View
4
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
KETERPADUAN
PROGRAMmau dibawa kemana??
azibi taufik jauhari
Kebijakan
Prioritas Program Bidang Cipta Karya
Kluster A (94 Kab/Kota):
Kab/Kota Strategis Nasional
(PKN/PKSN/KSN/MP3EI-KPI)
yang memiliki Perda RTRW
dan Perda BG, Ibukota
Propinsi yg telah memiliki
Perda RTRW; serta Kab/kota
Prioritas Pusat
Kluster B (82 Kab/Kota):
Kab/Kota Strategis Nasional
(PKN/PKSN/KSN/MP3EI-KPI)
yang hanya memiliki Perda
RTRW
Prioritas
Kab./Kota
Strategis
Nasional
Prioritas
Kab./Kota
Responsif
Pemenuhan
SPM
Kluster C (Kab/Kota Lainnya):
Memiliki pedoman rencana
dan program yang berkualitas
untuk pemenuhan SPM Bidang
Cipta Karya di Daerah;
Karakteristik daerah: rawan
bencana alam, cakupan air
minum/sanitasi rendah,
permukiman kumuh, daerah
kritis (miskin);
Memiliki komitmen tinggi dan
program yang responsif
Kluster E :
Program inovasi baru di bidang Cipta Karya;
Diusulkan oleh daerah/stakeholder secara kompetitif dan selektif;
Ditujukan termasuk untuk memfasilitasi daerah berprestasi;
Pember-
dayaan
Masy.
Kluster D :
Kegiatan pemberdayaan
masyarakat di bidang Cipta
Karya;
Bertujuan untuk penang-
gulangan kemiskinan di
perkotaan dan perdesaan.
Program
Kreatif
Kebijakan
Prioritas Program Bidang Cipta Karya
Kluster A (94 Kab/Kota):
Kab/Kota Strategis Nasional
(PKN/PKSN/KSN/MP3EI-KPI)
yang memiliki Perda RTRW
dan Perda BG, Ibukota
Propinsi yg telah memiliki
Perda RTRW; serta Kab/kota
Prioritas Pusat
Kluster B (82 Kab/Kota):
Kab/Kota Strategis Nasional
(PKN/PKSN/KSN/MP3EI-KPI)
yang hanya memiliki Perda
RTRW
Prioritas
Kab./Kota
Strategis
Nasional
ke-
TERPAD
U-an
2014,
Bagaimana
Implementasinya..?
763 Kawasan/Kecamatan yang ditangani
397 pada lokasi KSK (52%)
79 dari 397 Kws/Kec ditangani secara TERPADU* (20%)
Apa yang Salah ??
Kok Bisa ???
T i M i N G !!Waktu perencanaan
Penyelenggaraaan infrastruktur Bidang Cipta Karya merupakan kegiatan
concurrent, sehingga harus ada Kesepahaman dan
Kesepakatan dengan Pemda (Prop & Kab/Kota) dalam
menerjemahkan kebijakan menjadi Rencana
dimana itu bisa terjadi secara “resmi” ?
•PU/CK
•PemprovKonreg
•Bappenas
•Kemenkeu
•PU/CK
Trila
teral
•Bappenas
•PU/CK
•Pemprov
Musren
bangnas
•Kemenkeu
•PU/CK
Pemba
hasan
Angga-
ran
Tahap Perencanaan Penganggaran
•PU/CK
•PemprovKonreg
•Bappenas
•Kemenkeu
•PU/CK
Trila
teral
•Bappenas
•Kemenkeu
•PU/CK
Musren
bangnas
•Kemenkeu
•PU/CK
Pemba
hasan
Angga-
ran
Tahap Perencanaan Penganggaran
2014,...
“Sejarah” proses penerapan
keterpaduan program
Maret 2013
Kurang “optimal”
Karena kebijakan
baru di introduce
April
Kurang
“optimal”
Oktober
“kesepakatan
bukittinggi”
Kurang “optimal”
Krn sudah pada batas
penyusunan RKAKL,
sehingga tdk banyak yg
bisa dilakukan untuk
menjaring usulan
kembali
what do we
propose ??
1.Revitalisasi proses perencanaan
dengan “memulai lebih awal”
“better preparation leads to better planning...
