View
226
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
Seminar Keselamatan Nuklir 2 – 3 Agustus 2006 ISSN: 14123258
KEANDALAN SISTEM PEMURNIAN TERHADAP KUALITAS AIR PENDINGIN PRIMER RSGGAS
Diyah Erlina Lestari, Setyo Budi Utomo, Suhartono
ABSTRAK
KEANDALAN SISTEM PEMURNIAN TERHADAP KUALITAS AIR PENDINGIN PRIMER
RSGGAS. Telah dilakukan evaluasi keandalan sistem pemurnian terhadap kualtas air
pendingin primr RSGGAS. Evaluasi dilakukan dengan cara pengamatan pengaruh
pengoperasian sistem pemurnian terhadap kualitas air yang dilakukan seminggu sekali
dengan mengukur pH dan konduktivitas pada ketiga sistem pemurnian dan pengamatan
terhadap penggantian resin penukar ion Dari hasil evaluasi menunjukan bahwa dengan
beroperasinya sistem pemurnian, kualitas air pendingin primer selalu terjaga dalam batas
yang dipersyaratkan dan adanya penggantian resin penukar ion pada salah satu sistem
pemurnian menyebabkan kualitas air pendingin primer menjadi lebih baik dimana
konduktivitas air menjadi kecil dan pH besar.
Kata kunci: pemurnian. kualitas air
ABSTRACT
THE CAPABILITY PURIFICATION SYSTEM ON THE PRIMARY COOLING WATER
QUALITY OF RSG_GAS. The evaluation of the capability purification system on primary
cooling water of RSGGAS (KBE 01) has been carried out. The evaluation performed by
observed effect of the operation purification system on the water quality continouslly
once a week to measurement of pH, conductivity and TDS ( Total Dissolve Solid ) and
observation with exchange of the ion exchanger resin. The evaluation result show that by
the purification operation the quality of primary cooling water always maintain in
allowable limit and by the exchanging once of the exchanger ion resin purification
system caused the cooling water quality better, which the cooling water conductivity and
Total Dissolve Solid, TDS to be decrease and the contrary for pH.
Key words: Purificition, water quality
568
Seminar Keselamatan Nuklir 2 – 3 Agustus 2006 ISSN: 14123258
PENDAHULUAN
Reaktor G.A.Siwabessy merupakan reaktor riset yang mempunyai daya termal
maksimum 30 MW dan mempunyai fluks neutron ratarata 1014 n/cm2.detik yang berasal
dari reaksi fisi. Sebagai reaktor riset maka panas yang dihasilkan harus dibuang. Untuk
melepaskan panas tersebut, di reaktor G.A.Siwabessy dilengkapi dengan dua sistem
pendingin yaitu sistem pendingin primer dan sistem pendingin sekunder yang
menggunakan air sebagai bahan pendinginnya.
Air pendingin primer reaktor berfungsi untuk memindah panas yang timbul
sebagai akibat reaksi fisi di teras reaktor. Kualitas air pendingin primer akan
mempengaruhi integritas komponen atau struktur reaktor, karena pada dasarnya air
sebagai pendingin akan berhubungan langsung dengan komponen atau struktur reaktor.
Oleh karena itu air yang digunakan sebagai pendingin harus memenuhi persyaratan yang
sesuai dengan komponen atau struktur yang dirumuskan dalam spesifikasi kualitas air
pendingin. Sebagai medium pemindah panas pada sistem pendingin primer reaktor
G.A.Siwabeesy digunakan air bebas mineral dengan kualitas tertentu. Di reaktor
G.A.Siwabessy untuk menghilangkan hasil aktivasi dan kotoran mekanik air pendingin
primer dan menjaga kualitas air pendingin primer pada tingkat yang diizinkan maka pada
sistem pendingin primer dilengkapi dengan tiga sistem pemurnian. Pada masingmasing
sistem pemurnian air pendingin primer terdiri dari filter mekanik dan filter penukar ion
Jenis penukar ion yang digunakan pada filter penukar ion merupakan campuran dari
resin penukar anion dan kation yang berkualitas nuklir dalam bentuk OH− dan H+ .
Dengan bertambahnya waktu penggunaan, maka resin tersebut akan mengalami
kejenuhan. Parameter kondisi filter penukar ion ditentukan dari besarnya harga beda
tekanan dan tingkat radioaktivitas serta konduktifitas air keluaran filter penukar ion.
