View
22
Download
2
Category
Preview:
Citation preview
1
Kebijakan Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (PPDT 2021) Provinsi Banten
ditjenpdt.kemendesa.go.id @ditjenpdt Ditjen PDT Ditjen PDT @ditjenpdt @dit.perinden
Disampaikan pada acara Workshop Tematik PPDT oleh Direktur Perencanaan dan Identifikasi Daerah Tertinggal.
2 22
Sumber Daya Manusia
Sarana dan Prasarana
Karakteristik Daerah
Utama Tidak Utama
Penyebab ketertinggalan daerah di Provinsi Bantenmeliputi 3 kriteria yaitu:
Sumber Daya Manusia
Sarana Prasarana
Karakteristik Daerah
Terdapat 1 kriteria penyebab utama ketertinggalanutama yaitu Sumber Daya Manusia sebanyak 2Kabupaten.
Penyebab Ketertinggalan DTdi Tahun 2018
Capaian IPM Daerah Tertinggal terhadap Target STRANAS-PPDT 2015-2019 di
Tahun 2018
Lebak Pandeglang
IPMKabupaten
TargetWilayah
TargetNasional
IPM Kabupaten Pandeglang pada Tahun 2018sebesar 64,34 merupakan yang tertinggi di ProvinsiBanten, sedangkan IPM terendah adalahKabupaten Lebak sebesar 63,37.
Kedua kabupaten telah mencapai di atas targetIPM Wilayah dan Target IPM Nasional sebesar61,95 dan 62,78.
PPMKabupaten
TargetWilayah
TargetNasional
Lebak Pandeglang
Capaian PPM Daerah Tertinggal terhadap Target STRANAS-PPDT 2015-2019 di
Tahun 2018
PPM Kabupaten Lebak pada Tahun 2018 sebesar8,41% merupakan yang terendah di ProvinsiBanten, sedangkan PPM tertiggi adalah KabupatenPandeglang sebesar 9,61%.
Kabupaten Lebak dan Pandeglang telah mencapaidi bawah target PPM Wilayah sebesar 13,38%.
LPEKabupaten
TargetWilayah
TargetNasional
Lebak Pandeglang
Capaian LPE Daerah Tertinggal terhadap Target STRANAS-PPDT 2015-2019 di
Tahun 2018
LPE Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglangpada Tahun 2018 sebesar 6,05%.
Kedua kabupaten yang telah mencapai target LPEWilayah sebesar 4,52%.
Total Realisasi 2015-2018 (T)
Peringkat Ketertinggalan
Intervensi Kementerian/Lembaga terhadap Daerah Tertinggal
Tahun 2015-2018
Intervensi kementerian/lembaga di KabupatenLebak (peringkat 43) pada tahun 2015-2018sebesar 0,99 T merupakan yang tertinggi diProvinsi Banten, sedangkan intervensi terendahadalah di Kabupaten Pandeglang (peringkat 34),yakni sebesar 1,21 T.
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
1,2
1,4
Lebak Pandeglang
Total Realisasi 2015-2018 (T)
Peringkat Ketertinggalan
Intervensi Dirjen Pembangunan Daerah Tertinggal terhadap Daerah Tertinggal
Tahun 2015-2018
Intervensi Direktorat Jenderal PembangunanDaerah Tertinggal Kementerian Desa PDTT diKabupaten Pandeglang (peringkat 34) pada tahun2015-2018 sebesar 0,034 T merupakan yangtertinggi di Provinsi Banten, sedangkan intervensiterendah adalah di Kabupaten Lebak (peringkat43), masing-masing sebesar 0,011 T.
