View
3
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
[45]
KEANEKARAGAMAN KARANG DI ZONA LITORAL PERAIRAN IBOIHKECAMATAN SUKAKARYA KOTA SABANG
1Samsul Kamal, 2Nursalmi Mahdi dan 3Humaira1,2,3 Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry
Email: kamalsamsul@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian tentang “ Keanekaragaman Karang di Zona Litoral Perairan Iboih Kecamatan SukakaryaKota Sabang” telah dilakukan pada tanggal 25 sampai 27 Mei 2013. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui spesies dan indeks keanekaragaman karang di Zona Litoral Perairan Iboih KecamatanSukakarya Kota Sabang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi langsung dan secara nondestructive sampling dengan menggunakan metode Transek Quadrat dan Line Transek. Pengukuranfaktor fisika-kimia meliputi pengukuran suhu, pH, salinitas, kecerahan dan kedalaman. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa jumlah spesies karang yang terdapat di Zona Litoral Perairan IboihKecamatan Sukakarya Kota Sabang sebanyak 38 spesies, dari 14 familia. Indeks keanekaragamankarang di Zona Litoral Perairan Iboih Kecamatan Sukakarya Kota Sabang tergolong tinggi, yaituĤ=3.28.
Kata Kunci: Keanekaragaman, Karang, Zona Litoral Perairan Iboih
ABSTRACT
A research on " Coral Diversity in Iboih Aquatic Littoral Zone at Sukakarya District of Sabang City "has been conductedfrom 25 to 27 of May 2013.This study aims to find out the coral species and itsdiversity index on Iboih aquatic littoral zone at Sukakarya District of Sabang City. The datawerecollected by using direct observation and non- destructive sampling techniquesusing transect methodsQuadrat and Line Transect method. Physical andchemical factors were measuredincludingtemperature, pH , salinity, brightness and depth.The results showed that there were 38 species out of14 familia of coral found on Iboih aquatic littoral zone at Sukakaryadistrict of Sabangcity. Thediversity Index of coral in Iboih aquatic littoral zone at Sukakarya district of Sabangcitywas high(Ĥ=3.28).
Keywords: Diversity , Coral , Iboih littoral zone
PENDAHULUANarang merupakan kelompok hewaninvertebrate (tidak memiliki ruas-ruastulang belakang) penyusun salah satuekosistem utama di muka bumi yang
tercipta secara alami, yang ditempati oleh ribuantumbuhan dan hewan berbentuk unik danbernilai tinggi. Lebih dari seperempat spesieslaut hidupnya sangat bergantung pada karangyang sehat, ekosistem karang melindungi pantaidari pengikisan gelombang [1].
Ekosistem karang merupakan suatukumpulan dari tumbuhan dan hewan yang salingbersimbiosis serta berada di daerah perairan lautdangkal [2], seperti yang terdapat pada kawasanPerairan Iboih Kecamatan Sukakarya Sabang.Kawasan perairan Iboih merupakan suatukawasan yang kaya akan karang yang dapat
dijadikan sebagai objek penelitian karenamemiliki komunitas biota yang beragam.Ekosistem karang sangat penting dipelajarikarena di dalam ekosistem karang banyakterdapat kehidupan biota air lainya seperti ikan,echinodermata, annelida, moluska yangberhabitat pada ekosistem karang, untuk itukarang tersebut perlu dilestarikan [3]. Karangtermasuk hewan invertebrata (tidak memilikiruas-ruas tulang belakang) berasal dari PhylumCoelenterata (Cnidaria) Class Anthozoa dandari ordo Sclerectinia yang memiliki 15 Familia[4].
