View
1.728
Download
5
Category
Preview:
DESCRIPTION
Kebijakan dan Strategi Nasional Pembangunan Sanitasi
Citation preview
KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL
PEMBANGUNAN SANITASI
DISAMPAIKAN OLEH : ENDANG SETYANINGRUM PEJABAT FUNGSIONAL TPL
DIREKTORAT PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
Drainase
1. Terbebasnya saluran drainase dari sampah agar mampu meningkatkan fungsi saluran sebagai pematus air hujan .
2. Berkurangnya wilayah genangan di 100 kawasan strategis perkotaan (50 kab/kota) seluas 22.500 ha
SASARAN SEKTOR SANITASI RPJMN (2010 - 2014)
Air Limbah
1. Bebas BAB s
2. Perluasan layanan air limbah melalui sistem sewerage menjadi 5 % di 16 kota (5 di antaranya sistem baru).
3. Peningkatan layanan air limbah setempat dan komunal di 226 kab/kota.
Persampahan
1. Penerapan praktek 3R untuk mengurangi sampah 20%
2. Peningkatan sistem Tempat Pemrosesan Akhir Sampah menjadi sanitary landfill di 240 kawasan perkotaan.
ISU STRATEGIS DALAM PENANGANAN SANITASI (1)
a. Perubahan kondisi lingkungan yang berpengaruh pada sistem drainase
• Dampak perubahan iklim
• Adanya “Land Subsidence” (penurunan muka air tanah) yang disebabkan antara lain eksploitasi air tanah yang berlebihan,
• Perkembangan kota yang menyebabkan limpasan air permukaan (run off) meningkat sehingga memerlukan pengendalian debit puncak.
Sesudah
Waktu
De
bit
Urbanisasi mempersingkat
Waktu Konsentrasi
& meningkatkan
Koefisien Aliran
Sebelum
ISU STRATEGIS DALAM PENANGANAN SANITASI (2)
b. Perkembangan kawasan perkotaan yang padat berpengaruh pada sistem air limbah dan sampah
• kawasan kumuh, kotor dan rendah kualitas lingkungannya yang disebabkan oleh ketidakdisiplinan penduduk dalam membuang air limbah dan sampah ke saluran/air permukaan dan menyebabkan pencemaran.
• Ketidak pedulian masyarakat dalam penanganan air limbah individu yang menyebabkan pencemaran air tanah
c. Perubahan pola hidup konsumtif berpengaruh pada perubahan timbulan, komposisi dan karakteristik sampah
d. Perubahan iklim global akibat kontribusi emisi GRK dari sampah dan air limbah
Infiltrasi air limbah ke air tanah
Masalah Pencemaran TPA
ISU STRATEGIS DALAM PENANGANAN SANITASI (3)
e. Kelengkapan perangkat pengaturan yang perlu segera diselesaikan
• Pengaturan fungsi lahan basah (waduk, kolam retensi, dan situ) yang harus konsisten dan tertuang pada Perda yang mengatur tata ruang
• Ketegasan dalam penentuan fungsi dan aset sistem drainase, air limbah dan persampahan
• Kelengkapan pengaturan mengenai operasi dan pemeliharaan sistem drainase, air limbah dan persampahan
f. Keterbatasan SDM dan institusi yang perlu segera dicarikan solusi
g. Prioritas yang rendah (cq. Pembiayaan) disadari akan menyebabkan kinerja pelayanan yang tidak memadai
DASAR KEBIJAKAN DAN STRATEGI
Kondisi eksisting
Faktor Penentu
Sasaran 5 tahun
Kebijakan & Strategi
Indikasi Program 5
tahun (RPIJM)
Action Plan
Kondisi yang
diinginkan
Visi & Misi
Isu Strategis Isu Global
Sasaran Renstra
PU
Sasaran RPJMN
Lingstra
Peraturan dan Perundangan
Kesamaan Sasaran
- Kesamaan Sasaran - Kekuasaan Legislatif - Kesepakatan Global
• LAMA : Drainase : secepatnya mengalirkan limpasan air hujan ke saluran/badan air terdekat Air Limbah : pendekatan proyek (tidak berkelanjutan) Persampahan : kumpul, angkut, buang
• BARU : Drainase : sedapat mungkin menahan air, meresapkan dan mengalirkan kelebihan air . Air Limbah : pendekatan berdasarkan kebutuhan (berkelanjutan) Persampahan : membatasi timbulan dan memanfaatkan sampah
PARADIGMA PENANGANAN SANITASI
TANTANGAN
KENDALA
PELUANG
• METODE BERBASIS MASYARAKAT TIDAK MUDAH (STOP BABS, 3R, DRAINASE MANDIRI, DLL) .