...better planning leads to better implementation”
Tahap Penyusunan Program Tahap Penyusunan Anggaran
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
SEB Pagu
Indikatif
Konreg
Trilateral
Meeting
Penyusunan
Renja KL
Pra Musrenbangnas &
Musrenbangnas
RKP
Perpres
SE Pagu
Anggaran
Penyusunan
RKA KL – Pagu
AnggaranRDP
Komisi V
SE Pagu Alokasi
Anggaran (Definitif)
Penyusunan
RKA KL – Pagu
Alokasi Anggaran
(Definitif)
Penelaahan
RKA KLPra
Konreg
Shortlist Penyusunan
MP Tahunan Propinsi
Penyusunan Usulan
Konreg
Penyusunan Usulan
Musrenbang
Penyusunan
Usulan Konreg
Berd. MPPenajaman Usulan
Konreg
Membawa hasil
Konreg dalam proses
Musrenbangprop
Membawa hasil Musrenbangprop dalam
proses Musrenbangnas
Pembahasan usulan dalam musrenbangprop
yang belum terakomodir dalam Konreg
Juli Agustus September Oktober November Desember
Konsolidasi
Usulan RPIJM
Kab/Kota
Legalisasi
Memorandum
Program Propinsi
Identifikasi
& Penyaringan
Usulan Kegiatan
(long list)
Sinkronisasi
tingkat Propinsi
( Verfikasi dan pemilihan
Usulan prioritas berdasarkan
pagu propinsi )
Penyiapan
Memorandum
Program Propinsi
Longlist
Usulan kegiatan
berdasarkan RPIJM
Jadinya hanya bersifat
“Himbauan” sehingga
tidak efektif
Kenapa belum Efektif/ blm dimulailebih awal
Instrumen perencanaan kita di propinsi*:
ZERO BASED
MINDED
1. masih menganut perencanaan
“perencanaan 2015 ya kita rencanakan di 2015” ... Perencanaan “injury time”, “ujug-ujug”
2. Menunggu “kebijakan tahunan”, mau ngapaian nih cipta karya ??Berasumsi akan selalu ada kebijakan baru setiap tahun
Padahal sekali Kebijakan ditetapkan, seharusnya kebijakan tersebut
berlangsung terus sampai kebijakan itu selesai/terwujud.
3. Kepastian Pendanaan
tidak ada kepastian pendanaan bagi Propinsi/Kabupaten/Kota dalam
melaksanakan kebijakan ini agar “berkelanjutan” di wilayahnya
what do we
propose ??
1.Revitalisasi proses perencanaan
dengan “memulai lebih awal”
what do we
propose ??
1.Revitalisasi proses perencanaan
dengan “memulai lebih awal”
Survei
kecil2-an
Sudahkah yang mereview baseline 2015 ??
Berapa Kab/Kota yang telah mereview RPIJM-nya dalam
rangka penyusunan program 2015 ??
Berapa yang sudah menyusun shortlist usulan dengan
mempertimbangkan kebijakan baru serta kebutuhan
pendanaannya untuk tahun 2015 (Memorandum Program) ??
ZERO BASED
MINDED
• Tahun 2013 juara revisi
• 2.570 kali Frekuensi Revisi
(seluruh Satker)1 SEKRETARIAT JENDERAL 75 25
2 INSPEKTORAT JENDERAL 3 1
3 DITJEN PENATAAN RUANG 112 40
4 DITJEN SUMBER DAYA AIR 591 148
5 DITJEN BINA MARGA 744 190
6 DITJEN CIPTA KARYA 2.570 647
7 BALITBANG 59 16
8 BP KONSTRUKSI 65 16
4.219 1.083 JUMLAH
JUMLAH
SATKERNo. UNIT ESELON I
JUMLAH
REVISI
what do we
propose ??
1.Revitalisasi proses perencanaan
dengan “memulai lebih awal”
• Hal ini disebabkan antara lain:
– Ketidaksiapan Readiness
Criteria paket pekerjaan– Blokir paket pekerjaan
– Loan belum efektif– Persetujuan Paket Multiyears yang tidak
sesuai jadwal
Hasil Perencanaan Tahun 2014 (Konreg 2013)
= dari 4.146 usulan paket kegiatan dalam Konreg 2013, hanya
2.044 paket yang termasuk kategori “SIAP” (49%)
Bahaya
ZERO
BASED
MINDED
what do we
propose ??
2. Penguatan penerapan KPJM
PP No. 21 tahun 2004 menyatakan KERANGKA
PENGELUARAN JANGKA MENENGAH (KPJM) adalah
pendekatan penganggaran berdasarkan kebijakan,
dengan pengambilan keputusan terhadap kebijakan
tersebut dilakukan dalam perspektif lebih dari satu
tahun anggaran, dengan mempertimbangkan implikasi
biaya akibat keputusan yang bersangkutan pada tahun
berikutnya yang dituangkan dalam prakiraan maju.
PRAKIRAAN MAJU adalah
perhitungan kebutuhan dana untuk tahun anggaran berikutnya
dari tahun yang direncanakan guna memastikan kesinambungan
program dan kegiatan yang telah disetujui dan menjadi dasar
penyusunan anggaran tahun berikutnya
what do we
propose ??
2. Penguatan penerapan KPJM
“penganggaran tahunan tidak berarti hanya dilakukan dalam perspektif satu tahun anggaran saja” -> tidak zero based minded
PENETAPAN
KEBIJAKAN
(Cth :
PENANGANAN
KSN secara
terpadu)
Berapa baseline nya(mis: jml lokasi
KSK keterpaduan yang akan ditangani) ?
Infrastruktur CK Apa yang
dibutuhkan??
Akan kita tangani dalam
jangka waktuberapa tahun??
Apa indikator keberhasilan
nya ??