Karang memiliki peranan yang sangatpenting dalam lingkungan kawasan pesisir danlautan baik dari segi pendidikan, ekologi,maupun sosio-ekonomi. Karang ditinjau dari
Jurnal Biotik, ISSN: 2337-9812, Vol. 3, No. 1, Ed. April 2015, Hal. 45-56
Keanekaragaman Karang di Zona Litora Iboih Kecamatan Sukakarya Kota Sabang
[46]
beberapa aspek mempunyai beberapa fungsi,yaitu aspek ekologi, karang merupakan sumbermakanan utama bagi ikan dan menyediakanperlindungan alami bagi pantai dan pesisirpantai melalui pengurangan dari pengikisangelombang. Dilihat dari aspek pendidikankarang dapat dijadikan sebagai media dalampembelajaran biologi untuk meningkatkanpengetahuan dan kepedulian anak didik terhadapbiodiversitas. Manfaat dari biota perairan inidengan tegas dijelaskan Allah dalam Al-QuranSurat An-Nahl ayat 14 :
Artinya :“Dia-lah, Allah yang menundukkanlautan (untukmu), agar kamu dapatmemakan daripadanya daging yangsegar (ikan), dan kamu mengeluarkandari lautan itu perhiasan yang kamupakai; dan kamu melihat bahteraberlayar padanya, dan supaya kamumencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur”(QS.An-Nahl: 14).
Ayat di atas menjelaskan bahwa: Allahswt, menganugerahkan lautan dan sungai yangdi dalamnya terdapat hewan-hewan yang sangatbanyak manfaatnya bagi kehidupan seperti ikanyang dapat dimakan dagingnya yang segar danberbagai perhiasan seperti kerang mutiara, serta
menjadikan lautan sebagai arena hidup dantempat tumbuh dan berkembang hewan [5].
Dilihat dari segi ekologi, karangmerupakan tempat hidup berbagai biota laut.Dari segi ekonomi sisa terumbu yang terbawaombak ke pantai dapat dijadikan sebagai bahansovenir, seperti pajangan dan penghias akuariumlaut [6].
Hasil studi awal di zona litoral perairanIboih Kecamatan Sukakarya Kota Sabang,diperoleh informasi bahwa kondisi karang dikawasan tersebut masih dalam kategori baik,namun data yang terkait dengan spesies dankeanekaragaman karang di kawasan tersebutbelum terdata dengan detail [7].
Zona litoral merupakan daerah peralihanantara kondisi lautan ke kondisi daratansehingga berbagai macam organisme terdapatdalam zona ini[8]. Daerah litoral atau daerahpasang surut adalah daerah yang langsungberbatasan dengan darat. Radiasi matahari,variasi temperatur dan salinitas mempunyaipengaruh yang lebih berarti untuk daerah inidibandingkan dengan daerah laut lainnya. Biotayang hidup di daerah ini antara lain: ganggangyang hidup sebagai benthos, teripang, hewankarang, bintang laut, bintang mengular, udang,kepiting, dan terumbu karang [9].
Data spesies dan keanekaragaman hayatikhususnya karang sangat penting diketahui. Datatersebut dapat dijadikan sebagai referensi dansumber data base keanekaragaman hayati suatudaerah. Berdasarkan permasalahan tersebut,peneliti tertarik untuk mengkaji lebih lanjuttentang “Keanekaragaman Karang di ZonaLitoral Perairan Iboih Kecamatan SukakaryaKota Sabang”.
METODE PENELITIANWaktu dan Tempat
Lokasi penelitian bertempat di ZonaLitoral Perairan Iboih Kecamatan SukakaryaKota Sabang. Luas keseluruhan perairan Iboihadalah 1300 Ha, sedangkan panjang keseluruhangaris pantai Iboih adalah 15000 m. Lokasisampling penelitian sepanjang 5 % darikeseluruhan panjang pesisir pantai yaitu 750 m.Penelitian ini hanya dibatasi pada daerah pesisirpantai Iboih.
Lokasi dan peta titik stasiun penelitiandapat dilihat pada Gambar 1.