Apabila salah satu atau lebih parameter kondisi filter penukar ion mencapai harga yang
ditentukan, maka. filter penukar ion (resin) harus diganti dengan resin yang baru dan
tidak dilakukan regenerasi.
Selain filter penukar ion, pada sistem pemurnian air pendingin primer dilengkapi
juga dengan filter resin trap yang bertujuan untuk menangkap resinresin dan kotoran
mekanik halus yang terlepas dari filter penukar ion. Jika beda tekanan pada sisi masuk
dan sisi keluar dari filter resin trap mencapai 2 bar, maka filter resin trap tersebut harus
diganti dengan yang bersih, sementara yang kator dicuci dengan metode ultrasonik.
Dalam makalah ini akan dievaluasi bagaimana pengaruh sistem pemurnian
terhadap kualitas air pendingin primer.
569
Seminar Keselamatan Nuklir 2 – 3 Agustus 2006 ISSN: 14123258
TEORI
Air pendingin primer berfungsi untuk memindahkan panas yang timbul di teras
reaktor, sebagai moderator dan sebagai perisai radiasi ke arah aksial Sebagai medium
pembawa panas pada sistem pendingin primer digunakan air bebas mineral yang berasal
dari Sistem produksi air bebas mineral (GCA 01) dengan kualitas tertentu.Volume air
pendingin primer total sebesar 330 m3, dengan rincian 220 m3 volume kolam reaktor, 80
m3 volume delay chamber dan 30 m3 volume pada sistem pemipaan.
Untuk menghilangkan hasil aktivasi dan kotoran mekanik air pendingin primer dan
menjaga kualitas air pendingin primer pada tingkat yang diizinkan maka pada sistem
pendingin primer dilengkapi dengan sistem pemurnian (pemurnian). yang terdiri dari :
1. Sistem pemurnian air kolam (KBE 01)
2. Sistem pemurnian dan penyedia lapisan air hangat ( KBE 02)
3. Sistem pemurnian air kolam penyimpan bahan bakar bekas (FAK 01)
1. Sistem Pemurnian air kolam (KBE 01)
Sistem ini berfungsi untuk menjaga kualitas air pendingin serta menekan tingkat
paparan radiasi di ruang Balai Operasi (Operation Hall) dengan cara menghilangkan
bahan yang teraktivasi dan kotoran mekanik yang terlarut maupun tidak terlarut di dalam
air pendingin primer.
Sistem ini terdiri dari filter penukar ion dan filter mekanik. Filter penukar ion berisi
campuran resin penukar anion dan kation yang berkualitas nuklir, terdiri dari 750 liter
anion OHdan 750 liter kation H+ resin tipe Lewatit. Filter mekanik berfungsi sebagai resin
trap yang berfungsi untuk menangkap resinresin dan kotoran mekanik halus yang
terlepas dari filter penukar ion.
Secara teoritis, resin tersebut mampu untuk dilalui air pendingin primer dengan laju
alir ratarata 40 m3/jam atau kirakira 12% dari total volume air pendingin primer per jam..
Tingkat kejenuhan resin tersebut ditandai dengan adanya perbedaan tekanan
antara sebelum dan sesudah filter sebesar > 1,5 bar, radioaktivitas sebesar > 0,1
Ci/m3dan konduktivitas air air keluaran filter penukar ion > 8 µS/cm.Apabila salah satu
atau lebih parameter kondisi filter penukar ion mencapai harga yang ditentukan, maka.
filter penukar ion (resin) harus diganti dengan resin yang baru dan tidak dilakukan
regerasi sedangkan penggantian resin trap dilakukan apabila perbedaan tekanan antara
sebelum dan sesudah filter sebesar > 2 bar.
570
Seminar Keselamatan Nuklir 2 – 3 Agustus 2006 ISSN: 14123258
2. Sistem Pemurnian Lapisan Air Hangat (KBE 02).
Sistem ini berfungsi untuk mengambil ionion hasil aktivasi terlarut dan kotoran dari
lapisan air hangat dan menjaga kualitas air pendingin pada tingkat yang ditentukan.
Sistim ini dilengkapi dengan pemanas untuk menyediakan lapisan air hangat pada
permukaan teratasnya setinggi kurang lebih 1,5 m dimana temperaturnya berkisar antara
8 ~ 10 oC lebih tinggi dibandingkan air dibagian bawahnya. Air hangat ini berfungsi
sebagai lapisan penahan terlepasnya senyawa gas aktif keluar dari permukaan kolam.