Bagaimana cara mengukur
keberhasilannya
Berapa dana yang kita
butuhkan dan berapa KIRA-KIRA yang kita
punya ??
“karena Kebijakan itu harus terukur baik target, kebutuhan pendanaannya,
waktu yang dibutuhkan dan ada indikator keberhasilannya”
Implementasi sederhana KPJM
KSK A
KSK B
KSK C
2015 2016 2017
Rp. xxx,xx Rp. xxx,xx Rp. xxx,xx
Contoh :
Pada Tahun Anggaran 2015 diambil keputusan pembangunan
infrastruktur CK di “KSK A - D”, dengan investasi Rp. XXX
Dengan diterapkannya KPJM, kita akan:
TAHU kebutuhan besaran pendanaannya
Dapat melakukan prioritasi pendanaan dan melakukan pentahapan
pembangunan disesuaikan dengan KETERSEDIAAN ANGGARAN
ADA JAMINAN kebijakan ini akan diteruskan pda tahun selanjutnya
Ada SEMACAM MoU Pusat – Pemprov/Pemkab/Kota
tahun anggaran 2015
KSK D
2018
Rp. xxx,xx
Rencana Prakiraan Maju
Implementasi sederhana KPJM
KAWASAN
“KSK A”
Perencanaan pada
tahun anggaran 2016
1Gaji dan Operasional
2Lanjutan Kawasan KSK A – B yang
telah disepakati kebijakannnya pada
tahun 2015
3Jika ada ruang gerak fiskal baru berupa tambahan
anggaran (Inisiatif baru - Percepatan)
Mempercepat proses pelaksanaan pembangunan
KSK C – D (pilihan mana yang lebih prioritas
didahulukan)
Angka dasar
(baseline) : Running cost (gaji, dll)
Pelayanan dasar (tupoksi unit);
Lanjutan dan/atau MYC.
TIDAK PERLU DIBAHAS KEMBALI
Kebijakan Baru : Disesuaikan dengan
Ketersediaan Anggaran
PERLU PEMBAHASAN KINERJA
YANG AKAN DIHASILKAN
Pada tahap apa kita
menuangkan KPJM yang
akan dijadikan baseline
perencanaan tahun
berikutnya??
what do we
propose ??
2. Penguatan penerapan KPJM
ZERO BASED
MINDED
Jika belum ?? masih
RKAKLKonreg
Kesepakatan
Konreg
Trila
teral
Kesepakatan
Trilateral
Musren
bangnas
Renja & RKP RKAKL
Apakah selama ini “KPJM” yang sudah kita tuangkan dalam dokumen
perencanaan sudah mencerminkan “keberlangsungan” kebijakan yang ditetapkan ??
2014
Rencana
Prakiraan Maju
2015 2016 2017
15.357 T 15.024 T 16.400 T 16.400 T
2014
Rencana
Prakiraan Maju
2015 2016 2017
14.869 T 15.024 T 16.400 T 16.400 T
2013
Rencana
Prakiraan Maju
2014 2015 2016
13.468 T 14.497 T 14.497 T 15.874 T
RKP 2013 (KPJM 2013-2016)
Pagu Indikatif 2014 (KPJM 2014-2017)
dst.... “Rolling Budget” baseline TA 2015
RKP 2014 (KPJM 2014-1017)
what do we
propose ??
2. Penguatan penerapan KPJM
APAKAH SUDAH
DISIPLIN KPJM
DITERAPKAN ??
So dari mana asal baseline 2015 ini ??
what do we
propose ??
2. Penguatan penerapan KPJM
SEHARUSNYA KITA SUDAH BISA
MEMULAI PERENCANAAN TAHUN
2015 PADA JUNI 2013 KEMARIN *
ATAU MULAI MELAKUKAN PERENCANAAN TAHUN
2016 PADA JUNI 2014 *
(jadi punya banyak waktu mempertajam Keterpaduan Program
sebelum masuk proses Konreg dst…)
“better preparation leads to better planning...
...better planning leads to better implementation”
*) hasil KPJM disebarluaskan kepada Satker Randal pada Juni
setiap tahunnya (saat RKP sudah disahkan)
Longlist Usulan
RPIJMMenyusun
Shortlist Usulan
Program
Menyusun
Usulan Konreg
Forum Konreg
Forum
Trilateral
Forum
Musrenbangnas
RKP
T - 1T - 2
Sinkronisasi
Tingkat Prop
(Workshop MP)
Juni
Des
3. Penguatan peran
Satker Randal
what do we
propose ??
Sudah punya Amunisi
(kebijakan program dan KPJM)
Membawa
Kesepakatan
Konreg
Forum
Musrenbangprop
4. Menetapkan indikator
keberhasilan “proses
perencanaan”what do we
propose ??
Dimulai dengan mis:
1. Berapa lokasi KSK yang ditangai secara terpadu
(ditetapkan berdasarkan baseline 2014 : minimal
100 Kws)
2. frekuensi revisi anggaran yang disebabkan
readiness criteria
3. % deviasi penyediaan pendanaan program4. Dst…
Recommended