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
0,000
0,005
0,010
0,015
0,020
0,025
0,030
0,035
0,040
Pandeglang Lebak
9
Penetuan Daerah Tertinggal (DT) Entas
Sumber Data:Podes, KKD, dan Susenas
Analisis statistik
Pemutakhiran data kuantitatif
Survei Selintas (reconnaissance survey)
DT Potensi Entas
DT Entas
Sumber: Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 3 Tahun 2018 Tentang Pemantauan dan Evaluasi Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal
DIREKTORATPERENCANAAN DAN IDENTIFIKASIDAERAH TERTINGGAL
Analisis kuantitatifdilakukan untukmenentukan DT PotensiEntas.
Analisis kualitatif digunakan untukmelakukan pemutakhiran terhadap hasil penghitungan indeks komposit untuk menilai keterentasan DT.
Penentuan DT Entas dilakukan dengan dua metode analisis, yaitu analisis kuantitatif dan analisis kualitatif.
Alur Evaluasi Pengentasan Daerah Tertinggal 2015-2019
10
Evaluasi Kuantitatif
Kategori/klasifikasiNilai Indeks Komposit
Rumus Nilai1. Parah IKmin ≤ IKi < IKmin+ I 0,04536 ≤ IKi < 0,184282. Sangat tertinggal IKmin + I ≤ IKi< IKmin + 2I 0,18428 ≤ IKi < 0,323193. Tertinggal IKmin + 2I ≤ IKi < IKmin +3I 0,32319 ≤ IKi < 0,462104. Potensi maju IKmin + 3I ≤ IKi < IKmin + 4I 0,46210 ≤ IKi < 0,601015. Maju IKmin + 4I ≤ IKi ≤IKmaks 0,60101 ≤ IKi ≤ 0,73992
Parameter NilaiIndeks komposit maksimum (Ikmaks) 0,73992Indeks komposit minimum (Ikmin) 0,04536Banyak kelas (n) 5Interval 0,13891BMIKTT 0,46210
Batas minimum indeks kabupaten tidak tertinggal (BMIKTT) merupakan ambang bataspenentuan daerah tertinggal (0,46210).
Hasil evaluasi kuantitatif menggunakan indeks komposit sesuai dengan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 3 Tahun 2016.
Ketentuan Klasifikasi Kabupaten
Sumber: PODES 2018, SUSENAS 2018, dan KKD 2016
DIREKTORATPERENCANAAN DAN IDENTIFIKASIDAERAH TERTINGGAL
11
Evaluasi Kualitatif
Ada faktor-faktor yang tidak tertangkap berdasarkan data-data kuantitatif. PODES, SUSENAS dan Keuangan Daerah yang terakhir belum mencerminkan dinamika pembangunan daerah.
Pendekatan kualitatif memperkuat kesimpulan yang diambil dari analisis kuantitatif, dilakukan dengan mengambil intisari dari hasil observasi dan wawancara.
• hubungan daerah (yang diamati) dengan daerah-daerah lain;• dinamika sub-wilayah (kecamatan dan desa) yang diamati;• upaya masyarakat untuk mengakses layanan yang dibutuhkan; dan• kegiatan pembangunan ekonomi.