Disamping itu sistem ini menyediakan air pengisian dan pembilasan tabungtabung
berkas netron (beam tubes).
Sistem ini terdiri dari mixbed filter (KBE 02 BT03) dan filter mekanik dengan laju
alir 20 m3/jam. Filter penukar ion berisi campuran resin penukar anion dan kation yang
berkualitas nuklir, yang terdiri dari 200 liter anion OHdan 200 liter kation H+ resin tipe
Lewatit. Kejenuhan mixbed filter diindikasikan oleh adanya perbedaan tekanan pada
sebelum dan sesudah resin sebesar > 1,5 bar, radioaktivitas sebesar sebesar > 5x102
Ci/m3 untuk aliran masuk dan > 103 Ci/m3 untuk aliran balik dan konduktivitas air air
keluaran filter penukar ion > 8µS/cm. .Apabila salah satu atau lebih parameter kondisi
filter penukar ion mencapai harga yang ditentukan, maka. filter penukar ion (resin) harus
diganti dengan resin yang baru dan tidak dilakukan regerasi sedangkan penggantian
resin trap dilakukan apabila perbedaan tekanan antara sebelum dan sesudah filter
sebesar > 2 bar.
3. Sistem Pemurnian Kolam Bahan Bakar Bekas (FAK 01)
Sistem ini berfungsi untuk membersihkan air dari senyawa yang sudah teraktivasi serta
kotoran mekanik baik itu terlarut maupun tidak terlarut di dalam air kolam penyimpan
bahan bakar bekas sehingga kualitas air kolam penyimpan selalu berada pada harga
spesifikasi kualitas air kolam reaktor. Selain itu, FAK 01 juga berfungsi sebagai
mengambil panas peluruhan dari elemen bakar bekas di kolam penyimpan.
Sistem ini terdiri dari mix bed filter yang berisi campuran resin penukar anion dan
kation yang berkualitas nuklir yang terdiri dari 350 liter anion OH dan 350 liter resin
kation H+ resin tipe Lewatit ,dan filter mekanik dengan laju alir 15 m3/jam. Kejenuhan mix
bed filter diindikasikan oleh adanya perbedaan tekanan pada sebelum dan sesudah resin
sebesar > 1,5 bar radioaktivitas sebesar > 103 Ci/m3 konduktivitas air air keluaran filter
penukar ion > 8µS/cm. .Apabila salah satu atau lebih parameter kondisi filter penukar ion
mencapai harga yang ditentukan, maka. filter penukar ion (resin) harus diganti dengan
resin yang baru dan tidak dilakukan regerasi sedangkan penggantian resin trap dilakukan
apabila perbedaan tekanan antara sebelum dan sesudah filter sebesar > 2 bar.
571
Seminar Keselamatan Nuklir 2 – 3 Agustus 2006 ISSN: 14123258
PENGENDALIAN KUALITAS AIR PENDINGIN PRIMER RSGGAS
Untuk menjaga agar spesifikasi kualitas air pendingin primer tetap terjaga ,
secara kontinyu air pendingin primer dilewatkan pada sistem pemurnian dan dilakukan
pemantauan secara rutin seminggu sekali terhadap pH ,konduktivitas dan TDS (Total
Disolve Solid) yang merupakan parameter kontrol kualitas air serta perlakuan kimiawi
yang berupa penggantian resin penukar ion pada sistem pemurnian. Parameter kondisi
resin penukar ion (filter ionik) ditentukan dari besarnya harga beda tekanan dan tingkat
radioaktivitas serta konduktifitas air keluaran filter ionik. Apabila salah satu atau lebih
parameter kondisi filter ionik mencapai harga yang ditentukan, maka resin (filter ionik)
harus diganti. Untuk mengetahui besaran harga beda tekanan dan radioaktivitas pada
sisitem pendingin primer pada masingmasing sistem pemurnian dipasang instrumentasi
pengukuran beda tekanan dan tingkat radioaktivitas air kolam. dimana semua hasil
pengukuran ditampilkan di RKU ( Ruang Kendali Utama) dan dicatatat pada Lembar Data
Operasi.
Disamping itu pada masingmasing sistem pemurnian dilengkapi juga dengan
tempat pengambilan sampel untuk dianalisa secara rutin di laboratorium, dari sini harga
konduktivitas dapat diketahui.
