kata tertentu dan wanita unggul dalam tata bahasa,

Anak dengan menggunakan dua bahasa ( bilingual) akan lebih sulit berkembang kemampuan komunikasinya dibandingkan yang hanya satu bahasa karena dia harus lebih banyak menghafal kata

dari dua bahasa dibandingkan yang satu bahasa.

Rangsangan orang tua, dengan banyaknya stimulus akan memacu anak untuk mengembangkan komunikasinya karena dia menuasai kosa kata yang lebih.Sosial ekonomi, bayi atau anak yang mempunyai sosial ekonomi lebih baik akan lebih mendapatkan stimulus dari orang tua atau lingkungannya dibandingkan dengan yang sosial ekonomi lebih rendah karena fokus orang tua berbeda.

Anak kembar atau tunggal

Cara-cara dalam

memberikan dukungan

rangsang aktif

Memperbaiki model komunikasi orang tua, ini hal pertama yang perlu dilakukan karenan pendidikan pertama dari seorang anak adalah orang tuanya dan orang terdekatnya.

Mendorong kemampuan berkomunikasi, ini dilakukan dengan menstimulus bayi balita berkomunikasi dengan mengajak berbicara mereka.

Memberikan kesempatan dan pengalaman berbicara, bayi dan balita diajak komunikasi walaupun mungkin mereka belum tahu maksud yang kita harapkan setidaknya dia tahu bahwa begitu cara berkomunikasi dan mengenal kosa kata.

Mendorong anak mendengar, ini bisa dilatih dengan didengarkan radio atau kita mendongeng sebelum mereka tidur untuk menstimulus perkembangan bahasa mereka.

Apakah anda semakin tertarik dengan bahasan kita ini ?

mari kita membahas prinsip-prinsip komunikasi efektif bagi bayi dan balita

Prinsip-prinsip komunikasi efektif

beberapa hal yang harus dipahami orang tua agar komunikasi yang dilakukan efektif yaitu :

Kesabaran mendengar, karena bayi balita ketika berkomunikasi tidak

semudah dan selancar orang dewasa atau

orang yang tua dari mereka.

Role playing atau bermain peran, karena ini menstimuli anak mengenal peran yang ada disekelilingnya.

Tepat guna, stimulus yang kita berikan harusnya yang tepat guna sesuai dengan perkembangan usianya agar hasilnya lebih optimum.

Memberi dorongan, dengan dorongan akan membuat sesorang merasa lebih terdukung dan terbantu.

Konseling pada remaja Pelaksanaan konseling pada remaja adalah dengan melakukan pendekatan kelompok karena pada saat ini remaja mencari pengakuan dari lingkungannya atau kelompoknya.

Perubahan fisik/biologis, karena pada masa remaja terjadi perubahan fisik jikalau tidak diberikan informasi maka terjadi kebingungan dan ketakutan akan perubahan itu dan remaja perlu diberi informasi cara mengatasi jika ada permasalahan sehubungan perubahan tersebut.

Perubahan Emosi Tahapan ini disebut dengan panca roba atau peralihan dimana keadaan emosi remaja sangat labil. Remaja memerlukan jalan untuk mengeluarkan emosi tersebut sehingga Bidan perlu untuk memberikan jalan kemana remaja bisa bertukar pikiran dan mengeluarkan aspirasinya. kita juga bisa mengajak orang tua dan kelompok yang dikagumi oleh remaja tersebut untuk bersama-sama melalui dengan hal positif.

Proses kehamilan yang mungkin terjadi. Pada masa remaja rasa keingintahuan akan sesuatu yang berbau seks sangat tinggi, dan keinginan untuk mencoba juga tinggi maka Bidan harus memberitahu akibat dari remaja jika mencoba-coba yang berupa kehamilan karena secara reproduksi mereka sudah bisa mengalami kehamilan.

Akibat dari salah memilih kelompok dalam mencari jati diri. Bidan diharapkan untuk memberikan konseling tentang bahaya dari penyalahgunaan obat terlarang dan mengarahkan remaja untuk memilih kelompok dan kegiatan yang positif demi masa depan remaja tersebut. Peran orang tua dan orang terdekat sangat dibutuhkan karena mereka mencari figur yang dianggap bisa menerima mereka.

