View
227
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
KEEFEKTIFAN
PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
TERHADAP HASIL BELAJAR DAUR AIR
PADA SISWA KELAS V SDN MUARAREJA 1 KOTA TEGAL
Skripsi diajukan sebagai salah satu syarat untuk memeroleh gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
oleh
Nur Istiqomah
14014111561
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
ii
iii
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
(1) Allah tidak akan mengubah suatu kaum sebelum mereka mengubah
keadaan diri mereka sendiri (Ar-Rad ayat 11).
(2) Bermasalah di dalam tapi tersenyumlah di wajah. Tutup rapat
penderitaanmu demi kebahagiaan orang disekitarmu (Zara Zettira).
Persembahan
Untuk Bapak, Ibu, kakak, dan keluarga besarku
yang telah mendoakan dan selalu memberiku
semangat.
vi
PRAKATA
Puji syukur penulis ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Keefektifan Pendekatan
Contextual Teaching and Learning terhadap Hasil Belajar Daur Air pada Siswa Kelas V SDN
Muarareja 1 Kota Tegal”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memeroleh gelar
Sarjana Pendidikan Jurusan Guru Sekolah Dasar pada Universitas Negeri Semarang.
Banyak pihak yang telah membantu dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini sehingga
bisa terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa UNNES.
2. Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES yang telah
memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
3. Dra. Hartati, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan
UNNES yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk memaparkan gagasan
dalam bentuk skripsi ini.
4. Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd., Koordinator PGSD UPP Tegal Fakultas Ilmu Pendidikan
UNNES yang telah memfasilitasi ijin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.
5. Drs. Daroni, M.Pd., Dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, saran, dan
motivasi kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
6. Dosen Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPP Tegal Fakultas Ilmu Pendidikan
UNNES yang telah banyak membekali penulis dengan ilmu pengetahuan.
7. Hediyati S.Pd., Kepala SDN Muarareja 1 Kota Tegal yang telah mengijinkan penulis untuk
melakukan penelitian.
8. Komariyatun, S.Pd dan Lia Margiyanti, S.Pd., Guru Kelas V SDN Muarareja 1 Kota Tegal
yang telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.
9. Erfina, Mega, Cicih, Sanah, Retno, Indah, dan Ratih yang selalu memberikan semangat dan
motivasi kepada penulis.
vii
10. Teman-teman mahasiswa PGSD UPP Tegal Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES angkatan
2011 yang saling memberikan semangat dan motivasi.
11. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini.
Semoga semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini
mendapatkan pahala dari Allah SWT. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat
bagi semua pihak khususnya bagi penulis sendiri.
Tegal, Mei 2015
Penulis
viii
ABSTRAK
Istiqomah, Nur. Keefektifan Pendekatan Contextual Teaching and Learning terhadap Hasil Belajar Daur Air pada Siswa Kelas V SDN Muarareja 1 Kota Tegal. Skripsi. Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. Daroni, M.Pd.
Kata Kunci: Hasil belajar, pendekatan Contextual Teaching and Learning
Pembelajaran IPA merupakan mata pelajaran yang dianggap sulit oleh sebagian
besar siswa. Pada umumnya guru cenderung menggunakan model konvensional dalam
pembelajaran, sehingga siswa pasif dalam mengikuti pembelajaran. Oleh karena itu,
dibutuhkan suatu variasi pendekatan yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk
terlibat aktif selama pembelajaran berlangsung, salah satunya yaitu pendekatan
Contextual Teaching and Learning (CTL). Pendekatan CTL memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menemukan sendiri konsep dari materi yang dipelajari serta
mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari siswa. Tujuan penelitian ini yaitu
untuk mengetahui keefektifan pendekatan Contextual Teaching and Learning terhadap
hasil belajar daur air pada siswa kelas V SDN Muarareja 1 Kota Tegal.
Penelitian dilaksanakan di SDN Muarareja 1 Kota Tegal. Populasi dalam
penelitian ini yaitu siswa kelas V yang berjumlah 48 siswa terdiri dari 25 siswa kelas
VA sebagai kelas eksperimen dan 23 siswa kelas VB sebagai kelas kontrol. Desain
eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasi experimental dengan bentuk
nonequivalent control group. Analisis statistik yang digunakan yaitu korelasi product
moment untuk uji validitas dan cronbach’s alpha untuk uji reliabilitas instrumen. Dalam
uji prasyarat analisis menggunakan uji lilliefors untuk menguji normalitas data dan
levene’s test untuk uji homogenitas. Uji hipotesis menggunakan uji independent samples t
test dan one sample t test. Semua penghitungan tersebut diolah dengan menggunakan
program SPSS versi 20
Berdasarkan hasil uji hipotesis data hasil belajar siswa menggunakan independent
samples t test diperoleh data thitung = 2,531 dan ttabel = 2,017, sehingga dapat diketahui
bahwa nilai thitung > ttabel. Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
antara hasil belajar yang menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning
(CTL) dengan yang menggunakan model konvensional pada mata pelajaran IPA kelas V
materi daur air SDN Muarareja 1 Kota Tegal. Selanjutnya, hasil uji keefektifan model
dengan menggunakan one sample t test, diperoleh data thitung = 3,535 dan ttabel = 2,074.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai thitung > ttabel. Simpulannya bahwa pendekatan
Contextual Teaching and Learning efektif untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi
daur air. Saran bagi guru yaitu untuk menggunakan pendekatan CTL dalam pembelajaran
IPA dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
Judul ................................................................................................................... i
Pernyataan Keaslian Tulisan ............................................................................... ii
Persetujuan Pembimbing .................................................................................... iii
Pengesahan .......................................................................................................... iv
Motto Dan Persembahan .................................................................................... v
Prakata ................................................................................................................ vi
Abstrak ............................................................................................................... viii
Daftar Isi ............................................................................................................. ix
Daftar Tabel ....................................................................................................... xiii
Daftar Bagan ...................................................................................................... xiv
Daftar Lampiran ................................................................................................. xv
Bab
1. PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah .............................................................................. 7
1.3 Pembatasan Masalah dan Paradigma Penelitian ................................... 8
1.3.1 Pembatasan Masalah ............................................................................. 8
1.3.2 Paradigma Penelitian ........................................................................... 8
1.4 Rumusan Masalah ................................................................................. 9
1.5 Tujuan Penelitian .................................................................................. 9
1.5.1 Tujuan Umum ..................................................................................... 10
1.5.1 Tujuan Khusus ..................................................................................... 10
1.6 Manfaat Penelitian ................................................................................ 10
1.6.1 Manfaat Teoritis .................................................................................... 10
1.6.2 Manfaat Praktis ..................................................................................... 11
2. KAJIAN PUSTAKA ............................................................................ 13
2.1 Landasan Teori...................................................................................... 13
2.1.1 Hakikat Belajar ..................................................................................... 13
x
2.1.2 Hakikat Pembelajaran .......................................................................... 15
2.1.3 Hasil Belajar.......................................................................................... 17
2.1.4 Karakteristik Siswa Usia Sekolah Dasar (SD) ...................................... 19
2.1.5 Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ................................................ 21
2.1.6 Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ..................................................... 22
2.1.7 Materi Daur Air..................................................................................... 24
2.1.8 Pembelajaran Konvensional ................................................................. 25
2.1.9 Pengertian Pendekatan Pembelajaran ................................................... 26
2.1.10 Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ........................ 28
2.2 Penelitian yang Relevan ........................................................................ 34
2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................. 41
2.4 Hipotesis Penelitian .............................................................................. 43
3. METODE PENELITIAN ..................................................................... 45
3.1 Desain Penelitian .................................................................................. 46
3.2 Populasi dan Sampel ............................................................................. 46
3.2.1 Populasi ................................................................................................. 47
3.2.2 Sampel................................................................................................... 49
3.3 Variabel Penelitian ................................................................................ 49
3.3.1 Variabel Bebas ...................................................................................... 50
3.3.2 Variabel Terikat .................................................................................... 50
3.4 Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 50
3.4.1 Wawancara ............................................................................................ 50
3.4.2 Dokumentasi ......................................................................................... 51
3.4.3 Observasi............................................................................................... 51
3.4.4 Tes ........................................................................................................ 52
3.5 Instrumen Penelitian ............................................................................. 53
3.5.1 Soal-soal Tes ......................................................................................... 53
3.5.2 Pedoman Wawancara ............................................................................ 62
3.5.3 Lembar Pengamatan Pembelajaran ....................................................... 62
3.6 Teknik Analisis Data............................................................................. 63
3.6.1 Deskripsi Data ....................................................................................... 64
xi
3.6.2 Uji Prasyarat Analisis ........................................................................... 64
3.6.3 Analisis Akhir (Pengujian Hipotesis) ................................................... 66
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 70
4.1 Hasil Penelitian ..................................................................................... 70
4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Pembalajaran .................................................... 70
4.2 Analisis Deskripsi Data Penelitian........................................................ 76
4.2.1 Analisis Deskriptif Variabel Bebas ....................................................... 77
4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel Terikat ..................................................... 77
4.3 Analisis Statistik Data Hasil Penelitian ............................................... 81
4.3.1 Data Hasil Belajar Siswa 81
4.4 Pembahasan........................................................................................... 89
5. PENUTUP............................................................................................. 96
5.1 Simpulan ............................................................................................... 96
5.2 Saran ..................................................................................................... 97
5.2.1 Bagi Siswa ............................................................................................ 97
5.2.2 Bagi Guru .............................................................................................. 98
5.2.3 Bagi Kepala Sekolah ............................................................................. 98
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 100
LAMPIRAN ....................................................................................................... 103
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Hasil Uji Kesamaan Rata-rata ................................................................... 48
3.2 Hasil Uji Validitas Soal Tes Uji Coba ....................................................... 56
3.3 Hasil Uji Reliabilitas.................................................................................. 57
3.4 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal ..................................................... 59
3.5 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal ........................................................... 61
4.1 Deskripsi Data Nilai Tes Awal .................................................................. 78
4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Tes Awal Kelas Eksperimen...................... ..... 78
4.3 Distribusi Frekuensi Nilai Tes Awal Kelas Kontrol .................................. 79
4.4 Deskripsi Nilai Hasil Belajar Siswa .......................................................... 80
4.5 Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen .......... 80
4.6 Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol .................. 81
4.7 Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen ........... 82
4.8 Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol ................. 83
4.9 Hasil Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Siswa ..................................... 84
4.10 Hasil Uji Hipotesis Independent Samples t Test ....................................... 86
4.11 Hasil Pengujian One Sample t Test ............................................................ 89
xiii
DAFTAR BAGAN
Bagan Halaman
1.1 Paradigma Penelitian Sederhana ........................................................... 9
2.1 Kerangka Berpikir ................................................................................. 43
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen ........................................................ 103
2. Daftar Nama Siswa Kelas Kontrol ............................................................... 104
3. Daftar Nama Siswa Kelas Uji Coba ............................................................. 105
4. Pedoman Wawancara ................................................................................... 106
5. Pedoman Pelaksanaan Penelitian ................................................................ 107
6. Silabus Pembelajaran ................................................................................... 108
7. Silabus Pembelajaran Kelas Eksperimen ..................................................... 110
8. Silabus Pembelajaran Kelas Kontrol ............................................................ 114
9. Telaah Soal Uji Coba oleh Tim Ahli 1 ........................................................ 116
10. Telaah Soal Uji Coba oleh Tim Ahli 2 ........................................................ 123
11. Kisi-kisi Soal Uji Coba ................................................................................ 130
12. Soal Uji Coba ............................................................................................... 133
13. Hasil Uji Validitas Soal................................................................................ 142
14. Hasil Uji Reliabilitas Soal ............................................................................ 145
15. Hasil Uji Tingkat Kesukaran ........................................................................ 146
16. Hasil Uji Daya Beda .................................................................................... 148
17. RPP Kelas Eksperimen Pertemuan 1 ........................................................... 150
18. RPP Kelas Eksperimen Pertemuan 2 ........................................................... 163
19. RPP Kelas Eksperimen Pertemuan 3 ........................................................... 176
20. RPP Kelas Kontrol Pertemuan 1 .................................................................. 189
21. RPP Kelas Kontrol Pertemuan 2 .................................................................. 200
22. RPP Kelas Kontrol Pertemuan 3 .................................................................. 211
23. Rekapitulasi Penilaian Perfomansi Guru dalam Merencanakan
Pembelajaran di Kelas Eksperimen.............................................................. 222
xv
24. Rekapitulasi Penilaian Perfomansi Guru dalam Melaksanakan
Pembelajaran di Kelas Eksperimen.............................................................. 225
25. Rekapitulasi Pengamatan Pendekatan CTL ................................................. 229
26. Rekapitulasi Penilaian Perfomansi Guru dalam Merencanakan
Pembelajaran di Kelas Kontrol .................................................................... 233
27. Rekapitulasi Penilaian Perfomansi Guru dalam Melaksanakan
Pembelajaran di Kelas Kontrol .................................................................... 236
28. Rekapitulasi Pengamatan Model Konvensional .......................................... 240
29. Rekapitulasi Pengamatan Kegiatan Siswa Kelas Eksperimen ..................... 243
30. Lembar Pengamatan Kegiatan Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan I ........ 247
31. Lembar Pengamatan Kegiatan Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan II ....... 249
32. Lembar Pengamatan Kegiatan Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan III ..... 251
33. Rekapitulasi Pengamatan Kegiatan Siswa Kelas Kontrol .......................... 253
34. Lembar Pengamatan Kegiatan Siswa Kelas Kontrol Pertemuan I ............... 256
35. Lembar Pengamatan Kegiatan Siswa Kelas Kontrol Pertemuan II ............. 258
36. Lembar Pengamatan Kegiatan Siswa Kelas Kontrol Pertemuan III ............ 260
37. Rekapitulasi Pengamatan Sikap Kelas Eksperimen .................................... 262
38. Lembar Pengamatan Sikap Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan I ............ 264
39. Lembar Pengamatan Sikap Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan II ........... 266
40. Lembar Pengamatan Sikap Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan III .......... 268
41. Rekapitulasi Pengamatan Sikap Kelas Kontrol .......................................... 270
42. Lembar Pengamatan Sikap Siswa Kelas Kontrol Pertemuan I .................... 272
43. Lembar Pengamatan Sikap Siswa Kelas Kontrol Pertemuan II .................. 274
44. Lembar Pengamatan Sikap Siswa Kelas Kontrol Pertemuan III ................ 276
45. Daftar Nilai Tes Awal Siswa Kelas Eksperimen ......................................... 278
46. Daftar Nilai Tes Awal Siswa Kelas Kontrol ................................................ 279
47. Daftar Nilai Tes Akhir Siswa Kelas Eksperimen ....................................... 280
xvi
48. Daftar Nilai Tes Akhir Siswa Kelas Kontrol ............................................... 281
49. Daftar Nilai Psikomotor Kelas Eksperimen ................................................. 282
50. Daftar Nilai Psikomotor Kelas Kontrol........................................................ 283
51. Daftar Rata-rata Nilai Kognitif dan Psikomotor Kelas Eksperimen ........... 284
52. Daftar Rata-rata Nilai Kognitif dan Psikomotor Kelas Kontrol ................. 285
53. Dokumentasi Kelas Eksperimen .................................................................. 286
54. Dokumentasi Kelas Kontrol ........................................................................ 287
55. Surat Ijin dan Keterangan telah Melaksanakan Penelitian........................... 288
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan akan diuraikan tentang latar belakang masalah,
identifikasi masalah, pembatasan masalah dan paradigma penelitian, rumusan
masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan upaya untuk mengembangkan kemampuan dan
potensi yang dimiliki setiap manusia. Menurut Munib, dkk. (2011: 34),
”pendidikan merupakan proses bantuan yang diberikan guru kepada siswa agar
siswa mampu berkembang secara optimal baik rohani maupun jasmaninya.”
Melalui pendidikan, siswa memperoleh berbagai pengalaman sebagai bekal
untuk hidup di masa kini dan masa mendatang.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) berlangsung
sangat pesat. Oleh karena itu, pemerintah perlu melaksanakan program
pendidikan yang dapat membantu siswa mengembangkan segala kemampuan
yang sesuai dengan perkembangan IPTEK. Dalam pelaksanaan program
pendidikan, pemerintah menetapkan tujuan pendidikan nasional. Sebagaimana
tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 menjelaskan bahwa:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan mejadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
2
Tujuan pendidikan nasional tersebut dapat tercapai melalui proses belajar.
Hamalik (2014: 37) menjelaskan “belajar adalah suatu proses perubahan tingkah
laku individu melalui interaksi dengan lingkungan.” Selanjutnya, Hamalik (2008:
29) menyatakan “belajar bukan suatu tujuan, tetapi merupakan suatu proses.”
Melalui belajar, segala tujuan yang ingin dicapai akan terwujud seiring dengan
kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa.
Proses belajar dapat dilaksanakan melalui berbagai satuan pendidikan
seperti pendidikan nonformal, informal, dan formal. Pendidikan nonformal
merupakan pendidikan yang dilaksanakan di lingkungan masyarakat. Pendidikan
informal merupakan pendidikan yang dilaksanakan di keluarga sebagai tempat
pertama siswa belajar. Pendidikan formal adalah pendidikan yang dilaksanakan di
sekolah dengan berbagai jenjang tertentu. Pendidikan formal terdiri atas jenjang
pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Jenjang pendidikan dasar terdiri dari
Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau yang setara.
Sekolah dasar (SD) merupakan salah satu lembaga jenjang pendidikan
dasar yang berupaya mengembangkan kemampuan dan keterampilan siswa.
Berbagai pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan yang diperoleh siswa
dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan di sekolah dasar sebagai bekal belajar
di tingkat pendidikan menengah.
Pendidikan di sekolah dasar memuat beberapa mata pelajaran yang terdiri
dari mata pelajaran yang bersifat eksak dan non eksak. Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) yang sering dinamakan sains adalah salah satu mata pelajaran eksak yang
mempelajari berbagai peristiwa yang terjadi di alam semesta ini. Menurut
3
Susanto (2013: 167), “IPA atau sains adalah usaha manusia dalam memahami
alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan
prosedur dan dijelaskan dengan penalaran, sehingga mendapatkan suatu
kesimpulan.” Melalui IPA, siswa belajar memahami lingkungan tempat
tinggalnya. Keterampilan dalam mengamati dan mengambil keputusan
merupakan keterampilan yang harus dimiliki siswa dalam mempelajari
lingkungan dan alam semesta. Kedua keterampilan tersebut merupakan dasar
yang dapat membantu siswa lebih memahami suatu konsep dalam suatu peristiwa
atau materi yang diajarkan di sekolah.
Mata pelajaran IPA merupakan mata pelajaran yang selama ini dianggap
sulit oleh sebagian besar siswa, mulai dari jenjang sekolah dasar sampai sekolah
menengah, karena pelaksanaan pembelajaran terpaku pada buku teks dan
diarahkan pada kemampuan siswa untuk menghafalkan suatu materi (Susanto
2013: 165). Materi yang terdapat dalam IPA sangat luas mencakup berbagai
peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam semesta. Oleh karena itu, sumber belajar
siswa sebaiknya tidak hanya buku pelajaran. Pembelajaran dapat dilaksanakan
melalui pengalaman langsung. Keterlibatan siswa dalam mempelajari suatu
konsep melalui pengalaman langsung akan meningkatkan pemahaman siswa pada
konsep tersebut.
Samatowa (2011: 2) menyatakan bahwa IPA sangatlah penting dikuasai
oleh siswa SD, karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
berkembang dengan pesat. Pembelajaran IPA hendaknya memberi kesempatan
kepada siswa untuk memupuk rasa ingin tahu, sehingga membantu siswa
4
mengembangkan cara berpikir ilmiah. Selain itu, pembelajaran IPA di SD
hendaknya mampu menarik minat siswa dan membantu siswa agar dapat
mengenal lingkungan sekitarnya.
Dalam upaya menciptakan pembelajaran IPA yang dapat membantu siswa
dalam mengembangkan dirinya diperlukan suatu pembelajaran yang
menyenangkan dan menarik minat siswa. Pembelajaran tersebut harus memberi
kesempatan kepada siswa mengembangkan rasa ingin tahu mereka. Pembelajaran
juga akan lebih menarik apabila faktor-faktor di sekolah mendukung pelaksanaan
pembelajaran seperti faktor siswa, guru, serta sarana prasarana.
Karakteristik perkembangan siswa perlu diperhatikan dalam melaksanakan
pembelajaran. Hal ini dilakukan agar pembelajaran tersebut sesuai dengan
karakteristik siswa sekolah dasar. Mengacu pada teori tahap perkembangan
kognitif Piaget, dapat diketahui bahwa anak usia sekolah dasar berada pada
tahapan operasional konkret (usia 7-11 tahun), dimana siswa sudah mampu untuk
berpikir sistematis mengenai benda-benda dan peristiwa-peristiwa konkret
(Susanto 2013: 78). Namun, siswa belum mampu memahami sesuatu yang
bersifat abstrak, sehingga pembelajaran diharapkan menggunakan media berupa
benda atau peristiwa konkret guna mempermudah siswa memahami materi yang
diajarkan guru.
Susanto (2013: 179) menjelaskan “Peran guru dalam pembelajaran tidak
hanya mengajar dan memberikan informasi kepada siswa, akan tetapi guru juga
mempunyai tugas melatih, membimbing, serta mengarahkan siswa kepada materi
pelajaran sehingga siswa mampu belajar dan bersikap sebagai manusia yang
5
terdidik secara akademis.” Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan
bahwa tujuan pembelajaran akan tercapai secara maksimal jika guru mampu
melaksanakan perannya. Guru sangat berperan dalam mengembangkan segala
potensi yang dimiliki siswanya. Jadi, pelaksanaan pembelajaran harus memberi
kesempatan kepada siswa terlibat aktif selama pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru kelas V SDN
Muarareja 1 Kota Tegal pada tanggal 24 Februari 2015 diperoleh keterangan
bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran, guru cenderung menerapkan model
pembelajaran konvensional khususnya metode ceramah dalam mengajarkan
suatu materi. Menurut Ruminiati (2007: 2-4), “metode ceramah merupakan
metode pembelajaran yang digunakan menjelaskan materi yang bersifat verbal.”
Pembelajaran konvensional seperti pembelajaran menggunakan metode
ceramah ini dapat menyebabkan siswa kurang terlibat aktif dalam pembelajaran.
Metode ceramah hanya menjadikan siswa sebagai pendengar (auditif) dan
penerima semua konsep yang telah dijelaskan guru. Selanjutnya, guru
memberikan tugas terkait materi yang telah dijelaskan. Kegiatan pembelajaran
konvensional ini membuat siswa menjadi bosan dan kurang tertarik dalam
mengikuti pembelajaran, karena siswa harus menghafalkan materi yang telah
dipelajari. Hal ini menyebabkan siswa kurang mengembangkan kemampuan yang
dimilikinya serta hasil belajar siswa kurang maksimal. Oleh karena itu,
diperlukan suatu pendekatan yang efektif digunakan dalam pembelajaran IPA,
sehingga hasil belajar siswa akan meningkatkan.
Memperhatikan permasalahan tersebut, perlu adanya solusi untuk
menyelesaikannya. Dalam hal ini, guru dapat melakukan suatu variasi
6
pembelajaran agar pembelajaran IPA dapat terlaksana dengan baik serta siswa
tertarik untuk mengikuti pembelajaran. Dalam hal ini guru dapat melaksanakan
variasi pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh
pengalaman langsung. Salah satu variasi pembelajaran yang dapat diterapkan
yaitu pendekatan Contextual Teaching and Learning atau yang sering disingkat
dengan CTL.
Pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
menekankan pada pembelajaran yang mengaitkan konsep dengan kehidupan
sehari-hari siswa. Menurut teori pembelajaran kontekstual dalam Toharudin,
Hendrawati, dan Rustaman (2011: 95), “Sebuah pengetahuan akan lebih
bermakna jika peserta didik sendiri yang menemukan dan membangunnya.”
Melalui pembelajaran menggunakan pendekatan Contextual Teaching and
Learning (CTL), siswa akan menemukan sendiri konsep yang dipelajari serta
menjembatani siswa belajar konsep yang baru dengan menggunakan konsep yang
telah dimiliki. Siswa menjadi lebih memahami akan konsep baru tersebut, karena
konsep tersebut ditemukan sendiri oleh siswa.
Pendekatan CTL telah diterapkan dalam pembelajaran pada jenjang sekolah
dasar. Salah satu penelitian tentang penerapan CTL yaitu penelitian yang
dilakukan oleh Malik (2014) dengan judul “Keefektifan Pendekatan CTL
terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Materi Gaya Magnet Kelas V SD
Negeri Tegalsari 1 Kota Tegal”. Hasil analisis hipotesis aktivitas belajar siswa
dengan menggunakan uji t menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000.
Nilai signifikansi tersebut kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05), berarti terdapat
perbedaan antara aktivitas belajar menggunakan pendekatan CTL dengan model
7
konvensional pada mata pelajaran IPA kelas V materi gaya magnet SDN
Tegalsari 1 Kota Tegal. Uji hipotesis hasil belajar siswa dengan menggunakan
uji U Mann Whitney menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar
0,008. Nilai tersebut kurang dari 0,05 (0,008 < 0,05), berarti terdapat perbedaan
antara hasil belajar siswa menggunakan pendekatan CTL dengan hasil belajar
menggunakan model konvensional pada mata pelajaran IPA kelas V materi gaya
magnet SDN Tegalsari 1 Kota Tegal. Jadi dapat disimpulkan bahwa, terdapat
perbedaan signifikan antara aktivitas dan hasil belajar IPA kelas V materi gaya
magnet SDN Tegalsari 1 Kota Tegal yang mendapat pembelajaran menggunakan
pendekatan CTL dengan yang mendapat pembelajaran konvensional. Hasil
tersebut menjadi bukti empiris bahwa penerapan pendekatan CTL dalam
pembelajaran di kelas dapat dijadikan sebagai solusi untuk meningkatkan
rendahnya kualitas pembelajaran di kelas.
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
apakah pendekatan CTL efektif untuk meningkatkan hasil belajar IPA kelas V
materi daur air dengan judul “Keefektifan Pendekatan Contextual Teaching and
Learning terhadap Hasil Belajar Daur Air pada Siswa Kelas V SDN Muarareja 1
Kota Tegal.”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat diidentifikasi beberapa masalah
sebagai berikut:
(1) Pembelajaran masih didominasi oleh guru sebagai sumber informasi
sehingga siswa pasif dalam mengikuti pembelajaran IPA kelas V materi
daur air.
8
(2) Guru cenderung menerapkan model konvensional dengan metode ceramah,
tanya jawab, dan pemberian tugas pada siswa.
(3) Guru belum menerapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning
(CTL) pada proses pembelajaran IPA kelas V materi daur air.
1.3 Pembatasan Masalah dan Paradigma Penelitian
Agar masalah tidak meluas, maka permasalahan perlu dibatasi. Selanjutnya,
peneliti menentukan paradigma penelitian untuk menjelaskan hubungan
antarvariabel penelitian.
1.3.1 Pembatasan Masalah
Peneliti membatasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
(1) Materi IPA yang akan diteliti hanya terbatas pada daur air meliputi proses
daur air, kegiatan yang mempengaruhi proses daur air, serta cara
menghemat air.
(2) Variabel yang akan diteliti hanya terbatas pada hasil belajar IPA siswa
kelas V materi daur air SDN Muarareja 1 Kota Tegal.
(3) Penelitian ini difokuskan hanya pada keefektifan pendekatan Contextual
Teaching and Learning (CTL) dalam pembelajaran IPA kelas V materi
daur air.
1.3.2 Paradigma Penelitian
Penelitian ini mempunyai dua variabel yaitu pendekatan Contextual
Teaching and Learning (CTL) sebagai variabel bebas (X) yang mempengaruhi
hasil belajar IPA materi daur air sebagai variabel terikat (Y). Berdasarkan
pendapat Sugiyono (2014: 68), paradigma penelitian yang diterapkan yakni
9
paradigma sederhana, karena terdiri atas satu variabel bebas dan satu variabel
terikat. Hubungan antarvariabel tersebut dapat dilihat pada bagan berikut:
Bagan 1.1. Paradigma Penelitian Sederhana
Keterangan:
X = pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)
Y = Hasil belajar IPA materi daur air
(Sugiyono 2014: 68)
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut:
(1) Apakah terdapat perbedaan antara hasil belajar menggunakan pendekatan
Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan hasil belajar
menggunakan model konvensional pada mata pelajaran IPA kelas V materi
daur air SDN Muarareja 1 Kota Tegal?
(2) Apakah hasil belajar IPA materi daur air pada siswa kelas V SDN
Muarareja 1 Kota Tegal yang menggunakan pendekatan Contextual
Teaching and Learning (CTL) lebih baik daripada yang menggunakan
model konvensional?
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini meliputi tujuan
umum dan khusus. Berikut ini merupakan penjabaran tujuan umum dan khusus
dalam penelitian ini.
X Y
10
1.5.1 Tujuan Umum
Tujuan umum pelaksanaan penelitian ini yaitu untuk mengetahui
keefektifan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap hasil
belajar IPA materi daur air pada siswa kelas V SDN Muarareja 1 Kota Tegal.
1.5.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu
(1) Mengetahui apakah terdapat perbedaan antara hasil belajar menggunakan
pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan hasil belajar
menggunakan model konvensional pada mata pelajaran IPA kelas V materi
daur air SDN Muarareja 1 Kota Tegal?
(2) Mengetahui apakah hasil belajar IPA materi daur air pada siswa kelas V
SDN Muarareja 1 Kota Tegal yang menggunakan pendekatan Contextual
Teaching and Learning (CTL) lebih baik daripada yang menggunakan
model konvensional?
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis
maupun praktis.
1.6.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat memberikan informasi tentang pendekatan CTL dalam
pembelajaran dan menambah kajian untuk penelitian lanjutan. Selain itu,
penelitian ini akan memperkaya penelitian yang telah dilakukan sekolah.
11
1.6.2 Manfaat Praktis
Penelitian ini dapat memberi manfaat praktis bagi beberapa pihak antara
lain manfaat bagi siswa, guru, dan sekolah. Berikut ini merupakan penjabaran
manfaat praktis bagi beberapa pihak tersebut.
1.6.2.1 Bagi Siswa
Manfaat penelitian bagi siswa, antara lain:
(1) Meningkatnya proses pembelajaran IPA kelas V materi daur air di SDN
Muarareja 1 Kota Tegal.
(2) Meningkatnya hasil belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran IPA
kelas V materi daur air SDN Muarareja 1 Kota Tegal.
(3) Menjadikan siswa tertarik untuk mengikuti pembelajaran IPA dan terlibat
aktif dalam kegiatan pembelajaran IPA kelas V materi daur air di SDN
Muarareja 1 Kota Tegal.
(4) Meningkatnya keterampilan sains serta kemampuan berpikir kritis siswa
melalui penggunaan pendekatan Contextual Teaching and Learning
(CTL) dalam pembelajaran IPA materi daur air di kelas V SDN Muarareja
1 Kota Tegal.
1.6.2.2 Bagi Guru
Manfaat penelitian bagi guru, antara lain:
(1) Menambah pengetahuan bagi guru tentang keefektifan pendekatan
Contextual Teaching and Learning dalam meningkatkan proses dan hasil
belajar siswa.
12
(2) Memotivasi guru untuk menggunakan pendekatan Contextual Teaching
and Learning dalam meningkatkan proses dan hasil belajar siswa kelas V
SDN Muarareja 1 Kota Tegal pada mata pelajaran IPA materi daur air.
1.6.2.3 Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam upaya
meningkatkan kualitas pembelajaran IPA kelas V materi daur air SDN Muarareja
1 Kota Tegal melalui penggunaan pendekatan Contextual Teaching and
Learning.
13
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
Pada kajian pustaka akan diuraikan tentang landasan teori, penelitian yang
relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis.
2.1 Landasan Teori
Teori-teori yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu hakikat belajar,
pembelajaran, hasil belajar, karakteristik siswa sekolah dasar, hakikat ilmu
pengetahuan alam (IPA), Pembelajaran IPA di sekolah dasar, materi daur air,
pembelajaran konvensional, pengertian pendekatan, dan pendekatan Contextual
Teaching and Learning (CTL).
2.1.1 Hakikat Belajar
Gagne dan Berliner (1983) dalam Rifa‟i dan Anni (2011: 82) menjelaskan
“Belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya
sebagai hasil dari pengalaman.” Menurut Slameto (2010: 2), “Belajar ialah proses
usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya.” Hilgard (1962) dalam Susanto (2013: 3)
mengungkapkan bahwa belajar merupakan proses mencari ilmu yang terjadi
dalam di seseorang melalui latihan, pembiasaan, pengalaman dan sebagainya.
Belajar secara umum dikemukakan oleh Trianto (2013: 16) diartikan “Sebagai
perubahan pada individu yang terjadi melalui pengalaman, dan bukan karena
pertumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau karakteristik seseorang sejak
lahir.”
14
Menurut Rifa‟i dan Anni (2011: 82-3), konsep belajar mengandung tiga
unsur utama yaitu belajar berkaitan dengan perubahan perilaku, perubahan
perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman, dan perubahan
perilaku karena belajar bersifat relatif permanen. Berikut ini merupakan
penjelasan dari ketiga unsur tersebut.
Pertama, belajar berkaitan dengan perubahan perilaku. Perubahan perilaku
yang terjadi pada kegiatan belajar di sekolah yaitu mengacu pada kemampuan
mengingat atau menguasai berbagai bahan belajar dan kecenderungan siswa
memiliki sikap dan nilai-nilai yang diajarkan guru. Dalam mengukur apakah
seseorang telah belajar atau belum, diperlukan perbandingan perilaku sebelum dan
setelah mengalami kegiatan belajar. Apabila terjadi perbedaan perilaku, maka
dapat disimpulkan bahwa seseorang telah belajar.
Kedua, perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses
pengalaman. Perubahan perilaku karena pertumbuhan dan kematangan fisik,
seperti tinggi badan, berat badan, dan kekuatan fisik, tidak dipandang sebagai
hasil belajar Kematangan pada diri seseorang berkaitan dengan pertumbuhan dan
perkembangan fisik, dan kematangan itu menjadi prasyarat untuk belajar.
Ketiga, perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif permanen.
Lamanya perubahan perilaku yang terjadi pada diri seseorang sukar untuk diukur.
Apabila seseorang mampu memahami proses belajar dan menerapkan
pengetahuan yang diperoleh dari belajar pada kehidupan nyata, maka ia akan
mampu menjelaskan segala sesuatu yang ada di lingkungannya.
15
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa seseorang dikatakan
belajar apabila terjadi perubahan dalam dirinya. Perubahan yang terjadi
berlangsung relatif lama yang diperoleh melalui pengalaman.
2.1.2 Hakikat Pembelajaran
Briggs (1992) dalam Rifa‟i dan Anni (2011: 191), mengungkapkan
“Pembelajaran adalah seperangkat peristiwa yang mempengaruhi siswa sehingga
siswa memperoleh kemudahan.” Selanjutnya, Gagne (1981) dalam Rifa‟i dan
Anni (2011: 192) menyebutkan “Pembelajaran merupakan serangkaian peristiwa
eksternal peserta didik yang dirancang untuk mendukung proses internal belajar.”
Pembelajaran merupakan aspek kegiatan yang kompleks, yang tidak sepenuhnya
dapat dijelaskan. Dalam makna yang lebih kompleks, pembelajaran hakikatnya
adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membantu siswa (mengarahkan
interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuan
yang diharapkan (Trianto 2013: 17). Gagne (1985) dalam Rifa‟i dan Anni (2011:
193) menyatakan bahwa pembelajaran merupakan suatu kumpulan proses yang
bersifat individual, yang mengubah stimulus dari lingkungan seseorang ke dalam
sejumlah informasi, sehingga menyebabkan adanya hasil belajar dalam bentuk
ingatan jangka panjang.
Hamalik (2014: 57) menyatakan “Pembelajaran adalah kombinasi yang
tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan
prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran.” Unsur
manusia terlibat dalam kegiatan pembelajaran adalah guru dan siswa serta tenaga
pendidik lainnya seperti petugas laboratorium. Material meliputi buku ajar, papan
tulis, spidol, dan media serta sumber lainnya yang menunjang terlaksananya
16
kegiatan belajar mengajar. Fasilitas dan perlengkapan terdiri dari ruang kelas,
perlengkapan audiovisual, serta komputer. Fasilitas dan perlegkapan ini dapat
digunakan dalam melaksanakan pembelajaran. Selanjutnya, prosedur, meliputi
jadwal pelajaran, metode yang digunakan dalam pembelajaran, dan sebagainya.
Dalam menghasilkan pembelajaran yang bermakna serta memberikan
kemampuan kepada siswa untuk melakukan berbagai penampilan, diperlukan
pembelajaran yang bervariasi. Selain itu, guru harus mampu melaksanakan
inovasi pembelajaran. Dalam upaya untuk mewujudkan proses pembelajaran yang
variatif, inovatif, dan konstruktif, yaitu situasi kelas yang dapat merangsang anak
melakukan kegiatan belajar secara bebas, peran guru yaitu sebagai pengarah
dalam belajar, penyedia fasilitas, pendorong, dan penilai proses dan hasil belajar
anak (Susanto 2013: 86).
Apabila seorang guru mampu melaksanakan perannya dengan baik, maka
akan tercipta pembelajaran yang inovatif dan bervariasi. Pemilihan pendekatan
yang sesuai akan menghasilkan pembelajaran yang bermakna yang memberikan
ingatan jangka panjang bagi siswa. Selain itu, guru harus mampu menyusun
pembelajaran dengan baik sesuai kemampuan yang dimilikinya agar tercipta
pembelajaran bermakna bagi siswa.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
adalah suatu kegiatan atau peristiwa yang diberikan guru untuk membantu
siswanya dalam mengembangkan segala kemampuan yang ada dalam diri siswa.
Hal ini berarti pembelajaran memberikan sumbangan dalam mengembangkan
17
bakat dan kemampuan yang dimiliki siswa. Pembelajaran yang disusun dengan
baik sesuai kemampuan siswa akan menciptakan proses belajar yang bermakna
bagi siswa serta mempermudah siswa memahami materi yang diajarkan.
2.1.3 Hasil Belajar
Rifa‟i dan Anni (2011: 85), menjelaskan “Hasil belajar merupakan
perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan
belajar.” Secara sederhana, disebutkan bahwa hasil belajar siswa adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar yang dapat
dilihat dari tercapainya tujuan pembelajaran (Susanto 2013: 5). Selanjutnya
Susanto (2013: 6) memaparkan bahwa penilaian hasil belajar siswa mencakup
segala hal yang dipelajari di sekolah, baik itu menyangkut pengetahuan, sikap,
maupun keterampilan yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diberikan
kepada siswa.
Bloom (1956) dalam Rifa‟i dan Anni (2011: 86-9) menyampaikan tiga
taksonomi yang disebut ranah belajar yaitu: ranah kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Berikut ini merupakan kategori dalam setiap ranah. Pertama, ranah
kognitif (cognitive domain) berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan,
kemampuan dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif mencakup kategori
pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan (application),
analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan penilaian (evaluation). Kedua, ranah
afektif (affective domain), berkaitan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai.
Kategori tujuannya mencerminkan hierarki yang berentangan dari keinginan
untuk menerima sampai dengan pembentukkan pola hidup. Kategori dalam ranah
18
afektif yaitu penerimaan (receiving), penanggapan (responding), penilaian
(valuing), pengorganisasian (organization), pembentukkan pola hidup
(organization by a value complex). Ketiga, ranah psikomotor (psychomotoric
domain), berkaitan dengan kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan
syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Penjabaran ranah psikomotorik
ini sangat sukar karena seringkali tumpang tindih dengan ranah kognitif dan
afektif. Kategori jenis perilaku untuk ranah psikomotorik yaitu persepsi
(perception), kesiapan (set), gerakan terbimbing (guided response), gerakan
terbiasa (mechanism), gerakan kompleks (complex over response), penyesuaian
(adaptation), dan kreativitas (originality).
Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
perubahan yang dialami siswa dalam kegiatan belajar mencakup ranah kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar tersebut diukur menggunakan tes hasil
belajar yang diujikan di akhir pembelajaran (posttest).
2.1.4 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar (SD)
Karakteristik siswa merupakan hal yang diperhatikan saat guru menentukan
tujuan pembelajaran. “Karakteristik dan perilaku yang diperoleh siswa sebelum
mengikuti pembelajaran baru umumnya akan mempengaruhi kesiapan belajar dan
cara-cara mereka belajar” (Rifa‟i dan Anni 2011: 4). Oleh karena itu, guru harus
memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang karakteristik dan perilaku yang
dimiliki oleh siswanya sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Nasution (1993) dalam Djamarah (2011: 123) menyebutkan “Masa usia
sekolah dasar sebagai masa kanak-kanak akhir yang berlangsung dari usia enam
tahun hingga kira-kira sebelas atau dua belas tahun dan sering disebut sebagai
19
masa sekolah.” Pada usia tersebut, anak pertama kalinya memeroleh pendidikan
formal. Melalui masa sekolah ini, anak memeroleh kecakapan baru yang dapat
diterapkan dalam kehidupannya. Pelaksanaan pembelajaran yang menarik
minatnya dan relevan dengan perkembangan siswa akan memengaruhi tingkat
pemahaman siswa terhadap suatu materi atau keterampilan baru.
Menurut Suryobroto (1990) dalam Djamarah (2011: 124), “Masa usia
sekolah dianggap sebagai masa intelektual atau masa keserasian bersekolah.”
Pada masa ini, siswa mudah untuk menerima atau memahami sesuatu yang baru
dibandingkan masa sebelumnya yaitu masa taman kanak-kanak. Perkembangan
intelektual pada anak usia sekolah dasar ini ditandai dengan karakteristik
perkembangan lainnya (Susanto 2013:76).
Desmita (2012: 35) menyatakan bahwa anak-anak usia sekolah dasar
memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan anak-anak yang usianya lebih
muda, karena pada usia sekolah dasar, anak lebih senang bermain, bergerak,
belajar dalam kelompok, dan diberi kesempatan untuk terlibat langsung dalam
pembelajaran. Oleh karena itu, guru perlu menciptakan pembelajaran yang
memberi ruang kepada siswa untuk bergerak, bekerjasama menyelesaikan tugas,
dan belajar melalui pengalaman langsung.
Piaget (1950) dalam Susanto (2013: 77) mengelompokkan tahap
perkembangan kognitif menjadi empat tahap. Berikut ini merupakan penjelasan
karakteristik dari setiap tahap perkembangan yaitu: pertama, tahap sensorik motor
(usia 0-2 tahun), pada tahap ini belum memasuki usia sekolah; kedua, tahap pra-
operasional (usia 2-7 tahun), pada tahap ini kemampuan skema kognitif masih
terbatas. Siswa masih suka meniru perilaku orang lain. Siswa mampu
20
menggunakan kata-kata yang benar dan mampu pula mengekspresikan kalimat-
kalimat pendek secara efektif; ketiga, tahap operasional konkret (usia 7-11 tahun),
siswa mampu berpikir sistematis mengenai benda-benda dan peristiwa-peristiwa
yang konkret; keempat, tahap operasional formal (usia 11-15 tahun), siswa
mampu mempelajari materi pelajaran yang abstrak seperti agama, dan
matematika.
Sesuai dengan teori perkembangan kognitif yang diungkapkan Piaget,
perkembangan intelektual siswa tingkat sekolah dasar masih dalam tahap
operasional konkret (umur 7-11 tahun). Menurut Susanto (2013: 78-9), anak pada
tahap ini menunjukkan perilaku belajar yang berkembang yang ditandai dengan
ciri-ciri sebagai berikut:
(1) Memandang lingkungan sekitar sesuai apa yang dilihatnya, dan berpikir
secara reflektif.
(2) Anak mulai memahami tentang volume, jumlah, berat, luas, panjang, dan
pendek serta memahami peristiwa-peristiwa secara konkret.
(3) Anak mampu mengelompokkan benda-benda yang bervariasi dan sesuai
dengan tingkatannya.