TATA KERJA
1. Pengamatan terhadap kontrol kualitas air dilakukan seminggu sekali dengan
mengukur pH dan konduktivitas dan padatan terlarut, TDS pada ketiga sistem
pemurnian yaitu :
Sistem Pemurnian Air Kolam Reaktor ( KBE01)
Sistem Pemurnian Lapisan Air Hangat (KBE02) dan
Sistem Pemurnian Air Kolam Bahan Bakar Bekas ( FAK 01)
Pengukuran TDS dan konduktivitas dengan Koductivitymeter merk Hach sedangkan
pengukuran pH dilakukan menggunakan pH meter merk Hach.
2. Pengamatan penggantian resin penukar ion yang diambil dari logbook penggantian
resin
3. Semua pengamatan dilakukan dalam kurun waktu 11 Oktober 2002 sampai dengan
21 September 2005.
572
Seminar Keselamatan Nuklir 2 – 3 Agustus 2006 ISSN: 14123258
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengamatan terhadap kontrol kualitas air dalam kurun waktu Oktober 2002
sampai dengan 21 September 2005 ditampilkan pada Lampiran1dan grafiknya diberikan
pada Gambar 1 dan 2
Gambar 1: Grafik kontrol kualitas air pada ketiga sistem pemurnian (KBE01,KBE02 dan
FAK 01 ) periode Oktober ’02 s/d September ‘05
Dari lampiranl 1 menunjukan bahwa secara keseluruhan dari hasil kontrol
kualitas air pada ketiga sistem pemurnian air yang terdapat pada sistem pendingin primer
(KBE01, KBE 02 dan FAK 01) periode Oktober’02 s/d September’05 menunjukan harga
yang fluktuasi dimana konduktivitas air pendingin berada pada rentang harga 0,6 –3,5
µS/cm, lebih rendah dari batas maksimalnya yang ditentukan yaitu 8 µS/cm.dan TDS
berada pada rentang harga 0,2 – 1,5mg/l sedangkan pH air pendingin primer berada
pada rentang harga 5,2 – 6,9.
Dari Lampiran 1 dan Gambar 1, terlihat bahwa konduktivitas dan padatan terlarut
(TDS) air pendingin primer pada awal pengamatan menunjukan angka yang rendah dan
dengan berjalanya waktu menunjukan adanya kecenderung mengalami kenaikan dan
kemudian menurun selanjutnya mengalami kenaikan kembali . Hal ini berkaitan dengan
573
Seminar Keselamatan Nuklir 2 – 3 Agustus 2006 ISSN: 14123258
kemampuan tukar dari resin penukar ion pada sistem pemurnian. Dengan bertambahnya
waktu penggunaan resin penukar ion , kemampuan tukar ion akan menurun dan. lama
kelamaan mengalami kejenuhan sehingga perlu diganti dengan resin baru .
Konduktivitas merupakan ukuran kemampuan larutan untuk menghantarkan arus listrik,
sehingga dengan mengetahui besaran konduktivitas akan diperoleh gambaran/perkiraan
kadar ionion yang terlarut dalan air pendingin. Pada proses pemurnian air, resin penukar
ion berfungsi untuk mengambil pengotor air dengan cara pertukaran ion yang bermuatan
sama. Dengan adanya penggantian resin pada sistem pemurnian maka kapasitas tukar
ion menjadi besar, oleh karena itu semakin banyak ion pengotor dalam air yang dapat
dipertukarkan sehingga didapatkan kualitas air yang mempunyai besaran konduktivitas
kecil. Oleh karena itu setelah penggantian resin penukar ion , konduktivitas air pendingin
mengalami penurunan.
Dari pengamatan yang diambil dari logbook penggantian resin tercatat bahwa
pada 7 Oktober ’02 terjadi penggantian resin penukar ion pada sistem pemurnian Lapisan
air hangat (KBE02) sehingga pada Tabel 1 dan Gambar 1 terlihat data awal pengamatan
terhadap konduktivitas dan padatan terlarut menunjukan angka yang yang rendah dan
perlahan mengalami kenaikan dan pada gambar 1 terlihat bahwa konduktivias dan
padatan terlarut pada tanggal 26 Januari 2004 mengalami penurunan hal ini disebabkan
karena pada tgl 23 Januari 2004 terjadi penggantian resin penukar ion pada sistem
pemurnian air kolam reaktor (KBE01) serta pada tanggal 9 Juni 2005 terjadi penggantian
resin penukar ion pada sistem pemurnian lapisan air hangat (KBE02) lagi sehingga
konduktivitas dan padatan terlarut mengalami penurunan kembali ( data tgl 20 Juni
2005).