Populasi dan SampelPopulasi adalah seluruh spesies karang
yang terdapat di Zona Litoral Perairan IboihKecamatan Sukakarya. Sampel dalam penelitianini diwakili oleh beberapa spesies karang yangterdapat di lokasi sampling seluas 750 m.
Samsul Kamal, dkk.
[47]
Gambar 1. Lokasi Penelitian
Alat dan BahanAlat dan bahan yang digunakan dalam
penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah ini.
Table 1. Alat yang Digunakan dalam Penelitian
No Alat Spesifikasi Fungsi1 Termometer CUSTOM-CT-1200D Untuk mengukur suhu air2 Refraktometer TI-RSATI00A Untuk mengukur salinitas air3 Meteran - Untuk mengukur panjang
transek dan petak kuadrat.4 Kamera digital - Untuk mengambil foto
kegiatan penelitian/dokumentasi
5 Under Water Camera - Untuk mengambil foto karang6 pH meter HAMMA-HI 9214 Untuk mengukur pH air7 Rol meter 100 m Untuk Garis transek8 Petak kuadrat 1x1 m Untuk penentuan daerah
pengamatan9 Secci disc Lamotte 0171 Untuk mengukur kecerahan
air10 Buku identifikasi Jenis-jenis Karang di
IndonesiaUntuk mengklasifikasikankarang
11 Alat tulis - Untuk mencatat datapenelitian
Pelaksanaan PenelitianPengumpulan data dilakukan dengan cara
observasi langsung pada lokasi pengamatan dansecara non destructive sampling atau tidakmerusak terumbu dan habitat karang dengan
menggunakan metode Transek Quadrat danLine Transek [10].
Luas keseluruhan perairan Iboih adalah1.300 Ha, sedangkan panjang keseluruhan garispantai Iboih adalah 15.000 m. Lokasi sampling
Keanekaragaman Karang di Zona Litora Iboih Kecamatan Sukakarya Kota Sabang
[48]
penelitian sepanjang 5 % dari keseluruhanpanjang pesisir pantai yaitu 750 m.
Pengumpulan data dilakukan dengan duatahapan yaitu; 1) Pengumpulan data spesies danjumlah koloni karang; 2) Pengumpulan datakomponen fisika-kimia habitat karang.a. Pengumpulan data jenis dan jumlah koloni
karang1. Menetapkan lokasi penelitian.2. Memasang line transek pengamatan
karang. Jumlah line transek pengamatankarang sebanyak 5 (lima) transek denganpanjang 50 m ke arah laut dan denganlebar masing-masing 10 m ke kiri dan 10m ke kanan.
3. Pada masing-masing line transek tersebutditetapkan sebanyak 5 (lima) petak kuadratdengan panjang 1x1 m.
4. Dilakukan pengamatan dan pendataanspesies serta koloni karang yang terdapatpada masing-masing petak kuadrat.Pengamatan dilakukan secara non
destructive sampling atau tidak merusakterumbu dan habitat karang.
5. Karang yang terdapat pada setiapkuadrat dan line transek di foto.
6. Dicatat pada tabel pengamatan.b. Pengumpulan data komponen fisika-kimia
habitat karang1. Faktor fisika-kimia kimia yang diukur
meliputi pengukuran suhu air, pH air,salinitas air, kecerahan dan kedalaman.
2. Pengukuran faktor fisika- kimia dilakukanpada waktu bersamaan dengan pengamatanspesies karang. Lokasi pengukuran faktorfisika-kimia sesuai dengan jumlah transek.
3. Pada masing-masing transek ditetapkan 3lokasi.
4. Pengukuran faktor fisika-kimia yaitu ditepi, tengah dan ujung transek.
5. Data yang telah terkumpul diidentifikasi dilaboratorium Biologi Fakultas Tarbiyahdan Keguruan UIN Ar-Raniry.
Gambar 2. Lokasi Stasiun dan Titik Pengamatan
Samsul Kamal, dkk.