(4) Anak mampu menggunakan aturan dan prinsip ilmiah serta memahami
hubungan sebab akibat.
(5) Anak memahami konsep volume zat cair, luas, sempit, ringan, dan berat.
Berdasarkan teori tahap perkembangan yang dikemukakan Piaget,
pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat diterapkan dalam
pembelajaran di sekolah dasar. Pendekatan CTL memberi kesempatan kepada
siswa belajar melalui pengalaman langsung. Selain itu, siswa belajar berbagai
21
konsep melalui kegiatan menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari siswa,
sehingga pemberian contoh yang terdapat di sekitar siswa akan mempermudah
siswa memahami suatu konsep dalam materi tertentu.
2.1.5 Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Ilmu pengetahuan alam sering dikenal dengan istilah sains. Ilmu
pengetahuan alam merupakan terjemahan kata-kata dalam bahasa Inggris yaitu
nature science, artinya Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Jadi, Ilmu Pengetahuan
Alam adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam
(Samatowa 2011: 3). Sumanto, dkk. (2007) dalam Putra (2013: 40)
mengungkapkan “Sains merupakan cara mencari tahu tentang alam secara
sistematis untuk menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-
prinsip, proses penemuan, dan memiliki sikap ilmiah.”
Hakikat sains yang didefinisikan sebagai ilmu tentang alam yang dalam
Bahasa Indonesia disebut dengan Ilmu Pengetahuan Alam dapat diklasifikasi
menjadi tiga bagian yaitu: ilmu pengetahuan sebagai produk, proses, dan sikap
(Susanto 2013: 167). Berikut ini merupakan penjelasan dari ketiga bagian
klasifikasi dalam IPA. Pertama, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebagai produk
yaitu kumpulan hasil penelitian yang telah ilmuwan lakukan dan sudah
membentuk konsep yang dikaji sebagai kegiatan empiris dan kegiatan analitis.
Bentuk IPA sebagai produk antara lain fakta-fakta, prinsip, hukum, dan teori-
teori IPA. Kedua, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebagai proses, yaitu untuk
menggali dan memahami pengetahuan tentang alam. IPA merupakan kumpulan
fakta dan konsep, maka IPA membutuhkan proses dalam menemukan fakta dan
teori yang akan digeneralisasikan oleh ilmuwan. Adapun proses dalam
22
memahami IPA disebut keterampilan proses sains (science process skills) yaitu
keterampilan yang dilakukan para ilmuwan seperti mengamati, mengukur,
mengklasifikasi, dan menyimpulkan. Ketiga, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
sebagai sikap. Sikap ilmiah harus dikembangkan dalam pembelajaran sains.
Sulistyorini (2006) menjelaskan bahwa ada sembilan aspek yang dikembangkan
dalam sikap ilmiah dalam pembelajaran sains, yaitu sikap ingin tahu, ingin
mendapat sesuatu yang baru, sikap kerjasama, tidak putus asa, tidak
berprasangka, mawas diri, bertanggung jawab, berpikir bebas, dan kedisiplinan
diri (Susanto 2013: 168-9).
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa IPA
merupakan ilmu yang mempelajari tentang berbagai peristiwa alam. Berbagai
teori dan fakta dalam IPA dapat diperoleh melalui keterampilan dan proses.
Selanjutnya, teori dan fakta itu dapat ditemukan karena adanya rasa ingin tahu
dari seseorang, sehingga sikap yang dibutuhkan untuk memperoleh suatu teori,
fakta, dan konsep ini harus dikembangkan dalam melaksanakan pembelajaran
IPA.
2.1.6 Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran eksak yang
diberikan pada jenjang pendidikan dasar. Mata pelajaran IPA diberikan sejak
tingkat dasar sebagai bekal siswa pada tingkat pendidikan menengah.
Pembelajaran IPA di sekolah dasar membantu siswa mempelajari konsep melalui
proses keterampilan sains yang paling dasar yaitu observasi, analisis, dan
menyimpulkan. Hal ini akan memberikan pemahaman kepada siswa bahwa untuk
memeroleh suatu jawaban membutuhkan suatu proses yang tidak sederhana.
Setiap mata pelajaran memiliki tujuan pembelajaran khusus, termasuk IPA. Oleh
23
karena itu, guru perlu mengetahui dan memahami tentang tujuan pembelajaran
tersebut. Menurut BSNP dalam Susanto (2013: 171-2), tujuan pembelajaran sains
di sekolah dasar yaitu
(1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam
ciptaanNya;
(2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA
yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari;
(3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran
tentang adanya hubungan yang saling memengaruhi antara IPA,
lingkungan, teknologi, dan masyarakat;
(4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan;
(5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,
menjaga, dan melestarikan lingkungan alam;
(6) meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturan sebagai salah satu ciptaan Tuhan; serta
(7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, keterampilan IPA sebagai
dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP.
Tujuan pembelajaran IPA tersebut dapat tercapai apabila siswa sekolah
dasar mampu menguasai semua standar isi dalam pembelajaran IPA. Ada banyak
materi pokok yang terdapat dari setiap standar isi dalam pembelajaran IPA.
Menurut Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi mata pelajaran
IPA di sekolah dasar, ruang lingkup bahan kajian IPA untuk sekolah dasar
meliputi aspek-aspek berikut.
(1) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan,
tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan;
(2) Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan
gas;
(3) Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet,
listrik, cahaya dan pesawat sederhana; serta
(4) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan
benda-benda langit lainnya.
24
Pembelajaran IPA SD khususnya untuk kelas V meliputi beberapa materi
pokok yaitu: organ pernafasan manusia, pencernaan manusia, peredaran darah
pada manusia, tumbuhan hijau, ketergantungan manusia dan hewan terhadap
tumbuhan hijau, sifat bahan, perubahan kimia dan fisika, gaya, pesawat sederhana,
cahaya, proses pembentukan tanah, struktur bumi dan matahari, daur air dan
peristiwa alam, serta sumber daya alam dan penggunaannya.
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa, pembelajaran
IPA di sekolah dasar perlu dilaksanakan dengan baik untuk mencapai tujuan
khusus dalam pembelajaran IPA. Apabila siswa mampu menguasai semua materi
IPA di tingkat sekolah dasar, maka siswa memiliki bekal untuk melanjutkan
sekolah di tingkat menengah.
2.1.7 Materi Daur Air
Penelitian ini difokuskan pada mata pelajaran IPA materi Daur Air di kelas
V semester 2 sekolah dasar. Materi daur air terdapat pada standar kompetensi: 7.
Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan
sumber daya alam. Alokasi waktu yang digunakan dalam mengajarkan materi
pokok daur air yaitu 6 jam pelajaran yang dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan
yang terdiri dari materi proses daur air, kegiatan yang memengaruhi atau
mengganggu proses daur air serta kegiatan penghematan air.
Materi daur air dirangkum dari buku yang ditulis oleh Sulistyanto dan
Wiyono (2008) serta Azmyawati, dkk (2008). Air memiliki banyak kegunaan
antara lain untuk minum, memasak, mandi, mencuci, dan menyirami tanaman.
Selain itu, air digunakan untuk mengairi sawah (irigasi) serta memelihara ikan dan
25
udang. Ada dua sumber air yang sering digunakan yaitu sumber air alami dan
sumber air buatan. Sumber air alami berasal dari danau, laut, mata air, dan sungai.
Sementara itu, sumber air buatan berasal dari sumur gali, sumur pompa, dan
PAM.
Air di bumi tidak pernah habis, karena mengalami perputaran yang disebut
daur air. Daur air merupakan sirkulasi (perputaran) air secara terus-menerus atau
berkesinambungan dari bumi ke atmosfer dan kembali ke bumi. Namun, kegiatan
manusia yang kurang memerhatikan kelestarian alam sering mengganggu proses
daur air, seperti penebangan pohon secara liar, pembakaran hutan, pengaspalan
jalan, dan sebagainya. Oleh karena itu, perlu kegiatan yang memperbaiki proses
daur air di bumi seperti mengadakan kegiatan reboisasi.
Penggunaan air yang berlebihan juga dapat mengganggu proses daur air,
sehingga manusia perlu melakukan kegiatan penghematan air. Walaupun jumlah
air di bumi sangat melimpah, manusia perlu menggunakannya secara bijaksana.
Beberapa kegiatan penghematan yang dapat dilakukan yaitu menutup kran setelah
digunakan, tidak menggunakan air secara berlebihan, dan sebagainya.
Berdasarkan uraian materi daur air tersebut, dapat disimpulkan bahwa
materi daur air merupakan materi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning
(CTL) akan mempermudah siswa memahami materi daur air. Hal ini sesuai
konsep pendekatan CTL yaitu mengaitkan suatu konsep baru dengan kehidupan
sehari-hari siswa.
26
2.1.8 Pembelajaran Konvensional
Pembelajaran konvensional merupakan suatu pembelajaran yang paling
sering digunakan oleh guru dalam mengajarkan suatu konsep kepada siswa.
Susanto (2013: 192) menjelaskan “model pembelajaran konvensional merupakan
model pembelajaran yang mendidik siswa menjadi orang yang bekerja tetapi
bukan berpikir, serta kurang memerhatikan aspek berpikir atau analisis yang
mandiri.” Selama proses pembelajaran, peran guru sangat dominan. Pembelajaran
konvensional lebih menekankan pada pemberian tugas dan didominasi metode
ceramah, sehingga siswa lebih banyak mendengarkan daripada terlibat aktif dalam
pembelajaran. Pembelajaran konvensional juga menyebabkan kemampuan
pemahaman siswa kurang berkembang.
Dalam pembelajaran konvensional, guru berperan sebagai penyampai
informasi, sedangkan siswa berperan sebagai penerima informasi. Guru kurang
memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran.
Jadi, pembelajaran konvensional merupakan pembelajaran yang berpusat pada
guru serta kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran.
2.1.9 Pengertian Pendekatan Pembelajaran
Sagala (2003) dalam Ruminiati (2007: 1-15) menyatakan “pendekatan
pembelajaran merupakan aktivitas pembelajaran yang dipilih guru dalam rangka
mempermudah siswa mempelajari bahan ajar yang telah ditetapkan oleh guru
sesuai dengan kurikulum yang berlaku.” Joni (1993) dalam Abimanyu (2008: 2.4)
mengungkapkan “pendekatan adalah cara umum dalam memandang permasalahan
atau objek kajian.”
27
Pendekatan pembelajaran dapat digunakan guru dalam mengajarkan suatu
materi kepada siswa. Menurut Wisudawati dan Sulistyowati (2014: 109-10) ada
dua jenis pendekatan pembelajaran yaitu:
Pertama, “Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher
centered approach) merupakan suatu pendekatan yang dalam kegiatan
pembelajaran guru yang mempunyai peran utama serta dilaksanakan
menggunakan metode ceramah.” Dalam penyampaian pengetahuan siswa
dipandang sebagai subjek penerima informasi. Pembelajaran dikontrol dan
ditentukan oleh guru sebagai penyampai informasi. Kegiatan pembelajaran hanya
berjalan satu arah, karena siswa sebatas mendengarkan, mencatat, dan sesekali
bertanya kepada guru. Pendekatan ini sering dikenal dengan istilah pendekatan
ekspositori.
Kedua, “Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada
siswa (student centered approach) merupakan pendekatan pembelajaran aktif
yang menempatkan guru berperan sebagai fasilitator, motivator, katalisator, dan
pengontrol konsep.” Dalam pendekatan student center diharapkan siswa harus
menemukan fakta ilmu pengetahuan. Pendekatan ini melibatkan siswa untuk
berperan aktif dalam memahami suatu materi melalui kegiatan mengalami.
Pendekatan ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjadikan
pembelajaran bermakna bagi dirinya.
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendekatan
pembelajaran merupakan titik tolak atau pedoman umum yang digunakan oleh
guru untuk merancang pembelajaran yang mempermudah siswa mempelajari
bahan ajar yang disampaikan. Pendekatan Contextual Teaching and Learning
28
(CTL) merupakan pendekatan yang berpusat pada siswa, karena memberi
kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran.
2.1.10 Pendekatan Contextual Teaching and Learnng (CTL)
Pada sub bab ini akan dibahas mengenai beberapa teori, meliputi pengertian,
komponen-komponen, langkah-langkah pelaksanaan, dan kelebihan serta
kekurangan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL).
2.1.10.1 Pengertian Pendekatan Contextual Teaching and Learnng (CTL)
Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) sering dikenal
dengan pembelajaran kontekstual. Sanjaya (2006) dalam Toharudin, Hendrawati,
dan Rustaman (2011: 92) menjelaskan “Pembelajaran kontekstual merupakan
pendekatan pembelajaran yang melibatkan siswa secara penuh untuk menemukan
konsep dari materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi
kehidupan nyata sehingga siswa dapat menerapkannya dalam kehidupannya.”
Pengetahuan yang dimiliki siswa dibangun dari proses belajar siswa yang
mengaitkan dengan lingkungannya. Blanchard (2001) dalam Trianto (2013: 105)
menjelaskan “Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang terjadi dalam
hubungan yang erat dengan pengalaman sesungguhnya”. Pembelajaran seperti
pendapat Blanchard tersebut menjadikan pembelajaran bermakna bagi siswa.
Sementara itu, Wisudawati dan Sulistyowati (2014: 121-2) menyatakan
Pendekatan kontekstual (contextual teaching and learning/CTL)
merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara
materi yang diajarkan dengan situasi nyata peserta didik dan
mendorong mereka untuk membuat hubungan antara pengetahuan
yang dimiliki dengan penerapan mereka dalam kehidupan mereka
sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
29
“Pembelajaran kontekstual terjadi apabila siswa menerapkan dan mengalami
apa yang sedang diajarkan dengan mengacu pada masalah-masalah dunia nyata
yang berhubungan dengan peran dan tanggung jawab mereka sebagai anggota
keluarga, warga negara, siswa, dan tenaga kerja” (University of Whasington dalam
Trianto 2013: 105). Pembelajaran Contextual Teaching and Learning berupaya
menciptakan pembelajaran yang bermakna bagi siswa, sehingga semua yang telah
dipelajari siswa dapat menjadi ingatan jangka panjang siswa. Dalam kegiatan
belajar bukan hanya memerhatikan hasil belajar, tetapi yang lebih penting yakni
proses belajar siswa.
Beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
kontekstual menekankan pada proses belajar yang melibatkan siswa secara aktif
untuk menemukan sendiri fakta atau konsep dari suatu materi melalui pengalaman
langsung. Dalam hal ini, guru mengaitkan materi pelajaran dengan konsep yang
telah dimiliki siswa untuk mempermudah siswa memahami materi pelajaran.
2.1.10.2 Komponen Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
Menurut Depdiknas (2002) dalam Trianto (2013: 111-9), pendekatan CTL
memiliki tujuh komponen utama, yaitu konstruktivisme (constructivism), inkuiri
(inqury), bertanya (questioning), masyarakat belajar (learning community),
pemodelan (modeling), refleksi (reflection), penilaian sebenarnya (authentic
assessment). Sebuah kelas dikatakan menerapkan pendekatan CTL, jika
menerapkan ketujuh prinsip tersebut dalam pembelajaran. Berikut ini merupakan
penjelasan ketujuh komponen tersebut yaitu:
30
Pertama, konstruktivisme. Dalam pendekatan CTL siswa perlu dibiasakan
untuk memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya, dan
bergelut dengan ide-ide. Hal tersebut akan menciptakan proses pembelajaran yang
berpusat pada siswa. Siswa harus menemukan dan mentransfer suatu informasi
kompleks ke situasi lain, dan apabila dikehendaki, informasi menjadi milik
mereka sendiri.
Kedua, inquiry (menemukan). Pembelajaran CTL adalah pembelajaran yang
berkaitan dengan penemuan. Sebuah pembelajaran CTL harus dirancang dengan
baik agar siswa menemukan sendiri konsep dalam suatu materi. Sebagai seorang
guru harus mampu menciptakan pembelajaran yang memberikan motivasi kepada
siswa untuk menemukan sendiri materi melalui pengalaman langsung.
Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil
mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri.
Ketiga, questioning (bertanya). Bertanya merupakan strategi utama yang
berbasis kontekstual. Bertanya dalam pembelajaran dipandang sebagai kegiatan
guru untuk mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berpikir siswa.
Bagi siswa, kegiatan bertanya merupakan bagian penting dalam pembelajaran
yang berbasis inquiry yaitu menggali informasi, mengonfirmasi apa yang sudah
diketahui, dan mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahuinya.
Keempat, learning community (masyarakat belajar). Masyarakat belajar
berarti dalam kegiatan pembelajaran terjadi komunikasi dua arah. Dalam kelas
CTL, guru disarankan selalu melaksanakan pembelajaran dalam kelompok-
31
kelompok belajar. Kelompok belajar dibentuk secara heterogen. Hal ini bertujuan,
agar setiap siswa mau bertukar pengetahuan dan pengalaman dengan sesama
temannya selama proses pembelajaran berlangsung. Setiap pihak harus merasa
bahwa setiap orang lain memiliki pengetahuan, pengalaman, atau keterampilan
yang berbeda yang perlu dipelajari. Adanya masyarakat belajar ini menjadikan
setiap siswa kaya akan pengetahuan dan pengalaman sebagai bekal hidup di
lingkungannya.
Kelima, modeling (pemodelan). Dalam suatu pembelajaran keterampilan
atau pengetahuan tertentu, ada model yang bisa ditiru oleh siswa. Guru dapat
menampilkan model yang dapat ditiru oleh siswa pada proses pembelajaran.
Namun, guru bukanlah satu-satunya model dalam kegiatan pembelajaran. Guru
dapat menggunakan siswa yang memiliki pengalaman yang berkaitan dengan
materi yang akan diajarkan sebagai model dalam pembelajaran. Model
pembelajaran dapat pula datang dari luar yang ahli dalam bidangnya.
Keenam, refleksi. Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru
dipelajari atau berpikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah dilakukan di masa
yang lalu. Refleksi merupakan respon terhadap kejadian, aktivitas, atau
pengetahuan yang baru diterima. Refleksi ini biasanya dilaksanakan pada akhir
pembelajaran. Melalui kegiatan refleksi, guru membantu siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimiliki sebelumnya dengan pengetahuan
yang baru. Hal ini membuat siswa merasa memeroleh sesuatu yang berguna bagi
dirinya tentang apa yang baru dipelajari.
32
Ketujuh, penilaian autentik. Assesment adalah proses pengumpulan berbagai
data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Assessment
bukan dilakukan di akhir periode pembelajaran, tetapi dilakukan bersama-sama
secara terintegrasi (tidak terpisah) dari kegiatan pembelajaran. Penilaian autentik
menilai pengetahuan dan keterampilan (perfomance) yang diperoleh siswa.
Ketujuh komponen pendekatan tersebut ini harus dilaksanakan selama
pembelajaran yang menerapkan pendekatan CTL. Melalui penerapan pendekatan
CTL ini, akan mengembangkan keterampilan proses sains yang dimiliki siswa.
Hal ini akan menjadikan siswa mau melakukan kegiatan penemuan dan mencari
sendiri pengetahuan barunya. Siswa akan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
akan suatu peristiwa, sehingga untuk mencari jawabannya mereka berusaha untuk
mencarinya sendiri. Semua ini akan memperkaya pengetahuan, pengalaman serta
keterampilan yang dimiliki oleh siswa.
2.1.10.3 Langkah-langkah Pendekatan Contextual Teaching and Learning
Menurut Toharudin, Hendrawati, dan Rustaman (2011: 97), secara garis
besar langkah pembelajaran kontekstual sebagai berikut:
(1) Mengembangkan pemikiran bahwa siswa akan belajar lebih
bermakna jika ia diajak untuk bekerja sendiri, menemukan sendiri,
dan mengonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya;
(2) Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik;
(3) Mengembangkan sifat dan rasa ingin tahu (sense of knowledge)
siswa melakukan ajakan untuk bertanya;
(4) Menciptakan „masyarakat pembelajar‟ (learning society) melalui
pembentukan kelompok-kelompok pembelajar;
(5) Menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran;
(6) Melakukan refleksi pada setiap akhir pertemuan; serta
(7) Melakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara yang
dapat menggugah semangat siswa.
33
Shoimin (2013: 44) menjelaskan bahwa langkah-langkah pelaksanaan
pembelajaran CTL terbagi menjadi tiga kegiatan yakni kegiatan awal, inti, dan
akhir. Pada kegiatan awal terdapat beberapa kegiatan yang perlu dilakukan guru
yakni penyiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran, penyampaian apersepsi
untuk menggali pengetahuan awal siswa terhadap materi yang akan diajarkan,
serta penyampaian tujuan pembelajaran. Selanjutnya, pada kegiatan inti terdapat
beberapa kegiatan yakni siswa bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan
permasalahan atau tugas yang diberikan guru, siswa mempresentasikan hasil
diskusinya dan kelompok lain menanggapi hasil diskusi kelompok yang
presentasi, guru membahas hasil diskusi untuk menentukan penyelesaian dari
tugas yang diberikan guru berdasarkan pendapat yang disampaikan siswa, serta
siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami.
Pada kegiatan akhir, beberapa kegiatan yang dilaksanakan yakni siswa dan guru
menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan, pengerjaan soal evaluasi
untuk mengetahui pemahaman siswa, dan membahas soal yang telah dikerjakan
oleh siswa.
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa ketujuh
komponen pendekatan CTL tidak diharuskan dilaksanakan secara berurutan.
Namun, selama proses pembelajaran diharapkan ketujuh komponen pendekatan
tersebut harus dilaksanakan dengan baik, sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai dengan baik.
34
2.1.10.4 Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Contextual Teaching and
Learning
Setiap pendekatan pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kekurangan.
Begitu juga dengan pendekatan CTL. Menurut Shoimin (2013: 45), ada beberapa
kelebihan dan kekurangan dari pendekatan CTL. Kelebihan dari pendekatan CTL
yakni (1) pembelajaran kontekstual menekankan aktivitas siswa selama
pembelajaran; (2) pembelajaran kontekstual menjadikan siswa belajar melalui
proses pengalaman; serta (3) konsep dari materi pelajaran ditemukan oleh siswa
sendiri. Selanjutnya, kekurangan dari pendekatan CTL yakni dalam
pelaksanaannya membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga pembelajaran
harus persiapkan dengan sebaik-baiknya.
Dalam setiap pembelajaran diharapkan tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan dapat tercapai dengan baik. Oleh karena itu, pembelajaran yang
menerapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) harus
dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Kekurangan dari pendekatan CTL harus
diminimalisir dengan memanfaatkan waktu yang tersedia dengan baik, agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai.
2.2 Penelitian yang Relevan
Penelitian berkaitan dengan pendekatan Contextual Teaching Learning
(CTL) telah banyak dilaksanakan. Berikut ini merupakan beberapa penelitian
tentang penerapan pendekatan CTL yang telah dilakukan.
35
Pertama, penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan oleh Atmaja
(2014) dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA
tentang Sifat Bahan dan Kegunaannya melalui Penerapan Pendekatan
Kontekstual.” Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas IV SDN Sukamanah
Kabupaten Sukabumi yang berjumlah 35 orang. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa hasil belajar siswa dari aspek kognitif, kinerja, dan sikap setelah dilakukan
tindakan pembelajaran mengalami peningkatan. Data menunjukkan pada siklus I
hasil belajar siswa diperoleh rata-rata 70 dengan 40% siswa telah mencapai KKM.
Pada siklus II terjadi peningkatan dengan perolehan nilai rata-rata 80 dengan
persentase siswa mencapai KKM sebesar 80%.
Kedua, penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan Firman, dkk
(2014) dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Pengelompokkan
Makhluk Hidup melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)
pada Siswa Kelas III SDN 2 Salakan Kecamatan Tinangkung Kabupaten Banggai
Kepulauan.” Subjek penelitian tindakan kelas ini yaitu siswa SDN 2 Salakan yang
berjumlah 23 siswa terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Hasil
penelitian pada siklus I, siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 hanya sebesar 60,87%,
pada siklus II rata-rata nilai belajar siswa yaitu 70,00 dan ketuntasan belajar
mencapai 78,26%. Hasil pada siklus III rata-rata nilai tes formatif 73,70 dengan
ketuntasan belajar 86,96%. Simpulannya, penerapan pendekatan Contextual
Teaching and Learning (CTL) terbukti dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada
siswa kelas III SDN 2 Salakan Kecamatan Tinangkung Kabupaten Banggai
Kepulauan.
36
Ketiga, penelitian yang dilakukan Khikayati (2010) dengan judul
“Penerapan Pendekatan Kontekstual Tipe Inquiri dalam Upaya Meningkatkan
Hasil Belajar IPA pada Materi Pokok Energi di Kelas IV SD Darussalam
Kalibakung Balapulang Tegal.” Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil
belajar IPA siswa kelas IV SD Darussalam sangat baik. Pada tahap pra tindakan
diperoleh rata-rata 65,24. Kemudian siklus I rata-rata nilai hasil belajar siswa
yaitu 80 dengan persentase ketuntasan belajar 95%, siklus II rata-rata nilai hasil
belajar siswa yaitu 87,62 dengan persentase ketuntasan belajar 100%. Persentase
aktivitas belajar siswa pada siklus I yakni 63% dan pada siklus yang II mencapai
85%.
Keempat, penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan oleh Wiji (2013)
dengan judul “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Pecahan
melalui Pendekatan Kontekstual dengan Media CD Interaktif pada SD Negeri
Kebogadung 02 Brebes.” Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas III SD Negeri
Kebogadung 02 yang berjumlah 9 siswa, terdiri dari 5 laki-laki dan 4 perempuan.
Hasil penelitian menunjukkan aktivitas siswa pada siklus I mendapat skor 17
dengan kriteria cukup dan pada siklus II mendapat skor 23 dengan kriteria baik.
Persentase hasil belajar siswa pada siklus I mendapat ketuntasan klasikal 60% dan
pada siklus II ketuntasan klasikal meningkat menjadi 80%. Berdasarkan penelitian
ini, dapat disimpulkan bahwa pendekatan kontekstual dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar matematika pecahan pada siswa kelas III SD Negeri
Kebogadung 02 Brebes.
37
Kelima, penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh Atmojo (2012) yang
berjudul “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Menulis Laporan Pengamatan
melalui Pendekatan Kontekstual pada Siswa kelas V SD Negeri Jatingarang 03
Bodeh Pemalang”. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri
Jatingarang 03 Bodeh Pemalang yang berjumlah 26 siswa. Berdasarkan hasil
penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas pada siklus I mencapai 66,27
dan pada siklus II rata-rata nilai kelas mencapai 72,80. Selanjutnya, peersentase
aktivitas siswa dalam pembelajaran pada siklus I mencapai 72,18% dan pada
siklus II meningkat menjadi 80,87%. Berdasarkan penelitian tersebut, dapat
disimpulkan bahwa pendekatan kontekstual dapat meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar menulis laporan pengamatan pada siswa kelas V SD Negeri
Jatingarang, Bodeh, Pemalang.
Keenam, peneltian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan Asshidiqi (2012)
dengan judul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS melalui Penerapan
Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) di Kelas IV
SD Negeri Sindang 02 Kabupaten Tegal.” Berdasarkan penelitian yang telah
dilaksanakan, diperoleh data bahwa persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada
siklus I mencapai 78% dengan nilai rata-rata kelas 76,83 dan pada siklus II
persentase ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 100% dengan nilai rata-
rata kelas sebesar 87,32. Selanjutnya, persentase aktivitas siswa pada saat
pembelajaran juga mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu dari
74.88% menjadi 85.34%. Persentase hasil pengamatan performansi guru pada
38
siklus I mencapai nilai 80,38 dan pada siklus II menjadi 87,96. Berdasarkan hasil
penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan CTL dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran IPS pada materi perkembangan teknologi
produksi, komunikasi, dan transportasi di kelas IV SD Negeri Sindang 02.
Ketujuh, penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh Sularso (2013)
dengan judul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran Unsur Cerita Rakyat melalui
Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada Peserta Didik Kelas V
Sekolah Dasar Negeri 3 Pekuncen Kecamatan Jatilawang.” Subjek penelitian ini
yaitu siswa kelas V SD Negeri 3 Pekuncen yang berjumlah 21 siswa. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I nilai perfomansi guru 92,33 (A) dan
persentase keaktifan siswa mencapai 59,18% serta rata-rata nilai hasil belajar
69,88 dengan persentase ketuntasan belajar klasikal 57,14%. Selanjutnya, pada
siklus II, nilai perfomansi guru yaitu 96,40 (A) dan persentase keaktifan siswa
79,93% serta rata-rata nilai hasil belajar siswa mencapai 86,10 dengan persentase
ketuntasan belajar klasikal 100%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat
disimpulkan bahwa pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran unsur cerita rakyat pada siswa kelas V SD
Negeri 3 Pekuncen Kecamatan Jatilawang.
Kedelapan, penelitian yang dilakukan oleh Suparman, dkk (2013) dengan
judul “The Effect Of Contextual Teaching And Learning Approach And
Achievement Motivation Upon Students' Writing Competency For The Tenth
Grade Students Of SMAN 1 Keruak In The Academic Year 2012-2013.” Subjek
39
penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Keruak yang berjumlah 227
siswa dengan 88 siswa terpilih sebagai sampel. Berdasarkan hasil penelitian
terdapat empat kesimpulan yang telah dibuat yaitu (1) siswa yang dalam
pembelajaran menulis menggunakan pendekatan kontekstual lebih baik daripada
siswa yang pembelajarannya menggunakan pendekatan konvensional; (2) terdapat
interaksi yang sangat signifikan antara pembelajaran kontekstual, pendekatan
belajar, dan motivasi berprestasi pada kompetensi menulis siswa SMAN 1
Keruak; (3) bagi siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi, hasil belajar
menulis yang pembelajarannya menggunakan pendekatan kontekstual lebih baik
daripada yang pembelajarannya menggunakan pendekatan konvensional; dan 4)
bagi siswa yang motivasi berprestasinya rendah, terdapat perbedaan yang
signifikan antara siswa yang belajarnya menggunakan kontekstual dan yang
menggunakan pendekatan konvensional.
Kesembilan, penelitian yang dilakukan oleh Sutama dan Narimo (2013)
dengan judul “Contextual Math Learning Based on Lesson Study Can Increase
Study Communication.” Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 1
Selo, Boyolali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I persentase
siswa yang mampu menyatakan ide matematika dengan berbicara yaitu 38,24%
(13 siswa) dan pada siklus II meningkat menjadi 76,47% (26 siswa). Persentase
siswa yang mampu menggambarkan ide ke dalam model matematika pada siklus I
yaitu 32,35% (11 siswa) dan pada siklus II meningkat menjadi 70,59% (24 siswa).
Selanjutnya, persentase siswa yang mampu menuliskan ide matematika dalam
40
bentuk visual yaitu 41,18 (14 siswa) dan pada siklus II meningkat menjadi
82,35% (28 siswa). Sementara itu, persentase siswa yang mampu menjelaskan
konsep matematika pada siklus I yaitu 29,41% (10 siswa) dan pada siklus II
meningkat menjadi 61,76% (21 siswa). Berdasarkan hasil penelitian tersebut,
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika kontekstual dapat
meningkatkan kemampuan belajar komunikasi pada siswa kelas IV SD Negeri
Selo, Boyolali.
Kesepuluh, penelitian yang dilakukan oleh Tiningsih, Yuniarsa, dan Octa
(2014) dengan judul “Writing Skills Enhancement Using the Contextual Teaching
and Learning (CTL) Approach in Jayapura”. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa persentase keberhasilan pembelajaran menggunakan pendekatan CTL pada
siklus pertama mencapai 21%, pada siklus kedua meningkat menjadi 63% dan
pada siklus ketiga keberhasilan meningkat juga menjadi 89%. Simpulan dari hasil
penelitian yang dilakukan oleh Tiningsih, Yuniarsa dan Octa yaitu bahwa
penerapan pendekatan CTL dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
pembelajaran keterampilan menulis.
Berdasarkan penelitian terdahulu, dapat dilihat bahwa penelitian tersebut
menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada jenjang
SD dan SMA. Beberapa mata pelajaran yang dipelajari menggunakan pendekatan
CTL yakni mata pelajaran IPA, Matematika, IPS, dan Bahasa Indonesia.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yakni penggunaan
pendekatan CTL pada mata pelajaran IPA, sedangkan perbedaannya yakni
41
terdapat pada jenis penelitian, materi yang dipelajari, serta subjek penelitian.
Penelitian terdahulu merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), sedangkan
penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Pendekatan CTL digunakan
dalam pembelajaran IPA materi daur air pada siswa kelas V SDN Muarareja 1
Kota Tegal. Jadi, penelitian ini dapat menambah menambah kajian penelitian
lanjutan tentang penggunaan pendekatan CTL dalam pembelajaran terutama mata
pelajaran IPA kelas V.
Penggunaan pendekatan CTL pada penelitian terdahulu terbukti dapat
meningkatkan hasil belajar siswa, serta meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal
ini dapat menjadi acuan bagi peneliti untuk melakukan penelitian apakan
pendekatan CTL efektif untuk meningkatkan hasil belajar IPA kelas V materi daur
air di SDN Muarareja 1 Kota Tegal. Selanjutnya, peneliti akan menguji
keefektifan pendekatan CTL dalam judul penelitian “Keefektifan Pendekatan
Contextual Teaching and Learning terhadap Hasil Belajar Daur Air pada Siswa
Kelas V SDN Muarareja 1 Kota Tegal”.
2.3 Kerangka Berpikir
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang
diajarkan di sekolah dasar. IPA atau yang sering dikenal dengan istilah sains
merupakan mata pelajaran yang dalam proses pembelajaran berupaya
mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Namun, pada pelaksanaannya proses
pembelajaran IPA lebih diarahkan pada kemampuan siswa untuk menghafal
42
informasi. Pelaksanaan pembelajaran IPA di sekolah dasar masih didominasi
kegiatan pembelajaran yang berpusat pada guru, sehingga siswa kurang terlibat
secara aktif dalam proses pembelajaran. Siswa hanya sebagai objek penerima
informasi yang disampaikan guru. Hal ini menyebabkan rasa ingin tahu dan
kemampuan berpikir kritis pada siswa kurang berkembang.
Guru harus mampu melaksanakan variasi pembelajaran yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dalam mengembangkan kemampuan
berpikirnya. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan
pembelajaran yang mengaitkan konsep baru dengan kehidupan sehari-hari siswa.
Pendekatan CTL dalam pelaksanaannya memberi kesempatan kepada siswa untuk
terlibat aktif dalam menemukan sendiri konsep yang dipelajari. Selain itu,
pendekatan CTL membantu siswa mengembangkan keterampilan proses sains
melalui kegiatan menemukan. Melalui pendekatan CTL, diharapkan proses belajar
bermakna bagi siswa, sehingga konsep yang diperoleh dari suatu pembelajaran
akan tersimpan dalam ingatan jangka panjang.
Dalam penelitian ini, peneliti akan menguji penerapan pendekatan
Contextual Teaching and Learning (CTL) pada kelas eksperimen serta
pembelajaran menggunakan model konvensional pada kelas kontrol. Peneliti
hendak membandingkan hasil belajar kedua kelas yang diberi perlakuan berbeda.
Adanya perbedaan hasil belajar siswa yang ditunjukkan setelah pelaksanaan
pembelajaran, diharapkan dapat memberi masukkan bagi guru apakah pendekatan
CTL lebih baik daripada model konvensional. Berikut ini merupakan bagan
43
kerangka berpikir dalam pembelajaran IPA kelas V materi daur air SDN
Muarareja 1 Kota Tegal.
Bagan 2.1. Kerangka Berpikir
2.4 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pernyataan (Sugiyono 2014: 99). Berdasarkan landasan teori, penelitian
yang relevan, dan kerangka berpikir, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
Kelas Kontrol
Pembelajaran menggunakan
model konvensional
1. Terdapat atau tidak terdapat perbedaan antara hasil belajar yang
menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)
dengan hasil belajar yang menggunakan model konvensional pada
mata pelajaran IPA kelas V materi daur air SDN Muarareja 1 Kota
Tegal
2. Hasil belajar IPA materi daur air pada siswa kelas V SDN Muarareja
1 Kota Tegal yang menggunakan pendekatan Contextual Teaching
and Learning (CTL) tidak lebih baik atau lebih baik daripada yang
menggunakan model konvensional
dibandingkan
Pembelajaran IPA materi daur air
Kelas Eksperimen
Pembelajaran menggunakan pendekatan Contextual
Teaching and Learning (CTL)
44
Ho1: Tidak terdapat perbedaan antara hasil belajar yang menggunakan pendekatan
Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan hasil belajar
menggunakan model konvensional pada mata pelajaran IPA kelas V materi
daur air SDN Muarareja 1 Kota Tegal (µ1 = µ2).
Ha1: Terdapat perbedaan anatara hasil belajar yang menggunakan pendekatan
Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan hasil belajar
menggunakan model konvensional pada mata pelajaran IPA kelas V materi
daur air SDN Muarareja 1 Kota Tegal (µ1 ≠ µ2).
Ho2: Hasil belajar IPA materi daur air pada siswa kelas V SDN Muarareja 1 Kota
Tegal yang menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning
(CTL) tidak lebih baik daripada yang menggunakan model konvensional (µ1
≤ µ2).
Ha2: Hasil belajar IPA materi daur air pada siswa kelas V SDN Muarareja 1 Kota
Tegal yang menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning
(CTL) lebih baik daripada yang menggunakan model konvensional (µ1 >
µ2).
45
BAB 3
METODE PENELITIAN
Pada metode penelitian akan diuraikan tentang desain penelitian, populasi
dan sampel, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian,
serta teknik analisis data.
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi
experimental. Menurut Sugiyono (2014: 116), bentuk desain eksperimen quasi
experimental mempunyai kelompok kontrol tetapi tidak dapat berfungsi
sepenuhnya untuk mengontrol variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen. Bentuk desain penelitian quasi experimental yang digunakan peneliti
yaitu nonequivalent control group design dengan paradigma sebagai berikut.
Keterangan:
O1 = keadaan awal kelas eksperimen
O2 = hasil penilaian kelas eksperimen setelah mendapatkan perlakuan
X = perlakuan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada kelas
eksperimen
O3 = keadaan awal kelas kontrol
O1 X O2
O3 O4
46
O4 = hasil penilaian kelas kontrol tanpa perlakuan
(Sugiyono 2014: 118)
Sebelum dilakukan penelitian, kelas eksperimen dan kontrol mendapat
perlakukan yang sama yaitu pelaksanaan tes awal. Nilai tes awal digunakan untuk
mengetahui kemampuan awal kedua kelas tersebut. Namun, apabila hasil tes awal
tidak menunjukkan kemampuan siswa yang sama, maka peneliti dapat
menggunakan nilai UTS yang telah dianalisis sebelumnya. Setelah dilaksanakan
tes awal, peneliti akan melakukan pembelajaran di kedua kelas tersebut dengan
model yang berbeda. Pada kelas eksperimen, pembelajaran menggunakan
pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL), sedangkan pada kelas
kontrol pembelajaran menggunakan pembelajaran konvensional. Perlakuan yang
berbeda di kedua kelas tersebut bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya
perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kontrol setelah dilaksanakan
pembelajaran.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa data penelitian
yang akan digunakan dalam penelitian ini yakni data kuantitatif berupa nilai hasil
belajar siswa. Setelah kedua kelas melaksanakan pembelajaran menggunakan
pendekatan pembelajaran yang berbeda, nilai hasil belajar kedua kelas akan
dibandingkan untuk mengetahui apakan terdapat perbedaan atau tidak hasil belajar
siswa.
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
47
3.2.1 Populasi
Sugiyono (2014: 119) menjelaskan “Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.” Sementara itu, Riduwan (2013: 7) menjelaskan “Populasi
merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi
syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.”
Populasi dalam penelitian yaitu seluruh siswa kelas V SD Negeri Muarareja
1 Kota Tegal. Anggota populasi terdiri dari dua kelas yaitu kelas paralel dengan
jumlah popluasi 48 siswa terdiri dari siswa kelas V A berjumlah 25 siswa dan
siswa kelas V B berjumlah 23 siswa. Dalam penelitian ini, kelas V A sebagai
kelas eksperimen, dan kelas V B sebagai kelas kontrol. Daftar nama siswa kelas
eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada lampiran 1 dan 2.
Kedua kelas yang diteliti memiliki karakteristik yang hampir sama dari
berbagai aspek. Beberapa aspek yang hampir sama dari kedua kelas tersebut
antara lain: sebagian besar siswa berasal dari lingkungan sekitar sekolah,
kualifikasi guru, dan kemampuan awal siswa yang relatif sama.
Uji kesamaan rata-rata dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kesamaan
kemampuan awal kelas eksperimen dan kontrol. Dalam penelitian ini, uji
kesamaan rata-rata menggunakan rata-rata nilai tes awal pada mata pelajaran IPA.
Jika rata-rata nilai tes awal kelas eksperimen dan kontrol relatif sama atau selisih
rata-rata nilai tidak jauh berbeda, maka penelitian ini dapat dilaksanakan.
Dalam penelitian ini, pengujian kesamaan rata-rata menggunakan analisis
secara empirik dan statistik. Analisis empiris dilakukan dengan mencari selisih
antara rata-rata nilai tes awal kelas eksperimen dan kontrol. Rata-rata nilai tes
48
awal kelas eksperimen sebesar 64,52, sedangkan rata-rata nilai tes awal kelas
kontrol sebesar 65,27. Jadi, selisih rata-rata nilai tes awal kedua kelas yaitu 0,75.
Artinya, kedua kelas tersebut memiliki kemampuan yang relatif sama. Data tes
awal siswa ada pada lampiran 45 dan 46.
Setelah dilaksanakan pengujian secara empiris, selanjutnya dilakukan uji
kesamaan rara-rata secara statistik. Penghitungan secara statistik menggunakan
Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 20 dengan uji satu sampel
(one sample t test). Priyatno (2012: 74) menjelaskan bahwa jika -t tabel ≤ t hitung ≤
ttabel dan signifikansi > 0,05, maka tidak ada perbedaan secara signifikan
kemampuan awal antara kelas eksperimen dan kontrol. Berikut ini merupakan
tabel hasil pengujian kesamaan rata-rata nilai tes awal kelas VA dan VB SDN
Muarareja 1 Kota Tegal pada pembelajaran IPA.
Tabel 3.1. Hasil Uji Kesamaan Rata-rata
One-Sample Test
Test Value = 64.52
t df Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower Upper
Kelas Kontrol .472 21 .642 .753 -2.56 4.07
Berdasarkan hasil penghitungan statistik menggunakan one sample t test,
diperoleh nilai t hitung sebesar 0,472, sedangkan harga t tabel dengan α = 0,025 (uji 2
sisi) dan df = 21 yaitu 2,080 (Priyatno 2010: 112). Oleh karena -t tabel ≤ t hitung ≤
ttabel (-2,080 ≤ 0,472 ≤ 2,080) dan signifikansi > 0,05 (0,642 > 0,05), maka tidak
ada perbedaan kemampuan awal yang signifikan antara kelas eksperimen dengan
kontrol. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kedua kelas
mempunyai kemampuan awal yang sama baik secara empiris maupun statistik.
49
Oleh karena itu, penelitian dapat dilaksanakan.
3.2.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2014: 120), “Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Pengambilan sampel harus
dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat
mewakili dan dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya (Riduwan
2013: 11).
Musfiqon (2012: 91) menjelaskan bahwa norma umum dalam pengambilan
sampel yaitu jika jumlah populasi lebih dari 100 maka diperbolehkan adanya
pengambilan sampel. Selanjutnya, jika jumlah populasi kurang dari 100, maka
sebaiknya seluruhnya digunakan sebagai sampel. Selain itu, menurut Sugiyono
(2014: 126) menjelaskan bahwa penggunaan seluruh anggota populasi dapat
dilakukan jika peneliti ingin membuat generasilisasi dengan tingkat kesalahan
yang sangat kecil. Berdasarkan pendapat tersebut, peneliti akan menggunakan
seluruh siswa kelas V SDN Muarareja 1 Kota Tegal sebagai sampel penelitian,
karena jumlah populasi penelitian kurang dari 100 serta penggunaan seluruh siswa
sebagai sampel dapat meminimalisir tingkat kesalahan dalam pengambilan
kesimpulan dari penelitian yang telah dilaksanakan.