Analisis kualitatif dilakukan dengan mengidentifikasi:
DIREKTORATPERENCANAAN DAN IDENTIFIKASIDAERAH TERTINGGAL
12
Bobot dan Indikator dalam Penghitungan Indeks KompositKriteria No. Indikator Bobot Arah Sumber Data
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A. Ekonomi1 Persentase penduduk miskin 0,10 + Susenas 2018, BPS2 Pengeluaran per kapita penduduk 0,10 - Susenas 2018, BPS
B. Sumber Daya Manusia
3 Angka harapan hidup 0,10 - Susenas 2018, BPS4 Rata-rata lama sekolah 0,05 - Susenas 2018, BPS
5 Angka melek huruf/Angka harapan lama sekolah 0,05 - Susenas 2018, BPS
C. Kemampuan Keuangan Daerah 6 Kemampuan Keuangan Daerah 0,10 - Kementerian Keuangan
D. Infrastruktur
7 Jalan aspal/beton 0,015 - Podes 2018, BPS8 Jalan diperkeras 0,015 - Podes 2018, BPS9 Jalan tanah 0,015 + Podes 2018, BPS10 Jalan lainnya 0,015 + Podes 2018, BPS
11 Pasar tanpa bangunan permanen/semipermanen 0,020 + Podes 2018, BPS
12 Fasilitas kesehatan per 1000 penduduk 0,020 - Podes 2018, BPS13 Dokter per 1000 penduduk 0,020 - Podes 2018, BPS14 Fasilitas pendidikan dasar per 1000 penduduk 0,020 - Podes 2018, BPS15 Persentase rumah tangga pengguna listrik 0,020 - Susenas 2018, BPS16 Persentase rumah tangga pengguna telepon 0,020 - Susenas 2018, BPS17 Persentase rumah tangga pengguna air bersih 0,020 - Susenas 2018, BPS
E. Aksesibilitas18 Rata-rata jarak ke ibukota kabupaten 0,067 + Podes 2018, BPS19 Akses ke pelayanan kesehatan 0,067 + Podes 2018, BPS20 Akses ke pelayanan pendidikan dasar 0,067 + Podes 2018, BPS
F. Karakteristik Daerah
21 Gempa bumi 0,0143 + Podes 2018, BPS22 Tanah longsor 0,0143 + Podes 2018, BPS23 Banjir 0,0143 + Podes 2018, BPS24 Bencana lainnya 0,0143 + Podes 2018, BPS25 Kawasan hutan lindung 0,0143 + Podes 2018, BPS26 Berlahan kritis 0,0143 + Podes 2018, BPS27 Desa konflik 0,0143 + Podes 2018, BPS
Konsep PembinaanDaerah Tertinggal Entas Tahun 2019
Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah TertinggalKementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Dasar Hukum Pembinaan DT Entas
Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2014 tentang PercepatanPembangunan Daerah Tertinggal
Pasal 30 ayat (3) mengamanatkan bahwa:
“Hasil pemantauan dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)terhadap daerah tertinggal yang telah terentaskan dari status daerahtertinggal diberikan pembinaan oleh Menteri paling lama selama 3(tiga) tahun setelah terentaskan.”
Menteri yang dimaksud dalam PP 78 Tahun 2014 adalah Menteri yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pembangunan daerahtertinggal.
Tindak lanjut Pembahasan Peraturan Perundangan terkait Rencana Pembangunan Daerah Tertinggal 2020-2024
• Rancangan Peraturan Presiden tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2020-2020 diharapkan dapat menjadi acuan bagi Kemendes PDTT dan K/L Lainnya untuk melakukan pembinaan terhadap DT yang sudah terentaskan (sesuai amanat PP Nomor 78 Tahun 2014 tentang PPDT)
• Saat ini pembinaan sudah dilakukan oleh Ditjen PDT terhadap daerah tertinggal yang berstatus Entas, yaitu berupa pembinaan non fisik seperti:
- Pelatihan kepada tenaga kesehatan- Strategi pemasaran hasil pertanian- Promosi pariwisata- Pendampingan belanja daerah
• Untuk selanjutnya perlu dirumuskan strategi pembinaan sesuai dengan kewenangan masing-masing K/L
• Kementerian Desa PDTT akan menyusun draft Peraturan Menteri yang di dalamnya mengatur tata cara dan pemantauan evaluasi kinerja percepatan pembangunan daerah tertinggal.