Hal yang berbeda apabila dilihat dari pengamatan terhadap pH air pendingin.
Setelah penggantian resin penukar ion, dimana pada saat konduktivitas mengalami
penurunan, pH air pendingin justru mengalami kenaikan. Sebagai contoh seperti terlihat
pada Gambar 2. Hal ini disebabkan karena filter penukar ion pada sistem pemurnian
berisi campuran resin penukar kation dalam bentuk H+ dan anion dalam bentuk OH
,sehingga setelah penggantian resin penukar ion, kation pengotor dalam air akan
dipertukarkan dengan H+ dari resin dan anion pengotor air pendingin dipertukankan
dengan OHdari seperti reaksi berikut :
RH++ Y+ R Y+ + H+
Resin penukar Kation Kation dalam air
574
Seminar Keselamatan Nuklir 2 – 3 Agustus 2006 ISSN: 14123258
ROH+ Y RY+ OH
Resin penukar Anion Anion dalam air
H+ + OH H2O
Oleh karena itu pH air pendingin setelah penggantian resin penukar ion akan
mendekati pH air murni.
Gambar 2 : Grafik perubahan kualitas air pada sistem pemurnian air kolam ( KBE 01)
setelah pergantian resin penukar ion pada tanggal 22 Januari 2004
Dari Gambar 1 terlihat bahwa besaran konduktivitas air pada bulan Januari’ 04
mengalami penurunan yang besar , hal ini disebabkan karena pada tgl 22 Januari ’04
terjadi penggantian resin pada sistem pemurnian air kolam reaktor (KBE 01) yang
memiliki jumlah resin terbesar diantara ketiga sistem tersebut., sehingga dengan
bertambah besarnya jumlah resin , maka semakin banyak ion pengotor dalan air yang
dapat dipertukarkan sehingga didapatkan kualitas air yang mempunyai besaran
konduktivitas kecil.
Secara keseluruhan dari hasil kontrol kualitas air pereode Oktober’02 s/d
575
Seminar Keselamatan Nuklir 2 – 3 Agustus 2006 ISSN: 14123258
September’05 menunjukan bahwa harga konduktivitas maksimum adalah 3,5 µS/cm
lebih rendah dari batas maksimum yang ditetapkan yaitu : 8µS/cm. Sedangkan resin
penukar ion pada sistem pemurnian sudah mengalami beberapa kali penggantian , ini
menunjukan bahwa batasan kondisi operasi maksimum sisi mekanik lebih dulu tercapai
dibanding dari sisi ionik.
KESIMPULAN:
1. Dari hasil pengamatan selama kurun waktu Oktober’02 s/d September’05 dapat
disimpulkan bahwa:
2. Penggantian resin penukar ion pada salah satu sistem pemurnian yang terdapat
pada sistem pendingin primer akan mempengaruhi kualitas air pendingin
primer
3. Penggantian penukar ion akan menyebabkan kualitas air menjadi baik dimana
konduktivitas air menjadi kecil dan pH air mendekati air murni Kualitas air
pendingin primer selalu terjaga kondisi operasionalnya yaitu :
Konduktivitas air pendingin primer berada pada rentang harga 0,4 –3,5µS/cm,
lebih rendah dari batas maksimalnya yang ditentukan yaitu 8 µS/cm.
PH air pendingin primer berada pada rentang harga 5,2– 6,9 TDS ( Jumlah
Padatan Terlarut ) berada pada rentang harga 0,2 – 1,5 mg/l
576
Seminar Keselamatan Nuklir 2 – 3 Agustus 2006 ISSN: 14123258
DAFTAR PUSTAKA
1. ANONIMOUS, Safety Analysis Report (SAR) ,BATAN, MPR30, Rev.7 , Vol.2,1989.
2. DIYAH ERLINA LESTARI, Kimia Air, Diktat Penyegaran Operator dan Supervisor
Reaktor, Pusbang Teknologi Reaktor Riset, September, 2005.
3. Drs. ISMONO, Zat penukar ion dan Reaksi Penukaran Ion dalam Analisa Kimia,
Catatan kuliah, jurusan kimia FMIPA, ITB, 1988.