Penyalahgunaan obat terlarang dan bahan bahaya

Kenakalan remajaMarak terjadi dimana-mana karena ikut-ikutan kelompok. Mereka mencoba membuktikan diri agar diterima kelompok tersebut. Bidan harus memberikan informasi tentang akibat yang diakibatkan dari kenakalan tersebut dan meminta orang terdekat memberikan perhatian dan contoh yang baik kepada remaja tersebut.

diakibatkan karena lingkungan keluarga, lingkungan rumah, sekolah, dukungan dan perhatian. Bidan diharapkan memberikan alternative solusi dengan bekerja sama dengan keluarga, sekolah maupun kelompok remaja tersebut.

Hambatan dalam belajar

Berkomunikasi dengan remaja

ada hal-hal yang perlu diperhatikan demi dihasilkannya konseling yang memuaskan bagi

semuanya, yaitu :

Kenyamanan disini bisa dari ruangan, sikap kita sebagai konselor dan penerimaan kita terhadap remaja. Kita harus mencipkan ruangan yang nyaman dan menjaga privacy remaja tersebut.

Kenyamanan remaja dalam menerima informasi

Remaja tidak akan mau berbicara kalau dia merasa terancam akan banyak orang yang mengetahui rahasianya, sehingga diharapkan ruangan harus terpisah, jangan ada orang yang mondar-mandir diruangan tersebut. Sikap kita harus terbuka dan tidak menjudgement remaja tersebut.

Memperhatikan cara pandang remaja dalam mensikapi pesan yang disampaikan. Kita diharapkan memandang persoalan remaja dari sisi pandang mereka, sehingga remaja merasa dekat dan diterima.

Menfokuskan pada persoalan yang akan disampaikan, anda sebagai konselor diharapkan dapat menfokuskan materi konseling pada permasalahan yang dihadapi remaja.

Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan nyaman untuk didengar.

Bidan ketika berkomunikasi sering menggunakan kata-kata yang berbau medis dan ini kurang bisa dipahami oleh remaja, sehingga diharapkan kita bisa menggunakan bahasa Indonesia dan kalau mungkin kita belajar bahasa atau istilah yang baru tren diremaja sehingga mereka merasa diterima.

Menjalin sikap terbuka dan menumbuhkan kepercayaan pada remaja, masa remaja adalah masa transisi ke dewasa. Remaja tidak mudah untuk

percaya dengan sesorang.

Bidan diharapkan bersikap terbuka dan menciptakan rasa percaya dari remaja karena ini merupakan kunci persoalan bisa ketahui ataupun tidak. Kalau remaja percaya dengan bidan maka remaja dengan suka rela mencertikan persoalannya kepada kita.

Bisa menguasai dan mengendalikan emosi pada remaja saat penyampaian pesan, bidan diharapkan dapat mengendalikan emosinya ketika memberikan konseling kepada remaja jika ada ketidak lancaran pada pelaksanaanya karena jikalau Bidan tidak sabar maka kita tidak akan bisa membantu menggali persoalan dan membantu memberikan alternatif pemecahan masalah.

Ketika bidan bisa menjalin suasana akrab maka persoalan dan alternatif akan lebih mudah tersampaikan.

Menjalin keakraban

Maka anda diharapkan dapat membantu pemecahan masalah dari remaja agar tercipta generasi pengisi kemerdekaan bangsa ini.

Tetap semangat !!!

Langkah yang bisa dilakukan untuk

keberhasilan dari konseling yang kita lakukan :

Langkah pertama, jalin hubungaan komunikasi secara terbuka, menerima remaja secara utuh. Anda diharapkan tidak melakukan judgement yang negatif terhadap remaja tersebut. Kita harus menerima mahasiswa dengan kekurangan dan kelebihannya.

1

Langkah kedua, bidan membentuk kelompok remaja untuk diskusi, masa remaja adalah masa mencari identitas, mereka akan lebih merasa terbuka jika diterima dikelompoknya, sehingga kelompok perlu diikutkan dalam konseling ini.

2

Sikap bidan saat diskusi sebagai fasilitator dan pengarah, pada proses ini Bidan tidak hanya menyelesaikan persoalan tapi lebih kearah menfasilitasi dan mengarahkan penyelesaian. Remaja diminta untuk menentukan sendiri penyelesaiannya disesuaikan dengan kondisinya.

Konseling pada calon orang tua

Konseling pada calon orang tua ini mempunyai tujuan untuk membantu pemahaman diri untuk menjadi orang tua.