• Akan didorong penerbitan Permendes tentang pola pembinaan selama 3 tahun, yang proses pembinaannya tidak hanya melibatkan K/L pusat saja, melainkan dukungan dari APDES, APBD Kab. DT, APBD Provinsi
SKENARIO REGULASI PEMBINAAN DT PASCA ENTAS TAHUN 2020 - 2024
Rancangan Awal KonsepPembinaan
Cakupan dan Batasan Pembinaan oleh Ditjen PDT
dan PDTu
Dukungan Intervensi SesuaiTarget Capaian Renstra
(dalam rangka PembinaanPPDT)
Dukungan Intervensi SesuaiTusi dan Target Renstra
dalam rangka PPDT (Afirmasi)
DIT PIDT - PDTDitjen PDT dan PDTu
(Mandat Pembinaan)UKE I – KEMENDESA K/L Terkait
• Rekomendasi bentukintervensiPembinaan: berdasarkan
Hasil Elaborasi Kriteria dan Indikator Ketertinggalan –Usulan RAD dan AnalisisPotensi – Analisis PemenuhanKebutuhan Ideal (PemenuhanGAP) – dan filtering berdasarkan RekomendasiEvaluasi PPDT (Permen Evaluasi
DT) →Analisis KebutuhanPembinaan);
• RancanganPermendes
• Menu Intervensi yang wajib didukung, diarahkan pada Soft Program (Non Fisik);
• Fokus Pembinaan pada beberapa Isu Sentral di DT Terentaskan Tahun2019;
• Menu Intervensi Fisikdan Non Fisik sesuaiHasil analisis atasKebutuhan untukPembinaan.
• Intervensi disesuaikandengan Irisan lokasiprioritas masing-masingUKE-I
• Pemenuhan SPM
• Menu Intervensi Fisikdan Non Fisik sesuaiHasil analisis atasKebutuhan untukPembinaan (Perludikoordinasikan);
• Integrasi dan Sinkronisasi Intervensi;
• Sesuai dengan RenstraK/L, Intervensi AfirmasiK/L, SPM, dll
PERAN
PENANGGUNG JAWAB
KETERANGAN
PERMENDES PEMBINAAN DT ENTAS
INPRES PEMBINAAN DT ENTASDIREKTORAT JENDERAL PDTKEMENTERIAN DESA PDTT * Tetap Mengacu pada kriteria dan Indikator Ketertinggalan
DaftarMenu IntervensiPembinaanKemendesaTahun 2020
No Daftar Menu Intervensi1 Bantuan peningkatan nilai tambah Prukades di Daerah Tertinggal
2 Bantuan Permodalan Usaha BUM Desa Bersama3 Bantuan Sarana dan Prasarana Pendukung Pengembangan dan
Pemanfaatan Potensi Pertanian/Peternakan di Kawasan Perdesaan
4 Fasilitasi Layanan Sosial Budaya di Kawasan Transmigrasi
5 Implementasi Pertanian Presisi Berbasisi Teknologi6 Koordinasi dalam pembangunan dan Pengembangan Sarana dan
Prasarana Kawasan Transmigrasi
7 Koordinasi dan Pembinaan Pelaku Ekonomi Di Daerah Tertinggal
8 Pembangunan Bangunan Air9 Pembangunan dan Peningkatan Jalan Non-Status
10 Pembangunan dan Peningkatan Jembatan11 Pembangunan Fasilitas Umum
12 Pembangunan Jalan Desa Strategis yang dibangun / ditingkatkan di Daerah Tertinggal dalam rangka mendukung Aksesibilitas
13 Pembangunan jalan non-status
14 Pembangunan jembatan
15 Pembangunan RTJK dan SAB16 Pembangunan Sarana Air Bersih Di Kabupaten Perbatasan
17 Pembangunan Sentra Produksi Unggulan Lokal di Daerah Tertinggal (DT)
18 Pembangunan sistem drainase
19 Pembangunan, Pengembangan dan Rehabilitasi Jalan Kawasan
20 Pembangunan, Pengembangan dan Rehabilitasi Pasar Kawasan
21 Pembangunan, Pengembangan dan Rehabilitasi Sarana Prasarana Air Bersih Kawasan Perdesaan
22 Pembangunan/Pengadaan Sarana Air Bersih
No Daftar Menu Intervensi23 Pembinaan SDM dan Penguatan Kapasitas Desa Wisata di Daerah
Tertinggal Entas (DTE)
24 Pembinaan SDM Pengelola Komoditas Unggulan di Daerah Tertinggal Entas (DTE)
25 Pembukaan lahan
26 Penataan dan Adaptasi
27 Pengadaan Catu pangan
28 Pengadaan Sarana Produksi Pertanian
29 Pengembangan Kualitas Tenaga Pendidik PAUD di DT
30 Pengembangan Lembaga Ekonomi Masyarakat Transmigrasi
