View
308
Download
7
Category
Preview:
DESCRIPTION
Klasifikasi flora fauna di dunia dan di indonesia
Citation preview
TUGAS GEOGRAFI
KLARIFIKASI FLORA DAN FAUNA
DI INDONESIA
DISUSUN OLEH :
NAMA : ROHMAD SAEBUDIN
NO. Abs : 21
Kelas : XI IIS 1
SMAN 1 JEPONTH. AJARAN 2014/2015
DAFTAR ISI
1. Klasifikasi Flora dan Fauna di Indonesia ................................................................
2. Faktor – faktor yang mempengaruhi persebaran Flora dan Fauna .......................
3. Sebaran Flora dan Fauna di Indonesia ..................................................................
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA
Secara ringkas dapat disimpulkan bahwa persebaran flora dan fauna di muka bumi
dipengaruhi oleh 3 faktor utama, yaitu :
1. Dilihat dari Penyebab Persebaran
a. Tekanan Populasi, semakin banyak /bertambahnya populasi akan menyebabkan
kebutuhan akan persediaan bahan makanan menjadi semakin sulit dipenuhi sehingga
menyebabkan migrasi.
b. Persaingan, ketidakmampuan fauna dalam bersaing dalam memperebutkan wilayah
kekuasaan dan bahan makanan yang dibutuhkan juga mendorong terjadinya migrasi
ke daerah lain
c. Perubahan Habitat, berubahnya lingkungan tempat tinggal dapat menyebabkan
ketidakmampuan dalam beradaptasi terhadap perubahan tersebut dan menjadi
merasa tidak cocok untuk terus menempati daerah asal.
2. Dilihat dari Sarana Persebaran
a. Udara, dengan media udara fauna dapat bermigrasi dari kekuatan terbang sedangkan
flora dapat menggunakan angin untuk bermigrasi dari berat-ringannya benih.
b. Air, kemampuan fauna dalam berenang terutama hewan-hewan air menyebabkan
perpindahan mudah terjadi. Benih tumbuhan dapat terangkut dan berpindah tempat
dengan menggunakan media aliran air sungai atau arus laut.
c. Lahan, hampir semua fauna daratan menggunakan lahan sebagai media untuk
berpindah tempat.
d. Pengangkutan Manusia, baik secara sengaja ataupun tidak manusia dapat
menyebabkan perpindahan flora dan fauna.
3. Dilihat dari Hambatan (barier) Persebaran
a. Hambatan Iklim, keadaan iklim terutama yang bersifat ekstrim dapat dapat
menghambat persebaran misalnya kondisi temperatur, kelembaban udara dan curah
hujan.
b. Hambatan Edafik (tanah), tanah sangat berpengaruh bagi tanaman/tumbuhan karena
sangat memerlukan unsur-unsur penting dalam tanah yaitu unsur hara, udara,
kandungan air yang cukup. Lapisan tanah yang tipis dan keras membuat hewan-hewan
yang terbiasa menggali tanah dan bertempat tinggal di dalam tanah memilih mencari
daerah yang lapisan tanahnya tebal dan gembur.
c. Hambatan Geografis, bentang alam muka bumi dapat menghambat persebaran flora
dan fauna seperti samudera, padang pasir, sungai dan pegunungan.
d. Hambatan Biologis, kondisi lingkungan yang cocok untuk hidup serta persediaan
bahan makanan yang melimpah menjadi faktor penghambat flora dan fauna dalam
bermigrasi. Hal ini berkaitan dengan kecocokan dengan kondisi alam.
Dijelaskan lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan
fauna adalah :
A. FAKTOR ABIOTIK
Faktor abiotik terdiri dari faktor klimatik (iklim), faktor edafik (tanah), dan faktor
fisiografi (ketinggian tempat dan bentuk lahan).
FAKTOR KLIMATIK/IKLIM,
yang mempengaruhi kehidupan antara lain yaitu suhu, kelembapan, angin, dan
curah hujan. Kondisi iklim merupakan salah satu faktor dominan yang mempengaruhi
pola persebaran flora dan fauna. Wilayah-wilayah dengan pola iklim yang ekstrim, seperti
daerah kutub yang senantiasa tertutup salju dan lapisan es abadi, atau gurun yang
gersang, sudah tentu sangat menyulitkan bagi kehidupan suatu organisme.