• TARGET DAN KOMITMEN NASIONAL/INTERNASIONAL YANG HARUS DIPENUHI
• TUNTUTAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN SEHAT YANG TERJANGKAU.
• POLITICAL WILL. • KETERBATASAN DANA PEMBANGUNAN DAN OP • INSTITUSI PENGELOLA • DAMPAK PERUBAHAN IKLIM • KESADARAN MASYARAKAT AKAN LINGKUNGAN
YANG BERSIH DAN SEHAT MASIH RENDAH.
• DUKUNGAN PERATURAN (UU 18/2008, UU 7/2004, UU 38/2007, PP DAN PERMEN)
• DUKUNGAN KEBIJAKAN PENDANAAN. • PENGGUNAAN PRODUK LOKAL DAN TEKNOLOGI
TEPAT GUNA. • DESENTRALISASI/OTONOMI DAERAH.
TANTANGAN, KENDALA, DAN PELUANG BIDANG SANITASI
TAHAPAN PERUMUSAN PERENCANAAN & PELAKSANAAN PRASARANA DAN SARANA SANITASI
Pengumpulan Data
Kondisi yg
diinginkan
Potensi
Masalah
Kriteria
Desain
Peraturan Perundangan
& Kebijakan Bidang
Sanitasi
PERENCANAAN P/S
SANITASI
Kondisi
Eksisting
PELAKSANAAN :
- Pembebasan lahan
- Konstruksi
- Operasi dan
Pemeliharaan DUKUNGAN
MANAJEMEN
UUD 45 Pasal 28H
UU 32/2009 PPLH
Pasal 20: ketentuan lebih lanjut mengenai baku mutu lingkungan hidup PP Pasal 60: larangan dumping limbah tanpa ijin
UU 36/2009 KESEHATAN
Pasal 163: (3) Lingkungan sehat bebas dari ganguan kesehatan limbah cair, padat, gas, sampah dll (4) Ketentuan mengenai standar baku mutu kesehatan lingkungan sehat dan proses pengolahan limbah PP
UU 26/2007 PENATAAN
RUANG
Pasal 17: Rencana struktur ruang meliputi rencana sistem pusat permukiman dan rencana sistem jaringan prasarana (mencakup sistem air minum, persampahan, sanitasi)
UU 01/2011 PKP
Pasal 28: rencana kelengkapan PS dan Utilitas Umum perumahan (termasuk sanitasi) merupakan bagian perencanaan PS perumahan Pasal 31: ketentuan mengenai perencanaan prasarana PP
UU 7/2004 SDA PP 42/2008
PSDA
Pasal 54: pengaturan PS sanitasi pemisahan jaringan drainase dengan jaringan pengumpul air limbah
PP 16/2005 SPAM
Pasal 22 : Proses pengolahan air limbah dan sampah wajib dilakukan sesuai dengan standar teknis
UU 18/2008 PENGELOLAAN
SAMPAH
PP 81/2012 PENGELOLAAN
SAMPAH RUMAH TANGGA DAN
SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH
TANGGA
Pasal 18 Ayat 5 : Persyaratan teknis pengumpulan dan penyediaan TPS dan / atau TPS 3R, pasal 24 ayat 3 : Penutupan dan / atau rehabilitasi TPA, pasal 25 ayat 3 : Tata cara penyediaan pasilitas pengolahan dan pemrosesan akhir sampah.
