View
224
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
KETERANGAN SAMPUL
Melalui keempat nilai-nilai dasarnya (K3L, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Sumber Daya Manusia dan
Manajemen Mutu), Petrosea sukses membangun setiap pilar bisnisnya (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen
Proyek dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya, selain
juga memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
COVER NOTE
Building on its four main values (HSE, CSR, People, and Quality Assurance), Petrosea has successfully strengthened
each of its business pillars (Mining, Engineering & Project Management and POSB) and enhanced its reputation as
one of the leading companies in the industry while also contributing towards national economic growth.
DAFTAR IS ICONTENTS
34LAPORAN PRESIDEN DIREKTURPRESIDENT DIRECTOR’S REPORT
40KAJIAN OPERASIONALOPERATIONAL REVIEW
22TINJAUAN KEUANGANFINANCIAL HIGHLIGHTS
214DATA PERUSAHAANCORPORATE DATA
30LAPORAN PRESIDEN KOMISARISPRESIDENT COMMISSIONER’S REPORT
100TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
136LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASICONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
04PROFIL PERUSAHAANCOMPANY PROFILE
80ANALISA DAN DISKUSI MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
90TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)
PROFIL PERUSAHAANCOMPANY PROFILE
VISI DAN MISI
VISION AND MISSION
PROFIL PERUSAHAAN
COMPANY PROFILE
PERISTIWA PENTING
EVENT HIGHLIGHTS
PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASI
AWARDS AND CERTIFICATIONS
01
VISI VISION
MISI MISSION
MENJADI PERUSAHAAN BERSTANDAR
INTERNASIONAL YANG MENYEDIAKAN
SOLUSI TERPADU DAN TERBAIK DI SEKTOR
PERTAMBANGAN.
TO BECOME A WORLD-CLASS COMPANY,
RECOGNIZED FOR BEING AN EXCELLENT
INTEGRATED MINING SOLUTIONS PROVIDER.
MENYEDIAKAN SOLUSI PERTAMBANGAN YANG
OPTIMAL BAGI SEKTOR INDUSTRI BATUBARA
DAN SUMBER DAYA MINERAL LAINNYA.
TO DELIVER OPTIMAL MINING SOLUTIONS
FOR COAL AND OTHER MINERAL RESOURCES
SECTORS.
• Berstandar internasional: mampu
mempertahankan pangsa pasar lebih dari 10% di
sektor usaha kontrak pertambangan batubara di
Indonesia dan menawarkan saham yang menarik
dengan kapitalisasi menengah di Bursa Efek
Indonesia.
• Penyedia solusi terpadu di sektor
pertambangan: menyelenggarakan layanan
terpadu dan berkesinambungan, mulai dari
studi kelayakan hingga pengiriman produk
ke pelabuhan; menunjang kegiatan klien; dan
memberikan pelayanan bernilai tambah yang
tentunya akan menghasilkan pendapatan yang
berkelanjutan bagi pemegang saham.
• Terbaik: dengan dukungan personel yang bekerja
dengan motivasi tinggi, serta ditunjang sistem
yang andal, kualitas pekerjaan yang tepat waktu,
dan senantiasa menerapkan standar keselamatan
kerja yang tinggi untuk meniadakan risiko
bahaya.
• Optimal: dari sisi nilai bagi pemegang saham,
keuntungan yang diperoleh klien, manfaat yang
diberikan perusahaan kepada karyawan maupun
kontribusi bagi semua pemangku kepentingan,
termasuk masyarakat dan pemerintah daerah.
• World Class: sustainable double-digit market share
in the Indonesian coal contracting sector and an
attractive mid cap stock on the Indonesia Stock
Exchange.
• Integrated mining solutions provider: by delivering
seamless integrated services from feasibility study
to port delivery, unlocking value for our clients,
delivering value added services which in turn
generate sustainable returns to shareholders.
• Excellence: through highly motivated people,
reliable systems, quality and timeliness in
everything we do and safety at all times, striving
for zero harm.
• Optimal: in terms of return to shareholders,
in value for clients, in benefits for employees,
in contribution to all stakeholders, including
communities and local government.
Sertifikasi ISO 9001 untuk Sistem Manajemen
Mutu selama 13 tahun terakhir telah kami
dapatkan. Dalam pelaksanaan setiap proyek,
aspek kesehatan dan keselamatan kerja serta
lingkungan hidup selalu menjadi prioritas
utama. Kami diberikan akreditasi OHSAS
18001:2007 untuk Manajemen Kesehatan &
Keselamatan Kerja dan ISO 14001:2004 untuk
Manajemen Lingkungan.
Saat ini, dengan bekal keberhasilan
Perusahaan menyelesaikan sejumlah
tantangan proyek infrastruktur, Perusahaan
mampu mempertahankan pengalaman
internasional dan juga menunjukkan
kemampuan lokal yang tinggi. Perusahaan
kami unik karena merupakan perusahaan
nasional di sektor sumber daya alam vital
yang menawarkan peluang amat besar
untuk tumbuh. Perusahaan juga mengalami
perubahan, dari perusahaan dengan fokus
utama di sektor minyak dan gas bumi
menjadi kontraktor jasa pertambangan. Dan
seiring perkembangan, kami mempekerjakan
personel dengan berbagai latar belakang
ilmu dan keterampilan yang dibutuhkan
sehingga kemampuan mereka bersama-
sama menjadikan kami sebagai perusahaan
nasional unggulan dengan kemampuan
internasional.
We have maintained ISO 9001 certification
in Quality Management System over the last
13 years. Health, Safety and Environmental
aspects in all projects are given top priority,
we hold the accreditation of OHSAS 18001:2007
for Health and Safety Management and ISO
14001:2004 for Environmental Management.
Today, thanks to the heritage of completing
challenging projects at various times in
our history, we have been able to retain
considerable international experience while
also demonstrating highly skilled local
expertise. The Company is unique: in our
status as a national company, in a key resource
sector, enjoying considerable opportunities
this confers. Also in our evolution, from a
primary focus in the oil and gas sector, to
building a solid body of expertise in coal mine
contracting. And on the way we have created
an enviable blend of disciplines and skills in
our people who together make us stand out
as a national company with international
capabilities.
PROFIL PERUSAHAANCOMPANY PROFILE
PENDAHULUAN
PT Petrosea Tbk. (“Perusahaan”) merupakan
satu-satunya perusahaan nasional yang
menyediakan jasa pertambangan lengkap
di sektor industri batubara, minyak dan gas
bumi di Indonesia. Keunggulan kami adalah
pada kemampuan untuk menyediakan jasa
pertambangan terpadu: pit-to-port maupun
life-of-mine service.
Tim manajemen Perusahaan memberikan
kontuinitas, pengetahuan yang luas di
bidang pertambangan batubara, minyak dan
gas, serta track record yang sangat baik di
bidang keselamatan kerja dan rekayasa, yang
didukung keahlian dari dalam maupun luar
negeri.
Kami telah melakukan berbagai kemajuan
signifikan dengan berinvestasi dalam sistem
manajemen peralatan maupun kemampuan
karyawan untuk mendiversifikasi sumber
pendapatan kami. Ini akan memastikan kami
siap memasuki fase pertumbuhan berikutnya.
PROFIL PERUSAHAAN
Petrosea kini
Sebagai salah satu kontraktor jasa
pertambangan batubara terkemuka di
Indonesia, daya saing Perusahaan terletak
pada kemampuannya menyediakan solusi
pertambangan lengkap, dengan didukung oleh
layanan di bidang rekayasa dan manajemen
proyek serta logistik.
Faktor penunjang yang integral bagi
keberhasilan Perusahaan adalah kemampuan
untuk memberikan pelayanan dengan standar
internasional dan konsisten dari POSB
(Petrosea Offshore Supply Base).
INTRODUCTION
PT Petrosea Tbk. (“Company”) represents
the only national company with full service
mining solutions serving the coal, oil and
natural gas sectors in Indonesia. Our ability to
deliver an integrated pit-to-port and life-of-
mine service across both key energy sectors
makes us unique.
The Company’s management team provides
continuity, extensive knowledge in the
sectors of coal, oil and gas, and a track record
for excellence in safety and engineering,
built on considerable local and international
expertise.
We have made significant progress investing
in capital equipment systems and skills
towards greater diversification of our earnings
base. This will ensure we are well prepared for
the next growth phase.
COMPANY PROFILE
Petrosea today
As one of Indonesia’s leading coal mining
contractors, we offer a competitive advantage
through our ability to provide complete
mining solutions, engineering and project
management, and logistics support.
Integral to our success has been our ability to
offer international standards and consistent
service from our POSB (Petrosea Offshore
Supply Base).
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
8 9PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
Lokasi
Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Jakarta
dan kami memiliki kantor perwakilan di
Balikpapan dan Tanjung Batu, Kalimantan
Timur.
Pemegang Saham
Perusahaan adalah perusahaan rekayasa,
konstruksi dan pertambangan pertama yang
tercatat di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa
Efek Indonesia) pada tahun 1990. Di bulan
Februari 2012, untuk mematuhi peraturan
Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) (sebelumnya
dikenal sebagai ”Bapepam-LK”) mengenai
Pengambilalihan Perusahaan Terbuka, PT
Indika Energy Tbk. telah menjual sahamnya
sebesar 28,75% dari total saham dikeluarkan
Perusahaan kepada masyarakat. Saat ini, PT
Indika Energy Tbk. merupakan pemegang
saham mayoritas, memegang 69,80%
kepemilikan saham di Perusahaan.
Location
The Company’s headquarters is located in
Jakarta and we maintain a representative
office in Balikpapan and Tanjung Batu, East
Kalimantan.
Shareholders
The Company was the first engineering,
construction and mining company listed on
the Jakarta Stock Exchange (now Indonesia
Stock Exchange) in 1990. In February 2012,
to comply with regulations from Otoritas
Jasa Keuangan (“OJK”) (previously known as
“Bapepam-LK”) regarding a Public Company
Take Over, PT Indika Energy Tbk. has refloated
its 28.75 % of the total Company issued shares
to the public. PT Indika Energy Tbk. now being
a controlling shareholder holds 69.80 % share
ownership in the Company.
Perusahaan didirikan pada tahun 1972
berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No.
75 tanggal 21 Februari 1972 yang dibuat di
hadapan Djojo Muljadi S.H., Notaris di Jakarta,
yang telah disetujui oleh Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dengan surat keputusan
No. Y.A.5/51/17 tanggal 30 November 1972,
telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di
Pengadilan Negeri Jakarta No. 3236 tanggal 7
Desember 1972 dan diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No. 12 tanggal
9 Februari 1973, Tambahan Berita Negara
Republik Indonesia No. 96.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami
beberapa kali perubahan, yaitu Perubahan
Anggaran Dasar terakhir sebagaimana
dimuat dalam akta No. 37 tanggal 29 Maret
2012 dibuat dihadapan Andalia Farida, SH,
MH, Notaris di Jakarta, yang pemberitahuan
perubahan anggaran dasarnya telah diterima
dan dicatat dalam database Sisminbakum
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-25606
tanggal 13 Juni 2012, telah didaftarkan dalam
Daftar Perseroan No. AHU-0063532.AH.01.09.
tahun 2012 tanggal 13 Juli 2012 dan Perubahan
susunan Direksi dan Dewan Komisaris
berdasarkan akta No. 5 tanggal 6 Mei 2013, yang
dibuat di hadapan Andalia Farida, S.H., M.H.,
Notaris di Jakarta, telah diterima dan dicatat
dalam database Sistem Administrasi Badan
Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia sebagaimana
Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan
Anggaran Dasar dari Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.
AHU-AH.01.10-23133 tanggal 11 Juni 2013, telah
didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU
-0054665.AH.01.09. Tahun 2013 tanggal 11
Juni 2013.
The Company was established in 1972 with
deed No. 75 dated 21 February 1972 drawn
up before Djojo Muljadi S.H., Notary in Jakarta
which had been approved by the Ministry
of Justice of the Republic of Indonesia
through its decree No. Y.A.5/51/17 dated 30
November 1972, registered on the Companies
Registration of Jakarta District Court No. 3236
dated 7 December 1972, and was published in
the State Gazette of The Republic of Indonesia
No. 12 dated 9 February 1973, Supplement of
the State Gazette of The Republic of Indonesia
No. 96.
Company’s Articles of Associations have been
amended several times and lastly with deed
No. 37 dated 29 March 2012, drawn up before
Andalia Farida, SH, MH, Notary in Jakarta,
it was received and recorded in database
Sisminbakum of the Ministry of Law and
Human Rights of the Republic of Indonesia
No. AHU-AH.01.10-25606 dated 13 July 2012, it
was registered in the Company Registration
No. AHU-0063532.AH.01.09.year 2012 dated
13 July 2012, and the latest composition
of the Board of Directors and Board of
Commissioners is based on deed No. 5 dated
6 May 2013, drawn up before Andalia Farida,
Bachelor of Law, Master of Notary, Notary in
Jakarta, has been received and recorded in
the database of Administration System of
Legal Entity of the Ministry of Law and Human
Rights of the Republic of Indonesia as stated
in Letter of Notification Acceptance of the
Amendment of Articles of Association from
Ministry of Law and Human Rights of the
Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-23133
dated 11 June 2013, registered in Company
Registration No. AHU-0054665.AH.01.09.Year
2013 dated 11 June 2013.
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
10 11PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
As per December 31st, 2013
Jumlah SahamAmount of Shares
Nilai Saham Total Total Share Value
4,034,420,000
Rp 201,721,000,000
1,008,605,000
Rp 50,430,250,000
Modal Dasar Authorised Capital
Modal ditempatkan dan disetorSubscribed and paid up capital
PERMODALANCAPITAL
First listed on the Jakarta
Stock Exchange and
Surabaya Stock Exchange
(now Indonesia Stock
Exchange) in May 21st,
1990 with a total of
4,500,000 shares offered
at Rp 1,000.- issue price
per share (IDX: PTRO).
A stock split was
undertaken by The
Company on May 4th,
1998, followed with a
bonus shares corporate
action with the ratio of
9:10 on May 27th, 1998,
increasing the number
of total shares issued to
102,600,000 shares.
The Company’s Corporate
Action of bonus shares
with a 1:1 ratio was issued
on November 28th, 1994,
increasing the number
of outstanding shares to
18,000,000 shares.
The Company deducted
its issued capital/paid-up
capital from buyback in
accordance to the result
from the General Meeting
of Shareholders on January
25th, 2006 and Capital
Market Supervisory Board
and Financial Institution
(“Bapepam-LK”) regulation
No. XI.B.2 and law of
Republic of Indonesia No.
40 Year 2007 regarding
Limited Liability Company.
The issued capital/paid-up
capital after deducted with
treasury stock with the
amount of 1,739,500 shares
is 100,860,500 shares or
equivalent to
Rp 50,430,250,000.-.
In February 2012, the
Company changed the
par value from Rp 500
to Rp 50 per share, thus
increasing the number of
issued and paid up capital
from 100,860,500 shares to
1,008,605,000 shares.
Pencatatan saham
Perusahaan pertama kali
di Bursa Efek Jakarta dan
Bursa Efek Surabaya (kini
Bursa Efek Indonesia)
pada 21 Mei 1990 dengan
jumlah saham sebanyak
4.500.000 saham dengan
nilai nominal Rp 1.000,-
per saham (IDX:PTRO).
Pada tanggal 4 Mei 1998,
Perusahaan melakukan
aksi korporasi pemecahan
nilai saham dan diikuti
dengan melakukan saham
bonus pada tanggal 27
Mei 1998 dengan rasio
9:10 sehingga menaikkan
jumlah saham yang
ditempatkan menjadi
102.600.000 saham.
Pada tanggal 28 November
1994, Perusahaan melakukan
aksi korporasi Saham Bonus
dengan rasio 1:1 sehingga
jumlah saham beredar naik
menjadi 18.000.000 saham.
Perusahaan melakukan
aksi korporasi pengurangan
modal ditempatkan/
modal disetor dari hasil
Buyback yang telah
disetujui pada Rapat Umum
Pemegang Saham tanggal
25 Januari 2006 dengan
mengikuti peraturan Badan
Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan
(”Bapepam- LK”) No. XI.B.2
dan UU No. 40 tahun
2007 tentang Perseroan
Terbatas. Sehingga modal
ditempatkan/modal disetor
Perusahaan setelah
dikurangi dengan saham
beredar yang diperoleh
kembali (Treasury Stock)
sejumlah 1.739.500 saham
menjadi 100.860.500 saham
atau sama dengan
Rp 50.430.250.000,-.
Pada bulan Februari 2012,
Perusahaan melakukan
pemecahan nilai nominal
saham dari semula sebesar
Rp 500 menjadi sebesar
Rp 50 per saham pada bulan
Februari 2012, sehingga
jumlah modal ditempatkan
dan disetor meningkat dari
100.860.500 lembar saham
menjadi 1.008.605.000
lembar saham.
1990 1994 1998 2010 2012
KRONOLOGIS SAHAMSHARES CHRONOLOGICAL
PERJALANAN PETROSEAMILESTONES
1972
1984
1990
2012
2009
Saham Perusahaan dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (kini Bursa Efek Indonesia) dengan kode perdagangan PTRO, dan nama Perusahaan diganti menjadi PT Petrosea Tbk.
Pada bulan Februari, untuk mematuhi peraturan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) (sebelumnya dikenal sebagai Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan/”Bapepam-LK”) mengenai Pengambilalihan Perusahaan Terbuka, PT Indika Energy Tbk. menjual kembali sahamnya sebesar 28,75% kepada masyarakat. Sehingga pada akhir tahun tersebut kepemilikan saham PT Indika Energy Tbk. pada Perusahaan adalah sebesar 69,80%.
PT Indika Energy Tbk. mengakuisisi Perusahaan dan pada akhir tahun ini saham Indika Energy di Perusahaan mencapai 98,55%.
PT Indika Energy Tbk. acquired Company and owned 98.55% of Company’s shares by year end.
Perusahaan didirikan di Jakarta, Indonesia dengan nama PT Petrosea International Indonesia.
Incorporated in Jakarta, Indonesia as PT Petrosea International Indonesia.
Listed on the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges (now Indonesia Stock Exchange) as PTRO, with the Company name changed to PT Petrosea Tbk.
In February, to comply with Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) regulations (previously known as Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan/”Bapepam-LK”) regarding a Public Company Take Over, PT Indika Energy Tbk. re-floated 28.75% of its shares to the public. At the end of the year PT Indika Energy Tbk. holds 69.80% share ownership in the Company.
Perusahaan di akuisisi oleh Clough Limited.
Acquired by Clough Limited.
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
12 13PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
PT INDIKA ENERGY Tbk.
69,80%
1) Dikendalikan oleh Bapak Wiwoho Basuki Tjokronegoro dan keluarga sebesar 40,5% dan Bapak Agus Lasmono sebesar 59,5%.
Controlled by Bapak Wiwoho Basuki Tjokronegoro and family 40.5% and Bapak Agus Lasmono 59.5%.
2) Pada tanggal 24 Maret 2014, kepemilikan seluruh saham pada PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri (TKCM) telah dialihkan kepada PT Tanah Alam Makmur (TAM).
On March 24th, 2014, the Company’s shares at TKCM has been transferred all to TAM.
PEMEGANG SAHAMSHAREHOLDERS
PUBLIKPUBLIC
47%
PT TIRTA KENCANA
CAHAYA MANDIRI 2)
STRUKTUR PERUSAHAANCOMPANY STRUCTURE
99,80%
PT POSB
INFRASTRUCTURE
KALIMANTAN
50%
PT SANTAN BATUBARA
PT INDIKA
MITRA
ENERGI 1)
63,47%
PANDRI
PRABONO
MOELYO
4,44%
EDDY
JUNAEDY
DANU
1,57%
WADYONO
SULIANTORO
1,52%
PUBLIK
29%
PT INDIKA
MITRA
HOLDIKO
0,00%
(10 shares)
30,20%
PT PETROSEA Tbk.
99,80%
PT PETROSEA
KALIMANTAN
KEPEMIL IKAN SAHAM OLEH DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSISHARE OWNERSHIP BY BOARD OF COMMISIONERS AND BOARD OF DIRECTORS
Dewan Komisaris dan Direksi tidak mempunyai kepemilikan saham di dalam PerseroanThe Board of Commisioners and Board of Directors has no share ownership in the Company
As per December 31st, 2013
* Shareholders with 5% or more shares ownership
As per December 31st, 2013
PEMEGANG SAHAM YANG MEMIL IK I 5% ATAU LEBIH KEPEMIL IKAN SAHAMSHAREHOLDERS WITH 5% OR MORE SHARE OWNERSHIP
Pemegang SahamShareholders
Jumlah SahamAmount of Shares
%
704,014,200 69.80%*
79,859,500 7.92%*
224,731,300 22.28%
1,008,605,000 100%
PT INDIKA ENERGY Tbk.
Lho Kheng Hong
PublikPublic
Total
PEMEGANG SAHAM DENGAN KEPEMIL IKAN SAHAM MASING-MASING KURANG DARI 5% SHAREHOLDERS WITH LESS THAN 5% SHARES OWNERSHIP
Pemegang SahamShareholders
Jumlah SahamAmount of Shares
%
78,689,193
1,177,000
7.80%
0.00%
68,400
39,800
0.01%
0.60%
10.99%
2,933,300
6,027,453
0.29%
1.44%
22.28%
7,063,000
14,510,000
110,796,754
3,426,400
224,731,300
0.12%
0.70%
0.34%
Perorangan Domestik /Individual Domestic
Asuransi /Insurance
Yayasan / Foundation
Perseroan Terbatas /Limited Liabil ity Companies
Karyawan / Employee
Bank / Bank
Dana Pensiun /Pension Funds
Reksadana / Mutual Funds
Perorangan - Asing / Individual - Foreign
Badan Usaha Asing / Business Entity Foreign
Total
SUSUNAN PEMEGANG SAHAMLIST OF SHAREHOLDERS
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
14 15PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
MEI / MAY
The Annual and Extraordinary
General Meeting of Shareholders
and Public Expose
POSB Obtains GREEN PROPER
RatingRapat Umum Pemegang
Saham Tahunan dan Luar
Biasa serta Paparan Publik
POSB Dianugerahi
PROPER HIJAU
On May 6th, 2013 Petrosea
held its Annual and
Extraordinary General
Meeting of Shareholders and
a Public Expose.
Pada tanggal 6 Mei 2013,
Petrosea mengadakan
Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan (RUPST)
dan Luar Biasa (RUPSLB)
yang dilanjutkan dengan
Paparan Publik.
On May 23rd, 2013 POSB
was given a 83.4% score
by Badan Lingkungan Hidup
(BLH) at East Kalimantan
or Environmental Agency,
thus awarding POSB with
the GREEN PROPER rating.
The award was given
by the Governor of East
Kalimantan during the
“PROPER Inauguration
Night” which was held in
conjunction with “World
Environment Day” on June
12th, 2013 in Samarinda.
PROPER (Program
Penilaian Peringkat
Kinerja Perusahaan) is
a government program,
specifically the Ministry
of Environment, that
assess and rates each
company’s compliance to
environmental regulations,
including CSR activities
with the surrounding
community.
Pada tanggal 23 Mei
2013, POSB diberikan
nilai 83.4% oleh Badan
Lingkungan Hidup (BLH)
provinsi Kalimantan Timur
dan dianugerahi peringkat
PROPER HIJAU. Penyerahan
anugerah PROPER
dilakukan oleh Gubernur
Kalimantan Timur pada
“Malam Penganugerahan
PROPER” bersamaan dengan
peringatan “Hari Lingkungan
Hidup Sedunia” pada tanggal
12 Juni 2013 di Samarinda.
PROPER (Program
Penilaian Peringkat Kinerja
Perusahaan) merupakan
program Pemerintah,
khususnya Kementerian
Lingkungan Hidup (KLH)
untuk menilai tingkat
kepatuhan dan keseriusan
perusahaan dalam mengelola
lingkungan sesuai peraturan
perundang-undangan yang
berlaku, termasuk tanggung
jawab perusahaan terhadap
masyarakat sekitar (CSR).
MARET / MARCH APRIL / APRIL
POSB secured a contract to
be the shipyard of choice
for Shelf Drilling to carry out
their 5 year inspections as
well as the Out of Service
Project on the Parameswara
rig. The rig arrived at POSB
on the March 15th, 2013.
POSB memenangkan kontrak
dari Shelf Drilling selama 5
tahun untuk inspeksi Out of
Service Project di anjungan
Parameswara. Anjungan
tersebut tiba di POSB pada
tanggal 15 Maret 2013.
On April 15th, 2013 Petrosea
signed a contract for a vast
engineering, procurement
and construction project
with PT Indonesia Pratama
to construct a 69 Km coal
haul from Senyiur Port
to Tabang coal mine at
Kutai Kartanegara, East
Kalimantan.
On April 22nd, 2013 Petrosea
signed a contract with PT
Indonesia Bulk Terminal
(IBT) for engineering and
construction work at Pulau
Laut coal terminal, South
Kalimantan.
Pada tanggal 15 April 2013,
Petrosea menandatangani
perjanjian kontrak proyek
besar di bidang rekayasa,
pengadaan dan konstruksi
dengan PT Indonesia
Pratama untuk proyek
rekayasa jalan pengangkutan
batubara sepanjang 69 Km
dari Pelabuhan Senyiur ke
tambang batubara Tabang
di Kutai Kartanegara,
Kalimantan Timur.
Pada tanggal 22 April 2013,
Petrosea menandatangani
perjanjian dengan PT
Indonesia Bulk Terminal (IBT)
untuk pekerjaan rekayasa
dan konstruksi di terminal
batubara Pulau Laut,
Kalimantan Selatan.
Proyek POSB
PARAMESWARA OoS
POSB PARAMESWARA
OoS Project
Engineering & Project
Management engaged to
construct the ABN Workshop
Extension and Facilities
Project. The scope includes
Engineering, Procurement
and Construction (EPC)
for Workshop Extension
(6 bays), Mine Office,
Mezzanine Office, new lube
station, new HV wash pad,
waste & hazardous storage
and fuel station. This project
commenced on March 22nd,
2013.
Rekayasa & Manajemen
Proyek terlibat dalam Proyek
Pembangunan Workshop dan
Fasilitas ABN. Ruang lingkup
pembangunan meliputi,
Engineering, Procurement
and Construction (EPC)
untuk Workshop Extension
(6 bays), Mine Office,
Mezzanine Office, new
lube station, new HV wash
pad, penyimpanan limbah
berbahaya dan stasiun
bahan bakar. Proyek ini
dimulai pada tanggal 22
Maret 2013.
Proyek Pembangunan
Workshop dan Fasilitas ABN
ABN Workshop Extension and
Facilities Project
Penandatanganan Kontrak
Rekayasa, Pengadaan
dan Konstruksi - Proyek
Tabang
Penandatanganan
Proyek IBT
Signing of Engineering,
Procurement and
Construction Contract –
Tabang Project
Signing of IBT Project
PERISTIWA PENTING 2O13EVENT HIGHLIGHTS 2O13
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
16 17PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
NOVEMBER / NOVEMBER
Pada 29 November 2013,
Proyek Adimitra Baratama
Nusantara (ABN) meraih
penghargaan PRATAMA
(Perunggu) untuk kategori
Pengelolaan Keselamatan
Pertambangan. Penghargaan
ini diserahkan oleh Direktur
Jenderal Mineral dan
Batubara, Kementerian
Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM), Dr.Ir. Thamrin
Sihite, ME.
Proyek ABN Meraih
Penghargaan PRATAMA
ABN Project Receives
PRATAMA Award
On November 29th, 2013 the
ABN Project was awarded the
PRATAMA Award (Bronze) in
Mining Safety Management
category. The Award was
presented by Dr. Ir. Thamrin
Sihite, ME from the Director
General of Mineral and Coal,
Ministry of Energy and
Mineral Resources.
GBP Project Achieves
1 Million Man Hours LTI Free
Main Workshop (Asset TGB)
Achieves 3 Million Man
Hours LTI Free
At the end of November 2013,
the Gunung Bayan Pratama
(GBP) project achieved a
safety milestone with 1
Million Man Hours Lost Time
Injury (LTI) Free.
On November 30th, 2013 the
Asset Management – Main
Workshop, Tanjung Batu
team successfully achieved
the safety milestone of 3
Million Man Hours over eight
(8) years Lost Time Injury
(LTI) Free.
Pada akhir bulan
November 2013, proyek
Gunung Bayan Pratama
(GBP) berhasil Mencapai
1 Juta Jam Kerja tanpa
mengalami kecelakaan
yang mengakibatkan hari
kerja hilang.
Pada 30 November 2013,
tim Asset Management –
Main Workshop, Tanjung
Batu berhasil mencapai
3 Juta Jam Kerja dalam
lebih dari delapan (8)
tahun tanpa mengalami
kecelakaan yang
mengakibatkan hari kerja
hilang.
Proyek GBP Mencapai
1 Juta Jam Kerja tanpa
Kecelakaan Kerja
Workshop Utama (Asset
TGB) Mencapai 3 Juta Jam
Kerja tanpa Kecelakaan
Kerja
POSB Tandatangan
Kontrak Dengan Chevron
POSB Sign Contract With
Chevron
SEPTEMBER / SEPTEMBER OKTOBER / OCTOBER
Petrosea signed a contract
with Chevron Indonesia
Company (CICo) for the
Indonesia Deepwater
Development (IDD) project,
utilizing Petrosea Offshore
Supply Base (POSB) as their
offshore logistics support and
services.
The five year contract, with
an additional five year option,
gives POSB further recognition
as a major oil and gas offshore
supply base facility in South
East Asia.
Petrosea menandatangani
kontrak kerjasama dengan
Chevron Indonesia Company
(CICo) untuk proyek Indonesia
Deepwater Development (IDD),
yang menggunakan Petrosea
Offshore Supply Base (POSB)
sebagai pendukung jasa dan
logistik.
Kontrak kerjasama lima tahun
ini, dengan opsi tambahan
lima tahun, juga akan
mengangkat nama POSB
sebagai pangkalan logistik
lepas pantai ternama di Asia
Tenggara.
Pada 10 September 2013,
POSB Operasional, Konstruksi
Sipil dan Administrasi Kantor
mencapai lebih dari 2 juta
jam kerja tanpa kecelakaan
kerja yang mengakibatkan
hari kerja hilang.
Pada 24 September 2013
Proyek Santan Batubara (SBB)
Separi berhasil mencapai 4
Juta Jam Kerja dalam lebih
dari dua (2) tahun tanpa
mengalami kecelakaan yang
mengakibatkan hari kerja
hilang.
POSB Mencapai 2
Juta Jam Kerja tanpa
Kecelakaan Kerja
SBB Mencapai 4 Juta Jam
Kerja tanpa Kecelakaan
Kerja
On September 10th, 2013 POSB
Operations, Civil Construction
and Office Administration
completed more than 2 Million
Man Hours Lost Time Injury
(LTI) Free.
On September 24th, 2013
the Santan Batu Bara (SBB)
Separi Project successfully
achieved the safety
milestone of 4 Million Man
hours over two (2) years Lost
Time Injury (LTI) Free.
POSB Achieves 2 Million
Man Hours LTI Free
SBB Separi Project
Achieves 4 Million Man
Hours LTI Free
ABN Project Achieves 10
Million Man Hours LTI Free
IBT Project Taking-
Over
On October 17th, 2013 the
Adimitra Baratama Nusantara
(ABN) Project team
successfully achieved the
safety milestone of 10 Million
Man Hours over 2,5 years
with Lost Time Injury (LTI)
Free. Upon achieving this
incredible milestone, the ABN
Project received a formal
recognition award from the
President Director of PT Toba
Bara Sejahtera, Justarina S.M
Naiborhu.
The IBT Crane Replacement
and Wharf Works Project
achieved completion after
the replacement of all four
cranes. IBT issued the
Taking-Over Certificate on
October 31st, 2013.
This project was completed
Lost Time Injury (LTI) Free
and six (6) weeks ahead of
schedule.
Pada 17 Oktober 2013 tim
Proyek Adimitra Baratama
Nusantara (ABN) berhasil
mencapai 10 Juta Jam Kerja
dalam lebih dari 2,5 tahun
tanpa mengalami kecelakaan
kerja yang mengakibatkan
hari kerja hilang. Atas
pencapaian ini, Proyek ABN
berhasil meraih penghargaan
dari Direktur Utama PT Toba
Bara Sejahtera, Justarina S.M
Naiborhu.
Proyek IBT Crane
Replacement and Wharf
Works telah diselesaikan
dengan mengganti empat
crane. IBT mengeluarkan
Sertifikat Pengambilalihan
pada 31 Oktober 2013.
Penyelesaian proyek
ini dicapai tanpa
mengalami kecelakaan
yang mengakibatkan hari
kerja hilang, dan berhasil
diselesaikan enam (6)
minggu lebih cepat dari
jadwal.
Proyek ABN Mencapai
10 juta Jam Kerja Tanpa
Kecelakaan Kerja
Penyelesaian
Proyek IBT
PERISTIWA PENTING 2O13EVENT HIGHLIGHTS 2O13
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
18 19PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
Penghargaan Kecelakaan Nihil untuk
Proyek Kideco dari Kementerian
Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Republik Indonesia pada tanggal 22
April 2013 atas pencapaian 2.427.723
Jam Kerja tanpa kecelakaan yang
mengakibatkan hari kerja hilang.
Zero Accident Award for the Kideco
Project from the Ministry of Manpower
and Transmigration of the Republic of
Indonesia on April 22nd, 2013 for the
achievement of 2,427,723 Man Hours
Lost Time Injury (LTI) Free.
Penghargaan Kecelakaan Nihil untuk
Proyek ABN dari Kementerian Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Republik
Indonesia pada tanggal 22 April
2013 atas pencapaian 7.385.028
Jam Kerja tanpa kecelakaan yang
mengakibatkan hari kerja hilang.
Zero Accident Award for the ABN
Project from the Ministry of Manpower
and Transmigration of the Republic of
Indonesia on April 22nd, 2013 for the
achievement of 7,385,028 Man Hours
Lost Time Injury (LTI) Free.
Penghargaan Kecelakaan Nihil untuk
Proyek ABN dari Klien (PT Adimitra
Baratama Nusantara) pada tanggal
17 Oktober 2013 atas pencapaian 10
Juta Jam Kerja tanpa kecelakaan yang
mengakibatkan hari kerja hilang.
Zero Accident Award for the ABN
Project from the Client (PT Adimitra
Baratama Nusantara) on Oktober 17th,
2013 for the achievement of 10 Million
Man Hours Lost Time Injury (LTI) Free.
Penghargaan PROPERDA HIJAU untuk
POSB dari Gubernur Kalimantan Timur
pada tanggal 12 Juni 2013.
PROPERDA Award (Green Rating)
for POSB from the Governor of East
Kalimantan on June 12th, 2013.
ZERO ACCIDENT AWARD – KIDECO PROJECT
ZERO ACCIDENT AWARD – ABN PROJECT
PROPERDA AWARD – POSB
ZERO ACCIDENT AWARD – ABN PROJECT
PRATAMA AWARD – ABN PROJECT
Penghargaan PRATAMA (PERUNGGU)
kategori Pengelolaan Keselamatan
Pertambangan untuk Proyek ABN
dari Direktorat Jenderal Mineral dan
Batubara, Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral pada tanggal
29 November 2013.
PRATAMA Award (BRONZE) in Mining
Safety Management for the ABN
Project from the Directorate General
of Mineral and Coal, Ministry of
Energy and Mineral Resources on
November 29th, 2013.
PENGHARGAAN DAN SERTIF IKASIAWARDS AND CERTIF ICATIONS
Sertifikasi Standar Internasional
untuk Sistem Manajemen
Lingkungan.
Berlaku sejak 20 Mei 2012 hingga
20 Mei 2015.
International Standard Certification
for Environmental Management
System.
Valid from May 20th, 2012 - May 20th,
2015.
ISO 14001:2004 CERTIFICATION
Sertifikasi Standar Internasional
untuk Sistem Manajemen Kesehatan
dan Keselamatan Kerja.
Berlaku sejak 25 Januari 2013 hingga
25 Januari 2016.
International Standard Certification
for Health and Safety Management
System.
Valid from January 25th, 2013 -
January 25th, 2016.
OHSAS 18001:2007 CERTIFICATION
Sertifikasi Standar Internasional
untuk Sistem Manajemen Kualitas.
Berlaku sejak 13 April 2012 hingga 13
April 2015.
International Standard Certification
for Quality Management System
Standard.
Valid from April 13th, 2012 - April 13th,
2015.
ISO 9001:2008 CERTIFICATION
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
20 21PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
02
STATISTIK 5 TAHUN TERAKHIR
FIVE YEARS HISTORICAL STATISTICS
PENDAPATAN USAHA (DALAM RIBUAN DOLLAR AS)
OPERATING REVENUE (IN THOUSAND USD)
BAGAN PENDAPATAN USAHA PER LINI BISNIS 2012
CHART OF OPERATING REVENUE PER BUSINESS LINE FOR 2012
INFORMASI SAHAM
SHARE INFORMATION
TINJAUAN KEUANGANFINANCIAL HIGHLIGHTS
PENDAPATAN USAHAOPERATING REVENUE
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILANPROFIT BEFORE INCOME TAX
JUM
LAH
(D
ALA
M R
IBU
AN
US
D)
| T
OTA
L (I
N T
HO
US
AN
D U
SD
)
60,000
50,000
40,000
30,000
20,000
10,000
0
27,
59
6
4,5
64
51,
59
3
66
,26
7
63
,56
5
JUM
LAH
(D
ALA
M R
IBU
AN
US
D)
| T
OTA
L (I
N T
HO
US
AN
D U
SD
)
300,000
250,000
200,000
150,000
100,000
50,000
02009 20092010 20102011 20112012 20122013 2013
36
0,0
96
171,
82
6
186
,94
9
26
3,7
69
38
5,4
92
LABA BERSIHNET INCOME
JUMLAH (DALAM RIBUAN USD) | TOTAL (IN THOUSAND USD)
2009
2010
2011
2012
2013
0 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000
17,308
1,590
42,254
52,643
49,122
STATISTIK 5 TAHUN TERAKHIRFIVE YEARS HISTORICAL STATISTICS
20132009Unit 2010 2011 2012Description
SINGKATANABREVIATIONS
Rb / Th : Ribuan / Thousand
Jt / Mn : Juta / Million
USD / USD : Dolar Amerika Serikat / United States Dollars
% : Persen / Percentage
TINJAUAN KEUANGANFINANCIAL HIGHLIGHTS
Pendapatan usaha / Operating revenue
Laba kotor / Gross profit
Laba usaha / Operating income
Laba sebelum pajak penghasilan /
Profit before income tax
Laba bersih / Net income
Jumlah laba komprehensif /
Total comprehensive income
Rasio laba bersih atas pendapatan usaha /
Ratio of net income to operating revenue
Pembayaran dividen / Dividend paid
Jumlah saham yang ditempatkan dan disetor
penuh / Number of share issued and paid up
Jumlah saham yang diperoleh kembali /
Number of treasury stocks
Laba bersih per saham / Net income per share
Modal kerja bersih / Net working capital
Jumlah aset / Total assets
Pembelanjaan modal / Capital expenditure
Penyusutan / Depreciation
Jumlah liabilitas / Total liabilities
Jumlah ekuitas / Total equity
Rasio laba bersih atas jumlah aset /
Ratio of net income to total assets
Rasio laba bersih atas ekuitas /
Ratio of net income to equity
Rasio lancar / Current ratio
Rasio jumlah liabilitas atas ekuitas /
Ratio of total liabilities to equity
Rasio jumlah liabilitas atas aset /
Ratio of total liabilities to total assets
Rb USD / Th USD
Rb USD / Th USD
Rb USD / Th USD
Rb USD / Th USD
Rb USD / Th USD
Rb USD / Th USD
%
Rb USD / Th USD
Jt / Mn
Jt / Mn
USD
Rb USD / Th USD
Rb USD / Th USD
Rb USD / Th USD
Rb USD / Th USD
Rb USD / Th USD
Rb USD / Th USD
%
%
Rasio / Ratio
%
%
263,769
76,327
52,388
66,267
52,643
52,642
19.96
14,085
1,008.61
-
0.0522
(7,280)
377,298
155,462
37,965
218,066
159,232
13.95
33.06
0.94
136.95
57.80
186,949
55,266
38,296
51,593
42,254
42,254
22.60
1,590
100.86
-
0.4189
2,423
222,512
60,264
26,324
101,837
120,675
18.99
35.01
1.04
84.39
45.77
171,826
55,399
39,497
4,564
1,590
1,590
0.93
-
100.86
-
0.0158
20,900
194,509
47,085
21,947
114,498
80,011
0.82
1.99
1.34
143.10
58.87
385,492
112,728
80,101
63,565
49,122
49,115
12.74
21,057
1,008.61
-
0.0487
39,716
529,742
148,746
53,976
342,452
187,290
9.27
26.23
1.32
182.85
64.65
360,096
90,629
62,116
27,596
17,308
17,286
4.81
7,000
1,008.61
-
0.0172
67,28 4
509,242
31,608
62,386
311,666
197,576
3.40
8.76
1.55
157.74
61.20
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
24 25PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
2013
2012
HARGA SAHAMSHARE PRICE
HARGA SAHAMSHARE PRICE
VOLUME PERDAGANGAN SAHAMSHARE TRADE VOLUME
VOLUME PERDAGANGAN SAHAMSHARE TRADE VOLUME
2,500
2,000
1,500
1,000
500
45,000
40,000
35,000
30,000
25,000
20,000
15,000
10,000
5,000
Q1 Q2 Q3 Q4
Q1 Q2 Q3 Q4 P
RIC
EP
RIC
E
CLOSE
HIGH
LOW
1,890
2,100
1,350
1,200
1,930
1,130
1,160
1,320
970
1,150
1,450
1,130
CLOSE
HIGH
LOW
4,275
45,500
3,950
3,275
4,700
3,125
1,510
3,650
1,400
1,320
1,540
930
INFORMASI SAHAMSHARE INFORMATION
Q4
Q3
Q2
Q1 141,026,500
2,979,500
287,563,000
424,553,500
Q4
Q3
Q2
Q1
200,000,000
100,000,000
400,000,000
200,000,000
600,000,000
300,000,000
800,000,000
400,000,000
1,000,000,000
500,000,000
99,609,500
202,272,500
296,573,000
964,736,500
PENDAPATAN USAHA PER LINI BISNISOPERATING REVENUE PER BUSINESS LINE
2009 2010 2011 2012 2013 %Business Line 5 Year Average
9.20 % 86.71 %Pertambangan
Mining
4.09 %Jasa bidang
Minyak & Gas BumiOil & Gas Services
Rekayasa & Manajemen ProyekEngineering & Project
Management
PENDAPATAN USAHA (DALAM RIBUAN DOLLAR AS)OPERATING REVENUE ( IN THOUSAND USD)
BAGAN PENDAPATAN USAHA PER L IN I B ISNIS TAHUN 2013CHART OF OPERATING REVENUE PER BUSINESS L INE FOR 2013
Mining
Others
Engineering & Project Management
360,096
136,913 157,529 233,018 356,759 87.45%312,243 86.71
Oil & Gas Services
13,759 5,162 12,831 2,265 3.56%14,735 4.09
20,615 24,094 17,920 26,468 8.93%33,118 9.20
539 164 - - 0.06%-
171,826 186,949 263,769 385,492 100%Total 100%
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
26 27PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
Direktur
Director
ADRIANSTEWART
A.
Direktur Tidak Terafiliasi
Non-Affiliated Director
JOHANES ISPURNAWAN
E.
Direktur
Director
MOCHAMAD KURNIA ARIAWAN
B.
Direktur
Director
ALEXEI JEROME GARCIA JOVELLANA
F.
Wakil Presiden Direktur
Vice President Director
SUDIRMAN SAIDC.
Direktur
Director
GREGORY JOSEPH ANDERSON
G.
Presiden Direktur
President Director
EDDY JUNAEDY DANU
D.
SUSUNAN DIREKSIBOARDS OF DIRECTORS
A DB EC F G
SUSUNAN DEWAN KOMISARISBOARDS OF COMMISSIONERS
Komisaris Independen
Independent
Commissioner
SRIYANTOA.
Presiden Komisaris
President
Commissioner
RICHARD BRUCE NESS
E.
Komisaris
Commissioner
PANDRI PRABONO-MOELYO
B.
Komisaris Independen
Independent
Commissioner
SIMON F. SEMBIRING
F.
Komisaris
Commissioner
M. ARSJAD RASJID P.M.
C.
Komisaris Independen
Independent
Commissioner
ALBERT STEVEN BUDISUSETIJA
G.
Wakil Presiden Komisaris
Vice President
Commissioner
WISHNU WARDHANA
D.
A DB EC F G
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
28 29PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
Sepanjang tahun 2013, harga dan permintaan
dari pasar ekspor utama terus dirasakan
menurun pada sektor batubara di Indonesia.
Dampak siklus penurunan dirasakan oleh
semua kontraktor maupun pemilik tambang
batubara, dan Petrosea pun tidak terlepas
mengalami penurunan penjualan dan
profitabilitas. Namun demikian, sebagaimana
pernah kami sampaikan dan kami jelaskan
kembali dalam laporan ini, klien Petrosea
merupakan perusahaan papan atas di sektor
batubara dengan prospek usaha jangka
panjang mereka yang sangat baik dan
perencanaan tambang yang matang. Pada
dua proyek pertambangan kami, tercatat
pertumbuhan volume yang cukup tinggi untuk
menutupi penurunan volume pada proyek
pertambangan kami lainnya. Di samping itu
masih ada alternatif lain untuk meningkatkan
pendapatan. Kami akan terus menyediakan
jasa bagi perusahaan batubara yang
telah menjadi klien, dengan menggunakan
Indonesia’s coal sector faced a continued
bear market and weak price levels throughout
2013. The cyclical downturn has impacted
all coal contractors and mine owners alike
and Petrosea has not escaped the general
decline in sales and profitability. However
as we have stated in the past and repeat
in this report, Petrosea clients are top tier
leaders in the sector with excellent long-term
prospects and sound mine planning. In two of
our mining projects, we saw healthy volume
growth to potentially offset drops in some of
our mining projects. In addition we are not
without alternative avenues of growth. To
continue to serve the existing coal portfolio,
leveraging improved cost management to take
advantage of any upturns in coal prices. While
responding to excellent growth prospects
in oil and gas from our strategic supply
base near the Makassar Strait. Engineering
and Project Management expertise offers
further positive prospects in infrastructure
Dalam kondisi yang dinamis dan menantang saat ini, Petrosea telah mengambil tindakan khusus untuk menjaga serta menjalankan langkah-langkah efisiensi di seluruh lini Perusahaan. Pendekatan strategis kami tidak berubah, namun kami telah menemukan cara baru untuk mengoptimalkan kapasitas kami sambil terus menelusuri segala peluang yang dapat memperkuat fondasi jangka panjang kami di jasa pertambangan serta peluang baru di sektor minyak dan gas bumi dan infrastruktur di Indonesia.
RICHARD BRUCE NESS
Presiden KomisarisPresident Commissioner
LAPORAN PRESIDEN KOMISARISPRESIDENT COMMISSIONER’S REPORT
During these dynamic and challenging times, Petrosea has been
prudently taking specific steps to safeguard and sustain company-wide
efficiency measures. Our strategic approach has not changed, but
we have new found focus on optimizing our existing capacities while
continuing to explore all opportunities that can solidify our long term
foundation in contract mining and any new emerging opportunities in
oil and gas and EPM sector within Indonesia.
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
30 31PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
Selain itu, saya sampaikan bahwa Eddy
Junaedy Danu yang memiliki pengalaman
yang luas di bidang minyak dan gas bumi
serta bidang rekayasa, telah ditunjuk menjadi
Presiden Direktur, dan Sudirman Said sebagai
Wakil Presiden Direktur PT Petrosea Tbk. Eddy
Junaedy Danu saat ini dipercaya menjadi salah
seorang Direktur di PT Indika Energy Tbk.,
sementara Sudirman Said pernah memegang
sejumlah posisi senior di Indika Energy Group,
dan kini kembali menjadi anggota Direksi
Petrosea setelah sebelumnya menjabat
sebagai Direktur Sumber Daya Manusia
Perusahaan dari tahun 2009 hingga 2010.
Penujukan mereka membuktikan komitmen
untuk memperkuat sinergi antara Petrosea
dengan Indika Energy Group dan bersama
mengembangkan berbagai peluang baru yang
manfaatnya dapat dirasakan oleh Perusahaan
dan para pemegang saham nantinya.
TINJAUAN KE DEPAN
Dengan mempertimbangkan langkah
reorganisasi yang telah dilakukan secara
signifikan, ditandai dengan masuknya
anggota Direksi maupun Dewan Komisaris
yang baru dan sangat berpengalaman, saya
yakin Petrosea siap menghadapi tantangan
di masa mendatang dan memiliki potensi luar
biasa yang dapat diwujudkan. Perusahaan
berkemampuan untuk mendapat peluang baru
dan menyelenggarakan jasa untuk sejumlah
perusahaan besar. Di sisi lain, Perusahaan
juga berpeluang besar memasuki bidang
usaha lain di luar bisnis batubara.
I am also pleased to report the appointments
of Eddy Junaedy Danu who has a vast wealth
of experience in the field of oil and gas and
engineering services as President Director
and Sudirman Said as Vice President Director
in PT Petrosea Tbk. Eddy Junaedy also serves
as a Director of PT Indika Energy Tbk., while
Sudirman Said has held a number of senior
positions in the Indika Energy Group and
returns to Petrosea as the Board of Director
having served the Company as Human Capital
Director from 2009 to 2010.
These key appointments demonstrate the
commitment to build further synergy between
Petrosea and the Indika Energy Group in jointly
developing new opportunities for the benefit
of the Company and its shareholders.
OUTLOOK
Taking account the significant reorganisation
and the strengthening of both Board of
Directors and Board of Commissioners
with new senior and highly experienced
management, I believe Petrosea is well
equipped for the future with considerable
potential to be realised. The company has the
platform to explore new opportunities, draw
on a good quality customer base with sound
mine plans, and has substantial upside in its
non-contract mining businesses.
RICHARD BRUCE NESS
Presiden Komisaris
President Commissioner
manajemen biaya yang lebih baik agar siap
mengambil peluang saat harga batubara
membaik. Sementara itu, kami menanggapi
prospek pertumbuhan yang menjanjikan
di usaha migas melalui fasilitas pangkalan
logistik kami yang berlokasi strategis di dekat
Selat Makasar. Dengan kemampuan menangani
proyek rekayasa dan manajemen proyek,
Perusahaan juga memanfaatkan peluang di
berbagai proyek pembangunan infrastruktur
yang menjadi prioritas utama pemerintah
untuk memacu tingkat pertumbuhan ekonomi
yang lebih tinggi.
LANGKAH PRAKTIS
Direksi Perusahaan telah melakukan
reorganisasi secara efektif pada tahun
sebelumnya, dengan berhasil melakukan
sejumlah perbaikan dalam hal manajemen
biaya, pemanfaatan aset dan alokasi modal.
Utang dapat dikendalikan dan neraca
dapat dijaga tetap konservatif, sehingga
Perusahaan mampu memanfaatkan setiap
peluang untuk tumbuh. Petrosea akan terus
meningkatkan produktivitas, sistem baru
akan diimplementasikan dan tenaga terampil
akan ditambah di tahun mendatang. Dengan
kata lain, Perusahaan telah menerapkan
strategi yang tepat untuk pengelolaan
pertumbuhan yang menurun pada usaha
jasa pertambangan, sementara Perusahaan
memiliki kapasitas untuk melakukan ekspansi
ke sektor usaha lain.
PERUBAHAN PIMPINAN
Saya ucapkan selamat bergabung kepada
Wishnu Wardhana yang ditunjuk menjadi
Wakil Presiden Komisaris Perusahaan. Beliau
saat ini menjabat sebagai Presiden Direktur
di PT Indika Energy Tbk,, pemegang saham
mayoritas Petrosea. Saya ucapkan selamat
datang juga kepada M. Arsjad Rasjid P.M.,
Wakil Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk.
yang diangkat menjadi Komisaris Perusahaan,
dan kepada Albert Steven Budisusetija, yang
bergabung sebagai Komisaris Independen.
development, a high priority if Indonesia is
to attain the higher economic growth rates
desired.
PRACTICAL MEASURES
The Board of Directors of the Company has
undertaken an effective reorganisation
during the past year and achieved substantial
improvements in cost management, asset
utilisation and capital allocation. Debt has
been well controlled and a conservative
balance sheet allows the company to
maximise growth opportunities as they
arise. Higher productivity will continue to be
pursued and the investment in new systems
and additional skills will be realised in the
year ahead. In summary, the Company has
firm strategies to manage lower growth levels
in mine contracting, while having the capacity
to expand to other business opportunities.
LEADERSHIP CHANGES
I welcome Wishnu Wardhana as Vice President
Commissioner of the Company, also serving
as President Director of PT Indika Energy Tbk.,
the majority shareholder in Petrosea, and M.
Arsjad Rasjid P.M. as Commissioner of the
Company, currently Vice President Director
of PT Indika Energy Tbk., together with Albert
Steven Budisusetija who has joined as
Independent Commissioner.
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
32 33PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
Presiden DirekturPresident Director
EDDY JUNAEDY DANU
LAPORAN PRESIDEN DIREKTURPRESIDENT DIRECTOR’S REPORT
SIAP MENGHADAPI MASA DEPAN
Petrosea teguh dan fokus pada tujuan jangka
panjang di tengah-tengah kondisi bisnis yang
terus berubah. Pada 2013, Perusahaan lebih
memperkuat inti organisasi untuk memberikan
landasan yang kokoh dalam mendorong
efisiensi dan kesiapan strategis untuk peluang
bisnis baru, baik dalam bidang kontrak
pertambangan dan non pertambangan. Pada
tahun 2013, pendapatan turun 6,6% menjadi
US$ 360,1 juta dan laba bersih lebih rendah
65% menjadi US$ 17,3 juta dibanding tahun
2012 dimana pendapatan adalah sebesar US$
385,5 juta dan laba bersih sebesar US$ 49,1
juta. Penurunan ini disebabkan oleh volume
pengupasan tanah penutup yang lebih
rendah; kerugian pada Santan Batubara dan
beban bunga yang lebih tinggi yang berasal
dari pembebanan bunga penuh 12 bulan untuk
belanja modal yang dilakukan di 2012 dan
pelaksanaan pengelolaan kewajiban Grup
Perusahaan, dimana Perusahaan melakukan
pembayaran lebih awal atas pinjaman
sebesar US$ 110 juta dengan bunga 9,85% per
tahun yang akan jatuh tempo pada tahun 2016
digantikan pinjaman dengan bunga sebesar
7,165% per tahun untuk jangka waktu 10 tahun.
POSITIONED FOR THE FUTURE
Petrosea has remained steadfast and focused
on its long-term objectives, amidst an ever
changing business landscape. In 2013,
the Company has further strengthened its
organization core to provide a solid platform in
promoting efficiency and strategic readiness
for new business opportunities, both in the
contract mining and non-contract mining. In
2013, there was a 6.6% reduction in revenues
to US$ 360.1 million and 65% reduction on
net profit to US$ 17.3 million, compared to
US$ 385.5 million and US$ 49.1 million in 2012
respectively. Lower net income were due to
lower overburden volume; net loss from Santan
Batubara and higher interest expenses which
were derived from the 12 months interest
charge from previously purchased capital
expenditure in 2012 and the group-wide
liability exercise where the Company prepaid
the US$ 110 million loan with 9.85% interest
per annum which was due in 2016 and replace
it with 7.165% interest per annum loan with
period of 10 years. In the longterm this will
provide us with much reduced interest in the
next 10 years. Management also demonstrated
efforts in reducing direct costs and the
Melewati tahun 2O13 yang menantang memberikan Petrosea wawasan berharga dan saat ini telah siap menghadapi kompleksitas industri dan bisnis serupa sehingga kami dapat mempertahankan aspirasi jangka menengah kami.
Overcoming a challenging 2O13, provided Petrosea with valuable
insights and is now firmly equipped in facing similar industry/business
complexities that would help sustain our midterm aspirations.
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
34 35PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
mempertimbangkan dampak utilisasi
seminimal mungkin. Dengan beberapa klien,
kami telah menandatangani perpanjangan
kontrak yang dapat memungkinkan
perusahaan meningkatkan pendapatan
seiring dengan kenaikan harga batubara.
TANGGUH BERKAT PERENCANAAN MATANG
Kedua, yang masih terkait dengan faktor
di atas, kami mengoptimalkan kegiatan
operasional untuk lebih tangguh. Karena masih
relatif baru dan terawat, peralatan beroperasi
dengan kapasitas optimal. Berkat komunikasi
yang baik dengan perusahaan pemasok
peralatan dan fasilitas, proses pengadaan
dapat direncanakan lebih baik. Kami mendapat
harga lebih kompetitif dan menerima barang
tepat waktu sehingga lebih fleksibel dan
efektif mengelola rantai pasokan. Modal dijaga
kecukupannya untuk membiayai perawatan
alat agar armada selalu siap difungsikan.
Upaya menekan biaya yang kami tempuh
berhasil mengurangi biaya operasional dan
biaya umum. Menyusul langkah reorganisasi,
struktur pelaporan internal kini lebih
ramping dan proses pengambilan keputusan
semakin baik. Infrastruktur manajemen
internal perusahaan ditingkatkan dengan
program aplikasi dan sistem perencanaan
sumber daya perusahaan yang direncanakan
diimplementasikan pada awal 2014 untuk
mempertahankan daya saing perusahaan.
Untuk meningkatkan produktivitas dan
kelangsungan usaha, potensi sumber daya
manusia perusahaan ditingkatkan, termasuk
mengirimkan beberapa mekanik mengikuti
pelatihan di luar negeri pada tahun 2013.
Dengan keahlian karyawan yang meningkat,
kami dapat memaksimalkan kapasitas teknisi
mesin untuk urusan pemeliharaan, dan kami
pun dapat menekan biaya.
DIVERSIFIKASI PENDAPATAN
Untuk memiliki alur diversifikasi pendapatan
yang lebih banyak jika harga komoditi masih
lemah, kami mengembangkan usaha diluar
jasa pertambangan. Pelanggan kami di
going forward that will enable us to increase
revenues in line with any upside in coal prices.
RESILIENCE FROM SOUND PLANNING
Secondly, a related point, we have optimized
our current operations to give us more
resilience. We have achieved high levels of
capacity utilisation from a relatively young
and well-maintained fleet. By reaching out to
equipment and facilities vendors we secured
improvements in procurement planning,
equipment pricing and delivery, giving us
flexibility and strength in managing our
supply chain. This is part of our supply chain
transformation. Capital has been conserved
with the primary focus on maintenance
expenditure to assure operational reliability
and a cost management drive has trimmed
operational and general overheads. The
internal reorganization has streamlined our
internal reporting structure and enhanced
decision-making. We have invested in our
internal business management infrastructure
with the introduction of enterprise resource
planning systems and software due to go live
early in 2014, which will contribute to ensuring
we maintain our competitive edge. Alongside
this, with future productivity and continuity in
mind we have invested in building our human
capital. A good illustration among a range of
measures, is overseas training for mechanics
undertaken in 2013, which will extend our
internal capability and generate further
cost reductions in the future since we will
maximize our mechanic capacity for routine
maintenance.
EARNINGS DIVERSIFICATION
To have a more diversified income streams
should commodity price remain soft, we are
expanding our non mining contract business.
In oil and gas services, based on established
Dalam jangka panjang, hal tersebut akan
memberikan Petrosea biaya bunga yang lebih
rendah untuk 10 tahun mendatang. Meski
demikian, Manajemen berhasil menekan beban
langsung dan tingkat utang. Perusahaan
juga mampu meningkatkan pendapatan dari
usaha jasa pertambangan minyak dan gas
lepas pantai, serta dari unit usaha rekayasa
dan manajemen proyek. Siklus penurunan
yang berimbas pada seluruh sektor batubara
berhasil diatasi dengan baik oleh Petrosea,
dan Perusahaan memanfaatkan keahlian
yang menjadi andalannya dan memposisikan
diri untuk dapat meningkatkan potensi
pendapatan di masa depan. Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan terakhir menyetujui
untuk membayarkan dividen sebesar US$ 7
juta dari laba Perusahaan tahun 2012 dan
telah dibagikan pada bulan Agustus 2013.
PERUBAHAN STRATEGIS DAN STRUKTUR
Kami telah menyelesaikan re-organisasi
internal untuk menekan biaya, meningkatkan
produktivitas di seluruh proyek lokasi
tambang, mempertahankan modal serta
meningkatkan diversifikasi sumber
pendapatan. Kami tetap mempertahankan
jasa pertambangan sebagai bisnis utama.