3.3 Variabel Penelitian
Sugiyono (2014: 64) menjelaskan “Variabel penelitian adalah suatu atribut
atau sifat atau nilai dari orang, subyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.” Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan digunakan,
yakni satu variabel terikat dan satu variabel bebas.
50
3.3.1 Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain.
Sugiyono (2014: 64) menjelaskan “Variabel terikat merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.” Variabel
terikat dalam penelitian ini yaitu hasil belajar siswa kelas V SDN Muarareja 1
Kota Tegal dalam pembelajaran IPA materi daur air.
3.3.2 Variabel Bebas
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono 2014: 64).
Variabel bebas penelitian ini yaitu penerapan pendekatan pembelajaran
Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam pembelajaran IPA materi daur
air.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data meliputi,
wawancara tidak terstruktur, dokumentasi, tes, dan observasi.
3.4.1 Wawancara Tidak Terstruktur
Sugiyono (2014: 191) mengungkapkan “Wawancara tidak terstruktur adalah
wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara
yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.”
Wawancara tidak terstruktur ini digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran
IPA, baik mengenai aktivitas maupun hasil belajar siswa sebelum penelitian. Hal
ini akan membantu peneliti menentukan permasalahan yang diteliti.
51
3.4.2 Dokumentasi
Riduwan (2013: 58) menjelaskan “Dokumentasi ditunjukkan untuk
memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang
relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, dan
data penelitian yang relevan.” Dalam melakukan penelitian, peneliti melengkapi
data dokumen daftar nama siswa, nilai hasil belajar siswa, silabus mata pelajaran
IPA materi daur air, perangkat pembelajaran (RPP), foto, video selama proses
pembelajaran, surat keterangan telah melakukan penelitian, hasil pengamatan, dan
hasil wawancara. Hal ini akan membuktikan bahwa peneliti benar-benar telah
melakukan penelitian.
3.4.3 Observasi
Riduwan (2013: 57) menyatakan “Observasi yaitu melakukan pengamatan
secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang
dilakukan.” Menurut Sudjana (2014: 197), “Observasi dapat mengukur atau
menilai hasil dan proses belajar misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajar,
tingkah laku guru pada waktu mengajar, kegiatan diskusi siswa, partisipasi siswa
dalam simulasi dan penggunaan alat peraga pada waktu mengajar.”
Peneliti menggunakan observasi nonpartisipan. Sugiyono (2014: 197)
menjelaskan bahwa observasi partisipan menuntut pengamat terlibat langsung
dengan aktivitas orang-orang yang sedang diamati, sedangkan observasi
nonpartisipan, pengamat tidak terlibat dalam pelaksanaan pembelajaran. Dalam
hal ini, yang melaksanakan kegiatan observasi (pengamat) merupakan guru kelas.
Peneliti tidak terlibat langsung dalam kegiatan pengamatan. Kegiatan observasi
52
ini dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung untuk mengamati
pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru di kedua kelas, kegiatan siswa
selama pembelajaran, serta sikap yang diharapkan muncul sesuai karakter.
3.4.4 Tes
Menurut Riduwan (2013: 57), “Tes sebagai instrumen pengumpul data
adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur
keterampilan pengetahuan, inteligensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh
individu atau kelompok.” Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan
mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif yang berkenaan
dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan
pengajaran (Sudjana 2011: 35).
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tes untuk mengukur hasil
belajar materi daur air dari kedua kelompok setelah masing-masing memperoleh
pembelajaran. Bentuk tes yang digunakan yakni tes pilihan ganda yang berjumlah
30 soal dengan empat alternatif jawaban dan masing-masing soal hanya
mempunyai skor 1 jika jawaban benar dan skor 0 jika jawaban salah. Alasan
penggunaan tes pilihan ganda untuk mengetahui hasil belajar siswa, karena soal
pilihan ganda memiliki bebarapa keunggulan yaitu mudah dalam pemberian skor,
cepat, objektif, dan mencakup materi yang luas. Teknik tes digunakan pada tes
awal sebelum pembelajaran materi daur air dan tes akhir setelah proses
pembelajaran dilaksanakan. Pelaksanaan tes awal bertujuan untuk mengetahui
kemampuan awal siswa sebelum penelitian dilaksanakan. Tes akhir dilaksanakan
untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara hasil belajar di kelas
eksperimen dengan hasil belajar di kelas kontrol.
53
3.5 Instrumen Penelitian
Sugiyono (2014: 148) menjelaskan “Instrumen penelitian adalah suatu alat
yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.” Dalam
suatu penelitian, dibutuhkan instrumen sebagai alat untuk memperoleh data.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari soal-soal tes, pedoman
wawancara, dan lembar pengamatan pembelajaran.
3.5.1 Soal-soal Tes
Soal tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Soal-soal yang
digunakan sebagai instrumen penelitian berbentuk pilihan ganda dengan empat
alternatif jawaban. Arikunto (2013: 183), menyatakan “Tes bentuk pilihan ganda
(PG) merupakan bentuk tes objektif yang paling banyak digunakan, karena dapat
mencakup materi yang lebih luas.”
Pembuatan soal-soal pilihan ganda didasarkan pada kompetensi dasar materi
yang diajarkan. Kompetensi dasar tersebut kemudian dijabarkan menjadi indikator
soal dalam bentuk kisi-kisi soal. Indikator soal yang dibuat disesuaikan dengan
silabus pembelajaran IPA kelas V SDN Muarareja 1 Kota Tegal pada materi daur
air. Silabus pembelajaran IPA dapat dilihat pada lampiran 6, 7, dan 8.
Soal yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa terlebih
dahulu diujicobakan di luar sampel penelitian. Jumlah soal yang digunakan untuk
uji coba, yaitu 30 butir yang diparalelkan menjadi 60 butir. Hal ini dilakukan
untuk mengantisipasi soal yang tidak valid setelah dilaksanakannya uji coba soal.
Adapun kisi-kisi soal uji coba dan soal uji coba yang akan digunakan dapat dilihat
pada lampiran 11 dan 12. Soal uji coba ditelaah terlebih dahulu oleh tim ahli
untuk diuji validitas logisnya. Tim ahli akan memberikan saran perbaikan serta
54
rekomendasi kelayakan soal untuk diujicobakan. Peneliti melakukan uji coba soal
pada siswa kelas V SDN Tegalsari 2 Kota Tegal. Daftar nama siswa kelas uji coba
dapat dilihat pada lampiran 3.
Setelah soal diujicobakan, peneliti melakukan uji prasyarat instrumen dan
analisis butir soal. Uji prasyarat dan analisis butir soal yang akan digunakan untuk
mengukur hasil belajar siswa meliputi uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran
soal dan daya beda soal. Soal yang memenuhi kriteria kevalidan, reliabilitas,
tingkat kesukaran, dan daya beda akan digunakan untuk mengukur hasil belajar
siswa kelas V SDN Muarareja 1 Kota Tegal. Adapun pengujian instrumen soal-
soal tes dapat dijelaskan secara rinci sebagai berikut.
3.5.1.1 Validitas Soal Tes
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen. “Suatu instrumen yang valid atau sahih
mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti
memiliki validitas rendah” (Arikunto 2010: 211). “Validitas berkenaan dengan
ketetapan alat penilaian tehadap konsep yang dinilai sehingga benar-benar menilai
apa yang seharusnya dinilai” (Sudjana 2011: 12). Ada dua validitas dalam
instrumen penelitian, yaitu: validitas logis dan validitas empiris. Berikut
penjelasan dari kedua validitas tersebut.
(1) Validitas Logis
Validitas logis adalah validitas yang dinyatakan berdasarkan hasil penalaran.
Pengujian validitas logis dilakukan dengan cara menilai kesesuaian butir-butir
soal dengan kisi-kisi soal yang telah dibuat sebelumnya. Proses pengujian
55
validitas logis ini dilakukan oleh Bapak Daroni (Dosen pembimbing) dan Ibu
Lia Margiyanti (Guru Kelas VB SDN Muarareja 1 Kota Tegal). Pengujian
validitas logis menggunakan lembar validasi soal. Adapun lembar validitas
logis dari para ahli selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 9 dan 10.
Pelaksanaan uji coba soal-sol tersebut pada tanggal 26 Maret 2015.
(2) Validitas Empiris
Arikunto (2013: 81-2) menjelaskan bahwa validitas empiris adalah validitas
yang dinyatakan berdasarkan hasil pengalaman. Sebuah instrumen penelitian
dikatakan memiliki validitas, apabila sudah diuji. Dengan demikian, syarat
instrumen dikatakan memiliki validitas apabila sudah dibuktikan melalui
pengalaman, yaitu melalui sebuah uji coba. Pengukuran validitas empiris
dilakukan setelah soal diujicobakan di luar sampel penelitian. Dalam
mengukur validitas empiris soal tes menggunakan rumus Bivarate Pearson
(korelasi pearson product moment). Proses menentukan soal-soal tes yang
valid menggunakan Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 20
yaitu menggunakan menu Analyze – Correlate – Bivarate. Menurut Priyatno
(2012: 103), kriteria pengambilan keputusan butir soal tes yang valid yaitu
menggunakan taraf signifikansi 5%. Jika rhitung ≥ rtabel, maka instrumen
dikatakan valid dan apabila rhitung < rtabel maka soal dikatakan tidak valid.
Berdasarkan tabel r product moment nilai rtabel dengan n = 32 sebesar 0,349.
Hal ini berarti jika nilai dari rhitung ≥ 0,349 maka soal tersebut dinyatakan
valid. Jika nilai dari rhitung < 0,349, maka soal tersebut dinyatakan tidak valid.
Adapun rekap data hasil penghitungan SPSS versi 20 dapat dilihat pada Tabel
3.2.
56
Tabel 3.2. Rekapitulasi Uji Validitas Soal Uji Coba dengan r tabel = 0, 349
Taraf Signifikansi 0,05 dan n = 32
Nomor
Soal
Pearson
Correlations Validitas
Nomor
Soal
Pearson
Correlations Validitas
1 0,224 Tidak Valid 31 0,496 Valid
2 0,568 Valid 32 0,431 Valid
3 a Tidak Valid 33 0,429 Valid
4 -0,285 Tidak Valid 34 0,463 Valid
5 0,457 Valid 35 0,153 Tidak Valid
6 0,467 Valid 36 0,298 Tidak Valid
7 0,488 Valid 37 0,371 Valid
8 -0,177 Tidak Valid 38 0,365 Valid
9 0,387 Valid 39 0,141 Tidak Valid
10 0,188 Tidak Valid 40 0,415 Valid
11 0,501 Valid 41 0,446 Valid
12 0,046 Tidak Valid 42 0,506 Valid
13 -0,101 Tidak Valid 43 0,527 Valid
14 0,284 Tidak Valid 44 0,446 Valid
15 0,491 Valid 45 0,193 Tidak Valid
16 0,219 Tidak Valid 46 0,417 Valid
17 -0,072 Tidak Valid 47 0,454 Valid
18 0,395 Valid 48 0,121 Tidak Valid
19 0,423 Valid 49 0,434 Valid
20 0,429 Valid 50 0,286 Tidak Valid
21 0,387 Valid 51 0,090 Tidak Valid
22 0,110 Tidak Valid 52 0,449 Valid
23 0,133 Tidak Valid 53 0,506 Valid
24 0,079 Tidak Valid 54 0,473 Valid
25 0,733 Valid 55 0.173 Tidak Valid
26 0,245 Tidak Valid 56 0,389 Valid
27 0,448 Valid 57 a Tidak Valid
28 0,576 Valid 58 0,463 Valid
29 0,395 Valid 59 a Tidak Valid
30 0,455 Valid 60 0,542 Valid
Berdasarkan hasil output validitas empiris menggunakan SPSS versi 20,
diperoleh 36 butir soal yang valid dan 24 butir soal yang tidak valid. Butir soal
yang valid terdiri dari soal nomor 2, 5, 6, 7, 9, 11, 15, 18, 19, 20, 21, 25, 27, 28,
29, 30, 31, 32, 33, 34, 37, 38, 40, 41, 42, 43, 44, 46, 47, 49, 52, 53, 54, 56, 58, dan
57
60. Seluruh soal yang valid telah mewakili seluruh indikator soal. Hasil uji
validitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13.
3.5.1.2 Reliabilitas Soal Tes
Arikunto (2010: 221) menjelaskan “Reliabilitas yaitu sesuatu instrumen
cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik.” Selanjutnya Sudjana (2011: 16) menyatakan “Reliabilitas
alat penilaian adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang
dinilai." Artinya, kapanpun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan
hasil yang relatif sama. Pengujian reliabilitas instrumen berupa soal-soal tes
berdasarkan hasil uji coba soal pada siswa kelas V SDN Tegalsari 2 Kota Tegal.
Soal tes diuji reliabilitasnya dengan tujuan untuk mengukur keajegan atau
konsistensi instrumen penelitian yang akan digunakan.
Berdasarkan hasil pengujian validitas empiris, diperoleh 36 soal yang
valid. Selanjutnya, soal yang valid akan uji reliabilitasnya. Pengujian reliabilitas
soal menggunakan cronbach’s alpha pada program SPSS versi 20, yaitu
menggunakan menu analyze –scale – reliability analysis. Menurut Priyatno
(2012: 187), jika nilai cronbach’s alpha di atas 0,6, maka dapat disimpulkan
bahwa instrumen tersebut reliabel. Berikut ini merupakan hasil penghitungan
reliabilitas terdapat pada Tabel 3.3. Hasil pengujian reliabilitas dapat dilihat lebih
lengkap pada lampiran 14.
Tabel 3.3. Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach's Alpha N of Items
.894 36
58
Berdasarkan hasil uji reliabilitas, diperoleh nilai cronbach’s alpha sebesar
0,894. Mengacu pada pendapat Priyatno yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat
disimpulkan bahwa soal tes yang valid seluruhnya reliabel.
3.5.1.3 Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran soal dipandang dari kesanggupan atau kemampuan
siswa dalam menjawabnya, bukan dilihat dari sudut guru sebagai pembuat soal
(Sudjana 2011: 135). Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat
kesukaran soal yaitu menggunakan rumus sebagai berikut.
N
B=I
Keterangan:
I = Indeks kesulitan untuk setiap butir soal
B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal
N = Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan
Kriteria yang digunakan yaitu makin kecil indeks yang diperoleh, makin
sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin besar indeks yang diperoleh, makin mudah
soal tersebut. Kriteria indeks kesulitan itu adalah sebagai berikut.
0 - 0,30 = soal kategori sukar
0,31 - 0,70 = soal kategori sedang
0,71 - 1,00 = soal kategori mudah
(Sudjana 2011: 137)
Soal-soal tes yang akan digunakan dalam penelitian ini harus memenuhi
taraf kesukaran soal yang ditentukan yaitu soal kategori mudah, sedang, dan sulit.
Berdasarkan hasil penghitungan tingkat kesukaran soal tes yang valid secara
59
manual menggunakan rumus yang dijelaskan oleh Sudjana, diperoleh data analisis
tingkat kesukaran soal tes yang disajikan pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4. Hasil Analisis Tingkat Kesukaran
No Soal I Keterangan No. Soal I Keterangan
2 0,84375 Mudah 33 0,53125 Sedang
5 0,84375 Mudah 34 0,343375 Sedang
6 0,875 Mudah 37 0,6875 Sedang
7 0,65625 Sedang 38 0,59375 Sedang
9 0,65625 Sedang 40 0,6875 Sedang
11 0,6875 Sedang 41 0,84375 Mudah
15 0,875 Mudah 42 0,8125 Mudah
18 0,65625 Sedang 43 0,8125 Mudah
19 0,6875 Sedang 44 0,4375 Sedang
20 0,65625 Sedang 46 0,40625 Sedang
21 0,625 Sedang 47 0,65625 Sedang
25 0,875 Mudah 49 0,28125 Sukar
27 0,78125 Mudah 52 0,6875 Sedang
28 0,875 Mudah 53 0,8125 Mudah
29 0,65625 Sedang 54 0,5625 Sedang
30 0,875 Mudah 56 0,375 Sedang
31 0,8125 Mudah 58 0,90625 Mudah
32 0,875 Mudah 60 0,9375 Mudah
Berdasarkan Tabel 3.4 tersebut, data yang valid dengan tingkat kesukaran
“mudah” terdapat pada nomor 2, 5, 6, 15, 25, 27, 28, 30, 31, 32, 41, 42, 43, 53, 58,
dan 60; tingkat kesukaran “sedang” terdapat pada nomor 7, 9, 11, 18, 19, 20, 21, 29,
33, 34, 37, 38, 40, 44, 46, 47, 52, 54, dan 56; dan tingkat kesukaran “sukar” terdapat
pada nomor 49. Adapun analisis tingkat kesukaran soal selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran 15.
3.5.1.4 Daya Beda
Arikunto (2013: 226) menyatakan bahwa daya pembeda soal adalah
kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan
tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Rumus yang digunakan yaitu:
60
Keterangan:
J = jumlah peserta tes
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
(Arikunto 2013: 228-9)
Peneliti menentukan kelompok atas dan kelompok bawah sebelum
menentukan analisis daya beda. Penentuan kedua kelompok tersebut berdasarkan
nilai yang diperoleh seluruh siswa setelah diurutkan. Arikunto (2013: 227)
menjelaskan bahwa jika jumlah siswa dari kelas ujicoba kurang dari 100, maka
untuk menentukan kelompok atas dan bawah dapat dilakukan dengan
mengurutkan skor dari seluruh siswa dan persentase penentuan kelas yaitu 50%
siswa sebagai kelompok kelas atas dan 50% siswa sebagai kelompok kelas
bawah. Setelah mendapatkan besarnya daya beda dari setiap soal, peneliti dapat
menentukan daya pembeda setiap soal berdasarkan klasifikasi daya pembeda
berikut.
D = 0,00 – 0,20 : jelek
D = 0,21 – 0,40 : cukup
D = 0,41 – 0,70 : baik
D = 0,71 – 1,00 : baik sekali
61
D = negatif : semuanya tidak baik.
(Arikunto 2013: 232)
Soal yang dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa, minimal
harus memiliki daya beda cukup. Hal ini berarti soal tes yang memiliki daya beda
jelek sebaiknya tidak digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Berdasarkan
hasil uji daya beda terdapat 7 soal baik, 26 soal cukup, dan 3 soal jelek. Soal yang
memiliki kriteria baik yakni soal nomor 20, 27, 29, 33, 46, 47, dan 49. Soal yang
memiliki kriteria cukup yakni soal nomor 2, 5, 6, 7, 9, 11, 15, 18, 19, 21, 25, 28,
30, 31, 34, 37, 38, 40, 41, 42, 43, 44, 49, 53, 54, dan 56. Sementara itu, soal yang
memiliki kriteria jelek yaitu soal nomor 32, 58, dan 60. Berikut ini merupakan
hasil analisis daya beda soal yang dapat dilihat pada Tabel 3.4 dan hasil analisis
daya beda selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 16.
Tabel 3.5. Hasil Analisis Daya Beda
No
Soal D Kiteria
No
Soal D Kriteria
2 0,25 Cukup 33 0,44 Baik
5 0,31 Cukup 34 0,31 Cukup
6 0,25 Cukup 37 0,38 Cukup
7 0,25 Cukup 38 0,31 Cukup
9 0,31 Cukup 40 0,38 Cukup
11 0,38 Cukup 41 0,31 Cukup
15 0,25 Cukup 42 0,25 Cukup
18 0,31 Cukup 43 0,25 Cukup
19 0,25 Cukup 44 0,38 Cukup
20 0,44 Baik 46 0,44 Baik
21 0,38 Cukup 47 0,44 Baik
25 0,25 Cukup 49 0,31 Cukup
27 0,44 Baik 52 0,50 Baik
28 0,25 Cukup 53 0,25 Cukup
29 0,44 Baik 54 0,25 Cukup
30 0,25 Cukup 56 0,38 Cukup
31 0,38 Cukup 58 0,19 Jelek
32 0,13 Jelek 60 0,13 Jelek
62
Berdasarkan hasil analisis uji coba soal tes, dapat disimpulkan bahwa soal
yang memenuhi syarat dan dapat digunakan untuk tes awal dan akhir sejumlah 33
soal. Namun peneliti hanya menggunakan 30 soal yang akan digunakan sebagai
tes awal dan akhir. Soal yang akan digunakan peneliti yakni butir soal nomor 2, 5,
6, 7, 9, 11, 15, 18, 20, 21, 25, 27, 28, 29, 30, 31, 33, 34, 38, 40, 42, 43, 44, 46, 47,
49, 52, 53, 54, dan 56.
3.5.2 Pedoman Wawancara
Menurut Sukmadinata (2012: 216), “Sebelum melaksanakan wawancara,
peneliti perlu menyiapkan instrumen wawancara yang disebut pedoman
wawancara.” Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara
tidak terstruktur. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis
besar permasalahan yang akan ditanyakan. Pedoman wawancara dan hasil
wawancara yang telah dilaksanakan terdapat pada lampiran 4.
3.5.3 Lembar Pengamatan Pembelajaran
Lembar pengamatan digunakan untuk mengetahui pelaksanaan
pembelajaran di kelas eksperimen dan kontrol. Pedoman penilaian pembelajaran
untuk guru menggunakan lembar APKG II serta lembar pengamatan model, yakni
pengamatan pelaksanaan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) di
kelas eksperimen dan model konvensional di kelas kontrol.
Lembar pembelajaran untuk siswa digunakan untuk mengamati kegiatan
siswa selama pembelajaran. Aspek untuk kegiatan siswa disesuaikan dengan RPP
masing-masing kelas. Lembar ini digunakan untuk mengetahui aktivitas belajar
63
siswa kelas V SDN Muarareja 1 Kota Tegal selama mempelajari materi daur air.
Berikut ini merupakan rumus untuk menghitung persentase pelaksanaan
pembelajaran yaitu:
Hasil pengamatan pembelajaran yang telah dilakukan dianalisis dengan pedoman
kualifikasi persentase sebagai berikut.
75% - 100% = sangat tinggi
20% - 74,99% = tinggi
25% - 49,99% = sedang
0% - 24,99% = rendah
(Yonny, dkk. 2010: 175-6)
Selain kegiatan siswa, ada beberapa sikap siswa yang diamati selama
pembelajaran berlangsung seperti sikap teliti, berani, mandiri, kerjasama,
menghargai pendapat orang lain. Sikap yang diamati selama pembelajaran ini
disesuaikan dengan karakter yang diharapkan dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP).
3.6 Teknik Analisis Data
Sugiyono (2014: 333) menjelaskan bahwa analisis data adalah proses
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dengan cara
mengorganisasi data tersebut ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,
Persentase =
64
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan
mana yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami
oleh diri sendiri maupun orang lain. Dalam teknik analisis data akan dibahas
tentang deskripsi data, uji prasyarat analisis, dan analisis akhir.
3.6.1 Deskripsi Data
Deskripsi data ini memiliki tujuan untuk memberikan gambaran (deskripsi)
tentang suatu data agar data yang tersaji dapat dipahami dengan mudah. Penelitian
yang dilaksanakan merupakan penelitian eksperimen untuk menguji apakah
pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) efektif terhadap hasil
belajar siswa. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis data kuantitatif.
Sugiyono (2014: 6) menyatakan “Data kuantitatif adalah data yang berbentuk
angka”. Data kuantitatif dalam penelitian ini berupa data yang digunakan yaitu
data nilai hasil belajar IPA materi daur air pada siswa kelas V SDN Muarareja 1
Kota Tegal.
3.6.2 Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat yang akan dipakai dalam penelitian ini meliputi uji normalitas
dan homogenitas data yang akan dianalisis menggunakan SPSS versi 20. Teknik
analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Dalam penelitian
terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian
yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial (Sugiyono 2014: 199). Penelitian
ini menggunakan statistik inferensial, karena penelitian yang diterapkan pada
sampel akan diberlakukan juga pada populasi. Statistik inferensial dibagi menjadi
65
dua bentuk yakni statistik parametris dan nonparametris. Peneliti harus melakukan
uji prasyarat terlebih dahulu untuk menentukan uji statistik inferensial yang akan
digunakan. Uji prasyarat yang digunakan dalam penelitian ini yakni uji normalitas
dan homogenitas. Penjelasan dan rumus uji normalitas dan homogenitas yakni
sebagai berikut.
3.6.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui jenis statistik yang akan
digunakan. Jika data berdistribusi normal, maka analisis pengujian menggunakan
statistik parametris yaitu menggunakan uji t. Jika data berdistribusi tidak normal,
maka analisis pengujian menggunakan statistik nonparametrik. Dalam penelitian
ini statistik non parametrik yang digunakan yakni dengan U Mann Whitney Test.
Menurut Priyatno (2012: 46), dalam melakukan uji normalitas dapat
menggunakan uji Lilliefors pada tabel Kolmogorov Smirnov dengan menu analyze
– descriptive – explore. Menurut Besral (2010: 29), kriteria pengambilan
keputusan uji normalitas yaitu jika signifikasi lebih besar atau sama dengan 0,05,
maka data berdistribusi normal. Sementara itu, jika taraf signifikasi lebih kecil
dari 0,05, maka data berdistribusi tidak normal. Penghitungan uji normalitas
menggunakan SPSS versi 20.
3.6.2.2 Uji Homogenitas
Priyatno (2010: 76) mengemukakan “Uji homogenitas digunakan untuk
mengetahui apakah beberapa varians populasi data adalah sama atau tidak.”
Selanjutnya Priyatno (2012: 83) menjelaskan bahwa sebelum uji t sampel bebas
66
dilakukan perlu dilakukan uji homogenitas terlebih dahulu menggunakan uji
Levene pada menu analyze – compare means – independent sample t test.
Penghitungan uji homogenitas dapat dilihat pada kolom levene test for equality of
variences.
Pengambilan keputusan dan penarikan kesimpulan terhadap uji
homogenitas dilakukan pada taraf signifikan 5%. Besral (2010: 56) menjelaskan
bahwa jika nilai signifikansinya di atas 0,05, maka varians kedua kelompok sama
(homogen). Sebaliknya, jika nilai signifikansinya lebih kecil atau sama dengan
0,05, maka varians kedua kelompok tidak sama. Pengujian homogenitas
menggunakan SPSS versi 20. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui uji t
yang akan digunakan. Jika varians sama, maka uji t menggunakan nilai equal
variances assumed dan jika varians berbeda, maka menggunakan equal variances
not assumed.
3.6.3 Analisis Akhir (Pengujian Hipotesis)
Analisis akhir adalah analisis yang digunakan untuk menguji hasil penelitian
yang telah dilakukan. Hipotesis pertama dalam penelitian ini disebutkan bahwa
terdapat perbedaan antara hasil belajar yang menggunakan pendekatan Contextual
Teaching and Learning (CTL) dengan hasil belajar menggunakan model
konvensional pada mata pelajaran IPA kelas V materi daur air SDN Muarareja 1
Kota Tegal. Oleh sebab itu, analisis untuk menguji hipotesis tersebut yaitu
analisis komparatif. Jika data hasil belajar berdistribusi normal, maka untuk
67
menguji hipotesisnya menggunakan independent samples t tes. Sementara itu, jika
data hasil belajar berdistribusi tidak normal, maka uji hipotesisnya menggunakan
U Mann Whitney Test.
Pengujian hipotesis pertama dengan data berdistribusi normal dengan
bantuan SPSS versi 20 menggunakan menu analyze - compare means -
independent samples t test. Hasil penghitungan menggunakan uji t tersebut dapat
dilihat pada kolom t-test for equality of means. Menurut Priyatno (2012: 84),
kriteria pengambilan keputusan dengan menggunakan uji statistik independent
samples t tes yaitu jika -ttabel ≤ thitung ≤ ttabel, maka Ho diterima dan jika thitung > ttabel
atau -thitung < -ttabel , maka Ho ditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaan antara
hasil belajar siswa yang menggunakan pendekatan Contextual Teaching and
Learning (CTL) dengan hasil belajar menggunakan model konvensional pada
mata pelajaran IPA kelas V materi daur air SDN Muarareja 1 Kota Tegal.
Sementara itu, pengujian hipotesis pertama dengan data berdistribusi tidak
normal dengan SPSS versi 20 menggunakan menu analyze – nonparametrics tests
– 2 independent samples. Hasil uji U Mann Whitney Test dapat dilihat pada
kolom Asymp. Sig. (2-tailed). Kriteria pengambilan keputusan dengan
menggunakan U Mann Whitney Test tersebut yaitu menggunakan taraf signifikasi
0,05. Jika taraf signifikasi > 0,05, maka Ho diterima dan jika signifikasi < 0,05,
maka Ho ditolak (Priyatno 2012: 202).
Selanjutnya, jika hasil analisis hipotesis pertama menyatakan bahwa
terdapat perbedaan antara hasil belajar yang menggunakan pendekatan Contextual
68
Teaching and Learning (CTL) dengan hasil belajar menggunakan model
konvensional pada mata pelajaran IPA kelas V materi daur air SDN Muarareja 1
Kota Tegal, maka akan dilakukan analisis untuk hipotesis yang kedua. Dalam
hipotesis yang kedua dinyatakan bahwa hasil belajar IPA materi daur air pada
siswa kelas V SDN Muarareja 1 Kota Tegal yang menggunakan pendekatan
Contextual Teaching and Learning (CTL) lebih baik daripada yang menggunakan
model konvensional.
Pengujian hipotesis yang kedua yakni uji efektifan pendekatan Contextual
Teaching and Learning (CTL) menggunakan analisis empiris dan statistik.
Sugiyono (2014: 118) menjelaskan bahwa analisis akhir secara empiris
menggunakan rumus berikut.
Keterangan:
O1 = rata-rata nilai hasil tes awal kelas eksperimen
O2 = rata-rata nilai hasil belajar siswa kelas eksperimen
O3 = rata-rata nilai hasil tes awal kelas kontrol
O4 = rata-rata nilai hasil belajar siswa kelas kontrol
Analisis statistik data menggunakan uji pihak kanan yaitu menggunakan
teknik one sample t test. Dalam pengujian hipotesis menggunakan one samples t
test dapat menggunakan menu analyze – compare means – one sample t test.
Menurut Priyatno (2012: 69), uji t untuk satu sampel digunakan untuk menguji
(O2-O1) - (O4-O3)
69
rata-rata sebuah sampel yang dibandingkan dengan rata-rata populasi. Priyatno
(2012: 74) juga menjelaskan bahwa kriteria pengujiannya yaitu jika -ttabel ≤ thitung
≤ ttabel, maka Ho diterima. Jika -thitung < -ttabel atau thitung > ttabel, maka Ho di tolak.
96
BAB 5
PENUTUP
Bagian ini berisi simpulan dan saran. Simpulan merupakan jawaban dari
hipotesis, berdasarkan analisis data hasil penelitian yang telah dilaksanakan. Saran
dalam penelitian ini ditujukan kepada guru, siswa, dan kepala sekolah.
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dari penelitian eksperimen yang berjudul
“Keefektifan Pendekatan Contextual Teaching and Learning terhadap Hasil
Belajar Daur Air pada Siswa Kelas V SDN Muarareja 1 Kota Tegal”, dapat
dikemukakan simpulan penelitian sebagai berikut:
(1) Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara hasil belajar
yang menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)
dengan hasil belajar yang menggunakan model konvensional pada mata
pelajaran IPA kelas V materi daur air SDN Muarareja 1 Kota Tegal. Hal ini
dibuktikan dengan data hasil penghitungan dengan menggunakan rumus
independent samples t test melalui program SPSS versi 20 yang
menunjukkan bahwa thitung > ttabel (2,531 > 2,017).
(2) Hasil belajar siswa kelas V SDN Muarareja 1 Kota Tegal dalam
pembelajaran IPA materi daur air yang menggunakan pendekatan
Contextual Teaching and Learning (CTL) lebih baik daripada yang
menggunakan model konvensional. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji
hipotesis menggunakan one sample t test melalui program dari hasil uji
hipotesis menggunakan one sample t test melalui program SPSS versi 20
yang menunjukkanbahwa nilai thitung > ttabel (3,535 > 2,074).
(3) Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) efektif untuk
meningkatkan hasil belajar IPA kelas V materi daur air SDN Muarareja 1
Kota Tegal. Keefektifan pendekatan Contextual Teaching and Learning
(CTL) terhadap peningkatan hasil belajar siswa dibuktikan dengan nilai
rata-rata di kelas eksperimen lebih baik daripada di kelas kontrol. Rata-rata
nilai hasil belajar siswa dikelas kontrol hanya 80,18, sedangkan di kelas
eksperimen sebesar 86,04.
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan yang telah dipaparkan, peneliti memberikan
beberapa saran bagi siswa, guru, dan kepala sekolah.
5.2.1 Bagi Siswa
Agar pembelajaran yang menerapkan pendekatan Contextual Teaching and
Learning (CTL) dapat berjalan dengan lancar, siswa disarankan:
(1) Membaca materi yang akan dipelajari, sehingga proses pembelajaran dapat
berjalan secara optimal.
(2) Menggali pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki, semakin banyak
pengetahuan yang didapatkan melalui berbagai sumber, siswa akan lebih
memahami materi yang sedang dipelajari.
(3) Memiliki keberanian dalam mengemukakan pendapatnya, sehingga siswa
dapat menanggapi hasil diskusi kelompok lain. Hal ini menjadikan kegiatan
diskusi kelas dapat berjalan dengan lancar.
5.2.2 Bagi Guru
Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa pendekatan
Contextual Teaching and Learning (CTL) lebih efektif daripada model
konvensional, maka guru disarankan untuk:
(1) Mengaitkan materi yang akan dipelajari siswa dengan peristiwa yang ada
dalam kehidupan sehari-hari siswa.
(2) Membimbing siswa dalam kegiatan diskusi serta memberi motivasi kepada
siswa untuk berpartispasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.
(3) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan konsep dalam
pembelajaran IPA dari berbagai sumber.
(4) Menyusun perencanaan pembelajaran dan melaksanakan, sehingga proses
pembelajaran menggunakan pendekatan CTL pada mata pelajaran IPA dan
nilai IPA harus terbukti dapat menghasilkan hasil belajar IPA materi daur
air.
5.2.3 Bagi Kepala Sekolah
Berdasarkan hasil penelitian kepala sekolah disarankan untuk:
(1) Memberikan fasilitas penunjang pelaksanaan pembelajaran menggunakan
pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) baik bagi guru
maupun siswa. Fasilitas dan kelengkapan yang dimaksud yakni buku-buku
relevan yang dapat digunakan guru untuk lebih memahami pendekatan
Contextual Teaching and Learning (CTL).
(2) Memberikan sosialisasi kepada guru-guru kelas mengenai pendekatan
Contextual Teaching and Learning (CTL). Melalui sosialisasi, diharapkan
semua guru kelas mengetahui bahwa pendekatan CTL efektif dalam
meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian, guru kelas dapat
menerapkan pendekatan CTL di kelas lain untuk meningkatkan hasil belajar
siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Abimanyu, Soli, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta. -----. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Asshidiqi, Mochmamad Hasbi. 2012. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS
Melalui Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) di Kelas IV SD Negeri Sindang 02 Kabupaten Tegal. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Atmaja, Budi Surya. 2014. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam
Pembelajaran IPA tentang Sifat Bahan dan Kegunaannya melalui Penerapan Pendekatan Kontekstual. Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia. Online. Diakses pada tanggal 27/12/2014.
Atmojo, Tri. 2012. Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Menulis Laporan
Pengamatan Melalui Pendekatan Kontekstual pada Siswa kelas V SD Negeri Jatingarang 03 Bodeh Pemalang. Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Online. Diakses pada tanggal 27/12/2014.
Aqib, Zainal. 2014. Model-model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual
(Inovatif). Bandung: Yrama Widya. Azmiyawati, Choiril, dkk. 2008. IPA 5 Salingtemas untuk Kelas V SD/MI. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Besral. 2010. Pengolahan dan Analisis Data-1 Menggunakan SPSS. Depok:
Universitas Indonesia. Desmita. 2012. Psikologi Perkembangan Peserta Didik: Panduan Bagi Orang
Tua dan Guru dalam Memahami Psikologi Anak Usia SD, SMP, dan SMA. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Firman, dkk. 2014. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Pengelompokan
Makhluk Hidup Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Pada Siswa Kelas III SDN 2 Salakan Kecamatan Tinangkung Kabupaten Banggai Kepulauan. Jurnal Kreatif Tandulako Vol 2 No 2. Diunduh dari http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/JKTO/ article/download/2839/1930 Diakses pada tanggal 27/12/2014.
Hamalik, Oemar. 2014. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Sinar Grafika. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Penilaian Kurikulum 2013.
Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Pendamin Mutu Pendidikan.
Khikayati, Laeli. 2010. Penerapan Pendekatan Kontekstual Tipe Inquiri dalam
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Materi Pokok Energi di Kelas IV SD Darussalam Kalibakung Balapulang Tegal. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Malik, Abdul. 2014. Keefektifan Pendekatan CTL terhadap Aktivitas dan Hasil
Belajar IPA Materi Gaya Magnet Kelas V SD Negeri Tegalsari 1 Kota Tegal. Skrpsi. Univesitas Negeri Semarang.
Munib, Achmad, dkk. 2011. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UNNES
Press. Musfiqon. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Prestasi
Pustakaraya. Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisis Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta:
Media Kom. -----. 2012. Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Yogyakarta:
Penerbit Andi. Putra, Sitiatava Rizema. 2013. Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains.
Yogyakarta: Diva Press. Riduwan. 2013. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta. Rifa‟i, Achmad dan Catharina Tri Anni. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang:
UNNES Press. Ruminiati. 2007. Pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan SD. Jakarta:
Direktoral Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Samatowa, Usman. 2011. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Indeks. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta. Shoimin, Aris. 2013. Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:
Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sularso, Aji. 2013. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Unsur Cerita Rakyat
Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada Peserta Didik Kelas V Sekolah Dasar Negeri 3 Pekuncen Kecamatan Jatilawang. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Sulistyanto, Heri dan Edi Wiyono. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 5: untuk SD
dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Suparman, dkk. 2013. The Effect Of Contextual Teaching And Learning Approach
And Achievement Motivation Upon Students' Writing Competency For The Tenth Grade Students Of SMAN 1 Keruak In The Academic Year 2012-2013. Tesis. Universitas Pendidikan Ganesha. Online. Accesed 5/1/2015.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sutama, Haryoto dan Sabar Narimo. 2013. Contextual Math Learning Based on
Lesson Study Can Increase Study Communication. International Journal of Education. Vol 5. Available at http://www.macrothink.org/ journal/index.php /ije/article/viewFile/4440/3626. Accesed 1/5/2015.
Tiningsih, Susilorini, Yuniarsa, dan Sherlinda Octa. 2014. Writing Skills
Enhancement Using the Contextual Teaching and Learning (CTL) Approach in Jayapura. International Journal of Business, Economics and Law, Vol. 5. Available at http://ijbel.com/wp-content/uploads/2014/12/ BUS-43-Writing-Skills-Enhancement-Using-The-COntgextual-Teaching-And-Learning-Ctl-Approach-In-Jayapura.pdf. Accersed 5/1/2015.
Toharudin, Uus, Sri Hendrawati, dan Andrian Rustaman. 2011. Membangun
Literasi Sains Peserta Didik. Bandung: Humaniora. Trianto. 2013. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif dan Progresif Konsep,
Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Wiji, Catur. 2013. Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Pecahan
melalui Pendekatan Kontekstual dengan Media CD Interaktif pada SD Negeri Kebogadung 02 Brebes. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2012
Yogyakarta: Pustaka Belajar. Wisudawati, Asih Widi dan Eka Sulistyowati. 2014. Metodologi Pembelajaran
IPA. Jakarta: Bumi Aksara. Yonny, Acep, dkk. 2010. Menyusun Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta:
Familia.
LAMPIRAN
103
103
Lampiran 1
PEMERINTAH KOTA TEGAL
DINAS PENDIDIKAN
UPTD KECAMATAN TEGAL BARAT
SD NEGERI MUARAREJA 1
Jalan Brawijaya No. 108 Telp (0283) 3318402 Kota Tegal
DAFTAR NAMA SISWA KELAS VA (KELAS EKSPERIMEN)
No Nama Siswa Jenis Kelamin
1 Andri Setiawan L
2 Firman Haryana L
3 Josi Andriyan Syah L
4 Tarsinah P
5 Tiara Lisdiyanti P
6 Tedi Firman Syah L
7 Wildan Uwais A. L
8 Cici Amelia Putri P
9 Diki Arimawanto L
10 Fara Nurfadilah P
11 Imelia Putri P
12 Ismawati P
13 Iqsan Raekhan Sulis L
14 Karisma Septiana P
15 M Fauzan Dzika L
16 Nadia Luluatu Ria P
17 Nurul Baetul Nisa P
18 Salsa Bila Putri Novianti P
19 Sisa Bayu Umbara L
20 Siti Chasanah P
21 Septian Khaerul Sifa L
22 Tomi Hermawan L
23 Umi Kurrota ayun P
24 Wulan Apriyani P
25 Yoga Ismunandar L
104
104
Lampiran 2
PEMERINTAH KOTA TEGAL
DINAS PENDIDIKAN
UPTD KECAMATAN TEGAL BARAT
SD NEGERI MUARAREJA 1
Jalan Brawijaya No. 108 Telp (0283) 3318402 Kota Tegal
DAFTAR NAMA SISWA KELAS V B
No Nama Siswa Jenis Kelamin
1 Tri Ady Setiawan L
2 Fredi Frimanto L
3 Ditya Arza Prasetyo L
4 Akhmad Yusuf Nur Tauhid L
5 Choirunnisa P
6 Dita Vania P
7 Dandi Wiranto L
8 Dede Rafi Ramadani L
9 Irgi Fahrezy P
10 Jono L
11 M. Sarifudin L
12 M. Saeful Nurrokhim L
13 Monica Asri Wulandari P
14 Nadzifa Uli Nihayati P
15 Nurhadi Mustika Aji L
16 Panca Ramadhoni L
17 Siti Turinah P
18 Septi Jessika Fany P
19 Solikhatun Nurkhasanah P
20 Silfi Intan Permatasari P
21 Taufik Syapaat L
22 Wahyuni Triyanto P
23 Yogi Firmansyah L
105
105
Lampiran 3
PEMERINTAH KOTA TEGAL
DINAS PENDIDIKAN
UPTD KECAMATAN TEGAL BARAT
SD NEGERI TEGALSARI 2
Jalan Blanak No. 34 Telp (0283) 324531 Kota Tegal
DAFTAR NAMA SISWA KELAS UJI COBA
No Nama No Nama
1. Singgih Muhamad 17. Natasya Salwa
2. Nurhandayani 18. Nurhaliza Zalianty
3. Ajis Nasofik 19. Nurul Dwi A.
4. Imelda Yunita S 20. Puput Sriwiyanti
5. Kartika Dewi 21. Ridho Noval
6. Moh. Syamsul bahri 22. Riko Tresno Mulyo
7. Aisy Intan Imelia 23. Rohdatul Lu‟man
8. Arif Ikhfan 24. Salsabila Puji A.
9. Farah Fadilah F. 25. Serli Nurbaeti
10. Febiyana Yulianti 26. Siti Mutmainah
11. Gusti Zaenul A. 27. Sherly Mei Shinta
12. Imam Saputra 28. Winda Faticha
13. Jilan Izas 29. Wiratama Sukarno
14. Lutfi Ade Nurhanifah 30. Syaefulloh Wijaya K.
15. Melisa Maharani P. 31. Elya Fransisco B.L
16. Mufid Muzzaki 32. Wibisono
106
106
Lampiran 4
PEDOMAN WAWANCARA TIDAK TERSTRUKTUR
DAN HASIL WAWANCARA
Hari, tanggal : Selasa, 24 Februari 2015
Narasumber : Guru Kelas V SDN Muarareja 1 Kota Tegal
Tempat : SDN Muarareja 1 Kota Tegal
No Pertanyaan Hasil Wawancara
1. Sudah berapa lama ibu
mengajar di SD?