PP 38/2011 SUNGAI
Pasal 77 : sungai dan/atau anak sungai yang seluruh daerah tangkapan airnya terletak dalam satu wilayah perkotaan dapat berfungsi sebagai drainase perkotaan
Rapermen
Penyelenggaraan Sistem
Pengelolaan Air Limbah
Permukiman Terpusat
Rapermen
Penyelenggaraan Sistem
Pengelolaan Air Limbah
Permukiman Setempat
Rapermen
Penyelenggaraan Sistem
Drainase Perkotaan
Rapermen
Penyelenggaraan
Prasarana dan Sarana
Persampahan dalam
Penanganan Sampah
Rumah Tangga dan
Sampah Sejenis Sampah
Rumah Tangga
PERATURAN
PERUNDANG
AN TERKAIT
AIR MINUM &
SANITASI
Permen PU 18/2007 Penyelenggaraan SPAM
Permen PU 12/2010 Kerjasama Pengusahaan SPAM
Pembagian Kewenangan Pembangunan Sanitasi
PP No. 38 Tahun 2007 Item Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah
Provinsi Pemerintah Daerah
Kab/Kota
1. Pengaturan
1. Penetapan kebijakan dan strategi nasional pengembangan PS air limbah, persampahan dan drainase
1.Penetapan peraturan daerah kebijakan dan strategi provinsi berdasarkan kebijakan dan strategi nasional
1.Penetapan peraturan daerah kebijakan dan strategi provinsi berdasarkan kebijakan nasional dan provinsi
2. Penetapan lembaga pengelola
2.Pembentukan lembaga pengelola tingkat provinsi
2.Pembentukan lembaga pengelola tingkat kab/kota
3. Penetapan norma, prosedur, standar (NSPK)
3. Penetapan peraturan daerah NSPK berdasar SPM yang ditetapkan pemerintah pusat
3. Penetapan peraturan daerah berdasar NSPK yang ditetapkan pemerintah pusat dan provinsi
2. Pembinaan 1. Fasilitasi penyelesaian permasalahan yang bersifat khusus, strategis.
1. Fasilitasi penyelesaian permasalahan yang bersifat lintas kab/kota
1. Penyelesaian masalah pelayanan di lingkungan kab/kota
2. Peningkatan kapasitas teknik dan manajemen penyelenggara PS air limbah, persampahan dan drainase secara nasional
2. Peningkatan kapasitas teknik dan manajemen penyelenggara PS air limbah, persampahan dan drainase di wilayah provinsi
2. Peningkatan kapasitas teknik dan manajemen penyelenggara PS air limbah, persampahan dan drainase di wilayah kab/kota
Pembagian Kewenangan Pembangunan Sanitasi
PP No. 38 Tahun 2007 Item Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah
Provinsi Pemerintah Daerah
Kab/Kota
3. Pembangunan
1. Fasilitasi penyelenggaraan dan pembiayaan PS air limbah, persampahan dan drainase secara nasional
1.Fasilitasi pengembangan PS air limbah, persampahan dan drainase secara nasional di wilayah provinsi
1. Penyelenggaraan pembangunan PS air limbah, persampahan dan drainase di kab/kota
2. Fasilitasi Penyusunan rencana induk pengembangan pembiayaan PS air limbah, persampahan dan drainase lintas provinsi
2. Penyusunan rencana induk pengembangan pembiayaan PS air limbah, persampahan dan drainase skala regional/lintas daerah
2. Penyusunan rencana induk pengembangan pembiayaan PS air limbah, persampahan dan drainase skala kab/kota
3. Penanganan bencana alam tingkat nasional
3. Penanganan bencana alam tingkat provinsi
3. Penanganan bencana alam tingkat lokal (kab/kota)
4. Pengawasan 1. Pengendalian dan pengawasan atas penyelenggaraan Pengembangan PS air limbah, persampahan dan drainase secara nasional
1. Melakukan pengawasan atas penyelenggaraan Pengembangan PS air limbah, persampahan dan drainase di wilayahnya
1. Monitoring penyelenggaraan Pengembangan PS air limbah, persampahan dan drainase di wilayahnya
2. Evaluasi atas kinerja pengelolaan PS secara nasional
2. Evaluasi atas kinerja pengelolaan PS di wilayah provinsi lintas kab/kota
2. Evaluasi terhadap penyelenggaraan pengembangan PS di kab/kota
Lanjutan....