Perlunya penyesuaian dalam menghadapi kehidupan dan lingkungan baru ketika menjadi orang tua, menjadi orang tua adalah suatu proses kehidupan individu, adanya perbedaan Pasutri ( pasangan suami istri), tanggung jawab suami sebagai kepala keluarga dan sebagai ayah, tanggung jawab perempuan sebagai ibu dalam keluarga, pendamping suami dan membantu menyokong ekonomi keluarga.

Konseling pada Ibu Hamil

Hal yang normal yang bisa dialami oleh semua wanita, namun ada hal-hal yang dapat menimbulkan ketakutan atau kecemasan Ibu hamil jika anda sebagai Bidan tidak mempersiapkannya melalui konseling.

Ibu belum mempunyai pengalaman sebelumnya karena ini merupakan kehamilan yang pertama. Ibu hamil yang pertama akan bertanya-tanya apa yang akan terjadi pada diri dan janinnya selama proses kehamilan ini, maka seyogyanya kita memberikan konseling kepada ibu privigravida akan tersiapkan dan mencegah seandainya ada hal-hal yang membahayakan diri dan bayinya serta kepada siapa mereka bisa meminta pertolongan.

hal yang menimbulkan ketakutan dan kecemasan bagi ibu hamil yaitu :

Kehamilan diluar nikah, janin mengalami kecacatan, dalam kasus ini Bidan dapat memberikan konseling bahwa anak mempunyai hak untuk hidup dan sebagai orang tua diharapkan untuk menerima karunia Tuhan dan menyukurinya karena Tuhan pasti mempunyai rencana atas titipan-Nya tersebut.

Anak yang tidak diharapkan

Untuk mencegah hal ini terjadi, Bidan harus memberikan konseling tentang persiapan persalinan, kebutuhan ibu bersalin dan proses apa yang terjadi selama persalinan, jika seseorang sudah mendapatka pengamalan tidak baik mengenai persalinan, Bidan diharapkan memberikan konseling dan dukungan kepada ibu bersalin tersebut.

Pengalaman yang tidak menyenangkan terhadap proses persalinan sebelumnya

yMasalah hubungan seksual sering terjadi karena kurangnya pengetahuan ibu dan pasangan bahwa hubungan selama kehamilan tidak berbahaya asalkan tidak ada kontra indikasi seperti riwayat perdarahan dalam kehamilan, prematuritas dsb.

Masalah hubungan seksual

Sedangkan pada kehamilan trimester ke-2 ibu akan mulai muncul kembali keinginan seks karena keluhan sudah berkurang, dan ini akan berubah lagi pada trimester ke-3 karena mereka fokus pada kelahiran anak.

Program jampersal ( jaminan persalinan) dari pemerintah, dimana setiap warga negara memliki hak untuk mendapatkan pelayanan persalinan secara gratis, sebagai seorang Bidan, anda diharapkan memberikan konseling tersebut sehingga ibu tidak merasa cemas sehubungan dengan biaya.

Masalah sosial ekonomi

Harapan yang terlalu tinggi terhadap salah satu jenis kelaminIni sering terjadi pada adat Jawa, dimana anak laki-laki lebih memiliki nilai tinggi karena menganut teori patriakal ( garis ayah), dan ini berbeda dengan adat padat dimana menganut matriakal ( garis ibu), seorang Bidan diharapkan dapat memberikan konseling bahwa anak laki-laki dan perempuan adalah sama dimata Tuhan, dan mempunyai peran yang sama kedepannya jikalau dalam membesarkan anak tersebut dengan cinta dan kasih sayang.

Ibu yang hamil pada usia yang beresikoKurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun, seorang Bidan diharapkan memberikan konseling tentang resiko dan cara deteksi dini adanya penyulit atau komplikasi dan menyiapkan ibu dan keluarganya tentang rujukan, selain itu Bidan bisa memberikan konseling tentang kontrasepsi baik sebagai penunda atau penjarang kelahiran.

Ibu menderita penyakit tertentuBidan mempunyai kewenangan mandiri maupun kolaburasi, jika menemukan ibu hamil dengan penyakit tertentu diharapkan untuk memberikan konseling tentang rujukan dan kolaburasi dengan dokter untuk mendapatkan kehamilan yang sehat dan persalinan yang aman kepada klien.

Pada kondisi ini seorang Bidan diharapkan memberikan konseling pentingnya dukungan ibu hamil tidak hanya kepada ibu hamil akan tetapi kepada suami atau keluarganya karena kehamilan yang tidak terdukung akan mempunyai dampak pada saat setelah bersalin.