Unit-unit usaha lain yaitu Jasa Minyak dan
Gas Bumi dan Rekayasa & Manajemen Proyek
lebih ditingkatkan sebagai unit-unit usaha
bisnis strategis yang merupakan penghasil
keuntungan.
KLIEN KAMI PERUSAHAAN TAMBANG YANG
BERKUALITAS
Kami mempertahankan kontrak jangka
panjang dengan perusahaan tambang
yang berkualitas. Ketika kondisi kurang
menguntungkan, kami bekerja erat dengan
klien untuk mengoptimalkan kapasitas dan
efisiensi perencanaan dan pengoperasian
tambang. Bersama dengan klien kami, kami
saling meningkatkan efisiensi dengan bekerja
bersama untuk menciptakan rencana kerja
dan produksi yang tepat. Penempatan ulang
armada pada proyek dilakukan dengan
company’s level of indebtedness effectively.
At the same time we have boosted revenues
from our oil and gas offshore services
and engineering and project management
businesses. Petrosea has weathered the
cyclical downturn impacting the entire coal
sector and leveraged core areas of expertise,
positioning us to capitalise on significant
earnings potential ahead. At the last annual
shareholders’ meeting we were pleased to
obtain approval to continue payments of
dividends, with a distribution in August 2013
of US$ 7 million from 2012 earnings.
STRATEGIC AND STRUCTURE CHANGES
We have completed an internal reorganization
to address costs, enhance productivity
across mining site, conserve capital and
promote more diversified earning base. We
are still very much engaged in maintaining a
significant share in coal mining contract. Other
business lines namely Oil and Gas Services
and Engineering & Project Management are
now increased as strategic business units
will be considered as profit centers.
A QUALITY PORTFOLIO
We have maintained long-terms contracts
with established mining owners. During the
down-cycle we have worked closely with
them to optimize capacity and efficiency
in mine planning and operations. Together
with our mining clients, we are mutually
driving up efficiency and working together
towards workable mine plans and production
programs. Fleets has been redeployed with
minimum impact on utilization. On a selected
basis, we have agreed to commercial terms
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
36 37PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
TATA KELOLA
Setiap komite yang menangani urusan
tata kelola di bawah Dewan Komisaris
melaksanakan kajian dan evaluasi sebagai
bentuk pengawasan atas kinerja perusahaan
mewakili semua pemegang saham. Komite
mengadakan rapat rutin sepanjang 2013
bersama anggota Dewan Komisaris dan Direksi
serta Anggota Komite Audit Independen
dan Tata Kelola Perusahaan. Tidak ada
penyimpangan yang material yang perlu
dilaporkan.
PERUBAHAN KOMPOSISI KEANGGOTAAN
DIREKSI
Bersama saya, pada tahun 2013, bergabung tim
yang kompeten ke jajaran Direksi Perusahaan,
yakni Sudirman Said, Wakil Presiden Direktur;
Mochamad Kurnia Ariawan, Direktur; Adrian
Stewart, Direktur; dan Alexei Jerome Garcia
Jovellana, Direktur. Mereka sebelumnya
dipercaya mengisi berbagai posisi di
perusahaan tambang dan perusahaan terkait,
termasuk di Petrosea sendiri dan di Indika
Energy Group.
UCAPAN TERIMA KASIH
Perkenankan saya, atas nama Direksi, untuk
mengucapkan terima kasih kepada karyawan
Perusahaan atas kerja keras mereka, kepada
mitra usaha dan pemegang saham atas
dukungan mereka, dan kepada semua pihak
yang berkepentingan saat keadaan yang
penuh tantangan ini. Kami akan bekerja sebaik
mungkin dengan penuh keyakinan.
GOVERNANCE
A full programme of checks and reviews was
undertaken by each of the key governance
committees reporting to the Board of
Commissioners in its capacity to oversee
company performance on behalf of all
shareholders with regular meetings during
the year incorporating members of both
boards and the Independent Audit and Good
Corporate Governance Committees. There
were no material irregularities to report.
CHANGES TO THE BOARD OF DIRECTORS
Joining me on the Board of Directors in 2013 is
a well-qualified team including Vice President
Director, Sudirman Said, and Directors
Mochamad Kurnia Ariawan, Adrian Stewart and
Alexei Jerome Garcia Jovellana who together
bring a wealth of knowledge to the Board from
careers in mining and related businesses,
past service in Petrosea itself and the Indika
Energy Group.
APPRECIATION
On behalf of the Board of Directors, I take this
opportunity to extend our appreciation for the
effort of our employees, for the support of our
business partners and shareholders, and all
stakeholders in these challenging times as
we look forward with confidence.
EDDY JUNAEDY DANU
Presiden Direktur
President Director
sektor minyak dan gas bumi diharapkan
terus berkembang dan pelanggan yang telah
melewati tahap eksplorasi pengeboran sumur
minyak dan gas bumi, dan memasuki tahap
pengembangan akan membutuhkan jasa kami
di waktu mendatang. Seiring dengan upaya
Indonesia untuk mencari jalan keluar dari
masalah terus menurunnya produksi minyak
dan gas karena impor bahan bakar tidak
mungkin dibiarkan berlanjut, maka eksplorasi
dan pengembangan ladang minyak dan gas
bumi yang dipercepat akan menjadi peluang
usaha yang menjanjikan bagi Petrosea.
Perusahaan bermaksud menata ulang
sasaran unit usaha Rekayasa dan Manajemen
Proyek untuk memusatkan sasaran kepada
insfrastruktur dan pekerjaan sipil. Kami
dapat mengambil manfaat dari keahlian dan
pengalaman kami di bidang pengembangan
infratruktur yang saat ini menjadi salah satu
prioritas dalam pembangunan di Indonesia.
Rekam jejak kami yang panjang di bidang
pekerjaan sipil, termasuk pembangunan
pelabuhan, jalan dan jembatan di wilayah
terpencil menjadi dasar yang kuat bagi bidang
Rekayasa dan Manajemen Proyek dengan
sasaran yang baru.
MANAJEMEN RISIKO DAN REPUTASI
Kami terus mempertahankan strategi yang
tegas dan minim risiko untuk aspek penting.
Perusahaan secara cermat menjaga cadangan
kas dan arus kas yang sehat.
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya,
kami mempunyai kontrak dengan mitra kerja
yang bereputasi baik. Di tahun 2013, kinerja
dibidang keselamatan, yang merupakan
elemen penting bagi Petrosea untuk kontrak
pertambangan dan proyek-proyek jasa di
masa datang, terus menerus ditingkatkan.
customers alone, we saw significant growth
and our services which expected to be in
greater demand as oil & gas customers move
from exploratory to extensive development
drilling in the year ahead. As Indonesia moves
to address the progressive decline in oil and
gas output in the face of an unsustainable
fuel import bill, Petrosea is well placed to gain
new business from accelerated exploration
and field development.
We would like to re-focus our Engineering and
Project Management (EPM) to focus primarily
on infrastructure and civil works. We are
able to draw on our expertise and experience
on infrastructure development, one of
Indonesia’s priority for growth. Our long track
record of civil works, including ports, roads
and bridge construction in remote areas gives
us a firm platform in EPM re-new sector focus.
RISK AND REPUTATION MANAGEMENT
We have continued to maintain a robust and
risk-averse strategy for the Company in all
vital aspects. We are prudently leveraged
with sound cash reserves and healthy cash
flow.
As indicated earlier, our contracts are well-
known business partners. In 2013, our safety
record, a vital element that qualifies Petrosea
for future mining contract and services
projects, improves continuously.
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
38 39PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
03
KAJIAN OPERASIONALOPERATIONAL REVIEW
PETA OPERASIONAL
OPERATIONAL MAP
JASA PERTAMBANGAN
MINING SERVICES
REKAYASA & MANAJEMEN PROYEK
ENGINEERING & PROJECT MANAGEMENT
PANGKALAN LOGISTIK LEPAS PANTAI
PETROSEA OFFSHORE SUPPLY BASE
PENGENDALIAN BERSAMA ENTITAS
JOINTLY CONTROLLED ENTITY
PAST MAJOR PROJECTS (FOR THE LAST 5 YEARS) CLIENT LOCATION
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
PT Sanga Coal Indonesia
Rio Tinto Exploration Pte Ltd.
ABB Newmont
Vector Engineering Inc.
PT Indominco Mandiri
Dalmia Cement Bharat Ltd.
PT BHP Billiton
PT Gunung Bayan Pratama Coal
PT Kideco Jaya Agung
PT Mitra Energi Agung
Internal Project
PT Tekno Orbit Persada
PT Bumi Modern Sejahtera
East Kalimantan
Kendari, South East Sulawesi
Sumbawa, West Nusa Tenggara
Halmahera, North Maluku
Bontang, East Kalimantan
East Kalimantan
Puruk Cahu, Central Kalimantan
East Kalimantan
East Kalimantan
East Kalimantan
Tanjung Batu, East Kalimantan
Muara Wahau, East Kalimantan
North Maluku
Sanga Sanga Mining
S.E. Route and Port Investigation Study
ABB Batu Hijau GMD Replacement
P.F.S. Solway Aquila Nickel Department
Bontang Coal Terminal Expansion (Ph 1 & 2)
DCBL Aries K.P Due Diligence
Bumbun Exploration Camp Construction
GBP Camp & Genset Replacement
Kideco Workshop Construction
MEA Sangkulirang DFS Mine Infrastructure
POSB Jetty Repair
BFS Kutai Timur Coal Chain Development
PFS Infrastructure Services - Sulawesi Nickel Ore Export Project
B
D
M
CURRENT MAJOR PROJECTS CLIENT LOCATION YEAR
1
2
3
4
MINING & MINE SERVICES
GBP Overburden Removal
Santan Batubara Overburden Removal
ABN Overburden Removal
Kideco Waste Removal & Coal Production
East Kalimantan
East Kalimantan
East Kalimantan
East Kalimantan
2009 – 2017
2009 – 2016
2009 - 2018
2011 - 2015
PT Gunung Bayan Pratama Coal
PT Santan Batubara
PT Adimitra Baratama Nusantara
PT Kideco Jaya Agung
10
11
SERVICES
Petrosea Offshore Supply Base (POSB)
TKCM Water Treatment Plant
East Kalimantan
Tangerang, Banten
2009 - On Going
2009 - On Going
Total, ENI, Chevron, Niko Resources,
Halliburton, Miswaco, Others
PDAM Tangerang
5
6
7
8
9
ENGINEERING & PROJECT MANAGEMENT
Orica PMC
MTU Mine Infrastructure Development – Engineering Service
Construction of Coal Haul Road 69 km
Crane Replacement and Wharf Works
ABN Workshop Facilities Extension
East Kalimantan
Central Kalimantan
East Kalimantan
South Kalimantan
East Kalimantan
2009 - On Going
2012-2013
2013 - On Going
2013 - On Going
2013
Orica KNI
PT Multi Tambangjaya Utama
PT Indonesia Pratama (Bayan Group)
PT Indonesia Bulk Terminal (IBT)
Internal Project
PETA OPERASIONALOPERATIONAL MAP
C
11
A
H
K
L
I
J
E
5
10
8
72
31
4
9
6
F
G
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
42 43PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
stabil pada kisaran saat ini hingga 12 bulan
ke depan. Namun demikian, kondisi yang
mendukung, dalam hal ini laju pertumbuhan
negara-negara di kawasan Asia yang menjadi
pasar sasaran kita (jumlah penduduk Cina,
India, dan Indonesia adalah 42% dari populasi
dunia) ditambah dengan meningkatnya
penghasilan bersih masyarakat Indonesia dan
naiknya konsumsi listrik, membuat investasi
besar-besaran di bidang energi perlu
dilakukan dalam jangka menengah. Sektor
industri batubara di Indonesia siap untuk
menyambut pertumbuhan tersebut.
in the form of regional demographic growth
in the markets we serve (China, India, and
Indonesia alone represent 42% of world
population), rising domestic disposable
incomes and electricity consumption will
require substantial investment in energy in
the medium term. Indonesia’s coal sector is
well placed to respond.
Petrosea has a a modern fleet and has a strong posit ion
based on a portfol io of qual ity customers with substantial
reserves.
Petrosea memil iki peralatan modern yang siap melayani kl ien yang berkualitas dan memil iki cadangan dalam jumlah besar.
T INJAUAN USAHAOPERATIONAL REVIEW
MENGATASI PERUBAHAN KONDISI PASAR
Dalam pelaksanaan kontrak jasa
pertambangan sepanjang tahun 2013, volume
pengupasan tanah penutup Petrosea turun
10% dibanding tahun 2012 menjadi 141 juta
bank cubic metres (bcm), namun produksi
batubara meningkat 22% menjadi 12,1 juta
ton di tahun 2013. Setelah sempat membaik
pada pertengahan Maret, harga batubara
kembali melemah sepanjang tahun 2013
akibat kelebihan pasokan batubara yang
berkelanjutan untuk seaborne coal market.
Hal ini berpengaruh pada semua kegiatan
pertambangan di seluruh Indonesia. Melihat
ekspektasi pasar, harga diperkirakan relatif
MANAGING FOR THE CHANGE IN MARKET
CONDITIONS
The volume of overburden removal by
Petrosea mining contracting operations
in 2013 was 10% lower compared to 2012,
at 141 million bank cubic metres (bcm),
notwithstanding the achievement of higher
coal production, up by 22% at 12.1 million
tonnes in 2013. After a short rally in mid
March, coal prices continued to trend lower
through out the year due to an oversupply in
the seaborne coal market which affected all
mining operations across Indonesia. Market
expectations suggest relatively little price
movement from current levels for the next
12 months, however strong fundamentals
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
44 45PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
Persaingan antar-perusahaan untuk
mendapatkan tenaga ahli masih berlangsung,
dan untuk menyikapinya, kami tetap
menyelenggarakan pelatihan dan program
pengembangan keterampilan, selain terus
mempertahankan kinerja perusahaan di
bidang keselamatan kerja. Kesejahteraan
karyawan dan peluang mengembangkan
karier bagi mereka terus mendapat perhatian
agar perusahaan dapat merekrut dan
mempertahankan karyawan terbaiknya.
Competition for skilled personnel persists and
we maintained our commitment to training
and skills development while continued to
operate with a sustained track record of
safety. We also reaffirmed the importance of
employee welfare and career development
opportunities to ensure we continue to attract
and retain the best people.
LEBIH BANYAK SUMBER PENERIMAAN DAN
PENDAPATAN
Pada tahun 2013, kontribusi kontrak
pertambangan batubara terhadap total
pendapatan mencapai 87% atau sebanyak
US$ 312 juta, 12% lebih rendah dibanding
periode sebelumnya. Pendapatan selebihnya
berasal dari usaha jasa yang naik 25%
menjadi US$ 33,1 juta dan dari usaha rekayasa
& manajemen proyek yang melonjak hingga 5
kali lipat menjadi US$ 14,7 juta.
KINERJA USAHA KONTRAK PERTAMBANGAN
BATUBARA
Sebagai salah satu dari enam perusahaan
kontraktor pertambangan batubara terbesar
di Indonesia, dilihat dari volume pengupasan
tanah penutup, kami terus menawarkan
solusi tambang, tenaga kerja dengan keahlian
khusus dan berpengalaman. Kapasitas
produksi rata-rata mencapai 169 juta bcm per
tahun, angka yang menurut kami memadai
untuk mempertahankan produktivitas secara
optimal. Sekalipun volume pengupasan tanah
penutup menurun, tingkat produksi di dua
lokasi tambang mencapai angka tertinggi.
Perusahaan melanjutkan pemanfaatan
teknologi sistem manajemen armada yang
telah dimulai tahun 2012 di Proyek Gunung
Bayan. Modal sebagian besar dibelanjakan
untuk perawatan, dan penambahan sejumlah
peralatan baru, termasuk simulator pelatihan
menjadi tiga (3) unit di tahun 2013 untuk
mencukupi kebutuhan di semua lokasi proyek
pada tahun 2013.
A BROADER REVENUE AND EARNINGS BASE
In 2013, Mining contributed 87% of total
revenues at US$ 312 million, 12% lower
compared to last year. Of the remainder,
services revenues escalated by 25% to US$
33.1 million and EPM revenues fold up by five
times to US$ 14.7 million.
COAL CONTRACTING PERFORMANCE
We are among the six largest coal-mining
contractors in Indonesia, based on overburden
removal volumes, and continued offering
our mining solutions, specialized manpower
and considerable experience. Annual rated
capacity was about 169 million bcm, a
level we believe appropriate for optimum
productivity. While overall overburden volume
decreased we achieved a new record in two
mine sites. Rollout of the fleet management
system technology, successfully proven in
2012 in Gunung Bayan Project, continued.
The bulk of capital expenditure was related
to maintenance, with some new equipment,
including new training simulators to become
three (3) in 2013, thus ensuring all our sites
are properly supported.
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
46 47PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
PROYEK TAMBANG SANTAN BATUBARASANTAN BATUBARA COAL MINE PROJECT
Total coal extracted from the Separi mine
during 2013 was 1.5 million tonnes against
2.2 mt previous year. Overburden removed
totalled 18.6 million bcm, compared with 27.1
million bcm in 2012. The results for the Uskap
mine were 287,000 tonnes coal compared to
500,000 tonnes produced a year earlier and
5 million bcm overburden, slightly lower than
the level in 2012 at 5.6 million bcm. Both mine
performances were below target, reflecting
declining coal prices.
Jumlah batubara yang digali dari tambang
Separi pada tahun 2013 mencapai 1,5 juta ton,
turun dibanding setahun sebelumnya yang
mencapai 2,2 juta ton. Volume pengupasan
tanah penutup tercatat sebanyak 18,6 juta
bcm dibandingkan tahun 2012: 27,1 juta
bcm. Produksi batubara di tambang Uskap
dilaporkan sebanyak 287.000 ton, turun dari
500.000 ton setahun sebelumnya, sementara
volume pengupasan tanah penutup mencapai
5 juta bcm, menurun sedikit dibanding volume
tahun 2012 yang sebanyak 5,6 juta bcm.
Kedua tambang tidak berproduksi sesuai
target akibat turunnya harga batubara.
JASA PERTAMBANGANMINING SERVICES
PROYEK TAMBANG BATUBARA GUNUNG BAYANGUNUNG BAYAN COAL MINE PROJECT
Menyusul turunnya harga batubara
GBP, kami sepakat mengurangi volume
produksi di Gunung Bayan Project (GBP)
dan memindahkan peralatan ke tambang
Kideco guna menekan belanja modal. Sesuai
dengan permintaan klien, volume volume
pengupasan tanah penutup turun dari 55 juta
bcm menjadi 36,6 juta bcm untuk tahun 2013.
Dengan dipasangnya sistem manajemen
armada atau Fleet Management System
(FMS), produktivitas dan optimasi armada di
GBP meningkat tajam. Kami yakin kegiatan
operasional saat ini dapat terus berjalan. GBP
merupakan proyek kami yang berjalan paling
lama, yaitu sejak tahun 1999, dengan kontrak
produksi sebanyak 447 juta bcm.
In response to GBP reduced coal price
levels, we agreed to reduce volume at GBP
while redeploying fleet capacity to the
Kideco mine, thereby saving on the capital
expenditures otherwise required to meet an
enlarged commitment. As requested by the
client, fleet capacity was reduced from 55
million bcm to a target of 36.6 million bcm
of overburden for 2013. The installation of
the Fleet Management System (FMS) at GBP
was fully completed, producing significant
improvements in productivity and fleet
optimisation. We believe the current level
of operations to be sustainable. This is our
longest running mining project dating back
to 1999, with a total contract quantity of 447
million bcm on completion.
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
48 49PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
PROYEK TAMBANG BATUBARA KIDECOKIDECO COAL MINE PROJECT
We continued to make good progress at
Kideco. Contract operations, including
infrastructure development, new workshop
facilities, offices and camp accommodation
had been completed in 2012, and production
in 2013 reached 7.1 million tonnes of coal and
35.2 million BCM of overburden an increase in
both overburden and coal production levels
from a year ago. In 2013, the contract was
amended that each year Petrosea to deliver
33 million tonnes BCM of overburden and 7.1
million tonnes of coal for the remaining period
of contract.
Kami terus melakukan peningkatan di proyek
Kideco, untuk mengantisipasi kenaikan,
baik pada volume pengupasan tanah dan
tingkat produksi batubara sejak tahun lalu.
Kegiatan penunjang produksi, termasuk
penyediaan infrastruktur dan pembangunan
bengkel berikut fasilitasnya, kantor dan camp
selesai pada tahun 2012. Produksi tahun
2013 mencapai 7,1 juta ton batubara dan
35,2 juta bcm pengupasan tanah penutup.
Di tahun 2013, kontrak tersebut telah diubah
dimana Petrosea akan mengerjakan 33 juta
ton pengupasan tanah penutup dan 7,1 juta
ton batubara setiap tahun selama sisa masa
kontrak.
Produksi meningkat 7% pada tahun 2013
menjadi 3,2 juta ton batubara, sedangkan
volume pengupasan tanah penutup naik
sedikit menjadi 46,1 juta bcm. Kami melakukan
penyesuaian, sehingga target produksi
pengupasan tanah penutup yang baru untuk
proyek ini menjadi 4,5 juta ton batubara dan
57 juta bcm.
Nilai kontrak penggalian 41,25 juta ton
batubara dan pengupasan tanah penutup
565,8 juta bcm mencapai US$ 878 juta.
Proyek ABN mencetak prestasi luar biasa
pada tahun 2013, yaitu 10,7 juta jam kerja
tanpa kecelakaan yang menyebabkan hari
kerja hilang.
Production increased by 7% in 2013 to 3.2
million tonnes of coal with overburden
handling at 46.1 million bcm, being marginally
higher. Further adjustments have been made
and new targets of 4.5 million tonnes of coal
and 57 million bcm of overburden have been
set.
The total contract covers 41.25 million tons of
coal and 565.8 million bcm of overburden at
a base contract value of US$ 878 million. The
ABN project reached a significant milestone
during 2013, with the achievement of 10.7
million hours without Lost Time Injury (LTI).
PROYEK TAMBANG BATUBARA ABNABN COAL MINE PROJECT
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
50 51PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
PROYEK ABN
Kami juga telah menyelesaikan pekerjaan
EPC (rekayasa, pengadaan dan konstruksi)
untuk ABN, khususnya perluasan workshop,
pembangunan kantor baru dan pengadaan
fasilitas, termasuk pematangan tanah, serta
penyediaan fasilitas pendukung.
PROYEK PEMBANGUNAN JALAN UNTUK
PENGANGKUTAN BATUBARA
Perusahaan mendapat kontrak dari PT
Indonesia Pratama (Bayan Group) untuk
membangun jalan untuk pengangkutan
batubara sepanjang lebih dari 69
kilometer yang menghubungkan fasilitas
pertambangan batubara di tambang Tabang
dengan Pelabuhan Senyiur. Pekerjaan yang
dilaksanakan mencakup peningkatan kualitas
jalan lama dan pembangunan ruas jalan
baru serta pembangunan lima jembatan di
sepanjang rute tersebut. Proyek diharapkan
selesai pertengahan tahun 2014.
ABN PROJECT
We also completed Engineering, Procurement
and Construction (EPC) work for ABN, primarily
a workshop capacity extension, a new office
and other facilities including earthwork and
supporting facilities.
COAL HAUL ROAD CONSTRUCTION PROJECT
The company was awarded a contract by
PT Indonesia Pratama (Bayan Group) to
construct a coal haul road over 69 kilometres
connecting intermediate crushing facilities
at Tabang mine and Senyiur Port. This project
included upgrading existing road as well as
new road construction, and the development
of five bridges along the corridor. It is due for
completion by midyear in 2014.
REKAYASA & MANAJEMEN PROYEKENGINEERING & PROJECT MANAGEMENT
DESAIN TEKNIK, KONSTRUKSI DAN JASA
PENUNJANG LAIN
Pada tahun 2013 pekerjaan desain teknik,
konstruksi dan jasa penunjang lain bertambah,
baik dari sisi jumlah maupun jenis pekerjaan/
jasa.
TERKAIT BATUBARA
PROYEK MTU
Kami telah menyelesaikan pekerjaan rekayasa
desain dan pelaksanaan survei untuk proyek
pembaruan, modifikasi dan peningkatan
kapasitas infrastruktur tambang milik PT
Multi Tambangjaya Utama (MTU) di Kalimantan
Tengah, pada triwulan pertama.
ENGINEERING DESIGN, CONSTRUCTION,
AND OTHER SUPPORTING SERVICES
In 2013, we significantly expanded both the
number and scope of engineering design
projects, construction and other supporting
services.
COAL RELATED
MTU PROJECT
Work was completed on detailed engineering
design and survey support for upgrading,
enhancing capacity and debottlenecking of
mine infrastructure for PT Multi Tambangjaya
Utama (MTU) at their coal mine in Central
Kalimantan, during the first quarter.
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
52 53PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
PROYEK PENGGANTIAN CRANE DAN
FASILITAS DERMAGA IBT
Pada bulan April 2013, PT Indonesia Bulk
Terminal (IBT) memberikan kontrak kepada
Petrosea untuk menjadi pelaksana proyek
penggantian crane di terminal batubara
Pulau Laut, Kalimantan Selatan. Proyek
ini merupakan pekerjaan EPC (rekayasa,
pengadaan dan konstruksi) yang meliputi
pemindahan dan penggantian empat unit
barge unloading crane, pembangunan enam
unit breasting dolphin, penggantian serta
modifikasi fender piles, dan semua pekerjaan
sipil maupun struktur terkait. Sampai dengan
Oktober 2013, penggantian keempat crane
telah selesai enam minggu lebih cepat
dari jadwal, tanpa ada kecelakaan yang
mengakibatkan hilangnya waktu kerja. Proyek
diharapkan rampung pada akhir triwulan
pertama 2014.
PROYEK LAIN
Kontrak penyelenggaraan jasa konsultasi dan
pemeliharaan pabrik amonium nitrat milik PT
Kaltim Nitrate Indonesia (KNI) di Kalimantan
Timur diperpanjang pada tahun 2013.
PENGEMBANGAN POSB
Pada bulan Desember melalui divisi Rekayasa
dan Manajemen Proyek, perusahaan mulai
melakukan uji tuntas dalam rangka persiapan
proyek pengembangan pangkalan logistik
lepas pantai -- Petrosea Offshore Supply Base
(POSB) dan area sekitarnya. Kajian mencakup
penyelidikan tanah, persiapan lahan dan
studi hydro-oceanography terkait pembuatan
desain konsep pembangunan fasilitas
dermaga. Proyek berjalan sesuai jadwal, dan
akan selesai pada pertengahan tahun 2014.
IBT CRANE REPLACEMENT AND WHARF
WORKS PROJECT
In April 2013, PT Indonesia Bulk Terminal (IBT)
Coal Terminal awarded Petrosea a contract
to replace a series of cranes at the Pulau
Laut bulk port facility, South Kalimantan. The
project included full EPC scope for removal
and replacement of four barge unloading
cranes, construction of six breasting dolphins,
replacement and upgrading of fender piles
and all related civil and structural works.
By October 2013, all four cranes had been
replaced, six weeks ahead of schedule and
with zero lost time injuries and the project is
due to complete by the end of the first quarter
2014.
OTHER PROJECTS
Operational and maintenance consultant
contract for an ammonium nitrate facility
owned by PT Kaltim Nitrate Indonesia (KNI) in
East Kalimantan was further extended in 2013.
POSB EXPANSION
In December, through our Engineering and
Project Management division the Company
commenced a due diligence study for the
expansion of Petrosea Offshore Supply
Base (POSB) and other nearby area. This
project comprises of soil investigation, land
preparation and a hydro-oceanography study
to develop conceptual designs for marine
facilities. This work is scheduled for delivery
in the first half 2014.
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
54
12 months, as both commence development
drilling for their respective Production Sharing
Contracs (PCS).
The major refurbishment of the GSF
Parameswara Shelf Drilling jack up rig provided
a good example of execution of our strategy
to provide customers with a more complete
supply base solution. This new service, plus
new electronic vessel tracking and monitoring
systems, improved work planning and cost
controls contributed to improved margins in
this business sector.
INDIKA ENERGY GROUP SYNERGY
OPPORTUNITY FOR POSB
In September 2013, Petrosea entered into a
cooperation agreement with Indika Logistic
and Support Services (ILSS). Representing
Petrosea, POSB will explore opportunities
with ILSS to expand shore base operations to
other regions of Indonesia.
karena kedua perusahaan telah memulai
kegiatan pengeboran pengembangan untuk
proyek Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS)
mereka.
Renovasi skala besar fasilitas GSF
Parameswara Shelf Drilling jack up rig,
merupakan contoh pelaksanaan strategi kami
untuk memenuhi kebutuhan klien dengan
solusi jasa logistik yang lengkap. Jasa
ini, ditunjang dengan peralatan elektronik
pendataan yang baru dan sistem pemantauan
kapal, perencanaan kerja yang lebih matang
dan kontrol biaya, menghasilkan perbaikan
margin pada sektor bisnis ini.
PELUANG SINERGI DENGAN INDIKA ENERGY
GROUP UNTUK POSB
Pada bulan September 2013, Petrosea
menandatangani perjanjian kerja sama
dengan Indika Logistic and Support Services
(ILSS). Mewakili Petrosea, POSB akan bekerja
sama dengan ILSS menjajaki kemungkinan
mengembangkan pangkalan logistik lepas
pantai di wilayah lain di Indonesia.
PANGKALAN LOGISTIK LEPAS PANTAIPETROSEA OFFSHORE SUPPLY BASE
The Petrosea Offshore Supply Base capitalised
on sound growth in exploration and
development drilling in Indonesia’s oil and gas
sector during 2013. POSB maintained its solid
track record, contributing to strong revenue
growth up 25% totalling US$ 33.1 million
(which also includes engineering design and
water treatment services, alongside POSB
supply base facilities).
Vessel berthing frequency and tonnage in
2013, increased by over 20% compared to
2012, resulting in over 500,000 metric tons
of materials being transferred over the quay.
Exploration activity remained strong with six
oil and gas companies using the POSB shore
base to support deep water drilling programs
in the region.
POSB secured number of contract extensions
during the year, plus two new long-term
contracts for the provision of supply base
services; with ENI and Chevron Indonesia
Company (CICo) for Indonesia Deepwater
Development (IDD) project. respectively.
Activity is expected to escalate over the next
Pangkalan logistik lepas pantai, Petrosea
Offshore Supply Base (POSB), diuntungkan
dengan maraknya kegiatan pengeboran
eksplorasi maupun pengeboran
pengembangan di sektor migas di Indonesia
sepanjang 2013 lalu. Kinerja POSB pada tahun
lalu sangat memuaskan: penerimaan dari
usaha jasa (termasuk pembuatan desain
teknik dan pengolahan air selain jasa logistik)
naik 25% menjadi US$ 33,1 juta.
Frekuensi sandar kapal dan total muatan yang
dikapalkan meningkat 20% lebih dibanding
tahun 2012; jumlah material yang dipindahkan
melalui dermaga mencapai lebih dari 500.000
ton. Kegiatan eksplorasi tidak berkurang; ada
enam perusahaan migas yang memanfaatkan
pangkalan untuk kegiatan pengeboran laut
dalam di daerah sekitar.
Beberapa kontrak POSB diperpanjang pada
tahun 2013. Selain itu, perusahaan mendapat
dua kontrak baru pengadaan jasa logistik,
masing-masing dari ENI dan Chevron Indonesia
Company (CICo) untuk proyek Indonesia
Deepwater Development (IDD). Dalam 12 bulan
ke depan, kegiatan diperkirakan meningkat
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
56 57PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
Petrosea holds 47% equity interest in a joint
venture company PT. Tirta Kencana Cahaya
Mandiri (TKCM), which, through a co-operation
agreement with water utility Perusahaan
Daerah Air Minum Tirta Kerta Raharja (PDAM
TKR), is engaged in rehabilitation, upgrading,
operation and transfer (RUOT) of the Cikokol
Water Treatment Plant. TKCM is obligated
to take control and upgrade the capacity of
the existing water treatment plant from 950
liters to 1,275 liters per second, operate and
maintain the plant for a 15-year period until
November 2019.
In 2013 TKCM successfully pumped 39.7
million m3 of drinking water to PDAM TKR,
making a total of 339.2 million m3 of treated
water since November 2004.
The Company has signed the sale of shares
deed in March 24th, 2014, to transfer its all
shares in PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri to
PT Tanah Alam Makmur. The proceeds from the
sale of TKCM shares will be used to finance
the Company’s working capital requirement.
Petrosea menguasai 47% saham PT Tirta
Kencana Cahaya Mandiri (TKCM), perusahaan
patungan yang dibentuk berdasarkan
perjanjian kerja sama dengan Perusahaan
Daerah Air Minum Tirta Kerta Raharja (PDAM
TKR). TKCM menangani proyek perbaikan,
peningkatan kapasitas, pengoperasian dan
pengalihan (RUOT - rehabilitation, upgrading,
operation and transfer) pada Instalasi
Pengolahan Air Minum Cikokol. Sesuai
perjanjian, TKCM wajib mengambil alih untuk
selanjutnya memperbesar kapasitas unit
pengolahan air tersebut dari 950 liter menjadi
1.275 liter per detik, kemudian mengoperasikan
sekaligus merawat fasilitas tersebut selama
15 tahun hingga November 2019.
Sepanjang 2013, volume air minum yang
diproduksi TKCM untuk PDAM TKR mencapai
39,7 juta m3. Dengan demikian, sejak
November 2004, air yang berhasil diolah
tercatat sebanyak 339,2 juta m3.
Pada tanggal 24 Maret 2014, Perseroan
telah melepaskan kepemilikan seluruh
sahamnya dalam PT Tirta Kencana Cahaya
Mandiri kepada PT Tanah Alam Makmur. Hasil
penjualan tersebut akan digunakan Perseroan
untuk pembiayaan modal kerja Perusahaan.
PT TIRTA KENCANA CAHAYA MANDIRI
ENTITAS DENGAN KEPEMIL IKAN SAHAM BERSAMAJOINTLY CONTROLLED ENTITY
Petrosea owns a 50% equity interest in PT
Santan Batubara (SBB) a coal producer with
a 24,930-hectare concession area in Kutai
Kartanegara Regency and Bontang City, East
Kalimantan, together with PT Harum Energy
Tbk. At prevailing price levels in 2013, the mine
operated at a loss of US$ 4.2 million based
upon Petrosea’s 50% equity interest. The
reserve value of the SBB asset is considerable
and we are examining alternative development
strategies in order to realise its full economic
potential, conserving the value of this high
quality coal while evaluating further cost
efficiency measures to ensure we are able to
maximise the benefit of higher prices in the
medium term.
Perusahaan memiliki 50% saham di PT Santan
Batubara (SBB), produsen batubara dengan
luas konsesi 24.930 hektar di Kabupaten Kutai
Kartanegara dan Kota Bontang, Kalimantan
Timur, bersama dengan PT Harum Energy Tbk.
Pada tahun 2013, tambang SBB membukukan
kerugian sebesar US$ 4,2 juta yang harus
ditanggung Petrosea sebagai pemilik 50%
saham SBB. Aset SBB memiliki nilai yang amat
tinggi, dan kami akan fokus untuk menggali
potensinya semaksimal mungkin. Batubara
yang dihasilkan bermutu tinggi sehingga
kepemilikan saham layak dipertahankan. Kami
akan mengevaluasi sejumlah langkah yang
akan diambil untuk menekan biaya agar dalam
jangka menengah nanti keuntungan yang
dapat diraih setelah harga membaik dapat
dimaksimalkan.
PT SANTAN BATUBARA
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
58 59PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
minimise the Total Cost of Ownership (TCO) for
major categories such as tires, lubes, Ground
Engaging Tools (GET), chassis, etc.
Outcomes from these two initiatives are
expected to reduce the Company Group
annual category spends while maintaining
ordered quantity levels at the same time to
improve lead time to delivery.
category management, target bukan hanya
mendapatkan harga terbaik namun juga
menekan Total Cost of Ownership (TCO) untuk
kategori pokok seperti ban, pelumas, Ground
Engaging Tools (GET), sasis, dan sebagainya.
Jika kedua prakarsa strategi tersebut berjalan
baik, pengeluaran tahunan grup Perusahaan
diharapkan dapat diturunkan, dan pada saat
yang sama menjaga tingkat pemesanan dan
juga meningkatkan waktu pengiriman.
MANAJEMEN SUPPLY CHAINSUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Supply Chain Management (SCM)
Petrosea is going through an SCM
transformation process, starting in October
2013, by restructuring and redesigning its
business processes, organization structure
and SCM strategy. This was done in an effort
to develop a Supply Chain Best Practices
Framework and provide an integrated
structure to define, measure and improve
end-to-end supply chain processes for all
entities, including suppliers, producers,
distributors and end users.
Logistics Management
The process chain within the materials
management function is being improved by
aligning, integrating and enhancing all real-
time data processing, from demand planning,
inventory management, procurement
management to warehouse management. The
key performance indicator for each unit has
been aligned with the group target in order
to improve the Supply Services and Ending
Inventory Levels.
Procurement & Contract Management
We continue to improve our sourcing strategy
by implementing Collaborative Strategic
Sourcing and Category Management strategy.
Through Collaborative Strategic Sourcing,
we expect to leverage buying power by
rationalizing spending from our supply base
and collaborating with the Group by category.
We have targeted the Preferred Vendor
Agreement (PVA) to increase from 30% to 80%
of total annual spending by end of 2014. In
addition, in category management, the target
is not only to get the best price but also to
Supply Chain Management (SCM)
Sejak bulan Oktober 2013, proses transformasi
SCM di Petrosea mulai dilaksanakan dengan
penataan dan perancangan kembali proses
bisnis, struktur organisasi dan strategi SCM
sehingga terbentuk Kerangka Acuan Prosedur
Pengelolaan Rantai Pasokan yang fungsinya
menetapkan, mengukur dan memperbaiki
proses rantai pasokan dari hulu hingga hilir
untuk seluruh jaringan, termasuk pemasok,
produsen, distributor dan pengguna jasa dari
berbagai kalangan.
Manajemen Logistik
Pembenahan rantai proses di bawah unit
pengelolaan bahan dilakukan dengan
menyelaraskan, mengintegrasikan dan
meningkatkan kegiatan olah data secara
real time di seluruh jaringan, mulai dari
perencanaan permintaan, pengelolaan
persediaan, pengelolaan pengadaan hingga
pengelolaan gudang. Indikator pencapaian
kinerja utama untuk masing-masing unit
disesuaikan dengan target grup agar Supply
Services dan Ending Inventory Levels dapat
ditingkatkan.
Pengadaan & Pengelolaan Kontrak
Kami terus berupaya memperbaiki strategi
pengadaan dengan menerapkan metode
Collaborative Strategic Sourcing dan Category
Management Strategy.
Melalui Collaborative Strategic Sourcing
diharapkan dapat meningkatkan daya
beli melalui dilakukannya rasionalisasi
pengeluaran pada pangkalan logistik dan
kolaborasi bersama grup Perusahaan
terkait sesuai kategori. Preferred Vendor
Agreement (PVA) kami targetkan naik dari 30%
menjadi 80% jumlah pengeluaran tahunan
pada akhir tahun 2014. Selain itu, untuk
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
60 61PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
New Approach of Performance Measurement
Establishing lagging & leading Indicator
measurements has enabled AMG to gain
clearer understanding on actual performance
and timely issues management.
Asset Life Cycle & Maintenance Strategy
Review
A life cycle & maintenance strategy review of
major asset fleets was conducted, helping us
to achieve more accurate cost management
using in-depth analysis of historical asset
performance, including the costs to maximise
reliability and competitive.
System Improvements
A number of improvements to existing systems
will be integrated into the implementation
in conjunction with Enterprise Resource
Planning (ERP) System, Applications and
Products (SAP) in mid-2014.
Cost Awareness
The financial results of the AMG have
continued to improve, to be 12% below
budget YTD is testament to the hard work
put in by all over the last 12 months to
improve structure, systems/reporting
development and implementation (providing
support and visibility), training, strategy and
budget management. Most importantly the
willingness of the site teams to take on board
the responsibility for costs, to focus and
understand the push for efficiency.
Metode Baru Evaluasi Kinerja
Dengan mendirikan indikator utama dan
indikator proses, AMG dapat memastikan
bagaimana kinerja aset sesungguhnya dan
menentukan secara cepat langkah korektif
yang diperlukan.
Kajian Strategi Perawatan & Daur Hidup Aset
AMG telah melaksanakan evaluasi strategi
pemeliharaan dan daur hidup aset, yang
membantu kami mengelola manajemen biaya
yang lebih akurat melalui analisa mendalam
tentang data kinerja dan biaya aset, untuk
menjamin aset selalu siap dioperasikan dan
memiliki kemampuan daya saing.
Perbaikan Sistem
Beberapa inisiatif peningkatan kinerja sistem
yang ada, akan diintegrasikan bersamaan
dengan implementasi Enterprise Resource
Planning (ERP) System, Applications and
Products (SAP) pada pertengahan 2014.
Efisiensi Biaya
Kinerja keuangan AMG terus membaik; biaya
yang dikeluarkan terhitung sejak awal tahun
hingga sekarang jumlahnya 12% lebih kecil
dibanding anggaran. Ini tercapai berkat kerja
keras seluruh tim selama 12 bulan terakhir
untuk memperbaiki struktur, pembuatan dan
implementasi sistem/laporan, pelatihan,
strategi dan pengelolaan anggaran. Yang
terpenting, tim di lokasi bersedia melakukan
efisiensi biaya, menjalankannya dengan
sungguh-sungguh dan mengerti mengapa
efisiensi diperlukan.
MANAJEMEN ASETASSET MANAGEMENT
In 2013, the Asset Management Group (AMG)
completed a number of key business plan
initiatives as well as a review and upgrade of its
management systems.
Set up Internal Assessment Process
Internal assessment programmes covering
key management issues were completed
across all operational projects, in order to
establish benchmarks. The goal in 2014 is
migrate to world recognised ISO - 55001
standards.
Supply Chain Transformation (SCT) Project
Planning and maintenance execution
improvements were undertaken through
a Supply Chain Transformation Project to
improve equipment readiness. By the fourth
quarter of 2013, remarkable improvements
have been achieved through integration
between supply chain and AMG. Follow up
work will continue in 2014 to enhance system
capability and integration.
Internal Resource Capability Enhancement
Technician Competency Assessments and
training programmes were undertaken
under our Supervisor Development Program
(SDP) and better identification of technical/
soft training needs across all levels. Thirty
technician from AMG were sent for 3 months
intensive mechanic technical training in the
Philippines.
Pada tahun 2013, grup Aset Manajemen
(AMG) telah melaksanakan beberapa kegiatan
yang tercantum dalam rencana usaha, dan
melakukan evaluasi serta menyempurnakan
sistem manajemen.
Menetapkan Proses Telaah Internal
AMG telah melaksanakan kajian internal atas
sejumlah persoalan manajemen di semua
proyek kerja dengan tujuan menetapkan acuan
pembanding. Pada tahun 2014, perusahaan
bermaksud menerapkan standar ISO - 55001
yang diakui dunia.
Proyek Supply Chain Transformation (SCT)
Untuk menjamin peralatan selalu siap
difungsikan, proses perencanaan dan
pemeliharaan disempurnakan di bawah proyek
transformasi rantai pasokan atau Supply
Chain Transformation Project. Pada triwulan
keempat 2013, proses semakin baik setelah
grup rantai pasokan diintegrasikan dengan
AMG. Proyek akan dilanjutkan pada tahun 2014
dengan meningkatkan kemampuan sistem
dan integrasi.
Peningkatan Kemampuan Sumber Daya
Internal
Telaah untuk mengetahui tingkat kemampuan
teknisi dan program pelatihan dilakukan
melalui Supervisor Development Program
(SDP) dan pelaksanaan yang lebih baik dalam
kajian kebutuhan pelatihan kemampuan
teknis/individu untuk semua jajaran.
Sebanyak 30 teknisi di AMG diikutsertakan
dalam kursus Teknik Mekanik intensif selama
3 bulan di Filipina.
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
62 63PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
Pada tahun 2013, tidak ada kecelakaan yang
mengakibatkan korban jiwa. Jam kerja tanpa
kecelakaan meningkat, dan perusahaan
kembali menerima penghargaan dari
Kemenakertrans, Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral (ESDM), dan Kementerian
Lingkungan Hidup (KLH).
In 2013, we achieved zero fatalities, increased
the number of man-hours LTI Free and gained
further recognition from the Ministry of
Manpower and Transmigration, the Ministry
of Energy and Mineral Resources, and the
Ministry of Environment.
Tidak dapat dipungkiri bahwa lingkungan
kerja yang aman menunjang produktivitas.
Perusahaan pada tahun 2013 berupaya
membina budaya kerja yang sungguh-
sungguh memperhatikan kesehatan dan
keselamatan kerja dalam semua kegiatan
usaha. Dengan demikian karyawan dapat
produktif bekerja di lingkungan yang sehat dan
aman sesuai program yang dicanangkan oleh
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
(Kemenakertrans).
Menekan serendah-rendahnya tingkat risiko
kecelakaan yang bisa menimpa semua
pemangku kepentingan tetap menjadi prioritas
utama perusahaan. Kami terus mengingatkan
semua karyawan dan subkontraktor bahwa
mereka harus mematuhi dan melaksanakan
aturan perusahaan tentang K3L setiap hari.
A safe working environment is essential to
support productivity. In 2013, we focused on
building a culture concerning occupational
health and safety for all business activities.
Hence, our employees are able to work in a
healthy and safe working environment, in line
with the announced intentions of the Ministry
of Manpower and Transmigration.
Zero harm to all our stakeholders remains
our number one priority. During the year, we
emphasized to all staff and subcontractors
the importance of following and implementing
the Company’s HSE rules day-to-day.
The implementat ion of best pract ices in Hea l th , Safety
and Env i ronment (HSE) pr inc ip les is undertaken not on ly to
comply wi th preva i l ing laws and regu lat ions , but a lso as
a commitment to our corporate reputat ion , the welfare of
our employees and a l l s takeho lders .
Penerapan pr ins ip Kese lamatan, Kesehatan Ker ja dan L ingkungan (K3L ) bukan semata-mata bag ian dar i pe laksanaan peraturan perundang-undangan tetap i juga demi men jaga reputas i perusahaan, men ingkatkan kese jahteraan karyawan dan semua pemangku kepent ingan perusahaan.
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJADAN L INGKUNGAN (K3L)HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENT (HSE)
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
64 65PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
• Status Proper Hijau diberikan kepada
Proyek POSB oleh Badan Lingkungan
Hidup Daerah Kalimantan Timur pada
tanggal 12 Juni 2013.
• Penghargaan Kecelakaan Nihil diterima
perusahaan dari kliennya, PT Adimitra
Baratama Nusantara (ABN), untuk Proyek
Petrosea ABN pada tanggal 17 Oktober
2013 karena mampu mencatatkan 10
juta jam kerja tanpa kecelakaan yang
mengakibatkan hari kerja hilang.
• Penghargaan Pratama (Perunggu)
diberikan untuk Proyek Petrosea ABN
pada tanggal 2 Desember 2013 oleh
Kementerian ESDM.
Untuk memastikan apakah sistem K3L telah
dilaksanakan dengan semestinya, standar
dan prosedur diaudit oleh tenaga ahli Petrosea
sendiri, sedangkan audit eksternal dilakukan
dua kali setahun oleh SGS untuk OHSAS 18001 –
Sistem Pengelolaan K3, dan untuk ISO 14001 –
Sistem Pengelolaan Lingkungan. Pemeriksaan
dilakukan terhadap semua lokasi proyek dan
kantor pusat di Jakarta.
• GreenProperawardforPOSBProjectfrom
the Environment Agency Province (BLH)
East Kalimantan Province on June 12th,
2013.
• Zero Accident award for Petrosea ABN
project from the client ABN on October
17th, 2013 for achievement of 10 million
man hours LTI Free.
• Pratama–BronzeawardforPetroseaABN
project on December 2nd, 2013 from the
Ministry of Energy and Mineral Resources.
Towards proper assurance of our HSE system
implementation, internal audits are conducted
by qualified Petrosea personnel, external
audits are carried out twice a year by SGS
for OHSAS 18001 – HSE Management System
and ISO 14001 – Environment Management
System for every project and at our Jakarta
head office.
Prestasi 2013
1. Memperbaiki sistem pengelolaan K3L
dengan menambah dan menyempurnakan
kebijakan, standar maupun prosedur
kerja baku.
2. Menerapkan Perilaku Berbasis
Keselamatan (BBS) di semua lokasi kerja.
3. Mengadakan pelatihan K3L yang wajib
diikuti semua personel agar mereka
paham bagaimana sistem yang dijalankan
perusahaan dan aplikasinya.
4. Mendorong pengawas (supervisor) lebih
giat dan sungguh-sungguh melaksanakan
tugas pengawasan.
5. Meningkatkan kualitas maupun
pelaksanaan kegiatan K3L di semua unit
kerja.
Penghargaan 2013
• Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero
Accident) diberikan oleh Kemenakertrans
untuk Proyek Petrosea Kideco pada
tanggal 22 April 2013 atas prestasi tim
membukukan 2.427.723 jam kerja tanpa
kecelakaan yang mengakibatkan hari
kerja hilang.
• Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero
Accident) diberikan oleh Kemenakertrans
untuk Proyek Petrosea ABN pada
tanggal 22 April 2013 atas prestasi tim
membukukan 7.385.028 jam kerja tanpa
kecelakaan yang mengakibatkan hari
kerja hilang.
2013 key points
1. Continued enhancement of the HSE
management system with additions and
amendments to existing policy, standards
and standard operating procedures.
2. Implemented Behavior Based Safety
(BBS) in all workplaces.
3. Established mandatory HSE training
sessions with all workers to ensure
proper understanding of our systems and
application.
4. Encouraged supervisors to redouble
efforts on adequate supervision.
5. Improved quality and implementation of
HSE programmes throughout operations.
Recognition in 2013
• ZeroAccidentaward forPetroseaKideco
project from the Ministry of Manpower
and Transmigration on April 22nd, 2013 for
achievement of 2,427,723 man hours Lost
Time Injury (LTI) Free.
• Zero Accident award for Petrosea ABN
project from the Ministry of Manpower
and Transmigration on April 22nd, 2013 for
achievement of 7,385,028 man hours LTI
Free.
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
66 67PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
Petrosea memiliki suatu sistem yang
dapat diandalkan yang berisikan prosedur-
prosedur, kebijakan-kebijakan dan proses
bisnis yang berfokus pada pencapaian
tujuan manajemen mutu dan ini disebut
sebagai Sistem Manajemen Mutu Petrosea.
Sistem ini bertujuan untuk menyediakan
rangkaian proses bisnis serta perangkat
yang komprehensif untuk mendukung
rancangan dan dokumentasi dari perbaikan
berkesinambungan terhadap efektivitas dan
efisiensi kinerja operasi demi memenuhi
kepuasan pelanggan dan profitabilitas.
Sistem Manajemen ini dapat diakses oleh
seluruh karyawan di semua lokasi kerja
melalui jaringan intranet perusahaan.
Audit Mutu Internal terhadap Sistem
Manajemen Mutu Petrosea dilaksanakan
secara rutin di semua unit usaha dan fungsi
pendukung untuk memperkuat pengendalian
internal, dan untuk memberikan masukan
serta rekomendasi pada lingkungan internal
yang dibangun oleh para pimpinan untuk
kesatuan tujuan dan arah perusahaan.
Petrosea telah mempertahankan sertifikat
standar mutu internasional ISO 9001:2008
selama lebih dari 13 tahun untuk cakupan
manajemen proyek, operasi usaha tambang,
perancangan, pembangunan dan instalasi
terhadap proyek rekayasa multidisiplin dan
jasa pasokan bagi lepas pantai termasuk
penanganan kargo dan jasa logistik pada
sektor migas, mineral dan tambang,
infrastruktur serta industri manufaktur.
Sertifikat ISO ini diberikan oleh badan
sertifikasi independen SGS UK Ltd yang juga
melaksanakan audit pengawasan sebanyak
2 kali setahun. Sertifikasi ini berlaku sampai
dengan 13 Maret 2015. Tidak ada tindakan
korektif material yang dikeluarkan oleh SGS UK
Ltd dari sejak Petrosea menerima sertifikasi
ini di tahun 2000.
Petrosea has a reliable system containing
sets of procedures, policies and business
processes which is focused on achieving
quality objectives and it is called Petrosea
Quality Management System. The system
aims to provide comprehensive business
processes and tools to support the design
and documentation of continual improvement
on the effectiveness and efficiency of the
operating performance in order to meet
customer satisfaction and profitability.
The management system is accessible to
employees at all Petrosea operations via our
company Intranet.
Internal Quality Audit of the Petrosea Quality
Management System is implemented routinely
in all business units and support functions to
strengthen internal controls and to provide
feedback and recommendation on the internal
environment built by leaders for unity of
purpose and direction of the company.
Petrosea has been maintaining international
quality standard certificate ISO 9001:2008 for
more than 13 years with the scope of project
management, business operations mining,
design, construction and installation of the
project and multidisciplinary engineering
services for offshore supply including cargo
handling and logistics services to the oil
and gas, minerals and mining, infrastructure
as well as manufacturing industries. This
ISO certification is supplied by independent
certification body SGS UK Ltd which also
conducts biannual surveillance audits. The
current certification is valid until March 13th,
2015. No major corrective action has been
issued by SGS UK Ltd since Petrosea’s initial
certification in the year 2000.
MANAJEMEN MUTUQUALITY MANAGEMENT
The Qua l i ty Management Pr inc ip le is one of the
fundamenta l management approaches used in Petrosea
and a l l our procedures and po l ic ies ref lect th is .
Pr ins ip Mana jemen Mutu merupakan sa lah satu pr ins ip dasar pendekatan mana jemen secara nyata da lam akt iv i tas rut in d i Petrosea dan semua proses ser ta keb i jakan perusahaan mengacu pada pr ins ip-pr ins ip tersebut .
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
68 69PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
Keterlibatan karyawan di setiap tingkatan
merupakan bagian dari kebijakan mutu
yang berlaku di Petrosea dan ini dilakukan
melalui budaya tanggung jawab pribadi dan
pembelajaran pada pengembangan sistem
manajemen mutu. Ini diperkuat dengan
pendekatan yang konsisten dari persyaratan
ISO 9001:2008, dan proses manajemen risiko
yang dilaksanakan dengan akuntabel agar
memenuhi persyaratan kinerja perusahaan.
Pengukuran tingkat kepuasan pelanggan
dilaksanakan secara rutin untuk memantau
keefektifan kami dalam memenuhi kebutuhan
klien dan dikembangkan sebagai bagian dari
upaya peningkatan kegiatan operasional
Perusahaan. Ini adalah salah satu komitmen
kami untuk menjalankan nilai Perusahaan dan
menyesuaikan pelayanan kepada pelanggan
kami.
Untuk melaksanakan perbaikan secara
berkesinambungan, Perusahaan membuat
suatu program yang dinamakan CINTA
(Continuous Improvement N Target
Achievement) yang ditujukan kepada
seluruh karyawan, yang dirancang khusus
untuk mendorong mereka berinovasi dan
memberikan masukan untuk kemajuan
Perusahaan. Secara rutin penelaahan dan
pembaharuan terhadap Sistem Manajemen
Mutu juga dilakukan oleh para pemilik proses
demi merefleksikan kebutuhan pelanggan
saat ini dan memperbaiki performa internal.
The involvement of employees at all levels
is part of Petrosea’s quality policy and it is
performed through a culture of personal
responsibility and learning in the development
of a quality management system. This is
reinforced with consistent approach of
the requirements of ISO 9001:2008 and
accountable risk management process to
meet corporate performance requirements.
Measuring the level of customer satisfaction
is conducted regularly to monitor our
effectiveness in meeting the needs of clients
and developed as part of an effort to increase
the operational activities of the Company.
This is one of our commitments to run the
company and adjust the value of service to
our clients.
To implement continuous improvement in
Petrosea we have created a program called
CINTA (Continuous Improvement N Target
Achievement) for all employees, a reward
system that encourages them to innovate
and give input into positive changes at our
business. Our Quality Management System is
also regularly reviewed and updated by each
process owners in order to reflect current
customers’ requirement and to improve
internal business performances.
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
70
DEMOGRAFI TENAGA KERJA
JUMLAH TENAGA KERJA
Jumlah pegawai Petrosea per 31 Desember
2013 tercatat 3.341 orang.
4. Bagi karyawan disediakan pelatihan teknis
dan non-teknis demi pengembangan
karier, peningkatan keterampilan dan
kaderisasi pimpinan.
WORKFORCE DEMOGRAPHY
TOTAL PERSONNEL
As of December 31st, 2013 the Company
employed a total of 3,341 people.
4. Development, improvement and
leadership – we offer employees technical
and non-technical training.
DEMOGRAFI KARYAWAN
MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN
Saat ini, sekitar 15,62% atau 522 orang
karyawan lokal adalah lulusan perguruan
tinggi, dan kira-kira separuh jumlah karyawan
berlatar belakang pendidikan lulusan Sekolah
Menengah Atas (SMA). Sebagian besar dari
mereka bekerja sebagai operator dan teknisi
mesin. Karyawan dengan pendidikan Sarjana
menempati urutan kedua terbanyak.
DEMOGRAPHY OF PERSONNEL
BY LEVEL OF EDUCATION
Currently around 15.62% or around 522
of Indonesian employees hold a tertiary
qualification and around half of the Company
employees are high-school graduates,
the majority who work as operators and
mechanics. Employees holding Bachelor
Degree make up the second largest proportion
of our workforce.
Elementary School
Junior High School
Senior High School
Diploma Degree
Bachelor Degree Doctor Degree
Master Degree Other Education
1,882
522 177 39 247
344 129 1
SUMBER DAYA MANUSIAHUMAN CAPITAL
Garis besar dari strategi kepegawaian kami
adalah sebagai berikut:
1. Sistem penerimaan pegawai digunakan
untuk mencari individu yang memiliki
kecakapan dalam menjawab tantangan;
2. Lembaga Kerjasama Bipartit (LKS),
dibentuk sebagai sarana komunikasi yang
berkesinambung antara Manajemen dan
karyawan. Mereka yang duduk di forum
tersebut adalah wakil pihak Manajemen
dan wakil pekerja. Forum telah terdaftar
di Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi (Kemenakertrans). Tujuan
pembentukannya adalah menciptakan
tempat kerja yang harmonis, dinamis dan
adil melalui komunikasi dan konsultasi
seputar hubungan ketenagakerjaan;
3. Penawaran gaji, tunjangan serta fasilitas
lainnya yang kompetitif bagi karyawan
dan keluarganya guna mempertahankan
karyawan yang baik;
Our human capital strategies may be summed
up as follows:
1. Utilization of our recruitment system to
identify talent capable of responding to
challenges set by the Company;
2. Continuous communication between
management and employees via the
Bipartite Cooperation Board. This forum
consists of employers and employee
representatives, and is registered with the
Ministry of Manpower and Transmigration.
It is tasked with communication and
consultation in industrial relations
with the aim of creating a harmonious,
dynamic and just workplace;
3. Retention of valued employees by offering
competitive remuneration packages
and general welfare for both staff and
families;
Competent and wel l -ded icated employee is key to
the success of Petrosea ’s operat ion . Therefore , the
Company addresses i ts extra at tent ion to human cap i ta l
deve lopment .
K aryawan yang kompeten dan berded ikas i sangat menentukan keberhas i lan operas i Petrosea,O leh karenanya Perusahaan member ikan perhat ian leb ih pada pent ingnya pengembangan sumber daya manus ia .
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
72 73PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
DEMOGRAFI KARYAWAN
MENURUT JENIS KELAMIN
Perusahaan juga menyadari pentingnya
memberikan kesempatan yang setara kepada
karyawan wanita untuk bekerja. Pada tahun
2013 perusahaan menerima karyawan
wanita sebanyak 38 orang, 10% lebih sedikit
dibanding tahun 2012. Beberapa dari mereka
mengundurkan diri karena alasan keluarga.
DEMOGRAPHY OF PERSONNEL
BY GENDER
The Company also recognizes the importance
of providing equal opportunity to female
employees. In 2013, the Company hired 38
female employees – a 10 percent decrease in
the number of female employees recruited in
2012. Some resignations were due to family
reasons.
Female
Male
0 700 1,400 2.100 2,800
302
250
273
3,500
2,551
3,137
3,068
2011
2012
2013
DEMOGRAFI KARYAWAN MENURUT USIA
Karyawan pada kelompok usia paling produktif
(20 sampai 40 tahun) membentuk proporsi
terbesar dari karyawan kami.