Sasaran RPJMN 2010-2014
1. Terciptanya free open defecation
2. Peningkatan layanan air limbah
di 226 kota/kab
3. Dikembangkannya sistem air
limbah terpusat 16 kota (5%)
Program
1. Program Pemberdayaan
Masyarakat
2. Program Pengembangan
Kelembagaan
3. Program Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Air Limbah (on site
dan off site)
Kebijakan
1. Peningkatkan P/S air limbah baik on-
site maupun off-site di perkotaan
dan perdesaan,
2. Meningkatkan peran serta
masyarakat dalam
menyelenggarakan pengembangan
sistem pengelolaan air limbah
permukiman
3. Pengembangan perangkat peraturan
perundangan
4. Penguatan kelembagaan
5. Peningkatan alt. sumber
pembiayaan P/S air limbah
permukiman
KEBIJAKAN PROGRAM AIR LIMBAH
ARAS TUJUAN PENDEKATAN RUANG LINGKUP
KEGIATAN
KETERPADUAN
PROGRAM
1. REGIONAL
Pengendalian pencemaran
dan perlindungan air baku
One river, one
management
Identifikasi sumber-2
pencemaran
Station monitoring
IPAL regional
Program kali bersih
IWRM
2 KOTA
Peningkatan akses pelayanan
publik dan kualitas pelayanan
sanitasi dengan minimum
mencapai standar minimal
dalam rangka meningkatkan
kualitas kesehatan
masyarakat dan perlindungan
lingkungan
• Pengelolaan air
limbah/sanitasi skala kota
(city wide) dengan
pembangunan secara
bertahap
Fasilitasi pembangunan
system sewerage
Fasilitasi peningkatan atau
pembangunan IPLT
Peningkatan pelayanan air
limbah perpipaan skala kota
Peningkatan akses dan
kualitas pelayanan
sanitasi/air limbah skala kota
(IPLT)
3. KAWASAN
Dukungan terhadap kws
permukiman yang layak huni
dan sehat
Mewajibkan setiap
pengembang untuk
menyediakan sewerage
pada kws real estate
Memberikan subsidi
kepada pengembang
RSH
Penyusunan aturan
perundangan dan NSPM
Fasilitasi pembangunan
sewerage bertahap
Dukungan prasarana dan
sarana kawasan
pembangunan Rumah Sehat
Sederhana (RSH) , Rusun,
MP3KI
4.LINGKUNGAN
Meningkatkan kondisi sanitasi
lingkungan pada masyarakat
perkotaan / perdesaan
berdasarkan kebutuhan dan
kesesuaian masyarakat itu
sendiri.
Pemberdayaan
masyarakat
Sharingi dana antara
pemerintah pusat , prop,
kab/kota, LSM dan
msayarakat
Stimulasi sistem
pengolahan air limbah skala
komunitas
Fasilitasi pengelolaan
/manajemen pembangunan
Decentralized wastewater
treattment
Pengembangan Sanitasi
Lingkungan oleh Masyarakat
(SANIMAS)
KIP
5. TAPAK
BANGUNAN
Mengubah perilaku
masyarakat untuk tidak
membuang tinja di tempat
terbuka tetapi membangun
serta menggunakan jamban
+ septic tank/cubluk kembar
Pemberdayaan
masyarakat untuk
membangun jamban
dengan dana sendiri atau
sumber lain non-
pemerintah
Percontohan
Penyediaan fasilitator
pemberdayaan masyarakat
Pengembangan program
CLTS (Community Lead
Total Sanitation)
Penerbitan IMB
Bebas BAB di tempat
terbuka
POLA PENANGANAN SUB BIDANG AIR LIMBAH
PENDEKATAN DALAM PENGELOLAAN AIR LIMBAH PERMUKIMAN
Lingkungan/Kawasan (neighborhood)
Skala Kota (city wide)
Skala Regional/Nasional
Berbasis Institusi Berbasis Masyarakat
Skala Penanganan
Pendekatan
Pengembangan PS pelayanan kota berdasarkan demand responsive Pembangunan
prasarana dan sarana air limbah mendukung kerjasama antar kota/daerah dalam melindungi pencemaran badan air
Kota metropolitan & besar : off site /sewerage sistem
Kota sedang/kecil: off site sistem
terpadu – foculs pada pelayanan IPLT (peningkatan on site management)
Kota/kawasan lama:
Shallow/small bore sewer atau sewerage skala kawasan, terpadu dengan PS pelayanan kota mendukung revitalisasi kota lama