Guru kelas VA yakni Komariyatun, S.Pd telah
menjadi guru selama 30 tahun, sedangkan guru
kelas VB yakni Lia Margiyanti, S.Pd telah
menjadi guru selama 15 tahun.
2. Apa pendidikan terakhir
yang ibu tempuh?
Guru kelas Vdi SDN Muarareja 1 merupakan
sarjana pendidikan guru sekolah dasar.
3. Berapa jumlah siswa
kelas V di sekolah ibu?
Jumlah siswa kelas VA sebanyak 25 siswa dan
jumlah siswa kelas VB sebanyak 23 siswa. Jadi,
jumlah siswa keseluruhan yakni 48 siswa.
4. Apa saja kendala yang
bapak/ibu temui pada
saat pembelajaran IPA?
Pembelajaran IPA yang melaksanakan kegiatan
percobaan membutuhkan perencanaan dengan
baik, karena kegiatan percobaan membutuhkan
waktu yang cukup banyak.
5. Berapa batas KKM untuk
mata pelajaran IPA di
sekolah ibu?
Batas KKM mata pelajaran IPA di SDN
Muarareja 1 Kota Tegal yakni 65.
6. Apa saja model
pembelajaran IPA yang
sudah pernah ibu
diterapkan?
Dalam melaksanakan pembelajaran guru
cenderung menggunakan model konvensional.
Model konvensional yang sering digunakan
yaitu metode ceramah, tanya jawab dan
pemberian tugas
107
107
Lampiran 5
PEDOMAN PENELITIAN
No Kriteria Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
1. Lokasi Penelitian
a. Nama Sekolah SDN Muarareja 1 Kota
Tegal
SDN Muarareja 1 Kota
Tegal
b. Alamat Jalan Brawijaya No 108
Kota Tegal
Jalan Brawijaya No 108
Kota Tegal
2. Kemampuan Awal Rata-rata nilai tes awal
64,52
Rata-rata nilai tes awal
65,27
3. Subjek Penelitian
a. Populasi 25 siswa 23 siswa
b. Sampel 25 siswa 23 siswa
4. Mata Pelajaran IPA IPA
5. Materi Daur Air Daur Air
6. Perlakuan Pendekatan Contextual
Teaching and Learning
(CTL)
Model pembelajaran
konvensional
7. Instrumen Penelitian
a. Bentuk Soal Pilihan Ganda Pilihan Ganda
b. Banyak Soal 30 soal 30 soal
c. Banyak Alternatif
Jawaban
4 Pilihan 4 Pilihan
8. Uji Coba Instrumen
a. Lokasi Uji Coba SDN Tegalsari 2 Kota Tegal
b. Peserta Uji Coba Siswa kelas V berjumlah 32 siswa
c. Waktu Uji Coba Maret 2015
9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
a. Pertemuan I
1) Materi Proses daur air Proses daur air
2) Hari/Tanggal Rabu, 15 April 2015 Kamis, 16 April 2015
3) Waktu 07.30 – 08.40 WIB 07.30 – 08.40 WIB
4) RPP Terlampir
b. Pertemuan II
1) Materi Kegiatan yang
mempengaruhi proses
daur air
Kegiatan yang
mempengaruhi proses
daur air
2) Hari/Tanggal Jum‟at, 17 April 2015 Sabtu, 18 April 2015
3) Waktu 07.30 – 08.40 WIB 07.30 – 08.40 WIB
4) RPP Terlampir
c. Pertemuan III
1) Materi Kegiatan penghematan air Kegiatan penghematan air
2) Hari/Tanggal Rabu, 22 April 2015 Kamis, 23 April 2015
3) Waktu 07.30 – 08.40 WIB 07.30 – 08.40 WIB
4) RPP Terlampir
108
SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SDN Muarareja 1 Kota Tegal
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : V/2
Standar Kompetensi : 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam
Kompetensi Dasar Materi
Pokok
Kegiatan
Pembelajaran Indikator Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber dan
Media Belajar
7.4
Mendeskripsikan
proses daur dan
kegiatan manusia
yang dapat
mempengaruhinya
Daur
air
1. Mencari informasi
tentang pentingnya
air bagi manusia
melalui berbagai
sumber (buku,
wawancara)
2. Menyarikan
terjadinya daur air
dari bacaan
3. Mendiskusikan
alasan air tidak
pernah habis
walaupun terus
menerus digunakan
4. Berdiskusi mengenai
faktor-faktor atau
kegiatan yang dapat
mengganggu proses
daur air
7.4.1 Menjelaskan
mengenai
pentingnya air
7.4.2 Menjelaskan proses
terjadinya air
melalui gambar
7.4.3 Mengidentifikasi
kegiatan yang dapat
mempengaruhi
proses daur air
Tes:
tertulis/lisan
Unjuk kerja
melakukan
diskusi dan
praktik
Portofoilo
Laporan
tertulis
praktik dan
tugas
4 x 35
menit
Buku IPA dan
buku-buku lain
yang relevan
Lam
pira
n 6
109
5. Mengidentifikasi
tingkat pemborosan
air melalui
pengamatan
7.5
Mendeskripsikan
perlunya
penghematan air
Daur
air
Mendiskusikan cara-
cara menghemat air
7.5.1 Mengidentifikasi
cara mengemat air
Unjuk kerja:
melakukan
diskusi dan
praktik
2 x 35
menit
110
PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN
Nama Sekolah : SDN Muarareja 1 Kota Tegal
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : V/2
Standar Kompetensi : 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber dan
Media Belajar
7.4
Mendeskripsi
kan proses
daur dan
kegiatan
manusia yang
dapat
mempengaru
hinya
Daur
air
1. Menyanyikan lagu hujan
dan membantu siswa
menjelaskan peristiwa
banjir yang sering di lihat
di lingkungan sekitar
(konstruktivisme)
2. Bertanya tentang kegunaan
air, pengertian daur air, dan
pentingnya hutan
(bertanya)
3. Memberi contoh kegunaan
air dalam kehidupan sehari-
hari, kegiatan pengrusakan
hutan (pemodelan)
4. Mengelompokkan siswa
menjadi 5 kelompok, setiap
kelompok terdiri dari 5
siswa (masyarakat belajar)
7.4.1 Menjelaskan
mengenai
pentingnya air
7.4.2 Menjelaskan
proses terjadinya
air melalui
gambar
7.4.3 Mengidentifikasi
kegiatan yang
dapat
mempengaruhi
proses daur air
Tes:
tertulis/lisan
Unjuk kerja
melakukan
diskusi dan
praktik
Portofoilo
Laporan
tertulis
praktik dan
tugas
4 x 35
menit
Sumber belajar:
1. Buku Ilmu
Pengetahuan
Alam 5: untuk
SD dan MI Kelas
V. karya, Heri
Sulistyanto dan
Edi Wiyono.
2008. Jakarta:
Pusat Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional
2. Buku IPA 5
Salingtemas
untuk Kelas V
SD/MI. karya
Choiril
Lam
pira
n 7
111
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber dan
Media Belajar
5. Berdiskusi secara
berkelompok untuk
menyelesaikan tugas yang
diberikan guru berupa
percobaan dan beberapa
pertanyaan (inkuiri)
6. Setiap kelompok
mempersentasikan hasil
diskusinya (inkuiri)
7. Menyimpulkan
pembelajaran yang telah
dilakukan (refleksi)
8. Siswa menyampaikan
pendapat tentang kegiatan
pembelajaran yang telah
dilaksanakan (refleksi)
9. Melaksanakan tes formatif
dan penilaian selama proses
pembelajaran (penilaian
autentik)
Azmiyawati, dkk
Jakarta: Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional.
Media
pembelajaran:
1. gambar daur air.
2. percobaan hujan:
tungku kaki,
lilin, kaleng susu,
korek api, mika,
tutu gelas.
3. gambar kegiatan
merusak hutan
4. percobaan.
terganggunya
daur air: tanah
dalam kotak,
tanaman, dan air.
5. percobaan
penghematan dan
pemborosan air:
gelas plastik, air,
penyumbat.
7.5
Mendeskripsi
kan perlunya
penghematan
air
Daur
air
1. Mengingatkan siswa
tentang akibat apabila tidak
mematikan kran setelah
cuci tangan
(konstruktivisme)
7.5.1 Mengidentifikasi
kegiatan
menghemat air
dalam kehidupan
sehari-hari
Tes tertulis
Unjuk
kerja:
melakukan
diskusi dan
2 x 35
menit
112
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber dan
Media Belajar
2. Bertanya tentang
pengertian penghematan air
dan pentingnya
penghematan air (bertanya)
3. Memberi contoh kegiatan
yang menggambarkan
proses daur air dan
penghematan air
(pemodelan)
4. Mengelompokkan siswa
menjadi 5 kelompok, setiap
kelompok terdiri dari 5
siswa (masyarakat belajar)
5. Berdiskusi secara
berkelompok untuk
menyelesaikan tugas yang
diberikan guru berupa
percobaan dan beberapa
pertanyaan (inkuiri)
6. Setiap kelompok
mempersentasikan hasil
diskusinya (inkuiri)
7. Menyimpulkan
pembelajaran yang telah
dilakukan (refleksi)
praktik
113
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber dan
Media Belajar
8. Siswa menyampaikan
pendapat tentang kegiatan
pembelajaran yang telah
dilaksanakan (refleksi)
9. Melaksanakan tes formatif
dan penilaian selama proses
pembelajaran (penilaian
autentik)
114
PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN KELAS KONTROL
Nama Sekolah : SDN Muarareja 1 Kota Tegal
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : V/2
Standar Kompetensi : 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Kegiatan
Pembelajaran Indikator Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber dan
Media Belajar
7.4
Mendeskripsik
an proses daur
dan kegiatan
manusia yang
dapat
mempengaruhi
nya
Daur
air
1. Menjelaskan
kegunaan air,
pengertian daur air,
dan pentingnya hutan
2. Mencari kegiatan
pengrusakan yang
dapat mengganggu
daur air bersama salah
satu temannya
berdasarkan penjelasan
dari guru.
7.4.4 Menjelaskan
mengenai pentingnya
air
7.4.5 Menjelaskan proses
terjadinya air melalui
gambar
7.4.1 Mengidentifikasi
kegiatan yang dapat
mempengaruhi proses
daur air
Tes: tertulis
Penugasan
4 x 35
menit
Sumber belajar:
1. Buku Ilmu
Pengetahuan
Alam 5: untuk
SD dan MI
Kelas V.
karya, Heri
Sulistyanto dan
Edi Wiyono.
2008. Jakarta:
Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional
2. Buku IPA 5
Salingtemas
untuk Kelas V
7.5
Mendeskripsik
an perlunya
penghematan
air
Daur
air
1. Menjelaskan
pengertian
penghematan air dan
pentingnya
penghematan air.
2. Menjelaskan kegiatan
7.5.1 Mengidentifikasi
kegiatan menghemat
air dalam kehidupan
sehari-hari
Tes tertulis
Unjuk
kerja:
melakukan
diskusi
2 x 35
menit
Lam
pira
n 8
115
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Kegiatan
Pembelajaran Indikator Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber dan
Media Belajar
yang menggambarkan
proses daur air dan
penghematan air .
3. mencari contoh
kegiatan penghematan
air dan pemborosan air
berdasarkan penjelasan
guru.
4. Menjelaskan akibat
dari pemborosan air.
SD/MI. karya
Choiril
Azmiyawati,
dkk Jakarta:
Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional.
Media
pembelajaran:
1. gambar daur
air.
2. gambar
kegiatan
merusak hutan.
3. gambar akibat
dari
pemborosan
air.
4. Media konkret:
gelas plastik,
air, dan
penyumbat.
116
LEMBAR TELAAH SOAL UJI COBA OLEH TIM AHLI
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/ Semester : V/ II
Petunjuk
Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa butir-butir soal evaluasi pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA), berilah tanda cek (√) atau tanda silang (x) pada kolom yang tersedia. Jika butir soal sesuai dengan kriteria telaah, maka
berilah tanda cek (√). Jika butir soal tidak sesuai dengan kriteria telaah, maka berilah tanda silang (x).
Soal 1-20
No. Aspek yang Diperhatikan Nomor Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
A. Materi
1. Soal sudah sesuai dengan indikator
soal dalam kisi-kisi. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Materi yang ditanyakan sesuai
dengan jenis tes/bentuk soal yang
dipergunakan. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. Pilihan jawaban homogen dan logis. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4. Hanya ada satu kunci jawaban. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
B. Konstruksi
5. Pokok soal dirumuskan dengan
singkat, jelas, dan tegas. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Lam
pira
n 9
117
No. Aspek yang Diperhatikan Nomor Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
6. Rumusan pokok soal dan pilihan
jawaban merupakan pernyataan yang
diperlukan saja.
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7. Pokok soal tidak memberi petunjuk
kunci jawaban. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
8. Pokok soal bebas dari pernyataan
yang bersifat negatif ganda. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
9. Pilihan jawaban homogen dan logis
ditinjau dari segi materi. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
10. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau
sejenisnya jelas dan berfungsi. - - - - - - - √ - - - - - - - - - - - -
11. Panjang pilihan jawaban relatif sama. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
12. Pilihan jawaban tidak menggunakan
pernyataan "semua jawaban di atas
salah/benar" dan sejenisnya.
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
13. Pilihan jawaban yang berbentuk
angka/waktu disusun berdasarkan
urutan besar kecilnya angka atau
kronologisnya.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - √
14. Butir soal tidak bergantung pada
jawaban soal sebelumnya. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
C. Bahasa/Budaya
15. Bahasa soal sudah komunikatif dan
sesuai dengan jenjang pendidikan
siswa.
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
16. Soal sudah menggunakan bahasa
Indonesia baku. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
118
No. Aspek yang Diperhatikan Nomor Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
17. Soal tidak menggunakan bahasa yang
berlaku setempat/tabu. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
18. Pilihan jawaban tidak mengulang
kata/ kelompok kata yang sama,
kecuali merupakan satu kesatuan
pengertian.
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Soal 21-40
No. Aspek yang Diperhatikan Nomor Soal
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
A. Materi
1. Soal sudah sesuai dengan indikator
soal dalam kisi-kisi. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Materi yang ditanyakan sesuai
dengan jenis tes/bentuk soal yang
dipergunakan. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. Pilihan jawaban homogen dan logis. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4. Hanya ada satu kunci jawaban. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
B. Konstruksi
5. Pokok soal dirumuskan dengan
singkat, jelas, dan tegas. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6. Rumusan pokok soal dan pilihan
jawaban merupakan pernyataan
yang diperlukan saja.
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
119
No. Aspek yang Diperhatikan Nomor Soal
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
7. Pokok soal tidak memberi petunjuk
kunci jawaban. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
8. Pokok soal bebas dari pernyataan
yang bersifat negatif ganda. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
9. Pilihan jawaban homogen dan logis
ditinjau dari segi materi. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
10. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau
sejenisnya jelas dan berfungsi. - - - - - - - - - - - - - - - - - √ - -
11. Panjang pilihan jawaban relatif
sama. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
12. Pilihan jawaban tidak menggunakan
pernyataan "semua jawaban di atas
salah/benar" dan sejenisnya.
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
13. Pilihan jawaban yang berbentuk
angka/waktu disusun berdasarkan
urutan besar kecilnya angka atau
kronologisnya.
- - - - √ - - - - - - - - - - - - √ - -
14. Butir soal tidak bergantung pada
jawaban soal sebelumnya. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
C. Bahasa/Budaya
15. Bahasa soal sudah komunikatif dan
sesuai dengan jenjang pendidikan
siswa.
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
16. Soal sudah menggunakan bahasa
Indonesia baku.
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
120
No. Aspek yang Diperhatikan Nomor Soal
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
17. Soal tidak menggunakan bahasa
yang berlaku setempat/tabu. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
18. Pilihan jawaban tidak mengulang
kata/ kelompok kata yang sama,
kecuali merupakan satu kesatuan
pengertian.
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Soal 41-60
No. Aspek yang Diperhatikan Nomor Soal
41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
A. Materi
1. Soal sudah sesuai dengan indikator
soal dalam kisi-kisi. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Materi yang ditanyakan sesuai
dengan jenis tes/bentuk soal yang
dipergunakan. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. Pilihan jawaban homogen dan logis. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4. Hanya ada satu kunci jawaban. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
B. Konstruksi
5. Pokok soal dirumuskan dengan
singkat, jelas, dan tegas. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6. Rumusan pokok soal dan pilihan
jawaban merupakan pernyataan
yang diperlukan saja.
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
121
No. Aspek yang Diperhatikan Nomor Soal
41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
7. Pokok soal tidak memberi petunjuk
kunci jawaban. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
8. Pokok soal bebas dari pernyataan
yang bersifat negatif ganda. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
9. Pilihan jawaban homogen dan logis
ditinjau dari segi materi. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
10. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau
sejenisnya jelas dan berfungsi. - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
11. Panjang pilihan jawaban relatif
sama. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
12. Pilihan jawaban tidak menggunakan
pernyataan "semua jawaban di atas
salah/benar" dan sejenisnya.
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
13. Pilihan jawaban yang berbentuk
angka/waktu disusun berdasarkan
urutan besar kecilnya angka atau
kronologisnya.
- - - - - - - - - √ - - - - √ - - - - -
14. Butir soal tidak bergantung pada
jawaban soal sebelumnya. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
C. Bahasa/Budaya
15. Bahasa soal sudah komunikatif dan
sesuai dengan jenjang pendidikan
siswa.
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
16. Soal sudah menggunakan bahasa
Indonesia baku. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
17. Soal tidak menggunakan bahasa
yang berlaku setempat/tabu. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
122
No. Aspek yang Diperhatikan Nomor Soal
41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
18. Pilihan jawaban tidak mengulang
kata/ kelompok kata yang sama,
kecuali merupakan satu kesatuan
pengertian.
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Mengetahui,
Penelaah I
Drs. Daroni, M.Pd.
NIP 19530101 198103 1 005
123
LEMBAR TELAAH SOAL UJI COBA OLEH TIM AHLI
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/ Semester : V/ II
Petunjuk
Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa butir-butir soal evaluasi pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA), berilah tanda cek (√) atau tanda silang (x) pada kolom yang tersedia. Jika butir soal sesuai dengan kriteria telaah, maka
berilah tanda cek (√). Jika butir soal tidak sesuai dengan kriteria telaah, maka berilah tanda silang (x).
Soal 1-20
No. Aspek yang Diperhatikan Nomor Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
A. Materi
1. Soal sudah sesuai dengan indikator
soal dalam kisi-kisi. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Materi yang ditanyakan sesuai
dengan jenis tes/bentuk soal yang
dipergunakan. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. Pilihan jawaban homogen dan logis. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4. Hanya ada satu kunci jawaban. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
B. Konstruksi
5. Pokok soal dirumuskan dengan
singkat, jelas, dan tegas. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Lam
pira
n 1
0
124
No. Aspek yang Diperhatikan Nomor Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
6. Rumusan pokok soal dan pilihan
jawaban merupakan pernyataan yang
diperlukan saja.
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7. Pokok soal tidak memberi petunjuk
kunci jawaban. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
8. Pokok soal bebas dari pernyataan
yang bersifat negatif ganda. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
9. Pilihan jawaban homogen dan logis
ditinjau dari segi materi. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
10. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau
sejenisnya jelas dan berfungsi. - - - - - - - √ - - - - - - - - - - - -
11. Panjang pilihan jawaban relatif sama. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
12. Pilihan jawaban tidak menggunakan
pernyataan "semua jawaban di atas
salah/benar" dan sejenisnya.
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
13. Pilihan jawaban yang berbentuk
angka/waktu disusun berdasarkan
urutan besar kecilnya angka atau
kronologisnya.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - √
14. Butir soal tidak bergantung pada
jawaban soal sebelumnya. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
C. Bahasa/Budaya
15. Bahasa soal sudah komunikatif dan
sesuai dengan jenjang pendidikan
siswa.
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
16. Soal sudah menggunakan bahasa
Indonesia baku. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
125
No. Aspek yang Diperhatikan Nomor Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
17. Soal tidak menggunakan bahasa yang
berlaku setempat/tabu. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
18. Pilihan jawaban tidak mengulang
kata/ kelompok kata yang sama,
kecuali merupakan satu kesatuan
pengertian.
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Soal 21-40
No. Aspek yang Diperhatikan Nomor Soal
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
A. Materi
1. Soal sudah sesuai dengan indikator
soal dalam kisi-kisi. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Materi yang ditanyakan sesuai
dengan jenis tes/bentuk soal yang
dipergunakan. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. Pilihan jawaban homogen dan logis. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4. Hanya ada satu kunci jawaban. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
B. Konstruksi
5. Pokok soal dirumuskan dengan
singkat, jelas, dan tegas. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6. Rumusan pokok soal dan pilihan
jawaban merupakan pernyataan
yang diperlukan saja.
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
126
No. Aspek yang Diperhatikan Nomor Soal
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
7. Pokok soal tidak memberi petunjuk
kunci jawaban. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
8. Pokok soal bebas dari pernyataan
yang bersifat negatif ganda. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
9. Pilihan jawaban homogen dan logis
ditinjau dari segi materi. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
10. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau
sejenisnya jelas dan berfungsi. - - - - - - - - - - - - - - - - - √ - -
11. Panjang pilihan jawaban relatif
sama. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
12. Pilihan jawaban tidak menggunakan
pernyataan "semua jawaban di atas
salah/benar" dan sejenisnya.
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
13. Pilihan jawaban yang berbentuk
angka/waktu disusun berdasarkan
urutan besar kecilnya angka atau
kronologisnya.
- - - - √ - - - - - - - - - - - - √ - -
14. Butir soal tidak bergantung pada
jawaban soal sebelumnya. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
C. Bahasa/Budaya
15. Bahasa soal sudah komunikatif dan
sesuai dengan jenjang pendidikan
siswa. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
16. Soal sudah menggunakan bahasa
Indonesia baku. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
127
No. Aspek yang Diperhatikan Nomor Soal
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
17. Soal tidak menggunakan bahasa
yang berlaku setempat/tabu. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
18. Pilihan jawaban tidak mengulang
kata/ kelompok kata yang sama,
kecuali merupakan satu kesatuan
pengertian.
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Soal 41-60
No. Aspek yang Diperhatikan Nomor Soal
41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
A. Materi
1. Soal sudah sesuai dengan indikator
soal dalam kisi-kisi. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Materi yang ditanyakan sesuai
dengan jenis tes/bentuk soal yang
dipergunakan. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. Pilihan jawaban homogen dan logis. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4. Hanya ada satu kunci jawaban. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
B. Konstruksi
5. Pokok soal dirumuskan dengan
singkat, jelas, dan tegas. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6. Rumusan pokok soal dan pilihan
jawaban merupakan pernyataan
yang diperlukan saja.
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
128
No. Aspek yang Diperhatikan Nomor Soal
41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
7. Pokok soal tidak memberi petunjuk
kunci jawaban. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
8. Pokok soal bebas dari pernyataan
yang bersifat negatif ganda. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
9. Pilihan jawaban homogen dan logis
ditinjau dari segi materi. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
10. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau
sejenisnya jelas dan berfungsi. - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
11. Panjang pilihan jawaban relatif
sama. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
12. Pilihan jawaban tidak menggunakan
pernyataan "semua jawaban di atas
salah/benar" dan sejenisnya.
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
13. Pilihan jawaban yang berbentuk
angka/waktu disusun berdasarkan
urutan besar kecilnya angka atau
kronologisnya.
- - - - - - - - - √ - - - - √ - - - - -
14. Butir soal tidak bergantung pada
jawaban soal sebelumnya. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
C. Bahasa/Budaya
15. Bahasa soal sudah komunikatif dan
sesuai dengan jenjang pendidikan
siswa.
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
16. Soal sudah menggunakan bahasa
Indonesia baku. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
17. Soal tidak menggunakan bahasa
yang berlaku setempat/tabu. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
129
No. Aspek yang Diperhatikan Nomor Soal
41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
18. Pilihan jawaban tidak mengulang
kata/ kelompok kata yang sama,
kecuali merupakan satu kesatuan
pengertian.
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Mengetahui,
Penelaah II
Lia Margiyanti, S.Pd
NIP 19871008 201001 2 022
130
KISI-KISI SOAL UJI COBA
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : V/2
Materi Pokok : Daur Air
Standar Kompetensi : 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam
Kompetensi Dasar Indikator Soal Ranah
Kognitif
Bentuk
Soal
Nomor
Soal
Kunci
Jawaban
Tingkat
Kesukaran Soal
M SD ST
7.4 Mendeskripsikan
proses daur dan
kegiatan manusia
yang dapat
mempengaruhi-
nya
7.5 Mendeskripsikan
perlunya
penghematan air
Siswa dapat menjelaskan pengertian daur air C2
Pilihan
Ganda
3
33
A
B
√
√
Siswa dapat membedakan kegunaan air dan
yang bukan kegunaan air
C2
Pilihan
Ganda
1
31
C
C
√
√
Siswa dapat menyebutkan contoh sumber air
alami
C1
Pilihan
Ganda
2
32
A
B
√
√
Siswa dapat menyebutkan istilah dalam proses
daur air C1
Pilihan
Ganda
4
34
B
C
√
√
Siswa dapat menyebutkan kegunaan air di
bidang perikanan C1
Pilihan
Ganda
5
35
A
B
√
√
Siswa dapat menyebutkan kegunaan air di
bidang pertanian C1
Pilihan
Ganda
6
36
D
A
√
√
Siswa dapat menyebutkan peristiwa yang
mengawali terjadinya daur air
C1
Pilihan
Ganda
7
37
A
C
√
√
Disajikan bagan, siswa dapat menentukan
salah satu tahap dalam proses daur air. C3
Pilihan
Ganda
8
38
B
A
√
√
Siswa dapat menyebutkan nama proses
perubahan uap air menjadi salju. C1
Pilihan
Ganda
9
39
C
C
√
√
Lam
pira
n 1
1
131
Kompetensi Dasar Indikator Soal Ranah
Kognitif
Bentuk
Soal
Nomor
Soal
Kunci
Jawaban
Tingkat
Kesukaran Soal
M SD ST
Siswa dapat menyebutkan kegiatan yang
menjadi penyebab utama terganggunya daur
air
C1
Pilihan
Ganda
10
40
A
D
√
√
Siswa dapat memberi contoh sumber air
buatan
C2
Pilihan
Ganda
11
41
D
C
√
√
Siswa dapat memberi contoh kegiatan manusia
yang berdampak positif terhadap daur air C2
Pilihan
Ganda
13
43
A
B √
√
Siswa dapat menjelaskan proses pengembunan
(kondensasi) dalam daur air
C2
Pilihan
Ganda
14
44
D
C
√
√
Siswa dapat menjelaskan proses pengendapan
(presipitasi) dalam proses daur air C2
Pilihan
Ganda
16
46
B
C
√
√
Siswa dapat menjelaskan terjadinya hujan
dalam proses daur air
C2
Pilihan
Ganda
17
47
A
D
√
√
Siswa dapat menjelaskan proses peresapan air
hujan menjadi air tanah C2
Pilihan
Ganda
15
45
B
B
√
√
Siswa dapat menyebutkan penyebab terjadinya
proses penguapan
C1
Pilihan
Ganda
18
48
C
A √
√
Siswa dapat menjelaskan proses daur air secara
runtut C2
Pilihan
Ganda
19
49
D
B √
√
Siswa dapat menyebutkan alasan air di bumi
tidak pernah habis C1
Pilihan
Ganda
22
52
B
A √
√
Disajikan pernyataan, siswa dapat
menunjukkan kegiatan yang mengganggu daur
air
C3
Pilihan
Ganda
20
50
A
D √
√
Siswa dapat menyebutkan penyebab hilangnya
daerah resapan air C1
Pilihan
Ganda
23
53
A
C √
√
132
Kompetensi Dasar Indikator Soal Ranah
Kognitif
Bentuk
Soal
Nomor
Soal
Kunci
Jawaban
Tingkat
Kesukaran Soal
M SD ST
Disajikan peristiwa penyebab terganggunya
daur air, siswa dapat menunjukkan akibat dari
peristiwa tersebut
C3
Pilihan
Ganda
24
54
C
A √
√
Disajikan data, siswa dapat menunjukkan
tindakan memelihara daur air C3
Pilihan
Ganda
25
55
B
D
√
√
Siswa dapat menyebutkan pengertian
penghematan air C1
Pilihan
Ganda
12
42
B
A √
√
Disajikan suatu peristiwa, siswa dapat
menunjukkan kegiatan penghematan air yang
dapat dilakukan sesuai peristiwa
C3
Pilihan
Ganda
21
51
B
B
√
√
Siswa dapat menyebutkan akibat dari kegiatan
tidak menghemat air
C1
Pilihan
Ganda
26
56
D
B
√
√
Siswa dapat menyebutkan sikap yang harus
diterapkan dalam menggunakan air C1
Pilihan
Ganda
27
57
A
C
√
√
Siswa dapat menjelaskan peran serta ketika
melakukan tindakan menghemat air. C2
Pilihan
Ganda
28
58
C
C
√
√
Siswa dapat menyebutkan kegiatan
penggunaan air sesuai keperluan C1
Pilihan
Ganda
29
59
C
C
√
√
Siswa dapat memberi contoh kegiatan
penghematan air. C2
Pilihan
Ganda
30
60
D
D
√
√
Jumlah Butir Soal 60 16 30 14
Persentase Tingkat Kesukaran Soal (%) 26,7 50 23,3
Keterangan: C1 : pengetahuan, C2 : pemahaman, C3 : penerapan
M : Mudah, SD : Sedang, ST : Sulit
133
133
Lampiran 12
SOAL UJI COBA
Nama Sekolah : SDN Tegalsari 2 Kota Tegal
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Materi : Daur Air
Waktu : 80 menit
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling
tepat!
1. Berikut ini bukan merupakan contoh kegunaan air dalam kehidupan sehari-
hari yaitu ….
a. memasak nasi c. budidaya ikan
b. mengepel lantai d. mencuci baju
2. Sumber air alami berasal dari …..
a. sungai c. sumur pompa
b. PAM d. sumur buatan
3. Proses perputaran air secara terus menerus dari bumi ke atmosfer dan kembali
ke bumi lagi disebut ….
a. daur air c. sumber air
b. sifat air d. fungsi air
4. Istilah pengembunan dalam proses daur air yaitu ….
a. transpirasi c. presipitasi
b. kondensasi d. evaporasi
5. Kegunaan air dalam bidang perikanan yaitu ….
a. memelihara ikan c. memelihara ular
b. mencuci piring d. memasak sayur
6. Kegunaan air dalam bidang pertanian yaitu ….
a. memelihara keong c. membuat kolam
b. melakukan penghijauan d. mengairi sawah
7. Proses terjadinya daur air dimulai dari terjadinya ….
a. penguapan c. hujan
b. pengembunan d. pendinginan
134
134
8. Perhatikan bagan daur air di bawah ini!
Berdasarkan bagan di atas, angka 3 menunjukkan terjadinya proses ….
a. penguapan c. penyubliman
b. pengembunan d. pengendapan
9. Di puncak gunung Jayawijaya, uap air mengalami proses pembekuann
kemudian berubah menjadi ….
a. pelangi c. salju
b. awan d. hujan
10. Penyebab utama yang sering mengganggu daur air yaitu ….
a. kegiatan manusia c. jatuhnya meteor
b. gempa bumi d. gunung meletus
11. Salah satu contoh sumber air buatan berasal dari ….
a. danau c. sungai
b. rawa d. PAM
12. Usaha menggunakan air sesuai kebutuhan disebut kegiatan ….
a. penggunaan air c. pemanfaatan air
b. penghematan air d. pemborosan air
13. Kegiatan menusia yang berdampak positif terhadap daur air yaitu ….
a. penanaman kembali c. menggunduli hutan
b. membakar hutan d. pembalakan liar
14. Awan di angkasa akan mengalami …. karena suhu rendah.
a. penguapan c. penyubliman
b. pemanasan d. pengembunan
15. Air hujan dapat menjadi air tanah karena adanya proses ….
a. pengendapan c. pengembunan
b. peresapan d. pembekuan
Air
Uap Air Awan
Hujan
1
2
3
4
Awan dan
pendinginan
Titik air di
angkasa
Air
Uap Air
135
135
16. Uap air naik dan berkumpul di udara, karena udara tidak mampu
menampungnya maka terjadi ….
a. kondensasi c. infiltrasi
b. presipitasi d evaporasi
17. Akibat suhu yang rendah uap air akan berubah menjadi titik-titik air dan
menyebabkan terjadinya ….
a. hujan c. kabut
b. pelangi d. angin
18. Air di bumi akan mengalami penguapan karena adanya ….
a. panas bumi c. panas matahari
b. angin topan d. pemanasan global
19. Berikut ini proses daur air yang benar yaitu ….
a. pengembunan –penguapan – hujan – peresapan
b. pengembunan – penguapan – pendinginan – hujan
c. penguapan – pendinginan – pengembunan –hujan
d. penguapan –pengembunan – hujan –peresapan
20. Perhatikan pernyataan berikut!
(1) Penanaman seribu pohon (3) Memperluas lahan kosong
(2) Melakukan pengaspalan jalan (4) Melakukan tebang pilih
Berdasarkan pernyataan di atas yang merupakan kegiatan yang mengganggu
daur air ditunjukkan oleh nomor ….
a. (1) dan (3) c. (2) dan (3)
b. (1) dan (4) d. (2) dan (4)
21. Setiap musim kemarau desa Merden selalu mengalami kekeringan, sehingga
warganya perlu menghemat air. Berikut ini kegiatan yang dapat dilakukan
warga Merden yakni ….
a. membuka kran air secara terus menerus
b. mencuci pakaian seminggu tiga kali
c. mandi dalam waktu yang lama
d. mencuci motor sehari dua kali
136
136
22. Air di permukaan bumi selalu tersedia karena adanya …..
a. resapan air c. mata air
b. daur air d. aliran air
23. Mengaspal seluruh jalan dapat mengganggu proses daur air karena ….
a. menghilangkan daerah resapan air
b. menjadikan jalan mudah di lewati
c. membuat udara di sekitar jalan panas
d. memperindah lingkungan sekitar jalan
24. Penebangan pohon secara liar mengakibatkan terganggunya proses daur air.
Kegiatan ini dapat menyebabkan terjadinya ….
a. tsunami c. banjir
b. kekeringan d. gempa
25. Perhatikan pernyataan berikut ini!
(1) Melakukan penanaman pada hutan-hutan yang gundul.
(2) Melakukan pembakaran hutan untuk diambil kayunya
(3) Membangun gedung-gedung mewah di lahan kosong
(4) Menanami lahan kosong dengan tumbuh-tumbuhan
Tindakan manusia yang memelihara daur air ditunjukkan oleh nomor ….
a. (1) dan (3) c. (2) dan (3)
b. (1) dan (4) d. (2) dan (4)
26. Kegiatan manusia yang tidak menghemat air menyebabkan terjadinya ….
a. tanah longsor c. bencana tsunami
b. banjir bandang d. lahan kering
27. Manusia perlu menggunakan air di bumi dengan ….
a. bijaksana c. berlebihan
b. boros d. bersama
28. Melakukan tindakan menghemat air dalam kebutuhan sehari-hari, berarti kita
turut berperan dalam ….
a. mendatangkan bencana c. memelihara sumber air
b. mengganggu daur air d. merusak lingkungan
137
137
29. Kegiatan manusia yang menggunakan air sesuai dengan kebutuhan adalah ….
a. membersihkan kaca dengan banyak air setiap hari
b. menguras kolam ikan setiap hari
c. menyiram tanaman dengan air bekas cucian beras
d. menggunakan air untuk bermain-main
30. Pada saat mencuci, sebaiknya kita menggunakan air ….
a. secara berlebihan c. sedikit demi sedikit
b. sebanyak-banyaknya d. sesuai kebutuhan
31. Salah satu kegunaan air dalam kehidupan sehari-hari yaitu ….
a. mengairi sawah c. membuat kolam
b. memelihara ikan d. menyirami tanaman
32. Laut merupakan sumber air secara ….
a. langsung c. buatan
b. alami d. galian
33. Daur air merupakan proses perputaran air yang terjadi secara ….
a. bertahap c. terpisah
b. berkesinambungan d. tertata
34. Istilah penguapan dalam proses daur air yaitu ….
a. infiltrasi c. evaporasi
b. presipitasi d. kondensasi
35. Menggunakan air untuk memelihara udang di tambak merupakan salah
kegunaan air di bidang ….
a. pertanian c. pertambangan
b. perikanan d. peternakan
36. Menggunakan air untuk irigasi merupakan kegunaan air di bidang ….
a. pertanian c. pertambangan
b. perikanan d. peternakan
37. Proses daur air dimulai dengan terjadinya …. air laut, danau, dan sungai.
a. pendinginan c. penguapan
b. pembekuan d. pengembunan
138
138
38. Perhatikan bagan daur air di bawah ini!
Pada bagan di atas, proses penguapan terjadi pada nomor ….
a. 1 c. 3
b. 2 d. 4
39. Di daerah yang mengalami musim dingin, uap air tidak turun menjadi hujan
tetapi menjadi salju. Proses ini disebut ….
a. pencairan c. pembekuan
b. penyubliman d. pengembunan
40. Terganggunya daur air lebih sering disebabkan oleh ….
a. perputaran angin c.bencana alam
b. aktivitas magma d. perbuatan manusia
41. Sumur merupakan sumber air ….
a. alami c. buatan
b. langsung d. murni
42. Menggunakan air secara tidak berlebihan merupakan kegiatan ….
a. penghematan air c. peresapan air
b. pemborosan air d. pemeliharaan air
43. Kegiatan manusia yang dapat memperbaiki proses daur air di bumi yaitu ….
a. membakar hutan c. memperluas lahan kosong
b. melakukan reboisasi d. mengaspal jalan di desa
44. Proses dalam daur air yang membuat uap air menjadi titik-titik air disebut ….
a. evaporasi c. kondensasi
b. infiltrasi d. presipitasi
45. Proses peresapan akan membuat air hujan menjadi ….
a. air laut c. air danau
b. air tanah d. air sumur
Air
Uap Air Awan
Hujan
1
2
3
4
Awan dan
pendinginan
Uap Air
Titik air di
angkasa
Air
139
139
46. Udara akan menjadi jenuh uap air karena terlalu lama menampung uap air,
sehingga akan terjadi proses ….
a. transpirasi c. presipitasi
b. kondensasi d. evaporasi
47. Akibat proses kondensasi menyebabkan terjadinya ….
a. angin c. kabut
b. salju d. hujan
48. Evaporasi akan terjadi apabila terdapat ….
a. panas matahari c. angin laut
b. getaran bumi d. ombak laut
49. Urutan proses daur air yang tepat yaitu ….
a. evaporasi – kondensasi –presipitasi – hujan
b. evaporasi – presipitasi – kondensasi – hujan
c. kondensasi – evaporasi – presipitasi – hujan
d. kondensasi – presipitasi – evaporasi – hujan
50. Perhatikan pernyataan di bawah ini!
(1) Pembetonan jalan
(2) Pembuatan bendungan
(3) Melakukan reboisasi
(4) Penggudulan hutan
Kegiatan yang mengganggu daur air ditunjukkan nomor ….
a. (1) dan (3) c. (2) dan (4)
b. (1) dan (4) d. (2) dan (3)
51. Andi akan menerapkan kegiatan penghematan air yang diajarkan gurunya di
sekolah. Berikut kegiatan yang dapat dilakukan Andi yaitu ….
a. membiarkan kran air tetap terbuka sepanjang hari
b. mandi menggunakan air secukupnya
c. menyiram tanaman sehari sebanyak lima kali
d. menggunakan air untuk bermain-main
140
140
52. Air di bumi tidak pernah habis walaupun terus menerus digunakan. Hal ini
disebabkan karena adanya ….
a. siklus air c. hujan deras
b. aliran sungai d. laut luas
53. Mendirikan bangunan dan gedung bertingkat di perkotaan akan mengganggu
daur air karena ….
a. memperindah lingkungan perkotaan
b. memperbaiki tatanan kota
c. menghilangkan daerah resapan air
d. menyebabkan tanah wilayah perkotaan turun
54. Membiarkan lahan kosong tak ditanami dapat mengganggu daur air dan
mengakibatkan bencana. Salah satu bencana yang dapat terjadi yaitu ….
a. tanah longsor c. lahan tandus
b. gempa bumi d. abrasi tanah
55. Perhatikan pernyataan di bawah ini!
(1) Pembukaan hutan menjadi perkebunan karet
(2) Membuang sampah ke bantaran sungai
(3) Melakukan tebang pilih secara berkala
(4) Penanaman seribu pohon di dataran tinggi
Berdasarkan pernyataan di atas tindakan memeliharan daur air ditunjukkan
nomor ….
a. (1) dan (4) c. (2) dan (3)
b. (1) dan (3) d. (3) dan (4)
56. Menggunakan air secara berlebihan tanpa memperhatikan kebutuhan
menyebabkan terjadinya ….
a. wabah penyakit c. kemarau panjang
b. kelangkaan air d. pencemaran air
57. Walaupun air di bumi melimpah, tapi air harus digunakan secara ….
a. teliti c. hemat
b. boros d. jujur
141
141
58. Menjaga kelestarian hutan dan melakukan penghematan air merupakan usaha
manusia dalam ….