31 Pengembangan Potensi Sumber Daya Pariwisata di Daerah Tertinggal (DT)
32 Pengembangan Sistem Pengajaran Siswa dan Guru di DT
33 Penguatan Pranata Adat dan Budaya Untuk Perdamaian
34 Pengurusan sertifikat tanah transmigrasi
35 Peningkatan Jalan Strategis Desa
36 Peningkatan Kapasitas Anak Sekolah Tanggap Bencana Usia Dini
37 Peningkatan Kapasitas Aparatur, Masyarakat dan Perempuan Tentang Perencanaan Pembangunan Peka Konflik
38 Peningkatan Kapasitas Kelembangaan Daerah Tangguh Bencana
39 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dalam Mengidentifikasi Kebutuhan Pasca Bencana / Jitupasna / PDNA)
40 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dalam Penilaian RisikoBencana Partisipatif (PDRA)
41 Peningkatan Kualitas Kader Puskesmas/Kader Puskemas Pembantu di DT
42 Perpindahan dan Penempatan Transmigrasi
43 Ukur Bagi LahanDIREKTORAT JENDERAL PDTKEMENTERIAN DESA PDTT
DaftarMenu IntervensiPembinaan
K/LTahun 2020
No DAFTAR MENU INTERVENSI1 Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi
2 Guru dan Tenaga Kependidikan
3 Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem
4Pemenuhan Pangan Asal Ternak dan AgribisnisPeternakan Rakyat
5 Penanganan Fakir Miskin
6 Penanggulangan Bencana
7 Pendidikan Dasar dan Menengah
8 Pengelolaan Ruang laut
9 Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3
10Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Budidaya Berkelanjutan
11 Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri
12 Pengendalian DAS dan Hutan Lindung
13Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
14Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan
15Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat
16 Peningkatan Produksi dan Nilai Tambah Hortikultura
17Peningkatan Produksi Komoditas Perkebunan Berkelanjutan
18Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman Pangan
19Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian
20 Perlindungan dan Jaminan Sosial
No DAFTAR MENU INTERVENSI
21Program Pembinaan Dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman
22 Program Pembinaan Kesehatan Masyarakat
23 Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan
24 Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
25 Program Penelitian, Mitigasi dan Pelayanan Geologi
26Program Pengaturan dan Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan PengangkutanGas Bumi Melalui Pipa
27Program Pengelolaan dan Penyediaan Minyak dan Gas Bumi
28Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan TransportasiDarat
29Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan TransportasiLaut
30Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan TransportasiUdara
31Program Pengelolaan Energi Baru Terbarukan Dan Konservasi Energi
32 Program Pengelolaan Sumber Daya Air
33Program Pengembangan dan Pemberdayaan SumberDaya Manusia Kesehatan (PPSDMK)
34 Program Pengembangan Ekonomi Kreatif
35 Program Pengembangan Kepariwisataan
36 Program Pengembangan Perumahan
37 Program Peningkatan Daya Saing UMKM dan Koperasi
38Program Peningkatan Penghidupan BerkelanjutanBerbasis Usaha MikroDIREKTORAT JENDERAL PDT
KEMENTERIAN DESA PDTT
THINGS –TO – DOPilot Project di Desa Sumber Baru, Pasaman Barat dan Mandeh, Pesisir Selatan
Desa Sumber Baru,
Pasaman Barat
Desa Mandeh, Bukit
Barisan, Pesisir Selatan
Budidaya Alpukat
WisataAlam
LOKASI POTENSI TIMELINE
OKT NOV DES
Pelatihan
Financial
Solution
Petani
Inc.