Oleh karena itu, persebaran flora dan fauna pada kedua wilayah ini sangat minim
baik dari jumlah maupun jenisnya. Sebaliknya, daerah tropis merupakan wilayah yang
optimal bagi kehidupan flora dan fauna. Faktorfaktor iklim yang berpengaruh terhadap
persebaran makhluk hidup di permukaan bumi ini, antara lain suhu, kelembapan udara,
angin, dan tingkat curah hujan.
1) Suhu
Permukaan bumi mendapatkan energi panas dari radiasi matahari dengan
intensitas penyinaran yang berbeda-beda di setiap wilayah. Daerah-daerah yang
berda pada zona lintang iklim tropis, menerima penyinaran matahari setiap tahunnya
relatif lebih banyak jika dibandingkan dengan wilayahwilayah lainnya. Selain posisi
lintang, faktor kondisi geografis lainnya yang mempengaruhi tingkat intensitas
penyinaran matahari antara lain kemiringan sudut datang sinar matahari, ketinggian
tempat, jarak suatu wilayah dari permukaan laut, kerapatan penutupan lahan
dengan tumbuhan, dan kedalaman laut. Perbedaan intensitas penyinaran matahari
menyebabkan variasi suhu udara di muka bumi.
Kondisi suhu udara sangat berpengaruh terhadap kehidupan hewan dan
tumbuhan, karena berbagai jenis spesies memiliki persyaratan suhu lingkungan
hidup ideal atau optimal, serta tingkat toleransi yang berbedabeda di antara satu dan
lainnya. Misalnya, flora dan fauna yang hidup di kawasan kutub memiliki tingkat
ketahanan dan toleransi yang lebih tinggi terhadap perbedaan suhu yang tajam
antara siang dan malam jika dibandingkan dengan flora dan fauna tropis.
Pada wilayah-wilayah yang memiliki suhu udara tidak terlalu dingin atau
panas merupakan habitat yang sangat baik atau optimal bagi sebagian besar
kehidupan organisme, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Hal ini disebabkan
suhu yang terlalu panas atau dingin merupakan salah satu kendala bagi makhluk
hidup. Khusus dalam dunia tumbuhan, kondisi suhu udara adalah salah satu faktor
pengontrol persebaran vegetasi sesuai dengan posisi lintang, ketinggian tempat, dan
kondisi topografinya. Oleh karena itu, sistem penamaan habitat flora seringkali sama
dengan kondisi iklimnya, seperti vegetasi hutan tropis, vegetasi lintang sedang,
vegetasi gurun, dan vegetasi pegunungan tinggi.
Berdasarkan faktor suhu, maka kita mengenal dua kelompok vegetasi, yaitu :
a) Kelompok vegetasi annual,
yaitu kelompok tumbuhan yang hanya berkembang pada saat-saat tertentu saja
terutama pada musim panas. Sedangkan dimusim dingin, tumbuhan jenis ini tidur
karena berada dibawah lapisan es yang ketebalannya bervariasi. Umumnya
tumbuhan annual adalah tumbuhan kecil atau bunga-bungaan di daerah beriklim
dingin.
b) Kelompok vegetasi perennial,
yaitu kelompok tumbuhan yang mempunyai mekanisme melindungi diri dari suhu
yang sangat rendah di musim dingin secara bergantian, sehingga dapat
berkembang terusmenerus. Kemampuan inilah menyebabkan kelompok vegetasi
perennial dapat berumur lebih dari satu tahun.
2) Kelembapan Udara
Selain suhu, faktor lain yang berpengaruh terhadap persebaran makhluk hidup di
muka bumi adalah kelembapan. Kelembapan udara yaitu banyaknya uap air yang
terkandung dalam massa udara. Tingkat kelembapan udara berpengaruh langsung
terhadap pola persebaran tumbuhan di muka bumi. Beberapa jenis tumbuhan sangat
cocok hidup di wilayah yang kering, sebaliknya terdapat jenis tumbuhan yang hanya
dapat bertahan hidup di atas lahan dengan kadar air yang tinggi. Berdasarkan tingkat
kelembapannya, berbagai jenis tumbuhan dapat diklasifikasikan ke dalam empat
kelompok utama, yaitu sebagai berikut.