[49]
Analisis DataData yang diperoleh dari lokasi penelitian
dianalisa secara deskriptif yang ditampilkandalam tabel dan gambar-gambar. Untukmengetahui indeks keanekaragaman darimasing-masing jenis Karang yang ada dikawasan Zona Litoral Perairan Iboih KecamatanSukakarya Kota Sabang digunakan rumuskeanekaragaman dengan menggunakanpersamaan Shannon Wienner, dengan formulasi:
Ĥ = pi ln pi
Keterangan :
Ĥ = Keanekaragaman spesies
pi =ni
ni = jumlah individu spesies ke –iN = Total individu populasi [5]
Untuk:Ĥ < 1,0 = indeks keanekaragaman dikategorikan
rendahĤ 1,0-3,0 = indeks keanekaragaman
dikategorikan sedangĤ>3,0 = indeks keanekaragaman dikategorikan
tinggi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Spesies Karang di Zona Litoral PerairanIboih Kecamatan Sukakarya Kota Sabang
Berdasarkan hasil penelitian yang telahdilakukan diketahui bahwa jumlah Spesieskarang yang terdapat di Zona Litoral PerairanIboih Kecamatan Sukakarya Kota Sabangsebanyak 38 Spesies, dari 14 Familiaa. Dari 38Spesies tersebut tidak terdapat Spesies yangdilindungi menurut Peraturan PemerintahRepublik Indonesia Nomer 7 Tahun 1999Tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa. KomposisiFamilia dari karang yang terdapat di ZonaLitoral Perairan Iboih Kecamatan SukakaryaKota Sabang terdiri dari 14 Familia yaituFamilia Mussidae sebanyak 1 Spesies, Familia
Acroporidae sebanyak 7 Spesies, FamiliaAgariciidae sebanyak 2 Spesies, FamiliaFungiidae sebanyak 2 Spesies, Familia Faviidaesebanyak 10 Spesies, Familia Caryophylliidaesebanyak 1 Spesies, Familia Oculinidaesebanyak 2 Spesies, Familia Poritidae sebanyak4 Spesies, Familia Helioporidae sebanyak 1Spesies, Familia Merulinidae sebanyak 2Spesies, Familia Pectiniidae sebanyak 1 Spesies,Familia Pocilloporidae sebanyak 2 Spesies,Familia Siderastreidae sebanyak 2 Spesies,Familia Astrocoeniidae sebanyak 2 Spesies.Komposisi karang yang terdapat di PerairanIboih Kecamatan Sukakarya Kota Sabang dapatdilihat pada Tabel 2 dan Gambar 3.
Table 2. Komposisi Karang yang Terdapat di Zona Litoral Perairan Iboih Kecamatan SukakaryaKota Sabang
Familia Genus Spesies
Acroporidae Acropora Acropora digitifera
Acropora gemmifera
Acropora humilis
Acropora loripes
Acropora palifera
Acropora tenuis
Montipora Montipora undata
Agariciidae Coeloseris Coeloseris mayeri
Gardineroseris Gardineroseris planulata
Astrocoeniidae Stylocoeniella Stylocoeniella armata
Keanekaragaman Karang di Zona Litora Iboih Kecamatan Sukakarya Kota Sabang
[50]
Familia Genus Spesies
Stylocoeniella guentheri
Caryophylliidae Euphyllia Euphyllia glabrescens
Faviidae Cyphastrea Cyphastrea serailia
Favia pallida
Favites Favites halicora
Goniastrea Goniastrea edwardsi
Goniastrea minuta
Goniastrea retiformis
Leptastrea Leptastrea purpurea
Leptoria Leptoria phrygia
Platygyra Platygyra daedalea
Fungiidae Ctenactis Ctenactis echinata
Cycloseris Cycloseris vaugani
Helioporidae Heliopora Heliopora coerulea
Merulinidae Hydnophora Hydnophora exesa
Hydnophora microconos
Mussidae Acanthastrea Acanthastrea regularis
Oculinidae Galaxea Galaxea astreata
Galaxea fascicularis
Pectiniidae Pectinia Pectinia lactuca
Pocilloporidae Pocillopora Pocillopora damicornis
Pocillopora verrucosa
Poritidae Goniopora Goniopora minor
Porites Porites lobata
Porites lutea
Porites mayeri
Siderastreidae Psammocora Psammocora contigua
Pseudosiderastrea Pseudosiderastrea tayami
Jumlah Spesies yang terdapat di ZonaLitoral Perairan Iboih tersebut termasuk dalamkategori banyak atau beragam. Hal tersebutdikarenakan kondisi lingkungan di Zona LitoralPerairan Iboih Kecamatan Sukakarya KotaSabang sesuai untuk pertumbuhan karang.Kondisi tersebut sesuai dengan hasil penelitianMelawati (2012), suhu optimum untuk karangadalah 250 C - 300 C. Kebanyakan karang akankehilangan kemampuan menangkap makanan
pada suhu diatas 33,5 oC dan di bawah 16 oC[10].