a. merusak sumber air c. melestarikan sumber air
b. mengganggu sumber air d. mencemari sumber air
59. Salah satu contoh penggunaan air sesuai dengan keperluan adalah ….
a. mencuci kendaraan yang masih bersih
b. menyiram tanaman dengan banyak air
c. menutup kran air setelah digunakan
d. membiarkan kran air yang membuka
60. Jika kamu melihat kran air membuka, maka kamu akan ….
a. membiarkannya c. acuh tak acuh
b. pura-pura tak tahu d. menutupnya
- selamat mengerjakan -
142
142
Lampiran 13
HASIL UJI VALIDITAS SOAL
Correlations
Nomor Soal Skortotal Nomor Soal Skortotal
item1 Pearson Correlation
.224 Item11 Pearson Correlation
.501**
Sig. (2-tailed) .218 Sig. (2-tailed) .004
N 32 N 32
item2 Pearson Correlation
.568**
Item12 Pearson Correlation
.046
Sig. (2-tailed) .001 Sig. (2-tailed) .801
N 32 N 32
item3 Pearson Correlation
.a Item13 Pearson
Correlation -.101
Sig. (2-tailed) Sig. (2-tailed) .581
N 32 N 32
item4 Pearson Correlation
-.285 item14 Pearson Correlation
.284
Sig. (2-tailed) .114 Sig. (2-tailed) .116
N 32 N 32
item5 Pearson Correlation
.457**
item15 Pearson Correlation
.491**
Sig. (2-tailed) .008 Sig. (2-tailed) .004
N 32 N 32
item6 Pearson Correlation
.467**
item16 Pearson Correlation
.219
Sig. (2-tailed) .007 Sig. (2-tailed) .228
N 32 N 32
item7 Pearson Correlation
.488**
item17 Pearson Correlation
-.072
Sig. (2-tailed) .005 Sig. (2-tailed) .694
N 32 N 32
Item8 Pearson Correlation
-.117 item18 Pearson Correlation
.395*
Sig. (2-tailed) .524 Sig. (2-tailed) ,025
N 32 N 32
Item9 Pearson Correlation
.387* Item19 Pearson
Correlation .423
*
Sig. (2-tailed) .029 Sig. (2-tailed) .016
N 32 N 32
Item10 Pearson Correlation
.188 Item20 Pearson Correlation
.429*
Sig. (2-tailed) .302 Sig. (2-tailed) .014
N 32 N 32
143
143
Correlations
Nomor Soal Skortotal Nomor Soal Skortotal
Item21 Pearson Correlation
.387* Item31 Pearson
Correlation .496
**
Sig. (2-tailed) .029 Sig. (2-tailed) .004
N 32 N 32
Item22 Pearson Correlation
.110 Item32 Pearson Correlation
.431*
Sig. (2-tailed) .550 Sig. (2-tailed) .014
N 32 N 32
Item23 Pearson Correlation
.133 Item33 Pearson Correlation
.429*
Sig. (2-tailed) .467 Sig. (2-tailed) .014
N 32 N 32
item24 Pearson Correlation
.079 Item34 Pearson Correlation
.463**
Sig. (2-tailed) .665 Sig. (2-tailed) .008
N 32 N 32
Item25 Pearson Correlation
.733**
Item35 Pearson Correlation
.158
Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .388
N 32 N 32
Item26 Pearson Correlation
.245 Item36 Pearson Correlation
.298
Sig. (2-tailed) .176 Sig. (2-tailed) .098
N 32 N 32
Item27 Pearson Correlation
.448* Item37 Pearson
Correlation .371
*
Sig. (2-tailed) .010 Sig. (2-tailed) .036
N 32 N 32
Item28 Pearson Correlation
.576**
Item38 Pearson Correlation
.365*
Sig. (2-tailed) .001 Sig. (2-tailed) .040
N 32 N 32
Item29 Pearson Correlation
.395* Item39 Pearson
Correlation .141
Sig. (2-tailed) .025 Sig. (2-tailed) .443
N 32 N 32
Item30 Pearson Correlation
.455**
Item40 Pearson Correlation
.415*
Sig. (2-tailed) .009 Sig. (2-tailed) .018
N 32 N 32
144
144
Correlations
Nomor Soal Skortotal Nomor Soal Skortotal
Item41 Pearson Correlation
.446**
Item51 Pearson Correlation
.090
Sig. (2-tailed) .010 Sig. (2-tailed) .625
N 32 N 32
Item42 Pearson Correlation
.506**
Item52 Pearson Correlation
.449**
Sig. (2-tailed) .003 Sig. (2-tailed) .010
N 32 N 32
Item43 Pearson Correlation
.527**
Item53 Pearson Correlation
.506**
Sig. (2-tailed) .002 Sig. (2-tailed) .003
N 32 N 32
item44 Pearson Correlation
.446* Item54 Pearson
Correlation .473
**
Sig. (2-tailed) .011 Sig. (2-tailed) .006
N 32 N 32
Item45 Pearson Correlation
.193 Item55 Pearson Correlation
.173
Sig. (2-tailed) .290 Sig. (2-tailed) .344
N 32 N 32
Item46 Pearson Correlation
.417**
Item56 Pearson Correlation
.389*
Sig. (2-tailed) .018 Sig. (2-tailed) .028
N 32 N 32
Item47 Pearson Correlation
.454* Item57 Pearson
Correlation .a
Sig. (2-tailed) .009 Sig. (2-tailed)
N 32 N 32
Item48 Pearson Correlation
.121 Item58 Pearson Correlation
.463**
Sig. (2-tailed) .508 Sig. (2-tailed) .008
N 32 N 32
Item49 Pearson Correlation
.434* Item59 Pearson
Correlation .a
Sig. (2-tailed) .013 Sig. (2-tailed) .443
N 32 N 32
Item50 Pearson Correlation
.286 Item60 Pearson Correlation
.542**
Sig. (2-tailed) .113 Sig. (2-tailed) .001
N 32 N 32
145
145
Lampiran 14
HASIL UJI RELIABILITAS SOAL
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Soal2 24.34 48.426 .574 .889
Soal5 24.31 49.641 .379 .892
Soal6 24.28 49.757 .396 .892
Soal7 24.50 48.645 .427 .891
Soal9 24.50 48.968 .377 .892
Soal11 24.47 48.386 .479 .890
Soal15 24.28 49.886 .369 .892
Soal18 24.50 48.968 .377 .892
Soal19 24.47 49.096 .368 .892
Soal20 24.50 48.903 .387 .892
Soal21 24.53 48.773 .398 .892
Soal25 24.28 48.338 .706 .888
Soal27 24.38 49.339 .379 .892
Soal28 24.28 49.176 .522 .890
Soal29 24.50 48.581 .436 .891
Soal30 24.28 49.628 .424 .892
Soal31 24.34 49.523 .371 .892
Soal32 24.28 49.822 .383 .892
Soal33 24.63 48.500 .424 .891
Soal34 24.81 48.738 .412 .892
Soal37 24.47 49.741 .269 .894
Soal38 24.56 48.835 .382 .892
Soal40 24.47 48.838 .409 .892
Soal41 24.31 49.254 .456 .891
Soal42 24.34 49.265 .418 .892
Soal43 24.34 48.878 .489 .890
Soal44 24.72 48.531 .422 .892
Soal46 24.75 48.774 .391 .892
Soal47 24.50 48.516 .446 .891
Soal49 24.88 48.887 .415 .892
Soal52 24.47 49.096 .368 .892
Soal53 24.34 49.136 .442 .891
Soal54 24.59 49.023 .350 .893
Soal56 24.78 48.822 .391 .892
Soal58 24.25 49.742 .459 .891
Soal60 24.22 49.789 .547 .891
Keterangan: Soal yang diuji reliabilitasnya merupakan soal yang sudah valid
146
146
Lampiran 15
HASIL ANALISIS TINGKAT KESUKARAN SOAL
Nomor Soal B N I Keterangan
2 27 32 0,84375 Mudah
5 27 32 0,84375 Mudah
6 28 32 0,875 Mudah
7 21 32 0,65625 Sedang
9 21 32 0,65625 Sedang
11 22 32 0,6875 Sedang
15 28 32 0,875 Mudah
18 21 32 0,65625 Sedang
19 22 32 0,6875 Sedang
20 21 32 0,65625 Sedang
21 20 32 0,625 Sedang
25 28 32 0,875 Mudah
27 25 32 0,78125 Mudah
28 28 32 0,875 Mudah
29 21 32 0,65625 Sedang
30 28 32 0,875 Mudah
31 26 32 0,8125 Mudah
32 28 32 0,875 Mudah
33 17 32 0,53125 Sedang
34 11 32 0,34375 Sedang
37 22 32 0,6875 Sedang
38 19 32 0,59375 Sedang
40 22 32 0,6875 Sedang
41 27 32 0,84375 Mudah
42 26 32 0,8125 Mudah
43 26 32 0,8125 Mudah
44 14 32 0,4375 Sedang
46 13 32 0,40625 Sedang
47 21 32 0,65625 Sedang
49 9 32 0,28125 Sukar
52 22 32 0,6875 Sedang
53 26 32 0,8125 Mudah
147
147
Nomor Soal B N I Keterangan
54 18 32 0,5625 Sedang
56 12 32 0,375 Sedang
58 29 32 0,90625 Mudah
60 30 32 0,9375 Mudah
148
148
Lampiran 16
HASIL ANALISIS DAYA BEDA SOAL
Nomor
Soal JA BA JB BB PA PB D Keterangan
2 16 15 16 11 0.94 0.69 0.25 Cukup
5 16 16 16 11 1.00 0.69 0.31 Cukup
6 16 16 16 12 1.00 0.75 0.25 Cukup
7 16 13 16 9 0.81 0.56 0.25 Cukup
9 16 13 16 8 0.81 0.50 0.31 Cukup
11 16 14 16 8 0.88 0.50 0.38 Cukup
15 16 16 16 12 1.00 0.75 0.25 Cukup
18 16 13 16 8 0.81 0.50 0.31 Cukup
19 16 13 16 9 0.81 0.56 0.25 Cukup
20 16 14 16 7 0.88 0.44 0.44 Baik
21 16 13 16 7 0.81 0.44 0.38 Cukup
25 16 16 16 12 1.00 0.75 0.25 Cukup
27 16 16 16 9 1.00 0.56 0.44 Baik
28 16 16 16 12 1.00 0.75 0.25 Cukup
29 16 14 16 7 0.88 0.44 0.44 Baik
30 16 16 16 12 1.00 0.75 0.25 Cukup
31 16 16 16 10 1.00 0.63 0.38 Cukup
32 16 15 16 13 0.94 0.81 0.13 Jelek
33 16 12 16 5 0.75 0.31 0.44 Baik
34 16 8 16 3 0.50 0.19 0.31 Cukup
37 16 14 16 8 0.88 0.50 0.38 Cukup
38 16 12 16 7 0.75 0.44 0.31 Cukup
40 16 14 16 8 0.88 0.50 0.38 Cukup
41 16 16 16 11 1.00 0.69 0.31 Cukup
42 16 15 16 11 0.94 0.69 0.25 Cukup
43 16 15 16 11 0.94 0.69 0.25 Cukup
44 16 10 16 4 0.63 0.25 0.38 Cukup
46 16 10 16 3 0.63 0.19 0.44 Baik
47 16 14 16 7 0.88 0.44 0.44 Baik
49 16 7 16 2 0.44 0.13 0.31 Cukup
52 16 15 16 7 0.94 0.44 0.50 Baik
53 16 15 16 11 0.94 0.69 0.25 Cukup
54 16 11 16 7 0.69 0.44 0.25 Cukup
56 16 9 16 3 0.56 0.19 0.38 Cukup
149
149
Nomor
Soal JA BA JB BB PA PB D Keterangan
58 16 16 16 13 1.00 0.81 0.19 Jelek
60 16 16 16 14 0.94 0.88 0.13 Jelek
Keterangan:
= soal yang digunakan dalam penelitian
= soal yang tidak digunakan dalam penelitian
150
150
Lampiran 17
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS EKSPERIMEN PERTEMUAN PERTAMA
Satuan Pendidikan : SDN Muarareja 1 Kota Tegal
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : V / 2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2 jp)
A. Standar Kompetensi
7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan
penggunaan sumber daya alam
B. Kompetensi Dasar
7.4 Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat
mempengaruhinya
C. Indikator
7.4.1 Menjelaskan mengenai pentingnya air
7.4.2 Menjelaskan proses terjadinya air melalui gambar
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pembelajaran menggunakan pendekatan CTL tentang pentingnya
air, siswa dapat menjelaskan kegunaan air dan sumber air dengan benar
2. Melalui pembelajaran menggunakan pendekatan CTL tentang pengertian
daur air, siswa dapat menjelaskan alasan air di bumi tidak pernah habis
walaupun digunakan secara terus menerus dengan benar.
3. Setelah mengikuti pembelajaran menggunakan pendekatan CTL tentang
daur air, siswa dapat menyebutkan proses terjadinya daur air dengan benar.
Karakter siswa yang diharapkan: teliti, kerjasama, berani, menghargai pendapat
orang lain, dan mandiri.
E. Materi Ajar
Daur Air
1. Kegunaan Air dan Sumber Air
Air memiliki banyak kegunaan antara lain untuk minum, memasak,
mandi, mencuci dan menyiram tanaman. Selain itu, air digunakan sebagai
151
151
sarana transportasi seperti kapal. Air yang sering digunakan dapat diperoleh
dari dua sumber yaitu sumber air alami dan sumber air buatan. Sumber air
alami berasal dari danau, laut, mata air, dan sungai, sedangkan sumber air
buatan berasal dari sumur tradisional, sumur pompa, dan PAM.
2. Proses Daur Air
Air di bumi tidak pernah habis karena mengalami perputaran yang
disebut daur air. Daur air merupakan sirkulasi (perputaran) air secara terus-
menerus dari bumi ke atmosfer dan kembali ke Bumi. Daur air ini terjadi
melalui proses evaporasi (penguapan), presipitasi (pengendapan), dan
kondensasi (pengembunan).
Air di laut, sungai, dan danau menguap karena pengaruh panas dari
sinar matahari. Proses penguapan ini disebut evaporasi. Uap air naik dan
berkumpul di udara. Lama-kelamaan, udara tidak dapat lagi menampung
uap air (jenuh). Proses ini disebut presipitasi (pengendapan). Jika suhu
rendah awan akan mengalami pengembunan. Proses ini membuat uap air
berubah wujud menjadi kumpulan titik-titik air yang tampak sebagai awan
hitam. Proses ini disebut kondensasi (pengembunan). Titik-titik air di awan
kemudian akan turun menjadi hujan. Air hujan yang jatuh di tanah akan
meresap menjadi air tanah. Selanjutnya, air tanah akan keluar melalui sumur
serta merembes ke danau dan sungai. Air dari sungai akan mengalir ke laut.
Air yang terdapat di sungai, danau, laut dan sumber air lainnya akan
menguap lagi karena pengaruh sinar matahari dan akan mengalami
perputaran hingga akhirnya turun hujan kembali.
F. Sumber dan Media/Alat Peraga Pembelajaran
1. Sumber pembelajaran
Sulistyanto, Heri dan Edi Wiyono. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 5: untuk
SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional Hal 161-2
Azmiyawati, Choiril, dkk. 2008. IPA 5 Salingtemas untuk Kelas V SD/MI.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional Hal 146-7
152
152
2. Media/Alat Peraga: gambar daur air, lilin, korek api, tungku kaki, kaleng
susu, mika, tutup gelas, dan air
G. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Contextual Teaching and Learning (CTL)
2. Metode : ceramah, pemberian tugas, tanya jawab, percobaan, dan diskusi.
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan (7 menit)
a. Guru mengajak siswa berdoa sesuai agama dan kepercayaannya
masing-masing.
b. Guru mengecek kehadiran siswa.
c. Guru memberikan motivasi dengan melakukan tepuk semangat.
d. Guru menyuruh siswa menyiapkan alat-alat pelajaran.
e. Guru melakukan apersepsi dengan menyanyikan lagu hujan.
Selanjutnya melakukan tanya jawab tentang lagu yang telah
dinyanyikan yakni 1) lagu apa yang telah kalian nyanyikan? 2) Apa
yang dihasilkan dari hujan? 3) Apakah semua manusia membutuhkan
air? (konstruktivisme).
f. Guru menjelaskan kepada siswa bahwa hari ini akan belajar mengenai
proses perputaran air (daur air) dan kegunaan air.
g. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
2. Kegiatan Inti (48 menit)
a. Eksplorasi
1) Guru bertanya jawab dengan siswa kegunaan air dalam kehidupan
sehari-hari (bertanya).
2) Guru memberi contoh kegunaan air yang ada di sekitar siswa
(pemodelan).
3) Guru bertanya jawab tentang pengertian daur air (bertanya).
b. Elaborasi
1) Siswa dikelompokkan menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri
dari 5 orang siswa (masyarakat belajar).
153
153
2) Siswa memperoleh tugas dari guru untuk melakukan percobaan
tentang proses daur air (menemukan).
3) Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk membuat kesimpulan
dari kegiatan percobaan (menemukan dan masyarakat belajar).
4) Siswa mempersentasikan hasil diskusi di depan teman-temannya
dan kelompok lain menanggapi hasil diskusi kelompok yang
persentasi (konstruktivisme)
c. Konfirmasi
1) Guru membahas kembali tentang proses daur air menggunakan
gambar skema daur air.
2) Guru menyamakan pendapat antarsiswa dan memberi penguatan
kepada siswa.
3) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya materi
yang belum dipahami.
3. Kegiatan Akhir (15 menit)
a. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari
b. Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya berkaitan
pembelajaran yang telah dilakukan (refleksi).
c. Guru memberikan evaluasi kepada siswa berupa tes formatif.
d. Guru memberi umpan balik.
e. Guru memberikan kegiatan tindak lanjut
f. Guru memberi motivasi kepada siswa untuk tetap giat belajar.
g. Guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam.
I. Penilaian
1. Prosedur penilaian : penilaian selama pembelajaran dan hasil belajar
(penilaian autentik)
2. Jenis penilaian : Tes tertulis
3. Bentuk tes : Objektif tes (terlampir)
4. Kunci jawaban : terlampir
154
154
5. Skor penilaian : terlampir
155
155
Lampiran-lampiran RPP
Lampiran RPP 1 Media Pembelajaran
Alat dan bahan dalam kegiatan percobaan: tutup gelas, mika, air, korek api, lilin,
tungku kaki, dan kaleng susu
156
156
Lampiran RPP 2 Lembar Kerja Siswa
LEMBAR KERJA SISWA
“Percobaan terjadinya Hujan”
Waktu 20 menit
A. Alat dan bahan:
1. lilin 5. tutup gelas
2. tungku kaki 6. korek api
3. kaleng susu 7. air
4. mika
B. Langkah kerja:
1. Masukkan air secukupnya ke dalam kaleng susu
2. Nyalakan lilin menggunakan korek api dan letakkan di bawah tungku kaki
3. Letakkan kaleng susu berisi air di atas tungku kaki.
4. Tunggulah beberapa saat hingga air mendidih.
5. Amatilah proses pada saat air mendidih
6. Setelah mendidik halangi uap air yang naik dengan mika.
7. Amatilah apa yang terjadi pada mika setelah beberapa menit
8. Tutup kaleng susu dengan tutup gelas, kemudian tunggu sekitar 5 menit
9. Buka tutup gelas dan amati yang terjadi pada tutup gelas
10. Peganglah tutup gelas menjauh dari panas api dan amati tutup gelas
tersebut
Nama anggota kelompok
1. …………………………………
2. …………………………………
3. …………………………………
4. …………………………………
5. …………………………………
157
157
C. Hasil Percobaan
1. Ketika air di panaskan, maka air akan berubah menjadi ….
Proses tersebut dinamakan ….
2. Setelah ditutup mika uap air akan berubah menjadi ….
Pada saat uap air terhalang oleh mika, terjadilah proses ….
3. Dalam tutup gelas terdapat ….
Proses tersebut dinamakan ….
4. Setelah tutup gelas dijauhkan dari api menyebabkan terjadinya …
D. Isilah bagan di bawah ini dengan benar tentang proses daur air setelah
melakukan proses percobaan
Bagan daur air
Tahapan proses daur air sesuai bagan di atas, yaitu
1. ………..
2. ………..
3. ………..
4. ………..
2
1
3
4
158
158
Lampiran RPP 3 Kisi-kisi Soal Evaluasi
Kisi-kisi Soal Evaluasi Individu
Satuan Pendidikan : SDN Muarareja 1 Kota Tegal
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : V /2
Materi Pokok : Daur Air
Standar Kompetensi : 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan
hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam
Kompetensi Dasar Indikator Soal Jenis
Soal
Ranah
Kognitif
Nomor
Soal
Tingkat
Kesulitan
7.4
Mendeskripsikan
proses daur air dan
kegiatan yang
dapat
mempengaruhinya
- Siswa dapat memberi
contoh sumber air alami
- Siswa dapat menyebutkan
istilah dalam peristiwa
daur air
- Siswa dapat memberi
contoh kegunaan air dalam
kehidupan sehari-hari
- Siswa dapat menjelaskan
alasan air di bumi tidak
pernah habis
- Siswa dapat menjelaskan
proses pengendapan dalam
daur air
- Disajikan data, siswa dapat
menunjukkan urutan
proses daur air dengan
tepat
- Siswa dapat menyebutkan
alasan air hujan dapat
menjadi air tanah
- Siswa dapat menyebutkan
sikap dalam menggunakan
air yang berlimpah
- Siswa dapat memberi
contoh sumber air buatan
- Siswa dapat menjelaskan
proses pengembunan
PG C2
C1
C2
C2
C2
C3
C1
C1
C2
C2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sedang
Sedang
Mudah
Sedang
Sulit
Sulit
Mudah
Sedang
Sedang
Sedang
159
159
Lampiran RPP 4 Soal-soal Evaluasi
Soal Evaluasi Materi Pokok Daur Air
Waktu Pelaksanaan 10 Menit
Berilah tanda silang (x) pada huruf a,b, c, atau d pada jawaban yang paling
tepat !
1. Mata air merupakan contoh sumber air … .
a. tak alami c. alami
b. galian d. buatan
2. Istilah lain pengembunan dalam proses daur air yaitu … .
a. evaporasi c. presipitasi
b. kondensasi d. infiltrasi
3. Berikut ini bukan kegunaan air dalam kehidupan sehari-hari yaitu … .
a. mencuci piring c. memasak nasi
b. menyiram tanaman d. mengairi sawah
4. Air di bumi tidak pernah habis walaupun sering digunakan, karena adanya … .
a. lautan c. daur air
b. mata air d. hujan
5. Setelah uap air naik ke angkasa akan membentuk … .
a. awan c. hujan
b. titik air d. pelangi
6. Perhatikan data berikut!
(1) Evaporasi (3) Kondensasi
(2) Hujan (4) Presipitasi
Berdasarkan data di atas, urutan proses daur air yang tepat yaitu … .
a. (4), (3), (1), dan (2) c. (1), (4), (3), dan (2)
b. (4), (1), (3), dan (2) d. (1), (3), (4), dan (2)
Nama Lengkap:
Kelas:
160
160
7. Air hujan dapat menjadi air tanah karena … .
a. peresapan c. penguapan
b. pengembunan d. perputaran
8. Jumlah air di bumi yang melimpah harus digunakan dengan … .
a. teliti c.bijaksana
b. adil d. jujur
9. Berikut ini merupakan contoh sumber air buatan yaitu … .
a. sumur c. sungai
b. mata air d. danau
10. Titik-titik air terbentuk karena uap air mengalami … .
a. pengendapan c. penguapan
b. pendinginan d. perputaran
161
161
Lampiran RPP 5 Kunci Jawaban dan Penilaian
Kunci jawaban lembar kerja siswa
Hasil percobaan
1. uap air, penguapan (skor 2)
2. uap air jenuh (awan), pengendapan (skor 2)
3. titik air, pengembunan (skor 2)
4. Air menetes (hujan) (skor 1)
Bagan daur air
a. air 1. penguapan (skor 2)
b. uap air 2. pengendapan (skor 2)
c. udara jenuh uap air (awan) 3. pengembunan (skor 2)
d. titik air (awan hitam) 4. hujan (skor 2)
Skor lembar kerja siswa
Skor perolehan
Skor maksimal
skor maksimal (hasil percobaan + bagan daur air) = 15
Kunci jawaban soal evaluasi individu
1. C 6. C
2. B 7. A
3. D 8. C
4. C 9. A
5. A 10. B
Skor Penilaian soal evaluasi individu
Kriteria penilaian
Setiap soal dijawab benar mendapatkan nilai 1
Setiap soal dijawab salah mendapat nilai 0
NA = X 100
Skor maksimal = 10
x 100
162
162
Lampiran RPP 6 Kegiatan Tindak Lanjut (Pengayaan dan Remidial)
Kegiatan Pengayaan
Carilah kegiatan manusia yang dapat mengganggu daur air!
Jawab.:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Kegiatan Remidial
1. Isilah titik-titik dibawah ini dengan benar!
2. Jelaskan proses daur air secara singkat berdasarkan gambar diatas!
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
163
163
Lampiran 18
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PERTEMUAN KEDUA KELAS EKSPERIMEN
Satuan Pendidikan : SDN Muarareja 1 Kota Tegal
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : VA / 2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2 jp)
A. Standar Kompetensi
7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan
penggunaan sumber daya alam.
B. Kompetensi Dasar
7.4 Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat
mempengaruhinya.
C. Indikator
7.4.3 Mengidentifikasi kegiatan yang dapat mempengaruhi proses daur air.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pembelajaran menggunakan pendekatan CTL tentang hutan, siswa
dapat menjelaskan pentingnya tumbuhan dalam menjaga proses daur air
dengan benar.
2. Setelah pembelajaran menggunakan pendekatan CTL tentang berbagai
kegiatan pengrusakan yang dilakukan manusia, siswa dapat menyebutkan
kegiatan manusia yang dapat mengganggu proses daur air dengan benar.
3. Melalui pembelajaran menggunakan pendekatan CTL tentang kegiatan
manusia yang dapat merusak daur air, siswa dapat menyebutkan akibat dari
kegiatan manusia tersebut dan cara memperbaiki proses daur air yang telah
rusak dengan benar.
Karakter siswa yang diharapkan: teliti, kerjasama, berani, menghargai pendapat
orang lain, dan mandiri.
164
164
E. Materi Ajar
Kegiatan Manusia yang Memengaruhi Daur Air
Air yang turun ke tanah ada yang masuk dan bergerak ke dalam tanah
melalui celah-celah dan pori-pori tanah serta batuan. Air yang masuk ke dalam
tanah ini kemudian menjadi air cadangan (sumber air). Air cadangan akan
selalu ada apabila daerah peresapan air selalu tersedia. Hutan merupakan salah
satu daerah peresapan air. Tumbuhan yang hidup di hutan mampu
memperkokoh struktur tanah. Saat hujan turun, air tidak langsung hanyut,
tetapi akan teresap dan tersimpan di dalam tanah. Air yang tersimpan dalam
tanah akan menjadi air tanah. Air akan lebih mudah meresap jika terdapat
banyak tumbuhan, karena akar tumbuhan dapat menyerap air. Adanya air dan
akar di dalam tanah menyebabkan struktur tanah menjadi kokoh dan tidak
mudah longsor. Jadi, keberadaan hutan sangatlah penting untuk memelihara
proses daur air agar tetap terjaga. Akibat yang dapat terjadi akibat
terganggunya daur air yaitu banjir dan tanah longsor.
Namun, banyak kegiatan manusia yang kurang menjaga kelestarian
hutan. Hal ini menyebabkan terganggunya proses daur air. Berikut ini beberapa
kegiatan yang memengaruhi proses daur air yaitu:
1. Penebangan pohon secara liar
2. Pembakaran hutan
3. Pengaspalan dan betonisasi jalan.
4. Membiarkan lahan kosong tidak ditanami dengan tumbuhan
5. Menggunakan air secara berlebihan
6. Mengubah daerah resapan air menjadi bangunan.
Kegiatan manusia yang dapat memperbaiki dan atau berdampak positif
terhadap daur air yaitu melakukan reboisasi (penanaman kembali), melakukan
tebang pilih pada pohon-pohon yang sudah waktunya ditebang, membuat
bendungan dan sebagainya.
F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan: Contextual Teaching and Learning (CTL).
2. Metode: ceramah, pemberian tugas, tanya jawab, percobaan, dan diskusi.
165
165
G. Sumber dan Media/ Alat Peraga Pembelajaran
1. Sumber belajar
Sulistyanto, Heri dan Edi Wiyono. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 5: untuk
SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional Hal 163-4
Azmiyawati, Choiril, dkk. 2008. IPA 5 Salingtemas untuk Kelas V SD/MI.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional Hal
147-8
2. Media/Alat peraga pembelajaran: tempat berbentuk kotak, tanah, tanaman,
air, gambar kegiatan manusia yang mengganggu daur air seperti
pembakaran hutan, penebangan pohon, penggunaan air secara berlebihan,
dan sebagainya.
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan (7 menit)
a. Guru mengajak siswa berdoa sesuai agama dan kepercayaannya
masing-masing.
b. Guru mengecek kehadiran siswa.
c. Guru memberikan motivasi dengan melakukan tepuk semangat.
d. Guru menyuruh siswa menyiapkan alat-alat pelajaran.
e. Guru melakukan kegiatan apersepsi dengan bertanya kepada siswa 1)
Apakah kalian pernah melihat banjir di lingkungan sekitar tempat
tinggalmu? 2) Apakah kalian tahu penyebab dari banjir tersebut? 3)
Apakah kegiatan tersebut memengaruhi proses daur air?
(konstruktivisme)
f. Guru menjelaskan kepada siswa bahwa hari ini akan belajar mengenai
kegiatan yang dapat mempengaruhi proses daur air.
g. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
2. Kegiatan Inti (48 menit)
a. Eksplorasi
1) Guru bertanya jawab dengan siswa tentang pentingnya hutan bagi
kehidupan (bertanya).
166
166
2) Guru memberikan contoh peristiwa pengrusakan hutan untuk
memberikan gambaran kepada siswa tentang kegiatan manusia yang
dapat mempengaruhi proses daur air (pemodelan).
b. Elaborasi
1) Siswa dikelompokkan menjadi 5 kelompok dimana setiap kelompok
terdiri dari 5 orang (masyarakat belajar).
2) Siswa mendapatkan lembar kerja siswa yang berisi tugas dari guru.
3) Siswa melakukan kegiatan percobaan untuk membuktikan kegiatan
mengganggu lingkungan (menemukan).
4) Siswa berdiskusi dengan kelompoknya tentang hasil percobaan dari
yang telah dilakukan (menemukan dan masyarakat belajar).
5) Siswa secara berkelompok dapat melakukan studi literatur untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan guru tentang kegiatan yang
memengaruhi daur air dan akibatnya (masyarakat belajar dan
menemukan).
6) Siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan teman-temannya
dan kelompok lain menanggapi hasil diskusi kelompok yang
persentasi (konstruktivisme)
c. Konfirmasi
1) Guru membahas kembali tentang kegiatan yang dapat memengaruhi
proses daur air yang telah dikerjakan siswa menggunakan gambar
(pemodelan).
2) Guru menyamakan pendapat antarsiswa dan memberi penguatan
kepada siswa.
3) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya materi
yang belum dipahami.
3. Kegiatan Penutup (15 menit)
a. Siswa bersama dengan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari
b. Siswa diberi kesempatan untuk memberikan pendapat tentang kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan (refleksi).
167
167
c. Siswa memdapat soal evaluasi kepada siswa berupa tes formatif
(penilaian)
d. Guru memberi umpan balik (penilaian).
e. Guru memberikan kegiatan tindak lanjut
f. Guru memberi motivasi kepada siswa untuk tetap giat belajar.
g. Guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam.
I. Penilaian
1. Prosedur penilaian : penilaian selama pembelajaran dan hasil belajar
(penilaian autentik)
2. Jenis penilaian hasil : Tes tertulis
3. Bentuk tes : Objektif tes (terlampir)
4. Kunci jawaban : terlampir
5. Skor penilaian : terlampir
168
168
Lampiran-lampiran RPP
Lampiran RPP 1 Media Pembelajaran
Penebangan pohon secara liar Membiarkan lahan kosong
Jalan beraspal mengurangi daerah
resapan air
Bahan dan alat dalam kegiatan percobaan: tanah, tanaman, dan air
169
169
Lampiran RPP 2 Lembar Kerja Siswa
LEMBAR KERJA SISWA
WAKTU PELAKSANAAN: 20 MENIT
Kegiatan 1
A. Tujuan
Mengetahui penyebab terjadinya longsor atau banjir
B. Alat dan Bahan
1. tanah dalam wadah
2. tanaman
3. air
C. Langkah-langkah
Percobaan I
1. Tuang air sedikit demi sedikit pada bagian yang ada tanamannya.
2. Amati proses peresapan air dan keadaan tanah serta catat hasil
pengamatanmu pada lembar yang telah disediakan
Percobaan II
1. Tuang air sedikit demi sedikit pada bagian tanah yang tidak ada
tanamannya.
2. Amati proses peresapan tanah dan keadaan tanag serta catat hasil
pengamatanmu pada lembar yang telah disediakan.
D. Hasil Percobaan
1. Pada percobaan I air …. ke dalam tanah
Keadaan tanah pada percobaan I tetap ….
2. Pada percobaan II air …. ke dalam tanah
Keadaan tanah pada percobaan II mengalami ….
Nama anggota kelompok:
1. ………………………………….
2. …………………………………
3. …………………………………
4. …………………………………
5. …………………………………
170
170
E. Kesimpulan
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Kegiatan 2
Kerjakan soal di bawah ini setelah kamu melakukan percobaan!
1. Sebutkan kegiatan yang dapat mengganggu proses daur air dan akibat
terganggunya proses daur air!
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2. Sebutkan kegiatan yang dapat kamu lakukan untuk memperbaiki proses daur
air yang telah terganggu!
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………….
171
171
Lampiran RPP 3 Kisi-kisi Soal Evaluasi Individu
Kisi-kisi Soal Evaluasi Individu
Satuan Pendidikan : SDN Muarareja 1 Kota Tegal
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : V /2
Materi Pokok : Daur Air
Standar Kompetensi : 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan
hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam
Kompetensi
Dasar Indikator Soal
Jenis
Soal
Ranah
Kognitif
Nomor
Soal
Tingkat
Kesulitan
7.4 Mendeskripsi-
kan proses daur air
dan kegiatan yang
dapat
mempengaruhinya
- Siswa dapat
menyebutkan contoh
daerah resapan air
- Siswa dapat
menjelaskan funginya
tumbuhan
- Siswa dapat memberi
contoh kegiatan
manusia yang dapat
mengganggu daur air
- Siswa dapat
menjelaskan penyebab
hilangnya daerah
resapan air.
- Siswa dapat
menyebutkan kegiatan
manusia yang
menyebabkan banjir
- Siswa dapat
menyebutkan akibat
dari kegiatan yang
mengganggu daur air
- Siswa dapat
menyebutkan upaya
pencegahan banjir
- Siswa dapat
menyebutkan sikap
yang harus dilakukan
apabila ada yang
membuang sampah
sembarangan
PG C1
C2
C2
C2
C1
C1
C1
C1
1
2
3,7
4
5
6,9
8
10
Mudah
Sedang
Sedang
Sulit
Sedang
Mudah
Sedang
Sulit
172
172
Lampiran RPP 4 Soal Evaluasi Individu
Soal Evaluasi Materi Pokok Daur Air
Waktu Pelaksanaan: 10 menit
Berilah tanda silang (x) pada huruf a,b, c atau d pada jawaban yang paling
tepat!
1. Berikut ini merupakan salah satu daerah resapan air yaitu … .
a. rawa c. laut
b. sungai d. hutan
2. Tumbuhan mempunyai arti penting dalam proses daur air, karena tumbuhan
berfungsi untuk … .
a. mengurangi penguapan air c. menyimpan air hujan
b. menghasilkan air tanah d. mengalirkan mata air
3. Kegiatan manusia yang mengganggu proses daur air yaitu ….
a. pembuatan terasiring c. pembalakan liar
b. tebang pilih pada pohon d. membangun bendungan
4. Dampak negatif dari kegiatan pengaspalan jalan yakni ….
a. jalan menjadi halus c. dapat mencegah banjir
b. daerah resapan air berkurang d. jalan menjadi panas
5. Kegiatan manusia yang dapat menyebabkan banjir yaitu ….
a. membuang sampah di sungai
b. menanam beberapa jenis pohon
c. membuang sampah pada tempatnya
d. membersihkan sampah di saluran air
6. Penggundulan hutan secara serentak tanpa adanya penanaman pohon
menyebabkan terjadinya ….
a. longsor c tsunami
b. gempa d. kekeringan
Nama lengkap:
Kelas
173
173
7. Kegiatan yang dapat mengganggu proses daur air, kecuali … .
a. membuang sampah sembarangan
b. mendirikan bangun di daerah resapan air
c. memperluas lahan kosong
d. melakukan tebang pilih
8. Salah satu upaya untuk mencegah banjir yaitu … .
a. menebang pohon secara liar
b. meletakkan sampah di bantaran sungai
c. mengurangi daerah resapan air
d. melakukan penghijauan di lahan kosong
9. Membuang sampah ke sungai dapat menyebabkan sungai menjadi dangkal dan
mengakibatkan terjadinya … .
a. longsor c. genangan
b. banjir d. gempa
10. Apabila ada teman yang membuang sampah di selokan, maka sikap yang
harus dilakukan yaitu … .
a. membiarkannya c. membantunya
b. menasehatinya d. memarahinya
174
174
Lampiran RPP 5 Kunci Jawaban Skor Penilaian
Kunci Jawaban lembar keerja siswa
Kegiatan 1
1. meresap, tanah tetap datar (skor 2)
2. meresap tapi lebih lama, merusak tanah (skor 2)
Kesimpulan: adanya tumbuhan mempengaruhi proses daur air di bumi (skor 6)
Kegiatan 2
1. Kegiatan yang dapat mengganggu daur air yaitu penebangan pohon secara liar,
penggundulan hutan, membiarkan lahan kosong tanpa ditanami tumbuhan,
membuang sampah sembarangan, pengaspalan dan betonisasi jalan, dan
pembangunan gedung-gedung bertingkat. Akibat dari kegiatan yang
mengganggu daur air yaitu terjadi banjir dan tanah longsor. (skor 5)
2. Kegiatan yang dapat memperbaiki daur air yaitu melakukan penanaman
kembali hutan yang gundul (reboisasi), membuat terasiring, membuat
bendungan untuk menampung air, dan melakukan tebang pilih. (skor 5)
Skor keseluruhan dari kegiatan diskusi
Skor kegiatan 1 + kegiatan 2
Skor maksimal
Skor maksimal = 20
Kunci Jawaban Soal Evaluasi
1. D 6. A
2. C 7. D
3. C 8. D
4. B 9. B
5. A 10. B
Skor Penilaian soal evaluasi individu
NA = X 100
Skor maksimal = 10
x 100
175
175
Lampiran RPP 6 Kegiatan Tindak Lanjut (Pengayaan dan Remidial)
Kegiatan Pengayaan
Tulislah pengalaman yang pernah kamu lakukan tentang kegiatan menjaga
lingkungan sebagai upaya memperbaiki proses daur air!
Jawab
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Kegiatan Remidial
1. Sebutkan fungsi hutan dalam proses daur air!
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2. Sebutkan 3 kegiatan yang mengganggu daur air!
Jawab
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
3. Sebutkan 2 akibat yang dapat terjadi karena terganggunya proses daur air!
Jawab
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
4. Sebutkan 3 kegiatan yang dapat memperbaiki proses daur air!
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
176
176
Lampiran 19
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PERTEMUAN KETIGA KELAS EKSPERIMEN
Satuan Pendidikan : SDN Muarareja 1 Kota Tegal
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : V / 2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2 jp)
A. Standar Kompetensi
7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan
penggunaan sumber daya alam.
B. Kompetensi Dasar
7.5 Mendeskripsikan perlunya penghematan air
C. Indikator
7.5.1 Mengidentifikasi kegiatan menghemat air dalam kehidupan sehari-hari
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pembelajaran menggunakan pendekatan CTL tentang penghematan
air, siswa dapat menjelaskan kembali pengertian penghematan air dengan
benar.
2. Melalui pembelajaran menggunakan pendekatan CTL tentang pentingnya
penghematan air, siswa dapat menjelaskan alasan perlunya penghematan
air dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.
3. Melalui pembelajaran menggunakan pendekatan CTL tentang kegiatan
percobaan penghematan dan pemborosan air, siswa dapat menyebutkan
beberapa kegiatan penghematan dan pemborosan yang dalam kehidupan
sehari-hari dengan benar.
Karakter siswa yang diharapkan: teliti, kerjasama, berani, menghargai pendapat
orang lain, dan mandiri.
E. Materi Ajar
Kegiatan menghemat air
Penghematan air merupakan salah satu usaha yang dapat kita lakukan
agar air yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan hidup. Penggunaan air
177
177
dalam kehidupan sehari-hari perlu dilakukan dengan sebaik-baiknya.
Menggunakan air sesuai dengan kebutuhan merupakan salah satu kegiatan
memelihara sumber kehidupan manusia yaitu air. Menggunakan air secara
berlebihan dapat mengakibatkan siklus daur air terganggu. Akibat apabila
kegiatan penghematan tidak dilakukan yaitu apabila musim kemarau datang
manusia akan mengalami kekeringan atau kelangkaan air.
Berikut ini beberapa kegiatan yang dapat dilakukan sebagai upaya
penghematan air dalam kehidupan sehari-hari yaitu: menggunakan air sesuai
dengan kebutuhan, tidak menggunakan air untuk bermain-main, menggunakan
air bekas cucian beras atau untuk menyiram tanaman, menutup kran setelah
selesai digunakan, serta tidak mencuci kendaraan setiap hari.
F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Contextual Teaching and learning (CTL)
2. Metode: ceramah, tanya jawab, pemberian tugas, diskusi, dan percobaan
G. Sumber dan Media/ Alat Peraga Pembelajaran
1. Sumber belajar
Sulistyanto, Heri dan Edi Wiyono. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 5: untuk
SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional Hal 164
Azmiyawati, Choiril, dkk. 2008. IPA 5 Salingtemas untuk Kelas V SD/MI.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional Hal
149-50
2. Media/Alat peraga pembelajaran
Gelas plastik (2 buah), kayu, dan air serta gambar kegiatan pemborosan air
dan akibat dari pemborosan air.
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan (7 menit)
a. Guru mengajak siswa berdoa sesuai agama dan kepercayaannya
masing-masing.
b. Guru mengecek kehadiran siswa.
c. Guru memberikan motivasi dengan melakukan tepuk semangat.
178
178
d. Guru menyuruh siswa untuk menyiapkan alat-alat pelajaran.
e. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa 1) apakah
kalian sering menggunakan kran untuk cuci tangan? 2) apa yang akan
terjadi jika kran tidak di tutup? (konstrukivisme).
f. Guru menjelaskan kepada siswa bahwa hari ini akan belajar mengenai
kegiatan penghematan air.
g. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
2. Kegiatan Inti (48 menit)
a. Eksplorasi
1) Guru bertanya jawab dengan siswa tentang pengertian kegiatan
penghematan air (bertanya)
2) Guru bertanya jawab dengan siswa pentingnya kegiatan
penghematan air (bertanya).
3) Guru memberikan contoh kegiatan yang menggambarkan hubungan
antara proses daur air dan penghematan air (pemodelan)
b. Elaborasi
1) Siswa dikelompokkan menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri
dari 5 orang (masyarakat belajar)
2) Siswa mendapatkan tugas dari guru untuk melakukan percobaan
tentang penghematan dan pemborosan air (menemukan).
3) Siswa mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan dan selanjutnya
melakukan percobaan sesuai langkah-langkah yang harus dilakukan
pada lembar tugas (menemukan)
4) Siswa berdiskusi untuk menjawab pertanyaan yang terdapat pada
lembar tugas serta melakukan studi literatur untuk menjawab
pertanyaan tersebut (menemukan, masyarakat belajar)
5) Siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan teman-temannya
dan kelompok lain menanggapi hasil diskusi kelompok yang
persentasi (konstruktivisme)
c. Konfirmasi
1) Guru menunjukkan contoh gambar dan akibat kegiatan pemborosan
air untuk meningkatkan pemahaman siswa (pemodelan)
179
179
2) Guru menyamakan pendapat antarsiswa dan memberi penguatan.
3) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya materi
yang belum dipahami.
3. Kegiatan Penutup (15 menit)
a. Siswa bersama dengan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari
b. Siswa diberi kesempatan untuk memberikan pendapat tentang kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan (refleksi).
c. Siswa mengerjakan soal evaluasi berupa tes formatif (penilaian).
d. Guru memberi umpan balik.
e. Guru melaksanakan kegiatan tindak lanjut.
f. Guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam.
I. Penilaian
1. Prosedur penilaian : penilaian selama pembelajaran dan hasil belajar
(penilaian autentik)
2. Jenis penilaian : Tes tertulis
3. Bentuk tes : Objektif tes (terlampir)
4. Kunci jawaban : terlampir
5. Skor penilaian : terlampir
180
180
Lampiran-lampiran RPP
Lampiran RPP 1 Media Pembelajaran
Gambar kran air yang sedang menyala
Gambar akibat dari pemborosan air
Gelas transparan Penyumbat
181
181
Lampiran RPP 2 Lembar Kerja Siswa
LEMBAR KERJA SISWA
Waktu Pelaksanaan: 20 menit
Kegiatan 1
A. Tujuan
Mengetahui kegiatan penghematan dan pemborosan air
B. Alat dan bahan:
1. gelas plastik
2. air
3. kayu/penyumbat
C. Langkah kerja:
Percobaan I
1. Siapkan dua gelas plastik yang telah disediakan sebelumnya
2. Masukkan air ke dalam gelas plastik yang telah di lubangi salah satu
bagiannya
3. Tampunglah air yang keluar dari kelas plastik I pada wadah yang telah
tersedia.
4. Amatilah dan catat waktu yang digunakan hingga air pada gelas I habis
Percobaan II
1. Siapkan dua gelas plastik yang telah disediakan sebelumnya
2. Masukkan air ke dalam gelas plastik yang telah di lubangi salah satu
bagiannya
Nama anggota kemlompok
1. …………………………………
2. …………………………………
3. …………………………………
4. …………………………………
5. …………………………………
182
182
3. Tampunglah air yang keluar dari kelas plastik I menggunakan tempat yang
telah disediakan biarkan hingga 1 menit berikutnya
4. Tutuplah lubang pada gelas plastik II menggunakan kayu/penyumbat
5. Amatilah dan catat waktu yang digunakan hingga air pada gelas I habis
D. Hasil Percobaan
1. Waktu yang di butuhkan pada percobaan I hingga air habis yaitu ….
2. Waktu yang di butuhkan pada percobaan II hingga air habis yaitu ….
3. Percobaan I menunjukkan kegiatan ….
4. Percobaan II menunjukkan kegiatan ….
E. Kesimpulan:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Kegiatan 2
Jawablah pertanyaan di bawah ini bersama teman satu kelompokmu setelah
melakukan percobaan!
