Kelompok 3 bab 3 - struktur dan sifat senyawa organik

Preview:

Citation preview

• Dyta ferdiana• Elinira subandi• Febriana sukamto putri• Hana susakti jatmiko

KELOMPOK 3

Struktur dan sifat senyawa organik

Struktur dan sifat senyawa organik

1. pembentukan ikatan2. keelektronegatifan dan jenis ikatan3. Muatan formal4. Polaritas molekul5. keterkaitan struktur dan Sifat fisika

Pembentukan ikatan

1.Pengertian kaidah oktet

2.Cara untuk memenuhi kaidah oktet

Pembentukan ikatan

Kaidah oktet = kecenderungan unsur

untuk mencapai 8 elektron valensi dalam berbagai

reaksinya.

1.Pengertian kaidah oktet

2.Cara untuk memenuhi kaidah oktet

Pembentukan ikatan

Dua cara untuk memenuhi kaidah

oktet yaitu:

1. Melepaskan atau mendapatkan elektron.2. Pemakaian bersama elektron-elektron diantara atom-atom yang berikatan.

1.Pengertian kaidah oktet

2.Cara untuk memenuhi kaidah oktet

1. Melepaskan atau mendapatkan elektron.

Apabila mendapatkan elektron disebut anion, sedangkan jika

melepas elektron disebut kation. Ikatan yang terbentuk

antara kation dan anion disebut ikatan ion

2. Pemakaian bersama elektron-elektron diantara atom-atom yang berikatan.

Ikatan kimia yang terbentuk melalui pemakaian

elektron bersama ini dinamakan ikatan kovalen

Keelektronegatifan dan jenis ikatan

1. Pengertian keelektronegatifan

2. Memperkirakan jenis ikatan dari harga keelektronegatifan

3. Hal hal yang berikaitan dengan ikatankovalen

Keelektronegatifan dan jenis ikatan

Pengertian keelektronegatifan

Keelektronegatifan adalah ukuran kekuatan menarik elektron yang dimiliki oleh

suatu atom.

1. Pengertian keelektronegatifan

2. Memperkirakan jenis ikatan dari harga keelektronegatifan

3. Hal hal yang berikaitan dengan ikatankovalen

Keelektronegatifan dan jenis ikatan

Keelektronegatifan digunakan untuk memperkirakan sifat ikatan ion atau ikatan kovalen.Apabila keelektronegatifan ≥1,9 ikatannya merupakan ikatan ion & apabila <1,9 maka ikatan kovalen

1. Pengertian keelektronegatifan

2. Memperkirakan jenis ikatan dari harga keelektronegatifan

3. Hal hal yang berikaitan dengan ikatankovalen

Contoh soal

Dengan memperhatikan harga keelektronegatifan atom atom yang berikatan tentukanlah ikatan ikatan berikut

• A. -O-H• B. -C-Cl• C. -N-H• D. -Na-F

Skala linus pauling

SKALA LINUS PAULING

• H: 2,1 P: 2,1

• C: 2,5 S: 2,5

• N: 3,0 Cl: 3,0

• O: 3,5 Br: 2,8

• F: 4,0 I : 2,5

Contoh soal

A. -0-H

• Perbedaan keelektronegatifan atom O dan atom H sebesar = (3,5 – 2,1) = 1,4 satuan, jadi ikatan –O-H Termasuk ikatan kovalen polar

B. -C-Cl

• Perbedaan keelektronegatifan antara atom C dan Cl sebesar = (3,0 – 2,5) = 0,5 satuan

c. -N-H

• Perbedaan keelektronegatifan antara atom N dan H sebesar = (3,0-2,1) = 0,9 satuan,jadi ikatan N-H adalah kovalen polar

D. -Na-F

• Perbedaan keelektronegatifan antara atom Na dan F sebesar = (4,0 – 0,9)=3,1 satuan jadi ikatan Na – F adalah ikatan ion

Hal yang berkaitan dengan ikatan kovalen yakni:

1.Panjang ikatan : jarak antara inti-inti atom yang berperan serta dalam sebuah ikatan kovalen.

2. Ikatan kovalen non polar: ikatan kovalen yang perbedaan keelektronegatifan ≤0,4

3. Ikatan kovalen polar: perbedaan keelektronegatifan sebesar 0,5 – 1,8

Contoh soal hal 28

Polaritas Molekul

• Suatu molekul dikatakan molekul polar apabila pusat muatan negatifnya tidak berimpit dengan pusat muatan positif.

• Molekul semacam ini membentuk dipol, yaitu dua buah muatan yang sama besar tetapi berlawanan dan kedudukannya terpisah dalam sebuah ruang.

• Molekul yang membentuk dipol mempunyai suatu momen dipol.

Rumus momen dipol= e x d

= momen dipol (dalam satuan Debye )e = muatan (dalam satuan elektrostatik )d = jarak ( dalam satuan cm )

KETERANGAN

• Jika momen dipol = 0, berarti bahwa molekul – molekul tersebut non polar.

• Hal ini karena molekulnya tersusun dari dua buah atom yang identik dan karena keelektronegatifannya sama maka elektron – elektron terbagi merata, sehingga e = 0 dan dengan demikian momen dipol sama dengan 0.

Pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa kepolaran suatu molekul

tidak hanya tergantung pada kepolaran masing – masing ikatan

tetapi juga pada arah ikatan – ikatan tersebut, atau dengan kata

lain tergantung pada bentuk molekul.

Muatan formal

Sebagian besar senyawa kovalen merupakan molekul netral , sedangkan sebagian kecil ada yang bermuatan positif atau negatif. Dalam reaksi reaksi tertentu, sering kali melibatkan pereaksi yang berupa kation poliatomik yang di dalamnya terdapat ikatan kovalen. Contoh untuk kation

poliatomik NH4 +. Dalam membicarakan kation atau anion yang demikian diperlukan tentang pemahaman menhghitung muatan

formal.