4. A.S.GOKHLE, P.K; MATHOR and K.S. VENKATESWARHU,‘ Ion Exchange Resin
for Water Purification ; Properties and Characteristion’,Water chemestry Division,
Bhabha Atomic. Research Centre. Bombay, India 1987.
5. ANONIMOUS, Instruction Manual Water Quality Checker U10, Horiba.Ltd, 1991.
6. ANONIMOUS , Instruction Manual Conductivity/TDS Meter Model 44600, Hatch
Company, 1989
577
Seminar Keselamatan Nuklir 2 – 3 Agustus 2006 ISSN: 14123258
LAMPIRAN 1. KUALITAS AIR PADA KETIGA SISTEM PEMURNIAN PERIODE OKTOBER 2002SEPTEMBER 2005
Tanggal KBE 01 KBE 02 FAK 01
pH Kond TDS pH Kond TDS pH Kond TDS Keterangan
28Oct02 5.31 0.8 6.04 0.4 5.93 0.8 shutdown 20Nov02 5.38 1.1 6.19 1.1 6.14 1.2 shutdown 09Jan03 5.45 1.35 5.49 1.2 5.4 1.2 operasi 13Jan03 6 1.4 5.99 1.5 5.97 1.3 operasi 23Jan03 5.9 1.3 5.77 1.2 5.78 1.2 shutdown 03Feb03 5.87 1.7 0.80 5.87 1.5 0.70 5.59 1.3 0.70 operasi 10Mar03 6.05 1.3 0.60 5.86 1.3 0.60 5.97 1.3 0.60 shutdown 18Mar03 5.83 1.5 0.60 5.93 1.4 0.50 5.62 1.3 0.50 operasi 31Mar03 6.61 1.4 0.70 5.93 1.4 0.70 5.91 1.4 0.70 shutdown 09Apr03 5.1 1.6 0.80 5.29 1.5 0.70 5.56 1.6 0.80 operasi 16Apr03 5.55 1.6 0.80 5.6 1.5 0.70 5.66 1.5 0.70 operasi 28Apr03 5.69 1.5 0.70 5.61 1.5 0.70 5.75 1.6 0.80 shutdown 07May03 5.9 1.6 0.80 5.71 1.5 0.70 5.59 1.6 0.80 shutdown 22May03 5.62 1.6 0.80 5.75 1.5 0.70 5.71 1.5 0.70 shutdown 02Jun03 5.67 1.7 0.80 5.57 1.7 0.80 5.87 1.7 0.80 operasi 26Jun03 1.7 0.80 5.34 1.5 0.70 1.5 0.70 shutdown 02Jul03 5.36 1.8 0.90 5.36 1.8 0.90 5.4 1.6 0.80 shutdown 10Jul03 5.47 1.9 0.90 5.23 1.9 0.90 5.21 1.8 0.80 operasi 22Jul03 5.65 1.7 0.80 6.03 1.6 0.70 5.7 1.5 0.80 shutdown 28Jul03 5.51 1.9 0.80 5.3 2 1.20 5.78 1.7 0.80 operasi 11Aug03 5.52 1.5 0.70 1.4 0.70 1.4 0.70 shutdown 26Aug03 5.23 1.9 0.80 5.3 1.9 0.80 1.8 0.80 operasi 11Sep03 5.5 1.8 0.90 1.6 0.80 1.6 0.80 shutdown 30Sep03 5.3 2 0.90 1.9 0.90 1.7 0.80 operasi
578
Seminar Keselamatan Nuklir 2 – 3 Agustus 2006 ISSN: 14123258
30Oct03 5.4 1.7 0.80 5.3 1.5 0.70 5.3 1.6 0.80 shutdown 04Nov03 5.25 2.2 1.10 5.24 1.9 1.10 5.25 2 1.10 operasi 09Dec03 5.35 2.3 1.10 5.35 2 0.90 5.32 2.1 1.00 shutdown 22Dec03 5.23 3 1.50 5.23 2.4 1.20 5.23 2.5 1.20 operasi
Lanjutan …………….