1. Sebutkan kegiatan penghematan air yang selalu kamu lakukan!
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2. Sebutkan kegiatan pemborosan air yang sering kamu lihat!
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
183
183
Lampiran RPP 3 Kisi-kisi Soal Evaluasi Individu
Kisi-kisi Soal Evaluasi Individu
Satuan Pendidikan : SDN Muarareja 1 Kota Tegal
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : V /2
Materi Pokok : Daur Air
Standar Kompetensi : 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan
hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam
Kompetensi Dasar Indikator Soal Jenis
Soal
Ranah
Kognitif
Nomor
Soal
Tingkat
Kesulitan
7.5 Mendeskripsikan
perlunya
penghematan air
- Siswa dapat
menjelaskan pengertian
penghematan air
- Siswa dapat
menjelaskan pengertian
kegiatan pemborosan
air
- Siswa dapat
menjelaskan hubungan
antara daur air dan
kegiatan penghematan
air
- Siswa dapat
memberikan contoh
kegiatan penghematan
air dalam kehidupan
sehari-hari
- Siswa dapat
menjelaskan kegiatan
pemeliharaan air
- Siswa dapat
menyebutkan kegiatan
pemborosan air
- Siswa dapat
menyebutkan sikap
dalam menggunakan air
PG C2
C2
C2
C2
C2
C1
C1
1
3
4,10
5,2
6
7, 8
9
Mudah
Mudah
Sulit
Sedang
Sulit
Sedang
Sedang
184
184
Lampiran RPP 4 Soal Evaluasi Individu
Soal Evaluasi Materi Pokok Daur Air
Waktu Pelaksanaan: 10 menit
Berilah tanda silang (x) pada huruf a,b, c atau d pada jawaban yang paling
tepat!
1. Usaha menggunakan air secara tidak berlebihan disebut … .
a. pemanfaatan air c. penambahan air
b. penghematan air d. pengurangan air
2. Andi akan menerapkan materi tentang penghematan air, maka Andi menyiram
tanaman dengan menggunakan … .
a. air kran dalam jumlah banyak
b. air sumur dalam jumlah banyak
c. air minum yang telah dimasak
d. air bekas cucian sayuran
3. Ketika seseorang menggunakan air tidak sesuai dengan kebutuhan berarti
orang tersebut … .
a. melakukan pemborosan air
b. menggunakan air sesuai keinginannya
a. menghemat air yang digunakan
b. membiarkan air berkurang setelah digunakan
4. Kegiatan menghemat air sangat memengaruhi … .
a. pengurangan jumlah air c. proses daur air di bumi
a. peningkatan penggunaan air d. tingkat penggunaan air
5. Kegiatan menghemat air dalam kehidupan sehari-hari yaitu … .
a. membuka kran secara terus menerus
b. mencuci motor setiap seminggu sekali
c. membiarkan tanaman mati tanpa disiram
d. mencuci baju setiap hari dalam jumlah sedikit
Nama lengkap:
Kelas
185
185
6. Memanfaatkan air berdasarkan kebutuhan berarti telah melakukan kegiatan … .
a. membuang-buang air
b. peningkatkan penggunaan air
c. pengrusakan daur air
d. pemeliharaan sumber air
7. Menggunakan air untuk bermain-main merupakan contoh kegiatan … .
a. penghematan air c. pemeliharaan air
b. pemborosan air d. pemanfaatan air
8. Berikut ini merupakan contoh kegiatan menghemat air, kecuali … .
a. menutup kran setelah digunakan
b. mencuci pakaian secara berkala
c. mencuci kendaraan setiap hari
d. menggunakan air secukupnya
9. Apabila temanmu menggunakan air untuk bermain-main, maka tindakan yang
harus kamu lakukan adalah … .
a. menegurnya c. memujinya
b. membencinya d. memarahinya
10. Melakukan kegiatan penghematan air dapat … proses daur air.
a. merusak c. memperbaiki
b. meningkat d. memperbaharui
186
186
Lampiran RPP 5 Kunci Jawaban dan Skor Penilaian
Kunci Jawaban Lembar kerja siswa
Kegiatan 1
1. sesuai percobaan (skor 1)
2. tak terhingga (skor 1)
3. pemborosan air (skor 1)
4. penghematan air (skor 1)
Kesimpulan: Membiarkan kran tetap terbuka tanpa menutupnya merupakan
kegiatan pemborosan air, sehingga air terbuang sia-sia. Sebaliknya menutup
kran merupakan kegiatan penghematan air, sehingga air dapat digunakan untuk
keperluang selanjutnya. (skor 6)
Kegiatan 2
1. Kegiatan penghematan yang dapat dilakukan yaitu tidak menggunakan air
untuk bermain-main, menutup kran setelah menggunakan, menggosok gigi dan
mandi tidak terlalu lama, menyiram tanaman dengan air bekas cucian sayuran
atau beras dan sebagainya (skor 5).
2. Kegiatan pemborosan air yang sering dilakukan yaitu menggunakan air untuk
bermain-main, membiarkan kran terbuka setelah digunakan, mencuci motor
setiap hari, mencuci baju setiap hari dalam jumlah sedikit dan sebagainya (skor
5)
Skor keseluruhan dari kegiatan diskusi
Skor kegiatan 1 + kegiatan 2
Skor maksimal
Skor maksimal = 20
Kunci jawaban soal evaluasi individu
1. B 6. D
2. D 7. B
3. A 8. C
4. C 9. A
5. B 10. C
x 100
187
187
Skor Penilaian soal evaluasi individu
Kriteria penilaian
Setiap soal dijawab benar mendapatkan nilai 1
Setiap soal dijawab salah mendapat nilai 0
NA = X 100
Skor maksimal = 10
188
188
Lampiran RPP 6 Kegiatan Tindak Lanjut (Pengayaan dan Remidial)
Kegiatan Pengayaan
Apakah kegiatan penghematan air dapat mempengaruhi proses daur air di bumi!
Jawab
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Kegiatan Remidial
1. Sebutkan kegiatan penghematan air yang sering kamu lakukan di rumah!
Jawab
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2. Sebutkan 3 kegiatan pemborosan yang sering kamu lihat dan akibat dari
kegiatan pemborosan air!
Jawab
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
189
189
Lampiran 20
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS KONTROL PERTEMUAN PERTAMA
Satuan Pendidikan : SDN Muarareja 1 Kota Tegal
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : V B / 2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2 jp)
A. Standar Kompetensi
7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan
penggunaan sumber daya alam
B. Kompetensi Dasar
7.4 Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat
mempengaruhinya
C. Indikator
7.4.1 Menjelaskan mengenai pentingnya air
7.4.2 Menjelaskan proses terjadinya air melalui gambar
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penjelasan dari guru tentang pentingnya air, siswa dapat
menjelaskan kegunaan air dan sumber air dengan benar.
2. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru tentang pengertian daur air,
siswa dapat menjelaskan alasan air di bumi tidak pernah habis walaupun
digunakan secara terus menerus dengan benar.
3. Melalui kegiatan mengamati gambar tentang daur air, siswa dapat
menyebutkan proses terjadinya daur air dengan benar.
Karakter siswa yang diharapkan: teliti, kerjasama, berani, menghargai pendapat
orang lain, dan mandiri.
E. Materi Ajar
Daur Air
1. Kegunaan Air dan Sumber Air
Air memiliki banyak kegunaan antara lain untuk minum, memasak,
mandi, mencuci dan menyiram tanaman. Selain itu, air digunakan sebagai
190
190
sarana transportasi seperti kapal. Air yang sering digunakan tapat diperoleh
dari dua sumber yaitu sumber air alami dan sumber air buatan. Sumber air
alami berasal dari danau, laut, mata air, dan sungai, sedangkan sumber air
buatan berasal dari sumur tradisional, sumur pompa, dan PAM.
2. Proses Daur Air
Air di bumi tidak pernah habis karena mengalami perputaran yang
disebut daur air. Daur air merupakan sirkulasi (perputaran) air secara terus-
menerus dari bumi ke atmosfer dan kembali ke Bumi. Daur air ini terjadi
melalui proses evaporasi (penguapan), presipitasi (pengendapan), dan
kondensasi (pengembunan).
Air di laut, sungai, dan danau menguap karena pengaruh panas dari
sinar matahari. Proses penguapan ini disebut evaporasi. Uap air naik dan
berkumpul di udara. Lama-kelamaan, udara tidak dapat lagi menampung
uap air (jenuh). Proses ini disebut presipitasi (pengendapan). Jika suhu
rendah awan akan mengalami pengembunan. Proses ini membuat uap air
berubah wujud menjadi kumpulan titik-titik air yang tampak sebagai awan
hitam. Proses ini disebut kondensasi (pengembunan). Titik-titik air di awan
kemudian akan turun menjadi hujan. Air hujan yang jatuh di tanah akan
meresap menjadi air tanah. Selanjutnya, air tanah akan keluar melalui sumur
serta merembes ke danau dan sungai. Air dari sungai akan mengalir ke laut.
Air yang terdapat di sungai, danau, laut dan sumber air lainnya akan
menguap lagi karena pengaruh sinar matahari dan akan mengalami
perputaran hingga akhirnya turun hujan kembali.
F. Sumber dan Media/Alat Peraga Pembelajaran
1. Sumber pembelajaran
Sulistyanto, Heri dan Edi Wiyono. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 5: untuk
SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional Hal 161-2
Azmiyawati, Choiril, dkk. 2008. IPA 5 Salingtemas untuk Kelas V SD/MI.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional Hal 146-7
2. Media/Alat Peraga: air dan gambar daur air.
191
191
G. Metode Pembelajaran
Metode : ceramah, tanya jawab, diskusi, dan pemberian tugas.
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan (7 menit)
a. Guru mengajak siswa berdoa sesuai agama dan kepercayaannya
masing-masing
b. Guru mengecek kehadiran siswa
c. Guru menyuruh siswa menyiapkan alat-alat pelajaran.
d. Guru melakukan apersepsi dengan menunjukkan segelas air dan
bertanya kepada siswa 1) apakah manusia membutuhkan air? 2)
mengapa manusia sangat membutuhkan air?. Selanjutnya guru
menjelaskan bahwa hari ini akan belajar mengenai proses perputaran air
(daur air) dan kegunaan air
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan
2. Kegiatan Inti (48 menit)
a. Eksplorasi
1) Guru menjelaskan kegunaan air dalam kehidupan sehari-hari dan
sumber air.
2) Guru menjelaskan pengertian daur air
3) Guru menjelaskan alasan air tidak pernah habis walaupun
digunakan secara terus menerus
4) Guru menjelaskan proses daur air menggunakan gambar
b. Elaborasi
1) Siswa disuruh membaca buku materi pelajaran
2) Siswa mengerjakan LKS dengan salah satu teman sekelasnya
c. Konfirmasi
1) Guru membahas LKS yang telah dikerjakan siswa
2) Guru menyamakan pendapat antarsiswa dan memberi penguatan
kepada siswa
3) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya materi
yang belum dipahami.
192
192
3. Kegiatan Akhir (15 menit)
a. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
b. Guru memberikan evaluasi kepada siswa berupa tes formatif.
c. Guru memberi umpan balik.
d. Guru memberikan kegiatan tindak lanjut
e. Guru memberi motivasi kepada siswa untuk tetap giat belajar.
f. Guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam.
I. Penilaian
1. Prosedur penilaian : penilaian selama proses pembelajaran dan hasil
belajar
2. Jenis penilaian : Tes tertulis
3. Bentuk tes : Objektif tes (terlampir)
4. Kunci jawaban : terlampir
5. Skor penilaian : terlampir
193
193
Lampiran-lampiran RPP
Lampiran RPP 1 Media Pembelajaran
Air dalam gelas
194
194
Lampiran RPP 2 Lembar Kerja Siswa
LEMBAR KERJA SISWA
WAKTU PELAKSANAAN: 20 MENIT
1. Lengkapi bagan dibawah ini bersama teman sebangkumu!
2. Jelaskan proses daur air berdasarkan bagan yang telah kamu buat!
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Nama
1. …………………………………
2. …………………………………
Kelas:
2
1
3
4
195
195
Lampiran RPP 3 Kisi-kisi Soal Evaluasi
Kisi-kisi Soal Evaluasi Individu
Satuan Pendidikan : SDN Muarareja 1 Kota Tegal
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : V /2
Materi Pokok : Daur Air
Standar Kompetensi : 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan
hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam
Kompetensi Dasar Indikator Soal Jenis
Soal
Ranah
Kognitif
Nomor
Soal
Tingkat
Kesulitan
7.4
Mendeskripsikan
proses daur air dan
kegiatan yang
dapat
mempengaruhinya
- Siswa dapat memberi
contoh sumber air alami
- Siswa dapat menyebutkan
istilah dalam peristiwa
daur air
- Siswa dapat memberi
contoh kegunaan air dalam
kehidupan sehari-hari
- Siswa dapat menjelaskan
alasan air di bumi tidak
pernah habis
- Siswa dapat menjelaskan
proses pengendapan dalam
daur air
- Disajikan data, siswa dapat
menunjukkan urutan
proses daur air dengan
tepat
- Siswa dapat menyebutkan
alasan air hujan dapat
menjadi air tanah
- Siswa dapat menyebutkan
sikap dalam menggunakan
air yang jumlahnya
melimaph
- Siswa dapat memberi
contoh sumber air buatan
- Siswa dapat menjelaskan
proses pengembunan
PG C2
C1
C2
C2
C2
C3
C1
C1
C2
C2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sedang
Sedang
Mudah
Sedang
Sulit
Sulit
Mudah
Sedang
Sedang
Sedang
196
196
Lampiran RPP 4 Soal-soal Evaluasi
Soal Evaluasi Materi Pokok Daur Air
Waktu Pelaksanaan: 10 Menit
Berilah tanda silang (x) pada huruf a,b, c, atau d pada jawaban yang paling
tepat!
1. Mata air merupakan contoh sumber air secara … .
a. tak alami c. alami
b. galian d. buatan
2. Istilah lain pengembunan dalam proses daur air yaitu … .
a. evaporasi c. presipitasi
b. kondensasi d. infiltrasi
3. Berikut ini bukan kegunaan air dalam kehidupan sehari-hari yaitu … .
a. mencuci piring c. memasak nasi
b. menyiram tanaman d. mengairi sawah
4. Air di bumi tidak pernah habis walaupun sering digunakan, karena adanya … .
a. lautan c. daur air
b. mata air d. hujan
5. Setelah uap air naik ke angkasa akan membentuk … .
a. awan c. hujan
b. titik air d. pelangi
6. Perhatikan data berikut!
(1) evaporasi (3) kondensasi
(2) hujan (4) presipitasi
Berdasarkan data di atas, urutan proses daur air yang tepat yaitu … .
a. (4), (3), (1), dan (2) c. (1), (4), (3), dan (2)
b. (4), (1), (3), dan (2) d. (1), (3), (4), dan (2)
Nama Lengkap:
Kelas:
197
197
7. Air hujan dapat menjadi air tanah karena … .
a. peresapan c. penguapan
b. pengembunan d. perputaran
8. Jumlah air di bumi yang melimpah harus digunakan dengan … .
a. teliti c.bijaksana
b. adil d. jujur
9. Berikut ini merupakan contoh sumber air buatan yaitu … .
a. sumur c. sungai
b. mata air d. danau
10. Titik-titik air terbentuk karena uap air mengalami … .
a. pengendapan c. penguapan
b. pendinginan d. perputaran
198
198
Lampiran RPP 5 Kunci Jawaban dan Skor Penilaian
Kunci jawaban lembar kerja siswa
1. a. air, b. uap air, c. awan, d. titik air diangkasa (skor 4)
1) penguapan (evaporasi), 2) pengendapan (presipitasi), 3) pengembunan
(kondensasi), dan 4) hujan. (skor 4)
2. Proses daur air di mulai dari penguapan air yang berada di laut, sungai dan
danau akibat panas matahari menjadi uap air. Semakin banyaknya uap air
diangkasa sehingga terbentuklah gumpalan awan yang di sebut proses
pengendapan. Suhu dingin menyebabkan awan mengalami pengembunan
menjadi titik-titik air dan terbentuk awan hitam sehingga turun menjadi hujan.
Air hujan akan meresap ke tanah dan beberapa saat kemudian mengalir ke air
permukaan. (skor 8)
Skor perolehan
Skor maksimal
Skor maksimal = 16
Kunci jawaban soal evaluasi individu
1. C 6. C
2. B 7. A
3. D 8. C
4. C 9. A
5. A 10. B
Skor Penilaian soal evaluasi individu
Kriteria penilaian
Setiap soal dijawab benar mendapatkan nilai 1
Setiap soal dijawab salah mendapat nilai 0
NA = X 100
Skor maksimal = 10
x 100
199
199
Lampiran RPP 6 Kegiatan Tindak Lanjut (Pengayaan dan Remidial)
Kegiatan Pengayaan
Cari tahu kegiatan manusia yang dapat mengganggu daur air!
Jawab.:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Kegiatan Remidial
1. Isilah titik-titik dibawah ini dengan benar!
2. Jelaskan proses daur air secara singkat berdasarkan gambar diatas!
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
200
200
Lampiran 21
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PERTEMUAN KEDUA KELAS KONTROL
Satuan Pendidikan : SDN Muarareja 1 Kota Tegal
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : VB / 2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2 jp)
A. Standar Kompetensi
7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan
penggunaan sumber daya alam
B. Kompetensi Dasar
7.4 Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat
mempengaruhinya.
C. Indikator
7.4.3 Mengidentifikasi kegiatan yang dapat mempengaruhi proses daur air.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru tentang hutan, siswa dapat
menjelaskan pentingnya tumbuhan dalam menjaga proses daur air dengan
benar.
2. Setelah mengamati gambar tentang berbagai kegiatan manusia, siswa dapat
menyebutkan kegiatan manusia yang dapat mengganggu proses daur air
dengan benar.
3. Setelah mendengarkan penjelasan tentang kegiatan manusia yang dapat
mengganggu daur air, siswa dapat menyebutkan akibat kegiatan tersebut
dan kegiatan perbaikan daur air dengan benar.
Karakter siswa yang diharapkan: teliti, kerjasama, berani, menghargai pendapat
orang lain, dan mandiri.
E. Materi Ajar
Kegiatan Manusia yang Memengaruhi Daur Air
Air yang turun ke tanah ada yang masuk dan bergerak ke dalam tanah
melalui celah-celah dan pori-pori tanah serta batuan. Air yang masuk ke dalam
201
201
tanah ini kemudian menjadi air cadangan (sumber air). Air cadangan akan
selalu ada apabila daerah peresapan air selalu tersedia. Hutan merupakan salah
satu daerah peresapan air. Tumbuhan yang hidup di hutan mampu
memperkokoh struktur tanah. Saat hujan turun, air tidak langsung hanyut,
tetapi akan teresap dan tersimpan di dalam tanah. Air yang tersimpan dalam
tanah akan menjadi air tanah. Air akan lebih mudah meresap jika terdapat
banyak tumbuhan, karena akar tumbuhan dapat menyerap air. Adanya air dan
akar di dalam tanah menyebabkan struktur tanah menjadi kokoh dan tidak
mudah longsor. Jadi, keberadaan hutan sangatlah penting untuk memelihara
proses daur air agar tetap terjaga. Akibat yang dapat terjadi akibat
terganggunya daur air yaitu banjir dan tanah longsor.
Namun, benyak kegiatan manusia yang kurang menjaga kelestarian
hutan. Hal ini menyebabkan terganggunya proses daur air. Berikut ini beberapa
kegiatan yang memengaruhi proses daur air yaitu:
1. Penebangan pohon secara liar
2. Pembakaran hutan
3. Pengaspalan dan betonisasi jalan.
4. Membiarkan lahan kosong tidak ditanami dengan tumbuhan
5. Menggunakan air secara berlebihan
6. Mengubah daerah resapan air menjadi bangunan.
Kegiatan manusia yang dapat memperbaiki dan atau berdampak positif
terhadap daur air yaitu melakukan reboisasi (penanaman kembali), melakukan
tebang pilih pada pohon-pohon yang sudah waktunya ditebang, membuat
bendungan dan sebagainya.
F. Metode Pembelajaran
Metode: ceramah, tanya jawab, diskusi, dan pemberian tugas.
G. Sumber dan Media/ Alat Peraga Pembelajaran
1. Sumber belajar
Sulistyanto, Heri dan Edi Wiyono. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 5: untuk
SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional Hal 163-4
202
202
Azmiyawati, Choiril, dkk. 2008. IPA 5 Salingtemas untuk Kelas V SD/MI.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional Hal
147-8
2. Media/Alat peraga pembelajaran
Gambar kegiatan manusia yang mengganggu daur air seperti pembakaran
hutan, penebangan pohon, penggunaan air secara berlebihan, dan
sebagainya
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan (7 menit)
a. Guru mengajak siswa berdoa sesuai agama dan kepercayaannya
masing-masing.
b. Guru mengecek kehadiran siswa.
c. Guru menyuruh siswa menyiapkan alat-alat pelajaran.
d. Guru melakukan apersepsi dengan mengingatkan kembali materi
tentang proses daur air pada pertemuan sebelumnya.
e. Guru menjelaskan kepada siswa bahwa hari ini akan belajar mengenai
kegiatan yang dapat mempengaruhi proses daur air.
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
2. Kegiatan Inti (48 menit)
a. Eksplorasi
1) Guru menjelaskan pentingnya hutan bagi kehidupan.
2) Guru menjelaskan beberapa kegiatan yang dapat mempengaruhi
proses dau air di bumi.
3) Guru menjelaskan beberapa akibat bila daur air terganggu.
b. Elaborasi
1) Siswa disuruh membaca buku materi pelajaran.
2) Siswa mengerjakan LKS dengan salah satu temannya.
c. Konfirmasi
1) Guru membahas LKS yang telah dikerjakan siswa.
2) Guru menyamakan pendapat antarsiswa dan memberi penguatan
kepada siswa.
203
203
3) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya materi
yang belum dipahami.
3. Kegiatan Penutup (15 menit)
a. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
b. Guru memberikan evaluasi kepada siswa berupa tes formatif.
c. Guru memberi umpan balik.
d. Guru memberikan kegiatan tindak lanjut
e. Guru memberi motivasi kepada siswa untuk tetap giat belajar.
f. Guru menutup pelajaran dan menutup pelajaran.
I. Penilaian
1. Prosedur penilaian : penilaian selama pembelajaran dan hasil belajar
2. Jenis penilaian : Tes tertulis
3. Bentuk tes : Objektif tes (terlampir)
4. Kunci jawaban : terlampir
5. Skor penilaian : terlampir
204
204
Lampiran-Lampiran RPP
Lampiran RPP 1 Media Pembelajaran
Penebangan pohon secara liar Membiarkan lahan kosong
Jalan beraspal mengurangi daerah
resapan air
205
205
Lampiran RPP 2 Lembar Kerja Siswa
LEMBAR KERJA SISWA
Waktu Pelaksanaan: 15 menit
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan teman sebangkumu!
1. Sebutkan kegiatan yang dapat mengganggu daur air di sekitarmu dan akibat
dari kegiatan yang mengganggu daur air!
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2. Sebutkan kegiatan yang dapat kamu lakukan untuk memperbaiki proses daur
air yang telah terganggu!
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Nama lengkap:
1. …………………………..
2. ………………………….
Kelas
206
206
Lampiran RPP 3 Kisi-kisi Soal Evaluasi Individu
Kisi-kisi Soal Evaluasi Individu
Satuan Pendidikan : SDN Muarareja 1 Kota Tegal
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : V /2
Materi Pokok : Daur Air
Standar Kompetensi : 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan
hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam
Kompetensi
Dasar Indikator Soal
Jenis
Soal
Ranah
Kognitif
Nomor
Soal
Tingkat
Kesulitan
7.4 Mendeskripsi-
kan proses daur air
dan kegiatan yang
dapat
mempengaruhinya
- Siswa dapat
menyebutkan contoh
daerah resapan air
- Siswa dapat
menjelaskan funginya
tumbuhan
- Siswa dapat memberi
contoh kegiatan
manusia yang dapat
mengganggu daur air
- Siswa dapat
menjelaskan penyebab
hilangnya daerah
resapan air.
- Siswa dapat
menyebutkan kegiatan
manusia yang
menyebabkan banjir
- Siswa dapat
menyebutkan akibat
dari kegiatan yang
mengganggu daur air
- Siswa dapat
menyebutkan upaya
pencegahan banjir
- Siswa dapat
menyebutkan sikap
yang harus dilakukan
apabila ada yang
membuang sampah
sembarangan
PG C1
C2
C2
C2
C1
C1
C1
C1
1
2
3,7
4
5
6,9
8
10
Mudah
Sedang
Sedang
Sulit
Sedang
Mudah
Sedang
Sulit
207
207
Lampiran RPP 4 Soal Evaluasi Individu
Soal Evaluasi Materi Pokok Daur Air
Waktu Pelaksanaan: 10 menit
Berilah tanda silang (x) pada huruf a,b, c atau d pada jawaban yang paling
tepat!
1. Berikut ini merupakan salah satu daerah resapan air yaitu … .
a. rawa c. laut
b. sungai d. hutan
2. Tumbuhan mempunyai arti penting dalam proses daur air, karena tumbuhan
berfungsi untuk … .
a. mengurangi penguapan air c. menyimpan air hujan
b. menghasilkan air tanah d. mengalirkan mata air
3. Kegiatan manusia yang mengganggu proses daur air yaitu … .
c. pembuatan terasiring c. pembalakan liar
d. tebang pilih pada pohon d. membangun bendungan
4. Dampak negatif dari kegiatan pengaspalan jalan yakni … .
b. jalan menjadi halus c. dapat mencegah banjir
c. daerah resapan air berkurang d. menjadikan jalan semakin panas
5. Kegiatan manusia yang dapat menyebabkan banjir yaitu … .
a. membuang sampah di sungai
b. menanam beberapa jenis pohon
c. membuang sampah pada tempatnya
d. membersihkan sampah di saluran air
6. Penggundulan hutan secara serentak tanpa adanya penanaman pohon
menyebabkan terjadinya … .
a. longsor c tsunami
b. gempa d. kekeringan
Nama lengkap:
Kelas
208
208
7. Kegiatan yang dapat mengganggu proses daur air, kecuali … .
a. membuang sampah sembarangan
b. mendirikan bangun di daerah resapan air
c. memperluas lahan kosong
d. melakukan tebang pilih
8. Salah satu upaya untuk mencegah banjir yaitu … .
a. menebang pohon secara liar
b. meletakkan sampah di bantaran sungai
c. mengurangi daerah resapan air
d. melakukan penghijauan di lahan kosong
9. Membuang sampah ke sungai dapat menyebabkan sungai menjadi dangkal dan
mengakibatkan terjadinya … .
a. longsor c. genangan
b. banjir d. gempa
10. Apabila ada teman yang membuang sampah di selokan, maka sikap yang harus
dilakukan yaitu … .
c. membiarkannya c. membantunya
d. menasehatinya d. memarahinya
209
209
Lampiran RPP 5 Kunci Jawaban dan Skor Penilaian
Kunci Jawaban lembar kerja siswa
1. Kegiatan yang dapat mengganggu daur air yaitu penebangan pohon secara liar,
penggundulan hutan, membiarkan lahan kosong tanpa ditanami tumbuhan,
membuang sampah sembarangan, pengaspalan dan betonisasi jalan, dan
pembangunan gedung-gedung bertingkat. Akibat dari kegiatan yang
mengganggu daur air yaitu terjadi banjir dan tanah longsor. (skor 5)
2. Kegiatan yang dapat memperbaiki daur air yaitu melakukan penanaman
kembali hutan yang gundul (reboisasi), membuat terasiring, membuat
bendungan untuk menampung air, dan melakukan tebang pilih. (skor 5)
Skor kegiatan siswa
Skor yang diperoleh
Skor maksimal
Skor maksimal = 10
Kunci Jawaban
1. D 6. A
2. C 7. D
3. C 8. D
4. B 9. B
5. A 10. A
Skor Penilaian soal evaluasi individu
NA = X 100
Skor maksimal = 10
x 100
210
210
Lampiran RPP 6 Kegiatan Tindak Lanjut (Pengayaan dan Remidial)
Kegiatan Pengayaan
Tulislah pengalaman yang pernah kamu lakukan tentang kegiatan menjaga
lingkungan sebagai upaya memperbaiki proses daur air!
Jawab
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Kegiatan Remidial
1. Sebutkan fungsi hutan dalam proses daur air!
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2. Sebutkan 3 kegiatan yang mengganggu daur air!
Jawab
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
3. Sebutkan 2 akibat yang dapat terjadi karena terganggunya proses daur air!
Jawab
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
4. Sebutkan 3 kegiatan yang dapat memperbaiki proses daur air!
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
211
211
Lampiran 22
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PERTEMUAN KETIGA KELAS KONTROL
Satuan Pendidikan : SDN Muarareja 1 Kota Tegal
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : V / 2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2 jp)
A. Standar Kompetensi
7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan
penggunaan sumber daya alam.
B. Kompetensi Dasar
7.5 Mendeskripsikan perlunya penghematan air
C. Indikator
7.5.1 Mengidentifikasi kegiatan menghemat air dalam kehidupan sehari-hari
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru tentang penghematan air, siswa
dapat menjelaskan kembali pengertian penghematan air dengan benar.
2. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru tentang pentingnya
penghematan air, siswa dapat menjelaskan alasan perlunya penghematan
air dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.
3. Setelah mengamati percobaan yang dilakukan guru tentang kegiatan
penghematan dan pemborosan air, siswa dapat menyebutkan beberapa
kegiatan penghematan dan pemborosan yang dalam kehidupan sehari-hari
dengan benar.
Karakter siswa yang diharapkan: teliti, kerjasama, berani, menghargai pendapat
orang lain, dan mandiri.
E. Materi Ajar
Kegiatan menghemat air
Penghematan air merupakan salah satu usaha yang dapat kita lakukan
agar air yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan hidup. Penggunaan air
212
212
dalam kehidupan sehari-hari perlu dilakukan dengan sebaik-baiknya.
Menggunakan air sesuai dengan kebutuhan merupakan salah satu kegiatan
memelihara sumber kehidupan manusia yaitu air. Menggunakan air secara
berlebihan dapat mengakibatkan siklus daur air terganggu. Akibat apabila
kegiatan penghematan tidak dilakukan yaitu apabila musim kemarau datang
manusia akan mengalami kekeringan atau kelangkaan air.
Berikut ini beberapa kegiatan yang dapat dilakukan sebagai upaya
penghematan air dalam kehidupan sehari-hari yaitu: menggunakan air sesuai
dengan kebutuhan, tidak menggunakan air untuk bermain-main, menggunakan
air bekas cucian beras atau sayuran untuk menyiram tanaman, menutup kran
setelah selesai digunakan, dan tidak mencuci kendaraan setiap hari.
F. Metode Pembelajaran
Metode: ceramah, tanya jawab, diskusi, dan pemberian tugas.
G. Sumber dan Media/ Alat Peraga Pembelajaran
1. Sumber belajar
Sulistyanto, Heri dan Edi Wiyono. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 5: untuk
SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional Hal 164
Azmiyawati, Choiril, dkk. 2008. IPA 5 Salingtemas untuk Kelas V SD/MI.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional Hal
149-50
2. Media/Alat peraga pembelajaran: gelas plastik, penyumbat, air, gambar
kegiatan pemborosan air dan akibat dari pemborosan air.
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan (7 menit)
a. Guru mengajak siswa berdoa sesuai agama dan kepercayaannya
masing-masing.
b. Guru mengecek kehadiran siswa.
c. Guru memberikan motivasi.
d. Guru menyuruh siswa untuk menyiapkan alat-alat pelajaran.
213
213
e. Guru melakukan apersepsi dengan mengingatkan kembali materi
tentang kegiatan manusia yang memengaruhi daur air.
f. Guru menjelaskan kepada siswa bahwa hari ini akan belajar mengenai
kegiatan penghematan air.
g. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
2. Kegiatan Inti (48 menit)
a. Eksplorasi
1) Guru menjelaskan pengertian penghematan air
2) Guru menjelaskan pentingnya kegiatan penghematan air.
3) Guru menjelaskan tentang kegiatan menghemat air dan pemborosan
air dengan menggunakan media pembelajaran yang telah
disediakan.
4) Guru menjelaskan akibat dari pemborosan air.
b. Elaborasi
1) Siswa disuruh membaca buku materi pelajaran untuk meningkatkan
pemahamannya terhadap materi penghematan air.
2) Siswa mengerjakan LKS dengan salah satu teman sekelasnya.
c. Konfirmasi
1) Guru membahas LKS yang telah dikerjakan siswa.
2) Guru menyamakan pendapat antarsiswa dan memberi penguatan.
3) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya materi
yang belum dipahami.
3. Kegiatan Penutup (15 menit)
a. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
b. Guru memberikan evaluasi kepada siswa berupa tes formatif.
c. Guru memberi umpan balik.
d. Guru memberikan kegiatan tindak lanjut
e. Guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam.
I. Penilaian
1. Prosedur penilaian : penilaian selama pembelajaran dan hasil belajar
2. Jenis penilaian : Tes tertulis
214
214
3. Bentuk tes : Objektif tes (terlampir)
4. Kunci jawaban : terlampir
5. Skor penilaian : terlampir
215
215
Lampiran-lampiran RPP
Lampiran RPP 1 Media Pembelajaran
Gambar contoh kegiatan pemborosan air dan akibatnya
Gelas plastik Penyumbat
216
216
Lampiran RPP 2 Lembar Kerja Siswa
LEMBAR KERJA SISWA
Waktu Pelaksanaan: 15 menit
Kerjakan soal-soal di bawah ini bersama teman sebangkumu!
1. Sebutkan kegiatan penghematan air yang selalu kamu lakukan!
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2. Sebutkan kegiatan pemborosan air yang sering kamu lihat!
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Nama lengkap:
1. …………………………………
2. …………………………………
Kelas
217
217
Lampiran RPP 3 Kisi-kisi Soal Evaluasi Individu
Kisi-kisi Soal Evaluasi Individu
Satuan Pendidikan : SDN Muarareja 1 Kota Tegal
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : V /2
Materi Pokok : Daur Air
Standar Kompetensi : 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan
hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam
Kompetensi Dasar Indikator Soal Jenis
Soal Ranah
Nomor
Soal
Tingkat
Kesulitan
7.5 Mendeskripsikan
perlunya
penghematan air
- Siswa dapat
menjelaskan pengertian
penghematan air
- Siswa dapat
menjelaskan pengertian
kegiatan pemborosan
air
- Siswa dapat
menjelaskan hubungan
antara daur air dan
kegiatan penghematan
air
- Siswa dapat
memberikan contoh
kegiatan penghematan
air dalam kehidupan
sehari-hari
- Siswa dapat
menjelaskan kegiatan
pemeliharaan air
- Siswa dapat
menyebutkan kegiatan
pemborosan air
- Siswa dapat
menyebutkan sikap
dalam menggunakan air
PG C2
C2
C2
C2
C2
C1
C1
1
3
4,10
5,2
6
7, 8
9
Mudah
Mudah
Sulit
Sedang
Sulit
Sedang
Sedang
218
218
Lampiran RPP 4 Soal Evaluasi Individu
Soal Evaluasi Materi Pokok Daur Air
Waktu Pelaksanaan: 10 menit
Berilah tanda silang (x) pada huruf a,b, c atau d pada jawaban yang paling
tepat!
1. Usaha menggunakan air secara tidak berlebihan disebut … .
a. pemanfaatan air c. penambahan air
b. penghematan air d. pengurangan air
2. Andi akan menerapkan materi yang di pelajaran di sekolah tentang
penghematan air, maka Andi menyiram tanaman dengan menggunakan … .
a. air kran dalam jumlah banyak
b. air bersih dalam jumlah banyak
c. air minum yang telah dimasak
d. air bekas cucian sayuran
3. Ketika seseorang menggunakan air tidak sesuai dengan kebutuhan berarti
orang tersebut … .
a. melakukan pemborosan air
b. menggunakan air sesuai keinginannya
c. menghemat air yang digunakan
d. membiarkan air berkurang setelah digunakan
4. Kegiatan menghemat air sangat memengaruhi … .
a. pengurangan jumlah air c. proses daur air di bumi
b. peningkatan penggunaan air d. tingkat penggunaan air
5. Kegiatan menghemat air dalam kehidupan sehari-hari yaitu … .
a. membuka kran secara terus menerus
b. mencuci motor setiap seminggu sekali
c. membiarkan tanaman mati tanpa disiram
d. mencuci baju setiap hari dalam jumlah sedikit
Nama lengkap:
Kelas
219
219
6. Memanfaatkan air berdasarkan kebutuhan berarti telah melakukan kegiatan … .
a. membuang-buang air
b. peningkatkan penggunaan air
c. pengrusakan daur air
d. pemeliharaan sumber air
7. Menggunakan air untuk bermain-main merupakan contoh kegiatan … .
a. penghematan air c. pemeliharaan air
b. pemborosan air d. pemanfaatan air
8. Berikut ini merupakan contoh kegiatan menghemat air, kecuali … .
a. menutup kran setelah digunakan
b. mencuci pakaian secara berkala
c. mencuci kendaraan setiap hari
d. menggunakan air secukupnya
9. Apabila temanmu menggunakan air untuk bermain-main, maka tindakan yang
harus kamu lakukan adalah … .
c. menegurnya c. memujinya
d. membencinya d. memarahinya
10. Melakukan kegiatan penghematan air dapat … proses daur air.
c. merusak c. memperbaiki
d. meningkat d. memperbaharui
220
220
Lampiran RPP 5 Kunci Jawaban dan Skor Penilaian
Kunci Jawaban lembar kerja siswa
1. Kegiatan penghematan yang dapat dilakukan yaitu tidak menggunakan air
untuk bermain-main, menutup kran setelah menggunakan, menggosok gigi dan
mandi tidak terlalu lama, menyiram tanaman dengan air bekas cucian sayuran
atau beras dan sebagainya (skor 5).
2. Kegiatan pemborosan air yang sering dilakukan yaitu menggunakan air untuk
bermain-main, membiarkan kran terbuka setelah digunakan, mencuci motor
setiap hari, mencuci baju setiap hari dalam jumlah sedikit dan sebagainya (skor
5)
Skor keseluruhan dari kegiatan diskusi
Skor lembar kerja siswa
Skor maksimal
Skor maksimal = 10
Kunci jawaban soal evaluasi individu
1. B 6. D
2. D 7. B
3. A 8. C
4. C 9. A
5. B 10. C
Skor Penilaian soal evaluasi individu
Kriteria penilaian
Setiap soal dijawab benar mendapatkan nilai 1
Setiap soal dijawab salah mendapat nilai 0
NA = X 100
Keterangan:
NA = nilai akhir
Skor maksimal = 10
x 100
221
221
Lampiran RPP 6 Kegiatan Tindak Lanjut (Pengayaan dan Remidial)
Kegiatan Pengayaan
Jelaskan pendapatmu tentang hubungan kegiatan penghematan air dengan proses
daur air!
Jawab
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Kegiatan Remidial
1. Sebutkan kegiatan penghematan air yang sering kamu lakukan di rumah!
Jawab
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2. Sebutkan 3 kegiatan pemborosan yang sering kamu lihat dan akibat dari
kegiatan pemborosan air!
Jawab
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
222
222
Lampiran 23
REKAPITULASI HASIL PENILAIAN PERFOMANSI GURU
DALAM MERENCANAKAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN APKG I
DI KELAS EKSPERIMEN
A. Identitas Peneliti
1. Nama : Nur Istiqomah
2. NIM : 1401411561
3. Tempat Penelitian : SDN Muarareja 1 Kota Tegal
4. Kelas : V (lima)
5. Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2 jp)
6. Tanggal : 15, 17, dan 22 April 2015
B. Petunjuk Penggunaan
Berilah tanda cek (√), jika deskriptor yang disediakan tampak. Skor penilaian
terhadap deskriptor yang tampak pada kolom aspek yang diamati yakni:
Satu mendapatkan skor 1
Dua mendapatkan skor 2
Tiga mendapatkan skor 3
Empat mendapatkan skor 4
No Aspek yang
diamati Deskriptor
Skor
Pert 1 Pert 2 Pert 3
1. Indikator
pembelajaran
Indikator merupakan penanda
pencapaian kompetensi dasar yang
ditandai oleh perubahan perilaku
yang dapat diukur yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
3 3 3 Indikator dikembangkan sesuai
dengan karakteristik siswa, satuan
pendidikan, dan potensi daerah.
Digunakan sebagai dasar untuk
menyusun alat penilaian.
Menggunakan kata kerja operasional
yang dapat diukur/diobservasi
223
223
No Aspek yang
diamati Deskriptor
Skor
Pert 1 Pert 2 Pert 3
2. Tujuan
pembelajaran
Berisi kompetensi yang operasional
yang dapat dicapai.
4 4 4
Dirumuskan dalam bentuk
pernyataan yang operasional dari
kompetensi dasar.
Minimal memuat komponen siswa,
kata kerja operasional, kondisi, dan
materi.
Berurutan secara logis dari yang
mudah ke yang sukar, dari yang
sederhana ke yang kompleks, dari
yang konkret ke yang abstrak, dan
dari ingatan hingga kreasi.
3. Materi ajar Materi ajar memuat fakta, konsep,
prinsip, dan prosedur yang relevan.
3 3 4
Ditulis dalam bentuk butir-butir
sesuai dengan rumusan indikator
pencapaian kompetensi.
Sesuai dengan kemampuan dan
kebutuhan siswa.
Sesuai dengan perkembangan
IPTEK.
4. Alokasi waktu Mencantumkan alokasi waktu secara
keseluruhan.
4 4 4
Mencantumkan waktu untuk setiap
kegiatan awal, inti, dan kegiatan
akhir.
Alokasi waktu untuk kegiatan inti
lebih dari jumlah waktu kegiatan
awal dan akhir.
Alokasi waktu sesuai dengan materi.
5. Metode
pembelajaran
Pemilihan metode pembelajaran
disesuaikan dengan situasi dan
kondisi siswa.
3 3 4
Pemilihan metode pembelajaran
disesuaikan dengan karakteristik dari
setiap indikator dan kompetensi yang
hendak dicapai pada setiap mata
pelajaran.
Metode pembelajaran digunakan oleh
guru untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar
siswa mencapai kompetensi dasar.
Menggunakan multimetode.
224
224
Skor maksimal = 32
No Aspek yang
Diamati Deskriptor
Skor
Pert 1 Pert 2 Pert 3
6. Kegiatan
pembelajaran
Dilakukan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, dan
menantang.
3 3 3
Memotivasi siswa untuk
berpartisipasi aktif.
Memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis
siswa.
Memuat kegiatan awal, inti, dan
kegiatan akhir dan dilakukan secara
sistematis serta sistemik melalui
proses eksplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi.
7. Penilaian Sesuai dengan indikator pencapaian
kompetensi.
4 4 3
Memuat teknik tes dan nontes.
Mengarah ke berpikir tingkat tinggi.
Instrumen penilaian disertai kunci
jawaban dan kriteria penilaian.
8. Sumber
belajar/media
Penentuan sumber belajar/media
didasarkan pada SK dan KD.
4 4 4
Penentuan sumber belajar/media
didasarkan pada materi ajar dan
kegiatan peembelajaran.
Penentuan sumber belajar/media
didasarkan pada indikator pencapaian
kompetensi.
Penentuan sumber belajar/media
sesuai dengan lingkungan siswa
(misal: referensi tertulis, lingkungan,
narasumber, TV, dll).
Skor Perolehan 28 28 30
Nilai APKG I 87,5 87,5 90,63
Tegal, April 2015
Pengamat,
Komariyatun, S.Pd.