Kota/kawasan baru: Pembangunan sistem sewerage
untuk kawasan Rumah Sederhana Sehat (RSH)
Mendorong pembangunan sistem sewerage untuk kota baru melalui investasi
Prokasih dan sejenisnya
1.Pro poor
2.Kawasan kumuh & rawan sanitasi
1 Desa : Model CLTS On-site sanitasi 2. Kumuh perkotaan : Model SANIMAS Off-site skala kecil
> 400 jiwa/ha
100 s/d 300
jiwa/ha
APLIKASI PILIHAN TEKNOLOGI SANITASI (contoh)
Tangki Septik
Shalow Sewer
Conventional Sewerage
Kredit Gambar: BORDA
IPAL Sistem Komunal dengan Pemipaan
Septictank Bersama
MCK Plus ++
Saluran Drainase Permukiman
Pengelolaan Sampah
Permukiman
20
SANITASI BERBASIS MASYARAKAT
Sanimas di Bali
21
Format Analisis Kebutuhan Nilai Material dan Peralatan Konstruksi Berdasarkan Alokasi Anggaran pada masing-masing Tipikal Pekerjaan (Air
Limbah)
No Tipikal Pekerjaan Satuan Volume Anggaran(Rp. Juta)
Estimasi Material (Rp. Juta)
Estimasi Peralatan (Rp. Juta)
1 Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah
a. Skala Komunal m3/hari 5 400 360 40
b. Skala Kota Kecil m3/hari
50 1200 960 240
c. Skala Kota Sedang m3/hari
400 8000 6400 1600
d. Skala Kota Besar m3/hari
2500 50000 35000 15000
e. Skala Kota Metro m3/hari
5000 120000 84000 36000
No Tipikal Pekerjaan Satuan Volume Anggaran(Rp. Juta)
Estimasi Material (Rp. Juta)
Estimasi Peralatan (Rp. Juta)
2 Peningkatan/ Rehabilitasi Instalasi Pengolahan Air Limbah
a. Skala Komunal m3/hari 0.5 40 36 4
b. Skala Kota Kecil m3/hari 5 120 96 24
c. Skala Kota Sedang m3/hari 40 800 640 160
d. Skala Kota Besar m3/hari 250 5000 3500 1500
e. Skala Kota Metro m3/hari 500 12000 8400 3600
No Tipikal Pekerjaan Satuan Volume Anggaran(Rp. Juta)
Estimasi Material (Rp. Juta)
Estimasi Peralatan (Rp. Juta)
3 Pembangunan Jaringan Transmisi Air Limbah
Diameter 200 mm m 1000 870 739.5 130.5
Diameter 250 mm m 1000 900 765 135
Diameter 300 mm m 1000 1300 1105 195
Diameter 400 mm m 1000 2050 1742.5 307.5
Diameter 500 mm m 1000 2300 1955 345
Diameter 600 mm m 1000 3400 2890 510
Diameter 700 mm m 1000 4050 3442.5 607.5
Sasaran RPJMN 2010-2014 Pengurangan genangan /banjir di 100
kawasan strategis perkotaan seluas
22.500 Ha.
Program 1. Program Pemberdayaan Masyarakat
2. Program Pengembangan
Kelembagaan
3. Program Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Persampahan dan
Drainase
Kebijakan
1. Pemantapan keterpaduan
penanganan pengendalian banjir dan
sektor/sub sektor terkait lainnya
berdasarkan keseimbangan tata air
2. Mengoptimalkan sistem drainase
yang ada
3. Meningkatkan kapasitas
kelembagaan pengelolaan
4. Mendorong & memfasilitasi
pemerintah Kabupaten / kota dalam
pengembangan system Drainase
yang efektif, efisien dan
berkelanjutan
5. Pengembangan Alternatif sumber
pembiayaan
KEBIJAKAN PROGRAM DRAINASE
Gambar : Sistem Pengendalian Banjir dan Drainase Perkotaan
Sistem Drainase Lokal
Sistem Drainase Utama
Pengendali Banjir Flood Control
Sal Primer
Sal Tersier
Sal Sekunder
ARAS TUJUAN PENDEKATAN RUANG LINGKUP
KEGIATAN
KETERPADUAN
PROGRAM
1. REGIONAL
Keterpaduan dengan
sistem pengendalian banjir
Pengembangan sistem
polder dan pemompaan
Pintu-pintu air
Saluran interceptor/sodetan
Flood control
Konservasi air
baku
2. PERKOTAAN
Pengurangan tingkat
genangan terutama pada
kawasan strategis
perkotaan untuk menjaga
produktifitas dan ekonomi
kota/Kab, melindungi
investasi terbangun dan
mencegah timbulnya dan
tersebarnya penyakit yang
ditularkan melalui air.