Suami atau keluarga tidak mendukung terhadap kehamilannya

Ibu bisa mengalami post partum blues ataupun post partum depresi

Bidan wajib menguasai prinsip komunikasi pada Ibu hamil agar hasil yang diharapkan dapat tercapai dan Ibu merasa dihargai dan difasilitasi

Seorang ibu dengan kondisi sosial ekonomi, pendidikan tinggi akan berbeda metode dan bahsanya ketika seorang bidan memberikan konseling kepada ibu hamil dengan sosial ekonomi dan pendidikan yang rendah demikian juga dengan usia.

Pesan yang diberikan harus disesuaikan dengan kondisi dan umur kehamilan

Seorang Bidan harus menciptakan kenyamanan dan keakraban saat konseling berlangsung. Ini adalah syarat mutlak, karena tanpa kenyamanan dan keakraban, bidan akan sulit untuk

menggali persoalan karena klien belum sepenuhnya percaya kepada bidan.

Konseling yang dilakukan tidak menimbulkan stress pada konseliKetika bidan memberikan kesan seram dan menimbulkan stress pada klien, maka klien tidak akan mengungkapkan persolannya, dan anda tidak bisa membantu menyelesaikan persoalan klien tersebut

Konseling pada Ibu BersalinKonseling pada Ibu bersalin bertujuan untuk

kesejahteraan ibu dan agar proses melahirkan dapat berjalan dengan semestinya.

Agar konseling yang kita berikan berhasil, maka anda seyogyanya memperhatikan

langkah dalam konseling pada Ibu bersalin yaitu

Menjalin hubungan yang mengenakkan (rapport) dengan klien, kehadiran, mendengarkan, sentuhan dalam pendampingan klien yang bersalin, memberi informasi tentang kemajuan persalinan, memandu persalinan, mengadakan kontak fisik, memberi pujian, memberi ucapan selamat.

Konseling pada Ibu NifasKonseling pada ibu nifas berfokus pada pemberian bantuan pada ibu nifas tentang (pemahaman keadaan diri) dalam hal adaptasi pada masa nifas, dan perawatan payudara karena klien masih dalam kelelahan. Tanda bahaya bagi Ibu, tanda bahaya bagi bayi, nutrisi Ibu dan bayi , teknik menyusui yang benar, personal hygiene, immunisasi , Keluarga berencana dan kelanjutan aktivitas hubungan seks

Konseling pada akseptor Keluarga Berencana Kegiatan pelayanan KB di Indonesia dibagi menjadi tiga kegiatan yang masing-masing mempunyai tujuan yang berbeda

Perluasan jangkauan programTeknik yang digunakan tidak langsung , ini mengandung arti bahwa seorang bidan diharapkan dapat memberikan konseling kepada klien dengan tujuan menambah jumlah aseptor KB sehingga program KB menjadi lebih luas klien dan jangkauannnya

Pelestarianteknik yang digunakan penggabungan antara langsung dengan tidak langsung Ketika seorang bidan memberikan konseling pelestarian, anda harus memberiakn konseling mengenai pentingnya klien utnuk tetap menjadi akseptor, tidak drop out ditengah jalan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan klien karena dia bisa merawat diri dan merawat anak yang sudah ada.

Tekniknya pendekatan edukatif dengan konseling langsung dan tidak langsung, konseling ini bidan lakukan dengan lintas sektoral maupun program

sehingga KB menjadi lebih mantap dan melembaga.

Pelembagaan

Selain langkah diatas, Gallen dan Leitenmaier ( 1987) mempunyai singkatan untuk memudahkan Bidan dalam melaksanakan langkah konseling yang intinya sama dengan langkah diatas yaitu GATHER yang mempunyai singkatan G ( great), A ( Ask), T ( Tell), H ( help), Explain, R ( refer or return visit)

Konseling genetikBidan dalam melaksanakan peran dimasyarakat, sering dihadapkan pada pertanyaan sehubungan dengan kelainan genetik atau kemungkinan kelainan genetik pada kliennya,

Konseling genetik hakikatnya adalah menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan kelainan suatu keluarga, serta memberi gambaran dan dapat memperkirakan terulangnya kelainan didalam keluarga yang sama, seperti orang tua dengan diabetus millitus apakah akan menurun ke anaknya.