Tanggal KBE 01 KBE 02 FAK 01
pH Kond TDS pH Kond TDS Ph Kond TDS Keterangan
05Jan04 5.22 3.5 1.7 5.22 2.9 1.4 5.26 2.9 1.4 operasi 26Jan04 6.8 0.6 0.2 6.8 1.6 0.8 6.6 1.4 0.7 shutdown 03Feb04 5.5 0.8 0.4 5.4 1.1 1.1 5.4 1.1 0.7 operasi 05Feb04 6.8 0.7 0.3 6.9 1.4 0.7 6.8 1 0.5 shutdown 08Mar04 5.6 0.9 0.4 5.6 1.1 0.7 5.6 1.1 0.7 operasi 23Mar04 5.9 0.7 0.2 5.3 1.1 0.7 5.3 1.1 0.5 operasi 25Mar04 5.4 0.8 0.4 5.2 1.1 0.6 operasi 29Mar04 5.6 0.7 0.3 5.9 1.1 0.6 5.6 1.1 0.6 operasi 06Apr04 6.5 0.6 0.3 6.7 0.9 0.5 6.9 0.8 0.5 shutdown 12Apr04 6 0.8 0.4 5.7 1.1 0.6 6.4 1 0.5 operasi 19Apr04 5.3 1.2 0.6 5.2 1.4 0.7 5.3 1.2 0.6 operasi 22Apr04 5.3 1 0.5 5.2 1.2 0.6 5.3 1.2 0.6 shutdown 26Apr04 5.3 1.2 0.6 5.2 1.6 0.8 5.25 1.3 0.6 operasi 10May04 5.36 1.4 0.7 5.24 1.7 0.9 5.21 1.6 0.8 operasi 27May04 5.5 1.7 0.9 5.3 1.8 0.9 5.3 1.6 0.7 shutdown 31May04 5.3 1.6 0.8 5.2 1.9 0.9 5.5 1.9 1 operasi 09Jun04 5.4 1.5 0.7 5.5 1.6 0.8 5.41 1.5 0.7 shutdown 14Jun04 5.25 1.6 0.8 5.23 1.7 0.9 5.41 1.6 0.8 operasi 28Jun04 5.62 1.4 0.7 5.42 1.4 0.7 5.37 1.4 0.7 shutdown 08Jul04 5.22 1.7 0.9 5.2 1.7 0.9 5.26 1.6 0.8 operasi 22Jul04 5.6 1.6 0.8 5.4 1.6 0.8 5.4 1.6 0.8 shutdown 02Aug04 5.25 1.8 0.9 5.24 2 1.1 5.3 1.9 1 operasi
579
Seminar Keselamatan Nuklir 2 – 3 Agustus 2006 ISSN: 14123258
10Aug04 5.3 1.4 0.7 5.26 1.6 0.8 5.35 1.5 0.7 shutdown 01Sep04 5.6 1.5 0.7 5.5 1.5 0.8 5.5 1.5 0.8 shutdown 06Sep04 5.4 1.6 0.8 5.4 1.6 0.8 5.4 1.5 0.7 operasi 28Sep04 5.5 1.5 0.8 5.4 1.7 0.9 5.3 1.5 0.8 operasi 18Oct04 5.6 1.7 0.8 5.5 1.9 0.8 5.5 1.8 0.9 operasi 26Oct04 5.3 1.6 0.8 5.2 1.9 1 5.2 1.6 0.8 operasi 01Dec04 5.4 1.4 0.7 5.3 1.6 0.8 5.3 1.5 0.7 shutdown
Lanjutan…………….
Tanggal KBE 01 KBE 02 FAK 01
pH Kond TDS pH Kond TDS pH Kond TDS Keterangan
06Dec04 5.
4 1.5 0.8 5.3 1.8 0.9 5.3 1.5 0.8 operasi
09Dec04 5.
6 1.6 0.8 5.5 1.8 0.9 5.5 1.6 0.8 operasi
20Dec04 5.
5 1.5 0.7 5.4 1.7 0.8 5.4 1.5 0.8 shutdown
28Dec04 5.
2 1.6 0.8 5.3 1.8 0.9 5.35 1.6 0.8 operasi
11Jan05 5.
4 1.5 0.9 5.3 1.7 0.9 5.3 1.6 0.8 shutdown
17Jan05 5.
4 1.6 0.8 5.3 1.9 1 5.3 1.6 0.8 operasi
07Feb05 5. 1.6 0.8 5.3 1.7 0.8 5.3 1.6 0.8 shutdown
580
Seminar Keselamatan Nuklir 2 – 3 Agustus 2006 ISSN: 14123258
4
01Mar05 5.
7 1.5 0.7 5.7 1.9 0.9 5.7 1.7 0.8 operasi
03Mar05 5.
8 1.6 0.8 5.7 1.9 0.9 5.7 1.8 0.9 shutdown
08Mar05 5.