DEMOGRAPHY OF PERSONNEL BY AGE
Employees in the most productive age
group (20 to 40 years) make up the largest
proportion of our employees.
723 15 261,414
1,032 131
< 20 years old
20 - 30 years old
30 - 40 years old
40 - 50 years old
50 - 55 years old
> 50 years old
DEMOGRAFI KARYAWAN
MENURUT STATUS KEPEGAWAIAN
Sebagai bentuk perhatian terhadap
masyarakat di sekitar wilayah kerja
perusahaan, kami meneruskan kebijakan
untuk menerima warga dari lingkungan
sekitar menjadi karyawan. Hingga tahun 2013,
perusahaan mempekerjakan warga sekitar
sebanyak 2.003 orang atau sekitar 60% dari
keseluruhan karyawan Petrosea.
DEMOGRAPHY OF PERSONNEL
BY EMPLOYMENT STATUS
With the spirit of contributing to our
neighbouring communities where company
operates, we have continued our policy to hire
locally. As of 2013, the Company employed a
total of 2,003 people from within local areas
of operations, a figure that represents 60
percent of our total workforce.
Local Hire
Non Local
0 500 1,000 1,500 2,000
2,003
1,338
2,500
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
74 75PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
2. Menerapkan Performance Management
yang konsisten untuk melihat potensi-
potensi karyawan yang ada khususnya
mereka yang secara konsisten
menunjukkan kinerja yang baik dari tahun
ke tahun;
3. Mempromosikan karyawan untuk mengisi
jabatan maupun posisi di atasnya yang
kosong karena, baik yang ditinggalkan
oleh karyawan sebelumnya maupun
karena adanya perkembangan organisasi
baru.
JUMLAH JAM PELATIHAN
Setiap tahun Human Capital and Organization
Department (HCOD) menetapkan target yang
harus dicapai. Perusahaan memperbanyak
program pelatihan, termasuk di dalamnya
Pelatihan Sertifikasi untuk 30 mekanik di
Filipina dan berbagai program pelatihan
yang disesuaikan dengan kompetensi yang
dibutuhkan di masing-masing unit kerja.
Sepanjang tahun 2013 perusahaan
membukukan 134.072 jam pelatihan (untuk
peningkatan keterampilan diri: 7.437 jam; dan
peningkatan keterampilan teknis: 126.635
jam).
REKRUTMEN
a. Graduate Development Program
Demi pertumbuhan dan perkembangan
perusahaan dalam 3-5 tahun mendatang,
Human Capital Management pada tahun 2013
memulai program pengembangan lulusan
perguruan tinggi atau Graduate Development
Program (GDP) sebagai sarana membina calon
pemimpin perusahaan.
2. Consistent implementation of
Performance Management to overview
available employee potentials, especially
to those who consistently show good
performance from year to year;
3. Promote second-layer employee to higher-
rank position or role which is vacant, either
being left by former incumbent or it is
newly-developed due to new organization
expansion.
TOTAL HOURS OF TRAINING
Targets are established annually by the Human
Capital and Organization Department (HCOD).
Additional training programmes included
Certification Training for 30 mechanics in
Philippines – as well as training for specific
competence requirements.
The Company booked a total of 134,072 hours
of training during 2013 (including soft skills:
7,437 hours; and technical skills: 126,635
hours).
RECRUITMENT
a. Graduate Development Program
In realizing a strong commitment to prepare
leader candidates for the company’s
future in the next 3-5 years Human Capital
Management in 2013 has began a college
graduate development program or Graduate
Development Program.
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Tenaga kerja terampil merupakan kunci
keberhasilan dan pertumbuhan perusahaan.
Untuk itu, perusahaan memastikan tiga (3)
hal di bawah ini:
• Memastikan karyawan memiliki
kompetensi dan keterampilan yang
diperlukan dalam melaksanakan tugas;
• Menciptakan lingkungankerjayangdapat
membantu karyawan mengembangkan
potensi diri sepenuhnya;
• Mempertahankan karyawan yang cakap
dengan memberi mereka kesempatan
mengembangkan diri.
Pada tahun 2013, Petrosea menetapkan
standar Kompetensi Diri (Core Competency)
dan Kompetensi Kerja (Functional Competency)
untuk unit kerja Pertambangan, Manajemen
Aset dan Rekayasa & Manajemen Proyek.
Untuk masing-masing standar kompetensi
tersebut, perusahaan mempersiapkan
perangkat uji dan evaluasi.
PENGEMBANGAN TALENT DAN
PERENCANAAN KADERISASI PIMPINAN
Selain pencanangan strategi terkait
perencanaan pelatihan karyawan dan
proses perekrutan tenaga-tenaga terampil,
Perusahaan juga memberikan perhatian penuh
kepada proses kaderisasi dan pengembangan
pimpinan di dalam perusahaan guna
melanggengkan kelangsungan pertumbuhan
bisnis dan perusahaan di masa mendatang.
Beberapa upaya telah dan terus ditempuh
antara lain:
1. Melakukan identifikasi jajaran kedua
dalam struktur yang dapat dikategorikan
sebagai talent / kader yang siap dan dapat
dikembangkan lebih lanjut;
HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT
Skilled manpower is the key to the Company’s
successful businesses and growth. Our
Human Resources policy has three (3) main
aims:
• Ensuringemployeeshavethecompetence
and skills to properly perform their jobs;
• Creating a working environment that
supports achievement of their full
potential;
• Retaining talented employees by giving
them personal development opportunities.
In 2013, Petrosea developed Core Competency
and Functional Competency standards across
its Mining, Asset Management and Engineering
& Project Management. Assessment tools and
tests for each competency are planned.
TALENT DEVELOPMENT AND LEADER
SUCCESSION PLANNING
Aside from the strategic implementation
of employee training-development and
recruitment process over skilled manpower,
the Company also puts best attention to the
leader succession and development from
within in order to maintain business and
company growth sustainability in the future.
There are some efforts in place and will
continuously be done, such as:
1. Second layer talents identification over
internal structure to seek potential talents
who are considerably ready and able to be
developed further;
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
76 77PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
Kami merekrut lulusan perguruan tinggi yang
baru saja menyelesaikan program studi;
yang diterima adalah mereka dengan latar
belakang pendidikan yang sesuai kebutuhan
operasional perusahaan: Teknik/Operasi
Pertambangan; Pemeliharaan Aset; Teknik
Sipil - Konstruksi dan Infrastruktur; Rantai
Pasokan; Sumber Daya Manusia (SDM),
Keuangan dan Administrasi.
Setiap tahun tidak kurang dari seribu orang
lulusan perguruan tinggi mendaftarkan diri
menjadi peserta Petrosea GDP. Diadakan
proses seleksi berupa tes tertulis dan
wawancara untuk mendapatkan 50 lulusan
terbaik. Mereka selanjutnya diikutsertakan
dalam pelatihan teknis dan manajemen, baik
teori maupun praktek lapangan, selama 18
hingga 24 bulan.
b. Rekrutmen Lainnya
Di tahun 2013, Petrosea juga berhasil
merekrut 145 orang karyawan ahli/spesialis di
level staf, serta merekrut 551 orang karyawan
untuk ditempatkan sebagai operator, mekanik
dan lainnya guna memenuhi kebutuhan bisnis
perusahaan.
We have been recruiting fresh graduates
in various disciplines in accordance with
operational needs including Mine Engineering
/ Operations; Asset Maintenance; Civil -
Construction & Infrastructure; Supply Chain;
Human Capital, Finance and Administration.
Every year no less than a thousand new
graduates apply for the Petrosea GDP with the
best 50 graduates selected through written
tests and interviews. They are given technical
and leadership training in the classroom and
on the job training for 18 to 24 months.
b. Other Recruitment
In 2013, Petrosea has also successfully been
recruiting 145 skilled / specialist staff and
551 personnel such as operators, trades
mechanics and others to meet the business
needs.
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
78
US$ 2,8 juta). Kami mengevaluasi sejumlah
alternatif untuk mempertahankan nilai
maksimum di SBB, karena kualitas cadangan
batubaranya yang tinggi.
PENDAPATAN PADA TAHUN 2013
Jumlah pendapatan Perusahaan pada tahun
2013 mengalami penurunan 6,6% menjadi
Us$ 360,1 juta (2012: Us$ 385,5 juta),
terutama disebabkan oleh penurunan volume
pengupasan tanah penutup (overburden)
sekitar 10% dibandingkan tahun lalu.
are evaluating alternatives for conserving
maximum value in SBB, as the coal quality in
this deposit is high.
REVENUE IN 2013
Total revenue for the year was lower by 6.6%
to US$ 360.1 million (2012: US$ 385.5 million),
mainly driven by the volume of overburden
removed which declined by about 10%
compared to the previous year.
ANALISA DAN DISKUSI MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
SEKILAS TENTANG PERUSAHAAN
Sebanyak 87% (2012: 93%) dari pendapatan
utama Perusahaan berasal dari jasa
pertambangan, khususnya pekerjaan
pengupasan tanah penutup (overburden),
yang diperoleh melalui kontrak jangka panjang
dengan perusahaan terkemuka pemilik
konsesi tambang di Kalimantan. Selebihnya
berasal dari jasa untuk pihak ketiga di industri
minyak dan gas yang dilakukan di Petrosea
Offshore Supply Base (POSB), serta jasa
rekayasa dan manajemen proyek.
Perusahaan memiliki 50% saham PT Santan
Batubara (SBB), perusahaan penghasil
batubara yang mempunyai konsesi seluas
24.930 hektar di Kutai Kartanegara,
Kalimantan Timur. Perusahaan juga memiliki
47% saham Tirta Kencana Cahaya Mandiri
(TKCM), perusahaan pengolahan air bersih.
Untuk tahun 2013, kerugian investasi
pada pengendalian bersama entitas yang
merupakan proporsi kerugian SBB dan laba
TKCM adalah sebesar US$ 4,0 juta (2012 : laba
COMPANY OVERVIEW
Petrosea derives the largest portion of its
revenues, 87% (2012: 93%) from mining
services especially for the removal of
overburden under long term contracts with
leading coal mine concession holders in
Kalimantan. The remainder is earned from
providing a range of services to oil and gas
sector companies through the Petrosea
Offshore Supply Base (POSB), engineering and
project management services.
The Company owns a 50% equity interest in
PT Santan Batubara (SBB), a coal producer
with a concession of 24,930 hectares in Kutai
Kartanegara, East Kalimantan Indonesia and a
47% equity interest in PT Tirta Kencana Cahaya
Mandiri (TKCM), a company operating a water
treatment plant. For year 2013, recognized
loss from jointly controlled entities, being a
proportionate share of the loss of SBB and
the profit of TKCM was US$ 4 million loss
(2012 : US$ 2.8 million million profit). We
Pada laporan ini kami menyaj ikan hasil usaha selama dua tahun terakhir untuk memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai perkembangan pasar serta kinerja dan strategi Perusahaan.
In this report we review the last two years results on a
comparative basis, in order to provide a better understanding
of key trends and developments relating to condit ions in our
markets, our strategy and business performance.
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
82 83PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
BEBAN LANGSUNG
Beban langsung Perusahaan sedikit
mengalami penurunan sebesar 1% pada
tahun 2013 dibandingkan tahun sebelumnya.
Penurunan tersebut disebabkan karena
turunnya biaya pengoperasian alat berat
sebesar 13% menjadi US$ 119,1 juta (44% dari
jumlah beban langsung pada tahun 2013).
Hal ini sejalan dengan berkurangnya volume
pengupasan lapisan penutup (overburden).
Sementara itu, biaya penyusutan mengalami
peningkatan sebesar 16% menjadi US$ 61,9
juta seiring dengan meningkatnya jumlah
armada Perusahaan. Biaya untuk proyek –
proyek rekayasa dan manajemen proyek juga
mengalami kenaikan sebesar 14% menjadi
US$ 21,3 juta pada tahun 2013 sejalan dengan
meningkatnya proyek, pendapatan dan marjin
dari sektor rekayasa dan manajamen proyek.
BEBAN ADMINISTRASI
Beban administrasi mengalami penurunan
sebesar 13% menjadi US$28,5 juta pada
tahun 2013 dibanding tahun 2012 yang
tercatat sebesar US$ 32,6 juta. Penurunan
ini merupakan hasil dari efisiensi yang
dilakukan oleh Perusahaan sepanjang tahun
2013, diantaranya penghematan dari beban
pegawai, sewa, perjalanan dinas dan biaya
konsultan.
LABA BERSIH SEBELUM PAJAK
Dibanding tahun 2012, laba bersih sebelum
pajak berkurang sebesar 57% menjadi US$
27,6 juta. Hal ini diantaranya disebabkan oleh
volume pengupasan tanah penutup yang lebih
rendah dan adanya tambahan biaya bunga
yang berasal dari pelaksanaan pengelolaan
kewajiban grup perusahaan yang meningkat.
Selain itu, terdapat penurunan dalam bagian
DIRECT COSTS
Direct costs decreased marginally by 1% in 2013
compared to the previous year. Contributing
factors were a decrease in costs relating
to the operation of plant and equipment by
13% to US$119.1 million (representing 44%
of total direct costs in 2013), in line with
reduction of over burden production volume.
Depreciation expenses increased by 16%
to US$ 61.9 million in line with the recent
investment in fleet capacity. Engineering and
Project Management projects contributed to
an increase in expenses up 14% to US$ 21.3
million in 2013, this was in order to fulfill a
significant increase in projects, driving an
improvement in revenues and margins from
this sector.
ADMINISTRATION EXPENSES
Administration expenses decreased by 13% to
US$28.5 million in 2013 compared to US$ 32.6
million in 2012, the result of improvements
in efficiency during year 2013. The main
components were salaries and wages, rent,
travel and professional fees.
NET INCOME BEFORE TAX
Compared to 2012, net income before tax was
57% lower at US$ 27.6 million. The reason is
primarily due to lower overburden volume
and additional Interest Expense arriving from
group-wide liability management exercise.
Further, also reduction in income from jointly
controlled entities from profit US$ 2.8 million
in 2012 to loss US$ 4.0 million in 2013, mainly
201 3
201 2
9%4%
LABA KOTOR
Perusahaan mencatat laba kotor masing-
masing US$ 90,6 juta dan US$ 112,7 juta pada
tahun 2013 dan 2012, atau turun sebesar 19,6%.
Marjin laba kotor berkurang, yaitu menjadi
25,2% dari 29,2% pada tahun sebelumnya.
Hal ini disebabkan oleh menurunnya
pendapatan Perusahaan khususnya di sektor
pertambangan.
GROSS PROFIT
The company recorded gross profit of Us$
90.6 million and Us$ 112.7 million for 2013 and
2012 respectively, representing a decrease
of 19.6%. Gross profit margin at 25.2% was
lower than the previous year’s of 29.2%. The
decrease reflected lower revenue in mining
sector.
BAGAN BAURAN PENDAPATAN / REVENUE MIX
Jasa Pertambangan / Mining Services Jumlah Pendapatan / Total Revenue
GB P
S B B
K IDEC O
A B N
Min ing
Oi l & Gas S er v ices
Min ing
Oi l & Gas S er v ices
GB P
S B B
K IDEC O
A B N
26%
23%
30%
27%
24%
14%
92.6%
6.9%0.5%
30%26%
EP M
EP M
87%
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
84 85PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
Utang pembiayaan secara total turun menjadi
US$ 227,5 juta dari US$ 267,7 juta di tahun
2012, yang meliputi US$ 12,5 juta fasilitas
modal kerja jangka pendek dari PT Bank ANZ
Indonesia, US$115,3 juta pinjaman jangka
panjang dari PT Indika Energy Tbk., dan
liabilitas sewa pembiayaan untuk pembelian
alat berat sebesar US$ 99,6 juta. Neraca
Perusahaan tetap kuat, dengan arus kas yang
konservatif dan semua utang dan liabilitas
dapat diselesaikan dengan baik. Rasio utang
pembiayaan terhadap ekuitas pada tahun
2013 menjadi 1,2. Rasio ini masih dalam batas
kemampuan Perusahaan mengingat besarnya
potensi pendapatan dari kontrak dan armada
pertambangan yang ada.
EKUITAS DAN DIVIDEN
Ekuitas naik menjadi US$ 197,6 juta pada
tanggal pelaporan, mencakup saldo laba.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
pada tanggal 6 Mei 2013, pemegang saham
Perusahaan memberikan persetujuan untuk
US$ 12.5 million short-term working capital
facility provided by PT Bank ANZ Indonesia, a
long-term intercompany loan from PT Indika
Energy Tbk. in the amount of US$ 115.3 million
and lease liabilities on purchase of heavy
equipment amounting to US$ 99.6 million.
The balance sheet remains strong, with a
conservative level of cash and all debts and
obligations met without difficulty. The ratio of
debt to equity in 2013 was 1.2 and we believe
this level of leverage is sustainable, given
considerable earnings potential from existing
contract and mining fleet.
EQUITY AND DIVIDENDS
The increase in equity to US$ 197.6 million at
reporting date includes retained earnings.
Based on General Meeting of Shareholders
(GM) dated May 6th, 2013, the Company’s
stockholders approved the distribution of
laba bersih pengendalian bersama entitas
khususnya PT Santan Batubara, akibat
anjloknya harga batubara, dari laba US$ 2,8
juta pada tahun 2012 menjadi rugi US$ 4,0
juta pada tahun 2013. Kerugian atas penjualan
aset tetap juga meningkat pada tahun 2013.
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
Laba bersih setelah pajak (jumlah pendapatan
komprehensif) tahun 2013 turun 64,8%
menjadi US$ 17,3 juta atau setara US$ 0,0172
per lembar saham.
POSISI KEUANGAN – ASET
Jumlah aset mengalami penurunan 3,9% pada
tahun 2013 menjadi US$ 509,2 juta. Aset
lancar meningkat 14% menjadi US$ 188,6 juta
sejalan dengan peningkatan kas dan piutang.
Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa
pencadangan kerugian penurunan nilai atas
piutang pihak ketiga dan pihak berelasi sudah
memadai.
Aset tidak lancar mengalami penurunan dari
US$ 364,1 juta pada tahun 2012 menjadi
US$ 320,7 juta pada tahun 2013 terutama
disebabkan oleh meningkatnya akumulasi
penyusutan atas penambahan alat berat serta
oleh turunnya pendapatan dari pengendalian
bersama entitas, SBB.
POSISI KEUANGAN - LIABILITAS
Secara keseluruhan jumlah liabilitas menurun
dari US$ 342,5 juta menjadi US$311,7 juta pada
tahun 2013. Turunnya liabilitas lancar dari US$
125,9 juta menjadi US$ 121,3 juta disebabkan
berkurangnya liabilitas sewa pembiayaan
jangka panjang yang akan jatuh tempo
dalam waktu satu tahun. Turunnya liabilitas
tidak lancar dari US$ 216,5 juta menjadi US$
190,4 juta disebabkan oleh pelunasan dari
liabilitas sewa pembiayaan jangka panjang.
due to reduced earnings from PT Santan
Batubara as coal price declined. Loss on
disposal of fixed assets also increased in
2013.
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
Net income after tax (total comprehensive
income) for the year decreased 64.8% to US$
17.3 million or US$ 0.0172 earnings per share.
FINANCIAL POSITION – ASSETS
Total assets decreased by 3.9% in 2013 to US$
509.2 million. Current assets increased 14%
to US$ 188.6 million reflecting higher cash
and receivables. We consider the allowances
for impairment losses from third parties and
related parties on trade accounts receivable
are adequate.
Non-current assets decreased from US$
364.1 million in 2012 to US$ 320.7 million in
2013, primarily through higher accumulated
depreciation charges from the expanded
mining equipment fleet plus the effect
of declining contribution from the jointly
controlled entity, SBB.
FINANCIAL POSITION - LIABILITIES
Total liabilities decreased from US$ 342.5
million to US$ 311.7 million in 2013. The
decrease in current liabilities from US$ 125.9
million to US$ 121.3 million reflected a lower
balance in current maturities of equipment
leases. Non-current liabilities decreased from
US$ 216.5 million to US$ 190.4 million due to
repayment of long term lease liabilities. Total
indebtedness decreased to US$ 227.5 million
from US$ 267.7 million in 2012, comprising
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
86 87PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
BELANJA MODAL
Perusahaan membukukan belanja modal
sebesar US$ 31,6 juta pada tahun 2013 dan
US$ 148,7 juta pada tahun 2012, terutama
untuk peremajaan peralatan yang digunakan
dalam usaha jasa pertambangan.
KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL
PELAPORAN
Pada tanggal 24 Maret 2014, Perseroan telah
melepaskan kepemilikan seluruh sahamnya
dalam PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri
kepada PT Tanah Alam Makmur, dengan
menandatangani Akta Jual Beli Saham. Hasil
penjualan tersebut akan digunakan Perseroan
untuk pembiayaan modal kerja Perseroan.
CAPITAL EXPENDITURES
The Company capital expenditure for 2013
and 2012 were US$ 31.6 million and US$ 148.7
million, respectively. Capital expenditure
during these periods was primarily related to
fleet refurbishment for mining services.
MATERIAL EVENTS AFTER THE REPORTING
DATE
The Company has signed the sale of shares
deed in March 24th, 2014, to transfer all its
shares in PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri to
PT Tanah Alam Makmur. The proceeds from the
sale shall be used to finance the Company’s
working capital requirement.
2012
2011
2010
30 Agustus 2013/
30 August 2013
7 Mei 2012/
7 May 2012
12 Agustus 2011/
12 August 2011
72,53 (F inal )
191,9 (F ina l )
1.195,5 (F ina l )
1.008.605.000 lembar/ shares
1.008.605.000 lembar/ shares
100.860.500 lembar/ shares
Tahun Buku Tanggal
dibayarkan
Dividen Tunai per
Lembar Saham (Rp)
Jumlah lembar saham
ditempatkan dan disetor penuh
Financial Year Date paid Cash Dividend
per Share (Rp)
Subscribed and
paid-up shares
membagikan dividen tunai untuk tahun 2012
sejumlah US$ 7 juta atau US$ 0,00694 per
lembar saham. Dividen dibayarkan pada
tanggal 30 Agustus 2013.
Pembagian dividen selama tiga (3) tahun
terakhir adalah:
cash dividends for 2012 amounting to US$ 7
million or US$ 0.00694 per share. Dividends
were paid in August 30th, 2013.
Dividend payments for the last three (3) years:
ARUS KAS
Kas bersih dari operasi meningkat 70%
menjadi US$ 91,3 juta setelah dikurangi
pembayaran pajak dan bunga. Kas bersih
yang digunakan untuk aktivitas investasi
mencapai US$ 23,8 juta yang sebagian besar
merupakan pembayaran untuk peremajaan
armada. Kas bersih yang digunakan untuk
aktivitas pendanaan adalah sebesar US$
55,3 juta, yang sebagian besar merupakan
pembayaran atas liabilitas sewa pembiayaan.
Secara keseluruhan kenaikan bersih kas untuk
tahun 2013 mencapai US$ 12,2 juta dan saldo
kas akhir untuk tahun 2013 tercatat sebesar
US$ 57,1 juta.
CASH FLOW
Net cash from operations increased by 70% to
US$ 91.3 million after payment of taxes and
interest. Net cash used in investing activities
of US$ 23.8 million was mainly for payment
for fleet refurbishment. Net cash used in
financing activities of US$ 55.3 million was
mainly for payment of lease liabilities. The net
increase in overall cash for the year 2013 was
US$ 12.2 million and the closing cash balance
for 2013 amounted to US$ 57.1 million.
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
88 89PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
Petrosea terus mengembangkan berbagai
program tanggung jawab sosial perusahaan
bagi masyarakat untuk mewujudkan
keberlanjutan. Sepanjang tahun 2013,
Perusahaan menyelenggarakan program
peningkatan kualitas hidup bagi masyarakat
setempat, karyawan dan keluarga mereka,
selaras dengan program pengembangan
potensi warga yang dicanangkan pemerintah.
Kami juga berupaya untuk menekan serendah
mungkin dampak negatif dari kegiatan
Perusahaan terhadap lingkungan sekitar.
PENDIDIKAN
PROGRAM PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN
SEKOLAH
Perpustakaan sekolah sangat penting
fungsinya dalam pembinaan kepribadian,
kemampuan siswa, dan manfaatnya dirasakan
oleh semua siswa. Perusahaan memberikan
dukungan pengembangan perpustakaan di 12
sekolah: tujuh (7) sekolah merupakan lanjutan
dari program tahun 2012, dan lima (5) sekolah
lainnya merupakan program baru.
Pada tahun 2013, Perusahaan memberikan
pendampingan penguatan pengelolaan
perpustakaan sekolah untuk meningkatkan
minat baca siswa di empat (4) Sekolah
Dasar (SD) dan tiga (3) Sekolah Menegah
Pertama (SMP) di sekitar wilayah kerja proyek
Kideco Jaya Agung (KJA), Adimitra Baratama
Nusantara (ABN), dan Santan Batubara (SBB).
Perpustakaan sekolah khusus di wilayah
proyek SBB dan ABN dilengkapi perangkat
komputer dengan program aplikasi katalog.
Perusahaan juga menyelenggarakan
pelatihan pengelolaan perpustakaan sekolah
bagi guru dan pengurus perpustakaan di tiga
(3) Sekolah Dasar (SD) dan dua (2) Sekolah
Menegah Pertama (SMP) di sekitar wilayah
Petrosea continues to develop its corporate
social responsibility programmes for the
society to realize sustainability concepts.
During 2013, we focused on initiatives to
improve the quality of life and incomes for
local communities, our employees and their
family members, in line with government
state objectives on human development. We
also worked to limit the negative impact of our
operations on the environment.
EDUCATION
SCHOOL LIBRARY DEVELOPMENT PROGRAM
School libraries play a vital role in building
student character, competences and all
students receive its benefits. The Company
provides support for the development of
school libraries at twelve (12) schools:
consisting of seven (7) schools from the
previous program in 2012 and five (5) other
schools which started in 2013.
In 2013, the Company provided technical
assistance to strengthen school library
management to improve student reading
interest in four (4) Elementary Schools and
three (3) Junior High Schools in the area of the
Kideco Jaya Agung (KJA), Adimitra Baratama
Nusantara (ABN), and Santan Batubara (SBB)
projects. Special school libraries in the SBB
and ABN project areas were also equipped
with installed cataloging applications on their
computers.
The Company also provided school library
management training for teachers and
librarians in three (3) Elementary Schools
and two (2) Junior High Schools in the area
of Petrosea Offshore Supply Base (POSB) and
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBIL ITY (CSR)
At Petrosea, we real ize that the efforts we make in
sustainabil ity today in terms of education, economic
empowerment, health and the environment wil l benefit al l our
stakeholders in the future.
Petrosea sadar bahwa upaya men jamin keber lan jutan dengan meningkatkan pend id ikan, pemberdayaan perekonomian, kesehatan dan melestar ikan l ingkungan h idup akan d i rasakan manfaatnya o leh pemangku kepent ingan d i masa mendatang.
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
92 93PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
perlengkapan dasar untuk menunjang
kelancaran berjalannya fungsi UKS.
PROGRAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI
INFORMASI
Perusahaan memberikan beberapa unit
komputer kepada SMPN 02 di Batu Sopang,
Paser untuk pengembangan laboratorium
komputer. Sebagai penunjang, staf Informasi
Teknologi (IT) Petrosea melatih guru sebagai
instruktur komputer agar dapat mengajarkan
program komputer kepada siswa kelas VIII.
PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
(PAUD)
Sebagai tahap pertama program PAUD,
perusahaan memberikan tambahan Alat
Peraga Edukatif (APE) dan buku/bahan ajar
untuk meningkatkan mutu pengajaran anak
usia dini bagi TK Karya Bungo Harapan di
Desa Legai, wilayah kerja proyek KJA dan
TK Anugerah di Muara Tae, Kabupaten Kutai
Barat, yang berada di sekitar wilayah kerja
Proyek GBP.
KAMPANYE PENDIDIKAN
Pada tahun ketiga, penyelenggaraan
kampanye pendidikan melibatkan lebih dari
2.100 anak TK, SD dan SMP yang berada
di sekitar lokasi Proyek KJA, ABN, GBP dan
POSB. Kegiatan tahun ini berlangsung sejak
September hingga Oktober 2013. Siswa diajak
untuk giat belajar, menjaga kebersihan diri,
memelihara lingkungan serta mewaspadai
pergaulan bebas dan obat-obatan berbahaya.
INFORMATION TECHNOLOGY DEVELOPMENT
PROGRAM
The Company provided SMP 02 (Junior High
school) in Batu Sopang, Paser with several
computer units to develop a computer lab.
In addition to that, Petrosea’s Information
Technology (IT) staff also trained the teachers
to teach computer programs to grade VIII
students.
EARLY CHILDHOOD EDUCATION AND
DEVELOPMENT PROGRAM
As part of the first phase of early childhood
education, the Company provided Educational
Gaming Equipment (APE) and literature/books
to enhance the quality of early education
for the Karya Bungo Harapan Kindergarten
School at Legai Village, which is in the KJA
Project surrounding area, and the Anugerah
Kindergarten School at Muara Tae, West
Kutai District, which is in the GBP Project
surrounding area.
EDUCATIONAL CAMPAIGN
In its third year, the educational campaign
involved more than 2,100 Kindergarten,
Elementary and Junior High school students
from the KJA, ABN, GBP and POSB surrounding
areas. This year’s activities started from
September until October 2013. The students
were encouraged to learn, practice good
personal hygiene, preserve the environment
as well as to stay away from promiscuity and
dangerous drugs.
kerja proyek (Petrosea Offshore Supply
Base) POSB dan Gunung Bayan Pratama
(GBP). Dalam kegiatan tersebut, para guru
peserta pelatihan mendapat bimbingan cara
menyusun rencana kegiatan pengembangan
perpustakaan di sekolah masing-masing.
Pelaksanaan rencana kegiatan dibimbing
secara berkala oleh Perusahaan hingga akhir
tahun.
Perusahaan juga memberikan penambahan
buku cerita dan buku lain serta fasilitas
perpustakaan baru untuk ketujuh sekolah
binaan.
PROGRAM PENGEMBANGAN UKS
Pada tahun 2013, kelompok sasaran
pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS) bertambah menjadi lima (5) sekolah
yang berada di wilayah kerja Proyek POSB,
KJA, GBP dan ABN.
Kegiatan ini juga melibatkan Pemerintah Desa
dan Puskesmas setempat untuk mendukung
keberlanjutan fungsi UKS dalam menunjang
kesehatan para siswa. Perusahaan
menyelenggarakan Pelatihan Pelayanan
Kesehatan dan Lingkungan bagi guru pembina
UKS dan dokter kecil/ Palang Merah Remaja
(PMR) untuk meningkatkan pengetahuan
keterampilan mereka dan menyusun rencana
program UKS di sekolah masing-masing.
Di SMP 16 Balikpapan juga telah dilakukan
Pelatihan First Aider bagi anggota PMR
bekerjasama dengan Korps relawan Palang
Merah Indonesia (PMI) Kota Balikpapan.
Perusahaan juga memfasilitasi proses
pendampingan pelaksanaan rencana program
UKS sesuai dengan kebutuhan peningkatan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi
para siswanya, serta penyediaan stimulan
the Gunung Bayan Pratama (GBP) project.
During this training activity, the teachers, as
training participants, were given guidance
in preparing an action plan for library
development in their respective schools.
Guidance for the implementation of the their
action plan was provided by the Company
until the end of the year.
The Company also gave additional fiction
and non-fiction books as well as facilities for
those seven schools.
SCHOOL MEDICAL UNIT DEVELOPMENT
PROGRAM
In 2013, the target development group for
School Medical Units or Unit Kesehatan
Sekolah (UKS) grew to five (5) schools in the
POSB, KJA, GBP and ABN project areas.
This activity also involved the Local
Government and health center to ensure
the sustainability of the UKS function in
supporting the health of the students. The
Company provided health care, environment,
training for UKS teachers and young doctors/
Youth Red Cross (PMR) to improve their
skills and knowledge to plan UKS programs
in their respective schools. First Aid training
was also conducted for PMR members from
SMP 16 (Junior High school) in Balikpapan,
working together with the volunteer corp of
the Indonesian Red Cross (PMI) Balikpapan.
The Company also facilitated the mentoring
process for the students to increase Clean and
Healthy Behaviors (CHBs) for their students
and basic equipment of school medical unit
facilities.
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
94 95PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
renang terdekat. Tujuan kegiatan ini adalah
untuk memberikan bekal diri keterampilan
renang para siswa yang tinggal di sekitar
sungai besar.
PEMBERDAYAAN EKONOMI
PROGRAM PENGEMBANGAN MATA
PENCAHARIAN MASYARAKAT DI KARIANGAU
Perusahaan masih terus memberikan
pendampingan yang dimulai pertengahan
2010 kepada Kelompok Usaha Bersama
(KUBE) dalam Program Pengembangan
Mata Pencaharian Masyarakat di Kariangau
di sekitar wilayah POSB. Setiap KUBE
menunjukan peningkatan yang signifikan
sesuai dengan materi pendampingan yang
diberikan di masing–masing KUBE. Usaha
yang dijalankan kelompok tersebut terbukti
dapat meningkatkan penghasilan anggotanya.
KUBE Sumber Bahagia I (nelayan) dinobatkan
Kantor Dinas Perikanan Kota Balikpapan
sebagai kelompok terbaik dalam pengelolaan
dana pinjaman bergulir. KUBE Srikandi Bersatu
mengembangkan “bank sampah” untuk
purpose was to equip the students who live
near large rivers with swimming abilities.
ECONOMIC EMPOWERMENT
KARIANGAU LIVELIHOOD PROGRAM
The Company continues to provide
assistance to community business groups
or Kelompok Usaha Bersama (KUBE) in the
POSB surrounding area, with the Kariangau
Livelihood Programme which was started
in mid 2010. Every KUBE showed significant
improvement based on mentoring materials,
given to each KUBE. The effort put in by
each group increased the income of their
communities.
KUBE Sumber Bahagia I (fishermen) was
deemed as best group for managing revolving
funds by the Balikpapan City Department of
Fishery. KUBE Srikandi Bersatu developed
a “garbage bank” serving the members
PENYEDIAAN SARANA TRANSPORTASI
UNTUK ANAK SEKOLAH
Perusahaan menyediakan manhaul untuk
keperluan antar jemput anak sekolah dan guru
SDN 010 dan SMPN 040 Sendawar, Kampung
Muara Tae, Jempang, Kutai Barat. Anak-
anak juga dibiasakan untuk mengenakan
alat pengaman yang terpasang di dalam
kendaraan, dan mengerti arti penting bagi
keselamatan diri.
PROGRAM EKSTRAKURIKULER DRUM BAND
SEKOLAH
Perusahaan mendukung kegiatan drum band
di SDN 001 dan SDN 002 yang lokasinya
tidak jauh dari Proyek ABN Petrosea di
Kelurahan Jawa, Kecamatan Sangasanga,
Kutai Kartanegara. Pada tahun 2013, bentuk
dukungan berupa seragam anggota drum
band, serta transportasi dan konsumsi saat
kedua sekolah tersebut tampil dalam berbagai
perayaan dan lomba.
PROGRAM BAHASA INGGRIS UNTUK SISWA
Kegiatan belajar bahasa Inggris untuk siswa
kelas 4, 5 dan 6 di SDN 004 Samarangau
yang berada pada area kerja Proyek KJA
pertama kali diadakan pada bulan November
2012. Karena hasilnya menggembirakan,
Perusahaan memutuskan untuk melanjutkan
kegiatan relawan karyawan Proyek KJA
sebagai pengajar bahasa Inggris kepada para
siswa selama tahun 2013.
PROGRAM EKSTRAKURIKULER RENANG
UNTUK SISWA
Perusahaan memberikan dukungan kepada
SDN 003 Legai dan SDN 004 Samurangau
dengan menyelenggarakan kegiatan
ekstrakurikuler renang untuk siswa kelas 4, 5
dan 6 diselenggarakan setiap minggu di kolam
PROVIDING TRANSPORTATION SERVICES
FOR SCHOOL CHILDREN
The Company’s manhaul services were used
to drop off and pick up students and teachers
from SDN 010 and SMPN 040 Sendawar, Muara
Tae, Jempang, Kutai Barat. School children
were also shown demonstrations of manhaul
safety equipment and to understand the
meaning of personal safety.
SCHOOL MARCHING BAND
EXTRACURRICULAR PROGRAMME
The Company continued its support of drum
band programmes for SDN 001 and SDN 002
elementary schools, located not far from
the ABN Project at Java Village, Sangasanga
subdistrict, Kutai Kartanegara. In 2013, the
support provided were drum band uniforms,
transportation and refreshments for those
two schools during performances and
competitions.
ENGLISH PROGRAMMES FOR STUDENTS
English language learning activities for grade
4, 5, and 6 students at SDN 004 Samurangau
elementary school located in the KJA Project
surrounding area, was first started in
November 2012. Because the results were
promising, the Company decided to start the
employee voulenteerism activity as english
teachers at the KJA Project in 2013.
EXTRACURRICULAR SWIMMING
PROGRAMME FOR STUDENTS
The Company provided extracurricular
swimming lessons for students of grade 4,
5 and 6 from SDN 003 Legai and SDN 004
Samurangau elementary schools conducted
every Sunday at a nearby swimming pool. The
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
96 97PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
DONOR DARAH
Bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia
(PMI), pada tahun 2013, Perusahaan
menyelenggarakan kegiatan donor darah
di dua (2) unit kerjanya, yaitu Proyek SBB
dan Kantor Pusat Jakarta. Kegiatan yang
diselenggarakan di Kantor Pusat Jakarta
diikuti oleh karyawan Perusahaan, sedangkan
kegiatan di proyek SBB diikuti juga oleh
karyawan sub-kontraktor dan klien yang ada di
wilayah lokasi kerja Perusahaan. Donor darah
rutin dijadwalkan tiga bulan sekali di Proyek
SBB. Dari para donor terkumpul sebanyak 285
kantong darah.
KEGIATAN DONASI
DONASI
Perusahaan juga berpartisipasi dalam
sejumlah kegiatan seperti olah raga,
keagamaan, sosial dan budaya, serta kegiatan
kemasyarakatan lain untuk mempererat tali
silahturahmi Perusahaan dan para pemangku
kepentingan di sekitar wilayah kerja
perusahaan.
TANGGAP DARURAT BENCANA/MUSIBAH
Pada tahun 2013, terjadi beberapa kali
musibah di sekitar wilayah kerja Perusahaan.
Sumbangan bahan kebutuhan pokok diberikan
bagi warga korban kebakaran di Muara Pahu
dan Kampung Tanjung, Kutai Barat (Proyek
GBP), Sanga-sanga Dalam, Kutai Kertanegara
(Proyek ABN), Batu Kajang Kabupaten Paser
(Proyek KJA), Margomulyo, Balikpapan (POSB).
Tim proyek KJA juga memberikan dukungan
serupa kepada korban banjir di Desa Songka,
Batu Sopang, Paser.
BLOOD DONATIONS
In 2013, in collaboration with the Indonesian
Red Cross (PMI), the Company organized blood
donation activities at two of its operations:
Santan project, and Jakarta Head Office.
The activity held at Jakarta Head Office was
joined by the Company’s employees, while
the activity at SBB project was also joined by
sub-contractor employees and clients at the
Company working areas. A total of 285 blood
bags were collected.
DONATION ACTIVITES
DONATION
The Company also participated in numerous
activities such as sports, religious activities,
social and culture and other society activities
to strengthen the relationship between the
Company with its stakeholders at Petrosea’s
project sites.
EMERGENCY RESPONSE
A number of emergencies occurred near
the Company’s area of operations in 2013.
Donations for basic necessities were given
to fire victims at Muara Pahu and Kampung
Tanjung, Kutai Barat (GBP Project), Sanga-
sanga Dalam, Kutai Kertanegara (ABN Project),
Batu Kajang Paser District (KJA Project),
Margomulyo, Balikpapan (POSB). The KJA
project also support in basic needs for flood
victims at Songka village, Batu Sopang, Paser.
keperluan anggota dari daerah sekitar. KUBE
Sukamaju kini telah menjadi koperasi serba
usaha, dan berencana mengikuti proses
seleksi untuk menjadi pemasok kebutuhan
dapur di POSB. Kelompok yang memproduksi
tempe, KUBE Jaya Murni memperbesar
kapasitas produksinya agar dapat memenuhi
permintaan. Mereka sedang menjajaki peluang
sebagai pemasok tempe untuk PT Prismasindo
Boga Utama (PBU) yang merupakan penyedia
jasa katering POSB.
PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA JAHIT
Perusahaan juga melanjutkan pendampingan
komprehensif terhadap Kelompok Usaha
Bersama (KUBE) menjahit di desa terdekat
dari area Proyek Santan, yaitu di Desa
Mulawarman dan Desa Sukamaju, Kecamatan
Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara.
Pada tahun 2013, Perusahaan memberikan
bimbingan konsultasi menjahit dan peralatan
tambahan untuk KUBE Sumber Rejeki di
Desa Mulawarman dan KUBE Subur Makmur
di Desa Sukamaju. Pada tahun yang sama,
Perusahaan juga mendukung kedua kelompok
usaha tersebut melakukan promosi pesanan
seragam sekolah untuk anak TK. Selain
seragam, mereka kini merintis produksi kain
majun.
KESEHATAN
PENGADAAN AIR BERSIH
Perusahaan melanjutkan penyediaan air
bersih untuk memenuhi karyawan, maupun
masyarakat setempat di lingkungan sekitar
lokasi Proyek GBP yang dioperasikan
Perusahaan.
around the region. KUBE Sukamaju became a
business cooperative and made preparations
to follow the POSB vendor selection process
for the procurement of kitchen supplies. Jaya
Murni, a KUBE engaged in tempe production
is increasing its production capacity to
meet demand. KUBE Jaya Murni is exploring
the opportunity as a tempe supplier for PT
Prismasindo Boga Utama (PBU) to supply
POSB catering service.
TAILORING ENTERPRISE PROGRAM
The Company also continued to provide
comprehensive technical assistance for the
community business groups (KUBE) in the
nearest villages from the Santan Project;
Mulawarman Village and Sukamaju Village,
in Tenggarong Seberang Subdistrict, Kutai
Kartanegara.
In 2013, the Company provided consultation
guidance on sewing and additional equipment
for KUBE Sumber Rejeki in the village of
Mulawarman and KUBE Subur Makmur in
Sukamaju. During the year, the Company
also supported in promoting orders for
kindergarden school uniforms and pioneered
cloth rags production.
HEALTH
CLEAN WATER SUPPLY
The Company continued to supply clean water
to employees and local communities from its
water treatment plan at the GBP Project site.
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
98 99PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
Perseroan di dalam penerapan Tata Kelola
Perseroan bertujuan untuk:
1. Membangun sistem internal Perusahaan
dengan menerapkan azas-azas
Transparansi, Akuntabilitas, Tanggung
Jawab, Independensi, Keadilan dan
Kesetaraan di dalam kegiatan dan
manajemen usaha Perusahaan.
2. Membantu meningkatkan kinerja dan
daya saing Perusahaan melalui tata
kelola yang jelas dan transparan, hati-
hati, serta patuh terhadap undang-
undang yang berlaku; juga pengambilan
keputusan oleh Perusahaan yang
berdasarkan profesionalisme, integritas
dan objektivitas.
3. Menciptakan lingkungan kerja yang
kondusif untuk pemegang saham,
karyawan, dan rekanan serta komunitas
dimana Perusahaan beroperasi melalui
batasan yang jelas terkait pelaporan
internal, konflik kepentingan, dan
menghindari dominasi elemen tertentu
melalui keadilan dan kesetaraan serta
tanggung jawab sosial.
4. Meningkatkan daya saing Perusahaan
secara nasional maupun internasional,
sehingga meningkatkan kepercayaan
pasar yang dapat mendorong arus
investasi kepada Perusahaan dan
pertumbuhan ekonomi nasional.
II. STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
(RUPST) dan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa (RUPSLB)
Sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar
(AD) Perseroan dan peraturan yang terkait
tentang Perseroan Terbatas (PT), Perseroan
telah menyelenggarakan Rapat Umum
The Company through it’s Good Corporate
Governance aims:
1. To apply the principles of Transparency,
Accountability, Responsibility,
Independence, Fairness and Equality for
its operations and business management.
2. To improve the performance and
competitiveness of the Company through
the clear, transparent and prudent
governance and also make Company’s
decisions based on professionalism,
integrity and objectivity.
3. To create a working environment
that promotes productivity. For the
shareholder, employee and partner, also
the community where the Company
operates through the clear limitation
related to internal report, to avoid
conflicts of interest, and to adopt policies
emphasizing fairness, equality and social
responsibility.
4. Improve corporate competitive
advantages, nationally and
internationally, in order to gain greater
trust from the market that will enable it
to attract investments and drive national
economic growth.
II. GOOD CORPORATE GOVERNANCE
STRUCTURE
Annual General Meeting Shareholders
(AGMS) General Meeting and Extraordinary
Shareholders (EGMS)
As required by Articles of Association of
the Company and law regarding Limited
Liability Company, the Company held one
(1) Annual General Meeting of Shareholders
TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
Sangatlah penting bagi Perusahaan di dalam melaksanakan tata kelola perusahaan sebagai salah satu pendukung utama dalam menerapkan ni lai-ni lai pemegang saham (Shareholders’ value)
The Company recognizes the importance of good corporate
governance as a key contributor to implement shareholder’s
value.
I. PENDAHULUAN
Dengan adanya Asean Corporate Governance
Scorecard (ACGS) pada tahun 2013, Perseroan
mulai mempersiapkan penerapan asas-asas
Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate
Governance atau GCG).
Penerapan asas-asas Tata Kelola Perusahaan
(Good Corporate Governance atau GCG) yaitu
Transparansi, Akuntabilitas, Tanggung Jawab,
Independensi, serta Kewajaran dan Kesetaraan
secara konsisten dan berkelanjutan didalam
kegiatan dan manajemen usaha, juga
merupakan upaya seluruh jajaran di Perseroan
untuk meningkatkan nilai-nilai kepercayaan di
mata pemangku kepentingan (stakeholders).
Dalam praktiknya, Perusahaan telah
memberikan hak partisipasi kepada pemegang
saham di dalam Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS) dalam hal perubahan
fundamental korporasi seperti perubahan
Anggaran Dasar Perseroan, hak suara dalam
RUPS. Juga adanya pemberian informasi
laporan keuangan tahunan maupun per tiga
bulan yang terkini di laman Perseroan, dan
adanya informasi investor relation bagi pihak
yang ingin mengetahui Perseroan.
I. INTRODUCTION
In line with the Asean Corporate Governance
Scorecard (ACGS) in 2013, the Company
prepared the implementation of Good
Corporate Governance principles.
The management of the company makes every
effort to ensure Good Corporate Governance
principles (GCG) comprising Transparency,
Accountability, Responsibility, Independence
and Fairness & Equality are implemented
consistently and continuously in business
management activities and in the interests of
all stakeholders.
In practice, the Company has granted
participation rights to the shareholders in
the General Meeting of Shareholders (the
AGMS) for fundamental corporate changes
such as changes in the Company’s articles
of association, voting rights in the meeting.
Also current annual and quarterly financial
statements can be accessed via the
Company’s website, and any information
required can be retrieved from the investor
relation.
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
102 103PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
B. Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang
Saham
Perseroan mengirimkan surat Pemberitahuan
pada tanggal 4 April 2013 dan surat panggilan
tanggal 19 April 2013 kepada pemegang
saham melalui iklan sebagai undangan resmi
sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar
(AD) Perseroan.
Pada RUPST, pemegang saham Perseroan
memutuskan antara lain:
1. a. Menerima baik laporan pengurus
Direksi dan pengawas Dewan
Komisaris mengenai jalannya
Perseroan dan tata usaha Perseroan
untuk tahun buku yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2012.
b. Memberikan pembebasan (acquit
et de charge) sepenuhnya kepada
Direksi Perseroan dan Dewan
Komisaris Perseroan, dalam tahun
buku 2012 sepanjang tindakan
tersebut tercermin dalam Laporan
Keuangan Perseroan tahun buku 2012.
c. Menerima laporan tahunan Perseroan
untuk tahun buku yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2012.
2. Mengesahkan laporan posisi keuangan
dan laporan perhitungan laba rugi
komprehensif Perseroan untuk tahun
buku yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2012 yang telah diaudit oleh
kantor akuntan publik Osman Bing
Satrio & Eny (Deloitte) dengan pendapat
wajar dalam semua hal yang material
sebagaimana diuraikan dalam laporan No.
GA1 13 0070 PTRO OS, tertanggal 4 Maret
2013.
3. Menyetujui penggunaan laba bersih
Perseroan untuk tahun buku yang
B. General Meeting of Shareholders
Implementation
The Company has sent notification letter on
April 4th, 2013 and invitation letter on April 19th,
2013 to the shareholders by local newsletter
as an official invitation in accordance with
the Company articles of associations.
The following decisions were taken in the
AGMS to:
1. a. Accept the annual report of the
Board of Directors and the Board of
Commissioners regarding company
activities for the financial year ended
December 31st, 2012.
b. Fully release (acquit et de charge)
the Company’s Board of Directors for
managing the Company and Board of
Commissioners for its supervision,
in 2012, insofar as such actions are
reflected in the Company’s Financial
Report for year of 2012.
c. Accept the Company’s financial report
for fiscal year ended on December
31st, 2012.
2. Approve the Company’s Balance Sheet
and Profit & Loss for the year ended
December 31st, 2012 as audited by Public
Accountant Office Osman Bing Satrio &
Eny (Deloitte) with fairness opinion for
all material aspects as describe in report
No. GA1 13 0070 PTRO OS, dated March 4th,
2013.
3. To approve the use of the Company’s
Net Profit of for the fiscal year ended on
Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
sebanyak satu (1) kali, yaitu pada tanggal
6 Mei 2013, dengan rincian sebagaimana
dijelaskan di bawah ini.
A. Pemegang Saham Perseroan
Semua saham yang dikeluarkan oleh Perseroan
adalah saham atas nama pemiliknya.
Perseroan hanya mengakui seorang atau satu
badan hukum sebagai pemilik satu saham,
yaitu orang atau badan hukum yang namanya
tercatat sebagai pemilik saham yang
bersangkutan dalam daftar pemegang saham
Perseroan. Pemilik saham dengan sendirinya
menurut hukum harus tunduk kepada AD
dan kepada semua keputusan yang diambil
dengan sah dalam RUPS serta peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Perseroan menunjuk PT Datindo Entrycom
sebagai Biro Administrasi Efek Perseroan yang
bertugas dalam melaksanakan pencatatan
pemilik efek dan secara berkala memberikan
laporan terbaru kepada Perseroan.
Dokumen yang disampaikan oleh PT Datindo
Entrycom setiap bulannya diantaranya:
1. Daftar komposisi denominasi surat
saham;
2. Daftar penyebaran saham;
3. Daftar komposisi pemilikan surat saham;
4. Laporan kegiatan registrasi;
5. Pemilikan saham yang mencapai 5% atau
lebih dari saham yang ditempatkan dan
disetor penuh;
6. Laporan kepemilikan saham – Direksi dan
Dewan Komisaris;
7. Daftar pemegang saham pengendali;
8. Laporan bulanan kepemilikan saham dan
rekapitulasi yang telah dilaporkan.
(AGMS) and Extraordinary General Meeting of
Shareholders (EGMS) on May 6, 2013, details
of which are described below.
A. Shareholders of the Company
All shares issued by the Company are owners
shares. The Company only acknowledges a
person or legal entity as a share owner, ie the
person or legal entity whose name is listed
as the shareholder in the Company’s share
register. Shareholders should comply with
the articles of association and all resolutions
taken by the General Meeting of Shareholders
and other prevailing rules and regulations.
The Company has appointed PT Datindo
Entrycom as the Company’s Share Registrar
to record the share ownership and provide the
update report to the Company periodically.
Documents submitted by PT Datindo Entrycom
each month include:
1. List of composition of denomination
shares;
2. List of share distribution;
3. List of compositions of share’s ownership
certificates;
4. Registration activity report;
5. Stock ownership of 5% or more of the
subscribed and paid up capital;
6. Share ownership report - Board of
Directors and Board of Commissioners;
7. List of controlled shareholders;
8. Monthly report of shareholders and
recapitulation reported.
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
104 105PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
d. Bapak Gregory Joseph Anderson
sebagai Direktur;
e. Bapak Mochamad Kurnia Ariawan
sebagai Direktur;
f. Bapak Alexei Jerome Garcia Jovellana
sebagai Direktur;
g. Bapak Adrian Stewart sebagai
Direktur.
dengan masa jabatan dua (2) tahun terhitung
efektif sejak tanggal ditutupnya Rapat ini
sampai dengan ditutupnya RUPST Perseroan
pada tahun 2015.
Pada RUPSLB, telah memutuskan sebagai
berikut:
1. Menyetujui Rencana Transaksi Material
yang akan dilakukan oleh Perseroan
sehubungan dengan rencana penerimaan
pengalihan pinjaman dari Indika Capital
Resources Limited hingga sebesar-
besarnya sejumlah US$ 140.000.000,00
dengan ketentuan:
(i) sebanyak-banyaknya sebesar US$
115.362.500,00 akan digunakan
Perseroan sebagai harga penebusan
yaitu sebesar 104,875% dari nilai
d. Bapak Gregory Joseph Anderson as
Director;
e. Bapak Mochamad Kurnia Ariawan as
Director;
f. Bapak Alexei Jerome Garcia Jovellana
as Director;
g. Bapak Adrian Stewart as Director.
The duration of office approved for a term
of two (2) years effective from the date of
closing of this Meeting until the closing of
AGMS of the Company in year 2015;
At the EGMS, the Company’s shareholders
resolve:
1. To approve the Material Transaction plan
by the Company in relation to the loan
assignment from Indika Capital Resources
Limited up to the maximum amount of
US$ 140,000,000.00, with conditions:
(i) US$ 115,362,500.00 shall be used
by the Company as the redemption
price in the amount of 104.875% of
the principal amount in accordance
berakhir pada tanggal 31 Desember 2012
untuk dibagikan sebagai dividen final
sebesar US$ 7.000.000.
4. Memberikan kuasa kepada Dewan
Komisaris Perseroan untuk menunjuk
Kantor Akuntan Publik Perseroan untuk
memeriksa buku-buku Perseroan yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2013
dan memberi wewenang kepada Direksi
Perseroan untuk menetapkan jumlah
honorarium dan persyaratan lainnya
mengenai pengangkatan kantor akuntan
publik tersebut.
5. Terhitung sejak ditutupnya RUPST ini,
terdapat perubahan susunan Dewan
Komisaris Perseroan dan Direksi
Perseroan, menjadi sebagai berikut:
Dewan Komisaris:
a. Bapak Richard Bruce Ness sebagai
Presiden Komisaris;
b. Bapak Wishnu Wardhana sebagai
Wakil Presiden Komisaris;
c. Bapak Mohammad Arsjad Rasjid Prabu
Mangkuningrat sebagai Komisaris;
d. Bapak Pandri Prabono-Moelyo sebagai
Komisaris;
e. Bapak Simon F. Sembiring sebagai
Komisaris Independen;
f. Bapak Sriyanto sebagai Komisaris
Independen;
g. Bapak Albert Steven Budisusetija
sebagai Komisaris Independen.
Direksi:
a. Bapak Eddy Junaedy Danu sebagai
Presiden Direktur;
b. Bapak Sudirman Said sebagai Wakil
Presiden Direktur;
c. Bapak Johanes Ispurnawan sebagai
Direktur Tidak Terafiliasi;
December 31st, 2012, to be paid out as
final dividend of US$ 7,000,000.
4. Grant authority to the Board of
Commissioners to appoint the Company’s
Public Accountant Office to review the
Company’s books ending December 31st,
2013 and grant authority to the Board
of Directors to determine the amount of
honorarium and other requirements of
this appointment.
5. Subsequently to the closing of the AGMS,
the transformation for the Board of
Commissioners of the Company and the
Board of Directors of the Company, to be
as follows:
Board of Commissioners:
a. Bapak Richard Bruce Ness as
President Commissioner;
b. Bapak Wishnu Wardhana as Vice
President Commissioner;
c. Bapak Mohammad Arsjad Rasjid Prabu
Mangkuningrat as Commissioner;
d. Bapak Pandri Prabono-Moelyo as
Commissioner;
e. Bapak Simon F. Sembiring as
Independent Commissioner;
f. Bapak Sriyanto as Independent
Commissioner;
g. Bapak Albert Steven Budisusetija as
Independent Commissioner.
Board of Directors:
a. Bapak Eddy Junaedy Danu as
President Director;
b. Bapak Sudirman Said as Vice
President Director;
c. Bapak Johanes Ispurnawan as Un-
affiliated Director;
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
106 107PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
4. Dalam situs www.petrosea.com juga
telah disediakan bagian khusus informasi
pemegang saham, berbagai laporan dan
publikasi yang dengan mudah dapat
diunduh oleh pemegang saham, analis,
investor maupun publik.
Sepanjang tahun 2013, tidak terdapat situasi
dengan potensi benturan kepentingan yang
dihadapi oleh anggota Dewan Komisaris
dan Direksi Perseroan dalam pengambilan
keputusannya.
Untuk aspek independensi para anggota
Dewan Komisaris Perseroan tidak memiliki
hubungan dalam hal afiliasi dengan anggota
Dewan Komisaris Perseroan lainnya, afiliasi
dengan anggota Direksi Perseroan dan
keluarga dengan anggota Dewan Komisaris
Perseroan, anggota Direksi dan/atau komite
lainnya. Namun dalam hal afiliasi dengan
Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali,
ada anggota Dewan Komisaris yang memiliki
hubungan yaitu Bapak Richard Bruce Ness,
Bapak Wishnu Wardhana, Bapak M. Arsjad
Rasjid P.M. dan Bapak Pandri Prabono-Moelyo.
Sedangkan dalam aspek independensi
untuk Direksi Perseroan juga tidak memiliki
hubungan dalam hal afiliasi dengan anggota
Dewan Komisaris Perseroan lainnya, dengan
anggota Direksi Perseroan dan keluarga
dengan anggota Dewan Komisaris Perseroan,
anggota Direksi dan/atau komite lainnya.
Namun dalam hal afiliasi dengan Pemegang
Saham Utama dan/atau Pengendali, ada
anggota Direksi Perseroan yang memiliki
hubungan yaitu Bapak Eddy Junaedy Danu.
4. At the Company’s website
www.petrosea.com there are section of
information for shareholders, various
reports and publications can be easily
downloaded by shareholders, analysts,
investors and public.
Throughout the year 2013, there are no
conflicts of interest decisions encountered by
the members of the Board of Commissioners
and Board of Directors of the Company.
On Independency Aspect, there is no relation
of the Board of Commissioners of the
Company in terms of an affiliate with the other
Board of Commissioners of the Company, an
affiliate with the Board of Directors of the
Company and family relation to the Board
of Commissioners of the Company, Board
of Directors of the Company and/or other
Commitees. Conversely, in terms of affiliate
relation with Majority Shareholder and/or
Controller, the Board of Commissioners which
have relation are Bapak Richard Bruce Ness,
Bapak Wishnu Wardhana, Bapak M. Arsjad
Rasjid P.M. and Bapak Pandri Prabono-Moelyo.
While for independency aspect there is no
relation also for the Board of Directors of
the Company in terms of an affiliate relation
with the other Board of Commissioners of the
Company, an affiliate relation with the Board of
Directors of the Company and family relation
with the Board of Commissioners of the
Company, Board of Directors of the Company
and/or other Commitees. However in terms of
an affiliate relation with Majority Shareholder
and/or Controller, the Board of Director who
has relation is Bapak Eddy Junaedy Danu.
pokok sesuai dengan opsi penebusan
Obligasi 2016 untuk melunasi
Pinjaman Awal; dan
(ii) sebanyak-banyaknya sebesar US$
24.637.500,00 akan digunakan
sebagai tambahan modal kerja
Perseroan.
2. Memberikan kuasa kepada Dewan
Komisaris Perseroan untuk menentukan
syarat dan ketentuan sehubungan
dengan penggunaan tambahan modal
kerja Perseroan tersebut.
Hasil keputusan RUPSLB tersebut diatas telah
sesuai dengan agenda yang sudah ditetapkan
dan hasil tersebut telah diumumkan dalam
media surat kabar pada tanggal 8 Mei 2013,
sebagaimana ditentukan dalam ketentuan
peraturan perundang-undangan.