Hasil penelitian juga menunjukkan Familiayang paling banyak ditemukan adalah FamiliaFaviidae, dimana terdapat 6 genus dari 9Spesies. Veron (1995) seperti yang telah di tulispada hal 21 bahwa Familia ini memiliki jumlahgenus terbanyak dalam taksonominya yaitu 16genus. Diasumsikan Familia ini umumnyamemiliki koloni massive (padat) yang tahanakan hempasan ombak berbeda dengan karang
Samsul Kamal, dkk.
[51]
dari Familia lain yang memiliki kolonibercabang lebih rapuh terhadap hempasan
gelombang.
Acropora gemmifera Pocillopora verrucosa
Pocillopora damicornis Euphyllia glabrescens
Heliopora coerulea Goniastrea retiformis
Gambar 3. Spesies Karang di Perairan Iboih Kecamatan Sukakarya Kota Sabang
Keanekaragaman Karang di Zona Litora Iboih Kecamatan Sukakarya Kota Sabang
[52]
Lebih lanjut Veron menjelaskan dalamSouhoka (2007), kebanyakan karang yangmengalami kehancuran dari karang bercabang.Tipe lainnya yang antara lain karang daun danlempengan banyak mengalami hal serupa karenamemang tipe karang ini mempunyai tingkatkerapuhan yang cukup tinggi [11]. Faktorfisika kimia lain adalah salinitas air jugamempengaruhi keberadaan karang. PerairanIboih memiliki tingkat salinitas rata-rata 31,20/00, tingkat salinitas tersebut cocok untukpertumbuhan karang. Keadaan tersebutdidukung oleh pernyataan Nontji (2005) yangmenyatakan bahwa karang mempunyai toleransiterhadap salinitas sekitar 27-40 0/00 [13].
Kecerahan air juga mempengaruhipertumbuhan karang. Perairan Iboih memilkitingakat kecerahan yang bagus yaitu 100 % yangsesuai dengan karang untuk berkembang.apabila air keruh mengandung banyak lumpuratau pasir, maka hewan karang mengalamikesulitan untuk membersihkan dirinya dariendapan pasir atau lumpur yang menutupinya.
Selain faktor fisika-kimia seperti suhu,salinitas dan intensitas cahaya, pH jugamempengaruhi kehidupan karang. Seperti yangtelah di tulis di halaman 24, organisme air dapathidup dalam suatu perairan yang mempunyainilai pH netral dengan kisaran toleransi antaraasam lemah sampai basa lemah. Habitat yang
cocok untuk pertumbuhan karang adalah yangmemiliki pH antara 8,2-8,5. Keadaan ini sesuaidengan kondisi pH yang terdapat di Zona LitoralPerairan Iboih Kecamatan Sukakarya Sabangyaitu memiliki pH rata-rata 8.4.