Sinkronisasi dan
keterpaduan sistem
darinase makro dan
mikro
Stimulasi pembangunan/
peningktan/rehabilitasi
saluran primer, sekunder &
tersier
Fasilitasi Pengembangan
PS drainase perkotaan
skala Kota/kab
P3KT
3. KAWASAN
Pengurangan genangan di
kawasan perumahan dan
permukiman
Optimalisasi kapasitas
saluran
Stimulasi pembangunan/
peningktan/rehabilitasi
sistem drainase lokal
Pengembangan kolam
retensi
KAPET
4.LINGKUNGAN
Pengurangan tingkat
genangan untuk menjaga
keberlanjutan lingkungan
perumahan dan
permukiman yang layak,
sehat dan bersih
Pengembangan
pembangunan fisik
saluran drainase
Pemeliharaan fungsi
saluran drainase melalui
peran aktif masyarakat
Stimulan pembangunan
prasarana drainase
lingkungan
Pelibatan peran aktif
masyarakat dalam
memelihara fungsi drainase
KIP
Draling (Drainase
Lingkungan)
5. TAPAK
BANGUNAN
Penyediaan PS bangunan
yang layak huni dan sehat
Drainase berwawasan
lingkungan
Fasilitasi perencanaan tapak
bangunan
Pembangunan drainase
persil
Pembuatan sumur resapan
Penerbitan IMB
KONSERVASI
AIR TANAH
POLA PENANGANAN SUB BIDANG DRAINASE
Laut/Danau/
Kolam Retensi
/Bozem
Penanganan Sampah/Air Limbah dari sumbernya dikawasan tangkapan (catchment area) dgn progarm 3-R dan Sanimas
Sampah bertebaran disaluran dan menumpuk dihilir
Penanganan sampah/ air limbah dari sumbernya dikawasan tangkapan (catchment area) dengan program 3-R dan Sanimas
Sampah yang tertangkap dibawa ke TPA atau diolah/dibakar ditempat
Bioremediasi untuk perbaikan kualitas air
Kualitas air lebih baik
Muara Penyaring Sampah
Three in One : 1. Pemasangan dan pengoperasian Trash Rack, 2. Perbaikan kualitas air dihilir Trash Rack (Bioremediasi), dan 3. Penanganan Sampah/air limbah disumbernya dalam catchment area.
MODEL PELAKSANAAN PERBAIKAN KUALITAS AIR PADA PROGRAM “ECODRAIN”
PENANGANAN BOZEM MOROKREMBANGAN (KURATIF)
Ecodrain di Seoul (kuratif)
Biormediasi (China), kuratif
FORMAT ANALISIS KEBUTUHAN NILAI MATERIAL DAN PERALATAN KONSTRUKSI BERDASARKAN ALOKASI ANGGARAN PADA MASING-MASING
TIPIKAL PEKERJAAN DRAINASE
NO TIPIKAL PEKERJAAN
SATUAN VOLUME ANGGARAN ESTIMASI MATERIAL
ESTIMASI PERALATAN
A PEMBANGUNAN JARINGAN DRAINASE
SHEET PILE M' 1.250 1.125 125
BOX CULVERT M' 4.000 3.600 400
PRECAST M' 3.500 3.150 350
BATU KALI M' 1.000 1.000 --
B PENINGKATAN REHABILITASI JARINGAN DRAINASE
SHEET PILE M' 250 250 --
BOX CULVERT M' 800 800 --
PRECAST M' 700 700 --
BATU KALI M' 200 200 --
Rp. / Ha atau 100 M‘ (X 1.000)
FORMAT ALOKASI ANGGARAN PADA MASING-MASING TIPIKAL PEKERJAAN DRAINASE
NO JENIS KOTA SHEET PILE BOX CULVERT
PRECAST BATU KALI
ASUMSI
KECIL - 400 350 100
SEDANG - 800 700 200
BESAR 1900 1200 1000 300
METRO 1900 1600 1400 400
1
1
2
1
3
1
4
1
Rp. / Ha atau 100 M‘ (X 1.000)
Sasaran RPJMN 2010-2014 1. meningkatnya jumlah sampah
terangkut hingga 75%
2. meningkatnya kinerja
pengelolaan tempat pembuangan
akhir (TPA) yang berwawasan
lingkungan di 210 kota
3. Pengurangan sampah
Program 1. Promosi Program 3 R (20 %)
2. Kampanye & Edukasi
3. Mendorong Pengembangan
Kelembagaan
4. Optimalisasi dan pengembangan
P/S Persampahan
5. Revitalisasi dan Regionalisasi
TPA
6. Promosi investasi swasta
Kebijakan
1. Pengurangan sampah semaksimal
mungkin dimulai dari sumbernya
2. Peningkatan peran aktif masyarakat
dan dunia usaha/swasta sebagai
mitra pengelolaan
3. Peningkatan cakupan pelayanan dan