C. Informasi Kepada Pemegang Saham
Perseroan telah menyediakan informasi
kepada Pemegang Saham yang memungkinkan
Pemegang Saham menggunakan haknya,
yaitu:
1. RUPS, dimana Perseroan dapat
berkomunikasi dengan Pemegang
Saham, menyampaikan informasi
mengenai Perseroan, dan memungkinkan
pemegang saham untuk berpartisipasi
dalam pengambilan keputusan yang
memerlukan persetujuan pemegang
saham.
2. Media elektronik seperti laman
(www.petrosea.com) dan surat elektronik
(corporate .secretar y@petrosea .com)
untuk menyampaikan informasi yang
terkait, laporan dan publikasi.
3. Media komunikasi lain adalah
Rapat Eksternal, site visit,
dan investment conferences.
with option of Bonds 2016 issuance
to settle the Initial Loan; and
(ii) a maximum of US$ 24,637,500.00 will
be used as additional working capital
for the Company.
2. To authorize the Board of Commissioners
of the Company to determine the terms
and conditions related to the the use
of the additional working capital of the
Company.
The above EGMS resolutions have complied
with the predefined agenda and the results
have been published in the newspapers
on May 8th, 2013, as stated in the rules and
regulations.
C. Information to Shareholders
The Company has provided information to
Shareholders in order to use their rights as
follows:
1. Via the GMS, at which the Company
communicates with shareholders,
updates Company information, and allows
shareholders to participate in decision
making, that require shareholder’s
approval.
2. Via Electronic media such as websites
(www.petrosea.com) and e-mail
(corporate .secretar y@petrosea .com)
to update relevant information, various
reports and publications.
3. Via Other communications media such as
external meetings, conference calls, site
visits, and investment conferences.
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
108 109PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
Rencana Pengembangan Perseroan,
Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran
Perseroan, ketentuan anggaran dasar
dan keputusan RUPS serta peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
c. Melakukan tugas, wewenang dan
tanggung jawab sesuai dengan ketentuan
anggaran dasar, keputusan RUPS dan
peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
d. Melakukan penelitian dan menelaah
laporan tahunan yang disiapkan oleh
Direksi, serta menandatangani laporan
tahunan tersebut.
B. Pertanggungjawaban Kinerja Dewan
Komisaris
Pertanggungjawaban kinerja Dewan Komisaris
Perseroan berupa laporan pengawasan Dewan
Komisaris Perseroan selama tahun buku 2012
dilakukan dalam RUPS pada tanggal 6 Mei
2013.
Dalam memastikan hal tersebut, Dewan
Komisaris Perseroan dibantu oleh empat (4)
Komite Penunjang, yaitu Komite Audit, Komite
Tata Kelola Perusahaan, Komite Manajemen
Risiko dan Investasi dan Komite Sumber Daya
Manusia. Atas setiap tugas, tanggung jawab
dan wewenang atas Komite Audit dan Komite
Tata Kelola Perusahaan didasarkan pada
charter komite audit dan charter komite tata
kelola perusahaan.
Selama tahun 2013, Dewan Komisaris
Perseroan telah melakukan rapat sebanyak
dua (2) kali.
implementation of the Business plan
and Budget of the company, provisions
of the articles of association and the
resolutions of the General Meeting of
Shareholders as well as the prevailing
laws and regulations.
c. Performing the duties, authorities and
responsibilities in accordance with the
provisions of the articles of association,
resolutions of the General Meeting of
Shareholders and the prevailing laws and
regulations.
d. Reviewing and analyzing the annual
report prepared by the Board of Directors
and signing its report.
B. Accountability of the Board of
Commissioners
Accountability of the Board of Commissioners
in the form of supervision report of the Board
of Commissioners for the fiscal year 2012 in
the AGM on May 6th, 2013.
In ensuring this, the Board of Commissioners
is assisted by four (4) supporting committees
namely the Audit Committee, Good Corporate
Governance Committee, Risk and Investment
Management Committee and Human Resources
Committee. For any duties, responsibilities
and authority over the Audit Committee and
Corporate Governance Committee charter is
based on the audit committee and corporate
governance committee charter.
During the year 2013, the Board of
Commissioners conducted two (2) meetings.
III. DEWAN KOMISARIS
Sesuai dengan Surat Edaran Bapepam-LK No.
SE-03/PM/2000 dan Peraturan BEI No. I-A
yang menetapkan bahwa komposisi jumlah
Komisaris Independen sekurang-kurangnya
30% dari jajaran anggota Dewan Komisaris,
Perseroan memiliki tiga (3) Komisaris
Independen dari tujuh (7) jajaran anggota
Dewan Komisaris.
A. Pedoman Kerja Dewan Komisaris
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya dalam melakukan pengawasan
Perseroan secara efisien, efektif, transparan,
kompeten, independen dan dapat
dipertanggungjawabkan Dewan Komisaris
melakukan tugas dan tanggungjawabnya
dengan berpedoman pada Anggaran Dasar
(AD) Perseroan, serta peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Di samping itu, Dewan
Komisaris juga mempunyai pedoman dokumen
panduan Pendelegasian Kewenangan
(Delegation of Auhority) yang menjadi acuan
dalam melaksanakan kewenangan Dewan
Komisaris.
Tugas dan wewenang Dewan Komisaris
meliputi:
a. Melakukan pengawasan untuk
kepentingan Perseroan dengan
memperhatikan kepentingan para
pemegang saham dan bertanggung
jawab kepada RUPS.
b. Melakukan pengawasan terhadap
kebijakan pengelolaan Perseroan yang
dilakukan Direksi serta memberikan
nasehat kepada Direksi dalam
menjalankan Perseroan termasuk
III. BOARD OF COMMISSIONERS
In accordance with the Bapepam-LK Circular
Letter No. SE-03/PM/2000 and IDX regulation
No. I-A which stipulated the composition of
the independent commissioners is at least
30% of the total of the members of the Board
of Commissioners, the Company has three (3)
Independent Commissioners from seven (7)
members of the Board of Commissioners.
A. The Board of Commissioners Work
Guidelines
In carrying out its duties and responsibilities
in overseeing the Company in an efficient,
effective, transparent, competent,
independent and accountable manner, the
Board of Commissioners guided in its duties
and responsibilities by the Company’s articles
of association and the prevailing regulations.
The BOC also has Delegation of Authority
guidelines used in carrying out the authority
of the Board of Commissioners.
The duties and authorities of the Board of
Commissioners are as follows:
a. Supervision for the interests of the
company with regard to the take of the
shareholders and shall responsible to the
General Meeting of Shareholders.
b. Supervision of the policies in the
management of the company by the Board
of Directors and to provide the Board of
Directors with advice including preparing
the Development plan of the company,
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
110 111PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
Dewan Komisaris dan anggota keluarganya
tidak memiliki saham di Perseroan.
IV. KOMITE AUDIT
Pembentukan Komite Audit Perseroan sesuai
dengan Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5
yang mewajibkan perusahaan terbuka untuk
memiliki komite audit sehubungan dengan
Tata Kelola Perseroan yang baik. Keberadaan
Komite Audit adalah untuk meningkatkan
penerapan praktik Tata Kelola Perseroan yang
baik dalam kegiatan operasional Perseroan.
Komite Audit diketuai oleh seorang Komisaris
Independen dengan dua anggota profesional
yang independen dengan kualifikasi yang
sesuai dan pengalaman yang luas pada
bidang keuangan. Susunan Komite Audit
Perseroan berdasarkan surat keputusan
Dewan Komisaris pengganti rapat Dewan
Komisaris Perseroan tertanggal 21 Mei 2013
yang memutuskan menunjuk kembali susunan
Komite Audit, sebagai berikut:
Ketua: Simon F. Sembiring
Anggota: M. Harri Santoso
Anggota: Deddy H. Sudarijanto
INDEPENDENSI
Komite Audit diketuai oleh seorang Komisaris
Independen dan seluruh anggotanya
merupakan tenaga profesional dari luar
perusahaan. Ini sesuai dengan Keputusan
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan (sekarang Otoritas Jasa
Keuangan) No.Kep-643/BL/2012 mengenai
pembentukan dan pedoman pelaksanaan
kerja Komite Audit. Komite Audit bertindak
secara independen dalam melaksanakan
tugas dan tanggung jawabnya.
IV. AUDIT COMMITTEE
The establishment of the Audit Committee
in accordance with Bapepam - LK No. IX.I.5
which requires a listed company to have
an audit committee with respect to Good
Corporate Governance. The existence of
the Audit Committee is to ensure Corporate
Governance practices are integral to the
operational activities of the Company. The
Audit Committee is chaired by an independent
Board of Commissioner with two members
who are independent professionals with the
appropriate qualifications and extensive
experiences in finance area. The composition
of the Audit Committee of the Company
is based on resolution of the Board of
Commissioners meeting dated May 21st,
2013 which decided to reappoint the Audit
Committee members, as follows :
Chairman : Simon F. Sembiring
Member : M. Harri Santoso
Members : Deddy H. Sudarijanto
INDEPENDENCE
The Audit Committee is chaired by an
Independent Commissioner and all of the
members are professionals from outside the
Company. This complies with the provision in
the Decision of the Chairman of Capital Market
and Financial Institution Supervisory Board
(now Financial Services Authority) No. Kep-
643/BL/2012 regarding the Establishment and
Guidelines for the Implementation of the Work
of the Audit Committee. The Audit Committee
undertakes its tasks and responsibilities
professionally and independently.
Adapun persentase kehadiran Dewan
Komisaris pada rapat Dewan Komisaris
Perseroan sebagaimana dibawah ini:
C. Remunerasi Dewan Komisaris
Gaji atau honorarium dan tunjangan lain
dari anggota Dewan Komisaris Perseroan
ditetapkan oleh RUPS sebagaimana ditentukan
di dalam Anggaran Dasar Perseroan. Total
remunerasi yang telah diterima oleh Dewan
Komisaris selama tahun 2013 adalah sebesar
US$ 1.478 ribu.
D. Pelatihan Dewan Komisaris
Pada tahun 2013, tidak diadakan pelatihan
kepada Dewan Komisaris.
E. Kepemilikan Saham Anggota Dewan
Komisaris Beserta Keluarga
Perseroan melakukan monitoring dan
pencatatan atas kepemilikan saham Dewan
Komisaris dan anggota keluarganya dalam
bentuk daftar khusus dengan dilakukan
pembaharuan setiap adanya perubahan
kepemilikan saham pribadi/keluarga di
Perseroan. Sampai dengan akhir tahun 2013,
The percentage of attendance at meetings
of the Board of Commissioners Board of
Commissioners as follows:
C. Remuneration of the Board of
Commissioners
Salary or honorarium and other allowances of
the members of the Board of Commissioners
determined by the AGM as provided in the
articles of association of the Company. The
total remuneration received by the Board
of Commissioners during the year 2013
amounted to US$ 1,478 thousand.
D. BOC Training
In 2013, training was not held to the BOC.
E. The Board of Commissioners of
Shareholding Members and Their
Families
The Company monitors and records share
ownership of the BOC and their family members
in a special list form with any updates for any
changes of private/ family share ownership in
the Company. Until the end of 2013, the Board
of Commissioners and family members did not
own shares in the Company.
Richard Bruce Ness
Azis Armand
Rico Rustombi
Pandri Prabono-Moelyo
Simon F. Sembiring
Sriyanto
Anies R. Baswedan
Richard Bruce Ness
Wishnu Wardhana
M. Arsjad Rasjid P.M.
Pandri Prabono-Moelyo
Simon F. Sembiring
Sriyanto
Albert Steven Budisusetija
Sebelum 6 Mei 2013 /Prior May 6th, 2013
Kehadiran sebelum 6 Mei 2013 /Attendance prior May 6th, 2013
Kehadiran sebelum 6 Mei 2013 /Attendance prior May 6th, 2013
Setelah 6 Mei 2013 /After May 6th, 2013
Kehadiran setelah 6 Mei 2013 /Attendance after May 6th, 2013
Kehadiran setelah 6 Mei 2013 /Attendance after May 6th, 2013
Presiden Komisaris/President Commissioner
Komisaris/Commissioner
Komisaris/Commissioner
Komisaris/Commissioner
Komisaris Independen/Independent Commissioner
Komisaris Independen/Independent Commissioner
Komisaris Independen/Independent Commissioner
Presiden Komisaris/President Commissioner
Wakil Presiden Komisaris/Vice President Commissioner
Komisaris/Commissioner
Komisaris/Commissioner
Komisaris Independen/Independent Commissioner
Komisaris Independen/Independent Commissioner
Komisaris Independen/Independent Commissioner
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Nama Jabatan % KehadiranPositionName % Attendance
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
112 113PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
penerapan konsisten atas kebijakan
akuntansi, manajemen finansial, dan sistem
pengendalian keuangan internal.
Komite Audit melakukan peninjauan dan
evaluasi secara berkesinambungan atas
aktivitas divisi Internal Audit perusahaan
selama tahun 2013. Di akhir tahun 2012,
Komite telah menyetujui Perencanaan
Audit untuk tahun 2013 dan mengawasi
perkembangan penugasan audit dengan
perencanaan yang telah disetujui tersebut.
Dalam setiap rapat Komite Audit, Internal Audit
secara terpisah melaporkan hasil penugasan
audit, perkembangan penugasan dengan
perencanaan audit, serta tindak lanjut dari
temuan audit.
Komite Audit juga melakukan peninjauan atas
kinerja auditor eksternal perusahaan (Kantor
Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny,
anggota firma Deloitte Touche Tohmatsu).
Pada tahun 2013, Komite Audit juga
melakukan pertemuan dengan perwakilan
auditor eksternal untuk mendiskusikan ruang
lingkup audit dan pelaksanaan audit, laporan
audit atas laporan keuangan dan surat kepada
manajemen.
Selama tahun 2013, Komite juga telah menelaah
Laporan Keuangan Kuartal Perusahaan.
Beberapa aspek laporan keuangan yang
didiskusikan, yaitu 1). konsistensi penerapan
kebijakan akuntansi; 2). perubahan atas
standar, kebijakan, dan praktik akuntansi
(jika ada); 3). perlakuan akuntansi yang
membutuhkan penilaian elemen yang
signifikan; 4). dampak transaksi luar biasa (jika
ada); 5). kejelasan pengungkapan; 6). dampak
penyesuaian audit; 7). asumsi berkelanjutan;
dan 8). kepatuhan kepada persyaratan bursa
saham dan hukum.
financial management, and internal financial
control systems.
Audit Committee continuously reviewed and
evaluated the activities of Company’s Internal
Audit Division during the year 2013. At the
end of 2012, the Committee approved the
annual Audit Plan for 2013 and monitored the
progress of Internal Audit works against the
approved schedule. The Internal Audit also
report their work progress on audit plan and
their follow up on audit findings.
The Committee has also reviewed the work
performed by the Company’s external
auditors (Public Accountant Firm Osman Bing
Satrio & Eny, member firm of Deloitte Touche
Tohmatsu). In 2013, The Committee had met
with the representatives of external auditors
in 2013 to discuss about the scope and
conduct of the audits, the audit reports on
the financial statements and also reviewed
the auditor’s management letter.
During the year 2013, the Committee has
reviewed the quarterly Financial Statements
of the Company. Some of the major aspects
reviewed from the Financial Statements as
follows 1). consistency of the application
of accounting policies; 2). changes to
accounting standards and accounting
policies and practices (if any); 3). accounting
treatments requiring a significant element of
judgment; 4). impact of unusual transactions
(if any); 5). clarity of disclosure; 6). impact
of audit adjustments; 7). the going concern
assumption; and 8). compliance with stock
exchange listing and legal requirements.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
Komite Audit akan membantu Dewan Komisaris
untuk memenuhi kewajibannya menurut
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Kewajiban komite terkait dengan integritas
pelaporan keuangan akan dicapai dengan
memastikan proses yang tepat telah berjalan
untuk mendukung Dewan Komisaris dalam
memenuhi kewajibannya, untuk menerapkan
kehati-hatian, kesungguhan, dan keahlian
sehubungan dengan:
• Pelaporaninformasifinansialperusahaan
kepada pengguna laporan keuangan,
• Penerapan konsisten atas kebijakan
akuntansi,
• Manajemenfinansial,dan
• Sistempengendaliankeuanganinternal.
Wewenang
Komite Audit memiliki wewenang untuk:
(a) Menugaskan jasa profesional independen
atau jasa lainnya dalam pemenuhan
tugasnya atas biaya perusahaan
(b) Mendapatkan sumber daya dan
informasi apapun dari perusahaan dalam
pemenuhan tugasnya sebagaimana
diperlukan, dan
(c) Memiliki akses langsung untuk
berhubungan dengan auditor internal
dan eksternal untuk mendiskusikan dan
meninjau isu-isu tertentu, dan berhak
untuk mengkoordinasikan peran mereka
tersebut.
Pelaksanaan Tugas
Sepanjang tahun 2013, Komite Audit telah
melaksanakan tugas sebagaimana yang
telah ditetapkan dalam Piagam Komite
Audit yang mencakup pelaporan informasi
finansial kepada pengguna laporan keuangan,
DUTIES AND RESPONSIBILITIES
The Audit Committee will assist the Board
of Commissioners to meet its obligations
pursuant to the prevailing laws. The
Committees obligations in relation to the
integrity of financial reporting will be achieved
by ensuring that appropriate processes are
in place to support the Board in fulfilling
its responsibilities, to exercise due care,
diligence and skill in relation to:
• Company’s reporting of financial
information to users of financial reports,
• Consistent application of accounting
policies,
• Financialmanagement,and
• Internalfinancialcontrolsystems.
Authority
The Audit Committee has the authority to:
(a) obtain independent professional or other
advice in the fulfillment of its duties at
the cost of the Company;
(b) obtain such resources and information
from the Company in the fulfillment of its
duties as it may reasonably require, and
(c) have direct access to the internal
and external auditors to discuss and
review specific issues, and the right to
coordinate their respective roles.
Discharge of Duties
During 2013, Audit Committee has performed
duties as stated in Audit Committee Charter
which encompases reporting of financial
information to users of financial reports,
consistent application of accounting policies,
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
114 115PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
terhadap hukum dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, penerapan tanggung
jawab sosial Perseroan (Corporate Social
Responsibility) dan lain-lain hal yang
diputuskan oleh Dewan Komisaris Perseroan
dalam rangka mencapai tujuan-tujuan di
atas. Susunan Komite ini berdasarkan surat
keputusan Dewan Komisaris pengganti
rapat Dewan Komisaris Perseroan (SK Dewan
Komisaris) tertanggal 1 Agustus 2013 yang
memutuskan penunjukan pergantian susunan,
sebagai berikut:
the compliance with prevailing laws and
regulations, Corporate Social Responsibility
implementations and other issues that have
been decided by the Board of Commissioners
of the Company in order to achieve the
above purposes. The membership of the
Committee was decided during the Board of
Commissioners meeting on was August 1st,
2013 as follows:
Arief T. Surowidjojo
Anies R. Baswedan
Johanes Ispurnawan
Arief T. Surowidjojo
Pandri Prabono-Moelyo
Dian Paramita Wisnubroto
Sebelum 1 Agustus 2013 /Before August 1st, 2013
Setelah 1 Agustus 2013 /After August 1st, 2013
Ketua/Chairman
Anggota/Members
Anggota/Members
Nama JabatanPositionName
Selama tahun 2013, Komite GCG Perseroan
telah melakukan rapat sebanyak satu (1) kali
yang dilaksanakan pada tanggal 23 Januari
2013.
Adapun persentase kehadiran anggota
Komite GCG pada rapat Komite GCG Perseroan
sebagaimana dibawah ini:
VI. KOMITE MANAJEMEN RISIKO &
INVESTASI
Susunan Komite Manajemen Risiko & Investasi
berdasarkan surat keputusan Dewan
Komisaris pengganti rapat Dewan Komisaris
During 2013, the Good Corporate Governance
Committee of the Company met once on
January 23rd, 2013.
The percentage of attendance at meetings
of members of the GCG Committee of the
Company is as follows:
VI. RISK & INVESTMENT MANAGEMENT
COMMITTEE
Composition Risk & Investment Management
Committee under the resolution of the Board
of Commissioners (CR BoC) dated May 24th,
Arief T. Surowidjojo
Anies R. Baswedan
Johanes Ispurnawan
Ketua/Chairman
Anggota/Member
Anggota/Member
100%
100%
100%
Nama Jabatan % KehadiranPositionName % Attendance
Pada 1 November 2013, Ketua Komite Audit juga
telah mengeluarkan Memorandum kepada
Direksi perusahaan mengenai beberapa area
yang menjadi perhatian Komite berdasarkan
laporan Audit Internal untuk memperbaiki
keseluruhan pengendalian internal dan
proses tata kelola perusahaan. Direksi
perusahaan telah menentukan tindakan yang
akan dilakukan dalam jangka waktu yang
telah ditentukan untuk memperbaiki hal-hal
tersebut.
Selama tahun 2013, Komite Audit Perseroan
telah melakukan rapat sebanyak empat (4)
kali.
Adapun persentase kehadiran anggota Komite
Audit pada Rapat Komite Audit Perseroan
sebagaimana dibawah ini:
On November 1st, 2013 the Chairman of the Audit
Committee has also issued a Memorandum
to the Company’s Board of Directors about
several areas of concerns resulting from
Internal Audit findings in order to improve
overall internal controls and the governance
process of the Company. The Board of
Directors has come up with mitigation plans
within a specific timeline to resolve these
matters.
During the year 2013, the Audit Committee
conducted meetings four (4) times.
The percentage of attendance at meetings of
the Audit Committee The Audit Committee of
the Company as follows:
Simon F. Sembiring
M. Hari Santoso
Deddy H. Sudarijanto
Ketua/Chairman
Anggota/Member
Anggota/Member
100%
100%
75%
Nama Jabatan % KehadiranPositionName % Attendance
Setiap rapat Komite Audit dituangkan dalam
risalah rapat yang ditandatangani oleh
seluruh anggota Komite Audit yang hadir.
Seluruh risalah rapat akan dikirimkan kepada
Dewan Komisaris.
V. KOMITE GOOD CORPORATE
GOVERNANCE (GCG)
Komite GCG dibentuk untuk membantu Dewan
Komisaris Perseroan dalam mengkaji dan
memantau penerapan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance (GCG) di Perseroan
berdasarkan bench marking atas praktek
terbaik yang diterapkan oleh industri
pertambangan, memastikan kepatuhan
Minutes of all meetings are recorded, and
signed by all attending Audit Committee
members. These minutes are also distributed
to the Board of Commissioners.
V. GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)
COMMITTEE
The Good Corporate Governance Committee
of the Company assists the Board of
Commissioners in reviewing and controlling
the implementation of Good Corporate
Governance (GCG) principles in the Company
based on the benchmarking of best practices
as applied in the mining industry, to ensure
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
116 117PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
Adapun persentase kehadiran anggota
Komite Manajemen Risiko & Investasi pada
rapat Komite Investasi & Manajemen Risiko
Perseroan sebagaimana dibawah ini:
VII. KOMITE HUMAN CAPITAL
Komite ini dibentuk oleh Dewan Komisaris
Perseroan untuk membantu dalam hal
menetapkan kebijakan etika Perseroan serta
Sumber Daya Manusia (SDM) dan implementasi
etika Perseroan serta menetapkan kriteria
calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi
serta menetapkan sistem remunerasinya.
Susunan Komite Human Capital berdasarkan
surat keputusan Dewan Komisaris pengganti
rapat Dewan Komisaris Perseroan tertanggal
24 Mei 2013 yang memutuskan penunjukan
pergantian susunan, sebagai berikut:
The percentage of presence of members of the
Committee on Risk & Investment Management
Committee Meeting is as below:
VII. HUMAN CAPITAL COMMITTEE
To assist the Board of Commissioners of the
Company to determine code of ethics and to
implement it and to determine criteria of the
Board of Commissioners and the Board of
Directors candidates with their remuneration.
The composition of the Committee of Human
Capital based on the resolution of the Board
of Commissioners of the Company dated May
24th, 2013 to decide the change of composition
is as follows:
Sriyanto
M. Arsjad Rasjid P.M.
Wishnu Wardhana
Richard Bruce Ness
Sudirman Said
Richard Bruce Ness
Wishnu Wardhana
M. Arsjad Rasjid P.M.
Albert Steven Budisusetija
Dayan Hadipranowo
Sebelum 24 Mei 2013 /Before May 24th, 2013
Setelah 24 Mei 2013 /After May 24th, 2013
Ketua/Chairman
Anggota/Members
Anggota/Members
Anggota/Members
Anggota/Members
Nama JabatanPositionName
Azis Armand
Richard Bruce Ness
Burhan Sutanto
Wishnu Wardhana
M. Arsjad Rasjid P.M.
Burhan Sutanto
Albert Steven Budisusetija
Subbiah Sukumaran
Sebelum 24 Mei 2013 /Prior May 24th, 2013
Kehadiran sebelum 24 Mei 2013 /Attendance prior May 24th, 2013
Setelah 24 Mei 2013 /After May 24th, 2013
Kehadiran setelah 24 Mei 2013 /Attendance after May 24th, 2013
Ketua/Chairman
Anggota/Members
Anggota/Members
Anggota/Members
Anggota/Members
100%
100%
75%
67%
67%
100%
100%
67%
Nama Jabatan % KehadiranPositionName % Attendance
Perseroan tertanggal 24 Mei 2013 (SK Dewan
Komisaris) yang memutuskan penunjukan
pergantian susunan, sebagai berikut:
Tugas, tanggung jawab dan wewenang Komite
Manajemen Risiko dan Investasi Perseroan
adalah sebagai berikut:
a. Membantu Dewan Komisaris Perseroan
menetapkan kebijakan dan prosedur
pelaksanaan rencana investasi Perseroan
agar sesuai dengan Visi, Misi dan
Destination Statement (VMDS) Perseroan.
b. Membantu Dewan Komisaris Perseroan
menetapkan kebijakan dan prosedur
pengelolaan risiko Perseroan, serta
memastikan bahwa telah dilakukan
penilaian yang mendalam terhadap
semua transaksi dan tidakan Perseroan
yang berpotensi mengandung risiko,
serta memberikan rekomendasi terhadap
tindakan yang perlu diambil untuk
mengurangi risiko tersebut.
Selama tahun 2013, Komite Manajemen Risiko
& Investasi Perseroan telah melakukan rapat
sebanyak delapan (8) kali.
2013 to decide the composition change of
designation, is as follows:
The Task, Responsibilities and Authority of the
Risk and Investment Management Committee
is as:
a. to assist the Board of Commissioners in
determining the policy and procedures
of the implementation of Company’s
investment plans to align with the Vision,
Mission and Destination Statement
(VMDS) of the Company.
b. to assist the Board of Commissioners in
determining the policy and procedures
of the Company’s Risk and Investment
Management and to ensure that
all transactions and acts taken by
the company with risks have been
reviewed profoundly and also to give
recommendation on the action taken to
reduce the risk.
During 2013, the Risk & Investment
Management Committee of the Company has
been convened eight (8) times.
Azis Armand
Richard Bruce Ness
Burhan Sutanto
Wishnu Wardhana
M. Arsjad Rasjid P.M.
Burhan Sutanto
Albert Steven Budisusetija
Subbiah Sukumaran
Sebelum 24 Mei 2013 /Before May 24th, 2013
Setelah 24 Mei 2013 /After May 24th, 2013
Ketua/Chairman
Anggota/Members
Anggota/Members
Anggota/Members
Anggota/Members
Nama JabatanPositionName
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
118 119PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
secara efisien, efektif, transparan,
kompeten, independen dan dapat
dipertanggungjawabkan, sehingga
dapat diterima oleh semua pihak yang
berkepentingan dan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan, maka Direksi Perseroan
melakukan tugas dan tanggungjawabnya
dengan berpedoman serta berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Disamping itu, Direksi juga berpedoman
pada dokumen panduan Pendelegasian
Kewenangan (Delegation of Auhority)
yang menjadi acuan dalam melaksanakan
kewenangan Direksi.
Tugas dan Wewenang Direksi meliputi:
Memimpin dan mengurus Perseroan sesuai
dengan maksud dan tujuan Perseroan dan
menguasai, memelihara serta mengurus
kekayaan Perseroan. Untuk mengurus
Perseroan, Direksi diwajibkan menjalankan
tugasnya dan bertindak sesuai dengan
ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar.
Keputusan-keputusan yang diambil dalam
RUPS, rencana kerja dan anggaran Perseroan
serta peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Berdasarkan hasil keputusan Direksi
Perseroan sesuai dengan ayat 10 pasal 12
Anggaran Dasar Perseroan, sebagaimana
telah dijelaskan diatas pada bagian III.B,
bahwa susunan Direksi Perseroan berikut
tugas dan wewenangnya adalah sebagai
berikut:
i. Bapak Eddy Junaedy Danu selaku
Presiden Direktur dimana tugas dan
wewenangnya, antara lain merencanakan,
mengkoordinir, mengarahkan,
mengendalikan, menyelaraskan agar
Perseroan sesuai dengan visi dan misi,
efficient, effective, transparent, competent,
independent and accountable manner, so that
it can be accepted by all parties concerned
and in accordance with legislation, the
Board of Directors perform their duties and
responsibilities with reference as well as
by legislation in force. Besides, the Board of
Directors is also guided by the Delegation of
Authority which is used in carrying out the
authority of Board of Directors.
The main duties of the Board of Directors
include: to direct and manage the company in
accordance with the purpose and objectives
of the Company and to control, maintain and
manage the Company’s assets. In managing
the Company, the Board of Directors shall
perform their duties in accordance with the
provisions of the articles of association, the
resolutions adopted by the General Meeting
of Shareholders, the business plan and the
prevailing laws and regulations.
Based on the BOD Resolution pursuant to
Article 12 paragraph 10 of the Company’s
Article of Association as described above in
section III.B, that the Board of Directors of the
Company following duties and responsibilities
are as follows:
i. Mr. Eddy Junaedy Danu as President
Director, whose duties and
responsibilities among others planning,
coordinating, directing, controlling, in
order to align the Company in accordance
with the vision and mission, the laws of
Selama tahun 2013, Komite Human Capital
Perseroan telah melakukan rapat sebanyak
dua (2) kali.
Adapun persentase kehadiran anggota Komite
Human Capital pada rapat Komite Human
Capital Perseroan sebagaimana dibawah ini:
During 2013, the Human Capital Committee of
the Company has been convened twice.
The percentage of attendance of members at
meetings of the Committee of Human Capital
Human Capital Committee of the Company is
as follows:
VIII. DIREKSI
Perseroan diurus dan dipimpin oleh suatu
Direksi dibawah pengawasan Dewan
Komisaris. Anggota Direksi terdiri dari
sedikitnya tiga (3) orang anggota Direksi,
satu (1) orang diantaranya diangkat sebagai
Presiden Direktur dan atau satu (1) orang
diantaranya dapat diangkat sebagai Wakil
Presiden Direktur, dan atau satu (1) orang
atau lebih diantaranya dapat sebagai Direktur.
Anggota Direksi diangkat oleh RUPS
pengangkatan tersebut berlaku sejak tanggal
yang ditentukan dalam RUPS dimana Anggota
Direksi diangkat dan berakhir pada saat
ditutupnya RUPS Tahunan kedua setelah
tanggal pengangkatan Anggota Direksi,
kecuali apabila ditentukan lain dalam RUPS.
Dua (2) Anggota Direksi berhak dan berwenang
bertindak untuk dan atas nama Direksi serta
mewakili Perseroan.
A. Pedoman Kerja Direksi
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya dalam pengelolaan Perseroan
VIII. BOARD OF DIRECTORS
The Company shall be managed by the
Board of Directors under the supervision of
the Board of Commissioners. The Board of
Directors shall consist of at least three (3)
members of the Board of Directors, one (1) of
who may be appointed as President Director,
and or one (1) of who may be appointed as the
Vice President Director, and or one (1) or more
of who may be appointed as Director(s).
The members of the Board of Directors
shall be appointed by the General Meeting
of Shareholders, each for a term of two (2)
years as from the appointment by the General
Meeting of Shareholders through the date
of the closing of the second Annual General
Meeting of Shareholders unless otherwise
accepted. Two (2) Members of the Board of
Directors are entitled and authorized to act
for and on behalf of the Board of Directors to
represent the Company.
A. Guidelines for Working Directors
In carrying out its duties and responsibilities
in the management of the Company in an
Richard Bruce Ness
M. Arsjad Rasjid P.M.
Wishnu Wardhana
Albert Steven Budisusetija
Dayan Hadipranowo
Ketua/Chairman
Anggota/Member
Anggota/Member
Anggota/Member
Anggota/Member
50%
50%
50%
100%
100%
Nama Jabatan % KehadiranPositionName % Attendance
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
120 121PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
v. Bapak Mochamad Kurnia Ariawan sebagai
Direktur yang membidangi keuangan
dan akuntansi dimana tugas dan
wewenangnya, antara lain merencanakan,
mengkoordinir, mengarahkan,
mengendalikan, memastikan penyediaan
dana untuk pengembangan Perseroan dan
mengelola dana Perseroan, memberikan
keputusan dan kebijakan terkait dengan
keuangan Perseroan serta memimpin dan
mengawasi divisi keuangan Perseroan.
vi. Bapak Alexei Jerome Garcia Jovellana
sebagai Direktur Corporate Planning
dan investasi dimana tugas dan
wewenangnya, antara lain merencanakan,
mengembangkan, memonitor dan
mengevaluasi corporate planning dan
rencana investasi Perseroan, menjaga
hubungan baik dengan (calon) investor
maupun dengan stakeholder, memberikan
keputusan bisnis terkait dengan
rencana bisnis dan investasi Perseroan
sesuai dengan visi dan misi Perseroan,
memberikan keputusan dan kebijakan
bisnis terkait dengan corporate planning
dan investasi Perseroan, serta memimpin
dan mengawasi divisi rencana bisnis dan
investasi Perseroan.
vii. Bapak Adrian Stewart sebagai Direktur
Pertambangan dan Aset dimana tugas dan
wewenangnya, antara lain merencanakan,
mengkoordinir, mengarahkan,
mengendalikan, mengembangkan
program efisien dan manajemen mutu
serta memberikan putusan bisnis
terkait dengan pertambangan dan asset
Perseroan sesuai dengan visi dan misi
Perseroan.
v. Mr. Mochamad Kurnia Ariawan as Director
in charge of finance and accounting,
whose duties and responsibilities
include planning, coordinating, directing,
controlling, ensuring the provision of
funds for development of the Company
and managing the funds of the Company,
giving decisions and policies related
to the Company’s finances as well as
leading and overseeing the financial
division at the Company.
vi. Mr. Alexei Jerome Garcia Jovellana
as corporate director of planning
and investment, whose duties and
responsibilities include planning,
developing, monitoring and evaluating
corporate planning and investment
plans of the Company, maintaining good
relations with (potential) investors
and stakeholders, providing business
decisions related to the business plans
and investment at the Company in
accordance with the vision and mission
of the Company, providing policy-makers
and businesses related to the Company
with corporate planning and investment,
as well as leading and overseeing
business plans and the investment
division of the Company.
vii. Mr. Adrian Stewart as Director of Mining and
Asset, whose duties and responsibilities
include planning, coordinating, directing,
controlling, developing efficient and
quality management programs and
providing decisions related to the mining
business and assets of the Company in
accordance with the Company’s vision
and mission.
peraturan perundang-undangan republik
Indonesia, Anggaran Dasar serta standar
etika, memastikan dilaksanakan sistem
dan prosedur yang baik, dan menetapkan
kebijakan Perseroan.
ii. Bapak Sudirman Said selaku Wakil
Presiden Direktur dimana tugas dan
wewenangnya, antara lain adalah
bersama-sama dengan Presiden Direktur
menjalankan operasional perusahaan
khususnya dalam hal keuangan,
anggaran, pelaksanaan governance dan
kebijakan internal Perseroan.
iii. Bapak Johanes Ispurnawan selaku Direktur
Tidak Terafiliasi yang membidangi Human
Capital dimana tugas dan wewenangnya,
antara lain merencanakan, mengkoordinir,
mengarahkan, mengendalikan,
mengawasi, mengevaluasi sumber
daya manusia di Perseroan dan
mengembangkan hubungan baik
antara Perseroan dan pemerintah serta
stakeholder, memberikan keputusan
dan kebijakan terkait dengan sumber
daya manusia serta mempimpin dan
mengawasi divisi Human Capital
Perseroan.
iv. Bapak Gregory Joseph Anderson
sebagai Direktur yang membidangi
pengembangan strategi bisnis dimana
tugas dan wewenangnya, antara lain
merencanakan, mengembangkan,
mengkoordinir, mengarahkan, memonitor
dan mengevaluasi strategi bisnis
Perseroan, memberikan keputusan dan
kebijakan atas pengembangan strategi
bisnis Perseroan serta memimpin dan
mengawasi divisi strategic business
development Perseroan.
the Republic of Indonesia, the articles of
association as well as ethical standards,
ensuring the system and procedures are
conducted properly, and to establish
corporate policies.
ii. Mr. Sudirman Said as Vice President
Director, whose duties and responsibilities
among others, together with President
Director, operating the Company in
particular, in regards to financial, budget,
governance implementation and internal
policy of the Company.
iii. Mr. Johanes Ispurnawan as Unaffiliated
Director in charge of Human Capital,whose
duties and responsibilities among
others, planning, coordinating, directing,
controlling, supervising, evaluating
the Company’s human resources and
developing a good relationship between
the Company and the government and
stakeholders, providing decisions and
policies related to human resources
as well as leading and overseeing the
Company’s human Capital division.
iv. Mr. Gregory Joseph Anderson as Director in
charge of business development strategy,
whose duties and responsibilities include
planning, developing, coordinating,
directing, monitoring and evaluating
the Company’s business strategies,
decisions and policies provided for the
development of the Company‘s business
strategy and leading and overseeing the
Company’s business development.
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
122 123PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
dari jumlah suara yang dikeluarkan secara
sah dalam rapat.
Selama tahun 2013, Direksi telah melakukan
12 kali.
Adapun persentase kehadiran anggota Direksi
pada rapat Direksi sebagaimana dibawah ini:
D. Penilaian terhadap Anggota Direksi
Sebagai bagian dari penerapan Tata Kelola
Perseroan yang baik di Perseroan dan untuk
menjaga kinerja Perseroan agar menjadi
semakin lebih baik dari tahun ke tahun,
Perseroan melakukan sistem penilaian
(assessment) yang dilakukan secara berkala
terhadap anggota Direksi Perseroan yang
bertugas mengelola Perseroan.
Sistem penilaian (assesment) terhadap
anggota Direksi Perseroan dilakukan dengan
cara sebagai berikut:
• Penilaian(assesment) terhadap Presiden
Direktur dan Wakil Presiden Direktur
dilakukan oleh Presiden Komisaris
Perseroan;
affirmative vote of more than one half (1/2) of
the valid votes.
During the year 2013, the Board of Directors
conducted 12 meetings.
The percentage of attendance of the Directors
at meetings of the Board of Directors as
follows:
D. Assessment of Board of Directors
As part of the implementation of Good
Corporate Governance in the Company and
to maintain the performance of the Company
to improve from year to year, the Company
adopted a scoring system (assessment)
conducted periodically for the members of
the Board of Directors in charge of managing
the Company.
System assessment of the members of the
Board of Directors of the Company carried out
in the following manner:
• Assessment of the President and Vice
President shall be conducted by the
Board of Commissioners of the Company.
Wadyono Suliantoro
T.G. Shankar
Johanes Ispurnawan
Gregory Joseph Anderson
Hendrick U. Ibrahim
Paulus Lucas G.
Eddy Junaedy Danu
Sudirman Said
Johanes Ispurnawan
Gregory Joseph Anderson
M. Kurnia Ariawan
Alexei Jerome Garcia Jovellana
Adrian Stewart
Sebelum 6 Mei 2013 /Prior May 6th, 2013
Kehadiran sebelum 6 Mei 2013 /Attendance prior May 6th, 2013
Kehadiran sebelum 6 Mei 2013 /Attendance prior May 6th, 2013
Setelah 6 Mei 2013 /After May 6th, 2013
Kehadiran setelah 6 Mei 2013 /Attendance after May 6th, 2013
Kehadiran setelah 6 Mei 2013 /Attendance after May 6th, 2013
Presiden Direktur/President Director
Direktur/Director
Direktur Tidak terafi l iasi/Director Not Affi l iated
Direktur/Director
Direktur/Director
Direktur/Director
Presiden Direktur/President Director
Wakil Presiden Direktur/Vice President Director
Direktur Tidak terafi l iasi/Director Not Affi l iated
Direktur/Director
Direktur/Director
Direktur/Director
Direktur/Director
100%
100%
100%
100%
100%
50%
100%
89%
100%
89%
100%
100%
100%
Nama Jabatan % KehadiranPositionName % Attendance
B. Pendelegasian Wewenang
Merupakan kebijakan Perseroan untuk
membangun dan mempublikasikan dengan
jelas posisi pemangku wewenang dalam
setiap bagian dari usaha yang konsisten
dengan menjaga efisiensi pekerjaan dan
manajemen risiko yang efektif. Direksi
menetapkan kewenangan ini untuk diterapkan
dalam semua aspek materi usaha, konsisten
dengan pengendalian kerja yang efektif dan
memastikan bahwa wewenang yang disiapkan
untuk Direksi dan Dewan Komisaris atau
Komite dipatuhi setiap saat. Pendelegasian
kewenangan ini diterbitkan atas persetujuan
Direksi dan Dewan Komisaris serta mengacu
pada Anggaran Dasar (AD).
C. Rapat Anggota Direksi
Rapat Anggota Direksi dapat diadakan setiap
waktu bilamana dipandang perlu oleh:
a. Seorang atau lebih anggota Direksi;
b. Seorang atau lebih anggota Dewan
Komisaris;
c. Atas permintaan tertulis dari satu (1) atau
lebih pemegang saham yang bersama-
sama mewakili 1/10 atau lebih dari jumlah
seluruh saham dengan hak suara yang
sah.
Rapat Anggota Direksi adalah sah dan
berhak mengambil keputusan yang sah dan
mengikat apabila lebih dari ½ jumlah anggota
Direksi hadir atau diwakili secara sah dalam
rapat. Keputusan Rapat Anggota Direksi
harus diambil secara musyawarah untuk
mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan
musyawarah untuk mufakat tidak tercapai,
maka keputusan diambil dengan pemungutan
suara berdasarkan suara setuju lebih dari ½
B. Delegation Authorities
It is the Company’s policy to establish and
publish clear delegated authorities within
each part of the business consistent with
maintaining efficiency of operations and
effective management of risks. The Board
of Directors establishes such authorities
for all material aspects of the business,
consistent with effective operational control
and ensuring that the delegated authorities
reserved for the Board of Directors and the
Board of Commissioners or Committees
thereof are observed at all times. This
delegation of authority is published with the
approval of the Board of Directors and the
Board of Commissioners as well as referring
to the Articles of Association.
C. Meetings of Board of Directors
A meeting of the Board of Directors shall be
held every time it is deemed necessary by :
a. One or more members of the Board of
Directors;
b. One or more members of the Board of
Commissioners;
c. At a written request by one (1) or more
Shareholders who jointly represent one-
tenth (1/10) of the number of shares with
valid votes.
A meeting of the Board of Directors shall
be valid and authorized to adopt legal and
binding resolutions if more than one half (1/2)
of the members of the Board of Directors
are present or represented at the meeting.
The resolutions of a meeting of the Board of
Directors shall be adopted in a deliberation
and consensus. In the case the adoption of
a resolution in a deliberation and consent is
inapplicable decisions shall be adopted on an
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
124 125PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
daftar khusus dengan dilakukan pembaharuan
setiap adanya perubahan kepemilikan saham
pribadi/keluarga di Perseroan. Sampai
dengan akhir 2013, anggota Direksi dan
anggota keluarganya tidak memiliki saham di
Perseroan.
IX. SEKRETARIS PERUSAHAAN
Setiap perusahaan terbuka wajib mempunyai
Sekretaris Perusahaan dalam rangka
pengembangan pasar modal di Indonesia.
Hal ini berdasarkan Peraturan No. IX.I.4
dan Peraturan No. I-A. Perseroan telah
melaksanakan pengangkatan Sekretaris
perusahaan yang dibentuk berdasarkan Surat
Keputusan Direksi Perseroan pada tanggal 3
November 2010. Tugas dari pada Sekretaris
Perusahaan adalah:
a. Mengikuti perkembangan pasar modal
khususnya peraturan-peraturan yang
berlaku di pasar modal.
b. Memberikan pelayanan kepada
masyarakat dan atau investor atas setiap
informasi yang dibutuhkan berkaitan
dengan kondisi Perseroan.
c. Memberikan masukan kepada Direksi
Perseroan untuk mematuhi ketentuan
Undang-Undang No.8 tahun 1995
tentang Pasar Modal dan peraturan
pelaksanaannya.
d. Sebagai penghubung antara Perseroan
dan OJK dan masyarakat.
e. Menyiapkan daftar khusus yang berkaitan
dengan Direksi, Dewan Komisaris dan
keluarganya baik dalam Perseroan
maupuan afiliasinya yang antara lain
mencakup kepemilikan saham, hubungan
bisnis dan peranan lain yang menimbulkan
benturan kepentingan dengan Perseroan.
changes made in respect of renewal of private
share ownership / family in the Company. Until
the end of 2013, no members of the Board of
Directors and family members own shares in
the Company.
IX. CORPORATE SECRETARY
Every public company shall have a Corporate
Secretary of the company based on Regulation
No. IX.I.4 and Regulation No. I-A. The Company
has implemented the appointment of the
Secretary of the company established by the
Decree of the Board of Directors on November
3rd, 2010. Duties of the Corporate Secretary
include:
a. Following the development of the capital
market, especially the regulations in
force in the capital markets.
b. Providing services to the public and or
investor for every informations regarding
the condition of the Company.
c. Providing input to the Board of Directors
of the Company to comply with the
provisions of Law No.8 of 1995 on Capital
Markets and its implementing regulations.
d. As a liaison between the Company and
the Financial Institution and the public.
e. Prepare a list specifically related to
the Board of Directors, the Board of
Commissioners and their families in
the Company or affiliates which among
others include stock ownership, business
relationships and other roles that give
rise to a conflict of interest with the
Company.
• Penilaian(assessment) terhadap masing-
masing Direktur Perusahaan dilakukan
oleh Presiden Direktur dan Wakil Presiden
Direktur Perseroan.
Sebagai tolak ukur kinerja Direksi Perusahaan
menyampaikan laporan Keuangan kepada
Komite Audit berupa:
• Laporan Keuangan Interim Konsolidasian
pada setiap triwulan I dan III.
• Laporan Keuangan Tengah Tahunan
untuk Semester I dan Laporan Keuangan
Tahunan Konsolidasian.
E. Remunerasi Anggota Direksi
Gaji atau honorarium dan tunjangan lain
dari anggota Direksi Perseroan ditetapkan
oleh RUPS sebagaimana ditentukan didalam
anggaran dasar Perseroan. Total remunerasi
yang telah diterima oleh anggota Direksi
selama tahun 2013 adalah sebesar US$ 2.941
ribu.
F. Pertanggungjawaban Kinerja Anggota
Direksi
Pertanggungjawaban kinerja anggota
Direksi Perseroan berupa laporan
pertanggungjawaban anggota Direksi
Perseroan selama tahun buku 2012 dilaporkan
dalam Laporan Tahunan 2012 dan dalam RUPS
pada tanggal 6 Mei 2013.
G. Pelatihan Anggota Direksi
Pada tahun 2013, tidak diadakan pelatihan
kepada anggota Direksi.
H. Kepemilikan Saham Anggota Direksi
Beserta Keluarga
Perseroan melakukan monitoring dan
pencatatan atas kepemilikan saham anggota
Direksi dan anggota keluarganya dalam bentuk
• Assessment of each Director of the
Company shall be conducted by the
President Director and Vice President
Director of the Company.
As a benchmark of the performance of the
Company’s Directors of Finance to submit a
report to the Audit Committee include:
• Interim Consolidated Financial
Statements on a quarterly basis I and III.
• Half year Financial Statements for
Semester I and Annual Consolidated
Financial Statements.
E. Remuneration of Board of Directors
Salary or honorarium and other allowances
of the members of the Board of Directors
of the Company determined by the AGM as
provided in the articles of association of the
Company. The total remuneration received by
the members of the Board of Directors for the
year 2013 amounted to US$ 2,941 thousand.
F. Performance Accountability of the
Board of Directors
Accountability performance of the Board of
Directors during the financial year 2012 was
reported in the Annual Report 2012 and the
General Meeting of Shareholders on May 6th,
2013.
G. Board of Directors Training
In 2013, no training was held for the Board of
Directors.
H. Shareholdings of Board of Directors
and Their Family Members
The Company monitors and records of
shareholdings of the Directors and family
members in the form of a special list with any
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
126 127PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
Piagam Audit Internal
Berdasarkan Peraturan Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan (sekarang
Otoritas Jasa Keuangan) No. IX.1.7 tentang
Pembentukan dan Pedoman Penyusunan
Piagam Unit Audit Internal, Perusahaan
telah memiliki Piagam Audit Internal. Piagam
tersebut, antara lain menjelaskan tujuan
dan ruang lingkup pekerjaan, metodologi,
pertanggungjawaban, standar dan etika,
pelaporan, serta wewenang Auditor Internal.
Piagam tersebut terakhir ditinjau,
diperbaharui, dan disetujui oleh Dewan
Komisari pada tanggal 21 Mei 2013.
Sertifikasi Profesional
Untuk meningkatkan keahlian para Auditor
Internal, perusahaan mendorong auditornya
untuk mengikuti pelatihan keahlian audit
dalam rangka memperoleh sertifikasi
profesional. Dua auditor saat ini telah
mendapatkan sertifikasi CIA (Certified Internal
Auditor), yang dikeluarkan oleh The Institute
of Internal Auditors.
Ruang Lingkup Pekerjaan
Sesuai dengan Piagam Audit Internal, ruang
lingkup pekerjaan audit internal mencakup
manajemen risiko, pengendalian, dan
proses tata kelola di seluruh area komersial,
operasional, dan keuangan untuk memastikan
bahwa:
• Risiko-risiko teridentifikasi dan dikelola
dengan tepat;
• Informasi signifikan mengenai kegiatan
operasi dan manajemen keuangan
bersifat akurat, dapat dipercaya, dan
tepat waktu;
• Tindakan seluruh karyawan telah sesuai
dengan hukum, kebijakan, standar, dan
prosedur yang berlaku;
Internal Audit Charter
In conforming to Capital Market and Financial
Institution Supervisory Board (now Financial
Services Authority) Rule No.IX.1.7 regarding
Forming and Charter’s Compilation Guidance
of Internal Audit Unit, the Company has
established Internal Audit Charter. The charter
explains objectives and scope of work,
methodology, qualifications, responsibility,
standards and ethics, reporting, and authority
of the Internal Auditor.
This Charter was recently reviewed, updated,
and approved by the Board of Commissioners
on May 21st, 2013.
Professional Certification
To improve the internal auditor’s skills,
the Company encourages its auditors to
attend training of audit skills for obtaining
professional certification. Two auditors
currently have obtained CIA (Certified Internal
Auditor) certification issued by The Institute
of Internal Auditors.
Scope of Works
In accordance with the Internal Audit Charter,
the scope of Internal Audit’s works includes
the risk management, control and governance
processes across commercial, operational
and financial operations to ensure:
• Risks are appropriately identified and
managed;
• Significant financial management and
operating information is accurate, reliable
and timely;
• Employees’ actions are in compliance
with laws, policies, standards and
procedures;
f. Membuat daftar pemegang saham
termasuk kepemilikan saham 5% atau
lebih.
g. Menghadiri rapat Direksi Perseroan dan
membuat notulen rapat.
h. Bertanggung jawab dalam
penyelenggaraan RUPS.
Untuk dapat menjalankan tugasnya tersebut
Sekretaris Perusahaan harus memiliki akses
terhadap informasi material dan relevan
berkaitan dengan Perseroan dan menguasai
peraturan perundang-undangan di bidang
pasar modal, khususnya yang berkaitan
dengan masalah keterbukaan.
X. AUDIT INTERNAL
Divisi Audit Internal merupakan fungsi yang
independen, serta mencakup kegiatan
penelaahan objektif dan jasa konsultasi
yang dirancang untuk menambah nilai
dan meningkatkan kegiatan operasional
Perusahaan. Audit Internal membantu
Perusahaan untuk mencapai tujuannya
dengan membawa pendekatan yang
sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi
dan meningkatkan efektivitas manajemen
risiko, pengendalian dan proses tata kelola.
Divisi Audit Internal dipimpin oleh Kepala Divisi
Audit Internal, yaitu Iman Shofi yang ditunjuk
oleh Direktur Utama dengan persetujuan
dari Dewan Komisaris. Pada akhir tahun 2013
terdapat empat (4) karyawan yang bertugas di
divisi Audit Internal. Secara struktural, Kepala
Divisi Audit Internal melapor kepada Direktur
Utama dan memiliki akses langsung kepada
Komite Audite. Audit Internal mengadakan
pertemuan rutin dengan Komite Audit untuk
melaporkan hasil penugasan audit.
f. Making a list of shareholders including
share ownership of 5% or more.
g. Attending Board of Directors meetings
and compiling minutes of meetings.
h. Being responsible for the implementation
of the GMS.
In order to perform these duties the Corporate
Secretary must have access to relevant
information and material relating to the
control of the Company and legislation in the
field of capital markets especially pertaining
to the issue of disclosures.
X. INTERNAL AUDIT
The Internal Audit Division is an independent,
objective assurance and consulting
activity designed to add value and improve
Company’s operations. It helps the Company
to accomplish its objectives by bringing
a systematic, disciplined approach to
evaluate and improve the effectiveness of
risk management, control and governance
processes.
The Internal Audit Division is chaired by the
Head of Internal Audit, Iman Shofi who was
appointed by the President Director with
Board of Commissioner’s approval. By the end
of 2013, there were four (4) employees in the
Internal Audit Division. The Head of Internal
Audit reports to the President Director and
has direct access to the Audit Committee.
Internal Audit holds regular meetings with the
Audit Committee to report audit engagement
results.
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
128 129PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
Perseroan - memutuskan untuk mengurangi
produksi mereka. Hal ini tentunya berdampak
negatif pada keseluruhan kinerja operasi dan
keuangan Perseroan yang bergerak di bidang
kontraktor pertambangan. Perseroan telah
melakukan berbagai upaya untuk mengelola
risiko tersebut, yaitu melalui restrukturisasi
organisasi, peninjauan atas strategi
pembelian, pemeliharaan peralatan, evaluasi/
manajemen beban usaha, serta mencari
sumber pendapatan baru.
Peninjauan atas Efektivitas Manajemen
Risiko
Sebuah bagian penting dalam evaluasi
efektivitas kontrol yang ada adalah
memastikan adanya evaluasi yang memadai
atas perencanaan keberlangsungan bisnis
dan perencanaan pemulihan berjalan dengan
baik. Perbaikan harus diidentifikasi secara
selektif, dengan penekanan pada risiko-risiko
tinggi dengan kontrol yang tidak memadai.
Perbaikan-perbaikan harus digambarkan
dengan sebuah tindakan.
Divisi Audit Internal melakukan pengawasan
dan audit yang teratur untuk menilai
efektivitas dari sistem Manajemen Risiko
Perseroan.
Prosedur Manajemen Mutu juga memeriksa
untuk memastikan daftar risiko yang relevan
berjalan dengan baik untuk semua proyek,
dan pembaharuan/peninjauan kembali
dilaksanakan.
Sistem Pengendalian Internal
Pengendalian internal merupakan sebuah
proses yang dipengaruhi oleh dewan
direksi, manajemen, dan pihak lainnya untuk
performance as the Company’s major business
is by coal mining contractor. The Company
has taken actions to mitigate the risks such
as organization restructuring, review of
purchasing strategy, equipment maintenance,
evaluation/management of expenses, and
exploring further diversification of sources of
revenue.
Review of Risk Management System
Effectiveness
An important part of evaluating the
effectiveness of existing controls is to
ensure that there is adequate evaluation
of the business continuity planning and
disaster recovery planning arrangements in
place. Improvements should be selectively
identified, with emphasis on high risks with
inadequate controls. Improvements should be
described with an action plan.
The Internal Audit Division also performs
regular oversight and audits to assess
the effectiveness of Company-wide Risk
Management systems.
Quality Assurance procedures also check to
ensure relevant risk registers are in place
for all projects, and that regular updating/
reviews are carried out.
Internal Control Systems
Internal control is a process, affected by
an entity’s board of directors, management
and other personnel, designed to provide
• Sumberdayadiperolehsecaraekonomis,
digunakan secara efisien, dan cukup
terlindungi;
• Program, perencanaan dan tujuan
perusahaan dapat dicapai;
• Sistem kualitas dan perbaikan
berkelanjutan dikembangkan dalam
proses pengendalian organisasi;
• Seluruh masalah signifikan yang terkait
dengan regulasi dan legislatif yang dapat
mempengaruhi organisasi telah diketahui
dan ditangani dengan tepat.
Uraian Pelaksanaan Tugas
Sebuah Rencana Audit Tahunan disiapkan oleh
Divisi Audit Internal berdasarkan pendekatan
audit berbasis risiko. Rencana Audit tahun
2013 telah disetujui oleh Direktur Utama dan
Ketua Komite Audit.
Terdapat dua (2) tipe audit, yaitu: audit rutin
dan audit khusus. Berdasarkan Rencana
Audit tahun 2013, delapan (8) audit yang
direncanakan telah dapat dilaksanakan di
tahun 2013. Berdasarkan permintaan dari
manajemen, terdapat empat (4) penugasan
audit khusus/tak terduga di tahun 2013
pada proyek/fungsi/proses bisnis Perseroan
yang dianggap penting saat itu. Semua audit
khusus tersebut telah berhasil dilaksanakan
dan dilaporkan kepada Manajemen secara
tepat waktu.
Risiko dan Pengelolaan Risiko
Selama tahun 2013, risiko utama yang dihadapi
oleh Perseroan adalah yang terkait dengan
risiko pasar, terutama dengan penurunan
harga pasar batubara dunia yang telah terjadi
sejak tahun sebelumnya. Penurunan tersebut
menyebabkan para pemegang konsesi
tambang - yang merupakan pelanggan utama
• Resources are acquired economically,
used efficiently and adequately
protected;
• Programs, plans and objectives are
achieved;
• Quality and continuous improvement
systems are fostered in the organization’s
control processes;
• Significant legislative or regulatory
issues impacting the organization are
recognized and addressed properly.
Internal Audit Activities
An Annual Audit Plan is prepared by the
Internal Audit Division on risk audit approach.
The Internal Audit Plan for 2013 is approved
by the President Director and the Chairman of
Audit Committee.
There are two (2) types of audit, namely:
regular/planned audit and specific/
contingency audit. Based on the Audit
Plan for 2013, there were eight (8) planned
audits have been completed in 2013. Based
on request from management, in 2013 there
were four (4) specific/contingency audits
on company’s projects/functions/business
processes which were considered important
at that time. All of these specific audits were
completed and reported to Management on
time.
Risk and Risk Mitigation
During 2013, key risks faced by the Company
were related to the downturn of world coal
prices. The decrease in coal prices has
caused mine concession owners - who are
the company’s main customers - to reduce
their production. This had a negative effect
to Company’s overall production and financial
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
130 131PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
Sistem Pelaporan Pelanggaran
Perusahaan memiliki Panduan Berperilaku
yang mendukung dilakukannya pelaporan
hal-hal, dimana dapat menyebabkan kerugian
finansial atau non-finansial pada Perseroan,
atau menyebabkan tercorengnya nama
baik Perseroan. Semua karyawan diminta
untuk segera melaporkan situasi yang
berhubungan dengan pelanggaran, termasuk
pelanggaran terhadap panduan berperilaku,
hukum, kebijakan dan prosedur perusahaan.
Pelanggaran dapat segera dilaporkan kepada
atasan langsung atau kepada divisi Audit
Internal.
Divisi Audit Internal akan melakukan
peninjauan atas kecukupan data dan
informasi yang dilaporkan. Data dan informasi
yang mencukupi akan ditindaklanjuti
dengan proses investigasi. Karyawan yang
melaporkan informasi pelanggaran akan
mendapatkan perlindungan atas kerahasiaan
identitas pelapor, serta perlindungan dari
ancaman.
Hasil investigasi dan rekomendasi terkait
dapat dituangkan dalam sebuah laporan audit
tertulis dan akan dilaporkan kepada dewan
direksi dan pihak lainnya.
XI. AUDIT EKSTERNAL
Dalam memastikan integrasi penyajian laporan
keuangan kepada pemegang saham sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, Perseroan menggunakan jasa auditor
eksternal. Audit eksternal dilaksanakan oleh
firma akuntan publik yang ditunjuk yaitu
Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio &
Eny untuk memeriksa buku-buku Perseroan
untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2013.