NIP 19630203 198508 2 003
K
o
m
225
225
Lampiran 24
REKAPITULASI HASIL PENILAIAN PERFOMANSI GURU
DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN
MENGGUNAKAN APKG II DI KELAS EKSPERIMEN
A. Identitas Peneliti
1. Nama : Nur Istiqomah
2. NIM : 1401411561
3. Tempat Penelitian : SDN Muarareja 1 Kota Tegal
4. Kelas : V (lima)
5. Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2 jp)
6. Tanggal : 15, 17, dan 22 April 2015
B. Petunjuk Penggunaan
Berilah tanda cek (√), jika deskriptor yang disediakan tampak. Skor penilaian
terhadap deskriptor yang tampak pada kolom aspek yang diamati yakni:
Satu mendapatkan skor 1
Dua mendapatkan skor 2
Tiga mendapatkan skor 3
Empat mendapatkan skor 4
No Aspek yang
Diamati Deskriptor
Skor
Pert 1 Pert 2 Pert 3
1. Kegiatan
pendahulan
Dalam kegiatan
pendahuluan,
guru:
Memotivasi siswa secara psikis dan
fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran.
3 3 3
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang
akan dipelajari.
Menjelaskan tujuan pembelajaran
atau kompetensi dasar yang akan
dicapai.
Menyampaikan cakupan materi dan
penjelasan uraian kegiatan sesuai
isi silabus.
226
226
No Aspek yang
Diamati Deskriptor
Skor
Pert 1 Pert 2 Pert 3
2. Eksplorasi
Dalam kegiatan
eksplorasi, guru:
Melibatkan siswa mencari
informasi yang luas dan dalam
tentang materi daur air.
3 3 3
Menggunakan beragam metode
pembelajaran, media pembelajaran,
dan sumber belajar lain.
Memfasilitasi terjadinya interaksi
antarasiswa serta antara siswa dan
guru, lingkungan, dan sumber
belajar lainnya.
Melibatkan siswa secara aktif.
3. Elaborasi 1
Dalam kegiatan
elaborasi, guru:
Membiasakan siswa membaca dan
menulis yang beragam melalui
tugas-tugas tertentu yang
bermakna.
4 4 4
Memfasilitasi siswa melalui
pemberian tugas, diskusi, dan lain-
lain untuk memunculkan gagasan
baru baik secara lisan maupun
tertulis.
Memberi kesempatan untuk
berpikir, menganalisis,
menyelesaikan masalah dan
bertindak tanpa rasa takut.
Memfasilitasi siswa dalam
pembelajaran kooperatif dan
kolaboratif.
4. Elaborasi 2
Dalam kegiatan
elaborasi, guru:
Memfasilitasi siswa berkompetisi
secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar.
3 4 4
Memfasilitasi siswa membuat
laporan eksplorasi yang dilakukan
baik lisan maupun tertulis, secara
individual maupun kelompok .
Memfasilitasi siswa untuk
menyajikan hasil kerja individual
maupun kelompok.
Memfasilitasi siswa melakukan
pameran, turnamen, festival, serta
produk yang dihasilkan.
227
227
No Aspek yang
Diamati Deskriptor
Skor
Pert 1 Pert 2 Pert 3
5. Konfirmasi 1
Dalam kegiatan
konfirmasi,
guru:
Memberikan umpan balik positif
dan penguatan dalam bentuk lisan,
tulisan, isyarat, maupun hadiah
terhadap keberhasilan siswa.
3 3 4
Memberikan konfirmasi terhadap
hasil eksplorasi dan elaborasi siswa
melalui berbagai sumber.
Memfasilitasi siswa melakukan
refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah
dilakukan.
Memfasilitasi siswa untuk
memperoleh pengalaman yang
bermakna.
6. Konfirmasi 2
Dalam kegiatan
konfirmasi,
guru:
Berfungsi sebagai narasumber,
fasilitator, dan membantu
menyelesaikan masalah.
3 3 3
Memberi acuan agar siswa dapat
melakukan pengecekan hasil
eksplorasi.
Memberi informasi kepada siswa
untuk bereksplorasi lebih jauh.
Memberikan motivasi kepada siswa
yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
7. Kemampuan
mengelola kelas
Pembelajaran dimulai dan diakhiri
sesuai dengan rencana.
4 4 4
Menciptakan iklim kelas yang
kondusif.
Tidak terjadi penundaan kegiatan
selama pembelajaran.
Tidak terjadi penyimpangan selama
pembelajaran.
8. Ketepatan antara
waktu dan
materi
pembelajaran.
Dimulai sesuai dengan rencana.
4 4 4
Waktu digunakan dengan cermat.
Tidak terburu-buru atau
diperlambat.
Diakhiri sesuai dengan rencana.
228
228
Skor maksimal = 40
No Aspek yang
Diamati Deskriptor
Skor
Pert 1 Pert 2 Pert 3
9. Menyampaikan
materi sesuai
dengan hierarki
belajar dan
karakter siswa.
Dari konkret ke abstrak.
4 4 4
Materi berkaitan dengan materi
lain.
Bermuara pada simpulan.
Dari hal yang telah diketahui oleh
siswa.
10. Kegiatan
penutup
Dalam kegiatan
penutup, guru:
Bersama-sama dengan siswa
dan/atau sendiri membuat
rangkuman/ simpulan pelajaran.
4 4 4
Melakukan penilaian/refleksi
terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan
terprogram.
Memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran.
Merencanakan kegiatan tindak
lanjut dalam bentuk pembelajaran
remidi, program pengayaan,
layanan konseling, dan/atau
memberikan tugas, baik tugas
individual maupu kelompok sesuai
dengan hasil belajar pesrta didik,
menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
Skor Perolehan 35 36 37
Nilai APKG II 87,5 90 92,5
Tegal, April 2015
Pengamat,
Komariyatun, S.Pd.
NIP 19630203 198508 2 003
K
o
m
a
r
i
229
229
Lampiran 25
REKAPITULASI HASIL PENGAMATAN PELAKSANAAN
PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
PADA PEMBELAJARAN IPA
MATERI DAUR AIR DI KELAS EKSPERIMEN
Petunjuk:
Amatilah proses pembelajaran daur air menggunakan model konvensional!
Berilah tanda ceklis (√) pada kolom yang tersedia. Cantumkan skor penilaian
berdasarkan kriteria berikut:
Skor Penilaian Deskriptor
1
2
3
4
Satu deskriptor tampak
Dua deskriptor tampak
Tiga deskriptor tampak
Empat deskriptor tampak
Berikut ini merupakan tabel pengamatan pembelajaran menggunakan pendekatan
Contextual Teaching and Learning (CTL) di kelas eksperimen.
Kegiatan Aspek yang Diamati Skor
Pert 1 Pert 2 Pert 3
Kegiatan
pendahuluan
1. Guru mengajak siswa berdo‟a sebelum
belajar
2. Guru mengecek kehadiran siswa
3. Guru menyampaikan apersepsi yang
berkaitan dengan kegiatan atau hal-hal
dalam kehidupan sehari-hari
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
4 4 4
Bertanya 1. Guru melaksanakan kegiatan
pembelajaran yang memberikan
kesempatan siswa menanggapi dan
menjawab pertanyaan yang diajukan guru.
2. Guru memberikan kesempatan bertanya
kepada siswa tentang materi pembelajaran
yang masih kurang jelas.
3. Guru memberikan jawaban atas
pertanyaan siswa menggunakan bahasa
yang mudah dipahami.
4. Guru menyimpulkan pembelajaran
melalui kegiatan tanya jawab terkait
dengan materi pembelajaran yang telah
dipelajari.
4 4 4
Pemodelan 1. Guru menyajikan media pembelajaran 3 4 4
230
230
Kegiatan Aspek yang Diamati Skor
Pert 1 Pert 2 Pert 3
(pemberian contoh) yang sesuai dengan materi pembelajaran.
2. Guru menyajikan media pembelajaran
untuk memudahkan siswa memahami
materi pembelajaran.
3. Guru menyajikan media pembelajaran
yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
4. Guru menyajikan media yang dapat dilihat
oleh seluruh siswa
Masyarakat belajar
1. Guru memberikan tugas kepada siswa
yang harus di kerjakan dalam belajar
berkelompok.
2. Guru melaksanakan kegiatan
pembelajaran untuk mengelompokan
siswa yang anggotanya terdiri dari siswa
yang memiliki kemampuan yang
heterogen.
3. Guru melaksanakan kegiatan
pembelajaran agar siswa dapat
bekerjasama dengan anggota
kelompoknya untuk menyelesaikan tugas
dari guru.
4. Guru memberikan dorongan dan
kesempatan kepada siswa untuk
mempresentasikan hasil kerja kelompok.
4 4 4
Menemukan
(percobaan)
1. Guru melaksanakan pembelajaran melalui
kegiatan percobaan dan menyuruh siswa
menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan.
2. Guru membimbing siswa dalam
melaksanakan kegiatan percobaan.
3. Guru mengingatkan siswa membersihkan
lingkungan kelas setelah kegiatan
percobaan selesai.
4. Guru mengingatkan siswa mengembalikan
alat dan bahan yang digunakan pada
kegiatan percobaan dengan rapi.
3 3 3
Menemukan
(diskusi)
1. Guru menyajikan permasalahan (tugas)
yang harus dikerjakan oleh siswa.
2. Guru memberi kesempatan kepada siswa
melakukan kegiatan studi literatur dari
buku yang tersedia sebagai langkah untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan guru
3. Guru melaksanakan kegiatan
pembelajaran agar siswa dapat mencatat
dan menganalisis sendiri konsep materi
pembelajaran yang didapat melalui
observasi.
4. Guru memberikan kesempatan siswa
untuk menyajikan hasil penemuannya
dalam kegiatan observasi.
4 4 4
Kontruktivisme 1. Guru membangun pemahaman materi 3 3 3
231
231
Kegiatan Aspek yang Diamati Skor
Pert 1 Pert 2 Pert 3
dengan menghubungkan materi
pembelajaran melalui lingkungan dan
pengalaman sehari-hari siswa.
2. Guru melaksanakan kegiatan
pembelajaran yang memberikan
kesempatan pada siswa untuk menemukan
sendiri konsep barunya.
3. Guru melaksanakan kegiatan
pembelajaran yang memberikan
kesempatan pada siswa untuk menerapkan
konsep barunya dalam kehidupan sehari-
hari.
4. Guru melaksanakan kegiatan
pembelajaran yang menuntut keterlibatan
aktif siswa untuk membangun
pengetahuan siswa.
Konfirmasi 1. Guru memotivasi siswa untuk
memberikan pendapatnya.
2. Guru memberikan penjelasan lagi materi
yang telah dipelajari untuk menyamakan
persepsi siswa.
3. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya materi yang belum
dipahami.
4. Guru memberikan penguatan kepada
siswa.
3 3 3
Pemberian
kesimpulan
1. Guru membimbing siswa dalam membuat
kesimpulan
2. Guru mengarahkan siswa untuk membuat
kesimpulan menggunakan bahasa yang
baik dan benar
3. Guru memastikan siswa benar-benar
memahami materi yang telah dipelajari
4. Guru memberikan motivasi sebelum
kegiatan evaluasi
3 3 4
Refleksi 1. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa mengungkapkan pendapatnya
tentang kegiatan pembelajaran yang telah
dilaksanakan
2. Guru senantiasa memberikan masukan
kesan dan saran mengenai hal-hal yang
dilakukan siswa dalam kegiatan
pembelajaran.
3. Guru selalu menilai dan memberikan
masukan terhadap hasil pekerjaan siswa.
4. Guru melaksanakan kegiatan
pembelajaran untuk membantu siswa
membuat hubungan-hubungan antara
pengetahuan sebelumnya dengan
pengetahuan yang akan atau telah
dipelajari.
3 4 4
Penilaian autentik 1. Guru melakukan penilaian selama proses 4 4 4
232
232
Kegiatan Aspek yang Diamati Skor
Pert 1 Pert 2 Pert 3
pembelajaran.
2. Guru menilai hasil belajar siswa secara
individual melalui tes formatif.
3. Guru menilai hasil kerja kelompok yang
siswa kerjakan.
4. Guru melaksanakan kegiatan tindak lanjut
untuk siswa
Berkompetisi
dengan tertib dan
sportif
1. Guru mengarahkan siswa tidak gaduh
selama kegiatan pembelajaran.
2. Guru menyampaikan bahwa soal yang
diberikan harus dikerjakan secara mandiri
3. Guru mengarahkan siswa untuk bersikap
sportif selama kegiatan pembelajaran.
4. Guru mengarahkan siswa untuk
bekerjasama dengan baik dalam
kelompok.
4 4 4
Skor Perolehan 42 44 45
Persentase (%) 87,5 91,67 93,75
Skor maksimal = 48
Lampiran 26
Tegal, April 2015
Pengamat,
Komariyatun, S.Pd.
NIP 19630203 198508 2 003
K
o
m
a
r
i
y
a
t
u
n
,
S
.
233
233
REKAPITULASI HASIL PENILAIAN PERFOMANSI GURU
DALAM MERENCANAKAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN APKG I
DI KELAS KONTROL
A. Identitas Peneliti
1. Nama : Nur Istiqomah
2. NIM : 1401411561
3. Tempat Penelitian : SDN Muarareja 1 Kota Tegal
4. Kelas : V (lima)
5. Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2 jp)
6. Tanggal : 16, 18 dan 23 April 2015
B. Petunjuk Penggunaan
Berilah tanda cek (√), jika deskriptor yang disediakan tampak. Skor penilaian
terhadap deskriptor yang tampak pada kolom aspek yang diamati yakni:
Satu mendapatkan skor 1
Dua mendapatkan skor 2
Tiga mendapatkan skor 3
Empat mendapatkan skor 4
No Aspek yang
diamati Deskriptor
Skor
Pert 1 Pert 2 Pert 3
1. Indikator
pembelajaran
Indikator merupakan penanda
pencapaian kompetensi dasar yang
ditandai oleh perubahan perilaku
yang dapat diukur yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
4 3 3 Indikator dikembangkan sesuai
dengan karakteristik siswa, satuan
pendidikan, dan potensi daerah.
Digunakan sebagai dasar untuk
menyusun alat penilaian.
Menggunakan kata kerja operasional
yang dapat diukur/diobservasi
No Aspek yang
diamati Deskriptor
Skor
Pert 1 Pert 2 Pert 3
234
234
2. Tujuan
pembelajaran
Berisi kompetensi yang operasional
yang dapat dicapai.
4 4 4
Dirumuskan dalam bentuk
pernyataan yang operasional dari
kompetensi dasar.
Minimal memuat komponen siswa,
kata kerja operasional, kondisi, dan
materi.
Berurutan secara logis dari yang
mudah ke yang sukar, dari yang
sederhana ke yang kompleks, dari
yang konkret ke yang abstrak, dan
dari ingatan hingga kreasi.
3. Materi ajar Materi ajar memuat fakta, konsep,
prinsip, dan prosedur yang relevan.
3 3 4
Ditulis dalam bentuk butir-butir
sesuai dengan rumusan indikator
pencapaian kompetensi.
Sesuai dengan kemampuan dan
kebutuhan siswa.
Sesuai dengan perkembangan
IPTEK.
4. Alokasi waktu Mencantumkan alokasi waktu secara
keseluruhan.
4 4 4
Mencantumkan waktu untuk setiap
kegiatan awal, inti, dan kegiatan
akhir.
Alokasi waktu untuk kegiatan inti
lebih dari jumlah waktu kegiatan
awal dan akhir.
Alokasi waktu sesuai dengan materi.
5. Metode
pembelajaran
Pemilihan metode pembelajaran
disesuaikan dengan situasi dan
kondisi siswa.
3 3 4
Pemilihan metode pembelajaran
disesuaikan dengan karakteristik dari
setiap indikator dan kompetensi yang
hendak dicapai pada setiap mata
pelajaran.
Metode pembelajaran digunakan oleh
guru untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar
siswa mencapai kompetensi dasar.
Menggunakan multimetode.
No Aspek yang
Diamati Deskriptor
Skor
Pert 1 Pert 2 Pert 3
235
235
Skor maksimal = 32
Tegal, April 2015
Pengamat,
Lia Margiyanti,
S.Pd
NIP. 19871008 201001 2 022
6. Kegiatan
pembelajaran
Dilakukan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, dan
menantang.
4 3 3
Memotivasi siswa untuk
berpartisipasi aktif.
Memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis
siswa.
Memuat kegiatan awal, inti, dan
kegiatan akhir dan dilakukan secara
sistematis serta sistemik melalui
proses eksplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi.
7. Penilaian Sesuai dengan indikator pencapaian
kompetensi.
2 3 3 Memuat teknik tes dan nontes.
Mengarah ke berpikir tingkat tinggi.
Instrumen penilaian disertai kunci
jawaban dan kriteria penilaian.
8. Sumber
belajar/media
Penentuan sumber belajar/media
didasarkan pada SK dan KD.
3 4 3
Penentuan sumber belajar/media
didasarkan pada materi ajar dan
kegiatan peembelajaran.
Penentuan sumber belajar/media
didasarkan pada indikator pencapaian
kompetensi.
Penentuan sumber belajar/media
sesuai dengan lingkungan siswa
(misal: referensi tertulis, lingkungan,
narasumber, TV, dll).
Skor Perolehan 27 27 28
Nilai APKG I 84,37 84,37 87,5
236
236
Lampiran 27
REKAPITULASI HASIL PENILAIAN PERFOMANSI GURU
DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN
MENGGUNAKAN APKG II DI KELAS KONTROL
A. Identitas Peneliti
1. Nama : Nur Istiqomah
2. NIM : 1401411561
3. Tempat Penelitian : SDN Muarareja 1 Kota Tegal
4. Kelas : V (lima)
5. Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2 jp)
6. Tanggal : 16, 18 dan 23 April 2015
B. Petunjuk Penggunaan
Berilah tanda cek (√), jika deskriptor yang disediakan tampak. Skor penilaian
terhadap deskriptor yang tampak pada kolom aspek yang diamati yakni:
Satu mendapatkan skor 1
Dua mendapatkan skor 2
Tiga mendapatkan skor 3
Empat mendapatkan skor 4
No Aspek yang
Diamati Deskriptor
Skor
Pert 1 Pert 2 Pert 3
1. Kegiatan
pendahulan
Dalam kegiatan
pendahuluan,
guru:
Memotivasi siswa secara psikis dan
fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran.
3 3 4
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang
akan dipelajari.
Menjelaskan tujuan pembelajaran
atau kompetensi dasar yang akan
dicapai.
Menyampaikan cakupan materi dan
penjelasan uraian kegiatan sesuai
isi silabus.
237
237
No Aspek yang
Diamati Deskriptor
Skor
Pert 1 Pert 2 Pert 3
2. Eksplorasi
Dalam kegiatan
eksplorasi, guru:
Melibatkan siswa mencari
informasi yang luas dan dalam
tentang materi daur air.
3 3 3
Menggunakan beragam metode
pembelajaran, media pembelajaran,
dan sumber belajar lain.
Memfasilitasi terjadinya interaksi
antarasiswa serta antara siswa dan
guru, lingkungan, dan sumber
belajar lainnya.
Melibatkan siswa secara aktif.
3. Elaborasi 1
Dalam kegiatan
elaborasi, guru:
Membiasakan siswa membaca dan
menulis yang beragam melalui
tugas-tugas tertentu yang
bermakna.
4 4 4
Memfasilitasi siswa melalui
pemberian tugas, diskusi, dan lain-
lain untuk memunculkan gagasan
baru baik secara lisan maupun
tertulis.
Memberi kesempatan untuk
berpikir, menganalisis,
menyelesaikan masalah dan
bertindak tanpa rasa takut.
Memfasilitasi siswa dalam
pembelajaran kooperatif dan
kolaboratif.
4. Elaborasi 2
Dalam kegiatan
elaborasi, guru:
Memfasilitasi siswa berkompetisi
secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar.
3 3 3
Memfasilitasi siswa membuat
laporan eksplorasi yang dilakukan
baik lisan maupun tertulis, secara
individual maupun kelompok .
Memfasilitasi siswa untuk
menyajikan hasil kerja individual
maupun kelompok.
Memfasilitasi siswa melakukan
pameran, turnamen, festival, serta
produk yang dihasilkan.
238
238
No Aspek yang
Diamati Deskriptor
Skor
Pert 1 Pert 2 Pert 3
5. Konfirmasi 1
Dalam kegiatan
konfirmasi,
guru:
Memberikan umpan balik positif
dan penguatan dalam bentuk lisan,
tulisan, isyarat, maupun hadiah
terhadap keberhasilan siswa.
3 3 4
Memberikan konfirmasi terhadap
hasil eksplorasi dan elaborasi siswa
melalui berbagai sumber.
Memfasilitasi siswa melakukan
refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah
dilakukan.
Memfasilitasi siswa untuk
memperoleh pengalaman yang
bermakna.
6. Konfirmasi 2
Dalam kegiatan
konfirmasi,
guru:
Berfungsi sebagai narasumber,
fasilitator, dan membantu
menyelesaikan masalah.
2 2 2
Memberi acuan agar siswa dapat
melakukan pengecekan hasil
eksplorasi.
Memberi informasi kepada siswa
untuk bereksplorasi lebih jauh.
Memberikan motivasi kepada siswa
yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
7. Kemampuan
mengelola kelas
Pembelajaran dimulai dan diakhiri
sesuai dengan rencana.
4 4 4
Menciptakan iklim kelas yang
kondusif.
Tidak terjadi penundaan kegiatan
selama pembelajaran.
Tidak terjadi penyimpangan selama
pembelajaran.
8. Ketepatan antara
waktu dan
materi
pembelajaran.
Dimulai sesuai dengan rencana.
4 4 4
Waktu digunakan dengan cermat.
Tidak terburu-buru atau
diperlambat.
Diakhiri sesuai dengan rencana.
9. Menyampaikan
materi sesuai
dengan hierarki
belajar dan
karakter siswa.
Dari konkret ke abstrak.
4 4 3
Materi berkaitan dengan materi
lain.
Bermuara pada simpulan.
Dari hal yang telah diketahui oleh
siswa.
239
239
Skor maksimal = 40
Tegal, April 2015
Pengamat,
Lia Margiyanti, S.Pd
NIP. 19871008 201001 2 022
No Aspek yang
Diamati Deskriptor
Skor
Pert 1 Pert 2 Pert 3
10. Kegiatan
penutup
Dalam kegiatan
penutup, guru:
Bersama-sama dengan siswa
dan/atau sendiri membuat
rangkuman/ simpulan pelajaran.
4 4 4
Melakukan penilaian/refleksi
terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan
terprogram.
Memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran.
Merencanakan kegiatan tindak
lanjut dalam bentuk pembelajaran
remidi, program pengayaan,
layanan konseling, dan/atau
memberikan tugas, baik tugas
individual maupu kelompok sesuai
dengan hasil belajar pesrta didik,
menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
Skor Perolehan 34 34 35
Nilai APKG II 85 85 87,5
240
240
Lampiran 28
REKAPITULASI HASIL PENGAMATAN PELAKSANAAN
MODEL KONVENSIONAL PADA PEMBELAJARAN IPA
MATERI DAUR AIR DI KELAS KONTROL
Petunjuk:
Amatilah proses pembelajaran daur air menggunakan model konvensional!
Berilah tanda ceklis (√) pada kolom yang tersedia. Cantumkan skor penilaian
berdasarkan kriteria berikut:
Skor Penilaian Deskriptor
1
2
3
4
Satu deskriptor tampak
Dua deskriptor tampak
Tiga deskriptor tampak
Empat deskriptor tampak
Berikut ini merupakan tabel pengamatan pembelajaran menggunakan model
konvensional di kelas kontrol.
Kegiatan Aspek yang Diamati Skor
Pert 1 Pert 2 Pert 3
Kegiatan
pendahuluan
1. Guru mengajak siswa berdo‟a
sebelum belajar
2. Guru mengecek kehadiran siswa
3. Guru menyampaikan apersepsi
dengan menjelaskan materi
sebelumnya
4. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
4 4 4
Kegiatan Inti
Eksplorasi:
penjelasan dari
guru
1. Guru menjelaskan materi dengan
bahas yang baik dan benar.
2. Guru menjelaskan materi
menggunakan media berupa
gambar atau benda konkret lainnya.
3. Guru mencatat materi yang telah
dijelaskan di papan tulis
4. Guru menyuruh siswa mencatat
materi yang telah dijelaskan.
3 4 4
241
241
Kegiatan Aspek yang Diamati Skor
Pert 1 Pert 2 Pert 3
Elaborasi:
mengerjakan
LKS
1. Guru menyuruh siswa membaca
materi pada
2. Guru membagi LKS kepada setiap
kelompok.
3. Guru membimbing siswa dalam
mengerjakan LKS.
4. Guru membahas LKS yang telah
dikerjakan siswa.
4 4 4
Konfirmasi 1. Guru memotivasi siswa untuk
berani menyampaikan
pendapatnya.
2. Guru memberikan penjelasan lagi
materi yang telah dipelajari untuk
menyamakan persepsi siswa.
3. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya
materi yang belum dipahami.
4. Guru memberikan penguatan
kepada siswa.
3 3 3
Kegiatan
penutup:
Pemberian
kesimpulan
1. Guru membimbing siswa dalam
membuat kesimpulan
2. Guru mengarahkan siswa untuk
membuat kesimpulan
menggunakan bahasa yang baik
dan benar
3. Guru memastikan siswa benar-
benar memahami materi yang
telah dipelajari
4. Guru memberikan motivasi
sebelum kegiatan evaluasi
3 3 3
Kegiatan
penutup:
evaluasi dan
tindak lanjut
1. Guru membagikan soal evaluai
kepada siswa.
2. Guru membahas evaluasi yang
telah dikerjakan siswa
3. Guru memberikan penguatan dan
motivasi terhadap hasil belajar
yang telah diperoleh siswa.
4. Guru melaksanakan kegiatan
tindak lanjut
3 3 4
242
242
Kegiatan Aspek yang Diamati Skor
Pert 1 Pert 2 Pert 3
Berkompetisi
dengan tertib
dan sportif
1. Guru mengarahkan siswa tidak
gaduh selama kegiatan
pembelajaran.
2. Guru menyampaikan bahwa soal
yang diberikan harus dikerjakan
secara mandiri
3. Guru mengarahkan siswa untuk
bersikap sportif selama kegiatan
pembelajaran.
4. Guru mengarahkan siswa untuk
bekerjasama dengan baik dalam
kelompok.
3 3 4
Skor Perolehan 23 24 26
Persentase (%) 82,14 85,71 92,86
Skor maksimal = 28
Tegal, April 2015
Pengamat,
Lia Margiyanti, S.Pd
NIP. 19871008 201001 2 022
243
243
Lampiran 29
REKAPITULASI HASIL PENGAMATAN KEGIATAN SISWA
PADA PEMBELAJARAN IPA
MATERI DAUR AIR DI KELAS EKSPERIMEN
Amatilah proses pembelajaran daur air menggunakan model konvensional!
Berilah tanda ceklis (√) pada kolom yang tersedia. Cantumkan skor penilaian
berdasarkan kriteria berikut:
Skor Penilaian Deskriptor
1
2
3
4
Satu deskriptor tampak
Dua deskriptor tampak
Tiga deskriptor tampak
Empat deskriptor tampak
Berikut ini merupakan tabel rekapitulasi hasil pengamatan kegiatan siswa selama
pembelajaran menggunakan pendekatan CTL di kelas eksperimen.
Kegiatan Aspek yang Diamati Skor
Pert 1 Pert 2 Pert 3
(A)
Kegiatan
pendahuluan
1. Siswa berdo‟a sebelum belajar dipimpin
oleh ketua kelas
2. Siswa menyiapkan alat tulis
3. Siswa ikut berpastisipasi dalam kegiatan
apersepsi dengan menjawab pertanyaan
yang diajukan guru dan
mengkonstruksikan pengetahuan yang
dimilikinya.
4. Siswa mendengarkan penyampaian
tujuan pembelajaran.
4 4 4
(B) Bertanya 1. Siswa menanggapi dan menjawab
pertanyaan yang diajukan guru.
2. Siswa bertanya kepada siswa tentang
materi pembelajaran yang masih kurang
jelas.
3. Siswa mendengarkan jawaban dari guru
yang berkaitan dengan pertanyaan dari
siswa lainnya.
4. Siswa dengan bimbingan guru
menyimpulkan pembelajaran melalui
kegiatan tanya jawab terkait dengan
materi pembelajaran yang telah
dipelajari.
4 4 4
244
244
Kegiatan Aspek yang Diamati Skor
Pert 1 Pert 2 Pert 3
(C) Pemodelan/
pemberian
contoh
1. Siswa mengamati contoh/model yang
ditunjukkan guru dengan seksama.
2. Siswa mendengarkan penjelasan contoh
tentang kegiatan yang berkaitan dengan
materi yang dipelajari.
3. Siswa memahami contoh yang
ditampilkan/disampaikan guru.
4. Siswa menjelaskan kembali contoh
peristiwa yang telah dijelaskan guru.
3 4 4
(D) Masyarakat
belajar
1. Siswa dikelompokkan secara heterogen
atau setiap anggota kelompok memiliki
kemampuan yang berbeda-beda.
2. Siswa diharapkan bekerjasama dalam
kegiatan kelompok.
3. Siswa mengerjakan tugas yang
diberikan guru bersama teman
sekelompoknya.
4. Siswa memperoleh dorongan dari guru
untuk mempersentasikan hasil kerja
kelompoknya.
3 3 4
(E) Menemukan
(percobaan)
1. Siswa menyiapkan alat dan bahan yang
akan digunakan dalam kegiatan
percobaan
2. Siswa mendengarkan arahan dari guru
tentang kegiatan percobaan yang akan
dilakukan.
3. Siswa melaksanakan kegiatan percobaan
sesuai langkah-langkah dalam lembar
kerja dan arahan dari guru sebelumnya.
4. Siswa membersihkan lingkungan kelas
setelah kegiatan percobaan selesai dan
mengembalikan alat dan bahan yang
digunakan dengan rapi.
3 3 3
(F) Menemukan
(diskusi)
1. Siswa memperoleh (tugas) yang harus
dikerjakan bersama teman
sekelompoknya.
2. Siswa melakukan kegiatan studi literatur
(membaca buku) dari buku yang tersedia
sebagai langkah untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan guru
3. Siswa dapat mencatat dan menganalisis
sendiri konsep materi pembelajaran
yang didapat melalui observasi.
4. Siswa menjawab tugas yang diberikan
guru sesuai kegiatan yang telah
dilakukannya dan dikerjakan bersama-
sama dengan kelompoknya.
3 4 4
245
245
Kegiatan Aspek yang Diamati Skor
Pert 1 Pert 2 Pert 3
(G)
Kontruktivisme
1. Siswa memperoleh bimbingan dari guru
untuk membangun pemahaman materi
dengan menghubungkan materi
pembelajaran melalui lingkungan dan
pengalaman sehari-hari siswa.
2. Siswa memperoleh kesempatan pada
siswa untuk menemukan sendiri konsep
barunya.
3. Siswa terlibat aktif dalam membangun
pengetahuannya.
4. Siswa memperoleh dorongan untuk
menerapkan materi yang telah dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari.
3 3 3
(H) Konfirmasi 1. Siswa berani memberikan pendapat
apabila diminta oleh guru.
2. Siswa mendengarkan penjelasan dari
guru untuk lebih memahami jawaban
dari hasil diskusinya .
3. Siswa bertanya materi yang belum
dipahami.
4. Siswa memperoleh penguatan dari guru.
3 3 3
(I) Pemberian
kesimpulan
1. Siswa membuat kesimpulan dengan
bimbingan dari guru.
2. Siswa membuat kesimpulan tentang
materi yang telah dipelajarinya
menggunakan bahasa yang baik dan
benar
3. Siswa berani membuat kesimpulan
sendiri apabila ditunjuk guru.
4. Siswa memperoleh motivasi sebelum
kegiatan evaluasi.
3 3 4
(J) Refleksi 1. Siswa mengungkapkan pendapatnya
tentang kegiatan pembelajaran yang
telah dilaksanakan
2. Siswa mendengarkan kesan dan saran
yang disampaikan guru.
3. Siswa menerima penilaian terhadap
hasil diskusi yang telah dikerjakannya.
4. Siswa membuat hubungan-hubungan
antara pengetahuan sebelumnya dengan
pengetahuan yang akan dipelajari,
misalnya dalam apersepsi siswa disuruh
mengingat materi pembelajaran yang
lalu.
3 3 4
246
246
Kegiatan Aspek yang Diamati Skor
Pert 1 Pert 2 Pert 3
(K) Penilaian
autentik
1. Siswa mengerjakan tes formatif secara
individual.
2. Siswa mengoreksi hasil pekerjaannya
bersama guru.
3. Siswa memperoleh penghargaan
terhadap hasil belajar yang
diperolehnya.
4. Siswa mengikuti kegiatan tindak lanjut
yang dilaksanakan guru.
4 4 4
(L) Berkompetisi
dengan tertib
dan sportif
1. Siswa tidak gaduh saat temannya
menyampaikan jawaban atas tugas yang
didapat.
2. Siswa tidak berbuat curang.
3. Siswa bersikap sportif.
4. Siswa bekerjasama dengan baik dalam
kelompok.
3 4 4
Skor Perolehan 39 42 45
Persentase (%) 81,25 87,5 93,75
Keterangan Sangat tinggi
Skor maksimal = 48
Tegal, April 2015
Pengamat,
Komariyatun, S.Pd.
NIP 19630203 198508 2 003
K
o
m
a
r
i
y
a
t
u
n
,
247
LEMBAR PENGAMATAN KEGIATAN BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA
MATERI DAUR AIR DI KELAS EKSPERIMEN
PERTEMUAN PERTAMA
No Nama Siswa Aspek yang Dinilai dalam Kegiatan Belajar Siswa
Total Persentase Keterangan
A B C D E F G H I J K L
1 Andri Setiawan 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 38 79,17 sangat tinggi
2 Firman Haryana 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 38 79,17 sangat tinggi
3 Josi Andriyan S. 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 41 85,42 sangat tinggi
4 Tarsinah 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 41 85,42 sangat tinggi
5 Tiara Lisdiyanti 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 45 93,75 sangat tinggi
6 Tedi Firman Syah - - - - - - - - - - - - - - -
7 Wildan Uwais A. 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 40 83,33 sangat tinggi
8 Cici Amelia Putri 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 40 83,33 sangat tinggi
9 Diki Arimawanto 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 44 91,67 sangat tinggi
10 Fara Nurfadilah 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 42 87,50 sangat tinggi
11 Imelia Putri - - - - - - - - - - - - - - -
12 Ismawati 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 40 83,33 sangat tinggi
13 Iqsan Raekhan S. 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 47 97,92 sangat tinggi
14 Karisma Septiana - - - - - - - - - - - - - - -
15 M Fauzan Dzika 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 40 83,33 sangat tinggi
16 Nadia Luluatu Ria 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 45 93,75 sangat tinggi
17 Nurul Baetul Nisa 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 45 93,75 sangat tinggi
18 Salsa Bila Putri N. 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 42 87,50 sangat tinggi
Lam
pira
n 3
0
248
No Nama Siswa Aspek yang Dinilai dalam Kegiatan Belajar Siswa
Total Persentase Keterangan
A B C D E F G H I J K L
19 Sisa Bayu Umbara 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 40 83,33 sangat tinggi
20 Siti Chasanah 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 37 77,08 sangat tinggi
21 Septian Khaerul S. 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 46 95,83 sangat tinggi
22 Tomi Hermawan 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 35 72,92 tinggi
23 Umi Kurrota ayun 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 42 87,50 sangat tinggi
24 Wulan Apriyani 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 46 95,83 sangat tinggi
25 Yoga Ismunandar 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 38 79,17 sangat tinggi
Jumlah 88 73 70 76 83 81 76 69 66 75 78 77 913 86,36 sangat tinggi
Skor maksimal = 48
LEMBAR PENGAMATAN KEGIATAN BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA
Lam
pira
n 3
1
Tegal, April 2015
Pengamat,
Komariyatun, S.Pd.
NIP 19630203 198508 2 003
K
o
m
a
r
249
MATERI DAUR AIR DI KELAS EKSPERIMEN
PERTEMUAN KEDUA
No Nama Siswa Aspek yang Dinilai dalam Kegiatan Belajar Siswa
Total Persentase Keterangan
A B C D E F G H I J K L
1 Andri Setiawan 4 2 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 39 81,25 sangat tinggi
2 Firman Haryana 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 39 81,25 sangat tinggi
3 Josi Andriyan S. 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 43 89,58 sangat tinggi
4 Tarsinah - - - - - - - - - - - - - - -
5 Tiara Lisdiyanti 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 46 95,83 sangat tinggi
6 Tedi Firman Syah - - - - - - - - - - - - - - -
7 Wildan Uwais A. 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 42 87,50 sangat tinggi
8 Cici Amelia Putri 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 41 85,42 sangat tinggi
9 Diki Arimawanto 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 46 95,83 sangat tinggi
10 Fara Nurfadilah 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 45 93,75 sangat tinggi
11 Imelia Putri - - - - - - - - - - - - - - -
12 Ismawati 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 40 83,33 sangat tinggi
13 Iqsan Raekhan S. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 100 sangat tinggi
14 Karisma Septiana - - - - - - - - - - - - - - -
15 M Fauzan Dzika 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 39 81,25 sangat tinggi
16 Nadia Luluatu Ria 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 47 97,92 sangat tinggi
17 Nurul Baetul Nisa 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 46 95,83 sangat tinggi
18 Salsa Bila Putri N. 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 44 91,67 sangat tinggi
19 Sisa Bayu Umbara 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 41 85,42 sangat tinggi
250
No Nama Siswa Aspek yang Dinilai dalam Kegiatan Belajar Siswa
Total Persentase Keterangan
A B C D E F G H I J K L
20 Siti Chasanah 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37 77,08 sangat tinggi
21 Septian Khaerul S. 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 47 97,92 sangat tinggi
22 Tomi Hermawan 4 3 2 3 4 3 3 3 3 2 2 3 35 72,92 tinggi
23 Umi Kurrota ayun 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 43 89,58 sangat tinggi
24 Wulan Apriyani 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 100 sangat tinggi
25 Yoga Ismunandar 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 38 79,17 sangat tinggi
Jumlah 84 73 70 76 79 79 71 74 69 73 74 72 894 88,69 sangat tinggi
Skor maksimal = 48
LEMBAR PENGAMATAN KEGIATAN BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA
MATERI DAUR AIR DI KELAS EKSPERIMEN
Lam
pira
n 3
2
Tegal, April 2015
Pengamat,
Komariyatun, S.Pd.
NIP 19630203 198508 2 003
K
o
m
a
r
i
251
PERTEMUAN KETIGA
No Nama Siswa Aspek yang Dinilai dalam Kegiatan Belajar Siswa
Total Persentase Keterangan
A B C D E F G H I J K L
1 Andri Setiawan 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 41 85,42 sangat tinggi
2 Firman Haryana 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 40 83,33 sangat tinggi
3 Josi Andriyan Syah 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 46 95,83 sangat tinggi
4 Tarsinah 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 42 87,50 sangat tinggi
5 Tiara Lisdiyanti 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 100,00 sangat tinggi
6 Tedi Firman Syah - - - - - - - - - - - - - - -
7 Wildan Uwais A. 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 43 89,58 sangat tinggi
8 Cici Amelia Putri 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 38 79,17 sangat tinggi
9 Diki Arimawanto 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 46 95,83 sangat tinggi
10 Fara Nurfadilah 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 43 89,58 sangat tinggi
11 Imelia Putri 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 45 93,75 sangat tinggi
12 Ismawati 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 40 83,33 sangat tinggi
13 Iqsan Raekhan Sulis 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 100 sangat tinggi
14 Karisma Septiana - - - - - - - - - - - - - - -
15 M Fauzan Dzika 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 42 87,50 sangat tinggi
16 Nadia Luluatu Ria 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 100 sangat tinggi
17 Nurul Baetul Nisa 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 46 95,83 sangat tinggi
18 Salsa Bila Putri N. 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 46 95,83 sangat tinggi
19 Sisa Bayu Umbara 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 41 85,42 sangat tinggi
20 Siti Chasanah 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 37 77,08 sangat tinggi
252
No Nama Siswa Aspek yang Dinilai dalam Kegiatan Belajar Siswa
Total Persentase Keterangan
A B C D E F G H I J K L
21 Septian Khaerul S. 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 46 95,83 sangat tinggi
22 Tomi Hermawan 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 37 77,08 sangat tinggi
23 Umi Kurrota ayun 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 45 93,75 sangat tinggi
24 Wulan Apriyani 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47 97,92 sangat tinggi
25 Yoga Ismunandar 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 39 81,25 sangat tinggi
Jumlah 92 74 78 84 88 83 82 79 82 82 85 85 994 90,04 sangat tinggi
Skor maksimal = 48
Tegal, April 2015
Pengamat,
Komariyatun, S.Pd.
NIP 19630203 198508 2 003
K
o
m
a
r
i
y
253
253
Lampiran 33
REKAPITULASI HASIL PENGAMATAN KEGIATAN SISWA
PADA PEMBELAJARAN IPA
MATERI DAUR AIR DI KELAS KONTROL
Petunjuk:
Amatilah proses pembelajaran daur air menggunakan model konvensional!
Berilah tanda ceklis (√) pada kolom yang tersedia. Cantumkan skor penilaian
berdasarkan kriteria berikut:
Skor Penilaian Deskriptor
1
2
3
4
Satu deskriptor tampak
Dua deskriptor tampak
Tiga deskriptor tampak
Empat deskriptor tampak
Berikut ini merupakan tabel hasil pengamatan kegiatan siswa selama
pembelajaran menggunakan model konvensional.
Kegiatan Aspek yang Diamati Skor
Pert 1 Pert 2 Pert 3
(A)
Kegiatan
pendahuluan
1. Siswa berdo‟a sebelum belajar
2. Siswa menyiapkan alat tulis
3. Siswa terlibat dalam kegiatan
apersepsi yang disampaikan guru
4. Siswa mendengarkan penyampaian
tujuan pembelajaran dengan baik
4 4 4
Kegiatan Inti
(B)
Eksplorasi:
penjelasan dari
guru
1. Siswa mendengarkan penjelasan
guru dengan antusias.
2. Siswa memperhatikan guru dengan
seksama.
3. Siswa mencatat hal-hal penting
yang disampaikan oleh guru.
4. Siswa tidak melakukan kegiatan
lain selain mendengarkan
penjelasan.
2 2 3
254
254
Kegiatan Aspek yang Diamati Skor
Pert 1 Pert 2 Pert 3
(C)
Elaborasi:
mengerjakan
LKS
1. Siswa membaca materi terlebih
dahulu sebelum mengerjakan LKS
2. Siswa mengerjakan LKS bersama
teman sebangkunya.
3. Siswa mengerjakan LKS sesuai
waktu yang ditentukan.
4. Siswa berani menjawab soal LKS
secara lisan bila ditunjuk guru.
4 4 4
(D)
Konfirmasi
1. Siswa mendengarkan penjelasan
dari guru untuk menyamakan
persepsi.
2. Siswa menerima penguatan dari
kegiatan pembelajaran dengan
baik.
3. Siswa berani menyampaikan
pendapat apabila penjelasan guru
kurang sesuai.
4. Siswa berani bertanya materi yang
belum dipahami.
3 3 4
(E)
Kegiatan
penutup:
Pemberian
kesimpulan
1. Siswa menyimpulkan materi yang
telah dipelajari bersama guru
2. Siswa dapat menyimpulkan materi
dengan bahasa yang baik dan
benar
3. Siswa memahami kesimpulan dari
materi yang telah dipelajari
4. Siswa memperoleh motivasi
sebelum kegiatan evaluasi
3 3 3
(F)
Kegiatan
penutup:
evaluasi dan
tindak lanjut
1. Siswa memperoleh soal evaluai
dan mengerjakannya secara
mandiri.
2. Siswa membahas evaluasi yang
telah dikerjakan.