Konseling genetik mempunyai beberapa fungsi tergantung dari

tujuannya, yaitu

Fungsi preventif I yaitu memberikan informasi berbagai faktor genetik ibu dengan kanker payudara maka akan mempunyai prosentasi lebih tinggi menurun pada anaknya, ibu hamil usia dibawah 20 thn atau diatas 35 tahun punya resiko untuk mempunyai anak dengan kelainan bawaan

Preventif II, mengadakan deteksi pasangan, calon suami isteri yang berkaitan dengan masalah genetika, baik masa pra konsepsi maupun pra kelahiran

Pasangan yang sama-sama memiliki riwayat DM pada kelurga diharapkan untuk memikirkan ulang rencana pernikahan atau mencari jalan terbaik jika tetap menikah dengan menjaga pola makan dan aktivitasnya

Memiliki anak dengan kelainan genetik seperti down syndrom, retardasi mental dsb.

Preventif III, langkah-langkah dalam pengambilan keputusan orang tua

Ketika anda sebagai bidan melaksanakan konseling genetik

dibawah ini adalah langkah yang harus dilakukan yaitu :

Mengadakan anamnesis untuk menggali masalah bidan melakukan pengkajian masalah apa yang dialami oleh klien.

Mengajak pasangan untuk memahami kemungkinan terjadinya kelainan genetic pada anak mereka dan mencari jalan keluar bersama klien yang terbaik menurut klien dan tidak membahayakan bagi siapapun.

Mendorong mengambil keputusan karena bidan harus selalu mengingat bahwa tugasnya adalah memberikan alternatif pemecahan masalah, tapi pengambil keputusan adalah klien.

Membantu klien melaksanakan jalan yang telah dipilih, ini harus dilakukan oleh bidn karena untuk memastikan klien dapat melaksanakan pilihannya dan kita dapat memberi pendampingan jika ada masalah didalam pelaksanaannya