Whistleblowing System
The Company has Code of Conduct to
encourage the reporting of matters that
may cause financial or non-financial loss
or damage the Company’s reputation. Any
employee are required to immediately report
circumstances that may involve breach of
Code of Conduct, laws, company’s policies
and procedures. Breach could be reported
to immediate supervisor or to Internal Audit
division.
Internal Audit division will review sufficiency
of data and information reported. Sufficient
data and information will be followed up
by an investigation process. Any employee
who reports information on breach will be
protected for confidentiality and protection
from threats.
Results of an investigation and related
recommendations could be reported in an
audit report and will be distributed to the
Board of Directors and other related parties.
XI. EXTERNAL AUDIT
In ensuring the integration of the financial
statements to the shareholders in accordance
with the legislation in force, the Company
uses the services of an external auditor.
External audits conducted by designated
Public Accounting Firm Osman Bing Satria &
Eny to examine the books of the Company for
the financial year ended December 31st, 2013.
memberikan “keyakinan memadai” terkait
pencapaian tujuan berikut ini:
• Efektivitasdanefisiensioperasional;
• Keandalanlaporankeuangan;
• Kepatuhanterhadaphukumdanundang-
undang yang berlaku;
• Penjagaanaset.
Audit Internal memegang peranan penting
dalam evaluasi atas efektivitas dari
sistem kontrol. Sebagai sebuah fungsi
yang independen terhadap manajemen,
audit internal dapat melakukan penilaian
atas sistem pengendalian internal yang
diterapkan Perseroan dan berkontribusi atas
keberlangsungan efektivitas tersebut. Untuk
mempertahankan independensi penilaian,
audit internal seharusnya tidak memegang
tanggung jawab langsung dalam desain,
pembuatan, atau pemeliharan kontrol yang
akan dievaluasi. Internal Audit internal hanya
dapat memberikan masukan atas perbaikan
potensial yang dapat dilakukan. Hasil dari
evaluasi audit internal memberikan referensi
pada manajemen untuk mengevaluasi
efektivitas kontrol internal untuk
menentukan tindakan perbaikan, pembaruan
sistem atau kebijakan yang diperlukan
untuk memungkinkan manajemen untuk
menjalankan kegiatan operasi perusahaan
secara lebih efektif.
Audit Internal melakukan identifikasi
dan evaluasi atas Pengendalian Internal
Perseroan berdasarkan standar dan pedoman
dari The International Professional Practices
Framework (IPPF), yang dikembangkan oleh
The Institute of Internal Auditor (The IIA).
“reasonable assurance” regarding the
achievement of objectives in the following
categories:
• Effectiveness and efficiency of
operations;
• Reliabilityoffinancialreporting;
• Compliance with applicable laws and
regulations;
• Safeguardingofassets.
Internal Audit plays an important role in
evaluating the effectiveness of control
systems. As an independent function
reporting to the top management, the internal
auditor is able to assess the internal control
systems implemented by the organization
and contribute to ongoing effectiveness.
In order to preserve its independence of
judgment, internal audit should not take
any direct responsibility in designing,
establishing, or maintaining the controls it is
supposed to evaluate. It may only advise on
potential improvement to be made. Results
of internal audit evaluation provide reference
for management to evaluate internal control
effectiveness to determine corrective action,
system update or policy needed to enable
management in performing the Company’s
operations more effectively.
Internal Audit identifies and evaluates
the Company’s Internal Control based
on standards and guidance provided by
The International Professional Practices
Framework (IPPF), developed by The Institute
of Internal Auditor (The IIA).
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
132 133PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
tujuan Perseroan untuk berkembang dalam
pasar modal dan meningkatkan laba per
lembar saham bisa ditentukan, dan hal
tersebut memberikan cara-cara agar tujuan
tersebut dapat dicapai. Panduan Berperilaku
ini merupakan unsur penting lain dalam
Kerangka kerja Tata Kelola Perseroan. Panduan
Berperilaku ini harus diterapkan secara
konsisten di seluruh kegiatan Perseroan.
its value in the capital market and earnings
per share. As an important element in the
framework of Good Corporate Governance,
the Code of Conduct should be applied
consistently across all Company activities.
Adapun besar honorarium audit eksternal di
tahun 2013 adalah sebesar US$ 45.000.
Auditor eksternal ditunjuk per tahun dalam
RUPS, memberikan pendapat secara
independen tentang laporan keuangan
Perseroan, menyampaikan pendapat secara
objektif dan dapat diterima oleh para pemegang
saham dan pemangku kepentingan. Auditor
eksternal menjalankan fungsinya tanpa
dipengaruhi oleh Dewan Komisaris, Direksi,
dan semua pihak yang memiliki kepentingan
dalam Perseroan. Auditor eksternal wajib
secara professional dan memiliki indepensi
yang dapat dipertanggungjawabkan, serta
wajib menjaga kerahasiaan Perseroan.
XII. LITIGASI PERSEROAN
Perseroan saat ini tidak terlibat dalam suatu
litigasi.
XIII. Panduan Berperilaku (Code of
Conduct)
Perseroan bertekad untuk aktif menerapkan
budaya kepatuhan dan perilaku beretika
pada perusahaan. Perseroan mendorong
dilakukannya pelaporan hal-hal yang dapat
menimbulkan kerugian finansial atau non-
finansial pada Perseroan, atau menyebabkan
tercorengnya nama baik Perseroan. Semua
pegawai diminta untuk segera melaporkan
situasi yang dapat menyebabkan hilangnya
semangat atau dilanggarnya ketentuan
sebagaimana diatur dalam Panduan
Berperilaku ini.
Tata kelola Perseroan yang baik adalah
unsur penting dalam meningkatkan efisiensi
ekonomi. Menetapkan suatu struktur dimana
The honorarium amount for the external audit
in 2013 amounted to US$ 45,000.
External auditors appointed annually at the
General Meeting of Shareholders, provide
independent opinion on the financial
statements of the Company, deliver the
opinion objectively and are accepted by the
shareholders and stakeholders. The external
auditors perform there are functions without
being affected by the Board of Directors,
and any parties having an interest in the
Company. The external auditors shall follow
professional and accountability standards
and shall maintain the confidentiality of the
Company.
XII. COMPANY LITIGATION
The Company is not currently involved in any
litigation.
XIII. Code of Conduct
The Company is committed to actively
implement a culture of compliance and ethical
behavior in the Company. The Company
encourages any reports that identify
potential or actual financial or other losses,
or risk an adverse effect on the Company’s
reputation. All employees are required to
immediately report situations that could lead
to demotivation or violation of the provisions
stipulated in the Code of Conduct.
Good Corporate Governance is an important
element in improving economic efficiency
and therefore contribute positively towards
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
134 135PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES TABLE OF CONTENTS
Halaman/
Pages
SURAT PERNYATAAN DIREKSI DIRECTORS’ STATEMENT LETTER LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1 INDEPENDENT AUDITORS' REPORT LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN -
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - For the years ended December 31, 2013 and 2012
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 3 Consolidated Statements of Financial Position Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 5 Consolidated Statements of Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 6 Consolidated Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian 7 Consolidated Statements of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 8 Notes to Consolidated Financial Statements
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31st, 2013 AND 2012
AND INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT
PT PETROSEA Tbk. DAN ENTITAS ANAKPT PETROSEA Tbk. AND IT ’S SUBSIDIARIES
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DECEMBER 31, 2013 AND 2012
31 Desember/ 31 Desember/December 31, Catatan/ December 31,
2013 Notes 2012US$ '000 US$ '000
ASET ASSETS
ASET LANCAR CURRENT ASSETSKas dan setara kas 57.125 5 44.974 Cash and cash equivalentsAset keuangan lainnya 1.375 - Other financial assetsPiutang usaha 6 Trade accounts receivable
Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan Third parties - net of allowance forkerugian penurunan nilai sebesar impairment losses of US$ 1,157US$ 1.157 ribu pada tahun 2013 dan 2012 65.985 49.678 thousand in 2013 and 2012
Pihak berelasi 26.611 27 31.406 Related partiesPiutang lain-lain 7 Other receivables
Pihak ketiga 569 1.024 Third partiesPihak berelasi 486 27 341 Related parties
Persediaan - bersih 4.745 8 7.466 Inventories - netPajak dibayar dimuka 27.068 9 26.234 Prepaid taxesBeban dibayar dimuka 2.086 10 2.556 Prepaid expensesAset lancar lainnya 2.539 1.955 Other current assets
Jumlah Aset Lancar 188.589 165.634 Total Curent Assets
ASET TIDAK LANCAR NONCURRENT ASSETSInvestasi pada pengendalian bersama entitas 16.067 11 20.494 Investment in jointly controlled entitiesAset tetap - setelah dikurangi akumulasi Property, plant and equipment - net of
penyusutan sebesar US$ 200.614 ribu accumulated depreciation of tahun 2013 dan US$ 164.292 ribu US$ 200,614 thousand in 2013 andtahun 2012 304.586 12 343.614 US$ 164,292 thousand in 2012
Jumlah Aset Tidak Lancar 320.653 364.108 Total Noncurrent Assets JUMLAH ASET 509.242 529.742 TOTAL ASSETS
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian See accompanying notes to consolidated yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan financial statements which are an integral part dari laporan keuangan konsolidasian. of the consolidated financial statements.
3
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOMEUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEARS ENDED31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DECEMBER 31, 2013 AND 2012
Catatan/2013 Notes 2012
US$ '000 US$ '000
PENDAPATAN 360.096 19,27 385.492 REVENUES BEBAN LANGSUNG (269.467) 20,27 (272.764) DIRECT COSTS
LABA KOTOR 90.629 112.728 GROSS PROFIT
Beban administrasi (28.513) 21,27 (32.627) Administration expensesBagian (rugi) laba bersih pengendalian Share in jointly controlled entities'
bersama entitas (4.019) 11 2.759 net (loss) incomePenghasilan bunga 1.440 138 Interest incomeBeban bunga dan keuangan (25.178) 22 (13.972) Interest expenses and finance chargesKeuntungan dan kerugian lain-lain - bersih (6.763) 23 (5.461) Other gains and losses - net
Jumlah (63.033) (49.163) Total
LABA SEBELUM PAJAK 27.596 63.565 INCOME BEFORE TAX BEBAN PAJAK - BERSIH (10.288) 24 (14.443) TAX EXPENSE - NET
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 17.308 49.122 NET INCOME FOR THE YEAR
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN: OTHER COMPREHENSIVE INCOME:Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Exchange differences on translating
dari kegiatan usaha luar negeri (22) (7) foreign operations
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF 17.286 49.115 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
LABA BERSIH YANG DAPATDIATRIBUSIKAN KEPADA: NET INCOME ATTRIBUTABLE TO:
Pemilik Perusahaan 17.308 49.122 Owners of the CompanyKepentingan Non-pengendali - - Non-controlling Interest
Jumlah laba bersih tahun berjalan 17.308 49.122 Net income for the year
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG TOTAL COMPREHENSIVE INCOME DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:Pemilik Perusahaan 17.286 49.115 Owners of the CompanyKepentingan Non-pengendali - - Non-controlling Interest
Jumlah Laba Komprehensif 17.286 49.115 Total Comprehensive Income
Laba bersih per saham (dalam US$ penuh) 0,0172 25 0,0487 Basic earnings per share (in full US$)
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian See accompanying notes to consolidated yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan financial statements which are an integral part dari laporan keuangan konsolidasian. of the consolidated financial statements.
5
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Lanjutan) DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Continued)
31 Desember/ 31 Desember/December 31, Catatan/ December 31,
2013 Notes 2012US$ '000 US$ '000
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS LANCAR CURRENT LIABILITIESUtang bank 12.500 13 12.500 Bank loanUtang usaha 14 Trade accounts payable
Pihak ketiga 47.415 49.502 Third partiesPihak berelasi 1.844 27 219 Related parties
Utang lain - lain Other payablesPihak ketiga 2.572 87 Third partiesPihak berelasi 1.316 27 1.333 Related parties
Utang dividen 266 286 Dividends payableUtang pajak 889 15 1.100 Taxes payableBeban masih harus dibayar 16 Accrued expenses
Pihak ketiga 3.094 3.808 Third partiesPihak berelasi 3.582 27 1.666 Related party
Liabilitas sewa pembiayaan jangka panjang Current maturities of long-termyang akan jatuh tempo dalam satu tahun 47.827 17 55.417 lease liabilities
Jumlah Liabilitas Lancar 121.305 125.918 Total Current Liabilities
LIABILITAS TIDAK LANCAR NONCURRENT LIABILITIESLiabilitas sewa pembiayaan - setelah dikurangi Long-term lease liabilities - net of
bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 51.795 17 89.750 current maturitiesPinjaman jangka panjang dari pihak berelasi 115.363 27 110.000 Long-term loan from a related partyLiabilitas imbalan pasca kerja 9.991 26 11.093 Employee benefits obligationLiabilitas pajak tangguhan - bersih 13.212 24 5.691 Deferred tax liabilities - net
Jumlah Liabilitas Tidak Lancar 190.361 216.534 Total Noncurrent Liabilities
EKUITAS EQUITYModal saham - nilai nominal Capital stock - Rp 50 par value
Rp 50 per saham per shareModal dasar - 4.034.420.000 saham Authorized - 4,034,420,000 sharesModal ditempatkan dan disetor Subscribed and paid-up
1.008.605.000 saham 33.438 18 33.438 1,008,605,000 sharesSaldo laba Retained earnings
Ditentukan penggunaannya 1.475 18 1.475 AppropriatedTidak ditentukan penggunaannya 162.694 152.386 Unappropriated
Pendapatan komprehensif lainnya (31) (9) Other comprehensive incomeKepentingan non-pengendali - - Non-controlling interest
Jumlah Ekuitas 197.576 187.290 Total Equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 509.242 529.742 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian See accompanying notes to consolidated yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan financial statements which are an integral part dari laporan keuangan konsolidasian. of the consolidated financial statements.
4
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWSUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEARS ENDED31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DECEMBER 31, 2013 AND 2012
2013 2012US$ '000 US$ '000
CASH FLOWS FROM OPERATING ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI ACTIVITIESPenerimaan kas dari pelanggan 358.758 362.104 Cash received from customersPembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (238.663) (277.869) Cash paid to suppliers and employees
Kas dihasilkan dari aktivitas operasi 120.095 84.235 Cash generated from operations
Pembayaran bunga dan beban keuangan (23.392) (12.880) Interest and finance charges paidPembayaran pajak penghasilan (10.333) (17.894) Payment of income taxes Penerimaan restitusi pajak 4.880 114 Receipt of tax refunds
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 91.250 53.575 Net Cash Provided by Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIESPenerimaan dividen dari pengendalian bersama entitas 408 122 Dividends received from a jointly controlled entityPenerimaan bunga 1.441 139 Interest receivedPembelian aset tetap (26.410) (106.257) Acquisitions of property, plant and equipment Hasil penjualan aset tetap 729 3.000 Proceeds from sale of property, plant and equipmentPenerimaan piutang dari pengendalian bersama entitas - 187 Collection of receivables from a jointly controlled entity
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (23.832) (102.809) Net Cash Used in Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIESPenerimaan dari transaksi jual dan sewa-balik 8.082 81.000 Proceeds from sale and leaseback transactionsPenerimaan pinjaman jangka panjang dari pihak berelasi 115.363 55.000 Proceeds from long-term loan from a related partyPembayaran pinjaman jangka panjang dari pihak berelasi (115.363) - Payment of long-term loan from a related partyPembayaran dividen (6.975) (20.938) Dividends paidPembayaran liabilitas sewa pembiayaan (56.374) (43.441) Payment of lease liabilities
Kas Bersih (Digunakan untuk) Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan (55.267) 71.621 Net Cash (Used in) Provided by Financing Activities
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 12.151 22.387 NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNINGKAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 44.974 22.587 OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 57.125 44.974 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang See accompanying notes to consolidated merupakan bagian yang tidak terpisahkan financial statements which are an integral dari laporan keuangan konsolidasian. part of the consolidated financial statements.
7
PT P
ETR
OS
EA
Tbk DA
N E
NTITA
S A
NA
K
PT P
ETR
OS
EA
Tbk AN
D ITS
SU
BS
IDIA
RIE
SLA
PO
RA
N P
ER
UB
AH
AN
EK
UITA
S K
ON
SO
LIDA
SIA
N
CO
NS
OLID
ATE
D S
TATE
ME
NTS
OF C
HA
NG
ES
IN E
QU
ITYU
NTU
K TA
HU
N-TA
HU
N YA
NG
BE
RA
KH
IRFO
R TH
E YE
AR
S E
ND
ED
31 DE
SE
MB
ER
2013 DA
N 2012
DE
CE
MB
ER
31, 2013 AN
D 2012
Ekuitas yang
dapatP
endapatandiatribusikan
komprehensif
kepada entitasK
epentinganlainnya/
induk/N
on-Jum
lah M
odal disetor/D
itentukan Tidak ditentukan
Other
Equity
pengendali/ekuitas/
Catatan/
Paid-up
penggunaannya/penggunaannya/
comprehensive
attributable toN
on-controllingTotal
Notes
capital stockA
ppropriatedU
nappropriatedincom
eparent com
panyinterest
equityU
S$ '000
US
$ '000U
S$ '000
US
$ '000U
S$ '000
US
$ '000U
S$ '000
33.438
1.475
124.321
(2)
159.232
-
159.232
Laba bersih tahun berjalan-
-
49.122
-
49.122
-
49.122
N
et income for the year
Pendapatan kom
prehensif lainnya:O
ther comprehensive expense incom
e:S
elisih kurs penjabaran laporan keuanganE
xchange differences on translatingdari kegiatan usaha luar negeri
-
-
-
(7)
(7)
-
(7)
foreign operations
Jumlah pendapatan kom
prehensif-
-
49.122
(7)
49.115
-
49.115
Total com
prehensive income
Dividen
18-
-
(21.057)
-
(21.057)
-
(21.057)
D
ividends
33.438
1.475
152.386
(9)
187.290
-
187.290
Laba bersih tahun berjalan-
-
17.308
-
17.308
-
17.308
N
et income for the year
Pendapatan kom
prehensif lainnya:O
ther comprehensive expense incom
e:S
elisih kurs penjabaran laporan keuanganE
xchange differences on translatingdalam
mata uang asing
-
-
-
(22)
(22)
-
(22)
foreign operations
Jumlah pendapatan kom
prehensif-
-
17.308
(22)
17.286
-
17.286
Total com
prehensive income
Dividen
18-
-
(7.000)
-
(7.000)
-
(7.000)
D
ividends
33.438
1.475
162.694
(31)
197.576
-
197.576
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang S
ee accompanying notes to consolidated financial
merupakan bagian yang tidak terpisahkan
statements w
hich are an integral part of dari laporan keuangan konsolidasian.
the consolidated financial statements.
Saldo per 31 D
esember 2013
Balance as of D
ecember 31, 2013
Saldo per 31 D
esember 2012
Balance as of D
ecember 31, 2012
Saldo laba/R
etained earnings
Saldo per 1 Januari 2012
Balance as of January 1, 2012
6
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
9
Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
The Company’s management as of December 31, 2013 consists of the following:
Presiden Komisaris : Richard Bruce Ness : President CommissionerWakil Presiden Komisaris : Wisnu Wardhana : Vice President CommissionerKomisaris Independen : Simon F. Sembiring : Independent Commissioners
SriyantoAlbert Steven Budisusetija
Komisaris : M. Arsjad Rasjid P.M. : CommissionersPandri Prabono Moelyo
Presiden Direktur : Eddy Junaedy Danu : President DirectorWakil Presiden Direktur : Sudirman Said : Vice President DirectorDirektur Tidak Terafiliasi : Johanes Ispurnawan : Unaffiliated DirectorDirektur : Mochamad Kurnia Ariawan : Directors
Adrian StewartGregory Joseph Anderson
Alexei Jerome Garcia Jovellana
Komite Audit Audit CommitteeKetua : Simon F. Sembiring : ChairmanAnggota : Deddy H. Sudarijanto : Members
Muhammad Harri Santoso
b. Entitas Anak yang Dikonsolidasi b. Consolidated Subsidiaries Perusahaan secara langsung memiliki lebih dari 50% saham entitas anak berikut:
The Company has direct ownership interest of more than 50% in the following subsidiaries:
Persentase Tahun Operasi
Kepemilikan/ Komersial/Anak Perusahaan/ Domisili/ Jenis Usaha/ Percentage of Start of Commercial
Subsidiary Domicile Nature of Business Ownership Operations31/12/2013 31/12/2012US$ '000 US$ '000
PTP Investments Pte. Ltd. (PTPI) Singapura/ Investasi/Investment 100% Tidak aktif/Dormant 1.015 1.246 Singapore
PT Petrosea Kalimantan (PTPK) Balikpapan Perdagangan dan jasa 99,80% Dalam tahap pengembangan/ 43 53 kontraktor/Trading and Under development stagecontractor
PT POSB Infrastructure Balikpapan Pengelolaan pelabuhan 99,80% Dalam tahap pengembangan/ 153 53 Kalimantan (PTPIK) khusus/Special port Under development stage
management
Total Assets Before EliminationJumlah Aset Sebelum Eliminasi/
c. Penawaran Umum Efek Perusahaan c. Public Offering of Shares of the Company
Pada tanggal 21 Mei 1990, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif untuk melakukan penawaran umum perdana atas 4,5 juta saham dari 13,5 juta saham yang ditempatkan dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham. Selanjutnya, Perusahaan menerbitkan saham bonus dengan perbandingan 1:1 pada bulan Nopember 1994, saham bonus dengan perbandingan 9:10 pada bulan Maret 1998 dan melakukan pemecahan saham pada tahun 1998, sehingga jumlah saham diterbitkan meningkat menjadi 102,6 juta saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham.
On May 21, 1990, the Company obtained an effective statement to offer 4.5 million of the 13.5 million issued shares to the public in Initial Public Offering with a par value of Rp 1,000 per share. Since then, a 1:1 share bonus in November 1994, a 9:10 share bonus in March 1998 and a stock split in 1998 have resulted in an increase of issued shares to 102.6 million with a par value of Rp 500 per share.
Pada tahun 2009, Perusahaan mengurangi jumlah saham beredar melalui pembelian kembali saham sebanyak 1.739.500 lembar.
In 2009, the Company reduced its issued capital stock by 1,739,500 shares through the share buyback.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
8
1. UMUM 1. GENERAL
a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information PT Petrosea Tbk ("Perusahaan") didirikan berdasarkan Akta Notaris Djojo Muljadi, LLM No. 75, Notaris di Jakarta tertanggal 21 Pebruari 1972, berdasarkan ketentuan Undang-Undang Penanaman Modal Asing tahun 1967. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No. Y.A.5/51/17 tanggal 30 Nopember 1972 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 96 tanggal 7 Desember 1972. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir anggaran dasar Perusahaan berdasarkan Akta Notaris No. 05 tertanggal 6 Mei 2013 yang dibuat oleh Andalia Farida, S.H., M.H., Notaris di Jakarta, mengenai perubahan susunan anggota Dewan Direksi dan Komisaris Perusahaan. Perubahan tersebut telah didaftarkan ke Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU- 0054665.AH.01.09 Tahun 2013 tanggal 1 Juni 2013.
PT Petrosea Tbk (the Company) was established under Notarial Deed No. 75, dated February 21, 1972, of Djojo Muljadi, LLM, Public Notary in Jakarta, within the framework of the Foreign Capital Investment Law of 1967. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice in his decision letter No.Y.A.5/51/17, dated November 30, 1972, and was published in State Gazette No. 96, dated December 7, 1972. The articles of association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 05, dated May 6, 2013 of Andalia Farida, S.H., M.H., Notary in Jakarta, concerning the change in the Company’s Boards of Directors and Commissioners. The amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia under his decision letter No. AHU- 0054665.AH.01.09 Year 2013 dated June 1, 2013.
Kantor pusat Perusahaan berada di Jl. Taman Kemang No. 32B, Jakarta dan memiliki kantor pendukung di Tanjung Batu dan Gedung Grha Bintang, Jl. Jend. Sudirman No. 423, Balikpapan, Kalimantan Timur.
The Company's head office is located at Jl. Taman Kemang No. 32B, Jakarta and its support offices are located in Tanjung Batu and Grha Bintang Building, Jl. Jend. Sudirman No. 423, Balikpapan, East Kalimantan.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang rekayasa, konstruksi, pertambangan dan jasa lainnya. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1972.
In accordance with article 3 of the Company’s articles of association, the scope of its activities is mainly to engage in engineering, construction, mining and other services. The Company started its commercial operations in 1972.
Perusahaan dan entitas anak (“Grup”) mempunyai 3.341 karyawan (termasuk 352 karyawan tidak tetap) dan 3.440 karyawan (termasuk 457 karyawan tidak tetap) masing-masing pada 31 Desember 2013 dan 2012.
The Company and its subsidiaries (the “Group”) had total number of employees of 3,341 (including 352 non-permanent employees) and 3,440 (including 457 non-permanent employees) as of December 31, 2013 and 2012, respectively.
Berdasarkan surat No. 31/V/PMDN/2009 dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tanggal 23 Juni 2009, status Perusahaan berubah menjadi penanaman modal dalam negeri efektif mulai tanggal tersebut. Sejak tanggal 6 Juli 2009, Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha PT Indika Energy Tbk (Catatan 18).
Based on letter No. 31/V/PMDN/2009 of Investment Coordinating Board (BKPM) dated June 23, 2009, the Company’s status is changed to a domestic capital investment effective from such date. Starting July 6, 2009, the Company is one of the group of companies owned by PT Indika Energy Tbk (Note 18).
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
11
Penyesuaian PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan
Amendment to PSAK 60, Financial Instruments: Disclosure
Standar ini mensyaratkan pengungkapan antara lain deskripsi agunan yang dimiliki entitas sebagai jaminan, dan peningkatan kualitas kredit lain, dan dampak keuangannya (misalnya kuantifikasi sejauh mana agunan dan peningkatan kualitas kredit lain dalam memitigasi risiko kredit) dengan mengacu pada jumlah terbaik yang mencerminkan eksposur maksimum terhadap risiko kredit.
Among other things, the standard requires the disclosures of the description of collateral held as security and of other credit enhancements, and their financial effect (e.g., quantification of the extent to which collateral and other credit enhancements mitigate credit risk) in respect of the amount that best represents the maximum exposure to credit risk.
Penerapan standar revisi tersebut tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian, tetapi dapat mempengaruhi akuntansi untuk transaksi atau perjanjian yang akan datang.
The adoption of these revised standards has not had any significant impact on the amounts reported in these consolidated financial statements but may impact the accounting for future transactions or arrangements.
b. Standar dan interpretasi telah diterbitkan
tapi belum diterapkan
b. Standards and interpretation in issue not yet adopted
i. Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2014 adalah:
i. Effective for periods beginning on or after January 1, 2014 :
ISAK 27, Pengalihan Aset dari Pelanggan
ISAK 27, Transfers of Assets from Customers
ISAK 28, Pengakhiran Liabiltas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas
ISAK 28, Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments
ISAK 29, Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka
ISAK 29, Stripping Cost in the Production Phase of a Surface Mine
PPSAK 12, Pencabutan PSAK 33: Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum
PPSAK 12, Withdrawal of PSAK 33: Stripping Cost Activity and Environmental Management in the Public Mining
Penerapan awal dari PSAK dan ISAK di atas, tidak berpengaruh terhadap pengungkapan atau jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
The initial adoption of the above PSAK and ISAK has no effect on the disclosures or amounts recognized in the consolidated financial statements.
ii. Efektif untuk periode yang dimulai pada
atau setelah 1 Januari 2015 adalah: ii. Effective for periods beginning on or
after January 1, 2015: PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian
Laporan Keuangan PSAK 1 (revised 2013),
Presentation of Financial Statements
PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri
PSAK 4 (revised 2013), Separate Financial Statements
PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
PSAK 15 (revised 2013), Investments in Associates and Joint Ventures
PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja PSAK 24 (revised 2013), Employee Benefits
PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian
PSAK 65, Consolidated Financial Statements
PSAK 66, Pengaturan Bersama PSAK 66, Joint Arrangements PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan
dalam Entitas Lain PSAK 67, Disclosures of Interests
in Other Entities
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
10
Pada bulan Pebruari 2012, Perusahaan melakukan pemecahan nilai nominal saham dari semula sebesar Rp 500 menjadi sebesar Rp 50 per saham, sehingga jumlah modal ditempatkan dan disetor meningkat dari 100.860.500 lembar saham menjadi 1.008.605.000 lembar saham.
In February 2012, the Company changed the par value from Rp 500 to Rp 50 per share, thus increasing the number of issued and paid-up capital stocks from 100,860,500 shares to 1,008,605,000 shares.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, seluruh saham Perusahaan, masing-masing sebanyak 1.008.605.000 saham, tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) (Catatan 18).
As of December 31, 2013 and 2012, all the Company’s shares of 1,008,605,000 shares are listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) (Note 18).
2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)
2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION OF PSAK (“ISAK”)
a. Standar yang berlaku efektif pada tahun
berjalan Dalam tahun berjalan, Grup telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2013.
a. Standards effective in the current period In the current year, the Group adopted the following new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to its operations and effective for accounting period beginning on January 1, 2013.
PSAK 38 (revisi 2012), Kombinasi Bisnis
Entitas Sepengendali PSAK 38 (revised 2012), Business
Combination of Entities Under Common Control
Standar revisi tersebut mempersempit ruang lingkup atas transaksi penggabungan usaha antara entitas sepengendali, dan mengubah perlakuan akuntansi atas perbedaan antara harga pengalihan aset bersih yang diperoleh (yaitu yang disajikan secara permanen pada ekuitas dan tidak dipulihkan ke dalam laporan laba rugi). Grup tidak memiliki transaksi penggabungan usaha sepengendali, penerapan awal atas standar revisi ini tidak memiliki dampak material terhadap pengungkapan atau jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
The revised standard narrowed the scope to business combination transactions between entities under common control, and change the accounting for the difference between the transfer price and the net assets acquired (i.e. presented permanently in equity and not recycled to profit or loss). The Group does not have any common control business combination transaction, the initial adoption of the revised standard has had no material impact on the disclosure or amounts recognized in the consolidated financial statements.
Standar sebelumnya mengharuskan SINTRES diakui dalam laba rugi ketika hilangnya sepengendalian atau pelepasan aset, liabilitas, saham, atau instrumen kepemilikan lain ke pihak lain yang tidak sepengendali. Selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah aset neto yang diperoleh akan selalu tetap disajikan sebagai Tambahan Modal Disetor pengakuisisi dan tidak akan diakui ke laba rugi.
The previous standard requires the recycling of the SINTRES to profit and loss where the relevant entities are no longer under common control or when the corresponding assets, liabilities, shares, or other ownership instruments are transferred to an entity which is not under common control. The difference between the transfer price and the net assets acquired will always remain as part of the acquirer’s Additional Paid In Capital, and should not be recycled to profit and loss.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
13
Jika diperlukan, penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Grup.
When necessary, adjustments are made to the financial statements of the subsidiaries to bring their accounting policies used in line with those used by other members of the Group.
Seluruh transaksi intra kelompok usaha, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi.
All intra-group transactions, balances, income and expenses are eliminated on consolidation.
Kepentingan non-pengendali pada entitas anak diidentifikasi secara terpisah dan disajikan dalam ekuitas. Kepentingan non-pengendali pemegang saham mungkin awalnya diukur pada nilai wajar atau pada bagian pemilikan kepentingan non-pengendali dari nilai wajar aset bersih yang dapat diidentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan pengukuran dilakukan pada akuisisi dengan dasar akuisisi. Setelah akuisisi, jumlah tercatat kepentingan non-pengendali adalah jumlah kepemilikan pada pengakuan awal ditambah bagian kepentingan non-pengendali dari perubahan selanjutnya dalam ekuitas. Jumlah pendapatan komprehensif entitas anak tersebut diatribusikan kepada pemilik Perusahaan dan pada kepentingan non-pengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan non-pengendali mempunyai saldo defisit.
Non-controlling interests in subsidiaries are identified separately and presented within equity. The interest of non-controlling shareholders maybe initially measured either at fair value or at the non-controlling interests’ proportionate share of the recognized amounts of the fair value of the acquiree’s identifiable net asset. The choice of measurement is made on acquisition by acquisition basis. Subsequent to acquisition, the carrying amount of non-controlling interests is the amount of those interests at initial recognition plus non-controlling interests’ share of subsequent changes in equity. Total comprehensive income of subsidiaries is attributed to the owners of the Company and to the non-controlling interests even if this results in the non-controlling interests having deficit balance.
Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Nilai tercatat kepentingan Perusahaan dan kepentingan non-pengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian kepemilikannya atas entitas anak. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan non-pengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk.
Changes in the Company’s interests in existing subsidiaries that do not result in a loss of control over the subsidiaries are accounted for as equity transactions. The carrying amounts of the Company’s interests and the non-controlling interests are adjusted to reflect the changes in their relative interests in the subsidiaries. Any difference between the amount by which the non-controlling interests are adjusted and the fair value of the consideration paid or received is recognised directly in equity and attributed to owners of the Company.
Ketika Perusahaan kehilangan pengendalian atas entitas anak, keuntungan dan kerugian diakui didalam laba rugi dan dihitung sebagai perbedaan antara (i) keseluruhan nilai wajar yang diterima dan nilai wajar dari setiap sisa investasi dan (ii) nilai tercatat sebelumnya dari aset (termasuk goodwill) dan liabilitas dari entitas anak dan setiap kepentingan non-pengendali. Ketika aset dari entitas anak dinyatakan sebesar nilai revaluasi atau nilai wajar dan akumulasi keuntungan atau kerugian yang telah diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan terakumulasi dalam ekuitas, jumlah yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi ekuitas dicatat seolah-olah Perusahaan telah melepas secara langsung aset yang relevan (yaitu direklasifikasi ke laba rugi atau ditransfer
When the Company loses control of a subsidiary, a gain or loss is recognized in profit or loss and is calculated as the difference between (i) the aggregate of the fair value of the consideration received and the fair value of any retained interest and (ii) the previous carrying amount of the assets (including goodwill), and liabilities of the subsidiary and any non-controlling interest. When assets of the subsidiary are carried at revalued amount or fair values and the related cumulative gain or loss has been recognized in other comprehensive income and accumulated in equity, the amounts previously recognized in other comprehensive income and accumulated in equity are accounted for as if the Company had directly disposed of the relevant assets (i.e. reclassified to profit or loss or transferred directly to retained
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
12
PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar PSAK 68, Fair Value Measurements
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi terhadap laporan keuangan konsolidasian.
As of the issuance date of the consolidated financial statements, management is evaluating the impact of these standards and interpretations on the consolidated financial statements.
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
a. Pernyataan Kepatuhan a. Statement of Compliance
Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anak (Grup) disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
The consolidated financial statements of the Company and its subsidiaries (the “Group”) have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. These consolidated financial statements are not intended to present the financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
b. Dasar Penyusunan b. Basis of Preparation
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Dollar Amerika Serikat (US$) dan laporan keuangan konsolidasian tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the U.S. Dollar (US$), while the measurement basis is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
c. Dasar Konsolidasian c. Basis of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (entitas anak). Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional dari investee untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya.
The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities controlled by the Company (its subsidiaries). Control is achieved where the Company has the power to govern the financial and operating policies of the investee entity so as to obtain benefits from its activities.
Hasil dari entitas anak yang diakuisisi atau dijual selama periode berjalan termasuk dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sejak tanggal efektif akuisisi dan sampai dengan tanggal efektif penjualan.
Income and expense of subsidiaries acquired or disposed of during the period are included in the consolidated statements of comprehensive income from the effective date of acquisition and up to the effective date of disposal, as appropriate.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
15
b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
b. An entity is related to the reporting entity if any of the following conditions applies:
i. Entitas dan entitas pelapor adalah
anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).
i. The entity, and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).
ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau
ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).
iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura
bersama dari pihak ketiga yang sama. iii. Both entities are joint ventures of the
same third party.
iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.
v. Entitas tersebut adalah suatu program
imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity in itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.
vi. Entitas yang dikendalikan atau
dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).
vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)
(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity).
Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi baik yang dilakukan dengan kondisi dan persyaratan dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian.
All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.
f. Aset Keuangan f. Financial Assets
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
All financial assets are recognised and derecognised on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the timeframe established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
14
langsung ke saldo laba sebagaimana ditentukan oleh PSAK yang berlaku). Nilai wajar setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran atau, jika sesuai, biaya perolehan saat pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi atau pengendalian bersama entitas.
earnings as specified by applicable accounting standards). The fair value of any investment retained in the former subsidiary at the date when control is lost is regarded as the fair value on initial recognition for subsequent accounting under PSAK 55 (revised 2011), Financial Instruments: Recognition and Measurement or, when applicable, the cost on initial recognition of an investment in an associate or a jointly controlled entity.
d. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan
dalam Mata Uang Asing d. Foreign Currency Transactions and
Translation
Pembukuan tersendiri dari masing-masing entitas dalam Grup, kecuali PTPK dan PTPIK, diselenggarakan dalam mata uang Dollar Amerika Serikat. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang selain Dollar Amerika Serikat dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada setiap tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang selain Dollar Amerika Serikat disesuaikan dengan kurs pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi periode yang berjalan.
The individual books of accounts of each entity in the Group, except for PTPK and PTPIK, are maintained in U.S. Dollar. Transactions during the period involving currencies other than U.S. Dollar are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At each reporting date, monetary assets and liabilities denominated in currencies other than U.S. Dollar are adjusted to reflect the prevailing exchange rates at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to profit or loss.
Pembukuan PTPK dan PTPIK diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Untuk tujuan konsolidasian, aset dan liabilitas dari PTPK dan PTPIK dijabarkan ke mata uang Dollar Amerika Serikat dengan kurs yang berlaku pada tanggal pelaporan, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal terjadinya transaksi periode berjalan. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari pendapatan komprehensif lain.
The books of accounts of PTPK and PTPIK are maintained in Indonesian Rupiah (IDR). For consolidation purposes, assets and liabilities of PTPK and PTPIK at reporting date are translated into U.S. Dollar using the exchange rates at reporting date, while revenues and expenses are translated at the average rates of exchange for the period. Resulting translation adjustments are shown as part of other comprehensive income.
e. Transaksi Pihak-pihak Berelasi e. Transactions with Related Parties
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup (entitas pelapor):
A related party is a person or entity that is related to the Group (the reporting entity):
a. Orang atau anggota keluarga terdekat
mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
a. A person or a close member of that person's family is related to the reporting entity if that person:
i. memiliki pengendalian atau pengendalian
bersama entitas pelapor; i. has control or joint control over the
reporting entity;
ii. memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau
ii. has significant influence over the reporting entity; or
iii. personil manajemen kunci entitas pelapor
atau entitas induk dari entitas pelapor. iii. is a member of the key management
personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
17
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial re-organisation.
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual akan dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif. Bukti obyektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Grup atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.
For certain categories of financial asset, such as receivables, assets that are assessed not to be impaired individually are, in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Group’s past experiences of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortised cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi.
The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognised in profit or loss.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised, the previously recognised impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortised cost would have been had the impairment not been recognised.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
16
Pinjaman yang diberikan dan piutang Piutang pelanggan dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Loans and receivables Receivable from customers and other receivables that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables”. Loans and receivables are measured at amortised cost using the effective interest method less impairment. Interest is recognised by applying the effective interest rate method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.
Metode suku bunga efektif
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.
Effective interest method
The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.
Penurunan nilai aset keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti obyektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Impairment of financial assets Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected.
Bukti obyektif penurunan nilai atas pinjaman yang diberikan dan piutang termasuk sebagai berikut: kesulitan keuangan signifikan yang dialami
penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya
wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
Objective evidence of impairment on loans and receivables could include:
significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or
default or delinquency in interest or
principal payments; or
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
19
h. Saling hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
h. Netting of Financial Assets and Financial Liabilities
Aset dan liabilitas keuangan Grup saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan hanya jika:
The Group only offsets financial assets and liabilities and presents the net amount in the statement of financial position where it:
saat ini memiliki hak yang berkekuatan
hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
currently has a legal enforceable right to set off the recognized amount; and
berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
intends either to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
i. Kas dan Setara Kas i. Cash and Cash Equivalents
Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
For cash flow presentation purposes, cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement.
j. Aset Keuangan Lainnya j. Other Financial Assets
Rekening bank yang dibatasi penggunaannya dengan jangka waktu penempatan kurang dari satu tahun sejak tanggal penempatan disajikan sebagai aset keuangan lainnya.
Restricted cash in bank with maturities of less than one year from the date of placement are presented as other financial assets.
k. Kepemilikan dalam Ventura Bersama k. Interest in Joint Ventures
Pengendalian bersama operasi Perusahaan mempunyai kontrak dalam bentuk usaha kerja sama operasi. Sehubungan dengan bagian partisipasi dalam pengendalian bersama operasi, perusahaan mengakui dalam laporan keuangan konsolidasiannya: a. Aset yang dikendalikan dan liabilitas yang
ditanggung; dan b. Beban yang ditanggung dan bagian
pendapatan yang diperoleh dari penjualan barang dan jasa perusahaan bersama.
Jointly controlled operations The Company engages in some contracts through participation in unincorporated joint operations. In respect of its interests in jointly controlled operations, the Company recognises in its consolidated financial statements: a. The assets that it controls and the
liabilities that it incurs; and b. The expenses that it incurs and its
share of the income that it earns from the sale of goods or services by the joint venture.
Pengendalian bersama entitas
Perusahaan mengakui partisipasinya dalam pengendalian bersama entitas dengan menggunakan metode ekuitas.
Jointly controlled entity
The Company recognizes its interest in a jointly controlled entity using the equity method of accounting.
l. Persediaan l. Inventories
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Penyisihan untuk persediaan usang dan yang pergerakannya lambat ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.
Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted average method. The provision for obsolete and slow moving inventories is determined on the basis of estimated future usage of individual inventory items.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
18
Penghentian pengakuan aset keuangan
Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
Derecognition of financial assets
The Group derecognises a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when the Group transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Group neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Group recognise their retained interest in the asset and an associated liability for amounts they may have to pay. If the Group retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Group continues to recognise the financial asset and also recognise a collateralised borrowing for the proceeds received.
g. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas
g. Financial Liabilities and Equity
Instruments
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Classification as debt or equity
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup diklasifikasi sebagai liabilitas keuangan atau ekuitas sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Financial liabilities and equity instruments issued by the Group are classified as either financial liabilities or as equity in accordance with the substance of the contractual arrangements and the definitions of a financial liability and an equity instrument.
Instrumen ekuitas
Equity instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Grup setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Group after deducting all of its liabilities. Equity instruments issued by the Group are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.
Liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi
Financial liabilities at amortized cost
Liabilitas keuangan meliputi utang usaha dan lainnya, obligasi dan wesel bayar, bank dan pinjaman lainnya, pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
Financial liabilities, which include trade and other payables, bank and other borrowings, are initially measured at fair value, net of transaction costs, and subsequently measured at amortized cost using the effective interest method.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Grup telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.
Derecognition of financial liabilities The Group derecognizes financial liabilities when, and only when, the Group’s obligations are discharged, cancelled or expires. The difference between the carrying amount of the financial liability derecognized and the consideration paid and payable is recognized in profit or loss.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
21
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari utang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost which includes borrowing costs during construction on debts incurred to finance the construction. Construction in progress is transferred to the respective property, plant and equipment account when completed and ready for use.
o. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
o. Impairment of Non-financial Assets
Pada tanggal pelaporan, Grup menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Grup mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
At reporting dates, the Group reviews the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Group estimates the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan.
Estimated recoverable amount is the higher of fair value less cost to sell and value in use. In assessing value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset for which the estimates of future cash flows have not been adjusted.
Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
If the recoverable amount of the non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings.
Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam catatan 3f.
Accounting policy for impairment of financial assets is discussed in Note 3f.
p. Sewa p. Leases
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
20
m. Beban Dibayar Dimuka m. Prepaid Expenses
Beban dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
n. Aset Tetap - Pemilikan Langsung n. Property, Plant and Equipment - Direct
Acquisitions
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Property, plant and equipment held for use in the production or supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is recognized so as to write-off the cost of assets less residual values using the straight-line method based on their estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years Gedung dan perbaikan gedung 8 - 20 Buildings and improvements Alat berat, peralatan dan kendaraan 4 - 12 Plant, equipment and vehicles Perabotan dan perlengkapan 4 - 5 Furniture and fixtures Beberapa komponen dari alat berat, peralatan dan kendaraan disusutkan atas dasar penggunaan jam kerja selama taksiran umur operasi komponen tersebut.
Certain components of plant, equipment, and vehicles are depreciated using hourly utilization basis over the estimated total components operating life.
Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki sendiri.
Assets held under finance leases are depreciated over their expected useful lives on the same basis as owned assets.
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and is not depreciated.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property, plant and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably.
Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi.
When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying amounts are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in profit or loss.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
23
Untuk sewa operasi, jika nilai wajar aset pada saat transaksi jual dan sewa-balik lebih rendah daripada nilai tercatatnya, rugi sebesar selisih antara nilai tercatat dan nilai wajar harus diakui segera.
For operating leases, if the fair value at the time of a sale and leaseback transaction is less than the carrying amount of the asset, a loss equal to the amount of the difference between the carrying amount and fair value is recognized immediately.
Untuk sewa pembiayaan, penyesuaian seperti di atas tidak diperlukan kecuali jika telah terjadi penurunan nilai. Dalam hal ini, jumlah tercatat berkurang menjadi jumlah yang dapat dipulihkan.
For finance leases, no such adjustment is necessary unless there has been an impairment in value, in which case the carrying amount is reduced to recoverable amount.
q. Provisi q. Provisions
Provisi diakui ketika Grup memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Grup diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Group will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas.
The amount recognized as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the present obligation at the end of the reporting period, taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation. Where a provision is measured using the cash flows estimated to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows.
Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.
When some or all of the economic benefits required to settle a provision are expected to be recovered from a third party, a receivable is recognized as an asset if it is virtually certain that reimbursement will be received and the amount of the receivable can be measured reliably.
r. Pengakuan Pendapatan dan Beban r. Revenue and Expense Recognition
Pendapatan jasa
Pendapatan jasa mencakup penerimaan dari pemberian jasa penambangan, jasa konstruksi pertambangan dimana penagihannya berdasarkan biaya aktual ditambah marjin keuntungan tertentu, penerimaan dari sewa peralatan, gudang dan fasilitas lainnya, dan jasa-jasa lainnya yang diberikan kepada pelanggan. Pendapatan jasa diakui pada saat jasa diberikan.
Service revenue
Service revenue includes fees from mining services, mining construction services wherein billing is based on cost plus certain profit margin, revenue from rental of equipment, warehouse and other facilities, and other services provided to clients. Service revenue is recognized when the service is rendered.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
22
Sebagai Lessee As Lessee Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Grup yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Kewajiban kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai liabilitas sewa pembiayaan.
Assets held under finance leases are initially recognized as assets of the Group at their fair value at the inception of the lease or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. The corresponding liability to the lessor is included in the consolidated statements of financial position as a finance lease obligations.
Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari liabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya.
Lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the lease obligation so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rentals are recognized as expenses in the periods in which they are incurred.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.
Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.
Jual dan Sewa-balik
Sale and Leaseback
Aset yang dijual berdasarkan transaksi jual dan sewa balik diperlakukan sebagai berikut:
Assets sold under a sale and leaseback transaction are accounted for as follows:
Jika transaksi jual dan sewa-balik menghasilkan sewa pembiayaan, selisih lebih hasil penjualan dari nilai tercatat aset ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sewa.
If the sale and leaseback transaction results in a finance lease, any excess of sales proceeds over the carrying amount of the asset is deferred and amortized over the lease term.
Jika transaksi jual dan sewa-balik merupakan sewa operasi dan jelas bahwa transaksi tersebut terjadi pada nilai wajar, maka laba atau rugi harus diakui segera. Jika harga jual di bawah nilai wajar, maka laba atau rugi harus diakui segera, kecuali rugi tersebut dikompensasikan dengan pembayaran sewa di masa depan yang lebih rendah dari harga pasar, maka rugi tersebut harus ditangguhkan dan diamortisasi secara proporsional dengan pembayaran sewa selama perkiraan periode penggunaan aset. Jika harga jual di atas nilai wajar, selisih lebih dari nilai wajar tersebut ditangguhkan dan diamortisasi selama perkiraan periode penggunaan aset.
If the sale and leaseback transaction results in an operating lease, and it is clear that the transaction is established at fair value, any profit or loss is recognized immediately. If the sale price is below fair value, any profit or loss is recognized immediately except that, if the loss is compensated for by future lease payments at below market price, it shall be deferred and amortized in proportion to the lease payments over the period for which the asset is expected to be used. If the sale price is above fair value, the excess over fair value is deferred and amortized over the period for which the asset is expected to be used.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
25
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diharapkan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains or losses that exceed 10% of the present value of the Company’s and its subsidiaries defined benefit obligations is recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwhise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan di laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
The benefit obligation recognized in the consolidated statements of financial position represents the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains or losses and unrecognized past service cost.
Imbalan kerja jangka panjang lainnya Perhitungan imbalan kerja jangka panjang ditentukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Biaya jasa lalu dan keuntungan atau kerugian aktuarial diakui langsung pada tahun yang bersangkutan dan tidak ada koridor yang dipakai.
Other long-term benefits The cost of providing long-term benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. Past service cost and actuarial gains or losses are recognized immediately in profit or loss.
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan kerja jangka panjang lainnya di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan kerja pasti.
The long-term employee benefits obligation recognized in the consolidated statements of financial position represents the present value of the defined benefit obligation.
t. Pajak Penghasilan t. Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the period computed using prevailing tax rates.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
24
Pendapatan dan Beban Kontrak Contract Revenue and Cost of Contract
Pendapatan kontrak konstruksi diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian yang diukur dari tahap penyelesaian kontrak pada tanggal pelaporan oleh engineer dan disetujui oleh pemilik proyek. Pada tanggal pelaporan, selisih lebih estimasi pendapatan diatas tagihan kemajuan kontrak disajikan sebagai aset lancar, sedangkan selisih lebih tagihan kemajuan kontrak diatas estimasi pendapatan disajikan sebagai liabilitas jangka pendek.
Revenue from construction contract is recognized using the percentage-of-completion method, measured by percentage of work completed to date as estimated by engineers and approved by the project owner. At reporting dates, earnings in excess of billings on construction contracts are presented as current assets, while billings in excess of estimated earnings are presented as current liability.
Bila hasil kontrak konstruksi tidak dapat diestimasi secara andal, maka pendapatan kontrak diakui hanya sebesar biaya yang terjadi sepanjang biaya tersebut diperkirakan dapat dipulihkan. Biaya kontrak diakui sebagai beban dalam periode terjadinya.
Where the outcome of a construction contract cannot be reliably estimated, contract revenue is recognized to the extent of contract costs incurred that is probable to be recoverable. Contract costs are recognized as expenses in the period they are incurred.
Bila besar kemungkinan bahwa jumlah biaya kontrak konstruksi melebihi jumlah pendapatan kontrak, maka taksiran kerugian segera diakui sebagai beban. Biaya kontrak meliputi seluruh biaya material, tenaga kerja dan biaya tidak langsung yang berhubungan dengan kontrak.
When it is probable that the total contract costs will exceed total contract revenue, the expected loss is recognized as an expense immediately. Cost of contracts include all direct materials, labor and other indirect costs related to the performance of the contracts.
Pendapatan dari jasa kontrak diakui pada saat jasa diberikan. Pendapatan dari pemberian jasa yang sudah terjadi tetapi belum ditagih pada tanggal laporan keuangan diakui sebagai piutang usaha yang belum ditagih.
Revenue from a contract to provide services is recognized when the services are rendered. Revenue from services that have been rendered but not yet billed at reporting date are recognized as unbilled trade accounts receivable.
Pendapatan Dividen
Pendapatan dividen dari investasi diakui ketika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan.
Dividend Revenue Dividend revenue from investments is recognized when the shareholders’ rights to receive payment has been established.
Pendapatan Bunga
Pendapatan bunga diakru berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terutang dan tingkat bunga yang sesuai.
Beban Beban diakui pada saat terjadinya.
Interest Revenue Interest revenue is accrued on time basis, by reference to the principal outstanding and at the applicable interest rate.
Expenses Expenses are recognized when incurred.
s. Imbalan Pasca Kerja s. Employee Benefits
Imbalan Pasca Kerja Post-employment benefits
Grup memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Grup sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.
The Group provides defined post-employment benefits to their employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. No funding of benefits has been made by the Group to this benefit plan.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
27
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
An operating segment is a component of an entity:
a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang
mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
a) that engages in business activities which it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity);
b) hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
b) whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and
c) tersedia informasi keuangan yang dapat
dipisahkan. c) for which discrete financial information
is available.
Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka menghasilkan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi terfokus pada kategori dari setiap produk.
Information reported to the chief operating decision maker for the purpose of resource allocation and assessment of its performance is more specifically focused on the category of each product.
4. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
4. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, yang dijelaskan dalam Catatan 3, direksi diwajibkan untuk membuat penilaian, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.
In the application of the Group accounting policies, which are described in Note 3, the directors are required to make judgments, estimates and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and associated assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results may differ from these estimates.
Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang perkiraan tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode saat ini dan masa depan.
The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognised in the period which the estimate is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future periods if the revision affects both current and future periods.
Sumber Estimasi Ketidakpastian Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam keuangan tahun depan dijelaskan dibawah ini:
Key Sources of Estimation Uncertainty The key assumptions concerning future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below:
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
26
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period.
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Grup ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya.
The measurement of deferred tax assets and liabilities reflects the consequences that would follow from the manner in which the Group expects, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of their assets and liabilities.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the asset to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Grup bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority and the Group intends to settle its current tax assets and current tax liabilities on a net basis.
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi.
Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside of profit or loss.
u. Laba per Saham u. Earnings per Share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba diatribusikan kepada pemilik Perusahaan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share is computed by dividing profit attributable to the owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding during the year.
v. Informasi Segmen v. Segment Information
Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Grup yang secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi.
Operating segments are identified on the basis of internal reports about components of the Group that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performance.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
29
5. KAS DAN SETARA KAS 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS
31/12/2013 31/12/2012US$ '000 US$ '000
Kas 40 42 Cash on handBank Cash in banks
Rupiah RupiahStandard Chartered Bank 5.315 - Standard Chartered BankCitibank, Jakarta 755 1.219 Citibank, Jakarta PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 576 725 PT Bank Mandiri (Persero) TbkThe Hongkong and Shanghai Banking The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Limited (HSBC) 517 730 Corporation Limited (HSBC)PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk 53 86 (Persero) TbkPT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk 28 99 (Persero) TbkPT Bank Central Asia Tbk 8 42 PT Bank Central Asia Tbk
Dollar Amerika Serikat U.S. Dollar Citibank, Jakarta 29.769 36.218 Citibank, Jakarta PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 7.628 2.101 PT Bank Mandiri (Persero) TbkHSBC 968 501 HSBCPT Bank ANZ Indonesia 200 316 PT Bank ANZ IndonesiaPT Bank Internasional Indonesia Tbk 12 - PT Bank Internasional Indonesia TbkStandard Chartered Bank 9 1.500 Standard Chartered BankUBS AG, Singapura 4 4 UBS AG, Singapore
Euro EuroHSBC 9 8 HSBCCitibank, Jakarta 2 2 Citibank, Jakarta
Dollar Australia Australian DollarHSBC 32 36 HSBC
Jumlah 45.885 43.587 Sub total
Deposito berjangka Time depositsRupiah Rupiah
HSBC 9.186 708 HSBCBank Perkreditan Rakyat 514 637 Bank Perkreditan Rakyat
Dollar Amerika Serikat U.S. Dollar HSBC 1.500 - HSBC
Jumlah 11.200 1.345 Sub total
Jumlah Kas dan Setara Kas 57.125 44.974 Total Cash and Cash Equivalents
Tingkat suku bunga deposito berjangka Annual interest rates on time per tahun: deposits:
Rupiah 6,25% - 10,00% 2,30% - 9,00% RupiahDollar Amerika Serikat 2,30% - U.S. Dollar
Tidak terdapat saldo kas dan setara kas kepada pihak berelasi.
There are no balance of cash and cash equivalents held by related parties.
Tidak terdapat saldo kas dan setara kas yang dijadikan jaminan atas pinjaman Grup.
There are no balance of cash and cash equivalents used as the guarantees of the Group’s loans.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
28
Rugi Penurunan Nilai Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Grup menilai penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direview secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya.
Impairment Loss on Loans and Receivables The Group assesses its loans and receivables for impairment at each reporting date. In determining whether an impairment loss should be recorded in profit or loss, management makes judgment as to whether there is an objective evidence that loss event has occurred. Management also makes judgment as to the methodology and assumptions for estimating the amount and timing of future cash flows which are reviewed regularly to reduce any difference between loss estimate and actual loss.
Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan Grup membuat penyisihan penurunan nilai persediaan berdasarkan estimasi persediaan yang digunakan pada masa mendatang. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi penyisihan penurunan nilai persediaan telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penyisihan penurunan nilai persediaan, yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil usaha Grup. Nilai tercatat persediaan diungkapkan dalam Catatan 8.
Allowance for Decline in Value of Inventories The Group provides allowance for decline in value of inventories based on estimated future usage of such inventories. While it is believed that the assumptions used in the estimation of the allowance for decline in value of inventories are appropriate and reasonable, significant changes in these assumptions may materially affect the assessment of the allowance for decline in value of inventories, which ultimately will impact the result of the Group’s operations. The carrying amount of inventories is disclosed in Note 8.
Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap
Masa manfaat setiap aset tetap Grup ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.
Estimated Useful Lives of Property, Plant and Equipment
The useful life of each item of the Group’s property, plant and equipment are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.
Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tersebut.
A change in the estimated useful life of any item of property, plant and equipment would affect the recorded depreciation expense and decrease in the carrying amounts of these assets.
Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam Catatan 12.
The carrying amounts of property, plant and equipment are disclosed in Note 12.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
31
Cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha diakui berdasarkan jumlah estimasi yang tidak terpulihkan yang ditentukan dengan analisis posisi keuangan kini pihak lawan.
Allowance for impairment losses on trade receivables are recognized based on an analysis of the counterparty’s current financial position.
Termasuk dalam cadangan kerugian penurunan nilai adalah piutang usaha yang diturunkan nilainya secara individual masing-masing sebesar US$ 1.157 ribu pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Semua piutang usaha yang diturunkan nilainya secara individu mempunyai umur piutang lebih dari 360 hari, dan manajemen menilai bahwa rendah kemungkinan tertagihnya atas piutang tersebut. Grup tidak memiliki jaminan atau pendukung kredit lainnya untuk menutupi risiko kredit atas piutang.
Included in the allowance for impairment losses are individually impaired trade receivables amounting to US$ 1,157 thousand at December 31, 2013 and 2012, respectively. All of individually impaired trade receivables balances had outstanding days more than 360 days, and management considered that the change of recovery of these amounts is low. The Group does not hold any collateral or other credit enhancements to cover its credit risks over these balances.
Umur piutang usaha yang sudah jatuh tempo tapi nilainya tidak diturunkan adalah sebagai berikut:
Age of trade accounts receivable that are past due but not impaired are as follows:
31/12/2013 31/12/2012US$ '000 US$ '000
Dibawah 30 hari 28.356 14.228 Under 30 days31 - 60 hari 5.794 804 31 - 60 days61 - 90 hari 642 370 61 - 90 days91 - 120 hari 52 - 91 - 120 days> 120 hari 486 - > 120 days
Jumlah 35.330 15.402 Total
Manajemen berpendapat bahwa pencadangan kerugian penurunan nilai atas piutang pihak ketiga adalah cukup.
Management believes that the allowance for impairment losses from third parties are adequate.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, piutang usaha masing-masing sebesar US$ 7.075 ribu dan US$ 7.119 ribu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman bank (Catatan 13).
As of December 31, 2013 and 2012, trade accounts receivable amounting to US$ 7,075 thousand and US$ 7,119 thousand, respectively, are used as collateral for the bank loan facilities (Note 13).
Piutang usaha kepada pihak ketiga sebesar US$ 205 ribu merupakan piutang retensi yang berasal dari kontrak kontruksi kepada PT Indonesia Pratama (Catatan 29i).
Trade accounts receivable from third party amounted to US$ 205 thousand represents retention receivable that derived from construction contract from PT Indonesia Pratama (Note 29i).