5 1.6 0.8 5.4 1.9 1 5.5 1.7 0.8 operasi
10Mar05 1.6 0.8 1.9 0.9 1.7 0.8 shutdown
17Mar05 5.
6 1.5 0.7 5.6 1.7 0.8 5.6 1.6 0.8 shutdown
23Mar05 5.
7 1.5 0.7 5.7 1.7 0.8 5.7 1.6 0.8 shutdown
07Apr05 5.
7 1.6 0.8 5.7 1.8 0.9 5.7 1.7 0.8 shutdown
12May05 5.
6 1.9 0.9 5.6 2.2 1.1 5.6 2 1 operasi
31May05 6 2.1 1 5.8 2.4 1.2 5.8 2 1 operasi
20Jun05 6.
3 0.8 0.3 6.5 0.4 0.1 6.4 0.8 0.3 shutdown
28Jun05 5.
7 1.7 0.8 5.9 0.8 0.4 5.7 1.4 0.7 operasi
05Jul05 6.
2 1.6 0.8 6.3 0.9 0.6 6.4 1.6 0.8 operasi
13Jul05 6.
7 1.6 0.8 6.7 1.2 0.6 6.6 1.6 0.8 shutdown
18Jul05 5.
8 1.8 0.9 5.7 1.4 0.7 5.7 1.8 0.9 operasi
581
Seminar Keselamatan Nuklir 2 – 3 Agustus 2006 ISSN: 14123258
20Jul05 6.1 1.8 0.9 6.1 1.3 0.7 6.1 1.7 0.8 operasi
27Jul05 5.
7 1.6 0.8 5.8 1.3 0.6 5.8 1.5 0.8 shutdown
03Aug05 6.1 1.9 0.9 6 1.6 0.8 5.9 1.8 0.9 operasi
24Aug05 5.
8 2 1 5.8 1.6 0.8 5.8 2 1 shutdown
01Sep05 2.3 1.2 1.6 0.8 2.1 1.1 operasi
21Sep05 5.
9 2 1 6 1.5 0.7 6 1.9 1 shutdown
582
Seminar Keselamatan Nuklir 2 – 3 Agustus 2006 ISSN: 14123258
DISKUSI DAN TANYA JAWAB
Penanya: Ambyah Suliwarno
Pertanyaan:
a. Bagaimana prinsip kerja resin penukaran ion H+dan ion oH ?ˉ
b. Berapa Suhu ( range ) resin tersebut dapat dipergunakan?
c. Kapan dan bagaimana resin tersebut tidak bisa dipakai lagi?
Jawaban:
a. Prinsip kerja resin penukar ion H+ pada sistim pemurnian adalah mengambil
dengan cara pertukaran. Semua pengotor kalian air pendingin sedangkan
pengotor anion dalam air akan diambil atau dipertukarkan dengan oH resinˉ
penukar. Sehingga didapatkan kualitas air yang mempunyai konduktivitas yang
kecil. Tetapi dengan berjalannya waktu penggunaan resin maka kapasitas tukar
resin akan turun sehingga didapatkan kualitas air dengan konduktivitas semakin
besar dan resin perlu diganti.
b. Range suhu resin dapat digunakan < 50˚C ( tergantung jenis resin )
c. Apabila salah satu batasan indikasi atau parameter penggantian resin tercapai.
Sebagai parameter kondisi resin penukar ion pada sistem pemurnian pada
sistem pendingin primer RSG – GAS adalah beda ukuran sebelum dan sesudah
melewati resin, radio aktivitas dan konduktivitas air.
Penanya: Arif Isnaeni ( P2STPIBN BAPETEN )
Pertanyaan:
a. Sistem kerja sistem pemurnian terhadap kualitas air pendingin primer RSG –
GAS?
Jawaban:
a. Pada prinsionya kinerja sistem pemurnian pada pendingin primer RSG – GAS
adalah memurnikan dan menjaga kualitas air pendingin primer tetap terpenuhi
dimana mekanisme kerjanya adalah pengotor ionik yang larut dalam air akan
diambil oleh resin penukar ion dengan cara pertukaran ion bermuatan sama
sehingga didapatkan kualitas air pendingin yang konduktivitasnya kecil.
Sedangkan pengotor mekanik halus yang lepas dari filter resin akan ditangkap
oleh filter mekanik yang berupa resin trap.
583
Seminar Keselamatan Nuklir 2 – 3 Agustus 2006 ISSN: 14123258
584
Recommended