View
254
Download
2
Category
Preview:
DESCRIPTION
keperawatan
Citation preview
Kelompok 5
1. FARA LAILA NAHDIA M.(13.20.017)
2. FEBRI SETIAWAN(13.20.018)
3. IKKE C. VERGANTARI(13.20.020)
ASCARIASIS
Definisi ascariasis
Askariasis adalah penyakit infeksi yang
disebabkan oleh A.lumbricoides (cacing gelang) yang hidup di usus halus manusia dan penularannya
melalui tanah.(Ditjen PP&PL Dep.Kes. RI, 2005; Bethony dkk,
2006).
SIKLUS HIDUP ASCARIASIS
Keluar bersama tinja penderita, telur cacing yang telah dibuahi jika jatuh di tanah yang lembab dan suhu yang optimal telur akan berkembang menjadi telur infektif, yang mengandung larva cacing. Pada manusia infektif terjadi dengan masuknya telur cacing yang infektif bersama makanan atau minuman yang tercemar tanah yang mengandung tinja penderita ascariasis. Di dalam usus halus dan memasuki vena porta hati. Dengan aliran darah vena, larva beredar menuju jantung, paru-paru, lalu menembus dinding kapiler masuk kedalam alvenol. Masa migrasi larva ini berlangsung sekitar 15 hari lamanya. (Soedarto, 2011, h:183)
ETIOLOGI ASCARIASIS
Ascariasis disebabkan oleh Ascaris Lumbricoides. Stadium infektif Ascaris Lumbricoides adalah telur yang berisi larva matang. Sesudah tertelan oleh hospes manusia, larva dilepaskan dari telur dan menembus diding usus sebelum migrasi ke paru-paru melalui sirkulasi vena. Mereka kemudian memecah jaringan paru-paru masuk ke dalam ruang alveolus, naik ke cabang bronkus dan trakea, dan tertelan kembali.Setelah sampai ke usus kecil larva berkembang menjadi cacing dewasa (jantan berukuran 15-25cm x 3mm dan betina 25-35cm x 4mm).
EPIDEMIOLOGI
Pada umumnya frekuensi tertingi penyakit ini diderita oleh anak-anak sedangkan orang dewasa frekuensinya rendah. Hal ini disebabkan oleh karena kesadaran anak-anak akan kebersihan dan kesehatan masih rendah ataupun mereka tidak berpikir sampai ke tahap itu. Sehinga anak-anak lebih mudah diinfeksi oleh larva cacing Ascaris misalnya melalui makanan, ataupun infeksi melalui kulit akibat kontak langsung dengan tanah yang mengandung telur Ascaris lumbricoides.
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
Menurut Soegijanto (2005), tergantung pada intensitas infeksi dan organ yang terlibat. Pada sebagian besar penderita dengan infeksi rendah sampai dengan gejalanya asymtomatis.Gejala klinis paling sering ditemui berkaitan dengan penyakit paru atau sumbatan pada usus atau saluran empedu.Ascaris dapat menyebabkan Pulmonari ascariasis ketika memasuki alveoli dan bermigrasi ke bronki dan trakea. Manifestasi pada paru mirip dengan Syndrom Loffler dengan gejala infiltrat paru sementara.Tanda-tanda yang paling khas adalah batuk, spuntum bercak darah, dan eosinofilia. Tanda lain adalah sesak.
UJI DIAGNOSTIK
1) Ascariasis pneumonitis: uji sputum untuk larva ascaris biasanya berguna.
2) Ascariasis usus: pemeriksaan telur pada feses
3) Abdominal x-ray4) USG atau foto perut 5) Comlpete blood count Diagnosis
askariasis dilakukan dengan menemukan telur pada tinja pasien atau ditemukan cacing dewasa pada anus, hidung, atau mulut.
6) Pemeriksaan kadar eosinofil dalam darah.
Pemberat
Pencetus
PemungkinPendapatan Rendah Gizi Buruk Perumahan Kumuh
PredisposisiUmur Jenis Kelamin
FAKTOR UTAMA YANG MEMPENGARUHI PENYAKIT (Model Beagehole)
KOMPLIKASI
Komplikasi lain
Irritative Action
Errantic action
Traumatik action
AlergI
Toksin
Spoilative action
PENULARAN PENYAKIT
Penularan Ascariasis dapat terjadi melalui beberapa jalan yaitu masuknya telur yang infektif ke dalam mulut bersama makanan atau minuman yang tercemar, tertelan telur melalui tangan yang kotor dan terhirupnya telur infektif bersama debu udara dimana telur infektif tersebut akan menetas pada saluran pernapasan bagian atas, untuk kemudian menembus pembuluh darah dan memasuki aliran darah.
(Soedarto, 1991)
PENATALAKSANAAN
Obat pertama :• Pirantel pamoat, obat pilihan
Dosis tunggal 10 mg/kg BB• Piperazine. Dosis 75 mg/kg BB
(maks 3,5 gr) selama 2 hari. Infeksi berat bisa diberikan sampai 4 hari.
• Mebendazole dosis tunggal 500 mg
• Albendazole, dosis tunggal 400 mg
• Levamisole. Dosis tunggal 150 mg atau 2,5 mg/kg BB
• Ivermectin. Dosis tunggal 200 mg/kg BB
- Obat Alternatif :• Heksiresorsinal 1gr + 30 gr
MgSO4, diulangi 3 jam kemudian
• Bitoscanate
Terapi Umum
Istirahat
Diet
Medikamentosa
Terapi Komplikasi
Umumnya dibutuhkan
tindakan bedah.
PENCEGAHAN
• Tidak menggunakan tinja sebagai pupuk tanaman.
• Sebelum melakukan persiapan makanan dan hendak makan serta sesudah buang air besar, tangan dicuci terlebih dahulu dengan menggunkan sabun.
• Bagi yang mengkonsumsi sayuran segar (mentah) sebagai lalapan, hendaklah dicuci bersih dan disiram lagi dengan air hangat.
• Sebaiknya makan makanan yang dimasak.
• Biasakan memakai jamban/WC.
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
• Aktifitas dan Istirahat• Sirkulasi• Nutrisi / Cairan • Eliminasi • Nyeri• Integritas Ego• Keamanan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan sekunder terhadap diare.
• Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan spasme otot polos sekunder akibat migrasi parasit di lambung.
• Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia dan muntah
• Hipertermi berhubungan dengan penurunan sirkulasi sekunder terhadap dehidrasi
Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan sekunder terhadap diare
Intervensi :• Monitor intake dan out put
cairan• Berikan oral rehidrasi solution
sedikit demi sedikit membantu hidrasi yang adekuat
• Observsasi tanda-tanda dehidrasi
Any question ???
Recommended