7. PIUTANG LAIN-LAIN 7. OTHER RECEIVABLES
31/12/2013 31/12/2012US$ '000 US$ '000
Pihak ketiga 569 1.024 Third parties
Pihak-pihak berelasi (Catatan 27) Related parties (Note 27)PT Indika Energy Tbk 314 316 PT Indika Energy TbkPT Santan Batubara 153 - PT Santan Batubara Lain-lain (masing-masing kurang dari Others (each less than US$ 100
US$ 100 ribu) 19 25 thousand)
Jumlah 486 341 Total
Jumlah Piutang Lain-Lain 1.055 1.365 Total Other Receivables Manajemen berpendapat bahwa pencadangan kerugian penurunan nilai atas piutang lain-lain adalah tidak perlu karena manajemen berpendapat seluruh piutang dapat ditagih.
Management believes that the allowance for impairment losses is not necessary as management believes that all such receivables are collectible.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
30
6. PIUTANG USAHA 6. TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE
31/12/2013 31/12/2012US$ '000 US$ '000
a. Berdasarkan Pelanggan a. By Debtor
Pihak Ketiga: Third Parties:PT Gunung Bayan Pratama Coal 25.321 26.289 PT Gunung Bayan Pratama CoalPT Adimitra Baratama Nusantara 17.735 15.486 PT Adimitra Baratama NusantaraPT Indomining 9.016 157 PT IndominingPT Indonesia Pratama 2.581 - PT Indonesia PratamaPT M.I. Indonesia 2.349 2.071 PT M.I. IndonesiaBUT Pearloil Sebuku Limited 1.106 - BUT Pearloil Sebuku LimitedBUT Niko Resources Limited 1.004 757 BUT Niko Resources LimitedContinental Plant and Equipment Inc 992 - Continental Plant and Equipment IncTotal E&P Indonesie 863 341 Total E&P IndonesiePT Halliburton Indonesia 857 438 PT Halliburton IndonesiaBUT Chevron Indonesia Company 781 326 BUT Chevron Indonesia CompanyPT Indonesia Bulk Terminal 535 - PT Indonesia Bulk TerminalBUT Salamander Energy PTE. Ltd. 451 389 BUT Salamander Energy PTE. Ltd.BUT Eni Muara Bakau BV 49 875 BUT Eni Muara Bakau BVChevron Makassar Ltd 47 694 Chevron Makassar LtdLain-lain (masing-masing dibawah Others (below US$ 500
US$ 500 ribu) 3.455 3.012 thousand each)Jumlah 67.142 50.835 TotalCadangan kerugian penurunan nilai (1.157) (1.157) Allowance for impairment lossesBersih 65.985 49.678 Net
Pihak-pihak berelasi (Catatan 27): Related Parties (Note 27):PT Santan Batubara 18.940 25.303 PT Santan BatubaraPT Kideco Jaya Agung 7.463 5.677 PT Kideco Jaya AgungPT Multi Tambangjaya Utama - 214 PT Multi Tambangjaya UtamaLain-lain (masing-masing dibawah Others (below US$ 200
US$ 200 ribu) 208 212 thousand each)Jumlah 26.611 31.406 TotalJumlah Piutang Usaha 92.596 81.084 Total Trade Accounts Receivable
b. Berdasarkan Umur b. By Age Category Belum jatuh tempo 57.266 65.682 Not yet dueSudah jatuh tempo Past due
Dibawah 30 hari 28.356 14.228 Under 30 days31 - 60 hari 5.794 804 31 - 60 days61 - 90 hari 642 426 61 - 90 days91 - 120 hari 52 7 91 - 120 days> 120 hari 1.643 1.094 > 120 days
Jumlah 93.753 82.241 TotalCadangan kerugian penurunan nilai (1.157) (1.157) Allowance for impairment lossesBersih 92.596 81.084 Net
c. Berdasarkan Mata Uang c. By CurrencyMata uang fungsional Functional currency
Dolar Amerika Serikat 93.428 81.683 U.S. DollarMata uang lain Other currency
Rupiah 325 558 RupiahJumlah 93.753 82.241 TotalCadangan kerugian penurunan nilai (1.157) (1.157) Allowance for impairment lossesBersih 92.596 81.084 Net
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Movement in the allowance for impairment losses are as follows:
31/12/2013 31/12/2012US$ '000 US$ '000
Mutasi pencadangan kerugian Changes in the allowance for penurunan nilai: impairment losses:
Saldo awal 1.157 1.157 Beginning balancePenambahan - - AdditionsSaldo akhir 1.157 1.157 Ending balance
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
33
11. INVESTASI PADA PENGENDALIAN BERSAMA ENTITAS
11. INVESTMENTS IN JOINTLY CONTROLLED ENTITIES
Persentase
Tempat kepemilikan/kedudukan/ Percentage of
Domicile Ownership 31/12/2013 31/12/2012% US$ '000 US$ '000
PT Santan Batubara (SB) Kalimantan 50 PT Santan Batubara (SB)Saldo awal 17.742 15.292 Beginning balanceBagian laba (rugi) bersih (4.292) 2.450 Equity in net income (loss)
Saldo akhir 13.450 17.742 Ending balance
PT Tirta Kencana Tangerang 47 PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri (TKCM) Cahaya Mandiri (TKCM)Saldo awal 2.752 2.565 Beginning balanceBagian laba bersih 273 309 Equity in net incomeDividen yang diterima (408) (122) Dividends received
Saldo akhir 2.617 2.752 Ending balance
Jumlah 16.067 20.494 Total
Pada tahun 1998, Perusahaan membeli 50% kepemilikan di SB, perusahaan yang berkedudukan di Jakarta dengan lokasi proyek di Kalimantan dan bergerak di bidang eksplorasi, pertambangan, pengolahan dan penjualan batubara, dengan harga perolehan sebesar US$ 100 ribu. Tahun 2009, SB memulai operasi komersial (Catatan 29e).
In 1998, the Company purchased a 50% interest in SB, a company domiciled in Jakarta with project location in Kalimantan, and is engaged in exploring, mining, treating and selling coal, at a cost of US$ 100 thousand. In 2009, SB started its commercial operations (Note 29e).
Sejak tahun 2004, Perusahaan mempunyai 47% kepemilikan di TKCM, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan air bersih.
Since 2004, the Company held a 47% interest in TKCM, a company engaged in the water treatment industry.
Berdasarkan perjanjian jual beli bersyarat tertanggal 29 Nopember 2013 antara Perusahaan dan PT Tanah Alam Makmur, Perusahaan menyetujui untuk menjual seluruh investasi sahamnya di TKCM sebesar Rp 21.870 juta. Sampai dengan tanggal pelaporan, jual beli tersebut belum dilaksanakan karena proses persetujuan yang sedang berjalan.
Based on the conditional sale and purchase agreement dated November 29, 2013 between the Company and PT Tanah Alam Makmur, the Company agreed to sell its investment in TKCM amounting to Rp 21,870 million. As of reporting date, such sale and purchase has not been executed yet because of on-going process of approval.
Ringkasan informasi keuangan dari entitas pengendalian bersama diatas adalah sebagai berikut:
Summarized financial information in respect to the jointly-controlled entities is set out below:
31/12/2013 31/12/2012US$ '000 US$ '000
Jumlah aset 69.319 97.651 Total assetsJumlah liabilitas 38.556 57.023 Total liabilities
Aset bersih 30.763 40.628 Net assets
Jumlah pendapatan tahun berjalan 144.610 230.679 Total revenues for the year
(Rugi) laba bersih tahun berjalan (8.004) 5.557 Net (loss) income for the year
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
32
8. PERSEDIAAN – BERSIH 8. INVENTORIES – NET
31/12/2013 31/12/2012US$ '000 US$ '000
Suku cadang dan bahan pembantu 7.995 9.454 Spare parts and suppliesMinyak pelumas 519 884 LubricantsBahan bakar 125 143 Fuel
Jumlah 8.639 10.481 TotalPenyisihan persediaan usang (3.894) (3.015) Allowance for stock obsolescence
Bersih 4.745 7.466 Net
Mutasi penyisihan persediaan Changes in the allowance for usang stock obsolescenceSaldo awal 3.015 2.525 Beginning balance Penambahan (Catatan 23) 879 490 Additions (Note 23)
Saldo akhir 3.894 3.015 Ending Balance
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan usang tersebut adalah cukup.
Management believes that the allowance for stock obsolescence of inventories is adequate.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, seluruh persediaan, gedung dan peralatan telah diasuransikan kepada sebuah konsorsium yang dipimpin oleh PT Asuransi Wahana Tata, sementara alat berat diasuransikan kepada konsorsium yang dipimpin oleh PT Asuransi Astra Buana terhadap semua risiko dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar US$ 473.191 ribu dan US$ 464.540 ribu. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang diasuransikan.
As of December 31, 2013 and 2012, inventories, buildings and equipment were insured through a consortium led by PT Asuransi Wahana Tata, while heavy equipment were insured through a consortium led by PT Asuransi Astra Buana against all risks for US$ 473,191 thousand and US$ 464,540 thousand, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah persediaan yang diakui sebagai biaya masing-masing sebesar US$ 54.585 ribu dan US$ 66.690 ribu.
For the years ended December 31, 2013 and 2012, total inventories recognized as costs amounted to US$ 54,585 thousand and US$ 66,690 thousand, respectively.
9. PAJAK DIBAYAR DIMUKA 9. PREPAID TAXES
31/12/2013 31/12/2012US$ '000 US$ '000
Pajak penghasilan badan (Catatan 24) 7.487 7.863 Corporate income tax (Note 24)Klaim pengembalian pajak (Catatan 24) Claim for tax refund (Note 24)
Pajak penghasilan badan tahun 2012 7.863 - Corporate income tax year 2012Pajak Pertambahan Nilai 4.154 - Value Added Tax Pajak penghasilan pasal 26 Income taxes article 26
(Catatan 24) 1.301 - (Note 24)Pajak Pertambahan Nilai - bersih 6.263 18.371 Value Added Tax - net
Jumlah 27.068 26.234 Total
10. BEBAN DIBAYAR DIMUKA 10. PREPAID EXPENSES
31/12/2013 31/12/2012US$ '000 US$ '000
Asuransi 1.428 1.476 InsuranceSewa 302 510 RentLain-lain 356 570 Others
Jumlah 2.086 2.556 Total
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
35
Pelepasan aset tetap dan aset tidak lancar dimiliki untuk dijual adalah sebagai berikut:
Disposal of property, plant and equipment and noncurrent assets held for sale are as follows:
2013 2012
US$ '000 US$ '000
Nilai tercatat: Net carrying amounts:Aset tetap 8.250 5.418 Property, plant and equipmentAset tidak lancar dimiliki untuk dijual - 3.150 Noncurrent assets held for saleAset jual dan sewa balik 8.082 83.893 Sale and leaseback assets
Nilai realisasi atas pelepasan: Proceeds from disposal of:Aset tetap dan aset tidak lancar Property, plant and equipment
dimiliki untuk dijual 1.790 3.000 and noncurrent assets held for saleAset jual dan sewa balik 8.082 83.893 Sale and leaseback assets
Kerugian pelepasan aset tetap dan Loss on disposal of property, plant andaset tidak lancar dimiliki untuk dijual equipment and noncurrent assets(Catatan 23) (6.460) (5.568) held for sale (Note 23)
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Depreciation expense was allocated to the
following:
2013 2012US$ '000 US$ '000
Pemilikan langsung: Direct acquisitions:Beban langsung (Catatan 20) 24.393 23.895 Direct costs (Note 20)Beban administrasi (Catatan 21) 437 490 Administration expenses (Note 21)
Aset sewaan: Leased assets:Beban langsung (Catatan 20) 37.556 29.455 Direct costs (Note 20)Beban administrasi (Catatan 21) - 136 Administration expenses (Note 21)
Jumlah 62.386 53.976 Total
Aset dalam penyelesaian merupakan alat berat, peralatan dan kendaraan Grup yang masih belum selesai pada tanggal pelaporan, sebagai berikut:
Construction in progress mainly represents plant, equipment and vehicles of the Group which have not been completed at the reporting date as follows:
Persentase Estimasi tahunPenyelesaian/ Akumulasi Biaya/ Penyelesaian/Percentage of Accumulated Estimated Year ofCompletion Costs Completion
US$ '000Bangunan Building
Gudang dan lain-lain 79% 2.324 2014 Warehouse and others
Alat berat dan kendaraan Heavy equipment and vehiclesAlat berat lainnya (masing-masing Other heavy equipment (each less
kurang dari US$ 450 ribu) 58% 8.478 2014 than US$ 450 thousand)
Jumlah 10.802 Total
31/12/2013
Manajemen tidak melihat adanya peristiwa yang akan menghambat penyelesaian aset dalam penyelesaian tersebut.
Management does not foresee any events that may occur that would prevent completion of such construction in progress.
Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah di Nusa Tenggara Barat, Kabupaten Paser Kalimantan Timur dan Timika seluas 151.677 meter persegi dengan Hak Guna Bangunan selama 20 tahun dan 30 tahun sampai tahun 2028, 2029 dan 2030. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat kesulitan untuk memperpanjang hak tersebut karena hak tersebut diperoleh secara sah dan didukung oleh bukti kepemilikan yang memadai.
The Company owns several pieces of land located in West Nusa Tenggara, Kabupaten Paser East Kalimantan and Timika measuring 151,677 square meters with “Building Use Rights” for a period of 20 and 30 years, respectively, until 2028, 2029 and 2030. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the landrights since they were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
34
12. ASET TETAP 12. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT
1 Januari/ 31 Desember/January 1, Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ December 31,
2013 Additions Deductions Reclassifications 2013US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000
Biaya perolehan: At cost:Pemilikan langsung Direct acquisitions
Tanah 734 - - - 734 LandGedung dan perbaikan gedung 33.399 - - 315 33.714 Building and improvementsAlat berat, peralatan Plant, equipment and dan kendaraan 160.858 1.836 23.705 11.032 150.021 vehicles Perabotan dan perlengkapan 5.151 - - 1.494 6.645 Furniture and fixturesAset dalam penyelesaian 6.882 17.530 252 (15.285) 8.875 Construction in progress
Aset sewaan Leased assetsAlat berat dan kendaraan 300.146 8.370 18.439 13.207 303.284 Heavy equipment and vehiclesAset dalam penyelesaian 736 11.954 - (10.763) 1.927 Construction in progress
Jumlah 507.906 39.690 42.396 - 505.200 Total
Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:Pemilikan langsung Direct acquisitions
Gedung dan perbaikan gedung 15.437 5.236 - - 20.673 Building and improvementsAlat berat, peralatan Plant, equipment and dan kendaraan 51.790 18.548 12.534 - 57.804 vehicles Perabotan dan perlengkapan 1.809 1.046 - - 2.855 Furniture and fixtures
Aset sewaan Leased assetsAlat berat dan kendaraan 95.256 37.556 13.530 - 119.282 Heavy equipment and vehicles
Jumlah 164.292 62.386 26.064 - 200.614 Total
Jumlah Tercatat Bersih 343.614 304.586 Net Carrying Amount
1 Januari/ 31 Desember/January 1, Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ December 31,
2012 Additions Deductions Reclassifications 2012US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000
Biaya perolehan: At cost:Pemilikan langsung Direct acquisitions
Tanah 723 - - 11 734 LandGedung dan perbaikan gedung 27.176 - - 6.223 33.399 Building and improvementsAlat berat, peralatan Plant, equipment and dan kendaraan 182.201 62.813 101.417 17.261 160.858 vehicles Perabotan dan perlengkapan 2.531 55 - 2.565 5.151 Furniture and fixturesAset dalam penyelesaian 7.403 27.890 - (28.411) 6.882 Construction in progress
Aset sewaan Leased assetsAlat berat dan kendaraan 167.742 103.823 10.330 38.911 300.146 Heavy equipment and vehiclesAset dalam penyelesaian 667 38.058 - (37.989) 736 Construction in progress
Jumlah 388.443 232.639 111.747 (1.429) 507.906 Total
Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:Pemilikan langsung Direct acquisitions
Gedung dan perbaikan gedung 11.353 4.084 - - 15.437 Building and improvementsAlat berat, peralatan Plant, equipment and dan kendaraan 47.203 19.760 15.161 (12) 51.790 vehicles Perabotan dan perlengkapan 1.273 536 - - 1.809 Furniture and fixtures
Aset sewaan Leased assetsAlat berat dan kendaraan 74.352 29.596 7.275 (1.417) 95.256 Heavy equipment and vehicles
Jumlah 134.181 53.976 22.436 (1.429) 164.292 Total
Jumlah Tercatat Bersih 254.262 343.614 Net Carrying Amount
Penambahan aset melalui sewa pembiayaan sebesar US$ 8.082 ribu pada tahun 2013 dan US$ 83.893 ribu pada tahun 2012 berasal dari transaksi jual dan sewa balik.
Additions to leased assets amounting to US$ 8,082 thousand in 2013 and US$ 83,893 thousand in 2012 arose from sale and leaseback transactions.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
37
13. UTANG BANK 13. BANK LOAN
PT. Bank ANZ Indonesia Pada tanggal 23 April 2010, Perusahaan dan PT. Bank ANZ Indonesia menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit dimana Perusahaan diberikan fasilitas bank garansi sebesar US$ 10 juta.
PT. Bank ANZ Indonesia On April 23, 2010, the Company and PT. Bank ANZ Indonesia entered into a Credit Facility Agreement whereby the Company was granted a bank guarantee facility amounting to US$ 10 million.
Pada tanggal 13 Mei 2011, Perusahaan dan PT. Bank ANZ Indonesia, Jakarta menyetujui untuk merubah fasilitas pinjaman. Sesuai dengan perjanjian ini, jumlah maksimum fasilitas pinjaman menjadi sebesar US$ 22,5 juta, terdiri dari fasilitas bank garansi sebesar US$ 10 juta dan fasilitas modal kerja sebesar US$ 12,5 juta, dengan tingkat bunga LIBOR ditambah 2,5% per tahun dan akan jatuh tempo dalam jangka waktu satu tahun dan dapat diperpanjang kembali atas kesepakatan kedua belah pihak. Pada tanggal 1 Oktober 2013, Perusahaan dan PT. Bank ANZ Indonesia, Jakarta menyetujui untuk memperpanjang fasilitas pinjaman sampai dengan 30 September 2014.
On May 13, 2011, the Company and PT. Bank ANZ Indonesia, Jakarta agreed to amend the credit facility agreement. Under the amended agreement, the bank loan facilities have maximum amount of US$ 22.5 million, consisting of bank guarantees of US$ 10 million and working capital loan of US$ 12.5 million, with interest rate of LIBOR plus 2.5% per annum and will mature within one year and extendable upon the agreement of both parties. On October 1, 2013, the Company and PT. Bank ANZ Indonesia, Jakarta agreed to extend the credit facility until September 30, 2014.
Setiap keterlambatan pembayaran pokok pinjaman dan bunga yang sudah jatuh tempo akan dikenakan bunga sebesar 2,5% per tahun diatas suku bunga yang telah ditetapkan.
Any overdue principal and interest shall carry interest at 2.5% per annum above the stipulated interest rate.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan mempunyai saldo pinjaman modal kerja dari PT. Bank ANZ Indonesia, Jakarta, masing-masing sebesar US$ 12,5 juta dan saldo bank garansi yang terpakai masing-masing sebesar US$ 5.810 ribu dan 2.476 ribu.
As of December 31, 2013 and 2012, the Company has outstanding balance of working capital loan from PT. Bank ANZ Indonesia, Jakarta, amounting to US$ 12.5 million, respectively, and outstanding used balance of bank guarantees amounting to US$ 5,810 thousand and US$ 2,476 thousand, respectively.
Pinjaman diatas dijamin dengan sejumlah piutang usaha dan aset tetap Perusahaan dan Letter of Awareness dari PT Indika Energy Tbk, pihak berelasi (Catatan 6, 12 dan 27).
These loans are collateralized by certain trade accounts receivable and property, plant and equipment of the Company and Letter of Awareness from PT Indika Energy Tbk, a related party (Notes 6, 12 and 27).
Perjanjian sehubungan dengan fasilitas pinjaman di atas mencakup persyaratan tertentu, antara lain, Perusahaan tidak akan melakukan tindakan sebagai berikut tanpa persetujuan tertulis dari bank:
The agreement relating to the above loan facilities contain certain covenants, among other things, the Company shall not perform the following actions without prior written approval from the bank:
untuk setiap perubahan komposisi pemegang
saham PT Indika Energy Tbk sebagai pemegang saham terbanyak dan pengawas Peminjam (langsung atau tidak langsung) pada Peminjam; dan
Setiap merger atau konsolidasi dengan perusahaan lain.
any change in the shareholders composition of PT Indika Energy Tbk as a majority shareholder and Borrower’s controller (directly or indirectly) in the Borrower; and
any merger or consolidation with any other company.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
36
Aset tetap termasuk aset yang telah habis disusutkan tetapi masih digunakan dengan harga perolehan masing-masing sebesar US$ 2.996 ribu dan US$ 4.329 ribu pada 31 Desember 2013 dan 2012.
Property, plant and equipment includes assets with acquisition cost of US$ 2,996 thousand and US$ 4,329 thousand that are fully depreciated but still in use as of December 31, 2013 and 2012, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2013, beberapa alat berat Perusahaan dengan nilai tercatat sebesar US$ 6.969 ribu dan sebagian tanah di Timika dan Sumbawa dengan nilai tercatat sebesar US$ 387 ribu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas bank yang diperoleh dari PT. Bank ANZ Indonesia (Catatan 13). Berdasarkan Perjanjian Fasilitas Kredit dengan PT. Bank ANZ Indonesia, sebagian tanah tersebut secara keseluruhan bernilai sebesar Rp 20 miliar pada saat tanggal perjanjian.
As of December 31, 2013, certain heavy equipment of the Company with a carrying amount of US$ 6,969 thousand and several pieces of land at Timika and Sumbawa with carrying amount of US$ 387 thousand are used as collateral for bank facilities obtained from PT. Bank ANZ Indonesia (Note 13). Based on the Credit Facility Agreement with Bank PT. ANZ Indonesia, the pieces of land were valued at an aggregate amount of Rp 20 billion as of the date of the agreement.
Pada tahun 2013, Perusahaan melakukan perjanjian jual dan sewa balik atas alat berat dengan perusahaan pembiayaan selama 4 sampai 5 tahun (Catatan 17).
In 2013, the Company entered into sale and leaseback agreements for its heavy equipment with a financing company for a period of 4 to 5 years (Note 17).
Setelah mengevaluasi syarat dan substansi dari perjanjian jual dan sewa balik selama periode berjalan, manajemen Perusahaan menetapkan bahwa secara substansial semua risiko dan manfaat dari kepemilikan alat berat tersebut berada pada penjual dan mengklasifikasikan transaksi ini sebagai sewa pembiayaan.
After an evaluation of the terms and substance of the sale and leaseback arrangement, the Company’s management has determined that all the risks and rewards incidental to ownership of the heavy equipment still rest with the seller-lessee and classified the transactions as finance lease.
Aset sewaan digunakan sebagai jaminan atas liabilitas sewa pembiayaan (Catatan 17).
Leased assets are used as collateral for the lease liabilities (Note 17).
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, seluruh persediaan, gedung dan peralatan telah diasuransikan kepada sebuah konsorsium yang dipimpin oleh PT Asuransi Wahana Tata, sementara alat berat diasuransikan kepada konsorsium yang dipimpin oleh PT Asuransi Astra Buana terhadap semua risiko dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar US$ 473.191 ribu dan US$ 464.540 ribu. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang diasuransikan.
As of December 31, 2013 and 2012, inventories, buildings and equipment were insured through a consortium led by PT Asuransi Wahana Tata, while heavy equipment were insured through a consortium led by PT Asuransi Astra Buana against all risks for US$ 473,191 thousand and US$ 464,540 thousand, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Manajemen berpendapat bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai tercatat aset tetap Grup dengan nilai wajarnya.
The management believes that the carrying amounts of the Group's property, plant and equipment is not significantly different with their fair values.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
39
31/12/2013 31/12/2012US$ '000 US$ '000
c. Berdasarkan Mata Uang c. By CurrencyMata uang fungsional Functional currency
Dollar Amerika Serikat 46.581 45.675 U.S. DollarMata uang lain Other currencies
Rupiah 2.582 3.139 RupiahDollar Singapura 59 150 Singapore Dollar Dollar Australia 37 333 Australian Dollar Euro - 424 Euro
Jumlah 49.259 49.721 Total
15. UTANG PAJAK 15. TAXES PAYABLE
31/12/2013 31/12/2012US$ '000 US$ '000
Pajak penghasilan Income taxesPasal 4 (2) 20 14 Article 4 (2)Pasal 15 4 5 Article 15Pasal 21 767 737 Article 21Pasal 23 68 203 Article 23Pasal 25 - 79 Article 25Pasal 26 30 62 Article 26
Jumlah 889 1.100 Total
16. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR 16. ACCRUED EXPENSES
31/12/2013 31/12/2012US$ '000 US$ '000
Pihak ketiga Third partiesPajak kendaraan 1.213 1.667 Vehicle taxGaji dan bonus 1.136 603 Salaries and bonusCuti tahunan 579 1.242 Annual leaveLain-lain 166 296 Others
Jumlah 3.094 3.808 Total
Pihak berelasi (Catatan 27b) Related party (Note 27b)Bunga pinjaman 3.582 1.666 Loan interest
Jumlah 6.676 5.474 Total
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
38
Sebagai tambahan, Perusahaan akan memberitahukan kepada bank untuk:
In addition, the Company shall notify the bank of:
setiap perubahan pada pemegang saham
PT Indika Energy Tbk jika PT Indika Energy Tbk memegang kurang dari 51% atas modal yang dikeluarkan dan ditempatkan oleh Peminjam; dan
pembayaran dividen.
any change of PT Indika Energy Tbk shareholding, should PT Indika Energy Tbk hold less than 51% of the issued and paid up capital of the Borrower; and
dividend payment. Hongkong and Shanghai Banking Corporation Jakarta (HSBC) Pada tanggal 20 Juli 2010, Perusahaan merubah fasilitas bank garansi dari HSBC, Jakarta yang diperoleh pada tahun 2007 dengan jumlah maksimum sebesar US$ 9 juta untuk membiayai kebutuhan modal kerja Perusahaan.
Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Jakarta (HSBC) On July 20, 2010, the Company amended its bank guarantee facility from HSBC, Jakarta obtained in 2007, with maximum credit of US$ 9 million for financing the Company’s general working capital requirements.
Pada tanggal 26 Juli 2012, jumlah fasilitas bank garansi dari HSBC, Jakarta ditingkatkan menjadi sebesar US$ 15 juta untuk mendukung rencana Perusahaan untuk mendapatkan pertumbuhan yang kuat dengan perolehan proyek baru.
On July 26, 2012 the amount of bank guarantee facility from HSBC, Jakarta is increased to US$ 15 million to support the Company’s plan to pursue substantial growth by securing new projects.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan mempunyai saldo bank garansi yang terpakai dari HSBC, Jakarta masing-masing sebesar US$ 2.115 ribu dan US$ 2.701 ribu.
As of December 31, 2013 and 2012, the Company had outstanding used balance of bank guarantees from HSBC, Jakarta amounting to US$ 2,115 thousand and US$ 2,701 thousand, respectively.
Fasilitas diatas mensyaratkan Perusahaan untuk mempertahankan persyaratan tertentu.
The facility above requires the Company to maintain certain covenants.
14. UTANG USAHA 14. TRADE ACCOUNTS PAYABLE
31/12/2013 31/12/2012US$ '000 US$ '000
a. Berdasarkan Pemasok a. By CreditorPihak ketiga Third parties
Pemasok dalam negeri 46.384 48.937 Local suppliersPemasok luar negeri 1.031 565 Foreign suppliers
Jumlah 47.415 49.502 Total
Pihak-pihak berelasi (Catatan 27) Related parties (Note 27)PT Indika Energy Tbk 1.765 - PT Indika Energy TbkTripatra (Singapore) PTE. LTD. 45 149 Tripatra (Singapore) PTE. LTD.Lain-lain (masing-masing kurang Others (each less than US$ 100
dari US$ 100 ribu) 34 70 thousand)
Jumlah 1.844 219 Total
Jumlah Utang Usaha 49.259 49.721 Total Trade Accounts Payable
b. Berdasarkan Umur b. By Age CategoryBelum jatuh tempo 42.706 37.219 Not yet dueSudah jatuh tempo Past due
Dibawah 30 hari 5.756 7.028 Under 30 days31 - 60 hari 666 3.351 31 - 60 days61 - 90 hari 8 1.718 61 - 90 days91 - 120 hari 32 19 91 - 120 days> 120 hari 91 386 > 120 days
Jumlah 49.259 49.721 Total
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
41
Pada tanggal 8 Agustus 2012, Perusahaan dan MPMF menyetujui untuk melakukan perubahan didalam Perjanjian Fasilitas Kredit untuk Sewa Pembiayaan ini yaitu dengan memasukkan nama Oversea-Chinese Banking Corporation Limited dan PT. Bank OCBC NISP, Tbk sebagai tambahan pihak kreditur, yang semula hanya PT. Bank ANZ Indonesia dan juga The Trust Company (Asia) Limited sebagai pihak agen fasillitas kredit.
On August 8, 2012, the Company and MPMF agreed to amend this Finance Lease Facility Agreement by adding Oversea-Chinese Banking Corporation Limited and PT. Bank OCBC NISP, Tbk as the additional creditors, which originally only PT. Bank ANZ Indonesia and also The Trust Company (Asia) Limited as the facility agent.
PT Mitsubishi UFJ Lease & Finance Indonesia PT Mitsubishi UFJ Lease & Finance Indonesia Pada tanggal 18 April 2012, Perusahaan dan PT Mitsubishi UFJ Lease & Finance Indonesia menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit untuk Sewa Pembiayaan dimana Perusahaan diberikan fasilitas kredit sewa pembiayaan sebesar US$ 25 juta. Tingkat suku bunga fasilitas ini adalah sebesar 3,40% ditambah tingkat bunga SIBOR. Fasilitas ini tersedia untuk 6 (enam) bulan.
On April 18, 2012, the Company and PT Mitsubishi UFJ Lease & Finance Indonesia entered into a Finance Lease Facility Agreement, whereby the Company was granted a finance lease facility amounting to US$ 25 million. The interest rate on this facility is 3.40% plus SIBOR. The facility is available for 6 (six) months.
PT Orix Indonesia Finance PT Orix Indonesia Finance Pada tanggal 28 Juni 2012, Perusahaan dan PT Orix Indonesia Finance menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit untuk Sewa Pembiayaan dimana Perusahaan diberikan fasilitas kredit sewa pembiayaan sebesar US$ 15 juta. Tingkat suku bunga fasilitas ini adalah sebesar 3,50% ditambah tingkat bunga SIBOR. Fasilitas ini tersedia untuk 12 (dua belas) bulan.
On June 28, 2012, the Company and PT Orix Indonesia Finance entered into a Finance Lease Facility Agreement, whereby the Company was granted a finance lease facility amounting to US$ 15 million. The interest rate on this facility is 3.50% plus SIBOR. The facility is available for 12 (twelve) months.
PT Caterpillar Finance Indonesia PT Caterpillar Finance Indonesia Pada tanggal 3 Maret 2005, Perusahaan dan PT Caterpillar Finance Indonesia menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit untuk Sewa Pembiayaan dimana Perusahaan diberikan fasilitas kredit sewa pembiayaan sebesar US$ 50 juta. Tingkat suku bunga fasilitas ini adalah sebesar 3,50% ditambah tingkat bunga 3 (tiga) bulan LIBOR dan 3,75% ditambah tingkat bunga 3 (tiga) bulan LIBOR.
On March 3, 2005, the Company and PT Caterpillar Finance Indonesia entered into a Finance Lease Facility Agreement, whereby the Company was granted a finance lease facility amounting to US$ 50 million. The interest rate on this facility is 3.50% plus interest rate of 3 (three) months LIBOR and 3.75% plus interest rate of 3 (three) months LIBOR.
Syarat dan ketentuan atas perjanjian sewa pembiayaan adalah sebagai berikut:
Significant general terms and conditions of the finance leases are as follows:
i. Perusahaan tidak diperbolehkan untuk menjual,
meminjamkan atau melakukan sewa kembali atau melepaskan, atau menghentikan pengendalian langsung atas aset sewaan;
i. The Company is prohibited to sell, lend, sublease, or otherwise dispose of or, cease to exercise direct control over, the leased assets;
ii. Perusahaan tidak diperbolehkan menggunakan
aset sewaan sebagai jaminan, termasuk jaminan deposito, atau garansi kepada lessor lainnya;
ii. The Company is prohibited to provide securities/collateral, including security deposit, or guarantee to other lessors over the leased assets;
iii. Untuk liabilitas sewa guna usaha pembiayaan
dengan MPMF, Perusahaan diharuskan untuk mempertahankan rasio keuangan tertentu yang dihitung berdasarkan laporan keuangan konsolidasian.
iii. For lease liability from MPMF, the Company is required to maintain certain financial ratios computed based on the consolidated financial statements.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
40
17. LIABILITAS SEWA PEMBIAYAAN 17. LEASE LIABILITIES Pembayaran minimum sewa pembiayaan berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, adalah sebagai berikut:
The future minimum lease payments based on the lease agreements as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:
31/12/2013 31/12/2012 31/12/2013 31/12/2012US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000
a. Rincian liabilitas sewa a. By Due Date:berdasarkan jatuh tempo:Tidak lebih dari satu tahun 47.827 55.417 50.696 60.001 Not later than one yearLebih dari satu tahun dan kurang Later than one year and not later than
dari lima tahun 53.294 91.560 55.292 95.979 five years
Sub-jumlah 101.121 146.977 105.988 155.980 Sub-total
Dikurangi: biaya keuangan masa depan - - (4.867) (9.003) Less: future finance charges
Dikurangi: beban sewa pembiayaan yang belum diamortisasi (1.499) (1.810) (1.499) (1.810) Less: unamortized lease fees
Nilai kini pembayaran Present value of minimum leaseminimum sewa 99.622 145.167 99.622 145.167 payments
Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun (47.827) (55.417) Current maturity
Liabilitas sewa pembiayaan jangka panjang - Bersih 51.795 89.750 Long-term lease liabilities - Net
b. Rincian liabilitas sewa berdasarkan lessor: b. By Lessor:PT Mitra Pinasthika Mustika Finance (MPMF) 70.424 104.381 PT Mitra Pinasthika Mustika Finance (MPMF)PT Mitsubishi UFJ Lease and Finance PT Mitsubishi UFJ Lease and Finance
Indonesia 16.775 21.419 IndonesiaPT Orix Indonesia Finance 9.611 12.317 PT Orix Indonesia FinancePT Caterpillar Finance Indonesia 4.311 8.860 PT Caterpillar Finance Indonesia
Jumlah 101.121 146.977 Total
minimum lease paymentsMinimum lease payments
Nilai kini pembayaranminimum sewa pembiayaan/
Present value ofPembayaran minimum
sewa pembiayaan/
Grup membeli sebagian mesin-mesin operasinya melalui sewa pembiayaan. Utang sewa pembiayaan ini dijamin dengan aset sewa yang bersangkutan (Catatan 12). Jangka waktu sewa adalah 4 sampai 5 tahun.
The Group purchases some of its machinery through finance leases. The lease liabilities are secured by the related leased assets (Note 12). The leases have terms of 4 to 5 years.
Pada tahun 2013 dan 2012, terdapat penambahan transaksi jual dan sewa balik yang diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan (Catatan 12).
In 2013 and 2012, additional sale and leaseback transactions were carried out by the Company which were classified as finance leases (Note 12).
PT Mitra Pinasthika Mustika Finance (MPMF) PT Mitra Pinasthika Mustika Finance (MPMF) Pada tanggal 10 Juni 2011, Perusahaan dan MPMF menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit untuk Sewa Pembiayaan, dimana Perusahaan diberikan fasilitas kredit sewa pembiayaan sebesar US$ 45 juta. Tingkat bunga untuk fasilitas ini adalah 3% ditambah tingkat bunga LIBOR. Fasilitas ini tersedia untuk enam bulan.
On June 10, 2011, the Company and MPMF entered into a Finance Lease Facility Agreement, whereby the Company was granted a finance lease facility amounting to US$ 45 million. The interest rate on this facility is 3% plus LIBOR. This facility is available for six months.
Pada tanggal 24 Januari 2012, Perusahaan dan MPMF menyetujui untuk memperpanjang Perjanjian Fasilitas Kredit untuk Sewa Pembiayaan dimana Perusahaan diberikan tambahan fasilitas kredit sewa pembiayaan sebesar US$ 75 juta. Tingkat suku bunga fasilitas ini adalah sebesar 3,125% ditambah tingkat bunga LIBOR. Fasilitas ini tersedia untuk 24 (dua puluh empat) bulan.
On January 24, 2012, the Company and MPMF agreed to amend the above Finance Lease Facility Agreement, whereby the Company was granted an additional finance lease facility amounting to US$ 75 million. The interest rate on this facility is 3.125% plus LIBOR. The facility is available for 24 (twenty four) months.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
43
Untuk memenuhi Peraturan BAPEPAM-LK tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka, dan berdasarkan Surat dari PT Indika Energy Tbk (Indika) tertanggal 9 Pebruari 2012, Indika telah melakukan pengalihan kembali saham-saham Perseroan yang dimiliki oleh Indika kepada masyarakat sebesar 25.215.000 saham atau mewakili 25% dari total saham yang telah ditempatkan Perseroan.
To comply with the BAPEPAM-LK’s regulations regarding Public Company Take-Over, and based on Letter from PT Indika Energy Tbk (Indika) dated February 9, 2012, Indika has re-float to the public the amount of 25,215,000 shares representing 25% of the total Company’s issued shares.
Cadangan Umum General Reserve
Pada bulan Juni 1999, Perusahaan membentuk cadangan umum sejumlah Rp 10.260.000.000 (setara dengan US$ 1.475 ribu) sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 1/1995 tentang Perseroan Terbatas yang kemudian telah diubah dengan Undang-Undang No. 40/2007 dan diterbitkan pada bulan Agustus 2007, yang mengharuskan dibentuknya cadangan umum sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor.
In June 1999, the Company established a general reserve amounting to Rp 10,260,000,000 (equivalent to US$ 1,475 thousand) in accordance with the Limited Liability Company Law of the Republic of Indonesia No. 1/1995, which was amended by Law No. 40/2007 introduced in August 2007 which requires the establishment of a general reserve amounting to at least 20% of the Company’s issued and paid-up share capital.
Dividen Dividends
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 6 Mei 2013, pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2012 sebesar US$ 7.000.000 atau US$ 0,00694 per lembar saham. Dividen dibayar pada tanggal 30 Agustus 2013.
Based on the General Meeting of Shareholders (GM) dated May 6, 2013, the Company’s stockholders approved the distribution of cash dividends for 2012 amounting to US$ 7,000,000 or US$ 0.00694 per share. Dividends were paid on August 30, 2013.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 29 Maret 2012, pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2011 sebesar US$ 21.057.280,40 atau US$ 0,0209 per lembar saham. Dividen dibayar pada tanggal 7 Mei 2012.
Based on the General Meeting of Shareholders (GM) dated March 29, 2012, the Company’s stockholders approved the distribution of cash dividends for 2011 amounting to US$ 21,057,280.40 or US$ 0.0209 per share. Dividends were paid on May 7, 2012.
19. PENDAPATAN 19. REVENUES
2013 2012
US$ '000 US$ '000
Penambangan 312.243 356.759 MiningJasa 33.118 26.468 ServicesRekayasa dan konstruksi 14.735 2.265 Engineering and construction
Jumlah 360.096 385.492 Total
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah pendapatan yang berasal dari kontrak konstruksi masing-masing sebesar US$ 13.813 ribu dan nihil.
For the years ended December 31, 2013 and 2012, revenues derived from construction contract, amounted to US$ 13,813 thousand and nil, respectively.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
42
18. MODAL SAHAM, CADANGAN MODAL DAN DIVIDEN
18. CAPITAL STOCK, STATUTORY RESERVE AND DIVIDENDS
Modal Saham Capital Stock
Komposisi pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 berdasarkan daftar pemegang saham dari PT Datindo Entrycom, Biro Administrasi Efek Perusahaan, adalah sebagai berikut:
The composition of the Company’s stockholders as of December 31, 2013 and 2012, based on the list of stockholders provided by PT Datindo Entrycom, the Company's Bureau of Securities Administration is as follows:
Jumlah Persentase Jumlah ModalSaham/ Kepemilikan/ Disetor/
Number of Percentage of Total Paid-upNama Pemegang Saham Shares Ownership Capital
% US$ '000
PT Indika Energy Tbk 704.014.200 69,80 23.340 PT Indika Energy TbkLo Kheng Hong 79.859.500 7,92 2.648 Lo Kheng HongMasyarakat (masing-masing dibawah 5%) 224.731.300 22,28 7.450 Public (each below 5%)
Jumlah 1.008.605.000 100,00 33.438 Total
31 Desember/December 31, 2013
Name of Stockholders
Jumlah Persentase Jumlah ModalSaham/ Kepemilikan/ Disetor/
Number of Percentage of Total Paid-upNama Pemegang Saham Shares Ownership Capital
% US$ '000
PT Indika Energy Tbk 704.014.200 69,80 23.340 PT Indika Energy TbkMasyarakat (masing-masing dibawah 5%) 304.590.800 30,20 10.098 Public (each below 5%)
Jumlah 1.008.605.000 100,00 33.438 Total
31 Desember/December 31, 2012
Name of Stockholders
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dicatatkan pada Akta Notaris No. 282 tanggal 21 Oktober 2010 oleh Sutjipto, SH, Notaris di Jakarta, ditetapkan keputusan untuk melakukan pemecahan nilai nominal saham Perusahaan dari Rp 500 per saham menjadi minimum sebesar Rp 50 per saham.
Based on the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGM) as stated in Notarial Deed No. 282 dated October 21, 2010 of Sutjipto, SH, Notary in Jakarta, it was agreed to split the par value of the Company’s shares from Rp 500 per share to Rp 50 per share at a minimum.
Pemecahan nilai nominal saham tersebut telah dilaksanakan dan diaktakan dengan Akta Notaris No. 93 tanggal 16 Pebruari 2012 oleh Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta. Berdasarkan akta tersebut, nilai nominal saham Perusahaan berubah dari semula sebesar Rp 500 per saham menjadi sebesar Rp 50 per saham; sehingga, jumlah modal ditempatkan dan disetor meningkat dari semula 100.860.500 lembar saham menjadi 1.008.605.000 lembar saham.
The Company’s stock split has been executed and notarized by Notarial Deed No. 93 dated February 16, 2012 by Aryanti Artisari, SH, M.Kn., Notary in Jakarta. Based on the Deed, the Company changed the par value from Rp 500 per share to Rp 50 per share; therefore, the number of issued and paid-up capital increased from 100,860,500 shares to 1,008,605,000 shares.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
45
21. BEBAN ADMINISTRASI 21. ADMINISTRATION EXPENSES
2013 2012US$ '000 US$ '000
Gaji dan upah 19.368 19.794 Salaries and wagesSewa gedung, kendaraan dan peralatan 1.922 2.247 Office, vehicle and equipment rentalJasa hukum dan profesional 1.594 2.301 Legal and professional feesSistem informasi manajemen 1.162 1.052 Management information systemPerjalanan 893 1.378 TravelPenempatan dan pemindahan 681 802 Placing and relocationPenyusutan (Catatan 12) 437 626 Depreciation (Note 12)Asuransi 370 359 InsurancePerbaikan dan pemeliharaan 286 685 Repairs and maintenanceKomunikasi 246 299 CommunicationIklan dan pemasaran 204 539 Advertising and marketingPelatihan 199 466 TrainingUtilitas 189 632 UtilityPerlengkapan kantor 161 751 Office suppliesBeban lain-lain (masing- Other expenses
masing kurang dari US$ 100 ribu) 801 696 (each less than US$ 100 thousand)
Jumlah 28.513 32.627 Total
22. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN 22. INTEREST EXPENSE AND FINANCE CHARGES
2013 2012
US$ '000 US$ '000
Beban bunga pinjaman jangka panjang Interest expense on long-term loandari pihak berelasi (Catatan 27) 13.951 8.003 from a related party (Note 27)
Beban keuangan pinjaman jangka panjang Finance charges on long-term loandari pihak berelasi (Catatan 27) 5.363 - from a related party (Note 27)
Beban bunga sewa pembiayaan (Catatan 17) 4.609 4.847 Lease interest expenses (Note 17)Beban bunga utang bank (Catatan 13) 340 353 Bank loan interest expenses (Note 13)Lain-lain 915 769 Others
Jumlah 25.178 13.972 Total
23. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN LAIN-LAIN -
BERSIH 23. OTHER GAINS AND LOSSES – NET
2013 2012
US$ '000 US$ '000
Pemulihan pajak kendaraan - bersih 228 564 Reversal of vehicle tax - netKerugian pelepasan aset tetap dan Loss on disposal of property, plant
aset tidak lancar dimiliki untuk dijual and equipment and noncurrent (Catatan 12) (6.460) (5.568) assets held for sale (Note 12)
Penyisihan persediaan usang (Catatan 8) (879) (490) Provision for stock obsolence (Note 8)Kerugian kurs mata uang asing - bersih (364) (35) Loss on foreign exchange - netLain-lain - bersih 712 68 Others - net
Jumlah (6.763) (5.461) Total
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
44
Rincian pendapatan dari pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Details of revenues from related parties are as follows:
2013 2012US$ '000 US$ '000
Penambangan MiningPT Kideco Jaya Agung 75.890 48.082 PT Kideco Jaya AgungPT Santan Batubara 70.290 109.045 PT Santan Batubara
Subjumlah 146.180 157.127 Subtotal
Rekayasa dan konstruksi Engineering and constructionPT Multi Tambangjaya Utama 132 373 PT Multi Tambangjaya UtamaPT Mitra Energi Agung - 344 PT Mitra Energi Agung
Subjumlah 132 717 Subtotal
Jumlah pendapatan daripihak-pihak berelasi 146.312 157.844 Total revenues from related parties
Rincian pelanggan dengan transaksi lebih dari 10% total nilai pendapatan konsolidasian:
Details of customers having transactions of more than 10% of total consolidated revenues:
2013 2012
US$ '000 US$ '000
Pihak berelasi (Catatan 27) Related party (Note 27)PT Kideco Jaya Agung 75.890 48.082 PT Kideco Jaya AgungPT Santan Batubara 70.290 109.045 PT Santan Batubara
Pihak ketiga Third partiesPT Adimitra Baratama Nusantara 85.221 93.755 PT Adimitra Baratama NusantaraPT Gunung Bayan Pratama Coal 80.708 105.877 PT Gunung Bayan Pratama Coal
Jumlah 312.109 356.759 Total
20. BEBAN USAHA LANGSUNG 20. DIRECT COSTS
2013 2012US$ '000 US$ '000
Biaya operasi alat berat dan peralatan 119.096 136.421 Operation of plant and equipmentPenyusutan (Catatan 12) 61.949 53.350 Depreciation (Note 12)Gaji, upah dan biaya pegawai 47.222 44.887 Salaries, wages and related costsBahan konstruksi 21.338 18.785 Construction materialsSubkontraktor dan beban usaha Subcontractors and other direct
langsung lain 18.247 18.787 costsSistem informasi manajemen 1.615 534 Management information system
Jumlah 269.467 272.764 Total
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, tidak ada transaksi dengan pemasok yang berjumlah lebih dari 10% dari jumlah beban usaha langsung. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, transaksi dengan PT Pertamina (Persero) berjumlah lebih dari 10% dari jumlah beban usaha langsung yaitu sebesar US$ 33.186 ribu.
For the year ended December 31, 2013, there were no transactions with supplier that constituted more than 10% of the total direct costs. For the year ended December 31, 2012, transactions with PT Pertamina (Persero) aggregating to US$ 33,186 thousand, constituted more than 10% of the total direct costs.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
47
Pajak final merupakan pajak penghasilan badan atas jasa konstruksi yang diberikan oleh Perusahaan. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 153/PMK.03/2009 tanggal 29 September 2009, penghasilan dari usaha Jasa Konstruksi dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final.
The final tax represents the corporate income tax for the construction services rendered by the Company. In accordance with the Regulation of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 153/PMK.03/2009 dated September 29, 2009, the revenue arising from construction service is subject to final tax.
Pajak Tangguhan Deferred Tax
Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:
The details of the Company’s deferred tax assets and liabilities are as follows:
Dikreditkan
(dibebankan) kelaba rugi
Saldo per tahun berjalan/ Saldo per1 Januari 2013/ Credited (charged) 31 Desember 2013/
Balance at to profit or loss Balance atJanuary 1, 2013 for the year December 31, 2013
US$ '000 US$ '000 US$ '000
Piutang usaha 289 - 289 Trade accounts receivablePersediaan 754 220 974 InventoriesLiabilitas imbalan pasca kerja 2.773 (276) 2.497 Post-employment benefits obligationBeban masih harus dibayar 870 (243) 627 Accrued expenses Aset tetap dan liabilitas Property, plant and equipment
sewa pembiayaan (10.377) (7.222) (17.599) and finance lease
Jumlah (5.691) (7.521) (13.212) Total
Dikreditkan
(dibebankan) kelaba rugi
Saldo per tahun berjalan/ Saldo per1 Januari 2012/ Credited (charged) 31 Desember 2012/
Balance at to profit or loss Balance atJanuary 1, 2012 for the year December 31, 2012
US$ '000 US$ '000 US$ '000
Piutang usaha 289 - 289 Trade accounts receivablePersediaan 631 123 754 InventoriesLiabilitas imbalan pasca kerja 1.947 826 2.773 Post-employment benefits obligationBeban masih harus dibayar 1.051 (181) 870 Accrued expenses Aset tetap dan liabilitas Property, plant and equipment
sewa pembiayaan (4.656) (5.721) (10.377) and finance leaseLain-lain 578 (578) - Others
Jumlah (160) (5.531) (5.691) Total
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
46
24. PAJAK PENGHASILAN 24. INCOME TAX Beban pajak terdiri dari: Tax expense consists of the following:
2013 2012
US$ '000 US$ '000
Pajak kini Current taxNon-final 1.621 8.627 Non-finalFinal 1.146 285 Final
Pajak tangguhan 7.521 5.531 Deferred tax
Jumlah 10.288 14.443 Total
Pajak Kini Current Tax Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
Reconciliation between income before tax per consolidated statements of comprehensive income and taxable income is as follows:
2013 2012US$ '000 US$ '000
Laba sebelum pajak menurut laporan Income before tax per consolidatedlaba rugi komprehensif konsolidasian 27.596 63.565 statements of comprehensive income
Perbedaan temporer: Temporary differences:Difference between commercial and
Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal (29.138) (25.858) fiscal depreciation Pembayaran pajak kendaraan - bersih (454) (723) Payment of vehicle tax - net(Pembayaran) penyisihan imbalan (Payment) provision for post-employment
pasca kerja - bersih (1.102) 3.305 benefits - net(Pembayaran) penyisihan cuti dan bonus (519) 2 (Payment) provision for leaves and bonusPenyisihan persediaan usang 879 490 Provisions for stock obsolescenceLain-lain 251 663 Others
Jumlah (30.083) (22.121) Total
Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan Nondeductible expensesmenurut fiskal: (nontaxable income):Kerugian bersih kerjasama operasi Net loss of joint operations
yang telah dikenakan pajak final 10 203 already subject to final taxPenghasilan kena pajak final (3.623) (1.044) Income subject to final taxKerugian (laba) sebelum pajak entitas anak 95 (7) Loss (income) before tax of subsidiariesBagian rugi (laba) bersih pengendalian Share in jointly controlled
bersama entitas 4.019 (2.759) entities's net loss (income)Penghapusan piutang usaha 342 - Write-off of trade accounts receivableBeban yang tidak dapat dikurangkan lainnya 8.420 8.567 Other non-deductible expensesBiaya terkait aset sewaan (292) (11.897) Expenses in relation with leased assets
Jumlah 8.971 (6.937) Total
Penghasilan kena pajak - tidak final 6.484 34.507 Non-final taxable income
Beban pajak kini 1.621 8.627 Current tax expense
Dikurangi pembayaran pajak di muka Less prepaid income taxesTahun berjalan: Current year:
Pasal 22 144 1.321 Article 22Pasal 23 8.885 14.233 Article 23Pasal 25 79 936 Article 25
Jumlah 9.108 16.490 Total
Kelebihan bayar pajak penghasilan badan 7.487 7.863 Overpayment of corporate income tax
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
49
Surat Ketetapan Pajak untuk Kerjasama Operasi Tax Assessment Letters for Joint Operations
Kerja Sama Pajak Lebih Operasi/ (Kurang) Bayar/
Joint Tax OverpaymentOperations Periode/Period (Underpayment)
PPN - jasa dalam negeri PLO JO Juli 2009/July 2009 Rp (4.701.200) VAT - domestic servicePPN - jasa dalam negeri PLO JO Desember 2010/December 2010 Rp 2.181.012.494 VAT - domestic servicePajak penghasilan 26 PC JO Tahun 2005/Year 2005 Rp (12.505.239.916) Income tax article 26Pajak penghasilan 26 PC JO Tahun 2006/Year 2006 Rp (14.226.200.433) Income tax article 26Pajak penghasilan 26 PC JO Tahun 2007/Year 2007 Rp (3.371.062.321) Income tax article 26 Pada tahun 2013, PC JO telah membayar kurang bayar pajak penghasilan 26 tahun 2005 - 2007 dan mengajukan surat keberatan atas Surat Ketetapan Pajak penghasilan 26 diatas (Catatan 9).
In 2013, PC JO had paid the underpayment of income tax article 26 for the years 2005 - 2007 and filed the objection letter on the Tax Assessment Letters on the income tax article 26 above (Note 9).
25. LABA PER SAHAM 25. EARNINGS PER SHARE
Perhitungan laba bersih per saham adalah berdasarkan data sebagai berikut:
The computation of basic earnings per share are based on the following data:
2013 2012
US$ '000 US$ '000Laba Earnings
Laba untuk perhitungan laba Earnings for computation of basic per saham dasar 17.308 49.122 earnings per share
Jumlah saham Lembar/Shares Lembar/Shares Number of shares
Jumlah rata-rata tertimbang saham Weighted average number of ordinarybiasa beredar untuk perhitungan shares for computation of laba bersih per saham dasar 1.008.605.000 1.008.605.000 basic earnings per share
Laba bersih per saham (dalam US$ penuh) 0,0172 0,0487 Basic earnings per share (in full US$)
Perusahaan tidak memiliki efek berpotensi saham biasa dilusian pada tahun 2013 dan 2012.
The Company has no dilutive potential ordinary shares in 2013 and 2012.
26. IMBALAN PASCA KERJA 26. EMPLOYEE BENEFITS
31/12/2013 31/12/2012US$ '000 US$ '000
Imbalan pasca kerja 7.629 7.356 Post-employment benefits Cuti berimbalan jangka panjang 2.362 3.737 Long service leave
Liabilitas bersih 9.991 11.093 Net liability
Imbalan Pasca Kerja sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003
Post-Employment Benefits under Labor Law No. 13/2003
Perusahaan membukukan imbalan pasca kerja untuk karyawan sesuai dengan undang undang yang berlaku. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut masing-masing adalah 2.907 dan 2.974 karyawan pada 31 Desember 2013 dan 2012.
The Company provides post-employment benefits for its qualifying employees in accordance with Labor Law. The number of employees entitled to the benefits are 2,907 and 2,974 at December 31, 2013 and 2012, respectively.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
48
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax is as follows:
2013 2012
US$ '000 US$ '000
Laba sebelum pajak menurut laporan Income before tax per consolidatedlaba rugi komprehensif konsolidasian 27.596 63.565 statements of comprehensive income
Pajak penghasilan dengan tarif pajak efektif 6.899 15.891 Income tax at effective tax rate
Pengaruh pajak atas manfaat (beban) yang Tax effect of nontaxable income tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: (nondeductible expenses):Kerugian bersih kerjasama operasi yang Net loss of joint operations already
telah dikenakan pajak final 3 51 subject to final taxPenghasilan kena pajak final (906) (260) Income subject to final taxKerugian (laba) sebelum pajak entitas anak 24 (2) Loss (income) before tax of subsidiariesBagian rugi (laba) bersih pengendalian bersama Share in jointly controlled entities's
entitas 1.004 (689) net loss (income)Penghapusan piutang usaha 86 - Writte-off of trade accounts receivableBeban yang tidak dapat dikurangkan lainnya 2.105 2.142 Other non-deductible expensesBiaya terkait aset sewaan (73) (2.975) Expenses in relation with leased assets
Beban pajak - final 1.146 285 Tax expense - final
Beban pajak penghasilan 10.288 14.443 Income tax expense
Surat Ketetapan Pajak Tax Assessment Letters Pada tahun 2013, Perusahaan mengajukan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak atas Pajak Pertambahan Nilai Bulan September, Oktober Nopember dan Desember tahun 2011 sebesar Rp 87.338.565.314 (Catatan 35).
In 2013, the Company has filed a claim for the overpayment of Value Added Tax for the months of September, October, November and December year 2011 amounting to Rp 87,338,565,314 (Note 35).
Pada tanggal 16 Mei 2013 Perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar untuk Pajak Pertambahan Nilai bulan September 2011 sejumlah Rp 47.838.413.110 dari total Rp 47.843.562.721 yang diajukan. Selisih antara jumlah yang diajukan dan jumlah di Surat Ketetapan Pajak diakui sebagai beban. Perusahaan telah menerima pengembalian kelebihan Pajak Pertambahan Nilai bulan September 2011 tersebut pada tanggal 20 Juni 2013.
On May 16, 2013, the Company received Overpayment Tax Assessment Letter for September 2011 Value Added Tax, amounting to Rp 47,838,413,110 from a total of Rp 47,843,562,721 that was previously claimed. The difference between the amount claimed and the amount in the Tax Assessment Letter was recorded as expense. The Company has received the refund for such overpayment on June 20, 2013.
Pada tahun 2013, Perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar untuk pajak penghasilan pasal 21, Pajak Pertambahan Nilai untuk Jasa Dalam dan Luar Negeri beserta denda pajak sebesar Rp 189.080.804. Pembayaran pajak kurang bayar ini telah dilakukan oleh Perusahaan pada tahun 2013. Atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar ini, Perusahaan tidak mengajukan keberatan.
In 2013, the Company received several underpayment tax assessment letters for income tax article 21, VAT for Domestic and Overseas services and their related tax penalties for a total amount of Rp 189,080,804. These were all paid by the Company in 2013 and no objection has been filed.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
51
Biaya sehubungan dengan imbalan pasca kerja dihitung oleh PT Padma Radya Aktuaria, aktuaris independen. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:
The cost of providing post-employment benefits is calculated by PT Padma Radya Aktuaria, an independent actuary. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:
2013 2012
Tingkat diskonto 8,75% per tahun/per annum 5,50% per tahun/per annum Discount rateTingkat kenaikan gaji 8,00% per tahun/per annum 8,00% per tahun/per annum Future salary increment rateTingkat pengunduran diri 7,00% 7,00% Resignation rateTingkat cacat dari tabel mortalitas 10,00% 10,00% Disability rate from mortality tableUsia pensiun dini 45 45 Early retirement ageUsia pensiun normal 55 55 Normal retirement age Riwayat penyesuaian pengalaman adalah sebagai berkut:
The history of experience adjustments is as follows:
2013 2012 2011 2010 2009
US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000
Present value of unfundedNilai kini liabilitas tidak didanai 8.162 11.916 8.978 6.096 4.484 obligationsNilai atas penyesuaian pengalaman 197 (31) 504 215 226 Value of experience adjustmentPersentase penyesuaian Percentage of experience
pengalaman terhadap adjustment to presentnilai kini liabilitas tidak didanai 2,41% -0,26% 5,61% 3,53% 5,04% value of unfunded obligations
Cuti Berimbalan Jangka Panjang Long Service Leave
Perusahaan juga memberikan cuti berimbalan jangka panjang untuk karyawan. Jumlah karyawan yang berhak atas cuti berimbalan jangka panjang tersebut masing-masing adalah 2.907 karyawan nasional dan 11 karyawan asing serta 2.974 karyawan nasional dan 25 karyawan asing pada 31 Desember 2013 dan 2012.
The Company also provides long service leave benefits for its qualifying employees. The number of employees entitled to the benefits are 2,907 national employees and 11 expatriate employees and 2,974 national employees and 25 expatriate employees at December 31, 2013 and 2012, respectively.