1) Xerofit,
berasal dari kata xero yang artinya kering dan phytos yang berarti tumbuhan.
Jadi xerofit merupakan kelompok tumbuhan yang dapat beradaptasi engan
lingkungan yang kekurangan air atau kering. Daerah persebarannya terutama
dikawasan gurun ( kawasan arid ).
Contohnya kaktus.
2) Hidrofit,
berasal dari kata hydros yang artinya basah atau berair. Jadi hidrofit adalah
kelompok tumbuhan yang khusus beraaptasi pada lingkungan yang berair
atau basah. Ciri khas vegetasi ini adalah cenderung mempunyai sistem
perakaran yang dangkal, namun daunnya lebar-lebar dengan ruang renik
( stomata ), mempunyai lapisan-lapisan kulit luar dan daun-daunnya
mengarah kearah datangnya sinar matahari.
Contohnya teratai, enceng gondok, pakupakuan, selada air, kangkung dan
sebagainya.
3) Mesofit,
berasal dari kata meso yang artinya antara atau pertengahan. Jadi mesofit
merupakan kelompok vegetasi yang hidup pada daerahdaerah lembab tetapi
tidak sampai tergenang air. Tumbuhan kelompok ini banyak terdapat di daerah
lintang rendah ( tropis ) dengan curah hujan yang tinggi dan relatif merata
sepanjang tahun,
Contohnya anggrek dan beberapa jenis jamur
4) Tropofit
yaitu kelompok tumbuh-tumbuhan yang mampu beradaptasi pada lingkungan
dengan kondisi yang berubah-ubah ( menguntungkan dan tidak
menguntungkan ) . Vegetasi kelompok ini dapat hidup dengan perubahan musim
yang jelas yaitu musim panas dan musim dingin. Pada umumnya tumbuhan
tropofit berupa tumbuhan yang besar-besar, berdaun lebat dengan cabang-
cabang yang banyak dan dikategorikan sebagai belukar atau pohon-pohon.
Berdasarkan ciri tersebut, maka kelompok vegetasi ini merupakan vegetasi khas
daerah tropis, seperti pohon jati.
3) Angin
Di dalam siklus hidrologi, angin berfungsi sebagai alat transportasi yang dapat
memindahkan uap air atau awan dari suatu tempat ke tempat lain. Gejala alam ini
menguntungkan bagi kehidupan makhluk di bumi, karena terjadi distribusi uap air di
atmosfer ke berbagai wilayah. Akibatnya, secara alamiah kebutuhan organisme akan
air dapat terpenuhi. Gerakan angin juga membantu memindahkan benih dan
membantu proses penyerbukan beberapa jenis tanaman tertentu.
4) Curah Hujan
Air merupakan salah satu kebutuhan vital bagi makhluk hidup. Tanpa sumber
daya air, tidak mungkin akan terdapat bentuk-bentuk kehidupan di muka bumi.Bagi
makhluk hidup yang menempati biocycle daratan, sumber air utama untuk
memenuhi kebutuhan hidup berasal dari curah hujan.
Melalui curah hujan, proses pendistribusian air di muka bumi akan berlangsung
secara berkelanjutan. Sebagaimana telah Anda pelajari di kelas X, bahwa titik-titik air
hujan yang jatuh ke bumi dapat meresap pada lapisan- lapisan tanah dan menjadi
persediaan air tanah, atau bergerak sebagai air larian permukaan, kemudian mengisi
badan-badan air, seperti danau atau sungai.
Begitu pentingnya air bagi kehidupan mengakibatkan pola penyebaran dan
kerapatan makhluk hidup antarwilayah pada umumnya bergantung dari tinggi-
rendahnya curah hujan. Wilayah-wilayah yang memiliki curah hujan tinggi pada
umumnya merupakan kawasan yang dihuni oleh aneka spesies dengan jumlah dan
jenis jauh lebih banyak dibandingkan dengan
wilayah yang relatif lebih kering. Sebagai contoh daerah tropis ekuatorial
dengan curah hujan tinggi merupakan wilayah yang secara alamiah tertutup oleh
kawasan hutan hujan tropis (belantara tropis) dengan aneka jenis flora dan fauna
dan tingkat kerapatan yang tinggi. Tingkat intensitas curah hujan pada suatu wilayah
akan membentuk karakteristik yang khas bagi formasi-formasi vegetasi (tumbuhan)
di muka bumi.