Selain faktor fisika-kimia, faktorlingkungan juga mempengaruhi keberadaankarang seperti kehadiran kelompokEkhinodermata seperti bintang laut dan landaklaut. Pernyataan tersebut didukung oleh Aziz(1996) yang menyatakan bahwa FhylumEkhinodermata merupakan salah satu kelompokfauna yang menonjol kehadirannya di ekosistemkarang, seperti bintang Iaut pemakan karangjenis Acanthaster planci. Dalam kondisi tertentubintang Iaut ini bisa menganggu keseimbanganekosistem karang [12].
2. Keanekaragaman Karang di Zona LitoralPerairan Iboih Kecamatan SukakaryaKota Sabang
Indeks keanekaragaman karang yangterdapat di Zona Litoral Perairan IboihKecamatan Sukakarya Kota Sabang tergolongtinggi, dengan indeks keanekaragaman Ĥ = 3,28.Indeks keanekaragaman Spesies karang yangterdapat di Zona Litoral Perairan IboihKecamatan Sukakarya Kota Sabang dilihat padaTabel 3.
Tabel 3. Indeks Keanekaragaman Spesies Karang yang Terdapat di Zona Litoral Perairan IboihKecamatan Sukakarya Kota Sabang
Familia Spesies ∑ Ĥ
Acroporidae Acropora digitifera 4 0,10
Acropora gemmifera 9 0,18
Acropora humilis 1 0,04
Acropora loripes 1 0,04
Acropora palifera 1 0,04
Acropora tenuis 3 0,08
Montipora undata 7 0,15
Agariciidae Coeloseris mayeri 2 0,06
Gardineroseris planulata 2 0,06
Astrocoeniidae Stylocoeniella armata 4 0,10
Samsul Kamal, dkk.
[53]
Familia Spesies ∑ Ĥ
Stylocoeniella guentheri 2 0,06
Caryophylliidae Euphyllia glabrescens 7 0,15
Faviidae Cyphastrea serailia 1 0,04
Favia pallida 12 0,08
Favites halicora 3 0,21
Goniastrea edwardsi 2 0,06
Goniastrea minuta 15 0,24
Goniastrea retiformis 1 0,04
Leptastrea purpurea 7 0,10
Leptoria phrygia 4 0,15
Platygyra daedalea 1 0,04
Fungiidae Ctenactis echinata 1 0,04
Cycloseris vaugani 1 0,04
Helioporidae Heliopora coerulea 3 0,08
Merulinidae Hydnophora exesa 2 0,06
Hydnophora microconos 3 0,08
Mussidae Acanthastrea regularis 4 0,10
Oculinidae Galaxea astreata 4 0,10
Galaxea fascicularis 2 0,06
Pectiniidae Pectinia lactuca 1 0,04
Pocilloporidae Pocillopora damicornis 1 0,04
Pocillopora verrucosa 12 0,21
Poritidae Goniopora minor 2 0,06
Porites lobata 3 0,08
Porites lutea 2 0,06
Porites mayeri 1 0,04
Siderastreidae Psammocora contigua 5 0,12
Pseudosiderastrea tayami 1 0,04
Jumlah Total 137 3.28
Ĥ = -∑ Pi.LnPi = 3.28 (Kriteria tinggi)
Adapun indeks keanekaragaman Spesieskarang di Zona Litoral Perairan Iboih tergolongtinggi yaitu Ĥ=3,2. Nilai ini menunjukkankondisi karang di Perairan Iboih masih dalamkondisi bagus. Tingginya nilai indekskeanegaraman tersebut dipengaruhi oleh habitatkarang di Perairan Iboih tersebut.