Cara menghitung muatan formal

1. Dengan menghitung jumlah semua proton dalam inti atom (muatan positif) dan jumlah semua elektron di luar inti atom (muatan negatif)

2. dengan menggunakan persamaan yang memperlihatkan pembentukannyadalam reaksi kimia

3. Menghitung dengan rumus

Dengan menghitung jumlah semua proton dalam inti atom (muatan positif) dan jumlah semua elektron di luar inti atom (muatan negatif)

• Contoh : kation poliatomik NH4+

Dalam satu atom N terdapat = 7 proton

Dalam 4atom H terdapat = 4 proton

Jumlah = 11 proton+

KETERANGAN : BIRU : NITROGENPUTIH:HIDROGEN

+

Dengan menghitung jumlah semua proton dalam inti atom (muatan positif) dan jumlah semua elektron di luar inti atom (muatan negatif)

• Contoh : kation poliatomik NH4+

Jumlah elektron kulit terluar = 8 elektronJumlah elektron kulit terdalam = =

2 elektron

Jumlah = 10 elektron

+

KETERANGAN : BIRU : NITROGENPUTIH:HIDROGEN

+

Dengan menghitung jumlah semua proton dalam inti atom (muatan positif) dan jumlah semua elektron di luar inti atom (muatan negatif)

• Contoh : kation poliatomik NH4+Setelah menghitung jumlah semua proton dan elektron kemudian untuk mengetahui muatan formal tambahkan proton dan elektonMuatan ion amonium

(+11)+ (-10)= (+1)

+

KETERANGAN : BIRU : NITROGENPUTIH:HIDROGEN

dengan menggunakan persamaan yang memperlihatkan pembentukannyadalam reaksi kimia

• Contoh : kation poliatomik NH4+

• Dengan cara yang lebih cepat untuk menunjukkan bahwa ion amonium mempunyai satu muatan positif

N H

H

HN

H

H

HH+ H+

+Molekul netral + Sebuah

muatan positif = Sebuah muatan positif

0 + 1 = +1

Menghitung dengan rumus

• Contoh : kation poliatomik NH4+

N H

H

H + H+

Molekul netral +

0 +

nomor golongan atom dalam SBU – [1/2 X

(Jumlah elektron yang terbagi ) + (jumlah elektron yang tidak

terbagi )

Elektron valensi - (jumlah ikatan pada unsur itu +

elektron bebas pada unsur itu )

Atau dengan rumus

rumu

• Contoh : kation poliatomik NH4+

N H

H

H + H+

Molekul netral +

0 +

Elektron valensi - (jumlah ikatan pada unsur itu + elektron

bebas pada unsur itu)

N H

H

H

H+

Muatan formal hidrogen = 1- (1+0) = 0Muatan formal nitrogen =5-(4+0)= (1)Jumlah 4MF (H) + MF ( N) = 0+1 =1

Keterkaitan Struktur dan Sifat Fisika

struktur suatu senyawa dapat digunakan untuk mengetahui sifat fisika yang dimiliki oleh suatu senyawa organik. Berikut sifat-sifat fisika tersebut :

Titik lebur

Titik didih

kelarutan

viskositas

Titik Lebur

• Titik lebur adalah suhu pada waktu zat padat mulai melebur

• senyawa ion tersusun dari ion-ion dengan posisi berselang-seling secara teratur dengan gaya elektrostatik yang kuat antar ion-ionnya menyebabkan titik leburnya sangat tinggi

• senyawa organik memiliki ikatan kovalen tersusun dari molekul-molekul namun gaya antar molekulnya sangat lemah sehingga titik leburnya umumnya rendah

Titik didih

• Titik didih adalah suhu dimana tekanan uap zat cair = tekanan luar yang bekerja pada permukaan zat cair

• Titik didih senyawa ionik• Titik didih senyawa non-ionik• Titik didih molekul zat cair dengan ikatan hidro

gen

Titik didih senyawa ionik

• Titik didihnya tinggi

masing-masing ion terikat kuat oleh ion lain yang muatannya berlawanan

Dibutuhkan energi yang besar untuk memutuskan ikatan antar ion tersebut

Titik didih senyawa non-ionik

• Titik didihnya jauh lebih rendah dari senyawa ionik

Terikat oleh interaksi dipol-dipol dan gaya van der waals yang lebih lemah dari gaya antar ion

Dibutuhkan energi yang relatif lebih rendah daripada senyawa ionik untuk memutuskan ikatan yang ada didalam senyawa non-ionik

Titik didih molekul zat cair dengan ikatan hidrogen

• Relatif lebih rendah daripada senyawa dengan ikatan bukan hidrogen

• Contoh : titik didih HF yang 1000 Clebih tinggi daripada titik didih HCl cair

Secara umum semakin besar ukuran molekul(makin tinggi berat molekulnya)

Makin kuat gaya van der waals pengikat molekul

Makin tinggi titik didihnya

Kelarutan

• Untuk melarutkan suatu zat terlarut diperlukan sejumlah energi yang mengalahkan gaya antar ion atau gaya antar molekul

• Senyawa polar akan larut dalam senyawa polar dan juga sebaliknya.

• Dalam senyawa alkohol, semakin banyak atom C maka makin dekat dengan hidrokarbon sedangkan semakin sedikit akan lebih dekat dengan sifat air

Viskositas

• Viskositas adalah resistan terhadap aliran zat cair karena adanya gesekan internal diantara molekul-molekul zat cair

• Dipengruhi oleh gaya van der walls dan bergantung pada bentuk dan ukuran molekulnya