Karakter vegetasi yang menutupi hutan hujan tropis sangat jauh berbeda
dengan vegetasi yang menutupi kawasan muson, stepa, atau gurun. Karakter
vegetasi di wilayah muson didominasi oleh tumbuhan gugur daun untuk menjaga
kelembapan saat musim kemarau.
Wilayah gurun didominasi oleh jenis tumbuhan yang sangat tahan terhadap
kekeringan. Kekhasan pola dan karakteristik vegetasi ini tentunya mengakibatkan
adanya hewan-hewan yang khas pada lingkungan vegetasi tertentu. Pada dasarnya
tumbuhan merupakan salah satu sumber bahan makanan (produsen) bagi hewan.
FAKTOR TANAH/ EDAFIK,
faktor tanah disebut pula faktor edafik yang berasal dari kata edapos yang artinya
tanah atau lapangan. Melihat pola persebaran vegetasi dengan faktor edafik berarti
meninjau tanah dari sudut tumbuhan atau kemampuan menumbuhkan vegetasi. Faktor fisik
dan kimiawi tanah yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman antara lain tekstur, struktur,
dan keasaman tanah.
1. Tekstur tanah.
Tekstur tanah adalah perbandingan relatif berbagai partikel tanah dalam suatu
massa tanah terutama perbandingan antara pasir, debu dan lempung. Tekstur tanah
sangat penting dalam kaitannya dengan kapasitas menampung air dan udara tanah.
Tanah dengan proporsi partikel –partikel yang lebih besar dapat mempunyai tata air yang
baik. Tanah yang halus biasanya memiliki potidak tersebar merata. Selain itu alirannya
juga sangat lambat sehingga tidak menguntungkan bagi tumbuh-tumbuhan.
2. Struktur tanah
Struktur tanah adalah susunan atau pengikatan butir-butir tanah dan membentuk
agregat tanah dalam berbagai kemantapan bentuk dan ukuran. Struktur tanah
menyebabkan perbedaan tingkat kemampuan tanah dalam meloloskan air ( porositas )
dan besar pori-pori antara butir-butir tanah ( permeabilitas ). Porositas dan pemeabilitas
mempengaruhi penyaluran air, unsur hara dan udara keseluruh bagian tanah.
3. Keasaman tanah
Kesuburan tanah sangat dipengaruhi oleh proses-proses kimia dan pertukaran
unsur kimia antara tumbuhan. Tumbuhan tidak mampu menyerap unsur-unsur hara
tanpa diubah dalam bentuk cairan. Jika keasaman tanah berkurang sampai beberapa
tingkat, maka air akan mempunyai kemampuan yang kecil dalam menahan mineral-
mineral untuk diubah menjadi unsur-unsur hara. Akibatnya sekalipun unsur-unsur hara
ada di dalam tanah tumbuhan tidak mungkin hidup dengan baik disana.
a) Faktor topografi
Faktor topografi meliputi ketinggian dan kemiringan lahan. Ketinggian suatu
tempat erat kaitannya dengan perbedaan suhu yang akhirnya menyebabkan pula
perbedaan kelengasan udara. Diantara daerah yang mempunyai ketinggian yang
berbeda, akan ditumbuhi oleh vegetasi yang jenisnya berbeda pula karena vegetasi
tumbuhan maupun hewan mempunyai tingkat adaptasi yang berlainan. Oleh sebab
itu kita mengenal jenis-jenis tumbuhan dan hewan yang khas untuk daerah-daerah
dengan ketinggian tertentu.
Faktor topografi yang lain adalah kemiringan permukaan tanah. Permukaan
tanah yang miring menyebabkan air cepat menyusuri lereng. Semakin terjal
permukaan semakin besar kekuatan air mengikis permukaan tanah yang subur,
sehingga ketebalan tanah menjadi berkurang. Biasanya tanah yang miring setiap
unitnya mempunyai jumlah flora dan fauna lebih sedikit dari pada tanah yang relatif
rata. Hal ini disebabkan oleh cadangan air cepat hilang karena bergerak kebawah
secara cepat.