Zona litoral perairan Iboih memiliki ronalingkungan berpasir, berkerikil, berbatu, danditumbuhi kelompok algae, keempat rona ini
merupakan habitat dari karang yang menjadistasiun pengambilan sampel penelitian. Nontji(2005) menjelaskan habitat dan substratdiperlukan untuk pelekatan larva karang yangakan membentuk koloni baru [13]. Semuastasiun dalam penelitian ini memiliki ronalingkungan yang hampir sama yaitu berpasir,berkerikil, berbatu dan ditumbuhi kelompokalgae.
Keanekaragaman Karang di Zona Litora Iboih Kecamatan Sukakarya Kota Sabang
[54]
Selain dipengruhi oleh habitat,keanekaragaman karang di Zona Litoral PerairanIboih juga dikarenakan Kawasan Iboihmerupakan kawasan konservasi.
Berdasarakan KEPMEN-KP no 57 tahun2013 Perairan Iboih Kecamatan Sukakarya KotaSabang merupakan salah satu kawasankonservasi alami yang kaya akan flora faunatermasuk karang [14]. Sebagai salah satukawasan konservasi alami, kawasan ZonaLitoral Perairan Iboih terjaga dari berbagaiaktifitas manusia yang dapat merusak kawasan
tersebut sehingga kawasan Perairan Iboihmenjadi lokasi yang cocok untuk pertumbuhankarang.
Salah satu faktor yang mempengaruhiindeks keanekaragaman adalah kondisi fisikakimia lingkungan yang mencakup suhu,salinitas, cahaya dan kecerahan suatu perairan(intensitas cahaya matahari), dan derajatkeasaman. Data pengukuran faktor-fisika kimiadi lokasi penelitian dapat dilihat pada Tabel 4dan Gambar 3 berikut:
Tabel 4. Kondisi Fisika-Kimia di Setiap Stasiun Penelitian di Zona Litoral Perairan IboihKecamatan Sukakarya Kota Sabang
Stasiun Suhu (oC) pHSalinitas
(0/00) Kecerahan (%) & Kedalaman (m)
I 32 8,4 31 100%/(0,5 – 3,8)
II 32 8,4 30 100%/(0,6 – 3,5)
III 30 8,3 32 100%/(0,3 – 4,0)
IV 31 8,2 33 100%/(0,4 – 2,5)
V 33 8,5 30 100%/(0,3 – 1,5)
Rata-rata 31.6 oC 8.4 31.2 0/00 100%
Gambar 4. Kondisi Fisika-Kimia di Setiap Stasiun Penelitian di Zona Litoral Perairan IboihKecamatan Sukakarya Kota Sabang
32 32
30 31
33
8,4 8,4 8,3 8,2 8,5
3130
3233
30
0
5
10
15
20
25
30
35
Stasiun I Stasiun II Stasiun III Stasiun IV Stasiun V
Rera
ta K
ondi
si F
isik
-Kim
ia
Suhu (oC)
pH
Salinitas (0/00)
Samsul Kamal, dkk.
[55]
Berdasarkan Tabel 4 di atas diketahuibahwa pada semua stasiun penelitian memilikitingkat suhu air rata-rata 31.6 oC, pH air rata-rata 8.4, salinitas air rata-rata 31.2 0/00 dankecerahan air rata-rata 100 %. Kondisi faktorfisika-kimia tersebut sesuai untuk pertumbuhankarang.
Faktor fisika-kimia seperti suhu, salinitasdan intensitas cahaya, pH mempengaruhi
kehidupan karang. Organisme air dapat hidupdalam suatu perairan yang mempunyai nilai pHnetral dengan kisaran toleransi antara asamlemah sampai basa lemah. Habitat yang cocokuntuk pertumbuhan karang adalah yangmemiliki pH antara 8,2-8,5. Keadaan ini sesuaidengan kondisi pH yang terdapat di Zona LitoralPerairan Iboih Kecamatan Sukakarya Sabangyaitu memiliki pH rata-rata 8.4.