3. Siswa memperoleh penguatan dan
motivasi terhadap hasil belajar
yang telah diperolehnya.
4. Siswa melaksanakan kegiatan
tindak lanjut yang diberikan guru
3 4 4
255
255
Kegiatan Aspek yang Diamati Skor
Pert 1 Pert 2 Pert 3
(G)
Berkompetisi
dengan tertib
dan sportif
5. Siswa tidak gaduh saat temannya
menyampaikan jawaban atas tugas
yang didapat.
6. Siswa tidak berbuat curang.
7. Siswa bersikap sportif.
8. Siswa bekerjasama dengan baik
dalam kelompok.
3 3 4
Skor Total 22 23 26
Persentase (%) 78,57 82,14 92,86
Keterangan Sangat tinggi
Tegal, April 2015
Pengamat,
Lia Margiyanti, S.Pd
NIP. 19871008 201001 2 022
256
LEMBAR PENGAMATAN KEGIATAN BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA
MATERI DAUR AIR DI KELAS KONTROL
PERTEMUAN PERTAMA
No Nama Siswa
Aspek yang Dinilai dalam
Kegiatan Belajar Siswa Total
Persentase
Keterangan
A B C D E F G
1 Tri Ady Setiawan 4 2 3 3 2 2 4 20 71,43 tinggi
2 Fredi Frimanto 4 2 3 3 2 2 3 19 67,86 tinggi
3 Ditya Arza Prasetyo 4 2 4 4 2 2 4 22 78,57 sangat tinggi
4 Akhmad Yusuf Nur Tauhid 4 4 4 4 3 3 4 26 92,86 sangat tinggi
5 Choirunnisa 4 2 4 4 2 2 4 22 78,57 sangat tinggi
6 Dita Vania 4 4 3 3 3 3 3 23 82.14 sangat tinggi
7 Dandi Wiranto 4 3 3 3 4 2 2 21 75 sangat tinggi
8 Dede Rafi Ramadani 4 1 2 2 3 1 1 14 50 tinggi
9 Irgi Fahrezy 4 4 4 4 4 4 3 27 96,43 sangat tinggi
10 Jono 4 4 4 4 4 4 3 27 96,43 sangat tinggi
11 M. Sarifudin 4 4 4 4 4 4 4 28 100 sangat tinggi
12 M. Saeful Nurrokhim 4 2 4 4 3 3 2 22 78,57 sangat tinggi
13 Monica Asri Wulandari 4 3 4 4 2 3 3 23 82,14 sangat tinggi
14 Nadzifa Uli Nihayati 4 4 4 4 4 4 4 28 100 sangat tinggi
15 Nurhadi Mustika Aji 4 4 4 4 3 3 4 26 92,86 sangat tinggi
16 Panca Ramadhoni 4 2 4 4 2 3 3 22 78,57 sangat tinggi
17 Siti Turinah 4 4 4 3 4 3 3 25 89,29 sangat tinggi
Lam
pira
n 3
4
257
No Nama Siswa
Aspek yang Dinilai dalam
Kegiatan Belajar Siswa Total
Persentase
Keterangan
A B C D E F G
18 Septi Jessika Fany 4 3 3 4 3 3 4 24 85,71 sangat tinggi
19 Solikhatun Nurkhasanah 4 3 4 2 2 4 4 23 82,14 sangat tinggi
20 Silfi Intan Permatasari 4 3 4 4 3 3 4 25 89,29 sangat tinggi
21 Taufik Syapaat 4 3 4 4 3 2 3 23 82,14 sangat tinggi
22 Wahyuni Triyanto 4 4 4 3 3 3 4 25 89,29 sangat tinggi
23 Yogi Firmansyah - - - - - - - - - -
Jumlah 88 67 81 78 65 63 73 515 83,60 sangat tinggi
Skor maksimal = 28
LEMBAR PENGAMATAN KEGIATAN BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA
Lam
pira
n 3
5
Tegal, April 2015
Pengamat,
Lia Margiyanti, S.Pd
NIP. 19871008 201001 2 022
258
MATERI DAUR AIR DI KELAS KONTROL
PERTEMUAN KEDUA
No Nama Siswa
Aspek yang Dinilai dalam
Kegiatan Belajar Siswa Total Persentase Keterangan
A B C D E F G
1 Tri Ady Setiawan 4 2 3 2 3 3 3 20 71,43 tinggi
2 Fredi Frimanto 4 3 3 3 4 4 3 24 85,71 sangat tinggi
3 Ditya Arza Prasetyo 4 3 4 2 4 3 3 23 82,14 sangat tinggi
4 Akhmad Yusuf Nur Tauhid 4 2 4 3 4 4 4 25 89,29 sangat tinggi
5 Choirunnisa 4 2 4 3 4 3 4 24 85,71 sangat tinggi
6 Dita Vania 4 3 3 4 4 3 4 25 89,29 sangat tinggi
7 Dandi Wiranto 4 3 4 4 4 3 2 24 85,71 sangat tinggi
8 Dede Rafi Ramadani 4 3 2 2 3 2 2 18 64,29 tinggi
9 Irgi Fahrezy 4 2 4 3 4 3 3 23 82,14 sangat tinggi
10 Jono 4 2 3 3 4 3 3 22 78,57 sangat tinggi
11 M. Sarifudin 4 3 4 4 4 4 4 27 96,43 sangat tinggi
12 M. Saeful Nurrokhim 4 2 3 3 3 4 3 22 78,57 sangat tinggi
13 Monica Asri Wulandari 4 3 4 3 4 4 4 26 92,86 sangat tinggi
14 Nadzifa Uli Nihayati 4 3 4 4 4 3 4 26 92,86 sangat tinggi
15 Nurhadi Mustika Aji 4 3 4 3 4 3 4 25 89,29 sangat tinggi
16 Panca Ramadhoni 4 3 3 3 3 4 3 23 82,14 sangat tinggi
17 Siti Turinah 4 3 4 4 4 4 4 27 96,43 sangat tinggi
18 Septi Jessika Fany 4 3 4 3 4 3 4 25 89,29 sangat tinggi
259
No Nama Siswa
Aspek yang Dinilai dalam
Kegiatan Belajar Siswa Total Persentase Keterangan
A B C D E F G
19 Solikhatun Nurkhasanah 4 2 4 2 3 4 4 23 82,14 sangat tinggi
20 Silfi Intan Permatasari 4 2 4 3 4 4 4 25 89,29 sangat tinggi
21 Taufik Syapaat 4 3 3 3 4 4 4 25 89,29 sangat tinggi
22 Wahyuni Triyanto 4 3 4 3 3 3 4 24 85,71 sangat tinggi
23 Yogi Firmansyah - - - - - - - - - -
Jumlah 88 58 79 67 82 75 77 526 85,39 sangat tinggi
Skor maksimal = 28
LEMBAR PENGAMATAN KEGIATAN BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA
MATERI DAUR AIR DI KELAS KONTROL
Lam
pira
n 3
6
Tegal, April 2015
Pengamat,
Lia Margiyanti, S.Pd
NIP. 19871008 201001 2 022
260
PERTEMUAN KETIGA
No Nama Siswa
Aspek yang Dinilai dalam Kegiatan Belajar
Siswa Total Persentase Keterangan
A B C D E F G
1 Tri Ady Setiawan 4 2 2 3 3 3 3 20 71,43 tinggi
2 Fredi Frimanto 4 3 3 3 4 4 3 24 85,71 sangat tinggi
3 Ditya Arza Prasetyo 4 3 4 3 4 3 4 25 89,29 sangat tinggi
4 Akhmad Yusuf Nur Tauhid - - - - - - - - - -
5 Choirunnisa 4 3 3 4 4 3 3 24 85,71 sangat tinggi
6 Dita Vania 4 4 4 4 4 3 3 26 92,86 sangat tinggi
7 Dandi Wiranto 4 3 4 4 4 3 3 25 89,29 sangat tinggi
8 Dede Rafi Ramadani 4 1 2 2 3 2 2 16 57,14 tinggi
9 Irgi Fahrezy 4 3 3 3 4 3 3 23 82,14 sangat tinggi
10 Jono 4 3 3 4 4 3 3 24 85,71 sangat tinggi
11 M. Sarifudin 4 4 0 0 0 0 0 8 28,57 sedang
12 M. Saeful Nurrokhim 4 3 3 4 4 4 3 25 89,29 sangat tinggi
13 Monica Asri Wulandari 4 3 4 3 4 4 4 26 92,86 sangat tinggi
14 Nadzifa Uli Nihayati 4 4 4 4 4 3 4 27 96,43 sangat tinggi
15 Nurhadi Mustika Aji 4 4 4 4 4 3 4 27 96,43 sangat tinggi
16 Panca Ramadhoni 4 3 4 3 4 4 4 26 92,86 sangat tinggi
17 Siti Turinah 4 4 0 0 0 0 0 8 28,57 sedang
18 Septi Jessika Fany 4 4 4 3 4 3 4 26 92,86 sangat tinggi
19 Solikhatun Nurkhasanah 4 3 4 3 4 4 4 26 92,86 sangat tinggi
261
No Nama Siswa
Aspek yang Dinilai dalam Kegiatan Belajar
Siswa Total Persentase Keterangan
A B C D E F G
20 Silfi Intan Permatasari 4 4 4 4 4 4 4 28 100 sangat tinggi
21 Taufik Syapaat 4 3 3 3 3 4 4 24 85,71 sangat tinggi
22 Wahyuni Triyanto 4 3 4 3 4 3 4 25 89,29 sangat tinggi
23 Yogi Firmansyah - - - - - - - - - -
Jumlah 84 67 66 64 73 67 66 483 88,14 sangat tinggi
Skor maksimal = 28
Tegal, April 2015
Pengamat,
Lia Margiyanti, S.Pd
NIP. 19871008 201001 2 022
262
262
Lampiran 37
REKAPITULASI PENILAIAN SIKAP YANG DIHARAPKAN
PADA PEMBELAJARAN IPA
MATERI DAUR AIR DI KELAS EKSPERIMEN
Petunjuk:
Amatilah sikap yang ditampilkan siswa sesuai karakter yang diharapkan dalam
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Berilah tanda centang (√) pada kolom
yang telah disediakan. Berikut ini merupakan tabel rekapitulasi hasil pengamatan
sikap yang diharapkan pada pembelajaran IPA materi daur air di kelas
eksperimen.
Sikap yang
diharapkan Deskriptor
Skala
Penilaian
Tanda Ceklis (√)
Pert 1 Pert 2 Pert 3
1. Teliti (A) Siswa memiliki ketelitian yang sangat baik
pada saat mengerjakan tugas dari gurunya. 4 √ √
Siswa memiliki ketelitian yang cukup baik
pada saat mengerjakan tugas dari gurunya. 3 √
Siswa kurang memiliki ketelitian pada saat
mengerjakan tugas dari gurunya. 2
Siswa tidak memiliki ketelitian pada saat
mengerjakan tugas yang diberikan gurunya. 1
2. Berani (B) Siswa berani mengemukakan pendapatnya
serta menjawab pertanyaan dengan bahasa
yang baik tanpa ditunjuk guru.
4 √
Siswa berani mengemukakan pendapatnya
serta menjawab pertanyaan yang diajukan
guru karena ditunjuk guru dan
mempergunakan bahasa yang baik
3 √ √
Siswa berani mengemukakan pendapatnya
serta menjawab pertanyaan karena ditunjuk
guru dan mempergunakan bahasa yang
kurang baik
2
Siswa tidak berani mengemukakan
pendapatnya serta menjawab pertanyaan
yang diberikan guru.
1
3. Kerjasama
(C)
Siswa mau mengerjakan tugas kelompok
dengan bekerjasama dengan seluruh teman
kelompoknya.
4 √ √ √
Siswa mau mengerjakan tugas kelompok
dengan bekerjasama dengan beberapa
teman kelompoknya.
3
Siswa mau mengerjakan tugas kelompok
dengan bekerjasama dengan teman
sekelompoknya yang dirasa akrab.
2
Siswa tidak mau mengerjakan tugas
kelompok dengan bekerjasama dengan
teman kelompoknya.
1
263
263
Sikap yang
diharapkan Deskriptor
Skala
Penilaian
Tanda Ceklis (√)
Pert 1 Pert 2 Pert 3
4. Menghargai
pendapat
orang lain (D)
Siswa mendengarkan temannya yang
sedang mengemukakan pendapatnya
dengan baik dan memahami pendapat yang
disampaikan temannya
4
Siswa mendengarkan temannya yang
sedang mengemukakan pendapatnya dan
memahami pendapat yang disampaikan
temannya, tetapi sesekali mengganggu
temannya.
3 √ √ √
Siswa mendengarkan temannya yang
sedang mengemukakan pendapatnya tapi
kadang-kadang mengganggu temannya.
2
Siswa tidak mendengarkan temannya yang
sedang mengemukakan pendapatnya.
1
5. Mandiri (E) Siswa tenang dalam mengerjakan tugas
evaluasi yang diberikan guru tanpa bertanya
kepada temannya.
4
Siswa mengerjakan tugas evaluasi yang
diberikan guru dengan sesekali bertanya
kepada temannya.
3 √ √ √
Siswa mengerjakan tugas evaluasi yang
diberikan guru dan selalu bertanya kepada
temannya.
2
Siswa mengerjakan tugas evaluasi yang
diberikan guru dengan membuka buku
catatan.
1
Total 16 17 18
Skor 3,2 3,4 3,6
Skor maksimal = 20
Tegal, April 2015
Pengamat,
Komariyatun, S.Pd.
NIP 19630203 198508 2 003
K
o
m
a
r
i
y
a
t
u
n
264
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP YANG DIHARAPKAN PADA PEMBELAJARAN IPA
MATERI DAUR AIR DI KELAS EKSPERIMEN
PERTEMUAN PERTAMA
No Nama Siswa
Aspek Sikap yang Dinilai Selama
Pembelajaran Total Skor Keterangan
A B C D E
1 Andri Setiawan 3 3 3 3 3 15 3 B
2 Firman Haryana 3 3 2 3 3 14 2,8 B
3 Josi Andriyan Syah 4 4 4 3 4 19 3,8 A
4 Tarsinah 3 3 4 4 3 17 3,4 A-
5 Tiara Lisdiyanti 4 3 4 4 4 19 3,8 A
6 Tedi Firman Syah - - - - - - - -
7 Wildan Uwais A. 3 3 3 4 4 17 3,4 A-
8 Cici Amelia Putri 4 3 3 3 4 17 3,4 A-
9 Diki Arimawanto 3 3 4 4 4 18 3,6 A-
10 Fara Nurfadilah 3 3 3 3 3 15 3 B
11 Imelia Putri - - - - - - - -
12 Ismawati 3 3 3 3 3 15 3 B
13 Iqsan Raekhan Sulis 4 4 4 4 4 20 4 A
14 Karisma Septiana - - - - - - - -
15 M Fauzan Dzika 4 3 3 3 4 17 3,4 A-
16 Nadia Luluatu Ria 4 3 4 4 4 19 3,8 A
17 Nurul Baetul Nisa 4 3 4 4 4 19 3,8 A
Lam
pira
n 3
8
265
No Nama Siswa
Aspek Sikap yang Dinilai Selama
Pembelajaran Total Skor Keterangan
A B C D E
18 Salsa Bila Putri Novianti 3 3 3 3 3 15 3 B
19 Sisa Bayu Umbara 3 3 3 3 3 15 3 B
20 Siti Chasanah 3 3 2 3 3 14 2,8 B
21 Septian Khaerul Sifa 4 3 4 4 4 19 3,8 A
22 Tomi Hermawan 2 3 3 3 2 13 2,6 B
23 Umi Kurrota ayun 3 3 3 4 3 16 3,2 B+
24 Wulan Apriyani 4 4 4 4 4 20 4 A
25 Yoga Ismunandar 3 3 3 2 3 14 2,8 B+
Jumlah 74 69 73 75 76 367 3,34 A-
Keterangan:
A = Teliti, B = Berani, C = Bekerjasama, D = Menghargai pendapat orang lain, dan E = Mandiri
Skor maksimal = 20
Tegal, April 2015
Pengamat,
Komariyatun, S.Pd.
NIP 19630203 198508 2 003
K
o
m
a
266
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP YANG DIHARAPKAN PADA PEMBELAJARAN IPA
MATERI DAUR AIR DI KELAS EKSPERIMEN
PERTEMUAN KEDUA
No Nama Siswa
Aspek Sikap yang Dinilai Selama
Pembelajaran Total Skor Keterangan
A B C D E
1 Andri Setiawan 3 3 4 3 3 16 3,2 B+
2 Firman Haryana 3 3 3 3 3 15 3 B
3 Josi Andriyan Syah 4 4 4 3 3 18 3,6 A-
4 Tarsinah - - - - - - - -
5 Tiara Lisdiyanti 3 4 4 4 4 19 3,8 A
6 Tedi Firman Syah - - - - - - - -
7 Wildan Uwais A. 3 3 4 4 4 18 3,6 A-
8 Cici Amelia Putri 4 3 3 3 4 17 3,4 A-
9 Diki Arimawanto 4 3 4 4 4 19 3,8 A
10 Fara Nurfadilah 4 3 3 4 3 17 3,4 A-
11 Imelia Putri - - - - - - - -
12 Ismawati 4 3 3 3 3 16 3,2 B+
13 Iqsan Raekhan Sulis 4 4 4 4 4 20 4 A
14 Karisma Septiana - - - - - - - -
15 M Fauzan Dzika 4 3 3 3 4 17 3,4 A-
16 Nadia Luluatu Ria 4 3 4 4 4 19 3,8 A
17 Nurul Baetul Nisa 4 3 4 4 4 19 3,8 A
Lam
pira
n 3
9
267
No Nama Siswa
Aspek Sikap yang Dinilai Selama
Pembelajaran Total Skor Keterangan
A B C D E
18 Salsa Bila Putri Novianti 4 3 3 3 4 17 3,4 A-
19 Sisa Bayu Umbara 3 3 3 4 3 16 3,2 B+
20 Siti Chasanah 3 3 2 3 3 14 2,8 B
21 Septian Khaerul Sifa 4 3 4 4 4 19 3,8 A
22 Tomi Hermawan 2 3 3 3 3 14 2,8 B
23 Umi Kurrota ayun 4 3 3 4 4 18 3,6 A-
24 Wulan Apriyani 4 4 4 4 4 20 4 A
25 Yoga Ismunandar 3 3 3 2 3 14 2,8 B
Jumlah 75 67 72 73 75 362 3,45 A-
Keterangan:
A = Teliti, B = Berani, C = Bekerjasama, D = Menghargai pendapat orang lain, dan E = Mandiri
Skor maksimal = 20
Tegal, April 2015
Pengamat,
Komariyatun, S.Pd.
NIP 19630203 198508 2 003
K
o
m
268
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP YANG DIHARAPKAN PADA PEMBELAJARAN IPA
MATERI DAUR AIR DI KELAS EKSPERIMEN
PERTEMUAN KETIGA
No Nama Siswa
Aspek Sikap yang Dinilai Selama
Pembelajaran Total Skor Keterangan
A B C D E
1 Andri Setiawan 3 3 4 4 3 17 3,4 A-
2 Firman Haryana 4 3 3 3 3 16 3,2 B+
3 Josi Andriyan Syah 4 4 4 3 4 19 3,8 A
4 Tarsinah 3 3 4 4 3 17 3,4 A-
5 Tiara Lisdiyanti 4 4 4 4 4 20 4 A
6 Tedi Firman Syah - - - - - - - -
7 Wildan Uwais A. 3 3 4 4 4 18 3,6 A-
8 Cici Amelia Putri 4 3 3 3 4 17 3,4 A-
9 Diki Arimawanto 3 3 3 4 4 17 3,4 A-
10 Fara Nurfadilah 4 3 4 4 3 18 3,6 A-
11 Imelia Putri 4 3 4 4 3 18 3,6 A-
12 Ismawati 4 3 3 3 3 16 3,2 B+
13 Iqsan Raekhan Sulis 4 4 4 4 4 20 4 A
14 Karisma Septiana - - - - - - - -
15 M Fauzan Dzika 4 3 3 3 4 17 3,4 A-
16 Nadia Luluatu Ria 4 4 4 4 4 20 4 A
17 Nurul Baetul Nisa 3 4 4 4 4 19 3,8 A
Lam
pira
n 4
0
269
No Nama Siswa
Aspek Sikap yang Dinilai Selama
Pembelajaran Total Skor Keterangan
A B C D E
18 Salsa Bila Putri N. 4 3 3 3 3 16 3,2 B+
19 Sisa Bayu Umbara 3 3 3 4 3 16 3,2 B+
20 Siti Chasanah 3 3 2 3 3 14 2,8 B
21 Septian Khaerul Sifa 4 4 4 4 4 20 4 A
22 Tomi Hermawan 2 3 3 3 3 14 2,8 B
23 Umi Kurrota ayun 4 3 4 4 4 19 3,8 A
24 Wulan Apriyani 4 4 4 4 4 20 4 A
25 Yoga Ismunandar 3 3 3 2 3 14 2,8 B
Jumlah 82 76 81 82 81 402 3,50 A-
Keterangan:
A = Teliti, B = Berani, C = Bekerjasama, D = Menghargai pendapat orang lain, dan E = Mandiri
Skor maksimal = 20
Tegal, April 2015
Pengamat,
Komariyatun, S.Pd.
NIP 19630203 198508 2 003
K
o
m
270
270
Lampiran 41
REKAPITULASI PENILAIAN SIKAP YANG DIHARAPKAN
PADA PEMBELAJARAN IPA
MATERI DAUR AIR DI KELAS KONTROL
Petunjuk:
Amatilah sikap yang ditampilkan siswa sesuai karakter yang diharapkan dalam
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Berilah tanda centang (√) pada kolom
yang telah disediakan. Berikut ini merupakan tabel rekapitulasi hasil pengamatan
sikap yang diharapkan pada pembelajaran IPA materi daur air di kelas kontrol.
Sikap yang
diharapkan Deskriptor
Skala
Penilaian
Tanda Ceklis (√)
Pert 1 Pert 2 Pert 3
1. Teliti (A) Siswa memiliki ketelitian yang sangat baik
pada saat mengerjakan tugas dari gurunya. 4
Siswa memiliki ketelitian yang cukup baik
pada saat mengerjakan tugas dari gurunya. 3 √ √ √
Siswa kurang memiliki ketelitian pada saat
mengerjakan tugas dari gurunya. 2
Siswa tidak memiliki ketelitian pada saat
mengerjakan tugas yang diberikan gurunya. 1
2. Berani (B) Siswa berani mengemukakan pendapatnya
serta menjawab pertanyaan dengan bahasa
yang baik tanpa ditunjuk guru.
4 √ √ √
Siswa berani mengemukakan pendapatnya
serta menjawab pertanyaan yang diajukan
guru karena ditunjuk guru dan
mempergunakan bahasa yang baik
3
Siswa berani mengemukakan pendapatnya
serta menjawab pertanyaan karena ditunjuk
guru dan mempergunakan bahasa yang
kurang baik
2
Siswa tidak berani mengemukakan
pendapatnya serta menjawab pertanyaan
yang diberikan guru.
1
3. Kerjasama
(C)
Siswa mau mengerjakan tugas kelompok
dengan bekerjasama dengan seluruh teman
kelompoknya.
4 √ √
Siswa mau mengerjakan tugas kelompok
dengan bekerjasama dengan beberapa
teman kelompoknya.
3 √
Siswa mau mengerjakan tugas kelompok
dengan bekerjasama dengan teman
sekelompoknya yang dirasa akrab.
2
Siswa tidak mau mengerjakan tugas
kelompok dengan bekerjasama dengan
teman kelompoknya.
1
271
271
Sikap yang
diharapkan Deskriptor
Skala
Penilaian
Tanda Ceklis (√)
Pert 1 Pert 2 Pert 3
4. Menghargai
pendapat
orang lain (D)
Siswa mendengarkan temannya yang
sedang mengemukakan pendapatnya
dengan baik dan memahami pendapat yang
disampaikan temannya
4
Siswa mendengarkan temannya yang
sedang mengemukakan pendapatnya dan
memahami pendapat yang disampaikan
temannya, tetapi sesekali mengganggu
temannya.
3 √ √ √
Siswa mendengarkan temannya yang
sedang mengemukakan pendapatnya tapi
kadang-kadang mengganggu temannya.
2
Siswa tidak mendengarkan temannya yang
sedang mengemukakan pendapatnya.
1
5. Mandiri (E) Siswa tenang dalam mengerjakan tugas
evaluasi yang diberikan guru tanpa bertanya
kepada temannya.
4
Siswa mengerjakan tugas evaluasi yang
diberikan guru dengan sesekali bertanya
kepada temannya.
3 √ √ √
Siswa mengerjakan tugas evaluasi yang
diberikan guru dan selalu bertanya kepada
temannya.
2
Siswa mengerjakan tugas evaluasi yang
diberikan guru dengan membuka buku
catatan.
1
Total 16 17 17
Skor 3,2 3,4 3,4
Skor maksimal = 20
Tegal, April 2015
Pengamat,
Lia Margiyanti, S.Pd
NIP. 19871008 201001 2 022
272
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP YANG DIHARAPKAN PADA PEMBELAJARAN IPA
MATERI DAUR AIR DI KELAS KONTROL
PERTEMUAN PERTAMA
No Nama Siswa
Aspek Sikap yang Dinilai Selama
Pembelajaran Total Skor Keterangan
A B C D E
1 Tri Ady Setiawan 2 2 4 4 3 15 3 B
2 Fredi Frimanto 3 2 3 4 3 15 3 B
3 Ditya Arza Prasetyo 3 2 4 4 3 16 3,2 B+
4 Akhmad Yusuf Nur Tauhid 3 3 4 4 3 17 3,4 A-
5 Choirunnisa 3 2 4 4 3 16 3,2 B+
6 Dita Vania 3 2 3 4 3 15 3 B
7 Dandi Wiranto 3 4 2 2 2 13 2,6 B
8 Dede Rafi Ramadani 1 2 3 1 3 10 2 C+
9 Irgi Fahrezy 3 3 4 4 3 17 3,4 A-
10 Jono 3 4 4 4 4 19 3,8 A
11 M. Sarifudin 4 4 2 4 4 18 3,6 A-
12 M. Saeful Nurrokhim 2 3 4 2 3 14 2,8 B
13 Monica Asri Wulandari 2 2 4 4 3 15 3 B
14 Nadzifa Uli Nihayati 4 4 4 4 4 20 4 A
15 Nurhadi Mustika Aji 4 4 4 4 4 20 4 A
16 Panca Ramadhoni 2 2 4 3 3 14 2,8 B
17 Siti Turinah 4 4 4 4 3 19 3,8 A
Lam
pira
n 4
2
273
No Nama Siswa
Aspek Sikap yang Dinilai Selama
Pembelajaran Total Skor Keterangan
A B C D E
18 Septi Jessika Fany 3 2 4 4 3 16 3,2 B+
19 Solikhatun Nurkhasanah 2 2 4 3 3 14 2,8 B
20 Silfi Intan Permatasari 2 2 4 4 3 15 3 B
21 Taufik Syapaat 2 2 3 3 3 13 2,6 B-
22 Wahyuni Triyanto 3 2 4 4 3 16 3.2 B+
23 Yogi Firmansyah - - - - - -
-
Jumlah 61 59 80 78 69 347 3,15 B+
Keterangan:
A = Teliti, B = Berani, C = Bekerjasama, D = Menghargai pendapat orang lain, dan E = Mandiri
Skor maksimal = 20
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP YANG DIHARAPKAN PADA PEMBELAJARAN IPA
Lam
pira
n 4
3
Tegal, April 2015
Pengamat,
Lia Margiyanti, S.Pd
NIP. 19871008 201001 2 022
274
MATERI DAUR AIR DI KELAS KONTROL
PERTEMUAN KEDUA
No Nama Siswa
Aspek Sikap yang Dinilai Selama
Pembelajaran Total Skor Keterangan
A B C D E
1 Tri Ady Setiawan 2 2 3 3 3 13 2,8 B
2 Fredi Frimanto 3 2 3 3 3 14 3 B
3 Ditya Arza Prasetyo 3 2 4 3 3 15 3,4 A-
4 Akhmad Yusuf Nur Tauhid 4 3 4 3 3 17 - -
5 Choirunnisa 3 3 4 3 3 16 3,2 B+
6 Dita Vania 4 3 3 3 3 16 3,2 B+
7 Dandi Wiranto 3 3 4 4 4 18 3,6 A-
8 Dede Rafi Ramadani 1 2 3 2 2 10 2 C+
9 Irgi Fahrezy 4 3 4 3 3 17 3,4 A-
10 Jono 4 3 3 3 3 16 3,2 B+
11 M. Sarifudin 4 4 4 3 3 18 3,6 A-
12 M. Saeful Nurrokhim 3 4 2 3 3 15 3 B
13 Monica Asri Wulandari 3 3 4 3 3 16 3,2 B+
14 Nadzifa Uli Nihayati 4 4 4 4 4 20 4 A
15 Nurhadi Mustika Aji 4 4 4 4 4 20 4 A
16 Panca Ramadhoni 2 3 3 3 3 14 2,8 B
17 Siti Turinah 4 4 3 4 4 19 3,8 A
275
No Nama Siswa
Aspek Sikap yang Dinilai Selama
Pembelajaran Total Skor Keterangan
A B C D E
18 Septi Jessika Fany 3 4 4 4 4 19 3,8 A
19 Solikhatun Nurkhasanah 2 3 4 4 4 17 3,4 A-
20 Silfi Intan Permatasari 3 4 4 4 4 19 3,8 A
21 Taufik Syapaat 2 3 3 3 3 14 2,8 B
22 Wahyuni Triyanto 4 3 4 3 4 18 3,6 A-
23 Yogi Firmansyah - - - - - - - -
Jumlah 69 69 78 72 73 361 3,28 B+
Keterangan:
A = Teliti, B = Berani, C = Bekerjasama, D = Menghargai pendapat orang lain, dan E = Mandiri
Skor maksimal = 20
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP YANG DIHARAPKAN PADA PEMBELAJARAN IPA
MATERI DAUR AIR DI KELAS KONTROL
Lam
pira
n 4
4
Tegal, April 2015
Pengamat,
Lia Margiyanti, S.Pd
NIP. 19871008 201001 2 022
276
PERTEMUAN KETIGA
No Nama Siswa
Aspek Sikap yang Dinilai Selama
Pembelajaran Total Skor Keterangan
A B C D E
1 Tri Ady Setiawan 2 2 3 4 4 15 2,8 B
2 Fredi Frimanto 3 2 3 3 4 15 3 B
3 Ditya Arza Prasetyo 3 2 3 3 4 15 3 B
4 Akhmad Yusuf Nur Tauhid - - - - - - - -
5 Choirunnisa 3 3 4 4 4 18 3,4 A-
6 Dita Vania 3 3 3 3 4 16 3,2 B+
7 Dandi Wiranto 3 4 3 4 4 18 3,6 A-
8 Dede Rafi Ramadani 1 2 3 4 4 14 2,8 B
9 Irgi Fahrezy 3 3 4 3 4 17 3,4 A-
10 Jono 4 3 4 2 4 17 3,4 A-
11 M. Sarifudin 3 4 4 4 4 19 3,8 A
12 M. Saeful Nurrokhim 3 3 3 1 4 14 2,8 B
13 Monica Asri Wulandari 3 3 4 4 4 18 3,4 A-
14 Nadzifa Uli Nihayati 4 4 4 4 4 20 4 A
15 Nurhadi Mustika Aji 4 4 4 4 4 20 4 A
16 Panca Ramadhoni 3 3 4 4 4 18 3,6 A-
17 Siti Turinah 3 4 4 4 4 19 3,8 A
18 Septi Jessika Fany 3 3 4 4 4 18 3,6 A-
19 Solikhatun Nurkhasanah 3 3 4 4 4 18 3,6 A-
277
No Nama Siswa
Aspek Sikap yang Dinilai Selama
Pembelajaran Total Skor Keterangan
A B C D E
20 Silfi Intan Permatasari 3 3 4 4 4 18 3,6 A-
21 Taufik Syapaat 2 2 3 3 4 14 2,8 B
22 Wahyuni Triyanto 3 3 4 4 4 18 3,4 A-
23 Yogi Firmansyah - - - - - - -
Jumlah 62 63 76 74 84 359 3,38 A-
Keterangan:
A = Teliti, B = Berani, C = Bekerjasama, D = Menghargai pendapat orang lain, dan E = Mandiri
Skor maksimal = 20
Tegal, April 2015
Pengamat,
Lia Margiyanti, S.Pd
NIP. 19871008 201001 2 022
278
278
Lampiran 45
PEMERINTAH KOTA TEGAL
DINAS PENDIDIKAN
UPTD KECAMATAN TEGAL BARAT
SD NEGERI MUARAREJA 1
Jalan Brawijaya No. 108 Telp (0283) 3318402 Kota Tegal
DAFTAR NILAI SISWA TES AWAL KELAS VA
(KELAS EKSPERIMEN)
No Nama Siswa Nilai
1 Andri Setiawan 63
2 Firman Haryana 70
3 Josi Andriyan Syah 73
4 Tarsinah 67
5 Tiara Lisdiyanti 70
6 Tedi Firman Syah -
7 Wildan Uwais A. 50
8 Cici Amelia Putri 73
9 Diki Arimawanto 50
10 Fara Nurfadilah 60
11 Imelia Putri 53
12 Ismawati 63
13 Iqsan Raekhan Sulis 73
14 Karisma Septiana -
15 M Fauzan Dzika 63
16 Nadia Luluatu Ria 73
17 Nurul Baetul Nisa 70
18 Salsa Bila Putri Novianti 70
19 Sisa Bayu Umbara 57
20 Siti Chasanah 53
21 Septian Khaerul Sifa 80
22 Tomi Hermawan 50
23 Umi Kurrota ayun 63
24 Wulan Apriyani 77
25 Yoga Ismunandar 63
Rata-rata 64,52
279
279
Lampiran 46
PEMERINTAH KOTA TEGAL
DINAS PENDIDIKAN
UPTD KECAMATAN TEGAL BARAT
SD NEGERI MUARAREJA 1
Jalan Brawijaya No. 108 Telp (0283) 3318402 Kota Tegal
DAFTAR NILAI TES AWAL SISWA KELAS V B
(KELAS KONTROL)
No Nama Siswa Nilai
1 Tri Ady Setiawan 50
2 Fredi Frimanto 63
3 Ditya Arza Prasetyo 57
4 Akhmad Yusuf Nur Tauhid 60
5 Choirunnisa 67
6 Dita Vania 63
7 Dandi Wiranto 70
8 Dede Rafi Ramadani 63
9 Irgi Fahrezy 67
10 Jono 73
11 M. Sarifudin 70
12 M. Saeful Nurrokhim 77
13 Monica Asri Wulandari 63
14 Nadzifa Uli Nihayati 70
15 Nurhadi Mustika Aji 80
16 Panca Ramadhoni 73
17 Siti Turinah 70
18 Septi Jessika Fany 60
19 Solikhatun Nurkhasanah 53
20 Silfi Intan Permatasari 67
21 Taufik Syapaat 63
22 Wahyuni Triyanto 57
23 Yogi Firmansyah -
Rata-rata 65,27
280
280
Lampiran 47
PEMERINTAH KOTA TEGAL
DINAS PENDIDIKAN
UPTD KECAMATAN TEGAL BARAT
SD NEGERI MUARAREJA 1
Jalan Brawijaya No. 108 Telp (0283) 3318402 Kota Tegal
DAFTAR NILAI SISWA TES AKHIR KELAS VA
(KELAS EKSPERIMEN)
No Nama Siswa Nilai
1 Andri Setiawan 73
2 Firman Haryana 73
3 Josi Andriyan Syah 83
4 Tarsinah 77
5 Tiara Lisdiyanti 97
6 Tedi Firman Syah -
7 Wildan Uwais A. 73
8 Cici Amelia Putri 77
9 Diki Arimawanto 93
10 Fara Nurfadilah 87
11 Imelia Putri 83
12 Ismawati 83
13 Iqsan Raekhan Sulis 87
14 Karisma Septiana -
15 M Fauzan Dzika 80
16 Nadia Luluatu Ria 80
17 Nurul Baetul Nisa 80
18 Salsa Bila Putri Novianti 90
19 Sisa Bayu Umbara 67
20 Siti Chasanah 77
21 Septian Khaerul Sifa 97
22 Tomi Hermawan 60
23 Umi Kurrota ayun 83
24 Wulan Apriyani 93
25 Yoga Ismunandar 80
Rata-rata 81,43
281
281
Lampiran 48
PEMERINTAH KOTA TEGAL
DINAS PENDIDIKAN
UPTD KECAMATAN TEGAL BARAT
SD NEGERI MUARAREJA 1
Jalan Brawijaya No. 108 Telp (0283) 3318402 Kota Tegal
DAFTAR NILAI TES AKHIR SISWA KELAS V B
(KELAS KONTROL)
No Nama Siswa Nilai
1 Tri Ady Setiawan 70
2 Fredi Frimanto 77
3 Ditya Arza Prasetyo 60
4 Akhmad Yusuf Nur Tauhid 73
5 Choirunnisa 73
6 Dita Vania 73
7 Dandi Wiranto 80
8 Dede Rafi Ramadani 77
9 Irgi Fahrezy 73
10 Jono 77
11 M. Sarifudin 90
12 M. Saeful Nurrokhim 80
13 Monica Asri Wulandari 67
14 Nadzifa Uli Nihayati 80
15 Nurhadi Mustika Aji 83
16 Panca Ramadhoni 80
17 Siti Turinah 83
18 Septi Jessika Fany 80
19 Solikhatun Nurkhasanah 67
20 Silfi Intan Permatasari 83
21 Taufik Syapaat 77
22 Wahyuni Triyanto 70
23 Yogi Firmansyah -
Rata-rata 76,05
282
282
Lampiran 49
PEMERINTAH KOTA TEGAL
DINAS PENDIDIKAN
UPTD KECAMATAN TEGAL BARAT
SD NEGERI MUARAREJA 1
Jalan Brawijaya No. 108 Telp (0283) 3318402 Kota Tegal
DAFTAR NILAI PSIKOMOTOR SISWA KELAS VA
(KELAS EKSPERIMEN)
No Nama Siswa Nilai
1 Andri Setiawan 87.5
2 Firman Haryana 87.5
3 Josi Andriyan Syah 100
4 Tarsinah 75
5 Tiara Lisdiyanti 100
6 Tedi Firman Syah -
7 Wildan Uwais A. 87.5
8 Cici Amelia Putri 87.5
9 Diki Arimawanto 100
10 Fara Nurfadilah 100
11 Imelia Putri 87.5
12 Ismawati 100
13 Iqsan Raekhan Sulis 100
14 Karisma Septiana -
15 M Fauzan Dzika 100
16 Nadia Luluatu Ria 100
17 Nurul Baetul Nisa 87.5
18 Salsa Bila Putri Novianti 100
19 Sisa Bayu Umbara 87.5
20 Siti Chasanah 87.5
21 Septian Khaerul Sifa 100
22 Tomi Hermawan 87.5
23 Umi Kurrota ayun 100
24 Wulan Apriyani 100
25 Yoga Ismunandar 75
283
283
Lampiran 50
PEMERINTAH KOTA TEGAL
DINAS PENDIDIKAN
UPTD KECAMATAN TEGAL BARAT
SD NEGERI MUARAREJA 1
Jalan Brawijaya No. 108 Telp (0283) 3318402 Kota Tegal
DAFTAR NILAI PSIKOMOTOR SISWA KELAS VB
(KELAS KONTROL)
No Nama Siswa Nilai
1 Tri Ady Setiawan 62.5
2 Fredi Frimanto 75
3 Ditya Arza Prasetyo 87.5
4 Akhmad Yusuf Nur Tauhid 87.5
5 Choirunnisa 75
6 Dita Vania 100
7 Dandi Wiranto 100
8 Dede Rafi Ramadani 62.5
9 Irgi Fahrezy 87.5
10 Jono 87.5
11 M. Sarifudin 100
12 M. Saeful Nurrokhim 75
13 Monica Asri Wulandari 87.5
14 Nadzifa Uli Nihayati 100
15 Nurhadi Mustika Aji 100
16 Panca Ramadhoni 87.5
17 Siti Turinah 100
18 Septi Jessika Fany 87.5
19 Solikhatun Nurkhasanah 75
20 Silfi Intan Permatasari 100
21 Taufik Syapaat 75
22 Wahyuni Triyanto 87.5
23 Yogi Firmansyah 62.5
284
284
Lampiran 51
PEMERINTAH KOTA TEGAL
DINAS PENDIDIKAN
UPTD KECAMATAN TEGAL BARAT
SD NEGERI MUARAREJA 1
Jalan Brawijaya No. 108 Telp (0283) 3318402 Kota Tegal
DAFTAR RATA-RATA NILAI KOGNITIF DAN PSIKOMOTOR
SISWA KELAS VA (KELAS EKSPERIMEN)
No Nama Siswa Nilai
1 Andri Setiawan 79
2 Firman Haryana 79
3 Josi Andriyan Syah 90
4 Tarsinah 76
5 Tiara Lisdiyanti 98
6 Tedi Firman Syah -
7 Wildan Uwais A. 79
8 Cici Amelia Putri 81
9 Diki Arimawanto 96
10 Fara Nurfadilah 92
11 Imelia Putri 85
12 Ismawati 90
13 Iqsan Raekhan Sulis 92
14 Karisma Septiana -
15 M Fauzan Dzika 88
16 Nadia Luluatu Ria 88
17 Nurul Baetul Nisa 83
18 Salsa Bila Putri Novianti 94
19 Sisa Bayu Umbara 75
20 Siti Chasanah 81
21 Septian Khaerul Sifa 98
22 Tomi Hermawan 71
23 Umi Kurrota ayun 90
24 Wulan Apriyani 96
25 Yoga Ismunandar 78
Rata-rata 86,04
285
285
Lampiran 52
PEMERINTAH KOTA TEGAL
DINAS PENDIDIKAN
UPTD KECAMATAN TEGAL BARAT
SD NEGERI MUARAREJA 1
Jalan Brawijaya No. 108 Telp (0283) 3318402 Kota Tegal
DAFTAR RATA-RATA NILAI KOGNITIF DAN PSIKOMOTOR
SISWA KELAS VB (KELAS KONTROL)
No Nama Siswa Nilai
1 Tri Ady Setiawan 67
2 Fredi Frimanto 76
3 Ditya Arza Prasetyo 71
4 Akhmad Yusuf Nur Tauhid 79
5 Choirunnisa 74
6 Dita Vania 84
7 Dandi Wiranto 88
8 Dede Rafi Ramadani 71
9 Irgi Fahrezy 79
10 Jono 81
11 M. Sarifudin 94
12 M. Saeful Nurrokhim 78
13 Monica Asri Wulandari 75
14 Nadzifa Uli Nihayati 88
15 Nurhadi Mustika Aji 90
16 Panca Ramadhoni 83
17 Siti Turinah 90
18 Septi Jessika Fany 83
19 Solikhatun Nurkhasanah 70
20 Silfi Intan Permatasari 90
21 Taufik Syapaat 76
22 Wahyuni Triyanto 77
23 Yogi Firmansyah 67
Rata-rata 80,18
286
286
Lampiran 53
DOKUMENTASI KELAS EKSPERIMEN
Bertanya dan Pemodelan (Contoh Peristiwa)
Masyarakat Belajar dan Menemukan
Konstruktivisme Refleksi
Penilaian setelah pembelajaran
287
287
Lampiran 54
DOKUMENTASI KELAS KONTROL
Kegiatan Pendahuluan
Menjelaskan materi (Eksplorasi) Diskusi (Elaborasi)
Membahas soal diskusi yang telah dikerjakan siswa (Konfirmasi)
Penilaian setelah pembelajaran
288
288
Lampiran 55
SURAT PENELITIAN
1. Surat Izin dari BAPPEDA
289
289
2. Surat Penelitian dari SDN Muarareja 1 Kota Tegal
290
290
3. Surat Penelitian dari SDN Tegal Sari 2 Kota Tegal
291
291
Recommended