B. FAKTOR BIOTIK
Faktor biotik yang sangat berpengaruh terhadap persebaran flora dan fauna yaitu
manusia. manusia dapat membudidayakan beberapa jenis flora dan fauna.
C. FAKTOR SEJARAH GEOLOGI
Diperkirakan 200 juta tahun yang lalu, di bumi ini hanya terdapat satu benua saja,
kemudian benua itu mengalami keretakan dan bergeser. Pergeseran itu berlangsung
secara lambat dan akhirnya terjadilah lima benua seperti yang kita alami sekarang ini
yang berlangsung kira-kira dalam waktu 135 juta tahun.
Jadi pergeseran dimulai pada zaman Mesozoikum sampai awal Kenozoikum hingga
bentuknya yang sekarang. Pada zaman itu bumi telah dihuni oleh berbagai jenis ikan,
reptile, burung sampai binatang-binatang menyusui serta hewan atau tumbuhan
didaratan. Pergeseran menjadi anak benua itu, mengakibatkan makhluk hidup yang
dibawanya mengalami perubahan lingkungan hidup, misalnya iklim yang berbeda
menyebabkan hanya makhluk hidup yang tahan terhadap kondisi ini akan tetap bertahan
hidup dan menyesuaikan diri, sehingga tidak musnah. Jadi, sejarah geologi ikut
menentukan geografi kehidupan di bumi baik ditinjau dari persamaan maupun
perbedaan makhluk hidup.
PEMANFAATAN KEANEKARAGAMAN HAYATI
Keberadaan flora dan fauna tak dapat dipisahkan didalam kehidupan manusia.
Tumbuhan dan hewan mempunyai manfaatnya yang besar bagi kehidupan manusia. Ada
saling ketergantungan antara tumbuhan, hewan dan manusia untuk kelangsungan hidup
mereka masing-masing. Sebagian hewan mempunyai andil bagi pertumbuhan dan
persebaran tumbuhan.
Hewan pun hidup dari tetumbuhan juga. Bahkan hewan karnivora, seperti harimau
misalnya, sesungguhnya bergantung pada tumbuhan karena makanannya terdiri dari
binatang herbivora yang hidupnya dari tetumbuhan Ketergantungan flora dan fauna pada
manusia adalah dalam upaya perkembangbiakan, persebaran, dan pelestariannya.
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia memanfaatkan flora dan
fauna untuk berbagai tujuan. Pemanfaatan flora dan fauna oleh manusia antara lain adalah
untuk :
a. Dikonsumsi
Manusia membutuhkan makanan dari tumbuh-tumbuhan dan hewan untuk keperluan
tubuhnya agar tetap hidup dan sehat. Oleh sebab itu beberapa jenis tumbuhan dan
hewan tertentu dikonsumsi oleh manusia
b. Tujuan/pendidikan/dan/penelitian
Suaka margasatwa dan cagar alam merupakan tempat yang sangat ideal untuk tujuan
pendidikan dan penelitian karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan jenis-jenis
tumbuhan, hewan dan ekosistemnya.
c. Sarana/rekreasi
Keanekaragaman flora dan fauna digunakan pula untuk tujuan rekreasi sehingga dapat
menghasilkan devisa bagi pemerintah. Contohnya Kebon Raya Bogor dan Kebon Raya
Cibodas, di Jawa Barat, Pulau Komodo di P. Komodo, Tanjung Puting di Kalimantan, dan
Ujung
Kulon di Jawa Barat dijadikan tempat wisata dan banyak diminati oleh turis domestik dan
luar negeri.
KONSERFASI FLORA DAN FAUNA
Beberapa jenis flora dan fauna kini semakin sulit ditemui karena banyak diburu untuk
tujuan tertentu (dimakan, untuk obat, perhiasan) maupun tempat hidupnya dirusak
manusia misalnya untuk dijadikan lahan pertanian, perumahan, industri, dan sebagainya.
Flora dan fauna yang jumlahnya sangat terbatas tersebut dinyatakan sebagai flora dan fauna
langka.
Untuk mencegah semakin punahnya flora dan fauna ini maka dilakukan upaya-upaya
sebagai berikut:
1. Ditetapkan tempat perlindungan bagi flora dan fauna agar perkembangbiakannya tidak
terganggu. Tempat-tempat perlindungan ini berupa cagar alam bagi flora dan suaka
margasatwa bagi fauna.