KESIMPULAN
Beradasarkan hasil penelitian yangdilakukan pada Zona Litoral Perairan IboihKecamatan Sukakarya Sabang dapatdisimpulkan sebagai berikut:1. Spesies karang yang ditemukan di Zona
Litoral Perairan Iboih Kecamatan SukakaryaSabang sebanyak 38 jenis yang terdiri atas 14famili yaitu: Acanthastrea regularis, croporadigitifera, Acropora gemifera , Acroporahumilis, Acropora loripes, Acropora palifera,Acropora tenuis, Coeloseris mayeri,Ctenactis echinata, Cycloseris vaugani,Cyphastrea serailia, Euphyllia glabrescens,Favia pallida, Favites halicora, Galaxeaastreata, Galaxea fascicularis,
Gardineroseris planulata, Goniastreaedwardsi, Goniastrea minuta, Goniastrearetiformis, Goniopora minor, Gonioporatenuidens, Heliopora coerulea, Hydnophoraexesa, Hydnophora microconos, Leptastreapurpurea, Leptoria phrygia, Montiporaundata, Pectinia lactuca, Platygyra daedalea,Pocillopora damicornis, Pocilloporaverrucosa, Porites lobata, Porites mayeri,Psammocora contigua, Pseudosiderastreatayami, Stylocoeniella armata, Stylocoeniellaguentheri.
2. Indeks keanekaragaman spesies karang diZona Litoral Perairan Iboih KecamatanSukakarya Sabang tergolong tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Edi Rudi. 2005. “Kondisi Karang di PerairanSabang Nanggroe Aceh Darussalamsetelah Tsunami”. Jurnal Kelautan,Vol.10, No. 1, Maret 2005, h.50-60.
[2] Kimbal. J. W. 1999. Biologi. Edisi 3. JilidV, (Jakarta: Erlangga, 1999), h.898.
[3] Suharsono. 2011. Pertumbuhan Karang,(Jakarta: Puslitbang LIPI), h.23.
[4] Maskoeri Jasin. 1984. Sistematika HewanInvertebrata dan Vertebrata, (Surabaya:Sinar Wijaya), h.159.
[5] M. Quraish Shihab. 2002. Tafsir Al-Misbah:Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Quran,(Lentera Hati: Jakarta), h.199.
[6] Sugiarti Suwignyo. dkk. 2005. AvertebrataAir Jilid 1, (Jakarta: Penebar Swadaya),h.59.
[7] Edi Rudi. 2005. “Kondisi Terumbu Karangdi Perairan Sabang Nanggroe Aceh
Darussalam setelah Tsunami”, JurnalIlmu Kelautan, Vol 10, No.1, Maret 2005,h.59.
[8] Rokhim Dahuri, dkk. 2008. PengelolaanSumberdaya Wilayah Pesisir dan LautanSecara Terpadu, Jakarta: PradnyaParamita.
[9] Nybakken, J.W. 1993. Biologi Laut SuatuPendekatan Ekologis, Jakarta:Gramedia Pustaka.
[10] Ferianita, MF. 2007. Metode SamplingBioekologi, Jakarta: Bumi Aksara.
[11] Jemmy Souhoka. 2007. “Sebaran danKondisi Karang Batu (Hard Coral) diPerairan Tanjung Merah Bitung, SulawesiUtara”, Jurnal Oseanologi dan Limnologidi Indonesia, Vol. 33, No.3, Desember2007, h. 406.
Keanekaragaman Karang di Zona Litora Iboih Kecamatan Sukakarya Kota Sabang
[56]
[12] Aznam, Aziz. 1996. “Habitat dan ZonasiFauna Ekhinodermata di EkosistemKarang”, Jurnal kelautan, Vol.XXI, No.2,h.33.
[13] Anugerah Nontji 2005. Laut Nusantara.Jakarta: Djambatan.
[14] Kementrian Kelautan dan Perikanan.,Kawasan Konservasi Perairan PesisirPulau Weh, (Sabang: KementrianKelautan dan Perikanan, 2013), h.1.
Recommended