OKT NOV DES
Pelatihan
Financial
Solution
Petani
Inc.
PENGEMBANGAN ANYAMAN PURUN TIKUS MENJADI KERAJINAN TAS
Harga: Rp.1.550.000Bahan: Kulit Sapi dan Purun Tikus
Kerajinan Tas Purun Tikus berasal dari Barito Kuala Kalimantan Selatan. Anyaman purun tikus memiliki kekhasantersendiri dengan berbatang kecil ditambah pengolahan yang halus serta mengandung nilai seni. Anyaman purun tikusini sudah beberapa kali dipamerkan ke luar provinsi seperti di Jakarta, Jogja, dan lain-lainnya ternyata semuatertarik.
Tanaman Purun Tikus Anyaman Purun Tikus
Kerajinan Tas Purun Tikus
KERJASAMA KEMENTERIAN DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI DENGAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
Hasil Pertanian
DistribusiKonsumen
Distribusi Hasil Produksi Daerah Tertinggal Melalui PT Pos Indonesia
men
PT PosIndonesia
distribusikan ke konsumen
Petani memasukkan hasil panennya
PTPos Indonesia menyediakan box kepada para petani
Directorate General of Disadvantaged Areas Development
Ministry of Village, Development of Disadvantaged Region, and Transmigration
Copyright@
Hasil
Budidaya
Ikan Hias
•Petani•Nelayan•Petani Budidaya
Hasil Perikanan
Packaging
18
“Pertanian” “Perikanan” “Peternakan”
SMART FARMING UNTUK PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAHTERTINGGAL
Drone Sprayer Water Debit Sensor Cow HealthBelt
Implementasi Internet of Things (IOT) dalam peningkatan produksi hasil pertanian, perikanan, dan peternakan di daerah tertinggal. Produkyang dikeluarkan oleh MSMB untuk meningkatkan produksi antara lain Drone Sprayer untuk Pertanian, Water Debit Sensor untuk peningkatan
Perikanan, Cow Health Belt untukPeternakan.14
Daerah Tertinggal tidak memiliki banyak perkebunan buah, namun banyak pohon buah yang ditanam di kebun-kebun rumah penduduk. Hal tersebut dapat meningkatkan skala ekonomi jika dikonsolidasi melalui pendataan jumlah pohon buah dalam suatu kawasan serta waktu panen (untuk
kebutuhan logistik dan tenaga kerja). Pendataan pohon dan sayur dengan Teknologi Artificial Intelligence melalui Drone Surveillance
19
PENDATAAN JUMLAH POHON BUAH DI
DAERAH TERTINGGAL
APLIKASI PENDATAANPOHON
Drone
Surveillance
KONSEP FAIR PRICE REGOPANTES
Alpokat Soe
Harga Petani
Soe NTT
Rp 2.000 /kg
Harga Pasar Jakarta
Rp 50.000 /kg
Harga Pantas
Petani Soe NTT
Rp 13.500 /kg
www.regopantes.com
Harga Alpukat Impor Australia di Indonesia
Rp 20.960 /100gr atau Rp 209.600 /kg
25
*) Harga Alpukat Lokal Rp 50.000/Kg
Harga Pantas
Konsumen Jakarta
Rp 38.500 /kg
3 CRITICAL IMPROVEMENT AGAR PETANIMENDAPATKAN HARGA PANTASAlpokat
Soe
Harga Petani
Soe NTT
Rp 2.000 /kg
Harga Pantas
Petani
Soe NTT Rp
13.500 /kg
Kualitas Budidaya
Kualitas Komoditas
Petani Soe NTT Kualitas Pengiriman
Recommended