Sebelum membicarakan tentang fungsi suaka margasatwa dan cagar alam, terlebih
dahulu Anda harus mengerti apa yang dimaksud dengan suaka alam, suaka margasatwa,
dan cagar alam.
Suaka alam merupakan kawasan di daratan dan perairan yang mempunyai fungsi
utama sebagai kawasan perlindungan dan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan
hewan serta tata lingkungannya. Suaka alam merupakan usaha konservasi flora dan
fauna yang mencakup cagar alam dan suaka margasatwa.
Suaka margasatwa adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ekosistem asli,
memiliki ciri khas berupa keanekaragaman dan keunikan jenis satwanya. Suaka
margasatwa bertujuan untuk melindungi dan melestarikan kelangsungan hidup satwa
tertentu agar tidak punah. Selain itu dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu
pengetahuan,pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi.
Cagar alam merupakan kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya
mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa dan tata lingkungannya. Kawasan ini untuk
melindungi dan melestarikan flora dan fauna yang hidup di dalamnya yang mempunyai
nilai tertentu agar dapat berkembang sesuai dengan kondisi aslinya. Selain itu cagar alam
juga dipergunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan, pendidikan, dan rekreasi
Keterangan :
1. Cagar Biosfer Siberut
2. Cagar Biosfer Gunung Leuser
3. Cagar BiosferTanjung Putting
4. Cagar Biosfer Cibodas
5. Cagar Biosfer Lorelindu
6. Cagar Biosfer Komodo
7. Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi dari suaka margasatwa dan
cagar alam adalah sebagai berikut:
• melindungi flora dan fauna dari ancaman kepunahan.
• menjaga kesuburan tanah.
• mengatur tata air.
• menjadi tempat/obyek wisata.
• menambah sumber devisa negara.
• menjadi tempat belajar di lapangan (praktek).
• menjadi tempat penelitian.
2. Membangun beberapa pusat rehabilitasi dan tempat-tempat penangkaran bagi hewan-
hewan tertentu, seperti:
• Pusat rehabilitasi orang utan di Bohorok dan Tanjung Putting di Sumatera.
• Daerah hutan Wanariset Samboja di Kutai, Kalimantan Timur.
• Pusat rehabilitasi babi rusa dan anoa di Sulawesi.
3. Pembangunan yang berwawasan lingkungan, berarti pembangunan harus
memperhatikan keseimbangan yang sehat antara manusia dengan lingkungannya.
4. Menetapkan beberapa jenis binatang yang perlu dilindungi seperti: Soa-soa (biawak),
Komodo, Landak Semut Irian, Kanguru Pohon, Bekantan, Orang Utan (Mawas), Kelinci
liar, bajing terbang, bajing tanah, Siamang, macan Kumbang, beruang madu, macan
dahan kuwuk, Pesut, ikan Duyung, gajah, tapir, badak, anoa, menjangan, banteng,
kambing hutan, Sarudung, owa, Sing Puar, Peusing.
5. Melakukan usaha pelestarian hutan, antara lain:
• mencegah pencurian kayu dan penebangan hutan secara liar.
• perbaikan kondisi lingkungan hutan.
• menanam kembali di tempat tumbuhan yang pohonnya di tebang.
• sistem tebang pilih.
6. Melakukan usaha pelestarian hewan, antara lain:
• melindungi hewan dari perburuan dan pembunuhan liar.
• mengembalikan hewan piaraan ke kawasan habitatnya.
• mengawasi pengeluaran hewan ke luar negeri.
7. Melakukan usaha pelestarian biota perairan, antara lain:
• mencegah perusakan wilayah perairan.
• melarang cara-cara penangkapan yang dapat mematikan ikan dan biota lainnya,
misalnya dengan bahan peledak.
• melindungi anak ikan dari gangguan dan penangkapan.
PEDULI TERHADAP LINGKUNGAN SEKITAR
Apakah Anda peduli terhadap lingkungan? Berikut adalah cara Anda dapat ikut terlibat dan
membuat suatu perubahan. Di artikel lingkungan hidup ini Anda akan menemukan tips cara
mengurangi limbah, menemukan produk ramah lingkungan, dan mendukung upaya
masyarakat, pemerintah dan perusahaan untuk membantu melindungi dan melestarikan
lingkungan.