Sumber Refrensi gambarhttp://intisari-online.com//media/images/4776_tiga_bidan_penerima_srikandi_award_2012.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-lBb0FSYx7Ks/TePYO9Nc5VI/AAAAAAAAAp4/R9ehVSt_CWU/s1600/Circle+Maze.pnghttp://healthy-usa.com/disease-prevention/healthy-50.jpghttp://www.mrstumblebabysigning.com/wp-content/uploads/2013/02/poster-picture.jpghttp://adrianejolly.com/wp-content/uploads/2013/04/Communication-iStock_000002292092Medium.jpghttp://www.nulisin.com/wp-content/uploads/2012/12/foto-bayi-menangis-10.jpghttp://www.sehatnews.com/files/Bayi_nangis_757325248.jpghttp://www.mamashealth.com/child/images/babytalk.jpghttp://www.wallcg.com/download/124000/little-cute-baby-hd-little-cute-baby-for-desktop-original/http://www.mykidsite.com/wp-content/uploads/2013/03/Thumb-Sucking-Baby1.jpghttp://magnibabyphoto.com/wp-content/uploads/2013/09/foto-bayi-jakarta-indonesia.jpghttp://www.asiabusinessinfo.com/wp-content/uploads/2013/02/foto-bayi-menangis-2.jpghttp://wallpaper.imgcandy.com/images/7517-foto-bayi-kocak-gambar-bayi-lucu-300x249-kumpulan-foto-bayi-foto.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-rMCXFy5nY58/UGwsoyBt0tI/AAAAAAAAAjs/W2b6p91qN0Q/s1600/Foto0048.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-70xrGu4O6oY/UTizDzFxygI/AAAAAAAABoc/GHKzzS_fGmk/s1600/pertumbuhan+dan+perkembangan+anak.jpeghttp://www.pritzkerneuropsych.org/wp-content/uploads/brain-gears.jpghttp://m.kabar24.com/images-data/posts/2013/02/12/142483/simbol-gender.jpghttp://drugrehabguru.files.wordpress.com/2010/11/find-drug-rehab-centers.jpghttp://dimasadji4.files.wordpress.com/2011/10/50tauran.jpghttp://1.bp.blogspot.com/_2tU8yxStA9E/TISar8Y32BI/AAAAAAAAABw/tmnSkSmiy7U/s1600/ulum.jpghttp://www.rcw-it.com/images/privacy.jpghttp://www.designonly.com/images/Background/Background_Privacy.jpghttp://getfokus.com/fokus.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-EJEuwL9hvCk/Tc4bFBItTgI/AAAAAAAAAZg/w6dlbStP94o/s1600/dartboard.jpghttp://faikonta.files.wordpress.com/2013/06/faccia_fai1.jpghttp://afrinalaksmiarti.files.wordpress.com/2013/01/dsc00338.jpghttp://www.sehataja.com/wp-content/uploads/2013/09/2.Meredam-Rasa-Penasaran-Anak-dengan-Kejujuran.2-Copy.jpghttp://annisamath.files.wordpress.com/2011/12/young-father_with_baby.jpegdokterpribadianda.files.wordpress.com/2013/04/wanita-hamil-4.jpghttp://beta1.sandiegofamilytherapy.net/wp-content/uploads/2010/12/Depression.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-K3bZ63Gw0xA/UE3tAPbuJLI/AAAAAAAAAPk/vrAoQ1SVk48/s1600/%2540nikee.jpghttp://www.sehataja.com/wp-content/uploads/2013/10/pasca-keguguran.jpghttp://lindhut.files.wordpress.com/2010/12/img_4277.jpghttp://bangkaiayam.files.wordpress.com/2010/08/2-seks-dan-kehamilan.jpghttp://www.glamour.com/images/sex-love-life/2013/08/09-unhappy-couple-in-bed-main.jpghttp://hotthreadsid.files.wordpress.com/2013/03/keuangan.jpg]http://1.bp.blogspot.com/_QORmGJNINOA/TAh0coIMLCI/AAAAAAAAAIY/_AQDqGpOc4U/s1600/cinta+merah.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-QGQjpjA2kbM/UIDTWy6pOkI/AAAAAAAAALI/nbAVFtH1NWU/s1600/pijat-ibu-hamil.jpghttp://glowellness.files.wordpress.com/2013/05/pregnant-belly.jpghttp://www.babynursenc.com/wp-content/uploads/2013/06/Baby-hand-picture1.jpghttp://tehpelunturlemak.com/wp-content/uploads/2013/05/Ibu-Menyusui.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-Nx7azEx2HkA/TbUs2BNcrkI/AAAAAAAAAA4/MU102cuwi3k/s1600/IMG_1428.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-WkVPaWsn6kE/TiAS-u051pI/AAAAAAAAABY/L8yeP2XulRk/s1600/periksa_bidan1.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-Bd7Vxk-hyUY/TV28j2BCtjI/AAAAAAAAABk/9XmYYmfyuDE/s1600/img001.jpghttp://rsbasih.co.id/v1/wp-content/uploads/2013/03/dokter-dan-pasiaen.jpghttp://www.tanyadok.com/wp-content/uploads/2011/12/Hands-on-Pregnant-Stomach.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-K6qfrF_HmTQ/T3wL-6yeAQI/AAAAAAAAABs/wyPS-8uT2Hk/s1600/2.JPGhttp://sonorapalembang.files.wordpress.com/2009/03/kb.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-dCdUtjzK-zk/ToPeRFj-UPI/AAAAAAAAABw/9s_9Q5Hm4KQ/s1600/IMG_2038.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-Jxw4uxFTwT8/T6N_2KIentI/AAAAAAAABkc/ZtuqfIg1SkE/s1600/IMG_1488.JPGhttp://2.bp.blogspot.com/-ismuBIhhvnc/T6OA2TOIQYI/AAAAAAAABkk/QdNeBVhnll8/s1600/IMG_1506.JPGhttp://www.bumc.bu.edu/gms/files/2010/06/GeneticCounseling-Icon.gifhttp://www.resimde.com/resimlerimiz/dna_gen_genetik_85210_1.jpghttp://www.progeneticlabs.com/wp-content/uploads/2013/02/6800805516_08c38354cf_h.jpghttp://sepatupakaian.com/3622-3712/baju-pasangan-kode-322-42-322-43.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-Ls7P6_cltZM/Uk716Z6U9UI/AAAAAAAAALo/Ide__Z6QVN4/s1600/Pengambilan+Keputusan.pngmysmallmemory.files.wordpress.com/2012/06/diagnosis_1920x1200_230.jpghttp://www.klikdokter.com/uploads/health_highlights/Graphic1.jpghttp://fanart.tv/fanart/movies/8836/moviebackground/the-x-files-i-want-to-believe-50598a6cdd029.jpg

Recommended