kualitas sistem pengelolaan
4. Pengembangan kelembagaan,
peraturan dan perundangan
5. Pengembangan Alternatif sumber
pembiayaan
Fokus Revitalisasi TPA
KEBIJAKAN PROGRAM PERSAMPAHAN
(PERMEN PU 21/PRT/M/2006)
ARAS TUJUAN PENDEKATAN RUANG LINGKUP
KEGIATAN
KETERPADUAN
PROGRAM
1. REGIONAL
Pengelolaan persampahan
antar pemkab/pemkot
Menngembangkan
pengelolaan persampahan
secara bersama
Instalasi pengolahan
sampah
Pengembangan TPA
Regional
CDM / Kyoto Protocol
Waste to Energy
2. KOTA
Peningkatan akses pelayanan
publik dan kualitas pelayanan
persampahan untuk mencapai
standar pelayanan minimal
dalam rangka meningkatkan
kualitas kesehatan masyarakat
dan perlindungan lingkungan
Mengembangkan
aksesibilitas pelayanan dan
mempertahankan jasa
pelayanan
Fasilitasi Pembangunan
Tempat Pengolahan (TPA)
Sampah sistem sanitary
landfill
Bantuan teknis
peningkatan sistem
managemen persampahan
Fasilitasi pengembangan
sistem persampahan skala
kota/kab
P3KT
ADIPURA
3. KAWASAN
Mengurangi volume sampah
pada skala kawasan untuk
optimalisasi pengangkutan dan
penggunaan TPA
Pengurangan volumen
sampah melalui program 3
R (reduce, recycle, reuse)
Fasilitasi pengolahan
sampah (3 R)
Penyediaan sarana
pengangkutan dan
pemindahan
RSH, REAL ESTATE,
RUSUN
4. LINGKUNGAN
Menggiatkan upaya
pemanfaatan sampah melalui
pemilahan sampah di sumber,
pembuatan kompos dan daur
ulang
Mendorong pengurangan
sampah semaksimal
mungkin dari sumber
melalui pemberdayaan
masyarakat.
Pendidikan melalui Unit
Kesehatan Sekolah
Kampanye/penyuluhan
pemisahan sampah dari
sumber
Mendorong Penerapan
Pola 3 R (reduce, reuse
dan recycling)
Pilot proyek 3 R
Green & Clean City
5. TAPAK
BANGUNAN
Pengurangan sampah organik
dari sumber
Pemberdayaan masyarakat
dalam usaha minimisasi
sampah melalui pembuatan
kompos skala rumah tangga
Stimulasi penggunaan
komposter Rumah Tangga
Pengembangan
komposting
POLA PENANGANAN SUB BIDANG PERSAMPAHAN
KONSEPSI DASAR PENANGANAN SAMPAH
• 3R Konvensional
• 3R ++ : dengan biogas
METODE 3R
Kemasan Plastik
PEMANFAATAN SAMPAH
Sampah B3 Terpilah
Komposting Skala Kawasan
Operai TPA dari OD CLF /SLF
Kolam anaerobik Kolam aerasi
INSTALASI PENGOLAHAN LEACHATE
CONTOH PENANGANAN GAS TPA
PENANGANAN LANDFILL GAS
COMPOSTING GIANYAR
Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
CO2-e 1,443 3,362 5,393 7,100 8,538 9,750 10,773 11,639 12,372 10,829
Jumlah 1,443 4,805 10,198 17,298 25,836 35,586 46,359 57,998 70,370 81,199
Format Analisis Kebutuhan Nilai Material dan Peralatan Konstruksi Berdasarkan Alokasi Anggaran pada masing-masing Tipikal Pekerjaan
(Persampahan)
No Tipikal Pekerjaan Satuan Volume Anggaran (Rp. Juta)
Estimasi Material (Rp. Juta)
Estimasi Peralatan (Rp. Juta)
1 Pembangunan TPA Ha - 6000 3900
2100
2 Alat Berat unit - 2000 - 2000
3 3R unit - 500 350 150
Ketidak Pedulian Masyarakat akan
Sanitasi
Sasaran :
Perubahan Perilaku Masyarakat
PENGENALAN (launching stage)
PELAKS. AWAL (prelimenary stage)
PEMANTAPAN (establish stage)
PEMATANGAN (mature stage)
2008
2018
2013
2009
Kesadaran/Kepedulian (Knowledge) Peningkatan tingkat pengetahuan dan pemahaman publik
Sikap (Attitude) Terjadinya perubahan opini atau kesadaran masyarakat sehingga mendorong kepedulian
AIDA
KAMPANYE DAN PERUBAHAN PERILAKU
• Pemilihan Duta Sanitasi Tingkat SMP melalui Jambore Sanitasi
• Lomba 3R antar SD