1. Hidup Hijau
Mau buat hidup Anda lebih “hijau” dengan menghemat uang dan mengurangi limbah?
Berikut adalah informasi praktis tentang makanan, minum, mode, mobil dan produk
pembersih yang ramah lingkungan. Buatlha pilihan gaya hidup yang ramah lingkungan
dan putuskan untuk membeli barang-barang yang ramah lingkungan sehingga dapat
membantu mempertahankan lingkungan dari pada menguranginya.
2. Mengurangi Pemanasan Global
Mengurangi pemanasan global mungkin tampak seperti tugas yang menakutkan, tapi
jika setiap dari kita membuat komitmen untuk mengambil langkah-langkah sekarang,
kita dapat membuat pernahan. Sebagai contoh, jika setiap keluarga di Indonesia
mengganti satu bola lampu biasa dengan neon kompak, milyaran pon gas rumah kaca
akan dihilangkan. Lihat di sini untuk langkah lagi, besar dan kecil, yang akan membantu
untuk mengurangi pemanasan global.
3. Menghemat Energi
Salah satu cara yang dapat Anda lakukan untuk melindungi lingkungan adalah buatlah
komitmen setiap hari yang memungkinkan Anda menggunakan energi lebih sedikit.
Dalam siklus kehidupan baik hewan maupun tumbuhan selalu terjadi evolusi, seleksi
alam, dan adaptasi. Evolusi adalah perubahaan makluk hidup secara perlahan-lahan dari
sederhana ke bentuk yang lebih sempurna dalam jangka waktu yang sangat lama. Jadi
makluk hidup selalu mengalami perubahaan sehingga timbul spesies baru. Perlu diketahui
bahwa tumbuhan dan hewan berasal dari makluk hidup masa lampau yang telah mengalami
perubahaan dalam waktu yang sangat lama.
Seleksi alam adalah penyaringan suatu lingkungan hidup sehingga hanya makluk
hidup tertentu yang dapat bertahan dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan
hidup yang baru. Makluk hidup yang tidak mampu bertahan dan menyesuaikan dengan
lingkungan yang telah berubah akan mati atau pindah kelingkungan lain. Dengan adanya
seleksi alam ini, banyak hewan dan tumbuhan yang dulu hidup, sekarang telah punah
karena tidak mampu untuk survival menyesuaikan dengan lingkungan atau habitat yang ada.
Contoh kerusakan flora dan fauna yang terjadi di Indonesia akibat kegiatan manusia,
misalnya :
1. Hutan menjadi gundul
Dalam prakteknya tebang pilih juga mengorbankan pohon lain yang tertimpa sehingga
banyak pohon kecil yang mati. Apabila penebangan dilakukan secara serampangan maka
akan menghabiskan pohonpohon dihutan.
2. Tanah Longsor
Akar-akar pohon di hutan berfungsi sebagai penahan tanah agar tidak tererosi dan
longsor. Karena pohon sudah mati maka fungsi tersebut juga tidak dapat berlangsung.
3. Banjir
Pohon-pohon di hutan dapat berfungsi sebagai penahan air hujan sehingga air meresap
kedalam tanah. Namun, karena fungsi hutan berubah maka akar tidak mampu lagi
menahan air akibatnya di dahilir atau di daerah yang lebih rendah akan banjir.
4. Rusaknya hutan habitat hewan dan makluk hidup lain.
Rusaknya hutan berarti rusaknya tempat hidup hewan. Oleh karena itu. Kelestarian
hewan di hutan juga terancam, begitu juga dengan makluk hidup lainnya.
Faktor-faktor yang menyebabkan kemusnahan fauna adalah sebagai berikut:
1) Faktor kematian merupakan faktor yang langsung mematikan atau mengurangi populasi.
Misalnya pemangsaan, perburuan, penyakit, kelaparan dan kecelakaan.
2) Faktor kesejahteraan merupakan faktor yang menyangkut kuantitas dan kualitas
lingkungan hidup fauna. Misalnya makanan, air dan tempat hidup.
3) Faktor manusia merupakan kegiatan-kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi
kuantitas dan kualitas makanan, air dan tempat hidup.
Recommended