Beban cuti berimbalan jangka panjang yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:
Amounts recognized in the consolidated statements of comprehensive income with respect to these long service leave benefits are as follows:
Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan nasional/National asing/ nasional/National asing/
employees Expatriates Total employees Expatriates TotalUS$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000
Biaya jasa kini 778 181 959 777 330 1.107 Current service costsBiaya bunga 111 1 112 125 2 127 Interest costs(Keuntungan) kerugian aktuarial bersih (406) 14 (392) 233 33 266 Net actuarial (gains) lossesEfek dari pengurangan karyawan (257) (636) (893) (40) (69) (109) Effect of curtailment Penyesuaian (563) - (563) (125) - (125) Adjustments
Jumlah (337) (440) (777) 970 296 1.266 Total
2013 2012
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
50
Beban imbalan pasca kerja yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah:
Amounts recognized in the consolidated statements of comprehensive income with respect to these post-employment benefits are as follows:
2013 2012
US$ '000 US$ '000
Biaya jasa kini 2.346 2.221 Current service costsBiaya bunga 506 552 Interest costsBiaya jasa lalu 75 95 Past service costsKerugian aktuarial bersih 220 238 Net actuarial loss Efek dari pengurangan karyawan (661) (112) Effect of curtailment Penyesuaian (1.520) (316) Adjustments
Jumlah 966 2.678 Total
Mutasi atas nilai kini dari liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut:
Movement in the present value of post-employment benefits obligation are as follow:
31/12/2013 31/12/2012US$ '000 US$ '000
Saldo awal nilai kini liabilitas tidak Beginning balance of present valuedidanai 11.916 8.978 of unfunded obligations
Biaya jasa kini 2.346 2.221 Current service costBiaya bunga 506 552 Interest costPengurangan karyawan (694) (173) CurtailmentsPembayaran manfaat (693) (395) Benefits paid(Keuntungan) kerugian aktuarial (2.756) 1.292 Actuarial (gains) losses Keuntungan selisih kurs (2.463) (559) Gain on foreign exchange
Saldo akhir nilai kini liabilitas tidak Ending balance of present value of didanai 8.162 11.916 unfunded obligations
Jumlah liabilitas yang disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian yang timbul dari liabilitas Perusahaan sehubungan imbalan pasca kerja adalah sebagai berikut:
The amounts included in the consolidated statements of financial position arising from the Company’s obligation with respect to these post-employment benefits are as follows:
31/12/2013 31/12/2012US$ '000 US$ '000
Nilai kini liabilitas tidak didanai 8.162 11.916 Present value of unfunded obligationsKerugian aktuarial belum diakui (529) (4.459) Unrecognized actuarial lossesBiaya jasa lalu belum diakui (4) (101) Unrecognized past service cost
Liabilitas bersih 7.629 7.356 Net liability
Mutasi liabilitas imbalan pasca kerja yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Movements in post-employment benefits obligation recognized in the consolidated statements of financial position are as follows:
31/12/2013 31/12/2012US$ '000 US$ '000
Saldo awal 7.356 5.073 Beginning balanceBeban tahun berjalan 966 2.678 Provision during the yearPembayaran manfaat (693) (395) Benefits payment
Saldo akhir 7.629 7.356 Ending balance
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
53
Biaya sehubungan dengan cuti berimbalan jangka panjang dihitung oleh PT Padma Radya Aktuaria, aktuaris independen. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:
The cost of providing long service leave benefits is calculated by PT Padma Radya Aktuaria, an independent actuary. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:
Karyawan nasional/ Karyawan asing/ Karyawan nasional/ Karyawan asing/National employees Expatriates National employees Expatriates
8,75% 1,26% 5,50% 0,50%per tahun/per annum per tahun/per annum per tahun/per annum per tahun/per annum
8,00% 0,00% 8,00% 0,00%per tahun/per annum per tahun/per annum per tahun/per annum per tahun/per annum
Tingkat pengunduran diri 7,00% 5,00% 7,00% 5,00% Resignation rateTingkat cacat dari tabel mortalitas 10,00% 10,00% 10,00% 10,00% Disability rate from mortality tableUsia pensiun dini 45 45 45 45 Early retirement ageUsia pensiun normal 55 55 55 55 Normal retirement age
2013 2012
Tingkat kenaikan gaji
Tingkat diskonto Discount rate
Future salary increment rate
Riwayat penyesuaian adalah sebagai berikut: The history of experience adjustments is as
follows:
Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan nasional/ Karyawan nasional/ Karyawan nasional/ Karyawan nasional/ Karyawan nasional/ Karyawan National asing/ National asing/ National asing/ National asing/ National asing/
employees Expatriates employees Expatriates employees Expatriates employees Expatriates employees ExpatriatesUS$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000
Present value of unfunded Nilai kini liabilitas tidak didanai 2.174 195 2.725 1.183 2.000 936 1.291 674 1.162 572 obligations
Nilai atas penyesuaian Value of experience pengalaman 25 (119) 8 11 260 269 364 11 105 - adjustment
Persentase penyesuaian Percentage of experience pengalaman terhadap nilai adjustment to present value kini liabilitas tidak didanai 1,13% -60,88% 0,30% 0,89% 13,00% 28,77% 28,17% 1,56% 9,06% - of unfunded obligations
2011 2010 20092013 2012
27. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI 27. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Pihak Berelasi Nature of Relationship a. PT Indika Energy Tbk adalah pemegang saham
utama dari Perusahaan. a. PT Indika Energy Tbk is the Company's
majority stockholder.
b. PT Santan Batubara (SB) dan PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri (TKCM) adalah entitas dimana Perusahaan memiliki pengendalian bersama.
b. PT Santan Batubara (SB) and PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri (TKCM) are entities wherein the Company has joint control.
c. Indo Integrated Energy II B.V., Indika Capital
Resources Limited (Indika Capital), PT Kideco Jaya Agung, Tripatra Singapore PTE. LTD, PT Indika Indonesia Resources, PT Mitra Energi Agung, dan PT Multi Tambangjaya Utama mempunyai pemegang saham utama yang sama dengan Perusahaan.
d. c. Indo Integrated Energy II B.V., Indika Capital Resources Limited (Indika Capital), PT Kideco Jaya Agung, Tripatra Singapore PTE. LTD, PT Indika Indonesia Resources, PT Mitra Energi Agung, and PT Multi Tambangjaya Utama have the same majority stockholder as the Company.
d. PT Kideco Jaya Agung adalah entitas asosiasi
dari PT Indika Energy Tbk. e. d. PT Kideco Jaya Agung is an associate of
PT Indika Energy Tbk.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
52
Mutasi atas nilai kini dari liabilitas cuti berimbalan jangka panjang adalah sebagai berikut:
Movement in the present value of long service leave benefits obligation are as follow:
Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan nasional/National asing/ nasional/National asing/
employees Expatriates Total employees Expatriates TotalUS$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000
Saldo awal nilai kini liabilitas Beginning balance of present value tidak didanai 2.725 1.183 3.908 2.000 937 2.937 of long-service leave benefits
Biaya jasa kini 778 181 959 777 330 1.107 Current service costBiaya bunga 111 1 112 125 2 127 Interest costs(Keuntungan) kerugian aktuarial bersih (406) (123) (529) 234 (5) 229 Net actuarial (gains) lossesEfek dari pengurangan karyawan (257) (663) (920) (41) (81) (122) Effect of curtailment Pembayaran manfaat (214) (384) (598) (245) - (245) Benefits paymentKeuntungan selisih kurs (563) - (563) (125) - (125) Forex gain
Saldo akhir nilai kini liabilitas Ending balance of present value of cuti berimbalan jangka panjang 2.174 195 2.369 2.725 1.183 3.908 long-service leave benefits
31/12/2013 31/12/2012
Jumlah liabilitas yang disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian yang timbul dari liabilitas Perusahaan sehubungan cuti berimbalan jangka panjang adalah sebagai berikut:
The amounts included in the consolidated statements of financial position arising from the Company’s obligation with respect to these long service leave benefits are as follows:
Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan nasional/National asing/ nasional/National asing/
employees Expatriates Total employees Expatriates TotalUS$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000
Present value of long-serviceNilai kini liabilitas tidak didanai 2.174 195 2.369 2.725 1.183 3.908 leave benefitsKerugian aktuarial belum diakui - (7) (7) - (171) (171) Unrecognized actuarial losses
Liabilitas bersih 2.174 188 2.362 2.725 1.012 3.737 Net liability
31/12/2013 31/12/2012
Mutasi liabilitas cuti berimbalan jangka panjang yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Movements in long service leave benefits obligation recognized in the consolidated statements of financial position are as follows:
Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan nasional/National asing/ nasional/National asing/
employees Expatriates Total employees Expatriates TotalUS$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000
Saldo awal 2.725 1.012 3.737 2.000 716 2.716 Beginning balanceBeban tahun berjalan (337) (440) (777) 970 296 1.266 Provision during the yearPembayaran manfaat (214) (384) (598) (245) - (245) Benefits payment
Saldo akhir 2.174 188 2.362 2.725 1.012 3.737 Ending balance
31/12/2013 31/12/2012
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
55
Pada tanggal 1 April 2013, Perusahaan menandatangani Memorandum of Agreement dengan Indika Capital, dimana Indika Capital setuju untuk menyediakan fasilitas pinjaman kepada Perusahaan dalam jumlah pokok sebesar US$ 140.000.000, yang digunakan Perusahaan untuk penarikan sebesar US $ 115.362.500, untuk pelunasan dipercepat dari kewajiban pokok dan harga penebusan dari pinjaman tersebut di atas. Fasilitas baru ini akan jatuh tempo pada tanggal 24 Januari 2023 dan tingkat bunga 7,165%. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 Perusahaan telah melakukan penarikan atas fasilitas tersebut diatas sebesar US$ 115.362.500.
On April 1, 2013, the Company signed a Memorandum of Agreement with Indika Capital whereby Indika Capital agreed to make available to the Company a loan facility with a principal amount of US$ 140,000,000, which the Company used to drawdown amounting to US$ 115,362,500, for the early settlement of the principal obligation and the redemption price of the loan stated above. The new facility’s maturity date is January 24, 2023 and the interest rate is 7.165%. As of December 31, 2013, the Company has withdrawn a total of US$ 115,362,500 from the above facility.
Beban bunga yang timbul dari pinjaman diatas masing-masing sebesar US$ 13.951 ribu dan US$ 8.003 ribu untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Catatan 22).
Interest expenses arising from the loan above amounted to US$ 13,951 thousand and US$ 8,003 thousand for the years ended December 31, 2013 and 2012, respectively (Note 22).
Saldo pinjaman jangka panjang dari pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah masing-masing sebesar US$ 115.362.500 dan US$ 110.000.000. Persentase saldo pinjaman jangka panjang dari pihak berelasi terhadap total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 37,01% dan 32,12%.
The outstanding balance of long-term loan from a related party as of December 31, 2013 and 2012 are US$ 115,362,500 and US$ 110,000,000, respectively. Percentage of long-term loan from a related party to total liabilities as of December 31, 2013 and 2012 are 37.01% and 32.12%, respectively.
c. PT Kideco Jaya Agung c. c. PT Kideco Jaya Agung
d. Mulai 1 Januari 2011 Perusahaan memberikan jasa pemindahan tanah penutup dan penambangan batubara dan jasa konstruksi kepada PT Kideco Jaya Agung.
e. Starting January 1, 2011, the Company provided waste removal and coal production services and construction services to PT Kideco Jaya Agung.
Pendapatan yang berasal dari jasa ini masing-masing sebesar US$ 75.890 ribu dan US$ 48.082 ribu masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 atau sebesar 21,08% dan 12,47% dari jumlah pendapatan. Pada tanggal pelaporan, saldo piutang yang berasal dari transaksi ini dicatat sebagai piutang usaha kepada pihak-pihak berelasi (Catatan 6). Persentase saldo piutang usaha terhadap total aset pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 1,47% dan 1,07%.
Revenue from such services for the years ended December 31, 2013 and 2012 amounted to US$ 75,890 thousand and US$ 48,082 thousand, respectively, or 21.08% and 12.47% of total revenues. At reporting dates, the outstanding receivables from such transaction were recorded as trade accounts receivable from related parties (Note 6). Percentage of this outstanding trade accounts receivable to total assets as of December 31, 2013 and 2012 are 1.47% and 1.07%, respectively.
d. PT Mitra Energi Agung (MEA) f. d. PT Mitra Energi Agung (MEA)
Sejak 1 Januari 2012, Perusahaan memberikan jasa rekayasa kepada MEA. Pendapatan yang berasal dari jasa ini sebesar US$ 344 ribu untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 atau sebesar 0,09% terhadap jumlah pendapatan. Pada tanggal pelaporan, saldo piutang yang yang berasal dari transaksi ini dicatat sebagai piutang usaha kepada pihak-pihak berelasi (Catatan 6).
Starting January 1, 2012, the Company provided engineering services to MEA. Revenue from such services for the years ended December 31, 2012 amounted to US$ 344 thousand or 0.09% of total revenues. At reporting dates, the outstanding receivable from such transaction was recorded as trade accounts receivable from related parties (Note 6).
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
54
Transaksi-transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi: Transactions with Related Parties: a. Pengendalian bersama entitas a. Jointly controlled entities
Perusahaan memberikan jasa pemindahan tanah penutup, penambangan batubara dan rekayasa dan konstruksi kepada SB. Pendapatan yang berasal dari jasa ini masing-masing sebesar US$ 70.290 ribu dan US$ 109.045 ribu untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 atau sebesar 19,52% dan 28,29% terhadap jumlah pendapatan. Pada tanggal pelaporan, saldo piutang yang yang berasal dari transaksi ini dicatat sebagai piutang usaha kepada pihak berelasi (Catatan 6). Persentase saldo piutang usaha terhadap total aset pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 3,72% dan 4,78%.
The Company provides overburden removal, coal mining and engineering and construction services to SB. Revenue from such services amounted to US$ 70,290 thousand and US$ 109,045 thousand for the years ended December 31, 2013 and 2012 or 19.52% and 28.29% of total revenues, respectively. At reporting dates, the outstanding receivables from such transactions were recorded as trade accounts receivable from related parties (Note 6). Percentage of this outstanding trade accounts receivable to total assets as of December 31, 2013 and 2012 are 3.72% and 4.78%, respectively.
Sejak Juli 2012, Perusahaan menerima uang muka sebesar US$ 1.500 ribu dari SB yang dibayarkan dalam 5 kali cicilan bulanan yang sama. Uang muka ini adalah untuk pembangunan infrastruktur fasilitas pendukung Uskap dimana sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, proses pembangunan masih belum selesai. Pada tanggal pelaporan, saldo utang yang berasal dari transaksi ini dicatat sebagai utang lain-lain kepada pihak berelasi.
Starting in July 2012, the Company receives advance payment amounting to a total of US$ 1,500 thousand which was paid in 5 equal monthly installments by SB. Such payment is for the construction of Uskap infrastructure support facilities which have been not completed yet at the reporting date. At reporting dates, the outstanding payable from such transaction was recorded as other payables to related parties.
b. Indika Capital b. Indika Capital
Pada tanggal 1 April 2010, Perusahaan menandatangani Memorandum of Agreement dengan Indika Capital, dimana Indika Capital setuju untuk menyediakan fasilitas kepada Perusahaan dalam jumlah pokok sebesar US$ 140.000.000 sebagai bagian dari advance atas Intercompany Loan Agreement antara Indika Capital dan Indo Integrated Energy II B.V (Indo II BV), pihak berelasi, dimana Perusahaan dari waktu ke waktu dapat menarik nominal tertentu, dan pada saat-saat tertentu dan bilamana diperlukan melalui Assignment and Assumption Agreement. Tanggal jatuh tempo fasilitas ini adalah tanggal 5 Nopember 2016 dan tingkat bunga 9,85%. Pada tanggal 31 Desember 2012 Perusahaan telah menggunakan fasilitas tersebut diatas sebesar US$ 110.000.000. Pada tanggal 5 November 2013, Perusahaan telah melakukan pelunasan dipercepat atas pinjaman ini sebesar US$ 115.362.500, yang terdiri dari kewajiban pokok dan harga penebusan sesuai dengan ketentuan fasilitas.
On April 1, 2010, the Company signed a Memorandum of Agreement with Indika Capital, whereby Indika Capital agrees to make available to the Company a facility in the principal amount of US$ 140,000,000 as part of the advance under the Intercompany Loan Agreement between Indika Capital and Indo Integrated Energy II B.V (Indo II BV), a related party which the Company may, from time to time make withdrawals of such amount at a certain time as and when required through Assignment and Assumption Agreement. The maturity date of the facility is on November 5, 2016 and the interest rate is 9.85%. As of December 31, 2012, the Company has withdrawn a total of US$ 110,000,000, from the above facility. On November 5, 2013, the Company made an early settlement of this loan amounting to US$ 115,362,500, which consists of the principal obligation and redemption price pursuant to the terms of the facility.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
57
h. Remunerasi kepada Komisaris dan Direksi h. Commissioners and Directors’ remuneration
Remunerasi Komisaris dan Direksi (semuanya imbalan jangka pendek) untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Commissioners and Directors’ remuneration (all short-term benefits) for the years ended December 31, 2013 and 2012 are as follows:
2013 2012
US$ '000 US$ '000
Komisaris 1.478 828 CommissionersDireksi 2.941 2.837 Directors
Jumlah 4.419 3.665 Total
Sebagai persentase terhadap As a percentage of totaltotal biaya karyawan 6,64% 5,67% employee costs
Beberapa Komisaris dan Direksi mendapatkan tambahan tunjangan lainnya, seperti perumahan dan penggunaan kendaraan dinas yang tidak termasuk dalam remunerasi di atas.
Certain Commissioners and Directors are entitled to other benefits, such as housing and the use of the Company’s vehicles which are not included in the above remuneration.
28. PELAPORAN SEGMEN 28. SEGMENT REPORTING
Grup menggolongkan segmen usaha dalam tiga segmen utama yaitu Pertambangan, Penyediaan Jasa, Rekayasa dan Konstruksi.
The Group is organised into three principal business segments of Mining, Services, Engineering and Construction.
Segmen Pertambangan meliputi kontrak pertambangan secara menyeluruh mulai dari pengupasan lapisan tanah penutup, pengeboran, peledakan, pengangkutan, penggalian, jasa penambangan dan kerja sama pertambangan.
The Mining segment covers comprehensive mining contract including overburden stripping, drilling, blasting, lifting, hauling, mine service and mine partnering.
Segmen Jasa meliputi penyediaan fasilitas pangkalan logistik, jasa tenaga kerja ahli di bidang perancangan teknik rekayasa serta jasa pengolahan air bersih.
The Services segment covers supply base facilities, engineering design services and water treatment plant services.
Segmen Rekayasa dan Konstruksi menyediakan layanan multidisiplin yang menyeluruh di bidang jasa rekayasa, pengadaan dan konstruksi untuk minyak dan gas bumi (daratan dan lepas pantai), infrastruktur, industri dan manufaktur serta utilitas. Segmen ini juga termasuk penyediaan jasa tenaga kerja terlatih serta penyewaan alat berat dan peralatan.
The Engineering and Construction segment provides a comprehensive range of multi-disciplinary engineering, procurement and construction services to oil and gas (onshore and offshore), infrastructure, industrial and manufacturing and utilities sectors. The segment also includes supply of skilled trade personnel and equipment hire services.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
56
e. PT Multi Tambangjaya Utama (MTU) e. PT Multi Tambangjaya Utama (MTU)
Sejak Juli 2012, Perusahaan memberikan jasa rekayasa kepada MTU. Pendapatan yang berasal dari jasa ini masing-masing sebesar US$ 132 ribu dan US$ 373 ribu untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 atau masing-masing sebesar 0,04% dan 0,10% terhadap jumlah pendapatan. Pada tanggal pelaporan, saldo piutang yang yang berasal dari transaksi ini dicatat sebagai piutang usaha kepada pihak-pihak berelasi (Catatan 6). Persentase saldo piutang usaha terhadap total aset pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar nihil dan 0,04%.
Starting July 2012, the Company provided engineering services to MTU. Revenue from such services for the years ended December 31, 2013 and 2012 amounted to US$ 132 thousand and US$ 373 thousand or 0.04% and 0.10% of total revenues. At reporting dates, the outstanding receivable from such transaction was recorded as trade accounts receivable from related parties (Note 6). Percentage of this outstanding trade accounts receivable to total assets as of December 31, 2013 and 2012 is nil and 0.04%, respectively.
f. Tripatra Singapore PTE. LTD. (TRIS) g. f. Tripatra Singapore PTE. LTD. (TRIS)
Pada tanggal 31 Agustus 2012, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa menyewa ruangan kantor di Singapura dengan TRIS. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan menyewa ruangan kantor seluas 2.936 kaki persegi yang terletak di Suntec Tower, Singapura. Perjanjian ini berlaku 3 (tiga) tahun terhitung mulai tanggal 1 September 2012 sampai dengan 1 September 2015. Atas sewa ruangan ini, Perusahaan diwajibkan menyerahkan uang deposit sebesar SGD 97.500. Beban sewa yang berasal dari transaksi ini masing-masing sebesar US$ 332 ribu dan US$ 114 ribu untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Pada tanggal pelaporan, saldo utang yang berasal dari transaksi ini dicatat sebagai utang usaha kepada pihak-pihak berelasi (Catatan 14). Persentase saldo utang usaha terhadap total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 0,01% dan 0,04%.
On August 31, 2012, the Company entered into a lease agreement of office room in Singapore with TRIS. Based on this agreement, the Company rented office room of 2,936 square feet located at Suntec Tower, Singapore. This agreement is valid for 3 (three) years from September 1, 2012 until September 1, 2015. For this lease, the Company is required to pay cash deposit of SGD 97,500. Rent expense from such transaction for the year ended December 31, 2013 and 2012 amounted to US$ 332 thousand and US$ 114 thousand, respectively. At reporting dates, the outstanding payable from such transaction was recorded as trade accounts payable to related parties (Note 14). Percentage of trade accounts payable to total liabilities as of December 31, 2013 and 2012 are 0.01% and 0.04%, respectively.
g. PT Indika Energy Tbk g. PT Indika Energy Tbk
Pada tanggal 31 Oktober 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pemberian Jasa dengan PT Indika Energy Tbk (IE). Berdasarkan perjanjian ini, IE akan menyediakan layanan jasa informasi komunikasi dan teknologi kepada Petrosea. Perjanjian ini berlaku efektif sejak awal tahun 2013 dan akan berlaku sampai dengan adanya kesepakatan di antara para pihak untuk mengakhiri perjanjian. Atas jasa ini, Perusahaan dikenakan biaya sebesar US$ 133 per user per bulan. Beban yang berasal dari transaksi ini untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar US$ 1.617 ribu. Pada tanggal pelaporan, saldo utang yang berasal dari transaksi ini dicatat sebagai utang usaha kepada pihak-pihak berelasi (Catatan 14). Persentase saldo utang usaha terhadap total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar 0,57%.
On October 31, 2013, the Company entered into a Service Level Agreement with PT Indika Energy Tbk (IE). Based on this agreement, IE will provide information communications and technology services to the Company. This agreement is valid from beginning of the year of 2013 and shall continue until the parties agree to terminate this agreement. For this services, the Company will be charged as much as US$ 133 per user per month. Expense from such transaction for the year ended December 31, 2013 is US$ 1,617 thousand. At reporting dates, the outstanding payable from such transaction was recorded as trade accounts payable to related parties (Note 14). Percentage of trade accounts payable to total liabilities as of December 31, 2013 is 0.57%.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
59
29. KOMITMEN, KEWAJIBAN BERSYARAT DAN KONTRAK YANG SIGNIFIKAN
29. COMMITMENTS, CONTINGENCIES AND SIGNIFICANT CONTRACTS
a. Perusahaan mempunyai fasilitas kredit untuk
sewa pembiayaan sebagai berikut: a. The Company has credit facilities for finance
leases as follows:
31/12/2013 31/12/2012US$ '000 US$ '000
PT Mitra Pinasthika Mustika Finance (MPMF) 75.000 120.000 PT Mitra Pinasthika Mustika Finance (MPMF)PT Mitsubishi UFJ Lease and Finance PT Mitsubishi UFJ Lease and Finance
Indonesia - 25.000 IndonesiaPT Orix Indonesia Finance - 15.000 PT Orix Indonesia Finance
Jumlah 75.000 160.000 Total
Sewa pembiayaan atas fasilitas kredit ini dijelaskan pada Catatan 17.
The lease liabilities under the credit facilities are disclosed in Note 17.
b. Perusahaan mempunyai komitmen sewa operasi
yang tidak dapat dibatalkan atas tanah dan bangunan sebagai berikut:
b. The Company has commitments under non-cancellable operating leases for land and buildings as follows:
31/12/2013 31/12/2012US$ '000 US$ '000
Jatuh tempo: Due:Kurang dari 1 tahun 1.052 716 Less than 1 yearDalam 1 - 2 tahun 646 492 Within 1 - 2 yearsDalam 2 - 5 tahun 54 352 Within 2 - 5 years
Jumlah 1.752 1.560 Total
c. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan mempunyai beberapa fasilitas bank garansi yang terpakai dalam rangka operasi Perusahaan masing-masing sebesar US$ 7.925 ribu dan US$ 5.177 ribu. Pada tanggal 31 Desember 2013, bank garansi tersebut dikeluarkan untuk Total E&P Indonesie, Immersive Technology Pty Ltd., PT Weda Bay Nickel, Anadarko Indonesia Nunukan Company, Eni Muara Bakau B.V., Chevron Indonesia Company, Salamander Energy Pte Ltd., Niko Resources Ltd., Krisenergy Kutaei B.V., PT Indonesia Bulk Terminal, Chevron Pasific Indonesia, dan Pearloil (Sebuku) Limited. Pada tanggal 31 Desember 2012, bank garansi tersebut dikeluarkan untuk Marathon International Pet. Indonesia, Total E&P Indonesie, Immersive Technology Pty Ltd., Exxon Mobil Exploration dan Production Surumana Limited, Anadarko Indonesia Nunukan Company, Eni Muara Bakau B.V., Salamander Energy Pte Ltd., Niko Resources Ltd., Krisenergy Kutaei B.V., dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
c. As of December 31, 2013 and 2012, the Company had various outstanding used bank guarantee facilities for the Company’s operations amounting to US$ 7,925 thousand and US$ 5,177 thousand, respectively. As of December 31, 2013, the bank guarantess were outstanding to Total E&P Indonesie, Immersive Technology Pty Ltd., PT Weda Bay Nickel, Anadarko Indonesia Nunukan Company, Eni Muara Bakau B.V., Chevron Indonesia Company, Salamander Energy Pte Ltd., Niko Resources Ltd., Krisenergy Kutaei B.V., PT Indonesia Bulk Terminal, Chevron Pasific Indonesia, and Pearloil (Sebuku) Limited. As of December 31, 2012, the bank guarantees were outstanding to Marathon International Pet. Indonesia, Total E&P Indonesie, Immersive Technology Pty Ltd., Exxon Mobil Exploration and Production Surumana Limited, Anadarko Indonesia Nunukan Company, Eni Muara Bakau B.V., Salamander Energy Pte Ltd., Niko Resources Ltd., Krisenergy Kutaei B.V., and Directorate General of Customs & Excise.
PT P
ETR
OS
EA
Tbk DA
N E
NTITA
S A
NA
K
CA
TATA
N A
TAS
LAP
OR
AN
KE
UA
NG
AN
KO
NS
OLID
AS
IAN
31 D
ES
EMB
ER
2013 DA
N 2012
SE
RTA
UN
TUK
TAH
UN
-TAH
UN
YAN
G B
ER
AK
HIR
P
AD
A TAN
GG
AL TE
RS
EBU
T (Lanjutan)
PT P
ETR
OS
EA
Tbk AN
D ITS
SU
BSID
IAR
IES
N
OTE
S TO
THE
CO
NS
OLID
ATE
D
FINA
NC
IAL S
TATE
ME
NTS
D
EC
EM
BE
R 31, 2013 A
ND
2012 A
ND
FOR
THE
YEA
RS TH
EN
EN
DE
D (C
ontinued)
58
20132012
20132012
20132012
20132012
20132012
US
$ '000U
S$ '000
US
$ '000U
S$ '000
US
$ '000U
S$ '000
US
$ '000U
S$ '000
US
$ '000U
S$ '000
Pendapatan dan bebanR
evenue and expendituresPendapatan usaha
312.243
356.759
33.118
26.468
14.735
2.265
-
-
360.096
385.492
Segm
ent revenues
Hasil segm
en50.687
69.536
9.849
7.307
(180)
(1.443)
1.760
4.701
62.116
80.101
S
egment results
Penghasilan bunga-
-
-
-
-
-
1.440
138
1.440
138
Interest incom
eInterest expenses and
Beban bunga dan keuangan
(24.544)
(13.381)
(164)
(58)
-
-
(470)
(533)
(25.178)
(13.972)
finance chargesK
euntungan dan kerugian lain-lain - bersih(6.674)
(5.835)
233
138
-
-
(322)
236
(6.763)
(5.461)
O
ther gains and losses - netB
agian (rugi) laba bersih pengendalianS
hare in jointly controlled entties's bersam
a entitas(4.292)
2.450
273
309
-
-
-
-
(4.019)
2.759
net (loss) incom
eB
eban pajak penghasilan(8.114)
(12.231)
(1.577)
(1.285)
(316)
(100)
(281)
(827)
(10.288)
(14.443)
Incom
e tax expense
Laba bersih7.063
40.539
8.614
6.411
(496)
(1.543)
2.127
3.715
17.308
49.122
N
et income
Informasi lainnya:
Other inform
ation:A
set tetap - bersih277.078
314.045
24.397
26.435
937
937
2.174
2.197
304.586
343.614
Property, plant and equipm
ent - netA
set lainnya160.773
158.705
17.204
13.451
7.174
1.151
19.505
12.821
204.656
186.128
O
ther assets
Jumlah aset
437.851
472.750
41.601
39.886
8.111
2.088
21.679
15.018
509.242
529.742
Total assets
Jumlah liabilitas
261.033
306.194
3.986
3.011
7.839
530
38.808
32.717
311.666
342.452
Total liabilities
Pembelajaan m
odal34.965
220.512
3.656
10.747
-
-
1.069
1.380
39.690
232.639
C
apital expenditurePendapatan (beban) non kas:
Non cash incom
e (expenses):Penyusutan
(55.606)
(49.137)
(5.689)
(4.248)
-
-
(1.091)
(591)
(62.386)
(53.976)
Depreciation
Beban non-kas lainnya
(3.619)
(4.363)
(611)
(622)
(428)
(382)
-
-
(4.658)
(5.367)
Other noncash expenses
Consolidated A
mount
Pertambangan/
Jumlah K
onsolidasi/Jasa/
Engineering and
Tidak Dialokasikan/
Unallocated
Mining
Services
Construction
Rekayasa dan K
onstruksi/
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
61
f. Pada tanggal 19 Agustus 2009, Perusahaan dan PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN) menandatangani Perjanjian Pemindahan Tanah Tertutup dan Pengangkutan Batubara senilai US$ 200 juta di lokasi ABN di Sanga – Sanga, Kalimantan Timur. Perjanjian ini efektif mulai tanggal 19 Agustus 2009 untuk jangka waktu lima tahun.
f. On August 19, 2009, the Company and PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN) entered into Overburden Removal and Coal Loading Agreement amounting to US$ 200 million at Sanga - Sanga Mine Site, East Kalimantan. This agreement is effective for five years starting on August 19, 2009.
Pada tanggal 25 Agustus 2011, perjanjian tersebut telah direvisi, yang mencakup, antara lain, peningkatan target jumlah produksi batubara dan pengupasan tanah dari 14 juta ton batubara dan 126 juta BCM pengupasan tanah selama lima tahun menjadi 41,25 juta ton batubara dan 565,8 juta BCM selama sembilan tahun, serta tanggal berakhirnya kontrak dari tanggal 18 Agustus 2014 menjadi tanggal 31 Desember 2018.
On August 25, 2011, the agreement was amended, which include among others, the increase in target for coal and overburden production volume from 14 million ton coal and 126 million BCM overburden for five years period to 41.25 million ton coal and 565.8 million BCM for nine years period, and the expiration date of the contract from August 18, 2014 to December 31, 2018.
Perusahaan dan ABN menandatangani Perjanjian Penyewaan Alat Berat dan Personal di site ABN, Sanga-Sanga, Kalimantan Timur. Perjanjian ini dimulai pada tanggal 1 Januari 2012.
The Company and ABN entered into Rental Agreement of Heavy Equipments and Personnel at ABN Site, Sanga-Sanga, East Kalimantan, commencing on on January 1, 2012.
Pada tanggal 2 September 2013, perjanjian pekerjaan pengupasan tanah di revisi atas beberapa pasal diantaranya jaminan pembayaran dan rise and fall.
On September 2, 2013, certain clauses in the overburden agreement were amended, which among others, include payment of security deposits and rise and fall.
Pada tanggal 9 September 2013, Perjanjian Penyewaan Alat Berat dan Personal di site ABN direvisi atas pasal rise and fall.
On September 9, 2013, such Rental Agreement at ABN site was amended regarding rise and fall clause.
g. Pada tanggal 22 Oktober 2010, Perusahaan dan
PT Kideco Jaya Agung, pihak berelasi, menandatangani Perjanjian Permindahan Tanah Tertutup dan Pertambangan Batubara senilai US$ 216 juta di SM Popor, Area Suara, Kalimantan Timur. Perjanjian ini efektif mulai 1 Januari 2011 untuk jangka waktu lima tahun (Catatan 27).
g. On October 22, 2010, the Company and PT Kideco Jaya Agung, a related party, entered into a Waste Removal & Coal Production Agreement amounting to US$ 216 million at SM Popor, Suara Area, East Kalimantan. This agreement is effective for five years commencing on January 1, 2011 (Note 27).
Pada tanggal 10 Mei 2013, Perusahaan dan PT Kideco Jaya Agung menandatangani Perjanjian Sewa Alat Berat di wilayah SM Popor, Tambang Pasir, Kalimantan Timur.
On May 10, 2013, the Company and PT Kideco Jaya Agung entered into Rental Agreement of Heavy Equipments at SM Popor Area, Pasir Mine, East Kalimantan.
Pada tanggal 28 Oktober 2013, kontrak direvisi melalui Adendum No. 2 yang meningkatkan jumlah pengupasan tanah yang harus ditambang untuk tahun 2014 dan 2015 menjadi masing masing 35 juta BCM.
On October 28, 2013, the contract was amended under Addendum No. 2 which increased the total quantities to be mined in 2014 and 2015 to 35 million BCM of overburden, respectively.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
60
d. Pada tanggal 1 Januari 2005, Perusahaan mengadakan Subkontrak Pengupasan Tanah dengan PT Gunung Bayan Pratama Coal (GBP) di lokasi tambang di daerah Muara Pahu, Kalimantan Timur. Berdasarkan subkontrak ini, Perusahaan menyediakan tenaga kerja, peralatan dan fasilitas untuk pembukaan lahan, penggalian lapisan atas tanah dan material buangan, dan pengangkutan material buangan. Perusahaan juga diharuskan untuk memenuhi tingkat produksi minimum tertentu untuk aktivitas tersebut.
d. On January 1, 2005, the Company entered into an Overburden Subcontract agreement with PT Gunung Bayan Pratama Coal (GBP) at its mine sites in Muara Pahu districts, East Kalimantan. Under this subcontract, the Company provides labour, equipment and facilities for land clearing, overburden and top soil removal, and overburden hauling. The Company is also required to meet certain minimum production requirements for these activities.
Pada tanggal 29 Oktober 2008, Perusahaan mengadakan kontrak baru untuk pekerjaan penggalian tanah serupa dengan GBP senilai US$ 315 juta. Perjanjian ini berlaku untuk lima tahun yang dimulai tanggal 1 Januari 2009, setelah pekerjaan berdasarkan perjanjian terdahulu selesai.
On October 29, 2008, the Company entered into a new agreement for a new scope of similar overburden work with GBP for US$ 315 million. This agreement will be effective for five years starting January 1, 2009, upon completion of the previous agreement.
Pada tanggal 26 Maret 2012, perjanjian tersebut telah direvisi, yang mencakup antara lain, memperpanjang kontrak jasa pertambangan sampai dengan 31 Desember 2017 dan untuk meningkatkan volume produksi overburden sampai dengan 55 juta BCM per tahun, mulai dari 2012 sampai dengan 2017.
On March 26, 2012, the agreement was amended, which include among others, to extend the mining service contract until December 31, 2017 and to increase the overburden production volume to 55 million BCM per year starting from 2012 untill 2017.
e. Pada tanggal 16 Januari 2009, Perusahaan
mengadakan perjanjian Pemindahan Tanah Tertutup dan Pertambangan Batubara di Blok Santan - Separi Kalimantan Timur senilai US$ 250 juta dengan PT Santan Batubara (SB), sebuah proyek kerjasama 50/50 antara Perusahaan dan PT Harum Energy (Catatan 11). Lingkup perjanjian mencakup pemindahan tanah penutup dan penambangan batubara di Blok Santan - Separi Kalimantan Timur. Perjanjian ini berlaku untuk lima tahun sejak tanggal 6 Maret 2009.
e. On January 16, 2009, the Company entered into Overburden Removal and Coal Recovery and Loading of Santan - Separi Mine Site East Kalimantan agreement amounting to US$ 250 million with PT Santan Batubara (SB), a 50/50 joint venture between the Company and PT Harum Energy (Note 11). The scope encompasses overburden removal and coal mining at Santan - Separi block in East Kalimantan. This agreement is effective for five years starting on March 6, 2009.
Pada tanggal 16 Pebruari 2011, kontrak direvisi melalui Adendum No. 1 yang meningkatkan jumlah yang harus ditambang dari 99 juta BCM pengupasan tanah dan 9,5 juta ton batubara selama periode kontrak awal 5 tahun menjadi 155 juta BCM pengupasan tanah dan 14,8 juta ton batubara dalam masa 7 tahun.
On February 16, 2011, the contract was amended under Addendum No. 1 which increased the total quantities to be mined from 99 million BCM of overburden and 9.5 million ton of coal over the initial contract period of 5 years to 155 million BCM of overburden and 14.8 million ton of coal over a 7 year period.
Pada tanggal 2 Maret 2012, perjanjian tersebut telah direvisi yang mencakup antara lain, Perluasan dan Perpanjangan Kontrak Jasa Pertambangan di area pertambangan Separi dan Uskap dimana Perusahaan juga akan menyediakan jasa pertambangan untuk pit Uskap.
On March 2, 2012, the agreement was amended, which include among others, the Contract Expansion and Extension of Mining Services at Separi and Uskap mining area, in which the Company will also provide mining service for Uskap pit.
Perusahaan dan PT Santan Batubara menandatangani Perjanjian Penyewaan Alat Berat di site Separi dan Uskap, Kalimantan Timur. Perjanjian ini dimulai pada tanggal 1 September 2012.
The Company and PT Santan Batubara entered into Rental Agreement of Heavy Equipment at Separi and Uskap site, East Kalimantan, commmencing on September 1, 2012.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
63
30. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG SELAIN MATA UANG NON-FUNGSIONAL
30. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN NONFUNCTIONAL CURRENCIES
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Grup mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang selain mata uang Dollar Amerika Serikat sebagai berikut:
At December 31, 2013 and 2012, the Group had monetary assets and liabilities in currencies other than U.S. Dollar currency as follows:
Mata uang lain Setara dengan US$ Mata uang lain Setara dengan US$ (dalam ribuan)/ (dalam ribuan)/ (dalam ribuan)/ (dalam ribuan)/
Other currencies Equivalent in US$ Other currencies Equivalent in US$(in thousand) (in thousand) (in thousand) (in thousand)
Aset AssetsKas dan setara kas Cash and cash equivalents
Rupiah 207.078.921 16.989 41.435.950 4.285 RupiahDollar Australia 29 32 35 36 Australian DollarEuro 15 11 8 10 Euro
Piutang usaha - bersih Trade accounts receivable - netRupiah 3.961.425 325 5.395.860 558 Rupiah
Piutang lain-lain Other receivables Rupiah 1.864.917 153 2.610.900 270 Rupiah
Pajak dibayar dimuka Prepaid taxes Rupiah 329.931.852 27.068 253.682.780 26.234 Rupiah
Aset lancar lainnya Other current assetsRupiah 2.559.690 210 4.844.670 501 RupiahDollar Singapura 62 78 98 80 Singapore DollarEuro 4 3 - - Dollar Australia 1 1 57 59 Australian Dollar
Jumlah Aset 44.870 32.033 Total Assets
Liabilitas Liabilities Utang usaha Trade accounts payable
Rupiah 31.471.998 2.582 30.354.130 3.139 RupiahDollar Singapura 47 59 183 150 Singapore DollarDollar Australia 33 37 321 333 Australian DollarEuro - - 320 424 Euro
Utang pajak Taxes payable Rupiah 10.836.021 889 10.637.000 1.100 Rupiah
Utang lain-lain Other payables Rupiah 2.547.501 209 29.010 3 Rupiah
Utang dividen Dividends payableRupiah 3.242.274 266 2.765.620 286 Rupiah
Liabilitas imbalan pasca kerja Employee benefits obligation Rupiah 119.488.767 9.803 97.483.270 10.081 Rupiah
Jumlah Liabilitas 13.845 15.516 Total Liabilities
Aset Moneter Bersih 31.025 16.517 Net Monetary Assets
2013 2012
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, kurs konversi yang digunakan Perusahaan serta kurs yang berlaku pada tanggal 5 Maret 2014 adalah sebagai berikut:
The conversion rates used by the Company at December 31, 2013 and 2012 and the prevailing rates at March 5, 2014 are as follows:
5 Maret 2014/
Mata Uang March 5, 2014 31/12/2013 31/12/2012 Currency US$ US$ US$
Rupiah (Rp) 1.000 0,0864 0,0820 0,1034 Rupiah (Rp) 1,000Dollar Australia (AU$) 1 0,8946 0,8923 1,0368 Australian Dollar (AU$) 1Dollar Singapura (Sin$) 1 0,7869 0,7899 0,8177 Singapore Dollar (Sin$) 1Euro (EUR) 1 1,3734 1,3801 1,3247 Euro (EUR) 1
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
62
h. Pada tanggal 25 Juni 2001, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa menyewa tanah milik Pertamina di Tanjung Batu, Balikpapan, dengan Pertamina UP V Balikpapan. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan menyewa aset yang berupa tanah seluas 89 HA, bangunan Dermaga dan gudang yang terletak di Tanjung Batu, Balikpapan. Perjanjian ini berlaku 15 (lima belas) tahun terhitung mulai tanggal 1 Pebruari 2001 sampai dengan 1 Pebruari 2016.
h. On June 25, 2001, the Company entered into a lease agreement of Pertamina’s land in Tanjung Batu, Balikpapan, with Pertamina UP V Balikpapan. Based on this agreement, the Company rents an 89 HA land area, Jetty and warehouse located at Tanjung Batu, Balikpapan. This agreement is valid for 15 (fifteen) years from February 1, 2001 until February 1, 2016.
i. Pada tanggal 15 April 2013, Perusahaan dan
PT Indonesia Pratama menandatangani Perjanjian Pekerjaan Konstruksi Jalan Pertambangan sepanjang 69 KM dari Pelabuhan Senyiur ke Tambang Batubara Tabang, Kalimantan Timur. Proyek ini bernilai US$ 23,5 juta.
i. On April 15, 2013, the Company and PT Indonesia Pratama entered into an Agreement for Construction Of The Haul Road 69 KM from Senyiur Port to Tabang Coal Mine, East Kalimantan. The contract value is US$ 23.5 million.
Pada tanggal 28 Mei 2013, Perjanjian ini dirubah dengan Addendum nomor 1, yang mencakup tambahan pekerjaan Rekayasa, Pengadaan dan Konstruksi (EPC) jembatan untuk jalan pertambangan dari Pelabuhan Senyiur ke Tambang Batubara Tabang dengan nilai sebesar US$ 3,39 juta.
On May 28, 2013, the agreement was amended under Addendum No. 1, which include additional work for Engineering Procurement and Constructions (EPC) of the bridge for the coal haul road from Senyiur Port to Tabang Coal Mine with the value amounting to US$ 3.39 million.
Pada 31 Desember 2013, Perusahaan telah menerima uang muka sebesar US$ 2.280 ribu dari PT Indonesia Pratama untuk kontrak konstruksi ini.
As of December 31, 2013, the Company has received down payment amounting to US$ 2,280 thousand from PT Indonesia Pratama for this construction contract.
j. Pada tanggal 22 April 2013, Perusahaan dan
PT Indonesia Bulk Terminal menandatangani Perjanjian Pekerjaan Penggantian Crane dan Pekerjaan Dermaga di IBT Terminal Pulau Laut Kalimantan. Lingkup pekerjaan atas proyek ini adalah pengiriman serta pengantian crane dan beberapa pekerjaan konstruksi, proyek ini bernilai US$ 7 juta.
j. On April 22, 2013, the Company and PT Indonesia Bulk Terminal entered into a Crane Replacement and Wharft Work Agreement at IBT terminal Pulau Laut Kalimantan with a project value of US$ 7 million. The scope of work consists of freight and delivery to site of the crane, removal and replacement of four barge unloading cranes and some other constructions works.
k. Pada tanggal 23 Juli 2013, Perusahaan dan
Chevron Indonesia Company menandatangani Perjanjian Kontrak Sewa dan Operasi Shore Base. Kontrak ini untuk mendukung pelaksanaan Proyek Laut Dalam Indonesia (IDD) dan kontrak ini di lakukan melalui fasilitas Pangkalan Logistik Lepas Pantai Petrosea (POSB) yang berada di Tanjung Batu, Kalimantan timur. Perkiraan nilai kontrak adalah US$ 27 juta dan berlaku efektif selama 5 tahun sampai dengan tahun 2018.
k. On July 23, 2013, the Company and Chevron Indonesia Company entered into Shore Base Lease and Operation Contract. This contract is to support Indonesia Deep water Development (IDD) Project and this contract will be executed through Petrosea Offshore Supply Base (POSB) facility at Tanjung Batu, East Kalimantan. Estimated value of the contract is US$ 27 million and effective for five years until year 2018.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
65
32. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL
32. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK AND CAPITAL RISK MANAGEMENTS
a. Manajemen risiko modal
Grup mengelola modalnya untuk memastikan mereka dapat mempertahankan kelangsungan usaha disamping memaksimalkan pengembalian kepada pemegang saham melalui optimalisasi saldo liabilitas dan ekuitas.
a. Capital risk management
The Group manages its capital to ensure that it will be able to continue as a going concern while maximizing the return to stakeholders through the optimization of debt and equity balance.
Struktur modal Grup terdiri dari utang termasuk utang bank, utang jangka panjang dari pihak berelasi, dan liabilitas sewa pembiayaan yang diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian, kas dan setara kas dan modal tersedia bagi para pemegang saham dari induk perusahaan, terdiri dari modal saham dan laba ditahan sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 18 atas laporan keuangan konsolidasian.
The capital structure of the Group consists of debt, which includes bank loans, long-term related party loan and lease liabilities disclosed in the notes to consolidated financial statements, cash and cash equivalents and equity attributable to equity holders of the parent, comprising issued capital and retained earnings as disclosed in Note 18 to the consolidated financial statements.
Dewan Direksi Perusahaan secara berkala melakukan review struktur permodalan Perusahaan. Sebagai bagian dari review ini, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan.
The Board of Directors of the Company periodically reviews the Company's capital structure. As part of this review, the Board of Directors considers the cost of capital and related risk.
Gearing ratio pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The gearing ratio as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:
2013 2012
US$ '000 US$ '000Pinjaman: Debt:
Utang bank 12.500 12.500 Bank loanUtang jangka panjang dari Long-term loan from
pihak berelasi 115.363 110.000 a related partyLiabilitas sewa 99.622 145.167 Lease liabilities
Jumlah pinjaman 227.485 267.667 Total debt
Kas dan setara kas 57.125 44.974 Cash and cash equivalents
Pinjaman - bersih 170.360 222.693 Net debtModal 197.576 187.290 Equity
Rasio pinjaman bersih terhadap modal 86% 119% Net debt to equity ratio
b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko
keuangan b. Financial risk management objectives and
policies
Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Grup adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko mata uang asing, tingkat bunga, kredit dan risiko likuiditas. Grup beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi.
The Group’s overall financial risk management and policies seek to ensure that adequate financial resources are available for operation and development of its business, while managing the exposure to foreign exchange risk, interest rate risk, credit and liquidity risks. The Group operates within defined guidelines that are approved by the Board.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
64
31. KATEGORI DAN KELAS INSTRUMEN KEUANGAN 31. CATEGORIES AND CLASSES OF FINANCIAL INSTRUMENTS
Liabilitas pada
Pinjaman yang biaya perolehanKas dan diberikan dan diamortisasi/
setara kas/ piutang/ Liabilities at Cash and cash Loans and amortized
equivalents receivables costUS$'000 US$'000 US$'000
31 Desember 2013 December 31, 2013
Aset Keuangan Lancar Current Financial AssetsKas dan setara kas 57.125 - - Cash and cash equivalentsAset keuangan lainnya - 1.375 - Other financial assetsPiutang usaha Trade accounts receivable
Pihak ketiga - 65.985 - Third partiesPihak berelasi - 26.611 - Related parties
Piutang lain-lain Other accounts receivablePihak ketiga - 569 - Third partiesPihak berelasi - 486 - Related parties
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Current Financial LiabilitiesUtang bank - - 12.500 Bank loanUtang usaha Trade accounts payable
Pihak ketiga - - 47.415 Third partiesPihak berelasi - - 1.844 Related parties
Utang lain-lain Other accounts payablesPihak ketiga - - 2.572 Third partiesPihak berelasi - - 1.316 Related parties
Utang dividen - - 266 Dividends payableBeban yang masih harus dibayar Accrued expenses
Pihak ketiga - - 3.094 Third partiesPihak berelasi - - 3.582 Related party
Liabilitas sewa pembiayaan - - 47.827 Finance lease obligations
Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Non-current Financial LiabilitiesLiabilitas sewa pembiayaan - - 51.795 Finance lease obligationsPinjaman jangka panjang dari pihak berelasi - - 115.363 Long-term loan from a related partyJumlah 57.125 95.026 287.574 Total
Liabilitas pada
Pinjaman yang biaya perolehanKas dan diberikan dan diamortisasi/
setara kas/ piutang/ Liabilities at Cash and cash Loans and amortized
equivalents receivables costUS$'000 US$'000 US$'000
31 Desember 2012 December 31, 2012
Aset Keuangan Lancar Current Financial AssetsKas dan setara kas 44.974 - - Cash and cash equivalentsPiutang usaha Trade accounts receivable
Pihak ketiga - 49.678 - Third partiesPihak berelasi - 31.406 - Related parties
Piutang lain-lain Other accounts receivablePihak ketiga - 1.024 - Third partiesPihak berelasi - 341 - Related parties
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Current Financial LiabilitiesUtang bank - - 12.500 Bank loanUtang usaha Trade accounts payable
Pihak ketiga - - 49.502 Third partiesPihak berelasi - - 219 Related parties
Utang lain-lain Other payablesPihak ketiga - - 87 Third partiesPihak berelasi - - 1.333 Related parties
Utang dividen - - 286 Dividends payableBeban yang masih harus dibayar Accrued expenses
Pihak ketiga - - 3.808 Third partiesPihak berelasi - - 1.666 Related party
Liabilitas sewa pembiayaan - - 55.417 Finance lease obligations
Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Non-current Financial LiabilitiesLiabilitas sewa pembiayaan - - 89.750 Finance lease obligationsPinjaman jangka panjang dari pihak berelasi - - 110.000 Long-term loan from a related partyJumlah 44.974 82.449 324.568 Total
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
67
ii. Manajemen risiko tingkat suku bunga ii. Interest rate risk management
Eksposur risiko tingkat bunga berhubungan dengan jumlah aset atau liabilitas dimana pergerakan pada tingkat suku bunga dapat mempengaruhi laba setelah pajak. Risiko pada pendapatan bunga bersifat terbatas karena Grup hanya bermaksud untuk menjaga saldo kas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional. Dalam beban bunga, keseimbangan optimal antara utang dengan tingkat bunga tetap dan mengambang ditetapkan di muka. Grup memiliki kebijakan dalam memperoleh pembiayaan yang akan memberikan kombinasi yang sesuai tingkat suku bunga mengambang dan tingkat bunga tetap. Persetujuan dari Dewan Direksi dan Komisaris harus diperoleh sebelum Grup menggunakan instrumen keuangan tersebut untuk mengelola eksposur risiko suku bunga.
The interest rate risk exposure relates to the amount of assets or liabilities which are subject to a risk that a movement in interest rates will adversely affect the income after tax. The risk on interest income is limited as the Group only intends to keep sufficient cash balances to meet operational needs. On interest expenses, the optimum balance between fixed and floating interest debt is considered upfront. The Group has a policy of obtaining financing that would provide an appropriate mix of floating and fix interest rate. Approvals from the Board of Directors and Commissioners must be obtained before committing the Group to any of the instruments to manage the interest rate risk exposure.
Analisis sensitivitas suku bunga Interest rate sensitivity analysis Analisis sensitivitas di bawah ini telah ditentukan berdasarkan paparan suku bunga untuk instrumen non-derivatif pada akhir periode pelaporan. Untuk liabilitas tingkat bunga mengambang, analisis tersebut disusun dengan asumsi jumlah liabilitas terutang pada akhir periode pelaporan itu terutang sepanjang tahun. Kenaikan atau penurunan 0,50% digunakan ketika melaporkan risiko suku bunga secara internal kepada karyawan kunci dan merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada suku bunga.
The sensitivity analyses below have been determined based on the exposure to interest rates for non-derivative instruments at the end of the reporting period. For floating rate liabilities, the analysis is prepared assuming the amount of the liability outstanding at the end of the reporting period was outstanding for the whole year. A 0.50% increase or decrease is used when reporting interest rate risk internally to key management personnel and represents management's assessment of the reasonably possible change in interest rates.
Jika suku bunga telah lebih tinggi/rendah 0,50% dan semua variabel lainnya tetap konstan, maka laba sebelum pajak Grup untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing akan turun/naik sebesar US$ 811 ribu dan US$ 616 ribu. Hal ini terutama disebabkan oleh eksposur Grup terhadap suku bunga atas pinjamannya dengan suku bunga variabel.
If interest rates had been 0.50% higher/lower and all other variables were held constant, income before tax of the Group for the year ended December 31, 2013 and 2012 would decrease/increase by US$ 811 thousand and US$ 616 thousand, respectively. This is mainly attributable to the Group exposures to interest rates on its variable rate borrowings.
Eksposur risiko tingkat bunga Grup pada aset keuangan dan liabilitas keuangan dijelaskan dalam tabel risiko likuiditas.
The Group exposures to interest rates on financial assets and financial liabilities are detailed in the liquidity risk table.
iii. Manajemen risiko kredit iii. Credit risk management
Risiko kredit merujuk pada risiko rekanan gagal dalam memenuhi liabilitas kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan.
Credit risk refers to the risk that a counterparty will default on its contractual obligation resulting in a loss to the Company.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
66
Dewan Komisaris Perusahaan telah membentuk Komite Manajemen Risiko yang bertugas membantu Dewan Komisaris Perusahaan menetapkan kebijakan dan prosedur pengelolaan risiko Perusahaan, serta memastikan bahwa telah dilakukan penilaian yang mendalam terhadap semua transaksi dan tindakan yang dilakukan oleh Perusahaan yang berpotensi mengandung risiko serta memberikan rekomendasi mengenai tindakan yang perlu diambil untuk mengurangi risiko tersebut.
The Board of Commissioners of the Company has appointed a Risk Management Committee to assist the Board of Commissioners in determining the policy and procedures of the Company’s risk management and to ensure that all transactions and acts taken by the Company with risk, have been reviewed profoundly and also to give recommendation on the action taken to reduce the risk.
i. Manajemen risiko mata uang asing i. Foreign exchange risk management
Grup menghadapi risiko fluktuasi nilai tukar mata uang asing. Meskipun mata uang fungsional Perusahaan adalah Dolar Amerika Serikat, ada beberapa transaksi yang menggunakan mata uang selain Dolar Amerika Serikat terutama Rupiah khususnya biaya operasional.
The Group is exposed to the effect of foreign currency exchange rate fluctuation. Although the functional currency of the Company is the U.S. Dollar, there are transactions denominated in currency other than U.S. Dollar, mainly in Rupiah particularly the operating expenses.
Grup memegang kas dan setara kas dalam mata selain Dolar Amerika Serikat untuk modal kerja.
The Group also holds cash and cash equivalents denominated in currencies other than the U.S. Dollar for working capital purposes.
Grup mengelola eksposur terhadap mata uang selain Dolar Amerika Serikat, terutama Rupiah dengan mencocokkan, sebisa mungkin, penerimaan dan pembayaran dalam masing-masing individu mata uang. Jumlah eksposur mata uang bersih Grup pada tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 30.
The Group manages exposure to foreign currency risk, especially Rupiah by matching, as far as possible, receipts and payments in each individual currency. The Group’s net open foreign currency exposure as of reporting date is disclosed in Note 30.
Sensivitas Grup terhadap peningkatan dan penurunan 7% dalam Dolar Amerika Serikat terhadap mata uang Rupiah yang relevan adalah peningkatan atau penurunan US$ 2.028 ribu pada laba rugi setelah pajak. 7% adalah tingkat sensitivitas yang digunakan ketika melaporkan secara internal risiko mata uang asing kepada para karyawan kunci, dan merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada nilai tukar valuta asing. Analisis sensitivitas hanya mencakup item mata uang asing moneter yang ada dan menyesuaikan translasinya pada akhir periode untuk perubahan 7% dalam nilai tukar mata uang asing.
The Group’s sensitivity to a 7% increase and decrease in the US Dollar against Rupiah would result in US$ 2,028 thousand increase or decrease in profit or loss, net of tax. 7% is the sensitivity rate used when reporting foreign currency risk internally to key management personnel and represents management's assessment of the reasonably possible change in foreign exchange rates. The sensitivity analysis includes only outstanding foreign currency denominated monetary items and adjusts their translation at period end for a 7% change in foreign currency exchange rates.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
69
% US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '00031 Desember 2013 December 31, 2013Tanpa bunga Non-interest bearing
Utang usaha 42.706 6.430 123 - - 49.259 Trade accounts payableUtang lain-lain - 30 3.858 - - 3.888 Other payablesBeban yang masih harus dibayar 4.045 122 2.509 - - 6.676 Accrued expenses
Instrumen suku bunga variabel Variable interest rate instrumentsLiabilitas sew a pembiayaan 3,52 - 13.830 36.866 55.292 - 105.988 Lease liabilitiesUtang bank 2,76 - - 12.757 - - 12.757 Bank loan
Instrumen suku bunga tetap Fixed interest rate instrumentsPinjaman jangka panjang Long-term loan from dari pihak berelasi 7,17 - - - - 193.887 193.887 a related party
46.751 20.412 56.113 55.292 193.887 372.455
31 Desember 2012 December 31, 2012Tanpa bunga Non-interest bearing
Utang usaha 37.219 12.097 405 - - 49.721 Trade accounts payableUtang lain-lain kepada pihak ketiga 12 628 780 - - 1.420 Other payables to third partiesBeban yang masih harus dibayar 200 1.792 3.482 - - 5.474 Accrued expenses
Instrumen suku bunga variabel Variable interest rate instrumentsLiabilitas sew a pembiayaan 3,68 - 17.370 42.631 95.979 - 155.980 Lease liabilitiesUtang bank 2,71 - - 12.756 - - 12.756 Bank loan
Instrumen suku bunga tetap Fixed interest rate instrumentsPinjaman jangka panjang Long-term loan from dari pihak berelasi 9,85 - - - 153.254 - 153.254 a related party
37.431 31.887 60.054 249.233 - 378.605
Jumlah/Total
1-5 tahun/1-5 years
Lebih dari5 tahun/
More than5 years
1-3 bulan/1-3
months
Kurang dari 1 bulan/
Less than 1 month
3 bulan sampai 1
tahun/3 months to 1 year
Tingkat bunga rata-
rata tertimbang
efektif/Weighted average effective
interest rate
Tabel berikut merinci estimasi jatuh tempo instrumen keuangan non-derivatif Grup. Tabel tersebut telah disusun berdasarkan jatuh tempo kontrak terdiskonto dari aset keuangan termasuk bunga yang akan diperoleh dari aset tersebut. Dimasukkannya aset keuangan non-derivatif diperlukan dalam rangka untuk memahami manajemen risiko likuiditas Grup dimana likuiditas dikelola atas dasar aset dan liabilitas bersih.