• Kerjasama Program PLP dengan SIKIB dan Organisasi Perempuan (Pusat dan daerah)
• Kerjasama Lintas Institusi (Kementerian Pendidikan, Kementerian Kesehatan, Bappenas, KLH, LSM)
• Pembuatan ILM dan Video Klip Sanitasi
PROGRAM KAMPANYE
DUTA SANITASI NASIONAL 2011
PENOBATAN DUTA SANITASI NASIONAL 2012 OLEH IBU HERAWATI BOEDIONO
JAMBORE SANITASI 2012
Kesepakatan bersama antara Dep. PU dengan Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) No. 02/PKS/M/2008 dan No. 153/05 SIKIB/2008 tentang Pengembangan Ruang Terbuka Hijau dan Sanitasi di Kawasan Permukiman memperkuat Kampanye bidang PLP kepada Organisasi Perempuan untuk berpartisipasi dalam bidang PLP
KERJASAMA DENGAN SIKIB
KEWENANGAN PEMBANGUNAN SANITASI
Sektor Sanitasi
Air Limbah
SANIMAS/RSH/IPAL Kawasan
Sewerage System: IPAL dan main
sewer
IPLT
Persampahan
TPA
Pilot 3R, SPA
Drainase
Sistem yang terintegrasi dengan
sistem makro (DRAINASE PRIMER)
Pilot Drainase Mandiri
- O & M
- Lahan
- Sambungan Rumah
- Lahan
- O & M
- O & M, Lahan
- Pengumpulan Sampah dari Sumber
Pengolahan Sampah
Pengangkutan residu sampah ke TPA
- Lahan
- Pemberdayaan Masy.
Pasca Konstruksi
- Lahan
- O & M
- Lahan
- Pemberdayaan Masy.
Pasca Konstruksi
- O & M
- Lahan
- Pemberdayaan Masyarakat
SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH TERPUSAT / OFF – SITE (SKALA KOTA)
IPAL
Skala Kota (Terpusat/ offsite)
Effluent APBN APBD
Lahan, SR,
OM sistem lengkap
Stasiun pompa
Sambungan Rumah Sambungan Rumah
Sambungan Rumah
SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH SETEMPAT
IPLT
SANIMAS
RSH
IPAL Kawasan
APBD
• Sambungan Rumah (SR)
• O & M
• MOBIL TINJA
APBN
PERPIPAAN, SANIMAS, USRI, RSH, IPAL KOMUNAL, IPLT
Sambungan Rumah
RSH
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH
TPA
Sumber sampah
Sumber sampah
Sumber sampah
3
R
3
R
TPST 3R, ITF, SPA
APBD Kendaraan angkut, lahan TPA, pagar lokasi TPA, kantor TPA
APBN Konstruksi TPA, Alat Berat, Jalan
Operasional, Drainase TPA
SISTEM DRAINASE KOTA
Saluran sekunder
Saluran sekunder
Laut
Genangan
APBN Saluran Primer,
Polder/Kolam Retensi
Genangan
Polder /
Kolam Retensi
APBD Saluran Tersier, Saluran
Sekunder, O & M
NO CRITERIA PELAKSANA
1 Surat Minat Pemerintah Daerah Pemda / Kepala Daerah
2 Kawasan Rawan Sanitasi dalam Buku Putih
Pemda / Pokja
3 Pelaksanaan Kegiatan Pemicuan/Penyadaran Masyarakat
Pemda / Pokja
4 Kesediaan Master Plan/DED Pemda/Pemerintah Pusat
5 Ketersediaan Lahan Pemda / Pokja
6 Institusi Pengelola Pasca Konstruksi (KSM, UPTD, BLUD, dll)
Pemda / Pokja
7 Biaya O/P Pemda
8 Dukungan Perda Pemda
9 Surat Kesediaan Menerima Hibah Pemerintah Pusat
READINESS CRITERIA
59
• Sanitasi (air limbah, persampahan dan drainase) merupakan infrastruktur pendukung utama perlindungan air baku dan sangat erat kaitannya dengan upaya peningkatan kualitas lingkungan
• Penyediaan infrastruktur Sanitasi perlu didukung dengan peraturan yang jelas, institusi dan SDM yang handal, pembiayaan yang memadai, dan peningkatan kesadaran masyarakat.
• Diperlukan perencanaan, pembangunan, operasi dan pemeliharaan serta pemantauan dan evaluasi yang memadai dan terpadu (dituangkan dalam RPIJM dan Memorandum Program)
• Strategi penanganan Sanitasi yang tepat akan membantu peningkatan kualitas layanan sanitasi
• Komitmen Pemda dalam meningkatkan prioritas pembangunan bidang PLP menjadi kunci kecerhasilan
PENUTUP
TERIMA KASIH
Recommended