The following table details the Group's expected maturity for its non-derivative financial assets. The table has been drawn up based on the undiscounted contractual maturities of the financial assets including interest that will be earned on those assets. The inclusion of information on non-derivative financial assets is necessary in order to understand the Group's liquidity risk management as the liquidity is managed on a net asset and liability basis.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
68
Risiko kredit Grup terutama melekat pada kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain. Perusahaan menempatkan kas dan setara kas pada institusi keuangan yang terpercaya, sedangkan piutang usaha dan piutang lain-lain diberikan kepada pihak-pihak yang layak dan terpercaya.
The Group’s credit risk is primarily attributable to its cash and cash equivalents, trade and other accounts receivable. The Company places its cash and cash equivalents with reputable financial institutions, while trade and other accounts receivable are entered with respected and credit worthy parties.
Nilai tercatat aset keuangan pada laporan keuangan konsolidasian dikurangi dengan penyisihan untuk kerugian mencerminkan eksposur Grup terhadap risiko kredit.
The carrying amount of financial assets recorded in the consolidated financial statements, net of any allowance for impairment losses, represents the Group’s exposure to credit risk.
Pelanggan Grup terkonsentrasi pada industri pertambangan, minyak dan gas di Indonesia. Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012, empat pelanggan memiliki kontribusi 88,67% dan 92,55% masing-masing dari jumlah pendapatan. Manajemen berkeyakinan bahwa risiko kredit terbatas karena tidak pernah ada kegagalan kredit dari pelanggan-pelanggan tersebut.
The Group’s customer base is concentrated in the mining, oil and gas industry in Indonesia. For the years ended December 31, 2013 and 2012, four customers accounted for 88.67% and 92.55% of the total revenues. Management believes that the credit risk is limited because there has been no credit default from such customers.
iv. Manajemen risiko likuiditas iv. Liquidity risk management
Tanggung jawab utama untuk manajemen risiko likuiditas bertumpu pada dewan direksi yang telah membangun kerangka manajemen risiko likuiditas yang sesuai untuk manajemen likuiditas dan pendanaan jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Grup mengelola risiko likuiditas dengan menjaga kecukupan simpanan, fasilitas bank dan fasilitas simpan pinjam dengan terus menerus memonitor perkiraan dan arus kas aktual dan menyesuaikan profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
The ultimate responsibility for liquidity risk management rests with the board of directors, which has built an appropriate liquidity risk management framework for the management of the Company’s short, medium and long-term funding and liquidity management requirements. The Group manages liquidity risk by maintaining adequate reserves, banking facilities and reserve borrowing facilities by continuously monitoring forecast and actual cash flows and matching the maturity profiles of financial assets and liabilities.
Perusahaan menjaga kecukupan dana untuk membiayai kebutuhan modal kerja, dimana dana tersebut ditempatkan dalam bentuk kas dan setara kas.
The Company maintains sufficient funds to finance its ongoing working capital requirements, whereas the funds are placed in cash and cash equivalents.
Tabel berikut merinci sisa jangka kontrak Grup untuk liabilitas keuangan non-derivatif dengan periode pembayaran yang disepakati. Tabel telah disusun berdasarkan arus kas tak terdiskonto dari liabilitas keuangan berdasarkan tanggal terawal dimana Grup dapat diminta untuk membayar. Tabel mencakup arus kas pembayaran bunga dan pokok. Sepanjang arus bunga tingkat mengambang, jumlah tidak didiskontokan berasal dari kurva suku bunga pada akhir periode pelaporan. Jatuh tempo kontrak didasarkan pada tanggal yang paling awal di mana Perusahaan dapat diminta untuk membayar.
The following tables detail the Group’s remaining contractual maturity for its non-derivative financial liabilities with agreed repayment periods. The tables have been drawn up based on the undiscounted cash flows of financial liabilities based on the earliest date on which the Group can be required to pay. The tables include both interest and principal cash flows. To the extent that interest flows are floating rate, the undiscounted amount is derived from interest rate curves at the end of the reporting period. The contractual maturity is based on the earliest date on which the Company may be required to pay.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
71
Grup tidak mempunyai instrumen keuangan yang diukur dengan nilai wajar setelah pengakuan awal.
The Group does not have financial instruments measured at fair value subsequent to initial recognition.
33. KONDISI EKONOMI 33. CURRENT ECONOMIC CONDITION
Pertumbuhan ekonomi global di tahun 2013 melambat dikarenakan dampak krisis di Uni Eropa dan pertumbuhan yang melambat di China dan India. Secara umum, harga komoditas pertambangan utama dunia termasuk batubara mengalami penurunan. Penurunan harga batubara yang terus berlanjut di masa datang dapat mempengaruhi operasi Perusahaan dan/atau pelanggan Perusahaan. Dampak keadaan ekonomi juga mempengaruhi kondisi keuangan para pelanggan yang meningkatkan risiko tidak tertagihnya piutang dari pelanggan. Penyelesaian kondisi ekonomi tersebut tergantung kepada penyelesaian krisis - suatu tindakan yang berada diluar kendali Perusahaan. Oleh karena itu, tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan kondisi ekonomi terhadap likuiditas dan pendapatan Perusahaan atau pengaruh krisis terhadap investor, pelanggan, dan pemasok Perusahaan. Manajemen menyakini bahwa Perusahaan dan entitas anak memiliki sumber daya yang cukup untuk melanjutkan operasinya di masa depan sehingga laporan keuangan konsolidasian tetap dapat disajikan dengan mempertahankan asumsi kelangsungan usaha.
The global economic growth in 2013 is slowing down due to the impact of crisis in Europe and low growth in China and India. The prices of certain world commodities including coal have decreased. The continous decline of coal price in the future may adversely affect the Company’s and/or its customers’ operations. Also, the effects of the economic situation on the financial condition of the customers have increased the credit risk inherent in the receivables from customers. Recovery of the economy condition is dependent on resolution of the economic crisis, which are beyond the Company’s control, to achieve economic recovery. It is not possible to determine the future effect the economic condition may have on the Company’s liquidity and earnings, including the effect flowing through from its investors, customers and suppliers. The management believes that the Company and its subsidiaries have adequate resources to continue their operations for the foreseeable future. Accordingly, the Company and its subsidiaries continue to adopt the going concern basis in preparing the consolidated financial statements.
34. PENGUNGKAPAN TAMBAHAN ATAS AKTIVITAS INVESTASI DAN PENDANAAN NONKAS
34. SUPPLEMENTAL DISCLOSURES ON NONCASH INVESTING AND FINANCING ACTIVITIES
Pada tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012, Grup melakukan transaksi investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas dan tidak termasuk dalam laporan arus kas konsolidasian dengan rincian sebagai berikut:
For the years ended December 31, 2013 and 2012, the Group has investment and financing transactions that did not affect cash and cash equivalents and hence not included in the consolidated statements of cash flows with the detail as follows:
2013 2012
US$ '000 US$ '000
Penambahan aset pembiayaan melalui Increased in leased assets throughliabilitas sewa pembiayaan 2.566 38.526 lease liabilities
Increase in liabilities for purchase ofPenambahan aset tetap melalui utang 2.632 6.857 property, plant and equipment
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
70
% US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000
31 Desember 2013 December 31, 2013Tanpa bunga Non-interest bearing
Kas 40 - - - 40 Cash on handPiutang usaha 57.266 34.792 538 - 92.596 Trade accounts receivablePiutang lain-lain - 146 909 - 1.055 Other receivables
Instrumen tingkat bunga variabel Variable interest rate instrumentsBank 1,43 45.885 - - - 45.885 Cash in banks
Instrumen tingkat bunga tetap Fixed interest rate instrumentsDeposito berjangka 8,88 - 11.200 - - 11.200 Time depositsAset keuangan lainnya 0,40 - - - 1.375 1.375 Other f inancial assets
103.191 46.138 1.447 1.375 152.151
31 Desember 2012 December 31, 2012Tanpa bunga Non-interest bearing
Kas 42 - - - 42 Cash on handPiutang usaha 65.682 15.402 - - 81.084 Trade accounts receivablePiutang lain-lain - 291 1.074 - 1.365 Other receivables
Instrumen tingkat bunga variabel Variable interest rate instrumentsBank 0,42 43.587 - - - 43.587 Cash in banks
Instrumen tingkat bunga tetap Fixed interest rate instrumentsDeposito berjangka 7,08 - 1.345 - - 1.345 Time deposits
109.311 17.038 1.074 - 127.423
1-3 bulan/1-3
months
Kurang dari 1 bulan/
Less than 1 month
3 bulan sampai 1
tahun/3 months to 1 year
Tingkat bunga rata-
rata tertimbang
efektif/Weighted average effective
interest rateJumlah/Total
1-5 tahun/1-5 years
Jumlah yang termasuk di atas untuk instrumen suku bunga baik untuk variabel non-derivatif aset keuangan maupun kewajiban dapat berubah jika perubahan tingkat suku bunga variabel berbeda dengan estimasi suku bunga yang ditentukan pada akhir periode pelaporan.
The amounts included above for variable interest rate instruments for both non-derivative financial assets and liabilities is subject to change if changes in variable interest rates differ to those estimates of interest rates determined at the end of the reporting period.
c. Nilai wajar instrumen keuangan c. Fair value of financial instruments
Kecuali disebutkan pada tabel berikut ini, manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan konsolidasian mendekati nilai wajarnya karena bersifat jangka pendek atau memakai suku bunga pasar:
Except as detailed in the following table, management considers that the carrying amounts of financial assets and financial liabilities recorded at amortized cost in the consolidated financial statements approximate their fair values because of their short-term maturities or they carry market interest rate:
Nilai tercatat/ Nilai wajar/Carrying amount Fair value
US$ '000 US$ '000Pinjaman jangka panjang Long-term loan from
dari pihak berelasi 115.363 108.292 a related party
31/12/2013
Nilai wajar instrumen keuangan di atas ditentukan melalui analisa arus kas yang didiskonto dengan menggunakan tingkat diskonto yang setara dengan tingkat pengembalian yang berlaku bagi instrumen keuangan yang memiliki syarat dan periode jatuh tempo yang sama.
The fair value for the above financial instruments was determined by discounting estimated cash flows using discount rates for financial instruments with similar term and maturity.
(Halaman ini sengaja dikosongkan)(This page is intentionally left blank)
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
72
35. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN 35. EVENT AFTER REPORTING PERIOD Pada tanggal 29 Januari 2014 Perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar untuk Pajak Pertambahan Nilai bulan Oktober, Nopember dan Desember tahun 2011 dengan jumlah masing-masing sebesar Rp 11.568.571.180, Rp 17.500.249.487 dan Rp 9.656.468.024 dari jumlah masing-masing yang diajukan sebesar Rp 11.569.238.802, Rp 17.603.372.697 dan Rp 10.322.424.094. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, Perusahaan belum menerima pengembalian kelebihan Pajak Pertambahan Nilai tersebut diatas.
On January 29, 2014, the Company received Overpayment Tax Assessment Letter for October, November and December 2011 Value Added Tax, amounting to Rp 11,568,571,180, Rp 17,500,249,487, and Rp 9,656,468,024, respectively, from total claims of Rp 11,569,238,802, Rp 17,603,372,697 and Rp 10,322,424,094, respectively. As of reporting dates, the Company has not received the refund yet from such overpayment.
36. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
36. MANAGEMENT’S RESPONSIBILITY AND APPROVAL OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian dari halaman 3 sampai 72 merupakan tanggung jawab manajemen, dan telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 5 Maret 2014.
The preparation and fair presentation of the consolidated financial statements on pages 3 to 72 were the responsibilities of the management, and were approved by the Group’s Directors and authorized for issue on March 5, 2014.
***********
08
DATA PERUSAHAAN
CORPORATE DATA
PROFIL DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONER’S PROFILE
PROFIL DIREKSI
BOARD OF DIRECTOR’S PROFILE
PROFIL KOMITE, SEKRETARIS
PERUSAHAAN, DAN INTERNAL AUDIT
COMMITTEE, CORPORATE SECRETARY
AND INTERNAL AUDIT’S PROFILE
INFORMASI PERUSAHAAN
COMPANY’S INFORMATION
Pemegang SahamShareholder
Dewan KomisarisBoard of Commissioners
DireksiBoard of Directors
Presiden Komisaris / President CommissionerWakil Presiden Komisaris / Vice President CommissionerKomisaris / CommissionerKomisaris / CommissionerKomisaris Independen / Independent CommissionerKomisaris Independen / Independent CommissionerKomisaris Independen / Independent Commissioner
Presiden Direktur / President DirectorWakil Presiden Direktur / Vice President DirectorDirektur / DirectorDirektur / DirectorDirektur / DirectorDirektur / DirectorDirektur Tidak Terafiliasi / Non-Affiliated Director
Richard Bruce NessWishnu WardhanaPandri Prabono-MoelyoM. Arsjad Rasjid P. M.SriyantoSimon F. SembiringAlbert Steven Budisusetija
Eddy Junaedy DanuSudirman SaidMochamad Kurnia AriawanAdrian StewartAlexei Jerome Garcia JovellanaGregory Joseph AndersonJohanes Ispurnawan
STRUKTUR ORGANISASIORGANIZATION STRUCTURE
Direksi Bertanggung jawabDirector in Charge
Fungsi KorporatCorporate Functions
Internal Audit & Quality Assurance - Iman ShofiHealth, Safety and Environment - Wismo Budi KaryawanCorporate Secretary & Legal - Meinar KusumastutiSupply Chain Management - Bima Budihardjo
- Eddy Junaedy Danu - Sudirman Said
Presiden Direktur / President DirectorWakil Presiden Direktur / Vice President Director
- Gregory Joseph Anderson
Pengembangan Strategi Bisnis / Strategic Business Development
Corporate Commercial & Risk Management - Lambertus AllardCorporate Business Acquisition - Daniel Indra Mulyawan
- Johanes Ispurnawan
- Adrian Stewart
- Dave Adams
- Teguh Haryono
Sumber Daya Manusia dan Corporate Affairs / Human Capital and Corporate Affairs
Pertambangan & Aset / Mining & Asset
Jasa Perminyakan & Gas Bumi / Oil & Gas Services
Infrastruktur / Infrastructure
Human Capital Organization Development - RusdiawanExternal Relations - Agus Budi NurwiyotoCorporate Communication - Marzuki Asikin
- Alexei Jerome Garcia Jovellana
Perencanaan Investasi Korporat / Corporate Planning Investment
- Mochamad Kurnia Ariawan
Direktur Keuangan / Chief Financial Officer
Tax - Masruhan Handi FadhilahStatutory Reporting - Erwin Besar RiyantoBusiness Line Accounting - Romi Novan IndrawanFinancial Controller - Sreecharan N. V.Treasury - FirzaniSAP Implementation - Sudarto Unsurlany
Corporate Planning - Daniel Indra Mulyawan / Alif SasetyoEquity Investment - Alexei Jerome Garcia Jovellana
Cosmo - Alif SasetyoInvestor Relation - Alexei Jerome Garcia Jovellana
Mining - Edra Emilza
Oil & Gas Services - Dave Adams
Engineering & Project Management - Mohammad Fitriyansyah
Asset - Bobby Sumardiat Atmosudirjo
217PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
43 tahun, diangkat menjadi Komisaris Petrosea pada tanggal 6 Mei 2013. Beliau juga
menjabat sebagai Wakil Direktur Utama di PT Indika Energy Tbk., Komisaris PT Tripatra
Engineering dan PT Engineers and Constructors (sejak Juli 2007), Komisaris PT Indika
Mitra Energi (sejak Mei 2010) dan Komisaris Utama PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk.
(sejak November 2010). Beliau juga menjabat sebagai Direktur di PT Kideco Jaya Agung
(sejak November 2005), Direktur Utama PT Indika Infrastruktur Investindo (sejak 2007)
dan Direktur PT Indika Energy Infrastructure (sejak Juni 2010). Beliau menimba ilmu
di University of Southern California dalam bidang Computer Engineering pada tahun
1990 dan meraih gelar Bachelor of Science in Business Administration dari Pepperdine
University, California, Amerika Serikat pada tahun 1993.
Age 43, was appointed as Commissioner of Petrosea in May 6th, 2013. He is also Vice
President Director of PT Indika Energy Tbk., Commissioner at PT Tripatra Engineering and
PT Engineers and Constructors (since July 2007), Commissioner at PT Indika Mitra Energi
(since May 2010) and President Commissioner PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. (since
November 2010). He also serves as Director of PT Kideco Jaya Agung (since November
2005), President Director of PT Indika Infrastuktur Investindo (since 2007) and Director
of PT Indika Energy Infrastructure (since June 2010). He studied at the University of
Southern California, United States in Computer Engineering in 1990 and graduated from
Pepperdine University, California, United States of America (USA), with a bachelor’s
degree in Business Administration in 1993.
65 tahun, diangkat menjadi Komisaris Petrosea sejak tanggal 6 Mei 2013. Beliau juga
menjabat sebagai Komisaris PT Indika Energy Tbk. sejak Mei 2013 dan Komisaris Utama PT
Tripatra Engineering dan PT Tripatra Engineers and Constructors (Tripatra) sejak Mei 2012.
Bapak Prabono telah berpengalaman selama 33 tahun dengan Tripatra. Beliau pernah
menjabat sebagai Presiden Komisaris di Petrosea (2009-2010), Presiden Direktur di
Tripatra (1989-2010), Direktur di Tripatra (Singapore) Pte. Ltd. (2005-2013) dan Direktur di
PT Indika Energy Tbk. (2007-2013). Beliau mulai berkarier sebagai insinyur dan kariernya
meningkat dengan menduduki beberapa posisi, seperti Project Engineer, Project
Manager dan Project Director untuk berbagai proyek rekayasa dan turnkey Engineering,
Procurement and Construction (EPC). Beliau mempunyai pengalaman yang luas dalam
menangani kontrak-kontrak konstruksi internasional dan mengetahui praktik, serta
karakter atas industri konstruksi di Indonesia. Bapak Prabono lulus dari Institut Teknologi
Bandung (ITB), Indonesia dengan gelar Insinyur di bidang Mechanical Engineering pada
tahun 1974, dan dari Central Institute of Management dengan gelar Master di bidang
Business Administration pada tahun 1989.
Age 65, was appointed as a Commissioner of Petrosea in May 6th, 2013. He is also the
Commissioner of PT Indika Energy Tbk. since May 2013 and President Commissioner of PT
Tripatra Engineering and PT Tripatra Engineers and Constructors (Tripatra) since May 2012.
Mr. Prabono has spent more than 33 years with Tripatra. He was President Commissioner
of Petrosea (2009-2010), President Director of Tripatra from 1989 to 2010, Director of
Tripatra (Singapore) Pte. Ltd. (2005-2013) and Director of PT Indika Energy Tbk. (2007-
2013). He progressed to various positions such as Project Engineer, Project Manager
and Project Director for various engineering and turnkey Engineering, Procurement and
Construction (EPC) projects. He has extensive experience in dealing with large scale
international construction contracts and on practices and characteristics of construction
industries in Indonesia. Mr. Prabono graduated from Bandung Institute of Technology
(ITB), Indonesia with a Bachelor Degree in Mechanical Engineering in 1974, and from the
Central Institute of Management with a Master Degree in Business Administration in 1989.
M. ARSJAD RASJID P.M.
KomisarisCommissioner
PANDRI PRABONO-MOELYO
KomisarisCommissioner
64 tahun, diangkat menjadi Presiden Komisaris Petrosea pada tanggal 21 Oktober 2010.
Beliau telah bergabung dengan Petrosea sejak bulan Juli 2009, dan sebelumnya beliau
menjabat sebagai Presiden dan Chief Executive Officer. Beliau menjabat sebagai Direktur
PT Indika Energy Tbk. sejak bulan Mei 2009. Bapak Ness sangat berpengalaman di sektor
energi, sumber daya dan pertambangan selama lebih dari 38 tahun. Jabatan yang
dipegang oleh beliau sebelumnya termasuk Presiden Direktur di sejumlah perusahaan
Newmont, konsultan pertambangan pada PT Clinton Indonesia dan Wakil Presiden
PT Freeport Indonesia. Saat ini, Bapak Ness juga menjabat sebagai Mining Chairman
di American Chamber of Commerce, Indonesia, dan Mining Chairman di International
Business Chamber, Indonesia. Beliau lulus dari Moorhead Technical Institute, Minnesota,
Amerika Serikat pada tahun 1969 dengan gelar di bidang Mechanics dan dari Moorhead
State University, Minnesota, Amerika Serikat untuk tambahan pendidikan pasca
pendidikan menengah. Bapak Ness menyelesaikan professional management program di
Harvard Business School, Massachusetts, Amerika Serikat, pada tahun 1992.
RICHARD BRUCE NESS
Presiden KomisarisPresident Commissioner
WISHNU WARDHANA
Wakil Presiden KomisarisVice President Commissioner
Age 64, was appointed as President Commissioner of Petrosea in October 21st, 2010.
Mr. Ness has worked for Petrosea since July 2009, and was previously the President
and Chief Executive Officer. Mr. Ness has served as a Director of PT Indika Energy Tbk.
since May 2009. He has been involved in the energy, resources and mining sectors for
over 38 years. His previous positions include President Director of various Newmont
entities, mining consultant at PT Clinton Indonesia and Vice President of PT Freeport
Indonesia. Mr. Ness also currently holds the position of Mining Chairman at the American
Chamber of Commerce, Indonesia, and the Mining Chairman at the International Business
Chamber, Indonesia. He graduated from Moorhead Technical Institute, Minnesota, United
States of America (USA) in 1969 with a degree in Mechanics and later attended Moorhead
State University, Minnesota, USA for additional studies in post-secondary education.
He completed a program in professional management at Harvard Business School,
Massachusetts, USA, in 1992.
43 tahun, diangkat sebagai Wakil Presiden Komisaris Petrosea sejak tanggal 6 Mei
2013. Beliau saat ini juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Indika Energy Tbk., PT
Teladan Resources dan PT Indika Inti Corpindo. Beberapa posisi yang juga beliau jabat,
antara lain Komisaris Utama dari PT Indika Infrastruktur Investindo (sejak Maret 2008),
Komisaris PT Indika Mitra Energi (sejak 2005), Komisaris PT Indoturbine (sejak 2005),
Komisaris PT Kideco Jaya Agung (sejak 2005), Wakil Komisaris Utama Tripatra, Komisaris
PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk., dan Komisaris PT Indika Energy Infrastructure
(sejak Juni 2010). Direktur Utama PT Teladan Resources (sejak 2004) dan PT Indika Inti
Corpindo (sejak 2007). Beliau meraih gelar Bachelor of Arts in Economics dari Pepperdine
University, California, Amerika Serikat pada tahun 1993.
Age 43, was appointed as Vice President Commissioner of Petrosea in May 6th, 2013. He
is the current President Director of PT Indika Energy Tbk., PT Teladan Resources and PT
Indika Inti Corpindo. Other positions currently held include President Commissioner of
PT Indika Infrastruktur Investindo (since March 2008), Commissioner of PT Indika Mitra
Energi (since 2005), Commissioner of PT Indoturbine (since 2005), Commissioner of PT
Kideco Jaya Agung (since 2005), Vice President Commissioner of Tripatra, Commissioner
PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk., and Commissioner of PT Indika Energy Infrastructure
(since June 2010). President Director of PT Teladan Resources (since 2004) and PT Indika
Inti Corpindo (since 2007). He graduated from Pepperdine University, California, United
States of America (USA), with a Bachelor’s Degree in Economics in 1993.
SUSUNAN DEWAN KOMISARISBOARDS OF COMMISSIONERS
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
218 219PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
63 tahun, diangkat menjadi Komisaris Independen pada tanggal 27 Mei 2009. Saat ini, beliau juga
menjabat sebagai Komisaris Independen di PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. sejak tahun 2010.
Berdinas di Tentara Nasional Indonesia (TNI) selama 32 tahun sejak tahun 1975 sampai memasuki
masa purnabakti pada tahun 2007. Beliau lulus dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
(AKABRI) pada tahun 1974, dan mengikuti berbagai program pelatihan militer di Sustafpur
pada tahun 1987, Sekolah Staf dan Komandan Angkatan Darat (Seskoad) pada tahun 1992 dan
di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) pada tahun 2000. Beliau juga pernah menjabat
sebagai Komandan Korem (Danrem) 074/Solo (1998-2000), Wakil Komandan Jenderal Komando
Pasukan Khusus (Wadanjen Kopassus) (2000- 2002), Komandan Jenderal (Danjen Kopassus)
(2002-2005), Panglima Kodam (Pangdam) Siliwangi (2005- 2006), dan Gubernur Akademi Militer
(AKMIL) (2006-2007) dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal.
Age 63, was appointed as Independent Commissioner of Petrosea in May 27th, 2009. Presently
serves as Independent Commissioner of PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. since 2010. He spent
32 years in the Indonesian Military, from 1975 until his retirement in 2007. He graduated from
the Indonesia Military Academy (AKABRI) in 1974, and completed a series of military training
programs, including Combat Training (Sustafpur) in 1987, Army Staff College (Seskoad) in 1992
and The National Resilience Institute of the Republic of Indonesia (Lemhanas) in 2000. He has
served as Commander of the Military Regional Command 074/Solo (1998-2000), Vice Commander
General of Army Special Forces (Wadanjen Kopassus) (2000-2002), Commander General of Army
Special Forces (Danjen Kopassus) (2002-2005), Commander of the Military Command Siliwangi
(Pangdam Siliwangi) (2005-2006), and Governor and Major General of the Military Academy
(AKMIL) (2006-2007).
SRIYANTO
Komisaris IndependenIndependent Commissioner
65 tahun, diangkat menjadi Komisaris Independen Petrosea pada tanggal 4 Maret 2009. Beliau
bergabung dengan Direktorat Jenderal Pertambangan Umum (Departemen Pertambangan dan
Energi) sebagai Kepala Seksi Pengembangan Penanaman Modal Asing pada tahun 1991, dan
diangkat sebagai Direktur Pengembangan Industri Pertambangan pada tahun 1998, serta pada
tahun 2001 diangkat menjadi Kepala Badan Litbang Energi dan Sumber Daya Mineral. Pada
tahun 2003, beliau diangkat menjadi Direktur Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral, dan
menjadi Direktur Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi pada tahun 2005. Beliau menjabat
sebagai Staf Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bidang Ekonomi dan Keuangan, dan
pensiun sebagai birokrat pada bulan Februari 2009. Beliau aktif sebagai Penasihat Senior untuk
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sampai Oktober 2009. Beliau meraih gelar Sarjana
Teknik Pertambangan dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Indonesia pada tahun 1976 dan gelar
Ph.D di bidang Ekonomi Mineral dari Universitas New South Wales, Australia pada tahun 1991.
Pada bulan Februari 2009, beliau meluncurkan buku yang berjudul “Jalan Baru untuk Tambang:
Mengalirkan Berkah bagi Anak Bangsa”.
Age 65, was appointed as Independent Commissioner of Petrosea in March 4th, 2009. He
joined the Directorate General of Mines and Energy (Department of Mines and Energy) as Head
of Section for Foreign Investment Development in 1991, and promoted as Director of Mining
Industry Development in 1998 and as Head of Research and Development Agency in 2001 at the
Department of Energy and Mineral Resources. In 2003, he was appointed as Director General of
Geology and Mineral Resources and became Director General of Mineral, Coal and Geothermal in
2005. He was appointed as Deputy to the Minister of Energy and Mineral Resources for Economic
and Finance, until his retirement in February 2009. He remained active as Senior Adviser to
Minister of Energy and Mineral Resources until October 2009. He completed a degree in Mining
Engineering from the Bandung Institute of Technology (ITB), Indonesia in 1976 and a Ph.D in
Mineral Economics from the University of New South Wales, Australia in 1991. In February 2009,
he launched his book “Jalan Baru untuk Tambang: Mengalirkan Berkah bagi Anak Bangsa”.
SUSUNAN DEWAN KOMISARISBOARDS OF COMMISSIONERS
SIMON F. SEMBIRING
Komisaris IndependenIndependent Commissioner
ALBERT STEVEN
BUDISUSETIJA
Komisaris IndependenIndependent Commissioner
57 tahun, diangkat menjadi Komisaris Petrosea pada tanggal 6 Mei 2013. Beliau menjabat
sebagai Komisaris Independen PT Tripatra Engineers and Constructors sejak tahun 2012.
Pada tahun 2010 hingga tahun 2012, beliau menjabat sebagai Chief Executive Officer,
dan menjabat sebagai Chief Operating Officer dari tahun 2007 hingga tahun 2010 di
Tripatra. Beliau mulai berkarier sebagai insinyur, dan kariernya meningkat menduduki
beberapa posisi seperti Project Engineer, Project Manager dan Project Director untuk
berbagai proyek rekayasa dan turnkey Engineering, Procurement and Construction (EPC).
Bapak Budisusetija lulus dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan gelar Sarjana di
bidang Teknik Sipil, dan meraih gelar Master dari Universitas Indonesia (UI) di bidang
International Business Management.
Age 57, was appointed as Independent Commissioner of Petrosea in May 6th, 2013. He
presently serves as Independent Commissioner of PT Tripatra Engineers and Constructors
since 2012. Previously he served as Chief Executive Officer from 2010 to 2012 and Chief
Operating Officer from 2007 to 2010 of Tripatra. He started his career as an engineer and
progressed to various positions including Project Engineer, Project Manager and Project
Director for various engineering and turnkey Engineering, Procurement and Construction
(EPC) projects. He graduated from Bandung Institute of Technology (ITB), Indonesia with
a Bachelor’s Degree in Civil Engineering and from the University of Indonesia with a
Master’s Degree in International Business Management.
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
220 221PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
JOHANES ISPURNAWAN
Direktur Tidak TerafiliasiNon-Affiliated Director
GREGORY JOSEPH ANDERSON
DirekturDirector
42 tahun, diangkat menjadi Direktur Petrosea pada tanggal 21 Oktober 2010. Sebelumnya,
beliau menjabat sebagai Head of Human Capital dan General Services di PT Indika
Energy Tbk. dari tahun 2006 sampai dengan 2010. Selama 15 tahun berkarier, beliau
telah menduduki berbagai jabatan di bidang manajemen sumber daya manusia. Beliau
memperoleh gelar Sarjana di bidang Akuntansi dari Universitas Atmajaya Yogyakarta pada
tahun 1995 dan memperoleh gelar Master di bidang Human Resources Management dari
Universitas Atmajaya Jakarta pada tahun 2008.
Age 42, was appointed as a Director of Petrosea in October 21st, 2010. Prior to becoming a
Director of Petrosea, he was the Head of Human Capital and General Services at PT Indika
Energy Tbk. from 2006 until 2010. In a career spanning 15 years, he has held management
positions in human resources. He earned a Bachelor’s Degree in Accountancy from
Atmajaya University Yogyakarta in 1995 and a Master’s Degree in Human Resources
Management from Atmajaya University Jakarta in 2008.
58 tahun, diangkat menjadi Direktur Petrosea pada tanggal 21 Oktober 2010. Bapak
Anderson menjabat sebagai Chief Operating Officer di PT Petrosea Tbk. sejak bulan
Juli 2010, dan telah bekerja untuk Petrosea, atau dengan pemegang saham mayoritas
sebelumnya Clough Engineering Limited sejak 1995. Beliau telah berpengalaman lebih
dari 34 tahun di industri pertambangan dan civil engineering dan telah menangani
proyek di Asia dan Australia. Beliau memperoleh gelar Sarjana di bidang Civil Engineering
dari Universitas Monash di Australia pada tahun 1978 dan memperoleh Quarry Manager
Certificate of Competency (Unrestricted) dari Departemen Mineral dan Energy (Australia
Barat) di Perth, Australia pada tahun 1990.
Age 58, was appointed as Director of Petrosea in October 21st, 2010. Mr Anderson has been
the Chief Operating Officer of Petrosea since July 2010, and has worked for Petrosea and
its previous majority shareholder Clough Engineering Limited since 1995. He has more
than 34 years’ experience in the mining and civil engineering industries and has worked
on projects throughout Asia and Australia. He received his Bachelor’s Degree in Civil
Engineering from Monash University in Australia in 1978 and received a Quarry Manager
Certificate of Competency (Unrestricted) from the Department of Minerals & Energy
(Western Australia) Perth, Australia in 1990.
EDDY JUNAEDY DANU
Presiden DirekturPresident Director
SUDIRMAN SAID
Wakil Presiden DirekturVice President Director
SUSUNAN DIREKSIBOARDS OF DIRECTORS
51 tahun, diangkat menjadi Wakil Presiden Direktur Petrosea pada tanggal 6 Mei 2013.
Sebelumnya menjabat sebagai Group Chief of Human Capital and Corporate Services
di PT Indika Energy Tbk., setelah menyelesaikan tugasnya sebagai Direktur Human
Capital pada PT Petrosea Tbk. (2009-2010). Beliau adalah Executive Director Asia-Pacific
Economic Cooperation (APEC) CEO Summit 2013. Pada tahun 2005, beliau terlibat dalam
Rekonstruksi Pasca Tsunami untuk Aceh dan Nias selama tiga (3) tahun, sebagai Deputi
Kepala BRR Aceh Nias, bidang Pengembangan Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia.
Sebelum kembali bergabung dengan Indika Energy Group (IEG), beliau terlibat dalam
Transformasi PT Pertamina (Persero), dengan tugas melakukan pembenahan fungsi
Sekretaris Perusahaan (2008), dan Supply Chain Management (2008-2009). Alumni dari
Universitas George Washington ini memperoleh gelar MBA dengan konsentrasi Human
Resource Management dan Organizational Development. Beliau juga memperoleh gelar
Akuntan beregister dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Saat ini ia duduk
sebagai Dewan Pengurus Nasional, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Age 51, appointed as Vice President Director of Petrosea in May 6th, 2013. Previously, he
was the Group Chief Human Capital and Corporate Services for PT Indika Energy Tbk., after
serving PT Petrosea Tbk. as Human Capital Director (2009-2010). He was the Executive
Director of APEC CEO Summit 2013. In 2005, he involved in Aceh-Nias Post Tsunami
Reconstruction Agency (BRR) for three (3) years, as the Deputy Director for Human
Resources and Institutional Development. Before he returned to Indika Energy Group (IEG)
in 2009, he joined the Pertamina’s Transformation Team in which he served as Corporate
Secretary (2008), and SVP Integrated Supply Chain (2008-2009). An alumni Graduate
from George Washington University, United State of America (USA), where he earned his
Master’s Degree in Human Resource Management and Organizational Development. He is
also a Registered Accountant from the State College of Accountancy (STAN). He has now
a seat on the National Council of the Indonesian Institute of Accountants (IAI).
63 tahun, diangkat menjadi Presiden Direktur Petrosea pada tanggal 6 Mei 2013. Saat ini, beliau
juga menjabat Direktur di PT Indika Energy Tbk., dan Wakil Komisaris Utama PT Indika Infrastruktur
Investindo. Beliau telah mengabdi di PT Tripatra Engineers and Constructors selama lebih dari
34 tahun, dimana sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Tripatra dan Executive Director for
Marketing and Operational. Memiliki lebih dari 36 tahun pengalaman di bidang engineering dan
project management dan telah menjabat sebagai Project Engineer dan Project Manager untuk
berbagai proyek minyak dan gas Engineering, Procurement and Constrution (EPC) berskala
besar. Mendapatkan gelar Insinyur Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada
tahun 1973 dan Master di bidang International Business dari Prasetya Mulya Business School
pada tahun 1998.
Age 63, appointed as President Director of Petrosea since May 6th, 2013. His other
positions include Director of PT Indika Energy Tbk., and Vice President Commissioner
of PT Indika Infrastruktur Investindo. He has been served at PT Tripatra Engineers and
Constructors for more than 34 years, where previously held positions as Commissioner of
Tripatra and Executive Director for Marketing and Operational. He has more than 36 years’
experience in engineering and project management and has served as Project Engineer
and Project Manager for various large-scale oil and gas Engineering, Procurement and
Constrution (EPC) projects. He graduated with a degree in Electrical Engineering from
Bandung Institute of Technology (ITB) in 1973 and a Master in International Business from
Prasetya Mulya Business School in 1998.
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
222 223PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
ADRIAN STEWART
Direktur Director
36 tahun, diangkat menjadi Direktur Petrosea pada tanggal 6 Mei 2013. Sebelumnya
beliau pernah menduduki berbagai jabatan manajerial di PT Petrosea Tbk., antara lain
General Manager – Mining dari tahun 2011 hingga tahun 2013, Business Improvement
Manager pada tahun 2011, dan Technical Manager Mining (Relief GM) dari tahun 2010
hingga tahun 2011. Memperoleh gelar Sarjana di bidang pertambangan dari University of
South Australia, Mawson Lakes Campus, SA, pada tahun 2000 dan gelar Master di bidang
Bisnis Administrasi dari Curtin University Perth, Australia pada tahun 2014.
Age 36, was appointed as Director of Petrosea in May 6th, 2013. He held various managerial
positions at Petrosea, as General Manager – Mining from 2011 to 2013, Business
Improvement Manager in 2011, and Technical Manager Mining (Relief GM) from 2010 to
2011. He graduated with a Bachelor’s Degree in Engineering (Mining) from University of
South Australia, Mawson Lakes Campus, SA, in 2000 and a Master’s Degree in Business
Administration from Curtin University Perth, Australia in 2014.
MOCHAMAD KURNIA
ARIAWAN
DirekturDirector
ALEXEI JEROME GARCIA JOVELLANA
DirekturDirector
40 tahun, diangkat menjadi Direktur Petrosea pada tanggal 6 Mei 2013. Sebelumnya
menjabat sebagai Head of Corporate Planning & Corporate Finance di PT Petrosea Tbk. dari
tahun 2010 hingga tahun 2013 dan Deputy Head – Equity Research di Mandiri Sekuritas dari
tahun 2007 hingga tahun 2010. Beliau mengawali kariernya sebagai Auditor dan menjabat
berbagai posisi seperti Chief Financial Officer, Associate Finance Director, Senior Planning
and Financial Planning Analyst di beberapa perusahaan sekuritas di Manila, Filipina. Beliau
memperoleh gelar Sarjana di bidang Akuntansi dari De La Salle University - Taft pada tahun
1995, gelar Master di bidang Administrasi Bisnis dari Ateneo Graduate School of Business,
Rockwell Center, Makati dan juga seorang Certified Public Accountant dari Filipina.
Age 40, was appointed as Director of Petrosea in May 6th, 2013. He was Head of
Corporate Planning & Corporate Finance of Petrosea from 2010 to 2013, Deputy Head –
Equity Research of Mandiri Sekuritas from 2007 to 2010. He started his career as an
auditor and progressed to various positions such as Chief Financial Officer, Associate
Finance Director, Senior Planning and Financial Planning Analyst for various securities
companies in Manila, Philippines. He received his Bachelor’s Degree in Accountancy from
De La Salle University - Taft in 1995, a Master’s Degree in Business Administration from
Ateneo Graduate School of Business, Rockwell Center, Makati. He is also a Certified Public
Accountant - Philippines.
43 tahun, diangkat menjadi Direktur Petrosea pada tanggal 6 Mei 2013. Beliau juga menjabat
sebagai Direktur PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri sejak bulan Oktober 2011. Sebelumnya,
beliau menjabat sebagai Senior Financial Controller dan Financial Controller di PT Petrosea
Tbk., masing-masing dari tahun 2012 hingga tahun 2013 dan dari tahun 2010 hingga tahun
2012, Financial Controller di PT Astra Zeneca Indonesia dari tahun 2008 hingga tahun 2010,
serta menduduki berbagai jabatan manajerial di PT Shell Indonesia dan Shell Oil Company
di Amerika Serikat dari tahun 1999 hingga tahun 2008. Beliau mengawali kariernya sebagai
Assistant Manager Audit di Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf & Aryanto dari tahun 1994
hingga tahun 1997 dan Senior Auditor di PriceWaterhouseCoopers dari tahun 1997 hingga
tahun 1999. Beliau memperoleh gelar Sarjana di bidang Akuntansi dari Universitas Indonesia
(UI) pada tahun 1996, memperoleh gelar Master dari IPMI International Business School Jakarta
pada tahun 2008, dan Certified Management Accountant, AICMA Australia pada tahun 2010.
Age 43, was appointed as Director of Petrosea in May 6th, 2013. He also serves as Director
of PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri since October 2011. Previously, he was Senior Financial
Controller of Petrosea from 2012 to 2013, Financial Controller of Petrosea from 2010 to 2012,
Financial Controller of PT AstraZeneca Indonesia from 2008 to 2010 and served various
managerial positions in PT Shell Indonesia and Shell Oil Company in USA from 1999 to 2008.
He started his career as Assistant Audit Manager in Public Accountant Company Amir
Abadi Jusuf & Aryanto from 1994 to 1997 and Senior Auditor of PricewaterhouseCoopers
from 1997 to 1999. He earned a Bachelor’s Degree in Accountancy from University of
Indonesia in 1996, a Master’s Degree from IPMI International Business School Jakarta in
2008 and a Certified Management Accountant, AICMA Australia, in 2010.
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
224 225PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
M. HARRI SANTOSO
AnggotaMember
51 tahun. Beliau diangkat sebagai anggota non-eksekutif Komite Audit sejak bulan Mei 2010.
Bapak Santoso menjabat selaku Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada
kantor perwakilan di Singapura sejak bulan September 2011. Sebelumnya, Beliau menjabat
selaku Wakil Direktur International Investment Promotion untuk Eropa, Afrika dan Timur
Tengah di BKPM. Mendapatkan gelar Master di bidang Perencanaan dan Kebijakan Publik dari
Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1997.
Age 51, was appointed a non-executive member of the Audit Committee since May 2010.
Mr. Santoso has served as the Head of Indonesia Investment Coordinating Board (BKPM)
representative office in Singapore since September 2011. He was previously Deputy Director,
International Investment Promotion for Europe, Africa and the Middle East in BKPM. He earned
his Master’s Degree in Planning and Public Policy from the University of Indonesia in 1997.
PROFIL KOMITE, SEKRETARIS PERUSAHAAN & INTERNAL AUDIT
COMMITTEE, CORPORATE SECRETARY
& INTERNAL AUDIT’S PROFILE
KOMITE AUDIT / AUDIT COMMITTEE
SIMON F. SEMBIRING
Ketua KomiteChairman
65 tahun. Beliau ditunjuk sebagai Ketua Komite Audit sejak bulan Mei 2010 dan juga menjabat
sebagai Komisaris Independen Petrosea. Harap merujuk kepada profil Dewan Komisaris pada
halaman 220 untuk informasi lebih lanjut.
Age 65, was appointed as the Chairman of Audit Committee since May 2010 and also
Independent Commissioner of Petrosea. Please refer to Board of Commissioners profile page
220 for further details.
DEDDY H. SUDARIJANTO
AnggotaMember
42 Tahun. Beliau diangkat menjadi anggota non-eksekutif Komite Audit sejak bulan Mei
2010. Bapak Sudarijanto menjabat sebagai CEO di PT Polypet Karyapersada sejak tahun
2004 dan anggota Direksi di PT Indika Multimedia. Beliau memperoleh gelar Master di bidang
Manajemen Industri dari Universitas Stanford pada tahun 1994, dan gelar Sarjana Teknik
Industri dari Universitas Northeastern pada tahun 1993.
Age 42, was appointed as a non-executive member of the Audit Committee since May 2010.
Mr. Sudarijanto has served as the CEO of PT Polypet Karyapersada since 2004 and a member
of the Board of Director at PT Indika Multimedia. He earned a Master’s Degree in Industrial
Management from Stanford University in 1994, and a Bachelor of Science Degree in Industrial
Engineering from Northeastern University in 1993.
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
226 227PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
ALBERT STEVEN
BUDISUSETIJA
AnggotaMember
57 tahun. Beliau diangkat menjadi anggota Komite Human Capital Petrosea pada bulan Mei
2013.
Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Independen Petrosea. Harap merujuk kepada profil
Dewan Komisaris pada halaman 220 untuk informasi lebih lanjut.
Age 57, was appointed as member of Human Capital Committee of Petrosea since May 2013.
He is also an Independent Commissioner of Petrosea. Please refer to Board of Commissioners
profile page 220 for further details.
DAYAN HADIPRANOWO
AnggotaMember
42 tahun. Beliau diangkat menjadi anggota Komite Human Capital Petrosea pada bulan Mei
2013.
Beliau menjabat sebagai Head of Human Capital PT Indika Energy Tbk., sejak bulan Agustus
2011. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur Human Resource pada Coca Cola Amatil
Indonesia pada bulan Juli 2009 sampai dengan Juli 2011. Sebelumnya, beliau pernah
menjabat di beberapa perusahaan multinasional dan telah mengikuti berbagai pelatihan di
bidang Human Capital.
Beliau memperoleh gelar Master of Commerce dari Universitas New South Wales, di Sydney,
Australia pada tahun 1999 dan Bachelor of Science dari Universitas Indonesia pada tahun
1994.
Age 42, was appointed as member of Human Capital Committee of Petrosea since May 2013.
Mr. Hadipranowo has served as Head of Human Capital at PT Indika Energy Tbk since August
2011. He was a Human Resource Director at Coca Cola Amatil Indonesia on July 2009 up
to July 2011. And previously, he held various positions in multinational company and has
participated in various trainings in Human Capital.
He earned Master of Commerce from University of New South Wales, Sydney, Australia in
1999 and Bachelor of Science from University of Indonesia in 1994.
KOMITE HUMAN CAPITAL / HUMAN CAPITAL COMMITTEE
WISHNU WARDHANA
AnggotaMember
43 tahun. Beliau diangkat menjadi anggota Komite Human Capital Petrosea sejak bulan Mei
2013.
Beliau juga menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris Petrosea. Harap merujuk kepada
profil Dewan Komisaris pada halaman 218 untuk informasi lebih lanjut.
Age 43, was appointed as member of Human Capital Committee of Petrosea since May 2013.
He is also a Vice President Commissioner of Petrosea. Please refer to Board of Commissioners
profile page 218 for further details.
RICHARD BRUCE NESS
Ketua KomiteChairman
64 tahun. Beliau diangkat menjadi ketua Komite Human Capital Petrosea sejak bulan Mei
2013.
Beliau juga menjabat sebagai Presiden Komisaris Petrosea. Harap merujuk kepada profil
Dewan Komisaris pada halaman 218 untuk informasi lebih lanjut.
Age 64, was appointed as Chairman of Human Capital Committee of Petrosea since May
2013.
He is also a President Commissioner of Petrosea. Please refer to Board of Commissioners
profile page 218 for further details.
M. ARSJAD RASJID P.M.
AnggotaMember
43 tahun. Beliau diangkat menjadi anggota Komite Human Capital Petrosea sejak bulan Mei
2013.
Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Petrosea. Harap merujuk kepada profil Dewan
Komisaris pada halaman 219 untuk informasi lebih lanjut.
Age 43, was appointed as member of Human Capital Committee of Petrosea since May 2013.
He is also a Commissioner of Petrosea. Please refer to Board of Commissioners profile page
219 for further details.
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
228 229PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
SUBBIAH SUKUMARAN
AnggotaMember
ALBERT STEVEN
BUDISUSETIJA
AnggotaMember
57 tahun. Beliau diangkat sebagai anggota Komite Manajemen Risiko dan Investasi Petrosea
pada bulan Mei 2013.
Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Independen Petrosea. Harap merujuk kepada profil
Dewan Komisaris pada halaman 220 untuk informasi lebih lanjut.
Age 57, was appointed as member of Risk and Investment Management Committee of
Petrosea since May 2013.
He is also an Independent Commissioner of Petrosea. Please refer to Board of Commissioners
profile page 220 for further details.
64 tahun. Beliau diangkat sebagai anggota Komite Manajemen Risiko dan Investasi Petrosea
pada bulan Mei 2013.
Beliau menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris Tripatra sejak bulan April 2013, Executive
Director dari Mei 2012 hingga April 2013, Senior Vice President Supply Chain Management, dari
bulan Juni 2008 sampai dengan bulan Mei 2012, Senior Manager Procurement and Manager
Procurement dari bulan Oktober 1992 hingga bulan Juni 2008 pada PT Tripatra Engineers
and Constructors. Beliau telah bekerja di Tripatra dan berpengalaman selama lebih dari 22
tahun dalam bidang Corporate Supply Chain Management untuk berbagai proyek di bidang
minyak dan gas bumi (migas), telekomunikasi dan energi. Memperoleh gelar Sarjana di
bidang Engineering dan gelar Master di bidang Management Sciences (MBA) dari University
Madras, India.
64 years, was appointed as member of Risk and Investment Management Committee of
Petrosea since May 2013.
He was the Member of the Board of Commissioners of Tripatra since April 2013, Executive
Director from May 2012 to April 2013, Senior Vice President Supply Chain Management
from June 2008 to May 2012, Senior Manager Procurement and Manager Procurement from
October 1992 to June 2008 of PT.Tripatra Engineers and Constryctors. For more than 22 years
he managed PT Tripatra Corporate Supply Chain Management for projects such as oil, gas,
telecommunications and energy. He graduated with a Bachelor’s Degree in Engineering and
a Master’s Degree in Management Sciences (MBA) from University of Madras, India.
KOMITE MANAJEMEN RIS IKO & INVESTASI /
INVESTMENT & R ISK MANAGEMENT COMMITTEE
M. ARSJAD RASJID P.M.
AnggotaMember
WISHNU WARDHANA
Ketua KomiteChairman
BURHAN SUTANTO
AnggotaMember
43 tahun. Beliau diangkat sebagai anggota Komite Manajemen Risiko dan Investasi Petrosea
pada bulan Mei 2013.
Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Petrosea. Harap merujuk kepada profil Dewan
Komisaris pada halaman 219 untuk informasi lebih lanjut.
Age 43, was appointed as member of Risk and Investment Management Committee of
Petrosea since May 2013.
He is also a Commissioner of Petrosea. Please refer to Board of Commissioners profile page
219 for further details.
43 tahun. Beliau diangkat sebagai Ketua Komite Manajemen Risiko dan Investasi Petrosea
sejak bulan Mei 2013.
Beliau juga menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris Petrosea. Harap merujuk kepada
profil Dewan Komisaris pada halaman 218 untuk informasi lebih lanjut.
Age 43, was appointed as Chairman of Risk and Investment Management Committee of
Petrosea since May 2013.
He is also a Vice President Commissioner of Petrosea. Please refer to Board of Commissioners
profile page 218 for further details.
42 tahun. Beliau diangkat sebagai anggota Komite Manajemen Risiko dan Investasi Petrosea
pada bulan Mei 2013.
Beliau menjabat sebagai anggota Komite Manajemen Risiko PT Mitrabahtera Segara Sejati
Tbk. dan Corporate Planning Senior Vice President PT Indika Energy Tbk. Beliau juga pernah
menjabat beberapa posisi di Grup Danone sejak tahun 2005 sampai tahun 2011 dan terakhir
sebagai Direktur Keuangan Danone Vietnam, menjabat di berbagai posisi di PT HM Sampoerna
Tbk. sejak tahun 1996 sampai tahun 2005, dengan posisi terakhir Direktur Keuangan di salah
satu anak perusahaan PT HM Sampoerna Tbk. Pada tahun 1994 sampai 1995, beliau juga
menjabat sebagai Senior Auditor di Arthur Andersen. Gelar Sarjana Ekonomi diraihnya dari
Universitas Trisakti pada tahun 1994.
42 years, was appointed as member of Risk and Investment Management Committee of
Petrosea since May 2013.
He is a member of Risk Management Committee of PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. and
Corporate Planning Senior Vice President of PT Indika Energy Tbk. He held various positions
in Danone’s Group from 2005 until 2011 and lastly as Director of Finance of Danone Vietnam.
He held various positions in PT HM Sampoerna Tbk. from 1996 until 2005 with the last
position as Director of Finance in a subsidiary of PT HM Sampoerna Tbk. From 1994 until 1995
he served as Senior Auditor of Arthur Andersen (Prasetio Utomo & Co). He earned a Bachelor
Degree in Economics from Trisakti University in 1994.
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
230 231PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
MEINAR KUSUMASTUTI
38 tahun, menduduki jabatan Sekretaris Perusahaan sejak bulan November 2010. Sebelumnya, sejak
Januari 2008 sampai dengan Juni 2010, ia bekerja di PT Indika Energy Tbk. sebagai Legal Manager.
Sebelumnya, selama periode 1999-2007, ia bekerja sebagai Legal Counsel untuk perusahaan investasi, PT
Bhakti Investama Tbk.
Meinar menyelesaikan pendidikan Sarjana Hukum di Universitas Indonesia pada tahun 1998.
Age 38, was appointed as Petrosea’s Corporate Secretary in November 2010. She previously served as
Legal Manager for PT. Indika Energy Tbk. from January 2008 to October 2010. From 1999 to 2007, Ms
Kusumastuti served as Legal Counsel for investment company PT Bhakti Investama Tbk.
She earned a Law degree from the University of Indonesia in 1998.
IMAN SHOFI
40 tahun, bergabung dengan Perusahaan pada tahun 2001 dan diangkat menjadi Kepala Audit Internal
pada bulan Juni 2007. Sebelum bergabung dengan Petrosea, beliau bekerja sebagai Senior Auditor di Ernst
& Young Jakarta periode 1998-2001. Pemegang Sertifikat Internal Auditor dari Institute of Internal Auditors
dan meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 1998.
Age 40, joined Petrosea in 2001 and was appointed as the Head of Internal Audit in June 2007. Prior joining
the Companies he was the Senior Auditor in Ernst & Young Jakarta for period 1998-2001. He is a Certified
Internal Auditor from the Institute of Internal Auditors and earned his Bachelor Degree in Economics from
University of Indonesia in 1998.
CORPORATE SECRETARY
INTERNAL AUDIT
KOMITE TATA KELOL A PERUSAHAAN /
CORPORATE GOVERNANCE COMMITTEE
PANDRI PRABONO-MOELYO
AnggotaMember
ARIEF T. SUROWIDJOJO
Ketua KomiteChairman
DIAN PARAMITA W.
AnggotaMember
65 tahun. Beliau diangkat menjadi anggota Komite Tata Kelola Perusahaan Petrosea pada
bulan Agustus 2013.
Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Petrosea. Harap merujuk kepada profil Dewan
Komisaris pada halaman 219 untuk informasi lebih lanjut.
Age 65, was appointed as member of Good Corporate Governance of Petrosea since August
2013.
He is also an Commissioner of Petrosea. Please refer to Board of Commissioners profile page
219 for further details.
61 tahun, diangkat menjadi Ketua Komite Tata Kelola Perusahaan sejak bulan Mei 2010.
Sebagai pendiri Firma Hukum Lubis Ganie Surowidjojo, beliau mendalami keahliannya dalam
bidang keuangan perusahaan, keuangan proyek, restrukturisasi perusahaan, merger dan
akuisisi, tata kelola dan litigasi komersial. Beliau pernah menjadi dosen senior untuk mata
kuliah hukum perusahaan di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) sejak tahun 1990.
Gelar Sarjana Hukum diraih dari Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1997 dan gelar Magister
Hukum diperolehnya dari University of Washington, Seattle, Amerika Serikat pada tahun 1984.
Age 61, was appointed as Chairman of the Good Corporate Governance Committee since
May 2010. As a founding partner of Lubis Ganie Surowidjojo Law Firm, he has assisted more
than 100 clients for initial public offerings since 1989 and focuses his expertise in corporate
finance, project finance, corporate restructuring, mergers and acquisition, governance, and
commercial litigation. He has been a Senior Lecturer in business contract drafting at the
Faculty of Law University of Indonesia since 1990. He earned a Bachelor of Law Degree from
the University of Indonesia in 1977, and a Master’s Degree in Law from the University of
Washington, Seattle, United States of America (USA) in 1984.
39 tahun. Beliau diangkat menjadi anggota Komite Tata Kelola Perusahaan Petrosea pada
bulan Agustus 2013.
Saat ini menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan & Head of Legal di PT Indika Energy Tbk.
sejak bulan Juli 2013. Sebelumnya menjabat sebagai Head of Legal di PT Bentoel International
Investama Tbk., dari tahun 2011 hingga tahun 2013. Mengawali kariernya di firma hukum
Soewito Suhardiman Eddymurthy Kardono dari tahun 1997 hingga 2011. Meraih gelar Sarjana
Hukum dari Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1997 dan LL.M. di bidang International
Legal Studies, dengan spesialisasi Hukum Bisnis International dari American University,
Washington College of Law, Washington, D.C., Amerika Serikat pada tahun 2001.
Age 39, was appointed as member of Good Corporate Governance of Petrosea in August
2013.
Currently she serves as Secretary & Head of Legal Department at PT Indika Energy Tbk. since
July 2013. She was Head of Legal of PT Bentoel International Investama Tbk. from 2011 to
2013. She started her career in a Law Firm Soewito Suhardiman Eddymurthy Kardono from
1997 to 2011. She graduated with a Bachelor’s degree in Law from University of Indonesia in
1997 and LL.M. in International Legal Studies, specializing in International Business Law from
American University, Washington College of Law, Washington, D.C., United States of America
(USA) in 2001.
PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
232 233PT PETROSEA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013
Simon F. Sembiring
Komisaris IndependenIndependent Commissioner
Wishnu Wardhana
Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner
DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS
Sriyanto
Komisaris IndependenIndependent Commissioner
Pandri Prabono-Moelyo
Komisaris Commissioner
Richard Bruce Ness
Presiden KomisarisPresident Commissioner
Albert Steven Budisusetija
Komisaris IndependenIndependent Commissioner
M. Arsjad Rasjid P.M.
Komisaris Commissioner
Gregory Joseph Anderson
DirekturDirector
Adrian Stewart
DirekturDirector
Johanes Ispurnawan
Direktur Tidak Terafil iasi Non-Affi l iated Director
Mochamad Kurnia Ariawan
DirekturDirector
Eddy Junaedy Danu
Presiden Direktur President Director
Sudirman Said
Wakil Presiden DirekturVice President Director
DIREKSIBOARD OF DIRECTORS
Laporan Tahunan ini disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi PT Petrosea Tbk. pada tanggal 27 Maret 2014
This Annual Report is approved by all members of the Board of Commissioners and Board of Directors of PT Petrosea Tbk. on March 27th, 2014
Alexei Jerome Garcia Jovellana
DirekturDirector
INFO PERUSAHAANCOMPANY INFORMATION
BIRO ADMINISTRASI EFEK / SHARES ADMINISTRATION BUREAU
PT DATINDO ENTRYCOM
Puri Datindo – Wisma Sudirman
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 34-35, Jakarta 10220
T +62 21 570 9009 F +62 21 570 9026 corporatesecretary@datindo.com www.datindo.com
Petrosea Offshore Supply Base (POSB)
Tanjung Batu, West Balikpapan
PO BOX. 115, Balikpapan 6101, East Kalimantan 76134, Indonesia
T +62 542 766 007 F +62 542 763 951
Petrosea Balikpapan Office
Graha Bintang Building 2nd Floor
Jl. Jend. Sudirman No. 423, PO. Box 115, Balikpapan 76114
T +62 542 762 299 F +62 542 760 660
PERUSAHAAN ASOSIASI / ASSOCIATED COMPANY
PT TIRTA KENCANA CAHAYA MANDIRI
German Centre Suite 4080
Jl. Kapt. Subijanto Dj. Bumi, Serpong Damai, Tangerang 15321, Indonesia
T +62 21 538 8273 F +62 21 538 8275 info@tkcmindonesia.com www.tkcmindonesia.com
PT SANTAN BATUBARA
Deutsche Bank Building , 10th Floor - Suite #1002
Jl. Imam Bonjol No. 80, Jakarta Pusat 10310, Indonesia
T +62 21 390 3708 F +62 21 390 6203
BURSA EFEK / STOCK EXCHANGE
PT BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
Indonesia Stock Exchange Building, Tower 1, 4th Floor.
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190
T +62 21 515 0515 F +62 61 5150330 Callcenter@idx.co.id www.idx.co.id
AKUNTAN PUBLIK / PUBLIC ACCOUNTANTS
OSMAN BING SATRIO & ENY
(Member of Deloitte Touche Tohmatsu)
The Plaza Office Tower 32nd Floor
Jl. M.H. Thamrin Kav 28-30, Jakarta 10350, Indonesia
T +62 21 2992 3100 F +62 21 2992 8200, 8300 iddttl@deloitte.com www.deloitte.com/id
KANTOR PUSAT / Head Office & Principal Registered Office
PT PETROSEA Tbk.
Wisma Anugraha Jl. Taman Kemang No. 32B, Kemang, Jakarta 12730, Indonesia
T +62 21 718 3255 F +62 21 718 3266 info@petrosea.com www.petrosea.com
Recommended